PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN MAKRO EKONOMI
TERHADAP HARGA SAHAM BANK PANIN DUBAI SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E )
Oleh :
HASBI CURTIS
NIM: 1113046000031
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
i
ABSTRACT
Hasbi Curtis, 1113046000031, Influence of Return on Equity (ROE), Debt to
Equity Ratio (DER), Rupiah exchange rate, and BI rate to Bank Panin Dubai
Syariah share price. Syariah Economic Studies Program, Faculty of Economics and
Business, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2017.
This study aims to analyze the effect of Return on Equity (ROE), Debt to Equity
Ratio (DER), Rupiah exchange rate, and BI rate to Bank Panin Dubai Syariah stock
price. The data used in this research is secondary data obtained from the published
monthly financial report of Bank Pani Dubai Syariah. The method of analysis used
in this study is multiple linear regression with the help of Eviews 9. The sample in
this study is a Syariah bank that has conducted the sale of shares on the Stock
Exchange namely Panin Bank Dubai Sharia. The results of this study indicate that
there are simultaneous influence on Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio
(DER), rupiah exchange rate, and BI rate to Bank Panin Dubai Syariah stock price.
The results of this study also show the variables Debt to Equity Ratio (DER),
exchange rate of rupiah, and BI rate significantly influence with the partial positive
direction of Panin Dubai Sharia share price. In this study found the most dominant
variable analysis result is BI rate.
Keywords: Share Price Bank Panin Dubai Syariah, Return on Equity (ROE), Debt
to Equity Ratio (DER), rupiah exchange rate, and BI rate.
ii
ABSTRAK
Hasbi Curtis, 1113046000031, Pengaruh Return on Equity (ROE), Debt to Equity
Ratio (DER), nilai tukar rupiah, dan BI rate terhadap harga saham Bank Panin
Dubai Syariah. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Return on Equity (ROE),
Debt to Equity Ratio (DER), nilai tukar rupiah, dan BI rate terhadap harga saham
Bank Panin Dubai Syariah. Data yang digunakan dalam penelitiam ini adalah data
sekunder yang diperolah dari Laporan Keuangan bulanan Bank Panin Dubai
Syariah yang telah dipublikasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah regresi linier berganda dengan bantuan program Eviews 9. Sampel dalam
penelitian ini adalah bank Syariah yang telah melakukan penjualan saham di Bursa
Efek yaitu Bank Panin Dubai Syariah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
terdapat pengaruh secara simultan pada variabel Return on Equity (ROE), Debt to
Equity Ratio (DER), nilai tukar rupiah, dan BI rate terhadap harga saham Bank
Panin Dubai Syariah. Hasil penelitian ini juga menunjukan variabel Debt to Equity
Ratio (DER), nilai tukar rupiah, dan BI rate berpengaruh secara signifikan dengan
arah positif secara parsial terhadap harga saham Bank Panin Dubai Syariah. Pada
penelitian ini ditemukan hasil analisis variabel yang paling dominan adalah BI rate.
Kata kunci : Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah, Return on Equity (ROE),
Debt to Equity Ratio (DER), nilai tukar rupiah, dan BI rate.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia, rahmat,
ridho, dan dukungan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Makro
Ekonomi Terhadap Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah ini merupakan
prasyarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan,
dukungan, bimbingan, saran, petunjuk, serta dorongan, baik secara moril maupun
spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak A.M Hasan Ali, Ma., selaku Ketua Prodi Muamalat dan Bapak
Abdurrauf, M.A., selaku Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan arahan dan membantu penulis secara tidak langsung dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si., selaku ketua Prodi Ekonomi Syariah dan
Ibu RR. Tini Anggraeni, ST, M.Si., selaku Sekretaris Prodi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan arahan dan membantu penulis
secara tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
6. Ibu Aini Masruroh, SEI, MM, selaku Dosen Pembimbing yang bersedia
meluangkan waktu dan kesabarannya dalam membimbing penulis
mengerjakan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Noryamin Aini, MA selaku Dosen Penasehat Akademik.
8. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Dosen Penasehat Akademik.
9. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat
untuk penulis.
10. Seluruh staf akademik dan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Kedua orang tua, Bapak Bahrum dan Ibu Etin Sunarsih, kakak tercinta Wida
Ayu serta keluarga besar penulis yang berkat dukungan, arahan, motivasi
dan doa’anya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Larasati Cahyanti, yang selalu setia menemani dan membantu penulis dalam
proses pembuatan naskah skripsi ini.
13. Sahabat-sahabat selama masa kuliah, Mohamad Iqbal Akbari,
Nurhasanudin, Imaduddin Afiyan, Ihsan Baik Siregar dan Ahmad Fadhli
Ajib Naufal yang senantiasa saling mendukung satu sama lain dalam
menyelesaikan skripsi masing-masing.
14. Keluarga besar Muamalat angkatan 2013 yang telah bersama-sama berjuang
dari awal masuk kuliah hingga akhir kuliah.
15. Teman-teman bulutangkis Kalisari dan Cililitas yang selalu mengadakan
acara main bareng untuk menghilangkan rasa lelah selama mengerjakan
skripsi ini.
16. Semua pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu atas
segala bantuannya kepada penulis.
Akhir kata penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis memohon maaf dan pengertian sebesar-
besarnya apabila terdapat kekeliruan, kesalahan, ataupun segala kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, baik yang disadari maupun yang tidak disadari.
v
Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan pihak-pihak lainnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Desember 2017
Penulis
Hasbi Curtis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT......................................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................ .ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... .iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 8
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 8
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9
F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 11
A. Investasi ............................................................................................... 11
1. Pengertian Investasi ........................................................................ 11
2. Pengertian Investasi Syariah ........................................................... 11
3. Prinsip Investasi Syariah ................................................................. 12
4. Tujuan Investasi ............................................................................. 13
5. Bentuk-Bentuk Investasi ................................................................. 13
a. Real Investment ........................................................................ 13
b. Financial Investment ................................................................ 13
6. Risiko Investasi .............................................................................. 14
a. Risiko Bisnis (business risk) ..................................................... 14
b. Risiko Likuiditas (liquidity risk) ................................................ 14
c. Risiko Tingkat Bunga (interest rate risk) .................................. 14
d. Risiko Pasar (market risk) ......................................................... 14
vii
e. Risiko Daya Beli (purchasing power-risk) ................................ 15
f. Risiko Mata Uang (currency risk) ............................................. 15
B. Daftar Efek Syariah .............................................................................. 15
C. Saham .................................................................................................. 16
1. Pengertian Saham ........................................................................... 16
2. Pengertian Saham Syariah .............................................................. 16
3. Harga Saham .................................................................................. 17
a. Harga Nominal ......................................................................... 17
b. Harga Perdana .......................................................................... 17
c. Agio Saham ............................................................................. 18
d. Harga Pasar .............................................................................. 18
e. Harga Pembukaan .................................................................... 18
f. Harga Penutupan ...................................................................... 18
g. Harga Tertinggi ........................................................................ 18
h. Harga Terendah ....................................................................... 18
i. Harga Rata-Rata ....................................................................... 18
4. Teknik Analisis Saham ................................................................... 18
a. Pendekatan Fundamental .......................................................... 19
b. Pendekatan Teknikal ................................................................ 19
5. Initial Public Offering (IPO) / Go Public ........................................ 19
D. Pasar Modal Syariah ............................................................................. 20
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ................................. 21
1. Return on Equity (ROE) .................................................................. 21
2. Debt to Equity Ratio (DER) ............................................................ 21
3. Kurs ................................................................................................ 22
a. Kurs Nominal .......................................................................... 22
b. Kurs Riil .................................................................................. 22
a. Kurs Beli ................................................................................. 23
b. Kurs Jual .................................................................................. 23
c. Kurs Tengah ............................................................................ 23
4. BI Rate ........................................................................................... 23
viii
F. Keterkaitan Variabel ............................................................................. 24
1. Return on Equity (ROE) dengan Harga Saham ................................ 24
2. Debt to Equity Ratio (DER) dengan Harga Saham .......................... 24
3. Kurs dengan Harga Saham .............................................................. 25
4. BI Rate dengan Harga Saham ......................................................... 26
G. Review Studi Terdahulu ........................................................................ 26
H. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 32
I. Hipotesis .............................................................................................. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 34
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 34
B. Jenis Data/Sumber Data ........................................................................ 34
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 35
1. Studi Kepustakaan .......................................................................... 35
2. Dokumentasi ................................................................................... 35
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............................. 35
1. Populasi .......................................................................................... 35
2. Sampel ........................................................................................... 36
3. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................... 36
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................... 36
1. Dependen (Y) ................................................................................. 36
2. Independen (X) ................................................................................ 37
a. X1. Return on Equity (ROE) ..................................................... 37
b. X2. Debt to Equity Ratio (DER) ................................................ 37
c. X3. Kurs ................................................................................... 37
d. X4. BI Rate ............................................................................... 37
F. Metode Analisis Data ........................................................................... 38
G. Tahap Analisis ...................................................................................... 39
1. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 39
a. Uji Normalitas .......................................................................... 39
b. Uji Multikolinearitas ................................................................. 40
c. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 40
ix
d. Uji Autokorelasi ....................................................................... 41
2. Uji Hipotesis ................................................................................... 42
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 42
b. Uji Statistik F ............................................................................ 43
c. Uji Statistik t ............................................................................. 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 47
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 47
1. Profil Bank Panin Dubai Syariah .................................................... 47
2. Sejarah Singkat Bank Panin Dubai Syariah ..................................... 47
3. Visi dan Misi .................................................................................. 49
4. Kepemilikan Saham ........................................................................ 49
5. Struktur Manajemen ....................................................................... 49
a. Komisaris ................................................................................. 49
b. Dewan Pengawas Syariah (DPS) .............................................. 50
c. Direksi ..................................................................................... 50
B. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 50
1. Harga Saham .................................................................................. 50
2. Return on Equity (ROE) ................................................................. 51
3. Debt to Equity Ratio (DER) ............................................................ 52
4. Kurs ............................................................................................... 54
5. BI Rate ........................................................................................... 55
C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 56
1. Uji Normalitas ................................................................................ 56
2. Uji Multikolinearitas ....................................................................... 56
3. Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 57
4. Uji Autokorelasi ............................................................................. 58
D. Uji Hipotesis ........................................................................................ 60
1. Uji Koefisien Determinasi .............................................................. 60
2. Uji Statistik F (Uji F) ...................................................................... 61
3. Uji Statistik t (Uji t) ........................................................................ 61
E. Persamaan Model Regresi .................................................................... 63
x
F. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 64
1. Pengaruh ROE Terhadap Harga Saham ........................................... 64
2. Pengaruh DER Terhadap Harga Saham ........................................... 65
3. Pengaruh Kurs Terhadap Harga Saham ........................................... 65
4. Pengaruh BI Rate Terhadap Harga Saham ....................................... 67
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 69
A. Kesimpulan .......................................................................................... 69
B. Saran .................................................................................................... 69
Daftar Pustaka ............................................................................................... 71
Lampiran ........................................................................................................ 74
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 26
Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson ............. 42
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah ............ 50
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ROE ................................................................... 52
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif DER .................................................................... 53
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Kurs .................................................................... 54
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif BI Rate ................................................................ 55
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 57
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 58
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................... 58
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Setelah di AR(1) ........................................... 59
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Setelah di AR(2) .......................................... 60
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 60
Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik F ........................................................................ 61
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik t ......................................................................... 62
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah ...................................... .3
Gambar 2.1 Skema Alur Penelitian .................................................................. 32
Gambar 4.1 Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah ...................................... 50
Gambar 4.2 Return on Equity Bank Panin Dubai Syariah .................................. 51
Gambar 4.3 Debt to Equity Ratio Bank Panin Dubai Syariah............................. 53
Gambar 4.4 Nilai Tukar (Kurs) ........................................................................ 54
Gambar 4.5 Suku Bunga Bank Indonesia .......................................................... 55
Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 56
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Data Variabel Penelitian ............................................................... 74
Lampiran 2: Hasil Uji Statistik ......................................................................... 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan dana segar yang semakin besar bagi setiap perusahaan untuk
melakukan kegiatan ekspansi dan investasi membuat banyak perusahaan berlomba-
lomba untuk menerbitkan saham melalui aktifitas Initial Publik Offering (IPO).
Dengan menerbitkan saham dan menjual sebagian hak kepemilikan atas perusahaan
baik kemasyarakat luas, pemerintah, maupun instansi lainya, akan membuat
perusahaan memiliki amunisi berupa tambahan dana investasi yang dapat
digunakan untuk menunjang kegiatan operasi dan produksi.1
Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka
panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan. Dilihat dari
perkembangannya, jumlah perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal
semakin meningkat. Menurut Dahlan Siamat (1995), pasar modal adalah pelengkap
di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga
pembiayaan.2
Pasar modal menurut undang undang no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal
pasal 1 ayat 12 adalah kegiatan yang berangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sedangkan
yang di maksud dengan efek pada pasal 1 ayat 5 adalah surat berharga, yaitu surat
pengakuan utang, surat berharga kemersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap
derivatif dari efek. Pasar modal di kenal juga dengan nama bursa efek. Bursa efek
menurut pasal 1 ayat 4 UU nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal adalah pihak
yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk
1https://bertousman.wordpress.com/2011/07/11/proses-ipo-sebagai-sebuah-tinjauan-
literatur/ (Diakses pada tanggal 17 September 2017 pukul 12.30 WIB) 2 Rachmawati Dewi dan Sugeng Wahyudi, Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Makro
Ekonomi Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Lq 45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011,
Diponegoro Journal of Management Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hal.1
2
mempertemukan penawaran jual dan beli efek dengan tujuan memperdagangkan
efek diantara mereka. Jadi pasar modal secara umum merupakan suatu tempat
bertemunya antara penjual dan pembeli dalam rangka memperoleh modal
penjualnya adalah emiten atau perusahaan yang membutuhkan modal, sedangkan
yang menjadi pembeli adalah investor.3
Sedangkan pasar modal syariah secara sederhana merupakan pasar modal yang
menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi yang
terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti MAGRIB (Maisyir, Gharar, dan Riba).
Pasar modal syariah adalah pasar modal yang seluruh mekanisme kegiatannya
terutama mengenai emiten dan jenis efek yang diperdagangkan sudah sesuai dengan
prinsip syariah. Efek syariah adalah sebagaimana yang dimaksud dalam undang-
undang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun cara
penerbitannya sudah sesuai dengan prinsip syariah. Yang dimaksud dengan prinsip
syariah adalah prinsip yang di dasarkan oleh syariah islam yang penetapannya
melalui fatwa DSN MUI.4
Pada tahun 2014, salah satu Bank Umum Syariah di Indonesia melakukan
penjualan saham Perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek yaitu
Bank Panin Syariah yang pada awal tahun 2016 berganti nama menjadi Bank Panin
Dubai Syariah.
IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering atau perusahaan yang
melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat atau investor umum baik
secara perorangan maupun institusi melalui pasar bursa.5
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, pencatatan saham Bank Panin
Syariah merupakan sejarah buat BEI, karena merupakan bank syariah pertama yang
go public di pasar indonesia. “Tentunya ini tradisi dari Panin Bank Tbk sebagai
pionir yang sudah catatkan sahammnya di BEI. Pencatatan ini tentu juga merupakan
3https://www.academia.edu/4898418/MAKALAH_PASAR_MODAL_DAN_PASAR_U
ANG_SYRIAH (Diakses pada tanggal 17 September 2017 pukul 13.09 WIB) 4https://www.academia.edu/4898418/MAKALAH_PASAR_MODAL_DAN_PASAR_U
ANG_SYRIAH (Diakses pada tanggal 17 September 2017 pukul 13.09 WIB) 5 http://brokerforexindonesia.net/apa-itu-saham-ipo/ (Diakses pada tanggal 17 September
2017 pukul 12.35)
3
emiten pertama di bursa yang dicatatkan di tahun 2014. Kami berharap, PNBS
menjadi koleksi saham investor bursa dan meramaikan pasar saham,” ujar Ito.6
Saham Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) pada perdagangan perdananya
dibuka stagnan atau sama dari harga saham perdana yang ditawarkan pada saat
Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 100 per saham (gatra.com).
