TUGAS TERSTRUKTUR
PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR
Disusun oleh :
SUYANTO
NIM. 0104510004
KURIKULUM TEHNOLOGI PEMBELAJARAN
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) 11.1
Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas /Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)
Standar
Kompetensi
: 11. Membiasakan perilaku terpuji
Kompetensi Dasar : 11.1. Menjelaskan pengertian kerja keras, tekun, ulet dan
teliti
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian kerja keras, tekun, ulet dan teliti
2. Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang kerja keras, tekun, ulet dan teliti
3. Menjelaskan fungsi kerja keras, tekun, ulet dan teliti dalam kehidupan
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian kerja keras, tekun, ulet dan teliti, membaca dan
mengartikan dalil naqlinya, serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan.
B. Materi Pokok Pembelajaran
Pengertian kerja keras, tekun, ulet dan teliti
Dalil naqli tentang kerja keras, tekun, ulet dan teliti
Fungsi kerja keras, tekun, ulet dan teliti dalam kehidupan
( Uraian materi dapat dilihat pada lampiran 1 )
C. Metode Pembelajaran
Ceramah Tanya jawab Tutor sebaya CTL Diskusi Kelas Pemberian Tugas
1
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan siswa Kegiatan guru
1
Kegiatan Pendahuluan ( 7’ )
Persiapan
Memperhatikan penjelasan guru mencatat hal-hal yang penting.
Menjawab pertanyaan guru dengan pengetahuan yang dimiliki.
Membuka pelajaran Mengamati kesiapan dan
menanyakan keadaan siswa Memberikan apersepsi dan motivasi Melakukan pejajagan pengetahuan
siswa, terkait dengan materi yang akan disampaikan
2
Kegiatan Inti ( 63’ )
Ikut terlibat dalam pembahsan materi .
Mengerjakan tugas sesuai langkah-langkah yang telah dijelaskan guru.
Berkompetisi secara sportif dan positif dalam merespon dan menyerap pengetahuan yang disampaian guru..
Melibatkan siswa dalam
pembahasan materi Menggunakan berbagai media,
pendekatan dan sumber belajar Mengawasi dan mengamati siswa
dalam ativitas proses pembelajarannya
Memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa
Menanyakan seberapa jauh tingkat pemahanan pelajaran yang telah diserap siswa.
3
Kegiatan Penutup ( 10’ )
Terlibat dalam kegiatan apresiasi
Memperhatikan guru dalam menyimpulkan materi pelajaran dan mencatat hal-hal yang penting
Mengapresiasi kegiatan proses
pembelajaran yang dilakuan bersama
Memberikan reinforcement ( penguatan ) atau reward berupa pujian bagi siswa yang aktif dalam pembelajaran
Memberikan penilaian sesuai aspek penilaian yang sudah ditentukan
Memberikan simpulan tentang pembelajaran yang telah berlangsung
E. Alat dan Sumber Belajar
Mushaf Al-Quran
Buku PAI Kelas VII Penerbit : Esis – Erlangga
Buku PAI kelas VII Penerbit : Yudhistira
Kepribadian Muslim . DR. Irwan Prayitno , Pustaka Tarbiyatuna
LKS MGMP PAI SMP Kabupaten Kudus 2
F. Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : 1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Uraian
( Uraian Instrumen Penilaian dapat dilihat pada lampiran 4 )
Kudus, 29 September 2011
Mengetahui
Kepala SMP 1 Kudus Guru Mapel PAI
H. Oky Sudarto, S.Pd. Suyanto, S.Ag.
NIP. 19571016 197803 1 002 NIP. 19710612 199802 1 005
Saran Kepala Sekolah :
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Lampiran-lampiran :
1. Lampiran 1 : Pengembangan Materi Ajar
2. Lampiran 2 : Media Pembelajaran
3. Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa ( LKS )
4. Lampiran 4 : Instrumen Penilaian
3
Lampiran 1 : Pengembangan Materi Ajar
PERILAKU TERPUJI : BEKERJA KERAS, TEKUN, ULET, DAN TELITI
Membiasakan Perilaku Terpuji
1. Menjelaskan arti kerja keras, tekun, ulet, dan teliti
2. Menampilkan contoh perilaku kerja keras, tekun, ulet, dan teliti
3. Membiasakan perilaku kerja keras, tekun, ulet, dan teliti
Ajaklah peserta didik membaca Al Qur’an selama 5-10 menit sebelum memulai
pelajaran agama Islam. Bacaan bisa dipilih dari surah-surah yang berkaitan
dengan materi pelajaran.
A. Pengertian Kerja Keras, Tekun, Ulet, dan Teliti
Aktivitas Islami 1
Memahami dan meneladani kerja keras, tekun, ulet, dan teliti
Masalah : a. Apa yang dimaksud kerja keras, tekun, ulet, dan teliti ?.
b. Bagaimana menampilkan contoh perilaku kerja keras, tekun,
ulet, dan teliti ?
c. Bagaimana membiasakan perilaku Kerja keras, tekun, ulet, dan
teliti ?
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Untuk Guru :
Hasil belajar :
Siswa dapat :
Menjelaskan pengertian kerja keras, tekun, ulet, dan teliti
Menampilkan contoh perilaku tersebut
Membiasakan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk dapat bertahan hidup dalam kehidupan ini selain niat yang tulus juga dibutuhan
kerja keras, ketekunan, keuletan, dan ketelitian. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan
kerja keras, tekun, ulet, dan teliti. Apakah sifat-sifat tersebut termasuk sifat terpuji ?
Pelajarilah pembahasan berikut !.
Dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat, seorang muslim harus mengikuti norma-
norma yang ada ditengah masyarakat sepanjang pergaulan itu tidak bertentangan dengan
ajaran Islam. Islam mengajarkan pada pemeluknya cara hidup bermasyarakat dalam
menghadapi berbagai macam tingkah laku manusia yang berbeda suku atau agamanya, baik
yang berada dalam keluarga, tetangga, maupun masyarakat luas. Berkenaan dengan itu, kita
sebagai ummat yang beragama hendaknya dapat menujukkan keteladanan yang baik dalam
pergaulan sehari-hari atau disebut juga dengan akhlak terpuji. Berikut ini kita akan membahas
sifat-sifat terpuji, seperti kerja keras, tekun, ulet, dan teliti. ( Multahim : 2007 ).
1. Kerja Keras
Kerja berarti berusaha atau berjuang dan keras berarti sungguh-sungguh. Jadi
yang dimaksud kerja keras adalah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
mencapai suatu cita-cita atau tujuan.
Semua manusia yang hidup di dunia ini memiliki jasmani dan rohani yang
kedua-duanya saling membutuhkan antara satu dan lainnya. Adapun kebutuhan jasmani
adalah sifatnya materi ( tampak ), seperti makanan yang bergizi, pakaian yang dapat
melindungi badan, dan temapat berteduh atau rumah tinggal. Kebutuhan rohani adalah
yang bersifat tidak tampak, seperti pengetahuan yang bermanfaat, dan nasihat yang sesuai
dengan kebutuhan rohani. Kesemuanya itu dapat diperoleh apabila kita mau berusaha
dengan sungguh-sungguh, maka Allah SWT. Akan memberi rahmat dan taufiq serta
jaminan rizki kepada makhluk-Nya ( Multahim : 2007 ).
Kerja keras, juga mengandung pengertian, yaitu : bekerja dengan sungguh-sungguh
untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan berserah diri (tawakkal)
kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan akhirat
( http://paismpn4skh.wordpress.com/materi-ajar )
Hal itu sesuai firman Allah SWT, yang berbunyi :
”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.”. (QS. Al-Qashash: 77). ( Departemen Agama
Republik Indonesia : 2006 ).
Rasulullah saw. Pernah bersabda bahwa ”amal duniawi yang dilakukan oleh manusia
untuk kepentingan hidupnya dan usaha yang dikerjakan untuk keperluan diri sendiri dan
keluarga termasuk ibadah serta sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.”. (
Imam Bukhari : 1981 ), Contohnya, petani yang sedang bekerja disawah, buruh yang
sedang kerja di pabrik, pedagang yang sedang berjualan di pasar, dan pegawai yang sedang
bekerja dikantornya. Semua orang yang bekerja dapat menjadikan pekerjaan dan segala
aktivitasnya sebagai ibadah asalkan mereka berpegang kepada ketentuan-ketentuan berikut
ini.
a. Seorang muslim dalam bekerja harus menyesuaikan pekerjaanya dengan aturan agama
yang berlaku dalam ajaran Islam.
b. Sebelum melakukan pekerjaan, hendaklah seorang muslim memulainya dengan niat
yang suci dan hati yang tulus.
c. Setiap pekerjaan hendaklah dilakukan dengan baik dan benar.
Jika seseorang menemukan kegagalan dalam usaha dan bekerja, maka jangan berputus
asa, kembalikanlah semuanya pada Allah SWT. Berikut ini adalah pepatah Arab yang
dapat menjadi motivasi bagi kita, agar bekerja atau berusaha dengan baik, yaitu :
“Berusahalah ( bekerjalah ) untuk urusan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-
lamanya, dan berusahalah untuk urusan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besuk
pagi”.
Penjelasan pepatah diatas merupakan perintah berusaha untuk mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat. Juga merupakan peringatan, bahwa amal yang kita kerjalan di
dunia sangat mempengaruhi keadaan kita di akherat kelak. ( Multahim : 2007 ).
2. Tekun dan Ulet
Tekun berarti berkeras hati, teguh pada pendirian. Ulet berarti tidah mudah
putus asa yang disertai dengan kemauan keras dalam mencapai suatu tujuan.
Tekun dan ulet adalah termasuk perbuatan yang terpuji ( akhlak mahmudah )
yang harus dimiliki oleh setiap muslim, karena Allah SWT. Senang jika
hamba-hamba-Nya berusaha dengan tekun dan ulet. Tekun dan ulet itu dapat
menghantarkan seseorang untuk mencapai cita-citanya.
Tekun dan Ulet juga dapat diartikan sebagai berikut, yaitu : melakukan semua
pekerjaan dengan rajin, sabar, hati-hati, dan sungguh-sungguh. Dalam belajar dan
menuntut ilmupun kita harus giat dan bersungguh-sungguh menekuni apa yang sedang
dipelajari. Dengan rajin belajar, dan tekun, kita dapat meraih kesejahteraan hidup, baik di
dunia maupun di akhirat. Allah akan merubah keadaan seseorang apabila ia juga berusaha
dengan sungguh-sungguh ( http://paismpn4skh.wordpress.com/materi-ajar/ ). Firman
Allah SWT:
“…Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri….” (QS. Ar-Ra’du: 11). ( Departemen Agama
Republik Indonesia : 2006 ).
Berikut ini macam-macam sifat tekun dan ulet.
a. Tekun dan ulet dalam berusaha
b. Tekun dalam belajar
c. Terampil dalam bekerja
3. Teliti
Teliti dapat diartikan cermat dan hati-hati. Teliti termasuk sifat terpuji yang
harus dimiliki oleh setiap muslim karena sifat tersebut dapat mengantarkan
seseorang untuk mencapai cita-citanya. Orang yang dalam hidupnya dapat
melaksanakan pekerjaan dengan cermat dan hati-hati, kemungkinan besar akan
terhindar dari kesalahan.
Misalnya, seorang peserta didik diberi tugas atau pekerjaan rumah ( PR ) oleh gurunya,
lalu sampai dirumah ia kerjakan tugas itu dengan cermat dan teliti.
Hasilnya, peserta didik tersebut dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya dengan baik dan
tidak banyak menemukan kesalahan sehingga mendapatkan nilai yang memuaskan.
Teliti juga dapat diartikan, yaitu : cermat dalam setiap melakukan sikap dan
perbuatan serta setiap pekerjaan, tidak terburu-buru, namun perlu perhitungan dan
pengkajian baik-buruknya. Dalam Al-Qur’an, Allah juga mengajarkan kita agar bersikap
teliti sebagaimana firman-Nya:
( http://paismpn4skh.wordpress.com/materi-ajar/ )
”Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu
berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6). ( Departemen Agama Republik Indonesia : 2006 ).
B. Contoh Perilaku Kerja Keras, Tekun, Ulet, dan Teliti
Kerja keras, tekun, ulet, dan teliti saling berhubungan satu sama lain karena
suatu usaha atau tujuan tertentu yang sudah dilakukan dengan kerja keras
tanpa adanya ketekunan, keuletan, dan ketelitian tidak akan tercapai secara
maksimal. Berikut ini contoh yang menunjukkan perilaku kerja keras, tekun,
ulet, dan teliti.
1. Menyadari bahwa rezeki yang diberikan Allah SWT. Tidak datang dengan tiba-tiba
tanpa usaha.
2. Tidak bersifat malas dan mengeluh terhadap suatu pekerjaan karena akan
mempengaruhi etos kerja yang sudah dibangun.
3. Tidak suka menunda-nunda pekerjaan yang dapat dilakukan dengan cepat
4. Tidak cepat merasa puas hanya pada satu pekerjaan yang digeluti
5. Berusah peduli terhadap suatu pekerjaan meskipun pekerjaan tersebut tidak disukai.
6. Berusaha mengerjakan segala sesuatu dengan penuh rasa tanggung jawab.
7. Berniat sungguh-sungguh untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
8. Tetap optimis dan tidak mudah putus asa apabila menemukan suatu kegagalan.
9. Melakukan suatu pekerjaan dengan pertimbangan yang matang.
10. Melakukan pekerjaan tidak hanya dengan fisik/tenaga, tetapi juga dengan hati dan
pikiran yang positif.
C. Membiasakan Diri Berperilaku Kerja Keras, Tekun, Ulet, dan Teliti
Untuk dapat melakukan suatu pekerjaan dengan menumbuhkan semangat kerja
keras, teku, ulet, dan teliti yang tinggi bukanlah hal yang mudah, karena
terkadang sifat malas dan kesibukan dalam segala urusan menjadikan
pekerjaan kita tertunda.
Oleh karena itu, diperlukan pembiasaan diri dan niat yang ikhlas. Berikut ini terdapat table
pembiasaan diri berperilaku kerja keras, tekun, ulet, dan teliti. Isilah kolom jawaban
dengan tanda centang ( √ ) sesuai pertanyaan yang tersedia dan berikan alasannya.
No. Pernyataan
Jawaban
Keterangan Ya Kadang-
kadang
Tidak
pernah
1. Apakah kamu selalu bersyukur pada
Allah SWT. Setiap kali mendapatkan
rezeki atau keberhasilan ?
2. Apakah kamu punya sebuah cita-cita ?
Apakah kamu akan mewujudkannya ?
3. Apakah kamu menyukai semua mata
pelajaran di sekolahmu ?
4. Pernahkah kamu berusaha menyukai
pekerjaan rumah yang disuruh oleh orang
tuamu ?
5. Pernahkah kamu menunda pekerjaan
rumah yang disuruh oleh orang tua kamu
?
6. Apabila kamu berhasil mengerjakan
sesuatu, maka puaskah dengan hasil
karyamu tersebut ?
7. Apakah kamu selalu berusaha
mengerjakan PR dari sekolah dengan
sungguh-sungguh ?
8. Ketika kamu menemuan kegagalan,
apakah kamu mempunyai semangat lagi
untuk memperbaikinya ?
9. Apakah kamu selalu memikirkan dengan
matang setiap kali akan melakukan
pekerjaan ?
10. Telitikah kamu dalam menjawab soal-
soal pertanyaan dari guru ?
( Sumber : Multahin, et.all. 2007. Pendidikan Agama Islam Penuntun Akhlak. Jakarta
,Yudhistira. Hal. 156 )
Lampiran 2 : Pemanfaatan Media Pembelajaran
Materi Pelajaran : “Perilaku terpuji “ ( Kerja Keras, Tekun, Ulet, dan Teliti )
1. Media Pembelajaran :
Media pembelajaran yang digunakan , diantaranya :
a. Menggunakan bantuan CD interaktif ( multimedia pembelajaran interaktif ).
Untuk memvisualisasikan beberapa tayangan slide
melalui gambar, foto kegiatan, video kegitan dan bisa
ditampilkan pertanyaan serta tanggapan balik dari siswa
yang sifatnya interaktif.
b. Papan tulis white board
Papan tulis white board ini dimaksudkan untuk
membantu memvisualisasikan tulisan atau gambar dan
keterangan yang sifatnya memperjelas bantuan CD
interaktif, atau memberikan keterangan yang tidak /
belum ditampilkan di dalam CD interaktif.
2. Tujuan :
Agar siswa lebih mudah dan cepat serta interaktif dalam menyerap materi pelajaran
Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa
Manusia diciptakan oleh Allah swt dalam bentuk yang sebaik-baiknya, sebagaimana
bunyi Q.S. At Tin ayat: 4. Oleh karena itu sebagai rasa syukur kepada Allah swt hendaknya
kita senantiasa berperilaku terpuji. Sekarang kita akan mempelajari tentang sikap terpuji yang
dapat kita terapkan sebagai seorang pelajar dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk dapat mencapai cita-cita ketika dewasa nanti, maka dalam setiap langkah
selain harus memiliki niat yang tulus juga dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh yaitu
melalui kerja keras, senantiasa tekun , ulet dan ditunjang dengan sikap teliti. Tahukah kamu
apa ang dimaksud dengan kerja keras, tekun, ulet dan teliti? Pelajarilah pembahasan berikut.
Dalam kehidupan sehari-hari, seorang mukmin haruslah memiliki hubungan yang
seimbang baik hubungan kepada Allah (hablu min-Allah) dalam bentuk beribadah, maupun
Standar Kompetensi :
11. Membiasakan perilaku terpuji.
Kompetensi Dasar :
11. 1. Menjelaskan arti kerja keras, tekun,
ulet, dan teliti.
11. 2. Menampilkan contoh perilaku kerja
keras, tekun, ulet, dan teliti.
11. 3. Membiasakan perilaku kerja keras,
tekun, ulet, dan teliti.
Pembiasaan :
Ajaklah siswa membaca Al Qur'an selama 5-10 menit sebelum memulai pelajaran agama
islam. Bacaan bisa dipilih dari surah-surah yang berkaitan dengan materi pelajaran atau
membaca bacaan-bacaan dalam salat.
hubungan kepada sesama manusia (hablu min-Annas), dalam bentuk pergaulan sehari-hari di
masyarakat. Dalam Islam diajarkan tentang cara hidup bermasyarakat. Oleh karena itu sebagai
umat yang beragama hendaknya dapat menunjukkan suri teladan di masyarakat dengan
memiliki akhlak mahmudah. Akhlak mahmudah yang harus kita miliki antara lain: kerja
keras, tekun, ulet dan teliti.
A. Pengertian Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti.
1. Kerja Keras.
Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di
akhirat disertai sikap optimis.Setiap orang wajib berikhtiar maksimal untuk memenuhi
kebutuhan hidup di dunia dan akhirat. Kebutuhan hidup manusia baik jasmani maupun
rohani harus terpenuhi. Kebutuhan jasmani antara lain makan, pakaian dan tempa tinggal
sedangkan kebutuhan rohani diantaranya ilmu pengetahuan dan nasehat. Kebutuhan itu
akan diperoleh dengan syarat apabila manusia mau bekerja keras dan berdo’a maka Allah
pasti akan memberikan nikmat dan rizki-Nya.
Bekerja atau berikhtiar merupakan kewajiban semua manusia . Karena itu untuk
mencapai tujuan hidup manusia harus bekerja keras terlebih dahulu. Dalam lingkup
belajar, kerja keras sangat diperlukan sebab belajar merupakan proses ang membutuhkan
waktu. Orang akan sukses apabila ia giat belajar, tidak bermalas-malasan.
Firman Allah SWT:
….
…..
Artinya:“ ..Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri….” Q.S. (Ar-Ra’du[13]: 11)
Merujuk pada ayat al-Qur’an di atas, maka setiap manusia haruslah mengusahakan
untuk kehidupannya, tidak sekedar menunggu rizki dari Allah dengan berpangku tangan .
Adapun apabila manusia bekerja keras maka akan memperoleh beberapa manfaat antara
lain: mendatangkan pahala karena bekerja keras merupakan ibadah kepada Allah swt,
meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan cita-cita atau tujuan hidup.
2. Tekun dan Ulet
Tekun berarti kesungguhan tekad dalam melakukan (mencapai) sesuatu. Sedangkan
ulet berarti tidak putus asa disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan
cita-cita. Tekun dan ulet merupakan sifat terpuji. Setiap muslim harus memiliki sikap tekun
dan ulet baik dalam bekerja maupun beribadah. Berikut ini macam-macam sikap tekun dan
ulet.
a. Tekun dan Ulet dalam bekerja.
Agama Islam mendorong kita untuk berusaha atau bekerja mencari rizki. Perintah
agar manusia bertebaran di muka bumi untuk mencari karunia Allah, merupakan bukti
motivasi ang diberikan Allah swt. Islam selanjutnya menyuruh kita untuk bersikap optimis,
sebaliknya melarang untuk bersikap ragu-ragu dan pesimis.Untuk itu, dalam berusaha dan
bekerja harus disertai sikap tekun dan ulet sehingga dapat memperoleh hasil yang
maksimal.
b. Tekun dan ulet dalam belajar.
Setiap muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu. Ilmu mempunyai arti penting bagi
kehidupan manusia, karena dengan ilmu seseorang atau suatu bangsa dapat menjaga,
melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai luhur bangsa.
Allah SWT berfirman:
Artinya: Wahai orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah
dalam majlis” maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan berdirilah maka berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.Q.S: ( Al Mujadalah[58]: 11)
Ayat di atas memberikan dorongan untuk senantiasa mencari ilmu pengetahuan yang
berguna bagi manusia demi meningkatkan kualitasnya dalam rangka membangun
peradaban dan peningkatan harkat derajat suatu bangsa.
Tekun dan ulet sangat diperlukan dalam menuntut ilmu atau belajar. Kita harus rajin dn
tidak mudah putus asa dalam menekuni setiap pelajaran. Untuk mencapai apa yang dicita-
citakan, setiap siswa harus menanamkan kesadaran diri untuk senantiasa tekun dan ulet
dalam menempuh proses mencapai cita-cita itu. Dengan tekun dan ulet dalam belajar maka
kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat akan dapat diraih.
3. Teliti
Teliti berarti cermat dan hati-hati. Teliti termasuk akhlak mahmudah yang harus
dimiliki setiap muslim. Orang yang senantiasa cermat dan teliti dalam setiap perbuatan
maka kemungkinan besar akan terhindar dari kesalahan dan mara bahaya. Islam melarang
umatnya tergesa-gesa dan berlaku sembarangan dalam tindak tanduknya, sebab sikap
tergesa-gesa itu adalah tindak tanduk setan.
Seseorang dalam melakukan pekerjaan atau usaha selain harus tekun dan ulet
hendaknya juga bersikap teliti. Sikap teliti akan membawa keuntungan dan hasil yang
maksimal. Sebagai contoh seorang pedagang akan memberi uang kembalian pada pembeli,
apabil ia menghitung dengan cermat dan hati hati niscaya uang pengembalian itu akan pas .
Apabila pedagang tersebut tergesa-gesa menghitung dan tidak teliti, besar kemungkinan
uang kembalian itu akan lebih atau kurang sehingga menimbulkan kerugian bagi salah satu
pihak. Contoh lain adalah seorang siswa yang diberi pekerjaan rumah oleh gurunya. Lalu
sampai di rumah ia mengerjakan dengan teliti, maka besar kemungkinan hasilnya tidak
akan ada kesalahan dan ia mendapat nilai yang memuaskan.
B. Contoh perilaku Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti
Sikap kerja keras, tekun, ulet dan teliti sangat berkaitan erat. Maksudnya sebuah
usaha yang dilakukan dengan giat atau keras maka akan lebih maksimal apabila diiringi
dengan ketekunan , keuletan dan ketelitian. Berikut ini contoh yang menunjukkan perilaku
kerja keras, tekun, ulet dan teliti.
1. Bersungguh-sungguh mencari rizki yang halal, sebab Allah tidak akan memberi rizki
pada orang yang malas.
2. Tidak mudah putus asa bila dalam bekerja atau belajar menemui hambatan, tetap
berusaha mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi.
3. Segera menyelesaikan pekerjaan tidak menunda-nundanya.
4. Apabila telah berhasil memperoleh apa yang direncanakan, tidak cepat merasa puas,
akan tetapi terus terpacu untuk lebih kreatif.
5. Apabila menghadapi pekerjaan yang tidak disukai, maka tetap tekun menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan hati sabar.
6. Senantiasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan.
7. Apabila mengalami kegagalan dalam sebuah pekerjaan, maka tidak merasa putus asa,
namun mengoreksi kembali langkah-langkah yang telah dilakukan untuk perbaikan
yang akan datang.
8. Melakukan pekerjaan didahului dengan perencanaan yang matang.
9. Melakukan pekerjaan dengan fisik yang kuat dan hati senang sehingga pekerjaan dapat
dilakukan dengan ringan.
C. Membiasakan Diri Berperilaku Kerja Keras, Tekun, Ulet dan Teliti
Perilaku Kerja keras, Tekun, Ulet dan Teliti sangat dianjurkan oleh agama Islam.
Akan tetapi keempat perilaku tersebut bukanlah mudah hal yang mudah untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut disebabkan beberapa hal antara lain sifat malas
dan kesibukan kita. Oleh karena itu dibutuhkan niat yang tulus dan pembiasaan diri agar
keempat sikap tersebut sedikit demi sedikit akan tumbuh dan menjadi kebiasaan .
Renungkan hadis berikut dan ambillah pelajarannya:
“ Dari Ibnu Umar R.A. berkata : Rasulullah SAW memegang pundak kedua pundak saya
seraya bersabda : Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “,
Ibnu Umar berkata : Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu
berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan
saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ (Riwayat Bukhori)
Hadis di atas mengajarkan kepada kita untuk pertama, bersegera mengerjakan
pekerjaan baik dan memperbanyak ketaatan, tidak lalai dan menunda-nunda karena dia
tidak tahu kapan datang ajalnya, kedua menggunakan berbagai kesempatan dan momentum
sebelum hilangnya berlalu .
Untuk memulainya, cobalah evaluasi diri beberapa peristiwa yang pernah kita
lakukan kemarin dan hubungkanlah dengan keempat peilaku terpuji di atas. Untuk
membantu mengingatkanmu berikut ini terdapat tabel pembiasaan diri berperilaku kerja
keras, tekun, ulet dan disiplin.
1. Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia
dan di akhirat disertai sikap optimis.
2. Tekun berarti kesungguhan tekad dalam melakukan (mencapai) sesuatu.
Sedangkan ulet berarti tidak putus asa disertai kemauan keras dalam berusaha
mencapai tujuan dan cita-cita.
3. Teliti berarti cermat dan hati-hati
4. Contoh yang menunjukkan perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti.:
a. Bersungguh-sungguh mencari rizki yang halal, sebab Allah tidak akan
memberi rizki pada orang yang malas.
b. Tidak mudah putus asa bila dalam bekerja atau belajar menemui hambatan,
tetap berusaha mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi.
c. Segera menyelesaikan pekerjaan tidak menunda-nundanya.
d. Apabila telah berhasil memperoleh apa yang direncanakan, tidak cepat
merasa puas, akan tetapi terus terpacu untuk lebih kreatif.
e. Apabila menghadapi pekerjaan yang tidak disukai, maka tetap tekun
menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan hati sabar.
f. Senantiasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan.
g. Apabila mengalami kegagalan dalam sebuah pekerjaan, maka tidak merasa
putus asa, namun mengoreksi kembali langkah-langkah yang telah
dilakukan untuk perbaikan yang akan datang.
h. Melakukan pekerjaan didahului dengan perencanaan yang matang.
i. Melakukan pekerjaan dengan fisik yang kuat dan hati senang sehingga
pekerjaan dapat dilakukan dengan ringan.
Abu Yusuf (Qodli/Hakim besar pada masa
Khalifah Harun al-Rasyid) Saat Masih Menjadi Siswa
Abu Yusuf sangat miskin hidupnya saat ia masih belajar hukum Islam di Perguruan
Imam Abu Hanifah. Karena terlalu sibuk dengan pelajarannya Abu Yusuf hampir
tidak bisa bekerja. Karena miskinnya ia sering harus makan setengah piring
makanan, demikian juga istrinya.
Istri Abu Yusuf mencari jalan yang bijak agar bisa tetap bertahan. Namun masa
kemelaratan yang beitu panjang tanpa ada harapan akan berakhir.
Akhirnya kesabarannya habis. Pada suatu hari setelah Abu Yusuf pergi kuliah dan
pulang pada malam hari untuk meminta makan, istrinya menaruh piring berisi buku
kuliah. “Apa yang kau maksud dengan semua ini?” tanya Abu Yusuf, “Ini yang
selama sehari penuh kau cari oleh karena itu lebih baik engkau memakannya”.
Dengan perasaan luka Abu Yusuf melewatkan malam tanpa makan sedikitpun.
Keesokan harinya ia tidak mengikuti kuliah untuk mencari makan.
Ketika dia kemudian masuk kuliah lagi, Abu Hanifah menanyakan sebab
ketidakmunculannya. Abu Yusuf menceritakan semua yang terjadi. Abu Hanifat
berkata “Mengapa engkau tidak menceritakan kepadaku, agar aku bisa
membantumu? Jika kebutuhan hidup tercukupi maka pengetahuan hukum yang
engkau miliki akan memungkinkanmu untuk menikmatim makan”
Beberapa saat setelah peristiwa itu,Abu Yusuf mengatakan” ketika aku berkerja
pada Khalifah Harun al-Rasyid dan merasakan kebaikan hatinya suatu hari sepiring
makan terhidang ke meja khalifah. Ketika aku mencicipinya, air mataku berlinang,
teringat ucapan Abu Hanifah.
--Table Talk of Mesopotamian Judge (Muhassin Tr. Margoliuith)
Akhlak Mahmudah : Budi pekerti yang baik
Akhlak Mazmumah : Budi pekerti yang burk
Optimis : penuh harapan
Pesimis : putus harapan
A. Berilah tanda silang (X)pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang paling tepat !
1. Usaha sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita atau tujuan merupakan pengertian
dari....
a. tekun
b. teliti
c. ulet
d. kerja keras
2. Allah tidak akan merunah suatu kaum, sehingga mereka mengubah dirinya sendiri
merupakan inti dari surat...
a. ar Ra’du ayat 11
b. an Nisa ayat 11
c. Ar Rahman ayat 11
d. An Nur ayat 11
3. Meningkatkan kesejahteraan hidup merupakan salah satu manfaat....
a. tekun
b. teliti
c. ulet
d. kerja keras
4. Bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia hukumnya....
a.sunah
b. wajib
c. mubah
d. makruh
5. Manusia wajib berikhtiar, adapun hasilnya...
a. diri sendiri yang mengatur
b. orang lain yang memberi
c. Orang tua yang membantu
d. Allah yang menentukan
6. Kesungguhan tekad dalam melakukan (mencapai) sesuatu merupakan pengertian
dari....
a. tekun
b. teliti
c. ulet
d. kerja keras
7. Tidak putus asa disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita
merupakan pengertian dari....
a. tekun
b. teliti
c. ulet
d. kerja keras
8. Teliti berarti ....
a. cermat
b. sempurna
c. benar
d. ulet
9. Sikap tergesa-gesa adalah tindak tanduk....
a. manusia
b. malaikat
c. syetan
d. hewan
10. Keberhasilan hidup manusia di dunia ini harus disertai dengan....
a. usaha dan doa
b. doa dan pasrah
c. usaha maksinal
d. Tawakal
B. Isian Singkat :
1. Apabila menemui kesulitan dalam belajar maka yang harus dilakukan adalah...
2. Menuntut ilmu bagi orang Islam hukumnya....
3. Sikap teliti agar tidak mengalami penyesalan merupakan ajaran....
4. Tekun dalam belajar untuk....
5. Selain bekerja keras, seseorang juga harus memiliki sikap....
B. Menjodohkan
Jodohkanlah perilaku terpuji di samping kiri dengan hasil yang diperoleh di samping
kanan!
1. Kerja keras a. Bekerja dengan perencanaan
2. Teliti b. bekerja dengan fisik kuat dann hati tenang
3. Cermat c. Tidak cepat putus asa
4. Tekun d. bekerja dengan maksimal
5. Hati-hati e. Tidak menunda pekerjaan
D. Uraian Singkat
1. Jelaskan manfaat kerja keras!.
2. Berikan contoh sikap tekun dalam belajar!
3. Berikan contoh sikap tekun dalam bekerja!
4. Berikan contoh perilaku teliti!
5. Jelaskan manfaat sikap teliti.
Kegiatan Individu:
Isilah kolom jawaban dengan tanda centang ( √) sesuai pertanyaan yang tersedia dan
berikan alasannya.
No
Pertanyaan
Jawaban
Alasan Ya
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1
Kamu punya cita-cita,
apakah kamu akan
berusaha meraihnya?
2
Kamu mendapat PR dari
guru, apakah langsung
kamu kerjakan?
3
Jika disuruh orang tua
untuk mengerjakan
pekerjaan yang tidak
disukai, apakah kamu
mau menyelesaikannya?
4
Kamu berhasil menjadi
juara 3 lomba melukis
tingkat sekolah, sudah
puaskah kamu dengan
prestasimu?
5
Ketika kamu merasa
sulit mewujudkan cita-
citamu, apakah kamu
merasa putus asa?
6
Ketika akan melakukan
suat pekerjaan apakah
kamu merencanakannya
dengan matang?
7
Selesai mengerjakan
ulangan atau PR, apakah
kamu meneliti kembali?
8
Kamu disuruh ibu
berbelanja, apakah kamu
menghitung jumlah uang
pengembalian?
9
Kamu merasa sulit
mengikuti salah satu
pelajarandi sekolah,
apakah kamu berusaha
menyukai dan bertanya
tentang kesulitan yang
kamu rasakan?
Kegiatan Kelompok:
Aulia adalah siswa kelas VII SMP yang pandai di kelas, ia mempunyai cita-cita
menjadi guru yang cerdas dan kreatif. namun kondisi ekonomi keluarganya sangat pas-
pasan. Setiap malam ia harus membantu kedua orang tua berjualan bakso di alun-alun
kotanya.
Di tengah-tengah kesibukan membantu orang tua, ia selalu menyempatkan diri
membaca buku dan mengerjakan PR.
Bagaimana pendapatmu tentang sikap Aulia? Apabila kamu berada pada posisi Aulia
apa yang kamu lakukan? Diskusikan dengan teman sebangkumu dan berikan hasil diskusi
pada gurumu!.
Lampiran 4 : Instrumen Penilaian
Instrumen Penilaian
Penilaian
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : 1. Soal Pilihan Ganda
2. Soal Uraian
Soal .
A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X)pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang paling tepat !
1. Usaha sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita atau tujuan merupakan pengertian
dari....
a. tekun
b. teliti
c. ulet
d. kerja keras
2. Allah tidak akan merunah suatu kaum, sehingga mereka mengubah dirinya sendiri
merupakan inti dari surat...
a. ar Ra’du ayat 11
b. an Nisa ayat 11
c. Ar Rahman ayat 11
d. An Nur ayat 11
3. Meningkatkan kesejahteraan hidup merupakan salah satu manfaat....
a. tekun
b. teliti
c. ulet
d. kerja keras
4. Bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia hukumnya....
a.sunah
b. wajib
c. mubah
d. makruh
5. Manusia wajib berikhtiar, adapun hasilnya...
a. diri sendiri yang mengatur
b. orang lain yang memberi
c. Orang tua yang membantu
d. Allah yang menentukan
6. Kesungguhan tekad dalam melakukan (mencapai) sesuatu merupakan pengertian
dari....
a. tekun
b. teliti
c. ulet
d. kerja keras
7. Tidak putus asa disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan dan cita-cita
merupakan pengertian dari....
a. tekun
b. teliti
c. ulet
d. kerja keras
8. Teliti berarti ....
a. cermat
b. sempurna
c. benar
d. ulet
9. Sikap tergesa-gesa adalah tindak tanduk....
a. manusia
b. malaikat
c. syetan
d. hewan
10. Keberhasilan hidup manusia di dunia ini harus disertai dengan....
a. usaha dan doa
b. doa dan pasrah
c. usaha maksinal
d. Tawakal
B. Uraian Singkat
1. Jelaskan manfaat kerja keras!.
2. Berikan contoh sikap tekun dalam belajar!
3. Berikan contoh sikap tekun dalam bekerja!
4. Berikan contoh perilaku teliti!
5. Jelaskan manfaat sikap teliti.
Kunci Jawaban :
a. Pilihan Ganda
No. Kunci Jawaban
A B C D
1 D
2 A
3 D
4 B
5 D
6 A
7 C
8 A
9 C
10 A
b. Uraian Singkat
1. Manfaat Kerja Keras
Mendatangkan pahala karena bekerja keras merupakan ibadah kepada Allah
swt.
Meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan cita-cita atau tujuan hidup.
2. Contoh sikap tekun dalam belajar
Kita harus rajin dn tidak mudah putus asa dalam menekuni setiap pelajaran
3. Contoh sikap tekun dalam bekerja
Bersikap optimis dari apa yang diusahakan dalam bekerja , sebaliknya tidak
bersikap ragu-ragu dan pesimis dalam usaha kerja dan usahanya, yakin akan
ratmat dan kemurahan rizki dari Allah SWT.
4. Contoh perilaku teliti
Seorang pedagang akan memberi uang kembalian pada pembeli, apabil ia
menghitung dengan cermat dan hati hati niscaya uang pengembalian itu akan
pas .
5. Manfaat sikap teliti
Terhindar dari kesalahan
Hasil yang diharapkan memuaskan
Pedoman Penskoran :
Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Nama Produk : Uji Kompetensi
Alokasi waktu : 40 menit
No. Jenis soal Uraian Skror Jumlah skor Total Skor
1. Pilihan Ganda Setiap menjawab satu
soal dengan benar x 2 10 x 5 50
2. Uraian Singkat
Setiap menjawab satu
soal dengan benar x
10
5 x 10 50
Jumlah Total Skor 100
Nilai = Jumlah Total Skor yang dicapai
Daftar Pustaka
----------. 2011. Media Pembelajaran Power Point dan Buku Teks PAI SMP Kelas VII.
Semarang . MGMP PAI ( TIM pengembang Kurikulum Kanwil Kementrian Agama
Prov. Jateng )
----------. 2011. Multimedia Pembelajaran Interaktif. Semarang . MGMP PAI ( TIM
pengembang Kurikulum Kanwil Kementrian Agama Prov. Jateng )
----------. 2011. Sertifikasi Guru Pendidikan dan Latihan Profesi Guru ( PLPG ) Sertifikasi
Guru Dalam Jabatan. Semarang . Panitia Sertifikasi Guru Rayon XII UNNES
Multahin, et.all. 2007. Pendidikan Agama Islam Penuntun Akhlak. Jakarta ,Yudhistira.