Download - PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

Transcript
Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN

BOLA VOLI MINI MENGGUNAKAN METODE PROGRESIF SISWA

KELAS IV DI SEKOLAH DASAR NEGERI 15

LAWANG KIDUL

Oleh:

Arni Dahniar1, Muslimina

2, I Bagus Endarwan

2

Dosen Universitas Bina Darma22

dan Mahasiswa Universitas Bina Darma1

Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 12 Palembang

Pos-el: [email protected], [email protected] ,

[email protected]

Abstrct: The purpose of this study was to determine the increase of learning under the

servicing techniques in the sport of volleyball mini through progressive methods on

students at SDN 15 Lawang Kidul. This type of research is conducted action research

(PTK). Subjects numbered 31 students consisting of 14 female students and 17 male

students. Data collected by using documentation, observation and tests. The results of

data analysis can be concluded under the initial test results serve, as many as five

students (16.36%) were Completed while 26 students (83.64%) Incomplete.In the first

cycle there is a slight increase, as many as 10 students (32.25%) were Completed

while 21 students (67.75%) Incomplete then proceed to the second cycle. In the second

cycle test as many as 17 students (54.83%) Completed while 14 students (45.16%)

Incomplete thus proceed to the third cycle. In the third cycle tests have improved much

yaitui as many as 29 students (90.62%) Completed while 2 students (9.38%)

Incomplete indicates the value the student has achieved mastery Kritria Minimum

(KKM) 75 and declared successful.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan

pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui metode

progresif pada siswa di SD Negeri 15 Lawang Kidul. Jenis penelitian yang

dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian berjumlah 31

siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, observasi dan tes.

Hasil analisis data dapat disimpulkan hasil tes awal servis bawah, yaitu sebanyak 5

siswa (16,36%) yang Tuntas sedangkan 26 siswa (83,64%) Belum Tuntas. Pada siklus

I ada sedikit peningkatan yaitu, sebanyak 10 siswa (32,25%) yang Tuntas sedangkan

21 siswa (67,75%) Belum Tuntas maka dilanjutkan ke siklus II. Pada tes siklus II

sebanyak 17 siswa (54,83%) Tuntas sedangkan 14 siswa (45,16%) Belum Tuntas

sehingga dilanjutkan ke siklus 3. Pada tes siklus III mengalami banyak peningkatan

yaitui sebanyak 29 siswa (90,62%) Tuntas sedangkan 2 siswa (9,38%) Belum Tuntas

menunjukkan nilai siswa telah mencapai Kritria Ketuntasan Minimum (KKM) 75 dan

dinyatakan berhasil.

Kata kunci: servis bawah bola voli, metode progresif

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

PENDAHULUAN

Olahraga merupakan kegiatan

yang banyak memberi manfaat dalam

kehidupan. Selain membuat badan kita

menjadi sehat, juga dapat sebagai sarana

rekreasi dan bahkan dapat sebagai sumber

pekerjaan, maka dari itu pendidikan

olahraga sudah diadakan sejak usia dini

dilembaga-lembaga pendidikan seperti

Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar

(SD), dan seterusnya. Hal demikian

mengingat pentingnya pendidikan jasmani

dan kesehatan bagi kita, pada usia SD

pendidikan jasmani dan kesehatan

diharapkan dapat mengembangkan aspek

nilai dalam pertumbuhan dan

perkembangan siswa serta membantu

meningkatkan kesegaran jasmani dan

kesehatan.

Pendidikan jasmani merupakan

bagian pendidikan secara umum yang

merupakan salah satu dari sub sistem

pendidikan. Pendidikan jasmani dapat

didefinisikan sebagai suatu proses

pendidikan yang ditujukan untuk

mencapai

tujuan pendidikan melalui gerakan fisik.

Telah menjadi kenyataan umum bahwa

pendidikan jasmani sebagai satu substansi

pendidikan mempunyai peran yang berarti

mengembangkan kualitas manusia

Indonesia.

