PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN ENVIRONMENTAL
DISCLOSURE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014-2016)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi
Syarat-Syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
MUHAMMAD IHSAN
1113082000041
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438H/2017
ii
PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN ENVIRONMENTAL
DISCLOSURE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun
2014-2016)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
MUHAMMAD IHSAN
NIM: 1113082000041
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
Zuwesty Eka Putri, SE, M.Ak
NIP.19800416 200901 2 006
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438H/2017
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 9 Mei 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Muhammad Ihsan
2. NIM : 1113082000041
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : “Pengaruh Environmental Performance dan Environmental
Disclosure terhadap Economic Performance (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016)”.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 9 Mei 2017
1. Dr. Rini, SE., AK.,CA
NIP. 19760315 200501 2 002 (...........................................)
Penguji I
2. Masrul Huda, SE., M.Si
NIP. 19630506 201411 1 001
(............................................)
Penguji II
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Senin, 25 Januari 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Muhammad Ihsan
2. NIM : 1113082000041
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : “Pengaruh Environmental Performance dan Environmental
Disclosure terhadap Economic Performance (“Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2014-2016”).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 25 Januari 2018
1. Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA (...........................................)
NIP. 19720516 200901 1 006 Ketua
2. Zuwesty Eka Putri, SE, M.Ak (............................................)
NIP.19800416 200901 2 006 Sekretaris
3. Atiqah, SE., MS.AK (............................................)
NIP. 19820120 200912 2 004 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhammad Ihsan
NIM : 1113082000041
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 15 Desember 2017
Yang Menyatakan,
( Muhammad Ihsan )
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Muhammad Ihsan
2. Tempat & Tanggal Lahir : Kumpulan, 17 Maret 1995
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Nama Ayah : Drs. Akhriyul Ahda
5. Nama Ibu : Noviarti S.pd
6. Anak ke-dari : 3 dari 4 bersaudara
7. Agama : Islam
8. Alamat : Jalan Siti Manggopoh II No :26
Kel. Durian Tinggi
Kec. Lubuk Sikaping
Pasaman, Sumatera Barat
9. Telepon : 081297429864
10. Email :`[email protected]
II. DATA PENDIDIKAN FORMAL
1. 2000 – 2001 : TK Al Ikhlas, Lubuk Sikaping
2. 2001 – 2007 : SD N O6 Pauh, Lubuk Sikaping
3. 2007 – 2010 : MTsN Lubuk Sikaping
4. 2010 – 2013 : SMA N 1 Lubuk Sikaping
5. 2013 – 2017 : Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta
vii
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. OSIS SMAN 1 Lubuk Sikaping 2011/2012
2. ROHIS SMAN 1 Lubuk Sikaping 2012/2013
3. PSM UIN Jakarta 2013 – sekarang
4. Ketua Produksi PSM UIN Jakarta pada “Penabur International
Choir Festival” tahun 2015
5. Ketua Produksi Training Paduan Suara (TRAPARA) PSM UIN
Jakarta tahun 2016
6. Penyanyi Tenor PSM UIN Jakarta pada “Busan International
Choral Festival, Korea Selatan” tahun 2016
7. Ketua Produksi PSM UIN Jakarta pada “The 4th Asia Pacific Choir
Games, Colombo, Srilanka” tahun 2017
8. Koordinator Divisi Kaderisasi PSM UIN Jakarta periode 2017
viii
THE EFFECT OF ENVIRONMENTAL PERFORMANCE AND
ENVIRONMENTAL DISCLOSURE ON ECONOMIC PERFORMANCE
(Emprirical Study of Manufacturing Companies Listed on Indonesian Stock
Exchange Period 2014-2016)
ABSTRACT
This research aimed to examine the effect of environmental performances and
environmental disclosure on economic performance. The independent variable in this
research are environmental performance, measured based on PROPER ratings, and
environmental disclosure, measured by Indonesian Environmental Reporting Indeks
(IER). The dependent variable in this research is Economic Performance. The
population of the research used Manufactured Company listed in Indonesia Stock
Exchange (IDX) exchange year 2014-2016. Hypothesis in this research was tested use
multiple regression analysis
The results of this research indicated that Environmental Performance and
Environmental Disclosure have an effect on Economic Performance.
