Percobaan Viii Lapter
-
Upload
siti-jari-handayani -
Category
Documents
-
view
126 -
download
4
Transcript of Percobaan Viii Lapter
PERCOBAAN VIII
BIOINFORMATIKA
(Konstruksi Pohon Filogeni)
I. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan hubungan kekerabatan antar organisme (bakteri) melalui
konstruksi pohon filogeni.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Bioinformatika
Bioinformatika, sesuai dengan asal katanya yaitu "bio" dan "informatika",
adalah gabungan antara ilmu biologi dan ilmu teknik informasi (TI). Pada
umumnya, Bioinformatika didefenisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan
analisa untuk menangkap dan menginterpretasikan data‐data biologi. Ilmu ini
merupakan ilmu baru yang yang merangkup berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu
komputer, matematika dan fisika, biologi, dan ilmu kedokteran, dimana
kesemuanya saling menunjang dan saling bermanfaat satu sama lainnya. Ilmu
bioinformatika lahir atas insiatif para ahli ilmu komputer berdasarkan artificial
intelligence. Mereka berpikir bahwa semua gejala yang ada di alam ini bisa dibuat
secara artificial melalui simulasi dari gejala‐gejala tersebut. Untuk mewujudkan
hal ini diperlukan data‐data yang yang menjadi kunci penentu tindak‐tanduk
gejala alam tersebut, yaitu gen yang meliputi DNA atau RNA. Bioinformatika ini
penting untuk manajemen data‐data dari dunia biologi dan kedokteran modern.
Perangkat utama Bioinformatika adalah program software dan didukung oleh
kesediaan internet (Utama, 2002).
Bioinformatika adalah organisasi dan analisis komplek data yang
dihasilkan dari analisa molekuler dan teknik biokimia. Disamping itu
bioinformatika merupakan teknologi untuk koleksi, peyimpanan analisis,
interprestasi, pelepasan dan aplikasi untuk informasi biologi. Analisi dilakukan
dengan cara membandingkan data yang masuk dengan ribuan data lain yang
tersedia di dalam pangkalan data (Nuswantara, 2000).
Seiring dengan perkembangan bioinformatika yang amat pesat, informasi‐informasi baru dalam bidang ini terus bermunculan. Pangkalan data urutan DNA,
RNA dan protein sangat berperan untuk mendukung berbagai kegiatan penelitian
bioteknologi termasuk menggali berbagai potensi biologis di tengah beraneka
ragamnya organisme (Nuswantara, 2000).
Bioinformatika adalah bidang ilmu yang lahir dan diperlukan kemampuan
komputer berdaya tinggi untuk membantu mengorganisir, menganalisis dan
menyimpan informasi biologis. Tipe-tipe informasi biologis primer yang terlibat
dalam bio informatika adalah data sekuens DNA dan protein. Setelah teknologi
sequencing DNA menjadi mudah dan otomatis, dihasilkan sekuens gen dalam
jumlah yang luar biasa banyaknya.
Teknologi sekuensing DNA telah mengalami kemajuan dengan cepat, para
peneliti tidak hanya melakukan sekuensing atas gen-gen tunggal, tapi juga genom
keseluruhan organisme, berkisar antara bakteri dan virus sampai tumbuhan,
serangga dan manusia. Sebagian besar informasi itu juga dimasukkan ke dalam
database publik untuk digunakan dan dianalisis oleh para peneliti dari seluruh
dunia. Sebagian informasi itu digunakan oleh perusahaan-perusahaan bioteknologi
dan farmasi untuk membantu mereka mengembangkan obat-obatan dan
penanganan penyakit (Susan, 2002).
II.2 Filogeni
Dalam biologi, filogeni atau filogenesis adalah kajian mengenai hubungan
di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi
yang dianggap mendasarinya. Istilah “filogeni” dipinjam dari bahasa Belanda,
fylogenie, yang berasal dari gabungan kata bahasa Yunani Kuna yang berarti
“asal-usul suku, ras”.