Permainan bola voli merupakan

salah satu cabang olahraga permainan

beregu yang disukai dan digemari setiap

orang. Karena permainan bola voli

termasuk olahraga yang menarik,

menyenangkan dan tidak membutuhkan

biaya yang besar sehingga bisa dilakukan

dengan mudah. Cukup membutuhkan

beberapa teman, bola, net dan lahan

kosong yang bisa dijadikan lapangan,

maka permainan bolavoli bisa dilakukan.

Inilah yang menjadi salah satu penyebab

semakin populer dan semakin

digemarinya permainan bola voli di

kalangan masyarakat di seluruh indonesia.

Permainan bola voli memiliki

beberapa b

entuk teknik dasar yang perlu

dikuasai oleh seorang pemain. Menurut

Ahmadi (2007: 20) “dalam permainan

bola voli ada beberapa teknik dasar yang

harus dikuasai. Teknik dasar dalam

permainan bola voli terdiri atas servis,

passing bawah, passing atas, block, dan

smash”. Penguasaan teknik dasar sangat

penting agar bisa bermain bola voli

dengan baik. Untuk menguasai teknik

dasar tersebut diperlukan latihan teknik

dasar secara terus menerus dan sunggung-

sungguh supaya dapat menguasai teknik

bola voli itu dengan mudah. Selain itu,

semakin populer dengan adanya

pembinaan olahraga bola voli seperti di

lembaga pemerintah dan juga di lembaga

pendidikan. Baik di Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Menengah Pertama (SMP),

Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun

di Perguruan Tinggi.

Servis bawah merupakan salah

satu jenis servis bola voli yang paling

sederhana dan mudah dilakukan terutama

bagi pemula termasuk siswa SD. Upaya

meningkatkan kemampuan servis bawah

bagi siswa pemula dibutuhkan cara

mengajar yang tepat. Seorang guru

dituntut memiliki kreativitas dalam

mengajar servis bawah bola voli, agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Seorang guru harus mampu menerapkan

metode pembelajaran yang tepat.

Tujuan pendidikan jasmani di atas

akan memerlukan waktu yang cukup

banyak untuk mempelajari dan

menguasainya. Karena pendidikan

jasmani diadakan untuk memberikan

kesempatan mempelajari berbagai

kegiatan yang membina aspek mental,

sosial, emosional dan fisik sekaligus

mengembangkan potensi siswa.

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

Pendidikan jasmani yang hanya diberikan

selama 2 jam pelajaran atau 1 kali

pertemuan setiap minggunya, diperkirakan

belum mampu menyalurkan keterampilan,

bakat, minat dan kemampuan siswa

terhadap cabang olahraga yang

disukainya. Seperti permainan bola voli

yang hanya dilaksanakan sekitar 3 kali

tiap semester, dirasa sangat kurang untuk

mengembangkan keterampilan gerak

siswa dalam suatu cabang olahraga. Maka

perlu adanya tambahan waktu khusus

untuk membantu siswa agar dapat

mengembangkan potensi dan

keterampilan gerak yang dimilikinya.

Menurut Ahmadi (2007: 23)

memainkan bola dengan sisi dalam lengan

bawah merupakan teknik bermain yang

cukup penting. Pemberian bentuk latihan

permainan bola voli dirasa masih kurang

bervariasi. Hal ini mengakibatkan

kemampuan siswa teknik dasar servis

bawah masih kurang, maka diperlukan

bentuk latihan yang menarik dan tidak

membosankan supaya siswa selalu

bersemangat dan termotivasi ketika

mengikuti kegiatan bola voli. Servis

bawah pada akhirnya diharapkan

tercapainya peningkatan keterampilan

gerak siswa dalam bermain bola voli,

terutama dalam tercapainya penguasaan

teknik dasar yang baik.

Bermain bola voli adalah bentuk

latihan untuk meningkatkan kemampuan

dasar servis bawah siswa. Melalui Model

Pembelajaran Progresif kemungkinan

siswa akan merasa lebih tertarik dan

termotivasi dalam melakukan latihan.