Keywords : Environmental Performance, Environmental Disclosure, Economic
Performance
ix
PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN ENVIRONMENTAL
DISCLOSURE TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE
(Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2014-2016
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Environmental Performance
dan Environmental Disclosure terhadap Economic Performance. Variable independen
dalam penelitian ini adalah Environmental Performance yang diukur berdasarkan
peringkat PROPER dan Economic Disclosure yang diukur dengan Indeks Indonesian
Environmental Reporting (IER). Variable dependen dalam penelitian ini adalah
Economic Performance. Populasi dalam penelitian ini menggunakan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Metode
penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pusposive sampling.
Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi berganda
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Environmental Performance dan
Environmental Disclosure berpengaruh terhadap Economic Performance
Kata Kunci: Environmental Performance, Environmental Disclosure,
Economic Performance
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah
memberikan rahmat serta karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir skripsi ini yang berjudul “PENGARUH
ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN ENVIRONMENTAL DISCLOSURE
TERHADAP ECONOMIC PERFORMANCE”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan
untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa bukan tanpa masalah
dan hambatan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada pihak yang telah membantu, di antaranya:
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
1. Kedua orang tua saya, Bapak Akhriyul Ahda dan Ibu Noviarti yang telah
memberikan semangat, motivasi dan pelajaran hidup yang sangat berharga serta
doa dan dukungan yang tidak tiada hentinya.
2. Abangku (Muhammad Kenji Fadlin Azimi dan Dicky Abdul Ghani) dan Adikku
(Shovinda Rahmandina) yang telah memberikan semangat dan doanya dalam
proses penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE, M.Si.,Ak.,CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE, MM,Ak.,CA. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
xi
6. Ibu Zuwesty Eka Putri, SE, M.Ak selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan waktu dan nasihatnya yang sangat berharga untuk membimbing
penulis selama menyusun skripsi.
7. Semua dosen, guru, dan pendidik yang telah memberikan ilmu-ilmu serta
nasihatnasihat kepada penulis sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.
8. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk bantuannya selama ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, Desember 2017
Muhammad Ihsan
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... vi
ABSTRACT ............................................................................................................... viii
ABSTRAK .................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 10
A. LANDASAN TEORI .......................................................................................... 10
1. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) ............................................................. 10
2. Teori Stakeholder (Stakholder Theory) ............................................................ 11
3. Teori Sinyal (Signalling Theory) ..................................................................... 12
4. Konsep Akuntansi Lingkungan ........................................................................ 14
5. Economic Performance .................................................................................... 15
6. Environmental Performance ............................................................................ 16
7. Environmental Disclosure ................................................................................ 17
B. Penelitian Terdahulu ........................................................................................... 19
xiii
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................................ 25
D. Hipotesis ............................................................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 29
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................. 29
B. Metode Penentuan Sample .................................................................................. 29
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 30
D. Metode Analisis Data .......................................................................................... 30
1. Uji Statistik Deskriptif ..................................................................................... 30
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 31
3. Analisis Regresi Berganda ............................................................................... 33
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................................................... 36
1. Variabel Independen ........................................................................................ 36
2. Variabel Dependen ........................................................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 41
A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................. 41
B. Analisis Data ....................................................................................................... 42
1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................................. 42
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 43
3. Uji Autokorelasi ............................................................................................... 47
C. Interpretasi Hasil ................................................................................................. 53
1. Pengaruh Environmental Performance terhadap Economic Performance ...... 53
2. Pengaruh Environmental Disclosure terhadap Economic Performance .......... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 57
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 57
B. Implikasi .............................................................................................................. 58
C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 58
D. Saran ................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 65
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian TerdahuluTerdahulu ................................................................... 19
Tabel 3. 1Tabel Operasional Variabel ......................................................................... 40
Tabel 4. 1Sampel Perusahaan Manufaktur .................................................................. 41
Tabel 4. 2Analisis Statistik Deskriptif ......................................................................... 42
Tabel 4. 3 Uji Kolmogorov-Smirnov ........................................................................... 46
Tabel 4. 4 Uji Multikolonieritas ................................................................................... 47
Tabel 4. 5 Uji Autokorelasi .......................................................................................... 48
Tabel 4. 6 Koefisien Determinasi ................................................................................ 50
Tabel 4. 7 Uji Statistik F .............................................................................................. 51
Tabel 4. 8 Uji Statistik T ............................................................................................. 52
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Bagan Stakeholder .................................................................................. 12
Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 25
Gambar 4. 1Grafik Histogram ..................................................................................... 44
Gambar 4. 2 Grafik Normal P-P Plot ........................................................................... 45
Gambar 4. 3 Grafik Scatterplot .................................................................................... 49
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur
Lampiran 2. Skor Indonesian Environmental Reporting
Lampiran 3. Data Sample Penelitian
Lampiran 4. Data Hasil Environmental Performance (PROPER)
Lampiran 5. Data Hasil Environmental Disclosure
Lampiran 6. Data Hasil Economic Performance
Lampiran 7. Data Tabel dan Gambar Hasil Uji
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isu lingkungan bukanlah isu baru dalam hidup bermasyarakat. Lingkungan
baik dalam makna alam maupun keadaan social dan ekonomi secara disadari
maupun tidak memiliki sesuatu keterikatan yang cukup erat, dimana manusia
sebagai masyarakat social akan saling mempengaruhi satu sama lain yang akan
berdampak pada perubahan lingkungan baik itu alam, keadaan social, serta
ekonomi yang ada di sekitarnya.
Banyak terjadinya bencana alam, perubahan iklim dan permasalahan
lingkungan merupakan masalah yang penting dan menjadi pusat perhatiaan pada
saat ini. Ketiga masalah tersebut merupakan dampak dari pencemaran lingkungan
yang salah satunya disebabkan oleh semakin berkembangnya kegiatan industri di
setiap negara. Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat karena adanya kegiatan
industri, di lain pihak industri juga merupakan penyebab pencemaran. Hal ini
dikarenakan banyaknya pelaku bisinis yang mengabaikan kelestarian lingkungan
disekitar usaha bisnis.
Suatu Organisasi bisnis tidak mungkin berdiri sendiri tanpa mempedulikan
fungsinya bagi lingkungan tempat bisnis itu berdiri (Sukardi & Sari, 2007:17).
Eksistensi perusahaan di tengah lingkungan dan masyarakat memilii dampak yang
signifikan baik itu positif maupun negatif. Dampak positif yang jelas terlihat
2
bahwa kehadiran organisasi bisnis menciptakan lapangan kerja dan mendukung
peningkatan ekonomi makro (Titisari & Alviana, 2012:57). Di sisi lain, kehadiran
organisasi bisnis memberikan dampak negatif dan tentunya dapat membahayakan
kondisi di lingkungan di sekitar bisnis.
Sejak bulan April tahun 2012, pemerintah telah meresmikan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012, tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan. Dalam pasal 6 disebutkan bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial
dan lingkungan dimuat dalam laporan tahunan perusahaan dan
dipertanggungjawabkan kepada RUPS. Di jelaskan pula pada pasal 7 bahwa
perusahaan yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan
dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Untuk menanggapi
aturan tersebut, perusahaan telah meningkatkan pengungkapan lingkungannya baik
dalam laporan tahunan (annual report) serta laporan pengungkapan lingkungan
yang berdiri sendiri atau laporan keberlanjutan (sustainability reports) (Gladia,
2013). Dengan disusunnya suatu kerangka kerja untuk konservasi lingkungan serta
standar pengungkapan akuntansi lingkungan berbasis laporan keberlanjutan
(sustainability reporting) perusahaan di harapkan dapat berpartisipasi aktif dalam
pencegahan kerusakan lingkungan serta memikirkan berbagai dampak negatif
yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan terhadap lingkungan.
