PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI
MATERI AKHLAK TERCELA DENGANMETODE
JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C
SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
DWI WAHYU ROFIQOH
NIM: 11113159
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI
MATERI AKHLAK TERCELA DENGANMETODE
JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C
SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
DWI WAHYU ROFIQOH
NIM: 11113159
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Dwi Wahyu Rofiqoh
Kepada
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Tempat
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, Kami
kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Dwi Wahyu Rofiqoh
NIM : 111-13-159
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul :PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK
TERCELA DENGAN METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA
KELAS VIII C SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2017
Dengan ini kami mohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar skripsi
saudari tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 29 Agustus 2017
Pembimbing
Dra Urifatun Anis, M. Pd. I
NIP. 19630031992032001
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERCELA
DENGAN METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SEMESTER
GANJIL SMP NEGERI 04 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DISUSUN OLEH
DWI WAHYU ROFIQOH
NIM: 111 13 159
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga, pada tanggal28 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Mufiq, Phil. ________________
Sekretaris Penguji : Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. ________________
Penguji I : Rasimin, M.Pd. ________________
Penguji II : Sutrisna, M.Pd. ________________
Salatiga,28 September 2017
Dekan
Suwardi, M.Pd.
NIP.19670121 199903 1 002
iv
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dwi Wahyu Rofiqoh
NIM : 111-13-159
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 29 agustus 2017
Yang menyatakan,
Dwi Wahyu Rofiqoh
v
vi
MOTTO
“pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk merubah dunia”
~Nelson Mandela~
vii
PERSEMBAHAN
1. Ayah terhebatku Wagimin dan ibu tercinta Musrifah, terima kasih yang tak terhingga
atas segala yang pernah engkau berikan sepanjang hidup ku ini.
2. Kakakku Feri Fitriana Fatma dan Gunawan yang selalu mendorongku untuk lebih
maju
3. Keponakanku Muhammad Dimas Fatahillah dan Vena Qotrunnada selalu membuatku
tersenyum.
4. Keluarga besar yang senantiasa menyayangi dan mendoakanku
5. Sahabat-sahabatku tercinta Miftahul Hasanah,Yayah Kurniawati, Dina Fitriana,
Pramesthy Kusuma Dewi, Siti Sholihah, Amalia Ulfa, Agustin Kemala Sari, yang
sudah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini dan menjadi motivasiku.
6. Ibu Urifatun Anis selaku dosen pembimbing yang telah menemaniku menyelesaikan
karya ini.
7. Teman favoritku yang telah mengisi hai-hari ku hingga saat ini, dan mengajariku arti
sebuah kehidupan.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat
yang tiada tara. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang telah
menuntun kita ke jalan yang benar. Semoga kita tergolong umat yang mendapatkan
syafaatnya di hari akhir nanti.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah
Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Akhlak Tercela
Dengan Metode Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII C Semester I SMP Negeri 04
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menghadapi suatu kendala, namun
berkat dorongan dan bantuan dari banyak pihak, sehingga pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi , M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, S. Pd. M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
3. Ibu Dra. Urifatun Anis, M. Pd. I selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan
Pembimbing Akademik.
5. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan, bimbingan dan pengalaman berharga selama
perkuliahan di Jurusan Pendidikan Agama Islam Iain Salatiga.
6. Ibu Hariyati S. Pd. M.Pd. selaku kepala sekolah SMP Negeri 4 Salatiga dan bapak
Wildhan Mustofa Setiawan S. Ag selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri 4 Salatiga yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini.
ix
7. Kedua orang tua terhebatku Ayah Wagimin dan Ibu musrifah, yang telah memberikan
segala kasih sayang dan doa yang ikhlas untuk kesuksesan putrinya. Semoga Allah
membalas segala kebaikan kalian dengan balasan yang lebih Amiin.
8. Kakak dan keponakan tersayang dan seluruh kelurga besar yang selalu memberikan
dukungan dan doa.
9. Sahabatku Sanah, Dina, Yayah yang selalu membantu dalam penyusunan skripsi ini,
kalian adalah tempatku berbagi suka maupun duka.
10. Teman-teman IAIN Salatiga 2013 khusunya FTIK PAI terima kasih atas Ilmu,
persahabatan dan pengalamannya selama ini.
11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga penulisan
skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
Teriring doa semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Penulis menyadari skripsi
ini belum mencapai kesempurnaan. Akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salatiga, 24 Agustus 2017
Penulis
Dwi Wahyu Rofiqoh
x
ABSTRAK
Wahyu Rofiqoh, dwi. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi
Akhlak Tercela Melalui Metode Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII C
Semester I SMP Negeri 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra Urifatun Anis.
Kata Kunci: Prestasi Belajar. Pendidikan Agama Islam dan Jigsaw Learning
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahya prestasi belajar siswa SMP Negeri 4
Salatiga pada pembelajaran PAI. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah
kurangnya varian metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran. Metode yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah metode konvensional yaitu ceramah.
Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakan jigsaw learning dapat
meningkatkan prestasi belajar PAI pada siswa kelas VIII C semester I SMP Negeri 4
Salatiga. Tahun Pelajaran 2017/ 2018.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Salatiga dengan jumlah siswa
sebanyak 32 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa pada prasiklus yang mencapai KKM sebanyak 11
siswa atau 34,75% dengan nilai rata-rata 60,62 pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak
20 siswa atau 62,5% dengan nilai rata-rata 72,81 dan siklus II yang mencapai KKM sebanyak
28 siswa atau 87,5%. Nilai rata-rata yang dihasilkan pada siklus II ini sebanyak 86,25
menunjukkan bahwa telah mencapai KKM individu yaitu 75.
Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw
learning dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak tercela pada siswa kelas VIII
C semester I SMP Negeri 4 Salatiga.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. I
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................... II
PENGESAHAN KELULUSAN.......................................................... III
DEKLARASI........................................................................................ IV
PERNYATAAN PUBLIKASI SKIPSI.............................................. V
MOTTO.................................................................................................. VI
PERSEMBAHAN.................................................................................. VII
KATA PENGANTAR.......................................................................... VIII
ABSTRAK............................................................................................. X
DAFTAR ISI.......................................................................................... XI
DAFTAR TABEL.................................................................................. XIII
DAFTAR DIAGRAM........................................................................... XIV
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ XV
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 3
E. Hipotesis ..................................................................................... 4
F. Definisi Operasional..................................................................... 5
G. Metode Penelitian.................................................................... ... 6
H. Sistematika penulisan .................................................................. 13
xii
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Prestasi Belajar...................................................... 15
B. Metode Pembelajaran Jigsaw.................................................... 22
C. Tinjauan Tentang Pendidikan Agama Islam.............................. 26
D. Tinjauan Materi.......................................................................... 28
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian......................................... 34
B. Subjek Penelitian....................................................................... 41
C. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 43
D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I................................................. 43
E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II.............................................. 49
BAB. IV. PEMBAHASAN
A. Analisis Data Persiklus .............................................................. 53
B. Pembahasan................................................................................ 60
BAB. V. PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 66
B. Saran............................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Data Guru............................................................ 36
Tabel 3. 2 Data Siswa............................................................ 39
Tabel 3. 3 Fasilitas Fisik......................................................... 40
Tabel 3. 4 Data Siswa Kelas VIIIC ....................................... 41
Tabel 4. 1 Data Nilai Prasiklus............................................... 53
Tabel 4. 2 Data Nilai siklus I.................................................. 56
Tabel 4. 3 Data Nilai Siklus II................................................ 58
Tabel 4. 4 Data Nilai Prasiklus, Siklus I, Siklus II.................. 61
Tabel 4. 5 Data Rekapitulasi Nilai Prasiklus, Siklus I, Siklus II 64
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Peningkatan Prestasi Belajar Prasiklus, Siklus I, Siklus II.... 65
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar SKK
2. Nota Pembimbing Skripsi
3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian
5. Lembar Konsultasi
6. Lembar Pengamatan Guru
7. Lembar Pengamatan Siswa
8. RPP
9. Materi Pembelajaran
10. Lembar Soal
11. Dokumentasi
12. Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap manusia,
disamping menjadi kebutuhan, belajar juga merupakan kewajiban bagi manusia. Manusia
belajar sejak ia lahir hingga usia manusia itu berakhir, dari hal-hal yang mudah hingga hal-
hal yang sulit, dalam hal ini tentunya sangat diperlukan pembelajaran terlebih dahulu
sebelum mengerjakan sesuatu. Seperti contoh yaitu seorang anak belajar mengenal huruf
terlebih dahulu untuk ia dapat membaca, seorang bayi perlu belajar untuk dapat makan,
belajar berjalan sampai usianya bertambah, maka proses belajarpun terus berlanjut.
Namun kenyataannya meskipun belajar merupakan kebutuhan yang sangat mendasar,
manusa idak dapat melakkannya dengan sendiri, sehngga dibutuhkan proses belajar
mengajar seperti halnya di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat beberapa
aspek yang harus dipenuhi, baik dari segi sarana prasarana, guru, siswa maupun dari
fasilitas yang lain.
Berdasarkan nilai ulangan mata pelajaran PAI yang berkaitan dengan materi
akhlak tercela menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 04
Salatiga banyak yang masih dibawah standar yang ditetapkan yaitu 75. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor dari siswa dan guru itu sendiri.
Dilihat dari faktor siswa, siswa memiliki prestasi yang rendah karena kurangyaminat ntuk
belajar PAI. Ditinjau dari aspek guru, selama ini dalam pembelajaran guru hanya
menggunakan metode-metode konvensional dan media yang kurang menarik minat siswa.
Proses pembelajaran yang kurang baik dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, bila
guru menggunakan metode yang monoton maka siswapun juga merasa bosan dan enggan
2
mengikuti pelajaran, dan akan membawa dampak yang tidak baik untuk prestasi belajar
siswa. Untuk memperbaiki kasus tersebut penulis menerapkan metode jigsaw learning.
Dengan penggunaan metode ini harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari permasalahan dan hasil study pendahuluan diatas, maka penulis termotivasi
untuk meneliti tentang ”Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi
Akhlak Tercela Dengan Metode Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri
04 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: “Apakah penerapan metode jigsaw
learning dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak tercela pada siswa kelas
VIII C semester I SMP Negeri 04 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
C. Tujuan Penelitian.
Sesuai dengan permasalahan diatas peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII C semester I SMP Negeri 04 Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018 setelah diterapkan pembelajaran dengan metode jigsaw learning.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Manfaat teoritis
a. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengkaji sebuah teori tentang konsep
pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. Kemudian hasil penelitian
ini diharapkan menjadi informasi dan bahan petimbangan untuk
melaksanakan pembelajaran pendidikan agama islam.
3
b. Secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada strategi berupa
pergeseran dari paradigma mengajar menuju ke paradigma belajar yang
mementingkan pada proses untuk mencapai hasil.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru, sebagai masukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran
dikelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
b. Bagi siswa, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga lebih
semangat dalam melaksanakan pembelajaran.
c. Bagi lembaga, sebagai masukan dan sumbangan yang baik pada sekolah
dalam rangka memperbaiki sistem pembelajaran serta meningkatkan mutu
pendidikan sehingga dapat mengantarkan peserta didik ke arah yang
diharapkan.
E. HIPOTESIS
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara dan bersifat teoritis.
Dalam metode penelitian, hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam
proses inkuiri. Karena hipotesis dapat menghubungkan dari teori yang relevan
dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dengan kenyataan teori yang
relevan(Sukardi, 2011:41). Jadi suatu hipotesis akan diterima jika disertai dengan
adanya fakta-fakta yang membenarkan. Setelah menelaah berbagai sumber, penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan pembelajaran dengan metode
jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi akhlak tercela
pada siswa kelas VIII C semester I SMP Negeri 04 Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018 dan memenuhi target pencapain kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang telah ditetapkan oleh sekolah”.
4
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode jigsaw learning ini katatakan berhasil apabila indikator
yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah
:
a. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai ≥ 75.
b. Dari seluruh siswa ada 85 % yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
F. DEFINISI OPERASIONAL.
1. Prestasi Belajar
Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku melalui
pengalaman(Hamalik,2011:27). Karena merupakan sebuah proses,maka belajar
bukanlah hasil atau tujuan. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-
kesan yang mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat dari
adanya aktivitas belajar (Hamdani,2011:138). Perubahan tingkah laku merupakan
hasil dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang.