Gambar 1.1 Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah
(Sumber. Duniainvestasi.com yang telah diolah oleh penulis)
Berdasarkan data harga saham PNBS selama empat tahun, harga saham PNBS
mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada awal Go Public hingga titik
tertinggi berada pada pertengahan 2015 yang mencapai Rp 270 per lembar saham.
Namun pada pertengahan 2015 hingga 15 September 2017 atau selama lebih dari
dua tahun, harga PNBS mengalami tren yang terus menurun hingga mencapai Rp
101 per lembar saham.
Padahal sebelumnya, PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi
harga saham PT Bank Panin Syariah Tbk. (PNBS) akhir tahun ini (2016) di kisaran
Rp280-Rp310 per saham. Riset Pefindo pada Kamis (7/1/2016) menjelaskan,
6https://www.gatra.com/ekonomi-1/45429-panin-syariah-jadi-bank-syariah-pertama-
yang-go-public.html (Diakses pada tanggal 17 September 2017 pukul 13.42 WIB)
0
50
100
150
200
250
300
may jul sep nov jan mar may jul sep nov jan mar may jul sep
HA
RG
A S
AH
AM
BULAN
DIAGRAM HARGA SAHAM PNBS MEI 2015-SEPT 2017
4
meskipun ekonomi nasional melambat, kinerja PNBS di luar perkiranaan dengan
mampu memenuhi target penyaluran pembiayaan tahun 2015 hanya dalam waktu
sembilan bulan senilai Rp5,5 triliun.
Adapun, pendapatan PNBS selama sembilan bulan tahun lalu melonjak hampir
45% year on year, melanjutkan momentum pertumbuhan tahun sebelumnya, hingga
mencapai Rp521,7 miliar. Pendapatan bagi hasil musyarakah naik 103% yoy,
sementara pendapatan bagi hasil mudharabah naik 17,2% yoy.7
Dalam melakukan investasi di pasar modal para analis dan investor dapat
melakukan pendekatan investasi yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi
dua pendekatan yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal
merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati
perubahan harga saham tersebut di waktu lampau (Abdul Halim, 2005). Sedangkan
analisis fundamental merupakan teknik analisis saham yang mempelajari tentang
keuangan mendasar dan fakta ekonomi dari perusahaan sebagai langkah penilaian
nilai saham perusahaan (Abdul Halim, 2005). Analisis Fundamental berlandaskan
kepercayaan bahwa nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan
yang menerbitkan saham tersebut. Robert Ang (1997) menyatakan bahwa analisis
fundamental pada dasarnya adalah melakukan analisis historis atas kekuatan
keuangan dari suatu perusahaan, dimana proses ini sering juga disebut sebagai
analisis perusahaan (company analysis). Data historis mencerminkan keadaan
keuangan yang telah lalu yang digunakan sebagai dasar untuk memproyeksikan
keadaan keuangan perusahaan di masa mendatang. Dalam company analysis para
investor (pemodal) akan mempelajari laporan keuangan perusahaan dengan tujuan
untuk menganalisis kinerja perusahaan dengan mengetahui kekuatan dan
kelemahan perusahaan, mengidentifikasi kecenderungan dan mengevaluasi
efisiensi operasional serta memahami sifat dasar dan karakter operasional
perusahaan.8
7http://m.bisnis.com/amp/read/20160107/192/507830/harga-saham-bank-panin-syariah-
pnbs-diprediksi-capai-rp280-rp310-ini-alasannya (diakses pada tanggal 25 Agustus 2017 pukul
20.00 WIB) 8 Rachmawati Dewi dan Sugeng Wahyudi, Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Makro
Ekonomi Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Lq 45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011,
Diponegoro Journal of Management Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Hal.2
5
Perusahaan yang go public dapat memperjualbelikan saham secara luas di
pasar sekunder. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh demand dan supply
antara penjual dan pembeli. Biasanya demand dan supply ini dipengaruhi baik
faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal merupakan faktor
yang berhubungan dengan tingkat kinerja perusahaan yang dapat dikendalikan oleh
manajemen perusahaan.9
Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan
mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak
diminati oleh para investor. Prestasi baik yang dicapai perusahan dapat dilihat di
dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan (emiten).10
Menurut Tandelilin (2001) untuk melakukan analisis perusahaan, di samping
dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusahaan, juga bisa dilakukan
dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Dari sudut pandang investor, salah
satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa datang adalah
dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini
sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauhmana investasi yang akan
dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai
dengan tingkat yang diisyaratkan investor. Apabila rasio profitabilitas perusahaan
tinggi, ini akan memberikan daya tarik bagi investor yang mengakibatkan saham
perusahaan tersebut akan diminati oleh banyak investor, yang akibatnya akan
meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.11
Tambunan (2007) mengemukakan bahwa Return on Equity (ROE) atau disebut
juga dengan rentabilitas modal sendiri, merupakan kemampuan perusahaan dengan
modal sendiri untuk menghasilkan laba. Laba yang dimaksud di sini adalah laba
yang tersedia untuk para pemegang saham (earning for stockholder equity) atau
9Wuryaningsih Dwi Lestari dan Devi Erlina Sari, Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2008-2010, Proceeding Seminar Nasional dan Call For Papers Sancall 2013, ISBN: 978‐979‐
636‐147‐2 10Ibid., 11 Wuryaningsih Dwi Lestari dan Devi Erlina Sari, Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2008-2010, Proceeding Seminar Nasional dan Call For Papers Sancall 2013, ISBN: 978‐979‐
636‐147‐2
6
laba setelah pajak (earning after tax).12 ROE yang tinggi mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi
pemegang saham. Semakin tinggi kemampuan perusahaan memberikan
keuntungan bagi pemegang saham, maka semakin besar keinginan pembeli pada
saham itu. Semakin tinggi ROE tersebut diinginkan pembeli, semakin tinggi harga
saham tersebut.
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio solvabilitas yang mengukur
kemampuan modal sendiri perusahaan untuk dijadikan jaminan semua hutang
perusahaan. DER yang tinggi menunjukkan hutang semakin besar dibandingkan
dengan ekuitasnya, sehingga beban bunga dan ketergantungan modal perusahaan
terhadap pihak luar juga semakin besar.
Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi risiko ini, semakin besar
risiko kreditor (termasuk bank). DER lebih besar dari 1 (satu) menunjukkan bahwa
sumber pembiayaan aktiva perusahaan lebih banyak berasal dari utang
dibandingkan dengan modal sendiri.
Ketika rasio DER sudah lebih dari 1 (satu), hal ini membuat kekhawatiran dari
pihak investor jiwa sewaktu-waktu perusahaan tidak bisa membayar hutang-hutang
tersebut dan bisa mengakibatkan perusahaan menjadi collaps. Oleh karena itu,
timbulnya kekhawatiran dari para investor membuat saham perusahaan tersebut
menjadi kurang menarik dan berakibat menurunya harga saham perusahaan
tersebut.
Namun disisi lain, bagi perusahaan perbankan sebagian besar kewajiban
didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK), hal ini dikarenakan perbankan
merupakan lembaga intermediary yang berfungsi menghimpun dana masyarakat
melalui giro, deposito, dan tabungan serta menyalurkan kembali dana tersebut
dalam bentuk pembiayaan.
Tingginya rasio DER bagi perusahaan perbankan dapat berdampak positif
karena tingginya Dana Pihak Ketiga (DPK) bisa menunjukkan bahwa bank tersebut
12 Rachmawati Dewi dan Sugeng Wahyudi, Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan
Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Lq 45 yang Terdaftar di BEI Tahun
2007-2011, DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012,
Hal.2
7
banyak diminati masyarakat sehingga banyak masyarakat yang menyimpan
uangnya di bank tersebut. Selain itu, tingginya DPK membuat dana yang bisa
disalurkan dalam bentuk pembiayaan naik dan hal ini memberikan kesempatan
kepada bank untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Ketika
keuntungan yang didapatkan bank meningkat, maka investor mulai tertarik dengan
saham bank tersebut. Semakin tinggi ketertarikan investor, maka kemungkinan
harga saham bank tersebut akan meningkat.
Selain faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan atau internal bank.
Terdapat faktor-faktor lain yang berasal dari eksternal. Menurut Syahrir (1995)
terdapat faktor-faktor penting yang mampu mempengaruhi perkembangan indeks
syariah yaitu oleh beberapa variabel makro ekonomi dan moneter seperti Sertifikat
Bank Indonesia Syariah, Inflasi, jumlah uang beredar (JUB), nilai tukar dan lain -
lain.13
Menurut Faisal (2001) dalam Septian (2012) Kurs adalah harga uang yang
diekspresikan terhadap mata uang lainya, dimana dapat diekspresikan sebagai
sejumlah mata uang lokal yang dibutuhkan untuk membeli mata uang asing atau
dapat juga sebaliknya. Nilai tukar akan berpengaruh pada sektor perdagangan yang
berkaitan dengan ekspor–impor. Dalam pasar modal Indonesia juga tidak dapat
terlepas dari perusahaan-perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan
menggunakan nilai tukar IDR/USD, sehingga perubahan nilai tukar IDR/USD
diperkirakan mampu mempengaruhi pergerakan Indeks saham.14
Variabel makro lain yang menarik untuk dikaji yaitu BI rate. BI rate
menentukan minat masyarakat dalam menentukan pilihannya. Jika suku bunga
tinggi, maka keinginan investor untuk berinvestasi akan menurun. Hal ini
disebabkan karena investor akan menambah pengeluarannya apabila ingin
13 Siti Aisiyah Suciningtias dan Rizki Khoiroh, Analisis Dampak Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), 2nd Conference in Business, Accounting, and
Management, Vol. 2 No. 1 May 2015, ISSN 2302-9791, Hal. 399
14 Siti Aisiyah Suciningtias dan Rizki Khoiroh, Analisis Dampak Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), 2nd Conference in Business, Accounting, and
Management, Vol. 2 No. 1 May 2015, ISSN 2302-9791, Hal. 399
8
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tingkat suku bunga untuk biaya
investasi yang dikeluarkannya. Selain itu, ketika BI rate naik, maka investor lebih
tertarik menanamkan dananya di bank dalam bentuk deposito daripada melakukan
investasi.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan dan makro
ekonomi terhadap harga saham, khususnya yaitu harga saham Bank Panin Dubai
Syariah yang merupakan Bank Syariah pertama yang menawarkan sahamnya di
Bursa Efek.
B. Identifikasi Masalah
1. Bank Syariah di Indonesia masih kekurangan dana untuk melakukan
kegiatan ekspansi atau perluasan bisnis.
2. Hampir Seluruh Bank Syariah di Indonesia belum menerbitkan saham
melalui aktivitas Initial Public Offering (IPO) di bursa efek kecuali Bank
Panin Dubai Syariah.
3. Selama jangka waktu tiga tahun terakhir dari tahun 2015 hingga tahun 2017,
harga saham Bank Panin Dubai Syariah terus mengalami penurunan.
4. PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi harga saham Bank
Panin Dubai Syariah diakhir tahun 2016 berada dikisaran harga Rp 280
hingga Rp 310 per lembar saham, namun yang terjadi sebaliknya, harga
saham Bank Panin Dubai Syariah diakhir tahun 2016 mengalami penurunan
jauh di bawah harga tersebut.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Kurs, dan
BI Rate berpengaruh secara simultan terhadap harga saham Bank Panin
Dubai Syariah?
2. Apakah Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Kurs, dan
BI Rate berpengaruh secara parsial terhadap harga saham Bank Panin
Dubai Syariah?
3. Faktor apa yang paling dominan mempengaruhi harga saham Bank Panin
Dubai Syariah?
9
D. Tujuan
1. Untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai pengaruh Return on Equity
(ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Kurs, dan Bi Rate terhadap harga
saham Bank Panin Dubai Syariah secara simultan.
2. Untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai pengaruh Return on Equity
(ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Kurs, dan BI Rate terhadap harga
saham Bank Panin Dubai Syariah secara parsial.
3. Untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai faktor yang paling dominan
mempengaruhi harga saham Bank Panin Dubai Syariah
E. Manfaat
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis
terhadap permasalahan yang diteliti, yaitu tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi harga saham Bank Panin Dubai Syariah.
2. Bagi Pihak Bank
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi tambahan bagi pihak
Bank Panin Dubai Syariah, sehingga dapat dijadikan masukan untuk membuat
kebijakan yang bisa meningkatkan harga saham Bank Panin Dubai Syariah.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi para pembaca. Selain
itu, diharapkan menjadi pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang ingin
melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
Bank Panin Dubai Syariah.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab,
masing-masing bab secara garis besarnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
Bab I merupakan bab pendahuluan, meliputi latar belakang masalah,
identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
10
Bab II menjelaskan tentang landasan teori dan kajian pustaka. Pada bab ini
diuraikan mengenai teori-teori apa saja yang digunakan, dan menjelaskan definisi-
definisi yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, pada bab ini juga
menampilkan kerangka pemikiran, review studi terdahulu serta hipotesis.
Bab III berisi tentang metode penelitian yang meliputi ruang lingkup penelitian,
jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, objek penelitian, variabel
penelitian, metode analisis data dan tahap analisis.
Pada Bab IV berisi hasil penelitian beserta pembahasannya. Di dalam bab ini
diuraikan mengenai gambaran umum tantang Bank Panin Dubai Syariah, deskripsi
data variabel penelitian, analisis data dan pengujian hipotesis serta pembahasan
hasil penelitian.
Bab V merupakan bab penutup, diuraikan kesimpulan atas seluruh pembahasan
permasalahan yang ada dalam skripsi ini serta saran untuk penelitian selanjutnya.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Investasi
1. Pengertian Investasi
Investasi adalah kegiatan menanamkan modal baik langsung maupun tidak
langsung, dengan harapan pada waktunya nanti pemiliki modal mendapatkan
sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut.1
Investasi menurut definisi adalah menanamkan atau menempatkan asset,
baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan
hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya di masa mendatang. Pada
dasarnya, investasi keuangan adalah menanamkan dana pada suatu surat
berharga yang diharapkan akan meningkat nilainya di masa mendatang.2
Adapun menurut Abdul Halim investasi pada hakikatnya merupakan
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan di masa mendatang. Lebih jauh ekonomi asal Amerika Paul R.
Krugman dan Maurice Obstfeld mengatakan bahwa bagian output yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan swasta guna menghasilkan output di
masa mendatang ini bisa disebut sebagai investasi.3
2. Pengertian Investasi Syariah4
Dalam terminologi investasi keuangan islami, investasi adalah gabungan
antara investor-investor yang mengkontribusikan surplus uangnya untuk tujuan
memperoleh pendapatan yang halal dalam kondisi yang masih penuh kompromi
dengan perspektif syariah.
1 Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1990), hlm. 14-15 2 Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah, Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip
Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), hlm. 143 3 Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 3 4 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), hlm.
42-43
12
Dalam berinvestasi, Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan petunjuk dan
rambu-rambu pokok yang seyogyanya diikuti oleh setiap muslim yang beriman.
