EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUND ROBIN
BRAINSTORMING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMA
KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh
Yoseph Asiri Dotheres
041424046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUND ROBIN
BRAINSTORMING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMA
KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA
Oleh
Nama : Yoseph Asiri Dotheres
NIM : 041424046
Telah disetujui oleh
Pembimbing Yogyakarta, 10 April 2011
Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd.
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN
MENGGUNAKAN METODE ROUND ROBIN BRAINSTORMING PADA
MATERI GERAK LURUS DI SMA KATOLIK SANG TIMUR
YOGYAKARTA
Yang Dipersiapkan Dan Disusun Oleh :
Yoseph Asiri Dotheres
NIM 041424046
Telah Dipertahankan Di Depan Panitia penguji
Pada Tanggal 20 Maret 2011
Yogyakarta, 20 April 2011
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka sebagaimana karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 April 2011
Yoseph Asiri Dotheres
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yoseph Asiri Dotheres
NIM : 041424046
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“Efektifitas Pembelajaran Cooperative Learning Dengan Menggunakan Metode
Round Robin Brainstorming Pada Materi Gerak Lurus di SMA Katolik Sang
Timur Yogyakarta” beserta perangkat yang diperlukan(bila ada), dengan demikian
memberikan hak untuk Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk
menyimpan, mengalihkan kedalam bentuk lain, mengolahnya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 20 April 2011
Yang Menyatakan
Yoseph Asiri Dotheres
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Yoseph Asiri Dotheres, 2011. EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE ROUND ROBIN
BRAINSTORMING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMA KATOLIK
SANG TIMUR YOGYAKARTA. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) apakah pembelajaran cooperative learning dengan metoden round robin brainstorming lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasa dipakai oleh guru kelas dalam mengajar sehari-hari, dilihat dari peningkatan hasil belajar. (2) apakah pembelajaran cooperative learning dengan metode round robin brainstorming dapat digunakan dalam pembelajaran fisika pada materi gerak lurus. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta pada tanggal 28 Oktober 2010 sampai tanggal 18 Nopember 2010 sebanyak 8 kali pertemuan. Subek penelitian siswa-siswi kelas X.1 yang berjumlah 19 siswa dan kelas X.2 yang berjumlah 18 siswa. Hasil Penelitian menunjukan bahwa (1) pembelajaran fisika dengan pembelajaran Cooperative learning dengan metode round robin brainstorming membatu siswa memahami pengetahuan fisika pada materi gerak lurus, (2) siswa yang mengalami pembelajaran Cooperative learning dengan metode round robin brainstorming lebih terlibat dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran yang dipakai guru sehari-hari dalam mengajar.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Yoseph Asri Dotheres, 2011. EFFECTIFITY OF COOPERATIVE LEARNING USING ROUND ROBIN BRAINSTORMING METHOD ON THE TOPIC OF STRAIGHT LINES MOTION IN SANG TIMUR CHATOLIC SENIOR HIGH SCHOOL, YOGYAKARTA. Physical Education Studies Programs, Department of Education Mathematics And Natural Science, Faculty of Theacher Training and Science Education. Sanata Dharma University, Yogyakarta. The Study aims to determine : (1) whether the cooperative learning with round robin brainstorming methods is more effectif than theaching methods commonly used by classroom theacher in the theaching everydaay life. (2) whether the cooperative learning with round robin branstorming methods can be used in theaching physics to the straight lines motion. The research was conducted in the Sang Timur Chatolic Senior High School, Yogyakarta. On 28th october 2010 until 18th meeting 8 Times. Subyek research grade who totaled 19 student X.1 and X.2 classes totaling 18 students. Research result showed that (1) learning physics with cooperative learning with round robin brainstorming methode petrifell studen understand to knowledge of phisics on the topics straight lines motion, (2) studen who have learning by cooperative learning with round robin brainstorming methods is more involved that the one using learning theachers use everyday in theaching.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Hormat dan syukur saya ucapkan kepada Allah Bapa Tuhan pencipta alam
semesta karena atas segala cinta dan bimbingan-Nya sehingga skripsi berjudul
“Efektifitas Pembelajaran Cooperative Learning Dengan Metode Round Robin
Brainstorming pada materi gerak lurus Di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta”
ini dapat terselesaikan, adapun maksud dari pembuatan skripsi ini guna memenuhi
salahsatu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di FKIP Universitas Sanata
Dharma. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, dan
saran dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas
dukungan, bantuan kepada:
1. Drs. Fr. Y. Kartika Budi M.Pd. dan Drs. Domi Severinus M.Pd selaku
dosen pembimbing skripsi
2. Drs. A. Atmadi, M.Si. selaku kaprodi Pendidikan Fisika
3. Segenap Dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma khususnya
Pendidikan Fisika
4. Sr. Helaria PIJ, Selaku Kepala sekolah SMA Katolik Sang Timur
Yogyakarta .
5. Guru mata pelajaran Fisika SMA Sang Timur Yogyakarta
6. Siswa-Siswi kelas X SMA Sang Timur Yogyakarta.
7. Sdr. Alfonsus T. Sianipar yang telah membantu dalam proses pengambilan
data.
8. Teman-teman mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu
pengetahuan. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna,
maka masukan berupa saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman Persembahan dan motto
Tulisan ini dipersembahkan untuk Bapak Djunna Roosedi dan Ibu Lucia Titik Jidali, A.P. Suculant M sarimin, A.M. Sulensir Yulinanta Oktavianus kitang , Y. Rudaranta, L Saggalus, P. Sgraffiare, Sodara-sodara, sehati , seperjuangan ,senasib dan sepenanggungan : Ernna Via, Alphon T. Sianipar, Adrianu ‘ucox, Suada, Cornelis Adreniko, A EriYanto, Darmiyono FX, kelik R, Eka ‘koDhok’ Novianto, om Alexander san’chez’ Lohat, om Salvinus Baco , Yakobus S., , Marchellynow αlfa C., dan kawan-kawan , Budi K, Ari senior dan junior, ,Urbanus ‘wil’ Wira Gunawan ʚ Novita Eka ita satia, Fendi Santoso, Dwi Woro ‘wiWay’ Septiasih, Franciska Dyah, Ani Susanti, Charlez, Jimmy A, V’cal, sal-san, e’va, Bapak Gino Sekeluarga, veransiska Ardhinawati, teguh Setyanto, Jhon haRiz ʚ s3Pti, embe, D5409CE, Crew khrpn, ajo, lodaya, moetiara, 39’98, sanmar 3’01, pfis’04 dan semua teman, soudara, sahabat yang tidak tertulis.“Tetap Semangat, Maju Terus pantang Mundur kecuali Kepepet”
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Halaman Persetujuan ................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ................................................................................... iii
Halaman Keaslian Karya .............................................................................. iv
Lembar Pernyataan persetujuan Publikasi ................................................... v
Abstrak ......................................................................................................... vi
Abstract ......................................................................................................... vii
Kata pengantar ............................................................................................. viii
Halaman Motto dan Persembahan ................................................................ x
Daftar Isi ...................................................................................................... xi
Daftar Tabel ................................................................................................. xiii
Bab I Pendahuluan ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
Bab II Dasar Teori ........................................................................................ 4
A. Hakekat Belaja Dan Pembelajaran ................................................... 4
1. Belajar ........................................................................................... 4
2. Pembelajaran ............................................................................... 6
B. Tujuan Pembelajaran Fisika ............................................................. 7
C. Efektifitas proses pembelajaran ....................................................... 8
D. Cooperative Learning dengan Teknik Rond Robin Brainstorming .. 9
1. Pengertian Cooperative Learning ................................................ 9
2. Round Robin Brainstorming ........................................................ 10
Bab III Metodologi Penelitian ...................................................................... 23
A. jenis Penelitian ................................................................................. 23
B. Subjek Penelitian .............................................................................. 23
C. Ubahan Penelitian ............................................................................ 23
D. Perlakuan .......................................................................................... 24
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 25
F. Analisis data ..................................................................................... 26
1. Efektifitas Pembelajaran .............................................................. 26
2. Keterlibatan Siswa ....................................................................... 31
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ................................................... 33
A. Deskriptif pelaksanaan Penelitian .................................................... 33
B. Deskripsi data ................................................................................... 35
1. Data Postest Pretes ....................................................................... 35
2. Data keterlibatan .......................................................................... 36
C. Analisis Data .................................................................................... 38
1. Efektifitas pembelajaran ............................................................... 38
2. Keterlibatan Siswa terhadap pembelajaran .................................. 41
D. hasil Penelitian dan Pembahasan ..................................................... 42
1. rangkuman hasil penelitian .......................................................... 42
2. Pembahasan ................................................................................. 43
3. pelaksanaan penelitian ................................................................. 46
Bab V Penutup ............................................................................................. 50
A. Kesimpulan ...................................................................................... 50
B. Saran ................................................................................................. 50
Daftar Pustaka .............................................................................................. 52
Lampiran ....................................................................................................... 53
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi rancangan soal pretes dan postest .................................. 26
Tabel 2. Frekuensi keterlibatan tiap siswa .................................................. 32
Tabel 3. Skor pretes dan postest ................................................................. 36
Tabel 5. Skor keterlibatan siswa pada kelas eksperimen ........................... 37
Tabel 6. Skor keterlibatan siswa pada kelas kontrol ................................... 37
Tabel 7. Hasil kesimpulan penelitian ......................................................... 43
Tabel 8. Mean data pretes dan postes ......................................................... 43
Tabel 9. Skor presentase pretes dan postes ................................................ 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
manusia untuk berprestasi dan berkreasi dalam berbagai bidang. Dunia
pendidikan menjadi pusat perhatian karena dunia pendidikan dapat dikatakan
sebagai basis atau tonggak dari ilmu pengetahuan. Banyak ahli yang
memberikan perhatian dan andil besar dalam dunia pendidikan , hal itu dapat
terlihat dari berbagai macam penelitian yang dihasilkan, karya yang dibuat
berhubungan dengan pendidikan, dengan demikian jelaslah bahwa dunia
pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia.
Pada saat ini masih banyak guru yang menggunkan metode yang membuat
siswa merasa bosan mengikuti pembelajaran seperti metode ceramah,
sedangkan unsur yang terpenting dalam pembelajaran yang baik adalah (1)
siswa yang belajar (2) guru yang mengajar (3) bahan pelajaran dan (4)
hubungan antara guru dan siswa ( Suparno, 2007:2). Oleh karena situasi siswa
bermacam-macam dan yang dirasakan dapat membantu siswa belajar juga
bervariasi, maka pengusaan belajar juga bervariasi, maka menguasai metode
yang bermacam-macam sangatlah penting bagi guru fisika sehingga dapat
membantu siswa lebih baik dan tepat. Menguasai berbagai metode mengajar
dan memilih cara yang diminati siswa akan membuat siswa menyukai fisika
yang diajarkan. ( Suparno, 2007:4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sehubungan dengan ulasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan bahasan Cooperative Learning dengan metode Round Robin
Brainstorming pada gerak lurus.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran round
robin brainstorming dibandingkan dengan pembelajaran dengan yang
menggunakan metode yang biasa dipakai oleh guru bidang studi dalam
mengajar sehari-hari?
2. Bagaimana keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
teknik round robin brainstorming dibandingkan dengan pembelajaran
dengan yang menggunakan metode yang biasa dipakai oleh guru bidang
studi dalam mengajar sehari-hari?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang yang di paparkan diatas, penelitian ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui apakah pembelajaran coopertive learning dengan metode
round robin brainstorming lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehari-
hari.
2. Untuk mengetahui perbedaan keterlibatan antara pembelajaran cooperative
learning dengan metode round robin brainstorming dan metode
pembelajaran yang biasa dipakai guru dalam pembelajaran sehari-hari.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian
1. penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru untuk
mengetahui dan memilih metode yang digunakan dalam pembelajaran.
2. penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian sejenis atau menjadi
literatur untuk penelitian tentang pembelajaran dengan metode cooperative
learning.
3. Pembelajaran ini melatih siswa untuk bekerjasama dengan temannya. Hal
ini memungkinkan untuk siswa menolong siswa yang mengalami kesulitan
dalam berinteraksi sosial dengan temannya. Berinteraksi sosial yang
dimaksud adalah keinginan untuk bertanya, berdiskusi, memberikan ide
dan gagasan,berpendapat, dll.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
A. Hakekat Belajar Dan Pembelajaran
1. Belajar
Menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif pelajar
mengkonstruksi arti, entah teks, dialog, pengalaman fisis dan lain-lain.
Belajar juga merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan
pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah di
punyai seorang sehingga pengertiannya dikembangkan ( Suparno,
1997:34)
Prinsi terpenting dalam teori konstruktivis adalah guru tidak hanya
semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa, siswa harus
membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Dalam hal ini guru
hanya membantu proses ini (belajar) dengan cara-cara mengajar yang
membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat sangat relevan
bagi siswa dengan memberikan kesimpulan kepada siswa untuk
menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa menyadari dan secara
sadar menggali strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar
Menurut Hamalik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui proses pengalaman (2003:27). Menurut pengertian ini, belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Belajar bukan hanya mengingat tetapi lebih dari itu, yakni memahami.
Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan
kelakuan. Sejalan dengan perumusan tersebut ada pula tafsiran lain tentang
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar, yaitu belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2003:28)
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan tersebut dapat
diterima baik oleh masyarakat. Tujuan merupakan salah satu aspek
dalam belajar.
2. Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak/murid itu
sendiri.
3. Didalam pencapaianya tujuannya itu, murid senantiasa akan menemui
kesulitan dan situasi yang tidak menyenangkan
4. Hasil belajar yang utama adalah tingkah laku yang bulat.
5. Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarnya, belajar
apa yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari.
6. Kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil belajar dipersatukan dan
dihubungkan dengan tujuan dalam situasi belajar.
7. Murid memberikan reaksi secara keseluruhan
8. Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna
baginya
9. Murid diarahkan dan dibantu oleh orang-orang yang berbeda dalam
lingkungan itu.
10. Murid-murid dibawa/diarahkan ke tujuan-tujuan yang lain , baik yang
berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama
dalam situasi belajar.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pembelajaran
Tujuan dan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran adalah dua hal yang
sangat penting dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran mengarahkan
guru agar berhasil dalam membelajarkan siswa sementara unsur-unsur
dinamis pembelajaran mendukung bagi tercapainya tujuan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru. (Hamalik, 2003:43)
Tujuan dan unsur-unsur pembelajaran yang dimaksudkan adalah
terciptanya suasana sehingga siswa belajar. Tujuan pembelajaran haruslah
menunjang dan dalam rangka tercapai tujuannya belajar.
Dahulu, ketika pembelajaran dimaksudkan sebagai sekadar penyampaian
ilmu pengetahuan, pembelajaran tidak terkait dengan belajar, termasuk
tujuannya sebab, jika guru telah menyampaikan ilmu pengetahuan,
tercapailah maksud dan tujuan pembelajaran itu. Pembelajarn model
dahulu memang tidak dicobaterkaitkan dengan belajar itu sendiri.
Pembelajaran lebih berkonsentrasi pada kegiatan siswa. Jika pada masa
sekarang ini, pembelajaran di cobaterkaitkan dengan belajar, maka dalam
merancang aktivitas pembelajaran, guru harus belajar dari aktivitas belajar
siswa. Aktivitas belajar siswa harus dijadikan titik tolak dalam merancang
pembelajaran.
Implikasi dari adanya keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dan
kegiatan belajar siswa tersebut adalah disusunnya tujuan pembelajaran
yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar. Muatan-muatan yang
termasuk dalam tujuan belajar haruslah termaktub dalam tujuan
pembelajaran.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Tujuan Pembelajaran Fisika
Tujuan pembelajaran fisika meliputi 3 aspek yaitu pertama, aspek hasil. Aspek
hasil bertujuan untuk membangun konsep, prinsip, hukum, dan teori beserta
pemahamannya, sehingga mampu menerapkan untuk memecahkan masalah-
masalah yang sesuai. Kedua, aspek proses. Aspek proses bertujuan agar siswa
memiliki sikap keterampilan melakukan proses sains. Ketiga aspek sikap,
aspek sikap bertujuan agar siswa memliki sikap sains yang melandasi
perilakunya.
Ketiga aspek tersebut telah termuat dalam tujuan GBPP kurikulum fisika 1994
yang secara umum dirumuskan sebagai berikut: ”... menguasai konsep-konsp
fisika dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode-metode
ilmiah yang dilandasi sikap untuk memecahkan masalah-masalah yang di
hadapi sehingga lebih mengagungi keagungan Tuhan Yang Maha Esa.”
Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) tujuan pembelajaran fisika
adalah sebagai berikut:
1. Memiliki pengetahuan dan metode ilmiah untuk menjelaskan beberapa
peristiwa alam baik secara kualitatif maupun kuantitatif
2. Memiliki pengetahuan dan keterampilan menerapkan prinsip-prinsip sain
untuk menghasilkan karya teknologi dan sebaliknya mengkaji prinsip sains
yang sudah dimanfaatkan dalam produk teknologi.
3. Memiliki sikap ilmiah.
4. Memiliki keyakinan keteraturan alam ciptaan-nya dan keagungan tuhan
yang maha esa.
5. Memiliki keterampilan menggunakan bahan, alat dan operasi sains.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Efektifitas proses Pembelajaran
Menurut Davis (1981:22-23 dalam Kartika Budi, Widya Dharma April
2001:48) efektifitas mengacu pada apa yang dikerjakan, sedangkan efisiensi
mengacu pada cara mengerjakannya. Suatu pembelajaran fisika disebut efektif
bila dikerjakan benar dan efisien bila cara mengerjakanya benar sesuai dengan
materi dan tujuan.
Agar dapat mencapai prestasi secara optimal, maka proses pun harus efektif
yaitu (1) ada kesesuaian antar proses dengan tujuan yang akan dicapai dan
telah ditetapkan dengan kurikulum,(2) cukup banyak tugas-tugas yang di
evaluasi untuk mengetahui perkembangan siswa dan memperoleh umpan balik,
(3) lebih banyak tugas-tugas yang mendukung pencapaian tujuan, (4) ada
variasi metode pemmbelajaran, (5) pemantauan atau evaluasi perkembangan
atau keberhasilan dilaksanakan secara berkesinambungan dan (6) memberi
tanggung jawab yang lebih besar kepada siswa pada tugas yang dilakukannya.
Menurut Kauchak ( 1989:3 dalam Kartika Budi, Widya Dharma April 2001:48)
pembelajaran yang efektif adalah kesatuan dari keterampilan, perasaan,
penguasaan materi, dan pemahaman arti belajar yang bermuara pada satu
perilaku yaitu kemampuan membangun dan mengembangkan proses belajar
siswa secara optimal.
D. Cooperative Learning Dengan Teknik Round Robin Brainstorming
1. Pengertian Cooperative Learning
Cooperative learning atau belajar bersama adalah model pembelajaran dimana
siswa dibiarkan belajar dalam kelompok, saling menguatkan, saling mendalami,
dan bekerja sama untuk semakin menguasi bahan ( Suparno 2007:134). Yang
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi fokus utama dalam belajar bersama adalah kemajuan bidang akademik
dan afektif melalui kerja sama. Menurut Jhonson dkk, (1990 dalam Kindsvatter,
dkk. Hal 308, dalam Suparno, 2007:134) ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam belajar bersama supaya tujuannya tercapai yaitu:
a. Perlu adanya ketergantungan antara siswa secara positif, saling
ketergantungan berarti masing-masing saling bergantung, maka masing-
masing juga ada kesanggupan untk saling membantu, saling memberi, dan
saling menerima. Tidak boleh bahwa seseorang hanya menggantungkan
pada yang lain dan yang lain sama sekali digantungi.
b. Perlunya pengembangan interaksi interpersonal antara siswa dan
keterampilan berkelompok. Interaksi, komunikasi antar anggota kelompok
perlu dimajukan terus menerus dan di bina.
c. Perlu masing-masing dibantu tetap bertanggung jawab pada penguasaan
tugas mereka.
d. Perlu dikembangkan keterampilan siswa.
e. Perlu diyakinkan bahwa kelompok dapat berhasil dan di kembangkan kerja
sama yang efektif.
2. Tujuan Cooperative Learning
Menurut Kindsvatter dkk (hal 308 dalam Suparno, 2007:135) belajar bersama
mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :
a. Meningkatkan hasil belajar lewat kerja sama kelompok yang
memungkinkan siswa belajar satu sama lain. Kemajuan hasil belajar
menjadi tujuan utama, sehingga masing-masing siswa mendapatkan hasil
positif.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Merupakan alternatif terhadap belajar kompetitif yang sering membuat
siswa lemah menjadi minder. Dengan belajar kompetitif, siswa yang lemah
akan sulit maju dan merasa kecil dibandingkan yang pandai, sedangkan
dengan belajar bersama justru yang lemah dibant uuntuk maju.
c. Memajukan kerja sama kelompok antar manusia. Dengan belajar bersama
hubungan antar siswa semakin akrab dan kerja sama antar mereka semakin
lebih baik.
d. Bagi siswa-siswa yang mempunyai intelegensi interpersonal tinggi, cara
belajar ini sangat cocok dan memajukan. Mereka lebih mudah
mengkonstruksi pengetahuan lewat bekerja sama dengan teman, belajar
bersama dengan teman daripada belajar sendirian.
3. Round Robin Brainstorming
1. Brainstorming
Brainstorming adalah piranti perencanaan yang dapat menampung
kreativitas kelompok dan sering digunakan sebagai alat pembentukan
konsensus maupun untuk mendapatkan ide-ide yang banyak. Teknik
brainstorming merupakan salah satu cara mendapatkan sejumlah ide
yang mudah dan menyenangkan para pesertanya. Karena mereka boleh
bebas menyampaikan pendapatnya tanpa ragu-ragu atau takut salah
sepanjang masih dalam topik bahasan. peserta mendapatkan
kesempatan atau giliran untuk berpartisipasi melontarkan idenya
sampai habis.
Ada beberapa alasan mengapa brainstorming digunakan oleh suatu
team untuk menghasilkan ide-ide, yaitu:
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Meningkatkan kepedulian dan partisipasi anggota team
b. Menghasilkan banyak ide-ide dalam waktu yang relatif singkat.
c. Mengurangi keinginan anggota team untuk merasa paling mampu
dalam memberi jawaban yang benar.
d. Mengurangi kemungkinan berkembangnya pemikiran negatif
(negative thinking) di antara mereka.
2. Tujuan dan manfaat
Brainstorming atau sumbang saran memiliki tujuan untuk
mendapatkan sejumlah ide dari anggota team dalam waktu relatif
singkat tanpa sikap kritis yang ketat. Ada beberapa manfaat yang
bisa diperoleh suatu team atau organisasi dengan melakukan teknik
brainstorming, di antaranya adalah:
a. Mengidentifikasi masalah
b. Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan terjadinya masalah.
c. Menentukan alternatif pemecahan masalah.
d. Mengimplementasikan pemecahan masalah.
e. Merencanakan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu
aktivitas.
f. Mengambil keputusan ketika masalah terjadi.
g. Melakukan perbaikan (improvements).
2. Putaran teratur (round robin).
Metode putaran teratur memberi kesempatan kepada peserta untuk
berbicara sesuai gilirannya secara teratur. Untuk menghemat waktu,
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peserta yang belum memiliki ide akan dilewati, dia bisa mengucapkan
“terus“ atau “lanjut“ yang maksudnya memberi giliran pada peserta
berikutnya.
3. Langkah langkah teknis
langkah-langkah dalam melaksanakan brainstorming, yaitu:
a. Persiapan.
1. Mengundang peserta meeting.
2. Memberikan agenda acara materi yang akan dibicarakan.
3. Mempersiapkan ruangan dan fasilitas pendukung lainnya.
b. Pelaksanaan.
1. Menentukan batasan waktu yang digunakan.
2. Menetapkan pimpinan meeting dan pencatat pembicaraaan
(notulis).
3. Menetapkan aturan main (rule of the game) bersama.
4. Menentukan metode yang digunakan dalam brainstorming.
5. Memberi kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan
ide-idenya.
6. Menuliskan ide yang dilontarkan peserta.
7. Melakukan pengelompokan ide yang sejenis.
8. Melakukan pembahasan ide-ide.
9. Mengambil keputusan.
10. Menyimpulkan pembicaraan.
pencatat melakukan pencatatan ide yang dilontarkan peserta.
Diusahakan peserta dapat melihat apa yang dicatat , sebaiknya
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digunakan flip chart, ohp transparency atau screen. Papan tulis dan
block note dapat digunakan sebagai alternatif. Dilakukan konfirmasi
apakah yang ditulis pencatat sama dengan ide yang dimaksudkan
peserta yang melontarkannya. Bila perlu pimpinan meeting
menegaskan kembali apa yang disampaikan oleh peserta.
setelah sejumlah ide terkumpul selanjutnya dilakukan:
a. Meninjau ide tersebut satu persatu.
b. Ide yang hampir sama kemungkinan dapat disatukan, ide yang
belum jelas perlu ditanyakan kepada peserta yang bersangkutan.
c. Mana ide yang akan dipilih, bisa dilakukan pengambilan
keputusan dengan permufakatan atau suara terbanyak (voting).
d. Menyempurnakan ide yang telah disepakati.
e. Mengambil kesimpulan dan alternatif tindak lanjut.
4. Hambatan
dalam melakukan teknik brainstorming dapat timbul beberapa
hambatan yang disebabkan antara lain:
a. Peserta tidak mematuhi aturan main, misalnya:
• Memberi komentar terhadap ide yang dilontarkan peserta
lain.
• Dalam satu putaran, seorang peserta melontarkan lebih dari
satu ide.
• Seorang peserta yang belum sampai gilirannya sudah
menyampaikan idenya.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Ada peserta yang mendominasi atau memotong
pembicaraan peserta lain.
• Ada peserta yang bertanya pada saat proses berlangsung.
b. Pencatat merubah ide (baik isi maupun maksud) yang
dilontarkan oleh peserta.
c. Peserta tidak mampu melihat masalah dari berbagai sudut
pandang.
d. Hambatan non teknis, seperti: takut salah, kurang antusias dan
kurang ada kerja sama.
4. Gerak Lurus Beraturan ( disarikan dari www.Gurumuda.com)
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya
selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan dan arah
kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan atau kelajuan dan arah
kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada
lintasan lurus dengan kelajuan konstan.
Ketika sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda
sama dengan kecepatan rata-rata. Dalam gerak lurus beraturan (GLB)
kecepatan benda selalu konstan. Kecepatan konstan berarti besar kecepatan
(besar kecepatan = kelajuan) dan arah kecepatan selalu konstan. Besar
kecepatan atau kelajuan benda konstan atau selalu sama saat karenanya
besar kecepatan atau kelajuan pasti sama dengan besar kecepatan rata-rata.
a. Grafik Gerak Lurus Beraturan
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk memudahkan menemukan hubungan antara Kecepatan, perpindahan
dan waktu tempuh maka akan sangat membantu jika digambarkan grafik
hubungan ketiga komponen tersebut.
Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t)
Berdasarkan grafik di atas, tampak bahwa besar kecepatan bernilai tetap
pada tiap satuan waktu. Besar kecepatan tetap ditandai oleh garis lurus,
berawal dari t = 0 hingga t akhir.
Contoh : perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) di bawah ini
Besar kecepatan benda pada grafik di atas adalah 3 m/s. 1, 2, 3 dstnya
adalah waktu tempuh. Amati bahwa walaupun waktu berubah dari 1 detik
sampai 5, besar kecepatan benda selalu sama.
Grafik Perpindahan terhadap Waktu (x-t)
Grafik posisi terhadap waktu, di mana posisi awal x0 berhimpit dengan titik
acuan nol.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Makna grafik di atas adalah bahwa besar kecepatan selalu tetap. Anda
jangan bingung dengan kemiringan garis yang mewakili kecepatan. Makin
besar nilai x, makin besar juga nilai t sehingga hasil perbandingan x dan y
selalu sama.
4. Gerak Lurus berubah Beraturan
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor
(besaran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar
dan arah percepatan selalu konstan saat. Walaupun besar percepatan suatu
benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka
percepatan benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah
percepatan suatu benda selalu konstan tetapi besar percepatan selalu
berubah maka percepatan benda tidak konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak
pada lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan =
arah gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda
bergerak lurus. Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah
secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan
benda berkurang secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perlambatan konstan. Untuk gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan
lurus), kata percepatan digunakan ketika arah kecepatan = arah percepatan,
sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah kecepatan dan
percepatan berlawanan.
Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda bertambah secara
wa mobil
: Besar perlambatan konstan (kelajuan benda berkurang secara
konstan)
konstan)
Misalnya mula-mula mobil diam. Setelah 1 detik, mobil bergerak dengan
kelajuan 2 m/s. Setelah 2 detik mobil bergerak dengan kelajuan 4 m/s.
Setelah 3 detik mobil bergerak dengan kelajuan 6 m/s. Setelah 4 detik
mobil bergerak dengan kelajuan 8 m/s. Dan seterusnya… Tampak bahwa
detik kelajuan mobil bertambah 2 m/s. Kita bisa mengatakan bah
mengalami percepatan konstan sebesar 2 m/s per sekon = 2 m/s2.
Contoh 2
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Misalnya mula-mula benda bergerak dengan kelajuan 10 km/jam. Setelah 1
detik, benda bergerak dengan kelajuan 8 km/jam. Setelah 2 detik benda
bergerak dengan kelajuan 6 km/jam. Setelah 3 detik benda bergerak dengan
kelajuan 4 km/jam. Setelah 4 detik benda bergerak dengan kelajuan 2
km/jam. Setelah 5 detik benda berhenti. Tampak bahwa detik kelajuan
benda berkurang 2 km/jam. Kita bisa mengatakan bahwa benda mengalami
perlambatan konstan sebesar 2 km/jam per sekon.
Perhatikan bahwa ketika dikatakan percepatan, maka yang dimaksudkan
adalah percepatan sesaat. Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan
percepatan sesaat, maka yang dimaksudkan adalah percepatan. Nah, dalam
gerak lurus berubah beraturan (GLBB), percepatan benda selalu konstan
saat, karenanya percepatan benda sama dengan percepatan rata-ratanya.
Jadi besar percepatan = besar percepatan rata-rata. Demikian juga, arah
percepatan = arah percepatan rata-rata.
Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit ditemukan benda yang melakukan
gerak lurus berubah beraturan, di mana perubahan kecepatannya terjadi
secara teratur, baik ketika hendak bergerak dari keadaan diam maupun
ketika hendak berhenti. walaupun demikian, banyak situasi praktis terjadi
ketika percepatan konstan/tetap atau mendekati konstan, yaitu jika
percepatan tidak berubah terhadap waktu
Penurunan Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
percepatan benda tetap atau konstan atau tidak berubah. jika percepatan
benda tersebut tetap sejak awal benda tersebut bergerak, maka kita bisa
mengatakan bahwa percepatan sesaat dan percepatan rata-ratanya sama.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengingat bahwa percepatan benda tersebut tetap saat, dengan demikian
percepatan sesaatnya tetap. Percepatan rata-rata sama dengan percepatan
sesaat karena baik percepatan awal maupun percepatan akhirnya sama, di
mana selisih antara percepatan awal dan akhir sama dengan nol.
Pada percepatan, telah diturunkan persamaan percepatan rata-rata, di mana
t0 adalah waktu awal ketika benda hendak bergerak, t adalah waktu akhir.
Karena pada saat t0 benda belum bergerak maka kita bisa mengatakan t0
(waktu awal) = 0. Sehingga persamaan berubah menjadi :
Satu masalah umum dalam GLBB adalah menentukan kecepatan sebuah
benda pada waktu tertentu, jika diketahui percepatannya. Untuk itu,
persamaan percepatan yang kita turunkan di atas dapat digunakan untuk
menyatakan persamaan yang menghubungkan kecepatan pada waktu
tertentu (vt), kecepatan awal (v0) dan percepatan (a). sekarang kita
menurunkan persamaan di atas. Jika dibalik akan menjadi :
at = vt - v0
vt = v0 + at ..................................................................Persamaan 1
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ini adalah salah satu persamaan penting dalam GLBB, untuk menentukan
kecepatan benda pada waktu tertentu apabila percepatannya diketahui
persamaan di atas (persamaan I GLBB) untuk mencari persamaan yang
digunakan untuk menghitung posisi benda setelah waktu t ketika benda
tersebut mengalami percepatan tetap.
Pada pembahasan mengenai kecepatan, kita telah menurunkan persamaan
kecepataan rata-rata
Untuk mencari nilai x, persamaan di atas kita tulis ulang menjadi :
Karena pada GLBB kecepatan rata-rata bertambah secara beraturan, maka
kecepatan rata-rata akan berada di tengah-tengah antara kecepatan awal dan
kecepatan akhir :
Persamaan ini berlaku untuk percepatan konstan dan tidak berlaku untuk
gerak yang percepatannya tidak konstan. Kita tulis kembali persamaan a :
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persamaan ini digunakan untuk menentukan posisi suatu benda yang
bergerak dengan percepatan tetap. Jika benda mulai bergerak pada titik
acuan = 0 (atau x0 = 0), maka persamaan 2 dapat ditulis menjadi
x = vot + ½ at2
Sekarang kita turunkan persamaan/rumus yang dapat digunakan apabila t
(waktu) tidak diketahui. Kita tulis lagi persamaan a :
Terdapat empat persamaan yang menghubungkan posisi, kecepatan,
percepatan dan waktu, jika percepatan (a) konstan, antara lain :
Persamaan di atas tidak berlaku jika percepatan tidak konstan.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian model kuantitatif . Penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menggunakan data-data berupa skor atau angka, kemudian
data-data tersebut dianalisis menggunakan statistik (Suparno, 2007: 135).
Jenis penelitiannya adalah jenis eksperimental. Penelitian jenis eksperimental
adalah jenis penelitian yang berupaya untuk mencoba mempengaruhi variabel
tertentu dan hanya untuk mendeskripsikan suatu keadaan tetapi untuk
mempengaruhi dengan memberikan perlakuan (treatment) tertentu. (Suparno,
2007:136)
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XA dan XB
SMAK Sang Timur Yogyakarta.
C. Ubahan Penelitian
1. Jenis Ubahan
Dalam penelitian ini terdapat 2 ubahan yaitu peningkatan hasil belajar dan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
2. Definisi Operasional Ubahan
a) Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar adalah perbedaaan skor posttest dan pretest
dari proses pembelajaran.
b) Keterlibatan Siswa terhadap Pembelajaran
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tingkat keterlibatan siswa dinyatakan dengan jumlah skor keterlibatan
yang menunjukan banyaknya keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran yang dinyatakan dengan skor keterlibatan dari
keterlibatan yang dapat diamati dari aspek keterlibatan pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung.
D. Perlakuan (treatment)
Perlakuanya adalah melakukan pembelajaran pada dua kelas. Masing-masing
kelas diberikan dua pembelajaran. Pembelajaran pertama dilakukan dengan
metode ceramah. Pembelajaran kedua juga dilakukan dengan metode round
robin brainstorming.
Langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Peneliti pertama-tama memberikan pretest kepada siswa kemudian
melakukan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan cara round rubin
brainstorming ( X ) sedangkan guru mata pelajaran fisika dari sekolah
pertama-tama memberikan pretest kepada siswa kemudian melakukan
pembelajaran pada kelas kontrol dengan cara yang biasa digunakan oleh
guru dalam proses pembelajaran.
2. Peneliti dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah kemudian memberikan
posttest pada siswa pada soal pretes dan postes yang sama.
3. Setelah itu peneliti menganalisis apakah pembelajaran dengan cara Round
robin Brainstorming lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang biasa
digunakan oleh guru dalam proses pembelajara dilihat dari peningkatan
hasil belajar dan bagaimana keterlibatan siswa terhadap pembelajaran
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan cara round rubin brainstorming dibandingkan pembelajaran
dengan cara biasa (ceramah).
E. Instrument Penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian, maka data yang dibutuhkan adalah
kemampuan siswa menguasai materi sebelum pembelajaran, kemampuan
siswa menguasai materi setelah pembelajaran sehingga instrumen dalam
penelitian ini adalah soal pretest, dan soal posttest
1. Soal Pretest dan Posttest
Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan cara X lebih efektif dibandingkan pembelajaran
dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar.
Soal-soal pretest dan posttest pada penelitian ini dibuat berdasarkan
indikator hasil belajar dari kompetensi dasar yang akan dicapai. Aspek
yang diukur dalam penelitian ini adalah aspek analisis.
Kisi-kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Indikator No soal 1. Mendefinisikan pengertian gerak, posisi
benda
2. Menunjukkan perbedaan antara perpindahan
dengan jarak
3. Menentukan kecepatan dan perpindahan dan
perpindahan GLB serta GLBB
4. Menerapkan gerak lurus dalam pemecahan
1
2
3
4
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah secara teori maupun dalam
kehidupan sehari-hari.
Tabel 1. Kisi-kisi rancangan soal pretest dan postest
F. Analisis Data
Efektivitas Pembelajaran
Untuk menganalisis apakah pembelajaran dengan cara round rubin
brainstorming (X) lebih efektif dibandingkan pembelajaran dengan cara
ceramah (Y) dilihat dari peningkatan hasil belajar, semua langkah
dinyatakan dengan perbedaan mean. Sehingga analisisnya menggunakan uji-
t atau test-t. Test-t untuk dua kelompok yang independen digunakan untuk
membandingkan akibat dua perlakuan (treatment) yang dilakukan pada
suatu penelitian (Suparno, 2007:94). Test-t untuk kelompok yang dependen
digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependen atau satu
kelompok yang dites dua kali yaitu pada pretest dan posttest (Suparno,
2007:96). Langkah-langkah untuk menganalisis apakah pembelajaran
dengan cara round rubin brainstorming (X) lebih efektif dibandingkan
pembelajaran dengan cara ceramah (Y) dilihat dari peningkatan hasil belajar
adalah sebagai berikut*1:
a. Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X
dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest masing-masing
pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t untuk dua
kelompok yang independen.
* DR.Paul Suparno SJ, Statistika Dasar Diktat Untuk Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika, 2002
hal 56-57, 59.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:
(a) Hipotesis
Ho : 1X = 1Y
Hi : 1X ≠ 1Y
(b) Dengan uji-t dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05
(c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2
(d) Tcrit dilihat dari tabel
(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit
(f) Statistik yang digunakan
• Bila n1 = n2,
Tobs = ( )
2
22
1
21
11
nS
nS
YX
+
−
• Bila n1 ≠ n2,
Tobs = ( )
( ) ( )( ) ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
−
2121
222
211
11
11.2
11nnnn
snsn
YX
• Standart deviasi :
S1 = ( )
11
2
11
−
−∑n
XX i , S2 = ( )
12
2
11
−
−∑n
YYi
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean skor
posttest pembelajaran dengan cara X, maka dianalisis menggunakan uji-t
atau test-t untuk kelompok yang dependen.
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut :
(a) Hipotesis
Ho : 1X = 2X
Hi : 2X > 1X
(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
(c) df untuk t = N – 1
(d) Tcrit dilihat dari tabel
(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Trel≤ - Tcrit atau Trel ≥ + Tcrit
(f) Statistik yang digunakan
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
c. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean skor
posttest pembelajaran dengan cara Y, maka dianalisis menggunakan uji-t
atau test-t untuk kelompok yang dependen.
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut :
(a) Hipotesis
Ho : 1Y = 2Y
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hi : 2Y > 1Y
(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
(c) df untuk t = N – 1
(d) Tcrit dilihat dari tabel
(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Trel≤ - Tcrit atau Trel ≥ + Tcrit
(f) Statistik yang digunakan
Trel = ( )
( )1
22
12
−
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
−
∑ ∑
NN
ND
D
YY
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
d. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran tidak berbeda
secara signifikan (pretest = pretest) maka dianalisis menggunakan mean
skor posttest
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor posttest masing-masing
pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t untuk dua
kelompok yang independen.
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:
(a) Hipotesis
Ho : 2X = 2Y
Hi : 2X > 2Y
(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
(c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2
(d) Tcrit dilihat dari tabel
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit
(f) Statistik yang digunakan
• Bila n1 = n2,
( )Tobs =
2
22
1
21
22
nS
nS
YX
+
−
• Bila n1 ≠ n2,
Tobs = ( )
( ) ( )( ) ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
−
2121
222
211
22
11.2
11nnnn
snsn
YX
• Standart deviasi :
S1 = ( )
11
2
22
−
−∑n
XX i , S2 = ( )
12
2
22
−
−∑n
YYi
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
e. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran berbeda secara
signifikan (pretest ≠ pretest) maka dianalisis menggunakan mean selisih
skor posttest dan pretest
Karena yang diuji adalah perbedaan mean selisih skor posttest dan
pretest masing-masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t
atau test-t untuk dua kelompok yang independen.
Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:
(a) Hipotesis
Ho : XΔ = YΔ
Hi : XΔ > YΔ
(b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2
(d) Tcrit dilihat dari tabel
(e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit
(f) Statistik yang digunakan
• Bila n1 = n2,
Tobs = ( )
2
22
1
21
nS
nS
YX
+
Δ−Δ
• Bila n1 ≠ n2,
Tobs = ( )( ) ( )
( ) ⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
Δ−Δ
2121
222
211 11.
211
nnnnsnsn
YX
• Standart deviasi :
S1 = ( )
11
2
−
Δ−Δ∑n
XX, S2 =
( )12
2
−
Δ−Δ∑n
YY
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
2. Keterlibatan Siswa
Dalam pengambilan data keterlibatan siswa digunakan dengan
menggunakan lembar pengamatan yang di gunakan langsung oleh
pengamat terhadap kegiatan siswa pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengacu pada Widanatho 2006:115, untuk mengetahui keterlibatan
siswa digunakan table seperti di bawah ini :
NO Nama Siswa
Bentuk Keterlibatan Total Frekuensi
KeterlibatanA B C D E
1 … … … … … … … 2 … … … … … … … 3 … … … … … … .. .. … .. … … … … …
Tabel 2. frekuensi keterlibatan tiap siswa
Bentuk keterlibatannya meliputi :
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengajukan gagasan
c. Menanggapi pendapat teman
d. Menjawab pertanyaan teman
e. Menanggapi penjelasan guru
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 28 Oktober 2010 sampai dengan
tanggal 18 Nopember 2010 sebanyak 8 kali pertemuan dengan perincian
masing-masing kelas dilakukan 1 kali pretest untuk masing masing kelas, 1
kali posttest untuk masing-masing kelas dan 4 kali pembelajaran.
Pada saat pembelajaran banyaknya jumlah siswa antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen jumlahnya berbeda, jumlah siswa kelas eksperimen sebanya
19 siswa sedangkan untuk jumlah siswa pada kelas kontrol sebanyak 18 siswa.
Pada saat melakukan pembelajaran peneliti dibantu oleh seorang teman, yang
tujuannya untuk membantu peneliti dalam proses pengambilan data.
Sebelum diadakan pembelajaran siswa diberikan pretest dan sesudah
diadakan pembelajaran siswa diberikan posttest. Saat pretest dan posttest
waktu yang diberikan sama yaitu 1 x 45’. Pada masing-masing materi
pembelajaran diadakan 4 kali pertemuan. Pertemuan pertama 2 x 45’ pada
pertemuan ini siswa melakukan pembelajaran tentang gerak lurus beraturan.
Pada pembelajaran ini siswa dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 5
anggota kelompok, dalam pengerjaan kelompok tersebut menggunakan
metode round robin brainstorming sedangkan pada pertemuan kedua
dilakukan selama 1 x 45’ pada pertemuan ini beberapa kelompok
mempresentasikan hasil yang telah di dapat pada pertemuan sebelumnya.
Pada pertemuan berikutnya (pertemuan ke-3) melakukan pembelajaran yang
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama yaitu siswa dibagi dalam kelompok kecil dan melakukan pembelajaran
dengan metode round robin brainstorming untuk materi Gerak Lurus Berubah
Beraturan. pada pertemuan berikutnya (pertemuan ke 4) beberapa kelompok
mempresentasikan di depan kelas hasil yang didapat pada hari sebelumnya (
dalam kelompok kecil),
Pada saat proses presentasi ( pertemuan ke 2 dan ke 4 ) beberapa
kelompok diminta secara sukarela untuk mempresentasikan hasil yang telah
didapat di kelompok kecil, setelah presentasi dilakukan, kelompok/siswa lain
diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
masalah yang dipresentasikan. Dalam proses ini peneliti hanya berperan
sebagai fasilitator, dimana siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam
aktivitas pembelajaran. Setelah presentasi selesai kemudian menyimpulkan
hasil dari presentasi yang telah dilaksanakan.
Pada proses pembelajaran ini siswa pertama-tama diminta secara
sukarela untuk mempresentasikan hasil dari apa yang telah didapat dalam
kelompok kecil, Sedangkan pada kelas kontrol peneliti hanya mengamati
keterlibatan siswa.
Pada saat pembelajaran di kelas eksperimen berlangsung peneliti
berperan sebagai pendamping dan pembimbing dalam artian peneliti tidak
memberitahu kesulitan yang dihadapi oleh siswa, dan bila terdapat siswa yang
bertanya mengenai materi yang sedang didiskusikan maka peneliti tidak
memberikan jawaban dan meminta siswa untuk berdiskusi kembali dengan
kelompoknya untuk mendapatkan jawaban. Dan pertanyaan yang diajukan
siswa dibahas setelah pembelajaran selesai (setelah Postes). Setelah proses
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran selesai (hari pertama sampai keempat) peneliti membahas
semua pertanyaan dan kemungkinan kesalahan konsep yang dialami oleh
siswa pada saat proses pembelajaran, penundaan ini dilakukan bertujuan agar
data yang diambil (pretes dan postes) merupakan hasil dari metode yang
dipakai.
Pada pembelajaran di kelas kontrol materi yang di ajarkan sama yaitu
gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan dan pada
pembelajaran di kelas kontrol disampaikan oleh guru dari sekolahan dengan
menggunakan metode yang biasa di pakai oleh guru sehari-hari, yaitu dengan
metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa.
Sebelum melakukan penelitian guru mata pelajaran dari sekolah sudah
melakukan pembelajaran dengan materi besaran dan satuan pada kelas
eksperimen maupun kontrol, pembelajaran ini memungkinkan siswa telah
memiliki bayangan tentang materi yang akan dilakukan dalam pembelajaran
dengan materi gerak.
B. Deskripsi Data
Data-data yang diperoleh pada saat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Saat Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X ( round Robin
Brainstorming) pada kelas A ( eksperimen ) dan guru mata pelajaran
fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y ( cara yang
biasa dipakai sehari-hari) pada kelas B ( kontrol) dengan materi Gerak
lurus
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Data Skor pretest dan Skor posttest 11-20
kode siswa
Kelas eksperimen Kelas Kontrol Pretes Postest Pretes Postest
1 55 55 45 552 20 35 25 253 20 40 70 554 65 75 20 555 55 80 20 456 40 55 45 477 60 87 20 408 20 15 50 559 52 40 70 70
10 20 60 57 5711 10 15 55 7012 80 82 0 6013 60 50 32 5714 50 55 65 6515 55 65 40 6016 45 65 0 017 35 55 40 3518 60 55 0 5019 40 50
Tabel 3. Skor pretes dan postes
Data Mean dan Standart Deviasi pada pretest dan posttest
Data Mean Standart Deviasi
pretest pembelajaran dengan cara X 44,31 19.06
posttest pembelajaran dengan cara X 54,42 19,85
pretest pembelajaran dengan cara Y 43,60 17,69
posttest pembelajaran dengan cara Y 52,73 23,53
Tabel 4. Mean dan standart deviasi pada pretes dan postest
2. Data Keterlibatan
Data perolehan keterlibatan siswa terhadap pembelajaran dengan cara round
robin brainstorming dibandingkan pembelajaran dengan cara dengan metode
yang biasa dipakai guru dalam pembelajaran sehari-hari dapat dilihat pada
tabel (Data lengkap skor keterlibatan siswa dapat dilihat pada lampiran) :
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Kelas eksperimen
Ketelibatan hari ke -
Jumlah Skor total keterlibatan
1 106 2 12 3 87 4 7
Tabel 5. skor keterlibatan siswa pada kelas eksperimen
b. Kelas kontrol
Ketelibatan hari ke -
Jumlah Skor total keterlibatan
1 11 2 13 3 14 4 17
Tabel 6. Skor keterlibatan kelas kontrol
Apabila dibuat diagram batang maka hasilnya sebagai berikut :
Grafik Keterlibatan siswa pada kelas eksperimen
Grafik keterlibatan siswa pada kelas kontrol
36
C. Analisis Data
1. Efektivitas Pembelajaran
(a) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan
guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran
dengan cara Y pada kelas B dengan materi yang sama yaitu Gerak
Lurus
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
1 2 3 4
pertemuan
Ket
erlib
atan
0
40
80
100
120
1 2 3 4
pertemuan
kete
rliba
tan
20
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan
cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y
Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan
mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean
skor pretest pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan uji-
t untuk kelompok yang independen.
Dengan uji-t dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = (n1-1) + (n2-1) = (19- 1) + (15 – 1) = 32
Tcrit = 2,042 (dari tabel)
Tobs = ( )
( ) ( )( ) ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
−
2121
222
211
11
11.2
11nnnn
snsn
YX
Tobs = 0.613
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = 0.613 Karena Tobs
ada diantara Tcrit atau Tobs berada diluar daerah rejeksi. Berarti
adanya perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara
X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak
signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mean skor
pretest pembelajaran dengan cara X tidak berbeda secara
signifikan dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara
Y.
2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X
Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar
secara signifikan pembelajaran dengan cara X, dianalisis
dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan cara X dengan mean skor posttest pembelajaran dengan
cara X dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang
dependen.
Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = n – 1 = 19 – 1 = 18
Tcrit = 2,101 (dari tabel)
Trel = ( )
( )1
22
12
−
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
−
∑ ∑
NN
ND
D
XX = 3,06
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 3,06 Karena Treal
lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi.
Berarti adanya perbedaan mean skor pretest dan mean posttet
signifikan. Mean skor posttest lebih besar dari pada mean skor
pretest sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar pembelajaran dengan cara X.
3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y
Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar
secara signifikan pembelajaran dengan cara Y, dianalisis
dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran
dengan cara Y dengan mean skor posttest pembelajaran dengan
cara Y dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang
dependen.
Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = n – 1 = 15 – 1 = 14
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tcrit = 2,052 (dari tabel)
Trel = ( )
( )1
22
12
−
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
−
∑ ∑
NN
ND
D
YY = 9,31
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 9,31 Karena
Treal lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi
maka Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan
mean skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor
posttest lebih besar dari pada mean skor pretest sehingga dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
pembelajaran dengan cara Y.
4) Menguji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar
Karena mean skor pretest pembelajaran dengan cara X
dan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak
berbeda secara signifikan, maka untuk menguji perbedaan
peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan data mean
skor posttest pada masing-masing pembelajaran yaitu dengan
menggunakan uji-t untuk kelompok yang _ndependent.
Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05
Df = (n1-1) + (n2-1) = (19 – 1) + (18 – 1) = 35
Tcrit = 2,000 (dari tabel)
Tobs = ( )
( ) ( )( ) ⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡+⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡
−+−+−
−
2121
222
211
22
11.2
11nnnn
snsn
YX
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= -0,334
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = -0,334 Karena Tobs
lebih besar dari Tcrit atau Tobs berada dalam daerah rejeksi maka
Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan mean
skor posttest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor
posttest pembelajaran dengan cara Y signifikan. Mean skor
posttest pembelajaran dengan cara X lebih besar daripada mean
skor posttest pembelajaran dengan cara Y. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pembelajaran
dengan cara X lebih baik daripada peningkatan hasil belajar
pembelajaran dengan cara Y
2. Keterlibatan Siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
terhadap Pembelajaran
Dari hasil skor pengamatan dan grafik keterlibatan siswa terlihat
bahwa pada pertemuan antara pertemuan ke 1 (satu) sampai
pertemuan ke 4 (empat) tampak berbeda. Pada kelas eksperimen
jumlah keterlibatan siswa berbeda antara hari pertama, sampai hari
keempat. Skor keterlibatan untuk hari pertama sebanyak 106
keterlibatan dan hari ketiga sebanyak 87 ketelibatan, hari kedua
sebanyak 12 keterlibatan dan hari ke empat keempat sebanyak 7
keterlibatan.
Sedangkan pada kelas kontrol jumlah skor keterlibatan pada saat
pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke satu sampai pertemuan
ke empat jumlah skor keterlibatan yang didapat tidak jauh berbeda.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada pertemuan pertama sebanyak 11 keterlibatan, pada pertemuan
kedua sebanyak13 keterlibatan, pada pertemuan ketiga sebanyak14
keterlibatan, pada pertemuan keempat sebanyak 17 keterlibatan.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Rangkuman Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
a. Efektivitas Pembelajaran
1) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A
dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan
pembelajaran dengan cara Y pada kelas B dengan materi Gerak
lurus
No. Yang Diuji Hipotesis Pengujian Hasil Kesimpulan
1 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara X ( 1X ) dengan
mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara Y ( 1Y )
Ho : 1X = 1Y
Hi : 1X ≠ 1Y
Uji-t dua
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho diterima
Hi ditolak
Skor pretest
pembelajaran
dengan cara X
tidak berbeda
dengan skor
pretest
pembelajaran
dengan cara Y
2 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara X ( 1X )dengan
mean skor posttest
Ho : 1X = 2X
Hi : 2X > 1X
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikansi
Ho ditolak
Hi diterima
Terjadi
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran dengan
cara X ( 2X )
0.05 dengan cara X.
3 Mean skor pretest
pembelajaran dengan
cara Y ( 1Y ) dengan
mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara Y ( 2Y )
Ho : 1Y = 2Y
Hi : 2Y > 1Y
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Terjadi
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara Y.
4 Mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara X ( 2X ) dengan
mean skor posttest
pembelajaran dengan
cara Y( 2Y )
Ho : 2X = 2Y
Hi : 2X > 2Y
Uji-t satu
sisi dengan
taraf
signifikansi
0.05
Ho ditolak
Hi diterima
Peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara X
lebih baik
daripada
peningkatan
hasil belajar
pembelajaran
dengan cara Y
Tabel 7. Hasil kesimpulan penelitian
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perbedaan mean Nilai pretest dan postes
Nilai Means Pretes x Pretes y
44,31 43,60
Postes x Postest y
54,42 52,73
Tabel 8. Mean data Pretes dan postes
Perbedaan mean Nilai pretest dan postes dalam prosentase
Pretes X pretes Y
Postes X Postes Y
Pretes X postes X
Pretes Y Pretes Y
Perbedaan mean 0,71 1,69 10,11 9,13
Persentase (%) 1,6 3,2 22,8 20,8
Tabel 9. Skor prosentase mean pretes dan postes
2. Pembahasan
Dari 2 (dua) kelas eksperimen yang menjadi sampel penelitian. Sebagaimana
terlihat pada analisis data, kelas eksperimen: skor pretes rata-rata kelas
sebesar 44,31, kelas X skor rata-rata postes sebesar 54,42.
Untuk mengetahui apakah skor pretest kelas X1 dan X2 tidak berbeda secara
signifikan, maka diuji dengan menggunakan uji T untuk sample yang
independen (Independent-Samples T Test). Hasil perhitungan menunjukan
bahwa tidak tidak berbeda secara signifikan dengan mean skor pretest
pembelajaran dengasn materi gerak lurus
1. Peningkatan Prestasi Belajar
a. Kelas Kontrol
Berdasarkan perhitungan analisis data diperoleh Tobse sebesar 9,31
Dari tabel-tabel nilai distribusi T diketahui Tcri sebesar 2,026, dengan
level significant 0,05 dan df = 14. Dengan demikian perbedaan pretest
dan posttest signifikan. Dalam hal ini skor posttest lebih besar dari
skor pretest. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa antara pretest dan
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
posttest signifikan, artinya pembelajaran fisika tentang Gerak lurus
dengan metode yang dipakai gurunya sehari-hari dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
b. Kelas Eksperimen
Berdasarkan perhitungan analisis data diperoleh Tobs sebesar 3,06
Dari tabel-tabel nilai distribusi T diketahui Tcri sebesar 2,030, dengan
level significant 0,05 dan df = 18. Dengan demikian perbedaan pretest
dan posttest signifikan. Dalam hal ini skor posttest lebih besar dari
skor pretest. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa antara pretest dan
posttest signifikan, artinya pembelajaran fisika tentang Gerak lurus
beraturan dan berubah beraturan dengan metode round robin
brainstorming dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika tentang
Gerak Lurus dengan metode yang biasa dipakai oleh gurunya maupun
dengan round robin brainstorming sama-sama dapat mengembangkan
pengetahuan. Hal ini ditunjukan oleh prestasi belajar pada kedua kelas
sama-sama meningkat.
2. Perbedaan Peningkatan Prestasi belajar Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Prestasi siswa sebelum melaksanakan pembelajaran baik pada kelas
kontrol maupun kelas eksperimen menunjukkan hasil yang tidak berbeda
secara signifikan. Hal ini dapat ditunjukan dengan diuji T yang
memberikan nilai Tobs lebih rendah dari Tcrit. ( Tobs = 0,16 dan Tcrit = 2.000)
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi atau kemampuan
sebelum pembelajaran dilaksanakan pada kedua kelas sama. Sementara
prestasi belajar siswa sesudah melaksanakan pembelajaran antara kelas
kontrol dengan kelas eksperimen menunjukkan hasil yang berbeda secara
signifikan. Hal ini dapat ditunjukan dengan diuji T yang memberikan nilai
tobservasi lebih tinggi dari tcrit, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
prestasi atau kemampuan sesudah pembelajaran berlangsung pada kelas
eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Ini menunjukan bahwa
kemampuan siswa mengembangkan pengetahuan tentang gerak lurus pada
kelas eksperimen yang melaksanakan pembelajaran dengan metode round
robin brainstorming lebih baik dari kelas kontrol.
3. Perbedaan peningkatan hasil pembelajaran dalam prosentase
Dari data mean skor peningkatan prestasi belajar terlihat perbedaan antara
nilai pretes kelas eksperimen dan nilai pretes kelas kontrol yaitu
mengalami perbedaan sebesar 1,6% data prosentase mean antara postes
dan postes kelas eksperimen mengalami perbedaan prosentase sebesar 3,2
%, nilai mean antara pretes dan postest kelas kontrol terdapat perbedaan
mean sebesar 9,13 %, perbedaan postes kelas kontrol dan postes kelas
eksperimen terdapat perbedaan sebesar 10, 11%.
4. Pelaksanaan Penelitian
a. Tempat dan subjek penelitian
Penelitian ini dilaksankan di SMA Sang Timur Yogyakarta, Pada
penelitian ini menggunakan 2 subjek penelitian yaitu kelas kontroldan
kelas eksperimen. Pembelajara pada kelas ekperimen menggunakan
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
metode round robin brainstorming dan banyaknya subjek penelitian
adalah 19 siswa, sedangkan untuk kelas kontroldigunakan metode
yang biasa dipakai oleh guru kelas yaitu dengan metode ceramah dan
Tanya jawab dan banyaknya subjek penelitian adalah 18 siswa.
b. Kendala
Penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan yang disebabkan
oleh beberapa kendala yang dialami peneliti., Kendala-kendala yang
dialami dalam penelitian ini yaitu: waktu penelitian yang masih terlalu
singkat dalam pelaksanaan penelitian, selain itu masalah yang menjadi
kendala adalah masih kurangnya motivasi siswa untuk belajar secara
aktif sehingga masih membutuh motivasi dari orang lain untuk belajar
secara mandiri, pada saat pembelajaran masih ada beberapa siswa
dalam kelompok bermain-main sendiri. Kendala yang lain adalah
masih kurang mengerti beberapa siswa dalam kelompok tentang
metode yang dipakai, sehingga memungkinkan peneliti memberikan
pengertian berkali-kali
c. Hasil Penelitian
1) Peningkatan prestasi belajar dan perbedaan peningkatan hasil
belajar
Pada kelas kontrol, hasil penelitian menunjukan hasil antara pretes
dan postes signifikan, ini berati pembelajaran fisika dengan materi
gerak lurus yang dilakukan oleh guru bidang studi dengan metode
yang biasa dipakai sehari-hari dapat meningkatkan hasil belajar.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedangkan pada kelas eksperimen, hasil penelitian menunjukan
antara pretest dan postes signifikan, artinya pemebelajaran fisika
dengan metode round robin brainstorming dapat meningkatkan
prestasi belajar
Sehingga berdasarkan penelitian ini metode pembelajaran yang
dipakai oleh guru bidang studi dan peneliti sama-sama dapat
meningkatkan prestasi belajar.
Prestasi belajar siswa sesudah melaksanakan pembelajaran antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukan hasil yang berbeda
secara signifikan, hal ini di tunjukan dengan uji T yang
menunjukan nilai t obs lebih tinggi dari tcrit dengan demikian dapat
dikatakan bahwa prestasi sesudah pembelajaran pada kelas
eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Meskipun
pembelajaran dengan metode round robin brainstorming lebih baik
dari metode yang dipakai oleh guru dalam mengajar sehari-hari
namun nilai rata-rata kelas yang mengunakan metode round robin
brainstorming pada kelas eksperimen masih berada dibawah nilai
ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh sekolah.
2) Keterlibatan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Perbedaan jumlah skor keterlibatan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol terdapat perbedaan. Dari data yang diperoleh terlihat
dimana skor keterlibatan pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan jumlah skor keterlibatan pada kelas kontrol.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada kelas ekperimen terlihat adanya perbedaan skor yang sangat
tinggi antara pembelajaran pada hari pertama sampai hari terakhir.
Pada kelas eksperimen siswa terlihat lebih terlibat dan aktif dalam
proses pembelajaran, dimana dalam pembelajaran ini siswa
melakukan diskusi dalam kelompok kecil dan dalam diskusi ini
siswa ”dipaksa” untuk mengeluarkan pendapat atau gagasan
kepada teman kelompoknya sehingga menyebabkan skor
keterlibatan (pada hari pertama dan hari ketiga) lebih tinggi
dibandingkan pada saat hari kedua dan keempat. Setelah
melakukan diskusi dalam kelompok kecil, ada beberapa kelompok
mempresentasikan hasil yang telah didapat dari diskusi tersebut
kepada kelompok lain dan dalam presentasi ini memungkinkan
siswa bertanya ke kelompok yang sedang presentasi.
Pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan metode yang biasa
dipakai oleh guru kelas dalam pembelajaran sehari-hari. Metode
yang dipakai oleh guru adalah metode ceramah yang diselingi
dengan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada siswa. Di
dalam kelas kontrol siswa kebanyakan pasif dan ada beberapa
siswa yang menaggapi dan bertanya kepada guru yang mengajar,
selain itu siswa cenderung menunggu untuk ditanya dan
menanggapi penjelasan guru dengan cara mencatat apa yang ditulis
oleh guru kelas di papan tulis.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bab V
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pembelajaran coopertaive learning dengan metode round robin
brainstorming secara efektif lebih dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dari pada pembelajaran yang biasa dilakukan guru sehari-hari dalam
pembelajaran.
2. Pembelajaran fisika dengan menggunakan metode Round robin
Brainstorming lebih terlibat dalam proses pembelajaran dibandingkan
dengan pembelajaran yang biasa dipakai oleh guru dalam pembelajaran
sehari-hari.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas, maka peneliti
menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Karena pembelajaran dengan metode Round robin Brainstorming secara
efektif lebih dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka disarankan
kepada para pendidik atau calon pendidik untuk mencoba menerapkan
pembelajaran dengan metode Round robin Brainstorming agar siswa
terlatih untuk bersikap mandiri , suka bekerja sama, teliti, tekun, dll.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Untuk penelitian yang selanjutnya, dapat diteliti peningkatan prestasi
belajar siswa antara siswa yang diajar dengan metode Round robin
Brainstorming dalam materi pembelajaran yang berbeda.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Burhanudin , S.Pd.,dkk. (2006). Laporan PTK, Kantor Pendidikan
Nasional Jawa Timur dalam http//www.guruvalah.com
Darmiyono, (2009). Efektifitas Pembelajaran Fisika Pada Materi Tumbukan Lenting dan tak lenting dengan penyelesaian soal yang dituntun Dengan Lembar Kerja Siswa Di SMA 1 Godean. Skripsi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Hamalik, O.(2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.
Haryati, M.(2007). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:Gaung Persada Press.
Munandar, A.(1990). Pengaruh Pendekatan Demonstrasi Berstruktur dan Ekperimen Berkelompok teradap Derajat Kesulitan Memahami konsep-konsep Fisika. Tesis Program Pasca Sarjana. Yogyakarta:IKIP Yogyakarta.
San Lohat, Alexander. (2008) Gerak Lurus Beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. dalam http://www.gurumuda.com
Soewardi, E.(1987). Pengukuran dan Penilaian pada Proses Pembelajaran. CV Sinar Baru:Bandung.
Suparno, P.(1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Suparno, P.(2001). Statistika Dasar Diktat untuk Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika. Yogyakarta: universitas Sanata Dharma.
Suparno, P.(2007).Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.
Syah, Muhibbin.(1997). Psikologi Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya Offset.
Winkel, W.S.(2004). Psikologi Pengajaran. Media Abadi: Yogyakarta.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMA Sang Timur
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Program : XI / IPA
Semester : 1
Standar Kompetensi :
Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik
Kompetensi Dasar :
Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan
Indikator :
• Mendefinisikan pengertian gerak.
• Menunjukkan perbedaan antara perpindahan dengan jarak (panjang lintasan).
• Menunjukkan gerak lurus beraturan (GLB).
• Menentukan kecepatan dan perpindahan pada GLB.
• Menerapkan gerak lurus dalam pemecahan masalah secara teori maupun dalam
kehidupan sehari-hari.
• Mengidentifikasi gerak lurus berubah beraturan dan hubungannya dengan
besaran besaran yang terkait.
• Menerapkan glbb dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari
Alokasi Waktu
Alokasi Waktu : 10 jam pembelajaran
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tujuan Pembelajaran :
• Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara perpindahan dan jarak.
• Siswa dapat menunjukan gerak lurus beraturan
• Siswa dapat menentukan perpindahan pada GLB.
• Siswa dapat menrapkan gerak lurus dan pemecahan dalam kehidupan sehari-
hari
• Siswa dapat menunjukan macam-macam gerak lurus berubah beraturan
• Siswa dapat menerapkan GLBB dalam kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajaran :
Gerak Lurus Beraturan
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya
selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan atau kelajuan dan
arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan atau kelajuan dan arah
kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada
lintasan lurus dengan kelajuan konstan.
Ketika sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda sama
dengan kecepatan rata-rata. Dalam gerak lurus beraturan (GLB) kecepatan
benda selalu konstan. Kecepatan konstan berarti besar kecepatan (besar
kecepatan = kelajuan) dan arah kecepatan selalu konstan. Besar kecepatan
atau kelajuan benda konstan atau selalu sama saat karenanya besar kecepatan
atau kelajuan pasti sama dengan besar kecepatan rata-rata.
Grafik Gerak Lurus Beraturan
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk memudahkan menemukan hubungan antara Kecepatan, perpindahan
dan waktu tempuh maka akan sangat membantu jika digambarkan grafik
hubungan ketiga komponen tersebut.
Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t)
Berdasarkan grafik di atas, tampak bahwa besar kecepatan bernilai Tetap pada
tiap satuan waktu. Besar kecepatan tetap ditandai oleh garis lurus, berawal
dari t = 0 hingga t akhir.
Contoh : perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) di bawah ini
Besar kecepatan benda pada grafik di atas adalah 3 m/s. 1, 2, 3 dstnya adalah
waktu tempuh (satuannya detik). Amati bahwa walaupun waktu berubah dari
1 detik sampai 5, besar kecepatan benda selalu sama (ditandai oleh garis
lurus).
Grafik Perpindahan terhadap Waktu (x-t)
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Grafik posisi terhadap waktu, di mana posisi awal x0 berhimpit dengan titik
acuan nol.
Makna grafik di atas adalah bahwa besar kecepatan selalu tetap. Anda jangan
bingung dengan kemiringan garis yang mewakili kecepatan. Makin besar nilai x,
makin besar juga nilai t sehingga hasil perbandingan x dan y selalu sama.
Gerak Lurus berubah Beraturan
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika
percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran
yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah
percepatan selalu konstan saat. Walaupun besar percepatan suatu benda selalu
konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak
konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu benda selalu
konstan tetapi besar percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak
konstan.
Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada
lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan
benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda bergerak lurus. Besar
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah secara konstan atau kelajuan
berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda berkurang secara konstan,
kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan konstan. Untuk gerakan satu
dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan ketika arah
kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah
kecepatan dan percepatan berlawanan.
Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda bertambah secara konstan)
Misalnya mula-mula mobil diam. Setelah 1 detik, mobil bergerak dengan kelajuan
2 m/s. Setelah 2 detik mobil bergerak dengan kelajuan 4 m/s. Setelah 3 detik
mobil bergerak dengan kelajuan 6 m/s. Setelah 4 detik mobil bergerak dengan
kelajuan 8 m/s. Dan seterusnya… Tampak bahwa detik kelajuan mobil bertambah
2 m/s. Kita bisa mengatakan bahwa mobil mengalami percepatan konstan sebesar
2 m/s per sekon = 2 m/s2.
Contoh 2 : Besar perlambatan konstan (kelajuan benda berkurang secara konstan)
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Misalnya mula-mula benda bergerak dengan kelajuan 10 km/jam. Setelah 1 detik,
benda bergerak dengan kelajuan 8 km/jam. Setelah 2 detik benda bergerak dengan
kelajuan 6 km/jam. Setelah 3 detik benda bergerak dengan kelajuan 4 km/jam.
Setelah 4 detik benda bergerak dengan kelajuan 2 km/jam. Setelah 5 detik benda
berhenti. Tampak bahwa detik kelajuan benda berkurang 2 km/jam. Kita bisa
mengatakan bahwa benda mengalami perlambatan konstan sebesar 2 km/jam per
sekon.
Perhatikan bahwa ketika dikatakan percepatan, maka yang dimaksudkan adalah
percepatan sesaat. Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan percepatan sesaat,
maka yang dimaksudkan adalah percepatan. Nah, dalam gerak lurus berubah
beraturan (GLBB), percepatan benda selalu konstan saat, karenanya percepatan
benda sama dengan percepatan rata-ratanya. Jadi besar percepatan = besar
percepatan rata-rata. Demikian juga, arah percepatan = arah percepatan rata-rata.
Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit ditemukan benda yang melakukan gerak
lurus berubah beraturan, di mana perubahan kecepatannya terjadi secara teratur,
baik ketika hendak bergerak dari keadaan diam maupun ketika hendak berhenti.
walaupun demikian, banyak situasi praktis terjadi ketika percepatan konstan/tetap
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak berubah terhadap waktu (ingat
bahwa yang dimaksudkan di sini adalah percepatan tetap, bukan kecepatan).
Penurunan Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
percepatan benda tetap atau konstan atau tidak berubah. jika percepatan benda
tersebut tetap sejak awal benda tersebut bergerak, maka kita bisa mengatakan
bahwa percepatan sesaat dan percepatan rata-ratanya sama. meng ingat bahwa
percepatan benda tersebut tetap saat, dengan demikian percepatan sesaatnya
tetap. Percepatan rata-rata sama dengan percepatan sesaat karena baik percepatan
awal maupun percepatan akhirnya sama, di mana selisih antara percepatan awal
dan akhir sama dengan nol.
Pada percepatan, telah diturunkan persamaan percepatan rata-rata, di mana
t0 adalah waktu awal ketika benda hendak bergerak, t adalah waktu akhir. Karena
pada saat t0 benda belum bergerak maka kita bisa mengatakan t0 (waktu awal) = 0.
Sehingga persamaan berubah menjadi :
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Satu masalah umum dalam GLBB adalah menentukan kecepatan sebuah benda
pada waktu tertentu, jika diketahui percepatannya (sekali lagi ingat bahwa
percepatan tetap). Untuk itu, persamaan percepatan yang kita turunkan di atas
dapat digunakan untuk menyatakan persamaan yang menghubungkan kecepatan
pada waktu tertentu (vt), kecepatan awal (v0) dan percepatan (a). sekarang kita
menurunkan persamaan di atas. Jika dibalik akan
menjadi
Ini adalah salah satu persamaan penting dalam GLBB, untuk menentukan
kecepatan benda pada waktu tertentu apabila percepatannya diketahui persamaan
di atas (persamaan I GLBB) untuk mencari persamaan yang digunakan untuk
menghitung posisi benda setelah waktu t ketika benda tersebut mengalami
percepatan tetap.
Pada pembahasan mengenai kecepatan, kita telah menurunkan persamaan
kecepataan rata-rata
Untuk mencari nilai x, persamaan di atas kita tulis ulang menjadi :
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karena pada GLBB kecepatan rata-rata bertambah secara beraturan, maka
kecepatan rata-rata akan berada di tengah-tengah antara kecepatan awal dan
kecepatan akhir :
Persamaan ini berlaku untuk percepatan konstan dan tidak berlaku untuk gerak
yang percepatannya tidak konstan. Kita tulis kembali persamaan a :
Persamaan ini digunakan untuk menentukan posisi suatu benda yang bergerak
dengan percepatan tetap. Jika benda mulai bergerak pada titik acuan = 0 (atau x0
= 0), maka persamaan 2 dapat ditulis menjadi
x = vot + ½ at2
Sekarang kita turunkan persamaan/rumus yang dapat digunakan apabila t (waktu)
tidak diketahui. Kita tulis lagi persamaan a :
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terdapat empat persamaan yang menghubungkan posisi, kecepatan, percepatan
dan waktu, jika percepatan (a) konstan, antara lain :
Persamaan di atas tidak berlaku jika percepatan tidak konstan.
Metode Pembelajaran :
1. Diskusi
2. Presentasi
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Tanya jawab
Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 1
Kegiatan Awal
• Peneliti membuka dan mengawali pelajaran dengan menyampaikan secara
singkat kompetensi dasar yang dikuasai siswa setelah menyelesaikan
kegiatan pembelajaran.
• Siswa diberi pretes tertulis untuk mengetahui pemahaman awal siswa
terhadap materi yang akan di ajarkan
Kegiatan Inti
Menerapkan diskusi kelompok dengan metode round robin
branistorming
• Siswa dibagi kedalam beberapa kelomppok kecil
• kelompok kecil diberikan pertanyaan konsep mengenai konsep gerak.
• siswa dalam kelompok kecil secara bergiliran memberikan jawaban dan
jawaban di tulis oleh sekertaris kelompok
• kelompok menyimpulkan jawaban dari anggota kelompok.
• Beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dalm kelas
Kegiatan Akhir
Peneliti mengakhiri pelajaran dengan cara tanya jawab untuk menyimpulkan
dan
memberi penekanan pada GLB
Pertemuan 2
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan Awal
Menerapkan diskusi kelompok dengan metode round robin
branistorming
• Siswa dibagi kedalam beberapa kelomppok kecil
• kelompok kecil diberikan pertanyaan konsep mengenai konsep gerak.
• Setiap siswa dalam kelompok kecil secara bergiliran memberikan jawaban
dan jawaban di tulis oleh sekertaris kelompok
• kelompok menyimpulkan jawaban dari anggota kelompok.
• Beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dalm kelas
Kegiatan Akhir
Peneliti mengakhiri pelajaran dengan cara tanya jawab untuk menyimpulkan
dan
memberi penekanan pada GLB
Pertemuan 3
Postest
Sumber Belajar :
Buku pegangan siswa
Penilaian
1. Pengamatan aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan pada saat tanya
jawab/diskusi, minat, sikap, dan tingkah laku siswa di dalam kelas.
2. Pretes dan postest tertulis.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Soal Postest
1. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri apa yang dimaksud dengan:
a. Jarak
b. Percepatan
c. Perpindahan
d. Posisi
e. Gerak Lurus Beraturan
f. Gerak Lurus Berubah Beraturan
2. Per hatikan gambar berikut!
a. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b berapakah jarak dan
perpindahannya ?
b. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b kemudian c berapakah
jarak dan perpindahannya ?
c. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke ke b ke c kemudian d
berapakah jarak dan perpindahannya ?
d. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b ke c ke d dan kembali lagi
ke a berapakah jarak dan perpindahannya ?
3. Sebuah mobil mula-mula bergerak dengan kecepatan konstan 2 m/s ,
kemudian setelah bergerak selama t sekon sopir memberikan percepatan
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang konstan terhadap mobil sebesar 5 m/s2. Apa yang akan terjadi
dengan mobil tersebut? jelaskan jawaban kamu!
4. sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap sebesar 5 m/s, kemudian
pada jarak 150 m sopir melihat lampu merah, jika waktu lampu merah
tersisa tinggal 10 detik lagi berapakah percepatan minimal mobil yang
harus diberikan sopir agar mobil tidak terkena lampu merah pada saat
melewati lampu merah tersebut?
Lampiran 5. Soal dalam kelompok
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelompok!
1. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri apa yang dimaksud dengan:
a. Gerak lurus beraturan
b. Jarak
c. Perpindahan
d. Perpindahan
e. Posisi
2. Perhatikan grafik dibawah ini
Simpulkan apa yang dapat dibaca dari grafik di atas?
3.
Jika titik awa 2 m, dan titik akhir 8 m arah GLB grafik ke atas adalah
kekanan, jika v tergambar sebagai tangent α, carilah v dengan
menghitung gradient α!
Lampiran 6. Soal dalam kelompok untuk hari kedua
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri apa yang dimaksud dengan Gerak
lurus berubah beraturan?
2. Jelaskan dengan kata-kata mu sendiri apa yang dimaksud dengan :
a. Percepatan
b. Perlambatan
3. Apa yang akan terjadi jika sebuah mobil yang bergerak dengan kecepatan
tetap tidak di beri perlambatan atau percepatan?
4. Perhatikan grafik di bawah ini !
a. Pada grafik diatasn simpulkan secara matematis besarnya nilai
percepatan (a) ?
b. Jika perpindahan benda (s) digambarkan sebagai luasan trapezium,
tuliskan secara matematis s yang mewakili grafik diatas?
Lampiran 7. Soal Postest
5. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri apa yang dimaksud dengan:
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Jarak
b. Percepatan
c. Perpindahan
d. Posisi
e. Gerak Lurus Beraturan
f. Gerak Lurus Berubah Beraturan
6. Per hatikan gambar berikut!
e. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b berapakah jarak dan
perpindahannya ?
f. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b kemudian c berapakah
jarak dan perpindahannya ?
g. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke ke b ke c kemudian d
berapakah jarak dan perpindahannya ?
h. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b ke c ke d dan kembali lagi
ke a berapakah jarak dan perpindahannya ?
7. Sebuah mobil mula-mula bergerak dengan kecepatan konstan 2 m/s ,
kemudian setelah bergerak selama t sekon sopir memberikan percepatan
yang konstan terhadap mobil sebesar 5 m/s2. Apa yang akan terjadi
dengan mobil tersebut? jelaskan jawaban kamu!
8. sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap sebesar 5 m/s, kemudian
pada jarak 150 m sopir melihat lampu merah, jika waktu lampu merah
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersisa tinggal 10 detik lagi berapakah percepatan minimal mobil yang
harus diberikan sopir agar mobil tidak terkena lampu merah pada saat
melewati lampu merah tersebut?
Lampiran 8. Data skor Pretes Dan postest Kelas eksperimen dan kontrol
kode siswa
Kelas eksperimen Kelas Kontrol
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pretes Postest Pretes Postest 1 55 55 45 55 2 20 35 25 25 3 20 40 70 55 4 65 75 20 55 5 55 80 20 45 6 40 55 45 47 7 60 87 20 40 8 20 15 50 55 9 52 40 70 70 10 20 60 57 57 11 10 15 55 70 12 80 82 0 60 13 60 50 32 57 14 50 55 65 65 15 55 65 40 60 16 45 65 0 0 17 35 55 40 35 18 60 55 0 50 19 40 50
Lampiran 7. Keterlibatan Siswa terhadap pembelajaran pada kelas eksperimen
Kode siswa
keterlibatan pertemuan ke I II III IV
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e1 0 5 0 0 0 0 0 1 1 0 1 3 0 0 0 0 0 0 0 02 0 5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 03 0 5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 0 0 0 1 0 0 0 04 0 5 1 0 0 0 0 1 1 0 1 4 0 0 0 0 1 0 0 05 0 5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 06 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 0 0 0 0 0 0 07 0 5 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 1 08 0 5 1 0 0 0 0 0 0 0 1 5 1 0 0 0 0 0 0 09 0 5 1 1 0 0 0 1 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 010 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 011 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 012 1 5 1 0 0 0 0 1 1 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 013 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 0 0 0 1 0 0 1 014 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 015 0 5 1 1 0 0 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 1 0 0 016 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 1 0 0 0 0 0 0 017 1 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 018 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 019 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 4 92 7 3 0 1 2 6 3 0 5 79 3 0 0 2 3 0 2 0Jumlah
a-e 106 12 87 7
Keterangan :
a.. mengajukan pertanyaan b. mengajukan gagasan c. menanggapi pendapat teman d. menjawab pertanyaan teman e. menanggapi penjelasan guru
Lampiran 8. Keterlibatan siswa pada pembelajaran di kelas kontrol
Kode keterlibatan pertemuan ke
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Siswa I II III IV bentuk a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 5 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 6 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 13 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Jumlah 0 1 2 0 8 2 2 0 1 8 1 2 1 7 3 3 1 0 1 12Jumlah
a-e 11 13 14 17
Keterangan :
a. mengajukan pertanyaan b. mengajukan gagasan c. menanggapi pendapat teman d. menjawab pertanyaan teman e. menanggapi penjelasan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related