(Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan,...

121
EVALUASI MANAJEMEN RISIKO PADA RISIKO OPERASIONAL (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Maria Intan Citra Dewi NIM : 142114093 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan,...

Page 1: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

EVALUASI MANAJEMEN RISIKO PADA RISIKO OPERASIONAL

(Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Maria Intan Citra Dewi

NIM : 142114093

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

i

EVALUASI MANAJEMEN RISIKO PADA RISIKO OPERASIONAL

(Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Maria Intan Citra Dewi

NIM : 142114093

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

iv

PERSEMBAHAN

“GOD HAS HIS PLANS AND HIS REASONS. SOMETIMES WE ARE

SUPPOSED TO GO THROUGH THINGS SO THAT WE LEARN LESSONS.”

DOLLY PARTON

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yang Maha Esa

Alm. Ayah dan Mama yang selalu memberikan motivasi dan kasih sayang

Adik-adikku yang terkasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberkati dan memberikan rahmat dalam

menyelesaikan semua ini.

2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas Santa

Dharma Yogyakarta.

3. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Yohanes Pembaptis Supardiyono, Akt., M.Si., QIA selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

5. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc, QIA selaku dosen MPAT dan dosen

pembimbing yang berkenan membimbing dan membantu penulis dengan sabar

dalam proses penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................. v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ................ vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ....................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .......................................................... xiv

ABSTRAK ................................................................................................ xv

ABSTRACT ................................................................................................ xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................ 3

1. Bagi Penulis ............................................................ 3

2. Bagi Destinasi Wisata ............................................. 3

3. Bagi Universitas Sanata Dharma ............................ 3

E. Sistematika Penulisan ................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI......................................................... 6

A. Risiko ............................................................................ 6

B. Tipe Risiko .................................................................... 6

C. Risiko Operasional ....................................................... 8

1. Definisi Risiko Operasional .................................... 8

2. Ruang Lingkup Risiko Operasional ........................ 9

D. Manajemen Risiko ........................................................ 12

E. Proses Manajemen Risiko ............................................. 12

BAB III METODE PENELITIAN................................................... 24

A. Jenis Penelitian ............................................................. 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

x

1. Tempat Penelitian .................................................. 24

2. Waktu Penelitian .................................................... 24

C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................... 24

1. Subjek Penelitian ................................................... 24

2. Objek Penelitian..................................................... 25

D. Jenis Data dan Sumber Data ........................................ 25

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 27

1. Wawancara ............................................................ 27

2. Kuesioner ............................................................... 28

F. Variabel Penelitian dan Instrumen Pengukuran ........... 28

G. Teknik Analisis Data .................................................... 29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................... 32

A. Gambaran Umum PT.Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) ........ 32

B. Gambaran Umum Candi Prambanan ............................ 34

C. Tujuan, Visi, dan Misi PT. Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) ........ 36

D. Budaya dan Tata Nilai PT. Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) ........ 38

E. Bidang Usaha PT. Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan dan Ratu Boko (Persero) ............................ 39

1. Bisnis Utama ......................................................... 39

2. Bisnis Penunjang .................................................. 40

F. Struktur Organisasi Kantor Unit Taman Wisata Candi

Prambanan.................................................................... 40

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................. 42

A. Analis dan Pembahasan Identifikasi Risiko

Operasional ................................................................. 42

1. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko

Proses (Process Risk) ............................................ 42

2. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko

Sumber Daya Manusia (People Risk) ................... 46

3. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko

Sistem (System Risk) ............................................. 48

4. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko

Insidental (Event Risk) .......................................... 51

5. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko

Bisnis (Business Risk) ........................................... 53

B. Analis dan Pembahasan Probabilitas dan Dampak

Risiko Operasional ...................................................... 56

1. Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional

terkait Risiko Proses (Process Risk) .................... 56

2. Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

xi

terkait Risiko Sumber Daya Manusia (People

Risk)...................................................................... 58

3. Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional

terkait Risiko Sistem (System Risk) ...................... 60

4. Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional

terkait Risiko Insidental (Event Risk) ................... 62

5. Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional

terkait Risiko Bisnis (Business Risk) ................... 64

C. Analisis dan Pembahasan Evaluasi Hasil Analisis

Risiko Operasional berdasarkan Matriks Risiko ......... 66

1. Matriks Risiko Proses (Process Risk) .................... 67

2. Matriks Risiko Sumber Daya Manusia (People

Risk) ....................................................................... 68

3. Matriks Risiko Sistem (System Risk) ..................... 68

4. Matriks Risiko Insidental (Event Risk) .................. 70

5. Matriks Risiko Bisnis (Business Risk) ................... 72

D. Analisis dan Pembahasan Strategi Penanganan Risiko

Operasional ................................................................... 74

1. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait

Risiko Proses (Process Risk) ................................. 75

2. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait

Risiko Sumber Daya Manusia (People Risk) ........ 76

3. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait

Risiko Sistem (System Risk) .................................. 77

4. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait

Risiko Insidental (Event Risk) ............................... 79

5. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait

Risiko Bisnis (Business Risk) ................................ 82

BAB VI PENUTUP ......................................................................... 85

A. Kesimpulan .................................................................. 85

B. Keterbatasan Penelitian ................................................ 86

C. Saran ............................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 89

LAMPIRAN .............................................................................................. 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kriteria Probabilitas Risiko ........................................................... 17

Tabel 2. Kriteria Dampak terhadap Sasaran Strategis dan Kinerja

(Kualitatif) ..................................................................................... 18

Tabel 3. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Proses (Process Risk)

.......................................................................................................43

Tabel 4. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Sumber Daya

Manusia (People Risk) .................................................................... 47

Tabel 5. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Sistem (System Risk) .

........................................................................................................ 49

Tabel 6. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Insidental (Event

Risk) ................................................................................................ 51

Tabel 7. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Bisnis (Business

Risk) ............................................................................................... 53

Tabel 8. Probabilitas Risiko Operasional terkait Risiko Proses (Process

Risk) ................................................................................................ 57

Tabel 9. Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Proses (Process Risk)

........................................................................................................ 58

Tabel 10. Probabilitas Risiko Operasional terkait Risiko Sumber Daya

Manusia (People Risk) .................................................................... 59

Tabel 11. Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Sumber Daya Manusia

(People Risk) .................................................................................. 60

Tabel 12. Probabilitas Risiko Operasional terkait Risiko Sistem (System Risk)

........................................................................................................ 61

Tabel 13. Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Sistem (System Risk)

........................................................................................................ 62

Tabel 14. Probabilitas Risiko Operasional terkait Risiko Insidental (Event

Risk) ................................................................................................ 63

Tabel 15. Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Insidental (Event Risk)

........................................................................................................ 64

Tabel 16. Probabilitas Risiko Operasional terkait Risiko Bisnis (Business

Risk) ................................................................................................ 65

Tabel 17. Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Bisnis (Business Risk)

........................................................................................................ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

xiii

100

Tabel 18. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Proses

(Process Risk) ................................................................................. 76

Tabel 19. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Sumber

Daya Manusia (People Risk) .......................................................... 77

Tabel 20. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Sistem

(System Risk) .................................................................................. 79

Tabel 21. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Insidental

(Event Risk) .................................................................................... 81

Tabel 22. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Bisnis

(Business Risk)................................................................................ 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Proses Manajemen Risiko ................................................ 13

Gambar 2. Matriks Risiko .................................................................. 20

Gambar 3. Struktur Organisasi Kantor Unit Taman Wisata Candi

Prambanan ......................................................................... 41

Gambar 4. Matriks Risiko Proses (Process Risk) ............................... 67

Gambar 5. Matriks Risiko Sistem (System Risk) ................................ 69

Gambar 6. Matriks Risiko Insidental (Event Risk) ............................. 70

Gambar 7. Matriks Risiko Bisnis (Business Risk) .............................. 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

xv

ABSTRAK

EVALUASI MANAJEMEN RISIKO PADA RISIKO OPERASIONAL

(Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)

Maria Intan Citra Dewi

NIM: 142114093

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi manajemen risiko operasional

di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta. Penelitian ini penting untuk

memberikan informasi kepada Taman Wisata Candi Prambanan mengenai proses

manajemen risiko terkait risiko operasional. Proses manajemen risiko meliputi

identifikasi risiko, analisis probabilitas dan dampak risiko, evaluasi risiko, dan

penanganan risiko.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh melalui pengisian

kuesioner dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data

deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori proses manajemen risiko yang

dikutip dari Hery (2016).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Wisata Candi Prambanan

telah menerapkan proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi risiko,

analisis probabilitas dan dampak risiko, evaluasi risiko, dan penanganan risiko.

Identifikasi risiko operasional ditemukan empat risiko yaitu risiko proses, risiko

sistem, risiko insidental, dan risiko bisnis. Evaluasi risiko operasional ditemukan

tiga kategori risiko (tinggi, medium, dan rendah). Penanganan risiko operasional

ditemukan terdapat tiga cara yaitu mengurangi atau memitigasi risiko, berbagi

risiko, dan menerima risiko.

Kata kunci: evaluasi, manajemen risiko, risiko operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

xvi

ABSTRACT

AN EVALUATION OF THE RISK MANAGEMENT

IN OPERATIONAL RISK

A Case Study at Prambanan Temple Tourism Park, Yogyakarta

Maria Intan Citra Dewi

NIM : 142114093

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2018

This research aims to evaluate operational risk management at the

Prambanan Temple Tourism Park, Yogyakarta. This research is important in

providing information to Prambanan Temple Tourism Park regarding risk

management process related to operational risk. The risk management process

includes risk identification, probability and impact of risk analysis, risk

evaluation, and handling risk.

The type of this research is a case study. Data was obtained by interviews

and filling out the questionnaire. This research uses qualitative descriptive data

analysis technique by using the risk management process theory quoted from

Hery (2016).

The result showed that Prambanan Temple Tourism Park had implemented

risk management process which includes risk identification, probability and

impact risk analysis, risk evaluation, and handling risk. In operational risk

identification, it found four risks namely process risk, system risk, event risk, and

business risk. In operational risk evaluation, it determined three categories of risks

(high, medium, and low). There were three ways to handle operational risk

namely reducing or mitigating, sharing risk, and accepting risk.

Keywords : evaluation, risk management, operational risk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

pasti memiliki risiko dimana risiko tersebut memiliki probabilitas dan

dampak dalam level yang berbeda-beda. Terjadinya suatu risiko akan

memiliki probabilitas yang sangat kecil hingga sangat besar. Begitu pula

dengan dampak yang ditimbulkan apakah akan berdampak sangat kecil

atau bahkan sangat besar bagi perusahaan. Menurut COSO: Enterprise

Risk Management-Integrated Framework (2004:2), peristiwa yang bersifat

positif atau memberi keuntungan disebut peluang sedangkan peristiwa

yang bersifat negatif atau memberi dampak yang merugikan disebut

sebagai risiko. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan risiko-

risiko apa saja yang mungkin terjadi yang dapat menghambat pencapaian

tujuan perusahaan.

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

(Persero) merupakan sebuah badan yang dipercayai untuk mengelola

Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

(http://borobudurpark.com/about). Taman Wisata Candi Prambanan yang

dikelola oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu

Boko (Persero) teridentifikasi memiliki risiko operasional yang dapat

menghambat kegiatan operasional perusahaan. Agar kegiatan operasional

perusahaan dapat berjalan dengan efisien dan tujuan perusahaan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

2

tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu

Boko (Persero) harus mampu menangani risiko operasional yang terdapat

pada Taman Wisata Candi Prambanan.

Penanganan risiko operasional yang ada di Taman Wisata Candi

Prambanan dilakukan dengan manajemen risiko. Menurut Hery (2016:13)

berdasarkan ISO 31000, manajemen risiko adalah suatu upaya atau

kegiatan yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan

kegiatan perusahaan terhadap berbagai kemungkinan risiko yang ada.

Dalam penelitian ini, digunakan acuan Hery (2016) karena acuan dalam

Hery (2016) memuat proses manajemen risiko berdasarkan ISO 31000

yaitu identifikasi risiko, analisis probabilitas dan dampak risiko, evaluasi

risiko, dan strategi penanganan risiko. Menurut Santoso (2014:2), dengan

menggunakan standar ISO 31000:2009 akan memberikan umpan balik

melalui tahap komunikasi dan konsultasi pada setiap tindakan penanganan

risiko. Evaluasi manajemen risiko di Taman Wisata Candi Prambanan

akan membantu Taman Wisata Candi Prambanan dalam mencapai

tujuannya karena dapat mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan

mengangani risiko-risiko operasional menjadi lebih baik. Berdasarkan

uraian di atas, peneliti mengajukan judul “EVALUASI MANAJEMEN

RISIKO PADA RISIKO OPERASIONAL (Studi Kasus di Taman Wisata

Candi Prambanan, Yogyakarta)”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah

sebagai berikut: Bagaimana evaluasi manajemen risiko operasional di

Taman Wisata Candi Prambanan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi manajemen risiko pada

risiko operasional di Taman Wisata Candi Prambanan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya:

1. Bagi penulis

Penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan wawasan, pengalaman

dan implementasi dari proses pembelajaran selama kegiatan

perkuliahan.

2. Bagi destinasi wisata

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk

mengetahui evaluasi manajemen risiko pada risiko operasional di

Taman Wisata Candi Prambanan.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

koleksi bacaan ilmiah Perpustakaan Sanata Dharma dan dapat menjadi

referensi bagi para mahasiswa, terutama mahasiswa Akuntansi yang

ingin melakukan penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

4

E. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan untuk

mendukung penelitian.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan

peneliti untuk menyelesaikan penelitian, yang meliputi jenis

penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek

penelitian, jenis data dan sumber data, teknik pengumpulan data,

variabel penelitian dan instrumen pengukuran, dan teknik analisis

data.

Bab IV : Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian

dan keadaan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan

Ratu Boko (Persero) dan Taman Wisata Candi Prambanan

berdasarkan data-data yang diperoleh untuk penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

5

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang pembahasan hasil penelitian dan

analisis data.

Bab VI : Penutup

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh peneliti

setelah melakukan penelitian, keterbatasan penelitian dan saran

bagi peneliti selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Risiko

Menurut Fahmi (2010:2), risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk

keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi di masa

depan dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan

saat ini. Menurut Rustam (2017:4) berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan

(2016), risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya peristiwa tertentu.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

risiko adalah peristiwa atau keadaan yang dihadapi oleh perusahaan

dengan kemungkinan yang merugikan. Dengan demikian, kemungkinan

kerugian sekecil apapun yang dihadapi oleh perusahaan akan dianggap

sebagai risiko.

B. Tipe Risiko

Menurut Fahmi (2010:5-6), secara umum risiko hanya dikenal dalam 2

(dua) tipe saja, yaitu risiko murni (pure risk) dan risiko spekulatif

(speculative risk). Adapun kedua bentuk tipe risiko tersebut adalah:

1. Risiko murni (pure risk)

Risiko murni (pure risk) dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe

risiko yaitu:

a. Risiko aset fisik

Risiko aset fisik adalah risiko yang berakibat timbulnya

kerugian pada aset fisik suatu perusahaan atau organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

7

Contohnya: kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung meletus,

dan lain-lain.

b. Risiko karyawan

Risiko karyawan adalah risiko karena apa yang dialami oleh

karyawan yang bekerja di perusahaan atau organisasi tersebut.

Contohnya: kecelakaan kerja sehingga aktivitas perusahaan

terganggu.

c. Risiko legal

Risiko legal adalah risiko dalam bidang kontrak yang

mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Contohnya: perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya

persoalan seperti ganti kerugian.

2. Risiko spekulatif (speculative risk)

Risiko spekulatif ini dapat dikelompokkan menjadi empat tipe

risiko yaitu:

a. Risiko pasar

Risiko pasar adalah risiko yang terjadi dari pergerakan harga

di pasar. Contohnya: harga saham mengalami penurunan sehingga

menimbulkan kerugian.

b. Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko yang terjadi karena counter party

gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Contohnya:

timbulnya kredit macet dan persentase piutang meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

8

c. Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko karena ketidakmampuan

perusahaan memenuhi kebutuhan kas. Contohnya: kepemilikan kas

menurun sehingga tidak mampu membayar hutang secara tepat

yang menyebabkan perusahaan harus menjual aset yang

dimilikinya.

d. Risiko operasional

Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan pada kegiatan

operasional yang tidak berjalan dengan lancar. Contohnya: terjadi

kerusakan pada komputer karena berbagai hal termasuk terkena

virus.

C. Risiko Operasional

1. Definisi Risiko Operasional

Menurut Muslich (2007:5), risiko operasional merupakan kerugian

finansial yang disebabkan oleh kegagalan proses internal perusahaan,

kesalahan sumber daya manusia, kegagalan sistem, kerugian yang

disebabkan kejadian dari luar perusahaan, dan kerugian karena

pelanggaran peraturan dan hukum yang berlaku. Menurut Lam

(2014:241), “operational risk is defined as the risk of loss resulting

from inadequate or failed internal processes, people, and systems or

from external events.” Artinya, risiko operasional didefinisikan sebagai

risiko kerugian akibat proses internal, sumber daya manusia, dan

sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

9

2. Ruang Lingkup Risiko Operasional

Menurut Lam (2014:241-248), ruang lingkup risiko operasional

dapat diklasifikasikan menjadi lima, diantaranya:

a. Risiko Proses (Process Risk)

Risiko operasional terjadi melalui proses yang tidak efektif

dan/ atau tidak efisien. Proses yang tidak efektif dapat

didefinisikan sebagai hal-hal yang menyebabkan kegagalan untuk

mencapai tujuannya, sedangkan proses yang tidak efisien adalah

tujuan yang tercapai namun menghabiskan biaya yang berlebihan.