Diantara rambu-rambu tersebut adalah sebagai berikut:
a. Terbebas dari unsur riba
b. Terhindar dari unsur haram
c. Terhindar dari unsur gharar
d. Terhindar dari unsur judi (maysir)
e. Terhindar dari unsur syubhat
3. Prinsip Investasi Syariah5
a. Prinsip Halal dan Thayyib
Investasi hanya dapat dilakukan pada asset atau kegiatan usaha yang
halal, tahir, spesifik tidak membahayakan, bermanfaat dan merupakan
kegiatan usaha yang spesifik dan dapat dilakukan bagi hasil dari manfaat
yang timbul.
b. Prinsip Transparan guna menghindari kondisi yang gharar dan berbau
maysir.
Praktek gharar dan spekulatif dalam berinvestasi akan menimbulkan
kondisi keraguan yang dapat menyebabkan kerugian, dikarenakan tidak
dapat memperlihatkan secara transparan mengenai proses dan
keuntungan (laba) yang diperoleh. Dengan demikian pemilik harta
(investor) dan pemilik usaha (emiten) tidak boleh mengambil risiko yang
melebihi kemampuan yang dapat menimbulkan kerugian yang
sebenarnya dapat dihindari.
c. Prinsip keadilan dan persamaan
Islam melarang segala macam jenis usaha yang berbasis pada praktek
riba, kerena riba merupakan instrument transaksi bisnis yang bersifat
tidak adil, diskriminatif dan eksploitatif.
d. Dari segi penawaran (supply) maupun permintaan (demand)
5 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), hlm.
39-41
13
Pemilik harta (investor) dan pemilik usaha (emiten) maupun bursa dan
self regulating organization lainnya tidak boleh melakukan hal-hal yang
menyebabkan gangguan yang disengaja atas mekanisme pasar.
Secara umum, mekanisme Bursa efek yang wajar menurut syariah
meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Syariah melarang suatu pihak untuk menjual (efek) yang belum
dimiliki.
2) Kewajaran penawaran – mengganggu jumlah efek yang beredar.
Syariah melarang gangguan pada penawaran yang dicontohkan
dengan menimbun barang dan membeli hasil pertanian dari petani
sebelum komoditas tersebut sampai di pasar. Kondisi penawaran
dalam pasar modal adalah fungsi dari jumlah efek yang beredar (free
float), distribusi kepemilikan, jumlah investor dan likuiditas
perdagangan.
4. Tujuan Investasi
Untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi dalam keputusan maka
diperlukan ketegasan akan tujuan yang diharapkan. Begitu pula halnya dalam
bidang investasi kita perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai:6
a. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut;
b. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan
(profit actual);
c. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham;
d. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.
5. Bentuk-Bentuk Investasi7
Dalam aktivitasnya investasi pada umumnya dikenal ada dua bentuk:
a. Real Investment
Investasi nyata (real investment) secara umum melibatkan asset
berwujud, seperti tanah, mesin-mesin, atau pabrik.
b. Financial Investment
6 Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 3-4 7 Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 4
14
Investasi keuangan (Financial Investment) melibatkan kontrak tertulis,
seperti saham biasa (Common stock) dan obligasi (bond).
Pada dua bentuk investasi ini William F. Sharpe, et all., menegaskan bahwa
pada perekonomian primitif hampir semua investasi lebih ke investasi nyata,
sedangkan pada perekonomian modern, lebih banyak dilakukan investasi
keuangan. Dimana lembaga-lembaga untuk investasi yang berkembang pesat
memberi fasilitas untuk berinvestasi nyata. Jadi kedua bentuk investasi bersifat
komplementer, bukan kompetitif. Sehingga kita bisa melihat salah satu ukuran
ekonomi suatu negara tersebut adalah maju dimana keberadaan dan kualitas dari
bursa efeknya diakui oleh para pebisnis.
6. Risiko Investasi
Bisnis adalah pengambilan risiko, karena risiko selalu terdapat dalam
aktivitas ekonomi. Ditambah lagi adanya prinsip, no risk no return. Risiko
merupakan penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan
tingkat pengembalian yang dicapai. Berikut ini beberapa risiko yang mungkin
timbul dan perlu dipertimbangkan oleh investor antara lain:8
a. Risiko Bisnis (business risk), merupakan risiko yang timbul akibat
menurunnya profitabilitas perusahaan emiten.
b. Risiko likuiditas (liquidity risk), risiko ini berkaitan dengan kemampuan
saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa
mengalami kerugian berarti.
c. Risiko tingkat bunga (interest rate risk), merupakan risiko yang timbul
akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar, biasanya risiko ini
berjalan berlawanan dengan harga-harga instrument pasar modal.
d. Risiko pasar (market risk), risiko yang timbul akibat kondisi
perekonomian negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi dan
kondisi perekonomian lain. Ketika security market index meningkat
secara terus-menerus selama jangka waktu tertentu, trend yang menaik ini
8 Abdul halim, Analisis Investasi di Aset Keuangan, (Bogor: Mitra Wacana Media, 2015),
Hlm. 57
15
disebut bull market. Sebaliknya, ketika security market index menurun
secara terus-menerus selama jangka waktu tertentu, trend yang menurun
ini disebut bear market. Dengan kekuatan bull market dan bear market
ini cenderung mempengaruhi semua saham secara sistematis, sehingga
return pasar menjadi fluktuatif.
e. Risiko daya beli (purchasing power-risk), merupakan risiko yang timbul
akibat pengaruh tingkat inflasi, dimana perubahan ini akan menyebabkan
kekurangan daya beli uang yang diinvestasikan maupun bunga yang
diperoleh dari investasi. Sehingga nilai riil pendapatan akan lebih kecil.
f. Risiko mata uang (currency risk), merupakan risiko yang timbul
akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestic (misalnya
rupiah) dengan mata uang nagara lain (misalnya dollar Amerika).
B. Daftar Efek Syariah9
Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan efek yang tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK
atau pihak yang disetujui Bapepam-LK. DES tersebut merupakan panduan investasi
bagi reksa dana Syariah dalam menempatkan dana kelolaannya serta juga dapat
dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi.
Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh
Bapepam-LK meliputi:
1. Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia;
2. Efek yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang menyatakan
bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan
berdasarkan prinsip Syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar;
3. Sukuk yang diterbitkan oleh emiten termasuk obligasi syariah yang telah
diterbitkan oleh emiten sebelum ditetapkannya peraturan ini;
4. Saham reksa dana Syariah;
5. Unit penyertaan kontrak investasi kolektif reksa dana Syariah;
6. Efek beragun asset Syariah;
9www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/daftar-efek-syariah/default.aspx
(diakses pada tanggal 12 Januari 2018 pukul 10.00 WIB)
16
7. Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) syariah dan waran Syariah, yang diterbitkan oleh emiten atau
perusahaan publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara
pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip Syariah, sepanjang
emiten atau perusahaan publik tersebut:
a. Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam angka
1 huruf b peraturan nomor IX.A.13;
b. Memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
1) Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total asset
tidak lebih dari 45%;
2) Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya
dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan
pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%;
8. Efek syariah yang memenuhi prinsip-prinsip Syariah di pasar modal yang
diterbitkan oleh Lembaga internasional dimana pemerintah Indonesia
menjadi salah satu anggotanya; dan
9. Efek syariah lainnya.
C. Saham
1. Pengertian Saham
Saham adalah penyertaan dalam modal dasar suatu perseroan terbatas,
sebagai tanda bukti penyertaan tersebut dikeluarkan surat saham/surat kolektif
kepada pemilik yaitu pemegang saham. Sehingga seseorang yang memiliki
saham perusahaan tertentu, maka ia adalah juga salah satu dari pemilik
perusahaan tersebut.10
2. Pengertian Saham Syariah
Produk Investasi berupa saham pada prinsipnya sudah sesuai dengan ajaran
Islam. Dalam teori percampuran, Islam mengenal akad syirkah atau musyarakah
10 Sumantoro, Pengantar tentang Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1990), hlm. 10
17
yaitu suatu kerjasama antara dua atau lebih pihak untuk melakukan usaha
dimana masing-masing pihak menyetorkan sejumlah dana, barang, atau jasa.11
Saham sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan, dapat dibedakan
menurut kegiatan usaha dan tujuan pembelian saham tersebut. Saham menjadi
halal jika saham tersebut kegiatan usahanya bergerak dibidang yang halal
dan/atau dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk investasi, bukan
untuk spekulasi (judi). Untuk lebih amannya, saham yang terdaftar dalam
Jakarta Islamic Index (JII) merupakan saham-saham yang insya Allah sesuai
Syariah.12
3. Harga Saham
Menurut H.M Jogiyanto ( 2000:8 ) Harga saham adalah Harga yang terjadi
dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar
modal.13
Menurut Sawidji Widoatmodjo (2005: 5557), bahwa dalam rangka
perdagangan saham di Bursa Efek, dikenal beberapa istilah harga saham, antara
lain:14
a. Harga Nominal
Harga ini merupakan nilai yang ditetapkan oleh emiten, untuk menilai
setiap lembar saham yang dikeluarkannya.
b. Harga Perdana
Harga ini merupakan harga sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa
efek.
11 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
hlm. 61 12 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
hlm. 61 13 Muhammad Fatih Munib, Pengaruh Kurs Rupiah, Inflasi dan Bi Rate Terhadap Harga
Saham Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia, eJournal Administrasi Bisnis, 2016,
4 (4): 947-959 ISSN 2355-5408, hlm. 949 14 Ita Fionita, Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia dan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia, hlm. 136-137
18
c. Agio Saham
Secara sederhana, agio saham dapat didefinisikan sebagai selisih antara
harga nominal dengan harga perdana.
d. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor
yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa, baik
bursa utama maupun OTC.
e. Harga Pembukaan
Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli
pada saat jam bursa di buka.
f. Harga Penutupan
Harga penutupan merupakan harga yang diminta oleh penjual atau
pembeli pada saat akhir hari bursa.
g. Harga Tertinggi
Harga tertinggi merupakan harga yang paling tinggi pada satu hari
bursa, atau dapat pula dipakai istilah harga tertinggi yaitu untuk menentukan
harga tertinggi yang terjadi pada kurun waktu tertentu.
h. Harga Terendah
Harga terendah merupakan harga yang paling rendah pada satu hari
bursa, bisa juga untuk mendeteksi transaksi harian, bulanan atau tahunan.
i. Harga Rata-Rata
Harga rata-rata merupakan peratarataan dari seluruh harga yang
tertinggi dan terendah, harga ini juga bisa dicatat untuk transaksi harian,
bulanan atau tahunan.
4. Teknik Analisis Saham
Investor harus melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok
efek. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang
salah harga, apakah harganya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Untuk itu, ada
dua pendekatan yang dapat dipergunakan, yaitu:15
15 Abdul halim, Analisis Investasi di Aset Keuangan, (Bogor: Mitra Wacana Media, 2015),
Hlm. 14
19
a. Pendekatan Fundamental
Pendekatan ini didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan
oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek. Karena kinerja emiten
dipengaruhi oleh kondisi sektor industri di mana perusahaan tersebut berada
dan perekonomian secara makro, maka untuk memperkirakan prospek harga
sahamnya di masa mendatang harus dikaitkan dengan faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhinya. Jadi, analisis ini dimulai dari siklus
usaha perusahaan secara umum, selanjutnya ke sektor industrinya, akhirnya
dilakukan evaluasi terhadap kinerja dan saham yang diterbitkan.
b. Pendekatan Teknikal
Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa
lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang.
Dengan analisis ini para analis memperkirakan pergeseran supply dan
demand dalam jangkan pendek, serta mereka berusaha untuk mengabaikan
risiko dan pertumbuhan earning dalam menentukan barometer dari supply
dan demand. Pendekatan ini lebih mudah dan cepat dibandingkan analisis
pendekatan fundamental, karena dapat secara simultan diterapkan pada
beberapa saham. Analisis teknikal mendasarkan diri pada premis bahwa
harga saham tergantung pada supply dan demand saham itu sendiri. Data
finansial historis yang tergambar pada diagram dipelajari untuk
mendapatkan suatu pola yang berarti dan menggunakan pola tersebut untuk
memprediksi harga saham di masa mendatang, serta untuk memperkirakan
pergerakan individual saham maupun pergerakan market index.
5. Initial Public Offering (IPO) / Go Public
IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering atau perusahaan yang
melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat atau investor umum
baik secara perorangan maupun institusi melalui pasar bursa.16
16 http://brokerforexindonesia.net/apa-itu-saham-ipo/ (Diakses pada tanggal 17 September
2017 pukul 12.35)
20
D. Pasar Modal Syariah
Pasar Modal Syariah adalah kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan
efek Syariah perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua produk dan
mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat
Islamiyah.17
Secara umum kegiatan pasar modal Syariah tidak memiliki perbedaan dengan
pasar modal konvensional, tetapi terdapat beberapa karakteristik khusus yang
dimiliki oleh pasar modal Syariah, yaitu produk dan mekanisme transaksi yang
tidak bertentangan dengan prinsip Syariah.
Berdasarkan Fatwa No.40/DSN/MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan
Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, menjelaskan
bahwa jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara
pengelolaan perusahaan emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek
Syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah.
Kriteria emiten atau perusahaan publik yang jenis kegiatan usahanya
bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah adalah sebagai berikut:
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang;
2. Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan
asuransi konvensional;
3. Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram;
dan
4. Produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang
merusak moral dan bersifat mudarat.
5. Melakukan investasi pada emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi
tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada Lembaga keuangan ribawi lebih
dominan dari modalnya.
17 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),
hlm. 62
21
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
1. Return on Equity (ROE)
Return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Dibeberapa
referensi disebut juga dengan rasio total asset turnover atau perputaran total
asset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan
sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.18
Rasio ini mengukur besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis
(pemegang saham) atas modal yang disetorkan untuk bisnis tersebut. ROE
merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan bisnis untuk
“memperkaya” pemegang sahamnya.
Untuk mendapatkan ROE dapat menggunakan rumus sebagai berikut:19
Laba bersih
ROE = X 100%
Total ekuitas
2. Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio yang dipergunakan untuk menghitung leverage perusahaan adalah
DER (Debt to Equity Ratio), yaitu perbandingan antara total kewajiban (total
utang) dengan total modal sendiri (equity).20 Rasio ini berguna untuk
mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.
Bagi bank (kreditor), semakin besar rasio ini, akan semakin tidak
menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas
kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Namun, bagi perusahaan justru
semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya, dengan rasio yang rendah,
18 Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 98 19 Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Credit (Account) Officer, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2010), Hlm. 79 20 Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Credit (Account) Officer, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2010), Hlm. 60
22
semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar
batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian dan penyusutan
terhadap nilai aktiva.21
Disisi lain, bagi perusahaan perbankan sebagian besar kewajiban
didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK), hal ini dikarenakan perbankan
merupakan lembaga intermediary yang berfungsi menghimpun dana
masyarakat melalui giro, deposito, dan tabungan serta menyalurkan kembali
dana tersebut dalam bentuk pembiayaan.
Rumus untuk menghitung DER adalah22
Artinya, jika pihak luar (kreditor) menempatkan dana sebesar Rp 0,68
maka Rp 1 modal yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan. Dengan kata lain,
bisnis ini lebih banyak dibiayai oleh modal sendiri dibandingkan dengan utang.
3. Nilai Tukar/Kurs
Nilai tukar atau yang dikenal dengan kurs didefinisikan sebagai berapa
banyak jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh satu
unit mata uang lain.23
Adapun jenis-jenis kurs sebagai berikut:
a. Kurs Nominal
Nilai tukar nominal adalah berapa harga per rupiah terhadap suatu valuta
asing. Bila harga per US$ adalah Rp10.000,00 maka harga per rupiah adalah
1/10.000 US$.
b. Kurs Riil
21 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2008), hlm. 157-158 22 Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Credit (Account) Officer, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2010), Hlm. 60 23 Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi
dan Makro Ekonomi), (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008),
Hlm. 307
Total kewajiban
DER = X 1 kali
Modal sendiri
23
Nilai tukar riil adalah harga relatif dari barang-barang kedua negara,
yang menyatakan tingkat di mana kita dapat memperdagangkan barang-
barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain.24
Pada perusahaan yang memberikan jasa penukaran mata uang seperti bank
atau money changer, ada harga yang ditawarkan ketika melakukan penjualan
atau pembelian valuta asing, yaitu sebagai berikut:
a. Kurs Beli
Kurs yang digunakan apabila bank atau money changer membeli
valuta asing atau apabila kita akan menukarkan valuta asing yang kita miliki
dengan rupiah. Atau dapat diartikan sebagai kurs yang diberlakukan bank
jika melakukan pembelian mata uang valuta asing.
b. Kurs Jual
Kurs yang digunakan apabila bank atau money changer
menjual valuta asing atau apabila kita akan menukarkan rupiah dengan
valuta asing yang kita butuhkan. Atau dapat disingkat kurs jual adalah harga
jual mata uang valuta asing oleh bank atau money changer.
c. Kurs Tengah
Kurs antara kurs jual dan kurs beli (penjumlahan kurs beli dan kurs jual
yang dibagi dua).
4. Suku Bunga Domestik (BI Rate)
BI rate adalah suku bunga acuan kebijakan moneter yang
diimplementasikan melalui sasaran operasional di pasar uang. Operasional
moneter diarahkan untuk mengatur jumlah likuiditas di pasar sehingga suku
Bunga PUAB O/N diarahkan berada disekitar BI rate.25
Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian,
Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke
depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank
24 Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi
dan Makro Ekonomi), (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008),
Hlm. 307 25 Darwin Nasution, Bank Sentral Itu Harus Membumi, (Yogyakarta: Galang Pustaka,
2013), hlm.88
24
Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan
berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.26
F. Keterkaitan Variabel
1. Return on Equity (ROE) dengan Harga Saham
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
atau profit, sehingga mempunyai pengaruh pada kebijakan dividen. Jika
perusahaan mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi, maka mendapatkan
laba yang tinggi pula dan pada akhirnya laba yang tersedia untuk dibagikan
kepada para pemegang saham akan semakin besar pula. Semakin besar laba
yang tersedia bagi pemegang saham maka pembayaran dividen kepada
pemegang saham atau alokasi untuk laba ditahan akan semakin besar pula.27
Jadi, jika kita melihat pengertian di atas, laba yang besar dan tersedia untuk
dibagikan kepada para pemegang saham berupa dividen akan membuat
ketertarikan bagi investor lain. Sehingga para investor lain berkeinginan untuk
memiliki saham perusahaan tersebut. Hal ini berakibat permintaan akan saham
tersebut meningkat dan secara otomatis harga sahamnya pun ikut naik.
2. Debt to Equity Ratio (DER) dengan Harga Saham
Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik
dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar (kreditor). Secara umum dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi risiko ini, semakin besar risiko kreditor
(termasuk bank). DER lebih besar dari 1 (satu) menunjukkan bahwa sumber
pembiayaan aktiva perusahaan lebih banyak berasal dari utang dibandingkan
dengan modal sendiri.28
26 http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/penjelasan/Contents/Default.aspx (diakses pada
tanggal 16 November 2017, pukul 09.25 WIB) 27 Nurainun Bangun dan Stefanus Hardiman, Analisis Pengaruh Profitabilitas, Cash
Position, Debt to Equity Ratio (DER), dan Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Deviden Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010,
Journal of Capital Market and Banking ISSN: 2301 – 4733; Vol. 1, No. 2; Agustus 2012, hlm. 81-
82 28 Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Credit (Account) Officer, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2010), h.60-61
25
Ketika rasio DER sudah lebih dari 1 (satu), hal ini membuat kekhawatiran
dari pihak investor jiwa sewaktu-waktu perusahaan tidak bisa membayar
hutang-hutang tersebut dan bisa mengakibatkan perusahaan menjadi collaps.
Oleh karena itu, timbulnya kekhawatiran dari para investor membuat saham
perusahaan tersebut menjadi kurang menarik dan berakibat menurunya harga
saham perusahaan tersebut.
Namun disisi lain, bagi perusahaan perbankan sebagian besar kewajiban
didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK), hal ini dikarenakan perbankan
merupakan lembaga intermediary yang berfungsi menghimpun dana
masyarakat melalui giro, deposito, dan tabungan serta menyalurkan kembali
dana tersebut dalam bentuk pembiayaan.
Tingginya rasio DER bagi perusahaan perbankan dapat berdampak positif
karena tingginya Dana Pihak Ketiga (DPK) bisa menunjukkan bahwa bank
tersebut banyak diminati masyarakat sehingga banyak masyarakat yang
menyimpan uangnya di bank tersebut. Selain itu, tingginya DPK membuat dana
yang bisa disalurkan dalam bentuk pembiayaan naik dan hal ini memberikan
kesempatan kepada bank untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih
tinggi. Ketika keuntungan yang didapatkan bank meningkat, maka investor
mulai tertarik dengan saham bank tersebut. Semakin tinggi ketertarikan
investor, maka kemungkinan harga saham bank tersebut akan meningkat.
3. Kurs dengan Harga Saham
Nilai tukar IDR/USD merupakan salah satu variabel yang mampu
mempengaruhi pergerakan indeks harga saham pada pasar modal. Nilai tukar
IDR/USD yang mengalami depresiasi akan memberikan dampak yang berbeda
bagi perusahaan–perusahaan dalam kategori perusahaan impor ataupun
perusahaan ekspor. Perusahaan yang menggunakan bahan baku impor akan
menanggung biaya yang lebih tinggi dari semula karena adanya pelemahan
mata uang domestik, dengan adanya peningkatan biaya tentu akan mengurangi
pendapatan perusahaan. Sama halnya pada perusahaan yang memiliki hutang
dalam dollar tentu akan menanggung kewajiban pembayaran yang lebih besar.
Apabila peningkatan biaya yang lebih tinggi dari pendapatan yang diterima
26
maka profitabilitas perusahaan akan turun yang berakibat pada penurunan
deviden yang akan diterima investor serta mengakibatkan turunnya harga
saham. Hal sebaliknya akan terjadi ketika nilai tukar rupiah mengalami
apresiasi atau mengalami penguatan.29
4. Suku Bunga Domestik (BI Rate) dengan Harga Saham
BI rate menentukan minat masyarakat dalam menentukan pilihannya. Jika
suku bunga tinggi, maka keinginan investor untuk berinvestasi akan menurun.
Hal ini disebabkan karena investor akan menambah pengeluarannya apabila
ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tingkat suku bunga untuk
biaya investasi yang dikeluarkannya. Selain itu, ketika BI rate naik, maka
investor lebih tertarik menanamkan dananya di bank dalam bentuk deposito
daripada melakukan investasi.
Dengan demikian perubahan BI rate berpengaruh secara berlawanan
terhadap harga saham. Artinya kalau BI rate meningkat, maka harga saham
akan turun dan sebaliknya, jika BI rate turun, maka harga saham akan naik.30
G. Review Studi Terdahulu
Penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Makro
Ekonomi terhadap Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah” ini memerlukan
beberapa peninjauan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan
judul yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
1 Judul Analisis Pengaruh Profitabilitas, Cash Position, Debt to
Equity Ratio (DER), Dan Kesempatan Investasi Terhadap
Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun
2008-2010
29 Siti Aisiyah Suciningtias dan Rizki Khoiroh, Analisis Dampak Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), 2nd Conference in Business, Accounting, and
Management, Vol. 2 No. 1 May 2015, ISSN 2302-9791, h. 402-403 30 Sarwo Edy Handoyo dan Herlin Tundjung Setijaningsih, Pengaruh Harga Emas, Kurs,
BI Rate dan Volume Perdagangan Terhadap Harga Saham ANTM, Jurnal Ekonomi Vol.18, No.02
(Juli 2013), h.167
27
Identitas Nurainun Bangun dan Stefanus Hardiman (Universitas
Tarumanegara) Journal of Capital Market and Banking ISSN:
2301 – 4733; Vol. 1, No. 2; Agustus 2012
Kesimpulan Hasil ini menunjukkan bahwa variabel Price to Book Value
(PBV) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap return
saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Sedangkan variabel Price Earning Ratio
(PER), Price to Book Value Ratio (PBV), Hutang terhadap
Total Ekuitas (DER), Return on Equity (ROE), dan Book
Value per Share (BV) tidak berpengaruh signifikan terhadap
tingkat pengembalian saham perusahaan manufaktur yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perbedaan Tujuan pada jurnal penelitian yang dilakukan oleh Nurainun
Bangun dan Stefanus Hardiman ini adalah untuk
menganalisis pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to
Book Value Ratio (PBV), Hutang terhadap Total Ekuitas
(DER), Return on Equity (ROE), dan Book Value per Share
(BV) pada tingkat pengembalian saham, sedangkan
penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui
pengaruh ROE, DER, Kurs dan BI Rate terhadap harga
saham Bank Panin Dubai Syariah.
2 Judul Analisis Dampak Variabel Makro Ekonomi Terhadap
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Identitas Siti Aisiyah Suciningtias dan Rizki Khoiroh (FE
UNISSULA) 2nd Conference in Business, Accounting, and
Management, Vol. 2 No. 1 May 2015, ISSN 2302-9791
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel inflasi dan
nilai tukar memiliki dampak negatif dan signifikan terhadap
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Namun, variabel
Bank Indonesia Syariah Syariah (SBIS) dan harga minyak
28
dunia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Indeks
Saham Syariah Indonesia. Hasil penentuan koefisien adjusted
nilai R2 sebesar 0,203 atau 20,3%. Hal ini menunjukkan
bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini lemah
dalam menggambarkan pengaruh variabel independen
terhadap pergerakan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Perbedaan Pada penelitian yang dilakukan oleh Siti Aisiyah Suciningtias
dan Rizki Khoiroh ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh
inflasi, kurs, SBIS, dan harga minyak dunia terhadap ISSI.
Sedangkan penelitian yang penulis lakukan, bertujuan untuk
mengetahui pengaruh ROE, DER, Kurs dan BI Rate terhadap
harga saham Bank Panin Dubai Syariah.
3 Judul Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010
Identitas Wuryaningsih Dwi Lestari dan Devi Erlina Sari Jurusan
Manajemen dan Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Proceeding Seminar Nasional
dan Call For Papers Sancall 2013
Surakarta, 23 Maret 2013. ISBN: 978‐979‐636‐147‐2
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa ROA tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan
perbankan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dimungkinkan
karena return yang tidak proporsional antara investasi dan
keuntungan ada, sehingga investor mengalami kerugian dan
pada gilirannya, hal itu menghambat investor untuk
melakukan investasi dan kemudian, hal itu berdampak pada
penurunan harga saham. ROE berpengaruh signifikan
terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa
29
keuntungan perusahaan meningkat dari modal saham,
semakin tinggi pula harga saham perusahaan. NPM tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
dimungkinkan karena laba operasional yang dilakukan
perusahaan bukan laba bersih, sehingga tidak memberikan
keuntungan bagi investor dan dapat mengakibatkan turunnya
harga saham.
Perbedaan Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Wuryaningsih Dwi
Lestari dan Devi Erlina Sari ini adalah untuk mengetahui
pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE)
dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham
perusahaan perbankan yang terdaftar pada periode Bursa
Indonesia periode 2008-2010. Sedangkan penelitian yang
penulis lakukan, bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROE,
DER, Kurs dan BI Rate terhadap harga saham Bank Panin
Dubai Syariah
4 Judul Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Makro Ekonomi
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Lq 45 Yang
Terdaftar di Bei Tahun 2007-2011
Identitas Rachmawati Dewi dan Sugeng Wahyudi
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro. Diponegoro Journal of
Management. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Kesimpulan Dengan menggunakan analisis regresi, penelitian ini
memberikan bukti bahwa Return on Equity tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Current Ratio
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Debt to equity
ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Harga
minyak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
30
harga saham. Sensitivitas Inflasi memiliki pengaruh negatif
yang signifikan terhadap harga saham. Nilai adjusted R
square adalah 26,6%. Ini berarti bahwa 73,4% pergerakan
harga saham dapat diprediksi dari pergerakan kelima variabel
independen tersebut
Perbedaan Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati
Dewi dan Sugeng Wahyudi ini adalah untuk menganalisis
pengaruh ROE, CR, DER, harga minyak dunia, dan inflasi
terhadap harga saham pada perusahaan Lq 45 yang terdaftar
di BEI tahun 2007-2011. Sedangkan penelitian yang penulis
lakukan, bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROE, DER,
Kurs dan BI Rate terhadap harga saham Bank Panin Dubai
Syariah.
5 Judul Manajemen Laba PT. Bank Panin Syariah Tbk Sebelum
dan Sesudah Go Public
Identitas Fatma Seta. Konsentrasi Perbankan Syariah, Prodi
Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif
Hidayatullah
Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik pada periode
sebelum dan sesudah go public, Bank Panin Syariah
melakukan manajemen laba dengan menaikkan laba
akrualnya (income increasing accrual). Berdasarkan uji
lanjutan dengan uji beda paired sample t-test, menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata manajemen laba Bank
Panin Syariah sebelum dan setelah go public. Selain itu,
secara deskriptif rata-rata manajemen labanya meningkat
dari periode sebelum ke setelah go public.
Perbedaan Pada penelitian yang dilakukan oleh Fatma Seta, bertujuan
untuk menjelaskan besar dan beda rata-rata manajemen laba
yang dilakukan oleh Bank Panin Syariah periode sebelum
31
dan setelah go public. sedangkan penelitian yang penulis
lakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROE, DER,
Kurs dan BI Rate terhadap harga saham Bank Panin Dubai
Syariah.
32
H. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan maka
dapat dibuat skema alur penelitian yang ditunjukkan gambar berikut.
Gambar 2.1 Skema Alur Penelitian
Bank Panin Dubai Syariah
Internal Eksternal
Laporan Keuangan Makro Ekonomi
Variabel Independen (X):
• Return on Equity (ROE)
• Debt to Equity Ratio (DER)
Variabel Independen (X):
• Kurs
• BI Rate
Variabel Dependen (Y):
Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah
Analisis menggunakan aplikasi Eviews
Uji Asumsi Klasik
Heteroskedastisitas Autokorelasi Multikolinieritas Normalitas
Uji Hipotesis
Uji T Uji Adjusted R2 Uji F
Enterpretasi
Kesimpulan
33
I. Hipotesis
Dari penjelasan di atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H0 : ROE, DER, Kurs, dan BI Rate tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham Bank Panin Dubai Syariah secara simultan
Ha : ROE, DER, Kurs, dan BI Rate berpengaruh signifikan terhadap harga
saham Bank Panin Dubai Syariah secara simultan
H0 : ROE, DER, Kurs, dan BI Rate tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham Bank Panin Dubai Syariah secara parsial
Ha : ROE, DER, Kurs, dan BI Rate berpengaruh signifikan terhadap harga
saham Bank Panin Dubai Syariah secara parsial
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya lebih fokus pada data-
data numerikal (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistika.
Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menguji suatu teori, menyajikan
suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukkan hubungan antar variabel
dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman,
atau mendeskripsikan banyak hal.1
Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan untuk menganalisis pengaruh dan
seberapa besar pengaruh profitabilitas (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), kurs
dan BI rate terhadap harga saham Bank Panin Dubai Syariah. Penelitian ini dibatasi
dengan menganalisis laporan keuangan bulanan Bank Panin Dubai Syariah yang
menjadi objek penelitian serta data makro ekonomi dalam kurun waktu Januari
2014 sampai dengan Agustus 2017. Kurun waktu penelitian didasarkan pada waktu
Bank Panin Dubai Syariah melakukan penawaran saham perdana di pasar bursa.
B. Jenis Data/Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif yaitu data berupa angka-angka. Data yang digunakan pada penelitian ini
adalah laporan keuangan Bank Panin Dubai Syariah dan data ekonomi secara umum
yang berupa data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah
lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak
lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.2
Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu data rasio keuangan
bulanan Bank Panin Dubai Syariah yang diperoleh dari website Bank Panin Dubai
Syariah yang kemudian diolah oleh peneliti, data harga saham Bank Panin Dubai
1 Made Wirartha, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi (Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset, 2006), hlm. 141. 2 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada, 2004), hlm. 42
35
Syariah diperoleh dari website “duniainvestasi.com” dan data makro ekonomi yang
diperoleh dari website Badan Pusat statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI).
C. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini akan menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu terdiri
dari studi kepustakaan dan dokumentasi.
1. Studi Kepustakaan
Metode pengumpulan data yang bersifat kepustakaan yaitu dengan
melakukan pengumpulan data guna usaha untuk memperoleh data yang bersifat
teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh.
Pada penelitian ini penulis menggunakan buku yang berkaitan dengan
Perbankan Syariah, Ekonomi Syariah, investasi, metode penelitian, statistik
dan sebagainya. Selain itu penulis juga menggunakan media internet untuk
penelusuran informasi mengenai teori maupun data-data penelitian yang
dilakukan.
2. Dokumetasi
Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seorang. Dan sumber mengakses data merupakan sumber
yang terpercaya.
Pada penelitian ini, teknik dokumentasi lebih bersifat historis, tidak hanya
berupa foto tetapi bisa tulisan maupun tabel.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekadar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
36
subyek atau obyek itu.3 Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Syariah di
Indonesia yang telah melakukan penjualan saham perdana (IPO) di bursa efek
(data hingga Agustus 2017).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.4 Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Bank
Panin Dubai Syariah.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.5
Kriteria yang digunakan yaitu sebagai berikut :
a. Bank syariah adalah Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia.
b. Bank syariah yang telah beroperasi pada tahun 2014 dan masih
beroperasi pada tahun 2017.
c. Bank syariah tersebut telah membuat dan mempublikasikan laporan
keuangannya perbulan pada periode Januari 2014 sampai dengan
Agustus 2016 di website resmi milik bank secara lengkap.
d. Bank Syariah yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO) di
Bursa Efek.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Dependen (Y)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham Bank Panin
Dubai Syariah. Harga saham adalah harga saham di bursa saham pada saat
tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2007), hlm. 80 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2007), hlm. 81 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2007), hlm. 81
37
saham yang bersangkutan di pasar modal. Harga saham yang digunakan dalam
penelitian ini adalah harga saham Bank Panin Dubai Syariah.
2. Independen (X)
Pada penelitian ini, variabel independen yang digunakan berjumlah 4, yaitu:
a. X1. Return on Equity (ROE)
Return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity.
Dibeberapa referensi disebut juga dengan rasio total asset turnover atau
perputaran total asset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba
atas ekuitas.6
Rasio ini mengukur besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis
(pemegang saham) atas modal yang disetorkan untuk bisnis tersebut. ROE
merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan bisnis
“memperkaya” pemegang sahamnya.
b. X2. Debt to Equity Ratio (DER)
Rasio yang dipergunakan untuk menghitung leverage perusahaan adalah
DER (Debt to Equity Ratio), yaitu perbandingan antara total kewajiban
(total utang) dengan total modal sendiri (equity). Rasio ini berguna untuk
mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan
pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.
c. X3. Kurs
Nilai tukar atau yang dikenal dengan kurs didefinisikan sebagai berapa
banyak jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh
satu unit mata uang lain.7 Kurs yang digunakan pada penelitian ini adalah
kurs tengah.
d. X4. Suku Bunga Domestik (BI Rate)
6 Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 9 7 Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi
dan Makro Ekonomi), (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008),
Hlm. 307
38
BI rate adalah suku bunga acuan kebijakan moneter yang
diimplementasikan melalui sasaran operasional di pasar uang. Operasional
moneter diarahkan untuk mengatur jumlah likuiditas di pasar sehingga suku
Bunga PUAB O/N diarahkan berada disekitar BI rate.8
F. Metode Analisis Data
Dikarenakan data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan runtun waktu yang
berurutan pada satu objek maka metode analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan data time series. Data time series
adalah data yang terdiri dari satu objek namun terdiri dari beberapa waktu periode,
seperti harian, bulanan, triwulanan, dan tahunan.
Uji regresi ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang
terdiri dari rasio Return on Equity (ROE) sebagai representasi dari tingkat
keutungan, Debt to Equity Ratio (DER), Kurs dan BI rate terhadap harga saham
Bank Panin Dubai Syariah. Untuk memudahkan analisis data ini, peneliti akan
menggunakan alat bantu berupa software pengolah data statistik yaitu Eviews 9.0
dan microsoft excel. Model regresi linier berganda secara umum dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan berikut:
Keterangan:
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
ε = Standar Kesalahan
Y = Harga Saham
X1 = Return on Equity (ROE)
X2 = Debt to Equity Ratio (DER)
X3 = Kurs
X4 = Suku Bunga Domestik (BI Rate)
8 Darwin Nasution, Bank Sentral Itu Harus Membumi, (Yogyakarta: Galang Pustaka,
2013), hlm.88
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε
+ β4X4 + ε
39
G. Tahap Analisis
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas9
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang
telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai
residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi
tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Berdasarkan
pengertian uji normalitas tersebut maka uji normalitas di sini tidak
dilakukan per variabel (univariat) tetapi hanya terhadap nilai residual
terstandarisasinya (multivariat). Pelanggaran atas asumsi normalitas pada
model regresi akan menimbulkan konsekuensi bahwa nilai prediksi yang
diperoleh akan bias dan tidak konsisten.
Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi berdistribusi
normal atau tidak, maka dapat digunakan uji Jarque-Bera. Uji ini merupakan
uji normalitas dengan berdasarkan pada koefisien keruncingan (kurtosis)
dan koefisien kemiringan (skewness). Hipotesis dalam uji ini adalah:
H0 = Berdistribusi normal
Ha = Berdistribusi tidak normal
Uji ini dilakukan dengan membandingkan statistik Jarque-Bera (JB)
dengan nilai X2 tabel. Untuk menghitung nilai statistik Jarque-Bera (JB)
digunakan rumus berikut:
Di mana:
JB = Statistik Jarque-Bera
S = Koefisien skewness
K = Koefisien kurtois
9 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS, hlm. 69-78
JB = n [S2
6+
(K−3)2
24]
40
Jika nilai Jarque-Bera (JB) lebih kecil dari X2 tabel maka nilai residual
terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal atau dalam kata lain H0
diterima dan Ha ditolak, dan sebaliknya.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengatahui bahwa variabel-
varibel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Jika tidak
ada korelasi antara kedua variabel tersebut, maka koefisien pada regresi
majemuk akan sama dengan koefisien pada regresi sederhana (Nachrowi
dan Hardius, 2002).
Uji multikolinearitas ini secara singkat dapat dinyatakan hipotesis
berikut:
H0 = Tidak terjadi multikolinearitas dalam model
Ha = Terjadi multikolinearitas dalam model
Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan dengan cara melihat
pairwise correlations antar variabel bebas tinggi. Apabila nilainya kurang
dari 0,80 maka H0 yang menyatakan tidak terjadinya multikolinearitas
dalam model diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas dalam model. Dan sebaliknya, jika nilainya lebih dari 0,80
maka model mengalami multikolinieritas.10
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka dapat disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui ada tidaknya permasalahan heteroskedastisitas dapat
digunakan uji White. Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji White
dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas, variabel bebas
10 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition, (New York: The McGraw-Hill,
2009) hlm. 338
41
kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel bebas terhadap nilai residual
kuadratnya, maka persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ui2 = α + β1X1 + β2X2 + β3X1
2 + β4X22 + β5X1X2 + μi
Keterangan:
Ui = Nilai residual
Xi = Variabel bebas
Hipotesis dalam uji ini ialah:
H0 = Asumsi homoskedastisitas dari komponen error terpenuhi
Ha = Asumsi error bersifat heteroskedastik
Untuk menguji hipotesis White dapat dilakukan dengan cara
membandingkan nilai X2 hitung dengan nilai X2 tabel. Nilai X2 hitung
dalam metode ini diperoleh dari n x R2, di mana n = jumlah pengamatan,
sedangkan R2 merupakan koefisien determinasi regresi. Nilai X2 tabel bisa
didapat dengan rumus df = α, jumlah variabel bebas. Jika nilai X2 hitung
lebih kecil dari X2 tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain
dalam model tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.11
d. Uji Autokorelasi12
Pada penelitian ini, untuk mengetahui ada tidaknya permasalahan
autokorelasi dalam model ini, maka digunakan uji Durbin-Watson. Uji
Durbin-Watson merupakan uji yang sangat popular untuk menguji ada-
tidaknya masalah autokorelasi.
Nilai Durbin-Watson dapat dihitung dengan rumus:
11 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2011) hlm. 107. 12 Ibid., hlm. 126-129
DW =⅀(e − et−1)
2
⅀e𝑡2
42
Di mana:
DW = Nilai Durbin-Watson
E = Nilai residual
et-1 = Nilai residual satu periode sebelumnya
Hipotesis dalam uji ini adalah:
H0 = Tidak terdapat korelasi serial pada residual
Ha = Terdapat korelasi serial pada residual
Pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel
Durbin-Watson, yaitu nilai dL dan dU, dengan K = jumlah variabel bebas,
dan n = ukuran sampel. Dasar untuk mengambil keputusan uji autokorelasi
adalah dengan melihat tabel kriteria pengujian autokorelasi dengan Uji
Durbin Watson, yaitu:
Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson
DW Kesimpulan
< dL Ada autokorelasi (+)
dL s.d. dU Tanpa kesimpulan
dU s.d. 4 – dU Tidak ada autokorelasi
4 – dU s.d. 4 – dL Tanpa kesimpulan
> 4 – dL Ada autokorelasi (-)
Jika nilai Durbin-Watson terletak antara dU dengan 4 – dU, maka dapat
disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak mengandung masalah
autokorelasi.
2. Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel bebas
terhadap variabel tergantungnya. Semakin tinggi koefisien determinasinya,
43
semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi
perubahan pada variabel tergantungnya.
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai sejauh
mana ketepatan atau kecocokan garis regresi yang terbentuk dalam
mewakili kelompok data hasil observasi. Koefisien determinasi
menggambarkan bagian dari variasi total yang dapat diterangkan oleh
model. Semakin besar nilai R2 (mendekati 1), maka ketepatannya dikatakan
semakin baik.13
Koefisien determinasi (R2) memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap
jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di mana setiap
penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan
meningkatkan nilai R2 meskipun variabel yang dimasukkan tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantungnya. Untuk
mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi
yang telah disesuaikan yaitu Adjusted R Square (R2adj).
Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien
tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan ukuran
sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang
disesuaikan maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat
naik atau turun oleh adanya penambahan variabel baru dalam model.14
b. Uji Statistik F
Nilai F hitung digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan
variabel bebas terhadap variabel tergantungnya.15 Hipotesis nol (H0) yang
hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model regresi sama
dengan nol. Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan
penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen.
Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama
dengan nol. Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan
13 Setiawan & Dwi, Ekonometrika, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2010), hlm. 64 14 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS, hlm. 59 15 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS, hlm. 55
44
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.16 Untuk
menyimpulkan apakah model masuk kategori cocok (fit) atau tidak, maka
yang harus dilakukan yaitu dengan membandingkan nilai F hitung dengan
nilai F tabel. Untuk menghitung besarnya nilai F hitung digunakan formula
berikut:
Di mana:
F = Nilai F hitung
R2 = Koefisien determinasi
K = Jumlah variabel
N = Jumlah pengamatan
Sedangkan untuk mencari nilai F tabel yaitu dengan rumus:
df: a,(k-1), (n-k)
Di mana:
df = Degree of Freedom
α = Tingkat signifikansi yang digunakan (0,05)
n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)
k = Jumlah variabel (independen dan dependen)
Apabila nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara
simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen
diterima. Dengan kata lain, persamaan regresi yang terbentuk dianggap
memenuhi kriteria fit (cocok).17
16 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3 ( Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2009), hlm. 239 17 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS, hlm. 61-62
F = R2/(k−1)
1−R2/(n−k)
45
c. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah
suatu parameter (βi) sama dengan nol, atau H0 : βi = 0. Artinya apakah suatu
variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel dependen.
Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan
nol, atau Ha : βi ≠ 0. Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji kedua hipotesis
tersebut digunakan statistik t. Cara melakukan uji t adalah dengan cara
membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.18 Untuk
menghitung besarnya statistik t digunakan rumus berikut:
Dimana:
t = Nilai t hitung
bj = Koefisien regresi
Sbj = Kesalahan baku koefisien regresi
Sedangkan untuk mencari nilai t tabel yaitu jika menggunakan satu
ujung maka df: α, n-k, tetapi jika menggunakan dua ujung maka derajat
bebasnya adalah df: α/2, n-k.
Di mana:
df = Degree of freedom
α = Tingkat signifikansi yang digunakan (0,05)
n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)
k = Jumlah variabel (independen dan dependen)
18 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3, hlm. 238
ti =bj
Sbj
46
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai
t tabel, maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen diterima.19
19 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS, hlm. 62-63
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian1
1. Profil Bank Panin Dubai Syariah
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (“Panin Dubai Syariah Bank”),
berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Panin Life Center, Jl.
Letjend S. Parman Kav. 91, Jakarta Barat.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Panin Dubai Syariah Bank, ruang
lingkup kegiatan Panin Dubai Syariah Bank adalah menjalankan kegiatan
usaha di bidang perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam.
Panin Dubai Syariah Bank mendapat ijin usaha dari Bank Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.11/52/KEP.GBI/DPG/2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank umum
berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syariah
pada tanggal 2 Desember 2009.
2. Sejarah Singkat Bank Panin Dubai Syariah
Panin Dubai Syariah Bank didirikan berdasarkan akta Perseroan terbatas
no. 12 tanggal 8 Januari 1972, yang dibuat oleh Moeslim Dalidd, notaris di
Malang dengan nama PT Bank Pasar Bersaudara Djaja. Panin Dubai Syariah
Bank telah beberapa kali melakukan perubahan nama, berturut-turut menjadi
PT Bank Bersaudara Djaja, berdasarkan akta berita acara rapat no. 25 tanggal
8 Januari 1990, yang dibuat oleh Indrawati Setiabudhi, S.H., notaris di Malang.
Kemudian menjadi PT Bank Harfa berdasarkan akta berita acara no. 27 tanggal
27 Maret 1997 yang dibuat oleh Alfian Yahya, S.H., notaris di Surabaya.
Kemudian menjadi PT Bank Panin Syariah sehubungan bank perubahan
kegiatan usaha dari semula menjalankan kegiatan usaha perbankan
konvensional menjadi kegiatan usaha perbankan syariah dengan prinsip bagi
1 https://paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami (diakses pada tanggal 25
November 2017, pukul 14.05)
48
hasil berdasarkan syariat islam, berdasarkan akta Berita acara RUPS luar biasa
no. 1 tanggal 3 agustus 2009, yang dibuat oleh Drs. Bambang Tedjo Anggono
Budi, S,H., M.Kn., pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta.