Kemudian, siswa akan memperoleh

sesuatu yang baru, menyenangkan dan

mampu membuat siswa bergerak aktif

dalam latihan bola voli. Servis bawah

diharapkan akan memberikan dampak

positif bagi siswa untuk giat dalam

melakukan latihan servis bawah agar

dapat meningkatkan prestasi bola voli

siswa di sekolah.

Berdasarkan pengalaman peneliti

selama mengajar di kelas IV ditemukan

masih banyak yang belum memiliki

keberanian untuk melakukan servis bawah

karena takut tangan mengalami cedera,

khususnya siswa perempuan. Faktor-

faktor tersebut mempengaruhi antusiasme

dan penguasaan siswa kelas IV dalam

melakukan servis bawah. Oleh karena itu

peneliti menggunakan metode Progresif

agar dapat meningkatkan pembelajaran

servis bawah bola voli mini di SD Negeri

15 Lawang Kidul. Hal ini ditunjukkan dari

penilaian teknik servis bawah dapat

diketahui hasilnya dari 31 siswa, nilai

rata-rata kemampuan servis bawah.

Sebagai berikut dengan rincian, siswa

yang mampu melakukan sevis bawah

dengan nilai 75 ke atas, hanya 8 siswa

atau 20%, sedangkan 23 siswa lain (80%)

nilai sevis bawahnya masih di bawah 75,

sedangkan angka yang ditetapkan oleh

sekolah, yaitu nilai KKM 75 (ketuntasan

minimal), artinya 23 siswa tersebut belum

tuntas Proses kegiatan bola voli servis

bawah yang telah dilaksanakan belum

menunjukan hasil yang maksimal. Terlihat

dengan adanya siswa yang belum mampu

melakukan teknik dasar dengan baik

terutama servis bawah. Permasalahan

yang terjadi ketika pelaksanaan bola voli

maupun saat pembelajaran, siswa

melakuka servis bawah baik kepada

kawan maupun menuju ke daerah lawan

bola sering tidak sampai atau melenceng.

Kemudian, siswa melakukan servis bawah

dengan asal-asalan yang penting bola

melewati net dan jatuh di daerah lawan.

Padaha servis bawah merupakan teknik

dasar permainan bola voli yang cukup

penting.

Mengacu pada penelitian yang

terdahulu, Adi Purnomo.2013.

Peningkatan pembelajaran servis bawah

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

melalui pendekatan bermain dalam

permainan bola voli mini pada siswa kelas

IV MI MA’ARIF Bandungrejo

kab.Magelang ditemukan hasil pada

prasiklus keberhasilan (45,8%), siklus I

keberhasilan yang dicapai siswa (56,5%)

dan pada siklus II keberhasilan (66,3%)

terlihat bahwa mengalami peningkatan

dari mulai prasiklus, siklus I ke siklus II

dengan mengunakan metode pendekatan

bermain. Yeni Anggraini, 2012. Upaya

meningkatkan pembelajaran servis bawah

bolavoli melalui model bervariasi pada

SMA Negeri 1 Lahat, ditemukan hasil

prasiklus (51,5%), pada siklus I

keberhasilan siswa I (58.8%), dan pada

siklus II keberhasilan siswa (67.6%)

bahawa terjadi peningkatan dari awal

prasiklus, siklus I dan siklus II dengan

mengunakan metode pembelajaran model

bervariasi.

Berdasarkan latar belakang

penelitian yang terdahulu di atas, maka

peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul: “Peningkatan

Hasil Belajar Servis Bawah Dalam

Permainan Bola Voli Mini Menggunakan

Metode Progresif Siswa Kelas IV Di

Sekolah Dasar Negeri 15 Lawang Kidul.”

Bola voli adalah olahraga

permainan yang dimainkan oleh dua grup

berlawanan. Masing-masing grup

memiliki enam orang pemain. Terdapat

pula variasi permainan bola voli pantai

yang masing-masing grup hanya memiliki

dua orang pemain. Olahraga Bola Voli

dinaungi FIVB (Federation Internationale

de Volleyball) sebagai induk organisasi

internasional, sedangkan di Indonesia di

naungi oleh PBVSI (Persatuan Bola Voli

Seluruh Indonesia) (Rahmani, 2014:114).

