Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
PERCOBAAN VIII
Judul : PERMODELAN MOLEKUL SIKLOHEKSANA
Tujuan : 1. Untuk memvisualisasikan bentuk molekul dari
sikloheksana
2. Menghitung energi molekul tersebut beserta
konformasinya
Hari/ Tanggal : Selasa/ 16 Desember 2008
Tempat : Laboraturium Kimia FKIP Unlam Banjarmasin
I. DASAR TEORI
Stereokimia merupakan studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga
dimensi, yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan
satu relatif terhadap yang lain. Tiga aspek stereokimia yang penting meliputi :
Isomer geometrik yaitu bagaimana ketegaran ( rigidity) dalam molekul
dapat mengakibatkan isomeri.
Konformasi molekul, ialah bentuk molekul dan bagaimana bentuk ini
dapat berubah.
Kiralitas (chirality) molekul yaitu bagaimana penataan kiri atau kanan
atom-atom disekitar sebuah atom karbon dapat mengakibatkan isomeri.
Atom-atom yang tergabung dalam suatu cincin tidak bebas berotasi
mengelilingi ikatan-ikatan sigma dari cincin itu. Rotasi mengelilingi ikatan-ikatan
sigma cincin akan memutus agar atom-atom atau gugus-gugus yang terikat,
melewati pusat cincin itu. Tetapi gaya tolak van der Waals menghalangi terjadinya
gerakan ini, kecuali jika cincin terdiri dari sepuluh atom karbon atau lebih.dalam
senyawa organic cincin yang paling lazim ialah cincin lma atau enam anggota.
Tiap atom karbon dalam cincin sikloheksana terikat pada atom-atom karbon
tetengganya dan juga pada dua atom gugus lainnya. Ikatan pada dua gugus lain ini
dinyatakan oleh garis-garis vertikal (garis pada bidang kertas). Suatu gugus yang
terikat pada ujung - atas garis vertikal dikatakan berada diatas bidang cincin dan
135 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
gugus yang terikat pada ujung bawah garis vertikal itu dikatakan berada dibawah
bidang cincin.
Dalam perlambangan ini atom-atom hidrogen yang terikat pada cincin dan
ikatan-ikatan mereka tak selalu ditunjukkan.
Cara lain untuk menunjukkan bagaimana gugus-gugus terikat pada cincin
ialah dengan menggunakan baji (wegde) patah-patah untuk menunjukkan suatu
gugus dibawah bidang cincin dan suatu ikatan garis tebal atau suatu baji untuk
menyatakan bahwa suatu gugus berada diatasnya
Pemerian substituen sebagai berada “diatas bidang “ atau “dibawah
bidang” hanya benar untuk representasi suatu struktur. Suatu molekul dapat
jungkir balik dalam ruang dan pemerian itupun harus dibalik.
Suatu hal yang penting ialah bahwa dalam rumus-rumus diatas, gugus
metil dan gugus hidroksil berada dalam sisi –sisi yang berlawanan dari bidang
cincin. Bila dua ggugus berada dalam sisi berlawanan dai cincin, mereka adalah
trans; bila mereka berada dalam satu sisi, mereka adalah cis. Penandaan ini
analog langsung cis dan trans dalam alkena. Senyawa cis dan trans adalah isomer
geometrik satu sama lain.
Konformer Sikloheksana
Cincin sikloheksana, baik tunggal maupun dalam sistem cincin – terpadu
(puset-ringsystem; sistem-sistem cincin yang berkekuatan atom-atom karbon)
merupakan sistem cincin yang paling penting. Suatu cincin sikloheksana dapat
memiliki banyak bentuk, dan molekul sikloheksana tungal mana saja terus-
menerus berada dalam keadaan membengkok menjadi aneka ragam bentuk
(model-model molekul sangat berfaedah dalam memperagakan hubungan
berbagai konformasi ini). Sejauh ini baru dikemukakan bentuk kursi (chair form)
sikloheksana. Beberapa bentuk lain yang dapat dimiliki oleh sikloheksana sebagai
berikut:
136 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
Tak satupun dari konformasi-konformasi lain mempunyai struktur
hidrogen goyang yang diinginkan, seperti struktur dari bentuk(konformasi) kursi.
Hidrogen-hidrogen eklips, seperti dalam bentuk biduk, menambah energi
molekul. Gambar dibawah menunjukkan model dan proyeksi Newman (dari)
bentuk kursi dan biduk; hidrogen goyang dan eklips tampak jelas dalam
representasi ini.
137 | P a g e
Model-model molekul dan proyeksi-proyeksi Newman dari bentuk kursi dan biduk sikloheksana
Energi potensial relatif dari konformasi- konformasi sikloheksana
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
Persyaratan energi untuk interkonvensi (antar-ubahan) konformasi-
konformasi sikloheksana digambarkan dalam gambar diatas. Terlihat disini
bahwa bentuk kursi mempunyai energi rendah, sementara bentuk setengah - kursi
( yang mempunyai struktur yang hampir datar) mempunyai energi tinggi. Dapapt
diperkirakan bahwa sruktur sikloheksana bebentuk kursi dalam keadaan kapan
saja. Memeng telah dihitung bahwa sekitar 99,9% molekul sikloheksana berada
dalam bentuk kursi pada satu waktu kapan saja.
A. Subtituen ekuatorial dan aksial
Tiap karbon cincin ( dari ) sikloheksana mengikar dua atom hidrogen.
Ikatan pada salah satu hidrogen terletak dalam bidang cincin secara kasar.
Hidrogen ini disebut hidrogen ekuatorial. Ikatan hidrogen lain, sejajar dengan
sumbu tersebut; hidrogen ini disebut hidrogen aksial ( axial-menyumbu ). Tiap
atom karbon siklohesana memepunyai satu atom hidrogan ekuatorial dan satu
atom aksial.
138 | P a g e
sumbu
H aksial (sejajar sumbu)H ekuatorial (dalam bidang)
aksial
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
Sebuah gugus metil lebih meruah ( bulkier ) dari pada sebuah atom
hidrogen. Bila gugus metil dalam metilsikloheksana berada dalam posisi aksial,
makak gugus metil itu dan hidrogen- hidrogen aksial pada satu sisi cincin akan
saling menolak. Antaraksi antara gugus-gugus aksial, disebut antaraksi 1,3-
diaksial. Tolaka- menolak ini minimal bila gugus metil berada dalam posisi
ekuatorial. Jadi konformer dengan metil ekuatorial berenergi lebih rendah. Pada
temperatur kamar sekitar 95% molekul metilsikloheksana berada dalam
konfirmasi dimana gugus metil ekuatorial.
Bila gugus metil berada dalam posisi aksial (menyumbu), konformasi
cincin akan serupa dengan konformasi butanan dengan gugus-gugus metil yang
gauche.
Hubungan gauche dalam metilsikloheksana aksial:
Bila gugus metil berada dalam posisi ekuatorial, konformasi cincin serupa
konformasi butana dengan gugus metil yang anti.
139 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
Hubungan anti dalam metilsikloheksana ekatorial:
Butana gauche 0,9 kkal/mol kurang stabil dibandingkan butana anti.
Metilsikloheksana dengan satu gugus metil yang aksial 1,8 kkal/mol kurang stabil
dibandingkan dengan konformasi dimana gugus metilnya ekuatorial. Energi dua
kali energi butana ( 2 X 0,9 kkal/mol ) karena gugus metil aksial pada cincin
berantaraksi dengan dua atom hidrogen aksial ( satu pada karbon 3 dan satu pada
karbon 5 ).
Makin meruah gugus itu akan makin besar selisih antara konformer aksial
dan ekuatorial. Dengan perkataan lain, hampir dapat dipastikan bahwa substituen
besar pada cincin siklohesana mempunyai posisi ekuatorial. Bila ukuran
substituen itu mencapai ukuran t-butil, maka selisih energi itu menjadi sangat
besar. t-butil sikloheksana sering dikatakan “ beku” dalam konformasi dimana
gugus t-butil itu ekuatorial. Cincin itu tidak benar-benar beku, tetapi selisih energi
( 5,6 kkal/mol ) antara posisi ekuatorial dan aksial ( dari ) gugus t-butil berarti
bahwa pada tiap saat hanya 1 dari 10.000 molekul mempunyai gugus t-butil dalam
posisi aksial.
140 | P a g e
Butana anti
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
B. Sikloheksana terdisubstitusi
Dua gugus yang disubstitusiakan pada satu cincin sikloheksana dapat
bersifar cis ataupun trans. Cincin – cincin tersubstitusi-cis dan –trans adalah
isomer-isomer geometrik dan tak dapapt saling-diubah satu menjadi yang lain
pada temperatur kamar ; meskipun demikian masing-masing isomer dapat
memiliki aneka ragam konformasi. Sebagai contoh perhatikan bentuk-bentuk
kursi (dari) cis- 1,2-dimetilsikloheksana.
Beberapa representasi berlainan dari cis-1,2 dimetilsikloheksana:
Karena senyawa ini adalah cis-isomer, maka kedua gugus metil itu harus
terletak pada satu sisi cincin, tanpa harus memperdulikan konformasinya. Dalam
tiap konformasi kursi yang dapat digambar, selalu satu metil aksial dan metil yang
lain ekuatorial. untuk tiap sikloheksana ter-cis 1,2-disubstitusikan, satu substituan
harus aksial dan substituen yang lain harus ekuatorial.
Bila cis-1,2-dimetilsikloheksana berubah dari satu konformer kursi ke
konformer kursi yang lain, kedua gugus metil itu membalik status ekuatorial-
aksial mereka.energi kedua konformer ini sama karena struktur dan pola ikatannya
identik. Oleh kerena itu , senyawa ini dijumpai terutama dalam dua konformasi
kursi, dengan perbandingan 50: 50.
141 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
Konformer cis-1,2 dimetilsikloheksana:
Dalam trans-1,2-dimetilskloheksana, gigiu-gugus metil berada pada sisi-
sisi berlawanan (dari) cincin. Dalam bentuk kursi dalam bentuk trans-isomer , satu
gugus harus terletak pada suatu ikatan “teratas “ , sementara satu gugus lain pada
suatu ikatan “terbawah “.
Beberapa representasi berlainan dari trans-1,2 dimetilsikloheksana:
Bagaimana juga gugus-gugus trans itu diperagakan, keduanya harus aksial
( a,a) atau keduanya akuatorial ( e, e). Tak ada cara lain bagi kedua gugus agar
trans dan 1,2 pada bentuk kursi sikloheksana, selain konformasi a,a dan e,e.
Konformer trans 1,2-dimetilsikloheksana:
142 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
Satu gugus metil tunggal menyukai posisi ekuatorial pada suatu cincin
sikloheksana. Dua gugus metil pada suatu cincin sikloheksana juga menyukai
posisi-posisi ekuatorial, jika dimumgkinkan. Dalam trans-1,2-
dimetilsikloheksana, konformer e,e merupakan konformer yang disukai, dengan
energi yang lebih rendah dari pada konformer a,a . konformer trans e,e ini pun
berenergi lebih rendah ( selisih 1,87 kkal/mol ) dibandingkan dengan konformer-
konformer senyawa –cis, yang harus a,e atau e,a.
Dalam sikloheksana ter- 1,2-disubtitusikan, trans-isomer lebih stabil dari
pada cis-isomer, karena kedua subtituennya dapat berposisi ekuatorial. tetapi bila
kedua substituen itu 1,3 satu terhadap yang lain pada suatu cincin sikloheksana,
maka cic-isomer lebih stabil dari pada trans-isomer, karena kedua isomer dalam
1,3-isomer, dapat berposisi ekuatorial. dalam trans-1,3-isomer, satu gugus
terpaksa berposisi aksial.
Cis-1,3-dimetilsikloheksana:
Trans-1,3-dimetilsikloheksana:
143 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
II. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
1. Laptop
2. Printer
3. Scanner
4. Software Hyperchem
Bahan yang digunakan :
1. Kertas
2. Tinta
III. PROSEDUR KERJA
a. Sikloheksana bentuk kursi dan perahu
1. Membuat sikloheksana bentuk kursi dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
- Masuk dalam program hyperchem 6 >.
- Menampilkan table periodic dengan cara klik build pada menu bar
kemudian pilih default element.
- Meng-klik pada lambang atom karbon C pada table periodik.
- Kemudian meng-klik pada daerah kerja hyperchem, membuat
sikloheksana dengan meng-klik pada setiap sudut segi enam.
° °
° °
° °
144 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
- Kemudian menghubungkan titik-titik tersebut dengan cara
mengklik salah satu atom C , tahan dan lepas pada atom C yang
paling dekat dengannya. Begitu seterusnya sampai terbentuk segi
enam.
- Untuk menambahkan atom H serta membuat bentuknya agar sesuai
maka pilih menu Add H dan Model build pada menu build.
- Untuk membuat struktur batangnya saja klik display >>rendering
>> stieks >> OK.
- Kemudian memutar-mutar bentuk yang sudah ada dengan
menggunakan menu rotate out – of – plane maupun menu rotate in
plane sampai diperoleh konformasi kursi.
2. Membuat sikloheksana bentuk perahu dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
- Membuat sikloheksana bentuk kursi seperti pada langkah kerja 1.
- Setelah itu mengaktifkan multiple selection pada menu select.
- Meng-klik atom 1 – 2 dan 4 – 5.
- Memilih menu select >> name selection >> plane >>OK.
- Meng-klik kiri, tahan klik kanan, tahan, arahkan kursor sehingga
mengotaki separuh sikloheksana kursi.
145 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
- Memilih menu edit >> refleks. Kemudian klik kanan pada area
kerja untuk men non-aktifkan selection, dan diperolehlah bentuk
perahu.
3. Melakukan optimasi struktur dengan cara pilih compute >> geometri
optimization >>
- Pada menu algorithm, pilih polka – ribieve.
- Pada menu RMS gradient of pilih 0,1 or 270.
- Pilih / tandai menu in vacou.
- Pada screen refresh period = 1
Pada langkah ini energi juga diperoleh.
4. Untuk lebih meyakinkan maka dilakukan lagi perhitungan energi
dengan cara, file >> start lagi >> beri nama >> set up >> ab initio >>
medium >> ok >> compute >> single point kalau sudah
selesai stop lagi.
5. Membandingkan energi antara konformasi sikloheksana bentuk kursi
dan perahu yang diperoleh dari langkah sebelumnya ( setelah di
optimasi ).
b. Subtituen ekuatorial dan aksial pada sikloheksana.
1. Membuat konformasi sikloheksana bentuk kursi.
2. Menghapus satu hidrogen (pada posisi aksial untuk metal
sikloheksana aksial dan pada posisi ekuatorial) dari suatu atom C.
146 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
3. Menghapus dengan cara men-select atom yang akan dihapus
kemudian cut (simbol gunting) pada menu bar.
4. Menambahkan atom C pada posisi dihapusnya atom H (baik aksial
atau pun ekuatorial).
5. Menghubugkan dengan atom C yang H – nya dihapus.
6. Kemudian memilih menu build >> Add H dan model build.
7. Menghitung energi masing – masing.
8. Membandingkan energi antara konformasi sikloheksana bentuk kursi
dengan perahu.
IV. DATA PENGAMATAN
Molekul(struktur)
Visualisasi(dari dua sudut pandang)
Total energi(kkal/mol)
Sikloheksana (Ekuatorial)
-171460.3247061
147 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
Sikloheksana (Aksial)
-171453.8391855
Sikloheksana ( Perahu)
-146954.2826280
Sikloheksana ( Kursi)
-146965.7085730
V. ANALISIS DATA
1. Sikloheksana bentuk kursi dan perahu.
148 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa sikloheksana dapat mempunyai
dua konformasi, yaitu konformasi kursi dan konformasi perahu (biduk).
Visualisasi konformasi kedua sikloheksana tersebut yaitu:
Dari struktur-struktur di atas dapat dilihat bahwa struktur dari konformasi
kursi mempunyai struktur hidrogen goyang (anti), dimana atom-atom hidrogen
berada sejauh mungkin satu dari yang lain. Sehingga tolak-menolak atom-atom
hidrogen cenderung tidak ada.
Sedangkan pada konformasi sikloheksana bentuk perahu struktur
hidrogennya eklips, dimana atom-atom hidrogen saling berdekatan satu dengan
yang lain, sehingga menyebabkan terjadinya tolak-menolak antara atom-atom
hidrogen tersebut sehingga menambah energi molekulnya. Hal inilah yang
membuat konformasi sikloheksana bentuk perahu kurang stabil bila dibandingkan
dengan bentuk kursi.
Kestabilan konformasi sikloheksana juga dapat dilihat dari besarnya energi
tiap molekul dari kedua bentuk atau konformasinya. Dimana konformasi
sikloheksana bentuk kursi memiliki energi molekul yang lebih rendah (8,1678
kkal/mol) dibandingkan dengan energi molekul bentuk perahu. Karena energi tiap
molekulnya yang lebih rendah, maka konformasi sikloheksana bentuk kursi lebih
stabil dibanding dengan konformasi siklohekasana bentuk perahu. Dapat
diperkirakan bahwa kebanyakan molekul berbentuk kursi pada keadaan kapan
saja. Berdasarkan literaturpun telah dihitung bahwa sekitar 99% molekul
sikloheksana berada dalam bentuk kursi pada suatu waktu kapan saja.
149 | P a g e
Konformasi Kursi Konformasi Perahu
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
Energi untuk interkonvensi (antar-ubahan) konformasi sikloheksana dapat
dilihat pada diagram berikut:
biduk
E
8,1678 kkal/mol
kursi
Energi potensial relatif (dari) konformasi – konformasi sikloheksana
2. Substituen ekuatorial dan aksial pada sikloheksana
Tiap karbon cincin dari sikloheksana mengikat dua atom hidrogen. Ikatan
pada salah satu hidrogen terletak dalam bidang cincin secara kasar. Hidrogen ini
disebut hidrogen ekuatorial. Ikatan ke hidrogen yang lain, sejajar dengan sumbu
tersebut, hidrogen ini disebut hidrogen aksial (axial, menyumbu). Tiap atom
karbon sikloheksana mempunyai satu atom hidrogen ekuatorial dan satu atom
aksial. Dalam proses berubah bentuk dari satu konformer ke konformer lain,
aksial menjadi ekuatorial, dan ekuatorial menjadi aksial. Makin besar gugus-
gugus yang terikat pada kedua atom karbon, maka akan besar selisih energi antara
konformasi-konformasi molekul itu. Diperlukan lebih banyak energi untuk
mendorong dua gugus besar agar berdekatan daripada gugus kecil. Selisih energi
antara konformasi sikloheksana bentuk ekuatorial dengan aksial adalah sekitar
sebesar 6,5 kkal/mol. Ini menunjukkan bahwa energi yang diperlukan oleh
sikloheksana bentuk ekuatorial berotasi atau berubah menjadi aksial adalah
sebesar 6,5 kkal/mol. Makin meruah suatu gugus maka akan makin besar selisih
energi antara konformer aksial dan ekuatorial. Sehingga substituen besar pada
150 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
sikloheksana mempunyai posisi ekuatorial. Ukuran substituen ini mencapai
ukuran t-butil yang selisih energi antara posisi ekuatorial dan aksialnya sebesar
5,6 kkal/mol. Sedangkan pada sikloheksana ini selisih energinya adalah 6,5
kkal/mol. Dilihat dari data bahwa energi konformer dengan metilsikloheksana
ekuatorial lebih rendah daripada energi konformer metilsikloheksana aksialnya.
Hal ini disebabkan karena gugus metil disini lebih meruah daripada sebuah atom
hidrogen. Bila gugus metil berada dalam metilsikloheksana berada dalam posisi
aksial, maka gugus itu dan hidrogen-hidrogen aksial pada satu sisi cincin akan
saling menolak. Antaraksi antara gugus–gugus aksial disebut antaraksi 1,3-
diaksial. Tolak-menolak ini minimal bila gugus metil berada dalam posisi
ekuatorial.
Pada temperatur kamar (250C) sekitar 95 % molekul metilsikloheksana
berada dalam konformasi dimana gugus metil ekuatorial. Ini dapat menyatakan
bahwa bentuk konformer metilsikloheksana ekuatorial itu lebih stabil dan lebih
disukai. Bila gugus metil berada dalam posisi aksial (menyumbu), konformasi
cincin akan serupa dengan konformasi butana dengan gugus-gugus metil yang
gauche. Dan bila gugus metil itu berada dalam posisi ekuatorial, konformasi
cincinnya serupa dengan gugus-gugus metil yang anti.
Jadi, konformer dengan metil ekuatorial berenergi lebih rendah. Hal ini
terlihat pada percobaan yang kami lakukan, metilsikloheksana dengan gugus metil
aksial energinya sekitar 6,5 kkal/mol lebih tinggi dibandingkan metilsikloheksana
dengan gugus metil ekuatorial.
151 | P a g e
CH3
H
H
H
H
H3C
butana gauche
butana anti
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
Bila gugus berada dalam posisi aksial, konformasi cincin akan serupa
dengan konformasi butana dengan gugus –gugus metil yang gauche.
Hubungan gauche dalam metilsikloheksana aksial :
Butana gauche
Bila gugus berada dalam posisi ekuatorial, konformasi cincin serupa
konformasi butana dengan gugus – gugus metil yang anti.
Hubungan anti dalam metilsikloheksana ekuatorial :
Butana gauche 0,99 kkal/mol kurang stabil dibandingkan butana anti.
Metilsikloheksana sama dengan suatu gugus metil yang aksial 1,8 kkal/mol
kurang stabil dibandingkan dengan konformasi dimana gugus metilnya ekuatorial.
Energinya dua kali energi untuk butana (2 × 0,9 kkal/mol) karena gugus metil
aksial pada cincin berantaraksi dengan dua atom hidrogen aksial (satu pada
karbon 3 dan satu pada karbon 5). Jadi, dapat disimpulkan bahwa
metilsikloheksana dengan suatu gugus metil yang ekuatorial lebih disukai
dibandingkan dengan metilsikloheksana dengan suatu gugus metil yang aksial.
152 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
E
6,4864 kkal/mol
equatorial
Energi Potensial Relatif
Grafik Energi Konformasi Metilsikloheksana dalam posisi
equatorial/aksial
VI. KESIMPULAN
Dari analisis data, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Konformasi sikloheksana bentuk kursi memiliki total energi yang
paling kecil dimana ini berarti bahwa konformasi ini merupakan
bentuk yang paling stabil.
2. Energi konformer dengan metilsikloheksana ekuatorial lebih rendah
daripada energi konformer metilsikloheksana aksialnya.
3. Bentuk konformer metilsikloheksana ekuatorial itu lebih stabil dan
lebih disukai daripada bentuk konformer metilsikloheksana aksial.
153 | P a g e
aksial
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Chairil. 1995. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Yogyakarta :
UI-Press
Fessenden dan Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Tim Dosen Kimia Organik 1. 2008. Panduan Praktikum Kimia Organik 1.
Banjarmasin :FKIP UNLAM
LAMPIRAN
Perhitungan
Energi = Total energi sikloheksana perahu – total energi
sikloheksana kursi
= -146955.4664247 – (-146963.6342654)
= 8,1678 kkal/mol
Energi = Total energi sikloheksana aksial – total energi
sikloheksana ekuatorial
154 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
= -171453.8386138 – (-171460.3250456)
= 6,4864 kkal/mol
1. Konformasi Sikloheksana Bentuk Kursi
ENERGIES AND GRADIENTTotal Energy = -146965.7085730 (kcal/mol)Total Energy = -234.204735535 (a.u.)Electronic Kinetic Energy = 146864.6241034 (kcal/mol)Electronic Kinetic Energy = 234.043647199 (a.u.)The Virial (-V/T) = 2.0007eK, ee and eN Energy = -307965.4345234 (kcal/mol)Nuclear Repulsion Energy = 160999.7259504 (kcal/mol)
2. Konformasi Sikloheksana Bentuk Perahu
ENERGIES AND GRADIENTTotal Energy = -146954.2826280 (kcal/mol)Total Energy = -234.186527135 (a.u.)Electronic Kinetic Energy = 146907.2706009 (kcal/mol)Electronic Kinetic Energy = 234.111608710 (a.u.)The Virial (-V/T) = 2.0003
155 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
eK, ee and eN Energy = -308826.7875428 (kcal/mol)Nuclear Repulsion Energy = 161872.5049149 (kcal/mol)
3. Konformasi Metilsikloheksana Ekuatorial
ENERGIES AND GRADIENTTotal Energy = -171460.3247061 (kcal/mol)Total Energy = -273.239386198 (a.u.)Electronic Kinetic Energy = 171347.0733489 (kcal/mol)Electronic Kinetic Energy = 273.058908694 (a.u.)The Virial (-V/T) = 2.0007eK, ee and eN Energy = -378340.3931289 (kcal/mol)Nuclear Repulsion Energy = 206880.0684229 (kcal/mol)
4. Konformasi Metilsikloheksana Aksial
ENERGIES AND GRADIENTTotal Energy = -171453.8391855 (kcal/mol)Total Energy = -273.229050864 (a.u.)Electronic Kinetic Energy = 171377.8353026 (kcal/mol)Electronic Kinetic Energy = 273.107930982 (a.u.)
156 | P a g e
Laporan Akhir Praktikum Kimia Organik 1
The Virial (-V/T) = 2.0004eK, ee and eN Energy = -382684.7803659 (kcal/mol)Nuclear Repulsion Energy = 211230.9411804 (kcal/mol)
157 | P a g e
Top Related