Selanjutnya, nama Panin Dubai Syariah Bank diubah kembali menjadi PT
Bank Panin Syariah tbk, sehubungan dengan perubahan status Panin Dubai
Syariah Bank dari semula perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka,
berdasarkan akta Berita acara RUPS luar biasa no. 71 tanggal 19 Juni 2013
yang dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Pada 2016, nama
Panin Dubai Syariah Bank berubah menjadi PT Bank Panin Dubai Syariah tbk
sehubungan dengan masuknya Dubai Islamic Bank PJSC sebagai salah satu
Pemegang Saham Pengendali bank, berdasarkan akta Pernyataan Keputusan
RUPS luar Biasa no. 54 tanggal 19 april 2016, yang dibuat oleh Fathiah Helmi,
notaris di Jakarta, yang berlaku efektif sejak 11 Mei 2016 sesuai Surat
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI no. AHU-
0008935.AH.01.02.tahun 2016 tanggal 11 Mei 2016.
Penetapan penggunaan izin usaha dengan nama baru PT Bank Panin Dubai
Syariah tbk telah diterima dari otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), sesuai salinan
Keputusan Dewan Komisioner OJK no. Kep29/D.03/2016 tanggal 26 Juli
2016.
Sejak mengawali keberadaan di industri perbankan syariah di indonesia,
Panin Dubai Syariah Bank secara konsisten menunjukkan kinerja dan
pertumbuhan usaha yang baik. Panin Dubai Syariah Bank berhasil
mengembangkan aset dengan pesat berkat kepercayaan nasabah yang
menggunakan berbagai produk pembiayaan dan menyimpan dananya.
Dukungan penuh dari perusahaan induk PT Bank Panin tbk (“PaninBank”)
sebagai salah satu bank swasta terbesar di antara 10 (sepuluh) bank swasta
terbesar lainnya di Indonesia, serta Dubai islamic Bank PJSC yang merupakan
salah satu bank islam terbesar di dunia, telah membantu tumbuh kembang
Panin Dubai Syariah Bank.
49
Panin Dubai Syariah Bank terus berkomitmen untuk membangun
kepercayaan nasabah dan masyarakat melalui pelayanan dan penawaran
produk yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah serta memenuhi kebutuhan
nasabah.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Bank Syariah pilihan yang menjadi Role Model berbasiskan Kemitraan
dan Ekonomi Rakyat
b. Misi
1) Menyediakan produk dan layanan yang kreatif, inovatif dan
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
2) Mengembangkan kemitraan untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi rakyat
3) Mengembangkan sumber daya insani berintegritas dan profesional
berlandaskan nilai-nilai spiritual berbasis sistem merit
4) Menerapkan tata kelola perusahaan dan sistem pengendalian yang
terintegrasi sesuai prinsip syariah.
5) Meningkakan nilai tambah kepada stakeholder.
4. Kepemilikan Saham
Posisi 31 Agustus 2017, komposisi kepemilikan Saham Panin Dubai
Syariah Bank adalah sebagai berikut:
a. PT Bank Panin Tbk : 50,22%
b. Dubai Islamic Bank : 38,25%
c. Masyarakat : 11,53%
5. Struktur Manajemen
a. Komisaris
1) Adnan Abdus Shakoor Chilwan (Komisaris Utama)
2) Jasman Ginting Munthe (Komisaris)
3) Omar Baginda Pane (Komisaris Independen)
4) Tantry Soetjipto S (Komisaris Independen)
50
b. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
1) Prof. Dr. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA (Ketua Dewan
Pengawas Syariah)
2) Drs. H. Aminudin Yakub, MA (Anggota Dewan Pengawas
Syariah)
c. Direksi
1) Doddy Permadi Syarief (Direktur Utama)
2) Budi Prakoso (Direktur Kepatuhan)
3) Edi Setijawan (Direktur)
B. Analisis Statistik Deskriptif
1. Harga Saham
Pada dasarnya, melihat harga saham adalah penting untuk mengetahui
kondisi dari suatu perusahaan. Tingginya harga saham bisa disebabkan oleh
kinerja perusahaan yang baik dalam menjalankan bisnisnya sehingga
mengakibatkan permintaan akan saham tersebut meningkat.
Gambar 4.1 Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah
Mean Median Maximum Minimum
180.2727 182.0000 276.0000 93.00000
51
Pada grafik di atas, menunjukkan harga saham Bank Panin Dubai syariah
yang diteliti dalam penelitian ini setiap bulannya. Rata-rata harga saham Bank
Panin Dubai syariah dari bulan Januari 2014 hingga Agustus 2017 berada
dinominal harga 180,27 rupiah.
Harga saham Bank Panin Dubai Syariah tertinggi yang pernah dicapai yaitu
pada bulan Mei 2015 seharga 276 rupiah per lembar saham. Sebelumnya, harga
saham ketika beberapa hari setelah melakukan IPO sempat turun mencapai 93
rupiah per lembar yang merupakan harga terendah hingga Agustus 2017. Ketika
mencapai harga tertinggi di bulan Mei 2015, harga saham Bank Panin Dubai
Syariah terus mengalami penurunan hingga bulan Agustus 2017.
2. Return on Equity (ROE)
Return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Dibeberapa
referensi disebut juga dengan rasio total asset turnover atau perputaran total
asset. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber
daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.2
Gambar 4.2 Return on Equity Bank Panin Dubai Syariah
2 Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 98
52
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ROE
Mean Median Maximum Minimum
2.238773 1.554500 6.448000 0.099
Berdasarkan grafik di atas, bisa dilihat bahwa rasio ROE mengalami
kenaikan yang perlahan dan kemudian langsung turun dengan drastis. Hal ini
dikarenakan, laba bersih yang hasilkan oleh Bank Panin Dubai Syariah naik
dengan perlahan dari awal tahun yaitu bulan Januari hingga akhir tahun yaitu
bulan desember. Kemudian di tahun selanjutnya, laba dihitung dari nol kembali,
sehingga pada awal tahun rasio ROE kembali rendah.
Pada tabel di atas, rata-rata ROE dari bulan Januari 2014 hingga Agustus
2017 adalah sebesar 2,239. Sedangkan ROE tertinggi terjadi pada bulan
Desember 2014 dan yang terendah pada bulan Februari 2016 dengan masing-
masing sebesar 6,448 dan 0,099.
3. Debt to Equity Ratio (DER)
DER (Debt to Equity Ratio) merupakan perbandingan antara total kewajiban
(total utang) dengan total modal sendiri (equity). Rasio ini berguna untuk
mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Semakin tinggi DER,
menunjukkan bahwa bisnis perusahaan lebih banyak dibiayai oleh utang
dibandingkan dengan modal sendiri.
53
Gambar 4.3 Debt to Equity Bank Panin Dubai Syariah
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif DER
Mean Median Maximum Minimum
5.028117 5.128840 6.914740 2.628650
Berdasarkan grafik di atas, rasio DER terus mengalami peningkatan setiap
bulannya. Hal ini dikarenakan utang Bank Panin Dubai Syariah yang terus
meningkat dari bulan ke bulan. Utang yang terus mengalami peningkatan bisa
berdampak buruk bagi perusahaan, dikhawatirkan tidak bisa terbayarnya utang-
utang tersebut dan mengakibat harga saham Bank Panin Dubai Syariah
mengalami penurunan.
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa, rata-rata DER sebesar 5,0281. Dari
jangka waktu Januari 2014 hingga Agustus 2017, peningkatan DER mencapai
4,0449. DER terendah dan tertinggi masing-masing terjadi pada bulan Januari
2014 dan Juni 2017 dengan 2,6286 dan 6,9147.
54
4. Kurs
Nilai tukar atau yang dikenal dengan kurs didefinisikan sebagai berapa
banyak jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh satu
unit mata uang lain. Nilai tukar IDR/USD merupakan salah satu variabel yang
mampu mempengaruhi pergerakan indeks harga saham pada pasar modal. Nilai
tukar IDR/USD yang mengalami depresiasi ataupun apresiasi akan memberikan
dampak yang berbeda bagi perusahaan–perusahaan.
Gambar 4.4 Nilai Tukar (Kurs)
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Kurs
Mean Median Maximum Minimum
12970.80 13243.50 14657.00 11404.00
Sepanjang bulan Januari 2014 hingga Agustus 2017, pergerakan kurs
cenderung cukup stabil dengan rata-rata sebesar 12.970 rupiah. Berdasarkan
grafik, terjadi pelemahan rupiah dari bulan Maret 2014 hingga bulan September
2015. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang tertinggi terjadi
pada September 2015 yaitu mencapai 14.657 rupiah, dan penguatan rupiah yang
tertinggi terjadi pada bulan Maret 2014 yaitu sebesar 11.404 rupiah.
55
5. Suku Buku Domestik (BI Rate)
BI rate adalah suku bunga acuan kebijakan moneter yang
diimplementasikan melalui sasaran operasional di pasar uang. Operasional
moneter diarahkan untuk mengatur jumlah likuiditas di pasar sehingga suku
Bunga PUAB O/N diarahkan berada disekitar BI rate.3 BI rate menentukan
minat masyarakat dalam menentukan pilihannya. Jika suku bunga tinggi, maka
keinginan investor untuk berinvestasi akan menurun.
Gambar 4.5 Suku Bunga Bank Indonesia
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif BI Rate
Mean Median Maximum Minimum
6.602273 7.500000 7.750000 4.500000
Berdasarkan grafik BI rate di atas, selama tahun 2016 terjadi penurunan
suku bunga yang terus menerus. Pada akhir tahun 2015 hingga akhir tahun 2016,
terjadi penurunan suku bunga sebesar 2,75.
3 Darwin Nasution, Bank Sentral Itu Harus Membumi, (Yogyakarta: Galang Pustaka,
2013), hlm.88
56
Dari bulan Januari 2014 hingga bulan Agustus 2017, rata-rata suku bunga
berada pada titik 6,6 dengan titik tertinggi terjadi pada bulan November 2014
hingga Januari 2015 sebesar 7,75 dan titik terendah terjadi pada bulan Agustus
2017 dengan 4,5.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Untuk mendeteksi apakah nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal
atau tidak, maka dapat digunakan uji Jarque-Bera. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan nilai X2 tabel.
Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-60 -40 -20 0 20 40 60 80
Series: ResidualsSample 2014M01 2017M08Observations 44
Mean -8.07e-14Median -4.446018Maximum 81.10372Minimum -53.98570Std. Dev. 30.01027Skewness 0.795799Kurtosis 3.438784
Jarque-Bera 4.997150Probability 0.082202
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, diperoleh nilai Jarque-Bera sebesar
4,997150, sedangkan nilai X2 tabel dengan df: 0,05, 4 adalah 9,48773.
Dikarenakan nilai Jarque-Bera (4,997150) lebih kecil dari nilai X2 tabel
(9,48773) dan nilai probability sebesar 0,082202 lebih besar dari nilai
signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak.
Artinya nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal
2. Uji Multikolinieritas
Untuk mengatahui bahwa variabel-varibel bebas dalam persamaan tersebut
tidak saling berkorelasi, maka dilakukan uji multikolinieritas dengan cara
melihat pairwise correlations antar variabel bebas tinggi. Apabila nilainya
57
kurang dari 0,80 maka H0 yang menyatakan tidak terjadinya multikolinearitas
dalam model diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas dalam model. Dan sebaliknya, jika nilainya lebih dari 0,80
maka model mengalami multikolinieritas.4
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas
ROE DER KURS BI_RATE ROE 1.000000 -0.094394 0.066114 0.429388 DER -0.094394 1.000000 0.724506 -0.754386 KURS 0.066114 0.724506 1.000000 -0.347790 BI_RATE 0.429388 -0.754386 -0.347790 1.000000
Pada tabel hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel
bebas yang memiliki korelasi melebihi 0,80 dengan variabel bebas lainnya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan terjadinya
multikolinearitas dalam model ditolak, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak
terjadi multikolinearitas dalam model.
3. Uji Heteroskedastisitas
Untuk mengetahui ada tidaknya permasalahan heteroskedastisitas dapat
digunakan uji White. Uji Heteroskedastisitas menggunakan uji White
dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas, variabel bebas kuadrat
dan perkalian (interaksi) variabel bebas terhadap nilai residual kuadratnya.
Untuk menguji hipotesis White dapat dilakukan dengan cara
membandingkan nilai X2 hitung dengan nilai X2 tabel. Nilai X2 hitung dalam
metode ini diperoleh dari n x R2, di mana n = jumlah pengamatan, sedangkan
R2 merupakan koefisien determinasi regresi.
Nilai X2 tabel bisa didapat dengan rumus df = α, jumlah variabel bebas.
Jika nilai X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Dengan kata lain dalam model tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
4 Gujarati & Porter, Basic Econometrics Fifth Edition, (New York: The McGraw-Hill,
2009) hlm. 338
58
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
R-squared 0.144671 Mean dependent var 880.1479 Adjusted R-squared 0.056945 S.D. dependent var 1390.383 S.E. of regression 1350.215 Akaike info criterion 17.36056 Sum squared resid 71100168 Schwarz criterion 17.56331 Log likelihood -376.9323 Hannan-Quinn criter. 17.43575 F-statistic 1.649120 Durbin-Watson stat 0.990212 Prob(F-statistic) 0.181462
Berdasarkan output eviews di atas diketahui bahwa X2 hitung = n x R2 = 44
x 0,144671 = 6,365524, sedangkan nilai X2 tabel dengan df = 0,05, 4 = 9,48773.
Dikarenakan nilai X2 hitung (6,365524) lebih kecil dari X2 tabel (9,48773),
maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Dengan kata lain,
model ini terbebas dari gejala heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Pada penelitian ini, untuk mengetahui ada tidaknya permasalahan
autokorelasi dalam model ini, maka digunakan uji Durbin-Watson. Pada uji ini
memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin-Watson, yaitu
nilai dL dan dU, dengan K = jumlah variabel bebas, dan n = ukuran sampel.
Dasar untuk mengambil keputusan uji autokorelasi adalah dengan melihat
tabel kriteria pengujian autokorelasi dengan Uji Durbin Watson. Jika nilai
Durbin-Watson terletak diantara dU dengan 4 – dU, maka dapat disimpulkan
bahwa model persamaan regresi tidak mengandung masalah autokorelasi.
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi
R-squared 0.698544 Mean dependent var 180.2727 Adjusted R-squared 0.667625 S.D. dependent var 54.65850 S.E. of regression 31.51170 Akaike info criterion 9.845240 Sum squared resid 38726.51 Schwarz criterion 10.04799 Log likelihood -211.5953 Hannan-Quinn criter. 9.920429 F-statistic 22.59299 Durbin-Watson stat 0.542268 Prob(F-statistic) 0.000000
59
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson
adalah 0,542268 Sedangkan nilai dL dan dU dengan K = 4 dan n = 44,
diperoleh nilai dL sebesar = 1,3263, nilai dU = 1,7200, sehingga nilai 4 – dL =
4 – 1,3263 = 2,6737 sedangkan nilai 4 - dU = 4 – 1,7200 = 2,2800.
