Pengembangan Kurikulum 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANSumenep, 11 Mei 2013
Sistematika
2
Kurikulum 2013II PengantarI
Pengantar
I
3
100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
SDM Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten Beban Pembangunan
Modal Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
- Kurikulum- PTK
- Sarpras- Pendanaan- Pengelolaan
4
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesia’s economy has enormous promise....... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
5
Perlu dipersiapkan social engineering
Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan
OECD. Pisa In Focus No. 25, Feb 2013
Pendidikan di Indonesia: Equity naik 7%, Performance naik 30%
Peningkatan Education Equity & Performance
6+ : change in equity * : change in performace
Perbandingan Internasional School Life Expectancy
Sumber: UNESCO dan Bank Dunia, 2012 dalam World Atlas of Gender Equity in Education
7
Tren Permintaan terhadap Tenaga Terampil di Negara Maju
.... Permintaan terhadap tenaga terampil di negara maju terus meningkat ....
Demand for Skilled and Unskilled Workers, reflected in employment rates, 1980-2000
Sumber: Yidan Wang, 2012. Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability
8
Global Creativity Index dan Global Competitiveness Index, 2011
Sumber: Martin Prosperity Institute 2011 dan Richard Florida (2012)
9Global Creativity Index (GCI) terdiri dari 3 komponen utama: (1) talent, (2) technology , dan (3) tolerance .
Perkembangan HDI (IPM) Indonesia2005-2012
2005 2006 2007 2008 2009 2010 20110.400
0.450
0.500
0.550
0.600
0.650
0.700
0.750
0.800
0.57 0.580.59 0.60 0.61 0.61 0,624
Sumber: HDR 2013: The Rise of the South: Human Progress in a Diverse World (UNDP 2013) dan BPS 2012
Rank 108Jumlah Negara 169
Rank 124Jumlah Negara 187
1. DKI Jakarta2. Sulawesi Utara3. Riau4. Yogyakarta5. Kalimantan Timur6. Kepulauan Riau7. Kalimantan Tengah8. Sumatera Utara
9. Sumatera Barat20. Sumatera Selatan11. Bengkulu12. Bangka Belitung13. Jambi14. Jawa Tengah15. Bali
15 Provinsi di atas rerata Nasional (2011)
1. Aceh2. Jawa Barat3. Jawa Timur4. Sulawesi Selatan5. Lampung6. Maluku7. Sulawesi Tengah8. Banten9. Gorontalo
10. Sulawesi Tenggara11. Kalimantan Selatan12. Sulawesi Barat13. Kalimantan Barat14. Papua Barat15. Maluku Utara16. Nusa Tenggara Timur17. Nusa Tenggara Barat18. Papua
18 Provinsi di bawah rerata Nasional (2011)
10
Rank 121Jumlah Negara 187
0,629
2012
87,8
49,7 48,2
21,0 19,1
1,4
98,4
90,8 89,4
77,0 72,5
36,6
94,1
72,4
71,2
49,0 46,0
14,2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 3 5 Lulus SD/MI 8 Lulus SMP/MTs 11 Lulus SMA/MA/SMK
KOHOR PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 19-24 TAHUNMENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007
Quintile 1 Quintile 2 Quintile 3 Quintile 4 Quintile 5 Rata-Rata
KOHORT PENDIDIKAN TERTINGGI PENDUDUK TAHUN 2007 USIA 19-23
Sumber : Susenas 200711
87,0
56,7 55,8 53,4 52,2
26,5 25,9 24,3 22,8
4,4
98,3 92,0 91,7 91,0 90,6
78,7 78,3 76,8 75,5
43,6
93,7
76,9 76,2 74,5 73,7
53,9 53,3 51,5 49,6
18,8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 LulusSD/MI
7 8 9 LulusSMP/MTs
10 11 12 LulusSMA/SMK/MA
PT
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 19-23 TAHUNMENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2011
Quintile 1 Quintile 2 Quintile 3 Quintile 4 Quintile 5 Rata-rata
KOHORT PENDIDIKAN TERTINGGI PENDUDUK TAHUN 2011 USIA 19-23
Sumber : Susenas 2011
Kebijakan :• Perlunya integrasi BSM• Kenaikan Unit Cost• Keberlanjutan Bidik Misi
12
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011:Penduduk Usia 7-18 Tahun
Dl Yogyakarta
Aceh
Bali
Jawa Tengah
DKI Jakarta
Bengkulu
Jambi
Lampung
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Papua Barat
Sulawesi Barat
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50
0.00 0.34 0.38 0.39 0.39 0.45 0.50 0.55 0.56 0.56 0.62 0.63 0.65 0.67 0.68 0.70 0.70 0.72
0.80 0.80
0.91 1.00 1.06 1.10 1.12
1.19 1,21 1.26 1.32 1.36
1.56 1.88
2.37
(Persen)
Rata-rata Nasional:
