i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA
PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM MATA PELAJARAN
PKn TERHADAP KESADARAN SISWA AKAN NILAI
GLOBALISASI DI SD KANISIUS SENGKAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Anissa Dwi Saputri
NIM: 101134011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini dipersembahkan kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan ridlo atas segala niat dan
usahaku serta mendengarkan dan mengabulkan doaku
2. Kedua orangtua dan keluarga yang dengan penuh kasih dan
kesabaran selalu mendukung dan memberikan semangat
3. Almamaterku Universitas Sanata Dharma
4. Dosen-dosen pengajarku di PGSD
5. Para sahabat yang selalu mendukung dan memberikan semangat
Mempersembahkan karya ini untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
Real success is determined by two factors.
First is faith, and second is action.
Jangan menganggap kendala sebagai halangan
Lihatlah kendala sebagai peluang yang menantang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Pengaruh Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Dalam
Mata Pelayaran PKn Terhadap Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Di
SD Kanisius Sengkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Anissa Dwi Saputri
Universitas Sanata Dharma
2014
Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
melatarbelakangi pendidikan nilai yang diterapkan di sekolah dasar. Melalui
model PPR, diharapkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi menjadi
meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model
Pembelajaran PPR terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa
kelas IV SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah quasi-experimental design tipe nonequivalent
control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius
Sengkan yang terdiri dari kelas IV A sebanyak 27 siswa sebagai kelas eksperimen
dan kelas IV B sebanyak 27 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian
berupa kuesioner yang terdiri dari 35 butir item. Instrument tersebut telah
memenuhi syarat validitas dan reliabilitas berdasarkan analisis statistik. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan pretest dan posttest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis data dengan
menggunakan uji normalitas, uji perbedaan skor pretest, perbandingan skor
pretest ke posttest, perbandingan posttest dan uji besar pengaruh model
pembelajaran PPR.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran PPR terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi yang
ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) sebesar 0,023 (atau < 0,05). Kesadaran
siswa yang menggunakan model pembelajaran PPR lebih besar dibandingkan
dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional yang
ditunjukkan dengan selisih rata-rata sebesar 0,53.
Kata kunci: model Paradigma Pedagogi Reflektif, kesadaran akan nilai
globalisasi, mata pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
The Impact of Reflective Pedagogic Paradigm (PPR) Learning Model for the
Subject of Civics towards the Student Awareness of Globalization Value at
SD Kanisius Sengkan. Yogyakarta: University of Sanata Darma.
Anissa Dwi Saputri
Universitas Sanata Dharma
2014
Civic education was a subject that became a background of the value of
education which was employed in the elementary school. Through the PPR
model, the student’s awareness of globalization value was expected to increase.
This research aimed to find out the impact of Reflective Pedagogic Paradigm
learning model towards the student awareness of globalization value at the grade
IV of SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.
This research design is quasi-experimental design of nonequivalent
control group design. The subject of this research were the four graders of SD
Kanisius Sengkan which consisted of 27 students of class IV A as the
experimental class and 27 students of class IV B as the controlled class. The
research instrument is in a form of questionnaire which consists of 35 items. The
instrument had qualified for the validity and reliability which was based on the
statistical analysis. Technique of collecting data on this research is by using
pretest and posttest for control group and experiment group. Data analysis is using
test of normality, test of pretest score difference, comparison of pretest to posttest
score, posttest comparison and test for level of impact of PPR learning model.
The result of this research shows that there was a effects of the use of
Reflective Pedagogic Paradigm learning model towards the student awareness of
globalization value which was shown in the sig value (2-tailed) of 0,023 (or <
0,05). 2). Students employing PPR study method awareness is higher compared to
students employing conventional study method’s, which is showcased by the 0,53
average among them.
Keywords: model of Reflective Pedagogic Paradigm, awareness of
globalization value, subject of Civic.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
pada waktunya. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) Dalam Mata Pelajaran PKn Terhadap Kesadaran Siswa
Akan Nilai Globalisasi Di SD Kanisius Sengkan” ditulis sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah
bersedia memberikan bimbingan, masukan serta motivasi dalam penulisan
skripsi ini.
4. Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II
yang telah bersedia memberikan bimbingan, masukan serta motivasi dalam
penulisan skripsi ini.
5. M. Sri Wartini, selaku kepala sekolah SD Kanisius Sengkan yang telah
mengijinkan peneliti mengadakan penelitian.
6. Maria Karma S.Pd. selaku guru mitra yang banyak membantu proses
penelitian di SD Kanisius Sengkan.
7. Siswa siswi kelas IV SD Kanisius Sengkan yang membantu menjadi
subjek penelitian ini.
8. Kedua orangtua yang kukasihi, Sapto Margono dan Titin Agustiningsih
yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah dan selalu memberikan doa
serta memotivasi dalam pembuatan skripsi ini.
9. Putri Anggraeni atas doa serta dukungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Muhammad Taufik Al-Kindi atas perhatian, semangat, motivasi dan
doanya.
11. Teman-teman satu kelompok payung yang banyak memberikan masukan
dan bantuan kepada peneliti dalam melakukan penelitian dan memberikan
dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.
12. Teman-teman PGSD tercinta kelas C angkatan 2010 terimakasih atas
kebersamaan dan keceriannya.
13. Teman-teman PPL SD Kanisius Sengkan untuk bantuan dan semangat
menyelesaikan skripsi ini.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Besar harapan
penulisan karya ilmiah ini berguna bagi pembaca.
Penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 9
1.4.1 Bagi Peneliti ................................................................. 9
1.4.2 Bagi Guru ..................................................................... 9
1.4.3 Bagi Siswa .................................................................... 10
1.4.4 Bagi Sekolah ................................................................. 10
1.5 Definisi Operasional ................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka................................................................................... 12
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung.................................................. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.1.1 PKn Sebagai Pendidikan Nilai ................................. 12
2.1.1.2 Kesadaran................................................................ 17
2.1.1.3 Nilai ........................................................................ 18
2.1.1.4 Globalisasi .............................................................. 21
2.1.1.5 Kesadaran Akan Nilai Globalisasi ........................... 26
2.1.1.6 Indikator Kesadaran ................................................ 27
2.1.1.7 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ................ 27
2.1.1.8 Langkah-langkah dalam Pembelajaran PPR ............. 28
2.1.1.9 Kelebihan dan Keuntungan PPR .............................. 29
2.1.1.10 Tantangan dalam Penerapan PPR ............................ 30
2.1.1.11 Tujuan PPR ............................................................. 31
2.1.1.12 Pembelajaran Berpola PPR ...................................... 32
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 33
2.1.2.1 Penelitian Tentang PPR ........................................... 33
2.1.2.2 Penelitian Tentang Globalisasi ................................ 35
2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................... 36
2.3 Hipotesis ........................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 39
3.2 Waktu dan tempat penelitian .......................................................... 40
3.2.1 Waktu Penelitian .............................................................. 40
3.2.2 Tempat Penelitian ............................................................ 41
3.3 Populasi dan Sampel....................................................................... 41
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 42
3.5 Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 42
3.6 Instrumen Penelitian ....................................................................... 46
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................... 48
3.7.1 Penentuan Validitas.......................................................... 48
3.7.2 Reliabilitas ....................................................................... 50
3.8 Teknik Analisis Data ...................................................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.8.1 Uji Normalitas ................................................................. 51
3.8.2 Uji Statistik ...................................................................... 52
3.8.2.1 Uji Homogenitas................................................ 52
3.8.2.2 Uji Perbedaan Pretest ........................................ 52
3.8.2.3 Uji Pengaruh Perlakuan ..................................... 53
3.8.2.4 Uji Perbedaan Dari Pretest ke Posttest ............... 54
3.8.2.5 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest .................... 54
3.8.2.6 Uji Besar Pengaruh Model PPR ......................... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 57
4.1.1 Uji Prasyarat atau Uji Asumsi .......................................... 57
4.1.1.1 Uji Normalitas ................................................... 58
4.1.1.2 Uji Homogenitas ................................................ 59
4.1.2 Uji Statistik ...................................................................... 60
4.1.2.1 Perbandingan Skor Pretest .................................... 60
4.1.2.2 Perbandingan Skor Pretest ke Posttest ................. 61
4.1.2.3 Perbandingan Skor Posttest .................................. 66
4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif .............................. 67
4.2 Pembahasan.................................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 71
5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 72
5.3 Saran .............................................................................................. 72
DAFTAR REFERENSI ................................................................................ 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
JUDUL TABEL HALAMAN
Tabel 1 Jadwal Penelitian ......................................................................... 41
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Kesadaran Siswa Terhadap Nilai Globalisasi
Sebelum Validitas ........................................................................ 44
Tabel 3 Kuesioner Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi..................... 47
Tabel 4 Hasil Perhitungan Validitas ......................................................... 49
Tabel 5 Kriteria Koefisien Reliabilitas ...................................................... 50
Tabel 6 Perhitungan Reliabilitas ............................................................... 50
Tabel 7 Hasil Uji Normalitas Kesadaran Siswa......................................... 58
Tabel 8 Hasil Uji Homogenitas ................................................................ 60
Tabel 9 Perbandingan Skor Pretest Kesadaran Siswa ............................... 61
Tabel 10 Perbandingan Rata-rata Selisih Pretest Kontrol dan Eksperimen .. 63
Tabel 11 Perbandingan Rata-rata Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
Dan Eksperimen ......................................................................... 64
Tabel 12 Selisih Hasil Selisih Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
dan Eksperimen ........................................................................... 64
Tabel 13 Harga Sig (2-tailed) Selisih hasil selisih Pretest dan Posttest ....... 65
Tabel 14 Perbandingan Skor Posttest Kesadaran Siswa .............................. 66
Tabel 15 Uji Besar Pengaruh Terhadap Kesadaran Siswa Akan Nilai
Globalisasi ................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Hubungan Nilai, Sikap dan Perilaku ......................................... 20
Gambar 2 Peta Konsep Pelaksanaan PPR .................................................. 29
Gambar 3 Literatur Map Penelitian Sebelumnya ....................................... 36
Gambar 4 Desain Penelitian ...................................................................... 39
Gambar 5 Pemetaan Variabel .................................................................... 42
Gambar 6 Grafik Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
dan eksperimen ......................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ......................................................... 77
Lampiran 2 RPP Kelompok Eksperimen Pertemuan Pertama ................ 81
Lampiran 3 RPP Kelompok Eksperimen Pertemuan Kedua .................. 92
Lampiran 4 RPP Kelompok Eksperimen Pertemuan Ketiga .................. 102
Lampiran 5 RPP Kelompok Eksperimen Pertemuan Keempat .............. 110
Lampiran 6 RPP Kelompok Kontrol ..................................................... 123
Lampiran 7 Validasi Instrumen Penelitian ............................................ 126
Lampiran 8 Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 127
Lampiran 9 Skor Pretest Kelompok Kontrol ......................................... 132
Lampiran 10 Skor Posttest Kelompok Kontrol ........................................ 133
Lampiran 11 Skor Pretest Kelompok Eksperimen ................................... 134
Lampiran 12 Skor Posttest Kelompok Eksperimen ................................. 135
Lampiran 13 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen .......................................................................... 136
Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas .......................................................... 138
Lampiran 15 Hasil Uji Homogenitas....................................................... 140
Lampiran 16 Perbandingan Skor Pretest ................................................. 141
Lampiran 16 Hasil Uji Kenaikan Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen ...................................................... 142
Lampiran 17 Hasil Posttest ..................................................................... 144
Lampiran 18 Perhitungan Hasil Uji Pengaruh PPR ................................. 145
Lampiran 19 Lembar Kuesioner Validitas Siswa .................................... 146
Lampiran 20 Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol 148
Lampiran 21 Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Kelompok
Eksperimen ........................................................................ 149
Lampiran 22 Lembar Refleksi Siswa ...................................................... 152
Lampiran 23 Foto-foto Penelitian ........................................................... 153
Lampiran 24 Surat Ijin Penelitian ........................................................... 154
Lampiran 25 Surat Keterangan Penelitian ............................................... 155
Lampiran 26 Daftar Riwayat hidup ......................................................... 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab I ini peneliti membahas latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan seseorang dimulai dari hal kecil di lingkungan tidak formal
yaitu di dalam keluarga dan dilanjutkan di lingkungan formal yaitu sekolah.
Pengetahuan dan keterampilan baru diperoleh anak pada masa sekolah dasar
melalui kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang
berlangsung tentu saja melibatkan banyak komponen, yaitu siswa, guru atau
pendidik dan materi pendidikan (hasil wawancara dengan guru, 17 Januari 2014).
Materi pendidikan dikemas sedemikian hingga yang bertujuan memberikan
pengetahuan secara luas bagi siswa. Pada dasarnya materi dan kegiatan
pembelajaran yang berlangsung tidak hanya memberikan materi semata. Salah
satunya yaitu materi Pendidikan Kewarganegaraan yang ada di Sekolah Dasar.
Menurut Undang Undang (UU) No 20/2003 Pasal 1 Ayat 1, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa.
Salah satu tantangan yang dialami oleh guru yaitu bagaimana untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan pendidikan yang dijelaskan di atas. Untuk
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mencapai tujuan dari pendidikan sendiri, perlu adanya upaya-upaya dalam
kegiatan pembelajaran. Guru perlu memperhatikan empat aspek, yaitu aspek nilai-
nilai, nilai-nilai masukan, nilai proses, dan yang terakhir yaitu nilai keluaran
(Kusuma, 2010).
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran pokok
selain Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan
Matematika. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sendiri selalu
ada mulai dari kelas bawah (kelas satu) sampai kelas tertinggi (kelas enam) di
Sekolah Dasar. Pendidikan Kewarganegaaran (PKn) diajarkan pada siswa supaya
siswa memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan siswa
mempunyai pola pikir, sikap dan perilaku berdasarkan Pancasila (Kusuma, 2010).
Ada banyak sekali nilai yang terkandung dalam Pendidikan Kewargaranegaraan,
salah satunya yaitu nilai globalisasi. Nilai merupakan sesuatu yang berharga,
maka dari itu perlu ditanamkan supaya siswa mempunyai kesadaran akan nilai
yang berguna dalam kehidupan mereka (Kusuma, 2010).
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai latar belakang pendidikan nilai
memberikan pengajaran guna menyiapkan siswa menjadi warga negara yang baik
berdasarkan nilai dan kaidah dalam masyarakat (Kusuma, 2010). Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) diharapkan dapat menyadarkan siswa akan pentingnya
nilai yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya menyadari akan nilai tersebut,
tetapi siswa juga dapat mewujudkan atau mengaplikasikan nilai tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya nilai yang terkandung dalam Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kewarganegaraan (PKn) merupakan nilai yang selalu ada dalam kehidupan
(Chamim, 2004).
Materi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pembelajaran
dengan model pendidikan berbasis nilai. Pendidikan berbasis nilai merupakan
sebuah upaya alternatif yang diperlukan siswa dalam menghadapi globalisasi yang
berlangsung saat ini maupun dimasa yang akan datang (Bestari, 2008). Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) merupakan pusat dari pendidikan nilai yang ada di
Sekolah Dasar (SD). Pendidikan nilai bukan hanya sebuah pembelajaran dimana
hanya terjadi transfer ilmu atau isi dari sebuah niai pada siswa. Pendidikan nilai
dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) haruslah dimaknai sebagai upaya
mengembangkan nilai yang ada dalam diri siswa (Kusuma, 2010).
Globalisasi merupakan salah satu materi pembelajaran yang ada dalam
mata pelajaran PKn untuk siswa kelas empat. Pendidikan globalisasi diajarkan
pada siswa dengan tujuan siswa mempunyai cara untuk bersikap menghadapi
globalisasi. Pendidikan globalisasi diharapkan mampu menyaring sikap dan
tindakan siswa supaya tidak melenceng dari budaya Indonesia. Globalisasi
mempunyai banyak pengaruh terhadap sikap bagi siswa, karena siswa belum
mampu menyaring berbagai macam informasi dengan tepat dari informasi yang
didapat. Maka dari itu, diadakannya pendidikan nilai bagi siswa, khususnya nilai
globalisasi.
Materi globalisasi yang ada dalam Pendidikan Kewarganegaraan
mengajarkan siswa untuk menumbuhkan kesadaran dalam dirinya terhadap
globalisasi yang ada dan akan dihadapinya. Pendidikan ini membuka kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
siswa akan adanya pengaruh positif dan pengaruh negatif dari globalisasi. Siswa
diharapkan mampu menyaring informasi dari perkembangan yang ada dalam
globalisasi untuk kehidupannya kelak. Kesadaran akan globalisasi juga membuat
siswa menjadi menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila serta melestarikan jati diri
dan harga diri bangsa Indonesia.
Peneliti sudah melakukan kegiatan observasi tidak tertulis dan wawancara
tidak terstruktur pada siswa untuk melihat bagaimana kesadaran siswa terhadap
nilai globalisasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa 15 dari 35 siswa kelas
empat asyik mengobrol dengan temannya saat pelajaran PKn berlangsung. Selain
itu diperkirakan bahwa siswa kelas V yang sudah mendapat materi tentang
globalisasi belum bisa mengaplikasikan nilai globalisasi ke dalam kehidupan
mereka. Hal ini terlihat dari gaya mereka berbicara dan berpakaian (menggunakan
aksesoris, khususnya anak perempuan). Banyak sebagian dari siswa bergaya dan
berbicara dengan gaya K-pop yang sekarang sedang marak dibicarakan. Selain itu
baju yang dikenakan siswa terkesan seksi (terutama untuk anak perempuan), rok
yang mereka kenakan di atas lutut. Siswa laki-laki juga banyak yang
mengeluarkan pakaiannya (tidak dimasukan dan menggunakan sabuk).
Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan pada siswa kelas V,
mereka tidak mau memasukan bajunya dan menganggap jika mereka berpakaian
seperti itu dianggap gaul dan seperti sinetron yang ada di televisi. Kegiatan
pembelajaran yang berlangsung juga belum menerapkan model PPR secara
keseluruhan. Guru masih cenderung menggunakan model pembelajaran
konvensional dan ceramah. Guru melewatkan aspek aksi dan refleksi selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kegiatan pembelajaran berlangsung. Sehingga PPR belum benar-benar diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Salah satu kendala yang dialami guru yaitu guru harus berfikir bagaimana
supaya pendidikan nilai yang diberikan pada siswa bisa tepat sasaran.
Pembelajaran konvensional atau tradisional sampai saat ini masih digunakan oleh
beberapa guru. Terlebih lagi guru yang ada di pedalaman dan sudah lanjut usia
yang tidak mau dipusingkan oleh cara mengajarnya. Pembelajaran konvensional
lebih dikenal dengan pembelajaran transfer ilmu dari guru pada siswa.
Pembelajaran konvensional hampir tidak memberikan kesempatan pada siswa
untuk mendapat pengalaman langsung karena siswa hanya duduk mendengarkan
apa yang dijelaskan guru. Akibatnya, kesadaran siswa akan nilai yang terkandung
dalam PKn tidak akan terlihat, atau bahkan sama sekali tidak ada.
Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan pola pikir untuk
mengembangkan manusia menjadi manusia yang bernilai (Subagya, 2008). Model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) bisa menjadi salah satu
alternatif dalam pembelajaran PKn untuk menyampaikan pendidikan nilai pada
siswa. Keunggulan Paradigma Pedagogi Reflektif yaitu siswa dan guru menjadi
belajar untuk mengembangkan kepribadiannya secara utuh serta mengasah
kepekaan hati nurani dan penuh bela rasa bagi sesama (Subagya, 2008). Untuk
merealisasikan keunggulan tersebut, para ahli biasa menyebutnya dengan 3C,
yaitu Competence, Conscience dan Compassion.
Model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif menawarkan sebuah
inovasi pembelajaran dimana di dalam pembelajaran tersebut terdapat konteks,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi (Subagya, 2008). Ini merupakan salah satu
keunggulan Paradigma Pedagogi Reflektif yang tidak dimiliki dalam
pembelajaran konvensional. Model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
sangat memperhatikan bagaimana konteks siswa dalam pelaksanaannya.
Pengalaman bagi siswa selama pembelajaran juga ditekankan supaya siswa dapat
terlibat langsung. Pengalaman ini diberikan dengan maksud siswa dapat
menemukan sendiri nilai-nilai yang sedang mereka pelajari. Kemudian guru
memberikan refleksi atas pengalaman dimana refleksi tersebut dilakukan supaya
siswa dapat memahami akan nilai yang sudah dipelajarinya. Pemahaman akan
nilai tersebut selanjutnya menjadi rumusan bagi tindakan siswa selanjutnya dalam
kegiatan aksi, barulah guru dapat mengevaluasinya. Kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru tidak hanya dalam ranah kognitif saja, tetapi juga melihat pribadi
siswa, apakah siswa mengalami perkembangan setelah mengikuti pembelajaran
atau tidak (Subagya, 2008).
Pendidikan nilai diharapkan ditanamkan sedini mungkin pada siswa.
Selain itu pendidikan nilai diharapkan dapat tepat sasaran, sehingga hasil dari
pendidikan nilai dapat dilihat secepat atau sedini mungkin. Bukan tidak mungkin
siswa kelas satu sudah mampu memaknai dan mengaplikasikan sebuah nilai jika
guru menyampaikannya secara tepat atau menggunakan model pembelajaran yang
tepat. Model pembelajaran konvensional belum dapat dikatakan tepat jika
diimplementasikan dalam pembelajaran guna menanamkan nilai pada siswa. Guru
baru bisa melihat apakah siswa sudah mampu memaknai pendidikan nilai ketika
siswa tersebut sudah berada di SMP atau bahkan SMA. Menggunakan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
konvensional susah sekali untuk melihat hasil dari pendidikan nilai atau bahkan
hasil dari pendidikan nilai tersebut sama sekali tidak ada (Kusuma, 2010).
Seperti yang sudah jelaskan di atas bahwa pembelajaran konvensional
sifatnya hanya memaparkan apa yang dipikirkan oleh guru atau sering kita sebut
sebagai metode ceramah. Menurut saya, ketika guru menggunakan metode
ceramah itu hanya akan memberikan informasi kognitif saja. Guru kurang
memperhatikan perkembangan siswa dalam aspek bela rasa bagi sesama dan hati
nurani. Guru yang pembelajarannya menggunakan Pedagogi Reflektif maka guru
tersebut juga akan mengajarkan pada siswanya tentang bela rasa bagi sesama dan
hati nurani. Pembelajaran yang seperti ini merupakan pembelajaran yang dapat
dikatakan bahwa pendidikan nilai yang ditanamkan pada siswa berhasil (Subagya,
2010).
Dari paparan di atas solusi yang dapat digunakan yaitu peneliti ingin
menerapkan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang
diduga dan diharapkan dapat membangkitkan atau meningkatkan kesadaran siswa.
Selain itu model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) juga
diharapkan mampu menanamkan nilai globalisasi dalam diri siswa. Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) akan membantu siswa untuk menemukan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Nilai globalisasi
merupakan sikap atau tingkah laku siwa terhadap pengaruh global yang saat ini
sedang berlangsung. Paradigma Pedagogi Reflektif membantu siswa menemukan
sendiri melalui pengalaman yang dibantu refleksi bersama guru dan melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
aksinya dalam kehidupan sehari-hari. PPR juga diharapkan mampu membantu
siswa menemukan dan mengembangkan nilai-nilai yang ada dalam PKn.
Penelitian ini hanya akan dibatasi pada pengaruh penggunaan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif terhadap kesadaran akan nilai
globalisasi dan mengetahui perbandingan penggunaan PPR dengan metode
konvensional dalam meningkatkan kesadaran akan nilai globalisasi pada mata
pelajaran PKn materi pengaruh globalisasi siswa kelas IV SDK Sengkan pada
semester genap Tahun Pelajaran 2012-2013.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah penelitian
dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Apakah model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kesadaran akan nilai
globalisasi siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan pada semester genap
tahun ajaran 2012-2013?
1.2.2 Apakah peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi melalui
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) lebih besar
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini yaitu:
1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif terhadap peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada
siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan pada semester genap tahun ajaran
2012-2013.
1.3.2 Untuk mengetahui peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi
melalui model pembelajaran PPR lebih besar dibandingan dengan
pembelajaran konvensional.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti:
1.4.1.1 Peneliti dapat membuktikan pengaruh model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi
yang terkandung dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) .
1.4.1.2 Peneliti mendapatkan pengalaman baru dalam merancang pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menggunakan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
1.4.1.3 Menjadi inspirasi bagi peneliti dalam melakukan pembelajaran di kelas.
1.4.2 Bagi Guru:
1.4.2.1 Guru mendapatkan pengalaman dalam menerapkan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan PKn menggunakan model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), sehingga dapat dikembangkan lebih
lanjut untuk pembelajaran lainnya.
1.4.2.2 Guru mendapatkan tambahan wawasan mengenai model pembelajaran di
kelas.
1.4.3 Bagi Siswa:
1.4.3.1 Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR).
1.4.3.2 Siswa memperoleh kegiatan belajar yang menyenangkan.
1.4.4 Bagi sekolah:
Laporan penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber bacaan yang
meningkatkan wawasan para warga sekolah.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Siswa SD adalah anak kelas IV yang sekolah di SD Kanisius Sengkan.
1.5.2 Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan sebuah pola pikir dalam
menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang
mempunyai nilai kemanusiaan (hati nurani serta bela rasa terhadap
sesama).
1.5.3 Kesadaran akan nilai yaitu kesadaran berbagai hal yang berkaitan dengan
nilai serta menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya
nilai yang menjadi tujuannya.
1.5.4 Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan sebuah mata pelajaran
yang ada di SD Kelas IV yang mempelajari kesadaran bela negara dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
memiliki pola pikir, sikap dan perilaku sebagai pola tindakan cinta tanah
air berdasarkan pancasila.
1.5.5 Globalisasi yaitu proses menyatunya seluruh warga dunia secara umum
dan menyeluruh menjadi sebuah kelompok masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II landasan teori ini, berisi mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) sebagai nilai dan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR),
serta teori-teori yang relevan dan hasil penelitian sebelumnya yang dirumuskan
dalam kerangka berpikir dan hipotesis berupa dugaan sementara dari rumusan
masalah penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung
2.1.1.1 PKn Sebagai Pendidikan Nilai
Amerika Serikat merupakan Negara asal dikembangkannya civics dan
civic Education. Civics dan Civic Education kemudian dikaitkan juga dengan
istilah lain tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang menjadi salah satu
isu penting dunia yaitu Citizenship Education. Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan perluasan dari mata pelajaran civics dimana Pendidikan
Kewarganegaraan lebih berorientasi pada praktik warga negara. Maka dari itu
Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan supaya siswa memiliki wawasan dan
kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, sikap dan perilaku
sebagai tindakan cinta tanah air berdasarkan pancasila (Aziz & Sapriya, 2011).
Kewarganegaraan dalam bahasa Inggris disebut juga Civic jika ilmu
kewarganegaraan disebut Civic Education. Menurut Undang-Undang Nomor
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional tentang dasar fungsi dan tujuan
pendidikan pasal 2 dikatakan (Darmadi, 2010) : “Pendidikan Nasional
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun
1945”. Selanjutnya pasal 3 dikatakan : “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Pada dasarnya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan sebuah
mata pelajaran yang tidak akan terlepas dari siswa. Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) selalu ada sejak siswa duduk di bangku Sekolah Dasar, bahkan hingga di
perguruan tinggi pun akan selalu kita temukan. Menurut Amin (2008) Pendidikan
Kewarganegaraan yaitu usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar masa datang
menjadi patriot pembela bangsa dan negara. Patriot pembela bangsa dan negara
ialah pemimpin yang mempunyai kecintaan, kesetiaan, serta keberanian untuk
membela bangsa dan tanah air melalui bidang profesinya masing-masing.
Sementara menurut Chamim (2004), Pendidikan Kewarganegaraan bagi bangsa
Indonesia berarti pendidikan pengetahuan, sikap mental, nilai-nilai dan perilaku
yang menjunjung tinggi demokrasi sehingga terwujud masyarakat yang
demokratis dan mampu menjaga persatuan dan integritas bangsa guna
mewujudkan Indonesia yang kuat, sejahtera, serta demokratis.
Menurut Winarno (2013) misi dari Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
dimasa sekarang ini memiliki beberapa misi, diantaranya yaitu: (1) PKn sebagai
pendidikan politik, (2) PKn sebagai pendidikan nilai, (3) PKn sebagai pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
nasionalisme, (4) PKn sebagai pendidikan hukum, (5) PKn sebagai pendidikan
multukultural, (6) PKn sebagai pendidikan resolusi konflik. PKn sebagai
pendidikan politik disini berarti bahwa program pendidikan PKn memberikan
pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada siswa agar mereka mampu hidup
sebagai warga negara yang memiki pengetahuan polotik dan kesadaran politik.
PKn sebagai pendidikan nilai dimaksudkan bahwa melalui pembelajaran
PKn diharapkan dapat menanamkan nilai, moral dan norma yang dianggap baik
oleh bangsa dan negara pada siswa (Kusuma, 2010). Melalui PKn pula diharapkan
dapat menumbuhkan dan meningkatkan nilai kebangsaan atau nasionalisme siswa,
sehingga siswa lebih mencintai dan rela berkorban untuk bangsa dan negaranya.
Pendidikan nilai perlu ditanamkan dengan baik pada siswa sehingga harapan dari
pendidikan nilai tersebut dapat benar-benar terlaksana atau diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan nilai sangat perlu diterapkan karena nilai
sendiri yang akan menjadi dasar seseorang untuk bertindak.
PKn sebagai pendidikan hukum berarti bahwa PKn memberikan
pengarahan bagi siswa supaya siswa mempunyai kesadaran hukum yang tinggi.
PKn sebagai pendidikan multikultural berarti bahwa PKn diharapkan mampu
meningkatkan wawasan dan sikap toleran terhadap sesama karena siswa hidup di
lingkungan multikultural. Terakhir yaitu PKn sebagai pendidikan resolusi dimana
PKn membina siswa untuk mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang tepat.
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia bertujuan untuk menghasilkan
siswa yang demokratis, dimana siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang
cerdas dan memanfaatkan kecerdasannya sebagai warga negara untuk kemajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bagi dirinya dan lingkungannya. Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, siswa
juga diharapkan mampu untuk memahami, menganalisis, dan menjawab masalah
yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan cita-cita dan
tujuan nasional seperti yang digariskan dalam pembukaan UUD 1945 (Kusuma &
Susatim: 2010).
Pendidikan Kewargaraan yang berhasil diterapkan akan membuahkan
sikap mental yang cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri siswa. Sikap tersebut
diharapkan disertai dengan perilaku-perilaku yang sesuai yaitu: (a) beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah
bangsa, (b) berbudi pekerti luhur, disiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, (c) rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga
negara, (d) bersifat profesional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara, (e) aktif
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara (Kusuma & Susatim: 2010).
Menurut Mulyana (2004) pendidikan nilai dimaknai sebagai: (a)
penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada seseorang, (b) bantuan terhadap
siswa, agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta penempatanya secara
integral dalam keseluruhan hidupnya, (c) pengajaran atau bimbingan kepada siswa
agar menyadari nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan melalui proses
pertimbangan nilai yang tepat dan pembiasaan bertindak yang konsisten.
Pendidikan Kewarganegaraan berbasis nilai dimaknai sebagai model
pendidikan yang berlandaskan pada nilai (nilai agama, sosial, budaya, pendidikan,
dan nilai kebangsaan atau nasionalisme). Pendidikan Kewarganegaraan berbasis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
nilai ditujukan kepada pembinaan kepribadian utuh, matang dan produktif dalam
diri siswa. Selain itu Pendidikan Kewarganegaraan berbasis nilai juga diharapkan
menghasilkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan atau yang
tercermin dalam diri siswa dengan cara membimbing perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai tersebut (Kusuma & Susatim: 2010).
Nilai yang dimaksud dalam Pendidikan Kewarganegaraan berbasis nilai
yaitu meyakinkan siswa bertindak atas dasar pilihannya sendiri (tanpa pengaruh
orang lain). Nilai juga dijadikan patokan normatif yang dapat mempengaruhi
siswa dalam menentukan pilihannya diantara cara-cara tindakan alternatif.
Terakhir, nilai diharapkan dapat meningkatkan nilai kebangsaan dan cinta tanah
air.
Pendidikan nilai merupakan sebuah proses dalam upaya membantu siswa
mengekspresikan nilai-nilai yang ada melalui pengujian kritis, sehingga siswa
dimungkinkan untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas berpikir serta
perasaannya. Menurut Somantri (2001) mengemukakan bahwa tujuan PKn di
Indonesia akan tercapai lewat the great ought-nya, yaitu dengan menanamkan
konsep dan sistem nilai yang sudah di anggap baik sebagai titik tolak untuk
menumbuhkan warga negara yang baik.
Pendidikan berbasis nilai mencakup keseluruhan aspek sebagai alternatif
pengajaran pada siswa. Tujuannya yaitu supaya siswa menyadari nilai kebenaran,
kebaikan dan keindahan melalui proses pertimbangan nilai yang tepat dan
pembiasaan bertindak yang konsisten. Materi PKn yang ada di Sekolah Dasar
merupakan upaya yang diperlukan siswa dalam menghadapi tantangan globalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang sedang terjadi saat ini maupun yang akan datang. Melalui pendidikan nilai,
diharapkan siswa mampu meningkatkan kesadaran akan nilai yang dapat
digunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran berbasis nilai memiliki tujuan untuk menjadi acuan
atau petunjuk yang terpola bagi guru dalam membina siswanya (Kusuma &
Susatim: 2010). Siswa diharapkan dapat memiliki tatanan nilai melalui
pendekatan klarifikasi nilai dan nilai-nilai yang berkaitan dengan kegiatan sehari-
hari. Siswa juga diharapkan mampu memaknai nilai yang ada sehingga siswa
dapat beraktivitas menggunakan proses nilai dan membantu siswa menerapkan
proses nilai.
Berdasarkan penjelasan di atas, tentang Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) sebagai pendidikan nilai, dapat saya simpulkan bahwa pendidikan nilai
dapat mengimplikasikan perubahan-perubahan melalui informasi, keterampilan
baru, perubahan dari segi afektif yang sangat berhubungan dengan perasaan, sikap
dan emosi. Pendidikan nilai diadakan dengan tujuan untuk membantu siswa dalam
berubah atau merubah tindakan dan tingkah laku siswa sesuai dengan nilai-nilai
yang diharapkan. Selain itu pendidikan nilai diberikan pada siswa dengan
membantu siswa untuk meningkatkan kesadaran akan nilai yang ada.
2.1.1.2 Kesadaran
Menurut Widjaja (1984) kesadaran merupakan sikap atau perilaku
mengetahui atau mengerti taat dan patuh pada peraturan dan ketentuan
perundangan yang ada serta mengetahui atau mengerti, taat dan patuh pada adat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
istiadat dan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1983: 1820) kesadaran mempunyai arti: (1)
keinsafan: keadaan mengerti: akan harga dirinya timbul karena ia diperlakukan
secara tidak adil, (2) hal yang dirasakan atau dipahami oleh seseorang.
Menurut Suhatman (2009) dalam skripsi Esthi (2013) kesadaran
merupakan unsur yang ada dalam diri manusia untuk memahami kenyataan atau
realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Menurut
Zubair (1987) kesadaran moral merupakan faktor penting untuk memungkinkan
tindakan setiap individu selalu bermoral, berperilaku susila dan tindakannya akan
sesuai dengan norma yang berlaku.
Dapat saya simpulkan bahwa kesadaran merupakan sikap seseorang
karena mengetahui atau mengerti dan menimbulkan rasa sadar dalam diri orang
tersebut sehingga dia mampu memahami suatu hal dengan baik.
2.1.1.3 Nilai
Syahrial (2011) mengatakan bahwa nilai merupakan sesuatu yang
berharga, berguna, indah, memperkarya batin dan menyadarkan manusia akan
harkat dan martabatnya. Sedangkan Wahana (2004) berpendapat bahwa nilai yaitu
kualitas dimana nilai tersebut memiliki daya tarik serta dasar bagi tindakan
manusia serta untuk mendorong manusia untuk mewujudkannya, karena nilai
memiliki kesesuaian dengan kecenderungan kodrat manusia. Berdasarkan dua
pendapat di atas, saya menyimpulkan bahwa nilai merupakan sesuatu yang
berharga dan mempunyai kualitas tinggi yang menjadi dasar tindakan manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Nilai mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia
sebagai dasar pembentukan diri manusia berdasarkan tindakannya (Wahana,
2004). Setiap orang memiliki caranya masing-masing yang berbeda-beda dalam
memahami nilai yang ada. Dalam perwujudannya nilai tidak berada pada dirinya
sendiri, nilai selalu tampak pada kita berada pada pembawa nilai atau objek yang
bernilai. Pembawa nilai disini merupakan sebuah objek yang nyata. Nilai tidak
dapat dirasakan hanya dengan pikiran, karena pada dasarnya pikiran itu buta
terhadap nilai. Nilai dapat kita rasakan melalui intuisi emosional (penangkapan
dan pemahaman secara langsung dengan perasaan emosi) (Wahana: 2004).
Menangkap dan memahami nilai, kita dapat merasakan hal yang sebenarnya
secara terang dan jelas. Menangkap nilai dapat diketahui hanya melalui tindakan
kita, karena pada dasarnya pengetahuan manusia tumbuh dan matang dalam
proses tindakan.
Satu-satunya sarana manusia dalam memahami nilai adalah melalui hati
(Wahana: 2004). Hati manusia merupakan kesejajaran yang tepat antara
keteraturan hati yang sifatnya apriori dengan nilai yang sifatnya hierarkis objektif.
Melalui hati, manusia mempunyai analog yang tepat dengan pikiran meskipun
tidak dipinjam dari logika pikiran. Dalam hati terdapat hukum yang tertulis yang
berhubungan dengan rencana yang sesuai dengan dunia yang dibangun, yaitu
dunia nilai (Wahana: 2004). Manusia harus mempunyai sikap yang sebaik-
baiknya terhadap nilai. Nilai haruslah dicintai dan diwujudkan dalam diri sesuai
dengan tingkatan tinggi rendahnya. Nilai yang memiliki tingkatan tertinggi
haruslah didahulukan daripada nilai yang tingkatannya lebih rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Nilai memiliki peranan sebagai dasar dalam setiap tindakan manusia. Nilai
juga menjadi dasar untuk mendorong manusia mewujudkan nilai yang
ditemukannya dalam setiap tindakannya. Adanya nilai positif membuat orang
untuk terdorong melakukan atau bertindak sesuai nilai untuk mewujudkannya
dalam realitas. Nilai-nilai yang diwujudkan dalam tindakan manusia menjadi
dasar dan arah bagi pembentukan dirinya. Manusia tidak hanya mampu untuk
memilih dan berfikir, sehingga manusia bisa mewujudkan nilai positif dan
menghapuskan nilai negatif dalam dirinya melalui tindakan-tindakannya. Menurut
Wahana (2004) ada lima tipe person bernilai sebagai pembentukkan manusia serta
memiliki hubungan dengan hierarki nilai yaitu: (1) nilai kesenangan artis, (2) nilai
kegunaan pemimpin, (3) nilai kehidupan pahlawan, (4) nilai spiritual jenius, (5)
nilai kekudusan santo.
Nilai merupakan acuan atau patokan dalam menentukan sikap seseorang,
sedangkan sikap menjadi acuan dalam bertingkah laku (Adisusilo: 2012), seperti
dijelaskan dalam gambar di bawah ini:
Gambar 1. Hubungan nilai, sikap dan perilaku
Jadi nilai merupakan sesuatu yang berharga dan patut untuk
diperjuangkan. Alasan mengapa nilai patut untuk diperjuangkan karena nilai
merupakan dasar dari sikap seseorang untuk membentuk tingkah laku yang
Nilai
Pola sikap
Pola tingkah laku
Kepribadian
seseorang/
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
nantinya menjadi pribadi individu tersebut. Jadi nilai harus diperjuangkan dan
dipertahankan.
2.1.1.4 Globalisasi
Menurut Sumiati dan Bestari (2008) globalisasi berasal dari kata globe
yang berarti bola bumi atau tiruan dari dunia. Kata globe menjadi global yang
berarti universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Jadi globalisasi adalah
proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi kelompok
masyarakat (Sumiati & Bestari, 2008). Globalisasi membawa perbedaan yang
sangat jelas dalam kehidupan manusia. Perbedaan itu membawa kemajuan
berbagai bidang mulai dari ekonomi, budaya, dan masih banyak lagi terutama
dalam bidang iptek.
Globalisasi merupakan proses antar individu atau kelompok dan antar
negara saling berinteraksi, bergantung, terkait dan mempengaruhi satu sama lain.
Proses tersebut pastilah ada faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Faktor
penyebab globalisasi tidak hanya faktor dari luar (ekstern), tetapi juga faktor dari
dalam (intern). Faktor ekstern munculnya globalisasi berasal dari luar negeri yang
mengakibatkan perkembangan dunia semakin pesat (Sumiati & Bestari, 2008).
Faktor ekstern yang menyebabkan adanya globalisasi yaitu (1)
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang menyebabkan
kemudahan dan membuat manusia menjadi dimudahkan dalam segala hal, (2)
penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih, memudahkan kita untuk
berkomunikasi dengan siapapun dan dimanapun, (3) adanya kesepakatan pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bebas, (4) pembaruan di berbagai bidang yang dilakukan negara-negara di dunia
mempengaruhi negara lain untuk mengadupsi atau meniru hal yang sama, (5)
keberhasilan perjuangan demokrasi di berbagai negara di dunia sedikit banyak
memberi inspirasi bagi munculnya tuntutan transparasi dan globalisasi di sebuah
negara.
Faktor intern penyebab adanya globalisasi merupakan faktor yang berasal
dari dalam negeri. Faktor tersebut yaitu: (1) ketergantungan sebuah negara
terhadap negara-negara lain di dunia karena merasa bahwa negaranya tersebut
belum bisa atau belum mampu untuk berkembang sendiri sehingga mereka
tergantung oleh negara lain yang lebih maju dan berkembang, (2) kebebasan pers.
Adanya kebebasan pers menyebabkan tiap-tiap orang berhak untuk melakukan
apa yang mereka sukai, sehingga banyak diantara mereka yang meniru apa yang
mereka lihat, (3) berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan, (4)
munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga swadaya masyarakat, (5)
berkembangnya pola pikir dan semakin majunya pendidikan masyarakat.
Globaliisasi yang terjadi mengakibatkan banyak perubahan dalam berbagai
bidang atau aspek dalam sebuah negara. Salah satunya yaitu membawa dampak
dalam bidang ekonomi dan juga sosial budaya. Ada empat dampak positif yang
disebabkan oleh globalisasi dalam bidang ekonomi (Djamin & Zulkarnain, 1994).
Dampak positif yang pertama yaitu produksi global dapat ditingkatkan sehingga
meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Kedua, meluaskan
pasar untuk produksi dalam negeri. Para pedagang dan pengrajin dapat dengan
mudah memasarkan hasil mereka di dalam dan luar negeri dengan cepat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mudah. Dampak positif yang ketiga yaitu dapat memperoleh lebih banyak modal
dan teknologi yang lebih baik. Para petani padi misalnya, dapat dengan mudah
membajak sawah mereka menggunakan traktor. Petani tidak perlu lagi
menggunakan kerbau yang memakan waktu lama dan hasil yang kurang maksimal
dibandingkan menggunakan traktor. Dampak positif globalisasi yang terakhir
yaitu menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Globalisasi juga berdampak negatif dalam bidang ekonomi. Ada dua
dampak negatif dalam bidang ekonomi (Djamin & Zulkarnain, 1994). Dampak
yang pertama yaitu karena perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang
menjadi lebih bebas, dapat menghambat pertumbuhan sektor industri. Masuknya
barang-barang yang berasal dari luar negeri yang mempunyai kualitas lebih baik
membuat masyarakat dalam negeri lebih memilih produk luar negeri. Akibatnya
barang-barang industri yang berasal dari dalam negeri menjadi terabaikan dan
lambat laun menjadi hilang. Dampak negatif yang kedua yaitu dapat
memperburuk neraca pembayaran. Sektor keuangan semakin tidak stabil dan
mengakibatkan memperburuknya proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Selain dalam bidang ekonomi, globalisasi juga berdampak dalam bidang
sosial budaya. Ada enam dampak positif dari globalisasi terhadap sosial budaya
(Moedjanto, 1995). Dampak positif yang pertama yaitu mudah memperoleh
informasi dan ilmu pengetahuan. Perkembangan iptek yang begitu pesat
memudahkan tiap-tiap individu mengakses dan mendapatkan informasi secara
mudah dan cepat. Kedua, mudah melakukan komunikasi. Jika pada jaman dahulu
kita menggunakan surat untuk berkomunikasi dengan orang yang jauh dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
memerlukan waktu hingga berhari-hari, dengan adanya globalisasi membantu kita
untuk melakukan komunikasi dimana saja dan dimana saja dengan hitungan detik.
Dampak positif yang ketiga yaitu cepat dalam berpergian (mobilitas tinggi).
Untuk mencapai sebuah tempat yang jauhnya hingga ribuan kilometer, kita tidak
memerlukan waktu hingga berhari-hari. Dengan adanya globalisasi membantu kita
menjapai tempat yang jauh hanya dengan hitungan jam saja. Dampak positif yang
keempat yaitu timbulnya sikap cosmopolitan dan toleran. Dampak yang keenam
yaitu memacu untuk meningkatkan diri dan yang terakhir yaitu mudah untuk
memenuhi kebutuhan.
Ada empat dampak negatif dari globalisasi dalam bidang sosial budaya
(Moedjanto, 1995). Dampak negatif yang pertama yaitu informasi yang tidak
tersaring. Informasi yang masuk dan didapat dengan mudah terkadang tiak hanya
informasi yang positif, tetapi juga informasi yang negatif yang dapat merusak
kepribadian bangsa. Dampak negatif yang kedua yaitu perilaku konsumtif.
Masuknya berbagai barang dari luar negeri membuat manusia cenderung menjadi
konsumtif dan ingin mendapatkan apa yang mereka lihat. Selanjutnya yaitu
membuat sikap menutup diri dan mempunyai pola pikir yang sempit. Dampak
negatif yang keempat meniru perilaku yang buruk dan meniru hal yang berbau
barat. Banyak sekali hal-hal negatif dari barat yang sekarang diikuti oleh bangsa
kita yang sebenarnya bukan kepribadian bangsa kita dan justru akan merusak jati
diri bangsa kita.
Globalisasi yang berkembang sangat pesat tentunya menyebabkan
berbagai dampak, baik itu dampak positif maupun negatif. Dampak positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
globalisasi diantaranya yaitu: (1) mudah memperoleh informasi dan ilmu
pengetahuan, (2) mudah melakukan komunikasi, (3) cepat dalam bepergian
(mobilitas tinggi), (4) menimbulkan sikap cosmopolitan dan toleran, (5) memacu
untuk meningkatkan kualitas diri, (6) mudah memenuhi kebutuhan.
Globalisasi selain berdampak positif, juga ada beberapa dampak negatif
globalisasi yaitu: (1) informasi yang tidak tersaring, (2) perilaku konsumtif, (3)
membuat sikap menutup diri, berpikir sempit, (4) pemborosan pengeluaran dan
meniru perilaku yang buruk, (5) mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai
dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara (Bestari & Sumiati, 2008).
Siswa harus mampu menyikapi globalisasi yang ada supaya siswa tidak
terjebak dalam pengaruh negatif globalisasi. Sikap yang harus dimiliki supaya kita
tidak terjebak dalam dampak negatif globalisasi sebagai bangsa yang bermartabat
dan memiliki jati diri yang luhur yaitu: (1) mempertebal keimanan dan
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) ikut berperan
dalam kegiatan organisasi keagamaan dalam mengatasi perubahan, (3) belajar
dengan giat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat berperan
maksimal dalam menjalani era globalisasi, (4) mencintai dan menggunakan
produk dalam negeri, (5) mencintai kebudayaan bangsa sendiri dari pada
kebudayaan asing, (6) melestarikan budaya bangsa dengan mempelajari dan
menguasai kebudayaan tersebut, baik seni maupun adat istiadatnya, (7) memilih
informasi dan hiburan dengan selektif agar terjaga dari pengaruh negatif, (8)
menjauhi kebiasaan buruk gaya hidup dunia barat yang bertentangan dengan nilai
dan norma (Bestari & Sumiati, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Jadi, globalisasi merupakan sebuah proses menyatunya seluruh warga
dunia yang membentuk kesatuan menjadi global. Globalisasi membuat perubahan
yang pesat baik perubahan baik maupun buruk di masyarakat.
2.1.1.5 Kesadaran Akan Nilai Globalisasi
Masa globalisasi merupakan masa yang sulit bagi kita sebagai warga
negara dalam mempertahankan budaya kita. Supaya kita tetap memiliki
kepribadian sebagai bangsa Indonesia, kita perlu mengamalkan nilai-nilai
pancasila. Karena pancasila merupakan cerminan nilai-nilai budaya bangsa yang
dapat diterima (Adisusilo, 2012). Nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila dapat
kita amalkan sebagai salah satu cara mencegah pengaruh negatif dari globalisasi
(Syahrial &Syahbani, 2011).
Kesadaran akan nilai globalisasi juga perlu ditanamkan pada anak sejak
dini. Salah satunya melalui pendidikan dalam mata pelajaran PKn. Kesadaran
yang tinggi akan membantu siswa menghindari pengaruh negatif globalisasi.
Beberapa dampak negatif dan positif yang ingin diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran siswa yaitu gaya hidup, makanan, pakaian dan komunikasi.
Gaya hidup siswa yang terlihat saat ini yaitu gaya hidup yang meniru
budaya barat. Salah satu contohnya yaitu cara berpakaian siswa yang tidak rapih
dan mengeluarkan baju mereka. Siswa menganggap bahwa cara berpakaian
seperti itu merupakan tren atau gaya yang sedang berjalan. Banyak sekali jajanan
atau makanan cepat saji di jaman sekarang ini. kebanyakan siswa kurang
mengetahui dan mengenal makanan tradisional yang ada di daerah mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Melalui pembelajaran PKn, diharapkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi
dapat meningkat sehingga siswa tidak banyak terpengaruh oleh dampak negatif
dari globalisasi.
2.1.1.6 Indikator Kesadaran
Peneliti menemukan ada lima indikator kesadaran (Vitalis, 2012), yaitu:
1. Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan
2. Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk
mewujudkannya
3. Menyadari akan sarana-sarana serta cara-cara yang perlu diusahakan demi
terwujudnya nilai yang akan dituju
4. Menyadari sikap yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan
5. Menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang
menjadi tujuan
2.1.1.7 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Paradigma Pedagogi Reflektif atau Pedagogi Ignasian pada awalnya
digunakan atau diaplikasikan dalam sekolah-sekolah Jesuit yang ada di Roma.
Awal mulanya para pengajar menginginkan pembelajaran yang ada tidak hanya
sekedar pengenalan kognitif atau pengetahuan saja. Mereka menginginkan supaya
siswa terlibat dan mampu merefleksikan pengalaman dengan menggunakan
Pedagogi Ignasian ini sehingga mereka mampu mempergunakannya secara efektif
dalam kehidupan mereka (Subagya, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) menggerakan seorang pribadi supaya
lebih memuliakan Allah dan lebih membantu sesama. Pembelajaran Pedagogi
Reflektif (PPR) mempunyai keunggulan dimana siswa dan guru menjadi belajar
untuk mengembangkan kompetensi secara utuh (Competence), mengasah
kepekaan dan mempertajam hati nurani (Conscience) dan saling terlibat dengan
penuh bela rasa bagi sesama (Compassion). Paradigma Pedagogi Reflektif ini
dapat dikatakan menuju pada tujuan pendidikan dimana siswa menjadi pribadi
yang utuh dan bermakna bagi sesama manusia (forming men and women for
others (Subagya: 2008)).
Menurut Subagya (2010), pedagogi merupakan sebuah cara guru
mendampingi siswa dalam pertumbuhan dan perkembangannya meliputi
pandangan hidup dan visi mengenai idealnya pribadi siswa. Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) merupakan sebuah pola pikir dalam menumbuhkan dan
mengembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang mempunyai nilai
kemanusiaan. Menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa supaya
mempunyai nilai kemanusiaan, haruslah diberi pengalaman dan memfasilitasinya
dengan pertanyaan agar siswa dapat merefleksikan pengalaman tersebut. Selain
itu siswa diberi perntanyaan atas aksi yang akan dilakukan sesuai dengan nilai
tersebut.
2.1.1.8 Langkah-langkah dalam pembelajaran PPR
Menurut Subagya dalam bukunya Paradigma Pedagogi Reflektif (2008)
menggambarkan pelaksanaan PPR yang dapat dilakukan guru sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 2. Peta Konsep Pelaksanaan PPR (Subagya, 2008)
Konteks
2.1.1.9 Kelebihan dan Keuntungan PPR
Subagya (2008) meringkas poin-poin keuntungan dalam penerapan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) sebagai berikut:
1. Dari segi integrasi
a. Pembelajaran berpola PPR murah
b. Tidak terhambat adanya kurikulum baru
c. mengajarkan dan melatih nilai-nilai kristiani
2. Dari segi pengalaman
a. Tidak memerlukan banyak aturan
Refleksi:
Memperdalam
pemahaman. Mencari makna
kemanusiaan,
kemasyarakatan.
Menyadari motivasi,dorongan,
keinginan. Pengalaman:
Mempelajari sendiri, latihan
kegiatan sendiri
(lawan ceramah).
Tanggapan afektif terhadap yang
dilakukan, latihan
dari yang
dipelajari
Aksi:
Memutuskan
untuk bersikap,
berminat,
berbuat perbuatan
konkret
Evaluasi:
Evaluasi ranah intelektual.
Evaluasi
perubahan pola pikir, sikap,
perilaku siswa
T
U
J
U
A
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Pendidikan yang otentik
3. Dari segi pendidikan kemanusiaan:
a. Ciri khas sekolah dapat diwujudkan
b. Menjadikan keunggulan sekolah yang tidak dapat diungguli sekolah lain
2.1.1.10 Tantangan dalam penerapan PPR
Subagya (2008) menuliskan ada dua tantangan dalam menerapkan
pembelajaran PPR, yaitu:
1. Pandangan sempit tentang pendidikan dan pengajaran.
Banyaknya inovasi baru mengenai model-model pembelajaran tidak banyak
diketahui oleh guru. Selama ini guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan pengetahuannya saja atau sesuai dengan pengalamannya. Kurangnya
pelatihan atau informasi bagi guru-guru yang sudah lama mengajar merupakan
salah satu faktor kegiatan pembelajaran yang berlangsung kurang maksimal.
2. Keinginan untuk mencari pemecahan dalam pembelajaran yang sederhana.
Banyaknya tuntutan yang harus diselesaikan oleh guru membuat guru menjadi
malas untuk belajar dan mencoba inovasi baru dalam pembelajaran. Mereka
beranggapan bahwa yang terpenting yaitu materi disampaikan pada siswa dan
siswa mengerti, bukan kebermaknaan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2.1.1.11 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif
Menurut Tim Ignatian, PPR memiliki dua tujuan yaitu bagi guru atau
pendidik dan bagi siswa:
a. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif bagi guru:
a) Semakin memahami siswa
b) Semakin lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya
c) Semakin bersedia mendampingi perkembangan siswa
d) Memperhatikan kaitan perkembangan intelektual dan moral
e) Mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan
f) Mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalaman sebagai
pendidik, pengajar dan pendamping
b. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif bagi siswa:
a) Manusia bagi sesama
b) Manusia utuh
c) Manusia yang secara intelektual berkompeten, terbuka untuk
perkembangan religius
d) Manusia yang sanggup mencintai dan dicintai
e) Manusia yang sanggup berkomitmen untuk menegakkan keadilan dalam
pelayanannya pada orang lain (umat Allah)
f) Membentuk pemimpin pelayanan dengan meniru Yesus Kristus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2.1.1.12 Pembelajaran Berpola PPR
Menurut Subagya (2010) pembelajaran berpola PPR merupakan
pembelajaran yang mengintegrasikan bidang studi dengan mengembangkan nilai-
nilai kemanusiaan. Pembelajaran bidang studi yang akan diberikan pada siswa
haruslah yang sesuai dengan konteks siswa. Sedangkan pengembangan nilai-nilai
kemanusiaan dikembangkan melalui pengalaman, refleksi dan aksi. Proses
pembelajaran diakhiri dengan kegiatan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui
apakah proses pembelajaran yang sudah dilakukan sudah mencapai tujuan
pembelajaran yang ditentukan atau belum.
Konteks yang harus diperhatikan dari siswa ada tiga hal (Subagya: 2010),
yaitu: (1) wacana tentang nilai yang ingin dikembangkan. Guru bertugas sebagai
fasilitator dalam memberi semangat siswa supaya siswa memiliki nilai
persaudaraan, solidaritas, penghargaan terhadap sesama, tanggung jawab, kerja
keras dan masih banyak lagi, (2) cotoh-contoh penghayatan mengenai nilai yang
diperjuangkan, (3) hubungan akrab, saling percaya, agar bisa terjalin sebuah
dialog yang saling terbuka antara guru dengan siswa.
Pengalaman merupakan suatu hal yang batin, tidak hanya sebatas pada
pengetahuan saja. Pengalaman yang dialami siswa dalam pembelajaran dapat
berupa pengalaman langsung dan tidak langsung. Pengalaman akan sebuah nilai
sangat sulit diaplikasikan dalam pembelajaran. Guru haruslah mempunyai
kemampuan untuk membantu siswa menggunakan imajinasi mereka, misalnya
melalui bermain peran, melihat tayangan film, dll (Subagya: 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dalam kegiatan refleksi, guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan-
pertanyaan untuk merenungkan dan meresapi tentang apa yang sudah dipelajari
oleh siswa. Melalui kegiatan refleksi, siswa diharapkan mampu untuk
membentuk, merasakan dan menemukan pribadi dalam pengalamannya (Subagya:
2008).
Kegiatan aksi merupakan hasil pengalaman yang sudah direfleksikan.
Kegiatan aksi ini dilakukan oleh siswa melalui perbuatan yang ingin dilakukan
atas kemauan mereka terkait dengan nilai yang sudah mereka pelajari dan
perjuangkan. Dengan membangun niat dan perilaku sesuai dengan kemauan
siswa, diharapkan dapat membentuk pribadi yang nantinya mampu
memperjuangkan nilai-nilai dalam kehidupan (Subagya: 2008). Kegiatan evaluasi
diberikan pada siswa diakhir pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, guru
perlu mengevaluasi siswa dari perkembangan pribadi mereka (Subagya: 2008).
Jadi, model pembelajaran PPR tidak hanya mementingkan aspek kognitif
atau competence saja. Tetapi juga mementingkan aspek hati nurani atau
conscience dan bela rasa terhadap sesama atau compassion melalui konteks,
pengalaman, aksi, refleksi, evaluasi.
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan
2.1.2.1 Penelitian-penelitian tentang Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Nicodemus (2012) meneliti peningkatan sikap, minat dan prestasi belajar
siswa dengan menggunakan pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran
IPS bagi siswa kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta tahun pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata sikap belajar siswa
kondisi awal : siklus I : siklus II mengalami peningkatan secara signifikan,
demikian juga pada nilai rata-rata minat belajar siswa dan pada nilai rata-rata
prestasi belajar siswa. Indikator nilai rata-rata sikap belajar = 61,38 : 68,33 :
80,93, nilai rata-rata prestasi belajar = 67,50 : 69,31 : 78,75 dan rata-rata minat
belajar siswa = 58,25 : 71,25 : 81,47.
Agustina (2011) meneliti peningkatan competence, conscience dan
compassion (3C) dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
dalam pembelajaran tematik bagi siswa kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru I
tahun ajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis
Penelitian Tindakat Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3C siswa
kelas IIIA mengalami peningkatan. Nilai competence siswa yaitu 78,97 : 79,35 :
90,9, untuk conscience yaitu 78,7 menjadi 90. Sedangkan untuk compassion 75,7
menjadi 90.
Theresia (2011) meneliti penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan
compassion kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian
siswa kelas IIIC. Mata pelajaran tematik yang terkait dalam penelitian ini yaitu
IPA dan Bahasa Indonesia. Untuk mata pelajaran IPA, peningkatan competence
yaitu 69,45 : 73,66 : 78,28, conscience yaitu 78 : 86 dan compassion yaitu 78 : 85.
Sedangkan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia peningkatan untuk competence
yaitu 68,91 : 72,83 : 77.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2.1.2.2 Penelitian-penelitian Tentang Globalisasi
Juhaina dan Oqlah (2013) mengadakan penelitian tentang globalisasi dan
pembelajaran bahasa Inggris di Jordan. Dalam penelitiannya, mereka membahas
globalisasi dan pengaruhnya terhadap pendidikan dan kebudayaan. Bahasa Inggris
sebagai bahasa global (dipakai di seluruh dunia) membahas tentang bagaimana
sikap warga Jordan terhadap bahasa tersebut. Banyak warga Jordan yang tertarik
untuk belajar dan menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan mereka. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran yang diberikan oleh guru membuat
siswa sadar bagaimana untuk melanjutkan ke masa depan mereka tanpa
menghilangkan kebudayaan mereka sendiri ke seluruh dunia.
Abatan (2013) meneliti tentang globalisasi, Yoruba sebagai bahasa ke dua
di universitas di Nigeria. Yoruba adalah salah satu bahasa terpopuler yang
digunakan dalam pembicaraan sehari-hari. Penelitian ini meneliti tentang
globalisasi dan masalah terkait pembelajaran Yoruba sebagai bahasa kedua di
universitas pendidikan di Nigeria. Penelitian ini terfokus pada perspektif bahasa
dalam kegiatan belajar mengajar dan pentingnya pembelajaran di seluruh dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 3. Literatur Map Dari Penelitian Sebelumnya
Dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya, diketahui bahwa Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) dapat meningkatkan sikap, minat, prestasi belajar,
competence, conscience dan compassion. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
ini ingin membuktikan apakah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berpengaruh
terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
2.2 Kerangka Berpikir
Untuk model pembelajaran Paradigma Pedagogi reflektif (PPR) yang
diterapkan pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sengkan,
khusunya pada kompetensi dasar menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi
PPR
Nicodemus (2012)
Sikap, minat dan
prestasi belajar
Agustina (2011)
Competence, Consience dan
Compassion
Theresia (2011) Competence,
Consience dan
Compassion
Globalisasi
Juhaina dan Oqlah (2013)
Globalisasi dan
pendidikan bahasa Inggris
Abatan (2013)
Globalisasi, Yoruba
sebagai bahasa kedua
Yang perlu diteliti pengaruh
Paradigma Pedagogi Reflektif
terhadap kesadaran siswa akan nilai
globalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
yang terjadi di lingkungannya, guru atau pendidik harus merencanakan
pembelajaran yang bermakna, disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa,
serta memfasilitasi siswa dalam membangun nilai dan pengetahuannya.
Model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan
salah satu alternatif untuk memfasilitasi siswa dalam mencapai nilai globalisasi
dan kebermaknaan pembelajaran, sehingga diharapkan mampu menumbuhkan
kesadaran terhadap nilai globalisasi berupa sikap siswa terhadap perkembangan
iptek yang ada di sekitarnya. Penerapan PPR mampu menumbuhkan nilai
globalisasi dikarenakan dalam pembelajarannya, PPR menyangkut tiga aspek
yaitu competence (pengetahuan), conscience (hati nurani) dan compassion (bela
rasa). Melalui PPR, pembelajaran tidak hanya menekankan keterampilan kognitif,
tetapi hati nurani dan juga bela rasa terhadap sesama. Jika model pembelajaran
PPR diterapkan pada pembelajaran PKn kelas IV SDK Sengkan, maka akan
berpengaruh terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi berupa sikap
kemanusiaan, hati nurani dan bela rasa terhadap sesama.
2.3 Hipotesis
2.3.1 Model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berpengaruh
secara signifikan terhadap kesadaran akan nilai globalisasi bagi siswa
kelas IV SD Kanisius Sengkan pada semester genap tahun ajaran 2012-
2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2.3.2 Peningkatan kesadaran akan nilai globalisasi melalui pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) lebih besar dibandingkan
pembelajaran konvensional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III ini akan dibahas jenis penilitian, waktu dan tempat penelitian,
populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis data. Bagian-bagian
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-
experimental design dengan tipe non-equivalent control group design. Menurut
Sugiyono (2010) penelitian eksperimental adalah suatu metode penelitian yang
digunakan dengan tujuan mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dengan kondisi yang dikendalikan. Jenis penelitian ini termasuk quasi-
eksperimental design karena pemilihan tiap responden bagi kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random. Penelitian tipe ini
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi kuesioner atau angket tentang
kesadaran siswa terhadap nilai globalisasi pada awal pembelajaran (sebelum
diberi perlakuan) untuk melihat perbedaan antara kedua kelas tersebut. Hasil dari
pretest berupa kuesioner yang baik adalah ketika nilai kelompok eksperimen dan
kontrol tidak berbeda secara signifikan. Penelitian dengan tipe non-equivalent
control group design dapat dilihat pada tabel berikut:
Gambar 4. Desain penelitian
O1 x O2
O3 O4
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
X = Perlakuan
O1 = Rerata skor Pretest kelompok eksperimen
O2 = Rerata skor Posttest kelompok eksperimen
O3 = Rerata skor pretest kelompok kontrol
O4 = Rerata skor Posttest kelompok kontrol
Untuk mengetahui kesadaran awal siswa, sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai, dilakukan kegiatan pretest dimana siswa diminta untuk mengisi angket
pada kelompok kontrol dan eksperimen. Perbedaan perlakuan yaitu dimana
kelompok eksperimen menggunakan model Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) dan pembelajaran dalam kelompok kontrol menggunakan cara
konvensional atau ceramah. Pada akhir pembelajaran diadakan posttest pada
kedua kelompok. Posttest dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang
telah dilakukan pada kelas eksperimen. Posttest yang dilakukan berupa angket
yang dibagikan dan diisi oleh siswa.
3.2 Waktu dan tempat penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai Juni 2014.
Tabel 1. Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni
Menentukan jenis penelitian
Membuat proposal penelitian
Melakukan kegiatan
penelitian
Mengolah data
Revisi akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Kanisius Sengkan yang
beralamat di Jalan Kaliurang Km 7, Condongcatur Sleman, Yogyakarta.
Pemilihan tempat ini berdasarkan tempat Program Pengalaman Lapangan (PPL)
peneliti di sekolah tersebut.
3.3 Populasi dan sampel
Menurut Sugiyono (2011) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang sudah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Berdasarkan
pengertian tersebut, peneliti merumuskan karakteristik yang sesuai dengan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Karakteristik tersebut meliputi: (1)
siswa kelas IV SD, (2) berada di lingkup daerah yang sama (satu provinsi), (3)
anak yang berstatus pelajar. Berdasarkan karakteristik yang ditentukan oleh
peneliti, yang dijadikan populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa SD
Kanisius Sengkan yang beralamat di Jalan Kaliurang Km 7, Condongcatur,
Sleman, Yogyakarta.
Menurut Margono (2010) sampel adalah bagian dari populasi. Sedangkan
menurut Sugiyono (2010) sampel adalah sebagian jumlah dari karakteristik
populasi yang dipilih untuk diamati dan dapat mewakili populasi. Sampel pada
penelitian ini ada dua kelompok, yang pertama kelompok eksperimen yaitu siswa
kelas IV A SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 27 siswa. Sedangkan kelompok
kontrol yaitu siswa kelas IV B SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 27 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010) variabel penelitian yaitu atribut dari suatu objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini
ada dua yaitu:
3.4.1 Variabel Bebas (Variabel Independen)
Variabel bebas menurut Sugiyono (2010) merupakan variabel yang
mempengaruhi timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
yaitu model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
3.4.2 Variabel Terikat (Variabel Dependen)
Variabel terikat menutut Sugiono (2010) merupakan variabel yang
dipengaruhi dikarenakan adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah kesadaran akan nilai globalisasi.
Gambar 5. Pemetaan Variabel
Variabel Independen Variabel Dependen
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melelui penggunaan
angket atau kuesioner yang disebarkan pada siswa. Menurut Yusuf dalam Arniatu
(2010) berpendapat bahwa kuesioner adalah rangkaian pernyataan yang
berhubungan dengan objek yang dinilai dengan maksud untuk mendapatkan data.
Paradigma Pedagodi
Reflektif
Kesadaran akan nilai
globalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Jenis kuesioner dalam penelitian ini merupakan kuesioner tertutup dimana
jawaban dari responden (siswa) sudah ditentukan dan responden (siswa) hanya
memilih alternatif jawaban yang disediakan.
Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala Likert, dimana skala tersebut
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono: 2010). Skala Likert yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan skala Likert yang sudah
dimodifikasi. Peneliti membuat empat skor dalam tiap-tiap alternatif jawaban
yaitu skor 1,2,4,5. Peneliti menghapus skor 3 dalam penelitian ini karena peneliti
ingin menghindari jawaban dari responden memilih jawaban yang ragu-ragu.
Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner
tertutup atau berstruktur. Menurut Furchan (2007) kuesioner berstruktur
merupakan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan
pilihan jawaban untuk pernyataan-pernyataan tersebut. Cara mengisi kuesioner ini
yaitu responden hanya perlu memberikan tanda centang ( √ ) pada kolom yang
sesuai dengan pilihannya.
Kuesioner dalam penelitian ini merupakan kuesioner kesadaran siswa
terhadap nilai globalisasi yang terdiri dari 50 butir pernyataan yang terdiri dari 25
pernyataan favourable dan 25 pernyataan unfavourable. Pada setiap item terdiri
dari empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju
(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pada item favourable untuk jawaban sangat
setuju mendapat skor 5, setuju mendapat skor 4, tidak setuju mendapat skor 2 dan
sangat tidak setuju mendapat skor 1. Pada item unfavourable untuk jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
sangat setuju mendapat skor 1, setuju mendapat skor 2, tidak setuju mendapat skor
4 dan sangat tidak setuju mendapat skor 5. Berikut ini kisi-kisi dari kuesioner
yang akan disebarkan kepada responden:
Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner kesadaran siswa terhadap nilai globalisasi sebelum
validitas
No Pernyataan SS S TS STS
1 Globalisasi mempermudah komunikasi
antar manusia
2 Saya menggunakan pakaian dengan rapi
3 Saya merawat pakaian dengan baik supaya
rapi
4 Membeli barang sesuai dengan kebutuhan
5 Saya suka memakai barang-barang buatan
negeri sendiri
6 Saya suka makan makanan instan (mie,
nugget, burger, dll)
7 Saya mempelajari budaya asli Indonesia
dengan tekun
8 Mengambil nilai positif dari siaran TV
9 Saya mengatur jam belajar dengan baik
10 Saya memilih kebudayaan dari luar negeri
sesuai dengan nilai-nilai pancasila
11 Internet dapat memberikan banyak
informasi yang berguna
12 Saya menabung dengan menyisihkan uang
jajan
13 Tidak menonton TV sampai larut malam
14 Menggunakan internet untuk tujuan yang
baik (mencari berita, informasi, dll)
15 Saya memakai Hp jika ada keperluan
penting saja
16 Permainan tradisional merupakan
permainan yang menarik bagi saya
17 Saya bersemangat mempelajari tarian asli
Indonesia
18 Saya senang bermain permainan
tradisional (dakon, engklek, dll)
19 Bersikap ramah dan hormat terhadap
sesama
20 Saya senang dan bangga memakai pakaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
batik buatan negeri sendiri
21 Saya menyadari bahwa lagu-lagu
tradisional adalah salah satu budaya
Indonesia
22 Saya senang menyanyikan lagu-lagu
daerah
23 Mengambil hal positif dari internet
24 Saya suka membeli makanan khas
Indonesia
25 Saya senang menggunakan batik
26 Globalisasi adalah proses yang membuat
rusak moral bangsa
27 Saya menggunakan pakaian tidak sesuai
dengan tata tertib sekolah
28 Saya tidak pernah mencuci baju
29 Saya menghabiskan uang untuk membeli
barang-barang kesukaan
30 Saya senang memakai pakaian produk luar
negeri
31 Saya menghindari makan makanan instan
agar tidak sakit
32 Malas mempelajari budaya asli Indonesia
33 Mencontoh hal-hal buruk dari siaran TV
34 Saya menghabiskan waktu dengan
bermain
35 Kebudayaan luar negeri sebaiknya ditiru
dan dikembangkan
36 Internet dapat memberikan pengaruh
buruk bagi generasi penerus bangsa
37 Saya menghabiskan uang jajan yang
diberikan orang tua
38 Menonton TV sampai larut malam
39 Internet membuat tugas saya cepat selesai
40 Saya senang bermain game di Hp sampai
lupa waktu
41 Game onlKusuma membuat saya lupa
waktu
42 Malas mempelajari tarian asli indonesia
43 Permainan tradisional tidak menyenangkan
44 Saya menghindari orang yang sedang
kesusahan
45 Senang dan bangga menggunakan pakaian
yang ngetren dari luar negeri
46 Saya suka mendengarkan lagu K-pop
47 malu menyanyikan lagu-lagu daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
48 Manggunakan internet untuk hal yang
kurang baik (menggunakan facebook
untuk mengejek teman, dll)
49 Makanan luar negeri lebih lezat daripada
dalam negeri
50 Malu jika menggunakan batik
3.6 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Penelitian ini menggunakan standar
kompetensi 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.
Kompetensi dasar yang digunakan adalah 4.1 Memberikan contoh sederhana
pengaruh globalisasi di lingkungannya dan 4.3 Menentukan sikap terhadap
pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini dengan teknik non tes berupa kuesioner kesadaran
siswa. Peneliti bersama empat rekan lainnya membuat instrumen penelitian
dengan menggunakan acuan lima indikator. Kuesioner tersebut sudah diujikan
sehingga memenuhi syarat valid dan reliabel. Selain itu peneliti juga melakukan
kegiatan pengamatan atau observasi dan wawancara tidak terstruktur pada guru
dan siswa.
Dibawah ini merupakan instrumen penelitian yang sudah diuji validitasnya
dan digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen atau kuesioner ini dibuat
berdasarkan indikator yang telah dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3. Kuesioner kesadaran siswa akan nilai globalisasi
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya menggunakan pakaian dengan rapi
2 Saya merawat pakaian dengan baik supaya
rapi
3 Membeli barang sesuai dengan kebutuhan
4 Saya mempelajari budaya asli Indonesia
dengan tekun
5 Tidak menonton TV sampai larut malam
6 Permainan tradisional merupakan
permainan yang menarik bagi saya
7 Saya bersemangat mempelajari tarian asli
Indonesia
8 Saya senang bermain permainan
tradisional (dakon, engklek, dll)
9 Bersikap ramah dan hormat terhadap
sesama
10 Saya senang dan bangga memakai pakaian
batik buatan negeri sendiri
11
Saya menyadari bahwa lagu-lagu
tradisional adalah salah satu budaya
Indonesia
12 Saya senang menyanyikan lagu-lagu
daerah
13 Mengambil hal positif dari internet
14 Saya suka membeli makanan khas
Indonesia
15 Saya menggunakan pakaian tidak sesuai
dengan tata tertib sekolah
16 Saya tidak pernah mencuci baju
17 Saya menghabiskan uang untuk membeli
barang-barang kesukaan
18 Saya senang memakai pakaian produk luar
negeri
19 Malas mempelajari budaya asli Indonesia
20 Mencontoh hal-hal buruk dari siaran TV
21 Saya menghabiskan waktu dengan
bermain
22 Kebudayaan luar negeri sebaiknya ditiru
dan dikembangkan
23 Internet dapat memberikan pengaruh
buruk bagi generasi penerus bangsa
24 Saya menghabiskan uang jajan yang
diberikan orang tua
25 Menonton TV sampai larut malam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
26 Saya senang bermain game di Hp sampai
lupa waktu
27 Malas mempelajari tarian asli indonesia
28 Permainan tradisional tidak menyenangkan
29 Saya menghindari orang yang sedang
kesusahan
30 Senang dan bangga menggunakan pakaian
yang ngetren dari luar negeri
31 Saya suka mendengarkan lagu K-pop
32 malu menyanyikan lagu-lagu daerah
33
Manggunakan internet untuk hal yang
kurang baik (menggunakan facebook
untuk mengejek teman, dll)
34 Makanan luar negeri lebih lezat daripada
dalam negeri
35 Malu jika menggunakan batik
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Penentuan validitas angket kesadaran siswa akan nilai globalisasi
dilakukan melalui expert judgment dengan mengkonsultasikan instrumen pada
dosen pembimbing. Angket kesadaran diujicobakan di SD Kanisius Sengkan.
Target peneliti bersama empat rekan peniiti lainnya adalah 25 item yang valid dan
reliabel yang akan digunakan sebagai instrument penelitian. Penelitian ini
menggunakan angket skala sikap karena peneliti ingin melihat kesadaran siswa
akan nilai globalisasi.
3.7.1 Penentuan Validitas
Menurut Masidjo (2004) validitas suatu tes yaitu taraf sampai dimana tes
tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Azwar validitas
dibedakan atas validitas isi, konstruk dan kriteria. Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu validitas konstruk dan isi. Untuk menghitung kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kesadaran siswa, peneliti menggunakan SPSS 20 dengan hasil perhitungan
sebagai berikut
Tabel 4. Hasil perhitungan validitas
Aitem Person Correlation Sig (2-tailed) Keputusan
1 0,42 0.783 Tidak valid
2 0,510** 0,000 Valid
3 0,317* 0,034 Valid
4 0,436** 0,003 Valid
5 0,068 0,658 Tidak valid
6 -0,006 0,971 Tidak valid
7 0,561** 0,000 Valid
8 0,123 0,422 Tidak valid
9 0,217 0,152 Tidak valid
10 -0,140 0,359 Tidak valid
11 0,182 0,232 Tidak valid
12 0,057 0,712 Tidak valid
13 0,378* 0,010 Valid
14 0,200 0,188 Tidak valid
15 0,268 0,075 Tidak valid
16 0,710** 0,000 Valid
17 0,696** 0,000 Valid
18 0,510** 0,000 Valid
19 0,616** 0,000 Valid
20 0,708** 0,000 Valid
21 0,657** 0,000 Valid
22 0,464** 0,001 Valid
23 0,333* 0,025 Valid
24 0,310* 0,038 Valid
25 0,293 0,051 Tidak valid
26 0,165 0,279 Tidak valid
27 0,431** 0,003 Valid
28 0,547** 0,000 Valid
29 0,569** 0,000 Valid
30 0,483** 0,001 Valid
31 0,103 0,502 Tidak valid
32 0,461** 0,001 Valid
33 0,424** 0,004 Valid
34 0,656** 0,000 Valid
35 0,511** 0,000 Valid
36 0,377* 0,011 Valid
37 0,676** 0,000 Valid
38 0,531** 0,000 Valid
39 0,188 0,216 Tidak valid
40 0,589** 0,000 Valid
41 0,292 0,052 Tidak valid
42 0,759** 0,000 Valid
43 0,773** 0,000 Valid
44 0,713** 0,000 Valid
45 0,658** 0,000 Valid
46 0,415** 0,005 Valid
47 0,672** 0,000 Valid
48 0,381** 0,010 Valid
49 0,614** 0,000 Valid
50 0,732** 0,000 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dengan demikian pengujian instrument kesadaran siswa akan nilai
globalisasi terdapat 35 item valid dan 15 item tidak valid. Instrument dinyatakan
valid karena besar r hitung sig (2-tailed) > dari r tabel (pearson correlation)
Masing-masing indikator terwakili oleh beberapa item yang valid. Pengujian ini
dilakukan pada siswa kelas V SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 45 siswa.
3.7.2 Reliabilitas
Menurut Priyatno (2008) reliabilitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi alat ukur. Dengan kata lain reliabilitas digunakan untuk melihat
apakah alat ukur tersebut dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Penentuan reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach
dengan kriteria sebagai berikut (Masidjo, 2004):
Tabel 5. Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah
Hasil perhitungan reliabilitas untuk item tersebut adalah:
Tabel 6. Perhitungan reliabilitas
Alpha Cronbanch Kualifikasi
0,936 Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Dari hasil Alpha Cronbanch di atas, reliabilitas pengujian untuk kuesioner
kesadaran siswa akan nilai globalisasi termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Sehingga instrumen yang sudah dibuat oleh peneliti dapat diandalkan dan tetap
konsisten meskipun pengukurannya dilakukan secara berulang.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Normalitas
Sugiyono (2010) berpendapat bahwa statistik parametris bekerja
berdasarkan asumsi dimana data setiap variabel yang akan dianalisis berdasarkan
distribusi normal. Oleh karena itu terlebih dahulu perlu dilakukan uji normalitas
data untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan. Uji normalitas data
akan menggunakan Kolmogorof-Smirnov. Menurut Ghozali (2002) pada
pengujian menggunakan Kolmogorof-Smirnov akan menentukan apakah skor
dalam sampel berasal dari populasi yang memiliki distribusi normal. Menurut
Sarwono, kriteria yang digunakan yaitu:
a. Jika harga sig (2-tailed) > 0.05 distribusi data normal
b. Jika harga sig (2-tailed) < 0.05 distribusi data tidak normal
Uji normalitas data perlu dilakukan karena untuk menentukan jenis
statistik inferensial yang akan digunakan. Jika hasil yang didapat yaitu distribusi
normal, maka teknik yang digunakan teknik statistik parametrik, dalam hal ini
adalah t-test / uji T. Jika distribusi data tidak normal, statistik yang digunakan non
parametrik dalam hal ini adalah Mann-Whitney atau Wilcoxon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3.8.2 Uji Statistik
Uji statistik dilakukan setelah semua data telah diuji normalitasnya.
Berikut ini langkah-langkah dalam pengujian statistik:
3.8.2.1 Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian kelompok
data sama atau tidak (Priyatno, 2012). Uji homogenitas dimaksudkan untuk
memberi keyakinan bahwa data yang dianalisis memang berasal dari populasi
yang tidak jauh berbeda keragamannya atau variansnya. Uji homogenitas
dilakukan dengan menganalisis pretest dari kelompok kontrol dan eksperimen
menggunakan independent sampel t-tetst dengan uji Levene’s. Kriteria yang
digunakan yaitu:
a. Jika harga sig > 0,05 maka data kelompok kontrol dan eksperimen
memiliki varian yang sama.
b. Jika harga sig < 0,05 maka data kelompok kontrol dan eksperimen
memiliki varian yang berbeda.
3.8.2.2 Uji Perbedaan Pretest
Uji perbedaan pretest dilakukan dengan menganalisis pretest baik dari
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Uji perbedaan pretest ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua data (kelas kontrol dan
eksperimen) memiliki titik pijak yang sama sehingga dimungkinkan dilakukan
perbandingan. Analisis statistik yang digunakan dalam uji perbedaan pretest ini
adalah statistik parametrik independent samples t-test (untuk distribusi data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
normal) dan statistik non parametrik Mann-Whitney U test (untuk distribusi data
tidak normal) (Priyatno: 2012). Kriteria yang digunakan yaitu:
a. Jika harga sig (2-tailed) < 0.05 terdapat perbedaan yang signifikan antara
pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga tidak mungkin
dengan menggunakan uji perbedaan posttest
b. Jika harga sig > 0.05 tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest
kelompok kontrol dan eksperimen, sehingga menggunakan uji perberdaan
posttest
Jika data yang diperoleh menggunakan uji perbedaan pretest ini hasilnya
berbeda, maka uji statistik yang digunakan yaitu perbedaan pretest ke posttest dan
dilanjutkan dengan uji pengaruh perlakukan.
3.8.2.3 Uji Pengaruh Perlakuan
Uji pengaruh perlakukan ini dilakukan untuk memastikan apakah ada
perbedaan antara skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Adapun kriteria yang digunakan dalam uji pengaruh sebagai berikut:
a. Jika harga sig (2-tailed) > 0.05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara posttest kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan kata lain model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
b. Jika harga sig (2-tailed) < 0.05, terdapat perbedaan yang signifikan antara
skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif berpengaruh secara
signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
3.8.2.4 Uji perbedaan dari pretest ke posttest
Uji perbedaan pretest ke posttest digunakan untuk memastikan kenaikan
pada kelompok kontrol dan eksperimen dengan cara membandingkan hasil skor
pretest ke posttest. Kriteria yang digunakan yaitu:
a. Jika harga sig (2-tailed) > 0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara skor pretest dan posttest. Atau dengan kata lain dapat dikatakan tidak
ada kenaikan dari skor pretest ke posttest.
b. Jika harga sig (2-tailed) < 0,05, terdapat perbedaan antara skor pretest ke
posttest. Atau dengan kata lain dapat dikatakan ada kenaikan dari pretest ke
posttest.