Berdasarkan hasil tersebut, nilai Durbin-Watson (0,542268) tidak berada
diantara nilai dU (1,7200) dengan 4 - dU (2,2800), maka dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan kata lain, model mengalami masalah
autokorelasi.
Untuk mengatasi masalah autokorelasi, dapat dilakukan prosedur
Cochrane-Orcutt, yang dinyatakan dengan ρ (rho). Metode perulangan dalam
Cochrane-Orcutt dilakukan dengan dua tahapan yaitu menentukan korelasi ρ
antar beberapa pasang pengamatan dan model, kemudian menjalankan
persamaan regresi dengan AR(1) atau sampai AR(2), untuk menghilangkan
korelasi antar error.
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi setelah di AR(1)
R-squared 0.922041 Mean dependent var 180.2727 Adjusted R-squared 0.909399 S.D. dependent var 54.65850 S.E. of regression 16.45224 Akaike info criterion 8.644433 Sum squared resid 10015.02 Schwarz criterion 8.928282 Log likelihood -183.1775 Hannan-Quinn criter. 8.749698 F-statistic 72.93440 Durbin-Watson stat 1.140825 Prob(F-statistic) 0.000000
Berdasarkan hasil diatas, nilai Durbin-Watson (1,140825) setelah
dilakukan prosedur Cochrane-Orcutt dengan AR(1) tetap tidak berada diantara
nilai dU (1,7200) dan nilai 4 – dU (2,2800), maka dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima dan H0 ditolak. Dengan kata lain, model persamaan regresi setelah
dilakukan prosedur Cochrane-Orcutt dengan AR(1) ini masih mengandung
masalah autokorelasi. Oleh karena dilakukan prosedur Cochrane-Orcutt
dengan AR(2).
60
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi setelah di AR(2)
R-squared 0.941516 Mean dependent var 180.2727 Adjusted R-squared 0.930144 S.D. dependent var 54.65850 S.E. of regression 14.44637 Akaike info criterion 8.423305 Sum squared resid 7513.119 Schwarz criterion 8.747703 Log likelihood -177.3127 Hannan-Quinn criter. 8.543607 F-statistic 82.79343 Durbin-Watson stat 2.010813 Prob(F-statistic) 0.000000
Berdasarkan output di atas, nilai Durbin-Watson sebesar 2,010813 dan
berada diantara nilai dU (1,7200) dan nilai 4 – dU (2,2800). Maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Dengan kata lain, persamaan
regresi dengan prosedur Cochrane-Orcutt dengan AR(2) telah terbebas dari
masalah autokorelasi.
D. Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (Adjusted R Square) digunakan untuk mengukur
seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependennya. Nilai Adjusted R Square yang mendekati nilai satu maka berarti
kemampuan variabel-varibel independen semakin besar untuk menjelaskan
pengaruhnya terhadap variabel dependen.
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi
R-squared 0.698544 Mean dependent var 180.2727 Adjusted R-squared 0.667625 S.D. dependent var 54.65850 S.E. of regression 31.51170 Akaike info criterion 9.845240 Sum squared resid 38726.51 Schwarz criterion 10.04799 Log likelihood -211.5953 Hannan-Quinn criter. 9.920429 F-statistic 22.59299 Durbin-Watson stat 0.542268 Prob(F-statistic) 0.000000
61
Berdasarkan output regresi di atas, diperoleh nilai adjusted R squared
sebesar 0,667 atau 66,7%. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham Bank
Panin Syariah dapat dijelaskan oleh variabel Return on Equity (ROE), Debt to
Equity Ratio (DER), kurs, dan BI rate. Sedangkan sisanya sebesar 33,3%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
2. Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Untuk menyimpulkan apakah model masuk kategori
cocok (fit) atau tidak, maka yang harus dilakukan yaitu dengan
membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel. Apabila nilai F hitung lebih
besar dari nilai F tabel, maka Ha diterima sedangkan H0 ditolak.
Tabel 4.12 Uji Statistik F
R-squared 0.698544 Mean dependent var 180.2727 Adjusted R-squared 0.667625 S.D. dependent var 54.65850 S.E. of regression 31.51170 Akaike info criterion 9.845240 Sum squared resid 38726.51 Schwarz criterion 10.04799 Log likelihood -211.5953 Hannan-Quinn criter. 9.920429 F-statistic 22.59299 Durbin-Watson stat 0.542268 Prob(F-statistic) 0.000000
----Berdasarkan hasil pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai F hitung yang
dihasilkan adalah sebesar 22,59, sedangkan nilai F tabel dengan df: 0,05, (5-
1), (44-5) adalah 2,61. Dikarenakan nilai F hitung (22,59) jauh di atas nilai F
tabel (2,61) maka dapat disimpulkan hipotesis alternatif yang menyatakan
bahwa semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen diterima.
3. Uji Statistik t
Cara untuk melakukan uji t adalah dengan cara membandingkan nilai
statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil
62
perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, maka hipotesis alternatif
yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen diterima.
Tabel 4.13 Uji Statistik t
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ROE -2.065771 3.173334 -0.650978 0.5189
DER 22.86191 10.98369 2.081441 0.0440 KURS 0.032492 0.010162 3.197408 0.0028
BI_RATE 46.40508 7.804590 5.945870 0.0000 C -657.8853 104.8449 -6.274845 0.0000
---- Tabel di atas menunjukkan masing-masing nilai statistik t, sedangkan t tabel
dengan df: 0,05, (44-5) adalah 2,0227. Berikut adalah hasil uji untuk masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen:
a. Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Bank
Panin Dubai Syariah
Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari Return
on Equity (ROE) sebesar -0.650978 jauh lebih kecil dibandingkan dengan
t tabel (2,0227), maka dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima.
Artinya, Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham Bank Panin Dubai Syariah.
b. Pengaruh Debt to Equity (DER) Terhadap Harga Saham Bank
Panin Dubai Syariah
Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 2.081441, lebih besar dibandingkan dengan t
tabel (2,0227), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Artinya, Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham Bank Panin Dubai Syariah.
63
c. Pengaruh Kurs Terhadap Harga Saham Bank Panin Dubai Syariah
Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari kurs
sebesar 3.197408, lebih besar dibandingkan dengan t tabel (2,0227), maka
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, kurs
berpengaruh signifikan terhadap harga saham Bank Panin Dubai Syariah.
d. Pengaruh BI Rate Terhadap Harga Saham Bank Panin Dubai
Syariah
Berdasarkan output eviews di atas, diperoleh nilai t hitung dari BI rate
sebesar 5.945870, jauh lebih besar dibandingkan dengan t tabel (2,0227),
maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, BI rate
berpengaruh signifikan terhadap harga saham Bank Panin Dubai Syariah.
E. Persamaan Model Regresi
Didasarkan output hasil regresi linier berganda dengan data time series, maka
model persamaannya adalah:
Harga Saham = -657.8853 + -2.065771 ROE + 22.86191 DER + 0.032492 Kurs +
46.40508 BI rate + μ
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
1. Konstanta sebesar -657.8853 menunjukkan bahwa jika variabel independen
yang meliputi ROE, DER, Kurs, dan BI Rate adalah nol, maka nilai yang
merepresentasikan harga saham Bank Panin Dubai Syariah senilai -
657.8853%.
2. Nilai koefisien variabel ROE adalah sebesar -2.065771. Artinya, apabila
nilai ROE meningkat sebanyak 1%, maka harga saham mengalami kenaikan
secara tidak signifikan sebesar -2.065771%.
3. Nilai koefisien variabel DER sebesar 22.86191. Artinya, apabila nilai DER
meningkat sebanyak 1%, maka harga saham akan mengalami kenaikan
secara signifikan sebesar 22.86191%.
64
4. Nilai koefisien variabel kurs adalah sebesar 0.032492. Artinya, apabila kurs
meningkat sebanyak 1%, maka harga saham akan mengalami kenaikan
secara signifikan sebesar 0.032492%.
5. Nilai koefisien variabel BI rate adalah sebesar 46.40508. Artinya, apabila BI
rate meningkat sebanyak 1%, maka harga saham akan mengalami kenaikan
secara signifikan sebesar 46.40508%.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham
Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel ROE memiliki nilai
statistik sebesar -0.650978 dengan nilai nilai signifikansi 0.5189. Ini berarti H0
diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa return on equity tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rachmawati Dewi dan Sugeng Wahyudi (2012) dimana return on equity tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. ROE yang tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham disebabkan karena hampir semua
transaksi jual beli saham terjadi di pasar sekunder. Pada pasar sekunder,
investor yang melakukan pembelian saham cenderung tidak memperhatikan
dividen yang akan didapatkannya. Namun, investor biasanya lebih tertarik
terhadap keutungan yang didapatkan dari hasil melakukan penjualan sahamnya
yang telah dibeli sebelumnya atau keutungan berupa capital gain. Hal ini
dikarenakan, keuntungan yang didapatkan berupa capital gain biasanya lebih
besar dibandingkan dividen.
Menurut Ellen May dalam detik finance, dividen merupakan imbal hasil
yang diperuntukkan bagi para investor jangka panjang, sedangkan untuk
trader, dividen hanyalah sebuah pemanis saja. Jadi, kalaupun dapat dividen,
buat trader itu adalah bonus.5 Hal ini dikarenakan, dividen yang diberikan oleh
5https://finance.detik.com/portofolio/2121017/memetik-keuntungan-dari-dividen--capital-
gain-investasi-saham (diakses pada tanggal 5 Desember 2017, pukul 09.00 WIB)
65
perusahaan hanya beberapa kali dalam setahun, ada juga perusahaan yang tidak
memberikan dividen, sedangkan capital gain bisa didapat ketika trader tutup
transaksi dan bisa berkali-kali dalam seminggu.
2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham
Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel DER memiliki nilai
statistik sebesar 2.081441 dengan nilai signifikansi 0.0440. Ini berarti H0
ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa debt to equity
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alvin
Febianto (2015) serta Rachmawati Dewi dan Sugeng Wahyudi (2012) dimana
variabel DER berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. DER yang
berpengaruh signifikan terhadap harga saham dikarenakan, DER yang tinggi
pada suatu perusahaan diasumsikan bahwa perusahaan tersebut sedang tumbuh
dan berkembang sehingga terus mencari tambahan modal untuk
pengembangan usahanya.
Pada perusahaan perbankan, utang didominasi oleh dana pihak ketiga
(DPK). DPK ini mencerminkan bahwa, semakin tinggi DPK semakin banyak
nasabah pada bank tersebut. Ketika DPK meningkat bisa berakibat kinerja
keuangan bank tersebut juga ikut meningkat dikarenakan semakin tingginya
dana yang tersedia untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan, maka
kesempatan bank tersebut mendapatkan keuntungan akan naik.
Oleh karena itu, pada umumnya perusahaan perbankan seperti ini banyak
diminati oleh investor. Hal ini berdampak akan meningkatnya permintaan akan
saham perusahaan tersebut dan harga sahamnya pun akan meningkat pula.
3. Pengaruh Kurs Terhadap Harga Saham
Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel kurs memiliki nilai
statistik sebesar 3.197408 dengan nilai signifikansi 0.0028. Ini berarti H0
ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kurs berpengaruh
66
secara signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fatih Munib (2016) dimana
variabel kurs berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Hal ini ditunjukkan dengan pergerakan kurs yang naik dan turun. Pada awal
tahun 2014 hingga akhir tahun 2015, kurs rupiah terhadap dollar AS
mengalami pelemahan dari 11.404 menjadi 14.657, dan pada akhir 2015 hingga
akhir 2016 terjadi penguatan rupiah dari 14.657 menjadi 12.998. Ini sejalan
dengan pergerakan harga saham Bank Panin Dubai Syariah. Pada awal tahun
2014 hingga akhir tahun 2015, harga saham Bank Panin Dubai Syariah
mengalami kenaikan, dan pada akhir tahun 2015 hingga akhir tahun 2016,
harga saham Bank Panin Dubai Syariah mengalami penurunan. Dengan begitu,
terjadi pengaruh positif signifikan variabel kurs terhadap harga saham Bank
Panin Dubai Syariah, semakin tinggi nominal kurs (pelemahan) maka harga
saham semakin naik, dan ketika nominal kurs menurun (penguatan) maka
harga saham ikut mengalami penurunan.
Berdasarkan teori yang mengatakan bahwa nilai tukar IDR/USD yang
mengalami depresiasi akan memberikan dampak yang berbeda bagi setiap
perusahaan. Perusahaan yang memiliki uutang dalam dollar (valuta sing) tentu
akan menanggung kewajiban pembayaran yang lebih besar. Apabila
peningkatan biaya yang lebih tinggi dari pendapatan yang diterima maka
profitabilitas perusahaan akan turun yang berakibat pada penurunan dividen
yang akan diterima investor serta mengakibatkan turunnya harga saham. Hal
sebaliknya akan terjadi ketika nilai tukar rupiah mengalami apresiasi atau
mengalami penguatan.
Namun, berdasarkan laporan keuangan Bank Panin Dubai Syariah dari
tahun 2014 hingga tahun 2017, diketahui bahwa Bank Panin Dubai Syariah
tidak memiliki utang dalam bentuk valuta asing, sehingga beban utang tidak
berdampak terhadap pofitabilitas perusahaan.
67
Pengaruh melemahnya kurs rupiah terhadap meningkatnya harga saham
disebabkan karena investasi di Indonesia masih didominasi oleh asing.
Menurut koran Republika, pada tahun 2014, Penanaman Modal Asing (PMA)
mencapai 65,3%.6 Sementara itu, menurut Detik Finance, di tahun 2015
Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia mencapai 66,7% dari total
investasi.7
Bagi investor asing, kurs rupiah yang sedang melemah menjadi kesempatan
untuk berinvestasi. Ketika menukarkan mata uang asingnya menjadi rupiah,
maka investor asing mendapatkan rupiah dengan nominal yang lebih banyak.
Dengan begitu, uang yang akan digunakan untuk berinvestasi menjadi
meningkat. Sehingga berdampak banyak investor asing yang melakukan aksi
beli.
4. Pengaruh BI Rate Terhadap Harga Saham
Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel kurs memiliki nilai
statistik sebesar 5.945870 dengan nilai signifikansi 0.0000. Ini berarti H0
ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa BI rate berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fatih Munib (2016) dimana
variabel BI rate berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Sama seperti pergerakan kurs yang naik dan turun, suku bunga BI juga
mengalami hal yang sama. Pada awal tahun 2014 hingga akhir tahun 2015, BI
rate berada pada level (7,5%-7,75%) yang lebih tinggi dibandingkan dengan
akhir tahun 2015 (7,5%) hingga akhir tahun 2017 (4,5%) yang mengalami
penurunan. Hal ini juga berbanding lurus dengan pergerakan harga saham Bank
Panin Dubai Syariah. Di awal tahun 2014 hingga akhir tahun 2015, harga
saham Bank Panin Dubai Syariah mengalami kenaikan, dan pada akhir tahun
6 http://www.republika.co.id/berita/shortlink/14/10/20/ndq8k88-asing-mendominasi-
investasi-ri (diakses pada tanggal 5 Desember 2017 pukul 20.10 WIB) 7 https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3103359/asing-kuasai-65-porsi-
investasi-di-ri-tahun-ini (diakses pada tanggal 5 Desember 2017 pukul 20.15 WIB)
68
2015 hingga akhir tahun 2017 harga saham Bank Panin Dubai Syariah
mengalami penurunan. Dengan begitu, terjadi pengaruh positif signifikan
variabel BI rate terhadap harga saham Bank Panin Dubai Syariah, semakin
tinggi level suku bunga maka harga saham semakin naik, dan ketika level suku
bunga menurun maka harga saham ikut mengalami penurunan.
Berdasarkan pembahasan di atas, hal ini bertentangan dengan teori yang
mengatakan bahwa BI rate berpengaruh secara berlawanan terhadap harga
saham. Artinya kalau BI rate meningkat, maka harga saham akan turun dan
sebaliknya, jika BI rate turun, maka harga saham akan naik. Pada penelitian
ini, variabel BI rate dan harga saham berbanding lurus, ketika BI rate naik
harga saham ikut naik, dan sebaliknya. Hal ini dapat disebabkan karena
naiknya BI rate membuat suku bunga tabungan maupun deposito ikut naik
pada bank konvensional. Sementara itu, meskipun bank syariah sebagai bank
yang anti dengan bunga, tapi dalam menentukan nisbah ataupun margin, bank
Syariah masih melihat persentase bunga yang digunakan oleh bank
konvensional sebagai acuan atau perbandingan. Sehingga, ketika BI rate naik,
maka nisbah tabungan ataupun deposito juga naik yang berdampak pada
meningkatnya dana pihak ketiga (DPK). Ketika DPK meningkat bisa berakibat
kinerja keuangan bank tersebut juga ikut meningkat dikarenakan semakin
tingginya dana yang tersedia untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan.
Semakin tinggi dana yang tersedia untuk pembiayaan, maka semakin tinggi
kesempatan bank mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, kinerja keuangan
perusahaan yang meningkat membuat banyak investor yang tertarik untuk
membeli saham perusahaan tersebut, dan berdampak pada naiknya harga
saham.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh
return on equity (ROE), debt to equity (DER), kurs dan BI rate terhadap harga
saham Bank Panin Dubai Syariah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara simultan, hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan
antara variabel return on equity (ROE), debt to equity (DER), kurs dan BI
rate terhadap harga saham Bank Panin Dubai Syariah.
2. Variabel return on equity (ROE) secara parsial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham Bank Panin Dubai Syariah. Sedangkan
variabel debt to equity ratio (DER), kurs dan BI rate secara parsial
berpengaruh secara posistif signifikan terhadap harga saham Bank Panin
Dubai Syariah.
3. Variabel BI rate memiliki pengaruh paling dominan terhadap harga saham
Bank Panin Dubai Syariah dengan nilai probability sebesar 0,0000 yang
berarti berada di bawah tingkat signifikansi 0,05 serta nilai t hitung yang
lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel ( 5.945870 > 2,0227).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, berikut beberapa saran
yang diharapkan bisa bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variasi variabel
faktor internal maupun ekternal lain yang mungkin akan berpengaruh
terhadap harga saham Bank Panin Dubai Syariah seperti return on asset
(ROA), earning per share (EPS), jumlah uang beredar, inflasi, dan
sebagainya.
2. Menambahkan objek penelitian untuk melakukan perbandingan, karena
setiap harga saham suatu perusahaan memiliki faktor-faktor yang berbeda
yang akan mempengaruhinya.
70
3. Diharapkan untuk menggunakan data yang lebih banyak serta rentan waktu
penelitian yang lebih panjang, sehingga dapat menghasilkan penemuan
yang lebih akurat dan hasil yang lebih baik.
71
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Nurainun dan Stefanus Hardiman. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Cash
Position, Debt to Equity Ratio (DER), dan Kesempatan Investasi Terhadap
Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2008-2010”. Journal of Capital Market
and Banking ISSN: 2301 – 4733; Vol. 1, No. 2 (2012)
Dewi, Rachmawati dan Sugeng Wahyudi. “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan
dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Lq 45 yang
Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011”. Diponegoro Journal of Management
Volume 1, Nomor 1, (2012).
Fahmi, Irham. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. 2012.
Fionita, Ita. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia dan Nilai Tukar Rupiah
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang
Tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Gujarati, Damodar N & Dawn C Porter. Basic Econometrics Fifth Edition. New
York: The McGraw-Hill. 2009.
Halim, Abdul. Analisis Investasi di Aset Keuangan. Bogor: Mitra Wacana Media.
2015.
Handoyo, Sarwo Edy dan Herlin Tundjung Setijaningsih. “Pengaruh Harga Emas,
Kurs, BI Rate dan Volume Perdagangan Terhadap Harga Saham ANTM”.
Jurnal Ekonomi Vol.18, No.02, (2013)
Jusuf, Jopie. Analisis Kredit Untuk Credit (Account) Officer. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. 2010.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo. 2008.
Kuncoro, Mudraja. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3. Jakarta: Penerbit
Erlangga. 2009.
Laporan Bulanan Laba Rugi Bank Panin Dubai Syariah Januari 2014 – Agustus
2017
Laporan Bulanan Neraca Bank Panin Dubai Syariah Januari 2014 – Agustus 2017
Lestari, Wuryaningsih Dwi dan Devi Erlina Sari. “Analisis Pengaruh Rasio
Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010”,
Proceeding Seminar Nasional dan Call for Papers Sancall 2013,
ISBN: 978‐979‐636‐147‐2
72
Munib, Muhammad Fatih. “Pengaruh Kurs Rupiah, Inflasi dan BI Rate Terhadap
Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia”. E-
Journal Administrasi Bisnis. 4 (4): 947-959 ISSN 2355-5408, (2016)
Nasution, Darwin. Bank Sentral Itu Harus Membumi. Yogyakarta: Galang Pustaka.
2013.
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro
Ekonomi dan Makro Ekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. 2008.
Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009.
Setiawan & Dwi. Ekonometrika. Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2010.
Suciningtias, Siti Aisiyah dan Rizki Khoiroh. “Analisis Dampak Variabel Makro
Ekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)”. 2nd
Conference in Business, Accounting, and Management, Vol. 2 No. 1. ISSN
2302-9791, (2015)
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit
Alfabeta. 2007.
Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:
CV. Andi Offset. 2011.
Sumantoro. Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Ghalia
Indonesia. 1990.
Sutedi, Adrian. Pasar Modal Syariah, Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan
Prinsip Syariah. Jakarta: Sinar Grafika. 2012.
Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada. 2004.
Wirartha, Made. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Offset. 2006.
Sumber Lainnya
https://bertousman.wordpress.com/
https://bps.go.id/
http://brokerforexindonesia.net/
https://finance.detik.com/
http://m.bisnis.com/
73
https://paninbanksyariah.co.id/
https://www.academia.edu/
http://www.bi.go.id/
http://www.duniainvestasi.com/bei/
https://www.gatra.com/
http://www.idx.co.id/
http://www.ojk.go.id/
http://www.republika.co.id/
74
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Variabel Penelitian
A. Data Variabel Penelitian
TANGGAL
HARGA
SAHAM ROE DER KURS
BI
RATE
Y1 X1 X2 X3 X4
2014 Januari 93 0.249 2.62865 12226 7.50
2014 Februari 116 0.431 2.71067 11634 7.50
2014 Maret 123 1.065 3.30799 11404 7.50
2014 April 121 1.252 3.08808 11532 7.50
2014 Mei 135 1.672 3.26700 11611 7.50
2014 Juni 154 2.510 3.62937 11969 7.50
2014 Juli 166 3.164 3.90704 11591 7.50
2014 Agustus 166 3.831 4.04610 11717 7.50
2014 September 164 4.395 4.06192 12212 7.50
2014 Oktober 175 5.186 4.31710 12082 7.50
2014 November 184 5.822 4.51542 12196 7.75
2014 Desember 180 6.448 4.81850 12440 7.75
2015 Januari 187 0.744 4.80778 12625 7.75
2015 Februari 193 1.223 4.86290 12863 7.50
2015 Maret 233 1.690 4.89409 13084 7.50
2015 April 266 1.954 4.78547 12937 7.50
2015 Mei 276 2.275 4.83626 13211 7.50
2015 Juni 275 2.583 5.05574 13332 7.50
2015 Juli 270 3.030 5.24423 13481 7.50
2015 Agustus 252 4.942 5.04428 14027 7.50
2015 September 224 5.378 5.19346 14657 7.50
2015 Oktober 232 5.547 5.19545 13639 7.50
2015 November 242 6.042 5.14744 13840 7.50
2015 Desember 250 4.829 5.18091 13795 7.50
2016 Januari 236 1.461 5.29644 13846 7.25
2016 Februari 220 0.099 5.23269 13395 7.00
2016 Maret 218 0.329 5.05614 13276 6.75
2016 April 202 0.317 4.90992 13204 6.75
75
2016 Mei 196 0.617 5.11024 13615 6.75
2016 Juni 210 0.840 5.66170 13180 6.50
2016 Juli 212 1.243 5.17979 13094 6.50
2016 Agustus 216 1.307 5.23608 13300 5.25
2016 September 199 1.628 5.92875 12998 5.00
2016 Oktober 169 1.754 5.67582 13051 4.75
2016 November 146 1.848 5.71870 13563 4.75
2016 Desember 120 2.196 6.35325 13436 4.75
2017 Januari 109 0.204 5.62840 13343 4.75
2017 Februari 104 0.709 5.77686 13347 4.75
2017 Maret 113 1.132 6.30872 13321 4.75
2017 April 116 1.177 6.43029 13327 4.75
2017 Mei 117 1.264 6.72574 13321 4.75
2017 Juni 140 1.249 6.91474 13319 4.75
2017 Juli 111 1.389 6.87344 13323 4.75
2017 Agustus 101 1.481 6.67360 13351 4.50
Lampiran 2 : Hasil Uji Statistik
B. Output Uji Normalitas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-60 -40 -20 0 20 40 60 80
Series: ResidualsSample 2014M01 2017M08Observations 44
Mean -8.07e-14Median -4.446018Maximum 81.10372Minimum -53.98570Std. Dev. 30.01027Skewness 0.795799Kurtosis 3.438784
Jarque-Bera 4.997150Probability 0.082202
76
C. Output Uji Multikolinieritas
ROE DER KURS BI_RATE ROE 1.000000 -0.094394 0.066114 0.429388 DER -0.094394 1.000000 0.724506 -0.754386 KURS 0.066114 0.724506 1.000000 -0.347790 BI_RATE 0.429388 -0.754386 -0.347790 1.000000
D. Output Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.649120 Prob. F(4,39) 0.1815
Obs*R-squared 6.365515 Prob. Chi-Square(4) 0.1735
Scaled explained SS 6.098188 Prob. Chi-Square(4) 0.1919
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 12/04/17 Time: 11:40
Sample: 2014M01 2017M08
Included observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1527.019 2426.992 0.629182 0.5329
ROE^2 -3.620998 21.40090 -0.169198 0.8665
DER^2 -79.78640 47.20717 -1.690133 0.0990
KURS^2 2.39E-05 1.55E-05 1.540836 0.1314
BI_RATE^2 -56.40339 28.86184 -1.954255 0.0579 R-squared 0.144671 Mean dependent var 880.1479
Adjusted R-squared 0.056945 S.D. dependent var 1390.383
S.E. of regression 1350.215 Akaike info criterion 17.36056
Sum squared resid 71100168 Schwarz criterion 17.56331
Log likelihood -376.9323 Hannan-Quinn criter. 17.43575
F-statistic 1.649120 Durbin-Watson stat 0.990212
Prob(F-statistic) 0.181462
E. Output Uji Autokorelasi
Dependent Variable: SAHAM
Method: Least Squares
Date: 12/04/17 Time: 11:39
Sample: 2014M01 2017M08
77
Included observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ROE -2.065771 3.173334 -0.650978 0.5189
DER 22.86191 10.98369 2.081441 0.0440
KURS 0.032492 0.010162 3.197408 0.0028
BI_RATE 46.40508 7.804590 5.945870 0.0000
C -657.8853 104.8449 -6.274845 0.0000 R-squared 0.698544 Mean dependent var 180.2727
Adjusted R-squared 0.667625 S.D. dependent var 54.65850
S.E. of regression 31.51170 Akaike info criterion 9.845240
Sum squared resid 38726.51 Schwarz criterion 10.04799
Log likelihood -211.5953 Hannan-Quinn criter. 9.920429
F-statistic 22.59299 Durbin-Watson stat 0.542268
Prob(F-statistic) 0.000000
F. Output Uji Autokorelasi Setelah di AR(1)
Dependent Variable: SAHAM
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 12/04/17 Time: 11:42
Sample: 2014M01 2017M08
Included observations: 44
Convergence achieved after 32 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ROE 0.820652 2.493052 0.329176 0.7439
DER 6.579048 8.575737 0.767170 0.4478
KURS -0.010189 0.009385 -1.085672 0.2846
BI_RATE 8.058395 9.445980 0.853103 0.3991
C 181.7704 163.9346 1.108798 0.2747
AR(1) 0.964817 0.053810 17.93018 0.0000
SIGMASQ 227.6142 49.04057 4.641345 0.0000 R-squared 0.922041 Mean dependent var 180.2727
Adjusted R-squared 0.909399 S.D. dependent var 54.65850
S.E. of regression 16.45224 Akaike info criterion 8.644433
Sum squared resid 10015.02 Schwarz criterion 8.928282
Log likelihood -183.1775 Hannan-Quinn criter. 8.749698
F-statistic 72.93440 Durbin-Watson stat 1.140825
Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots .96
78
G. Output Uji Autokorelasi Setelah di AR(2)
Dependent Variable: SAHAM
Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)
Date: 12/04/17 Time: 11:42
Sample: 2014M01 2017M08
Included observations: 44
Convergence achieved after 20 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ROE -0.016259 2.180947 -0.007455 0.9941
DER 1.581847 7.917166 0.199800 0.8428
KURS -0.010249 0.006688 -1.532490 0.1341
BI_RATE -2.956321 16.47876 -0.179402 0.8586
C 290.3677 157.8687 1.839299 0.0741
AR(1) 1.477603 0.167334 8.830262 0.0000
AR(2) -0.517159 0.150592 -3.434176 0.0015
SIGMASQ 170.7527 32.84305 5.199052 0.0000 R-squared 0.941516 Mean dependent var 180.2727
Adjusted R-squared 0.930144 S.D. dependent var 54.65850
S.E. of regression 14.44637 Akaike info criterion 8.423305
Sum squared resid 7513.119 Schwarz criterion 8.747703
Log likelihood -177.3127 Hannan-Quinn criter. 8.543607
F-statistic 82.79343 Durbin-Watson stat 2.010813
Prob(F-statistic) 0.000000 Inverted AR Roots .91 .57
H. Output Regresi Linier Berganda
Dependent Variable: SAHAM
Method: Least Squares
Date: 12/04/17 Time: 11:39
Sample: 2014M01 2017M08
Included observations: 44 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ROE -2.065771 3.173334 -0.650978 0.5189
DER 22.86191 10.98369 2.081441 0.0440
KURS 0.032492 0.010162 3.197408 0.0028
BI_RATE 46.40508 7.804590 5.945870 0.0000
C -657.8853 104.8449 -6.274845 0.0000 R-squared 0.698544 Mean dependent var 180.2727
Adjusted R-squared 0.667625 S.D. dependent var 54.65850
S.E. of regression 31.51170 Akaike info criterion 9.845240
79
Sum squared resid 38726.51 Schwarz criterion 10.04799
Log likelihood -211.5953 Hannan-Quinn criter. 9.920429
F-statistic 22.59299 Durbin-Watson stat 0.542268
Prob(F-statistic) 0.000000
Top Related