Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
25
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN
MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Hadi Jauhari
Administrasi Niaga - Politeknik Negeri Sriwijaya
Abstract
Mata Kuliah Kewirausahaan adalah mata kuliah Keahlian berkarya pada jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya yang diberikan pada mahasiswa
semester 5 selama 18 jam per minggu dalam satu semester (semester ganjil) dengan
beban kredit sebanyak 2 sks dan 4 jam per minggu. Proses belajar mengajar mata kuliah Kewirausahaan yang digunakan adalah pertemuan di kelas dengan bantuan media
pembelajaran seperti papan tulis putih (white board), overhead transparancy (OHT),
modul kuliah, GBPP, SAP, hand out, perencanaan bisnis (Business Plan), disket/compact disc, diskusi kelompok mengenai business plan, dan tanya jawab, dengan pengembangan
metode pembelajaran dan penyempurnaan proses belajar mengajar diharapkan terjadi
peningkatan kinerja pembelajaran. Disamping itu diharapkan mahasiswa lebih tertarik mengikuti mata kuliah kewirausahaan. Indikator keberhasilan dari pengembangan
metode ini dapat dilihat dari hasil ujian mid test 1, mid test 2 dan akhir semester nilai
rata-rata kelas untuk tiga kelas pararel 5NA, 5NB dan 5NC tahun akademik 2005/2006 adalah 76, 01, sedangkan untuk nilai akhir rata-rata kelas tahun akademik 2004/2005
kelas pararel 5NA, 5NB dan 5NC adalah 68,42 mengalami kenaikan sebesar 7,59 point.
Berdasarkan kegiatan teaching grant yang telah dilakukan dihasilkan keluaran-keluaran dalam proses pembelajaran berupa strategi instruksional, Satuan Acara Perkuliahan
(SAP), Overhead Transparancy (OHT), Modul Kuliah (Bahan Ajar), Perencanaan Bisnis
(Business Plan), Literatur, Disket/Compact Disc yang berisikan gambar-gambar hasil kerajinan –kerajinan Usaha Kecil Menengah di Kota Palembang.
Key words : Kewirausahaan, Teaching Grant, GBPP, Satuan Acara Perkuliahan
(SAP), Modul Belajar Perencanaan Bisnis (Business Plan), Silabus,
Transparansi dan disket
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Politeknik merupakan salah satu lembaga
pendidikan penyelenggara pendidikan
profesional yang menyiapkan lulusan dengan kualifikasi Diploma, ini berarti bahawa
politeknik dengan pola pendidikan profesional
diharapkan mampu mencetak alumni yang terampil dan siap untuk mengisi lapangan
pekerjaan yang ada, karena pendidikan
profesional diarahkan untuk kesiapan penerapan
dan keahlian tertentu. Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan
Administrasi Niaga dengan program Studi
Administrai Bisnis berdasarkan Kepmen Nomor: 232/U/2000. Kurikulum pendidikan
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
26
tinggi memiliki beban kuliah yang terdiri dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK), Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Mata Kuliah Prilaku Berkarya
(MPB) Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat (MBB) dan Mata Kuliah Keahlian
Berkarya (MKB). Mata kuliah kewirusahaan ini
diberikan pada mahasiswa
semester V yang merupakan Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)
adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang bertujuan
menghasilkan tenaga ahli dengan perilaku berkarya berdasarkan
ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki. Mata kuliah Kewirausahaan ini diasuh
oleh dua hinga tiga orang dosen
dengan alokasi waktu 4 jam perminggu dengan jumlah tatap muka 4 jam perminggu selama 18 minggu dalam satu
semester dengan beban kredit 2 SKS. Kemudian dirubah kembali berdasarkan (Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003) yaitu bahwa sistem pendidikan nasional ini memberikan
dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan menjunjung tinggi hak azasi manusia.
Perubahan kurikulum mata kuliah Kewirausahaan dengan penambahan materi
ajarnya dengan muatan praktis yang ditunjang dengan kurikulum yang sesuai program kewirausahan yang dikembangkan oleh perguruan tinggi di Indonesia melalui
Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti yang
bertujuan untuk mengembangkan beberapa wahana pembudayaan kewirausahaan di
Perguruan tinggi, ialah (1) Kuliah Kewirausahaan, (2) Karya Alternatiif Mahasiswa, (3) Magang Kewirausahaan, (4) Kuliah Kerja Nyata Usaha, (5) Konsultasi Bisnis dan
Penempatan Kerja, serta (6) Inkubasi Wirausaha Baru.
Metode pembelajaran yang digunakan selama ini adalah pertemuan di kelas dengan bantuan papan tulis (metode ceramah), oleh 1 orang dosen perkelas dengan jumlah 3
kelas pararel yang terdiri dari kelas 5 NA, 5NB dan 5NC dengan jumlah mahasiswa
sebanyak 73 orang. Adapun yang menjadi permasalahan selama ini kurang adalah mahasiswa kurang dapat menerima dan menyerap materi yang telah diberikan
dikarenakan sebagian waktu habis dipergunakan oleh dosen yang mengajar di dalam
kelas hanya menulis dan menerangkan dengan media papan tuli tersebut. Akibatnya
mahasiswa cenderung menjadi bosan Mengikuti matakuliah setelah waktu berjalan 50 menit pertama, sehingga aspek penyampaian materi berkurang.
Selain itu program pengajaran seperti Garis Besar Program Pengajaran (GBPP),
Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Modul Kuliah bahan ajar serta tidak adanya diskusi kelompok, quiz, dan pembuatan perencanaan bisnis, maka materi kuliah yang
disampaikan belum berisi matarei kuliah yang lebih selektif dan aplikatifa, serta belum
tersedianya strategi instruksional, hal ini mengakibatkan materi yang diberikan dalam proses belajar mengajar tidak seragam antara dosen kelas yang satu dengan kelas yang
lain, akibatnya dosen yang bersangkutan mengajar dengan silabus dan jadwal pengaturan
waktu yang berbeda. Sehingga nantinya para peserta didik mendapatkan materi yang
tidak seragam ditinjau dari kualitas dan kuantitas pengajaran.
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
27
Peningkatan kualitas belajar
dan mengajar dapat dilakukan
dengan memperbaiki metodologi
pengajaran yaitu materi yang sesuai dengan GBPP, SAP, Silabus, Modul
dan Bahan Ajar. Dalam
penyampaian materi harus disesuaikan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti
hand out, Modul ajar persentase
dengan Power point, OHT, Infocus, laptop, video film dan foto-foto dari
usaha kecil menengah yang
dilakukan melalui magang dan pembuatan perencanaan bisnis (business plan) selain menggunakan media papan tulis putih.
Diharapkan kedepan melalui penerapan metode pengajaran yang baru ini
mahasiswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar pada mata kuliah kewirausahaan, dan evaluasi tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar akan dapat dilihat dari
hasil nilai Mid Tes 1, Mid Tes 2, dan Final Tes dan hasil angket penilaian mahasiswa
terhadap metode pengajaran, kehadiran, Quiz, Magang di UKM, pembuatan perencanaan
bisnis dan diskusi kelompok, sehingga diharapkan dapat meningkat rata-rata nilai di kelas dari 68, 42 meningkat menjadi 75 keatas.
Perumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan pada proses belajar mengajar mata kuliah
kewirausahaan ini adalah “ Bagaimana membuat program pengajaran kewirausahaan
yang lebih lengkap, seperti pembuatan Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Silabus, Modul-
Modul (Bahan Ajar), Business Plan dan Teaching Aid serta dapat menerapkan prinsip-prinsip belajar yang terarah melalui magang di usaha kecil menengah agar tumbuh jiwa
kewirausahaan yang nantinya bermanfaat bagi mahasiswa jika sudah menyelesaikan
studinya dari Politeknik Negeri Sriwijaya”.
Tujuan
1. Membuat Perbaikan dan penyempurnaan pedoman program pengajaran dengan menggunakan metodologi pengajaran lengkap berupa Silabus, GBPP, SAP, Modul
(bahan ajar) dan teaching aid.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami mata kuliah kewiruasahaan.
3. Mendapatkan media pembelajaran yang lebih baik, dan lengkap. 4. Melatih mahasiswa dalam hal pembuatan format Business Plan
5. Memberikan masukan kepada pihak Jurusan Administrasi Niaga untuk menerapkan
prinsip-prinsip belajar kewirausahaan yang sesuai dengan perubahan zaman yang mengarah kedunia kerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM), supaya diperoleh hasil
pembelajaran yang optimal.
Manfaat
1. Meningkatkan motivasi mahasiswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang
terarah dan sitematis serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuat
Business plan kewirausahaan sesuai dengan ranah kognitif, apektik dan psikomotorik. 2. Menambah sarana pendukung pengajaran mata kuliah kewirausahaan
3. Diperoleh format untuk acuan penilaian hasil
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
28
4. Menciptakan nuansa pembelajaran yang menyenangkan antar pengajar dan mahasiswa
dalam menerima, memahami dan menguasai materi yang diberikan.
KONSEP PENGEMBANGAN Melalui program teaching grant
mata kuliah kewirausahaan dalam
konsep pengembangan dan tinjauan teoritik terhadap metodologi
pengajaran yang menjadi strategi
dasar dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar yang lebih efektif, aplikatif san sistematis.
Mata kuliah kewirausahaan
terdiri 6 pokok bahasan yang disampaikan selama 19 minggu (satu
semester) termasuk mid tes I dan II
dan final tes (Matrik SAP, Evaluasi, Kuesioner, dan Nilai terlampir)
Dalam penyampaian materi mata kuliah kewirausahaan dilakukan melalui berbagai
metode pengajaran melalui teori (ceramah), quiz, pembuatan perencanaan bisnis, dan
diskusi kelompok. Sedangkan untuk kegiatan praktek dilakukan melalui magang di industri kerajinan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) seperti kerajinan Songket, Tas
Enceng Gondok, Ukiran Khas Palembang, Ukiran Jati Jepara, dan pabrik Mie Ayam
Berkah serta pembuatan Perencanaan Bisnis (Business Plan). . Guna tercapainya korelasi kompetensi psikomotorik terhadap penerapan ilmu
pengetahuan pada program pendidikan profesional serta terpenuhinya kompetensi lulusan
pendidikan D III, dengan cara mengembangkan sistem instruksional yang sesuai bagi
mata kuliah, program pendidikan tertentu maka harus dikembangkan suatu teknologi yang disebut teknologi instruksional serta tujuan pengajaran.
TINJAUAN TEORITIK Dalam proses lahirnya wirausaha, akan melibatkan unsur inovasi, kajadian pemicu,
implementasi dan pertumbuhan. Semua proses akan dipengaruhi oleh faktor-faktor
pribadi, lingkungan dan sosiologis (Koswara, 2000: hal 5). Guna mengembangkan sistem instruksional yang sesuai bagi mata kuliah program
pendidikan dan mahasiswa tertentu telah berkembang suatu teknologi yang disebut
teknologi instruksional. Menurut Atwi pengembangan instruksional mempunyai 4
(empat) ciri utama, yaitu (Hadi Jauhari, Yusleli, Jalalludin Sayuti 2004 :7) yaitu: 1. Menerapkan pendekatan sistem
2. Menggunakan sumber belajar seluas mungkin
3. Bertujuan meningkatkan kualitas belajar manusia 4. Berorientasi kepada kegiatan instruksional individu
Fokus dari teknologi pengembangan instruksional lebih menentukan kepada proses
psikologi mahasiswa belajar, melainkan pada proses bagaimana teknologi perangkat lunak dan keras digunakan untuk mengkomunikasikan pengetahuan keterampilan atau
sikap kepada mahasiswa sehingga mahasiswa mengalami perubahan perilaku seperti yang
diharapkan, tujuan adalah untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang
disampaikan dosen kepada mahasiswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri mahasiswa (Sagala, 2005:115). Perpaduan dengan empat ciri utama tersebut teknologi
pengembangan isntruksional semakin memperhalus dan mempertajam kemampuannya
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
29
dalam memecahkan masalah. Dalam bentuk bagan sederhana pendekatan sistem akan
tampak seperti berikut:
Bagan 1: Pendekatan Sistem
Keterangan: Tahap pertama, tahap mengidentifikasi diuraikan menjadi tiga langkah, yaitu,
1. Tahap Mengidentifikasi
Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum
Melakukan analisis instruksional
Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa
2. Tahap mengembangkan
Menulis tujuan instruksional khusus
Menulis tes acuan patokan
Menyusun strategi instruksional
3. Tahap Mengevaluasi dan Merevisi
Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya
kegiatan merevisi.
Hasil akhir dari langkah tersebut adalah sistem instruksional yang siap pakai
dengan konsep, prinsip dan prosedur yang bersifat keperluan praktis daripada keperluan teoritis dan cocok untuk diterapkan pada sistem pembelajaran di
Politeknik.