0,67%Kepulauan Riau
D1 YogyakartaBali
Jawa TengahAcehRiau
MalukuDKI Jakarta
Kalimantan TimurBanten
Nusa Tenggara BaratJambi
Sulawesi BaratJawa Timur
Sumatera SelatanBengkulu
Kalimantan TengahKalimantan BaratSulawesi Selatan
PapuaJawa Barat
Sumatera BaratMaluku Utara
LampungNusa Tenggara Timur
Sulawesi TenggaraKalimantan Selatan
Kepulauan Bangka BelitungSumatera Utara
Sulawesi TengahGorontalo
Sulawesi UtaraPapua Barat
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
0.32 0.34
0.62 1.22 1.27
1.53 1.82 1.92 1.94 1.95 1.97 2.03 2.10 2.18 2.19 2.19 2.25 2.28 2.43 2.50 2.58 2.64 2.67 2.68 2.83 2.94 3.04
3.24 3.41 3,48
3.81 4.41
5.23
Rata-rata Nasional:
2,21%
(Persen)
Kepulauan RiauBanten
D1 YogyakartaAcehBali
DKI JakartaJawa Barat
Jawa TengahPapua Barat
Kalimantan TengatiRiau
BengkuluLampung
PapuaMaluku
Sumatera BaratSulawesi Barat
Kalimantan SelatanJambi
Maluku UtaraJawa Timur
Kepulauan Bangka BelitungSumatera SelatanKalimantan Timur
Sumatera UtaraKalimantan BaratSulawesi Selatan
GorontaloNusa Tenggara BaratNusa Tenggara Timur
Sulawesi TenggaraSulawesi Utara
Sulawesi Tengah
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00
0.69 1.31
1.62 1.76
2.20 2.30 2.37 2.41 2.54
2.90 3.02 3.02 3.03 3.07 3.14 3.20 3.26 3.28 3.39 3.41 3.44
3.81 3.83
4.09 4.55 4.62 4.66
4.84 4.92 4.96
5.57 6.11
6,58
Rata-rata Nasional:
3,14%
(Persen)
Usia 7-12 Usia 13-15 Usia 16-18
Sumber: Diolah dari data BPS 2013 13
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011:Penduduk Usia 7-12 Tahun
(Persen)
Rata-rata Nasional:
0,67%
Jumlah Putus Sekolah:
182.773 Siswa
(Persen)(Jumlah Siswa)
179.521 132.867 132.447 377.517 314.950 138.423 357.573 614.580 984.535 255.120 892.549 743.636 591.569 572.121 411.403 717.032 160.311 284.431 903.677 158.428 374.009 4.551.968 205.726 814.267 244.155 1.719.724 3.267.723 1.237.189 3.533.218 365.146 596.271 408.758 267.656
26.508.500
Penduduk Usia 7-12 % Penduduk Miskin% Putus Sekolah Jumlah Putus Sekolah
Sumber: Diolah dari data BPS 2013
Nasional:12,49%
14
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011:Penduduk Usia 13-15 Tahun
(Persen)
Rata-rata Nasional:
2,21%
Jumlah Putus Sekolah:
209.976 Siswa
(Persen)(Jumlah Siswa)
60.923 120.833 62.577 168.141 772.385 57.273 201.678 142.857 330.520 450.199 78.488 254.986 2.338.516 139.220 471.205 271.827 139.098 101.811 419.244 1.730.882 77.710 166.016 254.061 576.333 186.842 347.100 105.656 286.403 271.466 1.723.343 171.191 131.839 62.116
12.672.739
Penduduk Usia 13-15 % Penduduk Miskin% Putus Sekolah Jumlah Putus Sekolah
Sumber: Diolah dari data BPS 2013
Nasional:12,49%
15
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011:Penduduk Usia 16-18 Tahun
(Persen)
Rata-rata Nasional:
3,14%
Jumlah Putus Sekolah:
223.676 Siswa
(Persen)(Jumlah Siswa)
154.100 119.700 133.000 310.500 272.500 61.700 465.900 271.000 833.500 187.400 414.300 58.800 1.771.700 69.500 171.700 206.400 61.400 297.400 94.700 133.600 450.300 92.100 276.900 116.100 67.900 1.675.200 2.155.200 481.500 156.800 268.500 146.700 573.100 79.500
12.628.600
Penduduk Usia 16-18 % Penduduk Miskin% Putus Sekolah Jumlah Putus Sekolah
Sumber: Diolah dari data BPS 2013
Nasional:12,49%
16
Daftar Isi Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013B
C
17
Rencana Impelementasi Kurikulum 2013
Struktur Kurikulum
D
Rasional Pengembangan Kurikulum 2013A
Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum 2013
• Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan • Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik• Kurang sosialisasi• Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global
(Bahasa Inggris dan TIK) • Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat Silabus • Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik• Berkembangnya stigma negatif terhadap guru• Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum• Anggaran sangat besar , khwatir seperti kasus hambalang • Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dengan DPR• Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui
18
Tujuan Pendidikan Nasional(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab
Pengetahuan berilmuKeterampilan cakap dan kreatif
19
.... memanusiakan manusia ......
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Inti
KIKelas IIII
KIKelas IV
KIKelas V
KIKelas VI
KIKelas IIII
KIKelas IV
KIKelas V
KIKelas VI
KLSD/MI
KLSMP/MTs
KLSMA/K/MA
KL PT/PTA
Integrasi Horisontal
Proses Pembentukan
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan
Tujuan Pendidikan
Nasional
Integrasi VertikalPr
oses
Per
umus
an
KL : Kompetensi Lulusan 20
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar
KIKelas I
KIKelas II
KIKelas IIII
KIKelas IV
KIKelas V
KIKelas VI
KIKelas I
KIKelas II
KIKelas IIII
KIKelas IV
KIKelas V
KIKelas VI
KIKelas I
KIKelas II
KIKelas IIII
KIKelas IV
KIKelas V
KIKelas VI
KIKelas I
KIKelas II
KIKelas IIII
KIKelas IV
KIKelas V
KIKelas VI
Integrasi Horisontal
Proses Pembentukan
Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD
Kompetensi Lulusan
Integrasi Vertikal
Pros
es P
erum
usan
KI : Kompetensi Inti
Kompetensi LulusanKompetensi
Lulusan
21
.. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) lulusan ...
.... memanusiakan manusia ....
Lama Tinggal di Se
kolah
Efektivitas Pembelajaran(Kurikulum, Guru,..)
Lama SekolahPeriode 1994-2012 Mulai 2013
Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan
Dikdas-Wajar 9 th Dikmen-PMU
22
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
KBK 2004KTSP 2006
KURIKULUM 2013
1. Penataan Pola Pikir dan Tata Kelola
2. Pendalaman dan Perluasan Materi
3. Penguatan Proses
4. Penyesuaian Beban
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL23
Rasional Pengembangan Kurikulum
A
24
Tantangan Internal
1a
25
- Rehab Gedung Sekolah- Penyediaan Lab dan
Perpustakaan- Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
- BOS- Bantuan Siswa Miskin
- BOPTN/Bidik Misi (di PT)Manajemen Berbasis Sekolah
- Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi
- Pembayaran Tunjangan Sertifikasi
- Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
Pengembangan Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar (PP 19/2005)[Setiap standar memiliki: Tantangan, Persoalan, dan Solusi masing-masing]
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus Dikerjakan
26
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGAKEPENDIDIKAN
STANDAR PEMBIAYAAN
Tantangan Eksternal
1b
27
Tantangan Pengembangan KurikulumTantangan Masa Depan• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA• Masalah lingkungan hidup• Kemajuan teknologi informasi• Konvergensi ilmu dan teknologi• Ekonomi berbasis pengetahuan• Kebangkitan industri kreatif dan budaya• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia• Pengaruh dan imbas teknosains• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan• Materi TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi• Kemampuan berpikir jernih dan kritis• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajarNarkobaKorupsiPlagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter
28
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
• Neurologi• Psikologi• Observation based [discovery] learning dan
Collaborative learning
Pengembangan Pola Pikir
2
29
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Peng
emba
ngan
Ku
rikul
um
SDM yang Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Dinamika Kurikulum
30
Perkembangan Kurikulum di Indonesia1947Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai
1964Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1968Kurikulum Sekolah Dasar
1973Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
1975Kurikulum Sekolah Dasar
1984Kurikulum 1984
1994Kurikulum 1994
1997Revisi Kurikulum 1994
2004RintisanKurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2006Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013 ‘Kurikulum 2013’
31
Standar Isi
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
32
Mapel 1
SKL Mapel 1
SK-KD Mapel 1
Mapel 2
SKL Mapel 2
SK-KD Mapel 2
Mapel 3
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel 3
Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel n
....
