01 Materi Pembuka_Pengm Kurikulum PAI

21
1. KONTRAK PERKULIAHAN 2. MATA UJIAN NEGARA 3. PENGERTIAN PENG.KURIKULUM SECARA UMUM 4. PENGERTIAN PENG.KURIKULUM PAI 5. SUMBER KEPUSTAKAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 6. PIJAKAN TEORI PENGEMBANGAN DALAM BIDANG ILMU-ILMU SOSIAL (TERMASUK PENDIDIKAN) Oleh: Mujianto Solichin

Transcript of 01 Materi Pembuka_Pengm Kurikulum PAI

1. KONTRAK PERKULIAHAN 2. MATA UJIAN NEGARA 3. PENGERTIAN PENG.KURIKULUM SECARA UMUM 4. PENGERTIAN PENG.KURIKULUM PAI 5. SUMBER KEPUSTAKAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 6. PIJAKAN TEORI PENGEMBANGAN DALAM BIDANG ILMU-ILMU SOSIAL (TERMASUK PENDIDIKAN)Oleh: Mujianto Solichin

KONTRAK PERKULIAHAN1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kuliah dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan tiap minggu selama lebih kurang 135 menit tiap pertemuan (3 SKS) Jumlah tatap muka sesuai kalender akademik Apabila perkuliahan jatuh pada hari libur (hari besar dan libur nasional) maka akan diganti hari lain. Mahasiswa wajib hadir minimal 75% dari jumlah tatap muka kuliah Mahasiswa wajib mengumpulkan dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh dosen Nilai akhir terdiri dari (1) presensi (kehadiran), (2) tugas mandiri/kelompok, (3) ujian tengah semester dan (4) ujian akhir semester Tidak ada ujian susulan, kecuali sakit dan mendapat rekomendasi tugas oleh Pimpinan FAI Jadwal ujian ditetapkan berdasarkan kalender akademik

MATA UJIAN NEGARA1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. PANCASILA 2 SKS METODOLOGI STUDI ISLAM (MSI) 3 SKS ULUM AL-QURAN & ULUM AL-HADITH 3 SKS BAHASA ARAB 2 SKS ILMU PENDIDIKAN 3 SKS BAHASA INGGRIS 2 SKS SEJARAH & PERADABAN ISLAM 3 SKS FIQIH/USUL FIQH 3 SKS PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI 3 SKS PERENCANAAN SISTEM PENGAJARAN PAI 3 SKS MATERI PAI (LISAN) 3 SKS

Peng. Kurikulum secara Umum Kata pengembangan secara ethimologi yaitu berarti proses, cara, perbuatan mengembangkan. Secara Istilah, kata pengembangan menunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, di mana selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat dan cara terus dilakukan (dikembangkan). Istilah pengembangan dalam pendidikan menunjukkan suatu proses perubahan secara bertahap ke arah tingkat yang lebih tinggi dan meluas serta mendalam. Pada akhirnya secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan/kematangan. Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor perubahan struktur. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi, sebagaimana sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem.

Peng. Kurikulum secara Umum Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani currere yang berati jarak tempuh lari mulai start sampai finish. Pada tahun 1955 kurikulum dipahami dalam bidang pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan. Dalam istilah dunia pendidikan kontemporer, secara umum arti kurikulum dapat didefinisikan sebagai kumpulan mata pelajaran atau pengetahuan yang harus dipelajari oleh siswa. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang baik dan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran tujuan yang dicitacitakan. Oleh karenanya kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum juga dapat didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum PAI Pengembangan Kurikulum PAI adalah pengembangan kurikulum yg dirancang berdasarkan dalil Al-Quran dan Al-Hadith, yg bertujuan agar manusia mendapat kesejahteraan di dunia dan tetap dekat kepada Khaliknya. Kurikulum Pend. Islam menyangkut jenis mata pelajaran yg diberikan kepada siswa yg terhimpun dlm Kurikulum Pendidikan Islam.

1. Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. 2. Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006. 3. Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005. 4. Team Depag Pusat. Kurikulum 2004: Kerangka Dasar. Jakarta: Depag Pusat, 2004. 5. S. Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. 6. Abd Allah Idi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2007. 7. Enco Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007. 8. Anthony Giddens. Central Problems in Social Theory. London: The Macmillan Press Ltd, 1979.

Sumber Kepustakaan Pengembangan Kurikulum PAI

Baru

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Depag RI, Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta: Depag Pusat, 2003. E. Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Oemar Hamalik. Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Trigenda Karya, 1993. Mohammad Ali. Pengemb.Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru, 1984 Hendyat Sutopo dan Wasty Soemanto. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum sebagai Subtansi Problem Administrasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 1993. Subandiyah. Pengemb.dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo Persada, 1996. Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara, 1988. A. Hamid Syarief. Pengenalan Kurikulum Sekolah dan Madrasah. Bandung: Citra Umbara, 1995.