Hubungan tersebut ditentukan berdasarkan morfologi hingga DNA. Filogeni
sangat diperlukan dalam mempelajari proses evolusi dan penyusunan taksonomi.
Evolusi sendiri dapat diartikan sebagai perubahan yang berangsur-angsur dari
suatu organisme menuju kepada kesesuaian dengan waktu dan tempat. Jadi
evolusi sendiri merupakan proses adaptasi dari suatu organisme terhadap
lingkungannya.
Filogeni tidak sepenuhnya sama dengan kladistika (sistematika filogenetik),
namun banyak menggunakan metode-metode dan konsep yang dipakai di
dalamnya. Kladistika banyak dipakai untuk merumuskan keterkaitan filogenik
dalam bentuk diagram pohon, namun di dalam filogeni dipelajari pula anatomi
perbandingan dari berbagai organism (Campbell, 2008).
Filogenetik adalah filogeni yang sesungguhnya membandingkan gen-
gen yang ekivalen yang datang dari beberapa spesies untuk merekonstruksi
pohon kehidupan (genealogic tree) dari spesies-spesies ini dan mengetahui
siapa yang relatif berkerabat dekat dengan yang lain. Tujuan filogeni adalah
merekonstruksi sejarah kehidupan dan menjelaskan adanya keragaman
makhluk hidup. Prinsip filogeni adalah mencoba mengelompokkan makhluk
hidup menurut tingkat similaritas (Claverie dan Notredame, 2007).
II.3 Pohon Filogeni
Pohon filogeni digunakan untuk menunjukkan hubungan evolusi antar
organisme. Analisis filigenetik ini memerlukan data yang tepat untuk menentukan
pohon filogenetik yang tepat. Data yang tepat tersebut berupa (1) taxa, yaitu
kelompok organisme yang ingin diketahui hubungan evolusinya, (2) karakter
yaitu daftar sifat organisme dan beberapa anggota kelompok memiliki sifat yang
berbeda (character states).
Pendekatan klasik dalam filogeni menggunakan karakteristik morfologi
untuk mempelajari hubungan anar spesies. Selanjutnya berkembang Molecular
Phylogeny, yang menggunakan data molekuler untuk menentukan hubungan antar
spesies. Molecular phylogenetics bertujuan menentukan kecepatan dan pola-pola
perubahan yang terjadi pada DNA dan protein dan merekonstruksi evolutionary
history gen dan organisme. Data dapat berupa karakteristik yang bervariasi
seperti: urutan/sekuens protein, hibridisasi DNA, frekuensi gen, urutan/sekuens
DNA, data imunologi, dan pola-pola restriksi (Wolfe, 1998).
II.4 GenBank
Gen Bank (R) adalah data base komprehensif yang berisi urutan
nukleotida publik tersedia untuk lebih dari 260.000 organisme bernama, diperoleh
terutama melalui pengajuan dari laboratorium individu dan kiriman dari proyek
sequencing batch skala besar. Kebanyakan pengiriman dibuat menggunakan Bank
It berbasis web atau standalone payet program dan nomor aksesi ditugaskan oleh
staf Gen Bank pada saat diterima. Data harian pertukaran dengan Laboratorium
Biologi Molekuler Eropa Nukleotida Sequence Data base di Eropa dan DNA Data
Bank of Japan memastikan cakupan seluruh dunia. Gen Bank dapat diakses
melalui sistem pencarian NCBI itu, Entrez, yang mengintegrasikan data dari DNA
utama dan urutan protein data base bersama dengan taksonomi, genom, pemetaan,
struktur protein dan informasi domain, dan literatur jurnal biomedis melalui
PubMed. BLAST menyediakan pencarian kesamaan urutan Gen Bank dan data
base urutan lainnya, yang dirilis dua bulan sekali lengkap dan update harian dari
Gen Bank tersedia dengan FTP. Untuk mengakses Gen Bank dan pengambilan
terkait dan jasa analisis, mulai di Situs Web NCBI:www.ncbi.nlm.nih.gov.
