Download - PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA1.docx

Transcript
Page 1: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA1.docx

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA PADA

FASE PRENATAL

Regio cranial pada awal pembentukan embrio menyerupai embrio ikan. Brachial arch

berkembang sekitar minggu keempat dengan pembentukan empat pasang tonjolan kepala dan

leher dan dua pasang lengkung rudimenter. Masing-masing lengkung memiliki arteri, jaringan

kartilago, komponen otot, dan syaraf cranial.

Aspek dorsal dari kartilago pada lengkung pertama (first arch) membentuk malleus dan incus

dari bagian telinga tengah. Bagian intermediate dari kartilago membentuk ligament anterior

maleus dan ligament sphenomandibula. Bagian ventral dari kartilago Meckel’s menghilang

dengan osifikasi intramembran pada saat perkembangan mandibula. Komponen muscular dari

lengkung membentuk berbagai macam otot mastikasi.

Komponen sendi tempporomandibula (diskus artikular, otot lateral pterygoid, dan otot masseter)

akan berkembang pada usia 8 minggu gestasi (Gambar 4-1). Diskus merupakan lapisan mesenkin

yang meluas ke lateral melalui batas superior dari otot lateral pterygoid ke sisi medial otot

masseter. Otot lateral pterygoid melekat pada sisi medial kondilus dan melalui bagian posterior

diskus artikular. Otot lateral pterygoid dan diskus artikular kompleks bergerak ke posterior dan

superior untuk melekat pada kartilago Meckel’s membentuk bagian maleus dari telinga. Sendi

kapsula belum terbentuk dengan jelas.

Page 2: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA1.docx

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JARINGAN KERAS DAN JARINGAN

LUNAK SENDI TEMPOROMANDIBULA

Kartilago kondilus muncul pertama kali pada minggu ke Sembilan gestasi. Kartilago yang

merupakan bagian superior dari oseus membentuk tepi posterior dari mandibula. Pertumbuhan

kartilago bergerak ke arah superior dan anterior.

Pada fase ini diskus artikular berada diatas kondilus. Tendon dari otot lateral pterygoid melalui

bagian permukaan kondilus posterior secara oblique pada kartilago Meckel’s

Pada minggu ke-10, pembuluh darah sendi lebih jelas terbentuk. Pembuluh darah berada vertikal

berlawanan dengan aspek posterior lateral dari kondilus dan ramus mandibula. Sepanjang ramus,

pembuluh darah bergabung dengan arteri dan vena temporalis superifisial. Pembuluh darah

berkembang ke superior pada sisi lateral kartilago Meckel’s dan berakhir pada ossicle di dalam

telinga bagian tengah.

Diskus dan tulang temporal saling mendekati satu sama lain pada minggu ke-11 gestasi. Ruangan

sendi bagian bawah belum terbentuk sampai minggu ke-12. Pada fase ini ruangan sendi bagian

atas mulai I terbentuk (panjang embrio 75 mm). Pada minggu ke-14 (panjang embrio sekitar

78.5 mm) diskus artikular mulai meluas ke posterior sepanjang kontur prosesus zygomatik pada

tulang temporal (gambar 4-1). Diskus berakhir pada fisura glaserian saat embrio berkembang

menjadi 180 mm. Pada fase ini, sendi tertutup oleh kapsula dan ruang sendi dilapisi oleh jaringan

synovial.

Perlekatan diskus ke tulang temporal dan kondilus menjadi lebih terlihat pada saat embrio

sepanjang 270 mm dan terletak diantara mandibula dan tulang cranial membentuk ligament

Page 3: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA1.docx

sphenomandibula. Otot lateral pterygoid menyatu dengan bagian anterior dari diskus sendi

temporomandibula.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JARINGAN SYARAF

TEMPOROMANDIBULA DAN MATURASI REFLEKS ORAL

Sistem syaraf dari sendi dengan percabangan dari aurikolutemporal, masseter, dan syaraf

temporal posterior profunda terdapat pada bulan ke-4. Sisi medial dari sendi dipersyarafi oleh

percabangan yang berasal dari syaraf masseter dan aurikolotemporal. Aspek posterior sendi

dipersyarafi oleh percabangan terminal dari syaraf aurikolotemporal. Anterior auricular dan rami

pada syaraf superfisial temporal mensuplai aspek sendi posterior-lateral, syaraf eksternal

akustik mensuplai sisi posterior-medial. Sisi lateral sendi dipersyarafi oleh rami yang

berhubungan dengan syaraf fasialis.

Serat fiber berjalan sepanjang sisi anterior dan posterior kondilus, masuk ke kapsula artikular dan

berlanjut pada bagian diskus dan kondilus. Kapsula dan diskus pada asoek medial tidak

dipersyarafi. Serat syaraf dari kapsula berjalan ke kondilus dari sisi anterior pada bulan ke-4 dan

dari sisi posterior pada bulan ke-5. Pada awalnya, syaraf mempersyarafi bagian eksternal, lapisan

fibrous pada kondilus dan berkembang kedalam membrane synovial, berakhir pada ujung syaraf

bebad disekitar sendi.

MATURASI REFLEKS ORAL

Selama kehidupan prenatal, sistem neuromuscular belum matang secara merata (Hooker). Urutan

maturasi memungkinkan bayi untuk melakukan fungsi vital saat lahir seperti respirasi, menyusu,

dan proteksi pada saluran orofaring (Hooker).

Page 4: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA1.docx

Pada minggu ke-8 fetus melakukan gerakan reflex general pada seluruh tubuh terhadap respon

stimuli, pada minggu ke-11, stimulasi pada region hidung/mulut menyebabkan fleksi lateral

tubuh (Hooker). Pada minggu ke-14 gerakan-gerakan menjadi lebih individual dan presisi

terhadap respon stimuli. Pada fase ini stimulasi pada area mulut tidak lagi menyebabkan

perkerakan general tubuh. Otot fasial dan oral pada fetus telah dapat merespon secara

independen terhadap keseluruhabn pergerakan tubuh (Humphrey). Stimulasi pada bibir bawah

menyebabkan pergerakan lidah, sedangkan stimulasi pada bibir atas menyebabkan penutupan

mulut dan penelanan (Humphrey).

Pergerakan respirasi dada dan abdomen pertama kali terlihat pada fetus berusia 16 minggu. Gag

reflex didemonstrasikan pada fetus sekitar 18.5 minggu (Humphrey). Stimulasi pada mulut saat

fetus berusia 29 minggu menimbulkan primitive sucking action walaupun maturasi dari

penghisapan dan penelanan tidak berkembang sampai 32 minggu gestasi (Hooker, Humphrey).

PERKEMBANGAN TEMPOROMANDIBULAR PADA FASE POSTNATAL

Pertumbuhan dan Perkembangan Struktur Artikular Sendi Temporomandibula

Struktur artikular sendi temporomandibula pada bayi yang baru lahir memperlihatkan

vaskularisasi sempurna dan terdapat tulang intramembran dan endokondral yang terosifikasi

serta tulang cancellous yang dibungkus oleh periosteum vaskular yang tebal. Tidak terdapat

cortical plate diantara tulang cancellous dan periosteum. Bagian temporal dari sendi mengandung

rudimentary articular tubercle dan fossa glenoidalis posterior. Bagian mayor dari sendi melalui

proses osteogenesis sedangkan bagian mediolateral mengalami hematopoiesis.

Page 5: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA1.docx

Bagian superior kondilus memiliki 3 lapisan: lapisan fibrous artikular, lapisan proliferasi selular,

dan lapisan kartilago hyaline (Gambar 4-2). Lapisan fibrous artikular mirip dengan lapisan

permukaan temporal artikula. Lapisan proliferasi selular meluas pada margin kartilago dan

bersambung dengan lapisan osteogenik pada periosteum. Lapisan kartilago terbagi menjadi 3

zona: zona terluar, zona pembentukan matriks, yang mengandung kondrosit, zona tengah atau

zona hipertrofi selular yang mengandung sel kartilago yang membesar dan memiliki

vaskularisasi dan zona paling dalam atau zona kalsifikasi atau reabsorpsi dimana tulang

terdeposit dan mineral kartilago di reabsorpsi.

Pada bulan ke-6 sampai ke-8 kehidupan, articular tubercle dan prosesus glenoid posterior

membesar, sementara resorpsi terjadi disepanjang lekukan artikular. Fisura tympani skuamosa

mulai menutup. Artikular tubercle dan fossa glenoid mengalami pematangan pada usia 2.5 tahun.

Tubercle terdiri dari tulang kortikal yang tingginya sekitar 4-5mm. fossa glenoid mengalami

resorbsi sampai usia 6 atau 7, pada saat itu resorpsi terbatas pada dinding lateral terhadap respon

pertumbuhan lateral kondilus.

Pada 6 bulan pertama kehidupan, terdapan penurunan ketebalan kartilago kondilus serta ukuran

dan jumlah dari pembuluh darah. Kondilus memanjang dengan osifikasi endokondral dan

mengalami reposisi posterior lateral. Kartilago yang sedang tumbuh menebal selama erupsi gigi

sulung dan pada usia 3 tahun kanal vaskular hampir terlihat. Pada usia 7 tahun, permulaan dari

periode gigi campuran, lapisan fibrous artikular lebih tebat dari kartilago yang sedang tumbuh.

Pada usia 6 sampai 12 tahun, disebabkan oleh gigi campuran, kondilus meningkat diseluruh

dimens. Saat gigi permanen telah ada, puncak kondilus berbentuk wedgeshaped dan diasumsikan

sebagai bentuk dewasa. Pada usia 16 atau 17 tahun, kartilago yang tumbuh menjadi sangat tipis

dan tidak terlalu Nampak. Pada usia 20-30 tahun pertumbuhan dengan osifikasi endokondral

Page 6: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA1.docx

menggantikan kartilago. Seiring pertambahan usia, terdapat penurunan progresif secara seluler

dan peningkatan kolagen pada diskus artikular dan kapsul. Diskus menjadi lebih sedikit

memiliki pembuluh darah, dengan pembuluh darah hanya pada perifer.

Permukaan artikular yang matur dari tulang temporal memiliki lapisan yang tebal dengan tulang

cancellous diantara tulang kortikal pada fossa mandibula. Bagian atas fosa mandibula ditutupi

oleh periosteum dan menebal di bagian bawah artikular eminensia.

Kartilago artikular terus berproliferasi setelah pertumbuhan skeletal axial. Remodeling

mengubah bentuk sendi selama kehidupan individu. Remodeling yang progresif terjadi jika

terdapat proliferasi yang berlebihan dan deposisi kartilago karena hal ini akan dikonversi

menjadi tulang subendokondral.remodeling yang regresi terjadi saat lempeng subendokondral di

reabsorpsi oleh osteoklas dengan jaringan ikat yang mengisi ruangan, jaringan ini terkondrosis.

Remodeling sirkumferensial terjadi saat diameter chondro-osseus junction meningkat.

Tidak seperti permukaan sendi synovial lainnya pada tubuh, permukaan artikular sendi

temporomandibula terdiri dari jaringan ikat fibrous yang mengkonversi fibrocartilage daripada

menjadi kartilago hyalin. Jaringan artikular kondilus memiliki ketebalan 0.3-0.5 mm.

pertumbuhan kartilago hyalin berkurang seiring pertambahan usia . bagian yang paling tebal dari

jaringan artikuular adalah pada permukaan inferior pada artikular eminensia. Sel kartilago sangat

banyak pada area ini. Jaringan terdapat pada fosa mandibula merupakan lapisan yang

tervaskularisasi dan dipersyarafi jaringan synovial. Ini merupakan bagian non-articulating pada

sendi.

Diskus artikular merupakan bagian paling tipis diantara permukaan anterior kondilus dan

posterior dari lekukan tubercle. Diskus padat pada bagian yang tipis dan memiliki llebih banyak

Page 7: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA1.docx

sel kartilago dibandingkan dengan region perifer. Lebih ke perifer, diskus menebal dan menjadi

lebih tervaskularisasi dan dipersyarafi. Suplai darah untuk diskus didapat dari arteriole dan vena

yang terletak pada perifer. Pembuluh darah ini juga mensuplai jaringan synovial. Pembuluh

darah meluas ke bagian sentral kedalam diskus dan berakhir di dalam plexus sebelum mencapai

bagian sentral avaskular.

Permukaan artikular mengalami remodeling progresif sehingga meningkatkan ketebalan jaringan

artikular dan jumlah sel kartilago. Lapisan kalsifikasi yang terdapat diatas tulang

subendokondral menjadi lebih tebal dan lapisan kalsifikasi menjadi terreabsorbsi dan digantikan

oleh tulang baru.

Prosesus alveolar mengalami regresi remodeling. Pertama perubahannya adalah dengan

pertambahan area resorpsi tulang pada junction cartilage dan lempeng subendokondral. Resorpsi

diawali dengan aktivitas osteoklas dengan invasi vaskular. Defek diisi dengan mesenkimal yang

belum terdiferensiasi.

Secara umum dipercaya bahwa remodeling progresif dan regresif berlaku secara bersamaan.

Tubercle melalui remodeling regresif sedangkan fosa mandibula melalui remodeling progresif.

Jaringan artikular dan lempeng subendokonral cenderung merupakan struktur yang stabil

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REFLEKS ORAL FASIAL DAN SENSASI-

SENSASINYA

Unconditioned Reflexes

Unconditioned reflexes terdapat saat lahir dan merupakan bagian normal dari maturasi prenatal

sistem neuromuscular dan tidak dibentuk dari pengalaman postnatal. Jika unconditioned reflexes

Page 8: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA1.docx

tidalk dibentuk pada saat bayi lahir, bayi mungki tidak dapat bertahan. Reflex ini meliputi dari

respon monosinaptik sederhana seperti tendon jerk sampai dengan reflex yang kompleksuntuk

keberhasilan bayi saat menyusui. Hampir seluruh respon-respon ini berhubungan dengan

pencernaan makanan, menjaga saluran pernafasan, dan mekanisme regulasi tubuh.

Unconditioned congenital reflexes pada region orofaring meliputi respirasi, postur mandibula

dan lidah, penelanan pada bayi, penghisapan, gagging, muntah, batuk, dan bersin. Jika bayi tidak

dapat batuk untuk melegakan saluran pernafasan yang terhambat maka ia akan meninggal karena

asphyxia.

Conditioned Reflexes

Terdapat 2 tipe conditioned reflexes, yaitu yang disebabkan oleh pertumbuhan dan

perkembangan yang normal dan adaptasi abnormal pada lingkungan. Anak tidak dapat

mempelajari conditioned reflex sampai seluruh struktur penting dari susunan saraf pusat dan

sistem muscular cukup matang. Sebagai contohnya bayi yang baru lahir tidak dapat melakukan

reflex oklusal sampai ia struktur normal oklusinya telah mengalami oklusi.

Pada region orofasial, penelanan matur dan pengunyahan merupakan contoh-contoh dari reflex

yang terlihat saat individu tumbuh dan berkembang. Penelanan seorang anak berubah saat gigi

nya matur. Penelanan matur memerlukan input sensorik dari kontak antar gigi. Penelanan

merupakan tindakan yang disesuaikan dengan respon oklusi yang berkembang dan otot-otot yang

berkembang.

Tipe kedua dari conditioned reflex adalah tindakan otomatis dari kebiasaan buruk. Menghisap

ibu jari, mengigit kuku dan kebiasaan menelan dengan tongue thrust merupakan contoh-contih

dari aktivitas mulut yang dapat mengganggu relasi normal dari region oro-fasial

Page 9: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENDI TEMPOROMANDIBULA1.docx

Maka dari itu, kita dapat memisahkan reflex reflex ini menjadi kategori-kategori yang dapat

dikondisikan dan yang tidak dapat dikondisikan. Reflex yang tidak dapat dikondisikan

merupakan refleks dasar untuk kehidupan. Dengan menggunakan klasifikasi ini kita dapat

mengkategorikan kelainan penelanan dan kemungkinan untuk mengkoreksinya kedalam 2

kategori: 1) tooth apart swallowing pattern dan 2) infantile swallowing pattern. Pasien dapat

mengadopsi pola penelanan baru hanya jika dilatih dalam kehidupan sehari-harinya.