Pada umumnya, risiko proses berhubungan dengan proses

transaksi. Hal ini termasuk potensi kesalahan dalam setiap tahap

transaksi bisnis, termasuk penjualan (sales), penetapan harga

(pricing), dokumentasi (documentation), konfirmasi

(confirmation), dan pemenuhan (fulfillment). Dalam setiap tahap

proses transaksi, perusahaan menghadapi risiko yang dapat

menyebabkan kerugian finansial, pelanggan, dan reputasi

perusahaan. Sebagai contoh, kesalahan penetapan harga (pricing)

mengakibatkan profitabilitas yang rendah bagi perusahaan,

sementara masalah pemenuhan (fulfillment) dapat menyebabkan

konsumen berhenti berbisnis dengan perusahaan. Elemen penting

lain dari risiko operasional dapat berasal dari proses dokumentasi.

Dokumentasi yang tidak benar atau tidak memadai dapat

menyebabkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

10

kontrak sehingga berpotensi dapat menambah risiko untuk terjadi

perselisihan. Sebagai contoh, kesepakatan manajer untuk

melakukan transaksi keuangan suatu produk. Saat ini, manajer

melakukan kesepakatan kredit dan risiko hukum di bidang

keuangan antara dua atau lebih counterparty, manajer juga

memberikan benefit of netting, yang sering mengurangi eksposur

kredit total antar counterparties.

b. Risiko Sumber Daya Manusia (People Risk)

Risiko sumber daya manusia umumnya diakibatkan oleh

keterbatasan karyawan, tidak kompeten, ketidakjujuran atau

budaya perusahaan yang tidak menumbuhkan kesadaran akan

risiko. Kendala terkait karyawan terjadi ketika perusahaan tidak

dapat mengisi posisi terbuka pada saat-saat mendesak karena

kekurangan tenaga kerja, atau karena kompensasi dan insentif

lainnya yang tidak menarik bagi kandidat baru. Tidak kompeten

menjadi isu masalah ketika karyawan tidak memiliki tingkat

keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan

pekerjaan mereka dengan benar. Kurangnya pelatihan dan

pengembangan profesional akan meningkatkan terjadinya

kesalahan sumber daya manusia. Budaya perusahaan yang tidak

secara aktif mendorong kesadaran risiko atau hanya memikirkan

keuntungan tanpa memperhatikan metode yang digunakan untuk

memperoleh keuntungan tersebut, dapat mengakibatkan karyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

11

melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan. Setiap

karyawan dalam sebuah organisasi harus dianggap sebagai risiko.

Oleh karena itu, pemeriksaan latar belakang karyawan sangat

penting dalam mengurangi risiko sumber daya manusia.

c. Risiko Sistem (System Risk)

Seiring penggunaan teknologi yang semakin penting di

bidang bisnis, peristiwa-peristiwa risiko operasional terjadi karena

kegagalan sistem menjadi semakin signifikan. Perusahaan saat ini

sering menggunakan sistem yang terintegrasi di perusahaan dan

secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan bisnis mereka. Risiko

sistem meliputi ketersediaan sistem, integritas data, kapasitas

sistem, akses dan penggunaan yang tidak sah, dan pemulihan bisnis

dari berbagai gangguan. Selain itu, risiko yang terkait dengan

kesalahan pemrograman dan kurangnya perencanaan dapat menjadi

signifikan.

d. Risiko Insidental (Event Risk)

Risiko insidental adalah risiko kerugian karena kejadian

tunggal yang tidak mungkin terjadi, namun mungkin memiliki

konsekuensi serius jika terjadi, misalnya: kecurangan internal atau

eksternal, kegagalan sistem, dislokasi pasar, dan bencana alam.

e. Risiko Bisnis (Business Risk)

Risiko bisnis adalah risiko kerugian yang sesuai dengan

perubahan tak terduga dalam lingkungan yang kompetitif, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

12

memiliki kecenderungan yang merusak operasi bisnis. Risiko

bisnis mencakup masalah strategi, manajemen klien,

pengembangan produk, penetapan harga, penjualan, reputasi dan

merek perusahaan.

D. Manajemen Risiko

Menurut Rustam (2017:11) berdasakan Otoritas Jasa Keuangan

(2016), manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur

yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan

mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha. Menurut

Moeller (2016:142), risk management is an insurance-related concept

where an individual or enterprise typically uses insurance mechanisms to

provide a shield or protection from those risks. Artinya, manajemen risiko

adalah konsep terkait asuransi dimana individu atau perusahaan biasanya

menggunakan mekanisme asuransi untuk memberikan perisai atau

perlindungan dari risiko tersebut.

E. Proses Manajemen Risiko

Menurut Hery (2016:33-88), proses manajemen risiko terdiri atas

aktivitas-aktivitas yang dapat digambarkan dalam skema berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

13

Gambar 1. Proses Manajemen Risiko

Sumber: Hery (2016:33)

1. Menentukan konteks

Dalam melakukan kajian risiko, sasaran harus bersifat specific,

measurable, achievable, relevant, timely (SMART). Spesifik (specific)

artinya menggunakan istilah yang pasti daripada istilah yang tidak

jelas. Dapat diukur (measureable) artinya menggunakan beberapa

metode sebagai tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan. Dapat

diterima (achievable) artinya menantang tapi realistis. Relevan

(relevant) mengikuti strategi bisnis perusahaan. Tepat waktu (timely)

artinya jangka waktu yang jelas. Apabila terdapat beberapa sasaran

dalam kajian risiko, maka harus dipastikan agar sasaran-sasaran

tersebut saling terhubung atau terkait sehingga kajian risikonya dapat

diperlakukan sebagai satu kesatuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

14

2. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko dilakukan dengan melakukan identifikasi

terhadap risiko-risiko yang terdapat di dalam suatu perusahaan,

kemudian menganalisis dampak dari risiko tersebut terhadap kegiatan

operasional perusahaan. Selain itu, mengidentifikasi risiko juga

meliputi identifikasi terhadap penyebab terjadinya suatu kejadian

risiko. Teknik-teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko,

diantaranya:

a. Brainstorming

Brainstorming adalah perangkat perencanaan yang dapat

menampung kreativitas kelompok dan sering digunakan sebagai

alat pembentukan konsensus maupun untuk mendapatkan ide-ide

sebanyak mungkin dalam kelompok. Terdapat tiga jenis

brainstorming, yaitu:

1) Verbal brainstorming

Verbal brainstorming adalah saling bertukar pikiran dalam

suatu grup yang dilakukan secara verbal dengan tatap muka

dan pertemuan langsung.

2) Nominal brainstorming

Nominal brainstorming adalah mengeluarkan ide secara

terpisah (tidak saling berinteraksi) dengan menuliskan idenya

di kertas atau di komputer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

15

3) Electronic brainstorming

Electronic brainstorming adalah saling bertukar pikiran

dalam suatu grup secara elektronik dengan menggunakan tools

tertentu.

b. Delphi

Delphi adalah suatu teknik untuk mencapai konsensus

pendapat yang diminta dari para ahli dalam bidang topik tertentu

yang bertujuan untuk kepentingan penetapan tujuan, kebijakan

penyelidikan, atau memprediksi kemungkinan terjadinya suatu

peristiwa di masa mendatang. Asumsi dari teknik Delphi adalah

bahwa “dua kepala lebih baik daripada satu kepala, atau dengan

kata lain bahwa n kepala lebih baik daripada satu kepala.”

c. Check List

Check list digunakan untuk mengidentifikasi risiko dan

efektivitas pengendalian internal sesuai dengan kebutuhan unit atau

organisasi. Check list berisi tentang daftar risiko dan daftar

aktivitas pengendalian internal yang ada di sebuah divisi atau unit

kerja. Dalam teknik check list, pemilik risiko (risk owner) diminta

untuk membubuhkan tanda centang pada formulir checklist dalam

rangka memilih kemungkinan risiko maupun pengendalian internal

yang dipandang relevan dengan konteks masing-masing divisi atau

unit kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

16

d. Root Cause Analysis (RCA)

Root Cause Analysis (RCA) adalah suatu alat yang digunakan

dalam inisiatif problem solving untuk membantu tim menemukan

akar penyebab (root cause) dari masalah yang kini sedang

dihadapi atau potensi permasalahan yang akan terjadi.

e. Cause and Effect Diagram

Cause and Effect Diagram sering juga disebut sebagai

Fishbone Diagram karena bentuknya seperti tulang ikan. Fishbone

diagram akan mengidentifikasi berbagai penyebab potensial dari

suatu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut

melalui sesi brainstorming.

3. Analisis Risiko

Setelah mengidentifikasi dan mengklasifikasikan risiko, kemudian

harus menganalisis seberapa besar terjadinya suatu risiko dan

mengetahui dampak risiko tersebut terhadap operasi perusahaan. Ada

dua istilah yang terdapat dalam analisis risiko, diantaranya:

a. Risk appetite

Risk appetite adalah jumlah risiko yang bersedia diambil

perusahaan untuk mencapai visi dan misinya. Di dalam risk

appetite, terdapat risk appetite statement yang berisikan tentang

risiko-risiko yang bersedia diambil perusahaan dalam jangka

mencapai tujuan strategis dan memenuhi kewajibannya kepada

stakeholder. Risk appetite statement berguna untuk memberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

17

kepastian kepada stakeholder bahwa perusahaan telah memahami

sepenuhnya risiko yang ada dan bahwa semua risiko tersebut

berada di bawah kendali manajemen.

Tabel 1

Kriteria Probabilitas Risiko

Kriteria Probabilitas Risiko

Index Probabilitas Deskripsi Persentase (%)

5 Sangat Besar Sangat mungkin

pasti terjadi > 80%

4 Besar Kemungkinan

besar terjadi 60 < p ≤ 80%

3 Sedang

Sama

kemungkinannya

antara terjadi dan

tidak terjadi

40 < p ≤ 60%

2 Kecil Kemungkinan

kecil terjadi 10 < p ≤ 40%

1 Sangat Kecil Cenderung tidak

mungkin terjadi ≤ 10%

Sumber: Hery (2016:63)

b. Risk Tolerance

Risk Tolerance adalah tingkat variasi relatif yang dapat

diterima terhadap pencapaian suatu tujuan. Ketika manajemen

mengoperasikan risk tolerance, maka manajemen akan memiliki

jaminan bahwa perusahaan tetap berada dalam risk appetite

sehingga dapat memberikan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi

untuk mencapai suatu tujuan.

Langkah selanjutnya dalam risk tolerance yaitu memetakan

dampak dari suatu risiko atau potensi kejadian yang berdampak

negatif bagi perusahaan apakah berbahaya atau ringan bagi

pencapaian sasaran perusahaan. Risiko yang berpotensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

18

membahayakan sasaran perusahaan akan segera ditangani agar

tidak terjadi atau untuk meminimalkan dampak terjadinya risiko

tersebut.

Tabel 2

Kriteria Dampak terhadap Sasaran Strategis dan Kinerja

(Kualitatif)

Kriteria Dampak Risiko

Index Dampak Deskripsi

Dampak terhadap

Sasaran Strategis

dan Kinerja

(Kualitatif)

5 Catastrophic Sangat Besar

Tidak tercapainya

sasaran dan terjadi

kegagalan dalam

mencapai kinerja

4 Significant Besar

(Signifikan)

Tertundanya

pencapaian sasaran

sangat signifikan dan

pencapaian kinerja

jauh di bawah target

3 Moderate Sedang

Tertundanya

pencapaian sasaran

cukup besar dan

pencapaian kinerja

di bawah target

2 Minor Kecil

Tidak tercapainya

sasaran dan kinerja

hanya sedikit di

bawah target

1 Insignificant

Sangat Kecil

(Tidak

Signifikan)

Hanya berdampak

sangat kecil terhadap

tidak tercapainya

sasaran dan target

kinerja masih

mampu dicapai

Sumber: Hery (2016:64)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

19

4. Evaluasi Risiko

Evaluasi risiko memuat perbandingan antara hasil analisis risiko

dengan kriteria yang telah dibuat (risk criteria) yang telah ditetapkan

untuk menentukan apakah suatu risiko dapat ditoleransi atau tidak.

Dari hasil analisis risiko, dapat ditentukan risiko-risiko yang

membutuhkan penanganan dan selanjutnya menetapkan skala prioritas

maupun opsi yang dipilih. Evaluasi risiko menjadi dasar dalam

menentukan tindakan penanganan risiko dimana keputusan

penanganan risiko yang akan dilakukan perusahaan ditentukan

menurut:

a. Zona merah (high risk)

Zona merah artinya risiko tersebut tidak dapat ditoleransi

sehingga harus segera diambil tindakan penanganan. Apabila di

temukan risiko pada zona merah harus dipastikan bahwa risiko

tersebut benar-benar berbahaya atau berdampak sangat berat

sehingga membutuhkan penanganan dan perhatian khusus dari

perusahaan.

b. Zona kuning (medium risk)

Zona kuning artinya penanganan risiko akan didasarkan

pada cost and benefit analysis. Apabila biaya atas penanganan

risiko ternyata lebih besar dibanding dengan manfaat yang akan

diperoleh, maka kemungkinan tidak dilakukan penanganan atas

risiko yang tergolong medium tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

20

c. Zona hijau (low risk)

Zona hijau artinya risiko dianggap kecil dan tidak perlu

dilakukan penanganan. Apabila ditemukan risiko pada kategori

zona hijau, maka harus dipastikan risiko tersebut benar-benar kecil

agar tidak akan menjadi fenomena “gunung es” di kemudian hari.

Gambar 2. Matriks Risiko

Sumber: Hery (2016:81)

5. Penanganan Risiko

Penanganan risiko adalah sebuah proses untuk memodifikasi risiko

sehingga suatu risiko dapat dihilangkan atau dikurangi. Penanganan

risiko bertujuan untuk menemukan metode atau rencana penanganan

yang paling tepat untuk mengelola risiko dengan mempertimbangkan

alokasi biaya dan sumber daya yang paling efisien dan dapat

dilaksanakan. Dengan adanya penanganan yang tepat diharapkan dapat

menurunkan kadar kegawatan suatu risiko, baik dari segi dampak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

21

probabilitas ke arah yang dapat ditolerir. Adapun jenis-jenis

penanganan risiko diantaranya:

a. Menghindari

Menghindari risiko dapat dilakukan dengan tidak

melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan risiko. Selain itu,

menghindari risiko hanya dapat dilakukan jika risiko tersebut

belum terjadi atau timbul dari suatu operasi tertentu yang dapat

dihindari oleh perusahaan. Jika risiko tersebut telah lama ada,

umumnya tidak dapat dihindari karena sudah merupakan bagian

dari bisnis.

b. Berbagi (sharing)

Berbagi (sharing) dilakukan dengan memecah proses

menjadi tahapan yang ditangani institusi lain dan masing-masing

bertanggungjawab atas tahapan kerjanya. Contohnya adalah

perusahaan menangani risiko dengan melakukan kerja sama

dengan beberapa pihak melalui joint venture atau joint financing

untuk menanggung risiko bersama-sama. Sebelum berbagi

(sharing) risiko, perusahaan harus menganalisa terlebih dahulu

untuk menentukan apakah risiko tersebut dapat dibagi.

c. Transfer

Transfer risiko dilakukan dengan membeli asuransi,

reasuransi, dan melakukan hedging. Mentransfer risiko

menimbulkan risiko baru bahwa pihak yang menerima transfer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

22

(transferfree) tidak melaksanakan kewajiban sesuai kesepakatan.

Sebelum melaksanakan transfer risiko, harus dipastikan apakah

risiko tersebut telah benar-benar di transfer.

d. Mengurangi atau memitigasi risiko

Mengurangi atau memitigasi risiko adalah mengurangi

kemungkinan terjadinya risiko melalui pembuatan prosedur dan

pengawasan internal, pelatihan, dan sosialisasi internal. Selain

mengurangi kemungkinan, mitigasi risiko juga mengurangi dampak

atas terjadinya risiko melalui contingency plan, penyediaan

cadangan dana, meningkatkan public relation.

Mengurangi atau memitigasi risiko merupakan opsi yang

paling banyak digunakan untuk mengelola beragam jenis risiko.

Dalam menerapkan mitigasi risiko, harus diprioritaskan risiko yang

berada di zona merah dan sebaiknya diupayakan menggunakan

metode kombo dimana satu penanganan dapat mengelola beberapa

risiko sekaligus. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan dalam

menerapkan mitigasi risiko adalah cost benefit, kebutuhan

sumberdaya, dan waktu yang diperlukan apakah efektif dalam

menurunkan tingkat kegawatan risiko.

e. Menerima risiko

Menerima risiko akan diterapkan apabila terdapat risiko

yang tidak dapat dimitigasi sama sekali karena memang sudah

merupakan bagian bisnis dari perusahaan dan upaya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

23

memitigasi akan sangat mahal atau sukar untuk dilaksanakan.

Menerima risiko hanya dapat dilakukan jika risiko tersebut tidak

memungkinkan untuk diberi penanganan.

6. Pemantauan dan Kaji Ulang Risiko

Pemantauan dan kaji ulang risiko bertujuan agar mendapatkan

pembelajaran dari setiap kejadian-kejadian yang nyaris terjadi dan

mendapatkan informasi tambahan untuk memperbaiki proses dan hasil

risk assessment berikutnya. Selain itu, pemantauan dan kaji ulang

berguna untuk mengidentifikasi risiko-risiko baru yang muncul

(emerging risks) yang belum terdeteksi sebelumnya, mengkaji ulang

tindakan divisi dalam mengendalikan risiko dan memastikan bahwa

rencana penanganan risiko telah dijalankan dan efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus, sehingga kesimpulan dari

penelitian ini hanya berlaku di Taman Wisata Candi Prambanan. Metode

penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data

kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara dan memberikan

kuesioner kepada pihak yang bersangkutan yaitu Kepala Divisi

Operasional (Kadiv Operasional) Kantor Unit Taman Wisata Candi

Prambanan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Taman Wisata Candi Prambanan

yang beralamat di Jalan Raya Yogya – Solo Km 16 Prambanan,

Sleman, D.I. Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018 - Juli 2018.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Kepala Divisi Operasional (Kadiv

Operasional) Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan.

Responden berjenis kelamin laki-laki dan berusia 54 tahun yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

25

menempuh tingkat pendidikan Sarjana. Adapun jabatan beliau sebagai

Kepala Divisi Operasional (Kadiv Operasional) termasuk dalam divisi

layanan di Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan. Adapun

Bapak Ripto telah menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional (Kadiv

Operasional) di Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan mulai

dari awal tahun 2017 hingga saat ini. Bapak Kepala Divisi Operasional

(Kadiv Operasional) adalah pejabat yang paling memahami kegiatan

operasional dan bagaimana risiko operasional dikelola di Taman

Wisata Candi Prambanan.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu evaluasi manajemen risiko pada risiko

operasional di Taman Wisata Candi Prambanan.

D. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang diolah dalam penelitian ini adalah data kualitatif.

Adapun data yang dicari dalam penelitian ini diantaranya:

a. Company Profile

Company profile dalam penelitian ini meliputi gambaran

umum tentang PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

dan Ratu Boko (Persero) serta gambaran umum tentang Candi

Prambanan. Gambaran umum PT. Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) berisi tentang

sejarah singkat dan pergantian kepempinan PT. Taman Wisata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

26

Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero). Gambaran

umum Candi Prambanan berisi tentang sejarah singkat dan

deskripsi kawasan Candi Prambanan.

b. Data struktur organisasi

Data struktur organisasi bertujuan untuk memberikan

informasi mengenai kedudukan karyawan yang paling atas hingga

yang paling bawah. Data struktur organisasi yaitu data struktur

organisasi Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan.

c. Data mengenai evaluasi manajemen risiko pada risiko operasional

di Taman Wisata Candi Prambanan

Data ini diperlukan untuk mengevaluasi manajemen risiko

di Taman Wisata Candi Prambanan sehingga dapat digunakan

untuk mengetahui identifikasi, analisis, evaluasi, dan penanganan

risiko-risiko operasional yang terjadi di Taman Wisata Candi

Prambanan.

2. Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data-data yang diperoleh diantaranya:

a. Data primer

Data primer dalam penelitan ini, meliputi gambaran umum PT.

Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

(Persero), tujuan, visi, dan misi PT. Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), budaya dan tata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

27

nilai PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu

Boko (Persero), bidang usaha PT. Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan dan Ratu Boko (Persero) yang diperoleh dari softcopy

milik PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu

Boko (Persero). Data primer dalam penelitian ini juga memuat

tentang struktur organisasi Taman Wisata Candi Prambanan yang

diperoleh dari softcopy milik Taman Wisata Candi Prambanan.

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini meliputi gambaran umum

Candi Prambanan yang diakses melalui website resmi PT. Taman

Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero).

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya:

1. Wawancara

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara personal dengan

tatap muka langsung dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara

lisan kepada Kepala Divisi Operasional (Kadiv Operasional) Kantor

Unit Taman Wisata Candi Prambanan. Pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan dalam wawancara dengan Kepala Divisi Operasional (Kadiv

Operasional) adalah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

evaluasi manajemen risiko pada risiko operasional yang meliputi

identifikasi risiko, analisis probabilitas dan dampak risiko, dan strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

28

penanganan. Pertanyaan untuk wawancara dapat dilihat di halaman 91-

92.

2. Kuesioner

Responden yang diberikan kuesioner adalah Kepala Divisi

Operasional (Kadiv Operasional) Kantor Unit Taman Wisata Candi

Prambanan. Kuesioner hanya diberikan kepada pihak yang akan

diwawancarai yaitu Kepala Divisi (Kadiv Operasional). Hasil dari

kuesioner dan wawancara akan saling melengkapi dan memperkuat

data. Data yang akan diperoleh adalah data mengenai identifikasi

risiko operasional, analisis probabilitas dan dampak risiko operasional,

dan strategi penanganan. Adapun lampiran untuk kuesioner ada pada

halaman 93-104.

F. Variabel Penelitian dan Instrumen Pengukuran

Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel manajemen risiko pada

risiko operasional. Variabel manajemen risiko pada risiko operasional

diukur dengan menggunakan kuesioner dan melakukan wawancara dengan

Kepala Divisi Operasional (Kadiv Operasional) untuk menambah dan

memperkuat informasi yang diperoleh. Kuesioner evaluasi manajemen

risiko pada risiko operasional berisi identifikasi ada atau tidaknya risiko

operasional, probabilitas dan dampak risiko, dan strategi penanganan.

Kuesioner identifikasi ada dan tidaknya risiko operasional terdapat dua

alternatif jawaban, yaitu “Ya” dan “Tidak”. Alternatif jawaban “Ya”

menyatakan bahwa memiliki risiko operasional. Alternatif jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

29

“Tidak” menyatakan bahwa tidak memiliki risiko operasional. Adapun

lampiran untuk kuesioner dapat dilihat di halaman 94-96.

Kuesioner probabilitas dan dampak risiko terdapat lima alternatif

jawaban, yaitu sangat kecil (1), kecil (2), sedang (3), besar (4), sangat

besar (5). Adapun lampiran untuk kuesioner dapat dilihat di halaman 96-

100. Kuesioner strategi penanganan terdapat lima alternatif jawaban, yaitu

menghindari, berbagi (sharing), transfer, mengurangi atau memitigasi

risiko, dan menerima risiko. Adapun lampiran untuk kuesioner dapat

dilihat di halaman 100-104.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah bagaimana evaluasi manajemen

risiko operasional, maka teknik analisis data yang dilakukan adalah:

1. Mendeskripsikan risiko-risiko operasional yang telah diidentifikasi

melalui kuesioner II. Identifikasi Ada atau Tidaknya Risiko

Operasional dan hasil wawancara dengan Kepala Divisi Operasional

(Kadiv Operasional) Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan.

Kuesioner II. Identifikasi Ada atau Tidaknya Risiko Operasional

terlampir di halaman 94-96 dan pertanyaan wawancara terlampir di

halaman 91-92.

2. Mendeskripsikan hasil analisis risiko-risiko operasional melalui

kuesioner III. Probabilitas dan Dampak Risiko yang terlampir di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

30

halaman 96-100. Analisis risiko dilakukan berdasarkan kriteria

probabilitas dan dampak risiko yang ada di halaman 17 dan 18.

3. Mengevaluasi hasil analisis risiko di Taman Wisata Candi Prambanan

berdasarkan matriks risiko yang ada di halaman 20. Evaluasi ini

dilakukan untuk mengetahui apakah risiko-risiko operasional tersebut

termasuk dalam kategori zona merah (high risk), zona kuning (medium

risk), atau zona hijau (low risk).

Gambar 2. Matriks Risiko

Sumber: Hery (2016:81)

Menurut Hery (2016:69), risiko termasuk dalam kategori zona

merah (high risk) apabila risiko tersebut tidak dapat ditoleransi

sehingga harus segera diambil tindakan penanganan. Jika ditemukan

risiko pada zona kuning (medium risk) artinya penanganan bersifat

opsional apakah perusahaan akan melakukan penanganan atau tidak

pada risiko yang terjadi. Strategi penanganan risiko yang termasuk

dalam kategori zona kuning (medium risk) didasarkan pada cost and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

31

benefit analysis. Jika biaya atas penanganan risiko lebih besar

dibanding dengan manfaat yang akan diperoleh, maka kemungkinan

tidak dilakukan penanganan atas risiko yang tergolong medium

tersebut. Zona hijau (low risk) artinya risiko dianggap kecil dan tidak

perlu dilakukan penanganan.

4. Menarasikan penanganan risiko-risiko operasional berdasarkan

kuesioner IV. Penanganan Risiko dan hasil wawancara oleh Kepala

Divisi Operasional (Kadiv Operasional) Kantor Unit Taman Wisata

Candi Prambanan. Kuesioner IV. Penanganan Risiko terlampir di

halaman 100-104 dan pertanyaan wawancara terlampir di halaman 91-

92. Penanganan risiko bertujuan untuk mengetahui strategi penanganan

setiap risiko operasional apakah dilakukan dengan menghindari,

berbagi (sharing), transfer, mengurangi atau memitigasi risiko,

menerima risiko.

5. Menarik kesimpulan bagaimana evaluasi manajemen risiko

operasional di Taman Wisata Candi Prambanan.

6. Memberikan rekomendasi yang diperlukan untuk mengoptimalkan

evaluasi manajemen risiko operasional di Taman Wisata Candi

Prambanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

32

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITAN

A. Gambaran Umum PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

dan Ratu Boko (Persero)

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

(Persero) berdiri dengan nama PT. Taman Wisata Candi Borobudur dan

Prambanan dengan Akta Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH Nomor: 19

tanggal 15 Juli 1980 beserta perubahan-perubahannya. Berdasarkan

keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 1 tahun 1992 tentang

Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan serta

Pengendalian Lingkungannya, PT. Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan dan Ratu Boko (Persero) diberi kewenangan penuh untuk

mengelola Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi

Prambanan. Dalam perkembangannya, kawasan Ratu Boko menjadi

bagian dari “Taman Wisata” sehingga nama perusahaan ini menjadi PT.

Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero)

yang diatur dalam Akta Notaris Soekeimi, SH Nomor: 123 tanggal 31

Desember 1997.

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

dipimpin oleh seorang Direktur Utama. Dari tahun 1990 hingga tahun

2015, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

(Persero) beberapa kali mengalami pergantian Direktur Utama. Pada tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

33

1990 hingga tahun 1997, posisi Direktur Utama dijabat oleh Bapak Bagus

Panuntun. Kemudian, pada tahun 1998 hingga tahun 2009, posisi Direktur

Utama dijabat oleh Bapak Wagiman Subiarso. Pada tahun 2009 hingga

tahun 2013, Direktur Utama di PT. Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan dan Ratu Boko (Persero) adalah Bapak Purnomo

Siswoprasetjo TJ. Setelah itu, Bapak Sahala P. Siahaan menjabat selama

satu tahun sebagai Direktur Utama yaitu pada tahun 2013 hingga 2013.

Pada tahun 2013 hingga tahun 2015, posisi Direktur Utama dijabat oleh

Ibu Laily Prihatiningtyas. Pada tahun 2015 hingga saat ini, posisi Direktur

Utama dijabat oleh Bapak Edy Setijono.

PT. Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan memiliki

landasan hukum operasional yaitu Kepres No. 1 tahun 1992. Pada tahun

1991, kawasan Borobudur dan Prambanan ditetapkan oleh badan Dunia

UNESCO sebagai World Cultural Heritage (Borobudur Temple

Compounds C592 dan C642 Prambanan Temple Compounds). Pada

tanggal 25 Oktober 1991, PT. Taman Wisata Candi Borobudur dan

Prambanan ditugaskan oleh Pemerintah RI mengelola kawasan Ratu Boko

sehingga nama perusahaan diubah menjadi PT. (Persero) Taman Wisata

Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Pada tahun 1991,

Pemerintah RI membebaskan PT Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan dan Ratu Boko dari kewajiban pembayaran hutang/loan

kepada pemerintah Jepang yang mana seharusnya perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

34

mengembalikan hutang dalam waktu 30 tahun, dengan tenggang waktu 10

tahun.

B. Gambaran Umum Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan Candi Hindu yang terbesar di

Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini

dibangun dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi

Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa

Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan

pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat

ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778

Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.

Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri

atas halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan

(pelataran tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan

areal terbuka yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk

bujur dengan luas 390 m2. Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu

yang kini sudah tinggal reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya

merupakan pelataran kosong. Belum diketahui apakah semula terdapat

bangunan atau hiasan lain di pelataran ini.

Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran

tengah yang berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah

dahulu juga dikelilingi pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh.

Pelataran ini terdiri atas empat teras berundak, semakin ke dalam semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

35

tinggi. Di teras pertama, yaitu teras yang terbawah, terdapat 68 candi kecil

yang berderet berkeliling, terbagi dalam empat baris oleh jalan

penghubung antar pintu pelataran. Di teras kedua terdapat 60 candi, di

teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat atau teras teratas

terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah ini mempunyai bentuk

dan ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m.

Hampir semua candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan

hancur, yang tersisa hanya reruntuhannya saja.

Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya

dan yang dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah

persegi empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan

teras teratas pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar

batu. Di keempat sisinya terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa.

Saat ini hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Di depan masing-

masing gerbang pelataran teratas terdapat sepasang candi kecil, berdenah

dasar bujur sangkar seluas 1,5 m2 dengan tinggi 4 m.

Di pelataran dalam terdapat dua barisan candi yang membujur ke

arah utara selatan. Di barisan barat terdapat tiga buah candi yang

menghadap ke timur. Candi yang letaknya paling utara adalah Candi

Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di Selatan adalah Candi

Brahma. Di barisan timur juga terdapat tiga buah candi yang menghadap

ke barat. Ketiga candi ini disebut Candi Wahana. Wahana memiliki arti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

36

kendaraan karena masing-masing candi diberi nama sesuai dengan

binatang yang merupakan tunggangan dewa.

Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda,

yang berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu), dan

yang berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan

demikian, keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi

Wisnu, Brahma, Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran

yang sama, yaitu berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi

25 m. Di ujung utara dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah

candi kecil yang saling berhadapan, yang disebut Candi Apit.

C. Tujuan, Visi, dan Misi PT. Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan dan Ratu Boko (Persero)

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

(Persero) memiliki tujuan perusahaan, yaitu:

1. Melakukan usaha di bidang pengusahaan lingkungan Candi

Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko serta peninggalan

sejarah dan purbakala lainnya sebagai suatu Taman Wisata dan usaha

di bidang pariwisata lainnya.

2. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk

menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya

saing kuat untuk mendapatkan atau mengejar keuntungan agar dapat

meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip

Perseroan Terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

37

Dalam mencapai tujuan tersebut, PT. Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) memiliki visi dan misi

sebagai berikut:

Visi PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu

Boko (Persero) adalah menjadi perusahaan yang unggul dan bersih dalam

pengelolaan dan pengembangan lingkungan cagar budaya serta pariwisata

yang selaras dengan pelestarian warisan budaya bangsa.

Misi dari PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan

Ratu Boko (Persero):

1. Mengelola lingkungan taman sekitar Candi Borobudur, Prambanan dan

Ratu Boko dan cagar budaya lain selaras dengan upaya pelestariannya.

2. Meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan dengan

mengembangkan industri pariwisata terkait atau pendukungnya.

3. Memberikan pelayanan wisata budaya yang berkualitas tinggi dengan

mengkomunikasikan nilai-nilai luhur cagar budaya, melalui pemutaran

film pada ruang Audio Visual, Museum, dan Perpustakaan.

4. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengembangan industri

kerakyatan atau industri rumahan (home industry) yang akan

berdampak pada pertumbuhan perekonomian di sekitar lingkungan

cagar budaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

38

D. Budaya dan Tata Nilai PT. Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan dan Ratu Boko (Persero)

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

(Persero) memiliki budaya dan tata nilai perusahaan dimana budaya kerja

merupakan nilai-nilai yang diciptakan atas komitmen dari semua pihak

dalam perusahaan yang menentukan perilaku organisasi dan individu

dalam memenuhi kebutuhan stakeholder. Agar budaya kerja tersebut dapat

tercapai, maka nilai-nilai yang dikembangkan adalah budaya “SMILE”,

yaitu:

1. Sigap melayani pemangku kepentingan dan proaktif serta

mengedepankan kehati-hatian.

2. Mumpuni dalam bekerja atas dasar kompetensi dan inovasi.

3. Integritas yang tinggi dalam menjalankan kewajiban sesuai dengan

kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan.

4. Loyal terhadap perusahaan dengan mengedepankan kerjasama yang

berasaskan kebersamaan.

5. Empati terhadap pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan

bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

39

E. Bidang Usaha PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan

Ratu Boko (Persero)

Kegiatan-kegiatan operasional yang dilakukan PT. Taman Wisata

Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) diantaranya:

1. Mengelola lingkungan Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Ratu

Boko serta peninggalan sejarah dan purbakala lainnya termasuk

kegiatan-kegiatan teknis, pemeliharaan dan pengawasan lingkungan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Merencanakan, mengembangkan dan memanfaatkan prasarana, sarana

serta fasilitas umum lainnya di lingkungan Taman Wisata Candi untuk

kegiatan pariwisata.

3. Melakukan kegiatan usaha lainnya di bidang pariwisata.

Bisnis yang dilakukan oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan dan Ratu Boko (Persero) meliputi bisnis utama dan bisnis

penunjang. Adapun bisnis utama dan bisnis penunjang PT. Taman Wisata

Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) diantaranya:

1. Bisnis utama

Bisnis utama yang dilakukan oleh PT. Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) yaitu pengelolaan

lingkungan Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Wisata Candi

Prambanan dan Taman Wisata Kraton Ratu Boko.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

40

2. Bisnis penunjang

Bisnis penunjang yang dilakukan oleh PT. Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) yaitu pertunjukan

Sendratari Ramayana, usaha jasa transportasi wisata, akomodasi, dan

biro perjalanan wisata.

F. Struktur Organisasi Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan

Struktur organisasi adalah hal yang penting dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi memuat pemisahan tanggung jawab antara satu divisi

dengan divisi lain di suatu organisasi. Susunan struktur organisasi Kantor

Unit Taman Wisata Candi Prambanan tahun 2018 dilampirkan di halaman

41. Struktur organisasi Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan tahun

2018 telah dibuat. Tugas dan tanggung jawab berdasarkan struktur

organisasi tahun 2018 belum ditetapkan sehingga tidak dapat

mencantumkan tugas dan tanggung jawab setiap divisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

41

Gambar 3. Struktur Organisasi Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

42

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis dan pembahasan proses manajemen risiko bertujuan untuk

menganalisis dan membahas proses manajemen risiko yang terbagi dalam empat

tahap. Tahap-tahap dalam proses manajemen risiko meliputi analisis dan

pembahasan identifikasi risiko operasional, analisis dan pembahasan probabilitas

dan dampak risiko operasional, analisis dan pembahasan evaluasi hasil analisis

risiko operasional berdasarkan matriks risiko, analisis dan pembahasan strategi

penanganan risiko operasional. Hasil jawaban kuesioner dan wawancara diperoleh

dari Bapak Ripto yang menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional (Kadiv

Operasional) Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan.

A. Analisis dan Pembahasan Identifikasi Risiko Operasional

Identifikasi risiko operasional bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-

risiko operasional yang ada di Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut hasil

identifikasi risiko di Taman Wisata Candi Prambanan berdasarkan lima

macam risiko operasional:

1. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Proses (Process Risk)

Identifikasi risiko operasional terkait risiko proses bertujuan untuk

mengidentifikasi risiko-risiko operasional terkait risiko proses yang ada

di Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai identifikasi risiko operasional terkait risiko proses (process

risk) pada Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat satu jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

43

Ya dan lima jawaban Tidak. Pernyataan di dalam kuesioner yang dijawab

Ya oleh responden menunjukkan bahwa satu pernyataan (pernyataan

nomor enam) teridentifikasi memiliki risiko proses. Pernyataan yang

dijawab Tidak oleh responden terdapat pada lima pernyataan (pernyataan

nomor satu, dua, tiga, empat, dan lima) teridentifikasi tidak memiliki

risiko proses.

Tabel 3

Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Proses (Process Risk)

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Kerusakan atau kehilangan kendaraan di

tempat parkir.

2. Barang milik wisatawan yang hilang dalam

mobil.

3.

Kurangnya pengawasan dari manajemen

terhadap Standard Operational Procedure

(SOP).

4. SOP tidak dilakukan sepenuhnya oleh personil

di lapangan.

5. Ketidakpuasan wisatawan.

6. Protes atau tuntutan karena kebijakan penataan

pedagang dan pengasong.

Total 1 5

Sumber: Data Diolah (2018)

Kerusakan kendaraan pernah terjadi pada tahun 2017 di area

parkir Taman Wisata Candi Prambanan karena kendaraan wisatawan

parkir di bawah pohon. Lalu, batang pohon tersebut ada yang patah

karena angin cukup kencang sehingga batang pohon tersebut jatuh dan

membuat kaca mobil wisatawan pecah. Taman Wisata Candi Prambanan

memiliki kesadaran untuk memberikan sebagian uang kepada wisatawan

agar dapat mengganti kerugian atas kerusakan kaca mobil. Kehilangan

kendaraan wisatawan tidak pernah terjadi di Taman Wisata Candi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

44

Prambanan karena setiap kendaraan masuk akan diberi tiket dan ketika

kendaraan akan keluar harus menunjukkan tiket ke petugas parkir Taman

Wisata Candi Prambanan.

Pada umumnya, wisatawan tidak pernah mengalami kehilangan

barang dalam mobil ketika berkunjung ke Taman Wisata Candi

Prambanan. Namun, yang pernah terjadi adalah wisatawan kehilangan

barang di Taman Wisata Candi Prambanan karena lupa meletakkan

barang tersebut ketika berkeliling di sepanjang area Taman Wisata Candi

Prambanan. Kehilangan barang tidak pernah menimbulkan tuntutan dari

wisatawan terhadap Taman Wisata Candi Prambanan karena umumnya

barang wisatawan yang hilang akan ditemukan. Jika ada wisatawan yang

kehilangan barang, maka akan diumumkan di pusat informasi

(information center). Apabila Taman Wisata Candi Prambanan telah

menemukan barang milik wisatawan yang hilang dan wisatawan masih

berada di pusat informasi (information center), maka barang tersebut

akan langsung diberikan kepada wisatawan. Jika wisatawan tersebut telah

kembali ke rumah atau hotel, maka Taman Wisata Candi Prambanan

akan menghubungi nomor handphone wisatawan dan mengirim barang

milik wisatawan berdasarkan alamat yang diberikan oleh wisatawan.

Pengawasan terhadap pelaksanaan Standard Operational

Procedure (SOP) dilakukan oleh Koordinator, Kepala Seksi, Manager,

dan General Manager dimana setiap jabatan memiliki tanggung jawab

masing-masing sehingga Standard Operational Procedure (SOP) telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

45

dilakukan dengan baik oleh pegawai Taman Wisata Candi Prambanan.

Pada pernyataan nomor empat, Standard Operational Procedure (SOP)

telah dilakukan dengan baik oleh pegawai Taman Wisata Candi

Prambanan sehingga tidak berisiko menimbulkan ketidakpuasan

wisatawan. Oleh karena itu, pernyataan nomor empat teridentifikasi tidak

memiliki risiko proses.

Pada pernyataan nomor lima, secara umum dapat dikatakan bahwa

para pengunjung di Taman Wisata Candi Prambanan merasa puas

terhadap pelayanan Taman Wisata Candi Prambanan sehingga dapat

dikatakan visi dan misi Taman Wisata Candi Prambanan tercapai.

Ketidakpuasan pengunjung di Taman Wisata Candi Prambanan pernah

terjadi, namun persentase ketidakpuasan tersebut sangat kecil. Salah satu

ketidakpuasan pengunjung di Taman Wisata Candi Prambanan yaitu

pernah ada pengunjung yang membawa bayi dan pengunjung tersebut

meminta kereta dorong bayi ke Taman Wisata Candi Prambanan. Kereta

dorong bayi tidak disediakan oleh Taman Wisata Candi Prambanan

karena menurut Taman Wisata Candi Prambanan bagi pengunjung yang

membutuhkan keperluan tertentu seperti kereta dorong bayi harus

menyediakan sendiri fasilitas tersebut. Kereta dorong bayi yang tidak

tersedia di Taman Wisata Candi Prambanan membuat pengunjung

tersebut merasa kecewa. Ketidakpuasan pengunjung tidak akan

menghambat tercapainya visi dan misi Taman Wisata Candi Prambanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

46

sehingga pernyataan nomor lima tidak teridentifikasi sebagai risiko

bisnis.

Pada pernyataan nomor enam, pernah terjadi protes terkait

kebijakan penataan pedagang dan pengasong ketika lebaran tahun 2017.

Protes yang dimaksud adalah pedagang dan pengasong menyampaikan

rasa khawatir apabila para pengunjung langsung kembali ke area parkir.

Hal ini disebabkan karena ketika lebaran tahun 2017, area parkir utama

menjadi penuh sehingga Taman Wisata Candi Prambanan membuka area

parkir cadangan yang berlokasi di sebelah Barat Kantor Unit Taman

Wisata Candi Prambanan.

2. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Sumber Daya

Manusia (People Risk)

Identifikasi risiko operasional terkait risiko sumber daya manusia

bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko operasional terkait risiko

sumber daya manusia yang ada di Taman Wisata Candi Prambanan.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai identifikasi risiko operasional

terkait risiko sumber daya manusia (people risk) pada tabel 4. Tabel 4

menunjukkan bahwa terdapat lima jawaban Tidak. Pernyataan di dalam

kuesioner yang dijawab Tidak oleh responden menunjukkan bahwa lima

pernyataan (pernyataan nomor satu, dua, tiga, empat dan lima)

teridentifikasi tidak memiliki risiko sumber daya manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

47

Tabel 4

Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Sumber Daya

Manusia (People Risk)

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Pegawai yang sudah memasuki usia pensiun

2. Rotasi penugasan.

3. Mutasi penugasan.

4. Penempatan penugasan pegawai yang tidak

sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

5. Tidak adanya sanksi yang jelas dan tegas

terhadap target yang tidak tercapai.

Total 5

Sumber: Data Diolah (2018)

Pada umumnya, pegawai di Taman Wisata Candi Prambanan yang

sudah memasuki usia pensiun masih tetap bekerja meskipun mereka

memiliki kesempatan untuk mengambil MPP (Masa Persiapan Pensiun).

Namun, pegawai yang sudah memasuki usia pensiun ingin tetap bekerja

dan tidak terdapat pegawai yang hanya bersantai-santai saja.

Taman Wisata Candi Prambanan pernah mengalami keterbatasan

sumber daya manusia (SDM) di divisi tertentu, namun tidak melakukan

rotasi dan mutasi penugasan. Keterbatasan SDM disiasati dengan cara

mengoptimalkan pekerjaan dari jumlah sumber daya manusia (SDM)

yang ada. Pada umumnya, ketika ada pegawai yang pensiun tidak

diadakan perekrutan karyawan baru sehingga cara mengatasinya dengan

mengoptimalkan dari jumlah sumber daya manusia yang ada.

Pada umumnya, hanya satu hingga dua pegawai di Taman Wisata

Candi Prambanan yang ditempatkan tidak sesuai dengan kompetensi

yang dimiliki. Pegawai yang ditempatkan tidak sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki dapat menyesuaikan bidang pekerjaannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

48

dengan cepat sehingga jika terjadi kesalahan kerja antara satu pegawai

dengan pegawai yang lain akan saling membantu. Oleh karena itu,

penempatan penugasan pegawai yang tidak sesuai dengan kompetensi

yang dimiliki tidak berisiko menghambat pencapaian target perusahaan.

Taman Wisata Candi Prambanan telah memiliki sanksi terhadap

target yang tidak tercapai. Salah satu contohnya yaitu ketika Taman

Wisata Candi Prambanan harus mencapai target pendapatan sebesar 200

miliyar, namun target tidak tercapai. Akibat dari tidak tercapainya target

pendapatan tersebut yaitu bonus dan gaji pegawai menjadi berkurang.

Pelanggaran aturan oleh pegawai umumnya jarang terjadi. Sanksi bagi

pegawai yang melanggar aturan adalah pengurangan bonus bagi pegawai.

3. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Sistem (System Risk)

Identifikasi risiko operasional terkait risiko sistem bertujuan untuk

mengidentifikasi risiko-risiko operasional terkait risiko sistem yang ada

di Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai identifikasi risiko operasional terkait risiko sistem (system risk)

pada tabel 5. Tabel 5 menunjukkan bahwa satu pernyataan dijawab Ya

dan enam pernyataan dijawab Tidak oleh responden. Pernyataan yang

dijawab Ya oleh responden menunjukkan bahwa satu pernyataan

(pernyataan nomor satu) teridentifikasi memiliki risiko sistem.

Pernyataan yang dijawab Tidak oleh responden menunjukkan bahwa

enam pernyataan (pernyataan nomor dua, tiga, empat, lima, enam, dan

tujuh) teridentifikasi tidak memiliki risiko sistem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

49

Tabel 5

Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Sistem (System Risk)

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Kerusakan sistem e-ticketing.

2. Terputusnya koneksi internet berisiko

menghambat pelayanan penjualan tiket.

3. Kerusakan pada database.

4. Perusahaan yang belum memiliki SDM IT

yang kompeten.

5. Belum tersedianya SDM IT di unit kerja

membuat pekerjaan IT belum maksimal.

6. Pencarian data yang menggunakan sistem

manual.

7. Kehilangan data perusahaan.

Total 1 6

Sumber: Data Diolah (2018)

Sistem e-ticketing jika tidak dievaluasi secara berkala berisiko

terjadi kerusakan.. Pada tahun 2018, pernah terjadi kerusakan sistem e-

ticketing yang hanya berlangsung selama beberapa jam.

Koneksi internet yang terputus mengakibatkan penjualan tiket e-

ticketing diberhentikan. Oleh karena itu, pelayanan penjualan tiket segera

dialihkan melalui penjualan tiket manual sehingga tidak ada hambatan

dalam pelayanan penjualan tiket.

Berkaitan dengan pernyataan nomor riga risiko sistem, tidak

teridentifikasi adanya kerusakan database. Pada umumnya yang terjadi

adalah kerusakan sistem. Ketika sistem mati, pencatatan jumlah tiket dan

pendapatan dilakukan secara manual. Setelah sistem diperbaiki,

kemudian dilakukan penyesuaian pencatatan jumlah tiket dan pendapatan

dengan pencatatan yang menggunakan sistem dan pencatatan secara

manual. Adapun jika terjadi salah pencatatan jumlah tiket dan

pendapatan disebabkan karena human error. Kesalahan pencatatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

50

juimlah tiket dan pendapatan yaitu harga tiket pelajar yang dicatat

sebagai harga tiket dewasa dan sebaliknya.

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

(Persero) telah memiliki SDM IT yang bertugas untuk menangani

kerusakan sistem di Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Wisata

Candi Prambanan, dan Taman Wisata Candi Ratu Boko. Pegawai

operasional di Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan juga dapat

berperan sebagai SDM IT untuk menangani kerusakan sistem di Kantor

Unit Taman Wisata Candi Prambanan.

Taman Wisata Candi Prambanan belum memiliki SDM IT yang

khusus menangani pekerjaan IT di Taman Wisata Candi Prambanan.

Tetapi, SDM IT merupakan pegawai PT. Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) yang bertugas untuk

menangani maintenance hardware, software, dan analisa sistem di

Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Apabila

terjadi masalah pada networking, terdapat pegawai Telkom yang bertugas

setiap hari di Taman Wisata Candi Prambanan untuk menangani

kerusakan networking.

Taman Wisata Candi Prambanan menggunakan sistem

terkomputerisasi dan sistem manual. Sistem terkomputerisasi berupa

softcopy dan sistem manual berupa hardcopy. Pencarian data dengan

menggunakan sistem manual tidak berisiko menurunkan efektivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

51

kinerja perusahaan karena antara sistem terkomputerisasi dan sistem

manual akan saling melengkapi satu sama lain.

Taman Wisata Candi Prambanan menyimpan data perusahaan

dengan hardisk internal dan hardisk eksternal. Taman Wisata Candi

Prambanan tidak pernah mengalami kehilangan data perusahaan. Jika

pegawai Taman Wisata Candi Prambanan mengalami kehilangan data

pada komputernya, maka pegawai akan meminta data yang terdapat di

komputer lain.

4. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Insidental (Event Risk)

Identifikasi risiko operasional terkait risiko insidental bertujuan

untuk mengidentifikasi risiko-risiko operasional terkait risiko insidental

yang ada di Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai identifikasi risiko operasional terkait risiko insidental (event

risk) pada tabel 6. Tabel 6 menunjukkan bahwa terdapat empat jawaban

Ya. Pernyataan di dalam kuesioner yang dijawab Ya oleh responden

menunjukkan bahwa empat pernyataan (pernyataan nomor satu, dua, dan

tiga, dan empat) teridentifikasi memiliki risiko insidental.

Tabel 6

Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Insidental (Event Risk)

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Kunjungan publik ditutup akibat bencana

alam.

2. Tingkat kunjungan wisatawan yang menurun

akibat bencana alam..

3. Penurunan pendapatan akibat bencana alam.

4. Kebakaran.

Total 4

Sumber: Data Diolah (2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

52

Bencana alam berisiko membuat sebagian kompleks Candi

Prambanan ditutup untuk kunjungan publik. Kunjungan publik ke

sebagian kompleks Candi Prambanan ditutup akibat bencana alam karena

Badan Pelestarian Cagar Budaya (BCPB) Yogyakarta akan melakukan

pengecekan bagian-bagian candi yang perlu diperbaiki dan apakah

setelah gempa bumi terdapat bagian-bagian candi yang membahayakan

pengunjung. Ketika terjadi gempa bumi, pernah mengakibatkan patahan

pada ujung candi. Ujung candi yang patah tidak dipasang kembali,

namun diberi pagar dan diberikan keterangan sebagai monumen gempa.

Salah satunya adalah monumen gempa 27 Mei 2006 yang bertuliskan

“Tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.55 WIB gempa bumi berkekuatan 5,9

SR telah melanda Kompleks Candi Prambanan dan mengakibatkan

kerusakan yang parah. Untuk mengingat peristiwa tersebut ratna

kemuncak Candi Apit Utara ini dijadikan monumen sebagai saksi bisu

kedahsyatan gempa bumi yang telah meluluhlantakkan candi-candi di

Kompleks Candi Prambanan.”

Bencana alam berisiko menurunkan tingkat kunjungan wisatawan

karena sebagian kompleks Candi Prambanan ada yang ditutup selama

beberapa hari. Kerusakan bangunan Candi Prambanan akibat bencana

alam berisiko menurunkan pendapatan Taman Wisata Candi Prambanan.

Solusi yang dilakukan ketika terjadi penurunan pendapatan adalah

dengan menginformasikan kepada masyarakat melalui media sosial

seperti facebook dan instagram bahwa Taman Wisata Candi Prambanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

53

tetap dibuka sehingga dapat menarik wisatawan yang ingin berkunjung

ke Taman Wisata Candi Prambanan. Kebakaran menjadi sumber risiko

eksternal lainnya yang berisiko merusak aset perusahaan. Taman Wisata

Candi Prambanan pernah mengalami kebakaran pada tahun 2012 yang

mengakibatkan 300 hingga 400 kios terbakar. Penyebab terjadinya

kebakaran adalah konsleting listrik.

5. Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Bisnis (Business Risk)

Identifikasi risiko operasional terkait risiko bisnis bertujuan untuk

mengidentifikasi risiko-risiko operasional terkait risiko bisnis yang ada di

Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai

identifikasi risiko operasional terkait risiko bisnis (business risk) pada

tabel 7. Tabel 7 menunjukkan bahwa terdapat dua jawaban Ya dan tiga

jawaban Tidak. Pernyataan di dalam kuesioner yang dijawab Ya oleh

responden menunjukkan bahwa dua pernyataan (pernyataan nomor satu

dan tiga) teridentifikasi memiliki risiko bisnis. Pernyataan yang dijawab

Tidak oleh responden terdapat pada tiga pernyataan (pernyataan nomor

dua, empat, dan lima) teridentifikasi tidak memiliki risiko bisnis.

Tabel 7

Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Bisnis (Business Risk)

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Kurang dapat memberdayakan UMKM.

2. Kurang dapat memberikan wadah bagi

masyarakat pecinta seni dan budaya.

3. Opini negatif.

4. Premanisme.

5. Pemalakan.

Total 2 3

Sumber: Data Diolah (2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

54

Taman Wisata Candi Prambanan kurang dapat memberdayakan

UMKM karena anggaran yang dimiliki jumlahnya terbatas sehingga

ketika diselenggarakan kegiatan yang membutuhkan anggaran dalam

jumlah besar dilarikan ke PT. Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan dan Ratu Boko (Persero). Anggaran yang dapat diberikan

oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

(Persero) mencapai hingga puluhan juta rupiah. Masyarakat dapat

meminta bantuan dana dalam jumlah besar dengan cara mengajukan

proposal ke PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu

Boko (Persero). Memberdayakan UMKM merupakan salah satu program

CSR. Beberapa contoh anggaran yang diwujudkan oleh PT. Taman

Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko yaitu perbaikan

masjid, perbaikan rumah tidak layak huni, dan pembuatan talo. Taman

Wisata Candi Prambanan juga dapat memberikan anggaran bagi

masyarakat, namun anggaran yang diberikan dalam jumlah yang terbatas.

Anggaran yang dapat diberikan oleh Taman Wisata Candi Prambanan

adalah mencapai jutaan rupiah. Jumlah jutaan rupiah yang dimaksud

adalah jumlah anggaran dibawah dua juta rupiah. Beberapa contoh

anggaran yang dapat diberikan oleh Taman Wisata Candi Prambanan

bagi masyarakat sekitar Prambanan yaitu ulang tahun RT dan peringatan

17 Agustus.

Taman Wisata Candi Prambanan memberikan dana bagi komunitas

seni yang sering dimintai bantuannya untuk tampil di Taman Wisata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

55

Candi Prambanan. Masyarakat sekitar Prambanan juga diperkenankan

untuk meminta bantuan dana untuk hal-hal yang berkaitan dengan seni

selama kegiatan tersebut memiliki manfaat untuk lingkungan RT/RW.

Pada pernyataan nomor tiga, pernah terjadi opini negatif dari

seorang warga sekitar Prambanan terhadap Taman Wisata Candi

Prambanan. Opini negatif ini berupa komplain dari seorang warga sekitar

Prambanan terhadap Taman Wisata Candi Prambanan. Hal ini

disebabkan karena terjadi kesalahpahaman antara seorang warga sekitar

Prambanan dengan satpam Taman Wisata Candi Prambanan. Seorang

warga tersebut ingin masuk ke Taman Wisata Candi Prambanan namun

tidak menjelaskan kepada satpam bahwa ia adalah warga sekitar Taman

Wisata Candi Prambanan. Jika seorang warga tersebut menjelaskan

kepada satpam bahwa ia adalah warga sekitar Taman Wisata Candi

Prambanan, maka satpam akan mengizinkan seorang warga tersebut

untuk masuk ke Taman Wisata Candi Prambanan.

Pengunjung di Taman Wisata Candi Prambananan tidak pernah

mengalami aksi premanisme dan pemalakan. Risiko bisnis lain yang

pernah terjadi di Taman Wisata Candi Prambanan yaitu isu terorisme.

Temuan ini dukung oleh hasil wawancara dengan Bapak Ripto selaku

Kepala Divisi Operasional (Kadiv Operasional) yang menyatakan bahwa

ketika terjadi isu terorisme berdampak besar bagi Taman Wisata Candi

Prambanan, tetapi setelah isu terorisme mereda tidak lagi berdampak

bagi Taman Wisata Candi Prambanan. Selama isu terorisme, Taman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

56

Wisata Candi Prambanan menyiapkan polisi dan tentara untuk bertugas

mengamankan kawasan Taman Wisata Candi Prambanan. Namun,

hingga saat ini Taman Wisata Candi Prambanan dinyatakan aman dari

terorisme.

Taman Wisata Candi Prambanan belum pernah mengalami

vandalisme. Namun, sekitar tahun 2010 vandalisme pernah terjadi di

dinding bangunan Ramayana. Ramayana dan Taman Wisata Candi

Prambanan merupakan unit yang terpisah dimana Ramayana termasuk

dalam wilayah Teater. Selama Taman Wisata Candi Prambanan

beroperasi belum pernah terjadi arca Candi Prambanan yang dicuri oleh

masyarakat.

B. Analisis dan Pembahasan Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional

Setelah melakukan identifikasi risiko, langkah selanjutnya adalah

menganalisis probabilitas dan dampak risiko operasional yang bertujuan

untuk mengetahui seberapa sering probabilitas risiko-risiko operasional yang

terjadi dan seberapa besar risiko-risiko operasional berdampak pada kegiatan

operasional Taman Wisata Candi Prambanan. Untuk melihat probabilitas dan

dampak risiko operasional di Taman Wisata Candi Prambanan, dapat dilihat

melalui hasil kuesioner berikut:

1. Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Proses

(Process Risk)

Probabilitas dan dampak risiko operasional terkait risiko proses

bertujuan untuk mengetahui seberapa sering probabilitas risiko proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

57

yang terjadi dan seberapa besar risiko proses berdampak pada kegiatan

operasional Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai probabilitas risiko operasional terkait risiko proses (process

risk) pada tabel 8. Tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat satu pernyataan

dengan probabilitas terjadi adalah sedang. Pernyataan di dalam kuesioner

terkait probabilitas risiko proses yang dijawab dengan probabilitas terjadi

sedang oleh responden terdapat pada satu pernyataan (pernyataan nomor

enam) yaitu protes atau tuntutan karena kebijakan penataan pedagang dan

pengasong. Probabilitas pada pernyataan nomor satu, dua, tiga, empat,

dan lima tidak diisi oleh responden karena teridentifikasi tidak memiliki

risiko proses.

Tabel 8

Probabilitas Risiko Operasional terkait Risiko Proses (Process Risk)

No. Pernyataan Probabilitas Risiko

Operasional

1. Kerusakan atau kehilangan

kendaraan di tempat parkir. -

2. Barang milik wisatawan yang

hilang dalam mobil. -

3.

Kurangnya pengawasan dari

manajemen terhadap Standard

Operational Procedure (SOP).

-

4. SOP tidak dilakukan sepenuhnya

oleh personil di lapangan. -

5. Ketidakpuasan wisatawan. -

6.

Proses atau tuntutan karena

kebijakan penataan pedagang dan

pengasong.

Sedang

Sumber: Data Diolah (2018)

Penjelasan tentang dampak risiko operasional terkait risiko proses

(process risk) terdapat pada tabel 9. Tabel 9 menunjukkan bahwa

terdapat satu pernyataan dengan dampak sangat kecil. Pernyataan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

58

dalam kuesioner terkait dampak risiko proses yang dijawab dengan

dampak sangat kecil oleh responden terdapat pada satu pernyataan

(pernyataan nomor enam) yaitu protes atau tuntutan karena kebijakan

penataan pedagang dan pengasong. Dampak pada pernyataan nomor satu,

dua, tiga, empat, dan lima tidak diisi oleh responden karena

teridentifikasi tidak memiliki risiko proses yang dapat dilihat di tabel 3

Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Proses.

Tabel 9

Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Proses (Process Risk)

No. Pernyataan Dampak Risiko

Operasional

1. Kerusakan atau kehilangan

kendaraan di tempat parkir. -

2. Barang milik wisatawan yang

hilang dalam mobil. -

3.

Kurangnya pengawasan dari

manajemen terhadap Standard

Operational Procedure (SOP).

-

4. SOP tidak dilakukan sepenuhnya

oleh personil di lapangan. -

5. Ketidakpuasan wisatawan. -

6.

Protes atau tuntutan karena

kebijakan penataan pedagang

dan pengasong.

Sangat Kecil

Sumber: Data Diolah (2018)

2. Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Sumber

Daya Manusia (People Risk)

Probabilitas dan dampak risiko operasional terkait risiko sumber

daya manusia bertujuan untuk mengetahui seberapa sering probabilitas

risiko sumber daya manusia yang terjadi dan seberapa besar risiko

sumber daya manusia berdampak pada kegiatan operasional Taman

Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

59

probabilitas risiko operasional terkait risiko sumber daya manusia

(people risk). Tabel 10 menunjukkan bahwa pernyataan di dalam

kuesioner terkait probabilitas risiko sumber daya manusia tidak dijawab

oleh responden karena Taman Wisata Candi Prambanan teridentifikasi

tidak memiliki risiko sumber daya manusia yang dapat dilihat di tabel 4

Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko Sumber Daya Manusia

(People Risk).

Tabel 10

Probabilitas Risiko Operasional terkait Risiko Sumber Daya

Manusia (People Risk)

No. Pernyataan Probabilitas Risiko

Operasional

1. Pegawai yang sudah memasuki

usia pensiun. -

2. Rotasi penugasan. -

3. Mutasi penugasan. -

4.

Penempatan penugasan pegawai

yang tidak sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki.

-

5.

Tidak adanya sanksi yang jelas

dan tegas terhadap target yang

tidak tercapai.

-

Sumber: Data Diolah (2018)

Penjelasan tentang dampak risiko operasional terkait risiko sumber

daya manusia (people risk) terdapat pada tabel 11. Tabel 11 menunjukkan

bahwa pernyataan di dalam kuesioner terkait dampak risiko sumber daya

manusia tidak dijawab oleh responden karena Taman Wisata Candi

Prambanan teridentifikasi tidak memiliki risiko sumber daya manusia yang

dapat dilihat di tabel 4 Identifikasi Risiko Operasional terkait Risiko

Sumber Daya Manusia (People Risk).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

60

Tabel 11

Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Sumber Daya Manusia

(People Risk)

No. Pernyataan Dampak Risiko

Operasional

1. Pegawai yang sudah memasuki

usia pensiun. -

2. Rotasi penugasan. -

3. Mutasi penugasan. -

4.

Penempatan penugasan pegawai

yang tidak sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki.

-

5.

Tidak adanya sanksi yang jelas

dan tegas terhadap target yang

tidak tercapai.

-

Sumber: Data Diolah (2018)

3. Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Sistem

(System Risk)

Probabilitas dan dampak risiko operasional terkait risiko sistem

bertujuan untuk mengetahui seberapa sering probabilitas risiko sistem

yang terjadi dan seberapa besar risiko sistem berdampak pada kegiatan

operasional Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai probabilitas risiko operasional terkait risiko sistem (system

risk) pada tabel 12. Tabel 12 menunjukkan bahwa terdapat satu

pernyataan dengan probabilitas terjadi besar. Pernyataan di dalam

kuesioner terkait probabilitas risiko sistem yang dijawab dengan

probabilitas terjadi besar oleh responden terdapat pada satu pernyataan

(pernyataan nomor satu) yaitu kerusakan sistem e-ticketing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

61

Tabel 12

Probabilitas Risiko Operasional terkait Risiko Sistem (System Risk)

No. Pernyataan Probabilitas Risiko

Operasioonal

1. Kerusakan sistem e-ticketing. Besar

2.

Terputusnya koneksi internet

berisiko menghambat pelayanan

penjualan tiket.

-

3. Kerusakan pada database. -

4.

Perusahaan yang belum

memiliki SDM IT yang

kompeten.

-

5.

Belum tersedianya SDM IT di

unit kerja membuat pekerjaan IT

belum maksimal.

-

6. Pencarian data yang

menggunakan sistem manual -

7. Kehilangan data perusahaan. -

Sumber: Data Diolah (2018)

Penjelasan tentang dampak risiko operasional terkait risiko sistem

(system risk) terdapat pada tabel 13. Tabel 13 menunjukkan bahwa

terdapat satu pernyataan dengan dampak sedang bagi kegiatan

operasional di Taman Wisata Candi Prambanan. Pernyataan yang

dijawab oleh responden di dalam kuesioner terkait dampak risiko sistem

yang dijawab dengan dampak sedang terdapat pada satu pernyataan

(pernyataan nomor satu) menunjukkan bahwa memiliki dampak sedang

bagi kegiatan operasional di Taman Wisata Candi Prambanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

62

Tabel 13

Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Sistem (System Risk)

No. Pernyataan Dampak Risiko

Operasional

1. Kerusakan sistem e-ticketing Sedang

2.

Terputusnya koneksi internet

berisiko menghambat pelayanan

penjualan tiket.

-

3. Kerusakan pada database -

4. Perusahaan yang belum memiliki

SDM IT yang kompeten. -

5.

Belum tersedianya SDM IT di

unit kerja membuat pekerjaan IT

belum maksimal.

-

6. Pencarian data yang

menggunakan sistem manual -

7. Kehilangan data perusahaan. -

Sumber: Data Diolah (2018)

4. Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional terkait Risiko

Insidental (Event Risk)

Probabilitas dan dampak risiko operasional terkait risiko insidental

bertujuan untuk mengetahui seberapa sering probabilitas risiko insidental

yang terjadi dan seberapa besar risiko insidental berdampak pada

kegiatan operasional Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan

dijelaskan mengenai probabilitas risiko operasional terkait risiko

insidental (event risk) pada tabel 14. Tabel 14 menunjukkan bahwa

terdapat dua pernyataan dengan probabilitas terjadi sedang, satu

pernyataan dengan probabilitas terjadi besar, dan satu pernyataan dengan

probabilitas terjadi sangat besar. Pernyataan di dalam kuesioner terkait

probabilitas risiko insidental yang dijawab dengan probabilitas terjadi

sedang oleh responden terdapat pada dua pernyataan (pernyataan nomor

satu dan empat) yaitu kunjungan publik ditutup akibat bencana alam dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

63

kebakaran. Pernyataan di dalam kuesioner terkait probabilitas risiko

insidental yang dijawab dengan probabilitas terjadi besar oleh responden

terdapat pada satu pernyataan (pernyataan nomor dua) yaitu tingkat

kunjungan wisatawan yang menurun akibat bencana alam. Pernyataan di

dalam kuesioner terkait probabilitas risiko insidental yang dijawab

dengan probabilitas terjadi sangat besar oleh responden terdapat pada

satu pernyataan (pernyataan nomor tiga) yaitu penurunan pendapatan

akibat bencana alam.

Tabel 14

Probabilitas Risiko Operasional terkait Risiko Insidental (Event

Risk)

No. Pernyataan Probabilitas Risiko

Operasional

1. Kunjungan publik ditutup

akibat bencana alam. Sedang

2.

Tingkat kunjungan wisatawan

yang menurun akibat bencana

alam.

Besar

3. Penurunan pendapatan akibat

bencana alam. Sangat Besar

4. Kebakaran. Sedang

Sumber: Data Diolah (2018)

Penjelasan tentang dampak risiko operasional terkait risiko

insidental (event risk) terdapat pada tabel 15. Tabel 15 menunjukkan

bahwa terdapat empat pernyataan dengan dampak kecil bagi kegiatan

operasional di Taman Wisata Candi Prambanan. Pernyataan yang

dijawab oleh responden di dalam kuesioner terkait dampak risiko

insidental yang dijawab dengan dampak kecil terdapat pada empat

pernyataan (pernyataan nomor satu, dua, tiga, dan empat) menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

64

bahwa memiliki dampak kecil bagi kegiatan operasional di Taman

Wisata Candi Prambanan.

Tabel 15

Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Insidental (Event Risk)

No. Pernyataan Dampak Risiko Operasional

1. Kunjungan publik ditutup akibat

bencana alam. Kecil

2.

Tingkat kunjungan wisatawan

yang menurun akibat bencana

alam.

Kecil

3. Penurunan pendapatan akibat

bencana alam. Kecil

4. Kebakaran Kecil

Sumber: Data Diolah (2018)

5. Probabilitas dan Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Bisnis

(Business Risk)

Probabilitas dan dampak risiko operasional terkait risiko bisnis

bertujuan untuk mengetahui seberapa sering probabilitas risiko bisnis

yang terjadi dan seberapa besar risiko bisnis berdampak pada kegiatan

operasional Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai probabilitas risiko operasional terkait risiko bisnis (business

risk) terdapat pada tabel 16. Tabel 16 menunjukkan bahwa terdapat satu

pernyataan dengan probabilitas terjadi kecil dan satu pernyataan dengan

probabilitas terjadi sedang. Pernyataan di dalam kuesioner terkait

probabilitas risiko bisnis yang dijawab dengan probabilitas terjadi kecil

oleh responden terdapat pada satu pernyataan (pernyataan nomor satu)

yaitu kurang dapat memberdayakan UMKM. Pernyataan di dalam

kuesioner terkait probabilitas risiko bisnis yang dijawab dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

65

probabilitas terjadi sedang oleh responden terdapat pada satu pernyataan

(pernyataan nomor tiga) yaitu opini negatif. Probabilitas terjadi terkait

risiko bisnis lain yang pernah terjadi di Taman Wisata Candi Prambanan

yaitu isu terorisme adalah sedang.

Tabel 16

Probabilitas Risiko Operasional terkait Risiko Bisnis (Business Risk)

No. Pernyataan Probabilitas Risiko

Operasional

1. Kurang dapat memberdayakan

UMKM. Kecil

2.

Kurang dapat memberikan

wadah bagi masyarakat pecinta

seni dan budaya.

-

3. Opini negatif. Sedang

4. Premanisme. -

5. Pemalakan. -

Sumber: Data Diolah (2018)

Penjelasan tentang dampak risiko operasional terkait risiko bisnis

(business risk) terdapat pada tabel 17. Tabel 17 menunjukkan bahwa

terdapat satu pernyataan dengan dampak sangat kecil dan satu pernyataan

dengan dampak kecil bagi kegiatan operasional di Taman Wisata Candi

Prambanan. Pernyataan yang dijawab oleh responden di dalam kuesioner

terkait dampak risiko bisnis yang dijawab dengan dampak sangat kecil

terdapat pada satu pernyataan (pernyataan nomor satu) menunjukkan

bahwa memiliki dampak sangat kecil bagi kegiatan operasional di Taman

Wisata Candi Prambanan. Pernyataan yang dijawab oleh responden di

dalam kuesioner terkait dampak risiko bisnis yang dijawab dengan

dampak kecil terdapat pada satu pernyataan (pernyataan nomor tiga)

menunjukkan bahwa memiliki dampak kecil bagi kegiatan operasional di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

66

Taman Wisata Candi Prambanan. Dampak terkait risiko bisnis lain yaitu

isu terorisme di Taman Wisata Candi Prambanan adalah berdampak

besar bagi kegiatan operasional di Taman Wisata Candi Prambanan.

Tabel 17

Dampak Risiko Operasional terkait Risiko Bisnis (Business Risk)

No. Pernyataan Dampak Risiko Operasional

1. Kurang dapat memberdayakan

UMKM. Sangat Kecil

2.

Kurang dapat memberikan

wadah bagi masyarakat pecinta

seni dan budaya.

-

3. Opini negatif. Kecil

4. Premanisme. -

5. Pemalakan. -

Sumber: Data Diolah (2018)

C. Analisis dan Pembahasan Evaluasi Hasil Analisis Risiko Operasional

berdasarkan Matriks Risiko

Langkah selanjutnya setelah melakukan analisis risiko operasional adalah

mengevaluasi hasil analisis risiko operasional berdasarkan matriks risiko

yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko operasional yang masuk

dalam zona merah (high risk), zona kuning (medium risk), dan zona hijau

(low risk). Menurut Hery (2016:69), zona merah (high risk) artinya risiko

operasional tidak dapat ditoleransi sehingga harus segera dilakukan tindakan

penanganan. Zona kuning (medium risk) artinya penanganan bersifat opsional

apakah perusahaan akan melakukan penanganan atau tidak pada risiko

operasional yang terjadi. Jika penanganan risiko operasional membutuhkan

biaya yang lebih besar dari pada manfaat yang akan diperoleh, maka

penanganan risiko operasional pada zona kuning (medium risk) umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

67

tidak dilakukan. Zona hijau (low risk) artinya risiko operasional kecil dan

tidak perlu dilakukan penanganan pada risiko operasional yang terjadi.

1. Matriks Risiko Proses (Process Risk)

Matriks risiko proses bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-

risiko proses yang masuk dalam kategori zona merah (high risk), zona

kuning (medium risk), dan zona hijau (low risk). Berdasarkan hasil

analisis risiko operasional terkait risiko proses, maka hasil evaluasi risiko

proses di Taman Wisata Candi Prambanan dapat dilihat melalui matriks

risiko proses berikut:

Gambar 4. Matriks Risiko Proses (Process Risk)

Sumber: Data Diolah (2018)

Berdasarkan gambar 4, matriks risiko proses menunjukkan bahwa

risiko proses berada di zona hijau (low risk). Matriks risiko proses dapat

diuraikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

68

a. Zona hijau (low risk)

1) Pada matriks (3,1) yaitu probabilitas terjadi sedang dan dampak

sangat kecil terdapat pada penyataan nomor enam. Pernyataan

pada matriks (3,1) adalah protes atau tuntutan karena kebijakan

penataan pedagang dan pengasong.

Berdasarkan gambar 4, risiko proses hanya terdapat di zona hijau

(low risk) yaitu pada matriks (3,1). Matriks (3,1) menunjukkan bahwa

pernyataan nomor enam risiko proses memiliki probabilitas terjadi

sedang dan dampak sangat kecil bagi kegiatan operasional Taman

Wisata Candi Prambanan.

2. Matriks Risiko Sumber Daya Manusia (People Risk)

Matriks risiko sumber daya manusia bertujuan untuk mengidentifikasi

risiko-risiko sumber daya manusia yang masuk dalam kategori zona

merah (high risk), zona kuning (medium risk), dan zona hijau (low risk).

Hasil evaluasi risiko sumber daya manusia di Taman Wisata Candi

Prambanan tidak dibuat matriks karena teridentifikasi tidak memiliki

risiko sumber daya manusia.

3. Matriks Risiko Sistem (System Risk)

Matriks risiko sistem bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko

sistem yang masuk dalam kategori zona merah (high risk), zona kuning

(medium risk), dan zona hijau (low risk). Berdasarkan hasil analisis risiko

operasional terkait risiko sistem, maka hasil evaluasi risiko sistem di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

69

Taman Wisata Candi Prambanan dapat dilihat melalui matriks risiko

sistem berikut:

Gambar 5. Matriks Risiko Sistem (System Risk)

Sumber: Data Diolah (2018)

Berdasarkan gambar 5, matriks risiko sistem menunjukkan bahwa

risiko sistem berada di zona kuning (medium risk). Matriks risiko

sistem dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Zona kuning (medium risk)

1) Pada matriks (4,3) yaitu probabilitas terjadi besar dan dampak

sedang terdapat pada pernyataan nomor satu. Pernyataan pada

matriks (4,3) adalah kerusakan sistem e-ticketing.

Berdasarkan gambar 5, risiko sistem hanya terdapat di zona kuning

(medium risk) yaitu pada matriks (4,3). Pada zona kuning (medium

risk), risiko sistem terdapat pada matriks (4,3) menunjukkan bahwa

pernyataan nomor satu risiko sistem memiliki probabilitas terjadi

besar dan berdampak sedang bagi kegiatan operasional Taman Wisata

Candi Prambanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

70

4. Matriks Risiko Insidental (Event Risk)

Matriks risiko insidental bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko

insidental yang masuk dalam kategori zona merah (high risk), zona

kuning (medium risk), dan zona hijau (low risk). Berdasarkan hasil

analisis risiko operasional terkait risiko insidental, maka hasil evaluasi

risiko insidental di Taman Wisata Candi Prambanan dapat dilihat melalui

matriks risiko insidental berikut:

Gambar 6. Matriks Risiko Insidental (Event Risk)

Sumber: Data Diolah (2018)

Berdasarkan gambar 6, matriks risiko insidental menunjukkan

bahwa risiko insidental berada di zona kuning (medium risk). Matriks

risiko insidental dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Zona kuning (medium risk)

1) Pada matriks (3,2) yaitu probabilitas terjadi sedang dan dampak

kecil terdapat pada pernyataan nomor satu dan empat. Pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

71

pada matriks (3,2) adalah kunjungan publik ditutup akibat

bencana alam dan kebakaran.

2) Pada matriks (4,2) yaitu probabilitas terjadi besar dan dampak

kecil terdapat pada pernyataan nomor dua. Pernyataan pada

matriks (4,2) adalah tingkat kunjungan wisatawan yang menurun

akibat bencana alam.

3) Pada matriks (5,2) yaitu probabilitas terjadi sangat besar dan

dampak kecil terdapat pada pernyataan nomor tiga. Pernyataan

pada matriks (5,2) adalah penurunan pendapatan akibat bencana

alam.

Berdasarkan gambar 6, risiko insidental hanya terdapat di zona

kuning (medium risk) yaitu pada matriks (3,2), (4,2), dan (5,2).

Matriks (3,2) menunjukkan bahwa pernyataan nomor satu dan empat

risiko insidental memiliki probabilitas terjadi sedang dan berdampak

kecil bagi kegiatan operasional Taman Wisata Candi Prambanan.

Matriks (4,2) menunjukkan bahwa pernyataan nomor dua risiko

insidental memiliki probabilitas terjadi besar dan berdampak kecil

bagi kegiatan operasional Taman Wisata Candi Prambanan. Matriks

(5,2) menunjukkan bahwa pernyataan nomor tiga risiko insidental

memiliki probabilitas terjadi sangat besar dan berdampak kecil bagi

kegiatan operasional Taman Wisata Candi Prambanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

72

5. Matriks Risiko Bisnis (Business Risk)

Matriks risiko bisnis bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko

bisnis yang masuk dalam kategori zona merah (high risk), zona kuning

(medium risk), dan zona hijau (low risk). Berdasarkan hasil analisis risiko

operasional terkait risiko bisnis, maka hasil evaluasi risiko bisnis di

Taman Wisata Candi Prambanan dapat dilihat melalui matriks risiko

bisnis berikut:

Gambar 7. Matriks Risiko Bisnis (Business Risk)

Sumber: Data Diolah (2018)

Berdasarkan gambar 7, matriks risiko bisnis menunjukkan bahwa

risiko bisnis berada di zona merah (high risk), zona kuning (medium

risk), dan zona hijau (low risk). Matriks risiko bisnis dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Zona merah (high risk)

1) Pada matriks (3,4) yaitu probabilitas terjadi sedang dan dampak

besar merupakan risiko bisnis lain yang terjadi di Taman Wisata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

73

Candi Prambanan. Risiko bisnis lain pada matriks (3,4) adalah isu

terorisme.

b. Zona kuning (medium risk)

1) Pada matriks (3,2) yaitu probabilitas terjadi sedang dan dampak

kecil terdapat pada pernyataan nomor tiga. Pernyataan pada

matriks (3,2) adalah opini negatif.

c. Zona hijau (low risk)

1) Pada matriks (2,1) yaitu probabilitas terjadi kecil dan dampak

sangat kecil terdapat pada pernyataan nomor satu. Pernyataan

pada matriks (2,1) adalah kurang dapat memberdayakan UMKM.

Berdasarkan gambar 7, risiko insidental terdapat di zona merah

(high risk), zona kuning (medium risk), dan zona hijau (low risk).

Pada zona merah (high risk), risiko bisnis lain terdapat pada matriks

(3,4). Matriks (3,4) menunjukkan bahwa isu terorisme memiliki

probabilitas terjadi sedang dan berdampak besar bagi kegiatan

operasional Taman Wisata Candi Prambanan. Pada zona kuning

(medium risk), risiko bisnis terdapat pada matriks (3,2). Matriks (3,2)

menunjukkan bahwa pernyataan nomor tiga risiko bisnis memiliki

probabilitas terjadi sedang dan berdampak kecil bagi kegiatan

operasional Taman Wisata Candi Prambanan. Pada zona hijau (low

risk), risiko bisnis terdapat pada matriks (2,1). Matriks (2,1)

menunjukkan bahwa pernyataan nomor satu risiko bisnis memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

74

probabilitas terjadi kecil dan berdampak sangat kecil bagi kegiatan

operasional Taman Wisata Candi Prambanan.

D. Analisis dan Pembahasan Strategi Penanganan Risiko Operasional

Langkah selanjutnya setelah melakukan evaluasi hasil risiko operasional

berdasarkan matriks risiko adalah dengan melakukan strategi penanganan.

Strategi penanganan dilakukan untuk mengetahui tindakan untuk menangani

setiap risiko operasional yang terjadi di Taman Wisata Candi Prambanan.

Strategi penanganan dapat dilakukan dengan menghindari, berbagi (sharing),

transfer, mengurangi atau memitigasi risiko, dan menerima risiko.

Menurut Hery (2016:78-80), menghindari artinya penanganan risiko

dilakukan dengan tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan risiko.

Berbagi artinya penanganan risiko dilakukan secara bekerja sama dengan

berbagai pihak untuk menanggung risiko bersama-sama. Transfer artinya

perusahaan menangani risiko dengan membeli asuransi, reasuransi, dan

melakukan hedging. Mengurangi atau memitigasi risiko artinya perusahaan

mengurangi kemungkinan terjadinya risiko melalui pembuatan prosedur dan

pengawasan internal, pelatihan, dan sosialisasi internal. Menerima risiko

artinya suatu perusahaan menerima risiko karena terdapat risiko yang tidak

dapat dimitigasi sama sekali. Untuk melihat strategi penanganan risiko-risiko

operasional di Taman Wisata Candi Prambanan, dapat dilihat melalui hasil

kuesioner berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

75

1. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Proses

(Process Risk)

Strategi penanganan risiko operasional terkait risiko proses

bertujuan untuk mengetahui tindakan penanganan risiko proses yang

terjadi di Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai strategi penanganan risiko operasional terkait risiko proses

(process risk) pada tabel 18. Tabel 18 menunjukkan bahwa responden

memilih satu pernyataan dengan strategi penanganan mengurangi atau

memitigasi. Pernyataan di dalam kuesioner terkait strategi penanganan

risiko proses yang dijawab dengan strategi penanganan mengurangi atau

memitigasi oleh responden terdapat pada satu pernyataan (pernyataan

nomor enam) yaitu kebijakan penataan pedagang dan pengasong. Strategi

penanganan tidak dilakukan pada pernyataan nomor satu, dua, tiga,

empat, dan lima karena berdasarkan tabel 3 Identifikasi Risiko

Operasional terkait Risiko Proses teridentifikasi tidak memiliki risiko

proses di Taman Wisata Candi Prambanan.

Strategi penanganan yang dilakukan oleh Taman Wisata Candi

Prambanan terkait pernyataan nomor enam yaitu dengan mengurangi

atau memitigasi risiko. Strategi penanganan mengurangi atau memitigasi

risiko dipilih karena Taman Wisata Candi Prambanan akan

membicarakan terkait penataan pedagang dan pengasong tanpa bersikap

semena-mena dan Taman Wisata Candi Prambanan tidak pernah

melakukan penggusuran terhadap pedagang dan pengasong di Taman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

76

Wisata Candi Prambanan. Pedagang dan pengasong di Taman Wisata

Candi Prambanan mudah untuk diajak berdiskusi sehingga Taman

Wisata Candi Prambanan dapat menangani protes dari pedagang dan

pengasong dengan baik.

Tabel 18

Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Proses

(Process Risk)

No. Pernyataan Strategi

Penanganan Keterangan

1.

Kerusakan atau

kehilangan

kendaraan di tempat

parkir.

- -

2.

Barang milik

wisatawan hilang

dalam mobil.

- -

3.

Kurangnya

pengawasan dari

manajemen terhadap

Standard

Operational

Procedure (SOP).

- -

4.

SOP tidak dilakukan

sepenuhnya oleh

personil di lapangan.

- -

5. Ketidakpuasan

wisatawan. - -

6.

Protes atau tuntutan

karena kebijakan

penataan pedagang

dan pengasong.

Mengurangi

atau

memitigasi

Mendiskusikan kebijakan

dengan pedagang dan

pengasong.

Sumber: Data diolah (2018)

2. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Sumber

Daya Manusia (People Risk)

Strategi penanganan risiko operasional terkait risiko sumber daya

manusia bertujuan untuk mengetahui tindakan penanganan risiko sumber

daya manusia yang terjadi di Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

77

ini akan dijelaskan mengenai strategi penanganan risiko operasional

terkait risiko sumber daya manusia (people risk) pada tabel 19. Tabel 19

menunjukkan bahwa pernyataan di dalam kuesioner terkait strategi

penanganan risiko sumber daya manusia tidak dijawab oleh responden

karena Taman Wisata Candi Prambanan teridentifikasi tidak memiliki

risiko sumber daya manusia yang dapat dilihat di tabel 4 Identifikasi

Risiko Operasional terkait Risiko Sumber Daya Manusia (People Risk).

Tabel 19

Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Sumber

Daya Manusia (People Risk)

No. Pernyataan Strategi

Penanganan Keterangan

1.

Pegawai yang sudah

memasuki usia

pensiun.

- -

2. Rotasi penugasan. - -

3. Mutasi penugasan. - -

4.

Penempatan

penugasan pegawai

yang tidak sesuai

dengan kompetensi

yang dimiliki.

- -

5.

Tidak adanya sanksi

yang jelas dan tegas

terhadap target yang

tidak tercapai.

- -

Sumber: Data diolah (2018)

3. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Sistem

(System Risk)

Strategi penanganan risiko operasional terkait risiko sistem

bertujuan untuk mengetahui tindakan penanganan risiko sistem yang

terjadi di Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

78

mengenai strategi penanganan risiko operasional terkait risiko sistem

(system risk) pada tabel 20. Tabel 20 menunjukkan bahwa responden

memilih satu pernyataan dengan strategi penanganan berbagi. Pernyataan

di dalam kuesioner terkait strategi penanganan risiko sistem yang

dijawab dengan strategi penanganan berbagi oleh responden terdapat

pada satu pernyataan (pernyataan nomor satu) yaitu kerusakan sistem e-

ticketing. Pernyataan nomor dua, tiga, empat, lima, enam, dan tujuh di

dalam kuesioner terkait strategi penanganan risiko sistem tidak dilakukan

strategi penanganan karena berdasarkan tabel 5 Identifikasi Risiko

Operasional terkait Risiko Sistem teridentifikasi tidak memiliki risiko

sistem di Taman Wisata Candi Prambanan.

Strategi penanganan yang dilakukan oleh Taman Wisata Candi

Prambanan untuk menangani kerusakan sistem e-ticketing adalah dengan

strategi penanganan berbagi. Strategi penanganan berbagi dipilih karena

kerusakan sistem e-ticketing dilakukan dengan adanya kerjasama antara

Telkom dengan Taman Wisata Candi Prambanan. Apabila terjadi

kerusakan dengan sistem e-ticketing yang memperbaiki adalah Telkom.

Pegawai IT Telkom yang berjumlah dua hingga tiga orang stand by

setiap hari agar dapat memantau sistem e-ticketing di Taman Wisata

Candi Prambanan yang bertujuan agar apabila sewaktu-waktu terjadi

kerusakan sistem e-ticketing dapat segera diperbaiki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

79

Tabel 20

Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Sistem

(System Risk)

No. Pernyataan Strategi

Penanganan Keterangan

1. Kerusakan sistem e-

ticketing. Berbagi

Ditangani oleh dua hingga

tiga pegawai IT Telkom

yang stand by setiap hari

apabila terjadi kerusakan

sistem e-ticketing di Taman

Wisata Candi Prambanan.

2.

Terputusnya koneksi

internet berisiko

menghambat

pelayanan penjualan

tiket.

- -

3. Kerusakan pada

database. - -

4.

Perusahaan yang

belum memiliki

SDM IT yang

kompeten.

- -

5.

Belum tersedianya

SDM IT di unit

kerja membuat

pekerjaan IT belum

maksimal.

- -

6.

Pencarian data yang

menggunakan

sistem manual.

- -

7. Kehilangan data

perusahaan. - -

Sumber: Data diolah (2018)

4. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Insidental

(Event Risk)

Strategi penanganan risiko operasional terkait risiko insidental

bertujuan untuk mengetahui tindakan penanganan risiko operasional yang

terjadi di Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai strategi penanganan risiko operasional terkait risiko insidental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

80

(event risk) pada tabel 21. Tabel 21 menunjukkan bahwa responden

memilih tiga pernyataan dengan strategi penanganan menerima dan satu

pernyatan dengan strategi penanganan mengurangi atau memitigasi.

Pernyataan di dalam kuesioner terkait strategi penanganan risiko

insidental yang dijawab dengan strategi penanganan menerima oleh

responden terdapat pada tiga pernyataan (pernyataan nomor satu, dua,

tiga) yaitu kunjungan publik ditutup akibat bencana alam, tingkat

kunjungan wisatawan yang menurun akibat bencana alam, dan kerusakan

bangunan akibat bencana alam. Pernyataan di dalam kuesioner terkait

strategi penanganan mengurangi atau memitigasi terdapat pada satu

pernyataan (pernyataan nomor empat) yaitu kebakaran.

Strategi penanganan yang dilakukan untuk menangani kunjungan

publik ke Taman Wisata Candi Prambanan yang ditutup akibat bencana

alam dan penurunan tingkat kunjungan wisatawan akibat bencana alam

adalah dengan menerima risiko. Strategi penanganan menerima dipilih

oleh Taman Wisata Candi Prambanan karena bencana alam adalah faktor

alam yang tidak bisa dimitigasi sama sekali. Kerusakan bangunan di

sebagian kompleks Candi Prambanan setelah gempa mengakibatkan

jumlah pengunjung ke Taman Wisata Candi Prambanan menurun karena

terdapat sebagian kompleks Candi Prambanan yang ditutup sehingga

ditangani dengan strategi penanganan menerima. Ketika terjadi bencana

alam, kunjungan publik ke sebagian kompleks Candi Prambanan ditutup

sehingga jumlah pengunjung ke Taman Wisata Candi Prambanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

81

menurun yang mengakibatkan penurunan pendapatan bagi Taman Wisata

Candi Prambanan.

Strategi penanganan yang dilakukan untuk menangani kebakaran

yang terjadi di kios-kios Taman Wisata Candi Prambanan adalah dengan

mengurangi atau memitigasi risiko. Strategi penanganan mengurangi atau

memitigasi risiko dipilih karena setelah terjadi kebakaran Taman Wisata

Candi Prambanan memindahkan lokasi kios-kios ke sebelah utara dimana

sebelumnya lokasi kios-kios tersebut berada di selatan Taman Wisata

Candi Prambanan. Taman Wisata Candi Prambanan memiliki hydrant

dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk mencegah terjadinya

kebakaran. Pelatihan untuk menghadapi kebakaran dilakukan minimal

setahun sekali di Taman Wisata Candi Prambanan.

Tabel 21

Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Insidental

(Event Risk)

No. Pernyataan Strategi

Penanganan Keterangan

1.

Kunjungan publik

ditutup akibat

bencana alam.

Menerima

Faktor alam sehingga tidak

dapat dimitigasi.

2.

Tingkat kunjungan

wisatawan yang

menurun akibat

bencana alam.

Menerima

Berasal dari faktor alam

sehingga kunjungan publik

ditutup.

3.

Penurunan

pendapatan akibat

bencana alam.

Menerima

Bencana alam membuat

bangunan candi mengalami

kerusakan.

4. Kebakaran.

Mengurangi

atau

memitigasi

Melakukan relokasi kios-

kios, menyediakan hydrant

dan alat pemadam api

ringan (APAR), dilakukan

pelatihan apabila terjadi

kebakaran.

Sumber: Data diolah (2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

82

5. Strategi Penanganan Risiko Operasional terkait Risiko Bisnis

(Business Risk)

Strategi penanganan risiko operasional terkait risiko bisnis

bertujuan untuk mengetahui tindakan penanganan risiko bisnis yang

terjadi di Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai strategi penanganan risiko operasional terkait risiko bisnis

(business risk) pada tabel 22. Tabel 22 menunjukkan bahwa responden

memilih satu pernyataan dengan strategi penanganan berbagi dan satu

pernyataan dengan strategi penanganan mengurangi atau memitigasi.

Pernyataan di dalam kuesioner terkait strategi penanganan risiko bisnis

yang dijawab dengan strategi penanganan berbagi oleh responden

terdapat pada satu pernyataan (pernyataan nomor satu) yaitu kurang

dapat memberdayakan UMKM. Pernyataan di dalam kuesioner terkait

strategi penanganan risiko bisnis yang dijawab dengan strategi

penanganan mengurangi atau memitigasi oleh responden terdapat pada

satu pernyataan (pernyataan nomor tiga) yaitu opini negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

83

Tabel 22

Strategi Penanganan Risiko Bisnis (Business Risk)

No. Pernyataan Strategi

Penanganan Keterangan

1.

Kurang dapat

memberdayakan

UMKM.

Berbagi

Masyarakat dapat

mengajukan anggaran

dalam jumlah besar ke

PT. Taman Wisata Candi

Borobudur, Prambanan,

dan Ratu Boko (Persero).

2.

Kurang dapat

memberikan

wadah bagi

masyarakat

pecinta seni dan

budaya.

- -

3. Opini negatif. Mengurangi atau

memitigasi

Menegur dan

mengkomunikasikan

secara persuasif kepada

masyarakat.

4. Premanisme. - -

5. Pemalakan. - -

Sumber: Data diolah (2018)

Strategi penanganan yang dilakukan untuk menangani terbatasnya

anggaran Taman Wisata Candi Prambanan sehingga kurang dapat

memberdayakan UMKM bagi masyarakat sekitar Prambanan adalah

dengan berbagi risiko. Strategi penanganan berbagi dipilih oleh Taman

Wisata Candi Prambanan karena anggaran yang dibutuhkan oleh

masyarakat terdapat dalam jumlah kecil dan besar. Anggaran yang

bersifat kecil dapat diajukan oleh masyarakat ke Taman Wisata Candi

Prambanan. Beberapa contoh anggaran yang dapat diberikan oleh Taman

Wisata Candi Prambanan bagi masyarakat sekitar Prambanan yaitu ulang

tahun RT dan peringatan 17 Agustus. Anggaran dalam jumlah besar

dapat diajukan oleh masyarakat ke PT. Taman Wisata Candi Borobudur,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

84

Prambanan dan Ratu Boko (Persero) dengan mengajukan proposal

terlebih dahulu.

Strategi penanganan yang dilakukan oleh Taman Wisata Candi

Prambanan terkait opini negatif masyarakat adalah dengan mengurangi

atau memitigasi risiko. Strategi mengurangi atau memitigasi risiko

terhadap opini negatif Taman Wisata Candi Prambanan yaitu dengan

menegur dan mengkomunikasikan secara persuasif kepada masyarakat.

Strategi penanganan yang dilakukan oleh Taman Wisata Candi

Prambanan terkait risiko bisnis lain yaitu isu terorisme adalah dengan

mengurangi atau memitigasi risiko. Strategi penanganan mengurangi atau

memitigasi risiko dipilih untuk menangani isu terorisme karena Taman

Wisata Candi Prambanan menyediakan pengawasan internal yaitu polisi

dan tentara untuk bertugas mengamankan kawasan Taman Wisata Candi

Prambanan. Namun, hingga saat ini Taman Wisata Candi Prambanan

dnyatakan aman dari terorisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

85

BAB VI

PENUTUP

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi manajemen risiko operasional di

Taman Wisata Candi Prambanan. Berikut kesimpulan penulis berdasarkan hasil

analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab 5.

A. Kesimpulan

1. Taman Wisata Candi Prambanan telah menerapkan proses manajemen

risiko operasional dengan melakukan identifikasi risiko, analisis risiko,

evaluasi risiko, dan penanganan risiko.

2. Pada risiko proses, pernyataan protes atau tuntutan karena kebijakan

penataan pedagang dan pengasong terdapat pada zona hijau (low risk).

Pada risiko sistem, pernyataan kerusakan sistem e-ticketing terdapat pada

zona kuning (medium risk). Pada risiko insidental, pernyataan kunjungan

publik ditutup akibat bencana alam, tingkat kunjungan wisatawan yang

menurun akibat bencana alam, penurunan pendapatan akibat bencana

alam, dan kebakaran terdapat pada zona kuning (medium risk). Pada

risiko bisnis lain (isu terorisme) terdapat pada zona merah (high risk).

Pada risiko bisnis, pernyataaan opini negatif terdapat pada zona kuning

(medium risk). Pada risiko bisnis, pernyataan kurang dapat

memberdayakan UMKM terdapat pada zona hijau (low risk).

3. Strategi penanganan risiko proses untuk pernyataan protes atau tuntutan

karena kebijakan penataan pedagang dan pengasong adalah mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

86

atau memitigasi risiko. Strategi penanganan risiko sistem untuk

pernyataan kerusakan sistem e-ticketing adalah berbagi risiko. Strategi

penanganan risiko insidental untuk pernyataan kunjungan publik ditutup

akibat bencana alam, tingkat kunjungan wisatawan yang menurun akibat

bencana alam, dan penurunan pendapatan akibat bencana alam adalah

menerima risiko. Strategi penanganan risiko insidental untuk pernyataan

kebakaran adalah mengurangi atau memitigasi risiko. Strategi

penanganan risiko bisnis untuk pernyataan kurang dapat memberdayakan

UMKM adalah berbagi risiko. Strategi penanganan risiko bisnis untuk

pernyataan opini negatif dan isu terorisme (risiko bisnis lain) adalah

mengurangi atau memitigasi risiko.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan pada penelitian ini adalah tidak mengukur risiko-risiko

spekulatif lain yaitu risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

Keterbatasan lain dalam penelitian ini adalah dari total empat kuesioner yang

dibagikan, hanya satu kuesioner yang memenuhi kebutuhan data untuk

dianalisis. Tiga kuesioner lainnya tidak diisi dengan lengkap oleh staff

operasional pada bagian identitas responden serta probabilitas dan dampak

risiko sehingga penulis tidak dapat mendeskripsikan data responden serta

menganalisis probabilitas dan dampak risiko operasional. Dalam penelitian

ini hanya menggunakan satu responden yaitu Kepala Divisi Operasional

(Kadiv Operasional) di Kantor Unit Taman Wisata Candi Prambanan dan

tidak mencocokkan kembali informasi mengenai evaluasi manajemen risiko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

87

pada risiko operasional kepada pegawai lain di Taman Wisata Candi

Prambanan.

C. Saran

1. Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka saran yang dapat

diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian

tentang risiko-risiko spekulatif lain yaitu risiko pasar, risiko kredit, dan

risiko likuiditas di Taman Wisata Candi Prambanan sehingga penelitian

tentang evaluasi manajemen risiko di Taman Wisata Candi Prambanan

menjadi lebih beragam. Peneliti selanjutnya akan menjadi lebih baik jika

dapat memperoleh informasi dari pejabat yang paling memahami risiko-

risiko spekulatif lain (risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas) dan

mencocokkan kembali jawaban yang diperoleh dari pejabat yang paling

memahami risiko-risiko spekulatif lain kepada pegawai lain di Taman

Wisata Candi Prambanan sehingga informasi yang diperoleh lebih rinci

dan analisis dapat dilakukan lebih mendalam.

2. Saran untuk Taman Wisata Candi Prambanan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa evaluasi manajemen

risiko operasional di Taman Wisata Candi Prambanan telah berjalan

dengan baik karena evaluasi manajemen risiko operasional telah melalui

proses mengidentifikasi risiko operasional, menganalisis probabililitas

dan dampak risiko operasional, mengevaluasi hasil analisis probabilitas

dan dampak risiko operasional, dan menangani risiko operasional. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

88

karena itu, disarankan kepada Taman Wisata Candi Prambanan untuk

memberikan pengetahuan tentang manajemen risiko dan menanamkan

budaya sadar risiko kepada seluruh pegawai Taman Wisata Candi

Prambanan dengan memberikan buku pedoman manajemen risiko yang

dikemas secara singkat kepada seluruh pegawai Taman Wisata Candi

Prambanan dan menambah frekuensi diklat manajemen risiko bagi

seluruh pegawai Taman Wisata Candi Prambanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

89

Daftar Pustaka

Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).

2004. “Enterprise Risk Management-Integrated Framework”. https://www.coso.org/Documents/COSO-ERM-Executive-Summary.pdf.

Diakses tanggal 11 November 2017.

Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Risiko Teori, Kasus, dan Solusi. Alfabeta,

Bandung.

Hery. 2016. Manajemen Bisnis Terintegrasi/Integrated Business Management.

PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

K, Ratna Mutiara. 2017. “Potensi Implementasi Manajemen Risiko Berdasarkan

COSO: Enterprise Risk Management Integrated Framework Pada Risiko

Operasional Unit Borobudur PT Taman Wisata Candi Borobudur,

Prambanan dan Ratu Boko Yogyakarta”. Tesis. Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Lam, James. 2014. Enterprise Risk Management: From Incentives to Controls.

Second Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.,

Hoboken, New Jersey.

Muslich, Muhammad. 2007. Manajemen Risiko Operasional. PT. Bumi Aksara,

Jakarta.

Moeller, Robert R. 2016. Brink’s modern internal auditing: a common body of

knowledge. Eight Edition. United States of America: John Wiley & Sons,

Inc., Hoboken, New Jersey.

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. 2017. Tentang

Kami. http://borobudurpark.com/about/. Diakses tanggal 3

Maret 2018.

PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. 2018.

Prambanan. http://borobudurpark.com/temple/prambanan/.

Diakses tanggal 31 Juli 2018.

Rustam, Bambang Rianto. 2017. Manajemen Risiko: Prinsip, Penerapan, dan

Penelitian. Salemba Empat, Jakarta.

Santoso, Faurisca Shiely. 2014. “Evaluasi Peran Enterprise Risk Management

Dalam Upaya Pengelolaan Risiko Pada Usaha Percetakan UD. X Di

Surabaya.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 3. No.

1:1-16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

91

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM KEPALA DIVISI

OPERASIONAL TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN

1. Dari pernyataan nomor satu sampai enam terkait risiko proses, mana yang

merupakan risiko proses yang teridentifikasi di Taman Wisata Candi

Prambanan? Apa alasan dari pernyataan yang teridentifikasi dan tidak

teridentifikasi risiko proses?

2. Apakah ada risiko proses lain yang timbul di Taman Wisata Candi

Prambanan? Jika ya, apa risiko proses lain tersebut?

3. Seberapa besar probabilitas dan dampak yang terjadi untuk risiko proses yang

teridentifikasi di Taman Wisata Candi Prambanan?

4. Bagaimana strategi penanganan untuk setiap risiko proses yang teridentifikasi

di Taman Wisata Candi Prambanan?

5. Dari pernyataan nomor satu sampai lima terkait risiko sumber daya manusia,

mana yang merupakan risiko sumber daya manusia yang teridentifikasi di

Taman Wisata Candi Prambanan? Apa alasan dari pernyataan yang

teridentifikasi dan tidak teridentifikasi risiko sumber daya manusia?

6. Dari pernyataan nomor satu sampai tujuh terkait risiko sistem, mana yang

merupakan risiko sistem yang teridentifikasi di Taman Wisata Candi

Prambanan? Apa alasan dari pernyataan yang teridentifikasi dan tidak

teridentifikasi risiko sistem?

7. Apakah ada risiko sistem lain yang timbul di Taman Wisata Candi

Prambanan? Jika ya, apa risiko sistem lain tersebut?

8. Seberapa besar probabilitas dan dampak yang terjadi untuk risiko sistem yang

teridentifikasi di Taman Wisata Candi Prambanan?

9. Bagaimana strategi penanganan untuk setiap risiko sistem yang teridentifikasi

di Taman Wisata Candi Prambanan?

10. Dari pernyataan nomor satu sampai empat terkait risiko insidental, mana yang

merupakan risiko insidental yang teridentifikasi di Taman Wisata Candi

Prambanan? Apa alasan dari pernyataan yang teridentifikasi dan tidak

teridentifikasi risiko insidental?

11. Apakah ada risiko insidental lain yang timbul di Taman Wisata Candi

Prambanan? Jika ya, apa risiko insidental lain tersebut?

12. Seberapa besar probabilitas dan dampak yang terjadi untuk risiko insidental

yang teridentifikasi di Taman Wisata Candi Prambanan?

13. Bagaimana strategi penanganan untuk setiap risiko insidental yang

teridentifikasi di Taman Wisata Candi Prambanan?

14. Dari pernyataan nomor satu sampai lima terkait risiko bisnis, mana yang

merupakan risiko bisnis yang teridentifikasi di Taman Wisata Candi

Prambanan? Apa alasan dari pernyataan yang teridentifikasi dan tidak

teridentifikasi risiko bisnis?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

92

15. Apakah ada risiko bisnis lain yang timbul di Taman Wisata Candi

Prambanan? Jika ya, apa risiko bisnis lain tersebut?