Permasalahan lingkungan di Indonesia merupakan faktor penting yang
harus dipikirkan mengingat dampak dari buruk nya pengelolalaan lingkungan yang
3
semakin nyata. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bencana yang terjadi akhir-akhir
ini, seperti banjir, tanah longsor yang terjadi hampir di seluruh daerah di
Indonesia, kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan serta banjir
di Sidoarjo, Jawa Timur, yang sampai sekarang belum tertangani dengan baik. Hal
ini merupakan bukti rendahnya perhatian perusahaan terhadap dampak lingkungan
dari aktifitas industrinya.
Polusi udara dan air, kebisingan suara, kemacetan lalu lintas, bahan kimia,
hujan asam, radiasi sampah nuklir, dan masih banyak petaka lain yang
menyebabkan stress mental maupun fisik, telah lama menjadi bagian dari
kehidupan kita sehari-hari. Hal ini terjadi karena di dalam alokasi sumber daya
manusia dana lam yang di lakukan oleh perusahaan sebagai penyebab utama.
Dampak faham ekonomi kapitalis juga telah menjalar pada dunia industri
modern dewasa ini. Kapitalisme merupakan suatu faham yang meyakini bahwa
pemilik modal (Capital) bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Banyak perusahaan yang menerapkan konsep maksimal laba
(salah satu konsep yang dianut kaum kapitalis) namun bersamaan dengan itu
mereka telah melanggar konsensus dan prinsip-prinsip maksimal laba itu sendiri.
Prinsip-prinsip yang dilanggar tersebut antara lain adalah kaidah biaya ekonomi
(economic cost), biaya akuntansi (accounting cost), dan biaya kesempatan
(opportunity cost). Implikasi dari pelanggaran terhadap prinsip-prinsip tersebut
diantaranya adalah terbengkalainya pengelolaan lingkungan dan rendahnya
4
tingkat kinerja lingkungan serta rendahnya minat perusahaan terhadap konservasi
lingkungan (Ja’far dan Arifah, 2006 dalam Handayani, A.R, 2010).
Isu lingkungan lain datang pada pencemaran udara akibat kebakaran hutan
yang ditenggarai perbuatan oknum tertentu. Salah satu kasus kebakaran yang
terjadi pada tahun 2013 bahkan melibatkan PT. Kalista Alam yang terbukti
bersalah dan dijatuhi denda sebesar 366 miliar rupiah terkait kebakaran hutan di
Aceh. Pada tahun berikutnya, isu lingkungan terkait kebakaran hutan pun
menyeret anak perusahaan dari Sampoerna Agro, PT. National Sago Prima yang
lalai soal kebakaran konsesi seluas 300 hektar di Riau dan dijatuhkan denda
sebesar 1,07 triliun rupiah (www.voaindonesia.com).
Kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2015 yang terparah dan menjadi
sorotan internasional. Kepulan asap tebal yang terjadi akibat kebakaran hutan
menyebar luas ke negara-negara tetangga. Asap tebal dari pembersihan lahan
sering muncul dari tempat konsesi hutan besar yang digunakan perusahaan-
perusahaan pulp dan kertas serta minyak kelapa sawit. Titik api terdeteksi di lahan
perkebunan swasta, lahan milik masyarakat, di taman-taman nasional dan di
tempat-tempat yang sulit dijangkau. Dari kasus ini, ditetapkannya 10 perusahaan
sebagai tersangka atas pembakaran hutan yang terjadi sepanjang tahun tersebut.
Empat perusahaan bahkan diberhentikan operasinya karena dugaan penyebab
kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan (www.voaindonesia.com)
5
Kasus yang melibatkan organisasi bisnis dan lingkungan masih berlanjut
hingga saat ini. Perusahaan PT. Semen Indonesia diterpa isu kerusakan lingkungan
yang menyebabkan pro-kontra di mata public. Sekitar akhir tahun 2016, PT.
Semen Indonesia digugat warga Kendeng dengan bantuan LSM atas izin
pembangunan pabrik di Rembang, Jawa Tengah. Gugatan yang di layangkan
kepada perusahaan dengan alasan bahwa pembangunan pabrik untuk
penambangan ini berada pada Kawasan Benteng Alam Karst (KBAK) yang
merupakan kawasan lindung. Warga Kendeng lebih gusar lagi ketika mengetahui
operasional perusahaan tetap berjalan meski gugatan telah dikabulkan oleh
Mahkamah Agung.
Masih berjalannya operasional PT. Semen Indonesia atas dasar penerbitan
izin lingkungan terbaru yang dikeluarkan oleh Pemprov Jateng. Izin tersebut
merupakan hasil tindak lanjut rekomendasi dari Komisi Penilai Amdal (KPA)
yang terdiri dari pemerintah, LSM dan masyarakat terdampak pabrik
(www.detik.com). Adanya perbedaan pendapat mengenai kawasan pabrik tersebut
termasuk kawasan lindung atau tidak masih diteliti hingga saat ini oleh pemerintah
pusat. Oleh karena itu, saat ini meskipun pembangunan pabriknya kontroversial,
PT. Semen Indonesia tetap melanjutkan operasionalnya dengan syarat tidak
menggunakan bahan dari pertambangan kawasan rembang hingga datangnya
keputusan dari pemerintah atas Izin Usaha Pertambangan.
6
Isu kerusakan lingkungan sudah menerpa kegiatan operasional PT Semen
Indonesia sejak tahun 2014. Menurut salah satu tim penyusun AMDAL pabrik, Dr.
Budi Sulistyo, kegiatan penambangan disana sudah ada sejak dahulu bahkan
sebelum PT. Semen Indonesia memulai kegiatan penambangan mereka. Bahkan
sudah ada belasan perusahaan swasta yang memiliki Izin Usaha Pertambangan
(IUP) disana (www.detik.com). Dengan adanya kontroversi ini, menunjukkan
bahwa masih longgarnya perolehan izin lingkungan. Pasalnya memang bukan
hanya PT. Semen Indonesia yang sudah memulai penambangan. Selain itu butuh
kajian khusus untuk sector-sektor tertentu seperti pertambangan dalam
memperoleh izin lingkungan.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pengelolaan lingkungan yang baik
dapat menghindari klaim masyarakat dan pemerintah serta meningkatkan kualitas
produk yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan keuntungan ekonomi.
Sebagian besar perusahaan dalam industri modern menyadari sepenuhnya bahwa
isu lingkungan juga merupakan bagian penting dari perusahaan. Permasalahannya
saat ini, pelaporan lingkungan dalam annual report di sebagian besar negara masih
bersifat sukarela, termasuk Indonesia.
Penelitian mengenai hubungan antara environmental performance dan
environmental disclosure telah mempertimbangkan kekuatan hubungan diantara
variabel-variabel tersebut. Hal ini dibuktikan oleh Suratno, dkk (2006) telah
menemukan hubungan positif dan signifikan secara statistik pengaruh
7
environmental performance terhadap environmental disclosure dan pengaruh
environmental performance terhadap economic performance. Beberapa penelitian
terdahulu mendapatkan hasil yang beragam dalam mengukur hubungan antara
kinerja dan pengungkapan lingkungan terhadap kinerja ekonomi perusahaan,
seperti Sarumpaet (2005) memberikan bukti empiris bahwa tidak ada hubungan
antara environmental performance dan economic performance perusahaan, akan
tetapi ukuran perusahaan berhubungan secara signifikan terhadap environmental
performance sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini
(2008) yang mendapatkan hasil bahwa environmental performance tidak
berpengaruh signifikan terhadap environmental disclosure, tetapi untuk variabel
environmental performance dan environmental disclosure berpengaruh positif
terhadap return saham.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik
untuk membuat judul, “Pengaruh Environmental Performance dan Environmental
Disclosure terhadap Economic Performance ( Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah Environmental Performance berpengaruh terhadap Economic
Performance?
8
2. Apakah Environmental Disclosure berpengaruh terhadap Economic
Performance?
3. Apakah Environmental Performance dan Environmental Disclosure secara
bersama-sama berpengaruh terhadap Economic Performance?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Pengaruh Environmental Performance terhadap Economic Performance.