2. Metode jigsaw learning
Jigsaw learning merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang
memiliki kesamaan dengan teknik”pertukaran dari kelompok ke kelompok”(group to
group exchage)dengan suatu perbedaan penting:setiap peserta didik mengajarkan
sesuatu. Ini adalah alternatif menarik,ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat
atau “dipotong” dan disaat tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain-
lain. Setiap kali peserta didik mengajari sesuatu yang dikombinasi dengan materi yang
5
telah dipelajari oleh pesertadidik lain, buatlah sebuah kumpulan pengetahuan yang
bertalian atau keahlian(Silberman, 2009:168).
G. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan peneliti adalah penelitian
tindakan kelas atau yang sering disebut dengan PTK. Prosedur dan langkah-langkah
penelitian mengikuti prinsip dan dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas.
Karena penelitian tindakan kelas(PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran dikelas (Arikunto,
2006:58).
Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah PTK, guna
mencari pemecahan masalah yang ditemui dalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan
dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan
yaitu:perencaaan,pelaksanaan,pengamatan dan refleksi.
a. Perencanan.
Dalam penelitian kelas ini kegiatan perencanaan yang dilakukan meliputi:
1) Membicarakan rencana penelitin tindakan kelas dengan kepala sekolah dan
guru mapel.
2) Melakukan penyusunan jadwal yang kegiatan yang akan dilakukan.
3) Membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP)
4) Mempersiapkan fasilitas-faslitas dan sarana pendukung yang diperlukan di
dalam kelas.
5) Mempersiapkan lembar observasi.
6
6) Menyediakan alat evaluasi yang terdiri dari lembar tes dan lembar kerja
siswa(LKS)
b. Pelaksanaan.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah
diantaranya:
1) Awal kegiatan pembelajaran
a) Persiapan
1. Melakukan pembelajaran pendahuluan
2. Guru dapat menjabarkan isi topik secara umum, memotivasi siswa
dan menjelaskan tujuan yang dipelajarinya topik tersebut.
b) Materi
Materi pembelajaran cooperatif model jigsaw dibagi menjadi
beberapa bagian pembelajaran tergantung pada banyak anggota dalam
suatu kelompok serta banyaknya konsep materi pembelajaran yang
ingin dicapai dan yang akan dipelajari oleh siswa.
c) Membagi siswa kedalam kelompok asal dan ahli
Kelompok dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw
beranggotakan 3-5 orang yang heterogen baik dari kemampuan akademis
maupun jenis kelamin.
d) Menentukan skor awal
Skor awalmerupakan skor rata-rata siswa secara individu pada kuis
sebelumnya atau nilai akhir siswa secara individual pada semester
sebelumnya.
2) Rencana kegiatan
7
a) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-
masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam
kelompok ahli.
b) Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan
mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan
banyaknya kelompok
c) Siswa ahli kembali ke kelompok masing-masing Untuk menjelaskan
topik yang telah didiskusikannya.
d) Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup
semua topik
e) Pemberian penghargaan kelompok berupa skor individu dan skor
kelompok atau menghargai prestasi kelompok.
3) Sistem evaluasi
Dalam evaluasi ada tiga cara yang dapat dilakukan:
a) Mengerjakan kuis individual yang mencakup semua topik.
b) Membuat laporan mandiri atau kelompok
c) Presentasi
Sedangkan materi evaluasi dalam sistem evaluasi mencakup beberapa
hal berikut ini:
a. Pengetahuan(materi ajar) yang difahami dan dikuasai oleh siswa.
b. Proses belajar yang dilakukan oleh siswa.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dipersiapkan, untuk mengamati kondisi dan reaksi serta keaktifan siswa terhadap
tugas yang diberikan.
8
Aspek-aspek keaktifan siswa yang diamati antara lain:
1). Aktifitas siswa dalam menerima materi
2). Aktifitas siswa dalam belajar kelompok
3). Kemampuan mengungkapkan pendapat
4). Kerjasama dengan teman
d. Refleksi
Pada akhir evaluasi terhadap keberhasilan tindakan yang telah dilakukan oleh
peneliti pada siklus 1, jika indikator pembelajaran sudah tercapai maka tidak perlu
diadakan siklus yang selanjutnya, tetapi jika belum tercapai maka perlu dilanjutkan siklus
berikutnya.
2 Lokasi,Waktu dan Subyek Penelitian
a. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 04 Salatiga tahun 2017/2018,yang
beralamatkan di Jalan Pattimura, No.47, Salatiga. Sekolah ini dipilih menjadi tempat
penelitian karena memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan
meningkatkan prestasi kinerja guru dan aktifitas siswa. Selain itu juga adanya kesediaan
untuk bekerja sama dari kepala sekolah dan guru kelas yang bersangkutan di SMP Negeri
04 Salatiga.
b. Waktu penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih selama satu bulan pada semester
gasal tahun ajaran 2017/2018 di SMP N 04 salatiga.
c. Subyek penelitian
9
Dalam penelitian ini yang akan dijadikan subyek adalah kelas VIII C SMP N 04
salatiga. Siswa kelas VIII C dipilih sebagai subyek penelitian karena dinilai perlu adanya
suatu pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran supaya mereka lebih termotivasi dan hasil
belajar merekapun meningkat.
3. Instrumen penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Silabus
b. Rencana pelaksanaan pebelajaran(RPP)
c. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas peserta didik.
d. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru yang melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
e. Soal evaluasi yang berupa soal post test
4.Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik,fenomena-
fenomena yang diselidiki (Hadi,1996:136).Peneliti mengadakan pengamatan secara
langsung datang ke lokasi penelitian untuk mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi
berkaitan dengan tujuan peneliti di SMP N 04 Salatiga.
b. Tes
Dalam teknik pengupulan data melalui tes,peneliti membuat dan menggunakan
lembar tes tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah
diajarkan.
10
c. Dokumentasi
instrumen yang dapat peneliti gunakan dalam tehnik dokumentasi adalah
silabus,rencana paksanaan pembelajaran(RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan strategi
pembelajaran jigsaw learningpada mata pelajaran PAI.
silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelommpok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kmpetensi, kopetensi dasar, materi pokok atau
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/ alat ajar.
sedangkan rencana pelaksanaaan pembelajaran adalah rencana yang
mengambarkan prosedur dan pengorganisasian pelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yag ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
Lingkup rencana pelaksanaan pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar
yang terdiri atas satu indikator atau beberapaindikator untuk satu kali pertemuan atau
lebih.
5. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, selanjutnya adalah menganalisis data untuk
mengetahui hasil akhir dari penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2007:131) dalam
penelitian tindakan kelas dalam menganalisis data menggunakan dua jenis data, sebagai
berikut:
a. Data kuantitatif(nilai hasil belajar siswa )yang dapat dianalisis secara diskriptifdengan
statistik diskriptif. Dalam analisis ini biasanya untuk mencari nilai rata-rata dan
mencari presentase keberhasilan belajar dengan rumus sebagai berkut:
1) Rumus mencari nilai rata-rata.
11
Keteragan:
Mx=Mean(rerata)
∑x= Jumlah dari hasil perklian antara masing-masing skor dengan
frekuensinya
N= Adalah jumlah siswa(sudijono,2010:83)
2) Rumus mencari prosentase keberhasilan
P=
Keterangan:
P=Angka presentase
f= Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N= Number of case (Jumlah Frekuensi/ banyaknya individu)
(sudijono,2010:43)
b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberi
gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata
pelajaran(kognitif), pandangan atau sikap terhadap metode belajar yang baru (efektif),
aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian antusias dalam belajar kepercayaan diri
motivasi belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara diskriptif (Arikunto,2007:131)
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan skripsi hasil tindakan kelas ini dimaksudkan sebagai gambaran yang
akan menjadi Pembahasan dalam penulisan skripsi sehingga dapat memudahkan dalam
memahami atau mencerna masalah-masalah yang akan dibahas. Maka akan disusun
sistematika sebagai berikut:
12
1. Bagian Awal
Bagian awal yang terdiri dari:halaman sampul, lembar logo, halaman judul,pernyataan
keaslian tulisan,moto,persembahan,kata pengantar,abstrak, daftar isi, daftar tabel, diagram
dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
Bab I berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, definisi operasional, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II berisi tentang kajian pustaka yang menjelaskan ruang lingkup hasil belajar,
ruang lingkup model pembelajaran aktif, strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
learning dan ruang lingkup PAI.
BAb III berisi tentang pelaksanaan penelitian yang menjelaskan deskripsi lokasi
dan deskripsi pelaksanaan siklus I dan siklus II.
Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil
observasi pada tahap penelitian hasil penelitian deskripsi per siklus dan pembahasan.
Bab V berisi penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.
3.Bagin Akhir
Pada bagian akhir terdiri dari:daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat
penulis
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Prestasi Belajar
1. Peningkatan
Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang kemasukan imbuhan pe-an. Kata
“tingkat” sendiri memiliki arti tinggi rendahnya martabat
(kedudukan,jabatan,kemajuan, pendapatan dsb) pangkat, derajat, taraf kelas
(depdiknas,2007:1197) sehinggaketika dimasuki imbuhan pe-an menjadi kata
peningkatan, yang memiliki arti proses, cara, perbuatan meningkatkan(usaha,
kegiatan, dsb) (depdiknas, 2007:1198).
Jadi yang dimaksud dengan peningkatan disini ialah usaha seseorang untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik dari yang sebelumnya dengan peraturan yang telah
ditentukan.
2. Prestasi
Kamus besar Bahasa Indonesia mengartikan prestasi sebagai”hasil yang telah
dicapai (dari yang telah dilakukan,dikerjakan, dan sebagainya)”(Pusat Bahasa, 2008).
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara
individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang
tidak melakukan kegiatan(Hamdani,2011:137).
Menurut Harahap dalam Hamdani (2011:138) mengartikan prestasi sebagai
“penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan
dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang
terdapat dalam kurikulum.”
14
3. Belajar
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu yaitu
memahami.”belajar merupakan aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif
permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya”(Hamalik,1992:45).
Cronbach dalam sriyanti (2013:16)mengemukakan bahwa belajar adalah
“learning is shown by a change in behavior as a resut of exprience”(belajar terlihat
dari adanya perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pngalaman.
Gagne dalam suprijono (2013:2)belajar adalah perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut
bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara lmiah.
Secara psikologis,belajar merupakan sebuah proses perubahan yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang
secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya(Slameto,2003:2).
Jadi yang dimaksud dengan peningkatan prestasi dalam penelitian ini adalah
itikat melakukan suatu tindakan yang menuju pada proses tindakan yang lebih signifikan
melalui berbagai model pembelajaran untuk meningkatkan taraf kemampuan pada siswa.
a. Prinsip Belajar
Prinsip belajar sering disebut juga dengan asas belajar. Berikut adalah prinsip-
pinsip belajar menurut Agus suprijono (2013:4).
1) Prinsip belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar
15
2) Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karenadidorong dengan adanya
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang
dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari
berbagai komponen belajar.
3) Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil
dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
b. Komponen-komponen Belajar
Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dari komponen-komponen
yang ada di dalamnya, menurut Moedjiono dan Dimyati (1993:23) komponen-
komponen proses belajar mengajar tersebut adalah peserta didik, guru, tujuan
pembelajaran, materi/isi, metode, media dan evaluasi.
1). Peserta didik
Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai
perasaan dan fikiran serta keinginan atau aspirasi.Mereka mempunyai kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi yaitu sandang, pangan, papan, kebutuhan akan rasa
aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan kebutuhan untuk
mengaktualisasi dirinya sesuai dengan potensinya.
2). Guru
Guru merupakan pemegang peranan sentral proses belajar mengajar. Guru
yang setiap hari berhadapan langsung dengan siswa termasuk karakteristik dan
problem mengajar yang mereka hadapi berkaitan dengan proses belajar mengajar.
16
Guru adalah seorang yang dengan fitrahnya sebagai manusia yang berkepribadian
yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar dan berpartisipasi
penuh dalam menyelenggarakan pendidikan.
3). Tujuan pembelajaran
Dalam permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang standar proses
disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi
mata pelajaran, menata urrutan topik-topk, mengalokasikan waktu, serta
menyediakan ukuran standar untuk mengukur prestasi belajar siswa. Upaya
merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi
guru maupun siswa.
4). Materi/isi
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran
(instrucsional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari
keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran
dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya materi yang
ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya
indikator.
17
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Dalam proses belajar terdapat berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu,
masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam
diri individu tetapi juga di pengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari luar diri yang belajar.
Menurut Sriyanti (2013:24) mengemukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar diantaranya adalah:
1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat dari luar diri individu.
Dalamproses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada
di luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut meliputi:
a) Faktor Non-Sosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang
berupakondisi fisik yang ada dilingkungan belajar. Faktor nonsosial
merupakan kodisi fisik yang ada di lingkungan sekolah,keluarga maupun
dimasyarakat. Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana
belajar,gedung dan ruang belajar, kondisi gografis sekolah dan rumah, iklim
dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transportasi yang tersedia dan
sejenisnya.
b) Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia.
Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor yang berasal
dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat(termasuk
teman pergaulan anak). Misalnya kehadiran orang dalam belajar, kedekatan
18
hubungan antara anak dengan orang lain,keharmonisan atau pertengkaran
dalam keluarga gaya pengasuhan orang tua, hubungan antar personil sekolah,
gaya mengajar guru dan sebagainya.
2) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
1. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu.
Faktor fisiologis terdiri dari:
a. Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani secara
umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar.
Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan,
kelelahan, mengantuk dan kebugaran fisik individu. Apabila badan
individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil
belajar. Sebaliknya jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan
kurang sehat maka akan menghambat hasil belajar.
b. Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. Keadaan jasmani ini terutama
terkait dengan fungsi pancaindra dan kelengkapan anggota tubuh yang ada
dalam diri individu. Pancaindra merupakan pintu gerbang masuknya
pengetahuan dalam diri individu. Kesempurnaan anggota tubuh akan
sangat menunjang belajar.
2. Faktor Psikologis.
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri ndividu.
Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat,
19
bakat, sikap kepribadian, kematangan dan lain sebagainya. Tingkat kecerdasan
akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses dan hasil
belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak memberikan warna
terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan
mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi
anak yang kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar, hanya yang
bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja lebihkeras untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa yang
mempunyai daya juang tinggi, optimis, penuh semangat, sementara ada juga
siswa yang berkepribadian mudah putus asa, kurang energik, dan gampang
menyerah. Kondisi-kondisi inilah yang akan mempengaruhi hasil belajar.
B. Metode Jigsaw Learning
1. Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa yunani yaitu, methodos yang berarti suatu jalan yang
dilalui untuk mencapa tujuan. Dalam bahasa inggris dikenal istilah method dan way yang
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia menjadi “metode dan cara”. Sedangkan dalam
bahasa arab dikenal kata al-thariqah (jalan), al-manhaj (sistem), dan al-wasilah
(mediator). Kata arab yang paling dekat dengan metode adalah al-thariqah (Ismail,
2008:7).
Ismail (2008:8) mengartikan metode pembelajaran sebagai “suatu cara atau
jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan
tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.”
Secara lebih singkat Hamdani (2011:80) mengartikan metode pembelajaran sebagai
20
“cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa,” atau “cara
yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran.” Definisi kedua dari Hamdani adalah metode pembelajaran
dipandang dari sudut interaksi edukatif. Salah satu contoh metode pembelajaran adalah
metode jigsaw learning.
2. Jigsaw Learning
Jigsaw adalah tipe pembelajaran yang kooperatif yang dikembangkan oleh elliot
aronson. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap untuk memberikan dan
mengajarkan materi tersebut pada kelompoknya. Pada model pembelajaran jigsawini
keaktifan siswa sangat dibutuhkan dengan dibentukknya kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Jigsaw learning
merupakan sebuah teknik yang dipakai secaraluas yang memiliki kesamaan dengan teknik
“pertukaran dari kelompok ke kelompok” dengan suatu perbedaan penting yaitu setiap
peserta didik mengajarkan sesuatu (Silberman,2009:168).
Model pembelajaran Cooperatif learning model jigsaw adalah sebuah model
belajar kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kecil.
Seperti diungkapkan Lie dalam Rusman (2016:218) bahwa ”pembelajaran kooperatif model
jigsaw ini merupakan model kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling
ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.
Langkah-langkah pembelajaran metode jigsaw
21
Menurut Stephen dkkdalam Rusman (2016:220), mengemukakan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif jigsaw sebagai berikut:
1. Siswa dikelompokkan ke dalam 1 sampai 5 anggota tim.
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka.
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan
tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama.
6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberi evaluasi.
8. Penutup.
Menurut Kurniasih dan Sani (2016:25) mengemukakan bahwa dalam metode jigsaw
terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan, diantaranya adalah:
1. Kelebihan metode pembelajaran jigsaw.
Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran
jigsaw memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang
bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.
b) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat
c) Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan
berpendapat.
2. Kelemahan metode pembelajaran jigsaw.
22
Dalam penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan, diantaranya adalah:
a) Siswa yang aktif lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya
diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini, guru harus benar-benar memperhatikan
jalannya diskusi. Guru harus menekankan agar para anggota kelompok menyimak
terlebih dahulu penjelasan dari tenaga ahli. Kamudian baru mengajukan pertanyaan
apabila tidak mengerti.
b) Siswa yang memilki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan mengalami
kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk
mengantisipasi hal ini guru harus memilih tenaga ahli secara tepat, kemudian
memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat tersampaikan
secara akurat.
c) Siswa yang cerdas cendrung merasa bosan.
d) Untuk mengantisipasi hal ini guru harus pandai menciptakan suasana kelas yang
menggairahkan agar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi.
e) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses
pembelajaran.
C. Tinjauan Tentang Pendidikan Agama Islam.
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan secara sekilas mempunyai arti yang hampir sama dengan pengajaran,
tetapi dalam pendidikan memiliki makna yang lebih luas karena mencakup kepribadian peserta
didik. Sehingga pengajaran lebih berfokus pada bagaimana mentransfer pengetahuan kepada
peserta didik sehingga unsur kepribadian relatif terabaikan. Dalam pandangan Agus Salim
(2004:13), pendidikan merupakan gerak humanis yang bertujuan memperbaiki peradaban
manusia secara umum.
23
Sementara itu Wahyudin (2008:1) menyatakan bahwa pendidikan adalah humanisi,
yaitu upaya memanusiakan manusia atau upaya membantu manusia agar mampu mewujudkan
diri sesuai dengan martabat kemanusiaannya.
Dari dua pendapat diatas, dapat diartikan bahwa pendidikan sebenarnya merupakan
sebuah upaya untuk membentuk peserta didik menjadi manusia seutuhnya. Hal tersebut sesuai
dengan Undang-undang Republik indonesia No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional yang mendefinisikan pendidikan sebagai “Usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki muatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
msyarakat, bangsa dan negara.
Dengan memperhatikan definisi tersebut, dapat dijelaskan bahwa pendidikan yang
dilaksanakan di Indonesia tidak sekedar mengajar pada kemajuan dalam bidang ilmu
pengetahan dan teknologi saja, melainkan juga aspek spiritual keagamaan. Hal ini logis karena
dalam rangka membangun manusia indonesia seutuhnya tidak hanya dalam hal fisik saja, tetapi
juga jiwa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjoko (2009:11) yang mengatakan bahwa
pendidikan pada manusia yang membuat dirinya manusiawi bukanlah semata-mata pendidikan
teknologi, melainkan pendidikan agama, filsafat, ilmu, seni, dan budaya.
Berkaitan dengan tujuan pendidikan nasonal, maka pendidikan agama merupakan
salah satu mata pelajaran yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi tujuan
pendidikan nasional yaitu dalam hal membentuk manusia yang bertaqwa dan berbudi pekerti
luhur. Dengan demikian diperlukan suatu perpaduan antara pendidikan yang memuat materi
pelajaran secara umum dengan materi yang memuat pelajaran tentang pendidikan agama islam.
D. Tinjauan Materi (Ananiyah, Ghadab, Hasad, Gibah, dan Namimah).
24
Firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 160 menjelaskan tentang akhlak.
بالسيئةفال يجزي إالّ مثلها وهم ال أمثالها ومه جاء رمه جاء بالحسنة فله عش
يظلمىن
“Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat
amalnya;dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi
pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun
tidak dianiaya ( dirugikan).”
Kata akhlak menurut bahasa mempunyai arti tingkah laku, tabiat, atau perangai. Menurut
istilah akhlak adalah suatu pengetahuan yang menjelaskan mengenai perbuatan yang baik serta
buruk, mengatur perilaku manusia, serta mampu menentukan perbuatan akhir. Jadi akhlak
tercela adalah segala bentuk tingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan yang dapat merusak
keimanan seseorang (Lks, 2017:32).
Menurut iskandar (2011,32) mengemukakan macam-macam akhlak tercela diantaranya
adalah:
1. Ananiyah
Ananiyah berasal dari kata (نا )أ yang berarti aku atau saya. Ananiyah adalah
sifat yang merasa segalasesuatu yang terjadi karena aku,karena saya. Perilaku ananiyah
atau egois sering nampak pada orang yang mempunyai kelebihan-kelbihan tertentu,
seperti pintar, kaya, ganteng, atau cantik.
Sifat ananiyah jika terus dipelihara dan tidak diobati akan berakibat sebagai
berikut:
a. Sombong (takabur), karena merasa segala sesuatu merupakan hasil usaha dan
kerja kerasnya sendiri, bukan karena bantuan dari orang lain dan anugerah dari
Allah SWT.
25
b. Ria (ingin dipuji orang lain). Seseorang yang bersifat egois, hasil usaha dan
keberhasilannya selalu ingin dipuji dan dilihat orang lain. Apabila tidak dipuji,
maka hatinya merasa tidak puas.
c. Merusak keikhlasan.
d. Tidak akan disenangi oleh orang lain karena keegoisannya.
Untuk menghindar perilaku tersebut hendaknya melalukan latihan dalam beberapa
tahap, diantaranya:
a. Melakukan kerjasama dengan teman-teman dalam berbagai macam hal yang
positif.
b. Sering berbagi denga teman-teman dalam susah dan senang.
c. Hindari sikap sombong dan takabur terhadap orang lain.
d. Tumbuhkan keikhlasan dalam berbagai aktivitas.
2. Ghadab
Secara bahasa gadab berasal dari kata غضبا –يغضب –غضب yang artinya marah.
Ghadab atau marah adalah sifat yang diumpamakan seperti api yang panas dan membakar.
Ketika sifat marah yang panas seperti api itu masuk ke dalam hati manusia maka akan
terjadi sesuatu yang tidak baik. Mengapa demikian? Karena secara alamiah manusia
diciptakan dari tanah, bukan dari api. Tanah kecenderungannya tenang, dan tentram.
Sementara api, kecenderungannya panas dan pembangkang. Selain itu api merupakan bahan
penciptaan setan.
Kadang-kadang marah adalah hal yang wajar, tetapi sikap pemarah adalah sesuatu
yang tidak wajar. Pemarah lebih banyak diakibatkan oleh lemahnya pengendalian emosi.
Sifat pemarah dapat membahayakan diri kita apabila terus menerus dipelihara
diantaranya adalah:
26
a. Menumbuhkan sifat hiqdu (pendendam)
b. Menumbuhkan sifat hasad (iri/ dengki)
c. Mendorong perilaku gibah (memberikan kejelekan orang lain).
Di dalam masyarakat, orang yang pemarah tidak akan disenangi orang lain, karena
bisa menjadikan orang lain marah juga dengan sikapnya itu.
Supaya terhindar dari perilaku gadab, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:
a. Anggaplah orang lain sebagai teman atau saudara. Jangan menganggapnya
sebagai musuh yang harus dicurigai.
b. Berpikirlah yang positif terhadap orang lain.
c. Jauhkan sikap-sikap pendendam, hasad, juga hindari kebiasaan membicarakan
keburukan orang lain.
d. Perbanyaklah silaturahim dengan tetangga.
3. Hasad
Hasad merupakan akibat dari dendam, sedangkan dendam berawal dari marah. Hasad
adalah ketidakelaan hati terhadap karunia (nikmat) yang diperolah orang lain. Orang yang
bersifat hasad merasa iri bila orang lain mendapatkan kenikmatan dan merasa senang jika
kenikmatan orang lain itu hilang.
