PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TENTANG
PENJERNIHAN AIR UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Indra Budi Prabowo
NIM: 161134119
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TENTANG
PENJERNIHAN AIR UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Indra Budi Prabowo
NIM: 161134119
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini peneliti persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, atas berkat dan kasih-Nya yang selalu
melimpah dalam hidupku.
2. Kedua orang tua, Bapak Frd. Surono dan Ibu Dwi Isti Asrini yang selalu
mendoakan, mendukung, membimbing, dan memberi semangat peneliti
sehingga peneliti selalu termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.
3. Mbakku, Lilis Tasmayanti, Yeni Sriwijayanti, Tika Krismaning Tyas yang
telah memberikan dukungan dan semangat dalam proses pengerjaan skripsi.
4. Adikku, Jesica Damarani yang memberikan dukungan dan kececriaan dalam
proses menyelesaikan skripsi.
5. Teman-teman istimewaku Elsa Galuh Setyaningsih, Lukas Heruwindarto,
Silverius Reynaldo Alvares C, dan M. Nuryasin Yusuf yang telah
mendukung, membantu, dan melewati kebersamaan selama proses ini.
6. Semua saudara dan teman-teman yang membantu maupun mendukung dalam
proses penelitian dan penyusunan skripsi yang tidak disebutkan satu per satu.
7. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat,
ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu”
(Mat 7:7-11)
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari besok memiliki
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari”
(Mat 6: 36)
“Apapun yang kamu inginkan, kejarlah! Sebab hasil yang sempurna berawal dari
hasil yang kurang memuaskan”
(Indra Budi Prabowo)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 April 2020
Peneliti
Indra Budi Prabowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Indra Budi Prabowo
Nomor Mahasiswa : 161134119
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TENTANG PENJERNIHAN AIR
UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SEKOLAH DASAR
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasinya di Internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royaliti kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 15 April 2020
Yang menyatakan
Indra Budi Prabowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TENTANG
PENJERNIHAN AIR UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS IV SEKOLAH DASAR
Indra Budi Prabowo
Universitas Sanata Dharma
2020
Pembelajaran Kurikulum 2013 sudah terintegrasi dengan pendidikan
lingkungan hidup. Dari wawancara kepada guru kelas IV dan hasil angket siswa kelas
V sekolah dasar, peneliti mendapatkan data bahwa diperlukan media berupa prototipe
cergam yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah
mengembangkan prototipe cergam tentang penjernihan air yang dapat digunakan
sebagai media pembelajaran dan sarana literasi pada pembelajaran di kelas IV, tema
3, subtema 3, pembelajaran 1.
Prosedur pengembangan penelitian ini adalah Research & Development
(R&D) dengan model pengembangan ADDIE (dalam Tung Yao, 2017: 58-67) yaitu:
(1) Analyze, (2) Design, (3) Develop, (4) Implementation, (5) Evaluation. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas IV di SD Sanjaya Tritis Yogyakarta. Objek
penelitian ini adalah prototipe cergam tentang penjernihan air keruh dalam konteks
pelestarian lingkungan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu wawancara dan angket.Prototipe cergam divalidasi oleh dosen Kimia dan
dosen Bahasa & Sastra Indonesia. Skor rata-rata dari dua validator tersebut adalah
3,35 (dari rentang 1-4) artinya sangat baik sehingga prototipe cergam layak
diujicobakan setelah revisi.
Hasil uji coba yang dilakukan peneliti kepada 10 siswa kelas IV SD Sanjaya
Tritis Pakem Yogyakarta, cergam tersebut membantu siswa memahami nicofilter
sebagai alat penjernihan air keruh, dengan skor rata-rata 3,8 (sangat baik). Dengan
demikian cergam dapat menjadi sarana untuk pembelajaran 1, tema 3 “Peduli
Terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”.
Kata kunci: Prototipe, cergam, penjernihan air, nicofilter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF PROTOTYPE ILLUSTRATED STORY ABOUT
WATER PURIFYING FOR THEMATIC LEARNING
CLASS IV ELEMENTARY SCHOOL
Indra Budi Prabowo
Sanata Dharma University
2020
The 2013 learning curriculum has been integrated with environmental
education. From the results of interviews with fourth grade teachers and the results
of fourth grade elementary school questionnaires, researchers obtained data that
media is needed in the form of prototypes of illustrated stories related to
environmental preservation. The purpose of this research is to develop a prototype of
a pictorial story that is used as a learning medium and literacy facilities in the first
learning, theme three, sub-theme three, fourth grade elementary school students.
The procedure of developing this research were Research & Development
(R&D) with ADDIE development style (in Tung Yao, 2017: 58-67) such as: Analyze,
Design, Develop, Implementation, Evaluation. The subject of this research was fourth
grade of Sanjaya Tritis Yogyakarta Elementary School Students. The object was
prototype ilustrated stories about purifying turbid water in the context of
enviromental preservation. Data collection techniques used by the researcher were
interview and questionnaire. The illustrasted stories prototype was validated by a
chemistry lecturer and Indonesian language and literature lecturer with an average
score 3,35 (from range score 1-4) the meaning is very good and the illustrated stories
prototype is worth trying out after it has been revised.
The results of trials conducted by researchers to 10 grade IV students of SD
Sanjaya Tritis Pakem Yogyakarta, the comics help students understand nicofilter as a
turbid water purification tool, with an average score of 3.8 (very good). Thus comic
can be a means for learning 1, theme 3 "Care for Living Things" with sub-theme 3
"Let's Love the Environment".
Keywords: Prototype, ilustrated stories, water purification, nicofilter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan limpahan
kasih, rahmat, dan berkatNya, sehingga skripsi yang berjudul “Pengembangan
Prototipe Cergam tentang Penjernihan Air untuk Pembelajaran Tematik Kelas IV
Sekolah Dasar” dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti telah
memperoleh banyak doa, motivasi, bimbingan, perhatian, arahan, dan dukungan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, peneliti
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M. Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, sekaligus dosen pembimbing II yang telah memberikan saran,
kritik, dorongan, tenaga, pikiran, dan waktu untuk membimbing penelitiandalam
menyelesaikan skripsi.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma, sekaligus menjadi dosen penguji di
ujian skripsi.
4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan saran, kritik, dorongan, tenaga, pikiran, dan waktu untuk
membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
5. Para dosen dan staff karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah
membantu dalam melengkapi data penelitian.
6. Para validator yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini.
7. Bapak kepala sekolah Yosafat Adrian Kristianto S.Pd., Ibu Clara Elvina B., S.Pd
wali kelas IV, seluruh dewan guru dan siswa kelas IV di SD Sanjaya Tritis yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
memberikan izin dan membantu selama proses melaksanakan uji coba atau
penelitian di sekolah .
8. Bapak Iswando, S. Pd Ibu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd, Ibu Veronica
Anindya Ade Kristiani, S. Pd, dan selaku guru kelas IV di SD Kanisius Sengkan
yang membantu proses analisis kebutuhan dalam penelitian ini.
9. Bapak Boimin, S. Pd. SD dan Ibu Suprihatiningsih, S.Pd selaku guru kelas IV di
SD Negeri Kentungan yang membantu proses analisis kebutuhan dalam
penelitian ini.
10. Kedua orang tua, Frd. Surono dan Dwi Isti Asrini, kakak perempuan Lilis
Tasmayanti, Yeni Sriwijayanti, Tika Krismaning Tyas, dan adik perempuan
Jesica Damarani yang memberikan dukungan, doa, semangat, keceriaan dan
kasih saying selama ini.
11. Teman dekat sekaligus sahabat dekat Elsa Galuh Setyaningsih yang menemani
dan tiada hentinya memberikan dukungan mulai dari awal penelitian sampai
selesai.
12. Teman, kakak, saudara terhebat dan terbaik Lukas Heruwindarto yang
memberikan masukan, kritik, dan saran mulai awal kenal dalam kepanitiaan
sampai saat ini.
13. Teman dan sahabat seperjuangan, Silverius Reynaldo Alvares C yang selalu
memberikan semangat dan dukungan dalam proses penelitian.
14. Sahabat dari kecil, M. Nuryasin Yusuf yang telah mendukung, membantu, dan
melewati kebersamaan selama proses penelitian ini.
15. Teman-teman PGSD angkatan 2016 dan semua pihak yang pernah berdinamika
selama masa perkuliahan.
16. Teman-teman kolaborasi dalam penyusunan skripsi yang bersama-sama saling
mendukung selama proses penelitian.
17. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk motivasi
dan bantuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih memiliki banyak
keterbatasan dan kekurangan. Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat
sebagai sarana literasi di sekolah dasar.
Yogyakarta, 15 April 2020
Peneliti
Indra Budi Prabowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... i
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xviii
DAFTAR GAMBAR DAN FOTO .......................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5
E. Definisi Operasional ........................................................................................ 6
F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan .............................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 8
A. Kajian Pustaka ................................................................................................ 8
1. Pendidikan Lingkungan Hidup................................................................... 8
a. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup ............................................ 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
b. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup ................................................. 9
2. Pendidikan Lingkungan Hidup di Kurikulum 2013 SD ........................... 10
3. Pendidikan Lingkungan Tema 3 Subtema 3 Kelas IV Sekolah Dasar ..... 12
4. STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Matematics)…...14
5. Air............................................................................................................. 15
a. Pengertian Air ...................................................................................... 15
b. Pencemaran Perairan ........................................................................... 16
6. Teknologi Pengolahan Air Tanah menjadi Air Minum pada Skala Rumah
Tangga........................................................................................................... 18
a. Filtrasi .................................................................................................. 19
b. Zeolit dan Karbon Aktif ...................................................................... 20
7. Nicofilter…………………………………………………………………21
a. Pengertian Nicofilter………………………………………………….21
b. Kelebihan dan Kekurangan Nicofilter………………………...……...23
8. Cerita Bergambar (Cergam) ..................................................................... 24
a. Pengertian Cerita Bergambar .............................................................. 24
b. Karakteristik Cerita Bergambar ........................................................... 25
c. Jenis-Jenis Cerita Bergambar .............................................................. 26
d. Fungsi Cerita Bergambar ..................................................................... 28
9. Literasi…………………………………………………………………..29
a. Pengertian Literasi……………………………………………………29
b. Tujuan Pembelajaran Literasi…………………………………...……30
10. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)………………...31
a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)…...31
b. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah………………...……31
11. Teori Perkembangan Kognitif Anak…………………………………...32
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ..................................................................... 34
C. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D. Pertanyaan Peneliti........................................................................................ 39
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 40
A. Jenis Penelitian.............................................................................................. 40
B. Prosedur Pengembangan ............................................................................... 41
1. Analyze - Analisis ..................................................................................... 41
2. Design - Desain ........................................................................................ 42
3. Develop - Pengembangan ......................................................................... 43
4. Implement - Pelaksanaan .......................................................................... 43
5. Evaluate – Evaluasi .................................................................................. 44
C. Setting Penelitian .......................................................................................... 45
1. Subjek Penelitian ...................................................................................... 45
2. Objek Penelitian ....................................................................................... 45
3. Lokasi Penelitian ...................................................................................... 45
4. Waktu Penelitian ...................................................................................... 45
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 46
1. Wawancara ............................................................................................... 46
3. Angket ...................................................................................................... 47
E. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 47
1. Pedoman Wawancara ............................................................................... 48
2. Angket ...................................................................................................... 51
F. Teknik Analisis Data..................................................................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 55
A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 55
1. Prosedur Pengembangan Produk Buku .................................................... 55
a. Analisis (Analyze) ................................................................................ 55
1) Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ......................................... 56
2) Hasil Angket Analisis Kebutuhan ................................................ 58
b. Desain (Design) ................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1) Kisi-Kisi Cergam .......................................................................... 59
2) Sampul Buku Cergam .................................................................. 65
3) Isi Buku Cergam ........................................................................... 66
c. Pengembangan (Development) ............................................................ 67
1) Validasi Produk oleh Ahli Kimia dan Ahli Bahasa & Sastra
Indonesia…………........................................................................ 68
a) Halaman Sampul………………………………..…………...68
b) Isi Prototipe Cergam………………………………………...69
c) Pendalaman………………………………………………….71
d) Kepustakaan…………………………………………………71
e) Biodata Singkat Penulis……………………………………..72
2) Hasil Pengembangan Produk……………………………………...72
d. Pelaksanaan (Implement) ..................................................................... 74
1) Pelaksanaan .................................................................................. 74
2) Kualitas Produk ............................................................................ 78
e. Evaluasi (Evaluate) ............................................................................. 82
B. Pembahasan................................................................................................... 83
1) Cergam Berisi Informasi tentang Pentingnya Manfaat Air Bagi
Lingkungan…………………………………………………………..83
2) Pentingnya Melakukan Praktik tentang Filtrasi Sederhana …………..84
C. Kelebihan dan Kekurangan……....................................................................85
a. Kelebihan Prototipe Cergam ............................................................... 85
b. Kekurangan Prototipe Cergam ............................................................ 86
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 87
A. Kesimpulan ................................................................................................... 87
B. Keterbatasan Pengembangan ........................................................................ 88
C. Saran ............................................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
LAMPIRAN ............................................................................................................... 93
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Pembelajaran Tematik SD..………..11
Table 3.1 Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Wawancara Masyarakat ................... 48
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan Wawancara Masyarakat ............................................... 48
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Wawancara Guru kelas IV ................ 49
Tabel 3.4 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Kelas IV .......................................... 50
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Pengembangan Angket Siswa .................................................... 51
Tabel 3.6 Daftar Pernyataan Angket Siswa ............................................................... 52
Tabel 3.7 Pengembangan Kisi-Kisi Validasi Produk ................................................. 52
Tabel 3.8 Daftar Pernyataan Validasi Produk ............................................................ 53
Tabel 3.9 Hasil Interval Skala 1-4 ........................................................................... 54
Tabel 4.1 Kisi-Kisi Cerita Bergambar (Cergam) ....................................................... 62
Tabel 4.2 Komentar dan Revisi Halaman Sampul Ahli Kimia dan Bahasa & Sastra
Indonesia .................................................................................................................... 68
Tabel 4.2 Revisi Halaman Sampul Prototipe Cergam……………..……………...…69
Tabel 4.4 Komentar dan Revisi Isi Prototipe Cergam oleh Ahli Kimia dan Bahasa &
Sastra Indonesia…………………………………………………………………….70
Tabel 4.3 Revisi Isi Prototipe Cergam………………………………………………71
Tabel 4.6 Rekap Hasil Uji Coba………………………………………...…………...80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR DAN FOTO
Halaman
Gambar 2.1 Tabung Nicofilter ................................................................................... 22
Gambar 2.2 Kepala Filter (3 Way Valve) ................................................................... 23
Gambar 2.3 Pasir Zeolit dan Iron Manganese Removal ............................................ 23
Gambar 2.4 Literatur Map........................................................................................... 37
Gambar 3.1 Desain Penelitian Langkah-Langkah Model Pengembangan ADDIE
(Tung Yao, 2017: 59) ................................................................................................. 41
Gambar 4.1 Cover Cergam……...…………………………………………………...........66
Gambar 4.2 Foto Siswa Membaca Prototipe Cergam ................................................ 76
Gambar 4.3 Foto Siswa Mengerjakan Pendalaman ................................................... 76
Gambar 4.4 Foto Siswa Didampingi Guru ................................................................. 77
Gambar 4.5 Foto Siswa Menyajikan Pemahaman Materi di Depan Kelas dalam
Bentuk Yel-Yel…………………………………………………………...…………..77
Gambar 4.6 Foto Hasil Tanya - Jawaban Siswa dan Kesimpulan yang Dibuat
Bersama Di Depan Kelas ........................................................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a. Surat Izin Analisis Kebutuhan ........................................................ 94
Lampiran 1b. Surat Izin Uji Coba ......................................................................... 96
Lampiran 2a. Pedoman Wawancara Masyarakat .................................................. 97
Lampiran 2b. Hasil Wawancara Masyarakat ........................................................ 98
Lampiran 3a. Pedoman Wawancara Guru .......................................................... 102
Lampiran 3b. Hasil Wawancara Guru ................................................................. 103
Lampiran 4. Kisi-Kisi Angket Siswa ................................................................. 110
Lampiran 4a. Angket Siswa ................................................................................ 111
Lampiran 4b. Hasil Angket Siswa ...................................................................... 112
Lampiran 4c. Rekap Hasil Angket Siswa ........................................................... 116
Lampiran 5. Angket Validator ........................................................................... 119
Lampiran 5a. Hasil Angket Validator I ............................................................... 124
Lampiran 5b. Hasil Angket Validator II ............................................................. 126
Lampiran 5c. Rekap Hasil Angket Validator ...................................................... 128
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPTH) ................... 130
Lampiran 7. Lembar Pendalaman ..................................................................... 156
Lampiran 7a. Hasil Pendalaman Siswa ............................................................... 157
Lampiran 7b. Rekap Pendalaman Siswa ............................................................. 159
Lampiran 7c. Rubrik Penilaian Pendalaman siswa ............................................. 162
Lampiran 8. Kisi-kisi Produk Cergam ................................................................ 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini peneliti akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi
operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan muatan pelajaran dengan
kompetensi ajar yang mengandung cara penanganan permasalahan lingkungan yang
ditujukan kepada peserta didik sekolah dasar (Lansh, 2016: 2). Pendidikan
Lingkungan Hidup memiliki 3 target yang menjadi titik ketercapaian pembelajaran
yaitu, 1) sukses kognitif, 2) sukses afektif, 3) sukses psikomotor (Suaedi, 2016: 50).
Ketiga tujuan tersebut relevan dengan tujuan pembelajaran karakter yang termuat
pada pembelajaran kurikulum 2013. Tujuan khusus dari Pendidikan Lingkungan
Hidup ini adalah untuk membentuk peserta didik yang memiliki etika terhadap
lingkungan hidup.
Lingkungan merupakan tempat yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Salah satunya adalah berperan sebagai sumber kehidupan manusia. Apabila terjadi
kerusakan lingkungan hidup, kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
dipastikan akan terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
Prototipe Cerita Bergambar (cergam) yang berisi gambar ilustrasi yang membantu
siswa kelas IV untuk mengetahui cara penjernihan air menggunakan filter air modern
dan sederhana dalam konteks pelestarian lingkungan.
Materi tentang pelestarian lingkungan termasuk ke dalam mata pelajaran IPA
yang diajarkan di kelas IV sekolah dasar dalam pembelajaran 1 di buku tematik tema
3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”.
Materi yang akan dibahas pada saat pembelajaran adalah pentingnya upaya
keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam serta lingkungannya. Materi IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tersebut akan dikolaborasikan dengan mata pelajaran IPS yang membahas
pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat.
Peneliti mendapatkan informasi dari hasil wawancara masyarakat di Desa
Pringwulung, Jl. Tunjang bahwa kualitas air kurang baik mulai dari berwarna keruh
dan memiliki bau tidak sedap. Selain itu, beberapa warga menyatakan bahwa
pembelajaran tentang penjernihan air perlu diberikan pada siswa Sekolah Dasar.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peneliti melakukan penelitian dan
pengembangan (Research & Development) dengan mengembangkan prototipe
cergam yang berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter” yang disusun berdasarkan
materi tematik kelas IV Tema 3 “ Peduli Terhadap Makhluk Hidup”, subtema 3 “Ayo
Cintai Lingkungan” dan Pendidikan Lingkungan Hidup mengenai pentingnya kualitas
air bagi manusia.
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar
dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna (Kustandi & Sutjipto,
2011: 9). Media pembelajaran yang akan dikembangkan peneliti adalah buku cerita
bergambar tentang penjernihan air keruh dalam konteks pelestarian lingkungan yang
belum dijumpai untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Buku cerita bergambar yaitu
buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling menjalin. Baik
gambar maupun teks keduanya saling membutuhkan untuk saling mengisi dan
melengkapi (Mitchell dalam Nurgiyantoro, 2005: 153). Dalam setiap cergam untuk
anak pasti terdapat gambar ilustrasi yang menarik dan pada umumnya penuh dengan
warna warni sehingga dapat menarik perhatian anak dan pembaca pada umumnya
(Nurgiyantoro, 2005: 152-159). Terdapat enam jenis cergam menurut Mc Elmeel
(dalam Krissandi, 2017: 24-25), yaitu: fiksi, historis, informasi, biografi, cerita
rakyat, dan kisah nyata. Jenis cergam informasi berisi fakta dan data tentang suatu
yang berguna untuk menambah wawasan, keterampilan, dan juga bekal teoritis dalam
diri pembacanya. Cergam yang peneliti kembangkan termasuk ke dalam cergam yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memuat informasi tentang penjernihan air keruh dalam konteks pelestarian
lingkungan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga guru di SD Kanisius Sengkan dan
dua guru SD Negeri Kentungan kelas IV sekolah dasar, peneliti mendapat informasi
bahwa buku cerita bergambar (cergam) yang memuat materi khusus tentang
penjernihan air di sekolah belum tersedia. Cergam dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran dan dapat membuat siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar karena
terdapat ilustrasi gambar yang dapat memberikan gambaran konsep-konsep materi
yang akan diajarkan. Cergam diperlukan agar dapat menjadi sarana dalam membantu
siswa mengetahui cara penjernihan air dengan filter air nicofilter. Nicofilter
merupakan penjernih air modern yang dibuat dengan standar pabrik dan mampu
membantu proses penjernihan air secara maksimal (Nico dalam Sipahutar, 2017: 6).
Penjernihan air dengan nicofilter memiliki kelebihan, yaitu 1) tidak membutuhkan
waktu yang lama dalam proses penjernihan air, 2) menggunakan tabung stainless stell
yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan tidak mudah berlumut, 3)
menggunakan media yang membantu mengurangi bakteri E Coli, menurunkan kadar
besi, dan menghilangkan mangan dalam air, dan 4) menghilangkan bau yang ada di
air.
Peneliti akan mengembangkan buku cerita bergambar (cergam) tersebut karena
terinspirasi oleh penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsih dan Fatmawati (2006)
yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Mitigasi Bencana
Erupsi Gunung Api untuk Siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan
rasa gemar membaca pada siswa dan mampu mengaplikasikan rangkaian upaya
mintigasi bencana erupsi gunung api dalam kehidupan nyata. Buku cergam tersebut
dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik agar siswa tertarik untuk membaca
dan mempelajarinya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa buku cergam telah
mendapat nilai dengan kategori sangat baik dan layak digunakan. Selain itu buku
cergam tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber untuk mengajar mitigasi
bencana erupsi gunung api sejak dini kepada siswa sekolah dasar, khususnya sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yang berada di daerah rawan bencana. Inspirasi dari penelitian tersebut bagi peneliti
adalah dengan buku cergam yang dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik
dapat membuat siswa tertarik untuk membaca. Selain itu, buku cergam yang
dikembangkan dapat digunakan sebagai sumber belajar bagi guru maupun siswa saat
pembelajaran di kelas. Peneliti mengembangkan prototipe cergam yang di dalamnya
memuat gambar-gambar dan warna yang dapat membuat siswa tertarik untuk
membaca isi cerita yang dikembangkan mengenai penjernihan air keruh.
Peneliti akan mengembangkan buku cergam yang berjudul “Penjernihan Air
dengan Nicofilter” merupakan salah satu realisasi yang peneliti upayakan untuk
menghadirkan cergam yang berisi informasi tentang penyaringan air keruh
menggunakan filter air yang bernama nicofilter. Buku cergam tersebut digunakan
sebagai sarana literasi dan juga untuk menunjang materi pembelajaran buku tematik
kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”, Subtema 3 “Ayo Cintai
Lingkungan”. Pengembangan cerita bergambar berfokus pada dua karakteristik cerita
bergambar (Aprianti dalam Krissandi, 2017: 21), yaitu 1) menghubungkan
pengalaman dan ketertarikan siswa, 2) bahasa dan gambar mampu memberikan
informasi serta ide baru bagi anak. Peneliti melakukan pengembangan dengan model
ADDIE untuk mengembangkan produk berupa prototipe cergam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian
dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan prototipe cergam tentang penjernihan air dengan
nicofilter dalam konteks pelestarian lingkungan sekitar untuk siswa kelas IV di
Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas produk prototipe cergam tentang penjernihan air dengan
nicofilter dalam konteks pelestarian lingkungan sekitar untuk siswa kelas IV di
Sekolah Dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan prototipe cergam tentang penjernihan air dengan nicofilter
dalam konteks pelestarian lingkungan sekitar untuk siswa kelas IV di sekolah
dasar.
2. Mengetahui kualitas produk prototipe cergam tentang penjernihan air dengan
nicofilter dalam konteks pelestarian lingkungan sekitar untuk siswa kelas IV di
sekolah dasar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui sebab akibat dari kerusakan lingkungan dan mampu
menggunakan buku cerita bergambar (cergam) yang berisi tentang
penjernihan air dengan nicofilter dalam konteks pelestarian lingkungan sekitar
untuk siswa kelas IV di sekolah dasar
2. Bagi Guru
Guru mendapatkan sarana literasi dan media dalam proses pembelajaran di
kelas berupa cergam yang tentang penjernihan air dengan nicofilter dalam
konteks pelestarian lingkungan sekitar untuk siswa kelas IV di sekolah dasar
3. Bagi Sekolah
Pengembangan buku cerita bergambar ini diharapkan menambah
perbendaharaan buku cerita bergambar di sekolah. Selain itu, hadirnya buku
cerita bergambar ini juga dapat dipergunakan sebagai referensi milik sekolah
dalam pengenalan cara penjernihan air dengan nicofilter dalam konteks
pelestarian lingkungan sekitar.
4. Bagi Peneliti
Peneliti dapat melakukan penelitian dan pengembangan media cergam yang
berisi tentang penjernihan air dengan nicofilter dalam konteks pelestarian
lingkungan sekitar untuk siswa kelas IV di sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Definisi Operasional
1. Prototipe adalah bentuk awal dari sebuah karya tulis yang belum dicetak dan
dipublikasikan secara luas sehingga belum memiliki hak cipta dari karya yang
akan dibuat.
2. Cerita bergambar (cergam) adalah buku yang berisi cerita disertai gambar-
gambar yang sesuai dengan isi cerita dan memiliki maksud untuk memberikan
informasi maupun pengetahuan kepada pembacanya.
3. Penjernihan air proses menghilangkan zat pengotor untuk memperoleh
kualitas air yang memenuhi standar persyaratan kualitas air.
4. Air adalah senyawa penting yang dibutuhkan bagi semua kehidupan yang ada
di bumi.
5. Nicofilter adalah teknologi modern yang membantu proses penjernihan air
keruh.
6. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu menggunakan tema untuk
mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa.
F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang dikembangkan adalah prototipe cergam berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup yang disusun berdasarkan materi pembelajaran tematik kelas IV
Tema 3 Subtema 3. Spesifikasi produk ini adalah:
1. Prototipe cergam dikembangkan berdasarkan materi pembelajaran tematik
kelas IV Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” Subtema 3 “Ayo Cintai
Lingkungan”.
2. Prototipe cergam berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter”, terdiri dari 38
halaman.
3. Prototipe cergam terdiri dari cover, kata pengantar, isi cerita, soal tes, daftar
referensi, dan biodata singkat penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Prototipe cergam dibuat dengan latar berwarna dan di dalamnya terdapat
gambar ilustrasi agar siswa tertarik untuk membacanya.
5. Prototipe cergam menggunakan bahasa yang sederhana yang memudahkan
siswa dalam memahami isi cerita.
6. Prototipe cergam menggunakan font Typeface komika-axis.
7. Prototipe cergam disesuaikan dengan karakteristik siswa sekolah dasar.
8. Prototipe cergam dibuat dengan ukuran kertas A4.
9. Prototipe cergam dicetak dengan menggunakan Art Paper 150gr.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan dalam
penelitian ini. Landasan teori terdiri dari beberapa bagian yaitu kajian pustaka, hasil
penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan peneliti.
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka menguraikan teori-teori yang mendukung penelitian, yaitu
teori pendidikan lingkungan hidup, pendidikan lingkungan hidup di kurikulum 2013,
air, teknologi pengolahan air, nicofilter, cerita bergambar (cergam), literasi dan teori
perkembangan kognitif anak.
1. Pendidikan Lingkungan Hidup
a. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup
Pengertian pendidikan lingkungan hidup pertama kali diberikan oleh
IUCN/UNESCO (1970), yaitu pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses yang
bertujuan untuk menciptakan masyarakat dunia yang memiliki kepedulian terhadap
lingkungan dan masalah-masalah yang terkait di dalamnya, serta memiliki
pengetahuan, motivasi, komitmen, dan keterampilan untuk bekerja, baik secara
perorangan maupun kolektif dalam mencari alternatif atau memberi solusi terhadap
permasalahan lingkungan hidup yang ada sekarang dan untuk menghindari timbulnya
masalah-masalah lingkungan hidup baru (Pendidikan Lingkungan, 2013: 39).
Pendidikan lingkungan hidup adalah program pendidikan untuk membina anak atau
peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional,
serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan
lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia (Pratomo, 2009: 8).
Dari pengertian yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik benang merah
bahwa pendidikan lingkungan hidup adalah proses pembelajaran yang menanamkan
sikap kepedulian dan keprihatinan pada lingkungan hidup, baik melalui pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dan keterampilan. Dalam penelitian ini, proses pembelajaran ditekankan pada siswa
untuk mau mencintai lingkungan dan menghargai alam di sekitar mereka. Siswa
diarahkan untuk mengetahui proses penjernihan air keruh dalam konteks pelestarian
lingkungan. Proses penjernihan air keruh dalam konteks pelestarian lingkungan
diberikan pada peserta didik supaya dapat memperoleh pemahaman tentang
permasalahan yang ada di lingkungan dan bagaimana cara memecahkan masalah
tersebut sesuai dengan tujuan dari pendidikan lingkungan hidup.
b. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
Tujuan pendidikan lingkungan hidup dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum
dan pokok. Tujuan umum menurut kesepakatan Konferensi Tbilisis 1977, yaitu 1)
untuk membantu menjelaskan masalah kepedulian serta perhatian tentang saling
keterkaitan antara ekonomi, politik, sosial, dan ekologi di kota maupun di wilayah
pedesaan; 2) untuk memberikan kesempatan pada setiap orang untuk
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk melindungi dan memperbaiki lingkungan hidup; dan 3) untuk
menciptakan pola perilaku yang baru pada individu, kelompok dan masyarakat
sebagai suatu keseluruhan terhadap lingkungan (Schmieder, 1977: 25). Konferensi
Tbilisis 1977 (dalam Pendidikan Lingkungan, 2013: 48-49) lebih lanjut merinci
tujuan yang ingin dicapai tersebut yang meliputi aspek sebagai berikut:
1) Pengetahuan, untuk membentuk siswa memperoleh pemahaman dasar tentang
lingkungan hidup secara keseluruhan dan masalah-masalah yang berhubungan
dengannya.
2) Sikap, untuk membantu siswa memperoleh seperangkat nilai-nilai dan sikap
peduli terhadap lingkungan hidup, motivasi untuk berpartisipasi secara aktif
dalam memperbaiki, dan melindungi lingkungan hidup.
3) Kepedulian, untuk membantu siswa mengembangkan kepedulian dan sensitivitas
terhadap lingkungan hidup secara keseluruhan dan masalah-masalah di
dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4) Keterampilan, untuk membantu siswa memperoleh keterampilan dalam
mengidentifikasi, menyelidiki, dan memecahkan masalah-masalah lingkungan
hidup.
5) Partisipasi, untuk memberikan kesempatan pada siswa secara aktif memasuki
semua jenjang pekerjaan pada masa datang yang berkenaan dengan masalah-
masalah lingkungan hidup.
Berdasarkan rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pendidikan
lingkungan hidup membantu siswa untuk membentuk pemahaman dasar yang
berkaitan dengan pengetahuan, sikap, nilai, dan komitmen yang dibutuhkan untuk
melindungi dan memperbaiki lingkungan hidup. Pemahaman tentang kepedulian
dalam memecahkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitarpun ditanamkan
dalam pendidikan lingkungan hidup. Kepedulian pada kerusakan lingkungan hidup
dikemas dalam pembelajaran tematik untuk siswa sekolah dasar supaya siswa dapat
memahami kerusakan lingkungan sekitar. Pendidikan lingkungan hidup diajarkan
dalam pendidikan kurikulum 2013 pada siswa sekolah dasar mulai dari kelas I
sampai kelas VI.
2. Pendidikan Lingkungan Hidup di Kurikulum 2013 SD
Pelaksanaan pembelajaran lingkungan hidup masih beragam. Terdapat berbagai
tafsiran tentang materi yang diberikan pada siswa dikarenakan belum terdapat pokok
acuan baku yang harus diajarkan. Jika dicermati, kurikulum saat ini sudah
mencantumkan materi-materi mengenai pendidikan lingkungan hidup walaupun
kenyataannya belum diungkapkan secara jelas mengenai materi pokok yang harus
diberikan kepada siswa. Materi tersebut terlihat di dalam pembelajaran yang masih
diberikan secara terintegrasi dengan mata pelajaran lain atau sering disebut tematik
(Hamzah, 2013: 50). Dari pembahasan mengenai pengertian dan tujuan dari
pendidikan lingkungan hidup yang sudah dibahas, maka secara substansi, cakupan
pokok pembahasan lingkungan hidup di sekolah setidaknya harus mencakup hal-hal
sebagai berikut, yaitu 1) Lingkungan Sosial, 2) Lingkungan Spasial, 3) Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Alam, 4) Lingkungan Buatan, dan 5) Perubahan Iklim dan Bencana Lingkungan
(Hamzah, 2013: 51).
Lingkungan sosial berkaitan dengan keseluruhan lembaga-lembaga sosial dan
budaya, bentuk, pola, dan proses yang ada, serta berpengaruh pada kehidupan
individu di masyarakat. Berkenaan dengan unsur-unsur tersebut berkaitan dengan
tempat dan wilayah unsur tersebut berlaku. Lingkungan spasial mencakup unsur
lokasi, jarak, kepadatan, arah, dan variasi dalam lingkungan. Lingkungan alam
berkenaan dengan air, udara, makhluk hidup dan tak hidup, bumi, dan cahaya
matahari. Lingkungan buatan berkenaan dengan perubahan bentang alam oleh
manusia (New South Wales Departement of Education, dalam Hamzah 2013: 52).
Perubahan iklim dan kebencanaan berisikan bahan pembelajaran yang berkenaan
dengan perubahan iklim serta dampaknya bagi manusia yang dikaitkan dengan
bencana yang dapat terjadi. Melalui penjelasan di atas peneliti ingin mencoba
menguraikan setiap tema yang di dalamnya termuat materi pembelajaran yang
berkaitan dengan pendidikan lingkungan hidup.
Tabel 2.1 Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Pembelajaran Tematik SD
Kelas Tema Aktivitas Siswa
I
6
“Lingkungan Bersih, Sehat dan
Asri”
Melakukan aktivitas membersihkan lingkungan
sekitar sekolah bersama-sama supaya tercipta
lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan asri.
II
4
“Hidup Bersih dan Sehat”
Aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik
adalah membersihkan kelas dan lingkungan
sekitar sekolah supaya tidak ada tumpukan
sampah yang menjadi sarang lalat dan serangga
lainnya.
III
8
“Bumi dan Alam Semesta”
Aktivitas yang dilakukan adalah peserta didik
diajarkan untuk menjaga bumi sebagai tempat
tinggal manusia, hewan dan tumbuhan serta
cara pemanfaatan sumber daya alam yang
dilakukan dengan baik dan bijak.
IV
3
“Peduli Terhadap Makhluk
Hidup”
Aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik
diajarkan bagaimana sikap peduli yang baik
pada makhluk hidup dan mengetahui manfaat
adanya hewan dan tumbuhan yang ada di
lingkungan sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
V
2
“Udara Bagi Kesehatan”
Peserta didik diperkenalkan organ pernapasan
manusia dan hewan serta diajak untuk
menyaksikan dampak dari kebakaran hutan
yang terjadi di Kalimantan yang berdampak
buruk bagi udara yang menyebabkan banyak
manusia yang mengalami gangguan atau
penyakit pernafasan.
7
“Peristiwa dalam Kehidupan”
Aktivitas yang dilakukan adalah mengenalkan
peserta didik kegiatan manusia yang tidak
terpuji dan merusak alam seperti menebang
pohon tanpa melakukan penanaman kembali
yang menyebabkan terjadinya banjir,
pembuangan sampah bukan pada tempatnya
melainkan di aliran air atau sungai yang
nantinya pun menyebabkan banjir.
VI
1
“Selamatkan Makhluk Hidup”
Aktivitas yang dilakukan adalah peserta didik
diajak untuk melestarikan hewan dan
tumbuhan yang ada di lingkungan.
Berdasarkan paparan data tentang pembelajaran tematik yang berkaitan dengan
pendidikan lingkungan hidup mulai kelas I sampai kelas VI, peneliti tertarik untuk
memilih pembelajaran tematik yang ada di kelas IV pada tema 3 mengenai
pelestarian lingkungan sekitar. Pada tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”,
peserta didik diajarkan bagaimana sikap peduli yang baik terhadap makhluk hidup,
mengetahui manfaat adanya hewan dan tumbuhan, pentingnya upaya keseimbangan
dan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitar Dari pembelajaran tematik di
kurikulum 2013, peneliti berfokus pada pembelajaran di kelas IV sekolah dasar tema
3 “Peduli terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”.
3. Pendidikan Lingkungan Hidup Tema 3 Subtema 3 Kelas IV Sekolah Dasar
Dalam materi pembelajaran di kelas IV yang berkaitan dengan pendidikan
lingkungan hidup adalah pada tema 3 “Peduli terhadap Makhluk Hidup” subtema 3
“Ayo Cintai Lingkungan”. Muatan pelajaran yang terdapat dalam tema 3 subtema 3
adalah IPA, Bahasa Indonesia, dan IPS. Muatan pelajaran IPA mempelajari tentang
pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungan
sekitar, Bahasa Indonesia mempelajari tentang menggali informasi penting melalui
wawancara, dan IPS mempelajari mengenai karakteristik ruang dan pemanfaatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sumber daya alam yang ada untuk menyejahterakan masyarakat tingkat kota sampai
provinsi.
Pada tema ini, materi tentang pelestarian lingkungan belum dipelajari dan
dibahas secara lebih mendalam. Kompetensi Dasar pada mata pelajaran IPS, yaitu 3.1
Mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. 4.1
Menyajikan hasil identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.
Kemudian, Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA, yaitu 3.8 Menjelaskan pentingnya
upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya. 4.8
Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama orang-orang di
lingkungannya. Selanjutnya, Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia,
yaitu 3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan
daftar pertanyaan. 4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif dalam bentuk teks tulis.
Pada Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA memuat materi pembahasan
mengenai upaya pelestarian sumber daya alam yang ada di lingkungan dan membahas
mengenai hewan yang terawat atau tidak terawat. Pada mata pelajaran IPS, materi
pembelajarannya adalah mengenai pemanfaatan sumber daya alam yang ada.
Selanjutnya, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia membahas mengenai wawancara
untuk memperoleh informasi. Wawancara yang dimaksud berupa wawancara dalam
bentuk pertanyaan untuk mencari informasi mengenai pelestarian lingkungan dan
pemanfaatan sumber daya alam yang baik.
Melalui pembahasan tentang pembelajaran di kelas IV, tema 3 “Peduli terhadap
Makhluk Hidup”, subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan” di atas, peneliti akan
mendalami pada mata pelajaran IPA khususnya penjernihan air keruh dalam konteks
pelestarian lingkungan. Keterkaitan antar tema dan subtema yang ada di kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tersebut akan dikaitkan dengan pembelajaran STEAM (Science, Technology,
Engineering, Arts, and Mathematics).
4. STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics)
a. Pengertian STEAM
Pembelajaran STEAM memiliki keterpaduan antara sains, teknologi, teknik,
seni, dan matematika. STEAM adalah salah satu terobosan bagi pendidikan di
Indonesia yang berupaya mengembangkan manusia yang bisa menciptakan ekonomi
berbasis sains dan teknologi. Melalui STEAM, siswa diajak untuk berpikir secara
komprehensif dengan pola pemecahan masalah yang berdasarkan lima aspek
bertujuan untuk mengajarkan siswa berpikir kritis dan memiliki teknik atau desain
untuk memecahkan masalah di dunia berdasarkan matematika dan ilmu mereka
(Wijaya, dkk. 2015: 85).
Pendekatan STEAM memiliki beberapa kelebihan dalam proses
pelaksanaannya (Hadinugrahaningsih, T., dkk. 2017: 21), antara lain: pendekatan
STEAM menunjukkan hasil yang positif dalam pengetahuan sains siswa; pendekatan
STEAM mengajarkan siswa untuk berpikir untuk menyelesaikan masalah secara
aktif, kreatif dan inovatif; melalui teknologi, siswa mampu mengkreasikan ide-idenya
ke dalam teknologi terkini; pendekatan STEAM dapat menjebatani konsep yang
abstrak secara matematis ke dalam sains, teknologi, inkuiri dan seni; terintegrasinya
seni/art ke dalam STEAM akan memupuk kreativitas siswa dalam menciptakan alat
belajar yang menyenangkan; dengan pendekatan STEAM siswa dapat
mengaplikasikan hasil pembelajaran yang diperoleh ke dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran dengan integrasi STEAM merujuk pada teori belajar konstruktivisme
(Yakman, 2012) dimana siswa secara aktif akan membangun pengetahuannya sendiri
melalui pengalaman belajar yang menyenangkan. Siswa akan secara aktif
menciptakan strategi secara mandiri untuk proses belajarnya. Pendekatan STEAM ini
mengarahkan siswa untuk memiliki keterampilan yaitu keterampilan pemecahan
masalah, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan kolaborasi (Messier, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dari penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa STEAM merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk memiliki keterampilan
berpikir kritis dan memiliki teknik atau desain untuk memecahkan masalah yang ada
di dekatnya berdasarkan lima aspek STEAM. Selain itu, pendekatan STEAM
mengajarkan siswa untuk berpikir menyelesaikan masalah secara aktif, kreatif dan
inovatif; melalui teknologi, siswa mampu mengkreasikan ide-idenya ke dalam
teknologi terkini. Dengan demikian keterpaduan antara pembelajaran tematik dengan
pembelajaran STEAM akan peneliti wujudkan dalam bentuk media berupa prototipe
cergam tentang penjernihan air keruh menggunakan teknik filtrasi. Air merupakan
kebutuhan pokok bagi bumi dan makhluk hidup, namun saat ini kualitas air menurun
karena adanya pencemaran dari limbah masyarakat dan mikro organisme yang
menyebabkan air keruh dan memiliki bau tidak sedap. Permasalahan tersebut dapat
diatasi menggunakan teknik filtrasi supaya jernih dan dapat dimanfaatkan kembali.
Penjernihan air menggunakan teknik filtrasi modern akan menambah wawasan siswa
tentang proses penjernihan air keruh.
5. Air
Air merupakan sumber daya alam abiotik yang mudah diperbaharui. Selain itu, air
juga merupakan komponen penting dari lingkungan yang dibutuhkan oleh bumi dan
makhluk hidup. Air sangat mudah terkontaminasi dengan zat-zat kimia lainnya
melalui pencemaran lingkungan. Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai: a.
Pengertian dan manfaat air, dan b. Pencemaran air.
a. Pengertian dan Manfaat Air
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat orang banyak,
bahkan oleh semua makhluk hidup (Effendi, 2003: 11). Air adalah substansi yang
paling melimpah di permukaan bumi, merupakan komponen utama bagi semua
makhluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang secara konstan membentuk
permukaan bumi. Air juga merupakan faktor penentu dalam pengaturan iklim di
permukaan bumi untuk kebutuhan hidup manusia (Indarto, 2003: 3). Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
manusia serta makhluk hidup lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus
dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang
maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air
harus ditanamkan pada segenap pengguna air. Dari pengertian di atas, dapat ditarik
benang merah bahwa air adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi bumi
maupun makhluk hidup. Namun, air dapat menjadi tidak layak untuk makhluk hidup
jika sudah tercemar dengan bakteri maupun limbah lainnya.
b. Pencemaran air
Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar (polutan) yang
dapat berupa gas, bahan-bahan terlarut, dan partikulat. Pencemaran memasuki badan
air dengan berbagai cara, misalnya melalui atmosfer, tanah, limpasan (run off)
pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembuangan limbah industri, dan lain-lain
(Effendi, 2003: 195). Berdasarkan penjelasan berikut dapat disimpulkan bahwa
pencemaran air diakibatkan adanya bahan pencemar (pulutan) yang ikut larut dalam
air. Berikut akan dijelaskan mengenai sumber pencemaran dan bakteri yang terdapat
di air yang mengakibatkan pencemaran dalam kualitas air.
1) Sumber Pencemar
Sumber pencemar (polutan) dapat berupa suatu lokasi tertentu (point source)
atau tak tentu/tersebar (non-point/diffuse source). Sumber pencemaran point source
misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik, dan saluran limbah industri.
Pencemaran dari point source bersifat lokal dan volume pencemarannya relatif tetap.
Sumber pencemar non-point source dapat berupa point source dalam jumlah banyak,
misalnya lapisan dari daerah pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk,
limpasan dari daerah pemukiman (domestik), dan limpasan dari daerah perkotaan.
2) Limbah Penyebab Penyakit
Air mudah tercemar oleh mikroorganisme berbahaya (patogen) yang masuk
melalui limbah. Bakteri patogen dapat terakumulasi di dalam tubuh kerang-kerang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
atau shellfish (Davis dan Cornwell, dalam Effendi, 2003: 227). Virus yang
menyebabkan hepatitis dan polio ditemukan di air. Air juga memainkan peranan
penting dalam penyebaran penyakit malaria, filariasis, schistosomiasis, dan penyakit
kuning (yellow fever). Bakteri di dalam air sebagai penyebab penyakit adalah
patogen, virus, dan cacing.
Bakteri adalah mikroorganisme dengan ukuran panjang sekitar 0,2 µm-10 µm
dan tersebar luas di alam. Banyak bakteri yang tidak membahayakan (harmless)
menjadi penghuni usus manusia dan secara rutin dikeluarkan bersama-sama dengan
tinja. Virus adalah mikroorganisme yang bersifat parasit murni (obligate intracellular
parasites). Virus berukuran lebih kecil, sekitar 20 nm-200 nm, dan tidak mampu
hidup di luar tubuh organisme. Escherichia coli adalah salah satu bakteri coliform
total tidak berbahaya yang ditemukan dalam tinja manusia. Selain Escherichia coli,
bakteri patogen juga terdapat dalam tinja manusia. Keberadaan Escherichia coli di
perairan secara berlimpah mengambarkan bahwa perairan tersebut tercemar oleh
kotoran manusia yang mungkin juga disertai dengan cemaran bakteri patogen. Bakteri
Escherichia coli termasuk bakteri yang dapat menyebabkan keluhan diare. Penyakit
ini adalah salah satu dari banyak penyakit lain yang dapat disebabkan oleh buruknya
kualitas air minum secara mikrobiologis (Zikra, W, dkk. 2018: 214).
Vibrio cholerae merupakan bakteri yang berbentuk batang bengkok seperti
koma berukuran (0,5 μm x 1,5-3,0 μm), gram negatif, tidak berspora, hidup secara
aerob atau anaerob fakultatif, bergerak melalui flagel yang monotrik, tidak
membentuk spora, dan pada biakan tua dapat menjadi berbentuk batang lurus. Suhu
optimum untuk pertumbuhannya adalah pada suhu 18-37ºC. Bakteri ini dapat tumbuh
pada berbagai jenis media, termasuk media tertentu yang mengandung garam mineral
dan asparagin sebagai sumber karbon dan nitrogen. Bakteri Vibrio cholerae dapat
mengakibatkan diare dan biasanya diare yang ditimbulkan disebut dengan diare
kolera. Diare kolera disebabkan oleh enterotoksin yang dihasilkan bakteri V. cholerae
dan membentuk koloni di dalam usus kecil. Gejala yang ditimbulkan meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
muntah, buang air besar seperti air beras dalam jumlah banyak yang mengakibatkan
dehidrasi, kehilangan elektrolit dan naiknya keasaman darah. Pada kasus yang berat,
penderita terus menerus buang air besar disertai muntah, sehingga penderita akan
kehilangan cairan serta elektrolit dengan cepat dari saluran pencernaan. Hal ini
menyebabkan renjatan keasaman metabolik dan bila tidak diobati dapat menyebabkan
kematian (Kharirie, 2013: 52).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa air merupakan sumber
daya alam utama bagi bumi dan makhluk hidup. Keadaan air saat ini sudah tercemar
dengan limbah industri, pertanian, dan pertambangan. Selain tercemar oleh limbah,
bakteri yang ikut dalam limbah tersebut berdampak buruk bagi kualitas dan
kelayakan air. Bakteri yang ada di air dapat berupa patogen, virus, dan cacing.
Bakteri yang sering dijumpai atau banyak ditemui adalah bakteri Escherichia coli dan
Vibrio cholera. Bakteri Escherichia coli dapat menyebabkan diare bagi makhluk
hidup. Sedangkan untuk bakteri Vibrio Cholera dapat menyebabkan muntah, buang
air besar seperti air beras dalam jumlah banyak yang mengakibatkan dehidrasi,
kehilangan elektrolit dan naiknya keasaman darah. Pada kasus yang berat, penderita
terus menerus buang air besar disertai muntah, sehingga penderita akan kehilangan
cairan serta elektrolit dengan cepat dari saluran pencernaan dan berakibat kematian
jika terlambat diobati. Pencemaran pada air yang diakibatkan oleh limbah maupun
bakteri tersebut dapat diatasi dengan adanya teknologi yang dapat membantu dalam
proses penjernihan dan pembasmian bakteri yang ada di dalam air keruh.
6. Teknologi Pengolahan Air Tanah menjadi Air Minum pada Skala Rumah
Tangga.
Air adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi bumi maupun makhluk
hidup. Pada skala rumah tangga, air didapatkan dari air sumur tanah, sumur bor, dan
PDAM. Kualitas air tersebut saat ini mengalami penurunan akibat adanya
pencemaran oleh limbah maupun bakteri. Oleh karena itu teknologi dalam proses
pengolahan air sangat diperlukan untuk membantu dalam mengatasi air yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tercemar dengan limbah maupun bakteri. Teknologi pengolahan air tanah melalui
beberapa tahapan, yaitu a. Aerasi, b. Filtrasi, c. Desinfeksi, d. Pasir Zeolit dan Karbon
Aktif. Berikut peembahasan mengenai Filtrasi, Pasir Zeolit dan Karbon Aktif yang
berkaitan dengan produk yang dikembangkan dengan peneliti:
a. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan (filtration) adalah pemisahan partikel zat padat dari
fluida dengan jalan melewatkan fluida itu melalui suatu medium penyaringan atau
septum, di mana zat padat itu tertahan. Dalam industri, filtrasi ini meliputi ragam
operasi mulai dari penampisan sederhana sampai separasi yang amat rumit (Mc
Cabe dalam Wiyono N, dkk. 2017: 29). Carbon filter adalah karbon aktif sebagai
sarana proses filterisasi dengan tujuan mengadakan penyaringan untuk jenis-jenis
material yang terdapat dalam air, seperti bau, kekeruhan, serta warna-warna yang
mungkin timbul pada air baku dan menyaring kotoran dengan ukuran dan
menyaring kotoran dengan ukuran 1 s/d 2 mm. Awalludin (dalam Wiyono N, dkk.
2017: 30) melakukan penelitian dengan menggunakan media filtrasi dengan
campuran antara media pasir silika dan zeolit dengan perbandingan 40 : 60, dapat
menurunkan kandungan Fe dan Mn secara signifikan dan kualitas air yang
dihasilkan sudah memenuhi standar baku air minum.
Dari penjelasan di atas, filtrasi merupakan teknologi yang memisahkan
partikel zat padat dalam air atau fluida melalui media penyaringan yang membantu
menahan zat padat dalam air. Zat padat maupun kotoran yang tersaring
menggunakan bantuan teknologi filtrasi berukuran 1 s/d 2 mm. dalam teknik
filtrasi, media yang digunakan beragam mulai pasir zeolite, pasir silika, dan masih
banyak lagi. Perbandingan yang tepat dalam penggunaan media dalam filtrasi
seperti pasir silika dan pasir zeolite 40 : 60, dapat menurunkan kandungan Fe dan
Mn secara signifikan dan kualitas air yang dihasilkan sudah memenuhi standar
baku air minum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Zeolit dan Karbon Aktif
Zeolit juga baik untuk pasir dan karbon aktif berdasarkan pada kapasitas
perubahan kationnya yang tinggi. Pasir dan karbon aktif tidak sama dengan zeolit
untuk kapasitas perubahan kation. Zeolit juga dapat menyerap metal berat, bau,
kopi, darah, cat, sampah radioaktif, arsenik, dan bahan-bahan beracun lain yang
dapat ditemukan di air. Zeolit juga dapat menyerap beberapa bagian gas seperti
formaldehyde, kloroform, dan karbon monoksida. Partikel zeolit juga berperan
sebagai bibit untuk menumbuhkan flok bakteri dengan menambahkan pergerakan
bakteri tiap volume unit. Keuntungan menggunakan zeolit dalam sistem
penyaringan fisik, antara lain:
1) Dapat membuat air yang berada dalam kondisi pH asam menjadi lebih netral
berdasarkan kapasitas perubahan kationnya yang besar.
2) Menambah laju aliran secara gravitasi dan sistem pengatur tekanan apabila
dibandingkan dengan sistem penyaring yang menggunakan media
pasir/antrasit.
3) Kapasitas penyaringan dapat bertambah tanpa adanya penambahan biaya.
4) Kapasitas pengangkutan yang lebih besar pada permukaan wilayah yang besar
menghasilkan kapasitas yang lebih besar juga.
5) Zeolit dapat berfungsi sebagai perisai penyaringan fisik untuk bakteri patogen
(bakteri dan spora).
6) Karbon berpori atau karbon aktif, digunakan sebagai adsorben untuk
menghilangkan warna, pengolahan limbah serta pemurnian air. Karbon aktif
akan membentuk amorf yang sebagian besar terdiri dari karbon bebas dan
memiliki permukaan dalam yang berongga, warna hitam, tidak berbau, tidak
berasa, dan mempunyai daya serap yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan karbon yang belum menjalani proses aktivasi. Karbon aktif
merupakan senyawa karbon, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang
mengandung karbon atau dari arang yang diperlukan dengan cara khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Luas permukaan karbon aktif
berkisar antara 300-3500 𝑚2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori
internal yang menyebabkan karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan
senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung
pada besar atau volume pori-pori dan luar permukaan (Awalludin dalam
Wiyono N, dkk. 2017: 30).
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa filtrasi merupakan teknologi
yang memisahkan partikel zat padat dalam air atau fluida melalui media penyaringan
yang membantu menahan zat padat dalam air. Selain itu, zeolit dan karbon aktif
merupakan media yang sering dijumpai dalam media filtrasi. Zeolit merupakan media
yang dapat menyerap metal berat, bau, kopi, darah, cat, sampah radioaktif, arsenik,
dan bahan-bahan beracun lain yang dapat ditemukan di air. Sedangkan karbon aktif
merupakan senyawa karbon yang membantu menghilangkan warna, pengolahan
limbah serta pemurnian air. Peneliti melakukan pengembangan produk berupa
prototipe cergam yang memuat informasi bagi siswa mengenai teknologi penjernihan
air menggunakan bantuan media berupa pasir zeolit dan iron manganese removal.
Teknik filtrasi yang akan dibahas dalam prototipe cergam menggunakan teknologi
modern (nicofilter) dan filter air sederhana.
7. Nicofilter
Nicofilter merupakan teknologi modern yang dapat digunakan untuk membantu
proses penjernihan air keruh. Pada Subbab ini akan menjelaskan mengenai pengertian
nicofilter, media yang digunakan dalam tabung nicofilter untuk membantu dalam
proses penjernihan air keruh, kelebihan dan kekurangan dari proses penjernihan air
menggunakan teknik filtrasi modern yaitu nicofilter.
a. Pengertian Nicofilter
Nicofilter merupakan teknologi penjernih air modern yang dibuat dengan
standar pabrik dan mampu membantu proses penjernihan air secara maksimal (Nico
dalam Sipahutar, 2017: 6). Penjernihan air menggunakan nicofilter dapat membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
merubah air keruh, kuning, zat besi tinggi, zat mangan dan bau menjadi jernih, bebas
bakteri dan bau. Nicofilter berbentuk tabung dengan tujuan supaya dapat menahan
tekanan air yang masuk saat proses penjernihan air. Selain itu, tabung yang
digunakan dalam teknik filtrasi modern dengan nicofilter menggunakan bahan
stainless stell dan viber glass yang dapat digunakan sesuai dengan peletakannya.
Berikut adalah salah satu gambar tabung nicofilter yang menggunakan bahan viber
glass.
Gambar 2.1 Tabung Nicofilter
Teknik filtrasi dengan nicofilter menggunakan media yang mampu
membantu dalam proses penjernihan air. Media yang digunakan dalam tabung
nicofilter adalah kepala filter atau 3 way valve, pasir zeolit dan iron manganese
removal. Fungsi dari kepala filter atau 3 way valve adalah mengkontrol penyaringan
air, pembilas media dalam tabung, dan mengeluarkan air bersih yang sudah disaring
dengan nicofilter. Kepala filter memiliki tiga cara kerja, 1) Back Wash, 2) Fast Rinse,
dan 3) Filter. Pada arah putar Back Wash berfungsi untuk menyaring kotoran yang
masuk ke dalam tabung nicofilter. Kemudian pada arah putar Fast Rinse berfungsi
untuk membilas media dan bagian dalam tabung nicofilter. Pada arah putar Filter
merupakan tahap akhir saat air sudah melalui tahap Back Wash dan Fast Rinse
sebanyak kurang lebih 3-5 kali. Ketika air sudah terlihat jernih, pada arah putar Filter
air sudah dapat keluar dengan keadaan jernih dan dapat dimanfaatkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
keperluan sehari-hari. Fungsi pasir zeolit adalah mengurangi bakteri E Coli dan
menurunkan kadar besi yang ada dalam air sedangkan fungsi iron manganese
removal adalah menghilangkan kandungan mangan, besi, dan hidrogen sulfida yang
tampak seperti lapisan atas berminyak di air minum, air tanah, air PDAM, dan air
gunung (Ferdiyanto, 2020: 1).
Gambar 2.2 Kepala Filter (3 way valve)
Gambar 2.3 Pasir Zeolit dan Iron Manganese Removal
b. Kelebihan dan Kekurangan Nicofilter
Penjernihan air menggunakan filter air modern nicofilter memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihan dari nicofilter (Nico, 2014), yaitu 1) tidak membutuhkan
waktu yang lama dalam proses penjernihan air, 2) menggunakan tabung stainless stell
yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan tidak mudah berlumut, 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menggunakan media yang membantu mengurangi bakteri E Coli, menurunkan kadar
besi, dan menghilangkan mangan dalam air, dan 4) menghilangkan bau yang ada di
air. Selain memiliki kelebihan, nicofilter memiliki kekurangan dalam media yang
digunakan, yaitu media – media tadi cenderung menyebabkan endapan kotoran
menjadi cukup banyak sehingga pada saat membersihkan filter air tersebut cukup
merepotkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, teknik filtrasi menggunakan nicofilter
merupakan salah satu filter air yang dapat membantu dalam proses penjernihan air
sumur tanah, sumur bor, air PDAM, dan air gunung yang keruh, bau, dan memiliki
hidrogen sulfida seperti minyak yang tampak di atas permukaan air. Peneliti akan
mengenalkan nicofilter sebagai teknik filtrasi modern pada siswa sekolah dasar
supaya dapat memahami bahwa air yang keruh, bau, dan terlihat berminyak di atas
permukaan air dapat diatasi dengan bantuan nicofilter. Selain mengenalkan teknik
filtrasi modern, peneliti ingin mengenalkan filter air sederhana untuk penjernihan air
menggunakan media yang ada di sekitar siswa, yaitu batu bata, ijuk, pasir halus, kain
berpori, krikil, dan arang aktif atau karbon aktif. Pengenalan teknik filtrasi modern
menggunakan nicofilter dan teknik filtrasi sederhana akan dikemas dalam bentuk
buku cerita bergambar (cergam). Tujuannya adalah supaya anak dapat lebih tertarik
untuk mengikuti pembelajaran di kelas dan lebih memahami materi mengenai
penjernihan air keruh menggunakan teknik filtrasi dalam konteks pelestarian
lingkungan.
8. Cerita Bergambar (Cergam)
a. Pengertian Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar yaitu buku yang menampilkan gambar dan teks dan
keduanya saling terjalin. Baik gambar maupun teks, keduanya saling membutuhkan
untuk saling mengisi dan melengkapi (Mitchell dalam Nurgiyantoro, 2005: 153).
Menurut Rothkei dan Mainbach (dalam Aprianti, 2013: 90-92), buku cerita
bergambar memuat pesan melalui ilustrasi dan teks tertulis. Kedua elemen ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
merupakan elemen penting pada cerita. Buku ini memuat berbagai tema yang sering
didasarkan pada pengalaman kehidupan sehari-hari anak. Karakter dalam buku ini
dapat berupa manusia atau binatang. Di sini ditampilkan kualitas karakter dan
kebutuhan manusia, sehingga anak-anak dapat memahami dan menghubungkannya
dengan pengalaman pribadinya (Mitchell dalam Nurgiyantoro, 2005: 153).
Berdasarkan beberapa teori di atas, ditegaskan bahwa cerita bergambar atau
cergam adalah buku bacaan yang di dalamnya memuat gambar-gambar ilustrasi dan
tulisan yang keduanya saling melengkapi. Tema yang dipilih dapat diambil dari
pengalaman atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Karakter yang
termuat dalam cerita bergambar dapat berupa manusia, tumbuhan, hewan, dan bahkan
gambar ilustrasi menarik lainnya. Selain tema dan gambar, cergam pun dibuat dengan
warna yang bermacam-macam atau warna-warni agar dapat menarik perhatian
pembaca atau anak-anak pada umumnya sesuai dengan karakteristik cergam yang
sesuai bagi anak.
b. Karakteristik Cerita Bergambar
Beberapa karakteristik cergam yang sesuai bagi anak (Aprianti dalam
Krissandi, 2017: 21) antara lain : 1) Bacaan disukai, 2) Topik menarik perhatian anak,
3) Disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, 4) Menghubungkan pengalaman
dan ketertarikan anak, 5) Penulisan cerita sangat bersahabat dan menjadi kesukaan
anak, 6) Ilustrasi cerita sangat relevan pada latar belakang keluarga dan budaya anak,
7) Isi cerita merupakan kesukaan anak yang selalu ingin didengar, 8) Bahasa dan
gambar mampu memberikan informasi serta ide baru bagi anak.
Berdasarkan teori di atas, peneliti mengembangkan cergam atau cerita
bergambar berdasarkan dua poin yaitu, 1) Menghubungkan pengalaman dan
ketertarikan anak, dan 2) Bahasa dan gambar mampu memberikan informasi serta ide
baru bagi anak. Menghubungkan pengalaman ketertarikan anak dapat memberi
pengalaman dan ketertarikan yang baik pada penjernihan air dalam konteks
pelestarian lingkungan. Bahasa dan gambar dalam cergam dapat memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
informasi kepada siswa mengenai penjernihan air dalam konteks pelestarian
lingkungan. Selain itu, cergam yang dikembangkan diharapkan dapat memberi
informasi kepada siswa mengenai teknik filtrasi modern dengan nicofilter dan teknik
filtrasi sederhana menggunakan media yang ada di sekitar siswa sesuai dengan jenis-
jenis cergam untuk anak.
c. Jenis-Jenis Cerita Bergambar
Jenis Cergam menurut Rothkei dan Mainbach (dalam Krissandi 2017: 22-24)
dibedakan menjadi lima macam, yaitu:
a) Buku Abjad ( Alphabet book )
Dalam buku abjad, setiap huruf abjad dikaitkan dengan ilustrasi objek yang
diawali dengan huruf. Ilustrasi harus jelas berkaitan dengan huruf-huruf kunci dan
gambar objek serta mudah teridentifikasi. Beberapa buku abjad diorganisasi pada
sekitar tema khusus, seperti perternakan dan transportasi. Buku abjad berfungsi untuk
membantu anak, menstimulus, dan membantu pengembangan kosa kata.
b) Buku Mainan (Toys Book)
Buku mainan terdiri dari buku papan, buku pakaian, dan buku pipet tangan.
Buku permainan ini mengarahkan anak-anak untuk lebih memahami teks, dapat
mengekplorasi konsep nomor, kata bersajak, dan alur cerita. Buku mainan membantu
anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif, meningkatkan kemampuan bahasa
dan sosialnya, serta mencintai buku.
c) Buku Konsep (Concept Book)
Buku konsep adalah buku yang menyajikan konsep dengan menggunakan satu
atau lebih contoh untuk membantu pemahaman konsep yang sedang dikembangkan.
Konsep ditekankan pada pengajaran melalui alur cerita atau dijelaskan secara repetisi
dan perbandingan.
d) Buku Bergambar Tanpa Kata (Wordless Picture Book)
Buku bergambar tanpa kata adalah buku untuk menampilkan cerita melalui
ilustrasi saja. Buku bergambar tanpa kata terdiri dari berbagai bentuk, seperti buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
humor, buku serius, buku informasi, atau buku fiksi. Buku ini mempunyai beberapa
keunggulan, misalnya untuk mengembangkan bahasa tulis dan lisan secara produktif
yang mengikuti gambar. Keterampilan pemahaman juga dapat dikembangkan pada
saat anak membaca cerita melalui iustrasi. Anak menganalisis maksud pengarang
dengan mengidentifikasi ide pokok dan memahami ceritanya.
e) Cerita Bergambar (Cergam)
Cergam memuat pesan melalui ilustrasi dan teks tertulis. Cergam yang baik
memuat elemen intrinsik sastra, seperti alur, struktur yang baik, karakter yang baik,
perubahan gaya, latar dan tema yang menarik. Cergam dapat menimbulkan imajinasi
orisinal dan mempersiapkan stimulus berpikir kreatif. Selain itu, cergam dapat
memberikan apresiasi bahasa dan mengembangkan komunikasi lisan,
mengembangkan proses berpikir kognitif, ungkapan perasaan, dan meningkatkan
kepekaan seni pada anak.
Berdasarkan jenis cergam menurut Rothkei dan Mainbach, produk yang akan
dikembangkan peneliti termasuk ke dalam jenis cergam. Karakter tokoh yang akan
dibuat menggunakan gambar ilustrasi tokoh masyarakat yang berperan penting dalam
menjaga kebersihan lingkungan sungai. Selain itu, cergam dibuat warna-warni
dengan tujuan supaya siswa atau pembaca dapat tertarik untuk membacanya. Cergam
menurut McElmeel (dalam Krissandi, 2017: 24-25) memiliki 6 jenis, yaitu:
1) Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang menceritakan cerita khayal, rekaan, atau sesuatu
yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh. Kategori yang termasuk dalam fiksi
adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi yang dibuat penulis sesuai
imajinasinya.
2) Historis
Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta atau
kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempat, atau karakter
yang merupakan bagian dari sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3) Informasi
Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informasi faktual. Buku
informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya yang berguna untuk menambah
keterampilan, wawasan, dan juga bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak.
4) Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang mulai dari
kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal.
5) Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal mulanya bersumber dari
masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat lampau.
6) Kisah Nyata
Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah situasi atau
peristiwa.
Berdasarkan jenis cergam yang dikemukakan oleh McElmeel (dalam Krissandi,
2017: 24-25), cergam yang akan dikembangkan oleh penulis termasuk ke dalam jenis
cergam yang memuat informasi. Informasi yang terdapat dalam cergam berupa
penjernihan air keruh dalam konteks pelestarian lingkungan untuk menambah
wawasan mengenai permasalahan yang ada di dunia terkhusus air sesuai dengan
fungsi dari buku cerita bergambar.
d. Fungsi Cerita Bergambar
Beberapa hal tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi anak
menurut Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005:159-161) adalah sebagai berikut:
1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan
perkembangan emosi. Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu untuk
memahami dan menerima dirinya sendiri dan orang lain, serta untuk
mengekspresikan berbagai emosinya, seperti rasa takut dan senang, sedih dan
bahagia, yang merupakan bagian dari kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia,
menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan alam.
3) Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain,
hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan.
4) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh kesenangan. Ini
merupakan salah satu hal penting dalam pemberian buku bacaan jenis ini, yaitu
untuk memberikan kesenangan dan kenikmatan batiniah.
5) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi keindahan.
Baik cerita secara verbal maupun gambar-gambar ilustrasi yang mendukungnya
masing-masing menawarkan keindahan.
6) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulasi imajinasi.
Buku cerita dan gambar-gambar memiliki fungsi mendorong tumbuh dan
berkembangnya imajinasi anak.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti akan mengembangkan cergam yang
memuat informasi mengenai proses penjernihan air keruh dengan teknik filtrasi.
Melalui beberapa fungsi cergam, peneliti ingin mengembangkan cergam berdasarkan
beberapa fungsi cergam, yaitu pada poin b) dapat membantu anak untuk belajar
tentang dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat
dan alam, dan pada poin f) dapat membantu anak untuk menstimulus imajinasi.
Melalui cergam yang di dalamnya berisi tentang filtrasi dengan nicofilter, siswa dapat
mengetahui bagaimana menjernihkan air keruh dalam konteks pelestarian lingkungan.
Gambar dan tulisan dalam cergam mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi
pada diri siswa. Buku cerita bergambar yang akan peneliti kembangkan dapat
digunakan sebagai media literasi dan media pembelajaran di kelas.
9. Literasi
a. Pengertian Literasi
Literasi dipandang sebagai kemampuan membaca dan menulis. Orang yang
dapat dikatakan literat dalam pandangan ini adalah orang yang mampu membaca dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
menulis atau bebas dari buta huruf. Pengertian literasi selanjutnya berkembang
menjadi kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. dalam Sejalan
dengan perjalanan waktu, definisi literasi telah bergeser dari pengertian sempit
menuju pengertian yang lebih luas. Perubahan ini disebabkan oleh berbagai faktor,
baik perluasan makna akibat yang semakin luas penggunaannya, perkembangan
teknologi informasi dan teknologi, maupun perubahan analogi (Abidin, Mulyati,
Yunansah, 2017: 1).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa literasi merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa dalam membaca, menulis, berbicara dan menyimak.
Literasi diharapkan dapat mengembangkan kemampuan kognitif literasi siswa yang
sesuai dengan tujuan dari pembelajaran literasi di kelas.
b. Tujuan Pembelajaran Literasi
Pembelajaran literasi di sekolah dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sejalan dengan perkembangan definisi literasi, tujuan pembelajaran literasi pun
mengalami perubahan. Pada awalnya, pembelajaran literasi di sekolah hanya
ditujukan agar siswa terampil menguasai dimensi linguistik literasi. Dimensi-dimensi
linguistik yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa antara lain sistem bahasa
(mencakup fonem, morfe, grafofonemik, morfofonemik, dan sintaksis), konteks
bahasa, dan variasi bahasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pembelajaran literasi
ditujukan agar siswa mampu menguasai dimensi bahasa dan dimensi kognitif literasi
yang mencakup proses pemahaman, membaca, menulis, dan konsep analisis wacana
tertulis (Abidin, Mulyati, Yunansah, 2017: 22).
Berdasarkan dari tujuan diatas, peneliti mengembangkan prototipe cergam
yang berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter” dengan tujuan supaya siswa dapat
mengembangkan kemampuan kognitif dan linguistik literasi yang mencakup proses
pemahaman, membaca, menulis dan menganalisis tentang teknik filtrasi modern
menggunakan nicofilter dan teknik filtrasi sederhana dengan media yang ada di
sekitar siswa. Prototipe cergam yang dikembangkan akan digunakan sebagai media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
literasi sains yang dapat melatih kemampuan siswa menggunakan pengetahuan
ilmiah atau pengetahuan alam untuk memahami dan membuat keputusan berkenaan
dengan perubahan-perubahan alam yang dilakukan melalui aktivitas manusia
terkhusus dalam proses penjernihan air keruh menggunakan teknik filtrasi.
Pembelajaran menggunakan prototipe cergam sebagai media pembelajaran dan sarana
literasi akan dilaksanakan dengan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL). Dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), siswa dapat
menyelidiki masalah dan mengetahui cara memecahkan masalah yang berkaitan
dengan air keruh dalam konteks pelestarian lingkungan.
10. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang memberikan
berbagai situasi masalah yang nyata dan bermakna kepada peserta didik agar mereka
menyelidikinya (Suprijono, 2016: 2020). Masalah nyata yang disuguhkan pada model
ini bertujuan agar peserta didik tidak belajar tentang cara berpikir kritis, keterampilan
memecahkan masalah, memperoleh pengetahuan serta konsep ensensial dari materi
pelajaran. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan model
yang bercirikan adanya permasalahan nyata yang dialami peserta didik sebagai
konteks belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta
mendapatkan pengtetahuan (Duch dalam Shoimin, 2014: 130).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning
merupakan model pembelajaran yang melatih dan mengembangkan kemampuan anak
dalam menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah dari kehidupan nyata
anak. Penyelesaian masalah tersebut akan disusun sesuai dengan sintaks yang ada
dalam pembelajaran berbasis masalah (PBL).
b. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Sintaks model pembelajaran berbasis masalah terdiri dari lima tahap utama
yang diawali dengan guru mengarahkan peserta didik pada sebuah masalah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
berpuncak pada prestasi, analisis kerja dalam berbagai artefak. Sintaks Problem
Based Learning (Suprijono, 2016: 205), yaitu 1) memberikan orientasi masalah
kepada peserta didik, 2) mengorganisasikan peserta didik belajar, 3) membantu
investigasi mandiri atau kelompok, 4) mengembangkan, mempresentasikan atau
memamerkan hasil kerja, dan 5) menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi
masalah. Berdasarkan sintaks pembelajaran berbasis masalah di atas, peneliti akan
menyusun pembelajaran sesuai dengan perkembangan kognitif anak kelas IV Sekolah
Dasar. Anak kelas IV Sekolah Dasar sudah dapat memecahkan masalah sendiri.
Namun dalam masalah tertentu atau yang lebih sulit, anak kelas IV Sekolah Dasar
memerlukan bantuan dari ahli seperti guru, orang tua atau orang lain sesuai dengan
penjelasan yang diberikan oleh Vygotsky dalam teori perkembangan kognitif anak.
11. Teori Perkembangan Kognitif Anak Vygotsky
Teori Vygotsky difokuskan pada bagaimana perkembangan kognitif anak dapat
dibantu melalui interaksi sosial (Khadijah, 2016: 56). Menurut Vygotsky, kognitif
anak-anak tumbuh tidak hanya melalui tindakan terhadap objek, melainkan juga oleh
interaksi dengan orang dewasa dan teman sebayanya. Vygotsky berpendapat bahwa
anak-anak mengembangkan konsep-konsep lebih sistematis, logis, dan rasional
sebagai akibat dari percakapan dengan seorang penolog yang ahli.
Ada empat pokok yang menjadi dasar teori Vygotsky, yaitu anak-anak
membangun pengetahuan mereka sendiri, perkembangan anak tidak bisa dipisahkan
dari konteks sosialnya, pelajaran bisa mengarahkan perkembangan, dan bahasa
memainkan peranan sentral dalam perkembangan mental. Unsur terpenting dalam
teori Vygotsky adalah zona perkembangan terdekat/zone of proximal development
(ZPD). Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) adalah jarak antara tingkatan potensial
perkembangan anak dan tingkat kemampuan anak pada saat itu (Santrock, 2007: 62).
Batas Bawah ZPD adalah problem yang dapat dipecahkan oleh anak seorang diri,
sedangkan batas atasnya adalah tingkat tanggung jawab atau tugas tambahan yang
dapat diterima anak dengan bantuan ahli. Vygotsky mengatakan bahwa Scaffolding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
erat kaitannya dengan gagasan zone of proximal development. Scaffolding adalah
dukungan sementara yang diberikan oleh orangtua/guru/orang lain kepada anak
dalam melaksanakan tugasnya sampai anak tersebut mampu melaksanakannya sendiri
(Santrock, 2007: 63). Dukungan yang diberikan berupa petunjuk, peringatan,
dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, memberikan
contoh, ataupun yang lain sehingga memungkinkan siswa tumbuh mandiri (Slavin
dalam Trianto 2010:76-77). Nantinya, anak akan secara aktif membangun
pengetahuan baru dengan bantuan orang lain. Vygotsky menganggap anak punya
konsep yang kaya tetapi tidak teratur dan spontan. Anak akan mempunyai konsep
yang lebih sistematis, logis, dan rasional ketika dibantu oleh orang yang ahli.
Berdasarkan teori perkembangan kognitif Vygotsky, siswa sekolah dasar sudah
dapat memecahkan permasalahan secara mandiri. Namun pada permasalahan lebih
sulit, siswa perlu mendapat dukungan dari ahli seperti guru, orangtua dan media
lainnya. Keterkaitan dengan permasalahan air keruh, anak memerlukan dukungan
berupa sarana literasi berupa prototipe cergam yang memuat materi penjernihan air
keruh dengan teknik filtrasi modern nicofilter dan teknik filtrasi sederhana dengan
menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan siswa untuk memecahkan
masalah yang ada di lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian pertama, dilakukan oleh Afandi (2013) yang meneliti integrasi
pendidikan lingkungan hidup melalui pembelajaran IPS di Sekolah Dasar sebagai
alatrenatif menciptakan sekolah hijau. Penelitian ini dilakukan karena adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak negatif terhadap
perilaku manusia yang berupa kerusakan lingkungan yang ada di bumi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam
pembelajaran IPS di sekolah dasar. Melalui pembelajaran IPS, pendidikan lingkungan
hidup dapat dilakukan secara sederhana dengan memberikan pengetahuan isu global
seperti pemanasan global. Pengetahuan permasalahan global tersebut dapat
memberikan pengalaman nyata tentang tindakan apa yang harus diambil manusia
dalam pencegahannya. Pendidikan lingkungan hidup dapat diintegrasikan ke dalam
pembelajaran IPS dengan cara mengkaji standar isi pembelajaran IPS di sekolah dasar
yang dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan. Melalui pendidikan
lingkungan hidup, sekolah diharapkan dapat menciptakan sekolah hijau. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, peneliti terinspirasi bahwa dengan pembelajaran lingkungan
hidup yang dikemas dalam pelajaran IPS dapat memberikan pengalaman nyata
tentang tindakan yang harus diambil manusia dalam pencegahan permasalahan
global. Peneliti akan mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dengan
pembelajaran IPA supaya siswa dapat diberikan wawasan dan tindakan nyata yang
harus dilakukan jika terjadi permasalahan yang ada di lingkungan.
Penelitian kedua dilakukan oleh Suryaningsih dan Fatmawati (2016) tentang
pengembangan buku cerita bergambar mengenai mitigasi bencana erupsi gunung api
untuk siswa SD. Penelitian ini dilakukan karena adanya pemahaman masyarakat dan
orangtua yang kurang mengenai pengetahuan mitigasi bencana berdampak pada
ketidaktahuan anak-anak terhadap arti mitigasi bencana. Buku cerita bergambar
tentang mitigasi bencana erupsi gunung api diharapkan dapat menumbuhkan rasa
gemar membaca pada siswa. Tujuan lainnya adalah agar siswa mengetahui dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
memahami pesan-pesan positif yang terkandung di dalamnya, serta dapat
mengaplikasikan rangkaian upaya mitigasi bencana erupsi gunung api dalam
kehidupan nyata. Buku cerita bergambar tentang mitigasi bencana erupsi gunung api
yang dikembangkan berisi tentang upaya-upaya mitigasi bencana erupsi gunung api,
atau langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi erupsi gunung api yang
dikemas dalam bentuk cerita bergambar. Kelayakan buku cerita bergambar tentang
mitigasi bencana erupsi gunung api berdasarkan penilaian tiga dosen ahli dan
dilakukan uji coba pada 2 kelompok, yaitu kelompok besar dan kelompok kecil
memperoleh hasil bahwa buku cerita bergambar tentang mitigasi bencana erupsi
gunung api untuk siswa SD/MI kelas IV di daerah rawan bencana layak untuk
digunakan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti terinspirasi untuk
mengembangkan prototipe cergam tentang penjernihan air keruh menggunakan
teknik filtrasi yang memuat gambar dan warna yang menarik bagi siswa sebagai
sarana literasi yang mampu menambah wawasan siswa.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Aris (2016) yang meneliti tentang buku
panduan praktikum konservasi air. Penelitian ini dilakukan karena adanya kondisi air
kotor dan berwarna keruh atau kehitam-hitaman yang dapat menyebabkan terjadinya
penyakit jika dikonsumsi. Buku panduan praktikum konservasi air diharapkan
bermanfaat bagi guru-guru di Mentawai dalam proses pembelajaran dengan mengajak
anak-anak melakukan percobaan atau praktikum sederhana, baik di kelas maupun di
luar kelas. Tujuannya supaya anak-anak dilatih untuk memiliki kepedulian terhadap
permasalahan lingkungan dan memiliki naluri untuk 1) mencintai dunia pendidikan
dan mau belajar terus, serta 2) mencoba memecahkan permasalahan yang ada di
lingkungan. Buku panduan ini berisi tentang beberapa percobaan yang dilakukan
untuk memahami sifat-sifat air dan cara menjernihkan air secara sederhana. Hasil
penelitian yang dilakukan pada 23 siswa di SD Fransiskus Sikabaluan Mentawai
adalah bahwa buku panduan praktikum konservasi air dapat membantu mereka
memiliki persepsi tentang pentingnya menjernihkan air. Dengan demikian, prototipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
buku panduan tersebut dapat dijadikan sarana untuk melakukan pendidikan cinta
lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian ketiga, peneliti terispirasi dengan teknik
penjernihan air secara sederhana yang sudah dilakukan. Dengan teknik filtrasi secara
sederhana tersebut, peneliti pun terinspirasi untuk memperkenalkan teknologi modern
yang dapat digunakan dalam proses penjernihan air yaitu nicofilter yang dikemas
dalam bentuk buku prototipe cergam
Berdasarkan penelitian relevan di atas, peneliti belum menemukan prototipe
cergam yang digunakan untuk sarana literasi yang memuat teknik filtrasi untuk
penjernihan air dalam konteks pelestarian lingkungan. Selain itu, peneliti juga belum
menemukan adanya pembelajaran STEAM dikaitkan dengan pembelajaran tematik
yang memuat materi tentang pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar. Oleh
karena itu, peneliti mengembangkan prototipe cergam berjudul “Penjernihan Air
dengan Nicofilter” berbasis pendidikan lingkungan hidup yang ada di buku tematik
kelas IV sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Gambar 2.4 Literatur Map
Penelitian relevan
yang berkaitan dengan
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Penelitian relevan
yang berkaitan dengan
Cerita Bergambar
Penelitian relevan yang
berkaitan dengan
Konservasi Air
Afandi (2013)
“Integrasi Pendidikan
Lingkungan Hidup
melalui Pembelajaran
IPS di Sekolah Dasar
sebagai Alternatif
Menciptakan Sekolah
Hijau”
Suryaningsih &
Fatmawati (2006)
“Pengembangan Buku
Cerita Bergambar
tentang Mintigasi
Bencana Erupsi
Gunung Api untuk
Siswa SD”
Aris (2016)
“Pengembangan Buku
Panduan Praktikum Sifat-
Sifat dan Penjernihan Air
dalam Konteks
Empowering Masyarakat
Mentawai untuk Anak
Usia 9-12 Tahun”
Indra Budi Prabowo (2020)
“Pengembangan Prototipe Cergam tentang Penjernihan Air untuk
Pembelajaran Tematik Kelas IV Sekolah Dasar”
Peneliti terinspirasi
dari penelitian Afandi
tentang inteegrasi
pendidikan lingkungan
hidup dalam
pembelajaran IPS
sekolah dasar.
Peneliti tersinspirasi dari
Suryaningsih &
Fatmawati tentang
pengembangan buku
cerita bergambar yang
dapat menumbuhkan rasa
gemar membaca siswa
Peneliti terinspirasi
dari penelitian Aris
tentang proses
penjernihan air
menggunakan teknik
filtrasi sederhana pada
anak usia 9-12 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
C. Kerangka Berfikir
Pendidikan lingkungan hidup adalah proses pembelajaran yang menanamkan
sikap kepedulian dan keprihatinan pada lingkungan, baik melalui pengetahuan
maupun keterampilan. Lingkungan hidup saat ini mengalami kerusakan akibat adanya
perilaku yang tidak baik dari manusia. Salah satu kerusakan lingkungan hidup yang
ada saat ini adalah limbah sampah yang merupakan hilangnya budaya buang sampah
yang berakibat pada masalah air di lingkungan sekitar.
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat orang banyak,
bahkan oleh semua makhluk hidup (Effendi, 2003: 11). Air adalah substansi yang
paling melimpah di permukaan bumi, merupakan komponen utama bagi semua
makhluk hidup, dan merupakan kekuatan utama yang secara konstan membentuk
permukaan bumi. Air juga merupakan faktor penentu dalam pengaturan iklim di
permukaan bumi untuk kebutuhan hidup manusia (Indarto, 2003: 3). Pencemaran air
diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar (polutan) yang dapat berupa gas, bahan-
bahan terlarut, dan partikulat. Pencemaran memasuki badan air dengan berbagai cara,
misalnya melalui atmosfer, tanah, limpasan (run off) pertanian, limbah domestik dan
perkotaan, pembuangan limbah industri, dan lain-lain (Effendi, 2003: 195).
Berdasarkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, peneliti bertujuan
mengembangkan prototipe cergam dengan judul “Penjernihan Air dengan Nicofilter”.
Prototipe cergam ini memuat pendidikan lingkungan hidup dengan ajakan pada
peserta didik untuk mau belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah mengenai
penjernihan air keruh. Prototipe cergam yang akan dikembangkan pun mengandung
muatan pembelajaran IPA mengenai pelestarian lingkungan yang akan dipadukan
dengan teknologi modern untuk membantu dalam proses penjernihan air. Selain itu,
guru dapat menggunakan prototipe tersebut sebagai sarana literasi maupun media
pembelajaran tematik tema 3 subtema 3 kelas IV sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
D. Pertanyaan Peneliti
1. Bagaimana mengembangkan prototipe cergam tentang penjernihan air keruh
dengan nicofilter untuk siswa kelas IV sekolah dasar?
2. Bagaimana kualitas prototipe cergam tentang penjernihan air keruh dengan
nicofilter untuk kelas IV berdasarkan hasil validasi seorang ahli ahli kimia dan
ahli Bahasa dan Sastra Indonesia?
3. Apakah prototipe cergam dapat membantu siswa kelas IV sekolah dasar dalam
mengetahui upaya penjernihan air keruh dengan nicofilter?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III dalam metode penelitian ini akan membahas tentang jenis penelitian,
setting penelitian, prosedur penelitian, uji coba produk, instrument penelitian, teknik
penelitian, pengumpulan data, teknik analisis data, serta jadwal penelitian.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Research
& Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan merupakan mtode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan dari produk tersebut (Sugiyono, 2015: 407). Penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk
tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut (Putra dalam Sudaryono, 2016: 15). Model penelitian
yang digunakan oleh peneliti adalah model ADDIE. Model ADDIE memuat lima fase
tahapan yang digunakan dalam pengembangan produk, yaitu (1) Tahap Analisis, (2)
Desain, (3) Pengembangan, (4) Implementasi, dan (5) Evaluasi (Tung Yao, 2017: 58-
67).
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan
jenis pengembangan Researh annd Development (RnD) yaitu proses pengembangan
produk berupa prototipe buku cerita bergambar yang berjudul “Penjernihan Air
dengan Nicofilter” untuk siswa kelas IV tema 3 subtema 3 sekolah dasar dengan
model pengembangan ADDIE. Pengembangan prototipe buku cerita bergambar ini
diharapkan dapat memperoleh hasil akhir yang dapat digunakan guru maupun siswa
dalam pembelajaran di kelas khususnya tema 3 kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan buku panduan dilakukan dalam lima tahap menurut
model pengembangan ADDIE, yaitu 1) analyze, 2) design, 3) development, 4)
Implement, dan 5) Evaluation. Berikut adalah ilustrasi gambar tahap pelaksanaan
penelitian dan pengembangan menurut ADDIE.
Gambar 3.1 Desain Penelitian Langkah-langkah model pengembangan ADDIE
(Tung Yao, 2017: 59)
Peneliti akan menggunakan tahap pengembangan ADDIE untuk
mengembangkan prototipe buku cerita bergambar yang berjudul “Penjernihan Air
dengan Nicofilter" Berikut adalah pembahasan pada setiap tahap-tahap
pengembangan prototipe cergam yang dilakukan peneliti.
1. Analyze - Analisis
Tahap analisis merupakan suatu proses mengidentifikasi apa yang akan
dipelajari oleh siswa, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan),
mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis).
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data sebanyak mungkin untuk mengetahui apa
yang menjadi kebutuhan dari objek penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data
mulai dari wawancara masyarakat yang tinggal di sekitar aliran Kali Gajah Wong dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
wawancara pada guru kelas IV. Selain wawancara peneliti memberikan angket
kepada siswa kelas V mengenai materi pelestarian lingkungan sekitar di tema 3
subtema 3 yang sudah dipelajari di kelas IV. Setelah data yang diinginkan sudah
didapatkan, peneliti dapat mulai menyusun rencana pengelolaan program atau proyek
yang akan di hasilkan.
Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa masyarakat yang tinggal di
dekat aliran sungai Kali Gajah Wong tepatnya di Desa Pringwulung. Peneliti
menemukan masalah bahwa air sumur dan sumur bor yang ada di beberapa rumah
tidak layak digunakan untuk konsumsi karena air keruh berwarna kekuningan,
memiliki bau tidak sedap. Beberapa hasil air yang diambil oleh peneliti dari sumur
bor maupun gali terdapat minyak dibagian permukaan air. Selanjutnya, peneliti
melakukan wawancara kepada Guru kelas IV. Masalah yang ditemukan adalah
kurangnya sarana literasi dan media pembelajaran yang membantu proses
pembelajaran terkhusus pelajaran IPA mengenai penjernihan air dalam konteks
pelestarian lingkungan menggunakan nicofilter. Melalui angket yang diberikan
kepada siswa kelas V, peneliti menemukan masalah bahwa media pembelajaran
dalam bentuk buku cerita bergambar yang memuat materi pembelajaran sains materi
penjernihan air dalam konteks pelestarian lingkungan belum pernah digunakan oleh
guru saat pembelajaran. Berdasarkan beberapa hal tersebut, peneliti menemukan
potensi untuk mengembangkan buku cerita bergambar untuk membantu siswa dalam
memahami materi penjernihan air dalam konteks pelestarian lingkungan sekaligus
mengenalkan teknologi berupa filter air modern dan sederhana. Setelah mendapatkan
permasalahan yang menjadi celah dalam penelitian, peneliti memulai
mengembangkan desain produk prototipe cergam pada tahap kedua ADDIE.
2. Design - Desain
Tahap ini dikenal dengan istilah membuat rancangan (blue print), ibarat
bangunan maka sebelum dibangun harus ada rancang bangun diatas kertas terlebih
dahulu. Pada tahap desain ini dilakukan dengan sistematis, metedologis, logis, teratur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dan spesifik. Pada tahap desain perlu melakukan verifikasi kinerja yang akan dicapai,
pemilihan metode pengukuran yang sesuai, mampu mengidentifikasi,
mengembangkan, dan mengevaluasi strategi yang direncanakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Peneliti merancang konsep buku cerita bergambar yang sesuai
untuk siswa kelas IV yang berisi materi pembelajaran Tema 3 Sub tema 3. Selain
merancang konsep cerita bergambar, peneliti juga merancang desain fisik buku
seperti kertas, judul, format huruf, dan warna yang akan digunakan. Dengan konsep
buku cergam yang sudah sesuai untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar, peneliti
mewujudkan konsep atau desain prototipe cergam dalam bentuk fisik berupa buku
pada tahap ketiga ADDIE yaitu Develop (Pengembangan).
3. Develop - Pengembangan
Tahap ini dalam tahap produksi untuk mewujudkan rencana pengembangan
yang telah dibuat dan dievaluasi dalam tahapan desain sebelumnya menjadi bentuk
nyata sebuah produk. Langkah-langkah dalam tahap ini diantaranya adalah: membuat
objek-objek belajar (learning object) seperti dokumen teks, animasi gambar, video,
dan membuat dokumen-dokumen tambahan pendukung lainnya. Pada fase ini,
desainer membuat storyboard dan grafis (Tung Yao Khoe, 2017: 64). Pada tahap ini,
konsep desain buku cerita bergambar akan dikembangkan. Peneliti juga menyusun
daftar pernyataan untuk melakukan validasi produk. Dalam penelitian ini, peneliti
membutuhkan penilaian dari dua ahli sebagai validator dari produk buku yang sudah
dibuat. Dengan mendapatkan validasi dari validator yang sudah ditentukan, peneliti
melakukan revisi produk berdasarkan komentar dan saran dari validator. Setelah
selesai melakukan revisi, peneliti dapat melanjutkan tahap pengembangan ADDIE
selanjutnya yaitu Implement (Pelaksanaan) dalam bentuk uji coba pada siswa kelas IV
Sekolah Dasar.
4. Implement - Pelaksanaan
Tahap ini adalah mengembangkan prosedur pembelajaran yang akan
diimplementasikan bagi siswa kelas IV sebagai sasaran dari peneliti. Guru atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
peneliti melakukan implementasi kurikulum termasuk hasil, metode penyajian
pembelajaran, dan prosedur penilaian. Produk yang sudah dikembangkan dan
dievaluasi oleh ahli dapat diuji cobakan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar sebagai
sasaran penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba produk di SD Sanjaya
Tritis kepada 10 siswa kelas IV Sekolah Dasar. Kegiatan yang dilakukan yaitu
melakukan pembelajaran di kelas dan memberikan pendalaman yang berkaitan
dengan pemahaman siswa pada pembelajaran yang dibantu dengan media prototipe
buku cerita bergambar. Soal evaluasi yang diberikan pada siswa diambil dari
prototipe buku cerita bergambar yang berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter”.
Hasil uji coba produk yang telah dilakukan selanjutnya dievaluasi untuk mengetahui
perbaikan yang perlu dilakukan. Pada tahap ini, peneliti melakukan evaluasi dengan
memperhatikan hasil tes evaluasi pemahaman siswa menggunakan media prototipe
buku cerita bergambar. Setelah itu, peneliti melakukan tahap berikutnya dari model
ADDIE, yaitu Evaluate (Evaluasi) secara keseluruhan untuk melihat hasil
pengembangan berhasil atau tidak dan sesuai dengan harapan awal atau tidak dari
pengembangan produk berupa prototipe cergam.
5. Evaluate – Evaluasi
Tahap terakhir adalah evaluasi secara keseluruhan. Tahap evaluasi merupakan
hasil penilaian untuk melihat apakah proses dalam sistem pembelajaran yang sudah
dibangun telah berhasil atau tidak, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Selain itu
tahap evaluasi merupakan tahapan untuk mengukur kualitas hasil pembelajaran yaitu
sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tahap evaluasi, peneliti
melakukan evaluasi pada setiap tahap pengembangan mulai tahap analisis kebutuhan
(Analyze) sampai pada tahap pelaksanaan (Implement). Selain itu, evaluasi terbagi
menjadi dua, yaitu formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk
mengumpulkan data pada setiap tahapan yang digunakan untuk penyempurnaan.
Peneliti menggunakan hasil kritik, saran dan masukan yang diberikan dosen
pembimbing dan dosen ahli sebagai evaluasi formatif. Sedangkan evaluasi sumatif
dilakukan pada akhir program untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pembelajaran (Tegeh, 2014: 43). Evaluasi sumatif yang dilakukan peneliti
berdasarkan hadil uji coba produk dan validasi akhir produk yang telah dicetak
berdasarkan kriteria prototipe buku cerita bergambar yang berkualitas.
C. Setting Penelitian
Setting penelitian akan menguraikan tentang subjek penelitian, objek
penelitian, lokasi penelitian, dan waktu penelitian yang dilaksanakan dalam proses
pengembangan prototipe cergam.
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian saat wawancara adalah tiga warga yang tinggal di
Pringwulung, tiga guru kelas IV di SD Kanisius Sengkan dan dua guru kelas IV di
SD Negeri Kentungan Yogyakarta. Subjek dalam pemberian angket adalah siswa
kelas V di SD BOPKRI Demangan III yang sudah mendapatkan materi pada tema 3:
“Peduli Terhadap Makhluk Hidup” subtema 3: “Ayo Cintai Lingkungan” tentang
penjernihan air dalam konteks pelestarian lingkungan sekitar. Subjek uji coba produk
adalah siswa kelas IV di SD Sanjaya Tritis Pakem Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah prototipe cergam tentang penjernihan air
keruh dengan Nicofilter dalam konteks pelestarian lingkungan hidup untuk kelas IV
Sekolah Dasar.
3. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah
SD Sanjaya Tritis yang terletak di Jl. Tritis, Purwo Binangun, Kec. Pakem,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kode Pos: 55582.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini membutuhkan waktu selama 6 bulan. Terhitung dari bulan
November 2019 sampai April 2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dihasilkan dalam penelitian Research & Development (R&D) berupa
data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif diperoleh melalui kegiatan wawancara
dengan masyarakat yang di dekat aliran sungai tepatnya di desa Pringwulung, tiga
guru di SD Kanisius Sengkan dan dua guru di SD Negeri Kentungan. Data kuantitatif
diperoleh dari hasil pembagian angket kepada 24 siswa kelas V di SD BOPKRI
Demangan III yang pernah mendapatkan materi tentang tema 3: “Peduli Terhadap
Makhluk Hidup” subtema 3: “Ayo Cintai Lingkungan”. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan dua metode untuk pengumpulan data, yaitu wawancara dan angket.
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan daya yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan untuk
mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden
sedikit (Sudaryono, 2016). Menurut Nasution (2003: 113), wawancara adalah suatu
bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh
informasi. Wawancara dapat dikatakan sebagai teknik pengumpulan data dengan
menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka langsung atau melalui media
tertentu (Sanjaya,2009: 96)
Pada umumnya, wawancara dibedakan menjadi dua jenis, yaitu wawancara
berstruktur dan wawancara tak berstruktur. Wawancara berstruktur dilakukan
berdasarkan daftar pertanyaan dengan maksud dapat mengontrol dan mengatur
berbagai dimensi wawancara tersebut, antara lain pertanyaan yang dilakukan telah
ditentukan bahkan kadang-kadang juga jawabannya, demikian pula lingkup masalah
sehingga benar-benar dibatasi (Sudaryono, 2006). Wawancara tak berstruktur lebih
bersifat informal. Pertanyaan tentang pandangan, sikap, keyakinan subjek atau
tentang keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subjek (Riyanto,
2001:13).
Berdasarkan penjelasan di atas, wawancara adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan oleh peneliti pada narasumber atau responden dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
bahasa lisan baik secara tatap muka langsung maupun menggunakan media lainnya.
Peneliti juga menggunakan wawancara berstruktur dengan tujuan supaya
mendapatkan data yang tidak keluar dari konteks atau tujuan dari informasi yang
ingin diperoleh dari responden.
2. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono,2015: 199). Angket yang digunakan peneliti dalam penelitian ini bertujuan
untuk mencari informasi tentang ketersediaan media pembelajaran berupa buku cerita
bergambar yang memuat materi penjernihan air dalam konteks pelestarian
lingkungan.
Angket dibedakan menjadi dua jenis (Sudaryono, 2016: 77), yaitu angket
terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka merupakan pertanyaan terbuka yang
berisi tentang pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan pokok yang bias dijawab atau
direspon oleh responden secara bebas. Sedangkan angket tertutup pertanyaan atau
pernyataan sudah disusun secara berstruktur disamping ada pertanyaan pokok atau
utama, juga ada anak pertanyaan atau sub-pertanyaan. Dalam angket tertutup sudah
terdapat jawaban alternatif yang tinggal dipilih oleh responden (Sudaryono, 2016: 77-
78). Angket yang diggunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket dalam bentuk
pertanyaan tertutup.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data secara sistematis (Trianto,2009: 99).
Instrumen penelitian yang digunakan adalah non-tes. Peneliti menggunakan
instrumen berupa wawancara dan angket yang diberikan pada masyarakat sekitar,
guru, dan siswa yang ada di sekolah .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara adalah alat yang dugunakan dalam pelaksanaan
wawancara. Pedoman ini berisi daftar pertanyaan yang digunakan untuk mencari tahu
lebih mendalam data yang ingin diperoleh peneliti. Peneliti menggunakan teknik
wawancara terstruktur supaya data yang diperoleh tidak luas atau keluar dari konteks
yang diperlukan oleh peneliti. Wawancara dilakukan dan ditujukan kepada
narasumber, yaitu masyarakat dan guru wali kelas IV SD Kanisius Sengkan dan SD
Negeri Kentungan.
Table 3.1 Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Wawancara Masyarakat
Variabel Indikator Nomor
Item
Kualitas air Keadaan air sumur di rumah 1
Pentingnya kebersihan air 2
Fungsi air dalam lingkungan masnyarakat 3,4,5
Kegiatan yang
dilakukan masyarakat
disekitar
Upaya mengatasi permasalahan yang ada 6,7
Pentinya pendidikan yang mengajarkan pelestarian
lingkungan sekitar
8
Berikut ini adalah daftar pertanyaan pengembangan instrumen wawancara
masyarakat yang ada di sekitar Kali Gajah Wong, Desa Pringwulung, Jl. Tunjang
dapat dilihat di tabel.
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan Wawancara Masyarakat
Variabel Indikator Pertanyaan
Kualitas air
Keadaan air sumur di
rumah
1. Bagaimana keadaan air sumur yang ada di
rumah saudara/i ?
Pentingnya kebersihan
air
2. Menurut saudara/i apakah kebersihan air itu
penting?
Fungsi air dalam
lingkungan masyarakat
3. Apakah saudara/i menggunakan air sumur
untuk aktivitas sehari-hari?
4. Aktivitas apa saja yang dilakukan dengan
sumur yang ada di rumah?
5. Apakah air yang keruh dan bau tidak
digunakan lagi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Kegiatan yang
dilakukan
masyarakat
disekitar
Upaya mengatasi
permasalahan yang ada
6. Adakah tindakan yang dilakukan untuk
memanfaatkan air yang sudah tidak layak
digunakan/konsumsi menjadi layak
digunakan/konsumsi?
7. Apakah saudara/i menggunakan filter air
sebagai sarana pembantu dalam penjernihan
air yang sudah keruh dan bau?
Pentinya pendidikan
yang mengajarkan
pelestarian lingkungan
sekitar
8. Untuk anak-anak sekolah dasar, menurut
saudara/i perlukan mereka diajarkan
mengenai pelestarian lingkungan alam
terkhusus dalam pemanfaatan air keruh dan
bau yang sudah tidak layak dikonsumsi
menjadi layak dikonsumsi kembali?
Setelah menemukan permasalahan di lingkungan masyarakat tentang keadaan
dan kualitas air sumur tanah dan sumur bor, peneliti melakukan analisis kebutuhan
kepada guru kelas IV tentang pemanfaatan media pembelajaran di kelas terkhusus
media berupa prototipe cergam tentang penjernihan air keruh. Berikut adalah kisi-kisi
wawancara analisis kebutuhan yang dikembangkan oleh peneliti untuk guru kelas IV
Sekolah Dasar.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen Wawancara Guru kelas IV
Variabel Indikator Nomor
Item
Cerita
bergambar
(Cergam)
Ketersediaan cergam untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar 1, 2
Penggunaan cergam sebagai media pembelajaran IPA 3
Desain cergam yang dibutuhkan dan sesuai untuk siswa kelas
IV.
4
Pembelajaran
IPA Materi
Pelestarian
Lingkungan
Sekitar (air)
Kesulitan guru dalam mengajar mater pelestarian lingkungan
dan pemanfaatan air yang keruh
5, 6, 7
Keaktifan siswa dalam pembelajaran pelestarian lingkungan
sekitar dan pemanfaatan air keruh
8
Upaya mengatasi kesulitan saat melaksanakan pembelajaran
mengenai pelestarian lingkungan sekitar dan pemanfaatan air
yang keruh
9
Pengalaman pembelajaran Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk
Hidup” dengan subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”
10
Berdasarkan kisi-kisi wawancara guru kelas IV Sekolah dasar, peneliti
mengembangkan dalam 10 pertanyaan mengenai media pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
digunakan di kelas terkhusus media berupa prototipe cergam. Berikut ini adalah tabel
daftar pertanyaan pengembangan instrumen wawancara guru kelas IV yang
dikembangkan oleh peneliti.
Tabel 3.4 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru kelas IV
Variabel Indikator Pertanyaan
Cerita
bergambar
(Cergam)
Ketersediaan cergam untuk
siswa kelas IV Sekolah
Dasar
1. Apakah ada cergam yang berisi tentang
materi pembelajaran untuk siswa kelas
IV?
2. Berapa jumlah buku cergam untuk siswa
kelas IV yang tersedia di sekolah?
Penggunaan cergam sebagai
media pembelajaran IPA
3. Apakah buku cerita bergambar dapat
dimanfaatkan sebagai media dalam
pembelajaran IPA?
Desain cergam yang
dibutuhkan dan sesuai untuk
siswa kelas IV.
4. Menurut Bapak/Ibu apa saka ciri-ciri
cergam yang baik digunakan untuk siswa
kelas IV Ssekolah Dasar? (gambar, font
tulisan, warna, bahasa)
Pembelajaran
IPA Materi
Pelestarian
Lingkungan
Sekitar (air)
Kesulitan guru dalam
mengajar materi pelestarian
lingkungan dan pemanfaatan
air yang keruh
5. Apakah Bapak/Ibu pernah menjelaskan
materi pelestarian lingkungan maupun
pemanfaatan air yang keruh?
6. Menurut Bapak/Ibu apakah materi tentang
pelestarian lingkungan dan pemanfaatan
air yang keruh perlu diajarkan kepada
siswa kelas IV Sekolah Dasar?
7. Kesulitan apa saja yang dihadapi
Bapak/Ibu saat membantu siswa belajar
tentang materi pelestarian lingkungan dan
pemanfaatan air yang keruh?
Keaktifan siswa dalam
pembelajaran pelestarian
lingkungan sekitar dan
pemanfaatan air yang keruh
8. Bagaimana keaktifan siswa saat
pembelajaran dengan materi pelestarian
lingkungan sekitar dan pemanfaatan air
yang keruh?
Upaya mengatasi kesulitan
saat melaksanakan
pembelajaran mengenai
pelestarian lingkungan
sekitar dan pemanfaatan air
yang keruh
9. Apa saja usaha Bapak/Ibu saat mengalami
kesulitan dalam pembelajaran materi
pelestarian lingkungan sekitar dan
pemanfaatan air yang keruh?
Pengalaman pembelajaran
Tema 3 “Peduli Terhadap
Makhluk Hidup” dengan
subtema 3 “Ayo Cintai
Lingkungan”
10. Apakah siswa pernah diajak untuk
melakukan kegiatan penjernihan air
menggunakan teknik filtrasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Angket
Pada penelitian ini angket diberikan siswa kelas IV Sekolah Dasar. Peneliti
menggunakan angket yang bersifat tertutup (closed question). Angket siswa
digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang terdapat pada
tema 3: “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” subtema 3: “Ayo Cintai Lingkungan”.
Angket yang diberikan pada 24 siswa kelas V di SD BOPKRI Demangan III berisi
sembilan pernyataan yang berkaitan dengan pengalaman siswa dalam belajar tema 3
di kelas IV . Selain itu, peneliti juga menggunakan angket sebagai acuan untuk
merevisi produk menjadi lebih baik. Angket validasi produk ini terdapat pernyataan
yang sesuai dengan kebutuhan. Angket penelitian yang dilakukan peneliti berisi
pernyataan akan diberikan kepada dua orang ahli.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Pengembangan Angket Siswa
No Matriks Pengembangan Angket Siswa No Item
1. Ketersediaan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar 1,2
2. Ketertarikan siswa pada buku cerita bergambar 3
3. Penggunaan buku cerita bergambar saat pembelajaran 4,5
4. Penggunaan buku cerita bergambar dalam sarana literasi 6
5. Pengalaman siswa dalam pembelajaran materi pelestarian lingkungan
sekitar
7
6. Pengalaman siswa dalam manfaat belajar menggunakan media berupa
buku cerita bergambar
8
7. Pengalaman belajar tentang penjernihan air 9
Berdasarkan kisi-kisi angket yang akan diberikan pada siswa, peneliti
menjabarkan kisi-kisi tersebut dalam 9 pernyataan mengenai media pembelajaran
yang pernah digunakan saat pembelajaran di kelas dan ketersediaan prototipe cergam
sebagai sarana literasi dan media pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.6 Daftar Pernyataan Angket Siswa
No Pertanyaan SS S R TS STS
1 Saya pernah menggunakan buku cerita bergambar
dalam pembelajaran di kelas
2 Di sekolah terdapat buku cerita bergambar untuk
siswa kelas IV
3 Saya merasa bosan dan tidak tertarik untuk
membaca buku pelajaran yang tidak disertai
gambar menarik
4 Ada buku cerita bergambar tentang pelestarian
lingkungan yang pernah saya baca di sekolah
5 Di kelas guru menggunakan buku cerita bergambar
sebagai sarana penjelasan materi pembelajaran
6 Sebelum memulai pembelajaran saya diminta
untuk membaca buku cerita bergambar sebagai
sarana literasi
7 Saya belajar materi pelestarian lingkungan sekitar
di kelas IV
8 Dengan buku cerita bergambar saya dapat dengan
mudah memahami materi pembelajaran
9 Saya belajar penjernihan air dengan filter air
sederhana atau modern
Setelah mengembangkan angket untuk analisis kebutuhan pada siswa sekolah
dasar, peneliti mengembangkan angket yang digunakan untuk menilai kelayakan dan
kualitas produk berupa prototipe cergam yang dikembangkan. Berikut adalah kisi-kisi
angket yang digunakan untuk menilai kelayakan dan kualitas prototipe cergam yang
akan diberikan pada dua orang ahli.
Tabel 3.7 Pengembangan Kisi-Kisi Validasi Produk
Variabel Indikator No Item
Buku Prototipe Cerita
Bergambar
Desain Produk 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Isi Buku 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Berdasarkan kisi-kisi tersebut, peneliti mengembangkannya dalam 15
pernyataan. Pernyataan yang dikembangkan dari kisi-kisi angket dalam instrumen
validasi produk dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 3.8 Daftar Pernyataan Validasi Produk
Variabel Indikator Pernyataan
Buku
Prototipe
Cerita
Bergambar
Desain
produk
Memuat Judul yang mendeskripsikan isi cerita
Memuat nama penulis prototype
Bahasa sesuai dengan EBI
Bahasa mudah dipahami oleh siswa SD kelas IV
Komponen dalam buku cerita bergambar lengkap (sampul, kata
pengantar, isi cergam, kepustakaan, biodata penulis)
Tampilan fisik (warna, huruf, gambar atau foto) dalam buku
cerita bergambar menarik
Tampilan fisik (warna, huruf, gambar atau foto) dalam buku
cerita bergambar sesuai dengan perkembangan anak sekolah
dasar
Isi buku
Cergam berisi narasi dan gambar yang saling berkaitan
Cergam berisi cerita yang mendukung judul utama tentang
“Penjernihan Air dengan Nicofilter”
Cergam berisi informasi tentang penjelasan bakteri dan
kandungan ion logam yang ada di air
Cergam memuat bagian-bagian Nicofilter sebagai alat penjernih
air keruh.
Cergam berisi informasi tentang bagian dan cara kerja
Nicofilter.
Cergam berisi tentang media-media yang ada dalam filter air
sederhana.
Cergam berisi alur cerita tentang pejernihan air keruh dengan
filter air yang mudah dipahami siswa
Cergam berisi penjelasan agar siswa memahami cara
penjernihan air keruh dengan teknik filtrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
F. Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data adalah untuk mengetahui kelayakan dari produk yang
sudah dibuat dan melakukan perbaikan produk yang dibuat oleh peneliti. Data yang
telah diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari hasil validasi yang dilakukan oleh dua ahli, yaitu dosen Pendidikan
Kimia dan dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan hasil dari uji coba 10
siswa di SD Sanjaya Tritis. Sedangkan jika hasil kualitatif berupa kritik, saran, dan
masukan dari kedua dosen ahli. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan
pedoman penskoran skala Likert 1-4. Penskoran dilakukan dengan menjumlah
keseluruhan dari setiap nomor di lembar angket dan penilaian kemudian mencari rata-
rata skor yang diperoleh. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan presepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial
(Sudaryono,2016: 100) Pedoman penskoran 1-4 yaitu sangat baik, baik, tidak baik,
dan sangat tidak baik.
Tabel 3.9 Hasil Interval Skala 1-4
Interval Skor Kriteria
3,26-4,00 Sangat baik
2,51-3,25 Baik
1,76-2,50 Tidak Baik
1,00-1,75 Sangat Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV membahas mengenai hasil penelitian yang berisi: (1) prosedur
pengembangan prototipe cergam tentang penjernihan air dengan nicofilter kelas IV
sekolah dasar dan (2) deskripsi kualitas prototipe cergam yang berjudul “Penjernihan
Air dengan Nicofilter”. Peneliti juga menguraikan tentang pembahasan berkaitan
dengan hasil penelitian, serta terdapat kelebihan dan kelemahan prototipe cergam.
A. Hasil Penelitian
1. Prosedur Pengembangan Produk Buku
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
ADDIE yang terdiri dari: Analyze, Design, Implementation, dan Evaluation. Berikut
penjabaran hasil penelitian langkah ADDIE yang dilakukan oleh peneliti.
a. Analisis (Analyze)
Pengembangan prototipe buku cerita bergambar dalam pembelajaran tema 3 di
kelas IV diawali dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan
berdasarkan langkah-langkah pengembangan prototipe buku cerita bergambar yang
telah dijelaskan pada bab III. Peneliti menggunakan wawancara dan angket untuk
melakukan analisis kebutuhan yang diberikan pada warga, guru, dan siswa kelas V
yang pernah mendapatkan materi pembelajaran tema 3 subtema 3 saat di kelas IV SD.
Peneliti melakukan wawancara pada warga Desa Pringwulung di Jl. Tunjang, dua
guru kelas IV di SD Negeri Kentungan dan tiga guru kelas IV di SD Kanisius
Sengkan. Peneliti melakukan wawancara kepada warga di Desa Pringwulung, Jl.
Tunjang dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas air sumur tanah dan
sumur bor, mengetahui penggunaan teknik filtrasi untuk penjernihan air keruh sudah
dilakukan atau belum. Selain itu, wawancara dilakukan untuk memastikan kebutuhan
secara langsung terkait dengan filter air yang akan dibahas dalam buku cerita
bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tahap selanjutnya, peneliti melakukan wawancara pada lima guru kelas IV
Sekolah Dasar yang terbagi menjadi tiga guru di SD Kanisius Sengkan dan dua guru
di SD Negeri Kentungan. Wawancara digunakan untuk mengetahui penggunaan
media cergam dalam pembelajaran, ketersediaan buku cergam di sekolah dan
kesulitan mengenai media pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan materi
tentang penjernihan air keruh dalam konteks pelestarian lingkungan. Peneliti juga
melakukan penyebaran angket pada siswa kelas V di SD BOPKRI Demangan III.
Angket digunakan untuk mengetahui daya tarik siswa pada buku cergam, pengalaman
siswa dalam pembelajaran pelestarian lingkungan di tema 3 saat berada di kelas IV
dan jumlah buku cerita bergambar yang memuat materi pembelajaran kelas IV
sekolah dasar. Di bawah ini merupakan hasil dari wawancara dan angket yang
digunakan oleh peneliti untuk analisis kebutuhan sebelum mengembangkan prototipe
cergam.
1) Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti membuat kisi-kisi sebagai pedoman melakukan wawancara kepada tiga
warga di Desa Pringwulung, Jl. Tunjang dan lima guru kelas IV Sekolah Dasar. Kisi-
kisi wawancara pada warga di Desa Pringwulung terdiri dari lima indikator yang
dijabarkan dengan delapan pertanyaan. Kemudian, untuk wawancara pada lima guru
kelas IV sekolah dasar terdiri dari enam indikator yang dijabarkan menjadi sembilan
pertanyaan.
Indikator pada kisi-kisi wawancara warga dijabarkan menjadi beberapa butir
pertanyaan. Indikator pertama, berisi satu pertanyaan tentang kondisi air sumur tanah
dan sumur bor di rumah. Indikator kedua, terdiri dari satu pertanyaan tentang
pentingnya kebersihan air. Indikator ketiga, terdiri dari tiga pertanyaan tentang fungsi
air dalam lingkungan masyarakat. Indikator keempat, berisi dua pertanyaan tentang
upaya mengatasi permasalahan yang dilakukan. Indikator kelima, berisi satu
pertanyaan tentang pentingnya pembelajaran yang mengajarkan pelestarian
lingkungan sekitar dan pemanfaatan air melalui penjernihan menggunakan teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
filtrasi. Berdasarkan dari wawancara warga yang ada di Desa Pringwulung, peneliti
mendapatkan data bahwa air sangat penting bagi aktivitas sehari-hari di rumah,
keadaan air sumur tanah maupun sumur bor yang ada di rumah warga pun berwarna
keruh dan beberapa juga memiliki bau tidak sedap. Warga di Desa Pringwulung, Jl.
Tunjang belum menggunakan filter air untuk menjernihkan air keruh yang ada di
sumur tanah dan sumur bor yang terdapat di rumah warga. Selain itu, pembelajaran
mengenai penjernihan air keruh perlu diberikan pada siswa sekolah dasar supaya
dapat menambah wawasan siswa mengenai cara menjernihkan air menggunakan
teknik filtrasi modern dan sederhana. Teknik filtrasi modern menggunakan nicofilter
yang akan diberikan pada siswa tidak hanya menjernihkan air sumur tanah dan sumur
bor saja melainkan juga dapat menjernihkan air keruh dan menghilangkan lapisan
minyak di atas permukaan air PAM, PDAM dan air gunung.
Indikator pada kisi-kisi wawancara guru dijabarkan menjadi beberapa butir
pertanyaan. Indikator pertama, berisi dua pertanyaan tentang ketersediaan cergam
untuk siswa kelas IV. Indikator kedua, berisi satu pertanyaan tentang penggunaan
cergam sebagai media pembelajaran IPA. Indikator ketiga, berisi satu pertanyaan
tentang desain cergam yang dibutuhkan. Indikator keempat, berisi tiga pertanyaan
tentang kesulitan guru dalam mengajar materi pelestarian lingkungan dan
pemanfaatan air yang keruh. Indikator kelima, berisi satu pertanyaan tentang
keaktifan siswa dalam pembelajaran pelestarian lingkungan sekitar dan pemanfaatan
air keruh. Indikator keenam, berisi satu pertanyaan tentang upaya mengatasi kesulitan
saat melaksanakan pembelajaran. Indikator ketujuh, berisi satu pernyataan tentang
pengalaman guru dalam pembelajaran Tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”
dengan subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”.
Berdasarkan hasil wawancara lima guru kelas IV Sekolah Dasar yang terdiri
dari tiga guru di SD Kanisius Sengkan dan dua guru di SD Negeri Kentungan,
peneliti mendapatkan data bahwa media yang digunakan dalam mengajarkan materi
pelestarian lingkungan di tema 3 subtema 3 adalah video dan gambar-gambar
pendukung yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Kelima guru kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sekolah dasar belum menjumpai buku cerita bergambar (cergam) yang khusus
membahas materi penjernihan air, buku cergam yang membahas khusus tentang
pelestarian lingkungan di sekolah terbatas, dan aktivitas penjernihan air keruh belum
diajarkan karena guru berfokus pada pembelajaran yang ada di buku panduan. Dalam
penentuan desain prototipe buku cergam, guru memberikan beberapa saran sesuai
dengan kebutuhan siswa. Guru menyarankan untuk warna yang digunakan dalam
cergam menarik bagi siswa. Bahasa yang digunakan sederhana, jenis huruf sebaiknya
tidak terlalu kaku, ukuran huruf tidak terlalu kecil maupun terlalu besar, isi buku
lengkap dengan gambar tokoh yang menarik supaya siswa tidak bosan dan tertarik
seperti dalam film animasi yang ada di televisi. Selain itu, kelima guru mengatakan
bahwa buku cerita bergambar dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan
sarana literasi bagi siswa.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, peneliti mengetahui bahwa
teknik filtrasi belum dilakukan oleh warga di Desa Pringwulung. Pembelajaran
mengenai teknik filtrasi untuk penjernihan air keruh pun perlu diberikan pada siswa
sekolah dasar. Prototipe cergam yang dikembangkan dapat membantu guru dalam
penggunaan media pembelajaran di kelas. Selain itu, cergam yang akan
dikembangkan juga dapat menambah wawasan tentang proses penjernihan air keruh
dengan teknik filtrasi modern dan sederhana pada siswa kelas IV sekolah dasar.
2) Hasil Angket Analisis Kebutuhan
Angket yang diberikan pada siswa memiliki tujuh indikator yang dijabarkan
menjadi sembilan pernyataan. Indikator pertama, dijabarkan dalam dua butir
pernyataan tentang ketersediaan media pembelajaran berupa buku cergam. Indikator
kedua, terdiri dari satu butir pernyataan tentang ketertarikan siswa pada buku cergam.
Indikator ketiga, terdiri dari dua butir pernyataan tentang penggunaan buku cergam
saat pembelajaran. Indikator keempat, terdiri dari satu butir pernyataan tentang
penggunaan buku cergam dalam sarana literasi. Indikator kelima, terdiri dari satu
butir pernyataan tentang pengalaman siswa dalam pembelajaran materi pelestarian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
lingkungan sekitar. Indikator keenam, berisi satu butir pernyataan tentang
pengalaman siswa dalam manfaat belajar menggunakan media berupa buku cerita
bergambar. Indikator ketujuh, terdiri dari satu butir pernyataan tentang pengalaman
belajar tentang penjernihan air.
Peneliti menyusun angket dan dibagikan pada siswa kelas V sekolah dasar yang
berjumlah 24 siswa di SD BOPKRI Demangan III dengan tujuan menggali
pengalaman siswa saat mendapatkan materi pembelajaran di buku tematik tema 3
subtema 3 di kelas IV. Penyebaran angket dilaksanakan pada tanggal 18 Februari
2020. Hasil angket yang berikan pada siswa menunjukkan bahwa 75% siswa
menjawab dengan bantuan media buku cerita bergambar, siswa dapat lebih mudah
memahami materi pelajaran. Selain itu, 79% siswa menyatakan bahwa belum pernah
belajar materi penjernihan air dengan teknik filtrasi modern maupun sederhana di
kelas.
Berdasarkan hasil wawancara dan angket yang dilakukan dalam tahap analisis
kebutuhan, peneliti menemukan potensi dan terdorong untuk membuat prototipe
cergam tentang penjernihan air menggunakan nicofilter yang berkaitan dengan materi
pelestarian lingkungan sekitar. Setelah mendapatkan data dan informasi dari analisis
kebutuhan, peneliti menemukan potensi untuk mengembangkan prototipe cergam
tentang penjernihan air keruh. Peneliti membuat kisi-kisi atau konsep dari prototipe
cergam yang akan dikembangkan. Berikut adalah kisi-kisi atau konsep yang
dikembangkan peneliti dakam tahap kedua ADDIE.
b. Desain (Design)
1) Kisi-Kisi Cergam
Peneliti membuat kisi-kisi terlebih dahulu sebagai dasar sebelum
mengembangkan prototipe cergam. Dalam kisi-kisi cergam yang disusun, peneliti
menentukan alur cerita dan tokoh dalam cergam yang akan dikembangkan. Adapun
kisi-kisi cergam yang peneliti susun adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.1 Kisi-Kisi Cerita Bergambar (Cergam)
Halaman Isi
Depan Judul
Penjernihan Air dengan Nicofilter
Cover
I Kata pengantar penulis
1 Pada suatu hari, Anton dan Budi berjalan bersama saat pulang sekolah. Di
perjalanan pulang, Anton dan Budi melihat keadaan sungai yang kotor dengan
sampah.
Budi : Anton coba lihat di aliran sungai ini terdapat banyak sampah
Anton : Iya Budi, sungai di depan rumahku juga banyak sampah yang membuat
air menjadi keruh.
2
Budi : Apakah ada akibat dari air yang tercemar dengan sampah itu, Anton?
Anton : Iya Bud, air sumur tanah maupun sumur bor di rumahku menjadi keruh
dan tidak digunakan lagi untuk konsumsi. Ayahku pernah bercerita kalau
terdapat penelitian tentang kandungan bakteri yang dapat mengganggu
kesehatan jika air keruh itu dikonsumsi.
3 Budi : Bakteri apa saja yang terkandung di air Anton?
Anton : Ayahku pernah memberitahuku bakteri yang dapat menganggu
kesehatan adalah:
E Coli merupakan bakteri yang dapat menyebabkan diare ataupun muntaber
dan biasanya tinja yang dikeluarkan bercampur dengan darah atau nanah.
Vibrio Cholerae merupakan bakteri yang dapat menyebabkan diare kolera yang
ditandai dengan tinja yang cair dan berwarna pucat seperti air cucian beras.
4 Budi : Apakah air tersebut sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, Anton?
Anton : Tentu masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya, Budi. Nah
bagaimana kalau nanti sore kamu ke rumahku supaya Ayah dapat menjelaskan
bagaimana pemanfaatan air yang sudah keruh itu.
5 Budi : Baiklah, nanti sore aku akan main ke rumahmu Anton.
Anton : Sampai ketemu nanti sore, Budi.
6 Mereka berdua pulang kerumah masing-masing untuk berganti baju, makan,
dan beristirahat sejenak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
7 Sore hari sekitar jam 15.00, Budi bergegas untuk main ke rumah Anton.
Sesampai di depan rumah Anton, Budi bertemu dengan Ayah Anton.
Budi : Anton.... Anton...
Ayah: Eh ada, Budi. Mari masuk ke dalam. Oh iya, tadi Anton bercerita dalam
perjalanan pulang, kalian membahas bagaimana pemanfaatan air keruh ya?
Mari ikut ayah ke sumur di belakang rumah.
8 Ayah : Anton, Budi sudah datang.
Anton : Iya Ayah, tunggu sebentar.
9 Ayah : Nah, sekarang lihatlah di depan kalian, ada sumur dan filter air yang
digunakan untuk membantu pemanfaatan air sumur tanah, sumur bor, dan air
PDAM yang sudah tercemar, keruh, dan bau.
Anton : Kenapa filter air itu berbentuk tabung, Ayah?
Budi : Apa isi di dalam alat itu, Ayah?
10
Ayah : Filter air itu disebut Nicofilter. Media di dalam Nicofilter adalah Pasir
Zeolit dan Iron Manganese Revonal. Filter air berbentuk tabung supaya dapat
menahan tekanan air yang masuk dibandingkan dengan bentuk yang memiliki
sudut, bila terkena tekanan yang berlebihan. Tabung filter yang dapat gunakan
berupa tabung fiber glass atau stainless steel sesuai dengan lokasi peletakan
filter. Jika di dalam ruangan, lebih ke tabung fiber glass karena tidak langsung
terkena cahaya matahari. Jika diluar ruangan dianjurkan tabung stainless steel
supaya jika terkena cahaya matahari dapat terhindar dari lumut.
Anton : Apa fungsi kepala filter, Pasir Zeolit, dan Iron Manganese Removal itu,
Ayah?
11 Ayah : jadi fungsi kepala filter, pasir zeolit, dan iron manganese removal itu:
- Fungsi kepala filter atau 3 way valve adalah mengontrol penyaringan air,
pembilasan media dan dalam tabung serta untuk mengeluarkan air bersih
yang sudah disaring dengan nicofilter.
- Pasir zeolit adalah untuk mengurangi bakteri E coli dan menurunkan kadar
besi atau mangan yang berlebihan dalam air.
- Iron Manganese removal berfungsi untuk menghilangkan
kandungan Mangan, Kadar Besi, Hidrogen Sulfida yang tampak seperti
lapisan atas berminyak di dalam air minum, air tanah, air PDAM, dan air
gunung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
12 Ayah: Menurut Peraturan menteri kesehatan RI No. 32 Tahun 2017 tentang
syarat-syarat kesehatan air, disebutkan bahwa air bersih yang baik dan layak
dikonsumsi adalah air yang memiliki kandungan Kadar Besi (Fe) maksimum
sebanyak 0,3 mg/L, dan kadar Mangan (Mn) sebanyak 0,1 mg/L sehingga
kandungan keduanya sebesar 3 : 1 . Jika kedua kandungan tersebut berlebihan
maka air tidak baik dikonsumsi.
13 Anton : Penyaringan air menggunakan nicofilter memerlukan waktu berapa
lama, ayah?
Ayah : Proses penyaringan dengan Nicofilter pertama kali membutuhkan waktu
kurang lebih 30-60 menit, barulah air sudah jernih dan dapat dimanfaatkan.
Budi: Bagaimana cara kerja dari Nicofilter itu, Ayah?
14 Ayah: Cara kerja dari Nicofilter tersebut adalah:
Pertama, air dimasukkan ke tabung dengan arah putaran kepala filter ke arah
back wash untuk menyaring kotoran yang ikut masuk ke dalam tabung selama
kurang lebih 5 menit sesuai keadaan air yang akan di filter.
Kedua, air akan masuk melalui pipa 1 dan masuk ke dalam tabung melalui pipa
tengah.
Setelah air di dalam tabung penuh, air akan keluar melalui pipa 2.
15 Pertama, putar kepala filter ke arah Fast Rinse selama 3 menit
Kedua, air akan masuk kembali melalui pipa 1, namun tidak melalui pipa
tengah, melainkan langsung keluar dari bagian atas tabung.
Air yang sudah masuk ke dalam tabung akan naik melalui pipa yang ada di
tengah tabung.
Air akan keluar melalui pipa 2.
16 Lakukan tahap pertama dan kedua sebanyak 3-5 x sesuai tingkat kekeruhan air.
Jika sudah terlihat jernih saat ditahap fast rinse terakhir, pertahankan selama 5
menit.
Setelah air terlihat jernih, putar kepala filter ke arah Filter.
Air yang sudah jernih akan keluar melalui pipa 3 dan air sudah dapat
dimanfaatkan.
17 Budi : Berapa harga Paman membeli nicofilter itu?
Ayah : Harga Nicofilter tersebut mulai dari Rp.3.500.000 – 13.500.000 di tahun
2019
Anton : Wah.. lumayan mahal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Ayah : Iya Anton nicofilter cukup mahal, tapi memiliki manfaat yang besar.
18 Budi : Apakah ada alat lain yang mempunyai fungsi yang sama dengan
nicofilter tadi Ayah?
Ayah : Tentunya ada Budi. Sebelum memanfaatkan alat Nicofilter tersebut,
masyarakat masih menggunakan filter sederhana.
Anton: Apakah alat yang digunakan sama Ayah?
19 Ayah : Tentu berbeda Anton. Filter sederhana dibuat dengan bantuan media
yang tidak sedikit, antara lain adalah drum besar yang didalamnya berisi
kerikil, ijuk, karbon aktif atau arang aktif, pasir halus, kain berpori sedang, dan
batu bata. Setelah air melewati proses filterisasi pun masih perlu diberi kaporit
untuk membunuh bakterinya.
Anton : Seperti apa alat itu ayah?
Ayah : Besok pagi saja Ayah akan mengajak kalian untuk bersama membuat
filter air sederhana itu.
20 Pengantar: Pagi harinya, Budi datang ke rumah Anton untuk membuat filter air
sederhana bersama dengan Ayah dan Anton.
Ayah: Apakah kalian sudah siap?
Anton dan Budi: Sudah, Ayah.
21-30 Ayah :
Pertama kita siapkan peralatan seperti drum, pipa air, lem pipa, gunting,
gergaji.
Kedua drum besar tersebut diberi lubang di bagian atas dan bawah masing-
masing 1 yang digunakan untuk masuk dan keluarnya air yang akan di saring.
Ketiga siapkan pipa air lalu dipasang pada lubang drum sebagai media untuk
masuk dan keluarnya air.
Keempat masukkan batu bata di bagian dasar drum yang berfungsi
mengurangi tingkat kekeruhan dan mikroba pada air
Kelima masukkan ijuk yang sudah dicuci untuk menyaring kotoran kecil yang
ada diair, setelah ijuk tersusun beri kain berpori kecil di atas ijuk untuk
menahan pasir supaya tidak hanyut.
Keenam beri pasir halus secukupnya di atas ijuk yang berfungsi mengurangi
kandungan lumpur dan bahan-bahan padat yang ada di air, kemudian ditutup
ijuk kembali diatasnya.
Ketujuh masukkan arang atau karbon aktif yang berfungsi menyerap bahan-
bahan kimia pencemar air, menghilangkan bau dan rasa yang tidak enak dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
air, kemudian tutup arang dengan ijuk kembali.
Kedelapan beri kerikil kecil di atas ijuk sebagai penyaring kotoran kasar dan
sebagai celah air untuk mengalir sampai bawah..
Kesembilan beri ijuk di lapisan paling atas setelah kerikil kecil lalu tutup drum
tersebut.
Mulailah mengalirkan air dan tunggu beberapa saat untuk memperoleh air yang
jernih.
Air yang mengalir ke drum awal akan terlihat keruh. Hasil penyaringan air
selama 2 jam pertama adalah (gambar masih keruh). Setelah 2 jam kemudian
air akan menjadi (gambar air yang mulai bening). Setelah 2 jam selanjutnya air
yang keruh akan menjadi (gambar air digelas yang sudah bening).
Terakhir air yang sudah ditampung di bak penampungan diberi kaporit yang
berfungsi untuk membunuh kuman yang ada dalam kandungan air salah
satunya adalah bakteri E Coli.
31 Budi : Apakah proses penyaringan dengan filter sederhana sama dengan
nicofilter Ayah?
Ayah: Tentu berbeda Budi, Proses menjernihkan airpun membutuhkan waktu
yang lebih lama 2-6 jam bahkan lebih jika menggunakan drum dan media yang
lebih banyak.
Anton : Berarti filter modern lebih disarankan untuk masyarakat ya Ayah?
Ayah : Tentu Anton. Selain sudah teruji kejernihan dan keamanan untuk
dikonsumsi, proses filterisasi menggunakan alat modern pun tidak memerlukan
waktu yang lama.
32 Budi: Oh iya Ayah, apakah kaporit itu tidak berbahaya ?
AYAH: Kaporit memiliki efek yang tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi
secara terus menerus. Kaporit dapat digunakan jika takaranyang diberikan
sesuai atau tidak berlebihan. Takaran yang pas untuk diberikan dalam air
adalah 12-20 gram tiap 1.000 liter air Maka air tersebut dapat digunakan untuk
keperluan sehari-hari terkecuali dikonsumsi seperti; mencuci baju, menyiram
tanaman, mandi, dan keperluan lainnya.
33 Anton : waktu yang dibutuhkan untuk menyaring air kotor menjadi bersih
menggunakan filter air sederhana ternyata lebih lama ya Ayah.
Ayah : Iya Anton, namun air tersebut masih perlu didiamkan dalam bak
penampungan yang diberi kaporit sesuai takaran, namun ingat ya air hasil
penyaringan dengan filter sederhana ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
Budi : Oh begitu, baik Ayah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
34 Ayah : Nah begitulah filter sederhana yang bisa kita buat. Apakah kalian
sekarang sudah paham mengenai filter modern dan sederhana tadi?
Anton : Sudah Ayah.
Budi : Sudah Ayah. Budi sudah tidak kebingungan lagi mengenai cara
pemanfaatan air yang tercemar dan keruh.
SELESAI
35 Pendalaman:
a. Nicofilter adalah.......………………………………………………
b. Jelaskan secara singkat fungsi dari bagian Nicofikter di bawah ini:
1) Pasir zeolite
…………….…………………………………………………………
2) Iron Manganese Removal
………………………….……………………………………………
c. Jelaskan cara kerja Nicofilter secara singkat!
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
d. Bahan yang digunakan dalam pembuatan filter air sederhana adalah
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
36 Kepustakaan
37 Biodata singkat penulis
2) Sampul Buku Cergam
Sampul buku prototipe buku cerita bergambar (cergam) dibuat dengan gambar
ilustrasi yang sesuai dengan alur cerita yang telah dibuat. Sampul buku memuat tiga
tokoh yang bercerita tentang teknik filtrasi modern nicofilter dan teknik filtrasi
sederhana yang dijelaskan dalam buku prototipe cergam. Selain itu, peneliti
menggunakan warna yang menarik supaya siswa tertarik untuk membaca isi buku
cergem tentang penjernihan air dengan nicofilter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 4.1 Cover Cergam
3) Isi Buku Cergam
Buku prototipe cerita bergambar (cergam) untuk belajar IPA tema 3 subtema 3
kelas IV sekolah dasar. Isi prototipe cergam memuat penjelasan air keruh, bakteri
yang ada di air, teknik filtrasi modern menggunakan nicofilter dan teknik filtrasi
sederhana menggunakan media yang ada di sekitar siswa. Selain itu, susunan lainnya
dalam prototipe buku cerita bergambar terdiri dari kata pengantar, isi cergam,
pendalaman, kepustakaan, dan biodata singkat penulis.
a) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi penjelasan pengembangan prototipe cergam dapat
digunakan oleh guru sebagai sarana literasi dan media pendukung pembelajaran pada
topik penjernihan air keruh dalam konteks pelestarian lingkungan. Selain itu, kata
pengantar berisi ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu dalam proses
penyusunan prototipe cergam berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter”.
b) Pendalaman
Peneliti memberikan pendalaman pada isi prototipe cergam yang
dikembangkan. Pendalaman berisi empat soal yang berkaitan dengan nicofilter dan
filter air sederhana yang ada di dalam isi prototipe cergam untuk melihat sejauh mana
pemahaman siswa pada materi pembelajaran dibantu dengan media prototipe cergam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
c) Kepustakaan
Kepustakaan dalam prototipe cergam berisi sembilan sumber yang digunakan
sebagai penunjang dalam isi prototipe cergam. Sumber tersebut, yaitu bakteri yang
ada di air, gambar pendukung nicofilter, media yang digunakan dalam nicofilter dan
filter air sederhana serta fungsi dari media yang digunakan dalam teknik filtrasi
dalam prototipe cergam.
d) Biodata Singkat Penulis
Biodata singkat penulis berisi informasi terkait dengan penulis buku prototipe
cergam yang berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter” untuk belajar tema 3
subtema 3 kelas IV sekolah dasar. Tujuan adanya biodata penulis dalam buku ini
supaya pengguna buku prototipe mengetahui identitas asli penulis. Biodata penulis
dilengkapi dengan foto penulis, pemaparan nama penulis, tempat tanggal lahir, dan
riwayat hidup penulis.
Pada tahap Design, penyusun produk tidak hanya melihat dari kebutuhan guru
dan siswa saja namun juga memperhatikan beberapa karakteristik cergam yang sesuai
bagi anak (Aprianti dalam Krissandi, 2017: 21). Setelah desain dibuat, peneliti
melakukan evaluasi yang disesuaikan dengan karakteristik cergam yang sesuai bagi
anak menurut Apriyanti dalam Krissandi. Setelah dilakukan evaluasi dan revisi,
peneliti kemudian mengembangkan prototipe cergam dalam bentuk produk sesuai
dengan tahap ADDIE selanjutnya, yaitu Pengembangan (Development).
c. Pengembangan (Development)
Desain yang sudah di evaluasi dan revisi akan dikembangkan dalam bentuk
produk prototipe cergam. Subbab pengembangan ini memuat: 1) validasi produk oleh
ahli kimia dan ahli Bahasa & Sastra Indonesia dan 2) hasil pengembangan produk.
Hasil validasi dari ahli memuat: a) Halaman Sampul, b) Isi Prototipe Cergam, c)
Pendalaman, d) Kepustakaan, dan e) Biodata Singkat Penulis. Berikut adalah
penjabaran yang sudah disusun oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
1) Validasi Produk oleh Ahli Kimia dan Ahli Bahasa & Sastra Indonesia
Pada subbab ini peneliti menjabarkan hasil pengembangan yang sudah didesain
dan divalidasi oleh ahli Kimia dan ahli Bahasa & Sastra Indonesia untuk melihat
kelayakan prototipe cergam sebelum dilakukan uji coba pada siswa sekolah dasar.
a) Halaman Sampul
Halaman sampul dibuat dengan menggunakan aplikasi software corel draw x7
dan illustrator cc. Jenis huruf yang digunakan dalam penulisan isi buku yaitu Ghoust
Solid dengan ukuran 14pt. Kertas yang digunakan untuk mencetak bagian isi buku
yaitu Art Paper 150gr. Halaman sampul mengalami perubahan dari hasil validasi
seorang ahli Kimia dan ahli Bahasa & Sastra Indonesia. Berikut tabel penilaian ahli
kimia pada halaman sampul cergam yang dikembangkan.
Tabel 4.2 Komentar dan Revisi Halaman Sampul Ahli Kimia dan Bahasa &
Sastra Indonesia
No Komentar Revisi
1 Penulisan nama ilustrator dan penulis
di cover lebih baik dipisah atau diberi
keterangan supaya lebih jelas siapa
penulis dari produk prototipe buku
cerita bergambar (cergam) tersebut.
Peneliti menambahkan keterangan siapa penulis
dan ilustrator di cover prototipe cergam.
2 Judul kurang tepat karena hanya
Nicofilter saja, sedangkan di dalam
prototipe cergam berisi tentang filter
sederhana juga.
Peneliti menjelaskan kembali alasan kepada ahli
berkaitan tentang judul pokok nicofilter karena
alat yang akan dikenalkan adalah filter air
modern, dan filter air sederhana digunakan
sebagai pengenalan filter yang dapat dibuat
menggunakan media yang ada di alam sekitar
siswa.
Berdasarkan hasil komentar dan revisi dari penilaian ahli Kimia dan ahli Bahasa
& Sastra Indonesia, peneliti menjadikannya sebagai landasan untuk melakukan revisi
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelum melaksanakan tahap
pelaksanaan uji coba .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 4.3 Revisi Halaman Sampul Prototipe Cergam
Sebelum Revisi
b) Isi Prototipe Cergam
Prorotipe buku cerita bergambar yang dibuat peneliti berisi dua filter air yang
dapat membantu proses penjernihan air keruh. Filter air modern tersebut adalah
Nicofilter dan filter air sederhana. Nicofilter menggunakan media tabung stainless
steel, kepala filter air atau 3 way pass, pasir zeolit, dan iron magnesse removal.
Sedangkan untuk filter air sederhana menggunakan bantuan media yang ada di
sekitar, yaitu drum, pasir, arang aktif/karbon aktif, kain berpori, ijuk, dan batu bata.
Pada isi prototipe cergam, peneliti melakukan revisi dari hasil validasi ahli kimia dan
ahli Bahasa & Sastra Indonesia. Berikut adalah tabel komentar dan revisi yang
dilakukan oleh peneliti menurut hasil penilaian validator.
Sesudah Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 4.4 Komentar dan Revisi Isi Prototipe Cergam oleh Ahli Kimia dan
Bahasa & Sastra Indonesia
No Komentar Revisi
1 Warna air sungai yang kotor dengan
sampah sebaiknya dibuat keruh supaya
tidak terlihat jernih dan anak akan
beranggapan bahwa air keruh dengan
sampah tetap jernih.
Peneliti mengganti warna air sungai
dalam cergam menjadi keruh dan
menambahkan gambar sampah yang ada
di sungai.
2 Tanda baca setiap percakapan
diperhatikan lagi
Peneliti menambahi dan merevisi tanda
baca yang kurang dalam teks percakapan
di dalam prototipe cergam.
3 Huruf dalam percakapan lebih diperbesar
supaya anak tidak kesulitan membaca.
Peneliti merubah ukuran huruf yang
awalnya berukuran 12pt menjadi 14pt.
Komentar tersebut menjadi landasan peneliti untuk merevisi produk berupa
prototipe cergam. Peneliti melakukan revisi dari ahli kimia, yaitu memberi
keterangan penulis dan ilustrator di cover prototipe cergam supaya pembaca
mengetahui siapa penulis dari prototipe cergam tersebut. Selain itu, revisi dilakukan
pada gambar yang ada di cergam. Peneliti melakukan revisi dengan mengubah warna
air yang penuh dengan sampah awalnya berwarna biru jernih menjadi berwarna keruh
dengan tambahan sampah yang lebih banyak dari gambar sebelum direvisi. Selain itu
penggunaan tanda baca dan ukuran huruf sudah direvisi sekaligus supaya siswa dapat
lebih jelas membaca isi prototipe cergam. Berikut adalah hasil revisi isi cergam yang
diberikan oleh ahli Kimia dan ahli Bahasa & Sastra Indonesia pada isi prototipe
cergam yang dikembangkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.5 Revisi Isi Prototipe Cergam
Sebelum Revisi
Sesudah Revisi
c) Pendalaman
Dalam prototipe buku cerita bergambar, peneliti menambahkan pertanyaan
pendalaman untuk melihat pemahaman siswa pada prototipe cergam yang sudah
dibaca. Pendalaman tersebut nantinya akan diberikan kepada siswa yang berjumlah
empat soal pendalaman sederhana yang sesuai dengan materi pada isi prototipe cerita
bergambar.
d) Kepustakaan
Peneliti mengumpulkan dan menggunakan sembilan sumber dalam
pengembangan buku ini. Sumber yang digunakan peneliti berasal dari buku guru,
buku siswa, buku bacaan, jurnal penelitian, dan internet. Kepustakaan yang dikutip
dari internet merupakan gambar yang digunakan pada prototipe buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
bergambar yang dikembangkan peneliti. Pada kepustakaan, peneliti melakukan revisi
dari hasil penilaian dari ahli Kimia dan ahli Bahasa & Sastra Indonesia berupa
panduan dalam penulisan yaitu menggunakan APA Style.
e) Biodata Singkat Penulis
Biodata penulis berisi informasi terkait dengan penulis prototipe buku cergam
sebagai sarana literasi dan media pembelajaran IPA tema 3, subtema 3 di kelas IV
sekolah dasar. Tujuan adanya biodata penulis adalah agar pembaca atau pengguna
prototipe buku cergam mengetahui identitas asli penulis. Peneliti mendapat komentar
dan saran dari validator tentang penambahan kata pada kalimat yang ada di biodata
singkat penulis supaya menjadi kalimat yang baik. Selain itu penambahan foto
penulis juga diminta supaya pembaca dapat mengetahui secara tidak langsung penulis
prototipe cergam.
Pada tahap pengembangan, peneliti telah membuat produk berupa prototipe
buku cerita bergambar untuk media pembelajaran IPA kelas IV tema 3 subtema 3.
Setelah produk jadi, peneliti menyusun instrumen validasi yang dapat dilihat pada
bab III dengan tujuan melihat kualitas dan kelayakan produk sebelum dilakukan
ujicoba. Peneliti melakukan validasi kepada dua dosen ahli, yaitu seorang ahli kimia,
dan seorang ahli Bahasa & Sastra Indonesia. Setelah mendapatkan hasil validasi yang
dilakukan oleh dua dosen ahli, peneliti melakukan revisi atau perbaikan produk
berupa prototipe cergam yang akan diuji cobakan pada siswa.
2) Hasil Pengembangan Produk
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk
prototipe buku cerita bergambar (cergam) untuk sarana literasi dan media
pembelajaran IPA kelas IV tema 3 Sekolah Dasar. Produk prototipe buku cergam ini
telah disusun dengan memperhatikan karakteristik cergam yang ditentukan peneliti
dan sesuai bagi anak (Aprianti dalam Krissandi, 2017: 21) yaitu sebagai berikut.
1) Menghubungkan pengalaman dan ketertarikan anak
Prototipe buku cergam yang dikembangkan peneliti tentang penjernihan air
dengan nicofilter dikaitkan langsung dengan pengalaman anak mengenai kondisi air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sumur yang ada di rumah dan di lingkungan sekitar anak. Adanya hubungan isi
prototipe buku cergam dengan pengalaman di lingkungan sekitar, anak dapat
meningkatkan ketertarikan anak untuk mempelajari bagaimana cara mengatasi air
keruh yang ada di sumur rumah atau di lingkungan sekitar mereka.
2) Bahasa dan gambar mampu memberikan informasi serta ide baru bagi anak.
Bahasa dan gambar dalam ptototipe buku cergam di rancang oleh peneliti
memuat informasi mengenai alat penjernihan air modern dan filter air sederhana yang
dapat digunakan untuk menjernihkan air keruh. Selain itu, isi dari prototipe buku
cergam dapat menumbukan ide anak untuk melakukan kegiatan penjernihan di
sekolah maupun di rumah bila menjumpai air keruh. Sesuai dengan hasil wawancara
guru bahwa harapan dari prototipe buku cergam yang dikembangkan tidak hanya
mengarah pada materi dipembelajaran tema 3 saja, melainkan dapat memberikan
informasi penting dan ide-ide baru bagi anak bila menjumpai keadaan air sumur yang
keruh di rumah maupun lingkungan sekitar.
Kualitas prototipe buku cergam untuk sarana literasi dan media pembelajaran
IPA kelas IV tema 3 juga ditentukan berdasarkan hasil penilaian dari validator.
Penilaian yang dilakukan peneliti mencakup dua indikator yaitu desain produk yang
terdiri dari 7 pernyataan, dan isi buku yang terdiri dari 8 pernyataan. Secara
keseluruhan validasi produk peneliti terdiri dari 15 pernyataan. Validator telah
memberikan penilaian dengan memberikan ceklist skala empat. Peneliti mendapatkan
penilaian dari ahli Kimia dan ahli Bahasa dan Sastra Indonesia. Prototipe buku
cergam untuk sarana literasi dan media pembelajaran IPA mendapatkan skor dari ahli
kimia 3,2 yang menunjukkan bahwa prototipe buku cergam termasuk kedalam
kategori “sangat baik”, dengan adanya komentar dan revisi. Hasil penilaian dari ahli
Bahasa dan Sastra Indonesia mendapat skor 3,5 yang menunjukkan prototipe buku
cergam termasuk kedalam kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil penilaian produk
oleh 2 validator tersebut, rata-rata skor yang diperoleh peneliti yaitu 3,35 sehingga
dapat dikatakan bahwa prototipe buku cergam untuk sarana literasi dan media
pembelajaran IPA kelas IV tema 3 memiliki kualitas “sangat baik” menurut pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
penskoran skala Likert 1-4 (Sudaryono,2016: 100). Setelah produk berupa prototipe
cergam direvisi dan dicetak menjadi beberapa buku, peneliti melanjutkan pada tahap
selanjutnya dalam model ADDIE, yaitu Pelaksanaan (Implement) yang dilakukan
pada siswa kelas IV di SD Sanjaya Tritis Pakem Yogyakarta.
d. Pelaksanaan (Implement)
Pada tahap pelaksanaan, peneliti akan melaksanakan uji coba dan menganalisis
hasil soal evaluasi yang diberikan pada siswa. Soal evaluasi diberikan pada siswa
dengan tujuan untuk melihat kualitas dan keefektifan dari prototipe cergam yang
digunakan sebagai media pembelajaran di kelas. Berikut adalah penjelasan tahap
pelaksanaan uji coba dan hasil analisis soal evaluasi setelah dilakukan uji coba pada
siswa kelas IV Sekolah Dasar.
1) Pelaksanaan
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap Implement ini adalah melakukan uji coba
kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar. Uji coba dilakukan pada 10 siswa kelas IV di
SD Sanjaya Tritis Pakem pada tanggal 12 Maret 2020. Tujuan dari uji coba produk
ini adalah untuk mengetahui kualitas dan keefektifan dari prototipe cergam yang
berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter” dalam membantu pemahaman siswa
pada pembelajaran 1 dalam buku tematik tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”
dengan subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan” yang berfokus pada penjernihan air
menggunakan nicofilter.
Dalam melakukan uji coba, peneliti merancang Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) pada pembelajaran 1 dalam buku tematik
tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 3 “Ayo Cintai
Lingkungan” tentang penjernihan air menggunakan nicofilter dalam konteks
pelestarian lingkungan. RPPTH yang dirancang menggunakan pendekatan saintifik
dengan sintaks (langkah) 5M, yaitu: 1) Mengamati, 2) Menalar, 3) Menanya, 4)
Mencoba, dan 5) Mengkomunikasikan. Sedangkan model pembelajaran yang
digunakan adalah Problem Based Learning (PBL) dengan tujuan dapat membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
siswa memecahkan masalah yang ada di lingkungan sekitar terkait dengan
penjernihan air keruh menggunakan nicofilter.
Kegiatan pada awal pembelajaran dilakukan dengan salam pembuka dan
absensi. Setelah itu, siswa diajak untuk membaca teks yang berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan mengenai keadaan air di Indonesia. Kemudian siswa diberi
motivasi untuk bernyanyi lagu yang berkaitan dengan air supaya lebih semangat
dalam mengikuti pembelajaran, melakukan apersepsi untuk menggali ingatan siswa
dan menyampaikan materi pembelajaran yang akan di pelajari, tujuan pembelajaran,
dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pada kegiatan inti, pembelajaran diberikan dengan menerapkan sintaks dari
model pembelajaran PBL yang dikombinasi dengan pendekatan saintifik. Pada tahap
orientasi siswa diarahkan pada masalah, siswa diajak untuk mengamati gambar air
keruh yang ditampilkan dan memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.
Setelah itu, siswa diberi penjelasan mengenai fungsi air bagi makhluk hidup
sangatlah penting baik untuk konsumsi maupun aktivitas lainnya seperti mencuci,
mandi, menyiram tanaman, dan masih banyak lagi. Kemudian siswa diberi penjelasan
mengenai kandungan bakteri yang ada di air keruh dan dampak buruk dari
penggunaan air keruh tersebut. Prototipe cergam tersebut dijadikan media dalam
pembelajaran agar siswa lebih tertarik dan mudah memahami materi yang akan
diajarkan oleh guru di kelas tentang penjernihan air menggunakan teknik filtrasi
modern dan sederhana.
Pada tahap mengorganisasikan siswa untuk belajar, siswa diminta untuk
membuat kelompok kecil bersama teman sebangku. Selanjutnya, siswa diminta untuk
mengidentifikasi isi dari prototipe cergam yang berjudul “Penjernihan Air dengan
Nicofilter”. Pada langkah menanya, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai hal yang kurang dimengerti maupun yang ingin diketahui
lebih lanjut oleh siswa. Untuk melihat pemahaman siswa setelah membaca dan
mengidentifikasi isi dari prototipe cergam, siswa diberi soal pendalaman berisi empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
soal isian (essay) yang berkaitan dengan isi prototipe cergam yang berisi materi
pembelajaran tentang penjernihan air keruh dalam konteks pelestarian lingkungan.
Gambar 4.2 Foto Siswa Membaca Prototipe Cergam
Gambar 4.3 Foto Siswa Mengerjakan Pendalaman
Pada tahap membimbing penyelidikan kelompok, siswa yang mengalami
kesulitan dibimbing oleh guru saat mengerjakan soal evaluasi yang diberikan.
Pendampingan diberikan pada siswa dengan tujuan supaya siswa dapat memecahkan
masalah yang perlu pendampingan seperti teori perkembangan anak menurut
Vygotsky yang menjelaskan bahwa anak yang berada di kelas IV Sekolah Dasar pada
masalah tertentu memerlukan pendampingan dari ahli. Ahli yang dimaksud dalam uji
coba ini adalah guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Gambar 4.4 Foto Siswa didampingi Guru
Tahap menyajikan dan mengembangkan hasil karya, siswa diminta untuk
menyajikan dan mengembangkan pemahamannya dengan membuat yel-yel atau
nyanyian dengan gerakan di depan kelas yang berkaitan dengan materi pembelajaran
tentang penjernihan air keruh dalam konteks pelestarian lingkungan. Siswa dibagi
menjadi dua kelompok besar untuk melatih kerjasama siswa satu dengan lainnya
dalam membuat yel-yel yang akan ditampilkan di depan kelas.
Gambar 4.5 Foto Siswa Menyajikan Pemahaman Materi di Depan Kelas dalam
Bentuk Yel-Yel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Pada akhir pembelajaran, kegiatan yang dilakukan yaitu memberi kesempatan
pada siswa untuk bertanya apabila terdapat hal-hal yang masih kurang dipahami
mengenai materi pembelajaran yang sudah berlangsung. Setelah melakukan tanya
jawab, siswa diajak untuk membuat kesimpulan bersama mengenai pembelajaran
yang telah dilakukan, memberikan beberapa pertanyaan lisan untuk melatih daya
ingat siswa tentang “Penjernihan Air dengan Nicofilter” , dan menutup pembelajaran
dengan salam.
Gambar 4.6 Foto Hasil Tanya - Jawaban Siswa dan Kesimpulan yang Dibuat
Bersama Di Depan Kelas
2) Kualitas Produk
Peneliti melakukan uji coba produk dengan membagikan prototipe cergam yang
berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter”. Kualitas prototipe didapatkan
berdasarkan hasil dari lembar pendalaman yang dikerjakan siswa di kelas. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang
prototipe cergam yang telah dibaca. Lembar pendalaman siswa terdiri dari 4
pertanyaan. Jawaban siswa pada lembar pendalaman kemudian dikoreksi dengan
panduan penskoran yang sudah ditentukan oleh peneliti. Nilai setiap nomor soal yang
diperoleh oleh siswa akan dijadikan sebagai landasan untuk mengetahui kualitas
produk berupa prototipe cergam yang berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter”.
Berdasarkan hasil pendalaman siswa dalam uji coba pruduk, peneliti
mendapatkan data bahwa 6 siswa menjawab nicofilter adalah alat yang dapat
membantu proses penjernihan air keruh, dan 4 siswa menjawab nicofilter adalah alat
penjernih air. Berdasarkan jawaban siswa pada (a) tentang pengertian nicofilter
setelah membaca prototipe cergam memperoleh hasil rata-rata 1,6. Pada poin (b)
peneliti mendapatkan data bahwa 4 siswa menjawab fungsi dari media nicofilter
adalah fungsi pasir zeolit untuk mengurangi bakteri E Coli dan menurunkan kadar
besi yang berlebihan. Fungsi Iron Magnese Removal untuk menghilangkan kadar
besi, kandungan mangan, dan sulfida pada air, dan 6 siswa menjawab fungsi dari
media nicofilter adalah fungsi pasir zeolit untuk mengurangi bakteri E Coli dan Iron
Manganese Removal untuk menghilangkan kadar besi. Berdasarkan jawaban siswa
pada poin (b) hasil rata-rata yang diperoleh adalah 4,2.
Pada poin (c), peneliti mendapatkan data bahwa 4 siswa menjawab cara kerja
nicofilter antara lain pertama, putar kepala filter ke arah Back Wash selama 5 menit
untuk menyaring kotoran yang masuk kedalam tabung. Kedua, putar kepala Fast
Rinse selama 3 menit untuk membilas media dalam tabung. Terakhir lakukan tahap
pertama dan kedua sebanyak 3 – 5 kali lalu jika air sudah bersih putar kepala filter
kearah tulisan Filter, 3 siswa menjawab cara kerja nicofilter antara lain putar kepala
filter ke arah Back wash, putar kepala filter ke arah Fast Rinse, terakhir ulang tahap
pertama dan kedua lalu putar ke arah filtrasi, 3 siswa menjawab cara kerja nicofilter
antara lain putar ke arah Backwash selama 5 menit, putar ke ke arah Fast Rinse
selama 3 menit, lakukan langkah pertama dan kedua sebanyak 3-5 kali lalu putar ke
arah Filter lalu air jernih akan keluar. Berdasarkan jawaban siswa pada poin (c), hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
rata-rata yang diperoleh adalah 4,3. Pada poin (d), peneliti mendapatkan data bahwa 5
siswa menjawab bahan yang digunakan dalam pembuatan filter air sederhana adalah
batu bata, ijuk, kain berpori kecil, arang aktif/karbon aktif, kerikil, dan pasir halus, 4
siswa menjawab bahan yang digunakan dalam pembuatan filter air sederhana adalah
batu bata, kerikil, arang, ijuk, pasir halus, dan 1 siswa menjawab bahan yang
digunakan dalam pembuatan filter air sederhana adalah pasir zeolit, batu bata, kerikil,
dan ijuk. Berdasarkan jawaban siswa pada poin (d), maka hasil rata-tara yang
diperoleh adalah 3,9. Berikut peneliti paparkan tabel hasil pendalaman siswa dalam
uji coba produk yang peneliti lakukan kepada siswa kelas IV sekolah dasar.
Tabel 4.6 Rekap Hasil Uji Coba
No Soal Jawaban Jawaban
sejenis
Skor Rata-rata
tiap
nomor
a. Nicofilter
adalah......
Nicofilter adalah alat yang dapat
membantu proses penjernihan air
keruh.
6 2 1,2
Alat penjernih air 4 1 0,4
b. Jelaskan secara
singkat fungsi
dari bagian
Nicofilter di
bawah ini:
1. Pasir
Zeolit
2. Iron
Magnese
removal
1. Fungsi Pasir zeolit untuk
mengurangi bakteri E Coli dan
menurunkan kadar besi yang
berlebihan.
2. Fungsi Iron Magnese removal
untuk menghilangkan kadar
besi, kandungan mangan, dan
sulfida pada air.
4 6 2,4
1. Fungsi pasir zeolit untuk
mengurangi bakteri E coli
2. Iron Manganese removal
untuk menghilangkan kadar
besi
6 3 1,8
c. Jelaskan cara
kerja Nicofilter
secara singkat!
- Pertama, putar kepala filter ke
arah Back Wash selama 5
menit untuk menyaring
kotoran yang masuk kedalam
tabung.
- Kedua, putar kepala Fast
4 9 3,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Rinse selama 3 menit untuk
membilas media dalam tabung.
- Terakhir lakukan tahap
pertama dan kedua sebanyak 3
– 5 kali lalu jika air sudah
bersih putar kepala filter
kearah tulisan Filter.
- Putar kepala filter ke arah
Back wash
- Putar kepala filter ke arah Fast
Rinse
- Ulangi tahap pertama dan
kedua lalu putar ke arah filtrasi
3 2 0,6
- Putar ke arah Backwash
selama 5 menit
- Putar ke arah Fast Rinse
selama 3 menit
- Lakukan langkah pertama dan
kedua sebanyak 3-5 kali lalu
putar ke arah Filter lalu air
jernih akan keluar.
3 4 1,2
d. Bahan yang
digunakan
dalam
pembuatan
filter air
sederhana
adalah.......
Bahan penyusun filter air
sederhana adalah batu bata, ijuk,
kain berpori kecil, arang
aktif/karbon aktif, kerikil, dan
pasir halus
5 5 2,5
Bahan penyusunnya adalah batu
bata, kerikil, arang, ijuk, pasir
halus
4 3 1,2
Pasir zeolit, batu bata, kerikil, dan
ijuk
1 2 0,2
Jumlah 15,1
Rata-rata = jumlah rata-rata tiap nomor : jumlah soal 3,8
Berdasarkan hasil pendalaman siswa, rata-rata skor keseluruhan diperoleh dari
setiap nomor pada pendalaman kemudian dijumlahkan secara keseluruhan lalu dibagi
dengan jumlah pertanyaan yang diberikan rata-rata yang diperoleh adalah 3,8. Rata-
rata tersebut dapat digunakan sebagai nilai untuk menentukan kualitas kelayakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
produk. Berdasarkan dari tabel klasifikasi kualitas produk yang digunakan oleh
peneliti, dapat disimpulkan bahwa prototipe cergam yang dibuat mempunyai kualitas
baik dan layak digunakan karena rata-rata dari hasil pendalaman termasuk ke dalam
kategori “sangat baik”.
e. Evaluasi (Evaluate)
Pada tahap evaluasi, peneliti melakukan penjabaran kajian produk akhir
berdasarkan tiap tahap pengembangan pada model ADDIE. Pada tahap analisis
kebutuhan peneliti melakukan wawancara dan penyebaran angket. Dari hasil
evaluasi tahap tersebut, peneliti memperoleh potensi untuk mengembangankan
prototipe cergam sebagai media pembelajaran guru dan sarana literasi bagi siswa
sekolah dasar. Pada tahap desain, peneliti melakukan evaluasi dan menghasilkan
desain produk berupa prototipe cergam yang berisi penjelasan air keruh, bakteri pada
air keruh, teknik filtrasi menggunakan teknologi modern yaitu nicofilter dan teknik
filtrasi sederhana dengan media yang ada di lingkungan siswa. Pada tahap
pengembangan, peneliti mencetak produk yang sudah didesain dan melakukan
validasi pada ahli Kimia dan ahli Bahasa & Sastra Indonesia.
Berdasarkan komentar dan saran validator pada tahap pengembangan, produk
dalam penelitian ini telah validasi oleh ahli Kimia, dan ahli Bahasa dan Sastra
Indonesia. Hasil validasi menunjukkan adanya beberapa komentar dan saran, di
antaranya 1) Penggunaan tanda baca yang masih kurang tepat, 2) Ukuran huruf yang
sesuai, 3) Perhatikan penggunaan huruf miring, 4) Warna sungai di halaman awal
yang kurang sesuai dengan kondisi sungai dalam keadaan banyak sampah, 5)
Penulisan kepustakaan yang perlu diperhatikan kembali. Peneliti juga melakukan
revisi dari dosen pembimbing yaitu menambahkan foto pada halaman biodata
penulis, soal evaluasi di halaman setelah isi cergam selesai, dan mengurangi halaman
cerita yang isinya tidak ada kaitannya dengan alur cerita. Pada tahap implementasi
peneliti melakukan evaluasi berupa hasil pemahaman siswa dalam mengerjakan
pendalaman yang ada di halaman akhir ptototipe. Dari hasil pendalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dikerjakan oleh siswa, peneliti mendapatkan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 3,8
termasuk dalam kategori sangat baik sesuai dengan tabel klasifikasi produk yang
ditentukan oleh peneliti.
Selain melakukan evaluasi pada tiap tahap pengembangan ADDIE, peneliti
melakukan evaluasi sumatif dan evaluasi formatif dari hasil pengembangan produk
berupa prototipe cergam. Hasil dari evaluasi siswa saat pembelajaran menggunakan
prototipe buku cerita bergambar (cergam) dan hasil validasi akan digunakan sebagai
evaluasi sumatif. Sedangkan hasil kritik, saran, dan masukkan dari dosen
pembimbing dan validator ahli akan digunakan sebagai evaluasi formatif.
B. Pembahasan
Dari hasil pendalaman yang ditulis oleh siswa setelah menggunakan prototipe
cergam yang berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter” saat peneliti melakukan uji
coba di kelas IV untuk pembelajaran 1 pada buku tematik tema 3 subtema 3, peneliti
mendapatkan data: 1) siswa mendapatkan informasi tentang manfaat nicofilter
sebagai salah satu teknologi penjernihan air keruh, dan 2) siswa belum dapat
menjawab secara maksimal tentang media penyusun filter air sederhana. Dari data
yang diperoleh, peneliti dapat membahas sebagai berikut.
1) Cergam Berisi Informasi tentang Pentingnya Manfaat Air Bagi Lingkungan
Pada halaman 4 dalam prototipe cergam membahas mengenai manfaat air.
Namun, air yang dimaksud dalam cergam di halaman empat adalah air keruh dalam
manfaat aktivitas sehari-hari selain konsumsi. Peneliti menuliskan manfaat air keruh
dikarenakan saat ini kualitas air bersih sudah menurun akibat adanya pencemaran
yang diakibatkan oleh limbah masyarakat maupun bakteri. Melalui cerita yang ada
dicergam mengenai bahaya air keruh dan bakteri yang berdampak tidak baik bagi
kesehatan, siswa dapat memahami bahwa air bersih sangatlah penting bagi
lingkungan dan kehidupan makhluk hidup di bumi. Air merupakan sumber daya alam
yang diperlukan untuk hajat orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup
(Effendi, 2003: 11). Dengan adanya pencemaran air yang menjadi sumber daya alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
penting bagi bumi dan makhluk hidup oleh limbah masyarakat dan bakteri,
diperlukan teknologi yang digunakan untuk membantu teknik filtrasi atau
penyaringan air keruh tersebut. Teknologi yang dapat digunakan adalah nicofilter dan
filter air sederhana.
Pada halaman 10 sampai halaman 16 dalam prototipe cergam memuat tentang
teknik filtrasi menggunakan teknologi modern yaitu nicofilter. Selain itu, pada
halaman tersebut memuat cara kerja dan media yang membantu teknik filtrasi
menggunakan teknologi modern nicofilter. Nicofilter merupakan teknologi penjernih
air modern yang dibuat dengan standar pabrik dan mampu membantu proses
penjernihan air secara maksimal (Nico dalam Sipahutar, 2017: 6). Penjernihan air
menggunakan nicofilter dapat mebantu merubah air keruh, kuning, zat besi tinggi, zat
mangan dan bau menjadi jernih, bebas bakteri dan bau. Melalui hasil pendalaman
yang dikerjakan siswa saat uji coba produk, peneliti mendapatkan data bahwa siswa
dapat mengerjakan pendalaman pada poin (a) mengenai nicofilter sebagai teknologi
penjernih air keruh, (b) mengenai fungsi media yang ada di nicofilter, dan (c)
mengenai cara kerja nicofilter dengan skor yang baik. Ketiga poin tersebut termuat
dalam tiga aspek pembelajaran STEAM, yaitu sains, technology, dan engineering.
Pada aspek sains dan technology terdapat pada poin (a) mengenai nicofilter sebagai
teknologi penjernihan air. Pada aspek engineering terdapat dipoin (b) dan (c)
mengenai fungsi media dan cara kerja dari nicofilter sebagai teknologi modern untuk
proses penjernihan air keruh.
2) Pentingnya Melakukan Praktik tentang Filtrasi Sederhana
Prototipe cergam yang dikembangkan peneliti pada halaman 21 sampai
halaman 30 memuat cerita yang menjelaskan tentang cara membuat filter air
sederhana. Pada pendalaman yang ada di halaman terakhir prototipe cergam poin (d)
terdapat pertanyaan pendalaman mengenai media penyusun filter air sederhana. pada
pertanyaan pendalaman poin (d) dapat dilihat beberapa siswa mengetahui susunan
media yang digunakan dalam filter air sederhana. Namun terdapat pula beberapa
siswa belum sepenuhnya memahami media apa saja yang ada di dalam filter air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
sederhana. Hal tersebut dikarenakan waktu yang diberikan untuk melaksanakan uji
coba tidak panjang dan tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan praktik
tersebut. Dalam melaksanakan uji coba, peneliti menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Model pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang memberikan
berbagai situasi masalah yang nyata dan bermakna kepada peserta didik agar mereka
menyelidikinya (Suprijono, 2016: 2020). Dengan waktu yang tidak memungkinkan
untuk melaksanakan praktik, peneliti tidak dapat melaksanakan sintaks ketiga dalam
model pembelajaran berbasis masalah, yaitu membantu investigasi mandiri atau
kelompok dalam bentuk praktik membuat filter air sederhana. Kegiatan sintaks
membantu investigasi mandiri atau kelompok wajib dilakukan supaya siswa dapat
memahami lebih dalam media penyusun filter air sederhana dan cara kerjanya.
Ketersediaan waktu sangatlah penting untuk kegiatan pembelajaran menggunakan
prototipe cergam yang peneliti kembangkan supaya dapat membantu siswa
melakukan kegiatan nyata untuk memahami lebih dalam mengenai media penyusun
dan cara kerja dari filter air sederhana.
C. Kelebihan dan Kekurangan
Berdasarkan hasil validasi oleh dosen ahli dan hasil uji coba prototipe cergam
pada siswa kelas IV sekolah dasar, buku cergam ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Berikut merupakan penjabaran yang berkaitan dengan kelebihan dan
kekurangan prototipe cergam yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan
ini oleh peneliti:
1) Kelebihan Prototipe Cergam
Prototipe buku cergam yang berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter”
memiliki kelebihan, antara lain (1) prototipe buku cergam berisi informasi tentang
penjernihan air keruh dengan teknik filtrasi, (2) terdapat kaidah penulisan cergam
yaitu terdapat gambar ilustrasi yang menarik, warna-warni, nyata, dan bahasanya
dapat dipahami oleh siswa, (3) cergam berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
memuat materi yang terdapat pada pembelajaran 1 pada buku tematik tema 3 “Peduli
Terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”, (4) hasil
evaluasi di akhir digunakan untuk mengetahui seberapa pemahaman siswa setelah
membaca prototipe buku cergam.
2) Kekurangan Prototipe Cergam
Prototipe buku cergam yang berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter” ini
juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain (1) pertanyaan pendalaman hanya
mengacu pada mata pelajaran IPA yang terdapat pada pembelajaran 1 dalam buku
tematik kelas IV Sekolah Dasar tema “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” dengan
subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan” tentang penjernihan air menggunakan teknik
filtrasi dalam konteks pelestarian lingkungan. (2) prototipe hanya digunakan sebagai
sarana literasi dan media pembelajaran pada mata pelajara IPA, (3) tidak terdapat
glosarium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
PENUTUP
Uraian dalam bab ini terdiri dari kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran
penelitian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat dalam keseluruhan
penelitian, kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Prototipe buku cerita bergambar (cergam) menggunakan model pengembagan
ADDIE. Langkah pengembangan ADDIE yang dilakukan, yaitu 1) Analyze,
dilakukan dengan menganalisis kebutuhan prototipe cergam tentang penjernihan
air dengan nicofilter melalui wawancara dan angket, 2) Design, dilakukan
dengan merancang konsep produk prototipe cergam tentang penjernihan air
dengan nicofilter, membuat instrumen penilaian untuk memvalidasi produk, 3)
Develop, dilakukan dengan mencari sumber masalah, mengembangkan isi buku,
menghasilkan produk dalam bentuk fisik, dan melakukan validasi pada ahli serta
revisi produk, 4) Implementation: dilakukan dengan melakukan uji coba produk
prototipe cergam tentang penjernihan air dengan nicofilter oleh peneliti pada
siswa kelas IV sekolah dasar sebagai subjek penelitian dan uji coba buku
prototipe cergam kepada 10 siswa kelas IV sebagai sarana uji coba prototipe
buku cergam tentang penjernihan air dengan nicofilter. 5) Evaluation, dilakukan
dengan melakukan evaluasi tiap tahap pengembangan ADDIE dan melakukan
evaluasi sumatif berdasarkan hasil validasi dan uji coba produk, kemudian
evaluasi formatif dilakukan berdasarkan hasil kritik, saran, dan masukan yang
diberikan dosen pembimbing dan dosen ahli sebagai validator.
2. Kualitas prototipe buku cergam termasuk dalam kategori sangat baik dan layak
digunakan setelah dilakukan perbaikan. Hasil validasi mendapat skor 3,35
menurut validasi ahli, yaitu seorang ahli kimia dan seorang ahli Bahasa dan
Sastra Indonesia. Sedangkan dari hasil uji coba terhadap 10 siswa di SD Sanjaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tritis Pakem mendapat skor 3,8 termasuk dalam kategori sangat baik untuk
membantu siswa dalam memahami materi pada pembelajaran 1 dalam buku tematik
kelas IV Sekolah Dasar tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 3
“Ayo Cintai Lingkungan” tentang penjernihan air keruh dalam konteks pelestarian
lingkungan.
Prototipe cergam yang berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter” dapat
membantu siswa dalam memahami informasi tentang penjernihan air keruh dalam
konteks pelestarian lingkungan. Dengan adanya hal ini, peneliti berharap prototipe
cergam yang disusun peneliti bisa berguna sebagai media pembelajaran dan sarana
literasai di sekolah.
B. Keterbatasan Pengembangan
Pada keterbatasan penelitian, peneliti memiliki beberapa keterbatasan, antara
lain:
1) Cergam diujicobakan pada siswa dengan jumlah terbatas, sehingga data
pemahaman siswa terhadap cergam terbatas pada 10 responden.
2) Dalam prototipe cergam ini belum terdapat glosarium yang menjelaskan kosa
kata dari bahasa yang kurang dipahami oleh siswa.
3) Belum terdapat penelitian yang membahas efektivitas tentang nicofilter.
4) Waktu yang diberikan saat uji coba tidak banyak, sehingga praktik membuat
filter air sederhana dan proses kerja filter air sederhana tidak terlaksana.
C. Saran
1) Prototipe cergam dapat dilakukan kepada jumlah responden yang lebih banyak.
2) Peneliti sebaiknya membuat glosarium yang menjelaskan kosa kata dari bahasa
yang kurang dipahami oleh siswa.
3) Peneliti selanjutnya dapat memilih filter modern lainnya yang sudah diteliti oleh
ahli.
4) Peneliti selanjutnya dapat memperhatikan waktu dalam melaksanakan uji coba
supaya dapat melakukan kegiatan praktik membuat filter air sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Mulyani, Yunansah. (2017). Pembelajaran Literasi: Strategi Meningkatkan
Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta:
Bumi Aksara
Apriliana, R. M., dkk. (2018). “Pengembangan Soft Skills Peserta Didik melalui
Integrasi Pendekatan Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics
(STEAM) dalam Pembelajaran Asam Basa”. Dalam: Jurnal Riset Pendidikan
Kimia 8(2), Februari 2020 pukul 20.33 WIB. Hlm 42-50.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta: PT Kanisius.
Hamzah. S. (2013). Pendidikan Lingkungan. Bandung: PT Refika Aditama.
Hadinugrahaningsih, T., dkk. (2017). Keterampilan Abad 21 dan STEAM (Science,
Technology, Engineering, Art, And Mathematics) Project Dalam Pembelajaran
Kimia. Jakarta: LPPM Universitas Negeri Jakarta.
Indarto. (2014). Hidrologi: Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Keraf, A Sony. (2005). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta : PT Kompas Media
Nusantara
Kemendikbud. (2017). Buku Guru Edisi Revisi 2017. Tema 3. Kelas IV. Jakarta:
Kemendikbud. Hlm 128-138
Kemendikbud. (2017). Buku Siswa Edisi Revisi 2017. Tema 3. Kelas IV. Jakarta:
Kemendikbud. Hlm 128-138
Khadijah. (2016). Perkembanga Kognitif Anak Usia Dini. Medan: Perdana Publishing
Krissandi, A. D. S. (2017). Merancang Buku Cerita Bergambar. Yogyakarta: Sanata
Dharma University Press.
Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. (2011). Media Pembelajaran: Manual dan
Digital. Bogor: Ghalia Indonesia
Lans. (2016). Pendidikan Lingkungan Hidup dan Aplikasinya dalam Pembelajaran
bagi Siswa Sekolah Dasar. Uap.unnes.aac.id/pkm-bidikmisi/511536863.doc.
Diunduh pada 10 Januari 2020 pukul 19.23 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Mardanti. D (2018). “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Dilema
Moral Sebagai Media Pendidikan Moral Untuk Anak Kelas Tinggi Di SD
Budi Mulia Dua Sedayu, Bantul”. E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol.
7(8) Tahun 2017. Hlm 741-750
Majid. A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Menkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2017 tentang Syarat-Syarat Kesehatan Air Bersih dan Layak
Konsumsi. Jakarta: Menkes RI.
Mustofa. M. Y (2017). “Pengembangan Media Cergam pada Tema Diri Sendiri
Bagi Siswa Kelas II SD Negeri 01 Siremeng Pemalang Tahun Ajaran
2016/2017”. ISBN 978 602 0960 80 7. 751-761.
Ngura. E. T (2018). “Pengembangan Media Buku Cerita Bergambar Untuk
Meningkatkan Kemampuan Bercerita dan Perkembangan Sosial Anak Usia
Dini Di TK Maria Virgo Kabupaten Ende”. Dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan
Citra Bakti, 5(1) Maret 2018. Hlm 6-12.
Pratomo, Suko. (2009). “Model Pembelajaran Tematik dalam Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH) di Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Dasar No.
11 2009. Bandung. Respository UPI.EDU. Hlm 8-15. Diunduh pada 19 Maret
2019 pukul 18.43 WIB
Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.
Rasman & Saleh, M. (2016). “Penurunan Kadar Besi (Fe) dengan Sistem Aerasi dan
Filtrasi pada Air Sumur Gali (Eksperimen)”. Dalam Jurnal Penelitian 3(2).
ISSN (Online): 2541-5301. Hlm 159-166. Diunduh pada 29 Oktober 2019
Sipahutar. (2017). Proses Pengolahan Air Bersih dan Filtrasi Penyaringan Air.
Diunduh online pada 20 April 2020 pukul 20.15 WIB.
Suputra. P. E. D (2014). “Pengembangan Cerita Bergambar Berkarakter untuk
Anak: Sebuah Suplemen Materi Pembelajaran”. Jurnal Pendidikan
Bahasa Inggris. ISSN : 2339-1553. 761-766.
Septi Utami, dkk. (2015). Pengembangan media cerita bergambar bidang studi
IPA untuk anak autis. Hlm 1-10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Suedi, Tantu. (2016). Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Bogor: IPB
Press
Suryaningsih. E, Fatmawati. L (2016). “Pengembangan Buku Cerita Bergambar
tentang Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Api untuk Siswa SD”. Jurnal
Pendidikan Profesi Dasar, Vol. 4, No. 2, Desember 2017 e-ISSN: 2503-
3530. ISSN: 2406-8012. Hlm 113-124.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sudaryono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Kharisma Putra
Utama.
Suprijono, Agus. (2016). Model-model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Sorongan, E., dkk. (2019). “Perancangan dan Implementasi Alat Backwash Air Layak
Konsumsi”. Jurnal Mahakam 1(3). E-ISSN: 2549-5755. Hlm 9-17. Diunduh
pada 10 Januari 2020 pukul 20.13 WIB
Tung Yao. (2017). Desain Intruksional. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Tegeh, I. M. dkk (2014). Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implekentasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara
Wijaya, D. A., dkk. (2015). Implementasi Pembelajaran Berbasis STEAM (Science,
Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) Pada Kurikulum Indonesia.
Dalam: Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya. Diunduh pada 16
Februari 2020 pukul 20.43 WIB.
Sumber dari internet:
Ferdiyanto, A. M. Media filter penyaring air. Diunduh di:
http://www.desalite.co.id/artikel/detail/media-filter-penyaring-air. Pada 7
Januari 2020 jam 23.28 WIB
Fungsi media filter air pada penjernih air. Diunduh di: https://seribucara.info/fungsi-
media-filter-air-pada-penjernih-air/. Diunduh pada 7 Januari 2020 jam 23.28
WIB
https://www.academia.edu/19809601/ILMU_LINGKUNGAN_DAN_PENDIDIK
AN_LINGKUNGAN diakses pada 7 Maret 2019 jam 11.13 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
https://kbbi.web.id/ekologi. Pengertian Lingkungan. Diunduh pada kamis 7 Maret
2019 pada jam 20.30 WIB
Gambar dari internet:
Gambar nicofilter. Diunduh di:
https://img20.jd.id/Indonesia/s800x800_/nHBfsgAAIQAAABkAAY280gAAU
wo.jpg. Pada 28 April 2020 pukul 21.10 WIB
Gambar Pasir Zeolit sebagai media nicofilter. Diunduh di:
https://s.blanja.com/picspace/75/107595/2048.2048_9437294cd880479eb7367
1860c51338d.jpg?w=348. Pada 28 April 2020 pukul 21.13 WIB
Gambar kepala filter nicofilter (3 Way Valve). Diunduh di:
https://www.nazava.com/wp-content/uploads/2017/08/FRP-8-inch-3-way-
valve-1.jpg. Pada 12 Februari 2020 pukul 18.27 WIB.
Gambar Iron Manganese Removel sebagai media nicofilter. Diunduh di:
https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcSGPx21letVt5J9
FpzFLDPN4iR8VZceDVksCvNTLqHFV-QCFGmL&usqp=CAU. Pada 12
Februari 2020 pukul 18.30 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 1a. Surat Izin Analisis Kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 1b. Surat Izin Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 2a. Pedoman Wawancara Masyarakat
Variabel Indikator Pertanyaan
Kualitas air
Keadaan air sumur di
rumah
1. Bagaimana keadaan air sumur yang ada di
rumah saudara/i ?
Pentingnya kebersihan
air
2. Menurut saudara/i apakah kebersihan air
itu penting?
Fungsi air dalam
lingkungan masyarakat
3. Apakah saudara/i menggunakan air sumur
untuk aktivitas sehari-hari?
4. Aktivitas apa saja yang dilakukan dengan
sumur yang ada di rumah?
5. Apakah air yang keruh dan bau tidak
digunakan lagi?
Kegiatan yang
dilakukan
masyarakat
disekitar
Upaya mengatasi
permasalahan yang ada
6. Adakah tindakan yang dilakukan untuk
memanfaatkan air yang sudah tidak layak
digunakan/konsumsi menjadi layak
digunakan/konsumsi?
7. Apakah saudara/i menggunakan filter air
sebagai sarana pembantu dalam
penjernihan air yang sudah keruh dan bau?
Pentinya pendidikan
yang mengajarkan
pelestarian lingkungan
sekitar
8. Untuk anak-anak sekolah dasar, menurut
saudara/i perlukan mereka diajarkan
mengenai pelestarian lingkungan alam
terkhusus dalam pemanfaatan air keruh dan
bau yang sudah tidak layak dikonsumsi
menjadi layak dikonsumsi kembali?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 2b. Hasil Wawancara Masyarakat
No Pertanyaan dan Jawaban Responden Kesimpulan
1 Bagaimana keadaan air sumur yang ada di
rumah saudara/i ?
Berdasarkan wawancara ketiga warga di
Jl. Tunjang. Pringwulung, peneliti
mendapatkan informasi bahwa air sumur
yang ada di sekitar sungai tidak
menjamin jernih dan tidak berbau.
Namun nyatanya ditemukan di beberapa
rumah warga terdapat air yang keruh,
bau dan bahkan ada ya jernih tapi bau.
Bu Narti
Jawaban:
Air sumur bau dan berwarna sedikit kuning
Bu Rosalia
Jawaban:
Air sumur jernih, namun sedikit bau
Pak Harno
Jawaban:
Air sumur dirumah tidak jernih atau berwarna
kekuningan.
2 Menurut saudara/i apakah kebersihan air itu
penting?
Berdasarkan wawancara ketiga warga di
Jl. Tunjang. Pringwulung, peneliti
mendapatkan informasi bahwa
kebersihan air sumur sangat penting
untuk menunjang kenyamanan dalam
penggunaan atau pemanfaatan air bagi
aktivitas sehari-hari.
Bu Narti
Jawaban:
Penting karena air digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari, seperti masak, minum dan
kebutuhan lainnya.
Bu Rosalia
Jawaban:
Penting sekali karena air juga sangat penting
bagi kita manusia baik untuk konsumsi
maupun aktivitas lainnya seperti mandi, dll.
Pak Harno
Jawaban:
Tentunya penting, karena jika tidak ada air
saya harus mengungsi dan masyarakat lainnya
pun akan merasa susah seperti apa yang saya
rasakan.
3 Apakah saudara/i menggunakan air sumur
untuk aktivitas sehari-hari?
Berdasarkan wawancara ketiga warga di
Jl. Tunjang. Pringwulung, peneliti
mendapatkan informasi bahwa air sumur
tanah atau bor yang ada di rumah masih
digunakan untuk aktivitas sehari-hari
terkecuali untuk kebutuhan konsumsi.
Bu Narti
Jawaban:
Ya saya dan keluarga masih menggunakan
terkecuali untuk konsumsi.
Bu Rosalia
Jawaban:
Ya saya masih menggunakan air sumur yang
ada di rumah untuk aktivitas sehari-hari
Pak Harno
Jawaban:
Ya saya dan keluarga menggunakan air sumur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
untuk aktivitas sehari-hari, karena jika bukan
dari sumur ini mau dari mana lagi air yang
saya dan keluarga gunakan untuk mencukupi
keperluan sehari-hari.
4 Aktivitas apa saja yang dilakukan dengan
sumur yang ada di rumah?
Berdasarkan wawancara ketiga warga di
Jl. Tunjang. Pringwulung, peneliti
mendapatkan informasi bahwa air sumur
tanah dan bor yang ada di rumah
digunakan ntuk mencuci piring, baju,
mandi, dan bahkan air sumur yang jernih
namun bau sesekali masih digunakan
untuk konsumsi
Bu Narti
Jawaban:
Untuk cuci piring, cuci baju dan cuci piring
Bu Rosalia
Jawaban:
Air sumur masih sesekali saya gunakan untuk
konsumsi dan aktivitas seperti mencuci baju,
mandi dan aktivitas lainnya. Namun saat
musim hujan datang air akan keruh dan hanya
saya gunakan untuk aktivitas sehari-hari
kecuali konsumsi.
Pak Harno
Jawaban:
Aktivitas sehari-hari masih menggunakan air
sumur yang ada di rumah, namun terkadang
juga membeli air bersih dengan galon jika
kondisi tidak memungkinkan untuk konsumsi.
5 Apakah air yang keruh dan bau tidak
digunakan lagi?
Berdasarkan wawancara ketiga warga di
Jl. Tunjang. Pringwulung, peneliti
mendapatkan informasi bahwa warga
yang sumur tanah atau bornya keruh dan
bau masih menggunakan air tersebut.
Bu Narti
Jawaban:
Digunakan namun tidak untuk konsumsi
seperti masak dan minum.
Bu Rosalia
Jawaban:
Jika masih jernih dan bau tidak sangat
menyengat air sumur di rumah masih saya
gunakan untuk konsumsi, namun ketika
kondisi air sudah sedikit keruh dan bau air
mengganggu maka saya memilih
menggunakan air galon atau PAM untuk
konsumsi.
Pak Harno
Jawaban:
Jika sudah sangat keruh atau kekuningannya
parah saya dan keluarga menggunakan air
tersebut untuk mandi dan untuk keperluan
lainnya memilih untuk beli.
6 Adakah tindakan yang dilakukan untuk
memanfaatkan air yang sudah tidak layak
Berdasarkan wawancara ketiga warga di
Jl. Tunjang. Pringwulung, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
digunakan/konsumsi menjadi layak
digunakan/konsumsi?
mendapatkan informasi bahwa beberapa
warga sudah mencoba mengendapkan
air sumur tanah atau bor yang ada
sebelum digunakan. Selain itu mereka
menggunakan bantuan kain berpoti
untuk menyaring kotoran yang ada di air
sumur.
Bu Narti
Jawaban:
Belum ada karena saya belum lama pindah di
rumah ini.
Bu Rosalia
Jawaban:
Pernah mencoba mengendapkan air lebih dari
sehari di ember besar khusus untuk konsumsi
Pak Harno
Jawaban:
Tindakan yang saya dan keluarga lakukan
adalah dengan menyiapkan ember atau
gentong untuk mengendapkan kotoran yang
ada. Selain itu menyaring air dengan kain yang
memiliki pori-pori tidak besar.
7 Apakah saudara/i menggunakan filter air
sebagai sarana pembantu dalam penjernihan
air yang sudah keruh?
Berdasarkan wawancara ketiga warga di
Jl. Tunjang. Pringwulung, peneliti
mendapatkan informasi bahwa ketiga
warga dan masyarakat sekitar tidak atau
belum menggunakan filter air sebagai
sarana membantu dalam penjernihan air
yang sudah keruh.
Bu Narti
Jawaban:
Tidak, karena masih ingin membereskan
rumah yang belum lama saya tinggali bersama
keluarga.
Bu Rosalia
Jawaban:
Saya belum menggunakannya.
Pak Harno
Jawaban:
Tidak menggunakan karena selain harga yang
cukup mahal kami belum sangat
membutuhkan walau sesekali memang
berfikiran filter air dapat lebih membantu
supaya air dapat digunakan dengan kondisi
baik.
8 Untuk anak-anak sekolah dasar, menurut
saudara/i perlukan mereka diajarkan mengenai
pelestarian lingkungan alam terkhusus dalam
pemanfaatan air keruh dan bau yang sudah
tidak layak dikonsumsi menjadi layak
dikonsumsi kembali?
Berdasarkan wawancara ketiga warga di
Jl. Tunjang. Pringwulung, peneliti
mendapatkan informasi bahwa anak-
anak sekolah dasar perlu diajarkan
mengenai pelestarian lingkungan alam
terkhusus pemanfaatan air keruh dan bau
yang tidak layak dikonsumsi menjadi
layak dikonsumsi. Bu Narti
Jawaban:
Perlu supaya anak-anak juga mempunyai
wawasan mengenai cara pemanfaatan air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
keruh dan bau.
Bu Rosalia
Jawaban:
Ya, supaya anak-anak zaman sekarang dapat
belajar bagaimana proses pemanfaatan dan
penjernihan air tersebut sehingga anak-anak
tidak berfikiran semua bisa dilakukan dengan
instan
Pak Harno
Jawaban:
Perlu supaya anak dapat mengenal alat yang
mampu digunakan untuk menjernihkan air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 3a. Pedoman Wawancara Guru
Variabel Indikator Pertanyaan
Cerita
bergambar
(Cergam)
Ketersediaan cergam
untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar
1. Apakah ada cergam yang berisi tentang
materi pembelajaran untuk siswa kelas
IV?
2. Berapa jumlah buku cergam untuk siswa
kelas IV yang tersedia di sekolah?
Penggunaan cergam
sebagai media
pembelajaran IPA
3. Apakah buku cerita bergambar dapat
dimanfaatkan sebagai media dalam
pembelajaran IPA?
Desain cergam yang
dibutuhkan dan sesuai
untuk siswa kelas IV.
4. Menurut Bapak/Ibu apa saka ciri-ciri
cergam yang baik digunakan untuk siswa
kelas IV Ssekolah Dasar? (gambar, font
tulisan, warna, bahasa)
Pembelajaran
IPA Materi
Pelestarian
Lingkungan
Sekitar
(penjernihan air)
Kesulitan guru dalam
mengajar materi
pelestarian lingkungan
dan pemanfaatan air yang
keruh
5. Apakah Bapak/Ibu pernah menjelaskan
materi pelestarian lingkungan maupun
pemanfaatan air yang keruh?
6. Menurut Bapak/Ibu apakah materi
tentang pelestarian lingkungan dan
pemanfaatan air yang keruh perlu
diajarkan kepada siswa kelas IV Sekolah
Dasar?
7. Kesulitan apa saja yang dihadapi
Bapak/Ibu saat membantu siswa belajar
tentang materi pelestarian lingkungan dan
pemanfaatan air yang keruh?
Keaktifan siswa dalam
pembelajaran pelestarian
lingkungan sekitar dan
pemanfaatan air yang
keruh
8. Bagaimana keaktifan siswa saat
pembelajaran dengan materi pelestarian
lingkungan sekitar dan pemanfaatan air
yang keruh?
Upaya mengatasi
kesulitan saat
melaksanakan
pembelajaran mengenai
pelestarian lingkungan
sekitar dan pemanfaatan
air yang keruh
9. Apa saja usaha Bapak/Ibu saat
mengalami kesulitan dalam pembelajaran
materi pelestarian lingkungan sekitar dan
pemanfaatan air yang keruh?
Pengalaman
pembelajaran Tema 3
“Peduli Terhadap
Makhluk Hidup” dengan
subtema 3 “Ayo Cintai
Lingkungan”
10. Apakah siswa pernah diajak untuk
melakukan kegiatan penjernihan air
menggunakan teknik filtrasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 3b. Hasil Wawancara Guru
No Pertanyaan dan Jawaban Responden Kesimpulan
1 Apakah ada cergam yang berisi tentang materi
pembelajaran untuk siswa kelas IV?
Berdasarkan wawancara
dengan kelima guru dapat
disimpulkan bahwa di
sekolah belum dijumpai
buku cerita bergambar
yang khusus memuat
materi pelajaran IPA
terkhusus penjernihan air
untuk siswa kelas IV
sekolah dasar.
Bu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd
Jawaban:
Saya pernah menjumpai buku cerita bergambar namun
pembahasan yang ada dalam isi buku umum tidak
dikhususkan untuk kelas IV saja.
Bu Veronica Anindya Ade Kristiani, S. Pd
Jawaban:
Saya pernah menjumpai buku cerita bergambar seperti
“Timun Mas, Kancil dan Buaya, dll”. Namun belum
menjumpai buku cerita bergambar yang memuat materi IPA
khusus penjernihan air untuk siswa kelas IV di Sekolah
Pak Iswando, S. Pd
Jawaban:
Saya pernah menjumpai buku cerita bergambar di
perpustakaan namun buku tersebut saya perhatikan untuk
umum dalam arti semua siswa dapat membaca dan
menggunakannya.
Pak Boimin, S. Pd. SD
Jawaban:
Di perpustakaan buku cerita bergambar ada, namun untuk
buku cerita bergambar khusus untuk kelas IV sepertinya
tidak ada, yang ada sepertinya untuk umum dan memuat
pengetahuan umum juga.
Bu Suprihatiningsih, S.Pd
Untuk buku cerita bergambar khusus untuk siswa kelas IV
saya tidak paham ada atau tidaknya, namun di perpustakaan
sekolah terdapat buku cerita bergambar.
2 Berapa jumlah buku cergam untuk siswa kelas IV yang
tersedia di sekolah?
Berdasarkan hasil
wawancara kelima guru
dapat disimpulkan bahwa
jumlah buku cerita
bergambar di
perpustakaan banyak,
namun buku cergam
tersebut berisi
pengetahuan umum dan
tidak dikhususkan untuk
siswa kelas IV.
Bu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd
Jawaban:
Untuk jumlah saya tidak terlalu paham, namun buku cerita
bergambar ada beberapa untuk umum di perpustakaan.
Bu Veronica Anindya Ade Kristiani, S. Pd
Jawaban:
Saya pernah menjumpai buku cerita bergambar, namun
buku cerita bergambar yang saya temui selain cerita fiksi
adalah buku cerita bergambar yang memuat pengetahuan
umum dan tidak terpaku pada satu pembahasan saja.
Pak Iswando, S. Pd
Jawaban:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Untuk jumlah buku cerita bergambar tentunya ada di
perpustakaan namun jumlah spesifiknya saya tidak tahu.
Pak Boimin, S. Pd. SD
Jawaban:
Untuk jumlah berapa banyaknya buku cerita bergambar
saya tidak paham, namun buku cerita bergambar yang ada
rata-rata berisi pengetahuan umum bagi siswa.
Bu Suprihatiningsih, S.Pd
Jawaban:
Jika ditanya jumlah buku cerita bergambar yang ada saya
pun tidak mengetahuinya, namun tentunya jumlah cukup
banyak di pepustakaan.
3 Apakah buku cerita bergambar dapat dimanfaatkan sebagai
media dalam pembelajaran IPA?
Berdasarkan hasil
wawancara kelima guru
dapat disimpulkan bahwa
buku cergam dapat
dimanfaatkan untuk
media pembelajaran IPA
di kelas.
Bu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd
Jawaban:
Bisa, karena dengan adanya buku cerita bergambar anak
akan cenderung tertarik dan senang
Bu Veronica Anindya Ade Kristiani, S. Pd
Jawaban:
Bisa, karena lebih menarik perhatian anak dengan adanya
banyak gambar.
Pak Iswando, S. Pd
Jawaban:
Ya, karena dengan bantuan buku cerita bergambar anak
akan mudah memahami pembelajaran dan lebih tertarik
mengikuti pembelajaran.
Pak Boimin, S. Pd. SD
Jawaban:
Tentunya bisa digunakan, bahkan siswa akan tertarik jika isi
buku cerita bergambar menarik bagi siswa.
Bu Suprihatiningsih, S.Pd
Jawaban:
Bisa digunakan sebagai media, karena gambar dapat
digunakan untuk penunjang pemahaman siswa di kelas saat
pembelajaran.
4 Menurut Bapak/Ibu apa saja ciri-ciri cergam yang baik
digunakan untuk siswa kelas IV Ssekolah Dasar? (gambar,
font tulisan, warna, bahasa)
Berdasarkan hasil
wawancara kelima guru
dapat disimpulkan bahwa
ciri-ciri buku cergam
yang baik adalah
menggunakan font yang
tidak monoton (menarik
perhatian anak), bahasa
yang digunakan
sederhana, kalimat dalam
Bu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd
Jawaban:
Menurut saya, cergam yang baik ciri-cirinya menggunakan
font yang tidak monoton, bahasa yang digunakan tidak
harus baku namun mudah dipahami anak, dan
menggunakan warna yang menarik atau sesuai dengan
dunia anak (warna-warni).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Bu Veronica Anindya Ade Kristiani, S. Pd
Jawaban:
Gambar menarik, dekat dengan kehidupan siswa (nyata),
warna yang menarik (warna-warni), dan bentuk tokoh yang
lucu seperti kartun yang sering ditonton anak.
cergam yang singkat,
warna yang digunakan
sesuai perkembangan
anak di kelas IV, dan
tokoh yang ada lucu
seperti kartun zaman
sekarang yang digemari
oleh anak-anak.
Pak Iswando, S. Pd
Jawaban:
Menggunakan font yang menarik, bahasa sederhana, dan
teks yang ada singkat saja.
Pak Boimin, S. Pd. SD
Jawaban:
Gambar yang digunakan sebaiknya dapat menarik perhatian
anak dan dapat membantu anak dalam pemahaman pada
materi yang diberikan. Guru pun akan terbantu jika terdapat
gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Bu Suprihatiningsih, S.Pd
Jawaban:
anak-anak akan lebih tertarik jika buku bacaan yang dibaca
terdapat gambar-gambar atau animasi yang menarik
perhatian siswa untuk membacanya.
5 Apakah Bapak/Ibu pernah menjelaskan materi pelestarian
lingkungan maupun pemanfaatan air yang keruh?
Berdasarkan wawancara
kelima guru dapat
disimpulkan bahwa materi
pelestarian lingkungan
pernah dijelaskan pada
siswa, namun untuk
penjernihan air belum
mendetail atau mendalam
dikarenakan guru lebih
fokus mengejar materi
yang ada di buku siswa
dan buku guru.
Bu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd
Jawaban:
Pernah, namun tidak mendalam sampai pada materi
pemanfaatan air keruh, karena di sekolah untuk proses
penjernihan air dulu diajarkan pada ekstrakulikuler go
green.
Bu Veronica Anindya Ade Kristiani, S. Pd
Jawaban:
Pernah di pembelajaran tema 3 subtema 3, namun tidak
mendalam sampai ke arah pemanfaatan air keruh karena
saya menyesuaikan materi yang ada di buku guru dan buku
siswa saja.
Pak Iswando, S. Pd
Jawaban:
Ya, pembelajaran mengenai materi pelestarian lingkungan
pernah saya berikan pada siswa. Namun tidak sampai ke
materi pembelajaran tentang pemanfaatan air keruh
Pak Boimin, S. Pd. SD
Jawaban:
Pernah saya ajarkan karena termasuk dalam tema 3
pembelajaran, namun pembelajaran mengenai pemanfaatan
air belum diajarkan karena tidak termuat dalam buku
pembelajaran di tema 3.
Bu Suprihatiningsih, S.Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Jawaban:
Pernah, untuk tema 3 tentunya sudah diajarkan materi
pelestarian lingkungan, namun untuk penjernihan air belum
saya ajarkan kepada anak karena di buku siswa dan buku
guru pun tidak ada penjelasan bagaimana cara
menjernihkan air.
6 Menurut Bapak/Ibu apakah materi tentang pelestarian
lingkungan dan pemanfaatan air yang keruh perlu diajarkan
kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar?
Berdasarkan hasil
wawancara kelima guru
dapat disimpulkan bahwa
materi pelestarian
lingkungan dan
penjernihan air keruh
perlu diajarkan supaya
siswa mengetahui
bagaimana proses
pemanfaatan air keruh
yang awalnya tidak layak
digunakan menjadi jernih
dan tentunya layak
digunakan.
Bu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd
Jawaban:
Perlu, supaya siswa mengerti bagaimana mengolah air
keruh yang awalnya mungkin tidak layak digunakan
menjadi layak untuk digunakan.
Bu Veronica Anindya Ade Kristiani, S. Pd
Jawaban:
Tentunya perlu agar siswa tahu bahwa air yang keruh pun
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Pak Iswando, S. Pd
Jawaban:
Perlu, supaya siswa mengetahui bagaimana cara
pemanfaatan air yang keruh dan itu semua dapat menambah
wawasan siswa menjadi lebih luas.
Pak Boimin, S. Pd. SD
Jawaban:
Perlu diajarkan kepada siswa jika waktu mencukupi karena
dapat menambah wawasan siswa mengenai penjernihan air
tersebut.
Bu Suprihatiningsih, S.Pd
Jawaban:
Menurut saya memang perlu supaya wawasan siswa
bertambah jika air keruh pun dapat dijernihkan
menggunakan bantuan filter air.
7 Kesulitan apa saja yang dihadapi Bapak/Ibu saat membantu
siswa belajar tentang materi pelestarian lingkungan dan
pemanfaatan air yang keruh?
Berdasarkan wawancara
kelima guru dapat
disimpulkan bahwa
kendala yang dihadapi
guru yaitu kurangnya
waktu dan tidak adanya
media pendukung jika
tidak disiapkan jauh-jauh
hari sebelum
pembelajaran dimulai.
Bu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd
Jawaban:
Kesulitan tidak ada media pendukung yang membantu
dalam penjelasan mengenai pemanfaatan air keruh, waktu
untuk pembahasan materi yang tidak banyak membuat saya
dan guru lainnya lebih berfokus pada materi yang ada di
buku siswa dan buku guru.
Bu Veronica Anindya Ade Kristiani, S. Pd
Jawaban:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Kesulitannya perlu waktu yang tidak sebentar dalam
menjelaskan bagaimaa pemanfaatan air yang keruh,
sedangkan waktu tatap muka guru dan siswa tidaklah
banyak dan saya cenderung terpaku pada materi yang ada di
buku panduan saja supaya siswa tidak tertinggal materi.
Pak Iswando, S. Pd
Jawaban:
Tidak ada media yang mendukung dan waktu yang
diperlukanpun tidak sebentar karena anak akan lebih paham
jika melihat atau praktik langsung mengenai pemanfaatan
air keruh tersebut.
Pak Boimin, S. Pd. SD
Jawaban:
Kesulitannya jika materi yang diberikan pada siswa harus
melihat secara langsung, karena waktu yang ada tidaklah
banyak untuk guru menjelaskan satu demi satu
pembelajaran. Adapun ketersediaan LCD di kelas saya
belum ada membuat saya kesulitan jika ingin menampilkan
video yang berkaitan dengan pembelajaran.
Bu Suprihatiningsih, S.Pd
Jawaban:
Kesulitannya jika ingin mengajak anak untuk melihat secara
langsung objek yang berkaitan dengan materi dikarenakan
lokasi sekolah dengan semisal sawah maupun embung tidak
dekat.
8 Bagaimana keaktifan siswa saat pembelajaran dengan
materi pelestarian lingkungan sekitar dan pemanfaatan air
yang keruh?
Berdasarkan hasil
wawancara kelima guru
disimpulkan bahwa siswa
di kelas saat pembelajaran
antusias atau aktif namun
semua itu disesuaikan
dengan media yang
digunakan dalam
pembelajaran di kelas.
Bu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd
Jawaban:
Siswa sejauh ini dalam materi pelestarian lingkungan cukup
antusias, namun tergantung pada media yang digunakan
menarik atau tidak sangat mempengaruhi keaktifan siswa
dalam pembelajaran.
Bu Veronica Anindya Ade Kristiani, S. Pd
Jawaban:
Siswa antusias namun perlu didukung dengan media yang
mampu membuat siswa lebih paham mengenai materi yang
dijelaskan
Pak Iswando, S. Pd
Jawaban:
Keaktifan siswa dalam pembelajaran dipengaruhi dengan
adanya media yang digunakan, jika media itu
membosankan maka siswa akan kurang antusias atau
kurang aktif dan begitu sebaliknya jika menggunakan media
yang menarik siswa akan aktif mengikuti pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Pak Boimin, S. Pd. SD
Jawaban:
Siswa saat pembelajaran cukup aktif, apalagi jika siswa
diajak belajar di luar kelas seperti mengamati lingkungan
sekitar dan tumbuhan akan membuat anak lebih semangat
mengikuti pembelajaran.
Bu Suprihatiningsih, S.Pd
Jawaban:
Siswa di kelas saat pembelajaran bergantung pada media
yang digunakan menarik perhatian siswa atau tidak. Selain
itu, cara guru mengajarkan materi pembelajaran pun dapat
mempengaruhi keaktifan siswa dalam pembelajaran di
kelas.
9 Apa saja usaha Bapak/Ibu saat mengalami kesulitan dalam
pembelajaran materi pelestarian lingkungan sekitar dan
pemanfaatan air yang keruh?
Berdasarkan wawancara
kelima guru dapat
disimpulkan bahwa usaha
dalam mengatasi kesulitan
yang ada, guru
mempersiapkan media
berupa video
pembelajaran yang bisa
ditampilkan di layar LCD
tentang keadaan
lingkungan sekitar,
mengajak anak belajar di
luar kelas, dan memberi
tugas membuat nyanyian
yang dapat membantu
siswa dalam memahami
dan menghafal materi
yang diberikan oleh guru.
Bu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd
Jawaban:
Untuk mengatasinya, saya menjelaskan kembali materi
tersebut dan menyiapkan video-video dan gambar yang
ditampilkan menggunakan LCD yang berkaitan dengan
materi pelestarian lingkungan.
Bu Veronica Anindya Ade Kristiani, S. Pd
Jawaban:
Usaha yang saya lakukan mempersiapkan video dan gambar
yang membuat anak menjadi tertarik untuk belajar materi
pelestarian lingkungan.
Pak Iswando, S. Pd
Jawaban:
Menampilkan video dan beberapa gambar saat
pembelajaran menggunakan LCD. Setelah itu menjelaskan
kembali materi dengan mengkaitkan pembelajaran dengan
kondisi lingkungan sekitar.
Pak Boimin, S. Pd. SD
Jawaban:
Usaha yang saya lakukan seperti mengajak anak untuk
melakukan observasi di lingkungan sekolah, bertanya pada
pedagang yang ada di lingkungan sekolah, dan bertanya
pada orang tua di rumah mengenai keadaan lingkungan
sekitar yang terkait pada materi pelestarian lingkungan.
Bu Suprihatiningsih, S.Pd
Jawaban:
Usaha yang saya lakukan adalah dengan menampilkan
video seperti saat pembelajaran mengenai hutan bakau saya
pernah menampilkan video keadaan hutan bakau yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
di Bantul, dan untuk menghafal materi mengenai hutan
bakau saya meminta anak untuk membuat nyanyian secara
kelompok supaya anak dapat lebih mudah menghafal dan
memahami materi tentang hutan bakau dengan nyanyian
yang dibuat tersebut.
10 Apakah siswa pernah diajak untuk melakukan kegiatan
penjernihan air menggunakan teknik filtrasi?
Berdasarkan wawancara
kelima guru dapat
disimpulkan bahwa
kegiatan penjernihan air
belum pernah dilakukan
bersama siswa di kelas
maupun di luar kelas.
Bu Maria Karma Tresnamurti, S. Pd
Jawaban:
Untuk kegiatan tersebut saya belum mengajak siswa untuk
melakukan kegiatan penjernihan air, tapi saya pernah
melihat di ekstrakulikuler Go Green siswa pernah
melakukannya
Bu Veronica Anindya Ade Kristiani, S. Pd
Jawaban:
Saya juga belum melakukan kegiatan penjernihan air
bersama siswa karena di buku siswa dan buku guru tidak
meminta anak untuk melakukan kegiatan penjernihan air.
Pak Iswando, S. Pd
Jawaban:
Untuk kegiatan penjernihan air, saya belum pernah
melakukannya bersama siswa di kelas.
Pak Boimin, S. Pd. SD
Jawaban:
Saya belum pernah mengajak anak untuk melakukan
kegiatan penjernihan air dikarenakan materi pembelajaran
yang harus diberikan pada siswa banyak dan tidak hanya
saya saja melainkan guru lain pun lebih memilih mengejar
waktu penyelesaian pembelajaran yang ada di buku tema
supaya anak tidak tertinggal materi saat ujian tiba.
Bu Suprihatiningsih, S.Pd
Jawaban:
Untuk kegiatan penjernihan air belum pernah
melakukannya bersama siswa, untuk kegiatan yang
berkaitan dengan tema 3 yang saya lakukan bersama siswa
adalah proses pertumbuhan kecambah saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 4. Kisi-Kisi Angket Siswa
No Matriks Pengembangan Angket Siswa No
Item
1. Ketersediaan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar 1,2
2. Ketertarikan siswa pada buku cerita bergambar 3
3. Penggunaan buku cerita bergambar saat pembelajaran 4,5
4. Penggunaan buku cerita bergambar dalam sarana literasi 6
5. Pengalaman siswa dalam pembelajaran materi pelestarian lingkungan
sekitar
7
6. Pengalaman siswa dalam manfaat belajar menggunakan media berupa
buku cerita bergambar
8
7. Pengalaman belajar tentang penjernihan air 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 4a. Angket Siswa
No Pertanyaan SS S R TS STS
1 Saya pernah menggunakan buku cerita
bergambar dalam pembelajaran di kelas
2 Di sekolah terdapat buku cerita bergambar
untuk siswa kelas IV
3 Saya merasa bosan dan tidak tertarik untuk
membaca buku pelajaran yang tidak disertai
gambar menarik
4 Ada buku cerita bergambar tentang pelestarian
lingkungan yang pernah saya baca di sekolah
5 Di kelas guru menggunakan buku cerita
bergambar sebagai sarana penjelasan materi
pembelajaran
6 Sebelum memulai pembelajaran saya diminta
untuk membaca buku cerita bergambar sebagai
sarana literasi
7 Saya belajar materi pelestarian lingkungan
sekitar di kelas IV
8 Dengan buku cerita bergambar saya dapat
dengan mudah memahami materi pembelajaran
9 Saya belajar penjernihan air dengan filter air
sederhana atau modern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 4b. Hasil Angket Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 4c. Rekap Hasil Angket Siswa
No Pertanyaan Jawaban
1 Saya pernah menggunakan buku
cerita bergambar dalam
pembelajaran di kelas
(62,5%) 15 siswa menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan tersebut.
(37,5%) 9 siswa menyatakan setuju
dengan pernyataan tersebut.
(0%) 0 siswa menyatakan ragu dengan
pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut
2 Di sekolah terdapat buku cerita
bergambar untuk siswa kelas IV (79%) 19 siswa menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan tersebut.
(21%) 5 siswa menyatakan setuju
dengan pernyataan tersebut.
(0%) 0 siswa menyatakan ragu dengan
pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut
3 Saya merasa bosan dan tidak
tertarik untuk membaca buku
pelajaran yang tidak disertai
gambar menarik
(50%) 12 siswa menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan tersebut
(21%) 5 siswa menyatakan setuju
dengan pernyataan tersebut
(17%) 4 siswa menyatakan ragu dengan
pernyataan tersebut
(4%) 1 siswa menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
(8%) 2 siswa menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut
4 Ada buku cerita bergambar
tentang pelestarian lingkungan
yang pernah saya baca di sekolah
(4%) 1 siswa menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan tersebut
(21%) 5 siswa menyatakan setuju
dengan pernyataan tersebut
(38%) 9 siswa menyatakan ragu dengan
pernyataan tersebut
(33%) 8 siswa tidak setuju dengan
pernyataan tersebut
(4%) 1 siswa menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut
5 Di kelas guru menggunakan buku (54%) 13 siswa menyatakan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
cerita bergambar sebagai sarana
penjelasan materi pembelajaran
setuju dengan pernyataan tersebut
(29%) 7 siswa menyatakan setuju
dengan pernyataan tersebut
(17%) 4 siswa menyatakan ragu dengan
pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut
6 Sebelum memulai pembelajaran
saya diminta untuk membaca
buku cerita bergambar sebagai
sarana literasi
(75%) 18 siswa menyatakan ragu
dengan pernyataan tersebut
(17%) 4 siswa menyatakan setuju
dengan pernyataan tersebut
(8%) 2 siswa menyatakan ragu dengan
pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut
7 Saya belajar materi pelestarian
lingkungan sekitar di kelas IV (71%) 17 siswa menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan tersebut
(21%) 5 siswa menyatakan setuju
dengan pernyataan tersebut
(8%) 3 siswa menyatakan ragu dengan
pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut
8 Dengan buku cerita bergambar
saya dapat dengan mudah
memahami materi pembelajaran
(75%) 18 siswa menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan tersebut
(21%) 5 siswa menyatakan setuju
dengan pernyataan tersebut
(4%) 1 siswa menyatakan ragu dengan
pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan sangat tidak
setuju dengan pernyataan tersebut
9 Saya belajar penjernihan air
dengan filter air sederhana atau
modern
(0%) 0 siswa menyatakan sangat setuju
dengan pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan setuju dengan
pernyataan tersebut
(0%) 0 siswa menyatakan ragu dengan
pernyataan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
(21%) 5 siswa menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan tersebut
(79%) 19 siswa menyatakan sangat
tidak setuju dengan pernyataan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 5. Angket Validator
TOR
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat orang banyak,
bahkan oleh semua makhluk hidup (Effendi, 2003: 11). Air adalah substansi yang
paling melimpah di permukaan bumi dan menjadi komponen dan kekuatan utama
bagi semua makhluk hidup yang secara konstan membentuk permukan bumi. Air juga
merupakan faktor penentu dalam pengaturan iklim di permukaan bumi untuk
kebutuhan hidup manusia (Indarto, 2014: 3). Materi tentang pelestarian lingkungan
alam menjadi salah satu muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
diajarkan pada pembelajaran tematik Kurikulum 2013 kelas IV Sekolah Dasar, yaitu
pada tema 3 “Peduli terhadap Makhluk Hidup” dengan subtema 3 “Ayo Cintai
Lingkungan”.
Berdasarkan hasil angket pada 24 siswa yang dibagikan di SD BOPKRI
Demangan III, diperoleh data bahwa 75% siswa menjawab dengan bantuan media
buku cerita bergambar dapat lebih mudah memahami materi pelajaran. Selain itu 79%
siswa pun belum pernah belajar penjernihan air dengan teknik filtrasi. Hasil
wawancara bersama lima guru kelas IV di SD Kanisius Sengkan dan SD Negeri
Kentungan, menginformasikan bahwa cergam dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran.
Buku cergam adalah buku yang menampilkan teks narasi secara verbal dan
disertai gambar-gambar ilustrasi (Nurdiyantoro, 2005:152). Ciri-ciri cergam untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar yaitu warnanya menarik, gambarnya sesuai dengan
tema dan nyata, menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa, serta tulisannya
sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
Peneliti mengembangkan prototipe cergam yang inovatif berjudul
“Penjernihan Air dengan Nicofilter” yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
literasi , media pembelajaran di kelas, dan upaya menumbuhkan kesadaran maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
kepedulian tentang keadaan air yang semakin hari semakin memperihatinkan. Selain
itu, cergam juga turut memberikan informasi mengenai pengetahuan tentang filter air
modern dan sederhana, media yang digunakan dalam proses filtrasi, kandungan kadar
besi dan mangan yang baik, penggunaan kaporit yang tepat, bakteri yang ada di air,
dan cara kerja filter air modern dan sederhana.
Oleh karena itu, peneliti meminta kesediaan Bapak/Ibu untuk memvalidasi
cergam yang peneliti susun ini. Atas bantuan Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan
terima kasih
KEPUSTAKAAN
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta: PT Kanisius.
Indarto. (2014). Hidrologi: Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Nurgiyantoro, B. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
INSTRUMEN VALIDASI DESAIN BUKU CERITA BERGAMBAR KELAS IV
SEKOLAH DASAR
Kepada
Yth .........................................................
Di ............................................................
Yogyakarta
Dengan hormat,
Bersama ini, peneliti memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk memvalidasi
prototipe cergam yang berjudul “Penjernihan Air dengan Nicofilter” yang isinya
cerita tentang penjernihan air yang keruh. Cergam tersebut berkaitan dengan materi
pembelajaran kelas IV Sekolah Dasar: tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” dan
subtema 3 “Ayo Cintai Lingkungan”. Melalui cergam ini, siswa diharapkan dapat
memahami cara penjernihan air keruh menggunakan filter modern dan filter
sederhana.
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas desain buku cerita
bergambar untuk siswa kelas IV SD dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang
berada di bawah skor 1, 2, 3, dan 4 serta memberi komentar sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu pada kolom yang tersedia.
Skala penilaian validasi produk adalah sebagai berikut :
Skor 1, jika kriteria cergam sangat tidak baik.
Skor 2, jika kriteria cergam tidak baik.
Skor 3, jika kriteria cergam baik.
Skor 4, jika kriteria cergam sangat baik.
Variabel Indikator No Item
Buku
Panduan
Desain Produk 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Isi Buku 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No Aspek yang Dinilai Skor
Saran/Komentar 4 3 2 1
Desain Produk
1 Memuat Judul yang
mendeskripsikan isi cerita
2 Memuat nama penulis prototype
3 Bahasa sesuai dengan EBI
4 Bahasa mudah dipahami oleh
siswa SD kelas IV
5 Komponen dalam buku cerita
bergambar lengkap (sampul, kata
pengantar, isi cergam,
kepustakaan, biodata penulis)
6 Tampilan fisik (warna, huruf,
gambar atau foto) dalam buku
cerita bergambar menarik
7 Tampilan fisik (warna, huruf,
gambar atau foto) dalam buku
cerita bergambar sesuai dengan
perkembangan anak sekolah dasar
Isi Buku Cerita Bergambar
8 Cergam berisi narasi dan gambar
yang saling berkaitan
9 Cergam berisi cerita yang
mendukung judul utama tentang
“Penjernihan Air dengan
Nicofilter”
10 Cergam berisi informasi tentang
penjelasan bakteri dan kandungan
ion logam yang ada di air
11 Cergam memuat bagian-bagian
Nicofilter sebagai alat penjernih
air keruh.
12 Cergam berisi informasi tentang
bagian dan cara kerja Nicofilter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
13 Cergam berisi tentang media-
media yang ada dalam filter air
sederhana.
14 Cergam berisi alur cerita tentang
pejernihan air keruh dengan filter
air yang mudah dipahami siswa
15 Cergam berisi penjelasan agar
siswa memahami cara penjernihan
air keruh dengan teknik filtrasi
Jumlah Skor
Total Skor
Rata-rata Skor
Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Cergam
“Penjernihan Air dengan Nicofilter ”:
a. Layak diujicobakan tanpa revisi
b. Layak diujicobakan setelah revisi
c. Tidak layak diujicobakan
Yogyakarta, ...... Maret 2020
Validator
(.........................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 5a. Hasil Angket Validator I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 5b. Hasil Angket Validator II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 5c. Rekap Hasil Angket Validator
No Item Validator I Validator II
Skor Saran Skor Saran
1 Desain Produk
Memuat Judul yang mendeskripsikan
isi cerita
3 Judul
kurang
tepat .
4
Memuat nama penulis prototype 4 3 Dibuat
dalam
bentuk
reguler
saja, tidak
perlu
semuanya
uppercase
Bahasa sesuai dengan EBI 3 Ada
kesalahan
pada teks
dan pada
daftar
pustaka.
3
Bahasa mudah dipahami oleh siswa
SD kelas IV
3 3
Komponen dalam buku cerita
bergambar lengkap (sampul, kata
pengantar, isi cergam, kepustakaan,
biodata penulis)
4 4
Tampilan fisik (warna, huruf, gambar
atau foto) dalam buku cerita
bergambar menarik
3 Gambar
tiga tokoh
mirip atau
monoton
3
Tampilan fisik (warna, huruf, gambar
atau foto) dalam buku cerita
bergambar sesuai dengan
perkembangan anak sekolah dasar
3 3
2 Isi Buku Cerita Bergambar
Cergam berisi narasi dan gambar
yang saling berkaitan
4 4
Cergam berisi cerita yang
mendukung judul utama tentang
“Penjernihan Air dengan Nicofilter”
3 3
Cergam berisi informasi tentang
penjelasan bakteri dan kandungan ion
logam yang ada di air
4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Cergam memuat bagian-bag4ian
Nicofilter sebagai alat penjernih air
keruh.
4 3
Cergam berisi informasi tentang
bagian dan cara kerja Nicofilter.
4 3
Cergam berisi tentang media-media
yang ada dalam filter air sederhana.
4 3
Cergam berisi alur cerita tentang
pejernihan air keruh dengan filter air
yang mudah dipahami siswa
3 3
Cergam berisi penjelasan agar siswa
memahami cara penjernihan air
keruh dengan teknik filtrasi
4 3
Total Skor 52 48
Skor Rata-Rata 50
Nilai Rata-Rata 3,3
Berdasarkan nilai rata-rata hasil validasi sebesar 3,35. Dalam mengetahui
kelayakan penggunaan prototipe buku cergam berdasarkan jumlah skor, peneliti
menyajikan pedoman penggolongan kualitas sebagai berikut:
No Kelayakan Instrumen Bobot Skor
1 Layak diujicobakan tanpa revisi 3,5 - 4,00
2 Layak diujicobakan dengan revisi 2,5 – 3,5
3 Tidak layak diujicobakan 0 - 2,5
Berdasarkan hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa prototipe buku cergam
yang berjudul “ Penjernihan Air dengan Nicofilter” sudah layak diujicobakan dengan
revisi dan dapat dibagikan kepada siswa kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPTH)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPH)
Satuan pendidikan : SD Sanjaya Tritis
Tema : 3. Peduli Pada Makhluk Hidup
Sub Tema : 3. Ayo Cintai Lingkungan
Pembelajaran Ke : 1
Kelas/ Semester : IV / 1 (dua)
Muatan Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia, IPS
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
Hari/tanggal : Kamis, 12 Maret 2020
A. Tujuan Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.3.1.1 Melalui kegiatan wawancara, siswa mampu menemukan informasi
dari seorang tokoh wawancara menggunakan daftar pertanyaan (C4–
Menganalisis)
4.3.1.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu mempresentasikan hasil
wawancara menggunakan kosakata aku dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis.(P5–Naturalisasi)
IPS
3.1.1.1 Melalui kegiatan membaca teks bacaan, siswa mampu
mengidentifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya
alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten
sampai tingkat provinsi. (C4–Menganalisis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
4.1.1.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menulis minimal 3 hasil
identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/ kabupaten sampai
tingkat provinsi. (C4–Menerapkan)
IPA
3.8.1.1 Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan
pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya
alam di lingkungannya. (C2-Pemahaman)
4.8.1.1 Melalui tugas yang diberikan oleh guru, siswa mampu
merancang kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam
bersama orang-orang di lingkungannya. (P2–Memanipulasi)
B. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
C. Kompetensi Dasar Dan Indikator
Muatan
Pelajaran
Kompetensi Dasar Indikator
Bahasa
Indonesia
3.3 Menggali informasi dari
seorang tokoh melalui
wawancara menggunakan
daftar pertanyaan.
3.3.1 Menemukan informasi dari
seorang tokoh wawancara
menggunakan daftar pertanyaan
(C4 – Menganalisis)
4.3 Melaporkan hasil
wawancara menggunakan
kosakata baku dan kalimat
efektif dalam bentuk teks
tulis
4.3.1 Mempresentasikan hasil
wawancara menggunakan kosakata
aku dan kalimat efektif dalam
bentuk teks tulis. (P5 –
Naturalisasi)
IPA 3.8 Menjelaskan pentingnya
upaya keseimbangan dan
pelestarian sumber daya
alam di lingkungannya.
3.8.1 Menjelaskan pentingnya
upaya keseimbangan dan
pelestarian sumber daya alam di
lingkungannya. (C2 –
Pemahaman)
4.8 Melakukan kegiatan
upaya pelestarian sumber
daya alam bersama orang-
orang di lingkungannya.
4.8.1 Merancang kegiatan upaya
pelestarian sumber daya alam
bersama orang-orang di
lingkungannya. (P2 –
Memanipulasi)
IPS 3.1 Mengidentifikasi
karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya
alam untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai
3.1.1 Mengidentifikasi karakteristik
ruang dan pemanfaatan sumber
daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat
provinsi. (C4 – Menganalisis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
tingkat provinsi.
4.1 Menyajikan hasil
identifikasi karakteristik
ruang dan pemanfaatan
sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat
dari tingkat kota/ kabupaten
sampai tingkat provinsi.
4.1.1 Menulis hasil identifikasi
karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam
untuk kesejahteraan masyarakat
dari tingkat kota/ kabupaten sampai
tingkat provinsi. (C4 –
Menerapkan)
D. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Menggali informasi dengan wawancara
IPA : Upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam
di lingkungannya.
IPS : Identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber
daya alam
E. Pendekatan, Model, Metode
1. Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifik
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode Pembelajaran :
Tanya jawab, diskusi dalam kelompok,
penugasan, dan ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Salam pembuka, doa, dan
absensi.
2. Siswa diajak untuk membaca
teks bacaan yang sudah di
tampilkan tetang “Kondisi Air
di Indonesia”
3. Motivasi: Siswa bersama guru
menyanyikan lagu berjudul
“Tik-Tik-Tik Bunyi Hujan”
Tik-tik-tik bunyi hujan
di atas genting
Airnya turun
tidak terhingga
Cobalah tengok
Pohon dan ranting
Pohon dan kebun basah
semua
4. Apresepsi: Siswa menjawab
pertanyaan yang disampaikan
oleh guru. (Mencoba-
Komunikatif)
Apakah air yang keruh layak
untuk dikonsumsi?
10
Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Bagaimana keadaan air yang
ada di rumah?
5. Orientasi: Guru
menyampaikan tema/subtema,
tujuan pembelajaran, dan
skenario pembelajaran yang
akan di laksanakan.
Kegiatan Inti
Tahap 1:
Orientasi siswa
pada masalah
1. Siswa mengamati air keruh
yang dibawa oleh guru.
2. Siswa melakukan tanya jawab
mengenai air keruh yang
disediakan oleh guru.
3. Siswa memperhatikan
penjelasan guru tentang Upaya
keseimbangan dan pelestarian
sumber daya alam di
lingkungannya terkhusus
keadaan air (IPA).
(Mengamati)
4. Siswa melakukan tanya jawab
sesuai dengan materi yang
diberikan
50
Menit
Tahap 2:
mengorganisasik
an siswa untuk
belajar
5. Siswa diminta berkelompok
bersama teman sebangku.
6. Siswa diminta mengamati
cergam yang dibagikan oleh
guru.
7. Siswa mengidentifikasi isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
cergam yang sudah ada dalam
kelompok. (Menalar)
8. Siswa bersama guru
melakukan tanya jawab
seputar cergam yang telah
dibagikan.
9. Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya mengenai hal
yang masih kurang dipahami
dari penjelasan yang
disampaikan (Menanya).
10. Siswa mengerjakan soal yang
telah dibagikan secara
mandiri.
11. Siswa bersama kelompok
mengerjakan tugas kelompok
yang diberikan. (Mencoba)
Tahap 3 :
membimbing
penyelidikan
kelompok
12. Kelompok yang mengalami
kesulitan didampingi dan
diawasi oleh guru dalam
mengerjakan tugas yang
diberikan.
Tahap 4 :
menyajikan dan
mengembangka
n hasil karya
13. Setiap kelompok maju untuk
mempresentasikaan hasil tugas
yang dikerjakan bersama
kelompok
(Mengkomunikasikan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Kegiatan
Akhir
1. Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya mengenai hal
yang belum dipahami
2. Siswa bersama guru membuat
kesimpulan tentang kegiatan
yang telah dilakukan
(Menyimpulkan).
3. Siswa diberi pertanyaan oleh
guru sebagai evaluasi dalam
pembelajaran hari ini
(Evaluasi).
4. Siswa melakukan refleksi
mengenai kegiatan hari ini
dengan mengisi lembar
refleksi.
5. Siswa menjawab salam yang
diberikan oleh guru.
10
Menit
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
a. Media
- LKS
- Cergam
- Filter air sederhana
- Refleksi
- Teks bacaan tentang “Kondisi Air di Indonesia”
- Power Point
b. Alat
- LCD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
- Laptop
- Batu bata
- Ijuk
- Pasir halus
- Kain berpori
- Arang aktif/karbon aktif
c. Sumber Pembelajaran
- Buku cerita bergambar dari guru
- Supriyadi, S. (2019). Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
karakteristik geografis dan pemanfaatan sumber daya alam. Hal: 32-40.
d. Internet
- Materi pembelajaran IPA. Diakses di:
https://www.gurupendidikan.co.id/pelestarian-lingkungan-hidup-pengertian-
contoh-upaya-usaha-melestarikan/. Pada 9 Maret 2020, jam 21.00 WIB
- Lagu motivasi “Tik-Tik Bunyi Hujan”. Diakses di:
http://youtube.com/watch?v=xo_aYYv4Ehw. Pada 5 Maret 2020, jam 20.32
WIB
- Teks bacaan “Keadaan Air di Indonesia”. Diakses di:
https://www.kompasiana.com/oyen/5849d1f1779773741a86897d/kondisi-air-
di-indonesia-yang-memprihatinkan. Pada 5 Maret 2020, jam 20.40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
H. Lampiran
1. Lembar Literasi “Keadaan Air di Indonesia”
2. Materi pembelajaran
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian KD-3 (Kisi-kisi Soal, Lembar
Evaluasi/Post Test, dan Kunci Jawaban dan Penilaian)
5. Lembar Penilaian, Rubrik Penialain, dan Pedoman Penilaian KD-4
6. Lembar Refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 1
Lembar Literasi
Keadaan Air di Indonesia
Air merupakan salah satu sumber energi yang ada dimuka bumi ini. Dimana
air mengambil peran penting dalam kehidupan makhluk hidup didunia ini.
Tanpa adanya air makhluk hidup tidak akan bisa bertahan hidup. Oleh karena
itulah air merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan makhluk hidup di
dunia ini. Saat ini dimana air bersih di dunia ini semakin hari semakin
berkurang. Dimana kebutuhan air bersih semakin hari semakin bertambah
banyak. Sehingga kondisi ini menyebabkan air bersih semakin berkurang.
Kerusakan lingkungan juga merupakan salah satu penyebab dimana
kurangnya ketersediaan air bersih. Macam-macam kerusakan lingkungan yang
menyebabkan kekurangannya pasokan air bersih yaitu pembuangan sampah
secara sembarangan,abrasi pantai,penebangan pohon dan masih banyak
contoh kerusakan lingkungan yang lain. Penyebab terjadinya kerusakan
lingkungan tersebut tidak lain disebabkan oleh tingkah laku manusia.
Penebangan pohon juga menyebabkan kurangnya pasokan air bersih dimana
daerah-daerah resapan air tidak ada lagi karena penebangan pohon. Oleh
karena itu untuk menjaga ketersediaan air bersih,kita harus menanamkan
pentingnya air bersih itu bagi kehidupan.banyak cara untuk menjaga
ketersediaan air bersih dimana cara-cara ini cukup mudah untuk dilakukan.
Salah satu bentuk kegiatan untuk menjaga ketersediaan air bersih
yaitu,menggalakan gerakan menanam pohon,melakukan gerakan hemat
air,pelestarian hutan,pembangunan waduk atau tempat penampungan air yang
besar,mebuat lubang biopori atau resapan air,dan membudayakan tidak
membuang limbah baik rumah tangga atau industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 2
Materi Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia
Pengertia Wawancara
Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data atau memperoleh
informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber.
Tujuan wawancara
Adapun tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
1) Bahan informasi, misalnya berkaitan dengan masalah
sosial,politik,ekonomi,dll
2) Bahan opini, misalnya pendapat dan tamggapan narasumber terhadap suatu
masalah.
3) Bahan cerita, misalnya untuk mendukung penulisan karya sastra.
4) Bahan biografi, misalnya riwayat hidup tokoh yang akan ditulis.
Jenis-Jenis Wawancara
Wawancara berdasarkan pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi sebagai
berikut:
1) Wawancara terstruktur,yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana
dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
2) Wawancara tidak terstruktur,yaitu wawancara yang tidak berpedoman pada
daftar pertanyaan.
Wawancara memiliki 7 jenis,yaitu
1) Wawancara bebas, yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak
ditentukan lebih dulu dan pembicaraannya tergantung kapada suasana
pembicara.
2) Wawancara terpimpin, yaitu wawancara dengan memakai daftar pertanyaan
yang sudah disiapkan terlebih sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
3) Wawancara individual, yaitu wawncara yang dilakukan seseorang dengan
responden tunggal.
4) Wawancara kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan terhadap
sekelompok orang dalam waktu bersamaan.
5) Wawancara konferensi, yaitu wawancara antara seorang pewawancara
dengan sejumlah responden atau sejumlah pewawancara dengan seorang
responden.
6) Wawancara terbuka, yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang
tidak terbatas jawabannya.
7) Wawancara tertutup, yaitu wawancara berdasarkan pertanyaan yang terbatas
jawabannya.
Tahap-tahap wawancara, yaitu:
1) Menentukan topik wawancara
2) Menentukan narasumber yand disesuaikan dengan topik wawancara.
3) Mengetahui identitas narasumber secara umum
4) Menghubungi atau mengkonfirmasi narasumber yang akan diwawancarai
5) Membuat garis besar atau daftar pertanyaan
6) Mempelajari masalah yang berkaitan dengan topik wawancara
7) Mempersiapkan alat bantu untuk mencatat hasil wawancara
Ketika wawancara dengan narasumber,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
(etika/sopan santun), yaitu sebagai berikut:
1) Datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian
2) Bersikap sopan santun,wajar dan ramah
3) Dahulukan pertanyaan yang ringan dan sederhana
4) Bertanya dengan kalimat yang jelas dan singkat sesuai dengan topik
wawancara
5) Hindari pertanyaan yang bersifat pribadi
6) Mencatat hal-hal yang penting hasil wawancara dan menyimpulkannya
sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
7) Jangan menyela apabila narasumber sedang berbicara
8) Selesai wawncara ucapkan terima kasih.
2. IPS
a. Pemanfaatan Karakteristik Ruang dan Sumber Daya Alam Indonesia
Perbedaan karakteristik ruang di setiap wilayah sangat mempengaruhi
kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan pola hidup masyarakat. Karakteristik ruang
daerah pegunungan yang permukaan berbukit-bukit, tidak rata tetapi tanahnya
subur sangat cocok dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Hal tersebut berdampak
pada aktivitas penduduk yang banyak bekerja sebagai petani. Begitu juga dataran
rendah yang tanahnya datar cocok untuk area pemukiman, perkantoran, dan
industri sehingga penduduk di dataran rendah lebih cocok jika bekerja di sektor
industri dan jasa sebagai karyawan, pegawai, pedagang dll.
b. Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat
Pemanfaatan sumber daya alam dapat dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung. Pemanfaatan langsung adalah sumber daya alam dinikmati atau
dikonsumsi langsung cukup melalui proses pengolahan yang relatif singkat
(pengolahan menggunakan alat sederhana). Sedangkan pemanfaatan secara tidak
langsung artinya sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
harus melalui proses pemilihan, peleburan, pemisahan, dan perakitan melalui
beberapa tahapan. Contoh sumber daya alam yang bisa dinikmati secara langsung
adalah hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan. Sedangkan sumber daya alam
yang dinikmati secara tidak langsung misalnya: minyak bumi, gas alam, dan
barang tambang.
Selain sumber daya alam di atas, sumber daya alam lainnya yang bebas
tersedia di lingkungan sekitar seperti: air, angin, dan panas bumi. Pemanfaatan
sumber daya alam air bagi masyarakat diantaranya adalah sebagai pemenuh
kebutuhan pokok (minum, mandi, cuci), irigasi/pertanian, transportasi, perikanan,
hingga sumber Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA). Pemanfaatan sumber daya
alam berupa angin bagi kesejahteraan masyarakat antara lain untuk kincir angin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
olahraga, dan pelayaran. Sedangkan panas bumi dimanfaatkan untuk pembangkit
listrik tenaga panas bumi.
3. IPA
a. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Tujuan pembangunan di samping membentuk manusia Indonesia seutuhnya juga
mengatasi dan menjaga agar sumber daya alam dan lingkungan tetap lestari. Untuk
itu masyarakat harus:
Menjaga agar tidak merusak lingkungan.
Memelihara dan mengembangkan agar sebagai sumber daya alam tetap
tersedia.
Daya guna dan hasil guna harus dilihat dalam batas-batas yang optimal.
Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam lain.
Dan pilihan penggunaan sumber daya alam guna persiapan di masa depan.
b. Usaha Melestarikan
Adapun dalam usaha untuk melestarikan lingkunga hidup yang diantaranya yaitu:
1) Rehabilitasi Lahan Kritis
Rehabilitasi lahan kritis dilakukan dengan cara pengelolaan dan pengolahan
tanah, sistem irigasi, pola tanam, pemberantasan hama dan gulma,
pencemaran air dan sebagainya. Untuk daerah rawan erosi terutama di daerah
bantaran sungai, lereng pengunungan, dilakukan dengan cara penanaman
dengan terasering, tanaman penguat dan pola tanam dari lahan terbuka ke
lahan model kontur.
Rehabilitasi lahan hutan karena pola ladang berpindah dilakukan dengan cara
memberi pengarahan tentang kerugian ladang berpindah kepada para
peladang. Penertiban kawasan hutan, sosialisasi aturan, larangan dan sanksi,
kepada seluruh masyarakat, baik para pengusaha yang memiliki hak
penebangan hutan maupun masyarakat tradisional yang hidup di dekat hutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
2) Mencegah Pencemaran Air
Melindungi tata air dengan cara rehabilitasi hutan lindung, pencegahan
kerusakan hutan, perluasan hutan, mencegah erosi untuk daerah yang
hujannya tinggi, pengawetan tanah. Melindungi sungai dari pencemaran
limbah buangan rumah tangga, industri. Membuat peresapan air hujan untuk
daerah yang padat pemukiman.
Mengawasi sistem pembuangan limbah ke laut, sistem penangkapan ikan
dengan racun dan perlindungan karang laut. Contohnya di sepanjang pantai
utara Jawa, sekitar krakatau, selat malaka kepulauan mentawai.
3) Mencegah Pencemaran Udara
Terutama kawasan industri dan kota-kota besar di Jawa, Sumatera dan
Kalimantan telah dilakukan pengawasan tingkat pencemaran pabrik dan
kendaraan bermotor.
Di Jakarta pada tahun 2005 telah diberlakukan pelarangan merokok di tempat
umum, yang melanggar sanksinya sangat keras yakni dapat didenda hingga
Rp 50 juta rupiah atau hukuman kurungan hingga enam bulan.
Demikian pula kendaraan bermotor yang banyak mengeluarkan asap juga
dilarang di beberapa tempat tertentu di perkotaan. Hal itu semua dilakukan
agar lingkungan hidup kita tidak semakin rusak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 3
Lembar Kerja Peserta Didik
1. Perhatikanlah penjelasan yang diberikan oleh gurumu.
2. Buatlah Mind Map mengenai Filter Air modern “Nicofilter”.
3. Kerjakanlah bersama kelompok.
Nama kelompok:
1.
2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
KISI-KISI SOAL
Kelas/Semester : IV / 1 (Satu)
Tema : 3 “Peduli Terhadap Mahkluk Hidup”
Subtema/Pembelajaran : 3 “Ayo Cintai Lingkungan”.
No Muatan
Pelajaran
Kompetensi Dasar Indikator Bentuk
Soal
Bobot No.
Soal
1. Bahasa
Indonesia
3.8 Menjelaskan
pentingnya upaya
keseimbangan dan
pelestarian sumber
daya alam di
lingkungannya.
3.8.1 Menjelaskan
pentingnya upaya
keseimbangan dan
pelestarian sumber
daya alam di
lingkungannya.
(C2 –
Pemahaman)
Essay
2 1
3 4
6 2
9 3
Instrumen Penilaian KD-3
Aspek Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PENDALAMAN
Nama :
Kelas :
Setelah membaca cergam, cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
a. Nicofilter adalah
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
b. Jelaskan secara singkat fungsi dari bagian Nicofikter di bawah ini:
1 Pasir Zeolit
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
2 Iron Magnese removal
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
c. Jelaskan cara kerja Nicofilter secara singkat!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
d. Bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan filter air sederhana adalah
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Kunci Jawaban
a. Nicofilter adalah filter air modern yang dapat membantu proses penjernihan
air keruh.
b. Fungsi Pasir zeolit untuk mengurangi bakteri E Coli dan menurunkan kadar
besi yang berlebihan.
Fungsi Iron Magnese removal untuk menghilangkan kadar besi, kandungan
mangan, dan sulfida pada air.
c. Pertama, putar kepala filter ke arah Back Wash selama 5 menit untuk
menyaring kotoran yang masuk kedalam tabung. Kedua, putar kepala Fast
Rinse selama 3 m enit untuk membilas media dalam tabung. Terakhir lakukan
tahap pertama dan kedua sebanyak 3 – 5 kali lalu jika air sudah bersih putar
kepala filter kearah tulisan Filter.
d. Bahan penyusun filter air sederhana adalah batu bata, ijuk, kain berpori kecil,
arang aktif/karbon aktif, kerikil, dan pasir halus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Instrumen Penilaian KD-4
Mupel IPA
Indikator 4.8.1 Merancang kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam
bersama orang-orang di lingkungannya. (P2 – Memanipulasi)
Jenis Unjuk Kerja
Lembar
Penilaian
Lembar Penilaian Produk
No Nama Kelompok Indikator 4.8.1 Nilai
Skor
4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
Rubrik
Penilaian
Rubrik Penilaian
Aspek yang diamati Kriteria Skor
1. Ketepatan menulis
menyusun Mind Map
tentang filter air
modern “Nicofilter”
2. Menulis penjelasan
singkat dengan
bahasa sendiri
3. Keterbacaan tulisan
4. Kerapian
Siswa menunjukkan 4
aspek dalam
mengerjakan tugas
4
Siswa menunjukkan 4
aspek dalam
mengerjakan tugas
3
Siswa menunjukkan 4
aspek dalam
mengerjakan tugas
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Siswa menunjukkan 4
aspek dalam
mengerjakan tugas
1
Perhitungan
Nilai Nilai =
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍𝒙 𝟏𝟎𝟎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lembar Refleksi
Setelah belajar bersama teman dan guru, isilah lembar refleksi berikut ini!
3. Apakah buku cerita bergambar membantumu memahami
cara menjernihkan air keruh?
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
4. Tunjukkan perasaanmu selama belajar bersama teman dan
gurumu hari ini dengan menggambarkannya menggunakan
ekspresi wajah!
1. Apa yang kamu pelajari pada pertemuan hari ini? _______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
2. Apakah ada kesulitan yang kamu hadapi dalam pembelajaran hari ini? _______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 7. Lembar Pendalaman
PENDALAMAN
Nama :
Kelas :
Setelah membaca cergam, cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
a. Nicofilter adalah
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. Jelaskan secara singkat fungsi dari bagian Nicofikter di bawah ini:
1) Pasir Zeolit
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2) Iron Magnese removal
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
c. Jelaskan cara kerja Nicofilter secara singkat!
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
…..............................................................................................................................
..................................................................................................................................
d. Bahan yang digunakan dalam pembuatan filter air sederhana adalah
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 7a. Hasil Pendalaman Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran 7b. Rekap Pendalaman Siswa
No Soal Jawaban Jawaban
sejenis
Skor Rata-
rata
tiap
nomor
a Nicofilter adalah Nicofilter adalah alat yang
dapat membantu proses
penjernihan air keruh.
6 2 1,2
Alat penjernih air 4 1 0,4
b Jelaskan secara
singkat fungsi dari
bagian Nicofikter di
bawah ini:
e. Pasir Zeolit
f. Iron Magnese
removal
1. Fungsi Pasir zeolit
untuk mengurangi
bakteri E Coli dan
menurunkan kadar besi
yang berlebihan.
2. Fungsi Iron Magnese
removal untuk
menghilangkan kadar
besi, kandungan
mangan, dan sulfida
pada air.
4 6 2,4
1. Fungsi pasir zeolit
untuk mengurangi
bakteri E.coli
2. Iron Manganese
removal untuk
menghilangkan kadar
besi
6 3 1,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
c Jelaskan cara kerja
Nicofilter secara
singkat!
1. Pertama, putar kepala
filter ke arah Back
Wash selama 5 menit
untuk menyaring
kotoran yang masuk
kedalam tabung.
2. Kedua, putar kepala
Fast Rinse selama 3
menit untuk membilas
media dalam tabung.
3. Terakhir lakukan tahap
pertama dan kedua
sebanyak 3 – 5 kali
lalu jika air sudah
bersih putar kepala
filter kearah tulisan
Filter.
4 9 3,6
1. Putar kepala filter ke
arah Bacwash
2. Putar kepala filter ke
arah Fast Rinse
3. Ulang tahap pertama
dan kedua lalu putar ke
arah filtrasi
3 2 0,6
1. Putar ke arah
Backwash selama 5
menit
2. Putar ke ke arah Fast
3 4 1,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Rinse selama 3 menit
3. Lakukan langkah
pertama dan kedua
sebanyak 3-5 kali lalu
putar ke arah Filter
lalu air jernih akan
keluar.
d Bahan apa saja yang
digunakan dalam
pembuatan filter air
sederhana adalah
Bahan penyusun filter air
sederhana adalah batu
bata, ijuk, kain berpori
kecil, arang aktif/karbon
aktif, kerikil, dan pasir
halus
5 5 2,5
Bahan penyusunnya
adalah batu bata, kerikil,
arang, ijuk, pasir halus
4 3 1,2
Pasir zeolit, batu bata,
kerikil, dan ijuk
1 2 0,2
Jumlah 15,1
Rata-rata = jumlah rata-rata tiap nomor : jumlah soal 3,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 7c. Rubrik Penilaian Pendalaman siswa
No Muatan
Pelajaran
Kompetensi Dasar Indikator Bentuk
Soal
Bobot No.
Soal
1. Bahasa
Indonesia
3.8 Menjelaskan
pentingnya upaya
keseimbangan dan
pelestarian sumber
daya alam di
lingkungannya.
3.8.1 Menjelaskan
pentingnya upaya
keseimbangan dan
pelestarian sumber
daya alam di
lingkungannya.
(C2 –
Pemahaman)
Essay
2 a
3 d
6 b
9 c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 8. Kisi-kisi Produk Cergam
KISI-KISI CERGAM
“PENJERNIHAN AIR DENGAN NICOFILTER”
Halaman Isi
Depan Judul
Penjernihan Air dengan Nicofilter
Cover
I Kata pengantar penulis
1 Pada suatu hari, Anton dan Budi berjalan bersama saat pulang sekolah. Di
perjalanan pulang, Anton dan Budi melihat keadaan sungai yang kotor dengan
sampah.
Budi : Anton coba lihat di aliran sungai ini terdapat banyak sampah
Anton : Iya Budi, sungai di depan rumahku juga banyak sampah yang membuat
air menjadi keruh.
2
Budi : Apakah ada akibat dari air yang tercemar dengan sampah itu, Anton?
Anton : Iya Bud, air sumur tanah maupun sumur bor di rumahku menjadi keruh
dan tidak digunakan lagi untuk konsumsi. Ayahku pernah bercerita kalau
terdapat penelitian tentang kandungan bakteri yang dapat mengganggu
kesehatan jika air keruh itu dikonsumsi.
3 Budi : Bakteri apa saja yang terkandung di air Anton?
Anton : Ayahku pernah memberitahuku bakteri yang dapat menganggu
kesehatan adalah:
E Coli merupakan bakteri yang dapat menyebabkan diare ataupun muntaber
dan biasanya tinja yang dikeluarkan bercampur dengan darah atau nanah.
Vibrio Cholerae merupakan bakteri yang dapat menyebabkan diare kolera yang
ditandai dengan tinja yang cair dan berwarna pucat seperti air cucian beras.
4 Budi : Apakah air tersebut sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, Anton?
Anton : Tentu masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya, Budi. Nah
bagaimana kalau nanti sore kamu ke rumahku supaya Ayah dapat menjelaskan
bagaimana pemanfaatan air yang sudah keruh itu.
5 Budi : Baiklah, nanti sore aku akan main ke rumahmu Anton.
Anton : Sampai ketemu nanti sore, Budi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
6 Mereka berdua pulang kerumah masing-masing untuk berganti baju, makan,
dan beristirahat sejenak.
7 Sore hari sekitar jam 15.00, Budi bergegas untuk main ke rumah Anton.
Sesampai di depan rumah Anton, Budi bertemu dengan Ayah Anton.
Budi : Anton.... Anton...
Ayah: Eh ada, Budi. Mari masuk ke dalam. Oh iya, tadi Anton bercerita dalam
perjalanan pulang, kalian membahas bagaimana pemanfaatan air keruh ya?
Mari ikut ayah ke sumur di belakang rumah.
8 Ayah : Anton, Budi sudah datang.
Anton : Iya Ayah, tunggu sebentar.
9 Ayah : Nah, sekarang lihatlah di depan kalian, ada sumur dan filter air yang
digunakan untuk membantu pemanfaatan air sumur tanah, sumur bor, dan air
PDAM yang sudah tercemar, keruh, dan bau.
Anton : Kenapa filter air itu berbentuk tabung, Ayah?
Budi : Apa isi di dalam alat itu, Ayah?
10
Ayah : Filter air itu disebut Nicofilter. Media di dalam Nicofilter adalah Pasir
Zeolit dan Iron Manganese Revonal. Filter air berbentuk tabung supaya dapat
menahan tekanan air yang masuk dibandingkan dengan bentuk yang memiliki
sudut, bila terkena tekanan yang berlebihan. Tabung filter yang dapat gunakan
berupa tabung fiber glass atau stainless steel sesuai dengan lokasi peletakan
filter. Jika di dalam ruangan, lebih ke tabung fiber glass karena tidak langsung
terkena cahaya matahari. Jika diluar ruangan dianjurkan tabung stainless steel
supaya jika terkena cahaya matahari dapat terhindar dari lumut.
Anton : Apa fungsi kepala filter, Pasir Zeolit, dan Iron Manganese Removal itu,
Ayah?
11 Ayah : jadi fungsi kepala filter, pasir zeolit, dan iron manganese removal itu:
- Fungsi kepala filter atau 3 way valve adalah mengontrol penyaringan air,
pembilasan media dan dalam tabung serta untuk mengeluarkan air bersih
yang sudah disaring dengan nicofilter.
- Pasir zeolit adalah untuk mengurangi bakteri E coli dan menurunkan kadar
besi atau mangan yang berlebihan dalam air.
- Iron Manganese removal berfungsi untuk menghilangkan
kandungan Mangan, Kadar Besi, Hidrogen Sulfida yang tampak seperti
lapisan atas berminyak di dalam air minum, air tanah, air PDAM, dan air
gunung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
12 Ayah: Menurut Peraturan menteri kesehatan RI No. 32 Tahun 2017 tentang
syarat-syarat kesehatan air, disebutkan bahwa air bersih yang baik dan layak
dikonsumsi adalah air yang memiliki kandungan Kadar Besi (Fe) maksimum
sebanyak 0,3 mg/L, dan kadar Mangan (Mn) sebanyak 0,1 mg/L sehingga
kandungan keduanya sebesar 3 : 1 . Jika kedua kandungan tersebut berlebihan
maka air tidak baik dikonsumsi.
13 Anton : Penyaringan air menggunakan nicofilter memerlukan waktu berapa
lama, ayah?
Ayah : Proses penyaringan dengan Nicofilter pertama kali membutuhkan waktu
kurang lebih 30-60 menit, barulah air sudah jernih dan dapat dimanfaatkan.
Budi: Bagaimana cara kerja dari Nicofilter itu, Ayah?
14 Ayah: Cara kerja dari Nicofilter tersebut adalah:
Pertama, air dimasukkan ke tabung dengan arah putaran kepala filter ke arah
back wash untuk menyaring kotoran yang ikut masuk ke dalam tabung selama
kurang lebih 5 menit sesuai keadaan air yang akan di filter.
Kedua, air akan masuk melalui pipa 1 dan masuk ke dalam tabung melalui pipa
tengah.
Setelah air di dalam tabung penuh, air akan keluar melalui pipa 2.
15 Pertama, putar kepala filter ke arah Fast Rinse selama 3 menit
Kedua, air akan masuk kembali melalui pipa 1, namun tidak melalui pipa
tengah, melainkan langsung keluar dari bagian atas tabung.
Air yang sudah masuk ke dalam tabung akan naik melalui pipa yang ada di
tengah tabung.
Air akan keluar melalui pipa 2.
16 Lakukan tahap pertama dan kedua sebanyak 3-5 x sesuai tingkat kekeruhan air.
Jika sudah terlihat jernih saat ditahap fast rinse terakhir, pertahankan selama 5
menit.
Setelah air terlihat jernih, putar kepala filter ke arah Filter.
Air yang sudah jernih akan keluar melalui pipa 3 dan air sudah dapat
dimanfaatkan.
17 Budi : Berapa harga Paman membeli nicofilter itu?
Ayah : Harga Nicofilter tersebut mulai dari Rp.3.500.000 – 13.500.000 di tahun
2019
Anton : Wah.. lumayan mahal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Ayah : Iya Anton nicofilter cukup mahal, tapi memiliki manfaat yang besar.
18 Budi : Apakah ada alat lain yang mempunyai fungsi yang sama dengan
nicofilter tadi Ayah?
Ayah : Tentunya ada Budi. Sebelum memanfaatkan alat Nicofilter tersebut,
masyarakat masih menggunakan filter sederhana.
Anton: Apakah alat yang digunakan sama Ayah?
19 Ayah : Tentu berbeda Anton. Filter sederhana dibuat dengan bantuan media
yang tidak sedikit, antara lain adalah drum besar yang didalamnya berisi
kerikil, ijuk, karbon aktif atau arang aktif, pasir halus, kain berpori sedang, dan
batu bata. Setelah air melewati proses filterisasi pun masih perlu diberi kaporit
untuk membunuh bakterinya.
Anton : Seperti apa alat itu ayah?
Ayah : Besok pagi saja Ayah akan mengajak kalian untuk bersama membuat
filter air sederhana itu.
20 Pengantar: Pagi harinya, Budi datang ke rumah Anton untuk membuat filter air
sederhana bersama dengan Ayah dan Anton.
Ayah: Apakah kalian sudah siap?
Anton dan Budi: Sudah, Ayah.
21-30 Ayah :
Pertama kita siapkan peralatan seperti drum, pipa air, lem pipa, gunting,
gergaji.
Kedua drum besar tersebut diberi lubang di bagian atas dan bawah masing-
masing 1 yang digunakan untuk masuk dan keluarnya air yang akan di saring.
Ketiga siapkan pipa air lalu dipasang pada lubang drum sebagai media untuk
masuk dan keluarnya air.
Keempat masukkan batu bata di bagian dasar drum yang berfungsi
mengurangi tingkat kekeruhan dan mikroba pada air
Kelima masukkan ijuk yang sudah dicuci untuk menyaring kotoran kecil yang
ada diair, setelah ijuk tersusun beri kain berpori kecil di atas ijuk untuk
menahan pasir supaya tidak hanyut.
Keenam beri pasir halus secukupnya di atas ijuk yang berfungsi mengurangi
kandungan lumpur dan bahan-bahan padat yang ada di air, kemudian ditutup
ijuk kembali diatasnya.
Ketujuh masukkan arang atau karbon aktif yang berfungsi menyerap bahan-
bahan kimia pencemar air, menghilangkan bau dan rasa yang tidak enak dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
air, kemudian tutup arang dengan ijuk kembali.
Kedelapan beri kerikil kecil di atas ijuk sebagai penyaring kotoran kasar dan
sebagai celah air untuk mengalir sampai bawah..
Kesembilan beri ijuk di lapisan paling atas setelah kerikil kecil lalu tutup drum
tersebut.
Mulailah mengalirkan air dan tunggu beberapa saat untuk memperoleh air yang
jernih.
Air yang mengalir ke drum awal akan terlihat keruh. Hasil penyaringan air
selama 2 jam pertama adalah (gambar masih keruh). Setelah 2 jam kemudian
air akan menjadi (gambar air yang mulai bening). Setelah 2 jam selanjutnya air
yang keruh akan menjadi (gambar air digelas yang sudah bening).
Terakhir air yang sudah ditampung di bak penampungan diberi kaporit yang
berfungsi untuk membunuh kuman yang ada dalam kandungan air salah
satunya adalah bakteri E Coli.
31 Budi : Apakah proses penyaringan dengan filter sederhana sama dengan
nicofilter Ayah?
Ayah: Tentu berbeda Budi, Proses menjernihkan airpun membutuhkan waktu
yang lebih lama 2-6 jam bahkan lebih jika menggunakan drum dan media yang
lebih banyak.
Anton : Berarti filter modern lebih disarankan untuk masyarakat ya Ayah?
Ayah : Tentu Anton. Selain sudah teruji kejernihan dan keamanan untuk
dikonsumsi, proses filterisasi menggunakan alat modern pun tidak memerlukan
waktu yang lama.
32 Budi: Oh iya Ayah, apakah kaporit itu tidak berbahaya ?
AYAH: Kaporit memiliki efek yang tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi
secara terus menerus. Kaporit dapat digunakan jika takaranyang diberikan
sesuai atau tidak berlebihan. Takaran yang pas untuk diberikan dalam air
adalah 12-20 gram tiap 1.000 liter air Maka air tersebut dapat digunakan untuk
keperluan sehari-hari terkecuali dikonsumsi seperti; mencuci baju, menyiram
tanaman, mandi, dan keperluan lainnya.
33 Anton : waktu yang dibutuhkan untuk menyaring air kotor menjadi bersih
menggunakan filter air sederhana ternyata lebih lama ya Ayah.
Ayah : Iya Anton, namun air tersebut masih perlu didiamkan dalam bak
penampungan yang diberi kaporit sesuai takaran, namun ingat ya air hasil
penyaringan dengan filter sederhana ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
Budi : Oh begitu, baik Ayah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
34 Ayah : Nah begitulah filter sederhana yang bisa kita buat. Apakah kalian
sekarang sudah paham mengenai filter modern dan sederhana tadi?
Anton : Sudah Ayah.
Budi : Sudah Ayah. Budi sudah tidak kebingungan lagi mengenai cara
pemanfaatan air yang tercemar dan keruh.
SELESAI
35 Pendalaman:
A. Nicofilter adalah.......………………………………………………
B. Jelaskan secara singkat fungsi dari bagian Nicofikter di bawah ini:
1) Pasir zeolite
…………….…………………………………………………………
2) Iron Manganese Removal
………………………….……………………………………………
C. Jelaskan cara kerja Nicofilter secara singkat!
…………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
D. Bahan yang digunakan dalam pembuatan filter air sederhana adalah
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
36 Kepustakaan
37 Biodata singkat penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Indra Budi Prabowo merupakan anak ke empat dari lima
bersaudara dari pasangan Frd. Surono dan Dwi Isti
Asrini. Lahir di Musi Banyuasin, 04 Juni 1998. Pernah
menempuh jenjang pendidikan sekolah dasar di SD N 2
Sumber Rezeki tahun 2004-2010. Menempuh jenjang
pendidikan sekolah menengah pertama di SMP N 3
Sungai Lilin tahun 2010-2013. Menempuh jenjang
sekolah menengah di Seminari Santo Paulus Palembang
tahun 2013-2014 dan pindah ke SMA Negeri 1 Sungai
Lilin tahun 2014-2016. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata
Dharma jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar 9PGSD) tahun 2016. Peneliti pernah
mengikuti kegiatan kegiatan mahasiswa antara lain, INSADHA, INFISA, INSIPRO,
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), Week-End Moral, English
Club (EC), menjadi wakil ketua HMPS periode 2017-2018, menjadi perwakilan Prodi
untuk mengikuti pelatihan pembukuan bendahara di Prodi Akuntansi Universitas
Sanata Dharma, dan menjadi peserta paduan suara di Asian Youth Day di Yogyakarta.
Peneliti mengakhiri pendidikan di Universitas Sanata Dharma dengan menulis skripsi
berjudul “Pengembangan Prototipe Cergam tentang Penjernihan Air untuk
Pembelajaran Tematik kelas IV Sekolah Dasar” tahun 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related