1
PENGARUH LINGKUNGAN WAJIB PAJAK, USIA WAJIB
PAJAK, TARIF PAJAK DAN MODERENISASI SISTEM
ADMINISTRASI PERPAJAKANTERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MENYAMPAIKAN
SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN
USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI
KOTA TANGERANG
(Studi Kasus pada UMKM di Kawasan Pasar Lama dan Karawaci)
SKRIPSI
Oleh :
DEVITA KUMARI
20160100031
JURUSAN AKUNTANSI
KONSENTRASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERPAJAKAN
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG
2020
PENGARUH LINGKUNGAN WAJIB PAJAK, USIA WAJIB
PAJAK, TARIF PAJAK DAN MODERENISASI SISTEM
ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MENYAMPAIKAN
SPT TAHUNANORANG PRIBADI YANG MENJALANKAN
USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI
KOTA TANGERANG
(Studi Kasus pada UMKM di Kawasan Pasar Lama dan Karawaci)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis
Universitas Buddhi Dharma Tangerang
Jenjang Pendidikan Strata I
Oleh :
DEVITA KUMARI
20160100031
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG
2020
PENGARUH LINGKUNGAN WAJIB PAJAK, USIA WAJIB PAJAK,
TARIF PAJAK DAN MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI
PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM
MENYAMPAIKAN SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI YANG
MENJALANKAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
DI KOTA TANGERANG
Studi Kasus pada UMKM Kawasan Pasar Lama dan Karawaci
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan wajib pajak, usia
wajib pajak, tarif pajak dan modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil dan
menengah di kota Tangerang.
Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner dan beberapa dokumentasi.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling sebanyak 100
responden. Pengolahan analisis data menggunakan program SPSS 24 dengan uji
statistik deksriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji analisis regresi liniear
berganda dan uji hipotesis.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan variabel lingkungan wajib pajak (X1)
memiliki nilai sig. 0.837 > 0,05 , variabel usia wajib pajak (X2) memiliki nilai
sig.0.511 > 0.05 dan variabel tarif pajak (X3) memiliki angka sig. 0.971 > 0.05
yang artinya variabel-variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak. Variabel moderenisasi sistem administrasi perpajakan (X4) memiliki
nilai sig. 0.001 < 0.05 yang artinya variabel tersebut berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Kata Kunci : Lingkungan Wajib Pajak, Usia Wajib Pajak, Tarif Pajak,
Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan, dan
Kepatuhan Wajib Pajak
THE EFFECT OF TAX MANDATORY ENVIRONMENT, TAX OBJECTIVE
AGE, TAX RATES AND MODERNIZATION OF TAXATION
ADMINISTRATION SYSTEMS ON TAX MANDATORY COMPLIANCE IN
DELIVERING TAX AND SMALL AND BUSINESS MANAGEMENT
BUSINESS COMPANIES (UMKM) IN TANGERANG CITY
Study Case of UMKM at Pasar Lama and Karawaci
ABSTRACT
This research aims to determine the environtmental impact of taxpayer, age of
taxpayers, tax rates and the modernization of the tax administrastion system to the
compliance of individual taxpayers who run UMKM in the Tangerang City.
This research data was obtained from questionnaire and some documentation.
Sample was done by a purposive sampling methods of 100 respondents. Processing data analysis using SPSS 24 program with descriptive statistical tests,
data quality tests, classic assumption tests, multiple linear regression analysis
tests and hypothesis testing.
The results of this study indicate that the taxpayer environment variable (X1) has
a sig value of 0.837 > 0.05, the taxpayer age variable (X2) has a value of
sig.0.511 > 0.05 and the tax rate variable (X3) has a sig number. 0.971 > 0.05
which means that these variables do not affect taxpayer compliance. The
modernization variable tax of administration system (X4) has a value of sig. 0.001
< 0.05 which means that these variables affect the taxpayer compliance.
Keywords: Taxpayer Environment, Age Taxpayer. Tax Rates, Modernization of
Tax Administration Systems, and Taxpayer Compliance
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penyususan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Lingkungan Wajib Pajak, Usia Wajib Pajak, Tarif Pajak dan Moderenisasi Sistem
Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan
SPT Tahunan Orang Pribadi yang Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Kota Tangerang (Studi Kasus : Kawasan Pasar Lama dan
Karawaci)” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan
untuk mencapai gelar Sarjana Akuntansi dalam program S1 pada Fakultas Bisnis
Universitas Buddhi Dharma.
Dalam menyusun skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan serta bimbinga dari bebagai pihak yang sangat membantu baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. Sofian Sugioko, M.M., CPMA. selaku Rektor Universitas
Buddhi Dharma Tangerang.
2. Ibu Rr. Dian Anggraeni, S.E., M.Si. selaku Dekan Universitas Buddhi
Dharma Tangerang.
3. Bapak Susanto Wibowo, S.E., M.Akt. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi (S1) Universitas Buddhi Dharma Tangerang.
4. Bapak Peng Wi, S.E., M.Akt. selaku dosen pembimbing yang telah
mendampingi penulis dan memberikn bimbinganserta pengarahan selama
penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Akuntansi Bisnis Universitas
Buddhi Dharma Tangerang yang telah banyak membantu, mendidik dan
memberi ilmu kepada penulis selama perkuliahan.
6. Teruntuk orang-orang tercinta yaitu orang tua saya, kakak serta adik saya
dan beserta keluarga besar saya yang telah membantu memberikan
semangat, kekuatan, dukungan moral dan material serta doa
7. Teruntuk orang-orang terspesial yaitu Dandy Prijatna, Jayaputra Budiman,
Desi Natalia, Elita Wijaya, Poppy Aprilliani, Lisa, Ellita, Kelin Omega,
Cindy Jayanti dan Listiana, terima kasih untuk dukungan dan bantuan
yang telah diberikan dari semester awal sampai semester akhir ini dan juga
untuk teman-teman pejuang skripsi di Universitas Buddhi Dharma
Tangerang yang telah melalui semuanya bersama-sama.
8. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
banyak atas bantuan, motivasi serta doa yang diberikan karena berkatnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL LUAR
JUDUL DALAM
LEMBAR PERSETUJUAN USULAN SKRIPSI
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
REKOMENDASI KELAYAKAN MENGIKUTI SIDANG SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
ABSTRAK ................................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6
C. Rumusan Masalah............................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9
F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 12
A. GAMBARAN UMUM TEORI ........................................................... 12
1. Pengertian Akuntansi ....................................................................... 12
2. Pengertian Pajak .............................................................................. 12
3. Fungsi Pajak .................................................................................... 14
4. Pengelompokan Pajak...................................................................... 14
5. Tata Cara Pemungutan Pajak ........................................................... 17
6. Pengertian Wajib Pajak, Subjek Pajak, dan Objek Pajak ................ 18
7. Pengertian Lingkungan Wajib Pajak ............................................... 20
8. Pengertian Usia Wajib Pajak ........................................................... 21
9. Pengertian Tarif Pajak ..................................................................... 22
10. Pengertian Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan ............. 23
B. HASIL PENELITIAN TERDAHULU................................................ 24
C. KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................... 35
D. PERUMUSAN HIPOTESA ................................................................ 35
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 40
A. JENIS PENELITIAN .................................................................... 40
B. GAMBARAN UMUM USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH (UMKM) ................................................................ 40
1.Pengertian UMKM .................................................................... 40
2.Kriteria UMKM ........................................................................ 42
3.Klasifikasi UMKM.................................................................... 43
4.Ciri-Ciri UMKM ....................................................................... 44
5.Jenis-Jenis UMKM.................................................................... 45
C. OBJEK PENELITIAN .................................................................. 46
D. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ..................................... 47
E. METODE PENELITIAN ............................................................... 47
F. JENIS DAN SUMBER DATA ...................................................... 48
1.Jenis Data .................................................................................. 48
2.Sumber Data .............................................................................. 48
G. POPULASI DAN SAMPEL ......................................................... 49
1.Populasi ..................................................................................... 49
2.Sampel ....................................................................................... 49
H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................. 50
I. OPERASIONALISASI VERIABEL PENELITIAN...................... 52
1.Variabel Independen ................................................................. 52
2.Variabel Dependen .................................................................... 56
J. PENGUJIAN DATA PENELITIAN .............................................. 57
1.Statistik Deskriptif .................................................................... 57
K. UJI KUALITAS DATA ................................................................ 58
1.Uji Validitas .............................................................................. 58
2.Uji Realibilitas .......................................................................... 58
L. UJI ASUMSI KLASIK .................................................................. 59
1.Uji Normalitas ........................................................................... 59
2.Uji Multikolinearitas ................................................................. 59
3.Uji Heterokedastisitas ............................................................... 60
M. METODE ANALISIS DATA ...................................................... 61
1.Analisis Regresi Linear Berganda ............................................. 61
N. PENGUJIAN HIPOTESIS ............................................................ 62
1. UJI KOEFISIEN DETERMINASI ........................................ 62
2. UJI SIGNIFIKAN SIMULTAN (UJI F) .................................. 62
3. UJI SIGNIFIKAN PARSIAL (UJI T)...................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 64
A. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN ................................ 64
1.Statistik Deskriptif Kuesioner ..................................................... 64
2.Statistik Deskriptif Responden ................................................... 65
3. Statistik Deskriptif Data............................................................. 68
4. Uji Kualitas Data ...................................................................... 73
5. Hasil Uji Asumsi Klasik........................................................... 82
6. Hasil Pengujian Model Regresi ................................................ 86
7. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................ 89
B. ANALISIS HASIL PENELITIAN ................................................ 93
1. Pengaruh Lingkungan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak ............................................................................... 93
2. Pengaruh Usia Wajib PajakTerhadap Kepatuhan Wajib Pajak 94
3. Pengaruh Tarif PajakTerhaap Kepatuhan Wajib Pajak ............ 95
4. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ............................................. 96
5. Pengaruh Lingkungan Wajib Pajak, Usia Wajib Pajak, Tarif
Pajak, Dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ............................................. 97
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 98
A. KESIMPULAN .................................................................................. 98
B. IMPLIKASI ........................................................................................ 99
C. SARAN ............................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SURAT KETERAGAN RISET
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Indikator Variabel Lingkungan Wajib Pajak ...................................... 53
Tabel III.2 Indikator Variabel Usia ....................................................................... 54
Tabel III.3 Indikator Variabel Tarif Pajak ............................................................. 55
Tabel III.4 Indikator Variabel Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan ..... 56
Tabel III.5 Indikator Variabel Kepatuhan Wajib Pajak ......................................... 57
Tabel IV.1 Distribusi Kuesioner ........................................................................... 64
Tabel IV.2 Uji Frekuensi Jenis Kelamin Responden ............................................. 65
Tabel IV.3 Uji Frekuensi Usia Responden ............................................................ 66
Tabel IV.4 Uji Frekuensi Pendidikan Responden .................................................. 67
Tabel IV.5 Statistik Deskriptif Lingkungan Wajib Pajak ...................................... 68
Tabel IV.6 Statistik Deskriptif Tarif Pajak ............................................................ 69
Tabel IV.7 Statistik Deskriptif Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan .... 70
Tabel IV.8 Statistik Deskriptif Kepatuhan Wajib Pajak ........................................ 71
Tabel IV.9 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian (X1,X3,X4 Dan Y) ............... 72
Tabel IV.10 Uji Validitas Lingkungan Wajib Pajak (X1) ..................................... 74
Tabel IV.11 Uji Validitas Tarif Pajak (X3) ........................................................... 75
Tabel IV.12 Uji Validitas Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan (X4) .. 76
Tanel IV.13 Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ......................................... 77
Tabel IV.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Wajib Pajak (X1) ......... 78
Tabel IV.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tarif Pajak (X3) ............................... 79
Tabel IV.16 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Moderenisasi Sistem Administrasi
Perpajakan (X4) ............................................................................... 80
Tabel IV.17 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ............. 81
Tabel IV.18 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Test .............................. 83
Tabel IV.19 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 84
Tabel IV.20 Hasil Uji Model Regresi .................................................................... 87
Tabel IV.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 89
Tabel IV.22 Hasil Uji Signifikan Simultam (Uji F) ............................................... 90
Tabel IV.23 Hasil Uji Significan Parsial (Uji T) ................................................... 92
Tabel IV.24 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji T) Usia ........................................... 93
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 35
Gambar IV.1 Gambar Scatterplot Uji Heteroskedastisitas .................................. 85
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Hasil Rekapan Kuesioner
Lampiran 3 Tabel R, T, F
Lampiran 4 Statistik Deskriptif
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas
Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas
Lampiran 8 Hasil Uji Multikolonieritas
Lampiran 9 Gambar Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 10 Hasil Pengujian Model Regresi, Hasil Uji Koefisien
Determinasi
Lampiran 11 Hasil Uji Signifikan (Uji F), Hasil Uji Parsial (Uji T)
Lampiran 12 Foto-Foto Responden
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pajak merupakan pungutan yang wajib dibayarkan oleh rakyat kepada
negara yang akan digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat
umum. Menurut UU KUP nomor 28 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1, Pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sebagai sumber pendapatan utama negara, pajak memiliki peranan
yang signifikan dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam hal
pembangunan. Pajak merupakan sumber pendapatan negara dalam membiayai
seluruh pengeluaran yang dibutuhkan, termasuk pengeluaran untuk
pembangunan infrastruktur seperti jembatan, jalan raya, halte, jalan tol,
stasiun, pelabuhan, bandara, dsb.
Lingkungan dapat di artikan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia. Menurut
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ella Widyastuti (2016) menunjukkan
hasil bahwa secara parsial variabel lingkungan wajib pajak berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Usia menurut Wikipedia adalah satuan waktu yang mengukur waktu
keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati.
Jika dilihat pada penelitan yang dilakukan oleh Faustin Dyan Kristanti
Lainurak (2019) menunjukkan hasil bahwa usia mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak secara parsial dan berpengaruh secara simultan.
Tarif pajak merupakan dasar pengenaan besarnya pajak yang harus
dibayar subjek pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya,
biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Tarif pajak untuk setiap wajib
pajak pasti berbeda-beda, hal tersebut dapat dipengaruhi dari status
pekerjaannya, berapa banyak penghasilannya, besarnya PTKP yang dikenakan
pada wajib pajak tersebut dan masih banyak lainnya. Menurut Luh Putu Gita
Cahyani, Naniek Noviari (2019) pada penelitian terdahulu, menunjukkan hasil
secara parsial bahwa tarif pajak berpengaruh positif dan berpengaruh secara
simultan.
Moderenisasi merupakan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terus berkembang sampai saat ini. Modernisasi diartikan
sebagai istilah untuk menyebutkan bentuk perubahan (transformasi) dari
keadaan yang kurang baik menjadi lebih baik dengan harapan akan
mendatangkan kesejahteraan untuk lingkungan sekitar. Moderenisasi
merupakan proses perubahan keadaan dari cara-cara tradisional menjadi cara-
cara baru dengan harapan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Moderenisasi dalam perpajakan dapat dilakukan melalui sistem administrasi
perpajakan. Sistem administrasi perpajakan merupakan kunci keberhasilan
dalam suatu kebijakan pajak. Oleh karena itu, moderenisasi administrasi
perpajakan harus dilakukan secara berkesinambungan sehingga fungsi
pelayanan dapat diberikan secara optimal kepada masyarakat. Dengan adanya
moderenisasi administrasi pajak dapatmeningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
secara sukarela, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan meningkatkan
integritas aparat pajak. Salah satu bentuk reformasi perpajakan yang harus
diterapkan adalah modernisasi administrasi pelayanan pajak melalui
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Hal tersebut penting
dilakukan agar Wajib Pajak dapat merasakan kemudahan dalam melaksanakan
kewajiban perpajakannya sehingga dapat meningkatan kepatuhan pada Wajib
Pajak. Salah satu penyebab minimnya kepatuhan Wajib Pajak adalah proses
administrasi yang sulit, tidak efektif, dan tidak efisien.
