perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN 2
LANTAI
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dikerjakan oleh :
HASTA SATRIYA WELDY NUR ROHMAD I 8509011 I8509020
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN 2
LANTAI
TUGAS AKHIR
Dikerjakan oleh :
HASTA SATRIYA WELDY NUR ROHMAD I 8509011 I8509020
Diperiksa dan disetujui, Dosen Pembimbing
AGUS SETIYA BUDI, ST.MT
NIP. 19700909 199802 1 001
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA
ANGGARAN BIAYA GEDUNG SWALAYAN 2
LANTAI
TUGAS AKHIR
Dikerjakan Oleh :
HASTA SATRIYA WELDY NUR ROHMAD I 8509011 I8509020 Dipertahankan di depan tim penguji : 1. AGUS SETIYA BUDI, ST.MT : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NIP. 19700909 199802 1 001 2. Ir SLAMET PRAYITNO, MT : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NIP. 19531227 198601 1 001 3. Ir NOEGROHO DJARWATI, MT : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NIP. 19561112 198403 2 007
Mengetahui,
Disahkan,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS
Ir. BAMBANG SANTOSA., MT
NIP. 19590823 198601 1 001
Ketua Program Studi D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil FT UNS
ACHMAD BASUKI, ST., MT NIP. 19710901 199702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Ø ”......Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri......”
(Q.S. 13 :11)
Ø Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu disertai dengan niat dan setiap
orang mendapat balasan amal sesuai niatnya. Barang siapa yang berhijrah
hanya karena Alloh maka hijrah itu akan menuju Alloh dan Rosul-Nya.
Barang siapa hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita
yang ia ingin nikahi maka hijrah itu hanya menuju yang ia inginkan.
(HR. Bukhori dan Muslim)
Ø Orang harus cukup tegar untuk memaafkan kesalahan,cukup pintar untuk
belajar dari kesalahan dan cukup kuat untuk mengoreksi kesalahan.
(John Maxwell)
Ø Segalanya dimulai dari dalam pikiran. Jika Anda berpikir kalah, maka
Anda akan kalah cepat atau lambat. Sang pemenang adalah orang yang
berfikir bahwa dia pasti menang. Untuk itu yakinlah dan percaya diri.
(Napoleon Hill)
Ø Weakness of attitude becomes weakness of character.
(Albert Einstein)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur tiada terkira kupanjatkan kehadirat Illahi Robbi, pencipta alam semesta yang telah memberikan rahmat, hidayah serta anugerah yang tak terhingga.
“ Serangkai Budi Penghargaan” Dibalik tabir pembuatan episode Tugas Akhir
Ribuan terima kasih untuk Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya mendoakan, mendidikku tak pernah jemu dan selalu menaburkan pengorbanan dengan kasih
sayang. Tanpa maaf dan restumu hidupku tak menentu.
Buat kakak dan adikku yang selalu menyemangatiku.....
Rekan-rekan Sipil Gedung khususnya
angkatan 2009
Sanset,Ipoel,Chris_28,Epleh_jaya,Rachman, Aris_Patrix, Riezzad_Rh,Arrieg,
Ridlo_Tj,Ilham,Moslem_Engineering, Widi_Coy,Khoiril N.I.R,Zigot_3,
Senow,Shendy N.P., Romy, Yulie f.a., Bensoe soe, Sukma n Sinta, Regki, Icank Lampard, Fendy, Nyanyun, Afif, Bandi_T,
Ricky Thankz guyz for your support n any help that make it done
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas
Akhir dengan judul PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SWALAYAN 2
LANTAI ini dengan baik.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima bimbingan,
bantuan dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Dalam kesempatan
ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Segenap pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
beserta staf.
2. Segenap pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta
beserta staf.
3. Segenap pimpinan Program D-III Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Surakarta beserta staf.
4. Agus Setiya Budi., ST selaku dosen pembimbing Tugas Akhir atas arahan
dan bimbingannya selama dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Edy Purwanto, ST, MT selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingannya.
6. Orang Tua, keluarga, rekan D-III Teknik Sipil Gedung angkatan 2009.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa kearah perbaikan dan
bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Semoga Tugas Akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juli 2012
Penyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL................................. ................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN. .................................................................. ii
MOTTO ..................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN...................................................................................... v
PENGANTAR. .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI. ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvii
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ......................................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan. .......................................................................... 1
1.3 Kriteria Perencanaan ......................................................................... 2
1.4 Peraturan-Peraturan Yang Berlaku .................................................... 3
BAB 2 DASAR TEORI
2.1 Dasar Perencanaan ............................................................................. 4
2.1.1 Jenis Pembebanan…………………………………………… 4
2.1.2 Sistem Bekerjanya Beban…………………………………… 7
2.1.3 Provisi Keamanan…………………………………………... 7
2.2 Perencanaan Atap .............................................................................. 10
2.2.1 Perencanaan Kuda-kuda ......................................................... 10
2.2.2 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 11
2.3 Perencanaan Tangga .......................................................................... 12
2.4 Perencanaan Plat Lantai .................................................................... 14
2.5 Perencanaan Balok ........................................................................... 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
2.6 Perencanaan Portal ............................................................................ 17
2.7 Perencanaan Kolom ........................................................................... 18
2.8 Perencanaan Pondasi ......................................................................... 20
BAB 3 PERENCANAAN ATAP
3.1 Rencana Atap…………………………………………………... ..... 22
3.1.1 Dasar Perencanaan ................................................................. 23
3.2 Perencanaan Gording ......................................................................... 23
3.2.1 Perencanaan Pembebanan .................................................... 23
3.2.2 Perhitungan Pembebanan ....................................................... 24
3.2.3 Kontrol Terhadap Tegangan .................................................. 26
3.2.4 Kontrol Terhadap Lendutan ................................................... 27
3.3 Perencanaan Jurai ............................................................................. 28
3.3.1 Perhitungan Panjang Batang Jurai.......................................... 28
3.3.2 Perhitungan Luasan Jurai ....................................................... 29
3.3.3 Perhitungan Pembebanan Jurai .............................................. 33
3.3.4 Perencanaan Profil Jurai .......................................................... 42
3.3.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 44
3.4 Perencanaan Setengah Kuda-Kuda .................................................... 48
3.4.1 Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda .............. 48
3.4.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda ............................. 49
3.4.3 Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda ..................... 52
3.4.4 Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda ............................... 61
3.4.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 63
3.5 Perencanaan Kuda-kuda Trapesium .................................................. 67
3.5.1 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Trapesium ............. 67
3.5.2 Perhitungan Luasan Kuda-kuda Trapesium .......................... 68
3.5.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Trapesium .................. 72
3.5.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium ............................. 83
3.5.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
3.6 Perencanaan Kuda-kuda Utama A ( KKA ) ..................................... 89
3.6.1 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda A ........................... 89
3.6.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda Utama A ............. 90
3.6.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama A .................... 94
3.6.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A ................................ 105
3.6.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 107
3.7 Perencanaan Jurai B ......................................................................... 112
3.7.1 Perhitungan Panjang Batang Jurai ......................................... 112
3.7.2 Perhitungan Luasan Jurai ....................................................... 113
3.7.3 Perhitungan Pembebanan Jurai .............................................. 115
3.7.4 Perencanaan Profil Jurai .......................................................... 121
3.7.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 123
3.8 Perencanaan Setengah Kuda-kuda B ................................................ 127
3.8.1 Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda ................ 127
3.8.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda ............................. 128
3.8.3 Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda ..................... 130
3.8.4 Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda ................................ 136
3.8.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 138
3.9 Perencanaan Kuda-kuda Utama B (KKB) ........................................ 142
3.9.1 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama B ................ 142
3.9.2 Perhitungan Luasan Kuda-kuda Utama B .............................. 143
3.9.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama B ..................... 145
3.9.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B ................................ 153
3.9.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 155
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA
4.1 Uraian Umum .................................................................................... 159
4.2 Data Perencanaan Tangga ................................................................. 159
4.3 Perhitungan Tebal Plat Equivalent dan Pembebanan ........................ 161
4.3.1 Perhitungan Tebal Plat Equivalent ........................................ 161
4.3.2 Perhitungan Beban………………………………………….. 162
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
4.4 Perhitungan Tulangan Pada Bordes…………………………. .......... 164
4.4.1 Perhitungan Tulangan Tumpuan……………………………. 164
4.4.2 Perhitungan Tulangan Lapangan…………………………… 164
4.5 Perencanaan Balok Bordes…………………………………………. 165
4.5.1 Pembebanan Balok Bordes………………………………… 166
4.5.2 Perhitungan Tulangan Lentur………………………………. 167
4.5.3 Perhitungan Tulangan Geser……………………………….. 168
4.6 Perhitungan Tulangan Pada Tangga………………………………… 169
4.6.1 Perhitungan Tulangan Tumpuan…………………………… 169
4.6.2 Perhitungan Tulangan Lapangan…………………………… 171
4.7 Perhitungan Pondasi Tangga…………………………… ................. 173
4.8 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi………………………… ... 174
4.8.1 Perhitungan Tulangan Lentur…………………………… .... 174
4.8.2 Perhitungan Tulangan Geser…………………………… ..... 176
BAB 5 PERENCANAAN PLAT
5.1 Perencanaan Plat Lantai .................................................................... 177
5.2 Perhitungan Pembebanan Plat Lantai ................................................ 178
5.3 Perhitungan Momen ........................................................................... 178
5.4 Penulangan Plat Lantai……………………………………………... 183
5.5 Penulangan Lapangan Arah x…………………....................... ......... 184
5.6 Penulangan Lapangan Arah y…………………....................... ......... 185
5.7 Penulangan Tumpuan Arah x…………………....................... ......... 186
5.8 Penulangan Tumpuan Arah y…………………....................... ......... 187
5.9 Rekapitulasi Tulangan ....................................................................... 188
5.10 Perencanaan Plat Atap ....................................................................... 189
5.11 Perhitungan Pembebanan Plat ........................................................... 189
5.12 Perhitungan Momen Plat Atap .......................................................... 190
5.13 Penulangan Plat Atap …………………............................................ 191
5.14 Penulangan Lapangan Arah x …………………....................... ........ 191
5.15 Penulangan Lapangan Arah y …………………....................... ........ 192
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
5.16 Penulangan Tumpuan Arah x …………………....................... ........ 193
5.17 Penulangan Tumpuan Arah y ……………………………………… 194
5.18 Rekapitulasi Tulangan ……………………………………… .......... 196
BAB 6 BALOK ANAK
6.1 Perencanaan Balok Anak .................................................................. 198
6.1.1 Perhitungan Lebar Equivalen ………………………………. 199
6.1.2 Lebar Equivalent Balok Anak……………………………… 199
6.2 Pembebanan Balok Anak as 2’ ( B-D ) = as 2’ (F-H)…………… . 200
6.2.1 Pembebanan………………………… ................................... 200
6.2.2 Perhitungan Tulangan ………………………… ................... 201
6.3 Pembebanan Balok Anak as 3‘ ( D–F )…………… ........................ 205
6.3.1 Pembebanan……………… ................................................... 205
6.3.2 Perhitungan Tulangan ……………… ................................... 206
6.4 Pembebanan Balok Anak as 4’ ( A – D ) ……………… ................ 210
6.4.1 Pembebanan……………… ................................................... 210
6.4.2 Perhitungan Tulangan ……………… ................................... 211
6.5 Pembebanan Balok Anak as 6’ ( D” – E’ )……………… ............... 215
6.5.1 Pembebanan……………… ................................................... 215
6.5.2 Perhitungan Tulangan ……………… ................................... 216
6.6 Pembebanan Balok Anak as A’ ( 4 - 6 ) ……………… .................. 220
6.6.1 Pembebanan……………… ................................................... 220
6.6.2 Perhitungan Tulangan ……………… ................................... 221
6.7 Pembebanan Balok Anak as C’ ( 2 - 3 ) ……………… ................... 226
6.7.1 Pembebanan……………… ................................................... 226
6.7.2 Perhitungan Tulangan ……………… ................................... 227
6.8 Pembebanan Balok Anak as D’’ ( 1 - 2 ) ……………… ................. 231
6.8.1 Pembebanan……………… ................................................... 231
6.8.2 Perhitungan Tulangan ……………… ................................... 232
6.9 Pembebanan Balok Anak as E’’ ( 1 - 3 )………… ........................... 235
6.9.1 Pembebanan……………… ................................................... 235
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
6.9.2 Perhitungan Tulangan ……………… ................................... 236
6.10 Pembebanan Balok Anak as D’’ ( 6 - 7 )………… .......................... 241
6.10.1 Pembebanan……………… ................................................... 241
6.10.2 Perhitungan Tulangan ……………… ................................... 242
6.11 Pembebanan Balok Anak as E’’ ( 9 - 10 )………… ......................... 245
6.11.1 Pembebanan……………… ................................................... 245
6.11.2 Perhitungan Tulangan ……………… ................................... 246
BAB 7 PORTAL
7.1 Perencanaan Portal………………………………………………….. 249
7.1.1 Dasar Perencanaan………………….. ................................... 250
7.1.2 Perencanaan Pembebanan…………………………………. . 250
7.2 Perhitungan Luas Equivalen Untuk Plat Lantai……………………. 252
7.3 Perhitungan Pembebanan Balok…………………………………. ... 253
7.3.1 Perhitungan Pembebanan Balok Memanjang ........................ 253
7.3.2 Perhitungan Pembebanan Balok Melintang ........................... 264
7.4 Perhitungan pembebanan Ring Balk……………………………. ..... 270
7.5 Perhitungan pembebanan Sloof ……………………. ....................... . 270
7.6 Perhitungan Tulangan Lentur Ring Balk dan Canopi Depan ………. 273
7.6.1 Perhitungan Tulangan Geser Ring Balk…… ......................... . 276
7.7 Penulangan Balok Portal…………………………………………. ... . 277
7.7.1 Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Memanjang ....... . 277
7.7.2 Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Memanjang ......... . 281
7.7.3 Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang .......... . 283
7.7.4 Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Melintang ........... . 285
7.8 Penulangan Kolom…………………………………………………... 287
7.8.1 Perhitungan Tulangan Lentur Kolom………………………. . 287
7.8.2 Perhitungan Tulangan Geser Kolom………………………… 289
7.9 Perhitungan Tulangan Lentur Kolom………………………………. . 290
7.9.1 Perhitungan Tulangan Lentur Kolom .................................... . 290
7.9.2 Perhitungan Tulangan Geser Kolom ...................................... . 292
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
7.10 Penulangan Sloof …………………. ................................................. . 293
7.10.1 Hitungan Tulangan Lentur Sloof ........................................... . 293
7.10.2 Perhitungan Tulangan Geser Sloof ........................................ . 296
7.10.3 Hitungan Tulangan Lentur Sloof tanpa dinding .................... . 298
7.10.4 Perhitungan Tulangan Geser Sloof ........................................ . 300
BAB 8 PERENCANAAN PONDASI
8.1 Data Perencanaan .............................................................................. 302
8.2 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi ........................................... 303
8.2.1 Perhitungan Kapasitas Dukung Pondasi ………………….. . 303
8.2.2 Perhitungan Tulangan Lentur ………………….. .................. 304
8.3 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi ........................................... 307
8.3.1 Perhitungan Kapasitas Dukung Pondasi ………………….. . 307
8.3.2 Perhitungan Tulangan Lentur ………………….. .................. 308
8.4 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi ........................................... 311
8.4.1 Perhitungan Kapasitas Dukung Pondasi ………………….. . 311
8.4.2 Perhitungan Tulangan Lentur ………………….. .................. 312
BAB 9 RENCANA ANGGARAN BIAYA
9.1 Rencana Anggaran Biaya ................................................................. 314
9.2 Data Perencanaan ........... ................................................................... 314
9.3 Perhitungan Volume ........... .............................................................. 314
9.3.1 Pekerjaan Persiapan ……………. ......................................... 314
9.3.2 Pekerjaan Tanah ……………. ............................................... 315
9.3.3 Pekerjaan Pondasi ……………. ............................................ 316
9.3.4 Pekerjaan Beton ……………. ............................................... 317
9.3.5 Pekerjaan Pemasangan Bata Merah dan Plesteran …………. 318
9.3.6 Pekerjaan Pemasangan Kusen dan Pintu Aluminium …………. 318
9.3.7 Pekerjaan Atap ……………. ................................................. 319
9.3.8 Pekerjaan Plafon ……………. .............................................. 320
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
9.3.9 Pekerjaan Keramik ……………. ........................................... 321
9.3.10 Pekerjaan Sanitasi ……………. ............................................ 321
9.3.11 Pekerjaan Instalasi Air ……………. ..................................... 321
9.3.12 Pekerjaan Instalasi Listrik ……………. ................................ 322
9.3.13 Pekerjaan Pengecatan dan lain-lain ……………. .................. 322
BAB 10 REKAPITULASI
10.1 Perencanaan Atap .............................................................................. 324
10.2 Perencanaan Tangga ......................................................................... 325
10.2.1 Penulangan Tangga ……………. .......................................... 326
10.3 Perencanaan Plat ............................................................................... 326
10.4 Perencanaan Balok Anak .................................................................. 326
10.5 Perencanaan Portal ............................................................................ 328
10.6 Perencanaan Pondasi Footplat .......................................................... 329
PENUTUP……………………………………………………………….. 330
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Rencana Atap. ....................................................................... 22
Pembebanan Gording Untuk Beban Mati ............................ 24
Pembebanan Gording Untuk Beban Hidup ........................... 25
Pembebanan Gording Untuk Beban Angin ........................... 25
Gambar 3.2 Rangka Batang Jurai ............................................................. 28
Gambar 3.3 Luasan Atap Jurai. ................................................................. 29
Gambar 3.4 Luasan Plafon Jurai .............................................................. 31
Gambar 3.5 Pembebanan Jurai Akibat Beban Mati .................................. 33
Gambar 3.6 Pembebanan Jurai Akibat Beban Angin ............................... 40
Gambar 3.7 Rangka Batang Setengah Kuda - Kuda ................................. 48
Gambar 3.8 Luasan Atap Setengah Kuda - Kuda . ................................... 49
Gambar 3.9 Luasan Plafon. ....................................................................... 50
Gambar 3.10 Pembebanan setengah kuda – kuda Akibat Beban Mati. ...... 52
Gambar 3.11 Pembebanan setengah kuda-kuda Akibat Beban Angin. ...... 59
Gambar 3.12 Rangka Batang Kuda – Kuda Trapesium ............................. 67
Gambar 3.13 Luasan Atap Kuda - Kuda Trapesium. ................................. 68
Gambar 3.14 Luasan Plafon Kuda - Kuda Trapesium. .............................. 70
Gambar 3.15 Pembebanan Kuda - Kuda Trapesium Akibat Beban Mati. .. 72
Gambar 3.16 Pembebanan Kuda- Kuda Trapesium Akibat Beban Angin. 79
Gambar 3.17 Rangka Batang Kuda – Kuda Utama A ............................... 89
Gambar 3.18 Luasan Atap Kuda - Kuda Utama A. ................................... 90
Gambar 3.19 Luasan Plafon Kuda - Kuda Utama A. ................................. 92
Gambar 3.20 Pembebanan Kuda - Kuda Utama A Akibat Beban Mati. .... 94
Gambar 3.21 Pembebanan Kuda- Kuda Utama A Akibat Beban Angin. ... 101
Gambar 3.22 Rangka Batang Jurai B ......................................................... 112
Gambar 3.23 Luasan Atap Jurai B. ............................................................ 113
Gambar 3.24 Luasan Plafon Jurai B. ......................................................... 114
Gambar 3.25 Pembebanan Jurai B Akibat Beban Mati. ............................. 115
Gambar 3.26 Pembebanan Jurai B Akibat Beban Angin. ........................... 119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
Gambar 3.27 Rangka Batang Setengah Kuda-kuda .................................. 127
Gambar 3.28 Luasan Atap Setengah Kuda-kuda ...................................... 128
Gambar 3.29 Luasan Plafon ...................................................................... 129
Gambar 3.30 Pembebanan Setengah Kuda-kuda Akibat Beban Mati ...... 130
Gambar 3.31 Pembebanan Setengah Kuda-kuda Akibat Beban Angin .... 134
Gambar 3.32 Panjang Batang Kuda-kuda B ............................................. 142
Gambar 3.33 Luasan Atap Kuda-kuda Utama B ....................................... 143
Gambar 3.34 Luasan Plafon Kuda-kuda Utama B .................................... 144
Gambar 3.35 Pembebanan Kuda-kuda Utama B Akibat Beban Mati ....... 145
Gambar 3.36 Pembebanan Kuda-kuda Utama B Akibat Beban Angin .... 149
Gambar 4.1 Detail Tangga. ..................................................................... 160
Gambar 4.2 Tebal Eqivalen . ................................................................... 161
Gambar 4.3 Rencana Tumpuan Tangga. ................................................. 163
Gambar 4.4 Bidang Momen Tangga ....................................................... 163
Gambar 4.5 Pondasi Tangga. .................................................................. 173
Gambar 5.1 Denah Plat lantai ................................................................. 177
Gambar 5.2 Plat Tipe A ........................................................................... 178
Gambar 5.3 Plat Tipe B ........................................................................... 179
Gambar 5.4 Plat Tipe C ........................................................................... 179
Gambar 5.5 Plat Tipe D ........................................................................... 180
Gambar 5.6 Plat Tipe E ........................................................................... 180
Gambar 5.7 Plat Tipe F ........................................................................... 181
Gambar 5.8 Plat Tipe G ........................................................................... 182
Gambar 5.9 Plat Tipe H ........................................................................... 182
Gambar 5.10 Perencanaan Tinggi Efektif ................................................. 183
Gambar 5.11 Perencanaan Plat Atap (canopi) .......................................... 189
Gambar 5.12 Plat Tipe C ........................................................................... 190
Gambar 5.13 Perencanaan Tinggi Efektif ................................................. 191
Gambar 6.1 Area Pembebanan Balok Anak Lantai 2 ............................. 198
Gambar 6.2 Lebar Equivalen Balok Anak as 2’ ( B-D ) = as 2’ (F-H) ... 200
Gambar 6.3 Lebar Equivalen Balok Anak as 3‘ ( D–F ) ......................... 205
Gambar 6.4 Lebar Equivalen Balok Anak as 4’ ( A – D ) ..................... 210
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
Gambar 6.5 Lebar Equivalen Balok Anak as 6’ ( D’’ – E’ ) ................... 215
Gambar 6.6 Lebar Equivalen Balok Anak as A’ ( 4 – 6 ) ....................... 220
Gambar 6.7 Lebar Equivalen Balok Anak as C’ ( 2 – 3 ) ....................... 226
Gambar 6.8 Lebar Equivalen Balok Anak as D’’ ( 1 – 2 ) ...................... 231
Gambar 6.9 Lebar Equivalen Balok Anak as E’ ( 1 – 3 ) ....................... 235
Gambar 6.10 Lebar Equivalen Balok Anak as D’’ ( 6 – 7 ) ...................... 241
Gambar 6.11 Lebar Equivalen Balok Anak as E’’ ( 9 – 10 ) .................... 245
Gambar 7.1 Gambar Denah Portal. ......................................................... 249
Gambar 7.2 Luas Equivalen. ................................................................... 252
Gambar 8.1 Perencanaan Pondasi .......................................................... 302
Gambar 8.2 Perencanaan Pondasi .......................................................... 306
Gambar 8.3 Perencanaan Pondasi .......................................................... 310
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Koefisien Reduksi Beban hidup................................................ 6
Tabel 2.2 Faktor Pembebanan U ............................................................... 8
Tabel 2.3 Faktor Reduksi Kekuatan ø ...................................................... 9
Tabel 3.1 Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording ..................................... 26
Tabel 3.2 Perhitungan Panjang Batang Jurai ............................................ 28
Tabel 3.3 Rekapitulasi Pembebanan Jurai ................................................ 39
Tabel 3.4 Perhitungan Beban Angin Jurai ................................................ 41
Tabel 3.5 Rekapitulasi Gaya Batang Jurai ................................................ 41
Tabel 3.6 Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai ...................................... 47
Tabel 3.7 Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-Kuda ................. 48
Tabel 3.8 Rekapitulasi Pembebanan Setengah Kuda-Kuda ..................... 58
Tabel 3.9 Perhitungan Beban Angin Setengah Kuda-Kuda ..................... 60
Tabel 3.10 Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-Kuda .................... 60
Tabel 3.11 Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-Kuda ........... 65
Tabel 3.12 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Trapesium ................ 67
Tabel 3.13 Rekapitulasi Pembebanan Kuda-kuda Trapesium .................... 78
Tabel 3.14 Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Trapesium .................... 80
Tabel 3.15 Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Trapesium ................... 80
Tabel 3.16 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium .......... 87
Tabel 3.17 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama A .................. 90
Tabel 3.18 Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama A ........................ 100
Tabel 3.19 Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama A ....................... 102
Tabel 3.20 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Utama A .............. 103
Tabel 3.21 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A ............. 109
Tabel 3.22 Panjang Batang Pada Jurai B ................................................... 112
Tabel 3.23 Rekapitulasi Pembebanan Jurai B ............................................. 119
Tabel 3.24 Perhitungan Beban Angin Jurai B............................................. 120
Tabel 3.25 Rekapitulasi Gaya Batang Jurai B ............................................ 120
Tabel 3.26 Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai B ................................... 126
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xviii
Tabel 3.27 Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda ................... 127
Tabel 3.28 Rekapitulasi Pembebanan Setengah Kuda-kuda ....................... 134
Tabel 3.29 Perhitungan Beban Angin Setengah Kuda-kuda ....................... 135
Tabel 3.30 Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda ...................... 135
Tabel 3.31 Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda ............. 141
Tabel 3.32 Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda Utama B ... 142
Tabel 3.33 Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama B ......................... 149
Tabel 3.34 Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama B ....................... 151
Tabel 3.35 Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama B ....................... 151
Tabel 3.36 Rekapitulasi Perencanaan profil Kuda-kuda Utama B ............. 157
Tabel 5.1 Perhitungan Plat Lantai ............................................................. 183
Tabel 5.2 Penulangan Plat Lantai ............................................................. 196
Tabel 5.3 Penulangan Plat Atap ................................................................ 197
Tabel 6.1 Hitungan Lebar Equivalen ........................................................ 199
Tabel 7.1 Hitungan Lebar Equivalen ........................................................ 253
Tabel 7.2 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Memanjang........... 262
Tabel 7.3 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Melintang ............. 269
Tabel 7.4 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Sloof Melintang .............. 271
Tabel 7.5 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Sloof Memanjang ........... 272
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xix
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
A = Luas penampang batang baja (cm2)
A = Beban atap
B = Luas penampang (m2)
AS’ = Luas tulangan tekan (mm2)
AS = Luas tulangan tarik (mm2)
B = Lebar penampang balok (mm)
C = Baja Profil Canal
D = Diameter tulangan (mm)
D = Beban mati
Def = Tinggi efektif (mm)
E = Modulus elastisitas(m)
E = Beban gempa
e = Eksentrisitas (m)
F = Beban akibat berat dan tekanan fluida
F’c = Kuat tekan beton yang disyaratkan (Mpa)
Fy = Kuat leleh yang disyaratkan (Mpa)
g = Percepatan grafitasi (m/dt)
h = Tinggi total komponen struktur (cm)
H = Tebal lapisan tanah (m)
I = Momen Inersia (mm2)
L = Panjang batang kuda-kuda (m)
L = Beban hidup
M = Harga momen (kgm)
Mu = Momen berfaktor (kgm)
N = Gaya tekan normal (kg)
Nu = Beban aksial berfaktor
P’ = Gaya batang pada baja (kg)
q = Beban merata (kg/m)
q’ = Tekanan pada pondasi ( kg/m)
R = Beban air hujan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xx
S = Spasi dari tulangan (mm)
T = Pengaruh kombinasi suhu,rangkak,susut dan perbedaan penurunan
U = Faktor pembebanan
V = Kecepatan angin ( m/detik )
Vu = Gaya geser berfaktor (kg)
W = Beban Angin (kg)
Z = Lendutan yang terjadi pada baja (cm)
f = Diameter tulangan baja (mm)
q = Faktor reduksi untuk beton
r = Ratio tulangan tarik (As/bd)
s = Tegangan yang terjadi (kg/cm3)
w = Faktor penampang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab I Pendahuluan
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan dunia teknik sipil menuntut bangsa Indonesia untuk dapat
menghadapi segala kemajuan dan tantangan. Hal itu dapat terpenuhi apabila sumber
daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memiliki kualitas pendidikan yang tinggi,
Karena pendidikan merupakan sarana utama bagi kita untuk semakin siap
menghadapi perkembangan ini.
Dalam hal ini bangsa Indonesia telah menyediakan berbagai sarana guna memenuhi
sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga Program D III Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret sebagai salah satu lembaga pendidikan
dalam merealisasikan hal tersebut memberikan Tugas Akhir sebuah perencanaan
gedung bertingkat dengan maksud agar dapat menghasilkan tenaga yang bersumber
daya dan mampu bersaing dalam dunia kerja.
1.2. Maksud dan Tujuan
Dalam menghadapi pesatnya perkembangan jaman yang semakin modern dan
berteknologi, serta semakin derasnya arus globalisasi saat ini, sangat diperlukan
seorang teknisi yang berkualitas. Khususnya dalam ini adalah teknik sipil, sangat
diperlukan teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan keterampilan dalam bidangnya.
Program D III Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta sebagai lembaga pendidikan bertujuan untuk menghasilkan ahli teknik
yang berkualitas, bertanggungjawab, kreatif dalam menghadapi masa depan serta
dapat mensukseskan pembangunan nasional di Indonesia.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab I Pendahuluan
2
Program D III Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta memberikan Tugas Akhir dengan maksud dan tujuan :
1. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana
sampai bangunan bertingkat.
2. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan, pengertian dan
pengalaman dalam merencanakan struktur gedung.
3. Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam
perencanaan suatu struktur gedung.
1.3. Kriteria Perencanaan
1. Spesifikasi Bangunan
a. Fungsi Bangunan : Swalayan
b. Luas Bangunan : 1426 m2
c. Jumlah Lantai : 2 lantai
d. Tinggi Lantai : 4,00 m
e. Konstruksi Atap : Rangka kuda-kuda baja
f. Penutup Atap : Genteng
g. Pondasi : Foot Plat
2. Spesifikasi Bahan
a. Mutu Baja Profil : BJ 37 ( leleh = 2400 kg/cm2 )
( ijin = 1600 kg/cm2 )
b. : 25 MPa
c. Mutu Baja Tulangan (fy) : Polos : 240 MPa.
Ulir : 390 Mpa.
d. Tegangan Ijin Tanah : 2 kg/cm2
e. Berat Jenis Tanah : 1,7 t/m3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab I Pendahuluan
3
1.4. Peraturan-Peraturan Yang Berlaku
a. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-
2002.
b. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-
2002
c. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung ( PPIUG 1983).
d. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1984).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 2 Dasar Teori 4
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Dasar Perencanaan
2.1.1 Jenis Pembebanan
Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang
mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban khusus
yang bekerja pada struktur bangunan tersebut.
Beban-beban yang bekerja pada struktur dihitung menurut Peraturan
Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983, beban - beban tersebut adalah :
1. Beban Mati (qd)
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian penyelesaian, mesin mesin serta
peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung itu.Untuk
merencanakan gedung ini, beban mati yang terdiri dari berat sendiri bahan
bangunan dan komponen gedung adalah :
a) Bahan Bangunan :
1. Beton bertulang ........................................................................... 2400 kg/m3
2. Pasir basah ........ ......................................................................... 1800 kg/m3
3. Pasir kering ................................................................................ 1600 kg/m3
4. Beton biasa .................................................................................. 2200 kg/m3
b) Komponen Gedung :
1. Dinding pasangan batu merah setengah bata ............................... 250 kg/m3
2. Langit langit dan dinding (termasuk rusuk rusuknya, tanpa penggantung
langit-langit atau pengaku),terdiri dari :
- semen asbes (eternit) dengan tebal maximum 4 mm ................ 11 kg/m2
- kaca dengan tebal 3 4 mm ...................................................... 10 kg/m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 2 Dasar Teori
3. Penutup atap genteng dengan reng dan usuk ............................... . 50 kg/m2
4. Penutup lantai dari tegel, keramik dan beton (tanpa adukan)
per cm tebal ................................................................................. 24 kg/m2
5. Adukan semen per cm tebal ......................................................... 21 kg/m2
2. Beban Hidup (ql)
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghuni atau penggunaan
suatu gedung, termasuk beban beban pada lantai yang berasal dari barang
barang yang dapat berpindah, mesin mesin serta peralatan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup
dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan lantai dan atap
tersebut. Khususnya pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal
dari air hujan (PPIUG 1983).
Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi
bangunan tersebut. Beban hidup untuk bangunan gedung toko ini terdiri dari :
Beban atap .............................................................................................. 100 kg/m2
Beban tangga dan bordes ....................................................................... 300 kg/m2
Beban lantai untuk toko ........................................................................ 250 kg/m2
Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani semua
bagian dan semua unsur struktur pemikul secara serempak selama unsur gedung
tersebut adalah sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari
sistem pemikul beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan
dengan suatu koefisien reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan gedung
yang ditinjau, seperti diperlihatkan pada tabel 2.1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Tabel 2.1 Koefisien reduksi beban hidup
Penggunaan Gedung Koefisien Beban Hidup untuk Perencanaan Balok Induk
PERUMAHAN: Rumah sakit / Poliklinik PENDIDIKAN:
Sekolah, Ruang kuliah PENYIMPANAN :
Gudang, Perpustakaan TANGGA :
Perdagangan, penyimpanan
0,75
0,90
0,80
0,90
Sumber : PPIUG 1983
3. Beban Angin (W)
Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara (kg/m2).
Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan
negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya
tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam kg/m2 ini ditentukan dengan
mengalikan tekanan tiup dengan koefisien koefisien angin. Tekan tiup harus
diambil minimum 25 kg/m2, kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai
sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum
40 kg/m2. Untuk daerah didekat laut dan didaerah lain dimana terdapat kecepatan
angin lebih besar dari pada daerah tertentu,maka tekanan tiup (P) dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
P = 16
2V ( kg/m2 )
Di mana V adalah kecepatan angin dalam m/det, yang harus ditentukan oleh
instansi yang berwenang.
Sedangkan koefisien angin ( + berarti tekanan dan berarti isapan ), untuk gedung
tertutup :
1. Dinding Vertikal
a) Di pihak angin ............................................................................... + 0,9
b) Di belakang angin .......................................................................... - 0,4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Atap segitiga dengan sudut kemiringan
a) Di pihak angin : < 65 ............................................................... 0,02 - 0,4
65 < < 90 ........................................................ + 0,9
b) Di belakang angin, untuk semua ................................................ - 0,4
2.1.2. Sistem Bekerjanya Beban
Bekerjanya beban untuk bangunan bertingkat berlaku sistem gravitasi, yaitu
elemen struktur yang berada di atas akan membebani elemen struktur di
bawahnya, atau dengan kata lain elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih
besar akan menahan atau memikul elemen struktur yang mempunyai kekuatan
lebih kecil.
Dengan demikian sistem bekerjanya beban untuk elemen elemen struktur
gedung bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut : beban pelat
lantai didistribusikan terhadap balok anak dan balok portal, beban balok portal
didistribusikan ke kolom dan beban kolom kemudian diteruskan ke tanah dasar
melalui pondasi.
2.1.3. Provisi Keamanan
Dalam pedoman beton PPIUG 1983, struktur harus direncanakan untuk memiliki
cadangan kekuatan untuk memikul beban yang lebih tinggi dari beban normal.
Kapasitas cadangan ini mencakup faktor pembebanan (U), yaitu untuk
memperhitungkan pelampauan beban dan faktor reduksi ( ), yaitu untuk
memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Pelampauan beban dapat
terjadi akibat perubahan dari penggunaan untuk apa struktur direncanakan dan
penafsiran yang kurang tepat dalam memperhitungkan pembebanan. Sedang
kekurangan kekuatan dapat diakibatkan oleh variasi yang merugikan dari
kekuatan bahan, pengerjaan, dimensi, pengendalian dan tingkat pengawasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Tabel 2.2 Faktor Pembebanan U
No. KOMBINASI BEBAN FAKTOR U
1. D 1,4 D
2. D, L, A,R 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R)
3. D,L,W, A, R 1,2 D + 1,0 L 1,6 W + 0,5 (A atau R)
4. D, W 0,9 D 1,6 W
5. D,L,E 1,2 D + 1,0 L 1,0 E
6. D,E 0,9 D 1,0 E
7. D,F 1,4 ( D + F )
8. D,T,L,A,R 1,2 ( D+ T ) + 1,6 L + 0,5 ( A atau R )
Sumber : SNI 03-2847-2002
Keterangan :
D = Beban mati
L = Beban hidup
W = Beban angin
A = Beban atap
R = Beban air hujan
E = Beban gempa
T = Pengaruh kombinasi suhu, rangkak, susut dan perbedaan penurunan
F = Beban akibat berat dan tekanan fluida yang diketahui dengan baik berat
jenis dan tinggi maksimumnya yang terkontrol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Tabel 2.3 Faktor Reduksi Kekuatan
No Kondisi gaya Faktor reduksi ( )
1.
2.
3.
4.
Lentur, tanpa beban aksial
Beban aksial, dan beban aksial dengan
lentur :
a. Aksial tarik dan aksial tarik dengan
lentur
b. Aksial tekan dan aksial tekan dengan
lentur :
Komponen struktur dengan tulangan
spiral
Komponen struktur lainnya
Geser dan torsi
Tumpuan beton
0,80
0,8
0,7
0,65
0,75
0,65
Sumber : SNI 03-2847-2002
Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural seringkali berisi agregat
kasar berukuran diameter lebih dari 2 cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan
minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi
pemisahan material sehingga timbul rongga-rongga pada beton. Sedang untuk
melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka
diperlukan adanya tebal selimut beton minimum.
Beberapa persyaratan utama pada SNI 03-2847-2002 adalah sebagai berikut :
a. Jarak bersih antara tulangan sejajar yang selapis tidak boleh kurang dari db
atau 25 mm, dimana db adalah diameter tulangan.
b. Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan
pada lapisan atas harus diletakkan tepat diatas tulangan di bawahnya dengan
jarak bersih tidak boleh kurang dari 25 mm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah:
a) Untuk pelat dan dinding = 20 mm
b) Untuk balok dan kolom = 40 mm
c) Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca = 50 mm
2.2. Perencanaan Atap
2.2.1. Perencanaan Kuda-Kuda
1. Pembebanan
Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah :
a. Beban mati
b. Beban hidup
c. Beban angin
2. Asumsi Perletakan
a. Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi.
b. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol.
3. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
4. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI 03-1729-2002.
5. Perhitungan profil kuda-kuda
a. Batang tarik
Ag perlu = FyPmak
An perlu = 0,85.Ag
An = Ag-dt
Lx
U 1
Ae = U.An
Cek kekuatan nominal :
Kondisi leleh Kondisi fraktur
FyAgPn ..9,0 FuAgPn ..75,0
PPn )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
b. Batang tekan
Ag perlu = Fy
Pmak
An perlu = 0,85.Ag
Fyth
w
300
EFy
rlK
c.
Apabila = 0,25
< 1 0,67-1,6
1,43
c
c 1,2 2c1,25.
)...2,1( tdFuRn
RnP
n
FyFcr
FyAgPn ..
PPn
2.2.2. Perhitungan Alat Sambung
Alat sambung yang digunakan adalah baut. Dalam PPBBI 1984 pasal 8.2 butir 1
dijelaskan bahwa tegangan-tegangan yang diijinkan dalam menghitung kekuatan
baut-baut adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
a.Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . ijin
b.Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . ijin
c.Tebal pelat sambung
= 0,625 d
d.Kekuatan baut
Pgeser = 2 . ¼ . . d 2 . geser
Pdesak = . d . tumpuan
Untuk menentukan jumlah baut tiap sambungan menggunakan kekuatan baut
terhadap tegangan geser atau desak yang memiliki hasil lebih kecil dengan cara
beban maksimal yang ditahan oleh batang dibagi dengan kekuatan baut yang
terkecil.
Jarak antar baut ditentukan dengan rumus :
2,5 d S 7 d
2,5 d u 7 d
1,5 d S1 3 d
Dimana :
d = diameter alat sambungan
s = jarak antar baut arah Horisontal
u = jarak antar baut arah Vertikal
s1 = jarak antar baut dengan tepi sambungan
2.3. Perencanaan Tangga
1. Pembebanan :
Beban mati
Beban hidup : 300 kg/m2
2. Asumsi Perletakan
Tumpuan bawah adalah Jepit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Tumpuan tengah adalah Sendi.
Tumpuan atas adalah Jepit.
3. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
4. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
Perhitungan untuk penulangan tangga :
Mn = Mu
Dimana = 0.8
Mcf
fy'.85.0
Rn 2.dbMn
= fy
2.m.Rn11
m1
b = fyfy
fc600
600..
.85.0
max = 0.75 . b
min < < maks tulangan tunggal
< min dipakai min = 0.0036
As = ada . b . d
un
MM
dimana, 80,0
m =c
y
xf
f
'85,0
Rn = 2bxd
M n
= fy
2.m.Rn11
m1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b = fyfy
fc600
600..
.85.0
max = 0.75 . b
min < < maks tulangan tunggal
< min dipakai min = 0.0036
As = ada . b . d
Luas tampang tulangan
As = . b . d 2.4. Perencanaan Plat Lantai
1. Pembebanan :
Beban mati
Beban hidup : 250 kg/m2
2. Analisa struktur menggunakan tabel 13.3.2 PPIUG 1983.
3. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Mn = Mu
Dimana = 0.8
Mcf
fy'.85.0
Rn 2.db
Mn
= fy
2.m.Rn11
m1
b = fyfy
fc600
600..
.85.0
max = 0.75 . b
As = Luas tampang (mm2) = rasio tulangan
b = lebar tampang terpendek (mm) b = jarak serat tekan terluar ketitik berat tulangan tarik (mm)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
min < < maks tulangan tunggal
< min dipakai min = 0.0036
As = ada . b . d
Luas tampang tulangan
As = . b . d 2.5. Perencanaan Balok
1. Pembebanan :
Beban mati
Beban hidup : 250 kg/m2
2. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
3. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
a. Perhitungan tulangan lentur :
un
MM
dimana, 80,0
m =c
y
xf
f
'85,0
Rn = 2bxd
M n
= fy
2.m.Rn11
m1
b = fyfy
fc600
600..
.85.0
max = 0.75 . b
min = fy4,1
min < < maks tulangan tunggal
As = Luas tampang (mm2) = rasio tulangan
b = lebar tampang terpendek (mm) b = jarak serat tekan terluar ketitik berat tulangan tarik (mm)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
< min dipakai min = fy4,1
> max tulangan rangkap
b. Perhitungan tulangan geser :
= 0,75
Vc = xbxdcfx '61
Vc = 0,75 x Vc
Vc
(perlu tulangan geser)
V
(perlu tulangan geser)
. Vc
(perlu tulangan geser)
0,5.
(perlu tulangan geser)
Vs perlu = Vu Vc
( pilih tulangan terpasang )
Vs ada = S
dfyAv )..(
( pakai Vs perlu )
Tetapi jika terjadi Vu < Ø Vc, tidak perlu tulangan geser , tetapi hanya tulangan
geser praktis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2.6. .Perencanaan Portal
1. Pembebanan :
Beban mati
Beban hidup : 250 kg/m2
2. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
3. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
a. Perhitungan tulangan lentur :
un
MM
dimana, 80,0
m =c
y
xf
f
'85,0
Rn = 2bxd
M n
= fy
2.m.Rn11
m
1
b = fyfy
fc600
600..
.85.0
max = 0.75 . b
min = fy
1,4
min < < maks tulangan tunggal
< min dipakai min = fy4,1
= 390
4,1= 0,0036
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Perhitungan tulangan geser :
= 0,75
Vc = xbxdcfx '61
Vc = 0,75 x Vc
. Vc
( perlu tulangan geser )
Vs perlu = Vu Vc
( pilih tulangan terpasang )
Vs ada = S
dfyAv )..(
( pakai Vs perlu )
Tetapi jika terjadi Vu < Ø Vc, maka harus selalu dipasang tulangan geser
minimum, kecuali untuk :
1. Pelat dan fondasi telapak.
2. Konstruksi pelat perusuk.
3. Balok dengan tinggi total yang tidak lebih dari nilai terbesar di antara 250
mm, 2,5 kali tebal sayap atau 0,5 kali lebar badan.
2.7. Perencanaan Kolom
1. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur balok,plat lantai
,dan atap akibat beban mati dan beban hidup
2. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000
a. Perhitungan tulangan lentur kolom
Pnperlu = Pu
Dimana Ø = 0,75
e = PuMu
e min = 0,1.h
cb = dfy
.600
600
ab = 1 x cb
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Pnb
Pnperlu = Pu
; Agcf .'.1,0
Pnperlu = Pu
Pnperlu < Pnb analisis keruntuhan tarik
a = bcf
Pn.'.85,0
As = '
22ddfy
ae
hPnperlu
luas tulangan penampang minimum:
Ast = 1 % Ag
Sehingga,
As = 2
Ast
Menghitung jumlah tulangan
n = 2)16.(.4
1AS
b. Perhitungan tulangan geser kolom
Vc = dbcf
AgPu
..6'
.141
Ø Vc
0,5 Ø Vc
Vu < 0,5 Ø Vc => tanpa diperlukan tulangan geser.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2.8. Perencanaan Pondasi
Dari data tanah pada kedalaman 200 cm didapat :
c = 100 kN/m2~ 1 kg/cm2 Nc = 5,7 = 1,7 t /m3 ~ 0,0017 kg/cm3
= 0o Nq = 1,0
N = 0,00 B = 2,6 m ~200cm
Keterangan: N , Nc,Nq didapat dari Tabel Faktor dukung Terzaghi
Persamaan Terzaghi untuk pondasi berbentuk persegi :
qu = 1,3.c.Nc + D. .Nq + 0,4 B. N
= 1,3.1.5,7 + 200.0,0017.1,0 + 0,4.260.0,0017.0,00
= 7,41 + 0,34
qu = 7,75 kg/cm2
SF = 3,5
SFqu
qa
5,375,7
qa
qa = 2,21 kg/cm2 2
Dalam perencanaan struktur ini, pondasi yang digunakan adalah pondasi telapak
(foot plat) yang termasuk pondasi dangkal alasanya karena merupakan bangunan
2 lantai dan digunakan pada kondisi tanah dengan qa (tegangan geser ijin) antara :
1,5 - 2,00 kg/cm2. Agar pondasi tidak mengalami penurunan yang signifikan,
maka diperlukan daya dukung tanah yang memadai yaitu kemampuan tanah untuk
menahan beban diatasnya tanpa mengakibatkan tanah tersebut runtuh. Adapun
langkah-langkah perhitungan pondasi yaitu :
a. Perhitungan tulangan lentur :
Mu = ½ . qu . t2
m =c
y
xf
f
'85,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Rn = 2bxd
M n
= fy
2.m.Rn11
m1
b = fyfy
fc600
600..
.85.0
max = 0.75 . b
min < < maks tulangan tunggal
< min dipakai min = fy4,1
= 390
4,1= 0,0036
As = ada . b . d
Luas tampang tulangan
As = Jumlah tulangan x Luas Tampang pondasi
b. Perhitungan tulangan geser :
= 0,75
Vc = xbxdcfx '61
Vc = 0,75 x Vc
. Vc
( perlu tulangan geser )
Vs perlu = Vu Vc
( pilih tulangan terpasang )
Vs ada = S
dfyAv )..(
( pakai Vs perlu )
Tetapi jika terjadi Vu < Ø Vc, maka harus selalu dipasang tulangan geser
minimum, kecuali untuk :
1. Pelat dan fondasi telapak.
2. Konstruksi pelat perusuk.
3. Balok dengan tinggi total yang tidak lebih dari nilai terbesar di antara 250
mm, 2,5 kali tebal sayap atau 0,5 kali lebar badan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap 22
BAB 3
PERENCANAAN ATAP
3.1. Rencana Atap
Gambar 3.1. Rencana Atap
Keterangan :
KU = Kuda-kuda utama G = Gording
KT = Kuda-kuda trapesium N = Nok
SK = Setengah kuda-kuda utama L = Lisplank
TS = Track Stank J = Jurai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3.1.1. Dasar Perencanaan
Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana atap adalah
sebagai berikut :
a. Bentuk rangka kuda-kud : seperti tergambar.
b. Jarak antar kuda-kuda : 5.00m
c. Kemiringan atap ( ) : 30
d. Bahan gording : baja profil lip channelsin front to front
arrangement ( ).
e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki ( ).
f. Bahan penutup atap : genteng.
g. Alat sambung : baut-mur.
h. Jarak antar gording : 2.17 m
i. Bentuk atap : limasan.
j. Mutu baja profil : Bj-37 leleh = 2400 kg/cm2 )
3.2. Perencanaan Gording
3.2.1. 3.2.1. Perencanaan Pembebanan
Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels/
kanal ( ) 150 x 130 x 20 x 2,3 pada perencanaan kuda- kuda dengan data
sebagai berikut :
a. Berat gording = 11 kg/m.
b. Ix = 496 cm4.
c. Iy = 351 cm4.
d. h = 150 mm
e. b = 130 mm
f. t = 2,3 mm
g. Zx = 66,1 cm3.
h. Zy = 54,0 cm3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Kemiringan atap ( ) = 30 .
Jarak antar gording (s) = 2.17 m.
Jarak antar kuda-kuda utama = 5.00 m.
Jarak antara KU dengan KT = 3,75 m.
Pembebanan berdasarkan SNI 03-1727-1989, sebagai berikut :
a. Berat penutup atap = 50 kg/m2.
b. Beban angin = 25 kg/m2.
c. Berat hidup (pekerja) = 100 kg.
d. Berat penggantung dan plafond = 18 kg/m2
3.2.2 Perhitungan Pembebanan
1. Beban Mati (titik)
Berat gording = 11 kg/m
Berat penutup atap = ( 2.17 x 50 ) = 108.5 kg/m
q = 119.5 kg/m
qx = q sin = 119.5 x sin 30 = 59,75 kg/m.
qy = q cos = 119.5 x cos 30 = 103,49 kg/m.
Mx1 = 1/8 . qy . L2 = 1/8 x 103.49 x 52 = 323,41 kgm.
My1 = 1/8 . qx . L2 = 1/8 x 59.75 x 52 = 186,72 kgm.
y
q qy
qx
x
+
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
2. Beban hidup
P diambil sebesar 100 kg.
Px = P sin = 100 x sin 30 = 50 kg.
Py = P cos = 100 x cos 30 = 86,60 kg.
Mx2 = 1/4 . Py . L = 1/4 x 86,603 x5.00= 108.25 kgm.
My2 = 1/4 . Px . L = 1/4 x 50 x 5.00 = 62.50 kgm.
3. Beban angin
TEKAN HISAP
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
Koefisien kemiringan atap ( ) = 30 .
1) Koefisien angin tekan = (0,02 0,4) = 0,2
2) Koefisien angin hisap = 0,4
Beban angin :
1) Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= 0,2 x 25 x ½ x (2.17+2.17) = 10.85 kg/m.
2) Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= 0,4 x 25 x ½ x (2.17+2.17) = -21.70 kg/m.
Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx :
1) Mx (tekan) = 1/8 . W1 . L2 = 1/8 x 10.85 x 52 = 33,90 kgm.
2) Mx (hisap) = 1/8 . W2 . L2 = 1/8 x -21.70 x 52 = -67,81kgm.
y
P Py
Px
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Tabel 3.1. Kombinasi Gaya Dalam pada Gording
Momen Beban Mati
Beban Hidup
Beban Angin Kombinasi Tekan Hisap Maksimum Minimum
Mx
My 323,41 186,72
108.25 62.50
33,90
-
-67,81
-
588,41
324,06
507,04
324,06
3.2.3. Kontrol Terhadap Tegangan
Kontrol terhadap tegangan Maksimum
Mx = 588,41 kgm = 58841 kgcm.
My = 324,06 kgm = 32406 kgcm.
= 2
Y
2
X
Z
M
Zy
M
x
= 22
66,132406
54,0058841
= 1194,86 kg/cm2 < = 2400 kg/cm2
Kontrol terhadap tegangan Minimum
Mx = 507,04 kgm = 50704 kgcm.
My = 324,06 kgm = 32406 kgcm.
= 2
Y
2
X
ZM
ZyM
x
= 22
65,232406
19,850704
= 1059,25 kg/cm2 < = 2400 kg/cm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
3.2.4. Kontrol Terhadap Lendutan
Di coba profil : 150 x 130 x 20 x 2,3
E = 2,1 x 106 kg/cm2 qy = 1.0349 kg/cm
Ix = 496 cm4 Px = 50 kg
Iy = 351 cm4 Py = 86,60 kg
qx = 0,5975 kg/cm
Zx =IyE
LPx
IyE
Lqx
..48
.
..384
..5 34
=351.10.1,2.48
500.50351.10.1,2.384
)500.(5975,0.56
3
6
4
= 0,84 cm
Zy = IxE
LPyIxE
lqy..48
...384
..5 34
= 496.101.248)500.(60,86
496.101.2384)500.(0349,1.5
6
3
6
4
xxx = 1,04 cm
Z = 22 ZyZx
= 22 )04,1()84,0( 1,34 cm
Z Zijin
1,34 cm 2 cm aman !
Jadi, baja profil lip channels in front to front arrangement ( ) dengan
dimensi 150 × 130 × 20 × 2,3 aman dan mampu menerima beban apabila
digunakan untuk gording.
500 250
1ijin Z
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2828 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.3. Perencanaan Jurai A
Gambar 3.2. Rangka Batang Jurai
`
3.3.1. Perhitungan Panjang Batang Jurai
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.2. Panjang Batang pada Jurai Nomer Batang Panjang Batang (m)
1-2 1,326
3-8 1,432
9 1,083
10-17 1,432
18 0,541
19 1,432
20 1,083
21 1,432
22 1,083
23 1,432
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2929 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
24 1,083
25 1,432
26 1,083
27 1,432
28 1,083
29 1,432
30 1,083
31 1,432
3.3.2. Perhitungan luasan jurai
Gambar 3.3. Luasan Atap Jurai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Panjang j1 = ½ . 2,17 = 1,085 m
Panjang j1 = 1-2 = 2-3 = 3-4 = 4-5 = 5-6 = 6-7 = 7-8 = 8-9 = 1,085 m
Panjang a = 2,28 m = 4,15 m
= 1,41 m = 3,28 m
Panj = 0,47 m = 2,34 m
= = 1,41 m Panjang = 1,88 m
= = 0,47 m
-9) -9)
= (½(2,28+1,41 ) 2 . 1,085)+(½( 4,15 + 3,28) 2 . 1,085)
= 12,07 m2
-7 ) -7)
= ( ½ (1,41+0,47) 2 . 1,085)+(½ (3,28+2,34) 2 . 1,085)
= 8,14 m2
Luas = (½ 4- o m) 3-5) -4)
= (½×1,085×0,47)+(½(2,34+1.41)2.1,085)
+(½(1,88+1,41)1,085)
= 6,11m2
-3) × 2
= (½ (1,41 + 0,47) 2 . 1,085) × 2
= 4,08 m2
× j1) × 2
= (½ × 0,47 × 1,085) × 2
= 0,51 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3131 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
Gambar 3.4. Luasan Plafon Jurai
Panjang l1 = ½ . 1,87= 0,94 m
Panjang l1 = 1-2 = 2-3 = 3-4 = 4-5 = 5-6 = 6-7 = 7-8 = 0,94 m
Panjang l1 =8-9 =0,80 m
Panjang dd = 0,703 m Panjang s = 4,15 m
= 1,172 m Panjang = 2,275 m
Panjang ff = 0,235 m = 1,64 m
= 1,875 m = 3,52 m
Panjang hh =hq = 1,65m Panjang = 2,11 m
= o = 1,17 m
Panjang jj 0,703m
Panjang kk = = 0,24 m
Panjang hh =hq = 1,65m
Panjang hh =hq = 1,65m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Luas =(½ (aa (0,5 7-8+8-9)+ (½ (a u (0,5.7-8+8-9)
= (½ (2,275 + 1,64) 1.74 + (½ (4,15+ 3,52) 1,74)
=10,08 m2
Luas = (½ (bb ).6-7) + (½ ( + c ).6-7)
= (½ (1,64+1,172) 0,94) + (½ (3,52+3,05)0,94)
= 4,41 m2
Luas = (½ ( .+ dd .4-5)+ ( + ).4-5)
=(½(1,172+0,703)0,94+(½(3,05+2,58) 0,94)
= 3,53 m2
Luas = (½ (dd + ff .3-4) +(½( +f ).3-4)
= (½ (0,703+0,469) 0,94 ) +(½(2,578+2,109)0,94)
= 2,53 m2
Luas = (½ × × 0,5.3-4) +(½ -3)+(½ -
4)
=(½.0,234.0,47) +0.5(2,11+1,64)0,94+0,5(1,875+1,64)
0,47
= 3,47 m2
Luas =2 (½ hh . ii .3-4)
=2.½.(1,64+1,17)0,9 4
= 3,15m2
Luas =2 9(½( +jj .2-3)
=2.½(0,703+1,172)0,94
= 1,76m2
Luas = 2(½ in -3)
=2.½(0,703+0,235)0,94
= 0,88 m2
Luas =2 (½ kk.0,5.1-2
=2.½(0,234.0,234)
=0,21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3333 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.3.3. Perhitungan Pembebanan Jurai
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat plafon dan penggantung = 18 kg/m2
Berat profil kuda-kuda = 7,36 kg/m
Gambar 3.5. Pembebanan jurai akibat beban mati
a. Beban Mati
1) Beban P1
a) Beban Gording = berat profil gording
= 11 × (1,88+3,75) = 61,93 kg
b) Beban Atap × berat atap
= 12,07 × 50 = 603.5 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3434 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
c) Beban Plafon = luasan L1 × berat plafon
= 10,08× 18 = 181,44 kg
d) Beban Kuda-kuda =( btg17 + ½ × btg 1) × berat profil kuda-kuda
= (1,432+ ½ .1,326) × 7,36
= 15,42 kg
e) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 15,42 = 4,63 kg
f) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 15,42 = 1,542 kg
2) Beban P2
a) Beban Gording = berat profil gording
= 11 × (0,94+2,81) = 41,25 kg
b) Beban Atap × berat atap
= 8,14 × 50 = 407,00 kg
c) Beban Kuda-kuda =( btg 15 + 16) + ½ (btg 20 + 21) ×
berat profil kuda-kuda
= (2x1,432+ 1,432) ×7,36
= 31,62 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % ×31,62 =9,49 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 31,62 = 3,162 kg
3) Beban P3
a) Beban Gording = berat profil gording
= 11 × (1,88+1,88) = 41,36 kg
b) Beban Atap × berat atap
= 6,11× 50 = 305.5 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3535 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
c) Beban Kuda-kuda = ( btg 14 + 13) + ½ (btg 24 + 25) ×
berat profil kuda-kuda
= (2x1,432+ 1,432) ×7,36
= 31,62 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 31,62 = 9,49 kg
e) Beban Bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 31,62 = 3,162 kg
4) Beban P4
a) Beban Gording = berat profil gording
= 11 × (0,94+0,94) = 20,68 kg
b) Beban Atap × berat atap
= 4.08 × 50 = 204 kg
c) Beban Kuda-kuda = ( btg 12+ 11) + ½ (btg 29 + 28) ×
berat profil kuda-kuda
= (2x1,432+ 1,432) ×7,36
= 31,62 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 31,62 = 9,86 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 31,62 = 3,162 kg
5) Beban P5
a) Beban Atap × berat atap
= 0,51 × 50 = 25,50 kg
b) Beban Kuda-kuda = ( btg 10) + ½ (btg 9 + 31) ×
berat profil kuda-kuda
= (1,432+ 1,432) ×7,36
= 21,08 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3636 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 21,08 = 6,33 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 21,08 = 2,11 kg
6) Beban P6
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
= 0,21× 18 = 3,78 kg
b) Beban Kuda-kuda =½ (btg 9 + 31+30) ×
berat profil kuda-kuda
= ½ (1,432x3) ×7,36
= 15,81 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 15,81= 4,74 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 15,81=1,58 kg
7) Beban P7
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
=0,88× 18 = 15,84 kg
b) Beban Kuda-kuda = ( btg 30) + ½ (btg 7 + 29+8) ×
berat profil kuda-kuda
= (1,432+ ½ x 3 x 1,432) ×7,36
= 26,35 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 26,35= 7,91 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 26,35= 2,635 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3737 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
8) Beban P8
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
= 1,76 × 18 = 31,68 kg
b) Beban Kuda-kuda = ( btg 27) + ½ (btg 7 + 6+28) ×
berat profil kuda-kuda
= (1,432+ ½ x 3 x 1,432) ×7,36
= 26,35 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 26,35 = 7,91 kg
d) Beban Bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % ×26,35 = 2,635kg
9) Beban P9
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
= 3,15× 18 = 56,70 kg
b) Beban Kuda-kuda = ( btg 26) + ½ (btg5 + 6+25) ×
berat profil kuda-kuda
= (1,432+ ½ x 3 x 1,432) ×7,36
= 26,35 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 26,35 = 7,91 kg
d) Beban Bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % ×26,35 = 2,635kg
10) Beban P10
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
= 3,47× 18 = 62,46 kg
b) Beban Kuda-kuda = ( btg 23) + ½ (btg 4+ 5+24) ×
berat profil kuda-kuda
= (1,432+ ½ x 3 x 1,432) ×7,36
= 26,35 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3838 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 26,35 = 7,91 kg
d) Beban Bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % ×26,35 = 2,635kg
11) Beban P11
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
= 2,53× 18 = 45,54 kg
b) Beban Kuda-kuda = ( btg 22) + ½ (btg3 + 4+21) ×
berat profil kuda-kuda
= (1,432+ ½ x 3 x 1,432) ×7,36
= 26,35 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 26,35 = 7,91 kg
d) Beban Bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % ×26,35 = 2,635kg
12) Beban P12
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
= 3,53× 18 = 63,54 kg
b) Beban Kuda-kuda = (½ . btg 2) + ½ (btg 19 + 3+20) ×
berat profil kuda-kuda
= (0,663+ ½ x 3 x 1,432) ×7,36
= 20,69 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 20,69 = 6,207 kg
d) Beban Bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % ×20,69 = 2,069 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3939 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
13) Beban P13
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
= 44,1× 18 = 79,38 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (18 + 2+ 1) × berat profil kuda-kuda
= ½ × (0,541 + 1,326 + 1,326) × 18,1
= 28,90 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % ×28,90 = 8,67 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 28,90 = 2,89kg
Tabel 3.3. Rekapitulasi Pembebanan Jurai
Beban Beban Atap (kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda-kuda (kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon (kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP 2000 ( kg )
P1 603,5 61,93 15,42 1,542 4,63 181,44 868,462 869
P2 407,00 41,25 31,62 3,162 9,49 - 489,52 517
P3 305,50 41,36 31,62 3,162 9,49 - 391,13 392
P4 204,00 20,68 31,62 3,162 9,49 - 268,95 269
P5 25,50 - 21,08 2,11 6,33 - 55,02 56
P6 - - 15,81 1,58 4,74 3,78 25,91 26
P7 - - 26,35 2,635 7,91 15,84 52,73 53
P8 - - 26,35 2,635 7,91 31,68 68,58 69
P9 - - 26,35 2,635 7,91 56,70 93,40 94
P10 - - 26,35 2,635 7,91 62,46 59,36 60
P11 - - 26,35 2,635 7,91 45,54 82,44 83
P12 - - 26,35 2,635 7,91 63,54 100,44 101
P13 - - 28,90 2,89 8,67 79,38 116,28 117
b. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1 = P2 = P3 = P4 = P5 = 100 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
c. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.6. Pembebanan Jurai akibat Beban Angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
Koefisien angin tekan = 0,02 0,40
= (0,02 × 22) 0,40 = 0,04
a) W1 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 12,07 × 0,04 × 25 =12,07 kg
b) W2 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 8,14 × 0,04 × 25 = 8,14 kg
c) W3 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 6,11 × 0,04 × 25 = 6,11 kg
d) W4 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 4,08 × 0,04× 25 = 4,08 kg
e) W5 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 0,51 × 0,04 × 25 = 0,51 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel 3.4. Perhitungan Beban Angin Jurai
Beban Angin Beban (kg)
Wx W.Cos (kg)
(Untuk Input SAP2000)
Wy W.Sin (kg)
(Untuk Input SAP2000)
W1 12,07 11,19 12 4,50 5
W2 8,14 7,55 8 3,05 4
W3 6,11 5,66 6 2,29 3
W4 4.08 3,78 4 1,53 2
W5 0,51 0,47 1 0,19 1
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang setengah kuda-kuda sebagai berikut :
Tabel 3.5. Rekapitulasi Gaya Batang Jurai
Batang kombinasi
Tarik (+) (kg) Tekan (-) (kg)
1 992,87
2 992,87
3 885,66
4 35,75
5 808,27
6 69,05
7 520,50
8 358,19
9 228,33
10 0,86
11 245,53
12 404,58
13 185,07
14 929,47
15 53,02
16 896,27
17 1082,69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
18 140,40
19 186,66
20 142,86
21 850,14
22 742,30
23 982,50
24 1193,26
25 739,22
26 445,70
27 589,54
28 362,61
29 162,44
30 186,16
31 246,39
3.3.4. Perencanaan Profil Jurai
a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 992,87 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3700 kg/cm2 (370 MPa)
Kondisi leleh
Pmaks. = .fy .Ag
2
y
maks. cm46,0 0,9.2400
992,87
.f P
Ag
Kondisi fraktur
Pmaks. = .fu .Ae
Pmaks. = .fu .An.U
(U = 0,75 didapat dari buku LRFD hal.39)
2
u
m aks. cm 0,48 0,75 0,75.3700.
992,87
..f
P An
U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2min cm 0,55
240132,6
240L
i
Dicoba, menggunakan baja profil 60.60.4 ,Ag = 4,69 cm2 dan
i = 1,85 cm
Berdasarkan Ag kondisi leleh
Ag = 0,46 /2 = 0,23 cm2
Berdasarkan Ag kondisi fraktur
Diameter baut = 12,7 mm
Diameter lubang = 12,7 + 2 = 14,7 mm = 1,47 cm
Ag = An + n.d.t
= (0,48/2) + 1.1,47.0,4
= 0,83 cm2
Ag yang menentukan = 0,83cm2
Digunakan 60.60.4 maka, luas profil 4,69 > 0,83 ( aman )
inersia 1,85 > 0,55 ( aman )
b. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 1193,26 kg
lk = 1,083 m = 108,3 cm
Ag perlu = Fy
Pmak =2400.9,0
1193,26= 0,55 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil 60.60.4 (Ag = 4,69 cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
Fytb 200
=240
2005
50
= 10 < 12,9
rLK .
= 26,2
3,108.1
= 47,92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
EFy
c
= 200000
24014,3
47,92
= 0,53 0,25 c 1,2 0,67-1,6
1,43
c
0,67-1,6
1,43
c
,5300,67.-1,6
1,43
=1,15
FyFcr =
1,152400
= 2086,96
FcrAgPn ..2
= 2.4,69.2086,96
= 19575,69 kg
69,19575.85,0 1193,26
PnP
= 0,07 < 1
3.3.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An2
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7834,2 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
16,0 7612,38
1193,26
PP
n tumpu
maks. ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7834,2 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
0,13 7612,38
992,87
PP
n geser
maks. ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel 3.6. Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 60. 60 .4 2 12,7
2 60. 60 .4 2 12,7
3 60. 60 .4 2 12,7
4 60. 60 .4 2 12,7
5 60. 60 .4 2 12,7
6 60. 60 .4 2 12,7
7 60. 60 .4 2 12,7
8 60. 60 .4 2 12,7
9 60. 60 .4 2 12,7
10 60. 60 .4 2 12,7
11 60. 60 .4 2 12,7
12 60. 60 .4 2 12,7
13 60. 60 .4 2 12,7
14 60. 60 .4 2 12,7
15 60. 60 .4 2 12,7
16 60. 60 .4 2 12,7
17 60. 60 .4 2 12,7
18 60. 60 .4 2 12,7
19 60. 60 .4 2 12,7
20 60. 60 .4 2 12,7
21 60. 60 .4 2 12,7
21 60. 60 .4 2 12,7
22 60. 60 .4 2 12,7
23 60. 60 .4 2 12,7
24 60. 60 .4 2 12,7
25 60. 60 .4 2 12,7
26 60. 60 .4 2 12,7
27 60. 60 .4 2 12,7
28 60. 60 .4 2 12,7
29 60. 60 .4 2 12,7
30 60. 60 .4 2 12,7
31 60. 60 .4 2 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4848 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.4. Perencanaan Setengah Kuda-kuda A
+
Gambar 3.7. Rangka Batang Setengah Kuda-kuda
3.4.1. Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.7. Perhitungan Panjang Batang pada Setengah Kuda-kuda
Nomer Batang Panjang Batang 1-2 0,937
3-8 1,083
9-17 1,083
18 0,541
19-31 1,083
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
3.4.2. Perhitungan luasan Setengah Kuda-kuda
Gambar 3.8. Luasan Atap Setengah Kuda-kuda
Panjang ak = 8,30 m
Panjang bj = 7,032 m
Panjang ci = 4,70 m
Panjang dh = 2,81 m
Panjang eg = 0,94 m
Panjang atap a b = 2,01 m
Panjang 2,17 m
= 1,085 m
Panjang atap b c c d = d,e = 2,17 m
Luas atap abjk =
= ½ x (8,6 + 7,032) x 2,01
= 15,71 m2
Luas atap bcij =
= ½ x (6,56 + 4,70) x 2,17
= 12,22 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Luas atap cdhi
= ½ x (4,7 + 2,81) x 2,17
= 8,15 m2
Luas atap degh =
= ½ x (2,8 1+ 0,94) x 2,17
= 4,07 m2
Luas atap efg =
= ½ x 0,94 x 1,085
= 0,51 m2
Gambar 3.9. Luasan Plafon
Panjang as = 8,30 m
Panjang atap = 1,74 m
Panjang atap = = - 0,938 m
Panjang br = 7,032 m
Panjang cq = 6,094 m
Panjang dp = 5,156 m
Panjang eo = 4,219 m
Panjang fn = 3,281 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Panjang gm = 2,344 m
Panjang hl = 1,406 m
Panjang ik = 0,469 m
Luas atap abrs = ½ x (as + br
= ½ x (8,30 + 7,032) x 1,74
= 13,34 m2
Luas atap bcqr = ½ x (br + cq
= ½ x (7,032 + 6,094) x 0,938
= 6,16m2
Luas atap cdpq = ½ x (cq + dp
= ½ x (6,094 + 5,156) x 0,938
= 5,28 m2
Luas atap deop = ½ x (dp + eo
= ½ x (5,156 + 4,219) x 0,938
= 4,40 m2
Luas atap efno = ½ x (eo + fn
= ½ x (4,219 + 3,281) x 0,938
= 3,52 m2
Luas atap fgmn = ½ x (fn + gm) x
= ½ x (3,281 + 2,344) x 0,938
= 2,64 m2
Luas atap ghlm = ½ x (gm + hl) x
= ½ x (2,344 + 1,406) x 0,938
= 1,76 m2
Luas atap hikl = ½ x (hl + ik) x
= ½ x (1,406 + 0,469) x 0,938
= 0,88 m2
Luas atap ijk = ½ x ik x
= ½ x 0,469 x 0,469
= 0,11 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5252 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.4.3. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil kuda - kuda = 7,36 kg/m
a. Beban Mati
Gambar 3.10. Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Mati
1) Beban P1
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 ×7,50 =82,50 kg
b) Beban Atap = luasan abjk × berat atap
= 15,71× 50 = 785,50 kg
c) Beban Plafon = luasan abjk × berat plafon
= 13,34× 18 = 240,12 kg
d) Beban Kuda-kuda = ½ × btg (1 + 17) × berat profil kuda-kuda
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5353 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
= ½ × (0,938 + 1,083) × 7,36
= 7,44 kg
e) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 7,44 = 2,232 kg
f) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 7,44 = 0,744 kg
2) Beban P2
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 x 5,63 = 61,93 kg
b) Beban Atap = luasan bcij × berat atap
= 12,22 × 50 = 611,00 kg
c) Beban Kuda-kuda = btg(16 + 15)+ ½ × btg (23 + 21 )
× berat profil kuda-kuda
= (2 x1,083)+ ½ × (2x1,83) × 7,36
= 23.26 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 23,26 = 6,98 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 23,26 = 2,326 kg
3) Beban P3
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 x 3,75 = 41,25 kg
b) Beban Atap = luasan cdhi × berat atap
= 8,15 × 50 = 407,50 kg
c) Beban Kuda-kuda = btg(14+ 13)+ ½ × btg (24 + 25 )
× berat profil kuda-kuda
= (2 x1,083)+ ½ × (2x1,83) × 7,36
= 23.26 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5454 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
= 30 % × 23,26 = 6,98 kg
= 30 % × 23,26 = 6,98 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 23,26 = 2,326 kg
4) Beban P4
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 × 1,88 = 20,68 kg
b) Beban Atap = luasan degh × berat atap
= 4,07 × 50 = 203,50 kg
f) Beban Kuda-kuda = btg(11 + 12)+ ½ × btg (29 + 28 )
× berat profil kuda-kuda
= (2 x1,083)+ ½ × (2x1,83) × 7,36
= 23.26 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 23,26 = 6,98 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 23,26 = 2,326kg
5) Beban P5
a) Beban Atap = luasan efg × berat atap
= 0,51 × 50 = 25,5 kg
b) Beban Kuda-kuda = (½ × btg 10 + btg 15) × berat profil kuda-kuda
= (½ × 1,083 + 1,083) ×7,36
= 6,00 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 6,00 = 0,80 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 6,00 =0,60 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5555 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
6) Beban P6
a) Beban Plafon = luasan ijk × berat plafon
= 0,11 × 18 = 1,98 kg
b) Beban Kuda-kuda =(btg 31+½ × (btg 9 + 8)) × berat profil kuda-kuda
= (1,083+½ × (1,083 + 1,083)) × 7,36
= 15,94 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 15,94 = 4,78 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 15,94 = 1,59 kg
7) Beban P7
a) Beban Plafon = luasan hikl × berat plafon
= 0,88 × 18 = 15,84 kg
b) Beban Kuda-kuda =(btg 30+ ½ × btg (29 + 8 + 7) )
× berat profil kuda-kuda
=(1,083+ ½ × (1,083x3)) × 7,361
= 19,95 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 19,95 = 5,99 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 19,95 = 2,00 kg
8) Beban P8
a) Beban Plafon = luasan ghlm × berat plafon
= 1,76 × 18 = 31,36 kg
b) Beban Kuda-kuda = (btg27+b½ × btg (6 + 7+ 28))
× berat profil kuda-kuda
= (1.083+½ × (1,083 x 3) × 7,36
= 19,95 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5656 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
= 30 % × 19,95 = 5,99 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 19,95 = 2,00 kg
9) Beban P9
a) Beban Plafon = luasan fgmn × berat plafon
= 2,64 × 18 = 47,52 kg
b) Beban Kuda-kuda =(btg 23 + ½ btg (6+ 5 + 24)
× berat profil kuda-kuda
=(1,083+ ½ × (1,083x3) ×7,36
= 19,95 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 19,95 = 5,99 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 19,95 = 2,00 kg
10) Beban P10
a) Beban Plafon = luasan efno × berat plafon
= 3,52 × 18 = 63,36 kg
e) Beban Kuda-kuda =(btg 23 + ½ btg (4+ 5 + 24)
× berat profil kuda-kuda
=(1,083+ ½ × (1,083x3) ×7,36
= 19,95 kg
f) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 19,95 = 5,99 kg
g) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 19,95 = 2,00 kg
11) Beban P11
h) Beban Plafon = luasan deop × berat plafon
= 4,40 × 18 = 79,2 kg
i) Beban Kuda-kuda =(btg 22 + ½ btg (4+ 3 + 21)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5757 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
× berat profil kuda-kuda
=(1,083+ ½ × (1,083x3) ×7,36
= 19,95 kg
j) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 19,95 = 5,99 kg
k) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 19,95 = 2,00 kg
12) Beban P12
l) Beban Plafon = luasan cdpq × berat plafon
= 5,28 × 18 = 95,04 kg
m) Beban Kuda-kuda =(btg 18 + ½ btg2++ ½btg(3 + 20)
× berat profil kuda-kuda
=(1,083+ ½ × 1,083+½(1,083x 2))7,36
= 19,43 kg
n) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 19,43 = 5,83 kg
o) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 19,95 = 2,00 kg
13) Beban P13
p) Beban Plafon = luasan bcqr × berat plafon
= 6,16 × 18 = 110,88 kg
q) Beban Kuda-kuda =(btg 18 + ½ btg (1+2)
× berat profil kuda-kuda
=(0,541+ ½ × (1,875)) ×7,36
= 10,89 kg
r) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 10,89 = 3,27 kg
s) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 10,89 = 1,09 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5858 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
Tabel 3.8. Rekapitulasi Pembebanan Setengah Kuda-kuda
Beban Beban Atap (kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda-kuda
(kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon (kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP 2000 ( kg )
P1 785,50 82,50 7,44 0,744 2,232 240,12 1118,54 1119
P2 611,00 61,93 23,26 2,326 6,98 - 705,50 706
P3 407,50 41,25 23,26 2,326 6,98 - 481,32 482
P4 203,50 20,68 23,26 2,326 6,98 - 256,75 257
P5 25,50 - 6,00 0,60 0,80 - 32,9 33
P6 - - 15,94 1,59 4,78 1,98 24,29 25
P7 - - 19,95 2,00 5,99 15,84 43,78 44
P8 - - 19,95 2,00 5,99 31,36 59,30 60
P9 - - 19,95 2,00 5,99 47,52 75,46 76
P10 - - 19,95 2,00 5,99 63,36 91,30 92
P11 - - 19,95 2,00 5,99 79,2 107,14 108
P12 - - 19,43 2,00 5,83 95,04 122,30 123
P13 - - 10,89 1,09 3,27 110,88 126,13 127
a. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P5, = 100 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.11. Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
Koefisien angin tekan = 0,02 0,40
= (0,02 30) 0,40 = 0,2
a) W1 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 15,71 × 0,2 × 25 = 78,55 kg
b) W2 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 12,22 × 0,2 × 25 = 61,10 kg
c) W3 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 8,15× 0,2 × 25 = 40,75 kg
d) W4 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 4,07× 0,2 × 25 = 20,35 kg
e) W5 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 0,51 × 0,2 × 25 = 2,55 kg
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Tabel 3.9. Perhitungan Beban Angin Setengah Kuda-kuda
Beban Angin
Beban (kg)
Wx W.Cos
(kg)
Untuk Input
SAP2000
Wy W.Sin
(kg)
Untuk Input
SAP2000 W1 78,55 68,03 69 39,27 40
W2 61,10 52,92 53 30,55 31
W3 40,75 35,29 36 20,38 18
W4 20,35 17,62 18 10,18 11
W5 2,55 2,21 3 1,28 2
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :
Tabel 3.10. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda
Batang Kombinasi
Tarik (+) ( kg ) Tekan (-) ( kg ) 1 921,06
2 921,06
3 909,43
4 84,37
5 596,48
6 59,48
7 385,54
8 274,03
9 202,58
10 2,77
11 161,52
12 257,14
13 188,23
14 758,48
15 197,00
16 973,86
17 1127,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
18 152,40
19 153,90
20 229,81
21 825,48
22 954,74
23 955,48
24 1306,00
25 537,00
26 445,39
27 445,02
28 372,68
29 112,05
30 164,16
31 164,29
3.4.4. Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda
a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 954,74 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3700 kg/cm2 (370 MPa)
L =108,3 cm
Kondisi leleh
Pmaks. = .fy .Ag
2
y
maks. cm 44,0 0,9.2400
954,74
.f P
Ag
Kondisi fraktur
Pmaks. = .fu .Ae
Pmaks. = .fu .An.U
(U = 0,75 didapat dari buku LRFD hal.39)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
2
u
maks. cm 0,46 0,75 0,75.3700. 954,74
..f
P An
U
2min cm 0,45
240108,3
240L
i
Dicoba, menggunakan baja profil 60.60.4 ,Ag = 4,69cm2 dan i = 1,85 cm
Berdasarkan Ag kondisi leleh
Ag = 0,44 /2 = 0,22 cm2
Berdasarkan Ag kondisi fraktur
Diameter baut = 12,7 mm
Diameter lubang = 12,7 + 2 = 14,7 mm = 1,47 cm
Ag = An + n.d.t
= (0,46/2) + 1.1,47.0,4
= 0,82 cm2
Ag yang menentukan = 0,82 cm2
Digunakan 60.60.4 maka, luas profil 4,69 > 0,82 ( aman )
inersia 1,85 > 0,45 ( aman )
b. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 1306,00 kg
lk = 1,083 m =108,3cm
Ag perlu = Fy
Pmak
. =
2400.9,0 1306,00
= 0,61 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil 60.60.4 (Ag = 2 x 4,36cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
Fytb 200
=240
2005
50
= 10 < 12,9
rLK .
= 85,1
3,108.1
= 58,54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
EFy
c
= 200000
24014,3
58,54
= 0,65 0,67-1,6
1,43
c
0,67-1,6
1,43
c
,6500,67.-1,6
1,43
=1,23
FyFcr =
1.232400
= 1951,22
FcrAgPn ..2
= 2.4,36. 1951,22
= 17014,64
64,17014.85,01306,00
PnP
= 0,09
3.4.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
= 7834,2 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
17,0 7612,38
1306,00
PP
n tumpu
maks. ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
= 7834,2 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
0,13 7612,38
954,74
PP
n geser
maks. ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
Tabel 3.11. Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda
Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 60.60.4 2 12,7
2 60.60.4 2 12,7
3 60.60.4 2 12,7
4 60.60.4 2 12,7
5 60.60.4 2 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
6 60.60.4 2 12,7
7 60.60.4 2 12,7
8 60.60.4 2 12,7
9 60.60.4 2 12,7
10 60.60.4 2 12,7
11 60.60.4 2 12,7
12 60.60.4 2 12,7
13 60.60.4 2 12,7
14 60.60.4 2 12,7
15 60.60.4 2 12,7
16 60.60.4 2 12,7
17 60.60.4 2 12,7
18 60.60.4 2 12,7
19 60.60.4 2 12,7
20 60.60.4 2 12,7
21 60.60.4 2 12,7
22 60.60.4 2 12,7
23 60.60.4 2 12,7
24 60.60.4 2 12,7
25 60.60.4 2 12,7
26 60.60.4 2 12,7
27 60.60.4 2 12,7
28 60.60.4 2 12,7
29 60.60.4 2 12,7
30 60.60.4 2 12,7
31 60.60.4 2 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6767 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.5. Perencanaan Kuda-kuda Trapesium
Gambar 3.12. Rangka Batang Kuda-kuda Trapesium
3.5.1. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Trapesium
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.12. Perhitungan Panjang Batang pada Kuda-kuda Trapesium
Nomer Batang Panjang Batang (m) 1-2 0,938
3-5 1,083
6-11 0,938
12-14 1,083
15-16 0,938
17-21 1,083
22-27 0,938
28-32 1,083
33 0,541
34-40 1,083
41 1,083
42 1,432
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6868 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.5.2. Perhitungan luasan kuda-kuda trapesium
Gambar 3.13. Luasan Atap Kuda-kuda Trapesium
Panjang ah = 4,15 m
Panjang bg = 3,28 m
Panjang cf = 2,34 m
43 1,083
44 1,432
45 1,083
46 1,432
47 1,083
48 1,432
49 1,083
50 1,432
51 1,083
52 1,432
53-60 1,083
61 0,541
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Panjang de = 1,88 m
Panjang ab = 2,01 m
Panjang bc = 2,17 m
Panjang cd = 1,09 m
Luas abgh = 2
bgah × ab
= 2
28,315,4 × 2,01
= 7,47 m2
Luas bcfg = 2
cfbg × bc
= 2
34,228,3 × 2,17
= 6,10 m2
Luas cdef = 2
decf × cd
= 2
88,134,2 ×1,09
= 2,30 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Gambar 3.14. Luasan Plafon Kuda-kuda Trapesium
Panjang al = 4,15 m Panjang ab = 1,27 m
Panjang bk = 3,52 m Panjang bc = 0,94 m
Panjang cj = 3,06 m Panjang cd = 0,94 m
Panjang di = 2,59 m Panjang de = 0,94 m
Panjang eh = 2,12 m Panjang ef = 0,47 m
Panjang fg = 1,88 m
Luas abkl = 2
bkal × ab
= 2
52,315,4 × 1,27
= 4,87 m2
Luas bcjk = 2
cjbk × bc
= 2
05,352,3 × 0,94
= 3,09 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Luas cdij = 2
dicj × cd
= 2
58,205,3 × 0,94
= 2,65 m2
Luas dehi = 2
ehdi × de
= 2
11,258,2 × 0,94
= 2,20 m2
Luas efgh = 2
fgeh × ef
= 2
88,111,2 × 0,47
= 0,94 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7272 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.5.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Trapesium
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 24,34 kg/m
Gambar 3.15. Pembebanan Kuda-kuda Trapesium akibat Beban Mati
a. Beban Mati
1) Beban P1 = 13
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 3,75 = 41,25 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 7,47 × 50 = 373,50 kg
c) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 4,87 × 18 = 87,66 kg
d) Beban kuda-kuda = (btg 32 + ½ btg (1)
× berat profil kuda-kuda
=(1,083+ ½ × (1,083) ×24,34
= 39,54 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
e) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 39,54 = 11,86 kg
f) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 39,54 = 3,95 kg
2) Beban P2 = P12
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 2,81 = 31,91 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 5,28 × 50 = 264 kg
c) Beban kuda-kuda = (btg 31 +30 +½ btg (34+ 36)
× berat profil kuda-kuda
=(1,08 x 2+ ½ × (1,083 x 2) ×24,34
= 79,08 kg
d) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 79,08 = 23,73 kg
e) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 79,08 = 7,91 kg
3) Beban P3 = P11
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 2,81 = 30,91 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 2,30 × 50 = 115 kg
c) Beban kuda-kuda = (btg 40 +½ btg (28+ 29+39)
× berat profil kuda-kuda
=(1,432 + ½ × (1,083 x 3) ×24,34
= 74,40kg
d) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 74,40 = 22,34 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
e) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 74,40 = 7,44 kg
f) Beban reaksi = reaksi jurai
= 1955,27 kg
4) Beban P4 = P10
a) Beban kuda-kuda = (½ btg42 +½ btg (28+ 27+40)
× berat profil kuda-kuda
=(½x1,432 + ½ × (1,083 x 3) ×24,34
= 56,97 kg
b) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 56,97 = 17,09 kg
c) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 56,97 = 5,70 kg
5) Beban P5=P9
a) Beban kuda-kuda = (½btg 44 +½ btg (43+ 27+26)
× berat profil kuda-kuda
=(½x1,432 + ½ × (1,083 x 3) ×24,34
= 56,97 kg
b) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 56,97 = 17,09 kg
c) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 56,97 = 5,70 kg
6) Beban P6=P8
a) Beban kuda-kuda = (½btg 46 +½ btg (45+ 25+26)
× berat profil kuda-kuda
=(½x1,432 + ½ × (1,083 x 3) ×24,34
= 56,97 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
b) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 56,97 = 17,09 kg
c) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 56,97 = 5,70 kg
7) Beban P7
a) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (25+24+48) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,083 x 3) × 24,34
= 39,54 kg
b) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 39,54 =11,86kg
c) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 39,54 = 3,95 kg
8) Beban P14=P28
a) Beban plafon = luas abkl x 18
=4,87 m2
b) Beban kuda-kuda = ((Btg 61 + ½ × Btg (16+15))
× berat profil kuda kuda
= (0,54 + ½ × (1,083 x 2) ×24,34
= 39,50 kg
c) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 39,50 = 11,85 kg
d) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 39,50 = 3,95 kg
9) Beban P15=P27
a) Beban plafon = luas bckj x 18
= 3,09 x 18
= 55,62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
b) Beban kuda-kuda = ((Btg 60 + ½ × Btg (14+15+59))
x berat profil kuda kuda
= (1,083 + ½ × (1,083 x 3) × 24,34
= 65,90
c) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 65,90 = 19,77 kg
d) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 65,90 = 6,59 kg
10) Beban P16=P26
a) Beban plafon = luas cdij x 18
= 2,65 x 18
= 47,70
b) Beban kuda-kuda = ((Btg 57 + ½ × Btg (14+13+58))
x berat profil kuda kuda
= (1,083 + ½ × (1,083 x 3) × 24,34
= 65,90
c) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 65,90 = 19,77 kg
d) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 65,90 = 6,59 kg
11) Beban P17=P25
a) Beban kuda-kuda = ((½Btg 54 + ½ × Btg (12+13+53))
x berat profil kuda kuda
= (1,083 + ½ × (1,083 x 3) × 24,34
= 65,90
b) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 65,90 = 19,77 kg
c) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
= 10 × 65,90 = 6,59 kg
d) Beban reaksi = reaksi jurai
= 1955,27 kg
12) Beban P18=P24
a) Beban kuda-kuda = ((½Btg 54 + ½ × Btg (12+13+51))
x berat profil kuda kuda
= (½ x 1,432 + ½ × (1,083 x 3) ×24,34
= 56,97
b) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 56,97 = 17,09 kg
c) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 56,97 = 5,70 kg
13) Beban P19=P23
a) Beban kuda-kuda = ((½Btg 52 + ½ × Btg (12+13+51))
x berat profil kuda kuda
= (½ x 1,432 + ½ × (1,083 x 3) ×24,34
= 56,97
a) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 56,97 = 17,09 kg
b) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 56,97 = 5,70 kg
14) Beban P20=P22
a) Beban kuda-kuda = ((½Btg 50 + ½ × Btg (12+13+49))
x berat profil kuda kuda
(½ x 1,432 + ½ × (1,083 x 3) ×24,34
= 56,97
a) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
= 30 × 56,97 = 17,09 kg
b) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 56,97 = 5,70 kg
15) Beban P21
a) Beban kuda-kuda = ((½Btg 46+48 + )+½ × Btg (45+47+49))
x berat profil kuda kuda
= (½ x2x 1,432 + ½ × (1,083 x 3) ×24,34
= 74,40
b) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 74,40 = 22,32 kg
c) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 74,40 = 7,44 kg
d) Beban reaksi = reaksi setengah kuda-kuda
= 2233,99 kg
Tabel 3.13. Rekapitulasi Pembebanan Kuda-kuda Trapesium
Beban Beban Atap (kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda - kuda (kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon (kg)
Beban Reaksi
(kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP (kg)
P1=P13 373,50 41,25 39,54 3,95 11,86 87,66 - 557,76 558
P2=P12 264,00 31,91 79,08 7,91 23,73 - - 406,63 407
P3=P11 115,00 30,91 74,40 7,44 22,34 - - 250,09 251
P4=P10 - - 56,97 5,70 17,09 - - 79,76 80
P5=P9 - - 56,97 5,70 17,09 - - 79,76 80
P6=P8 - - 56,97 5,70 17,09 - - 79,76 80
P7 - - 39,54 3,95 11,86 - - 53,35 56
P14=P28 - - 39,50 3,95 11,85 4,87 - 60,17 61
P15=P27 - - 65,90 6,59 19,77 55,62 - 147,88 148
P16=P26 - - 65,90 6,59 19,77 47,70 - 139,96 140
P17=P25 - - 65,90 6,59 19,77 - 1955,27 2047,53 2048
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
P18=P24 - - 56,97 5,70 17,09 - - 79,76 80
P19=P23 - - 56,97 5,70 17,09 - - 79,76 80
P20=P22 - - 56,97 5,70 17,09 - - 79,76 80
P21 - - 74,40 7,44 22,32 - 2233,99 2338,15 2339
Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P11, P12, P13, P7 = 100 kg
Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.16. Pembebanan Kuda-kuda Trapesium akibat Beban Angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
1) Koefisien angin tekan = 0,02 0,40
= (0,02 × 30) 0,40 = 0,2
a) W1 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,47× 0,2 × 25 = 37,35 kg
b) W2 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 6,10× 0,2 × 25 = 30,50 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
c) W3 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 2,30 × 0,2 × 25 = 11,5 kg
2) Koefisien angin hisap = - 0,40
a) W4 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 2,30 × -0,4 × 25 = -23,00 kg
b) W5 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 6,10 × -0,4 × 25 = -61,00 kg
c) W6 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
=7,47 × -0,4 × 25 = -74,70 kg
Tabel 3.14. Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Trapesium Beban Angin
Beban (kg) Wx
W.Cos (kg) (Untuk Input
SAP2000) Wy
W.Sin (kg) (Untuk Input
SAP2000) W1 37,35 32,35 33 18,68 19
W2 30,50 26,42 27 15,25 16
W3 11,50 9,96 10 5,75 6
W4 -23,00 -19,92 -20 -11,50 -12
W5 -61,00 -51,96 -52 -30,00 -30
W6 -74,70 -64,69 -65 -37,35 -38
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang jurai sebagai berikut :
Tabel 3.15. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Trapesium
Batang kombinasi
Tarik (+) (kg) Tekan (-) (kg) 1 10515,47
2 10515,47
3 1254,69
4 17202,26
5 19218,97
6 21019,13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8181 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
7 22652,84
8 24120,11
9 24091,54
10 22595,70
11 20933,41
12 19104,67
13 17065,66
14 11913,43
15 10393,07
16 10393,07
17 12129,88
18 12051,05
19 17140,90
20 22137,65
21 20989,41
22 22651,70
23 24147,54
24 25476,93
25 25476,93
26 241176,11
27 22708,84
28 21075,13
29 22241,89
30 17249,74
31 12090,74
32 12169,59
33 73,20
34 84,43
35 5802,93
36 5142,01
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8282 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
37 4988,31
38 4992,315
39 8569,88
40 2748,18
41 1980,52
42 2494,08
43 1788,52
44 2239,98
45 1596,87
46 1985,87
47 227,20
48 73,20
49 84,39
50 5732,38
51 5146,73
52 4992,91
53 4996,75
54 8499,24
55 2791,81
56 2013,48
57 2537,70
58 1821,48
59 2283,60
60 1629,48
61 2029,50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
3.5.4. Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium
a. Perhitungan Profil Batang Tarik
Pmaks. = 24120,11 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3700 kg/cm2 (370 MPa)
Kondisi leleh
Pmaks. = .fy .Ag
2
y
maks. cm 11,67 0,9.2400
24120,91
.f
P Ag
Kondisi fraktur
Pmaks. = .fu .Ae
Pmaks. = .fu .An.U
(U = 0,75 didapat dari buku LRFD hal.39)
2
u
maks. cm 11,58 0,75 0,75.3700.
24120,91
..f
P An
U
2min cm 0,39
24093,7
240L
i
Dicoba, menggunakan baja profil 90.90.9
Ag = 15,50 cm2
i = 2,74 cm
Berdasarkan Ag kondisi leleh
Ag = 11,58/2 = 5,79 cm2
Berdasarkan Ag kondisi fraktur
Diameter baut = 12,7 mm
Diameter lubang = 12,7 + 2 = 14,7 mm = 1,47 cm
Ag = An + n.d.t
= (11,58/2) + 1.1,47.0,9
= 7,12 cm2
Ag yang menentukan = 9,07 cm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Digunakan 90.90.9 maka,
luas profil 15,50 > 7,12 ( aman )
inersia 2,74 > 0,39 ( aman )
a. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 25476.93 kg
lk = 1,875 m = 187,5 cm
Ag perlu = Fy
Pmak =2400
25476,93= 10,62 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil 90 . 90 . 9 (Ag = 2x15,50cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
Fytb
w
200.2
=240
2001890
= 5 < 12,9
rLK .
= 74,2
7,93.1
= 34,20
EFy
c
= 200000
24014,3
34,20
= 0,38 0,67-1,6
1,43
c
= 0,67-1,6
1,43
c=
38,0.67,06,143,1
= 1,06
FcrAgPn ..2
= 2.15,5.1,062400
= 70188,68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
70188,68.85,025476,93
PnP
= 0,43
3.5.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
35,3 7612,38
25476,96
PP
n tumpu
maks. ~ 4 buah baut
Digunakan : 4 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 5d S 15t atau 200 mm
Diambil, S1 = 5.db = 5. 12,7
= 63.5 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
= 65 mm
b) 1,5 d S2 (5t +100) atau 200 mm
Diambil, S2 = 1,5 db = 1,5 . 12,7
= 19,05 mm
= 20 mm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
3,17 7612,3824120,11
PP
n tumpu
maks. ~ 4 buah baut
Digunakan : 4 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 4d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
Tabel 3.16. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Trapesium Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 90.90. 9 4 12,7
2 90.90. 9 4 12,7
3 90.90. 9 4 12,7
4 90.90. 9 4 12,7
5 90.90. 9 4 12,7
6 90.90. 9 4 12,7
7 90.90. 9 4 12,7
8 90.90. 9 4 12,7
9 90.90. 9 4 12,7
10 90.90. 9 4 12,7
11 90.90. 9 4 12,7
12 90.90. 9 4 12,7
13 90.90. 9 4 12,7
14 90.90. 9 4 12,7
15 90.90. 9 4 12,7
16 90.90. 9 4 12,7
17 90.90. 9 4 12,7
18 90.90. 9 4 12,7
19 90.90. 9 4 12,7
20 90.90. 9 4 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
21 90.90. 9 4 12,7
22 90.90. 9 4 12,7
23 90.90. 9 4 12,7
24 90.90. 9 4 12,7
25 90.90. 9 4 12,7
26 90.90. 9 4 12,7
27 90.90. 9 4 12,7
28 90.90. 9 4 12,7
29 90.90. 9 4 12,7
30 90.90. 9 4 12,7
31 90.90. 9 4 12,7
32 90.90. 9 4 12,7
33 90.90. 9 4 12,7
34 90.90. 9 4 12,7
35 90.90. 9 4 12,7
36 90.90. 9 4 12,7
37 90.90. 9 4 12,7
38 90.90. 9 4 12,7
39 90.90. 9 4 12,7
40 90.90. 9 4 12,7
41 90.90. 9 4 12,7
42 90.90. 9 4 12,7
43 90.90. 9 4 12,7
44 90.90. 9 4 12,7
45 90.90. 9 4 12,7
46 90.90. 9 4 12,7
47 90.90. 9 4 12,7
48 90.90. 9 4 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
49 90.90. 9 4 12,7
50 90.90. 9 4 12,7
51 90.90. 9 4 12,7
52 90.90. 9 4 12,7
53 90.90. 9 4 12,7
54 90.90. 9 4 12,7
55 90.90. 9 4 12,7
56 90.90. 9 4 12,7
57 90.90. 9 4 12,7
58 90.90. 9 4 12,7
59 90.90. 9 4 12,7
60 90.90. 9 4 12,7
61 90.90. 9 4 12,7
3.6. Perencanaan Kuda-kuda Utama A (KKA)
3.6.1. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda A
Gambar 3.17. Rangka Batang Kuda-kuda Utama A
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9090 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.17. Perhitungan Panjang Batang pada Kuda-kuda Utama A Nomer Batang Panjang Batang
1-2 0,937
15-16 0,937
3-8 1,083
9-14 1,083
17-24 1,083
25-32 1,083
33;62 0,541
34-48 1,083
49-61 1,083
3.6.2. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-Kuda Utama A
Gambar 3.18. Luasan Atap Kuda-kuda Utama A
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 4,55 m
Panjang di = 4,04 m
Panjang eh = 3,02 m
Panjang fg = 2,50 m
Panjang ab = 2,01 m , bc = cd = de = 2,17 m
Panjang ef = 1,08 = 0,937 m
Luas abkl = ak × ab
= 4,55 × 2,01 = 9,15 m2
Luas bcjk = bk × bc
=4,55× 2,17 = 9,88 m2
Luas cdij = .cd2
dicj2
1
= 17,22
04,455,4
= 9,32 m2
Luas dehi = 2
ehdi × de
= 2
02,304,4 × 2,17
= 7,66 m2
Luas efgh = 2
fgeh × ef
= 2
50,202,3 × 0,937
=2,59 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Gambar 3.19. Luasan Plafon Kuda-kuda Utama A
Panjang at = Panjang bs = Panjang cr = Panjang dq = 4,55 m
Panjang ep =4,55 Panjang ab = 1,27
Panjang fo = 4,30 m Panjang ij = 0,47
Panjang gn = 3,78 m
Panjang hm = 3,27 m
Panjang il = 2,76 m
Panjang jk = 2,50 m
Panjang bc = bc=cd=de=ef=gh=hi=0,94 m
Luas abst = ab × at
= 1,434 ×4,55= 6,53 m2
Luas bcsr = bc × bc
= 4,55 × 1,085 = 4,94 m2
Luas cdrq = cr × cd
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
= 4,55 × 1,085 = 4,94 m2
Luas depq = de × pq
= 4,55 × 1,085 = 4,94 m2
Luas efpo = .ef2
foeq2
1
= 94,02
30,455,4
= 4,16 m2
Luas fgno = 2
gf no × fg
= 2
78,330,4 × 0,94
= 3,80 m2
Luas ghmn = 2
hmgn × ef
= 2
27,378,3 × 0,94
= 3,32 m2
Luas hilm = 2
ilhm × hi
= 2
76,227,3 × 0,94
= 2,84 m2
Luas ijkl = 2
jkil × ef
= 2
50,276,2 × 0,94
= 2,47 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9494 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.6.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama A
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Jarak antar kuda-kuda utama = 3,75 m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 15 kg/m
Gambar 3.20. Pembebanan Kuda- kuda Utama A akibat Beban Mati
a. Beban Mati
1) Beban P1 = P9
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 4,55 = 50,05 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 9,15 × 50 = 457,50 kg
c) Beban plafon = Luasan × berat plafon
=6,53× 18 = 117,54kg
d) Beban kuda-kuda = Btg 32+ Btg (0,5x1) × berat profil kuda kuda
=1,083 × (1,083 + 0,5) × 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
= 16,26 kg
e) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 16,26 = 4,00 kg
f) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 50,5 = 5,05 kg
=4,88
2) Beban P2 = P8
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 4,55 = 50,05 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 9,88 × 50 = 494,00 kg
c) Beban kuda-kuda = ((Btg 31+30 + ½ × Btg (35+37))
x berat profil kuda kuda
= (1,083x2 + ½ × (1,083 x 3) × 15
= 56,86
d) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 56,86 = 17,06 kg
e) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 56,86 = 5,69 kg
3) Beban P3 = P7
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 4,55 = 50,05 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 9,32 × 50 = 466,00 kg
c) Beban kuda-kuda = ((Btg 28+29 + ½ × Btg (40+41))
x berat profil kuda kuda
= (1,083x2 + ½ × (1,083 x 3) × 15
= 56,86
d) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 56,86 = 17,06 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
e) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 56,86 = 5,69 kg
4) Beban P4 = P6
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 3,53 = 38,83 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 7,66 × 50 = 383,00 kg
c) Beban kuda-kuda = = ((Btg 26+27 + ½ × Btg (44+45))
x berat profil kuda kuda
= (1,083x2 + ½ × (1,083 x 3) × 15
= 56,86
d) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 56,86 = 17,06 kg
e) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 56,86 = 5,69 kg
5) Beban P5
a) Beban gording = Berat profil gording × Panjang Gording
= 11 × 2,50 = 27,50 kg
b) Beban atap = Luasan × Berat atap
= 2,59 × 50 = 129,5 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ × Btg (25+ 24 + 48) × berat profil kuda kuda
= ½ × (1,083) × 15
= 24,37 kg
d) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 24,37 = 7,31 kg
e) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 24,37 = 2,44 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
6) Beban P10 = P24
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 4,94 × 18 = 88,92 kg
b) Beban kuda-kuda = ((Btg 61 + ½ × Btg (14+15+60))
x berat profil kuda kuda
=((1,083+ ½ × (1,083 x 3)) × 15
= 40,61
c) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 40,61 = 12,18 kg
d) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 40,61 = 4,06 kg
7) Beban P11 = P23
e) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 4,94 × 18 = 88,92 kg
f) Beban kuda-kuda = ((Btg 61 + ½ × Btg (14+15+60))
x berat profil kuda kuda
=((1,083+ ½ × (1,083 x 3)) × 15
= 40,61
g) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 40,61 = 12,18 kg
h) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 40,61 = 4,06 kg
8) Beban P12 = P22
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 4,94 × 18 = 88,92 kg
b) Beban kuda-kuda = ((Btg 58 + ½ × Btg (14+13+59))
x berat profil kuda kuda
=((1,083+ ½ × (1,083 x 3)) × 15
= 40,61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
c) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 40,61 = 12,18 kg
d) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 40,61 = 4,06 kg
9) Beban P13=P21
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 4,16 × 18 = 74,88 kg
b) Beban kuda-kuda = ((Btg 57 + ½ × Btg (12+13+56))
x berat profil kuda kuda
=((1,083+ ½ × (1,083 x 3)) × 15
= 40,61
c) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 40,61 = 12,18 kg
d) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 40,61 = 4,06 kg
10) Beban P14=P20
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 3,80 × 18 = 68,40 kg
b) Beban kuda-kuda = ((Btg 54+ ½ × Btg (12+11+55))
x berat profil kuda kuda
=((1,083+ ½ × (1,083 x 3)) × 15
= 40,61
c) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 40,61 = 12,18 kg
d) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 40,61 = 4,06 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
11) Beban P15=P19
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 3,32 × 18 = 59,76 kg
b) Beban kuda-kuda = ((Btg 53 + ½ × Btg (10+11+53))
x berat profil kuda kuda
=((1,083+ ½ × (1,083 x 3)) × 15
= 40,61
c) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 40,61 = 12,18 kg
d) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 40,61 = 4,06 kg
12) Beban P16=P18
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
= 2,84 × 18 = 51,12 kg
b) Beban kuda-kuda = ((Btg 57 + ½ × Btg (12+13+56))
x berat profil kuda kuda
=((1,083+ ½ × (1,083 x 3)) × 15
= 40,61
c) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 40,61 = 12,18 kg
d) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 40,61 = 4,06 kg
13) Beban P17
a) Beban plafon = Luasan × berat plafon
=2 x 2,47 × 18 = 88,92 kg
b) Beban kuda-kuda = ((2x Btg 57 + ½ × Btg (12+13+56))
x berat profil kuda kuda
=((2x1,083+ ½ × (1,083 x 3)) × 15
= 56,86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
c) Beban plat sambung = 30 × beban kuda-kuda
= 30 × 56,86 = 17,06 kg
d) Beban bracing = 10 × beban kuda-kuda
= 10 × 56,68 = 5,67kg
e) Beban reaksi = beban reaksi jurai x 2+beban reaksi
=2 x 488,13 + 452,14
= 1428,40
Tabel 3.18. Rekapitulasi Beban Mati Kuda-kuda Utama A
Beban Beban Atap (kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda - kuda (kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon (kg)
Beban Reaksi
(kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP (kg)
P1=P9 457,50 50,05 16,26 4,88 4,00 117,54 - 533
P2=P8 494,00 50,05 56,86 5,69 17,06 - - 624
P3=P7 466,00 50,05 56,86 5,69 17,06 - - 596
P4=P6 383,00 38,83 56,86 5,69 17,06 - - 502
P5 129,50 27,50 24,37 2,44 7,31 - - 192
P10=P24 - - 40,61 4,06 12,18 88,92 - 146
P11=P23 - - 40,61 4,06 12,18 88,92 - 146
P12=P22 - - 40,61 4,06 12,18 88,92 - 146
P13=P21 - - 40,61 4,06 12,18 74,88 - 132
P14=P20 - - 40,61 4,06 12,18 68,40 - 126
P15=P19 - - 40,61 4,06 12,18 59,76 - 117
P16=P18 - - 40,61 4,06 12,18 51,12 - 108
P17 - - 56,86 5,67 17,06 88,92 1428,40 1597
b. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P6, P7, P8, P9 = 100 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
c. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.21. Pembebanan Kuda-kuda Utama A akibat Beban Angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
1) Koefisien angin tekan = 0,02 0,40
= (0,02 × 30) 0,40 = 0,2
a. W1 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 9,15 × 0,2 × 25 = 45,75 kg
b. W2 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 9,88 × 0,2 × 25 = 49,40 kg
c. W3 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 9,32 × 0,2 × 25 = 46,66 kg
d. W4 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 7,66 × 0,2 × 25 = 38,30 kg
e. W5 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 2,59 × 0,2 × 25 = 12,95 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
2) Koefisien angin hisap = - 0,40
a. W6 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 2,59 × -0,4 × 25 = -25,90 kg
b. W7 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 7,66 × -0,4 × 25 = -76,60 kg
c. W8 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 9,32 × -0,4 × 25 = -93,20 kg
d. W9 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 9,88 × -0,4 × 25 = -98,80 kg
e. W10 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 9,15 × -0,4 × 25 = -91,50 kg
Tabel 3.19. Perhitungan Beban Angin Kuda-kuda Utama Beban Angin
Beban (kg) Wx
W.Cos (kg) (Untuk Input
SAP2000) Wy
W.Sin (kg) (Untuk Input
SAP2000) W1 45,75 39,62 40 22,88 23
W2 49,40 42,78 43 24,70 25
W3 46,66 40,41 41 23,33 24
W4 38,30 33,17 34 19,15 20
W5 12,95 11,22 12 6,48 7
W6 -25,90 22,43 23 12,95 13
W7 -76,60 66,34 67 38,30 39
W8 -93,20 80,71 81 46,60 47
W9 -98,80 85,56 86 49,40 50
W10 -91,50 79,24 80 45,75 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103103 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :
Tabel 3.20. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama A
Batang kombinasi
Tarik (+) kg Tekan(-) kg 1 9549,95
2 9370,29
3 12858,95
4 16151,90
5 18381,38
6 20427,32
7 21628,84
8 22601,36
9 22633,68
10 221504,07
11 20239,38
12 18130,34
13 15950,21
14 12707,73
15 9388,26
16 9567,93
17 7946,59
18 175,20
19 7946,59
20 8989,58
21 12398,53
22 15635,29
23 17873,48
24 20027,09
25 21316,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104104 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
26 21473,02
27 20341,00
28 18249,89
29 16075,24
30 12878,20
31 9329,02
32 8240,62
33 8240,62
34 175,20
35 183,99
36 4393,80
37 3454,87
38 3290,42
39 3292,95
40 3120,21
41 2174,65
42 2021,77
43 2074,25
44 1971,70
45 1160,17
46 971,77
47 972,51
48 22214,54
49 184,01
50 4224,20
51 3404,79
52 3240,00
53 3242,49
54 3070,15
55 2235,19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
56 2085,27
57 2137,98
58 2033,98
59 1316,62
60 1128,75
61 1129,61
3.6.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda Utama A
a. Perhitungan Profil Batang Tarik
Pmaks. = 22214,54 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3700 kg/cm2 (370 MPa)
Kondisi leleh
Pmaks. = .fy .Ag
2
y
maks. cm 10,28 0,9.2400
22214,58
.f
P Ag
Kondisi fraktur
Pmaks. = .fu .Ae
Pmaks. = .fu .An.U
(U = 0,85 didapat dari buku LRFD hal.39)
2
u
maks. cm 9,42 0,85 0,75.3700.
22214,58
..f
P An
U
2min cm 0,45
240108,3
240L
i
Dicoba, menggunakan baja profil 70.70.7 ,Ag = 2x 9,40 cm2 dan i = 2,12
cm
Berdasarkan Ag kondisi leleh
Ag = 10,28/2 = 5,14 cm2
Berdasarkan Ag kondisi fraktur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Diameter baut = 12,7 mm
Diameter lubang = 12,7 + 2 = 14,7 mm = 1,47 cm
Ag = An + n.d.t
= (9,42/2) + 1.1,47.0,7
= 6,18 cm2
Ag yang menentukan = 6,18 cm2
Digunakan 70.70.7 maka, luas profil 9,40 > 6,18 ( aman )
inersia 2,12 > 0,45 ( aman )
b. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 226331,68 kg
lk = 1,083 m = 1,083cm
Ag perlu = Fy
Pmak =2400
22633,68= 9,43cm2
Dicoba, menggunakan baja profil 70 . 70 . 7 (Ag = 18,8 cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
Fytb
w
200.2
=240
2001470
= 5 < 12,9
rLK .
= 12,2
3,108.1
= 51,09
EFy
c
= 200000
24014,3
51,09
= 0,56 0,67-1,6
1,43
c
= 0,67-1,6
1,43
c=
56,0.67,06,143,1
= 1,17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
FcrAgPn ..2
= 2.18,8.1,172400
= 77128,21
21,77128.85,022633,68
PnP
= 0,35
3.6.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
97,2 7612,3822633,68
P
P n
tumpu
maks. ~ 3buah baut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Digunakan : 4 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
2,91 7612,3822214,54
P
P n
geser
maks. ~ 3 buah baut
Digunakan : 3 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
Tabel 3.21. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 70. 70. 7 3 12,7
2 70. 70. 7 3 12,7
3 70. 70. 7 3 12,7
4 70. 70. 7 3 12,7
5 70. 70. 7 3 12,7
6 70. 70. 7 3 12,7
7 70. 70. 7 3 12,7
8 70. 70. 7 3 12,7
9 70. 70. 7 3 12,7
10 70. 70. 7 3 12,7
11 70. 70. 7 3 12,7
12 70. 70. 7 3 12,7
13 70. 70. 7 3 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
14 70. 70. 7 3 12,7
15 70. 70. 7 3 12,7
16 70. 70. 7 3 12,7
17 70. 70. 7 3 12,7
18 70. 70. 7 3 12,7
19 70. 70. 7 3 12,7
20 70. 70. 7 3 12,7
21 70. 70. 7 3 12,7
22 70. 70. 7 3 12,7
23 70. 70. 7 3 12,7
24 70. 70. 7 3 12,7
25 70. 70. 7 3 12,7
26 70. 70. 7 3 12,7
27 70. 70. 7 3 12,7
28 70. 70. 7 3 12,7
29 70. 70. 7 3 12,7
30 70. 70. 7 3 12,7
31 70. 70. 7 3 12,7
32 70. 70. 7 3 12,7
33 70. 70. 7 3 12,7
34 70. 70. 7 3 12,7
35 70. 70. 7 3 12,7
36 70. 70. 7 3 12,7
37 70. 70. 7 3 12,7
38 70. 70. 7 3 12,7
39 70. 70. 7 3 12,7
40 70. 70. 7 3 12,7
41 70. 70. 7 3 12,7
42 70. 70. 7 3 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
43 70. 70. 7 3 12,7
44 70. 70. 7 3 12,7
45 70. 70. 7 3 12,7
46 70. 70. 7 3 12,7
47 70. 70. 7 3 12,7
48 70. 70. 7 3 12,7
49 70. 70. 7 3 12,7
50 70. 70. 7 3 12,7
51 70. 70. 7 3 12,7
52 70. 70. 7 3 12,7
53 70. 70. 7 3 12,7
54 70. 70. 7 3 12,7
55 70. 70. 7 3 12,7
56 70. 70. 7 3 12,7
57 70. 70. 7 3 12,7
58 70. 70. 7 3 12,7
59 70. 70. 7 3 12,7
60 70. 70. 7 3 12,7
61 70. 70. 7 3 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112112 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.7. Perencanaan Jurai B
Gambar 3.22. Rangka Batang Jurai
`
3.7.1. Perhitungan Panjang Batang Jurai
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.22. Panjang Batang pada Jurai Nomer Batang Panjang Batang (m)
1-2 1,326
3-8 1,432
9 1,083
10-17 1,432
16 1,083
18 0,541
19 1,432
20 1,083
21 1,141
22 1,083
23 1,141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
3.7.2. Perhitungan luasan jurai
Gambar 3.23. Luasan Atap Jurai
Panjang e1 = ½ . 2,17 = 1,085 m Panjang 3-4 = 1,947
Panjang 1-2 = 2-3 = 2,17 m
= 2,90 m
Panjang bb = 2,068 m
Panjang cc = 094 m
Panjang dd = d f = 0,313 m
bb hi = 2x bb 3-4)
=2x (½(2,90+2,068 ) x1,947)
= 9,67 m2
Luas bb = 2x(½ (bb cc 3-2 )
= 2x ( ½ (2,068+1,094)2,17)
= 6,86 m2
Luas cc = 2x(½ (cc dd 1-2 )
= 2x ( ½ (1,094+0,313)2,17)
= 3,05 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Luas = 2x(½.dd.e-1 )
= 2x ( ½ 0,313.1,085)
= 0,34 m2
Gambar 3.24. Luasan Plafon Jurai
Panjang e1 = 0,625 m Panjang 3-4 = 1,664 m
Panjang 1-2 = 1,563 m Panjang 2-3 = 1,948 m
= 90 m
Panjang bb = m
m
Panjang dd = = 0,313 m
bb hi = 2x bb 3-4)
=2x (½(2,90+2,068 ) x1,664)
= 8,27 m2
Luas bb = 2x(½ (bb cc 3-2 )
= 2x ( ½ (2,068+1,094)1,948)
= 6,16 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Luas cc g = 2x(½ (cc dd 1-2 )
= 2x ( ½ (1,094+0,313)1,563)
= 2,20 m2
Luas = 2x(½.dd.e-1 )
= 2x ( ½ 0,313.0,625)
= 0,20 m2
3.7.3. Perhitungan Pembebanan Jurai
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat plafon dan penggantung = 18 kg/m2
Berat profil kuda-kuda = 7,36 kg/m
Gambar 3.25. Pembebanan jurai akibat beban mati
a. Beban Mati
1) Beban P1
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 × (2,50+2,50) = 55,00 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116116 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
b) Beban Atap × berat atap
= 9,67× 50 = 483,50 kg
c) Beban Plafon = luasan × berat plafon
= 8,27 × 18 = 148,86 kg
d) Beban Kuda-kuda =( btg13+btg1 + ½ × btg 14)
× berat profil kuda-kuda
= (1,432+ 1,326+½ .0,541) × 7,36
= 22,29 kg
e) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 22,29 = 6,69 kg
f) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 22,29 = 2,23 kg
2) Beban P2
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 × (1,563x2) = 34,39 kg
b) Beban Atap = luasan × berat atap
= 6,86× 50 = 343,00 kg
c ) Beban Kuda-kuda =( btg 12 + btg16+btg17) + ½ 16) ×
berat profil kuda-kuda
= (3x1,432+ 1,083) ×7,36
= 39,59 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % ×39,59 =11,88 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 39,59 = 3,96kg
3) Beban P3
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 × (0,625x2) = 13,75 kg
b) Beban Atap = luasan cc × berat atap
=3,05× 50 = 152,50 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117117 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
c) Beban Kuda-kuda = ( btg 8 + btg9+btg21) + ½ (btg 20 ×
berat profil kuda-kuda
= (1,432+0,953+1,141+0,542) ×7,36
= 29,94 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 29,94 = 8,98 kg
e) Beban Bracing = 10 % × beban kuda-kuda
= 10 % × 29,94 = 2,99 kg
4) Beban P4
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 × (0,313x2) = 6,89 kg
b) Beban Atap = luasan × berat atap
= 0,34 × 50 = 17 kg
c) Beban Kuda-kuda = ( btg 8+7) + ½ (btg 22) ×
berat profil kuda-kuda
= (2x0,953) ×7,36
= 14,03 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 14,03 = 4,21 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 14,03 = 1,41 kg
5) Beban P5
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
= 0,20× 18 = 3,60 kg
b) Beban Kuda-kuda = ( btg 6+btg 23) + ½ (btg22 + 7) ×
berat profil kuda-kuda
= (1,432+ 1,141) ×7,36
= 18,94 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118118 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
= 30 % × 18,94 = 5,68 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 18,94 = 1,89 kg
6) Beban P6
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
= 2,20× 18 = 39,96 kg
b) Beban Kuda-kuda =(btg 5+btg19+btg4)+½ (btg 20) ×
berat profil kuda-kuda
= (1,432+1,432+1,432+0,54) ×7,36
= 25,05 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 25,05 = 7,15 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 25,05 =2,51 kg
7) Beban P7
a) Beban Plafon = luasan × berat plafon
=6,16× 18 = 110,88 kg
b) Beban Kuda-kuda = ( btg 3+btg2+15) + ½ (btg 16 + btg 14+ btg18) ×
berat profil kuda-kuda
= (1,432+1,326+1,432+ ½ x 2x1,083+0,27) ×7,36
= 40,80 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 40,80 =12,24 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 40,80= 4,08 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119119 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
Tabel 3.23. Rekapitulasi Pembebanan Jurai
Beban Beban Atap (kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda-kuda (kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon (kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP 2000 ( kg )
P1 483,50 55,00 22,29 2,23 6,96 148,86 718,84 719
P2 343,00 34,39 39,59 3,96 11,88 - 432,82 433
P3 152,50 13,75 29,94 2,99 8,98 - 208,16 209
P4 17,00 6,89 14,03 1,41 4,21 - 43,54 44
P5 - - 18,94 1,89 5,68 3,60 30,11 31
P6 - - 25,05 2,51 7,15 39,96 74,67 75
P7 - - 40,80 4,08 12,24 110,88 168 169
c. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1 = P2 = P3 = P4 = 100 kg
c. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.26. Pembebanan Jurai akibat Beban Angin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
Koefisien angin tekan = 0,02 0,40
= (0,02 × 22) 0,40 = 0,04
b) W1 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
=9,67× 0,04 × 25 =9,67 kg
c) W2 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 6,86 × 0,04 × 25 = 6,86 kg
d) W3 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 3,05 × 0,04 × 25 = 3,05 kg
e) W4 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 0,34 × 0,04× 25 = 0,34 kg
Tabel 3.24. Perhitungan Beban Angin Jurai
Beban Angin Beban (kg)
Wx W.Cos (kg)
(Untuk Input SAP2000)
Wy W.Sin (kg)
(Untuk Input SAP2000)
W1 9,67 8,97 9 3,62 4
W2 6,86 6,33 7 2,57 3
W3 3,05 2,83 3 1,14 2
W4 0,34 0,32 1 0,13 1
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang setengah kuda-kuda sebagai berikut :
Tabel 3.25. Rekapitulasi Gaya Batang Jurai
Batang kombinasi
Tarik (+) (kg) Tekan (-) (kg)
1 1661,12
2 1661,12
3 1792,39
4 1515,94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
5 1239,71
6 611,14
7 213,92
8 0,86
9 627,66
10 1253,66
11 1529,37
12 1800,64
13 1801,83
14 0,005
15 1,66
16 473,67
17 276,92
18 208,30
19 275,70
20 299,69
21 752,03
22 713,01
23 751,15
3.7.4. Perencanaan Profil Jurai
a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 1792,39 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3700 kg/cm2 (370 MPa)
Kondisi leleh
Pmaks. = .fy .Ag
2
y
maks. cm83,0 0,9.2400
1792,39
.f
P Ag
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Kondisi fraktur
Pmaks. = .fu .Ae
Pmaks. = .fu .An.U
(U = 0,75 didapat dari buku LRFD hal.39)
2
u
maks. cm 0,86 0,75 0,75.3700. 1792,39
..f
P An
U
2min cm 0,60
240143,2
240L
i
Dicoba, menggunakan baja profil 60.60.4 ,Ag = 4,69 cm2 dan
i = 1,85 cm
Berdasarkan Ag kondisi leleh
Ag = 0,83/2 = 0,42 cm2
Berdasarkan Ag kondisi fraktur
Diameter baut = 12,7 mm
Diameter lubang = 12,7 + 2 = 14,7 mm = 1,47 cm
Ag = An + n.d.t
= (0,86/2) + 1.1,47.0,4
= 1,02 cm2
Ag yang menentukan = 1, 02 cm2
Digunakan 60.60.4 maka, luas profil 4,69 > 1,02 ( aman )
inersia 1,85 > 0,60 ( aman )
c. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 1801,83 kg
lk = 1,432 m = 143,2 cm
Ag perlu = Fy
Pmak =2400.9,0
1801,83= 0,84 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil 60.60.4 (Ag = 4,69 cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Fytb 200
=240
2005
50
= 10 < 12,9
rLK .
= 26,2
2,143.1
= 63,36
EFy
c
= 200000
24014,3
63,36
= 0,70 0,2 1,2 0,67-1,6
1,43
c
0,67-1,6
1,43
c
,7000,67.-1,6
1,43
=1,26
FyFcr =
1,262400
= 1904,76
FcrAgPn ..2
= 2.4,69.1904,76
= 17866,65 kg
65,17866.85,0 1801,83
PnP
= 0,12 < 1
3.7.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14,7 mm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An2
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7834,2 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
24,0 7612,38
1801,83
PP
n tumpu
maks. ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7834,2 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
0,24 7612,38
1792,39
PP
n geser
maks. ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Tabel 3.26. Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 60. 60 .4 2 12,7
2 60. 60 .4 2 12,7
3 60. 60 .4 2 12,7
4 60. 60 .4 2 12,7
5 60. 60 .4 2 12,7
6 60. 60 .4 2 12,7
7 60. 60 .4 2 12,7
8 60. 60 .4 2 12,7
9 60. 60 .4 2 12,7
10 60. 60 .4 2 12,7
11 60. 60 .4 2 12,7
12 60. 60 .4 2 12,7
13 60. 60 .4 2 12,7
14 60. 60 .4 2 12,7
15 60. 60 .4 2 12,7
16 60. 60 .4 2 12,7
17 60. 60 .4 2 12,7
18 60. 60 .4 2 12,7
19 60. 60 .4 2 12,7
20 60. 60 .4 2 12,7
21 60. 60 .4 2 12,7
21 60. 60 .4 2 12,7
22 60. 60 .4 2 12,7
23 60. 60 .4 2 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127127 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.8. Perencanaan Setengah Kuda-kuda B
+
Gambar 3.27. Rangka Batang Setengah Kuda-kuda
3.8.1 Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.27. Perhitungan Panjang Batang pada Setengah Kuda-kuda
Nomer Batang Panjang Batang
1-2 0,937
3-4 1,083
5 1,443
8 1,083
9 1,443
10-13 1,083
14 0,541
15-20 1,083
21 1,301
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
3.8.2 Perhitungan luasan Setengah Kuda-kuda
Gambar 3.28. Luasan Atap Setengah Kuda-kuda
Panjang ai = 5,800 m
Panjang bh = 4,063 m
Panjang cg = 2,188 m
Panjang df = 0,625 m
Panjang atap a b = 2,01 m
Panjang 2,17 m
Luas atap abhi = ½ x (ai+ bh
= ½ x (5,80 + 4,063) x 2,01
= 9,91 m2
Luas atap bhcg = ½ x (bg + cg
= ½ x (4,063 + 2,188) x 2,17
= 6,78 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
Luas atap cgdf = ½ x (cg + df
= ½ x (2,188 + 0,625) x 2,17
= 3,05 m2
Luas atap dfe = ½ x e x df
= ½ x 0,722 x 0,625
= 0,23 m2
Gambar 3.29. Luasan Plafon
Panjang ai = 5,800 m Panjang = 1,563 m
Panjang bh = 4,063 m Panjang = 0,625 m
Panjang cg = 2,188 m
Panjang df = 0,625 m
Panjang atap a b = 1,738 m
Panjang = 1,875 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Luas atap abhi = ½ x (ai + bh
= ½ x (5,80 + 4,063) x 1,738
= 8,57 m2
Luas atap bhcg = ½ x (bg+ cg
= ½ x (4,063 + 2,188) x 1,875
= 5,86 m2
Luas atap cgdf = ½ x (cg + df
= ½ x (2,188 + 0,625) x 1,563
= 2,20 m2
Luas atap dfe = ½ x x df
= ½ x 0,625 x 0,625
= 0,20 m2
3.8.3 Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil kuda - kuda = 7,36 kg/m
b. Beban Mati
Gambar 3.30. Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Mati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131131 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
1) Beban P1
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 ×5,00 = 55 kg
b) Beban Atap = luasan abhi × berat atap
= 9,91× 50 = 495,50 kg
c) Beban Plafon = luasan abhi × berat plafon
= 8,57× 18 = 154,26 kg
d) Beban Kuda-kuda = (btg 13+btg 1+ ½ × btg (14)
× berat profil kuda-kuda
= ½ × (0,938 + 1,083) × 7,36
= 7,44 kg
e) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 7,44 = 2,23 kg
f) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 7,44 = 0,74 kg
2) Beban P2
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 x 3,125 = 34,38 kg
b) Beban Atap = luasan bhcg × berat atap
= 6,78 × 50 = 339,00 kg
c) Beban Kuda-kuda = btg(12 + 11)+ ½ × btg (17 + 21+18 )
× berat profil kuda-kuda
= (2 x1,083)+ ½ × (3x1,083) × 7,36
= 27,90 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 27,90 = 8,37 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 27,90 = 2,79 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132132 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3) Beban P3
a) Beban Gording = berat profil gording × panjang gording
= 11 x 1,25 = 13,75 kg
b) Beban Atap = luasan cgdf × berat atap
= 3,05 × 50 = 152,50 kg
c) Beban Kuda-kuda = btg(9 + 10)+ ½ × btg (21 + 20+18 )
× berat profil kuda-kuda
= (2 x1,083)+ ½ × (3x1,83) × 7,36
= 27,90 kg
d) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 27,90 = 8,37 kg
e) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 27,90 = 2,79 kg
4) Beban P4
a) Beban Atap = luasan dfe × berat atap
= 0,23 × 50 = 11,5 kg
b) Beban Kuda-kuda = ½ × btg ( 9+ 8 )
× berat profil kuda-kuda
= ½ × (1,443x1,083) × 7,36
= 9,30 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 9,30 = 2,79 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 9,30 = 0,93 kg
5) Beban P5
a) Beban Plafon = luasan dfe × berat plafon
= 0,20 × 18 = 3,6 kg
b) Beban Kuda-kuda =( ½ × (btg 21 + 8+5)) × berat profil kuda-kuda
= (½ ×(1,083+1,339+1,443)) × 7,36
= 14,21 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133133 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 14,21 = 4,27 kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 14,21 = 1,42 kg
6) Beban P6
e) Beban Plafon = luasan cgdf × berat plafon
= 2,20 × 18 = 36,96 kg
f) Beban Kuda-kuda =(btg 4+19+ ½ × btg (20 + 5) )
× berat profil kuda-kuda
=(2 x 1,083+ ½ × (1,083x2+1,443) × 7,36
= 29,23 kg
g) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 29,23 = 8,77 kg
h) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 29,23 = 2,93 kg
7) Beban P7
a) Beban Plafon = luasan bhcg × berat plafon
= 1,76 × 18 = 105,48 kg
b) Beban Kuda-kuda = (btg 2+3+15+½ × btg (16 + 14))
× berat profil kuda-kuda
= (3x1.083+½ × (1,083 +0,541) × 7,36
= 29,89 kg
c) Beban Plat Sambung = 30 % × beban kuda-kuda
= 30 % × 29,89 = 8,97kg
d) Beban Bracing = 10% × beban kuda-kuda
= 10 % × 29,89 = 2,99 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134134 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
Tabel 3.28. Rekapitulasi Pembebanan Setengah Kuda-kuda
Beban Beban Atap (kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda-kuda
(kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon (kg)
Jumlah Beban (kg)
Input SAP 2000 ( kg )
P1 495,50 55,00 7,44 0,75 2,23 154,26 715,18 716
P2 339,00 34,38 27,90 2,79 8,37 - 412,44 413
P3 152,50 13,75 27,90 2,79 8,37 - 205,31 206
P4 11,5 - 9,30 0,93 2,79 - 24,52 25
P5 - - 14,21 1,42 4,27 3,60 23,5 24
P6 - - 29,23 2,93 8,77 36,96 77,89 78
P7 - - 29,89 2,99 8,97 105,48 147,33 148
b. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P5, = 100 kg
Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.31. Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Angin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
Koefisien angin tekan = 0,02 0,40
= (0,02 30) 0,40 = 0,2
a) W1 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 9,91 × 0,2 × 25 = 49.55 kg
b) W2 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 6,78 × 0,2 × 25 = 33,90 kg
c) W3 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 3,05× 0,2 × 25 = 15,25 kg
d) W4 = luasan × koef. angin tekan × beban angin
= 0,23× 0,2 × 25 = 1,15 kg
Tabel 3.29. Perhitungan Beban Angin Setengah Kuda-kuda
Beban Angin
Beban (kg)
Wx W.Cos
(kg)
Untuk Input
SAP2000
Wy W.Sin
(kg)
Untuk Input
SAP2000 W1 49,55 42,91 43 24,78 25
W2 33,90 29,34 30 16,95 17
W3 15,25 13,21 14 7,63 8
W4 1,15 1,00 1 0,58 1
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :
Tabel 3.30. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda
Batang Kombinasi
Tarik (+) ( kg ) Tekan (-) ( kg ) 1 1128,89
2 1128,89
3 1301,59
4 1092,43
5 883,24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
6 191,26
7 0,92
8 950.65
9 1159,65
10 1341,94
11 1342,91
12 0,00
13 1,96
14 472,24
15 209,47
16 209,15
17 208,69
18 303,11
19 869,64
3.8.4 Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda
a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 1301,59 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3700 kg/cm2 (370 MPa)
L =108,3 cm
Kondisi leleh
Pmaks. = .fy .Ag
2
y
maks. cm 61,0 0,9.2400
1301,59
.f P
Ag
Kondisi fraktur
Pmaks. = .fu .Ae
Pmaks. = .fu .An.U
(U = 0,75 didapat dari buku LRFD hal.39)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
2
u
maks. 0,63cm 0,75 0,75.3700. 1301,59
..f
P An
U
2min cm 0,45
240108,3
240L
i
Dicoba, menggunakan baja profil 60.60.4 ,Ag = 4,69cm2 dan i = 1,85 cm
Berdasarkan Ag kondisi leleh
Ag = 0,61 /2 = 0,31 cm2
Berdasarkan Ag kondisi fraktur
Diameter baut = 12,7 mm
Diameter lubang = 12,7 + 2 = 14,7 mm = 1,47 cm
Ag = An + n.d.t
= (0,63/2) + 1.1,47.0,4
= 10,91 cm2
Ag yang menentukan = 0,91 cm2
Digunakan 60.60.4 maka, luas profil 4,69 > 0,91 ( aman )
inersia 1,85 > 0,45 ( aman )
b. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 1342,91 kg
lk = 1,083 m =108,3cm
Ag perlu = Fy
Pmak
. =
2400.9,0 1342,91
= 0,62cm2
Dicoba, menggunakan baja profil 60.60.4 (Ag = 2 x 4,36cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
Fytb 200
=240
2005
50
= 10 < 12,9
rLK .
= 85,1
3,108.1
= 58,54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
EFy
c
= 200000
24014,3
58,54
0,67-1,6
1,43
c
0,67-1,6
1,43
c
,6500,67.-1,6
1,43
=1,23
FyFcr =
1.232400
= 1951,22
FcrAgPn ..2
= 2.4,36. 1951,22
= 17014,64
64,17014.85,0 1342,91
PnP
= 0,10
3.8.5 Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
= 7834,2 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
18,0 7612,38
1342,91
PP
n tumpu
maks. ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
= 7834,2 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
0,17 7612,38
1301,59
PP
n geser
maks. ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
Tabel 3.31. Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda
Nomer Batang
Dimensi Profil Baut (mm)
1 60.60.4 2 12,7
2 60.60.4 2 12,7
3 60.60.4 2 12,7
4 60.60.4 2 12,7
5 60.60.4 2 12,7
6 60.60.4 2 12,7
7 60.60.4 2 12,7
8 60.60.4 2 12,7
9 60.60.4 2 12,7
10 60.60.4 2 12,7
11 60.60.4 2 12,7
12 60.60.4 2 12,7
13 60.60.4 2 12,7
14 60.60.4 2 12,7
15 60.60.4 2 12,7
16 60.60.4 2 12,7
17 60.60.4 2 12,7
18 60.60.4 2 12,7
19 60.60.4 2 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142142 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.9. Perencanaan Kuda-kuda Utama B (KKB)
3.9.1. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama B
Gambar 3.32. Panjang batang kuda-kuda B
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.32. Perhitungan Panjang Batang Pada Kuda-kuda Utama B
No batang Panjang batang (m)
1-2 0,938
2-4 1,083
5-6 1,443
7-8 1,083
9-10 0,938
11-14 1,083
15-16 1,443
17-20 1,083
21 0,541
22-27 1,083
28 1,301
29 1,083
30 1,301
31-36 1,083
37 0,541
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143143 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
3.9.2 Perhitungan Luasan Kuda-Kuda Utama B
Gambar 3.33. Luasan Atap Kuda-kuda Utama B Panjang aj = 4,400 m Panjang ab = 1,947 m
Panjang bi = 3,531 m Panjang bc = 2,170 m
Panjang ch = 2,594 m Panjang cd = 1, 804 m
Panjang dg = 2,125 m Panjang de = 0,722 m
Panjang ef = 1,500 m
Luas abij = (aj + bi) xab/2
= ( 4,40+ 3,531)x1,947/2
= 7,72 m2
Luas bcih = (bi + ch) xbc/2
= ( 3,531+ 2,594)x2,170/2
= 6,66 m2
Luas cdgh = (ch + dg) xcd/2
= ( 2,594+ 2,125)x1,804/2
= 4,26 m2
Luas defg = (dg+ ef) xde/2
= ( 2,125+ 1,50)x0,722/2
= 1,31 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144144 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
Gambar 3.34. Luasan Plafon Kuda-kuda Utama B Panjang aj = 4,400 m Panjang ab = 1,738 m
Panjang bi = 3,531 m Panjang bc = 1,875 m
Panjang ch = 2,594 m Panjang cd = 1,563 m
Panjang dg = 2,125 m Panjang de = 0,625 m
Panjang ef = 1,500 m
Luas abij = (aj + bi) xab/2
= ( 4,40+ 3,531)x1,738/2
= 6,89 m2
Luas bcih = (bi + ch) xbc/2
= ( 3,531+ 2,594)x1,875/2
= 5,75 m2
Luas cdgh = (ch + dg) xcd/2
= ( 2,594+ 2,125)x1,563/2
= 3,69 m2
Luas defg = (dg+ ef) xde/2
= ( 2,125+ 1,50)x0,625/2
= 1,14 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
3.9.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama B
Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Jarak antar kuda-kuda utama = 5,00 m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 15 kg/m
Gambar 3.35. Pembebanan Kuda - Kuda utama B akibat beban mati
Perhitungan Beban
a. Beban Mati
1) Beban P1 = P7
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 4= 44,00 kg
b) Beban atap = Luasan atap abij x Berat atap
= 7,72 x 50 = 386,00 kg
c) Beban kuda-kuda = (Btg 20+1+½ x Btg (21) x berat profil kuda kuda
= (1,08+0,938 +½ x 0,541) x 15
= 34,37 kg
d) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 34,37 = 10,31 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
e) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 34,37 = 3,35 kg
f) Beban plafon = Luasan abij x berat plafon
= 6,89 x 18 = 24,02 kg
2) Beban P2 = P6
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 3,059 = 33,65kg
b) Beban atap = Luasan atap bcih x berat atap
= 6,66 x 50 = 333,00 kg
c) Beban kuda-kuda = (Btg 22+2+3+½ x Btg 21+23)
x berat profil kuda kuda
= (1,083x2+0,938+½ x 1.083+0,541)x15
= 58,74 kg
d) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 58,74 = 17,63 kg
e) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 58,74 = 5,88 kg
3) Beban P3=P5
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 1,813 = 19,95 kg
b) Beban atap = Luasan atap cdgh x berat atap
= 4,26 x 50 = 213,00 kg
c) Beban kuda-kuda = (Btg 4+17+½ x Btg (16 + 28 + 27)
x berat profil kuda kuda
= (2x1,083+½ x (1,442 + 1,301 + 1,083) x 17
= 60,19 kg
d) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 61,19 = 18,36 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
e) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 61,19 = 6,12 kg
4) Beban P4
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 1,50 = 16,50 kg
b) Beban atap = Luasan atap cdgh x berat atap
= 2 x 1,14 x 50 = 114,00 kg
c) Beban kuda-kuda = (Btg 4+17+½ x Btg (16 + 28 + 27)
x berat profil kuda kuda
= (½ x 1,442 + 1,442 + 1,083) x 15
= 29,75 kg
d) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 29,75 = 8,93 kg
e) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 29,75 = 2,98 kg
5) Beban P 8=P12
a) Beban plafon = Luasan bcih x berat plafon
= 5,75 x 18 = 103,5 kg
b) Beban kuda-kuda = (Btg 36+8+9+ ½ x Btg (37+35)
x berat profil kuda kuda
= (1,083x2+0,938+0,5x(1,083+0,541) x 15
= 58,74 kg
c) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 58,74= 17,63 kg
d) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 58,74 = 5,88 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
6) Beban P 9=P11
a) Beban plafon = Luasan cdgh x berat plafon
= 3,69 x 18 = 66,42 kg
b) Beban kuda-kuda = (Btg 7+32+33+ ½ x Btg (6+31)
x berat profil kuda kuda
= (1,083x3+0,5x(1,083x2) x 15
= 64,98 kg
c) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 64,98= 19,50 kg
d) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 64,98 = 6,50 kg
7) Beban P 10
a) Beban plafon = Luasan defg x berat plafon
= 2x1,14x 18 = 41,04 kg
b) Beban kuda-kuda = (½ x Btg (5+6+28+30+29)
x berat profil kuda kuda
= (0,5x5x1.083) x 15
= 40,61 kg
c) Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 40,61= 12,18 kg
d) Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 40,61 = 4,06 kg
e) Beban reaksi = Beban reaksi 1/2 kuda-kuda+beban reaksi jurai
=902,66 + 957,34x2
=2817,34 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149149 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
Tabel 3.33. Rekapitulasi Beban Mati Kuda kuda Utama B
Beban
Beban Atap
(kg)
Beban gording
(kg)
Beban Kuda - kuda
(kg)
Beban Bracing
(kg)
Beban Plat Penyambung
(kg)
Beban Plafon
(kg)
Beban Reaksi
(kg)
Jumlah Beban
(kg)
Input SAP
(kg)
P1=P7 386,00 44,00 34,37 3,35 10,31 24,02 - 502,05 503
P2=P6 333,00 33,65 58,74 5,88 17,63 - - 438,90 439
P3=P5 117,15 19,95 60,19 6,12 18,36 - - 221,77 222
P4 114,00 16,50 29,75 2,98 8,93 - - 172,16 173
P8=P12 - - 58,74 5,88 17,63 103,5 - 185,75 186
P9=P11 - - 64,98 6,50 19,50 66,42 - 15740 158
P10 - - 40,61 4,06 12,18 41,04 2817,34 2915,23 2916
b. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4 = 100 kg
c. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Gambar 3.36. Pembebanan kuda-kuda utama B akibat beban angin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
a. Koefisien angin tekan = 0,02 0,40
= (0,02 x 30) 0,40 = 0,2
a) W1 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 7,72 x 0,2 x 25
= 38,60 kg
b) W2 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 6,66 x 0,2 x 25
= 33,30 kg
c) W3 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 4,26 x 0,2 x 25
= 21,30 kg
d) W4 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 1,31 x 0,2 x 25
= 6,55 kg
b. Koefisien angin hisap = - 0,40
a) W5 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 1,31 x -0,4 x 25
= -13,10 kg
b) W6 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 4,26 x -0,4 x 25
= -42,60 kg
c) W7= luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 6,66 x -0,4 x 25
= -66,60 kg
d) W8= luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 7,72x -0,4 x 25
= -77,20 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
Tabel 3.34. Perhitungan Beban Angin Kuda kuda Utama B
Beban
Angin Beban (kg)
Wx
W.Cos (kg)
(Untuk Input
SAP2000)
Wy
W.Sin (kg)
(Untuk Input
SAP2000)
W1 38,60 33,43 34 19,30 20
W2 33,30 28,84 29 16,65 17
W3 21,30 18,45 19 10,65 11
W4 6,55 5,67 6 3,28 4
W5 -13,10 -11.34 -12 -6,55 -7
W6 -42,60 -36,89 -37 -21,30 -22
W7 -66,60 -57,68 -58 -33,30 -34
W8 -77,20 -66,86 -67 -38,60 -39
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :
Tabel 3.35. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama B
Batang
kombinasi
Tarik (+)
kg
Tekan(-)
Kg
1 5940,04
2 5940,04
3 6850,86
4 9343,78
5 11839,21
6 11746,44
7 9233,71
8 6723,52
9 5829,75
10 5829,75
11 6909,79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152152 Tugas akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 3 Perencanaan Atap
12 6909,98
13 9355,98
14 11872,76
15 14397,79
16 14381,16
17 11897,18
18 9397,18
19 6885,43
20 6888,62
21 0,00
22 6,36
23 3196,42
24 2489,76
25 2497,62
26 2499,54
27 2299,81
28 2219,13
29 14028,94
30 2302,78
31 2317,14
32 2516,78
33 2514,85
34 2507,09
35 3132,79
36 6,38
37 0,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
3.9.4 Perencanaan Profil Kuda- kuda Utama B
a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 14028,94 kg
Fy = 2400 kg/cm2 (240 MPa)
Fu = 3700 kg/cm2 (370 MPa)
Kondisi leleh
Pmaks. = .fy .Ag
2
y
maks. cm 6,50 0,9.2400
14028,94
.f
P Ag
Kondisi fraktur
Pmaks. = .fu .Ae
Pmaks. = .fu .An.U
(U = 0,75 didapat dari buku LRFD hal.39)
2
u
maks. cm 6,74 0,75 0,75.3700.
14028,94
..f
P An
U
2min cm 0,44
240103,8
240L
i
Dicoba, menggunakan baja profil 70.70.7 ,Ag = 18,40 cm2 dan i = 2,12
cm
Berdasarkan Ag kondisi leleh
Ag = 6,50/2 = 3,25 cm2
Berdasarkan Ag kondisi fraktur
Diameter baut = 12,7 mm
Diameter lubang = 12,7 + 2 = 14,7 mm = 1,47 cm
Ag = An + n.d.t
= (6,74/2) + 1.1,47.0,7
= 3,96 cm2
Ag yang menentukan = 3,96 cm2
Digunakan 70.70.7 maka, luas profil 18,40 > 3,96 ( aman )
inersia 2,12> 0,44 ( aman )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 14397,79 kg
lk = 2,165 m = 216,5 cm
Ag perlu = Fy
Pmak =2400
14397,79= 6,00 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil 70.70.7 (Ag = 18,40 cm2)
Periksa kelangsingan penampang :
Fytb
w
200.2
=240
2001655
= 3,44 < 12,9
rLK .
= 12,2
3,108.1
= 51,09
EFy
c
= 200000
24014,3
51,09
= 0,57 0,67-1,6
1,43
c
0,67-1,6
1,43
c=
57,0.67,06,143,1
= 1,17
FcrAgPn ..2
= 2.18,8.1,172400
= 77128,21
21,77128.85,014397,79
PnP
= 0,21
b.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
3.9.5 Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = m.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu.db.t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
89,1 7612,38
14397,79
PP
n tumpu
maks. ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5d S1 3d
Diambil, S1 = 2,5 db = 2,5. 12,7
= 31,75 mm
= 30 mm
b) 2,5 d S2 7d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
Diambil, S2 = 5 db = 5 . 12,7
= 63,5 mm
= 60 mm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 14,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . db
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tahanan geser baut
Pn = n.(0,4.fub).An
= 2.(0,4.825) .¼ . . 12,72 = 8356,43 kg/baut
Tahanan tarik penyambung
Pn = 0,75.fub.An
=7833,9 kg/baut
Tahanan Tumpu baut :
Pn = 0,75 (2,4.fu. db t)
= 0,75 (2,4.370.12,7.9)
= 7612,38 kg/baut
P yang menentukan adalah Ptumpu = 7612,38 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
1,84 7612,38
14028,94
PP
n tumpu
maks. ~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 3d S 15t atau 200 mm
Diambil, S1 = 3 db = 3. 12,7
= 38,1 mm
= 40 mm
b) 1,5 d S2 (4t +100) atau 200 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
Diambil, S2 = 1,5 db = 1,5 . 12,7
= 19,05 mm
= 20 mm
Tabel 3.36. Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B
Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)
1 70 . 70 . 7 2 12,7
2 70 . 70 . 7 2 12,7
3 70 . 70 . 7 2 12,7
4 70 . 70 . 7 2 12,7
5 70 . 70 . 7 2 12,7
6 70 . 70 . 7 2 12,7
7 70 . 70 . 7 2 12,7
8 70 . 70 . 7 2 12,7
9 70 . 70 . 7 2 12,7
10 70 . 70 . 7 2 12,7
11 70 . 70 . 7 2 12,7
12 70 . 70 . 7 2 12,7
13 70 . 70 . 7 2 12,7
14 70 . 70 . 7 2 12,7
15 70 . 70 . 7 2 12,7
16 70 . 70 . 7 2 12,7
17 70 . 70 . 7 2 12,7
18 70 . 70 . 7 2 12,7
19 70 . 70 . 7 2 12,7
20 70 . 70 . 7 2 12,7
21 70 . 70 . 7 2 12,7
22 70 . 70 . 7 2 12,7
23 70 . 70 . 7 2 12,7
24 70 . 70 . 7 2 12,7
25 70 . 70 . 7 2 12,7
26 70 . 70 . 7 2 12,7
27 70 . 70 . 7 2 12,7
28 70 . 70 . 7 2 12,7
29 70 . 70 . 7 2 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
30 70 . 70 . 7 2 12,7
31 70 . 70 . 7 2 12,7
32 70 . 70 . 7 2 12,7
33 70 . 70 . 7 2 12,7
34 70 . 70 . 7 2 12,7
35 70 . 70 . 7 2 12,7
36 70 . 70 . 7 2 12,7
37 70 . 70 . 7 2 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 4 Perencanaan Tangga 159
BAB 4
PERENCANAAN TANGGA
4.1. Uraian Umum
Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang penting sebagai
penunjang antara struktur bangunan lantai dasar dengan struktur bangunan tingkat
atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan berhubungan dengan
fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan.
Pada bangunan umum, penempatan tangga harus mudah diketahui dan strategis
untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainya, penempatan tangga harus
disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk mendukung kelancaran hubungan
yang serasi antara pemakai bangunan tersebut.
4.2. Data Perencanaan Tangga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
Gambar 4.1. Detail tangga
Data data tangga :
Tinggi tangga = 400 cm
Lebar tangga = 140 cm
Lebar datar = 400 cm
Tebal plat tangga = 12 cm
Tebal plat bordes tangga = 15 cm
Dimensi bordes = 100 x 300 cm
lebar antrade = 30 cm
Tinggi optrade = 19 cm
Jumlah antrede = 300 / 30
= 10 buah
Jumlah optrade = 10 + 1
= 11 buah
= Arc.tg ( 200/300 ) = 33,69 0
= 340 < 350 OK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
4.3. Perhitungan Tebal Plat Equivalen dan Pembebanan
4.3.1. Perhitungan Tebal Plat Equivalen
T eq
Gambar 4.2. Tebal equivalen
ABBD
= ACBC
BD = AC
BCAB
=22 3019
3019
= 16,05 cm
T eq = 2/3 x BD
= 2/3 x 16,05
= 10,7cm
Jadi total equivalent plat tangga
Y = t eq + ht
= 10,7 + 12
= 22,7 cm
= 0,227 m
A D
C B
19
30 y
Ht = 12 cm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
4.3.2. Perhitungan Beban
a. Pembebanan Tangga ( SNI 03-2847-2002 )
1. Akibat beban mati (qD)
Berat tegel keramik (1 cm) = 0,01 x 1,4 x 2400 = 34 kg/m
Berat spesi (2 cm) = 0,02 x 1,4 x 2100 = 59 kg/m
Berat plat tangga = 0,227 x 1,4 x 2400 = 762,72 kg/m
qD = 855,72 kg/m
Beban mati plat lantai tangga : 34cos
72,8551032,18 kg/m
2. Akibat beban hidup (qL)
qL= 1,4 x 300 kg/m2
= 420 kg/m
Beban hidup plat lantai tangga : 34cos
420506,61 kg/m2
b. Pembebanan pada Bordes ( SNI 03-2847-2002 )
1. Akibat beban mati (qD)
Berat tegel keramik (1 cm) = 0,01 x 3 x 2400 = 72 kg/m
Berat spesi (2 cm) = 0,02 x 3 x 2100 = 126 kg/m
Berat plat bordes = 0,15 x 3 x 2400 = 1080 kg/m qD = 1278 kg/m
2. Akibat beban hidup (qL)
qL =(3 x 300) kg/m2
= 900 kg/m
Perhitungan analisa struktur tangga menggunakan Program SAP 2000 tumpuan di asumsikan jepit, sendi, sendi seperti pada Gambar 4.3 dibawah ini.
+
+
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 4 Perencanaan Tangga
1
2
3
Gambar 4.3 Rencana tumpuan Tangga
Gambar 4.4 Bidang momen Tangga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
4.4. Perhitungan Tulangan Pada Bordes
4.4.1. Perhitungan Tulangan Tumpuan dan Lapangan
Dicoba menggunakan tulangan 12 mm
h = 150 mm (tebal bordes)
= p + 1/2 tul
= 20 + 6
= 26 mm
d = h
= 150 26
= 124 mm
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 2:
Mu = 3500,62 kgm = 3,5006.107 Nmm
Mn = 7 7
10.3757,48,0
10 3,5006.Mu Nmm
m = 29,1125.85,0
240.85,0 fc
fy
b = fy600
600..
fyfc.85,0
= 240600
600.85,0.
24025.85,0
= 0,0537
max = 0,75 . b
= 0,040275
min = 0,0025
Rn = 2.dbMn
2
7
124.3000
10.3757,40,95 N/mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
ada = fy
2.m.Rn11
m
1
= 240
95,0.29,11.211.
29,111
= 0,00405
ada < max
> min
di pakai min = 0,0025
As = min . b . d
= 0,0025 x 3000 x 124
= 930 mm2
Dipakai tulangan 12 mm = ¼ . . 122
= 113,04 mm2
Jumlah tulangan = 113,04
9308,22 buah
Jarak tulangan =9
3000 = 333,33 mm
Jarak maksimum tulangan = 2 h
= 2 x 150= 300 mm
Dipakai tulangan 12 mm 330 mm
As yang timbul = 9. 2
= 9 x 0,25 x 3,14 x (12)2
= 1017,36 mm2 > As OK
4.5 Perencanaan Balok Bordes
qu balok 300 3 m 200
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
Data data perencanaan balok bordes:
h = 300 mm
b = 200 mm
tul = 12 mm
sk = 8 mm
= p - sk ½ tul
= 40 + 8 + 6
= 54 mm
d = h d`
= 300 54
= 246 mm
4.5.1. Pembebanan Balok Bordes
1. Beban mati (qD)
Berat sendiri = 0,20 x 0,3 x 2400 = 144 kg/m
Berat dinding = 0,15 x 2 x 1700 = 510 kg/m
Berat plat bordes = 0,15 x 2400 = 360 kg/m
qD = 1014 kg/m
2. Beban Hidup (qL) =300 kg/m
3. Beban Ultimate (qU)
qU = (1,2.qD)+(1,6.qL)
= (1,2 . 1014)+(1,6 . 300)
= 1696,8 kg/m
4. Beban reaksi bordes
qU = bordeslebarbordesreaksi
= 1
1696,8
= 1696,8 kg/m
qUtotal= 1696,8 + 1696,8
= 3393,6 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
4.5.2. Perhitungan Tulangan lentur
Mu = .111
qu.L 2 = 111
.3393,6 .1 2 = 308,509 kgm = 0,3085.10 7 Nmm
Mn = 0,8
0,3085.10Mu 7
= 0,385.107 Nmm
m = 29,1125.85,0
240.85,0 fc
fy
b = f yf y
f c600
600..
.85,0
= 240600
600.85,0.
24025.85,0
= 0,0512
max = 0,75 . b
= 0,0384
min = fy4,1
= 0,005834
Rn = 318,0)246(×200 0,385.10
. 2
7
2dbMn
N/mm
ada = fy
2.m.Rn11
m
1
= 240
318,0.29,11.211
29,111
= 0,00135
ada < min
ada < max
As = min . b . d
= 0,005834 x 200 x 246
= 287,03 mm2
Dipakai tulangan 12 mm
As = ¼ . . (12)2
= 113,04 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
Jumlah tulangan = 04,113
287,03 = 2,53 3 buah
As yang timbul = 3. ¼ . . d2
= 3. ¼ . 3,14 . (12)2
= 339,12 mm2 > As (113,04mm2 OK.
Dipakai tulangan 3 12 mm
4.5.3. Perhitungan Tulangan geser
Vu = ½ . (qU . L )
= ½.3393,6.1= 1696,8 kg = 16968 N
Vc = cf'b.d. . 6/1
= 1/6 × 200 × 246 × 25
= 41000 N
Vc = 0,6 . Vc
= 0,6 × 41000 N
= 24600 N
3 Vc = 3. Vc
= 3. 24600
= 73800 N
Vu < Vc =16968 < 24600 tidak perlu tulangan geser
Dipakai tulangan geser minimum 10 200 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
4.6. Perhitungan Tulangan Pada Tangga (batang nomor 1 dan 3)
4.6.1. Perhitungan Tulangan Tumpuan
Dicoba menggunakan tulangan 12 mm
h = 120 mm (tebal tangga)
= p + 1/2 tul
= 20 + 6
= 26 mm
d = h
= 120 26
= 94 mm
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 1:
Mu = 4578,74 kgm = 4,5787.107 Nmm
Mn = 7 7
10.7234,58,0
10 4,5787.Mu Nmm
m = 29,1125.85,0
240.85,0 fc
fy
b = fy600
600..
fyfc.85,0
= 240600
600..
24025.85,0
= 0,0537
max = 0,75 . b
= 0,040275
min = 0,0025
Rn = 2.dbMn
2
7
94.1400
10.7234,54,63 N/mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
ada = fy
2.m.Rn11
m
1
= 240
63,4.29,11.211.
29,111
= 0,030
ada < max
> min
di pakai min = 0,0025
As = min . b . d
= 0,0025 x 1400 x 94
= 329 mm2
Dipakai tulangan 8 mm = ¼ . . 82
= 50,24 mm2
Jumlah tulangan = 50,24
3296,54 buah
Jarak tulangan =7
1400 = 200 mm
Jarak maksimum tulangan = 2 h
= 2 x 120= 240 mm
Dipakai tulangan 8 - 200 mm
As yang timbul = 7. 2
= 7 x 0,25 x 3,14 x (8)2
= 351,68 mm2 > As OK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
4.6.2. Perhitungan Tulangan Lapangan
Dicoba menggunakan tulangan 12 mm
h = 120 mm (tebal tangga)
= p + 1/2 tul
= 20 + 6
= 26 mm
d = h
= 120 26
= 94 mm
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 1:
Mu = 2253,45 kgm = 2,2535.107 Nmm
Mn = 7 7
10.8169,28,0
10 2,2535.Mu Nmm
m = 29,1125.85,0
240.85,0 fc
fy
b = fy600
600..
fyfc.85,0
= 240600
600.85,0.
24025.85,0
= 0,0537
max = 0,75 . b
= 0,040275
min = 0,0025
Rn = 2.dbMn
2
7
94.1400
10.8169,22,28 N/mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
ada = fy
2.m.Rn11
m
1
= 240
28,2.29,11.211.
29,111
= 0,0476
ada < max
> min
di pakai min = 0,0025
As = min . b . d
= 0,0025 x 1400 x 94
= 329 mm2
Dipakai tulangan 8 mm = ¼ . . 82
= 50,24 mm2
Jumlah tulangan = 50,24
3296,54 buah
Jarak tulangan =7
1400 = 200 mm
Jarak maksimum tulangan = 2 h
= 2 x 120= 240 mm
Dipakai tulangan 8 - 200 mm
As yang timbul = 7. 2
= 7 x 0,25 x 3,14 x (8)2
= 351,68 mm2 > As OK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
4.7. Perhitungan Pondasi Tangga
Gambar 4.5. Pondasi Tangga
Dari perhitungan SAP 2000 pada Frame nomor 1 diperoleh gaya geser terbesar :
- Pu = 17294,85 kg
- Mu = 4578,74 kgm
Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 1 m ,dan lebar telapak (B) 1,4 m x 1,0 m Tebal footplate = 300 mm
d = 300 - (50 + 6,5 + 8) = 235,5 mm
Ukuran alas = 1000 x 1400 mm
tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
tanah = 25000 kg/m2
Dimensi Pondasi :
tanah = APu
A = tanah
Pu=
2500085,17294
= 0,69 m2
B = L = A = 69,0
= 0,83 m ~ 1,00 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
4.8. Perencanaan kapasitas dukung pondasi
a. Perhitungan kapasitas dukung pondasi
Pembebanan pondasi
Berat telapak pondasi = 1 x 1,4 x 0,2 x 2400 = 672 kg
Berat tanah kanan = (0,55 x 0,7 x 1,4 x 1700) = 916,3 kg
Berat tanah = (0,25 x 0,7 x 1,4 x 1700) = 416,5 kg
Berat kolom = 0,2 x 0,7 x 1,4 x 2400 = 470,4 kg
Pu = 17294,85 kg
= 19770,05 kg
e = V
M
19770,0574,4578
= 0,232 kg < 1/6.B
= 0,232 kg < 1/6.1,4
= 0,232 < 0,250 ......... OK :-)
yang terjadi = 2.b.L
61
MuAV
tanah =4,1.4,1
19770,0524,1.4,1.6/1
74,4578= 20098,58 kg/m2
= 20098,58 kg/m2 < 25000 kg/m2
= yang terjadi < OK.
4.8.1. Perhitungan Tulangan Lentur
Mu = ½ . . t2
= ½ . 20098,53 . (0,3)2 = 904,43 kg/m = 0,90443.107 N/mm
Mn =8,0
10.90443,0 7
= 1,1305.107 Nmm
m = 29,1125.85,0
240.85,0 fc
fy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
b = f yf y
f c600
600..
.85,0
= 240600
600.85,0.
24025.85,0
= 0,0512
max = 0,75 . b
= 0,0384
min = fy4,1
= 0,005834
Rn = 2038,0)5,235(×1000 1,1305.10
. 2
7
2dbMn
N/mm
ada = fy
2.m.Rn11
m
1
= 240
2038,0.29,11.211
29,111
= 0,000853
ada < min
ada < max
As perlu = min . b . d
= 0,00583 x 1000 x 235,5
= 1372,96 mm2
Dipakai tulangan 13 mm = ¼ . . 132 = 132,665 mm2
Jumlah tulangan = 665,13296,1372
10,35 10 buah
Jarak tulangan = 14010
1400mm
Sehingga dipakai tulangan D 13 140 mm
As yang timbul = 2 × ¼ × × 132
= 265,33 mm2 > As (249,63)...... OK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
4.8.2. Perhitungan Tulangan Geser
Vu = x A efektif
= 25000 x (0,55 x 1,4)
= 19250 N
Vc = .cf' . 6/1 b. d
= .25 . 6/1 1000.235,5
= 196250 N
Vc = 0,6 . Vc
= 0,6.196250
= 117750 N
3 Vc = 3 . Vc
= 3. 117750
= 353250 N
Vu < Vc < 3 Ø Vc = 19250< 1177550 < 353250 tidak perlu tulangan geser
Dipakai tulangan geser minimum 10 200 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 5 Perencanaan Plat 177
BAB 5
PERENCANAAN PLAT
5.1. Perencanaan Plat Lantai
Gambar 5.1. Denah Plat Lantai
H
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178 Tugas Akhir 178 Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 5 Perencanaan Plat
5.2. Perhitungan Pembebanan Plat Lantai
I. Plat Lantai
a. Beban Hidup ( qL )
Berdasarkan PPIUG untuk gedung 1983 yaitu :
Beban hidup fungsi gedung untuk swalayan tiap 1 m = 250 kg/m2
b. Beban Mati ( qD ) tiap 1 m
Berat plat sendiri = 0,12 x 2400 x 1 = 288 kg/m2
Berat keramik ( 1 cm ) = 0.01 x 2400 x 1 = 24 kg/m2
Berat Spesi ( 2 cm ) = 0,02 x 2100 x 1 = 42 kg/m2
Berat plafond + instalasi listrik = 25 kg/m2
Berat Pasir ( 2 cm ) = 0,02 x 1600 x 1 = 32 kg/m2 +
qD = 411 kg/m2
c. Beban Ultimate ( qU )
Untuk tinjauan lebar 1 m pelat maka :
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= 1,2 .411 + 1,6 . 250
= 893,2 kg/m2
5.3. Perhitungan Momen
a. Tipe pelat A
A
375
Gambar 5.2. Plat tipe A
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179 179
1,5 2,5
3,75LxLy
Mlx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2 . (2,5)2 .56 = -312,62 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (2,5)2 .37 = 206,55 kgm
Mtx = - 0,001.qu .Lx2 .x = -0.001. 893,2. (2,5)2 .56 = -312,62 kgm
Mty = - 0,001.qu .Lx2 .x = - 0.001. 893,2. (2,5)2 .37 = - 206,55 kgm
b. Tipe pelat B
375
Gambar 5.3. Plat tipe B
1,0 3,753,75
LxLy
Mlx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2 . (3,75)2 .36 = - 452,18 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (3,75)2 .36 = 452,18 kgm
Mtx = - 0,001.qu .Lx2 .x = -0.001. 893,2. (3,75)2 .36 = -452,18 kgm
Mty = - 0,001.qu .Lx2 .x = - 0.001. 893,2. (3,75)2 .36 = - 452,18 kgm
c. Tipe pelat C
200
Gambar 5.4. Plat tipe C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180 180
1,1 1,8752,00
LxLy
Mlx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2 . (1,875)2 .42 = - 131,89 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (1,875)2 .37 = 116,19 kgm
Mtx = - 0,001.qu .Lx2 .x = -0.001. 893,2. (1,875)2 .42 = -131,89 kgm
Mty = - 0,001.qu .Lx2 .x = - 0.001. 893,2. (1,875)2 .37 = - 116,19 kgm
d. Tipe plat D
250
Gambar 5.5. Plat tipe D
1,0 2,502,50
LxLy
Mlx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2 . (2,50)2 .36 = - 200,97 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (2,50)2 .36 = 200,97 kgm
Mtx = - 0,001.qu .Lx2 .x = -0.001. 893,2. (2,50)2 .36 = - 200,97 kgm
Mty = - 0,001.qu .Lx2 .x = - 0.001. 893,2. (2,50)2 .36 = - 200,97 kgm
e. Tipe plat E
300
Gambar 5.6. Plat tipe E
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181 181
1,2 2,503,00
LxLy
Mlx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2 . (2,50)2 .46 = - 256,80 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (2,50)2 .38 = 212,14 kgm
Mtx = - 0,001.qu .Lx2 .x = -0.001. 893,2. (2,50)2 .46 = - 256,80 kgm
Mty = - 0,001.qu .Lx2 .x = - 0.001. 893,2. (2,50)2 .38 = - 212,14 kgm
f. Tipe plat F
250
Gambar 5.7. Plat tipe F
1,4 2,503,50
LxLy
Mlx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2 . (2,50)2 .53 = - 295,87 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (2,50)2 .38 = 212,14 kgm
Mtx = - 0,001.qu .Lx2 .x = -0.001. 893,2. (2,50)2 .53 = - 295,87 kgm
Mty = - 0,001.qu .Lx2 .x = - 0.001. 893,2. (2,50)2 .38 = - 212,14 kgm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182 182
g. Tipe plat G
250
Gambar 5.8. Plat tipe G
1,3 1,875
2,5LxLy
Mlx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2 . (1,875)2 .50 = - 157,01 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (1,875)2 .38 = 119,33 kgm
Mtx = - 0,001.qu .Lx2 .x = -0.001. 893,2. (1,875)2 .50 = -157.01 kgm
Mty = - 0,001.qu .Lx2 .x = - 0.001. 893,2. (1,875)2 .38 = - 119,93 kgm
h. Tipe pelat h
Gambar 5.3. Plat tipe B
1,1 3,503,75
LxLy
Mlx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001. 893,2 . (3,5)2 .42 = - 459,55 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 893,2 . (3,5)2 .37 = 404,84 kgm
Mtx = - 0,001.qu .Lx2 .x = -0.001. 893,2. (3,75)2 .42 = -459,55 kgm
Mty = - 0,001.qu .Lx2 .x = - 0.001. 893,2. (3,75)2 .37 = - 404,84 kgm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183 183
5.4. Penulangan Plat Lantai
Tabel 5.1. Perhitungan Plat Lantai
Tipe Plat Ly/Lx (m) Mlx (kgm) Mly
(kgm)
Mtx
(kgm) Mty (kgm)
A 3,75/2,5=1,5 312,62 206,55 312,62 206,55
B 3,75/3,75=1,0 452,18 452,18 452,18 452,18
C 2,00/1,875=1,1 131,89 116,19 131,89 116,19
D 2,5/2,5=1,0 200,97 200,97 200,97 200,97
E 3,00/2,50=1,2 256,80 212,14 256,80 212,14
F 3,50/2,50=1,4 295,87 212,14 295,87 212,14
G 2,5/1,88=1,3 157,01 119,33 157,01 119,33
H 3,75/3,50=1,1 459,55 404,84 459,55 404,84
Dari perhitungan momen diambil momen terbesar yaitu:
Mlx = -459,55 kgm
Mly = 452,18 kgm
Mtx = - 459,55 kgm
Mty = - 452,18 kgm
Data : Tebal plat ( h ) = 12 cm = 120 mm
= 20 mm
Diameter tulangan ( ) = 8 mm
b = 1000
fy = 240 MPa
= 25 MPa
Tinggi Efektif ( d ) = h - 20 = 100 m
Tinggi efektif
Gambar 5.10. Perencanaan Tinggi Efektif
h
dydx
d'
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184 184
dx = h - ½ Ø
= 120 20 4 = 96 mm
dy = h Ø - ½ Ø
= 120 20 - 8 - ½ . 8 = 88 mm
untuk plat digunakan
b = fyfy
fc600
600..
.85,0
= 240600
600.85,0.
24025.85,0
= 0,054
max = 0,75 . b
= 0,041
min = 0,0025 ( untuk pelat )
5.5. Penulangan lapangan arah x
Mu = 459,55 kgm = 4,5955 .106 Nmm
Mn = Mu
= 66
10.74,58,0
10. 4,5955Nmm
Rn = 2.dbMn
2
6
96.1000
10.74,5 0, 62 N/mm2
m = 29,1125.85,0
240'.85,0 cf
fy
perlu = fy
Rn.m211.
m
1
= 240
62,0.29,11.211.
29,111
= 0,0026
< max
> min, di pakai = 0,0026
As = . b . d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185 185
= 0,0026. 1000 . 96
= 249,60 mm2
Digunakan tulangan Ø 8 = ¼ . . (8)2 = 50,24 mm2
Jumlah tulangan = 97,424,5060,249
~ 5 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 2005
1000mm
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 5. ¼ . .(8)2 = 251,2 > 240 (As) OK!
Dipakai tulangan Ø 8 200 mm
5.6. Penulangan lapangan arah y
Mu = 452,18 kgm = 4,5218 .106 Nmm
Mn = Mu
= 66
10.65,58,0
10. 4,5218Nmm
Rn = 2.dbMn
2
6
88.1000
10.65,5 0, 72 N/mm2
m = 29,1125.85,0
240'.85,0 cf
fy
perlu = fy
Rn.m211.
m
1
= 240
72,0.29,11.211.
29,111
= 0,0031
< max
> min, di pakai = 0,0031
As = . b . d
= 0,0031. 1000 .88
= 272,8 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186 186
Digunakan tulangan Ø 8 = ¼ . . (8)2 = 50,24 mm2
Jumlah tulangan = 43,524,50
8,272 ~ 6 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 1706
1000mm
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 6. ¼ . .(8)2 = 301,44 > 240
Dipakai tulangan Ø 8 165 mm
5.7. Penulangan tumpuan arah x Mu = 455,55 kgm = 4,5955 .106 Nmm
Mn = Mu
= 66
10.74,58,0
10. 4,5559Nmm
Rn = 2.db
Mn2
6
96.1000
10.74,5 0, 62 N/mm2
m = 29,1125.85,0
240'.85,0 cf
fy
perlu = fy
Rn.m211.
m
1
= 240
62,0.29,11.211.
29,111
= 0,0026
< max
> min, di pakai = 0,0026
As = . b . d
= 0,0026. 1000 . 96
= 249,60 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187 187
Digunakan tulangan Ø 8 = ¼ . . (8)2 = 50,24 mm2
Jumlah tulangan = 97,424,5060,249
~ 5 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 2005
1000mm
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 5. ¼ . .(8)2 = 251,2 > 240
Dipakai tulangan Ø 8 200 mm
5.8. Penulangan tumpuan arah y Mu = 452,18 kgm = 4,5218 .106 Nmm
Mn = Mu
= 66
10.65,58,0
10. 4,5218Nmm
Rn = 2.dbMn
2
6
88.1000
10.65,5 0, 72 N/mm2
m = 29,1125.85,0
240'.85,0 cf
fy
perlu = fy
Rn.m211.
m
1
= 240
72,0.29,11.211.
29,111
= 0,0031
< max
> min, di pakai = 0,0031
As = . b . d
= 0,0031. 1000 .88
= 272,8 mm2
Digunakan tulangan Ø 8 = ¼ . . (8)2 = 50,24 mm2
Jumlah tulangan = 43,524,50
8,272 ~ 6 buah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188 188
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 1706
1000mm
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 6. ¼ . .(8)2 = 301,44 > 240
Dipakai tulangan Ø 8 165 mm
5.9. Rekapitulasi Tulangan
Dari perhitungan diatas diperoleh :
1. Tulangan Plat Lantai
Tulangan lapangan arah x Ø 8 200 mm
Tulangan lapangan arah y Ø 8 165 mm
Tulangan tumpuan arah x Ø 8 200 mm
Tulangan tumpuan arah y 8 165 mm
Tabel 5.2. Penulangan Plat Lantai
TIPE
PLAT
Berdasarkan hitungan Penerapan dilapangan Tulangan lapangan Tulangan tumpuan Tulangan lapangan Tulangan tumpuan Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
A 8 200 8 165 8 200 8 165 8 200 8 100 8 100 8 50
B 8 200 8 165 8 200 8 165 8 200 8 100 8 100 8 50
C 8 200 8 165 8 200 8 165 8 200 8 100 8 100 8 50
D 8 200 8 165 8 200 8 165 8 200 8 100 8 100 8 50
E 8 200 8 165 8 200 8 165 8 200 8 100 8 100 8 50
F 8 200 8 165 8 200 8 165 8 200 8 100 8 100 8 50
G 8 200 8 165 8 200 8 165 8 200 8 100 8 100 8 50
H 8 200 8 165 8 200 8 165 8 200 8 100 8 100 8 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189 Tugas Akhir 189 Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 5 Perencanaan Plat
5.10. Perencanaan Plat Atap
Gambar 5.11. Denah Plat Atap (canopi)
5.11. Perhitungan Pembebanan Plat
I. Plat Atap
d. Beban Hidup ( qL )
Berdasarkan PPIUG untuk gedung 1983 yaitu :
Beban hidup fungsi gedung untuk swalayan tiap 1 m = 250 kg/m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190 190
e. Beban Mati ( qD ) tiap 1 m
Berat plat sendiri = 0,10 x 2400 x 1 = 240 kg/m
Berat plafond + instalasi listrik = 25 kg/m +
qD = 265 kg/m
f. Beban Ultimate ( qU )
Untuk tinjauan lebar 1 m pelat maka :
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= 1,2 .265 + 1,6 . 250
= 718 kg/m2
5.12. Perhitungan Momen Plat Atap
Tipe pelat C
375
Gambar 5.12. Plat tipe C
1,5 2,5
3,75LxLy
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 718. (2,5)2 .48 = 215,40 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0.001. 718. (2,5)2 .25 = 112,19 kgm
Mtx = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 718. (2,5)2 .103 = - 462,21 kgm
Mty = - 0,001.qu . Lx2 . x = - 0.001 . 718. (2,5)2 .77 = - 345,54 kgm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191 191
5.13. Penulangan Plat Atap
Dari perhitungan momen diambil momen terbesar yaitu:
Mlx = 215,40 kgm
Mly = 112,19 kgm
Mtx = - 462,21 kgm
Mty = - 345,54 kgm
Data : Tebal plat ( h ) = 10 cm = 100 mm
= 20 mm
Diameter tulangan ( ) = 8 mm
b = 1000
fy = 240 MPa
= 20 MPa
Tinggi Efektif ( d ) = h - 00 20 = 80 m
Tinggi efektif
Gambar 5.13. Perencanaan Tinggi Efektif
dx = h - ½ Ø
= 100 20 4 = 76 mm
dy = h Ø - ½ Ø
= 100 20 - 8 - ½ . 8 = 68 mm
5.14. Penulangan Lapangan Arah x
Mu = 215,40 kgm = 2,1540.106 Nmm
h
dydx
d'
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
192 192
Mn = Mu
= 66
10.69,28,0
10.2,1540Nmm
Rn = 2.db
Mn2
6
76.1000
10.69,2 0,47 N/mm2
m = 12,1420.85,0
240'.85,0 cf
fy
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 240
47,0.12,14.211.
12,141
= 0,0019
< max
< min, di pakai min = 0,0025
As = min. b . d
= 0,0025. 1000 . 76
= 190 mm2
Digunakan tulangan 8 = ¼ . . (8)2 = 50,24 mm2
Jumlah tulangan = 78,324,50
190 ~ 4 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 2504
1000mm ~ 200 mm
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 4. ¼ . .(8)2 = 200,96 > 190
Dipakai tulangan 8 200 mm
5.15. Penulangan Lapangan Arah y
Mu = 112,19 kgm = 1,1219.106 Nmm
Mn = Mu
= 66
10.4,18,0
10.1,1219Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
193 193
Rn = 2.db
Mn2
6
68.1000
10.4,1 0,303 N/mm2
m = 12,1420.85,0
240.85,0 cf
fyi
perlu = fy
Rnmm
..211
1
= .12,14
1240
303,0.12,14.211
= 0,0013
< max
< min, di pakai min = 0,0025
As = min b . d
= 0,0025 . 1000 . 68
= 170 mm2
Digunakan tulangan 8 = ¼ . . (8)2 = 50,24 mm2
Jumlah tulangan = 38,324,50
170 ~ 4 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 2504
1000 mm ~ 200 mm.
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 4. ¼. .(8)2 = 200,96 > 170
Dipakai tulangan 8 200 mm
5.16. Penulangan Tumpuan Arah x
Mu = 462,21 kgm = 4,6221.106 Nmm
Mn = Mu
=8,0
10.4,6221 6
5,78.106 Nmm
Rn = 2.dbMn
2
6
76.1000
10.78,51,001 N/mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
194 194
m = 12,1420.85,0
240'.85,0 cf
fy
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= .12,14
1240
001,1.12,14.211
= 0,0043
< max
> min, di pakai perlu = 0,0043
As = perlu . b . d
= 0,0043 . 1000 . 76
= 326,8 mm2
Digunakan tulangan 8 = ¼ . . (8)2 = 50,24 mm2
Jumlah tulangan = 505,624,508,326
~ 7 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 86,1427
1000 mm ~ 100 mm
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 7. ¼. .(8)2 = 351,68 > 326,8
Dipakai tulangan 8 100 mm
5.17. Penulangan Tumpuan Arah y
Mu = 345,54 kgm = 3,4554 .106 Nmm
Mn = Mu
=8,0
10.3,4554 6
4,3.106 Nmm
Rn = 2.db
Mn
2
6
68.1000
10.3,40,93 N/mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
195 195
M = 12,1420.85,0
240'.85,0 cf
fy
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= .12,14
1240
93,0.12,14.211
= 0,00399
< max
> min, di pakai perlu = 0,00399
As = perlu . b . d
= 0,00399 . 1000 . 68
= 271,32 mm2
Digunakan tulangan 8 = ¼ . . (8)2 = 50,24 mm2
Jumlah tulangan = 4,524,5032,271
~ 6 buah.
Jarak tulangan dalam 1 m1 = 67,1666
1000 mm ~ 100 mm.
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 6. ¼. .(8)2 = 301,44 > 271,32
Dipakai tulangan 8 100 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
196 196
5.18. Rekapitulasi Tulangan
Dari perhitungan diatas diperoleh :
2. Tulangan Plat Lantai
Tulangan lapangan arah x Ø 8 200 mm
Tulangan lapangan arah y Ø 8 200 mm
Tulangan tumpuan arah x Ø 8 143 mm
Tulangan tumpuan arah y 8 167 mm
3. Tulangan Plat Atap
Tulangan lapangan arah x 8 250 mm
Tulangan lapangan arah y 8 250 mm
Tulangan tumpuan arah x 8 143 mm
Tulangan tumpuan arah y 8 167 mm
Tabel 5.2. Penulangan Plat Lantai
TIPE
PLAT
Berdasarkan hitungan Penerapan dilapangan Tulangan lapangan Tulangan tumpuan Tulangan lapangan Tulangan tumpuan Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
A 8 200 8 200 8 143 8 167 8 200 8 200 8 100 8 100
B 8 200 8 200 8 143 8 167 8 200 8 200 8 100 8 100
C 8 200 8 200 8 143 8 167 8 200 8 200 8 100 8 100
D 8 200 8 200 8 143 8 167 8 200 8 200 8 100 8 100
E 8 200 8 200 8 143 8 167 8 200 8 200 8 100 8 100
F 8 200 8 200 8 143 8 167 8 200 8 200 8 100 8 100
G 8 200 8 200 8 143 8 167 8 200 8 200 8 100 8 100
H 8 200 8 200 8 143 8 167 8 200 8 200 8 100 8 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
197 197
Tabel 5.3. Penulangan Plat Atap
TIPE
PLAT
Berdasarkan hitungan Penerapan dilapangan Tulangan lapangan Tulangan tumpuan Tulangan lapangan Tulangan tumpuan Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
Arah x (mm)
Arah y (mm)
C 8 250 8 250 8 143 8 167 8 200 8 200 8 100 8 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak 198
BAB 6
BALOK ANAK
6.1 . Perencanaan Balok Anak
Gambar 6.1 Area Pembebanan Balok Anak Lantai 2 Keterangan:
Balok anak : as 2 B - D )
Balok anak : as 3 D F )
Balok anak : as 4 A D)
Balok anak : as 6 D )
Balok anak : as A 4 - 6 )
Balok anak : as C 2 3 )
Balok anak : as D 1 - 2 )
Balok anak : as E 1 - 3 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
199
Balok anak : as 6 - 7 )
Balok anak : as 9 - 10 )
6.1.1. Perhitungan Lebar Equivalen
Untuk mengubah beban segitiga dan beban trapesium dari plat menjadi beban
merata pada bagian balok, maka beban plat harus diubah menjadi beban
equivalent yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut :
Lebar Equivalen Tipe Trapesium
Leq = 1/6 Lx
Lebar Equivalen Tipe Segitiga
Leq = 1/3 Lx
6.1.2. Lebar Equivalen Balok Anak
Tabel 6.1. Hitungan Lebar Equivalen
No. Ukuran Plat
(m2)
Lx
(m)
Ly
(m)
Leq
(trapesium)
Leq
(segitiga)
1 2,00 × 1,875 1,875 2,00 0,66 -
2 3,75 × 2,50 2,50 3,75 1,07 -
3 3,00 × 2,50 2,50 3,00 0,96 -
4 3,50 × 2,50 2,50 3,50 1,04 -
5 2,50 × 2,50 2,50 2,50 - 0,83
6 2,50 x 1,875 1,875 2,50 - 0,63
½ Lx
Ly
Leq
2
2.LyLx
4.3
Lx
½Lx
Leq
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
200 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
7 3,75 x 3,50 3,50 3,75 1,24 -
8 3,75 × 3,75 3,75 3,75 - 1,25
9 3,50 x 2,50 2,50 3,50 - 0,83
10 2,50 x 1,875 1,875 2,50 0,76 -
6.2 Pembebanan Balok Anak as 2 ( B-D ) -H)
6.2.1. Pembebanan
Gambar 6.2 Lebar Equivalen Balok Anak as 2 B-D ) -H)
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . L
= 1/12 . 2000
= 166,33 mm ~ 250 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 200
= 133,3 mm ~ 200 (h dipakai 250 mm, b = 200 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok as 2 ( B-D ) -H)
Berat sendiri = 0,20x(0,25 0,12)x1x2400 kg/m3= 62,4 kg/m
Beban plat = (2 x 0,66) x 411 kg/m2 =542,52 kg/m
Beban dinding = 0,15 x 2 x 4 x 1700 =2040 kg/m +
qD =2644,92 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
201
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (2 x 0,66) x 250 kg/m2
= 330 kg/m
3. Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2. 2644,92 + 1,6.330
= 3701,90 kg/m
6.2.2. Perhitungan Tulangan
a. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h = 250 mm Øt = 16 mm
b = 200 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 250 40 - 1/2.16 - 8
= 25 MPa = 194 mm
Tulangan Lentur Daerah Lapangan
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
202
Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 1751,69 kgm = 1,75169 . 107 Nmm
Mn = Mu
= 77
10.20,28,0
10. 1,75169Nmm
Rn = 2.db
Mn2
7
194200
10.20,2 2,92 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
2,9235,18211.
35,181
= 0,0081
> max
> min, di pakai perlu = 0,024
As = perlu. b . d
= 0,0081. 200 . 194 = 314,28 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 56,196,200
314,28 ~ 2 buah.
Dipakai 2 D 16
As ada = 2 . ¼ . . 162
= 401,92 mm2 Aman !
a = 2002585,0
390 401,92bcf'0,85
fyada As= 36,88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
203
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 401,92 × 390 (194 - 236,88 )
= 2,75 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !,
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
Daerah Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 991,84 kgm = 0,99184. 107 Nmm
Mn = Mu
= 77
10.24,18,0
10.0,99184Nmm
Rn = 2.db
Mn2
7
194200
10.24,1 1,65N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
65,135,18211.
35,181
= 0,0044
< max
> min, di pakai perlu = 0,0044
As = perlu. b . d
= 0,0044 . 200 . 194
= 170,72 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 85,096,200
170,72 ~ 2 buah.
Dipakai 2 D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
204
As ada = 2 . ¼ . . 162
= 401,91 mm2 Aman !
a = 2002585,0
39091,401bcf'0,85
fyada As= 36,88
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 401,91 × 390 (194 - 236,88 )
= 2,75 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 4611,23 kg = 46112,3 N
= 25 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h p ½ Ø Øs =250 40 ½ (16) 8 = 194 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 200 . 194
= 32333,33 N
Ø Vc = 0,75 . 32333,33 N
= 24250 N
3 Ø Vc = 3 . 24250 N
= 72750 N
Ø Vc < Vu < 3 Vc
24250 < 46112,3 N < 72750 N
Jadi di perlukan tulangan geser
Vs perlu = Vu Vc
= 46112,3 32333,33
= 13778,97 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
205
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 52,339 13778,97
19424048,100perlu Vs
d .fy . Av mm
S max = d/2 = 2
194= 97 ~ 100 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 100 mm
6.3. Pembebanan Balok Anak as 3 D F )
6.3.1. Pembebanan
Gambar 6.3 Lebar Equivalen Balok Anak as 3 D F )
Perencanaan Dimensi Balok :
h = 1/12 . L
= 1/12 . 3750
= 312,5 mm = 350 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 312,5
= 208,33 mm (h dipakai = 350 mm, b = 250 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok as A 1 2 )
Berat sendiri = 0,25x(0,35 0,12) x 2400 kg/m3 = 138 kg/m
Beban plat = (2 x 1,07) x 411 kg/m2 =879,54 kg/m+
qD =1017,15 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
206
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (2 x 0,625) x 250 kg/m2 = 312,5 kg/m
3. Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= (1,2 x 1017,15) + (1,6 x 312,5 )
= 1720,58 kg/m
6.3.2. Perhitungan Tulangan
Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h = 350 mm Øt = 16 mm
b = 250 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 350 40 - 1/2.16 - 8
= 25 MPa = 294
Tulangan Lentur Daerah Lapangan
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
207
Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 2601,84 kgm = 2,60184 . 107 Nmm
Mn = Mu
= 77
10.26,38,0
10.2,60184Nmm
Rn = 2.dbMn
2
7
294250
10.26,3 1,51 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
51,135,18211.
35,181
= 0,0041
< max
> min, di pakai perlu = 0,0041
As = . b . d
= 0,0041. 250 . 294
= 301,35 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 50,196,20035,301
~ 2 buah.
Dipakai tulangan 2 D 16
As ada = 2 . ¼ . . 162
= 401,92 mm2 Aman !
a = 2502585,0
39092,401bcf'0,85
fyada As= 29,51
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 401,92 × 390 (294 - 251,29 )
= 4,38 . 107 Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
208
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
Daerah Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 1914,90 kgm = 1,9149 . 107 Nmm
Mn = Mu
= 77
10.40,28,0
10.9149.1Nmm
Rn = 2.db
Mn2
7
294250
10.40,2 1,11 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
1,1118,35211.
18,351
= 0,0030
< max
< min, di pakai min = 0,0036
As = . b . d
= 0,0036. 250 . 294
= 264,60 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 23,196,200
264,60 ~ 2 buah.
Dipakai tulangan 2 D 16
As ada = 2 . ¼ . . 162
= 401,92 mm2 Aman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
209
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 3982,67 kg = 39826,7 N
= 25 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h p ½ Ø Øs = 350 40 ½ (16) 8 = 294 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 250 . 294
= 61250 N
Ø Vc = 0,75 . 61250 N
= 45937,5 N
3 Ø Vc = 3 . 41087,7525 N
= 123263,2575 N
½ Ø Vc < Vu < Ø Vc
22968,75 < 39826,7 N < 41087,7525 N
Jadi di perlukan tulangan geser minimum,
Ø Vs = 1/3 b.d
= 0,75.1/3.250.294
= 18375 N
Vs perlu = 75,0Vs
=75,0
18375= 24500 N
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 3824,28924500
29424048,100perlu Vs
d .fy . Av mm
S max = d/2 = 2
294= 147 ~ 150 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 150 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
210 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
6.4. Pembebanan Balok Anak as 4 ( A D )
6.4.1. Pembebanan
Gambar 6.4 Lebar Equivalen Balok Anak as 4 ( A D )
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . L
= 1/12 . 3000
= 250 mm = 300 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 300
= 200 mm = 250 mm (h dipakai = 300 mm, b = 250 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok 2 9 )
Berat sendiri = 0,25x(0,30 0,12) x 2400 kg/m3 = 108 kg/m
Beban plat = (2 x 0,96) x 411 kg/m2 = 789,12 kg/m
qD =897,12 kg/m
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (2 x 0,96) x 250 kg/m2
= 480 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
211
3. Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 897,12 + 1,6.480
= 1844,55 kg/m
6.4.2. Perhitungan Tulangan
a. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h = 300 mm Øt = 16 mm
b = 250 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 300 40 - 1/2.16 - 8
= 25 Mpa = 244
Tulangan Lentur Daerah Lapangan
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 1542,50 kgm = 1,5425. 107 Nmm
Mn = Mu
= 77
10.93,18,0
10.1,5425Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
212
Rn = 2.db
Mn2
7
244250
10.93,1 1,30 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
30,135,18211.
35,181
= 0,0035
< max
< min, di pakai min = 0,0036
As = . b . d
= 0,0036 . 250 . 244
= 219,6 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 10,196,200
219,6 ~ 2 buah.
Dipakai 2 D 16 mm
As ada = 2 . ¼ . . 162
= 401,92 mm2 Aman !
a = 2502585,0
39092,401bcf'0,85
fyada As= 29,51
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 401,92 × 360 (294 - 251,29 )
= 4,38 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
213
Daerah Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 1383,85 kgm = 1,38385. 107 Nmm
Mn = Mu
= 77
10.73,18,0
10.1,38385Nmm
Rn = 2.db
Mn2
7
244250
10.73,1 1,16 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
16,135,18211.
35,181
= 0,0031
< max
< min, di pakai min = 0,0036
As = . b . d
= 0,0036 . 250 . 244
= 219,6 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 10,196,200
219,6 ~ 2 buah.
Dipakai 2 D 16 mm
As ada = 2 . ¼ . . 162
= 401,92 mm2 Aman !
a = 2502585,0
39092,401bcf'0,85
fyada As= 29,51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
214
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 401,92 × 360 (294 - 251,29 )
= 4,38 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 3331,20 kg = 33312 N
= 20 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h p ½ Ø Øs = 350 40 ½ (16) 8 = 294 mm
Vc Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 250 . 294
= 61250 N
Ø Vc = 0,75 . 61250 N
= 45937,5 N
3 Ø Vc = 3 . 41087,7525 N
= 123263,2575 N
½ Ø Vc < Vu < Ø Vc
22968,75 < 33312 N < 41087,7525 N
Jadi di perlukan tulangan geser minimum,
Ø Vs = 1/3 b.d
= 0,75.1/3.250.294
= 18375 N
Vs perlu = 75,0Vs
=75,0
18375= 24500 N
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 3824,28924500
29424048,100perlu Vs
d .fy . Av mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
215 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
S max = d/2 = 2
294= 147 ~ 150 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 150 mm
6.5. Pembebanan Balok Anak as 6 )
6.5.1. Pembebanan
Gambar 6.5 Lebar Equivalen Balok Anak as 6 ( )
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . L
= 1/12 . 3500
= 291,67 mm = 300 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 300
= 200 mm (h dipakai = 300 mm, b = 250 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok B 5 )
Berat sendiri = 0,20x(0,30 0,12) x 2400 kg/m3 = 86,4 kg/m
Beban plat = (2 x 1,04) x 411 kg/m2 = 854,88 kg/m
qD = 941,28 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
216
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (2 x 1,04) x 250 kg/m2 = 520 kg/m
3. Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 941,28 + 1,6.520
= 1961,54 kg/m
6.5.2. Perhitungan Tulangan
a. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h = 300 mm Øt = 16 mm
b = 250 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 300 40 - 1/2.16 - 8
= 25 Mpa = 244 mm
Tulangan Lentur Daerah Lapangan
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
217
Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 2990,21 kgm = 2,99021 . 107 Nmm
Mn = Mu
= 77
10.74,38,0
10. 2,99021Nmm
Rn = 2.db
Mn2
7
244250
10.74,3 2,51 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
51,235,18211.
35,181
= 0,0069
< max
> min, di pakai perlu = 0,0069
As = . b . d
= 0,0069 . 250 . 244
= 420,9 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 09,296,2009,420
~3 buah.
Dipakai 2 D 16 mm
As ada = 3 . ¼ . . 162
= 602,88 mm2 Aman !
a = 2502585,0
39088,602bcf'0,85
fyada As= 44,26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
218
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 602,88× 390 (244 - 226,44 )
= 5,22 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16
Daerah Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 1711 kgm = 1,711. 107 Nmm
Mn = Mu
= 77
10.14,28,010.1,711
Nmm
Rn = 2.dbMn
2
7
244250
10.14,2 1,44 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
44,135,18211.
35,181
= 0,0038
< max
> min, di pakai perlu = 0,0038
As = min. b . d
= 0,0038 . 250 . 244
= 231,8 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 15,196,2008,231
~ 2 buah.
Dipakai 2 D 16 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
219
As ada = 2 . ¼ . . 162
= 401,91 mm2 Aman !
a = 2502585,0
39091,401bcf'0,85
fyada As= 29,51
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 401,91 × 390 (244 - 229,51 )
= 3,6 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 4345,62 kg = 43456,2 N
= 25 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h p ½ Ø Øs = 300 40 ½ (16) 8 = 244 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 250 . 244
= 50833,34 N
Ø Vc = 0,75 . 50833,34 N
= 38125,00 N
3 Ø Vc = 3 . N
= 114375,00 N
½ Ø Vc < Vu < Ø Vc
19062,5 < 43456,2 N < 114375,00 N
Jadi di perlukan tulangan geser minimum,
Ø Vs = 1/3 b.d
= 0,75.1/3.250.244
= 15250 N
Vs perlu = 75,0Vs
=75,0
15250= 20333,34 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
220
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 3823,289 20333,3424424048,100
perlu Vsd .fy . Av
mm
S max = d/2 = 2
244= 122 ~ 150 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 150 mm
6.6. Pembebanan Balok Anak as A ( 4 - 6 )
6.6.1. Pembebanan
Gambar 6.6 Lebar Equivalen Balok Anak as A ( 4 6 )
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . L
= 1/12 . 5000
= 416,67 mm = 500 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 500
= 333,34 mm (h dipakai = 500 mm, b = 400 mm )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
221
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok B 6 9 )
Berat sendiri = 0,35x(0,50 0,12) x 2400 kg/m3 = 364,8 kg/m
Beban plat = (4 x 0,83) x 411 kg/m2 =1364,52kg/m+
qD =1729,32 kg/m
Beban balok anak reaksi = 4933,22kg/m
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (4 x 0,83) x 250 kg/m2
= 830 kg/m
3. Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 1729,32 + 1,6. 830
= 3403,19 kg/m
6.6.2. Perhitungan Tulangan
a. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h = 500 mm Øt = 19 mm
b = 400 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 500 40 - 1/2.19 - 8
= 25 Mpa = 442,5 mm
Tulangan Lentur Daerah Lapangan
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
222
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 15099,88 kgm = 1,509988 . 108 Nmm
Mn = Mu
= 88
10.89,18,0
.10 1,509988Nmm
Rn = 2.db
Mn2
8
5,442400
10.89,1 2,42 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fyRnm
m.2
11.1
= 390
42,218,35211.
18,351
= 0,0066
< max
> min, di pakai perlu = 0,0066
As = . b . d
= 0,0066 . 400 . 442,5
= 1169,16 mm2
Digunakan tulangan D 19 = ¼ . . (19)2 = 283,39 mm2
Jumlah tulangan = 12,4 283,39 1169,16
~ 5 buah.
Dipakai 5 D 19 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
223
As ada = 5 . ¼ . . 192
= 1416,93 mm2 Aman !
a = 4002585,0390 1416,93
bcf'0,85fyada As
= 65,01
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 1416,93 × 390 (442,5 - 201,65 )
= 2,27 . 108 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Cek jarak = 1)-(n
t-s2 - p 2 - b
1)-(519 5. -2.8 - 2.40 -400
= 52,25 mm > 25 mm (dipakai tulangan satu lapis)
Jadi dipakai tulangan 5 D 19
Daerah Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 9251,55 kgm = 9,25155 . 107 Nmm
Mn = Mu
= 87
10.16,18,0
10 . 9,25155Nmm
Rn = 2.db
Mn2
8
5,442400
10.16,1 1,48 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fyRnm
m.2
11.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
224
= 390
1,4835,18211.
35,181
= 0,0040
< max
> min, di pakai perlu = 0,0040
As = min. b . d
= 0,0040 . 400 . 442,5
= 708 mm2
Digunakan tulangan D 19 = ¼ . . (19)2 = 283,39 mm2
Jumlah tulangan = 45,2 283,39
708 ~ 3 buah.
Dipakai 3 D 19 mm
As ada = 3 . ¼ . . 192
= 868,17 mm2 Aman !
a = 4002585,0
390 868,17bcf'0,85
fyada As= 39,83
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 868,17 × 390 (442,5 - 239,83 )
= 1,43 . 108 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 3 D 19
Cek jarak = 1)-(n
t-s2 - p 2 - b
1)-(319 3. -2.8 - 2.40 -400
= 123,5 mm > 25 mm (dipakai tulangan satu lapis)
Jadi dipakai tulangan 3 D 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
225
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 13994,56 kg = 139945,6 N
= 25 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h p ½ Ø Øs = 500 40 ½ (19) 8 = 442,5 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 400 . 442,5
= 147500 N
Ø Vc = 0,75 . 147500N
= 110625 N
3 Ø Vc = 3 . 110625 N
= 331875 N
. Vc
110625 N < 139945,6 N < 331875 N
Jadi di perlukan tulangan geser
Vs perlu = Vu Ø Vc
= 139945,6 110625
= 29320,60 N
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 94,363 29320,60
5,44224048,100perlu Vs
d .fy . Av mm
S max = d/2 = 2
5,442= 221,25 ~ 250 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 250 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
226 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
6.7. Pembebanan Balok Anak as C ( 2 - 3 )
6.7.1. Pembebanan
Gambar 6.7 Lebar Equivalen Balok Anak as C ( 2 3 )
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . L
= 1/12 . 3750
= 312,5 mm = 400 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 312,5
= 266,67 mm (h dipakai = 400 mm, b = 350 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok C 1 9 )
Berat sendiri = 0,35x(0,40 0,12) x 2400 kg/m3 = 235,2 kg/m
Beban plat = (4 x 0,63) x 411 kg/m2 = 1035,72kg/m
Beban Dinding = 0,15 x 4 x 3,75 x 1700 kg/m2 = 3825 kg/m+
qD =5095,92 kg/m
Beban titik P = 9242,36 kg
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (4 x 0,63) x 250 kg/m2
= 630 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
227
3. Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 5095,92 + 1,6.630
= 7123,11 kg/m
6.7.2. Perhitungan Tulangan
a. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h = 400 mm Øt = 19 mm
b = 350 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 400 40 - 1/2.19 - 8
= 25 Mpa = 342,5 mm
Tulangan Lentur Daerah Lapangan
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 12718,98 kgm = 1,271898 . 108 Nmm
Mn = Mu
= 88
10.59,18,0
10 . 1,271898Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
228
Rn = 2.db
Mn2
8
5,342350
10.59,1 3,87 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
87,335,18211.
35,181
= 0,011
< max
> min, di pakai perlu = 0,011
As = . b . d
= 0,011 . 350 . 342,5
= 1323,62 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (19)2 = 283,39 mm2
Jumlah tulangan = 67,439,283
1323,62 ~ 5 buah.
Dipakai 5 D 19 mm
Cek jarak = 1)-(n
t-s2 - p 2 - b
1)-(519 5. -2.8 - 2.40 -350
= 39,75 mm > 25 mm (dipakai tulangan satu lapis)
As ada = 5 . ¼ . . 192
= 1416,93 mm2 Aman !
a = 3502585,0390 1416,93
bcf'0,85fyada As
= 74,30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
229
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 1416,93 × 390 (342,5 - 230,74 )
= 1,69 . 108 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 5 D 19
Daerah Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 8525,67 kgm = 8,52567 . 107 Nmm
Mn = Mu
= 77
10.66,108,0
10. 8,52567Nmm
Rn = 2.db
Mn2
7
5,342350
10.66,10 2,60 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
60,235,18211.
35,181
= 0,0071
< max
> min, di pakai perlu = 0,0071
As = min. b . d
= 0,0071 . 350 . 342,5
= 851,11 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (19)2 = 283,39 mm2
Jumlah tulangan = 01,339,283
851,11 ~ 4 buah.
Dipakai 4 D 16 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
230
Cek jarak = 1)-(n
t-s2 - p 2 - b
1)-(419 4. -2.8 - 2.40 -350
= 59,34 mm > 25 mm (dipakai tulangan satu lapis)
As ada = 4 . ¼ . . 192
= 1133,54 mm2 Aman !
a = 3502585,0390 1133,54
bcf'0,85fyada As
= 59,44
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 1133,54 × 390 (342,5 - 259,44 )
= 13,83 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 4 D 16
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 18039,77 kg = 180397,7 N
= 25 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h p ½ Ø Øs = 400 40 ½ (19) 8 = 342,5 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 350 . 342,5
= 99895,83 N
Ø Vc = 0,75 . 99895,83 N
= 74921,88 N
3 Ø Vc = 3 . 74921,88 N
= 224765, 63 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
231
. Vc
99895,83 N < 180397,7 N < 224765, 63 N
Jadi di perlukan tulangan geser
Vs perlu = Vu Vc
= 180397,7 99895,83
= 80501,87 N
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 60,102 80501,87
5,34224048,100perlu Vs
d .fy . Av mm
S max = d/2 = 2
5,342= 171,25 ~ 200 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 200 mm
6.8. Pembebanan Balok Anak as D - 2 )
6.8.1. Pembebanan
Gambar 6.8 Lebar Equivalen Balok Anak as D ( 1 2 )
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . L
= 1/12 . 3750
= 312,5 mm = 450 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 450
= 300 mm (h dipakai = 450 mm, b = 400 mm )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
232
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok D 1 3 )
Berat sendiri = 0,40x(0,45 0,12) x 2400 kg/m3 = 316,8 kg/m
Beban plat = (1,24) x 411 kg/m2 =509,64 kg/m+
qD=826,44 kg/m
Beban reaksi tangga = 17294,85 kg/m
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (1,24) x 250 kg/m2
= 310 kg/m
3. Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 826,44 + 1,6.310
= 1487,73 kg/m
6.8.2. Perhitungan Tulangan
a. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h =450 mm Øt = 19 mm
b =400 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 450 40 - 1/2.19 - 8
= 25 Mpa = 392,5 mm
Tulangan Lentur Daerah Tumpuan dan Lapangan
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
233
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Daermpuan
Daerah Tumpuan dan Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 17615,12 kgm = 1,761512. 108 Nmm
Mn = Mu
= 88
10.21,28,0
10 . 1,761512Nmm
Rn = 2.db
Mn2
8
5,392400
10.21,23,59 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
3,5935,18211.
35,181
= 0,010
< max
> min, di pakai perlu = 0,010
As = . b . d
= 0,010 . 400 . 392,5
= 1570 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (19)2 = 289,39 mm2
Jumlah tulangan = 43,539,289 1570
~ 6 buah.
Dipakai 6 D 19 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
234
Cek jarak = 1)-(n
t-s2 - p 2 - b
1)-(619 6. -2.8 - 2.40 -400
= 38 mm > 25 mm (dipakai tulangan satu lapis)
As ada = 6 . ¼ . . 192
= 1736,34 mm2 Aman !
a = 4002585,0390 1736,34
bcf'0,85fyada As
= 79,67
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 1736,34 × 390 (392,5- 279,67 )
= 2,39 . 108 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 6 D 19
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 29210,67 kg = 292106,7 N
= 25 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h p ½ Ø Øs = 450 40 ½ (19) 8 = 392,5 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 400 . 392,5
= 130833,33 N
Ø Vc = 0,75 . 130833,33 N
= 98125 N
3 Ø Vc = 3 . 98125 N
= 294375 N
.V Vc
98125 N < 292106,7 N < 294375 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
235
Jadi di perlukan tulangan geser
Vs perlu = Vu Vc
= 292106,7 130833,33
= 161273,37 N
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 18,66 161273,37
5,44224048,100perlu Vs
d .fy . Av mm
S max = d/2 = 2
5,442= 221,25 ~ 250 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 250 mm
6.9. Pembebanan Balok Anak as ( 1 - 3 )
6.9.1. Pembebanan
Gambar 6.9 Lebar Equivalen Balok Anak as E ( 1 3 )
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . L
= 1/12 . 500
= 312,5 mm = 500 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
236 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
b = 2/3 . h
= 2/3 . 500
= 333,33 mm = 400 (h dipakai = 500 mm, b = 400 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok D 1 3 ) Atap
Berat sendiri = 0,40x(0,50 0,12) x 2400 kg/m3 = 138 kg/m
Beban plat = (2 x 1,25) x 411 kg/m2 = 1027,5 kg/m
qD = 1165,5 kg/m
Beban reaksi = 7486,00 kg
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (2 x 1,25) x 250 kg/m2
= 625 kg/m
3. Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 1165,5 + 1,6.625
= 2398,6 kg/m
6.9.2. Perhitungan Tulangan
a. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h = 500 mm Øt = 19 mm
b = 400 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 350 40 - 1/2.19 - 8
= 25 Mpa = 442,5 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
237
Tulangan Lentur Daerah Lapangan
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
erampuan
Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 12067,99 kgm = 1,206799 . 108 Nmm
Mn = Mu
= 88
10.51,18,0
10. 1,206799Nmm
Rn = 2.db
Mn2
7
5,442400
10.51,1 1,93 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
1,9335,18211.
35,181
= 0,0052
< max
> min, di pakai perlu = 0,0052
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
238
As = . b . d
= 0,0052 . 400 . 442,5
= 920,40 mm2
Digunakan tulangan D 19 = ¼ . . (19)2 = 283,39 mm2
Jumlah tulangan = 18,339,28340,920
~ 4 buah.
Dipakai 4 D 19 mm
As ada = 4 . ¼ . . 192
= 1157,56 mm2 Aman !
Cek jarak = 1)-(n
t-s2 - p 2 - b
1)-(419 4. -2.8 - 2.40 -400
= 76 mm > 25 mm (dipakai tulangan satu lapis)
a = 4002585,0390 1157,56
bcf'0,85fyada As
= 53,11
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 1157,56 × 390 (442,5 - 2 53,11 )
= 1,88. 108 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 4 D 19
Daerah Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 10923,73 kgm = 1,092373 . 108 Nmm
Mn = Mu
= 88
10.37,18,0
10. 1,092373Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
239
Rn = 2.db
Mn2
8
5,442400
10.37,1 1,75 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
1,7535,18211.
35,181
= 0,0047
< max
> min, di pakai min = 0,0047
As = min. b . d
= 0,0047. 400 . 442,5
= 831,90 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (19)2 = 283,38 mm2
Jumlah tulangan = 88,238,283
831,90 ~ 4 buah.
Dipakai 4 D 19 mm
As ada = 4 . ¼ . . 192
= 1133,54 mm2 Aman !
a = 4002585,0390 1133,54
bcf'0,85fyada As
= 52,01
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 1133,54 × 390 (442,5 - 201,52 )
= 1,84 . 108 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 4 D 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
240
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 12236,82 kg = 122368,2 N
= 25 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h p ½ Ø Øs = 500 40 ½ (19) 8 = 442,5 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 400 . 442,5
= 147500 N
Ø Vc = 0,75 . 147500 N
= 110625 N
3 Ø Vc = 3 . 110625N
= 331875 N
. Vc
110625 N < 122368,2 N < 331875 N
Jadi di perlukan tulangan geser
Vs perlu = Vu Ø Vc
= 122368,2 110625
= 11743,2 N
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 69,908 11743,2
5,44224048,100perlu Vs
d .fy . Av mm
S max = d/2 = 2
5,442= 221,25 ~ 250 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 250 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
241 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
6.10. Pembebanan Balok Anak as D - 7 )
6.10.1. Pembebanan
Gambar 6.10 Lebar Equivalen Balok Anak as ( 6 7 )
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . L
= 1/12 . 500
= 416 mm = 500 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 500
= 333,33 mm (h dipakai = 500 mm, b = 450 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok D 1 3 )
Berat sendiri = 0,45x(0,50 0,12) x 2400 kg/m3 = 410,4 kg/m
Beban plat = (2x 0,83 ) x 411 kg/m2 = 682,26kg/m+
qD=1092,66g/m
Beban reaksi tangga = 17294,85 kg
Beban reaksi balok anak = 8691,23 kg
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (2 x 0,83 ) x 250 kg/m2
= 415 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
242
3. Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 1092,66+ 1,6. 415
= 1975,19 kg/m
6.10.2. Perhitungan Tulangan
b. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h =500 mm Øt = 19 mm
b =450 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 500 40 - 1/2.19 - 8
= 25 Mpa = 442,5 mm
Tulangan Lentur Daerah Tuimpuan dan Lapangan
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
DaerahTumpuan
Daerah Tumpuan dan Lapangan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 27205,88 kgm = 2,720588. 108 Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
243
Mn = Mu
= 88
10.40,38,0
10 . 2,720588Nmm
Rn = 2.db
Mn2
8
5,442450
10.40,3 3,86 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
86,335,18211.
35,181
= 0,011
< max
> min, di pakai perlu = 0,011
As = . b . d
= 0,011 . 450 . 442,5
= 2190,38 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (19)2 = 289,39 mm2
Jumlah tulangan = 57,739,289
2190,38 ~ 8 buah.
Dipakai 8 D 19 mm
Cek jarak = 1)-(n
t-s2 - p 2 - b
1)-(819 8. -2.8 - 2.40 -450
= 28,86 mm > 25 mm (dipakai tulangan satu lapis)
As ada = 8 . ¼ . . 192
= 2315,12 mm2 Aman !
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
244
a = 4502585,0390 2315,12
bcf'0,85fyada As
= 94,42
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 2315,12 × 390 (442,5 - 294,42 )
= 3,60 . 108 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 8 D 19
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 34271,19 kg = 342711,9 N
= 25 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h p ½ Ø Øs = 450 40 ½ (19) 8 = 392,5 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 450 . 442,5
= 165937,5 N
Ø Vc = 0,75 . 165937,5 N
= 124453,13 N
3 Ø Vc = 3 . 124453,13 N
= 373359,38 N
. Vc
124453,13 N < 342711,9 N < 373359,38 N
Jadi di perlukan tulangan geser
Vs perlu = Vu Ø Vc
= 342711,9 124453,13
= 176774,40 N
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 36,60 176774,40
5,44224048,100perlu Vs
d .fy . Av mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
245 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 6 Balok Anak
S max = d/2 = 2
5,442= 221,25 ~ 250 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 250 mm
6.11. Pembebanan Balok Anak as E - 10 )
6.11.1. Pembebanan
Gambar 6.11 Lebar Equivalen Balok Anak as ( 9 10 )
Perencanaan Dimensi Balok
h = 1/12 . L
= 1/12 . 2500
= 208,33 mm = 250 mm
b = 2/3 . h
= 2/3 . 250
= 166,67 mm = 200 mm (h dipakai = 250 mm, b = 200 mm )
1. Beban Mati (qD)
Pembebanan balok E 9 10 )
Berat sendiri = 0,20x(0,25 0,12) x 2400 kg/m3 = 62,4 kg/m
Beban plat = (2 x 0,76) x 411 kg/m2 =624,72 kg/m+
qD=687,12 kg/m
2. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 250 kg/m2
qL = (2 x 0,76) x 250 kg/m2
= 380 kg/m
4. Beban berfaktor (qU)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
246
qU = 1,2. qD + 1,6. qL
= 1,2 . 687,12 + 1,6.380
= 1432,54 kg/m
6.11.2. Perhitungan Tulangan
c. Tulangan Lentur Balok Anak
Data Perencanaan :
h =250 mm Øt = 16 mm
b =200 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 250 40 - 1/2.16 - 8
= 25 Mpa = 194 mm
Tulangan Lentur Daerah Tumpuan dan Lapangan
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
DaerahTumpuan
Daerah Tumpuan
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 1099,51 kgm = 1,09951. 107 Nmm
Mn = Mu
= 77
10.37,18,0
10 . 1,09951Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
247
Rn = 2.db
Mn2
7
194200
10.37,1 1,82 N/mm2
m = 0,85.25
390c0,85.f'
fy18,35
perlu = fy
Rn.m211.
m1
= 390
82,135,18211.
35,181
= 0,0050
< max
> min, di pakai perlu = 0,0050
As = . b . d
= 0,0050 . 200 . 194
= 194 mm2
Digunakan tulangan D 16 = ¼ . . (16)2 = 200,96 mm2
Jumlah tulangan = 97,096,200 194
~ 2 buah.
Dipakai 2 D 16 mm
As ada = 2 . ¼ . . 162
= 401,92 mm2 Aman !
a = 2002585,0
390 401,92bcf'0,85
fyada As= 36,88
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 401,92 × 390 (194 - 236,88 )
= 2,75 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
248
Tulangan Geser
Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Vu = 1832,52 kg = 18325,2 N
= 25 Mpa
fy = 240 Mpa
d = h p ½ Ø Øs = 250 40 ½ (16) 8 = 194 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 . 200 . 194
= 32333,33 N
Ø Vc = 0,75 . 32333,33 N
= 24250 N
3 Ø Vc = 3 . 24250 N
= 72750 N
½ . Vc
12125 N < 18325,2 N < 24250 N
Jadi di perlukan tulangan geser
Ø Vs = 1/3 b.d
= 0,75.1/3.250.194
= 9700 N
Vs perlu = 75,0Vs
=75,0
9700= 12933,33 N
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 44,301 12933,3319424048,100
perlu Vsd .fy . Av
mm
S max = d/2 = 2
194= 97 ~ 150 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 150 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 4 Perencanaan Tangga 249
BAB 7
PORTAL
7.1. Perencanaan Portal
Gambar 7.1. Gambar Denah Portal
Keterangan:
Balok Portal : As A Balok Portal Melintang : As 2
Balok Portal : As B Balok Portal Melintang : As 3
Balok Portal : As C Balok Portal Melintang : As 4
Balok Portal : As D Balok Portal Melintang : As 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
250 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Balok Portal : As E Balok Portal Melintang : As 6
Balok Portal : As F Balok Portal Melintang : As 7
Balok Portal : As 1 Balok Portal Melintang : As 8
Balok Portal Melintang : As 9
7.1.1. Dasar Perencanaan
Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana portal adalah
sebagai berikut :
a. Bentuk denah portal : Seperti pada gambar
b. Model perhitungan : SAP 2000 ( 3 D )
c. Perencanaan dimensi rangka : b (mm) x h (mm)
Dimensi kolom : 450 mm x 450 mm dan 250 mm x 250 mm
Dimensi sloof : 250 mm x 400 mm
Dimensi balok : 350 mm x 550 mm dan 400 mm x 750 mm
Dimensi ring balk : 250 mm x 350 mm
d. Kedalaman pondasi : 2 m
e. Mutu baja tulangan : U36 (fy = 390 MPa)
f. Mutu baja sengkang : U24 (fy = 240 MPa)
7.1.2 Perencanaan Pembebanan
Secara umum data pembebanan portal adalah sebagai berikut:
a. Beban Mati (qD)
Plat Lantai
Berat plat sendiri = 0,12 x 2400 x1 = 288 kg/m
Berat keramik ( 1 cm ) = 0,01 x 2400 x1 = 24 kg/m
Berat Spesi ( 2 cm ) = 0,02 x 2100 x1 = 42 kg/m
Berat plafond + instalasi listrik = 25 kg/m
Berat Pasir ( 2 cm ) = 0,02 x 1600 x1 = 32 kg/m
qD = 411 kg/m
Dinding
Berat sendiri dinding = 0,15 ( 4,00 - 0,40) x 1700 = 918 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
251 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Atap
Kuda kuda Utama A = 5589,31 kg ( SAP 2000 )
½ Kuda kuda Utama A = 6924,92 kg ( SAP 2000 )
Jurai A = 1615,80 kg ( SAP 2000 )
Kuda Kuda Trapesium = 6924,92 kg ( SAP 2000 )
Kuda kuda Utama B = 4221,26 kg ( SAP 2000 )
½ Kuda kuda Utama B = 1710,14 kg ( SAP 2000 )
Jurai B = 1706,66 kg ( SAP 2000 )
b. Beban hidup untuk swalayan (qL)
Beban hidup = 250 kg/m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
252
7.2. Perhitungan Luas Equivalen untuk Plat Lantai
Gambar 7.2. Luas Equivalen
Luas equivalent segitiga : lx.31
Luas equivalent trapesium : 2
.243.
61
lylx
lx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
253 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Tabel 7.1. Hitungan Lebar Equivalen
No. Ukuran Plat
(m2)
Lx
(m)
Ly
(m)
Leq
(trapesium)
Leq
(segitiga)
1 2,00 × 1,875 1,875 2,00 0,66 -
2 3,75 × 2,50 2,50 3,75 1,07 -
3 3,00 × 2,50 2,50 3,00 0,96 -
4 3,50 × 2,50 2,50 3,50 1,04 -
5 2,50 × 2,50 2,50 2,50 - 0,83
6 2,50 x 1,875 1,875 2,50 - 0,63
7 3,75 x 3,50 3,50 3,75 1,24 -
8 3,75 × 3,75 3,75 3,75 - 1,25
9 3,50 x 2,50 2,50 3,50 - 0,83
10 2,50 x 1,875 1,875 2,50 0,76 -
7.3. Perhitungan Pembebanan Balok
7.3.1. Perhitungan Pembebanan Balok Memanjang
Pada perhitungan pembebanan balok, diambil satu perencanaan sebagai
acuan penulangan Balok memanjang, perencanaan tersebut pada balok
As 1 bentang D - F
Pembebanan balok induk 1 E - F
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 2 x 1,25 ) = 1027,5 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,4 kg/m
Jumlah = 2584,65 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 .( 2 x 1,25 ) = 625 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
254 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2584,65) + (1,6 . 625)
= 4101,58 kg/m
Beban reaksi balok anak = 3868,50 kg
Pembebanan balok induk 1 D - E
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x (1,17 ) = 480,87 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,4 kg/m +
Jumlah = 2038,02 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 .( 1,17 ) = 292,5 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2038,02) + (1,6 . 292.5)
= 2913,63 kg/m
Beban reaksi balok anak = 29210,67 kg
As 2 bentang B H
Pembebanan balok induk 2 B D = 2 F - H = 3 B D = 3 F - H
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x (2 x 0,66) = 542,52 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,4 kg/m +
Jumlah = 1168,92 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (2 x 0,66 ) = 330 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
255 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1168,92) + (1,6 . 330 )
= 1930,71 kg/m
Beban reaksi balok anak = 18039,77 kg
Pembebanan balok induk 2 D - E
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x 1,25+ (2 x 1,17) = 1475,49 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,4 kg/m +
Jumlah = 2101,89 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (1,25 + (2 x 1,17) = 897,5 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2101,89) + (1,6 . 897,5)
= 3958,27 kg/m
Beban reaksi balok anak = 3868,50 kg
Beban reaksi balok anak = 11002,65 kg
Pembebanan balok induk 2 E - F
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . (4 x 1,25 ) = 2055 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,40 kg/m +
Jumlah = 3612,15 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (4 x 1,25) = 1250 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
256 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 3612,15) + (1,6 . 1250)
= 6334,58 kg/m
Beban reaksi balok anak = 8693,87 kgm
As 3 bentang B - H
Pembebanan balok induk 3 D - E
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . (4 x 1,25 ) = 2055 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75- 0,12) x 2400 = 626,40 kg/m +
Jumlah = 2681,40 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (4 x 1,25) = 1250 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2681,40) + (1,6 . 1250)
= 5217,68 kg/m
Beban reaksi balok anak = 8693,87 kg
Pembebanan balok induk 3 E - F
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . (4 x 1,25 ) = 2055 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,40 kg/m +
Jumlah = 2681,40 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (4 x 1,25) = 1250 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
257 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2681,40) + (1,6 . 1250)
= 5217,68 kg/m
Beban reaksi balok anak = 8693,87 kg
As 4 bentang A I
Pembebanan balok induk 4 A - C = G - I dan 6 A - C = G - I
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . ( 2 x 0,83 ) = 682,26 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,0 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,40 kg/m +
Jumlah = 2239,41 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . ( 2 x 0,83 ) = 415 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2239,41) + (1,6 . 415)
= 3351,29 kg/m
Beban reaksi balok anak = 9816,20 kg
Pembebanan balok induk 4 C - D = F - G dan 6 C - D = F - G
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . ( 0,96 ) = 394,56 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,40 kg/m +
Jumlah = 1490,91 kg/
Beban hidup (ql) : 250 . (0,96 ) = 240 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
258 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1490,91) + (1,6 . 240)
= 2173,09 kg/m
Pembebanan balok induk atap 4 D E = E - F
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x (4 x 1,07) = 1759,08 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,4 kg/m
Jumlah = 2385,48 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (4 x 1,07) = 1070 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2385,48) + (1,6 . 1070)
= 4574,58 kg/m
Beban reaksi balok anak = 19836,42 kg
As 5 bentang A I
Pembebanan balok induk 5 A - C = G - I
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . ( 4 x 0,83 ) = 1364,52 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,40 kg/m +
Jumlah = 2921,67 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . ( 4 x 0,83 ) = 830 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
259 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2921,67 ) + (1,6 . 830 )
= 4834 kg/m
Beban reaksi balok anak = 27989,12 kg
Pembebanan balok induk 5 C - D = F - G
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . ( 2x 0,96 ) = 789,12 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,40 kg/m +
Jumlah = 2346,27 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (2 x0,96 ) = 440 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2346,27) + (1,6 . 440)
= 3519,52 kg/m
Pembebanan balok induk atap 5 D E = E - F
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x (4 x 1,07) = 1759,08 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,4 kg/m
Jumlah = 2385,48 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (4 x 1,07) = 1070 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2385,48) + (1,6 . 1070)
= 4574,58 kg/m
Beban reaksi balok anak = 22493,60 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
260 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
As 6 bentang A I
Pembebanan balok induk atap 6 D E = E - F
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x (2 x 1,07 + 1,04) = 1306,98 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,4 kg/m
Jumlah = 1933,38 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 x (2 x 1,07 + 1,04) = 795 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1933,38) + (1,6 . 795 )
= 3592,06 kg/m
Beban reaksi balok anak = 7409,58 kg
Beban reaksi balok anak = 29210,67 kg
As 7 bentang D F
Pembebanan balok induk 7 D E = E - F
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 2 x 1,25 + 1,04 ) = 1454,94 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,4 kg/m+
Jumlah = 2081,34 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 .( 2 x 1,25 + 1,04) = 885 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2081,34) + (1,6 . 885)
= 3913,61 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
261 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban reaksi balok anak = 3868,50 kg
Beban reaksi balok anak = 11002,65 kg
As 8 bentang D - F
Pembebanan balok induk 8 D E = E - F
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . (3 x 1,25 ) = 1541.25 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,40 kg/m +
Jumlah = 2167.65 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 . (3 x 1,25) = 937.5 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2167.65) + (1,6 . 937.5)
= 4101,18 kg/m
Beban reaksi balok anak = 8693,87 kgm
As 9 bentang D F
Pembebanan balok induk 9 D E = E F
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 2 x 1,25 ) = 1027,5 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40x (0,75 - 0,12) x 2400 = 626,4 kg/m
Jumlah = 2584,65 kg/m
Beban hidup (ql) : 250 .( 2 x 1,25 ) = 625 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
262 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2584,65) + (1,6 . 625)
= 4101,58 kg/m
Beban reaksi balok anak = 3868,50 kg
Beban reaksi balok anak = 1852,32 kg
As 10 bentang 3,75 m ( Canopi Depan )
Pembebanan balok induk
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . (2 x 0,63 ) = 517,86 kg/m
Berat sendiri balok = 0,20 x (0,30 - 0,12) x 2400 = 183,6 kg/m +
Jumlah = 701,46 kg/m
Beban hidup (ql) : 100 x (2 x 0,63) = 126 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 701,46) + (1,6 . 126)
= 1043,35 kg/m
Beban reaksi balok anak = 1852,32 kgm
Table7.2. Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Balok Portal Memanjang BALOK INDUK PEMBEBANAN
Jumlah beban mati (qd)
BEBAN TERFAKTOR 1,2 ql + 1,6 qd
BEBAN REAKSI BALOK ANAK (1/2 L)
Balok bentang plat lantai berat dinding
beban No. Leq
Jumlah beban hidup (ql)
As beban No. jumlah
Leq
1 E - F 411 8 1027,5 930,75 2584,65 250 8 625 4101,58 3868,50
D - E 411 8 480,87 930,75 2038,02 250 8 292,5 2913,63 29210,67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
263 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
2
B - D 411 6 542,52 - 1168,92 250 6 330 1930,71 18039,77
D - E 411 8 1475,49 - 2101,89 250 8 897,5 3958,27 14871,15
E - F 411 8 2055 930,75 3612,15 250 8 1250 6334,58 8693,87
F - H 411 6 542,52 - 1168,92 250 6 330 1930,71 18039,77
3
B - D 411 6 542,52 - 1168,92 250 6 330 1930,71 18039,77
D - E 411 8 1475,49 - 2101,89 250 8 897,5 3958,27 8693,87
E - F 411 8 2055 - 2681,40 250 8 1250 5217,68 8693,87
F - H 411 6 542,52 - 1168,92 250 6 330 1930,71 18039,77
4
A - C 411 5 682,26 930,75 2239,41 250 5 415 3351,29 9816,20
C - D 411 3 394,56 930,75 1490,91 250 3 240 2173,09 -
D - E 411 2 1759,08 - 2385,48 250 2 1070 4574,58 19836,42
E - F 411 2 1759,08 - 2385,48 250 2 1070 4574,58 19836,42
F - G 411 3 394,56 930,75 1490,91 250 3 240 2173,09 -
G - I 411 5 682,26 930,75 2239,41 250 5 415 3351,29 9816,20
5
A - C 411 5 1364,52 930,75 2921,67 250 5 830 4834 27989,12
C - D 411 3 789,12 930,75 2346,27 250 3 440 3519,52 -
D - E 411 2 1759,08 - 2385,48 250 2 1070 4574,58 22493,60
E - F 411 2 1759,08 - 2385,48 250 2 1070 4574,58 22493,60
F - G 411 3 789,12 930,75 2346,27 250 3 440 3519,52 -
G - I 411 5 1364,52 930,75 2921,67 250 5 830 4834 27989,12
6
A - C 411 5 682,26 930,75 2239,41 250 5 415 3351,29 9816,20
C - D 411 3 789,12 930,75 2346,27 250 3 440 3519,52 -
D - E 411 2 1306,98 - 1933,38 250 2 795 3592,06 41680,70
E - F 411 2 1306,98 - 1933,38 250 2 795 3592,06 41680,70
F - G 411 3 789,12 930,75 2346,27 250 3 440 3519,52 -
G - I 411 5 682,26 930,75 2239,41 250 5 415 3351,29 9816,20
7 D - E 411 8 1454,94 - 2081,34 250 8 885 3913,61 17219,84
E - F 411 8 1454,94 - 2081,34 250 8 885 3913,61 17219,84
8 D - E 411 8 2055 - 2681,40 250 8 1250 5217,68 8693,87
E - F 411 8 2055 - 2681,40 250 8 1250 5217,68 8693,87
9 D - E 411 8 1027,55 930,75 2584,65 250 8 625 4101,58 5720,82
E - F 411 8 1027,55 930,75 2584,65 250 8 625 4101,58 5720,82
10 3,75 m 411 10 517,86 - 701,46 100 10 126 1043,35 1852,32
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Leq
segitiga - - - - 0,83 0,63 - 1,25 0,83 -
Leq
trapesium 0,66 1,07 0,96 1,04 - - 1,24 - - 0,76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
264 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
7.3.2. Perhitungan Pembebanan Balok Melintang
Pada perhitungan pembebanan balok, diambil satu perencanaan sebagai
acuan penulangan Balok melintang. Perencanaan tersebut pada balok
As A Bentang 4-6
Pembebanan balok induk A 4-5 dan 5 6 = I 4 - 5 dan 5 6
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 2 x 0,96 ) = 789,12 kg/m
Berat sendiri balok = 0,35 x (0,55 - 0,12) x 2400 = 340,8 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m+
Jumlah = 2060,67 kg/m
Beban hidup (ql) = 250 . ( 2 x 0,96 ) = 480 kg/m
Beban berfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 2060,67 ) + (1,6 . 480 )
= 3240,80 kg/m
Beban reaksi balok anak = 1919,94 kg
As B Bentang 2-3
Pembebanan balok induk B 2-3 = H 2-3
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x (2 x 0,63) = 341,13 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,35 x (0,55 - 0,12) x 2400 = 340,8 kg/m+
Jumlah = 1612,68 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
265 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban hidup (ql) = 250 x (2 x 0,63) = 315 kg/m
Beban terfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1612,68 ) + (1,6 . 315 )
= 2439,22 kg/m
Beban reaksi balok anak = 2859,53 kg
As C Bentang 4-6
Pembebanan balok induk C 4-5 dan 5 6 = G 4 - 5 dan 5 6
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 4 x 0,96 ) = 1578,24 kg/m
Berat sendiri balok = 0,35 x (0,55 - 0,12) x 2400 = 340,8 kg/m+
Jumlah = 1919,04 kg/m
Beban hidup (ql) = 250 . ( 4 x 0,96 ) = 960 kg/m
Beban terfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1919,04 ) + (1,6 . 960 )
= 3838,85 kg/m
Beban reaksi balok anak = 5868,15 kg
As D Bentang 2-9
Pembebanan balok induk D 1-2 = 7 - 8 = 8 9 dan F 1-2 = 7 - 8 = 8 9
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 1,25 ) = 513,75 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,40 x (0,475 - 0,12) x 2400 = 340,8 kg/m+
Jumlah = 1785,30 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
266 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban hidup (ql) = 250 x ( 1,25 ) = 313 kg/m
Beban terfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1785,30 ) + (1,6 . 313 )
= 2643,16 kg/m
Pembebanan balok induk D 2-3 = F 2-3
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 1,25 ) = 513,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,35 x (0,55 - 0,12) x 2400 = 340,8 kg/m+
Jumlah = 854,55 kg/m
Beban hidup (ql) = 250 x ( 1,25 ) = 313 kg/m
Beban terfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 854,55 ) + (1,6 . 313 )
= 1526,26 kg/m
Beban reaksi balok anak = 2859,53 kg
Pembebanan balok induk D 3-4 = 6 - 7 dan F 3-4 = 6 7
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 2 x 0,83 ) = 682,26 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,35 x (0,55 - 0,12) x 2400 = 340,8 kg/m+
Jumlah = 1953,81 kg/m
Beban hidup (ql) = 250 x (2 x 0,83) = 415 kg/m
Beban terfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1953,81 ) + (1,6 . 415 )
= 3008,57 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
267 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Beban reaksi balok anak = 2595,03 kg
Pembebanan balok induk D 4 - 6 = F 4-6
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 4 x 0,83 ) = 1364,52 kg/m
Berat sendiri balok = 0,35x (0,55 - 0,12) x 2400 = 340,8 kg/m+
Jumlah = 1705,32 kg/m
Beban hidup (ql) = 250 x (4 x 0,83) = 830 kg/m
Beban terfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1705,32 ) + (1,6 . 830 )
= 3374,38 kg/m
Beban reaksi balok anak = 4897,90 kg
As E Bentang 1-9
Pembebanan balok induk E 1-3 = 7 8
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 4 x 1,25 ) = 2055 kg/m
Berat dinding = 0,15 x ( 4,00 - 0,35 ) x 1700 = 930,75 kg/m
Berat sendiri balok = 0,35x (0,55 - 0,12) x 2400 = 340,8 kg/m+
Jumlah = 3326,55 kg/m
Beban hidup (ql) = 250 . ( 4 x 1,25 ) = 1250 kg/m
Beban terfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 3326,55 ) + (1,6 . 1250 )
= 5991,86 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
268 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Pembebanan balok induk E 3-4 = 4-5 = 5-6 = 6-7
Beban Mati (qd):
Berat plat lantai = 411 x ( 4 x 0,83 ) = 1364,52 kg/m
Berat sendiri balok = 0,35 x (0,55 - 0,12) x 2400 = 340,8 kg/m+
Jumlah = 1705,32 kg/m
Beban hidup (ql) = 250 . ( 4 x 0,83 ) = 830 kg/m
Beban terfaktor (qU1)
qU1 = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= (1,2 . 1705,32 ) + (1,6 . 830 )
= 3374,38 kg/m
Beban reaksi balok anak = 6148,73 kg
As 9 -10 bentang 2,50 m ( Canopi Depan )
Pembebanan balok induk
Beban mati (qd):
Berat plat lantai = 411 . (0,76 ) = 312,36 kg/m
Berat sendiri balok = 0,25x (0,35 - 0,12) x 2400 = 183,6 kg/m +
Jumlah = 495,96 kg/m
Beban hidup (ql) : 100 x (0,76) = 76 kg/m
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= (1,2 . 495,96 ) + (1,6 . 76)
= 716,75 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
269 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Table7.3. Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Melintang
BALOK INDUK PEMBEBANAN
Jumlah beban mati (qd)
BEBAN TERFAKTOR 1,2 ql + 1,6 qd
BEBAN REAKSI BALOK ANAK (1/2 L)
Balok As
bentang
plat lantai
berat dinding beban
No. Leq
Jumlah beban hidup (ql)
beban No.
jumlah Leq
A 4 - 5 411 5 789,12 930,75 2060,67 250 5 480 3240,80 1919,94
5 - 6 411 5 789,12 930,75 2060,67 250 5 480 3240,80 1919,94
B 2 - 3 411 1 341,13 930,75 1612,68 250 1 315 2439,22 2859,53
C 4 - 5 411 3 1578,24 - 1919,04 250 3 960 3838,85 5868,15
5 - 6 411 3 1578,24 - 1919,04 250 3 960 3838,85 5868,15
D
1 - 2 411 8 513,75 930,75 1785,30 250 8 313 2643,16 -
3 - 4 411 8 682,26 930,75 1953,81 250 8 415 3008,57 2595,03
4 - 6 411 3 1364,52 - 1705,32 250 3 830 3374,38 4897,90
6 - 7 411 8 682,26 930,75 1953,81 250 8 415 3008,57 2595,03
7 - 8 411 8 513,75 930,75 1785,30 250 8 313 2643,16 -
8 - 9 411 8 513,75 930,75 1785,30 250 8 313 2643,16 -
E
1 - 3 411 8 2055 930,75 3326,55 250 8 1250 5991,86 -
3 - 4 411 2 1364,52 - 1705,32 250 2 830 3374,38 6148,73
4 - 5 411 2 1364,52 - 1705,32 250 2 830 3374,38 6148,73
5 - 6 411 2 1364,52 - 1705,32 250 2 830 3374,38 6148,73
6 - 7 411 2 1364,52 - 1705,32 250 2 830 3374,38 6148,73
7 - 9 411 8 2055 930,75 3326,55 250 8 1250 5991,86 -
F
1 - 2 411 8 513,75 930,75 1785,30 250 8 313 2643,16 -
3 - 4 411 8 682,26 930,75 1953,81 250 8 415 3008,57 2595,03
4 - 6 411 3 1364,52 - 1705,32 250 3 830 3374,38 4897,90
6 - 7 411 8 682,26 930,75 1953,81 250 8 415 3008,57 2595,03
7 - 8 411 8 513,75 930,75 1785,30 250 8 313 2643,16 -
8 - 9 411 8 513,75 930,75 1785,30 250 8 313 2643,16 -
G 4 - 5 411 3 1578,24 - 1919,04 250 3 960 3838,85 5868,15
5 - 6 411 3 1578,24 - 1919,04 250 3 960 3838,85 5868,15
H 2 - 3 411 1 341,13 930,75 1612,68 250 1 315 2439,22 2859,53
I 4 - 5 411 5 789,12 930,75 2060,67 250 5 480 3240,80 1919,94
5 - 6 411 5 789,12 930,75 2060,67 250 5 480 3240,80 1919,94
9 - 10 2,50 m 411 10 312,36 - 495,96 100 10 76 716,75 -
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Leq
segitiga - - - - 0,83 0,63 - 1,25 0,83 -
Leq
trapesium 0,66 1,07 0,96 1,04 - - 1,24 - - 0,76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
270 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
7.4. Perhitungan Pembebanan Ring Balk
Beban ring balk
Beban Mati (qD)
Berat sendiri balok = 0,25 x 0,35 x 2400 = 210 kg/m
Berat canopi = 0,05 x 0,85 x 2400 = 102 kg/ m+
qD = 312 kg/ m
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= 1,2 . 312 + 1,6 . 100
= 534,4 kg/
7.5. Perhitungan Pembebanan Sloof
Pada perhitungan pembebanan balok induk, diambil salah satu perencanaan
sebagai acuan penulangan sloof memanjang. Perencanaan tersebut pada balok
induk .
1. Pembebanan sloof tanpa dinding
Beban Mati (qD)
Berat sendiri sloof = 0,25 x 0,40 x 2400 = 240 kg/m
Beban Hidup (qL)
qL = 250 kg/m
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= (1,2 . 240) + (1,6 . 250)
= 688 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
271 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
2. Pembebanan sloof dengan dinding
Beban Mati (qD)
Berat dinding = 0,15 × (3,85 0,3 ) . 1700 = 905,25 kg/m
Berat sendiri sloof = 0,25 x 0,40 x 2400 = 240 kg/m
qD = 1145,25 kg/m
Beban hidup (qL)
qL = 250 kg/m
Beban berfaktor (qU)
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= (1,2 . 1145,25 ) + (1,6 . 250)
= 1774,3 kg/m
Tabel 7.4 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Sloof Melintang
Balok sloof Pembebanan
Sloof Bentang qD
Jumlah qL qU Berat dinding Berat sendiri sloof
A 4 - 5 905,25 240 1145,25 250 1774,3
5 - 6 905,25 240 1145,25 250 1774,3
B 2 - 3 905,25 240 1145,25 250 1774,3
C 4 - 5 0 240 240 250 688
5 - 6 0 240 240 250 688
D
1 - 2 905,25 240 1145,25 250 1774,3
3 - 4 905,25 240 1145,25 250 1774,3
4 - 6 0 240 240 250 688
6 - 7 905,25 240 1145,25 250 1774,3
7 - 8 905,25 240 1145,25 250 1774,3
8 - 9 905,25 240 1145,25 250 1774,3
E
1 - 2 905,25 240 1145,25 250 1774,3
2 - 3 0 240 240 250 688
3 - 4 0 240 240 250 688
4 - 5 0 240 240 250 688
5 - 6 0 240 240 250 688
6 - 7 0 240 240 250 688
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
272 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
7 - 9 0 240 240 250 688
F
1 - 2 905,25 240 1145,25 250 1774,3
3 - 4 905,25 240 1145,25 250 1774,3
4 - 6 0 240 240 250 688
6 - 7 905,25 240 1145,25 250 1774,3
7 - 8 905,25 240 1145,25 250 1774,3
8 - 9 905,25 240 1145,25 250 1774,3
G 4 - 5 0 240 240 250 688
5 - 6 0 240 240 250 688
H 2 - 3 905,25 240 1145,25 250 1774,3
I 4 - 5 905,25 240 1145,25 250 1774,3
5 - 6 905,25 240 1145,25 250 1774,3
9 - 10 2,50 m 905,25 240 1145,25 250 1774,3
Tabel 7.5 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Sloof Memanjang
Balok sloof Pembebanan
Sloof Bentang qD
Jumlah qL qU Berat dinding Berat sendiri sloof
1 E - F 905,25 240 1145,25 250 1774,3
D - E 905,25 240 1145,25 250 1774,3
2
B - D 905,25 240 1145,25 250 1774,3
D - E 0 240 240 250 688
E - F 905,25 240 1145,25 250 1774,3
F - H 905,25 240 1145,25 250 1774,3
3
B - D 905,25 240 1145,25 250 1774,3
D - E 0 240 240 250 688
E - F 0 240 240 250 688
F - H 905,25 240 1145,25 250 1774,3
4
A - C 905,25 240 1145,25 250 1774,3
C - D 905,25 240 1145,25 250 1774,3
D - E 0 240 240 250 688
E - F 0 240 240 250 688
F - G 905,25 240 1145,25 250 1774,3
G - I 905,25 240 1145,25 250 1774,3
5 A - C 0 240 240 250 688
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
273
C - D 0 240 240 250 688
D - E 0 240 240 250 688
E - F 0 240 240 250 688
F - G 0 240 240 250 688
G - I 0 240 240 250 688
6
A - C 905,25 240 1145,25 250 1774,3
C - D 905,25 240 1145,25 250 1774,3
D - E 0 240 240 250 688
E - F 0 240 240 250 688
F - G 905,25 240 1145,25 250 1774,3
G - I 905,25 240 1145,25 250 1774,3
7 D - E 0 240 240 250 688
E - F 0 240 240 250 688
8 D - E 0 240 240 250 688
E - F 0 240 240 250 688
9 D - E 0 240 240 250 688
E - F 0 240 240 250 688
10 0 240 240 250 688
7.6. Perhitungan Tulangan Lentur Ring Balk dan Canopi Depan
Data perencanaan :
h = 350 mm
b = 250 mm
p = 40 mm
fy = 390 Mpa
= 25 Mpa
Øt = 16 mm
Øs = 8 mm
d = h - p - Øs - ½.Øt
=350 40 8 ½.16
= 294 mm
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
274
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,0281
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,0281
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Daerah Tumpuan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 307.
Mu = 3592,10 kgm = 3,59210 × 107 Nmm
Mn = Mu
= 8,0
1059210,3 7
= 4,49 × 107 Nmm
Rn = 08,2294 25010 4,49
d . bMn
2
7
2
m = 35,18250,85
390c0,85.f'
fy
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
08,235,18211
35,181
= 0,0056
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,0056
As perlu = . b . d
= 0,0056 × 250 × 294
= 411.6 mm2
Digunakan tulangan D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
275
n = 96,20060,411
16.41
perlu As
2
= tulangan
216.41
= 216.14,341
= 200,96
As ada = 3 × 200,96 = 602,88 mm2
Aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 307.
Mu = 2194,84 kgm = 2,19484× 107 Nmm
Mn = Mu
= 8,0
1019484,2 7
= 2,75× 107 Nmm
Rn = 27,1294 25010 2,75
d . bMn
2
7
2
m = 35,18200,85
360c0,85.f'
fy
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
27,135,18211
35,181
= 0,0034
< min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan min = 0,0036
As perlu = min. b . d
= 0,0036 × 250 × 294
= 264,6 mm2
Digunakan tulangan D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
276
n = 96,2006,264
16.41
perlu As
2
= 1,32 tulangan
216.41
= 216.14,341
= 200,96
As ada = 2 × 200,96 = 401,92 mm2
Aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
7.6.1. Perhitungan Tulangan Geser Ring Balk
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 307:
Vu = 2453,31 kg = 24533,1 N
= 25 Mpa
fy = 390 Mpa
d = 294 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 .250. 294
= 61250 N
Vc = 0,75 . 61250 = 45937,50 N
½ Ø Vc = ½ . 45937,50 N = 22968,75 N
Syarat tulangan geser : ½ Ø Vc Vu < Ø Vc
: 22968,75 N < 24533,1 N < 45937,50 N
Jadi di perlukan tulangan geser minimum,
Ø Vs = 1/3 b.d
= 0,75.1/3.250.294
= 18375 N
Vs perlu = 75,0Vs
=75,0
18375= 24500 N
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
277
S = 3824,28924500
29424048,100perlu Vs
d .fy . Av mm
S max = d/2 = 2
294= 147 ~ 150 mm < 600 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 150 mm
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
7.7. Penulangan Balok Portal
7.7.1. Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Memanjang
Data perencanaan :
h = 750 mm
b = 400 mm
p = 40 mm
fy = 390 Mpa
= 25 MPa
Øt = 22 mm
Øs = 10 mm
d = h - p - Øs - ½.Øt
= 700 40 10 - ½.22
= 689 mm
25 25
3 D 16
2 D 16
Ø8 - 150
2 D 16
2 D 16
Ø8 - 150
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
278
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,0281
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,0281
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Daerah Tumpuan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 276 :
Mu = 61004,17 kgm = 6,100417 × 108 Nmm
Mn = Mu
= 8,0
10100017,6 8
= 7,63 × 108 Nmm
Rn = 02,4689 40010 7,63
d . bMn
2
8
2
m = 35,18250,85
390c0,85.f'
fy
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
02,435,18211
35,181
= 0,0115
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,0120
As perlu = . b . d
= 0,0115 × 400 × 689
= 3169,40 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
279
Digunakan tulangan D 22
n = 94,379
3169,40
22.41
perlu As
2
= 8,34 9 tulangan
= 222.41
= 219.14,341
= 379,94 mm
As ada = 9 × 379.94 = 3419,46 mm2
Aman Ok !
Cek jarak = 1)-(n
t-s2 - p 2 - b
1)-(9.22 9 -2.10 - 2.40 -400
= 12,75 mm < 25 mm (dipakai tulangan 2 lapis)
d1 =689 mm
d2 = 689 30 -11
= 648 mm
d = (9)
648 x 3 689 x 6
= 675,33 mm
a = 4002585,0390 3419,46
bcf'0,85fyada As
= 156,89
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 3419,46 × 390 (675,33 - 2156,89
)
= 7,96 . 108 Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
280
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 9 D 22
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 276.
Mu = 51963,36 kgm = 5,196336 × 108 Nmm
Mn = Mu
= 8,0
10 5,196336 8
= 6,50 × 108 Nmm
Rn = 42,3689 400
10 6,50
d . b
Mn2
8
2
m = 35,18250,85
390c0,85.f'
fy
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
42,335,18211
35,181
= 0,00962
> min < max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,00962
As perlu = . b . d
= 0,00962 × 400 × 689
= 2650,71 mm2
Digunakan tulangan D 19
n = 94,379
2650,71
22.41
perlu As2
= 6,98 8 tulangan
= 222.41
= 219.14,341
= 379,94 mm
As ada = 8 × 379.94 = 3039,52 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
281
Aman Ok !
Cek jarak = 1)-(n
t-s2 - p 2 - b
1)-(822 8. -2.10 - 2.40 -450
= 24,85 mm < 25 mm (dipakai tulangan 2 lapis)
d1 =689 mm
d2 = 689 30 -11
= 648 mm
d = (8)
649 x 2 689 x 6
= 679 mm
a = 4002585,0390 3039,52
bcf'0,85fyada As
= 139,46
Mn ada = As ada × fy (d - 2
a )
= 3039,52 × 390 (679 - 2139,46
)
= 7,22 . 108 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Jadi dipakai tulangan 8 D 22
7.7.2. Perhitungan Tulangan Geser Portal Memanjang
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 276:
Vu = 36638,48 kg = 366384,8 N
= 25 Mpa
fy = 390 Mpa
d = 689 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
282
= 1/ 6 . 25 .400.689
= 229666,67 N
Vc = 0,75 . 229666,67 = 172250,00 N
3 Vc = 3 . 172250,00 = 516750 N
Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc
: 172250,00 N < 366384,8 N < 516750 N
Jadi diperlukan tulangan geser
Ø Vs = Vu Ø Vc
= 366384,48 - 172250,00
= 194134,48 N
Vs perlu =75,0
194134,4875,0Vs
= 258845,97 N
Av = 2 . ¼ (10)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 100 = 157 mm2
S = 98,162 258845,97
689.390.157perlu Vs
d .fy . Av mm
S max = d/2 = 2
639= 319,5 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 10 150 mm
Potongan balok portal memanjang
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
283
7.7.3. Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang
Data perencanaan :
h =550 mm
b = 350 mm
p = 40 mm
fy = 390 Mpa
= 25 MPa
Øt = 19 mm
Øs = 10 mm
d = h - p - Øs - ½.Øt
= 550 40 10 - ½.19
= 490,5 mm
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,0281
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,0281
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Daerah Tumpuan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 247.
Mu =10970,47 kgm = 10,97047 × 107 Nmm
Mn = Mu
= 8,0
10 10,97047 7
= 13,72 × 107 Nmm
Rn = 63,1490,5 350
10 13,72d . b
Mn2
7
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
284
m = 35.18250,85
390c0,85.f'
fy
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
64,135,18211
35,181
= 0,0044
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,0044
As perlu = . b . d
= 0,0044 × 350 × 490,5
= 755,37mm2
Digunakan tulangan D 19
n = 39,283
755,37
19.41
perlu As2
= 2,7 3 tulangan
= 219.4
1= 219.14,3
4
1= 283,385 mm
As = 3 × 283,39 = 850,17 mm2
Aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 19
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 247.
Mu = 7693,72 = 7,69372 × 107 Nmm
Mn = Mu
= 8,0
10 7,69372 7
= 9,62 × 107 Nmm
Rn = 14,1490,5 350
10 9,62d . b
Mn2
7
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
285
m = 35,18250,85
390c0,85.f'
fy
= fy
2.m.Rn11
m1
= 360
14,118,21211
35,181
= 0,0030
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan perlu= 0,0030
As perlu = . b . d
= 0,0030× 350 × 490,5
= 515,03 mm2
Digunakan tulangan D 19
n = 39,283
515,03
19.41
perlu As2
= 1,82 2 tulangan
= 219.4
1= 219.14,3
4
1= 283,39 mm
As ada = 2 × 283,39 = 566,78 mm2
Aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 2 D 19
7.7.4. Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Melintang
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 247:
Vu = 12841,63 kg = 128416,3 N
= 25 Mpa
fy = 240 Mpa
h = 550 mm
b = 350 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
286
d = 451,5 mm
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 .350.490,5
= 143062,5 N
Vc = 0,75 . 107296,88 = 107296,88 N
½ Ø Vc = 0,5 . 107296,88 = 53648,44 N
3 Vc = 3 . 107296,88 = 321890,63 N
Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc
: 107296,88 N < 128416,3 N < 321890,63 N
Jadi diperlukan tulangan geser
Ø Vs = Vu Ø Vc
= 128416,3 - 107296,88
= 211119,42 N
Vs perlu =75,0
211119,4275,0Vs
= 28159,23 N
Av = 2 . ¼ (10)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 100 = 157 mm2
S = 34,856 28159,23
5,490.240.157perlu Vs
d .fy . Av mm
S max = d/2 = 2
5,490= 245,25 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 10 200 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
287 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Potongan portal melintang
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
7.8. Penulangan Kolom
7.8.1. Perhitungan Tulangan Lentur Kolom
Data perencanaan :
b = 450 mm
h = 450 mm
= 25 MPa
fy = 390 MPa
Ø tulangan = 19 mm
Ø sengkang = 10 mm
s (tebal selimut) = 40 mm
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya terbesar pada batang nomor 61,
Pu = 96227,41 kg = 962274,1 N
Mu = 5934,29 kgm = 5,93429 × 107 Nmm
d = h s ø sengkang ½ ø tulangan
= 450 40 10 - ½ .19
= 390,5 mm
= h d
= 450 390.5
= 59,5 mm
2 D 19
3 D 19
Ø10 - 150
2 Ø10
2 D 19
3 D 19
2 Ø10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
288
e = 65,61962274,1,
10.93429,5 7
PuMu
mm
e min = 0,1.h = 0,1. 450 = 45 mm
cb = 67,2365.390.390600
600.
600600
dfy
ab = 1 x cb
= 0,85 x 236,67
= 200,92
Pnb
= 0,85. 25. 200,92 . 450
= 1921297,5 N
Pnperlu = Pu
; 510.06,5450.450.25.1,0.'.1,0 Agcf N
karena Pu = 962274,1 N > Agcf .'.1,0 , maka ø : 0,65
Pnperlu = 69,148042165,0
962274,1PuN
Pnperlu < Pnb analisis keruntuhan tarik
a = 82,154450.25.85,0
69,1480421
.'.85,0 bcf
Pn
Luasan memanjang minimum
53,98668382390
279,196
452
450.69,1480421
'22
ddfy
ae
hPnperlu
Ast = 1 % Ag = 0,01 . 450. 450 = 2025 mm2
Sehingga,
As = 2
Ast=
22025
= 1012,50 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
289
Menghitung jumlah tulangan
n = 57,3)19.(.4
15,1012
2 4 tulangan
As ada = 4 . ¼ 2
= 1133,56 mm2 > 986,53 mm2
Ok!
Jadi dipakai tulangan 6 D 16
7.8.2. Perhitungan Tulangan Geser Kolom
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya terbesar pada batang nomor 61
Vu = 2070,30 kg = 2,07030× 104 N
Pu = 96227,41 kg = 96,22741 × 104 N
Vc = dbcf
AgPu
..6'
.141
= 44
10999057,46382450625
450450141022741,69
1 N
Ø Vc = 0,75 × Vc
= 0,75 x 410999057,46 = 35,25 ×104 N
½ Ø Vc = 17,64 × 104 N
Vu < ½ Ø Vc => tanpa diperlukan tulangan geser.
2,07030 x 104 N < 17,64 × 104 N
Dipakai sengkang praktis untuk penghubung tulangan memanjang : 10 200
mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
290 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 7 Portal
Penulangan Kolom
12 D16 Ø 10- 200
7.9. Penulangan Kolom Canopi
7.9.1. Perhitungan Tulangan Lentur Kolom
Data perencanaan :
b = 300 mm
h = 300 mm
= 25 MPa
fy = 390 MPa
Ø tulangan = 16 mm
Ø sengkang = 8 mm
s (tebal selimut) = 40 mm
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya terbesar pada batang nomor 61,
Pu = 24106,22 kg = 241062,2 N
Mu = 442,62 kgm = 4,4262 × 106 Nmm
d = h s ø sengkang ½ ø tulangan
= 300 40 8 - ½ .16
= 249 mm
= h d
= 300 249
= 51 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
291
e = 17,24 183122,4
10. 4,4262 6
PuMu
mm
e min = 0,1.h = 0,1. 300 = 30 mm
cb = 91,150249.390600
600.
600600
dfy
ab = 1 x cb
= 0,85 x 150,91
= 128,27
Pnb
= 0,85. 25. 128,27. 300
= 817738,64 N
Pnperlu = Pu
; 510.25,2300.300.25.1,0.'.1,0 Agcf N
karena Pu = 241062,2 N > Agcf .'.1,0 , maka ø : 0,65
Pnperlu = 92,37086465,0
241062,2PuN
Pnperlu < Pnb analisis keruntuhan tarik
a = 17,58300.25.85,0
92,370864
.'.85,0 bcf
Pn
Luasan memanjang minimum
64,43651249390
217,58
302
300.92,370864
'22
ddfy
ae
hPnperlu
Ast = 1 % Ag = 0,01 . 300. 300 = 900 mm2
Sehingga,
As = 2
Ast=
2900
= 450 mm2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
292
Menghitung jumlah tulangan
n = 24,2)16.(.4
1 450
2 3 tulangan
As ada = 3 . ¼ 2
= 602,88 mm2 > 450 mm2
Ok!
Jadi dipakai tulangan 3 D 16
7.9.2. Perhitungan Tulangan Geser Kolom
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya terbesar pada batang nomor 61
Vu = 161,89 kg = 1,62 × 103 N
Pu = 24106,22 kg = 24,10622 × 104 N
Vc = dbcf
AgPu
..6'
.141
= 44
1017,18249300625
3003001410 24,10622
1 N
Ø Vc = 0,75 × Vc
= 0,75 x 41017,18 = 13,63 ×104 N
½ Ø Vc = 6,81 × 104 N
Vu < ½ Ø Vc => tanpa diperlukan tulangan geser.
1,62 x 103 N < 6,55 × 104 N
Dipakai sengkang praktis untuk penghubung tulangan memanjang : 10 200
mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
293
Penulangan Kolom
8 D16
Ø 10- 200
7.10. Penulangan Sloof
7.10.1. Hitungan Tulangan Lentur Sloof
Data perencanaan :
h = 400 mm
b = 250 mm
p = 40 mm
fy = 390 MPa
= 25 MPa
Øt = 19 mm
Øs = 8 mm
d = h - p - Øs - ½.Øt
= 400 40 8 - ½.19
= 342,5 mm
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,0281
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
294
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,0281
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Daerah Tumpuan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 131.
Mu = 11265,31 kgm = 11,26531 × 107 Nmm
Mn = Mu
= 8,0
10 11,26531 7
= 14,08 × 107 Nmm
Rn = 80,4342,5 250
10 14,08d . b
Mn2
7
2
m = 35,18200,85
360c0,85.f'
fy
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
80,435,18211
35,181
= 0,0141
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,0141
As perlu = . b . d
= 0,0141 × 250 × 342,5
= 1207, 31 mm2
Digunakan tulangan D 16
n = 39,283
1207,31
19.41
perlu As
2
= 4,26 5 tulangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
295
= 216.41
= 219.14,3.41
= 283,39 mm
As ada = 5 × 283,39 = 1416,95 mm2
Aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 5 D 16
Cek jarak = 1)-(n
t-s2 - p 2 - b
1)-(519 5. -2.8 - 2.40 -250
= 14,75 mm < 25 mm (dipakai tulangan 2 lapis)
d1 = 344 mm
d2 = 342,5 30 9,5
= 303 mm
d = (5)
303 x 2 342,5 x 3
= 326,7 mm
a = 2502585,0390 1416,95
bcf'0,85fyada As
= 104,02
Mn ada = As ada × fy (d - 2a )
= 1416,95 × 390 (342,5 - 2104,02
)
= 16,05 . 107 Nmm
Mn ada > Mn ......... Aman !
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 131.
Mu = 6307,85 kgm = 6,30785 × 107 Nmm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
296
Mn = Mu
= 8,0
10 6,30785 7
= 7,88 × 107 Nmm
Rn = 69,2342,5 250
10 7,88d . b
Mn2
7
2
m = 35,18250,85
390c0,85.f'
fy
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
69,235,18211
35,181
= 0,0074
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,0072
As perlu = . b . d
= 0,0074 × 250 × 342,5
= 633,63 mm2
Digunakan tulangan D 16
n = 39,283
633,63
19.41
perlu As
2
= 2,24 3 tulangan
= 219.41
= 219.14,3.41
= 283,39
As ada = 3 × 283,39= 850,17 mm2
Jadi dipakai tulangan 3 D 16
7.10.2 Perhitungan Tulangan Geser Sloof
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 131:
Vu = 7719,58 kg =77195,8 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
297
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 .250.344
= 71666,67 N
Vc = 0,75 . 71666,67
= 53750 N
3 Vc = 3 . 53750
= 80625 N
Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc
: 53750 N < 77195,8 N < 80625 N
Jadi diperlukan tulangan geser
Ø Vs = Vu Ø Vc
= 77195,8 53750 = 23445,8 N
Vs perlu = 75,0
23445,875,0Vs
= 31261,07 N
Av = 2 . ¼ (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2
S = 37,265 31261,07344.240.48,100
perlu Vsd .fy . Av
mm
S max = d/2 = 2
344= 172 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 150 mm
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
25
5 D 16
2 Ø 10
Ø 8 - 150
2 D 16
25
2 D 16
3 D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
298
Potongan tulangan Sloof
7.10.3. Hitungan Tulangan Lentur Sloof tanpa dinding
Data perencanaan :
h = 400 mm
b = 250 mm
p = 40 mm
fy = 390 Mpa
= 25 MPa
Øt = 16 mm
Øs = 8 mm
d = h - p - Øs - ½.Øt
= 400 40 8 - ½.16
= 344 mm
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,0281
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,0281
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Daerah Tumpuan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 172.
Mu = 3262,12 kgm = 32,6212 × 107 Nmm
Mn = Mu
= 8,0
1026212,3 7
= 4,07765× 107 Nmm
Rn = 378329,1344 250
10 077654,d . b
Mn2
7
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
299
m = 35,18250,85
390c0,85.f'
fy
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
378,135,18211
35,181
= 0,0037
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,0037
As perlu = . b . d
= 0,0037 × 20 × 344
= 318,2 mm2
Digunakan tulangan D 16
n = 96,2002,318
16.41
perlu As
2
= 1,58 2 tulangan
= 216.41
= 216.14,3.41
= 200,96 mm
As ada = 2 × 200,96 = 401,92 mm2
Aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
Daerah Lapangan
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 172.
Mu = 1645,07 kgm = 1,64507 × 107 Nmm
Mn = Mu
= 8,0
1064507,1 7
= 2,06 × 107 Nmm
Rn = 70,0344 25010 2,06
d . bMn
2
7
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
300
m = 35,18250,85
390c0,85.f'
fy
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
70,035,18211
35,181
= 0,0018
> min
< max dipakai tulangan tunggal
Digunakan = 0,0018
As perlu = . b . d
= 0,0018 × 250 × 344
= 154,8 mm2
Digunakan tulangan D 16
n = 96,2008,154
16.41
perlu As
2
= 0,77 2 tulangan
= 216.41
= 216.14,3.41
= 200,96
As ada = 2× 200,96 = 401,92 mm2
Aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 2 D 16
7.10.4 Perhitungan Tulangan Geser Sloof Tanpa Dinding
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada batang nomor 172:
Vu = 2372,40 kg = 23272,4 N
Vc = 1/ 6 . cf' .b .d
= 1/ 6 . 25 .250.344
= 71666,67 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
301
Vc = 0,75 . 71666,67
= 53750 N
½ Ø Vc = 0.5 . 53750
= 26875 N
3 Vc = 3 . 53750
= 161250 N
Syarat tulangan geser : Vu < ½ Ø Vc
: 23272,4 N < 26875 N
Jadi diperlukan tulangan geser praktis
S max = d/2 = 2
344= 172 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 150 mm Potongan tulangan Sloof memanjang
Tul. Tumpuan Tul. Lapangan
25
2 D 16
2 Ø 10
Ø 8 - 150
2 D 16
25
2 D 16
2 D 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
302
BAB 8
PONDASI
8.1. Data Perencanaan
Gambar 8.1. Perencanaan Pondasi
Dari perhitungan SAP 2000 pada Frame 107-1 diperoleh :
- Pu = 103528,13 kg
- Mu = 1142,14 kgm
Data tanah pada kedalaman 2 meter :
qa (tegangan geser ijin) = 2,0 kg/cm2 = 20000 kg/m2
tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
45
Lantai Kerja t = 10 cm
Tanah Urug
Pasir t = 5 cm260
45
260
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
303
Dimensi Pondasi :
tanah = APu
A = tanah
Pu=
20000
103528,13
= 5,18 m2
B = L = A = 5,18
= 2,23 m 2,60 m
Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 2,0 m ukuran 2,6 m 2,6 m
- cf , = 25 MPa
- fy = 390 MPa
- = 2,0 kg/cm2 = 20000 kg/m2
- tanah = 1,7 t/m3 (17 kN/m3) = 1700 kg/m3
- = 2,4 t/m3
d = h p ½ tul.utama
= 300 50 9.5
= 240,5 mm
8.2. Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi
8.2.1. Perhitungan kapasitas dukung pondasi
Pembebanan pondasi
Berat telapak pondasi = 2,6 × 2,6 × 0,30 × 2400 = 4867,20 kg
Berat kolom pondasi = 0,45 × 0,45 × 1,7 × 2400 = 826,20 kg
Berat tanah = (2,62 x 1,7) - (0,452 x1,7) x 1700 = 18951,18 kg
Pu = 103528,13 kg
= 128172,71 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
304
e = P
Mu
128172,71 1142,14
= 0,009 m < 1/6. B = 0,43 m
Sehingga tidak terjadi eksentrisitas
yang terjadi = 2.b.L
61
MuA
P
= 22,6 2,6
61
1142,146,26,2
128172,14
= 19350,36 kg/m2 < 20000 kg/m2
= tanah yang terjadi < ijin tanah
8.2.2. Perhitungan Tulangan Lentur
Mu = ½ . . t2 = ½ × (19350,36) × (1)2
= 9675,18 kgm = 9,67518 × 10 7 Nmm
Mn = 8,0
10 9,67518 7
= 12,09 × 10 7 Nmm
m = 250,85
390c0,85.f'
fy= 18,35
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Rn = 2d . b
Mn2
7
240.5 2650
1009,12= 0,80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
305
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
0,80 35,18211
35,181
= 0,0021
< max
< min dipakai tulangan tunggal
Digunakan min = 0,0036
As perlu = min . b . d
= 0,0036 × 2650 × 240,5
= 1313,13 mm2
Digunakan tul D 19 = ¼ . . d2
= ¼ × 3,14 × (19)2
= 283,39 mm2
Jumlah tulangan (n) = 283,39 1313,13
= 4,63 6 buah
Jarak tulangan = 6
1000= 166,67 mm
Dipakai tulangan D 19 - 150
As yang timbul = 6 × 283,39 = 1700,34 Ok!
Maka, digunakan tulangan D 19 150
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
306
8.2. Data Perencanaan
Gambar 8.2. Perencanaan Pondasi Dari perhitungan SAP 2000 pada Frame 244-1 diperoleh :
- Pu = 55480,63 kg
- Mu = 1142,14 kgm
Data tanah pada kedalaman 2 meter :
qa (tegangan geser ijin) = 2,0 kg/cm2 = 20000 kg/m2
tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
45
Lantai Kerja t = 10 cm
Tanah Urug
Pasir t = 5 cm200
45
200
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
307
Dimensi Pondasi :
tanah = APu
A = tanah
Pu=
20000 55480,63
= 2,77 m2
B = L = A = 2,77
= 1,66 m 2,00 m
Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 2,0 m ukuran 2,00 m 2,00 m
- cf , = 25 MPa
- fy = 390 MPa
- = 2,0 kg/cm2 = 20000 kg/m2
- tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
- = 2,4 t/m3
d = h p ½ tul.utama
= 300 50 9,5
= 240,5 mm
8.3. Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi
8.3.1. Perhitungan kapasitas dukung pondasi
Pembebanan pondasi
Berat telapak pondasi = 2,00 × 2,00 × 0,30 × 2400 = 2880 kg
Berat kolom pondasi = 0,45 × 0,45 × 1,7 × 2400 = 826,20 kg
Berat tanah = (2,002 x 1,7 - 0,452 x1,7) x 1700 = 10974,78 kg
Pu = 55480,63 kg
= 70161,61 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
308
e = P
Mu
70161,61 1142,14
= 0,016 m < 1/6. B = 0,33 m Sehingga tidak terjadi eksentrisitas
yang terjadi = 2.b.L
61
MuA
P
= 22,00 2,00
6
1
1142,14
00,200,2
70161,61
= 18397,01 kg/m2 < 20000 kg/m2
= tanah yang terjadi < ijin tanah 8.3.2. Perhitungan Tulangan Lentur Mu = ½ . . t2 = ½ × (18397,01) × (1)2
= 9198,50 kgm = 9,19850 × 10 7 Nmm
Mn = 8,0
10 9,19850 7
= 11,50 × 10 7 Nmm
m = 250,85
390c0,85.f'
fy= 18,35
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Rn = 2d . b
Mn2
7
240.5 2000
1072,11= 0,99
= fy
2.m.Rn11
m1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
309
= 390
0,99 35,18211
35,181
= 0,0026
< max
< min dipakai tulangan tunggal
Digunakan min = 0,0036
As perlu = min . b . d
= 0,0036 × 2000 × 240,5
= 1731,60 mm2
Digunakan tul D 19 = ¼ . . d2
= ¼ × 3,14 × (19)2
= 283,39 mm2
Jumlah tulangan (n) = 283,39 1731,60
= 6,11 7 buah
Jarak tulangan = 7
1000= 142,86 mm
Dipakai tulangan D 19 - 140
As yang timbul = 7 × 283,39 = 1983,73
Maka, digunakan tulangan D 19 - 140
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
310
8.3. Data Perencanaan
Gambar 8.3. Perencanaan Pondasi Dari perhitungan SAP 2000 pada Frame 365-1 diperoleh :
- Pu = 24106,22 kg
- Mu = 1142,14 kgm
Data tanah pada kedalaman 2 meter :
qa (tegangan geser ijin) = 2,0 kg/cm2 = 20000 kg/m2
tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
Tanah Urug
Lantai Kerja t = 7 cm
Pasir t = 5 cm
150
150
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
311
Dimensi Pondasi :
tanah = APu
A = tanah
Pu=
20000 24106,22
= 1,21 m2
B = L = A = 1,21
= 1,10 m 1,50 m
Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 2,0 m ukuran 1,50 m 1,50 m
- cf , = 25 MPa
- fy = 390 MPa
- = 2,0 kg/cm2 = 20000 kg/m2
- tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
- = 2,4 t/m3
d = h p ½ tul.utama
= 300 50 8
= 242 mm
8.4. Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi
8.4.1 Perhitungan kapasitas dukung pondasi
Pembebanan pondasi
Berat telapak pondasi = 1,50 × 1,50 × 0,30 × 2400 = 1620 kg
Berat kolom pondasi = 0,30 × 0,30 × 1,7 × 2400 = 367,20 kg
Berat tanah = (1,502 x 1,7) - (0,302 x1,7) x 1700 = 6242,40 kg
Pu = 24106,22 kg
= 32335,82 kg
e = P
Mu
32335,82 1142,14
= 0,035 m < 1/6. B = 0,25 m Sehingga tidak terjadi eksentrisitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
312
yang terjadi = 2.b.L
61
MuA
P
= 21,50 1,50
61
1142,1450,150,1
32335,82
= 14624,17 kg/m2 < 20000 kg/m2
= tanah yang terjadi < ijin tanah
8.4.2 Perhitungan Tulangan Lentur
Mu = ½ . . t2 = ½ × (14624,17) × (0,6)2
= 2632,35 kgm = 2,64 × 10 7 Nmm
Mn = 8,0
10 2,64 7
= 3,30 × 10 7 Nmm
m = 250,85
390c0,85.f'
fy= 18,35
b = fy600
600fy
c.0,85.f'
= 390600
60085,0
39025.85,0
= 0,028
max = 0,75 . b
= 0,75 . 0,028
= 0,021
min = 0036,0390
4,14,1fy
Rn = 2d . b
Mn2
7
242 1500
1030,3= 0,38
= fy
2.m.Rn11
m1
= 390
0,38 35,18211
35,181
= 0,00098
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
313
< max
< min dipakai tulangan tunggal
Digunakan min = 0,00098
As perlu = min . b . d
= 0,00098 × 1500 × 242
= 355,74 mm2
Digunakan tul D 16 = ¼ . . d2
= ¼ × 3,14 × (16)2
= 200,96 mm2
Jumlah tulangan (n) = 200,96 355,74
= 1,77 3 buah
Jarak tulangan = 3
1000= 333,33 mm
Dipakai tulangan D 16 - 300
As yang timbul = 3 × 200,96 = 602,88
Maka, digunakan tulangan D 16 - 300
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya 314
BAB 9
RENCANA ANGGARAN BIAYA
9.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolak ukur dalam perencanaan
pembangunan,baik rumah tinggal,ruko,swalayan,maupun gedung lainya. Dengan
RAB kita dapat mengukur kemampuan materi dan mengetahui jenis-jenis material
dalam pembangunan, sehingga biaya yang kita keluarkan lebih terarah dan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
9.2. Data Perencanaan Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana anggaran biaya
(RAB) adalah sebagai berikut :
a. Analisa pekerjaan : Daftar analisa pekerjaan proyek kota Surakarta
b. Harga upah & bahan : Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta
c. Harga satuan : terlampir
9.3. Perhitungan Volume
9.3.1 Pekerjaan Persiapan
A. Pekerjaan pembersihan lokasi Volume = panjang x lebar = 35 x 31 = 1085 m2
B. Pekerjaan pembuatan pagar setinggi 2m Volume = = 2.(40 + 40) = 160 m1
C. Pekerjaan pembuatan bedeng dan gudang Volume = panjang x lebar = (3x4) + (3x3) = 21 m2
D. Pekejaan bouwplank Volume = (panjang x 2) x (lebar x 2) = (33x2) + (37x2) = 140 m1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
315
9.3.2 Pekerjaan Tanah
A. Galian pondasi 1 meter
Pondasi tangga
Volume = (panjang x lebar
= (1,00 x 1,50 x 1,00) x 3 = 4,50 m3
B. Galian pondasi 2 meter
Footplat Type I
Volume = (panjang xlebar
= (2,6 x 2,6 x 2) x 20 = 270,4 m3
Footplat Type II
Volume = (panjang x lebar
= (2,00 x 2,00 x 2) x 23 = 184,00 m3
Footplat Type III
Volume = (panjang xlebar
= (1,50 x 1,50 x 2) x 8 = 36,00 m3
Volume Galian Pondasi = 490,4 m3
C. Urugan Tanah Galian
Footplat Type I
= Volume = 2 x 20 x 2,6 x 1,075 × 2
)8,17,1(
= 195,65 m3 Footplat Type II
= Volume = 2 x 0,775×2
)8,17,1( x 2,0 x 23
= 123,97 m3
Footplat Type III
= Volume = 2 x 0,625×2
)8,17,1( x 1,5 x 8
= 26,25 m3 Total Volume = 345,87 m3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
316
Pondasi tangga
= Volume = 2 x 0,65×2
)8,07,0( x 1,5 x 3
= 4,39 m3 Volume Footplat dan Pondasi tangga = 350,26 m3
D. Memadatkan 1m3 tanah
V = 0,40 x L lt 1
= 0,40 x 713
= 285,2 m3
E. Urugan Pasir bawah Pondasi dan bawah lantai (t= 5cm)
Footplat type I
Volume = (panjang x lebar
= (2,6 x 2,6 x 0,05) x 20 = 6,76 m3
Footplat type II
Volume = (panjang x lebar
= (2 x 2 x 0,05) x 23 = 4,60 m3
Footplat type III
Volume = (panjang xlebar
= (1,5 x 1,5 x 0,05) x 8 = 0,9 m3
Pondasi tangga
Volume = (panjang x lebar
= (1,0 x1,5x 0,05) x 3 = 0,225 m3
Volume Urugan Pasir bawah Pondasi = 12,485 m3
Urugan Pasir bawah Lantai
Volume = tinggi x luas lantai
= 0,05 x 713 = 35,65 m2
9.3.3 Pekerjaan Pondasi Memasang 1m3 pondasi beton bertulang (150kg + begesting)
Volume = (2,6 x2,6x0,3 x 20) +(2,0 x 2,0 x 0,3 x 23) +(1,5 x 1,5 x 0,3 x 8)
= 73,56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
317 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
9.3.4 Pekerjaan Beton
A. Beton Sloof
Volume = (panjang x lebar
= (0,4 x 0,25) x 350 = 35 m3
B. Balok induk 40/47,5
Volume = (tinggi x lebar x panjang)
= (0,475 x 0,40 x 148,75) = 28,26 m3
C. Balok induk 40/75
Volume = (tinggi x lebar x panjang)
= (0,75 x 0,40 x 199) = 59,70 m3
D. Balok anak 25/35
Volume = (tinggi x lebar x panjang)
= (0,35 x 0,25 x 22,5) = 1,97 m3
E. Balok anak 25/35
Volume = (tinggi x lebar x panjang)
= (0,35 x 0,25 x 123,75) = 10,83 m3
F. Kolom utama
Kolom 45/45
Volume = (lebar x tinggi) n
= ( 0,45 x 0,45) x 43 = 8,71 m3
Kolom 30/30
Volume = (lebar x tinggi) n
= ( 0,30 x 0,30) x 8 = 0,72 m3
G. Ringbalk 25/35
Volume = (tinggi x lebar)
= (0,35 x 0,25) x 140 = 12,25 m3
H. Plat lantai (t=12cm)
Volume = luas lantai 2 x tebal
= 713 x 0,12 = 85,56 m3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
318 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
I. Plat kanopi (t= 10 cm)
Volume = (luas plat kanopi x tebal)
= (18,75 x 0,10) = 1,875 m3
J. Tangga
Volume = ((luas plat tangga x tebal) x 3) + plat bordes
= (8,40 x 0,12) x 3) + (3,0 x 0,15 x 3) = 4,374 m3
9.3.5 Pekerjaan pemasangan Bata merah dan Plesteran
A. Pasangan dinding bata merah
Luas jendela = J1 + BV1 + GB
= 25,08 + 0.8 + 5,5
= 31,38 m2
Luas Pintu = P1 +P2
= 8,8+17.6
= 26,40 m2
Volume = tinggi x (L.pintu+ L.jendela)
= (1364) (26,40 +31,38)
= 1306,22 m2
B. Pemlesteran dan pengacian
Volume = volume dinding bata merah x 2 sisi
= 1306,22 x 2 = 2162,44 m2
9.3.6 Pekerjaan Pemasangan Kusen dan Pintu Alumunium
A. Pemasangan kusen dan Pintu alumunium
Jumlah panjang = J1 + P1+P2 +BV1+
= 150 +21,60 +10,80
= 182,40 m
B. Pemasangan daun pintu dan jendela
Luas daun pintu = Pintu + daun jendela
= 17,6 + 34,2
= 51,80 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
319 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
C. Pasang kaca polos (t=8mm)
Luas tipe : P1 = (2 x 2,2) x 2= 8,8 m2
P2 = (2 x 2,2) x 4= 8,8 m2
J1 = ((0,6 x 1,90) x 30) = 34,20 m2
Total = 8,8 + 8,8 + 34,20 = 53 m2
D. Pasang kaca es (t=5 mm)
Luas tipe : BV= (0.4 x 0,5) x 6 = 1,20 m2
Total = 18,3168 + 6,1798 = 24,4966 m2
E. Pekerjaan Perlengkapan pintu
Kunci Putar = 8 bh
Engsel Pintu = 40 bh
Engsel Jendela = 60 bh
Door closer = 4 bh
Pegangan Pintu= 8 bh
Kunci selot = 8 bh
9.3.7 Pekerjaan Atap
A. Pekerjaan kuda kuda
Jurai kuda-kuda A & B (doble siku 60.60.4)
= 67,84 m
Volume
= 67,84 x 4 = 271,35 m
Kuda kuda Trapesium (doble siku 90.90.9)
= 66,09 m
Volume
= 66,09 x 2 = 132,18 m
Kuda-kuda utama A & B (doble siku 70.70.7)
A = 65,478 m
B = 34,148 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
320 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
Volume
= 395,69 m
½ Kuda-kuda utama A& B (doble siku 60.60.4)
46,92 m
Volume
= 46,92 x 4 = 187,69 m
Gording (150.130.20.2.3)
l gording = 291 m
B. Pekerjaan pasang kaso 5/7 dan reng ¾
Volume = luas atap
= 843,79 m2
C. Pekerjaan pasang Listplank
= 138,4 m
D. Pekerjaan pasang genting
Volume = luas atap
= 843,79 m2
E. Pasang kerpus
= 124,80 m
F. Panjang talang lebar 60 cm
Volume = 18,94 m
9.3.8 Pekerjaan Plafon
A. Pembuatan dan pemasangan rangka plafon
Volume = Luas Lantai
= 1346,875 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
321 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
B. Pasang plafon
Volume = luas rangka plafon
= 1346,875 m2
9.3.9 Pekerjaan keramik
A. Pasang keramik 40/40
Volume = luas lantai
= 685 + 601,875
= 1286,875m2
B. Pasang keramik 30/30
Volume = luas lantai
= 4 x 4 x 3,75
= 60 m2
9.3.10 Pekerjaan sanitasi
A. Pasang kloset duduk
= 4 unit
B. Pasang wastafel
= 4 unit
C. Pasang floordrain
= 2 unit
9.3.11 Pekerjaan instalasi air
A. Pekerjaan pengeboran titik air
= 1unit
B. Pekerjaan saluran pembuangan
= 38 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
322 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
C. Pekerjaan saluran air bersih
= 36,5 m
D. Pekerjaan pembuatan septictank dan rembesan
Galian tanah = septictank + rembesan
= (2,35 x 1,85) x 2 + (0,3 x 1,5 x 1,25)
= 9,2575 m3
Pemasangan bata merah
= 8,4 x 2 = 1,68 m2
9.3.12 Pekerjaan instalasi Listrik
A. Instalasi stop kontak
= 30 unit
B. Titik lampu
TL 36 watt
Vol = 54 unit
pijar 13 watt
= 9 unit
C. Instalasi saklar
Saklar double
= 14 unit
9.3.13 Pekerjaan pengecatan dan lain-lain
A. Pengecatan dinding
Volume = Luas dinding x 2
= 1306,22 x 2 = 2612,44 m2
volume plafon = luas plafon Lt. 1&2
= 1346,875 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
323 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 9 Rencana Anggaran Biaya
B. Pengecatan menggunakan Cat minyak (pada listplank)
Volume = 138,4 x 0,2 = 27,68 m2
C. Pasang railing tangga besi minimalis
= 211,20 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi 324
BAB 10
REKAPITULASI
10.1. Perencanaan Atap
Hasil dari perencanaan atap adalah sebagai berikut :
a. Jarak antar kuda-kuda : 5,00 m
b. Kemiringan atap ( ) : 30
c. Bahan gording : baja profil lip channelsin front to front
arrangement
d. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki ( )
e. Bahan penutup atap : genteng
f. Alat sambung : baut-mur.
g. Jarak antar gording : 2,17 m
h. Bentuk atap : limasan
j. Mutu baja profil : Bj-37 ( ijin = 1600 kg/cm2)
( Leleh = 2400 kg/cm2)
Berikut adalah hasil rekapitulasi profil baja yang direncanakan
1. Jurai
Jurai dipakai dimensi profil 60. 60 .4 dan diameter baut 12,7 mm jumlah
baut 2
2. Setengah Kuda-kuda
Setengah kuda kuda dipakai dimensi profil 60.60.4 dan diameter baut 12,7
mm jumlah baut 2
3. Kuda-kuda Trapesium
Kuda kuda trapesium dipakai dimensi profil 90.90. 9 dan diameter baut
12,7 mm jumlah baut 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
325 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
4. Kuda-kuda Utama A
Kuda kuda utama A dipakai dimensi profil 70. 70. 7 dan diameter baut
12,7 mm jumlah baut 3
5. Jurai B
Jurai B dipakai dimensi profil 60. 60 .4 dan diameter baut 12,7 mm jumlah
baut 2
6. Setengah Kuda-kuda B
Setengah kuda-kuda B dipakai dimensi profil 60. 60 .4 dan diameter baut
12,7 mm jumlah baut 2
7. Kuda-kuda Utama B
Kuda-kuda utama B dipakai dimensi profil 70. 70 .7 dan diameter baut 12,7
mm jumlah baut 2
10.2. Perencanaan Tangga
Data data tangga :
Tinggi tangga = 400 cm
Lebar tangga = 140 cm
Lebar datar = 400 cm
Tebal plat tangga = 12 cm
Tebal plat bordes tangga = 15 cm
Dimensi bordes = 100 x 300 cm
lebar antrade = 30 cm
Tinggi optrade = 19 cm
Jumlah antrede = 300 / 30
= 10 buah
Jumlah optrade = 10 + 1
= 11 buah
= Arc.tg ( 200/300 ) = 33,69 0
= 340 < 350 OK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
326 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
10.2.1. Penulangan Tangga
a. Penulangan pada bordes
Tumpuan dan Lapangan = 12 mm 330 mm
Lentur = 3 12 mm
Geser = 10 200 mm
b. Penulangan pada tangga
Dimensi balok 20/30
Tumpuan dan Lapangan = 8 - 200 mm
10.3. Perencanaan Plat
Rekapitulasi penulangan plat lantai
Tulangan lapangan arah x Ø 8 200 mm
Tulangan lapangan arah y Ø 8 165 mm
Tulangan tumpuan arah x Ø 8 200 mm
Tulangan tumpuan arah y 8 165 mm
Rekapitulasi penulangan plat atap
Tulangan lapangan arah x 8 200 mm
Tulangan lapangan arah y 8 200 mm
Tulangan tumpuan arah x 8 100 mm
Tulangan tumpuan arah y 8 100 mm
10.4. Perencanaan Balok Anak
Penulangan balok anak
a. Tulangan balok anak - -H)
Tumpuan = 2 D 16 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Geser = Ø 8 100 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
327 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
b. Tulangan balok anak F )
Tumpuan = 2 D 16 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Geser = Ø 8 150 mm
c. Tulangan balok anak (A D )
Tumpuan = 2 D 16 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Geser = Ø 8 150 mm d. Tulangan balok anak
Tumpuan = 3 D 16 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Geser = Ø 8 150 mm e. Tulangan balok anak -6)
Tumpuan = 5 D 19 mm
Lapangan = 3 D 19 mm
Geser = Ø 8 250 mm f. Tulangan balok anak -3)
Tumpuan = 5 D 19 mm
Lapangan = 4 D 16 mm
Geser = Ø 8 200 mm g. Tulangan balok anak -2)
Tumpuan = 6 D 19 mm
Lapangan = 6 D 19 mm
Geser = Ø 8 250 mm h. Tulangan balok anak -3)
Tumpuan = 4 D 19 mm
Lapangan = 4 D 19 mm
Geser = Ø 8 250 mm i. Tulangan balok anak -7)
Tumpuan = 8 D 19 mm
Lapangan = 8 D 19 mm
Geser = Ø 8 250 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
328 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
j. Tulangan balok anak -10)
Tumpuan = 2 D 16 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Geser = Ø 8 150 mm
10.5. Perencanaan Portal
a. Dimensi ring balok : 250 mm x 350 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Tumpuan = 3 D 16 mm
Geser = Ø 8 150 mm
b. Dimensi balok portal :
Balok portal memanjang 400 mm x 750 mm :
Lapangan = 8 D 22 mm
Tumpuan = 9 D 22 mm
Geser = Ø 10 150 mm
Balok portal melintang 400 mm x 475 mm :
Lapangan = 2 D 19 mm
Tumpuan = 3 D 19 mm
Geser = Ø 10 200 mm
c. Dimensi kolom : 400 x 400 mm
Lentur = 6 D 16 mm
Geser = 10 200 mm
Dimensi kolom canopi : 300 x 300 mm
Lentur = 3 D 16 mm
Geser = 10 200 mm
d. Dimensi sloof : 250 mm x 400 mm
Hitungan Tulangan Lentur Sloof
Tumpuan = 5 D 16 mm
Geser = Ø 8 150 mm
Lapangan = 3 D 16 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
329 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Swalayan 2 Lantai
Bab 10 Rekapitulasi
Hitungan Tulangan Lentur Sloof tanpa dinding
Tumpuan = 2 D 16 mm
Geser = Ø 8 150 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
10.6. Perencanaan Pondasi Footplat
- Kedalaman = 2,0 m
- tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
- tanah = 2,0 kg/cm2 = 20000 kg/m2
- Tebal = 30 cm
a. Perencanaan Pondasi Foot Plat Type 1 (260 x 260 mm)
Tulangan lentur yang digunakan D 19 150 mm
b. Perencanaan Pondasi Foot Plat Type 2 (200 x 200 mm)
Tulangan lentur yang digunakan D 19 140 mm
c. Perencanaan Pondasi Foot Plat Type 2 (150 x 150 mm)
Tulangan lentur yang digunakan D 16 300 mm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
330
PENUTUP
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik, lancar dan tepat pada
waktunya.
Tugas Akhir ini dibuat berdasarkan atas teori-teori yang telah didapatkan dalam
bangku perkuliahan maupun peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia. Tugas
Akhir ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu bagi penyusun yang
nantinya menjadi bekal yang berguna dan diharapkan dapat diterapkan dilapangan
pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang berhubungan di bangku perkuliahan.
Dengan terselesaikannya Tugas Akhir ini merupakan suatu kebahagiaan tersendiri
bagi penyusun. Keberhasilan ini tidak lepas dari kemauan dan usaha keras yang
disertai do’a dan bantuan dari semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penyusun sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan. Akan tetapi kekurangan tersebut dapat dijadikan pelajaran
yang berharga dalam penyusunan Tugas Akhir selanjutnya. Untuk itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dari pembaca.
Akhirnya penyusun berharap semoga Tugas Akhir dengan judul Perencanaan
Struktur Gedung Swalayan Dua Lantai ini dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan semua Civitas Akademik Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta para pembaca pada umumnya. Dan
juga apa yang terkandung dalam Tugas Akhir ini dapat menambah pengetahuan
dalam bidang konstruksi bagi kita semua.
Top Related