PENGARUH PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT
MENGGUNAKAN MOBILE BANKING DENGAN
SIKAP SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
Kantor Cabang Syariah Solo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
REZZA RESITA HIMAWATI
NIM: 21314309
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
PENGARUH PERSEPSI MANFAAT DAN PERSEPSI
KEMUDAHAN TERHADAP MINAT
MENGGUNAKAN MOBILE BANKING DENGAN
SIKAP SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero),
Tbk Kantor Cabang Syariah Solo)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
REZZA RESITA HIMAWATI
NIM: 21314309
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita saleha”
(HR. MUSLIM)
”Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali tiga hal:
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa untuknya.”
(HR. Muslim)
”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan
baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari
segala kesempitan yang dihadapinya, dan Allah memberinya rezeki dari arah
yang tidak ia sangka-sangka.”
(HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Al-Baihaqi, dan Ath-Thabrani)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini selesai atas ridho dari ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA,
dan saya persembahkan kepada:
1. Ibu saya Supriyanti dan Bapak saya Priyanto, kedua adik saya Rama dan
Dimas, terimakasih atas semua doa dan dukungan yang telah kalian berikan.
2. Bapak Faqih Nabhan, M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak, Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang
telah membimbing dan mengajarkan saya banyak ilmu.
4. Semua keluarga Bani Rakim yang selalu memberikan doa dan dukungan
terbaik.
5. Keluarga Rumah Sablon (Pak Waston dan Istri, Pakde Bude Affandi dan
teman-teman lain)
6. Mas dian sekeluarga yang selalu memberi semangat dan doa terbaiknya,
Terimakasih banyak
7. Sahabat-sahabat saya Nila, Ucup dan Pejuang skripsi Rani, Eka, Lili, Desi,
Astuti, Lilis, dan Wahyu.
8. Sahabat-sahabat saya KKN posko 58 Diana, Yunita, Devi, Vee, Reni, Anang,
Mas Kang Nur, dan Rifai.
9. Sahabat Ash-Shafiyya Qur’ani, dan Teman-teman Institut Ibu Profesional
Martikulasi Batch 5 dan Bunsay 4 offline.
10. Untuk kalian Bude Ria, Izzah, Fania, Mika dan Mb Aya.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis atas
kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”PENGARUH
PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT
MENGGUNAKAN MOBILE BANKING DENGAN SIKAP SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING (Studi pada PT. Bank Tabungan Negara
(Persero), Tbk kantor Cabang Syariah Solo)”. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
mengantarkan dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang ini.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
dalam ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Intitut Agama Islam Negeri
Ssalatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
xi
4. Dr Faqih Nabhan, M.M. selaku dosen pembimbing yang telah memberi
arahan, masukan dan menyempurnakan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan
dan wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
6. Ibu saya Supriyanti serta Bapak saya Priyanto,dan kedua adik saya Rama
dan Dimas yang telah memberikan doa dan dukunganya setiap hari.
7. Teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga angkatan 2014, terima kasih atas kebersamaan dan
kegembiraan selama kuliah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya
pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala penulis
serahkan segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca
dan mempelajarinya. Aamiin.
Salatiga, 27 November 2018
Rezza Resita Himawati
NIM 21314309
xii
ABSTRAK
Himawati, Rezza Resita. 2018. Pengaruh Persepsi Manfaat dan Persepsi
kemudahan Terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking dengan Sikap Sebagai
Variabel Intervening. Skripsi, fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi
S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Faqih Nabhan, M.M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh persepsi
manfaat, persepsi kemudahan,terhadap minat dengan sikap sebagai variabel
intervening pada PT. Bank Tabungan Negara kantor Cabang Syariah Solo.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan path
analysis sebagai alat analisis.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada
nasabah Bank BTN Syariah Solo. Sampel diambil sebanyak 100 responden
dengan menggunakan teknik accidental sampling. Data yang diperoleh kemudian
diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 24. Analisis ini meliputi uji
validitas, uji reliabilitas. Alat analisis meliputi uji t, uji f, uji R2, dan Uji Asumsi
Klasik.
Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa persepsi manfaat tidak
berpengaruh terhadap minat, persepsi kemudahan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat dan Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat. Berdasarkan hasil uji path analysis sikap tidak berpengaruh sebagai
variabel mediasi antara persepsi manfaat terhadap minat. Dan sikap juga tidak
berpengaruh sebagai variabel mediasi antara persepsi kemudahan terhadap minat.
Kata Kunci: Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, Sikap dan Minat
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN
PEMBIMBING……………………………………..………………………......iiiv
PENGESAHAN……………………………………………………………….…..v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………..……vi
PERNYATAAN BEBAS PELAGIAT…………………………………..………vii
MOTTO ............................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
D. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 6
E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 7
BAB II ................................................................................................................... 10
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 10
A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 10
B. Kerangka Teori ....................................................................................... 17
1. Technology Acceptance Model (TAM) ............................................... 17
2. Persepsi Manfaat ................................................................................. 19
3. Persepsi Kemudahan ........................................................................... 20
xiv
4. Sikap Penggunaan ............................................................................... 21
5. Minat Perilaku (Behavioral Intention) ................................................ 23
6. Mobile Banking ................................................................................... 23
C. Kerangka Penelitian ............................................................................... 24
D. Hipotesis penelitian ................................................................................ 25
BAB III ................................................................................................................. 32
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 32
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 32
C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 33
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 34
E. Skala Pengukuran ................................................................................... 35
F. Definisi konsep dan Operasional ............................................................ 35
1. Variabel independen (X) ..................................................................... 35
2. Variabel Dependen (Y) ....................................................................... 36
3. Variabel Intervening (Z) ..................................................................... 36
G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 38
H. Uji Intrumen Penelitian .......................................................................... 39
1. Uji Validitas ........................................................................................ 39
2. Uji Reliabilitas .................................................................................... 40
3. Asumsi Klasik ..................................................................................... 40
4. Uji Statistik ......................................................................................... 42
5. Analisis Jalur (Path analysis) .............................................................. 42
I. Alat Analisis ............................................................................................... 43
BAB IV ................................................................................................................. 44
ANALISIS DATA ................................................................................................ 44
A. Diskriptif Obyek Penelitian .................................................................... 44
1. Gambaran umum................................................................................. 44
2. Visi dan Misi ....................................................................................... 45
3. Identitas Tempat Kegiatan Praktikum ................................................ 45
B. Deskripsi Data Responden ..................................................................... 46
xv
1. Profil Responden berdasarkan usia ..................................................... 46
2. Jenis Kelamin Responden ................................................................... 47
3. Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir .......................... 48
4. Profil Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan .............................. 49
5. Profil nasabah berdasarkan Penghasilan Perbulan.......................... 50
C. Analisis data ........................................................................................... 51
1. Uji Instrumen Penelitian ..................................................................... 51
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 53
3. Uji Statistik ......................................................................................... 58
4. Uji Analisis Jalur (Path Analysis) ....................................................... 61
D. Uji Hipotesis dan Kesimpulan ................................................................ 69
1. Pengaruh persepsi manfaat terhadap minat ........................................ 69
2. Pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat ................................... 70
3. Pengaruh sikap penggunaan terhadap minat ....................................... 71
4. Pengaruh persepsi manfaat terhadap minat melalui sikap .................. 72
5. Pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat melalui sikap ............ 73
BAB V ................................................................................................................... 76
PENUTUP ............................................................................................................. 76
A. Kesimpulan ............................................................................................. 76
B. Saran ....................................................................................................... 78
1. Bagi BTN Syariah Solo ...................................................................... 78
2. Bagi peneliti selanjutnya ..................................................................... 79
C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 80
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 15
Tabel 2.2 Hipotesis....................................................................................... 27
Tabel 3.1 Skala Pengukuran ......................................................................... 31
Tabel 3.2 Definisi Operasional variabel....................................................... 32
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian .................................................................... 34
Tabel 4.1 Usia Responden............................................................................ 41
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden ............................................................ 42
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden .................................................. 43
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden ................................................................... 44
Tabel 4.5 Penghasilan .................................................................................. 45
Tabel 4.6 Uji Validitas ................................................................................. 47
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas ............................................................................. 48
Tabel 4.8 Uji Multikolonieritas .................................................................... 49
Tabel 4.9 Uji Normalitas .............................................................................. 50
Tabel 4.10 Uji Durbin Watson Model Utama .............................................. 51
Tabel 4.11 Uji Durbin Watson Model Kuadrat ............................................ 51
Tabel 4.12 Uji t ............................................................................................ 54
Tabel 4.13 Uji F ........................................................................................... 55
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 55
Tabel 4.15 Hasil Persamaan Regresi Pertama.............................................. 58
Tabel 4.16 Uji koefisien Persamaan 1.......................................................... 58
Tabel 4.17 Hasil Persamaan Regresi Kedua ................................................ 60
Tabel 4.18 Uji Koefisien persamaan 2 ......................................................... 60
Tabel 4.19 Hasil Penelitian .......................................................................... 69
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................. 23
Gambar 4.1 Lambang PT Bank Tabungan Negara Syariah ......................... 41
Gambar 4.2 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas ......................................... 53
Gambar 4.3 Persamaan Regresi Pertama ..................................................... 59
Gambar 4.4 Persamaan Regresi kedua ......................................................... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi datang begitu cepat seiring perkembangan
teknologi. Perkembangan teknologi informasi yang pesat menyebabkan
masyarakat harus bertindak cepat, efektif, dan efisien terutama dalam
bertransaksi. Salah satu pihak yang sangat mengikuti perkembangan
teknologi adalah dunia perbankan. Sampai saat ini metode transaksi
perbankan yang diterapkan yaitu nasabah datang ke bank, mengisi
formulir, kemudian menunggu antrian. Hal ini tentu dirasa kurang
efisien karena waktu tersita cukup banyak. Oleh karena itu salah satu
cara untuk meningkatkan pelanyanannya, Bank syariah memberikan
kemudahan dalam layanan salah satunya yakni dengan menggunakan
Mobile Banking.
Mobile banking adalah layanan produk yang dapat diakses secara
langsung oleh nasabah melalui telepon seluler atau handphone. Dengan
menu aplikasi mobile banking yang menggunakan jaringan internet pada
handphone dikombinasikan dengan media SMS (Short Message
Service), nasabah tidak perlu datang ke bank atau ATM untuk
melakukan transaksi perbankan seperti transfer uang, cek saldo, atau
pembayaran tagihan kecuali untuk tarik tunai. Selain kemudahan-
kemudahan dalam memperoleh informasi keuangan, manfaat yang
2
didapat oleh nasabah, pada kenyataannya tidak selalu berjalan
dengan lurus dengan antusias (minat) nasabah untuk menggunakan
aplikasi tersebut. Minat untuk menggunakan suatu teknologi baru dalam
hal ini mobile banking dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Diantaranya persepsi-persepsi nasabah itu sendiri terhadap aplikasi
mobile banking.
Menurut Kurniawati dkk (2017), mobile banking merupakan
sebuah fasilitas dari bank dalam era modern ini yang mengikuti
perkembangan teknologi dan komunikasi. Layanan yang terdapat pada
mobile banking meliputi pembayaran, transfer, history, dan lain
sebagainya. Penggunaan layanan mobile banking pada telepon seluler
memungkinkan para nasabah dapat lebih mudah untuk menjalankan
aktivitas perbankannya tanpa batas ruang dan waktu. Dengan adanya
layanan Mobile banking diharapkan dapat memberikan kemudahan dan
manfaat bagi para nasabah dalam melakukan akses ke bank tanpa harus
datang langsung ke bank.
Manfaat dan kemudahan dalam menggunakan aplikasi mobile
banking ini pada kenyataannya tidak selalu berjalan lurus dengan
antusias (minat) konsumen (nasabah) untuk menggunakan aplikasi
tersebut. Minat untuk menggunakan suatu teknologi baru dalam hal ini
mobile banking dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya
3
adalah persepsi – persepsi nasabah itu sendiri terhadap aplikasi mobile
banking.
Menurut Jogiyanto (2007) dalam Dewi dan Warmika (2016),
Minat perilaku merupakan suatu keinginan (minat) seseorang untuk
melakukan suatu perilaku tertentu. Seseorang akan melakukan suatu
perilaku jika mempunyai keinginan atau minat untuk melakukannya.
Persepsi manfaat (perceived usefulness) merupakan kepercayaan
seseorang akan manfaat yang timbul akibat menggunakan suatu
teknologi. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)
merupakan sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
suatu teknologi bebas dari usaha, yang artinya mudah untuk digunakan.
Sedangkan persepsi resiko merupakan suatu perasaan konsumen akan
ketidakpastian terhadap keputusan yang dilakukannya (Laksana dkk
2015).
Penelitian Davis (dalam Rahayu, 2015) yang menyatakan
permasalahan tentang bagaimana nasabah dapat menerima dan
memanfaatkan layanan mobile banking secara maksimal dapat
dijelaskan dengan menggunakan kerangka TAM (Technology
Accepttance Model). Teori ini menawarkan suatu penjelasan yang kuat
dan sederhana untuk penerimaan teknologi dan perilaku para
penggunanya.
4
Beberapa bukti empiris menyatakan adanya pengaruh signifikan
persepsi manfaat (Perveived use fullness) terhadap minat penggunaan
Mobile banking. Diantaranya hasil penelitian Afifah dan Widyanesti
(2017) menyatakan adanya pengaruh signifikan terhadap behavioral
intention pada penggunaan aplikasi BCA Mobile. Penelitian Kurniawati
dkk (2017) menyatakan bahwa manfaat yang dirasakan responden lebih
besar dari kerugian yang didapat, sehingga responden memiliki persepsi
yang kuat atas manfaat menggunakan, dengan begitu akan berpengaruh
terhadap minat menggunakan mobile banking. Selanjutnya hasil
penelitian Daud dkk (2011), kegunaan yang dirasakan memiliki
pengaruh yang signifikan pada niat untuk mengadopsi mobile banking.
Hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh Susanti (2015), yang
menyatakan Persepsi kegunaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
minat menggunakan mobile banking BRI Syariah kantor wilayah
Yogyakarta. Penelitian Bhilawa (2010) mendukung hasil penelitian
tersebut, yang menyatakan bahwa Persepsi manfaat tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat menggunakan. Hal ini berarti seseorang
menganggap mobile banking dapat meningkatkan kinerjanya, akan
tetapi tidak selalu berpengaruh terhadap penggunaan mobile banking.
Selanjutnya penelitian Hadi dan Novi (2015) Persepsi nasabah atas
manfaat penggunaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan
Mobile banking. Hal ini bukan disebabkan tidak dirasakannya manfaat
5
oleh responden, akan tetapi lebih disebabkan tingginya manfaat yang
dirasakan responden itu sendiri.
Berdasarkan penelitian terdahulu, masih ditemukan adanya
perbedaan hasil penelitian tentang persepsi manfaat, persepsi
kemudahan, sikap dan minat. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Manfaat dan
Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Penggunaan mobile banking
dengan Sikap sebagai Variabel Intervening (Studi Pada PT. Bank
Tabungan Negara Kantor Cabang Syariah Solo)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh persepsi manfaat terhadap minat penggunaan
Mobile Banking ?
2. Bagaimana pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat
menggunakan Mobile Banking ?
3. Bagaimana pengaruh sikap terhadap minat penggunaan Mobile
Banking ?
4. Bagaimana pengaruh persepsi manfaat terhadap minat melalui sikap
sebagai variabel intervening ?
5. Bagaimana pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat
penggunaan melalui sikap sebagai variabel intervening ?
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi manfaat terhadap minat
penggunaan Mobile Banking.
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi manfaat terhadap sikap
penggunaan Mobile Banking.
3. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap minat penggunaan
Mobile Banking.
4. Untuk mengetahui pengaruh persepsi manfaat terhadap minat
melalui sikap sebagai variabel intervening.
5. Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat
melalui sikap sebagai variabel intervening.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan bagi peneliti dan menjadi referensi
pengembangan ilmu yang akan datang.
2. Bagi Akademisi
Menjadi informasi lapangan terkait pengaruh persepsi manfaat,
persepsi kemudahan dan persepsi resiko terhadap minat
menggunakan Mobile Banking bank syariah.
3. Bagi bank
7
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
bahan pertimbangan dalam peningkatan layanan bank.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masaah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang telaah pustaka yang berisi pemaparan
penelitian terdahulu serta posisi peneliti terkini. Selain itu bab ini juga
membahas kerangka teori yang merupakan bangunan teori sebagai
landasan penguat untuk menganalisis hasil penelitian. Kerangka
penelitian yang menggambarkan model penelitian serta hipotesis
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala
pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrument penelitian, uji
instrument penelitian, dan alat analisis.
BAB IV ANALISIA DATA
8
Bab ini membahas tentang deskripsi objek yang diteliti dan
analisis data. Dalam bagian ini akan membahas hasil dari pengujian
instrument penelitian untuk mengetahui hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Selain itu pada bab ini
peneliti akan menyajikan kesimpulan dari pembahasan yang telah
diuraikan. Pada bab ini, peneliti juga akan memberikan saran baik
kepada PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Kantor Cabang
Syariah Solo.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan hasil – hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti – peneliti dan mempunyai kaitan dengan penelitian
yang akan dilakukan. Hasil – hasil penelitian yang dilakukan berkaitan
dengan pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan, sikap penggunaan
terhadap minat nasabah menggunakan Mobile banking telah diteliti pada
berbagai penelitian terdahulu.
Menurut Afifah dan Widyanesti (2017:50) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan persepsi manfaat memiliki pengaruh
signifikan terhadap minat penggunaan mobile banking. Hal ini berarti
kepercayaan akan sistem yang bermanfaat bagi pekerjaan dapat
mempengaruhi minat penggunaan sistem tersebut.
Menurut Laksana dkk (2015:5) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap minat
menggunakan mobile banking. Hal ini berarti manfaat yang dirasakan
responden lebih besar dari kerugian yang didapat, sehingga responden
memiliki persepsi yang kuat atas manfaat menggunakan. Dengan begitu akan
berpengaruh terhadap minat menggunakan mobile banking.
Menurut Kurniawati dkk (2017) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan persepsi manfaat berpengaruh signifikan terhadap minat
10
untuk menggunakan mobile banking. Hal ini berarti jika seseorang merasa
bahwa dalam menggunakan mobile banking dapat memberikan manfaat
positif maka itu dapat meningkatkan keinginan dalam menggunakan
mobile banking.
Menurut Daud dkk (2011) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan kegunaan yang dirasakan memiliki pengaruh yang signifikan
pada niat untuk mengadopsi mobile banking.
Menurut Laksana dkk (2015:5) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh
signifikan terhadap minat menggunakan mobile banking. Hal ini berarti
persepsi kemudahan penggunaan merupakan sejauh mana seseorang
percaya bahwa dalam menggunakan suatu teknologi tidak memerlukan usaha
yang besar.
Menurut Ramadhan dan Herianingrum (2017:484) menyatakan bahwa
persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap niat
menggunakan mobile banking. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan
variabel persepsi kemudahan penggunaan, maka niat nasabah menggunakan
mobile banking juga akan meningkat. Kemudahan penggunaan dapat
mempengaruhi niat seseorang untuk menggunakan mobile banking jika
dirasa sistem tersebut dapat memberikan kemudahan dalam
penggunaannya.
Menurut Afifah dan Wedyanesti (2017:50) menyatakan bahwa
persepsi kemudahan memiliki pengaruh signifikan terhadap Behavioral
11
Intention pada penggunaan aplikasi BCA mobile. Setiap kenaikan satu
unit dari perceived ease of use maka akan meningkatkan nilai Behavioral
Intention. Dengan kata lain kepercayan penggunaan BCA mobile bahwa
sistem mudah digunakan dapat mempengaruhi Behavioral Intention.
Menurut Maulidiyah (2017:11) menyatakan bahwa kemudahan
penggunaan memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
menggunakan. Dengan demikian, semakin tinggi kemudahan penggunaan
maka semakin tinggi juga keputusan menggunakan Mobile Banking Bank
Mandiri. Responden setuju bahwa mobile banking dapat mempermudah
pekerjaan, serta layanan mobile banking akan memudahkan nasabah
dalam bertransaksi dimana saja dan kapan saja, dan layanan mobile
banking akan dapat memberikan kemudahan penggunaan yang positif
bagi nasabah apabila nasabah menggunakannya.
Menurut Fakhrunnisa’ dkk (2013:9) manfaat penggunaan internet
memiliki pengaruh secara langsung terhadap sikap pengguna internet jadi
semakin banyak manfaat yang yang dirasakan responden, maka akan
mempengaruhi sifat responden seperti senang dalam menggunakan internet.
Penelitian ini juga menunjukkan persepsi manfaat berpengaruh positif
terhadap minat penggunaan hal ini menunjukkan manfaat dapat memotifasi
seseorang untuk menggunakan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
variabel sikap penggunaan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan.
Menurut Rusfianto, dkk (2016:9) menyatakan bahwa persepsi
manfaat memiliki hubungan yang positif terhadap sikap penggunaan, artinya
12
semakin baik persepsi penggunaan terhadap manfaat yang diberikan dari
Internet Banking, maka semakin tinggi pula sikap terhadap penggunaan
layanan Internet Banking.
Menurut Santosa (2016) menyatakan bahwa Persepsi kegunaan
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap sikap penggunaan
Internet banking. Kegunaan merupakan suatu hubungan antara seseorang
dengan suatu alat atau teknologi yang ada, hal ini berarti seseorang akan
percaya bahwa dengan menggunakan suatu alat atau teknologi tertentu
dapat membantu dia dalam melakukan aktifitasnya serta meningkatkan
kinerjanya.
Menurut Mubiyanto dan Syaefullah (2013) menyatakan bahwa
persepsi kemudahan dalam penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh
terhadap sikap penggunaan mobile banking. Peningkatan kemudahan
penggunaan pada transaksi mobile banking dalam sektor bisnis dapat
berpengaruh terhadap meningkatnya penggunaan mobile banking. Tingkat
kemudahan penggunaan yang tinggi terhadap transaksi mobile banking
yang digunakan untuk memperoleh layanan yang diharapkan akan
menghasilkan tingkat entitas yang tinggi terhadap pengguna mobile
banking.
Menurut Rusfianto, dkk (2016:9) menyatakan bahwa kemudahan
penggunaan memiliki hubungan yang positif terhadap sikap penggunaan,
artinya semakin mudah penggunaan dalam menggunakan layanan yang
13
diberikan dari Internet Banking, maka semakin baik pula sikap terhadap
penggunaan layanan Internet Banking.
Menurut Santosa (2016) menyatakan bahwa persepsi kemudahan
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap sikap penggunaan
Internet Banking. Kemudahan merupakan suatu perasaan yang ada pada
seseorang ketika menggunakan suatu alat atau teknologi dan dirasa
mudah dalam penggunaannya maka dia akan terus menggunakannya,
namun apabila dirasa sulit dalam menggunakan suatu alat atau teknologi
tersebut maka dia akan meninggalkannya.
Menurut Al-Ajam Dan Nor (2013) dalam Astia (2013) menyatakan
bahwa persepsi kemudahan (perceived ease of use) merupakan faktor yang
secara signifikan mempengaruhi sikap nasabah untuk menerima dan
mengadopsi internet banking. Hal ini berarti persepsi kemudahan penggunan
yang dikaitkan dengan sikap terhadap penggunaan internet banking yang
nantinya mempengaruhi minat untuk pengadopsian internet banking.
Menurut Habibi dan Zaky (2014) menyatakan bahwa sikap
penggunaan berpengaruh terhadap minat penggunaan mobile banking
syariah dan sikap sebagai mediasi dipengaruhi oleh persepsi kegunaan
dan kenyamanan dalam penggunaan mobile banking syariah. Persepsi
kegunaan merupakan suatu hal yang dapat menggambarkan dimana
seseorang dapat merasakan efek manfaat dari suatu teknologi tersebut.
14
Menurut Al-Ajam dan Nor (2013) dalam Astia (2013) menyatakan
bahwa sikap penggunaan internet banking berpengaruh terhadap minat
digunakannya internet banking.
Menurut Hidayati (2013) menyatakan bahwa sikap (attitude)
berpengaruh positif terhadap minat (intention) dalam penggunaan layanan
internet banking. Minat merupakan suatu keinginan seseorang untuk
melakukan suatu perilaku tertentu (Hartono 2007). Sikap terhadap perilaku
memunjukkan tingkatan seseorang mempunyai evaluasi yang baik atau yang
kurang baik tentang perilaku tertentu (Nazar dan Syahran 2008).
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Penulis Temuan
Isu: Pengaruh persepsi Manfaat penggunaan terhadap minat nasabah
menggunakan mobile banking.
1 Afifah dan Widyanesti,
2017
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
persepsi manfaat memiliki pengaruh
signifikan terhadap minat penggunaan
mobile banking.
2 Laksana dkk, 2015 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
persepsi kemanfaatan berpengaruh
signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking.
3 Kurniawati dkk , 2017 Hasil penelitian ini menunjukkan
persepsi manfaat berpengaruh signifikan
terhadap minat untuk menggunakan
mobile banking.
4 Daud dkk, 2011 Hasil penelitian ini menunjukkan
kegunaan yang dirasakan memiliki
pengaruh yang signifikan pada niat
untuk mengadopsi mobile banking.
5 Bhilawa, 2010 Persepsi manfaat tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat menggunakan.
Hal ini berarti seseorang yang
menganggap Mobile Banking dapat
meningkatkan kinerjanya, akan tetapi
15
tidak selalu menggunakan Mobile
Banking
6 Hadi dan Novi, 2015 Persepsi nasabah atas manfaat
penggunaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap penggunaan Mobile
banking. Hal ini bukan disebabkan tidak
dirasakannya manfaat oleh responden,
akan tetapi lebih disebabkan tingginya
manfaat yang dirasakan responden itu
sendiri.
7 Susanti, 2015
Persepsi kegunaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking BRI Syariah kantor
wilayah Yogyakarta.
Isu: Pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat nasabah menggunakan
mobile banking.
8 Laksana dkk, 2015 Penelitian ini menyatakan persepsi
kemudahan penggunaan berpengaruh
signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking.
9 Ramadhan dan
Herianingrum, 2017
Penelitian ini menunjukkan bahwa
persepsi kemudahan berpengaruh
signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking.
10 Afifah dan Wedyanesti,
2017
Menyatakan persepsi kemudahan
penggunaan berpengaruh signifikan
terhadap minat penggunaan aplikasi
BCA mobile. Hal ini menunjukkan
kepercayaan penggunaan akan BCA
mobile bahwa sistem mudah digunakan
dapat mempengaruhi minat penggunaan.
11 Hadi dan Novi, 2015 Persepsi kemudahan penggunaan tidak
signifikan mempengaruhi penggunaan
mobile banking. Hal ini berarti mudah
tidaknya sistem mobile banking tidak
mempengaruhi keputusan nasabah
dalam menggunakan mobile banking.
12 Susanti, 2015 Persepsi kemudahan tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking. Hal ini kemudahan
menggunakan mobile banking tidak
berpengaruh terhadap minat
menggunakan mobile banking.
Isu: Pengaruh persepsi manfaat terhadap sikap penggunaan mobile banking.
13 Rusfianto dkk, 2016 Hasil penelitian ini menunjukkan
16
persepsi manfaat memiliki hubungan
yang positif terhadap sikap penggunaan.
14 Santosa, 2016 Hasil penelitian ini menunjukkan
menyatakan Persepsi kegunaan
memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap sikap penggunaan
Internet banking.
Isu: pengaruh persepsi kemudahan terhadap sikap nasabah dalam
menggunakan mobile banking.
15 Mubiyanto dan Syaefullah,
2013
Hasil penelitian ini menunjukkan
persepsi kemudahan dalam penggunaan
(perceived ease of use) berpengaruh
terhadap sikap penggunaan mobile
banking.
16 Rusfianto dkk, 2016 Hasil penelitian ini menunjukkan
kemudahan penggunaan memiliki
hubungan yang positif terhadap sikap
penggunaan.
17 Santosa, 2016
Hasil penelitian ini menunjukkan
persepsi kemudahan memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap sikap
penggunaan Internet Banking.
18 Al-Ajam dan Nor, 2013 Hasil penelitian ini menunjukkan
persepsi kemudahan (perceived ease of
use) merupakan faktor yang secara
signifikan mempengaruhi sikap nasabah
untuk menerima dan mengadopsi
internet banking
Isu: pengaruh sikap penggunaan terhadap minat menggunakan Mobile
Banking
19 Menurut Habibi dan Zaky,
2014
Hasil penelitian ini menunjukkan sikap
penggunaan berpengaruh terhadap minat
penggunaan mobile banking syariah dan
sikap sebagai mediasi dipengaruhi oleh
persepsi kegunaan dan kenyamanan
dalam penggunaan mobile banking
syariah.
20 Al-Ajam dan Nor 2013
Hasil penelitian ini menunjukkan sikap
penggunaan internet banking
berpengaruh terhadap minat
digunakannya internet banking
21 Hidayati (2013)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sikap (attitude) berpengaruh positif
terhadap minat (intention) dalam
penggunaan layanan internet banking.
17
Sumber : Afifah dan Widyanesti (2017), Laksana dkk (2015), Kurniawati dkk
(2017), Daud dkk (2011), Bhilawa (2010), Hadi dan Novi (2015), Susanti
(2015), Rusfianto dkk (2016), Santosa (2016), Mubiyanto dan Syaefullah
(2013), Al-Ajam dan Nor (2013), Habibi dan Zaky (2014), dan Hidayati
(2013).
B. Kerangka Teori
1. Technology Acceptance Model (TAM)
Terdapat beberapa model yang digunakan untuk mengetahui
penerimaan seseorang terhadap sistem teknologi informasi. Salah satu
model tersebut adalah Technology Acceptance Metode, TAM
dikembangkan oleh Davis et all. Pada tahun 1989. Teori TAM merupakan
adaptasi dari teori tindakan beralasan atau teori Theory Reasoned Action
(TRA) yang dikembangkan oleh Martin Fishbein dan Icek Ajzen pada
tahun 1975.
Menurut Nugroho (2008:188), model teori TAM ini telah banyak
digunakan untuk mengetahui reaksi pengguna terhadap sistem informasi.
TAM adalah teori sistem informasi yang membuat model tentang
bagaimana pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Model
ini mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan
suatu sistem yang baru, sejumlah faktor mempengaruhi mereka untuk
bagaimana dan kapan menggunakan sistem tersebut khususnya dalam hal
manfaat dan kemudahan.
Model TAM berasal dari teori Psikologis untuk menjelaskan
perilaku pengguna teknologi informasi dengan kepercayaan (belief), sikap
(attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user
18
behavior relationship) sebagai faktor penjelasnya. Model TAM tidak
hanya memprediksi namun juga bisa menjelaskan, sehingga peneliti dan
para praktisi bisa mengidentifikasi mengapa suatu faktor tidak diterima
dan segera memberikan kemungkinan langkah yang tepat (Rahmad, dkk,
2017).
Menurut Davis dalam Fatmawati (2015), TAM mempunyai dua
faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan penggunaan terhadap
teknologi yaitu :
1. Persepsi Manfaat (Usefulness Perceived)
Persepsi manfaat atau usefulness perceived adalah “the degree to
which a person believes that using a particular system would enhance
his or her job performance”. Hal ini dimaksudkan bahwa pengguna
percaya bahwa dengan menggunakan sistem dalam layanan m-banking
tersebut akan meningkatkan kinerjanya. Jadi, jika pengguna
mempercayai bahwa sistem tersebut memberikan manfaat untuknya,
maka ia akan menggunakannya, tetapi jika ia merasa bahwa sistem
tersebut tidak memberikan manfaat tertentu untuknya, maka ia tidak
akan menggunakannya.
2. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Ease of Use Perceived)
Davis dalam disertasinya menyebutkan bahwa “ease” artinya
“Freedom from difficulty or great effort”. Selanjutnya “ease to use
perceived” didefinisikan sebagai “the degree to which a person
believes that using a particular system would be free of effort”. Jika
19
diaplikasikan untuk layanan m-banking, maka maksudnya pengguna
meyakini jika sistem dalam penggunaan fasilitas m-banking mudah
dalam penggunaannya sehingga tidak memerlukan usaha keras dana
akan terbebas dari kesulitan.
Gunawan (2014) menyebutkan bahwa teori TAM banyak
digunakan untuk memprediksi tingkat penerimaan pemakaian teknologi
yang berdasarkan persepsi terhadap kemudana penggunaan teknologi
informasi dan mempertimbangkan manfaatnya.
TAM memiliki elemen kuat tentang perilaku (behavioral), yang
mengasumsikan bahwa ketika seseorang membentuk suatu bagian untuk
bertindak, mereka akan bebas bertindak tanpa batasan. Beberapa peneliti
telah mereplikasi studi Davis untuk memberi bukti empiris terhadap
hubungan yang ada antara Usefulness, ease of use dan System use.
2. Persepsi Manfaat
Menurut Jogiyanto (2007:114) persepsi manfaat didefinisikan
sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjannya. Dari definisi yang
diungkapkan Jogiyanto diatas diketahui persepsi manfaat merupakan
suatu kepercayaan seseorang atau nasabah kepada bank dalam
pengambilan keputusan. Jika seseorang sudah percaya dan mengambil
keputusan tersebut maka seseorang akan menggunakannya atau
memanfaatkannya. Sebaliknya, jika seseorang kurang percaya dan
20
tidak bisa mengambil keputusan maka orang tersebut tidak akan
menggunakannya (Maulidiyah, 2017).
Menurut Hanafi dkk (2015) kemanfaatan (perceived usefulness)
dan kemudahan (perceived ease of use) mempunyai pengaruh ke minat
perilaku (behavioral intention). Pemakai teknologi akan mempunyai minat
menggunakan teknologi (minat perilaku) jika merasa sistem teknologi
bermanfaat dan mudah digunakan.
3. Persepsi Kemudahan
Menurut Jogiyanto (2007) kemudahan penggunaan didefinisikan
sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan bebas dari usaha. Sedangkan menurut Davis (1989)
dalam Hadi dan Novi (2015) persepsi kemudahan penggunaan
didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa
menggunakan sistem tertentu akan bebas dari usaha. Semakin mudah
suatu sistem untuk dipelajari dan digunakan, maka hal tersebut akan
meningkatkan minat nasabah untuk menggunakan mobile banking.
Menurut Hanafi dkk (2012), salah satu faktor yang
menyebabkan pemakai menerima atau menolak sistem adalah
keterkaitan dengan pengguna sistem. Pengguna cenderung untuk
menggunakan atau tidak suatu aplikasi yang dianggap sebagai sesuatu
yang mereka yakini akan membantu kinerja mereka dalam melakukan
pekerjaan. Penerimaan sistem informasi berarti pemakai mendukung,
21
berpartisipasi, dan menggunakan sistem informasi tersebut dalam
menunjang kegiatan operasional.
4. Sikap Penggunaan
4.1. Pengertian Sikap
Davis (1993) dalam Hendra dan Iskandar (2016) mendefinisikan
Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap
penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan
sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam
pekerjannya.
Menurut Sunyoto (2014: 276), sikap merupakan kecenderungan
yang dipelajari untuk berekasi terhadap penawaran produk dalam
masalah yang baik maupun masalah yang tidak baik secara konsisten.
Apabila seseorang mempunyai sikap yang positif terhadap produk
yang dijual, maka kita kan berusaha mempertahankan sikap mereka
terhadap produk yang dijual. Dan sebaliknya apabila seseorang
mempunyai sikap yang negatif terhadap produk yang dijual maka kita
berusaha agar sikap tersebut positif. Jadi dengan mempelajari sikap
seseorang diharapkan dapat menentukan apa yang akan dilakukannya.
Menurut Sunyoto (2014: 276), sikap melibatkan tiga komponen
yang saling berhubungan antara lain:
a. Komponen kognitif, yaitu berupa pengetahuan, kepercayaan, atau
pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan
objek.
22
b. Komponen afektif, yaitu menunjukkan pada dimensi emosional dari
sikap yaitu emosi yang berhubungan dengan objek. Objek disini
dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan.
c. Komponen perilaku, melibatkan salah satu predisposisi bertindak
terhadap objek
4.2. Ciri-ciri Sikap
Menurut Gerungan W.A. (1980: 153) dalam Sunyoto (2014:
277) Sikap mempunyai ciri antara lain:
a. Sikap bukan pembawaan sejak lahir, melainkan dibentuk atau
dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalama hubungan
dengan objeknya.
b. Sikap dapat berubah – ubah dan dapat dipelajari, oleh karena itu
sikap dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat
tertentu.
c. Sikap itu tidak berdiri sendiri melainkan senantiasa mengandung
hubungan pada satu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan
jelas.
4.3. Perubahan Sikap
Sikap tidak akan terbentuk tanpa interaksi manusia terhadap
objek tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap
antara lain:
a. Faktor Eksternal, yaitu faktor di luar individu yaitu dari lingkungan
yang diterima.
23
b. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu,
kemampuan menyeleksi atau menganalisis pengaruh yang datang
dari luar termasuk disini minat serta perhatian.
5. Minat Perilaku (Behavioral Intention)
Menurut Wibowo (2006) Behavioral intention to use merupakan
kecenderungan perilaku seseorang dalam melakukan teknologi. Minat
perilaku dapat dilihat dari tingkat penggunaan teknologi sehingga
dapat di perediksi dari sikap dan perhatiannya tersebut. Motivasi
untuk tetap menggunakan teknologi tersebut, serta keinginan untuk
memotivasi pengguna lainnya.
Menurut Davis, dkk (1989) dalam Wibowo, dkk (2015)
menyebutkan bahwa minat perilaku didefinisikan sebagai tingkat
seberapa kuat minat seseorang untuk melakukan perilaku tertentu.
Minat perilaku adalah keinginan untuk melakukan perilaku.
Menurut Kotler dalam Wibowo dkk (2015), minat adalah sesuatu
yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya,
kemudian timbul ketertarikan untuk mencoba produk teresebut dan
akhirnya timbul keinginan untuk membeli dan dapat memiliki produk
tersebut.
6. Mobile Banking
Mobile Banking merupakan layanan yang memungkinkan
nasabah bank melakukan transaksi perbankan melalui ponsel atau
smartphone. Layanan mobile banking dapat digunakan dengan
24
menggunakan menu yang sudah tersedia pada SIM (Subscriber Identity
Module) Card, USSD (Unstructured Suplementary Service Data), atau
melalui aplikasi yang dapat diunduh dan diinstal oleh nasabah.
Mobile banking menawarkan kemudahan jika dibandingkan dengan
SMS banking karena nasabah tidak perlu mengingat format pesan
SMS yang akan dikirimkan ke bank dan juga nomor tujuan SMS
banking (www.ojk.go.id).
Fitur-fitur layanan mobile banking antara lain layanan informasi
(saldo, mutasi rekening, tagihan kartu kredit, suku bunga dan lokasi
cabang/ATM terdekat); dan layanan transaksi, seperti transfer,
pembayaran tagihan (listrik, air, pajak, kartu kredit, asuransi, internet),
pembelian (pulsa, tiket), dan berbagai fitur lainnya.
C. Kerangka Penelitian
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya
kerangka pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah
bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran
dalam penelitian dan kerangka berfikir dengan skema hubungan variabel
yang dapat dilihat pada gambar berikut:
Persepsi
Manfaat
(X1)
Persepsi
kemudahan
(X2)
Sikap(Z) Minat
(Y) H5
H2
H1
H4
H3
25
Gambar 2.1. Kerangka Penelitian Pemikiran
D. Hipotesis penelitian
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh
persepsi manfaat terhadap minat penggunaan mobile banking. Jogiyanto
(2007) mendefinisikan persepsi kegunaan sebagai kemampuan seseorang
percaya menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerjanya.
1. Pengaruh Persepsi Manfaat Terhadap Minat Penggunaan Mobile
Banking
Davis (1989) menyatakan sesuai dengan TAM, penggunaan sistem
paling dipengaruhi oleh minat untuk menggunakan (behavioral intentions
toward usage). Sedangkan minat dipengaruhi dua kepercayaan yakni persepsi
penggunaan terhadap manfaat dan persepsi penggunaan terhadap kemudahan.
Persepsi manfaat diartikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa
menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerjanya. Sesorang akan
menggunakan teknologi informasi jika mengetahui ada manfaat positif yang
diperoleh atas penggunaan teknologi informasi.
Konsep diatas sesuai dengan penelitian Afifah dan Widyanesti (2017)
menunjukkan bahwa persepsi manfaat memiliki pengaruh signifikan terhadap
minat penggunaan Mobile Banking. Laksana dkk (2015) menunjukkan bahwa
persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi
26
manfaat maka semakin tinggi minat penggunaan Mobile banking. Maka
perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
H1 : Semakin tinggi manfaat yang didapatkan maka semakin tinggi
minat menggunakan mobile banking.
2. Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Penggunaan Mobile
Banking
Menurut Jogiyanto (2007), persepsi kemudahan penggunaan
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan
suatu teknologi akan bebas dari usaha. Persepsi kemudahan penggunaan ini
akan berdampak pada perilaku yaitu, semakin tinggi persepsi seseorang
tentang kemudahan penggunaan suatu sistem maka semakin tinggi pula
tingkat pemanfaatan teknologi informasi. Kemudahan penggunaan juga
memberikan indikasi bahwa para pengguna sistem informasi dapat bekerja
lebih mudah dibandingkan bekerja tanpa menggunakan sistem ini.
Konsep diatas sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh
Ramadhan dan herianingrum (2017), bahwa persepsi kemudahan penggunaan
berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan mobile banking.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa kemudahan
penggunaan dapat mempengaruhi niat seseorang untuk menggunakan mobile
banking jika dirasa sistem tersebut dapat memberi kemudahan dalam
penggunaanya. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dari Afifah dan
Widyanesti (2017) yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh
27
signifikan terhadap minat menggunakan yang mana jika terjadi kenaikan
pada persepsi kemudahan maka minat menggunakan juga akan naik. Hal ini
berarti kepercayaan pengguna mobile banking bahwa sistem mudah
digunakan dapat mempengaruhi minat. Maka perumusan hipotesisnya
sebagai berikut:
H2 : Semakin tinggi persepsi kemudahan maka semakin tinggi minat
penggunaan
3. Pengaruh Sikap Terhadap Minat Penggunaan Mobile Banking
Sikap adalah kondisi mental dan neural yang diperoleh dari
pengalaman, yang mengarahkan dan secara dinamis mempengaruhi respon-
respon individu terhadap semua objek dan situasi yang terkait. Sikap adalah
evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan
atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap obyek
atau gagasan tertentu (Kotler, 2005). Hubungan antara sikap dan minat
timbul karena sikap merupakan ide yang berkaitan dengan emosi langsung di
kembangkan melalui suatu minat yang timbul dari diri sendiri. Ajzen dalam
Jogiyanto (2007) menyatakan bahwa sikap dengan komponen lengkap akan
terjadi hubungan yang kuat terhadap minat.
Konsep diatas sesuai dengan Habibi dan Zaky (2014) yang
menyatakan bahwa sikap penggunaan berpengaruh terhadap minat
penggunaan mobile banking syariah dan sikap sebagai mediasi dipengaruhi
28
oleh persepsi kegunaan dan kenyamanan dalam penggunaan mobile banking
syariah.
Hidayati (2013) menyatakan bahwa sikap (attitude) berpengaruh
positif terhadap minat (intention) dalam penggunaan layanan internet banking.
Minat merupakan suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku
tertentu (Hartono 2007).
Menurut Fakhrunnisa’, dkk (2013) sikap penggunaan internet
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel minat menggunakan
internet. Apabila responden dalam pekerjaannya merasa senang, nyaman dan
menerima penggunaan internet maka akan mempengaruhi minat perilaku
untuk menggunakan. Ini menunjukkan bahwa apabila semakin tinggi
kemudahan penggunaan maka semakin tinggi minat menggunakan internet
banking. Maka perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
H3 : Semakin baik sikap penggunaan maka semakin tinggi minat dalam
penggunaan mobile banking.
4. Pengaruh Sikap Sebagai Variabel Intervening Antara Persepsi
Manfaat dengan Minat
Menurut Jogiyanto (2007) Minat merupakan fungsi dari dua
determinasi dasar, yaitu sikap individu terhadap perilaku (aspek personal) dan
persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau tidak
melakukan perilaku yang disebut dengan norma subyektif. Jadi niat
dipengaruhi oleh sikap. Kemudian persepsi manfaat didefinisikan sebagai
29
sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan
meningkatkan kinerja pekerjannya. Pemakai teknologi akan mempunyai minat
menggunakan teknologi (minat perilaku) jika merasa sistem teknologi
bermanfaat dan mudah digunakan.
Konsep diatas sesuai dengan hasil penelitian Habibi dan Zaky (2014)
bahwa persepsi manfaat penggunaan berpengaruh terhadap sikap
penggunaan mobile banking syariah. Menurut Amijaya (2010) dalam
Amanullah (2014) sikap penggunaan dapat dibedakan menjadi sikap suka
atau tidak suka terhadap suatu sistem. Sikap suka atau tidak suka
terhadap suatu sistem ini dapat digunakan untuk memprediksi perilaku
seseorang untuk menggunakan suatu sistem atau tidak menggunakannya.
Kurniawan dkk (2013) dalam Amanullah (2014) menunjukkan persepsi
manfaat memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap sikap
penggunaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi manfaat yang
didapatkan dari suatu sistem maka semakin tinggi sikap penggunaan
mobile banking. Maka perumusan hipotesisnya sebagai berikut:
H4 : Semakin tinggi persepsi manfaat maka semakin tinggi minat
penggunaan melalui sikap penggunaan
5. Pengaruh Sikap Sebagai Variabel Intervening Antara Persepsi
Kemudahan Terhadap Minat
Jogiyanto (2007), menyebutkan persepsi kemudahan adalah sejauh
mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari
30
usaha. Amijaya (2010) juga menyatakan bahwa semakin tinggi persepsi
kemudahan, maka semakin tinggi pula sikap yang mana akan mempengaruhi
minat penggunaannya.
Konsep diatas sesuai dengan hasil penelitian Mubiyanto dan
Syaefullah, 2013 yang menunjukkan bahwa persepsi kemudahan dalam
penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh terhadap sikap penggunaan
mobile banking. Peningkatan kemudahan penggunaan pada transaksi mobile
banking dalam sektor bisnis dapat berpengaruh terhadap meningkatnya
penggunaan mobile banking. Tingkat kemudahan penggunaan yang tinggi
terhadap transaksi mobile banking yang digunakan untuk memperoleh
layanan yang diharapkan akan menghasilkan tingkat entitas yang tinggi
terhadap pengguna mobile banking.
Menurut Rusfianto dkk (2016:9) menyatakan bahwa kemudahan
penggunaan memiliki hubungan yang positif terhadap sikap penggunaan,
artinya semakin mudah penggunaan dalam menggunakan layanan yang
diberikan dari Internet Banking, maka semakin baik pula sikap terhadap
penggunaan layanan Internet Banking. Maka perumusan hipotesisnya
sebagai berikut:
31
H5 : Semakin tinggi persepsi kemudahan maka semakin tinggi minat
penggunaan melalui sikap penggunaan
Tabel 2.2. Hipotesis
No Hipotesis Uraian
1 H1
Semakin tinggi manfaat yang didapatkan maka
semakin tinggi minat penggunaan mobile
banking.
2 H2 Semakin tinggi persepsi kemudahan maka
semakin tinggi minat penggunaan
3 H3 Semakin baik sikap penggunaan maka semakin
baik minat penggunaan
4 H4
Semakin tinggi persepsi manfaat maka semakin
tinggi minat penggunaan melalui sikap
penggunaan
5 H5
Semakin tinggi persepsi kemudahan maka
semakin tinggi minat penggunaan melalui sikap
penggunaan
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 8),
metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertenu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini menganalisa Pengaruh Persepsi Manfaat dan
Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Penggunaan dengan Sikap sebagai
Variabel Intervening (Studi Pada PT. Bank Tabungan Negara Kantor
Cabang Syariah Solo).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian berlokasi di PT. Bank Tabungan Negara kantor Cabang
Syariah Surakarta yang beralamat di Jl. Brigjen Slamet Riyadi No.332
Solo JT 57141. Adapun alasan dipilihnya BTN Syariah Surakarta sebagai
lokasi penelitian karena letaknya yang berada dalam lingkungan
persaingan antar industri perbankan yang cukup kompetitif. Selajutnya
pelaksanaan penelitian akan dilakukan pada bulan Agustus 2018.
33
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2012:80). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
nasabah tabungan BTN Syariah Surakarta yang menggunakan layanan
mobile banking yang berjumlah kurang lebih 3.140.
Berdasarkan populasi sebanyak 3.140 dengan tingkat kesalahan
sebesar 10%, maka penentuan sampel dalam penelitian ini dihitung
berdasarkan rumus Slovin (Sujarweni, 2015: 82) sebagai berikut:
( )
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = populasi
e = prosentase kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih diingankan
Sehingga penentuan sampel adalah sebagai berikut:
34
= 96,9
Dari perhitungan di atas, jumlah sampel yang diperoleh adalah sebanyak
96,9 untuk mewakili populasi 3.140 tetapi jumlah sampel tersebut peneliti
bulatkan sehingga sampel yang digunakan adalah 100 nasabah.
Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik
accidental sampling, yakni sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang tersebut dipandang cocok sebagai sumber
data (Sujarweni, 2015: 87). Alasan menggunakan teknik ini adalah
dikarenakan jumlah populasi dari nasabah BTN Syariag solo yang cukup
banyak dan keterbataan waktu penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
primer, yang diperoleh langsung dari responden. Adapun teknik yang
digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik
kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012: 142).
35
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
interval. Skala interval merupakan skala yang mempunyai rentangan
konstan antara tingkat satu dengan aslinya, tetapi tidak mempunyai nol
mutlak (Irianto, 2004: 19). Kategori skala dalam penelitian ini
menggunakan rentang angka dari 1-10. Dengan asumsi semakin positif
jawaban responden direfleksikan dengan rentang nilai semakin ke kanan
yang menunjukkan skor yang semakin tinggi. Sebaliknya, semakin negatif
jawaban responden direfleksikan dengan rentang nilai semkain ke kiri yang
menunjukkan skor yang semakin rendah. Table 3.1 merupakan tabel skala
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.1. Skala pengukuran
Sangat
tidak
setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
setuju
F. Definisi konsep dan Operasional
1. Variabel independen (X)
Menurut Sugiyanto (2012:39), variabel ini sering disebut
sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam Bahasa
Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen pada
36
penelitian ini adalah persepsi manfaat penggunaan dan persepsi
kemudahan.
2. Variabel Dependen (Y)
Menurut Sugiyanto (2012:39), variabel ini sering disebut sebagai
variabel output, kriteria, konsekuensi. Dalam Bahasa Indonesia sering
disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel dependen pada penelitian ini adalah minat menggunakan.
3. Variabel Intervening (Z)
Variabel intervening menurut Sugiyono (2012:39), adalah
variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung
dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan yang
variabel penyela atau antara yang terletak antara variabel independen
dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak lansung
mempengaruhi berubah atau timbulnya variabel dependen. Variabel
intervening pada penelitian ini adalah sikap penggunaan.
37
Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator
1 Persepsi Manfaat
(X1)
Persepsi manfaat
merupakan suatu
persepsi yang timbul
dalam diri seseorang
jika dalam
menggunakan suatu
teknologi informasi
dapat menunjang
pekerjaannya
(Jogiyanto, 2007).
1. Dapat diakses
dimana dan kapan
saja.
2. Lebih efektif
digunakan.
3. Meningkatkan
produktifitas.
4. Lebih cepat.
5. Membantu kinerja.
Davis (2000) dan
Wijaya (2006)
2 Persepsi
Kemudahan (X2)
Persepsi kemudahan
penggunaan adalah
suatu kepercayaan
yang timbul dari
seseorang terhadap
suatu teknologi
informasi yang
dalam penggunaan
teknologi tersebut
mudah dalam
penggunaan, mudah
dipelajari
(Jogiyanto, 2007).
1. Mudah digunakan.
2. Jelas dan mudah
dimengerti.
3. Mudah dipelajari.
4. Tidak menyulitkan
pengguna.
5. Instalasi yang
mudah.
Davis (2000) dan
Wijaya (2006)
3 Sikap (Z)
Sikap merupakan
sesuatu yang
mengarah pada
tujuan yang dihadapi
dalam bentuk
tindakan, ucapan,
perbuatan maupun
emosi seseorang
(Sunyoto, 2014:
275).
1. Keuntungan
2. Kesenangan
3. Keinginan
Istiarni dan
Hadiprajitno (2014)
4 Minat
penggunaan (Y)
Minat adalah suatu
keinginan sesorang
untuk melakukan
suatu perilaku
tertentu (Jogiyanto,
2007).
1. Berencana
menggunakan
2. Berminat
menggunakan.
3. Terus
menggunakan.
Davis (1989) dan Chaul
(1996)
38
Sumber: Davis (2000), Wijaya (2006), Davis (1989), Chaul (1996), Istiarni
dan Hadiprajitno (2014).
G. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 102-103), instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian.
Titik tolak dari penyusunan instrument penelitian adalah variabel-variabel
penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut
diberikan definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang
akan diukur. Dari indicator tersebut kemudian dijabarkan menjadi butir-butir
pertanyaan atau pernyataan. Adapun instrumen penelitian dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
39
Tabel 3.3. Instrument Penelitian
No Variabel Indikator Sumber Skala
1. Persepsi
manfaat
1. Dapat diakses
dimana dan kapan
saja.
2. Lebih efektif.
3. Meningkatkan
produktifitas
4. Lebih cepat
Membantu kinerja
Davis
(2000) dan
Wijaya
(2006)
Interval
2. Persepsi
kemudahan
1. Mudah digunakan.
2. Jelas dan mudah
dimengerti.
3. Feksibel.
4. Mudah dipelajari.
5. Tidak menyulitkan
pengguna.
6. Instalasi yang
mudah
Davis
(2000) dan
Wijaya
(2006)
Interval
3. Sikap
penggunaan
1. Keuntungan
2. Kesenangan
3. Keinginan
Istiarni dan
Hadiprajitno
(2014)
Interval
4. Minat
penggunaan
1. Memilih
menggunakan
mobile banking.
2. Berencana
menggunakan
mobile banking.
3. Berminat
menggunakan
mobile banking.
4. Terus
menggunakan
mobile banking.
Davis
(1989) dan
Chaul
(1996)
Interval
H. Uji Intrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas berguna mengetahui apakah ada pernyataan pada
kuesioner yng harus dihilangkan atau diganti karena di anggap tidak
40
relevan. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketetapan
suatu item dalam kuesioner, apakah item pada kuesioner sudah tepat
dalam mengukur apa yang ingin di ukur (Sugiyono,2012: 121). Item
kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel
(Ghozali, 2013: 52-53).
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari suatu variabel (Ghozali, 2013). Pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan pengukuran sekali (one shot),
dimana pengukuran hanya dilakukan sekali kemudian hasil
dibandingkan dengan pernyataan lainnya untuk mengukur korelasi
antar jawaban pernyataan. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel
apabila nilai pada Cronbach alpha lebih dari 0,6.
3. Asumsi Klasik
3.1.Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah
regresi terdapat korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2013).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas
di dalam model regresi dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum
41
digunakan untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
tolerance ≤ 10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
3.2.Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada
masing-masing variabel berdistribusi atau tidak. Menurut Ghozali
(2013) model regresi yang baik adalah memiliki penyebaran data
statistic yang beraturan pada garis diagonal dari grafik distribusi
normal atau dengan melihat signifikansi > 0,05.
3.3.Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan dalam studi empiris sebaiknya berbentuk
linear, kuadran atau kubik. Dengan uji linieritas akan diperoleh
informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau
kubik. Adapun uji yang digunakan dalam penelitian ini adalag uji
Durbin-Watson. Kriteria pengambilan keputusan yaitu dengan
mendasarkan pada nilai D-W untuk masing-masing model. Jika nilai
D-W persamaan utama lebih besar dari nilai DU (batas atas) dan
kurang dari (4-DU) maka dapat disimpulkan bahwa model utama
berbentuk linear (Ghozali, 2018:167).
42
4. Uji Statistik
4.1.Uji t
Uji statistik t menurut Ghozali (2013) pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
4.2.Uji F
Priyanto (2008) uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk
mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen atau tidak secara bersama.
4.3.Uji Koefisien Determinasi (R²)
Ghozali (2013) koefisien determinasi (R²) digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R²) antara 0
(nol) dan 1 (satu).
5. Analisis Jalur (Path analysis)
Menurut Ghozali (2013: 249) untuk menguji pengaruh variabel
intervening, digunakan metode analisis jalur. Analisis jalur merupakan
perluasan dari analisis regresi linier berganda, analisis jalur adalah
penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel (causal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.
Adapun persamaan analisis path yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
43
1. Z = β0 + βPM + βPK + e1
2. Y = β0 + βPM + βPK + βS + e2
Keterangan :
Z = Sikap penggunaan
Y = Minat
β0 = Konstanta
βPM = koefisien regresi Persepsi Manfaat
βPK = koefisien regresi Persepsi Kemudahan
βS = koefisien regresi sikap
e1-e2 = kesalahan/ error
I. Alat Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu analisis
statistik dengan menggunakan program SPSS (Statistical product and Service
Sollution). SPSS adalah program komputer statistik yang berfungsi untuk
membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat, serta
menghasilkan output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.
Statistik dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan
mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data kemudian menganalisis
data dengan metode tertentu dan menginterprestasikan hasil dari analisis
tersebut. SPSS sangat membantu dalam proses pengolahan data dan hasil data
yang diperoleh juga dapat dipertanggungjawabkan dan dipercaya.
44
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Diskriptif Obyek Penelitian
1. Gambaran umum
Unit Usaha Syariah BTN hadir dengan dibentuknya Divisi Syariah
pada tanggal 04 November 2004 yang merupakan Kantor Pusat dari
seluruh Kantor-Kantor Cabang Syariah. Pada tanggal 14 Februari 2005
Unit Usaha Syariah BTN membuka kantor Cabang Syariah pertama di
Jakarta. BTN Syariah berkeyakinan bahwa operasional perbankan yang
berlandaskan prinsip bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan dapat
mendorong terciptanya stabilitas perekonomian.
Unit Usaha Syariah BTN telah banyak mengalami perkembangan
yang cukup pesat. Dari tahun 2005 sampai Desember 2016 telah dibuka
Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCS) sebanyak 23 kantor, Kantor
Cabang Pembantu Syariah (KCPS) sebanyak 36 kantor, Kantor Kas
Syariah sebanyak 6 kantor, serta Kantor Layanan Syariah sebanyak 286
kantor. Di tahun 2017 ini unit Usaha Syariah BTN akan melakukan
ekspansi dengan penambahan 1 Kantor Cabang Syariah (KCS) di Mataram
dan Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) sebanyak 10 kantor dimana
3 KCPS telah dibuka pada Triwulan 1, serta penambahan 2 Kantor Kas
Syariah
45
2. Visi dan Misi
Visi BTN Syariah adalah “Terdepan dan terpercaya dalam
memfasilitasi sektor perumahan dan jasa layanan keuangan Negara”.
Misi BTN Syariah adalah:
a. Berperan aktif dalam mendukung sektor perumahan, baik dari sisi
penawaran maupun dari sisi permintaan, yang terintegrasi dalam sektor
perumahan di Indonesia
b. Memberikan layanan unggul dalam pembiayaan kepada sektor
perumahan dan kebutuhan keuangan keluarga.
c. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan
produk, jasadan jaringan strategis berbasis digital.
d. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas,
professional dan memiliki integritas tinggi.
e. Meningkatkan Shareholder value dengan focus kepada peningkatan
pertumbuhan profitabilitas sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan
good corporate governance.
f. Memedulikan kepentingan masyarakat, sosial, dan lingkungan secara
berkelanjutan.
3. Identitas Tempat Kegiatan Praktikum
Setiap perusahaan senantiasa dilengkapi dengan lambang
perusahaan. Lambang mempunyai arti penting karena lambang merupakan
identitas bagi setiap perusahaan. Adapun lambang perusahaan Bank
Tabungan Negara Syariah terlihat pada Gambar 4.1
46
Gambar 4.1. Lambang PT Bank Tabungan Negara Syariah
B. Deskripsi Data Responden
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di PT. Tabungan
Negara Syariah kantor cabang solo. Data yang diperoleh dengan cara
menyebar kuesioner kepada nasabah BTN Syariah sebanyak 100 kuesioner,
yang selanjutnya hasil kuesioner akan di analisis dengan statistic deduktif.
Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan data-
data responden yang digunakan sebagai sampel yang peneliti ambil dari
nasabah BTN kantor cabang syariah solo.
1. Profil Responden berdasarkan usia
Pengelompokan usia responden dalam penelitian ini terbagi menjadi
empat kelompok yang dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4. 1. Usia Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 20 TAHUN
20-30 TAHUN
30-40 TAHUN
> 40 TAHUN
Total
28
63
6
3
100
28.0
63.0
6.0
3.0
100.0
28.0
63.0
6.0
3.0
100.0
28.0
91.0
97.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Dari tabel 4.1, dapat diketahui profil responden yakni nasabah BTN
syariah kantor cabang solo yang dikelompokkan berdasarkan usia terdiri
47
dari sebanyak 28 responden berusia kurang dari 20 tahun, sebanyak 63
responden yang berusia 20-30 tahun, sebanyak 6 responden yang berusia
30-40 tahun, dan responden yang berusia lebih dari 40 tahun sebanyak 3
responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian ini berdasarkan usianya di dominasi oleh nasabah yang
berusia 20 – 30 tahun dengan presentase 63 %.
2. Jenis Kelamin Responden
Karasteristik responden yang dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin yang terdiri dari laki- laki dan perempuan. Adapun data profil
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah
ini :
Tabel 4.2. Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki
Perempuan
Total
52
48
100
52.0
48.0
100.0
52.0
48.0
100.0
52.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel 4.2 dapat diketahui profil responden yakni nasabah bank
BTN syariah kantor cabang solo yang dikelompokkan berdasarkan jenis
kelaminnya terdiri atas:
a. Nasabah laki-laki berjumlah 52 orang atau sebesar 52%
b. Nasabah perempuan berjumlah 48 orang atau sebesar 48%
48
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam
penelitian ini berdasarkan jenis kelaminnya di dominasi oleh nasabah
laki-laki dengan presentase 52%.
3. Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden yang ketiga, dikelompokkan berdasarkan
pendidikan terakhir yaitu SMP, SMA, Akademi/Diploma, dan S1. Adapun
data profil responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada
tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3. Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP
SMA
AKADEMI/DIPLOMA
STRATA-1 (S1)
Total
1
62
18
19
100
1.0
62.0
18.0
19.0
100.0
1.0
62.0
18.0
19.0
100.0
1.0
63.0
81.0
100.0
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Dari tabel 4.3 dapat diketahui profil responden yakni nasabah bank
BTN syariah kantor cabang solo yang dikelompokkan berdasarkan
pendidikan terakhirnya terdiri atas :
a. Nasabah dengan pendidikan terakhir SMP berjumlah 1 orang atau
sebesar 1%
b. Nasabah dengan pendidikan terakhir SMA berjumlah 62 orang atau
sebesar 62%
c. Nasabah dengan pendidikan Akademi/Diploma berjumlah 18 orang
atau 18%
d. Nasabah dengan pendidikan terakhir S1 berjumlah 19 orang atau 19%
49
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian responden dalam
penelitian ini berdasarkan pendidikan terakhirnya didominasi oleh nasabah
oleh nasabah dengan pendidikan terakhir ditingkat SMA sebesar 62%.
4. Profil Responden berdasarkan Jenis Pekerjaan
Karakteristik responden yang keempat, dikelompokkan
berdasarkan jenis pekerjaan responden yang terdiri dari PNS,
karyawan swasta, mahasiswa, wiraswasta, dan lainnya. Adapun data
profil responden berdasarkan pendidikan terakhirnya dapat dilihat
pada tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4. Jenis Pekerjaan Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS
KARYAWAN SWASTA
MAHASISWA
WIRASWASTA
LAINNYA
Total
5
32
43
15
5
100
5.0
32.0
43.0
15.0
5.0
100.0
5.0
32.0
43.0
15.0
5.0
100.0
5.0
37.0
80.0
95.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Dari tabel 4.4 dapat diketahui profil responden yakni nasabah bank
BTN syariah kantor cabang solo yang dikelompokkan berdasarkan
pendidikan terakhirnya terdiri atas:
a. Nasabah yang bekerja sebagai PNS berjumlah 5 orang atau sebesar
5%
b. Nasabah yang bekerja sebagai karyawan swasta berjumlah 32
orang atau sebesar 32%
50
c. Nasabah yang bekerja sebagai mahasiswa berjumlah 43 orang
atau sebesar 43%
d. Nasabah yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 15 orang
atau sebesar 15%
e. Nasabah yang bekerja dengan jenis pekerjaan lainnya berjumlah
5 orang atau sebesar 5%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
yakni nasabah dalam penelitian ini berdasarkan jenis pekerjannya di
dominasi oleh nasabah yang bekerja sebagai mahasiswa dengan
presentase sebanyak 43%.
5. Profil nasabah berdasarkan Penghasilan Perbulan
Karakteristik responden yang kelima, dikelompokkan berdasarkan
penghasilan perbulan yang terdiri dari <1 juta, 1 juta-3 juta, dan 3 juta-
5juta.
Tabel 4.5. Penghasilan perbulan Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
V
a
l
i
d
< 1.000.000
1.000.000-3.000.000
3.000.000-5.000.000
Total
29
61
10
100
29.0
61.0
10.0
100.0
29.0
61.0
10.0
100.0
29.0
90.0
100.0
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Dari tabel 4.5 dapat diketahui profil responden yakni nasbah bank
BTN syariah kantor cabang solo yang dikelompokkan berdasarkan
penghasilannya per bulan terdiri atas:
51
a. Nasabah dengan penghasilan < 1 juta berjumlah 29 orang atau sebesar
29%
b. Nasabah dengan penghasilan 1juta-3 juta berjumlah 61 orang atau
sebesar 61%
c. Nasabah dengan penghasilan 3 juta-5juta berjumlah 10 orang atau
sebesar 10%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
dalam penelitian ini berdasarkan penghasilan perbulannya didominasi
oleh nasabah yang berpenghasilan antara 1 juta sampai 3 juta dalam
sebulan dengan presentase sebanyak 61%.
C. Analisis data
1. Uji Instrumen Penelitian
1.1.Validitas
Uji validitas berguna mengetahui apakah ada pernyataan pada
kuesioner yng harus dihilangkan atau diganti karena di anggap tidak
relevan. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketetapan suatu
item dalam kuesioner, apakah item pada kuesioner sudah tepat dalam
mengukur apa yang ingin di ukur (Sugiyono,2012: 121). Item kuesioner
dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Untuk mencari t
tabel digunakan df dengan rumus n – 2 dimana n = jumlah sampel. Pada
penelitian ini df yang digunakan sebesar 100-2 = 98 dengan alpha sebesar
52
5%. Maka didapatkan nilai r tabel sebesar 0,196. Hasil uji validitas
dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.6 dibawah ini.
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas
VARIABEL ITEM r hitung
r tabel
(N= 100. Sig.
0,05) KETERANGAN
Persepsi Manfaat pertanyaan 1 0,712 0,196 Valid
pertanyaan 2 0,607 0,196 Valid
pertanyaan 3 0,644 0,196 Valid
pertanyaan 4 0,790 0,196 Valid
pertanyaan 5 0,816 0,196 Valid
Persepsi
Kemudahan pertanyaan 6 0,793 0,196 Valid
pertanyaan 7 0,817 0,196 Valid
pertanyaan 8 0,728 0,196 Valid
pertanyaan 9 0,730 0,196 Valid
pertanyaan 10 0,534 0,196 Valid
Sikap pertanyaan 11 0,884 0,196 Valid
pertanyaan 12 0,893 0,196 Valid
pertanyaan 13 0,811 0,196 Valid
Minat penggunaan pertanyaan 14 0,913 0,196 Valid
pertanyaan 15 0,957 0,196 Valid
pertanyaan 16 0,934 0,196 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa seluruh indikator yang digunakan di
dalam penelitian ini memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari nilai r
tabel 0,196, berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh indikator dalam penelitian ini dinyatakan valid.
53
1.2.Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari suatu variabel (Ghozali, 2013). Pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan pengukuran sekali (one shot),
dimana pengukuran hanya dilakukan sekali kemudian hasil
dibandingkan dengan pernyataan lainnya untuk mengukur korelasi
antar jawaban pernyataan. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel
apabila nilai pada Cronbach alpha lebih dari 0,6.
Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas
sumber: Data primer yang diolah 2018
2. Uji Asumsi Klasik
2.1.Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah regresi
terdapat korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2013). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam
model regresi dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya variance
inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum digunakan untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10
VARIABEL
Cronbach's
Alpha KETERANGAN
Persepsi Manfaat 0,744 Reliabel
Persepsi Kemudahan 0,765 Reliabel
Sikap 0,825 Reliabel
Minat penggunaan 0,927 Reliabel
54
dengan nilai VIF ≥10 (Ghozalli, 2018: 107-108). Hasil uji
multikolonieritas antar variabel dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
SQRTPM
SQRTPK
SQRTS
.439 .377 1.164 .247
.070 .111 .068 .633 .528 .697 1.434
.332 .123 .304 2.693 .008 .640 1.563
.243 .119 .202 2.040 .044 .828 1.208
a. Dependent Variable: MINAT
Sumber : Data Primer yang diolah 2018
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel bebas independen dalam
penelitian ini memiliki nilai VIF dibawah 10. Hal ini berarti bahwa tidak
terdapat gejala multikolonieritas dari model regresi yang dibuat.
2.2.Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada
masing-masing variabel berdistribusi atau tidak. Menurut Ghozali (2013)
model regresi yang baik adalah memiliki penyebaran data statistic yang
beraturan pada garis diagonal dari grafik distribusi normal atau dengan
melihat signifikansi > 0,05. Hasil uji multikolonieritas antar variabel
dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini:
55
Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
SQRT
PM
SQRTP
K SQRTS SQRTM
N 100 100 100 100
Normal
Parametersa,b
Mean 3.1406 3.2280 2.3126 2.2921
Std. Deviation .93019 .87053 .79267 .95142
Most
Extreme
Differences
Absolute .120 .093 .117 .107
Positive .058 .068 .073 .059
Negative -.120 -.093 -.117 -.107
Test Statistic .120 .093 .117 .107
Asymp. Sig. (2-tailed) .001c .032
c .002
c .007
c
Monte Carlo
Sig. (2-tailed)
Sig. .105d .335
d .123
d .195
d
99%
Confidence
Interval
Lower Bound .097 .323 .114 .185
Upper Bound .112 .347 .131 .206
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 743671174.
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji Test Statistic K-S untuk sqrtPM,
sqrtPK, sqrtS dan sqrtM memberikan nilai masing-masing 0,105, 0,335,
0,123 dan 0,195 dengan signifikansi monte carlo diatas 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel persepsi manfaat, persepsi kemudahan,
sikap dan minat telah terdistribusi secara normal.
2.3.Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan dalam studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadran
atau kubik. Dengan uji linieritas akan diperoleh informasi apakah model
empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik. Adapun uji yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu dengan mendasarkan pada nilai D-W untuk masing-
56
masing model. Jika nilai D-W persamaan utama lebih besar dari nilai DU
(batas atas) dan kurang dari (4-DU) maka dapat disimpulkan bahwa
model utama berbentuk linear (Ghozali, 2018:167). Hasil uji linieritas
model utama dengan menggunakan uji Durbin Watson dapat dilihat pada
tabel 4.10
Tabel 4.10. Uji Durbin Watson Model Utama
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .467a .218 .194 .85413 2.053
a. Predictors: (Constant), SQRTSKP, SQRTPM, SQRTPK
b. Dependent Variable: SQRTM
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Tabel 4.11. Uji Durbin Watson Model Kuadrat
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .526a .277 .230 .83485 2.073
a. Predictors: (Constant), SQRTZ2, SQRTX1, SQRTX2, SQRTZ, SQRTX12,
SQRTX22
b. Dependent Variable: SQRTM
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan output SPSS yang ditunjukkan oleh tabel 4.10 terlihat
bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2.053. jika dibandingkan nilai pada
tabel Durbin-Watson dengan jumlah observasi (n)= 100 dan variabel
independen k = 3 diperoleh nilai tabel dl (lower) = 1,613 dan nilai dU
(upper) =1,736. Oleh karena nilai DW model utama 2,053 lebih besar dari
batas atas (dU) 1,736 dan kurang dari 4-1,736 (4-dU), maka dapat
disimpulkan bahwa model penelitian bersifat linier.
57
2.4.Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik
scatterplot, dengan ketentuan sebagai berikut:
2.4.1. Jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2.4.2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2018:137-138).
Adapun hasil pengujian heteroskedastisitas ditunjukkan oleh
Gambar 4. 2 dibawah ini.
58
Gambar 4.2 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi Minat berdasarkan masukan variabel persepsi
manfaat, persepsi kemudahan dan sikap.
3. Uji Statistik
3.1.Uji t (uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Adapun hasil uji ini adalah sebagai berikut:
59
Tabel 4.12. Hasil Uji t
Sumber: data primer yang diolah 2018
Berdasarkan pada tabel tersebut maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Persepsi manfaat mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,528. Pada
koefisien alpha 5%. Karena nilai signifikansi > 0,05, hal ini berarti
bahwa persepsi manfaat tidak berpengaruh terhadap minat.
b. Persepsi kemudahan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,008. Pada
koefisien alpha 5%. Karena nilai signifikansi < 0,05, hal ini berarti
bahwa persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat.
c. Sikap mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,044. Pada koefisien
alpha 5%. Karena nilai signifikansi < 0,05, hal ini berarti bahwa sikap
berpengaruh terhadap minat.
60
3.2.Uji F
Uji F digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel independen
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4.13. Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression
Residual
Total
19.578
70.036
89.614
3
96
99
6.526
.730
8.945 .000b
a. Dependent Variable: SQRTM
b. Predictors: (Constant), SQRTS, SQRTPM, SQRTPK
Sumber: data primer yang diolah 2018
Berdasarkan uji pada tabel 4.13 tersebut dapat diketahui bahwa hasil
uji F pada penelitian ini memiliki nilai koefisien sebesar 8.945 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil ini memiliki arti bahwa
variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh secara positif dan
signifikan terhadap minat nasabah.
3.3.Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.14. Hasil Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .467a .218 .194 .85413
a. Predictors: (Constant), SQRTS, SQRTPM, SQRTPK
Sumber : data primer yang diolah 2018
Dari tabel 4.14 diatas dapat disimpulkan bahwa besarnya R2 (R
Square) sebesar 0,218. Hasil tersebut menunjukkan bahwa 21,8% variabel
dependen (minat) dapat dijelaskan oleh ke dua variabel independen
61
(persepsi manfaat dan persepsi kemudahan). Sedangkan sisanya 78,2%
(100%-21,8%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
4. Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur (path analisis) digunakan untuk menguji pengaruh
variabel intervening dalam hal ini adalah variabel sikap penggunaan yang
menyebabkan pengaruh variabel independen (persepsi manfaat dan
persepsi kemudahan) terhadap variabel dependen (minat) menjadi
hubungan tidak langsung (indirrect effect). Koefisien jalur adalah
standardized koefisien regresi. Koefisien jalur dihitung dengan membuat
dua persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan
hubungan yang dihipotesiskan. Dua persamaan tersebut antara lain:
Z = α + p3X1 + p4X2 + e1 (1)
Y = α + p1X1 + p2X2 + p5Z + e2 (2)
Keterangan:
1) X1 = Persepsi manfaat
2) X2 = Persepsi kemudahan
3) Z = Sikap
4) Y = Minat
5) Standardize koefisien untuk X1 dan X2 pada persamaan 1 akan
memberikan nilai path atau jalur untuk p3 dan p4
6) Standardize koefisien untuk X1, X2 dan Z pada persamaan (2) akan
memberikan nilai path atau jalur p1, p2, dan p5.
62
Setelah nilai setiap koefisien jalur (p1, p2, p3, p4, dan p5)
diketahui, maka selanjutnya akan dilakukan penghitungan besarnya
pengaruh tidak langsung yang dihitung dengan mengalikan koefisien tidak
langsung (p3 x p5 dan p4 x p5). Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh
perkalian koefisien (p3 x p5 dan p4 x p5) selanjutnya akan dicari nilai
standar error koefisien indirect effect (Sp3p5 dan Sp4p5) yang akan
digunakan untuk mencari nilai t hitung. Setelah nilai t hitung didapat maka
selanjutnya nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai t tabel dengan
tingkat signifikansi 0,05 dan jumlah responden 100.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah apabila t hitung lebih
besar dari t tabel maka hipotesis diterima atau dengan kata lain ada
pengaruh mediasi dalam penelitian. Sebaliknya, apabila t hitung lebih
kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak. Atau dengan kata lain tidak ada
pengaruh mediasi dalam penelitian (Ghozali, 2013: 249-155).
4.1.Hasil Persamaan Regresi
Persamaan regresi (1) digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel X1(Persepsi Manfaat) dan X2 (Persepsi Kemudahan) terhadap Z
(Sikap). Persamaan (1) akan menghasilkan nilai koefisien untuk jalur path
p3 dan p4. Persamaan diuji menggunakan bantuan SPSS dengan hasil
sebagai berikut:
63
Tabel 4.15. Model Summary
Persamaan 1
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .415a .172 .155 .72849
a. Predictors: (Constant), SQRTPK, SQRTPM
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Tabel 4.15 menunjukkan nilai R Square sebesar 0,172 hal tersebut
menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1 (persepsi
manfaat) dan X2 (Persepsi Kemudahan) terhadap Z (Sikap) adalah
sebesar 17,2% sementara sisanya 82,8% merupakan kontribusi dari
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Selanjutnya
nilai e1 = √ = 0,828. Selanjutnya tabel 4.14 menunjukkan
nilai koefisien jalur atau path untuk p3 dan p4.
Tabel 4.16. Hasil Uji Coefficient
Persamaan 1
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
SQRTPM
SQRTPK
1.004 .305 3.290 .001
.094 .094 .110 1.001 .319
.314 .100 .345 3.134 .002
a. Dependent Variable: SQRTS
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Hasil pada tabel 4.16, memberikan nilai unstandardized coefficient
beta untuk persepsi manfaat pada persamaan (1) sebesar 0,094 dan
64
signifikansi pada 0,319 yang berarti persepsi manfaat mempengaruhi
sikap. Nilai koefisien unstandardized beta 0,094 merupakan nilai path
untuk jalur p3, selanjutnya nilai unstandardized beta persepsi kemudahan
pada persamaan (1) sebesar 0,314 dan signifikansi 0,002 yang berarti
persepsi kemudahan mempengaruhi sikap. Nilai koefisien unstandardized
beta 0,314 merupakan nilai path untuk jalur p4.
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui persamaan regresi sebagai
berikut: Z = 1,004 + 0,094 + 0,314 + 0,828………(1)
Dengan demikian diperoleh diagram jalur persamaan (1) sebagai
berikut:
Gambar 4.3. Persamaan Regresi Pertama
4.2.Hasil persamaan Regresi (2)
Persamaan regresi (2) digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel X1 (Persepsi Manfaat), X2 (Persepsi kemudahan), dan Z (Sikap)
terhadap Y (Minat). Persamaan (2) akan menghasilkan nilai koefisien
untuk jalur path p1, p2, dan p5. Persamaan diuji menggunakan bantuan
SPSS dengan hasil sebagai berikut:
Persepsi
manfaat (X1)
Persepsi
kemudahan (X2)
Sikap
penggunaan (Z)
P3 = 0,094
P4 = 0,314
e1= 0,828
65
Tabel 4.17. Model Summary
Persamaan 2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .467a .218 .194 .85413
a. Predictors: (Constant), SIKAP, P MANFAAT, P.KEMUDAHAN
Sumber: data primer yang diolah 2018
Tabel 4.17 menunjukkan nilai R Square sebesar 0,218 hal tersebut
menunjukkan bahwa kontribusi atau sumbangan pengaruh X1 (Persepsi
manfaat), X2 (Persepsi Kemudahan) dan Z (sikap) terhadap Y (Minat)
adalah sebesar 21,8% sementara sisanya 78,2% merupakan kontribusi
dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Selanjutnya nilai e2 didapat dari rumus e2 = √ = 0,782
Selanjutnya tabel 4.18 menunjukkan nilai koefisien jalur atau path untuk
p1, p2, dan p5.
Tabel 4.18. Hasil Uji Coefficients
Persamaan 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
SQRTPM
SQRTPK
SQRTS
.439 .377 1.164 .247
.070 .111 .068 .633 .528
.332 .123 .304 2.693 .008
.243 .119 .202 2.040 .044
a. Dependent Variable: SQRTM
Sumber: data primer yang diolah 2018
Hasil pada tabel 4.16 memberikan nilai unstandardized coefficient
beta untuk persepsi manfaat pada persamaan (2) sebesar 0,070 dan
66
signifikansi pada 0,528 yang berarti persepsi manfaat tidak signifikan
terhadap minat. Nilai koefisien unstandardized beta 0,070 merupakan
nilai path untuk jalur P1. Selanjutnya nilai unstandardized beta pada
persepsi kemudahan pada persamaan (2) sebesar 0,332 dan signifikansi
0,008 yang berarti persepsi kemudahan mempengaruhi minat. Nilai
koefisien unstandardized beta persepsi kemudahan 0,332 merupakan nilai
path untuk jalur p2. Sedangkan nilai unstandardized sikap adalah 0,243
dan signifikansi 0,044 yang berarti sikap mempengaruhi minat. Nilai
koefisien ini merupakan nilai path untuk jalur p5.
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 0,439 + 0,070PM+ 0,332PK + 0,243S + 0,782…(2)
Dengan demikian diperoleh diagram jalur sebagai berikut:
Gambar 4.4. Hasil Persamaan Regresi Kedua
Dikembangkan untuk penelitian 2018
Persepsi
Manfaat
(X1)
Persepsi
kemudahan
(X2)
Sikap(Z)
Minat(Y
)
e2 =
0,782
e1= 0,828
P4 = 0,314
P2 = 0,332
P1 = 0,070
P3 = 0,094
P5 = 0,243
67
Berdasarkan gambar 4.4 diatas, hasil analisis jalur menunjukkan
beberapa informasi diantaranya:
a) Persepsi manfaat dapat berpengaruh langsung terhadap minat.
Besarnya pengaruh langsung persepsi manfaat terhadap minat
ditunjukkan dengan nilai p1 = 0,070
b) Persepsi kemudahan dapat berpengaruh langsung terhadap minat.
Besarnya pengaruh langsung persepsi kemudahan terhadap minat
ditunjukkan dengan nilai p2 = 0,332
c) Persepsi manfaat dapat mempengaruhi minat secara tidak langsung
yaitu melalui sikap. Besarnya pengaruh tidak langsung persepsi
manfaat terhadap minat melalui sikap harus dihitung dengan
mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu p3 x p5 (0,094x0,243)
= 0,022
d) Persepsi kemudahan dapat mempengaruhi minat secara tidak
langsung yaitu melalui sikap. Besarnya pengaruh tidak langsung
persepsi kemudahan terhadap minat harus dihitung dengan
mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu p4 x p5 (0,314x0,243)
= 0,076
Selanjutnya pengaruh mediasi ditunjukkan dengan perkalian koefisien
(p3xp5)= 0,022 dan (p4xp5)= 0,076 harus diuji tingkat
signifikansinya dengan sobel test sebagai berikut:
a) Uji signifikansi koefisien (p3xp5=0,022)
Hitung standar error dari koefisien indirrect effect (sp3p5)
68
Sp3p5 = √
Sp3p5 = √(0,243)²×(0,094)²+(0,094)²(0,119)²+(0,094)²×(0,119)²
Sp3p5 = √0,000521756+0,00125126+0,00125126
Sp3p5 = √0,000772008
Sp3p5 = 0,027785031 dibulatkan menjadi 0,030
Berdasarkan hasil sp3p5 selanjutnya dapat menghitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t =
=
= 0,73
adapun nilai t tabel dengan tingkat signifikansi 5% dan N
sebanyak 100-2 =98 maka diperoleh t tabel sebesar 1,661.
Oleh karena nilai t hitung (0,73) lebih kecil dari t tabel (1,661)
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,022 tidak
signifikan yang berarti sikap tidak berpengaruh sebagai variabel
mediasi antara persepsi manfaat terhadap minat.
b) Uji Signifikansi Koefisien (p4xp5= 0,076)
Hitung standar error dari koefisien indirrect (sp4p5)
Sp4p5 = √p5²sp4²+p4²sp5²+sp4²sp5²
Sp4p5 = √(0,243)² (0,100)² + (0,314)² (0,119)² + (0,100)²
(0,119)²
Sp4p5 = √0,00059049+0,001396217+0,00014161
Sp4p5 = √0,002128317 = 0,046133686
Sp4p5 = 0,046133686 dibulatkan menjadi 0,050
69
Berdasarkan hasil sp4p5 selanjutnya dapat menghitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus:
t =
=
= 1,52
Dari hasil t tabel dengan tingkat signifikansi 5% dan N sebanyak
100-2=98 maka diperoleh t tabel sebesar 1,661.
Oleh karena itu nilai t hitung (1,52) lebih kecil dari nilai t tabel
(1,661) dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,076 tidak
signifikan. Yang berarti sikap tidak berpengaruh sebagai variabel mediasi
antara persepsi kemudahan terhadap minat.
D. Uji Hipotesis dan Kesimpulan
1. Pengaruh persepsi manfaat terhadap minat
X1 → Y
Dari analisis gambar 4.3 diperoleh pengaruh langsung persepsi
manfaat sebesar 0,070 dengan tingkat signifikansi pada tabel 4.16 sebesar
0,528 dimana lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
persepsi manfaat tidak berpengaruh signifikan terhadap minat. Hal ini
menunjukkan semakin tinggi persepsi manfaat maka belum tentu akan
meningkatkan minat penggunaan mobile banking. Sehingga hipotesis
pertama (H1) yang menyatakan semakin tinggi persepsi manfaat maka
semakin tinggi minat ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Bhilawa (2010) berpendapat bahwa Persepsi manfaat tidak berpengaruh
signifikan terhadap minat menggunakan. Hal ini berarti seseorang
70
menganggap Mobile Banking dapat meningkatkan kinerjanya, akan tetapi
tidak selalu berpengaruh terhadap penggunaan Mobile Banking. Kemudian
hasil penelitian dari Hadi dan Novi (2015) menyatakan bahwa persepsi
manfaat tidak berpengaruh terhadap penggunaan mobile banking, hal ini
disebabkan tidak dirasakannya manfaat oleh responden, tetapi lebih
disebabkan oleh tingginya manfaat yang dirasakan oleh responden itu
sendiri. Dan hasil penelitian dari Susanti (2015) menyatakan, Persepsi
kegunaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan
mobile banking BRI Syariah kantor wilayah Yogyakarta.
2. Pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat
X2 → Y
Pada analisis gambar 4.3 diperoleh pengaruh langsung persepsi
kemudahan sebesar 0,094 dengan tingkat signifikansi pada tabel 4.16
sebesar 0,008 dimana lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif signifikan terhadap
minat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kemudahan semakin
tinggi minat penggunaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ke
dua (H2) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kemudahan suatu
sistem maka semakin tinggi pula minat penggunaan mobile banking
diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Laksana dkk (2015)
yang menyatakan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh
signifikan terhadap minat menggunakan mobile banking. Hal ini
71
menunjukkan persepsi kemudahan yakni sejauh mana seseorang percaya
bahwa dalam menggunakan suatu teknologi tidak memerlukan usaha
yang besar. Kemudian hasil penelitian dari Ramadhan dan Herianingrum
(2017), menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh signifikan
terhadap minat menggunakan mobile banking. Hal ini menunjukkan
semakin tinggi persepsi kemudahan maka semakin meningkat pula minat
nasabah dalam menggunakan mobile banking. Hasil ini juga mendukung
penelitian dari Afifah dan Wedyanesti (2017), yang menyatakan persepsi
kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap minat
penggunaan aplikasi BCA mobile. Hal ini menunjukkan kepercayaan
penggunaan akan BCA mobile bahwa sistem mudah digunakan dapat
mempengaruhi minat penggunaan. Dan hasil penelitian dari Maulidiyah
(2017) menyatakan bahwa kemudahan penggunaan memiliki pengaruh
signifikan terhadap keputusan menggunakan. Dengan demikian semakin
tinggi kemudahan penggunaan maka semakin tinggi juga minat
menggunakan mobile banking bank mandiri. Responden setuju bahwa
mobile banking memberikan kemudahan yang dirasakan dalam
bertransaksi dimana saja dan kapan saja.
3. Pengaruh sikap penggunaan terhadap minat
Z → Y
Dari analisis gambar 4.16 diperoleh pengaruh langsung sikap
sebesar 0,243 dengan tingkat signifikansi 0,044 dimana lebih kecil dari
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa sikap perpengaruh positif dan
72
signifikan terhadap minat. Hal ini menunjukkan semakin baik sikap
penggunaan maka semakin baik pula minat nasabah dalam menggunakan
mobile banking. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ke lima
(H5) yang menyatakan semakin baik sikap penggunaan maka semakin
baik pula minat penggunaan dapat diterima.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yakni
Penelitian Menurut Hidayati (2013) sikap berpenaruh terhadap minat
dalam penggunaan layanan internet banking, dan Fakhrunnisa’ dkk
(2013) menyatakan bahwa sikap penggunaan berpengaruh terhadap minat
penggunaan mobile banking syariah. Apabila responden dalam
pekerjaannya merasa senang, nyaman dan menerima penggunaan internet
maka akan mempengaruhi minat perilaku untuk menggunakan. Ini
menunjukkan bahwa apabila semakin tinggi sikap penggunaan maka
semakin tinggi minat menggunakan.
4. Pengaruh persepsi manfaat terhadap minat melalui sikap
X1 → Z →Y
Berdasarkan uji sobel dapat diketahui bahwa pengaruh tidak
langsung persepsi manfaat terhadap minat yang dimediasi oleh sikap
menunjukkan nilai t hitung = 0,73 lebih kecil dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 yaitu 1,661. Maka dapat disimpulkan bahwa koefisien
mediasi 0,022 tidak signifikan yang berarti sikap tidak berpengaruh
sebagai variabel mediasi antara pengaruh persepsi manfaat terhadap
minat. Hal ini mengindikasi bahwa hipotesis ketiga (H3) yang
73
menyatakan bahwa semakin tinggi persepsi manfaat maka akan semakin
meningkat minat nasabah melalui sikap ditolak.
Hasil ini mendukung penelitian dari Christiyanti dan Medyawati
(2010) yang menyatakan bahwa persepsi manfaat tidak mempengaruhi
sikap responden hal ini disebabkan nilai T value yang lebih kecil dari 0,5.
Sedangkan Albert dan Gustin (2010) yang menyatakan dengan adanya
manfaat atau dampak positif yang dirasakan akan mempengaruhi minat
responden untuk tetap menggunakan sehingga akan membantu pekerjaan
yang dilakukan. Hal ini dibuktikan dari nilai koefisien regresi sebesar
0,723 dan mempunyai pengaruh signifikan. Hasil dari Muntianah, et all
(2012) menyatakan bahwa sikap penggunaan tidak berpengaruh secara
signifikan, hasil ini juga didukung penelitian dari Sidharta dan sidh
(2014) yang menyatakan bahwa persepsi manfaat tidak berpengaruh
signifikan terhadap sikap atas penggunaannya dan pengaruh sikap
penggunaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat.
5. Pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat melalui sikap
X2 → Z → Y
Berdasarkan uji sobel dapat diketahui bahwa pengaruh tidak
langsung persepsi kemudahan terhadap minat yang dimediasi sikap
menunjukkan nilai t hitung 1,52 lebih kecil dari nilai t tabel dengan nilai
signifikansi 0,05 yaitu 1,661. Maka dapat disimpulkan bahwa koefisien
mediasi 0,076 tidak signifikan, yang berarti sikap tidak berpengaruh
sebagai variabel mediasi antara pengaruh persepsi kemudahan terhadap
74
minat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ke empat (H4) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi persepsi kemudahan maka akan
semakin tinggi minat penggunaan mobile banking melalui sikap ditolak.
Hasil ini konsisten dengan penelitian dari Tjini (2013) yang
menyatakan bahwa persepsi kemudahan dan persepsi manfaat tidak
berpengaruh terhadap sikap penggunaan layanan internet banking. Artha
(2011) mengambil konteks sikap penggunaan e-commerce, dari hasil
penelitian persepsi kemudahan penggunaan terbukti belum menunjukkan
pengaruhnya terhadap sikap penggunaan suatu teknologi. Hal ini
disebabkan karena mengacu pada kenyataan bahwa para responden kurang
percaya akan keamanan untuk melakukan transaksi perbankan dengan
mobile banking. Kemudian hasil penelitian dari Wibowo (2007) yang
menyatakan bahwa persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap sikap
penggunaan mobile banking syariah. Hal ini juga menunjukkan bahwa
mudah tidaknya suatu teknologi yang digunakan tidak akan mempengaruhi
sikap nasabah terhadap penggunaan teknologi tersebut.
75
Dari hasil hipotesis maka perumusannya sebagai berikut:
Tabel 4.19. Hasil penelitian
Hipotesis Uraian Hasil
H1 Semakin tinggi persepsi manfaat maka
semakin tinggi minat penggunaan Di tolak
H2 Semakin tinggi persepsi kemudahan maka
semakin tinggi minat penggunaan Di terima
H3 Semakin baik sikap penggunaan maka
semakin baik minat penggunaan Di terima
H4
Semakin tinggi persepsi manfaat maka
semakin tinggi minat penggunaan melalui
sikap penggunaan
Di tolak
H5
Semakin tinggi persepsi kemudahan maka
semakin tinggi minat penggunaan melalui
sikap penggunaan
Di tolak
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Persepsi manfaat tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
menggunakan Mobile Banking. Hal ini terjadi karena nasabah bank
BTN Syariah Solo banyak yang belum tahu dan mengerti bagaimana
menggunakan mobile banking. Mereka kurang percaya dengan layanan
mobile banking ini.
2. Persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
penggunaan Mobile Banking. Hal ini terjadi karena responden merasa
bahwa proses instalasi Mobile banking yang ada di BTN Syariah Solo
sangat mudah dilakukan, kemudian tidak perlu membutuhkan waktu
lama untuk pengoperasian Mobile Banking, dan penggunaan dari
Mobile Banking ini sangat fleksibel yakni dapat diakses dimanapun
menggunakan smarphone. Segala kemudahan yang dirasakan
otomatis akan meningkatkan kepercayaan untuk menambah keinginan
menggunakan Mobile banking.
3. Pengaruh sikap perpengaruh positif dan signifikan terhadap minat. Hal
ini menunjukkan munculnya minat untuk menggunakan layanan
mobile banking dipengaruhi munculnya sikap awal terhadap layanan
tersebut. Sikap awal yang positif dapat mendorong minat semakin
77
besar, namun apabila sikap awal terbentuk secara negatif akan dapat
mengurangi minat seseorang menggunakan layanan mobile banking.
Hal ini yang dirasakan oleh nasabah Bank BTN Syariah Solo bahwa
informasi positif yang diperoleh dari layanan mobile banking yang
ingin digunakan, menimbulkan sikap yang baik bagi nasabah bank itu
sendiri, sehingga kemungkinan untuk melakukan transaksi dengan
mobile banking juga semakin besar.
4. Sikap tidak berpengaruh sebagai variabel mediasi antara pengaruh
persepsi manfaat terhadap minat. Hal ini menunjukkan semakin
seseorang percaya bahwa menggunakan mobile banking akan
meningkatkan kinerja mereka dan meskipun terdapat nilai manfaat
baik perasaan senang, perasaan nyaman yang dapat menunjang
pekerjaan responden lebih efektif dan efisien. Hal ini tidak selalu
menarik sikap seseorang tersebut untuk berminat menggunakan mobile
banking. Masih banyak responden atau nasabah bank BTN Syariah
Solo yang tidak dapat mengoptimalkan daya guna atau manfaat mobile
banking meskipun mereka tau bahwa manfaat dari mobile banking ini.
Dengan demikian manfaat yang seharusnya bisa digunakan secara
optimal perlu disosialisasikan kembali secara detail oleh pihak bank
sendiri pada nasabah, agar tujuan dari layanan ini dapat terpenuhi
secara utuh.
5. Sikap tidak berpengaruh sebagai variabel mediasi antara pengaruh
persepsi kemudahan terhadap minat. Sehingga dapat disimpulkan
78
bahwa nasabah Bank BTN Syariah Solo merasa, meskipun sistem yang
digunakan telah dibuat sederhana dan mudah untuk dioperasikan
namun responden tetap mempertimbangkan segi keamanan dan privasi
saat bertransaksi menggunakan mobile banking. Mereka masih belum
yakin akan kemudahan yang didapat ketika menggunakan. Jadi mudah
tidaknya suatu teknologi yang digunakan tidak selalu dapat
mempengaruhi sikap dan minat nasabah terhadap penggunaan
teknologi tersebut.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diajukan
sebagai berikut:
1. Bagi BTN Syariah Solo
a. Diharapkan BTN Syariah cabang Solo dapat memberikan penjelasan
atau sosialisasi mengenai manfaat dan penggunaan Mobile Banking.
Sosialisasi yang dapat dilakukan bisa dengan pihak BTN lebih gencar
lagi memberikan informasi mengenai layanan ini, dapat juga
memanfaatkan media iklan dan media sosial.
b. Diharapkan pihak BTN Syariah cabang Solo dapat selalu mengupdate
fitur-fitur yang dibutuhkan oleh nasabah, karena dengan kelengkapan
fitur – fitur ini akan mempermudah nasabah dalam mendukung
aktivitasnya sehingga nasabah akan menggunakan Mobile Banking.
c. Diharapkan pihak bank untuk terus memperbaiki sistem yang ada agar
tidak terlalu lama dalam bertransaksi Mobile Banking.
79
2. Bagi peneliti selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penellitian ini dapat dijadikan bukti
studi kasus dan acuan atau referensi mengenai pembahasan yang
berkaitan dengan topik dalam proses perkuliahan.
b. Penelitian ini hanya mengambil responden nasabah BTN kantor
cabang Syariah Solo saja. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat
mengambil responden dari nasabah lain bank lainnya dengan jumlah
populasi yang beragam.
c. Dalam penelitan ini untuk menguji intervening peneliti menggunakan
alat analisis SPSS dengan analisis jalur (Analisis Path) sehingga
diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan alat analisis lain
yaitu analisi SEM (Sctructural Equation Modeling)
C. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam pengumpulan data, peneliti ini menggunakan kuesioner sehingga
data yang dikumpulkan hanya menggambarkan pendapar responden
mengenai BTN kantor cabang Syariah solo. Peneliti juga tidak bisa
mengontrol jawaban responden yang tidak dapat menunjukkan keadaan
yang sesungguhnya.
2. Peneliti merasa sulit mencari responden yang sesuai dan mayoritas
responden terburu-buru dalam mengisi kuesioner sehingga hasilnya
kurang maksimal.
80
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, Fadilah dan Sri Widyanesti. 2017. Analisis penggunaan Mobile Banking
dengan Mengadopsi Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus
pada Bank Central Asia di Jakarta). E-Proceeding of Management. Vol. 4,
No 1.
Amanullah, Bastian. 2014. Pengaruh Persepsi Manfaat kemudahan Penggunaan
dan kepercayaan terhadap Sikap Positif Penggunaan Layanan Mobile
Banking Survey Pada Nasabah Bank BCA Semarang. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Amijaya, Gilang Rizky. 2010. Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi
Kemudahan Resiko dan Fitur Layanan terhadap Minat Ulang Nasabah
Bank dalam Menggunakan Internet Banking Studi pada Nasabah Bank
BCA. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Al-Ajam, A.S., and Nor, K. MD. 2013. Influencing factors on Behavioral
Intention to Adopt Internet Banking Service. World Applied Sciences
Journal. Vol. 22, No 11.
Artha, U. 2011. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi
Resiko, kepercayaan, Inovasi Pribadi, dan Kesesuaian Terhadap Sikap
Penggunaan E-Commerce. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Astia, Retania. 2013. Determinan Sikap dan Pengaruhnya Terhadap Minat
Penggunaan Internet Banking. Jurnal Ilmiah. Vol. 2, No. 1.
Bhilawa, Longgar. 2010. Analisis Penerimaan Mobile Banking (M-Banking)
dengan Pengalaman (Experince) Sebagai Variabel Eksternal dengan
Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Skripsi.
Solo: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Davis, F.D. 1989. Percived Usefulness, Percieved Ease of Use, and Acceptance
of Information System Technology. MIS Quarterly. Vol. 13, No 3.
Dewayanti, dkk. 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam
Menggunakan Layanan Mobile Banking Dengan Menggunakan UTAUT
(Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology). Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol. 2, No 9.
81
Dewi, Ni Made Ari Puspita dan I Gde Kt. Warmika. 2016. Peran Persepsi
Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Resiko Terhadap
Niat Menggunakan Mobile Commerce Di Kota Denpasar. E-Jurnal
Manajemen Unud. Vol. 5, No. 4.
Fakhrunnisa’, dkk. 2013. Pengaruh Persepsi Kemanfaatan dan Sikap Pengguna
Terhadap Minat Menggunakan Internet (Studi Pada Tenaga Kependidikan
di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang). Skripsi.
Tidak Diterbitkan. Fakultas ilmu Aministrasi Universitas Brawijaya:
Malang.
Farizi, Hadyan dan Syaefullah. 2013. Pengaruh persepsi Kegunaan, Persepsi
Kemudahan, persepsi Risiko dan Kepercayaan Terhadap Minat
Menggunakan Internet Banking. Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas
Brawijaya Malang. Vol. 2, No 1.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
------------------- 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
25 Edisi 9. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan, Andrew. 2014. Aplikasi Technology Acceptence Model Pada Minat
Nasabah Untuk Menggunakan Internet Banking. Jurnal Nominal, Vol. 3
No. 2.
Habibi, Muhammad dan Achmad Zaky. 2014. Pengaruh Kepercayaan, Persepsi
Kegunaan, persepsi Kemudahan, dan persepsi Kenyamanan Terhadap
Minat Penggunaan Mobile Banking Syariah. Jurnal Ilmiah. Vol. 3, No. 1.
Hadi, Syamsul dan Novi. 2015. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan
Layanan Mobile Banking. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan.
Istiarni, Panggih Rizki Dwi dan Paulus Basuki Hadiprajitno. 2014. Analisis
Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan, Penggunaan dan Kredibilitas
Terhadap Minat Penggunaan Berulang Internet Banking dengan Sikap
Penggunaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris: Nasabah
Layanan Internet Banking di Indonesia). Jurnal of Accounting. Vol. 03,
No 2.
Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi
Kurnia, Cahya dan Edin Surdi DjatiKusuma. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat Nasabah untuk Menggunakan M-banking. Jurnal
Sistem Informasi dan Manajemen Informatika STMIK GI MDP
Palembang.
82
Kurniawati, Hanif Astika dkk . 2017. Analisis Minat Penggunaan Mobile Banking
dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Yang Telah di
Modifikasi (Analysis Bahavioral Intention to Uses of Mobile Banking
Technology Acceptance Model (TAM) Approach modified). E-Journal
Ekonomi Bisnis dan Akuntansi. Vol. IV, No. 1.
Laksana, Giga Bawa dkk. 2015. Pengaruh Persepsi kemanfaatan, Persepsi
Kemudahan Penggunaan, Persepsi Resiko dan Persepsi Kesesuaian
Terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking (Studi Pada Nasabah
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Rembang, Jawa Tengah).
Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 26, No 2.
L.Rema, Yasinta Oktaviana dan Djoko Budianto Setyohadi. 2016. Faktor – faktor
Yang Mempengaruhi Penerimaan Mobile Banking Stdi Kasus BRI Cabang
Bajawa. Seminar Riset Teknologi Informasi. Magister Teknik Informatika
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Maulidiyah, Sakinah. 2017. Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan Pengunaan,
dan Kesesuaian Terhadap Keputusan Menggunakan Mobile Banking Bank
Mandiri di Surabaya. Artikel Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Perbanas: Surabaya.
Mubiyantoro, Ari dan Syaefullah. 2014. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi
Kemudahan Penggunaan, Persepsi Kesesuaian, dan persepsi Risiko
Terhadap Sikap Penggunaan Mobile Banking (Studi Kasus di Bank BRI
Kota Malang). Jurnal Akuntansi. Malang: Universitas Brawijata.
Muntianah, Siti Tutik dkk. 2012. Pengaruh Minat Perilaku terhadap Actual Use
Teknologi Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model
(TAM) (Studi Kasus pada Kegiatan Belajar Mahasiswa Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya Malang). E-journal Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya. Vol. 6, No.1.
Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen : Konsep, Aplikasi dan
Perkembangan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Pardede, Ratlan dan Reinhard Manurung. 2014. Analisis Jalur Path Analysis:
Teori dan Aplikasi dalam Riset Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta
Rahayu, Imam Sugih. 2015. Minat Nasabah Menggunakan Mobile Banking
dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM)
(Studi Kasus PT Bank Syariah Mandiri Cabang Yogyakarta). Jurnal
Ekonomi Syariah Indonesia. Vol V, No 2.
Ramadhan, Reza dan Sri Herianingrum. 2017. Persepsi Kemudahan Penggunaan,
Persepsi Kredibilitas, dan Persepsi Harga Terhadap Niat Nasabah
Menggunakan Layanan Mobile Banking (Studi Kasus Pada Bank Syariah
83
Mandiri Surabaya). Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. Vol. 4,
No 6.
Rusfianto, Mirzha dkk. 2016. Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan
Penggunaan Layanan Internet Banking (Studi Komparasi pada Nasabah
Penggunaan Internet Banking Bank mandiri Semarang Berdasarkan
Tingkat Pendapatan). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis S1 Undip.
Sidharta, Iwan dan Rahmahwati Sidh. 2014. Pengukuran Persepsi Manfaat dan
Persepsi Kemudahan Terhadap Sikap Serta Dampaknya Atas Penggunaan
Ulang Online Shopphing Pada E-commerce. Jurnal Computech dan
Bisnis. Vol.8, No.2.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru.
Sunyoto, Danang. 2014. Praktik Riset Perilaku Konsumen (Teori, Kuesioner,
Alat, dan Analisis Data). Yogyakarta: CAPS (Center of Academic
Publishing Service).
Susanti, Anik. 2015. Pengaruh Persepsi Kegunaan Persepsi Kemudahan Persepsi
Risiko dan Persepsi Kepercayaan terhadap Minat menggunakan Mobile
Banking. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Syariah dan Hukum Sunan
Kalijaga.
Syamsul Rizal, Munawir. 2017. Pengaruh Kepuasan Nasabah terhadap
Menggunakan Mobile Banking (M-Banking) Pada Bank BCA Cabang
Banda Aceh. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Teknologi. Vol.1, No 2.
Tjini, Sartika S.A dan Baridwan Zaki. 2013. Pengaruh Kepercayaan, Persepsi
Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat
Penggunaan Sistem Internet Banking. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Wibiadila, Ikbar 2016. Pengaruh Kegunaan, Kemudahan, Resiko, dan Kualitas
Layanan Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Mobile Banking
(Survei pada Nasabah Bank Mandiri Kantor Cabang Solo). Skripsi. Solo:
Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Wibowo, A.2007. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan
Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Jurusan Sistem
Informasi, Fakultas Teknologi Informasi. Universitas Budi Luhur.
Website:
https://www.ojk.go.id/id/Default.aspx# diakses pada 7 Agustus 2018 pukul 20:00
84
LAMPIRAN
Lampiran 1 kuesioner Penelitian
A. IDENTITAS RESPONDEN
IDENTITAS RESPONDEN
Mohon diisi dengan memberikan tanda ceklis (√) pada alternative jawaban
yang tersedia.
1. Usia : a. < 20 tahun c. 30-40 tahun
b. 20-30 tahun d. > 40 tahun
2. Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita
3. Pendidikan terakhir : a. SMP d. Strata-1 (S1)
b. SMA e. Strata-2 (S2)
c. Akademi/Diploma f. Strata -3 (S3)
4. Pekerjaan : a. PNS d. Wiraswasta
b. Karyawan Swasta f. lainnya
c. pelajar/Mahasiswa
5. Penghasilan perbulan : a. > 1.000.000
b. 1.000.000-3.000.000
c. 3.000.000-5.000.000
d. > 5.000.000
PETUNJUK PENGISIAN
Bapak/Ibu/Saudara/I cukup memberikan tanda centang (√) pada
pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu/Saudara/I. Mulai di angka 1 untuk sangat “tidak setuju”
sampai dengan angka 10 untuk “sangat setuju” dengan pernyataan
yang ada pada kuesioner.
Contoh:
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
√
DAFTAR PERTANYAAN
1. Layanan mobile banking dapat diakses dimana dan kapan saja.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
2. Layanan mobile banking lebih efektif digunakan dari internet
banking.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
3. Penggunaan layanan mobile banking meningkatkan produktifitas.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
4. Menggunakan layanan mobile banking akan membuat kegiatan
bisnis lebih cepat
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
5. Menggunakan layanan mobile banking membantu meningkatkan
kinerja saya.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
6. Layanan mobile banking sangat mudah saya gunakan.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
7. Penggunaan aplikasi layanan mobile banking jelas dan mudah saya
mengerti.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
8. Layanan mobile banking sangat mudah saya pelajari.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
9. Penggunaan layanan mobile banking tidak menyulitkan saya
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
10. Instalasi aplikasi mobile banking sangat mudah
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
11. Penggunaan mobile banking memberi keuntungan bagi saya.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
12. Saya merasa senang menggunakan layanan mobile banking.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
13. Saya lebih berkeinginan untuk terus menggunakan layanan mobile
banking dibanding dengan layanan lainnya.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
14. Saya berencana menggunakan layanan mobile banking.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
15. Saya berminat untuk menggunakan layanan mobile banking.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
16. Saya akan terus menggunakan layanan mobile banking.
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden
PERSEPSI MANFAAT
PERSEPSI KEMUDAHAN
P1 P2 P3 P4 P5 X1 P6 P7 P8 P9 P10 X2
9 8 8 9 10 44 9 10 10 9 10 48
9 8 8 8 8 41 8 8 8 8 8 40
5 5 10 10 10 40 10 10 10 1 1 32
10 8 5 9 10 42 10 10 9 9 8 46
9 9 8 10 9 45 9 9 8 7 8 41
8 9 8 9 9 43 8 8 8 8 8 40
8 9 9 9 9 44 6 6 9 8 9 38
8 8 7 7 9 39 7 6 7 7 5 32
10 10 10 10 10 50 10 10 1 10 8 39
7 7 7 8 8 37 9 9 8 7 5 38
9 3 9 9 7 37 4 3 3 6 6 22
5 5 10 10 10 40 10 10 5 5 10 40
8 7 9 8 8 40 8 9 7 8 5 37
9 10 10 10 8 47 7 9 9 9 8 42
10 4 7 8 9 38 9 8 8 7 5 37
9 8 8 8 9 42 9 8 9 8 7 41
10 10 10 10 10 50 10 10 10 10 8 48
10 9 10 10 10 49 10 10 9 8 9 46
8 7 8 7 8 38 6 6 9 8 7 36
10 8 7 8 8 41 8 8 8 8 7 39
8 8 7 7 7 37 8 7 8 8 8 39
8 8 8 8 8 40 7 7 7 7 5 33
7 7 7 8 7 36 8 7 8 7 7 37
9 6 6 6 8 35 6 7 7 6 7 33
7 8 6 7 7 35 8 8 9 8 4 37
5 6 7 8 8 34 7 7 7 7 8 36
9 5 8 8 8 38 8 8 8 8 8 40
10 8 8 10 10 46 10 10 8 10 8 46
9 9 3 10 5 36 8 9 8 3 5 33
4 5 5 5 5 24 5 5 6 6 5 27
9 10 10 10 10 49 9 7 8 8 7 39
10 9 2 5 7 33 8 9 7 9 3 36
5 8 8 7 6 34 6 6 9 6 9 36
8 8 8 10 9 43 10 7 10 8 5 40
8 7 8 9 8 40 8 7 8 8 7 38
10 8 9 10 10 47 10 10 9 9 7 45
9 7 6 9 9 40 8 9 6 8 6 37
10 10 10 10 10 50 10 10 10 8 7 45
8 8 9 9 9 43 9 9 9 9 8 44
3 3 8 8 6 28 3 3 4 4 4 18
6 4 7 8 7 32 7 8 8 8 7 38
8 9 8 5 6 36 8 5 4 4 7 28
10 7 10 10 10 47 10 10 10 9 7 46
8 9 10 9 9 45 9 10 8 8 7 42
8 9 9 8 8 42 9 9 8 8 8 42
6 8 8 8 7 37 8 8 9 9 9 43
7 9 8 8 7 39 8 8 8 9 9 42
10 10 8 10 10 48 10 10 10 7 10 47
9 7 7 8 7 38 7 8 7 5 6 33
4 8 6 5 5 28 7 7 7 5 8 34
10 8 9 10 9 46 10 9 10 10 7 46
10 10 9 10 10 49 9 9 9 9 7 43
9 8 7 8 7 39 10 9 10 8 4 41
1 8 8 8 9 34 7 9 9 9 6 40
10 10 9 9 9 47 9 9 9 9 9 45
9 8 8 9 10 44 9 10 10 9 10 48
9 8 8 8 8 41 8 8 8 8 8 40
5 5 10 10 10 40 10 10 10 5 5 40
10 8 5 9 10 42 10 10 9 9 6 44
10 9 9 8 8 44 8 6 7 7 6 34
10 10 9 9 9 47 9 9 9 9 9 45
5 8 8 8 9 38 7 9 9 9 6 40
9 8 7 8 7 39 10 9 10 8 5 42
10 10 9 10 10 49 9 9 9 9 6 42
10 8 9 10 9 46 10 9 10 10 7 46
4 8 6 5 5 28 7 7 7 5 8 34
9 7 7 8 7 38 7 8 7 5 6 33
10 10 8 10 10 48 10 10 10 7 10 47
7 9 8 8 7 39 8 8 8 9 9 42
6 8 8 8 7 37 8 8 9 8 9 42
8 9 9 8 8 42 9 9 8 8 8 42
8 9 10 9 9 45 9 10 8 8 7 42
10 7 10 10 10 47 10 10 10 10 6 46
8 9 8 5 6 36 8 5 4 4 7 28
6 4 7 8 7 32 7 8 8 7 7 37
8 8 9 9 10 44 9 9 9 9 8 44
3 3 8 8 8 30 5 5 4 4 4 22
9 7 6 9 9 40 8 9 6 8 6 37
10 8 8 10 10 46 8 9 9 9 7 42
10 9 2 5 7 33 8 9 7 9 6 39
8 7 8 9 8 40 8 7 8 7 8 38
8 8 8 10 9 43 10 7 10 8 6 41
5 8 8 7 6 34 6 6 9 9 6 36
9 10 10 10 9 48 7 8 8 9 7 39
4 5 5 5 5 24 5 5 6 6 5 27
9 9 3 10 5 36 8 9 8 3 5 33
10 8 8 10 10 46 10 10 9 10 8 47
9 5 8 8 8 38 8 8 8 8 8 40
5 6 7 8 8 34 7 7 7 7 8 36
7 8 6 7 7 35 8 8 9 8 6 39
9 6 6 6 8 35 6 7 7 6 7 33
7 7 7 8 7 36 8 7 8 7 7 37
8 8 8 8 8 40 7 7 7 7 5 33
8 8 7 7 7 37 8 7 8 8 8 39
8 7 8 7 8 38 6 6 7 8 6 33
10 8 7 8 8 41 8 8 8 8 7 39
10 9 10 10 10 49 10 10 10 10 6 46
10 10 10 10 10 50 8 9 8 8 7 40
9 8 8 8 9 42 9 8 9 8 7 41
10 4 7 8 9 38 9 8 8 7 5 37
Variabel Sikap Variabel Minat
P11 P12 P13 Z P14 P15 P16 Y
8 8 10 26 9 10 10 29
8 8 8 24 8 8 8 24
10 10 10 30 10 10 10 30
9 9 10 28 10 10 9 29
9 9 7 25 8 9 9 26
8 8 8 24 8 8 8 24
6 7 8 21 8 8 8 24
7 7 6 20 8 8 7 23
10 7 8 25 10 10 10 30
8 9 9 26 9 9 8 26
9 7 5 21 7 8 6 21
10 10 10 30 10 10 10 30
5 7 4 16 6 6 6 18
7 8 9 24 9 8 8 25
5 7 6 18 7 3 3 13
8 8 8 24 9 8 8 25
10 8 8 26 7 8 9 24
10 10 10 30 9 9 8 26
8 8 8 24 8 7 8 23
8 8 8 24 8 8 8 24
7 6 9 22 8 8 6 22
7 7 7 21 7 7 7 21
7 7 7 21 7 7 7 21
7 8 8 23 7 7 7 21
7 8 7 22 5 6 6 17
8 8 8 24 9 7 7 23
8 6 8 22 8 8 7 23
10 10 10 30 10 10 10 30
6 8 9 23 10 9 8 27
6 5 5 16 5 5 5 15
10 10 7 27 6 8 7 21
8 10 8 26 7 9 9 25
9 8 7 24 7 8 7 22
10 8 4 22 10 10 8 28
8 7 7 22 7 7 8 22
10 10 8 28 8 9 9 26
9 9 9 27 9 9 9 27
10 10 10 30 9 8 8 25
8 5 6 19 7 8 7 22
4 4 4 12 4 4 4 12
6 7 6 19 6 7 7 20
6 7 6 19 5 5 5 15
10 9 9 28 9 9 9 27
8 8 8 24 8 7 7 22
8 8 8 24 8 8 8 24
8 8 10 26 10 9 10 29
8 6 10 24 10 10 10 30
8 8 8 24 8 8 8 24
8 7 8 23 7 8 8 23
5 6 7 18 6 6 6 18
10 9 9 28 10 10 9 29
10 10 10 30 10 10 9 29
6 7 7 20 7 7 5 19
8 8 5 21 9 9 8 26
10 10 10 30 10 10 10 30
8 8 10 26 9 10 10 29
8 8 8 24 8 8 8 24
10 10 10 30 10 10 10 30
9 9 9 27 10 10 9 29
8 8 6 22 5 6 9 20
10 10 10 30 10 10 10 30
8 8 5 21 9 9 8 26
6 7 6 19 7 7 5 19
10 10 10 30 10 10 10 30
10 9 9 28 10 10 9 29
5 6 7 18 6 6 6 18
8 7 8 23 7 8 8 23
8 8 8 24 8 8 8 24
8 6 10 24 10 10 10 30
8 10 10 28 10 9 10 29
8 8 8 24 8 8 8 24
8 7 7 22 7 7 7 21
8 8 8 24 8 8 7 23
6 7 6 19 5 5 5 15
6 7 6 19 6 7 7 20
5 6 7 18 7 8 7 22
4 4 6 14 7 8 7 22
9 9 9 27 9 9 9 27
10 10 8 28 8 9 9 26
8 10 8 26 7 9 9 25
8 7 7 22 7 7 8 22
10 8 5 23 10 10 8 28
9 9 8 26 7 8 7 22
10 10 7 27 6 8 7 21
6 5 5 16 5 5 5 15
5 6 8 19 10 10 9 29
10 10 10 30 10 10 10 30
8 8 6 22 8 8 7 23
8 8 9 25 9 7 7 23
7 8 7 22 6 6 6 18
7 8 8 23 7 7 7 21
7 7 7 21 7 7 7 21
7 7 7 21 7 7 7 21
7 6 9 22 8 8 6 22
8 8 9 25 8 8 8 24
8 8 8 24 8 8 8 24
10 10 10 30 10 10 10 30
9 8 9 26 9 6 7 22
8 8 8 24 9 8 8 25
5 7 6 18 7 3 5 15
Lampiran 3 Hasil Output SPSS
Usia Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 20 TAHUN
20-30 TAHUN
30-40 TAHUN
> 40 TAHUN
Total
28
63
6
3
100
28.0
63.0
6.0
3.0
100.0
28.0
63.0
6.0
3.0
100.0
28.0
91.0
97.0
100.0
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki
Perempuan
Total
52
48
100
52.0
48.0
100.0
52.0
48.0
100.0
52.0
100.0
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP
SMA
AKADEMI/DIP
LOMA
STRATA-1 (S1)
Total
1
62
18
19
100
1.0
62.0
18.0
19.0
100.0
1.0
62.0
18.0
19.0
100.0
1.0
63.0
81.0
100.0
Jenis Pekerjaan Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS
KARYAWAN
SWASTA
MAHASISWA
WIRASWASTA
LAINNYA
Total
5
32
43
15
5
100
5.0
32.0
43.0
15.0
5.0
100.0
5.0
32.0
43.0
15.0
5.0
100.0
5.0
37.0
80.0
95.0
100.0
Penghasilan perbulan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
V
a
l
i
d
< 1.000.000
1.000.000-3.000.000
3.000.000-5.000.000
Total
29
61
10
100
29.0
61.0
10.0
100.0
29.0
61.0
10.0
100.0
29.0
90.0
100.0
Hasil Uji Validitas
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5
Total_
X1
p1 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
100
.448**
.000
100
.089
.377
100
.403**
.000
100
.469**
.000
100
.712**
.000
100
p2 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.448**
.000
100
1
100
.162
.107
100
.237*
.018
100
.232*
.020
100
.607**
.000
100
p3 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.089
.377
100
.162
.107
100
1
100
.557**
.000
100
.573**
.000
100
.644**
.000
100
p4 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.403**
.000
100
.237*
.018
100
.557**
.000
100
1
100
.718**
.000
100
.790**
.000
100
p5 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.469**
.000
100
.232*
.020
100
.573**
.000
100
.718**
.000
100
1
100
.816**
.000
100
Total
X1
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.712**
.000
100
.607**
.000
100
.644**
.000
100
.790**
.000
100
.816**
.000
100
1
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
p6 p7 p8 p9 p10
Total_
X2
p6 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
1
100
.806**
.000
100
.530**
.000
100
.382**
.000
100
.187
.062
100
.793**
.000
100
p7 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
.806**
.000
100
1
100
.537**
.000
100
.427**
.000
100
.208*
.038
100
.817**
.000
100
p8 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
.530**
.000
100
.537**
.000
100
1
100
.408**
.000
100
.144
.154
100
.728**
.000
100
p9 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
.382**
.000
100
.427**
.000
100
.408**
.000
100
1
100
.364**
.000
100
.730**
.000
100
p10 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
.187
.062
100
.208*
.038
100
.144
.154
100
.364**
.000
100
1
100
.534**
.000
100
Total
X2
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
.793**
.000
100
.817**
.000
100
.728**
.000
100
.730**
.000
100
.534**
.000
100
1
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
p11 p12 p13 total_z
p11 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
100
.771**
.000
100
.518**
.000
100
.884**
.000
100
p12 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.771**
.000
100
1
100
.562**
.000
100
.893**
.000
100
p13 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.518**
.000
100
.562**
.000
100
1
100
.811**
.000
100
total_z Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.884**
.000
100
.893**
.000
100
.811**
.000
100
1
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
p14 p15 p16 Total_Y
p14 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
100
.810**
.000
100
.750**
.000
100
.913**
.000
100
p15 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.810**
.000
100
1
100
.868**
.000
100
.957**
.000
100
p16 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.750**
.000
100
.868**
.000
100
1
100
.934**
.000
100
Total_Y Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.913**
.000
100
.957**
.000
100
.934**
.000
100
1
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Persepsi Manfaat(X1) Variabel Persepsi Kemudahan(X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.744 5
Variabel Sikap (Z) Variabel Minat (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.765 5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.825 3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.927 3
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant)
SQRTX1
SQRTX2
SQRTZ
.439 .377 1.164 .247
.070 .111 .068 .633 .528 .697 1.434
.332 .123 .304 2.693 .008 .640 1.563
.243 .119 .202 2.040 .044 .828 1.208
a. Dependent Variable: SQRTY
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
SQRTPM SQRTPK SQRTS SQRTM
N 100 100 100 100
Normal
Paramete
rsa,b
Mean 3.1406 3.2280 2.3126 2.2921
Std. Deviation .93019 .87053 .79267 .95142
Most
Extreme
Differenc
es
Absolute .120 .093 .117 .107
Positive .058 .068 .073 .059
Negative -.120 -.093 -.117 -.107
Test Statistic .120 .093 .117 .107
Asymp. Sig. (2-tailed) .001c .032
c .002
c .007
c
Monte
Carlo Sig.
(2-tailed)
Sig. .105d .335
d .123
d .195
d
99% Confidence
Interval
Lower
Bound
.097 .323 .114 .185
Upper
Bound
.112 .347 .131 .206
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 743671174.
Uji Linieritas
Uji Durbin Watson Model Utama Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .467a .218 .194 .85413 2.053
a. Predictors: (Constant), SQRTSKP, SQRTPM, SQRTPK
b. Dependent Variable: SQRTM
Uji Durbin Watson Model Kuadrat
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .526a .277 .230 .83485 2.073
a. Predictors: (Constant), SQRTZ2, SQRTX1, SQRTX2, SQRTZ, SQRTX12, SQRTX22
b. Dependent Variable: SQRTM
Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Statistik
Uji t
Uji F
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression
Residual
Total
19.578
70.036
89.614
3
96
99
6.526
.730
8.945 .000b
a. Dependent Variable: SQRTM
b. Predictors: (Constant), SQRTS, SQRTPM, SQRTPK
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil Uji Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .467a .218 .194 .85413
a. Predictors: (Constant), SQRTS, SQRTPM, SQRTPK
Uji Analisi Jalur (Uji Parh)
Persepsi
Manfaat
(X1)
Persepsi
kemudahan
(X2)
Sikap(Z) Minat
(Y)
e2=0,782
e1= 0,828
P4 = 0,314
P2 = 0,332
P1 = 0,070
P3 = 0,094
P5 = 0,243
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas Diri
Nama : Rezza Resita Himawati
Tempat Tanggal Lahir : Salatiga, 23 Juni 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Kriyan, Rt 01/04 Tingkir lor Salatiga
Pekerjaan : Mahasiswa
Perguruan Tinggi : Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Email : [email protected]
2. Riwayat Pendidikan :
Tahun 2001 – 2002 : TK Tarbiyatul Banin 22
Tahun 2002 – 2008 : SDN Tingkir Lor 02
Tahun 2008 – 2011 : SMP N 9 Salatiga
Tahun 2011 – 2014 : SMK N 3 Salatiga
Tahun 2014 – 2018 : Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Top Related