Selain penyebab di atas terdapat penyebab lainnya yang menjadi
perhatian khusus didalam menilai tingkat kepatuhan wajib pajak yaitu sanksi
dimana sanksi pajak akan mendorong wajib pajak mematuhi seluruh peraturan
perpajakan yang berlaku saat ini, sehingga tingkat kepatuhan wajib pajak
didalam menyampaikan SPT Tahunan akan meningkat. Selanjutnya
Pengetahuan Perpajakan diduga pula menjadi penyebab dari tigkat kepatuhan
wajib pajak, pengetahuan yang dimiliki oleh wajib pajak akan mencerminkan
seberapa mengerti wajib pajak tersebut untuk mematuhi peraturan perpajakan.
Kemudian yang terakhir adalah Sosialisasi Perpajakan dimana hal ini pula
yang menjadi perhatian bagi Dirjen Pajak untuk memajukan tingkat kepatuhan
wajib pajak di Indonesia, sehingga sosialisasi ini tidak akan terlepas dari
tingkat kepatuhan wajib pajak.
Dikutip dari laman KONTAN.CO.ID - JAKARTA (2 April 2019)
menyatakan bahwa sebanyak 11,09 juta wajib pajak melaporkan surat
pemberitahuan tahunan (SPT) pajak penghasilan untuk periode 2018, jumlah
laporan SPT tersebut naik sebanyak 4,7% dari tahun lalu.
(https://insight.kontan.co.id/news/jumlah-pelaporan-spt-untuk-2018-naik-47-
dibanding-tahun-lalu)
Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dianggap mampu
menyejahterakan masyarakat karena dapat menghasilkan berbagai produk
yang diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat. Bahkan, banyak
produk dari UMKM mampu menembus pasar global dan beberapa diantaranya
dijadikan cinderamata dan ciri khas sebuah kota.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangerang Sayuti
menjelaskan, di Kota Tangerang pelaku UMKM terbilang cukup banyak.
Tercatat, ada 10.157 pelaku UMKM pada 2017. Sedangkan sekarang (2018)
ada 11 ribu lebih UMKM di Kota tangerang. “Kebanyakan bergerak di bidang
fashion dan makanan ringan ataupun juga cemilan. Ada juga beberapa produk
UKM yang masuk ke pameran nasional,” kata Sayuti selaku Kepala Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Tangerang.
Selain produk kuliner dan fashion, pelaku UMKM banyak
menghasilkan produk cindera mata dan kerajinan tangan seperti pembuatan
miniatur ondel-ondel. UMKM memiliki peran penting dalam pembangunan
ekonomi di suatu daerah, ketika perekonomian nasional sedang mengalami
pelambatan dan daya beli masyarakat menurun, UMKM tumbuh pesat dan
mampu membuka peluang kerja baru bagi masyarakat kreatif dan inovatif.
(https://tangerangkota.go.id/umkm-di-kota-tangerang-tembus-11-ribu)
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan mencatat
ada e10.589.648 SPT yang masuk sampai tanggal 31 Maret 2018. Diketahui
bahwa dari jumlah 10.589.648 sebanyak 80 persen WP menggunakan saluran
online alias e-filing untuk melaporkan SPT mereka. “Sampai pukul 24.00 tadi
malam, SPT Tahunan yang masuk 10.589.648 di mana 80 persen nya adalah
e-filing,” kata Direktur P2 Humas Ditjen Pajak kepada Kontan.co.id, Minggu
(1/4/2018).
Menurut Hestu, jumlah SPT Tahunan yang masuk itu mengalami
peningkatan 14 persen karena pada tahun lalu, sampai dengan 31 Maret 2017,
SPT yang masuk sebanyak 9.288.394 SPT. Selain itu, pihaknya juga mencatat
bahwa penyampaian SPT melalui e-filing meningkat 20 persen pada tahun ini.
Sementara, penyampaian SPT secara manual menurun 12 persen. “Semakin
banyak WP yang memanfaatkan saluran online. Tercatat, hanya 1.916.229
SPT yang diterima secara manual,” ujar Hestu.
(https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/02/101100226/10-59-juta-spt-
masuk-80-persen-melalui-e-filing)
Dengan latar belakang dan pertimbangan – pertimbangan tersebut
maka penulis mengambil bidang ini untuk judul penulisan skripsi “Pengaruh
Lingkungan Wajib Pajak, Usia Wajib Pajak, Tarif Pajak dan
Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Dalam Menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi yang
Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota
Tangerang (Studi Kasus pada UMKM kawasan Pasar Lama dan
Karawaci)”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Lingkungan Wajib Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
dalam menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi
2.Usia Wajib Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam
menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi
3.Tarif Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam
menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi
4.Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan Orang
Pribadi
5.Sanksi Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam
menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi
6.Pengetahuan Wajib Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
dalam menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi
7.Sosialisasi Perpajakan berpegaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam
menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi
C. Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang berdasarkan latar belakang penelitian, adalah
sebagai berikut :
1.Apakah Lingkungan Wajib Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi yang
Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota
Tangerang (Studi Kasus pada UMKM kawasan Pasar Lama dan
Karawaci) ?
2.Apakah Usia Wajib Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
dalam menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi yang Menjalankan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tangerang (Studi
Kasus pada UMKM kawasan Pasar Lama dan Karawaci) ?
3. Apakah Tarif Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam
menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi yang Menjalankan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tangerang (Studi Kasus
pada UMKM kawasan Pasar Lama dan Karawaci) ?
4. Apakah Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan berpengaruh
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan
Orang Pribadi yang Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) di Kota Tangerang (Studi Kasus pada UMKM kawasan Pasar
Lama dan Karawaci) ?
5. Apakah Lingkungan Wajib Pajak, Usia Wajib Pajak, Tarif Pajak dan
Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan berpengaruh secara
simultan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT
Tahunan Orang Pribadi yang Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Kota Tangerang (Studi Kasus pada UMKM
kawasan Pasar Lama dan Karawaci)?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang dikemukakan
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah Lingkungan Wajib Pajak berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan Orang
Pribadi yang Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
di Kota Tangerang (Studi Kasus pada UMKM kawasan Pasar Lama dan
Karawaci)
2. Untuk mengetahui apakah Usia Wajib Pajak berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan Orang
Pribadi yang Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
di Kota Tangerang (Studi Kasus pada UMKM kawasan Pasar Lama dan
Karawaci)
3. Untuk mengetahui apakah Tarif Pajak berpengaruh terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi yang
Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota
Tangerang (Studi Kasus pada UMKM kawasan Pasar Lama dan
Karawaci)
4. Untuk mengetahui apakah Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan
berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan
SPT Tahunan Orang Pribadi yang Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Kota Tangerang (Studi Kasus pada UMKM
kawasan Pasar Lama dan Karawaci)
5. Untuk mengetahui apakah Lingkungan Wajib Pajak, Usia Wajib Pajak,
Tarif Pajak dan Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan
berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan
SPT Tahunan Orang Pribadi yang Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) di Kota Tangerang (Studi Kasus pada UMKM
kawasan Pasar Lama dan Karawaci)
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak,
antara lain sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti dalam
hal SPT Tahunan Orang Pribadi yang Menjalankan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tangerang (Studi Kasus pada
UMKM kawasan Pasar Lama dan Karawaci)
2. Penelitian ini memberikan referensi kepada civitas akademika dan
peneliti-peneliti selanjutnya dalam pembuatan tugas akhir perpajakan
khususnya tentang pengaruh Lingkungan Wajib Pajak, Usia Wajib
Pajak, Tarif Pajak dan Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan
Orang Pribadi yang Menjalankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) di Kota Tangerang (Studi Kasus pada UMKM kawasan
Pasar Lama dan Karawaci)
3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk pemerintah
dalam hal meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi khusus
nya yang melaksanakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di
Kota Tangerang.
F. Sistematika Penulisan
Untuk dapat mengetahui rangkaian masalah secara keseluruhan
sehingga memudahkan dalam penulisan, maka dibawah ini akan
dikemukakan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab satu dibahas tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab dua berisi tentang tinjauan pustaka yang memuat teori-
teori dasar yang berhubungan dengan judul penelitian dan topik
permasalahan meliputi: pemahaman tentang pengertian pajak,
pengetahuan, tingkat penghasilan, usia wajib pajak, tinjauan
penelitian sebelumnya, model penelitian dan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab tiga menjelasan tentang metode penelitian, didalamnya
menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek
dan objek penelitian, populasi dan sampel, teknik analisis data
yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab empat menjelaskan tentang hasil penelitian dan
pembahasan, didalamnya menjelaskan tentang deskripsi data hasil
penelitian baik independen maupun dependen, analisis hasil
penelitian, pengujian hipotesa dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
Pada bab lima berisi kesimpulan, implikasi dan saran dari
penelitian yang telah di lakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Gambaran Umum Teori
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi menurut American Accounting Association adalah sebagai
berikut :
“Akuntansi merupakan alat ukur dan juga proses pencatatan serta
pengidentifikasian sebuah laporan keuangan untuk dijadikan bahan
keputusan serta sebagai informasi oleh pihak yang membutuhkan hal
tersebut”
Akuntansi menurut Kamus Besar Bahasa Indondsia adalah sebagai
berikut :
“Akuntansi adalah teori dan praktik perakunan, termasuk tanggung
jawab, prinsip, standar, kelaziman (kebiasaan), dan semua
kegiatannya. Selanjutnya hal yang berhubungan dengan akuntan yaitu
seni pencatatan dan pengikhtisaran transaksi keuangan serta
penafsiran akibat suatu transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi”.
2. Pengertian Pajak
Pajak menurut Undang - Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada pasal 1 ayat 1 adalah
sebagai serikut:
“Pajak adalah konstribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
setiap orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
pada Undang – Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar -
besarnya kemakmuran rakyat”.
Menurut Rochmat Soemitro dalam buku Perpajakan Edisi Terbaru
2018 (2018,3) menyatakan bahwa:
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-
undang (yang dapat di paksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkam dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
Berdasarkan definisi diatas dapat di simpulkan unsur -unsur adalah sebagai
berikut :
a. Iuran berupa uang (bukan barang) dari rakyat kepada negara dan yang
berhak memungut pajak hanyalah negara.
b. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang
serta aturan pelaksanaannya.
c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara
langsung dapat di tunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat
ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yaitu pengeluaran-
pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
3. Fungsi Pajak
Menurut Mardiasmo dalam buku Perpajakan Edisi Terbaru 2018
(2018,4) fungsi pajak ada dua, yaitu :
a. Fungsi anggaran (budgetair)
Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah
untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
b. Fungsi mengatur (regulerend)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Contoh:
1. Pajak untuk minuman keras dikenakan tinggi guna mengurangi
konsumsi minuman keras.
2. Pajak untuk barang-barang mewah dikenakan tinggi guna
mengurangi gaya hidup yang konsumtif.
4. Pengelompokan Pajak
Pengelompokan Pajak menurut Mardiasmo dalam buku Perpajakan
Edisi Tahun 2018 (2018,7) adalah sebagai berikut :
a. Menurut Golongannya :
1. Pajak langsung
Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh
wajib pajak dam tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada
orang lain.
Contoh: Pajak Penghasilan
2. Pajak tidak langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat
di bebankan atau dilimpahkan kepada orang lain
Contoh : Pajak Pertambahan Nilai
b. Menurut Sifatnya
1. Pajak subjektif
Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal atau
berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memerhatikan keadaan diri
Wajib Pajak.
Contoh : Pajak Penghasilan.
2. Pajak Objektif
Pajak Objektif adalah pajak yang berpangkal pada
objeknya, tanpa memerhatikan keadaan diri wajib pajak.
Contoh : pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang
mewah.
c. Menurut Lembaga Pemungutnya
1. Pajak Pusat
Pajak Pusat adalah pajak yang di pungut oleh pemerintah
dan di gunakan untuk membiayai rumah tangga negara.
Contoh: Pajak penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah, dan Bea Meterai.
2. Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah pajak yang di pungut oleh pemerintah
daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak
daerah terdiri dari Pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota. Contoh
pajak provinsi adalah pajak kendaraan bermotor dan pajak bahan
bakar kendaraan bermotor.
Contoh pajak kabupaten/kota adalah pajak hotel, pajak restoran,
dan pajak hiburan.
5. Tata Cara Pemungutan Pajak
Tata cara pemungutan pajak menurut Mardiasmo dalam buku
Perpajakan Edisi Tahun 2018 (2018,7) adalah sebagai berikut :
a. Stelsel pajak
Stelsel pajak dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Stelsel Nyata (Riel Stelsel)
Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yang
nyata) sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir
tahun pajak, yaitu setelah penghasilan sesungguhnya diketahui.
Kelebihan stelsel nyata adalah pajak yang dikenakan lebih realistis.
Sedangkan, kekurangannya adalah pajak baru dapat dikenakan
pada akhir periode (setelah penghasilan riil diketahui).
2. Stelsel Anggapan (fictive stelsel)
Pengenaan pajak didasarkan pada anggapan yang diatur
oleh undang-undang. Misalnya penghasilan satu tahun dianggap
sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal tahub pajak
sudah dapat ditetapkan besarnya pajak yang terutang.
6. Pengertian Wajib Pajak, Subjek Pajak dan Objek Pajak
A. Wajib Pajak
Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 sebagaimana terakhir
diubah menjadi Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, menyebutkan bahwa
wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak
dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
B. Subjek Pajak
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 Pasal 2
tentang Pajak Penghasilan, yang merupakan subjek pajak adalah:
1. Orang Pribadi
Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat tinggal atau berada
di Indonesia atau berada di luar Indonesia.
2. Warisan yang belum terbagi
Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
merupakan subjek pajak pengganti, menggantikan mereka yang
berhak yaitu ahli waris.
3. Badan
Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang
merupakan satu kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun
yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,
perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik
Negara (BUMN) atau badan usaha milik daerah (BUMD) dengan
nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana
pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan
bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan
bentuk usaha tetap.
4. Bentuk Usaha Tetap
Bentuk usaha tetap (permanent establishment) merupakan
subjek pajak yang perlakuan perpajakannya dipersamakan dengan
subjek pajak badan.
C. Tarif Pajak
Menurut Mardiasmo dalam buku Perpajakan Edisi Terbaru 2018
(2018,11) mengemukakan empat macam tarif pajak. Keempat tarif
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tarif sebanding / proposional yaitu tarif berupa persentase yang
tetap terhadap besarnya pajak yang terutang proposional terhadap
besarnya nilai yang dikenai pajak.
2. Tarif tetap yaitu tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap
berapapun jumlah yang dikenai pajak, sehingga besarnya pajak
yang terutang tetap.
3. Tarif progresif yaitu tarif yang digunakan semakin besar bila
jumlah yang dikenai pajak semakin besar.