....
....
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
STANDARPROSES
STANDAR PENILAIAN
BUKU TEKSSISWA
PEMBELAJARAN & PENILAIAN
PEDOMAN
Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
Oleh Satuan Pendidikan
Pola Pikir KBK 2004 Pola Pikir KTSP 2006
Pola Pikir Kurikulum 2013
33
Lengan Kiri
Muka Kiri
Kerah
Lengan Kanan
Muka Kanan
Saku
Belakang
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006
34
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)
58 cm38 cm
83 cm92 cm
86 cm
Lengan Kiri Lengan KananMuka KananMuka Kiri Belakang
saku
kerah
Pola Pikir Kurikulum 2013
35
Peran Pemerintah
Pera
n Gu
ru/S
atdi
k
Efek
tivita
s wak
tu p
embe
laja
ran
Kurikulum 2013
KBK 2004
KTSP 2006
Alok
asi w
aktu
per
siapa
n sil
abus
da
n re
view
buk
u
Efektivitas waktu pembelajaran
Alokasi waktu guru untuk persiapansilabus dan review buku ajar
Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum dan Efektivitas Waktu Pembelajaran
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 36
Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013
Guru
Kewenangan Hampir mutlak Terbatas Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang
rendah masih terbantu dengan adanya buku
Beban Berat RinganEfektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran
Rendah [banyak waktu untuk persiapan]
Tinggi
Buku
Peran penerbit Besar KecilVariasi materi dan proses Tinggi RendahVariasi harga/beban siswa Tinggi Rendah
SiswaHasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya
pada guruTidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah
Pemantauan
Titik Penyimpangan Banyak Sedikit
Besar Penyimpangan Tinggi Rendah
Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin
Mudah
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
37
Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Penyusunan Silabus
Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD]
Pengembangan dari yang sudah disiapkan
Pemerintah Hanya sampai SK-KD MutlakPemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan
Penyediaan Buku
Penerbit Kuat LemahGuru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaanPemerintah Kecil, untuk kelayakan
penggunaan di sekolahMutlak untuk buku teks, kecil untuk buku pengayaan
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan
Supervisi pelaksanaan dan pemantauan
Pelaksanaan Pembelajaran
Guru Mutlak Hampir mutlakPemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian
dengan rencana [variatif]Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali]
Penjaminan Mutu
Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar
Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
38
• Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari:– Buku pegangan siswa– Buku pegangan guru
• Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan.
• Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembelajaran.
Langkah Penguatan Tata Kelola
39
Pendalaman dan Perluasan Materi
3
40
Analisis Hasil PISA (PISA: Programme for International Student Assessment)
3a
41
PISA, TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: – Low mengukur kemampuan sampai level knowing– Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying – High mengukur kemampuan sampai level reasoning – Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with
incomplete information
Model Soal PISA, TIMSS, dan PIRLS
42
Shanghai-C
hina
Singa
pore
Chinese Taipei
Hong Kong-China
KoreaJapan
Thaila
nd
Indonesia0%
10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
Singa
pore
Shanghai-C
hinaJapan
Hong Kong-China
Korea
Chinese Taipei
Thail
and
Indonesia0%
10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Level 6Level 5Level 4Level 3Level 2Level 1Below Level 1
Singa
pore
Shanghai-C
hinaJapan
Hong Kong-China
Korea
Chinese Taipei
Thaila
nd
Indonesia0%
20%
40%
60%
80%
100%Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Below Level 1
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda
dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
43
Analisis Hasil TIMSS dan PIRLS(TIMSS:Trends in International Mathematics and Science Study;
PIRLS: Progress in International Reading Literacy Study)
3b
44
Chin
ese
Taip
ei
Sing
apor
e
Kore
a, R
ep. o
f
Japa
n
Turk
ey
Mal
aysia
Thai
land Iran
Saud
i Ara
bia
Mor
occo
Indo
nesia
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Chin
ese
Taip
ei
Kore
a, R
ep. o
f
Sing
apor
e
Japa
n
Turk
ey
Thai
land
Mal
aysia Iran
Indo
nesia
Mor
occo
Saud
i Ara
bia
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Results of Mathematics (8th Grade)2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
45
Sing
apor
e
Chin
ese
Taip
ei
Japa
n
Kore
a, R
ep. o
f
Mal
aysia
Thai
land
Turk
ey
Iran
Indo
nesia
Mor
occo
Saud
i Ara
bia
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Sing
apor
e
Chin
ese
Taip
ei
Kore
a, R
ep. o
f
Japa
n
Turk
ey
Iran
Mal
aysia
Thai
land
Saud
i Ara
bia
Indo
nesia
Mor
occo
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Results of Science(8th Grade)2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
46
Sing
apor
e
Chin
ese
Taip
ei
Iran
Saud
i Ara
bia
Indo
nesia
Mor
occo
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Sing
apor
e
Chin
ese
Taip
ei
Iran
Indo
nesia
Mor
occo
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Very Low Low IntermediateHigh Advance
Results of Reading (4th Grade)2006 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
47
Kesesuaian Soal TIMSS dengan Kurikulum Yang Dipakai di Indonesia Saat Ini
3c
48
Domain TopicsBiology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms
2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process3. Reproduction and heredity4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)3. Properties and uses of common acids and bases4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics 1. Physical states and changes in matter2. Energy forms, transformations, heat, and temperature 3. Basic properties/behaviors of light and sound4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth Science
1. Earth’s structure and physical features2. Earth’s processes, cycles, and history3. Earth’s resources, their use, and conservation4. Earth in the solar system and the universe
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
49
Domain TopicsNumber 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions3. Concepts of decimals and computing with decimals4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences2. Simplifying and evaluating algebraic expressions3. Simple linear equations and inequalities4. Simultaneous (two variables equations)5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes2. Congruent figures and similar triangles3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes5. Points on the Cartesian plane6. Translation, reflection, and rotation
Data & Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs2. Interpreting data sets3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
50
Domain TopicsNumber 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering
2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers3. Concepts of fractions4. Adding and subtracting with fractions5. Concepts of decimals, including place value and ordering6. Adding and subtracting with decimals7. Number sentences8. Number patterns
Geometry Shapes and Measu-rement
1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines2. Comparing and drawing angles3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane4. Elementary properties of common geometric shapes5. Reflections and rotations6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts2. Drawing conclusions from data displays3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
51
• Evaluasi ulang ruang lingkup materi:– Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan
bagi siswa– Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan
siswa– Menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional• Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan
tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] • Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan
materi yang dibutuhkan
Langkah Pendalaman dan Perluasan Materi
52
Penguatan Proses
4
53
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21•Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif•Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik•Membolehkan pengembangan portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur•Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas•Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia •Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
54
55
Proses Pembelajaran yang Mendukung KreativitasDyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]- Questioning [menanya]- Associating [menalar]- Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
55
Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Proses Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Penilaian
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggiMenekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswaMenggunakan portofolio pembelajaran siswa
Langkah Penguatan Proses
56
Penyesuaian Beban
5
57
Contoh Buku KTSP 2006
5a
58
Buku IPS Kelas IHalaman 1
Diasumsikan anak sudah lancar membaca pada saat masuk Kelas I SD
59
Buku IPS Kelas IHalaman 3
Masuk SD harus sudah lancar menulis
60
Evaluasi Kompetensi Dasar
5b
61
PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan
• Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
• Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi
• Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
• Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri
• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional
• Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
• Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
• Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
• Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
• Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
• Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
• Mendeskripsikan pengertian organisasi• contoh organisasi di lingkungan sekolah dan
masyarakat• Menampilkan peran serta dalam memilih
organisasi di sekolah• Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama• Mematuhi keputusan bersama
Tingkat Kesulitan Pelajaran
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 62
Pelaku Beban Penyelesaian
Guru
Menyusun SilabusDisediakan buku pegangan guru
Mencari buku yang sesuaiMengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda
Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Mengajar banyak mata pelajaranMenggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selaraMenggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan
Murid
Mempelajari banyak mapelMempelajarai mata pelajaran dengan cara berbedaMembeli buku Penyedian buku teks oleh
pemerintah/daerahMembeli lembar kerja siswa
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD
63
Pengembangan Kurikulum 2013
B
64
Kesinambungan KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013
1
65
Garis Waktu Pengembangan KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013
66
TahunKegiatan
‘01 ‘02 ‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09 ‘10 ‘11 ‘12 ‘13
Pengemb. Rintisan KBK 2004
Implem. Terbatas KBK 2004
UU Sisdiknas
Penyusunan KTSP 2006
Pemberlakuan KTSP 2006
Pengembangan Kurikulum 2013
Pemberlakuan Kurikulum 2013 KD
SKL, SKL Mapel, KD
Prosedur Penyusunan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013
SK-KD Lama Mapel per kelas (KTSP 2006)
Standar Kompetensi Lulusan Baru
• Mempertahankan SK KD lama yang sesuai dengan SKL Baru
• Merevisi SK KD lama disesuaikan dengan SKL Baru
• Menyusun SK KD Baru
Evaluasi
Sumber Kompetensi [Mapel per kelas]
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Baru67
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan
indonesia yang:Produktif, Kreatif,
Inovatif, Afektif
melalui penguatan Sikap, Keterampilandan
Pengetahuan yang terintegrasi
Tema Kurikulum 2013
ProduktifKreatifInovatifAfektif
68
Beberapa Contoh Perbedaan antara Kurikulum Baru dengan Kurikulum Lama
69
2
Perubahan untuk Semua Mata PelajaranNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi disusun untuk
memberikan pengetahuan kepada siswa
Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
2 Pendekatan pembelajaran adalah siswa diberitahu tentang materi yang harus dihafal [siswa diberi tahu].
Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari tahu]
3 Penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujian
Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.
70
Ilmu Pengetahuan SosialNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi disajikan terpisah
menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar
Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
71
Ilmu Pengetahuan AlamNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi disajikan terpisah
antara Fisika, Kimia, dan BiologiMateri disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi
2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar
Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS]
Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional
4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan
Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional
5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
72
MatematikaNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Langsung masuk ke materi abstrak Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke
semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan2 Banyak rumus yang harus dihafal
untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan)
Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka
Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]
4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis]
Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan
5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur
Membiasakan siswa berfikir algoritmis
6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja
Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional
7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
73
Bahasa Indonesia/InggrisNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi yang diajarkan
ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa
Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan
Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri
3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif
Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks
4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan
Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)
5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa
Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan
74
Pendidikan Pancasila dan KewarganegaranNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi disajikan berdasarkan
empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah
Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa
2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan
Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan)
3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal
Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian.
75
Struktur Kurikulum
C
76
No Komponen I II III IV V VI
Kelompok A1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 PPKN 5 6 6 4 4 4
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA * * * 3 3 3
6 IPS * * * 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal**)
4 4 4 5 5 5
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (termasuk muatan lokal).
4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
STRUKTUR KURIKULUM SD
Catatan: * KD IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya** Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah 77
STRUKTUR KURIKULUM SMP
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
No Komponen VII VIII IXKelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 33 Bahasa Indonesia 6 6 64 Matematika 5 5 55 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 56 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3
9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok) 3 3 3
10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2Jumlah 38 38 38
78
79
Mata PlajaranKelas
X XI XIIKelompok Wajib
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23 Bahasa Indonesia 4 4 44 Matematika 4 4 45 Sejarah Indonesia 2 2 26 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B
7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 28 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 29 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3 3 3Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok PeminatanMatapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 26 26
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
79
MATA PELAJARAN KelasX XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24Peminatan Matematika dan IPA I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 43 Fisika 3 4 44 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 43 Sosiologi & Antropologi 3 4 44 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 43 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 44 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 60 72 72Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44
Struktur Kurikulum Peminatan SMA
80
Rencana Implementasi: Bertahap-Terbatas
D
81
No Jenjang Satuan
Kelas Tahun2013 2014 2015
1 SD IIIIIIIVVVI
2 SMP VIIVIIIIX
3 SMA/SMK XXIXII
Jadwal Implementasi: Bertahap dan Terbatas
82
No Jenjang Jumlah Sekolah Jumlah Guru Jumlah Siswa
1 SD 2.598 15.629 341.630
2 SMP 1.521 27.403 342.712
3 SMA 1.270 5.979 335.940
4 SMK 1.021 7.102 514.783
Jumlah 6.410 56.113 1.535.065
Cakupan Sasaran Sekolah, Siswa, dan Guru Kurikulum 2013
83
Kriteria:1. Kesiapan Sekolah (diprioritaskan eks RSBI dan Akreditasi A)2. Kesiapan Distribusi (keterjangkauan distribusi buku)3. Berbasis Provinsi
Skema Pelatihan
Wilayah A Wilayah B
Prov a Prov b Prov c Prov d
LPMP P4TK P2 PAUDNI Sekolah
NAS
ION
ALIN
TISA
SARA
N
SekolahSekolahSekolah LPMP LPMP LPMP
4 Wilayah (Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar)
Semester I Semester IIJuni - Juli 2013 Sept.- Nop. 2013
Tahapan Pelatihan 2013
Pelatihan Guru yang Mengajar di Semester I, KS, PS
Pelatihan Guru untuk Mata Ajar Semester II
Pelatihan Materi untuk Mata Ajar Semester I
Monev Implementasi Kurikulum Semester I
Remidi untuk Peserta yang Masih Memerlukan Peningkatan Pemahaman
Catatan: Alokasi jam pelatihan guru: 52 Jam (semester I) dan 30 jam (semester II)Alokasi jam pelatihan kepala sekolah: 70 Jam 85
Penyiapan Akhir Pelatihan
Pelatihan Instruktur nasional
Pelatihan guru/kepsek/pengawas inti
Pelatihan guru/kepsek/ pengawas sasaran
Implementasi di sekolah sasaran
23-27 Mei
4-8 Juni
11-22 Juni
28 Juni-7 Juli15 Juli
Jadwal PelatihanJadwal Pelatihan 2013
86
• Standar Nasional Pendidikan• Perubahan esensial pada sikap dan perilaku guru dalam
mengajar kurikulum berbasis kompetensi• Filosofi Kurikulum dan Kurikulum 2013 serta Esensi
perbedaannya terhadap kurikulum sebelumnya• Perubahan mendasar dalam metode pembelajaran dan
penilaian disesuaikan dengan prinsip-prinsip kurikulum berbasis kompetensi
• Pelatihan materi ajar Kurikulum 2013 Semester I dan pelatihan penyusunan rencana pembelajarannya
Materi Pelatihan4
87
Materi Pelatihan
No Pelatihan Kriteria
1 Instruktur Nasional
• Memiliki sertifikat pendidik dan skor UKG yang tinggi• Berpengalaman sebagai fasilitator nasional• Untuk Dosen diutamakan memiliki NIA (Nomor Induk Asesor) sertifikasi guru pada
bidang studi yang relevan • Untuk Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru harus sudah memiliki sertifikat pendidik
pada bidang studi yang relevan • Untuk Widya Iswara harus memiliki pengalaman pelatihan penyusunan kurikulum • Diambil dari sekolah yang telah menerapkan Discovery Learning atau tematik integratif• Memiliki pengalaman dalam pelatihan guru• Memiliki kapasitas sebagai motivator, fasilitator, dan inovator • Kompeten melakukan perubahan perilaku (agent of change)
2 Guru Inti • Bersertifikat Pendidik• Guru Berprestasi• Skor UKG tinggi• Pelatih Nasional Binaan USAID, JICA, AUSAID• National Core team Bermutu• Diambil dari sekolah yang telah menerapkan Discovery Learning atau tematik integratif• Memiliki pengalaman dalam pelatihan guru
3 Guru Sasaran • Guru Kelas I dan IV• Guru Mapel Kelas VII• Guru Mapel Kelas X
Kriteria Instruktur Nasional dan Guru Inti
88
Terima Kasih Semoga Memberikan Kemanfaatan
89
Beberapa Contoh Buku
90
Beberapa Contoh Buku
91
Contoh: Buku Kelas I SD Tematik Terpadu“Diriku”
92
Contoh: Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas I SD
93
.. memperkuat kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial ...
Contoh: Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas I SD (lanjutan)
94
Mau Tahu Perkembangan Terbaru Kurikulum 2013?Ketik: ikut <spasi> kurikulum2013 (tahun tanpa spasi)
kirim ke: 087888454616 atau 081617088870
95
Top Related