i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VIII DI SMP
KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Cicilia Kristiani Tri Astuti
NIM : 111414028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Motto:
1. Berkarya untuk Tuhan dengan sepenuh hati
2. Sekali jatuh harus berusaha bangkit, bukan meratapi nasib
Persembahan :
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan banyak berkatnya untukku.
Dia selalu ada untukku dalam segala hal apapun dan kapanpun, dan
karena berkat dan kasihNya yang selalu membuat aku semangat menjalani
kehidupan.
2. Kedua orang tuaku, Ibu dan Almarhum Bapak yang selalu memberikan
semangat dan doa serta mendidik dan member seluruh usahanya untuk
masa depanku.
3. Kedua kakakku yang selalu memberikan semangat dan doa.
4. Seluruh keluarga, sahabat, OMK Paroki Marganingsih Kalasan dan teman-
teman yang selalu memberikan doa dan semangat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan kesungguhan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Desember 2015
Penulis,
Cicilia Kristiani Tri Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma :
Nama : Cicilia Kristiani Tri Astuti
NIM : 111414028
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
“EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VIII DI SMP
KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2014/2015”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hakuntuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin saya maupun memberikan royalty kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 16 Desember 2015
Yang menyatakan,
Cicilia Kristiani Tri Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Cicilia Kristiani Tri Astuti, 111414028. 2015. Efektivitas Pembelajaran
Dengan Menggunakan Metode Problem Posing Pada Siswa Kelas VIII di
SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan
metode pembelajaran problem posing pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar
siswa kelas VIII di SMP Kanisius Kalasan ditinjau dari motivasi dan hasil belajar.
Subjek penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VIIIA SMP Kanisius
Kalasan semester genap tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 25 siswa. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif-kualitatif. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data minat dan motivasi belajar
matematika siswa dan data hasil belajar siswa. Data prestasi belajar siswa
diperoleh dari hasil tes tertulis sedangkan data minat dan motivasi belajar
matematika siswa diperoleh daripengisian angket (kuisioner). Data prestasi belajar
siswa dianalisis dengan cara membandingkan banyaknya siswa tuntas dan siswa
yang tidak tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Analisis kuisioner
dilakukan dengan menghitung skor total, dan jenis motivasi dari masing-masing
siswa. Data hasil wawancara, dokumentasi dan observasi dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Data hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi digunakan
untuk memperkuat hasil kuisioner minat dan motivasi belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan metode problem
posing dalam pembelajaran matematika di kelas VIII A efektif ditinjau dari minat
dan motivasi belajar siswa. Sebanyak 11 siswa masuk kriteria sangat tinggi dan 14
siswa masuk kriteria tinggi. (2) Penggunaan metode problem posing dalam
pembelajaran matematika di kelas VIII A belum efektif ditinjau dari prestasi
belajar siswa. Presentase ketuntasan siswa adalah 20%, hasil ini termasuk dalam
kategori rendah, karena dari 25 siswa, hanya 5 siswa yang dapat tuntas KKM.
Kata kunci : Hasil Belajar Siswa; Luas Permukaan dan Volume Prisma dan
Limas; Metode Problem Posing; Minat dan Motivasi Belajar
Siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Cicilia Kristiani Tri Astuti, 111414028. 2015. The Effectiveness of Learning
Process Using Problem Posing Method Implemented in Grade VIII SMP
Kanisius Kalasan 2014/2015 Academic Year. Thesis. Mathematics Education,
Mathematics Education and Science Study Program, Teachers Training and
Education Faculty, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This study aimed to determine the effectiveness of implemented problem
posing method on topic flat side geometry for students grade VIII SMP Kanisius
Kalasan are evaluated from interest and motivation and students learning results.
The subjects of this study are the twenty five students grade VIII/A in
SMP Kanisius Kalasan. This study itself was conducted using quantitative-
qualitative descriptive technique. The data needed were students’ interests and
motivations in learning Math and their results of the learning process (evaluation).
The results of students’ achievement in learning process came from written test
while their interests and motivations data were from questionnaires. The analysis
on students’ learning results was done by comparing the quantity of students who
successfully pass the Minimum Requirement Criteria (MRC-KKM) with those
who do not pass. The analysis on questionnaire was done by counting the total
score and the type of motivation that each student holds. The result of interviews,
documents and observation were analyzed using qualitative descriptive technique.
These data are used to support the results of questionnaire.
The results of the study are (1) the using of problem posing method in
Class VIII/A effectively increases students’ interests and motivation of learning
Math. (2) The using of problems posing in Class VIII/A is not effective enough to
increase their achievement in learning Math. The percentage of succeeded
students passing the grade was 20%. It is included as low stage because it means
among 25 students, there were only 5 students who could pass the standard.
Keywords: Students’ learning achievement; area and volume of prism and
pyramid; Problem Posing method; students’ interests and motivation in learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikat berkat dan rahmatNya sehingga penulisdapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Efektivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Metode
Problem Posing pada Siswa Kelas VIII di SMP Kanisius Kalasan.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk
mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini
dapat disusun dengan baik atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak maka
penulis tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si. selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Dr. Hongki Julie S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika
4. Dosen Penguji Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. dan Bapak Febi Sanjaya,
M.Sc. atas saran yang telah diberikan
5. Bapak Yusup Indrianto P, S.Pd. selaku Kepala SMP Kanisius Kalasan yang
telah berkenan memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Ibu Agustina Kurnia Pancarini, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika
kelas VIII yang telah memberikan kesempatan dan bantuan dalam
melaksanakan penelitian.
7. Dosen dan seluruh karyawan di Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam yang telah membimbing dan membantu penulis selama
belajar di Universitas Sanata Dharma.
8. Orang tua tersayang, Bapak Almarhum Thomas Suwarto dan Ibu Theresia
Sumiyati yang telah memberikan semangat, doa, dan dukungannya kepada
penulis.
9. Keempat kakakku Gregorius Kristianto Anggoro, Agustina Adi Dwiyanti,
Anastasia Dwi Handayani dan Aditya Setiawan yang telah memberikan
semangat dan doa.
10. Seluruh keluarga, sahabat, dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu yang turut membantu dan selalu memberikan semangat dan doa.
Saran dan masukan sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 16 Desember 2015
Penulis
Cicilia Kristiani Tri Astuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………. .………....…….i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………..…..…….. ……...…...…...ii
HALAMAN PENGESAHAN ………..………………….…..….……. ………….…...iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………… ……..………..iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………... ..……...………v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …….... .........……..…vi
ABSTRAK ……….…………………………..…………………….... .……..………vii
ABSTRACT ………………………………………………………….. …….……….viii
KATA PENGANTAR …………….…………..…...…………….….. .......…...…….ix
DAFTAR ISI ……………………..…………………….……….…….. ..…….….….xi
DAFTAR TABEL ……………………………………......……..…… ………….….xiv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….... .………...…xv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………. .………...…...xvi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………….…………… .………...…….1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………….…….. ……………….1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………….…. ……………….5
C. Batasan Masalah ……………………………………………… .……..………..5
D. Rumusan Masalah ……………….…………………………… .…………..…..6
E. Tujuan Penelitian …………………………………….………. ………………..6
F. Batasan Istilah …………………………………………….….. ...……………..7
G. Manfaat Penelitian ……………………………………....…… ..…….………10
H. Sistematika Penulisan …………………………………….….. ..………….…10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………….….. ..….…………12
A. Prinsip-prinsip Belajar ………………………………..……… ...……………12
1. Pengertian Belajar …………..………………………….… .………....….12
2. Hakikat Belajar …………………………………………... ..………....…14
3. Ciri-ciri Belajar …………………………………………... ...……………15
4. Teori-teori Belajar ………………………………………... .….……...….17
B. Sifat Matematika dan Struktur Kognitifnya ………………….. .…..………...21
C. Berpikir Geometris dan Konsep-konsep Geometri …………... .....………….23
D. Pembuatan Soal (Problem Posing) …………………………... ..………..…..23
E. Motivasi …………………………………………………….… ...……………30
F. Minat …………………………………………………………. ...……………32
G. Efektivitas Pembelajaran …………………………………….. ...……………33
H. Bangun Ruang Sisi Datar Prisma dan Limas ………………… ...……………34
1. Prisma ………………………………………………….…. ..…………….34
2. Limas …………………………………………………….. .…......……..38
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………… ..…………….44
A. Jenis Penelitian …………………………………………….…. ..…………….44
B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………... ..…………….44
C. Subjek dan Objek Penelitian …………………………………. ..…………….45
D. Variabel Penelitian ………………………………………….... ..…………….45
E. Bentuk Data …………………………………………………... .………….....46
F. Metode Pengumpulan Data …………………………………... .………….....47
G. Instrumen Penelitian …………………………………………. ..…………….48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
H. Metode Analisis Data ………………………………………... ..…………….57
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian …………………………….. ..…………….59
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN …………………..…………………………...
...……………62
A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian …………….. ..…………….62
1. Persiapan Penelitian ………………...………………….… .…......……..62
2. Pelaksanaan Penelitian ………………………………...…. ..…………….64
a. Selama Pembelajaran ……………………………….... ..…………….64
b. Setelah Pembelajaran ………………………………… ..…………….70
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian ………………………….…. ..…………….72
1. Hasil Penelitian …………………………………………... ………………72
a. Motivasi Belajar Siswa……………………………….. ..…………….72
b. Prestasi Belajar Siswa …………………...…………… ..…………….82
2. Pembahasan Penelitian …………………………………… ………………86
C. Keterbatasan Penelitian ………………………………….…... ………………88
BAB V PENUTUP …………………………………………………… ..…………….89
A. Kesimpulan …………………………………………………… ..…………….88
B. Saran ………………………………………………………….. …..………….90
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………... …..………….92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Macam-macam Bentuk Prisma ……………………………..… ………..….35
Tabel 2.2 Macam-macam Bentuk Limas ……………….……………….. ………...…39
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Di Kelas VIII A …………..….. ………...…44
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner ………………………………………..…... ………..….50
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Akhir …………………………………….……... ………..….51
Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Tes Hasil Belajar ………………..…... ………...…62
Tabel 4.2 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa ……………………..…. ………...…71
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A ……………………………. ………...…82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh benda yang menyerupai prisma …………..….….. …..…….34
Gambar 2....2 Bangun ruang prisma …………………………...….……. ……..….34
Gambar 2.3 Prisma segienam …………………………..………...…….. ……..….36
Gambar 2.4 (a) Prisma segitiga …………………………..………..…... ……..….37
Gambar 2.4 (b) Jaring-jaring prisma segitiga ……………..……….….. ….……..37
Gambar 2.5 (a) Bentuk limas di kehidupan sehari-hari ……..….….…... …...……38
Gambar 2.5 (b) Bangun ruang limas segiempat ……………………….... …..…….38
Gambar 2.6 (a) Limas segiempat ………………………………..….….. …..……41
Gambar 2.6 (b) Jaring-jaring limas segiempat ……………………...….. …..……41
Gambar 2.7 Kubus yang dibagi menjadi bentuk limas segiempat …..… …..….…41
Gambar 4.1 Contoh Soal yang tidak dapat dikerjakan ……………….... …………..87
Gambar4.2 Contoh soal yang salah ……………………………………. …….……88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………..……....… ……..……...93
Lampiran A.2 LKS …………………………..………………...……. ....………..105
Lampiran A.3 Lembar Kerja Luas Permukaan ………………..…….. ....………..113
Lampiran A.4 Lembar Kerja Volume ……………………..……......... ....………..114
Lampiran A.5 Soal Tes Tertulis…………………..………………..… ....………..115
Lampiran A.6 Pedoman Penskoran Tes Tertulis……………………... ....………..118
Lampiran B.1 Validasi Pakar ………....…………………………….. …………...122
Lampiran B.2 Validasi Butir Soal…………..……………….……..…. .…………..125
Lampiran B.3 Analisis Tes Hasil Belajar Siswa ……………...…….... ..…………..128
Lampiran B.4 Analisis Kuisioner ……………………………….…..... ..…………..130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
LAMPIRAN C
Lampiran C.1 Hasil Kerja Kelompok Luas Permukaan………...….... ……..……..132
Lampiran C.2 Hasil Kerja Kelompok Volume………..………….……. ..…………..134
Lampiran C.3 Hasil Ujian Tulis …………………………………….. ..…………..136
Lampiran C.4 Peta Kerawanan Kelas…………………..…….............. ..…………..143
Lampiran C.5 Hasil Observasi………………..……………..………… ..…………..144
Lampiran C.6 Contoh Pengisian Kuisioner………………………...... ..…………..160
Lampiran C.7 Transkrip Wawancara ………………………..……….. ………….163
Lampiran C.8 Foto …………………………………………………… ………….174
Lampiran C.9 Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian …………… ……………175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan dunia pendidikan, matematika merupakan
salah satu mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa. Karena sifatnya
yang abstrak, matematika dianggap sebagai ilmu yang sulit untuk
dipahami. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
minat dan motivasi belajar siswa. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi minat dan motivasi belajar siswa dalam mempelajari
matematika, diantaranya adalah faktor dari luar dan dari dalam diri siswa.
Faktor dari luar misalnya faktor guru yaitu cara mengajar dan metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Selain faktor dari luar, faktor dari
dalam siswa juga dapat mempengaruhi minat dan motivasi belajar siswa,
misalnya anggapan siswa bahwa matematika merupakan pelajaran yang
sulit untuk dipahami.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMP Kanisius
Kalasan, pembelajaran matematika di kelas VIII lebih didominasi oleh
guru. Guru melakukan pembelajaran secara klasikal, namun juga ada
kalanya guru memberikan latihan-latihan soal kepada siswa dan dikerjakan
secara mandiri. Soal berasal dari guru dan buku pegangan siswa. Siswa
mengerjakan soal secara mandiri dan dalam pengawasan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada
siswa, baik kelas VIII maupun kelas IX. Pada siswa kelas VIII dilakukan
wawancara mengenai pelajaran matematika dan metode pembelajaran.
Banyak siswa yang kurang suka dengan pelajaran matematika karena
matematika merupakan pelajaran yang sulit, banyak rumus dan susah
untuk dipahami. Beberapa siswa juga mengaku tidak suka dengan
pelajaran matematika karena malas menghitung dan tidak suka dengan
metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Pada metode
pembelajaran yang digunakan, siswa mengaku bosan dengan metode
pembelajaran di kelas karena kurang bervariasi. Pada segi materi,
kebanyakan siswa mengalami kesulitan pada materi Bangun Ruang Sisi
Datar terutama prisma dan limas. Menurut mereka pada materi ini banyak
rumus yang harus dihafal dan malas untuk menghitung.
Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan Marpaung
(Marpaung, 2005:21) bahwa cara berpikir siswa hanyalah tiruan dari cara
berpikir guru. Siswa bukan lagi dirinya sendiri, tetapi telah menjadi robot-
robot kecil dalam cara berpikirnya. Dalam pembelajaran, guru sering
memberikan contoh soal berikut dengan cara menyelesaikannya. Namun
tidak jarang jika guru hanya menggunakan satu cara kemudian siswa
diberikan latihan soal yang serupa dan diminta untuk mengerjakannya.
Siswa akan menyelesaikan soal seperti apa yang dicontohkan guru. Siswa
cenderung meniru dan kurang berani untuk menggunakan caranya sendiri
karena takut salah dan tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Metode pembelajaran seperti yang dicontohkan tersebut kurang
efektif karena tujuan pembelajaran hanya sekedar siswa mengetahui apa
yang diajarkan oleh guru, bukan memahami dan menerapkan apa yang
sudah dipelajari. Tujuan pembelajaran yang diperlukan pada masa
sekarang ini adalah siswa harus mengetahui, memahami, dan menerapkan
pengetahuan yang didapat dalam proses belajar. Siswa diharapkan mampu
untuk mencapai tujuan tersebut, maka guru juga harus dapat memfasilitasi
siswa dalam belajar, salah satunya adalah dengan menerapkan metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan menarik
perhatian siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
maksimal.
Berbagai metode pembelajaran telah diciptakan demi kemajuan
dunia pendidikan. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru harus
tepat, bervariasi dan dapat menarik perhatian siswa. Selain metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru, pembelajaran matematika di
kelas juga harus difokuskan pada pemecahan masalah matematika. Dalam
pembelajaran matematika hendaknya menjadikan pemecahan masalah
sebagai bagian utama dari semua kegiatan pembelajaran. Pemecahan
masalah perlu untuk dikuasai oleh siswa karena kemampuan ini dapat
menjadi bekal bagi siswa dalam menghadapi masalah nyata yang
berhubungan dengan matematika di kehidupan sehari-hari. Berdasarkan
alasan inilah, maka guru harus tahu metode pengajaran yang tepat dan
bervariasi, dimana siswa dituntut untuk aktif dan lebih dominan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran dibandingkan dengan guru sehingga sasaran utama dari
pembelajaran di kelas adalah siswa diharapkan mampu berpikir logis,
kritis, dan sistematis.
Cara berpikir logis, kritis, dan sistematis diperlukan siswa agar
mereka dapat memahami materi dengan baik sehingga motivasi belajar
siswa dapat meningkat. Jika motivasi belajar dapat terbangun dengan baik,
maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga sekolah yang
bersangkutan dapat menghasilkan siswa-siswa dengan kualitas yang baik.
Untuk mengembangkan potensi siswa tersebut, maka guru dapat
menggunakan metode-metode pembelajaran yang bervariasi dan dapat
menarik perhatian siswa serta dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah, salah satu cara atau strateginya dengan menggunakan metode
problem posing.
Metode problem posing adalah metode pembelajaran yang
meningkatkan aktifitas kognitif siswa untuk menghasilkan soal baru dari
soal yang telah diberikan dan diselesaikan kemudian dimodifikasi untuk
mencari solusi penyelesaian yang lebih mudah dan bervariasi. Metode ini
diharapkan cocok digunakan dalam pembelajaran Bangun Ruang Sisi
Datar karena pada materi ini, siswa dapat lebih banyak memodifikasi soal-
soal sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi ini.
Sesuai dengan uraian di atas, maka peneliti akan mengadakan penelitian
yang berjudul Efektivitas Pembelajaran dengan Menggunakan Metode
Problem Posing pada Siswa Kelas VIII di SMP Kanisius Kalasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah disebutkan diatas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah, yaitu :
1. Ada siswa yang kurang suka dengan pelajaran matematika karena
menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk
dipahami
2. Ada siswa yang malas belajar matematika karena banyak rumus
dan menghitung
3. Guru lebih aktif di kelas sedangkan siswa pasif
4. Beberapa siswa hanya meniru apa yang dicontohkan guru sehingga
siswa kesulitan memahami makna dari penyelesaian soal yang
diberikan guru
5. Ada siswa yang tidak memahami materi dengan baik
6. Metode pembelajaran matematika yang digunakan kurang menarik
perhatian siswa
7. Ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran karena metode
pembelajaran yang monoton dan kurang menarik
8. Nilai siswa yang kurang baik dalam pelajaran matematika
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan dalam waktu, tenaga, serta biaya, maka
peneliti membatasi masalah yang ada sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Penelitian dilakukan di SMP Kanisius Kalasan kelas VIII Semester
II tahun pelajaran 2014/2015
2. Penelitian dipusatkan pada proses pembelajaran, minat dan
motivasi belajar, dan hasil belajar siswa
3. Materi yang digunakan adalah materi Bangun Ruang Sisi Datar
Prisma dan Limas
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dapat di simpulkan beberapa rumusan
masalah, yaitu :
1. Bagaimana efektivitas penggunaan metode problem posing dalam
pembelajaran ditinjau dari motivasi belajar siswa?
2. Bagaimana efektivitas penggunaan metode problem posing dalam
pembelajaran ditinjau dari prestasi belajar siswa?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode
pembelajaran problem posing pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar
siswa kelas VIII di SMP Kanisius Kalasan. Secara khusus penelitian ini
bertujuan untuk :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan metode problem posing
dalam pembelajaran ditinjau dari motivasi belajar siswa?
2. Mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan metode problem posing
dalam pembelajaran ditinjau dari prestasi belajar siswa?
F. Batasan Istilah
Untuk menghindari perbedaan penafsiran, maka perlu diberikan
batasan istilah sebagai berikut :
1. Prinsip-prinsip belajar
Ada beberapa pengertian belajar menurut para ahli, salah satunya
adalah Drs. Slameto yang merumuskan pengertian belajar sebagai
berikut : belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Seseorang yang telah belajar maka dia akan mendapatkan suatu
pengetahuan dan pengalaman yang baru yang merupakan hasil dari
belajar.
2. Sifat matematika dan struktur kognitifnya
Matematika merupakan ilmu yang abstrak. Manusia tumbuh dan
berkembang, olehkarenanya maka manusia juga mengalami tahapan-
tahapan berpikir kognitif sesuai dengan usianya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Berpikir geometris dan konsep-konsep geometri
Berpikir geometris perlu untuk diberikan kepada siswa karena
dapat memberikan manfaat kepada siswa yaitu logika (pemahaman)
keruangan dan materi geometri.
4. Pembuatan soal (problem posing)
Problem posing merupakan istilah lain dari kata pembuatan soal.
Dalam pembelajaran matematika, pembuatan soal merupakan salah
satu tema utama. Problem posing bukan lagi ide baru dalam
pembelajaran matematika. Istilah tersebut sudah diperkenalkan di
beberapa negara di dunia seperti Amerika, Inggris, Australia, Jepang,
dan Singapura.
Problem posing dapat diartikan sebagai pembentukan soal
berdasarkan konteks, cerita, informasi atau gambar yang diketahui.
Menurut Silver (Abu Elwan, 2000), pengertian problem posing tidak
terbatas pada pembentukan soal yang betul-betul baru, tetapi dapat
berarti mereformulasi soal-soal yang diberikan.
5. Motivasi
Menurut Mc Donald (Djamarah, 2011:148) motivasi adalah suatu
perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi dapat muncul dari dalam diri seseorang (intrinsik) dan
motivasi yang berasal dari luar diri seseorang (ekstrinsik). Motivasi
intrinsik merupakan motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah kebalikan dari motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang aktif
berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Kedua macam motivasi
tersebut diperlukan para peserta didik untuk kemajuan belajar.
6. Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap
suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten
dengan rasa senang.
7. Efektivitas pembelajaran
Efektivitas berkaitan dengan tercapainya tujuan, katepatan waktu,
dan partisipasi aktif dari anggota (kelompok).
8. Bangun ruang sisi datar prisma dan limas
Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bangun ruang
sisi datar prisma dan limas, lebih khususnya adalah volume dan luas
permukaan prisma dan limas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
G. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Menambah keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga
dapat memotivasi siswa untuk mempelajari matematika dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
Menambah wawasan dalam penggunaan metode pembelajaran
sehingga dapat menarik minat dan meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar matematika.
3. Bagi sekolah
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dalam
pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi.
H. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I merupakan pendahuluan
yang berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat hasil
penelitian, batasan istilah, manfaat hasil penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II berisi landasan teori yang berisi penjelasan mengenai beberapa teori
yang digunakan sebagai dasar penelitian, seperti : (i) prinsip-prinsip belajar,
(iii) sifat matematika dan struktur kognitifnya (iv) berpikir geometris dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
konsep-konsep geometri, (vi) pembuatan soal (problem posing), (vii) motivasi,
(viii) minat, (ix) efektivitas pembelajaran, (x) Bangun Ruang sisi Datar Prisma
dan Limas.
Bab III merupakan metode penelitian yang berisi penjelasan mengenai
tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, subjek penelitian, objek
penelitian, metode pengumpulan data, instrument penelitian, data penelitian,
teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data. Bab IV merupakan hasil
penelitian yang berisi tentang diskripsi tentang proses pelaksanaan penelitian
dan hasil penelitian. Pada bab V merupakan penutup yang berisi tentang
kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk pembelajaran dan penelitian
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prinsip-prinsip Belajar
Belajar merupakan kata yang sering disengar setiap hari. Belajar biasanya
identik dengan para pelajar baik siswa SD, SMP, SMA dan mahasiswa.
Bukan hanya sekedar kata, namun belajar sudah sangat lekat dengan kegiatan
sehari-hari bagi para pelajar dalam menuntut ilmu di institusi pendidikan
formal. Kegiatan belajar dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dan
dimanapun sesuai dengan keinginan masing-masing orang. Meskipun kata
“belajar” selalu dipakai, didengar, dan di lakukan setiap saat, namun tidak
semua orang tahu apa arti dan makna dari belajar.
1. Pengertian Belajar
Setiap orang seharusnya tahu setiap arti dan kata yang diucapkan,
namun dalam kenyataannya kadang orang kurang tahu arti dan makna
dari kata yang sedang diucapkannya. Mengerti dan memahami dengan
baik suatu kata merupakan hal yang penting agar tidak menjadikan
pemahaman yang keliru akan suatu kata. Seperti kata “belajar” juga harus
diketahui dengan baik apa arti dan maknanya agar tidak menimbulkan
kekeliruan makna dari kata tersebut.
Beberapa ahli psikologi dan pendidikan telah mengemukakan
pengertian belajar sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Ada beberapa pengertian belajar menurut para ahli (Djamarah, 2011:12),
diantaranya adalah
a) James O Whittaker merumuskan belajar sebagai proses dimana
tingkahlaku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
b) Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in
behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas
yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman.
c) Howard L Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by
which behavior (in the broader sense) is originated or changed
through practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah
laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau
latihan.
d) Geoch merumuskan learning is change is performance as a result of
practice. Belajar adalah perubahan suatu tindakan yang merupakan
akibat dari latihan.
e) Slameto juga merumuskan pengertian belajar yaitu belajar merupakan
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan suatu aktifitas yang melibatkan fisik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
psikis. Gerakan fisik dilakukan sebagai suatu perantara dari aktifitas
psikis, sebagai contoh dengan melihat atau menggerakkan anggota tubuh.
Namun demikian, belajar merupakan suatu perubahan dari psikis
seseorang dengan adanya kesan baru. Kesan tersebut akan mempengaruhi
dan mengubah psikis seseorang menjadi lebih baik yang kemudian dapat
mempengaruhi tingkah laku seseorang. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa belajar serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Djamarah, 2011:13).
2. Hakikat Belajar
Pada pembahasan sebelumnya telah disampaikan pengertian
belajar menurut beberapa ahli. Dari beberapa pendapat mengenai belajar,
ada kata yang sangat penting yaitu “perubahan” atau “change“. Beberapa
pendapat tentang belajar yang telah dikemukakan sebelumnya, yang
paling penting dalam belajar adalah adanya sebuah perubahan. Perubahan
yang dikehendaki tentu saja merupakan suatu perubahan yang sesuai
dengan perubahan yang dikehendaki dalam pengertian belajar.
Dengan demikian, seseorang yang telah melakukan aktivitas
belajar, maka ia akan mengalami perubahan dalam dirinya dengan
memperoleh pengalaman atau kesan yang baru. Namun perlu dipahami
bahwa perubahan dalam belajar merupakan perubahan pada aspek
kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku. Akhirnya dapat disimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bahwa hakikat belajar adalah perubahan dan tidak setiap perubahan
adalah sebagai hasil belajar (Djamarah,2011:14).
3. Ciri-ciri Belajar
Berikut merupakan ciri-ciri belajar berdasarkan hakikat belajar
yang merupakan perubahan tingkah laku (Djamarah,2011:15-16), yaitu
a) Perubahan yang terjadi secara sadar
Perubahan yang terjadi secara sadar berarti individu yang belajar
akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya
individu telah merasakan adanya suatu perubahan dalam dirinya.
Misalnya ia akan menyadari akan kemampuannya yang bertambah,
kecakapan bertambah, atau kebiasaannya bertambah. Jadi perubahan
individu yang terjadi karena ia tidak sadar bukan termasuk ke dalam
perubahan dalam pengertian belajar.
b) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu
berlangsung terus menerus dan tidak statis. suatu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna
bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Sebagai contoh
adalah seorang anak yang belajar menulis, maka ia akan mengalami
perubahan yang semula tidak bisa menulis menjadi dapat menulis.
Selanjutnya ia dapat menulis dengan baik dan dapat menggunakan
berbagai macam alat tulis. Disamping itu, ia akan memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kecakapan dalam menulis surat, catatan, mengerjakan soal, dan
sebagainya.
c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Pada dasarnya, belajar akan menghasikan perubahan-perubahan
yang selalu bertambah dan akan menuju ke hal yang lebih baik.
Dengan demikian, semakin banyak belajar, maka akan semakin
banyak pengalaman dan perubahan yang diperoleh. Perubahan yang
diharapkan dalam belajar adalah perubahan yang aktif, artinya bahwa
perubahan tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha
individu yang bersangkutan.
d) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang hanya bersifat sementara (temporer) bukan
merupakan perubahan dalam pengertian belajar, misalnya menangis,
berkeringat, dan sebagainya. Perubahan dalam belajar bersifat
menetap (permanen) dan kemungkinan akan terus berkembang bila
terus digunakan atau dilatih.
e) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada tingkah laku
yang benar-benar disadari dan yang telah ditetapkan.
f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan secara keseluruhan tingkah laku. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami
perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan,
keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
4. Teori-teori Belajar
Berbagai macam teori belajar telah ditemukan oleh para ahli
melalui penelitian. Teori-teori yang didapat terus menerus dikembangkan
oleh para ahli sehingga dapat menyempurnakan hasil penelitian dan
mendapatkan teori yang baru dan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan. Berikut akan dikemukakan teori-teori belajar menurut para
ahli (Djamarah,2011:17-27)
a) Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
Menurut para ahli ilmu jiwa daya, jiwa manusia mempunyai daya-
daya. Manusia akan memanfaatkan daya itu dengan cara melatihnya
sehingga ketajamannya akan dirasakan ketika dipergunakan untuk
sesuatu hal, misalnya mengenal, mengingat, dan sebagainya.
Akibat adanya teori inimaka belajar hanyalah melatih semua daya
dengan cara menghafal kata-kata atau angka. Pengaruh teori ini dalam
belajar adalah ilmu pengetahuan yang didapat hanya bersifat hafalan
dan kurang menekankan makna dari apa yang dipelajari. Walaupun
begitu,teori ini cocok digunakan untuk menghafal rumus, kata-kata
asing, dan sebagainya. Oleh karena itu menurut para ahli jiwa daya,
bila ingin berhasil dalam belajar maka latihlan semua daya yang ada
dalam diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b) Teori tanggapan
Teori tanggapan merupakan suatu teori yang menentang teori jiwa
daya. Tokoh dalam teori ini adalah Herbart. Menurut Herbart, teori
yang dikedepankan oleh ilmu jiwa daya tidak ilmiah, sebab psikologi
daya tidak dapat menerangkan kehidupan jiwa. Oleh karena itu
Herbart menunjukkan teorinya yaitu teori tanggapan, karena
menurutnya unsur jiwa yang paling sederhana adalah tanggapan.
Menurut teori tanggapan, belajar adalah memasukkan tanggapan
sebanyak-banyaknya, berulang-ulang, dan sejelas-jelasnya. Banyak
tanggapan berarti dikatakan pandai. Sedikit tanggapan berarti
dikatakan kurang pandai. Maka orang pandai berarti orang
yangbanyak mempunyai tanggapan yang tersimpan dalam otaknya.
Jika sejumlah tanggapan diartikan sebagai sejumlah kesan, maka
belajar adalah memasukkan kesan-kesan kedalam otak dan
menjadikan orang pandai.
c) Teori belajar menurut ilmu jiwa Gestalt
Gestalt merupakan sebuah teori belajar yang dikemukakan oleh
Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini berpandangan bahwa
keseluruhan lebih penting daripada bagian-bagian, sebab bagian-
bagian itu didahului oleh keseluruhan.
Menurut teori Gestalt, yang terpenting dalam belajar adalah
penyesuaian pertama yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tepat. Belajar yang terpenting bukan mengulangi, namun mengerti
atau memperoleh insight (pengertian).
d) Teori belajar dari R. Gagne
Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu
1) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
2) Belajar adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
instruksi
Gegne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh
manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yang disebut the
domains of learning, yaitu
i. Keterampilan motoris (motor skill)
ii. Informasi verbal
iii. Kemampuan intelektual
iv. Strategi kognitif
v. Sikap
e) Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi
Teori asosiasi disebut juga teori sarbond. Sarbond merupakan
singkatan dari Stimulus (rangsangan), Respons (tanggapan), dan Bond
(dihubungkan). Rangsangan diciptakan untuk memunculkan
tanggapan kemudian dihubungkan antara keduanya dan terjadilah
asosiasi. Teori asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya.
Penyatupaduan bagian-bagian melahirkan konsep keseluruhan.
Dari aliran ilmu jiwa asosiasi ada dua teori yang sangat terkenal,
yaitu teori konektionisme dari Thorndike dan teori conditioning dari
Ivan P Pavlov.
1) Teori konektionisme
Dalam penelitiannya, Thorndike menyimpulkan bahwa
respons lepas dari kurungan itu lambat laun diasosiasikan dengan
situasi stimulus dalam belajar coba-coba, trial and error. Respons
benar lambat laun akan diperkuat melalui percobaan yang
berulang-ulang, sedangkan renpons yang tidak benar akan
diperlambat atau dihilangkan. Gejala ini disebut substitusi respons
(kondisioning instrumental). Ada tiga hokum belajar menurut
Torndike, yaitu
i. Hukum efek
Hukuman tidak sama pengaruhnya dengan ganjaran dalam
belajar
ii. Hukum latihan
Pengalaman yang diulang-ulang akan memperbesar
peluang timbulnya respons yang benar
iii. Hukum kesiapan
Pelaksanaan tindakan sebagai respons terhadap suatu
impuls yang kuat menimbulkan kepuasan, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menghalang-halangi pelaksanaan tindakan akan
memaksanya menimbulkan kejengkelan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa menurut Thorndike, dasar
dari belajar tidak lain adalah asosiasi antara kesan panca indra
dengan impuls untuk bertindak. Asosiasi ini dinamakan
connecting. Sama maknanya dengan belajar adalah pembentukan
hubungan antara stimulus dan respons, antara aksi dan reaksi.
2) Teori conditioning
Manusia pasti pernah melakukan hal-hal sesuai dengan
kebiasaan dalam kondisi tertentu. Bentuk-bentuk kelakuan
tersebut terjadi karena adanya conditioning. Karena kondisinya
diciptakan, maka dapat menjadi sebuah kebiasaan, sehingga
kondisi yang diciptakan merupakan syarat memunculkan refleks
bersyarat.
B. Sifat Matematika dan Struktur Kognitifnya
Matematika merupakan suatu ilmu yang abstrak, objek-objeknya tidak
dapat diamati oleh indera manusia. Konsep-konsep matematika semuanya
merupakan hasil rekayasa mental (mental construct) yang terjadi melalui
proses abstraksi, generalisasi, idelaisasi, deduksi, dan sebagainya, dan oleh
karenanya sifatnya abstrak. Hanya representasi obyek matematika yang dapat
diamati (Marpaung, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menurut Piaget (Baharuddin, 2009) perkembangan intelegensi manusia
dibagi dalam tahapan-tahapan yang berjenjang sebagai berikut :
1. Tahap sensori-motor : pada umur sekitar 0 - 2 tahun
Karakteristik intelektual pada umur ini meliputi:
a. Meniru, mengingat, dan berpikir
b. Mulai mengenal dunia luar meskipun masih secara samar
c. Aktifitas gerak refleks
2. Tahap pre-operasional : pada umur sekitar 2 tahun - 7 tahun
Karakteristik intelektual pada umur ini meliputi:
a. Mengembangkan kecakapan berbahasa
b. Mempunyai kemampuan berpikir dalam bentuk simbol
c. berpikir logis
3. Tahap operasional konkrit : umur sekitar 7 tahun - 11 tahun
Karakteristik intelektual pada umur ini meliputi:
a. Mampu memecahkan masalah yang nyata
b. Mengerti hukum dan mampu membedakan baik buruk
4. Tahap operasi formal : pada umur lebih dari 11 tahun
Karakteristik intelektual pada umur ini meliputi:
a. Mampu memecahkan masalah yang abstrak
b. Dapat berpikir ilmiah
c. Mengembangkan kepribadian
Siswa SMP berada pada tahap keempat yaitu tahap operasi formal. Pada
tahap ini siswa sudah mampu untuk mengembangkan cara berpikir yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
lebih ilmiah dan dapat memecahkan masalah yang abstrak. Pada jenjang
SMP, siswa sudah diajak untuk berpikir matematis dan lebih abstrak
dibandingkan dengan jenjang sekolah dasar.
C. Berpikir Geometris dan Konsep-konsep Geometri
Berpikir geometris perlu untuk diberikan kepada siswa karena dapat
memberikan manfaat kepada siswa yaitu logika (pemahaman) keruangan dan
materi geometri. Pemahaman ruang dan materi mengenai geometri bermanfaat
untuk siswa karena dapat membantu perkembangan siswa. Walle (Van De
Walle, 2008:150) mendefinisikan pemahaman ruang sebagai naluri akan
bentuk-bentuk dan kaitan diantaranya. Seseorang yang memiliki pemahaman
ruang mempunyai kepekaan akan aspek-aspek geometri di sekelilingnya dan
berbagai bentuk bangun yang terbentuk oleh objek-objek di lingkungan
sekitar.
Walle juga berpendapat bahwa pemahaman ruang didapat bukan dari bakat
yang dimiliki seseorang, namun karena seseorang mau berlatih secara
konsisten. Tanpa pengalaman geometri, maka kebanyakan orang tidak
berkembang dalam pemahaman dan logika keruangan. Pada materi geometri
mencakup empat tingkatan, yaitu bentuk dan sifat, transformasi, lokasi, dan
visualisasi baik geometri dua dimensi maupun tiga dimensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
D. Pembuatan Soal (Problem posing)
Menurut Gonzales (Abu Elwan, 2000) salah satu tujuan utama
pembelajaran matematika adalah untuk mendorong para murid untuk menjadi
pemecah masalah terbaik. Untuk mencapai tujuan tersebut, diajarkan strategi
pemecahan masalah matematika dengan melibatkan keaktifan siswa. Metode
yang menekankan pada pemecahan masalah bagi para siswa adalah metode
problem posing. Gaya baru dalam pendidikan matematika merekomendasikan
perubahan pembelajaran yang meminta siswa untuk memecahkan masalah,
mengembangkan pengetahuan dengan memodifikasi pertanyaan-pertanyaan
siswa, menambahkan data baru, menghilangkan beberapa data, mengubah
variabel atau membangun masalah baru berdasarkan gagasan yang asli.
Problem posing merupakan istilah lain dari kata pembuatan soal. Dalam
pembelajaran matematika, pembuatan soal merupakan salah satu tema utama.
Problem posing bukan lagi ide baru dalam pembelajaran matematika. Istilah
tersebut sudah diperkenalkan di beberapa negara di dunia seperti Amerika,
Inggris, Australia, Jepang, dan Singapura.
Problem posing dapat diartikan sebagai pembentukan soal berdasarkan
konteks, cerita, informasi atau gambar yang diketahui. Menurut Silver (Abu
Elwan, 2000), pengertian problem posing tidak terbatas pada pembentukan
soal yang betul-betul baru, tetapi dapat berarti mereformulasi soal-soal yang
diberikan. Terdapat beberapa cara pembentukan soal baru dari soal yang telah
diberikan, misalnya dengan mengubah atau menambah data atau informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pada soal itu, misalnya mengubah bilangan,operasi, objek, syarat, atau
konteksnya.
Tentang pembentukan pertanyaan oleh siswa, Brown dan Walter (1990:10)
menyatakan bahwa : There is a myth that it is the role ofthe expert or
authority (textbook, teachers, research mathematician) to ask the question
and for the student merely to answer them. Of course,it is considered good
pedagogy to encourage students to ask questions,but there are usually
questions of an instrumental nature questions that enable teachers to pursue
their pre-conceived agendas.
Seorang guru diharapkan dapat memberikan pertanyaan untuk dijawab
oleh siswa yang berguna untuk mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan balikan kepada guru. Seorang siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan agar dapat mengikuti alur pembelajaran yang sudah direncanakan
oleh guru. Misalnya di sekolah dasar, guru mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyaan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami
dengan baik materi yang telah disampaikan. Menurut Silver (Mahmudi,
2008), problem posing meliputi beberapa pengertian,yaitu (1) perumusan soal
atau perumusan ulang soal yang telah diberikan dengan beberapa perubahan
agar lebih mudah dipahami siswa, (2) perumusan soal yang berkaitan dengan
syarat-syarat pada soal yang telah diselesaikan dalam rangka penemuan
alternatif penyelesaian, dan (3) pembuatan soal dari suatu situasi yang
diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Silver dan Cai (Abu Elwan, 2000) mengklasifikasikan tiga aktivitas
kognitif dalam pembuatan soal sebagai berikut :
1. Pre solution posing
Pre solution posing adalah p
embuatan soal berdasarkan situasi atau informasi yang diberikan.
Contoh :
Buatlah soal berdasarkan informasi berikut ini : Ali bermaksud membeli
sebuah buku seharga Rp 10.000,00 tetapi ia hanya mempunyai uang Rp
6.000,00
Soal-soal yang mungkin dibuat siswa adalah (1) Apakah Ali mempunyai
cukup uang untuk membeli buku?, (2) Baerapa rupiah lagi yang
dibutuhkan Ali agar dapat membeli buku itu?
2. Within solution posing
Pembuatan atau formulasi soal yang sedang diselesaikan.
Pembuatan soal demikian sebagai penyederhanaan dari soal yang sedang
diselesaikan. Dengan demikian, pembuatan soal demikian akan
mendukung penyelesaian semula.
Contoh :
Diketahui soal sebagai berikut :
Sebanyak 20.000 galon air diisikan ke kolam renang dengan
kecepatan tetap. Setelah 4 jam pengisian, isi kolam renang tersebut
menjadi 5
8 nya. Jika sebelum pengisian kolam tersebut telah berisi
seperempatnya, berapakah kecepatan aliran air tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Soal-soal yang mungkin disusun oleh siswa yang dapat mendukung
penyelesaian soal tersebut adalah sebagai berikut:
a) Berapa gallon air di kolam renang ketika kolam berisi seperempatnya?
Berapa gallon air di kolam renang ketika kolam renang itu berisi 5
8
nya?
b) Berapakah perubahan banyaknya air dalam kolam renang setelah 5
jam pengisian?
c) Berapakah rata-rata perubahan banyaknya air kolam renang itu?
d) Berapa waktu yang diperlukan untuk mengisi kolam renang tersebut
sampai penuh?
3. Post solution posing
Post solution posing disebut juga sebagai find a more challenging
problem. Siswa memodifikasi atau merevisi tujuan atau kondisi soal yang
telah diselesaikan untuk menghasilkan soal-soal baru yang lebih
menantang. Pembuatan soal demikian merujuk pada strategi what if not
atau what happen if . Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk
membuat soal dengan strategi itu adalah sebagai berikut :
a) Mengubah informasi atau data pada soal semula
b) Menambah informasi atau data pada soal semula
c) Mengubah nilai data yang diberikan, tetapi tetap mempertahankan
kondisi atau situasi soal semula
d) Mengubah situasi atau kondisi soal semula, tetapi tetap
mempertahankan data atau informasi yang ada pada soal semula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Contoh :
Luas persegi panjang dengan panjang 4 m dan lebar 2 m adalah 8 m²
Soal-soal yang dapat disusun adalah sebagai berikut :
a) Bagaimana jika lebarnya menjadi 3 m? Bagaimana luasnya?
b) Apa yang terjadi jika mengubah panjang dan lebarnya menjadi masing-
masing dua kali? Apakah luasnya juga akan menjadi dua kaliluas
semula?
c) Bagaimana jika kita mengubah panjangnya menjadi dua kali dan
mengurangi lebarnya menjadi setengahnya? Apakah luasnya akan
tetap?
d) Tentukan panjang dan lebar suatu persegi panjang yang luasnya sama
dengan dua kali luas semula?
Abu-Elwan (Abu Elwan, 2000) mengklasifikasikan problem posing
menjadi tiga tipe yaitu :
1. Free problem posing (problem posing bebas)
Menurut tipe ini siswa diminta untuk membuat soal secara bebas
berdasarkan situasi di kehidupan sehari-hari (dalam atau luar sekolah).
Pada tipe ini guru dapat menghubungkan situasi kehidupan nyata dengan
ilmu matematika dan meminta para siswa untuk membuat contoh masalah
yang baru namun masih berhubungan dengan contoh yang diberikan guru.