3.8.2.5 Uji Selisih Skor pretest ke posttest
Uji selisih skor dilakukan jika terdapat perbedaan dari skor pretest baik
kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Supaya peneliti mengetahui
selisih skor, maka peneliti mengurangkan posttest-pretest. Jika selisih skor sudah
didapat, skor tersebut diuji perbedaannya. Kriteria yang digunakan untuk menarik
kesimpulan yaitu:
a. Jika harga sig (2-tailed) > 0.05, tidak dapat perbedaan yang signifikan antara
selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain
penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai
globalisasi.
b. Jika harga sig (2-tailed) < 0.05, terdapat perbedaan yang signifikan antara
selisih skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain
penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif berpengaruh
secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
3.8.2.6 Uji besarnya pengaruh model pembelajaran PPR
Uji besar pengaruh dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
model pembelajaran PPR terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Jika
distribusi data normal, uji besar pengaruh dihitung dengan menggunakan rumus
(Field, 2009):
√
Keterangan:
r = besar pengaruh (effect size) dengan menggunakan koefisien korelasi
pearson
t = harga uji t
df = harga derajat kebebasan
R2 = koefisien determinasi
Jika distribusi data tidak normal digunakan rumus (Firld, 2009):
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
r = besar pengaruh (effect size) dengan menggunakan koefisien korelasi
pearson
Z = harga konversi dari standar deviasi (diperoleh dari SPSS uji Wilcoxon)
N = jumlah total observasi (=2x jumlah siswa)
Kriteria yang digunakan adalah r = 0,10 (efek kecil, r = 0,30 (efek
menengah), dan r = 0,50 (efek besar). Untuk mengetahui presentase pengaruh
penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif terhadap
kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini membahas mengenai pengaruh kesadaran siswa akan nilai
globalisasi dengan menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi
globalisasi.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Uji Prasyarat atau Uji Asumsi
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) terhadap kesadaran siswa akan nilai
globalisasi. Pada bagian ini akan membahas pengaruh PPR terhadap kesadaran
siswa. Penelitian dilakukan dengan metode quasi-experimental design tipe non
equivalent control group design. Instrunen penelitian yang digunakan untuk
mengukur kesadaran siswa adalah berupa kuesioner atau angket yang terdiri dari
35 item.
Penentuan validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan melalui expert
judgement dengan mengkonsultasikan instrumen pada dosen pembimbing dan uji
coba di SD Kanisius Sengkan. Hasil perhitungan pengujian reliabilitas yaitu 0,936
yang tergolong dalam kategori sangat tinggi tingkat reliabilitasnya.
Kelas yang dipilih sebagai kelompok kontrol adalah kelas IV B dan kelas
yang dipilih sebagai kelompok eksperimen adalah kelas IV A dengan jumlah
masing-masing kelas yaitu 27 siswa. Pengukuran dan pengambilan data dilakukan
dua kali, yaitu saat pretest dan posttest baik kelompok kontrol maupun
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
eksperimen. Dari pengambilan data tersebut, maka diperoleh empat jenis data
yaitu pretest kelompok kontrol, posttest kelompok kontrol, pretest kelompok
eksperimen dan posttest kelompok eksperimen.
4.1.1.1 Uji Normalitas
Data yang telah diperoleh dari pretest dan posttest kelompok kontrol dan
eksperimen dianalisis dengan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov dengan program SPSS 20. Uji normalitas dilakukan dengan tujuan
menentukan jenis statistik yang akan digunakan dalam analisis data responden
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi atau harga sig (2-tailed) > 0,05, distribusi data dikatakan
normal
2. Jika nilai signifikansi atau harga sig (2-tailed) < 0,05, distribusi data dikatakan
tidak normal.
Berdasarkan kriteria di atas, diperoleh data seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 7. Hasil uji normalitas kesadaran siswa
No Aspek Nilai
Signifikansi Keterangan
1 Rerata skor pretest
kelompok kontrol 0,199 Normal
2 Rerata skor posttest
kelompok kontrol 0,158 Normal
3 Rerata skor pretest
kelompok eksperimen 0,200 Normal
4 Rerata skor posttest
kelompok eksperimen 0,011 Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Dari analisis statistik di atas, diketahui bahwa distribusi data normal
sehingga aspek menganalisis ini akan dianalisis dengan statistik paametrik dalam
hal ini t-test. Analisis data dilakukan dengan dua cara. Cara pertama menguji
perbandingan skor pretest jika hasil perhitungan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan dari pretest maka menguji perbedaan pretest ke posttest yang
dilanjutkan uji pengaruh perlakuan. Cara kedua dengan menguji perbandingan
skor pretest, jika hasil perhitungan skor pretest terdapat perbedaan yang
signifikan, maka dilanjutkan dengan menguji selisih skor.
4.1.1.2 Uji homogenitas
Hasil data berupa pretest kelompok kontrol dan eksperimen diuji
homogentinasnya untuk mengetahui apakah varian kelompok data sama atau
tidak. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan uji homogenitas adalah
sebagai berikut. Jika harga sig > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak.
Sehingga kelompok data kontrol dan eksperimen memiliki varian yang sama. Jika
harga sig < 0,05, maka Hi diterima dan Hnull ditolak. Sehingga kelompok data
kontrol dan eksperimen memiliki varian yang berbeda. Analisis statistik yang
digunakan adalah statistik parametrik independent samples t-test. Kriteria yang
digunakan untuk menarik kesimpulan:
Hi : Varian kedua kelompok berbeda
Hnull : Varian kedua kelompok sama
Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh dua hasil perhitungan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 8. Hasil uji homogenitas
No Aspek Nilai
signifikansi
Nilai
Levene’s Keterangan
1 Pretest kelompok kontrol
dan eksperimen 0,301 0,104
Varian data
sama
Hasil analisis statistik di atas berdasarkan menunjukkan aspek pretest pada
kelompok kontrol dan eksperimen adalah 0,301 dengan nilai Levene’s 0,104,
sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya kelompok dan kontrol dan
kelompok eksperimen mempunyai varian yang sama sehingga memenuhi syarat
untuk dilakukan uji selanjutnya.
4.1.2 Uji Statistik
4.1.2.1 Perbandingan skor pretest
Langkah pertama yaitu untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
antara hasil pretest di kelompok kontrol dan hasil pretest di kelompok
eksperimen. Cara ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisis memiliki titik pijak yang sama sehingga dapat dibuat perbandingannya.
Analisis yang digunakan yaitu statistik parametrik independent sample t-test
dengan hipotesis sebagai berikut:
Hi : Ada perbedaan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Hnull : Tidak ada perbedaan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan
eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu jika harga sig (2-
tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Maksudnya, ada perbedaan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
skor pretest kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan arti lain kedua skor
pretest berada pada level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis
perbandingan selisih skor pretest ke posttest dari kelompok eksperimen dan
kontrol.
Jika harga sig (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Maksudnya
tidak ada perbedaan antara skor pretest kelompok kontrol dan eksperimen.
Dengan arti lain kedua skor pretest berada dalam level yang sama sehingga akan
digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan
eksperimen.
Tabel 9. Perbandingan skor pretest kesadaran siswa
Hasil pretest Signifikansi Keterangan
Kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen 0,301 Tidak berbeda
Berdasarkan tabel hasil perhitungan di atas, harga sig (2-tailed) adalah
0,301 sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya, tidak ada perbedaan skor
pretest pada kelompok kontrol dan eksperimen.
4.1.2.2 Perbandingan skor pretest ke posttest
Langkah selanjutnya yaitu melihat apakah terdapat kenaikan skor antara
skor pretest ke posttest baik kelompok kontrol maupun eksperimen. Dari
perhitungan akan diperlihatkan presentase kenaikan masing-masing kelompok.
Analisis yang digunakan yaitu statistik paired t-test dengan tingkat kepercayaan
95% dengan hipotesis statistik:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Hi : Ada perbedaan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau
eksperimen
Hnull : Tidak ada perbedaan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol
atau eksperimen
Jika harga sig (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada
perbedaan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau
eksperimen. Atau bisa dikatakan bahwa tidak terjadi peningkatan skor dari pretest
ke posttest.
Jika harga sig (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak
ada perbedaan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau
eksperimen. Atau bisa dikatakan terjadi peningkatan skor dari pretest ke posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 10. Perbandingan rata-rata selisih pretest dan posttest kontrol dan
eksperimen
Rata-rata Kelompok Kontrol Rata-rata Kelompok Eksperimen
No Pretes
t
Posttes
t Selisih No Pretest Posttest Selisih
1 4.66 4.29 -0.37 1 3.83 5.00 1.17
2 4.74 4.31 -0.43 2 4.43 5.00 0.57
3 4.06 4.60 0.54 3 4.34 5.00 0.66
4 4.57 4.77 0.20 4 4.74 5.00 0.26
5 4.57 4.51 -0.06 5 4.66 4.40 -0.26
6 4.43 4.69 0.26 6 4.00 4.54 0.54
7 3.83 4.57 0.74 7 4.54 4.43 -0.11
8 4.80 4.29 -0.51 8 3.71 4.46 0.75
9 3.34 4.57 1.23 9 4.31 4.49 0.18
10 4.46 4.77 0.31 10 4.00 4.60 0.60
11 4.06 4.69 0.63 11 4.34 4.89 0.55
12 4.31 4.57 0.26 12 4.26 5.00 0.74
13 4.26 4.94 0.68 13 4.17 5.00 0.83
14 4.66 4.66 0.00 14 4.40 4.63 0.23
15 4.43 3.54 -0.89 15 3.89 5.00 1.11
16 3.00 4.51 1.51 16 4.00 5.00 1.00
17 4.03 4.46 0.43 17 3.89 4.94 1.05
18 4.54 4.46 -0.08 18 4.26 4.71 0.45
19 4.14 4.09 -0.05 19 4.31 4.49 0.18
20 4.31 3.97 -0.34 20 3.29 4.63 1.34
21 4.23 4.43 0.20 21 3.00 5.00 2.00
22 4.60 4.29 -0.31 22 3.77 4.63 0.86
23 4.34 3.80 -0.54 23 4.31 4.71 0.40
24 4.23 3.57 -0.66 24 4.06 4.83 0.77
25 4.17 4.20 0.03 25 4.49 4.74 0.25
26 4.23 3.86 -0.37 26 4.66 4.66 0.00
27 3.94 3.94 0.00 27 4.20 4.91 0.71
tot 114,9
4 117,35 2,41 111,86 128,69 16,83
rta 4,26 4,35 0,09 4,14 4,77 0,62
Tabel diatas merupakan perhitungan rata-rata dari skor pretest dan posttest
yang sudah didapatkan sebelumnya. Rata-rata tersebut dihitung untuk mencari
atau menentukan peningkatan dari pretest ke posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 11. Perbandingan rata-rata pretest dan posttest kelompok kontrol dan
eksperimen
Kelompok Rata-rata
pretest
Rata-rata
posttest
Selisih rata-
rata Signifikansi keterangan
Skor %
Kontrol 4,26 4,34 0,08 1,88 0,417 Tidak
Signifikan
Eksperimen 4,14 4,77 0,63 15,22 0,000 Signifikan
Berdasarkan hasil tabel perhitungan di atas, harga sig (2-tailed) kelompok
kontrol adalah 0,417. Maka Hi ditolak dan Hnull diterima. Artinya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Sedangkan pada
kelompok eksperimen harga sig (2-tailed) 0,000. Maka Hnull ditolak dan Hi
diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan
posttest.
Tabel 12. Selisih hasil selisih pretest dan posttest kelompok kontrol dan
eksperimen
No Selisih pretest dan posttest
Selisih Kelompok kontrol Kelompok eksperimen
1 -0.37 1.17 1.54
2 -0.43 0.57 1
3 0.54 0.66 0.12
4 0.20 0.26 0.06
5 -0.06 -0.26 -0.2
6 0.26 0.54 0.28
7 0.74 -0.11 -0.85
8 -0.51 0.75 1.26
9 1.23 0.18 -1.05
10 0.31 0.60 0.29
11 0.63 0.55 -0.08
12 0.26 0.74 0.48
13 0.68 0.83 0.15
14 0.00 0.23 0.23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
15 -0.89 1.11 2
16 1.51 1.00 -0.51
17 0.43 1.05 0.62
18 -0.08 0.45 0.53
19 -0.05 0.18 0.23
20 -0.34 1.34 1.68
21 0.20 2.00 1.8
22 -0.31 0.86 1.17
23 -0.54 0.40 0.94
24 -0.66 0.77 1.43
25 0.03 0.25 0.22
26 -0.37 0.00 0.37
27 0.00 0.71 0.71
Jumlah 14.42
Rata-rata 0.53
Dari perhitungan tabel di atas telah didapatkan selisih dari hasil selisih
pretest dan posttest kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan mencari hasil
tersebut, terlihat jelas peningkatan yang terjadi antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
Tabel 13. Harga sig (2-tailed) selisih hasil selisih pretest dan posttet
Hasil rata-rata selisih Signifikansi Keterangan
Kelompok kontrol dan eksperimen 0,000 Berbeda
Berdasarkan hasil tabel perhitungan di atas, harga sig (2-tailed) adalah
0,000. Artinya Hnull ditolak dan Hi diterima. Jadi ada perbedaan yang signifikan
terhadap rata-rata selisih kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4.1.2.3 Perbandingan posttest
Langkah ketiga yaitu melihat apakah ada perbedaan antara skor posttest
dari kelompok kontrol dan eksperimen. Analisis statistik yang digunakan yaitu
parametrik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis
statistiknya adalah sebagai berikut:
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok
kontrol dan eksperimen
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu jika harga sig (2-
tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang
signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan eksperimen. Atau dapat
dikatakan bahwa model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
berpengaruh terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
Jika harga sig (2-tailed) >0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak
ada perbedaan yang antara skor posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Atau dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) tidak berpengaruh terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
Tabel 14. Perbandingan skor posttest kesadaran siswa
Hasil posttest Signifikansi Keterangan
Kelompok kontrol dan eksperimen 0,000 Berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdasarkan hasil tabel perhitungan di atas, harga sig (2-tailed) adalah
0,000. Artinya Hnull ditolak dan Hi diterima. Jadi kesadaran siswa akan nilai
globalisasi terdapat perbedaan antara skor posttest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Dengan demikian hasil analisis di atas menerima hipotesis
penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
berpengaruh terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
Gambar 6. Grafik perbandingan skor pretest dan posttest kelas kontrol dan
eksperimen
4.1.2.4 Uji bersar pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif
Uji besar pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan model yang digunakan terhadap peningkatan kesadaran siswa akan
nilai globalisasi. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus effect size diperoleh
hasil:
Tabel 15. Uji besar pengaruh terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi
No Kelompok t df r R2
Presentase kualifikasi
1 Kontrol 2,267 27 0,41 0,16 16,504 Efek menengah
2 Eksperimen -0,805 27 0,16 0,02 2,432 Efek kecil
3.5
4
4.5
5
Pretest Posttest
Kontrol
Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) memberikan sumbangan 2,432% terhadap kesadaran
siswa akan nilai globalisasi, yaitu ditunjukkan dengan harga r = 0,16, t(27) = -
0,805, R2 = 0,02 dan metode ceramah sebesar 16,504% yang menunjukkan harga r
= 0,16, t(27) = 2,267, R2 = 0,16.
4.2 Pembahasan
Analisis kesadaran siswa akan nilai globalisasi dilakukan dengan tiga
tahap yaitu: 1) uji perbedaan pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,
2) uji perbedaan dari pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen, 3) uji perbedaan posttest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
Sebelum dilakukan uji pretest, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
dan homogenitas data. Dari perhitungan yang didapat, semua data yang
didapatkan memiliki distribusi data normal. Uji homogenitas dilakukan untuk
melihat apakah kelompok kontrol dan eksperimen mempunyai varian yang sama
atau berbeda. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pretest dan posttest
kelompok kontrol dan eksperimen memiliki varian yang berbeda yang
ditunjukkan oleh hargi sig 0,301 dan nilai levene’s 0,104 untuk pretest. Uji
pretest yang dilakukan pada kelompok kontrol dan eksperimen berada pada
kondisi yang sama karena harga sig (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,301.
Tahap kedua, analisis yang dilakukan yaitu uji perbedaan pretest ke
posttest kelompok kontrol dan eksperimen. Hasil yang ditunjukan pada kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kontrol yaitu dengan harga sig (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,417. Hal ini menunjukkan
tidak adanya peningkatan yang signifikan dari skor pretest ke posttest pada
kelompok kontrol. Sedangkan pada kelompok eksperimen didapat harga sig (2-
tailed) < 0,05 yaitu 0,000. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara skor pretest ke posttest pada kelompok eksperimen.
Tahap ketiga analisis data yang dilakukan yaitu menguji perbedaan
posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil yang didapat yaitu
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan harga sig (2-tailed) <
0,05 yaitu 0,000. Berdasarkan hipotesis statistik menunjukkan Hi diterima dan
Hnull ditolak. Dengan kata lain model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi.
Selanjutnya yaitu mencari selisih rata-rata dari kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Hasil yang didapat yaitu dengan harga sig (2-tailed) 0,000.
Berdasarkan hipotesis statistik menunjukkan Hi diterima dan Hnull ditolak. Dengan
kata lain model PPR berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan
nilai globalisasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil observasi, pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif siswa terlihat
lebih aktif dengan bertanya dan menanggapi pertanyaan yang diberikan guru.
Siswa juga berani untuk maju kedepan menyampaikan pendapatnya dan
mempresentasikan hasil pekerjaannya. Penggunaan media audiovisual seperti
video dan gambar membuat minat siswa lebih tinggi dan antusias. Siswa juga
lebih memahami dan menyerap materi yang diberikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Siswa terlihat kurang bersemangat dan berminat mengikuti kegiatan
pembelajaran pada kelompok kontrol. Siswa mengikuti pembelajaran dengan
mendengarkan penjelasan guru. Siswa juga diminta mencatat materi yang
dijelaskan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V ini diuraikan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan
menunjukkan hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian. Selanjutnya
bagian saran berisi saran untuk peneliti berikutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas IV SD
Kanisius Sengkan pada mata pelajaran PKN materi globalisasi dengan
menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berpengaruh
secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi yang
terkandung dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
materi globalisasi siswa kelas IV SD Kanisius Sengkan pada semester
genap tahun ajaran 2012/2013.
5.1.2 Kesadaran siswa akan nilai globalisasi yang terkandung dalam mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) melalui model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif lebih besar dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
5.2 Keterbatasan penelitian
Keterbatasan penelitian yang dirasakan oleh peneliti:
Mata pelajaran PKN dilaksanakan setelah jam olah raga untuk kelas kontrol
dan jam terakhir di kelas eksperimen yang memberikan kemungkinan siswa
sudah tidak berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan belajar.
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, beberapa saran yang dapat
peneliti sampaikan jika dilaksanakan penelitian sejenis yaitu:
5.3.1 Sebaiknya memilih kelompok kontrol benar-benar kelas atau sekolah yang
tidak atau belum pernah mendapat pengalaman menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
5.3.2 Sebaiknya guru memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk mengajar
menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif karena
selama ini guru belum menerapkan model pembelajaran PPR.
5.3.3 Bagi penelitian selanjutnya dapat diadakan penelitian yang serupa yang
fokus meneliti kesadaran siswa akan nilai globalisasi dengan menambah
atau menggunakan selain model pembelajaran PPR sebagai treatment pada
SD lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Daftar Referensi
Adisusilo. Sutarjo, J.R. 2012. Pembelajaran nilai-karakter: konstruktivisme dan
VCT sebagai inovasi pendekatan pembelajaran afektif. Jakarta: Rajawali
press
Agustina. 2011. Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Dalam
Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Competence, Consience dan
Compassion (3C) Peserta Didik Kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru I
Tahun Ajaran 2010.2011. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Al Musa, Juhaina N., Smadi, Oqlah M. 2013. Globalization and English Teaching
in Jordan. Journal of Education and Practice. Vol 4, No.8. 2013.
http://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/view/5191/5309
Amin, Zainul Ittihad. 2008. Materi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
Universitas Terbuka
Arniatu. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Makalah Perkuliahan. Padang: Tidak
dipublikasikan
Aziz, Abdul W & Sapriya. 2011. Teori dan Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan. Bndung: Alfabeta
Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bestari, Prayoga & Sumiati, Ati. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan: Menjadi
Warga Negara yang Baik. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Chamim. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Darmadi, Hamid. 2010. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:
Alfabeta
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa. Jakarta:
Gramedia
Djahiri, A.K. 1996. Menelusuri Dunia Afektif (Pendidikan Nilai dan Moral).
Bandung: Lab. Pengajaran PMP IKIP Bandung
Djamin & Zulkarnain. 1994. Dampak Globalisasi terhadap Ekonomi dan
Perdagangan Luar Negeri Indonesia. Jakarta: UI-Press
Furchan, A. 2009. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Ghozali, I., Jhon, C. 2002. Statistik Non-Parametrik. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Kartika, R.D., Ummul, Sunny F., Widayati, W. 2008. Pendidikan
Kewarganegaraan 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
Kusuma Ine Aryani., Susatim, Markum. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan
Berbasis Nilai. Bogor: Ghalia Indonesia
Lemhanas. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta:
PT. Gramdedia
Luke, Abatan O. 2013. The Globalization, Problems and Prospects of Teaching and Learning Yoruba as a Second Language (L2) in Colleges of Education in Nigeria. Research on Humanities and Social Sciences. Vol 3, No.5, 2013. www.iiste.org/Journals/index.php/RHSS/article/view/5244/5490
Masidjo, I. 2004. Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.
Yogyakarta: Kanisius
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: RKusumaka Cipta
Moedjanto. 1995. Kiat Bangsa Indonesia Menghadapi Globalisasi dalam Bidang
Budaya. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Mulyana, R. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta
Nicodemus. 2012. Peningkatan Sikap, Minat dan Prestasi Belajar Siswa Dengan
Pendekatan Pedagodi Reflektif Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD
Kanisius Gayam Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi
tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
P3MP-LPM. 2012. Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Priyatno, D. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom
Priyatno, D. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik
Dengan SPSS dan Prediksi Pertanyaan Pendadaran Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Gava Media
Sarjan. Nugroho, A. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Bangga Menjadi Insan
Pancasila. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional
Somantri, N. 2001. Menggagas Pembaruan Pendidikan IPS. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Subagya. 2008. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Subagya. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Syahrial & Syarbani. 2011. Pendidikan Pancasila, Implementasi Nilai-nilai
Karekter Bangsa di Perguruan Tinggi Berdasarkan Keputusan Dirjen
Dikti Diknas. Bogor: Ghalia Indonesia
Theresia. 2011. Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Dalam
Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Competence, Conscience dan
Compassion Peserta Didik Kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I.
Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Wahana, P. 2004. Nilai Etika Aksiologis. Yogyakarta: Kanisius
Widjaja, A. W. 1984. Kesadaran Hukum Manusia dan Masyarakat Pancasila.
Jakarta: CV. Era Swasta
Winarno, Dwi. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Kearganegaraan Panduan
Kuliah di Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara
Winarno. 2013. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Isi, Strategi dan
Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara
Zubair, A.C. 1987. Kuliah Etika. Jakarta: Rajawali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 1: Silabus Pembelajaran
SILABUS
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Semester : IV/ 2
Standar Kompetensi : Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Pengalaman
Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Model
Pembelajaran Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber/
Bahan/ Alat
Memberikan
contoh
sederhana
pengauh
globalisasi di
lingkungann
ya
Globalisasi - Mengetahui
pengertian dari
globalisasi
- Mengetahui
dampak positif
dari globalisasi
- Mengetahui
dampak negatif
dari globalisasi
- Pengaruh
globalisasi
terhadap
- Siswa mampu
menjelaskan
pengertian globalisasi
menggunakan
kalimatnya sendiri
tanpa membaca buku
- Siswa mampu
menyebutkan minimal
dua dampak positif
dari globalisasi di
segala bidang melalui
kegiatan diskusi
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
- Jenis:
Tes
Non tes
- Bentuk:
Tugas
invidu
Diskusi
kelompok
- Instrument:
Soal
Kunci
jawaban
3 jp (6 x
35 menit
Sumiati, A.,
Bestari, P.
2008.
Menjadi
Warga
Negara yang
Baik. Jakarta:
Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
lingkungan - Siswa mampu
menyebutkan minimal
dua dampak negatif
dari globalisasi di
segala bidang melalui
kegiatan diskusi
- Siswa mampu
menjelaskan maksud
pengaruh globalisasi
terhadap
lingkungannya
menggunakan kalimat
sendiri melalui
kegiatan diskusi
- Siswa mampu
menyebutkan minimal
dua dampak positif
globalisasi yang ada di
lingkungannya melalui
kegiatan diskusi
- Siswa mampu
menyebutkan minimal
dua dampak negatif
globalisasi yang ada di
Rubik
penilaian
Sarjan.
Nugroho, A.
2008.
Pendidikan
Kewarganeg
araan
Bangga
Menjadi
Insan
Pancasila.
Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
lingkungannya melalui
kegiatan diskusi
Menentukan
sikap
terhadap
pengaruh
globalisasi
yang terjadi
di
lingkungann
ya
Globalisasi - Mengetahui
sikap sebagai
bangsa yang
bermartabat
- Mengetahui cara
mewujudkan
bangsa yang
bermartabat dan
berlandaskan
pancasila
- Mengetahui cara
memperkuat
kemandirian
bangsa supaya
tidak
terpengaruh oleh
globalisasi
- Mengetahui
perilaku yang
harus dilakukan
supaya terhindar
dari dampak
- Siswa mampu
mengetahui minimal
dua sikap sebagai
bangsa yang
bermartabat melalui
kegiatan tanya jawab
- Siswa mampu
mengetahui minimal
dua cara
menwujudkan bangsa
yang bermartabat dan
berlandasan pancasila
melalui kegiatan
diskusi dan tanya
jawab
- Siswa mampu
mengetahui minimal
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
- Jenis:
Tes
Non tes
- Bentuk:
Tugas
invidu
Diskusi
kelompok
- Instrument:
Soal
Kunci
jawaban
Rubik
penilaian
3 jp (6 x
35 menit)
Sumiati, A.,
Bestari, P.
2008.
Menjadi
Warga
Negara yang
Baik. Jakarta:
Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional
Sarjan.
Nugroho, A.
2008.
Pendidikan
Kewarganega
raan Bangga
Menjadi
Insan
Pancasila.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
negatif
globalisasi
- dua cara memperkuat
kemandirian bangsa
supaya tidak
terpengaruh oleh
globalisasi melalui
kegiatan diskusi dan
tanya jawab
- Siswa mampu
mengetahui minimal
dua perilaku yang
harus dilakukan
supaya terhindar dari
dampak negatif
globalisasi
Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional
Yogyakarta, 10 April 2014
Mengetahui,
Mahasiswa Guru Kelas
Anissa Dwi Saputri Maria Karma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 2: RPP kelompok experimen pertemuan pertama
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
PERTEMUAN PERTAMA
Satuan pendidikan : SD K Sengkan
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/semester : IV (Empat)/ 2 (Dua)
Alokasi waktu : 3 x 40 Menit (120 menit)
A. Standar Kompetensi :
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
B. Kompetensi Dasar
4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
C. Indikator
Competence
- Menyebutkan pengertian globalisasi
- Menyebutkan contoh globalisasi di lingkungan sekitar siswa
Conscience
- Percaya diri dalam mengemukakan pendapat
- Bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru
Compassion
- Toleran kepada siswa lain
- Membantu teman yang mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
D. Tujuan Pembelajaran
Competence
- Siswa mampu menyebutkan pengertian globalisasi menggunakan
kalimatnya sendiri tanpa membuka buku melalui kegiatan tanya jawab
- Siswa mampu menyebutkan mimimal dua contoh globalisasi di
lingkungan sekitar siswa melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab
Conscience
- Siswa mampu percaya diri dalam mengutarakan pendapatnya dengan suara
lantang dan jawaban yang tepat tanpa melihat buku dan tanpa diminta oleh
guru
- Siswa mampu bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru dengan tepat waktu dan tanpa diminta oleh guru
Compassion
- Siswa mau membantu teman lain yang kesulitan dan tidak mengejek
teman yang kesulitan atau tidak bisa tanpa diminta oleh guru
E. Materi Ajar
Pengertian globalisasi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari
F. Model dan metode Pembelajaran
- Model Pembelajaran : Paradigma Pedagogi Reflektif
- Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, presentasi, penugasan
individu
G. Nilai Kemanusiaan
a. Menghargai teman
b. Kerjasama
c. Mandiri
d. Bertanggungjawab
e. Menciptakan hidup rukun dalam keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
1. Konteks (Pembuka)
20
menit
Guru memberikan salam kepada
siswa.
Siswa menjawab salam guru
Guru memeriksa kehadiran siswa. Siswa menjawab guru
Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
Salah satu siswa memimpin doa
Guru memberikan pretest pada
siswa untuk mengisi angket
Siswa mengerjakkan pretest
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran kepada siswa.
Siswa memperhatikan penjelasan
tujuan pembelajaran dari guru
Guru mengajak siswa untuk
bernyanyi “ Naik Kereta api dan
Naik Delman”
Siswa bernyanyi “Naik Kereta
Api dan Naik Delman”
Guru bertanya kepada siswa apakah
isi dari lagu “Naik Kereta api dan
Naik Delman”
Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
Guru bertanya kepada siswa alat
transportasi apa yang ada di dalam
lagu?
Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran hari itu dan gambaran
kegiatan pembelajaran
Siswa memperhatikan penjelasan
dari guru
2. Pengalaman (Inti)
90
menit
Guru mengajak siswa untuk melihat
gambar tentang globalisasi
(transportasi, komunikasi, gaya
hidup, dan makanan)
Siswa melihat gambar tentang
globalisasi
(transportasi,komunikasi, gaya
hidup, dan makanan)
Guru menanyakan gambar yang
dilihat siswa
Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
Guru meminta siswa dalam
kelompok untuk menceritakan
pengalamannya saat menggunakan
produk dan sarana adanya
Siswa dalam kelompok
menceritakan pengalamannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
globalisasi
Guru meminta beberapa siswa maju
ke depan untuk menceritakan
pengalamannya
Siswa maju ke depan
menceritakan pengalamannya
Guru memberikan penjelasan pada
siswa pengertian globalisasi
Siswa mendengarkan penjelasan
guru tentang pengertian
globalisasi
Guru memberikan penjelasan pada
siswa mengenai contoh-contoh
globalisasi yang ada di sekitar
mereka
Siswa mendengarkan penjelasan
guru
Guru memberikan penguatan pada
siswa yang mampu menjawab
pertanyaan guru
Siswa bertepuk tangan
3. (Penutup)
10
menit
Evaluasi
Guru memberi penghargaan kepada
siswa yang mau menceritakan
pengalamannya di depan kelas
Siswa merespon guru dengan
bertepuk tangan
Guru melakukan evaluasi dengan
bertanya jawab tentang pengertian
globalisasi serta contoh-contohnya
Siswa yang bisa menjawab di
beri poin atau nilai
Refleksi
Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan keseluruhan materi
yang telah dipelajari
Siswa menyimpulkan
keseluruhan materi yang telah
dipelajari
Guru bertanya mengenai kendala
yang dihadapi serta hal yang mudah
maupun sulit berseta alasannya
Siswa merespon pertanyaan guru
Guru meminta siswa menulis
lembar refleksi
Siswa menulis refleksi pada
lembar refleksi
Aksi
Guru meminta siswa yang ditunjuk
untuk menyebutkan langkah apa
untuk menghadapi globalisasi yang
ada di lingkungannya
Siswa melakukan apa yang
diminta oleh guru
Sebagai tindak lanjut, siswa Siswa menerima PR yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
mendapat PR (pekerjaan rumah) diberikan guru
Guru mengajak siswa bernyanyi
“Naik Ketera Api dan Naik
Delman”
Siswa bernyanyi “Naik Kereta
Api dan Naik Delman”
Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa penutup
Salah satu siswa memimpin doa
penutup
I. Sumber Belajar, Media Pembelajaran, Alat dan Bahan
1. Sumber Belajar
Sumiati, A., Bestari, P. 2008. Menjadi Warga Negara yang Baik. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sarjan. Nugroho, A. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Bangga
Menjadi Insan Pancasila. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional
2. Media Pembelajaran
Gambar-gambar globalisasi di sekitar
3. Alat dan Bahan
Alat tulis
Gambar-gambar globalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
J. Penilaian
1. Jenis/ teknik penilaian
Aspek penilaian Jenis penilaian Bentuk Teknik
Pengetahuan Tes Esai Tertulis
Sikap Non tes Rubik penilaian Skala sikap
Keterampilan Non tes Rubik penilaian Produk
2. Bentuk instrumen
Terlampir
3. Pedoman penskoran
Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
RUBIK PENILAIAN COMPETENCE ATAU EVALUASI
Skor Kriteria penskoran
1 Tidak menjawab pertanyaan guru
2 Mau menjawab pertanyaan guru setelah diminta oleh guru
3 Menjawab pertanyaan guru tanpa diminta oleh guru
Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa Skor minimal yang bisa
diperoleh siswa
Skor = Skor maks x item Skor = Skor min x item
= 3 x 1 = 1 x 1
= 3 = 1
Nilai yang diperoleh siswa
Nilai = Skor yang diperoleh siswa / 3 x 100
RENTANG NILAI
Nilai Keterangan
1,00 – 1,50 D
1,51 – 2,00 C
2,01 – 2,50 B
2,51 – 3,00 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
RUBIK PENILAIAN CONSCIENCE
Skor Kriteria penskoran
3 Mau mengutarakan pendapatnya tanpa diminta oleh guru
2 Mau mengutarakan pendapatnya setelah diminta oleh guru
1 Tidak mau mengutarakan pendapatnya meskipun sudah diminta oleh
guru
3 Mengutarakan pendapat dengan lancar tanpa membaca buku
2 Mengutarakan pendapat dengan terbata-bata tanpa melihat buku
1 Mengutarakan pendapat dengan membaca atau melihat buku
Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa Skor minimal yang bisa
diperoleh siswa
Skor = Skor maks x item Skor = Skor min x item
= 3 x 2 = 1 x 2
= 6 = 2
Nilai yang diperoleh siswa
Nilai = Skor yang diperoleh siswa / 6 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
RUBIK PENILAIAN COMPASSION
Skor Kriteria penskoran
1 Tidak mau membantu teman yang kesulitan
2 Mau membantu teman yang kesulitan dengan diminta oleh guru terlebih
dahulu
3 Mau membantu teman yang kesulitan tanpa diminta oleh guru
1 Tidak menghargai teman yang maju ke depan dengan berbicara sendiri
2 Menghargai teman yang maju ke depan setelah di tegur atau diminta
oleh guru
3 Menghargai teman yang maju ke depan tanpa diminta oleh guru
Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa Skor minimal yang bisa
diperoleh siswa
Skor = Skor maks x item Skor = Skor min x item
= 3 x 2 = 1 x 2
= 6 = 2
Nilai yang diperoleh siswa
Nilai = Skor yang diperoleh siswa / 6 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
KEGIATAN REFLEKSI
1. Apakah kamu sudah mengetahui apakah yang disebut globalisasi? 2. Apakah kamu sudah bersyukur atas ilmu yang sudah kamu dapatkan hari ini?
3. Apakah kamu sudah bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas?
4. Apakah kamu merasa kesulitan memahami materi?
5. Apa saja yang sudah kamu pelajari hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
GAMBAR-GAMBAR TERKAIT GLOBALISASI
Yogyakarta, 27 Februari 2014
Mengetahu,
Mahasiswa Guru Kelas IV
Anissa Dwi Saputri Maria Karma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 3: RPP kelompok eksperimen pertemuan kedua
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan pendidikan : SD K Sengkan
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/semester : IV (Empat)/ 2 (Genap)
Alokasi waktu : 3 x 40 Menit (120 menit)
A. Standar Kompetensi :
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
B. Kompetensi Dasar
4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
C. Indikator
Competence
- Menyebutkan dampak positif dari globalisasi
- Menyebutkan dampak negatif dari globalisasi
- Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap lingkungan
Conscience
- Percaya diri dalam mengemukakan pendapat
- Bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru
Compassion
- Toleran kepada siswa lain
- Membantu teman yang mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
D. Tujuan Pembelajaran
Competence
- Siswa mampu menyebutkan minimal dua contoh dampak positif
globalisasi bagi kehidupan sehari-hari melalui kegiatan diskusi dan
taya jawab tanpa melihat buku
- Siswa mampu menyebutkan minimal dua contoh dampak negatif
globalisasi bagi kehidupan sehari-hari melalui kegiatan diskusi dan
tanya jawab tanpa melihat buku
- Siswa mampu mengetahui minimal dua pengaruh globalisasi bagi
lingkungan sekitar melalui kegiatan diskusi tanpa melihat buku
Conscience
- Siswa mampu percaya diri dalam mengutarakan pendapatnya dengan suara
lantang dan jawaban yang tepat tanpa melihat buku dan tanpa diminta oleh
guru
- Siswa mampu bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru dengan tepat waktu dan tanpa diminta oleh guru
Compassion
- Siswa mampu menunjukkan sikap toleran atau tidak memilih-milih
dan tidak membeda-bedakan teman saat guru membagi dalam
kelompok
- Siswa mau membantu teman lain yang kesulitan dan tidak mengejek
teman yang kesulitan atau tidak bisa tanpa diminta oleh guru
E. Materi Ajar
Dampak (positif dan negatif) globalisasi di lingkungannya
F. Model dan metode Pembelajaran
- Model Pembelajaran : Paradigma Pedagogi Reflektif
- Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, presentasi, penugasan
individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
G. Nilai Kemanusiaan
a. Menghargai teman
b.Kerjasama
c. Mandiri
d.Bertanggungjawab
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
1. Konteks (Pembuka)
20
menit
Guru memberikan salam kepada
siswa.
Siswa menjawab salam guru
Guru memeriksa kehadiran siswa. Siswa menjawab guru
Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
Salah satu siswa memimpin doa
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran kepada siswa.
Siswa memperhatikan penjelasan
tujuan pembelajaran dari guru
Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari dan tujuannya
Siswa memperhatikan penjelasan
dari guru
2. Pengalaman (Inti)
90
menit
Guru mengajak siswa untuk melihat
gambar tentang globalisasi
(transportasi, komunikasi, gaya
hidup, dan makanan)
Siswa melihat gambar tentang
globalisasi
(transportasi,komunikasi, gaya
hidup, dan makanan)
Guru menanyakan dampak positif
dan negatif globalisasi berdasarkan
gambar yang ditampilkan
Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
Guru meminta siswa dalam
kelompok untuk menceritakan apa
saja dampak positif dan negatif dari
globalisasi
Siswa dalam kelompok
menceritakan pengalamannya
Guru meminta siswa menceritakan
pengalamannya terhadap dampak
positif maupun negatif dari
globalisasi
Siswa bercerita di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Guru meminta siswa untuk
membuat bagan dampak positif dan
negatif globalisasi serta
mengelompokkan gambar-gambar
tentang globalisasi
Siswa membuat bagan dan
mengelompokkan gambar yang
disediakan guru
Guru memberikan kesempatan pada
sisiwa untuk menunjukkan hasil
pekerjaannya di depan kelas
Siswa menunjukkan hasil
pekerjaannya di depan kelas
Guru memberikan penguatan
dengan memberikan motivasi (tepuk
tangan) dan meluruskan hal-hal
yang masih keliru dipahami siswa
Siswa secara bersama-sama
bertepuk tangan
3. (Penutup)
10
menit
Evaluasi
Guru memberi penghargaan kepada
siswa yang mau mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas
Siswa merespon guru dengan
bertepuk tangan
Guru melakukan evaluasi dengan
menuliskan dampak positif serta
negatif globalisasi pada selembar
kertas yang sudah disediakan guru
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Refleksi
Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan keseluruhan materi
yang telah dipelajari
Siswa menyimpulkan
keseluruhan materi yang telah
dipelajari
Guru bertanya mengenai kendala
yang dihadapi serta hal yang mudah
maupun sulit berseta alasannya
Siswa merespon pertanyaan guru
Guru meminta siswa menuliskan
refleksinya pada lembar refleksi
yang disediakan guru
Siswa menulis refleksi pada
lembar refleksi
Aksi
Guru meminta siswa yang ditunjuk
untuk menyebutkan langkah apa
untuk menghindari sikap negatif
dari adanya dampak globalisasi
Siswa melakukan apa yang
diminta oleh guru
Sebagai tindak lanjut, siswa
mendapat PR (pekerjaan rumah)
Siswa menerima PR yang
diberikan guru
Guru meminta salah satu siswa Salah satu siswa memimpin doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
untuk memimpin doa penutup penutup
I. Sumber Belajar, Media Pembelajaran, Alat dan Bahan
a. Sumber Belajar
Sumiati, A., Bestari, P. 2008. Menjadi Warga Negara yang Baik.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sarjan. Nugroho, A. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Bangga
Menjadi Insan Pancasila. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Nasional
b. Media Pembelajaran
Gambar-gambar tentang adanya dampak positif dan negatif globalisasi
c. Alat dan Bahan
Alat tulis
Kertas manila
Viewer
Laptop
Papan tulis
K. Penilaian
1. Jenis/ teknik penilaian
Aspek penilaian Jenis penilaian Bentuk Teknik
Pengetahuan Tes Esai Tertulis
Sikap Non tes Rubik penilaian Skala sikap
Keterampilan Non tes Rubik penilaian Produk
2. Bentuk instrumen
Terlampir
3. Pedoman penskoran
Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
RUBIK PENILAIAN COMPETENCE
Skor Kriteria penskoran
1 Tidak ada hiasan dalam bagan yang dibuat siswa
2 Ada hiasan dalam bagan tetapi hanya sedikit dan tidak bervariasi
3 Hiasan dalam bagan yang dibuat siswa sangat bervariasi dan berwarna
1 Hanya menuliskan satu dampak positif dan negatif dari globalisasi dan
menempelkan gambar dengan keliru
2 Menuliskan dua dampak positif dan negatif dari globalisasi dan
menempelkan gambar dengan tepat
3 Menuliskan lebih dari tiga dampak positif dan negatif dari globalisasi
dan menempelkan gambar dengan tepat
Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa Skor minimal yang bisa
diperoleh siswa
Skor = Skor maks x item Skor = Skor min x item
= 3 x 2 = 1 x 2
= 6 = 2
Nilai yang diperoleh siswa
Nilai = Skor yang diperoleh siswa / 6 x 100
RENTANG NILAI
Nilai Keterangan
3,33 – 49 D
50 – 66,5 C
66,6 – 83,2 B
83,3 – 100 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
RUBIK PENILAIAN CONSCIENCE
Skor Kriteria penskoran
3 Mau mengutarakan pendapatnya tanpa diminta oleh guru
2 Mau mengutarakan pendapatnya setelah diminta oleh guru
1 Tidak mau mengutarakan pendapatnya meskipun sudah diminta oleh
guru
3 Mengutarakan pendapat dengan lancar tanpa membaca buku
2 Mengutarakan pendapat dengan terbata-bata tanpa melihat buku
1 Mengutarakan pendapat dengan membaca atau melihat buku
3 Mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru dengan tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru tidak tepat waktu dan
tidak selesai
1 Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa Skor minimal yang bisa
diperoleh siswa
Skor = Skor maks x item Skor = Skor min x item
= 3 x 3 = 1 x 3
= 9 = 3
Nilai yang diperoleh siswa
Nilai = Skor yang diperoleh siswa / 9 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
RUBIK PENILAIAN COMPASSION
Skor Kriteria penskoran
1 Memilih-milih teman saat guru membaginya dalam kelompok dan selalu
mengejek teman dalam kelompoknya yang tidak disukainya
2 Mau menerima perbedaan yang ada dalam kelompok tetapi dengan
mengejek teman dalam kelompok yang tidak disukainya
3 Menerima perbedaan yang ada dalam kelompok dan tidak saling
mengejek teman satu anggotanya
1 Tidak mau membantu teman yang kesulitan
2 Mau membantu teman yang kesulitan dengan diminta oleh guru terlebih
dahulu
3 Mau membantu teman yang kesulitan tanpa diminta oleh guru
Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa Skor minimal yang bisa
diperoleh siswa
Skor = Skor maks x item Skor = Skor min x item
= 3 x 2 = 1 x 2
= 6 = 2
Nilai yang diperoleh siswa
Nilai = Skor yang diperoleh siswa / 6 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
KEGIATAN REFLEKSI
1. Apakah kamu sudah mengetahui dampak positif dan negatif globalisasi?
2. Apakah kamu sudah bersyukur atas ilmu yang sudah kamu dapatkan hari ini?
3. Apakah kamu sudah bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas?
4. Apakah kamu merasa kesulitan memahami materi?
5. Apa saja yang sudah kamu pelajari hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
GAMBAR-GAMBAR TERKAIT GLOBALISASI
Yogyakarta, 6 Maret 2014
Mengetahui,
Mahasiswa Guru Kelas IV
Anissa Dwi Saputri Maria Karma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 4: RPP kelompok eksperimen pertemuan ketiga
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan pendidikan : SD K Sengkan
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/semester : IV (Empat)/ II (Genap)
Alokasi waktu : 3 x 40 Menit (120 menit)
A. Standar Kompetensi :
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di
lingkungannya
C. Indikator
Competence
- Menyebutkan peran Indonesia dalam era globalisasi
- Menyebutkan bukti-bukti adanya globalisasi di sekitar
Conscience
- Percaya diri dalam mengemukakan pendapat
- Bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru
Compassion
- Toleran kepada siswa lain
- Membantu teman yang mengalami kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
D. Tujuan Pembelajaran
Competence
- Siswa mampu menyebutkan minimal dua peranan Indonesia dalam era
globalisasi melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi setelah melihat
tayangan video
- Siswa mampu menyebutkan minimal dua bukti adanya globalisasi di
sekitar setelah melihat tayangan video melalui kegiatan diskusi dan
tanya jawab
Conscience
- Siswa mampu percaya diri dalam mengutarakan pendapatnya dengan suara
lantang dan jawaban yang tepat tanpa melihat buku dan tanpa diminta oleh
guru
- Siswa mampu bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru dengan tepat waktu dan tanpa diminta oleh guru
Compassion
- Siswa mampu menunjukkan sikap toleran atau tidak memilih-milih
dan tidak membeda-bedakan teman saat guru membagi dalam
kelompok
- Siswa mau membantu teman lain yang kesulitan dan tidak mengejek
teman yang kesulitan atau tidak bisa tanpa diminta oleh guru
E. Materi Ajar
Peranan indonesia dalam masa globalisasi dan bukti globalisasi di sekitar kita
F. Model dan metode Pembelajaran
- Model Pembelajaran : Paradigma Pedagogi Reflektif
- Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, presentasi, penugasan
individu
G. Nilai Kemanusiaan
1. Menghargai teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2. Kerjasama
3. Mandiri
4. Bertanggungjawab
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
1. Konteks (Pembuka)
20
menit
Guru memberikan salam kepada
siswa.
Siswa menjawab salam guru
Guru memeriksa kehadiran siswa. Siswa menjawab guru
Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
Salah satu siswa memimpin doa
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran kepada siswa.
Siswa memperhatikan penjelasan
tujuan pembelajaran dari guru
Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari dan tujuannya
Siswa memperhatikan penjelasan
dari guru
2. Pengalaman (Inti)
90
menit
Guru mengajak siswa untuk melihat
tayangan video
Siswa melihat tayangan video
yang ditampilkan guru
Guru bertanya pada siswa seputar
tayangan video
Siswa menjawab pertanyaan
guru seputar tayangan video
yang dilihat bersama-sama
Guru meminta beberapa siswa maju
ke depan dan menceritakan peranan
atau bukti globalisasi yang pernah
mereka lihat atau yang mereka
ketahui
Siswa bercerita di depan kelas
Guru membagi siswa ke dalam
kelompok kecil, satu kelompok
terdiri dari empat sampai enan anak
Siswa masuk ke dalam
kelompoknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Guru memberikan penjelasan
tentang tugas apa yang harus
dikerjakan siswa
Siswa mendengarkan petunjuk
guru
Guru mengawasi dan mendampingi
siswa dalam mengerjakan tugas
membuat kliping tentang globalisasi
Siswa membuat kliping bersama
dengan kelompoknya
Guru meminta beberapa kelompok
untuk menunjukkan hasil
pekerjaannya di depan kelas
Siswa bersama kelompoknya
maju ke depan menunjukkan
hasil pekerjaannya
3. (Penutup)
10
menit
Evaluasi
Guru memberi penghargaan kepada
siswa yang mau mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas
Siswa merespon guru dengan
bertepuk tangan
Guru melakukan evaluasi dengan
menuliskan globalisasi di sekitar
dan peran Indonesia pada masa
globlisasi pada selembar kertas yang
sudah disediakan guru
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Guru memberikan penguatan
dengan meluruskan hal-hal yang
masih keliru dan belum dipahami
siswa
Siswa mendengarkan penguatan
guru
Refleksi
Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan keseluruhan materi
yang telah dipelajari
Siswa menyimpulkan
keseluruhan materi yang telah
dipelajari
Guru bertanya mengenai kendala
yang dihadapi serta hal yang mudah
maupun sulit berseta alasannya
Siswa merespon pertanyaan guru
Guru meminta siswa menuliskan
refleksinya pada lembar refleksi
yang disediakan guru
Siswa menulis refleksi pada
lembar refleksi
Aksi
Guru meminta siswa yang ditunjuk
untuk menyebutkan langkah apa
untuk menyikapi adanya globalisasi
Siswa melakukan apa yang
diminta oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
di sekitar siswa
Sebagai tindak lanjut, siswa
mendapat PR (pekerjaan rumah)
Siswa menerima PR yang
diberikan guru
Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa penutup
Salah satu siswa memimpin doa
penutup
I. Sumber Belajar, Media Pembelajaran, Alat dan Bahan
a. Sumber Belajar
Sumiati, A., Bestari, P. 2008. Menjadi Warga Negara yang Baik.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sarjan. Nugroho, A. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Bangga
Menjadi Insan Pancasila. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Nasional
b. Media Pembelajaran
Video pembelajaran
c. Alat dan Bahan
Alat tulis
Kertas manila
Viewer
Laptop
Papan tulis
J. Penilaian
1. Jenis/ teknik penilaian
Aspek penilaian Jenis penilaian Bentuk Teknik
Pengetahuan Tes Esai Tertulis
Sikap Non tes Rubik penilaian Skala sikap
Keterampilan Non tes Rubik penilaian Produk
2. Bentuk instrumen
Terlampir
3. Pedoman penskoran
Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
RUBIK PENILAIAN COMPETENCE (pembuatan kliping)
Skor Kriteria penskoran
1 Artikel yang dipilih siswa tidak tepat
2 Artikel yang dipilih cukup mewakili tetapi siswa hanya berhasil
menemukan sedikit saja
3 Artikel yang dipilih siswa sudah sangat tepat
1 Tidak ada kriteria (gaya hidup, makanan, iklan, pakaian, dll) dalam
kliping siswa)
2 Ada dua artikel atau lebih yang dipilih siswa berdasarkan kriteria (gaya
hidup, makanan, iklan, pakaian, dll) dalam kliping siswa)
3 Ada empat artikel atau lebih yang dipilih siswa berdasarkan kriteria
(gaya hidup, makanan, iklan, pakaian, dll) dalam kliping siswa)
1 Artikel yang dipilih tidak menarik
2 Artikel yang dipilih cukup menarik tetapi sangat panjang
3 Artikel yang dipilih menarik, karena ringkas dan mewakili semuanya
1 Tidak ada hiasan, artikel dan gambar tidak berwarna
2 Tidak ada hiasan, tetapi artikel dan gambar berwarna, sehingga cukup
menarik
3 Banyak hiasan dan menarik
Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa Skor minimal yang bisa
diperoleh siswa
Skor = Skor maks x item Skor = Skor min x item
= 3 x 4 = 1 x 4
= 12 = 4
Nilai yang diperoleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
RUBIK PENILAIAN CONSCIENCE
Skor Kriteria penskoran
3 Mau mengutarakan pendapatnya tanpa diminta oleh guru
2 Mau mengutarakan pendapatnya setelah diminta oleh guru
1 Tidak mau mengutarakan pendapatnya meskipun sudah diminta oleh
guru
3 Mengutarakan pendapat dengan lancar tanpa membaca buku
2 Mengutarakan pendapat dengan terbata-bata tanpa melihat buku
1 Mengutarakan pendapat dengan membaca atau melihat buku
3 Mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru dengan tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru tidak tepat waktu dan
tidak selesai
1 Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa Skor minimal yang bisa
diperoleh siswa
Skor = Skor maks x item Skor = Skor min x item
= 3 x 3 = 1 x 3
= 9 = 3
Nilai yang diperoleh siswa
Nilai = Skor yang diperoleh siswa / 9 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
RUBIK PENILAIAN COMPASSION
Skor Kriteria penskoran
1 Memilih-milih teman saat guru membaginya dalam kelompok dan selalu
mengejek teman dalam kelompoknya yang tidak disukainya
2 Mau menerima perbedaan yang ada dalam kelompok tetapi dengan
mengejek teman dalam kelompok yang tidak disukainya
3 Menerima perbedaan yang ada dalam kelompok dan tidak saling
mengejek teman satu anggotanya
1 Tidak mau membantu teman yang kesulitan
2 Mau membantu teman yang kesulitan dengan diminta oleh guru terlebih
dahulu
3 Mau membantu teman yang kesulitan tanpa diminta oleh guru
Skor maksimal yang bisa diperoleh siswa Skor minimal yang bisa
diperoleh siswa
Skor = Skor maks x item Skor = Skor min x item
= 3 x 2 = 1 x 2
= 6 = 2
Nilai yang diperoleh siswa
Nilai = Skor yang diperoleh siswa / 6 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
KEGIATAN REFLEKSI
Yogyakarta, 3 April 2014
Mengetahui
Mahasiswa Guru Kelas IV
Anissa Dwi Saputri Maria Karma
1. Apakah kamu sudah mengetahui contoh globalisasi yang ada di sekitarmu?
2. Apakah kamu sudah bersyukur atas ilmu yang sudah kamu dapatkan hari ini?
3. Apakah kamu sudah bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas?
4. Apakah kamu merasa kesulitan memahami materi?
5. Apa saja yang sudah kamu pelajari hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 5: RPP Kelompok eksperimen pertemua keempat
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SD K Sengkan
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/semester : IV (Empat)/ 2 (genap)
Alokasi waktu : 3 x 40 Menit (120 menit)
A. Standar Kompetensi :
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
B. Kompetensi Dasar
4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di
lingkungannya
C. Indikator
Competence
- Mengetahui pengaruh globalisasi dalam keluarga
- Mengetahui pengaruh globalisasi dalam masyarakat
- Mengetahui pengaruh globalisasi di sekolah
- Mengetahui cara menyikapi pengaruh globalisasi di sekolah
Conscience
- Percaya diri mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
- Berani dalam mengutarakan pendapat
Compassion
- Menghargai perbedaan pendapat yang ada dalam kelompoknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
D. Tujuan Pembelajaran
Competence
- Siswa mampu mengetahui minimal dua pengaruh globalisasi di dalam
keluarga melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab
- Siswa mampu mengetahui minimal dua pengaruh globalisasi dalam
masyarakat melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab tanpa melihat
buku catatan
- Siswa mampu mengetahui minimal dua pengaruh globalisasi di
sekolah melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab tanpa melihat buku
- Siswa mampu menyebutkan minimal dua cara menyikapi globalisasi
yang ada dengan mengungkapkan aksi yang akan dilakukannya
melalui kegiatan tanya jawab
Conscience
- Siswa mampu percaya percaya diri dalam mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru dengan tidak bertanya pada guru dan hanya
mendiskusikannya dengan teman kelompoknya
- Siswa mampu mengutarakan pendapatnya dengan suara keras dan jelas
tanpa diminta oleh guru
Compassion
- Siswa mampu menghargai perbedaan pendapat yang ada dalam
kelompoknya dengan menerima pendapat yang paling tepat dan suara
terbanyak
E. Materi Ajar
Pengaruh globalisasi dalam keluarga
Cara mengatasi globalisasi di dalam rumah yaitu dengan cara:
- Meniru keteladanan yang baik dari orang tua
- Mengembangkan potensi yang dimiliki ke dalam kegiatan yang positif
(misalnya membaca buku, olah raga, dll)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
- Berperilaku sopan (misalnya menghormati orang tua, menyayangi
sodara, dll)
Pengaruh globalisasi di sekolah
Masuknya pengaruh globalisasi yang negatif di sekolah dapat dicegah
dengan cara:
- Dalam bergaul hendaknya memilih pergaulan yang baik dan
menghindari pergaulan yang buruk
- Tidak terjerumus oleh ajakan teman yang buruk (misalnya diajak
tawuran, membolos sekolah, mencuri uang, dll)
- Mematuhi tata tertib sekolah
Pengaruh globalisasi di masyarakat
Cara mencegah pengaruh negatif globalisasi di lingkungan masyarakat
yaitu dengan cara:
- Menghindari perilaku yang buruk dan mengikuti yang baik
- Bersikap wapada/ hati-hati
- Mampu mengendalikan diri
Menyikapi pengaruh globalisasi
Menyikapi pengaruh globalisasi yaitu dengan cara:
- Terbuka terhadap inovasi dan perubahan
- Memanfaatkan iptek dengan sebaik-baiknya
- Tegas dalam menyikapi dampak negatif globalisasi
- Mempertebal iman
F. Model dan metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Paradigma Pedagogi Reflektif
b. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Presentasi,
Penugasan individu
G. Nilai Kemanusiaan
a. Menghargai teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
b. Kerjasama
c. Mandiri
d. Bertanggungjawab
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
1. Konteks (Pembuka) a. M
e
n
1
0
j
k
j
s
h
f
j
s
i
t
Guru memberi salam kepada siswa. Siswa menjawab salam guru
Guru memeriksa kehadiran siswa. Siswa menjawab guru
Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa untuk mengawali
pelajaran.
Salah satu siswa memimpin doa
Guru memeriksa siswa untuk kegiatan
belajar (buku, alat tulis dll)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
kepada siswa.
Siswa memperhatikan penjelasan
tujuan pembelajaran dari guru
Guru mengajak siswa bermain
permainan konsentrasi
Siswa bermain permainan
konsentrasi
Guru menunjukkan benda-benda yang
ada di sekitar yang berkaitan dengan
globalisasi (seperti HP, Ps, dll)
Siswa memperhatikan benda yang
dibawa guru
Guru bertanya jawab dengan siswa
terkait benda-benda yang dibawa guru Siswa menjawab pertanyaan guru
Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari dan tujuannya
Siswa memperhatikan penjelasan
dari guru
10
menit
2. Pengalaman (Inti)
100
menit
Guru meminta siswa untuk
membacakan materi yang ada pada
buku paket secara bergantian
Siswa membaca materi secara
bergantian
Guru menanyakan isi cerita yang ada di
buku paket pada siswa Siswa menjawab pertanyaan guru
Guru menjelaskan materi yang ada
sambil menunjukkan benda-benda yang
dibawa guru
Siswa memperhatikan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Guru membagi siswa ke dalam
kelompok
Siswa masuk ke dalam kelompok
yang telah dibagi guru
Guru menjelaskan tugas yang harus
dikerjakan siswa
Siswa mendengarkan penjelasan
guru
Guru mengawasi siswa dalam
mengerjakan tugas
Siswa bersama kelompoknya
mengerjakan tugas yang diberikan
guru
Guru memberikan penguatan pada
siswa yang sudah memahami konsep.
Bagi siswa yang masih belum mengerti,
guru memberikan pembenaran konsep
Siswa secara bersama-sama
bertepuk tangan
Guru menjelaskan kembali terkait tugas
yang dikerjakan siswa
Siswa memperhatikan penjelasan
guru
Guru bertanya kepada siswa, apa yang
belum paham
Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
3. (Penutup)
10
menit
Evaluasi
Guru memberi penghargaan kepada
siswa yang mau mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas
Siswa merespon guru dengan
bertepuk tangan
Guru melakukan evaluasi dengan
memberi tugas individu dan
dikumpulkan
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Refleksi
Guru mengajak siswa untuk
menyimpulkan keseluruhan materi
yang telah dipelajari
Siswa menyimpulkan keseluruhan
materi yang telah dipelajari
Guru meminta siswa mengisi lembar
refleksi Siswa merespon pertanyaan guru
Aksi
Guru meminta siswa yang ditunjuk Siswa menyebutkan aksi-aksi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
untuk menyebutkan langkah apa yang
akan dilakukan untuk terhindar dari
pengaruh negatif globalisasi di rumah,
sekolah dan masyarakat
akan dilakukan
Guru meminta siswa untuk mengisi
angket kegiatan posttest Siswa melakukan posttest
Guru mengajak siswa bermain
permainan konsentrasi
Siswa melakukan permainan
konsentrasi
Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa penutup
Salah satu siswa memimpin doa
penutup
I. Sumber Belajar, Media Pembelajaran, Alat dan Bahan
a. Sumber Belajar
Sumiati, A., Bestari, P. 2008. Menjadi Warga Negara yang Baik. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sarjan. Nugroho, A. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Bangga Menjadi
Insan Pancasila. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional
b. Media Pembelajaran
Hand Phone, Ps, Kentongan, gambar siswa yang sedang tawuran
c. Alat dan Bahan
Alat tulis
Buku paket
J. Penilaian
a. Jenis/ teknik penilaian
Aspek penilaian Jenis penilaian Bentuk Teknik
Pengetahuan Tes Esai Tertulis
Sikap Non tes Rubik penilaian Skala sikap
Keterampilan Non tes Rubik penilaian Produk
b. Bentuk instrument
Terlampir
c. Pedoman penskoran
Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LEMBAR EVALUASI
Nama :
No absen :
Jawablah pertanyaan di bawah ini
dengan memberikan tanda silang (x)
pada jawaban yang kamu anggap
paling tepat!
1. Berikut ini merupakan pengaruh
positif globalisasi, kecuali ….
a. Menjadi lebih kreatif
b. Mudah memperoleh
informasi
c. Menambah wawasan
pengetahuan kita
d. Melunturkan nilai-nilai
agama
2. Banyak perusahaan asing yang
beroperasi di Indonesia sebab
….
a. Situasi negara relatif aman
b. Upah tenaga kerja tinggi
c. Sumber daya alam terbatas
d. Konsumen Indonesia sedikit
3. Pengaruh positif adanya
globalisasi ialah ….
a. Informasi cepat
b. Kehidupan meningkat
c. Mudah mendapat makanan
d. Kebutuhan masyarakat sulit
didapat
4. Terbawa arus perubahan yang
negatif akibat globalisasi
merupakan perbuatan yang
melanggar Pancasila, sila ke- ….
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
5. Pengaruh globalisasi sebaiknya
kita ….
a. Biarkan
b. Tolak
c. Seleksi
d. Terima apa adanya
6. Berikut bukan pengaruh
globalisasi terhadap pola
kehidupan masyarakat ialah ….
a. Gaya hidup
b. Kesederhanaan
c. Komunikasi
d. Makanan
7. Peristiwa di suatu negara dapat
diketahui dengan cepat di negara
lain, akibat kemajuan di bidang
….
a. Transportasi
b. Telekomunikasi
c. Periklanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
d. Perindustrian
8. Nama produk makanan yang
berasal dari luar negeri adalah
….
a. Tape ketan, udon
b. Pizza, spaghetti
c. Hamburger, tape ketan
d. Keripik pisang, balado
9. Teknologi yang paling cepat
berkembang saat ini adalah ….
a. Pariwisata
b. Informasi
c. Perindustrian
d. Transportasi
10. Mendidik anak dari pengaruh
globalisasi yang buruk
merupakan tugas ….
a. Pemerintah
b. Keluarga
c. Guru
d. Semua benar
11. Diera globalisasi ini gaya
tradisional semakin tersisih dan
masyarakat mulai menganut ….
a. Gaya hidup sederhana
b. Gaya hidup modern
c. Gaya hidup apa adanya
d. Gaya hidup kuno
12. Orang dengan mudah mendapat
informasi dari internet. Hal ini
menunjukkan pengaruh
globalisasi dibidang ….
a. Transportasi
b. Komunikasi
c. Hiburan
d. Seni
13. Untuk mendapatkan informasi
dari satu negara dengan negara
lain dapat memanfaatkan
teknologi ….
a. Pariwisata
b. Duta negara
c. Transportasi
d. Telekomunikasi
14. Di bawah ini yang merupakan
pengaruh positif dari globalisasi
adalah ….
a. Kemajuan dibidang
transportasi
b. Pergaulan bebas
c. Penyalahgunaan narkoba
d. Perilaku individual
15. Budaya asing yang tidak perlu
ditiru dan tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa adalah ….
a. Memakai pakaian minim
b. Memakai jas saat acara
resmi
c. Menggunakan internet
d. Menggunakan telepon
genggam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI
1. D
2. A
3. A
4. A
5. C
6. B
7. B
8. B
9. B
10. D
11. B
12. B
13. D
14. A
15. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Skor maksimal yang diperoleh siswa Skor minimal yang diperoleh
siswa
Skor = skor maks x item Skor = skor min x item
= 1 x 15 = 0 x 15
= 15 = 0
Nilai yang bisa diperoleh siswa
Nilai = nilai yang diperoleh siswa/ 15 x 100
RUBIK PENILAIAN CONSCIENCE
Nilai Kriteria penilaian
3 Mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru dengan teman kelompoknya
dan tidak bertanya pada guru
2 Mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru dengan teman kelompoknya
dengan bantuan guru (bertanya pada guru)
1 Tidak mau mendiskusikan pertanyaan yang diberikan guru dengan teman
kelompoknya
3 Mengutarakan pendapatnya dengan berani dan suara lantang tanpa diminta
oleh guru
2 Mengutarakan pendapatnya dengan terbata-bata setelah diminta oleh guru
1 Tidak mau mengutarakan pendapatnya meski sudah diminta oleh guru
Skor maksimal yang diperoleh siswa Skor minimal yang diperoleh
siswa
Skor = skor maks x item Skor = skor min x item
= 3 x 2 = 1 x 2
= 6 = 2
Nilai yang bisa diperoleh siswa
Nilai = nilai yang diperoleh siswa/ 6 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
RUBIK PENILAIAN COMPASSION
Nilai Kriteria penilaian
1 Tidak mau menerima perbedaan yang ada dalam kelompok
2 Mau menerima perbedaan dalam kelompok setelah diminta oleh guru
3 Menerima perbedaan dalam kelompok dengan lapang dada
1 Isi bagan yang dibuat siswa tidak sesuai dengan perintah
2 Isi bagan kurang sesuai dengan perintah
3 Isi bagan sesuai dengan perintah
1 Tidak ada hiasan sehingga tidak menarik
2 Hanya ada sedikit hiasan
3 Menarik dan penuh hiasan
Skor maksimal yang diperoleh siswa Skor minimal yang diperoleh
siswa
Skor = skor maks x item Skor = skor min x item
= 3 x 3 = 1 x 3
= 9 = 3
Nilai yang bisa diperoleh siswa
Nilai = skor yang diperoleh siswa/ 9 x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
KEGIATAN REFLEKSI
Yogyakarta, 10 April 2014
Mengetahui
Mahasiswa Guru Kelas IV
Anissa Dwi Saputri Maria Karma
1. Apakah kamu sudah mengetahui sikap apa yang harus kamu ambil dengan adanya globalisasi?
2. Apakah kamu sudah bersyukur atas ilmu yang sudah kamu dapatkan hari ini?
3. Apakah kamu sudah bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas?
4. Apakah kamu merasa kesulitan memahami materi?
5. Apa saja yang sudah kamu pelajari hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 6: RPP kelompok kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ semester : IV/ 2
Alokasi waktu : 6 x 40 menit
Kelompok : Kontrol
Standar kompetensi
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Belajar
Memberikan
contoh
sederhana
pengaruh
globalisasi di
Globalisasi
Pertemuan pertama dan kedua
Kegiatan awal:
1. Memberi salam
2. Menyiapkan siswa secara fisik berupa
- Mengetahui pengertian
dari globalisasi
- Mengetahui dampak
positif dari globalisasi
- Mengetahui dampak
Sumiati, A., Bestari, P. 2008.
Menjadi Warga Negara yang
Baik. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan
Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
lingkungannya pertanyaan peralatan belajar yang harus
dipegang (pensil dan buku)
3. Pretest (mengisi angket)
4. Apersepsi
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai globalisasi di lingkungannya
2. Siswa mengerjakan LKS
3. Siswa membahas LKS bersama guru
Kegiatan akhir
1. Siswa menyimpulkan hasil kegiatan
belajar
2. Salam penutup
negatif dari globalisasi
- Pengaruh globalisasi
terhadap lingkungan
Sarjan. Nugroho, A. 2008.
Pendidikan Kewarganegaraan
Bangga Menjadi Insan
Pancasila. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen
Nasional
Menentukan
sikap terhadap
pengaruh
globalisasi
yang terjadi di
lingkungannya
Pertemuan ketiga dan keempat
Kegiatan awal:
1. Memberi salam
2. Menyiapkan siswa secara fisik berupa
pertanyaan peralatan belajar yang harus
dipegang (pensil dan buku)
3. Apersepsi
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Mengetahui sikap
sebagai bangsa yang
bermartabat
- Mengetahui cara
mewujudkan bangsa
yang bermartabat dan
berlandaskan pancasila
- Mengetahui cara
memperkuat
kemandirian bangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Kegiatan inti
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai sikap terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi di
lingkungannya
5. Siswa mengerjakan soal evaluasi
Kegiatan akhir
6. Posttest (mengisi kuesioner)
7. Siswa menyimpulkan hasil kegiatan
belajar
8. Salam penutup
supaya tidak
terpengaruh oleh
globalisasi
- Mengetahui perilaku
yang harus dilakukan
supaya terhindar dari
dampak negatif
globalisasi
Yogyakarta, 10 April 2014
Mengetahui,
Mahasiswa Guru kelas
Anissa Dwi Saputri Maria Karma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 7: Validasi Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 8: Instrumen pengumpulan data
a. Kuesioner uji coba validitas dan reliabilitas
KUESIONER KESADARAN NILAI GLOBALISASI
Nama : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
Hari/ tanggal : ………………………………..
Petunjuk:
Berikut ini akan disajikan sejumlah pernyataan. Baca dan pahamilah baik-baik.
Sebelumnya anak-anak diminta untuk mengisi indentitas sesuai dengan diri anak-
anak. Jawablah dengan jujur. Jawaban yang kalian berikan tidak berpengaruh
terhadap nilai karena tidak ada jawaban benar dan salah. Selamat mengerjakan!
Keterangan pilihan jawaban:
1. SS : Sangat setuju
2. S : Setuju
3. TS : Tidak setuju
4. STS : Sangat tidak setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Globalisasi mempermudah komunikasi
antar manusia
2 Saya menggunakan pakaian dengan rapi
3 Saya merawat pakaian dengan baik supaya
rapi
4 Membeli barang sesuai dengan kebutuhan
5 Saya suka memakai barang-barang buatan
negeri sendiri
6 Saya suka makan makanan instan (mie,
nugget, burger, dll)
7 Saya mempelajari budaya asli Indonesia
dengan tekun
8 Mengambil nilai positif dari siaran TV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
9 Saya mengatur jam belajar dengan baik
10 Saya memilih kebudayaan dari luar negeri
sesuai dengan nilai-nilai pancasila
11 Internet dapat memberikan banyak
informasi yang berguna
12 Saya menabung dengan menyisihkan uang
jajan
13 Tidak menonton TV sampai larut malam
14 Menggunakan internet untuk tujuan yang
baik (mencari berita, informasi, dll)
15 Saya memakai Hp jika ada keperluan
penting saja
16 Permainan tradisional merupakan
permainan yang menarik bagi saya
17 Saya bersemangat mempelajari tarian asli
Indonesia
18 Saya senang bermain permainan
tradisional (dakon, engklek, dll)
19 Bersikap ramah dan hormat terhadap
sesama
20 Saya senang dan bangga memakai pakaian
batik buatan negeri sendiri
21 Saya menyadari bahwa lagu-lagu
tradisional adalah salah satu budaya
Indonesia
22 Saya senang menyanyikan lagu-lagu
daerah
23 Mengambil hal positif dari internet
24 Saya suka membeli makanan khas
Indonesia
25 Saya senang menggunakan batik
26 Globalisasi adalah proses yang membuat
rusak moral bangsa
27 Saya menggunakan pakaian tidak sesuai
dengan tata tertib sekolah
28 Saya tidak pernah mencuci baju
29 Saya menghabiskan uang untuk membeli
barang-barang kesukaan
30 Saya senang memakai pakaian produk luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
negeri
31 Saya menghindari makan makanan instan
agar tidak sakit
32 Malas mempelajari budaya asli Indonesia
33 Mencontoh hal-hal buruk dari siaran TV
34 Saya menghabiskan waktu dengan
bermain
35 Kebudayaan luar negeri sebaiknya ditiru
dan dikembangkan
36 Internet dapat memberikan pengaruh
buruk bagi generasi penerus bangsa
37 Saya menghabiskan uang jajan yang
diberikan orang tua
38 Menonton TV sampai larut malam
39 Internet membuat tugas saya cepat selesai
40 Saya senang bermain game di Hp sampai
lupa waktu
41 Game onlKusuma membuat saya lupa
waktu
42 Malas mempelajari tarian asli indonesia
43 Permainan tradisional tidak menyenangkan
44 Saya menghindari orang yang sedang
kesusahan
45 Senang dan bangga menggunakan pakaian
yang ngetren dari luar negeri
46 Saya suka mendengarkan lagu K-pop
47 malu menyanyikan lagu-lagu daerah
48 Manggunakan internet untuk hal yang
kurang baik (menggunakan facebook
untuk mengejek teman, dll)
49 Makanan luar negeri lebih lezat daripada
dalam negeri
50 Malu jika menggunakan batik
- TERIMAKASIH -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
b. Kuesioner setelah uji validitas dan reliabilitas
KUESIONER KESADARAN NILAI GLOBALISASI
Nama : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
Hari/ tanggal : ………………………………..
Petunjuk:
Berikut ini akan disajikan sejumlah pernyataan. Baca dan pahamilah baik-baik.
Sebelumnya anak-anak diminta untuk mengisi indentitas sesuai dengan diri anak-
anak. Jawablah dengan jujur. Jawaban yang kalian berikan tidak berpengaruh
terhadap nilai karena tidak ada jawaban benar dan salah. Selamat mengerjakan!
Keterangan pilihan jawaban:
1. SS : Sangat setuju
2. S : Setuju
3. TS : Tidak setuju
4. STS : Sangat tidak setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya menggunakan pakaian dengan rapi
2 Saya merawat pakaian dengan baik supaya
rapi
3 Membeli barang sesuai dengan kebutuhan
4 Saya mempelajari budaya asli Indonesia
dengan tekun
5 Tidak menonton TV sampai larut malam
6 Permainan tradisional merupakan
permainan yang menarik bagi saya
7 Saya bersemangat mempelajari tarian asli
Indonesia
8 Saya senang bermain permainan
tradisional (dakon, engklek, dll)
9 Bersikap ramah dan hormat terhadap
sesama
10 Saya senang dan bangga memakai pakaian
batik buatan negeri sendiri
11 Saya menyadari bahwa lagu-lagu
tradisional adalah salah satu budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Indonesia
12 Saya senang menyanyikan lagu-lagu
daerah
13 Mengambil hal positif dari internet
14 Saya suka membeli makanan khas
Indonesia
15 Saya menggunakan pakaian tidak sesuai
dengan tata tertib sekolah
16 Saya tidak pernah mencuci baju
17 Saya menghabiskan uang untuk membeli
barang-barang kesukaan
18 Saya senang memakai pakaian produk luar
negeri
19 Malas mempelajari budaya asli Indonesia
20 Mencontoh hal-hal buruk dari siaran TV
21 Saya menghabiskan waktu dengan
bermain
22 Kebudayaan luar negeri sebaiknya ditiru
dan dikembangkan
23 Internet dapat memberikan pengaruh
buruk bagi generasi penerus bangsa
24 Saya menghabiskan uang jajan yang
diberikan orang tua
25 Menonton TV sampai larut malam
26 Saya senang bermain game di Hp sampai
lupa waktu
27 Malas mempelajari tarian asli indonesia
28 Permainan tradisional tidak menyenangkan
29 Saya menghindari orang yang sedang
kesusahan
30 Senang dan bangga menggunakan pakaian
yang ngetren dari luar negeri
31 Saya suka mendengarkan lagu K-pop
32 malu menyanyikan lagu-lagu daerah
33
Manggunakan internet untuk hal yang
kurang baik (menggunakan facebook
untuk mengejek teman, dll)
34 Makanan luar negeri lebih lezat daripada
dalam negeri
35 Malu jika menggunakan batik
- TERIMAKASIH –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 9: Skor pretest kelompok kontrol
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5
2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5
3 5 5 5 5 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 2 2 5 5 5 4 2 4 2 5 5 5 5 2 2 2 5 5 5
4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 2 5 5 5 4 4
5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5
6 5 4 2 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 2 4 2 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5
7 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
8 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5
9 5 5 4 4 1 4 4 4 4 5 4 2 4 5 5 4 4 4 1 2 4 5 4 4 4 4 1 2 1 4 2 2 2 2 1
10 5 4 5 4 5 4 1 5 4 4 5 4 5 2 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4
11 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
12 5 5 4 4 1 4 4 2 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5
13 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 2 5 1 5 4 5 2 4 1 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5
15 5 5 5 5 2 5 4 5 5 4 5 4 5 5 2 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4
16 4 4 5 2 1 5 2 4 5 2 1 2 5 4 5 1 5 2 4 1 1 1 2 5 2 4 5 1 4 1 1 2 5 2 5
17 5 5 5 5 2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5
19 4 5 2 5 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 2 4 5 4 4 4 5 4 4 5 2 4 5 4 4
21 5 5 2 4 4 5 4 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 1 5 5 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4
22 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
23 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 4 4 4 5 2 5 4 4
24 5 5 5 5 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
25 4 5 5 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
26 5 5 5 5 2 4 2 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 2 5 2 5 4 5 5 2 5 4 5
27 5 5 4 5 4 5 4 1 4 4 4 4 5 5 5 4 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 1 4 4 2 4 2 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 10: Skor posttest kelompok kontrol
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5
2 5 4 5 4 5 4 4 2 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4
4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4
5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5
6 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
7 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4
8 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
9 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5
10 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
11 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4
13 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
14 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
15 4 5 5 4 4 5 2 2 4 4 4 2 5 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4
16 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 2 2 4 5 4 4
17 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 2 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4
18 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5
19 5 4 2 4 2 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 2 2 2 5 5 4 2 5 5 2 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5
20 5 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 2 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 2 1 2 5 4 4
21 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 1 4 5 5 5
22 5 5 5 4 2 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 1 2 1 4 5 5 5
23 5 4 4 4 2 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 2 5 4 4 5 4 2 4 2 4 2 2 5 2 5 2 5
24 5 4 5 5 4 4 4 5 4 2 2 5 5 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 2 1
25 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 1 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4
26 4 5 5 4 5 5 2 4 5 2 4 5 5 2 5 5 5 5 4 1 1 4 2 5 5 5 4 5 5 1 1 4 5 1 5
27 5 5 5 4 4 2 2 2 4 5 4 2 5 4 5 5 5 2 4 5 5 4 2 4 5 5 4 4 5 2 1 4 5 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 11: Skor pretest kelompok eksperimen
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 2 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4
3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 2 5 4 5 4 5
4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5
6 5 5 5 4 2 4 4 4 5 1 4 4 2 4 5 4 2 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 1 4 5 1 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
8 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4
9 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 2 4 5 5 2 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5
10 5 4 4 5 2 4 5 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 5 4 4
11 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 4 4 1 2 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5
12 5 4 4 2 4 4 2 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5
13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
14 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 2 5 5 4 5 5 4 4 4 5 2 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4
15 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 2 2 2 4 5 5 4 5 1 1 2 5 5 5 2 2 4 5 1 5
16 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4
18 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4 5 4 5 1 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5
19 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5
20 2 4 2 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 5 5 2 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2
21 4 4 5 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 1 4 4 2 2 4 4 1 1 4 4 4 1 5 2 4 4 1 4 2 1 4
22 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 5 2 4 1 2 2 5 4 2 4 1 1 2 5 5 5
23 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 2 4 5 5 5 5 4 2 2 4 5 5 5 4 2 4 4 4 5
24 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5
25 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4 5 4 4 4 1 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
27 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 12: Skor posttest kelompok eksperimen
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5
6 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
7 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4
8 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5
9 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5
10 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 2 5 4 4 5
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
14 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 2 4 5 4 5
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4
18 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5
19 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
20 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5
23 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
25 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5
26 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 13: Hasil analisis SPSS uji validitas dan reliabilitas instrument
a. Uji validitas instrument
Pearson Correlation Sig.(2-tailed) N
TOTAL
No1
No2
No3
No4
No5
No6
No7
No8
No9
No10
No11
No12
No13
No14
No15
No16
No17
No18
No19
No20
No21
No22
No23
No24
No25
No26
1
0,042
0,510
0,317
0,436
0,068
-0,006
0,561
0,123
0,217
-0,140
0,182
0,057
0,378
0,200
0,268
0,710
0,696
0,510
0,616
0,708
0,657
0,464
0,333
0,310
0,293
0,165
0,783
0,000
0,034
0,003
0,658
0,971
0,000
0,422
0,152
0,359
0,232
0,712
0,010
0,188
0,075
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,001
0,025
0,038
0,051
0,279
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
No27
No28
No29
No30
No31
No32
No33
No34
No35
No36
No37
No38
No39
No40
No41
No42
No43
No44
No45
No46
No47
No48
No49
No50
0,431
0,547
0,569
0,483
0,103
0,461
0,424
0,656
0,511
0,377
0,676
0,531
0,188
0,589
0,292
0,759
0,773
0,713
0,658
0,415
0,672
0,381
0,614
0,732
0,003
0,000
0,000
0,001
0,502
0,001
0,004
0,000
0,000
0,011
0,000
0,000
0,216
0,000
0,052
0,000
0,000
0,000
0,000
0,005
0,000
0,010
0,000
0,000
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
b. Uji reliabilitas instrument
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 45 100.0
Excludeda 0 .0
Total 45 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.931 .936 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 14: Hasil uji normalitas
a. Kelompok kontrol
Tests of Normality
kontrol
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Total pretest .138 27 .199 .883 27 .006
posttest .144 27 .158 .939 27 .116
a. Lilliefors Significance Correction
b. Kelompok Eksperimen
Tests of Normality
Ekspeerimen
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
total pretest .131 27 .200* .928 27 .063
posttest .194 27 .011 .866 27 .002
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 15: Hasil uji homogenitas
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
total Equal variances assumed .104 .749 1.045 52 .301 4.00000 3.82599 -3.67740 11.67740
Equal variances not
assumed
1.045 51.999 .301 4.00000 3.82599 -3.67741 11.67741
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 16: Perbandingan skor pretest
Group Statistics
pretest N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
total kontrol 27 149.0000 14.09037 2.71169
eksperimen 27 145.0000 14.02470 2.69906
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
total Equal variances assumed .104 .749 1.045 52 .301 4.00000 3.82599 -3.67740 11.67740
Equal variances not
assumed
1.045 51.999 .301 4.00000 3.82599 -3.67741 11.67741
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 16: Hasil uji kenaikan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
a. Kelompok kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 4.26 27 .403 .078
posttest 4.35 27 .369 .071
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 27 -.062 .758
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest - posttest -.089 .563 .108 -.312 .133 -.824 26 .417
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
b. Kelompok eksperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 4.14 27 .400 .077
posttest 4.77 27 .216 .041
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest 27 -.150 .454
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest - posttest -.623 .482 .093 -.814 -.433 -6.715 26 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 17: Hasil Posttest
Group Statistics
rerata N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai kontrol 27 .0893 .56282 .10831
eksperimen 27 .6233 .48233 .09282
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
nilai Equal variances assumed .739 .394 -3.744 52 .000 -.53407 .14265 -.82032 -.24783
Equal variances not
assumed
-3.744 50.809 .000 -.53407 .14265 -.82048 -.24767
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18: Perhitungan hasil uji pengaruh PPR
a. Kelompok kontrol
√
√
√
√
R2 = 0,40625355
2 = 0,16504195
Presentase efek = 0,16504195 x 100% = 16,504
a. Kelompok eksperimen
√
√
√
√
R2 = 0,1559421
2 = 0,02431794
Presentase efek = 0,02431794 x 100% = 2,432
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19: Lembar kuesioner validitas siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20: Lembar kuesioner pretest dan posttest kelompok kontrol
a. Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20: Lembar kuesioner pretest dan posttest kelompok eksperimen
a. Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 22: Lembar Refleksi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 23: Foto-foto Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 24: Surat izin penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 25: Surat keterangan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 26: Daftar riwayat hidup
RIWAYAT HIDUP
Anissa Dwi Saputri merupakan anak kedua dari
pasangan Sapto Margono dan Titin Agustiningsih.
Lahir di Cilacap pada tanggal 12 Juli 1993.
Pendidikan awal dimulai di TK Pertiwi Ranting pada
tahun 1997-1998. Tahun 1998-2004 sekolah di SD
Negeri Sidanegara 02 Cilacap. Dilanjutkan ke jenjang
pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri
04 Cilacap pada tahun 2004-2007. Tahun 2007-2010
penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah
Atas Negeri 3 Cilacap, kemudian penulis melanjutkan studi di Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarya pada
tahun 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related