Contoh : Pasal 17 undang - undang pajak penghasilan untuk wajib
pajak orang pribadi dalam negeri.
Tabel II.1 Tarif Pajak
Lapisan penghasilan kena pajak Tarif
pajak Sampai dengan Rp.50.000.000 5%
Di atas Rp.50.000.000 s/d Rp.250.000.000 15 %
Di atas Rp.250.000.000 s/d 500.000.000 25 %
Di atas Rp. 500.000.000 30%
Sumber : Mardiasmo (2018)
4. Tarif Degresif yaitu persentase tarif yang digunakan semakin kecil
bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.
7. Pengertian Lingkungan Wajib Pajak
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
Lingkungan menurut Sri Hayati adalah sebagai berikut :
“Lingkungan adalah sebagai satu kesatuan ruang dengan semua benda
juga keadaan makhluk hidup. Yang termasuk di dalamnya adalah
manusia dan perilakunya yang melangsungkan kehidupan dan
kesejahteraan manusia juga makhluk-makhluk hidup lainnya”.
(https://www.masterpendidikan.com/2017/02/13-pengertian-
lingkungan-menurut-para-ahli.html)
8. Pengertian Usia Wajib Pajak
Dikutip dari Wikipedia, usia adalah satuan waktu yang mengukur
waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang
mati. Usia manusia diukur sejak manusia tersebut di lahirkan hingga waktu
saat umur itu dihitung. (https://id.wikipedia.org/wiki/Umur)
Dalam Pasal 8 ayat (4) UU PPh dijelaskan tentang batas usia dewasa,
yang dimaksud dengan “anak yang belum dewasa” adalah anak yang belum
berumur 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah menikah, artinya
seorang anak yang belum berusia 18 tahun belum bisa melakukan hak dan
kewajiban perpajakannya.
9. Pengertian Tarif Pajak
Menurut (Rismawati Sudirman, SE., M.SA. dan Antong Amiruddin,
SE.,M.Si 2012:9) mengatakan bahwa :
“Tarif pajak ialah ketentuan persentase (%) atau jumlah (rupiah)
pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak sesuai dengan dasar
pajak atau objek pajak’.
Menurut (Dwi Sunar Prasetyono, .2012:31) menyatakan bahwa :
“Tarif pajak adalah dalam pemungutan pajak harus ditetapkan
terlebih dahulu jenis tarif yang dipergunakan, karena tarif ini
berhubungan erat dengan fungsi pajak, yaitu fungsi butget dan
fungsi mengatur”.
10. Pengertian Moderenisasi sistem administrasi perpajakan
Menurut (Abdul Syam, 2019) menyatakan bahwa:
”Moderenisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu
perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai
aspek dalam kehidupan masyarakat.”
Menurut (Widjojo Nitisastro, 2019) menyatakan bahwa :
“Moderenisasi adalah suatu proses transformasi total dan
kehidupan bersama yang tradisional atau juga pra-modern dalam
arti atau konteks teknologi dan juga organisasional.”
Menurut (Soerjono Soekanto, 2019) menyatakan bahwa :
“Moderenisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang
dilakukan secara terarah berdasarkan kepada suatu perencanaan
yang biasanya dinamakan dengan social planning.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel II.2
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
1
1
Ella
Widyastuti
(2016)
Pengaruh
Tingkat
Pemahaman
Wajib Pajak,
Kualitas,
Pelayanan
Fiskus, Sanksi
Perpajakan, Dan
Lingkungan
Wajib Pajak
Terhadap
Tingkat
Kepatuhan Wajib
Pajak Orang
Pribadi (Studi
Empiris Pada
Kpp Pratama
Surakarta)
Variabel
Independen (X)
:
1. Tingkat
Pemahaman
Wajib Pajak
2. Kualitas
Pelayanan
Fiskus
3. Sanksi
Perpajakan
4. Lingkungan
Wajib Pajak
Variabel
Dependen (Y) :
Tingkat
Kepatuhan
Wajib Pajak
Orang Pribadi
Tingkat
Pemahaman Wajib
Pajak, Kualitas
Pelayanan Fiskus,
Sanksi Perpajakan
Dan Lingkungan
Wajib Pajak
Berpengaruh
Secara Simultan
Terhadap Tingkat
Kepatuhan Wajib
Pajak Orang
Pribadi Di KPP
Pratama Surakarta
2
2
Rifa
Arbangatin
Hasanah
Pengaruh
Pemahaman
Peraturan Pajak,
Variabel
Independen (X)
Pemahaman
Peraturan Pajak,
Tarif Pajak,
(2016) Tarif Pajak,
Lingkungan Dan
Kesadaran Wajib
Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Pengguna
E-Commerce
(Studi Kasus
Pada Pengusaha
Online Shopping)
:
1. Pemahaman
Peraturan Pajak
Kualitas
Pelayanan
Fiskus
2. Tarif Pajak
3. Lingkungan
4. Kesadaran
Wajib Pajak
Variabel
Dependen (Y) :
Kepatuhan
Wajib Pajak
Pengguna E-
Commerce
Lingkungan Dan
Kesadaran Wajib
Pajak Berpengaruh
Secara Simultan
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Pengguna E-
Commerce (Studi
Kasus Pada
Pengusaha Online
Shopping). Secara
Bersama-Sama
Keempat Indikator
Tersebut
Memengaruhi.
3
3
Putri
Noviantari,
Putu Ery
Setiawan
(2018)
Pengaruh
Persepsi Kualitas
Pelayanan,
Pemahaman,
Persepsi Sanksi
Perpajakan, Dan
Variabel
Independen (X)
:
1. Persepsi
Kualitas
Pelayanan
Persepsi Kualitas
Pelayanan,
Pemahaman,
Persepsi Sanksi
Perpajakan, Dan
Lingkungan
Lingkungan
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak
2.Pemahaman
3.Persepsi
Sanksi
Perpajakan
4.Lingkungan
Variabel
Dependen (Y) :
Kepatuhan
Wajib Pajak
Berpengaruh
Secara Simultan
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak
3
4
Faustin
Dyan
Kristanti
Lainurak
(2019)
Pengaruh
Tingkat
Pendidikan, Usia
Dan Motivasi
Membayar Pajak
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Orang
Pribadi (Studi
Empiris Pada
Wajib Pajak
Orang Pribadi Di
Wilayah Kpp
Pratama Kupang)
Variabel
Independen
(X):
1. Tingkat
Pendidikan
2.Usia
3.Motivasi
Membayar
Pajak
Variabel
Dependen (Y) :
Kepatuhan
Wajib Pajak
Tingkat
Pendidikan, Usia
Dan Motivasi
Membayar Pajak
Berpengaruh
Secara Simultan
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Orang
Pribadi (Studi
Empiris Pada
Wajib Pajak Orang
Pribadi Di Wilayah
KPP Pratama
Orang Pribadi Kupang)
5
5
Nurfaizah
Abidin
(2016)
Pengaruh Tarif
Pajak, Sistem
Perpajakan,
Pengawasan
Pajak Dan Sunset
Policy Terhadap
Minimalisasi Tax
Evasion
(Penggelapan
Pajak) (Studi
Empiris Pada
Wajib Pajak Di
Kpp Pratama
Wilayah
Makassar
Selatan)
Variabel
Independen
(X):
1. Tarif Pajak
2.Sistem
Perpajakan
3.Pengawasan
Pajak
4.Sunset Policy
Variabel
Dependen (Y) :
Minimalisasi
Tax Evasion
(Penggelan
Pajak)
Tarif Pajak, Sistem
Perpajakan,
Pengawasan Pajak
Dan Sunset Policy
Berpengaruh
Negatif Dan Tidak
Signifikan
Terhadap
Minimalisasi Tax
Evasion
(Penggelapan
Pajak) (Studi
Empiris Pada
Wajib Pajak Di
KPP Pratama
Wilayah Makassar
Selatan)
6
6
Luh Putu
Gita
Cahyani,
Naniek
Noviari
Pengaruh Tarif
Pajak,
Pemahaman
Perpajakan, Dan
Sanksi
Variabel
Independen (X)
: 1.Tarif Pajak
2.Pemahaman
Perpajakan
Tarif Pajak,
Pemahaman
Perpajakan, Dan
Sanksi Perpajakan
Berpengaruh
(2019) Perpajakan
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM
3.Sanksi
Perpajakan
Variabel
Dependen (Y)
Kepatuhan
Wajib Pajak
UMKM
Secara Simultan
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak UMKM
7
7
Sitti Adnin
Adiningsih
(2017)
Analisis
Pengaruh
Tingkat
Pengetahuan,
Usia
Wajib Pajak, Dan
Kualitas
Pelayanan
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Orang
Pribadi
(Studi Kasus
Pada KPP
Pratama
Makassar
Variabel
Independen (X)
:
1. Tingkat
Pengetahuan
2. Usia Wajib
Pajak
3.Kualitas
Pelayanan
Variabel
Dependen (Y):
Kepatuhan
Wajib Pajak
Orang Pribadi
Tingkat
Pengetahuan, Usia
Wajib Pajak Dan
Kualitas Pelayanan
Berpengaruh
Negatif dan Tidak
Signifikan
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Orang
Pribadi (Studi
Kasus Pada KPP
Pratama Makassar
Selatan)
Selatan)
8
8
Viktor Billi
Josua
Tawas,
Agus T.
Poputra,
Robert
Lambey
(2016)
Pengaruh
Sosialisasi
Perpajakan, Tarif
Pajak, Dan
Sanksi
Perpajakan
Terhadap
Kepatuhan
Pelaporan Spt
Tahunan Wajib
Pajak Orang
Pribadi (Studi
Kasus Pada KPP
Pratama Bitung)
Variabel
Independen (X)
:
1.Sosialisasi
Perpajakan
2.Tarif Pajak
3.Sanksi
perpajakan
Variable
dependen
(Y) :
Kepatuhan
Pelaporan Spt
Tahunan Wajib
Pajak Orang
Pribadi
Secara Simultan
Sosialisasi
Perpajakan, Tarif
Pajak, Dan Sanksi
Perpajakan
Memberikan
Pengaruh Yang
Signifikan
Terhadap
Kepatuhan
Pelaporan Spt
Tahunan Wajib
Pajak Orang
Pribadi Pada KPP
Pratama Bitung.
9
9
Rananda
Septanta
S.E.I.,
M.Ak
(2017)
Pengaruh
Persepsi Kualitas
Pelayanan
Kantor Pajak
Bagi Wajib Pajak
Variabel
Independen (X)
:
1. Persepsi
Kualitas
Persepsi Kualitas
Pelayanan Kantor
Pajak Bagi Wajib
Pajak Orang
Pribadi, Tarif
Orang Pribadi,
Tarif Pajak Dan
Aturan Pajak
Terhadap
Tingkat
Kepatuhan
Dalam
Melaporkan
Pajak
Penghasilan Di
Kpp Madya
Tangerang
Pelayanan
Kantor Pajak
Bagi Wajib
Pajak Orang
Pribadi
2. Tarif Pajak
3. Aturan Pajak
Variable
Dependen (Y) :
Tingkat
Kepatuhan
Dalam
Melaporkan
Pajak
Penghasilan
Pajak Dan Aturan
Pajak Berpengaruh
Negatif Dan Tidak
Signifikan
Terhadap Tingkat
Kepatuhan Dalam
Melaporkan Pajak
Penghasilan Di
Kpp Madya
Tangerang
1
10
Chatarine
Agnestia
Situmorang
(2016)
Analisis
Hubungan
Persepsi
Pengetahuan
Pajak Dan
Persepsi Kualitas
Pelayanan
Dengan Persepsi
Variabel
Independen (X)
:
1. Pengetahuan
Pajak
2. Persepsi
Kualitas
Pengetahuan Pajak
Dan Persepsi
Kualitas Pelayanan
Berpengaruh
Secara Simultan
Terhadap Persepsi
Kepatuhan Wajib
Pajak Orang
Kepatuhan Wajib
Pajak Orang
Pribadi
Pelayanan
Variable
Dependen (Y) :
Kepatuhan
Wajib Pajak
Orang Pribadi
Pribadi
1
11
Zuhair
(2018)
Pengaruh
Moderenisasi
Sistem
Administrasi
Perpajakan,
Sosialisasi Pajak,
Kualitas
Pelayanan, dan
Pengetahuan
Mengenai Pajak
terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak (Studi pada
Wajib Pajak
Restoran di Kota
Solo dan
Variabel
Independen (X)
:
1.Modernisasi
Sistem
Administrasi
Perpajakan
2. Sosialisasi
Pajak
3. Kualitas
Pelayanan
4. Pengetahuan
Mengenai
Pajak
Variable
Dependen (Y) :
Moderenisasi
Sistem
Administrasi
Perpajakan,
Sosialisasi Pajak,
Kualitas
Pelayanan, dan
Pengetahuan
Mengenai Pajak
Berpengaruh
Secara Negatif dan
Tidak Simultan
Terhadap Persepsi
Kepatuhan Wajib
Pajak Orang
Pribadi
Yogyakarta) Kepatuhan
Wajib Pajak
1
12
Hana
Novelina
(2017)
Pengaruh
Moderenisasi
Sistem
Administrasi
Perpajakan
Terhadap
Kepatuhan Wajib
Pajak Pada Kpp
Kanwil Djp
Jatim I Dan Jatim
II
Variabel
Independen (X)
:
Moderenisasi
Sistem
Administrasi
Perpajakan
Variable
Dependen (Y) :
Kepatuhan
Wajib Pajak
Moderenisasi
Sistem
Administrasi
Perpajakan
Berpengaruh
Secara Positif dan
Simultan Terhadap
Persepsi
Kepatuhan Wajib
Pajak
sumber : Google Scholar
Sebagai bahan kajian dari hasil penelitian terdahulu, terdapat beberapa
perbedaan yang terjadi didalam penelitian yang dilakukan saat ini.
Perbedaan tersebut adalah pemilihan variabel independen terdiri dari
Lingkungan Wajib Pajak (X1), Usia Wajib Pajak (X2), Tarif Pajak (X3) dan
Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan (X4) serta pemilihan variabel
dependen yaitu Kepatuhan Wajib Pajak (Y).
Sehingga penulis menetapkan judul penulisan proposal penelitian
“Pengaruh Lingkungan Wajib Pajak, Usia Wajib Pajak, Tarif Pajak dan
Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kapatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi Pribadi Dalam Menyampaikan SPT Tahunan Orang
Pribadi yang Menjalankan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di
Tangerang (Studi Kasus pada UMKM kawasan Pasar Lama dan Karawaci) “
C. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, untuk memudahkan dalam hal pemecahan
permasalahan maka penulis telah menyusun kerangka pemikiran sebagai
berikut :
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
Sumber : google scholar
Lingkungan Wajib Pajak
(X1)
Kepatuhan Wajib Pajak
(Y)
Usia Wajib Pajak (X2)
Tarif Pajak (X3)
Moderenisasi Sistem
Administrasi Perpajakan
(X4)
D. Perumusan Hipotesa
Hipotesa atau hipotesis dapat diartikan secara sederhana sebagai dugaan
sementara. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu hypo yang berarti
dibawa dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.
Jika dimaknai secara bebas, hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya
masih diragukan
1. Pengaruh Lingkungan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki
makna tertentu terhadap individu. Lingkungan terdiri dari keluarga, teman,
jaringan sosial dan perdagangan, nilai pelaksanaan pajak yang dihubungkan
dan informasi tentang WP, termasuk didalamnya jumlah nominal dan
komposisi penghasilan dan pengeluaran WP, peraturan perpajakan yang
diikuti dan syarat/ permintaan biaya yang sesuai. Apabila lingkungan tidak
kondusif akan lebih mendukung Wajib Pajak untuk tidak patuh. Lingkungan
yang tidak kondusif seperti: lingkungan bisnis Wajib Pajak berada ditempat
yang sulit menerapkan atau mengikuti peraturan yang berlaku. Prosedur
yang berbelit-belit dan harus mengeluarkan biaya untuk urusan dikantor
pajak dan para pemimpin atau para wakil atau tokoh rakyat yang tidak patuh
terhadap peraturan perpajakan juga memberi contoh yang tidak baik
terhadap masyarakat dapat memberikan pengaruh dan dampak yang sangat
signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam melaporkan pajaknya.
Menurut Ella Widyastuti (2016) dalam hasil penelitian nya dapat
ditarik kesimpulan lingkungan wajib pajak berpengaruh secara positif
terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama
Surakarta.
Berdasarkan uraian diatas dirumuskan hipotesis pertama dalam penelitian
ini sebagai berikut :
H1 : Lingkungan Wajib Pajak berpengaruh secara positif dan simultan
terhadap kepatuhan wajib pajak
2. Pengaruh Usia Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Usia merupakan salah satu faktor penting yang diduga dapat
mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak dalam menjalankan kewajiban.
Banyak anak-anak di bawah umur yang sudah terjun ke dunia hiburan untuk
“mencari nafkah”, baik itu di dunia musik, film, sinetron, bahkan ada juga
bayi yang sudah menjadi bintang iklan. Penghasilan yang diperoleh para artis
cilik tentunya cukup besar dan apabila dilihat dari aspek perpajakan
penghasilan tersebut sudah melampaui PTKP (Penghasilan Tidak Kena
Pajak). Berbicara soal dewasa, dalam dunia hukum banyak sekali definisi
tentang dewasa. Batas usia dewasa ini menjadi sangat penting karena
berkaitan dengan boleh tidaknya seseorang melakukan perbuatan hukum.
Berdasarkan hasil penelitian Faustin Dyan Kristanti Lainurak (2019)
dalam hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan usia
wajib pajak berpengaruh secara positif dan simultan terhadap kepatuhan
wajib pajak orang pribadi studi empiris pada wajib pajak orang pribadi di
wilayah KPP Pratama Kupang.
Berdasarkan uraian diatas dirumuskan hipotesis kedua dalam penelitian ini
sebagai berikut :
H2 : usia wajib pajak berpengaruh secara positif dan simultan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi
3. Pengaruh Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Tarif merupakan suatu pedoman dasar dalam menetapkan berapa
besarnya utang pajak orang pribadi maupun badan, selain sebagai sarana
keadilan dalam penetapan utang pajak. Untuk menentukan besarnya
presentase tarif tersebut kebijaksanaan pemerintah memegang peranan
penting. Pembebanan pajak yang rendah membuat masyarakat tidak terlalu
keberatan untuk memenuhi kewajibannya. Meskipun masih ingin
menghindar dari pajak, wajib pajak tidak akan terlalu membangkan terhadap
aturan-aturan perpajakan. Sehingga dapat dipahami semakin adil tarif pajak
yang ditetapkan maka akan semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak
dalam membayar pajak.
Viktor Billi Josua Tawas, Agus T. Poputra, Robert Lambey (2016)
dalam hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan tarif
pajak berpengaruh secara positif dan simultan terhadap kepatuhan pelaporan
SPT tahunan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Bitung.
Berdasarkan uraian diatas dirumuskan hipotesis ketiga dalam penelitian ini
sebagai berikut :
H3 : tarif pajak berpengaruh secara positif dan simultan terhadap kepatuhan
pelaporan SPT tahunan wajib pajak orang pribadi
4. Pengaruh Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
Adanya moderenisasi sistem administrasi perpajakan membuat sistem
administrasi dalam perpajakan menjadi lebih mduah dan efisien. Hal ini
dikarenakan, dalam prosesnya teknologi menjadi salah satu aspek yang
dimanfaatkan oleh wajib pajak dalam melaporkan kewajiban perpajakannya
sehingga menjadi lebih mudah dan cepat.
Hana Novelina (2017) dalam hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat ditarik kesimpulan moderenisasi sistem administrasi perpajakan
berpengaruh secara positif dan simultan terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi
Berdasarkan uraian diatas dirumuskan hipotesis pertama dalam penelitian
ini sebagai berikut :
H4 : Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan berpengaruh secara
positif dan simultan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi
5. Pengaruh Lingkungan Wajib Pajak, Usia Wajib Pajak, Tarif Pajak dan
Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak
H5 : Lingkungan Wajib Pajak, Usia Wajib Pajak, Tarif Pajak dan
Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan berpengaruh secara simultan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan pendekatan kuantitatifkarena data yang digunakan berupa
angka dan dihitung dengan menggunakan metode statistik. Data yang
digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang berasal langsung
dari responden yaitu wajib pajak orang pribadi yang menjalankan usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Tangerang.
B. Gambaran Umum Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
1. Pengertian UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
Seperti diatur dalam peraturan perundang-undangan No. 20
tahun 2008, Pengertian UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki
perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai
usaha mikro.
Beberapa ahli pernah menjelaskan tentang definisi UMKM,
diantaranya adalah:
1. Rudjito
Menurut Rudjito, pengertian UMKM adalah usaha yang
punya peranan penting dalam perekonomian negara Indonesia,
baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah
usahanya.
2. Ina Primiana
Menurut Ina Primiana, pengertian UMKM adalah
pengembangan empat kegiatan ekonomi utama yang menjadi
motor penggerak pembangunan Indonesia, yaitu :
a. Industri manufaktur
b. Agribisnis
c. Bisnis kelautan
d. Sumber daya manusia
Selain itu, Ina Primiana juga mengatakan bahwa UMKM
dapat diartikan sebagai pengembangan kawasan andalan untuk
mempercepat pemulihan perekonomian untuk mewadahi program
prioritas dan pengembangan berbagai sektor dan potensi.
Sedangkan usaha kecil merupakan peningkatan berbagai upaya
pemberdayaan masyarakat.
3. M. Kwartono
Menurut M. Kwartono, pengertian UMKM adalah kegiatan
ekonomi rakyat yang punya kekayaan bersih maksimal Rp
200.000.000,- dimana tana dan bangunan tempat usaha tidak
diperhitungkan. Atau mereka yang punya omset penjualan tahunan
paling banyak Rp1.000.000.000,- dan milik warga negara
Indonesia.
2. Kriteria UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)
Untuk mengetahui jenis usaha apa yang sedang dijalankan perlu
memperhatikan kriteria-kriterianya terlebih dahulu. Hal ini penting
digunakan untuk pengurusan surat ijin usaha kedepannya dan juga
menentukan besaran pajak yang akan dibebankan kepada pemilik
UMKM. Sesuai pengertian UMKM tersebut maka kriteria UMKM
dibedakan secara masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil,
dan usaha menengah.
Berikut masing-masing pengertian UMKM dan kriterianya:
1. Usaha Mikro
Pengertian usaha mikro diartikan sebagai usaha ekonomi
produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai
dengan kriteria usaha mikro.
Usaha yang termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang
memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- dan tidak
termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan
usaha mikro setiap tahunnnya paling banyak Rp 300.000.000,-
2. Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang
independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan
atau kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari
perusahaan utama. Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah.
Usaha yang masuk kriteria usaha kecil adalah usaha yang
memiliki kekayaan bersih Rp 50.000.000,- dengan maksimal yang
dibutuhkannya mencapai Rp 500.000.000,-. Hasil penjualan
bisnis setiap tahunnya antara Rp 300.000.000,- sampai paling
banyak Rp 2,5.000.000.000,-.
3. Usaha Menengah
Pengertian usaha menengah adalah usaha dalam ekonomi
produktif dan bukan merupakan cabang atau anak usaha dari
perusahaan pusat serta menjadi bagian secara langsung maupun
tak langsung terhadap usaha kecil atau usaha besar dengan total
kekayan bersihnya sesuai yang sudah diatur dengan peraturan
perundang-undangan.
Usaha menengah sering dikategorikan sebagai bisnis besar
dengan kriteria kekayaan bersih yang dimiliki pemilik usaha
mencapai lebih dari Rp500.000.000,- hingga Rp10.000.000.000,-
dan tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil
penjualan tahunannya mencapai Rp 25.000.000,- sampai
Rp50.000.000.000,-.
3. Klasifikasi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
Berdasarkan perkembangannya, UMKM di Indonesia dapat
dibedakan dalam 4 kriteria, diantaranya:
1. Livelihood Activities, yaitu UMKM yang dimanfaatkan sebagai
kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum
dikenal sebagai sektor informal. Misalnya adalah pedagang kaki
lima.
2. Micro Enterprise, yaitu UMKM yang punya sifat pengrajin namun
belum punya sifat kewirausahaan.
3. Small Dynamic Enterprise, yaitu UMKM yang telah memiliki jiwa
entrepreneurship dan mampu menerima pekerjaan subkontrak
dan ekspor
4. Fast Moving Enterprise, yaitu UMKM yang punya jiwa
kewirausahaan dan akan bertransformasi menjadi sebuah Usaha
Besar (UB).
4. Ciri-Ciri UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
1. Jenis komoditi/ barang yang ada pada usahanya tidak tetap, atau
bisa berganti sewaktu-waktu
2. Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu
3. Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan
pribadi dan keuangan usaha masih disatukan
4. Sumber daya manusia (SDM) di dalamnya belum punya jiwa
wirausaha yang mumpuni
5. Biasanya tingkat pendidikan SDM nya masih rendah
6. Biasanya pelaku UMKM belum memiliki akses perbankan, namun
sebagian telah memiliki akses ke lembaga keuangan non bank
7. Pada umumnya belum punya surat ijin usaha atau legalitas,
termasuk NPWP.
5. Jenis-Jenis UMKM
Seperti yang dijelaskan pada pengertian UMKM yang tertuang
dalam Keppres RI No. 19 Tahun 1998 sebagai kegiatan ekonomi rakyat
pada skala kecil yang perlu dilindungi dan dicegah dari persaingan yang
tidak sehat.
Pada dekade terakhir ini mulai marak bermunculan bisnis
UMKM mulai dari skala rumahan hingga skala yang lebih besar.
Berikut ada 3 jenis usaha yang termasuk UMKM:
1. Usaha Kuliner
Salah satu bisnis UMKM yang paling banyak digandrungi
bahkan hingga kalangan muda sekalipun. Berbekal inovasi dalam
bidang makanan dan modal yang tidak terlalu besar, bisnis ini
terbilang cukup menjanjikan mengingat setiap hari semua orang
membutuhkan makanan.
2. Usaha Fashion
Selain makanan, UMKM di bidang fashion ini juga sedang
diminati. Setiap tahun mode tren fashion baru selalu hadir yang
tentunya meningkatkan pendapatan pelaku bisnis fashion.
3. Usaha Agribisnis
Usaha agribisnis biasanya harus bermodalkan tanah yang
luas. Namun, Anda bisa memanfaatkan perkarangan rumah yang
disulap menjadi lahan agrobisnis yang menguntungkan.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian
untuk mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang
terjadi. Adapun Sugiyono (2017) menjelaskan pengertian objek penelitian
adalah “sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang
suatu hal (variabel tertentu)”. Dalam penelitian ini objek penelitiannya
adalah lingkungan wajib pajak (x1), usia wajib pajak (x2), tarif pajak (x3),
moderenisasi sistem administrasi perpajakan (x4) dan kepatuhan wajib
pajak (Y). Penelitian ini akan dilakukan terhadap orang pribadi yang
menjalankan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kota Tangerang tepatnya di kawasan
Pasar Lama dan Karawaci dengan menyebarkan kuesioner kepada wajib
pajak orang pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil menengah,
adapun waktu penelitian dilakukan akan pada bulan Agustus 2019 sampai
dengan selesai.
E. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan pendekatan
kuantitatif karena data yang digunakan berupa angka dan dihitung dengan
menggunakan metode statistik. Data yang digunakan pada penelitian ini
adalah data primer.
Menurut Wiratna Sujarweni dalam buku Metode Penelitian Bisnis &
Ekonomi (2015,89) menyebutkan data primer merupakan data yang
diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus,
dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
Data primer ini diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan
(kuesioner) yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan
informasi dari Wajib Pajak orang pribadi yang menjadi responden dalam
penelitian ini.
F. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan bentuk
angka, yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu
gambaran umum proyek penelitian.
b. Data Kuantitatif
Jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang
berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan
atau berbentuk angka seperti hasil dari kuesioner.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian :
a. Data Primer
Menurut wiratna Sujarweni dalam buku Metode Penelitian
Bisnis & Ekonomi (2015,89) menyebutkan data primer adalah data
yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus,
dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan
narasumber. Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban dari
para Wajib Pajak Orang Pribadi.
b. Data Sekunder
Menurut wiratna Sujarweni dalam buku Metode Penelitian
Bisnis & Ekonomi (2015,89) menyebutkan data sekunder adalah
data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah berupa laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-
buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya.
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Wiratna Sujarweni dalam buku Metode Penelitian
Bisnis & Ekonomi (2015,80) populasi adalah keseluruhan jumlah yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik dan
kualitas tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk diteliti dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi
yang menjalankan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota
Tangerang. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangerang
Sayuti menjelaskan, di Kota Tangerang pelaku UMKM terbilang
cukup banyak. Tercatat, ada 10.157 pelaku UMKM pada 2017.
Sedangkan sekarang (2018) ada 11 ribu lebih UMKM di Kota
tangerang.
2. Sampel
Menurut Wiratna Sujarweni dalam buku Metode Penelitian
Bisnis & Ekonomi (2015,81) sampel adalah bagian dari sejumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk
penelitian. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil
semua untuk penelitian misal karena terbatasnya dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
Teknik sampling yang digunakan adalah metode Convinience
Sampling (Incidental Sampling). Menurut Wiratna Sujarweni dalam
buku Metode Penelitian (2015,71) menyebutkan metode Convinience
Sampling (Incidental Sampling) yaitu dimana informasi diambil dari
anggota populasi yang bersedia memberikan informasi dan dianggap
cocok dengan ciri - ciri sampel yang ditentukan. Jumlah sample yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 wajib pajak
UMKM.
H. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Wiratna Sujarweni dalam buku Metode Penelitian
Bisnis & Ekonomi (2015,93) menyebutkan teknik pengumpulan data
merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data berupa kuesioner. Kuesioner atau Angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi separangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para responden untuk dijawab.
Selain melalui kuesioner, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh
peneliti melalui proses sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Dalam mencari informasi yang berkaitan dengan topik skripsi
peneliti mencari dari studi kepustakaan yang ada, dengan mempelajari
buku-buku maupun literatur yang berhubungan dengan dasar
pembahasan penelitian yaitu yang berkenaan pada analisa perilaku
manusia dalam menjalankan suatu kewajiban dengan didukung oleh
suatu sistem informasi yang dianggap akan lebih memudahkan dalam
melakukan kewajibannya.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk
menggali data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara
mendalam agar kita dapat mendapatkan data yang valid dan detail.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan instrumen
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari para
responden.
I. Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Variabel Independen (Independent Variable)
Variable bebas yaitu variabel yang tidak dapat dipengaruhi oleh
variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan
adalah:
a. Variabel Independen (X1) Lingkungan Wajib Pajak
Lingkungan Wajib pajak menjadi salah satu hal yang
membuat wajib pajak patuh dalam membayar pajak. Untuk
mengukur variabel Lingkungan Wajib pajak digunakan skala
ordinal sebagai berikut:
Sangat Tidak
Setuju (STS)
Tidak
Setuju
(TS)
Kurang
Setuju (KS)
Setuju
(S)
Sangat
Setuju
(SS)
1 2 3 4 5
Variabel Lingkungan Wajib Pajak terdiri dari 5 (lima)
pertanyaan dan indikator yang digunakan untuk menjelaskan
variabel tersebut, yaitu :
Tabel III.1
Indikator Variabel Lingkungan Wajib Pajak
Variabel Indikator
Lingkungan
Wajib Pajak
(X1)
1. Konsisten membayar pajak
2. Sosialisasi perpajakan
3. Pembangunan
sumber : Google Scholar
b. Variabel Independen (X2) Usia
Usia Wajib Pajak dapat menjadi tolak ukur kepatuhan Wajib
Pajak dalam melaporkan surat pemberitahuan (SPT). Untuk
mengukur variabel usia digunakan skala ordinal sebagai berikut :
Sangat Tidak
Setuju (STS)
Tidak
Setuju
(TS)
Kurang
Setuju (KS)
Setuju
(S)
Sangat
Setuju (SS)
1 2 3 4 5
Indikator yang digunakan untuk menjelaskan variabel usia
wajib pajak dapat dilihat pada tabel.
Tabel III.2
Indikator Variabel Usia
4. Pengaruh sosial
5. Pandangan terhadap sekitar
s
umber : Google Scholar
c. Variabel Independen (X3) Tarif Pajak
Tarif pajak merupakan ukuran dalam menentukan besaran
pajak terhutang pada periode tertentu. Untuk mengukur variabel
Tarif Pajak digunakan skala ordinal sebagai berikut:
Sangat Tidak
Setuju (STS)
Tidak
Setuju
(TS)
Kurang
Setuju (KS)
Setuju
(S)
Sangat
Setuju (SS)
1 2 3 4 5
Variabel Tarif Pajak yang terdiri dari 5 (lima) pertanyaan dan
indikator yang digunakan untuk menjelaskan variabel tersebut,
yaitu :
Tabel III.3
Indikator Variabel Tarif Pajak
Variabel Indikator
Usia (X3) dummy
sumber : Google Scholar
d. Variabel Independen (X4) Moderenisasi Sistem Administrasi
Perpajakan
Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan merupakan
pembaharuan sistem dalam membantu Wajib Pajak untuk
melaporkan pajak terhutangnya. Untuk mengukur variabel
Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan Moderenisasi
Sistem Administrasi Perpajakan digunakan skala ordinal sebagai
berikut:
Sangat Tidak
Setuju (STS)
Tidak
Setuju
(TS)
Kurang
Setuju (KS)
Setuju
(S)
Sangat
Setuju (SS)
Variabel Indikator
Tarif Pajak
(X2)
1. Adil
2. Tarif tunggal sebesar 0.5%
3. Tarif yang tinggi menyebabkan
ketidakpatuhan Wajib Pajak
4. Penurunan tarif pajak meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak
5. Kemampuan membayar pajak
1 2 3 4 5
Tabel III.4
Indikator Variabel Moderenisasi Sistem Administrasi
Perpajakan
sumber : Google Scholar
2. Variabel Dependen (Dependent Variable)
Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan
adalah kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dalam menyampaikan
SPT Tahunan. Untuk mengukur variabel kepatuhan wajib pajak
digunakan skala ordinal sebagai berikut:
Sangat Tidak
Setuju (STS)
Tidak
Setuju
(TS)
Kurang
Setuju (KS)
Setuju
(S)
Sangat
Setuju (SS)
Variabel Indikator
Moderenisasi
Sistem
Administrasi
Perpajakan
(X4)
1. Menyederhanakan pengisisan SSP
2. Memudahkan pengisiasn SPT
3. Menjamin keamanan data
4. Memudahkan Wajib Pajak memenuhi
kewajiban perpajakannya
5. Meningkatkan kepatuhan
1 2 3 4 5
Variabel kepatuhan wajib pajak yang terdiri dari 5 (lima)
pertanyaan dan indikator yang digunakan untuk menjelaskan
variabel kepatuhan wajib pajak dapat dilihat pada tabel.
Tabel III.5
Indikator Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
sumber : Google Scholar
J. Pengujian Data Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan alat statistik yang berfungsi
mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang
diteliti melalui data sampel atau populasi, tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku umum dari data tersebut. Statistik
deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum.
Variabel Indikator
Kepatuhan
Wajib Pajak
(Y)
1. Kesadaran
2. Tepat waktu
3. Menghitung pajak terutang
4. Denda
5. Sanksi pajak
Pengujian ini dilakukan untuk mempermudah dalam memahami
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
K. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson
Correlation. Pearson Correlation dilakukan dengan melakukan
korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total
skor konstruk. Signifikan Pearson Correlation yang dipakai dalam
penelitian ini adalah dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah
valid. Penghitungan validitas data akan digunakan alat bantu dengan
program SPSS V.24.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran
sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar
jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach’s Alpha (α) adalah koefisien
yang menunjukan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara
positif berkorelasi satu sama lain. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.70.
Penghitungan reliabilitas data akan digunakan alat bantu dengan
program SPSS V.24.
L. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
Kolmogorov-smirnov (K-S) dengan kriteria pengambilan keputusan
sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikan dari hasil pengujian penelitain > 0.05 maka
data terdistribusi secara normal.
2. Jika nilai signifikan dari hasil pengujian penelitain < 0.05 maka
data tidak terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam
model regresi dapat dilihat pada nilai tolerance dan lawannya juga pada
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen
menjadi variabel dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
(karena VIF =1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10
atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas.
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen). Grafik ini dibentuk dari ZPRED dengan residualnya
SRESID. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah (1) Jika
terdapat pola tertentu atau titik-titik yang membentuk pola tertentu yang
teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. (2) Jika
tidak terdapat pola yang jelas atau titik-titik yang menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
M. Metode Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan
untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen
dengan satu variabel dependen. Persamaan regresi yang digunakan
adalah :
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e
Keterangan:
Y : Kepatuhan Wajib Pajak
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
X1 : Lingkungan Wajib Pajak
X2 : Usia Wajib Pajak
X3 : Tarif Pajak
X4 : Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan
e : error
Dari hasil persamaan regresi akan dilihat tingkat signifikansi
masing-masing variabel independen (variabel bebas) dalam
mempengaruhi variabel dependen (variabel terikat). Dalam melakukan
perhitungan ini akan dibantu dengan menggunakan program SPSS
(Statistical Product and Service Solutions).
N. Pengujian Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R square)
Nilai koefisien korelasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
biasanya terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan
kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen.
2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
atau terikat. Uji statistik F mempunyai tingkat signifikan α = 5%.
Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik F adalah
jika nilai signifikan F < 0.05, maka hipotesis alternatif diterima yang
menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan
signifikan mempengaruhi variabel dependen
3. Uji Signifikan Parsial (Uji T)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik t
mempunyai nilai signifikan α = 5%. Kriteria pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji statistik t adalah jika nilai signifikan t < 0.05, atau
nilai t hitung > nilai t table.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif Kuesioner
Berikut merupakan informasi mengenai penyebaran kuesioner
yang dilakukan kepada wajib pajak orang pribadi yang menjalankan usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kawasan Pasar Lama dan
Karawaci Kota Tangerang. Jumlah kuesioner yang disebarkan berjumlah
105 kuesioner. Dari total keseluruhan kuesioner yang disebar ditemukan
sebanyak 5 kuesioner yang tidak lengkap dan tidak memenuhi kriteria.
Berikut rincian kuesioner dalam tabel IV.1
Tabel IV.1
Distribusi Kuesioner
Keterangan Jumlah
Jumlah kuesioner yang disebar 105
Kuesioner yang tidak dikembalikan 0
Kuesioner yang dikembalikan 105
Kuesioner yang tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat 5
Total kuesioner yang digunakan 100
Sumber : data primer yang diolah, 2019
2. Statistik Deskriptif Responden
Statistik deskriptif responden digunakan untuk menganalisis data
dari responden mengenai gambaran umum responden seperti jenis
kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Berikut adalah tabel yang
menunjukkan karakteristik dari responden yang mengisi kuesioner dalam
penelitian ini dengan menggunakan uji frekuensi.
A. Uji Frekuensi Jenis Kelamin
Hasil penelitian ini menjelaskan karakteristik responden
penelitian terhadap wajib pajak orang pribadi yang menjalankan usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kawasan Pasar Lama dan
Karawaci Kota Tangerang, yang dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin seperti dibawah ini:
Tabel IV.2
Uji Frekuensi Jenis Kelamin Responden
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan tabel IV.2 distribusi responden menunjukan
bahwa jenis kelamin atau gender responden penelitian adalah pria
sebanyak 59 orang (59,0%) sedangkan responden penelitian wanita
sebanyak 41 orang (100%)
B. Uji Frekuensi Usia Responden
Hasil penelitian ini menjelaskan karakteristik responden
penelitian terhadap wajib pajak orang pribadi yang menjalankan usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kawasan Pasar Lama dan
Karawaci Kota Tangerang, yang dikelompokkan berdasarkan usia
seperti dibawah ini:
Tabel IV.3
Uji Frekuensi Usia Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 59.0 59.0 59.0 59.0
Wanita 41.0 41.0 41.0 100.0
Total 100.0 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan table IV.3 distribusi responden menunjukan bahwa
tingkat usia responden dalam penelitian ini terdapat 18 orang
responden yang berusia dibawah 25 tahun (18.0%), 35 orang
responden yang beusia 26-30 tahun (53,0%) dan responden yang
berusia 31- 35 tahun sebanyak 45 orang (98,0%) sedangkan yang
berusia 36-40 tahun sebanyak 2 orang (100%).
C. Uji Frekuensi Pendidikan Responden
Hasil penelitian ini menjelaskan karakteristik responden penelitian
terhadap wajib pajak orang pribadi yang menjalankan usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) di Kawasan Pasar Lama dan Karawaci
Kota Tangerang, yang dikelompokkan berdasarkan pendidikan seperti
dibawah ini:
Tabel IV.4
Uji Frekuensi Pendidikan Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 25 Tahun 18 18.0 18.0 18.0
26 - 30 Tahun 35 35.0 35.0 53.0
31 - 35 Tahun 45 45.0 45.0 98.0
36-40 Tahun 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tingkat Pendidikan
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan tabel IV.4 diatas, dapat diketahui bahwa
distribusi tingkat pendidikan responden mulai dari tingkat SMP,
SMK/SMA, dan Sarjana. Responden yang mengenyam pendidikan
sampai SMP sebanyak 10 orang (10.0%), responden yang mencapai
pendidikan SMK/SMA sebanyak 40 orang (40.0%) dan responden
yang memiliki pendidikan Sarjana yaitu sebanyak 50 orang (100.0%)
3. Statistik Deskriptif Data
Statistik deskriptif data digunakan untuk memberikan gambaran
atau deskripsi variabel-variabel penelitian ini, yaitu lingkungan wajib
pajak, usia wajib pajak, tarif pajak, dan moderenisasi sistem administrasi
perpajakan serta kepatuhan dalam menyampaikan SPT. Berikut ini adalah
hasil statistic deskriptif data dari variabel-variabel yang diteliti dalam
penelitian ini:
Tabel IV.5
Statistik Deskriptif Lingkungan Wajib Pajak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP 10 10.0 10.0 10.0
SMK/SMA 40 40.0 40.0 50.0
Sarjana 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan hasil statistik desktiptif di atas (tabel IV.5) dapat
dijelaskan bahwa pengaruh lingkungan wajib pajak (X1) terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadiyang menjalankan usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) dalam menyampaikan SPT tahunan memiliki
nilai minimum 3,00 yang menandakan bahwa terdapat responden yang
menyatakan setuju, dan memiliki nilai maksimum 5,00 yang artinya
terdapat responden yang menyatakan sangat setuju. Nilai rata - rata (mean)
sebesar 4.5640 menandakan bahwa terdapat reponden menyatakan ke arah
sangat setuju. Sedangkan standar deviasi menyatakan seberapa besar
penyimpangan (variasi) data tersebut terhadap nilai rata - ratanya. Standar
deviasi yang rendah cenderung mengindikasikan bahwa data tersebut
cenderung mendekati nilai rata – ratanya.
Tabel IV.6
Statistik Deskriptif Tarif Pajak
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan hasil statistik desktiptif di atas (tabel IV.6) dapat
dijelaskan bahwa pengaruh tarif pajak (X3) terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) dalam menyampaikan SPT tahunan memiliki nilai minimum
3,00 yang menandakan bahwa terdapat responden yang menyatakan setuju,
dan memiliki nilai maksimum 5,00 yang artinya terdapat responden yang
menyatakan sangat setuju. Nilai rata – rata (mean) sebesar 4,5440
menandakan bahwa terdapat reponden menyatakan ke arah sangat setuju.
Sedangkan standar deviasi menyatakan seberapa besar penyimpangan
(variasi) data tersebut terhadap nilai rata - ratanya. Standar deviasi yang
rendah cenderung mengindikasikan bahwa data tersebut cenderung
mendekati nilai rata – ratanya.
Tabel IV.7
Statistik Deskriptif Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan hasil statistik desktiptif di atas (tabel IV.7) dapat
dijelaskan bahwa pengaruh moderenisasi sitem administrasi perpajakan
(X4) terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang menjalankan
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam menyampaikan SPT
tahunanmemiliki nilai minimum 3,00 yang menandakan bahwa terdapat
responden yang menyatakan setuju, dan memiliki nilai maksimum 5,00
yang artinya terdapat responden yang menyatakan sangat setuju. Nilai rata
– rata (mean) sebesar 4,5060 menandakan bahwa terdapat reponden
menyatakan ke arah setuju. Sedangkan standar deviasi menyatakan
seberapa besar penyimpangan (variasi) data tersebut terhadap nilai rata -
ratanya. Standar deviasi yang rendah cenderung mengindikasikan bahwa
data tersebut cenderung mendekati nilai rata – ratanya.
Tabel IV.8
Statistik Deskriptif Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan hasil statistik desktiptif di atas (tabel IV.8) dapat
dijelaskan dari jumlah 100 responden menunjukan bahwa kepatuhan wajib
pajak (Y) memiliki nilai minimum 3,00 yang menandakan bahwa terdapat
responden yang menyatakan setuju, dan memiliki nilai maksimum 5,00
yang artinya terdapat responden yang menyatakan sangat setuju. Nilai rata
- rata (mean) sebesar 4,590 menandakan bahwa terdapat reponden
menyatakan ke arah sangat setuju. Sedangkan standar deviasi menyatakan
seberapa besar penyimpangan (variasi) data tersebut terhadap nilai rata -
ratanya. Standar deviasi yang rendah cenderung mengindikasikan bahwa
data tersebut cenderung mendekati nilai rata – ratanya.
Tabel IV.9
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian (X1, X3, X4 dan Y)
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan hasil statistik desktiptif di atas (tabel IV.9) dapat
dilihat bahwa variabel X1 (lingkungan wajib pajak) dari jumlah responden
100 orang, mempunyai nilai rata - rata 22,8200 dengan nilai minimal
20,00 dan nilai maksimal 25,00. Kemudian variabel X3 (tarif pajak)
dengan jumlah responden 100 orang mempunyai nilai rata – rata 22,7200
dengan nilai minimal 20,00 dan nilai maksimal 25,00. Lalu variabel X4
(moderenisasi sistem administrasi perpajakan) dengan jumlah responden
100 orang mempunyai nilai rata – rata 22,5300 dengan nilai minimal 19,00
dan nilai maksimal 25,00. Sedangkan, variabel Y (kepatuhan wajib pajak)
dalam menyampaikan SPT tahunan dengan jumlah responden 100
orangmempunyai nilai rata - rata 22.9200 dengan nilai minimal 19,00 dan
nilai maksimum 25,00.
4. Uji Kualitas Data
A. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Dalam penelitian ini, hal yang akan diukur adalah lingkungan
wajib pajak, usia wajib pajak, tarif pajak dan moderenisasi sistem
admnistrasi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang
pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
dalam menyampaikan SPT tahunan melalui 20 pertanyaan. Validitas
pertanyaan ditunjukan dengan adanya korelasi atau hubungan
terhadap score total item pertanyaan, dan perhitungan dilakukan
dengan cara mengkorelasikan antara skor item dan skor total item.
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi
yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu pertanyaan
dan untuk menentukan apakah suatu pertanyaan layak digunakan atau
tidak. Penelitian ini diuji dengan menggunakan tipe korelasi Pearson.
Dimana dikatakan valid jika nilai corrected item total correlation
lebih besar dari 0,1966 dan sebaliknya.
Tabel IV.10
Hasil Uji Validitas Lingkungan Wajib Pajak (X1)
Nomor Pertanyaan
Variabel X1
Nilai Pearson
Correlation
R Tabel Hasil
Pertanyaan 1 0,569 0,1966 Valid
Pertanyaan 2 0,595 0,1966 Valid
Pertanyaan 3 0,525 0,1966 Valid
Pertanyaan 4 0,601 0,1966 Valid
Pertanyaan 5 0,675 0,1966 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Pada tabel IV.10 dapat diketahui nilai korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan
dengan nilai r tabel. R tabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05
dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 100, maka didapat r tabel
sebesar 0,1966 (lihat pada lampiran tabel r). Maka pada tabel tersebut
semua pertanyaan dapat dinyatakan valid karena nilai korelasi nya
lebih dari 0,1966 (Hasil Uji SPSS Validitas Variabel X1 Terlampir).
Tabel IV.11
Hasil Uji Validitas Tarif Pajak (X3)
Nomor Pertanyaan
Variabel X3
Nilai Pearson
Correlation
R tabel Hasil
Pertanyaan 1 0,485 0,1966 Valid
Pertanyaan 2 0,713 0,1966 Valid
Pertanyaan 3 0,585 0,1966 Valid
Pertanyaan 4 0,662 0,1966 Valid
Pertanyaan 5 0,689 0,1966 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Pada tabel IV.11 dapat diketahui nilai korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan
nilai r tabel. R tabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2
sisi dan jumlah data (n) = 100, maka didapat r tabel sebesar 0,1966
(lihat pada lampiran tabel r). Maka pada tabel tersebut semua
pertanyaan dapat dinyatakan valid karena nilai korelasi nya lebih dari
0,1966. (Hasil Uji SPSS Validitas Variabel X3 Terlampir).
Tabel IV.12
Hasil Uji Validitas Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan
(X4)
Nomor Pertanyaan
Variabel X4
Nilai Pearson
Correlation
R tabel Hasil
Pertanyaan 1 0,632 0,1966 Valid
Pertanyaan 2 0,567 0,1966 Valid
Pertanyaan 3 0,590 0,1966 Valid
Pertanyaan 4 0,543 0,1966 Valid
Pertanyaan 5 0,612 0,1966 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Pada tabel IV.12 dapat diketahui nilai korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan
nilai r tabel. R tabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2
sisi dan jumlah data (n) = 100, maka didapat r tabel sebesar 0,1966
(lihat pada lampiran tabel r). Maka pada tabel tersebut semua
pertanyaan dapat dinyatakan valid karena nilai korelasi nya lebih dari
0,1966. (Hasil Uji SPSS Validitas Variabel X3 Terlampir).
Tabel IV.13
Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Nomor Pertanyaan
Variabel Y
Nilai Pearson
Correlation
R tabel Hasil
Pertanyaan 1 0,616 0,1966 Valid
Pertanyaan 2 0,724 0,1966 Valid
Pertanyaan 3 0,571 0,1966 Valid
Pertanyaan 4 0,702 0,1966 Valid
Pertanyaan 5 0,613 0,1966 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Pada tabel IV.13 dapat diketahui nilai korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan
dengan nilai r tabel. R tabel dicari pada tingkat signifikansi 0,05
dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 100, maka didapat r tabel
sebesar 0,1966 (lihat pada lampiran tabel r). Maka pada tabel tersebut
semua pertanyaan dapat dinyatakan valid karena nilai korelasi nya
lebih dari 0,1966. (Hasil Uji SPSS Validitas Variabel Y Terlampir).
B. Hasil Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu One shot atau
pengukuran sekali saja dimana pengukurannya hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas denga uji statistik Cronbach
Alpha (α). Berikut ini akan tergambar nilai Cronbach’s Alpha pada
setiap variabel.
Tabel IV.14
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Wajib Pajak (X1)
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan tabel IV.14, terlihat nilai Cronbach’s Alpha dari
variabel X1 (Lingkungan Wajib Pajak) yang terdapat dalam penelitian
ini lebih besar dari 0,70 atau menyatakan hasil data yang diujikan
berada diatas taraf reliabilitas 7%. Hal ini menunjukkan bahwa
instrument atau alat ukur (item pertanyaan) dalam variabel X1
(Lingkungan Wajib Pajak) adalah bersifat handal (reliable) dan layak
untuk digunakan dalam menganalisis tahap penelitian selanjutnya.
Tabel IV.15
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tarif Pajak (X3)
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan tabel IV.15, terlihat nilai Cronbach’s Alpha dari
variabel X3 (Tarif Pajak) yang terdapat dalam penelitian ini lebih
besar dari 0,70 atau menyatakan hasil data yang diujikan berada diatas
taraf reliabilitas 7%. Hal ini menunjukkan bahwa instrument atau alat
ukur (item pernyataan) dalam variabel X3 (Tarif Pajak) adalah bersifat
handal (reliable) dan layak untuk digunakan dalam menganalisis tahap
penelitian selanjutnya.
Tabel IV.16
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Moderenisasi Sistem Administrasi
Perpajakan (X4)
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan tabel IV.16, terlihat nilai Cronbach’s Alpha dari
variabel X4 (Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan) yang
terdapat dalam penelitian ini lebih besar dari 0,70 atau menyatakan
hasil data yang diujikan berada diatas taraf reliabilitas 7%. Hal ini
menunjukkan bahwa instrument atau alat ukur (item pernyataan)
dalam variabel X4 (Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan)
adalah bersifat handal (reliable) dan layak untuk digunakan dalam
menganalisis tahap penelitian selanjutnya.
Tabel IV.17
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan tabel IV.17, terlihat nilai Cronbach’s Alpha dari
variabel Y (Kepatuhan Wajib Pajak) yang terdapat dalam penelitian
ini lebih besar dari 0,70 atau menyatakan hasil data yang diujikan
berada diatas taraf reliabilitas 7%. Hal ini menunjukkan bahwa
instrument atau alat ukur (item pertanyaan) dalam variabel Y
(Kepatuhan Wajib Pajak) adalah bersifat handal (reliable) dan layak
untuk digunakan dalam menganalisis tahap penelitian selanjutnya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai
Cronbach’s Alpha dari semua variabel dapat memenuhi kriteria
reliabel, artinya semua variabel tersebut dapat dikatakan terpercaya.
5. Hasil Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Metode yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
3. Jika nilai signifikan dari hasil pengujian penelitian > 0.05 maka
data terdistribusi secara normal.
4. Jika nilai signifikan dari hasil pengujian penelitian < 0.05 maka
data tidak terdistribusi normal.
Berikut ini adalah hasil pengujian uji normalitas dari keempat
variable penelitian ini, yaitu lingkungan wajib pajak (X1), tarif pajak
(X3), moderenisasi sistem administrasi perpajakan (X4), dan
kepatuhan dalam menyampaikan SPT Tahunan (Y) dengan
menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Tabel IV.18
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Test
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-
Smirnov yang ditampilkan pada tabel IV.18, diperoleh nilai Kolmogorov-
SmirnovZ adalah 0,081 dengan signifikansi (Asymp. Sig.) 0,109 atau
10,9%. Melalui hasil pengujian ini, menunjukkan bahwa probabilitas
signifikan residual yang dihasilkan yaitu 0,109 atau 10,9% sehingga dapat
disimpulkan bahwa variable lingkungan wajib pajak (X1), tarif pajak (X3),
dan moderenisasi sistem administrasi perpajakan (X4) dan kepatuhan
menyampaikan SPT Tahunan (Y) yang telah diuji terdistribusi secara
normal karena probabilitas signifikan dari hasil pengujian tersebut sebesar
10,9% > 5%.
B. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas didalam
model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance yang dihasilkan
diantara 0,0 - 1 dan nilai VIF ≤10, maka tidak terjadi masalah
mutikolinearitas.
Tabel IV.19
Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan tabel IV.19, dapat dilihat bahwa semua variabel
independen yaitu lingkungan wajib pajak (X1), tarif pajak (X3),
moderenisasi sitem administrasi perpajakan (X4) memiliki nilai
Tolerance di antara 0,0 – 1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antara variabel
independen dalam penelitian ini.
C. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan
kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil uji
heterokedastisitas terdapat pada gambar 4.1 berikut ini:
Gambar IV.1
Gambar Scatterplot Uji Heterokedastisitas
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Pada gambar IV.1 tersebut dapat dilihat grafik Scatterplot
dengan variabel dependen kepatuhan dalam menyampaikan SPT
tahunan (Y) menunjukan grafik Scatterplot titik-titik menyebar secara
acak, baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y serta tidak
membentuk pola tertentu secara beraturan (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit). Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi kepatuhan wajib pajak dalam
menyampaikan SPT Tahunan berdasarkan lingkungan wajib pajak,
tarif pajak, dan moderenisasi sistem administrasi perpajakan.
6. Hasil Pengujian Model Regresi
Berikut ini merupakan hasil dari pengujian penelitian dengan
menggunakan alat uji berupa SPSS v.24 dalam bentuk koefisien regresi.
Tabel ini akan menggambarkan persamaan regresi pada angka yang
ditunjukan. Dan untuk membuktikan adanya pengaruh atau tidak antara
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel IV.20
Hasil Uji Model Regresi
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan tabel IV.20 peneliti akan mendeskripsikan dari ketiga
variabel independen yaitu lingkungan wajib pajak (X1), tarif pajak (X3),
dan moderenisasi sitem administrasi perpajakan (X4) kedalam persamaan
regresi. Persamaan regresi di atas dapat di jelaskan sebagai berikut:
Y = α + β1 X1 +` - β3 X3 +β4 X4 + e
Keterangan:
Y : Kepatuhan Menyampaikan SPT Tahunan
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
X1 : Lingkungan Wajib Pajak
X3 : Tarif Pajak
X4 : Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan
e : error
Persamaan regresi di atas dapat di jelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar 15,555 berarti bahwa jika variabel bebas yaitu
lingkungan wajib pajak (X1), tarif pajak (X3), dan moderenisasi
sistem administrasi perpajakan (X4) adalah nol maka besarnya
kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan adalah
15,555.
2. Koefisien regresi variabel lingkungan wajib pajak (X1) sebesar -
0,019 dengan tanda negatif berarti bahwa jika terjadi peningkatan
variabel lingkungan wajib pajak (X1) sebesar satu satuan dengan
asumsi variabel lain konstan,maka besarnya kepatuhan wajib pajak
Y = 15,555 – 0.019 X1 - 0,003 X3 + 0,353 X4 + е
dalam menyampaikan SPT tahunan (Y) akan turun sebesar 0,019
satuan.
3. Koefisien regresi variabel tarif pajak (X3) sebesar -0,003 dengan
tanda negatif berarti bahwa jika terjadi peningkatan variabel tarif
pajak (X3) sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain
konstan, maka besarnya kepatuhan wajib pajak dalam
menyampaikan SPT tahunan (Y) akan turun sebesar 0,003 satuan.
4. Koefisien regresi variabel moderenisasi sistem administrasi
perpajakan (X4) sebesar 0,353 dengan tanda positif berarti bahwa
jika terjadi peningkatan variabel moderenisasi sitem administrasi
perpajakan (X4) sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lain
konstan, maka besarnya kepatuhan wajib pajak dalam
menyampaikan SPT tahunan (Y) akan naik sebesar 0,353 satuan.
7. Hasil Pengujian Hipotesis
A. Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi (R2) yang digunakan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara
nol dan satu. Jika hasil penelitian lebih mendekati nol maka
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasivariabel masih terbatas. Tetapi jika mendekati angka 1 maka
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
Tabel IV.21
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan table IV.21, diperoleh nilai R dalam penelitian
ini adalah sebesar 0,345 dengan tanda positif.
Nilai koefisien determinasi (Adjusted RSquare) adalah
sebesar 0,091. Hasil ini menunjukkan bahwa ketiga variabel
independen dalam penelitian ini hanya mempunyai pengaruh 9,1%
terhadap variabel dependen, sisanya 91,9% dipengaruhi oleh faktor
lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
B. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F yang digunakan untuk mengetahuiapakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
Tabel IV.22
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Pada tabel IV.22 tersebut dapat dilihat besarnya angka
probabilitas atau signifikan pada perhitungan anova yang digunakan
untuk menguji model regresi. Dengan ketentuan bahwa angka
probabilitas lebih kecil dari angka 0,05. Uji Anova pada tabel IV.24
tersebut menghasilkan angka F sebesar 4,315 dengan tingkat signifikan
0,007. Karena angka probabilitas dibawah 0.05 maka model regresi ini
sudah layak untuk digunakan dalam memprediksi tingkat kepatuhan
wajib pajak.
C. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)
Uji signifikan parsial atau uji statistik t dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel penelitian yaitu
lingkungan wajib pajak (X1), tarif pajak (X3), dan moderenisasi sistem
administrasi perpajakan (X4) memiliki pengaruh secara individual
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT tahunan
(Y). Adapun syarat dalam menguji hipotesis tersebut sebagaiberikut:
a. Jika nilai Sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Maka, suatu
variabel independen secara individu tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai Sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka, suatu
variabel independen secara individu mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel IV.23
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji T)
Sumber : Hasil Pengolahan data primer dengan SPSS 24 (2019)
Berdasarkan tabel IV.23 di atas dapat dilihat hasil pengujian
hipotesis sebagai berikut:
a. Variabel Lingkungan Wajib Pajak (X1) memiliki angka sig. 0.837
> 0.05 yang artinya tidak signifikan. Disini H1 ditolak dan H0
diterima. Artinya variabel lingkungan wajib pajak secara parsial
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
menyampaikan SPT tahunan.
b. Variabel Tarif Pajak (X3) memiliki angka sig. 0.971 > 0.05 yang
artinya tidak signifikan. Disini H3 ditolak dan H0 diterima. Artinya
variabel tarif pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak.
c. Variabel Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan (X4)
memiliki angka sig. 0.001 < 0.05 yang artinya signifikan. Disini
H3 diterima dan H0 ditolak. Artinya variabel moderenisasi sistem
administrasi perpajakan secara parsial berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak.
Tabel IV.24
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji T) Usia
Berdasarkan tabel IV.24 di atas dapat dilihat hasil pengujian
hipotesis sebagai berikut:
a. Variabel Usia Wajib Pajak (X2) memiliki angka sig. 0.659 > 0.05
yang artinya tidak signifikan. Disini H2 ditolak dan H0 diterima.
Artinya variabel usia wajib pajak secara parsial tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT
tahunan.
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Pengaruh Lingkungan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak
Variabel lingkungan wajib pajak memiliki koefisien regresi -
0,019 dengan tanda negatif. Hal ini memiliki arti bahwa setiap
kenaikan 1 satuan maka akan menurunkan kepatuhan wajib pajak
dalam menyampaikan SPT tahunan sebesar 0,019 atau sebesar 1,9%.
Variabel lingkungan wajib pajak memiliki uji statistik t dengan nilai
sebesar -0,207 dan dengan tingkat signifikan sebesar 0,837 atau lebih
besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel lingkungan wajib pajak tidak memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
menyampaikan SPT tahunan orang pribadi yang menjalankan usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kawasan Pasar Lama dan
Karawaci Kota Tangerang
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian (bab 2)
Putri Noviantari, Putu Ery Setiawan (2018) yang menyatakan bahwa
lingkungan wajib pajak berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan
wajib pajak.
2. Pengaruh Usia Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Variabel usia wajib pajak memiliki koefisien regresi -0,220
dengan tanda negatif. Hal ini memiliki arti bahwa setiap kenaikan 1
satuan maka akan menurunkan kepatuhan wajib pajak dalam
menyampaikan SPT tahunan sebesar 0,220 atau sebesar 0,22%.
Variabel usia wajib pajak memiliki uji statistik t dengan nilai sebesar -
0.659 dan dengan tingkat signifikan sebesar 0,511 atau lebih besar dari
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H2 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel usia wajib pajak tidak memiliki pengaruh
secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
menyampaikan SPT tahunan orang pribadi yang menjalankan usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kawasan Pasar Lama dan
Karawaci Kota Tangerang
Hasil penelitian untuk variabel usia wajib pajak tidak sejalan
dengan penelitian yang telah dilakukan Faustin Dyan Kristanti
Lainurak (2019) yang menyatakan bahwa usia wajib pajak memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
3. Pengaruh Tarif Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Variabel tarif pajak memiliki koefisien regresi -0,003 dengan
tanda negatif. Hal ini memiliki arti bahwa setiap kenaikan 1 satuan
maka akan menurunkan kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan
SPT tahunan sebesar -0,003 atau sebesar 0,03%. Variabel tarif pajak
memiliki uji statistik t dengan nilai sebesar -0,36 dan dengan tingkat
signifikan sebesar 0,971 atau lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa H3 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel tarif pajak tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT tahunan orang
pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
di Kawasan Pasar Lama dan Karawaci Kota Tangerang
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Luh Putu Gita Cahyani dan Naniek Noviari (2019) yang
meyebutkan bahwa tarif pajak berpengaruh secara signifikan terhadapn
kepatuhan wajib pajak
4. Pengaruh Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
Variabel moderenisasi sistem administrasi perpajakan memiliki
koefisien regresi 0,284 dengan tanda positif. Hal ini memiliki arti
bahwa setiap kenaikan 1 satuan maka akan menaikan kepatuhan wajib
pajak dalam menyampaikan SPT tahunan sebesar 0,353 atau sebesar
35,3%. Variabel moderenisasi sistem administrasi perpajakan memiliki
uji statistik t dengan nilai sebesar 3,598 dan dengan tingkat signifikan
sebesar 0,001 atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
H4 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel moderenisasi
sistem administrasi perpajakan memiliki pengaruh secara signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT tahunan
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) di Kawasan Pasar Lama dan Karawaci Kota Tangerang
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Zuhair (2018) yang meyebutkan bahwa moderenisasi sistem
administrasi perpajakan berpengaruh tidak signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak
5. Pengaruh Lingkungan Wajib Pajak, Tarif Pajak dan
Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan secara bersama –
sama terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Berdasarkan tabel IV.22 hasil pengujian hipotesis f dengan
nilai f sebesar 4,315 dengan tingkat signifikan 0,007 ≤ 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa H5 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
lingkungan wajib pajak, tarif pajak dan moderenisasi sistem
administrasi perpajakan secara bersama-sama berpengaruh terhadap
tingkat kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT tahunan
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) di Kawasan Pasar Lama dan Karawaci Kota Tangerang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat kesimpulan
sebagai berikut :
1. Variabel Lingkungan Wajib Pajak (X1) memiliki nilai sig. 0.837 >
0,05 artinya Ha1 ditolak Ha0 diterima sehingga tidak berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak.
2. Variabel Usia Wajib Pajak (X2) memiliki nilai sig. 0.511 > 0.05
artinya Ha2 ditolak dan Ha0 diterima sehingga variabel usia wajib
pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
3. Variabel Tarif Pajak (X3) memiliki angka sig. 0.971 > 0.05 yang
artinya Ha3 ditolak dan Ha0 diterima sehingga variabel tarif pajak tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
4. Variabel Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan (X4) memiliki
nilai sig. 0.001 < 0.05 yang artinya Ha4 diterima dan Ha0 ditolak.
sehingga variabel moderenisasi sistem administrasi perpajakan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
5. Variabel lingkungan wajib pajak, usia wajib pajak, tarif pajak dan
moderenisasi sistem administrasi perpajakan memiliki nilai sig. 0,007
≤ 0,05 yang artinya Ha5 diterima dan Ha0 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh secara
simultan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat implikasi
sebagai berikut :
1. Teroritis
Dalam hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa teori yang digunakan
menjelaskan variabel-variabel yang diteliti sudah menggunakan
sumber-sumber yang jelas serta fenomena dalam penelitian ini sudah
relevan dengan isu yang berkembang saat ini.
2. Manajerial
Diharapkan pemerintah dapat memberikan sosialisasi perpajakan dan
memberikan pelatihan perpajakan terhadap masyarakat khususnya
untuk wajib pajak orang pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil
menengah agar wajib pajak tersebut memahami tentang perpajakan
yang berlaku di wilayah tempat wajib pajak tersebut berada.
3. Metodologi
Metodologi penelitian ini menggunakan analisis yang tertuang dalam
bab 3 sehingga hasil penelitian ini telah sesuai dengan teori yang telah
dijelaskan pada bab tesbut.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat saran sebagai
berikut :
1. Peneliti selanjutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih
mendalam dengan menambahkan variabel-variabel lain seperti tingkat
pemahaman wajib pajak, persepsi kualitas pelayanan pajak, motivasi
membayar pajak.
2. Pembaca
Penulis berharap penelitian ini dapat memperkaya informasi bagi
pembaca mengenai lingkungan wajib pajak, usia wajib pajak, tarif
pajak dan moderenisasi sistem administrasi perpajakan terhadap
kepatuhan wajib orang pribadi yang menjalankan usaha mikro kecil
menengah (UMKM)
3. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Dengan penelitian ini penulis mengharapkan wajib pajak orang pribadi
yang menjalankan usaha mikro kecil menengah (UMKM)dapat
membayar kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
4. Pemerintah
Pemerintah diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk wajib
pajak dengan cara melakukan moderenisasi sistem administrasi
perpajakan yang nantinya akan memudahkan wajib pajak dalam
melaporkan pajaknya. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan
sosialisasi lebih merata kepada masyarakat terutama ke lingkungan-
lingkungan yang belum terjangkau agar masyarakat memahami
bagaimana cara membayar pajak mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Nurfaizah. Pengaruh Tarif Pajak, Sistem Perpajakan, Pengawasan Pajak
dan Sunset Policy Terhadap Minimalisasi Tax Evasion (Penggelapan
Pajak). Makassar: Studi Empiris Pada Wajib Pajak Di KPP Pratama
Wilayah Makassar Selatan, 2016.
Adiningsih Sitti Adnin. Analisis Pengaruh Tingkat Pengetahuan, Usia Wajib
Pajak, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi. Makassar: Studi Kasus Pada Kpp Pratama Makassar Selatan,
2017.
Cahyani Luh Putu Gita Dan Naniek Noviari. Pengaruh Tarif Pajak, Pemahaman
Perpajakan, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Umkm. Bali, 2019.
Hasanah Rifa Arbangatin. Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Tarif Pajak,
Lingkungan, Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Pengguna E-Commerce. Malang: Studi Kasus Pada Pengusaha
Online Shopping, 2016.
Ibeng, Parta. Pengertian Modernisasi, Syarat, Ciri, Aspek, Dampak dan
Contohnya. 2019 https://pendidikan.co.id/pengertian-modernisasi-
syarat-ciri-aspek-dampak-dan-contohnya/ (Diakses tanggal 27 Agustus
2019)
Lainurak Faustin Dyan Kristianti. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Usia, Dan
Motivasi Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi. Yogyakarta: Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di
Wilayah KPP Pratama Kupang, 2019.
Lay Sin. Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pemahaman
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Pelaporan SPT
Tahunan. Tangerang : Studi Kasus Pada PT. Hings Subur Makmur,
2018.
Litadi, Gisela. Pengaruh Pengetahuan Pajak, Lingkungan Wajib Pajak, Norma
Subjektif, dan Niat Untuk Patuh Terhadao Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi Dalam Pelaporan SPT Tahunan. Tangerang : Studi Kasus
Pada Karyawan PT.SEIV Indonesia, 2018.
Mardiasmo. Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2018
Noviantari Putri Dan Putu Ery Setiawan. Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan,
Pemahaman, Persepsi Sanksi Perpajakan, dan Lingkungan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Bali, 2018
Setiawan, M.Wahyudin. Pengaruh Pajak Terhadap Pembangunan RI. Jakarta:
PT.Jawa Pos Grup Multimedia, 2018.
https://radarmadura.jawapos.com/read/2018/12/18/109177/pengaruh-
pajak-terhadap-pembangunan-ri (Diakses tanggal 3 September 2019)
Sujarweni, Wiratna. Metode Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Paper
Plane, 2015
Widyastuti Ella. Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan
Fiskus, Sanksi Perpajakan, Dan Lingkungan Wajib Pajak Terhadap
Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Surakarta: Studi
Empiris Pada Kpp Pratama Surakarta, 2015.
Yuniartha, Lidya. Jumlah Pelaporan SPT untuk 2018 Naik 4,7% Dibanding Tahun
Lalu. Jakarta : Kontan.CO.ID, 2019.
https://insight.kontan.co.id/news/jumlah-pelaporan-spt-untuk-2018-
naik-47-dibanding-tahun-lalu (Diakses tanggal 27 Agustus 2019)
______________. Pengertian Pajak, Fungsi dan Jenis-jenisnya, Jakarta:
Cermati.com, 2016.
https://www.google.com/amp/s/www.cermati.com/artikel/amp/pengerti
an-pajak-fungsi-dan-jenis-jenisnya (Diakses tanggal 30 Agustus 2019)
______________. Pengertian UMKM Menurut Undang-undang, Kriteria, dan
Ciri-Ciri UMKM. https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-
umkm.html (Diakses tanggal 25 Agustus 2019)
______________. UMKM di Kota Tangerang Tembus 11 Ribu. Tangerang:
tangerangkota.go.id. https://tangerangkota.go.id/umkm-di-kota-
tangerang-tembus-11-ribu (Diakses tanggal 25 Agustus 2019)
A. Demography
Jenis kelamin : L P
Usia : <20 th 21th-25th 26th-30th 30th-35th
: 36th-40th 40th-45th > 46th
Pendidikan : SD SMP SMU/SMK Sarjana Lainnya
Meliliki NPWP : Ya Tidak
Tanda tangan :
B. Lingkungan Wajib Pajak
1. Saya akan tetap membayar pajak walaupun masyarakat disekitar saya
tidak bayar pajak.
SS S KS TS STS
2. Saya pernah mendapatkan sosialisasi pajak dari kantor pajak setempat.
SS S KS TS STS
3. Saya menyadari bahwa pentingnya membayar pajak untuk kemajuan
ataupun pembangunan di lingkungan tempat saya tinggal.
SS S KS TS STS
4. Teman dan rekan kerja memberikan pengaruh kepada saya tentang
penghasilan yang saya laporkan dalam SPT
(SuratPemberitahuanTahunan).
SS S KS TS STS
5. Saya selalu memberikan pandangan positif terhadap orang-orang di
lingkungan saya mengenai pajak.
SS S KS TS STS
C. Tarif Pajak
1. Tarif pajak yang adil berarti harus sama untuk setiap wajib pajak.
SS S KS TS STS
2. Besaran tarif pajak untuk UMKM adalah tunggal sebesar 0.5% (PP 23
tahun 2018).
SS S KS TS STS
3. Tarif pajak yang terlalu tinggi menyebabkan ketidakpatuhan Wajib Pajak
SS S KS TS STS
4. Penurunan tarif pajak meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
SS S KS TS STS
5. Kemampuan Wajib Pajak dalam membayar pajak berdasarkan tarif pajak
yang berlaku saat ini
SS S KS TS STS
D. Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
1. Adanya modernisasi sistem administrasi perpajakan dapat
menyederhanakan prosedur untuk pengisian SSP melalui E-biling.
SS S KS TS STS
2. Adanya moderenisasi sistem administrasi perpajakan dapat memudahkan
dalam pengisian SPT tahunan melalui E-SPT atau E-filing.
SS S KS TS STS
3. Adanya moderenisasi sistem administrasi perpajakan menjamin keamanan
data.
SS S KS TS STS
4. Adanya modernisasi sistem administrasi perpajakan dapat memudahkan
Wajib Pajak dalam memenuhi kewajban perpajakannya.
SS S KS TS STS
5. Adanya modernisasi sistem administrasi perpajakan dapat meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak.
SS S KS TS STS
E. Kepatuhan Wajib Pajak
1. Saya mendaftarkan NPWP atas kesadaran sendiri.
SS S KS TS STS
2. Saya tepat waktu dalam membayar pajak atas kesadaran sendiri.
SS S KS TS STS
3. Saya mampu menghitung pajak terutang dengan benar sesuai ketentuan
yang berlaku
SS S KS TS STS
4. Saya bersedia membayar kewajiban pajak saya beserta tunggakan
pajaknya atau denda (jika ada).
SS S KS TS STS
5. Saya tidak pernah mendapat sanksi atau denda pajak karena kelalaian saya.
SS S KS TS STS
LAMPIRAN 2
HASIL REKAPAN KUESIONER
Resp
Lingkungan Wajib Pajak (X1) Total
X1 Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4 Soal 5
1 3 4 5 4 5 21
2 4 4 4 4 4 20
3 4 4 5 4 4 21
4 5 4 5 4 5 23
5 5 3 5 5 5 23
6 5 4 5 4 5 23
7 5 4 4 5 5 23
8 4 4 4 5 5 22
9 4 5 5 5 5 24
10 4 3 5 5 4 21
11 5 4 5 4 5 23
12 5 4 5 5 4 23
13 5 5 3 4 4 21
14 3 5 5 4 4 21
15 4 4 4 4 4 20
16 5 5 5 5 5 25
17 5 4 4 5 4 22
18 5 5 4 4 5 23
19 5 4 5 5 4 23
20 4 4 4 4 5 21
21 4 5 5 5 4 23
22 5 5 4 4 4 22
23 5 4 5 3 3 20
24 5 5 4 4 4 22
25 5 4 5 5 5 24
26 5 5 5 5 5 25
27 5 5 5 5 5 25
28 4 4 4 5 5 22
29 5 5 5 5 5 25
30 5 4 4 5 4 22
31 5 3 4 5 4 21
32 5 5 3 4 4 21
33 5 5 5 5 5 25
34 5 5 5 5 5 25
35 5 5 5 5 5 25
36 4 4 4 4 4 20
37 5 5 4 5 5 24
38 5 5 5 4 4 23
39 3 4 5 5 4 21
40 5 4 5 4 4 22
41 4 5 5 4 5 23
42 5 5 5 5 5 25
43 5 5 5 4 4 23
44 5 5 5 5 5 25
45 5 5 4 5 5 24
46 4 4 4 5 4 21
47 4 4 5 4 4 21
48 5 4 5 3 4 21
49 5 4 5 4 4 22
50 5 5 5 5 5 25
51 4 5 4 4 5 22
52 5 4 5 5 4 23
53 4 5 4 4 4 21
54 4 5 5 4 5 23
55 5 4 5 5 4 23
56 4 5 5 5 4 23
57 4 4 5 4 5 22
58 5 5 5 5 5 25
59 5 5 5 5 3 23
60 5 5 5 5 5 25
61 5 5 5 5 5 25
62 4 5 3 4 5 21
63 5 5 5 5 5 25
64 5 5 5 5 5 25
65 5 5 5 5 5 25
66 4 5 5 5 4 23
67 5 4 5 5 4 23
68 4 4 5 5 5 23
69 5 4 3 5 4 21
70 5 3 5 5 4 22
71 4 3 5 4 4 20
72 5 5 5 5 5 25
73 5 5 5 5 5 25
74 4 4 3 5 4 20
75 4 4 5 4 3 20
76 5 5 5 5 5 25
77 4 4 4 4 4 20
78 5 5 4 4 3 21
79 5 5 5 5 5 25
80 5 5 5 5 5 25
81 4 4 5 4 5 22
82 5 5 5 5 4 24
83 5 5 5 5 5 25
84 4 3 4 5 4 20
85 4 4 4 4 4 20
86 3 5 4 5 5 22
87 5 5 4 5 4 23
88 5 5 5 5 5 25
89 5 5 5 5 5 25
90 3 5 5 5 5 23
91 4 5 5 4 5 23
92 5 5 5 4 4 23
93 5 5 5 5 5 25
94 5 5 5 5 5 25
95 3 5 5 4 4 21
96 4 5 3 5 4 21
97 5 5 5 5 5 25
98 4 4 5 4 4 21
99 5 5 5 5 5 25
100 5 5 5 5 5 25
Usia Wajib Pajak (X2)
Kategori
Usia Jumlah Responden
<25 Tahun 18
26 - 30
Tahun 35
31 - 35
Tahun 45
36 – 40
Tahun 2
Total 100
HASIL REKAPAN KUESIONER
Resp Tarif Pajak (X3) Total
X3 SOAL 1 SOAL 2 SOAL 3 SOAL 4 SOAL 5
1 5 5 5 5 5 25
2 5 4 5 4 4 22
3 4 3 4 5 5 21
4 4 5 4 5 5 23
5 5 5 5 5 5 25
6 5 5 5 5 5 25
7 4 5 4 4 4 21
8 4 4 5 5 5 23
9 5 4 4 5 4 22
10 5 4 4 4 4 21
11 4 5 5 5 4 23
12 4 5 5 5 5 24
13 5 5 5 5 5 25
14 4 4 5 4 5 22
15 5 5 5 5 5 25
16 4 5 5 5 5 24
17 4 5 5 5 4 23
18 4 5 5 5 4 23
19 4 5 4 5 5 23
20 5 5 5 5 5 25
21 5 5 5 5 5 25
22 5 5 4 4 4 22
23 4 4 5 5 5 23
24 5 5 4 4 5 23
25 4 4 5 5 5 23
26 5 4 4 4 4 21
27 5 5 5 5 5 25
28 5 5 5 5 5 25
29 4 5 4 4 5 22
30 4 5 4 5 5 23
31 5 5 5 5 5 25
32 4 5 5 4 4 22
33 5 5 5 5 5 25
34 4 4 4 5 4 21
35 4 4 3 5 4 20
36 5 5 4 4 5 23
37 4 4 4 5 5 22
38 4 5 4 4 5 22
39 4 4 5 4 4 21
40 5 5 5 5 5 25
41 4 5 5 5 4 23
42 5 5 5 4 4 23
43 4 4 5 5 4 22
44 4 4 4 4 4 20
45 5 5 5 5 5 25
46 4 4 4 5 4 21
47 5 5 4 4 5 23
48 5 5 5 5 5 25
49 5 5 5 5 5 25
50 4 4 4 4 4 20
51 4 4 4 5 4 21
52 4 4 5 5 5 23
53 5 4 4 4 5 22
54 5 4 5 4 4 22
55 4 4 5 5 4 22
56 5 4 5 4 4 22
57 5 5 4 5 5 24
58 5 4 4 4 5 22
59 4 4 4 4 4 20
60 5 4 3 4 4 20
61 5 5 5 5 5 25
62 5 5 4 4 4 22
63 5 4 5 4 3 21
64 5 5 4 5 5 24
65 5 5 5 4 4 23
66 4 5 5 4 5 23
67 5 5 4 5 5 24
68 5 4 4 5 5 23
69 5 5 5 5 5 25
70 4 5 4 5 4 22
71 4 4 4 4 4 20
72 4 3 5 4 4 20
73 5 5 5 4 4 23
74 5 4 4 3 4 20
75 4 5 4 5 5 23
76 5 5 5 5 5 25
77 5 5 5 5 5 25
78 4 5 4 4 5 22
79 4 5 4 4 4 21
80 4 4 5 5 5 23
81 5 5 5 5 5 25
82 4 5 4 5 5 23
83 5 5 5 5 5 25
84 4 4 5 4 4 21
85 4 4 4 4 4 20
86 5 4 4 4 3 20
87 5 5 5 5 5 25
88 4 5 4 4 4 21
89 5 4 3 4 5 21
90 4 4 4 5 5 22
91 4 4 5 4 5 22
92 4 4 4 4 4 20
93 5 5 5 5 5 25
94 4 4 5 5 4 22
95 5 5 5 5 5 25
96 5 5 5 5 5 25
97 5 4 4 4 4 21
98 5 4 5 4 3 21
99 4 4 5 3 5 21
100 5 5 5 5 5 25
HASIL REKAPAN KUESIONER
Resp Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan (X4) Total
X4 SOAL 1 SOAL 2 SOAL 3 SOAL 4 SOAL 5
1 5 5 5 5 5 25
2 5 4 5 5 5 24
3 5 5 5 5 5 25
4 5 5 4 4 4 22
5 4 4 4 5 4 21
6 5 5 5 5 5 25
7 4 5 5 4 5 23
8 4 5 4 4 5 22
9 4 4 5 4 5 22
10 4 4 5 4 4 21
11 5 4 5 4 5 23
12 4 5 5 4 5 23
13 5 5 5 5 5 25
14 4 4 5 5 4 22
15 5 5 5 5 4 24
16 4 4 4 4 4 20
17 5 4 5 4 5 23
18 5 5 4 5 4 23
19 5 4 5 4 4 22
20 5 4 4 5 4 22
21 5 5 5 5 5 25
22 5 5 5 4 4 23
23 4 5 4 4 4 21
24 4 4 4 5 5 22
25 4 5 5 4 5 23
26 5 5 5 5 5 25
27 4 5 4 4 4 21
28 4 5 4 5 4 22
29 3 4 5 5 4 21
30 5 5 5 5 5 25
31 5 5 5 5 5 25
32 5 4 5 3 4 21
33 5 5 5 5 5 25
34 4 4 4 4 4 20
35 5 5 5 5 5 25
36 4 5 5 4 4 22
37 5 4 4 4 5 22
38 5 5 5 5 5 25
39 5 5 5 5 5 25
40 4 5 5 4 4 22
41 4 5 4 4 5 22
42 4 4 4 4 4 20
43 4 5 5 4 4 22
44 4 4 4 4 4 20
45 5 4 5 4 5 23
46 4 5 4 4 5 22
47 5 4 4 3 5 21
48 4 4 4 5 4 21
49 5 5 5 5 5 25
50 5 5 5 5 4 24
51 4 4 5 5 4 22
52 4 5 5 4 5 23
53 4 5 4 4 5 22
54 4 5 4 5 4 22
55 5 4 5 5 4 23
56 4 5 4 5 5 23
57 4 5 4 4 5 22
58 4 5 4 4 4 21
59 5 5 5 5 5 25
60 5 5 3 4 5 22
61 4 4 5 5 5 23
62 5 4 4 5 5 23
63 5 5 5 5 5 25
64 4 4 4 5 4 21
65 3 4 4 4 4 19
66 4 5 4 5 4 22
67 4 4 3 5 4 20
68 4 4 5 4 4 21
69 4 3 4 5 5 21
70 5 5 5 5 5 25
71 5 4 5 3 3 20
72 4 5 5 5 5 24
73 4 5 4 4 4 21
74 4 5 4 5 5 23
75 4 5 4 5 5 23
76 5 5 5 5 5 25
77 5 4 4 5 4 22
78 5 4 4 5 4 22
79 4 4 5 4 4 21
80 5 5 5 5 5 25
81 3 4 4 5 4 20
82 4 4 4 5 5 22
83 4 5 5 4 5 23
84 5 4 5 4 5 23
85 4 4 4 4 4 20
86 5 4 4 4 5 22
87 5 4 4 4 5 22
88 4 5 4 3 4 20
89 4 5 4 5 4 22
90 5 5 5 4 4 23
91 4 5 5 5 4 23
92 5 4 5 4 5 23
93 5 5 5 5 5 25
94 4 5 5 4 5 23
95 3 4 4 4 5 20
96 5 3 5 4 4 21
97 5 5 5 5 5 25
98 3 4 5 4 5 21
99 5 5 5 5 5 25
100 5 4 4 5 4 22
HASIL REKAPAN KUESIONER
Resp Kepatuhan Wajib Pajak (Y) Total
Y SOAL 1 SOAL 2 SOAL 3 SOAL 4 SOAL 5
1 5 5 5 5 5 25
2 5 4 5 5 4 23
3 5 5 5 5 5 25
4 4 5 4 4 5 22
5 4 4 4 5 5 22
6 5 5 5 5 5 25
7 4 4 4 5 4 21
8 4 4 4 4 4 20
9 5 5 5 5 5 25
10 5 4 4 4 4 21
11 4 4 5 4 4 21
12 5 5 5 5 5 25
13 5 5 5 5 5 25
14 5 4 5 4 5 23
15 4 4 5 5 5 23
16 5 5 5 5 5 25
17 5 3 4 5 5 22
18 4 5 4 4 5 22
19 4 4 4 5 4 21
20 5 5 5 5 5 25
21 5 5 5 5 5 25
22 4 4 5 4 4 21
23 4 4 5 4 4 21
24 4 4 5 4 4 21
25 4 4 4 5 5 22
26 5 5 5 5 5 25
27 5 5 5 4 5 24
28 4 4 4 4 5 21
29 5 5 5 5 5 25
30 5 5 5 5 5 25
31 5 5 5 5 4 24
32 5 5 4 4 5 23
33 5 5 4 4 5 23
34 5 5 4 4 4 22
35 5 5 5 5 5 25
36 4 4 5 5 4 22
37 4 4 5 5 4 22
38 5 5 5 5 5 25
39 5 5 5 5 5 25
40 4 4 5 4 4 21
41 4 5 5 4 4 22
42 4 5 4 5 3 21
43 5 5 5 5 5 25
44 5 4 4 4 4 21
45 4 4 5 4 5 22
46 5 5 5 5 5 25
47 5 3 5 4 4 21
48 5 5 5 4 5 24
49 4 4 5 4 4 21
50 5 5 5 5 5 25
51 5 5 4 5 4 23
52 5 5 4 4 4 22
53 5 5 4 4 4 22
54 5 5 5 5 5 25
55 5 4 4 3 4 20
56 4 5 4 5 4 22
57 4 5 5 4 3 21
58 5 5 5 5 5 25
59 5 4 5 5 5 24
60 4 4 4 5 5 22
61 5 5 5 5 5 25
62 5 4 4 4 5 22
63 5 5 5 5 5 25
64 4 4 5 4 4 21
65 5 4 4 4 4 21
66 5 5 5 5 5 25
67 4 5 5 5 4 23
68 4 4 5 5 4 22
69 5 5 5 5 5 25
70 5 5 5 5 5 25
71 4 3 5 3 5 20
72 4 5 4 5 5 23
73 5 5 5 5 5 25
74 5 4 4 5 5 23
75 4 5 4 5 5 23
76 5 5 4 5 4 23
77 5 5 5 5 5 25
78 5 4 4 5 4 22
79 5 4 4 5 4 22
80 5 5 5 5 5 25
81 4 4 5 4 4 21
82 4 4 4 4 5 21
83 4 4 5 4 5 22
84 5 5 5 5 5 25
85 4 3 5 4 4 20
86 5 5 5 5 5 25
87 4 4 4 4 5 21
88 4 5 4 3 5 21
89 5 5 5 5 5 25
90 5 5 5 5 5 25
91 4 4 4 4 4 20
92 5 5 4 5 4 23
93 5 4 4 5 4 22
94 5 4 3 4 4 20
95 5 5 5 5 5 25
96 4 4 4 4 4 20
97 5 5 5 5 5 25
98 5 4 5 4 5 23
99 4 5 5 4 4 22
100 5 5 5 5 5 25
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
Statistik Deskriptif Lingkungan Wajib Pajak (X1)
Statistik Deskriptif Tarif Pajak (X3)
Statistik Deskriptif Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan (X4)
Statistik Deskriptif Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
Statistik Deskriptif Lingkungan Wajib Pajak, Tarif Pajak, Moderenisasi
Sistem Administrasi Perpajakan Dan Kepatuhan Wajib Pajak (X1,X3,X4,Y)
LAMPIRAN 5
Hasil Uji Validitas Lingkungan Wajib Pajak (X1)
Hasil Uji Validitas Tarif Pajak (X3)
Hasil Uji Validitas Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan (X4)
Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
LAMPIRAN 6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Wajib Pajak (X1)
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tarif Pajak (X3)
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Moderenisasi Sistem Administrasi Perpajakan
(X4)
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
LAMPIRAN 7
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Test
LAMPIRAN 8
Hasil Uji Multikolonieritas
LAMPIRAN 9
Gambar Scatterplot Uji Heterokedastisitas
LAMPIRAN 10
Hasil Pengujian Model Regresi
Hasil Uji Koefisien Determinasi
LAMPIRAN 11
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji T)
LAMPIRAN 12
Top Related