Permainan bola voli diciptakan

pada tahun 1895 oleh William G. Morgan

dari Amerika Serikat. Pada mulanya

permainan ini bernama Mintonette,

mengingat dari permainan ini dimainkan

dengan melambungkan bola (memukul–

mukul bola) sebelum bola tersebu

menyentuh lantai, maka pada tahun 1896

oleh Prof. H.T. Halsted mengusulkan

nama permainan menjadi “Volley Ball“.

Permainan bola voli di Indonesia sudah

dikenal sejak tahun 1928, dibawa oleh

guru-guru Belanda yang mengajar di

sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di

Jakarta pada tahun 1951, sampai sekarang

bola voli termasuk salah satu cabang

olahraga yang resmi dipertandingkan. (Koesyanto, 2003: 7).

Dengan melihat perkembangan

permainan bola voli yang begitu pesat

sangatlah tepat bila pemerintah memilih

permainan bola voli sebagai olahraga

pendidikan di sekolah-sekolah. Hanya

pada umumnya permainan bola voli

sedikit mengalami kesulitan di dalam

memperkenalkan pada anak-anak didik.

Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar

permainan bola voli (Hanifah, 2007:1) .

Metode Progresif atau metode

bagian adalah cara mengajar di mana

bahan latihan atau keterampilan dibagi

dalam beberapa unit atau bagian. Hingga

di sini kita akan tergoda untuk

mengatakan bahwa caranya sama seperti

pelaksanaan metode bagian. Perlu

ditekankan bahwa pemisahan suatu

keterampilan menjadi bagian-bagian kecil

untuk pelaksanaan metode progresif

berbeda sifatnya dari metode bagian.

Yang harus dilakukan di sini adalah

mencoba mencari atau menentukan inti

(core) dari keterampilan yang

bersangkutan. Inti itulah yang kemudian

dijadikan bagian pertama yang harus

dilakukan. Sebagai contoh, untuk

mengajarkan lompat jauh gaya lenting

dengan metode progresif adalah dengan

menentukan sikap melenting diudara

sebagai intinya. Dengan demikian, sikap

melenting ini harus dilihat sebagai suatu

bagian yang harus didekati dengan cara

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

tertentu, yaitu dicari caranya yang paling

mudah untuk melatihnya.

Pengertian Servis Bawah

Menurut Nuril Ahmadi (2007: 20)

“servis adalah pukulan bola yang

dilakukan dari belakang garis akhir

lapangan permainan melampaui net ke

daerah lawan”. Pukulan servis dilakukan

pada permulaaan dan setelah terjadinya

setiap kesalahan. Kerena pukulan servis

berperan besar untuk memperoleh poin,

maka pukulan servis harus meyakinkan,

terarah, keras, dan menyulitkan lawan.

Menurut Dieter Beautelstahl

(2005: 8), servis merupakan sentuhan

pertama dengan bola, mula-mula servis ini

sebagai pukulan permulaan kemudian

berkembang menjadi senjata yang ampuh

untuk menyerang. Servis sebagai awal

dari permainan berkembang menjadi suatu

teknik yang dapat digunakan untuk

penyerangan. Berbagai macam cara

digunakan agar bola hasil servis itu

menjadi sulit untuk diterima oleh lawan.

Cara untuk mempersulit bola servis pada

dasarnya dengan:

(a) Kecepatan, kurve dan belak-belok

jalannya bola. Untuk memperoleh bola

yang bervariasi ditentukan oleh: (1) Keras

atau pelannya pukulan, (2) Tinggi atau

rendahnya bola hasil pukulan, dan (3)

Membuat bola berputar atau tidak

berputar dan melayang; (b) Penempatan

bola diarahkan kepada titik-titik

kelemahan lawan, misalnya arah depan,

belakang atau samping.

Servis bawah menurut PBVSI

(2003: 66), sebagai berikut:

1) Sikap Persiapan

a) Berdiri di petak servis dengan kaki kiri

agak ke depan daripada kaki kanan.

b) Bola dipegang tangan kiri distabilkan

tangan kanan.

c) Pandangan ke bola dan penuh

konsentrasi.

d) Mata ke arah bola.

2) Sikap Perkenaan

a) Lambungkan bola ke atas, kira-kira

setinggi pinggang, tangan kanan diayun

dari arah belakang ke depan atas untuk

memukul bola.

b) Perkenaan pada bagian bawah bola

dengan cara seperti menyendok bola

dengan ayunan lengan kanan.

c) Bola berjalan dengan back spin.

3) Sikap Akhir

Setelah memukul bola, kemudian

diikuti langkah kaki kanan ke depan,

pandangan ke jalannya bola, terus masuk

ke lapangan mengambil sikap siap normal

untuk bermain

Menurut Yunus (2002: 69) tahap-

tahap melakukan servis bawah adalah

sebagai berikut:

1) Sikap permulaan berdiri di daerah

servis menghadap ke lapangan, bagi

yang tidak kidal kaki kiri berada di

depan dan bagi yang kidal sebaliknya,

bola dipegang pada tangan kiri, tangan

kanan boleh digenggam atau dengan

telapak tangan terbuka lutut agak

ditekuk sedikit dan berat badan berada

di tengahnya.

2) Gerakan pelaksanaan. Bola

dilambungkan di pundak kanan,

setinggi 10-20 cm, pada saat yang

bersamaan tangan kanan ditarik ke

belakang, kemudian diayunkan ke arah

depan atas dan mengenai bagian

belakang bawah bola. Lengan

diluruskan dan telapak tangan atau

genggaman ditegangkan.

3) Gerak lanjut (follow through). Setelah

memukul diikuti dengan memindahkan

berat badan ke depan, dengan

melangkahkan kaki kanan ke depan

dan segera masuk ke lapangan untuk

mengambil posisi dengan sikap siap

normal, siap untuk menerima

pengembalian atau serangan dari pihak

lawan. Dalam melakukan servis ini

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

siswa sering sekali melakukan

kesalahan yang menyebabkan

kesulitan bagi dirinya sendiri dalam

melakukannya dengan baik.

Gambar 1 Teknik Servis Bawah

(Sumber : Beutelstahl, 2005: 11)

Kerangka Berfikir

Gambar. 2 Bagan alur Kerangka Berpikir

Sumber : Peneliti 2016

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilaksanakan

adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Menurut Arikunto (2008:3) bahwa

penelitian tindakan kelas adalah suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar

yang berupa tindakan, yang disengaja

dimunculkan dan terjadi dalam suatu kelas

yang bersama. Jadi penelitian tindakan

kelas ini adalah suatu penelitian yang

merujuk ke sebuah kelas.

Sehingga dari pendapat ini dapat

dikatakan bahwa hasil penelitian ini

berlaku hanya untuk kelas tersebut. Dan

dalam penelitian ini yang utama diamati

adalah proses dari pemberian tindakan

oleh guru.

Rancagan dalam PTK: Perencanaan,

Tindakan, Observasi dan Refleksi.

Perencanaan (Planning) yakni persiapan

yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK,

seperti: penyusunan scenario

pembelajaran dan mempersiapkan alat

bola voli, tindakan (Acting), yaitu

deskripsi tindakan yang akan dilakukan,

scenario kerja tindakan perbaikan yang

akan dikerjakan, dan prosedur tindakan

yang akan diterapkan. Observasi

(Observing), yaitu kegiatan mengamati

dampak atas tindakan yang dilakukan.

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara

pengamatan, wawancara, kuesioner, atau

cara lain yang sesuai dengan data yang

dibutuhkan. Refleksi ( Reflecting), yaitu

kegiatan evaluasi tentang perubahan yang

terjadi atau hasil yang diperoleh atas data

yang terhimpun sebagai bentuk dampak

tindakan yang telah dirancang.

Berdasarkan langkah ini akan dapat

diketahui perubahan yang terjadi dan

dilakukan telaah mengapa, bagaimana,

dan sejauhmana tindakan yang ditetapkan

mampu mencapai perubahan atau

mengatasi masalah secara signifikan.

Bertolak dari refleksi ini pula suatu

perbaikan tindakan dalam bentuk

replanning dapat dilakukan .

Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan

sampai tercapaian ketuntasan siswa. .

Pelaksanaannya pada pukul : 07.30 WIB

– 08.50 WIB.

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD

Negeri 15 Lawang Kidul. Alasan

dipilihnya sekolah tersebut sebagai wujud

tanggung jawab peneliti sebagai guru di

sini dan untuk memajukan proses

pembelajaran khususnya pada mata

pelajaran Pendidikan Jasmani.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah

siswa kelas IV SD Negeri 15 Lawang

Kidul yaitu sebanyak 31 siswa, alasan

dijadikan subjek penelitian berdasarkan

latar belakang ditemukan hasil servis

bawah masih banyak yang belum

Metode

Progres

Pembelajaran

Bolavoli Mini

Peningkatan

Pembelajaran

Servis Bawah

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

menncapai nilai KKM.

Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh pada penelitian

ini dianalisis dengan menggunakan

deskriptif komparatif yaitu dengan

membandingkan data kuantitatif dari

kondisi awal, siklus I, Siklus II dan siklus

III. Jika indikator memiliki kriteria maka

nilainya adalah rata rata setiap nilai dari

kriteria yang ditentukan atau dirumuskan

sebagai berikut;

Persentase penguasaan kegiatan

secara klasikal yang dirumuskan sebagai

berikut: Ketuntasan klasikal = jumlah subjek berhasil x 100%

jumlah subjek keseluruhan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di SD

Negeri 15 Lawang Kidul.Dengan subjek

penelitian adalah kelas IV dengan jumlah

siswa 31 siswa. Kemudian hasil penelitian

yang diperoleh melalui proses

pembelajaran yang dilakukan dalam

beberapa siklus dan juga melalui

pembelajaran langsung dalam peningkatan

pembelajaran servis bawah dalam

pembelajaran voli mini melalui metode

progresif pada siklus 1, 2 dan 3. Adapun

identitas sekolah yaitu SD Negeri 15

Lawang Kidul terletak di Jalan Kasan

Mukiran Rt.08 Tegal Rejo Tanjung Enim

31713.Telp. (0734) 453866 Kabupaten

Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

Adapun pendekatan penelitian dari

definisi operasional variabel dalam

penelitian ini adalah pembelajaran adalah

interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya, sehingga terjadi

perubahan prilaku kearah yang lebih

baik.Dalam interaksi tersebut banyak

sekali faktor yang mempengaruhinya, baik

faktor internal yang datang dari individu,

maupun faktor eksternal yang datang dari

lingkungan. Olahraga teknik dasar servis

bawah pembelajaran bola voli mini yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah

suatu cabang olahraga yang dipraktekkan

pada siswa langsung menggunakan

gerakan-gerakan tangan, dan sebagainya.

Pegambilan data penelitian ini

diperoleh dari hasil pengamatan peneliti

terhadap nilai Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) siswa pada mata

pelajaran penjaskes dengan materi teknik

dasar servis bawah pembelajaran bola voli

mini melalui metode progresif.

Pengamatan tersebut dilakukan dari

pertemuan pertama siklus 1 sampai pada

pertemuan terakhir siklus 3, dimana ketiga

siklus tersebut terdiri dari enam kali

pertemuan yang mana pertemuannya atau

proses pembelajarannya sesuai dengan

jam pelajaran pada kelas yang diteliti atau

kelas yang disajikan sampel tersebut.

Hasil pengamatan antara siklus 1, 2 dan 3

dibandingkan, apakah telah terjadi

peningkatan baik secara kualitas

gerakannya maupun secara kualitas hasil

tes. Jika ternyata belum terjadi

peningkatan maka penelitian ini

diperpanjang lagi dengan memberikan

materi pembelajaran pada siklus

berikutnya sampai sama atau melebihi

dari kriteria ketuntasan minimum (KKM)

yang ada pada sekolah tersebut namun

jika hasil tes pada siklus 3 hasilnya telah

mencapai peningkatan yang signifikan,

maka penelitian cukup pada siklus 3.

