1
PENGARUH PROFITABILITAS (ROA), LEVERAGE (DAR), UKURAN
PERUSAHAAN (TOTAL ASSET), STRUKTUR KEPEMILIKAN (KI), UMUR
PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI
INTELLECTUAL CAPITAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI 2012-2016
Vera Amriani
130462201115
Pembimbing: Prima Aprilyani Rambe, Inge Lengga Sari Munthe
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Gmail: [email protected]
ABSTRAK
Vera Amriani, 2018 Pengaruh Profitabilitas (ROA), Leverage (DAR), Ukuran Perusahaan
(Total Asset), Struktur Kepemilikan (KI), Umur perusahaan Terhadap
Tingkat Pengungkapan Informasi Intellectual Capital Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2016. Tim Promotor:
Prima Aprilyani, SE, M.Sc; Inge Lengga Sari Munthe, SE.Ak., M.Sc.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris dan untuk menguji Pengaruh
Profitabilitas (ROA), Leverage (DAR), Ukuran Perusahaan (Total Asset), Struktur
Kepemilikan (KI), Umur perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi
Intellectual Capital pada laporan tahunan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 - 2016. Teknik
sampling yang digunakan penelitian ini adalah purposive sampling. Dari Hasil pengujian
menunjukkan bahwa : 1) profitabilitas (ROA) dan umur perusahaan berpengaruh terhadap
tingkat pengungkapan informasi intellectual capital; 2) Leverage (DAR), Ukuran
Perusahaan (Total Asset), dan Struktur Kepemilikan (KI) tidak berpengaruh terhadap
tingkat pengungkapan informasi intellectual capital; 3) secara simultan semua variabel
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital.
Kata Kunci: Tingkat pengungkapan informasi intellectual capital profitabilitas (ROA),
Leverage (DAR), Ukuran Perusahaan (Total Asset), Struktur Kepemilikan
(KI), Umur perusahaan.
2
PENDAHULUAN
Perekonomian pada saat ini semakin ketat dan intensitas persaingan yang semakin
tinggi sehingga memaksa banyak perusahaan untuk mengubah sistemnya dari labour based
besiness menjadi knowledge based business. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
value dari perusahaan. Maka dari pada itu perusahaan secara tidak langsung dituntut untuk
meningkatkan kinerjanya dalam menghadapi berbagai persaingan yang semakin kompetitif,
Ramananda (2014). Pentingnya pengungkapan intellectual ini menjadi perhatian bagi
peneliti-peneliti dan para pelaku usaha, terutama di era pasar bebas. Di Indonesia
pengungkapan intellectual capital sebagai asset yang tidak berwujud didukung dengan
adanya PSAK No.19 (revisi 2012). Namun PSAK No.19 (revisi 2012) belum mengatur
secara rinci tentang standar pengungkapan intellectual capital sehingga menyebabkan
pengungkapan item modal intelektual yang dilakukan perusahaan tidak banyak dan masih
bersifat sukarela. Selain itu ada Undang-Undang yang mengatur tentang komponen-
komponen Intellectual Capital Yaitu UU no 30 / 2000 dan UU no 19 /2000 :
UU no 30/2000 pasal 1 tentang rahasia dagang yang berbunyi :
1. Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum dibidang teknologi
dan bisnis mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga
kerahasiannya oleh pemilik Rahasia dagang.
2. Hak rahasia dagang adalah hak atas rahasia dagang yang timbul berdasarkan undang-
undang ini.
3. Menteri adalah menteri yang membawahkan departemen yang salah satu lingkup tugas
dan tanggung jawabnya meliputi bidang hak kekayaan intelektual termasuk rahasia
dagang
4. Direktorat jenderal adalah direktorat jenderal hak kekayaan intelektual yang berada
dibawah departemen yang dipimpin oleh menteri.
5. Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak rahasia dagang kepada pihak
lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberi hak (bukan pengalihan hak)
untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu rahasi dagang yang diberi perlindungan
dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.
UU no 19/2000 tentang hak cipta berbunyi:
1) Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan
ataau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2) Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan kedalam bentuk yang khas dan
bersifat pribadi.
3) Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam
lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra.
3
4) Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, atau pihak yang
menerima hak tersebut dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak
dari pihak yang menerima hak tersebut, Ulum (2012).
Pada dasarnya, pengungkapan intellectual capital merupakan pendamping informasi
keuangan serta pertimbangan bagi investor tentang kinerja keuangan suatu perusahaan.
Dalam hal ini, terdapat beberapa pendapat, menurut Ashari & Putra (2016) dan Utama &
Khafid (2015), Nurziah & Darmawati (2014), profitabilitas berpengaruh pada
pengungkapan intellectual capital, menurut Sutanto & Supatmi (2012), dan Saufi (2016)
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Menurut Saufi
(2016) dan Utama & Khafid (2015), Andari (2015), leverage berpengaruh terhadap
pengungkapan modal intelektual. Sedangkan menurut Sutanto & Supatmi (2012), Puasanti
(2013) dan menurut Ashari & Putra (2016), Nurziah & Darmawati (2014), leverage tidak
berpengaruh terhadap ppengungkapan modal intelektual. Menurut Sutanto dan Supatmi
(2012), Puasanti (2013), Saufi (2016), Andari (2015), Nurziah & Darmawati (2014), ukuran
perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap intellectual capital. sedangkan menurut
Ashari & Putra (2016), ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
modal intelektual. Sedangkan Putriani (2010), dan Utama & Khafid (2015), struktur
kepemilikan berpengaruh yang signifikan terhadap intellectual capital. sedangkan menurut
Nurziah & Darmawati (2014), struktur kepemilikan tidak berpengaruh positif terhadap
intellectual capital disclosure. Andari (2015), umur perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital. sedangkan menurut Sutanto & Supatmi
(2012), umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan informasi
intellectual capital. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti
tertarik untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, struktur
kepemilikan, umur perusahaan terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital.
sehingga penulis akan membuat judul penelitian yaitu “Pengaruh Profitabilitas, Leverage,
Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan, Umur Perusahaan, Terhadap Tingkat
Pengungkapan Informasi Intellectual Capital Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bei Tahun 2012-2016”.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Intellectual capital
Perhatian perusahaan terhadap pengelolaan modal intelektual beberapa tahun
terakhir ini semakin meningkat. Hal ini disebabkan adanya kesadaran dari perusahaan-
perusahaan bahwa modal intelektual merupakan landasan bagi perusahaan untuk
berkembang dan mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain,
Marisanti (2012). Sawarjuwono (2003), menyatakan bahwa modal intelektual terdiri dari
tiga elemen utama yaitu:
4
1) Human Capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual. Disinilah sumber
innovation dan improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk diukur.
Human capital juga merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat
berguna, keterampilan, dan kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan.
2) Structural Capital atau Organizational Capital (modal organisasi) merupakan
kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas
perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan
kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan.
3) Relational Capital atau Costumer Capital (modal pelanggan) merupakan komponen
modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata.
Classification of intellectual capital, IFAC (1998)
Dalam bahasa indonesia
A. (Modal Manusia) B. (Modal Organisasi) C.(Modal
Pelanggan)
Jenis pendapatan perkaryawan Pendapatan perbiaya
penelitian dan
pengembangan
Pertumbuhan
volume
penjualan
Jumlah posisi senior yang diisi
oleh staf junior
Computer individu yang
terhubung ke database
Pendapatan
per
pelanggan
Pengembangan perekrutan dan
pembelanjaan pelatihan
perkaryawan
Jumlah database yang telah
dikonsultasikam
Proporsi
penjualan
untuk
konsumen
yang sama
Kepuasan karyawan Upgrade prosedur operasi
standar
Kepuasan
pelanggan
Rata–rata lama pelayanan staf Pembaruan database Kapasitas
kampanye
Pergantian staf Rasio ide baru yang
dihasilkan terhadap ide baru
yang dilaksanakan
Loyalitas
merek
Tingkat pendidikan staf Jumlah perkenalan produk
baru
Citra merek
Staf dengan kualifikasi
professional
Perkenalan produk baru
perkaryawan
Produk
kembali
sebagai
proporsi
penjualan
5
Profitabilitas
Hasil pengembalian atas asset ( ROA ) menunjukkan seberapa besar kontribusi asset
dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur
seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total asset. Semakin tinggi tingkat profitabilitas akan semakin lebih banyak
mengungkapkan informasi sukarela kepublik. Karena, semakin besar dukungan finansial
perusahaan akan semakin banyak pengungkapan informasi termasuk pengungkapan
intelektual modal. Ashari & Putra (2016) dan Utama & Khafid (2015), Nurziah &
Darmawati (2014), profitabilitas berpengaruh pada pengungkapan intellectual capital Hal
ini dikarenakan manajer merasa bahwa pengungkapan yang lebih luas memberikan
keyakinan kepada investor tentang profitabilitas sehingga akan meningkatkan kompensasi
untuk manajemen.
H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital
Leverage
Rasio utang terhadap asset ( Debt to Asset Ratio) rasio utang terhadap asset
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan
total asset. Leverage merupakan aktivitas pembiayaan oleh hutang Untuk mengurangi biaya
dan hutang manajemen dapat mengungkapkan lebih banyak informasi yang diharapkan
dapat semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya tingkat leverage . Hasil
penelitian dari Saufi (2016), Utama & Khafid (2015) dan Andari (2015), leverage
Ide baru yang dihasilkan oleh
staf
Proporsi pendapatan dari
perkenalan produk baru
Keluhan
pelanggan
Nilai tambah perkaryawan Jumlah hak paten Reputasi
perusahaan
Imbalan latihan pasca akrual Rata-rata waktu untuk
desain dan pengembangan
produk
Proporsi
bisnis
pelanggan
yang
mewakili
produk atau
layanan anda
Berapa perbandingan atau
jumlah dari penghasilan
karyawan atau staf yang bekerja
diperusahaan setiap divisinya
Perubahan yang
dilaksanakan karena survey
statistic pegawai pelanggan
Citra perusahaan dari sudut
pandang karyawan
Pengeluaran sebagai
persentase administrasi
6
berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Maka hipotesis yang dirumuskan
adalah sebagai berikut.
H2 : Leverage perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital
Ukuran Perusahaan
Ratnasari menyatakan bahwa ukuran perusahaan dapat ditentukan dari jumlah
karyawan, total aktiva, total penjualan, atau peringkat indeks. Ukuran perusahaan dapat
mempengaruhi luas pengungkapan informasi dalam laporan keuangan mereka. Secara
umum perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak dari pada perusahaan
kecil, Ratnasari (2011). Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki kegiatan yang
lebih banyak dibandingkan perusahaan kecil, sehingga akan lebih banyak informasi yang
perlu diungkapkan kepada para stakeholder. Semakin besar suatu perusahaan menunjukkan
semakin besar pula penilaian para stakeholder pada perusahaan. Dengan begitu, perusahaan
tentu dituntut untuk mengungkapkan laporan perusahaan dengan lebih lengkap. Menurut
Sutanto dan Supatmi (2012), Puasanti (2013), Saufi (2016), Andari (2015), Nurziah &
Darmawati (2014). Dari beberapa penelitian dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela modal intelektual.
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan intellectual
capital
Kepemilikan institusional
Dengan adanya dukungan penuh dan pengawasan yang optimal dari para pemegang
saham institusional maka efisiensi pengelolaan dan pemanfaatan intellectual capital akan
semakin meningkat. Pengeloaan dan pemanfaatan intellectual capital secara optimal pada
akhirnya akan menghasilakan intellectual capital yang tinggi. Jika semakin besar
kepemilikan institusional maka semakin luas pengungkapan intelektual capital. Karena
untuk menghsilkan kinerja keuangan intellectual capital yang tinggi. Menurut Putriani
(2010) dan Utama & Khafid (2015). Dari para peneliti dapat disimpulkan bahwa struktur
kepemilikan berpengaru terhadap pengungkapan modal intelektual.
H4 : Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Intellectual Capital
Umur Perusahaan
Umur perusahaan dapat menunjukkan bahwa perusahaan itu tetap eksis dan mampu
bersaing. perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengetahuan yang lebih mendalam
tentang kebutuhan konstituennya akan informasi mengenai perusahaan. Oleh karena itu,
Umur perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih lengkap, termasuk
intellectual capital disclosure, karena pengungkapan informasi yang rinci dapat
memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga dapat menarik perhatian masyarakat
luas. Namun sebaliknya, jika perusahaan yang umur listing-nya di bursa efek lebih muda
akan berupaya untuk mendapatkan tambahan modal dengan semakin banyak
mengungkapkan informasi perusahaan termasuk intellectual capital, Istanti (2009).
7
Pernyataan ini membuktikan bahwa salah satu manfaat yang didapatkan dari
mengungkapkan informasi intellectual capital adalah biaya modal yang rendah. Andari
(2015), umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan
intellectual capital.
H5 : Umur perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan Intellectual Capital
Skema Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel dependen
Intellectual Capital
Menurut Saufi (2016), Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi
oleh variabel independen Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah
pengungkapan intellectual capital. Variabel ini diukur dengan menggunakan indeks
pengungkapan modal intelektual. Ifac ( International Federation Of Accountants ) 1998.
Profitabilitas
Hery (2016), Rasio profitabilitas merupakan rasio keuangan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba). Dalam penelitian ini, rasio
profitabilitas yang digunakan yaitu ROA dengan rumus :
Leverage
Raharjaputra (2009), Merupakan rasio untuk mengukur komposisi hutang jangka
panjang dibandingkan dengan jumlah aktiva perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan
rasio Debt Ratio dengan rumus :
ROA = Laba Bersih/Total Asset
8
Ukuran Perusahaan
Ratnasari (2011), menyatakan bahwa ukuran perusahaan dapat ditentukan dari
jumlah karyawan, total aktiva, total penjualan, atau peringkat indeks. Ukuran perusahaan
dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi dalam laporan keuangan mereka.
SIZE = Total asset
Struktur Kepemilikan
Putriani (2010), Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional (Institutional
Ownership) merupakan kepemilikan saham oleh pihak institutional dalam perusahaan
(perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. indikator
yang digunakan untuk mengukur kepemilikan institusional adalah persentase jumlah saham
yang dimiliki pihak institusional dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar.
INST =
x 100 %
Umur Perusahaan
Umur perusahaan digunakan untuk mengukur pengauh lamanya perusahaan. Umur
perusahaan menunjukkan perusahaan tetap eksis, mampu bersaing dan memanfaatkan
peluang bisnis dalam suatu perekonomian. Dengan mengetahui umur perusahaan, maka
akan diketahui pula sejauh mana perusahaan tersebut dapat survive. Dalam penelitian ini
umur perusahaan dihitung dari mulai tanggal beroperasinya perusahaan hingga akhir tahun
2016, Puasanti (2010).
Umur perusahaan = Tahun penelitian – Tahun listing
Metode Penentuan Populasi dan Sampel
Menurut Ghozali (2008 :72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek ndonesia (BEI) pada tahun 2012 – 2016, yaitu sebanyak (132).
Sedangkan sampel diambil dengan metode purposive sampling dengan 4 kriteria, yaitu :
1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun periode 2012 – 2016.
2) Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan periode 2012 -2016.
3) Perusahaan yang menyajikan mata uang rupiah.
4) Perusahaan yang memperoleh laba periode 2012 – 2016.
9
5) Laporan tahunan yang menyajikan semua data yang dibutuhkan dari variabel penelitian
2012 -2016
Hasil pengambilan sampel periode 2012 -2016
No Kriteria Sampel Jumlah
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2012 -2016
132
2 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan dari
2012 -2016
(15)
3 Perusahaan yang tidak menyajikan mata uang rupiah (24)
4 Perusahaan yang mengalami kerugian. (45)
5 Perusahaan yang tidak menyajikan semua data variabel
yang dibutuhkan di bursa efek Indonesia (BEI) selama
periode 2012-2016
(7)
Total sampel yang memenuhi kriteria 41
Total sampel penelitian selama 5 tahun 41 x 5 = 205
Metode Analisis Data
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda adalah analisis untuk mengukur besarnya
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen dan
memprediksi variabel dependen dengan mengunakan variabel independen. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: Intellectual
Capital (Y), Profitabilitas (X1), Lavarage (X2), Ukuran Perusahan (X3), Struktur
Kepemilikan (X4), dan Umur Perusahaan (X5).
Analisis Statistic Deskriptif
Menurut Ghozali (2013:19), statistic deskriptif adalah statistic yang memberikan
gambaran atau deskripsi yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewnes.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik ini terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji auto
korelasi, dan uji hetero skedastisitas.`
Pengujian Hipotesis
Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas / independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t
10
dilakukan dengan menghitung nilai statistika t, dimana jika t-stat hitung > t-stat tabel maka
hipotesis variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistic Deskriptif
Menurut Ghozali, (2013 :19), statistic deskriptif adalah statistic yang memberikan
gambaran atau deskripsi yang dilihat dari nilai rata-rata (mean) ,standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewnes. Statistic deskriptif digunakan
untuk mengetahui gambaran mengenai variabel independen profitabilitas ( ROA), Leverage
(DAR), Ukuran perusahaan, Kepemilikan Institusional, Umur perusahaan serta variabel
dependen pengungkapan inteleectual capital.
Tabel 1
Statistik deskriptif
Tabel 1 menunjukkan hasil statistic deskriptif masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1ROA 205 .00 .66 .1114 .10719
X2DAR 205 .00 .84 .3984 .17798
X3SIZE 205 .00 439.47 13.3411 43.02131
X4KI 205 .01 .98 .5612 .29451
X5UMUR 205 1.00 42.00 17.2927 8.95042
YIC 205 .16 .43 .2918 .05643
Valid N (listwise) 205
11
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
Adapun hasil dari pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel 2 diatas yang
menunjukkan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji K-S yang menunjukkan hasil
penelitian berdistribusi normal. Nilai asymp. Sig. (2-tailed) pada uji kolmogrov-smirnov
(K-S) menunjukkan nilai sebesar 0.235. nilai ini lebih besar dari 0.05, sehingga
disimpulkan bahwa data penelitian sudah berdistribusi secara normal.
Uji Multikolonieritas
Tabel 3
Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) .235 .013 17.752 .000 X1ROA .077 .034 .146 2.261 .025 .985 1.015
X2DAR .027 .021 .086 1.308 .192 .952 1.050
X3SIZE .000 .000 -.099 -1.502 .135 .955 1.047
X4KI .000 .013 -.002 -.029 .977 .971 1.030
X5UMUR .002 .000 .358 5.461 .000 .961 1.040
a. Dependent Variable: YIC
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
multikolonieritas dikarenakan seluruh variabel independen memiliki nilai tolerance berada
diatas 0.10 dan VIF kurang dari 10, maka regresi yang ada layak untuk digunakan`
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 205
Normal Parametersa,b
Mean .0000000 Std. Deviation .05119173
Most Extreme Differences Absolute .072 Positive .066 Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z 1.034 Asymp. Sig. (2-tailed) .235
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
12
Uji Heterokedastisitas
Tabel 4
Hasil Uji Spearman Correlations
X1ROA X2DAR X3SIZE X4KI X5UMUR Unstandardized Residual
Spearman's rho
X1ROA
Correlation Coefficient
1.000 -.307** .334
** .028 -.102 -.007
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .693 .146 .917
N 205 205 205 205 205 205
X2DAR
Correlation Coefficient
-.307** 1.000 -.031 -.010 .105 -.022
Sig. (2-tailed) .000 . .658 .882 .134 .759
N 205 205 205 205 205 205
X3SIZE
Correlation Coefficient
.334** -.031 1.000 .094 -.013 .046
Sig. (2-tailed) .000 .658 . .182 .851 .513
N 205 205 205 205 205 205
X4KI
Correlation Coefficient
.028 -.010 .094 1.000
.161* .059
Sig. (2-tailed) .693 .882 .182 . .021 .404
N 205 205 205 205 205 205
X5UMUR
Correlation Coefficient
-.102 .105 -.013 .161* 1.000 -.008
Sig. (2-tailed) .146 .134 .851 .021 . .907
N 205 205 205 205 205 205
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
-.007 -.022 .046 .059 -.008 1.000
Sig. (2-tailed) .917 .759 .513 .404 .907 .
N 205 205 205 205 205 205
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan Tabel 4 hasil uji spearman diatas dapat dilihat bahwa roa (X1), dar
(X2), ukuran perusahaan (X3), kepemilikan institusional (X4), umur perusahaan (X5),
Karena nilai residual (Unstandardzed Coefficients). Dengan masing-masing variabel
independen signifikansi korelasi lebih dari 0.05 maka dapat disimpulkan model regresi
tidak terjadi heterokedastisitas.
13
Uji Autokorelasi
Tabel 5
Hasil Uji Run Test
Tabel 5 menunjukkan hasil uji autokorelasi dengan menggunakan uji Run Test yang
menunjukkan bahwa pada model regresi tidak terdapat autokorelasi. Nilai Asymp.sig. (2-
tailed) pada Run Test menunjukkan nilai sebesar 0.441 nilai ini lebih besar dari 0.05 ,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak terdapat autokorelasi.
Uji Hipotesis
Analisis Uji Parsial (T Test)
Tabel 6
Hasil Uji T atau Uji Parsial Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .235 .013 17.752 .000
X1ROA .077 .034 .146 2.261 .025
X2DAR .027 .021 .086 1.308 .192
X3SIZE .000 .000 -.099 -1.502 .135
X4KI .000 .013 -.002 -.029 .977
X5UMUR .002 .000 .358 5.461 .000
a. Dependent Variable: YIC
Persamaan Regresi :
Y = 0.235 + 0.077X1 + 0.027X2 + 0.000X3 + 0.000X4 + 0.002X5
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -.00253
Cases < Test Value 102
Cases >= Test Value 103
Total Cases 205
Number of Runs 109
Z .771
Asymp. Sig. (2-tailed) .441
a. Median
14
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 6 dapat dijelaskan pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen sebagai berikut :
1) Pengaruh profitabilitas terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah “profitabilitas berpengaruh positif
terhadap luas pengungkapan intellectual capital. pada perusahaan manufaktur yang
terdaptar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Dari hasil pengujian, diperoleh
hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif secara signifikan terhadap tingkat
pengungkapan informasi intellectual capital. hal ini dapat dilihat pada tebel 6, dimana
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.025 < 0.05 dan nilai thitung 2.261 > 1.9713 maka
H0 ditolah H1 diterima jadi profitabilitas berpengaruh positif terhadap tingkat
pengungkapan informasi intellectual capital pada perusahaan manufaktur periode 2012-
2016.
2) Pengaruh leverage terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “leverage berpengaruh positif terhadap
luas pengungkapan intellectual capital. pada perusahaan manufaktur yang terdaptar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa
leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan informasi
intellectual capital, hal ini dapat dilihat pada tabel 6, dimana didapatkan nialai
signifikansi sebesar 0.192 > 0.05 dan nilai thitung 1.308< 1.9713 maka H0 diterima H2
ditolah jadi leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan
informasi intellectual capital pada perusahaan manufaktur periode 2012-2016.
3) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual
capital
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah “ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap luas pengungkapan intellectual capital. pada perusahaan manufaktur yang
terdaptar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Dari hasil pengujian, diperoleh
hasil bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pengungkapan informasi intellectual capital, hal ini dapat dilihat pada tabel 6, dimana
didapatkan nialai signifikansi sebesar 0.135 > 0.05 dari nilai thitung -1.502 > -1.9713 H0
diterima H3 ditolah jadi ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
tingkat pengungkapan informasi intellectual capital pada perusahaan manufaktur
periode 2012-2016.
4) Pengaruh struktur kepemilikan terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual
capital
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah “struktur kepemilikan berpengaruh
positif terhadap luas pengungkapan intellectual capital. pada perusahaan manufaktur
yang terdaptar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Dari hasil pengujian,
diperoleh hasil bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh signifikan terhadap
tingkat pengungkapan informasi intellectual capital, hal ini dapat dilihat pada tabel 6,
dimana didapatkan nialai signifikansi sebesar 0.977 > 0.05 dari nilai thitung -0.029 > -
1.9713 H0 diterima H4 ditolah jadi struktur kepemilikan tidak berpengaruh signifikan
15
terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital pada perusahaan
manufaktur periode 2012-2016.
5) Pengaruh umur perusahaan terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah “umur perusahaan berpengaruh positif
terhadap luas pengungkapan intellectual capital. pada perusahaan manufaktur yang
terdaptar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Dari hasil pengujian, diperoleh
hasil bahwa umur perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap tingkat
pengungkapan informasi intellectual capital. hal ini dapat dilihat pada tebel 6, dimana
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.000< 0.05 dan nilai thitung 5.461 > 1.9713 maka
H0 ditolah H5 diterima jadi profitabilitas berpengaruh positif terhadap tingkat
pengungkapan informasi intellectual capital pada perusahaan manufaktur periode 2012-
2016.
Uji Statistik F (Simultan Test)
Tabel 7
Hasil Uji F atau Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean Square F Sig.
1
Regression .115 5 .023 8.566 .000b
Residual .535 199 .003
Total .650 204
a. Dependent Variable: YIC
b. Predictors: (Constant), X5UMUR, X1ROA, X3SIZE, X4KI, X2DAR
Berdasarkan tabel 7 yaitu hasil uji F atau uji simultan, menunjukkan bahwa seluruh
variabel dependen berpengaruh signifikansi terhadap variabel independen, sehingga dapat
dilihat < 0.05 , kesimpulan yang ditarik adalah menerima hipotesis ke enam ( H6) yaitu
profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, umur perusahaan
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat informasi
pengungkapan intellectual capital pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2016.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 8
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .421a .177 .156 .05183
a. Predictors: (Constant), X5UMUR, X1ROA, X3SIZE, X4KI, X2DAR
b. Dependent Variable: YIC
16
Berdasarkan tabel 8 diatas memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 0.156.
Terlihat bahwa kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel tterikat
adalah 15.6 % saja pada model penelitian. Masih terdapat 84.4 % varians variabel terikat
yang belum mampu dijelaskan oleh kelima variabel bebas dalam penelitian ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi Intellectual
Capital.
Hipotesis pertama yang diajukan oleh peneliti adalah “profitabilitas berpengaruh
positif terhadap luas pengungkapan intellectual capital. pada perusahaan manufaktur yang
terdaptar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Berdasarkan Dari hasil pengujian
yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama dapat diterima
dengan hasil penelitian bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap tingkat
pengungkapan informasi intellectual capital. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ashari & Putra (2016) dan Utama & Khafid (2015), Nurziah &
Darmawati (2014), hasil Yang menunjukkan bahwa berpengaruhnya profitabilitas terhadap
tingkat pengungkapan informasi intellectual capital. Semakin tinggi tingkat profitabilitas
akan semakin lebih banyak mengungkapkan informasi sukarela kepublik. Karena, semakin
besar dukungan finansial perusahaan akan semakin banyak pengungkapan informasi
termasuk pengungkapan intelektual modal. Hal ini dikarenakan manajer merasa bahwa
pengungkapan yang lebih luas memberikan keyakinan kepada investor tentang
profitabilitas sehingga akan meningkatkan kompensasi untuk manajemen. Hasil penellitian
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sutanto & Supatmi (2012) dan Saufi
(2016), yang mengemukakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap
tingkat pengungkapan informasi intellectual capital. dikarenakan profitabilitas perusahaan
yang rendah justru akan berusaha meningkatkan modal sebaik mungkin, dengan lebih
banyak melakuan pengungkapan informasi dalam laporan tahunannya.
Pengaruh Leverage Terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi Intellectual Capital Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “leverage berpengaruh positif terhadap
luas pengungkapan intellectual capital. pada perusahaan manufaktur yang terdaptar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Berdasarkan Dari hasil pengujian yang dilakukan
oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama tidak dapat diterima atau ditolak
dengan hasil penelitian bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan
informasi intellectual capital. Hasil penelitian ini sejalan dengan Sutanto & Supatmi
(2012), Puasanti (2013) dan menurut Ashari & Putra (2016), Nurziah & Darmawati (2014),
Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membiayai hutang dengan total
ekuitas yang dimiliki perusahaan masih sangat rendah. Selain itu Perusahaan yang memiliki
proporsi hutang yang tinggi dalam struktur modalnya akan berhati-hati dalam melakukan
aktivitasnya, maka manajemen tidak optimal dalam mengungkap modal intelektual dalam
laporan tahunan agar tidak menjadi sorotan dari para stakeholder. Hal ini diartikan bahwa
tingkat leverage tidak mampu meningkatkan pengungkapan modal intelektual. Hasil
17
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Saufi (2016) dan Utama & Khafid (2015),
Andari (2015), leverage berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Leverage
merupakan aktivitas pembiayaan oleh hutang Untuk mengurangi biaya dan hutang
manajemen dapat mengungkapkan lebih banyak informasi yang diharapkan dapat semakin
meningkat seiring dengan semakin tingginya tingkat leverage.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi
Intellectual Capital Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah “ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap luas pengungkapan intellectual capital. pada perusahaan manufaktur yang
terdaptar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Berdasarkan Dari hasil pengujian
yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama tidak dapat diterima
atau ditolak dengan hasil penelitian bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
tingkat pengungkapan informasi intellectual capital. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Ashari & Putra (2016), hasil penelitian ini menjelaskan bahwa besarnya ukuran perusahaan
tidak selalu memperluas pengungkapan modal intelektul. Perusahaan besar memang selalu
melakukan aktivitas yang lebih banyak dan biasanya memiliki berbagai macam unit usaha
yang berpotensi minciptakan nilai jangka panjang yang berbeda, namun hal tersebut tidak
selalu membuat perusahaan lebih memiliki kesadaran untuk meningkatkan pengungkapan
modal intelektualnya. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sutanto dan
Supatmi (2012), Puasanti (2013), Saufi (2016), Andari (2015), Nurziah & Darmawati
(2014), ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap intellectual capital.
karena Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki kegiatan yang lebih banyak
dibandingkan perusahaan kecil, sehingga akan lebih banyak informasi yang perlu
diungkapkan kepada para stakeholder. Semakin besar suatu perusahaan menunjukkan
semakin besar pula penilaian para stakeholder pada perusahaan. Dengan begitu, perusahaan
tentu dituntut untuk mengungkapkan laporan perusahaan dengan lebih lengkap.
Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi
Intellectual Capital Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah “struktur kepemilikan berpengaruh
positif terhadap luas pengungkapan intellectual capital. pada perusahaan manufaktur yang
terdaptar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Berdasarkan Dari hasil pengujian
yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama tidak dapat diterima
atau ditolak dengan hasil penelitian bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap
tingkat pengungkapan informasi intellectual capital. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Nurziah & Darmawati (2014) karena kepemilikan institusional yang terdiri dari perusahhan
investasi, perusahaan efek, dan perusahaan dana pension di indonesia mungkin belum
mempertimbangkan intellectual capital sebagai salah satu kriteria dalam melakukan
investasi, sehingga para investor institusional tidak menuntut perusahaan untuk melakukan
intellectual capital. penelitian ini tidak sejalan dengan Putriani (2010) dan Utama & Khafid
(2015) struktur kepemilikan berpengaruh yang signifikan terhadap intellectual capital.
karena Dengan adanya dukungan penuh dan pengawasan yang optimal dari para pemegang
18
saham institusional maka efisiensi pengelolaan dan pemanfaatan intellectual capital akan
semakin meningkat. Pengeloaan dan pemanfaatan intellectual capital secara optimal pada
akhirnya akan menghasilakan intellectual capital yang tinggi. Jika semakin besar
kepemilikan institusional maka semakin luas pengungkapan intelektual capital. Karena
untuk menghasilkan kinerja keuangan intellectual capital yang tinggi.
Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi Intellectual
Capital
Hipotesis kelima yang diajukan oleh peneliti adalah “umur perusahaan
berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan intellectual capital. pada perusahaan
manufaktur yang terdaptar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. Berdasarkan Dari
hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis pertama
dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa umur perusahaan mempunyai pengaruh
terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Andari (2015), umur perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital karena Umur perusahaan
akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih lengkap, termasuk intellectual
capital disclosure, karena pengungkapan informasi yang rinci dapat memberikan nilai
tambah bagi perusahaan sehingga dapat menarik perhatian masyarakat luas. Namun
sebaliknya, jika perusahaan yang umur listing-nya di bursa efek lebih muda akan berupaya
untuk mendapatkan tambahan modal dengan semakin banyak mengungkapkan informasi
perusahaan termasuk intellectual capital. hasil penelitian ini tidak sejalan dengan peneltian
Sutanto & Supatmi (2012) bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat
pengungkapan informasi intellectual capital. karena bahwa semakin muda umur
perusahaan, maka tingkat pengungkapan informasi intellectual capital justru semakin
Banyak bahwa perusahaan yang umur listing-nya di bursa efek lebih muda akan berupaya
untuk mendapatkan tambahan modal dengan semakin banyak mengungkapkan informasi
perusahaan termasuk intellectual capissssal.
Pengaruh pofitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, umur
perusahaan terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital.
Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah pofitabilitas, leverage, ukuran
perusahaan, struktur kepemilikan, umur perusahaan berpengaruh terhadap tingkat
pengungkapan informasi inteleectual capital. berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Fhitung
sebesar 8.566 dan Ftabel sebesar 2.26 dengan signifikansi 0.000. dengan demikian dapat
diketahui Fhitung > Ftabel (8.566 > 2.26) dengan signifikasi 0.000 < 0 yang menunjukkan
secara serentak variabel profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,
umur perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual
capital.
19
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji secara empiris pengaruh profitabilitas,
leverage, ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, umur perusahaan terhadap tingkat
pengungkapan informasi intellectual capital ada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2016. Simpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini sebagai berikut :
1. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis
pertama dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa profitabilitas mempunyai
pengaruh terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital.
2. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis
pertama tidak dapat diterima atau ditolak dengan hasil penelitian bahwa leverage
tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital.
3. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis
pertama tidak dapat diterima atau ditolak dengan hasil penelitian bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual
capital.
4. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis
pertama tidak dapat diterima atau ditolak dengan hasil penelitian bahwa struktur
kepemilikan tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan informasi
intellectual capita.
5. Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis
pertama dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa umur perusahaan mempunyai
pengaruh terhadap tingkat pengungkapan informasi intellectual capital.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti
dapat memberikan saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya perlu adanya kajian lebih lanjut terhadap tiap item
pengungkapan modal intelektual dengan menyesuaikan kondisi yang ada di
Indonesia.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel perusahaan yang
benar –benar memiliki tingkat intellectual capital yang tinggi.
3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan factor eksternal perusahaan yang
meliputi budaya, kebijakan pemerintah serta selera konsumen.
20
DAFTAR PUSTAKA
Andari, isti kusuma. 2015. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi pengungkapan intellectual
capital ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankkan yang Terdaftar di BEI Tahun
2011 – 2012. Skripsi. Akuntansi Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas
Muhamadiyah Surakarta.
Ashari, Putu Mentari Swari & I Nyoman Wijana Asmara Putra. 2016. Pengaruh Umur
Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Komisaris
Independen Terhadap Pengungkapan Modal Intelektual, Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana.
Ghozali, Imam. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2013. Analisis Mutivariate Program Dengan Program IBM SPSS 21. Edisi
ke 7. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang
Hery,SE, M.SI.CRP.RSA. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit CAPS ( Center For
Academic Publishing Service ). Yogyakarta.
Hery, SE, M.SI.CRP.RSA. 2016. Analisis Laporan Keuangan . Penerbit PT Grasindo
Anggota IKPI, Jakarta.
Istanti, Sri Layla Wahyu. 2009. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan
Sukarela Modal Intelektual. Tesis.( Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan
Yang Listing di BEI). Studi Magister Sains Akuntansi Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro.
Ifac ( International Federation Of Accountants ). 1998.
Marisanti. 2012. Analisis Hubungan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Intellectual
Capit al. (Studi Empiris Perusahaan Perbankkan di BEI 2010 -2011) . Skripsi.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas di Ponegoro.
Maskhiyah, umi. 2009. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela
Laporan Tahunan Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar di BEI. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
Novemberine, Gracella. 2016. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konservatisme
Akuntansi Terhadap Asimetri Informasi Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015”. Skripsi. Universitas Maritim
Raja Ali Haji.
Nurziah, Fatwa & Deni Darmawati. 2014. Analisis Pengaruh Corporate Governance,
Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional, Terhadap Intellectual
Capital Disclosure. Journal. Universitas Tri Sakti Fakultas Ekonomi.
Puasanti, ariva. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Konsentrasi
Kepemilikan, Komisaris Independen, dan Leverage, Terhadap Tingkat
Pengungkapan Modal intelektual, Skripsi. Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang.
Purnomosidhi, bambang. 2006. Analisis Empiris Terhadap Determinan Praktik
Pengungkapan Modal Intelektual Pada Perusahaan Publik di BEJ. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, vol 9, no 1, pp1-20.
21
Putriani, femege dian. 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Tingkat Keuntungan
Perusahaan, Risiko Perusahaan Terhadap Kinerja Intellectual Capital. (Studi Pada
Perusahaan Perbankkan Yang terdaftar di BEI 2007 – 2009 ). Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas di Ponegoro.
Raharjaputra.s Hendra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi Untuk Eksekutif
Perusahaan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Ramananda, dimas, yeterina widi nugrahanti. 2011. Analisis Pengungkapan Intellectual
Capital Berdasarkan Profitabilitas, Leverage, dan Size Perusahaan ( Perbandingan
Antara Perusahaan Perbankkan di Indonesia. dan Thailand. Jurnal Akuntansi
Fakultas Ekonomika & Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
Ratnasari. Yunita. 2011. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Luas Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan di Dalam Sustainbility Report. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Sari, Ririk Yunita Hendry Koesworo. 2011. Pengaruh Ownership Retention, Reputasi
Underwriter, Umur Perusahahaan, Dan Komisaris Independen Terhadap
Pengungkapan Modal Intelektual Dalam Prospectus IPO Dengan Proprietary
Cost Sebagai Variable Pemoderasi. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret.
Saufi, ahmad. 2016. Pengaruh Karekteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Modal
intelektual ( Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI Periode 2013-
2015). Skripsi. Ekonomi & Bisnis Universitas Jember.
Sawarjono, Tjiptohadi, Kadir Agustine Prihatin. 2003. Intellectual Capital : Perlakuan ,
Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya.
Sutanto, Felicia dwi putri. Supatmi. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Tingkat Pengungkapan Informasi Intellectual Capital Didalam Laporan Tahunan (
Studi Pada Industri Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 , Seminar
Nasional & Calls , Kesiapan Industri Perbankkan & Bisnis Dalam Menghadapi
AEC 2012.
Ulum, Ihyaul. 2012. Peran Pengungkapan Modal Intelektual dan Profitabilitas dalam
Hubungan antara Kinerja Modal Intelektual dan Kapitalisasi Pasar. Jurnal
Akuntansi. Universitas Muhamadiyah Malang.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta.
Undamg – Undamg Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 Rahasia Dagang.
Utama, Pratignya. Khafid Muhammad. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengungkapan Modal Intelektual Pada Perusahaan Perbankan di BEI Tahun 2012 -
2013. Jambi. Universitas Negeri Semarang.
www.idx.co.id
Top Related