Analisis Dan Arsitektur Desain Jaringan Politeknik...
Transcript of Analisis Dan Arsitektur Desain Jaringan Politeknik...
Analisis Dan Arsitektur Desain Jaringan Politeknik Darussalam
Palembang
Febriansyah1,Merry Agustina
2, Nia Oktaviani
3
Mahasiswa Universitas Bina Darma1,
Dosen Universitas Bina Darma23
Universitas Bina Darma, jl Ahmad Yani no 3 Plaju Palembang
Email :[email protected],@gmail.com, [email protected] ,
ABSTRAK :Jaringan komputer merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam upaya
peningkatan kinerja dan pengembangan proses belajar di Politeknik Darussalam Palembang
sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan, saat ini Politeknk Darussalam
Palembang memiliki suatu klasifikasi jaringan komputer LAN (Local Area Network) dan
Wlan (Wireless Area Network) . Akan tetapi suatu jaringan komputer perlu adanya
pertimbangan akan infrastruktur jaringan komputer yang termanajemen dengan baik agar
dapat mempertahankan kualitas dari jaringan komputer. Dengan itu solusi yang digunakan
penulis ialah dengan menganalisa kinerja jaringan menggunakan metode RMA(Reliability,
Maintainability, and Availability) dan redesign manajemen jaringan komputer menggunakan
metode NDLC (network development life cycle) pada Politeknik Darussalam Palembang.
Kata Kunci: analisis, arsitektur desain, RMA, NDLC.
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan berjalannya waktu jaringan
komputer bukanlah hal yang aneh lagi bagi
manusia bahkan sampai saat ini jaringan
komputer bisa dikatakan sudah menjadi
kebutuhan hidup bagi manusia.Dalam
sebuah jaringan komputer yang di gunakan
dalam sebuah intansi terdapat beberapa
instrument yang jika perancangnya
tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis
intansi tersebut, dapat menyebabkan tidak
optimalnya kerja jaringan. Beberapa
masalah tersebut diantaranya adalah pada
arsitektur jaringan dan topologi yang
digunakan, tingkat keamanan, pengaturan
lalu lintas antar devisi, pengaturan
bandwith, serta ada tidak adanya subneting
pada jaringan tersebut.
Politeknik Darussalam adalah salah satu
perguruan tinggi yang telah menerapkan
sistem jaringan komputer pada aktivitas
bisnisnya sebagai penunjang kebutuhan
untuk belajar dan mendapatkan berbagai
informasi dari internet. Seiring dengan
berjalannya waktu pengelola jaringan
membutuhkan adanya sebuah cetak biru
mengenai kondisi jaringan, yang terkait
pada instalasi perangkat yang digunakan
serta kapasitas data beberapa aplikasi yang
mengalir di jaringan.
Banyaknya yang menggunakan jaringan
komputer mulai dari mahasiswa, dosen,
dan staff maka kinerja jaringan komputer
harus berada pada kondisi baik, tetapi pada
Politeknik Darussalam itu sendiri masih
jauh dari kondisi baik. Bandwith yang
hanya 2Mbps, pengguna dengan jumlah
200 mahasiswa,50 staff dan dosen dan
tidak adanya management bandwith yang
membuat kinerja jaringan tersebut berada
pada kualitas yang buruk. Ada pun
peralatan jaringan komputer yang ada pada
Politeknik Darussalam berupa 2 modem
ADSL, 3 switch, 3 access point dan 38 PC
komputer. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa kinerja jaringan dan
mendesain ulang jaringan pada Poiteknik
Darussalam Palembang.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1. RMA (Reability, Maintainability,
Availability)
Penelitian ini menggunakan metode
analisisRMA (Reliability, Maintainability,
and Availability), Yamit (1996, :337)
Menyatakan bahwa RMA suatu standar
khusus di mana kendalannya (reliability),
kemudahan dalam pemeliharaan
(maintainability,) dan kemampuannya
(availability).
1) Reability adalah indikator statistik
dari frekuensi kegagalan pada
jaringan dan komponennya dan
merepresentasikan layanan yang
keluar dari jadwal.
2) Maintainability adalah ukuran
statistik dari waktu untuk
menyembuhkan sistem untuk status
beroperasi penuh setelah
kegagalan. Umumnya
diekspresikan sebagai mean-time-
to-repair (MTTR). Perbaikan
kegagalan sistem terdiri dari:
deteksi, isolasi kegagalan
komponen yang dapat diganti,
waktu yang dibutuhkan untuk
menerimakan bagian yang
dibutuhkan dilokasi komponen
yang gagal, dan waktu
sesungguhnya untuk mengganti
komponen, mengujinya, dan
menyembuhkan layanan secara
total.
3) Availability (disebut juga
operational ability) adalah
hubungan antara frekuensi mission-
critical failures dan the time to
restore service. Didefinisikan
sebagai jumlah mean time to
repair/MTTR dibagi dengan mean
time between mission-critical
failures atau mean time between
failures .rata-rata waktu antara
mission-critical failures (atau mean
time between failures/MTBF) A =
1 -MTTR/MTBF.
2.2 Metodelogi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Network
Dovelopment Life Cycle (NDLC). Dengan
metode ini bertujuan mempunyai fase,
tahapan, langkah atau mekanisme proses
membangun jaringan komputer dengan
baik dan benar menurut (gold dan rawles,
2001) Dengan mengacu pada model
penelitian ini penulis melakukan
pendekatan dalam kegiatan penelitian.
Adapun tahan NDLC sebagai berikut:
1) Analysis : tahap awal ini dilakukan
analisis kebutuhan, analisis
permasalahan yang muncul,
analisis keinginan user dan analisis
topologi jaringan yang sudah ada
saat ini.
2) Design : dari data-data yang
didapatkan sebelumnya, tahap
desain ini akan membuat gambar
desaing topologi jaringan yang
akan dibangun menggunakan load
balancing dan Vlan.
3) Simulasi prototype : dalam tahap
simulasi prototype ini bertujuan
untuk melihat kinerja awal dari
jaringan yang akan dibangun dan
sebagai bahan pertimbangan
sebelum jaringan benar-benar akan
diterapkan. Biasanya tahap ini
menggambarkan secara simulasi
atau dilakukan uji coba jaringan
penerapan.
4) Implementasi : di tahap ini akan
diterapkan semua yang telah
direncanakan dan di rancang
sebbelumnya. Tahap implementasi
ini merupakan tahap yang sangat
menentukan keberhasilan atau
kegagalan project yang akan
dibangun.
5) Monitoring : pada tahap ini adalah
tahap yang penting, agar jaringan
komputer dan komunikasi dapat
berjalan sesuai dengan keinginan
dan tujuan awal dari user pada
tahap analisis.
6) Management : di management atau
pengaturan salah satu yang menjadi
perhatian serius adalah masalah
manajemen jaringan dan
manajemen bandwidth, kebijakan
perlu dibuat untuk mengatur agar
sistem yang telah dibangun dan
berjalan dengan baik dapat
berlangsung lama dan user
reliability terjaga.
3. HASIL
3.1. RMA (Reability, Maintainability,
Availability)
3.1.1. Reability
Reability adalah indikator statistik dari
frekuensi kegagalan pada jaringan dan
komponennya dan merepresentasikan layanan
yang keluar dari jadwal. Berikut adalah table
frekuaensi kegagalan yang terjadi selama
jaringan komputer politeknik darussalam di
dirikan .
Tabel 4.1 Frekuensi Kegagalan
Pera
ngk
at
Frekuensi Kegagalan
20
11
20
12
20
13
20
14
20
15
Komp
uter
Server
1 2 2 3 1
Komp
uter Client
3 4 8 5 3
Switc
h/
Hub
- 1 - - 1
Acces Point
- - 1 1 -
Mode
m
ADS
L
- - - 1 -
3.1.2 Maintainability
Maintainability adalah ukuran
statistik dari waktu untuk menyembuhkan
sistem untuk status beroperasi penuh
setelah kegagalan.Umumnya diekspresikan
sebagai mean-time-to-repair
(MTTR).Perbaikan kegagalan sistem terdiri
dari: deteksi, isolasi kegagalan komponen
yang dapat diganti, waktu yang dibutuhkan
untuk menerimakan bagian yang
dibutuhkan dilokasi komponen yang gagal,
dan waktu sesungguhnya untuk mengganti
komponen, mengujinya, dan
menyembuhkan layanan secara total.
Tabel 4.2 MTTR(Mean Time To Repair)
NO Perangkat MTTR (Jam)
1 Komputer Server 6
2 Komputer Client 4
3 Switch/Hub 3,5
4 Acces Point 5
5 Modem ADSL 4
Maintenance adalah ukuran
statistik dari waktu memperbaiki sistem
untuk status beroperasi penuh setelah
kegagalan.
Tabel 4.3 MTBF(Mean Time Between
Failure)
NO
Perangkat MTBF
Range
(jam)
MTTR
(jam)
1 Komputer
Server
103 6
2 Komputer
Client
103 4
3 Switch/Hub 103-104 3,5
4 Acces Point 104 5
5 Modem ADSL ~104 4
MTBF (Mean Time Between Failure)
adalah waktu antara kegagalan.
3.1.2 Availability
Availability (disebut juga
operational ability) adalah hubungan
antara frekuensi mission-critical failures
dan the time to restore service.
Didefinisikan sebagai jumlah mean time to
repair/MTTR dibagi dengan mean time
between mission-critical failures atau
mean time between failures .rata-rata
waktu antara mission-critical failures (atau
mean time between failures/MTBF) A = 1
-MTTR/MTBF .
Menghitung availability setiap
perangkat jaringan di politeknik
darussalam dengan rumus A=1-
MTTR/MTBF. Contoh perhitungan
availability adaptor pada politeknik
darussalam, dapat di lihat dari Table 4.2
MTBF (Mean Time Between Failure).
MTBF dari perangkat komputer server
1000 jam dan MTTR 6 jam. A=1-
MTTR/MTBF=0,994.
Tabel 4.3 Availabilitysetiap perangkat.
NO Perangkat
1-MTTR / MTBF = A
MTTR
(jam)
MTBF
Range
(jam)
Availability
1 Komputer
Server
6 103 0,994
2 Komputer
Client
4 103 0,996
3 Switch 3,5 103-
104
0,99965
4 Acces
point
5 104 0,9995
5 Modem
ADSL
4 ~104 0,996
Dari perhitungan availability
perangkat pada jaringan di politeknik
darussalam masing-masing availability
perangkat komputer server sebesar
0,994,availability peangkat komputer
client sebesar 0,996,availability peangkat
switch sebesar 0,99965, availability
perangkat acces point sebesar 0,9995, dan
availability perangkat modem sebesar
0,996.
3.2 Hasil dan Pembahasan Arsitektur
Desain Menggunakan Metode NDLC
3.2.1 Analisis
Pada tahap awal ini dilakukan
analisis permasalahan yang muncul,
analisis topologi jaringan yang sudah ada
saat ini, dan analisis kebutuhan pada
Politeknik Darussalam Palembang.
a) Analisis Permasalahan
Saat ini perguruan tinggi Politeknik
Darussalam Palembang memiliki suatu
klasifikasi jaringan komputer LAN (Local
Area Network) dan WLAN (Wireless
Local Area Network) yang saling
menghubungkan unit-unit kerja baik
untukkegiatan belajar mengajar seperti
mencari informasi, mengirim data, bahkan
mencari pengetahuan terbaru. Adapun
permasalahan dari pengembangan
beberapa unit kerja beserta perangkat keras
dan perangkat lunak mengakibatkan sering
terganggunya kinerja jaringan komputer.
Disamping itu Politeknik Darussalam
Palembang tidak ada nya pembagian
bandwith, dan 2 modem yang membunya
bandwith masing-masing 1 Mbps yang
membuat jaringan internet tersebut tidak
seimbang dengan kebutuhan akan kinerja
yang ada pada Politeknik Darussalam
Palembang.
b) Analisis Topologi Jaringan
Adapun gambar topologi jaringan
yang ada pada Politeknik Darussalam
Palembang saat ini adalah seperti gambar
berikut
: Sumber : Darussalam.ac.id
Gambar 4.1 Topologi Jaringan komputer
pada Politeknik Darussalam
c) Analisis Kebutuhan
Dari analisis permasalahan pada
Politeknik Darussalam Palembang maka
perlu dirancang jaringan yang terstruktur,
agar semua permasalahan pada perusahaan
tersebut dapat terpecahkan. Untuk
merancang jaringan yang baru ada
beberapa tahapan yang harus kita
perhatikan :
1. Unit Kerja Politeknik Darussalam
Palembang
Tabel 4.4 Unit Kerja Politeknik
Parussalam Palembang
No. Unit Kerja Jumlah
1. Direktur 1 orang
2. Penjamin Mutu 2 orang
3. LPPM 1 orang
4. PUDIR I Bidang
Akademik
2 orang
5. PUDIR II Bidang Adm
& Keuangan
2 orang
6. PUDIR III Bidang BDU,
CNP & Kemahasiswaan
2 orang
7. Ka, prodi Akutansi 1 orang
8. Ka, prodi UPW 1 orang
9. Ka, prodi Adm Bisnis 1 orang
10. Dosen 8 orang
Jumlah 21
orang
2. Perangkat Keras yang ditambah
Adapun perangkat keras yang
ditambah untuk membantu kegiatan
belajar mengajar da kinerja jaringan pada
Politeknik Darussalam Palembang.
Sebagai usaha mengatasi masalah yang
terjadi akibat adanya pengembangan
beberapa unit kerja dan perangkat lunak
serta perangkat keras agar jaringan
komputer berkrja pada kwalitas yang baik
dan sesuai kebutuhan.
Tabel 4.5 Perangkat Keras yang ditambah
No. Perangkat Jumlah
1. Router Mikrotik 1 Unit
2. Komputer Server 1 Unit
3. Switch 1 Unit
4. Komputer 1 unit
Jumlah 4 Unit
3. Skema Pengalamatan Ip Address
Pada tahap ini merupakan skema
pengalamatan ip address dan manajemen
jaringan dengan pengelompokan unit kerja
berdasarkan ip address.Pada Politeknik
Darussalam Palembang menggunakanIP
address kelas C yang terdiri dari 24 bit
untuk network ID dan sisanya 8 bit
digunakan untuk host ID, IP address kelas
C yang biasanya digunakan untuk
jaringanukuran kecil. Ip addres komputer
client 192.168.1.0/24 dengan rentang
range host 192.168.1.1-192.168.1.254
dengan jumlah komputer client yang
terhubung ke jaringan komputer sebesar 38
komputer. Sedangkan Ip address yang
digunakan untuk web server pada
Politeknik Darussalam Palembang adalah
192.168.2.2, mail server 192.1168.2.3, dan
FTP server 192.168.2.4.
3.2.2 Desain
Berikut ini adalah redesign
topologi jaringan komputer yang akan
digunakan sebagai sistem jaringan
komputer yang baru sesuai kebutuhan pada
Perguruan Tinggi Politeknik Darussalam
Palembang.
Gambar 4.2 Rancangan topologi jaringan
komputer
Pada sistem rancangan topologi
jaringan komputer ini media yang
digunakan berupa kabel UTP dari modem
TPLink ke Server Mikrotik kemudian
terhubung ke Switch yang ada pada lantai
1, dan dari Switch lantai 1 terhubung ke
Switch Admin, Switch staff , switch LAB,
switch staff IT menggunakan kabel UTP.
Dengan klasifikasi jaringan LAN (Local
Area Network) maka dari Switch yang
telah terhubung tadi kemudian
dihubungkan ke beberapa unit kerja
beserta beberapa perangkat lunak dan
perangkat keras tambahan dengan koneksi
dari isp speedy Telkom dengan kecepatan
akses internet 2Mbps. Untuk acces point
terdapat di lantai 1, lantai 2 dan lantai 3.
Dari rencana skema rancangan jaringan
topologi yang baru ini maka akan
dibangun suatu perangkat server yang
dapat memonitoring dan memanajemen
jaringan komputer agar lebih terstruktur
dalam memanfaatkan jaringan baru agar
dapat mengoptimalkan kinerja jaringan
komputer yang telah di redesign ini.
3.2.3 Simulation Prototype
Pada tahap ini menggambarkan
proses Simulasi untuk melihat sistem yang
akan dibangun sebagai simulasi dari
implementasi sistem, dengan demikian
penulis dapat mengetahui gambaran umum
dari proses komunikasi, keterhubungan
dan mekanisme kerja dari interkoneksi
keseluruhan elemen sistem yang akan
dibangun. Proses simulasi yang dilakukan
penulis menggunakan tool network yaitu
cisco packet tracer 4.1. Berikut pada
gambar 4.1 merupakan tampilan redesign
topologi jaringan komputer pada
Politeknik Darussalam Palembang.
Gambar 4.3 Tampilan koneksi jaringan
antar unit kerja
Pada redesign topologi jaringan
komputer yang ada menggunakan 1 buah
modem ADSL Speedy dengan bandwith
2Mbps yang di hubungkan ke router
microtik untuk menghubungkan ke
jaringan internet. Bandwith akan di bagi ke
beberapa ruangan seperti ruangan Lab,
ruangan staf karyawan, komputer admin,
komputer staff IT, wlan lantai 1, wlan
lantai 2 dan wlan lntai 3. Untuk
pembangian bandwith sendiri masing-
masing komputer 10Kbps dan jika hanya
2 komputer yang di gunakan maka
komputer tersebut mandapat bandwith
masing-masing 512Mbps yang bias
digunakan dengan teknik queue tree.
Queue Tree berfungsi untuk
mengimplementasikan fungsi yang lebih
komplex dalam limit bandwidth pada
mikrotik dimana penggunaan packet mark
nya memiliki fungsi yang lebih baik.
Digunakan untuk membatasi satu arah
koneksi saja baik itu download maupun
upload. Secara umum Queue Tree ini tidak
terlihat berbeda dari Simple Queue.
3.2.3.1 Jaringan Antar Ruang
1. Jaringan pada ruangan lab
komputer lantai 2
Pada jaringan di ruang lab
komputer lantai 3 terdapat 20 kompuer
yang dihubungkan oleh 1 buah switch ke
20 komputer di ruangan lab dan ter dapat 1
buah acces point yang terletak pada lantai
2
Gambar 4.4 Tampilan jaringan ruangan
lab komputer
2. Jaringan pada ruangan staff
karyawan lantai 1
Pada ruangan lantai 1 terdapat 10
personal komputer yang di gunakan oleh
staff karyawan dan admin pada rungan
depan lantai 1 yang masing-masing
komputer terhubung ke router melalui
kabel UTP yang terkoneksi ke switch ke
semua komputer staff karyawan dan
komputer admin. Pada lantai satu terdapat
1 buah acces point.
Gambar 4.5 Tampilan jaringan ruangan
staf karyawan
3.Jaringan pada ruangan server lantai 2
Pada lantai 2 selain terdapat
ruangan lab komputer juga terdapat
ruangan server yang teretak di belakang
ruangan lab komputer .di ruangan ini
server terhubung langsung ke router dan
modem ADSL Speedy yang di hubungkan
melalui sebuah switch server ke router
mikrotik.
Gambar 4.6 Tampilan ruangan server
4. Jaringan pada ruangan staff IT lantai 2
Pada lantai 2 terdapat 3 buah
komputer staff IT dan 1 buah acces point
yang terhubung melalui switch pada lantai
2
Gambar 4.7 Tampilan jaringan ruangan
staf IT lantai 2
3.2.3.2. Pengujian Koneksi
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui koneksi antara komputer client
ke server dan antara komputer client ke
client yang ada pada Politeknik
Darussalam Palembang.
1. Hasil Pengujian Koneksi ke web
server www.darussalam.ac.id
Pengujian ini di lakukan pada
komputer lab 1 ke web server
www.darussalam.ac.id dengan ip
192.168.2.2 dengan menggunakan perintah
ping dan hasilnya komputer terhubung
seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.8 Tampilan Pengujian koneksi
dari Ruang Lab ke Server
www.darussalam.ac.id
2. Hasil Pengujian Koneksi ke FTP
server (192.168.2.3)
Pengujian ini di lakukan pada
komputer staf 1 ke FTP server dengan ip
192.168.2.4 dengan menggunakan perintah
ping dan hasilnya komputer terhubung
seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.9 Tampilan Pengujian koneksi
dari Ruang staff ke FTP Server
3. Hasil Pengujian Koneksi ke mail
server (192.168.2.3)
Pengujian ini di lakukan pada
komputer admin 1 ke mail serverdengan
ip 192.168.2.3 dengan menggunakan
perintah ping dan hasilnya komputer
terhubung seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4.10 Tampilan Pengujian koneksi
dari komputer admin ke MailServer
4. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Dari hasil jaringan komputer pada
Politeknik Darussalam, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. RMA (Realibility,
Maintainability, and Availability)
a) Masih minimnya perawatan terhadap
infrastruktur jaringan pada politernik
Darusalam yang menyebab kan
seringnya terjadi kerusakan pada
komputer client.
b) Waktu perbaikan masih terbilang
singkat, hal tersebut di karenakan
Politeknik Darussalam dekat dengan
pusat perbelanjaan IT Center
2. NDLC (Network Dovelopment
Life Cycle)
a) Dengan adanya pengurangan
modem ADSL speedy hal ini
dimaksudkan agar koneksi berjalan
dengan satu arus lalu lintas dengan
pembagian bandwith merata agar
jaringan stabil dan berjalan dengan
baik.
b) Penambahan perangkat server
router dimaksudkan untuk
membantu administrator pada
politeknik darussalam palembang
memanajemen serta memonitor
arus lalu lintas, dan juga membatasi
hak akses internet sehingga tidak
adanya penyalagunaan internet.
4.2 Saran
a) Perlunyamonitoringjaringan pada
Politeknik Darussalam guna menjaga
kondisi jaringan agar tetap pada
kondisi baik .
b) Penambahan bandwith berpengaruh
agar mendapatkan kualitas jaringan
komputer yang lebih baik
dikarenakan bandwith pada
Politeknik Darussalam masih
kurang memadai.
.
5. DAFTAR RUJUKAN
6. Darussalam, (2015), Sejarah
Politeknik Darussalam. Diakases
20 April 2015,
darihttp://Darussalam.ac.id/
artikel/read/16/akademik.html
7. Fatoni, (2011), Definisi dan
Pengertian Analisis Menurut Para
Ahli. Diakses 10 april 2015, dari
http://www.academia.edu/8798195
/Definisi_dan_Pengertian_Analisis
_Menurut_Para_Ahli
8. Pearl Pratama Ramadhon, (2014),
‘Analisis Kinerja Jaringan Wireless
Lan Menggunakan Metode QOS
dan RMA Pada PT Pertamina EP
UBEB Ramba (Persero)’. Skripsi,
Universitas Bina Darma.
9. Risky R.Sutrisno, (2014),
‘Redesain Jaringan Komputer Di
SMA Katolik Rex Mundi
Manado’. Skripsi, Universitas Bina
Darma.
10. Setiawan, D. (2009), Fundamental
Internetworking Development &
Design Life Cycle. Diakses 23
April 2014, dari
http://deris.unsri.ac.id/materi/jarko
m/network_development_cycles.pd
f/
11. Yan Whyudi, (2014), ‘Redesain
Manajemen Jaringan Komputer
Menggunakan Metode NDLC
(Network Developmen Life Cycle)
Pada PT Angkasa Pura II
Palembang’. Skripsi, Universitas
Bina Darma.