Keberhasilan siswa dalam

melakukan pembelajaran yang diberikan

dalam meningkatkan kualitas dan

keberhasilan dalam meningkatkan teknik

dasar servis bawah pembelajaran bola voli

mini melalui metode progresif. Dapat

dilihat dari indikator siklus 1,2 dan 3 yang

telah berlangsung motivasi meningkatkan

teknik dasar servis bawah pembelajran

bola voli mini melalui metode progresif.

Penerapan motivasi belajar dan pemberian

soal dilakukan pada setiap siklus agar

mampu meningkatkan keterampilan

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

teknik dasar servis bawah pembelajaran

bola voli mini pada siswa kelas IV SD

Negeri 15 Lawang Kidul. Peningkatan

dari segi motivasi dalam pembelajaran

dapat dilhat dari indikator berikut ini:

a) Meningkatkan keaktifan siswa

dalam melakukan keterampilan

teknik dasar servis bawah

pembelajaran bola voli mini dapat

meningkat kualitas kegiatan

belajar mengajar. Dengan

memanfaatkan media

pembelajaran berarti guru

melakukan usaha untuk membuat

proses pembelajaran menjadi

menyenangkan. Guru melihat dan

mengajak agar siswa dapat aktif,

supaya siswa aktif dalam proses

pembelajaran berlangsung siswa

diberikan kesempatan sebanyak-

banyaknnya untuk bertanya

tentang kejelasan materi ataupun

kesulitan yang dihadapi siswa

ketika mengikuti proses

pembelajaran

b) Meningkatkan perhatian siswa

terhadap penjelasan guru sangatlah

penting. Karena perhatian ini akan

sangat turut menentuka tingkat

pemahaman siswa terhadap materi

yang dijelaskan oleh guru. Dalam

hal ini guru harus mampu

memunculkan sesuatu yang baru,

menyenangkan, unik dan dan

inovatif dalam pembelajaran,

termasuk di dalamnya adalah

pemilihan latihan gerak yang

menyenangkan.

c) Meningkatkan kecerdasan guru

dalam mengolah kelas dengan

adanya penelitian ini membuat

guru semakin piawai dalam

memimpin kelas dengan baik.

Pengelolaan kelas pada

pelaksanaan tindakan siklus 1, 2

dan 3 jauh lebih baik dibandingkan

pratindakan. Sedikit demi sedikit

kelemahan pada guru berkurang

karena setiap akhir siklus guru dan

peneliti melakukan analisis dan

refleksi kegiatan pembelajaran.

Jika terdapat kekurangan dalam

siklus yang bersangkutan, pada

pelaksanaan tindakan selanjutnya

akan dicarikan solusi pemecahan

masalah seperti pemberian soal

dan meminimalkannya kekurangan

tersebut sehingga kekurangan

dalam pelaksanaan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru dapat

teratasi dan tidak akan terulang

kembali seperti pemberian soal.

d) Hasil pembelajaran teknik dasar

servis bawah pembelajaran bola

voli mini melalui metode progresif

dalam melaksanakan pembelajaran

guru harus bisa mendengarkan

saran dan keluhan dari siswa.

Saran dan keluhan ini pada

akhirnya dapat, menjadi masukan

bagi guru untuk mendapatkan hasil

yang lebih baik pada pembelajaran

selanjutnya.

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan peneliti tentang

peningkatan pembelajaran servis bawah

dalam pembelajaran bola voli mini

melalui metode progresif siswa kelas IV

SD Negeri 15 Lawang Kidul sebagai

berikut:

1) Berdasarkan data hasil proses

pembelajaran yang terdiri dari tiga

siklus dari pertemuan pertama

sampai pertemuan terakhir telah

terjadi peningkatan pembelajaran

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

servis bawah melalui metode

progresif.

2) Kemudian berdasarkan data hasil

tes awal servis bawah, yaitu

sebanyak 5 siswa (16,36%) yang

Tuntas sedangkan 26 siswa

(83,64%) Belum Tuntas. Pada

siklus I ada sedikit peningkatan

yaitu, sebanyak 10 siswa (32,25%)

yang Tuntas sedangkan 21 siswa

(67,75%) Belum Tuntas maka

dilanjutkan ke siklus II. Pada tes

siklus II sebanyak 17 siswa

(54,83%) Tuntas sedangkan 14

siswa (45,16%) Belum Tuntas

sehingga dilanjutkan ke siklus 3.

Pada tes siklus III mengalami

banyak peningkatan yaitui

sebanyak 29 siswa (90,62%)

Tuntas sedangkan 2 siswa (9,38%)

Belum Tuntas menunjukkan nilai

siswa telah mencapai Kritria

Ketuntasan Minimum (KKM) 75

dan dinyatakan berhasil.

Berdasarkan hasil pembelajaran

servis bawah bola voli mini

melalui metode progresif dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran

servis bawah pembelajaran bola

voli mini dapat ditingkatkan

melalui metode progresif pada

siswa kelas IV SD Negeri 15

Lawang Kidul.

5.2 Saran

Saran yang didapat ditarik dari

kesimpulan di atas yaitu:

1. Hendaknya bagi guru memberikan

penjelasan awal kepada siswa

tentang materi pembelajaran

teknik dasar servis bawah

pembelajaran bola voli mini. Hal

ini sangat membantu untuk siswa

dapat memperbaiki dan

meningkatkan hasil teknik dasar

servis bawah pembelajaran bola

voli mini dengan keterampilan

siswa dalam menentukan hasil dan

proses pembelajaran selanjutnya.

2. Kepada siswa, untuk selalu

berusaha menguasai semua materi

pelajaran khusunya pendidikan

jasmani dan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Nuril. 2007. Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Jakarta: Penerbit Erlangga

Arikuto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Beutelstahl, Diater. 2007. Belajar

Bermain Bola Volley. Bandung: Pioner

Jaya

Durwachather. G. 2000. Bola Volley,

Belajar dan berlatih sambil

Bermain. Jakarta. Gramedia

Firmansyah.putra354.

blogspot.id/2014/05/ . Metode-

Pembelajaran-Penjas.html.

Diunggah 25 Oktober. Pukul

15.00 Wib.

Hanifah. 2007. “Sejarah, Pengertian,

Teknik Bola Voli”. (Online).

http://bola-voli-sejarah-

pengertian-teknik_26.html.

Diunggah 20 Oktober. Pukul

10.00 Wib.

Herry Koesyanto. 2003. “Hubungan antar

otot lengan dan koordinasi mata

tangan dengan kemampuan

passing bawah peserta

ekstrakurikuler bola voli putra

SMA Negeri 1 Cawas Klaten”.

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH …digilib.binadarma.ac.id/files/disk1/158/123-123-arnidahnia-7854-1...pembelajaran teknik servis bawah dalam olahraga bola voli mini melalui

(Online). http://eprints.uny.ac.id.

Diunggah 20 Oktober.Pukul

13.00 Wib.

Muhajir, 2007. Berlatih dan Belajar Bola

Voli. Jakarta: Erlangga

Nurhasan. 2010. Tes dan Pengukuran

dalam Pendidikan Jasmani.

Jakarta : Universitas Terbuka.

PP PBVSI, 2000. Peraturan Permainan

Bola Voli. Jakarta : PBVSI.

Rahmani, Mikanda. 2014. Buku Super

Lengkap Olahraga. Jakarta:

Dunia Cerdas.

Rukmana, 2003. Bolavoli Mini. Bandung :

CV. Pionir Jaya

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Kuantitatif dan R & D,

Bandung: Alfabeta.

Tim Bina Karya Guru. 2004. Peraturan

Permainan Bola Voli. Jakarta :

Sekretariat Umum PP PBVSI.

Yunus. 2002. Olahraga Pilihan Bola Voli.

Jakarta : Depdikbud Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi.