PENGARUH METODE INDEX CARD MATCH DALAM PEMBELAJARAN PAI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP DHARMA KARYA UT
TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
Rena Husna Kodariyah NIM : 1111011000088
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2015 M
i
ABSTRAK
Rena Husna Kodariyah. NIM 1111011000088. Pengaruh Metode Index Card Match dalam Pembelajaran PAI terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Dharma Karya UT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode Index Card Match terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan. Metode yang digunakan adalah metode Quasi Eksperimen. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas VIII-2 dan kelas VIII-3 SMP Dharma Karya UT. Kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode Index Card Match dan siswa VIII-3 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode Konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar. Soal tes hasil belajar yang digunakan sebanyak 30 soal berbentuk pilihan ganda dan setelah melalui proses uji validitas, terdapat 20 soal yang valid dengan reliabilitas 0,85 dan termasuk kategori tinggi atau dengan kata lain instrumen ini layak digunakan dalam penelitian. Teknik analisis data menggunakan metode statistik Uji-t (uji beda), untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan konsultasi pada tabel distribusi “t” pada taraf signifikansi 0,05%.
Temuan hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh penggunaan metode Index Card Match terhadap prestasi belajar PAI siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung > ttabel
yaitu 2,396 >1,685 dengan taraf signifikasi 0,05 %. Selain itu di lihat dari hasil perhitungan posttest kelas eksperimen yang menggunakan metode Index Card Match (nilai rata-rata 89) menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode Konvensional (nilai rata-rata 84,8). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Index Card Match berpengaruh terhadap prestasi belajar PAI siswa.
Kata kunci: Metode Index Card Match, Prestasi Belajar, PAI.
ii
ABSTRACT
Rena Husna Kodariyah. NIM 1111011000088. The Effect of Index Card Match Method to Student Achievemen on Subject of Islamic Education in Dharma Karya UT Tangerang Selatan Junior High School.
The purpose of this research is to determine the effect of index card match method to student achievemen on subject of islamic education in Dharma Karya UT Tangerang Selatan Junior High School. The method that has been used is the quasi-experimental method. The object of this research are students from VIII-2 and VIII-3 class in Junior high school Dharma Karya UT. VIII-2 class as the experimental class by using the Index Card Match and student from VIII-3 class as a control class by using conventional methods. The instrument that used are tests of learning outcomes. The item used are 30 multiple choice questions, and after going through the process of validity, there are 20 valid questions with reliability 0,85 and includes as high category or in other words, these instruments are fit in this research. Technique of data analysis using statistical methods "t" test (different test), for testing the hypothesis of this research consultation on distribution tables "t" at the significance level of 0.05%.
The result of this research is there is an effect by using index card match method. This is shown from the results of hypothesis testing using t-test obtained by value t count> t table is 2.396> 1.685 with significance level is 0.05%. Additionally seen from the calculation posttest experimental class that used Index Card Match (average value 89) showed higher a values than the control class that used the conventional method (average value 84.8). From this research, it can be concluded that Index Card Match method take effect toward students achievment of PAI.
Keyword: Index Card Match Method, Student Achievemen, Islamic Education.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan
rahmat kepada kita semua dan selalu memberikan petunjuk kepada orang yang
bersungguh-sungguh, berkat keridhoan dan keberkahan-Nya yang mengalir dalam
setiap langkah penulis, sehingga penulis dapat melewati proses perjuangan yang
penuh halangan dan hambatan, dan pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah keharibaan
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabatnya dan
mudah-mudahan melimpah pula kepada kita para pengikutnya yang istiqamah
mengikuti sunah-sunahnya, Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin. Sebagai manusia, kita harus yakin dengan kekuatan dan janji Allah. Begitu
juga dengan penulis yang yakin terhadap kekuasaan, Maha Pemberi Petunjuk dan
Maha Penyayang-Nya. Seperti janji Allah dalam Alquran “Inna Ma’al ‘Usri
Yusro” artinya sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Ayat itulah
yang menjadi motivasi penulis dalam menyusun skripsi ini, meskipun kerap kali
kesulitan menghampiri, penulis yakin terdapat kemudahan-kemudahan dibalik
setiap kesulitan itu.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kemudahan dan
dengan sabar membantu serta membimbing penulis agar terwujudnya skripsi ini.
Dengan penuh rasa hormat dan ketulusan, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam.
3. Ibu Hj. Marhamah Saleh, Lc,. MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam.
iv
4. Bapak Dr. H. Mundzier Suparta, MA. Sebagai dosen Pembimbing yang selalu
meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan kepada
penulis agar menghasilkan skripsi yang baik dan benar.
5. Bapak Drs. Siswanto. Kepala sekolah SMP Dharma Karya UT yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Dharma
Karya UT.
6. Bapak Rusyana, S.Ag. Guru PAI di SMP Dharma Karya UT yang telah
memberikan ilmu, bimbingan dan pengarahan kepada penulis dari proses
perancanaan sampai pelaksanaan pembelajaran.
7. Seluruh Dewan Guru, Staf dan siswa-siswi SMP Dharma Karya UT
Tangerang Selatan, yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.
8. Teristimewa untuk Ayahanda Nanang Ali Nawawi, S.Ag dan Ibunda Sirojatul
Ulumiyah, yang tak pernah henti melantunkan do’anya yang selalu
mengiringi setiap langkah penulis dan memberikan kasih sayang, semangat
serta motivasi, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di kampus UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ini dengan baik. Semoga Allah senantiasa
memberikan kasih sayang-Nya kepada mereka, Aamiin.
9. Adik-adikku tersayang, Dini Islamiyati dan Amal Ali Mursyid, yang
memberikan motivasi tersendiri bagi penulis dan turut mendo’akan penulis
dalam menyelesaikan studi ini, do’a kakak untuk kalian semoga kelak kalian
menjadi generasi muda yang hebat, cerdas, dan sholih-sholihah, Aamiin.
10. Kakanda tercinta, Muhammad Latifi Al-Hafizh, S.Ud. Yang senantiasa
memberikan do’a, dukungan, semangat dan kasih sayang serta selalu sabar
dalam memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Keluarga tercinta, yang turut mendo’akan serta menyemangati penulis agar
bisa lulus tepat waktu.
12. Sahabat-sahabat kost Al-Barkah 3 tercinta yang telah mengajarkan arti
kebersamaan, serta memberikan inspirasi kepada penulis untuk berlomba-
lomba dalam kebaikan (Rita Amalia, Krisyanidayati, Aristiana Indah, Anissa
Safitri, Hasna Fikriyani, Dinda Kadarwati, Kartika Sari Dewi, Hilda
v
Lisdiyanti, Lili Siwidiyaningsih, Utami Dhea Rindyani dan Risma Ramjani),
tak akan terlupakan momen indah saat bersama kalian, semoga persahabatan
dan persaudaraan kita akan terus terjalin.
13. Teman-teman seperjuangan di PAI C angkatan 2011 yang senantiasa
membantu dan menemani penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini
(Muta’aliyah, Uus, Zizah, Kak Ami, Ana, Afifah, Anggun, Nining, Lina,
Azkaa, Syifa, Neha, Ayu, Abda’u, Bang Jaka, Irfan, Syahrul, Bang Ali,
Wiguna, Widadi, Aziz, Syauqi, Rohmat, Firmansyah, Firman, Haikal, Akmal,
Arvin, Elci, Taufik Akbar, Topik Muarif, Jafar), saat bersama kalian
merupakan saat-saat yang tak akan terlupakan dalam hidup ini, semangat dan
canda tawa kalian telah mewarnai hari-hari penulis selama studi di kampus
UIN Syarif Hidayatullah tercinta. Semoga kehangatan persaudaraan kita tidak
berhenti sampai di sini, Aamiin.
14. Serta rekan-rekanku di Lembaga Tahfizh dan Ta’lim Al-Qur’an (LTTQ)
Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membagi ilmu
dan mengajarkan penulis dalam berorganisasi, semoga LTTQ kedepannya
semakin maju dan berkembang.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga bantuan,
bimbingan, semangat, do’a dan dukungan yang diberikan pada penulis
dibalas oleh Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai
pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 03 Juli 2015
Rena Husna Kodariyah
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ................. 6
1. Identifikasi Masalah ............................................................ 6
2. Pembatasan Masalah ........................................................... 6
3. Perumusan Masalah ............................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Prestasi Belajar ........................................................................ 9
1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................. 9
2. Teori-Teori Belajar ............................................................. 10
3. Tipe-Tipe Prestasi Belajar .................................................. 12
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .......... 15
B. Metode Pembelajaran .............................................................. 17
1. Definisi Metode Pembelajaran ............................................ 17
2. Macam-Macam Metode Mengajar ...................................... 19
3. Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih
vii
Metode Pembelajaran ......................................................... 23
4. Metode Index Card Match ................................................. 25
C. Pendidikan Agama Islam ........................................................ 30
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam .................................. 30
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ....................................... 33
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ........................................ 34
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ......................... 35
D. Penelitian yang Relevan ......................................................... 35
E. Kerangka Berpikir .................................................................... 37
F. Pengajuan Hipotesis ................................................................ 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 39
B. Jenis Penelitian dan Pendekatan Metode ................................. 39
C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ................................ 40
D. Variabel Penelitian .................................................................. 41
E. Populasi dan Sampel ................................................................ 42
F. Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 42
G. Prosedur Penelitian .................................................................. 43
H. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 44
I. Instrumen Penelitian ............................................................... 45
J. Uji Coba Instrumen ................................................................. 46
1. Uji Validitas ....................................................................... 47
2. Uji Reliabilitas ................................................................... 47
3. Uji Taraf Kesukaran ............................................................ 47
4. Daya Pembeda .................................................................... 48
K. Teknik Analisis Data ............................................................... 49
1. Uji Prasyarat Analisis Data ................................................. 49
a. Uji Normalitas ................................................................ 49
b. Uji Homogenitas ............................................................. 50
2. Pengujian Hipotesis ............................................................ 50
viii
L. Hipotesis Statistik .................................................................. 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SMP Dharma Karya UT ................................................ 53
1. Sejarah Singkat Sekolah/Madrasah ..................................... 53
2. Identitas Sekolah ................................................................ 53
3. Visi dan Misi ...................................................................... 54
4. Guru dan Tenaga Pendidikan ............................................. 56
5. Siswa SMP Dharma Karya UT ........................................... 57
6. Sarana dan Prasarana ......................................................... 57
7. Ekstrakurikuler ................................................................... 58
B. Deskripsi Data ....................................................................... 59
1. Hasil Uji Validitas Soal ...................................................... 59
2. Hasil Uji Reliabilitas Soal ................................................... 59
3. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal .......................................... 59
4. Hasil Uji Daya Pembeda Soal ............................................ 60
C. Kegiatan Pembelajaran ..................................................... 60
1. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas
Eksperimen (Metode Index Card Match) ............................ 60
2. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas
Kontrol (Metode Konvensional) ......................................... 61
D. Hasil Penelitian ....................................................................... 62
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .............. 62
2. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............. 63
E. Analisis Data .......................................................................... 64
a. Uji Normalitas ................................................................... 64
b. Uji Homogenitas ................................................................. 64
c. Pengujian Hipotesis ............................................................ 65
F. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 66
G. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 67
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................. 68
B. Saran ........................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian .............................................. 39
Tabel 3.2 Tabel Teknik Pengumpulan Data ............................................... 45
Tabel 3.3 Tabel Kisi-Kisi Instrument ......................................................... 46
Tabel 3.4 Tabel Taraf Kesukaran ................................................................ 48
Tabel 3.5 Tabel Klasifikasi Daya Pembeda ................................................ 49
Tabel 4.1 Tabel Nama dan Jabatan Guru ................................................... 56
Tabel 4.2 Tabel Data Jumlah Siswa dan Rombel ........................................ 57
Tabel 4.3 Tabel Sarana dan Prasarana ........................................................ 57
Tabel 4.4 Tabel Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ........................ 59
Tabel 4.5 Tabel Klasifikasi Tingkat Daya Pembeda .................................. 60
Tabel 4.6 Tabel Skor Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............. 62
Tabel 4.7 Tabel Skor Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............ 63
Tabel 4.8 Tabel Hasil Uji Normalitas Eksperimen dan Kontrol ................. 64
Tabel 4.9 Tabel Hasil Uji Homogenitas Eksperimen dan Kontrol ............. 65
Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji-t Pretest Eksperimen dan Kontrol ................... 65
Tabel 4.11 Tabel Hasil Uji-t Posttest Eksperimen dan Kontrol ................... 66
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Bagan Index Card Match ............................................................ 29
Bagan 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ........................................................... 37
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Soal Uji Validitas, Kunci Jawaban dan Hasil ANATES
Lampiran 2: Kisi-Kisi Instrumen Tes
Lampiran 3: Soal Pretest Kelas Eksperimen
Lampiran 4: Soal Posttest Kelas Eksperimen
Lampiran 5: Soal Pretest Kelas Kontrol
Lampiran 6: Soal Posttest Kelas Kontrol
Lampiran 7: RPP Kelas Eksperimen
Lampiran 8: RPP Kelas Kontrol
Lampiran 9: Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Lampiran 10: Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Lampiran 11: Nilai Pretest Kelas Kontrol
Lampiran 12: Nilai Posttest Kelas Kontrol
Lampiran 13: Penghitungan Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 14: Uji Normalitas Pretest Eksperimen
Lampiran 15: Uji Normalitas Posttest Eksperimen
Lampiran 16: Uji Normalitas Pretest Kontrol
Lampiran 17: Uji Normalitas Posttest Kontrol
Lampiran 18: Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 19: Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 20: Uji Hipotesis Pretest
Lampiran 21: Uji Hipotesis Posttest
Lampiran 22: Lembar Observasi Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam pada dasarnya mengandung tiga pengertian, yakni
dipahami sebagai nilai fundamental, menjadi nilai ajaran (way of life), dan
berkembang sesuai realita sejarah.1 Dalam pendidikan agama hendaknya
diusahakan agar ajaran-ajaran agama tidak hanya diketahui, melainkan
juga supaya benar-benar dipahami dan dihayati, sehingga menimbulkan
keinginan besar untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha
Esa.
Seperti yang diketahui bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk
mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
pelatihan untuk perannya di masa yang akan datang. Pendidikan Islam
sebagai suatu sistem pendidikan nasional bertugas menggali,
mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang bersumber dari al-
Quran dan al-Hadits. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus menjangkau
pendidikan iman dan amal, karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap
dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup
perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan
individu dan pendidikan masyarakat.2
Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang
tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun
2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), BAB II Pasal 3
yaitu:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan
1 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam “Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29-30. 2 Zakiyah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,1992), h. 28
2
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”3
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, seorang guru harus
memiliki kompetensi guru profesional. Dalam UU No 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Pasal 10 dikemukakan bahwa kompetensi guru
itu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.4
Dengan kompetensi tersebut guru harus mampu mengelola
pembelajaran dengan baik. Guru akan mampu mengelola pembelajaran
dengan baik apabila menguasai materi pelajaran, mengelola kelas dengan
baik, memahami berbagai strategi dan metode pembelajaran,
menggunakan media dan sumber belajar yang ada.
Dalam mutiara hikmah dikatakan Ath-thoriqatu ahammu minal
maddah, wal-mudarris ahammu min ath-thariqah wa ruhul mudarris
ahammu min mudarris nafsuhu.5 Makna dari ungkapan tersebut ialah
metode lebih penting dari materi, guru lebih penting dari metode itu
sendiri, Namun roh seorang guru lebih bermakna dari jasadnya sendiri.
Kesimpulannya, sebagus apapun materi dan metode jika disampaikan
oleh guru yang kurang bersemangat dalam mengajar dan tidak menguasai
materi serta teknik penggunaan metode maka hasilnya tidak akan
maksimal. Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk memiliki
kemampuan penggunaan metode dalam proses pembelajaran.
Berbicara masalah guru ia adalah sosok yang memiliki andil yang
sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah, sebagai
3 Undang-Undang tentang SISDIKNAS dan peraturan pelaksanaannya 2000-2004, (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004), h. 7 4 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 6 5 Ilham Kadir, Pendidikan Adab KH. Hasyim Asy’ari, diakses pada Senin, 23 Februari 2015, Pukul 12.30 WIB. (http://www.lppimakassar.com).
3
seorang guru agama Islam harus mampu menyampaikan pengajaran
kepada siswa dengan cara yang menarik, agar siswa senang menerima
pelajaran tersebut. Apabila senang dan mempunyai hasil yang tinggi
niscaya siswa akan mudah mempelajari pengetahuan agama Islam. Dalam
terminologi, Islam disebut juga dengan fitrah. Konsep tentang fitrah
manusia sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ar -Rum: 30
sebagai berikut:
Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Allah (Islam); sesuai fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada
ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.” (Q.S. Ar-Rum: 30)6
Berdasarkan ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa fitrah manusia
adalah potensi dasar manusia yang memiliki sifat kebaikan dan kesucian
untuk menerima rangsangan (pengaruh) dari luar menuju kesempurnaan
dan kebenaran.
Abuddin Nata dalam bukunya membagi fitrah ke dalam lima bagian,
salah satunya adalah fitrah memiliki komponen yang meliputi bakat dan
kecerdasan, yaitu suatu kemampuan bawaan yang potensial yang mengacu
kepada perkembangan kemampuan akademis dan professional dalam
berbagai bidang kehidupan.7 Dengan adanya fitrah tersebut maka siswa
6 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Syamil Cipta Media,
2005) 7 Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 79.
4
akan lebih mudah untuk dibina dan dikembangkan bakat dan juga
kecerdasannya dengan kegiatan pendidikan.
Pendidikan merupakan sebuah proses dengan metode-metode tertentu
sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah
laku yang sesuai dengan kebutuhan.8 Dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan, maka diperlukan beberapa terobosan, baik dalam pengetahuan
kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana dan prasarana
pendidikan.
Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam saat ini masih banyak
menggunakan pendekatan yang kurang relevan, yaitu metode atau strategi
pembelajaran yang monoton. Karena masih menggunakan pendekatan
pembelajaran yang dipusatkan pada guru, sehingga hal tersebut membuat
siswa jenuh dan pembelajaran menjadi kurang efektif.
Pendidikan agama Islam merupakan suatu disiplin ilmu yang
menduduki posisi amat penting di jajaran ilmu Islam. Sehingga, ilmu ini
tidak hanya sebatas pengetahuan belaka namun juga menuntut semua
siswa untuk memahaminya sebagai bekal agar siswa dapat mengenal
ajaran Islam secara baik dan benar. Namun proses pembelajaran ilmu ini
belum memperlihatkan hasil yang merata, kebanyakan keberhasilan yang
dicapai masih didominasi oleh siswa yang berprestasi saja, hal ini terlihat
di sekolah yang peneliti jadikan obyek penelitian yaitu pada pelajaran PAI
di kelas VIII SMP Dharma Karya UT.
Metode pembelajaran yang statis dan kaku, sikap mental pendidik
yang dirasa kurang mendukung proses, materi pelajaran yang kurang
relevan menyebabkan proses pembelajaran PAI di SMP Dharma Karya
UT kurang menarik. Hal itu karena guru masih menggunakan metode
konvensional sehingga menyebabkan pelaksanaan pembelajaran
cenderung monoton, siswa tidak bersemangat, sebagian siswa ramai
8 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 10
5
sendiri, ada juga yang mengantuk, tak jarang siswa asik bermain atau
bersenda gurau dengan teman sebelahnya.
Untuk menggali, memotivasi dan mengawasi perkembangan tingkat
pemahaman siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, maka
siswa harus diikutsertakan aktif dalam pembelajaran agar hal tersebut
dapat terealisasi maka guru harus memilih metode yang tepat dan sesuai
dengan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, metode yang
memungkinkan terjadi komunikasi langsung antara guru dengan siswa
ataupun antara siswa dengan siswa yaitu metode Index Card Match.
Menurut Mel Silberman, index card match adalah suatu cara yang
cukup menyenangkan lagi aktif, digunakan untuk mengulang materi
pelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian materi baru
pun tetap dapat diajarkan dengan metode ini dengan catatan siswa diberi
topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas
mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.9
Proses penerapan metode index card match cukup mudah, yaitu
dengan langkah awal guru membuat potongan kartu sebanyak jumlah
siswa, sebagian kartu berisi pertanyaan mengenai materi yang telah
dipelajari dan sebagian kartu lagi berisi jawaban dari pertanyaan tersebut,
kemudian semua kartu dikocok dan dibagikan kepada seluruh siswa, dan
selanjutnya guru mengintruksikan agar masing-masing siswa mencari
pasangan kartu tersebut.
Dalam pembelajaran ini, peran guru sebagai fasilitator, siswa harus
lebih aktif, kreatif, dan mampu bekerjasama dengan teman-temannya.
Salah satu alasan menggunakan metode ini adalah karena dalam
pembelajaran banyak materi yang membutuhkan pemahaman bagi siswa
agar para siswa dapat meninjau materi pelajaran yang telah dipelajari.
Atas dasar pemikiran di atas dapat dikatakan betapa pentingnya
metode pembelajaran index card match, karena dapat digunakan oleh guru 9 Mel Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007), cet. 8, h. 240.
6
dalam membantu siswa mereview materi yang telah dipelajari, dan
terutama diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar PAI.
Untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana penggunaan metode
index card match di SMP Dharma Karya UT, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Index Card
Match dalam Pembelajaran PAI terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP
Dharma Karya UT Tangerang Selatan.”
B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah Dari pemaparan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi
permasalahan pada beberapa hal, yaitu:
a. Masih terdapat pola pendekatan “teacher centered” dalam proses
pembelajaran PAI di SMP Dharma Karya UT
b. Keterbatasan kemampuan guru PAI di SMP Dharma Karya UT
terhadap metode pembelajaran
c. Kurangnya keaktifan siswa SMP Dharma Karya UT dalam
kegiatan pembelajaran
2. Pembatasan Masalah Dari beberapa masalah yang diidentifikasi, peneliti membatasi
masalah yang akan diteliti, yaitu mengenai:
a. Implementasi metode index card match dalam pembelajaran PAI di
SMP Dharma Karya UT
b. Pengaruh yang signifikan antara metode index card match terhadap
prestasi belajar PAI siswa Kelas VIII SMP Dharma Karya UT
c. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada
bab “Hukum Islam terhadap Binatang yang Halal dan Haram”
7
3. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah yang
akan dicarikan jawabannya adalah:
a. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada pelajaran
PAI antara kelas yang menggunakan metode Index Card Match
dengan kelas yang menggunakan metode Konvensional?
b. Apakah terdapat pengaruh metode Index Card Match terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam?
C. Tujuan Penelitian Adapun Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan metode index card match dalam
pembelajaran PAI di SMP Dharma Karya UT.
2. Untuk mengetahui perbedaan metode index card match dengan metode
konvensional dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa
SMP Dharma Karya UT.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode index card match
dalam pembelajaran PAI di SMP Dharma Karya UT.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat di
antaranya:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menemukan cara atau pengetahuan baru tentang prestasi
belajar PAI melalui pengaruh metode index card match.
b. Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat menikmati pembelajaran dengan metode index
card match sehingga mereka bisa lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
b. Bagi guru, sebagai acuan guru dalam penerapan serta
pengembangan metode lainnya untuk melakukan proses
pembelajaran PAI agar lebih bervariatif.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai
kebijakan dalam upaya pengadaan inovasi pembelajaran PAI bagi
para guru PAI yang lain.
d. Bagi peneliti, memberikan pengetahuan tentang keefektifan metode
index card match terhadap prestasi belajar siswa dan sebagai
wahana untuk menambah pengalaman dalam proses pembelajaran
PAI di masa yang akan datang.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan
prestasi adalah hasil dari proses belajar tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Prestasi adalah hasil
yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb)1,
sedangkan Tohirin memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “ apa
yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar”.2
Selanjutnya Winkel mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu
bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam
melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya”.3
Sedangkan belajar menurut Gagne dalam bukunya Principles of
Instructional Design yang dikutip oleh Eveline dan Hartini
mendefinisikan belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif
menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari
pembelajaran yang bertujuan/direncanakan.4
Pengertian belajar secara psikologis merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet. Ke-3, h. 895
2 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 151
3 Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar, (http://jurnal.upi.edu/file/8-Ghullam_Hamdu1.pdf), diakses pada 24 Februari 2015, pukul 13.00 WIB.
4 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 4
10
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah
laku.5
Chaplin dalam bukunya Dictionary of Psychology yang dikutip
oleh Muhibbin Syah membatasi belajar dengan dua macam rumusan.
Rumusan pertama berbunyi belajar adalah perolehan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat praktik dan
pengalaman. Rumusan keduanya belajar ialah proses memperoleh
respons-respons sebagai akibat adanya pelatihan khusus.6
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar ialah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru.7
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa prestasi belajar merupakan
hasil yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar
ditandai dengan perubahan tingkah laku dan lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
2. Teori-Teori Belajar Pada dasarnya teori belajar dapat dibagi menjadi tiga jenis:
a. Belajar menurut Psikologi Daya
Jiwa manusia terdiri dari berbagai daya, seperti daya
mengingat, daya berpikir, daya mencipta, daya perasaan, daya
keinginan, dan daya kemauan. Daya-daya akan dapat berfungsi
apabila telah terbentuk atau berkembang. Oleh karena itu daya-
daya tersebut harus dilatih. Untuk membentuk daya ingat, maka
para siswa perlu diberikan latihan menghafal fakta misalnya,
tahun-tahun sejarah, menghafal kata-kata yang sulit, dan lain-lain.
