Teori Akuntansi“ Teori Akuntansi”
Digunakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Akuntansi dengan dosen Acep
Edison, Dr., S.E., M.M., Ak. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama semester V
tahun ajaran 2012/2013
Disusun Oleh:
Kelompok. 9
0110U009 Ina Desna Dwi Lyana
0110U030 Demi Luswida Sari
Kelas: J
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2012
Teori Akuntansi
Definisi
Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil
rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu. praktik
akuntansi tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor sosial,
ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah
negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya.
Untuk melaksanakan suatu praktik akuntansi yang baik, tidak cukup hanya
mempelajari akuntansi secara praktik saja. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat
berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam
teori akuntansi. Teori akuntansi sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan
mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang.
Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik akuntansi. Pengetahuan
terhadap teori akuntansi akan mengimbangi berbagai keterbatasan pengalaman dan
kemampuan praktis dalam menyelesaikan masalah. Dengan teori akuntansi orang akan
dapat melihat suatu permasalahan dengan perspektif yang lebih luas dan terinci, dan tanpa
teori yang melandasinya, praktik akuntansi yang baik dan sehat bisa dipastikan tidak akan
tercapai.
Pendekatan Teori Akuntansi
Walaupun belum ada satupun teori akuntansi yang komprehensif namun berbagai
teori akuntansi yang bersifat menengah atau setengah jadi telah dihasilkan melalui sejumlah
pendekatan yang berbeda antara lain : (pendekatan trasisional, pendekatan otoritas,
pendekatan regulatori, keperilakuan, peristiwa, prediktif, dan positif) .
1. Pendekatan Tradisional :
Pendekatan non teoritis, praktis, atau pragmatis.
o Penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktek
sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis.
o Pendekatan otoritas dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya
digunakan oleh organisasi profesi, terdiri dari penyajian sejumlah peraturan
praktik-praktik akuntansi.
o Suatu teori tanpa konsekuensi praktik adalah teori yang buruk .
Pendekatan Teoritis : Deduktif, Induktif, Etis, Sosiologis, Economics, Eklektik.
2. Pendekatan Deduktif
Dari asumsi atau dalil dasar akuntansi dan konklusi logis yang diperoleh dan
sejumlah prinsip akuntansi untuk menyajikan petunjuk dan dasar bagi pengembangan
teknik-teknik akuntansi selanjutnya. Tahap-tahap pendekatan deduktif :
1. Penetapan-penetapan tujuan pelaporan keuangan
2. Pemilihan dalil-dalil akuntansi
3. Penentuan prinsip-prinsip akuntansi
4. Pengembangan teknik-teknik akuntansi.
3. Pendekatan Induktif
Pendekatan ini dimulai dengan serangkaian pengamatan terhadap informasi
keuangan dari bisnis perusahaan dan selanjutnya akan diperoleh rumusan gagasan serta
prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan tersebut dengan menggunakan dasar hubungan
yang terjadi secara berulang. Pendekatan induktif dalam penyusunan teori mencakup
empat tahap :
1. Pencatatan seluruh pengamatan
2. Penganalisaan dan pengelompokan pengamatan untuk mendeteksi adanya
hubungan yang berulang (kesamaan atau kemiripan)
3. Penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi dari
pengamatan-pengamatan yang menggambarkan hubungan secara berulang.
4. Pengujian konklusi-konklusi yang dibuat.
4. Pendekatan Etis
Konsep kewajaran (penyajian yang tidak bias, dan tidak memihak), keadilan (sebagai
perlakuan yang seimbang terhadap seluruh pihak yang berkepentingan). Keseimbangan dan
kebenaran (sebagai pelaporan keuangan yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan
interpretasi). The Committee on Auditing Procedure merujuk criteria “kewajaran penyajian”
sebagai berikut :
Kesesuaian dengan prinsip-prinsip akuntansi
Pengungkapan
Konsistensi
Dapat Diperbandingkan
5. Pendekatan Sosiologis
Akibat-akibat sosial yang ditimbulkan dari teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini
merupakan suatu pendekatan etis yang dasarnya merupakan suatu perluaan
konsep kewajaran yang dinamakan kesejahteraan sosial.
Dalam pendekatan ini, diharapkan bahwa data akuntansi akan memberikan
manfaat dalam pembuatan kebijakan yang menyangkut kesejahteraan sosial.
Kesulitan dalam pendekatan ini adalah penetapan criteria “nilai-nilai sosial” yang
dapat diterima oleh semua masyarakat.
Bedford, berpendapat maksimalisasi kesejahteraan sosial berhubungan dengan
pengukuran penentuan pendapatan yang terbaik bagi masyarakat.
Pendekatan ini telah memberikan kontribusi pada evolusi cabang bidang akuntansi
yang baru, yang terkenal sebagai akuntansi sosio ekonomi (socioeconomic
accounting). Tujuan utama bidang ilmu ini adalah mendorong entitas bisnis yang
beraktivitas dalam pasar bebas agar mempertanggungjawabkan aktivitas produksi
mereka terhadap lingkungan sosial melaui pengukuran internalisasi dan
pengungkapan di dalam Laporan Keuangan.
6. Pendekatan Ekonomi
Dalam penyusuan teori akuntansi menekankan pengendalian perilaku indicator-
indikator ekonomi makro, yang diakibatkan oleh berbagai prkatik akuntansi.
Menekankan pada konsep kesejahteraan ekonomi secara umum.
Kriteria umum yang digunakan dalam pendekatan ekonomi makro adalah :
1. Kebijakan dan teknik akuntansi yang digunakan harus menyajikan realitas
ekonomi.
2. Pemilihan teknik-teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi
ekonomi.
7. Pendekatan Eklektik
Penyusunan Teori Akuntansi dan pengembangan prinsip-prinsip akuntansi telah
mengikuti suatu pendekatan ekletik, atau pendekatan gabungan.
8. Pendekatan Regulatori Dalam Formulasi Teori Akuntansi
Proses penyiapan dan pelaksanaan standar merupakan masalah serius dalam profesi
menetapakan keseragaman standar akuntansi merupakan factor penting agar standar
akuntansi dapat diterima dan bermanfaat. Bab ini berupaya menyajikan suatu diskusi
tentang keunggulan dan kegunaan dari masing-masing pendekatan yaitu pasar bebas, sector
swasta, maupun sector public.
Klasifikasi Teori Akuntansi
Teori sebagai bahasa
Teori sintaksis
Adalah ilmu tentang logika/tata bahasa. Teori ini dalam akuntansi berhubungan
dengan struktur pengumpulan data dan pelaporan keuangan yang mencoba
menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan dan meramalkan
bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau
bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu. Sintaksis
penting dalam akuntansi karena berhubungan logis dengan bagian lainnya.
Teori interpretasional (semantic)
Adalah ilmu tentang makna bahasa. Dalam akuntansi, teori ini diperlukan untuk
memberikan pengertian tentang konsep-konsep akuntansi akuntansi sehingga
sehingga penafsiran konsp-konsep oleh pembuat (akuntan) sama dengan
penafsiran para pemakai laporan akuntansi. Pada umumnya, konsep akuntansi
tidak dapat diinterpretasikan dan tidak mempunyai arti selain sebagai hasil
prosedur akuntansi itu sendiri. Misalnya, laba merupakan konsep buatan yang
mencerminkan kelebihan pendapatan atas beban, setelah diterapkan suatu
aturan untuk mengukur pendapatan dan beban.
Teori perilaku (pragmatic)
Adalah ilmu tentang pengaruh bahasa. Dalam akuntansi menekankan pada
pengaruh laporan akuntansi terhadap perilaku atau pengambilan keputusan.
Sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para
pengambil keputusan dan perilaku individu/kelompok akibat penyajian informasi
tersebut, serta pengaruh laporan dari pihak eksternal terhadap manajemen
perusahaan, dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan akuntan dan auditor.
Jadi teori ini menilai pengaruh-pengaruh ekonomi, psikologis, dan sosiologis dari
prosedur-prosedur akuntansi dan media pelaporannya.
Teori sebagai pemikiran
Pemikiran deduktif
Penalaran deduktif dalam akuntansi adalah penarikan dari tujuan dan postulat
(generalisasi) menjadi prinsip-prinsip yang spesifik dan logis sebagai dasar
penerapan yang konkrit/praktis. Dalam proses deduktif, perumusan tujuan
sangat penting karena tujuan yang berbeda akan mensyaratkan struktur yang
sama sekali berbeda dan menghasilkan prinsip-prinsip yang berbeda pula.
Kelemahan metode deduktif adalah jika postulat dan premis salah. Maka
kesimpulannya juga akan salah. Pendekatan ini juga dianggap menyimpang dari
kenyataan untuk bisa menurunkan prinsip-prinsip yang realistis dan berguna
atau untuk memberikan dasar bagi aturan-aturan praktis.
Pemikiran induktif
Proses induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan
pengukuran yang spesifik. Dalam akuntansi, proses induktif melibatkan
pengamatan data keuangan perusahaan. Jika terdapat hubungan yang berulang-
ulang, maka generalisasi prinsip dapat dirumuskan, sehingga prinsip baru dapat
ditemukan. Misalnya, pengamatan terhadap sejumlah perusahaan dapat
dibuktikan kecenderungan histories dari penjualan masa lalu merupakan alat
ramal yang lebih baik untuk kas yang akan diterima dari pelanggan di masa yang
akan datang. Keunggulan pendekatan induktif adalah tidak dibatasi oleh
model/struktur yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Peneliti bebas
mengadakan pengamatan yang dianggap relevan. Kelemahan dari pendekatan
ini adalah : q Data mentah mungkin berbeda bagi setiap perusahaan, yang
mungkin hubungannya berbeda sehingga sulit untuk menarik generalisasi dan
prinsip-prinsip dasar. Misalnya, hubungan antara total pendapatan dan harga
pokok penjualan mungkin konstan untuk beberapa perusahaan, tetapi hal ini
bukan berarti konsep laba kotor histories merupakan pengukuran yang baik
untuk meramalkan operasi suatu perusahaan pada masa yang akan datang
dalam seluruh kasus. q Para pengamat cenderung dipengaruhi oleh ide-ide di
bawah sadar mengenai hubungan apa yang relevan dan data apa yang harus
diamati. Dengan metode deduktif, penerapan dan aturan-aturan praktis
disimpulkan dari postulat dan bukan dari pengamatan praktek. Dengan metode
induktif, prinsip-prinsip dapat dismpulkan dari praktek terbaik yang sedang
berlaku.
Teori sebagai panduan
Deskriptif (positive)
Teori deskriptif mengemukakan dan menjelaskan informasi keuangan apa yang
disajikan dan dikomunikasikan kepada para pemakai laporan keuangan serta
bagaimana penyajian dan pengkomunikasiannya. Teori-teori induktif menurut
sifatnya biasanya bersifat positif.
Preskriptif (normative)
Teori normatif mencoba menetapkan data apa yang harus dikomunikasikan dan
bagaimana data itu harus disajikan. Berarti, teori ini menjelaskan apa yang
seharusnya dan bukan apa yang sebenarnya disajikan. Pertanyaan normative
mencoba mengungkapkan cara terbaik untuk mempertanggungjawabkan suatu
transaksi. Sedangkan pertanyaan positif mencoba mengungkapkan bagaimana
manajemen dan pihak-pihak lainnya memutuskan cara mana yang terbaik bagi
mereka.
Verifikasi Teori Akuntansi
Verifikasi teori merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk menentukan apakah
suatu teori yang ada valid atau tidak. Beragam aspek teori akuntansi yang ada harus
dilakukan verifikasi untuk menentukan kebenarannya, sehingga tidak menyesatkan bagi
penggunanya. Untuk melakukan verifikasi terhadap teori akuntansi setidaknya dilakukan
atas dasar penalaran logis, bukti empiris, daya prediksi, dan pertimbangan nilai yang telah
disepakati.
Top Related