Hasad merupakan penyakit hati yang berbahaya. Timbulnya sifat hasad disebabkan
oleh beberapa hal antara lain iri, marah, dan lain sebagainya.
Ada beberapa orang yang berperilaku hasad, diantaranya adalah:
a. Benci atas nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain.
b. Tidak rela terhadap ketentuan Allah atas pembagian rezeki kepadanya.
c. Selalu berharap akan nikmat Allah yang diberikan orang lain hilang.
d. Kikir untuk bersyukur atas nikmat Allah yang diterimanya.
e.
27
4. Gibah
Secara bahasa, kata gibah berasal dari kata gaba-yagibu-gaibanwa gaibatan wa
giyaban wa magiban artinya yang tersembunyi, tidak nampak, gaib, fitnah, dan umpatan.
Adapun secara istilah, kata gibah diartikan dengan membicarakan keburukan orang
lain,sementara yang dibicarakan tidak ada ditempat (gaib).
Perilaku gibah ini tidak baik dilakukan siapapun karena kebenarannya belum pasti.
Walaupun benar biasanya ditambahkan dengan pembicaraan yang lain sehingga
pembicaraanya menjadi melebar.
Adapun cara agar kita terhindar dari perilaku gibah adalah sebagai berikut:
a. Selalu mengatakan yang baik dan hindari berkata yang tidak ada manfaatnya.
b. Diamlah jika yang dikatakan tidak mengandung manfaat atau kebaikan.
c. Arahkan pembicaraan ke hal yang baik.
5. Namimah
Namimah berasal dari bahaa arab yang diartikan mengadu domba. Perilaku namimah
sangat dekat dengan gibah. Membicarakan keburukan orang lain bisa berlanjut kepada
upaya mengadu domba, terutama jika ketika gibah berlangsung ada salah seorang yang
tidak senang dengan pembicaraan tersebut, kemudian menyampaikannya kepada orang yang
dibicarakannya itu.
Kecenderungan seseorang mengadu domba timbul karena adanya sifat
ketidaksenangan terhadap orang yang akan diadu dombakan. Adapun untuk
menghindarinya kita hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT
b. Teladani perilaku nabi muhammad Saw
c. Jauhkan sifat berburuk sangka kepada orang lain.
d. Tanamkan sikap berhati-hati dalam berbicara.
28
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Salatiga yang merupakan salah satu
SMP Negeri di kota Salatiga.Sekolah yang memiliki Moto HEBAT (Harmoni, Etika,
Bestari, Aktif dan Taqwa) memiliki siswa sejumlah 780 ini memiliki tempat yang
strategis yakni berada di pusat Kota Salatiga tepatnya terletak di Jalan Patimura No. 47
RT 01 RW 05 kelurahan Salatiga kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
2. Sejarah Berdirinya
Didirikan pada tanggal 31 Desember 1976 dengan nama SMP Negeri 4 Salatiga.
Alamat sekolah awal berada di jalan Dr. Sumardi No 9 Salatiga namun sejak tahun
2010 alamat berubah di jalan Patimura No. 47 Salatiga (Posisi sekolah masih tetap
sama hanya gerbang sekolah yang dipindah).
3. Visi dan Misi SMP Negeri 4 Salatiga
a. Visi
Visi dari SMP Negeri 4 Salatiga adalah sebagai berikut:
1) Terlaksananya proses pembelajaran yang berkualitas (efektif, efisien, dan
inovatif) sesuai kurikulum mutakhir.
2) Terwujudnya keseimbangan prestasi akademik dan non akademik.
3) Terwujudnya keharmonisan inter-antar warga sekolah & stakeholder
pendidikan.
29
4) Terbentuknya pribadi siswa yang santun, etis, berbudi luhur.
5) Terlaksananya program apresiasi bakat dan potensi siswa.
6) Terlaksananya program keorganisasian, kepemimpinan dan pengkaderan
siswa.
7) Terlaksananya program dialog, diskusi, seminar ilmiah secara periodik.
8) Terwujudnya sekolah yang beriman dan bertaqwa.
b. Misi
Misi dari SMP Negeri 4 Salatiga adalah sebagai berikut:
1) Menerapkan model pembelajaran intensif meliputi pembelajaran interaktif,
aplikasi dan akselerasi.
2) Meningkatkan disiplin belajar mengajar dan etos kerja.
3) Melaksanakan program simpati, peduli dan pengembangan diri.
4) Membudayakan santun dalma bicara, cipta, rasa dan karsa.
5) Membudayakan sikap sportivitas dalam berkompetisi meraih prestasi.
6) Melaksanakan program latihan keorganisasian dan kepemimpinan.
7) Mengaktualisasikan semangat belajar mengajar dengan cara berfikir tingkat
tinggi.
8) Mempraktikkan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tenaga Pendidik
Pada saat penelitian dilakukan, jumlah staff pegawai di SMP Negeri 4 Salatiga
terdiri dari kepala sekolah, Waka. sek kurikulum, Waka. Sek. Kesiswaan dan Humas,
kemudian seksi-seksi sebagai berikut, seksi kurikulum, seksi sarpras, seksi kesiswaan,
seksi humas, seksi tata usaha dan wali kelas, kep.lab, kep. perpus, seluruh guru mapel dan
guru BK.
30
Untuk mengetahui keadaan guru secara keseluruhan, berikut ini akan penulis
sajikan tabel keadaan guru di SMP Negeri 4 Salatiga tahun ajaran 2017/2018.
Tabel 3.1
Daftar Tenaga Pendidik Di Smp Negeri 4 Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018
No Nama Guru Jenis Kelamin Jabatan
1 Hariyati,S.Pd.,M.Pd P Kepala Sekolah
2 Muslimin,S.Pd L Guru
3 Istrini, S. Pd P Guru
4 Hj. Nurchani, S.Pd L Guru
5 Sallyo, S.Pd L Guru BK
6 Sri Raharsih Sapto Riani, S. Pd P Guru
7 Dyah Respati Tur Asri P, S. Pd P Guru
8 Wiwik Ambar Wahyuni, S. Pd P Guru
9 Indah Wahyu Ningsih, S.Pd P Guru
10 Yasinta Dwi Hastuti, S.Pd P Guru
11 Drs. Agus Triyanta L Guru
12 Dra. Endang Susanti P Bimbingan
Konseling
13 Drs. Salman Bambang
Hariyanto
L Sarana
Prasarana
31
14 Bawonowati, S. Pd L Guru
15 Didik Widiatmoko,S. Pd L Kesiswaan
16 Dra. Umi Saidah P Guru
17 Agus Prihananto, S. Pd L Guru
18 Muslimah, S. Pd P Guru
19 Eni Sudaryanti, S. Pd P Guru
20 Markuwati,S. Pd P Guru
21 Sutinah, S. Pd P Guru
22 Dwi Styawati,S.Pd P Kurikulum
23 Yenny Deswita, S. Pd P Guru
24 Nur Irfani, S.Pd L Guru
25 Muji Lestari,S. Pd P Guru
26 Annisa Fatonah, S. Pd P Guru
27 Wildhan Mustofa Setiawan, S.
Ag
L Guru
28 Dewi Indah S.Pd P Guru
29 Wiji Peni Tri Hastuti, S.Pd P Guru
30 Ira Kusuma Wardhani,S. Pd P Guru
31 Moch. Sholehfudin, S. Pd L Guru
32
32 Rosmawati Yustika
Anggarini,S.Pd
P Humas
33 Eulis Wahyuni, S. Pd P Guru
34 Aris Tiyas Handayani, S. Pd P Guru
35 Anita Wndi Astuti, S. Pd P Guru
36 Setiyo Suharmoko, S. Pd L Guru
37 Yenny Richa Rahmawati, S. Pd P Guru
38 Wahyu Eko Cahyono, S. Th. L Guru
39 Warsini, S. Kom., S. Pd.I. P Guru
40 Normalita Dita Puspita, S. Pd.
Kom
P Guru
41 Eka Rofiqoh, S. Pd. P Guru
5. Data Peserta Didik
Untuk menunjang data tentang keadaan peserta didik maka berikut ini penulis paparkan
mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah siswa
Berikut ini adalah tabel siswa di SMP Negeri 4 Salatiga tahun ajaran
2017/2018:
Tabel 3.2
Jumlah siswa SMP Negeri 4 Salatiga tahun ajaran 2017/2018
33
No Kelas L P Jumlah
1 VII 125 134 259
2 VIII 103 161 264
3 IX 126 131 257
Jumlah 364 431 780
b. Asal Siswa
Sebagian besar siswa SMP Negeri 04 Salatiga berasal dari dalam kota
Salatiga, hanya sebagian kecil saja yang berasal dari luar kota Salatiga.
c. Pekerjaan orang tua siswa
Mata pencaharian atau pekerjaan orang tua siswa bermacam-macam antara
lain: Buruh, Pedagang, Pegawai Negeri Sipil, Guru, Wiraswasta dan lain sebagainya.
Akan tetapi persentase yang paling dominan adalah bekerja sebagai buruh.
6. Fasiltas Pendidikan
Fasilitas pendidikan merupakan unsur yang sangat penting untuk menunjang tercapainya
tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu lembanga tersebut. Adapun fasilitas-fasilitas
yang dimiliki oleh SMP Negeri 04 Salatiga adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas fisik
Penulis ingin menjabarkan fasilitas fisik SMP Negeri 04 Salatiga dalam
bentuk tabel gambar agar dapat mudah untuk dipahami.
Tabel 3.3
Fasilitas fisik SMP Negeri 04 Salatiga tahun ajaran 2017/2018
34
No Nama Ruang Jumlah Kondisi
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Kantor Guru 1 Baik
3 Ruang Kelas 21 Baik
4 Kantor BK 1 Baik
5 Kantor Wakasek 1 Baik
6 Ruang Tata Usaha 1 Baik
7 Ruang Komputer 1 Baik
8 Masjid 1 Baik
9 Ruang UKS 1 Baik
10 Ruang Osis 1 Baik
11 Ruang Perpustakaan 1 Baik
12 Ruang Agama 1 Baik
13 Koperasi 1 Baik
14 Kantin 1 Baik
15 Pos Satpam 1 Baik
16 Toilet 4 Baik
35
b. Kegiatan pengembangan siswa
1) Organisasi siswa intra sekolah (OSIS)
2) Usaha kesehatan skolah (UKS)
3) Kegiatan Pramuka
4) Olahraga
5) Dancing
6) Paskibra
7) Rebana dan lain sebagainya.
B.Subjek penelitian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII
C SMP Negeri 04 Salatiga tahun ajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 32 orang
dengan rincian 10 laki-laki dan 22 perempuan.
Tabel 3.4
Data Siswa kelas VIII C
NOMOR
NAMA SISWA L/P URUT INDUK
1 9035 Adila Putri Pangesti P
2 9036 Alfian Surya Alam L
3 9038 Anisa Suci Wulandari P
4 9006 Annisa Maraty Solekha P
5 9007 Annisa Urohmah P
6 9103 Arya Sanishara N.S. L
7 9104 Arzecha Bilbina A. P
36
8 9135 Astrid Diah Prameswari P
9 9105 Balqis Nafansa P
10 9070 Bayu Aji Krisnandika L
11 9072 Dahlia Alfaridah P
12 9073 Dani Salsabila Susanto P
13 9040 Deva Fachresi W. L
14 9042 Dimas Nugroho P. L
15 9106 Dimas Seva Arendra L
16 9107 Erina Dwi Handayani P
17 9178 Intan Audina Putri P
18 9080 Kanca Dwi Sulistiyo L
19 9048 Kevin Achmad Mardani L
20 9112 Mar'a Ayu Hanadia P
21 9146 Muhamad Zidane L
22 9025 Nabila Putri Hernita P
23 9055 Nadya Reza Renanda P
24 9029 Putri Dewi Rahmawati P
25 9086 Rizky Ayulia Aneva P. P
26 9123 Rosyda Diana Jalila P
27 9061 Sarasvaty Asmaranthi A. P
28 9190 Shelina Anggraini P
29 9090 Shinta Agustiana K. P
30 9192 Siti Khotimah P
31 9157 Tarwidi L
37
32 9065 Zahra Desta Trisna Y. P
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada awal semester gasal tahun ajaran 2017/2018, yaitu pada
bulan juli 2017. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 04 Salatiga yang
berjumlah 32 orang. Penentuan waktu penelitian disesuaikan dengan kelender pendidikan
sekolah menengah pertama. Karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan
proses belajar mengajar yang efektif dikelas.
D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I
Jenis penelitan yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah PTK, guna mencari
masalah yang ditemui didalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-
masing terdiri dari tahapan-tahapan, yaitu perencanaa, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah:
a. Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala sekolah dan guru
mapel
b. Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan
c. Membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
d. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan dikelas.
e. Mempersiapkan lembar observasi
f. Menyediakan alat evaluasi yang terdiri atas lembar tes dan lembar kerja siswa (LKS).
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 29
juli 2017 penerapan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis dalam RPP
38
yang telah dibuat. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa mampu
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Adapun topik yang dipilih dalam
siklus I ini adalah “Akhlak Tercela”.
Kegiatan yang diilakukan dalam tahap ini terdiri dari beberapa langkah:
a. Kegiatan awal
1. Guru mengucap salam dan dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh
ketua kelas.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri.
4. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata penyemangat
b. Kegiatan inti
1) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran jigsaw yang akan
dilaksanakan.
2) Guru menjelaskan materi tentang akhlak tercela.
3) Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang disampaikan
guru
4) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi
yang disampaikan
5) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
6) Guru menyampaikan informasi kepada siswa untuk membentuk kelompok
yang beranggotakan 4-5 orang yang beragam kemampuan, maupun jenis
kelamin.
39
7) Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik yang telah diperoleh
masing-masing anggota kelompok.
8) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing
anggota kelompok.
9) Perwakilan dari masing-masing kelompok ahli mempresentasikan hasil
diskusinya pada kelompok acak dan ditanggapi oleh anggota kelompok
acak.
10) Masing-masing anggota kelompok ahli kembali pada kelompok awal.
11) Masing-masing anggota kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi dari
diskusi kelompok acak.
12) Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
13) Guru dan siswa memberikan komentar dan penilaian atas hasil kerja diskusi
tiap kelompok.
c. kegiatan akhir
1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan dan mempersilahkan
siswa untuk bertanya.
2) Melaksanakan post test.
3) Guru memberitahu materi yang akan datang.
4) Guru menutup dengan doa dan salam penutup
3. Observasi
Observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa dalam
mengikuti pelajaran PAI dengan penerapkan metodepembelajaran jigsaw learning. Tahap ini
dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap tindakan. Observasi diarahkan pada
poin-poin yang telah ditetapkan dalam indikator.
40
Hasil observasi sikap dan tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi.
Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa:
1. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran mulai meningkat, dimana sebagian siswa
sudah mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran karena sebagian siswa sudah dapat
mengikuti model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dan mulai
menarik perhatian siwa.
2. Keterlibatan guru dalam poses pembelajaran juga mulai meningkat, dimana guru telah
mampu dalam menerapkan langkah-langkah jigsaw learning dalam pembelajaran
PAI, baik pelaksanaan alokasi waktu sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan,
namun dalam pengelolaan kelas perlu ditigkatkan lagi.
4. Refleksi
Tahap akhir dalam siklus I ini adalah tahap refleksi. Refleksi merupakan tahap evaluasi
dan perbaikan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam
perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Sehingga peneliti dapat menentukan
perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya.
Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar
observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa dan guru
dapat ditemukan beberapa kelemahan sebagai berikut.
1. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang dirancang
sebelumya, namun guru masih kurang mampu mengkondisikan siswa dalam
pembentukan kelompok.
41
2. Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena masih ada
beberapa siswa yang belum memahami jalannya pembelajaran metode
jigsawlearning yang diterapkan. Namun pembelajaran sudah mulai menarik
perhatian siswa.
3. Hanya beberapa siswa yang aktif bertanya dalam pembelajaran ini.
4. Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I diketahui jumlah
peseta didik yang mengalami ketuntasan belajar semakin meningkat dibandingkan
dengan tahap tes pra siklus. Namun hanya 62,5 % dari jumlah siswa atau 20 siswa
yang mengalami ketuntasan belajar.
Adapun tindakan perbaikan untuk siklus ini adalah sebagai berikut:
1. Guru melakukan pengkondisian pembentukan kelompok sebelum pembelajaran
dimulai, agar pembelajaran lebih efektif.
2. Memberikan pengenalan dan penjelasan lebih mendalam mengenai strategi
pembelajaran yang digunakan, agar semua siswa dapat mengikuti jalannya
pembelajaran dengan baik.
3. Memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya.
4. Untuk meningkatkan hasil tes formatif, hendaknya guru memberikan pengulangan-
pengulangan terhadap materi yang disampikan serta memberikan tambahan
pertanyaan kepada siwa.
E. Penjelasan pelaksanaan siklus II
1. Perencanaan siklus II
Pada siklus IIini sama dengan siklus pertama. Siklus II terdiri dari beberapa tahapan
yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan
42
diadakan identifikasi masalah yang terjadi pada siklus pertama. Selanjutnya dilakukan
pada tahapan tindakan penyusunan konsep pembelajaran.
Pada siklus II ini peneliti mempersiapkan perangkat meliputi pembuatan RPP, lembar
soal, lembar observasi dan menambah materi pelajaran. Adapun topik yang dipilih dalam
siklus II ini adalah “ contoh-contoh akhlak tercela dan cara menghindarinya”.
2. Pelaksanaan siklus II
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar utuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 04
agustus 2017. Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang tertulis pada
RPP. Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa mampu mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri dari
beberapa langkah yaitu:
a) Kegiatan awal
1) Guru mengucap salam dan dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh
ketua kelas.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri.
4) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata penyemangat
d. Kegiatan inti
1) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran jigsaw yang akan
dilaksanakan.
2) Guru menjelaskan materi tentang contoh-contoh akhlak tercela.
3) Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang disampaikan
guru
43
4) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi
yang disampaikan
5) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
6) Guru menyampaikan informasi kepada siswa untuk membentuk kelompok
yang beranggotakan 4-5 orang yang beragam kemampuan, maupun jenis
kelamin.
7) Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik yang telah diperoleh
masing-masing anggota kelompok.
8) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing
anggota kelompok.
9) Perwakilan dari masing-masing kelompok ahli mempresentasikan hasil
diskusinya pada kelompok acak dan ditanggapi oleh anggota kelompok
acak.
10) Masing-masing anggota kelompok ahli kembali pada kelompok awal.
11) Masing-masing anggota kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi dari
diskusi kelompok acak.
12) Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
13) Guru dan siswa memberikan komentar dan penilaian atas hasil kerja diskusi
tiap kelompok.
b) kegiatan akhir
1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan dan mempersilahkan
siswa untuk bertanya.
2) Melaksanakan post test.
44
3) Guru memberitahu materi yang akan datang.
4) Guru menutup dengan doa dan salam penutup
3. Observasi
Observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa dalam
mengikuti pelajaran PAI dengan menerapkan metode pembelajaran jigsaw learning.
Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap tindakan. Observasi
diarahka pada poin-poin yan telah ditetapkan dalam indikator.
Hasil observasi sikap dan tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan refleksi.
Dari data pengamatan siswa dan guru selama pembelajaran dapat diketahui bahwa:
a. Keterlibatan siswa dalampembelajaran meningkat, dimana hampir seluruh siswa aktif
dalam kegiatan pembelajaran karena siswa sudah dapat mengikuti model yang
digunakan dalam pembelajaran sehingga menarik perhatian siswa.
b. Keterlibatan guru dalam proses belajar sudah meningkat, ditunjukkan pada
peningkatan langkah-langkah jigsaw learning dalam pembelajaran PAI sudah sangat
bagus. Dan dalam pelaksanaan alokasi waktu sudah sesuai waktu yang ditentukan dan
pengelolaan kelas sudah berjalan dengan baik.
4. Refleksi siklus II.
Tahap akhir dari siklus II ini adalah tahap refleksi. Berdasarkan hasil pengamatan
terdapat keberhasilan pada proses pembelajaran yaitu siswa dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya, hampir semua siswa
berani bertanya dan menjawab pertanyaan, ketepatan guru dalam mengajar dengan
menerapkan metode pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi
45
akhlak tercela dan telah terlampaui target pencapaian KKM. Hasil observasi pada siklus II ini
sudah sesuai harapan peneliti, maka tidak perlu adanya siklus berikutnya.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis data persiklus
1. Analisis Data Pra Siklus
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI kelas VIII C SMP Negeri
04 Salatiga masih sering menggunakan metode yang berbasis satu arah. Dimana siswa
mendengar, mencatat dan mengerjakan soal yang terdapat pada buku. Maka
pembelajaran tersebut hanya berpusat pada guru dan pemahaman siswa hanya bersifat
sementara. Bahkan guru juga hanya menggunaka metode pembelajaran yang monoton
seperti ceramah, dan jarang menggunakan metode-metode pembelajaran yang
bervariasi yang dapat memotivasi siswa.
Data yang diperoleh dari kondisi awal, hasil nilai tes ulangan harian pada mata
pelajran PAI masih banyak yang belum mecapai KKM belajar yang digunakan sebagai
patokan dalam mata pelajaran PAI yaitu 75.
Rangkuman hasil ulangan harian PAI siswa kelas VIII ditunjukkan pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Nilai hasil belajar ulangan harian PAI siswa kelas VIIIC (pra siklus)
No Nama siswa Kkm Nilai Keterangan
1 Adila Putri Pangesti 75 60 Tidak tuntas
2 Alfian Surya Alam 75 40 Tidak tuntas
3 Anisa Suci Wulandari 75 80 Tuntas
47
4 Annisa Maraty Solekha 75 80 Tuntas
5 Annisa Urohmah 75 60 Tidak tuntas
6 Arya Sanishara N.S. 75 40 Tidak tuntas
7 Arzecha Bilbina A. 75 80 Tuntas
8 Astrid Diah Prameswari 75 60 Tidak tuntas
9 Balqis Nafansa 75 60 Tidak tuntas
10 Bayu Aji Krisnandika 75 60 Tuntas
11 Dahlia Alfaridah 75 80 Tuntas
12 Dani Salsabila Susanto 75 60 Tidak tuntas
13 Deva Fachresi W. 75 80 Tuntas
14 Dimas Nugroho P. 75 40 Tidak tuntas
15 Dimas Seva Arendra 75 80 Tuntas
16 Erina Dwi Handayani 75 40 Tidak tuntas
17 Intan Audina Putri 75 60 Tidak tuntas
18 Kanca Dwi Sulistiyo 75 40 Tidak tuntas
19 Kevin Achmad Mardani 75 80 Tuntas
20 Mar'a Ayu Hanadia 75 60 Tidak tuntas
21 Muhamad Zidane 75 60 Tidak tuntas
22 Nabila Putri Hernita 75 80 Tuntas
48
23 Nadya Reza Renanda 75 80 Tuntas
24 Putri Dewi Rahmawati 75 40 Tidak tuntas
25 Rizky Ayulia Aneva P. 75 60 Tidak tuntas
26 Rosyda Diana Jalila 75 60 Tidak tuntas
27 Sarasvaty Asmaranthi A. 75 40 Tidak tuntas
28 Shelina Anggraini 75 60 Tidak tuntas
29 Shinta Agustiana K. 75 80 Tuntas
30 Siti Khotimah 75 60 Tidak tuntas
31 Tarwidi 75 60 Tidak tuntas
32 Zahra Desta Trisna Y. 75 80 Tuntas
Jumlah 1940
Rata-rata 60,62
Presentase ketuntasan belajar 34,37%
Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa ulangan harian sebelum
diadakannya pembelajaran dengan metode jigsaw learning dari 32 orang siswa yang
dinyatakan tuntas sebanyak 11 orang atau sebesar 34,37 % dan yang di nyatakan tidak
tuntas sebanyak 21 siswa dengan rata-rata 60,62.
Dari uraian diatas dapat dijadikan sebagai pembanding sebelum dan sesudah
diterapkannya metode pembelajaran jigsaw learning
49
1. Analisis Data Siklus 1
Tabel 4.2
Data Prestasi Belajar Siswa Sisklus I
No Nama siswa Kkm Nilai Keterangan
1 Adila Putri Pangesti 75 80 Tuntas
2 Alfian Surya Alam 75 60 Tidak tuntas
3 Anisa Suci Wulandari 75 80 Tuntas
4 Annisa Maraty Solekha 75 80 Tuntas
5 Annisa Urohmah 75 60 Tidak tuntas
6 Arya Sanishara N.S. 75 60 Tidak tuntas
7 Arzecha Bilbina A. 75 80 Tuntas
8 Astrid Diah Prameswari 75 60 Tidak tuntas
9 Balqis Nafansa 75 60 Tidak tuntas
10 Bayu Aji Krisnandika 75 80 Tuntas
11 Dahlia Alfaridah 75 80 Tuntas
12 Dani Salsabila Susanto 75 80 Tuntas
13 Deva Fachresi W. 75 80 Tuntas
50
14 Dimas Nugroho P. 75 60 Tidak tuntas
15 Dimas Seva Arendra 75 80 Tuntas
16 Erina Dwi Handayani 75 60 Tidak tuntas
17 Intan Audina Putri 75 80 Tuntas
18 Kanca Dwi Sulistiyo 75 60 Tidak tuntas
19 Kevin Achmad Mardani 75 80 Tuntas
20 Mar'a Ayu Hanadia 75 60 Tidak tuntas
21 Muhamad Zidane 75 80 Tuntas
22 Nabila Putri Hernita 75 80 Tuntas
23 Nadya Reza Renanda 75 80 Tuntas
24 Putri Dewi Rahmawati 75 60 Tidak tuntas
25 Rizky Ayulia Aneva P. 75 80 Tuntas
26 Rosyda Diana Jalila 75 60 Tidak tuntas
27 Sarasvaty Asmaranthi A. 75 60 Tidak tuntas
28 Shelina Anggraini 75 80 Tuntas
29 Shinta Agustiana K. 75 80 Tuntas
30 Siti Khotimah 75 80 Tuntas
31 Tarwidi 75 80 Tuntas
32 Zahra Desta Trisna Y. 75 80 Tuntas
51
Jumlah 2330
Rata-rata 72,81
Presentase kentuntasan belajar 62,5%
Pencapaian rata-rata hasil belajar pada siklus I ini belum mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditentukan. Siklus I belum dapat dikatakan tuntas, karena tingkat
ketuntasan baru mencapai 62,5% dan belum mencapai indikator pencapaian penelitian yaitu
85%. Maka dari itu harus dilakukan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan
metode pembelajaran jigsaw learning untuk mendapatkan ketuntasan belajar yang mencapai
indikator yang telah ditentukan..
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus I 72,81 dengan persentase ketuntasan belajar
sebanyak 62,5 % dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil pada siklus Ini menunjukkan bahwa
siklus I belum berhasil dalam mencapai ketuntasan belajar yang ditentukan indikator
ketuntasan belajar yaitu 85.
3. Analisis Data Sklus II
Tabel 4.3
Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No Nama siswa Kkm Nilai Keterangan
1 Adila Putri Pangesti 75 100 Tuntas
2 Alfian Surya Alam 75 80 Tuntas
3 Anisa Suci Wulandari 75 80 Tuntas
52
4 Annisa Maraty Solekha 75 90 Tuntas
5 Annisa Urohmah 75 80 Tuntas
6 Arya Sanishara N.S. 75 70 Tidak tuntas
7 Arzecha Bilbina A. 75 90 Tuntas
8 Astrid Diah Prameswari 75 90 Tuntas
9 Balqis Nafansa 75 80 Tuntas
10 Bayu Aji Krisnandika 75 90 Tuntas
11 Dahlia Alfaridah 75 100 Tuntas
12 Dani Salsabila Susanto 75 80 Tuntas
13 Deva Fachresi W. 75 100 Tuntas
14 Dimas Nugroho P. 75 70 Tidak tuntas
15 Dimas Seva Arendra 75 80 Tuntas
16 Erina Dwi Handayani 75 70 Tidak tuntas
17 Intan Audina Putri 75 90 Tuntas
18 Kanca Dwi Sulistiyo 75 80 Tuntas
19 Kevin Achmad Mardani 75 100 Tuntas
20 Mar'a Ayu Hanadia 75 80 Tuntas
21 Muhamad Zidane 75 90 Tuntas
22 Nabila Putri Hernita 75 100 Tuntas
53
23 Nadya Reza Renanda 75 90 Tuntas
24 Putri Dewi Rahmawati 75 70 Tidak tuntas
25 Rizky Ayulia Aneva P. 75 90 Tuntas
26 Rosyda Diana Jalila 75 80 Tuntas
27 Sarasvaty Asmaranthi A. 75 80 Tuntas
28 Shelina Anggraini 75 90 Tuntas
29 Shinta Agustiana K. 75 90 Tuntas
30 Siti Khotimah 75 90 Tuntas
31 Tarwidi 75 90 Tuntas
32 Zahra Desta Trisna Y. 75 100 Tuntas
Jumlah 2760
Rata-rata 86,25
Presentase ketunasan belajar 87,5%
Dari data diatas dapat dikatakan bahwa siklus II berhasil, karena tingkat ketuntasan
sudah mencapai 87,5% dan sudah diatas kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan
dan sudah mencapai indikator keberhasilan penelitian yaitu 85%.
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus II yaitu 86,25 dengan persentase ketuntasan
belajar sebanyak 87,5% dari jumlah seluruh siswa atau 32 siswa. Hasil pada siklus II ini
menunjukkan bahwa siklus II telah berhasil dalam mencapai KKM dan indikator ketuntasan
belajar yaitu sebesar 85% .
54
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang terkumpul, maka
diketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran jigsaw learning pada pembelajaran PAI
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode
jigsaw learning menjadi salah satu solusi untuk mencapai target yang digunakan. Dengan
mengunakan metode jigsaw learning dalam pembelajaran PAI yang dilaksanakan dalam
penelitian tindakan kelas tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat menerima materi akhlak
tercela dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi belajar siswa selama
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil ulangan pada kondisi awal atau pra siklus, nilai rata-rata dari 32
siswa yaitu 60,62 dengan rincian 11 siswa atau 34,37% dari jumlah siswa sudah mencapai
KKM dan dinyatakan tuntas, sedangkan 21 atau 65,62 %dari jumlah siswa belum mencapai
KKM dan dinyatakan tidak tuntas. Karena guru PAI kelas VIII dalam pembelajaran masih
mengguunakan metode pembelajaran yang konvensional. Sehingga pembelajaran yang
disampaikan mejadi kurang menarik dan membuat siswa menjadi kurang aktif. Hal ini juga
sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran yang diperoleh dari
tes formatif yang dilakukan pada setiap akhir pembelajaran. Upaya untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa pada pembelajaran PAI, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas
dengan menerapkan metode pembelajaran jigsaw learning. Dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pretasi belajar pada sejumlah siswa. Hal ini dapat
dilihat dari nilai-nilai tes formatif yang diperoleh siswa disetiap siklusnya pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 4.4
Hasil Rekapitulasi Nilai-Nilai pada Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
55
No Nama siswa Siklus
Pra siklus Siklus I Siklus II
1 Adila Putri Pangesti 60 80 100
2 Alfian Surya Alam 40 60 80
3 Anisa Suci Wulandari 80 80 80
4 Annisa Maraty Solekha 80 80 90
5 Annisa Urohmah 60 60 80
6 Arya Sanishara N.S. 40 60 70
7 Arzecha Bilbina A. 80 80 90
8 Astrid Diah Prameswari 60 60 90
9 Balqis Nafansa 60 60 80
10 Bayu Aji Krisnandika 60 80 90
11 Dahlia Alfaridah 80 80 100
12 Dani Salsabila Susanto 60 80 80
13 Deva Fachresi W. 80 80 100
14 Dimas Nugroho P. 40 60 70
15 Dimas Seva Arendra 80 80 80
16 Erina Dwi Handayani 40 60 70
17 Intan Audina Putri 60 80 90
56
18 Kanca Dwi Sulistiyo 40 60 80
19 Kevin Achmad Mardani 80 80 100
20 Mar'a Ayu Hanadia 60 60 80
21 Muhamad Zidane 60 80 90
22 Nabila Putri Hernita 80 80 100
23 Nadya Reza Renanda 80 80 90
24 Putri Dewi Rahmawati 40 60 70
25 Rizky Ayulia Aneva P. 60 80 90
26 Rosyda Diana Jalila 60 60 80
27 Sarasvaty Asmaranthi A. 40 60 80
28 Shelina Anggraini 60 80 90
29 Shinta Agustiana K. 80 80 90
30 Siti Khotimah 60 80 90
31 Tarwidi 60 80 90
32 Zahra Desta Trisna Y. 80 80 100
Jumlah 1940 2330 2760
Rata-rata 60,62 72,81 86,25
Pada siklus I nilai rata-rata dari 32 siswa yaitu 60,62 dengan rincian 20 siswa
atau 62,5 % dari jumlah siswa telah mencapai nilai KKM yaitu 75 dan dinyatakan
57
tuntas, sedangkan 12 siswa atau 37,5 % dari jumlahsiswa belum mencapai KKM dan
dinyatakan tidak tuntas. Untuk menilai hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti
mengkaji ulang data hasil pengamatan yang diperoleh dan dilakukan perbaikan.
Hasilnya adalah guru telah mampu menerapkan jigsaw learning pada pelajaran PAI
dengan baik. Namun masih ada beberapa siswa yang belum memahami jalannya
metode pembelajaran yang diterapkan. Maka perbaikannya adalah guru memberikan
pengulangan dalam melakukan langkah-langkah metode pembelajaran yang
diterapkan. Mengingat jumlah siswa yang mencapai KKM belum mencapai target,
maka dari itu diperlukan perbaikan pada tahap berikutnya yaitu siklus II.
Pada siklus II nilai rata-rata dari 32siswa yaitu 86,25 dengan rincian 28 siswa
atau 87,5 % dari jumlah siswa telah mencapai KKM yaitu 75 dan dinyatakan tuntas,
sedangkan 4 siswa 12,5 % dari jumla siswa belum mencapai KKM dan dinyatakan
tidak tuntas. Bagi siswa yang belum mecapai KKM mendapat tugas tambahan guna
memenuhi nilai ketuntasan minimal. Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru
terjadi peningkatan karena guru telah maksimal dalam menerapkan metode
pembeajaran jigsaw learning dengan sangat baik. Selain itu prestasi belajar siswa juga
meningkat yaitu sudah melampaui KKM. Hasil pencapaian KKM pada pra siklus,
siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
58
Tabel 4.5
Hasil rekapitulasi pencapaian KKM pada siklus I dan II
Ketuntasan
pelaksanaan
Nilai rata-rata Ketuntasan kkm individu
Pra siklus 60,62 11 siswa (34,75 % )
Siklus I 72,81 20 siswa (62,5 % )
Siklus II 86,25 28 siswa (87,5 % )
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar
yaitu dari pra siklus sebesar 60,62 dan 72,81 pda siklus I menjadi 86,25 pda siklus II.
Nilai rata-rata yang dicapai pada siklus II sebesar 86,25 menunjukkan bahwa telah
melampaui KKM individu yaitu 75. Peningkatan prestasi ini juga dapat dilihat pada
diagram sebagai berikut.
Gambar 4.1
Peningkatan Prestasi Belajar Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pra siklus Siklus I Siklus II
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
59
Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa banyaknya siswa yang
semula prestasi belajarnya relatif rendah, cenderung naik secara perlahan, kegiatan
aktivitas siswa mengikuti pembelajaran juga meningkat sehingga kualitas hasil belajar
siswa cukup memuaskan.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian tindakan
kelas dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Akhlak Tercela Dengan Metode
Jigsaw Learning Pada Siswa Kelas VIII C semester ganjil SMP Negeri 04 Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/ 2018” dapat disimpulkan bahwa: Penerapan metode pembelajaran jigsaw
learning pada materi akhlak tercela dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII C
semester ganjil SMP Negeri 04 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari
hasil setiap siklusnya yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar, dimana
pada prasiklus yang mencapai KKM sebanyak 11 siswa atau 34,75% dengan nilai rata-rata
60,62pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa atau 62,5% dengan nilai rata-rata
72,81 dan siklus II yang mencapai KKM sebanyak 28 siswa atau 87,5%. Nilai rata-rata yang
dihasilkan pada siklus II ini sebanyak 86,25 menunjukkan bahwa telah mencapai KKM
individu yaitu 75.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode pembelajaran jigsaw learning
pada kelas VIII C SMP Negeri 04 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018. Maka saran-saran
yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada
umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SMP Negeri 04 Salatiga pada
khususnya sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Penelitian dengan tindakan kelas dapat membantu meningkatkan mutu
pembelajaran dikelas.
61
2. Bagi Guru
a. Untuk meningkatkan prestasi belajar PAI diharapkan menggunakan pendekatan
kontekstual
b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan diharapkan
menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw learning
c. Untuk memperoleh jawaban yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian
disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa dengan kalimat yang
lebih mengarah pada proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw learning.
d. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw learning.
3. Bagi siswa
a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau
pendapat pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar sehingga meperoleh hasil belajar yang optimal.
b. Siwa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. Suharjono dan Supardi. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta.
Hadi, S. (1995). Metodologi reseach. Yogyakarta: Andi Ofset.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hamilik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ismail. (2008). Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbsis PAIKEM. Semarang: RaSAIL
Media Group.
Imas dan Berlin. (2016). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Kata Pena.
Majah, Ibn Al-Quzwani. (275 H). Sunah Ibn Majah Beirut: Dar al-Fikr.
Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan. (Online),
(http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, diakses 28 April 2017).
Rusman. (2016). Model-model pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru).
Jakarta: Rajawali Pers.
Salim, A. (2004). Indonesia Belajarlah. Semarang: Gerbang Madani Indonesia.
Silbermen. (2009). Active learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Slameto. (2008). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sriyanti, L. (2013). Psikologi Belajar.Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sudijono, A. (2010). Pengantar Statitik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta:
PT. Bumi Aksara.
Suprijono, A. (2013). Cooperatif Learning. Yogyakarta. Pstaka Pelajar.
Syafaat, dkk. (2008). Peranan pndidikan agama ilam dalam mencegah kenakalan remaja
(juvenile Delinquency). Jakarta. Rajawali Perss.
Uzer. dan Setiawati.(1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bahan Kajian
PKG,MGBS,MGMP). Bandumg: Remaja Rosdakarya.
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Dwi Wahyu Rofiqoh
NIM : 111-13-159
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Dosen PA : Siti Rukhayati, M. Ag.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1.
Sertifikat Opak Stain
2013” Rekonstruksi
Paradigma Mahasiswa
Yang Cerdas, Peka Dan
Peduli”
26-27 Agustus
2013 Peserta 3
2.
Sertifikat OPAK Tarbiyah
2013 “Menjunjung Tinggi
Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Sebagi Identitas
Pendidikan Indonesia”
29 Agustus
2013 Peserta 3
3. Sertifikat UPT Perpustakan
“Library User Education”
16 September
2013 Peserta 2
4. Sertifkat Kegiatan” Maulid
Nabi Muhammad Saw”.
19 Januari
2014 Panitia 3
5.
SK Guru Madrasah
Diniyyah Awaliyah
Salafiyah.
03 Maret 2014 Guru 7
6.
Sertifikat Seminar
“Training Pembutan
Makalah”
17 September
2014 Peserta 2
7. Piagam
Penghargaan”Mempertegas
19 November
2014 Peserta 2
Peran Pendidikan Dalam
Mencerahkan Masa Depan
Anak Bangsa”
8.
Sertifikat Seminar
“Menyemai Nilai-nilai
Islam Indonesia Untuk
Memperkokoh NKRI
dalam Mewujudkan
Baldatun Toyyibatun
Warobbun Ghofur”
06 November
2015 Peserta 2
9.
Sertifikat Kegiatan Lomba
MTQ Siswa-siswi Perum
Argomulyo Salatiga”
06 Mei 2016 Panitia 3
10. Sertifikat Seminar “Petani
Untuk Negeri”
18 September
2016 Peserta 2
11.
Sertifikat Seminar “
Pelantikan dan Dialog
Interaktif”
21 September
2016
Peserta
2
12. Sertifikat Seminar “
TALKSHOW”
05 November
2016 Peserta 2
13.
Sertifikat Seminar
Nasional “Sejarah dan
Revitalisasi Identitas
Bangsa”
08 November
2016 Peserta 8
14.
Sertifikat Seminar
Nasional “Strategi
Marketing Kunci Sukses
Wirausaha”
13 November
2016 Peserta 8
15.
Sertifikat Pubik Hearing
“Suara Hati Mahasiswa
IAIN Salatiga”
17 November
2016 Peserta 2
16. Sertifikat kegiatan “Maulid 04 Desember Peserta 2
Nabi Muhammad Saw” 2016
17.
Sertifikat Seminar
Nasional “Menumbuhkan
Jiwa Kewirausahaan
Melalui Usaha Online
Untuk Masyarakat
Ekonomi Mandiri”
10 Desember
2016 Peserta 8
18.
Sertifikat Seminar “
Praktikum Mata Kuliah
Kewirausahaan Keren Itu
Maha Siswa Kreatif,
Inovatif, Mandiri Dan
Berani Berwirausaha”.
14 Desember
2017 Peserta 2
19. Piagam Penghargaan”
Kegiatan Baitul Arqom”
11 Desember
2016 Peserta 2
20. Sk Guru TPQ Al-Huda
Perum Argomulyo Salatiga
22 Januari
2017 Guru 7
21.
Sertifikat Seminar “Kami
Pemuda, Kami Berbangsa,
Kami Indonesia”
30 Januari
2017 Peserta 2
22.
Sertifikat Seminar
Nasional “ Semangat
Kartini dalam
Pemberdayan Ekonomi
Kreatif bagi Perempuan
Masa Kini”
21 April 2017 Peserta 8
23.
Piagam Penghargaan “
Mobilepreuneur Dalam Era
E-commerce”
25 April 2017 Peserta 4
24.
Sertifikat Seminar
Nasional
“Permasyarakatan
Kewirausahaan”
27 April 2017 Peserta
8
25. Sertifikat Seminar ”Ketika
Aku Jatuh Cinta” 20 Mei 2017 peserta 2
26.
Sertifikat ” Kegiatan Buka
Bersama dan Peringatan
Nuzulul Qur’an”
22 juni 2017 Panitia 3
27.
Sertifikat” Kegiatan Akbar
Dalam Rangka Halal
Bihalal Masjid Al-Huda”
05 juli 2017 Panitia 3
28.
Sertifikat Seminar ”Dialog
Kebangsaan Dalam
Rangka Halal bi Halal Idul
Fitri 1438 H Organisasi
Kemasyarakatan Gerakan
Masyarakat Salatiga”.
28 Juli 2017 Peserta 2
Jumlah 107
Salatiga, 05 September 2017
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag.
NIP: 19700510 199803 1 003
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Negeri 04 Salatiga
Mata Pelaaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : VIII C
Hari / Tanggal : 27 Juli 2017
No Aspek yang dimati Skala Partisipasi
K C B A
I PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran
2 Memeriksa kesiapan siswa
II KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3 Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan
materi ajar
4 Menyampaikan kompetensi (tujuan
yang akan dicapai)
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran
5 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
6 Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan
7 Menyampaikan materi dengan jelas
8 Mengaitkan materi dengan realita
kehidupan
B Pendekatan / Strategi Pembelajaran
9 Membimbing siswa untuk membentuk
kelompok yang heterogen
10 Menyajikan materi pembelajaran
11 Menjelaskan cara mengerjakan tugas
kelompok
12 Memberikan bantuan apabila siswa
mengalami kesulitan dalam kerja
kelompok
13 Memberikan kuis/ pertanyaan individu
kepada siswa
14 Menghitung skor yang diperoleh siswa
dari kuis
15 Memberkan reward kepada siswa
C Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran
16 Menggunakan buku paket sebagai
sumber belajar
17 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
sumber belajar
D Pembelajaran yang Memicu Dan Memelihara Keterlibatan Siswa
18 Menumbuhkan partisipasi aktif dalam
pembelajaran
19 Menujukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
20 Menumbuhkan keceriaan siswa dan
antusiasme dalam pembelajaran
E Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
21 Memantau kemajuan belajar selama
proses pembelajaran
22 Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi
F Penggunaan Bahasa
23 Menggunakan bahasa lisan dan tulis
secara jelas, baik dan benar
24 Menyampaikan pesan degan gaya
yang sesuai
IV PENUTUP
25 Menanyakan hal-hal yang belum
diketahui siswa
26 Melakukan refleksi/ memberikan
kesimpulan materi pembelajaran
dengan melibatkan siswa
27 Melaksanakan tindak lanjut
Keterangan:
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Salatiga, 27 Juli 2017
Mengetahui,
Guru PAI Peneliti
Wildhan Mustofa Setiawan. Dwi Wahyu Rofiqoh
NIP: 197802262010011007 NIM: 11113159
Kepala SMP Negeri 04 Salatiga
Hariyati, S.Pd, M.Pd
NIP: 199807041998022006
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Negeri 04 Salatiga
Mata Pelaaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : VIII C
Hari / Tanggal : 03 Agustus 2017
No Aspek Yang Dimati Skala Partisipasi
K C B A
I PRA PEMBELAJARAN
1 Kesiapan ruang, alat dan pembelajaran
2 Memeriksa kesiapan siswa
II KEGIATAN MEMBUKA PELAJARAN
3 Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan
materi ajar
4 Menyampaikan kompetensi (tujuan yang
akan dicapai)
III KEGIATAN NTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan Materi Pembelajaran
5 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
7 Menyampaikan materi denagn jelas
8 Mengaitkan materi dengan realita
kehidupan
B Pendekatan / Strategi Pembelajaran
9 Membimbing siswa untuk membentuk
kelompok yang heterogen
10 Menyajikan materi pembelajaran
11 Menjelaskan cara mengerjakan tugas
kelompok
12 Memberikan bantuan apabila siswa
mengalami kesulitan dalam kerja
kelompok
13 Memberikan kuis/ pertanyaan individu
kepada siswa
14 Menghitung skor yang diperoleh siswa
dari kuis
15 Memberikan reward kepada siswa
C Pemnfaatan Sumbr Belajar/ Media Pembelajaran
16 Menggunakan buku paket sebagai
sumber belajar
17 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
sumber belajar
D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
18 Menumbuhkan partisipasi aktif dalam
pembelajaran
19 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
20 Menumbuhkan keceriaan siswa dan
antusiasme dalam pembelajaran
E Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
21 Memantau kemajuan belajar selama
proses pembelajaran
22 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
F Penggunaan Bahasa
23 Menggunakan bahasa lisan dan tulis
secara jelas, baik dan benar
24 Menyampaikan pesan degan gaya yang
sesuai
IV PENUTUP
25 Menanyakan hal-hal yang belum
diketahui siswa
26 Melakukan refleksi/ memberikan
kesimpulan materi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
27 Melaksanakan tindak lanjut
Keterangan:
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Salatiga, 03 Agustus 2017
Mengetahui,
Guru PAI Peneliti
Wildhan Mustofa Setiawan. Dwi Wahyu Rofiqoh
NIP: 197802262010011007 NIM: 11113159
Kepala SMP Negeri 04 Salatiga
Hariyati, S.Pd, M.Pd
NIP: 199807041998022006
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Negeri 04 Salatiga
Mata Pelaaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : VIII C
Hari / Tanggal : 27 Juli 2017
No. Aspek Pengamatan Skala Penilaian
Keterangan A B C K
A. Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dengan
semangat dan dilanjukan berdoa
2. Siswa menjawab kabarnya dengan
semangat.
3. Siswa merespon panggilan presensi
dari guru.
4. Siswa menjawab pertanyaan apersepi
dari guru.
5.
Siswa mendengarkan penjelasan
langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
6. Siswa memperhatikan penjelasan dari
guru
7.
Siswa mendengarkan peraturan dan
tata cara pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Elaborasi
8. Siswa bergabung dalam kelompok
yang sudah diatur oleh guru.
9.
Siswa berdiskusi dengan teman
kelompoknya sesuai sub topik
masing-.masing
10. Siswa ahli mempresentasikan hasil
diskusi dikelompok lain.
11. Siswa dalam kelompok menanggapi
presentasi dari kelompok ahli
12.
Siswa ahli kembali pada kelompok
masing-masing dan mendiskusikan
hasil diskusi pada kelompok
13.
Pewakilan masing- masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
14.
Guru dan siswa memberikan
komentar dan penilaian atas hasil
kerja diskusi tiap kelompok
15.
Siswa mengerjakan lembar soal yang
dibagikan guru
Konfirmasi
16. Siswa berani mengajukan pertanyaan
kepada guru
17. Siswa mengumpulkan lembar kerja
C Penutup
18. Guru dan siswa menyimpulkan
materi
19. Siswa mendengarkan motivasi dari
guru
20 Siswa berdoa dan menjawab salam
penutup
Keterangan:
A : Sangat Baik B : Baik
C : Cukup K : Kurang
Salatiga, 27 Juli 2017
Mengetahui,
Guru PAI Peneliti
Wildhan Mustofa Setiawan. Dwi Wahyu Rofiqoh
NIP: 197802262010011007 NIM: 11113159
Kepala SMP Negeri 04 Salatiga
Hariyati, S.Pd, M.Pd
NIP: 199807041998022006
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Negeri 04 Salatiga
Mata Pelaaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : VIII C
Hari / Tanggal : 03 Agustus 2017
No. Aspek Pengamatan Skala Penilaian
Keterangan A B C K
A. Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dengan
semangat dan dilanjukan berdoa
2. Siswa menjawab kabarnya dengan
semangat.
3. Siswa merespon panggilan presensi
dari guru.
4. Siswa menjawab pertanyaan apersepi
dari guru.
5.
Siswa mendengarkan penjelasan
langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi
6. Siswa memperhatikan penjelasan dari
guru
7.
Siswa mendengarkan peraturan dan
tata cara pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Elaborasi
8. Siswa bergabung dalam kelompok
yang sudah diatur oleh guru.
9.
Siswa berdiskusi dengan teman
kelompoknya sesuai sub topik
masing-.masing
10. Siswa ahli mempresentasikan hasil
diskusi dikelompok lain.
11. Siswa dalam kelompok menanggapi
presentasi dari kelompok ahli
12.
Siswa ahli kembali pada kelompok
masing-masing dan mendiskusikan
hasil diskusi pada kelompok
13.
Pewakilan masing- masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas.
14.
Guru dan siswa memberikan
komentar dan penilaian atas hasil
kerja diskusi tiap kelompok
15.
Siswa mengerjakan lembar soal yang
dibagikan guru
Konfirmasi
16. Siswa berani mengajukan pertanyaan
kepada guru
17. Siswa mengumpulkan lembar kerja
C Penutup
18. Guru dan siswa menyimpulkan
materi
19. Siswa mendengarkan motivasi dari
guru
20 Siswa berdoa dan menjawab salam
penutup
Keterangan:
A : Sangat Baik B : Baik
C : Cukup K : Kurang
Salatiga, 03 Agustus 2017
Mengetahui,
Guru PAI Peneliti
Wildhan Mustofa Setiawan. Dwi Wahyu Rofiqoh
NIP: 197802262010011007 NIM: 11113159
Kepala SMP Negeri 04 Salatiga
Hariyati, S.Pd, M.Pd
NIP: 199807041998022006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 4 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VIII /Satu
Materi Pokok : Bahaya perilaku akhlak tercela
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (6 JP)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KD Indikator
1.5 Meyakini bahwa
ananiyyah, ghadab,
hasad, ghibah dan
namimah adalah dilarang
oleh Allah Swt.
1.5.1 Meyakini bahwa ananiyyah, ghadab, hasad,
ghibah dan namimah adalah dilarang oleh Allah
Swt
1.5.2 Meyakini bahwa semua yang dilarang Allah pasti
mengandung kemudlaratan
2.5 Menghayati perilaku
menghindari sifat
ananiyyah, ghadab,
hasad, ghibah dan
2.5.1 Berperilaku menghindari sifat ananiyyah,
ghadab, hasad, ghibah dan namimah.
2.5.2 Senantiasa beramar makruf nahi munkar pada
setiap kesempatan.
namimah dalam
kehidupan sehari-hari.
3.5 Memahami bahaya sifat
ananiyyah, ghadab,
hasad, gibah dan
namimah.
3.5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis akhlak tercela yang
dilarang Allah swt.
3.5.2 Mengidentifikasi pengertian ananiyyah, ghadab,
hasad, gibah dan namimah
3.5.3 Mengidentifikasi contoh-contoh ananiyyah,
ghadab, hasad, gibah dan namimah
3.5.4 Menunjukkan cara menghindari ananiyyah,
ghadab, hasad, gibah dan namimah, serta
berperilaku menghindari ananiyyah, ghadab,
hasad, gibah dan namimah.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA :
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
KD 1.5:
1.5.1 Meningkatkan keyakinan bahwa ananiyyah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah
adalah dilarang oleh Allah Swt
1.5.2 Meningkatkan keyakinan bahwa semua yang dilarang Allah pasti mengandung
kemudlaratan
KD 2.5:
2.5.1 Berperilaku menghindari ananiyyah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah.
2.5.2 Meningkatkan gerakan amar makruf nahi munkar pada setiap kesempatan.
KD 3.5:
3.5.1 Mengidentifikasi akhlak tercela yang dilarang Allah swt. dengan benar.
3. 5.2 Mengidentifikasi pengertian ananiyyah, ghadab, hasad, gibah dan namimah
PERTEMUAN KEDUA :
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat
KD 1.5:
1.5.1 Meningkatkan keyakinan bahwa ananiyyah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah
adalah dilarang oleh Allah Swt
1.5.2 Meningkatkan keyakinan bahwa semua yang dilarang Allah pasti mengandung
kemudlaratan
KD 2.5:
2.5.1 Berperilaku menghindari ananiyyah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah.
2.5.2 Meningkatkan gerakan amar makruf nahi munkar pada setiap kesempatan
KD 3.5:
3.5.3 Mengidentifikasi contoh-contoh ananiyyah, ghadab, hasad, gibah dan namimah
3.5.4 Menunjukkan cara menghindari ananiyyah, ghadab, hasad, gibah dan namimah,
serta berperilaku menghindari ananiyyah, ghadab, hasad, gibah dan namimah.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi pembelajaran reguler:
a. Jenis-Jenis akhlak tercela Yang Dilarang Allah Swt.
b. Pengertian ananiyyah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah
c. Contoh-contoh ananiyyah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah
d. Cara Menghindari ananiyyah, ghadab, hasad, ghibah dan namimah
E. METODE PEMBELAJARAN
Jigsaw learning
F. MEDIA DAN BAHAN
a. Whiteboard/Blackboard
b. Pensil/Spidol
c. Kertas
d. Nomor Undian
G. SUMBER BELAJAR
Buku Lks Pendidikan Agama Islam dan Budipekerti Kelas VIII
Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA : 3 JP
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh
seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b. Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah & ayat pilihan
yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
c. Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta
didik.
d. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang
berkaitan dengan materi pembelajaran.
e. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.
f. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
g. Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
dengan metode CTL
2. Kegiatan inti (80 menit)
Mengamati
1) Guru memamparkan materi tentang akhlak tercela
2) Membaca dalil yang berkaitan dengan akhlak tercela
Menanya
1) Melalui motivasi dari guru, siswa mengajukan pertannyaan tentang
akhlak tercela
2) Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi akahlak
tercela.
Mengeksplorasi
1. Guru memberikan informasi mengenai pembelajaran jigsaw yang akan
dilaksanakan.
2. Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran jisaw
learning
3. Guru memberikan lembar kerja sesuai dengan sub topik kepada
masing-masing kelompok
4. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-
masing
5. Setiap kelompok memngirimkan satu orang anggotanya untuk menjadi
kelompok ahli
6. Perwakilan dari masing-masing kelompok ahli untuk
mempresentasikan hasil diskusinya pada kelompok acak dan
ditanggapi oleh kelompok acak
7. Masing-masng anggota kelompok ahli kembali pada kelompok awal
dan mempresentasikan hasil diskusinya.
Mengasosiasi
1). Siswa menganalisis hasil diskusi kelompok masing-masing
2). Siswa menganalisis materi akhlak tercela secara keseluruhan
Mengkomunikasikan
1) Perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi didepan kelas
2) Guru dan siswa memberikan komentar dan nilai atas hasil kerja tiap
kelompok
3) Guru mmberikan penghargaan kepada kelompok/ siswa yang aktif
3. Penutup (25 menit)
1) Guru memberikan penguatan materi tentang akhlak tercela
2) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah selesai dipelajari
3) Guru memberikan lembar soal individu kepada semua siswa
4) Siswa mengerjakan soal individu
5) Guru dan siswa menghitung perolehan skor individu
6) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
7) Guru menyampaikan materi yang akan datang
8) Guru bersama siswa menutup pelajaran dengan berdoa dan mengucapkan sala
PERTEMUAN 2
1. Pendahuluan (15 menit )
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh
seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah ayat pilihan
yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat
duduk peserta didik.
4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif
yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
5) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.
6) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
7) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.
4. Kegiatan inti (80 menit)
Mengamati
1) Guru memamparkan materi tentang akhlak tercela
2) Membaca dalil yang berkaitan dengan akhlak tercela
Menanya
1) Melalui motivasi dari guru, siswa mengajukan pertannyaan tentang
akhlak tercela
2) Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi akahlak
tercela.
Mengeksplorasi
1) Guru memberikan informasi mengenai pembelajaran jigsaw yang
akan dilaksanakan.
2) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran jisaw
learning
3) Guru memberikan lembar kerja sesuai dengan sub topik kepada
masing-masing kelompok
4) Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-
masing
5) Setiap kelompok memngirimkan satu orang anggotanya untuk
menjadi kelompok ahli
6) Perwakilan dari masing-masing kelompok ahli untuk
mempresentasikan hasil diskusinya pada kelompok acak dan
ditanggapi oleh kelompok acak
7) Masing-masng anggota kelompok ahli kembali pada kelompok awal
dan mempresentasikan hasil diskusinya.
Mengasosiasi
1) Siswa menganalisis hasil diskusi kelompok masing-masing
2) Siswa menganalisis materi akhlak tercela secara keseluruhan
Mengkomunikasikan
1) Perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi didepan kelas
2) Guru dan siswa memberikan komentar dan nilai atas hasil kerja tiap
kelompok
3) Guru mmberikan penghargaan kepada kelompok/ siswa yang aktif
5. Penutup (25 menit)
a. Guru memberikan penguatan materi tentang akhlak tercela
b. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah selesai dipelajari
c. Guru memberikan lembar soal individu kepada semua siswa
d. Siswa mengerjakan soal individu
e. Guru dan siswa menghitung perolehan skor individu
f. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan
g. Guru menyampaikan materi yang akan datang
h. Guru bersama siswa menutup pelajaran dengan berdoa dan mengucapkan
salam
I. PENILAIAN
Soal pertemuan pertama
1. Sifat ananiyah disebut juga sifat?
2. Gadab adalah....
3. Apa yang dimaksud dengan namimah....
4. Ananiyah berasal dari kata )ا نا ( yang artinya...
5. Perilaku buruk akbat sering berbuat gibah adalah....
Skor = benar x 20
Soal pertemuan kedua
1. Apa yang dimaksud dengan ananiyah?
2. Berilah contoh perilaku ananiyah.
3. Ghibah menurut istilah adalah...
4. Berilah contoh perilaku gibah.
5. Jelaskan ciri-ciri orang yang berperilaku hasad.
6. Jelaskan bahaya iri hati.
7. Ghadab menurut bahasa adalah?
8. Orang yang suka marah disebut....
9. Apa yang dimaksud dengan namimah?
10. Hal- hal apa saja yang dapat menghindarkan kita dari perilaku namimah?
Skor = benar x 10
Salatiga, 11 Agustus2017
Mengetahui
Guru PAI Guru Praktik
Wildhan Mustofa Setiawan, S. Ag Dwi Wahyu Rofiqoh
NIP: 197802262010011007 NIM: 11113159
Kepala SMP Negeri 4 Salatiga
Hariyati, S. Pd, M. Pd
1998070419988022006
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dwi Wahyu Rofiqoh
Tempat/tanggal lahir : Boyolali, 28 Januari 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Ngasinan RT03/ RW05, Garangan, Wonosegoro, Boyolali
Kode Pos : 57382
Hp : 089648119332
Latar Belakang Pendidikan Formal
2001-2007 : MI Ngasinan
2007-2010 : SMP N 1 Wonosegoro
2010-2013 : SMA N 1 Karanggeede
2013-Sekarang : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga