8/18/2019 Perilaku Investor Individual
1/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
Pendahuluan
Dunia investasi dan pasar modal selalu menjadi topik
pembahasan menarik di era globalisasi seperti saat ini.
Investasi dan pasar modal sudah menjadi bagian dari
fundamental ekonomi tidak hanya di negara maju, bahkan
juga negara berkembang. Indonesia pun saat ini sudah mulai
muncul dengan kekuatan barunya di sektor investasi dan
pasar modal. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia
(BEI hingga tahun !"#$ menunjukan track record yang
positif. Penilaian tersebut berdasarkan pengamatan terhadap
fluktuasi Indeks %arga &aham 'abungan (I%&' di BEI,
karena I%&' merefleksikan kinerja BEI secara keseluruhan.
akta tersebut menunjukan bah)a aktivitas investasi di
Indonesia sudah mulai tumbuh pesat. *aka hal tersebut
tidak terlepas dari keputusan investasi yang dilakukan oleh
para investor. &orotan utamanya adalah pada proses pengambilan keputusan investasi oleh investor.
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan
Investasi: Studi Hermeneutika-Kritis
(Individual Stock Investors Behaviour In Investment Decision aking!
"ritic-#ermeneutic Stud$%
#/
Abstrak Pengambilan keputusan investasi adalah suatu proses yang kompleks dan vital dalam berinvestasi. 1eputusan investasi
dipengaruhi oleh banyak faktor yang melandasinya. Informasi akuntansi sebagai salah satunya, secara teori juga memiliki
relevansi nilai yang bermanfaat bagi investor dalam keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis realitas atau praktik penggunaan informasi akuntansi oleh investor saham individual di Bursa Efek Indonesia
(BEI. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi hermeneutika0kritis. %ermeneutika digunakan untuk menginterpretasi
teks yang disampaikan investor saham individual dalam )a)ancara. +da 2 informan yang di)a)ancara dalam penelitian inidengan berbagai latar belakang, yaitu broker, )irausaha)an, dan mahasis)a. %asil studi ini menunjukan bah)a informasi
akuntansi sebagai nilai yang bermanfaat bagi investor ternyata tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh investor saham
individual, khususnya investor yang menggunakan analisis teknikal dan analisis non fundamental lainnya dalam analisis
saham mereka. 1etidakcanggihan investor dalam menganalisis informasi akuntansi (naive investor , turut mempengaruhi
investor sehingga tidak menganalisis informasi akuntansi. 1etika informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan investasi investor, no-e&&ect h$pothesis berlaku. &edangkan sophisticated investor yang memiliki
kecanggihan dalam menganalisis informasi akuntansi, mempertimbangkan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan
investasi mereka. 1etika informasi akuntansi berpengaruh terhadap keputusan investasi investor, mechanistic h$pothesis
berlaku.
Kata kunci analsis saham, informasi akuntansi, investor saham individual, keputusan investasi.
Abstract
Investment decision making is a comple' and vital process in investment. Investment decision as in&luenced b$ man$
&actors. )ccounting in&ormation as one o& them, also has theoriticall$ value relevance &or investor in investment decision.
*his stud$ aimed to kno and anali+e the realit$ or practice o& accounting in&ormation usage b$ individual stock investors
in Indonesia Stock 'change (BI%. *his stud$ used critic-hermeneutic stud$ approach. #ermeneutic as used &or
interpretation o& te't hich told b$ individual stock investors in the intervie. *here ere in&ormant ere intervieed in
this stud$, ho had di&&erent backgrounds i.e brokers, entrepreneurs, and college students. *his result shoed that
accounting in&ormation as use&ull value &or investors, actuall$ didnt entirel$ used b$ individual stock investors, especiall$
&or investors ho used technical anal$sis and another non-&undamental anal$sis in their stock anal$sis. Investors
sophistication in acoounting in&ormation anal$sis (naive investor% also in&luenced the investor, so the$ didnt anali+e
accounting in&ormation. /hen accounting in&ormation didnt in&luence to the investment decision o& investor, no-e&&ect
h$pothesis as applied. /hereas sophisticated investor ho had sophistication in accounting in&ormation anal$sis,
considered accounting in&ormation in their investment decision. /hen accounting in&ormation in&luenced to the investmentdecision o& investor, mechanistic h$pothesis as applied.
Keyword ! accounting in&ormation, individual stock investor, investment decision, stock anal$sis.
Bayu +prillianto, 3ovi 4ulandari, 5aufik 1urrohman
6urusan +kuntansi, akultas Ekonomi, 7niversitas 6ember (73E6
6ln. 1alimantan $8, 6ember /2#!#
-mail aprilliantbay9gmail.com
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
2/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
:leh karena itu, keputusan investasi yang diambil oleh
investor Indonesia harus benar0benar dengan pertimbangan
yang matang, akurat, dan bukan sekedar main-main.
1emudian bagaimana proses pengambilan keputusan
investasi yang dilakukan oleh investor Indonesia; +pakah
investor domestik sudah paham mengenai proses
pengambilan keputusan investasi yang benar sesuai dengan
teori manajemen investasi dan pasar modal; +pa saja yang
menjadi landasan investor dalam mengambil keputusaninvestasi;
enomena investasi yang ada di Indonesia dalam artikel
:ke +gustus !""? memberitakan bah)a
menurut Direktur 7tama Bursa Efek Indonesia (BEI Ito
4arsito dalam, tingkah laku investor serta sekuritas
domestik tersebut seperti gerombolan ka)anan he)an liar.
@*entalnya seperti mentality ka)anan he)an. 1alau ada
yang satu ke sana yang lain ikut, tidak tahunya di sana ada
buaya,@ katanya dalam acara Diskusi Penel bertajuk *he
0e /orld 1rder a&ter *he "risis di E 7I, Depok, =abu
(>A2A!""?. Benarkah demikian; +pakah investor domestik
cenderung mengabaikan teknik pengambilan keputusaninvestasi;
Informasi akuntansi sebagai salah satu basis informasi dalam
pengambilan keputusan investasi, merupakan kandungan
internal yang dapat diperoleh dari laporan keuangan
perusahaan melalui teknik analisis fundamental. +nalisis
fundamental atau analisis laporan keuangan ( &inacial
statements anal$sis% bertujuan untuk menyediakan data yang
berhubungan dengan perusahaan yang diperlukan dalam
proses pengambilan keputusan investasi. 1eputusan
investasi yang dimaksud adalah keputusan untuk membeli,
menjual, atau pun mempertahankan kepemilikan saham.
1onsep yang mendasari ialah bah)a nilai saham untuk suatu perusahaan dipengaruhi oleh prestasi keuangan perusahaan
yang bersangkutan (4ignjiharto, #??> Puspitaningtyas,
!""/, !"## 4eston dan Copeland, !"#", dalam
Puspitaningtyas !"##.
&ecara teori. konsep decision use&ulness o& accounting
in&ormation menekankan pada ho &inancial statements
can be more use&ul ;. 1onsekuensi dari konsep ini adalah
bah)a informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan
keuangan harus memberikan nilai manfaat (use&ul kepada
para penggunanya (users dalam hal pengambilan keputusan.
1onsep relevansi nilai informasi akuntansi menjelaskan
tentang bagaimana investor bereaksi terhadap pengumumaninformasi akuntansi. =eaksi ini akan membuktikan bah)a
kandungan informasi akuntansi merupakan isu yang sangat
penting dan menjadi pertimbangan penting dalam proses
pengambilan keputusan investasi, sehingga dapat dikatakan
bah)a informasi akuntansi bermanfaat (use&ul bagi investor
(&cott, !""?.
Puspitaningtyas (!"#" meneliti hal yang sama dengan teori
tersebut dan menyatakan bah)a informasi akuntansi yang
terkandung dalam laporan keuangan memiliki relevansi nilai
dan bermanfaat bagi investor dalam hal pengambilan
keputusan investasi. Investor dapat menjadikannya sebagai
acuan dalam berinvestasi agar kegiatan investasinya dapatmenghasilkan keuntungan, bukan malah mendapatkan
kerugian. 1emudian, bagaimana dengan praktiknya; +pakah
investor sudah benar0benar memanfaatkan dan menggunakan
informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan
investasinya;
%asil penelitian sebelumnya menunjukkan bah)a investor
institusional Indonesia menggunkan informasi akuntansi
dalam pengambilan keputusan investasi (Cecilia 3atapura,
!""? dan investor asing yang berinvestasi di BEI jugamenggunakan informasi akuntansi dalam keputusan
investasinya (=udi Chandra, !"#". Fantas bagaimana
dengan investor saham individualnya;
Berdasarkan pemikiran tersebut, penelitian ini dibuat untuk
mengetahui realitas penggunaan informasi akuntansi dalam
pengambilan keputusan investor saham individual. &tudi ini
menggunakan teknik )a)ancara kepada para investor dan
memaknai pendapat0pendapat yang disampaikan para
informan tersebut mengenai pengambilan keputusan
investasi. &etiap pemaknaan teks selalu memerlukan upaya
penafsiran yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman
atas teks yang bersangkutan. 7paya penafsiran teks untukmemperoleh pemahaman ini disebut sebagau hermeneutika
atau hermeneutic ( &chmidt, !""8 %. Penelitian ini
menggunakan jenis hermeneutika0kritis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkritisi perilaku investor dan kemudian
diberikan sebuah saran tentang perilaku investor yang baik
dalam pengambilan keputusan investasi.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan
menggunakan pendekatan hermeneutika. Penelitian ini
menginterpretasi apa yang dipahami oleh para informantentang pengambilan keputusan investasi saham; Bagaimana
realitas penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan
keputusan investasi mereka; 6a)aban atas pertanyaan0
pertanyaan tersebut adalah persoalan yang terkait dengan
pemaknaan teks. &etiap pemaknaan teks selalu
memerlukan upaya penafsiran yang bertujuan untuk
memperoleh pemahaman atas teks yang bersangkutan.
7paya penafsiran teks untuk memperoleh pemahaman ini
sebagai hermeneutika (hermeneutics%.
Jenis dan Sumber Data
6enis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu datasubjek yang meliputi opini, sikap, pengalaman, atau
karakteristik dari para informan yang terdiri dari para
praktisi terkait. Berdasarkan sumber datanya, penelitian ini
menggunakan data primer, merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara. Dalam penelitian ini data
primer diperoleh dari penelusuran langsung dan melalui
)a)ancara dengan para investor saham individual.
