PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/259/2/091424019_full.pdf · 2015. 7....
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/259/2/091424019_full.pdf · 2015. 7....
-
EFEKTIVITAS PEMBERIAN LATIHAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA
POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN UNTUK SISWA KELAS X
SMAN 1 KALASAN
SKRIPSI
Diajukanuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Yovita Oky Riaztuti
NIM: 091424019
PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
EFEKTIVITAS PEMBERIAN LATIHAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA
POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN UNTUK SISWA KELAS X
SMAN 1 KALASAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah SatuSyarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Yovita Oky Riaztuti
NIM: 091424019
PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
ABSTRAK
Yovita Oky Riaztuti. 2015. Efektivitas Pemberian Latihan Soal Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Pada Pokok
Bahasan Besaran dan Satuan Untuk Siswa Kelas X SMAN 1 Kalasan. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penelitian termasuk dalam penelitian eksperimen, kuantitatif dan kualitatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)pengaruh pemberian latihan soal
terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika materi besaran dan
satuan di kelas X. (2) ada tidaknya perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik
pada pokok bahasan besaran dan satuan antara yang diberikan latihan soal dan yang
tidak diberikan latihan soal. (3) refleksi siswa terhadap pembelajaran dengan metode
latihan soal
Penelitian dilakukan di SMA N1Kalasan pada bulan Agustus – September
2014. Subyek penelitian kelas XMIA3 dan XMIA5 SMA N 1Kalasan. Jumlah
keseluruhan subyek penelitian adalah 52 siswa terdiri dari 25 siswa kelas XMIA3 dan
27 siswa kelas XMIA5. Kelas XMIA3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XMIA5
sebagai kelas kontrol.
Hasil penelitian menunjukan bahwa; (1) pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan metodelatihansoaldapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
XMIA3 dari 38,48% menjadi 70,66%; (2) pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan metode ceramah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XMIA5
dari 36,36% menjadi 50,71%; (3) peningkatan hasil belajar siswa menggunakan
metodelatihansoal dengan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode
ceramah pada kelas X SMA N 1 Kalasan menunjukan perbedaan yang signifikan; (4)
sikap siswa terhadap metode latihan soal adalah positif karena mereka antusias dalam
pembelajaran.
Kata kunci: peningkatan hasil belajar, motode latihan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
ABSTRACT
YovitaOkyRiaztuti. 2014. The Effectiveness of Exercise in Increasing
Student’s Physics Learning Outcome in terms of unit and quantity for Student Grade
X SMAN 1 Kalasan. Thesis, Physics Education Study Program, Department of
Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teachers Training and Education.
The research was experimental research, quantitative and qualitative. This
research aimed to reveal (1)the influence of exercise to the student’s physics learning
outcome in terms of unit and quantity in grade X SMA N 1 Kalasan(2) the student’s
leaning outcome improvement difference in terms of unit and quantity between those
who got the exercise and those who did not. (3) The student’s reflection toward the
learning process using exercise method.
The research was done in SMA N1Kalasanon August to September 2014. The
subjects of the research were class XMIA3 and XMIA5 SMA N 1Kalasan. The
subjects of the research were 52 students which consist of 25 students from XMIA3
and 27 students from class XMIA5. Class XMIA3was used as the experimental class
and XMIA5 was used as the class control.
The result showed that; (1) The lesson which used exercise method increased
class XMIA3 student’s learning outcome, from 38,48% to70,66%; (2) The lesson
used lecturing method increased class XMIA5 student’s learning outcome, from
36,36% to50,71%; (3) The improvement of student’s learning outcome using exercise
method and lecturing method in grade X SMA N 1 Kalasanshowed the
significantdifference; (4) Students had positive perception toward exercise method
because they were enthusiast during the learning process.
Keywords: learning outcome improvement, exercise method
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat, rahmat, bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Efektivitas Pemberian Latihan Soal
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Pada Pokok
Bahasan Besaran dan Satuan Untuk Siswa Kelas X SMAN 1 Kalasan”. Skripsi ini
ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis menyadari bahwa ide-ide, bimbingan dan sumbangan saran dari berbagai
pihak telah memberikan kontribusi yang besar bagi penyusunan skripsi ini. Oleh
sebab itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada
semua pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan untuk penyelesaian
skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Edi Santoso, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. DomiSeverinus,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, dan masukan yang membangun dalam
membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si.,selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
5. Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.
6. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam
melancarkan perijinan surat kesekolah.
7. Drs. Tri Sugiharto selaku Kepala SMA Negeri 1 Kalasan yang telah
mengizinkan dan membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam
rangka menyelesaikan penulisan skripsi.
8. Drs. Sutarto selaku guru fisika kelas X di SMA Negeri 1 Kalasan yang telah
memberikan dukungan, bantuan dan masukan dalam penelitian.
9. Siswa SMA Negeri1 Kalasan kelas XMIA3 dan XMIA5 yang menjadi
partisipan dalam penelitian.
10. Kedua Orang Tua saya tercinta Bapak Suwantoro dan Ibu Lusia Tutik
Maryani yang telah memberikan dukungan materi maupun moril serta doa,
kasih saying sehingga saya termotivasi untuk tetap berjuang.
11. Adik-adikku Dini, Crysto, Nugroho, Teo, Retno, Ayuk, Elin yang telah
memberikan doa serta dukungan.
12. Sahabatku tersayang sekaligus kakakku Ana Andriani/ Minul/Mbok galak
yang selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi.
13. Teman- teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2009.
14. Teman seperjuanganku yang selalu menemaniku Vincentia Apriliani
Adityasari Slemania Squadra pendukung PSS Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
15. Semua pihak yang tidak penulis sebut satu per satu yang telah membantu
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
skripsi ini. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................................. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar ................................................................................................................ 9
B. Metode pembelajaran ....................................................................................... 10
1. Metode Ceramah .......................................................................................... 11
2. Metode Latihan Soal .................................................................................... 12
3. Metode Problem Solving .............................................................................. 18
C. Hasil Belajar ..................................................................................................... 20
D. Materi Pembelajaran ........................................................................................ 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
C. Subyek Penelitian ............................................................................................. 29
D. Identifikasi Varibel Penelitian ......................................................................... 30
E. Desain penelitian .............................................................................................. 31
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 34
G. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 34
H. Metode Analisis Data ....................................................................................... 37
BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................................... 39
B. DATA PENELITIAN ...................................................................................... 43
1. Hasil prettes dan posttes ............................................................................... 44
2. Refleksi siswa kelas eksperimen .................................................................. 46
C. ANALISIS DATA
1. Pretes ............................................................................................................ 47
2. Posttest ......................................................................................................... 48
3. Uji Homogenitas .......................................................................................... 49
4. Uji t-test ........................................................................................................ 51
D. Pembahasan
1. Pengaruh Pemberian Latihan Soal dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
58
2. Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa antara yang Diberikan Latihan
Soal dan yang Tidak Diberikan Latihan Soal ...................................................... 60
3. Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dengan Metode Latihan Soal
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar ................................................................... 62
BAB V KESIMPULAN
A. KESIMPULAN ................................................................................................ 64
B. SARAN ............................................................................................................ 65
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 66
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.Nilai pretes – posttest kelas XMIA3 (kelas eksperimen)............................ 44
Tabel 4.2.Nilai pretes – posttest kelas XMIA5 (kelas kontrol) .................................. 45
Tabel 4.3.Refleksi siswa kelas XMIA3 ...................................................................... 46
Tabel 4.4 Kategori sikap siswa terhadap pemberian latihan soal ............................... 47
Tabel 4.5. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan kelas control ......................... 50
Tabel 4.6.analisis uji homogeny ................................................................................. 51
Tabel4.7 Rata-rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen .................................. 52
Tabel 4.8. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen ....................... 53
Tabel 4.9.rata-rata nilai pretes dan postes kelas control ............................................. 54
Tabel 4.10. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas control ............................ 55
Tabel 4.11. Rata-rata nilai postes kelas eksperimen dan kelas control ....................... 56
Tabel 4.12. Analisis beda peningkatan hasil belajar ................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Surat Ijin Penelitian Universitas .............................................................. 68
Lampiran 2.Surat Ijin Penelitian Sekolah ................................................................... 69
Lampiran 3.Validitas Soal instrument penelitian ........................................................ 70
Lampiran 4.Hasil Pretes dan Postes ............................................................................ 89
Lampiran 5.Soal Pretes dan Postes ............................................................................. 96
Lampiran 6.Soal kuisioner minat .............................................................................. 102
Lampiran 7.Jadwal Pelajaran .................................................................................... 104
Lampiran 8.Hasil Kerja Postes Siswa Kelas XMIA3 dan kelas XMIA5 ................. 105
Lampiran 9.Rencana Pelaksaan Pembelajaran.......................................................... 123
Lampiran 10.Lembar kerja siswa .............................................................................. 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Mata pelajaran fisika masih dianggap sangat sulit dan tidak
menyenangkan oleh kebanyakan siswa.Ketika belajar fisika, siswadikenalkan
konsep, asas, teori, prinsip dan hukum-hukum yang berlaku dalam
fisika.Siswa yang dapat menghafal rumus tidak menjamin bisa mengerjakan
soal-soal atau masalah fisika.Siswa juga diajarkan untuk bereksperimen di
dalam laboratorium atau diluar laboratorium untuk menambah pengetahuan
mereka terhadap fisika.Ketika proses pembelajaran yang dilakukan didalam
kelas dianggap tidak menarik perhatian siswa, maka siswaakan merasajenuh
untuk belajar fisika.Oleh karena itu, siswa memiliki pengetahuan yang rendah
terhadap mata pelajaran tersebut dan berdampak pada rendahnya hasil belajar
peserta didik.