Materi yang diberikan dalam kewirausahaan terdiri dari 60%
teori dan 40% praktek. Dalam
pemberian teori mata kuliah kewirausahaan terdiri dari
pemberian materi, quiz,
diskusi/studi kasus business plan. Sedangkan untuk mata kuliah
praktek kewirausahaan dilakukan
dengan cara magang di UKM
yaitu tempat pembuatan kerajinan songket, kerajinan ukiran khas
Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
30
ayam berkah serta praktek dilaboratorium jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Materi praktek dilakukan seperti pembuatan Business Plan, pengadaan foto-foto dari
industri kerajinan khas Palembang seperti songket, tas enceng gondok, ukiran khas Palembang dan lain-lain, guna memberikan motivasi dalam belajar mengajar dilakukan
kunjungan ke Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Palembang, serta melakukan
perubahan dalam sistem pengajaran melalui tampilan-tampilan dan pembuatan gambar-gambar dalam bentuk transparansi dan compact disk agar dalam penyampaian materi
(transfer knowledge) lebih tercapai. Guna memperbaiki metodologi pegajaran maka
strategi penyampaian materi di kelas harus meliputi empat komponen kurikulum yaitu;
(1) tujuan, (2) bahan pelajaran, (3) proses belajar mengajar, (4) evaluasi. Alasan mengapa pembahasan dilakukan melalui keempat komponen kurikulum adalah karena kurikulum
dan pembelajaran yang dimaksud sudah termasuk kedalam empat komponen tersebut.
Keempat komponen ini sering disebut sebagai anatomi kurikulum karena saling berkaitan satu sama lain. Gambar dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Bagan 2: Proses belajar mengajar
Komponen Tujuan
Tujuan memegang peranan yang sangat penting dan
akan mewarnai keseluruhan
komponen-komponen lainnya dan akan mengarahkan semua
kegiatan mengajar, tujuan
pengajaran merupakan target
yang harus dicapai oleh sesuatu pokok bahasan. Bloom
mengemukakan tiga kategori
tujuan mengajar sesuai dengan domain-domain prilaku individu yaitu Kognitif (pengetahuan) yaitu berkenaan dengan pengenalan dan pemahaman pengetahuan, serta
perkembangan kecakapan dan keterampilan intelektual. Afektif (keterampilan) yaitu
berkenaan dengan perubahan dalam minat, sikap, nilai-nilai, perkembangan apresiasi dan perkembangan menyesuaikan diri, dan Psikomotorik (sikap dan nilai) yaitu berkenaan
dengan keterampilan gerak dan keterampilan manipulatif. Dalam merumuskan tujuan
harus diperhatikan:
a. Tingkat perkembangan mahasiswa
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
31
b. Kemajuan pengetahuan dan teknologi
c. Kebutuhan industri dan dunia kerja
Komponen Bahan Pelajaran Dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan diperlukan bahan
pelajaran berupa penjabaran isi silabus yang mengacu pada tujuan pembelajaran.
Sehingga akan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam berwirausaha. Tata urutan atau sekuensi materi ini dikelompokkan atas dua pendekatan menurut
Hasan (1996:150-152) yaitu pendekatan logis dan pedagogis:
a. Pendekatan logis adalah pendekatan berdasarkan pemikiran logis suatu disiplin
ilmu. b. Pendekatan Pedagogis lebih ditekankan pada pertimbangan menegnai mahasiswa
dan bukan tata urutan yang ada pada disiplin ilmu.
c. Komponen Proses Belajar Mengajar Penyusunann sekuensi bahan pelajaran berhubungan erat dengan perangkat
pengajaran yang lengkap dan media pengajaran yang memadai sehingga dapat
memperlancar proses belajar mengajar. Untuk menghidari agar tidak terjadi kesenjangan atau paling tidak mengurangi melebarnya kesenjangan antara
kurikulum yang direncanakan (ideal curriculum), maka pemilihan strategi
pembelajaran harus benar-benar tepat.
2. Komponen Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai efektifitas pencapaian proses belajar mengajar secara
keseluruhan sebagai implementasi dari silabus yang digunakan, serta dapat memberikan umpan balik. Umpan balik ini digunakan untuk mengadakan berbagai
penyempurnaan baik penentuan dan perumusan proses belajar mengajar seperti :
GBPP, SAP, Silabus, Modul-Modul (bahan ajar), Business Plan maupun strategi
belajar mengajar.
METODE PENGEMBANGAN
Perbaikan metode pengajaran mengarah kepada pengembangan sistem pembelajaran yang dilaksanakan melalui instruksional, dengan cara melakukan
pengembangan sistem melalui pengembangan teknologi Instruksional, yaitu:
Menerapkan Pendekatan Sistem, Pendekatan sistem yang dilakukan adalah pendekatan sistem pembelajaran yang menumbuh kembangkan budaya wirausaha
mahasiwa di jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya, dilakukan dengan
cara:
a. Melakukan pendekatan sistem pembelajaran dengan merancang sistem pembelajaran dengan cara mengidentifikasi atau menetapkan latar belakang
perlunya mahasiswa belajar kewirausahaan yang mengarah kebudaya wirausaha
yang dipadukan dengan penguasaan sains dan teknologi dalam satu kegiatan pendidikan khususnya Politeknik.
b. Merumuskan tujuan instruksional secara umum guna melahirkan apa yang
dinamakan perangkat asumsi landasan dalam menetapkan apakah mata kuliah tertentu perlu dilakukan proses pembelajaran praktek di laboratorium dan proses
pembelajaran teori di kelas.
c. Penguasaan materi mahasiswa menjadi lebih baik, dengan adanya magang di usaha
kecil dan menengah, mahasiswa dapat mempraktekan cara berwirausaha yang sebenarnya sehingga akan tercipta variasi dalam proses belajar mengajar tersebut.
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
32
Menggunakan sumber belajar seluas mungkin, Sumber belajar yang luas dapat
dilakukan melalui proses pembelajaran yang sebelumnya hanya bersumber pada buku
dan setelah dilakukan penelaahan lebih sistematis maka sistem pembelajaran dilakukan
melalui: a. Literatur yang seragam,
b. Internet,
c. Magang di usaha kecil dan menengah (UKM), d. Media cetak berupa informasi bisnis pada surat kabar dan majalah, seperti jurnal
ekonomi, jurnal manajemen, usahawan dan lain-lain
e. Praktek di laboratorium.
f. Tersedianya perpustakaan jurusan dan perpustakaan Politeknik. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar mahasiswa, Tahap ini dilakukan
melalui penyajian pengalaman belajar mahasiswa, sehingga penetapan bentuk dan jumlah
pengalaman belajar dirancang dalam program pengembangan belajar yang dimaksud dengan cara menetapkan isi jumlah dan tata urutannya maka akan diperoleh:
a. Perencanaan kuliah
b. Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) c. Pembuatan SAP dan Silabus
d. Bahan Ajar (modul) yang seragam.
Berorientasi kepada kegiatan instruksional individu, Orientasi yang ditawarkan pada
saat pembuatan GBBP, Silabus dosen harus memperhatikan tujuan intruksional umum dan tujuan instruksional khusus, dalam tujuan instruksional khusus harus dimuat sistem
pengajaran yang sesuai dengan program pengembangan kewirausahaan yang secara
terintegrasi dilaksanakan diharapkan akan mampu membekali alumni Politeknik khususnya jurusan Administrasi Niaga memiliki konsep dasar kewirausahaan,
pengalaman di lapangan usaha sampai dengan mempraktekan usaha baik masih sebagai
mahasiswa maupun setelah yang bersangkutan menyelasaikan studinya dari Politeknik
Negeri Sriwijaya. Berdasarkan uraian keempat ciri diatas, ciri utama teknologi pengembangan
instruksional yang dijelaskan diatas merupakan usaha dosen agar proses belajar mengajar
dapat terlaksana sesuai dengan hasil belajar. Sesuai dengan hasil yang telah ditentukan sebelumnya mahasiswa termotivasi untuk belajar lebih baik dibanding dengan
sebelumnya. Pemberian motivasi menjadi bagian dari teknik pembelajaran baik di kelas
maupun dilaboratorium dan magang di UKM . Hasil dari belajar banyak ditentukan oleh motivasi, makin tepat motivasi yang kita berikan makin banyak berhasil pembelajaran itu.
Motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu:
a. Mendorong manusia berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c. Meseleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dijalankan yang serasi, guna mencapai tujuan itu, dengan menyampingkan perbuatan-perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh dosen untuk meningkatkan motivasi
mahasiswa dalam belajar, yakni: a. Menjelaskan tujuan dari tugas-tugas yang diberikan baik di kelas maupun di
laboratorium, maupun magang diUKM pada setiap pertemuan.
b. Memberikan makna dalam kehidupan sehari-hari mengenai tugas yang diberikan
pada setiap pertemuan. c. Menjelaskan bahwa peralatan yang akan digunakan dapat membantu mahasiswa
mencapai tujuan pembelajarannya.
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
33
d. Memberikan umpan balik terhadap setiap permasalahan yang ditemukan oleh
mahasiswa dalam belajar.
e. Bersikap ramah dan berpenampilan simpatik terhadap mahasiswa.
f. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang mahasiswa untuk berfikir. g. Memeriksa setiap hasil dari tugas mahasiswa dan memberikan umpan balik secara
klasikal, kalau perlu secara individual.
Berdasarkan uraian diatas tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan pada jurusan. Administrasi Niaga dan metode pengembangan sistem pembelajaran yang
baru, maka akan dapat dilihat perbandingan pada proses pembelajaran yang lama
dengan proses pembalajaran yang baru sebagai tolak ukur dalam proses pembelajaran
dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Bagan 3: Proses Pembelajaran Lama
Bagan 4: Proses Pembelajaran Baru
Sumber:Tim Metologi Pembelajaran P5D Bandung
Pada proses pembelajaran lama belum menitik beratkan kepada pendekatan
kompetensi melainkan hanya pendekatan sistem saja. Pada proses pembelajaran yang baru dilakukan perpaduan antara pendekatan sistem kompetensi melalui magang di UKM,
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
34
pada pelaksanaan proses belajar yang baru pada mata kuliah kewirausahaan yang
diberikan kepada mahasiswa dengan cara menitik beratkan kepada kurikulum yang
mengarah kedunia kerja (industri) yang bertujuan untuk menambah pengetahuan,
keahlian dan sikap, prilaku dan keterampilan yang dibutuhkan yaitu yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan melalui:
a. Membuat perencanaan bisnis (business plan), yang bertujuan untuk menciptakan
keterkaitan dan kerjasama antara perguruan tinggi dan industri UKM b. Mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik dikalangan masyarakat yang
ada pada industri UKM sehingga dapat meningkatkan pengetahuan kewirausahaan
mahasiswa baik dalam hal keilmuan maupun pengalaman berwirausaha.
c. Dapat mengevaluasi hasil kegiatan magang sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan kegiatan magang kewirausahaan kepada jurusan Adminitrasi Niaga
Politeknik Negeri Sriwijaya pada tahun-tahun berikutnya.
Pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi bahan pelajaran proses belajar mengajar serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar. Secara lebih rinci dalam proses pengembangan kurikulum harus memperhatikan beberapa prinsip umum, yaitu:
1. Prinsip relevansi dengan perkembangan zaman (internal maupun eksternal)
2. Prinsif pleksibelitas
3. Prinsip kontinuitas 4. Prinsip praktis
5. Prinsip efektifitas
Arah perkembangan kurikulum merupakan sebuah yang kompleks, karena di dalamnya akan
melibatkan banyak pihak, seperti administrasi
pendidikan, para pakar, pendidik (dosen), orang
tua dan masyarakat, agar dapat dirumuskan tujuan dan isi yang tepat. Disamping itu, pengembangan
kurikulum merupakan sebuah proses panjang dan
membutuhkan waktu yang cukup untuk mengkaji berbagai aspek yang berpengaruh terhadap
pendidikan.
Berdasarkan analisis para ahli terhadap keadaan peserta didik dimasa sekarang dan masa
yang akan datang memerlukan kualitas dan
keterampilan dan intlektual yang kompetitif. Guna
menjawab tantangan di era informasi, maka Berdasarkan desain pengembangan kurikulum
untuk mendukung tercapainya isi kurikulum
(content of curriculum) yang dikembangkan dalam struktur kurikulum kemudian dituangkan
ke dalam handout atau silabus dan SAP (Satuan
Acara Perkuliahan). Untuk meng up to date bahan ajar maupun pustaka acuan, maka perangkat kurikulum tersebut senantiasa direview sesuai dengan perkembangan IPTEK
dan perubahan kebutuhan.
Berikut ini tabel perbandingan dalam proses belajar mengajar antara proses belajar
mengajar yang lama dengan proses belajar mengajar yang baru, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
35
Tabel 2: Perbandingan Antara Metode Pengajaran Lama dan Baru
Pendekatan
Sistem
Proses
Belajar
Mengajar
Lama
Keterangan Proses
Belajar
Mengajar
Baru
Keterangan
Tahap I
a. Mengidentifi
kasi Kebutuhan
Instruksional
b. Melakukan Analisis
Instruksional
c. Mengidentifi
kasi perilaku dan
karateristik
awal Mahasiswa
-
Tidak semua
dosen
melakukan
Memperhatikan
Kompetensi pengetahuan,
keterampilan
dan sikap perilaku yang
dibutuhkan
dunia kerja/
industri dan magang di
UKM sebagai
pengguna alumni
Tahap II
a. Menulis Tujuan
Instruksional
Khusus b.Menulis tes
acuanPatokan
c. Menyusun strategi
Instruksional
-
Bahan Ajar tidak
seragam antar dosen, akibatnya
materi untuk tes
tidak seragam baik kualitas
maupun
kuantitasnya tidak ada magang,
pembuatan
perencanaan
bisnis
Tahap III
a.Mengevaluasi
b. Merevisi
STRATEGI PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan (implementasi) teaching grant mata kuliah Kewirausahaan
dilaksanakan diawal semester ganjil tanggal 12 September 2005 dan berakhir pada
tanggal 19 Maret 2006 yang merupakan jadwal ujian semester. Mata Kuliah
Kewirausahaan diberikan kepada mahasiswa semester 5 (lima) dengan beban sks 2 SKS dan alokasi waktu 4 jam/minggu. Adapun jumlah kelas untuk semester 5 adalah 3 kelas
dan masing-masing kelas 30 orang. Tempat pelaksanaan kegiatan ini yaitu di gedung. Strategi pelaksanaan yang digunakan mengacu pada Pendekatan Sistem dan
dititikberatkan pada teknologi Pengembangan Instruksional. merupakan pola yang sangat
baik diterapkan dalam proses belajar mengajar yang nerapkan pendekatan sistem yang mengacu pada perubahan dalam sistem pembelajaran baik leteratur maupun sumber-
sumber yang digunakan, perubahan dalam program pengajaran, menggunakan Garis
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
36
Besar Program Pengajaran (GBPP), keseragaman modul/bahan ajar dan menggunakan
sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar. Adapun tahapan pelaksanaan
perbaikan metodologi pengajaran mata kuliah Kewirausahaan, adalah sebagai berikut:
Tahap Mengidentifikasi
Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum
Pengadaan Literatur
1. Husein Umar, 2001, Studi Kelayakan Bisnis, Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara komprehensif, Edisi Kedua, Penerbit Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta,
2. Freddy Rangkuti, 2000, Business Plan, Teknik Mebuat Perencanaan Bisnis dan
Analisis Kasus , Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Anggota IKAPI, Jakarta. 3. Masykur Wiratmo, 2001, Pengantar Kewirausahaan, Kerangka Dasar Memasuki
Dunia Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
4. Suryana, 2001, Kewirausahaan, Edisi Pertama, Penerbit PT. Salemba Empat Patria, Jakarta.
5. Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough, 1998, Essentials Of
Entrepreneurship and Small Business Management, Seceond Ed, By Prentice Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey.
Masing-masing buku terdiri dari 3 (tiga) exemplar, masing-masing untuk ketiga
dosen pengajar dan perpustakaan jurusan. Kelima buku ini dipakai sebagai bahan
rujukan dalam pembuatan modul mata kuliah Kewirausahaan.
Membuat Program Pengajaran
Program pengajaran dibuat untuk menjadwalkan alokasi waktu setiap bab
perkuliahan dalam satu semester ada 18 minggu (18 kali pertemuan) terbagi atas
kuliah, mid tes 1 satu kali mid tes 2 satu kali dan 1 kali final tes (semesteran).
Membuat GBPP
GBPP berisi tentang materi untuk setiap bab, pokok bahasan dan sub pokok
bahasan, alokasi waktu, kriteria penilaian dan ringkasan materi. Melalui langkah
kedua yaitu mengidentifikasi adalah melakukan analisis instruksional melalui ;
Pembuatan Satuan Acara Pengajaran (SAP)
SAP bersisi tentang tujuan instruksional umum untuk setiap pokok bahasan dan sub
pokok bahasan, pebuatan perencanaan bisnis (business plan) alokasi waktu, kriteria
penilaian dan ringkasan materi serta langkah ketiga mengidentifikasi perilaku
mahasiswa dengan cara:
Membuat kuisioner
Kuesioner dibuat dua macam yaitu kuesioner untuk mahasiswa artinya penilaian
mahasiswa terhadap dosen. Kuisioner untuk dosen artinya dosen menilai mahasiswa
untuk mengidentifikasi perilaku dan karakteristik mahasiswa sebagai peserta pembelajaran, karena melalui hasil jawaban mahasiswa tersebut mencerminkan
metode pengajaran dan proses pembelajaran yang sebagian besar diinginkan
mahasiswa termasuk apakah mahasiswa peduli dengan kesiapan, penguasaan materi
serta kedisiplinan dosennya.
Tahap Mengembangkan
Pada tahap ini langkah pertama yang perlu dilakukan dosen adalah mendesain tujuan
instruksional khusus dari mata kuliah kewirausaha yang mengarah kedunia industri.
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
37
Tujuan instruksional khusus telah dituliskan di dalam SAP, yang terdiri dari
komponen-komponen dalam satuan acara perkuliahan, untuk tiap pokok bahasan dan
tujuan instruksional khusus dan tujuan instruksional umum.
Tujuan instruksional khusus dibuat dengan tujuan mengukur pengusaan materi dan
kompetensi yang diinginkan.
Tahap Mengevaluasi dan Merevisi
Tahap ini diawali dengan tahap implementasi, dimana dilakukan uji coba
terhadap modul kuliah, hand out transparansi dan campact disk yang dibuat sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar (teaching aid) di kelas. Diharapkan dengan adanya
metode baru ini mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan lebih banyak dan nilai akhir
rata-rata yang diperoleh bisa mencapai diatas 68,42.
Evaluasi dilakukan sebanyak tiga kali dengan perincian mid test 1 pada minggu ke 7, mid test 2 dilakukan pada minggu ke 14 dan final test dilakukan pada minggu ke 19,
kemudian akhir semester sistem penilaian yang dilaksanakan adalah dengan menilai
kehadiran mahasiswa sebesar 15 %, quiz 1-5 20 % dan 65 % niali mid test 1 dan 2 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rumusan untuk nilai mid test dan final test sebagai
berikut :dan sistem penilaian telah kami perbaiki dimana akhir suatu mata kuliah di
Politeknik Negeri Sriwijaya didapat dari nilai 2 kali tes tengah semester atau lebih dikenal dengan Mid Tes 1 dan Mid Tes 2 kemudian akhir semester.
2)dan 1 tes(Mid 65 0, 0,20 Quiz absensi (0,15 Tes Mid Nilai
2
(50%)Semester Ujian (Nilai
4
%) 25 ( 2 Tes Mid 1 Tes Mid NA
Salah satu indikator yang menunjang keberhasilan dengan menggunakan
metodologi di atas adalah meningkatnya skor Nilai Akhir Mahasiswa, dengan formula skor NA sebagai berikut :
Tabel 3: Perincian Katergori Penilaian dengan Angka dan Huruf
No.
Score/Angka
Huruf Keterangan
1. 0 – 39 E Sangat kurang
2. 40 – 53 D Kurang
3. 54 – 65 C Memuaskan
4. 66 – 79 B Sangat Memuaskan
5. 80 -100 A Istimewa
Sumber: Buku Pedoman Politeknik Negeri Sriwijaya
Diakhir semester ganjil mahasiswa diminta mengisi kuesioner yang diberikan oleh
team teaching (tim dosen) yang mengajar kewirausahaan. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dosen dalam satu semester, ditinjau dari cara
penyampaian materi, kesiapan dosen dalam menyampaikan materi kuliah dan sikap dosen
dalam memotivasi mahasiswa untuk belajar
HASIL IMPLEMENTASI
Melalui Pelaksanaan Kegiatan teaching grant ini diperoleh metodologi pengajaran yang efisien dan efektif, efisien dari segi waktu karena 16 kali pertemuan
perkuliahan dapat memberikan materi kuliah yang lebih maksimal dari sudut kuantitas
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
38
dan kualitas ilmu pengetahuan dan keterampilan dapat diserap oleh mahasiswa dan efektif
jika dilihat dari segi sudut proses belajar mengajar dengan poko bahasan (6 pokok
bahasan), magang di UKM dan pembuatan perencanaan bisnis, bahan ajar dan
pengetahuan yang seragam antar kelas yang pararel yang diajarkan dan didukung dengan tersedianya quiz-quiz individu, latihan dan diskusi kelompok. Sedangkan untuk soal mid
test tes 1 , mid test 2 dan final tes dibuat secara bersama-sama oleh team teaching mata
kuliah kewriausahaan guna keseragaman dalam pembuatan soal melalui pendekatan sistem pengajaran ke dunia industri yang merupakan dasar dan pedoman didalam proses
belajar mengajar. Hasil yng diharapkan dari metodologi proses belajar mengajar ini
adalah meningkatnya penguasaan dan pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah
kewirausahaan meningkatnya nilai rata mahasiswa hasil ujian semester (final tes) dari 68, 42 menjadi 76,01 ini berarti nilai rata-rata mahasiswa dari tiga kelas pararel 5 NA, 5NB
dan 5NC dapat mencapai nilai B adalah 66-79 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 73
orang, dan diajar oleh 3 orang dosen. Selain pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan di ruang kelas masing-masing di jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Sriwijaya, praktek di laboratorium, diskusi kelompok, pembuatan
perencanaan bisnis (Business Plan), magang di Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di kota Palembang, terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
magang diusaha kecil menengah yaitu:
1. Pelaksanaan magang dilakukan setelah jam kuliah selesai.
2. Kesulitan dalam mencari tempat magang mahasiswa karena UKM yang mau melakukan kerja sama dalam proses magang mahasiswa banyak yang menolak, tetapi
melalui pendekatan yang dilakukan baik oleh, mahasiswa dan dosen pengajar, maka
hambatan tersebut dapat direalisaikan. 3. Kebanyakan UKM tidak menggunakan administrasi yang baik, oleh sebab itu
mahasiswa harus menyusun laporan keuangan dan perencanaan bisnis harus dimulai
dari awal.
Dari implementasi yang telah dilakukan dalam proses belajar mengajar keluaran-keluaran yang telah dihasilkan berupa GBPP (Garis Besar Program Pengajaran), SAP
(Satuan Acara Perkuliahan), Modul Kuliah/Bahan Ajar, OHT (Overhead Transparancy),
Literatur, Perencanaan Binis (Business Plan), VCD (Video Campac Disk) dan foto-foto kerajinan dari UKM (Usaha Kecil Menengah). Selain melakukan penilaian terhadap
mahasiswa juga dilakukan penilaian terhadap terhadap dosen pada saat proses belajar
mengajar di kelas, yaitu dengan cara membagikan kuesioner diakhir semester kepada seluruh mahasiswa. Dengan demikian dosen dan mahasiswa dapat mengevaluasi hasil
pembelajaran selama satu semester sehingga dosen dan memperoleh umpan balik sebagai
bekal mengajar agar lebih baik lagi pada tahun ajaran berikutnya. Hasil penilaian
mahasiswa terhadap dosen dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:
Tabel 4: Rekapitulasi Nilai Kuesioner Peningkatan Mutu Pembelajaran Jurusan
Administrasi Niaga Semester Ganjil T A 2005/2006
NO NAMA STAF SCORE SEMESTER SEKARANG SEMESTER LALU
2 4 6 SCORE MAGNA SCORE MAGNA
1. Abdul Hamid, S.E. 3,22 2,44 3,33 3,0 CK 2,82 CK
2. Hadi Jauhari, S.E. 4,18 4,09 4,08 4,12 SB 3,71 SB
3. Hendra Sastra
Winata,S.E,M.M
4,21 3,61 3,96 3,79 B 4,20 SB
Sumber : TPSDP dan Jurusan Adm. Niaga.
Keterangan: < / > 5,00 = Sangat Baik (SB) < 3,00 = Cukup (C) < 1,00 = Jelek (J) < 4,00 = Baik (B) < 2,00 = Kurang (KR)
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
39
Berdasarkan revisi modul, soal-saol quiz, diskusi kelompok, pembuatan
perencanaan bisnis dilakukan secara bersama-sama pada saat kuliah Kewirausahaan yang
diajarkan pada mahasiswa semester V, sehingga masukan yang diperoleh pada saat mengajar di kelas, langsung dicatat dan ditinjau ulang dan dijadikan bahan acuan untuk
melakukan revisi terhadap hasil penilaian soal/ quiz-quiz, pembuatan perencanaan bisnis,
diskusi kelompok yang diberikan kepada mahasiswa di tiga kelas pararel berada pada rentang nilai absensi 95-99 keatas, kuis 1-2 74,80 kuis 3-5 72,00, mid tes 1 75,48, mid tes
2 74,88, sedangkan untuk semesteran 76,87 dan final test 76,01
Nilai yang diperoleh dari implementasi sebagaimana terdapat pada tabel-tabel di
bawah ini:
Tabel 5: Hasil Implementasi Nilai Mahasiswa pada Minggu 1-8
(Absensi, Quiz 1-2 dan Mid Tes 1)
No. Kelas Nilai Rata-rata
Kehadiran (%) Kuis 1 - 2 MID 1
1. 5NA 99,85 74,00 72,50
2. 5NB 99,17 75,43 75,67
3. 5NC 99,42 74,96 78,27
Rata-rata 99,48 74,80 75,48
Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah
Tabel 6: Hasil Implementasi Nilai Mahasiswa pada Minggu 9-18
(Absensi, Quiz 3-5 dan Mid Tes 2)
No. Kelas Nilai Rata-rata
Kehadiran (%) Kuis 3 - 5 MID 2
1. 5NA 95,77 72,12 73,38
2. 5NB 99,50 69,17 71,50
3. 5NC 99,20 74,72 79,77
Rata-rata 98,16 72,00 74,88
Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah
Dilihat dari hasil final test atau ujian semester, menunjukan adanya peningkatan
nilai rata-rata final test yaitu di atas 66 yang secara otomatis menunjukan peningkatan
Nilai Akhir (NA). Indikator penilaian terhadap keberhasilan metode ini. Nilai akhir rata-
rata kelas untuk mata kuliah Kewirausahaan tahun akademik 2005/2006 adalah 76,01, sedangkan nilai akhir rata-rata kelas untuk tahun akademik 2004/2005 adalah 68,42.
Tabel 7: Nilai Akhir Mahasiswa Mata Kuliah Kewirusahaan TA. 2005/2006
No. Kelas Nilai Rata-rata
MID 1 MID 2 Semester Nilai Akhir
1. 5NA 72,50 73,38 81,08 77,12
2. 5NB 75,67 71,50 68,33 70,73
3. 5NC 78,27 79,77 81,19 80,19
RATA-RATA 75,48 74,88 76,87 76,01
Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
40
Tabel 8: Persentase Nilai Mahasiswa Mata Kuliah Kewirusahaan TA. 2005/2006
NILAI Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Mid 1 % Mid 2 % Final Tes % Nilai Akhir %
A 28 34,15 15 18,29 31 37,80 25 30,50
B 49 59,76 61 74,39 34 41,46 52 63,42
C 5 6,09 6 7,32 17 20,73 5 6,10
D 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
E 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah
Tabel 9: Lokasi Magang Kewirusahaan Mahasiswa Kewirusahaan
Kelas 5 NA, 5 NB dan 5 NC Di UKM Palembang No. Jumlah
Mahasiswa
Tempat Magang/
Nama Pemilik
Jenis Kerajinan
1. 10 PD. Mie Ayam Berkah
Bapak Syafarudin
Mie, Siomay, Bakso
2. 10 Handi Craft Karya Sejati
Bapak Wiryo Suparjo
Rotan, Enceng Gondok, dan
Pelepah Pisang
3. 11 Pengerajin Songket Palembang
Cek Rody Ibu Mardijah
Kerajinan Songket Palembang
4. 11 PD. Dank Dink Donat
Industri Donat Bapak Afirman
Aneka Macam Makanan dari
Donat
5. 11 Usaha Meuble Mandiri
Bapak Muksin A Kodir
Kerajinan Lihap dan Spring Bed
6. 10 Niki Sami Ukir
Bapak Subianto
Ukiran Khas Palembang
7. 10 Usaha Kerupuk Kemplang
H Jamil Ronie
Kerupuk Kemplang
Sumber : Usaha Kecil Menengah, diolah
PEMBAHASAN
Hasil implementasi dari metode pembelajaran yang memadukan metode pembelajaran antara pendekatan sistem dan sistem pendekatan kompetensi sesuai dengan
UU No.20 Tahun 2003, menekankan kepada hubungan sistematik antar berbagai
komponen dalam pengajaran, mempunyai hubungan yang terpadu dalm suatu pengajaran
yang sesuai dengan fungsi saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan. Dalam metode pengajaran sebagai suatu sistem merupakan langkah
perencanaan program yang memegang peranan sangat penting dalam menentukan
langkah pelaksanaan dan evaluasi. Keterpaduan pendekatan pengajaran sebagai suatu sistem bukan hanya antar komponen-komponen proses belajar mengajar saja, tetapi juga
antara langkah yang satu dengan langkah berikutnya. Dilihat dari konsep pendekatan
sistem bahwa bahan ajar berkaitan dengan kurikulum, kegiatan belajar mengajar, teknik dan metode pengajaran, kenyamanan dan suasana pembelajaran, sarana dan prasarana
belajar yang baik dan layak guna mendukung berlangsungnya pembelajaran dengan baik
dan menyenangkan.
Kurikulum yang ditetapkan Politeknik Negeri Sriwijaya khsusnya sejak tahun 2003 pada Program Studi Administrasi Bisnis, adalah kurikulum berbasis kompetensi,
dengan tujuan bahwa melalui kurikulum ini mahasiswa menyukai dan menghargai materi
pengajaran, memiliki penguasaan konsep dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
41
teknologi sehingga mampu berpikir secara rasional, memiliki kemampuan dan kecakapan
berkomunikasi serta mampu memecahkan masalah secara sistematis dalam hidup mereka
dan memiliki kemampuan mengaplikasikan kecakapan dengan menggunakan teknologi
dan pengukuran yang tepat Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi inilah dosen mata kuliah Kewirausahaan melakukan pengembangan metode pengajaran, agar ilmu
pengetahuan dan keterampilan mahasiswa akan mata kuliah Kewirausahaan sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja/industri sebagai pengguna alumni. Agar penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan mata kuliah Kewirausahaan dapat diserap mahasiswa
secara sistematis, mudah dan mampu bertahan lama didalam ingatan mahasiswa dan
Dosen tim pengajar mata kuliah Kewirausahaan dengan cara melakukan pendekatan
kurikulum dengan pendekatan sistem. Berdasarkan hasil pengamatan selama implementasi dilakukan, ketersediaan
GBPP, SAP, Silabus, Modul/Bahan Ajar, Soal Quiz, Pembuatan Perencanaan Binis
(Business Plan), OHT (Overhead Transparancy), Magang di UKM, diskusi kelompok, dan alat bantu pengajaran (Teaching Aid) dapat menghasilkan dan membuat :
1. Proses belajar mengajar menjadi lebih baik, kemampuan dosen dalam merumuskan
bahan ajar dengan jelas serta tujuan apa yang ingin dicapai melalui pengajaran, tidak hanya mengenai materi kuliah yang harus dikuasai akan tetapi keterampilan seperti
magang di UKM, Pembuatan Perencanaan Bisnis (Business Plan) akan tetapi juga
keterampilan, tujuan emosional (motivasi mahasiswa), karena mahasiswa belajar
didorong oleh keingintahuan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan terhadap penguasaan materi.
2. Materi pengajaran akan terjaga keseragaman dalam proses pembelajaran baik kualitas
maupun kuantitas dengan tersedianya GBPP, SAP, Silabus, Modul/Bahan Ajar, Soal Quiz, Pembuatan Perencanaan Binis (Business Plan), OHT (Overhead Transparancy),
Foto-foto kerajinan waktu Magang di UKM, diskusi kelompok , dan alat bantu
pengajaran (Teaching Aid) sebagai pemandu proses pembelajaran guna menjamin
terjaganya keseragaman kuantitas materi ajar dan tingkat kualitas penguasaan materi ajar bagi mahasiswa.
3. Teknik dan metode pengajaran, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
teknik yang diterapkan pada metode pengajaran untuk mata kuliah Kewirausahaan adalah melakukan kombinasi tipe pengajaran teori dan praktek, melalui metode
ceramah, metode tanya jawab, metode quiz, metode magang di UKM, metode diskusi
kelompok. 4. Kenyamanan sarana dan suasana pembelajaran, dari hasil pengamatan tim pengajar
mata kuliah Kewirausahaan bahwa dengan menerapkan metode pengajaran yang
mengkombinasikan antara teori dan praktek, tersedianya media pengajaran dan
kelengkapan pengajaran lainnya yang memungkinkan dapat dilakukan dan mampu menciptakan perubahan yang diinginkan terhadap tingkah laku mahasiswa. Kondisi
kelas menjadi lebih kondusif karena tertarik untuk mengikuti perkuliahan terlihat dari
Absensi kehadiran mahasiswa sebesar 99 %, tentunya ini membuat motivasi belajar mahasiswa meningkat. Bila motivasi mahasiswa meningkat secara tidak langsung
dosenpun menjadi lebih bersemangat dalam melakukan transfer of knowledge kepada
mahasiswa dan suasana belajar lebih bervariasi dan menjadi lebih menarik, karena dosen dan mahasiswa merasa nyaman menjalan proses pembelajaran tersebut.
5. Berdasarkan hasil implementasi dari kegiatan magang yang dilaksanakan di UKM di
kota Palembang sebagian mahasiswa ada yang tertarik menjalankan usaha sampingan
seperti berjualan songket, bisnis usaha meubel kerajinan khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok dan pelepah pisang, rotan serta yang mengikuti pelatihan
pembuatan bahan baku mie, mie ayam dan bakso dan pembuatan donat.
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
42
6. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan didalam melakukan pengembangan metodologi
pengajaran mata kuliah Kewirausahaan seperti ruang kelas, laboratorium seperti papan
tulis, pana board, OHT, Televisi, VCD, Note Book, infocus dan Laptop, kamera dan
handycam telah tersedia di jurusan Administrasi Niaga, tetapi sarana ini dapat dipinjam bila dibutuhkan. Sedangkan cara mengoperasikan alat tersebut dosen belajar
kepada tenaga instruktur yang ada di UPPT Politeknik Negeri Sriwijaya.
7. Dari hasil pengembangan metodologi pengajaran mata kuliah Kewirausaha ini berdampak positif dan dapat dilaksanakan dengan baik terutama kepada mahasiswa
peserta didik, dengan indikasi terjadinya peningkatan rata-rata Akhir menunjukan
adanya peningkatan, sebagai indikator keberhasilan pengembangan metode ini. Nilai
akhir rata-rata untuk mata sedangkan nilai akhir rata-rata untuk mata kuliah Kewirausahaan tahun akademik 2004/2005 adalah 68,42 menjadi 76,01 pada tahun
akademik 2005/2006 mengalami kenaikan sebesar 7,59 point seperti terlihat pada
grafik 1 dan 2 berikut ini:
Grafik 1: Nilai Rata-Rata Kelas Mata Kuliah kewirausahaan TA. 2004/2005
GRAFIK NILAI RATA-RATA TAHUN AKADEMIK 2004/2005
65,50
69,9566,9668,00
70,3366,96
72,0069,90
64,35
69,27 70,0066,00
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
5NA 5NB 5NC
KELAS
NIL
AI
MID 1
MID 2
SEMESTER
NILAI AKHIR
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
43
Grafik 2: Nilai Rata-Rata Kelas Mata Kuliah Kewirausahaan TA. 2005-2006
GRAFIK NILAI RATA-RATA TAHUN AKADEMIK 2005-2006
72,5075,67
78,27
73,3871,50
79,7781,08
68,33
81,19
77,12
70,73
80,19
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
5NA 5NB 5NC
KELAS 3
NIL
AI
MID 1
MID 2
SEMESTER
NILAI AKHIR
KESIMPULAN
1. Meningkatkan kualitas dan mutu proses belajar mengajar, sehingga nilai akhir rata-rata mahasiswa meningkat dari 68,42 menjadi 76,01 atau meningkat sebesar 7,59
point.
2. Diperolehnya keluaran-keluaran yang dihasilkan dalam program pengajaran seperti GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran), Satuan Acara Pengajaran (SAP),
Modul-Modul (Bahan Ajar), pembuatan Business Plan, Overhead Transfarancy
(OHT), Diskusi kelompok/studi kasus, Magang di UKM, Disket/CD Gambar-Gambar
kerajinan-kerajinan industri merupakan pengembangan metodologi pengajaran mata kuliah Kewirausahaan ini dapat terlaksana dengan menggunakan dua perpaduan
pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan sistem dan pendekatan kompetensi.
3. Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen dan mahasiswa dalam menggunakan alat bantu proses belajar mengajar serta dapat memotivasi mahasiswa
dalam berwirausaha apabila yang bersangkutan menyelesaikan studinya dari jurusan
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya.
SARAN 1. Setiap Dosen pengajar mata kuliah Kewirausahaan dapat mengikuti dan menggunakan
program pengajaran yang telah dibuat guna keseragaman dalam proses belajar mengajar untuk kelas pararel yang diajarkan oleh dosen yang berbeda, oleh sebab itu
Dosen diharapkan dalam memimpin proses belajar mengajar di kelas harus
Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
44
memperhatikan keseragaman materi ajar seperti GBPP, SAP, Modul-Modu/Bahan
Ajar, Business Plan, OHT, Disket/CD-ROM dan foto-foto industri kerajinan
hendaknya dipelihara sehingga proses pembelajaran berlangsung maksimal secara
efisien dan efektif. 2. Bagi mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga dapat menggunakan keluaran-keluaran
yang ada untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari mata
kuliah kewirausahaan. 3. Selain itu sebaiknya tim pengajar memberikan kuesioner kepada mahasiswa dalam
rangka untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dosen mengajar dalam satu semester,
kesiapan dalam menyampaikan materi, dan sikap dosen dalam memotivasi mahasiswa
untuk belajar, apabila hasil evaluasi terhadap dosen kurang baik, maka harus segera melakukan perbaikan, sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA Bygrave William D, 1998, Entrepreneurship In Asian, PT. Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta.
David E. Rye, 1995, Wirausaha, PT. Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta.
Hadi Jauhari, dkk, 2005, Laporan Hasil Teaching Grant, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.
Hasan, Said Hamid, 1996, Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, IKIP Bandung, Bandung.
Jaja Koswara, 1999, Prgram Pengembangan Budaya Kewirausahaan, P3M Dikti,
Jakarta. Lasiyo, 2000, Entrepreneurshif: Suatu Tinjauan Filosofi, Yogyakarta, Lemabaga
Pembinaan dan Pengmbangan Pendidikan, Jakarta.
Politknik Negeri Sriwijaya, 2004, Buku Pedoman Pelaksanaan Ujian dan Penilaian Hasil Belajar, Palembang.
Politknik Negeri Sriwijaya, 2004, Buku Pedoman Pembuatan Silabus dan Satuan Acara
Perkuliahan, Palembang.
Sagala, Syaiful, 2005, Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alpabeta, Bandung.. Tim Metodologi Pembelajaran P5D, 2002, Modul Desain Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Pusat Pengembangan Politeknik dan Pendidikan Program
Diploma P5D, bandung. Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough, 1998, Essentials Of
Entrepreneurship and Small Business Management, Second Ed, By Prentice
Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey. Winardi, 1996, Manajemen Organisasi, PT. Selemba Empat, Jakarta
Top Related