Data base urutan Gen Bank merupakan penjelasan semua sekuens
nukleotida yang tersedia untuk umum dan terjemahan protein mereka. Data base
ini diproduksi di Pusat Nasional untuk Biotechnology Information (NCBI)
sebagai bagian dari kerjasama internasional dengan Laboratorium Biologi
Molekuler Eropa (EMBL) Perpustakaan Data dari European Bioinformatics
Institute (EBI) dan DNA Data Bank of Japan (DDBJ) (Hariyadi, 2011).
II.5 NCBI
Database publik diciptakan untuk menampung informasi dan mengizinkan
semua orang untuk menggunakannya. Database yang tetap atau definitive di
Amerika Serikat bagi sekuens-sekuens gen disebut gen bank yang ditangani oleh
National Center for Biotechnology Information (NCBI) dan pada juni 2001, telah
memiliki 12.973.766 catatan sekuens dari ribuan spesies mikroba, tumbuhan dan
hewan berbeda. Database tersebut bisa ditemukan dalam situs NCBI, http://
www.ncbi.nlm.nih.gov/. Ada database-database tambahan untuk sekuens DNA di
Jepang pada data bank of japan (DDBJ) dan di Eropa pada European Molecular
Biology Laboratory (GMBL). Semua database itu merupakan sistem-sistem yang
bekerja sama.
Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI), telah didirikan sejak tahun
1988 sebagai sebuah sumber nasional untuk informasi biologi molekuler. NCBI
membuat database yang dapat diakses secara umum, mengembangkan alat bantu
software untuk menganalisis data genom yang menyebabkan informasi biomedik
yang semuanya untuk pemahaman yang lebih baik terhadap proses molekuler
yang berdampak pada kesehatan dan penyakit manusia (Susan, 2002).
II.6 Blast
Membandingkan data urutan nukleotida/protein dengan database
nukleotida/protein di seluruh dunia melalui situs dan beberapa situs lainnya.
Selain sekedar menyimpan informasi biologis, database itu bisa digunakan
untuk menganalisis gen-gen, fungsi-fungsinya dan evolusinya, Sebagai contoh,
jika sebuah gen diklona dan di sequencing, sekuens itu bisa digunakan untuk
penelusuran yang disebut BLAST, terhadap semua sekuens yang diketahui (yang
berjumlah 12 juta dan masih terus bertambah).
Hal tersebut dilakukan untuk menentukan apabila (I) gen itu sudah penuh
diklono dan (2) gen itu baru, kekerabatannya dengan sekuens-sekuens lain bisa
membantu kita untuk menentukan kemungkinan fungsi biologisnya database
protein juga bisa ditelusuri (Susan,2002).
II.7 DNA dan RNA
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit
mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam
nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
mononukleotida disebut asam. DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia
dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang
sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu mononukleotida
dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya ribonukleat (RNA) (Harpet, 1980).
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di
dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi
keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida yang unik sama
seperti urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu karena asam
nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang
disebut nukleotida (Dage, 1992).
Gambar 2.1 Struktur ATGC(http://biomansmaitnh.blogspot.com)
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat (DNA) dan
asam ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini
merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi
dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu
dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul
RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA (mRNA), meninggalkan inti sel dan
mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai
dengan kode DNA-nya (Fessenden, 1990).
II.8 Gen 16S-rRNa
Mekanisme translasi atau sintesis protein secara garis besar terdiri dari 3
tahapan, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Pada tahap inisiasi, sebuah
molekul rRNA akan terikat pada permukaan ribosom dan sub unitnya telah
bergabung. Pengikatan ini terjadi pada 16S rRNA di bagian sub unitnya 303 pada
ribosom prokariot. Karena pada mRNA prokariot terdapat urutan basa tertentu
yang disebut sebagai tempat pengikatan ribosom (ribosom bending site) atau
urutan Shine – Dolyarna (5+ - AGUmGGU – 3+). Ribosom ini spesifik dikenali
oleh IGSrRNA, atau dengan kata lain sekuens 16S rRNA berfungsi sebagai
sekuen anti – shine – dalyarna.
Sifat spesifik dari 16S rRNA yang bebas ini dimiliki oleh setiap spesifik
bakteri. Oleh karena itu, gen yang mengkode pembentukan 16S rRNA bias
dijadikan alat identifikasi bakteri tertentu. Penggunaan analisis gen 16S rRNA
sebagai acuan identifikasi bakteri secara molekuler memiliki keunggulan, dimana
gen ini relatif konstan dan tidak berubah dalam jangka waktu yang sangat lama
atau dengan kata lain laju mutasinya sangat kecil.
-8 +3
mRNA 5+ GGC AAG GAG GUA AAA
16S 3+ A UUC CUC CAU AG....
1542 1537 1530
GGC AAA AAA
III. METODE PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
- Modem
- Laptop
- Flashdisk
3.1.2 Bahan
- Softcopy Program
- Softcopy sampel DNA
III.2 Skema Kerja
Masuk internet : masuk google
Ketik NCBI
(www.ncbi.nlm.gov)
BLAST
Pilih menu nukleotida
File (blast22.txt) dimasukkan Muncul blast kosong
Klik Blast
Muncul 1.3.3 Copy subject
Data pembanding Paste dan simpan dalam format txt
Blast22.txt
Masukkan file Blast22.txt Masuk program clustal-W2
Muncul program clustal-W2, your choice:
Ketik 1
Enter
Muncul pernyataan enter the name of the sequesing file:
Ketik blast22.txt
Enter
Multiple Sequence Alignment, your choice:
Ketik 2
Enter
Multiple Alignment menu, your choice:
Ketik 9
Enter
Format of alignment output, enter number <or [RETURN] to exit>:
Ketik 4
Enter
Format of alignment output, enter number <or [RETURN] to exit>:
Enter
Multiple alignment choice, your choice:
Ketik 1
Enter
CLUSTAL output file:
Ketik blast22.aln
Enter
PHYLIP output file:
Ketik blast22.phy
Enter
New GUIDE TREE:
Ketik blast22.dnd
Printscreen hasil
Blast22.aln Blast22.dnd Blast22.phy
Copy
Phylip 3.69
Masukkan ke folder “exe”
Paste
Pilih program “seqboot.exe”
Muncul program dan ketik nama file “blast22.phy”
Enter
“Pilih Y to accept this letter or type the letter for the one change”
Pilih “Y”dan Enter
Muncul pertanyaan:”Random number seed?” ketik 111,lalu enter (untuk keluar)
Muncul proses complete replicates Outfile
Rename (Boot_Blast22)
Pilih program DNApars.exe
Ketik Enter
Muncul pertanyaan: “Y to accept these or type this letter for the one change?”
Ketik Y dan Enter
Muncul proses adding spesies and global rearrangement Enter (Untuk Keluar)
Outfile Outtree
Rename “tree_blast22”
Pilih program “consense.txt”
Ketik tree_blast22.txt, Enter
Muncul pilihan R, A, F, or Q ...?
Ketik F dan Enter
Tulis Nama Baru “con_blast22” Enter
Muncul pertanyaan : are these setting correct ?
Ketik Y dan Enter
Con_blast22 Out tree
Rename menjadi tree_blast22.txt (tree_blast22 untuk file konstruksi pohon filogeni)
Ketik Phylodendron Masuk website www.google.com
Pilih dan klik Phylodendron-Phylogenetic tree printer
Pilih Phenogram
Klik Choose File
Masukkan tree_blast22.txt
Hasil
IV. HIPOTESIS
Percobaan ini berjudul “Bioinformatika (Kostruksi Pohon Filogeni)”
bertujuan untuk mengetahui fungsi dari filogeni, yaitu dapat menunjukkan
hubungan evolusi antar organisme (hubungan kekerabatan), dimana sampel
memiliki sifat yang mirip dengan kerabat terdekat karena sejenis. Prinsip dari
percobaan ini adalah memberikan input berupa yang urutan nukleotida dan
penerjemahan kode-kode genetik, yang berfungsi untuk mengetahui susunan
asam-asam amino dalam sekuen. Metode yang digunakan adalah metode Blast
(Basic Local Aligment), yaitu salah satu metode aligment yang sering digunakan
dalam penelusuran basis data sekuens, dimana metode blast ini digunakan untuk
mengidentifikasi spesies berdasarkan urutan pencarian homolog. Kemungkinan
yang akan didapat terdaapat beberapa kemiripan terhadap kekerabatan masing-
masing bakteri/organisme, karena dalam pohon filogeni yang telah dibuat pasti
terdapat satu atau dua perabangan yang memiliki sifat yang mirip.
VI. PEMBAHASAN
Percobaan ini berjudul “Bioinformatika (Kostruksi Pohon Filogeni)”
bertujuan untuk mengetahui fungsi dari filogeni, yaitu dapat menunjukkan
hubungan evolusi antar organisme (hubungan kekerabatan), dimana sampel
memiliki sifat yang mirip dengan kerabat terdekat karena sejenis. Prinsip dari
percobaan ini adalah memberikan input berupa data urutan nukleotida dan
penerjemahan kode-kode genetik, yang berfungsi untuk mengetahui susunan
asam-asam amino dalam sekuen. Metode yang digunakan adalah metode Blast
(Basic Local Aligment), yaitu salah satu metode aligment yang sering digunakan
dalam penelusuran basis data sekuens (Fatchiah, 2009). Metode blast ini
digunakan untuk mengidentifikasi spesies berdasarkan urutan pencarian homolog,
yang diasumsikan secara orthologis dengan clustalw2 (Vardivalagan, 2012).
Program-program yang digunakan dalam percobaan ini adalah NCBI, Blast,
seqbooth.exe, dnapars dan consense.exe. Fungsi penelusuran blast pada data
sekuens adalah mencari sekuens yang baik dari asam nukleat, DNA maupun
protein yang mirip dengan sekuens tertentu yang ada pada sampel. Hal ini berguna
untuk memeriksa keabsahan hasil sekuens atau untuk memeriksa fungsi gen hasil
sekuennya. Algoritma yang mendasari blast adalah penyejajaran sekuens
(Kuncoro, 2011).
Penyejajaran sekuen (Sequence Alignment) adalah proses penyusunan atau
pengaturan dua atau lebih sekuens, sehingga proses persamaan sekuen-sekuen
tersebut tampak nyata (Krane,V.E, 2009). Sedangkan sekuen itu sendiri adalah
sederatan pernyataan-pernyataan yang urutan dan pelaksanaan eksekusinya runtut,
yang lebih dahulu ditemukan (dibaca) akan dikerjakan (dieksekusi) terlebih
dahulu, dan apabila urutan tersebut pernyataannya dibalik, maka maknanya akan
berbeda (Kuncoro, 2011).
Bioinformatika didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan
analisa untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi dalam
program software dan didukung dengan kesediaan internet (Utama, 2002). Dari
program-program yang dipakai akan dihasilkan pohon filogeni. Filogeni
merupakan sejarah evolusi dari kelompok spesies. Untuk menyusun filogeni, para
ahli Biologis menggunakan sistematika yaitu disiplin ilmu yang terfokus pada
klasifikasi organisme dan hubungan evolusinya. Data yang digunakan dalam
sistematika untuk menyusun filogeni dapat berupa data fosil, molekul, maupun
data gen untuk membangun hubungan evolusi antar organisme (hubungan
kekerabatan) (Campbell,et all, 2009).
Hubungan antar spesies ini bisa dilihat dari jenis gen, urutan, panjang bp,
jarak maksimal dan jarak individu (Vardivalagan, 2012). Bioinformatika
memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah ketika kita mendapatkan satu
sekuen DNA yang belum diketahui fungsinya, maka dengan membandingkannya
dengan data yang ada dalam database, dapat diperkirakan fungsinya, sehingga
dapat diketahui kualitas maupun kuantitas transkripsi suatu gen yang dapat
menunjukkan gen-gen apa saja yang aktif terhadap perlakuan tertentu. (LIPI,
2009).
Program awal yang digunakan dalam percobaan ini adalah notepad, yang
berfungsi untuk memindahkan data urutan DNA hasil sekuenting dengan cara
mengcopy paste, kemudian data tersebut diatur dalam format fast A sebagai
berikut:
File tersebut diberi nama, contohnya dalam percobaan ini adalah
“blast22.txt”. Selanjutnya membuka gen bank yang dioperasikan oleh NCBI
(National Center for Biotechnology Information) yang berisi informasi dari
sekuen DNA yang sama dengan sekuen DNA dalam EMBL (European Molecular
Biology Laboratory) dan DOB (DNA Bank of Japan). NCBI ini merupakan situs
informasi database DNA, RNA dan protein. (Fachriah, 2003).
>nama urutan DNA
ATGL ............... dan seterusnya (urutan hasil sekuenting DNA)
Urutan DNA tersebut pertama kali akan diproses menggunakan program
online Blast untuk mengetahui seberapa banyak jenis organisme yang memiliki
kemiripan urutan DNA nya, serta mengetahui jenis organisme apa yang ada pada
sampel.
Pencocokan sekuens dilakukan secara online dengan urutan sebagai
berikut:
1. Buka Google Chrome dan ketik situs www.ncbi.nlm.nih.gov dan search
2. Pilih ‘BLAST’ pada popular resources yang berada pada sebelah kanan
3. Pilih menu ‘nucleotide’
4. Masukkan urutan nama DNA sampel yang sebelumnya telah disimpan dalam
notepad dalam bentuk txt (nama file: blast22.txt)
5. Pilih ‘other, (n.R. etc) pada choose search set
6. Pilih ‘BLAST’ pada program seletion
7. Muncul diagram alignment (pembanding) → 100 data (pada percobaan ini
diambil 25 data pembanding)
Data yang telah didapat dihapus query nya dan diambil subject nya saja,
kemudian di copy lalu paste di dalam notepad dan diberi nama dengan maksimal
10 karakter (blast22.txt). Data-data tersebut diberi nama yang berbeda satu sama
lain agar tidak terjadi kekeliruan dalam penerjemahan kode genetik.
Banyaknya data yang muncul menunjukkan banyaknya kemiripan urutan
DNA pada suatu organisme sampel. Presentase yang muncul menandakan
seberapa dekat urutan DNA sampel dengan DNA organisme yang telah ada
(alignment). Semakin besar presentase yang dihasilkan, maka semakin tinggi
kemiripan urutan DNA sampel terhadap urutan DNA organisme yang telah ada
(alignment). Kemiripan suatu sampel DNA berkisar antara 100% - 97%.
Sedangkan presentase dibawah 97% biasanya adalah DNA organisme baru.
Data yang telah didapat kemudian diubah ke bahasa pemrograman, dalam
bentuk (.phy) agar dapat diproses membentuk pohon filogeni yang menunjukkan
kekerabatan dari sampel dengan organisme lainnya. Tahapan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Masuk program clustalW2
2. Ketik 1, <enter> (sequence input from dist)
3. Setelah muncul tulisan ‘enter the name of the sequence file’, masukkan
nama file (blast22.txt)
4. Pilih 2, <enter> (multiple alignment)
5. Pilih 9, <enter> (output format option)
6. Pilih 4, <enter> (toogle phylip format output = off → on)
7. Tanpa menulis apapun, <enter> (multiple alignment)
8. Pilih 1, <enter> (do complete multiple alignment now show / accurate)
9. Ketik blast22.aln, blast22.phy, blast22.dnd, <enter>
10. Exit
Setelah didapat format tersebut, lalu di copy dan paste ke dalam program
phylip.exe agar program tersebut dapat mendeteki file yang akan di proses. Hasil
data dengan format (.phy) akan diproses melalui program offline phylps 3.69
untuk mendapatkan konstruksi pohon fiogeni dari sampel dan data yang memiliki
kemiripan dengan sampel DNA yang ada. Program phylip 3.69 berfungsi sebagai
data pada phylodendron. Berikut tahapan proses dalam program phylip 3.69 untuk
memperoleh outtree filogeni:
1. Pilih seqboot.exe pada phylip 3.69
2. Masukkan nama file dengan format (.phy) → blast22.phy
3. Ketik Y, <enter>
4. Ketik 111, <enter>
5. Rename (boot_blast22), <enter>
6. Ketik Y, <enter>
7. Klik <enter> lagi untuk keluar
8. Didapat file untuk pohon filogeni dengan nama outtree, yang kemudian di
rename menjadi tree_blast22
9. Pilih consence.exe untuk mendapatkan konstruksi pohon filogeni
10. Ketik F, <enter>
11. Ketik nama baru con_blast22, <enter>
12. <enter> untuk keluar
Setelah didapat outtree sebagai konstruksi, kemudian rename menjadi
tree_blast.txt untuk selanjutnya dimasukkan dalam situs online phylodendron
untuk mendapatkan pohon filogeni dari data tersebut. Tahapan yang dilakukan:
1. Masuk ke situs google (www.google.com)
2. Ketik phylodendron dan search
3. Pilih Phylodendron - Phylogenetic tree printer
4. Masuk website phylodendron (iubio.bio.indiana.edu/treeapp/treeprint-
form.html)
5. Klik browse, masukkan file tree_blast22.txt
6. Submit
7. Didapat hasil konstruksi pohon filogeni
Dari bagan pohon filogeni, didapatkan 1 kekerabatan paling dekat dengan
sampel 22 yaitu “StrepSA20-” yaitu Streptococcus agalactiae SA20-06 yang
merupakan jenis gen 16S rRNA sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel 22
merupakan jenis bakteri yang mempunyai gen jenis 16S rRNA. Dimana
Streptococcus agalactiae SA20-06 merupakan sistertaxa dengan sampel 22 dan
membentuk suatu group yang dinamakan monophyletic group. (Campbell et
al,2009)
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Hubungan kekerabatan antar bakteri dapat ditelusuri
menggunakan pohon filogeni
7.1.2 Hasil dari perabaan adalah sampel mempunyai kekerabatan dekat
dengan Streptococcus agalactiae SA20-06 yaitu merupakan jenis
gen 16S rRNA, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel 22
merupakan jenis bakteri yang mempunyai gen jenis 16S rRNA.
7.2 Saran
Dalam mengerjakan program-program dalam bioinformatika ini
harus sesuai denga prosedur yang telah ditentukan dan memerlukan
ketelitian dalam pengerjaannya.
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Bioinformatika (Konstruksi
Pohon Filogeni)” bertujuan untuk Menentukan hubungan kekerabatan antar
organisme (bakteri) melalui konstruksi pohon filogeni. Fungsi filogeni yaitu dapat
menunjukkan hubungan evolusi antar organisme (hubungan kekerabatan) yang
mana sampel memiliki sifat yang sama dengan kerabat yang terdekat karena
sejenis. Program yang digunakan dalam percobaan ini adalah NCBI, BLAST
(seqbooth, exe, DNAPARS dan consense.exe). Metode yang digunakan adalah
BLAST. Blast adalah suatu cara membandingkan data urutan nukleotida/ protein
dengan database nukleotida/ protein di seluruh dunia melalui situs dan beberapa
situs lainnya. Prinsipnya adalah memberi input berupa urutan nukleotida dan
menerjemahkannya ke dalam kode-kode genetik sehingga diketahui susunan asam
amino dalam skuensinya. Hasil yang diperoleh adalah sampel mempunyai
kekerabatan dekat dengan Streptococcus agalactiae SA20-06 yaitu merupakan
jenis gen 16 S rRNA sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan jenis
bakteri yang mempunyai gen jenis 16 S rRNA.
Kata kunci : Bioinformatika, BLAST, NCBI, Pohon Filogeni
Lampiran 1 : Hasil dari Clustal W2
Lampiran 2 : Pohon Filogeni
DAFTAR PUSTAKA
Aprijossi,D.Adan Elpaizi,M.A, 2004, Bioinformatika : Perkembangan Disiplin Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia
Campbell, 2009, Sejarah Kehidupan di Bumi,dalam Mekanisme Teori Evolusi II
Claverie JM, Notredame C, 2007, Bioinformatics for Dummies. Ed ke-2, Wiley Publising, Canada
Fatchiah, dkk, 2009, Biologi Molekuler, Prinsip dan Analisis, Erlangga, Jakarta
Fessenden, R.J, dan Fessenden J.S, 1986, Kimia Organil Jilid 2, Erlangga, Jakarta
LIPI, 2009, Tanaman Obat Balai Informasi Teknologi, LIPI, Bandung
Krane,2003, Fundamental concept of Bioinformatik,Pearson Education. Inc, San Fransisco
Krane, 2009, Piraya Growing in the Florida Home Landscape. IFAS, university of Florida, Florida
Kuncoro, 2011, Pengenalan Jalur Analisis, Alfabeta, Bandung
Nuswantara S, 2000, Internet untuk biologi molekuler. Warta Biotek Vol.14 No 2 Juni 2000
Razia, M, 2011, 16-S rDNA Based Phylogeny of Non-Symbiotit Bacteria of Entomopanthogenic Nematodes from Infected Insect Cadavers, Genomic Proteomic & Bioinformatics 9(3) : 104-112
Susan, E, 2002, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Erlangga, Jakarta
Utama, A, 2003, Peran Bioinformatika dalam Dunia Kedokteran, Ilmu Komputer, Jakarta
Vardivalagan, 2012, Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik, Erlangga, Jakarta
William, 2002, Lecture nates in introduction to Bioinformatics and Bioinformatics Methods in clinical Researc, 2010. Hlm
Witarto, dkk, 2003, Support Vector Machine : Teori dan Aplikasinya dalam Bioinformatika.
Wolfe A.D., Liston A, 1998, Contributon of PCR-based methods to plant systematic and evolutionary biology. In Molecular Systematics of Plants II.
DNA Sequencing, Soltis, D.E., Soltis, P.S., Doyle, J.J., Eds. Kluwer, Dordrecht, p. 43-86.
http://biomansmaitnh.blogspot.com/2011/08/hereditas-bag-1.html
LAPORAN TERBAIK PRAKTIKUM
PERCOBAAN VIII
BIOINFORMATIKA ( KONTRUKSI POHON FILOGENI )
DISUSUN OLEH :
Anwar Jaman 24030111120022
Nindy Kusumaningtias 24030111130055
Jari Siti Handayani 24030111130056
Diana Amrina Rosyada 24030111130057
Martina Widhi Hapsari 24030111130058
Sholihah Novitasari 24030111140079
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
BIOINFORMATIKA (KONTRUKSI POHON FILOGENI)
Tujuan : Menentukan hubungan kekerabatan antar organisme (bakteri)
melalui konstruksi pohon filogeni.
Semarang, 20 Desember 2013
Mengetahui,
ASISTEN
Rizqi Nabilatul L.NIM. 24030110110036
PRAKTIKAN
Anwar JamanNIM. 24030111120022
Jari Siti HandayaniNIM. 24030111130056
Martina Widhi HapsariNIM. 24030111130058
Nindy KusumaningtiasNIM. 24030111130055
Diana Amrina RosyadaNIM. 24030111130057
Sholihah NovitasariNIM. 24030111140079