16. Seberapa besar probabilitas dan dampak yang terjadi untuk risiko bisnis yang

teridentifikasi di Taman Wisata Candi Prambanan?

17. Bagaimana strategi penanganan untuk setiap risiko bisnis yang teridentifikasi

di Taman Wisata Candi Prambanan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

93

Lampiran 2

KUESIONER

EVALUASI MANAJEMEN RISIKO PADA RISIKO OPERASIONAL

Nomor Kuesioner:

I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

Pria

Wanita

3. Usia :

4. Pendidikan :

5. Divisi :

Petunjuk Pengisian

1. Berikan penilaian berdasarkan kondisi yang terjadi di Taman Wisata

Candi Prambanan untuk setiap pernyataan berikut, dengan

memberikan tanda checklist () pada kolom nilai yang sudah

disediakan.

2. Berikanlah jawaban sejujurnya.

3. Kami akan menjamin kerahasiaan jawaban anda.

Keterangan:

Ya = Memiliki risiko operasional

Tidak = Tidak memiliki risiko operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

94

II. Identifikasi Ada atau Tidaknya Risiko Operasional

No. Pernyataan Ya Tidak

Risiko Proses (Process Risk)

1.

Kerusakan atau kehilangan kendaraan di tempat

parkir berisiko membuat perusahaan dituntut

ganti rugi.

2.

Barang milik wisatawan yang hilang dalam

mobil berisiko membuat perusahaan dituntut

ganti rugi.

3.

Kurangnya pengawasan dari manajemen

membuat Standard Operational Procedure

(SOP) tidak dilakukan sepenuhnya oleh

personil di lapangan.

4.

Standard Operational Procedure (SOP) yang

tidak dilakukan sepenuhnya oleh personil di

lapangan berisiko menimbulkan ketidakpuasan

wisatawan.

5. Ketidakpuasan wisatawan berisiko membuat

visi dan misi perusahaan tidak tercapai.

6.

Kebijakan penataan pedagang dan pengasong

yang dilakukan oleh pihak manajemen Taman

Wisata Candi Prambanan berisiko

menimbulkan protes atau tuntutan dari

pedagang.

Risiko Sumber Daya Manusia (People Risk)

1.

Pegawai yang sudah memasuki usia pensiun

berisiko kurang efektif dalam menjalankan

tugas yang diberikan.

2.

Keterbatasan jumlah pegawai berisiko sering

dilakukan rotasi penugasan yang tidak sesuai

dengan bidang keahlian.

3.

Keterbatasan jumlah pegawai berisiko sering

dilakukan mutasi penugasan yang tidak sesuai

dengan bidang keahliannya.

4.

Penempatan penugasan pegawai yang tidak

sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

berisiko menghambat pencapaian target

perusahaan.

5.

Tidak adanya sanksi yang jelas dan tegas

terhadap target yang tidak tercapai

mengakibatkan banyaknya pelanggaran aturan

oleh pegawai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

95

No. Pernyataan Ya Tidak

Risiko Sistem (System Risk)

1. Sistem e-ticketing jika tidak dievaluasi secara

berkala dapat berisiko terjadi kerusakan.

2. Terputusnya koneksi internet berisiko

menghambat pelayanan penjualan tiket.

3.

Kerusakan pada database berisiko terjadi

selisih penghitungan akhir antara jumlah tiket

dan pendapatan.

4.

Perusahaan yang belum memiliki SDM IT yang

kompeten berisiko tidak dapat menangani

kerusakan sistem.

5.

Belum tersedianya SDM IT di unit kerja

membuat pekerjaan IT (maintenance hardware

/ software/ networking / analisa sistem) di unit

kerja belum maksimal.

6.

Pencarian data yang masih menggunakan

sistem manual berisiko menurunkan efektivitas

kinerja perusahaan.

7.

Penyimpanan data dengan hardisk internal dan

hardisk eksternal berisiko terjadi kehilangan

data perusahaan.

Risiko Insidental (Event Risk)

1. Bencana alam berisiko membuat kunjungan

publik ke Candi Prambanan ditutup.

2. Bencana alam berisiko menurunkan tingkat

kunjungan wisatawan.

3.

Kerusakan bangunan Candi Prambanan akibat

bencana alam berisiko menurunkan pendapatan

Taman Wisata Candi Prambanan.

4. Kebakaran menjadi sumber risiko eksternal

lainnya yang berisiko merusak aset perusahaan.

Risiko Bisnis (Business Risk)

1.

Terbatasnya anggaran Taman Wisata Candi

Prambanan membuat Taman Wisata Candi

Prambanan kurang dapat memberdayakan

UMKM bagi masyarakat sekitar Prambanan.

2.

Terbatasnya anggaran Taman Wisata Candi

Prambanan membuat Taman Wisata Candi

Prambanan kurang dapat memberikan wadah

bagi masyarakat pecinta seni dan budaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

96

No. Pernyataan Ya Tidak

3.

Taman Wisata Candi Prambanan yang kurang

memberikan kontribusi yang memadai kepada

masyarakat sekitar Prambanan berisiko

menimbulkan opini negatif terhadap Taman

Wisata Candi Prambanan .

4.

Hubungan yang kurang baik antara Taman

Wisata Candi Prambanan dan masyarakat

berisiko menimbulkan aksi premanisme di

wilayah Taman Wisata Candi Prambanan.

5.

Hubungan yang kurang baik antara Taman

Wisata Candi Prambanan dan masyarakat

berisiko terjadi pemalakan terhadap pengunjung

Taman Wisata Candi Prambanan.

III. Probabilitas dan Dampak Risiko

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui analisis risiko yang

dilakukan oleh Kepala Divisi Operasional. Adapun analisis risiko diukur

dengan kriteria probabilitas dan dampak risiko.

1. Probabilitas risiko menunjukkan seberapa besar kemungkinan

terjadinya suatu risiko apakah sangat kecil, kecil, sedang, besar, sangat

besar.

Kriteria Probabilitas Risiko

Index Probabilitas Deskripsi Presentase (%)

5 Sangat Besar Sangat mungkin pasti

terjadi > 80%

4 Besar Kemungkinan besar

terjadi 60 < p ≤ 80%

3 Sedang

Sama kemungkinannya

antara terjadi dan tidak

terjadi 40 < p ≤ 60%

2 Kecil Kemungkinan kecil

terjadi 10 < p ≤ 40%

1 Sangat Kecil Cenderung tidak

mungkin terjadi ≤ 10%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

97

2. Dampak risiko menunjukkan seberapa besar dampak yang ditimbulkan

dari risiko-risiko yang terjadi terhadap kegiatan operasional perusahaan.

Kriteria Dampak Risiko

Index Dampak Deskripsi

Dampak terhadap Sasaran

Strategis dan Kinerja

(Kualitatif)

5 Catastrophic Sangat Besar

Tidak tercapainya sasaran dan

terjadi kegagalan dalam

mencapai kinerja

4 Significant Besar

(Signifikan)

Tertundanya pencapaian

sasaran sangat signifikan dan

pencapaian kinerja jauh di

bawah target

3 Moderate Sedang

Tertundanya pencapaian

sasaran cukup besar dan

pencapaian kinerja di bawah

target

2 Minor Kecil

Tidak tercapainya sasaran dan

kinerja hanya sedikit di

bawah target

1 Insignificant

Sangat Kecil

(Tidak

Signifikan)

Hanya berdampak sangat

kecil terhadap tidak

tercapainya sasaran dan target

kinerja masih mampu dicapai

No. Pernyataan Probabilitas Dampak

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Risiko Proses (Process Risk)

1.

Kerusakan atau kehilangan

kendaraan di tempat parkir

berisiko membuat perusahaan di

tuntut ganti rugi.

2.

Barang milik wisatawan yang

hilang dalam mobil berisiko

membuat perusahaan dituntut

ganti rugi.

3.

Kurangnya pengawasan dari

manajemen membuat Standard

Operational Procedure (SOP)

tidak dilakukan sepenuhnya oleh

personil di lapangan.

4. Standard Operational Procedure

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

98

No. Pernyataan Probabilitas Dampak

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(SOP) yang tidak dilakukan

sepenuhnya oleh personil di

lapangan berisiko menimbulkan

ketidakpuasan wisatawan.

5.

Ketidakpuasan wisatawan

berisiko membuat visi dan misi

perusahaan tidak tercapai.

6.

Kebijakan penataan pedagang dan

pengasong yang dilakukan oleh

pihak manajemen Taman Wisata

Candi Prambanan berisiko

menimbulkan protes atau tuntutan

dari pedagang.

Risiko Sumber Daya Manusia

(People Risk)

1.

Pegawai yang sudah memasuki

usia pensiun berisiko kurang

efektif dalam menjalankan tugas

yang diberikan.

2.

Keterbatasan jumlah pegawai

berisiko sering dilakukan rotasi

penugasan yang tidak sesuai

dengan bidang keahlian.

3.

Keterbatasan jumlah pegawai

berisiko sering dilakukan mutasi

penugasan yang tidak sesuai

dengan bidang keahliannya.

4.

Penempatan penugasan pegawai

yang tidak sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki berisiko

menghambat pencapaian target

perusahaan.

5.

Tidak adanya sanksi yang jelas

dan tegas terhadap target yang

tidak tercapai mengakibatkan

banyaknya pelanggaran aturan

oleh pegawai.

Risiko Sistem (System Risk)

1.

Sistem e-ticketing jika tidak

dievaluasi secara berkala dapat

berisiko terjadi kerusakan.

2. Terputusnya koneksi internet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

99

No. Pernyataan Probabilitas Dampak

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

berisiko menghambat pelayanan

penjualan tiket.

3.

Kerusakan pada database berisiko

terjadi selisih penghitungan akhir

antara jumlah tiket dan

pendapatan.

4.

Perusahaan yang belum memiliki

SDM IT yang kompeten berisiko

tidak dapat menangani kerusakan

sistem.

5.

Belum tersedianya SDM IT di

unit kerja membuat pekerjaan IT

(maintenance hardware /

software/ networking / analisa

sistem) di unit kerja belum

maksimal.

6.

Pencarian data yang masih

menggunakan sistem manual

berisiko menurunkan efektivitas

kinerja perusahaan.

7.

Penyimpanan data dengan hardisk

internal dan hardisk eksternal

berisiko terjadi kehilangan data

perusahaan.

Risiko Insidental (Event Risk)

1.

Bencana alam berisiko membuat

kunjungan publik ke Candi

Prambanan ditutup.

2.

Bencana alam berisiko

menurunkan tingkat kunjungan

wisatawan.

3.

Kerusakan bangunan Candi

Prambanan akibat bencana alam

berisiko menurunkan pendapatan

Taman Wisata Candi Prambanan.

4.

Kebakaran menjadi sumber risiko

eksternal lainnya yang berisiko

merusak aset perusahaan.

Risiko Bisnis (Business Risk)

1. Terbatasnya anggaran Taman

Wisata Candi Prambanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

100

No. Pernyataan Probabilitas Dampak

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

membuat Taman Wisata Candi

Prambanan kurang dapat

memberdayakan UMKM bagi

masyarakat sekitar Prambanan.

2.

Terbatasnya anggaran Taman

Wisata Candi Prambanan

membuat Taman Wisata Candi

Prambanan kurang dapat

memberikan wadah bagi

masyarakat pecinta seni dan

budaya.

3.

Taman Wisata Candi Prambanan

yang kurang memberikan

kontribusi yang memadai kepada

masyarakat sekitar Prambanan

berisiko menimbulkan opini

negatif terhadap Taman Wisata

Candi Prambanan.

4.

Hubungan yang kurang baik

antara Taman Wisata Candi

Prambanan dan masyarakat

berisiko menimbulkan aksi

premanisme di wilayah Taman

Wisata Candi Prambanan.

5.

Hubungan yang kurang baik

antara Taman Wisata Candi

Prambanan dan masyarakat

berisiko terjadi pemalakan

terhadap pengunjung Taman

Wisata Candi Prambanan.

IV. Penanganan Risiko

Penanganan risiko merupakan tindakan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk menangani risiko-risiko operasional yang terjadi.

Adapun jenis-jenis penanganan risiko untuk menangani risiko-risiko

operasional yang terjadi diantaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

101

No. Penanganan Risiko Deskripsi

1. Menghindari

Perusahaan menangani risiko dengan tidak

melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan

risiko.

2. Berbagi (sharing)

Perusahaan menangani risiko dengan

melakukan kerja sama dengan beberapa pihak

melalui joint venture atau joint financing

untuk menanggung risiko bersama-sama.

3. Transfer Perusahaan menangani risiko dengan membeli

asuransi, reasuransi, dan melakukan hedging.

4. Mengurangi atau

memitigasi risiko

Perusahaan mengurangi kemungkinan

terjadinya risiko melalui pembuatan prosedur

dan pengawasan internal, pelatihan, dan

sosialisasi internal.

5. Menerima Risiko Perusahaan menerima risiko karena terdapat

risiko yang tidak dapat dimitigasi sama sekali.

No. Pernyataan Penanganan

1 2 3 4 5

Risiko Proses (Process Risk)

1.

Kerusakan atau kehilangan kendaraan di

tempat parkir berisiko membuat perusahaan

di tuntut ganti rugi.

2.

Barang milik wisatawan yang hilang dalam

mobil berisiko membuat perusahaan

dituntut ganti rugi.

3.

Kurangnya pengawasan dari manajemen

membuat Standard Operational Procedure

(SOP) tidak dilakukan sepenuhnya oleh

personil di lapangan.

4.

Standard Operational Procedure (SOP)

yang tidak dilakukan sepenuhnya oleh

personil di lapangan berisiko menimbulkan

ketidakpuasan wisatawan.

5.

Ketidakpuasan wisatawan berisiko

membuat visi dan misi perusahaan tidak

tercapai.

6.

Kebijakan penataan pedagang dan

pengasong yang dilakukan oleh pihak

manajemen Taman Wisata Candi

Prambanan berisiko menimbulkan protes

atau tuntutan dari pedagang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

102

No. Pernyataan Penanganan

1 2 3 4 5

Risiko Sumber Daya Manusia (People

Risk)

1.

Pegawai yang sudah memasuki usia

pensiun berisiko kurang efektif dalam

menjalankan tugas yang diberikan.

2.

Keterbatasan jumlah pegawai berisiko

sering dilakukan rotasi penugasan yang

tidak sesuai dengan bidang keahlian.

3.

Keterbatasan jumlah pegawai berisiko

sering dilakukan mutasi penugasan yang

tidak sesuai dengan bidang keahliannya.

4.

Penempatan penugasan pegawai yang tidak

sesuai dengan kompetensi yang dimiliki

berisiko menghambat pencapaian target

perusahaan.

5.

Tidak adanya sanksi yang jelas dan tegas

terhadap target yang tidak tercapai

mengakibatkan banyaknya pelanggaran

aturan oleh pegawai.

Risiko Sistem (System Risk)

1.

Sistem e-ticketing jika tidak dievaluasi

secara berkala dapat berisiko terjadi

kerusakan.

2. Terputusnya koneksi internet berisiko

menghambat pelayanan penjualan tiket.

3.

Kerusakan pada database berisiko terjadi

selisih penghitungan akhir antara jumlah

tiket dan pendapatan.

4.

Perusahaan yang belum memiliki SDM IT

yang kompeten berisiko tidak dapat

menangani kerusakan sistem.

5.

Belum tersedianya SDM IT di unit kerja

membuat pekerjaan IT (maintenance

hardware / software/ networking / analisa

sistem) di unit kerja belum maksimal.

6.

Pencarian data yang masih menggunakan

sistem manual berisiko menurunkan

efektivitas kinerja perusahaan.

7.

Penyimpanan data dengan hardisk internal

dan hardisk eksternal berisiko terjadi

kehilangan data perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

103

No. Pernyataan Penanganan

1 2 3 4 5

Risiko Insidental (Event Risk)

1. Bencana alam berisiko membuat kunjungan

publik ke Candi Prambanan ditutup.

2. Bencana alam berisiko menurunkan tingkat

kunjungan wisatawan.

3.

Kerusakan bangunan Candi Prambanan

akibat bencana alam berisiko menurunkan

pendapatan Taman Wisata Candi

Prambanan.

4.

Kebakaran menjadi sumber risiko eksternal

lainnya yang berisiko merusak aset

perusahaan

Risiko Bisnis (Business Risk)

1.

Terbatasnya anggaran Taman Wisata Candi

Prambanan membuat Taman Wisata Candi

Prambanan kurang dapat memberdayakan

UMKM bagi masyarakat sekitar

Prambanan.

2.

Terbatasnya anggaran Taman Wisata Candi

Prambanan membuat Taman Wisata Candi

Prambanan kurang dapat memberikan

wadah bagi masyarakat pecinta seni dan

budaya.

3.

Taman Wisata Candi Prambanan yang

kurang memberikan kontribusi yang

memadai kepada masyarakat sekitar

Prambanan berisiko menimbulkan opini

negatif terhadap Taman Wisata Candi

Prambanan.

4.

Hubungan yang kurang baik antara Taman

Wisata Candi Prambanan dan masyarakat

berisiko menimbulkan aksi premanisme di

wilayah Taman Wisata Candi Prambanan.

5.

Hubungan yang kurang baik antara Taman

Wisata Candi Prambanan dan masyarakat

berisiko terjadi pemalakan terhadap

pengunjung Taman Wisata Candi

Prambanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: (Studi Kasus di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta)repository.usd.ac.id/31413/2/142114093_full.pdf · 2018. 9. 24. · tercapai, maka PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan

104

*Kuesioner ini diadaptasi dan diubah seperlunya dari:

K, Ratna Mutiara. 2017. “Potensi Implementasi Manajemen Risiko

Berdasarkan COSO: Enterprise Risk Management Integrated

Framework Pada Risiko Operasional Unit Borobudur PT Taman

Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Yogyakarta”.

Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI