PENGARUH OBJEK WISATA CANDI BOROBUDUR TERHADAP PEDAGANG DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDUR
( Laporan Kunjungan )
Oleh
Agustinus Agung K
NIS : 7374
Kelas : XI IPS 1
Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
Karya TulisSebagai Laporan Kegiatan Studi Praktik Lapangan
Tahun Pelajaran 2010 / 2011
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 PRINGSEWU
KABUPATEN PRINGSEWU
2010/2011
PERSETUJUAN
Judul Karya Tulis : PENGARUH OBJEK WISATA CANDI BOROBUDUR TERHADAP EKONOMI PEDAGANG DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDURNama Siswa : Agustinus Agung KNomor Induk Siswa : 7374Kelas : XI IPS 1Program : Ilmu Pengetahuan Sosial
MENYETUJUIPendamping,
Dra. Hj. SRI RAHAYUNIP. 196605141993032005
MENGESAHKAN
Karya tulis ini disahkan padahari : tanggal : ……Maret 2011
tempat : SMA Negeri 2 Pringsewu
MengetahuiKepala SMA Negeri 2 Pringsewu
Drs. JUMANI DARJO, M.PdNIP. 19640321 199010 1 001
Penguji
Dra. Hj. SRI RAHAYUNIP. 196605141993032005
PERSEMBAHAN
Karya tulis yang berjudul “PENGARUH OBJEK WISATA CANDI BOROBUDUR
TERHADAP PADAGANG DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDUR” penulis
persembahkan kepada :
1. Orang tua yamg telah memberikan do’a dan dukungan baik meteri dan moral.
2. Adikku yang telah memberiku semangat dalam menyelesaikan karya tulis ini.
3. Sahabat-sahabatku yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
4. Teman-teman yang selalu memberikan semangat.
MOTTO
Mulailah menggarap sedikit demi sedikit ide yang ada dalam pikiran
Anda, jangan jadikan ide tersebut hanya sebatas wacana
KATA PENGANTAR
Penulis senantiasa mengucapkan rasa syukur kahadirat Tuhan YME, karena berkah
dan karunia-Nya Laporan Studi Praktik Lapangan ini dapat diselesaikan oleh penyusun.
Laporan Studi Praktik Lapangan yang berjudul “PENGARUH OBJEK WISATA
CANDI BOROBUDUR TERHADAP PEDAGANG DI KAWASAN WISATA CANDI
BOROBUDUR” ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Ilmu Sosial
SMA Negeri 2 Pringsewu.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Studi Praktik Lapangan ini, terutama
kepada :
1. Bapak Drs. Jumani Darjo, M.Pd, selaku Kepala SMA Negei 2 Pingsewu.
2. Ibu Dra. Hj. Sri Rahayu, selaku Guru pembimbing dan Wali Kelas XI IPS 1.
3. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Studi Praktik Lapangan ini,
sehingga dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan lebih luas kepada pembaca
walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk kritik dan
saranya. Terimakasih
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita, khususnya bagi siswa-siswi Sekolah
Menengah Atas Negeri 2 Pringsewu.
Pringsewu,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. iHALAMAN PERSETUJUAN................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iiiHALAMAN PERSEMBAHAN................................................................. ivHALAMAN MOTTO................................................................................. vKATA PENGANTAR................................................................................ viDAFTAR ISI............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................... 11.2. Permasalahan ............................................................................ 21.3. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ...................................... 21.4. Tujuan Penulisan Karya Tulis ...................................................... 2
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1. Sejarah Singkat ......................................................................... 3 2.2. Pedagang Di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur ............ 4 2.3. Pedagang Candi Borobudur Atur Giliran Berjualan ..................... 5 2.4. Manfaat Candi Borobudur Terhadap Pedagang .......................... 6 2.5. Pengaruh Positif Candi Borobudur Bagi Pedagang ...................... 7
BAB III TINJAUAN KHUSUS
3.1. Landasan Teori .......................................................................... 8 3.2. Pemecahan Masalah ................................................................... 8
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 10 4.2 Saran-saran ……………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... ... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia tidak hanyalah dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang
melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan.
Budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber modal yang besar artinya bagi
usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan.
Candi Borobudur merupakan salah satu objek wisata yang terletak di desa Borobudur,
kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Adanya objek wisata Candi Borobudur
diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap daerah dan mendorong masyarakat
sekitar berdagang atau menjual barang yang menjadi cirri khas daerah Wisata Candi
Borobudur.
Selain keberadaan Objek Wisata Candi Borobudur berpengaruh terhadap ekonomi para
penduduk setempat yang berjualan di sekitar Candi Borobudur. Objek Wisata Candi
Borobudur ini digunakan untuk berjualan barang-barang yang mempunyai ciri khas Daerah
Wisata Candi Bobudur. Juga para pedagang saling berebut untuk mendapatkan uang dari para
wisatawan. Dengan demikian penduduk sekitar Objek Wisata Candi Borobudur sangat
terbantu karena mereka dapat tercukupi kebutuhan mereka dengan berdagang di sekitar Candi
Borobudur.
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengadakan penelitian terkait dengan keberadaan
Objek Wisata Candi Borobudur dan pengaruh terhadap ekonomi masyarakat sekitar, terutama
para pedagang yang membuka usaha di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur sehingga
penulis mengambil judul “Pengaruh Objek Wisata Candi Borobudur Terhadap Pedagang Di
Kawasan Candi Borobudur”
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah. Masalah yang muncul dapat di identifikasikan sebagai
berikut
1. Bagaimana pengaruh Objek Candi Borobudur terhadap pedagang di kawasan Candi
Borobudur ?
2. Bagaimanakah pedagang dikawasan Candi Borobudur ?
1.3 Metode Dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi yaitu metode langsung berkunjung ke Candi Borobudur
2. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kajian pustaka yaitu
mengaji berbagai refrensi, Buku tentang Borobudur
1.4 Tujuan Penulisan Karya Tulis
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui pengaruh Objek Wisata Candi Brobudur terhadap ekonomi para
pedagang di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur
2. Untuk mengetahui para pedagang di kawasan taman wisata Candi Borobudur
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat
Candi Borobudur itu didirikan tidaklah dapat di ketahui secara pasti, namun suatu perkiraan
dapt diperoleh dengan tulisan singkat yang di pahat diatas pigura relief kaki asli Candi
Borobudur menunjukan huruf sejenis dengan yang dapat dari prasasti abad ke-8 sampai awal
abad ke-9 kesimpulan bahwa Candi Borobudur didirikan paa tahun 800 M
Candi Borobudur terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama ahkan sampai
berabad-abad bangunan yang begitu megahnya diharapkan pada proses kehancuran. Setelah
itu pada tanggal 10 agustus 1973 dimulai pekerja pembangunan Candi Borobudur terletak
disebelahbarat laut menghadap ketimur karyawan pembenahan tidak kurang dari 600 orang
bagian bagian yang dibenahi ialah bagian rapadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang
berbentuk bujur sangkar. Kaki Candi Borobudur, teras, I,II,III. Stupa induk dan selesai pada
tanggal 23 Febuari 1983
Borobudur adalah nama sebuah Candi Budha terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Lokasi Candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya semarang dan 40 km di
sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama budha
Mahayana Wangsa syailendra. Dalam etnis tionghoa Candi ini disebut juga hanyu pinyin.
2.2 Pedagang Di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur
Setelah Candi Borobudur ini diresmikan menjadi tempat Pariwisata. Kawasan Candi
Borobudur ini mulai banyak pedagang yang berdagang dikawasan. Dengan banyaknya
pedagang yang berada dikawasan pariwisata Candi Borobudur pedagangpun saling berebut
pengunjung untuk merebutkan konsumen dan ini dapat tidak menyamankan pengunjung yang
dating ke daerah pariwisata ini.
Cara berjualan pedagang yang selama ini dinilai tidak membuat nyaman pengunjung dan oleh
karena itu penerapan pola giliran di tempat pariwisata ini akan dibenahi, terutama di kalangan
pedagang cinderamata. Penjualan pun akan dibenahi melaui shift yang ditentukan para para
pengunjung mengakui citra pariwisata Candi Borobudur terkesan buruk karena pedagang
menawarkan cinderamata seolah-olah mengejar dan memaksa Wisata untuk membelinya
pihaknya mencatat 3272 pedagang yang tergabung dalam52 kelompok aneka cinderamata
makanan dan minuman berjualan di kompleks TWCB. Setiap pedagang wajib menyerahkan
data diri diserati poto kepada pengurus paguyuban. Agar semua pedagang yang ada di TWCB
terdata oleh pihak Wisata Candi Borobudur. Meskipun kartu Anggota sudah dibuat dan
pembagian shift diberlakukan masih saja terjadi ketidak seimbangan pelaku wisata dan
wisatawan yang berkunjung ke Camdi Borobudur berdampak konflik antar pedagang.
Setelah pihak Candi Borobudur mengetahui peristiwa ini tidak mengalami pembaikan. Pihak
Candi Borobudur memberikan uji coba giliran berdagang dilakukan terhadap delapan
kelompok yang terdiri atas kelompok pengasong (69 orang) patung batu dan petunggu (36
orang) topeng wayang (42) centong dan kipas tanduk (17) batik wirawisata (40) miniature
Borobudur (38) miniature sepeda (8) asbak fiber (39). Setiap kelompok memiliki harga
patokan minimal diatas barang yang dijual kepada wisatawan. Supaya tidak menyulitkan
pedagangan lain dalam menjajakan cinderamata. Setiap kelompok membagi anggotanya
untuk berjualan setiap hari, mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB dan pukul 12.00 hingga
18.00 lokasi mereka berdagang di zona II dalam TWCB, dariperempatan jalan wisatawan
dibawah pintu keluar Candi Borobudur, di zona I TWCB hingga depan museum karma
wibangga.
2.3 Pedagang Candi Borobudur Atur Giliran Berjualan
Pedagang asongan dikawasan Taman Wisata Candi Borobudurb tahun lalu mulai mengatur
giliran untuk berjualan di zona II Taman Wisata Candi Borobudur. Hal ini semata-mata
dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para pengunjung. Agar tidak terus
dicap jelek dan mengganggu kenyamanan wisatawan. Maka tahun lalu pihak Candi
Borobudur berupaya agar aktivitas berdagang yang dijalankan berlangsung lebih tertib.
Pengaturan giliran berjualan di zona II ini sudah berjalan sejak 26 januari 2009. Setiap
harinya, giliran untuk berdagang ini terbagi menjadi dua shift, yaitu shift pertama
berlangsung mulai pukul 06.00 – 12.00 WIB dan shift kedua mulai pukul 13.00 – 18.00 WIB.
Pada tahap awal, pengaturan giliran ini berlaku untuk pedagang asongan dari depan
komoditas namun nama-nama pedagang yang boleh berjualan di zona II tersebut tidak baku
dan dapat digantikan oleh pedagang yang lain.
Dengan mengatur giliran tersebut, maka jumlah pedagang asongan di zona II akan lebih
terkendali. Dengan begitu situasi dari sekitar candi akan terasa lebih nyaman karena
wisatawan tidak merasa di kerumuni pedagang. Selain tertib berjualan dalam pengamatan di
lapangan, para pedagang juga berusaha memperbaiki penampilan di antaranya dengan
mengenakan baju seragam. Kelmpok pedagang batik misalnya, bahkan memiliki tiga model
baju seragam yang dipakai berganti-ganti dalam satu minggu. Dengan memakai baju
seragam, ketua kelompok pedagang berupaya tampil lebih sopan dan menarik. Selain itu,
kelompok pedagang kaos batik juga telah membuat peraturan sendiri untuk mentertibkan
anggotanya untuk seorang wisatawan. Dalam berjualan pun mereka juga menyepakati harga
termurah yang ditawarkan kepada pengunjung jika ada yang melanggar, maka yang
bersangkutan akan dikenakan sanksi ujarnya, sanksi yang diberikan berupa membayar denda
Rp 10.000 hingga dikeluarkan dari kelompok.
2.4 Manfaat Candi Borobudur Terhadap Pedagang
Adanya Objek Wisata Candi Borobudur memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan
para pedagang karena pedagang dapat memanfaatkan potensi Objek Wisata Candi Borobudur
sebagai lapangan pekerjaan bagi mereka. Dengan banyaknya usaha dagang yang dikelola
oleh para pedagang akan membantu pedagang dalam meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan hidup pedagang. Adanya Objek Wisata Candi Borobudur yang dimanfaatkan
oleh penduduk sekitar Candi Borobudur terutama yang bekerja menjadi pedagang di Taman
Borobudur dapat membantu tingkat kemakmuran dan kesejahteraan hidup para pedagang.
Pendapatan merupakan keuntungan ekonomi yang didapat seseorang yang menyangkut
jumlah yang dinyatakan dengan uang. Pendapatan yang diperoleh akan digunakan untuk
membiayai kehidupan sehari-hari para pedagang yang meliputi kebutuhan pangan sandang
dan papan yang merupakan kebutuhan primer maupun sekunder. Untuk membiayai
kebutuhan hidupnya ada kalanya dari pendapatan yang diperoleh apabila ada sisa sebagai
pedagang di Taman Borobudur dengan memperoleh penghasilan bersih antara Rp 20.000 –
Rp 30.000 jika berdagang pada hari biasa. Tetapi jika pedagang pada waktu liburan bias
mencapai Rp. 50.000 perhari.
2.5 Pengaruh Positif Candi Borobudur Bagi Pedagang
Semakin luasnya kesempatan usaha. Adanya kesempatan usaha tumbuh untuk menyediakan
keperluan wisatawan, hal ini mendorong para pedagang untuk membuka usaha dengan
berdagang berbagai macam barang dagangan yang menjadi cirri khas daerah wisata seperti
kerajinan-kerajinan. Usaha-usaha kios, warung makan dan berbagai macam dagangan lainya.
Membuka lapangan pekerjaan, untuk usaha yang ada dibutuhkan tenaga kerja dan makin
banyak wisata yang berkunjung makin banyak pula jenis usaha yang tumbuh maka makin
luas juga lapangan kerja yang tercipta. Adanya Objek Wisat Candi Borobudur dimanfaatkan
pedagang untuk membuka usaha seluas-luasnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang
menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Meningkatkan pendapatan adanya lapangan kerja yang luas dan banyak pariwisata akan
membantu meningkatkan pendapatan para pedagang berasal dari banyaknya para wisatawan
yang membeli barang-barang dagang. Dari pendapatan yang meningkatkan dapat membantu
memperbaiki perekonomian yang berarti akan meningkatkan juga tingkat kesejahteraan dan
kemakmuran para pedagang.
Meningkatkan pola pikir para pedagang. Pola yang maju akan meningkatkan dampak
perilaku para pedagang yang mulai terbuka untuk memanfaatkan keperluan ekonomi yang
ada dengan mengembangkan usaha-usaha dagang para pedagang agar lebih maju dengan
melakukan kerjasama-kerjasama ekonomi antara para pedagang.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
3.1 Landasan Teori
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan karena letusan gunung berapi sebagian
besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik dan semak belukar selama berabad-
abad. Pada tahun 1853, seluruh area candi sudah bersih digali setelah Indonesia merdeka
pada tahun 1959 pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO namun pembugaran ini
dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1972 dan selesai pada tahun 1984 menurut H.C.
Cornelius seorang insinyur belanda yang menyelidiki lokasi penemuan Candi Borobudur dan
ikut membantu dalam penebangan pohon yang menutupi Candi Borobudur. Cornelius sangat
tertarik dengan candi ini dikarenakan bangunan ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi
ditambah lagi dengan bentuk bangunan yang bagus, tinggi, besar, dan mempunyai relief-
relief yang indah serta patung budha yang cukup banyak. Inilah yang menjadi daya tarik
masyarakat.
3.2 Pemecahan Masalah
Candi Borobudur yang terletak di kabupaten Magelang, sangat membantu sekali dalam
perekonomian rakyat setempat. Karena dengan adanya tempat Wisata Candi Borobudur
disekitar masyarakat tersebut. Para penduduk dapat membuka usaha di sekitar Candi
Borobudur seperti berdagang. Dan oleh sebab itu hamper semua penduduk di sekitar Candi
Borobudur memperoleh pendapatan dari berdagang di kawasan Candi Borobudur. Hingga
pedagang di Tempat Wisata Candi Borobudur kurang bias dikendalikan dan pedagang
membuat para pengunjung tidak nyaman dengan adanya pedagang yang banyak terutama
asongan, juga penawaran pedagang seolah-olahmemaksa pembeli. Dengan adanya persoalan
seperti ini dengan mengatur jadwal mereka agar tidak terlalu banyak pedagang. Berdagang
sekarang dibagi menjadi 2 zona, agar tidak berebut.
BAB IVPENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan mengenai pengaruh Objek Wisata Candi Borobudur
terhadap pedagang di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur dapat disipulkan sebagai
berikut :
1. Tempat Wisata Candi Borbudur sangat bermanfaat bagi penduduk setempat untuk
berdagang
2. Pedagang dapat menghasilkan keuntungan lebih besar dari tempat Wisata Candi
Borobudur
3. Tempat Wisata Candi Borobudur dapat membantu penduduk untuk usaha berdagang
4.2 Saran
1. Bagi pedagang di taman wisata Candi Borobudur janganlah mendesak-desak
wisatawan yang akan berwisata untuk memaksa membeli barang dagangannya. Agar
tidak menggangu pengunjung dan menawarkan barang dagangan harus lebih sopan
2. Bagi pihak PT Taman Wisata Candi Borobudur pihak PT Taman Wisata Candi
Borobudur selaku pihak yang bertanggung jawab mengella Taman Wisata Candi
Borobudur harus lebih efektif memberikan penyuluhan untuk mencegah agar
pedagang tidak berlebihan. Berlebihan pedagang dapat mengakibatkan pengunjung
kurang nyaman
DAFTAR PUSTAKA
Panitia pembuatan karya tulis.2011.Petunjuk Pelaksanaan Studi Praktek Lapangan.SMA N 2
Pringsewu
Badrika wayan.2000.Sejarah Peninggalan Indonesia.Jakarta:Erlangga
Matroji.2004.Sejarah Indonesia.Jakarta:Erlangga
Soedirman.1980.Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia:Yogyakarta:Pustaka Jaya
Sukmono.1981.Candi Borobudur Pustaka Umat Manusia.Yogyakarta:Pustaka Jaya
Aggunk.blink182 Makalah Candi Borobudur
Top Related