5 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), h. 2 6 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 88 7 Departemen Pendidikan Nasional. loc. cit
11
Untuk mengembangkan daya berfikir, siswa perlu dilatih dengan
soal-soal hitungan yang sulit. Yang penting ialah faktor
pembentukannya bukan faktor bahan/materi yang digunakan untuk
latihan itu. Karena itu psikologi daya bersifat formal.
b. Belajar menurut Psikologi Asosiasi
Aliran psikologi ini terkenal dengan sebutan S-R Bond Theory,
yakni teori stimulus response. Setiap stimulus akan menimbulkan
respon/jawaban tertentu, misalnya 5x4 = 20 artinya 5x4 adalah
stimulus dan 20 adalah respon. Ikatan situmulus dan respon ini
akan bertambah kuat apabila sering mendapat latihan-latihan,
sehingga terjadi asosiasi itu membentuk kebiasaan-kebiasaan yang
dapat berjalan secara otomatis. Dalam hubungan ini faktor latihan
tidak terlalu dipentingkan, sedangkan faktor bahan atau materi
mendapat tekanan yang utama. Karena itu aliran ini disebut
materialistis.
c. Belajar menurut Psikologi Gestalt
Menurut aliran ini jiwa manusia adalah suatu keseluruhan yang
berstruktur. Suatu keseluruhan bukan penjumlahan dari unsur-
unsur, melainkan unsur-unsur itu berada di dalam keseluruhan
menurut struktur tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain.
Beberapa pokok yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
1) Kelakuan timbul berkat interaksi antara individu dengan
lingkungan faktor yang telah dimiliki lebih menonjol.
2) Bahwa individu berada dalam keseimbangan yang dinamis
3) Mengutamakan segi pemahaman
4) Menekankan pada situasi yang ada sekarang dimana individu
menemukan dirinya.
5) Belajar dimulai dari kesadaran
12
Implikasi terhadap belajar antara lain sebagai berikut:
1) Belajar dimulai dari keseluruhan
2) Keseluruhan memberi makna kepada bagian-bagian
3) Anak-anak belajar dengan menggunakan pemahaman
4) Hasil belajar meliputi semua aspek tingkah laku anak
5) Anak belajar merupakan suatu keseluruhan, bukan belajar
dengan otaknya aja.8
Dalam hal ini, terdapat tiga teori psikologi belajar, pertama,
belajar menurut psikologi daya yang mana untuk mengembangkan
daya tersebut maka diperlukan latihan-latihan. Kedua, belajar
menurut psikologi asosiasi, yang dikenal dengan psikologi
stimulus-respon, pada teori ini materi/bahan lebih penting daripada
proses atau latihan-latihan. Yang ketiga, belajar menurut psikologi
Gestalt, menurut aliran ini jiwa manusia merupakan suatu
keseluruhan yang berstruktur, misalnya hasil belajar meliputi
semua aspek tingkah laku siswa, karena siswa belajar bukan
dengan otaknya saja, melainkan dengan sikap dan keaktifannya
juga.
3. Tipe-Tipe Prestasi Belajar Pencapaian prestasi belajar merujuk kepada aspek-aspek kognitif,
afektif dan psikomotor. Oleh karena itu ketiga aspek di atas juga harus
menjadi indikator prestasi belajar.
a. Tipe Prestasi Belajar Kognitif
Tipe-tipe prestasi belajar kognitif mencakup tipe prestasi
belajar pengetahuan hafalan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
Pengetahuan hafalan merupakan terjemah dari kata
“knowledge” meminjam istilah Bloom. Pengetahuan ini mencakup
8 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), cet. Ke-7, h. 28-30
13
aspek-aspek faktual dan ingatan (sesuatu yang harus diingat
kembali), seperti masalah-masalah tauhid, Alquran, hadits, materi
pelajaran ibadah dan lain-lain, lebih menuntut hafalan. Tuntutan
akan hafalan, karena dari sudut respons siswa, pengetahuan itu
perlu dihafal atau diingat agar dapat dikuasai dengan baik.
Tipe prestasi belajar pengetahuan merupakan tingkatan tipe
prestasi belajar yang paling rendah. Namun demikian, tipe prestasi
belajar ini penting sebagai prasyarat untuk menguasai dan
mempelajari tipe-tipe prestasi belajar yang lebih tinggi.9
Tipe prestasi belajar “pemahaman” lebih tinggi satu tingkat
dari tipe prestasi belajar “pengetahuan hafalan”. Pemahaman
memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu
konsep. Ada tiga macam pemahaman yaitu, pemahaman
terjemahan, yakni kesanggupan memahami makna yang
terkandung di dalamnya, pemahaman penafsiran yakni mampu
membedakan dua konsep yang berbeda, dan pemahaman
ekstrapolasi, yakni kesanggupan melihat dibalik yang tertulis,
tersirat dan tersurat, meramalkan sesuatu, dan memperluas
wawasan.
Tipe prestasi belajar penerapan merupakan kesanggupan
menerapkan dan mengabstraksikan suatu konsep, ide, rumus,
hukum dalam situasi yang baru.10
Tipe prestasi belajar analisis merupakan kesanggupan
memecahkan, menguraikan suatu integritas menjadi unsur-unsur
atau bagian-bagian yang mempunyai arti. Analisis merupakan tipe
belajar yang kompleks, yang memanfaatkan unsur tipe hasil belajar
sebelumnya, yakni pengetahuan pemahaman dan aplikasi.
Sintesis merupakan lawan analisis, analisis tekanannya adalah
pada kesanggupan menguraikan suatu integritas yang bermakna,
9 Tohirin, op. cit., h. 151 10 Ibid, h. 152
14
sedangkan pada sinstesis adalah kesanggupan menyatukan unsur
atau bagian-bagian menjadi satu integritas. Sintesis juga
memerlukan pemahaman, hafalan, aplikasi dan analisis.
Tipe prestasi belajar evaluasi merupakan kesanggupan
memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan judgment
yang dimilikinya dan kriteria yang digunakannya. Tipe prestasi
belajar ini dikategorikan paling tinggi, mencakup semua tipe
prestasi belajar yang telah dijelaskan sebelumnya.11
b. Tipe Prestasi Belajar Bidang Afektif
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai, sikap
seseorang bisa diramalkan perubahan-perubahannya, apabila
seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Tipe
prestasi belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah
laku, seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi
belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar dan lain-
lain.
Tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe prestasi
belajar mencakup: pertama, receiving atau attending, yakni
kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada
siswa. Kedua, responding atau jawaban, yakni reaksi yang
diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar.
Ketiga, valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan penilaian dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. Keempat, organisasi,
yakni pengembangan nilai ke dalam suatu sistem organisasi.
Kelima, karakteristik dan internalisasi nilai, yakni keterpaduan
dari semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
memengaruhi pola kepribadian dan prilakunya.12
11 Ibid, h. 153 12 Ibid, h. 154
15
c. Tipe Prestasi Belajar Bidang Psikomotor
Tipe perestasi belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak seseorang. Adapun tingkat
keterampilan itu meliputi: (1) gerakan refleks (keterampilan pada
gerakan yang sering tidak disadari karena sudah menjadi
kebiasaan), (2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar, (3)
kemampuan perspektual termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain, (4) kemampuan
di bidang fisik seperti kekuatan, keharmonisan dan ketepatan, (5)
gerakan-gerakan yang berkaitan dengan skill , mulai dari
keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks,
dan (6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non
decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.13
Dalam penelitian ini, metode index card match hanya dibatasi pada
prestasi belajar bidang kognitif, karena hanya fokus pada aspek
pengetahuan, pemahaman dan dalam penilaian keberhasilan metode
tersebut diukur dengan tes penilaian hasil belajar.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ini banyak
macamnya,yang digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Faktor Internal
Yaitu faktor yang ada dalam diri individu, faktor ini digolongkan
menjadi dua, yaitu:
1) Faktor Fisiologis
Faktor ini ditinjau dari segi kesehatan jasmani yang dapat
menunjang keberhasilan belajar, seperti kesehatan yang prima,
tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan
13 Ibid, h. 155
16
cacat jasmani, dan sebagainya. Dengan memahami hal tersebut
akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis
rangsangan atau stimuli dalam proses belajar.14
2) Faktor Psikologis
Setiap siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang
berbeda-beda, dan tentunya hal ini akan berpengaruh pada
proses hasil belajar masing-masing siswa. Beberapa faktor
psikologis diantaranya meliputi inteligensi, perhatian, bakat
dan minat, motif dan motivasi, kognitif dan budaya nalar.15
b. Faktor External:
1) Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan
prestasi belajar siswa. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan
fisik atau alam dan dapat berupa lingkungan sosial.
Lingkungan alam, misalnya keadaan suhu, kelembaban, dan
sebagainya. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki
ventilasi udara kurang tentunya akan berbeda dengan belajar di
pagi hari yang udaranya masih segar dengan ruangan yang
cukup mendukung.
Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun
hal-hal yang lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan
prestasi belajar siswa. Hiruk pikuk lingkungan sosial seperti:
suara mesin, pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar dan lain-
lainnya juga akan berpengaruh terhadap proses dan prestasi
belajar siswa.16
14 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h. 24-25 15 Ibid, h. 26 16 Ibid, h. 31-32
17
2) Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaannya dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan prestasi belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa
kurikulum, sarana prasarana dan guru, yang jelas sangat besar
pengaruhnya dalam proses dan prestasi belajar siswa.17
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar siswa di sekolah sifatnya relatif, artinya dapat berubah
setiap saat. Hal ini terjadi karena prestasi belajar siswa sangat
berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan
yang lainnya. Kelemahan dari salah satu faktor, akan
mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan
demikian, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa
di sekolah didukung oleh faktor internal dan eksternal seperti
tersebut di atas.
B. Metode Pembelajaran
1. Definisi Metode Pembelajaran Pengertian metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan.18
Metode dapat diartikan juga sebagai cara-cara atau langkah yang
digunakan dalam menyampaikan suatu gagasan, pemikiran atau
wawasan yang disusun secara sistematik dan terencana serta
17 Ibid, h. 32-33. 18 Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., h. 740
18
didasarkan pada teori, konsep dan prinsip tertentu yang terdapat dalam
berbagai disiplin ilmu terkait.19
Menurut M. Arifin metode ialah sarana dalam menyampaikan
materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Tanpa metode suatu
materi pelajaran tidak dapat berproses secara efisien dan efektif dalam
kegiatan belajar mengajar menuju tujuan pendidikan.20
Sedangkan menurut Slameto, metode adalah cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu.21 Metode juga
diartikan sebagai upaya mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal.22 Dengan kata lain metode adalah cara yang dapat
digunakan untuk melaksanakan strategi.
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa metode ialah sarana yang
digunakan dalam menyampaikan suatu gagasan, pemikiran atau
wawasan yang tersusun dalam kurikulum untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Sedangkan pembelajaran menurut Gagne dalam bukunya
Principles of Instructional Design yang dikutip oleh Eveline dan
Hartini menyatakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa-
peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses
belajar yang sifatnya internal.23
Menurut Yudhi Munadi, kata pembelajaran dipakai sebagai
padanan kata instruction. Kata instruction mempunyai pengertian yang
lebih luas daripada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks
guru-murid di kelas formal, namun pembelajaran mencakup pula
kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh
19 Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), h. 176 20 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 144 21 Slameto, op.cit., h. 82 22 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 126 23 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op.cit., h. 12
19
karena itu, dalam pembelajaran yang ditekankan adalah proses belajar,
maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-
sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa itulah yang
disebut pembelajaran.24
Menurut Abuddin Nata, dalam bukunya Perspektif Islam tentang
Strategi Pembelajaran bahwa metode pembelajaran memiliki
kedudukan yang amat strategis dalam mendukung keberhasilan
pembelajaran. Itulah sebabnya para ahli pendidikan sepakat, bahwa
seorang guru yang ditugaskan mengajar di sekolah, haruslah guru yang
professional, yaitu guru yang antara lain ditandai oleh penguasaan
yang prima terhadap metode pengajaran. Melalui metode
pembelajaran, mata pelajaran dapat disampaikan secara efisien, efektif
dan terstruktur dengan baik, sehingga dapat dilakukan perencanaan
dan perkiraan dengan tepat”.25
Jadi kesimpulannya, metode pembelajaran merupakan cara yang
harus dimiliki seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa secara efektif, efisien dan terstruktur dengan baik untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
2. Macam-Macam Metode Mengajar Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang
telah disusun tercapai secara optimal, metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian,
keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung
pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu
strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui
penggunaan metode pembelajaran.
24 Yudhi Munadi, op.cit., h. 4 25 Abuddin Nata, op.cit., h. 176-177
20
Berikut ini beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran.
a. Metode Ceramah/ konvensional
Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa
dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Ceramah dimulai
dengan menjelaskan tujuan yang ingin dicapai, menyiapkan garis-
garis besar yang akan dibicarakan dan menghubungkan antara
materi yang akan disajikan dengan bahan yang telah disajikan.
Ceramah akan berhasil jika mendapatkan perhatian yang sungguh-
sungguh dari peserta didik, disajikan secara sistematik,
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merespon
serta adanya motivasi yang kuat dari peserta didik.26
Metode ceramah ini memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan. Adapun kelebihanya antara lain:
1) Ceramah merupakan metode yang ‘murah’ dan ‘mudah’ untuk
dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah
tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda
dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan.
Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan
suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan
persiapan yang rumit.
2) Ceramah dapat menyajikan materi yang luas. Artinya materi
pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-
pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
3) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi
yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan yang ingin dicapai.
26 Ibid, h. 181-182
21
4) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, karena
kelas sepenuhnya merupakan tanggung jawab guru yang
memberikan ceramah.
5) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur
menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting
kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-
persiapan yang rumit asal siswa dapat menempati tempat duduk
untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah bisa
dilakukan.27
Dalam metode ceramah, setiap kelebihan itu juga terdapat
kelemahan, antara lain:
1) Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan
terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang
kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan
guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai
siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
2) Ceramah yang tidak disertai peragaan dapat mengakibatkan
verbalisme. Verbalisme adalah ‘penyakit’ yang sangat mungkin
disebabkan oleh proses ceramah.
3) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur kata yang
baik, ceramah sering dianggap metode yang membosankan.
Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa di dalam kelas,
namun secara mental sama sekali tidak mengikuti jalannya
proses pembelajaran.
4) Melalui ceramah, sangat sulit mengetahui apakah seluruh siswa
sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun
ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada
27 Wina Sanjaya, op.cit., h. 148
22
seorangpun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa
seluruhnya sudah paham.28
Hal tersebut di atas bila guru cukup memahami, maka ketika
menggunakan teknik berceramah itu perlu diiringi usaha untuk
mengatasinya. Kemungkinan usaha mengatasi kelemahan itu bisa
dirumuskan demikian: pertama, selama guru melakukan ceramah,
guru perlu mengajukan pertanyaan guna meneliti apakah siswa
sudah menguasai pengertian dari setiap pokok persoalan yang telah
diuraikan oleh guru dan juga untuk membangkitkan perhatian
siswa kembali kepada pelajaran tersebut. Kedua, guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan di tengah-
tengah guru sedang berceramah maupun diwaktu pelajaran itu telah
selesai dijelaskan. Ketiga, waktu guru menjelaskan kata-kata atau
istilah, pengertian atau ungkapan perlu disertai dengan contoh-
contoh konkrit, menggunakan alat-alat peraga atau media
pendidikan (Radio, TV, Model, Gambar, dan sebagainya). Dengan
demikian diharapkan tidak menimbulkan salah pengertian atau
tafsiran berbeda terhadap apa yang telah dijelaskan oleh guru.29
b. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah salah satu teknik mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja
diminta atau siswa sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan kepada
siswa lain di depan kelas tentang suatu proses atau cara melakukan
sesuatu. Misalnya demonstrasi tentang cara memandikan mayat
orang muslim/muslimah dengan menggunakan model atau boneka,
atau demonstrasi tentang cara-cara tawaf pada saat menunaikan
ibadah haji dan sebagainya.
Metode demonstrasi digunakan bilamana:
28 Ibid, h. 149 29 Roestiyah N.K, Stratetgi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), cet. 8, h. 139
23
1) Untuk memberikan latihan keterampilan tertentu kepada siswa
2) Untuk memudahkan penjelasan yang diberikan agar siswa
langsung mengetahui dan dapat trampil melakukannya
3) Untuk membantu siswa dalam memahami suatu proses secara
cermat dan teliti.30
c. Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)
Pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk
menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau
merencanakan tugas baru. Meminta siswa untuk membuat peta
pikiran memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi dengan
jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari atau apa yang telah
mereka rencanakan.31
d. Metode Proyek
Metode proyek merupakan pemberian tugas kepada semua siswa
uutuk dikerjakan secara individual. Siswa dituntut untuk
mengamati, membaca, meneliti. Kemudian siswa diminta membuat
laporan dari tugas yang diberikan kepadanya dalam bentuk
makalah. Metode ini bertujuan membentuk analisis masing-masing
siswa.32
3. Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam
Memilih Metode Pembelajaran Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap metode memiliki
kelebihan dan kekurangan. Namun demikian metode hanyalah cara
atau langkah-langkah, sedangkan keberhasilannya bergatung kepada
30 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 45-46
31 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendikia, 2013), cet. Ke-8, h. 200
32 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2004), cet. Ke-2, h. 75
24
guru yang menggunakannya. Sebuah metode akan menjadi efektif
apabila digunakan dengan mempertimbangkan berbagai faktor sebagai
berikut:
a. Faktor Tujuan dan Bahan Pelajaran
Setiap proses pendidikan atau pembelajaran tentu memiliki target
tujuan tertentu, seperti tujuan yang bersifat kognitif, afektif atau
psikomotorik. Perbedaan tujuan ini menghendaki adanya
perbedaan metode yang digunakan.33 Memilih metode juga harus
menyesuaikan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan, karena
dengan metode yang tepat akan menjadikan proses belajar
menyenangkan dan materi yang diajarkan sampai kepada siswa
dengan baik.
b. Faktor Peserta Didik
Dalam memilih metode harus disesuaikan dengan latar belakang
peserta didik, karena setiap peserta didik memiliki kecerdasan,
bakat, minat, hobi dan kecenderungan yang berbeda. Demikian
pula, perbedaan tingkat usia anak didik menyebabkan terjadinya
perbedaan sikap kejiwaan.34
c. Faktor Lingkungan
Perbedaan lingkungan harus pula menjadi pertimbangan dalam
menetapkan metode pengajaran, lingkungan sekolah, perpustakaan,
laboratorium dan sebagainya.
d. Faktor Alat dan Sumber Belajar
Setiap metode menghendaki alat dan sumber yang berbeda-beda,
oleh karena itu penggunaan metode pembelajaran juga dapat
dipengaruhi oleh ketersediaan alat dan sumber belajar yang
33 Abudin Nata, op.cit., h. 199 34 Ibid, 200
25
dimiliki oleh sekolah. Namun sebagai guru yang professional harus
bisa memanfaatkan alat dan sumber belajar yang ada di sekitarnya.
e. Faktor Kesiapan Guru
Penggunaan setiap metode menuntut wawasan, keterampilan dan
pengalaman guru yang akan menerapkannya.35 Karena sebagus
apapun metodenya jika guru yang menyampaikan kurang
menguasai maka hasilnya tidak akan optimal.
4. Metode Index Card Match a. Pengertian Index Card Match (Pencocokan Kartu Index)
Metode ini merupakan cara aktif dan menyenangkan untuk
meninjau ulang materi pelajaran. Dengan cara guru memancing
kreatifitas siswa dengan menggunakan media. Cara ini
memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan
kuis kepada temannya.36
Metode Index Card Match merupakan salah satu metode
mengajar yang dikembangkan oleh Dr. Melvin L Silberman, ia
adalah guru besar kajian psikologi pendidikan di Tempel
University, dengan spesialisasi psikologi pengajaran. Lulusan
Brandeis University ini memiliki Gelar A.M. dan Ph.D di bidang
psikologi pendidikan dari Universitas Chicago, di samping reputasi
internasionalnya dalam bidang proses belajar aktif.
Metode ini merupakan sekumpulan dari buku 101 strategi
pembelajaran aktif (Active Learning), metode tersebut bisa
digunakan untuk membantu siswa dalam meninjau ulang materi
pelajaran yang telah disampaikan dan juga menghilangkan
kejenuhan.
35 Ibid, 201 36 Melvin L. Silberman, op.cit., h. 250
26
b. Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Index Card Match
Adapun prosedur-prosedur model pembelajaran aktif tipe
Index Card Match adalah sebagai berikut:
1) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada
dalam kelas.
2) Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang
sama.
3) Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan
sebelumnya pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan.
Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
4) Pada separuh kertas yang lain tulis jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang tadi dibuat.
5) Kocoklah semua kertas sehingga akan bercampur antara
pertanyaan dan jawaban.
6) Berilah setiap siswa satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah
aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan
mendapatkan pertanyaan dan separuh yang lain mendapat kartu
jawaban.
7) Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila
sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan
itu untuk mencari tempat duduk bersama. (katakan pada mereka
untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada
di kartu mereka).
8) Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama,
perintahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada
siswa lain dengan membacakan keras-keras pertanyaan mereka
dan menantang siswa lain untuk menjawabnya.37
37 Ibid
27
c. Variasi Metode Index Card Match
Penerapan metode Index Card Match dapat juga dilakukan
dengan mengembangkan berbagai inovasi sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih hidup dan bermakna. Adapun variasi
yang dapat digunakan antara lain:
1) Susunlah kartu yang berisi sebuah kalimat dengan beberapa
kata yang dihilangkan untuk dicocokkan dengan kartu yang
berisi kata-kata yang hilang itu, misalnya, “Tujuan
Allah...adalah untuk memudahkan hamba-Nya. (membolehkan
menjamak).”
2) Buatlah kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan
beberapa kemungkinan jawabannya. Misalnya,”syarat-syarat
apa sajakah yang membolehkan menjamak shalat?”. Cocokkan
kartu-kartu itu dengan kartu yang berisi kumpulan jawaban
yang relevan. Ketika tiap pasangan memberikan kuis kepada
kelompok, perintahkan mereka untuk mendapatkan beberapa
jawaban dari siswa lain.38
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Index Card Match
Setiap metode yang digunakan dalam pengajaran hampir dapat
dipastikan mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-
masing. Demikian juga metode Index Card Match memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan diantaranya:
Kelebihan metode Index Card Match ini adalah:
1) Memicu siswa untuk belajar aktif.
2) Menjadikan siswa tidak jenuh karena mereka belajar sambil
bermain.
3) Siswa dapat terlibat secara langsung dalam proses
pembelajaran.
4) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
38 Ibid, h. 251
28
5) Membantu siswa lebih mudah memahami pelajaran.
6) Melatih siswa untuk berinteraksi dengan baik kepada sesama
teman.
7) Dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang studi.
Kekurangan metode Index Card Match ini adalah:
1) Menuntut guru kreatif dalam membuat kartu dan isinya (soal
dan jawaban) disesuaikan dengan kemampuan siswa.
2) Membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembelajaran.
3) Mengganggu kelas lain karena suasana kelas menjadi gaduh
saat siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartu yang
dipegang.
4) Siswa yang mendapat kartu jawaban merasa kesulitan mencari
kartu soal yang tepat.
5) Tidak dapat mengimplementasikan KI 4, yaitu pada tahap
keterampilan.
Untuk penggunaan metode Index Card Match secara baik perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Dalam menerangkan pelajaran hendaknya digunakan kata-kata
yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami oleh para siswa.
2) Gunakan waktu secara efektif dan efisien.
3) Adakan rekapitulasi dan ulang kembali rumusan-rumusan yang
dianggap penting. Yang dimaksud rekapitulasi disini adalah
mengingat kembali dengan contoh-contoh, keterangan-
keterangan, fakta-fakta, dan sebagainya.39
39 Sri Diwiningsih, Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Metode Index Card Match pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Grabag Magelang, 2010, (http://perpus.iainsalatiga.ac.id/), diakses pada 24 Februari 2015, pukul 13.00 WIB
29
Hukum Islam tentang Binatang yang Halal dan Haram
1. 6.
2.
7.
3. 8.
4. 9.
5.
10.
Bagan 2.1
Index Card Match
Jenis burung yang haram dimakan?
Bangkai yang boleh dimakan adalah?
Ikan dan Belalang Burung Elang dan Gagak
Hukum memakan daging keledai adalah...
Haram
Binatang yang subhat adalah?
Binatang yang tidak jelas hukumnya
Dua macam darah yang halal dimakan adalah...
Hati dan Limpa
م ولحم حرمت علیكم المیتة والد الخنزیر
Diharamkan bagimu bangkai, darah, dan daging
Binatang Ternak
Sapi, kuda, kerbau بھیمة األ نعامartinya?
Lalat
Binatang yang tidak secara tegas hukumnya dalam al-Quran?
في البحر ھو الطھور ماؤه الحل میتتھ
Laut itu suci airnya dan halal bangkainya
Yang termasuk binatang yang halal dagingnya menurut al-Quran dan Hadits?
30
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Secara etimologi pendidikan berasal dari kata “didik” yang berarti
proses perubahan tingkah laku seseorang dalam hal usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pendidikan latihan. Istilah
pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dengan memberikan awalan ‘pe’
dan akhiran ‘kan’ yang mengandung arti pembuatan.40
Secara terminologi pendidikan dapat diartikan sebagai usaha
manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai
agama di dalam masyarakat dan kebudayaan. Sedangkan menurut
Mortimer J. Adler dalam bukunya yang dikutip oleh M. Arifin
menyatakan pendidikan adalah proses dengan mana semua kemampuan
manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat
dipengaruhi oleh pembiasaan disempurnakan dengan kebiasaan-
kebiasaan yang baik.41
Adapun pengertian agama yaitu sebuah proses mempersiapkan
individu agar hidup secara sempurna. Sementara persiapan ini terdiri
dari segi fisik atau jasmani, akal serta rohani.
Pengertian Islam menurut pemakaian bahasa: Islam berarti
berserah diri kepada Allah, hal itu dipertegas dalam firman Allah
berikut ini:
Artinya: “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama
Allah, Padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa
40 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.Cit., h. 204 41 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), cet. Ke 5, h. 13
31
yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka
dikembalikan.” (Ali Imran: 83)
Dalam Alquran kata tersebut digunakan sebagai tanda bagi ad-din
dan sistem agama yang untuk itu Allah mengutus Rasul-Nya,
Muhammad SAW. Allah pun menjelaskan bahwa setiap orang yang
mengambil dan mengikuti agama selain agama-Nya, walaupun yang
diikutinya itu adalah agama samawi, dia tidak akan diterima
sebagaimana tercantum dalam firman Allah:
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah
Islam....” (Ali Imran: 19)
Dengan demikian Islam merupakan sistem Ilahi dan dengan sistem
itulah Allah menentukan berbagai syariat. Allah menjadikan Islam
sebagai sistem yang sempurna dan mencakup seluruh sistem
kehidupan.42
Muhammad Daud Ali dalam bukunya Pendidikan Agama Islam
menjelaskan Islam kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan,
ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak Allah) berasal dari kata salama
artinya patuh atau menerima, kata dasarnya adalah salima yang berarti
sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat. Dari kata itu terbentuk kata
mashdar salamat, dari kata itu juga terbentuk kata salm, silm yang
berarti kedamaian, kepatuhan penyerahan diri.43
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa arti Islam adalah
kedamaian, kesejahteraan, ketaatan, penyerahan diri dan kepatuhan.
42 Abdurrahman An Nahlawi, pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta:
Gema Insani, 1995), h. 24-25. 43 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2008), h. 49.
32
Dengan demikian, pengertian kata Pendidikan dan Agama Islam
masing-masing telah diuraikan jika digabungkan menjadi Pendidikan
Agama Islam, maka pengertiannya adalah: menurut Zuhairini
Pendidikan Agama Islam adalah “usaha-usaha secara sistematis dan
pragmatis dalam membentuk anak didik agar mereka hidup dengan
ajaran agama Islam.”44
Dalam bukunya Abdul Majid memaparkan pengertian pendidikan
agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga
mengimani ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntutan untuk
menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
kerukunan antar umat beragama hingga terwujud persatuan dan
kesatuan bangsa (Kurikulum PAI, 3: 2002).45
Secara vertikal, seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di
Indonesia merupakan subsistem dari sistem Pendidikan Nasional. Di
dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU. RI. No. 2 Th.
1989) pasal 4 disebutkan: “Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan Jasmani dan Rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan”. Dengan rumusan demikian jelas
sekali bahwa pendidikan agama merupakan bagian pendidikan yang
amat penting yang berkenaan dengan aspek-aspek dan nilai, keimanan
dan ketaqwaan.46
44 Zuhairini, Methodhik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: PT Usaha Nasional, 1983), cet.
3, h. 27. 45 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 130
46 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
33
Dari beberapa pendapat di atas yakni tentang pendidikan agama
Islam, maka penulis menyimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam
merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik dalam
rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan
mengamalkan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam Dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Tujuan dan tugas manusia di muka bumi, baik secara vertical
maupun horizontal.
b. Sifat-sifat dasar manusia
c. Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan.
d. Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam.47
Adapun dimensi kehidupan yang mengandung nilai ideal Islami
dapat kita kategorikan ke dalam tiga macam sebagai berikut.
1) Dimensi yang mengandung nilai yang meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia di dunia. Dimensi nilai kehidupan
ini mendorong kegiatan manusia untuk mengelola dan
memanfaatkan dunia ini agar menjadi bekal/sarana bagi
kehidupan di akhirat.
2) Dimensi yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih
kehidupan di akhirat yang membahagiakan. Dimensi ini
menuntut manusia agar tidak terbelenggu oleh rantai kekayaan
duniawi atau materi yang dimiliki, namun kemelaratan atau
kemiskinan dunia harus diberantas, sebab kemelaratan duniawi
47 Al-Rasyid dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Ciputat: Ciputat Press, 2005), h.
35-36
34
bisa menjadi ancaman yang menjerumuskan manusia kepada
kekufuran.
3) Dimensi yang mengandung nilai yang dapat memadukan antara
kepentingan hidup duniawi dan ukhrawi. Keseimbangan dan
keserasian antara kedua kepentingan hidup ini menjadi daya
tangkap terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari berbagai
gejolak kehidupan yang menggoda ketenangan hidup manusia,
baik yang bersifat spiritual, sosial, kultural, ekonomis, maupun
ideologis dalam hidup pribadi manusia.
Dimensi-dimensi nilai di atas merupakan sasaran idealitas Islami
yang seharusnya dijadikan dasar fundamental dari proses
kependidikan Islam.48
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari
dua bentuk, yaitu:
a. Alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat-
tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial, serta ide-ide
masyarakat dan nasional.
b. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi, dan perkembangan.
Pada garis besarnya, upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu
pengetahuan dan skill yang dimiliki, serta melatih tenaga-tenaga
peserta didik yang produktif dalam menemukan pertimbangan
perubahan sosial dan ekonomi yang demikian dinamis.49
Dapat disimpulkan bahwa fungsi dari pendidikan merupakan
sarana untuk memelihara dan memperluas kebudayaan, nilai tradisi
dan sosial serta mampu mendorong adanya perubahan atau inovasi
melalui potensi ilmu pengetahuan dan skill untuk meningkatkan
48 Muzayyin Arifin, op.cit., h. 108-109 49 Al-Rasyid dan Samsul Nizar, op.cit., h. 34
35
mobilitas sosial dan kualitas sumber daya manusia yang
berpendidikan.
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Pada uraian tentang pengertian dan tujuan ilmu pendidikan Islam
di atas sesungguhnya telah tersirat adanya ruang lingkup ilmu
pendidikan Islam. Untuk lebih jelasnya, ruang lingkup ilmu pendidikan
Islam tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.
Pertama, teori-teori dan konsep-konsep yang diperlukan bagi
perumusan desain pendidikan Islam dengan berbagai aspeknya: visi,
misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar, dan sebagainya.
Teori-teori dan konsep-konsep tersebut dibangun dari hasil kajian yang
ilmiah dan mendalam terhadap sumber ajaran Islam yang terdapat
dalam Alquran dan As-Sunnah, serta dari berbagai disiplin ilmu yang
relevan: sejarah, filsafat, psikologi, sosiologi, budaya, politik, hukum,
etika, manajemen, teknologi canggih, dan sebagainya.
Kedua, teori dan konsep yang diperlukan untuk kepentingan
praktik pendidikan, yaitu memengaruhi peserta didik agar mengalami
perubahan, peningkatan, dan kemajuan, baik dari segi wawasan,
keterampilan, mental spiritual, sikap, pola pikir, dan kepribadiannya.
Berbagai komponen keterampilan terapan yang diperlukan dalam
praktik pendidikan, berupa praktik pedagogis, didaktik, dan metodik
didasarkan pada teori-teori dan konsep-konsep yang terdapat dalam
ilmu pendidikan Islam.50
D. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Aisyah dengan judul “Pengaruh
Pembelajaran Aktif dengan Metode Index Card Match terhadap Hasil
50 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2010), cet. Ke-2, h. 22-23
36
Belajar PAI Siswa (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di SMK
Negeri 8 Jakarta)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
metode Index Card Match yang diterapkan pada kelas eksperimen
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara signifikan pada
pembelajaran PAI. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar PAI
siswa yang diajar dengan metode Index Card Match lebih tinggi
daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan metode
konvensional yakni hasil rata-rata kelas eksperimen>kelas kontrol
(80.3>75.3) serta diperoleh nilai thitung > ttabel (2.02>2.00).51
2. Penelitian yang dilakukan oleh Amalina Nisail Fikriyah dengan judul
”Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Teknik Index Card
Match terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa (Quasi
Eksperimen)”. hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknik
Index Card Match dalam pembelajaran bahasa Arab pada pokok
bahasan usrotii, menghassilkan thitung sebesar 5,18 dan ttabel 1,66.52
Adapun perbedaan penelitian yang relevan dengan penelitian yang
disusun oleh penulis di antaranya adalah pertama, variabel X dan Y
penelitian yang relevan merupakan “Pengaruh Strategi Pembelajaran
Aktif Teknik Index Card Match terhadap Hasil Belajar Siswa,
sedangkan penelitian yang disusun oleh penulis dengan variabel X dan
Y Pengaruh Metode Index Card Match terhadap Prestasi Belajar
Siswa, sehingga terdapat perbedaan dalam bahasan kajian teori.
Kedua, sekolah yang dijadikan obyek penelitian yang berbeda,
sehingga materi pembelajaran, jumlah populasi dan sampel yang
menjadikan metode penelitiannya pun berbeda, hal tersebut merupakan
perbedaan yang sangat signifikan antara hasil penelitian yang relevan
dengan penelitian yang disusun oleh penulis.
51 Siti Aisyah, “Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Metode Index Card Match terhadap
Hasil Belajar PAI Siswa (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di SMK Negeri 8 Jakarta)”. Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan.
52 Amalina Nisail Fikriyah, “Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Teknik Index Card Match terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa (Quasi Eksperimen)”. Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan.
37
E. Kerangka Berfikir Beranjak dari masalah pada pembelajaran PAI diantaranya strategi
pembelajaran yang masih bersifat teacher center dan model pembelajaran
konvensional yang lebih menekankan pada pemberian informasi kepada
siswa sehingga akan membuat siswa kurang aktif dalam belajar dan hal ini
tentu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar PAI siswa. Salah satu
metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar PAI siswa
adalah metode Index Card Match.
Metode Index Card Match adalah salah satu metode pembelajaran
aktif yang melibatkan peran siswa dalam proses pembelajaran. Metode ini
memudahkan siswa untuk meninjau ulang atau mengingat kembali materi
pelajaran tanpa dipaksa, karena siswa tanpa sadar mengulang kembali apa
yang telah dipelajari dalam sebuah permainan yang menyenangkan
sehingga tumbuh dorongan dalam dirinya sebuah motivasi untuk belajar
lebih giat lagi.
Dengan demikian, diharapkan terdapat pengaruh metode Index Card
Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP
Dharma Karya UT Tangerang Selatan.
38
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Bagan 2.2
Kerangka Berpikir
F. Pengajuan Hipotesis Penulis memandang perlu untuk memberikan gambaran tentang
dugaan serta jawaban sementara dari cara-cara memecahkan permasalahan
yang ada pada penelitian ini, dugaan sementara ini berdasarkan pada teori-
teori yang telah dikemukakan sebagai berikut:
1. Hipotesis Alternatif (Ha): adanya pengaruh yang signifikan antara
metode Index Card Match pada pembelajaran PAI terhadap prestasi
belajar siswa
2. Hipotesis Nol (Ho): tidak adanya pengaruh yang signifikan antara
metode Index Card Match pada pembelajaran PAI terhadap prestasi
belajar siswa.
Strategi pembelajaran yang masih bersifat teacher center
Model Pembelajaran konvensional yang menekankan pada pemberian
informasi
Siswa kurang aktif dalam belajar
Prestasi belajar PAI yang rendah
Penerapan metode pembelajaran metode index
card match
Hasil belajar PAI siswa yang meningkat
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Dharma Karya UT yang berlokasi
di Jalan Talas II, No. 30 Pondok Cabe Ilir-Pamulang-Tangerang Selatan.
Sedangkan waktu penelitiannya dilaksanakan dari bulan Maret sampai
April 2015. Adapun jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Waktu Kegiatan 1. 10-21 November 2014 Pengajuan Proposal Skripsi 2. 28 Januari 2015 Seminar Proposal 3. 10 Februari 2015 Penentuan Dosen Pembimbing 4. 20 Februari 2015 Bimbingan 5. 23 Februari-31 Maret
2015 Penyusunan Skripsi Bab I sampai Bab III
6. 1 April-10 April 2015 Observasi 7. 13-28 April 2015 Penelitian 8. 3-15 Mei 2015 Analisis Data
B. Jenis Penelitian dan Pendekatan Metode Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah field
research (penelitian lapangan), di samping penelitian kepustakaan pada
penelitian lapangan ini, antara kelompok yang mendapat stimulus dengan
kelompok pembanding tidak dipisahkan dengan lingkungan keseharian
sehingga memberikan keuntungan tambahan, yaitu peneliti dapat melihat
variabel independen lain yang juga dapat berpengaruh terhadap perubahan
sikap.1
Dalam penelitian ini bisa menjadikan kelompok-kelompok dalam
ruangan kelas sebagai laboratorium buatan, yang bertujuan untuk
1 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 157
40
mendapatkan data faktual dari lapangan tersebut yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Dharma Karya
UT Pamulang untuk memperoleh data pengaruh metode index card match
dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa. Adapun
pendekatan dan metode penelitian yang dipakai dalam skripsi ini
menggunakan pendekatan kuantitatif metode quasi eksperimental design.
Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori
tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel
tersebut diukur dengan instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari
angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.2
C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metodologi adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan
penelitian yang bersistem, sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur
yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu mengenai suatu cara yang
berkaitan dengan prinsip umum pembentukan pengetahuan (knowledge).
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran, harus didasari
oleh proses berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah.3
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.4 Hal ini
merupakan rencana pemecahan bagi permasalahan yang diselidiki.
Penggunaan metodologi ini dimaksudkan untuk menemukan data yang
valid, akurat, dan signifikan dengan permasalahan sehingga terungkap
masalah yang diteliti.
Penelitian tentang pengaruh metode index card match dalam
pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT
dengan menggunakan metode penelitian eksperimen, karena dalam
2 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi &Karya Ilmiah, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 38 3 Ibid, h. 22 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2014),
cet. Ke-19, h. 3
41
penelitian ini, peneliti membagi objek dan subjek yang diteliti menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok treatment yang mendapat perlakuan dan
kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan.5 Dengan demikian
metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sedangkan desain penelitiannya
mengunakan quasi eksperimental design atau eksperimen semu, bentuk
desain ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang
sulit dilaksanakan. Rancangan quasi eksperimen yaitu untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan dari informasi yang dapat diperoleh
dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan.6
Bentuk desain pada penelitian ini menggunakan Nonequivalent
Control Group Design, yaitu kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol tidak dipilih secara random.7 Dalam penelitian ini, menentukan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan tujuan tertentu,
yakni berdasarkan materi yang akan digunakan oleh peneliti dalam
menerapkan metode pembelajaran Index Card Match.
D. Variabel Penelitian Variabel yaitu suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif)
atau nilai mutu (kualitatif). Variabel merupakan objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
atau ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain, variabel penelitian ialah
setiap hal dalam suatu penelitian yang memiliki variasi data yang ingin
diperoleh.8
5 Juliansyah Noor, op.cit., h. 42 6 Ibid, h. 118 7 Sugiyono, op.cit., h. 116 8 Juliansyah, op.cit., h. 47-48
42
Sedangkan penelitian yang berjudul pengaruh metode index card
match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa variabelnya
sebagai berikut:
a. Pengaruh metode index card match dalam pembelajaran PAI (X)
sebagai variabel bebas (Independent Variable)
b. Prestasi belajar siswa di SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan (Y)
sebagai variabel terikat (Dependent Variable).
E. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.9 Populasi
target pada penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi SMP Dharma Karya
UT Tangerang Selatan angkatan 2014/2015 yang berjumlah 218 siswa
dengan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas VIII dengan jumlah 60
siswa sama dengan 27.5 % dari jumlah keseluruhan siswa/i SMP Dharma
Karya UT.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.10 Adapun sampelnya masing-masing 20
orang untuk kelas VIII 2 sebagai kelas eksperimen dan 20 orang untuk
kelas VIII 3 sebagai kelas kontrol.
F. Teknik Pengambilan Sampel Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yang sering disebut
sampel bertujuan, dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata, random, tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu.11 Tujuannya adalah mencari kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang sedang mempelajari materi yang sesuai dengan materi penelitian dan
9 Sugiyono, op.cit., h. 117 10 Ibid, h. 124 11 Heru Subaris Kasjono dan Yasril, Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), cet. Ke-2, h. 20.
43
mempunyai karakteristik yang sama. Dalam hal ini karakteristik yang
dilihat adalah kemampuan kognitif kedua kelas dan jumlah siswa dalam
kelas tersebut. Adapun sampel dalam peneltian ini adalah siswa/siswi
kelas VIII 2 dan VIII 3 SMP Dharma Karya UT sebanyak 40 orang.
G. Prosedur Penelitian 1. Tahapan Persiapan sebelum Penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian, penulis melakukan beberapa
langkah persiapan awal, yaitu:
a. Langkah awal yang penulis lakukan pada tahap persiapan sebelum
melaksanakan penelitian adalah mengurus surat izin pelaksanaan
penelitian dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Mengadakan survei tempat untuk melihat karakteristik populasi
yang akan diteliti.
c. Menentukan sampel penelitian dengan menggunakan teknik
purposive sampling.
d. Menyusun kisi-kisi soal instrument penelitian
e. Menyusun instrument penelitian berdasarkan kisi-kisi soal yang
telah dibuat
f. Melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing mengenai
instrument yang telah dibuat
g. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) PAI pada
materi penelitian dengan menggunakan metode index card match
h. Setelah instrumen penelitian dan RPP selesai disusun, langkah
selanjutnya adalah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah
untuk menguji coba di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol
i. Setelah melakukan uji coba, mengolah data hasil uji coba dengan
mencari validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran
butir soal menggunakan Anates
44
j. Menentukan butir soal yang layak untuk dijadikan instrumen
penelitian
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Mengadakan tes awal (pretest) pada kedua kelompok penelitian
menggunakan soal-soal hasil analisis data uji instrumen penelitian.
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran, untuk kelas eksperimen
diberikan perlakuan dengan menggunakan metode index card
match, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode
konvensional (ceramah)
c. Mengadakan tes akhir (postest) untuk kedua kelompok penelitian
menggunakan soal yang sama ketika dilakukan tes awal.
3. Tahap Akhir Penelitian
Setelah tahapan penelitian berhasil dilakukan, langkah selanjutnya
adalah mengolah hasil penelitian dengan menggunakan beberapa
kegiatan, yaitu:
a. Menganalisis data hasil tes awal (pretest) kedua kelompok
penelitian dengan menggunakan uji statistik.
b. Menganalisis data hasil tes akhir (postest) kedua kelompok
penelitian dengan menggunakan uji statistik.
c. Melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian
berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan.
H. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dimaksud pada penelitian ini adalah
cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data empiris yang
dipergunakan untuk penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes tulis, instrumen tes dengan serentetan
pertanyaan atau latihan soal berupa pilihan ganda. Hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
45
Tabel 3.2
Teknik Pengumpulan Data
Jenis Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data
Instrument
Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan dengan metode pembelajaran Index Card Match
Siswa Melaksanakan pretest dan posttest
Butir soal pilihan ganda
I. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah instrumen tes. Tes tertulis ini berupa soal pilihan ganda yang terdiri
dari 4 alternatif jawaban yaitu A, B, C, dan D. Tes disusun berdasarkan
indikator yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013, skor yang digunakan
pada pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk jawaban yang benar dan
nol (0) untuk jawaban yang salah.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Menentukan konsep dan sub konsep berdasarkan Kurikulum 2013
b. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian
c. Membuat soal berdasarkan instrumen penelitian
d. Instrumen yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan ke dosen
pembimbing
e. Melakukan uji coba instrumen
f. Analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda
menggunakan Uji Anates.
46
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Test
Materi Sub pokok
bahasan
Indikator Nomor Soal
Hukum Islam
tentang Binatang
Binatang yang Halal
Menjelaskan pengertian binatang yang halal dimakan
1,4,25*
Menjelaskan jenis binatang yang halal dimakan
10,21
Mengklasifikasikan binatang yang halal dimakan
2*,24
Menyebutkan ciri-ciri binatang yang halal dimakan
27,29
Menjelaskan dalil tentang binatang yang halal dikonsumsi
6,14,17
Menyebutkan hikmah mengonsumsi binatang yang halal
12,16,26*
Binatang yang Haram
Menjelaskan jenis binatang yang haram dimakan
5*,7*,15,22
Mengklasifikasikan binatang yang haram dimakan
9,11*,20,23*
Menyebutkan ciri-ciri binatang yang haram dimakan
3*,8,18, 28
Menjelaskan dalil tentang binatang yang haram dikonsumsi
13*,19,30
Jumlah Soal 30 Keterangan:
*soal yang tidak valid
Jumlah butir soal yang valid sebanyak 21 soal sedangkan yang digunakan hanya 20 butir soal, butir soal valid yang tidak digunakan yaitu (14)
J. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji
coba instrumen dilakukan pada siswa-siswi di luar kelas eksperimen dan
kelas kontrol, yaitu kelas VIII.1 yang berjumlah 20 siswa. Setelah
melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengolah data
47
hasil uji coba dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan
daya pembeda. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji coba
instrumen adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana
tes dapat mengukur apa yang hendak diukur.12 Sebuah tes dikatakan
valid jika tes tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang akan
diukur. Adapun pengukuran validitas butir soal pilihan ganda dalam
penelitian ini dengan menggunakan program Anates versi 4.0.2,
jumlah butir soal yang valid sebanyak 21 soal dari 30 soal pilihan
ganda, sedangkan yang digunakan sebanyak 20 butir soal.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas maknanya terpercaya, suatu tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Tujuan uji reliabilitas ini berhubungan
dengan masalah ketetapan hasil tes.13 Untuk uji reliabilitas ini
menggunakan Anates versi 4.0.2 dan reliabilitas yang diperoleh
sebesar 0,85 sehingga dapat disimpulkan instrumen yang akan
digunakan adalah reliabel.
3. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Soal yang baik tidak hanya didasarkan pada validitas dan
reliabilitasnya saja, tetapi juga perlu dilakukan taraf kesukaran.14
Untuk menghitung index kesukaran setiap butir menggunakan program
Anates versi 4.0.2.
12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), cet.
Ke-3, h. 73 13 Ibid, h. 100 14 Ibid, h. 222-223
48
Kriteria yang digunakan adalah makin kecil index yang diperoleh
maka soal tersebut dinyatakan sukar. Sebaliknya makin besar index
yang diperoleh maka soal tersebut dinyatakan mudah. Index kesukaran
sering diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Taraf Kesukaran
Rentang Nilai Kriteria
0,00-0,30 Soal Sukar
0,31-0,70 Soal Sedang
0,71-1,00 Soal Mudah
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal, adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah.15 Untuk mencari daya pembeda
menggunakan program Anates versi 4.0.2. Penentu kriteria daya
pembeda dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda
Rentang Nilai Klasifikasi
0,00-0,20 Jelek (poor)
0,21-0,40 Cukup (satisfactory)
0,41-0,70 Baik (good)
0.71-1,00 Baik sekali (excellent)
negatif drop
15 Ibid, 228-229
49
K. Teknik Analisis Data Setelah instrumen diuji coba, maka langkah selanjutnya dilakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diharapkan. Data yang diperoleh
melalui instrumen penelitian kemudian diolah dan dianalisis dengan
maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji
hipotesis. Pada penelitian ini data yang diperoleh dari instrumen tes hasil
belajar diolah dan dianalisis menggunakan statistik yaitu dengan uji-t.
Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian
prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal dan
mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapaun langkah-langkah
yang dilakukan dalam analisis data sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum melakukan teknik analisis statistik yang akan digunakan,
terlebih dahulu memeriksa keabsahan sampel, yaitu dengan uji
normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data perlu dilakukan untuk mengetahui apakah
sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan
adalah uji liliefors.16 Adapun pengolahan datanya menggunakan
SPSS 22.
Dengan kriteria:
Jika Lhit < Ltab, maka H0 diterima dan data terdistribusi normal
Jika Lhit > Ltab, maka H0 ditolak dan data tidak terdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Ho : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari papulasi yang tidak berdistribusi normal
16 Sudjana, Metode Statistika, 2005. h. 466
50
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kegunaan antara
dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan setelah data
persyaratan normalitas terpenuhi. Populasi-populasi dengan varians
yang sama besar dinamakan populasi dengan varians yang
homogen.17 Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan uji Fisher pada taraf signifikansi 0,05, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Hipotesis
2) Bagi data menjadi dua kelompok
3) Cari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya
4) Tentukan Fhitung dengan rumus :
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Dengan kriteria:
Fhitung < Ftabel, maka data homogen
Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogen (heterogen)
Hipotesis uji homogenitas:
H0= kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen
Ha= kedua kelompok tidak berasal dari populasi yang homogen
2. Pengujian Hipotesis
Hasil analisis data yang diperoleh dari hasil uji normalitas dan
homogenitas digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk
menguji hipotesis dengan data berdistribusi normal dan homogen maka
digunakan uji-t dengan taraf signifikansi α=0,05. Adapun uji-t
parametrik dengan rumus sebagai berikut:18
17 Ibid, h. 249 18 Ibid, h. 239-240
51
𝑡 =𝑋�1 − 𝑋�2
� 1𝑛1
𝑠+ 1𝑛2
Dengan,
𝑠 =(𝑛1 − 1)𝑠1
2 + (𝑛2 − 1)𝑠21 2
𝑛1 + 𝑛2 − 2
Keterangan:
Xbar1 = Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode
index card match
Xbar2 = Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode
konvensional
S12 = Varians kelompok eksperimen
S22 = Varians kelompok kontrol
n1 = Jumlah siswa kelompok eksperimen
n2 = Jumlah siswa kelompok kontrol
Pengujian signifikansi dari uji-t dilakukan dengan tabel t pada tingkat
signifikansi 5%. Adapun kriteria pengujian:
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak, Ha diterima
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima, Ha ditolak
52
L. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah:
H0 : μa = μb
Ha : μa ˃ μb19
Keterangan :
H0 : Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara metode index card
match pada pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : Adanya pengaruh yang signifikan antara metode index card match
pada pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa.
μa : Rata-rata prestasi belajar PAI siswa yang diajarkan dengan
metode index card match
μb : Rata-rata prestasi belajar PAI siswa yang diajarkan dengan
metode konvensional
19 Ibid, h. 241
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SMP Dharma Karya UT 1. Sejarah Singkat Sekolah/Madrasah
SMP Dharma Karya berdiri sejak tahun 1993 dan mulai beroperasi
pada tahun 1994, berlokasi di Jalan Talas II No. 30 Pondok Cabe Ilir,
Pamulang-Tangerang Selatan. SMP Dharma Karya dibangun dengan
tujuan untuk menciptakan sekolah yang nasionalis dan menerima
semua agama yang ada di Indonesia. Sehingga sampai saat ini,
siswa/siswi SMP Dharma Karya memiliki ragam agama yang berbeda,
diantaranya ada yang beragama Islam, Kristen Katholik, Kristen
Protestan, Hindu dan Kong Hu Chu. SMP Dharma Karya adalah
sekolah menengah di bawah naungan Yayayasan Pembina Universitas
Terbuka (YPUT) sekarang menjadi Yayasan Pendidikan Insan
Indonesia (YPII).
2. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP Dharma Karya
Alamat Jalan : Jl. Talas II No.30 Pondok Cabe Ilir
Kecamatan : Pamulang
Kab/Kota : Tangerang Selatan
Provinsi : Banten
Telpon : 021 – 7470 2182
No. Telp/Hp : 021 – 7470 2182 / 0815 19627404
Akreditasi : A ( Amat Baik )
Tahun didirikan : 1993
Tahun beroperasi : 1994
NamaYayasan : Yayayasan Pembina
Universitas Terbuka (YPUT) sekarang
54
menjadi Yayasan Pendidikan Insan Indonesia
(YPII)
a. Kepemilikan Tanah : Yayasan
b. Status Tanah : Sertifikat
c. Luas Tanah : 3.800 m2
Status Bangunan Milik : Yayasan
a. Surat Ijin Bangunan : Ada
b. Luas Seluruh Bangunan : 2.400 m21
3. Visi dan Misi
a. Visi Sekolah
Dengan mengacu kepada visi Bidang Pendidikan YPII
tersebut, maka ada beberapa dasar pertimbangan yang kami
lakukan untuk menetapkan visi, misi dan strategi pengelolaan
SMP Dharma Karya, yaitu :
1) Melakukan evaluasi terhadap setiap permasalahan dan
identifikasi terhadap seluruh potensi yang dimiliki oleh
sekolah, yang meliputi kekuatan, kelemahan, kendala dan
tantangan (analisis SWOT).
2) Melakukan perbaikan, pembenahan, dan mencari jalan keluar
terhadap apa yang menjadi kelemahan, kendala dan tantangan
yang ada di SMP Dharma Karya.
3) Optimalisasi pemberdayaan potensi yang ada.2
Dengan mengacu pada uraian di atas, maka visi sekolah ini
adalah :
“Mempersiapkan siswa yang unggul dalam mutu pendidikan untuk
siap bersaing di tingkat nasional dan global, dengan berlandaskan
1 Lampiran Profil SMP Dharma Karya UT
2 Lampiran Program Kerja SMP Dharma Karya UT
55
pada iman, takwa dan kasih sayang, demi menyongsong masa
depan mereka yang lebih baik.”
b. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka harus ada misi yang
relevan dengan visi tersebut. Misi adalah bentuk layanan untuk
memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai
indikatornya.
Dengan mengacu pada definisi di atas, maka misi dari SMP
Dharma Karya dirumuskan sebagai berikut :
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif,
sehingga setiap siswa dapat memperoleh kesempatan
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang
dimiliki melalui metode pendekatan kasih sayang.
2) Mendorong dan membantu siswa untuk dapat mengenali
potensi dirinya sehingga memudahkan dalam pengembangan
sesuai bakat dan kemampuan secara optimal.
3) Menciptakan dan menumbuh kembangkan jiwa semangat
untuk meraih keunggulan yang dilakukan secara intensif
kepada seluruh warga sekolah dengan membangun kreatifitas
dan kedisiplinan (caracter building).
4) Menumbuhkan dan menanamkan penghayatan terhadap
pelajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sebagai
pembentuk karakter insan yang arif dalam melakukan tindakan
dan perbuatan.3
3 Lampiran Program Kerja SMP Dharma Karya UT
56
4) Guru dan Tenaga Kependidikan
Tabel 4.1
Nama dan Jabatan Guru
No. Nama Jabatan
1. Drs. Siswanto Kepala Sekolah
2. Dra. Tentrem Murihastuti Wakil Kepala Sekolah
3. Dra. Purita Dyah Pitaloka Guru IPS
4. Dra. Hilaliyah Guru Matematika
5. Rusyana, S.Ag Guru Agama Islam
6. Sulaiman, S.Pd.I.,S.Kom. Guru TIK/Prakarya/TU Administrasi
7. MN Cahyaningrum, S.Pd. Guru Biologi
8. Deasy Syahfitri, S.Pd Guru Matematika
9. Lilik ,S.Pd. Guru Seni Budaya
10. Wahyuningtyas, S.Pd. Guru IPS Terpadu
11. Eri Jatnikasari, S.Pd. Guru Fisika
12. Dra. Djuwita Guru Bahasa Indonesia
13. Hastutiningsih, S. Pd. Guru Bahasa Inggris
14. Dra. Shofiah Guru Bahasa Indonesia
15. IGD. Alit Putra Guru Agama Hindu
16. IGN. Ari Wiryawan Guru Olahraga
17. Pdt. Soediyanto Guru Agama Kristen
18. Auda Layyinatul Istibsyaroh, S.Pd.
Guru Bahasa Inggris
19. Marta Guru Bahasa Inggris
20. Arif Pustakawan
21. Rita Staff TU Bag. Keuangan
57
22. Rozi Cleaning Service
23. Munir Cleaning Service 24. Mamat Satpam
5) Siswa SMP Dharma Karya UT
Tabel 4.2
Data Jumlah Siswa dan Rombel
No Data Kelas Jumlah Jumlah Siswa
Jumlah Rombel L P
1. Kelas VII 3 37 39 76
2. Kelas VIII 3 35 26 61
3. Kelas IX 4 47 31 78
Total 10 105 85 215
6) Sarana dan Prasarana
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana
NO NAMA JUMLAH
1 Ruang Kelas 10 Buah
2 Laboratorium IPA 1 Buah
3 Ruang Perpustakaan 1 Buah
4 Ruang Multimedia 1 Buah
5 Laboratorium Komputer 1 Buah
6 Ruang Tata Usaha 1 Buah
7 Ruang Koperasi Sekolah 1 Buah
8 Ruang Kepala Sekolah 1 Buah
9 Ruang Guru 1 Buah
10 Ruang BK 1 Buah
58
NO NAMA JUMLAH
11 Ruang UKS 1 Buah
12 Ruang OSIS 1 Buah
13 WC Guru 1 Buah
14 Lapangan 1 Buah
15 Tempat Parkir Motor 1 Buah
16 WC Siswa 6 Buah
17 Masjid 1 Buah
18 Kantin Sekolah 1 Buah
7) Ekstrakurikuler
a. Futsal g. English Club m. Tata Boga
b. Basket h. Marawis
c. Tari i. Angklung
d. Teater j. Robotik
e. Taekwondo k. Drum Band
f. Sains Club l. Pramuka
Selain memiliki sarana dan pra-sarana sebagai mana disebut di
atas, sekolah ini juga memiliki taman yang di dalamnya terdapat
tanaman dan kolam ikan yang memiliki manfaat untuk sekolah, seperti
praktikum lapangan pelajaran MIPA, dan sebagai pelindung sekolah
atau sebagai penyerapan air hujan.
Di gerbang utama sekolah (di samping meja piket) ada sebuah
lemari yang berisi kumpulan prestasi dan keterampilan belajar siswa
yang dibuktikan dengan banyaknya piala, sertifikat dan piagam
penghargaan dari panitia pelaksana kegiatan atau acara yang mereka
ikuti.
59
B. Deskripsi Data Penelitian ini dimulai dengan menguji instrument tes kepada siswa di
luar sampel penelitian yaitu siswa SMP Dharma Karya UT kelas VIII.1.
Hasil uji instrument tes yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
1. Hasil Uji Validitas Soal
Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan program
ANATES, dari 30 butir soal yang diberikan terdapat 21 soal yang valid,
yakni nomor: 1, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 27,
22, 24, 27, 28, 29, dan 30. Untuk nomor soal yang tidak valid terdapat 9
butir soal, yakni nomor 2, 3, 5, 7, 11, 13, 23, 25, 26.
2. Hasil Uji Reliabilitas Soal
Berdasarkan hasil perhitungan ANATES, diperoleh hasil bahwa
nilai reliabilitas instrumen tes adalah 0,85. Nilai ini termasuk kategori
tinggi atau dengan kata lain instrumen ini layak digunakan dalam
penelitian.
3. Hasil Uji-tingkat Kesukaran Soal
Berdasarkan perhitungan menggunakan program ANATES, dapat
dilihat tingkat kesukaran pada tabel berikut:
Tabel. 4.4
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Kategori Nomor Soal Jumlah Soal
Sangat Sukar - -
Sukar 1, 20, 30 3
Sedang 4, 6, 8, 10, 12, 13, 15, 17, 19,
21, 27, 28, 29
13
Mudah 2, 7, 9, 11, 14, 16, 18, 22, 24, 26 10
Sangat Mudah 3, 5, 23, 25 4
Jumlah Item 30
60
8) Hasil Uji Daya Pembeda Soal
Berdasarkan perhitungan menggunakan program ANATES, dapat
dilihat daya pembeda pada tabel berikut:
Tabel. 4.5
Klasifikasi Tingkat Daya Pembeda
Kategori Nomor Soal Jumlah
Soal
Jelek 2, 3, 5, 7, 11, 13, 23, 25, 26, 9
Cukup 9, 10, 16, 20,24, 27 6
Baik 1, 4, 8, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 28,
29
12
Baik Sekali 6, 12, 30 3
Jumlah Item 30
C. Kegiatan Pembelajaran
1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen
(Metode Index Card Match)
Untuk kelas eksperimen (Index Card Match) peneliti mengambil
kelas VIII 2 Jumlah siswa di kelas ini adalah 20 orang terdiri dari 11
anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Tingkat kecerdasan di kelas ini
cukup merata. Ini dibuktikan dengan nilai individu siswa hasil Pretest
atau tes di awal pertemuan sebelum diberikannya materi.
Dalam penerapan metode Index Card Match siswa diminta untuk
meninjau ulang kembali materi yang sudah diajarkan. Materi dalam
penelitian ini yaitu hukum Islam tentang binatang yang halal dan
haram. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran
active learning. Pertama-tama, peserta didik mendengarkan penjelasan
dari guru, kemudian guru menayangkan video yang berkaitan dengan
materi pembelajaran agar lebih dipahami oleh siswa. Setelah materi
selesai disampaikan, guru mulai memberikan arahan kepada siswa
61
tentang bagaimana langkah-langkah metode Index Card Match, dalam
metode tersebut siswa mendapatkan kartu index, sebagian siswa
mendapat kartu yang berisi pertanyaan dan sebagiannya lagi mendapat
kartu yang berisi jawaban, kemudian masing-masing siswa mencari
pasangan dari kartu tersebut, setelah semuanya berpasangan dan duduk
bersama pasangannya masing-masing, setiap pasangan siswa
membacakan kartu yang berisi pertanyaan dan menunjuk pasangan lain
untuk memberikan jawabannya, begitupun seterusnya sampai semua
pertanyaan berhasil dijawab dengan benar.
2. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Kontrol
(Konvensional)
Untuk kelas Kontrol, peneliti menggunakan metode Konvensional,
peneliti mengambil kelas VIII 3. Jumlah siswa di kelas ini adalah 21
orang, terdiri dari 20 muslim dan 1 non muslim, dan yang diteliti adalah
siswa yang beragama Islam yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8
anak perempuan. Tingkat kecerdasan di kelas ini cukup merata, ini
dibuktikan dengan nilai individu siswa hasil Pretest atau tes di awal
pertemuan sebelum diberikannya materi. Pada kelas kontrol ini di awali
dengan guru menyampaikan materi secara ringkas dan setelah materi
selesai disampaikan, guru memberikan kesempataan kepada siswa
untuk berdiskusi sesuai dengan tema. Setelah berdikusi selesai guru
menayangkan video yang sesuai dengan materi pembelajaran agar siswa
dapat memahaminya dengan mudah. Setelah semua materi selesai
disampaikan guru memberikan posttest untuk mengetahui hasilnya.
D. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah data hasil Pretest dan posttest dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. kedua kelompok tersebut
masing-masing diberikan Pretest dan Posttest. Adapun data nilai Pretest
62
dan posttest yang diperoleh dari kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dapat dilihat pada lampiran 9,10,11 dan 12.
1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Gambaran umum tentang data-data ini telah diperoleh meliputi
nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata, median, modus, dan
standar deviasi.
Skor Pretest yang diperoleh pada kelas eksperimen sebelum
diberikan perlakuan Metode (Index Card Match) yaitu skor maksimum
85 dan skor minimum 60 dengan rata-rata mencapai 76,3 dan standar
deviasinya 7,59. Sedangkan skor Pretest yang diperoleh dari kelas
kontrol yaitu skor maksimum 85 dan skor minimum 65 dengan rata-
rata 77 dan standar deviasinya 6,57. Adapun penyajian data skor
Pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Skor Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Data Statistik Pretest
Eksperimen Kontrol
Nilai Tertinggi 85 85
Nilai Terendah 60 65
Rata-Rata 76,3 77
Median 77,5 77
Modus 85 80
Simpangan Baku 7,59 6,57
Jumlah Siswa 20 20
63
2. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Setelah diberikan perlakuan dengan metode Index Card Match
terhadap kelompok eksperimen, diperoleh nilai posttest nya yaitu skor
maksimum 100 dan skor minimum 75 dengan nilai rata-rata 89 dan
standar deviasinya 7. Sedangkan posttest terhadap kelas kontrol skor
maksimumnya yaitu 95 dan skor minimum 75 dengan nilai rata-rata
84,8 dan standar deviasinya 5,95. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Skor Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Data Statistik Posttest
Eksperimen Kontrol
Nilai Tertinggi 100 95
Nilai Terendah 75 75
Rata-Rata 89 84,8
Median 90 85
Modus 90 80
Simpangan Baku 7 5,95
Jumlah Siswa 20 20
Pada kelompok eksperimen hasil belajar siswa yang mencapai
nilai KKM sebesar 75 sebanyak 100% dan pada kelompok kontrol
yang mencapai nilai KKM 100% juga, ini berarti tidak ada pengaruh
yang signifikan antara kelompok yang menggunakan metode Index
Card Match dengan kelompok yang menggunakan metode
Konvensional, hanya saja nilai rata-rata kelompok eksperimen (Index
Card Match) lebih besar dari nilai rata-rata kelompok kontrol
(Konvensional).
64
E. Analisis Data 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors
yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari
penelitian terdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan data
terdistribusi normal bila memenuhi kriteria Lhitung<Ltabel diukur pada
taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil uji normalitas
pretest dan posttest kedua sampel penelitian dapat dilihat pada tabel
4.8, sedangkan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
14,15,16 dan 17.
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Statistik Eksperimen Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
N 20 20 20 20
𝑋� 76,3 89 77 84,8
S 7,59 7 6,57 5,95
Lhitung 0,189 0,157 0,176 0,169
Ltabel 0,190 0,190 0,190 0,190
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Fisher,
dengan kriteria pengujian H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel dan H0
diterima jika Fhitung < Ftabel. Hasil uji Homogenitas Pretest dan posttest
kedua sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9, sedangkan
perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18 dan 19.
65
Tabel 4.9
Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Statistik Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 20 20 20 20
S 7,59 6,57 7 5,95
Fhitung 0,528 0,878
Ftabel 2,17 2,17
Kesimpulan Homogen Homogen
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Hipotesis Pretest
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan yang signifikan antara Pretest kelompok
eksperimen dan Pretest kelompok kontrol. Karena kedua data
berdistribusi normal dan homogen, maka uji statistik yang
digunakan adalah uji-t pada taraf signifikansi 0,05. Sampel
dinyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan apabila
thitung<ttabel. Hasil uji-t pada Pretest kedua kelompok sampel
penelitian dapat dilihat seperti pada tabel 4.10, sedangkan
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20.
Tabel 4.10
Hasil Uji-t Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Statistik Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
N 20 20 𝑋� 76,3 77
thitung -0,334 ttabel 1,685
Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan
66
b. Uji Hipotesis Posttest
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan yang signifikan antara Pretest kelompok
eksperimen dan Pretest kelompok kontrol. Karena kedua data
berdistribusi normal dan homogen, maka uji statistik yang
digunakan adalah uji-t pada taraf signifikansi 0,05. Sampel
dinyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan apabila
thitung<ttabel. Hasil uji-t pada Pretest kedua kelompok sampel
penelitian dapat dilihat seperti pada tabel 4.11, sedangkan
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.
Tabel 4.11
Hasil Uji-t Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Statistik Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
N 20 20 𝑋� 89 84,8
thitung 2,396 ttabel 1,685
Kesimpulan Terdapat perbedaan yang signifikan
F. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya
diperoleh bahwa Ho ditolak. Dengan demikian, Hipotesis alternatif
(Ha) yang menyatakan prestasi belajar PAI siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran Index Card Match lebih tinggi
dari pada siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran
Konvensional pada taraf signifikan 0,05.
Artinya, sebelum diterapkan metode pembelajaran Index Card
Match kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru dalam
menjelaskan dan pada kesimpulan akhir. Siswa kurang aktif dalam
67
mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkan metode
Index Card Match untuk kelas eksperimen proses pembelajaran lebih
aktif dan kreatif dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode
Konvensional. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya
siswa lebih semangat dengan adanya metode Index Card Match ini
tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius, serta
mengurangi rasa kejenuhan.
Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan di atas, dijelaskan bahwa
Ha diterima sehingga terdapat pengaruh terhadap hasil belajar PAI
siswa dengan menggunakan metode Index Card Match pada materi
hukum binatang yang halal dan haram.
G. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa berbagai upaya telah dilakukan agar
diperoleh hasil yang optimal, namun belum sepenuhnya sempurna,
karena penelitian ini masih mempunyai keterbatasan sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya diterapkan pada mata pelajaran PAI khususnya
materi hukum binatang yang halal dan haram, sehingga belum dapat
dilihat hasilnya pada pokok bahasan PAI yang lainnya.
2. Waktu penelitian yang terbatas karena sekolah libur Try Out dan
UN kelas IX sehingga diperlukan persiapan yang lebih baik lagi
agar instrumen penelitian dan fokus belajar siswa lebih maksimal
3. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya pada
aspek hasil belajar PAI pada ranah kognitif, sedangkan aspek lain
tidak dikontrol.
4. Hasil penelitian ini tidak dapat menampilkan proses pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung, karena peneliti tidak
menggunakan alat perekam atau mengabadikan gambar.
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam materi Hukum Binatang
yang Halal dan Haram. Hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai hasil
perhitungan uji hipotesis posttest melalui uji-t pada taraf signifikansi 0,05,
dimana thitung > ttabel yaitu 2,396>1,685. Hasil ini diperkuat dengan
pencapaian nilai rata-rata kelompok eksperimen yang lebih besar dari nilai
rata-rata kelompok kontrol, dengan nilai rata-rata kelompok eksperimen
89 dan nilai rata-rata kelompok kontrol 84,8. Jadi kesimpulannya,
penggunaan metode Index Card Match mempengaruhi prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang
Selatan.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dan pengalaman dalam proses belajar
mengajar yang terjadi selama penelitian, maka penulis dapat memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Adanya kerjasama dalam hal perizinan pembelajaran metode Index
Card Match, adanya buku sumber untuk menunjang proses
pembelajaran, dan disediakan fasilitas LCD untuk mempermudah
siswa dalam memahami penjelasan guru jika dibutuhkan penayangan
video yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
69
2. Bagi Guru
Guru dalam mengintruksikan langkah-langkah pembelajaran Index
Card Match harus lebih jelas dan guru harus lebih memperhatikan
kondisi kelas.
3. Bagi Siswa
Siswa harus lebih mengerti proses pembelajaran metode Index Card
Match agar pembelajaran berjalan lancar.
4. Bagi Peneliti Lain
Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode
Index Card Match tetapi dalam indikator yang berbeda.
70
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. “Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Metode Index Card Match terhadap Hasil Belajar PAI Siswa (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di SMK Negeri 8 Jakarta)”. Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan.
Al-Rasyid dan Samsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam. Ciputat: Ciputat Press,
2005. Ali, Muhammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008. An-Nahlawi, Abdul Rahman. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan
Masyarakat. Jakarta: Bina Insani Press, 1995. Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.
Arifin, Muzayyin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Aksara, 1987. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Daradjat, Zakiyah. dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara,1992.
Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta: PT. Syamil Cipta Media, 2005.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 2007. Diwiningsih, Sri. Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Metode Index Card
Match pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Grabag Magelang. 2010. (http://perpus.iainsalatiga.ac.id/).
Fikriyah, Amalina Nisail. “Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning
Teknik Index Card Match terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa (Quasi Eksperimen)”. Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan.
Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994. Hamdu, Ghullam dan Lisa Agustina. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. (http://jurnal.upi.edu/file/8-Ghullam_Hamdu1.pdf).
Kadir, Ilham. Pendidikan Adab KH. Hasyim Asy’ari, diakses pada Senin, 23
Februari 2015, Pukul 12.30 WIB. (http://www.lppimakassar.com).
71
K, Roestiyah N. Stratetgi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2012. Kasjono, Heru Subaris dan Yasril. Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013. Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam “Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung
Persada Press, 2008. Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009. -------. Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2010. Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi &Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006. Silberman, L Melvin. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007. Siregar, Eveline dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia, 2010. Slameto. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010. Sudjana. Metode Statistika. Bandung:PT. Tarsito, 2005. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2014. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008. Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005.
72
Usman, Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Undang-Undang tentang SISDIKNAS dan peraturan pelaksanaannya 2000-2004.
Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung
Persada Press, 2004. Zuhairini, Methodhik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: PT Usaha Nasional,
1983.
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Metode Index Card Match dalam Pembelajaran PAI terhadap
Prestasi Belajar Siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan” yang
ditulis oleh Rena Husna Kodariyah. NIM : 1111011000088. Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diuji kebenarannya oleh dosen
pembimbing pada tanggal 19 Agustus 2015.
Jakarta, 19 Agustus 2015
Dr. H. Mundzier Suparta, MA NIP. 19540707 198402 1 001
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Rena Husna Kodariyah
NIM : 1111011000088
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Metode Index Card Match dalam Pembelajaran PAI terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan
NO REFERENSI PARAF 1 BAB I
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam “Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29-30
2 Zakiyah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,1992), h. 28
3 Undang-Undang tentang SISDIKNAS dan peraturan pelaksanaannya 2000-2004, (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004), h. 7
4 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 6
5 Ilham Kadir, Pendidikan Adab KH. Hasyim Asy’ari, diakses pada Senin, 23 Februari 2015, Pukul 12.30 WIB. (http://www.lppimakassar.com)
6 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Syamil Cipta Media, 2005)
7 Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 79
8 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 10
9 Mel Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007), cet. 8, h. 240
1 BAB II Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), cet. Ke-3, h. 895
2 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 151
3 http://jurnal.upi.edu/file/8-Ghullam_Hamdu1.pdf, diakses pada 24 Februari 2015, pukul 13.00 WIB.
4 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 4
5 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 2
6 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 88
7 Departemen Pendidikan Nasional. loc. cit
8 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), cet. Ke-7, h. 28-30
9 Tohirin, op. cit., h. 151
10 Ibid, h. 152
11 Ibid, h. 153
12 Ibid, h. 154
13 Ibid, h. 155
14 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 24-25
15 Ibid, h. 26
16 Ibid, h. 31-32
17 Ibid, h. 32-33
18 Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., h. 740
19 Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h. 176
20 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 144
21 Slameto, op.cit., h. 82
22 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 126
23 Eveline Siregar dan Hartini Nara, op.cit., h. 12
24 Yudhi Munadi, op.cit., h. 4
25 Abuddin Nata, op.cit., h. 176-177
26 Ibid, h. 181-182
27 Wina Sanjaya, op.cit., h. 148
28 Ibid, h. 149
29 Roestiyah N.K, Stratetgi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), cet. 8, h. 139
30 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 45-46
31 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia & Nuansa Cendikia, 2013), cet. Ke-8, h. 200
32 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2004), cet. Ke-2, h. 75
33 Abudin Nata, op.cit., h. 199
34 Ibid, 200
35 Ibid, 201
36 Melvin L. Silberman, op.cit., h. 250
37 Ibid
38 Ibid, h. 251
39 http://perpus.iainsalatiga.ac.id/docfiles/fulltext/09cfa25d085873a3.pdf, diakses pada 24 Februari 2015, pukul 13.00 WIB
40 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.Cit., h. 204
41 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1987), cet. Ke 5, h. 13
42 Abdurrahman An Nahlawi, pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani, 1995), h. 24-25.
43 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2008), h. 49.
44 Zuhairini, Methodhik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: PT Usaha Nasional, 1983), cet. 3, h. 27
45 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 130
46 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam “Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 75-76.
47 Al-Rasyid dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Ciputat: Ciputat Press, 2005), h. 35-36
48 Muzayyin Arifin, op.cit., h. 108-109
49 Al-Rasyid dan Samsul Nizar, op.cit., h. 34
50 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010), cet. Ke-2, h. 22-23
51 Siti Aisyah, “Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Metode Index Card Match terhadap Hasil Belajar PAI Siswa (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di SMK Negeri 8 Jakarta)”. Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan.
52 Amalina Nisail Fikriyah, “Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Teknik Index Card Match terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa (Quasi Eksperimen)”. Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan.
1 BAB III Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h. 157
2 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi &Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 38
3 Ibid, h. 22
4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), cet. Ke-19, h. 3
5 Juliansyah Noor, op.cit., h. 42
6 Ibid, h. 118
7 Sugiyono, op.cit., h. 116
8 Juliansyah, op.cit., h. 47-48
9 Sugiyono, op.cit., h. 117
10 Ibid, h. 124
11 Heru Subaris Kasjono dan Yasril, Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), cet. Ke-2, h. 20.
12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), cet. Ke-3, h. 73
13 Ibid, h. 100
14 Ibid, h. 222-223
15 Ibid, 228-229
16 Sudjana, Metode Statistika, 2005. h. 466
17 Ibid, h. 249
18 Ibid, h. 239-240
19 Ibid, h. 241
Jakarta, 19 Agustus 2015
Pembimbing
Dr. H. Mundzier Suparta, MA NIP. 19540707 198402 1 001
Lampiran 1 Validitas Soal Penelitian
SMP Dharma Karya UT Tahun Pelajaran 2014-2015 Jl. Talas II, No.30 Pondok Cabe Ilir-Pamulang
73
A. Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat
1. Dua macam darah yang halal dimakan adalah … a. darah sapi dan darah
kerbau b. darah ayam dan darah
kambing c. darah ular dan darah
belalang d. hati dan limpa
2. Binatang yang hukumnya disamakan dengan ayam adalah .... a. burung merpati b. burung rajawali c. burung gagak d. burung hantu
3. Memakan daging tikus haram hukumnya, karena tikus termasuk binatang yang.... a. Menjijikkan b. Menakutkan c. dilarang membunuhnya d. disuruh membunuhnya
4. Binatang yang subhat adalah binatang yang.... a. tidak jelas asal-usulnya b. tidak jelas habitatnya c. tidak jelas hukumnya d. tidak tampak dilihat mata
5. Hewan yang mati diterkam binatang buas jika dimakan hukumnya... a. Meragukan b. Halal c. Syubhat d. Haram
kata yang احلت لكم ب ھی م ة األ ن ع ام .6
bergaris bawah dalam penggalan ayat tersebut artinya? a. Binatang buruan b. Binatang yang hidup di air c. Binatang ternak
d. Binatang yang hidup di darat
7. Alat yang tidak boleh digunakan untuk menyembelih adalah … a. kuku dan tulang b. pisau dapur c. pedang d. golok
8. jenis-jenis makanan yang tidak secara tegas diharamkan dalam Alquran ialah... a. bangkai b. darah c. babi d. lalat
9. Jika hewan yang halal tidak disembelih mengikuti tuntunan syariat Islam, dianggap … a. Sah penyembelihannya b. Menjadi bangkai c. Halal dimakan d. Dapat dimakan setelah
dimasak 10. Semua jenis unggas halal
dimakan, kecuali … a. Burung gagak b. Burung dara c. Burung pipit d. Burung gereja
11. Binatang di bawah ini yang haram karena hidup di dua alam adalah… a. Lobster b. Buaya c. Gurita d. Belut
12. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa makanan yang akan kita makan jelas terbuat dari bahan makanan halal adalah .... a. baunya b. labelnya c. warnanya
Lampiran 1 Validitas Soal Penelitian
SMP Dharma Karya UT Tahun Pelajaran 2014-2015 Jl. Talas II, No.30 Pondok Cabe Ilir-Pamulang
74
d. rasanya 13. Maksud dari hadits dibawah ini
adalah... باع فأكلھ حرام كل ذي ناب من السa. Haram memakan binatang
amfibi b. Haram memakan bangkai
sapi c. Haram memakan binatang
buas yang bertaring d. Haram memakan binatang
yang berkuku tajam 14. Arti dari hadits berikut adalah
...
في البحر ھو الطھور ماؤه، الحل میتتھ
a. Laut itu haram airnya dan halal bangkainya
b. Laut itu suci airnya dan halal bangkainya
c. Laut itu haram airnya dan haram bangkainya
d. Laut itu suci airnya dan haram bangkainya
15. jenis binatang yang jelas-jelas telah dilarang oleh Allah Swt, kecuali... a. Binatang yang dicekik b. Binatang yang disembelih
atas nama selain Allah c. Binatang yang disembelih
sesuai syariat Islam d. Binatang yang ditanduk
16. Hikmah dihalalkannya binatang untuk dimakan, kecuali... a. Agar sehat terhindar dari
penyakit b. Agar menjadi hamba yang
ta’at c. Agar selalu bersyukur atas
nikmat Allah d. Agar membeli makanan
yang mahal 17. Sebutkan macam binatang yang
halal dagingnya menurut Al-Qur’an dan hadis... a. Belalang, lalat, dan ikan
b. Unta, keledai, dan kambing c. Sapi, kuda, dan kerbau d. Gajah, kuda, singa
18. Selain binatang yang diharamkan untuk dimakan, adapula bagian dari binatang halal yang diharamkan dalam Alquran, yaitu ... a. kulitnya b. darahnya c. ususnya d. buntutnya
حرمت علیكم المیتة والدم ولحم الخنزیر .19ayat tersebut mengandung makna ... a. Diharamkan bagimu
bangkai, limpa, daging babi b. Diharamkan bagimu darah,
bangkai ikan, daging anjing c. Diharamkan bagimu
bangkai, darah, daging anjing
d. Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi
20. Perhatikan gambar berikut:
Binatang tersebut haram untuk dikonsumsi. Penyebab diharamkan mengkonsumsi binatang tersebut kecuali…
a. karena ada ayat yang mengharamkannya
b. karena mempunyai kuku yang tajam
c. karena termasuk binatang yang bertaring
d. karena membahayakan 21. Di bawah ini yang termasuk
jenis binatang yang dihalalkan adalah… a. Binatang yang hidup di dua
alam
Lampiran 1 Validitas Soal Penelitian
SMP Dharma Karya UT Tahun Pelajaran 2014-2015 Jl. Talas II, No.30 Pondok Cabe Ilir-Pamulang
75
b. Binatang yang hidup di air c. Binatang yang dilarang
untuk dibunuh d. Binatang yang diperintah
untuk dibunuh 22. Di bawah ini yang termasuk
jenis binatang yang diharamkan adalah… a. Binatang yang hidup di
laut b. Binatang yang buas dan
bertaring c. Binatang ternak d. Bangkai Ikan dan Belalang
23. Yang termasuk binatang yang hidup di dua alam adalah ... a. buaya, kura-kura, katak,
ular b. Kuda nil, cumi-cumi,
pinguin, lumba-lumba c. Itik, bebek, angsa, ayam d. Burung merpati, elang,
gagak, nuri 24. Macam- macam binatang yang
halal dagingnya, Kecuali ... a. Ikan dan Udang b. Kelinci dan Kerbau c. Elang dan katak d. Gurita dan Cumi-Cumi
25. Binatang yang halal adalah ... a. Yang boleh dimakan
menurut syariat Islam b. Yang membahayakan
hidup manusia c. Yang mengandung
penyakit d. Yang haram menurut Islam
26. Selain karena menjijikan, babi diharamkan karena.... a. membahayakan b. binatang yang dilindungi c. dilarang untuk dibunuh d. harganya mahal
27. Bangkai yang boleh dimakan adalah... a. Ayam dan ikan b. Ikan dan belalang c. Kambing dan ayam d. Burung dan belalang
28. Sebutkan 4 binatang yang dilarang untuk dibunuh! a. Semut, kelelawar, cicak,
burung hud-hud b. Ular, burung gagak, semut,
lebah c. Tikus, anjing (gila), burung
elang, burung surad d. semut, lebah, burung hud-
hud dan burung surad 29. Deri menangkap belalang
disawah, kemudian memasaknya dan dimakan bersama adiknya, hukum memakan belalang tersebut adalah ... a. Haram b. Halal c. Sunah d. makruh
30. Hukum memakan daging keledai adalah .. a. Haram b. Halal c. Sunah d. Syubhat
Selamat Mengerjakan
76
KUNCI JAWABAN
NO SOAL KUNCI JAWABAN
1. Dua macam darah yang halal dimakan adalah …
a. darah sapi dan darah kerbau b. darah ayam dan darah kambing c. darah ular dan darah belalang d. hati dan limpa
D
2. Binatang yang hukumnya disamakan dengan ayam adalah .... a. burung merpati b. burung rajawali c. burung gagak d. burung hantu
A
3. Memakan daging tikus haram hukumnya, karena tikus termasuk binatang yang....
a. Menjijikkan b. Menakutkan c. dilarang membunuhnya d. disuruh membunuhnya
A
4. Binatang yang subhat adalah binatang yang.... a. tidak jelas asal-usulnya b. tidak jelas habitatnya c. tidak jelas hukumnya d. tidak tampak dilihat mata
C
5. Hewan yang mati diterkam binatang buas jika dimakan hukumnya... a. Meragukan b. Halal c. Syubhat d. Haram
D
6. Bahiimatul an’ami...kata yang bergaris bawah dalam penggalan ayat tersebut artinya? a. Binatang buruan b. Binatang yang hidup di air c. Binatang ternak d. Binatang yang hidup di darat
C
7. Alat yang tidak boleh digunakan untuk menyembelih A
77
adalah … a. kuku dan tulang b. pisau dapur c. pedang d. golok
8. jenis-jenis makanan yang tidak secara tegas diharamkan dalam Alquran ialah... a. bangkai b. darah c. babi d. lalat
D
9. Jika hewan yang halal tidak disembelih mengikuti tuntunan syariat Islam, dianggap … a. Sah penyembelihannya b. Menjadi bangkai c. Halal dimakan d. Dapat dimakan setelah dimasak e. Semua jenis unggas
B
10. Semua jenis unggas halal dimakan, kecuali … a. Burung gagak b. Burung dara c. Burung pipit d. Burung gereja
A
11. Binatang di bawah ini yang haram karena hidup di dua alam adalah… a. Lobster b. Buaya c. Gurita d. Belut
B
12. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa makanan yang akan kita makan jelas terbuat dari bahan makanan halal adalah .... a. baunya b. labelnya c. warnanya d. rasanya
B
13. Maksud dari hadits dibawah ini adalah... كل ذ�ي ن�اب م�ن السب�اع فأكله� ح�ر�ام�a. Haram memakan binatang amfibi b. Haram memakan bangkai sapi c. Haram memakan binatang buas yang bertaring d. Haram memakan binatang yang berkuku tajam
C
14. Arti dari hadits berikut adalah ...
يف الب�ح�ر ه�و� الط�ه�و�ر� م�اؤ�ه�، الح�ل� م�ي�ت�ت�ه�
B
78
a. Laut itu haram airnya dan halal bangkainya b. Laut itu suci airnya dan halal bangkainya c. Laut itu haram airnya dan haram bangkainya d. Laut itu suci airnya dan haram bangkainya
15. jenis binatang yang jelas-jelas telah dilarang oleh Allah Swt, kecuali... a. Binatang yang dicekik b. Binatang yang disembelih atas nama selain
Allah c. Binatang yang disembelih sesuai syariat Islam d. Binatang yang ditanduk
C
16. Hikmah dihalalkannya binatang untuk dimakan, kecuali... a. Agar sehat terhindar dari penyakit b. Agar menjadi hamba yang ta’at c. Agar selalu bersyukur atas nikmat Allah d. Agar membeli makanan yang mahal
D
17. Sebutkan macam binatang yang halal dagingnya menurut Al-Qur’an dan hadis... a. Belalang, lalat, dan ikan b. Unta, keledai, dan kambing c. Sapi, kuda, dan kerbau d. Gajah, kuda, singa
C
18. Selain binatang yang diharamkan untuk dimakan, adapula bagian dari binatang halal yang diharamkan dalam Alquran, yaitu ... a. kulitnya b. darahnya c. ususnya d. buntutnya
B
19. Hurrimat ‘alaikumul maytatu ayat tersebut mengandung makna ... a. Diharamkan bagimu bangkai, limpa, daging babi b. Diharamkan bagimu darah, bangkai ikan, daging
anjing c. Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging
anjing d. Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi
D
20. Perhatikan gambar berikut:
Binatang tersebut haram untuk dikonsumsi.
C
79
Penyebab diharamkan mengkonsumsi binatang tersebut kecuali… a. karena ada ayat yang mengharamkannya b. karena mempunyai kuku yang tajam c. karena termasuk binatang yang bertaring d. karena membahayakan
21. Di bawah ini yang termasuk jenis binatang yang dihalalkan adalah… a. Binatang yang hidup di dua alam b. Binatang yang hidup di air c. Binatang yang dilarang untuk dibunuh d. Binatang yang diperintah untuk dibunuh
B
22. Di bawah ini yang termasuk jenis binatang yang diharamkan adalah… a. Binatang yang hidup di laut b. Binatang yang buas dan bertaring c. Binatang ternak d. Bangkai Ikan dan Belalang
B
23. Yang termasuk binatang yang hidup di dua alam adalah ... a. buaya, kura-kura, katak, ular b. Kuda nil, cumi-cumi, pinguin, lumba-lumba c. Itik, bebek, angsa, ayam d. Burung merpati, elang, gagak, nuri
A
24. Macam- macam binatang yang halal dagingnya, Kecuali ... a. Ikan dan Udang b. Kelinci dan Kerbau c. Elang dan katak d. Gurita dan Cumi-Cumi
C
25. Binatang yang halal adalah ... a. Yang boleh dimakan menurut syariat Islam b. Yang membahayakan hidup manusia c. Yang mengandung penyakit d. Yang haram menurut Islam
A
26. Selain karena menjijikan, babi diharamkan karena.... a. membahayakan b. binatang yang dilindungi c. dilarang untuk dibunuh d. harganya mahal
A
27. Bangkai yang boleh dimakan adalah... a. Ayam dan ikan b. Ikan dan belalang c. Kambing dan ayam d. Burung dan belalang
B
28. Sebutkan 4 binatang yang dilarang untuk dibunuh! D
80
a. Semut, kelelawar, cicak, burung hud-hud b. Ular, burung gagak, semut, lebah c. Tikus, anjing (gila), burung elang, burung surad d. semut, lebah, burung hud-hud dan burung surad
29. Deri menangkap belalang disawah, kemudian memasaknya dan dimakan bersama adiknya, hukum memakan belalang tersebut adalah ... a. Haram b. Halal c. Sunah d. makruh
B
30. Hukum memakan daging keledai adalah .. a. Haram b. Halal c. Sunah d. Syubhat
A
DATA MENTAH===========
Jumlah Subyek= 20Jumlah Butir Soal= 30Jumlah Pilihan Jawaban= 4Nama berkas: D:\SKRIPSI\UJI INSTRUMEN RENA\UJI VALIDITAS 8.1.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KUNCI-> KUNCI -> d a a c d c a d b a b b 1 Syabina d a a c d c a d b a b b 2 Maulida b c c c d c a d b a c b 3 Riky b a a d d d a d b d b c 4 Naila a a a c d c a a b a b b 5 Salsabila d a a c d c c d b d b b 6 Arfan a a a b d a a a a a a c 7 Angga c a a b d a a d b a b a 8 Raihan d a a d d c c d c a b b 9 Amel d a a c d a a b b a c c 10 Jihan b c a c d c b b b c b a 11 Ridho b a a a d c a b b d b b 12 Agung b b a b d a a b b a b b 13 Dinar b c a c a c a d b c b b 14 Farras b a c b d a a b b d b c 15 Eriko b a a b d d a d b a b a 16 Mahesa b a a c d c a a b a b b 17 Sahda d a a c d c a d b d b b 18 Robbil b a a c d b a c c d b a 19 Joko b c a c d c a d b a b b 20 Lulu a a a c d c a a b a b b
No.Urut Kode/Nama Subyek 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 KUNCI-> KUNCI -> c b c d c b d c b b a c 1 Syabina d b c d c b d d b b a c 2 Maulida d b c d c b d d b b a c 3 Riky c c a c b b a b d c a b 4 Naila c b b d c b d b a d a c 5 Salsabila c b c d b b d b d b a c 6 Arfan d a b d a c d b c b a d 7 Angga c b c d c b d c d b a c 8 Raihan b b c d c b d d c b a c 9 Amel c b c d b b b c b b a d 10 Jihan c d b d b d d b d d a c 11 Ridho c b b a d b a d d b a c 12 Agung c b a d c a d a b b a c 13 Dinar c b b a d b d d d a a c 14 Farras b b c d c b a b d d a c 15 Eriko c c c d c b a b d b a c 16 Mahesa c b a d c b d c b b a c 17 Sahda c b c d c b d c b b a c 18 Robbil d b a a b d a b b b a c 19 Joko d b c d c b c d b b a c
20 Lulu c b b d c b a b a b a c
No.Urut Kode/Nama Subyek 25 26 27 28 29 30 KUNCI-> KUNCI -> a a b d b a 1 Syabina a a b d b a 2 Maulida a a b d b a 3 Riky a d b b a c 4 Naila a c a c c c 5 Salsabila a a b d b b 6 Arfan b a d b b d 7 Angga a a d c b c 8 Raihan a c b c b b 9 Amel b a a b b d 10 Jihan a a b d a b 11 Ridho a a d c a b 12 Agung a a b b b b 13 Dinar a a d c a b 14 Farras a a c d a d 15 Eriko a a c c b c 16 Mahesa a a b d b a 17 Sahda a a b d b a 18 Robbil a a b c b b 19 Joko a b b d b a 20 Lulu a b a d b a
DAYA PEMBEDA============
Jumlah Subyek= 20Klp atas/bawah(n)= 5Butir Soal= 30Nama berkas: D:\SKRIPSI\UJI INSTRUMEN RENA\UJI VALIDITAS 8.1.ANA
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 3 0 3 60,00 2 4 4 0 0,00 3 4 4 0 0,00 4 5 2 3 60,00 5 5 5 0 0,00 6 5 1 4 80,00 7 4 4 0 0,00 8 4 1 3 60,00 9 5 3 2 40,00 10 3 1 2 40,00 11 4 4 0 0,00 12 5 0 5 100,00 13 3 2 1 20,00 14 5 2 3 60,00 15 4 1 3 60,00 16 5 3 2 40,00 17 4 1 3 60,00 18 5 2 3 60,00 19 5 2 3 60,00 20 2 0 2 40,00 21 4 1 3 60,00 22 5 2 3 60,00 23 5 5 0 0,00 24 5 3 2 40,00 25 5 4 1 20,00 26 5 4 1 20,00 27 5 3 2 40,00 28 5 2 3 60,00 29 5 2 3 60,00 30 4 0 4 80,00
Kel Unggul & Asor=================
Kelompok UnggulNama berkas: D:\SKRIPSI\UJI INSTRUMEN RENA\UJI VALIDITAS 8.1.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Sahda 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 2 Syabina 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 Mahesa 27 - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 4 Maulida 24 - - - 1 1 1 1 1 1 1 - 5 Salsabila 24 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - 1 Jml Jwb Benar 3 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Sahda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Syabina 1 - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 3 Mahesa 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 1 4 Maulida 1 - 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 5 Salsabila 1 1 1 1 1 - 1 1 - - 1 1 Jml Jwb Benar 5 3 5 4 5 4 5 5 2 4 5 5
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 1 Sahda 1 1 1 1 1 1 1 2 Syabina 1 1 1 1 1 1 1 3 Mahesa 1 1 1 1 1 1 1 4 Maulida 1 1 1 1 1 1 1 5 Salsabila 1 1 1 1 1 1 - Jml Jwb Benar 5 5 5 5 5 5 4
Kelompok AsorNama berkas: D:\SKRIPSI\UJI INSTRUMEN RENA\UJI VALIDITAS 8.1.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Jihan 15 - - 1 1 1 1 - - 1 - 1 2 Farras 15 - 1 - - 1 - 1 - 1 - 1 3 Robbil 15 - 1 1 1 1 - 1 - - - 1 4 Riky 12 - 1 1 - 1 - 1 1 1 - 1 5 Arfan 11 - 1 1 - 1 - 1 - - 1 - Jml Jwb Benar 0 4 4 2 5 1 4 1 3 1 4
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 Jihan - 1 - - 1 - - 1 - - - 1 2 Farras - - 1 1 1 1 1 - - - - 1 3 Robbil - - 1 - - - - - - 1 1 1 4 Riky - 1 - - - - 1 - - - - 1 5 Arfan - - - - 1 - - 1 - - 1 1 Jml Jwb Benar 0 2 2 1 3 1 2 2 0 1 2 5
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 1 Jihan 1 1 1 1 1 - - 2 Farras 1 1 1 - 1 - - 3 Robbil 1 1 1 1 - 1 - 4 Riky - 1 - 1 - - - 5 Arfan - - 1 - - 1 - Jml Jwb Benar 3 4 4 3 2 2 0
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================
Jumlah Subyek= 20Butir Soal= 30Nama berkas: D:\SKRIPSI\UJI INSTRUMEN RENA\UJI VALIDITAS 8.1.ANA
No Butir Korelasi Signifikansi 1 0,494 Sangat Signifikan 2 0,011 - 3 0,027 - 4 0,471 Sangat Signifikan 5 0,178 - 6 0,532 Sangat Signifikan 7 -0,008 - 8 0,398 Signifikan 9 0,354 Signifikan 10 0,349 Signifikan 11 0,159 - 12 0,633 Sangat Signifikan 13 0,027 - 14 0,562 Sangat Signifikan 15 0,517 Sangat Signifikan 16 0,512 Sangat Signifikan 17 0,633 Sangat Signifikan 18 0,462 Sangat Signifikan 19 0,349 Signifikan 20 0,432 Signifikan 21 0,544 Sangat Signifikan 22 0,517 Sangat Signifikan 23 NAN NAN 24 0,493 Sangat Signifikan 25 0,325 - 26 0,034 - 27 0,402 Signifikan 28 0,578 Sangat Signifikan 29 0,573 Sangat Signifikan 30 0,751 Sangat Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH=================
Jumlah Subyek= 20Butir Soal= 30Nama berkas: D:\SKRIPSI\UJI INSTRUMEN RENA\UJI VALIDITAS 8.1.ANA
No Butir a b c d * 1 3+ 11--- 1-- 5** 0 2 15** 1+ 4--- 0-- 0 3 18** 0-- 2--- 0-- 0 4 1- 5-- 12** 2+ 0 5 1--- 0-- 0-- 19** 0 6 5-- 1- 12** 2+ 0 7 17** 1++ 2-- 0-- 0 8 4++ 5+ 1- 10** 0 9 1++ 17** 2-- 0-- 0 10 12** 0-- 2+ 6--- 0 11 1++ 17** 2-- 0-- 0 12 4+ 12** 4+ 0-- 0 13 0-- 2++ 13** 5--- 0 14 1+ 16** 2+ 1+ 0 15 4++ 6-- 10** 0-- 0 16 3--- 0-- 1+ 16** 0 17 1- 5-- 12** 2+ 0 18 1+ 16** 1+ 2+ 0 19 6--- 1- 1- 12** 0 20 1-- 9- 4** 6++ 0 21 2- 8** 2- 8-- 0 22 1+ 15** 1+ 3-- 0 23 20** 0 0 0 0 24 0-- 1++ 17** 2-- 0 25 18** 2--- 0-- 0-- 0 26 15** 2++ 2++ 1+ 0 27 3++ 11** 2+ 4+ 0 28 0-- 4++ 7-- 9** 0 29 5--- 14** 1- 0-- 0 30 6** 7+ 4++ 3+ 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat Buruk
RELIABILITAS TES================
Rata2= 19,90Simpang Baku= 5,16KorelasiXY= 0,74Reliabilitas Tes= 0,85Nama berkas: D:\SKRIPSI\UJI INSTRUMEN RENA\UJI VALIDITAS 8.1.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 Syabina 13 14 27 2 Maulida 12 11 23 3 Riky 3 9 12 4 Naila 9 10 19 5 Salsabila 12 12 24 6 Arfan 5 6 11 7 Angga 10 12 22 8 Raihan 10 11 21 9 Amel 9 10 19 10 Jihan 6 9 15 11 Ridho 8 8 16 12 Agung 7 13 20 13 Dinar 8 8 16 14 Farras 7 8 15 15 Eriko 8 11 19 16 Mahesa 13 13 26 17 Sahda 13 15 28 18 Robbil 6 9 15 19 Joko 11 12 23 20 Lulu 11 10 21
TINGKAT KESUKARAN=================
Jumlah Subyek= 20Butir Soal= 30Nama berkas: D:\SKRIPSI\UJI INSTRUMEN RENA\UJI VALIDITAS 8.1.ANA
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 5 25,00 Sukar 2 15 75,00 Mudah 3 18 90,00 Sangat Mudah 4 12 60,00 Sedang 5 19 95,00 Sangat Mudah 6 12 60,00 Sedang 7 17 85,00 Mudah 8 10 50,00 Sedang 9 17 85,00 Mudah 10 12 60,00 Sedang 11 17 85,00 Mudah 12 12 60,00 Sedang 13 13 65,00 Sedang 14 16 80,00 Mudah 15 10 50,00 Sedang 16 16 80,00 Mudah 17 12 60,00 Sedang 18 16 80,00 Mudah 19 12 60,00 Sedang 20 4 20,00 Sukar 21 8 40,00 Sedang 22 15 75,00 Mudah 23 20 100,00 Sangat Mudah 24 17 85,00 Mudah 25 18 90,00 Sangat Mudah 26 15 75,00 Mudah 27 11 55,00 Sedang 28 9 45,00 Sedang 29 14 70,00 Sedang 30 6 30,00 Sukar
Lampiran 2
89
KISI-KISI INSTRUMEN TEST
Materi Sub pokok
bahasan
Indikator Nomor Soal
Hukum Islam
tentang Binatang
Binatang yang Halal
Menjelaskan pengertian binatang yang halal dimakan
1,4,25*
Menjelaskan jenis binatang yang halal dimakan
10,21
Mengklasifikasikan binatang yang halal dimakan
2*,24
Menyebutkan ciri-ciri binatang yang halal dimakan
27,29
Menjelaskan dalil tentang binatang yang halal dikonsumsi
6,14,17
Menyebutkan hikmah mengonsumsi binatang yang halal
12,16,26*
Binatang yang Haram
Menjelaskan jenis binatang yang haram dimakan
5*,7*,15,22
Mengklasifikasikan binatang yang haram dimakan
9,11*,20,23*
Menyebutkan ciri-ciri binatang yang haram dimakan
3*,8,18,28
Menjelaskan dalil tentang binatang yang haram dikonsumsi
13*,19,30
Jumlah Soal 30 Keterangan:
*soal yang tidak valid
Jumlah butir soal yang valid sebanyak 21 soal sedangkan yang digunakan hanya 20 butir soal, butir soal valid yang tidak digunakan yaitu (14)
Lampiran 3 Soal Pre-Test
Kelas Eksperimen (Index Card Match) SMP Dharma Karya UT Tahun Pelajaran 2014-2015
Jl. Talas II No.30, Pondok Cabe Ilir-Pamulang A. Soal Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat
1. Dua macam darah yang halal dimakan adalah … a. darah sapi dan darah
kerbau b. darah ayam dan darah
kambing c. darah ular dan darah
belalang d. hati dan limpa
2. Binatang yang subhat adalah binatang yang.... a. tidak jelas asal-usulnya b. tidak jelas habitatnya c. tidak jelas hukumnya d. tidak tampak dilihat mata
kata yang احلت لكم ب ھی م ة األ ن ع ام .3
bergaris bawah dalam penggalan ayat tersebut artinya? a. Binatang buruan b. Binatang yang hidup di air c. Binatang ternak d. Binatang yang hidup di
darat 4. jenis-jenis makanan yang tidak
secara tegas diharamkan dalam Alquran ialah... a. bangkai b. darah c. babi d. lalat
5. Jika hewan yang halal tidak disembelih mengikuti tuntunan syariat Islam, dianggap … a. Sah penyembelihannya b. Menjadi bangkai c. Halal dimakan d. Dapat dimakan setelah
dimasak 6. Semua jenis unggas halal
dimakan, kecuali … a. Burung gagak b. Burung dara
c. Burung pipit d. Burung gereja
7. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa makanan yang akan kita makan jelas terbuat dari bahan makanan halal adalah .... a. baunya b. labelnya c. warnanya d. rasanya
8. Arti dari hadits berikut adalah ...
في البحر ھو الطھور ماؤه، الحل
میتتھ a. Laut itu haram airnya dan
halal bangkainya b. Laut itu suci airnya dan
halal bangkainya c. Laut itu haram airnya dan
haram bangkainya d. Laut itu suci airnya dan
haram bangkainya 9. jenis binatang yang jelas-jelas
telah dilarang oleh Allah Swt, kecuali... a. Binatang yang dicekik b. Binatang yang disembelih
atas nama selain Allah c. Binatang yang disembelih
sesuai syariat Islam d. Binatang yang ditanduk
10. Hikmah dihalalkannya binatang untuk dimakan, kecuali... a. Agar sehat terhindar dari
penyakit b. Agar menjadi hamba yang
ta’at c. Agar selalu bersyukur atas
nikmat Allah d. Agar membeli makanan
yang mahal
11. Sebutkan macam binatang yang halal dagingnya menurut Al-Qur’an dan hadis... a. Belalang, lalat, dan ikan b. Unta, keledai, dan kambing c. Sapi, kuda, dan kerbau d. Gajah, kuda, singa
12. Selain binatang yang diharamkan untuk dimakan, adapula bagian dari binatang halal yang diharamkan dalam Alquran, yaitu ... a. kulitnya b. darahnya c. ususnya d. buntutnya
حرمت علیكم المیتة والدم ولحم الخنزیر .13ayat tersebut mengandung makna ... a. Diharamkan bagimu
bangkai, limpa, daging babi b. Diharamkan bagimu darah,
bangkai ikan, daging anjing c. Diharamkan bagimu
bangkai, darah, daging anjing
d. Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi
14. Di bawah ini yang termasuk jenis binatang yang dihalalkan adalah… a. Binatang yang hidup di dua
alam b. Binatang yang hidup di air c. Binatang yang dilarang
untuk dibunuh d. Binatang yang diperintah
untuk dibunuh 15. Di bawah ini yang termasuk
jenis binatang yang diharamkan adalah… a. Binatang yang hidup di
laut
b. Binatang yang buas dan bertaring
c. Binatang ternak d. Bangkai Ikan dan Belalang
16. Macam- macam binatang yang halal dagingnya, Kecuali ... a. Ikan dan Udang b. Kelinci dan Kerbau c. Elang dan katak d. Gurita dan Cumi-Cumi
17. Bangkai yang boleh dimakan adalah... a. Ayam dan ikan b. Ikan dan belalang c. Kambing dan ayam d. Burung dan belalang
18. Sebutkan 4 binatang yang dilarang untuk dibunuh! a. Semut, kelelawar, cicak,
burung hud-hud b. Ular, burung gagak, semut,
lebah c. Tikus, anjing (gila), burung
elang, burung surad d. semut, lebah, burung hud-
hud dan burung surad 19. Deri menangkap belalang
disawah, kemudian memasaknya dan dimakan bersama adiknya, hukum memakan belalang tersebut adalah ... a. Haram b. Halal c. Sunah d. makruh
20. Hukum memakan daging keledai adalah .. a. Haram b. Halal c. Sunah d. Syubhat
Selamat Mengerjakan
Lampiran 4 Soal Post-Test
Kelas Eksperimen (Index Card Match) SMP Dharma Karya UT Tahun Pelajaran 2014-2015
Jl. Talas II No.30, Pondok Cabe Ilir-Pamulang
A. Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat
1. Dua macam darah yang halal dimakan adalah … a. darah sapi dan darah
kerbau b. darah ayam dan darah
kambing c. darah ular dan darah
belalang d. hati dan limpa
2. Binatang yang subhat adalah binatang yang.... a. tidak jelas asal-usulnya b. tidak jelas habitatnya c. tidak jelas hukumnya d. tidak tampak dilihat mata
kata yang احلت لكم ب ھی م ة األ ن ع ام .3
bergaris bawah dalam penggalan ayat tersebut artinya? a. Binatang buruan b. Binatang yang hidup di air c. Binatang ternak d. Binatang yang hidup di
darat 4. jenis-jenis makanan yang tidak
secara tegas diharamkan dalam Alquran ialah... a. bangkai b. darah c. babi d. lalat
5. Jika hewan yang halal tidak disembelih mengikuti tuntunan syariat Islam, dianggap … a. Sah penyembelihannya b. Menjadi bangkai c. Halal dimakan d. Dapat dimakan setelah
dimasak 6. Semua jenis unggas halal
dimakan, kecuali … a. Burung gagak
b. Burung dara c. Burung pipit d. Burung gereja
7. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa makanan yang akan kita makan jelas terbuat dari bahan makanan halal adalah .... a. baunya b. labelnya c. warnanya d. rasanya
8. Arti dari hadits berikut adalah ...
في البحر ھو الطھور ماؤه، الحل
میتتھ a. Laut itu haram airnya dan
halal bangkainya b. Laut itu suci airnya dan
halal bangkainya c. Laut itu haram airnya dan
haram bangkainya d. Laut itu suci airnya dan
haram bangkainya 9. jenis binatang yang jelas-jelas
telah dilarang oleh Allah Swt, kecuali... a. Binatang yang dicekik b. Binatang yang disembelih
atas nama selain Allah c. Binatang yang disembelih
sesuai syariat Islam d. Binatang yang ditanduk
10. Hikmah dihalalkannya binatang untuk dimakan, kecuali... a. Agar sehat terhindar dari
penyakit b. Agar menjadi hamba yang
ta’at c. Agar selalu bersyukur atas
nikmat Allah
d. Agar membeli makanan yang mahal
11. Sebutkan macam binatang yang halal dagingnya menurut Al-Qur’an dan hadis... a. Belalang, lalat, dan ikan b. Unta, keledai, dan kambing c. Sapi, kuda, dan kerbau d. Gajah, kuda, singa
12. Selain binatang yang diharamkan untuk dimakan, adapula bagian dari binatang halal yang diharamkan dalam Alquran, yaitu ... a. kulitnya b. darahnya c. ususnya d. buntutnya
حرمت علیكم المیتة والدم ولحم الخنزیر .13ayat tersebut mengandung makna ... a. Diharamkan bagimu
bangkai, limpa, daging babi b. Diharamkan bagimu darah,
bangkai ikan, daging anjing c. Diharamkan bagimu
bangkai, darah, daging anjing
d. Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi
14. Di bawah ini yang termasuk jenis binatang yang dihalalkan adalah… a. Binatang yang hidup di dua
alam b. Binatang yang hidup di air c. Binatang yang dilarang
untuk dibunuh d. Binatang yang diperintah
untuk dibunuh 15. Di bawah ini yang termasuk
jenis binatang yang diharamkan adalah…
a. Binatang yang hidup di laut
b. Binatang yang buas dan bertaring
c. Binatang ternak d. Bangkai Ikan dan Belalang
16. Macam- macam binatang yang halal dagingnya, Kecuali ... a. Ikan dan Udang b. Kelinci dan Kerbau c. Elang dan katak d. Gurita dan Cumi-Cumi
17. Bangkai yang boleh dimakan adalah... a. Ayam dan ikan b. Ikan dan belalang c. Kambing dan ayam d. Burung dan belalang
18. Sebutkan 4 binatang yang dilarang untuk dibunuh! a. Semut, kelelawar, cicak,
burung hud-hud b. Ular, burung gagak, semut,
lebah c. Tikus, anjing (gila), burung
elang, burung surad d. semut, lebah, burung hud-
hud dan burung surad 19. Deri menangkap belalang
disawah, kemudian memasaknya dan dimakan bersama adiknya, hukum memakan belalang tersebut adalah ... a. Haram b. Halal c. Sunah d. makruh
20. Hukum memakan daging keledai adalah .. a. Haram b. Halal c. Sunah d. Syubhat
Selamat Mengerjakan
Lampiran 5 Soal Pre-Test
Kelas Kontrol (Konvensional) SMP Dharma Karya UT Tahun Pelajaran 2014-2015
Jl. Talas II No.30, Pondok Cabe Ilir-Pamulang A. Soal Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat
1. Dua macam darah yang halal dimakan adalah … a. darah sapi dan darah
kerbau b. darah ayam dan darah
kambing c. darah ular dan darah
belalang d. hati dan limpa
2. Binatang yang subhat adalah binatang yang.... a. tidak jelas asal-usulnya b. tidak jelas habitatnya c. tidak jelas hukumnya d. tidak tampak dilihat mata
kata yang احلت لكم ب ھی م ة األ ن ع ام .3
bergaris bawah dalam penggalan ayat tersebut artinya? a. Binatang buruan b. Binatang yang hidup di air c. Binatang ternak d. Binatang yang hidup di
darat 4. jenis-jenis makanan yang tidak
secara tegas diharamkan dalam Alquran ialah... a. bangkai b. darah c. babi d. lalat
5. Jika hewan yang halal tidak disembelih mengikuti tuntunan syariat Islam, dianggap … a. Sah penyembelihannya b. Menjadi bangkai c. Halal dimakan d. Dapat dimakan setelah
dimasak 6. Semua jenis unggas halal
dimakan, kecuali … a. Burung gagak b. Burung dara
c. Burung pipit d. Burung gereja
7. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa makanan yang akan kita makan jelas terbuat dari bahan makanan halal adalah .... a. baunya b. labelnya c. warnanya d. rasanya
8. Arti dari hadits berikut adalah ...
في البحر ھو الطھور ماؤه، الحل
میتتھ a. Laut itu haram airnya dan
halal bangkainya b. Laut itu suci airnya dan
halal bangkainya c. Laut itu haram airnya dan
haram bangkainya d. Laut itu suci airnya dan
haram bangkainya 9. jenis binatang yang jelas-jelas
telah dilarang oleh Allah Swt, kecuali... a. Binatang yang dicekik b. Binatang yang disembelih
atas nama selain Allah c. Binatang yang disembelih
sesuai syariat Islam d. Binatang yang ditanduk
10. Hikmah dihalalkannya binatang untuk dimakan, kecuali... a. Agar sehat terhindar dari
penyakit b. Agar menjadi hamba yang
ta’at c. Agar selalu bersyukur atas
nikmat Allah d. Agar membeli makanan
yang mahal
11. Sebutkan macam binatang yang halal dagingnya menurut Al-Qur’an dan hadis... a. Belalang, lalat, dan ikan b. Unta, keledai, dan kambing c. Sapi, kuda, dan kerbau d. Gajah, kuda, singa
12. Selain binatang yang diharamkan untuk dimakan, adapula bagian dari binatang halal yang diharamkan dalam Alquran, yaitu ... a. kulitnya b. darahnya c. ususnya d. buntutnya
حرمت علیكم المیتة والدم ولحم الخنزیر .13ayat tersebut mengandung makna ... a. Diharamkan bagimu
bangkai, limpa, daging babi b. Diharamkan bagimu darah,
bangkai ikan, daging anjing c. Diharamkan bagimu
bangkai, darah, daging anjing
d. Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi
14. Di bawah ini yang termasuk jenis binatang yang dihalalkan adalah… a. Binatang yang hidup di dua
alam b. Binatang yang hidup di air c. Binatang yang dilarang
untuk dibunuh d. Binatang yang diperintah
untuk dibunuh 15. Di bawah ini yang termasuk
jenis binatang yang diharamkan adalah… a. Binatang yang hidup di
laut
b. Binatang yang buas dan bertaring
c. Binatang ternak d. Bangkai Ikan dan Belalang
16. Macam- macam binatang yang halal dagingnya, Kecuali ... a. Ikan dan Udang b. Kelinci dan Kerbau c. Elang dan katak d. Gurita dan Cumi-Cumi
17. Bangkai yang boleh dimakan adalah... a. Ayam dan ikan b. Ikan dan belalang c. Kambing dan ayam d. Burung dan belalang
18. Sebutkan 4 binatang yang dilarang untuk dibunuh! a. Semut, kelelawar, cicak,
burung hud-hud b. Ular, burung gagak, semut,
lebah c. Tikus, anjing (gila), burung
elang, burung surad d. semut, lebah, burung hud-
hud dan burung surad 19. Deri menangkap belalang
disawah, kemudian memasaknya dan dimakan bersama adiknya, hukum memakan belalang tersebut adalah ... a. Haram b. Halal c. Sunah d. makruh
20. Hukum memakan daging keledai adalah .. a. Haram b. Halal c. Sunah d. Syubhat
Selamat Mengerjakan
Lampiran 6 Soal Post-Test
Kelas Kontrol (Konvensional) SMP Dharma Karya UT Tahun Pelajaran 2014-2015
Jl. Talas II No.30, Pondok Cabe Ilir-Pamulang
A. Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat
1. Dua macam darah yang halal dimakan adalah … a. darah sapi dan darah
kerbau b. darah ayam dan darah
kambing c. darah ular dan darah
belalang d. hati dan limpa
2. Binatang yang subhat adalah binatang yang.... a. tidak jelas asal-usulnya b. tidak jelas habitatnya c. tidak jelas hukumnya d. tidak tampak dilihat mata
kata yang احلت لكم ب ھی م ة األ ن ع ام .3
bergaris bawah dalam penggalan ayat tersebut artinya? a. Binatang buruan b. Binatang yang hidup di air c. Binatang ternak d. Binatang yang hidup di
darat 4. jenis-jenis makanan yang tidak
secara tegas diharamkan dalam Alquran ialah... a. bangkai b. darah c. babi d. lalat
5. Jika hewan yang halal tidak disembelih mengikuti tuntunan syariat Islam, dianggap … a. Sah penyembelihannya b. Menjadi bangkai c. Halal dimakan d. Dapat dimakan setelah
dimasak 6. Semua jenis unggas halal
dimakan, kecuali … a. Burung gagak
b. Burung dara c. Burung pipit d. Burung gereja
7. Salah satu cara untuk mengetahui bahwa makanan yang akan kita makan jelas terbuat dari bahan makanan halal adalah .... a. baunya b. labelnya c. warnanya d. rasanya
8. Arti dari hadits berikut adalah ...
في البحر ھو الطھور ماؤه، الحل
میتتھ a. Laut itu haram airnya dan
halal bangkainya b. Laut itu suci airnya dan
halal bangkainya c. Laut itu haram airnya dan
haram bangkainya d. Laut itu suci airnya dan
haram bangkainya 9. jenis binatang yang jelas-jelas
telah dilarang oleh Allah Swt, kecuali... a. Binatang yang dicekik b. Binatang yang disembelih
atas nama selain Allah c. Binatang yang disembelih
sesuai syariat Islam d. Binatang yang ditanduk
10. Hikmah dihalalkannya binatang untuk dimakan, kecuali... a. Agar sehat terhindar dari
penyakit b. Agar menjadi hamba yang
ta’at c. Agar selalu bersyukur atas
nikmat Allah
d. Agar membeli makanan yang mahal
11. Sebutkan macam binatang yang halal dagingnya menurut Al-Qur’an dan hadis... a. Belalang, lalat, dan ikan b. Unta, keledai, dan kambing c. Sapi, kuda, dan kerbau d. Gajah, kuda, singa
12. Selain binatang yang diharamkan untuk dimakan, adapula bagian dari binatang halal yang diharamkan dalam Alquran, yaitu ... a. kulitnya b. darahnya c. ususnya d. buntutnya
حرمت علیكم المیتة والدم ولحم الخنزیر .13ayat tersebut mengandung makna ... a. Diharamkan bagimu
bangkai, limpa, daging babi b. Diharamkan bagimu darah,
bangkai ikan, daging anjing c. Diharamkan bagimu
bangkai, darah, daging anjing
d. Diharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi
14. Di bawah ini yang termasuk jenis binatang yang dihalalkan adalah… a. Binatang yang hidup di dua
alam b. Binatang yang hidup di air c. Binatang yang dilarang
untuk dibunuh d. Binatang yang diperintah
untuk dibunuh 15. Di bawah ini yang termasuk
jenis binatang yang diharamkan adalah…
a. Binatang yang hidup di laut
b. Binatang yang buas dan bertaring
c. Binatang ternak d. Bangkai Ikan dan Belalang
16. Macam- macam binatang yang halal dagingnya, Kecuali ... a. Ikan dan Udang b. Kelinci dan Kerbau c. Elang dan katak d. Gurita dan Cumi-Cumi
17. Bangkai yang boleh dimakan adalah... a. Ayam dan ikan b. Ikan dan belalang c. Kambing dan ayam d. Burung dan belalang
18. Sebutkan 4 binatang yang dilarang untuk dibunuh! a. Semut, kelelawar, cicak,
burung hud-hud b. Ular, burung gagak, semut,
lebah c. Tikus, anjing (gila), burung
elang, burung surad d. semut, lebah, burung hud-
hud dan burung surad 19. Deri menangkap belalang
disawah, kemudian memasaknya dan dimakan bersama adiknya, hukum memakan belalang tersebut adalah ... a. Haram b. Halal c. Sunah d. makruh
20. Hukum memakan daging keledai adalah .. a. Haram b. Halal c. Sunah d. Syubhat
Selamat Mengerjakan
98
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS VIII SEMESTER 2
SMP DHARMA KARYA UT TANGERANG SELATAN
2015
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP Dharma Karya UT
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pokok : Menjelaskan Jenis-Jenis Binatang yang Halal dan Haram
Alokasi Waktu : 2x3 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. 1.7 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi
2. 2.5 Menghargai perilaku mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bergizi dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. An-Nahl (16): 114 dan hadits terkait
100
3. 3.2 Memahami makna Q.S. An Nahl (16):114 serta hadits terkait
a. Mendefinisikan pengertian binatang yang halal dimakan
b. Menjelaskan jenis binatang yang halal dimakan
c. Mendefinisikan pengertian binatang yang haram dimakan
d. Menjelaskan jenis binatang yang haram dimakan
e. Mengklasifikasikan binatang yang halal dimakan
f. Mengklasifikasikan binatang yang haram dimakan
g. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang halal dimakan
h. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang haram dimakan
i. Menyebutkan dalil tentang binatang yang halal dikonsumsi
j. Menyebutkan dalil tentang binatang yang haram dikonsumsi
4. 4.9 Mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi sesuai ketentuan syariat Islam
a. Membiasakan mengonsumsi makanan dari binatang yang halal
b. Mengidentifikasi binatang yang halal dan haram
c. Menyebutkan hikmah mengonsumsi binatang yang halal
C. Tujuan Pembelajaran 1. Pertemuan I
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat: a. Menjelaskan pengertian binatang yang halal dimakan b. Menjelaskan jenis binatang yang halal dimakan c. Mengklasifikasikan binatang yang halal dimakan d. Membiasakan mengonsumsi makanan dari binatang yang halal e. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang halal dimakan f. Menyebutkan hikmah mengonsumsi binatang yang halal
2. Pertemuan I Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat: a. Menjelaskan pengertian binatang yang haram dimakan b. Menjelaskan jenis binatang yang haram dimakan c. Mengklasifikasikan binatang yang haram dimakan d. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang haram dimakan e. Mengidentifikasi binatang yang halal dan haram
101
D. Materi Pembelajaran 1. Pertemuan I
A. Binatang yang Halal Binatang yang halal artinya binatang yang boleh dimakan menurut hukum syariat Islam. Secara garis besar binatang yang halal dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Binatang yang Hidup di Laut/Air
Semua binatang yang hidup di laut atau di air adalah halal untuk dimakan baik yang ditangkap maupun yang ditemukan dalam keadaan mati (bangkai), kecuali binatang itu mengandung racun atau membahayakan kehidupan manusia. Halalnya binatang laut ini berdasarkan dalil-dalil berikut: Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 96
Artinya: Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Q.S. Al-Maidah [5]:96) Hadits Nabi Saw:
عن أبي ھریرة رضي هللا عنھ قال: قال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم في البحر:
ھو الطھور ماؤه، الحل میتتھ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: mengenai laut bahwa laut itu suci airnya dan halal bangkainya. (HR. Imam Empat)
Sabda Rasulullah Saw:
عنھما وعن ابن عمر رضي هللا أحلت لنا میتتان - -صلى هللا علیھ وسلم -قال: قال رسول هللا
مان: فالكبد والطحال ا الد ا المیتتان: فالجراد والحوت, وأم أخرجھ أحمد, وابن ماجھ, -ودمان, فأم
وفیھ ضعف
Artinya : Dari Ibnu Umar r.a., beliau berkata, Rasulullah SAW
bersabda : “Dihalalkan bagi kita dua bangkai dan dua
darah. Adapun dua bangkai itu adalah belalang dan ikan
102
dan dua darah adalah hati dan limpa. (Dikeluarkan oleh
Ahmad dan Ibnu Majah. Dan dalam sanadnya ada
kelemahan.)
1. Binatang yang Hidup di Darat Tidak semua binatang darat itu halal, tetapi ada sebagian binatang yang haram menurut hukum Islam. Artinya binatang itu tidak boleh dimakan karena adanya larangan dari syariat. Binatang darat yang halal dimakan ialah: a) Binatang ternak, seperti: kerbau, sapi, unta, kambing, domba dan
lain-lain. b) Kuda, kijang, menjangan, himar liar, kelinci, burung-burung kecil,
dan lain-lain. Dalil yang digunakan sebagai landasan hukumnya adalah sebagai berikut:
Artinya: Dan dia Telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. (Q.S. An-Nahl [16]:5 Dari ayat di atas jelaslah bahwa semua jenis binatang dari yang diternak adalah halal, kecuali yang buruk atau yang dijelaskan keharamannya dalam al-Qur’an atau al-Hadits.
2. Pertemuan II B. Binatang yang Haram
Binatang yang diharamkan ialah binatang yang tidak boleh dimakan berdasarkan hukum syariat Islam. Binatang yang haram ini telah dijelaskan di dalam al-Qur’an maupun al-hadits. Oleh kerena itu, kita tidak boleh menghalalkan yang telah diharamkan atau sebaliknya mengharamkan apa-apa yang telah dihalalkan. Macam-macam binatang haram adalah sebagai berikut: 1. Binatang yang diharamkan dalam penjelasan Al-Qur’an
a. Binatang yang disebutkan pada al-Qur’an surah al-Maidah ayat
103
Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Maidah [5]:3) Dalam ayat tersebut terdapat 10 jenis makanan yang jelas-jelas telah dilarang oleh Allah Swt, yaitu: 1) Bangkai 2) Darah 3) Daging babi 4) Daging binatang yang disembelih atas nama selain Allah 5) Binatang yang dicekik 6) Binatang yang dipukul 7) Binatang yang jatuh 8) Binatang yang ditanduk 9) Binatang yang telah dimakan binatang buas 10) Binatang yang disembelih untuk berhala
a. Binatang yang kotor/keji Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
104
terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al-A’raaf [7]:157)
b. Himar kampung/jinak dan gighal (okulasi kuda dan himar/keledai) Allah telah mengharamkan himar jinak sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya: Allah juga sudah berfirman:
Artinya: Dan (Dia Telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (An-Nahl [16]: 8)
1. Binatang yang Diharamkan Menurut Penjelasan al-Hadits a. Binatang buas/bertaring, seperti: Harimau, Srigala, anjing, kucing, kera,
dan lain-lain. Bersarkan sabda Rasulullah Saw:
باع فأكلھ حرام كل ذي ناب من السTiap-tiap binatang buas yang mempunyai taring adalah haram dimakan. (H.R. Muslim dan at-Turmidzi)
b. Burung yang berkuku tajam, seperti elang, garuda, nuri, dan lain-lain. Larangan memakan burung berkuku jam ini didasarkan sabda Rasulullah Saw:
باع وعن كل ذي مخلب من ا علیھ وسلم عن كل ذي ناب من الس صلى هللا لطیر نھى رسول هللا “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.” (HR. Muslim)
c. Binatang yang diperintahkan supaya dibunuh Ada lima binatang yang diperintahkan untuk dibunuh karena termasuk binatang yang merusak dan membahayakan, berdasarkan hadits berikut: “Dari Aisyah berkata: Rasulullah bersabda: Lima hewan fasik yang hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun haram yaitu ular, gagak, tikus, anjing hitam (gila), burung elang.” (HR. Muslim)
d. Binatang yang dilarang untuk dibunuh Ada empat macam binatang yang dilarang dibunuh. Binatang tersebut telah tersebut dalam hadits berikut:
رد ع من الدواب النملة والنحلة والھدھدنھى عن قتل أرب -صلى هللا علیھ وسلم-إن النبى والص
105
“Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah melarang membunuh 4 hewan : semut, lebah, burung hud-hud dan burung surad.” (HR Ahmad) Katak, berdasarkan beberapa pendapat juga termasuk jenis hewan yang dilarang dibunuh karena sering digunakan sebagai obat.
e. Binatang yang hidup di 2 (dua) alam Sejauh ini belum ada dalil dari Al-Qur’an dan hadits yang shahih yang menjelaskan tentang haramnya hewan yang hidup di dua alam (laut dan darat). Dengan demikian binatang yang hidup di dua alam dasar hukumnya “asal hukumnya adalah halal kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Berikut contoh beberapa hewan hidup di dua alam dan hukum memakannya: 1. Kepiting: hukumnya halal sebagaimana pendapat Atha’ dan Imam
Ahmad. 2. Kura-kura dan penyu: juga halal sebagaimana madzab Abu
Hurairah, Thawus, Muhammad bin Ali, Atha’, Hasan Al-Bashri dan fuqaha’ Madinah. (Lihat Al-Mushannaf (5/146) Ibnu Abi Syaibah dan Al-Muhalla (6/84).
3. Anjing laut: juga halal sebagaimana pendapat imam Malik, Syafe’i, Laits, Syai’bi dan Al-Auza’i (lihat Al-Mughni 13/346).
4. Katak/kodok; hukumnya haram secara mutlak menurut pendapat yang rajih karena termasuk hewan yang dilarang dibunuh sebagaimana penjelasan di atas.
5. Buaya; termasuk hewan yang haram karena memiliki taring yang kuat.
E. Metode dan Strategi Pembelajaran
1. Metode Ilmiah / Scientific Methode 2. Index Card Match
F. Sumber Belajar
a. Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Syamil Cipta Media, 2005.
b. LKS Siswa G. Media Pembelajaran
1. Media a. Power Point
2. Alat dan Bahan a. Laptop. b. LCD Projector c. Kartu Index
106
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan I
A. Pendahuluan (15 Menit) 1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,
membaca basmalah, dan berdoa bersama. 2. Kelas dipersiapkan oleh guru agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi sesuai dengan pokok bahasan.
4. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa. 5. Guru menjelaskan secara singkat kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
B. Kegiatan Inti (90 Menit) 1. Mengamati
a. Peserta didik mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru
2. Menanya a. Siswa bertanya kepada guru tentang materi hukum Islam
tentang binatang yang halal b. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui
apakah siswa sudah memahami materi yang sudah disampaikan
3. Mengeksplorasi a. Guru memberikan instruksi kepada siswa tentang langkah
pembelajaran metode index card match b. Kocoklah semua kartu sehingga akan bercampur antara
pertanyaan dan jawaban c. Guru membagikan kartu index kepada siswa, setiap siswa satu
kartu d. Guru meminta siswa untuk mencari kartu pasangan mereka e. Bila sudah cocok dan terbentuk pasangan, perintahkan siswa
yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama 4. Mengasosiasikan
a. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya
5. Mengkomunikasikan a. Peserta didik menjelaskan ulang materi yang sudah dipelajari
sesuai pemahamannya.
C. Penutup (15 Menit) a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
107
b. Siswa mendapatkan informasi dari guru tentang materi pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang
c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi yang akan dibahas pada minggu berikutnya
d. Siswa dan guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan Hamdalah dan diakhiri dengan Salam.
2. Pertemuan II A. Pendahuluan (15 Menit)
1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, membaca basmalah, dan berdoa bersama.
2. Kelas dipersiapkan oleh guru agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi sesuai dengan pokok bahasan.
4. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa. 5. Guru menjelaskan secara singkat kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
B. Kegiatan Inti (90 Menit) 1. Mengamati
a. Peserta didik mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru
2. Menanya a. Siswa bertanya kepada guru tentang materi hukum Islam
tentang binatang yang haram b. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui
apakah siswa sudah memahami materi yang sudah disampaikan
3. Mengeksplorasi a. Guru memberikan instruksi kepada siswa tentang langkah
pembelajaran metode index card match b. Kocoklah semua kartu sehingga akan bercampur antara
pertanyaan dan jawaban c. Guru membagikan kartu index kepada siswa, setiap siswa satu
kartu d. Guru meminta siswa untuk mencari kartu pasangan mereka e. Bila sudah cocok dan terbentuk pasangan, perintahkan siswa
yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama 4. Mengasosiasikan
a. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya
108
5. Mengkomunikasikan a. Peserta didik menjelaskan ulang materi yang sudah dipelajari
sesuai pemahamannya. C. Penutup (15 Menit)
a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. b. Siswa mendapatkan informasi dari guru tentang kisi-kisi ulangan
harian e. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi
yang akan ulangankan f. Siswa dan guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
Hamdalah dan diakhiri dengan Salam.
I. Penilaian 1. Evaluasi Kognitif
a. Pilihan Ganda (Terlampir). Skor penilaian sebagai berikut: 1) PG : jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 20 x 1 = 20)
No
Indikator Nomor
Soal 1. Menjelaskan pengertian binatang yang halal dimakan 1 2. Menjelaskan jenis binatang yang halal dimakan 2,17,30 3. Mengklasifikasikan binatang yang halal dimakan 11,
24,14,19
4. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang halal dimakan 5, 26, 29
5. Menjelaskan dalil tentang binatang yang halal dikonsumsi
7
7. Menjelaskan jenis binatang yang haram dimakan 15,21,28
8. Mengklasifikasikan binatang yang haram dimakan 3,10,16, 20
9. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang haram dimakan 8,9,12,13
10. Menjelaskan dalil tentang binatang yang haram dikonsumsi
6,18
Jumlah Soal 25
Nilai = Jumlah jawaban benar x 5 (maksimal 25x4=100)
109
Tangerang Selatan, 14 April 2015 Mengetahui
Guru PAI Peneliti
Rusyana, S.Ag. Rena Husna Kodariyah NIP. 19700413 200801 1005 NIM. 1111011000088
110
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS VIII SEMESTER 2
SMP DHARMA KARYA UT TANGERANG SELATAN
2015
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP Dharma Karya UT
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pokok : Menjelaskan Jenis-Jenis Binatang yang Halal dan Haram
Alokasi Waktu : 2x3 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
1. 1.7 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi
2. 2.5 Menghargai perilaku mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan bergizi dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. An-Nahl (16): 114 dan hadits terkait
3. 3.2 Memahami makna Q.S. An Nahl (16):114 serta hadits terkait
a. Mendefinisikan pengertian binatang yang halal dimakan
b. Menjelaskan jenis binatang yang halal dimakan
112
c. Mendefinisikan pengertian binatang yang haram dimakan
d. Menjelaskan jenis binatang yang haram dimakan
e. Mengklasifikasikan binatang yang halal dimakan
f. Mengklasifikasikan binatang yang haram dimakan
g. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang halal dimakan
h. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang haram dimakan
i. Menyebutkan dalil tentang binatang yang halal dikonsumsi
j. Menyebutkan dalil tentang binatang yang haram dikonsumsi
4. 4.9 Mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi sesuai ketentuan syariat Islam
a. Membiasakan mengonsumsi makanan dari binatang yang halal
b. Mengidentifikasi binatang yang halal dan haram
c. Menyebutkan hikmah mengonsumsi binatang yang halal
C. Tujuan Pembelajaran 1. Pertemuan I
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat: a. Menjelaskan pengertian binatang yang halal dimakan b. Menjelaskan jenis binatang yang halal dimakan c. Mengklasifikasikan binatang yang halal dimakan d. Membiasakan mengonsumsi makanan dari binatang yang halal e. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang halal dimakan f. Menyebutkan hikmah mengonsumsi binatang yang halal
2. Pertemuan I
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat: a. Menjelaskan pengertian binatang yang haram dimakan b. Menjelaskan jenis binatang yang haram dimakan c. Mengklasifikasikan binatang yang haram dimakan d. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang haram dimakan e. Mengidentifikasi binatang yang halal dan haram
D. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan I A. Binatang yang Halal
Binatang yang halal artinya binatang yang boleh dimakan menurut hukum syariat Islam. Secara garis besar binatang yang halal dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:
113
1. Binatang yang Hidup di Laut/Air Semua binatang yang hidup di laut atau di air adalah halal untuk dimakan baik yang ditangkap maupun yang ditemukan dalam keadaan mati (bangkai), kecuali binatang itu mengandung racun atau membahayakan kehidupan manusia. Halalnya binatang laut ini berdasarkan dalil-dalil berikut: Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 96
Artinya: Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Q.S. Al-Maidah [5]:96) Hadits Nabi Saw:
عن أبي ھریرة رضي هللا عنھ قال: قال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم في البحر:
ھو الطھور ماؤه، الحل میتتھ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: mengenai laut bahwa laut itu suci airnya dan halal bangkainya. (HR. Imam Empat)
Sabda Rasulullah Saw:
عنھما قال: قال رسول هللا یتتان أحلت لنا م - -صلى هللا علیھ وسلم -وعن ابن عمر رضي هللا
مان: فالكبد والطحال ا الد ا المیتتان: فالجراد والحوت, وأم أخرجھ أحمد, وابن ماجھ, -ودمان, فأم
وفیھ ضعف
Artinya : Dari Ibnu Umar r.a., beliau berkata, Rasulullah SAW
bersabda : “Dihalalkan bagi kita dua bangkai dan dua
darah. Adapun dua bangkai itu adalah belalang dan ikan
dan dua darah adalah hati dan limpa. (Dikeluarkan oleh
Ahmad dan Ibnu Majah. Dan dalam sanadnya ada
kelemahan.)
1. Binatang yang Hidup di Darat Tidak semua binatang darat itu halal, tetapi ada sebagian binatang yang haram menurut hukum Islam. Artinya binatang itu tidak boleh dimakan karena adanya larangan dari syariat. Binatang darat yang halal dimakan ialah: a) Binatang ternak, seperti: kerbau, sapi, unta, kambing, domba dan lain-
lain.
114
b) Kuda, kijang, menjangan, himar liar, kelinci, burung-burung kecil, dan lain-lain. Dalil yang digunakan sebagai landasan hukumnya adalah sebagai berikut:
Artinya: Dan dia Telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. (Q.S. An-Nahl [16]:5 Dari ayat di atas jelaslah bahwa semua jenis binatang dari yang diternak adalah halal, kecuali yang buruk atau yang dijelaskan keharamannya dalam al-Qur’an atau al-Hadits.
2. Pertemuan II B. Binatang yang Haram
Binatang yang diharamkan ialah binatang yang tidak boleh dimakan berdasarkan hukum syariat Islam. Binatang yang haram ini telah dijelaskan di dalam al-Qur’an maupun al-hadits. Oleh kerena itu, kita tidak boleh menghalalkan yang telah diharamkan atau sebaliknya mengharamkan apa-apa yang telah dihalalkan. Macam-macam binatang haram adalah sebagai berikut: 1. Binatang yang diharamkan dalam penjelasan Al-Qur’an
a. Binatang yang disebutkan pada al-Qur’an surah al-Maidah ayat
Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
115
dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Maidah [5]:3) Dalam ayat tersebut terdapat 10 jenis makanan yang jelas-jelas telah dilarang oleh Allah Swt, yaitu: 1) Bangkai 2) Darah 3) Daging babi 4) Daging binatang yang disembelih atas nama selain Allah 5) Binatang yang dicekik 6) Binatang yang dipukul 7) Binatang yang jatuh 8) Binatang yang ditanduk 9) Binatang yang telah dimakan binatang buas 10) Binatang yang disembelih untuk berhala
a. Binatang yang kotor/keji Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al-A’raaf [7]:157)
b. Himar kampung/jinak dan gighal (okulasi kuda dan himar/keledai) Allah telah mengharamkan himar jinak sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya: Allah juga sudah berfirman:
Artinya: Dan (Dia Telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (An-Nahl [16]: 8)
1. Binatang yang Diharamkan Menurut Penjelasan al-Hadits a. Binatang buas/bertaring, seperti: Harimau, Srigala, anjing, kucing, kera,
dan lain-lain. Bersarkan sabda Rasulullah Saw:
باع فأكلھ حرام كل ذي ناب من السTiap-tiap binatang buas yang mempunyai taring adalah haram dimakan. (H.R. Muslim dan at-Turmidzi)
b. Burung yang berkuku tajam, seperti elang, garuda, nuri, dan lain-lain.
116
Larangan memakan burung berkuku jam ini didasarkan sabda Rasulullah Saw:
باع وعن كل ذي مخلب من الطی نھى علیھ وسلم عن كل ذي ناب من الس صلى هللا ر رسول هللا “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.” (HR. Muslim)
c. Binatang yang diperintahkan supaya dibunuh Ada lima binatang yang diperintahkan untuk dibunuh karena termasuk binatang yang merusak dan membahayakan, berdasarkan hadits berikut: “Dari Aisyah berkata: Rasulullah bersabda: Lima hewan fasik yang hendaknya dibunuh, baik di tanah halal maupun haram yaitu ular, gagak, tikus, anjing hitam (gila), burung elang.” (HR. Muslim)
d. Binatang yang dilarang untuk dibunuh Ada empat macam binatang yang dilarang dibunuh. Binatang tersebut telah tersebut dalam hadits berikut:
رد ع من الدواب النملة والنحلة والھدھدنھى عن قتل أرب -صلى هللا علیھ وسلم-إن النبى والص “Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah melarang membunuh 4 hewan : semut, lebah, burung hud-hud dan burung surad.” (HR Ahmad) Katak, berdasarkan beberapa pendapat juga termasuk jenis hewan yang dilarang dibunuh karena sering digunakan sebagai obat.
e. Binatang yang hidup di 2 (dua) alam Sejauh ini belum ada dalil dari Al-Qur’an dan hadits yang shahih yang menjelaskan tentang haramnya hewan yang hidup di dua alam (laut dan darat). Dengan demikian binatang yang hidup di dua alam dasar hukumnya “asal hukumnya adalah halal kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Berikut contoh beberapa hewan hidup di dua alam dan hukum memakannya: 1. Kepiting: hukumnya halal sebagaimana pendapat Atha’ dan Imam
Ahmad. 2. Kura-kura dan penyu: juga halal sebagaimana madzab Abu Hurairah,
Thawus, Muhammad bin Ali, Atha’, Hasan Al-Bashri dan fuqaha’ Madinah. (Lihat Al-Mushannaf (5/146) Ibnu Abi Syaibah dan Al-Muhalla (6/84).
3. Anjing laut: juga halal sebagaimana pendapat imam Malik, Syafe’i, Laits, Syai’bi dan Al-Auza’i (lihat Al-Mughni 13/346).
4. Katak/kodok; hukumnya haram secara mutlak menurut pendapat yang rajih karena termasuk hewan yang dilarang dibunuh sebagaimana penjelasan di atas.
5. Buaya; termasuk hewan yang haram karena memiliki taring yang kuat.
117
E. Metode dan Strategi Pembelajaran 1. Metode Ilmiah / Scientific Methode 2. Video Critic 3. Index Card Match
F. Sumber Belajar
a. Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Syamil Cipta Media, 2005.
b. LKS Siswa G. Media Pembelajaran
1. Media a. Video binatang yang halal dan haram b. Power Point
2. Alat dan Bahan a. Laptop. b. LCD Projector c. Kartu Index
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan I
A. Pendahuluan (15 Menit) 1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,
membaca basmalah, dan berdoa bersama. 2. Kelas dipersiapkan oleh guru agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi sesuai dengan pokok bahasan.
4. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa. 5. Guru menjelaskan secara singkat kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
B. Kegiatan Inti (90 Menit) 1. Mengamati
a. Guru meminta peserta didik untuk mengamati video tentang binatang yang halal
b. Guru meminta peserta didik untuk menanggapi video tersebut c. Peserta didik mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan
oleh guru 2. Menanya
a. Siswa bertanya kepada guru tentang materi hukum Islam tentang binatang yang halal
b. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami materi yang sudah disampaikan
3. Mengeksplorasi a. Siswa memberikan tanggapan mengenai video yang telah
ditampilkan
118
4. Mengasosiasikan a. Siswa mendiskusikan materi yang sedang dipelajari
5. Mengkomunikasikan a. Peserta didik menjelaskan ulang materi yang sudah dipelajari
sesuai pemahamannya. b. Peserta didik menjelaskan kembali tentang isi dari video yang telah
diamati.
C. Penutup (15 Menit) a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. b. Siswa mendapatkan informasi dari guru tentang materi pembelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi yang
akan dibahas pada minggu berikutnya d. Siswa dan guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
Hamdalah dan diakhiri dengan Salam.
2. Pertemuan II A. Pendahuluan (15 Menit)
1. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, membaca basmalah, dan berdoa bersama.
2. Kelas dipersiapkan oleh guru agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
3. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif tentang materi sesuai dengan pokok bahasan.
4. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa. 5. Guru menjelaskan secara singkat kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
B. Kegiatan Inti (90 Menit) 1. Mengamati
a. Guru meminta peserta didik untuk mengamati video tentang binatang yang haram
b. Guru meminta peserta didik untuk menanggapi video tersebut c. Peserta didik mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan
oleh guru 2. Menanya
a. Siswa bertanya kepada guru tentang materi hukum Islam tentang binatang yang haram
b. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami materi yang sudah disampaikan
3. Mengeksplorasi c. Siswa memberikan tanggapan mengenai video yang telah
ditampilkan
4. Mengasosiasikan
a. Bila semua pasangan yang cocok telah duduk bersama, perintahkan tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan
119
membacakan keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya
5. Mengkomunikasikan a. Peserta didik menjelaskan ulang materi yang sudah dipelajari
sesuai pemahamannya. b. Peserta didik menjelaskan kembali tentang isi dari video yang
telah diamati.
A. Penutup (15 Menit) a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran. b. Siswa mendapatkan informasi dari guru tentang kisi-kisi ulangan
harian e. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi yang
akan ulangankan f. Siswa dan guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
Hamdalah dan diakhiri dengan Salam.
I. Penilaian 1. Evaluasi Kognitif
a. Pilihan Ganda (Terlampir). Skor penilaian sebagai berikut: 1) PG : jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 20 x 1 = 20)
No
Indikator Nomor
Soal 1. Menjelaskan pengertian binatang yang halal dimakan 1 2. Menjelaskan jenis binatang yang halal dimakan 2,17,30 3. Mengklasifikasikan binatang yang halal dimakan 11,
24,14,19
4. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang halal dimakan 5, 26, 29
5. Menjelaskan dalil tentang binatang yang halal dikonsumsi
7
7. Menjelaskan jenis binatang yang haram dimakan 15,21,28
8. Mengklasifikasikan binatang yang haram dimakan 3,10,16, 20
9. Menyebutkan ciri-ciri binatang yang haram dimakan 8,9,12,13
10. Menjelaskan dalil tentang binatang yang haram dikonsumsi
6,18
Jumlah Soal 25
Nilai = Jumlah jawaban benar x 5 (maksimal 25x4=100)
120
Tangerang Selatan, 14 April 2015 Mengetahui
Guru PAI Peneliti
Rusyana, S.Ag. Rena Husna Kodariyah NIP. 19700413 200801 1005 NIM. 1111011000088
Lampiran 9
Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen (VIII 2)
No Nama Pre-Test
1 Adinda Rahmadini Kadarsih 75 2 Bayu Sigit 70 3 Ellysa 80 4 Faudina 85 5 Fiki Darnaes 85 6 Fitriana 80 7 Hari Chandra 80 8 Jagat Gama Saputra 65 9 Jaka Taruna 60 10 Michelle Andrea 75 11 Miftah Rizqa Ramadhan 65 12 Muhammad Gilang Pratama 70 13 Muhammad Luthfi Nurhasyim 75 14 Muhammad Raihan Caisar 80 15 Nisa Amalia 85 16 Rafly Yzhar 70 17 Rico Wahyu 85 18 Rika Amelia 80 19 Savela 85 20 Wanda Alysa 75
Lampiran 10
Nilai Post-Test Kelas Eksperimen (VIII 2)
No Nama Post-Test
1 Adinda Rahmadini Kadarsih 80 2 Bayu Sigit 95 3 Ellysa 85 4 Faudina 95 5 Fiki Darnaes 90 6 Fitriana 90 7 Hari Chandra 85 8 Jagat Gama Saputra 90 9 Jaka Taruna 75 10 Michelle Andrea 95 11 Miftah Rizqa Ramadhan 80 12 Muhammad Gilang Pratama 85 13 Muhammad Luthfi Nurhasyim 90 14 Muhammad Raihan Caisar 100 15 Nisa Amalia 90 16 Rafly Yzhar 80 17 Rico Wahyu 100 18 Rika Amelia 85 19 Savela 95 20 Wanda Alysa 95
123
Lampiran 11
Nilai Pre-Test Kelas Kontrol (VIII 3)
No Nama Pre-Test
1 Aditya Rahmat 75 2 Ainayya Alfatihah Putri 80 3 Akhdan Prasetya 70 4 Andrea Artanti 85 5 Cindy Shafira 85 6 Deonna Wise Eklesia 85 7 Dinda Amelia 80 8 Dinda Anisa 80 9 Fuad Ramadhan 75 10 Handi 70 11 Hanif 85 12 Indra Firdaus 65 13 Langlang Jatisura 80 14 Muhammad Fajar 75 15 Muhammad Maulana Muntaco 85 16 Nazwa Sapta Pradana 75 17 Oktviana 80 18 Rafly Gilang 70 19 Rendy Zulfan Maulana Rasyid 65 20 Vinanty 75
124
Lampiran 12
Nilai Post-Test Kelas Kontrol (VIII 3)
No Nama Post-Test
1 Aditya Rahmat 75 2 Ainayya Alfatihah Putri 95 3 Akhdan Prasetya 85 4 Andrea Artanti 90 5 Cindy Shafira 90 6 Deonna Wise Eklesia 90 7 Dinda Amelia 90 8 Dinda Anisa 90 9 Fuad Ramadhan 80 10 Handi 75 11 Hanif 85 12 Indra Firdaus 75 13 Langlang Jatisura 75 14 Muhammad Fajar 80 15 Muhammad Maulana Muntaco 85 16 Nazwa Sapta Pradana 90 17 Oktviana 95 18 Rafly Gilang 80 19 Rendy Zulfan Maulana Rasyid 85 20 Vinanty 80
125
Lampiran 13
Penghitungan Mean,Median, Modus, dan Standar Deviasi Kelas Eksperimen Menggunakan Microsoft Excel
Penghitungan Mean,Median, Modus, dan Standar Deviasi Kelas Kontrol Menggunakan Microsoft Excel
126
Lampiran 14 Uji Normalitas Pretest Eksperimen
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Nilai 20 100,0% 0 0,0% 20 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Nilai Mean 76,25 1,697
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 72,70
Upper Bound 79,80
5% Trimmed Mean 76,67
Median 77,50
Variance 57,566
Std. Deviation 7,587
Minimum 60
Maximum 85
Range 25
Interquartile Range 14
Skewness -,571 ,512
Kurtosis -,560 ,992
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai ,189 20 ,058 ,908 20 ,059
a. Lilliefors Significance Correction
127
Nilai Stem-and-Leaf Plot Frequency Stem & Leaf 1,00 6 . 0 2,00 6 . 55 3,00 7 . 000 4,00 7 . 5555 5,00 8 . 00000 5,00 8 . 55555 Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s)
128
129
Lampiran 15
Uji Normalitas Posttest Eksperimen Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Nilai 20 100,0% 0 0,0% 20 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Nilai Mean 89,00 1,564
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 85,73
Upper Bound 92,27
5% Trimmed Mean 89,17
Median 90,00
Variance 48,947
Std. Deviation 6,996
Minimum 75
Maximum 100
Range 25
Interquartile Range 10
Skewness -,246 ,512
Kurtosis -,678 ,992
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai ,157 20 ,200* ,944 20 ,279
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
130
Nilai Stem-and-Leaf Plot Frequency Stem & Leaf ,00 7 . 1,00 7 . 5 3,00 8 . 000 4,00 8 . 5555 5,00 9 . 00000 5,00 9 . 55555 2,00 10 . 00 Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s)
131
132
Lampiran 16 Uji Normalitas Pretest Kontrol
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Nilai 20 100,0% 0 0,0% 20 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Nilai Mean 77,00 1,469
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 73,93
Upper Bound 80,07
5% Trimmed Mean 77,22
Median 77,50
Variance 43,158
Std. Deviation 6,569
Minimum 65
Maximum 85
Range 20
Interquartile Range 13
Skewness -,377 ,512
Kurtosis -,838 ,992
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai ,176 20 ,105 ,903 20 ,046
a. Lilliefors Significance Correction
133
Nilai Stem-and-Leaf Plot Frequency Stem & Leaf ,00 6 . 2,00 6 . 55 3,00 7 . 000 5,00 7 . 55555 5,00 8 . 00000 5,00 8 . 55555 Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s)
134
135
Lampiran 17
Uji Normalitas Posttest Kontrol
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Nilai 20 100,0% 0 0,0% 20 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Nilai Mean 83,75 1,534
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 80,54
Upper Bound 86,96
5% Trimmed Mean 83,61
Median 85,00
Variance 47,039
Std. Deviation 6,859
Minimum 75
Maximum 95
Range 20
Interquartile Range 14
Skewness ,093 ,512
Kurtosis -1,261 ,992
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai ,169 20 ,137 ,897 20 ,036
a. Lilliefors Significance Correction
136
Nilai Stem-and-Leaf Plot Frequency Stem & Leaf ,00 7 . 5,00 7 . 55555 4,00 8 . 0000 4,00 8 . 5555 5,00 9 . 00000 2,00 9 . 55 Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s)
137
138
Lampiran 18
Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Nilai Eksperimen 20 100,0% 0 0,0% 20 100,0%
Kontrol 20 100,0% 0 0,0% 20 100,0%
Descriptives
Kelompok Statistic
Std.
Error
Nilai Eksperimen Mean 76,25 1,697
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 72,70
Upper Bound 79,80
5% Trimmed Mean 76,67
Median 77,50
Variance 57,566
Std. Deviation 7,587
Minimum 60
Maximum 85
Range 25
Interquartile Range 14
Skewness -,571 ,512
Kurtosis -,560 ,992
Kontrol Mean 77,00 1,469
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 73,93
Upper Bound 80,07
5% Trimmed Mean 77,22
Median 77,50
Variance 43,158
Std. Deviation 6,569
Minimum 65
Maximum 85
139
Range 20
Interquartile Range 13
Skewness -,377 ,512
Kurtosis -,838 ,992
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Nilai Based on Mean ,405 1 38 ,528
Based on Median ,379 1 38 ,542
Based on Median and with adjusted df ,379 1 36,253 ,542
Based on trimmed mean ,402 1 38 ,530
140
Nilai Stem-and-Leaf Plot for Kelompok= Eksperimen Frequency Stem & Leaf 1,00 6 . 0 2,00 6 . 55 3,00 7 . 000 4,00 7 . 5555 5,00 8 . 00000 5,00 8 . 55555 Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s) Nilai Stem-and-Leaf Plot for Kelompok= Kontrol Frequency Stem & Leaf ,00 6 . 2,00 6 . 55 3,00 7 . 000 5,00 7 . 55555 5,00 8 . 00000 5,00 8 . 55555 Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s)
141
142
Lampiran 19
Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Nilai 1 20 100,0% 0 0,0% 20 100,0%
2 20 100,0% 0 0,0% 20 100,0%
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
Nilai 1 Mean 89,00 1,564
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 85,73
Upper Bound 92,27
5% Trimmed Mean 89,17
Median 90,00
Variance 48,947
Std. Deviation 6,996
Minimum 75
Maximum 100
Range 25
Interquartile Range 10
Skewness -,246 ,512
Kurtosis -,678 ,992
2 Mean 83,75 1,534
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 80,54
Upper Bound 86,96
5% Trimmed Mean 83,61
Median 85,00
Variance 47,039
Std. Deviation 6,859
Minimum 75
Maximum 95
Range 20
Interquartile Range 14
Skewness ,093 ,512
Kurtosis -1,261 ,992
143
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Nilai Based on Mean ,024 1 38 ,878
Based on Median ,039 1 38 ,844
Based on Median and with adjusted df ,039 1 37,335 ,844
Based on trimmed mean ,038 1 38 ,846
Nilai Stem-and-Leaf Plot for Kelompok= 1 Frequency Stem & Leaf ,00 7 . 1,00 7 . 5 3,00 8 . 000 4,00 8 . 5555 5,00 9 . 00000 5,00 9 . 55555 2,00 10 . 00
144
Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s) Nilai Stem-and-Leaf Plot for Kelompok= 2 Frequency Stem & Leaf ,00 7 . 5,00 7 . 55555 4,00 8 . 0000 4,00 8 . 5555 5,00 9 . 00000 2,00 9 . 55 Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s)
145
Lampiran 20
Uji Hipotesis Pretest
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Eksperimen 20 76,25 7,587 1,697
Kontrol 20 77,00 6,569 1,469
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Nilai Equal variances
assumed ,405 ,528 -,334 38 ,740 -,750 2,244 -5,293 3,793
Equal variances
not assumed -,334 37,238 ,740 -,750 2,244 -5,296 3,796
146
Lampiran 21
Uji Hipotesis Posttest
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai eksperimen 20 89,00 6,996 1,564
kontrol 20 83,75 6,859 1,534
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai Equal variances assumed ,024 ,878 2,396 38 ,022 5,250 2,191 ,815 9,685
Equal variances not assumed 2,396 37,985 ,022 5,250 2,191 ,815 9,685
PROFIL SMP DHARMA KARYA
TAHUN 2015
SMP DHARMA KARYA
Jl. Talas II No.30 Pondok Cabe Ilir Pamulang – Tangerang Selatan
Telp : 021 – 7470 2182 Fax : 021 – 741 3304
BANTEN
www.dharmakarya.ut e-mail : [email protected]
PROFIL SEKOLAH TAHUN 2015
1. Nama Sekolah : SMP Dharma Karya
2. Alamat
Jalan : Jl. Talas II No.30 Pondok Cabe Ilir
Kecamatan : Pamulang
Kab/Kota : Tangerang Selatan
Provinsi : Banten
Telpon 021 – 7470 2182
3. No. Telp/Hp : 021 – 7470 2182 / 0815 19627404
4. NSS/NSM/NDS : 202280309012/2002040089/20603626
5. Akreditasi : A ( Amat Baik )
6. Tahun didirikan : 1993
7. Tahun beroperasi : 1994
8. Nama Yayasan : Yayayasan Pembina Universitas Terbuka ( YPUT )
sekarang menjadi Yayasan Pendidikan Insan
Indonesia ( YPII )
9 a. Kepemilikan Tanah : Yayasan
b. Status Tanah : Sertifikat
c. Luas Tanah : 3.800 m2
10. Status Bangunan Milik : Yayasan
a. Surat Ijin Bangunan : Ada
b. Luas Seluruh Bangunan : 2.400 m2
11. Rekening Rutin Atas Nama Sekolah
a. Nomor : 0998 01 002862 50 2
b. Atas Nama : SMP Dharma Karya UT
c. Nama Bank & Cabang : BRI – Universitas Terbuka
12. Data Siswa 4 ( empat ) tahun terakhir
Tahun Ajaran
Jumlah Pendaf
tar
Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Jumlah ( 7+8+9)
Jml.siswa Jml. Rmbl
Jml.siswa Jml. Rmbl
Jml.siswa Jml. Rmbl
Jml.siswa Jml. Rmbl
L P L P L P L P
2011/2012 83 42 41 3 25 23 3 25 33 3 92 97 9 2012/2013 90 45 45 4 42 41 3 22 22 3 109 108 10 2013/2014 83 40 43 3 30 25 4 44 39 3 114 107 10 2014/2015 80 37 39 3 35 26 3 47 31 4 119 96 10
13. Data Ruang Kelas
Nama Ruang
Jumah Ruang Kelas Juml Ruang lain yg digunakan utk R.Kls Total Ruang untuk
R.Kls =d+f Ukuran 7x9 m2
Ukuran >63 m2
Ukuran <63 m2
Jumlah a+b+c
Nama Ruang Jml
a b c d e f g
Ruang Kelas - - 10 10 - - -
14. Data Ruang Lainnya
Nama Ruang Ukuran Jumlah Nama Ruang Ukuran Jumlah
R.Perpustakaan 10 x 10 1 R.Kesenian 7 x 3 1 R.Lab.IPA 7 x 6 1 R.Kasek 7 x 3 1 R.Lab.Bahasa - - R.Guru 7 x 6 1 R.Lab.Komputer 7 x 6 1 R.UKS 7 x 3 1 R.Keterampilan 7 x 6 1 R. WC/Jamban 4 x 6 2
15. Data Guru, TU & Staff
Kepala Sekolah : Drs. Siswanto Wakil Kepala Sekolah : Dra. Tentrem Murihastuti
Guru/Staff Pendidikan Terakhir
SMA PGSMP D1 D2 D3 S1 S2 Jumlah
L P
Guru Tetap (PNS) 13 3 10 GTT (Honor) 10 7 3 TU (PNS) 1 1 1 1 TU (Honorer) - - Satpam 4 4 - Cleaning Service 3 3 -
Pamulang, 29 Juni 2015 Kepala SMP Dharma Karya DRS. SISWANTO
152
PROGRAM KERJA SMP DHARMA KARYA
SMP DHARMA KARYA
Jl. Talas II No.30 Pondok Cabe Ilir Pamulang – Tangerang Selatan
Telp : 021 – 7470 2182 Fax : 021 – 741 3304
BANTEN
www.dharmakarya.ut e-mail : [email protected]
153
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan dasar adalah bagian terpadu dan sistem Pendidikan Nasional. Program Pendidikan Dasar merupakan pendidikan yang didesain untuk jangka waktu 9 tahun, yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah Sekolah Dasar (SD) yang diselenggarakan 6 tahun dan tahap kedua adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama 3 tahun yang merupakan persiapan untuk memasuki jenjang ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMK dan SMA). Pendidikan dasar yang diberikan pada SMP bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar yang merupakan perluasan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh di SD yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat dan warga negara. Untuk mencapai tujuan pendidikan di atas, perlu adanya rasa tanggung jawab bersama yang melibatkan sekolah, masyarakat dan pemerintah. Sebagai langkah kongkrit yang harus dilakukan oleh sekolah adalah mampu menyelenggarakan proses pendidikan dan pengajaran dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, agar penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan yang meliputi unsur Kepala Sekolah, guru, siswa, dan pihak lain yang terkait dapat menjalankan tugas-tugas dan kewajibannya dengan baik perlu adanya Pedoman dan Program Kerja Sekolah yang dibuat setiap tahun. Pedoman dan Program Kerja Tahunan ini merupakan acuan atau sebagai dasar pegangan bagi Kepala Sekolah dan segenap pelaksana pendidikan dalam mengelola sekolah, agar supaya hasil pendidikan yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan pendidikan sekolah tersebut.
1.2. Dasar dan Landasan Hukum Untuk melaksanakan Program Kerja ini berpedoman pada : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1990 3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 4. Keputusan Menteri Negara Pandayagunaan Aparatur Negara Nomor
26/MENPEN/1989 5. Petunjuk Pelaksanaan kalender pendidikan tahun 2012/2013 6. Kalender Kegiatan Bidang Pendidikan Dinas Pendidikan Propinsi Banten
tahun 2012/2013. 1.3. Kerangka Pemikiran
Pada suatu lembaga manapun, jika akan mengembangkan ke depan lembaga tersebut tentu harus memiliki visi, misi, tujuan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti halnya pada Lembaga Pendidikan Yayasan Pendidikan Insan Indonesia, dalam hal ini di SMP Dharma Karya. Sebagaimana pernah disampaikan kepada Bidang Pendidikan Yayasan Pendidikan Insan Indonesia, bahwa SMP Dharma Karya telah menyusun visi, misi dan strategi untuk
154
mendukung visi dan misi Bidang Pendidikan Yayasan Pendidikan Insan Indonesia, yakni mewujudkan sekolah yang unggul di kawasan Propinsi Banten. Visi adalah gambaran sekolah yang diinginkan di masa depan (Hamid T. Abdul, 2000 : 3). Oleh karena itu tidak ada visi untuk satu atau dua tahun ke depan. Gambaran tersebut harusnya didasarkan pada landasan Yuridis (UU No. 2/89 dan PP No. 28/90), khususnya tujuan pendidikan nasional sesuai dengan level dan jenis sekolahnya. Dengan kata lain harus tetap dalam koridor pendidikan nasional, tetapi disesuaikan dengan potensi sekolah dan kebutuhan anak didik serta masyarakat yang dilayani. Sehingga sangat dimungkinkan masing-masing sekolah akan mempunyai visi yang berbeda-beda.
1.4. Visi Sekolah :
Dengan mengacu kepada visi Bidang Pendidikan YPII tersebut, maka ada beberapa dasar pertimbangan yang kami lakukan untuk menetapkan visi, misi dan strategi pengelolaan SMP Dharma Karya, yaitu : 1. Melakukan evaluasi terhadap setiap permasalahan dan identifikasi terhadap
seluruh potensi yang dimiliki oleh sekolah, yang meliputi kekuatan, kelemahan, kendala dan tantangan (analisis SWOT).
2. Melakukan perbaikan, pembenahan, dan mencari jalan keluar terhadap apa yang menjadi kelemahan, kendala dan tantangan yang ada di SMP Dharma Karya.
3. Optimalisasi pemberdayaan potensi yang ada.
Dengan mengacu pada beberapa hal tersebut, maka kami menetapkan visi sebagai berikut : “Mempersiapkan siswa yang unggul dalam mutu pendidikan untuk siap bersaing di tingkat nasional dan global, dengan berlandaskan pada iman, takwa dan kasih sayang, demi menyongsong masa depan mereka yang lebih baik”. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka harus ada misi yang relevan dengan visi tersebut. Misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Dengan mengacu pada definisi di atas, maka misi dari SMP Dharma Karya dirumuskan sebagai berikut : 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap
siswa dapat memperoleh kesempatan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki melalui metode pendekatan kasih sayang.
2. Mendorong dan membantu siswa untuk dapat mengenali potensi dirinya sehingga memudahkan dalam pengembangan sesuai bakat dan kemampuan secara optimal.
3. Menciptakan dan menumbuhkembangkan jiwa semangat untuk meraih keunggulan yang dilakukan secara intensif kepada seluruh warga sekolah dengan membangun kreatifitas dan kedisiplinan (caracter building).
155
4. Menumbuhkan dan menanamkan penghayatan tehadap pelajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sebagai pembentuk karakter insan yang arif dalam melakukan tindakan dan perbuatan.
5. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok yang terkait dengan sekolah (stake holders), dengan mengutamakan pelayanan yang efektif dan efisien untuk memberikan kepuasan optimal kepada para pelanggan/customers.
Untuk mewujudkan pencapaian visi, misi harus didukung dengan adanya strategi. Strategi adalah suatu kegiatan untuk mendukung ketercapaian target-target/sasaran dan strategi dijabarkan dalam bentuk program kerja tahunan secara bertahap. Untuk tahun 2012/2013, SMP Dharma Karya menyusun Rencana Kerja dalam bentuk Buku Pedoman dan Program Kerja yang tersusun secara terstruktur dan sistematis. Rencana kerja tahun 2012/2013 meliputi : Program Kegiatan Bidang Kurikulum, Program Kegiatan Bidang Kesisiwaan, Program Kegiatan Bidang Sarana dan Program Kegiatan Bidang Hubungan Masyarakat. Program kerja tersebut disusun dengan mengacu pada Kalender Pendidikan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang kemudian dikembangkan sendiri oleh sekolah. Oleh sebab itu, sebenarnya apa yang menjadi impian itu akan menjadi suatu kenyataan apabila sekolah memahami adanya potensi yang dimiliki oleh sekolah itu sendiri kemudian dapat memfungsikan potensi yang ada itu secara optimal, dengan memperhatikan adanya kelemahan dan tantangan yang harus dihadapi. Dalam upaya meningkatkan potensi sumber daya yang ada, maka SMP Dharma Karya mempunyai beberapa strategi antara lain : 1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kegiatan peningkatan
pendidikan, pelatihan, work shop, seminar, lokakarya, studi banding, bagi guru/karyawan.
2. Peningkatan mutu pembelajaran melalui pemahaman materi secara kontinuitas dan pemberdayaan kurikulum.
3. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi sederhana melalui peningkatan pemanfaatan sarana sekolah (laboratorium IPA/Komputer) secara optimal.
4. Peningkatan wawasan pengetahuan dilakukan dengan meningkatkan minat baca siswa dan guru melalui pemberdayaan sarana perpustakaan sekolah secara optimal.
5. Peningkatan keterampilan berbahasa Inggris dilakukan melalui intensitas dan kualitas penggunaan media laboratorium bahasa dan ekstrakurikuler bahasa Inggris.
6. Peningkatan semangat keimanan dan ketaqwaan melalui program pendidikan dan pengajaran agama, budi pekerti, serta kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang menunjang.
7. Peningkatan semangat kebangsaan siswa melalui pembinaan dan kegiatan yang dapat membentuk karakter insan yang penuh kearifan, semangat juang, disiplin, jujur dan bertanggung jawab.
8. Peningkatan semangat kebersamaan siswa untuk mewujudkan terciptanya kerukunan antar umat beragama melalui kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan secara bersama-sama.
156
1.5. Maksud dan Tujuan
Pedoman dan Program Kerja Tahunan SMP Dharma Karya ini dimaksudkan : 1. Memberikan gambaran dan informasi tentang cakupan program kegiatan
sekolah baik kegiatan yang berupa intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun yang non kurikuler.
2. Untuk dijadikan kendali dan pedoman pelaksanaan seluruh kegiatan yang akan diselenggarakan oleh SMP Dhama Karya selama satu tahun pelajaran.
Disamping maksud di atas, tujuan dibuatnya Pedoman dan Program Kerja Tahunan SMP Dharma Karya adalah untuk memaksimalkan potensi sekolah yang ada sesuai dengan kemampuannya melalui proses KBM yang mantap sebagai landasan dan arah untuk mencapai visi sekolah, sehingga : 1. Dapat memudahkan para pengelola sekolah melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya. 2. Sekolah mampu menghasilkan kualitas output (lulusan) yang tinggi. 3. Para dewan guru dan pengelola sekolah mampu melakukan kontrol untuk
mengevaluasi, merevisi, dan mengetahui apa yang menjadi kendala atau hambatan sehingga dapat segera dilakukan perbaikannya.
1.6. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Program Kerja ini antara lain menguraikan tentang Latar Belakang Penulisan Program Kerja, Gambaran Umum Potensi Sekolah, Rencana Kegiatan Sekolah Tahun 2012/2013 serta Rencana Anggaran Belanja dan Pendapatan Sekolah.
1.7. Sistematika Penulisan Pedoman dan Program Kerja Tahunan ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar dan Landasan Hukum 1.3. Kerangka Pemikiran 1.4. Visi Sekolah 1.5. Maksud dan Tujuan 1.6. Ruang Lingkup 1.7. Sistematika Penulisan
BAB II : GAMBARAN UMUM POTENSI SEKOLAH Sarana dan Prasarana Sekolah Pengorganisasian Guru/Karyawan
Struktur Organisasi SMP Dharma Karya Rincian Tugas Guru/Karyawan Guru dan Karyawan Sekolah Jadwal Mengajar Tata Tertib dan Tanggungjawab Guru dan Karyawan
Pengorganisasian Siswa Jumlah Siswa/Partisipasi Siswa Daftar Nama Siswa Tata Tertib Siswa
157
Administrasi Keuangan dan Rencana Anggaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Pemanfaatan dan Pelaporan Hasil Penilaian Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Prestasi Sekolah BAB III : PROGRAM KEGIATAN SEKOLAH TAHUN 2011/2012
3.1. Program Bidang Kurikulum 3.2. Program Bidang Kesiswaan 3.3. Program Bidang Hubungan Masyarakat. 3.4. Program Bidang Sarana Prasarana.
BAB IV : RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) 2012/2013. 4.1. Rencana Pemasukan 4.2. Rencana Pengeluaran
BAB V : PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA. LAMPIRAN – LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
Rena Husna Kodariyah adalah nama penulis skripsi ini, penulis lahir dari orang tua yang bernama Bpk. Nanang Ali Nawawi, S.Ag dan Ibu Sirojatul Ulumiyah sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis dilahirkan di Desa Panyingkiran Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang Jawa Barat pada tanggal 27 Juli 1993.
Penulis menempuh pendidikan dimulai dari RA Miftahusshibyan Rawamerta (Lulus Tahun 1998), melanjutkan ke SDN Panyingkiran 1 Rawamerta (Lulus Tahun 2005), dan melanjutkan ke MTsN Rawamerta Karawang sekaligus menjadi santri di Pesantren Nihayatul Amal yang berlokasi di dekat MTs (Lulus Tahun 2008), kemudian melanjutkan ke MA Al-Muhajirin Purwakarta sekaligus menjadi santri di pesantren tersebut (Lulus Tahun 2011), hingga akhirnya bisa menempuh masa kuliah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semasa kuliah penulis aktif di Lembaga Tahfidz dan Ta’lim Al-Quran (LTTQ) Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sempat menjabat sebagai pengurus bidang keilmuan periode 2014-2015 di lembaga tersebut.
Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Index Card Match dalm Pembelajaran PAI terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan.”
Motto:
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”