2. Semi structured problem posing (problem posing semi terstruktur)
Dalam hal ini siswa diberikan suatu situasi bebas dan diminta
untuk mengeksplorasinya dengan menggunakan pengetahuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
keterampilan, atau konsep yang telah mereka miliki. Bentuk soal yang
dapat diberikan adalah soal terbuka yang melibatkan aktivitas integrasi
matematika, membuat soal berdasarkan soal yang diberikan, membuat
soal dengan konteks yang sama dengan soal yang diberikan, membuat
soal terkait dengan teorema tertentu, atau membuat soal berdasarkan
gambar yang diberikan.
3. Structured problem posing (problem posing terstruktur)
Dalam hal ini siswa diminta untuk membuat soal berdasarkan soal
yang diketahui dengan mengubah data atau informasi yang diketahui.
Brown dan Walter (1990) merancang formula pembuatan soal
berdasarkan soal-soal yang telah diselesaikan dengan menvariasikan
kondisi atau tujuan dari soal yang diberikan.
Pada metode ini, guru harus mendorong siswa untuk membuat contoh
masalah baru dan bekerjasama dengan teman sebangku (satu kelompok 2
siswa) untuk membuat contoh soal serta penyelesaiannya, dengan demikian
siswa menjadi lebih kompeten dalam memahami materi. Kerjasama dengan
teman dapat juga dilakukan dengan teman lain sesuai dengan kelompok yang
sudah ditentukan oleh guru, jumlah kelompok tidak begitu dipermasalahkan
karena kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan melatih siswa agar dapat
membuat soal dengan baik sesuai dengankompetensi yang akan dicapai pada
materi yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Dengan kata lain dapat di simpulkan bahwa metode problem posing
(pembuatan soal) ini digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan agar siswa
dapat memahami materi dengan baik, bukan menghafal namun memahami.
Siswa yang dapat membuat soal pasti dapat memberikan jawaban atas soal
yang telah dibuat (kunci jawaban), dengan demikian jika siswa tidak
memahami materi dengan baik, maka siswa tidak dapat membuat soal dengan
baik pula.
E. Motivasi
Menurut Mc Donald (Djamarah, 2011:148) motivasi adalah suatu
perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam proses belajar
mengajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar.
Menurut Moslow (Djamarah, 2011:149), dia sangat percaya bahwa
tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan
tertentu, misalnya kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, pengharapan,
aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik. Kebutuhan-
kebutuhan inilah yang dapat memotivasi tingkah laku individu. Oleh karena
itu apa yang seseorang lihat sudah tentu akan membangkitkan minatnya
sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Motivasi dapat muncul dari dalam diri seseorang (intrinsik) dan motivasi
yang berasal dari luar diri seseorang (ekstrinsik). Motivasi intrinsik
merupakan motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena di dalam individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari
motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang aktif berfungsi karena adanya
rangsangan dari luar. Kedua macam motivasi tersebut diperlukan para peserta
didik untuk kemajuan belajar.
Motivasi sangat diperlukan dalam belajar. Fungsi motivasi dalam belajar
adalah
1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Siswa senang dengan hal-hal baru dan akan terus mencari tahu hal-hal
lainnya untuk memuaskan rasa keingintahuannya itu. Sesuatu yang belum
diketahuinya itu dapat menjadi pendorongnya untuk belajar.
Keingintahuannya yang tinggi inilah yang membuat siswa terdorong
untuk belajar.
2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Motivasi siswa juga dapat diperlihatkan dengan aktifitas fisik siswa.
Dengan melakukan aktifitas fisik, siswa sudah melakukan kegiatan
belajar.
3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Motivasi jugadapat menjadikan siswa dapat menyeleksi mana perbuatan
yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Ketiga fungsi motivasi tersebut sangat penting untuk dicapai. Untuk dapat
mengoptimalkan fungsi motivasi tersebut, maka harus ada upaya peningkatan
motivasi belajar siswa. Siswa yang kurang termotivasi untuk belajar biasanya
cenderung kurang aktif saat pembelajaran di kelas sedang berlangsung.
Menurut De Decce dan Grawford, guru harus dapat menggairahkan peserta
didik, memberikan harapan yang realistis, memberikan insentif, dan
mengarahkan perilaku anak didik ke arah yang menunjang tercapainya tujuan
pengajatan.
F. Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu
aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa
senang. Dengan kata lain minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Djamarah,
2011:166).
Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan
bahwa anak didik lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya, tetapi dapat
juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Anak
didik yang berminat terhadap sesuatu cenderung untuk memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati itu dan sama sekali tidak
menghiraukan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang
berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya secara sungguh-
sungguh karena ada daya tarik baginya. Proses belajar akan berjalan lancar
jika disertai minat. Minat merupakan alat motivasi utama yang dapat
membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu
tertentu. Oleh karena itu guru perlu untuk membangkitkan minat peserta didik
agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami oleh peserta didik.
G. Efektivitas Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif berarti dapat membawa
hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan) atau ada pengaruhnya (tentang
akibatnya, pengaruhnya, kesannya), sedangkan efektivitas berarti
keberhasilan (tentang usaha, tindakan) atau keadaan berpengaruh.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa efektivitas
berkaitan dengan tercapainya tujuan, katepatan waktu, dan partisipasi aktif
dari anggota (kelompok).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
H. Bangun Ruang Sisi Datar Prisma dan Limas
(Sumber : Marsigit. 2009.Matematika 2 SMP Kelas VIII.Jakarta: Yudhistira
dan Agus,Nuniek Avianti.2007.Mudah Belajar Matematika 2.Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional)
1. Prisma
a. Pengertian Prisma
Gambar 2.1 Contoh benda yang menyerupai prisma
Gambar 2.2 Bangun ruang prisma
Benda tersebut memiliki alas dan atap (tutup) yang bentuk dan
ukurannya sama (kongruen), selain itu semua sisi bagian samping
berbentuk jajar genjang. Bangun ruang seperti ini disebut prisma.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prisma adalah benda yang dibatasi dua
bidang sejajar yang saling kongruen dan beberapa bidang berbentuk
jajargenjang yang memotong kedua bidang tersebut menurut garis-garis
yang sejajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Macam-macam Prisma
Tabel 2.1 Macam-macam Bentuk Prisma
Gambar Nama Jumlah
Sisi (S)
Jumlah
Rusuk
(R )
Jumlah
Titik
Sudut (T)
Prisma
segitiga 5 9 6
Prisma
segiempat 6 12 8
Prisma
segilima
7 15 10
Prisma
segienam 8 18 12
Secara umum n+2 3n 2n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c. Unsur-unsur Prisma
Perhatikan prisma segienam ABCDEF.GHIJKL berikut :
Gambar 2.3 Prisma segienam
Prisma segienam tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
1) Sisi/ Bidang
Pada prisma segienam tersebut memiliki 8 sisi atau bidang yaitu
ABCDEF (sisi alas), GHIJKL (sisi atas), BCIH, CDJI, DEKJ,
EFLK, FAGL, dan ABHG yang merupakan sisi tegak yang
berbentuk persegi panjang.
2) Rusuk
Pada prisma segienam tersebut terdapat 18 rusuk , 6 diantaranya
adalah rusuk tegak. Rusuk-rusuk tersebut adalah AB, BC, CD, DE,
EF, FA, HI, IJ, JK, KL, LG, dan rusuk tegaknya adalah AG, BH,
CI, DJ, EK, dan FL.
3) Titik sudut
Prisma segienam memiliki 12 titik sudut, yaitu Titik A, B, C, D, E,
F, G, H, I, J, K, dan L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4) Diagonal bidang
Pada prisma segienam terdapat 30 diagonal bidang, diantaranya
adalah BG, CJ, KG, dan KH.
5) Bidang diagonal
Pada prisma segienam memiliki 9 bidang diagonal salah satunya
adalah bidang ACIG, ADJG, dan AEKG.
d. Sifat-sifat prisma
1) Prisma memiliki bentuk alas dan atap yang kongruen
2) Sisi tegak prisma berbentuk jajargenjang
3) Prisma memiliki rusuk-rusuk tegak
4) Setiap diagonal bidang pada sisi yang sama memiliki ukuran yang
sama
e. Luas Permukaan Prisma
Perhatikan gambar berikut ini
Gambar 2.4 (a) Prisma segitiga (b) Jaring-jaring prisma segitiga
Gambar tersebut merupakan gambar prisma segitiga (a) dan jaring-
jaring prisma (b). Dari gambar (b) terluhat bahwa prisma segitiga terdiri
dari dua segitiga yang kongruen sebagai alas dan tutup dan tiga buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
persegi panjang sebagai sisi tegak. Dengan demikian dapat disimpulkan
luas permukaan prisma adalah
f. Volume Prisma
Volume prisma dapat dicari dengan rumus :
2. Limas
a. Pengertian Limas
(a) (b)
Gambar 2.5 (a) Bentuk limas di kehidupan sehari-hari ( Piramida Mesir), (b)
Bangun ruang limas segiempat
Limas adalah benda yang dibatasi oleh bidang alas dan bidang-bidang
sisi yang bersekutuan di satu titik.
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎
= 2 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 − 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Macam-macam Limas
Tabel 2.2 Macam-macam Bentuk Limas
Gambar Nama Jumlah
Sisi (S)
Jumlah
Rusuk
(R )
Jumlah
Titik
Sudut (T)
Limas
segitiga 4 6 4
Limas
segiempat 5 8 5
Limas
segilima 6 10 6
Limas
segienam 7 12 7
Secara umum n+1 2n n+1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c. Unsur-unsur Limas
Unsur-unsur limas segiempat adalah
1) Sisi/ Bidang
Sisi PQRS (alas) dan KPQ, KQR, KRS, KSP (sisi tegak)
2) Rusuk
Prisma segiempat memiliki 8 rusukyaitu PQ, QR, RS, ST, KP, KQ,
KR, dan KS
3) Titik sudut
Titik sudut limas segiempat adalima yaitu titik P, Q, R, S, dan K
(titik puncak)
d. Ciri-ciri limas
Ciri-ciri limas beraturan adalah sebagai berikut
1) Bidang alasnya beraturan
2) Proyeksi titik puncak pada bidang alas berimpitan dengan titik pusat
dari bidang alas
3) Bidang-bidang sisi merupakan segitiga samakaki yang sama dan
sebangun (kongruen)
4) Rusuk-rusuk tegaknya sama panjang
5) Garis tinggi dari bidang-bidang sisi disebut apothem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
e. Luas Permukaan Limas
Gambar 2.6 (a) Limas segiempat, (b) Jaring-jaring limas segiempat
Gambar tersebut menunjukkan limas segiempat (a) dan jaring-jaring
limas segiempat (b)
Setelah melihat jaring-jaring limas tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa luas permukaan limas adalah
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐿𝑖𝑚𝑎𝑠 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘
f. Volume Limas
Perhatikan gambar berikut
Gambar 2.7 Kubus yang dibagi menjadi 4 bagian berbentuk limas segiempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kubus tersebut dapat dibagi menjadi enam bagian limas, maka dapat
dicari volume limas yaitu
6 × 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 𝑂. 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 𝑂. 𝐴𝐵𝐶𝐷 =1
6× 𝐴𝐵 × 𝐵𝐶 × 𝐶𝐺
=1
6× 𝑠 × 𝑠 × 𝑠
=1
6× 𝑠 × 𝑠 ×
2𝑠
2
=2
6× 𝑠2 ×
𝑠
2
=1
3× 𝑠2 ×
𝑠
2
Sehingga Volume Limas adalah
I. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika yang menarik dapat mempengaruhi minat siswa
untuk mempelajarari materi dengan baik sehingga pemahaman materi siswa
akan mendalam. Berdasarkan observasi dan wawancara di SMP Kanisius
Kalasan, didapat beberapa kendala siswa dalam mempelajari matematika
diantaranya metode pembelajaran dan materi yang rumit sehingga minat dan
motivasi belajar siswa menjadi rendah. Kerena motivasi belajar yang rendah
maka akan berdampak pada hasil belajar dan pemahaman materi siswa yang
kurang baik terutama pada siswa kelas VIII.
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐿𝑖𝑚𝑎𝑠 = 1
3× 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti akan mencobakan salah satu
metode pembelajaran Problem Posing (pembuatan soal). Dengan
menggunakan metode ini siswa dituntut untuk lebih aktif dan memahami
materi dengan baik. Metode ini menuntut siswa untuk dapat membuat soal
berdasarkan materi yang dipelajari. Pembuatan soal membutuhkan
pemahaman materi yang baik, tidak hanya materi yang sedang dipelajari,
namun juga marteri yang berssangkutan.
Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat efektivitas pembelajaran
dengan menggunakan metode Problem Posing ditinjau dari minat dan
motivasi belajar siswa serta hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa didapat
dari tes tertulis yang dilakukan oleh siswa sedangkan minat dan motivasi
belajar siswa dilihat dari kuisioneryang telah diisi siswa dan wawancara.
Peneliti juga akan mengamati proses pembelajaran dan sikap siswa saat
pembelajaran berlangsung.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui apakah
pembelajaran menggunakan metode problem posing dapat meningkatkan
minat dan motivasi belajar siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Setelah penelitian ini berhasil atau dengan kata lain pembelajaran dengan
menggunakan metode problem posing sudah efektif, maka akan sangat
bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah sehingga metode ini dapat
digunakan pada pembelajaran matematika dengan materi yang sama dengan
tujuan agar kualitas pembelajaran dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif
kuantitatif-kualitatif. Menurut Widi (2010:47) Metode penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang mencoba untuk memberikan gambaran secara
sistematis tentang situasi, permasalahan, fenomena, layanan atau program,
ataupun menyediakan informasi. Pendekatan kuantitatif berupa skor hasil
belajar siswa terhadap materi bangun ruang sisi datar dengan menggunakan
metode pembelajaran problem posing. Data kuantitatif juga akan didukung
dengan adanya data kualitatif berupa lembar observasi, kuisioner minat dan
motivasi siswa, wawancara, dan foto.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 semester genap
tahun ajaran 2014/2015
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Di Kelas VIII A
No Hari/Tanggal Waktu Keterangan
1. Rabu, 20 Mei
2015
07.00-
08.20
Pembuatan soal luas
permukaan prisma dan
limas
2. Kamis, 21 Mei
2015
07.00-
08.20
Mengerjakan soal luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
permukaan prisma dan
limas
3. Selasa, 26 Mei
2015
09.55-
11.15
Pembuatan soal volume
prisma dan limas
4. Rabu, 27 Mei
2015
07.00-
08.20
Mengerjakan soal volume
prisma dan limas
5. Kamis, 28 Mei
2015
07.00-
08.20
Ujian tertulis prisma dan
limas, pengisian kuisioner
6. Sabtu, 30 Mei
2015
08.20-
10.35
Wawancara
2. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan yang terletak di
Krajan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Kalasan
semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa.
Objek penelitian ini adalah efektivitas penggunaan metode problem
posing pada pokok bahasan volume dan luas permukaan bangun ruang sisi
datar prisma dan limas ditinjau dari motivasi dan hasil belajar siswa.
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode
pembelajaran problem posing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat, motivasi, dan hasil
belajar siswa pada penggunaan metode pembelajaran problem posing
E. Bentuk Data
1. Data minat dan motivasi belajar siswa
Data tentang minat dan motivasi belajar siswa didapat dari observasi
yang dilakukan saat kegiatan belajar mengajar dan pemberian kuisioner
untuk seluruh siswa kelas VIII A setelah proses pembelajaran dengan
menggunakan metode problem posing. Data yang diperoleh melalui
kuisioner berupa angka. Peneliti juga melakukan wawancara kepada
beberapa siswa mengenai tanggapan mereka terhadap pembelajaran yang
sudah dilakukan dengan metode problem posing. Hal ini dilakukan
sebagai penguatan dari kuisioner yang telah diisi oleh siswa. Data yang
diperoleh dari hasil wawancara berupa pernyataan.
2. Data prestasi belajar siswa
Data prestasi belajar siswa diperoleh dengan melakukan tes akhir
setelah siswa selesai mempelajari materi luas permukaan dan volume
bangun datar prisma dan limas. Data yang diperoleh berupa angka. Hasil
dari tes akhir digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode
problem posing dalam meningkatkan minat, motivasi, dan prestasi belajar
siswa di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
F. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data minat dan motivasi
belajar siswa adalah observasi, kuisioner dan wawancara, sedangkan metode
yang digunakan untuk pengumpulan data hasil belajar siswa adalah tes akhir
berupa tes tertulis.
1. Data minat dan motivasi belajar
Data minat dan motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil observasi dan
analisis kuisioner mengenai tanggapan siswa terhadap metode problem
posing pada pembelajaran luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
datar prisma dan limas. Sebagai penguatan dari kuisioner, peneliti juga
mengadakan observasi saat pembelajaran berlangsung dan wawancara yang
dilakukan kepada beberapa siswa.
2. Data prestasi belajar siswa
Data prestasi belajar siswa diperoleh dari analisis tes akhir berupa tes
tertulis yang dilakukan setelah siswa selesai mempelajari materi luas
permukaan dan volume bangun datar prisma dan limas. Hasil belajar siswa
inilah yang akan digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan
metode pembelajaran problem posing pada pembelajaran luas permukaan
dan volume bangun datar prisma dan limas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
G. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini akan digunakan dua instrumen, yaitu
1. Instrumen Pembelajaran
Dalam penelitian ini, instrumen pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar guru berupa LKS dan
power point. Penyusunan LKS mengacu pada indikator dan tujuan
pembelajaran yang tercantum dalam RPP.
2. Instrumen Penelitian
a. Kuisioner motivasi belajar siswa
Pada penyusunan kuisioner, merumuskan pertanyaan
merupakan aspek yang terpenting karena dapat mempengaruhi nilai
yang dihasilkan. Pembuatan pertanyaan yang tepat dapat
menghasilkan pandangan (persepsi) yang sama pada masing-masing
responden. Menurut Noor (2012:141), pendapat responden
kemungkinan bukan gambaran dari sikap responden, tetapi hanya
jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Berikut
merupakan prinsip penyusunan pertanyaan dalam kuisioner :
1) Pertanyaan harus tepat untuk menangkap variabel yang diteliti
2) Bahasa dan kata-kata dalam kuisioner seharusnya disesuaikan
dengan tingkat pemahaman responden
3) Bentuk dan jenis pertanyaan seharusnya dipilih yang dapat
meminimumkan bias responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4) Pengurutan pertanyaan seharusnya mengalirkan tahapan respon
secara lembut
5) Data pribadi seharusnya dikumpulkan dengan memerhatikan
privasi responden
Pada penelitian ini kuisioner dibuat untuk mengetahui
bagaimana tanggapan siswa mengenai metode pembelajaran yang
digunakan, terutama untuk mengetahui pengaruh terhadap motivasi
belajar siswa. Penyusunan kuisioner mengacu pada minat, motivasi,
perhatian siswa di kelas, konsentrasi, rasa ingin tahu, keaktifan siswa,
keterlibatan siswa dalam pembelajaran, ketekunan siswa, sikap
pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru,
dan semangat siswa dalam pembelajaran
Kuisioner ini terdiri dari 25 pernyataan yaitu 13 pertanyaan
positif dan 12 pertanyaan negatif dengan lima pilihan jawaban yaitu
Selalu (S), Sering (SR),Jarang (J), Tidak Pernah (TP). Pilihan jawaban
Selalu jika siswa pasti melakukan kegiatan yang bersangkutan saat
pembelajaran, Sering jika siswa pernah tidak melakukan kegiatan yang
bersangkutan saat pembelajaran, Jarang jika siswa beberapa kali
melakukan kegiatan yang bersangkutan saat pembelajaran, dan Tidak
pernah jika siswa sama sekali belum pernah melakukan kegiatan yang
bersangkutan saat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berikut adalah kisi-kisi kuisioner:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner
No Karakteristik
Nomer Item
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
1. Minat 5 6, 7, 10
Minat siswa pada pembelajaran yang
menggunakan metode problem posing
sehingga materi lebih mudah dipahami 5
Minat siswa pada pembelajaran yang
menggunakan metode problem posing
sehingga siswa dituntut untuk lebih aktif
dalam pembelajaran
6
Minat siswa pada pembelajaran yang
menggunakan metode problem posing
dibandingkan dengan metode ceramah 7
Pengaruh metode problem posing
terhadap minat belajar siswa pada
pelajaran matematika 10
2. Motivasi 4,13, 24 8
Pengaruh metode problem posing
terhadap motivasi siswa dalam
mempelajari materi
4
Motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
metode problem posing
13
Pengaruh metode problem posing dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat
memecahkan masalah matematika dalam
kehidupan sehari-hari
24
Pengaruh metode problem posing
terhadap motivasi siswa dalam
mempelajari materi
8
3. Perhatian 1, 16 9
Mengikuti pembelajaran yang
menggunakan metode problem posing
dengan baik
1
Memusatkan perhatian pada guru 16
Mengikuti pembelajaran yang
menggunakan metode problem posing
dengan baik
9
4. Konsentrasi 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Konsentrasi siswa saat guru memberikan
penjelasan 3
Metode problem posing mempengaruhi
konsentrasi siswa dalam belajar 2
5. Rasa Ingin Tahu 19 15
Penggunaan buku referensi dalam
menunjang keingintahuan siswa dalam
membuat soal
19
Tingkat keingintahuan siswa ditinjau dari
keaktifan siswa bertanya jika ada materi
yang belum dipahami/saat mengerjakan
soal
15
6. Keaktifan 14, 25 17, 12
Keaktifan siswa dalam bertanya jika ada
materi yang belum dipahami 14
Pengaruh metode problem posing pada
pembelajaran dalam meningkatkan
keaktifan siswa
15
Keaktifan siswa dalam bertanya jika ada
materi yang belum dipahami 17
Usaha siswa dalam mengerjakan tugas 12
7. Ketekunan 11 21
Pengaruh metode problem posing dilihat
dari ketekunan siswa mengerjakan tugas 11
Keruntutan siswa membuat kunci jawaban 21
8. Pantang Menyerah 18, 22 20, 23
Berlatih mengerjakan soal untuk
mendukung pemahaman siswa terhadap
materi
18
Membuat soal dengan sungguh-sungguh 22
Sikap pantang menyerah dalam membuat
soal 20
Pengaruh metode problem posing
terhadap sikap pantang menyerah 23
b. Tes prestasi belajar siswa
Tes belajar siswa dibuat untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa menggunakan metode pembelajaran problem posing.
Peneliti membuat tes hasil belajar berupa tes tertulis berbentuk uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dan mengacu pada indikator pembelajaran. Berikut adalah kisi-kisi
soal tes akhir :
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Akhir
Kompetensi Dasar Materi Indikator Pencapaian No.Soal
5.3 Menghitung luas
permukaan dan
volume kubus,
balok, prisma dan
limas
Luas
Permukaan
Prisma dan
Limas
1. Menghitung luas
permukaan prisma
2. Menghitung luas
permukaan limas
1,3
Volume
Prisma dan
Limas
1. Menghitung volume
prisma
2. Menghitung volume
limas
2,4,5
Tes hasil belajar yang akan diberikan kepada siswa terlebih dahulu
dilakukan uji coba instrumen dengan tujuan agar tes ini dapat menjadi
alat pengukur yang baik. Syarat suatu instrumen merupakan alat ukur
yang baik adalah validitas atau kesahihan dan reliabilitas atau
kekonsistenan. Peneliti melakukan uji coba instrumen dan
menaganalisis sebelum digunakan di kelas VIII A.
1) Validitas Tes
Peneliti menggunakan validitas isi berupa uji pakar dan uji coba
tes tertulis. Teknik penilaian pakar dilakukan dengan meminta
bantuan kepada salah satu dosen dan dua orang guru mata
pelajaran matematika untuk menelaah materi tes hasil belajar siswa
(lembar penilaian validitas soal oleh guru dan dosen dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pada lampiran B.1). Selain menggunakan teknik penilaian pakar,
peneliti juga menggunakan teknik validitas butir soal dari soal
yang telah diujicobakan dengan menggunakan rumus korelasi
product moment Pearson (Jihad, 2013:179) dengan
mengkorelasikan antara skor yang didapat siswa pada suatu butir
soal dengan skor total yang didapat. Rumus yang digunakan adalah
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 𝑋𝑌 − ( 𝑋)( 𝑌)
(𝑁 𝑋2 − 𝑋 2)(𝑁 𝑌2 − ( 𝑌)2)
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y
𝑁 ∶ Banyaknya peserta tes
𝑋 : Nilai hasil uji coba
𝑌 : Nilai rata-rata harian
Intrepretasi terhadap niali koefisien korelasi 𝑟𝑥𝑦 digunakan criteria
Nurgana berikut ini :
0,80 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 1,00 : sangat tinggi
0,60 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,80 : tinggi
0,40 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,60 : cukup
0,20 < 𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,40 : rendah
𝑟𝑥𝑦 ≤ 0,20 : sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Menurut Noor (2012:169) setelah mendapatkan r hitung, maka
dapat dicek kevalidan butir soal dengan cara :
a. Uji validitas dilakukan setiap butir soal. hasilnya dibandingkan
dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan tingkat kesalahan 5%
b. Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir soal tersebut valid. 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
dapat dilihat dalam tabel
2) Reliabilitas
Pengukuran tingkat kekonsistenan soal dengan menggunakan
perhitungan Alpha Cronbach (Jihad, 2013:180). Rumus yang
digunakan adalah :
𝑟𝐼𝐼 = 𝑛
𝑛 − 1 1 −
𝑠𝑖2
𝑠𝑡2
Keterangan :
n : banyaknya butir soal
𝑠𝑖2 : jumlah varians skor tiap item
𝑠𝑡2 : varians skor total
Rumus untuk mencari varians adalah :
𝑠𝑖2 =
𝑋2 −( 𝑋)2
𝑛𝑛
Intrepretasi nilai 𝑟𝐼𝐼 mengacu pada pendapat Guilford, yaitu
𝑟𝐼𝐼 ≤ 0,20 reliabilitas : sangat rendah
0,20 < 𝑟𝐼𝐼 < 0,40 reliabilitas : rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
0,40 < 𝑟𝐼𝐼 < 0,70 reliabilitas : sedang
0,70 < 𝑟𝐼𝐼 < 0,90 reliabilitas : tinggi
0,90 < 𝑟𝐼𝐼 < 1,00 reliabilitas : sangat tinggi
Nilai siswa didapat dari penghitungan sebagai berikut :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑃𝑜𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑃𝑜𝑖𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%
c. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang
diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu
untuk dijawab pada kesempatan lain (Noor, 2012:138).
Peneliti melakukan wawancara sebagai alat untuk
membuktikan pernyataan yang diberikan siswa sebelumnya yaitu pada
kuisioner yang telah diberikan. Pada tahap ini, peneliti akan menggali
informasi lebih mendalam kepada siswa untuk mengetahui tanggapan
siswa yang lebih mendalam mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan. Karakteristik pertanyaan yang akan diberikan sama seperti
yang ada dalam kuisioner karena pada dasarnya penelitiingin menggali
lebih banyak informasi berdasarkan data yang ada pada kuisioner yang
telah diisi oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
d. Observasi dan Dokumentasi
Pada kegiatan observasi, peneliti dituntut untuk melakukan
pengamatan terhadap objek penelitian. Instrumen yang dapat
digunakan adalah lembar pengamatan dan panduan pengamatan.
Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari hasil observasi adalah
tempat, pelaku kegiatan, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu,
dan perasaan (Noor, 2012:140). Alasan peneliti melakukan observasi
adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti tentang keadaan
tempat, perilaku subjek penelitian,dan sebagainya.
Observasi dilakukan oleh rekan peneliti dan peneliti sebagai
observer karena pembelajaran akan dilaksanakan oleh guru mata
pelajaran matematika di sekolah tersebut. Observer akan mengamati
kegiatan pembelajaran dan mencatat hal-hal yang diperlukan.
Observer mencatat segala hal yang diperlukan bagi kepentingan
penelitian, hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh observer adalah
1) Keadaan kelas saat guru membuka kegiatan pembelajaran
2) Keadaan kelas saat pembelajaran sedang berlangsung, terdiri dari
siswa dan guru yang sedang melaksanakan kegiatan inti
pembelajaran
3) Keadaan siswa ketika berdiskusi dengan teman sebangku
(sekelompok) saat melakukan pembuatan soal, menukar soal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
mengerjakannya, dan mengoreksi jawaban berdasarkan kunci
jawaban yang telah dibuat
4) Keadaan siswa ketika siswa menarik kesimpulan setelah
pembelajaran berlangsung.
Dokumentasi dapat digunakan untuk memperoleh data. Data
yang diperoleh berupa foto saat pembelajaran berlangsung.
Dokumentasi diperlukan untuk memperkuat data observasi yang telah
dicatat oleh observer. Diharapkan dengan data dokumentasi, dapat
melengkapi data penelitian yang diperlukan terutama pada data
observasi yang kurang lengkap.
H. Metode Analisis Data
1. Analisis prestasi belajar siswa
Pada bagian analisis belajar siswa, peneliti membandingkan
banyaknya siswa yang tuntas dengan tidak tuntas dari tes akhir.
2. Analisis kuisioner motivasi belajar siswa
Instrumen kuisioner yang dibuat oleh peneliti akan dikonsultasikan
terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. Hal ini dimaksudkan untuk
memastikan kelayakan dan kesesuaian kuisioner dengan tujuan penelitian.
Analisis data kuisioner motivasi belajar siswa dapat dihitung dengan
menggunakan pedoman penskoran sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kuisioner
Jawaban Skor pernyataan
positif
Skor pernyataan
negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Jarang 2 3
Tidak Pernah 1 4
Seluruh skor yang didapat kemudian dimasukkan ke dalam tabel hasil
kuisioner kemudian dihitung jumlah skor untuk masing-masing siswa,
kemudian dihitung presentase belajar siswa dengan rumus :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100%
3. Analisis wawancara motivasi belajar siswa
Hasil wawancara akan dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Wawancara dilakukan untuk menggali informasi dari siswa tentang
tanggapan mereka mengenai pengguanaan metode pembelajaran problem
posing pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar
prisma dan limas.
4. Analisis observasi dan dokumentasi
Observasi dan dokumentasi dilakukan oleh peneliti dan 2 orang lain
sebagai observer. Setiap observer mengamati 8-9 siswa pada setiap
pembelajaran. Observer mendeskripsikan hal-hal yang mereka amati
saatpembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada panduan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
observasi. Dokumentasi dilakukan dengan mengambil gambar/foto siswa
saat melakukan pembelajaran.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Penyusunan proposal
Penyususnan proposal dilakukan peneliti sebelum melaksanakan
penelitian. Proposal penelitian berisi Bab I, Bab II, dan Bab III.
2. Persiapan Penelitian
a. Observasi keadaan sekolah
Peneliti melaksanakan observasi bersamaan dengan
penyusunan proposal. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui
keadaan di sekolah dan peneliti dapat mendapatkan data secara
lengkap dan tepat sehingga penelitian dapat berjalan sesuai dengan
rencana.
b. Izin
Peneliti meminta izin melaksanakan penelitian kepada pihak
sekolah disertai dengan surat permohonan penelitian dari secretariat
JPMIPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
c. Pembuatan instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun
berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan
menggunakan metode pembelajaran problem posing
2) LKS
3) Pedoman observasi
4) Soal tes akhir
5) Kuisioner
6) Pedoman wawancara
d. Pelaksanaan penelitian
Penelitian dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai
efektivitas penggunaan metode pembelajaran problem posing ditinjau
dari motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi belajar siswa dapat
ditinjau dari data hasil kuisioner dan diperkuat dengan hasil
wawancara, sedangkan data hasil belajar ditinjau dari tes akhir dari
pokok bahasan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar
prisma dan limas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
e. Analisis data
Analisis data dilaksanakan setelah peneliti melaksanakan
penelitian dan mendapatkan data hasil kuisioner, hasil wawancara,
serta hasil tes akhir.
f. Penarikan kesimpulan
Peneliti membuat penarikan kesimpulan setelah melakukan
analisis dari data yang sudah didapatkan pada saat penelitian.
Kesimpulan diambil berdasarkan analisis data mengenai motivasi
belajar dan hasil tes tertulis yang menunjukkan apakah penggunaan
metode pembelajaran problem posing dapat mempengaruhi motivasi
dan hasil belajar siswa di SMP Kanisius Kalasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan penelitian peneliti terlebih dahulu membuat
instrumen penelitian diantaranya RPP, LKS, kuisioner, lembar observasi
dan tes hasil belajar. RPP dan LKS dibuat berdasarkan kesepakatan antara
peneliti dan guru yang kemudian dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing. Kuisioner, lembar observasi, dan tes hasil belajar
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Sebelum dipakai, tes hasil
belajar diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas butir soal
dan uji validitas pakar yang dilakukan oleh dosen dan guru mata pelajaran.
Uji coba instrumen dilakukan pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015
pada pukul 08.20-09.55 di kelas VIII B terhadap 24 siswa. Penilaian
terhadap hasil tes siswa berdasarkan kriteria penilaian yang sudah dibuat
oleh peneliti. Keseluruhan nilai tes siswa digunakan untuk menghitung
validitas butir soal dengan menggunakan Product Moment dari Pearson,
sedangkan reliabilitas soal menggunakan rumus Alpha. Berikut merupakan
hasil uji coba instrumen tes hasil belajar siswa
a. Validitas Instrumen
Valisitas instrumen tes akhir menggunakan rumus Product Moment
dari Pearson. Uji coba tes dilaksanakan terhadap 24 siswa. Soal tes
hasil belajar terdiri dari 5 soal uraian dan setelah dilakukan uji coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
didapat 3 soal dengan validitas tinggi dan 2 soal mempunyai validitas
sangat tinggi. Hasil dari analisis validitas (analisis lengkap terdapat
pada lampiran B.2) dapat dilihat pada :
Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Tes Hasil Belajar
SOAL VALIDITAS STATUS
VALIDITAS Keterangan
1 0.767 tinggi Valid
2 0.696 tinggi Valid
3 0.835 sangat tinggi Valid
4 0.702 tinggi Valid
5 0.891 sangat tinggi Valid
Status validitas yang didapat adalah tinggi dan sangat tinggi karena soal
sesuai dengan kisi-kisi yang telah diberikan dan sesuai dengan materi
yang diajarkan serta hasil dari jawaban siswa yang bervariasi, ada siswa
yang dapat menjawab soal dan ada siswa yang tidak dapat menjawab
soal. Maka dapat dikatakan bahwa soal yang diberikan sudah sesuai
dengan kebutuhan siswa, dengan kata lain soal sudah sesuai dengan
rata-rata kemampuan seluruh siswa.
Selain oleh siswa, uji validitas juga dilakukan oleh pakar, yaitu 2
orang guru mata pelajaran matematika dan satu dosen pendidikan
matematika. Dari uji pakar didapat bahwa soal sudah sesuai dengan
kisi-kisi yang diberikan, soal bervariasi, dan bahasa yang digunakan
sudah jelas. Hasil validasi pakar dapat dilihat pada lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen diukur dengan menggunakan rumus Alpha. Hasil
dari pengukuran (analisis lengkap dapat dilihat pada lampiran B.2)
adalah reliabilitas 0,822 dengan status tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa soal yang telah diberikan kepada siswa sudah konsisten sehingga
soal layak dan dipercaya untuk dijadikan sebagai instrument penelitian,
dengan kata lain soal ini dapat digunakan untuk penelitian dan
mendapatkan hasil yang konsisten.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Selama Pembelajaran
Penelitian dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan di kelas VIII A
SMP Kanisius Kalasan. Pertemuan Pertama dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 20 Mei 2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti
sebanyak 24 siswa. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 21 Mei 2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti sebanyak 25
siswa. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Mei
2015 pada pukul 09.55-11.15 dan diikuti sebanyak 25 siswa. Pertemuan
keempat dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Mei 2015 pada pukul
07.00-08.20 dan diikuti sebanyak 25 siswa.
Selama proses pembelajaran guru tetap berperan sebagai
pengajar yang membimbing siswa dalam pembelajaran sedangkan
peneliti berperan sebagai observer bersama dengan 2 teman lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
membantu sebagai observer. Berikut merupakan rincian proses
pembelajaran :
1) Pertemuan Pertama
Setiap tahapan pada proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan
RPP yang telah disepakati oleh peneliti dan guru mata pelajaran.
Materi yang akan dibahas pada pertemuan pertama ini adalah Luas
Permukaan Prisma dan Limas.
Pelajaran dimulai pada pukul 07.00 dan dibuka dengan doa. Saat
guru masuk kedalam kelas semua siswa sudah berada di dalam kelas
dan menempati tempat duduknya masing-masing. Guru memulai
pembelajaran dengan menyapa siswa dan kemudian menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kali ini.
Pada tahap kegiatan inti guru memulai dengan membentuk
kelompok siswa yang terdiri dari 2 siswa untuk setiap kelompoknya.
Anggota kelompok ditemtukan oleh guru. Ada 13 kelompok yang
dibentuk, 12 kelompok masing-masing terdiri dari 2 siswa dan 1
kelompok terdiri dari satu siswa. Guru menjelaskan tahap-
tahap pembelajaran dan kerja kelompok yang akan dilakukan oleh
siswa. Sebelumnya guru telah membagikan lembar kerja siswa yang
terdiri dari lembar pembuatan soal, dan lembar kunci jawaban.
Secara mandiri siswa mengerjakan tugas yang telah diminta oleh
guru. Pada pertemuan pertama ini siswa diminta untuk membuat soal
mengenai luas permukaan prisma dan limas, 2 soal luas permukaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
prisma dan 2 soal luas permukaan limas. Selain itu siswa juga
diminta untuk membuat kunci jawaban atas soal yang telah dibuat
tersebut. Siswa diperkenankan melihat buku untuk dijadikan
referensi pembuatan soal. Sembari siswa bekerja kelompok, guru
tetap berkeliling mengawasi siswa dan membimbing siswa serta
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal.
Hasil kerja kelompok dapat dilihat pada lampiran C.1
Tahap selanjutnya adalah penutup, siswa diminta untuk
mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. Siswa mengumpulkan
hasil kerja kelompoknya dengan tertib satu persatu. Sebelum
menutup pembelajaran, guru meminta siswa untuk mempelajari lahi
materi luas permukaan prisma dan limas karena pada pertemuan
selanjutnya siswa akan diminta untuk mengerjakan soal mengenai
luas permukaan prisma dan limas.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal tanggal 21
Mei 2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti sebanyak 25 siswa.
Pertemuan kali ini siswa diminta untuk mengerjakan soal mengenai
luas permukaan prisma dan limas secara individu. Soal yang dibuat
oleh siswa pada pertemuan sebelumnya telah digandakan agar
masing-masing siswa mendapatkan soal.
Hari ini pembelajaran dimulai dengan doa dan salam oleh guru
kemudian guru memeriksa kehadiran siswa. Guru melanjutkan tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
pembukaan ini dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada pertemuan kali ini.
Dilanjutkan pada tahap inti, guru mulai membagikan soal
yangtelah dibuat oleh siswa pada pertemuan sebelumnya. Soal
dibagikan secara acak oleh guru. Saat mengerjakan soal, siswa
diperbolehkan untuk membuka buku. Saat pengerjaan berlangsung,
siswa juga dapat mengkoreksi soal yang telah dibuat oleh temannya.
Dalam kegiatan ini guru tetap mengawasi siswa agar siswa tidak
terlalu ramai di kelas. Siswa saling berdiskusi satu sama lain antara
siswa pembuat soal dan siswa yang mengerjakan soal.
Tahap selanjutnya siswa diminta untuk mengembalikan hasil
pekerjaan dan soal kepada siswa pembuat soal kemudian guru segera
membagikan kunci jawaban kepada masing-masing kelompok.
Siswa mengkoreksi jawaban dengan kunci yang telah dibuat secara
cepat karena waktu yang tersisa tidak banyak. Hasil pekerjaan siswa
dapat dilihat pada lampiran C.1
Tahap penutup diawali dengan guru meminta siswa
mengumpulkan kerja kelompoknya. Guru akan mengkoreksi kembali
jawaban siswa karena mereka belum selesai mengkoreksinya. Pada
tahap akhir guru meminta siswa untuk mempelajari materi volume
prisma dan limas agar pada pertemuan selanjutnya siswa dapat
mengikuti pembelajaran dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Mei
2015 pada pukul 09.55-11.15 dan diikuti sebanyak 25 siswa. Pada
pertemuan kali ini masih menggunakan metode pembelajaran yang
sama. Pertemuan kali ini siswa diminta untuk membuat soal
mengenai volume prisma dan limas.
Pada tahap awal, guru memberikan salam kepada siswa dan
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.
Memasuki tahap inti, guru mulai dengan membagi siswa menjadi
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 siswa untuk masing-
masing kelompok. Pada pertemuan kali ini kelompok yang dibentuk
berbeda dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Pembuatan
kelompok melalui pertimbangan dari guru dan melihat hasil kerja
kelompok pada pertemuan sebelumnya. Diharapkan dengan
kelompok yang berbeda ini siswa dapat menjadi lebih aktif, yang
tadinya kurang aktif bisa menjadi lebih aktif. Setelah kelompok
terbentuk kemudian guru membagikan lembar kerja kelompok siswa
kemudian menjelaskan sistematika kerja kelompok.
Siswa diminta untuk membuat dua soal mengenai volume prisma
dan dua soal mengenai volume limas serta membuat kunci
jawabannya. Siswa saling berdiskusi dengan teman sekelompoknya
dan masih dengan pengawasan dan pendampingan guru. Hasil kerja
kelompok siswa dapat dilihat pada lampiran C.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pada kegiatan akhir guru meminta siswa untuk mengumpulkan
hasil kerja kelompoknya. Siswa mengumpulkan dengan tertib.
Setelah semuapekerjaan siswa terkumpul kemudian guru
menyampaikan beberapahal mengenai pertemuan selanjutnya yaitu
siswa diminta untuk mempelajari materi volume prisma dan limas.
Guru menutup pembelajaran dengan salam.
4) Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Mei
2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti sebanyak 25 siswa.
Pertemuan kali ini siswa diminta untuk mengerjakan soal yang telah
dibuat pada pertemuan sebelumnya. Masih seperti pertemuan kedua,
siswa mengerjakan soal secara mandiri.
Guru mengawali pembelajaran dengan doa dan salam dilanjutkan
dengan memeriksa kehadiran siswa. Selanjutnya guru menyampaian
tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kali ini.
Memasuki tahap inti, guru mulai membagikan soal kepada
siswa.guru memastikan semua siswa mendapatkan soal dan tidak
mendapatkan soal yang dibuatnya sendiri. Siswa mulai mengerjakan
soal dengan pendampingan guru. Jika soal yang dikerjakannya ada
masalah, maka siswa dapat menanyakannya kepada kelompok
pembuat soal sehingga siswa juga dapat saling berdiskusi mengenai
soal yang bersangkutan. Kegiatan ini masih tetap dalam pengawasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
guru agar siswa tidak terlalu ramai di kelas. Hasil kerja kelompok
dapat dilihat pada lampiran C.2.
Kegiatan dilanjutkan dengan mengkoreksi jawaban. Setiap
kelompok pembuat soal mengkoreksi hasil kerja temannya dan
mencocokkannya dengan kunci jawaban yangtelah dibuat. Jika kunci
jawaban masih kurang tepat, siswa juga masih bisa memperbaikinya.
Kegiatan penutup dimuali dengan meminta siswa untuk
mengumpulkan hasil kerja kelompoknya. Setelah semua terkumpul,
guru kemudiam menyampaikan beberapa pemberitahuan diantaranya
adalah bahwa akan dilaksanakan tes hasil belajar subbab prisma dan
limas. Tes tertulis akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya
yaitu hari Kamis tanggal 28 Mei 2015. Guru meminta siswa untuk
mempersiapkan diri dengan belajar dirumah mengeni materi luas
permukaan dan volume prisma dan limas.
b. Setelah Pembelajaran
1) Tes Tertulis
Proses pembelajaran sebanyak 4 kali pertemuan dilanjutkan dengan
tes hasil belajar siswa mengenai luas permuakaan dan volume prisma
dan limas. Tes tertulis ini dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Mei
2015 pada pukul 07.00-08.20 dan diikuti oleh seluruh siswa
berjumlah 26 siswa. Tes tertulis ini terdiri dari 5 soal uraian dengan
rincian satu soal mengenai luas permukaan prisma, satu soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mengenai volume prisma, satu soal mengelai luas permukaan limas,
satu soal mengenai volume limas serta satu soal mengenai bentuk
gabungan dari prisma dan limas. Siswa mengerjakan soal selama 60
menit kemudian dilanjutkan dengan pengisian kuisioner oleh siswa
selama 10 menit. Pada proses pembelajaran, siswa mengerjakan soal
dengan tenang dan tertib. Namun demikian nampak ada dua siswa
yang tidak mengerjakan soal salah satunya adalah siswa yang tidak
pernah hadir pada proses pembelajaran sebelumnya. Tes hasil belajar
dan kuisioner akan dianalisis kemudian digunakan sebagai pedoman
wawancara.
2.) Wawancara
Wawancara akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Mei 2015 pada
jam pelajaran religiusitas yang juga diampu oleh guru mata pelajaran
matematika. Wawancara ini dilakukan terhadap 25 siswa
dikarenakan satu siswa tidak pernah mengikuti kegiatan
pembelajaran dan hanya mengikuti tes akhir saja. Siswa melakukan
wawancara secara bergantian, Wawancara dilakukan di ruang diluar
kelas agar siswa lain tidak terganggu dan proses wawancara dapat
berjalan lebih kondusif. Satu kali wawancara dilakukan oleh
sekaligus terhadap dua siswa. Dua siswa tersebut merupakan teman
satu bangku mereka. Beberapa pertanyaan yang sudah dipersiapkan
oleh peneliti ditanyakan kepada siswa satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian
1. Hasil Penelitian
a. Motivasi Belajar Siswa
1) Kuisioner
Kuisioner merupakan salah satu instrumen untuk mendapatkan
data motivasi belajar siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan metode problem posing. Data hasil analisis motivasi
belajar siswa sebagai berikut (data lengkap dapat dilihat pada lampiran
C.6) :
Tabel 4.2 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa
Kriteria Motivasi Belajar Jumlah Siswa
Sangat Tinggi (ST) 11
Tinggi (T) 14
Cukup (C ) 0
Rendah (R ) 0
Sangat Rendah (SR) 0
Berdasarkan hasil tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebanyak 11 siswa
memberikan tanggapan dengan kriteria motivasi belajar sangat tinggi
dan 14 siswa memberikan tanggapan dengan kriteria motivasi belajar
tinggi. 11 siswa yang memberikan tanggapan sangat tinggi terdiri dari 7
siswa perempuan, 5 diantaranya adalah siswa yang mempunyai nilai
ujian tulis cukup tinggi dan tuntas KKM dan 4 siswa laki-laki yang
mendapatkan nilai ujian tulis kurang baik bahkan dibawah KKM. 14
siswa yang memberikan tanggapan tinggi terdiri dari 11 siswa laki-laki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dan 3 siswa perempuan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
seluruh siswa memberikan tanggapan positif dari proses pembelajaran
dengan menggunakan metode problem posing pada pokok bahasan luas
permukaan dan volume bengun datar prisma dan limas.
2) Wawancara
Wawancara dilakukan setelah siswa melaksanakan tes hasil belajar
dan telah mengisi kuisioner. Berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar
dan kuisioner motivasi belajar, maka peneliti melakukan wawancara
terhadap seluruh siswa yang telah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode problem posing pada pokok bahasan luas
permukaan dan volume bangun datar prisma dan limas. Wawancara ini
dilakukan terhadap seluruh siswa agar data yang diperoleh lebih
maksimal.
Berikut merupakan pertanyaan-pertanyaan wawancara yang diajukan
kepada siswa :
1) Apakah kamu suka dengan pelajaran matematika?
2) Apakah kamu suka dengan pembelajaran yang menggunakan
metode problem posing?
3) Bagaimana tanggapan kamu mengenai pembelajaran menggunakan
metode problem posing?
4) Apakah metode problem posing lebih menerik dibandingkan
dengan pembelajaran yang menggunakan metode lain?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
5) Apa yang kalian rasakan saat melakukan pembuatan soal secara
berkelompok?
Peneliti memberikan kelima pertanyaan tersebut kepada siswa,
namun ada beberapa pertanyaan peneliti yang ditanyakan kepada siswa
yang bukan merupakan bagian dari kelima pertanyaan tersebut agar
siswa tidak terlalu tegang dan dapat menjawab pertanyaan dengan lebih
santai sesuai dengan apa yang mereka rasakan, seperti meminta
penjelasan lebih detail kepada siswa. Peneliti juga sering menggunakan
bahasa yang tidak terlalu formal agar siswa tidak merasa kaku dan takut
saat dilakukan wawancara. Peneliti berusaha untuk lebih akrab dengan
siswa agar mereka mau lebih terbuka saat menjawab pertanyaan. Siswa
melakukan wawancara berdua-dua dengan teman sebangku mereka, hal
ini dilakukan dengan tujuan agar siswa tidak terlalu tegang.
Dari seluruh siswa yang telah dilakukan wawancara, diperoleh
hasil bahwa sebagian besar siswa mengatakan menyukai pelajaran
matematika dan suka dengan pembelajaran yang menggunakan metode
problem posing, seperti terlihat pada petikan wawancara berikut :
Transkrip 1
Pn : Kalian suka matematika ga?
P7 : Suka baget
P10 : Suka
Pn : Kenapa suka matematika?
P7 : Ya suka aja, rumusnya asik
P10 : Asik aja gitu, menantang
Pn : Terus apa lagi?
P10 : Ya kaya bisa mecahin masalah aja gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Transkrip 2
Pn : Kalian berdua suka sama matematika ga?
L9 : Enggak suka
Pn : Kenapa ga suka?
L9 : Pusing, sulit
Pn : Sulitnya gimana?
L9 : Rumusnya banyak sama ga suka ngitung
L2 : Enggak suka
Pn : Kenapa ga suka?
L2 : Pusing kalau ngitung-ngitungnya banyak
Transkrip 3
Pn : Langsung aja ya saya mau tanya kalian suka matematika ga?
P3 : Saya enggak
P9 : Ya agak suka agak enggak
P3 : Kalo aku tergantung materinya kak, Kalau bisa ya jadi suka kalau gak
ya gak
Pn : Kalau Metta gimana?
P9 : Waktu dulu dari SD ga suka tapi pas masuk SMP jadi suka kan
gurunya jelasinnya enak
Pn : Berarti tergantung gurunya? Tergantung belajarnya disekolah ya
P9 : Iya
Pada transkrip 1 nampak bahwa siswa tersebut sangat menyukai
matematika karena menurutnya matematika itu menyenangkan dan
menantang, banyak soal yang menantang untuk dikerjakan dan menarik
untuk mencari tahu jawabannya. Pada transkrip 2 nampak bahwa siswa
yang bersangkutan tidak menyukai matematika dikarenakan
menurutnya matematika sulit dan membuatnya semakin pusing karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
banyak angka dan menghitung sehingga matematika kurang menarik.
Pada transkrip 3 nampak bahwa salah satu siswa yang bersangkutan
menyukai matematika tergantung dengan guru yang mengajar,
menurutnya cara mengajar guru sangat mempengaruhinya dalam
belajar. Menurutnya jika guru cara mengajar guru menarik maka dia
akan nyaman dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut.
Transkrip 4
Pn : Terus ada lagi yang mau diceritakan?
P10 : Kalo buat soal tu susah nyari angkanya.. kan susah nyarinya kalo
dicoba ternyata ga ada jawabannya. Tapi kalo ngerjainnya gampang..
Transkrip 5
Pn : Kalian berarti suka pakai metode itu?
L5 : Senang mbak senang
L11 : Senang dong mbak, iya enak banget
Pn : Kalau dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasa
digunakan kalian suka yang mana?
L5 : Seneng mbak enak yang bikin soal kan kalau bikin soal kreatifnya
beda, kita kan jadi dapat tantangan gitu lho mbak, membuat soal harus
punya jawaban yang benar
Pn : Kalau membuat kunci jawabannya bingung ga?
L11 : Ga tu mbak, gampang aja
L5 : Ya asal tahu rumusnya, caranya bener ya dapet jawabannya
Pada pembelajaran, banyak dari siswa yang menyukai dengan
metode problem posing yang digunakan, nampak pada transkrip 5
nampak siswa senang dengan metode yang digunakan karena
menurutnya metode tersebut dapat membuatnya semakin kreatif karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dengan membuat soal, siswa akan semakin aktif dan lebih bersemangat
dalam belajar. Namun tidak menutup kemungkinan jika siswa juga
mengalami kesulitan, seperti nampak pada transkrip 4 bahwa siswa
mengalami kesulitan saat membuat soal, kesulitan terletak pada mencari
angka-angka yang pas sehingga soal yang dibuat akan baik dan dapat
dikerjakan.
Melihat hasil kuisioner siswa dan hasil wawancara, nampak bahwa
siswa menikmati pembelajaran dengan menggunakan metode problem
posing walaupun ada beberapa kendala, misalnya pengetahuan siswa
mengenai materi yang bersangkutan kurang baik sehingga sedikit
menghambat dalam pembuatan soal, teman sekelompok yang tidak
dapat diajak untuk kerjasama, dan mencari angka yang pas untuk
membuat soal. Metode problem posing dapat menarik perhatian siswa
dalam pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi dalam
mempelajari matematika. Transkrip lengkap wawancara dapat dilihat di
lampiran C.7.
3) Observasi dan dokumentasi
Hasil observasi berupa deskripsi pengamatan observer saat
pembelajaran berlangsung. Hasil observasi dapat dilihat sebagai berikut
(peta kerawanan kelas dapat dilihat pada lampiran C.4) :
a) Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama observer 1 mengamati 8 siswa, observer 2
mengamati 9 siswa dan observer ketiga mengamati 7 siswa karena 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
siswa tidak masuk. Semua siswa sudah masuk tepat waktu dan
duduk ditempat duduknya masing-masing namun ada beberapa
siswa yang masih mengobrol dan asik dengan teman sebangkunya.
Siswa juga sudah mempersiapkan buku dan alat tulisnya diatas
meja.
Pada kegiatan inti siswa mulai mengerjakan tugas yang telah
diperintahkan oleh guru. Tidak semua siswa bersemangat saat
mengerjakan tugas, beberapa siswa malah asik ngobrol dengan
teman sebangkunya bahkan teman dari kelompok lain sehingga
menjadikan suasana kelas tidak kondusif, namun demikian guru
tetap mengawasi siswa dan menegur jika kondisi kelas sudah tidak
kondusif. Siswa juga banyak yang aktif bertanya kepada guru serta
berkonsultasi dengan guru mengenai pembuatan soal dan kunci
jawaban yang mereka buat walaupun ada beberapa dari siswa yang
mengerjakan tugas kelompoknya sendiri karena teman satu
kelompoknya sibuk bergurau dan mengobrol dengan teman dari
kelompok lain. Di sisi lain guru juga tetap berkeliling kelas dan
mengecek pekerjaan siswa pada setiap kelompok. Selain aktif
bertanya siswa juga mencari referensi dari buku paket dan LKS
dalam pembuatan soal. Pada pertemuan ini sebagian besar siswa
mengerjakan tugasnya dengan baik walaupun tidak dapat
menyelesaikan 4 soal yang harus dibuat untuk masing-masing
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Pertemuan akhir siswa mengumpulkan tugasnya dan langsung
keluar kelas untuk istirahat.
b) Pertemuan kedua
Pada pertemuan pertama observer 1 mengamati 8 siswa, observer 2
mengamati 9 siswa dan observer ketiga mengamati 8 siswa karena 1
siswa tidak masuk. Ada 1 siswa yang terlambat masuk kelas. Pada
pertemuan kali ini siswa mengerjakan soal yang pada pertemuan
sebelumnya sudah dibuat oleh siswa juga. Setiap siswa mengerjakan
soal secara mandiri. Guru menjelaskan mengenai sistematika
pengerjaan soal, namun ada satu siswa yang berulangkali bertanya
kepada guru mengenai sistematika pengerjaan. Ada satu siswa yang
sama sekali tidak mengerjakan tugasnya, malah mengobrol dengan
teman dan minta jawaban dari teman, jadi siswa tersebut tidak
mengerjakan sendiri namun minta dikerjakan teman lain. Setelah
siswa mengerjakan tugasnya kemudian dikembalikan kepada
kelompok pembuat soal untuk dikoreksi dan dicocokan dengan
kunci jawaban yangtelah dibuatpada pertemuan sebelumnya.
Setetlah selesaikemudian siswa mengumpulkan tugasnya kepada
guru untuk dikoreksi kembali oleh guru.
c) Pertemuan ketiga
Pada pertemuan ketiga ini observer 1 mengamati 17 siswa dan
observer 2 mengamati 8 siswa hal ini dikarenakan 1 observer
berhalangan untuk hadir. Semua siswa sudah masuk kelas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
duduk ditempat duduknya masing-masing, menyiapkan buku dan
alat tulis. Namun masih ada beberapa siswa yang asik mengobrol
dan bercanda dengan temannya. Guru langsung menjelaskan tugas
yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok, sebelumnya guru
mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan kelompok yang sudah
ditentukan oleh guru.
Pada kegiatan inti siswa langsung bekerja dengan teman sebangku.
Meskipun demikian nampak ada beberapa siswa yang kurang
bersemangat, nampak pada sikap siswa yang asik bermain dengan
alat tulisnya dan mengobrol dengan teman tanpa mengerjakan
tugasnya dengan baik. Saat kerja kelompok juga Nampak beberapa
kelompok yang tidak bekerjasama, satu siswa mengerjakan dan
lainnya sibuk mengobrol dan ada beberapa yang terlihatmelamun
juga. Ada juga satu kelompok yang nampak tidak saling berdidkusi
dan terkesan mengerjakan tugas secara individu. Siswa juga aktif
bertanya kepada guru dan terlihat lebih aktif. Pada pertemuan ketiga
ini siswa membuat soal mengenai volume bangun ruang sisi datar
prisma dan limas. Hampir semua siswa mengerjakan tugas
kelompok sampai selesai dan mengerjakan 4 soal yang diminta
sekaligus dengan kunci jawabannya. Hal ini bisa terjadi karena
siswa mulai mengenal metode problem posing dan materi yang
lebih mudah dibandingkan materi sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Pada akhir pembelajaran siswa mengumpulkan semua tugas dan
mendengarkan penjelasan guru mengenai pertemuan selanjutnya.
Guru menutup dengan salam.
d) Pertemuan keempat
Pada pertemuan ini observer 1 mengamati 8 siswa, observer 2
mengamati 9 siswa, observer 3 mengamati 8 siswa dikarenakan 1
siswa tidak masuk. Pada pertemuan kali ini siswa diminta untuk
mengerjakan soal yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.
Setiap siswa mengerjakan soal secara individu. Siswa mengerjakan
dengan tenang dan kondusif, namun pada pertengahan
pembelajaran, beberapa siswa mulai mengobrol dengan temannya
bahkan ada yang mengobrol diluar topik materi yang sedang
dikerjakan. Tidak lama guru mulai menegur siswa yang mulai
kurang konsentrasi dalam pembelajaran dan memintanya untuk
kembali mengerjakan tugasnya. Setelah siswa selesai mengerjakan
tugasnya maka siswa mengembalikan hasil pekerjaannya kepada
kelompok pembuat soal yang kemudian akan dicocokkan dengan
kunci jawaban yang telah dibuat sebelumnya. Selesai mengoreksi
kemudian siswa kembali mengumpulkan tugasnya kepada guru
untuk dikoreksi kembali. Guru memberikan penjelasan mengenai
pertemuan berikutnya karena akan diadakan ujian tertulis mengenai
materi yang sudah dipelajari. Hasil observasi lengkap dapat dilihat
di lampiran C.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
b. Prestasi Belajar Siswa
Hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar yang telah
dilakukan oleh peneliti. Di SMP Kanisius Kalasan, untuk pelajaran
matematika kelas VIII menetapkan KKM adalah 76. Berikut
merupakan hasil tes hasil belajar siswa yang telah dilakukan oleh siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode problem
posing pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang sisi
datar prisma dan limas (data lengkap dapat dilihat pada lampiran C.3 ):
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A
Presensi Nama
Siswa Poin Nilai Kriteria
16 P7 63 96.92 Tuntas
13 P5 62 95.38 Tuntas
25 P10 62 95.38 Tuntas
20 P9 60 92.31 Tuntas
3 P1 50 76.92 Tuntas
17 P8 46 70.77 Tidak Tuntas
4 L3 44 67.69 Tidak Tuntas
21 L12 35 53.85 Tidak Tuntas
14 P6 32 49.23 Tidak Tuntas
9 L7 30 46.15 Tidak Tuntas
10 P3 29 44.62 Tidak Tuntas
18 L10 27 41.54 Tidak Tuntas
22 L13 25 38.46 Tidak Tuntas
11 P4 22 33.85 Tidak Tuntas
6 L5 20 30.77 Tidak Tuntas
8 P2 18 27.69 Tidak Tuntas
24 L15 18 27.69 Tidak Tuntas
7 L6 16 24.62 Tidak Tuntas
12 L8 16 24.62 Tidak Tuntas
1 L1 15 23.08 Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa 5 siswa dapat melampaui KKM.
dapat dilihat persentase siswa yang lulus KKM adalah sebesar :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =5
25× 100% = 20%
Pada kelas ini, siswa yang lulus KKM sebesar seperlima dari jumlah
siswa secara keseluruhan. Jika dilihat dari rata-rata kelasnya, ada 10
siswa yang mempunyai nilai diatas rata-rata. Persentase siswa yang
mempunyai nilai diatas nilai rata-rata kelas adalah :
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =7
25× 100% = 28%
Jika dilihat dari nilai rata-rata kelas, siswa yang mempunyai nilai
diatas rata-rata kelas juga hampir sama dengan persentase siswa yang
lulus KKM. Melihat nilai yang diperoleh siswa sangat kontras. Nilai
siswa ada yang sangat tinggi namun juga ada yang sangat rendah.
Sedikitnya siswa yang lulus KKM disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya :
a) Siswa tergolong baru dalam menggunakan metode problem posing
sehingga siswa masih harus beradaptasi dalam mempelajari materi
ini.
26 L16 14 21.54 Tidak Tuntas
2 L2 13 20.00 Tidak Tuntas
23 L14 12 18.46 Tidak Tuntas
19 L11 11 16.92 Tidak Tuntas
15 L9 10 15.38 Tidak Tuntas
5 L4 8 12.31 Tidak Tuntas
Rata-rata 44.85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b) Siswa kurang memahami soal dengan baik sehingga kurang teliti
dalam menjawab soal
c) Siswa lemah dalam beberapa materi tertentu, misalnya luas bangun
datar dan pythagoras sehingga siswa kesulitan dalam membedakan
antara tinggi suatu bangun datar dengan tinggi bangun ruang dan
menentukan akar suatu bilangan
d) Manajemen waktu yang kurang baik dalam mengerjakan soal
sehingga ada beberapa siswa yang kekurangan waktu dan beberapa
soal tidak dapat dikerjakan
e) Siswa kurang teliti dalam menghitung dan cenderung terburu-buru
untuk menyelesaikan soal yang diberikan sehingga beberapa siswa
mengalami kesalahan dalam menghitung sehingga hasil yang
didapat kurang tepat.
f) Sikap pantang menyerah siswa dalam mengerjakan soal masih
kurang tinggi sehingga mudah menyerah dalam mengerjakan soal
sehingga soal tidak dikerjakan sampai tuntas.
Kendala-kendala tersebut muncul saat pembelajaran berlangsung,
terutama saat ujian tertulis. Kendala-kendala lain saat pembelajaran
menggunakan metode problem posing juga dapat mempengaruhi siswa
dalam mengerjakan ujian tertulis, diantaranya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
a) Beberapa siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran menggunakan
metode problem posing dengan baik karena matematika
merupakan pelajaran yang kurang disukai
b) Sikap siswa yang masih malas dan kurang mau untuk berusaha
memahami materi karena mereka menganggap materi sulit dan
banyak rumus yang dipakai.
c) Beberapa siswa kurang aktif dan tidak mau bertanya kepada guru
mengenai materi yang belum mereka pahami, mereka cenderung
diam dan kurang aktif dalam kelompok
d) Pemahaman materi yang bersangkutan masih rendah, sebagai
contoh adalah materi phytagoras dan luas bangun datar kurang
dipahami siswa dengan baik sehingga mengalami kesulitan saat
mengerjakan ujian tertulis
e) Beberapa siswa masih kurang konsentrasi dalam mengikuti
pembelajaran, sebagai contoh siswa yang sudah selesai
mengerjakan mulai mencari perhatian dengan mengajak siswa lain
untuk mengobrol, sehingga konsentrasi siswa lain menjadi
terganggu
f) Motivasi siswa dalam mengerjakan soal tidak sebesar motivasi
siswa saat mengikuti pembelajaran karena beberapa siswa kurang
percaya diri dalam mengerjakan soal, hal ini terjadi karena saat
pembelajaran tidak semua siswa bekerjasama dengan baik bersama
dengan kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Melihat hasil belajar siswa dan mengidentifikasi beberapa kendala
yang dialami siswa dalam mengerjakan tes tertulis, maka metode
problem posing kurang meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pembahasan Penelitian
Pembuatan soal oleh siswa dilakukan selama 4 kali pertemuan.
Dalam proses pembelajaran tersebut siswa diminta untuk membuat soal
mengenai luas permukaan dan volume prisma dan limas. Pembuatan soal
yang dilakukan siswa adalah pembuatan soal jenis structured problem
posing (problem posing terstruktur) yaitu siswa memodifikasi soal
berdasarkan soal yang telah ada sebelumnya. Dengan kata lain, siswa
memodifikasi soal sehingga mendapatkan variasi baru dari soal yang
lama. Siswa memodifikasi berdasarkan soal yang telah ada pada buku
paket atau LKS yang telah dimiliki siswa.
Siswa diminta untuk membuat soal, bukan meniru apa yang sudah
ada dalam buku. Sebagai contoh, siswa memodifikasi angka pada soal
sehingga mendapatkan variasi soal yang baru, selain itu siswa juga dapat
memodifikasi subjek yang ditanyakan pada soal misalkan pada soal yang
berhubungan dengan volume prisma, pada soal sebelumnya yang
ditanyakan adalah volume prisma namun siswa dapat memodifikasinya
menjadi tinggi prisma yang ditanyakan padasoal tersebut.
Soal-soal yang dibuat siswa beraneka ragam, seperti halnya
kemampuan siswa dalam memahami materi. Menurut teori yang ada, jika
siswa dapat membuat soal dengan baik, maka siswa tersebut memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
materi dengan baik pula. Dapat juga dikatakan bahwa siswa dengan
pemahaman materi yangbaik,maka siswa tersebut dapat membuat soal
yang baik pula. Namun pada kenyataannya, pada penelitian yang telah
dilakukan diperoleh bahwa tidak semua soal yang telah dibuat siswa
merupakan soal yang baik. Padapembuatan soal ini dapat dikategorikan
menjadi dua macam yaitu soal yang salah dan soal yang tidak dapat
dikerjakan.
Soal yang salah adalah soal yang dibuat kurang baik yang
dikarenakan pemahaman konsep mengenai suatu materi masih kurang
baik pula. Sedangkan soal yang tidak dapat dikerjakan adalah soal yang
dibuat karena kesalahan dalam perhitungan,pengetikan,dan sebagainya.
Gambar 4.1 Contoh soal yang tidak dapat dikerjakan
Pada gambar 4.1 nampak bahwa soal yang telah dibuat oleh siswa
tersebut tidak dapat dikerjakan karena siswa tidak mencantumkan tinggi
prisma sebagai salah satu syarat untuk mencari volume prisma. Pada soal
tersebut justru diberikan panjang ketiga sisi segitiga, yang sebenarnya
jika dua sisi diketahui sudah cukup dan dapat dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gambar 4.2 Contoh soal yang salah
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa soal tersebut merupakan soal yang salah
karena pada alas prisma tersebut Nampak bahwa alas berbentuk segitiga
siku-siku dengan ketiga sisinya diketahui, namun ukuran ketiga sisinya
kurang tepat karena jumlah kuadrat dua sisi terpendek tidak sama dengan
kuadrat sisi terpanjang, hal ini tidak sesuai dengan konsep pythagoras
yang menyatakan bahwa jumlah kuadrat dua sisi terpendek harus sama
dengan kuadrat sisi terpanjang. hal ini dapat disebabkan karena siswa
kurang memahami konsep pythagoras yang telah dipelajari.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian adalah sebagai berikut : Pelaksanaan wawancara
yang begitu cepat dilaksanakan 2 hari setelah penelitian serta waktu yang
diberikan untuk wawancara sangat terbatas sehingga menyebabkan siswa
kurang dapat memberikan jawaban yang detail mengenai proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII A
SMP Kanisius Kalasan, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran bangun
ruang sisi datar prisma dan limas sudah efektif jika ditinjau dari minat
dan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari analisis hasil
kuisioner yang telah diberikan kepada siswa dan wawancara yang telah
dilakukan terhadap siswa setelah pembelajaran berlangsung. Hasil
analisis minat dan motivasi belajar siswa adalah 11 siswa
menunjukkan kriteria sangat tinggi dan 14 siswa menunjukkan
kriterian tinggi. Selain analisis hasil kuisioner, hasil wawancara kepada
siswa menunjukkan sebagian besar siswa menunjukkan sikap positif
terhadap pembelajaran bangun ruang sisi datar prisma dan limas
menggunakan metode problem posing.
2. Penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran bangun
ruang sisi datar prisma dan limas kurang efektif jika ditinjau dari
hasil ujian tertulis siswa. Hasil analisis ujian tertulis menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa belum dapat memenuhi nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dari
25 siswa, hanya 5 siswa yang dapat lulus KKM atau 20% dari jumlah
keseluruhan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Kesimpulan lain yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dalam
pembelajaran bangun ruang sisi datar prisma dan limas beberapa siswa
mengalami kesulitan dalam menentukan luas alas pada prisma dan limas
dan menentukan volume bangun ruang gabungan. Selain itu siswa juga
kesulitan dalam mengaplikasikan rumus pythagoras dalam menyelesaikan
soal. Dalam proses pembelajaran, ada siswa yang tidak mau bertanya
kepada guru walaupun mereka belum memahami materi dengan baik
sehingga saat ujian tertulis tidak dapat mengerjakan dengan baik.
B. Saran
Berdasarkan penelitian, kesimpulan, kelebihan dan keterbatasan penelitian
terdapat beberapa saran yangdapat dijadikan sebagai referensi, diantaranya
adalah :
a. Pembelajaran menggunakan metode problem posing dapat menjadi
salah satu metode pembelajaran yang digunakan guru untuk
melaksanakan pembelajaran dengan materi volume dan luas
permukaan bangun datar sisi tegak prisma dan limas.
b. Bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian, diskusi bersama guru
untuk melakukan penelitian dan menentukan waktu yang pas untuk
melaksanakan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan
baik, tidak terburu-buru ataupun terlalu lama.
c. Bagi peneliti lain yang akan melaksanakan penelitian, pada tahap
observasi pastikan setiap observer dapat hadir dalam pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pembelajaran sehingga observasi dapat dilaksanakan dengan lancar
dan detail.
d. Bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian, jika ingin
melaksanakan penelitian menggunakan metode problem posing,
alangkah baiknya jika penelitian dilaksanakan dengan membandingkan
dengan metode lain sehingga metode ini benar-benar efektif dalam
meningkatkan minat, motivasi dan hasil belajar siswa pada materi
volume dan luas permukaan prisma dan limas.
e. Bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian, jika ingin
melaksanakan penelitian menggunakan metode problem posing,
alangkah baiknya jika pembahasan penelitian ditambah dengan
pembahasan hasil pembuatan soal yang dilakukan oleh siswa,
kemudian disimpulkan bahwa pembuatan soal siswa termasuk dalam
tingkatan pembuatan soal yang telah ada dalam landasan teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
DAFTAR PUSTAKA
Agus,Nuniek Avianti.2007.Mudah Belajar Matematika 2.Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Baharuddin, H. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan.2009. Yogyakarta:Ar-
Ruzz Media
Brown, Stephen I, Walter, Marion I. The Art of Problem Posing Second
Edition.1990. New Jersey: Laurance Erlbaum Associate, Publishers
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Asep Jihad dan Haris, Abdul.Evaluasi Pembelajaran.2013.Yogyakarta:Multi
Presindo
Marpaung, Y. 1995.Suatu Penelitian Tindakan, Peningkatan Efektivitas
Pengajaran Matematika Guru Kelas I dan II Dua Sekolah Dasar di
Yogyakarta.Yogyakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Marsigit. 2009.Matematika 2 SMP Kelas VIII.Jakarta: Yudhistira
Kartika Budi, 2001. Berbagai Strategi untuk melibatkan Siswa Secara Aktif dalam
Proses Pembelajaran Fisika SMU, Efektivitasnya, dan Sikap Mereka Pada
Strategi Tersebut.USD:Widya Dharma
Noor,Juliansyah.2012. Metodologi Penelitian.Jakarta:Penerbit Kencana.
Kartiko Restu Widi. Asas Metodologi Penelitian.2010.Yogyakarta:Graha Ilmu
Van de Walle, John A. 2008 .Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2.
Jakarta: Erlangga
http://math.unipa.it/~grim/AAbuElwan1-6 14 maret 15. 22.17. Effectiveness of
problem posing strategies on prospective mathematics teachers problem
solving performance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran A.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Alokasi Waktu : 4 pertemuan (8JP)
I. STANDAR KOMPETENSI
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-
bagiannya, serta menentukan ukuran
II. KOMPETENSI DASAR
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan
limas
III. INDIKATOR
5.3.1 Menghitung luas permukaan prisma
5.3.2 Menghitung luas permukaan limas
5.3.3 Menghitung volume prisma
5.3.4 Menghitung volume limas
IV. MATERI PEMBELAJARAN
Luas permukaan dan volume prisma dan limas
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat
1. Menghitung luas permukaan prisma
2. Menghitung luas permukaan limas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran A.1
3. Menghitung volume prisma
4. Menghitung volume limas
VI. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan klasikal dan kelompok
VII. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran dengan metode problem posing
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Pertemuan ke-1
1. Kegiatan awal
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Orientasi 1. Guru memberikan
salam
2. Guru mempersiapkan
presensi dan
memanggil nama
siswa satu per satu
1. Siswa mempersiapkan
diri, menjawab salam
dari guru dan berdoa
2. Siswa satu per satu
tunjuk jari jika sedang
dipanggil namanya oleh
guru
7 menit
Apersepsi 1. Guru menanyakan
materi yang telah
dipelajari pada materi
sebelumnya
1. Siswa mempersiapkan
buku pelajaran mereka
dan memberikan
argumen mengenai apa
yang mereka ketahui
tentang materi yang
dipelajari pada
pertemuan sebelumnya
5 menit
Tujuan
Pembelajaran
1. Guru membimbing
siswa untuk
mengetahui tujuan dari
pembelajaran
1. Siswa mengetahui
tujuan pembelajaran
melalui penjelasan guru
1 menit
Motivasi 1. Guru memberikan
motivasi kepada siswa
pentingnya
mempelajari materi
mengenai luas
permukaan prisma dan
limas
1. Siswa memberikan
argument mereka
tentang pentingnya
belajar materi mengenai
luas permukaan prisma
2 menit
Jumlah waktu 15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran A.1
2. Kegiatan inti
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Eksplorasi 1. Guru memberikan
contoh gambar prisma
dan limas
2. Guru menjelaskan
mengenai luas
permukaan prisma dan
limas
3. Guru memberikan
contoh soal mengenai
luas permukaan
prisma dan limas
4. Guru memberikan
tugas kepada siswa
untuk memodifikasi
contoh soal yang
diberikan guru
5. Guru memberikan
penjelasan mengenai
bagaimana siswa
harus memodifikasi
soal, membuat kunci
jawaban, serta teknis
pengerjaannya dengan
teman sebangku
6. Guru berkeliling
mengecek pekerjaan
siswa
1. Siswa memperhatikan
contoh yang diberikan
guru
2. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
3. Siswa memperhatikan
contoh yang diberikan
guru
4. Siswa mempersiapkan
diri untuk mengerjakan
soal
5. Siwa mulai mengerjakan
tugas sesuai dengan
perintah guru, siswa
berkelompok dengan
teman sebangku
6. Siswa mengerjakan
tugas dengan tenang dan
jika ada materi yang
belum dipahami dapat
ditanyakan ke guru
40 menit
Elaborasi 1. Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
hasil pekerjaannya
1. Siswa mengumpulkan
tugasnya disertai
dengan kunci jawaban
yang telah dibuat siswa
5 menit
Konfirmasi 1. Guru memberikan
tanggapan mengenai
aktifitas siswa dalam
berdiskusi kemudian
guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
1. Siswa mengajukan
pertanyaan mengenai
hal dalam materi ini
yang belum dimengerti
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran A.1
2. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menjawab pertanyaan,
jika tidak ada siswa
lain yang menjawab
maka guru akan
menjawab pertanyaan
tersebut, jika siswa
jawaban siswa yang
menjawab kurang
tepat maka guru akan
meluruskan jawaban
tersebut
2. Siswa memberikan
pendapat untuk
menjawab pertanyaan
temannya tersebut
Jumlah waktu 55 menit
3. Kegiatan akhir
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Penarikan
Kesimpulan
Guru membimbing siswa
untuk membuat
kesimpulan mengenai
materi yang baru saja
dipelajari
Siswa membuat
kesimpulan mengenai
materi yang baru saja
dipelajari
4 menit
Refleksi Guru menjelaskan
beberapa manfaat dari
mempelajari materi
tersebut
Siswa mendengarkan dan
bertanya (jika perlu)
mengenai manfaat
mempelajari materi
4 menit
Tindak Lanjut
Pembelajaran
Guru memberikan
pekerjaan rumah kepada
siswa yaitu mengerjakan
latihan pada buku paket
Siswa mendengarkan dan
mencatat pekerjaan rumah
yang diberikan
2 menit
Jumlah waktu 10 menit
b. Pertemuan ke-2
1. Kegiatan awal
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Orientasi 1. Guru memberikan
salam
1. Siswa mempersiapkan
diri, menjawab salam
dari guru dan berdoa
2. Siswa satu per satu
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran A.1
2. Guru mempersiapkan
presensi dan
memanggil nama
siswa satu per satu
tunjuk jari jika sedang
dipanggil namanya oleh
guru
Apersepsi 1. Guru menanyakan
materi yang telah
dipelajari pada materi
sebelumnya yaitu
tentang luas
permukaan prisma dan
limas kemudian
meminta siswa
mengumpulkan PR
1. Siswa mempersiapkan
buku pelajaran mereka
dan memberikan
argument mengenai apa
yang mereka ketahui
tentang luas permukaan
prisma dan limas
7 menit
Tujuan
Pembelajaran
1. Guru membimbing
siswa untuk
mengetahui tujuan dari
pembelajaran
1. Siswa mengetahui
tujuan pembelajaran
melalui penjelasan guru
1 menit
Motivasi 1. Guru memberikan
motivasi kepada siswa
pentingnya
mempelajari materi
mengenai luas
permukaan prisma dan
limas
1. Siswa memberikan
argumen mereka
tentang pentingnya
belajar materi mengenai
luas permukaan prisma
dan limas
2 menit
Jumlah waktu 15 menit
2. Kegiatan inti
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Eksplorasi 1. Guru meminta siswa
untuk membentuk
kelompok dengan
teman sebangku
seperti kelompok
sebelumnya
2. Guru membagikan
hasil kerja kelompok
pada pertemuan
sebelumnya. Hasil
diberikan secara acak
tanpa kunci jawaban
yang telah dibuat
oleh siswa
3. Guru memberi
penjelasan tentang
cara mengerjakan
tugas
1. Siswa mulai membentuk
kelompok dengan teman
sebangku serta
mempersiapkan buku dan
peralatan menulis
2. Siswa menerima hasil
kerja kelompok
3. Siswa memperhatikan
penjelasan guru, jika ada
yang kurang jelas
40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran A.1
4. Guru mengamati
siswa dan berkeliling
kelas untuk
mengecek pekerjaan
siswa
5. Setelah siswa selesai
mengerjakan
tugasnya, siswa
diminta untuk
mengembalikan hasil
pekerjaannya kepada
pemilik soal
6. Guru memberikan
kunci jawaban
kepada pembuat soal
dan meminta siswa
mengoreksi hasil
yang telah dikerjakan
kelompok lain
mengenai cara
pengerjaan, siswa dapat
menanyakan pada guru
4. Siswa mengerjakan tugas
sesuai dengan waktu
yang telah diberikan guru
5. Secara tertib siswa
mengembalikan hasil
pekerjaannya kepada
pemilik soal
6. Siswa mengoreksi
berdasarkan kunci
jawaban yang telah
dibuat
Elaborasi 1. Guru meminta siswa
untuk
mengumpulkan hasil
pekerjaannya
1. Siswa mengumpulkan
tugasnya disertai dengan
kunci jawaban yang telah
dibuat siswa
5 menit
Konfirmasi 1. Guru memberikan
tanggapan mengenai
aktifitas siswa dalam
berdiskusi kemudian
guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
2. Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa lain untuk
menjawab
pertanyaan, jika tidak
ada siswa lain yang
menjawab maka guru
akan menjawab
pertanyaan tersebut,
jika siswa jawaban
siswa yang
menjawab kurang
tepat maka guru akan
meluruskan jawaban
tersebut
1. Siswa mengajukan
pertanyaan mengenai hal
dalam materi ini yang
belum dimengerti
2. Siswa memberikan
pendapat untuk
menjawab pertanyaan
temannya tersebut
10 menit
Jumlah waktu 55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran A.1
3. Kegiatan akhir
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Penarikan
Kesimpulan
Guru membimbing
siswa untuk membuat
kesimpulan mengenai
materi yang baru saja
dipelajari
Siswa membuat kesimpulan
mengenai materi yang baru
saja dipelajari
4 menit
Refleksi Guru menjelaskan
beberapa manfaat dari
mempelajari materi
tersebut
Siswa mendengarkan dan
bertanya (jika perlu)
mengenai manfaat
mempelajari materi
4 menit
Tindak Lanjut
Pembelajaran
Guru meminta siswa
untuk mempelajari
materi volume prisma
dan limas dirumah
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
2 menit
Jumlah waktu 10 menit
c. Pertemuan ke-3
1. Kegiatan awal
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Orientasi 1. Guru memberikan
salam
2. Guru mempersiapkan
presensi dan
memanggil nama
siswa satu per satu
1. Siswa mempersiapkan diri,
menjawab salam dari guru
dan berdoa
2. Siswa satu per satu tunjuk
jari jika sedang dipanggil
namanya oleh guru
7 menit
Apersepsi Guru menanyakan
materi yang telah
dipelajari pada
pertemuan sebelumnya
yaitu luas permukaan
prisma dan limas
Siswa mempersiapkan buku
pelajaran mereka dan
memberikan argument
mengenai apa yang mereka
ketahui tentang materi yang
dipelajari pada pertemuan
sebelumnya yaitu luas
permukaan prisma dan
limas
5 menit
Tujuan
Pembelajaran
Guru membimbing
siswa untuk mengetahui
tujuan dari
pembelajaran
Siswa mengetahui tujuan
pembelajaran melalui
penjelasan guru
1 menit
Motivasi Guru memberikan Siswa memberikan 2 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran A.1
motivasi kepada siswa
pentingnya mempelajari
materi mengenai
volume prisma dan
limas
argument mereka tentang
pentingnya belajar materi
mengenai volume prisma
dan limas
Jumlah waktu 15 menit
2. Kegiatan inti
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Eksplorasi
1. Guru memberikan
contoh gambar prisma
dan limas
2. Guru menjelaskan
mengenai volume
prisma dan limas
3. Guru memberikan
contoh soal mengenai
volume prisma dan
limas
4. Guru memberikan
tugas kepada siswa
untuk memodifikasi
contoh soal yang
diberikan guru
5. Guru memberikan
penjelasan mengenai
bagaimana siswa harus
memodifikasi soal,
membuat kunci
jawaban, serta teknis
pengerjaannya dengan
teman kelompok.
Kelompok dibagi oleh
guru
6. Guru berkeliling
mengecek pekerjaan
siswa
1. Siswa memperhatikan
contoh yang diberikan
guru
2. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
3. Siswa memperhatikan
contoh soal yang
diberikan guru
4. Siswa mempersiapkan diri
untuk mengerjakan soal
5. Siwa mulai mengerjakan
tugas sesuai dengan
perintah guru, siswa
berkelompok dengan
teman kelompok
6. Siswa mengerjakan tugas
dengan tenang dan jika
ada materi yang belum
dipahami dapat
ditanyakan ke guru
35 menit
Elaborasi Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
hasil pekerjaannya
Siswa mengumpulkan
tugasnya disertai dengan
kunci jawaban yang telah
dibuat siswa
5 menit
Konfirmasi Guru memberikan
tanggapan mengenai
aktifitas siswa dalam
berdiskusi kemudian guru
Siswa mengajukan
pertanyaan mengenai hal
dalam materi ini yang belum
dimengerti
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran A.1
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
lain untuk menjawab
pertanyaan, jika tidak ada
siswa lain yang menjawab
maka guru akan menjawab
pertanyaan tersebut, jika
siswa jawaban siswa yang
menjawab kurang tepat
maka guru akan
meluruskan jawaban
tersebut
Siswa memberikan pendapat
untuk menjawab pertanyaan
temannya tersebut
Jumlah waktu 55 menit
3. Kegiatan akhir
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Penarikan
Kesimpulan
Guru membimbing siswa
untuk membuat
kesimpulan mengenai
materi yang baru saja
dipelajari
Siswa membuat kesimpulan
mengenai materi yang baru
saja dipelajari
4 menit
Refleksi Guru menjelaskan
beberapa manfaat dari
mempelajari materi
tersebut
Siswa mendengarkan dan
bertanya (jika perlu)
mengenai manfaat
mempelajari materi
4 menit
Tindak Lanjut
Pembelajaran
Guru memberikan
pekerjaan rumah kepada
siswa yaitu mengerjakan
latihan pada buku paket
Siswa mendengarkan dan
mencatat pekerjaan rumah
yang diberikan
2 menit
Jumlah waktu 10 menit
d. Pertemuan ke-4
1. Kegiatan awal
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Orientasi 1. Guru memberikan
salam
2. Guru mempersiapkan
1. Siswa mempersiapkan diri,
menjawab salam dari guru
dan berdoa
2. Siswa satu per satu tunjuk
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran A.1
presensi dan
memanggil nama siswa
satu per satu
jari jika sedang dipanggil
namanya oleh guru
Apersepsi Guru menanyakan materi
yang telah dipelajari pada
materi sebelumnya yaitu
tentang luas permukaan
dan volume prisma
Siswa mempersiapkan buku
pelajaran mereka dan
memberikan argument
mengenai apa yang mereka
ketahui tentang volume dan
luas permukaan prisma
7 menit
Tujuan
Pembelajaran
Guru membimbing siswa
untuk mengetahui tujuan
dari pembelajaran
Siswa mengetahui tujuan
pembelajaran melalui
penjelasan guru
1 menit
Motivasi Guru memberikan
motivasi kepada siswa
pentingnya mempelajari
materi mengenai luas
permukaan prisma
Siswa memberikan argument
mereka tentang pentingnya
belajar materi mengenai luas
permukaan prisma
2 menit
Jumlah waktu 15menit
2.Kegiatan inti
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Eksplorasi 1. Guru meminta siswa
untuk membentuk
kelompok dengan
teman sebangku seperti
kelompok sebelumnya
2. Guru membagikan hasil
kerja kelompok pada
pertemuan sebelumnya.
Hasil diberikan secara
acak tanpa kunci
jawaban yang telah
dibuat oleh siswa
3. Guru memberi
penjelasan tentang cara
mengerjakan tugas
4. Guru mengamati siswa
dan berkeliling kelas
untuk mengecek
pekerjaan siswa
5. Setelah siswa selesai
mengerjakan tugasnya,
siswa diminta untuk
mengembalikan hasil
pekerjaannya kepada
1. Siswa mulai membentuk
kelompok dengan teman
sebangku serta
mempersiapkan buku dan
peralatan menulis
2. Siswa menerima hasil kerja
kelompok
3. Siswa memperhatikan
penjelasan guru, jika ada yang
kurang jelas mengenai
carapengerjaan, siswa dapat
menanyakan pada guru
4. Siswa mengerjakan tugas
sesuai dengan waktu
yangtelah diberikan guru
5. Secara tertib siswa
mengembalikan hasil
pekerjaannya kepada pemilik
soal
40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran A.1
pemilik soal
6. Guru memberikan kunci
jawaban kepada
pembuat soal dan
meminta siswa
mengoreksi hasil yang
telah dikerjakan
kelompok lain
6. Siswa mengoreksi berdasarkan
kunci jawaban yang telah
dibuat
Elaborasi Guru meminta siswa
untuk mengumpulkan
hasil pekerjaannya
Siswa mengumpulkan tugasnya
disertai dengan kunci jawaban
yang telah dibuat siswa
5 menit
Konfirmasi Guru memberikan
tanggapan mengenai
aktifitas siswa dalam
berdiskusi kemudian guru
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
lain untuk menjawab
pertanyaan, jika tidak ada
siswa lain yang
menjawab maka guru
akan menjawab
pertanyaan tersebut, jika
siswa jawaban siswa
yang menjawab kurang
tepat maka guru akan
meluruskan jawaban
tersebut
Siswa mengajukan pertanyaan
mengenai hal dalam materi ini
yang belum dimengerti
Siswa memberikan pendapat
untuk menjawab pertanyaan
temannya tersebut
10 menit
Jumlah waktu 55 menit
3. Kegiatan akhir
Jenis
Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Alokasi
Waktu
Penarikan
Kesimpulan
Guru membimbing siswa
untuk membuat
kesimpulan mengenai
materi yang baru saja
dipelajari
Siswa membuat kesimpulan
mengenai materi yang baru saja
dipelajari
4 menit
Refleksi Guru menjelaskan
beberapa manfaat dari
mempelajari materi
tersebut
Siswa mendengarkan dan
bertanya (jika perlu) mengenai
manfaat mempelajari materi
4 menit
Tindak Lanjut
Pembelajaran
Guru meminta siswa
untuk mempelajari prisma
Siswa memperhatikan
penjelasan guru dan bertanya
2 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran A.1
dan limas karena pada
pertemuan selanjutnya
kan diadakan tes
mengenai materi prisma
dan limas
jika ada penjelasan guru yang
kurang dimengerti
Jumlah waktu 10 menit
IX. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat
LCD, Laptop, penggaris, Power Point (terlampir)
2. Sumber belajar
Buku paket matematika SMP Kelas VIII dan LKS guru (terlampir)
X. PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Teknik : Tes (terlampir)
2. Jenis : Tes tertulis
3. Bentuk soal : Uraian
4. Contoh soal :
1. Tentukan volume prisma berikut!
AB = 20 cm
EF = 12 cm
EH = 10 cm
FB = 17 cm
Yogyakarta, 14 Mei 2015
A B
C D
E F
G H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran A.2
PRISMA DAN LIMAS
A. PRISMA
Prisma adalah benda yang dibatasi dua bidang yang sejajar dan oleh beberapa
bidang lain yang garis perpotongannya sejajar.
Berikut merupakan contoh prisma
(a) prisma segitiga (b) prisma segilima (c) prisma segiempat
Luas permukaan prisma adalah
Volume prisma adalah
Contoh Soal
1. Hitunglah luas permukaan dari prisma berikut!
Jawab :
Alas prisma berbentuk segitiga siku-siku, maka
√
( )
C B
A
D
E F
5 cm 12 cm
13 cm
A B
C
12 cm
5 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran A.2
√
√
√
Luas permukaan
( ) (
( (
)) (( ) ( ) ( ))
( )
2. Sebuah prisma memiliki alas sebuah trapesium sama kaki dengan panjang
sisi-sisi sejajarnya adalah 8 cm dan 20 cm serta panjang kaki trapesium 10
cm. Jika tinggi prisma 4 cm, hitunglah luas permukaan prisma!
Jawab :
tinggi trapesium
√
√
√
√
Luas permukaan
( ) ( )
A B E
D C 8 cm
10 cm
20 cm
6 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran A.2
(( (
( ))
(
(( (
( ) ) (( ) ( ) ( ))
( )
3. Alas sebuah prisma berbentuk belah ketupat dengan panjang salah satu
diagonalnya adalah 16 cm dan panjang sisi belah ketupat adalah 10 cm. Jika
tinggi prisma 18 cm, hitunglah volume prisma!
Jawab :
AB = BC = CD = AD
√
√
√
√
4. Sebuah prisma mempunyai alas berbentuk trapesium sama kaki dengan
panjang sisi sejajar adalah 12 cm dan 18 cm serta panjang kaki trapesium
adalah 5 cm. Jika diketahui volume prisma adalah 600 cm³, berapakah tinggi
prisma tersebut?
A
B
D
C 16 cm
O
10 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran A.2
Jawab :
√
√
√
√
( )
Latihan
1. Buatlah soal seperti pada contoh 1, 2, 3 dan 4 tersebut! Buatlah juga kunci
jawabannya!
B. LIMAS
Limas adalah benda yang dibatasi oleh bidang alas dan bidang-bidang sisi yang
bersekutu di satu titik.
Berikut merupakan contoh limas
A B E
D C
F
12 cm
3 cm
18 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran A.2
(d) limas segiempat (b) limas segilima
Luas permukaan limas adalah
Volume limas adalah
Contoh soal
1. Sebuah limas beraturan dengan alas berbentuk persegi mempunyai panjang sisi
14 cm dan tinggi rusuk-rusuk tegaknya 25 cm. Tentukan luas permukaan limas
tersebut!
Jawab :
Tinggi limas adalah EO
√
√
√
√
O F
E
25 cm
7 cm
F
A B
C D
E
O
14 cm
25 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran A.2
Luas permukaan
( )
2. Sebuah limas mempunyai alas berbentuk persegi panjang seperti tampak pada
gambar berikut :
Tentukan volume limas tersebut!
Jawab :
√
√
√
√
√
√
√
√
A B
C D
E
O
6 cm
8 cm
13 cm
B A
C
8 cm
6 cm
O C
E
13 cm
5 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran A.2
Volume limas
3. Suatu limas, alasnya berbentuk persegi dengan panjang sisi alasnya adalah 12 cm,
sedangkan volume limas adalah 384 cm³, Berapakah volume limas tersebut?
Jawab :
Volume limas
겄
Volume limas
384 =
4. Suatu limas segitiga T.ABC mempunyai alas berbentuk segitiga siku-siku seperti
gambar berikut!
AC=BC= 8 cm, AD=BD=10 cm
Tentukan volume limas tersebut!
Jawab :
tinggi limas = CD
√
√
√
√ maka
A
D
C
B
C
D
B
10
cm
8 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran A.2
(
)
Latihan
1. Buatlah soal seperti pada contoh 1, 2, 3 dan 4 beserta kunci jawabannya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113 Lampiran A.3
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Pembuat Soal / No Presensi : 1.
2.
Nama Siswa yang Mengerjakan / No. Presensi : 1.
2.
Buatlah 2 soal mengenai luas permukaan prisma dan 2 soal mengenai luas permukaan
limas!
KUNCI JAWABAN
LEMBAR JAWAB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114 Lampiran A.4
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Pembuat Soal / No Presensi : 1.
2.
Nama Siswa yang Mengerjakan / No. Presensi : 1.
2.
Buatlah 2 soal mengenai volume prisma dan 2 soal mengenai volume limas!
KUNCI JAWABAN
LEMBAR JAWAB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran A.5
Nama : Materi : Prisma dan Limas
No. Presensi : Waktu : 60 menit
Kerjakan soal-soal berikut secara runtut dan teliti!
1. Perhatikan gambar dibawah ini!
Diketahui AD = 18 cm, EF = 35 cm, FG =
12 cm, FB = FC. Tentukanlah luas
permukaan prisma tersebut!
Jawab:
2. Sebuah prisma mempunyai alas berbentuk trapesium sama kaki dengan panjang sisi
sejajarnya adalah 10 cm dan 26 cm serta panjang kaki trapesium 10 cm. Jika tinggi
prisma 5 cm, Tentukan volume prisma tersebut!
Jawab :
A
F E
D C
B G
TES TERTULIS PRISMA DAN LIMAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran A.5
3. Sebuah limas mempunyai alas berbentuk persegi seperti tampak pada gambar
berikut!
AB = 12 cm, TO = 8 cm, TO merupakan tinggi
limas. Tentukan luas permukaan limas tersebut!
Jawab :
4. Alas sebuah limas berbentuk persegi panjang. Diketahui lebar persegi panjang adalah
10 cm. Jika diketahui volume limas adalah 840 cm³ dan tinggi limas adalah 12 cm.
Tentukan ukuran panjang sisi persegi panjang tersebut!
Jawab :
A
D C
B
T
O E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran A.5
5. Perhatikan gambar di samping!
Kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang
sisi 16 cm. Jika tinggi limas 6 cm, maka
tentukan volume bangun disamping!
Jawab :
Selamat mengerjakan, Tuhan memberkati
A B
C D
E F
G H
T
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118 Lampiran A.6
PEDOMAN PENSKORAN TES TERTULIS PRISMA DAN LIMAS
No. Soal/Jawaban Skor
1. Perhatikan gambar dibawah ini!
Diketehui AD = 18 cm, EF
= 35 cm, FG = 12 cm,
Tentukanlah luas
permukaan prisma tersebut!
Sisi miring segitiga =FC 1
2
√ 3
√ 4
√ 5
√ 6
7
Panjang , maka luas permukaan limas adalah 8
9
(
) (( ) ( ) ( ))
12
( ) ( ) 13
14
Jadi, Luas Permukaan limas tersebut adalah 15
A
F E
D C
B G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119 Lampiran A.6
2. Sebuah prisma berbentuk trapesium sama kaki dengan panjang sisi
sejajarnya adalah 10 cm dan 26 cm serta panjang kaki trapesium 10
cm. Jika tinggi prisma 5 cm, Tentukan volume prisma tersebut!
tinggi trapesium DE 2
3
√ 4
√ 5
√ 6
√ 7
8
9
(
( ) )
11
13
14
Jadi volume prisma tersebut adalah 15
3.
Sebuah limas mempunyai alas berbentuk persegi seperti tampak pada
gambar berikut!
AB = 12 cm, TO = 8 cm, Tentukan
luas permukaan limas tersebut!
A
D C
B
T
O E
A B E
D C 10 cm
10 cm
26 cm
8 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120 Lampiran A.6
Tinggi segitiga (sisi tegak limas) = TE 2
3
√ 4
√ 5
√ 6
√ 7
8
( ) 9
( ) (
)
12
13
14
Jadi, luas permukaan limas tersebut adalah 15
4. Alas sebuah limas berbentuk persegi panjang. Diketahui lebar persegi
panjang adalah 10 cm. Jika diketahui volume limas adalah 840 cm³ dan
tinggi limas adalah 12 cm. Tentukan ukuran panjang sisi persegi
panjang tersebut!
2
( )
4
( ) 5
6
O
T
E 6 cm
8 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121 Lampiran A.6
8
9
Jadi, lebar persegi panjang (alas limas) adalah 10
5. Perhatikan gambar di samping!
Kubus ABCD.EFGH
mempunyai panjang sisi 16
cm. Jika tinggi limas 6 cm,
maka tentukan volume
bangun disamping!
Volume = Volume kubus + volume limas segiempat 1
3
4
5
7
8
9
10
A B
C D
E F
G H
T
O I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran B.2
VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL
No Nama
Siswa
Nomor Soal Jumlah
(Y) Y² 1 2 3 4 5
Skore Yang Dicapai Siswa
1 a 12 15 15 10 35 87 7569
2 b 5 3 9 4 3 24 576
3 c 15 15 5 3 8 46 2116
4 d 12 15 10 2 15 54 2916
5 e 12 8 10 2 10 42 1764
6 f 12 11 15 0 8 46 2116
7 g 4 7 2 2 4 19 361
8 h 8 4 8 2 10 32 1024
9 i 15 15 15 10 18 73 5329
10 j 10 0 10 2 12 34 1156
11 k 3 8 10 0 10 31 961
12 l 4 4 2 0 2 12 144
13 m 12 2 10 10 12 46 2116
14 n 15 2 5 2 10 34 1156
15 o 3 3 3 2 4 15 225
16 p 10 10 5 2 2 29 841
17 q 3 2 3 0 4 12 144
18 r 15 4 7 0 15 41 1681
19 s 10 11 8 2 8 39 1521
20 t 0 0
21 u 10 10 10 8 8 46 2116
22 v 4 7 2 2 4 19 361
23 w 0 0
24 x 0 0
25 y 0 3 3 0 0 6 36
∑ X 194.00 159.00 167.00 65.00 202.00 ∑ Y ∑ X²
(∑ X)² 37636.00 25281.00 27889.00 4225.00 40804.00 787 36229
∑ X² 2184.00 1655.00 1647.00 429.00 3024.00 (∑ Y)²
jumlah
responden 24 619369
r tabel 0.423
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran B.2
NO
XY
1 2 3 4 5
1 1044 1305 1305 870 3045
2 120 72 216 96 72
3 690 690 230 138 368
4 648 810 540 108 810
5 504 336 420 84 420
6 552 506 690 0 368
7 76 133 38 38 76
8 256 128 256 64 320
9 1095 1095 1095 730 1314
10 340 0 340 68 408
11 93 248 310 0 310
12 48 48 24 0 24
13 552 92 460 460 552
14 510 68 170 68 340
15 45 45 45 30 60
16 290 290 145 58 58
17 36 24 36 0 48
18 615 164 287 0 615
19 390 429 312 78 312
20 0 0 0 0 0
21 460 460 460 368 368
22 76 133 38 38 76
23 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0
25 0 18 18 0 0
∑XY 8440 7094 7435 3296 9964
No
Soal
Tingkat
Kesukaran Keterangan
Daya
Pembeda Keterangan
1 0.59 sedang 0.46 sangat baik
2 0.48 sedang 0.32 cukup baik, mungkin perlu
diperbaiki
3 0.51 sedang 0.38 cukup baik, mungkin perlu
diperbaiki
4 0.30 sukar 0.30 cukup baik, mungkin perlu
diperbaiki
5 0.26 sukar 0.25 minimum, perlu diperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran B.2
SOAL VALIDITAS STATUS
VALIDITAS r tabel Keterangan
1 0.767 tinggi 0.423 Valid
2 0.696 tinggi 0.423 Valid
3 0.835 sangat tinggi 0.423 Valid
4 0.702 tinggi 0.423 Valid
5 0.891 sangat tinggi 0.423 Valid
RELIABILITAS STATUS RELIABILITAS
0.822 tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran B.3
ANALISIS TES HASIL BELAJAR SISWA
Presensi Nama
Siswa
Soal Jumlah
Poin Nilai Kriteria
1 2 3 4 5
1 L1 7 0 3 0 5 15 23.08 Tidak Tuntas
2 L2 3 3 3 2 2 13 20.00 Tidak Tuntas
3 P1 10 13 12 10 5 50 76.92 Tuntas
4 L3 9 10 13 2 10 44 67.69 Tidak Tuntas
5 L4 2 2 2 1 1 8 12.31 Tidak Tuntas
6 L5 3 0 3 10 4 20 30.77 Tidak Tuntas
7 L6 6 4 6 0 0 16 24.62 Tidak Tuntas
8 P2 3 5 3 4 3 18 27.69 Tidak Tuntas
9 L7 9 10 9 0 2 30 46.15 Tidak Tuntas
10 P3 5 9 9 3 3 29 44.62 Tidak Tuntas
11 P4 7 5 3 4 3 22 33.85 Tidak Tuntas
12 L8 9 2 5 0 0 16 24.62 Tidak Tuntas
13 P5 12 15 15 10 10 62 95.38 Tuntas
14 P6 7 3 8 10 4 32 49.23 Tidak Tuntas
15 L9 4 0 6 0 0 10 15.38 Tidak Tuntas
16 P7 15 15 15 10 8 63 96.92 Tuntas
17 P8 5 15 12 10 4 46 70.77 Tidak Tuntas
18 L10 9 4 13 0 1 27 41.54 Tidak Tuntas
19 L11 3 3 3 2 0 11 16.92 Tidak Tuntas
20 P9 10 15 15 10 10 60 92.31 Tuntas
21 L12 9 10 10 0 6 35 53.85 Tidak Tuntas
22 L13 7 5 9 4 0 25 38.46 Tidak Tuntas
23 L14 9 3 0 0 0 12 18.46 Tidak Tuntas
24 L15 7 5 3 0 3 18 27.69 Tidak Tuntas
25 P10 12 15 15 10 10 62 95.38 Tuntas
26 L16 2 2 8 1 1 14 21.54 Tidak Tuntas
Rata-rata 44.85207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran B.3
Presensi Nama
Siswa Poin
Nilai
(%) Kriteria
16 P7 63 96.92 Tuntas
13 P5 62 95.38 Tuntas
25 P10 62 95.38 Tuntas
20 P9 60 92.31 Tuntas
3 P1 50 76.92 Tuntas
17 P8 46 70.77 Tidak Tuntas
4 L3 44 67.69 Tidak Tuntas
21 L12 35 53.85 Tidak Tuntas
14 P6 32 49.23 Tidak Tuntas
9 L7 30 46.15 Tidak Tuntas
10 P3 29 44.62 Tidak Tuntas
18 L10 27 41.54 Tidak Tuntas
22 L13 25 38.46 Tidak Tuntas
11 P4 22 33.85 Tidak Tuntas
6 L5 20 30.77 Tidak Tuntas
8 P2 18 27.69 Tidak Tuntas
24 L15 18 27.69 Tidak Tuntas
7 L6 16 24.62 Tidak Tuntas
12 L8 16 24.62 Tidak Tuntas
1 L1 15 23.08 Tidak Tuntas
26 L16 14 21.54 Tidak Tuntas
2 L2 13 20.00 Tidak Tuntas
23 L14 12 18.46 Tidak Tuntas
19 L11 11 16.92 Tidak Tuntas
15 L9 10 15.38 Tidak Tuntas
5 L4 8 12.31 Tidak Tuntas
Rata-rata 44.85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
0
Lam
piran
B.4
AN
AL
ISIS
KU
ISIO
NE
R
No
.
Presen
si
No
mo
r An
gk
et ∑
N
ILAI
Sk
or
Ma
ks
Ha
s
il
(%)
Sta
tus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
12
1
3
14
15
1
6
17
1
8
19
2
0
21
2
2
23
2
4
25
1
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
2
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
76
10
0
76
Tin
ggi
2
2
3
2
2
3
4
1
2
1
4
2
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
3
3
2
74
10
0
74
Tin
ggi
3
4
3
4
4
3
3
2
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
82
10
0
82
San
gat T
inggi
4
3
3
3
2
2
3
3
4
2
4
3
4
3
3
2
3
3
1
2
4
3
3
3
3
3
72
10
0
72
Tin
ggi
5
2
3
4
3
2
3
3
4
2
3
2
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
84
10
0
84
San
gat T
inggi
6
4
3
3
4
4
3
1
3
3
4
4
4
4
4
3
2
4
3
3
3
4
4
4
4
4
86
10
0
86
San
gat T
inggi
7
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
3
4
3
2
4
3
4
2
2
3
4
3
2
3
2
76
10
0
76
Tin
ggi
8
3
3
3
4
2
4
3
4
1
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
2
1
74
10
0
74
Tin
ggi
9
3
3
3
2
2
2
1
2
2
3
2
4
2
3
3
2
4
2
2
3
2
3
2
2
2
61
10
0
61
Tin
ggi
10
2
3
3
3
2
3
1
3
3
4
2
4
2
3
4
2
4
2
2
4
3
2
4
2
3
70
10
0
70
Tin
ggi
11
4
4
4
4
3
4
1
3
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
2
3
4
4
1
4
3
85
10
0
85
San
gat T
inggi
12
4
3
4
4
2
3
1
1
3
1
2
4
4
3
1
2
3
4
4
3
1
4
3
2
2
68
10
0
68
Tin
ggi
13
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
1
4
4
3
4
3
2
4
4
3
4
4
3
85
10
0
85
San
gat T
inggi
14
4
3
4
3
3
3
2
3
2
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
2
4
2
83
10
0
83
San
gat T
inggi
15
0
10
0
0
16
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
97
10
0
97
San
gat T
inggi
17
2
2
4
3
3
3
2
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
73
10
0
73
Tin
ggi
18
3
4
3
3
3
1
1
2
3
2
3
2
2
4
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
70
10
0
70
Tin
ggi
19
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
2
3
3
3
3
4
3
81
10
0
81
San
gat T
inggi
20
4
4
3
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
1
2
4
4
4
2
4
2
86
10
0
86
San
gat T
inggi
21
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
2
2
71
10
0
71
Tin
ggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1
Lam
piran
B.4
22
4
3
4
4
4
3
1
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
92
1
00
9
2
San
gat T
inggi
23
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
3
61
1
00
6
1
Tin
ggi
24
3
3
3
3
3
3
1
3
2
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
72
1
00
7
2
Tin
ggi
25
4
3
4
4
3
3
2
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
88
1
00
8
8
San
gat T
inggi
26
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
65
1
00
6
5
Tin
ggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran C.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran C.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran C.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran C.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran C.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran C.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran C.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran C.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran C.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran C.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran C.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran C.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran C.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran C.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran C.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran C.7
HASIL WAWANCARA SISWA KELAS VIII A
1. P7 dan P10
Pn : Halo, selamat pagi..
P7+ P10 : Pagi kak
Pn : Kalian suka matematika ga?
P7 : Suka baget
P10 : Suka
Pn : Kenapa suka matematika?
P7 : Ya suka aja, rumusnya asik
P10 : Asik aja gitu, menantang
Pn : Terus apa lagi?
P10 : Ya kaya bisa mecahin masalah aja gitu
Pn : Kalo sama pelajaran lain gimana? suka ga?
P7 : Ya suka.. tapi kalo aku suka ngitung aja sih
P10 : Kalo pelajaran lain aku males aja ngafalinnya, aku ga suka menghafal
Pn : Ogitu.. Kemarin kan kalian juga sudah mempelajari prisma dan limas
sama Bu Nia kan, Nah waktu pembelajaran itu kalian merasa beda ga
sama metode pembelajarannya? Kemarin kalian diminta Bu Nia ngapain
aja?
P7 : Kemarin disuruh membuat soal, terus mengerjakan punya temannya
P10 : Iya kemarin mengerjakannya secara kelompok
Pn : Nah itu nama metodenya problem posing, kalian diminta untuk
membuat soal kemudian mengerjakannya. Bagaimana rasanya memakai
metode tersebut?
P10 : Seneng sih
P7 : Seneng, asik aja, tapi cuma kelompoknya sih yang kurang aku suka
Pn : Kenapa kelompoknya? Kamu satu kelompok dengan siapa?
P7 : Ya kalo bisa diajak kompromi sih gapapa, nah yang kemarin itu gabisa,
aku sama L4.
Pn : Bisa diceritakan kemarin sewaktu mengerjakan soal?
P7 : Ya kemarin dia yang ngasih usulan, aku nulis juga sama ngitung, terus
dia juga ngusulin angkanya
P10 : Kalo aku kemarin sama L15, lumayan enak kok sama dia bisa barengan
nyari angkanya, nanti kalo akarnya ga nemu, nanti bisa dicari lagi.
Pn : Terus ada lagi yang mau diceritakan?
P10 : Kalo buat soal tu susah nyari angkanya.. kan susah nyarinya kalo dicoba
ternyata ga ada jawabannya. Tapi kalo ngerjainnya gampang..
Pn : Kalo materi prisma sama limas menurut kalian susah ga?
P7 : Ga sih.. lumayan
Pn : Kalau rumus-rumusnya bisa menggunakannya?
P7 : Bisa..
P10 : Bisa..
Pn : Kalau dari bentuk bangunnya gimana? bisa membayangkan ga?
P7 : Bisa sih.. Cuma kalo bentuk alasnya segi banyak, misalnya segi enam tu
susah ngitungnya.
Pn : Ogitu.. itu aja yang mau saya tanyakan, terimakasih untuk waktunya
ya..
P7+ P10 : Iya sama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran C.7
2. L2 + L9
Pn : Halo, selamat pagi..
L9 + L2 : Pagi kak
Pn : Kalian berdua suka sama matematika ga?
L9 : Enggak suka
Pn : Kenapa ga suka?
L9 : Pusing, sulit
Pn : Sulitnya gimana?
L9 : Rumusnya banyak sama ga suka ngitung
L2 : Enggak suka
Pn : Kenapa ga suka?
L2 : Pusing kalau ngitung-ngitungnya banyak
Pn : Pelajaran yang disukai apa?
L2 : Biologi
L9 : Ga ada yang suka
Pn : Satupun ga ada yang suka?
L9 : Ada sih, bahasa jawa
Pn : Untuk L9, kamu ga suka matematika ya? Sulit ya.. Kamu mau belajar
lagi ga?
L9 : Ya mau
Pn : Bagaimana cara belajar kamu?
L9 : Ya aku sukanya yang hafalan, matematika rumusnya banyak
Pn : Kalau anton, kan kemarin kamu mengikuti pembelajaran prisma dan
limas, bisa diceritakn ga pembelajarannya?
L2 : Kemarin disuruh membuat soal secara berkelompok
Pn : Kamu senang ga kalau diminta membuat soal gitu?
L2 : Senanglah, kan dapat ilmu
Pn : Kalau kamu senang berarti nilainya juga harus bagus ya..
Kemudian setelah membuat soal kan diminta untuk mengerjakan soal
punya temannya, kamu seneng ga? bisa ga mengerjakannya?
L2 : Gak suka.. pusing
Pn : Kan kamu suka pembelajarannya, kenapa ga suka saat mengerjakan
punya temannya?
L2 : Gatau mbak
Pn : Kok gatau?
L2 : Ya gatau mbak
Pn : Oyaudah kalo gitu.. Itu aja yang mau saya tanyakan.. terimakasih untuk
waktunya..
L9 + L2 : Iya mbak sama-sama
3. L15 + L1
Pn : Halo selamat pagi…
L15 + L1 : Pagi kak..
Pn : Kalian suka matematika ga?
L1 : Suka dulu pas SD
L15 : Suka dikit
Pn : Kalau sekarang pas SMP suka sama matematika ga?
L1 : Lumayan
Pn : Lumayan sedikit apa lumayan banyak?
L1 : Hehe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran C.7
Pn : Kemarin kan kalian sudah mempelajari prisma dan limas. Dalam
pembelajaran kalian diminta untuk membuat soal sendiri dan
mengerjakan punya temannya, menurutkalian pembelajarannya gimana?
L1 : Ya lumayan senang
L15 : Ya lumayan
Pn : Kemarin berkelompok ya? Bisa diceritakan ga saat pembuatan soal?
L1 : Kerja sendiri
L15 : Ya lumayan seneng
Pn : Susah ga membuat soalnya?
L1 : Susah.. susah pas nyari angkanya
Pn : Kalian kan senang saat pembelajaran kemarin, nah senengnya kenapa?
P15 : Ya seneng
L1 : Ya kan karena memang suka matematika
Pn : Kalau metode pembelajarannya yang kemarin sama yang metode
pembelajaran yang biasa digunakan enak mana?
P15 : Ya enak membuat soal
Pn : Itu aja yang mau saya tanyakan, terimakasih untuk waktunya..
L15 + L1 : Iya sama-sama
4. L11 + L5
Pn : Selamat pagi..
L11 + L5 : Pagi
Pn : Kalian suka matematika ga?
L11 : Suka sih
L5 : Ada yang suka ada yang ga, kan setiap bab beda-beda
Pn : Tergantung sama bab nya? Kalau prisma dan limas suka ga?
L11 : Suka mbak suka
L5 : Suka mbak.. tapi soalnya itu yang susah
Pn : Kalian hafal rumus-rumusnya ga?
L5 : Ya gitu mbak.. kaya soal yang kemarin soal no 5 itu susah
Pn : Hafal ga rumusnya?
L5 : Hafal mbak
Pn : Kalau kemarin sewaktu pembelajaran prisma dan limas kalian diminta
untuk berkelompok dan diminta untuk membuat soal, menurut kalian
gimana?
L11 : Enak mbak
L5 : Enak mbak.. kelomppoknya juga enak..
Pn : Kalian berarti suka pakai metode itu?
L5 : Senang mbak senang
L11 : Senang dong mbak, iya enak banget
Pn : Kalau dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasa
digunakan kalian suka yang mana?
L5 : Seneng mbak enak yang bikin soal kan kalau bikin soal kreatifnya beda,
kita kan jadi dapat tantangan gitu lho mbak, membuat soal harus punya
jawaban yang benar
Pn : Kalau membuat kunci jawabannya bingung ga?
L11 : Ga tu mbak, gampang aja
L5 :Ya asal tahu rumusnya, caranya bener ya dapet jawabannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran C.7
Pn : Kalian kan suka sama matematika, nah ditingkatkan lagi belajarnya,
banyak latihan soal juga supaya tambah lancar mengerjakan soalnya..
itu aja yang mau saya tanyakan.. terimakasih untuk waktunya ya..
L11 + L5 : Iya mbak sama-sama
5. L4 + L16
Pn : Selamat siang..
L4 : Siang
Pn : Kamu suka pelajaran matematika ga?
L4 : Enggak
Pn : Kenapa gak suka?
L4 : Susah
Pn : Susahnya kenapa? Rumusnya banyak?
L4 : Males ngitungnya
Pn : Kemarin kan kamu diminta untuk membuat soal secara berkelompok,
menurutmu gimana?
L4 : Enak
Pn : Enaknya gimana?
L4 : Ada yang ngitung
Pn : Ngitungnya? Kalau membuat soal menurutmu gimana?
L4 : Bisa, ada bukunya
Pn : Oiya ada contohnya di buku ya? Kalau dibandingkan dengan
pembelajaran yang biasanya kamu suka pembelajaran yang mana?
L4 : Sama aja
Pn : Dengan metode pembuatan soal itu kamu jadi tambah suka dengan
matematika ga?
L4 : Enggak sama aja
Pn : Kamu kemarin satu kelompok dengan siapa?
L4 : Jasmin
Pn : Enak ga kelompokan sama Jasmin?
L4 : Enak, kan dia yang ngitung
Pn : Kalau membuat soal kamu senang ga?
L4 : Senang
Pn : Kalau dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasa
digunakan dengan metode pembuatan soal enak yang mana?
L4 : Ya yang membuat soal
Pn : Kenapa?
L4 : Ya enak aja
Pn : Berarti dengan membuat soal kamu jadi lebih suka mempelajari
matematika kan?
L4 : Enggak juga
Pn : Kalau L16, Kamu suka matematika ga?
L16 : Ya gimana ya.. Kurang
Pn : Kenapa kurang suka dengan matematika?
L16 : Ya kan karena ada yang ga bisa, misalnya soal kemarin ada yang
rumusnya agak lupa, lupa rumus alasnya, tapi kalau alasnya segitiga atau
persegi masih bisa
Pn : Biasanya kalau latihan soal, alasnya segitiga atau persegi ya?
L16 : Iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran C.7
Pn : Kalau kemarin sewaktu membuat soal secara berkelompok, apa yang
kamu rasakan?
L16 : Ya enak-enak aja
Pn : Enaknya kenapa?
L16 : Ya enak aja, ya pas bikin soal bener semua kan membuat soal sendiri
Pn : Kamu kemarin kelompokan sama siapa?
L16 : P2, yang pertama sama L10
Pn : Kalau pembelajaran matematika yang biasanya sama yang membuat
soal enak yang mana?
L16 : Biasa aja
Pn : Kalau dengan membuat soal kamu jadi lebih suka dengan matematika
ga?
L16 : Ga sama aja
Pn : Oyaudah itu aja yang mau saya tanyakan, terimakasih untuk waktunya
ya
L16 + L4 : Iya mbak
6. P1 + P6
Pn : Halo selamat siang
P1 + P6 : Siang
Pn : Kalian suka dengan matematika ga?
P1 : Ya suka
P6 : Aku ga terlalu mbak, kadang-kadang, dong-dongan aja
Pn : Dong-dongan gimana?
P6 : Ya kalo lagi suka ya suka, pas lagi bisa aja
P1 : Kalo pas lagi bisa ya jadi suka
Pn : O jadi mood-moodan ya?
P1 + P6 : Iya
Pn : Nah kemarin kan sebelum kalian mengerjakan soal ini kalian kan
diminta untuk membuat soal sendiri untuk latihan, nah apa yang kalian
rasakan saat itu?
P1 : Seneng
Pn : Kalau P6?
P6 : Ya senang
Pn : Kalau sama teman sekelompoknya gimana? Seneng ga?
P1 : Seneng
P6 : Iya seneng
Pn : Waktu membuat soal itu kenapa kalian senang? Senangnya itu kenapa?
Apa karena temen sekelompoknya enak atau karena yang lain?
P1 : Ya seneng aja ya suka aja
P6 : Ya karena kerjasamanya
Pn : Kalau dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasanya,
menurut kalian enak mana?
P1 + P6 : Enak semuanya
P6 : Ya kalau lagi mood ya seneng mbak, kalau ga ya ga
Pn : Nah gimana kalian membangun mood kalian?
P6 : Lha ya itu saya juga bingung mbak
Pn : Nah kalau pas UAS pas ga mood terus gimana?
P1 + P6 : Ya ga mbak
Pn : Cara belajar kalian gimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran C.7
P6 : Kalau dirumah ya latihan soal
P1 : Kalau disekolah ya sama aja, kalua ga bisa ya tanya temennya
Pn : Oke.. makasih ya untuk waktunya
P1 + P6 : Iya sama-sama
7. L7 + L12
Pn : Halo selamat siang
L7 + L12 : Siang
Pn : Kalian suka matematika ga?
L7 : Gak
L12 : Suka
Pn : L7 kenapa gak suka?
L7 : Ya aku ga suka itung-itungan e
Pn : Kalau L12 kenapa suka matematika?
L12 : Ya aku suka itung-itungan
Pn : Kalau hafalan kamu ga suka ya L12?
L12 : Iya
Pn : Kalau L7 suka hafalan?
L7 : Iya
Pn : Kemarin kan kalian belajar prisma dan limas menggunakan metode
pembuatan soal, menurut kalian gimana? apa yang kalian rasakan?
L12 : Ribet
L7 : Ga gimana-gimana, biasa aja
Pn : Kalau sama teman kalian sekelompok gimana?
L12 : Kalau kelompokyang volume enak, sama P10 bisa diajak mikir
Pn : Kalau L7?
L7 : Sama P6
Pn : Kalau Luas permukaan?
L12 : Ga enak, sulit angkanya
Pn : Susah mana volume sama luas permukaan?
L7 + L12 :Susah yang luas permukaan
Pn : Sulitnya kenapa?
L12 : Pas nyari luas alas sama kelilingnya
Pn : Kalau memakai pembuatan soal jadi lebih mudah atau tidak?
L7 : Sama aja
Pn : Kalau dibandingkan dengan pembelajaran matematika yang biasanya?
L12 : Yang biasanya
Pn : Kalau L7?
L7 : Ikut kaya L12
Pn : Kalau L7 memang ga suka matematika ya?
L12 : Tergantung, kalau aku pas suka ya suka kalau enggak ya ga suka
Pn : Ogitu, ini aja sih yang mau saya tanyakan, terimakasih buat waktunya
ya
L7 + L12 : Iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran C.7
8. L3 + L10
Pn : Selamat siang
L3 + L10 : Siang
Pn :Saya mau tanya-tanya sedikit nih.. Kalian suka matematika ga?
L3 : Suka
L10 : L10 juga suka
Pn : Kenapa suka?
L3 : Menarik, itung-itungannya menarik
L10 : Kalau Bu Nia yang ngajar jadi suka, mudah dipahami
Pn : Kalau Krisna suka matematika karena tergantung sama gurunya ya?
L10 : Iya kalau kemarin sama Pak Ndaru ga suka
L3 : Ga pernah diajarin
Pn : Tapi kalau dengan matematikanya sendiri kalian suka ga?
L3 + L10 : Matematikanya suka
Pn : Kalau pelajaran kemarin sewaktu membuat soal sendiri, membuat kunci
sendiri, terus mengerjakan soalnya, menurut kalian rasanya gimana?
L3 : Mumet
Pn : Mumetnya kenapa?
L10 : Ngepasin. Angka-angkanya itu lho
L3 : Ngepasinnya, akar-akarnya
Pn : Ga bisa diakar harus mengulangi lagi ya? Kalau akar-akar itu ada
hubungannya sama bab apa? Pytagoras kan?
L3 : Iya pytagoras
Pn : Pytagoras udah bisa kan?
L3 : Iya sedikit, udah sih
L10 : Iya udah
Pn : Kalau menurut kalian pembuatan soal kemarin dibandingkan dengan
pembelajaran yang biasanya itu gimana?
L3 : Ya sebenernya bikin soal sih enak, cuman waktunya kurang banyak
Pn : Apa karena diminta terlalu banyak membuat soal? 4 soal kan?
L3 : Enggak sih, cuman waktunya kurang karena harus mencari angka-
angkanya, akar-akarnya
Pn : Dengan metode pembuatan soal kalian jadi tambah suka sama
matematika ga?
L10 : Iya
L3 : Ya setelah itu kan mengerjakan punya teman jadi lebih enak
Pn : Kenapa?
L3 : Lebih gampang
Pn : Kemarin pas mengerjakan serius ga?
L3 : Serius tapi kadang ga
L10 : Serius
Pn :Kalau kemarin pas kelompok, enak ga sama kelompoknya?
L3 : Enak sama P10, yang pertama karena bantu mencari angkanya
Pn : Kalau L10?
L10 : Enak sama L16 karena mau ngotak atik soal, kalau sama Morris kurang
enak karena ga mau ngotak atik Cuma tergantung sama buku, kalau sama
L16 mau ngotak atik
Pn : Ogitu, oke itu aja yang mau saya tanyakan, makasih ya
L3 + L10 : Iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran C.7
9. L13, L8 + L6
Pn : Selamat siang
L6 + L8 + L13 : Siang kak
Pn : Kalian suka matematika ga?
L6 : Sedikit
L8 : Sedikit
Pn : Sedikit? Berarti banyak ga sukanya?
L6 : Ya banyak suka
Pn : Sukanya kenapa? ga sukanya kenapa?
L6 : Ngitungnya
Pn : Ngitungnya suka apa ga ?
L8 : Suka
L6 : Rumusnya yang ngapalin susah
Pn : Rumusnya banyak ya? Kalau selama ini suka ga sama pembelajaran
matematika di kelas?
L8 : Seneng
Pn : Kalo senang sama matematika tergantung sama gurunya apa ga?
L8 + L6 : Tergantung gurunya
Pn : Berarti kalo sekarang juga senang sama matematikaya?
L6 : Iya
Pn : Terus kalau kemarin kalian diminta untuk membuat soal senang ga?
L6 + L8 : Senang
Pn : Benaran senang nih?
Pn : Kalau L13 suka matematika ga?
L13 : Suka
Pn : Kalau kemarin pembelajaran dengan membuat soal kamu senang ga?
L13 : Seneng no
Pn : Senangnya kenapa?
L13 : Ya lebih mudah dipahami
Pn : Kamu memang suka matematika ya?
L13 : Iya suka banget
Pn : Kalau dibandingkan dengan pemebelajaran yang biasanya gimana?
L13 : Agak-agak rumit
Pn : Kalo yang ini sukanya karena materinya apa karena apa?
L13 : Ya emang udah kaya gini
Pn : Kalau dibandingkan dengan pembelajaran matematika yang biasanya,
kalian lebih suka yang mana?
L13 : Membuat soal karena mudah dipahami jadi tu kita tahu soal ini apa
caranya apa jawabannya apa
L8 + L6 : Membuat soal
L6 : Mudah dipahami
Pn : Rumit ga?
L13 : Ga sih
L6 : Ya rumit membuatnya angka-angkanya, ngepasin angkanya
Pn : Kalau dengan metode pembuatan soal kalian jadi tambah senang
dengan matematika ga?
L13 : Tambah seneng
L6 : Ya lumayan
Pn : Kalau dibandingkan dengan pembelajaran yang biasanya senang
mana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran C.7
L13 : Ya lebih gampang ini
Pn : Pas kemarin tenya itu susah ga?
L13 : Lumayan
L6 : Ya karena kurang memahami soal
L13 : Memahami rumusnya
L8 : Susah
Pn : Oke makasih ya untuk waktunyaa
L6 + L8 +L13 : Sama-sama
10. P3 + P9
Pn : Selamat siang
P3 + P9 : Siang kak
Pn : Langsung aja ya saya mau tanya kalian suka matematika ga?
P3 : Saya enggak
P9 : Ya agak suka agak enggak
P3 : Kalo aku tergantung materinya kak, Kalau bisa ya jadi suka kalau gak
ya gak
Pn : Kalau Metta gimana?
P9 : Waktu dulu dari SD ga suka tapi pas masuk SMP jadi suka kan gurunya
jelasinnya enak
Pn : Berarti tergantung gurunya? Tergantung belajarnya disekolah ya
P9 : Iya
Pn : Kalau menurut kalian kemarin saat membuat soal sendiri?
P9 : Ya suka, ya seneng bisa buat sendiri walaupun ada yang salah
Pn : Kalau P3?
P3 : Aku kemarin sih kan awalnya gatau kalau membuat soal harus ngitung
dulu kan jadi aku jadi ngerti caranya jadi gini
Pn : Kalau sama teman sekelomponya ngaruh ga? Kalau temannya enak
jadi senang apa gimana?
P3 : Iya sih
Pn : Ngaruh ya, kan kemarin dibagi kan kelompoknya sama bu Nia?
P3 + P9 : Iya
Pn : Kalau kemarin pakai metode membuat soal kalian jadi semakin suka
matematika ga?
P3 : Kayaknya sih biasa-biasa aja
Pn : Sukanya pelajaran apa?
P3 : Semua bisa kecuali matematika
Pn : Kalau Metta?
P9 : Ya suka tapi ga terlalu banget yang penting bisakan kalau dirumah juga
sering diajarin kakak jadi kalau gatau tinggal tanya
Pn : Kalau selain matematika ada pelajaran lain yang disuka ga?
P9 : Semuanya suka kok
P3 : Kalau menurut kalian pembelajaran yang biasanya sama pembuatan
soal perbandingannya gimana?
P9 : Ya beda kalau dulu ga disuruh buat, kalau sekarang disuruh buat
Pn : Lebih gimana rasanya?
P9 : Ya enak dua-suanya tapi ya jadi lebih enak sekarang bisa memahami
lebih
Pn : Kalau P3i?
P3 : Jadi lebih dong juga sih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran C.7
Pn : Susah ga?
P9 : Ya susah
P3 : Susah banget
Pn : Oke makasih ya atas waktunya
P3 + P9 : Iya kak
11. P8, P4, P2, P5
Pn : Selamat siang
P8 + P4 + P2 + P5 : Siang kak
Pn : Langsung aja ya saya mau tanya kalian suka matematika ga?
P8 : Sedikit lumayan
P5 : Suka banget
P2+ P4 : Sedikit
Pn : Kenapa sedikit?
P2 : Males yang ngitung sama ngafalin rumusnya
P8 : Kalau aku malah suka yang terakhir ini yang limas
Pn : Kenapa?
P8 : Daripada yang dulu lebih suka yang ini
Pn : Pembelajaran matematika yang biasanya gimana? Kalian belajarnya
gimana?
P5 : Ya dikasih soal terus disuruh ngerjain
Pn : Latihan soal ya? Kalau pakai membuat soal sendiri menurut kalian
gimana?
P4 : Lebih dong
Pn : Kalau P5?
P5 : Ya nyaman sih soalnya bisa melatih lebih lagi
Pn : Klau dibandingkan dengan yang biasanya gimana?
P5 : Sama aja
Pn : Kalian merasa jadi lebih aktif ga?
P8 : Iya
P4+ P2 :Iya sedikit
Pn : Kalau kemarin semangat kalian membuat soal gimana?
P5 : Semangat banget
P4+ P2 : Biasa aja
Pn : Kalau sama temen sekelompok gimana?
P2 : Enak
P4 : Enak soalnya bisa kerjasama
P5 : Kurang enak sih soalnya buat sendiri
Pn : Kenapa? Kamu sama siapa kemarin?
P5 : Anton, kan sambil ngajarin L2 juga
Pn :Ya gapapa sambil belajar juga ngajarin temennya. Kalau pakai
membuat soal sendiri jadi tambah suka matematika ga?
P2 : Kalo aku jadi tambah suka
P4 : Tambah suka
P5 : Iya
P8 : Iya kan ada peningkatan
Pn : Kalau menurut kalian susah ga materi prisma dan limas?
P2 + P4 + P5 + P8 : Gak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran C.7
P5 : Ya tergantung alasnya sih kalau alasnya segitiga atau persegi panjang
masih gampang, kalau udah beda jadi susah kan kadang juga kita lupa
rumusnya
Pn : Oke itu aja yang mau saya tanyakan, terimakasih ya
P2 + P4 + P5 + P8 : Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174 Lampiran C.8
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN UJIAN TERTULIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175 Lampiran C.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran C.9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran C.9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related