ISBN : 978-602-73121-0-4
Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian 2015
91
Perbaikan Kepatuhan Minum Obat dan Tekanan Darah
dengan Penggunaan Aplikasi Digital Pillbox Reminder
Pasien Hipertensi Rawat Jalan di RSUD Dr. H.Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin
Riza Alfian
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
Email : [email protected]
Abstrak
Hipertensi merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah melebihi batas
normal. Hipertensi merupakan salah satu penyebab terjadinya komplikasi pembuluh darah yang
dapat menyebabkan miokard infark, stroke, gagal ginjal, dan kematian jika tidak diobati dengan
tepat. Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 25,8%, sedangkan prevalensi di
Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 30,8%. Tekanan darah yang tidak terkontrol dipengaruhi oleh
faktor ketidakpatuhan. Intervensi berupa penggunaan aplikasi digital pillbox reminder diharapkan
mampu memperbaiki kepatuhan terapi obat demi tercapainya tekanan darah yang diinginkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kepatuhan dan tekanan darah setelah
penggunaan aplikasi digital pillbox reminder pada pasien hipertensi rawat jalan di Poliklinik
penyakit dalam RSUD Dr. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan dengan
rancangan kuasi-eksperimental one group pretest postest design. Data pasien rawat jalan
dikumpulkan selama bulan April-Mei 2015. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
sebanyak 15 pasien hipertensi. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner kepatuhan
Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) dan data tekanan darah diambil dari rekam medik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna terhadap kepatuhan sebelum
(4,9 ± 2,38) dan sesudah (7,2 ± 0,99) penggunaan aplikasi digital pillbox reminder (p<0,05). Tekanan
darah sistolik dan diastolik juga mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan untuk tekanan
darah sistolik sebesar 14,73 ± 8,30 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 5,33 ± 8,34 mmHg
(p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa intervensi digital pillbox
reminder dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi obat, hal ini ditunjukkan
dengan penurunan tekanan darah pasien (p<0,05). Kata kunci : Hipertensi, Digital Pillbox Reminder, Kepatuhan, Tekanan Darah.
Abstract
Hypertension is a condition with increasing blood pressure exceeded normal. Hypertension
is one of the risk factors of vascular complications that can lead to myocardial infarction, stroke,
kidney failure, and mortality if not treated appropriately. The prevalence of hypertension in
Indonesia in 2013 was 25,8 %, and in South Kalimantan was 30,8%. Uncontrolled blood pressure
was affected by non-adherence. The digital pillbox reminder intervention was expected to improve
medication adherence in order to achieve the desired blood pressure. The purposes of this study
were to improved medication adherence and blood pressure control with digital pillbox reminder
application in ambulatory hypertensive patients at Dr. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin hospital.
This study was conducted using a quasi experimental, one group pretest posttest design. The
patients’ data were collected during April-May 2015. Subjects who meet the inclusion and exclusion
criteria were 15 patients. Data was collected by the completion of Morisky Medication Adherence
Scale (MMAS) questionnaire and the blood pressure data were taken from their medical record.
The results showed that digital pillbox reminder application intervention could improved
ISBN : 978-602-73121-0-4
Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian 2015
92
medication adherence of hypertension patients where the value of the pre adherence measuring was
4,9 ± 2,38 and the value of the post adherence improve to 7,2 ± 0,99. The systolic and diastolic blood
pressure also decreased, 14,73 ± 8,30 mmHg for systolic blood pressure and 5,33 ± 8,34 mmHg for
diastolic blood pressure. Over all it can be concluded that the digital pillbox reminder intervention
can improve the adherence on antihypertension management. Furthermore, it can decrease the
blood pressure (p<0,05).
Key word : Hypertension, Digital pillbox reminder, The adherence, The blood pressure
I. PENDAHULUAN
Hipertensi menjadi salah satu penyebab
terjadinya komplikasi pembuluh darah yang dapat
menyebabkan miokard infark, stroke, gagal ginjal,
dan kematian jika tidak terdeteksi dini dan diobati
dengan tepat (James et al., 2014). Prevalensi
hipertensi meningkat sejalan dengan perubahan
gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas
fisik dan stress psikososial. Berdasarkan data dari
badan penelitian kesehatan dunia WHO tahun
2013, terdapat sekitar 982 juta jiwa atau sebesar
26,4% orang diseluruh dunia mengidap hipertensi.
Prevalensi hipertensi secara nasional di Indonesia
mencapai 25,8% dan prevalensi di Provinsi
Kalimantan Selatan mencapai 30,8% yang
merupakan prevalensi tertinggi kedua di Indonesia
(Kemenkes, 2013).
Tujuan pengobatan untuk mengontrol tekanan
darah merupakan hal yang penting, namun tujuan
utama manajemen pasien hipertensi adalah
mencegah dan mengatasi kemungkinan terjadinya
komplikasi dan memperbaiki harapan hidup serta
kualitas hidup pasien (Hashmi et al., 2007).
Keberhasilan terapi hipertensi sangat
bergantung kepada kepatuhan pasien dalam
mengkonsumsi obat anti hipertensi. Kepatuhan
pasien dalam menggunakan obat anti hipertensi
bergantung kepada pemahaman pasien tentang
tujuan pengobatan hipertensi. Pengobatan
hipertensi tidak bertujuan untuk menyembuhkan,
tetapi adalah untuk menjaga agar tekanan darah
senantiasa berada dalam rentang normal (Alfian,
2014). Ketidakpatuhan terhadap terapi hipertensi
adalah merupakan faktor kunci yang menghalangi
pengontrolan tekanan darah sehingga
membutuhkan intervensi untuk meningkatkan
kepatuhan terapi (Filho et al., 2013).
Pendekatan yang lebih komprehensif dan
intensif diperlukan guna mengubah meningkatkan
perilaku kepatuhan sehingga pengontrolan
tekanan darah secara optimal dapat tercapai.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan
partisipasi aktif para profesional kesehatan
khususnya farmasis yang melaksanakan praktek
profesinya pada setiap tempat pelayanan
kesehatan.
Aplikasi digital pillbox reminder dapat
digunakan sebagai intervensi untuk
meningkatkatkan kepatuhan minum obat pasien
hipertensi. World Health Organization telah
memprioritaskan penggunaan teknologi baru
untuk membantu peningkatan kesehatan (WHO,
2013). Aplikasi digital pillbox reminder
merupakan suatu aplikasi yang dapat diunduh
pada handphone berbasis smartphone dan
android. Aplikasi ini berupa alarm pengingat
ISBN : 978-602-73121-0-4
Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian 2015
93
waktu konsumsi obat yang dapat digunakan untuk
membantu pasien dengan penyakit kronis yang
harus meminum obat secara teratur untuk
membantu tercapainya tujuan terapi. Apabila
aplikasi diaktifkan maka alarm secara otomatis
berbunyi untuk mengingatkan pasien minum obat.
Pada aplikasi ini pasien dapat mengatur sendiri
jadwal konsumsi obat (Tan et al., 2013).
Berbagai macam metode yang biasa digunakan
dalam menilai kepatuhan penggunaan obat
diantaranya adalah metode penentuan kadar obat
di dalam tubuh, menggunakan kuesioner, dan
mengitung kesesuaian jumlah obat yang
diresepkan (hitung pil). Semua metode untuk
mengukur kepatuhan mempunyai kelebihan dan
kekurangan (Osterberg & Blaschke, 2005).
Morisky et al., (2008) telah mengembangkan
skala self-report untuk menilai kepatuhan terapi
obat antihipertensi dengan menggunakan
kuesioner. Penelitian untuk menguji psikometri
dan prediksi validitas dari struktur self report
medication adherence diujikan pada 1367 pasien
hipertensi. Self report kepatuhan penggunaan obat
diukur dengan new 8 items self report Morisky
Medication Adherence Scale (MMAS).
Penggunaan kuesioner untuk mengukur kepatuhan
minum obat pasien memiliki kelebihan yaitu
mudah, murah, dan praktis untuk digunakan
(Alfian et al., 2013).
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain kuasi
eksperimental one group pretest postest design
dengan mengambil data pasien secara prospektif.
Pasien diikuti selama lebih kurang tiga puluh hari
dengan pemberian aplikasi digital pillbox
reminder selama tujuh hari berturut-turut sejak
hari kedua.
Sampel diambil dengan menggunakan metode
consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan
15 pasien yang diberikan aplikasi digital pillbox
reminder selama 7 hari, pasien diikuti selama
lebih kurang 30 hari. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah pasien hipertensi yang
berusia 18-65 tahun dengan diagnosa hipertensi
tingkat 1 dan 2 dengan atau tanpa penyakit
penyerta yang mendapatkan obat antihipertensi,
minimal sudah satu kali mendapat terapi
pengobatan hipertensi di Polilinik Penyakit Dalam
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin,
memiliki handphone berbasis smartphone dan
bersedia mengikuti penelitian. Kriteria
eksklusinya adalah pasien dengan kondisi tuli,
buta huruf dan sedng hamil.
Data penelitian dikumpulkan dari Bulan April
sampai Mei 2015. Pengumpulan data dilakukan
dengan melakukan wawancara dan mengisi
kuesioner Morisky Medication Adherence Scale
(MMAS). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner
MMAS telah dilakukan oleh Alfian et al., (2013)
pada pasien hipertensi di Indonesia. Kuesioner
MMAS dinyatakan valid dan reliable dengan nilai
Cronbach’s alpha sebesar 0,641. Data tekanan
darah diambil dari rekam medis pasien. Teknik
Analisis data statistik dilakukan dengan
menggunakan program SPSS versi 20.0 dan data
ISBN : 978-602-73121-0-4
Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian 2015
94
hasil analisis ditampilkan dalam mean ± standar
deviasi. Nilai P <0,05 dianggap secara statistika
signifikan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini diawali dengan pengumpulan
data karakteristik dari rekam medis pasien dan
data karakteristik pasien yang didapatkan dari
lembar penilaian kesehatan pasien. Karakteristik
data subjek penelitian seperti tersaji pada tabel I.
Tabel I. Karakteristik Pasien
Karakteristik Pasien Sampel
(N= 15) %
Jenis Kelamin
Laki – laki 8 53,3
3
Perempuan 7 46,6
7
Usia (tahun)
18 - 50 5 33,3
3
51 - 65 10 66,6
7
Tingkat
Hipertensi
Tingkat 1 13 86,6
7
Tingkat 2 2 13,3
3
Pendidikan
SLTA 4 26,6
7
S1 7 46,6
7
S2 3 20,0
0
S3 1 6,67
Pekerjaan
PNS 7 46,6
7
Pensiunan 5 33,3
3
IRT 3 20,0
0
Penyakit
Penyerta
Ada 13 86,6
7
Tidak Ada 2 13,3
3
Riwayat
Hipertensi
Ada 9 60,0
0
Tidak ada 6 40,0
0
Berdasarkan data karakteristik pada tabel I,
jenis kelamin pasien didominasi pasien laki-laki
(53,33%). Usia yang paling mendominasi adalah
pada rentang usia > 50 tahun yaitu 10 pasien
(66,67%). Tingkat pendidikan pasien
mendominasi pada pendidikan S1 yaitu sebanyak
7 pasien (46,67%). Tingkat pekerjaan didominasi
oleh pasien yang bekerja PNS sejumlah 7 pasien
(46,67%). Mayoritas pasien memiliki penyakit
penyerta sebanyak 13 pasien (86,67). Mayoritas
pasien memiliki riwayat hipertensi di keluarga
sebanyak 9 pasien (60%).
Adapun presentase hasil tingkat kepatuhan
menggunakan kuesioner MMAS pada penelitian
ini dapat dilihat pada tabel II.
Tabel II. Presentase tingkat kepatuhan
berdasarkan kuesioner MMAS
Skor MMAS
Kepatuhan
Tinggi
Kepatuhan
Sedang
Kepatuhan
Rendah
N % N % N %
Pre study 3 20,0 2 13,33 10 66,67
Post study 7 46,67 7 46,67 1 6,67
Berdasarkan hasil yang terlihat pada
tabel II menunjukkan kepatuhan tinggi pada post
perlakuan setelah intervensi aplikasi digital
pillbox reminder sebesar (46,67%) jauh
meningkat dibanding data pre yang hanya
(20,00%).
Tabel III. Skor MMAS pre dan post pada sampel
(Mean±SD) Sampel Perlakuan Mean ± SD p
Pre study 4,9 ± 2,38 0,000
Post study 7,2 ± 0,99
Keterangan: p adalah nilai signifikansi
Berdasarkan tabel III terlihat hasil peningkatan
kepatuhan dari skor MMAS pada pre intervensi
penggunaan aplikasi digital pillbox reminder
terhadap nilai post intervensi penggunaan aplikasi
digital pillbox reminder dimana pada pre study
ISBN : 978-602-73121-0-4
Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian 2015
95
nilai mean berkisar antara 4,9 ± 2,38 dan setelah
mendapat intervensi penggunaan aplikasi digital
pillbox reminder meningkat menjadi 7,2 ± 0,99.
Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi digital
pillbox reminder yang diberikan farmasis dapat
memberikan dampak positif dalam peningkatan
kepatuhan pasien minum obat hipertensi. Hal ini
diukung oleh penelitian Tan et al., (2013) bahwa
pemberian intervensi aplikasi digital pillbox
reminder yang diberikan dapat meningkatkan
kepatuhan pasien hipertensi dalam menjalani
terapi dengan adanya alarm pengingat otomatis
yang bermanfaat sebagai pengingat waktu
konsumsi obat.
Pemberian intervensi berupa penggunaan
aplikasi digital pillbox reminder sebagai alarm
pengingat bertujuan untuk mengingatkan pasien
untuk meminum obat antihipertensi agar tumbuh
kesadaran untuk patuh minum obat. Alarm
pengingat otomatis pada penelitian yang telah ada
menunjukkan salah satu metode dalam
peningkatan kepatuhan. Kepatuhan yang rendah
merupakan tantangan bagi klinisi dan farmasis
untuk memutuskan strategi pengobatan yang lebih
efektif. Jika farmasis memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi pasien yang memiliki kepatuhan
rendah, maka dapat dilakukan intervensi yang
tepat dan sesuai untuk meningkatkan kepatuhan
pasien dalam manajemen pengobatan (Gupta &
Guptha, 2010).
Kepatuhan pasien berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu pengobatan. Hasil terapi tidak
akan mencapai tingkat optimal tanpa adanya
kesadaran dari pasien itu sendiri, bahkan dapat
menyebabkan kegagalan terapi, serta dapat pula
menimbulkan komplikasi yang sangat merugikan
dan akhirnya akan berakibat fatal (Ramanath et al.,
2012). Ketidakpatuhan pengobatan merupakan
salah satu penyebab kegagalan terapi hipertensi.
Ketidakpatuhan tersebut dapat dikarenakan pasien
menolak pengobatan, mengubah dosis atau jadwal
minum obat, atau berhenti dari pengobatan
hipertensi (Alhalaiqa et al., 2012).
Pada penelitian ini rata-rata tekanan darah
pasien juga mengalami penurunan. Nilai
penurunan rata-rata tekanan darah pasien
hipertensi yang mendapatkan intervensi
penggunaan aplikasi digital pillbox reminder
dapat terlihat pada gambar 1.
020406080
100120140160
Pre
Pengukuran
Post
Pengukuran
Tek
an
an
Dara
h
(mm
/Hg)
Kunjungan
Tekanan
Darah
SistolikTekanan
Darah
Diastolik
Gambar 1. Rata-rata tekanan darah
Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil
tekanan darah sistolik dan diastolik pasien pada
pre pengukuran sama-sama mengalami penurunan
pada post pengukuran terlihat pada gambar 1.
Berdasarkan rata-rata tekanan darah sistolik pre
pengukuran adalah 142,00 ± 16,12 mmHg lebih
tinggi dibandingkan dengan post pengukuran
127,27 ± 10,45 mmHg sedangkan rata-rata
tekanan darah diastolik pre pengukuran adalah
ISBN : 978-602-73121-0-4
Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian 2015
96
88,00 ± 10,14 mmHg juga lebih tinggi
dibandingkan diastolik post pengukuran 82,67 ±
7,04 mmHg (p<0,05). Hal ini menunjukan adanya
pengaruh penggunaan aplikasi digital pillbox
reminder yang diberikan terhadap penurunan
tekanan darah baik sistolik maupun diastolik.
Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa
penurunan tekanan darah secara tidak langsung
dipengaruhi oleh penggunaan aplikasi digital
pillbox reminder melalui peningkatan kepatuhan.
Tekanan darah di atas batas normal yang
persisten dapat memperburuk prognosis penyakit
hipertensi. Tekanan darah yang tidak terkontrol
dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti
penyakit kardiovaskuler, gangguan ginjal, dan
penyakit serebrovaskuler. Penurunan tekanan
darah sampai batas rentang normal merupakan
tujuan terapi dari pengobatan hipertensi (Lee et al.,
2006).
Penurunan tekanan darah pada pasien
dipengaruhi oleh peningkatan kepatuhan akibat
pemberian intervensi digital pillbox reminder
yang diberikan kepada pasien selama periode
penelitian.
IV. KESIMPULAN
Aplikasi digital pillbox reminder yang
diberikan farmasis efektif meningkatkan
kepatuhan dan mengontrol tekanan darah pasien
hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr.
H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Kepatuhan
minum obat dapat mempermudah pengontrolan
tekanan sehingga tujuan terapi hipertensi dapat
tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, R., Akrom, Darmawan, E.. 2013.
Pharmacist Counseling Intervention By Oral
Can Increase The Patients Adherence And
Decrease Systolic Blood Pressure Of
Ambulatory Hypertension Patients At Internal
Disease Polyclinic PKU Bantul Hospital,
Indonesia, Proceding Of The 3rd International
Safety Management Of Central Cytotoxic
Reconstitution. Indonesia. Editor:
Widyaningsih, W., 21-26.
Alfian, R.. 2014. Layanan Pesan Singkat
Pengingat Untuk Meningkatkan Kepatuhan
Dan Menurunkan Tekanan darah Pasien
Hipertensi Di RSUD Dr. H.Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin. Jurnal Media Farmasi
Vol.11 No.2
Alhaiqa, F., Deane, K.H.O., Nawafleh, A.H.,
Clark, A., Gray, R., 2012, Adherence therapy
for medication non compliant patients with
hypertension: a randomised controlled trial.
Journal of Human Hypertension 26, 117–126
Filho, A.D.O., Filho, J.A.B., Neves, S.J.F., Lyra,
D.P.D. 2012. Association between the 8-item
Morisky Medication Adherence Scale
(MMAS-8) and Blood Pressure Control Arq
Bras Cardiol; 99(1): 649-658
Gupta, R., Guptha, S.. 2010. Strategies For Initial
Management of Hypertension. Indian J Med
Res 132, pp: 531-542
Hashmi, S.K., Afridi, M.D., Abbas, K., Sajwani,
R.A., Saleheen, D., Fossard, P.M., Ishaq, M.,
Ambreen, A., & Usman, A. 2007. Factor
Assosiated with Adherence to
Antihypertensive Treatment in Pakistant. PloS
ONE, 2(3) : E280.
James, P,A., Oparil, S., Carter, B.L.,
Cushman,W.C., Himmelfarb, C.D., Handler, J.
2014. Evidence-Based Guideline for the
Management of High Blood Pressure in Adults
Report From the Panel Members Appointed to
the Eighth Joint National Committee (JNC 8).
Journal American Medical Association. 311
(5): 507-520
ISBN : 978-602-73121-0-4
Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian 2015
97
Kemenkes. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI.
Lee, J.K., Grace, K.A., Taylor, A.J. 2006. Effect
of A Pharmacy Care Program on Medication
Adherence and Persistence, Blood Pressure,
and Low-Density Lipoprotein Cholesterol : A
Randomized Controlled Trial. American
Medical Association. JAMA, 296 (21): 2563-
2571
Morisky, D.E., Ang, A., Krousel-Wood, M.A.,
Ward, H. 2008. Predictive Validity of A
Medication Adherence Measure in an
Outpatient Setting, J. Health-Syst. Pharm, 10:
348-54.
Osterberg, L., Blaschke, T. 2005. Adherence to
medication. N Eng, J, Med; 353: 487-97
Ramanath, K.V., Balaji, D.B.S.S., Nagakishore,
C.H., Kumar, S.M., Bhanuprakash, M. 2012. A
Study on Impactoc Clinical Pharmacist
Interventions on Medication Adherence and
Quality of Life in Rural Hypertensive Patients.
J Young Pharm. 4(2): 95-100
Tan, J.X., Chan, S., Lau, C.T. 2013. A User
Friendly Mobile Application to Promote
Medication Adherence. Proceedings of the
International Multi Conference of Engineers
and Computer Scientists 2013 Vol. II.
WHO. 2013. A Global Brief on Hypertension,
World Health Organization-International
Society of Hypertension Statement of
Management of Hypertension.
Top Related