Sumber Kepustakaan Pengembangan Kurikulum PAI

Lama

Pijakan Teori Pengembangan dalam bidang ilmu-ilmu Sosial (termasuk Pendidikan)

Teori Pengembangan Teori pengembangan dalam ilmu-ilmu sosial termasuk pendidikan yg dlm konteks ini adalah kurikulum pendidikan dalam manajemen & pengembangannya menganut madhab voluntarisme (fakultatif/adanya unsur kesengajaan terhadap pengembangannya) . Teori pengembangan pertama kali diusung oleh Anthony Giddens dalam bukunya Central Problems in Social Theory yg diterbitkan di London pada tahun 1979.

Teori Pengembangan Giddens menyatakan: Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor perubahan struktur. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi, sebagaimana sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem. Dikemudian hari teori ini lebih lazim dikenal orang dengan TEORI STRUKTURASI.

Teori Strukturasi Anthony Giddens Munculnya teori strukturasi disebabkan tidak adanya "theory of action" ( teori tindakan, perbuatan atau tingkah laku) di dalam ilmu-ilmu sosial Dalam literature filsafat kita memang menemukan banyak kajian tentang tingkah laku dilihat dari sisi tujuan-tujuan (purposes), alasan (reasons) atau motivasi akan tetapi selama ini tidak berpengaruh pada ilmu-ilmu sosial. Ini dapat dimaklumi karena filsafat tingkah laku tidak memberikan perhatian terhadap issu sentral dalam ilmu sosial. Yakni "analisis institusional, power, ataupun perubahan sosial.

Teori Strukturasi Anthony Giddens Pada sisi lain, madzhab fungsionalisme dan Marxisme Ortodox melihat tingkah laku dari sudut determinisme sosial dan mengabaikan "social actors" yang tingkah lakunya seyogyanya harus dijelaskan. Sebagai lawan determinisme adalah madzhhab voluntarisme, akan tetapi menggabungkan dua madzhab tersebut tetap tidak memadai untuk menjelaskan tingkah laku yang menjadi issu sentral ilmu sosial. Kajian yang memadai menyangkut human agency, manusia sebagai pelaku perbuatan, harus menempatkan tingkah laku dalam perjalanan waktu yang terjadi di tempat tertentu.

Teori Strukturasi Anthony Giddens Theori strukturasi adalah dualisme antara tipe voluntaristik dan deterministik, atau dualisme individual dan masyarakat, dualisme subyek-obyek, dualism, agen dan struktur yang secara bersama membentuk social-practices. Pusat perhatian dari teori strukturasi ini pada duality of structure. Yang dimaksud dengan konsep "the duality of structure" adalah bahwa structural properties dalam system sosial dijelaskan sebagai medium dan sebagai hasil (outcome) dari social-practices yang membentuk system itu sendiri.

Beberapa konsep atau istilah teori strukturasiA. Social structure, duality of structure, structural properties, rules and resources include wealth, private property; education advantage, occupational position; B. Dimenasions of interaction (interaction, modality, structure); - interaction (communication, power, sanction); - modality (interpretatie scheme, facility, norm). C. Authorisation, allocation; D. Contradiction, conflict, interest, ideology, decisionmaking, class dominant; E. Social reproduction, social change, historicity.

Pemahaman Pengembangan secara Luas menurut Teori Strukturasi Anthony Giddens

In analysing the conditions of social reproduction, of stability and change in society, Giddens suggesses to give attention the essential importance of tradition and routinisation in social life (7); Change is in principle involved with social reproduction. Change or its potentiality is thus inherent in all moments of social reproduction (114).

Stability means continuity over time. A stable social order is one in which there is a close similarity between how things are now and how they used to be in the past (199); Paramaters of change; historicity and deroutinisation (222) Rationalization of action is the fundamental component of social activity in the historical context(250).

Every member of society must know in both practical and discursive modes, a great deal about the workings of the society by virtue of his participation in it; such knowledge is incorporated as an element in the production and reproduction of that society via the duality of structure (250) i.e, between individuality and colletivity, agent and structur.

Teori lain ttg fungsionalism-struktural Ideolog teori ini adalah Percy S. Cohen dalam bukunya Modern Social Theory; Buku ini lebih memfokuskan pada teori analisis fungsional dan kurang atau tidak memberikan perhatian pada analisis structural.

Janti Jogoroto Jombang