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
#8
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
3/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
Inorman Penelitian
Penelitian ini menggunakan delapan informan investor
saham individual. Pemilihan para informan tersebut
dilakukan secara sengaja, berdasarkan kriteria0kriteria
tertentu, yaitu (a setiap investor individual saham yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI, (b investor saham
yang memiliki kartu identitas investor yang diterbitkan oleh
1ustodian &entral Efek Indonesia (1&EI, (c Investor yangmemiliki portofolio saham di BEI, (d investor yang aktif
dalam perdagangan, minimal melakukan # kali perdagangan
dalam satu bulan atau minimal melakukan #! kali
perdagangan dalam satu tahun, (e investor yang pernah
melakukan aksi beli, jual, dan mempertahankan saham, (f
investor yang sudah melakukan investasi saham di BEI
setidaknya tidak lebih dari satu tahun, (g Investor yang
sudah pernah memperoleh return dari capital gain, (h
investor yang sudah pernah mengalami tidak tercapainya
hasil perolehan dengan apa yang diharapkan (terjadinya
risk , (i investor yang sudah pernah atau pernah
menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental
dalam pengambilan keputusan investasinya, dan (j investoryang memiliki latar belakang dari kalangan yang identik
dengan pasar modal atau yang tidak identik dengan pasar
modal.
!eknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data atau informasi dilakukan melalui
)a)ancara. 4a)ancara dalam penelitian ini termasuk dalam
)a)ancara pembicaraan informal dimana pertanyaan yang
diajukan sangat bergantung pada )a)ancara itu sendiri, jadi
bergantung pada spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada ter)a)ancara. 4a)ancara dilakukan
secara tidak terstruktur, tidak terjad)al, dan dilakukan
sedemikian rupa sehingga dalam memberikan informasi,
para informan tidak cenderung mengolah atau
mempersiapkan informasi tersebut lebih dulu, serta dapat
memberikan penjelasan apa adanya.
&etelah )a)ancara dilakukan, hasil voice data dari proses
)a)ancara diolah menjadi data teks atau yang disebut
proses transkrip. Proses ini bertujuan untuk mengetahui
apakah data hasil )a)ancara tersebut sudah sesuai dengan
standar informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini yang
tercermin dalam pertanyaan0pertanyaan )a)ancara.
!eknik Analisis Data
+nalisis data dalam penelitian ini melalui berbagai tahapan
atau proses analisis, yaitu
#. Proses "oding Data
Proses pengkodean data atau coding data dilakukan
untuk mempermudah proses analisis data, dimana data hasil
)a)ancara akan dikelompokkan berdasarkan tingkatkesamaan data. Pengelompokan data tersebut terbagi
menjadi (a tujuan investasi., (b landasan investasi yang
digunakan dalam membeli saham pada permulaan aktivitas
investasi investor, (c identifikasi investor terhadap risiko,
(d analisis saham yang lebih sering investor gunakan, (e
realitas dari perolehan return yang paling tinggi dari analisis
saham yang ada, (f realitas dari risk investasi yang paling
tinggi dari analisis saham yang ada realitas dari abnormal
return yang mereka gunakan dengan menggunakan analisis
saham yang ada, (g pemahaman investor mengenai definisi
informasi akuntansi, (h realitas penggunaan informasi
akuntansi oleh investor, (i realitas informasi akuntansi yang
sering dijadikan acuan oleh investor.
!. +nalisis Dengan Pendekatan %ermeneutika01ritis
Interpretasi 5eks
&etelah data tersebut dikelompokan, tahap selanjutnya
adalah proses interpretasi teks. Pada mulanya opini para
informan yang berupa teks dianalisis sesuai tiga komponen
pokoknya, yaitu teks, konteks, dan kontekstualisasi.
1emudian dilakukan sebuah interpretasi atas praktik
investasi oleh para informan secara kritis, dimana
analisisnya berusaha lebih menyorot dan membahas lebihrinci untuk menemukan kesenjangan antara teori dan
praktek. 6ika dikaitkan dengan penelitian ini dimana
penelitian ini berupaya untuk menemukan realitas
penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan
keputusan investor. Bagaimana yang seharusnya dilakukan
oleh investor berdasarkan teori manajemen investasi dan
pasar modal, kemudian dibandingkan dengan yang terjadi
semestinya secara faktual. 6adi pada tahap analisis kritis ini
berusaha menemukan kesalahan yang ada pada investor
dalam penggunaan informasi akuntansi yang seharusnya.
+pabila terdapat kesalahan, maka hasil tersebut kemudian
akan ditelaah secara filosofis.
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
#2
5abel #. Informan Penelitian
Identitas Informan 7sia
(5ahun
Fatar Belakang
&tatusAPekerjaan
Permulaan
Investasi
3asabah Dari
Ilham 4ahyudi $# Broker !""2 P5. :&: &ecurities
&uharto 8 Dosen #??8 P5. :&: &ecurities
*r. GH /8 4iras)asta !""" P5. :&: &ecurities
Fisa +maliah = $? Broker !""/ P5. :&: &ecurities
Endrik 4ahyudi $! Broker !""$ P5. :&: &ecurities
Cristian Efendi !# *ahasis)a !"#! P5. =eliance&endra 5irta P !# *ahasis)a !#"! P5. =eliance
Bayu 4ibisono $? 4irausaha)an !""# P5. :&: &ecurities
HInforman tidak berkenan disebut namanya
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
4/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
+nalisis filosofis berusaha untuk memahami lagi secara
lebih cermat dan mendalam. 5ujuannya untuk mengetahui
filosofi para informan dalam berargumen. Pada bagian ini,
peneliti berusaha memahami dan mempelajari karakter
individu, kesadaran, dan motivasi informan dalam
berinvestasi. +nalisis filosofis ini juga bermanfaat apabila
terjadi perbedaan opini oleh para informan dengan
mempelajari filosofi opini mereka sehingga dapat ditemukan
konklusi diantara perbedaan tersebut.
$. Penyajian Data
&etelah data teks tersebut dianalisis secara kritis dan
filosofis. %asil kedua analisis tersebut akan dipadukan
sehingga terbentuk sebuah konklusi. Diharapkan konklusi
tersebut akan memunculkan sebuah gagasan baru atau
bahkan rekomendasi baru dalam dunia investasi dan pasar
modal, yang mana akan disampaikan dan dikemas dalam
nilai0nilai retorik. %al tersebut memiliki tujuan persuasif
terhadap para pembaca (khususnya para investor yaitu
untuk mempengaruhi mereka agar membuat keputusaninvestasi yang benar0benar matang dan sehat melalui
penyampaian hasil penelitian (rekomendasi yang dikemas
dengan gaya khas retorika. Penyampaian secara retorik,
dalam arti banyak menggunakan metafora dan analogi0
analogi yang diharapkan akan mudah dipahami.
!eknik Pemeriksaan Keabsahan Data
5eknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik triangulasi dengan toeri. Dalam
penelitian ini, triangulasi dengan sumber yang diterapkan
adalah dengan membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui )aktu
yang berbeda. Peneliti melakukan dua kali )a)ancara
dimana )a)ancara kedua dimaksudkan untuk memeriksa
keabsahan data )a)ancara yang pertama. 6ika hasil hasil
)a)ancara kesatu dan kedua adalah samaAcenderung sama,
maka data dinyatakan sah. &elain itu, triangualasi ini juga
dilakukan dengan cara membandingkan dengan teori.
5riangulasi ini dilakukan berdasarkan anggapan bah)a fakta
tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu
atau lebih teori.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
A" !u#uan Investasi
&eluruh investor yang menjadi informan dalam penelitian ini
sependapat bah)a yang utama dalam sebuah tujuan investasi
saham adalah memperoleh keuntunganAprofit dari capital
gain. Berikut adalah pernyataan0pernyataan mereka
0 Pertama untuk mengembangkan modal saya, saya
mencari keuntunganAprofit di pasar modal (Ilham
4ahyudi,
0 *enanamkan modal dalam rangka memperoleh return
dari capital gain (&uharto,
0 Cari untung dari capital gain (*r. G,
0 5ujuan utama saya adalah mencari keuntungan dari
capital gain (Fisa +maliah =uham,
0 ... kemudian untuk memperoleh gain dalam jangka )aktu
lama (Endrik 4ahyudi,
0 5ujuannya ya mesti ingin dapat untung dari capital gain.
1arena aku cenderung jangka pendek, jadi lebih pada
capital gain (Cristian Efendi,
0 5ujuan saya berinvestasi sama seperti yang lain pada
umumnya, tujuan yang pasti kekayaan untuk sendiri itu yang
pasti (&endra 5irta,
0 5ujuan sich mengembangkan asetAnilai kekayaan dari
capital gain (Bayu 4ibisono.
*ereka sepakat bah)a tujuan untuk melakukan kegiatan
investasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI adalah
peluang untuk mendapatkan capital gain. %al ini sesuai
dengan tujuan investasi yang dikemukakan oleh 5andelilin
(!""#, bah)a tujuan orang melakukan investasi adalah
untuk menghasilkan sejumlah uangJ, atau lebih luas
dinyatakan bah)a untuk meningkatkan kesejateraaninvestor. 1ata kesejateraan dalam hal ini lebih berkaitan
dengan kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan
penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini
pendapatan masa datang.
&ebagai makhluk ekonomi, hakikatnya manusia itu ingin
selalu mendapatkan tambahan kesejahteraan dalam
hidupnya, tidak terkecuali pada setiap jenis
profesiApekerjaan mereka. Pada penelitian ini baik informan
dari kalangan broker, )irausaha)an, maupun mahasis)a,
mereka cenderung sama dalam alasan berinvestasi di BEI.
*emperoleh capital gain adalah tujuan utama mereka. %al
ini )ajar jika para investor menyatakan bah)a tujuan utamamereka dalam berinvestasi adalah mencari untung melalui
capital gain. *ereka adalah investor saham, sedangkan
dalam saham ada dua jenis return yang dita)arkan yaitu
capital gain dan dividen. 1etika ditanya mengenai tujuan
investasi mereka, seluruh informan menyatakan bah)a
mereka termotivasi untuk mengembangkan modal dan
kekayaan mereka dari return investasi yang mereka dapatkan
dari capital gain.
6ika ditelaah lebih dalam, ternyata diketahui bah)a
tambahan pendapatan yang diperoleh mereka dari capital
gain lebih diproyeksikan untuk masa depan. &eperti yang
dibahas 5andelilin (!""#>, bah)a tujuan lain investor yang berkaitan dengan masa depan mereka adalah untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang.
*ereka menginginkan tambahan kekayaan dari kegiatan
investasi saham yang mereka lakukan. 1eputusan
berinvestasi mereka tergolong keputusan yang bijaksana,
karena dalam kebijakan mereka dalam memperlakukan uang
yang mereka memiliki sekarang. *ereka tidak
menghabiskan semua uang mereka untuk kebutuhan mereka,
melainkan juga ada saving untuk masa depan mereka
melalui kegiatan investasi, yang diharapkan mampu
menambah kekayaan mereka di masa mendatang.
&elain berorientasi pada masa mendatang, selanjutnya pernyataan mereka juga menyuratkan bah)a tujuan mereka
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
#?
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
5/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
berinvestasi untuk mengurangi tekanan inflasi. :rang pasti
akan takut jika kekayaan yang mereka miliki akan berkurang
nilainya di masa mendatang. *elalui kegiatan investasi
mereka, mereka berusaha melakukan saving terhadap
kekayaan mereka, mereka alokasikan dana atau kekayaan
mereka terhadap investasi saham. *anfaatnya adalah selain
investor dapat melakukan saving, mereka juga berpotensi
mendapatkan tambahan kekayaan dan juga terhindar dari
penurunan nilai kekayaan akibat adanya inflasi.
&elanjutnya, ada hal yang perlu diketahui lebih lanjut, bah)a
ternyata tujuan investor berinvestasi saham tidak hanya
fokus pada tujuan secara ekonomi. &elain mendapatkan
tambahan kekayaan aset dari capital gain, ternyata para
investor juga mendapat ilmu dari kegiatan investasi saham
mereka. 5idak bisa dipungkiri, bah)a pasar modal bukanlah
suatu hal yang umum di masyarakat, bahkan bagi mereka
yang kesehariannya tidak berkaitan sama sekali dengan
saham.
*emang keberadaan pasar modal saat ini masih belum
meluas ke masyarakat. Pasar modal hanya didominasi olehorang0orang borjuis. &ementara bagi masyarakat a)am
bahkan masyarakat ekonomi menengah ke ba)ah masih
belum ikut andil dalam meramaikan pasar modal Indonesia.
%al demikian yang memicu para investor yang menjadi
informan dalam penelitian ini berpendapat bah)a dengan
berinvestasi di BEI, selain mendapatkan tambahan uang juga
mendapatkan tambahan ilmu khususnya tentang ilmu pasar
modal. &ekali mendayung dua tiga pulau terlampaui,
seperti itu yang bisa menggambarkan apa yang didapatkan
investor dalam trading di BEI.
Kang kedua kita juga untuk memperoleh ilmu dari produk
lain di pasar modal seperti obligasi, reksadana, dll.
1emudian setelah dipelajari untuk mencapai return yang
cepat dan prosentase juga tinggi akhirnya saya memilih
saham, jadi saham lebih li2uid3 (Ilham 4ahyudi. =upanya,
Ilham 4ahyudi meskipun sudah menjalankan transaksi di
pasar modal cukup lama sejak tahun !""2, dia masih tetap
berkeinginan mengembangkan pengetahuannya di dunia
pasar modal, tujuannya agar dapat lebih memperkuat strategi
investasinya. %al ini mencerminkan karakternya yang ingin
selalu ingin berkembang khususnya dalam pengetahuannya
tentang investasi saham. &elain hal tersebut, keinginannya
utnuk menambah pengetahuannya di dunia pasar modal juga
berkaitan dengan pekerjaannya sebagai broker yang
memediasi antara investor dan BEI. Broker dalam tugasnya juga berperan dalam mengarahkan dan merekomendasi
investor atau nasabahnya dalam mengambil keputusan
investasi.
&elain Ilham 4ahyudi, ada pula dua informan dalam
penelitian ini yang termotivasi untuk menambah
pengetahuannya di pasar modal 1emudian motivasi
lainnya adalah ingin memperdalam ilmu pasar modal
(Cristian Efendi, &alah satunya juga ingin mengerti seluk
beluk pasar modal (&endra 5irta.
Dari pendapat mereka dapat dianalisis secara filosofis bah)a
tujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang pasar modal
didasarkan pada keluguannya terhadap pasar modal. &ebagaimahasis)a, mereka ibarat anak0anak kecil yang selalu ingin
tahu, mereka rela menyisihkan uang jajan mereka sedikit
demi sedikit hanya untuk menjadi seorang investor dan
memiliki pengalaman baru dengan status barunya sebagai
investor yang tidak dimiliki mahasis)a lainnya.
Dua informan lain selanjutnya memaparkan tambahan tujuan
lain dalam berinvestasi saham di BEI
&emenatara tujuan lain sich lebih kepada alternatif investasi
selain di tabungan. &aya memilih saham, karena lebih aman.+man dalam artian kan sekarang banyak aturan itu yang
lebih mengamankan nasabah dibandingkan dengan dulu.
6adi saya lihat ini amat paling li2uid . 1arna tiga hari uang
kita sudah cair (Fisa +maliah =uham.
Dari kutipan percakapan tersebut dapat dijabarkan bah)a
dengan berinvestasi saham di BEI dapat menambah
diversifikasi aset yang dimiliki investor agar lebih produktif
khususnya di sektor non riil. Informan tersebut berupaya
untuk berpikir logis bah)a asetnya tidak bisa hanya
dibiarkan diam tanpa digerakan. Endrik 4ahyudi juga
menyatakan hal yang sama Pertama untuk mengembangkan
modal saya, saya mencari keuntunganAprofit di pasarmodal. Dia juga berupaya menjadikan kegiatan
investasinya sebagai lahan untuk untuk menambah asetnya.
Dalam hal ini, ia ingin menambah diversifikasi asetnya di
sektor nonriil. *emang cukup berisiko bila kita hanya
memiliki hanya satu jenis aset atau satu jenis instrumen
investasi.
Ibarat memba)a satu lusin telur dalam satu keranjang,
semua telur itu akan pecah semua jika keranjang itu jatuh.
Cukup berisiko bukan; *aka dari itu, pernyataan Endrik
4ahyudi menggambarkan pemikiran yang tepat, ia berusaha
mengantisipasi kejatuhan satu aset agar tidak mempengaruhi
aset lainnya yang dia memiliki. Pemilihan saham jugatermasuk tepat, karena menurut Fisa +maliah =uham dan
Ilham 4ahyudi dianggap paling li2uid dan lebih aman,
terlebih dengan banyak aturan0aturan yang semakin
mengamankan para investor. *aka dari itu, investasi saham
adalah salah satu pilihan yang potensial dan paling diminati
para investor dalam rangka mendatangkan return dari capital
gain.
$" %andasan Investor Pada Permulaan Investasi
Berdasarkan hasil analisis )a)ancara, ada sembilan
landasan investor yang mereka gunakan sebagai acuan padaa)al permulaan mereka mengenal investasi diantaranya
adalah analisis teknikal, analisis fundamental, &olloer
teman, &ollloer asing, &olloer tren pasar, realitas produk
emiten di pasar riil, rekomendasi, isu global, dan memilih
saham blue chip.
&ebuah pengambilan keputusan investasi, khususnya terkait
keputusan investasi menjadi sebuah hal yang signifikan dan
penting bagi investor saham. &eharusnya berdasarkan teori
investasi, mereka harus melakukan analisis saham yang
sesuai. Pada penelitian ini, tercatat ada investor yang
cenderung sebagai &olloer pada permulaan investasi
mereka, ada yang mengikuti teman, investor asing, bahkantren.
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
!"
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
6/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
Fisa +maliah =uham menyatakan, a)alnya dulu saya lebih
pada ikut tren. 6adi gini ketika saya memutuskan untuk di
saham dan a)al sebagai &olloer dan juga mengikuti tren,
pada perkembangannya kan keputusan saya berubah, jadi
lebih melihat fundamental, saya lebih melihat ke &eeling dan
eksternal faktor dari indikasi regional dan dalam negeri.
Fisa +maliah =uham sebelum dia menjadi broker, dia sudah
mengenal investasi saham lebih a)al. 5ernyatakea)amannya dalam investasi saham menjadikannya sebagai
&olloer tren. 3amun kemudian dia menambahkan dan
menyuratkan bah)a &olloer ini sebagai investor yang tidak
sehat, pengalamannya perlahan mengubah stigmanya
terhadap pengambilan keputusan investasi saham.
&elanjutnya, &uharto menyatakan, Dulu saya a)alnya ikut
temen, )aktu pertama kali IP: telkom. &aya beli sahamnya
telkom, tapi saya nggak tahu bagaimana cara jualnya.
&ai saya tinggalkan bertahun0tahun, kemudian saya tahu
cara transaksinya, sampai sekarang saya aktif investasi.
&ama halnya dengan &uharto, *r. G juga menyatakan hal
yang sama, &aya biasanya mengikuti asing, dari pergerakan
harganya. 1alau asing jual, ya saya ikut jual. 1eduanyahampir sama, mereka juga sebagai &olloer investor juga,
namun &uharto sebagai &olloer teman dan *r. G sebagai
&olloer asing. +nalisis filosofisnya menyatakan bah)a
karena investasi dianggap sebagai mata pencaharian utama
mereka, mereka terkesan menganggap keputusan investasi
sebagai sebuah hal yang tidak vital.
&eperti halnya dedaunan yang terenggut dari tangkainya,
daun itu bergelayutan membiarkan angin memba)anya ke
dasar, mereka hanya sebagai &olloer terhadap apa yang
mereka jadikan acuan, tanpa mengetahui kejelasan tingkat
return dan risiko yang akan mereka terima. &ebaliknya
keputusan mereka tergolong berisiko tinggi yang berpotensimemba)a mereka pada kerugian investasi. %al tersebut
senada dengan ungkapan Dirut BEI Ito 4arsiti, @*entalnya
seperti mentality ka)anan he)an. 1alau ada yang satu ke
sana yang lain ikut, tidak tahunya di sana ada buaya@.
5iga investor diatas telah menyatakan diri sebagai &olloer
investor pada permulaan investasi mereka, begitu juga
dengan Cristian Efendi yang melanjutkan bah)a dalam
permulaan investasinya, Kang pertama mungkin lebih ke
isu0isu pasar. Dimana suatu pasar itu merespon gimana, kita
sebagai investor ikut. 1arena investor Indonesia lebih ikut0
ikutan. Pernyataannya lebih diplomatis, sebagai mahasis)a
ia berusaha mengaplikasikan ilmu pasar modal yang iadapatkan di bangku kuliahnya. Ia mengacu pada e&&icienc$
market theor$, ia menganggap harga saham merespon setiap
isu yang ada di pasar. *aka dia mengikuti pergerakan yang
ada di pasar atau disebut trend &olloer .
5erkait dengan teori, &olloer investor juga memiliki
keterkaitan dengan signalling theor$. Dalam signalling
theor$, 'odfrey et al. (!"#"$8 menyebutkan bah)a
berdasarkan signalling theor$, i& managers e'pe'ted a high
level o& &uture groth b$ the &irm, the$ ould tr$ to signal
that to investors via the acoounts. 1eterkaitannya dengan
&olloer investor adalah dari sinyal yang diberikan oleh
perusahaan. 4olloer investor adalah penerima sinyal yangtidak langsung dari perusahaan. *ereka hanya mengetahui
sinyal positif dan negatif dari apa yang disampaikan teman,
investor asing, dan tren pasar.
+sumsinya teman sebagai penerima langsung sinyal yang
disampaikan perusahaan, sedangkan investor yang mengikuti
teman adalah peneriman sinyal yang disampaikan teman.
6adi masih ada keterkaitan dengan signalling theor$.
&edangkan investor yang mengikuti pergerakan asing,
mereka juga sebagai penerima sinyal yang tidak langsung.+sumsinya seperti dalam penelitian =udy Chandra (!"#"
dinyatakan bah)a investor asing yang berinvestasi di BEI
cenderung mempertimbangkan devident $ield , beta, dan
book to market dalam mengambil keputusan investasi.
1etiganya adalah bagian dari informasi akuntansi, investor
asing sebagai analis teknikal dan fundamental. Investor asing
adalah peneriman sinyal yang disampaikan perusahaan.
1emudian para pengikut asing sebagai penerima sinyal yang
disampaikan investor asing. *aka sinyal yang disampaikan
perusahaan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap
keputusan investasi yang diambil oleh &olloer asing.
&elanjutnya, trend &olloer juga ternyata juga sebagai penerima sinyal tidak langsung dari sinyal yang disampaikan
perusahaan kepada investor. *rend &olloer adalah mereka
yang berusaha membaca tren kenaikan atau penurunan dari
sebuah emiten. +sumsinya ada satu emiten mengumumkan
ekspansi perusahaan, pasar merespon positif dengan
kenaikan harga yang kontinyu, kemudian trend &olloer
akan mengikuti pasar untuk juga membeli saham emiten
tersebut. *aka trend &olloer juga sebagai penerima sinyal
tidak langsung dari apa yang disampaikan perusahaan, atau
dengan kata lain mereka menerima sinyal yang disampaikan
perusahaan melalui media perantara teman, investor asing,
dan tren pasar.
Berdasarkan penalaran tersebut, &olloer investor memang
berpeluang memperoleh return dan meminimalisir risiko
karena acuan mereka memiliki informasi yang jelas. 3amun
bagaimana apabila informasinya menyesatkan dan tidak
dapat dipertanggungja)abkan. Boleh saja
mendengarkannya, tapi hanya karena mereka a)am dalam
berinvestasi, bukan berarti boleh mengambil keputusan yang
seenaknya. 1ritik pada &olloer investor, seharusnya
keputusan investor asing, teman, dan arah pergerakan tren
pasar tidak mereka jadikan sebagai acuan utama. *ereka
seharusnya menggali lagi informasi yang lebih dapat
dipertanggungja)abkan berdasarkan teori yang ada.
%akikatnya teori yang ada adalah untuk memba)a investor pada posisi yang aman dalam berinvestasi.
Beralih terhadap landasan0landasan investor yang lain,
selanjutnya diketahui bah)a ternyata ada investor yang
kreatif. *ereka memang a)am terhadap segala dalam pasar
modal, namun mereka memiliki pola pokir yang kreatif.
Berikut beberapa cuplikan dengan mereka
0 +)alnya coba0coba. 6adi kalau pemilihan sahamnya jadi
melihat pada realitasnya, )ujud produk perusahaan yang go
public di kehidupan riil (Endrik 4ahyudi.
0 1emudian juga mengikuti rekomendasi dari para broker,
perusahaan sekuritas, dan riset (Cristian Efendi.
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
!#
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
7/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
0 1emudian isu0isu global yang beredar terkait dengan
sektor dari emitennya (&endra 5irta.
0 1alau itu berkembang sesuai pengetahuan kita. 1alau
a)al pasti yang diincer yang blue chip. 5api setelah itu kan
berkembang, kalau sekarang sudah nggak gitu lagi. Blue
chip sudah nggak saya sentuh. Cari yang lain lagiL (Bayu
4ibisono.
Dapat dilihat dari keempat pernyataan tersebut, meskipunmereka a)am terhadap investasi saham. 5api motivasi
mereka cukup kuat untuk mendapat return investasi
sehingga mendorong mereka untuk berpikir kreatif. *ereka
berusaha membuat cara analisis sendiri agar mereka yakin
dengan saham yang akan mereka beli. &eperti Endrik
4ahyudi, pola pikirnya mengacu pada logika. Dia melihat
pada pasar riil, dia berusaha menilai emiten berdasarkan
produk0produk yang beredar di pasaran. &eperti contoh
produk0produk Indofood, dia termotivasi untuk memiliki
saham Indofood karena produk0produknya yang beredar
secara luas di pasaran. Pernyataannya menyuratkan bah)a
dia memiliki pola pikir yang cerdas, dia mengasumsikansendiri bah)a perusahaan yang produknya beredar luas di
pasar menunjukan kinerja perusahaan yang baik. &ehingga
dia tertarik untuk memiliki saham yang dipublikasikan oleh
Indofood.
&ama halnya dengan Endrik 4ahyudi, Bayu 4ibisono juga
menggunakan logikanya dengan baik. Dia menjadikan daftar
saham yang tergolong blue chip untuk dibeli pada permulaan
investasinya. *enurutnya, saham blue chip adalah saham
yang memiliki kinerja yang bagus. &aham blue chip identik
dengan kinerja keuangan perusahaan yang sangat baik dan
memiliki prospek positif dalam kinerja harga sahamnya,
sehingga dia berani memutuskan untuk memiliki saham0
saham blue chip. Ini sesuai dengan teori pasar modal
("apital arket *heor$%, dimana dalam 'umanti (!""8
dijelaskan bah)a investor dalam mengambil keputusan
investasi mempertimbangkan risk and return (risk return
trade o&& . 6ika dianalisis secara filosofis, investor ini
berupaya menghindari investasi yang tinggi risiko, karena
dia mengambil saham0saham blue chip yang sudah diakui
kinerja keuangannya. &ementara dia juga berekspektasi akan
mendapatkan return yang tinggi dari saham0saham blue chip
tersebut jika melihat dari harga0harga sahamnya yang berada
pada level lebih tinggi dari saham0saham biasa lainnya.
1emudian Cristian Efendi, hanya karena dia adalah ne
comer dalam pasar modal, bukan berarti dia buta. Dia
berusaha mengenali saham0saham yang akan ia beli.
*eskipun belum melakukan analisis investasi sesuai teori
analisis saham. 3amun, dia berusaha mencari hasil analisis
investasiAsaham dari para broker, perusahaan sekuritas, dan
riset. &ecara filosofis, dasar dia memilih menggunakan
rekomendasi sebagai acuan keputusan investasi adalah pada
pola pikirnya yang mengasumsikan bah)a para broker,
perusahaan sekuritas, dan riset sudah jelas menganalisis
saham perusahaan berdasarkan teori investasi yang ada.
1emudian hasil analisisnya yang berupa rekomendasi
dijadikan sebagai acuan pengambilan keputusan. Investor ini
juga sesuai dengan teori pasar modal, dimana dalam rangkamendatangkan return dan risk, dia berupaya mencari
seseorang yang dapat memberikan informasi yang jelas dan
dapat dipertanggunja)abkan. &elain itu, investor ini juga
memiliki keterkaitan dengan teori sinyal, dimana dia sebagai
peneriman sinyal tidak langsung perusahaan, dimana dia
menerima sinyal tersebut melalui media perantara broker,
perusahaan sekuritas, dan riset yang ada. &ehingga
rekomendasi0rekomendasi dari sumber0sumber tersebut yang
ia jadikan sebagai acuan.
Beralih lagi, Cristian Efendi menambahkan isu global dalam
landasan keputusan investasinya. Dia menilai bah)a kondisi
global akan mempengaruhi kinerja perdagangan saham.
&ehingga isu global dijadikannya sebagai acuan.
&elanjutnya, &endra 5irta ternyata telah menerapkan analisis
fundamental pada a)al kegiatan investasinya. Pada
percakapannya dia menyatakan bah)a +)al pasti
berdasarkan laporan keuangan, pasti (&endra 5irta.
Berbeda lagi dengan Ilham 4ahyudi, ia menyatakan bah)a
sebenarnya itu sudah ada patokannya, jadi kita harus
mempelajari dulu untuk sistem pengambilan keputusannya,
apa secara fundamental, apa secara teknikal. 5erutama yang
saya jadikan pertimbangan itu teknikal, jadi secara teknikalkita bisa mempelajari harga tahun0tahun kemarin, harga
tertinggi berapa, terus terendah berapa. &ebagai investor kan
kita ingin beli pada harga yang paling rendah untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Ka secara teknikal
kita bisa mengetahui.
Dua investor tersebut memang sudah sesuai dengan teori
investasi sebelum mengambil keputusan investasi, khususnya
pada saat a)al pengambilan keputusan investasi mereka.
Berdasarkan uraian pendapat mereka, dapat diterjemahkan
bah)a sebagai calon investor, mereka berupaya membekali
mereka dengan pertimbangan0pertimbangan yang matang.
*ereka menggunakan analisis0analisis yang memang sudahdisarankan dalam teori pengambilan keputusan investasi.
Ilham 4ahyudi menggunakan analisis teknikal, sedangkan
&endra 5irta lebih cenderung menggunakan fundamental.
Dapat direfleksikan bah)a keduanya cenderung sebagai
pengambil keputusan yang bijaksana. *eskipun mereka
mengincar untung yang banyak, tapi mereka tidak gegabah
dan instant . *ereka berupaya mencari saham0saham yang
memang berprofitabilitas tinggi dan mendatangkan return
bagi mereka. *ereka berupaya mengumpulkan keyakinan
dalam hati mereka mengenai keberadaan saham yang akan
mereka beli. +nalisis teknikal dan analisis fundamental
berusaha mereka pahami dan terapkan dalam rangka
memperoleh penilaian saham yang sesuai dengan tujuan
mereka dalam berinvestasi.
6adi mereka sebagai calon investor, mereka berusaha
mencari sendiri peluang investasi mereka dari saham yang
akan mereka pilih. &ebagai mahasis)a &endra berusaha
lebih smart dalam keputusan investasi, ia juga sama dengan
Cristian mengaplikasikan ilmu tentang pasar modalnya.
Ilham 4ahyudi yang sedianya dia sebagai broker, dia
memang dari a)al sudah paham mengenai investasi sekuritas
dan ia mengaplikasikannya. &eperti pepatah berhambakan
tangan, bersaksikan mata, berhakimkan hati, mereka
berupaya menjadi bijaksana dengan menerapkan teori
pengambilan keputusan investasi yang ada dan mengabaikan prinsip cara instant , tujuannya agar menghasilkan keputusan
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
!!
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
8/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
investasi yang matang, tidak sembarangan dan tidak
menyesatkan mereka sendiri.
&ebagai investor, mereka tergolong mandiri. *ereka
menggunakan kemampuannya sendiri dalam menganalisis
saham. 1ritik pada investor0investor mandiri seperti ini,
karena mereka masih tergolong ne comer yang masih
memiliki pengalaman yang cukup sedikit. &ebaiknya mereka
juga berusaha mencari informasi lain dari luar atau jugamembandingkan dengan rekomendasi para broker atau
perusahaan sekuritas yang notabene sudah berpengalaman.
5ujuannya agar mereka terhindar dari capital loss dan
berprospek positif untuk mendapatkan return yang tinggi.
&" Identiikasi Investor !erhadap 'isiko
5eori pasar modal (capital maret theor$% seperti yang
dijelaskan oleh 'umanti (!""8 bah)a tujuan berkaitan
dengan pengujian bagaimana pasar modal menetapkan harga
sekuritas dengan mempelajari bagaimana investasi individu
memilih di antara berbagai macam aset keuangan
berdasarkan tingkat kesukaannya pada risiko dan return.
=isiko adalah hal yang vital dalam sebuah investasi,
khususnya investasi saham. =isiko identik dengan
kemungkinan terjadinya kerugian. 1etika para informan
ditanya mengenai identifikasi mereka terhadap risiko
investasi, ja)aban mereka cukup beragam. Diketahui bah)a
ternyata keberadaan risiko bagi informan 8 yaitu &endra
5irta, dengan tegas dia menyatakan &aya anti risiko
(&endra 5irta. Dalam ungkapannya tersebut, dengan tegas
dia menyatakan bah)a dia adalah investor anti risiko.
&ebagai mahasis)a yang notabene memiliki banyak
tanggung ja)ab terkait tugas kuliahnya sehingga tenor )aktu
transaksi sahamnya menjadi cukup lama. &ehingga dia lebihmemilih saham yang fluktuasinya tidak terlalu signifikan,
melainkan yang cenderung stabil dengan fluktuasi positif.
Dasar pemikiran tersebut dikarenakan dia tidak ingin
mendapati sahamnya jatuh terlalu tajam ketika dia akan
bertransaksi kembali. &ebagai penjelas, bah)a risk averse
akan memilih saham yang berisiko rendah dari pada risiko
tinggi meskipun dengan tingkat return yang sama.
&elain risk averse, ternyata ada $ investor yang cenderung
sebagai neutral risk.
0 &aya netral aja pada risiko. 5ingkat risiko tidak menjadi
masalah (*r. G.
0 &aya suka risiko. 5api ya nggak suka0suka banget. 3etral
lah (Cristian Efendi.
0 &aya sadar bah)a investasi pasar modal berisiko. &aya
berusaha menambah ilmu terus dari baca, seminar agar saya
lebih bisa membatasi terhadap risiko. 6adi lebih ke arah
netral saja (Bayu 4ibisono.
Dari $ pernyataan tersebut, nampak bah)a *r. G dan
Cristian Efendi menyikapi risiko sebagai sesuatu hal yang
tidak berpengaruh signifikan pada keputusan investasi
mereka. =isiko tidak disikapi dengan respon positif, tapi
juga tidak negatif, bahkan terkadang tidak ada respon. *aka
jika dianalisis lebih mendalam, dua investor ini cenderungtidak mempertimbangkan risiko sebagai salah satu
pertimbangan investasi. 5inggi rendahnya tingkat risiko
suatu saham tidak menjadi permasalahan yang dominan
dalam keputusan investasi mereka. &ehingga mereka
menyatakan diri sebagai neutral risk .
Beralih ke pernyataan ketiga oleh Bayu 4ibisono,
pernyataannya mengisyaratkan bah)a usahanya menjadi
investor yang pintar dan memahami investasi telah
membentuknya menjadi karakter investor yang memahamirisiko. Dia tidak menutup diri terhadap risiko, dia menyadari
bah)a investasi saham mengandung risiko. 1emudian
tambahan pengetahuan mengenai risiko dia jadikan landasan
untuk mulai membatasi diri terhadap risiko investasi. Dia
memahami bah)a risiko adalah kemungkinan terjadinya
kerugian dalam berinvestasi. 6enis investor seperti ini adalah
mereka yang biasanya meperhitungkan tingkat return yang
sama dengan risiko investasinya.
Dari pernyataan informan diatas dalam identifikasinya
terhadap risiko. *ereka mengasumsikan risiko seperti
memanjat sebuah tebing yang curam. Ibaratnya ada 2
pendaki yang ingin menaklukkan puncak *ahameru danmereka belum pernah naik ke puncak. +da # pendaki yang
langsung membatalkan niat karena medan cukup curam dan
berbahaya. +da pula $ pendaki yang mencoba mendaki,
namun setelah mengetahui ternyata medan memang curam,
berbahaya, dan over capacit$, sehingga mereka turun
kembali. 3amun, ternyata ada pendaki yang cenderung
sebagai risk taker. *ereka tidak peduli seberapa curam
kondisi medan dan tetap mendaki dengan harapan
menaklukan puncak mahameru yang indah.
&eperti perumpamaan tersebut, ternyata ada investor yang
menyatakan diri sebagai risk taker. =isiko yang tinggi tidak
menjadi masalah bagi mereka. Bahkan semakin tinggi risiko
adalah lebih baik. +lasannya karena semakin tinggi risiko,
semakin tinggi pula tingkat abnormal return yang akan
berpotensi mereka peroleh. Berikut beberapa pernyataan
investor yang cenderung sebagai risk taker
0 &aya cenderung sebagai risk taker, jadi kita dalam
berinvestasi saham kita sudah tahu risikonya gimana;
=isikonya kita beli ya nanti pasti ada turunnya, nggak
langsung naik, pasti ada turunnya. 6adi kita sudah pahami
risikonya dulu, jadi kita sudah siap kalau harga akan turun.
5api kita harus punya patokan harga, dimana kita harus jual
rugi. &aya cenderung berani, tapi kalau menurut saya sudah
turun jauh dan kemungkinan lama untuk kembali lagi. Dijual
aja nggak apa0apa, karna kita bisa cari ke sektor lain (Ilham
4ahyudi.
0 Dalam berinvestasi harus siap rugi, lebih siap pada risiko
dan tidak masalah dengan investasi yang memiliki risiko
yang tinggi. &aya cenderung memperhitungkan dan
mempertimbangkan return dan risk sebelum melakukan aksi
trading, apakah itu jual, beli, atau mempertahankan
(&uharto.
0 &aya siap sich dengan risiko, jadi lebih sebagai risk taker.
&aya pikir di setiap investasi itu pasti ada risiko apakah itu
emas, ataupun properti, apalagi saham. 6adi saya memang
siap dengan risiko investasi. &emua pasti memiliki risiko(Fisa +maliah =uham.
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
!$
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
9/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
0 &aya lebih sebagai pengambil risiko (Endrik 4ahyudi.
Berdasarkan opini0opini tersebut, dapat jelas diketahui
bah)a kegiatan investasi menurut mereka tidak lepas dari
risiko, apalagi investasi saham. *ereka tidak anti terhadap
saham0saham yang berisiko tinggi, dalam artian mereka
tidak anti terhadap saham0saham yang berpotensi mengalami
penurunan harga saham yang cukup tinggi. %al tersebut
lebih dikarenakan tingkat return dan abnormal return yangdita)arkan juga tinggi. 1etika mengetahui risiko tinggi,
mereka berupaya mengantisipasinya dengan keputusan
investasi yang matang agar risiko tidak terjadi, dan e'pected
return akan tercapai. &alah satunya seperti yang dinyatakan
oleh Ilham 4ahyudi, bah)a sebagai investor harus memiliki
patokan0patokan harga yang jelas ketika dalam keadaan jual
rugi, agar terhindar dari kejatuhan harga yang lebih banyak.
6enis investor yang risk taker seperti ini akan memilih saham
yang berisiko tinggi dari pada yang rendah meskipun
memiliki tingkat return yang sama. Para penyuka risiko ini
termotivasi pada tujuan investasi mereka untuk menambah
nilai kekayaan yang sebanyak0banyaknya. &ehingga tertarikmembeli saham yang berisiko tinggi, karena tingkat return
yang dita)arkan juga tinggi. &aran bagi para risk taker
dalam pengambilan keputusan investasi, agar tidak hanya
berpikiran bah)a dibalik risiko yang tinggi tersimpan return
yang tinggi pula. 3amun, keputusan investasinya harus juga
memperhatikan aspek0aspek lain yang menyertai saham0
saham tersebut dalam rangka memperoleh penilaian yang
tepat terhadap suatu saham. :ptimis sich boleh, tapi juga
harus realistisL
D" Analisis Saham
Pada subbab sebelumnya telah diuraikan mengenai landasan
investor dalam permulaan investasinya. &elanjutnya pada
subbab ini akan dipaparkan lagi mengenai landasan investasi
yang mereka lakukan dalam menganalisis saham di masa
kini. Beberapa ada yang mengalami perubahan, sedangkan
ada setia dengan cara analisis investasinya sendiri.
+nalisis investasi dikatakan sebagai suatu alat untuk menilai
suatu investasi. Dalam menganalisis saham, sedikitnya ada
dua analisis saham yang la
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
10/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
0 &aya cenderung fundamental, 8>M fundamental dan !>M
teknikal. +lasannya karena fundamental kan berdasarkan
laporan keuangan ya. Berarti paling nggak kita bisa lihat
perusahaan ini sehat apa nggak. *ulai dari neraca, modal
yang dimiliki berapa dan hutangnya berapa. 1alau
hutangnya lebih tinggi daripada modalnya ya saya nggak
pilih (Endrik 4ahyudi.
0 Febih mudah teknikal, gampang analisisnya. &udah ada pola grafiknya. 5api untuk saya yang lebih pas nya itu
fundamental. 6adi saya menggunakan keduanya. 8"M
fundamental, $"M teknikal. &aya menggunakan
fundamental, karena ketika saya beli saya biarkan cukup
lama, jadi saya memantau fundamental perusahaannya
(&endra 5irta.
6adi mereka berusaha mengkombinasikan kedua analisis
tersebut, namun dengan porsi yang berbeda dan didominasi
oleh analisis fundamental. 1eyakinan investor tersebut
didasarkan pada kondisi keuangan perusahaan berdasarkan
analisis mereka terhadap laporan keuangan. Febih spesifik,
&endra 5irta menggunakan analisis fundamental lebihdominan karena sifat investasinya yang lebih berorientasi
pada jangka panjang. *enurutnya, ketika dia meninggalkan
sahamnya cukup lama, maka dia harus memilih saham yang
kondisi keuangannya bagus, sehingga dapat terhindar pada
risiko kejatuhan saham yang signifikan. +dapun Endrik
4ahyudi dalam menilai fundamental perusahaannya, dia
mengungkapkan bah)a saham0saham yang dia pilih salah
satunya adalah yang memiliki jumlah modal lebih banyak
daripada jumlah hutangnya, tidak mungkin membeli saham
yang besar pasak daripada tiangnya.
Berdasarkan pemaparan tersebut, Ilham 4ahyudi dan
&endra 5irta ini berusaha juga menjadi investor yang
berusaha menjadi selektif dalam memilih saham. &ecara
filosofis, hal ini ditunjang oleh background mereka sebagai
broker dan mahasis)a. Background tersebut membuat
mereka harus mengadakan pertimbangan investasi yang
matang dan rinci.
Berdasarkan analisis hasil )a)ancara berikutnya, diketahui
bah)a ada # lagi investor yang hanya menggunakan analisis
fundamental dalam pengambilan keputusan investasi
mereka. Dia adalah Fisa +maliah =uham &emakin kesini
saya ke fundamental. 1alau dulu a)al kan saya tren, saya
ikut0ikutan aja. *enurut saya dengan fundamental itu risiko
lebih bisa diperkecil dibandingkan teknikal. &aya juga
melihat orang0orang teknikal itu malah lebih berani, take
risk nya lebih berani dari pada orang fundamental.
&ementara fundamental tidak terpengaruh oleh naik0
turunnya market sejauh saham saya beli bagus. NFisa
+maliah =uham O Broker.
Dalam opininya, dia menyatakan tentang perubahan
pemikirannya tentang analisis investasi, khususnya saham.
Dia mengungkapkan kecenderungannya yang semakin ke
arah analisis fundamental. Pengalamannya mengatakan
bah)a dengan menggunakan analisis fundamental akan lebih
meminimalisir adanya risiko. Dia juga menambahkan bah)a
seorang analis fundamental itu tidak terpengaruh terhadap
sentimen pasar, )alaupun harga turun namun analisfundamental tetap berusaha calm, dan yakin bah)a kinerja
keuangan perusahaan yang bagus akan mendorong harga
saham untuk rebound kembali.
Pemaparan0pemaparan di atas merefleksikan bah)a ketujuh
investor tersebut sudah mengalami perubahan dalam
perilaku investasinya, pengalaman dan pengetahuan mereka
mengenai investasi memicu mereka untuk menjadi investor
yang berhati nurani, dengan menggunakan analisis0analisis
yang sesuai dengan teori investasi. 3amun ada satu yangunik, ada # investor yang tetap dengan perspektifnya
mengenai intuisi. *r. G masih tetap setia dengan alat
analisisnya yaitu intuisi. Ka itu, saya biasanya mengikuti
asing. 1alau asing jual, ya saya ikut jual. 5api semuanya
tergantung feeling, ucapnya.
&eperti yang diungkapkan oleh Dirut BEI, Ito 4arsito
mengenai &olloer asing . 6adi pertimbangan investasinya
*r. G dipengaruhi oleh investor asing. 3amun investor ini
menggunakan intuisi dalam pertimbangan investasinya.
&entimen asing tidak sekedar diikuti, namun dianalisis
berdasarkan intuisinya. Ibarat ada segerombolan kijang lapar
yang sedang menyeberang sungai. 6ika dia juga lapar danyakin di seberang banyak rumput hijau, maka dia pun ikut
menyeberang, kalau tidak ya tetap tinggal ditempat.
(" 'ealitas Perolehan Return Investasi
Dalam berinvestasi saham, return investasi merupakan hal
utama dari kegiatan investasi investor. Dalam penelitian ini,
dari 2 inevestor yang di)a)ancarai, memberikan ja)aban
yang beragam mengenai perolehan investasi mereka dengan
menggunakan alat analisis investasi yang mereka gunakan.
Berdasarkan pengalaman mereka selama bertransaksi saham,
diketahui sebanyak dua investor berpendapat bah)a analisis
teknika lebih memberikan return yang lebih dari analisis
lainnya. Berikut pernyataan mereka
0 1alau menurut saya teknikal ya lebih banyak. +nalisis
teknikal lebih memberikan return yang lebih banyak
daripada analisis fundamental. -olume transaksi yang
dilakukan oleh analis teknikal lebih sering daripada analisis
fundamental. &ehingga akumulasi return0nya lebih banyak
teknikal, sementara saham saya yang diproyeksikan untuk
jangka panjang tidak lebih banyak memberikan return
(&uharto
0 &elama saya menggunakan fundamental, saya rasa kurang
maksimal. 6adi kalau menurut saya lebih banyak teknikal(&endra 5irta.
Dua opini tersebut menyatakan bah)a analisis teknikal lebih
mendatangkan return dari pada analisis lainnya. +lasan
berbeda diungkapkan oleh dua investor tersebut. &uharto
lebih berlandaskan pada akumulasi return analis teknikal
untuk dibandingkan dengan analisis fundamental. %asilnya
dia mengatakan bah)a return analis teknikal lebih tinggi
dari analis fundamental. &ementara &endra 5irta berargumen
lain, ia lebih menilai pada pengalaman faktual yang dialami
temannya Cristian Efendi. *eskipun sebagai analis
fundamental, dia merasakan return yang dia peroleh kurang
optimal jika berlandaskan analisis fundamental. %al tersebut
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
!>
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
11/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
dikarenakan Cristian Efendi sebagai analis teknikal lebih
sering mendapat capital gain.
1emudian, bagaimana dengan opini Cristian Efendi; Berikut
pernyataannya Berdasarkan pengalaman saya lebih banyak
ke fundamental. 1arena fundamental mencakup keseluruhan,
secara global jangka panjang. 6adi return lebih banyak
(Cristian Efendi.
Bagaikan hitam dan putih, pernyataan &endra 5irta berbanding terbalik dengan yang diungkapkan oleh Cristian
Efendi. Dia malah berpendapat bah)a analisis fundamental
lebih mendatangkan return dari pada analisis teknikal. Dia
beralasan karena tenor )aktu analis fundamental yang lebih
panjang dari analis teknikal, sehingga jika ada kenaikan
saham yang bersifat kontinyu. *aka analisis fundamental
lebih berpeluang memperoleh return.
&elain Cristian Efendi, ada $ investor lagi yang sependapat
bah)a analisis fundamental lebih mendatangkan return
daripada analisis teknikal
0 1alau kita di saham, kita harus punya patokan rentang
)aktu investasi. &eorang teknikal cenderung short term, kita
sudah punya patokan untung berapa kita harus lepas. 6adi
biasanya memang time &rame0nya lebih pendek orang
teknikal. Dalam segi keuntungannya memang orang
fundamental itu lebih banyak keuntungannya, cuma
)aktunya bisa lama. 1arna saya teknikal, jadi lebih nggak
terlalu banyak keuntungannya, mungkin #"M0!"M kalau
memang menurut saya sudah tinggi, ya cut loss (Ilham
4ahyudi.
0 &ekarang saya menggunakan fundamental, dan better
sekarang (Fisa +maliah =uham.
0 Berdasarkan pengalaman saya lebih ke fundamental(Endrik 4ahyudi.
1etiga informan tersebut sepakat mengatakan bah)a analisis
fundamental lebih memiliki profotabilitas tinggi daripada
analisis teknikal. Ilham 4ahyudi mengutarakan bah)a
analis fundamental lebih banyak return0nya, namun )aktu
tunggunya lama. &ebagai analis teknikal, dia lebih pada
patokan harga dimana harus cut loss. +pabila ada kenaikan
harga saham, jika sudah mencapai #"0!"M harus dijual.
&ehingga secara return masih lebih tinggi analisis
fundamental. %al tersebut dikarenakan kecenderungan analis
fundamental yang lebih berperilaku tenang dan tidak
tergesa0gesa menjual sahamnya. *elainkan masih tetapdipertahankan sampai dan berpeluang memperoleh return
yang lebih daripada analis teknikal.
&etali tiga uang dengan pernyataan0pernyataan tersebut,
Endrik 4ahyudi juga berargumen sama dengan Cristian
Efendi, Ilham 4ahyudi, dan Fisa +maliah =uham. Dia
berasumsi berdasarkan pengalamannya melakukan trading
di BEI bah)a memang analisis fundamental lebih
mendatangkan return yang lebih tinggi.
&etiap investor memang memiliki pengalaman berbeda dan
pendapat yang berbeda pula. 5etapi Bayu 4ibisono
memberikan pendapatnya yang lebih tidak berat sebelah
&ebenarnya kalau menurut saya sama. 1atakanlah dalamsetahun sama0sama bisa >"M cuma harus sabar nunggunya
lama. 1alau teknikal ada return bulanan, jadi kalau
diakumulasi sama aja dengan fundamental, tandasnya.
*elalui pemaparannya, dia memberikan pandangan yang
lebih bijak. Berdasarkan pengalaman dan penalaran
logikanya, dia berpendapat bah)a baik analisis teknikal dan
analisis fundamental memiliki tingkat return investasi yang
cenderung sama. &ebagai analis teknikal, dia memperoleh
return bulanan ( short term return% dari transaksi sahamnya.5etapi bagi analis fundamental, return jangka pendek
tersebut tidak diperoleh, hanya return jangka panjang yang
didapat. 1emudian jika dianalisis berdasarkan logikanya,
akumulasi keduanya akan cenderung sama, analisis teknikal
memiliki tingkat profitabitas yang sama saja dengan analisis
fundamental.
6adi setiap alat investasi memiliki tingkat profitabilitas yang
cenderung sama. &ama halnya dengan apa yang dipaparkan
*r. G ketika ditanya mengenai perolehan return investasi
dengan menggunakan analisis intuisi, ia menja)ab 3ggak
mesti tiap tahun, tapi kalau di total lebih banyak untung, tapi
tahun ini masih rugi.:pininya mengatakan bah)a kegiatan investasi itu
tidak berlaku konstan. 5iap investor memiliki cara analisis
masing0masing dan return yang didapatkan juga tidak sama
antara yang satu dengan yang lainnya, juga tidak selalu
untung dan juga selalu rugi. Dalam hal ini, ia menyuratkan
bah)a aktivitas investasi tidak akan sama hasilnya antara
orang yang satu dengan yang lain )alau menggunakan
analisis yang sama.
)" 'ealitas Risk Investasi
Pada subbab .$ telah dibahas mengenai identifikasiinvestor terhadap adanya risiko dalam berinvestasi. Para
informan menyadari bah)a dalam berinvestasi khususnya
saham, memang tidak terhindarkan dari adanya risiko.
*ereka juga menyadari adanya risiko dibalik analisis
investasi yang mereka gunakan. Dari )a)ancara yang
dilaksanakan pada 2 informan, / informan menyatakan
bah)a analisis teknikal cenderung lebih berisiko dari pada
yang lain. Berikut pemaparan mereka
0 7ntuk risiko orang teknikal, ya kita harus berani jual rugi.
%arus berani disiplin. Disiplin dalam arti take pro&it 0nya
berapa punya hitungan, cut loss juga di berapa. Biasanya
perbandingannya bisa !#. 6adi orang teknikal harus. Benar0 benar disiplin pada angka berapa harus take pro&it dan cut
loss (Ilham 4ahyudi.
0 5eknikal lebih berisiko, karena teknikal nggak lihat
kondisi internal perusahaan itu sendiri (Endrik 4ahyudi.
0 5eknikal lebih mudah goyang. Isu sedikit sudah
menggoyahkan pasar. 6adi risikonya lebih banyak (Cristian
Efendi.
0 5eknikal lebih berisiko &endra 5irta.
0 5eknikal risikonya lebih tinggi. 1arena saham0saham
yang kita analisa secara teknis jadi rentan terhadap sentimen
pasar. 6adi lebih mudah dipengaruhi oleh pasar (Bayu4ibisono.
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
!/
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
12/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
Pernyataan0pernyataan tersebut menyuratkan bah)a analisis
teknikal lebih berisiko dari analisis fundamental dan analisis
yang lain. +nalisis teknikal lebih diartikan sebagai analisis
yang berorientasi pada pergerakan harga saham, yang rentan
dipengaruhi oleh sentimen0sentimen yang ada di pasar.
*aka, mereka menyatakan bah)a analisis teknikal lebih
berisiko.
Fisa +maliah =uham menambahkan dari pengalamannyaselama perubahan dirinya yang asalnya sebagai analis
teknikal kemudian berubah menjadi lebih didominasi oleh
analisis fundamental Dari pengalaman saya analisis
fundamental lebih rendah, ucapnya. Pernyataan tersebut
menyatakan hasil metamorfosisnya dalam berinvestasi
mendukung pemaparan informan lainnya bah)a analisis
teknikal lebih berisiko daripada analisis lainnya, karena
analisis teknikal tidak melihat kondisi keuangan perusahaan.
Ibarat membeli barang dalam karung, investor yang
menggunakan analisis teknikal langsung melakukan aksi beli
ketika banyak orang yang mena)ar, meskipun tidak
mengetahui keadaan barang didalamnya.
&ementara # informan lain berpendapat bah)a risiko
diantara analisis teknikal dan analisis fundamental itu sama
saja, dia menilai demikian berdasarkan pengalamannya
dalam berinvestasi Ka risiko sama aja, misalkan aja saya
beli GF, sampai sekarang nggak nyampek0nyampek di harga
tinggi padahal sudah bulanan. Ka itu, bagian dari
permainan (&uharto. Dia mengungkapkan bah)a tingkat
risiko itu sama saja. &ebagai contoh saham GF yang dia nilai
sebagai perusahaan yang kinerja keuangannya terkategori
baik. 5etapi dia tidak mendapatkan e'pected return0nya,
meskipun sudah cukup lama. Dari penalaran tersebut dapat
dijabarkan bah)a analisis fundamental pun juga berisiko
mengalami salah penilaian. Perusahaan yang terkategorimemiliki kinerja keuangan yang baik, namun harga
sahamnya tidak berfluktuasi positif.
&edangkan informan *r G ketika ditanya mengenai risiko
investasi dengan menggunakan analisis intuisinya
menyatakan, 3ggak mesti juga, tambahnya. Pandangannya
mengatakan bah)a analisis intuisinya juga tidak selalu
berisiko, dan tidak selalu tidak berisiko. *enurutnya,
analisis intuisi pun tingkat risikonya juga belum tentu.
*" 'ealitas Perolehan Abnormal Return
*engenai perolehan abnormal return, ja)aban investor
cukup beragam. Berdasarkan pemahaman dan
pengalamannya, investor beropini jika analisis teknikal
lebih perpeluang mendapatkan abnormal return.
0 1alau untuk abnormal return lebih banyak pada teknikal
(Endrik 4ahyudi
0 1alau untuk abnormal return lebih banyak cenderung ke
teknikal. 1arena berdasarkan pengalaman saya pernah
mendapatkan abnormal return yang cukup tinggi dalam
setengah hari (Cristian Efendi
0 Febih bagus kalau pakai teknikal (&endra 5irta.
0 5eknikal jelas lebih sering (Bayu 4ibisono.
1eempat investor tersebut sepakat menyatakan bah)a
dengan menggunakan analisis teknikal berpeluang
mendapatkan abnormal return. Pernyataan0pernyataan
tersebut berdasarkan pengalaman mereka dalam
berinvestasi. &eorang analis teknikal memiliki e'pected
return sebelum mereka bertransaksi. 1emudian pengalaman
mereka mengatakan bah)a mereka lebih sering
mendapatkan return yang lebih dari apa yang mereka
ekspekstasikan.
&ementara tiga informan lain, memiliki ja)aban yang
berbeda. *ereka menyatakan bah)a analisis fundamental
lebih berpotensi mendapatkan abnormal return. Berikut
ja)aban0ja)aban mereka
0 Pernah mendapatkan tapi fundamental cenderung lebih
banyak mendapatkan abnormal return, karna jangka
)aktunya lama, kalau teknikal short term. 6adi kita sudah
jual, ada berita harga naik. :rang teknikal nggak bisa sakit
hati, karna begitu dijual naik, begitu kita cut loss ternyata
naik lagi (Ilham 4ahyudi.
0 undamentallah lebih banyak. Ka itu tadi kalaufundamental kan lebih lama jangka )aktunya, jadi ya kalau
harga naik, fundamental bisa lebih banyak untungnya
(&uharto.
0 &aya menggunakan fundamental dan saya mendapatkan
kenaikan yang lebih dari apa yang saya ekspektasikan (Fisa
+maliah =uham.
Ilham 4ahyudi dan &uharto meskipun sebagai analis
teknikal, tapi mereka beropini bah)a analis fundamental
yang lebih berpotensi mendapatkan abnormal return. %al
tersebut dikarenakan tenor )aktu analis fundamental yang
lebih lama dari analis teknikal. &ehingga ketika ada kenaikan
harga yang berlangsung cukup panjang. &eorang analis
teknikal langsung terburu0buru untuk menjual, asumsinya
harga akan turun kembali, &ementara analis fundamental
tetap menjadi investor yang slo, tidak terburu0buru menjual
dan tetap bertahan. 1emudian jika terjadi kenaikan tersebut
tetap berlanjut, maka analis teknikal tidak boleh sakit hati
dengan hal tersebut, sementara analis fundamentak bisa
tersenyum sumringah terhadap abnormal return yang
mereka dapatkan. &ementara Fisa +maliah =uham sebagai
analis fundamental mendukung pernyataan tersebut,
argumennya berdasarkan realitas abnormal return yang dia
peroleh. Dia mengungkapkan bah)a memang selama dia
berubah menjadi analis fundamental, dia lebih banyakmendapatkan return bahkan abnormal return.
+dapun # investor intuisi menyatakan bah)a selama dia
menggunakan analisis intuisi, dia berpendapat bah)a dia
juga sering mendapatkan abnormal return, &aya sering juga
mendapatkan abnormal return (*r. G.
H" Pemahaman Investor !erhadap Inormasi Akuntansi
&ebanyak 8 dari 2 investor diketahui sudah mengetahui dan
memahami mengenai informasi akuntansi. 1etika ditanya
mengenai definsi informasi akuntansi menurut mereka
adalah
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
!8
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
13/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
0 Informasi terkait laporan keuangan. Kang paling jadi
pertimbangan yang terkait dengan return adalah laba bersih
dibandingkan dengan tahun0tahun sebelumnya (Ilham
4ahyudi.
0 Informasi akuntansi berasal dari laporan keuangan,
mengacu pada untung apa nggak, gitu aja (&uharto.
0 Informasi yang ada di laporan keuangan (Fisa +maliah
=uham.
0 Informasi yang terkandung di laporan keuangan (Endrik
4ahyudi.
0 Informasi yang dianalisis berdasarkan laporan keuangan
emiten (Cristian Efendi.
0 Informasi yang dianalisis berdasarkan laporan keuangan
emiten (&endra 5irta.
0 &ering saya gunakan. Pertama saya untuk memilih secara
makro saya melihat tetap pakai fundamental. &aya harus tahu
perusahaan itu bisnisnya apa dan fundamentalnya bagus
nggak. Baru momentum beli, pada harga berapa baru saya
pakai teknikal (Bayu 4ibisono.
Pernyataan0pernyataan tersebut menyiratkan bah)a mereka
sudah mengerti dan memahami mengenai informasi
akuntansi. 4alau beberapa sebagai analis teknikal, namun
itu bukan alasan untuk tidak memahami informasi akuntansi.
*ereka memahami apa itu informasi akuntansi, dimana
menurut mereka, informasi akuntansi adalah informasi
mengenai fundamental perusahaan yang dapat dianalisis dari
laporan keuangan yang diterbitkan oleh emiten per
periodenya.
&ecara umum, tidak ada perbedaan pendefinisian informasi
akuntansi menurut pandangan mereka. &emua pernyataanmereka cenderung sama. *eskipun ada # informan yaitu
Bayu 4ibisono yang berlatarbelakang sebagai
)irausaha)an dan sebagai sarjana teknik. Ia berusaha
mempelajari dan akhirnya memahami apa itu informasi
akuntansi.
I" 'ealitas Penggunaan Inormasi Akuntansi
Berdasarkan hasil analisis )a)ancara, sebanyak 8 investor
yang mengerti dan memahami mengenai informasi
akuntansi, mereka juga menyatakan bah)a mereka
menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilankeputusan mereka. Informasi akuntansi dinyatakan
berpengaruh dalam keputusan investasi mereka. Berikut
pemaparan0pemaparan mereka
0 Itu sangat berpengaruh untuk orang fundamental. 7ntuk
orang teknikal pengaruhnya sangat kecil, tapi tetap informasi
akuntansi saya jadikan acuan (Ilham 4ahyudi.
0 &aya tidak menggunakan informasi akuntansi yang
sampek akuntansi banget, nggak. &aya cuma liat untung apa
nggak. 7dah itu aja. &aya nggak pernah menggunakan
hitung0hitungan sampai detail, nggak (&uharto.
Pasti, pasti akan menjadi pertimbangan dalam keputusan
investasi saya. Dengan menganalisis informasi akuntansi
jelas memberikan return dan meminimalisir risiko (Fisa
+maliah =uham.
0 Ka, berpengaruh, dan saya gunakan (Endrik 4ahyudi.
0 6arang saya gunakan. +lasannya saya cenderung ke
teknikal. &ehingga cenderung ke isu0isu harian saja
(Cristian Efendi.
0 Berpengaruh, saya gunakan, jelas (&endra 5irta.0 &ering saya gunakan. Pertama saya untuk memilih secara
makro saya melihat tetap pakai fundamental. &aya harus tahu
perusahaan itu bisnisnya apa dan fundamentalnya bagus
nggak. Baru momentum beli, pada harga berapa baru saya
pakai teknikal (Bayu 4ibisono.
Dengan berbagai intensitas, para informan menyatakan
bah)a mereka tetap menggunakan informasi akuntansi.
Ilham 4ahyudi, &uharto, dan Cristian Efendi meskipun
sebagai analis teknikal, mereka tetap menggunakan
informasi akuntansi meskipun dengan intensitas yang
tergolong jarang. Faporan keuangan perusahaan mereka
jadikan juga sebagai salah satu pertimbangan meskipun pengaruhnya cukup kecil.
7ngkapan mereka lebih tekait pada teknik analisis mereka.
ilosofisnya mereka sebagai analis teknikal, jadi mereka
mengutamakan pendekatan teknikal pada harga historis.
&ementara untuk aspek fundamental perusahaannya mereka
jadikan hanya sebagai tambahan informasi saja dan tidak
memiliki nilai yang signifikan dalam keputusan investasi
mereka. &ebagai contoh adalah pernyataan &uharto, dia
secara tersurat menyatakan bah)a cenderung menghindari
analisis informasi akuntansi yang lebih mendalam. &elain
karena sebagai analisis teknikal, pernyataan mereka juga
lebih dipengaruhi oleh tingkat kerumitan dalam menganalisisinformasi akuntansi dan kemampuan analisisnya.
1etersediaan )aktu untuk menganalisisnya juga turut
menjadi pemicunya, apakah investasi adalah sumber
pendapatan utama juga mempengaruhi dalam alokasi )aktu
yang mereka sediakan untuk analisis investasi mereka.
&ementara Fisa +maliah =uham, Endrik 4ahyudi, &endra
5irta, dan Bayu 4ibisono yang memang basic0nya adalah
analis fundamental, mereka jelas menyatakan bah)a mereka
pasti menggunakan informasi akuntansi dalam setiap
pengambilan keputusan investasi mereka. Informasi
akuntansi jelas berpengaruh dalam pengambilan keputusan
mereka. Baik0buruknya kinerja keuangan suatu perusahaanmereka jadikan pertimbangan dalam keputusan investasi
mereka.
Berkaitan dengan relevansi informasi akuntansi terhadap
keputusan investasi mereka, ini sesuai dengan *he
echanistic #$potehesis. 4atts dan Qimmerman (#?2/80
8/ menjelaskan bah)a dalam *he echanistic #$pothesis
mengasumsikan bah)a ketika emiten menyampaikan
informasi akuntansi yang kepada investor melalui laporan
keuangannya, maka investor akan merespon informasi
tersebut. &epertinya hal ketujuh investor tersebut, teori ini
sesuai dengan apa yang diimplikasikan oleh investor
tersebut. 1etujuh investor tersebut akan bereaksi terhadap
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
!2
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
14/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
setiap informasi akuntansi yang disampaikan oleh emiten
kepada pasar.
&elanjutnya apabila dispesifikasi terhadap respon investor
terhadap informasi akuntansi yang disampaikan perusahaan
kepada pasar, maka ini perlu pengkajian dari signalling
theor$. 6ika disesuaikan dengan signalling theor$, maka
dapat diuraikan lagi bah)a apabila ada informasi akuntansi
yang bersifat positif disampaikan oleh perusahaan kepada pasar, maka investor akan menangkap sinyal posfitif tersebut
dan mendorong adanya aksi beli. &ebaliknya apabila
investor menerima sinyal negatif dari perusahaan, maka
investor akan merespon negatif dengan melakukan aksi jual.
&ementara satu informan yang a)alnya memang belum
mengerti dan memahami informasi akuntansi, dia
menyatakan bah)a dirinya tidak menggunakan informasi
akuntansi dalam keputusan investasi mereka. Intuisi, itulah
satu hal yang dominan dalam keputusan investasinya. Dari
informan ini, dapat dianalisis bah)a informasi akuntansi
yang disampaikan oleh perusahaan melalui laporan
keuangan tidak berefek pada pengambilan keputusannya.%al ini sesuai dengan *he 0o-&&ects #$pothesis yang
dinyatakan oleh 4atts dan Qimmerman (#?2/8!08. *he
0o-&&ects #$potheses menyebutkan bah)a tidak ada
keterkaitan antara perubahan harga saham dengan informasi
akuntansi yang disampaikan oleh emiten. Dalam hal ini,
ketika emiten berusaha menyampaikan sinyal positif terkait
kinerjanya, namun investor jenis ini tidak memberi respon
terhadap sinyal tersebut, atau dengan kata lain tidak
menggunakan informasi akuntansi.
Investor jenis ini pula cenderung tidak canggih dalam
menganalisa laporan keuangan perusahaan. Investor jenis ini
tergolong sebagai naive investor dimana informasi akuntansi
tidak bisa diinterpretasikan karena ketidakmampuannya
dalam menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan
perusahaan (4atts dan Qimmerman, #?2/0#/". &ebagai
contoh, investor jenis ini pun tidak bisa membandingkan
laba akuntansi yang dilaporkan perusahaan dengan
kebijakan akuntansi yang berbeda. 6ika dibandingkan
dengan tujuh investor lainnya, investor ini tergolong tidak
canggih dan tujuh investor lainnya adalah sophisticated
investor . Dimana sophisticated investor ini memiliki
kecanggihan dalam menganalisa informasi akuntansi, bahkan
mampu merespon setiap perubahan informasi akuntansi,
bahkan kebijakan akuntansi yang diterapakan manajemen
perusahaan (&tein, !""?.
1ritik khusus pada naive investor , karena aktivitas
investasinya tergolong berisiko tinggi. *aka seharusnya ada
sebuah upaya lagi untuk lebih memahami mengenai
keputusan investasi, khususnya dalam menganalisis saham.
&aham identik dengan risiko. 1erugian investasi pasti
membayangi dalam setiap keputusan investasinya. 6ika
investor paham mengenai acuan keputusan investasinya,
investor jenis ini akan terhindar dari risiko dan akan
mengoptimalisasi return yang akan didapatkan di masa
datang.
J" 'ealitas Inormasi Akuntansi +ang Sering Digunakan
Investor
+da banyak informasi akuntansi yang terkandung dalam
laporan keuangan. +da berbagai cara analisis yang dapat
digunakan investor dalam menganalisis informasi akuntansi.
Berikut pernyataan0pernyataan para informan yang
menggunakan informasi akuntansi dalam keputusan investasi
mereka0 Kang paling jadi pertimbangan yang terkait dengan return
adalah laba bersih dibandingkan dengan tahun0tahun
sebelumnya (Ilham 4ahyudi.
0 1alau keuntungannya besar, katakanlah naik $R lipat,
signifikan banget ya saya berani masuk (&uharto.
0 &alesSlaba, PB-, PE= dan itu dibandingan dengan tahun
lalu dan perusahaan sejenis (Fisa +maliah =uham.
0 EP& yang selalu saya perhatikan, karena paling nggak ini
mencerminkan dari tahun ke tahun bagaimana dan ini
mencerminkan kinerja perusahaannya. 1emudian juga
berdasarkan =:I (Endrik 4ahyudi.
0 1alau laba bersihnya besar yang bisa saya
pertimbangkan (Cristian Efendi.
0 1alau saya cuma ngeliat perubahan laba rugi per tahun,
sama rasio harga atau PE=, dan DE= (&endra 5irta.
0 Kang umum dipakai ya EP&, PE=, PB-, Profit *argin,
dan rasio hutang. 5api yang paling dominan saya gunakan
EP& sama PE= (Bayu 4ibisono.
Faba bersih menjadi akun dalam laporan laba0rugi yang
sering digunakan investor0investor dalam pengambilan
keputusan investasi mereka. &ebanyak > investor
menyatakan menggunakannya. *ereka menganalisisnya
dengan menggunakan analisis indeks dengan dibandingkan
dengan tahun0tahun sebelumnya. *ereka merespon terhadap
perubahan laba bersih emiten. 6ika ada kenaikan, maka
dianggap sebagai sinyal positif dan mereka melakukan aksi
beli. &ementara jika ada penurunan, dianggap sebagai sinyal
negatif dan mereka tidak melakukan aksi beli atau
melakukan aksi jual.
Faba akuntansi tampaknya menjadi acuan utama dalam
menganalisis laporan keuangan emiten. 6ika ini dikaitkan
dengan teori, maka ini sejalan dengan arning 5esponse
"oe&&icients (5"%. Dalam &cott (!"""0#>! dinyatakan
bah)a E=C mengukur besarnya tingkat abnormal returndalam merespon komponen tak terduga dari laba yang
dilaporkan perusahaan. *aka disini, laba sifatnya dominan
dan vital bagi para investor yang menjadikan laba sebagai
acuan analisis informasi akuntansi perusahaan.
&elanjutnya, rasio pasar dengan menggunakan PE= dipilih
oleh $ investor. *ereka memilih saham yang nilai PE=0nya
tinggi. 1arena semakin tinggi nilai PE=, semakin
mengindikasikan pertumbuhan kinerja perusahaan di masa
mendatang. 1emudian rasio profitabilitas dengan
menggunakan EP& dipilih oleh ! investor. EP&
mengindikasikan pengembalian investasi atas investasi.
&emakin tinggi nilai EP&, semakin baik pengembalianinvestasinya.
e-Journal Ekonomi Bisnis dan +kuntansi, !"#, -olume # (# #/0$#
!?
8/18/2019 Perilaku Investor Individual
15/16
Bayu et al., Perilaku Investor Saham Individual Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.........
&elain ketiga rasio di atas, DE=, PB-, dan analisis indeks
dengan menggunakan penjualan sebagai acuan dipilih oleh
masing0masing # investor. DE= menjadi acuan karena
proporsi utang terhadap ekuitas dianggap mempengaruhi
kinerja perusahaan. &emakin besar proporsi utangAke)ajiban
dianggap lebih berisiko. &ehingga semakin besar nilai DE=,
mencerminkan proporsi utang yang besar dalam perusahaan
terhadap ekuitasnya. 1emudian PB-, semakin rendah nilai
PB- mengindikasikan bah)a perusahaan tersebut memilikikinerja yang buruk. Kang terakhir adalah analisis indeks
dengan menggunakan penjualan sebagai acuan. &atu investor
menjadikannya sebagai acuan dengan membandingkan
dengan tahun0tahun lalu. 1enaikan dianggap sebagai sinyal
positif dan penurunan dianggap sebagai sinyal negatif.
Kesimpulan dan Keterbatasan
Kesimpulan
Perilaku investor saham dalam pengambilan keputusaninvestasi cenderung dipengaruhi oleh teknik analisis saham
mereka. Informasi akuntansi sebagai nilai yang bermanfaat
bagi investor khususnya investor saham individual, ternyata
tidak selalu menjadi acuan utama dalam pengambilan
keputusan investasi. Bahkan intensitas penggunaan informasi
akuntansi dalam keputusan investasi mereka tidak selalu
intens dan dominan. aktor kerumitan dalam menganalisis
informasi akuntansi adalah faktor penyebabnya. 1eberadaan
aktivitas investasi sebagai penghasilan sampingan menjadi
faktor dominan yang membuat mereka menerapkan prinsip
investasi praktis dan tidak rumit.
+nalis fundamental sebagai analis informasi akuntansi yangada di laporan keuangan emiten memang cenderung intens
dalam menggunakan informasi akuntansi. Bahkan dominasi
informasi akuntansinya pun lebih dominan dalam keputusan
investasinya. &etiap perubahan angka akuntansi
mempengaruhi pengambilan keputusan mereka. %al ini
sesuai dengan teori mechanistic h$pothesis. &ebaliknya,
analis teknikal sebagai analis historis berdasarkan harga
saham emiten cenderung lebih jarang menggunakan
informasi akuntansi, bahkan tidak bersifat dominan dalam
landasan keputusan investasinya. &ehingga hal ini membuat
perubahan angka akuntansi tidak mempengaruhi
pengambilan keputusan mereka atau yang biasa disebut
dengan teori no-e&&ect h$pothesis.
Dalam hal ini para broker, dosen dan mahasis)a (fakultas
ekonomi yang sedianya adalah orang0orang yang i
Top Related