Menurut pengalaman peneliti, pelajaran fisika adalah salah satu
pelajaran yang paling dihindari di sekolah.Khususnya tingkat SMA yang akan
masuk penjurusan.Banyak kisah-kisah yang tidak menyenangkan yang terjadi
saat berlangsungnya pembelajaran fisika di sekolah sebagaimana yang telah
disebutkan di atas.Keadaan ini sungguh ironis mengingat ilmu fisika adalah
salah satu ilmu yang harus dikuasai bagi mereka yang ingin kuliah di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
perguruan tinggi dalam bidang eksakta (bidang MIPA, kedokteran, teknik,
dan ilmu komputer).
Berdasarkan pengalaman peneliti mengikuti Program Pengalaman
Lapangan (PPL), sampai saat ini masih sering didengar ungkapan bahwa
pelajaran fisika itusulit, bahkan apabila siswa ditanya lebih lanjut tentang
bentuk kesulitan yang dihadapi, banyak siswa yang menjawab tidak tahu atau
tidak jelas kesulitannya dimana. Jika dihadapkan dengan soal, merekaakan
mengeluh dan tidak mau mengerjakannya. Siswa mempunyai anggapan
bahwa semua yang berhubungan dengan fisika adalah sulit.Hal yang dianggap
sulit oleh kebanyakan siswa yaitu mengenai rumus-rumus yang berlaku dalam
fisika itu sendiri.Selain hal tersebut, yang dianggap membosankan adalah
guru. Siswa mengungkapkan guru fisika itu galak, tidak enak dan cara
mengajar guru membosankan, hanya ceramah saja di depan kelas.Hal-hal
tersebut mempengaruhi rendahnya prestasi siswa.Ini terbukti bahwa selama
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Sang Timur
Yogyakarta, ketika hasil nilai pekan ulangan telah diketahui, ternyata dibawah
KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas X di SMA Sang Timur
adalah 70, sedangkan rata-rata nilai hasil pekan ulangan adalah 51.
Pengalaman pada saat PPL, saat siswa diberi latihan soal, pada umumnya
mereka masih berusaha mengerjakannya. Bertambahnya taraf kesukaran soal,
maka ini akan menyebabkan peserta didik enggan untuk berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
menyelesaikannya. Mereka ketika sudah malas mengerjakan, mungkin hanya
mengerjakan satu atau dua butir soal, lalu berhenti dan melakukan kegiatan
lain, seperti mengobrol, jalan-jalan ke meja teman lain dan mengganggu
teman.
Adanya masalah diatas, peneliti akan menggunakan latihan soal untuk
mengetahui apakah ada pengaruhnya dalam peningkatan hasil belajar
siswa.Selama ini metode mengajar yang paling sering digunakan adalah
dengan metode ceramah. Guru menjelaskan dan siswa tidak aktif.
Menurut Eggen,P & Kauckak, D yang diterjemahkan oleh Satrio
Wahono (2012), meskipun mudah, efisien dan banyak digunakan, ceramah
memiliki sejumlah kelemahan:
a. Ceramah menempatkan murid pada peran yang pasif secara
kognitif. Ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip teori
pembelajaran kognitif dan boleh dibilang kelemahan utama dari
ceramah
b. Ceramah tidak secara efektif menarik dan mempertahankan
perhatian siswa. Kita semua pernah duduk melalui ceramah-
ceramah membosankan pikiran dengan satu tujuan untuk
sekedar membuat waktu terkesan lebih cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
c. Ceramah tidak memungkinkan guru memeriksa persepsi dan
perkembangan pemahaman siswa. Guru tidak bisa menentukan
apakah para murid mampu menginterprestasikan informasi
secara akurat.
Menurut Sagala dalam Taniredja dkk, (2011), ceramah adalah sebuah
bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada
peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru
dapat menggunakan alat-alat bantu seperti gambar dan audio visual lainnya.
Ceramah juga sebagai kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata yang
sering mengaburkan dan kadang-kadang ditafsirkan salah.
Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak, yang diterjemahkan oleh
Wahono (2012), Meski mengurangi jumlah hal yang harus dipikirkan guru
dalam menyiapkan pelajaran, ceramah memberikan beban berat pada
kemampuan memori kerja keras siswa yang terbatas.Sehingga, informasi
kadang hilang dari memori kerja sebelum informasi itu bisa ditanamkan ke
dalam memori jangka panjang.
Saat para murid menyelesaikan latihan mandiri, baik di kelas atau
sebagai pekerjaan rumah, membahas soal dan memberikan umpan balik
adalah penting. Disini, berlaku prinsip pembelajaran kognitif : Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
tergantung pada latihan dan umpan balik ( Paul Eggen dan Don Kauchak ,
penerjemah Wahono, 2012)
Metode latihan umumnya digunakan untuk memperoleh suatu
ketangkasan atau keterampilan dari bahan yang dipelajarinya (Djamarah, B
dan Zain, A, 2010: 103).
Penelitian ini telah dilakukan sebelumnya oleh mahasiswa Universitas
Sanata Dharma yang bernama P.Edy Windarto pada tahun 2007 yang berjudul
“Latihan Soal Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Kalor”.Perbedaan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini dengan penelitian tersebut
adalah, pada penelitian ini pemberian latihan soal terbimbing diberikan pada
kelas eksperimen saja sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan latihan
soal.Latihan soal terbimbing dalam penelitian ini adalah peneliti memberikan
pengarahan dalam menyelesaikan soal latihan yang diberikan.Soal-soal
latihan yang diberikan disiapkan terlebih dahulu oleh guru. Latihan soal yang
telah disiapkan tersebut dikerjakan oleh siswa secara kelompok dan secara
individu. Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa
Universitas Sanata Dharma tersebut adalah latihan soal terbimbing dan tidak
terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika.Latihan soal
terbimbing diadakan pada kelas eksperimen dan latihan soal tidak terbimbing
diberikan pada kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
Oleh karena itu peneliti mengambil judul “EFEKTIVITAS
PEMBERIAN LATIHAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA
POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN UNTUK SISWA
KELAS X SMAN 1 KALASAN”
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari uraian latar belekang diatas adalah:
1. Apakah pemberian latihan soal dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada pokok bahasan besaran dan satuan?
2. Adakah perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik pada pokok
bahasan besaran dan satuan antara yang diberikan latihan soal dan yang
tidak diberikan latihan soal?
3. Bagaimana refleksi siswa terhadap pembelajaran dengan metode latihan
soal pada pokok bahasan besaran dan satuan ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan soal terhadap hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika materi besaran dan
satuan di kelas X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan hasil belajar
peserta didik pada pokok bahasan besaran dan satuan antara yang
diberikan latihan soal dan yang tidak diberikan latihan soal.
3. Untuk mengetahui refleksi siswa terhadap pembelajaran dengan
metode latihan soal pada pokok bahasan besaran dan satuan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
a. Melatih siswa untuk mengasah keterampilan mereka dalam
mengerjakan soal
b. Membiasakan peserta didik agar tidak bingung jika mendapatkan soal
baik dari ulangan harian maupun saat ujian
c. Mengukur kemampuan peserta didik pada materi-materi yang guru
ajarkan
2. Bagi guru
a. Dapat melihat kemampuan peserta didik dari hari ke hari ketika diberi
latihan soal
b. Mengasah kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang
dihadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
3. Bagi calon guru
a. Mengetahui kemampuan peserta didik ketika sering diberikan
latihan soal dengan ketika mereka mengerjakan soal yang
sesungguhnya.
b. Membantu calon guru untuk lebih kreatif dalam membuat soal
latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
Menurut Djamarah, B dan Zain, A (2010), belajar adalah suatu
kegiatan yang bernilai edukatif.Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi
antara guru dengan anak didik.Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan
sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan
memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pengajaran.
Menurut Aunurrahman (2009), belajar merupakan kegiatan penting
setiap orang, termasuk di dalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar.
Menurut Nichol dalam Aunurrahman (2209), sebuah survey memperlihatkan
bahwa 82% anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun memiliki
citra diri yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri. Tetapi
angka tersebut menurun drastic menjadi hanya 18% waktu mereka berusia 16
tahun.Konsekuensinya, 4 dari 5 remaja dan orang dewasa memulai
pengalaman belajarnya yang baru dengan perasaan ketidaknyamanan.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik
ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri ( Syah Muhibbin, 1995)
Menurut Suprijono (2009), beberapa pakar pendidikan
mendefinisikan pengertian belajar, yaitu menurut Travers, Belajar adalah
proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Menurut Cronbach, learning
is shown by a change in behavior as a result of experience.(Belajar adalah
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Sedangkan menurut
Geoch, learning is change in performance as a result of practice.(Belajar
adalah perubahan performance sebagai hasil latihan).
Berdasarkan pengertian belajar dari beberapa tokoh diatas maka dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan yang disebabkan oleh
adanya pengalaman dan latihan oleh seseorang yang diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu.
B. Metode pembelajaran
Ada banyak metode-metode pembelajaran yang sering digunakan guru,
untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Metode-metode tersebut
antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
1. Metode Ceramah
Menurut Syah Muhibbin (1995), metode ceramah adalah sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara
lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Dalam hal ini guru biasanya memberikan uraian mengenai topic (pokok
bahasan) tertentu di tempat tertentu dan dengan alokasi waktu tertentu.
Dalam mempersiapkan metode ceramah pada umumnya ada tiga cara
yang bisa dilakukan guru, yaitu pertama, guru menyusun apa yang hendak
diceramahkan kepada para siswanya; kedua, guru membuat pokok-pokok
persoalannya sehingga ia dapat berbicara di muka kelas atas dasar pola yang
sudah ia siapkan sebelumnya; ketiga, guru harus melakukan secara runtut
dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan (Suyanto & Jihad Asep,
2013).
Menurut Suparno (2006), metode caramah adalah model pembelajaran
di mana guru sendiri menerangkan dengan kata-kata, menjelaskan prinsip atau
bahan fisika kepada siswa. Biasanya siswa mendengarkan apa yang
diceramahkan guru. Kadang guru sambil ceramah menjelaskan dengan
menulis dipapan tulis, sehingga dapat lebih pelan-pelan menerangkan prinsip
fisika kepada siswa.
Berdasarkan beberapa pengertian metode ceramah diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa metode ceramah adalah metode mengajar yang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
prosesnya guru menjadi pusat pembelajaran, memberikan informasi-
informasi, sehingga membuat siswa menjadi tidak aktif. Siswa biasanya
hanya mencatat apa yang guru sampaikan, sehingga kurang efektif.
2. Metode Latihan Soal
Latihan dalam hubungan belajar mengajar adalah suatu tindakan atau
perbuatan pengulangan untuk lebih memantapkan hasil belajar
(Hamalik:2003).
Menurut Djamarah Bahri dan ZainA (2010), metode latihan yang
disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk
memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.Selain itu, metode ini dapat juga
digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan
keterampilan.
Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga
tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa
kelemahan.Maka dari itu, guru ingin mempergunakan metode latihan ini
kiranya tidak salah bila memahami karakteristik metode ini.
a. Kelebihan metode latihan
1) Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis,
melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
menggunakan alat-alat (mesin permainan dan atletik), dan
terampil menggunakan peralatan olahraga.
2) Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,
menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda
(symbol), dan sebagainya.
3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang
dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan,
penggunaan symbol, membaca peta, dan sebagainya.
4) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah
ketepatan serta kecepatan pelaksanaan
5) Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan
konsentrasi dalam pelaksanaannya.
6) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan
yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.
b. Kelemahan metode latihan
1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih
banyak dibawakan kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari
pengertian
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
3) Kadang-kadang latihan dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
4) Membentuk kebiasaan yang kaku, karena sifat otomatis
5) Dapat menimbulkan verbalisme
Menurut Jusuf (1982), latihan adalah suatu kegiatan melakukan hal
yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh, dengan tujuan untuk
memperkuat asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi
bersifat permanen.
Menurut law of exercise (hukum latihan), semakin sering sebuah
perilaku dilatih atau digunakan maka akan semakin mantap eksistensi perilaku
tersebut (Hilgard & Bower dalam Syah Muhibbin, 1995)
Menurut teori pendidikan Gal’perin (Utomo&Ruijter,1994:36-37
dalam Susento dkk (1999/2000)), proses belajar dapat digambarkan sebagai
rangkaian empat tahapkegiatan, yaitu orientasi, latihan, umpan-balik, dan
tindak lanjut. Keempat tahap ini dikemukakan dalam diagram berikut:
ORIENTASI
LATIHAN TINDAK LANJUT
UMPAN-BALIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
Dalam tahap orientasi, siswa mula-mula diarahkan untuk mengenali
tujuan belajar, ruang lingkup, urutan, dan isi bahan pelajaran, selanjutnya
siswa diberi kesempatan berlatih dengan mengerjakan serangkaian tugas yang
disiapkan guru. Hasil latihan ini kemudian ditanggapi guru dengan
memberikan umpan-balik.Berdasarkan umpan balik ini siswa dibimbing untuk
memperbaiki kekurangan atau kekeliruan dalam mengerjakan tugas latihan,
meneruskan dengan tugas tambahan lainnya, atau bilamana mungkin dapat
mulai mempelajari topik berikutnya.
Ada empat faktor yang disebut Cooney (Susento dkk,1999/2000) yang
dapat membuat latihan soal menjadi efektif, yaitu penguatan, umpan balik,
penjadwalan latihan dan variasi. Siswa akan bersemangat dalam mengerjakan
soal-soal latihan. Bila mereka mendapatkan perasaan berhasil dan
menemukan keuntungan atas hasil usahanya.Disinilah tanggapan guru sangat
diperlukan, penguatan terhadap hasil usaha siswa yang telah memenuhi
tuntutan kriteria guru.Penguatan dapat berbentuk pujian, nilai, atau komentar
positif dari guru.
Selain itu, siswa juga membutuhkan umpan-balik dari guru atau
teman, yaitu semacam kepastian apakah hasil kerjanya telah memenuhi
kriteria yang ditetapkan guru.Umpan balik dapat memberikan informasi
perbaikan bagi siswa, sehingga mereka dapat memantau dan meningkatkan
hasil usahanya. Umpan balik dapat berupa petunjuk guru mengenai kekeliruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
yang dilakukan siswa, perbandingan antara jawaban keliru dengan jawaban
yang benar, tanggapan siswa lain terhadap jawaban seorang siswa, dan lain-
lain.
Agar latihan soal efektif, maka perlu dihindari periode waktu latihan
soal yang terlalu panjang yang mencakup jumlah soal latihan yang terlalu
banyak.Akan lebih baik jika latihan soal dipecah-pecah menjadi beberapa sesi
yang lebih pendek.Waktu latihan yang terlalu panjang bisa menyebabkan
kebosanan pada diri siswa, disamping itu kekeliruan yang dialami siswa tidak
segera dapat diketahui untuk diperbaiki.
Variasi dalam latihan soal juga penting diperhatikan.Variasi dapat
menyangkut jenis soal (hitungan, pemahaman konsep, argumentasi), sifat soal
(rutin atau tak rutin), bentuk soal (soal cerita, jawaban singkat, pilihan),
konteks soal, dan taraf kesulitan soal. Variasi juga dapat berupa kebebasan
bagi siswa untuk menjawab dengan cara mereka masing-masing, atau selingan
bentuk latihan seperti kuis dan permainan.
Pada saat guru memberikan umpan-balik terhadap proses dan hasil
belajar siswa, perlu diperhatikan beberapa prinsip. Prinsip-prinsip berikut
diadaptasi dari Jaques
1. Umpan-balik akan lebih baik jika siswa sendiri yang
memintanya daripada guru yang menjejalkan pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
2. Umpan-balik sebaiknya bersifat deskriptif daripada evaluative.
Dengan memaparkan apa yang sebenarnya terlihat oleh guru
akan mengurangi reaksi siswa yang bersifat defensif.
3. Umpan-balik jangan terlalu bersifat umum, tetapi diusahakan
cukup spesifik.
4. Umpan-balik diarahkan pada perilaku yang dapat diubah atau
dikontrol oleh siswa.
5. Dengan mempertimbangkan situasi dan kesiapan siswa, umpan-
balik hendaknya diberi sesegera mungkin.
6. Setelah umpan balik diberikan, sebaiknya guru mengecek sejauh
mana penerimaan siswa.
Jika umpan-balik diberikan pada sekelompok siswa, berilah
kesempatan anggota-anggota kelompok itu saling mengecek ketepatan
umpan-balik itu terhadap proses atau hasil kerja kelompok.
Berdasarkan banyaknya pengertian metode latihan soal diatas maka
dapat disimpulkan bahwa, metode latihan soal merupakan metode mengajar
dengan memberikan latihan-latihan kepada siswa, yang kegiatannya selalu
diulang-ulang untuk mencapai hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
3. Metode Problem Solving
Menurut Djamarah Bahri dan Zain A (2010), Problem solving adalah
belajar memecahkan masalah.Pada tingkat ini para anak didik belajar
merumuskan memecahkan masalah, memberikan respons terhadap
rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik,
yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya. Menurut John
Dewey dalam Djamarah Bahri dan Zain A (2010), memecahkan masalah itu
berlangsung sebagai berikut: individu menyadari masalah bila ia dihadapkan
kepada situasi keraguan dan kekaburan sehingga merasakan adanya semacam
kesulitan.
Problem solving adalah model pembelajaran dengan pemecahan
persoalan.Biasanya guru memberikan persoalan yang sesuai dengan topik
yang mau diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan persoalan itu.Ini
dapat dilakukan baik dalam kelompok ataupun pribadi. Guru sebaiknya minta
agar siswa mengungkapkan bagaimana cara mereka memecahkan persoalan
tersebut dan bukan hanya melihat hasil akhirnya. Model problem solving
dapat pula membantu mengatasi salah pengertian. Siswa mengerjakan
beberapa soal yang disiapkan guru.Dari pekerjaan itu, dapat dilihat apakah
gagasan siswa benar atau tidak.Dengan memecahkan persoalan, siswa dilatih
untuk mengorganisasikan pengertian mereka dan kemampuan mereka. Baik
bila siswa diberi waktu untuk menjelaskan pemecahan soal mereka di depan
kelas dan teman-teman lain dapat menanyainya (Suparno, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
Menurut Dananjaya (2010), tujuan dan proses problem solving adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan
1) Melatih siswa merumuskan solusi dari masalah yang ada
2) Membiasakan siswa berpikir analitis
b. Proses
1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
2) Setiap kelompok diminta mencari satu masalah (terkait dengan
tema yang disepakati)
3) Setiap kelompok mendiskusikan pemecahan masalah
4) Hasil diskusi ditulis dan dipresentasikan di depan kelas
Menurut Suryanto dan Jihad Asep (2013), sebagai bagian metode
mengajar, pemecahan masalah merupakan cara mengajar yang dimulai dari
proses perumusan masalah, pengumpulan data, analisis data, hingga
penentuan alternatif pemecahan masalah. Proses pemecahan masalah tersebut
dilakukan oleh siswa, ketika siswa dihadapkan pada persoalan yang mereka
temukan sendiri atau masalah yang sengaja diberikan dalam proses
pembelajaran.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pemecahan masalah atau
problem solving adalah metode yang bertujuan untuk memberikan
kemampuan kepada siswa agar siswa dapat memecahkan masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
dihadapi dengan menggunakan teknik-teknik yang benar dan guru tidak hanya
melihat hasil akhirnya saja.
C. Hasil Belajar
Menurut Bloom dan Krathwohl dalam Usman (1995), hasil belajar
yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan
instruksional yang direncanakan guru sebelumnya.Tujuan instruksional pada
umumnya dikelompokan ke dalam tiga kategori, yakni domain kognitif,
afektif, dan psikomotor.Domain kognitif mencakup tujuan yang berhubungan
dengan ingatan(recall), pengetahuan, dan kemampuan intelektual.Domain
afektif mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perubahan-
perubahan sikap, nilai, perasaan, dan minat.Domain psikomotor mencakup
tujuan-tujuan yang berhubungan dengan manipulasi dan kemampuan
gerak(motor).
Menurut Purwanto (1990), yang dimaksud dengan tes hasil belajar
atau achievement test ialah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil
pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya, atau oleh
dosen kedapa mahasiswa, dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Susanto Ahmad (2012), hasil belajar adalah perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Sedangkan menurut Nawawi dalam Susanto Ahmad (2012), hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang
dikemukakan oleh Wasliman dalan Susanto Ahmad (2012) adalah sebagai
berikut :
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor
internal ini meliputi : kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
2) Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.Keadaan keluarga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.Keluarga yang morat-
marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian
orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-
hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan
sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
Menurut pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah tingkat keberhasilan siswa mengikuti proses belajar mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
yang berupa skor atau nilai. Hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor.
D. Materi Pembelajaran
Besaran dan Satuan
a. Besaran pokok dan besaran turunan
Besaran dapat dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran
turunan.Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan.
Dalam fisika terdapat 7 besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, suhu,
jumlah zat, kuat arus listrik dan intensitas cahaya.Besaran turunan adalah
besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok, misalnya
kecepatan, luas, volume, massa jenis, gaya, usaha dan energi.
b. Aturan angka penting
Ada beberapa aturan angka penting, yaitu :
1) Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
2) Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol
merupakan angka penting. Contoh :1208 memiliki empat
angka penting. 2,0067 memiliki lima angka penting.
3) Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik
desimal bukan merupakan angka penting. Contoh : 0,0024
memiliki dua angka penting, yakni 2 dan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://gurumuda.net/angka-penting.htm
-
23
4) Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari
angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal
merupakan angka penting. Contoh 1 : 0,003200 memiliki
empat angka penting, yaitu 3, 2 dan dua angka nol setelah
angka 32. Contoh 2 : 0,005070 memiliki empat angka penting
yakni 5,0,7,0. Contoh 3 : 20,0 memiliki dua angka penting
yakni 2 dan 0
5) Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk
angka penting. Contoh :3,2 x 105 memiliki dua angka penting,
yakni 3 dan 2. 4,50 x 103 memiliki tiga angka penting, yakni 4,
5 dan 0
c. Pengukuran
Pengukuran dalam fisika adalah kegiatan menggunakan alat-alat ukur
dengan tujuan mengetahui nilai suatu besaran.
Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi
panjang, massa, dan waktu.
1) Pengukuran panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda
haruslah sesuai dengan ukuran benda.Sebagai contoh, untuk mengukur
lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar
jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos. Alat ukur untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://garda-pengetahuan.blogspot.com/search/label/Ilmu%20Fisika
-
24
mengukur panjang antara lain penggaris/mistar, meteran, jangka
sorong dan mokrometersekrup.
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti
penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari
plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita
(meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter,
sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter.
Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika
membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan
pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam
melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/alat-ukur-panjang.jpghttp://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/pembacaan-skala.jpghttp://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/alat-ukur-panjang.jpghttp://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/pembacaan-skala.jpg
-
25
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai
batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin
dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka
sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan
nonius mempunyai selisih 1 mm.
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001
cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang
mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat,
diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala
utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala
utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar
sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/jangka-sorong.jpg
-
26
Sedangkan untuk alat ukur massa, biasanya kita dapat
menggunakan neraca dua lengan, neraca tiga lengan, timbangan
seperti yang biasa digunakan pedagang sayur dipasar. Alat ukur waktu
yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari ,misalnya jam
dan stopwatch. Bandul sederhana juga bisa kita gunakan untuk
mengukur waktu.Bandul sederhana terdiri atas sebuah beban berat
yang digantung pada tali yang beratnya dapat diabaikan dan tidak
dapat meregang serta dapat bergetar bebas tanpa gesekan disekitar
suatu titik tertentu.
d. Besaran skalar dan besaran vektor
Besaran yang memiliki besar (nilai), tetapi tidak memiliki arah disebut
besaran scalar. Contohnya waktu, volume, massa jenis, dan suhu.
Sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah.
Misalnya gaya, kecepatan, dan percepatan.
Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik
pangkal.Panjang garis sebagai nilai vektor dan anak panah menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://unitedscience.files.wordpress.com/2011/12/mikrometer-sekrup.jpg
-
27
arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal
(bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:
Untuk menentukan panjang dan arah vektor resultan, ada dua metode
yang bisa digunakan, yaitu metode grafis dan metode analitik. Diasumsikan
panjang kedua vektor dan sudut antara kedua vektor sudah diketahui.
1) Metode grafis
Metode ini memerlukan sketsa yang tepat skalanya, baik
perbandingan besar kedua vektor maupun sudut antara keduanya.
Setelah kedua vektor digambar dengan skala dan kemiringan yang
tepat, barulah kita terapkan metode segitiga,jajargenjang, ataupun
poligon untuk melukis skema vektor resultannya. Selanjtnya
panjang vektor resultan diukur menggunakan mistar dan hasilnya
dikonversi berdasarkan skalanya, diperoleh panjang vektor
resultan. Arah vektor resultan dapat ditunjukkan dengan mengukur
sudut antara vektor resultan itu dengan arah horizontal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://rumushitung.com/wp-content/uploads/2013/06/penulisan-vektor.jpg
-
28
2) Metode analitik
Metode analitik menggunakan perhitungan rumus. Andaikan
diketahui dua vektor A dan B dengan membentuk sudut antara
keduanya sebesar α. Panjang resultan kedua vektor itu (|R|)
dapatditentukan secara analitik, yaitu dengan menggunakan
persamaan :
Dalam metode analitil ini, kadang sketsa juga diperlukan, tetapi tidak
perlu mematuhi skala karena nantinya rumuslah yang
digunakan.Sketsa hanya diperlukan untuk membantu pemahaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://rumushitung.com/wp-content/uploads/2013/06/CodeCogsEqn16.gif
-
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen, kuantitatif, dan
kualitatif. Eksperimen artinya subyek penelitian diberikan perlakuan. Jenis
penelitian kuantitatif karena penelitian ini menggunakan analisis data
statistika. Sedangkan jenis penelitian kualitatif karena penelitian ini akan
menganalisis pengaruh pemberian latihan soal terhadap peningkatan hasil
belajar, dan mengetahui ada tidaknya perbedaan peningkatan hasil belajar
siswa ketika diberi dan tidak diberi perlakuan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : SMAN 1 KALASAN YOGYAKARTA
Waktu : Agustus-September 2014
C. Subyek Penelitian
1. Kelas kontrol
Kelas kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X MIA
(Matematika dan Ilmu Alam) 5 yang berjumlah 27 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
2. Kelas eksperimen
Kelas eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X
MIA3 yang berjumlah 25 siswa.
D. Identifikasi Varibel Penelitian
1. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah
a. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pemberian latihan
soal dan metode ceramah konvensional.
b. Varibel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang tergatung pada variabel
bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.
c. Variabel kontrol
Variabel yang di kontrol dalam penelitian ini adalah materi yang
diajarkan, kemampuan awal siswa(pretest) dan alokasi waktu.
2. Definisi Operasional
a. Latihan soal adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan oleh peserta didik dalam menerapkan konsep, prinsip, dan
hukum yang berlaku.
b. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam hal ini diukur
melalui pretest dan posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
E. Desain penelitian
Kelas kontrol Kelas eksperimen
Pre-Test Pre-Test
Ceramah Ceramah
Latihan soal
POSTEST
ANGKET
ANALISIS DATA
KESIMPULAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Penjelasan untuk masing-masing prosedur di atas yaitu:
1. Kelas kontrol dan kelas eksperimen
Dalam penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas kontrol dan
kelas eksperimen.Kelas kontrol yang digunakan adalah kelas XMIA5,
sedangkan kelas eksperimen adalah kelas XMIA3.
2. Pretest
Pretest diberikan pada dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Tujuan diberikannya pretest ini adalah untuk mengetahui
pemahaman awal siswa, baik kelas kontrol maupun kelas ekperimen.
3. Ceramah
Peneliti menggunakan metode ceramah dalam melaksanakan
penelitian. Metode ceramah ini digunakan karena, apabila siswa
langsung diberikan soal latihan,mereka akan kesulitan dalam
mengerjakan soal yang diberikan. Peneliti menggunakan metode
ceramah pada kelas eksperimen (XMIA3), sedangkan pada kelas
kontrol (XMIA5) ceramah diberikan oleh guru mata pelajaran.
4. Latihan soal
Latihan soal adalah hal yang sangat penting dalam penelitian
ini.Karena peneliti ingin melihat apakah dengan metode latihan soal
ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak. Setiap proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
belajar mengajar, siswa lebih banyak diberikan latihan soal. Soal-soal
latihan diberikan pada kelas eksperimen saja.
5. Posttest
Setelah kedua kelas diberikan pretest dan pada kelas eksperimen juga
sudah diberikan perlakuan maka akan selanjutnya akan diberikan
posttest. Posttest diberikan dengan tujuan untuk melihat adakah
peningkatan hasil belajar siswa.Selain untuk melihat apakah ada
peningkatan hasil belajar, posttest diberikan untuk melihat apakah
pemberian latihan soal berpengaruh pada hasil belajar siswa atau tidak.
6. Angket
Angket diberikan pada kelas eksperimen dengan tujuan ingin
mengetahui refleksi siswa tentang metode latihan soal terhadap hasil
belajar mereka.
7. Analisis data
Setelah dilakukan pretest dan posttest, maka akan diperoleh skor atau
nilai. Nilai-nilai siswa tersebut diolah, dianalisis apakah ada
peningkatan hasil belajar mereka.Terutama ingin melihat apakah
metode latihan soal ini dapat meningkatkan hasil belajar mereka atau
tidak.Karena sudah kita ketahui bahwa pada kelas kontrol tidak
diberikan latihan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
8. Kesimpulan
Setelah analisis data telah selesai dan diperoleh hasil secara
keseluruhan, maka kemudian akan ditarik kesimpulan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Teknik tes
Diberikan dalam bentuk pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa
dan posttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa.
2. Angket
Angket diberikan pada kelas eksperimen.Angket diberikan dengan tujuan
untuk mengetahui apakah dengan menggunakan soal-soal latihan ada
peningkatan hasil belajar siswa, dibandingkan dengan dengan metode
ceramah.
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran ini terdiri dari 3 instrumen yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal latihan, dan LKS.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat untuk menentukan garis
besar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama pengambilan
data penelitian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdiri dari :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
(1) Identitas, meliputi: Satuan pendidikan, Mata Pelajaran,
Kelas/Semester, Topik, dan Alokasi waktu, (2) Kompetensi inti,
(3) Kompetensi Dasar, (4) Indikator, (5) Tujuan pembelajaran, (6)
Strategi pembelajaran, (7) Materi pembelajaran, (8) Strategi
pembelajaran, (9) media, (10) Sumber pembelajaran, (10) Kegiatan
Pembelajaran, (11) Penilaian.
b. Soal latihan
Soal latihan dibuat dan akan digunakan dalam kelas eksperimen.
c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS merupakan lembar kerja siswa yang digunakan agar proses
pembelajaran berlangsung lebih lancar. Komponen-komponen LKS
yang identifikasi mata pelajaran, tujuan yang harus dicapai siswa,
petunjuk umum, dan kegiatan belajar. Bagian terpenting dari LKS
yaitu kegiatan belajar, yang berisi secara singkat kegiatan yang akan
dilakukan, pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, langkah-
langkah percobaan yang harus dilakukan, mengerjakan tugas.
