Jakarta, 11-13 Februari 2019
Peran Pemerintah Daerah
dalam Menurunkan Prevalensi Tuberkulosis
Kota Surakarta
1.
latar belakang
Luas
Penduduk
Kepadatan
Kecamatan
Kelurahan
44.04 km2
562.369 jiwa
12.687 jiwa
5
54
Kota Surakarta
83
3
62
1
53
5
36
1
34
0
29
3
22
3
20
1
19
5
19
1
17
7
16
1
15
7
15
3
14
2
13
9
13
1
12
9
12
3
12
1
11
7
11
4
10
4
98
85
82
82
71
64
63
55
55
51
50
46
14
3
-
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Ko
ta T
eg
al
Ko
ta M
ag
ela
ng
Ko
ta P
ek
alo
ng
an
Ko
ta S
ala
tig
a
Ka
b. K
ud
us
Ko
ta S
ura
ka
rta
Ka
b. C
ila
ca
p
Ka
b. K
en
da
l
Ka
b. B
an
yu
ma
s
Ko
ta S
em
ara
ng
Ka
b. B
reb
es
Ka
b. Te
ga
l
Ka
b. B
lora
Ka
b. B
an
jarn
eg
ara
Ka
b. P
ati
Ka
b. P
ek
alo
ng
an
Ka
b. B
ata
ng
Ka
b. K
eb
um
en
Ka
b. R
em
ba
ng
Ka
b. W
on
oso
bo
Ka
b. P
urb
alin
gg
a
Ka
b. W
on
og
iri
Ka
b. Sra
ge
n
Ka
b. Se
ma
ran
g
Ka
b. P
urw
ore
jo
Ka
b. D
em
ak
Ka
b. K
late
n
Ka
b. P
em
ala
ng
Ka
b. K
ara
ng
an
ya
r
Ka
b. G
rob
og
an
Ka
b. M
ag
ela
ng
Ka
b. Je
pa
ra
Ka
b. Su
ko
ha
rjo
Ka
b. B
oy
ola
li
Ka
b. Te
ma
ng
gu
ng
JA
WA
TEN
GA
H
Case Notification Rate TBC
Prov. Jawa Tengah 2015 - 2018
untuk penemuan kasus TBC kota Surakarta ( + sekitar )2018 ( 1.651 ) sedikit menurun disbanding 2017 ( 1.656 )
ada di urutan ke-6 besar diantara 35 kota / kab Provinsi Jawa Tengah
notifikasi 1.651 kasus
case notification rate ( CNR ) 293 / 100.000 penduduk
case detection rate ( CDR ) 100.9 % ( target : 1.636 )
treatment success rate ( TSR ) 2017 86.8 % ( 1.429 / 1.651 )
Case Notification Rate TBC
di Kota Surakarta 2015 - 2018
untuk penemuan kasus TB kota Surakarta2018 ( 674 ) menurun dibandingkan 2017 ( 714 )
notifikasi 674 kasus
case notification rate ( CNR ) 119 / 100.000 penduduk
case detection rate ( CDR ) 41.2 % ( target 1.636 )
treatment success rate ( TSR ) 2017 90.3 % ( 608 / 674 )
▪ notifikasi kasus TB kota Surakarta ( domisili ) belum mencapai target
▪ ‘kasus hilang’ karena belum dilaporkan atau belum ditemukan,
▪ di butuhkan keterlibatan sektor non kesehatan (pemerintah – swasta )
2.
eliminasi tuberkulosis
bagian dari urusan pemerintah daerah
RPJP NASIONAL
pedoman
20 tahun
RPJP DAERAH
RKPdijabarkanRPJP NASIONAL
di acu
RPJP DAERAH RKPD
5 tahun 1 tahun
memperhatikan
RENSTRASKPD
pedoman
RENJASKPD
di acu
dijabarkanpedoman
pedoman
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
▪ Instruksi Walikota Surakarta no : 440 / 4869 / 2016, tentangPercepatan Pelaksanaan Penanggulangan Tuberkulosis Kota Surakarta
▪ Peraturan Walikota Surakarta no : 12 / 2017, tentangRencana Aksi Daerah untuk Penanggulangan TuberkulosisKota Surakarta 2016-2021
▪ Peraturan Daerah Kota Surakarta no : 11 / 2017, tentangSistim Kesehatan Daerah Kota Surakarta
▪ Rencana revisi perwali no 16 tahun 2016 ttg pembebasan biaya t pelayanan kesehatan ( skrening TB dan pemeriksaan sputum masuk program pemeriksaan kimia darah)
Penguatan Hukum
3.
rencana aksi daerah
penanggulangan tuberkulosis
kota Surakarta 2016-2021
di susun buku saku RAD Penangulangan TB kota Surakarta 2016-2021, diperkuat dengan Instruksi Walikota nomor : 440 / 4869 / 2016
tertanggal : 21-12-2016, untuk pelaksanaannya
RAD P2-TB Kota Surakarta
Walikota Surakarta Bp. FX Hadi Rudiyatmo memanfaatkan berbagai kegiatan dengan masyarakat : sosialisasi TOSS TBC
peringatan
Hari Kemerdekaan RI 2018
peringatan Hari TB 2018 kegiatan skrining TB
di pasar
4.
perkiraan kebutuhan anggaran
untuk penanggulangan tuberkulosis
kota Surakarta 2016-2021
Penguatan Kepemimpinan Program dan Dukungan Sistem
Peningkatan Akses Layanan TOSS-TB yang Bermutu
Pengendalian Faktor Resiko Penularan TB
Peningkatan Kemitraan melalui Forum Koordinasi TB
Peningkatan Kemandirian Masyarakat Menanggulangi TB
Penguatan Manajemen Program
Strategi Penanggulangan TB RAD P2-TB
TAHUN ( Rp.)
strategi 2017 2018 2019 2020 2021
1 200.200.900 132.725.000 248.490.000 71.874.000 79.061.400
2 616.950.000 332.021.000 365.223.100 401.745.410 441.919.950
3 236.225.000 976.340.000 873.609.000 960.969.900 1.057.066.890
4 194.600.000 191.400.000 210.540.000 231.594.000 194.600.000
5 21.665.000 389.675.000 428.642.500 471.506.750 518.657.425
6 166.690.000 786.475.000 330.715.000 4.070.126.500 4.375.196.650
1.436.330.900 2.808.636.000 2.457.219.600 6.207.816.560 6.666.502.315
Jumlah total 19.576.505.380
Perkiraan Kebutuhan Anggaran
Penanggulangan TB RAD P2-TB Kota Surakarta
menjadi kewajiban bersama pemerintah daerah kota Surakartadan pihak terkait lainnya
5.
mengawal
Pelaksanaan RAD P2TB kota Surakarta
Dibentuk Tim Advokasi Anggaran
( BASUDEWA )
▪ TBC merupakan penyakit menular yang berdampak luas, sehinggamemerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untukmenanggulanginya.
▪ Kegiatan- kegiatan yang tercantum dalam RAD Penanggulangan Tuberkulosis kota Surakarta perlu dipastikan untuk dilaksanakan.
▪ Dibentuk tim advokasi anggaran ( Tim BASUDEWA ) yang melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat
▪ Tim BASUDEWA : Tim Bahas Anggaran Surakarta Demi WarasWasis Wareg Mapan Papan untuk Penanggulangan TBC Kota Surakarta ( SK. Walikota No. 440/57.17/I/2017 )
Struktur Tim BASUDEWA
Tim Pengarah Walikota ( Penasehat )Sekretaris Daerah ( Pembina )Penanggungjawab1. Kepala Dinas Kesehatan Kota 2. Asisten Pengembangan Ekonomi SEKDA
Tim Pelaksana Pengurus Inti (5)Anggota Bid. Advokasi (13)Anggota Bid. Kampanye Publik (13)Anggota Bid. Peningkatan Kapasitas (8)
UN
SU
R T
IM A
DV
OK
AS
I
PEMERINTAH
AKADEMISI
ORMAS
RUMAH SAKIT
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
PERKUMPULAN
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
▪ menyusun rencana advokasi anggaran ( pemerintah-swasta-masyarakat ) untuk penanggulangan TBC kota Surakarta
▪ melakukan koordinasi dengan berbagai pihak ( pemerintah-swasta-masyarakat ) untuk memastikan keterlibatan semua pihak dalam penanggulangan TB di kota Surakarta
▪ melakukan monitoring evaluasi pelaksanaan RAD Penanggulangan TB kota Surakarta dan melaporkan hasil kegiatan kepada Walikota
Meningkatnya peran serta
pemerintah & non pemerintah
RAD P2-TB dilakukan
pengawalanuntuk
pelaksanaan nyamelalui monev
Isu TB tidak hanya menjadi
tanggung jawab Dinas Kesehatan
tapi juga non Kesehatan
Perubahan Penting Yang Terjadi
Pembelajaran dari Tim BASUDEWA
• perhatian unsur non kesehatan public-swasta-masyarakat meningkat.• Ada partisipasi aktif unsur non kesehatan : public-swasta-masyarakat.• RAD P2-TB terjaga pelaksanaanya karena dilakukan pengawalan
dengan dilakukan monitoring evaluasi secara berkala.• Ada alokasi anggaran APBD untuk pembiayaan kegiatan Tim
BASUDEWA• Keterlibatan unsur non pemerintah sebagai Ketua Tim BASUDEWA
untuk menghindari munculnya konflik kepentingan
6.
hasil monitoring evaluasi
pelaksanaan RAD P2-TB kota Surakarta
Monitoring Evaluasi Implementasi RAD P2-TB
Kota Surakarta
jadwal kunjungan monitoring alat bantu monitoring
• sejak terbentuk, Tim BASUDEWA telah melakukan 2 x kegiatan monitoring evaluasi : 2017 dan 2018
• terdapat perubahan signifikan peran dan keterlibatan OPD non kesehatan, baik dalam bentuk kegiatan maupun alokasi anggaran
• alokasi anggaran untuk kegiatan penanggulangan TBC di RENJA OPD non Kesehatan tidak bisa muncul dengan nama “TBC”, sehingga menginduk di pos anggaran yang ada misal : diseminasi info, renovasi rumah layak huni, peningkatan kapasitas, pemberdayaan perempuan, peningkatan kesehatan masyarakat
❑ masih banyak OPD yang belum tahu adanya regulasi untuk P2TB ( Instruksi Walikota dan PERWALI RAD P2TB )
❑ dari 26 OPD, baru 6 ( enam ) OPD yang sudah alokasi anggaran untuk kegiatan P2-TB di rencana kerja anggaran 2019 nya: 5 Kecamatan dan Bag. KESRA
❑ alasan OPD yang sudah alokasi anggaran untuk kegiatan P2TB : TB merupakan masalah bersama dan harus diatasi bersama lintas sektor
monev
2017
❑ 80 % OPD tahu adanya regulasi untuk P2TB ( Instruksi Walikota dan PERWALIRAD P2TB )
❑ 52 % OPD tahu strategi penanggulangan TB yang ada dalam RAD P2TB Surakarta
❑ ada 44 % OPD yang memiliki program kegiatan terkait kesehatan, namun baru 36 % OPD yang sudah mengajukan usulan untuk kegiatan P2TB
monev
2018
7.
peran dan keterlibatan
pemerintah daerah kota Surakarta
dan para pihak terkait
Alokasi Anggaran untuk P2 TB Dinas Kesehatan
POS 2017 ( Rp ) 2018 ( Rp. ) 2019 ( Rp )
APBD DKK 110.641.000 233.125.000 442.900.000
DBHCHT 122.632.000 141.252.000 85.650.000
Mitra ( CTB ) 937.252.000 631.893.000 853.490.000
Mitra ( GF-TB ) 677.351.454 1.223.201.079
• terdapat peningkatan anggaran APBD untuk P2TB• terdapat penurunan anggaran DBHCHT , untuk pembangunan RSUD
Kecamatan Pasar Kliwon• alokasi BOK PKM untuk kegiatan P2TB di pastikan melalui ‘desk’ tiap PKM• kegiatan P2TB kota Surakarta juga di dukung dana hibah dari mitra ( CTB-
KNCV dan GF-TB )
CSR Mobil SIGAP TBC
ada 18 mobil dengan stiker TOSS TB : MOBIL SIGAP TBC, untuk kegiatan KIE dan skrining TBC di masyarakat ( 10 pasar kota Surakarta )
1 mobil dari CSR PT. TASPEN biaya stiker CTB-KNCV ; 17 mobil operasional PKM biaya stiker BLUD PKM
DINAS PPPA&PM
Walikota menyetujui proposal permohonan
dana untuk kegiatan SEMAR ( Semangat
Membara Berantas TB ) organisasi mantan
pasien TB.RO dari PPPA&PM
Kegiatan Karya Bhakti Daerah/MMD dari
Dinas PPPA&PM dengan materi
Pengendalian TBC di Kota Surakarta
DISHUBKOMINFO & HUMAS PROTOKOL
Sosialisasi tentang TBC
melalui bulletin pemerintah kota
Sosialisasi TBC melalui
siaran TA TVSosialisasi TBC melalui
siaran RRI
peran KOPI TB
update TB bagi DPM / Klinikperan KOPI TB
penguatan jejaring TB 14 RS
peran KOPI TB
penguatan penerapan ISTC
menyusun PPK ( panduan
praktik klinik ) TB,
CP ( clinical pathway ) TB,
SPO skrining batuk dan SPO
‘jalur cepat’ kasus batuk
Sosialisasi TOSS TB oleh Walikota Surakarta Bp. FX
Hadi Rudiyatmo pada acara “Sonjo Warga” di Kelurahan
Setabelan Kecamatan Banjarsari sebagai dukungan
terhadap Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia Bebas
Tuberkulosis
Sonjo Warga