i
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER
GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK-SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Natalia Desy Cahyaningtyas
121134166
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya yang sangat sederhana ini kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus, Juru slamat dan sahabat sejatiku.
Kedua orang tuaku, Bapak Tugiyo dan Ibu Sutini.
Mbah kakung dan mbah putri Pak Yit Sukar dan Ibu Sujiyem.
Kakek dan nenek yang sudah bahagia di surga, Mbah Merto Dimejo
dan Mbah Tuginem.
Adikku, Lucia Febriana Dwi Ardani.
Keluarga besarku (Om Totok, Om Nono, Bulek Lies, Bulek Tik, Dika,
Radit, Raisya, Tiara, Ariqa, dan masih banyak lagi),
Seseorang yang sangat istimewa yang tidak dapat saya sebutkan
namanya.
Sahabat-sahabat terkasih (Feriza Anggraeni, Tina Yuniasari, Arum
Tyas Asih, Intan Utami, Agnes Patriciarini).
Teman-teman tercinta kelas D angkatan 2012.
Serta teman-teman seperjuangan di almamaterku.
Yang selalu memberikan inspirasi dan motivasi kepada penulis, sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan semaksimal mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaanbiasa, yang tidak melebihi
kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar,
sehingga kamu dapat menanggungnya” – 1 Korintus 10: 13
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”- Yohanes 14: 6
Orang yang berbahagia di atas penderitaan orang lain, selama
hidupnya tidak akan pernah bahagia- Novi Purwantari
Lakukan yang terbaik untuk hari ini, nilai yang baik bukan sebuah tujuan,
melainkan sebuah hasil dari kerja keras yang telah kita lakukan. – Anonim.
Cinta tau kepada siapa dia harus berkata, kepada siapa dia harus
diberikan. Karena tulang rusuk sampai kapan pun tidak akan pernah
tertukar. – Natalia Desy C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER
GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS III SD DI KECAMATAN DEPOK-SLEMAN
Oleh:
Natalia Desy Cahyaningtyas
121134166
Penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda masing jarang dilakukan
di Kecamatan Depok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis butir soal yang
berkaitan dengan validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan
keberfungsian pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ujian Akhir Sekolah (UAS)
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD di
Kecamatan Depok.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Olah data pada
penelitian dilakukan dengan menggunakan software microChat Iteman versi 3.00
for windows dan indikator. Populasi dari penelitian ini terdiri dari 49 sekolah dan
sampel 28 sekolah dengan jumlah 829 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan
check list dan dokumen wawancara.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa temuan sebagai berikut: 1)
tingkat validitas soal tergolong tinggi, sebesar 90%, 2) tingkat reliabilitas sangat
rendah, dengan Alpha = 0,017, 3) tingkat kesukaran soal kategori sangat sukar 50%,
5% kategori sukar, kategori sedang 10%, kategori mudah 20%, kategori sedang 10%,
dan 15% sangat mudah, 4) daya beda kategori jelek 45%, kategori belum memuaskan
25%, kategori lumayan bagus 20%, dan kategori bagus sekali 10%, 5) pengecoh yang
berfungsi dengan baik 70%, sedangkan untuk pengecoh yang tidak berfungsi dengan
baik 30%.
Kata kunci: analisis soal, Iteman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE GRAINS ON MULTIPLE CHOICE TEST OF
BAHASA INDONESIA SUBJECT IN THE FINAL EXAM FOR THIRD GRADE
ON THE LAST SEMESTER OF 2014/2015 SCHOOL YEARS AT PRIMARY
SCHOOL LEVEL AROUND
By:
Natalia Desy Cahyaningtyas
121134166
The research about analysis of the grains of multiple choice is rarely been
implemented in Depok subdistrict. This study is aim to analyzed the gains of multiple
choice related to content validity, reliability, level of perverseness, the differences
test, and the function of disturber in the multiple choice of Bahasa Indonesia test for
third grade in The Last Semester of 2014/2015 School Years at Primary School Level
around Depok Sleman District.
The type of this research is quantitative descriptive study. Software micro
Chat Iteman 3.00 version for windows and indicator used to analysis the data. The
population for this research was 49 Elementary School and the sample was 24
Elementary School with 829 students in Depok subdistrict. The instrument which was
used in this research is check list and interview document.
The result of this study is showing many findings. The findings are: 1) The
level of validity of test is categorized high with amounted up to 90%, 2) The level of
reliability of the test is low, with Alpha=0.017, 3) The perseveres level of the test are
50% categorized as very difficult, 5% difficult, 20% easy, 10% medium, 15% very
easy, (4) The difference of the test is ugly 45%, very good 25% is unsatisfied, 20% is
good enough, and 20% is excellent, 5) The function of disturber show that 70% of the
test in good function and 30% in bad function.
Keyword: the analysis of test, Iteman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas
kasih karunia serta perpanjangan tangannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan semaksimal mungkin. Skripsi ini berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda
Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas III Se-Kecamatan Depok” ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar pada Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil
tanpa bimbingan, petunjuk, bantuan dan dukungan yang sangat berharga dari
berbagai pihak yang terlibat. Maka dari itu perkenankanlah penulis menyampaikan
ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Rohandi, Ph. D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si.,M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd.,M.Pd., dosen pembimbing I yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
4. Irine Kurniastuti, M.Psi, dosen pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis.
5. Segenap dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma.
6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman yang
memberikan izin penelitian kepada penulis.
7. Kepala UPT Kecamatan Depok yang telah memberikan izin penelitian kepada
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Kepala Sekolah Dasar baik negeri ataupun swasta di Kecamatan Depok yang
memberikan izin penelitian kepada penulis.
9. Guru-guru Sekolah Dasar se-Kecamatan Depok yang memberikan izin
penelitian kepada penulis.
10. Bapak Tugiyo dan Ibu Sutini selaku orang tua penulis yang memberikan
dukungan materiildan non materiil.
11. Bapak Yit Sukar dan Ibu Sujiyem, selaku kakek dan nenek penulis yang
selalu memberikan do’a agar segala sesuatu yang terbaik terjadi pada penulis.
12. Lucia Febriana Dwi Ardani, selaku adik kandung, sahabat, dan juga teman
berbagi suka dan duka.
13. Segenap keluarga yang lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
(Om Totok, Om Nono, Bulek Tik, Bulek Lies, Dika, Radit, Raisya, Tiara,
Ariqa, dll).
14. Seseorang teman yang spesial di hati penulis, yang selalu mendengarkan
keluh kesah penulis, memberikan kepada penulis motivasi dan juga semangat
di dalam menyelesaikan skripsi ini, namun tidak bisa penulis sebutkan
namanya.
15. Teman-teman kelas D PGSD Sanata Dharma angkatan 2012.
16. Teman-teman seperjuangan di payung skripsi (Feriza Anggraeni, Tina
Yuniasari, Intan Utami, Arum Tyas Asih, Annisa Shinta P, Maria Stefani,
Mustika Ayu, Anton, Adinda Titis, Boni, Wawan, Yayan, Yosica Ronandha).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................ viii
ABSTRACT ............................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .............................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Pembatasan Masalah .......................................................... 7
C. Rumusan Penelitian ........................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 8
E. Manfaat Penelitian ............................................................. 9
F. Definisi Operasional .......................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................. 12
A. Kajian Pustaka ................................................................... 12
1. Evaluasi ..................................................................... 12
2. Instrumen Penelitian ................................................... 16
3. Bahasa Indonesia ....................................................... 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4. Pilihan Ganda (Multiple Choice) ............................... 26
5. Analisis Butir Soal ..................................................... 27
6. Validitas Isi ................................................................ 29
7. Reliabilitas ................................................................. 32
8. Tingkat Kesukaran Soal ............................................. 35
9. Daya Beda .................................................................. 38
10. Keberfungsian Pengecoh ......................................... 39
B. Penelitian yang Relevan ..................................................... 40
C. Literature Map ................................................................... 44
D. Kerangka Berpikir ............................................................. 45
E. Hipotesis Penelitian ............................................................ 47
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 48
A. Jenis Penelitian .................................................................. 48
B. Tempat dan Subyek Penelitian ........................................... 49
C. Waktu Penelitian ................................................................. 49
D. Populasi dan Sampel .......................................................... 50
E. Variabel Penelitian .............................................................. 53
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 55
G. Instrumen Penelitian .......................................................... 56
1. Check List .................................................................. 56
2. Dokumen Wawancara ................................................. 58
H. Teknik Analisis Data .......................................................... 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 70
A. Deskripsi Penelitian ........................................................... 70
B. Hasil Penelitian .................................................................. 71
1. Validitas Isi ................................................................ 71
2. Reliabilitas ................................................................. 78
3. Tingkat Kesukaran ..................................................... 79
4. Daya Beda .................................................................. 86
5. Keberfungsian Pengecoh ........................................... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Pembahasan ........................................................................ 100
BAB V PENUTUP .............................................................................. 108
A. Kesimpulan ................................................................. 108
B. Keterbatasan Penelitian ............................................... 109
C. Saran ............................................................................ 109
DAFTAR REFERENSI ........................................................................... 111
LAMPIRAN .............................................................................................. 113
CURRICULUM VITAE ............................................................................ 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 SK, KD, Indikator Bahasa Indonesia Semester Genap ..... 23
Tabel 2.2 Kategori Koefisien Reliabilitas ........................................... 34
Tabel 2.3 Kategori Tingkat Kesukaran Soal (1) ................................. 36
Tabel 2.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal (2) ................................... 37
Tabel 3.1 Nama-nama Sekolah di Kecamatan Depok ........................ 50
Tabel 3.2 Nama-nama Sekolah Sampel .............................................. 53
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian Check List ............................................. 57
Tabel 3.4 Kategori Koefisien Reliabilitas .......................................... 65
Tabel 3.5 Kategori Daya Beda ........................................................... 67
Tabel 4.1 Validitas Isi ......................................................................... 72
Tabel 4.2 Persentase Validitas ............................................................. 77
Tabel 4.3 Kategori Koefisien Validitas .............................................. 78
Tabel 4.4 Hasil Tingkat Kesukaran Tiga Kelompok .......................... 81
Tabel 4.5 Kategori Tingkat Kesukaran Lima Kategori ...................... 82
Tabel 4.6 Hasil Tingkat Kesukaran Lima Kelompok .......................... 83
Tabel 4.7 Hasil Persentase Tingkat Kesukaran Soal ........................... 83
Tabel 4.8 Kategori Daya Beda ........................................................... 87
Tabel 4.9 Hasil Daya Beda ................................................................. 88
Tabel 4.10 Persentase Daya Beda ......................................................... 90
Tabel 4.11 Hasil Analisis Keberfungsian Pengecoh ............................. 92
Tabel 4.12 Persentase Keberfungsian Pengecoh ................................... 98
Tabel 4.13 Soal Baik ............................................................................ 106
Tabel 4.14 Soal Jelek ............................................................................. 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Literature Map Penelitian ................................................... 44
Gambar 3.1 Input Data dengan NOTEPAD ............................................ 60
Gambar 3.2 Pengolahan Data dengan ITEMAN ..................................... 61
Gambar 3.3 Output dengan ITEMAN ..................................................... 62
Gambar 3.4 Output ITEMAN Reliabilitas ............................................... 63
Gambar 4.1 Pie Chat Validitas ............................................................... 77
Gambar 4.2 Reliabilitas dengan Alpha ................................................... 79
Gambar 4.3 Gambar 4.3 Tingkat Kesukaran dengan software microChat
Iteman versi 3.00 for windows ............................................ 80
Gambar 4.4 Pie Chat Tingkat Kesukaran .............................................. 86
Gambar 4.5 Pie Chat Daya Beda ........................................................... 90
Gambar 4.6 Pie Chat Keberfungsian Pengecoh ..................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ........................................................... 113
Lampiran 2 Soal UAS Genap Bahasa Indonesia Kelas III ..................... 114
Lampiran 3 Lembar Jawab Siswa ........................................................... 119
Lampiran 4 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian .......................... 120
Lampiran 5 Daftar Nama Mahasiswa ......................................................... 121
Lampiran 6 Kunci Jawaban Pilihan Ganda ............................................ 122
Lampiran 7 Output Iteman ..................................................................... 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa tidak dapat dipisahkan oleh pendidikan yang
ada di negara itu. Djamarah (2005: 220) mengungkapkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kehidupan manusia.
Suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan adalah evaluasi.
Menurut Mardapi (dalam Tatang, 2012: 228) evaluasi adalah proses
mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau
kelompok. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peserta didik dan
guru akan kurang bermakna apabila tidak dilaksanakannya kegiatan evaluasi.
Hal ini dikarenakan, peserta didik maupun guru tidak dapat mengetahui
kemajuan belajar atau prestasi belajar yang telah dicapai oleh peserta didik.
Untuk mengetahui sampai sejauhmana prestasi yang dicapai oleh
peserta didik dapat dilakukan melalui tes. Tes merupakan alat atau prosedur
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2013: 67).
Tes merupakan alat pengukur yang efektif dan sangat penting dalam evaluasi
pembelajran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perolehan hasil belajar
peserta didik dalam jangka waktu tertentu. Melalui tes, prestasi belajar peserta
didik juga akan terukur. Tes ini terdiri dari dua jenis, yaitu tes sumatif dan tes
formatif. Tes sumatif adalah tes yang diberikan pada akhir semester,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sedangkan tes formatif adalah tes yang diberikan pada akhir setiap
program/materi. Untuk dapat mengetahui suatu kualitas tes yang telah berikan
kepada siswa, maka perlu dilaksanakan analisis pada setiap butir soalnya.
Analisis butir soal berhubungan dengan pertanyaan apakah suatu soal
alat ukur benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Pertanyaan tersebut
merujuk pada ciri-ciri tes yang baik. Azwar (2013: 173) mengemukakan
bahwa soal yang baik mempunyai 5 persyaratan tes, yaitu: 1) validitas, 2)
reliabilitas, 3) tingkat kesukaran, 4) daya beda, 5) keberfungsian pengecoh.
Validitas mempunyai arti sampai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Oemar (2003: 72)
juga mengemukakan bahwa suatu alat ukur dikatakan valid, apabila mampu
mengukur apa yang diingikan dan bisa mengungkapkan data dari variabel
yang diteliti secara tepat.
Reliabilitas berasal dari kata reliable, yang mempunyai arti dapat
dipercaya. Oemar (2004: 23) mengemukakan bahwa reliabilitas adalah suatu
alat ukur dikatakan reliabel, bila memberikan hasil yang konsisten/tepat/benar
walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga alat ukur tersebut
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana
alat ukur dapat menunjukkan hasil yang konsisten apabila digunakan
berulangkali.
Tingkat kesukaran soal adalah derajat kesukaran suatu soal (Arifin,
2009: 273). Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Apabila soal yang diberikan kepada siswa terlalu mudah, hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tidak akan memberikan tantangan yang lebih tinggi kepada siswa dalam
memecahkan masalah. Namun sebaliknya, apabila soal yang dibuat terlalu
sulit, siswa akan menjadi putus asa, karena tidak mampu menyelesaikan
masalah tersebut.
Arifin (2009: 273) mengemukakan daya beda adalah pengukuran
sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah
menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Jadi suatu alat ukur/tes
yang baik dapat membedakan siswa yang mempunyai kemampuan atas (kelas
atas) dan siswa yang mempunyai kemampuan di bawah (kelas bawah) pada
sekelompok peserta didik yang akan diukur kemampuannya.
Selain validitas, reliabilitas, tingkat kesukan, dan daya beda juga
masing-masing pengecohnya juga dapat berfungsi dengan baik.
Keberfungsian pengecoh adalah suatu alternatif jawaban yang terdapat di soal
pilihan ganda yang apabila dipilih oleh siswa dapat menyebabkan siswa salah
atau benar di dalam menjawabnya. Keberfungsian pengecoh yang baik akan
dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Namun,
keberfungsian pengecoh yang kurang baik akan dipilih tidak merata oleh
peserta didik yang menjawab salah (Arifin, 2009: 279).
Menurut Suprapnanta (2004: 1) di dalam menganalisis butir soal dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis kualitatif (qualitatif control) dan
analisis kuantitatif (quantitatif control). Analisis kualitatif digunakan untuk
menguji validitas butir soal, sedangkan anlisis kuantitatif digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menguji reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan keberfungsian
pengecoh.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap
beberapa guru dan juga kepala sekolah di Sekolah Dasar (SD) yang ada di
Kecamatan Depok, mengungkapkan bahwa analisis butir soal sangat jarang
dilakukan. Hal ini juga di sampaikan oleh kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri
Samirono yang mengungkapkan bahwa analisis butir soal terakhir dilakukan
oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta sekitar 15 tahun lalu. Selain
melaksanakan wawancara dengan kepala sekolah, peneliti juga melaksanakan
wawancara dengan pegawai di UPTD Depok yang mengatakan bahwa analisis
butir soal tentang validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan
keberfungsian pengecoh sangat jarang dilakukan. Beliau menyatakan bahwa
biasanya peneliti lain hanya meneliti tingkat validitas dan reliabilitas soal
Ulangan Akhir Semester (UAS) saja. Hal tersebut menunjukkan bahwa
analisis butir soal yang berkaitan dengan validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya beda, dan keberfungsian pengecoh di Kecamatan Depok
sangat jarang dilaksanakan.
Salah satu mata pelajaran yang jarang dianalisis adalah mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang memberikan
pemahaman kepada guru dan peserta didik SD dalam melaksanakan
pembelajaran Bahasa Indonesia yang benar melalui membaca, berbicara dan
menulis (Zulela, 2012: 1). Bahasa Indonesia mempunyai kompetensi-
kompetensi yang harus dicapai, soal akan menjadi lebih baik apabila soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tersebut mempunyai validitas yang sesuai, terkhusus validitas isi. Mulyasa
(2009: 51) mengemukakan validitas isi dipandang valid apabila alat ukurnya
mengukur kompetensi-kompetensi yang hendak diukur. Sudjana (2012: 17)
juga mengemukakan soal yang baik juga harus memiliki koefisien reliabilitas
yang tinggi yang artinya soal memiliki keajegan atau ketetapan, sedangkan
Purwanto (2009: 99) berpendapat bahwa soal diusahakan harus memiliki
tingkat kesukaran yang sedang, memiliki daya beda positif dan setinggi
mungkin, serta memiliki efektivitas pengecoh yang berfungsi dengan baik.
Pada semester genap kelas III mata pelajaran Bahasa Indonesia, terdiri dari
Standar Kompetensi 5 (mendengarkan), Standar Kompetensi 6 (berbicara),
Standar Kompetensi 7 (membaca), dan Standar Kompetensi 8 (menulis).
Masing-masing Standar Kompetensi mempunyai 2 Kompetensi Dasar.
Peneliti mengangkat masalah ini untuk untuk mengetahui kualitas soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III di Kecamatan Depok. Analisis memilih pilihan ganda
karena pilihan ganda dinilai lebih obyektif di dalam proses penilaiannya.
Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis soal baik dengan cara
analisis kualitatif untuk mengetahui validitas isi dan analisis kuantitatif untuk
mengetahui seberapa tinggi reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda, dan
keberfungsian pengecoh di dalam butir soal tersebut.
Peneliti memilih melaksanakan penelitian pada kelas III, karena pada
saat kelas III peserta didik masuk dalam periode operasional konkret ang
berusia 7-11 tahun (Piaget dalam Nuryanti, 2008: 21). Di dalam periode ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
anak baru bisa menerima materi secara konkret (nyata) dan belum dapat
menerima materi secara abstrak. Namun, pada periode operasional konkret
anak sudah mulai berpikir secara rasional. Hal tersebut membuat peneliti ingin
meneliti lebih jauh tentang pemahaman mereka terhadap materi yang ada di
dalam Bahasa Indonesia yang umumnya pada mata pelajaran ini dijelaskan
melalui penjelasan yang abstrak. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui
sejauh mana siswa kelas III memahami materi Bahasa Indonesia melalui
jawaban dari Ulangan Akhir Semester (UAS) pada semua didik yang berada
di Kecamatan Depok.
Alasan memilih Kecamatan Depok karena kecamatan ini mempunyai
keistimewaan tersendiri. Selain berada di tengah Kota Yogyakarta, kecamatan
ini juga mempunyai sekolah dari TK sampai Perguruan Tinggi. Kecamatan
Depok terdiri dari 3 desa, yaitu desa Condongcatur, Caturtunggal, dan
Maguwoharjo. Kecamatan ini terdiri dari 9 Gugus Depan (Gudep). Jumlah
Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Depok berjumlah 49 sekolah, terdiri dari
37 SD Negeri dan 12 SD Swasta. Adapun SD yang menerapkan kurikulum
2013 ada 5 SD, yaitu SD Negeri Nogopuro, SD Negeri Babarsari, SD
Muhammadiyah Condongcatur, SD Budi Mulia Dua Seturan, dan SD Budi
Mulia Dua Pandansari. Melalui penelitian ini diharapkan wawasan dan juga
pengetahuan untuk pihak-pihak yang terlibat semakin bertambah. Adapun
pihak-pihak yang terlibat seperti UPTD, sekolah, dan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada analisi soal pilihan ganda mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya beda, dan keberfungsian pengecoh. Penelitian ini meneliti
pada Sekolah Dasar (SD) yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), yang dilakukan pada 28 SD, 24 SD Negeri dan 4 SD
Swasta. Penelitian dilakukan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), karena penilaian dalam kurikulum tersebut masih terpisah dan
berbasis per mata pelajaran, sehingga peneliti dapat melakukan pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas III semester genap tahun pelajaran
2014/2015. Sedangkan, validitas yang digunakan di dalam penelitian ini
adalah validitas isi.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah validitas pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman?
2. Bagaimanakah reliabilitas pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagaimanakah indeks kesukaran pada butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman?
4. Bagaimanakah daya beda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman?
5. Bagaimanakah keberfungsian pengecoh pada butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
2. Untuk mengetahui reliabilitas pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
3. Untuk mengetahui indeks kesukaran pada butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman.
4. Untuk mengetahui daya beda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
5. Untuk mengetahui keberfungsian pengecoh pada butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menjadi acuan dalam pengembangan penelitian yang relevan.
b. Dapat menambah wawasan, terkhusus di dalam evaluasi pembelajaran
serta analisis butir soal.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Hasil penelelitian dapat digunakan oleh guru sebagai pertimbangan
dalam penyusunan soal tes agar sesuai dengan rencana
pembelajaran dan silabus.
2) Memberikan informasi kepada guru agar lebih selektif di dalam
memberikan soal kepada peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Bagi UPT
Bagi UPT Kecamatan Depok, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam pembuatan soal di lain waktu, agar soal
yang dibuat mempunyai kualitas yang lebih baik lagi.
c. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya beda, dan keberfungsian pengecoh pada soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD di
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
F. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi adalah suatu rangkaian yang disusun secara sistematis dan
berkelanjutan untuk mengetahui kualitas suatu soal berdasarkan kriteria
tertentu.
2. Validitas isi adalah pengujian suatu alat ukur yang dilakukan dengan cara
mencocokkan soal-soal dan indikator-indikator untuk melihat kesesuaian
dengan materi yang diberikan kepada siswa.
3. Reliabilitas adalah ketetapan suatu soal apabila diukur pada kelompok
yang sama, serta tempat dan waktu yang berbeda namun menunjukkan
hasil yang konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4. Analisis butir soal adalah suatu kegiatan dimana di dalam kegiatan
tersebut dapat menghasilkan kesimpulan suatu soal dikatakan berkualitas
atau tidak, baik ataupun jelek.
5. Tingkat kesukaran soal adalah derajat pengukuran kesukaran suatu soal.
6. Daya beda adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan sejauh mana
pengetahuan masing-masing peserta didik.
7. Keberfungsian pengecoh adalah sebaran pilihan jawaban peserta didik
yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan.
8. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran kelas III SD yang di
dalamnya memuat aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Evaluasi
a. Pengertian Evaluasi
Mengukur, menilai dan mengevaluasi mempunyai perbedaan.
“Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran,
pengukuran itu bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Menilai
bersifat kualitatif. Sedangkan mengevaluasi adalah kegiatan yang
meliputi dua langkah tersebut, yaitu mengukur dan menilai”
(Arikunto, 2013: 3).
Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan
menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu
alternatif keputusan (Putra, 2013: 71). Secara harafiah, evaluasi
berasal dari Bahasa Inggris yakni “evaluation”. Kata kerja
“evaluation” adalah “evaluate”, yang berarti menaksir atau menilai.
Sedangkan, orang yang menilai atau menaksir adalah evaluator.
Evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk
menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri
siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi
siswa atau tidak (Bloom dalam Putra, 2013: 73).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Evaluasi adalah proses pemberian makna atau ketetapan
kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil
pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu (Uno & Koni, 2012: 3).
Adapun pendapat lain yang mengemukakan bahwa evaluasi
merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui
kegiatan assessment (Kumano dalam Putra, 2013:73).
Menurut Carl H. Witherington dalam Arifin (2009: 5)
mengungkapkan “an evaluation is a declaration that something has or
does not have value”. Wand and Brown di dalam Arifin (2009:5) juga
berpendapat “….refer to the act or process to determining the value of
something”. Kedua pendapat ini menegaskan pentingnya evaluasi di
dalam pendidikan. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu
(Arifin, 2009: 5). Pendapat ini juga menegaskan, bahwa evaluasi
berhubungan dengan nilai dan arti. Selain itu, proses dan hasil evaluasi
sangat dipengaruhi oleh beragam pengamatan, latar belakang dan
pengalaman praktis evaluator itu sendiri (Sax dalam Arifin, 2009: 5).
Evaluasi merupakan pengukuran, penilaian dan evaluasi
merupakan kegiatan yang bersifat hierarki (Tatang, 2012: 227). Di
dalam evaluasi, ketiga kegiatan tersebut tidak dapat dipisahkan. Semua
kegiatan tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa evaluasi adalah suatu rangkaian yang disusun secara sistematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dan berkelanjutan untuk mengetahui kualitas suatu soal berdasarkan
kriteria tertentu. Dari semua pendapat tersebut, evaluasi mempunyai
ciri khas, antara lain: 1) sebagai kegiatan yang sistematis, evaluasi
dilakukan secara berkesinambungan. Sebuah program pembelajaran
seharusnya dievaluasi setiap akhir program tersebut, 2) dalam
pelaksanaan evaluasi dibutuhkan data dan informasi yang akurat untuk
menunjang keputusan yang akan diambil. Karena, asumsi-asumsi
ataupun prasangka bukan merupakan landasan untuk mengambil
keputusan di dalam evaluasi, 3) kegiatan evaluasi dalam pendidikan
tidak pernah terlepas dari tujuan-tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dari ciri khas tersebut menjadi penegas bahwa
evaluasi tidak dapat dipisahkan di dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu, evaluasi juga mempunyai peranan yang sangat penting di
dalam kegiatan pembelajaran.
b. Tujuan Evaluasi
Secara umum tujuan evaluasi ada 2, yaitu: 1) menghimpun
berbagai keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti perkembangan
yang dialami oleh para peserta didik setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, 2) untuk mengetahui
tingkat efektifitas dari berbagai metode pembelajarann yang telah
digunakan dalam proses pembelajaran (Putra, 2013: 82).
Selain tujuan umum tersebut, evaluasi juga memiliki beberapa
tujuan khusus, yaitu: 1) merangsang kegiatan peserta didik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menempuh program pendidikan, 2) mencari dan menemukan faktor
penyebab keberhasilan maupun ketidakberhasilan peserta didik dalam
mengikuti program pemdidikan, sehingga dapat menemukan jalan
keluar (Putra, 2013: 83). Evaluasi dapat merangsang peserta didik
dalam menempuh program pendidikan.
Menurut Basrowi (dalam Putra, 2013:83), tujuan evaluasi pada
dasarnya digolongkan ke dalam empat kategori berikut.
1. Memberikan umpan balik terhadap proses belajar mengajar dan
mengadakan program perbaikan (remedial) bagi siswa.
2. Menentukan angka kemajuan masing-masing siswa yang antara
lain dipakai sebagai pemberian laporan kepada orang tua.
3. Penentuan kenaikan tingkat atau status dan lulus tidaknya.
4. Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat,
misalnya dalam penentuan program studi atau jurusan dengan
tingkat kemampuan dan karakteristik lain.
Evaluasi juga bertujuan untuk melihat dan mengetahui proses
yang terjadi dalam proses pembelajarandan output (Tatang, 2012:
241). Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan
siap mengikuti proses pembelajaran. Transformasi adalah segala
sesuatu yang terlibat di dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
guru, media pembelajaran, bahan pembelajaran, metode pengajaran,
sarana dan prasarana penunjang, dan sistem administrasi. Sedangkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang dimaksud dengan output adalah sesuatu yang telah dihasilkan
dari proses pembelajaran.
c. Fungsi Evaluasi
Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses
setidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu mengukur
kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan memperbaiki atau
melakukan penyempurnaan kembali (Putra, 2013: 84). Kegiatan
evaluasi juga dapat mengukur sejauhmana tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Apabila tujuan pembelajaran belum dapat tercapai, maka
dengan pelaksanaan evaluasi yang berkesinambungan ini tujuan
pembelajaran tersebut akan dapat tercapai.
Menurut Scriven (dalam Arifin, 2009: 16) fungsi evaluasi
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi
sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh
dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu
atau sebagian besar bagian kurikulum yang dikembangkan. Sedangkan
dari sistem keseluruhan, dan fungsi ini baru dapat dilaksanakan
apabila pengembangan suatu kurikulum sudah dianggap selesai.
2. Instrumen Penelitian
a. Pengertian Instrumen Penelitian
Siregar (2010: 161) mengemukakan instrumen penelitian
adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden
yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Selain itu,
Sugiyono (2014: 148) juga mengemukakan bahwa instrumen
penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu teknik tes dan teknik non
tes (Widoyoko, 2012. 52).
Berdasarkan definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan
untuk membantu mengukur sesuatu yang akan diteliti di dalam
penelitian.
b. Teknik Tes
1) Pengertian Tes
Dilihat dari wujud fisiknya, suatu tes tidak lain daripada
sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab dan/atau tugas yang
harus dikerjakan yang akan memberikan informasi mengenai aspek
psikologis tertentu berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan-
pertanaan atau cara dan hasil subjek dalam melakukan tugas-
tuggas tersebut (Azwar, 2013: 2). Sedangkan Mardapi (2008: 67)
mengemukakan bahwa tes adalah sekumpulan pertanyaan yang
membutuhkan jawaban, yang bertujuan untuk mengukur tingkat
kemampuan seseorang atau untuk mengungkap aspek tertentu dari
orang yang dikenai tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah
sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan atau aspek tertentu
dari orang yang dikenai tes
2) Jenis Tes
Dalam evaluasi pendidikan terdapat tiga macam tes, yaitu tes
diagnostik, tes penempatan, tes formatif, dan tes sumatif (Azwar,
2013: 11).
a) Tes Diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan
hal tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat. Tes
diagnostik ini tidak hanya dilakukan satu kali saja. Tetapi dapat
dilaksanakan berkali-kali di dalam satu semester, hingga
penelitian dirasa cukup.
b) Tes Penempatan
Tes penempatan adalah tes yang digunakan untuk
mengklasifikasikan individu ke dalam bidang atau jurusan
yang sesuai dengan kemampuan yang telah diperlihatkannya
pada hasil belajar yang telah lalu.
c) Tes Formatif
Tes formatif ini adalah tes yang diberikan pada akhir
setiap program/materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d) Tes Sumatif
Tes sumatif adalah tes yang diberikan pada akhir
semester. Contoh yang termasuk tes sumatif adalah Ulangan
Akhir Semester (UAS). UAS dilakukan pada akhir semester,
baik semester ganjil maupun semester genap. Mulyasa (2006:
245) mengemukakan materi yang diiujikan meliputi materi
standar, standar kompetensi, dan kompetesi dasar semester
pertama (UAS pertama), serta materi standar, standar
kompetensi, dan kompetesi dasar semester pertama dan kedua
(UAS kedua).
3) Tipe Tes
Brown (dalam Azwar, 2013: 73) mengemukakan bahwa tipe
tipe tes dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu tipe memilih
alternatif, tipe jawaban pendek, tipe karangan, dan tipe problem.
a) Tipe memilih alternatif
Dengan tipe ini peserta didik diminta memilih satu
jawaban diantara beberapa pilihan jawaban yang dianggapnya
terbaik. Contoh tes yang termasuk di tipe ini adalah Pilihan
Ganda (multiple-choice), tipe Benar-Salah (true-false), dan tipe
Memasangkan (matching).
b) Tipe Jawaban Pendek
Pada tipe ini peserta didik memberikan jawabannya
dalam bentuk kalimat pendek. Tipe tes ini lebih mudah diskor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dibandingkan tes tipe karangan. Contohnya adalah tes tipe
Melengkapi (completion).
c) Tipe Karangan
Tipe karangan berupa pertanyaan atau perintah yang
menghendaki jawaban terurai dari peserta didik berupa
karangan yang bahan dan jawaban terurai dari berbagai
sumber.
d) Tipe Problem
Tes tipe problem menghendaki agar peserta didik
merumuskan terlebih dahulu suatu prosedur yang akan
digunakan dan kemudian menerapkannya guna penyelesaian
problem yang dihadapi.
4) Tes yang Baik
Arikunto (2013: 72) mengemukakan bahwa sebuah tes dapat
dikatakan baik sebagai alat pengukur, harus memenuhi persyaratan
tes, yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas,
praktikabilitas, dan ekonomis.
a) Validitas
Validitas adalah ketepatan alat ukur untuk mengukur
sesuatu yang seharusnya akan diukur.
b) Reliabilitas
Tes tersebut dikatakan mempunyai reliabilitas yang
baik, apabila di dalam tes tersebut mengandung ketetapan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
artinya walaupun tes tersebut diteskan berkali-kali namun tes
tersebut akan memuat hasil yang sama.
c) Objektivitas
Objektivitas mempunyai makna tidak adanya unsur
pribadi yang mempengaruhi. Jika suatu tes sudah dilaksanakan
secara objektif, maka tes tersebut memberikan efek yang adil
bagi siswa. Namun, sebaliknya jika suatu tes tidak objektif di
dalam hal ini yang akan dirugikan juga siswa.
d) Praktikabilitas
Praktikabilitas adalah suatu tes harus bersifat praktis
serta mudah di dalam pengadministrasiannya. Tes yang praktis
adalah tes yang: 1) mudah dilaksanakan, misalnya tidak
menuntut peralatan yang banyak dan memberi kebebasan
kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang
dianggap mudah oleh siswa, 2) mudah pemeriksaannya, artinya
bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban maupun
pedoman skoringnya. Untuk soal bentuk objektif, pemeriksaan
akan lebih mudah dilakukan jika dikerjakan oleh siswa dalam
lembar jawaban, 3) dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang
jelas sehingga dapat diberikan/diawali oleh orang lain.
e) Ekonomis
Yang dimaksud dengan ekonomis adalah di dalam
melaksanakan tes, tes tersebut tidak membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu
yang lama.
3. Bahasa Indonesia
Bahasa memegang peranan penting dan suatu hal yang yang lazim
dalam hidup dan kehidupan manusia. Kelaziman tersebut membuat
manusia jarang memperhatikan bahasa dan menganggapnya sebagai suatu
hal yang biasa, seperti bernafas dan berjalan. Padahal bahasa mempunyai
pengaruh-pengaruh yang luar biasa dan termasuk yang membedakan
manusia dari ciptaan lainnya. Hal ini sesuai dengan apa yang diutarakan
oleh Ernest Cassier (dalam Bakhtiar,2004: 175) bahwa keunikan manusia
bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada
kemampuan berbahasa, maka Ernest Cassier menyebut manusia sebagai
Animal Symbolicum. Animal Symbolicum yang berarti makhluk yang
menggunakan simbol.
Di dalam linguistik, bahasa adalah sistem tanda bunyi yang sudah di
sepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat
tertentu di dalam bekerjasama, berkomunikas dan mengidentifikasi diri
(Kridalaksana, dalam Kushartanti, 2005:3). Sedangkan Bahasa Indonesia
adalah mata pelajaran yang memberikan pemahaman kepada guru dan
peserta didik SD dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia
yang benar melalui membaca, berbicara dan menulis (Zulela, 2012: 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Bahasa Indonesia adalah
salah satu mata pelajaran kelas III SD.
Penelitian ini meneliti tentang analisis butir soal pilihan ganda mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas III semester genap. Penelitian ini
dilakukan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun
2006. Adapun Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III semester genap adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.1 SK, KD, dan Indikator Bahasa Indonesia Semester
Genap Kelas III
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Mendengarkan
5. Memahami cerita dan
teks drama anak yang
dilisankan.
5.1 Memberikan
tanggapan sederhana
tentang cerita
pengalaman teman yang
didengarnya.
5.1.1 Memahami cerita
pengalaman.
5.1.2 Memberikan
tanggapan sederhana
tentang cerita
pengalaman yang
didengar.
5.2 Menirukan dialog
dengan ekspresi yang
tepat dari pembacaan
teks drama anak yang
didengarnya.
5.2.1 Memahami isi teks
drama.
5.2.2 Menirukan dialog
teks drama dengan
ekspresi yang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berbicara
6. Mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan
pengalaman secara lisan
dengan bertelepon dan
bercerita.
6.1 Melakukan
percakapan melalui
telepon/alat komunikasi
sederhana.
6.1.1 Memahami isi teks
percakapan melalui
telepon.
6.1.2 Melakukan
percakapan melalui
telepon berdasarkan teks.
6.2 Menceritakan
peristiwa yang pernah
dialami, dilihat, atau
didengar.
6.2.1 Memberikan
tanggapan sederhana
tentang cerita
pengalaman yang
didengar.
6.2.2 Menceritakan
peristiwa yang pernah
dialami, dilihat, atau
didengar.
Membaca
7. Memahami teks
dengan membaca intensif
(150-200 kata) dan
membaca puisi.
7.1 Menjawab dan
mengajukan pertanyaan
tentang isi teks agak
panjang (150-200 kata)
yang dibaca secara
intensif.
7.1.1 Memahami isi teks
agak panjang yang
dibaca secara intensif.
7.1.2 Menjawab
pertanyaan mengenai
teks agak panjang.
7.2 Membaca puisi
dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang tepat.
7.2.1 Memahami isi
puisi.
7.2.2 Membaca puisi
dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Menulis
8. Mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan
informasi dalam
karangan sederhana dan
puisi
8.1 Menulis karangan
sederhana berdasarkan
gambar seri dengan
menggunakan pilihan
kata dan kalimat yang
tepat dengan
memerhatikan
penggunaan ejaan, huruf
kapital, dan tanda titik.
8.1.1 Memahami cerita
gambar berseri.
8.1.2 Menulis karangan
sederhana berdasarkan
gambar seri dengan
menggunakan pilihan
kata dan kalimat yang
tepat.
8.2 Menulis puisi
berdasarkan gambar
dengan pilihan kata yang
menarik.
8.2.1 Memahami
gambar.
8.2.2 Menyusun puisi
berdasarkan gambar
dengan pilihan kata yang
menarik.
Sumber: Rosyid, Sudarmawarti & Marjuki (2015: 1)
Tabel 2.1 memaparkan tentang Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar, dan Indikator pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun
pelajaran semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Standar Kompetensi
dibagi menjadi 4, yaitu Standar Kompetensi 5 (mendengarkan), Standar
Kompetensi 6 (berbicara), Standar Kompetensi 7 (membaca), dan Standar
Kompetensi 8 (menulis). Masing-masing Standar Kompetensi mempunyai
Kompetensi Dasar masing-masing.
4. Pilihan Ganda (Multiple Choice)
a. Pengertian Pilihan Ganda
Pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan
tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan
jawaban yang telah disediakan (Sulistyorini, 2009:105). Pilihan ganda
juga terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan
jawaban atau alternatiif (options). Kemungkinan jawaban (option)
terdiri atas satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa
pengecoh.
b. Penggunaan Pilihan Ganda.
Tes bentuk Pilihan Ganda (PG) ini merupakan bentuk tes
obyektif yang paling banyak digunakan karena banyak sekali materi
yang dapat dicakup (Sulistyorini, 2009: 105).
c. Petunjuk Penyusunan
Sulistyorini (2009: 105) juga mengemukakan bahwa soal
bentuk pilihan ganda ini adalah soal bentuk benar-salah, tetapi
dalam bentuk jamak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan soal pilihan ganda:
1) Dibuat petunjuk yang jelas.
2) Option harus merupakan pengertian yang homogen, seimbang dan
sejenis, sehingga seolah-olah semua benar.
3) Jumlah option dari seperangkat soal tes harus sama.
4) Kalimat pada setiap butir soal dibuat sesingkat mungkin.
5) Usahakan dihindari penggunaan kalimat dalam bentuk negatif.
6) Pilihan jawaban/option secara vertical.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5. Analisis Butir Soal
a. Pengertian Analisis Butir Soal
Sebagai suatu alat ukur, tes dapat dikatakan berhasil apabila
dapat berfung sesuai dengan fungsi dan tujuan dari tes tersebut. Untuk
dapat melihat keberhasilan suatu tes dapat dilakukan dengan cara
melakukan analisis pada butir soal bersangkutan (Sudjana, 2012: 135)
mengemukakan bahwa analisis butir soal adalah pengkajian
pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang
memiliki kualitas yang memadai.
Analisis butir soal adalah penelaahan butir soal melalui
informasi melalui informasi dari jawaban peserta tes guna
meningkatkan kualitas butir soal yang bersangkutan (Kusaeri &
Suprapnanto, 2012:173). Arukunto (2012, 222) juga mengemukakan
pendapatkan bahwa analisis soal adalah suatu proses
pengidentifikasian, sehingga suatu soal dikatakan baik atau jelek, dan
juga terdapat petunjuk untuk mengadakan perbaikan.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
Analisis butir soal adalah suatu kegiatan dimana di dalam kegiatan
tersebut dapat menghasilkan kesimpulan suatu soal dikatakan
berkualitas atau tidak, baik ataupun jelek.
b. Cara Menganalisis Butir Soal
Menurut Surapranata (2004: 1) analisis soal dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1) Analisis Kualitatif
Menurut Mulyasa (2009: 1) analisis kuantitatif sering disebut
sebagai validitas logis (logical validity). Validitas logis adalah
penelaahan yang dimaksudkan untuk menganalisis soal yang
ditinjau dari segi teknis, isi dan editorial. Pada penelitian ini,
analisis kualitatif digunakan untuk menguji validitas isi dari soal
yang menunjukkan bahwa soal tersebut sesuai dengan materi yang
diberikan kepada siswa atau tidak.
2) Analisis Kuantitatif
Analisis soal kuantitatif menekankan pada karakteristik
internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris
(Surapranata, 2004: 10). Analisis kuantitatif dilakukan untuk
menentukan reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan juga
keberfungsian pengecoh.
6. Validitas Isi
a. Pengertian Validitas
Azwar (2013: 173) mengemukakan bahwa validitas
mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen pengukuran (tes) dalam melakukan fungsi alat ukurnya.
Surapranata (2009: 50) juga mengemukakan bahwa validitas
merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah
mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas tes ini sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
diperlukan untuk melihat kualitas suatu alat tes. validitas menurut
Sudjana (2012: 12) mempunyai pengertian yaitu ketetapan alat
penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai
apa yang seharusnya dinilai.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
validitas adalah suatu ketetapan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur sesuatu yang seharusnya akan diukur.
b. Tipe Validitas
Azwar (2013: 175) berpendapat bahwa validitas dibagi
menjadi 3 tipe, yaitu: Validitas Isi (content), Validitas Konstruk
(construct), dan Validitas Berdasar Kriteria (criterion-related).
1) Validitas Isi (content)
Validitas isi menunjukkan sejauhmana soal-soal di dalam tes
mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes
itu. pengertian mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja
berarti tes itu tetep harus komprehensif akan tetapi isinya harus
pula tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran.
2) Validitas Konstruk (construct)
Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan
sejauhmana suatu tes mengukur trait atau konstrak teoretik yang
hendak diukurnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3) Validitas Berdasar Kriteria (criterion-related)
Dalam pengujian validitas berdasar kriteria, bukti validitas
suatu tes diperlihatkan oleh adanya hubungan skor pada tes yang
bersangkutan dengan skor suatu kriteria. Untuk melihat hubungan
termaksud dilakukan analisis korelasi. Validitas berdasar kriteria
dibagi menjadi 2 validitas, yaitu validitas prediktif (predictive) dan
validitas konkuren (concurrent). Validitas prediktif (predictive)
adalah validitas yang disusun untuk memprediksi performansi di
masa yang akan datang. Sedangkan validitas konkuren
(concurrent) adalah validitas yang bertujuan hendak melihat
konkordensi atau kesesuaian hasil ukur tes dengan hasil suatu
pengukuran yang relevan.
c. Validitas Isi
1) Pengertian
Widoyoko (2014: 173) mengemukakan bahwa instrumen yang
harus mempunyai validitas isi (content validity) adalah instrumen
yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Sebuah tes
dikatakan mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur
kompetensi yang dikembangkan beserta indikator dan materi
pembelajarannya. Dengan kata lain untuk menguji validitas isi
instrumen tes dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan kompetensi yang dikembangkan dan materi
pelajaran yang telah dipelajari. Untuk menyusun instrumen tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang mempunyai validitas isi, maka instrumen harus disusun
berdasarkan silabus materi pelajaran yang telah dipelajari siswa
atau kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan
pembelajaran. Pengembangan tes menggunakan spesifikasi domain
isi tes. Spesifikasi isi menjelaskan isi secara rinci, dengan
spesifikasi cakupan isi dan tipe butir soal.
Jadi, dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
validitas isi adalah pengujian suatu alat ukur yang dilakukan
dengan cara mencocokkan soal-soal dan indikator-indikator untuk
melihat kesesuaian dengan materi yang diberikan kepada siswa.
2) Kriteria Validitas Isi
Validitas isi berkaitan dengan pertanyaan “sejauh mana butir
tes mencakup keseluruhan indikator kompetensi yang
dikembangkan dan materi atau bahan yang ingin diukur”. Untuk
menyusun instrumen yang memenuhi validitas isi, maka dalam
penyusunan butir-butir instrumen harus mengacu pada silabus,
mulai dari kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran.
Suatu instrumen harus sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi dasar. Apabila tidak sesuai, maka instrumen tersebut
dapat dikatakan tidak memenuhi validitas isi.
Menurut pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan validitas
isi adalah pengujian suatu alat ukur yang dilakukan dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mencocokkan soal-soal dan indikator-indikator untuk melihat
kesesuaian dengan materi yang diberikan kepada siswa.
7. Reliabilitas
a. Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu
instrumen (Arifin, 2009: 258). Suatu alat tes dikatakan reliable,
apabila alat tes tersebut ketika diteskan menunjukkan hasil yang sama,
walaupun tempat serta waktunya berbeda. Kerlinger dalam Arifin
(2009: 258), mengemukakan bahwa reliabilitas dapat diukur dari tiga
kriteria, yaitu stability, dependability, dan predictability. Stability
menunjukkan pada kestabilan suatu tes dalam mengukur gejala yang
ada pada waktu yang berbeda. Dependability menunjukkan seberapa
jauh suatu tes tersebut dapat diandalkan. Sedangkan predictability,
menunjukkan kemampuan tes dapat meramalkan gejala yang akan
datang.
Selanjutnya Gronlund dalam Arifin (2009: 258)
mengemukakan ada empat faktor yang dapat memengaruhi reliabilitas,
yaitu panjang tes, sebaran skor, tingkat kesukaran, dan objektivitas.
Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap (Sulistyorini, 2009: 166). Maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan
hasil tes.
Jika validitas terkait dengan ketetapan obyek yang tidak lain
adalah tidak menyimpangnya data dari kenyataan, artinya bahwa data
tersebut benar, maka konsep reliabilitas terkait dengan pemotretan
berkali-kali. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan
ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Untuk dapat
memperoleh gambaran yang ajeg memang sulit karena unsur kejiwaan
manusia itu sendiri tidak konsisten. Misalnya kemampuan kecakapan,
sikap, dan sebagainya berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
reliabilitas adalah ketetapan suatu soal apabila diukur pada kelompok
yang sama, serta tempat dan waktu yang berbeda namun menunjukkan
hasil yang konsisten.
b. Kriteria Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan suatu soal apabila diukur pada
kelompok yang sama, serta tempat dan waktu yang berbeda namun
menunjukkan hasil yang konsisten. Azwar (2013: 183)
mengemukakan bahwa reliabilitas dapat dilihat dari koefisien Alpha
yang terdapat pada output ITEMAN. Setelah mengetahui koefisien
reliabilitas dapat diketahui tingkat reliabilitas dengan berpedoman
pada pendapat yang disampaikan oleh Basuki dan Hariyanto (2014:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
119). Adapun pembagian kategori koefisien reliabilitas adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.2 Kategori Koefisien Reliabilitas
No. Koefisien Reliabilitas Makna
1. 0,00 ≤ r ≤ 0,19 Korelasi amat Rendah
2. 0,20 ≤ r ≤ 0,39 Korelasi Rendah
3. 0,40 ≤ r ≤ 0,69 Korelasi Cukup
4. 0,70 ≤ r ≤ 0,89 Korelasi Tinggi
5. 0,90 ≤ r ≤ 1,00 Korelasi amat Tinggi
Sumber: Basuki dan Hariyanto (2014: 119)
Dari tabel 2.2 di atas, dijelaskan bahwa r pada suatu soal yang
menunjukkan angka 0,00 ≤ r ≤ 0,19, maka soal tersebut mempunyai
tingkat reliabilitas yang amat rendah. Suatu soal dikatakan memiliki
reliabilitas yang rendah apabila koefisien reliabilitasnya bernilai 0,20
sampai 0,39. Apabila r pada suatu soal menunjukkan 0,40 ≤ r ≤ 0,69,
maka reliabilitas suatu soal tersebut dapat dikatakan cukup. Begitu
pula apabila r pada suatu soal menunjukkan nilai 0,70 ≤ r ≤ 0,89,
maka tingkat reliabilitas suatu soal tersebut tinggi. Sedangkan, suatu
soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang amat tinggi, apabila
nilai r pada suatu soal menunjukkan angka 0,90 ≤ r ≤ 1,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
8. Tingkat Kesukaran Soal
a. Pengertian Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal adalah proporsi jumlah peserta tes yang
menjawab benar, yaitu perbandingan jumlah peserta tes yang
menjawab dengan benar dengan jumlah peserta tes seluruhnya
(Kunandar, 2013: 240). Untuk memperoleh soal yang baik selain
mempertimbangkan validitas dan reliabilitas adalah adanya
keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang
dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan
sukar secara proporsional (Sulistyorini, 2009: 173). Tingkat kesukaran
soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa di dalam
menjawab suatu pertanyaan, bukan dilihat dari sudut pandang guru
pembuat soal.
Menurut Sulistyorini (2009: 174) ada 2 (dua) perbandingan
antara soal mudah-sedang-sukar. Yang pertama, perbandingan antara
soal mudah-sedang-sukar dapat dibuat dengan perbandingan 3-4-3.
Artinya, 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang, dan
30% lagi soal kategori sulit. Sedangkan perbandingan lain yang
termasuk sejenis dengan peoporsi di atas misalnya 3-5-2. Artinya,
30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal
kategori sukar. Menurut Arifin (2009: 266), adapun pengertian dari
tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat
kesukaran suatu soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Rumus Tingkat Kesukaran Soal
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif
dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2012: 223):
Keterangan :
P = tingkat kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
c. Kriteria Tingkat Kesukaran
Kriteria indeks kesukaran soal itu adalah sebagai berikut
(Sulistyorini, 2009: 175):
Tabel 2.3 Kategori Tingkat Kesukaran Soal (1)
No Indeks Kesukaran Soal Kategori
1 0 – 0,30 Soal kategori sukar
2 0,31 – 0,70 Soal kategori sedang
3 0,71 – 1,00 Soal kategori mudah
Sumber: Sulistyorini (2009: 175)
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa suatu soal
dikategorikan soal sukar apabila soal tersebut mempunyai tingkat
kesukaran 0-0,30. Apabila suatu soal mempunyai tingkat kesukaran
0,31-0,70, maka soal tersebut dikategorikan soal sedang. Sedangkan
untuk soal yang mempunyai tingkat kesukaran sebesar 0,71-1,00 dapat
dikategorikan soal mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Purwanto (2009: 101) mengemukakan bahwa tingkat
kesukaran soal dapat dikategorikan menjadi 5 kelompok, yaitu sangat
sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat mudah.
Tabel 2.4 Kategori Tingkat Kesukaran (2)
Indeks Kesukaran Kategori
0,00-0,19 Sangat Sukar
0,20-0,39 Sukar
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Mudah
0,80-1,00 Sangat Mudah
Sumber: Purwanto (2009: 101)
Tabel 2.4 menjelaskan bahwa kategori tingkat kesukaran soal
dapat dikategorikan menjadi 5 kategori, yaitu sangat sukar, sukar,
sedang, mudah, dan sangat mudah. Suatu soal dikategorikan sangat
sukar apabila tingkat kesukarannya 0,00-0,19. Apabila suatu soal
mempunyai tingkat kesukaran soal sebesar 0,20-0,39, maka soal
tersebut dapat dikategorikan soal sukar. Sedangkan suatu soal
dikategorikan soal sedang apabila tingkat kesukarannya bernilai 0,40-
0,59. Untuk tingkat kesukaran yang bernilai 0,60-0,79, maka soal
tersebut dikategorikan soal mudah. Namun apabila suatu soal
mempunyai tingkat kesukaran 0,80-1,00, maka soal tersebut
dikategorikan soal sangat mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
9. Daya Beda
a. Pengertian Daya Beda
Azwar (2013: 137) mengungkapkan daya beda adalah
kemampuan item dalam membedakan antara siswa yang mempunyai
kemampuan tinggi (diwakili oleh siswa dalam Kelompok Tinggi) dan
siswa yang mempunyai kemampuan rendah (diwakili oleh siswa
dalam Kelompok Rendah). Suatu item dikatakan mempunyai daya
beda yang tinggi apabila item tersebut mampu dijawab dengan benar
oleh semua atau sebagian besar siswa yang berada di Kelompok
Tinggi, dan tidak dapat dijawab oleh semua atau sebagian siswa yang
berada di Kelompok Rendah. Semakin besar perbedaan antara proporsi
penjawab benar dari Kelompok Tinggi dan dari Kelompok rendah,
semakin besar pula daya diskriminasi dari item.
Arifin (2009: 273) mengemukakan daya beda adalah
pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta
didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang
kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa daya
beda adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan sejauh mana
pengetahuan masing-masing peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
10. Keberfungsian Pengecoh
a. Pengertian Keberfungsian Pengecoh
Keberfungsian pengecoh yang ada pada suatu item dianalisis
dari distribusi jawaban terhadap item yang bersangkutan pada setiap
alternatif yang disediakan. Keberfungsian pengecoh digunakan untuk
melihat apakah semua pengecoh atau semua pilihan jawaban yang
bukan kunci telah berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu apakah
pengecoh-pengecoh telah dipilih oleh siswa (atau semua) dari
Kelompok Rendah, sedangkan siswa dari Kelompok Tinggi hanya
sedikit (atau tidak ada) yang memilihnya (Azwar, 2013: 141).
Keberfungsian pengecoh dianggap baik bila jumlah peserta didik yang
memilih pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal.
Dari kesimpulan beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa keberfungsian pengecoh adalah sebaran pilihan jawaban peserta
didik yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan.
b. Rumus Keberfungsian Pengecoh
Menurut Arifin (2009: 279) keberfungsian pengecoh dihitung
dengan rumus:
Keterangan:
IP = Keberfungsian pengecoh
P = jumlah peserta didik yang memilih keberfungsian pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
N = jumlah peserta didik yang ikut tes
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n = jumlah alternatif jawaban (opsi)
1 = bilangan tetap
c. Kriteria Keberfungsian Pengecoh
Adapun suatu kategori yang dipakai untuk menentukan
keberfungsian pengecoh adalah suatu pengecoh mempunyai tingkat
keefektifan yang baik apabila diikuti sebesar 5% dari keseluruhan
peserta yang mengikuti tes tersebut (Arikunto, 2012: 234). Kunandar
(2009: 43) juga memaparkan bahwa pengecoh dapat dikatakan
berfungsi dengan baik apabila dipilih paling sedikit oleh 2,5% peserta
tes.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan ini dimaksudkan untuk membandingkan
dengan penelitian yang akan dicapai oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan
oleh Rahmayati, Suwarni & Miswar (2011) dengan judul “Analisis Butir Soal
ulangan Semester Ganjil Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Bina
Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif, metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah dokumentasi. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa sebesar 78% butir soal tidak valid, tingkat kesukaran
soal tersebut tidak baik, reliabilitas masih dikategorikan rendah, yaitu 0,322,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
butir soal dari tingkat kesukaran yaitu 5 soal dikategorikan sangat sukar, 3
sukar, 9 sedang, 12 mudah, dan 11 butir soal sangat mudah. kualitas butir soal
dari segi daya beda yaitu 8 soal sangat jelek, 9 jelek sekali, 6 tidak
mempunyai daya pembeda sama sekali atau 0,8 cukup, 7 soal sangat baik, dan
1 soal memiliki daya beda yang baik/baik sekali. Namun, pola jawaban
menunjukkan bahwa soal tersebut merupakan kumpulan butir soal yang baik.
Hal ini dapat dilihat dari penyebaran jumlah peserta tes dalam memilih pilihan
jawaban yang sudah tersebar secara baik disetiap butir dan distraktor telah
menjalankan fungsinya dengan baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan Widayanti memiliki judul
“Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran
Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta tahun 2012”. Penelitian ini termasuk
jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan,
pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi
untuk memperoleh data butir-butir soal, kunci jawaban, dan hasil tes siswa.
Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesukaran soal baik,
reliabilitas yang tinggi, memiliki daya beda yang baik, namun kualitas
distraktor pada soal tersebut kurang baik.
Di dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Analisis Soal Ulangan Tengah
Semester Bahasa Indonesia Kelas XII MAS Raudhatul Ulum Meranti” yang
disusun oleh Hasibuan (2010) di dalam jurnal ini juga membahas tentang hasil
analisis butir soal. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif, berbentuk kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pengumpulan data yang digunakan adalah kartu pencatat telaah dan pedoman
wawancara. Di dalam jurnal tersebut, peneliti mengungkapkan bahwa
reliabilitas soal yang diujikan tersebut rendah. Tingkat kesukaran soal ulangan
tengah semester tersebut, terdapat 5 soal yang dikategorikan sukar, 9 soal
dikategorikan sedang, 12 soal dikategorikan mudan, dan 11 soal dikategorikan
sangat mudah. Reliabilitas di dalam soal ini mempunyai kategori rendah, yaitu
sebesar 0,322. Daya beda ulangan tengah semester bahasa Indonesia kelas XII
MAS Raudhatul Ulum terdapat 8 soal dikategorikan jelek, 9 soal
dikategorikan jelek sekali, 6 soal dikategorikan tidak mempunyai daya beda
sama sekali, 8 soal dikategorikan cukup, 8 soal dikategorikan sangat baik, dan
1 soal dikategorikan baik/sangat baik. Di dalam penelitian tersebut juga
membahas tentang sistematika penulisan soal.
Selanjutnya di dalam skripsi yang disusun oleh Suminarsih (2012)
yang berjudul “Analisis Kualitas Butir Soal Ulangan Tengah Semester Genap
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 MI Negeri Jejeran Bantul
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” juga membahas tentang analisis
soal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Pengumpulan data
dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisi data dengan
menggunakan MicroChat Iteman versi 3.00 dan Anates versi 4.0.5. Hasil dari
penelitian tersebut mengungkapkan bahwa soal tersebut mempunyai validitas
sebesar 92%, dan juga mempunyai reliabilitas yang tinggi. Tetapi tingkat
kesukaran di dalam soal tersebut kurang baik, sebesar 76% soal terlalu mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Daya beda juga kurang baik, karena masih ditemukan 8 soal atau 32% dari
soal pilihan ganda memiliki daya beda yang buruk. Fungsi distraktor di dalam
soal tersebut juga kurang baik, karena masihh ditemukan 20 distraktor atau
40% dari keseluruhan distraktor kurang berfungsi dengan baik. Padahal, suatu
distraktor dapat dikatakan baik apabila dipilih oleh 5% dari seluruh peserta
tes.
Penelitian selanjutnya berjudul “Analisis Butir Soal Tes Ulangan
Akhir Semester IPS Terpadu Buatan MGMP IPS Kabupaten Gianyar Kelas
VII Semester 1 Tahun Pelajaran 2011-2012”. Penelitian tersebut dilakukan
oleh Adiputra pada tahun 2012. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
validitas isi, reliabilitas, taraf kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
semua jawaban siswa. Dari hasil penelitian tersebut terdapat 53 soal (88%)
yang valid, serta 7 (8%) soal yang tidak valid. Reliabilitas didapatkan r11=
0,860. Dari sudut tingkat kesukaran butir baik yang dihitung secara manual
maupun dengan program software microChat Iteman versi 3.00 for windows
terdapat 14 (23%) butir soal mudah, 37 (62%) butir soal sedang, dan 9 (15%)
butir soal sukar. Daya beda menunjukkan 24 (82%) butir soal memiliki daya
beda yang baik, 8 (13%) butir soal kurang baik, dan 3 (5%) butir soal daya
bedanya sangat buruk dan harus dibuang. Keberfungsian pengecoh
menunjukkan 51 (85%) butir soal memiliki pengecoh yang berfungsi dengan
baik, dan 15% terdiri dari 1 butir soal tidak baik dan 3 butir soal
membingungkan, karena baik kelompok atas maupun bawah banyak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
memilih dan 1 butir soal memiliki 2 pengecoh yang tidak berfungsi dengan
baik.
C. Literature Map
Literature Map di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
SMA SD SMP
Gambar 2.1 Literature Map Penelitian
Soal Ulangan Tengah
Semester Genap Mata
Pelajaran Bahasa
Indonesia Siswa Kelas 3
MI Negeri Jejeran Bantul
Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012
Ujian semester ganjil mata
pelajaran Geografi kelas
XSMA Bina Mulya
Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2011/2012
Analisis
Butir Soal
Tes Ulangan
Akhir
Semester
IPS Terpadu
Buatan
MGMP IPS
Kabupaten
Gianyar
Kelas VII
Semester 1
Tahun
Pelajaran
2011-2012
Tes Kendali Mutu kelas
XII Kelas XII SMA
Mata Pelajaran
Ekonomi Akuntansi di
Kota Yogyakarta tahun
2012
Analisis Soal Ulangan
Tengah Semester
Bahasa Indonesia Kelas
XII Mas Raudhatul
Ulum Meranti
Analisis butir soal pilihan ganda UAS
semester genap mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III SD tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok
Kabupaten Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Di dalam gambar 2.1 di atas menunjukkan keterkaitan antara
penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian milik peneliti
lain. Hal ini ditunjukkan dengan judul penelitian yang relevan dengan
penelitian yang lain. Penelitian di atas dilakukan untuk menganalisis suatu
soal, baik itu soal SD, SMP, atau pun SMA. Namun, perbedaan yang yang
terjadi dengan penelitian sebelumnya terletak pada tempat penelitian,
waktu penelitian atau pun mata pelajaran yang diteliti.
D. Kerangka Berpikir
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia dapat
dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya dengan melakukan evaluasi.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan, sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Melalui
kegiatan evaluasi ini pula, peserta didik akan menjadi termotivasi untuk
meningkatkan prestasi belajarnya. Melalui kegiatan evaluasi ini juga akan
membantu mengatasi permasalahan yang ada di dalam kegiatan pembelajaran.
Evaluasi salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan soal tes kepada
peserta didik. Untuk mengetahui suatu kualitas soal baik ataupun kurang baik,
dapat dilakukan dengan analisis butir soal. Analisis butir soal ini terdiri dari
lima unsur yaitu validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda,
dan juga keberfungsian pengecoh.
Validitas isi adalah ketepatan alat ukur yang dapat ditinjau dari isi alat
ukur tersebut yang dapat menunjukkan alat ukur tersebut sesuai dengan isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
alat ukurnya atau tidak. Validitas isi merupakan validitas yang paling penting
diantara validitas yang lainnya. Hal ini dikarenakan, validitas isi ini dapat
mengungkapkan apakah suatu alat ukur sesuai dengan isi alat ukurnya atau
tidak. Analisis soal juga berkaitan dengan reliabilitas, reliabilitas adalah
kemampuan suatu soal apabila diukur pada waktu yang bersamaan, serta
tempat yang berbeda namun menunjukkan hasil yang sama. Suatu soal yang
mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi apabila diteskan lagi kepada
peserta didik di waktu yang berbeda namun di kelas yang sama akan
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Analisis soal juga berkaitan
dengan tingkat kesukaran soal. Suatu soal dikatakan mempunyai tingkat
kesukaran yang baik apabila soal tersebut tidak terlalu mudah atau pun tidak
terlalu sulit. Apabila soal yang diberikan kepada siswa terlalu mudah, maka
soal tersebut tidak dapat memberikan tantangan kepada siswa di dalam
memecahkan masalah. Namun, apabila soal yang diberikan kepada siswa
terlalu sulit maka akan membuat siswa putus asa karena tidak mampu
menyelesaikan masalah tersebut.
Selain validitas isi, reliabilitas, dan tingkat kesukaran, hal yang perlu
diperhatikan adalah daya beda. Suatu soal harus mampu membedakan antara
siswa yang berada di kelompok atas dan siswa yang berada di kelompok
bawah. Suatu soal dikatakan mempunyai daya beda yang baik, apabila soal
yang sulit hanya dapat dikerjakan oleh siswa yang berada di kelompok atas
dan tidak dapat dijawab oleh siswa yang berada di kelompok bawah. Analisis
soal juga tidak dapat dilepaskan dari keberfungsian pengecoh. Suatu soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dikatakan mempunyai keberfungsian pengecoh yang baik apabila dipilih
secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sedangkan, pengecoh
yang kurang baik akan dipilih tidak merata oleh peserta didik yang menjawab
salah.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis di dalam penelitian ini adalah:
1. Validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD di
Kecamatan Depok 100% valid.
2. Reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD di
Kecamatan Depok tinggi.
3. Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD
di Kecamatan Depok 100% baik.
4. Daya beda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di
Kecamatan Depok 100% sangat bagus.
5. Keberfungsian pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
III SD di Kecamatan Depok berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei tipe penelitian deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif bertujuan
untuk mendeskripsikan realitas sosial yang ada di dalam masyarakat (Mantra,
2004: 38). Suryabrata (2008: 75) juga memaparkan bahwa penelitian
deskriptif juga bertujuan untuk nembuat laporan penelitian secara sistematis,
factual, dan akuran mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu. Namun, di dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
kelayakan butir-butir soal pilihan ganda UAS genap pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III pada tahun pelajaran 2014/2015 se-Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman. Suatu soal dikatakan layak atau tidak didasarkan
pada beberapa hal, yaitu validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda, tingkat
kesukaran soal, dan keefektifan keberfungsian pengecoh.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
memecahkan masalah berdasarkan fakta-fakta yang tampak dengan
perhitungan matematis. Di dalam penelitian ini pendekatan kuantitatif
digunakan untuk mencari kelayakan suatu soal melalui validitas, reliabilitas,
daya pembeda, dan keefektifan keberfungsian pengecoh pada butir-butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap mata pelajaran Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Indonesia kelas III se-Kecamatan Depok Kabupaten Sleman pada tahun
pelajaran 2014/2015.
B. Tempat dan Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 49 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan
Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang memakai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah semua SD yang memakai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu sebanyak 28
Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dengan
peserta didik yang berjumlah 829 anak.
.
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada bulan Mei-Juni
2015. Pada bulan Mei digunakan untuk melakukan perizinan yang berkaitan
dengan penelitian ini. Sedangkan, pada bulan Juni atau bertepatan setelah
pelaksanaan UAS digunakan untuk mengumpulkan jawaban siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari serta ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2014: 297). Populasi tidak selalu diidentikkan dengan manusia
atau tempat saja, namun populasi juga dapat berupa suatu benda. Populasi
di dalam penelitian ini meliputi soal pilihan gandaUAS genap mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas III pada tahun pelajaran 2014/2015 se-
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, yang berjumlah 49 sekolah dasar,
baik sekolah negeri ataupun swasta. Berikut nama-nama sekolah tersebut:
Tabel 3.1 Nama-nama Sekolah di Kecamatan Depok
No Nama Sekolah No Nama Sekolah
1 SD N Corongan 26 SD N Caturtunggal 3
2 SD N Gejayan 27 SD N Caturtunggal 4
3 SD N Depok 1 28 SD N Caturtunggal 6
4 SD N Depok 2 29 SD N Caturtunggal 7
5 SD N Mustokorejo 30 SD N Puren
6 SD N Maguwoharjo 1 31 SD N Sarikarya
7 SD N Nanggulan 32 SD N Karangasem
8 SD N Adisucipto 1 33 SD N Perumnas Condongcatur
9 SD N Adisucipto 2 34 SD N Perumnas 3
10 SD N Kledokan 35 SD N Bhaktikarya
11 SD N Nogopuro 36 SD N Kalongan
12 SD N Ambarukmo 37 SD N Nolobangsan
13 SD N Deresan 38 SD Muhammadiyah
14 SD N Karangwuni 1 39 SD Bopkri Demangan 3
15 SD N Samirono 40 SD K Demangan Baru 1
16 SD N Percobaan 2 41 SD Muhammadiyah Kayen
17 SD N Kentungan 42 SD Kanisius Condongcatur
18 SD N Ngringin 43 SD Kanisius Sengkan
19 SD N Condongcatur 44 SD Muhammadiyah Gorongan
20 SD N Gambiranom 45 SD Teruna Bangsa
21 SD N Babarsari 46 SD Budi Mulya Dua CT
22 SD N Tajem 47 SD Budi Mulia Dua
23 SD N Timbulharjo 48 SD Islam Al-Islam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
24 SD N Ringinsari 49 SD Cahaya Bangsa Utama
25 SD N Caturtunggal 1
Dari tabel 3.1 menjelaskan bahwa Kecamatan Depok mempunyai 49
sembilan negeri dan swasta. Adapun SD negeri terdiri dari 37 sekolah,
sedangkan untuk SD swasta terdiri dari 12 sekolah. SD negeri terdiri dari SD
Negeri terdiri dari SDN Corongan, SDN Gejayan, SDN Depok 1, SDN Depok
2, SDN Mustokorejo, SDN Maguwoharjo 1, SDN Nanggulan, SDN
Adisucipto 1, SDN Adisucipto 2, SDN Kledokan, SDN Nogopuro, SDN
Ambarukmo, SDN Deresan, SDN Karangwuni 1, SDN Samirono, SDN
Percobaan 2, SDN kentungan, SDN Ngringin, SDN Condongcatur, SDN
Gambiranom, SDN Babarsari, SDN Tajem, SDN Timbulhajo, SD N
Ringinsari, SDN Caturtunggal 1, SDN Caturtunggal 3, SD N Caturtunggal 4,
SD N Caturtunggal 6, SD N Caturtunggal 7, SD N Puren, SD N Sarikarya, SD
N Karangasem, SD N Perumnas Condongcatur, SD N Perumnas 3, SD N
Bhaktikarya, SD N Kalongan, dan SD N Nolobangsan. Sedangkan untuk SD
swasta terdiri dari SD Bopkri Demangan III, SD Muhammadiyah, SDK
Demangan Baru I, SD Muhammadiyah Kayen, SDK Condongcatur, SDK
Sengkan, SD Muhammadiyah Gorongan, SD Teruna Bangsa, SD Budi Mulia
Dua Caturtunggal, SD Budi Mulia Dua, SD Islam Al-Islam, dan SD Cahaya
Bangsa Utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Sampel
Karena berbagai alasan tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau
diramalkan dapat diteliti. Penelitian ilmiah boleh dikatakan hampir selalu
hanya dilakukan terhadap sebagian atau beberapa dari hal-hal yang ingin
diteliti saja (Suryabrata, 2008: 35). Jadi penelitian itu hanya dilakukan
terhadap sampel, tidak terhadap populasi. Sampel adalah bagian dari populasi
yang dipilih untuk mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili
populasinya ( Purwanto dan Sulistyastuti, 2007: 37).
Agar sampel yang didapatkan akurat serta dapat mewakili
populasinya, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampling, yaitu
purposive sampling. Purwanto dan Sulistyastuti mengatakan bahwa purposive
sampling adalah suatu unit/individu yang dipilih dengan pertimbangan-
pertimbangan tertentu untuk mewakili populasinya (2007: 47). Alasan peneliti
menggunakan teknik sampling ini karena peneliti menetapkan penelitian pada
SD yang melaksanakan Ulangan Akhir Sekolah (UAS) per mata pelajaran. Itu
artinya peneliti hanya meneliti SD yang memakai Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan (KTSP)/2006. Peneliti melaksanakan penelitian kepada 28 SD dari
total keseluruhan 49 SD yang ada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Dengan pertimbangan 5 SD di Kecamatan Depok memakai kurikulum 2013
dan 16 SD tidak memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan
penelitian. Maka dari itu, peneliti memutuskan untuk melaksanakan penelitian
terhadap 28 SD di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dengan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
peserta sebesar 829 peserta didik. Berikut nama-nama SD yang dijadikan
sampel pada penelitian ini:
Tabel 3.2 Nama-nama Sekolah Sampel
No Nama Sekolah Dasar No Nama Sekolah Dasar
1 SD N Corongan 15 SD N Timbulharjo
2 SD N Gejayan 16 SD N Ringinsari
3 SD N Mustokorejo 17 SD N Caturtunggal 4
4 SD N Nanggulan 18 SD N Caturtunggal 6
5 SD N Adisucipto 1 19 SD N Puren
6 SD N Adisucipto 2 20 SD N Sarikarya
7 SD N Kledokan 21 SD N Karangasem
8 SD N Ambarukmo 22 SD N Bhaktikarya
9 SD N Deresan 23 SD N Kalongan
10 SD N Karangwuni 1 24 SD N Nolobangsan
11 SD N Samirono 25 SD Bopkri Demangan 3
12 SD N Ngringin 26 SDK Demangan Baru 1
13 SD N Condongcatur 27 SD Teruna Bangsa
14 SD N Tajem 28 SD Islam Al-Islam
Tabel 3.3 tersebut menjelaskan daftar Sekolah Dasar (SD) yang
dijadikan sampel penelitian. Dari data tersebut terdapat 28 SD yang dijadikan
sampel, yang terdiri dari 24 SD negeri dan 4 SD swasta.
E. Variabel Penelitian
Sugiyono (2014: 60) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja ditentukan oleh peneliti untuk
dipelajari, sehingga diperoleh informasi dan ditarik kesimpulannya. Variabel
penelitian ini adalah butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Sekolah (UAS)
genap mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III tahun pelajaran 2014/2015
yang diukur melalui lima aspek, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. Validitas Isi
Validitas isi adalah kemampuan pengujian validitas terhadap kesesuaian
antara soal pilihan ganda UAS genap dengan materi yang telah
disampaikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III tahun
pelajaran 2014/2015.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan suatu soal apabila diukur pada waktu yang
bersamaan, serta tempat yang berbeda namun menunjukkan hasil yang
sama pada soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III tahun pelajaran 2014/2015.
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah derajat pengukuran kesukaran suatu soal
pilihan ganda UAS genap mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III tahun
pelajaran 2014/2015 semester genap, yang menunjukkan suatu soal
tersebut tersebut termasuk ke dalam soal yang mempunyai tingkat
kesukaran rendah, sedang, atau pun tinggi.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal pilihan ganda UAS genap
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III tahun pelajaran 2014/2015
semester genapdalam membedakan antara peserta didik yang memiliki
pengetahuan yang tinggi dengan peserta didik yang memiliki pengetahuan
yang rendah terhadap materi yang telah disampaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
5. Keberfungsian Pengecoh
Keberfungsian pengecoh adalah kemampuan suatu pengecoh soal pilihan
ganda UAS genap mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran
2014/2015 dalam mengecoh jawaban siswa yang bertujuan untuk menguji
sejauh mana pengetahuan peserta didik terhadap materi yang telah
diberikan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan untuk
mencari data yang akurat, relevan, dan sesuai dengan topik permasalahan
yang akan dicari. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan
dengan dua metode, yaitu metode dokumentasi dan metode wawancara.
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk
mendapatkan berkas atau data yang dibutuhkan berupa benda-benda
tertulis, seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen
rapat, nilai raport, dan catatan harian (Arikunto, 2013: 201).
2. Metode Wawancara
Siregar menyatakan bahwa wawancara adalah proses memperoleh
keterangan/data untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya-
jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden
(2010: 130). Peneliti di dalam melakukan penelitian ini juga
melaksanakan wawancara secara tidak terstruktur kepada beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
narasumber untuk mendapatkan informasi secara mendalam. Wawancara-
wawancara tersebut dilakukan dengan Kepala UPT Kecamatan Depok dan
beberapa Kepala SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dilakukan untuk mencari data
yang tidak dapat ditemukan ketika melakukan peneliti.
G. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini ada 2,
yaitu:
1. Check List
Siregar (2010: 161)mengemukakan instrumen penelitian adalah suatu
alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan
menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang
dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa check list. Check list sebagai
instrumen yang berupa pilihan dengan member tanda () pada kolom yang
telah disediakan.Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen soal,
dan jawaban soal Bahasa Indonesia kelas III pada tahun pelajaran
2014/2015 di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman, kemudian
membuatnya ke dalam bentuk tabel. Adapun bentuk dari check list
tersebut adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian Check Llist
No.
Nama SD
Dokumen yang telah diserahkan oleh
pihak SD kepada peneliti
Soal UAS
genap kelas
III mata
pelajaran
Bahasa
Indonesia
tahun
pelajaran
2014/2015
Kunci
jawaban soal
UAS genap
kelas III
mata
pelajaran
Bahasa
Indonesia
tahun
pelajaran
2014/2015
Jawaban
siswa
1 SD N Corongan -
2 SD N Gejayan -
3 SD N Mustokorejo
4 SD N Nanggulan -
5 SD N Adisucipto 1 -
6 SD N Adisucipto 2 -
7 SD N Kledokan - -
8 SD N Ambarukmo -
9 SD N Deresan
10 SD N Karangwuni 1 -
11 SD N Samirono - -
12 SD N Ngringin - -
13 SD N Condongcatur -
14 SD N Tajem -
15 SD N Timbulharjo -
16 SD N Ringinsari -
17 SD N Caturtunggal 4 - -
18 SD N Caturtunggal 6 - -
19 SD N Puren
20 SD N Sarikarya - -
21 SD N Karangasem - -
22 SD N Bhaktikarya - -
23 SD N Kalongan -
24 SD N Nolobangsan -
25 SD Bopkri Demangan
III
- -
26 SDK Demangan Baru 1 -
27 SD Teruna Bangsa -
28 SD Islam Al-Islam -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.4 menjelaskan data penelitian apa saja yang diberikan kepada
penulis. Untuk sekolah yang menyerahkan jawaban siswa terdapat 28 sekolah.
Apabila pihak sekolah sudah menyerahkan dokumen kepada peneliti yang
berupa soal UAS, kunci jawaban, dan jawaban siswa mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas 3 pada tahun pelajaran 2014/2015, maka peneliti memberikan
tanda check list () pada kolom yang sesuai. Namun, apabila dari pihak
sekolah tidak menyerahkan berkas, maka pada daftar check list di atas, cukup
diberi tanda strip (-) saja.
2. Dokumen Wawancara
Di dalam mengumpulkan data, peneliti melakuakan wawancara ttidak
terstruktur kepada Kepala UPT Kecamatan Depok. Di dalam wawancara
tersebut peneliti menanyakan tentang penelitian sejenis dengan penelitian ini,
namun berdasarkan wawancara yang dilakukan penelitian ini masih jarang
dilakukan oleh peneliti lain. Selain itu peneliti juga menanyakan tentang
jumlah Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Depok, baik SD negeri
maupun SD Swasta. Di dalam mendokumentasikan wawancara ini, dapat
dilakukan dengan 2 cara, baik melalui rekaman maupun melalui catatan kecil
yang dibuat oleh peneliti.
H. Teknik Analisis Data
Purwanto (2007: 93) mengemukakan bahwa analisis data adalah suatu
proses memanipulasi hasil penelitian, sehingga dari data tersebut dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Proses manipulasi itu
sendiri dapat diartikan sebagai penyederhanaan suatu hasil penelitian ke
dalam bentuk yang lebih mudah. Di dalam menganalisis soal peneliti
menggunakan teknik analisis data, yaitu dengan menggunakan indikator dari
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dan juga menggunakan software
microChat ITEMAN versi 3.00 for windows.
Item and Test Analysis (ITEMAN) merupakan perangkat lunak
(software) yang dibuat melalui bahasa pemograman komputer yang diciptakan
khusus untuk analisis butir soal dan tes (Kusaeri dan Suprapnanto, 2012: 178).
Program ini dibuat dengan pendekatan analisis statistik secara klasikal yang
berguna untuk menentukan lualitas butir soal dan tes berdasarkan data empiris
hasil uji coba. Hasil dari analisis butir soal mencakup informasi mengenai
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan statistic sebaran jawaban. Selain
menghasilkan statistic butir soal, ITEMAN juga menghasilkan statistik tes
yang meliputi keandalan atau reliabilitas tes, kesalahan pengukuran (standard
error) dan distribusi skor. Program ini juga memberikan output skor untuk
setiap peserta tes. seluruh data yang akan dianalisis sebagai input dalam
analisis berada dalam satu file. Program ini juga mampu menganalisis
maksimal 250 butir soal dalam satu file dengan kapasitas 3.000 responden.
Statistik hasil analisis ITEMAN dapat dibedakan menjadi 3 bagian,
yaitu statistik butir soal, analisis butir soal yang diujikan, dan skala statistik.
Untuk tes yang dikotomi (benar atau salah), statistik berikut adalah output dari
setiap butir yang dianalisis (Kusaeri dan Suprapnanto, 2012: 179):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1. Seq. No adalah nomor urutt butir soal dalam input data.
2. Scale-Item adalah nomor urut butir soal dalam skala.
3. Prop. Correct adalah proporsi peserta didik (peserta tes) yang
mejawab benar butir soal.
4. Biser adalah indeks daya pembeda dengan menggunakan koefisien
korelasi biserial.
5. Point Biser adalah indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban
(alternatif) dengan menggunakan koefisien korelasi point biserial.
6. Prop. Endorsing menunjukkan proporsi alternatif jawaban yang
dijawab oleh peserta tes.
Untuk menggunakan ITEMAN hal yang harus dilakukan adalah
dengna menginput data. Adapun data tersebut seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3.1 Input Data dengan NOTEPAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Penjelasan syntax program:
Kolom Keterangan
1 – 3 Jumlah soal (max. 250)
4 Kosong/spasi
5 Jawaban omit/kosong
6 Kosong/spasi
7 Soal yang belum sempat dijawab
8 Kosong/spasi
9-10 Jumlah identitas (max.80)
Baris kedua: berisi kunci jawaban
Baris ketiga: berisi jumlah pilihan jawaban (option)
Baris keempat
Y = soal dianalisis
N = soal tidak dianalisis atau diisi 0, 1, 2, ….. untuk tes mempunyai
subtes
Berikut cara pengolahan data menggunakan ITEMAN:
Gambar 3.2 Pengolahan Data dengan ITEMAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Di dalam menjalankan progam ini, data penelitian harus dijadiikan
satu dengan software microChat Iteman versi 3.00 for windows. Pada enter
pada baris pertama menunjukkan nama dokumen, antara nama dengan data
yang dimasukkan harus mempunyai nama yang sama. Kemudian untuk baris
kedua dan ketiga menunjukkan nama dokumen hasil. Pada saat memasukkan
data, jangan lupa untuk menyertakan .TXT pada akhir nama dokumen. Dan
dibagian terakhir perintah diberi huruf “Y”, karena huruf tersebut merupakan
perintah untuk memunculkan hasil.
Berikut hasil output ITEMAN:
Gambar 3.3 Output dengan ITEMAN
Gambar 3.3 di atas menunjukkan hasil output dengan ITEMAN. Pada
gambar di atas terdapat tiga lingkaran, adapun nama lingkaran dari kiri ke atas
adalah sebagai berikut Prop. Correct, di dalam kolom tersebut menujukkan
hasil dari tingkat kesukaran butir soal tersebut sebesar 0,240. Kemudian,
terdapat lingkaran bernama Point Biser, di dalam lingkaran tersebut
menunjukkan bahwa daya beda di dalam butir soal tersebut sebesar 0,231.
Sedangkan untuk lingkaran Prop. Endorsing menunjukkan bahwa
keberfungsian pengecoh untuk pilihan A sebesar 0,240, pilihan B sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
0,274, dan pilihan C sebesar 0,486, sedangkan untuk pilihan jawaban lain
(tidak menjawab atau memilih jawaban lebih dari satu) yaitu sebesar 0,000.
Hasil reliabilitas dengan output ITEMAN dapat dilihat dengan hasil di bawah
ini:
Gambar 3.4 Output ITEMAN Reliabilitas
Berdasarkan gambar 3.4 pada bagian yang dilingkari tersebut
menunjukkan reliabilitas butir soal dengan nilai Alpha sebesar 0,017. Analisis
penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu sebagai berikut:
1. Analisi Kualitatif
Menurut Mulyasa (2009: 1) analisis kuantitatif sering disebut sebagai
validitas logis (logical validity). Validitas logis adalah penelaahan yang
dimaksudkan untuk menganalisis soal yang ditinjau dari segi teknis, isi
dan editorial. Pada penelitian ini, analisis kualitatif digunakan untuk
menguji validitas isi dari soal yang menunjukkan bahwa soal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sesuai dengan materi yang diberikan kepada siswa atau tidak. Sebuah tes
dikatakan mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi
yang dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajarannya.
Menguji validitas isi instrumen tes dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan kompetensi yang
dikembangkan dan materi pelajaran yang telah dipelajari. Dengan kata
lain, validitas isi dapat dilakukan dengan cara melakukan pencocokan
antara soal UAS pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun
pelajaran 2014/2015 terhadap SK, KD, dan juga indikator materi yang
telah diberikan kepada peserta didik.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis soal kuantitatif menekankan pada karakteristik internal tes
melalui data yang diperoleh secara empiris (Surapranata, 2004: 10).
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya beda, dan juga keberfungsian pengecoh.
a. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan suatu soal apabila diukur pada
kelompok yang sama, serta tempat dan waktu yang berbeda namun
menunjukkan hasil yang konsisten. Azwar (2013: 183)
mengemukakan bahwa reliabilitas dapat dilihat dari koefisien Alpha
yang terdapat pada output ITEMAN. Setelah mengetahui koefisien
reliabilitas dapat diketahui tingkat reliabilitas dengan berpedoman
pada pendapat yang disampaikan oleh Basuki dan Hariyanto (2014:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
119). Adapun pembagian kategori koefisien reliabilitas adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.4 Kategori Koefisien Reliabilitas
No. Koefisien Reliabilitas Makna
1. 0,00 ≤ r ≤ 0,19 Korelasi amat Rendah
2. 0,20 ≤ r ≤ 0,39 Korelasi Rendah
3. 0,40 ≤ r ≤ 0,69 Korelasi Cukup
4. 0,70 ≤ r ≤ 0,89 Korelasi Tinggi
5. 0,90 ≤ r ≤ 1,00 Korelasi amat Tinggi
Sumber: Basuki dan Hariyanto (2014: 119)
Dari tabel di atas, dijelaskan bahwa r pada suatu soal yang
menunjukkan angka 0,00 ≤ r ≤ 0,19, maka soal tersebut mempunyai
tingkat reliabilitas yang amat rendah. Suatu soal dikatakan memiliki
reliabilitas yang rendah apabila koefisien reliabilitasnya bernilai 0,20
sampai 0,39. Apabila r pada suatu soal menunjukkan 0,40 ≤ r ≤ 0,69,
maka reliabilitas suatu soal tersebut dapat dikatakan cukup. Begitu
pula apabila r pada suatu soal menunjukkan nilai 0,70 ≤ r ≤ 0,89,
maka tingkat reliabilitas suatu soal tersebut tinggi. Sedangkan, suatu
soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang amat tinggi, apabila
nilai r pada suatu soal menunjukkan angka 0,90 ≤ r ≤ 1,00.
b. Tingkat Kesukaran Soal
Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran
seberapa besar derajat kesukaran suatu soal (Arifin, 2009: 266).
Sulistyorini (2009: 175) mengemukakan bahwa suatu soal
dikategorikan soal sukar apabila soal tersebut mempunyai tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kesukaran 0-0,30. Apabila suatu soal mempunyai tingkat kesukaran
0,31-0,70, maka soal tersebut dikategorikan soal sedang. Sedangkan
untuk soal yang mempunyai tingkat kesukaran sebesar 0,71-1,00 dapat
dikategorikan soal mudah.
Purwanto (2009: 101) juga memaparkan bahwa tingkat
kesukaran soal dapat dikategorikan menjadi 5 kelompok, yaitu sangat
sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat mudah. Kategori tingkat
kesukaran soal dapat dikategorikan menjadi 5 kategori, yaitu sangat
sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat mudah. Suatu soal
dikategorikan sangat sukar apabila tingkat kesukarannya 0,00-0,19.
Apabila suatu soal mempunyai tingkat kesukaran soal sebesar 0,20-
0,39, maka soal tersebut dapat dikategorikan soal sukar. Sedangkan
suatu soal dikategorikan soal sedang apabila tingkat kesukarannya
bernilai 0,40-0,59. Untuk tingkat kesukaran yang bernilai 0,60-0,79,
maka soal tersebut dikategorikan soal mudah. Namun apabila suatu
soal mempunyai tingkat kesukaran 0,80-1,00, maka soal tersebut
dikategorikan soal sangat mudah.
c. Daya Pembeda
Penghitungan daya pembeda adalah sejauh mana kemampuan
suatu soaal membedakan peserta didik yang sudah menguasai materi
dengan peserta didik yang kurang menguasai materi. Angka yang
menunjukkan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi
(Arikunto, 2012: 226). Indeks diskriminasi memiliki kisara antara 0,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
sampai dengan 1,0. Di dalam indeks diskriminasi ini terdapat tanda
negatif, jika suatu soal terbalik, anak yang cerdas disebut bodoh
ataupun sebaliknya.
Apabila suatu soal dapat dikerjakan oleh anak yang cerdas
ataupun anak yang bodoh, itu artinya soal tersebut memiliki daya beda
yang buruk (Kusaeri dan Suprananto, 2012: 176). Karena soal tersebut
tidak dapat membedakan mana anak yang cerdas dan anak yang
bodoh. Namun sebaliknya suatu soal dikatakan mempunyai daya beda
yang tinggi apabila soal yang sulit hanya dapat dikerjakan oleh anak
yang cerdas. Karena, semakin tinggi daya beda soal berarti semakin
tinggti kemampuan soal tersebut membedakan siswa yang telah
memahami materi dan juga belum memahami materi. Daya beda ini
berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00.
Pengkategorian daya beda, dapat dibedakan menjadi 4 (Ebel
dalam Azwar, 2013: 138):
Tabel 3.5 Kategori Daya Beda
Indeks Daya Beda Kategori
0,40 atau lebih Bagus sekali
0,30 – 0,39 Lumayan bagus tetapi mungkin masih perlu
peningkatan
0,20 – 0,29 Belum memuaskan, perlu perbaikan
Kurang dari 0,20 Jelek dan harus dibuang
Sumber: Ebel (dalam Azwar, 2013: 138)
Tabel 3.5 menjelaskan tentang pengkategorian daya beda.
Suatu butir soal apabila mempunyai indeks daya beda sebesar 0,40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
atau lebih, maka soal tersebut mempunyai kategori bagus sekali.
Kemudian untuk butir soal yang mempunyai indeks daya beda 0,30-
0,39 butir soal tersebut dikategorikan soal yang lumayan bagus, tetapi
mungkin masih perlu peningkatan. Sedangkan untuk butir soal yang
mempunyai indeks daya beda sebesar 0,20-0,29, butir soal tersebut
dikategorikan soal yang belum memuaskan dan masih perlu
dibutuhkan perbaikan. Namun, untuk butir soal yang mempunyai
indeks daya beda kurang dari 0,20, maka soal tersebut dikategorikan
ke dalam butir soal yang jelek dan harus dibuang.
d. Keberfungsian Pengecoh
Keberfungsian pengecoh yang ada pada suatu item dianalisis
dari distribusi jawaban terhadap item yang bersangkutan pada setiap
alternatif yang disediakan. Keberfungsian pengecoh digunakan untuk
melihat apakah semua pengecoh atau semua pilihan jawaban yang
bukan kunci telah berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu apakah
pengecoh-pengecoh telah dipilih oleh siswa (atau semua) dari
Kelompok Rendah, sedangkan siswa dari Kelompok Tinggi hanya
sedikit (atau tidak ada) yang memilihnya (Azwar, 2013: 141).
Adapun suatu kriteria yang dipakai untuk menetukan
keberfungsian pengecoh adalah suatu pengecoh mempunyai tingkat
keefektifan yang baik apabila diikuti sebesar 5% dari keseluruhan
peserta yang mengikuti tes tersebut (Arikunto, 2012: 234).
Keberfungsian pengecoh dianggap baik bila jumlah peserta didik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
memilih pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal. Suatu
pengecoh mempunyai tingkat keefektifan yang baik apabila diikuti
sebesar 5% dari keseluruhan peserta yang mengikuti tes tersebut
(Arikunto, 2012: 234).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana validitas,
reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran soal, serta keberfungsian
pengecoh suatu soal pilihan ganda. Analisis butir soal ini dilakukan pada soal
UAS kelas III tahun ajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Adapun penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban siswa
di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Kecamatan Depok mempunyai
jumlah 49 Sekolah Dasar, baik SD negeri ataupun SD swasta. SD Negeri
berjumlah 37 sekolah, sedangkan SD Swasta berjumlah 12 sekolah.
Instrumen yang dipakai di dalam penelitian ini adalah check listdan
dokumen wawancara. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan check list()
pada nama sekolah yang telah menyerahkan jawaban siswanya. Check listini
berfungsi untuk memudahkan peneliti untuk mendata ulang SD yang telah
diteliti. Sehingga dapat diketahui, dari 49 SD yang ada di Kecamatan Depok,
namun hanya ada 27 SD yang menyerahkan lembar soal dan jawaban siswa
kepada peneliti. Pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan 2
metode, yaitu metode dokumentasi dan metode wawancara. Adapun metode
dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan lembar jawaban, lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
soal, dan juga kunci soal. Sedangkan, metode wawancara dilakukan dengan
cara melakukan wawancara dengan kepala UPT di Kecamatan Depok. Di
dalam melakukan wawancara tersebut, peneliti tidak memakai pedoman yang
terstruktur. Tujuan dilaksanakannya metode wawancara ini adalah untuk
mendapatkan informasi yang lebih jelas dan langsung yang tidak didapatkan
pada saat penelitian. Pada saat melakukan wawancara peneliti dapat
mendokumentasikan wawancara, yaitu dapat dilakukan dengan merekam atau
pun mencatat hal-hal penting yang didapatkan pada saat wawancara.
B. Hasil Penelitian
Berikut hasil penelitian dari analisis butir soal:
1. Validitas
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes
tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang
tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut (Azwar,
2013: 173). Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan
tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki
validitas rendah.
Widoyoko (2014: 173) mengemukakan bahwa instrumen yang harus
mempunyai validitas isi (content validity) adalah instrumen yang
berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Sebuah tes dikatakan
mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi yang
dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajarannya. Dengan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
lain untuk menguji validitas isi instrumen tes dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan kompetensi yang
dikembangkan dan materi pelajaran yang telah dipelajari. Dengan kata
lain, validitas isi dapat dilakukan dengan cara melakukan pencocokan
antara soal UAS pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun
pelajaran 2014/2015 terhadap SK, KD, dan juga indikator materi yang
telah diberikan kepada peserta didik.
Tabel 4.1 Validitas Isi
No Soal UAS Bahasa Indonesia Indikator Keputusan Pembahasan
1 Siapakah yang menggerakkan
wayang-wayang di atas
panggung?
Yang menggerakkan wayang-
wayang di atas panggung
adalah …..
7.1.2
menjawab
pertanyaan
mengenai teks
agak panjang
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
2 Di mana Pak Manteb
Soedharsono pernah
mendalang selama 24 jam?
Pak Manteb Soedharsono
pernah mendalang 24 jam di
……
7.1.2
menjawab
pertanyaan
mengenai teks
agak panjang
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
3 Mengapa kita perlu memberi
acungan jempol untuk dalang-
dalang kita?
Kita perlu member acungan
jempol untuk dalang-dalang
kita karena ……
7.1.2
menjawab
pertanyaan
mengenai teks
agak panjang
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
4 Kalimat tanya yang sesuai
dengan isi paragraph kedua
adalah …..
7.1.1
memahami isi
teks agak
panjang
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
5 Ide pokok paragraf yang ketiga
adalah ……..
7.1.1
memahami isi
teks agak
panjang
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
6 Perhatikan gambar berikut ini! 8.1.2 menulis
karangan
sederhana
berdasarkan
gambar seri
dengan
menggunakan
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Deskripsikan
yang sesuai dengan gambar
tersebut adalah ……
pilihan kata
dan kalimat
yang tepat
7 Perhatikan kata-kata acak
berikut ini!
raja, gaduh, bukit, jerami,
kompos
Susunlah kata-kata acak
tersebut berdasarkan urutan
abjad adalah ….
- Tidak valid Tidak ada
indikator yang
berkaitan
dengan
pertanyaan
8 Ozi duduk di kelas tiga SD. Ia
ikut kegiatan pencak silat
karena ingin badannya sehat
dan kuat. Hampir setiap hari
Ozi berlatih di rumah. Saat
berlatih, dia sering
mengganggu keluarganya.
Kalimat tanya yang sesuai
sesuai dengan teks bacaan
tersebut adalah …..
6.2.1
memberikan
tanggapan
sederhana
tentang cerita
pengalaman
yang didengar.
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
9 Jika ada angin puting beliung,
sebaiknya kita berlindung di
tempat yang kokoh.
Arti kata berlindung pada
kalimat tersebut adalah ……
6.2.1
memberikan
tanggapan
sederhana
tentang cerita
pengalaman
yang didengar.
Valid Indikator
berkaitan
dengan
pertanyaan.
10 Binatang khas Australia adalah
koala dan kanguru. Mereka
sering dijadikan maskot
pariwisata. Wisatawan yang
berkunjung ke Australia selalu
menyempatkan diri untuk
melihat dan mengusap
binatang ini.
Ide pokok paragraph tersebut
adalah …..
7.1.2
menjawab
pertanyaan
mengenai teks
agak panjang
Valid
Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
11 Najwa rajin berkirim surat
kepada sahabat penanya.
Antonim dari kata rajin pada
kalimat tersebut adalah ……
- Tidak Valid Tidak ada
indikator yang
sesuai dengan
pertanyaan
12 Paman Tino baru saja pulang
…… Jakarta.
Kata depan yang tepat untuk
melengkapi kalimat tersebut
5.1.2
memahami isi
teks drama
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
adalah …..
13 Sakit Gigi
Aduh
Sakit gigiku sakit sekali
Lekaslah sembuh
Jangan kambuh
Arti kata kambuh adalah …..
A. kritis
B. parah
C. sakit lagi
7.2.1
memahami isi
puisi
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
14 Perhatikan puisi berikut ini!
Aku anak sehat
Tubuhku kekar dan ……
Olahhraga tak pernah
kulewatkan
Lari pagi bersama temaan-
teman
Kata yang tepat untuk
melengkapi titik-titik pada
puisi tersebut adalah ……
8.2.2
menyusun
puisi
berdasarkan
gambar dengan
pilihan kata
yang menarik
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
15 Rin, bukakan pintu itu (….)
Tanda baca yang tepat untuk
melengkapi kalimat tersebut
adalah …..
8.1.2 menulis
karangan
sederhana
berdasarkan
gambar seri
dengan
menggunakan
pilihan kata
dan kalimat
yang tepat
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
16 Andana sedang ……. Seruling
sambil menggembalakan
domba.
8.1.1
memahami
cerita gambar
berseri
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
17 Banyak – karena – bertambah -
buku – Dina – pengetahuan –
membaca.
Kata-kata acak tersebut bila
disusun menjadi kalimat yang
benar adalah…..
8.2.2
menyusun
puisi
berdasarkan
gambar dengan
pilihan kata
yang menarik
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
18 Pada hari Minggu, aku ikut
kakek ke sawah. Kakekku
sedang membajak sawah
menggunakan dua ekor kerbau.
Tiba-tiba segerombolan
bangau mendatangi sawah
kakek ……
Kalimat yang tepat untuk
melengkapi paragraf tersebut
adalah …..
8.1.2 menulis
karangan
sederhana
berdasarkan
gambar seri
dengan
menggunakan
pilihan kata
dan kalimat
yang tepat
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
19 Perhatikan gambar berikut! 8.1.1
memahami
Valid Indikator
sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Paragraf yang sesuai
berdasarkan gambar tersebut
adalah ……
cerita gambar
berseri
pertanyaan.
20 Saat liburan kemarin saya
sekeluarga mengunjungi pantai
indrayanti
Penulisan kalimat tersebut
sesuai ejaan yang benar adalah
……..
8.1.2 menulis
karangan
sederhana
berdasarkan
gambar seri
dengan
menggunakan
pilihan kata
dan kalimat
yang tepat
Valid Indikator
sesuai dengan
pertanyaan.
Tabel 4.1 memaparkan hasil validitas isi yang dilakukan dengan cara
mencocokkan antara butir soal dengan indikator. Dari soal sejumlah 20 butir
tersebut, terdapat 2 soal yang tidak valid, yaitu pada butir nomer 7 dan
nomer 11. Hal ini dikarenakan materi yang ada pada soal nomer 7 dan nomer
11 tidak masuk ke dalam indikator. Pada soal nomer 7 membahas tentang
penyusunan abjad, sedangkan pada soal nomer 11 membahas tentang
antonym atau lawan kata. Materi tentang penyusunan abjad dan antonym
(lawan kata) tidak terdapat di dalam indikator kelas III, maka dari itu soal
nomer 7 dan nomer 11 tidak valid.
Kemudian indikator 7.1.2 yaitu menjawab pertanyaan mengenai teks
agak panjang mempunyai kesesuaian untuk butir soal nomer 1, 2, 3, dan 10.
Untuk indikator 7.1.1 yaitu memahami isi teks agak panjang mempunyai
kesesuaian dengan butir soal nomer 4 dan 5. Butir soal nomer 8 dan 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
mempunyai kesesuaian dengan indikator 6.2.1 yaitu memberikan tanggapan
sederhana tentang cerita pengalaman yang didengar.
Pada indikator 8.1.2 yaitu menulis karangan sederhana berdasarkan
gambar seri dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat
mempunyai kesesuaian terdapat di butir soal nomer 6, 15, 18, 20. Butir soal
nomer 5.1.2 yaitu memahami isi teks drama mempunyai kesesuaian dengan
butir soal nomer 12. Untuk soal nomer 13 mempunyai kesesuaian dengan
indikator 7.2.1 yaitu memahami isi puisi. Butir soal nomer 14 dan 17 juga
mempunyai kesesuaian dengan indikator 8.2.2 yaitu menyusun puisi
berdasarkan gambar dengan pilihan kata yang menarik. Sedangkan pada
indikator 8.1.1 yaitu memahami cerita gambar berseri mempunyai
kesesuaian dengan soal nomer 16 dan 19. Jadi, butir soal pilihan ganda UAS
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III tahun pelajaran 2014/2015 di
Kecamatan Depok mempunyai validitas isi yang baik. Hal ini dikarenakan,
antara butir soal dan indikator mempunyai kesesuaian. Namun pada butir
soal nomer 7 dan nomer 11 tidak valid, hal ini dikarenakan butir soal dengan
indikator tidak ada kesesuaian. Adapun persentase dari data tersebut adalah:
Tabel 4.2 Persentase Validitas
Keterangan Jumlah Soal Persentase (%)
Soal valid 18 90
Soal tidak valid 2 10
Jumlah 20 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dari tabel 4.2 tersebut memaparkan bahwa soal valid terdiri dari 18
soal dengan besar persentase sebesar 90%. Sedangkan untuk soal tidak valid
sebesar 10% yang terdiri dari 2 soal. Adapun pie chat dari persentase di atas
adalah:
Gambar 4.1 Pie Chat Validitas
Dari gambar 4.1 menunjukkan bahwa soal valid diwakilkan dengan
warna biru yang memiliki besar 90%. sedangkan untuk soal yang tidak valid
diwakilkan dengan warna merah yang mempunyai besar 10%.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen
(Arifin, 2009: 258). Suatu alat tes dikatakan reliabel, apabila alat tes tersebut
ketika diteskan menunjukkan hasil yang sama, walaupun tempat serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
waktunya berbeda. Di dalam penelitian ini terdapat 20 nomor item yang
akan diteliti. Di dalam penelitian ini, peneliti mengganalisis berdasarkan
pendapat yang disampaikan oleh Basuki (2014: 119). Adapun pembagian
kategori koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kategori Koefisien Reliabilitas
No. Koefisien Reliabilitas Makna
1. 0,00 ≤ r ≤ 0,19 Korelasi Amat Rendah
2. 0,20 ≤ r ≤ 0,39 Korelasi Rendah
3. 0,40 ≤ r ≤ 0,69 Korelasi Cukup
4. 0,70 ≤ r ≤ 0,89 Korelasi Tinggi
5. 0,90 ≤ r ≤ 1,00 Korelasi amat Tinggi
Sumber: Basuki (2014: 119)
Dari tabel 4.3 di atas, dijelaskan bahwa r pada suatu soal yang
menunjukkan angka 0,00 ≤ r ≤ 0,19, maka soal tersebut mempunyai tingkat
reliabilitas yang amat rendah. Suatu soal dikatakan memiliki reliabilitas yang
rendah apabila koefisien reliabilitasnya bernilai 0,20 sampai 0,39. Apabila r
pada suatu soal menunjukkan 0,40 ≤ r ≤ 0,69, maka reliabilitas suatu soal
tersebut dapat dikatakan cukup. Begitu pula apabila r pada suatu soal
menunjukkan nilai 0,70 ≤ r ≤ 0,89, maka tingkat reliabilitas suatu soal
tersebut tinggi. Sedangkan, suatu soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas
yang amat tinggi, apabila nilai r pada suatu soal menunjukkan angka 0,90 ≤
r ≤ 1,00. Berikut hasil reliabilitas menggunakan software microChat
Iteman versi 3.00 for windows:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.2 Reliabilitas dengan Alpha
Reliabilitas pada soal UAS mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III
SD pada tahun ajaran 2014/2015 dapat dikatakan reliabel, yang termasuk di
dalam kategori amat rendah. Basuki (2014: 119) mengatakan, apabila nila r
= 0,017 maka, korelasi soal tersebut memiliki reliabilitas yang amat rendah,
karena berada direntang nilai 0,00 ≤ r ≤ 0,19. Hal ini menunjukkan bahwa
soal ini mempunyai ketetapan yang rendah apabila diujikan dengan
kelompok yang sama namun di waktu yang berbeda.
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah proporsi jumlah peserta tes yang
menjawab benar, yaitu perbandingan jumlah peserta tes yang menjawab
dengan benar dengan jumlah peserta tes seluruhnya (Kunandar, 2013: 240).
Untuk memperoleh soal yang baik selain mempertimbangkan validitas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut.
Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk
mudah, sedang dan sukar secara proporsional (Sulistyorini, 2009: 173).
Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan software microChat
Iteman versi 3.00 for windows, diperoleh indek kesukaran soal sebagai
berikut:
Gambar 4.3 Tingkat Kesukaran dengan software microChat Iteman versi
3.00 for windows
Pada gambar 4.3 tersebut menunjukkan hasil pengolahan data
menggunakan software microChat Iteman versi 3.00 for windows. Adapun
hasil dari pengolahan tersebut akan dirangkum pada tabel di bawah ini:
Tabel. 4.4 Hasil Tingkat Kesukaran Tiga Kelompok
No Point Biserial Kategori
1 0,00 Sukar
2 0,00 Sukar
3 0,00 Sukar
4 0,048 Sukar
5 0,051 Sukar
6 0,721 Mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
7 0,192 Sukar
8 0,693 Sedang
9 0,481 Sedang
10 0,240 Sukar
11 0,421 Sedang
12 0,801 Mudah
13 0,141 Sukar
14 0,050 Sukar
15 0,901 Mudah
16 0,726 Mudah
17 0,921 Mudah
18 0,789 Mudah
19 0,006 Sukar
20 0,035 Sukar
Tabel di atas menunjukkan kategori dari masing-masing soal. Ada soal
yang dikategorikan soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Dari 20 soal
UAS Bahasa Indonesia kelas 3 tahun ajaran 2014/2015 terdapat 11 soal
kategori sukar, 3 soal kategori sedang, dan 6 soal kategori mudah. Soal
dengan kategori sukar terdapat pada soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 13, 14,
19, dan 20. Adapun soal dengan kategori sedang terdapat pada soal nomor
8, 9, dan 11. Sedangkan soal dengan kategori mudah terdapat pada soal
nomor 6, 12, 15, 16, 17, dan 18. Suatu soal dikategorikan soal sukar apabila
soal tersebut mempunyai tingkat kesukaran 0-0,30. Apabila suatu soal
mempunyai tingkat kesukaran 0,31-0,70, maka soal tersebut dikategorikan
soal sedang. Sedangkan untuk soal yang mempunyai tingkat kesukaran
sebesar 0,71-1,00 dapat dikategorikan soal mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kusaeri dan Suprananto (2012: 175) mengemukakan bahwa tingkat
kesukaran soal selain dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori tersebut,
juga dapat diberikan keputusan pada masing-masing kategori, yaitu
ditolak/direvisi dan diterima. Suatu butir soal diberikan keputusan untuk
ditolak/direvisi ketika butir soal tersebut mempunyai kategori mudah dan
sulit. Sedangkan untuk kategori butir soal yang diterima mempunyai
kategori sedang.
Purwanto (2009: 101) mengemukakan bahwa tingkat kesukaran soal
dapat dikategorikan menjadi 5 kelompok, yaitu sangat sukar, sukar, sedang,
mudah, dan sangat mudah.
Tabel 4.5 Kategori Tingkat Kesukaran Lima Kategori
Indeks Kesukaran Kategori
0,00-0,19 Sangat Sukar
0,20-0,39 Sukar
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Mudah
0,80-1,00 Sangat Mudah
Sumber: Purwanto (2009: 101)
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa kategori tingkat kesukaran soal dapat
dikategorikan menjadi 5 kategori, yaitu sangat sukar, sukar, sedang, mudah,
dan sangat mudah. Suatu soal dikategorikan sangat sukar apabila tingkat
kesukarannya 0,00-0,19. Apabila suatu soal mempunyai tingkat kesukaran
soal sebesar 0,20-0,39, maka soal tersebut dapat dikategorikan soal sukar.
Sedangkan suatu soal dikategorikan soal sedang apabila tingkat
kesukarannya bernilai 0,40-0,59. Untuk tingkat kesukaran yang bernilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
0,60-0,79, maka soal tersebut dikategorikan soal mudah. Namun apabila
suatu soal mempunyai tingkat kesukaran 0,80-1,00, maka soal tersebut
dikategorikan soal sangat mudah.
Tabel 4.6 Hasil Tingkat Kesukaran Lima Kelompok
No Point Biserial Kategori
1 0,00 Sangat Sukar
2 0,00 Sangat Sukar
3 0,00 Sangat Sukar
4 0,048 Sangat Sukar
5 0,051 Sangat Sukar
6 0,721 Mudah
7 0,192 Sangat Sukar
8 0,693 Mudah
9 0,481 Sedang
10 0,240 Sukar
11 0,421 Sedang
12 0,801 Sangat Mudah
13 0,141 Sangat Sukar
14 0,050 Sangat Sukar
15 0,901 Sangat Mudah
16 0,726 Mudah
17 0,921 Sangat Mudah
18 0,789 Mudah
19 0,006 Sangat Sukar
20 0,035 Sangat Sukar
Tabel di atas menunjukkan kategori dari masing-masing soal. Ada soal
yang dikategorikan soal sangat sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat
mudah. Dari 20 soal UAS Bahasa Indonesia kelas III tahun pelajaran
2014/2015 terdapat ada 10 soal sangat sukar, ada 1 soal sukar, ada 2 soal
sedang, ada 4 soal mudah, dan ada 3 soal sangat mudah. Mayoritas soal UAS
Bahasa Indonesia kelas III tahun pelajaran 2014/2015 memiliki kategori
yang sangat sukar. Hal tersebut dikarenakan terdapat dari jumlah 20 soal,
terdapat 10 soal yang memiliki kategori soal sangat sukar. Kategori soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
sangat sukar memiliki indek kesukaran soal sebesar 0,00-0,19 terdapat pada
butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 13, 14, 19, dan 20. Soal dengan kategori soal
sukar memiliki indeks kesukaran sebesar 0,20-0,19 hanya terdapat di butir
soal nomor 10. Sedangkan, kategori soal sedang terdapat di butir soal nomor
9 dan 11. Kategori soal sedang tersebut mempunyai indeks kesukaran
sebesar 0,40-0,59. Indeks kesukaran sebesar 0,60-0,79 dikategorikan ke
dalam kategori soal mudah, hal ini terdapat di butir soal nomor 6, 8, 16, dan
18. Sedangkan kategori soal sangat mudah memiliki indeks kesukaran
sebesar 0,80-1,00, yang terdapat di butir soal nomor 12, 15, dan 17.
Dapat disimpulkan butir soal UAS pilihan ganda Bahasa Indonesia
kelas III tahun pelajaran 2014/2015 memiliki rata-rata indeks tingkat
kesukaran soal sebesar 0,36. Soal dengan indeks kesukaran 0,36
dikategorikan ke dalam kategori soal sukar. Jadi, rata-rata kategori tingkat
kesukaran soal pada soal tersebut memiliki kategori soal sukar. Hasil dari
pengelompokan persentase tersebut dapat dilihat pada tabel bawah ini:
Tabel 4.7 Hasil Persentase Tingkat Kesukaran Soal
Kategori Butir Soal Jumlah Persentase (%)
Sangat Sukar 1, 2, 3, 4, 5, 7, 13, 14,
19, 20
10 50
Sukar 10 1 5
Sedang 9, 11 2 10
Mudah 6, 8, 16, 18 4 20
Sangat Mudah 12, 15, 17 3 15
Jumlah 20 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa kategori soal sangat sukar
mempunyai persentase sebesar 50%, yaitu terdapat di butir soal nomor 1, 2,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3, 4, 5, 7, 13, 14, 19, dan 20, kemudian soal di dalam kategori sukar terdapat
di butir soal nomor 10 dengan persentase sebesar 5%. Sedangkan untuk
kategori soal sedang mempunyai persentase sebesar 10%, yaitu terdapat di
butir soal nomor 9 dan 11. Untuk kategori soal mudah yang terdapat di
nomor butir soal 6, 8, 16, dan 18 mempunyai persentase sebesar 20%.
Sedangkan, soal dengan kategori sangat mudah mempunyai persentase
sebesar 15% yang terdapat di butir soal nomor 12, 15, dan 17. Dari
persentase tersebut perbandingan antara persentase dapat dilihat dari pie
chart di bawah ini:
Gambar 4.4 Pie Chat Tingkat Kesukaran
Pada gambar pie chat di atas, warna biru tua sangat mendominasi.
Warna biru tua tersebut melambangkan butir soal yang memiliki tingkat
kesukaran kategori soal sangat sukar dengan persentase sebesar 50% yang
lebih tinggi daripada kategori soal lain. Hal ini mempunyai arti, bahwa butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
soal UAS pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III yang
terdiri dari 20 butir soal, sebanyak 50% mempunyai soal dengan kategori
sangat sukar yang disimbolkan dengan warna biru tua. Kemudian, untuk pie
chat dengan warna merah dan hijau tua melambangkan soal dengan kategori
sukar dan sedang. Kategori sukar mempunyai beser 5%, kemudian untuk
soal dengan kategori sedang sebesar 10%. Sedangkan, soal dengan kategori
mudah dan sangat mudah dilambangkan dengan pie chat warna ungu dan
biru muda. Untuk soal dengan kategori mudah mempunyai besar 20%,
namun untuk soal dengan kategori sangaat mudah mempunyai besar 15%.
4. Daya Beda
Azwar (2013: 137) mengungkapkan daya beda adalah kemampuan
item dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi
(diwakili oleh siswa dalam Kelompok Tinggi) dan siswa yang mempunyai
kemampuan rendah (diwakili oleh siswa dalam Kelompok Rendah). Suatu
item dikatakan mempunyai daya beda yang tinggi apabila item tersebut
mampu dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar siswa yang
berada di Kelompok Tinggi, dan tidak dapat dijawab oleh semua atau
sebagian siswa yang berada di Kelompok Rendah. Semakin besar perbedaan
antara proporsi penjawab benar dari Kelompok Tinggi dan dari Kelompok
rendah, semakin besar pula daya diskriminasi dari item.
Pengkategorian daya beda, dapat dibedakan menjadi 4 (Ebel dalam
Azwar,2013: 138):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4.8 Kategori Daya Beda
Indeks Daya Beda Kategori
0,40 atau lebih Bagus sekali
0,30 – 0,39 Lumayan bagus tetapi mungkin masih perlu
peningkatan
0,20 – 0,29 Belum memuaskan, perlu perbaikan
Kurang dari 0,20 Jelek dan harus dibuang
Sumber: Ebel (dalam Azwar, 2013: 138)
Tabel 4.8 menjelaskan tentang pengkategorian daya beda. Suatu butir
soal apabila mempunyai indeks daya beda sebesar 0,40 atau lebih, maka soal
tersebut mempunyai kategori bagus sekali. Kemudian untuk butir soal yang
mempunyai indeks daya beda 0,30-0,39 butir soal tersebut dikategorikan
soal yang lumayan bagus, tetapi mungkin masih perlu peningkatan.
Sedangkan untuk butir soal yang mempunyai indeks daya beda sebesar 0,20-
0,29, butir soal tersebut dikategorikan soal yang belum memuaskan dan
masih perlu dibutuhkan perbaikan. Namun, untuk butir soal yang
mempunyai indeks daya beda kurang dari 0,20, maka soal tersebut
dikategorikan ke dalam butir soal yang jelek dan harus dibuang. Berikut
hasil analisis daya beda butir soal Ulangan Akhir Sekolah (UAS) semester
genap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III pada 27 SD Negeri dan
Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran
2014/2015 dilakukan dengan menggunakan bantuan software microChat
Iteman versi 3.00 for windows:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 4.9 Hasil Daya Beda
No Daya
Beda
Kategori
1 -9,000 Jelek/harus dibuang
2 -9,000 Jelek /harus dibuang
3 -9,000 Jelek /harus dibuang
4 0,013 Jelek/harus dibuang
5 0,051 Jelek /harus dibuang
6 0,345 Bagus Sekali
7 0,179 Jelek/harus dibuang
8 0,280 Belum Memuaskan, masih perlu perbaikan
9 0,393 Bagus Sekali
10 0,231 Belum Memuaskan, masih perlu perbaikan
11 0,336 Lumayan Bagus
12 0,318 Lumayan Bagus
13 0,257 Belum Memuaskan, masih perlu perbaikam
14 0,104 Jelek/harus dibuang
15 0,204 Belum Memuaskan, masih perlu perbaikam
16 0,324 Lumayan Bagus, tetapi mungkin mungkin masih perlu
peningkatan
17 0,269 Belum Memuaskan, masih perlu perbaikan
18 0,353 Lumayan Bagus, tetapi mungkin masih perlu peningkatan
19 0,012 Jelek/harus dibuang
20 0,088 Jelek/harus dibuang
Tabel 4.9 menjelaskan hasil indeks daya beda dengan bantuan.
software microChat Iteman versi 3.00 for windows. Butir soal yang
dikategorikan ke dalam soal bagus sekali mempunyai indeks daya beda 0,40
atau lebih di dalam soal UAS pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas III terdiri dari 2 butir soal. Adapun butir soal tersebut terdapat di
nomor butir 6 dan nomor butir 9. Kemudian soal dengan kategori soal
lumayan bagus, tetapi mungkin masih perlu peninngkatan yang mempunyai
indeks kesukaran sebesar 0,30-0,39 terdiri dari 4 butir soal. Adapun soal-soal
tersebut terletak pada nomor butir 11, 12, 16, dan 18. Sedangkan untuk soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
dengan kategori soal belum memuaskan dan perlu perbaikan terdiri dari 5
butir soal yang terdapat di nomor butir 8, 10, 13, 15, dan 17. Butir soal
dengan kategori belum memuaskan mempunyai indeks daya beda sebesar
0,20-0,29. Kemudian untuk soal dengan kategori jelek terdiri dari 9 butir
soal, yang terdapat di nomor butir 1, 2, 3, 4, 5, 7, 14, 19, 20. Butir soal
dengan kategori soal jelek mempunyai indeks daya beda kurang dari 0,20.
Dari hasil penelitian di atas, soal UAS pilihan ganda mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas III mempunyai rata-rata daya beda -9,000. Soal dengan
indeks daya beda -9,000 termasuk di dalam kategori soal jelek dan harus
dibuang, hal ini dikarenakan soal tersebut mempunyai indeks daya beda
kurang dari 0,20. Dari hasil tersebut dapat dilihat persentase daya beda di
bawah ini:
Tabel 4.10 Persentase Daya Beda
Kategori Butir Soal Jumlah Persentase
(%)
Bagus Sekali 6, 9 2 10
Lumayan Bagus 11, 12, 16, 18 4 20
Belum Memuaskan 8, 10, 13, 15, 17 5 25
Jelek 1, 2, 3, 4, 5, 7, 14, 19, 20 9 45
Tabel 4.10 menjelaskan bahwa daya beda pada soal UAS pilihan
ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III kategori soal bagus sekali
terdapat di nomor butir 6 dan 9 mempunyai persentase sebesar 10%.
Kemudian, untuk kategori soal lumayan bagus terdapat di nomor butir 11, 12,
16, 18 mempunyai persentase sebesar 20%. Persentase sebesar 25% terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
di kategori soal belum memuaskan terdapat di nomor butir 8, 10, 13, 15, dan
17. Sedangkan untuk kategori soal jelek mempunyai persentase sebesar 45%
terdapat di nomor butir 1, 2, 3, 4, 5, 7, 14, 19, dan 20. Adapun pie chat dari
data tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 4.5 Pie Chat Daya Beda
Pada Gambar 4.5 menjelaskan bahwa warna ungu adalah warna yang
paling mendominasi di dalam pie chat tersebut. Warna ungu menyimbolkan
butir soal dengan kategori soal jelek yang mempunyai persentase 45% dan
lebih tinggi dari kategori soal lain. Artinya, soal UAS pilihan ganda mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas III semester genap tahun pelajaran
2014/2015 didominasi oleh soal dengan kategori soal jelek. Sedangkan
warna biru menyimbolkan soal dengan kategori bagus sekali, kemudian
warna merah dan warna hijau lumut menyimbolkan soal yang lumayan
bagus dan belum memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
5. Keberfungsian Pengecoh
Keberfungsian pengecoh yang ada pada suatu item dianalisis dari
distribusi jawaban terhadap item yang bersangkutan pada setiap alternatif
yang disediakan. Keberfungsian pengecoh digunakan untuk melihat apakah
semua pengecoh atau semua pilihan jawaban yang bukan kunci telah
berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu apakah pengecoh-pengecoh telah
dipilih oleh siswa (atau semua) dari Kelompok Rendah, sedangkan siswa
dari Kelompok Tinggi hanya sedikit (atau tidak ada) yang memilihnya
(Azwar, 2013: 141)
Analisis keberfungsian pengecoh ini dilakukan pada soal UAS pilihan
ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 dilakukan dengan menggunakan bantuan software
microChat Iteman versi 3.00 for windows. Suatu pengecoh mempunyai
tingkat keefektifan yang baik apabila diikuti sebesar 5% dari keseluruhan
peserta yang mengikuti tes tersebut (Arikunto, 2012: 234). Hasil dari analisis
keberfungsian pengecoh menggunakan bantuan software microChat Iteman
versi 3.00 for windowsadalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Analisis Keberfungsian Pengecoh
No.
Butir Prop
Endorsing
Hasil
Persentase
(%)
Keputusan
1 A. 0,000 0 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
C. 0,000 0 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
2 A. 0,000 0 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
B. 0,000 0 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
3 A. 0,000 0 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
C. 0,000 0 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4
5
B. 0,943 94,3 Pengecoh dengan baik.
C. 0,008 0,8 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
B. 0,086 8,6 Pengecoh dengan baik.
C. 0,861 86,1 Pengecoh dengan baik.
6 A. 0,181 18,1 Pengecoh dengan baik.
C. 0,098 9,8 Pengecoh dengan baik.
7 A. 0,588 58,8 Pengecoh dengan baik.
B. 0,220 22 Pengecoh dengan baik.
8 B. 0,268 26,8 Pengecoh dengan baik.
C. 0,087 8,7 Pengecoh dengan baik.
9 A. 0,310 31 Pengecoh dengan baik.
C. 0,002 2 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
10 B. 0,274 27,4 Pengecoh dengan baik.
C. 0,486 48,6 Pengecoh dengan baik.
11 A. 0,351 35,1 Pengecoh dengan baik.
B. 0,225 22,5 Pengecoh dengan baik.
12 B. 0,092 9,2 Pengecoh dengan baik.
C. 0,104 10,4 Pengecoh dengan baik.
13 A. 0,727 72,7 Pengecoh dengan baik.
B. 0,132 13,2 Pengecoh dengan baik.
14 A. 0,141 14,1 Pengecoh dengan baik.
C. 0,808 80,8 Pengecoh dengan baik.
15 B. 0,080 8 Pengecoh dengan baik.
C. 0,018 1,8 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
16 A. 0,034 3,4 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
B. 0,239 23,9 Pengecoh dengan baik.
17 A. 0,036 3,6 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
C. 0,040 4 Pengecoh tidak berfungsi dengan baik.
18 B. 0,122 12,2 Pengecoh dengan baik.
C. 0,086 8,6 Pengecoh dengan baik.
19 A. 0,223 22,3 Pengecoh dengan baik.
C. 0,768 76,8 Pengecoh dengan baik.
20 B. 0,661 66,1 Pengecoh dengan baik.
C. 0,298 29,8 Pengecoh dengan baik.
Pada tabel 4.11 tersebut menjelaskan hasil analisis keberfungsian
pengecoh dengan menggunakan bantuan software microChat Iteman versi
3.00 for windows. Pada butir soal nomor 1 untuk pengecoh A dan C
mempunyai persentase sebesar 0%. Untuk soal yang mempunyai persentase
sebesar 0% dikategorikan bahwa pengecoh di dalam butir soal tersebut tidak
berfungsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Butir soal nomor 2 juga mempunyai pengecoh A dan B yang masing-
masing mempunyai persentase seebesar 0%. Pengecoh dengan persentase
sebesar 0%, menurut Arikunto (2012: 234) dikategorikan bahwa pengecoh
tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Sedangkan, untuk butir soal nomor 3, sama seperti butir soal nomer 1
dan 2. Pengecoh A dan C juga mempunyai persentasee sebesar 0%. Hal ini
menunjukkan bahwa pengecoh A dan pengecoh C pada butir soal nomer 3
tidak dapat berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 4, pada pengecoh B mempunyai persentase sebesar
95,3%. Pengecoh yang mempunyai persentase 95,3% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C hanya mempunyai
persentase sebesar 0,8%. Pengecoh yang memiliki persentase kurang dari
5%, dapat dikategorikan pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Pada butir soal nomer 5, pada pengecoh B dan C mempunyai kategori
pengecoh yang dapat berfungsi dengan baik. Pada pengecoh B mempunyai
persentase sebesar 8,6%, sedangkan pada pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 86,1%.
Butir soal nomer 6, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
18,1%. Pengecoh yang mempunyai persentase 18,1% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
persentase sebesar 9,8%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar 9,8%,
dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 7, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
18,1%. Pengecoh yang mempunyai persentase 58,8% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh B mempunyai
persentase sebesar 22%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar 9,8%,
juga dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 8, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
26,8%. Pengecoh yang mempunyai persentase 26,8% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 8,7%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar 8,7%,
juga dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 9, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
31%. Pengecoh yang mempunyai persentase 18,1% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 2%. Pengecoh yang memiliki persentase kurang dari 5%,
dapat dikategorikan pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 10, pada pengecoh B mempunyai persentase sebesar
27,4%. Pengecoh yang mempunyai persentase 27,4% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 48,6%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar
48,6%, juga dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 11, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
35,1%. Pengecoh yang mempunyai persentase 35,1% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh B mempunyai
persentase sebesar 22,5%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar
22,5%, juga dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 12, pada pengecoh B mempunyai persentase sebesar
9,2%. Pengecoh yang mempunyai persentase 9,2% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 10,4%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar
10,4%, juga dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 13, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
72,7%. Pengecoh yang mempunyai persentase 72,7% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh B mempunyai
persentase sebesar 13,2%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar
13,2%, juga dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 14, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
14,1%. Pengecoh yang mempunyai persentase 14,1% dikategorikan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 80,8%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar
80,8%, juga dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 15, pada pengecoh B mempunyai persentase sebesar
8%. Pengecoh yang mempunyai persentase 8% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 1,8%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar kurang
dari 5%, dapat dikategorikan pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 16, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
3,4%. Pengecoh yang mempunyai persentase 3,4% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase kurang dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh B mempunyai
persentase sebesar 23,9%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar
23,9%, dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik. Hal ini
dikarenakan, pada butir soal nomor 16 tersebut mempunyai persentase yang
lebih dari 5%.
Butir soal nomer 17, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
3,6%. Pengecoh yang mempunyai persentase 3,6% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase kurang dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 4%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar 4%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
dapat dikategorikan pengecoh tersebut tidak berfungsi dengan baik. Hal ini
dikarenakan, pada butir soal nomor 16 tersebut mempunyai persentase
kurang dari 5%.
Butir soal nomer 18, pada pengecoh B mempunyai persentase sebesar
12,2%. Pengecoh yang mempunyai persentase 12,2% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 8,6%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar 8,6%,
juga dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 19, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
22,3%. Pengecoh yang mempunyai persentase 22,3% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 76,8%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar
76,8%, juga dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Butir soal nomer 20, pada pengecoh A mempunyai persentase sebesar
66,1%. Pengecoh yang mempunyai persentase 66,1% dikategorikan bahwa
pengecoh tersebut dapat berfungsi dengan baik, karena mempunyai
persentase lebih dari 5%. Sedangkan, untuk pengecoh C mempunyai
persentase sebesar 29,8%. Pengecoh yang memiliki persentase sebesar
29,8%, juga dapat dikategorikan pengecoh tersebut berfungsi dengan baik.
Dari data di atas dapat dibuat persentase sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4.12 Persentase Keberfungsian Pengecoh
No Keputusan Jumlah Persentase
(%)
1 Pengecoh berfungsi dengan baik 28 70
2 Pengecoh tidak berfungsi dengan
baik
12 30
Jumlah 40 100
Dari Tabel 4.12 di atas menjelaskan bahwa keberfungsian pengecoh
soal UAS pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran
2014/2015 dari total keseluruhan 40 pengecoh yang mempunyai kategori
pengecoh berfungsi dengan baik ada 28 pengecoh. Pengecoh yang berfungsi
dengan baik apabila diubah menjadi bentuk persen sebesar 70%. Sedangkan
untuk pengecoh yang mempunyai kategori tidak berfungsi dengan baik
mempunyai persentase sebesar 30%, yaitu terdiri dari 12 pengecoh. Dari
tabel di atas dapat dibuat pie chat sebagai berikut:
Gambar 4.6 Pie Chat Keberfungsian Pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Pada Gambar 4.6 di atas menjelaskan tentang perbandingan antara
pengecoh yang berfungsi dengan baik dengan pengecoh yang tidak
berfungsi. Pengecoh yang berfungsi dengan baik diwakili oleh gambar yang
berwarna biru, sedangkan untuk pengecoh yang tidak berfungsi diwakilkan
dengan warna merah. Pada pie chat di atas terlihat bahwa warna biru lebih
mendominasi daripada warna merah. Hal ini dikarenakan warna biru
mempunyai besar 70% sedangkan warna merah mempunyai besar 30%. Dari
gambar di atas dapat disimpulkan bahwa soal UAS pilihan ganda mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas III tahun pelajaran 2014/2015 didominasi
oleh pengecoh yang berfungsi dengan baik, yaitu sebesar 70%.
C. Pembahasan
1. Validitas
Widoyoko (2014: 173) mengemukakan bahwa instrumen yang harus
mempunyai validitas isi (content validity) adalah instrumen yang berbentuk
tes untuk mengukur hasil belajar. Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas
isi apabila dapat mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator
dan materi pembelajarannya. Dengan kata lain untuk menguji validitas isi
instrumen tes dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen
dengan kompetensi yang dikembangkan dan materi pelajaran yang telah
dipelajari. Untuk menyusun instrumen tes yang mempunyai validitas isi, maka
instrumen harus disusun berdasarkan silabus materi pelajaran yang telah
dipelajari siswa atau kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
pembelajaran. Pengembangan tes menggunakan spesifikasi domain isi tes.
Spesifikasi isi menjelaskan isi secara rinci, dengan spesifikasi cakupan isi dan
tipe butir soal.
Butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas III tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok mempunyai
validitas isi yang tinggi. Hal ini dibuktikkan dari jumlah keseluruhan 20 butir
soal hanya terdapat 2 butir soal yang tidak valid. Di dalam penentuan
keputusan valid atau tidaknya soal ini diperlukan kehati-hatian di dalam
pengambilan keputusan, dikarenakan di dalam pengambilan keputusan ini
tidak melibatkan panel ahli di dalam mata pelajaran yang bersangkutan. Hal
ini pula yang menjadi salah satu keterbatasan di dalam penelitian ini.
Penelitian tentang validitas isi juga dilakukan oleh peneliti lain, hai ini
sesuai dengan pengdapat Azwar (2013: 175) bahwa pengujian validitas isi
sangat penting dalam proses penyusunan tes prestasi belaja. Penelitian ini juga
dilakukan oleh Suminarsih (2012) dengan judul “Analisis Kualitas Butir Soal
Ulangan Tengah Semester Genap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa
Kelas 3 MI Negeri Jejeran Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Hasil penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis mempunyai
perbedaan persentase validitas yang tidak signifikan. Apabila di penelitian
yang dilakukan oleh Suminarsih (2012) mempunyai persentase validitas
sebesar 88%, namun persentase yang dilakukan oleh penulis mempunyai
persentase validitas sebesar 90%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen
(Arifin, 2009: 258). Suatu alat tes dikatakan reliabel, apabila alat tes tersebut
ketika diteskan menunjukkan hasil yang sama, walaupun tempat serta
waktunya berbeda. Selain itu, reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan.
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Sulistyorini, 2009: 166). Maka
pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.
Jika validitas terkait dengan ketetapan obyek yang tidak lain adalah tidak
menyimpangnya data dari kenyataan, artinya bahwa data tersebut benar, maka
konsep reliabilitas terkait dengan pemotretan berkali-kali. Instrumen yang
baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai
dengan kenyataan. Untuk dapat memperoleh gambaran yang ajeg memang
sulit karena unsur kejiwaan manusia itu sendiri tidak ajeg. Misalnya
kemampuan kecakapan, sikap, dan sebagainya berubah-ubah dari waktu ke
waktu.
Penelitian tentang reliabilitas juga dilakukan oleh peneliti lain. Seperti
jurnal ilmiah yang berjudul “Analisis Soal Ulangan Tengah Semester Bahasa
Indonesia Kelas XII Mas Raudhatul Ulum Meranti” yang disusun oleh
Hasibuan (2010) di dalam jurnal ini membahas tentang hasil analisis butir
soal. Salah satu masalah yang diangkat di dalam jurnal tersebut tentang
reliabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan (2010) mempunyai
reliabilitas sebesar 0,322. Hal ini mempunyai perbedaan hasil yang cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
singnifikan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, karena hasil
koefisien reliabilitas yang didapatkan penulis sebesar 0,017.
3. Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal adalah proporsi jumlah peserta tes yang
menjawab benar, yaitu perbandingan jumlah peserta tes yang menjawab
dengan benar dengan jumlah peserta tes seluruhnya (Kunandar, 2013: 240).
Untuk memperoleh soal yang baik selain mempertimbangkan validitas dan
reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut.
Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah,
sedang dan sukar secara proporsional (Sulistyorini, 2009: 173). Tingkat
kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa di dalam
menjawab suatu pertanyaan, bukan dilihat dari sudut pandang guru pembuat
soal.
Butir soal pada UAS tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III SD di Kecamatan Depok memiliki soal dengan
kategori sangat sukar sebesar 50%, soal dengan kategori sukar 10%, soal
kategori mudah 20%, dan soal dengan kategori sangat mudah sebesar 15%.
Hal ini dapat disimpulkan, bahwa sebagian besar soal UAS tersebut
mempunyai kategori sangat sukar. hasil dari penelitian ini tidak memiliki hasil
penelitian yang relevan dengan penelitian terdahulu. Dari lima penelitian yang
relevan, sebagian besar soal terdiri dari soal yang mempunyai kategori mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Sulistyorini (2009: 174) memaparkan bahwa ada dua dasar
pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah soal bisa dibuat 3 – 4 – 3
dan dengan proporsi 3 – 5 – 2. Untuk soal dengan proporsi 3 – 4 – 3, artinya
30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang, dan 30% lagi soal
kategori sukar. Sedangkan, untuk soal dengan proporsi 3 – 5 – 2 mempunyai
arti 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal
kategori sukar. Tujuan dari pembagian proporsi soal di atas adalah untuk
memisahkan antara peserta didik yang betul-betul mempelajari suatu pelajaran
dengan peserta didik yang tidak mempelajari pelajaran itu, maka tes/item yang
baik adalah tes/item yang betul-betul dapat memisahkan kedua golongan
peserta didik tadi.
4. Daya Beda
Azwar (2013: 137) mengungkapkan daya beda adalah kemampuan
item dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi
(diwakili oleh siswa dalam Kelompok Tinggi) dan siswa yang mempunyai
kemampuan rendah (diwakili oleh siswa dalam Kelompok Rendah). Suatu
item dikatakan mempunyai daya beda yang tinggi apabila item tersebut
mampu dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar siswa yang
berada di Kelompok Tinggi, dan tidak dapat dijawab oleh semua atau
sebagian siswa yang berada di Kelompok Rendah. Semakin besar perbedaan
antara proporsi penjawab benar dari Kelompok Tinggi dan dari Kelompok
rendah, semakin besar pula daya diskriminasi dari item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Dari analisis daya beda beda butir soal pilihan ganda UAS genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III
didapatkan 10% mempunyai daya beda bagus sekali, 20% mempunyai
ketegori yang lumayan bagus, 25% mempunyai kategori belum memuaskan,
dan sebesar 45% mempunyai daya beda yang jelek.
Penelitian ini relevan dengan penelitian milik Dewi (2011) dengan
judul “Analisis Butir Soal ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Geografi
Siswa Kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2011/2012”. Di dalam penelitian tersebut didominasi oleh daya beda yang
mempunyai kategori jelek, yaitu sebesar 76%. Sedangkan, hal ini juga terjadi
di penelitian yang dilakukan oleh penulis, hasil daya beda yang diperoleh oleh
penulis didominasi oleh daya beda dengan kategori jelek, yaitu sebesar 45%.
5. Keberfungsian Pengecoh
Keberfungsian pengecoh yang ada pada suatu item dianalisis dari
distribusi jawaban terhadap item yang bersangkutan pada setiap alternatif
yang disediakan. Keberfungsian pengecoh digunakan untuk melihat apakah
semua pengecoh atau semua pilihan jawaban yang bukan kunci telah
berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu apakah pengecoh-pengecoh telah
dipilih oleh siswa (atau semua) dari Kelompok Rendah, sedangkan siswa dari
Kelompok Tinggi hanya sedikit (atau tidak ada) yang memilihnya (Azwar,
2013: 141).
Dari hasil hasil pengolahan data menunjukkan bahwa butir soal pilihan
ganda UAS genap mata pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
kelas III SD di Kecamatan Depok menunjukkan bahwa sebesar 70% pengecoh
berfungsi dengan baik, sedangkan sebesar 30% pengecoh tidak berfungsi. Hak
tersebut menunjukkan bahwa soal tersebut mempunyai tingkat keberfungsian
pengecoh dengan kategori baik, karena tingkat keberfungsian pengecoh
tersebut sebesar 70%.
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini
(2012) dengan judul “Analisis Kualitas Butir Soal Ulangan Tengah Semester
Genap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 MI Negeri Jejeran
Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”, dari hasil penelitian tersebut
pengecoh yang berfungsi baik mempunyai persentase sebesar sebesar 60%.
Sedangkan, di penelitian yang dilakukan oleh penulis pengecoh yang
berfungsi baik sebesar 70%.
6. Soal Baik dan Soal Jelek
Contoh soal yang baik adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Soal Baik
Seq.
No.
Scale-
Item
Prop.
Correct
Biser. Point
Biser.
Hasil
Alt.
Prop.
Endorsing
Biser. Point
Biser.
18 0– 18 0,789 0,498 0,353 A
B
C
Other
0,789
0,122
0,086
0,004
0,498
-0,420
-0,350
-0,404
0,353
-0,260
-0,196
-0,073
Dari tabel di atas dapat dijelaskan butir soal tersebut memiliki daya
beda yang baik, karena memiliki koefisien yang positif dan tinggi, yaitu
sebesar 0,353 dan 0,498. Untuk pengecoh B dan C juga baik, karena memiliki
nilai koefisien yang negatif dan tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
pemilihnya memang berasal dari siswa yang kurang cakap. Pada soal ini
mempunyai tingkat kesukaran soal yang mudah, karena memiliki korelasi
sebesar 0,789.
Apabila di atas sudah membahas soal yang baik yang dilihat dari
software MicroChat Iteman versi 3.00 for windows, maka contoh berikut
merupakan soal yang tidak baik:
Tabel 4.14 Soal Jelek
Seq.
No.
Scale-
Item
Prop.
Corre
ct
Biser. Point
Biser.
Hasil
Alt.
Prop.
Endorsi
ng
Biser. Point
Biser.
1 0– 1 0,000 -9,000 -9,000 A
B
C
Other
0,000
0,000
0,000
1,004
-9,000
-9,000
-9,000
-9,000
-9,000
-9,000
-9,000
-9,000
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa soal tersebut mempunyai
soal dengan kategori yang sangat sulit. Butir soal tersebut mempunyai
daya beda yang jelek karena mempunyai nilai koefisiensi yang negatif dan
tinggi, yaitu sebesar -9,000. Hal ini mengindikasikan bahwa soal tersebut
tidak dapat membedakan antara siswa yang berada di kelas atas dan juga
siswa yang berada di kelas bawah. Butir soal tersebut juga mempunyai
pengecoh yang buruk, karena ketiga pilihan jawaban tersebut mempunyai
koefisien sebesar -9,000. Hal ini mengindikasikan bahwa soal tersebut
dipilih oleh semua atau sebagian peserta didik atau tidak dipilih oleh
sebagian atau semua peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada kesimpulan dan pembahasan pada BAB
sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Validitas isi pada soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS)
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
III SD se-Kecamatan Depok, mempunyai tingkat validitas yang baik,
karena dari 20 soal yang telah diujikan kepada siswa, soal yang valid
sebanyak 18 butir soal, sedangkan soal yang tidak valid berjumlah 2 butir
soal.
2. Tingkat reliabilitas pada soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas III SD se-Kecamatan Depok mempunyai tingkat reliabilitas yang
amat rendah, karena mempunyai Alpha sebesar 0,017. Suatu butir soal
yang yang mempunyai Alpha sebesar 0,017 berada di antara 0,00 ≤ r ≤
0,19, sehingga dapat dikategorikan amat rendah.
3. Tingkat kesukaran pada soal pilihan ganda Ujian Akhir Sekolah (UAS)
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
III SD se-Kecamatan Depok didominasi oleh soal dengan kategori soal
sangat sukar, yaitu dengan persentase sebesar 50%. Untuk soal dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
kategori sangat mudah ada 15%, soal dengan kategori mudah 20%,
terdapat 10% soal dengan kategori sedang, dan ada 5% soal dengan
kategori sukar.
4. Daya beda pada soal pilihan ganda Ujian Akhir Sekolah (UAS) genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD
se-Kecamatan Depok didominasi oleh soal dengan kategori daya beda
bagus sekali, yaitu dengan besar persentase 45%. Untuk butir soal yang
mempunyai daya beda kategori belum memuaskan terdapat 25%, dengan
kategori lumayan bagus terdapat 20%, sedangkan untuk butir soal dengan
kategori daya beda bagus sekali sebesar 10%.
5. Keberfungsian pengecoh pada soal pilihan ganda Ujian Akhir Sekolah
(UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas III SD se-Kecamatan Depok dengan pengecoh yang berfungsi
dengan baik terdiri dari 70%, sedangkan untuk pengecoh yang tidak
berfungsi dengan baik terdapat 30%.
B. KETERBATASAN
Di dalam penyusunan penelitian ini peneliti mengalami banyak
kendala, yaitu:
1. Peneliti tidak mempunyai kisi-kisi soal pada penelitian ini.
2. Peneliti mengalami kesulitan di dalam mencari penelitian yang relevan
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
3. Dari 49 sekolah yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), peneliti hanya mampu mengumpulkan sampel
sabanyak 28 sekolah.
C. SARAN
Setelah melaksanakan penelitian analisis pada soal pilihan ganda Ujian
Akhir Sekolah (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III SD se-Kecamatan Depok, banyak kendala yang
dihadapi oleh peneliti, maka dari itu peneliti memberikan saran untuk peneliti
selanjutnya sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya yang sejenis dengan penelitian ini, peneliti harus
lebih lengkap dan lebih aktif lagi di dalam mencari kisi-kisi di dalam
pembuatan soal ini dengan lengkap.
2. Pada penelitian selanjutnya peneliti diharapkan lebih aktif lagi di dalam
mencari informasi yang berkaitan dengan penelitian sejenis.
3. Para peneliti selanjutnya harus pandai melobi di dalam berkomunikasi
dengan orang lain sehingga data dan juga sampel di dalam penelitian ini
dapat terkumpul lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
DAFTAR REFERENSI
Adiputra, I. (2011). Analisis butir soal tes Ulangan Akhir Semester IPS
terpadu buatan MGMP IPS kabupaten gianyar kelas VII semester 1
tahun pelajaran 2011-2012.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/1729/pdf diakses
pada tanggal 23 April 2015.
Amalia, A & Ani W. (2012). Analisis butir soal tes kendali mutu kelas X11 SMA
mata pelajaran ekonomi akuntansi di kota yogyakarta.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/1729/pdf diakses
pada tanggal 23 April 2015.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Azwar, S.A. (2013). Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bakhtiar, A. (2004). Filsafat ilmu. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Basuki & Hariyanto (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Djamarah, S. (2005). Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif suatu pendekatan
teoretis psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kunandar. (2014). Penilaian autentik. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Kusaeri & Suprananto. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Kushartanti, Untung Y & Multamia RMT L. (2005). Pesona bahasa: langkah
awal memahami linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mantra, I. (2004). Filsafat penelitian & metode penelitian sosial. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Purwanto, Erwan A & Sulistyastuti, Dyah. (2007). Metode penelitian kuantitatif.
Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Putra, S. (2013). Desain evaluasi belajar berbasis kerja. Yogyakarta: Diva
Press.
Rahmayati, Dewi, Nani S & Dedy M. (2011). Analisis butir soal ujian semester
ganjil mata pelajaran geografi siswa kelas X SMA bina mulya bandar
lampung.http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_bahasa/article/
viewFile/320/114 diakses pada tanggal 23 April 2015.
Siregar, S. (2010). Statistika deskriptif untuk penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Subali, B. (2012). Prinsip assesmen & evaluasi pembelajaran. Yogyakarta:
UNY Press.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sulistyorini. (2009). Evaluasi pendidikan. Yogyakarta: Penerbit TERAS.
Suminarsih, R. (2012). Analisis kualitas butir soal ulangan tengah semester
genap mata pelajaran bahasa indonesia siswa kelas 3 MI negeri jejeran
bantul yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012. http://digilib.uin-
suka.ac.id/10484/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
diakses pada tanggal 23 April 2015.
Surapranata, S. (2004). Analisis validitas, reliabilitas, & interprestasi hasil tes.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Suryabrata, S. (2008). Metodologi penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tatang. (2012). Ilmu pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia
Uno, H & Satria K. (2012). Assesment pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara.
Widodo. (2010). Analisis butir soal. http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.%2058-
67%20Analisis%20Butir%20Soal.pdf diakses pada tanggal 23 April 2015.
Widoyoko, E. (2014). Penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Zulela. (2012). Pembelajaran bahasa indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 2 Soal UAS Genap Bahasa Indonesia Kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 3 Lembar Jawab Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 4 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 5 Daftar Nama Mahasiswa
No. Nama Mahasiswa NIM
1 Mustika Ayu Kurniandari 121134022
2 Annisa Sinta Putri 121134037
3 Bonifatius Rudi Ardiyanto 121134087
4 Kurniawan Haryanto 121134069
5 Antonius Ade Prayudi Ardiyanto 121134031
6 Laurensia Erlina Apriliawati 121134064
7 Yosica Ronandha 121134036
8 Felix Nola Yan Fajar 121134076
9 Maria Stefani Mustida Nugraha 121134042
10 Natalia Desy Cahyaningtyas 121134166
11 Intan Utami 121134175
12 Arum Tyas Asih 121134060
13 Tina Yuniasari 121134130
14 Feriza Anggraeni 121134174
15 Adinda Titis Kumudaswara 121134161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 6 Kunci Jawaban Pilihan Ganda
No Kunci Jawaban
1 B
2 C
3 A
4 A
5 A
6 B
7 C
8 A
9 B
10 A
11 C
12 A
13 C
14 B
15 A
16 C
17 B
18 A
19 B
20 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 7 Output ITEMAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lempira 8 Rekapan Tingkat Kesukaran, Daya Beda, dan Efektifitas Pengecoh
Butir
Soal
Karakteristik Butir
Deskripsi Tingkat
Kesukaran
(Prop.
Correct)
Daya
Beda
(Point
Biserial)
Efektivitas Pengecoh
Prop.
Endorsing Hasil (%)
1 0,000 -9,000
A. 0,000
B. 0,000
C. 0,000
0
0
0
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat sukar, karena berada diantara 0,00 –
0,19
Daya beda jelek dan harus dibuang, karena
berada pada <0,20
Pilihan jawaban A dan C tidak berfungsi
dengan baik, karena dipilih <5% peserta
tes.
2 0,000 -9,000
A. 0,000
B. 0,000
C. 0,000
0
0
0
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat sukar, karena berada diantara 0,00 –
0,19
Daya beda jelek dan harus dibuang, karena
berada pada <0,20
Pilihan jawaban A dan B tidak berfungsi
dengan baik, karena dipilih <5% peserta
tes.
3 0,000 -9,000
A. 0,000
B. 0,000
C. 0,000
0
0
0
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat sukar, karena berada diantara 0,00 –
0,19
Daya beda jelek dan harus dibuang, karena
berada pada <0,20
Pilihan jawaban A dan C tidak berfungsi
dengan baik, karena dipilih <5% peserta tes.
4 0,048 0,013 A. 0,048
B. 0,943
C. 0,008
4,8
94,3
0,8
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat sukar, karena berada diantara 0,00 –
0,19
Daya beda jelek, karena berada pada <0,20
Pilihan jawaban B berfungsi dengan baik
karena dipilih oleh >5% peserta tes, namun
pada pilihan C berfungsi jelek, karena
dipilih oleh <5% peserta tes.
5 0,051 0,051 A. 0,051
B. 0,086
C. 0,861
5,1
8,6
86,1
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat sukar, karena berada diantara 0,00 –
0,19
Daya beda jelek, karena <0,20
Pilihan jawaban B tidak berfungsi dengan
baik karena dipilih oleh >5% peserta tes,
kemudian pilihan jawaban C berfungsi
dengan baik karena dipilih oleh >5%
peserta tes
6 0,721 0,345 A. 0,181 18,1 Tingkat kesukaran mempunyai kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
B. 0,721
C. 0,098
72,1
9,8
mudah, karena berada diantara 0,60 – 0,79
Daya beda lumayan bagus tetapi masih
perlu ditingkatkan, karena berada diantara
0,30 – 0,39
Pada pilihan jawaban A tidak berfungsi
dengan baik karena dipilih oleh >5%
peserta tes, kemudian pilihan jawaban C
juga berfungsi dengan baik karena dipilih
oleh >5% peserta tes.
7 0,192 0,179
A. 0,588
B. 0,220
C. 0,192
58,8
22
19,2
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat sukar, karena berada diantara 0,00 –
0,19
Daya beda jelek dan harus dibuang, karena
<0,20
Pilihan jawaban A dan C dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes.
8 0,639 0,280 A. 0,639
B. 0,268
C. 0,087
63,9
26,8
8,7
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
mudah, karena berada diantara 0,60 – 0,79
Daya beda belum memuaskan serta perlu
perbaikan, karena berada diantara 0,20 –
0,29
Pilihan jawaban B dan C dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes.
9 0,481 0,393
A. 0,310
B. 0,481
C. 0,207
31
48,1
20,7
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sedang, karena berada diantara 0,40 – 0,59
Daya beda lumayan bagus, tetapi masih
perlu peningkatan, karena berada diantara
0,30 – 0,39
Pilihan jawaban A dan C dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes
10 0,240 0,231 A. 0,240
B. 0,274
C. 0,486
24
27,4
48,6
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sukar, karena berada pada 0,20 – 0,39
Daya beda belum memuaskan serta perlu
perbaikan, karena berada diantara 0,20 –
0,29
Pilihan jawaban A dan C dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes
11 0,421 0,336
A. 0,351
B. 0,225
C. 0,421
35,1
22,5
42,1
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sedang, karena berada diantara 0,40 – 0,59
Daya beda lumayan bagus tetapi masih
perlu peningkatan, karena berada diantara
0,30 – 0,39
Pilihan jawaban A dan B dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
peserta tes
12 0,801 0,318 A. 0,801
B. 0,092
C. 0,104
80,1
9,2
10,4
Tingkat kesukara mempunyai kategori
sangat mudah, karena berada diaantara 0,80
– 1,00
Daya beda lumayan bagus tetapi masih
perlu perbaikan, karena berada diantara
0,30 – 0,39
Pilihan jawaban B dan C dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes
13 0,141 0,257
A. 0,727
B. 0,132
C. 0,141
72,7
13,2
14,1
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat sukar, karena berada diantara 0,00 –
0,19
Daya beda belum memuaskan serta perlu
perbaikan, karena berada diantara 0,20 –
0,29
Pilihan jawaban A dan b dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes
14 0,050 0,104
A. 0,141
B. 0,050
C. 0,808
14,1
5
80,8
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat sukar, karena berada diantara 0,00 –
0,19
Daya beda jelek dan harus diganti, karena
berada <0,20
Pilihan jawaban A dan C dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes
15 0,901 0,204 A. 0,901
B. 0,080
C. 0,018
90,1
8
1,8
Tingkat kesukaran mempunyia kategori
sangat mudah karena berada diantara 0,80 –
1,00
Daya beda belum memuaskan serta perlu
perbaikan, karena berada diantara 0,20 –
0,29
Pilihan jawaban B dan C dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes
16 0,726 0,324
A. 0,034
B. 0,239
C. 0,726
3,4
23,9
72,6
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
mudah, karena berada diantara 0,60 – 0,79
Daya beda lumayan bagus namun masih
perlu berpaikan, karena berada diantara
0,30 – 0,39
Pilihan jawaban A tidak berfungsi dengan
baik, karena dipilih oleh <5% peserta tes,
sedangkan pilihan jawaban b dapat
berfungsi dengan baik, karena dipilih oleh
>5% peserta tes
17 0,921 0,269 A. 0,036
B. 0,921
3,6
92,1
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat mudah, karena berada diantara 0,0 –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
C. 0,040 4 1,00
Daya beda belum memuaskan serta perlu
perbaikan, karena berada diantara 0,20 –
0,29
Pilihan jawaban A dan C tidak dapat
berfungsi dengan baik, karena dipilih oleh
<5% peserta tes
18 0,789 0,353 A. 0,789
B. 0,122
C 0,086
78,9
12,2
8,6
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
mudah, karena berada diantara 0,60 – 0,79
Daya beda lumayan bagus namun masih
perlu peningkatan, karena berada diantara
0,30 – 0,39
Pilihan jawaban B dan C dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes
19 0,006 0,012
A. 0,223
B. 0,006
C. 0,768
22,3
0,6
76,8
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat sukar, karena berada diaantara 0,00
– 0,19
Daya beda jelek dan harus dibuang, karena
<0,20
Pilihan jawaban A dan C dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes
20 0,035 0,088 A. 0,035
B. 0,661
C. 0,298
3,5
66,1
29,8
Tingkat kesukaran mempunyai kategori
sangat sukar, karena berada diantara 0,00 –
0,19
Daya beda jelek dan harus dibuang, karena
<0,20
Pilihan jawaban B dan C dapat berfungsi
dengan baik, karena dipilih oleh >5%
peserta tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
CURRICULUM VITAE
Nama saya Natalia Desy Cahyaningtyas. Saya dilahirkan di
Kabupaten Gunungkidul pada tanggal 17 Desember 1993.
Saya anak pertama dari pasangan suami isteri yang bernama
Bapak Tugiyo dan Ibu Sutini. Saya mempunyai seorang
adik kandung yang bernama Lucia Febriana Dwi Ardani
(Cici), yang dilahirkan di Gunungkidul pada tanggal 20
Februari 2002. Lucia saat ini sedang menempuh pendidikan
di SMP 1 Paliyan kelas VIII. Saya tinggal di sebuah desa di Gunungkidul, yang
berjarak 16 km dari Pantai Baron. Tepatnya saya bertempat tinggal di Dusun Paliyan
Lor RT 40 RW 07, Desa Karangduwet, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.
Walaupun saya seorang kristiani, tetapi semasa TK saya bersekolah di TK Aisyiyah
Busthanul Athfal (ABA) 1 Karangduwet. Saya menempuh pendidikan disana selama
2 tahun, yaitu dari tahun 1998 sampai tahun 2000. Kemudian saya melanjutkan
sekolah saya di SD Paliyan II, sekolah ini tidak jauh dari tempat tinggal saya. Saya
memulai pendidikan di SD Paliyan II pada tahun 2000 dan tamat pada tahun 2006.
Setelah tamat dari SD Paliyan II, saya melanjutkan sekolah saya di SMP 1 Paliyan
selama 3 tahun, dari tahun 2006 sampai tahun 2009. Setamat dari SMP 1 Paliyan,
saya melanjutkan ke sekolah yang sudah menjadi impian saya dari kecil, yaitu SMA 2
Wonosari. Sama seperti ketika saya SMP, saya juga menamatkan sekolah selam 3
tahun dari tahun 2009 sampai tahun 2012. Saya mempunyai hobi, hobi saya adalah
bermain bulu tangkis. Saya masih sering melaksanakan hobi saya ini pada sore hari.
Bahkan, pada saat saya masih kelas V saya bercita-cita ingin menjadi atlet
bulutangkis. Saya ingin seperti Xie Xing Fang, Zhang Ning, Mia Audina, atau Ghao
Ling, atlet yang sangat terkenal pada saat itu. Biasanya, saya menjalankan hobi ini
bersama dengan adik saya, Cici.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related