Lembar kerja siswa dibuat dan digunakan dalam kelas eksperimen.
2. Instrumen pengumpulan data
a. Kuisioner
Kuisioner dapat digunakan untuk melihat bagaimana refleksi
siswaterhadap pembelajaran dengan metode ceramah dan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
metode latihan soal.Kuisioner ini terdiri dari pernyataan positif dan
pernyataan negatif. Hasil jawaban siswa dianalisis dengan cara
memberikan skor pada masing-masing pertanyaan, yaitu sebagai
berikut
1) Jawaban dari pernyataan positif
- Skor 4 diberikan untuk jawaban sangat setuju
- Skor 3 diberikan untuk jawaban setuju
- Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju
- Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju
2) Jawaban dari pernyataan negatif
- Skor 4 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju
- Skor 3 diberikan untuk jawaban tidak setuju
- Skor 2 diberikan untuk jawaban setuju
- Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat setuju
Penentuan hasil skor akhir dari kuisioner adalah semua jumlah skor
yang diperoleh masing-masing siswa.
b. Pretest
Pretest diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pretest
diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa
sebelum diberikan perlakuan. Soal pretest yang diberikan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
siswa sebanyak 15 butir soal dan berupa soal esai. Setelah kelas
eksperimen mengikuti pretest, selanjutnya akan dilihat soal pada
materi apa yang kurang dimengerti siswa. Selanjutnya akan
diberikan perlakuaan menggunakan latihan-latihan soal.
c. Posttest
Posttest diberikan dengan tujuan untuk melihat adakah
peningkatan hasil belajar siswa, baik kelas kontrol maupun kelas
eksperimen.
H. Metode Analisis Data
1. Data
Data yang akan dianalisis ialah data pretest, posttest dan angket yang diisi
siswa.
2. Analisis data
a. Pretest
Dari perolehan hasil pretest, dapat dilihat pada materi mana siswa
dapat atau tidaknya mengerjakan soal tersebut.Kemudian dari hasil
tersebut dapat dilihat dan ditindaklanjuti dengan pemberian metode
pembelajaran.Untuk kelas eksperimen dengan menggunakan metode
ceramah dan latihan soal, sedangkan untuk kelas kontrol dengan
metode ceramah. Setelah semua data pretest kelas kontrol dan kelas
eksperimen didapatkan maka dapat ditentukan besarnya nilai rata-rata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
b. Posttest
Setelah mengikuti pretest dan datanya sudah dianalisis, maka dari
perolehan data posttest dilihat kembali ada tidaknya perubahan setelah
diberikan perlakuan.Setelah itu hasil posttest kedua kelas dirata-rata
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
c. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kemampuan
awal kelas kontrol dan kelas eksperimen sama atau tidak.
d. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah
dilakukanpembelajaran dengan metode latihan soal dan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kedua
kelas.
e. Angket
Angket diberikan pada kelas eksperimen dengan tujuan untuk melihat
apakah metode latihan soal dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
BAB IV
DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Kalasan pada bulan Agustus dan
berakhir bulan September.Subyek penelitian adalah siswa kelas XMIA3 dan
siswa kelas XMIA5. Pada kelas XMIA3 yang diberi treatment model
pembelajaran dengan metode pemberian latihan soal. Sedangkan kelas
XMIA5 adalah kelas kontrol yang tidak diberikan treatment oleh peneliti dan
diampu oleh guru mata pelajaran dengan metode ceramah.Siswa kelas
XMIA3 berjumlah 26 orang siswa dan siswa kelas XMIA5 berjumlah 28
orang siswa. Namun dari masing-masing kelas pada saat dilakukan pretest ada
yang tidak masuk sekolah, sehingga dalam pengolahan data dari kelas XMIA3
berjumlah 25 orang siswa dan siswa XMIA5 berjumlah 27 orang siswa. Maka
jumlah secara keseluruhan adalah 52 orang siswa. Dalam penelitian ini
penulis berperan sebagai guru dalam proses pembelajaran pada kelas
eksperimen. Sedangkan proses pembelajaran pada kelas XMIA5 guru bidang
studi yang mengajar menggunakan metode ceramah.
1. Persiapan Instrumen
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan instrumen-
instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Instrumen-instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
penelitian antara lain: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
kelas XMIA3 dengan menggunakan model pembelajaran latihan soal,
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk materi besaran dan satuan, serta
membuat kuesioner refleksi siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
menggunakan metode latihan soal. Setelah itu peneliti memberikan surat
izin penelitian untuk melaksanakan penelitian di SMAN 1 Kalasan.
Setelah mendapat izin dari pihak sekolah, peneliti berkonsultasi dengan
guru mata pelajaran fisika untuk membahas kelas berapa yang akan
diteliti, jadwal pelaksanaan penelitian serta soal yang akan dijadikan
sebagai pretest dan posttest.
2. Perkenalan dan Pelaksanaan Pretest
Pada tahap ini, peneliti memperkenalkan diri kepada siswa kelas
XMIA3. Setelah itu peneliti memberitahukan kepada siswa tentang materi
yang akan dipelajari adalah besaran dan satuan. Pelaksanaan pretest
dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2014 pada kelas XMIA3 dan
diikuti oleh 25 orang siswa.Sedangkan pada kelas XMIA5 dilaksanakan
pada tanggal 25 Agustus 2014 dan diikuti oleh 27 orang siswa. Pretest
diberikan dengan tujuan untuk memperoleh data bagaimana pemahaman
awal siswa tentang besaran dan satuan. Selain itu, untuk mengetahui
apakah pemahaman kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang
sama atau tidak.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Proses pembelajaran pada kelas eksperimen (XMIA3) dilakukan
selama 10 jam pertemuan yang dibagi menjadi 4 kali pertemuan. Satu jam
pelajaran yaitu selama 45 menit. Berikut adalah proses pembelajaran
untuk setiap pertemuan pada kelas XMIA3 :
1) Pertemuan ke I: Rabu, 20 Agustus 2014 pukul 08.45-09.30
Pertemuan pertama ini dilakukan setelah pretest selesai. Tiga
jam pertemuan digunakan untuk pretest selama 2jam pelajaran,
sedangkan yang 1 jam pelajaran diisi dengan materi. Materi yang
akan diberikan adalah mengenai notasi ilmiah. Pada pertemuan ini,
peneliti meminta siswa untuk mencari tahu bagaimana penulisan
notasi ilmiah.Setelah itu peneliti menjelaskan sedikit tentang notasi
ilmiah, kemudian siswa diberikan soal-soal latihan berikut pekerjaan
rumah.
2) Pertemuan ke II : Rabu, 27 September 2014 pukul 08.45-11.15
Pada pertemuan kedua, peneliti mempersiapkan materi
pengukuran dan membahas kembali tentang notasi ilmiah.Peneliti
juga memberikan LKS kepada siswa yang berisi tentang materi dan
latihan-latihan soal sampai pada materi akhir yaitu vektor. (LKS
terlampir) Peneliti memberikan penjelasan tentang angka penting
dan menyuruh siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di
LKS yang telah dibagikan.Selesai membahas angka penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
kemudian masuk pada materi pengukuran.Peneliti membagi siswa
dalam kelompok kecil.Dalam satu kelompok terdiri dari 5 atau 6
orang siswa.Didalam kelompok tersebut, peneliti juga memberikan
jangka sorong dan mikrometer sekrup.
3) Pertemuan ke III : 3 September 2014 pukul 08.45-11.45
Peneliti menjelaskan pertemuan yang lalu mengenai
pengukuran, yaitu cara membaca skala pada alat ukur. Pada
kesempatan ini siswa diberikan latihan soal tentang
pengukuran.Pada latihan ini, siswa lebih ditekankan pada membaca
skala pada alat ukur.Pada materi ini mereka terlihat bisa
mengerjakan karena sudah pernah dipelajari pada waktu
SMP.Selesai pada materi pengukuran kemudian dilanjutkan pada
materi vektor.Pada materi ini siswa belum mengenal tentang vektor,
sehingga peneliti menjelaskan secara pelan-pelan agar mereka dapat
mengerti.Sambil menjelaskan sedikit demi sedikit siswa diberikan
latihan soal.Materi vektor yang dipelajari yaitu menggambar vektor,
menentukanresultan dengan metode pologon, menentukan besar dan
arah vektor dengan metode jajar genjang.
4) Pertemuan ke IV : 10 September 2014 pukul 08.45-11.15
Pada pertemuan kali ini, materi yang disampaikan yaitu masih
mengenai vektor.Sebelum melanjutkan kembali pada pokok bahasan
vektor, peneliti mengingatkan kembali tentang materi yang dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
pada pertemuan minggu lalu dengan memberikan pertanyaan
singkat.Setelah mengingat materi yang lalu, maka dilanjutkan pada
materi berikutnya, yaitu penguraian vektor.Dalam materi penguraian
vektor ini, yang dipelajari lebih lanjut adalah tentang besar dan arah
komponennya.
5) Pertemuan V : 17 September 2014, pukul 08.45-11.15
Pada pertemuan kali ini, peneliti memberikan posttest pada
kelas XMIA3, sekaligus sebagai ulangan harian.Posttest diikuti oleh
semua siswa kelas XMIA3. Waktu yang diberikan untuk
mengerjakan soal adalah 2 jam pelajaran. Sedangkan untuk 1 jam
pelajaran digunakan untuk mengisi kuisioner.
Pada tanggal 22 September 2014, diadakan postest pada kelas
XMIA5 dan diikuti juga oleh seluruh siswa dikelas tersebut. Posttest
ini dilakukan untuk mengetahui apakah siswa yang tidak diberikan
latihan soal ada peningkatan hasil belajar atau tidak.
B. DATA PENELITIAN
Data penelitian ini berisi tentang pemahaman siswa mengenai materi
besaran dan satuan.Data yang diperoleh yaitu dalam bentuk nilai yang
diperoleh siswa melaui hasil pretest dan posttest. Selain berupa nilai data
pretest dan posttest yang diperoleh berikut juga diperoleh data hasil kuisioner
refleksi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
1. Hasil prettes dan posttes
Kelas XMIA3 ( jumlah siswa 25 dari 26 )
Tabel 4.1.Nilai pretes – postest kelas XMIA3 (kelas eksperimen)
NO NAMA SISWA Pretest Posttest Peningkatan
1 ANGELIA AYU MAULINA 45 71.6 26.6
2 BAYU ADITYA P 31.7 70 38.3
3 CAHYA ULFA K 46.7 70 23.3
4 CHOFIFATUN KHAMAMAH 43.3 88.3 45
5 DEO MAHENDRA 43.3 71.6 28.3
6 GALIH SARI NINGRUM 46.7 86.7 40
7 GEMA FAUZI 32 51.6 19.6
8 INDAH SARI PRIFIANINGRUM 40 55 15
9 MAHARESI UPOYO T 41.7 63.3 21.6
10 MUHAMMAD AFIF K 41.7 75 33.3
11 MUHAMMAD DZAKIR A 36.7 70 33.3
12 NIKEN CAHYANINGRUM 45 70 25
13 NUR AVIVA TRISNAWATI 36.7 63.3 26.6
14 RAHMA DANI KUSUMAWATI 35 63.33 28.33
15 RESTA HERLIN PERLIANA 40 70 30
16 SAIFUDDIN AFIF 30 66.7 36.7
17 SAIROH BASIROTIL MUJTABA 40 75 35
18 SEKAR AYU PANGASTUTI 28.3 80 51.7
19 SHINTA IKA MULYANINGRUM 40 80 40
20 SUSI DYAH AYU W 38.3 70 31.7
21 THOHA ARSYAD 33.3 81.7 48.4
22 TRI AMALIA P 45 70 25
23 TYAS NUR UTAMI 21.7 66.7 45
24 UMI MAR'ATUN SHOLIHAH 38.3 80 41.7
25 UMMI KHOLSUM 41.7 56.7 15
Rata-rata 38.48 70.66 32.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
Kelas XMIA5 ( jumlah siswa 27 dari 28 )
Tabel 4.2.Nilai pretes – postest kelas XMIA5 (kelas kontrol)
No Nama Pretest Postest Peningkatan
1 ALVIAN DWI HERMAWAN 32 52 20
2 ALYA KUSUMA FARHANI 41.7 56.7 15
3 ANDIKA JULIANTO PUTRA 41.6 51.7 10.1
4 ANGGITA RAHMA TIKA 21.7 23.3 1.6
5 ANGGYTA DEWI H 40 60 20
6 ANITA HERLINA NISVI 45 61.7 16.7
7 A'YUNNUSSHOLIHAH 18.3 56.7 38.4
8 BAYU DWI KURNIAWAN 53.3 80 26.7
9 DESI ISTIKHOMAH 41.7 58.3 16.6
10 DWI KOFIFAH 46.7 28.3 -18.4
11 ELISA MURTI D 36.7 40 3.3
12 ERICKZAN RIFKI 21.7 31.7 10
13 FARIZKA ALRIANSYAH 21.7 48.5 26.8
14 IBNINATI AZIZAH 45 68.3 23.3
15 IDAM WAHYU N 31.7 50 18.3
16 IKHSAN SAHIDA 31.7 51.7 20
17 INDRIYANI NUR W 46.7 58.3 11.6
18 MIFTHAKUL JANAH 43.3 55 11.7
19 MUHAMMAD IRFAN DWIFAN
H 41.6 51.7 10.1
20 NINDA KARISA 53 51.7 -1.3
21 NORO AGUNG PURBANTORO 31.7 58.3 26.6
22 RATNA ARISTANINGRUM 20 35 15
23 REI SULTAN A 25 28.3 3.3
24 RIFQI SHABRI A 18.3 41.7 23.4
25 VIA RUSTIANI 51.7 75 23.3
26 WAFIQ NUR HAYANI 50 53.5 3.5
27 WAHYU KURNIAWAN FAJAR 30 41.7 11.7
Rata-rata 36.36 50.71 14.34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
2. Refleksi siswa kelas eksperimen
Tabel 4.3 refleksi siswa kelas XMIA3
Kode siswa Skor kuisioner
A 59
B 64
C 60
D 65
E 54
F 72
G 55
H 62
I 62
J 70
K 63
L 61
M 59
N 59
O 59
P 65
Q 68
R 63
S 58
T 70
U 54
V 61
W 63
X 57
Y 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
Setelah didapatkan data skor kuisioner dari kelas eksperimen, maka
selanjutnya akan dikelompokan dalam 5 kategori berdasarkan sikap siswa terhadap
pemberian latihan soal.
Tabel 4.4 Kategori sikap siswa terhadap pemberian latihan soal
Interval Kategori Jumlah Persentase (%)
68 – 80 Sangat positif 4 16
56 – 67 Positif 18 72
44 – 55 Netral 3 12
32 – 43 Negatif 0 0
20 – 31 Sangat negatif 0 0
C. ANALISIS DATA
1. Pretes
a. Kelas eksperimen
Berdasarkan tabel 4.1 nilai pretes – posttest kelas XMIA3, diperoleh
nilai rata-rata kelas pada saat prettest sebesar 38,48.
Melalui data nilai per soal masing-masing siswa (terlampir), pada
kelas eksperimen ternyata siswa belum bisa menyelesaikan soal pada
materi dimensi dan vektor.Setelah didapatkan hasil yang demikian,
peneliti menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
latihan soal.Setelah diberikan perlakuan, selanjutnya diberikan
posttest.
b. Kelas kontrol
Berdasarkan tabel 4.2 nilai pretes – posttest kelas XMIA5, diperoleh
nilai rata-rata kelas pada saat prettest sebesar 36,36.
Melalui data nilai per soal masing-masing siswa (terlampir), pada
kelas kontrol ternyata siswa belum bisa menyelesaikan soal pada
materi dimensi dan vektor.Setelah didapatkan hasil yang demikian,
maka guru mata pelajaran memberikan perlakuan dengan metode
ceramah.
2. Posttest
a. Kelas eksperimen
Berdasarkan tabel 4.1 nilai pretes – posttest kelas XMIA3, diperoleh
nilai rata-rata kelas pada saat pretest sebesar 70,66. Berdasarkan
analisis per soal pada pretest, ternyata dengan diberikan soal-soal
latihan siswa dapat mengerjakan soal pada materi dimensi dan vektor,
yang sebelumnya sebagaian besar dari mereka tidak bisa mengerjakan.
Pada kelas ekperimen terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 32,18.
b. Kelas kontrol
Berdasarkan tabel 4.2 nilai pretes – posttest kelas XMIA5, diperoleh
nilai rata-rata kelas pada saat pretest sebesar 50,71. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
analisis per soal pada pretest, ternyata dengan metode ceramah yang
guru berikan siswa dapat mengerjakan soal pada materi dimensi dan
vektor, yang sebelumnya sebagaian besar dari mereka tidak bisa
mengerjakan. Pada kelas kontrol terjadi peningkatan hasil belajar
sebesar 14,34.
Setelah kedua kelas diberikan perlakuan, ternyata ada perbedaan, yaitu
perolehan nilai per soal yang sebelumnya mereka belum bisa
mengerjakan.Perolehan nilai per soal lebih baik pada kelas eksperimen
dibandingkan kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar pun lebih tinggi
pada kelas eksperimen, yaitu sebesar 32,18. Sedangkan pada kelas
kontrol sebesar 14,34.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah
sebelum diberikan perlakuan, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol
memiliki varians yang sama atau tidak. Dalam hal ini, kita akan melihat
apakah kemampuan awal kedua kelas sama atau tidak
Data yang digunakan dalam uji homogenitas adalah data hasil
pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas ini
dilakukan dengan menggunakan uji t untuk dua kelompok yang
independen pada program SPSS. Berikut adalah hasil analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
SPSSdari kedua kelasdalam tabel 4.5 dan 4.6 di bawah ini
Tabel 4.5. Rata-rata nilai pretes kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Kelas N Mean
Std.
Deviation Std. Error Mean
Ni
lai
XMIA3 25 38.48 6.258 1.252
XMIA5 27 36.36 11.334 2.181
Hipotesis :
Ho : variasi data tes sama. Artinya tidak terdapat perbedaan prestasi
belajar antara kelas kontrol dan eksperimen.
Tabel 4.6. analisis uji homogeny
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nila
i
Equal
variances
assumed
14.569 .000 .826 50 .413 2.121 2.568 -3.037 7.279
Equal
variances
not
assumed
.843 41.111 .404 2.121 2.515 -2.957 7.200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
Ha : variasi data tes berbeda. Artinya terdapat perbedaan prestasi
belajar antara kelas kontrol dan eksperimen.
Analisis:
Ho ditolak Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 danHa diterima jika harga
sig. (2-tailed) < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.
Dari hasil table output SPSS di atas dapat diketahuinilai sig.
(2-tailed) sebesar 0.413 dan 0.404. Karena nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan awal siswa yang
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terdapat
perbedaan artinya kemampuan awal kedua kelas itu berbeda, tetapi
jika dilihat dari nilai rata-ratanya tidak jauh berbeda, selisihnya
sebesar 2, 12.
4. Uji t-test
a. Uji t-test untuk kelompok dependen
1) Uji pretes dan postes kelas eksperimen
Uji t untuk kelompok dependen di sini bermaksud untuk
mengetahui kemampuan siswa setelah dilakukan pembelajaran
dengan metode latihan soal, sehingga dapat diketahui apakah
metode pemberian latihan soal dapat meningkatkan hasil
belajar siswa atau tidak. Data nilai pretest dan posttest dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
52
kelas eksperimen yang dianalisis menggunakan program
SPSS.Berikut adalah hasil analisis uji t SPSS seperti pada tabel
4.7 dan tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.7 Rata-rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 pretest 38.4840 25 6.25797 1.25159
postest 70.6612 25 9.10897 1.82179
Tabel 4.8. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen
Paired Differences
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
pretest –
posttest
-
3.217
72E1
9.98685 1.99737 -
36.29957
-
28.05483
-
16.11
0
24 .000
Hipotesis uji-t:
Ho : variasi data tes sama. Artinya tidak terdapat perbedaan
prestasi belajar antara kelas kontrol dan eksperimen.
Ha : variasi data tes berbeda. Terdapat perbedaan prestasi
belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
53
Analisis:
Ho ditolak Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 danHo diterima jika
harga sig. (2-tailed) < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.
Dari hasil tabel output SPSS di atas dapat dilihat bahwa
nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 38,48 dan nilai rata-rata
posttes kelas eksperimen 70,66. Dapat dilihat bahwa nilai
posttes rata-rata siswa lebih tinggi dari nilai rata-rata pretes.
Terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 32,18 poin. Jika
diuji sacara statistika menggunakan uji-t hasilnya dapat dilihat
pada tabel 4.8.dari tabel tersebut diketahui nilai sig. (2-tailed)
sebesar 0.000 dan nilai α = 0,05. Karena nilai signifikansi Ho<
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai posttes lebih baik
dari nilai pretest. Maka dari hasil tersebut pembelajaran dengan
metode latihan soal dapat meningkatan hasil belajar siswa.
2) Uji-t pretes dan postest kelas kontrol
Uji-t untuk kelompok dependen ini dilakukan untuk
mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran menggunakan metode ceramah. Data
nilai pretes dan posttes dari kelas kontrol yang dianalisis
menggunakan program SPSS. Berikut adalah hasil analisis uji-t
SPSS seperti pada tabel 4.9 dan tabel 4.10:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
54
Tabel 4.9. rata-rata nilai pretes dan postes kelas kontrol
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 Pretest 36.3630 27 11.33443 2.18131
Posttest 50.7074 27 13.71007 2.63850
Tabel 4.10. Analisis peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pai
r 1
pretest -
postest
-
1.43444E
1
11.29930 2.17455
-
18.8143
0
-
9.8745
9
-
6.59
7
26 .000
Hipotesis uji-t:
Ho : variasi data tes sama. Artinya tidak terdapat perbedaan
prestasi belajar antara kelas kontrol dan eksperimen.
Ha : variasi data tes berbeda. Terdapat perbedaan prestasi
belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
55
Analisis:
Ho ditolak jika harga sig. (2-tailed) > 0,05 danHo diterima jika
harga sig. (2-tailed) < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.
Dari hasil tabel output SPSS di atas dapat dilihat bahwa nilai
rata-rata pretes kelas kontrol 36,36 dan nilai rata-rata postes
kelas kontrol 50,71. Dapat dilihat bahwa nilai postes rata-rata
siswa lebih tinggi dari nilai rata-rata pretes. Terjadi
peningkatan hasil belajar siswa sebesar 14,35. Jika diuji sacara
statistika menggunakan uji-t hasilnya dapat dilihat pada tabel
4.10, dari tabel tersebut diketahuinilai sig. (2-tailed)sebesar
0.000 dan nilai α = 0,05. Karena nilai signifikansi Ho< 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa nilai posttes lebih baik dari
nilai pretes.
b. Uji-t untuk kelompok independen
Uji-t independen ini dilakukanuntuk mengetahui apakah ada
perbedaan peningkatkan hasil belajar siswa antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Uji-t dilakukan menggunakan data
nilai posttes kelas eksperimen dan nilai posttes kelas control.
Berikut adalah hasil analisis SPSS untuk kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
56
independen seperti ditunjukkan pada tabel 4.11 dan 4.12 di bawah
ini.
Hipotesis uji t :
Ho : variasi data tes sama. Artinya tidak terdapat perbedaan
prestasi belajar antara kelas kontrol dan eksperimen
Tabel 4.11. Rata-rata nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Nila
i
XMIA3 25 70.66 9.109 1.822
XMIA5 27 50.71 13.710 2.639
Tabel 4.12. Analisis beda peningkatan hasil belajar
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
nila
i
Equal
variances
assumed