2. Pengaruh Environmental Disclosure terhadap Economic Performance
3. Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure secara
bersama-sama terhadap Economic Performance.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dapat ditemukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah pengetahuan
di bidang keuangan, khususnya mengenai pengaruh Environmnetal
Performance dan Environmental Disclosure terhadap Economic
Performance pada perusahaan manufaktur, serta dapat dijadikan bahan
bacaan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.
9
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat menggunakan informasi dalam penelitian ini untuk
meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan di masa yang akan datang yang
ditunjang dengan peningkatan pada kinerja lingkungan dan pengungkapan
lingkungan serta dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan bisnis.
3. Bagi Investor
Dapat memberikan gambaran mengenai kinerja ekonomi perusahaan
sektor manufaktur di Indonesia sehingga investor dapat menggunakannya
sebagai indikasi perusahaan tersebut memiliki competitive advantage yang
lebih.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Teori Legitimasi menyatakan bahwa organisasi/perusahaan secara
berkesinambungan harus memastikan apakah mereka telah beroperasi di dalam
norma-norma yang dijunjung masyarakat dan memastikan bahwa aktivitas
mereka bisa diterima pihak luar (dilegitimasi). Postulat dari teori legitimasi
adalah organisasi bukan hanya harus terlihat memperhatikan hakhak investor
namun secara umum juga harus memperhatikan hak-hak public (Deegan dan
Rankin, 1996).
Menurut Dowling dan Pfefer dalam Ghozali dan Chariri (2007),
legitimasi adalah hal yang penting bagi organisasi, batasan-batasan yang di
tekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial, dan reaksi terhadap batasan
tersebut mendorong pentingnya analisis prilaku organisasi dengan
memperhatikan lingkungan.
Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa hal yang mendasari teori
legitimasi adalah “ kontrak sosial “ antara perusahaan dengan masyarakat
dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Jadi pada
dasarnya perusahaan memiliki kontrak implisit dengan masyarakat untuk
11
melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai yang dijunjung didalam
masyarakat.
2. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
Istilah stakeholder pertama kali diperkenalkan oleh Standford Research
Institute (RSI) ditahun 1963. Freeman (1984) mendefinisikan bahwa
stakeholder merupakan kelompok atau individu yang dapat memngaruhi atau
dipengaruhi oleh proses pencapaian tujuan suatu organisasi.
Stakehoder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau
masyarakat baik secara keseluruhan maupun parsial yang memiliki hubungan
serta kepentingan terhadap perusahaan. Menurut Budimanta, dkk (2008) suatu
individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan
sebagai stakeholder jika memiliki 3 karakteristik yaitu mempunyai kekuasaan,
legtimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan.
Menurut Ghozali dan Chariri (2007), stakeholder pada dasarnya dapat
mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian
sumber-sumber ekonomi yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu, power
stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya power yang di miliki stakeholder
atas sumber tersebut. Power tersebut dapat berupa kemampuan membatasi
pemakaian sumber ekonomi yang terbatas (modal dan tenaga kerja), akses
terhadap media yang berpengaruh, kemampuan untuk mengatur perusahaan,
atau kemampuan untuk mempengaruhi konsumsi barang dan jasa yag
dihasilkan perusahaan.
12
Gambar 2. 1 Bagan Stakeholder
Sumber : Carrol (2003)Gambar 2. 1 Bagan StakeHolder
Gambar 2.1 merupakan bagan klasifikasi Stakehoder perusahaan, dimana terdapat 2
macam yaitu kategori Primer dan Sekunder. (Carrol,2003).
3. Teori Sinyal (Signalling Theory)
Teori ini dikembangkan oleh Ross (1977) yang menyatakan bahwa
pihak eksekutif perusahaan memiliki informasi lebih baik mengenai
perusahaannya akan terdorong untuk menyampaikan informasi tersebut kepada
calon investor.
SEKUNDER :
1. Pemerintah
2. Lembaga Sipil
3. Grup Sosial
4. Media dan Akademisi
5. Pesaing
Stakehoder
PRIMER :
1. Pemilik, Sharehoider, dan
Invesitor
2. Manajer dan Pegawai
3. Pelanggan atau Nasabah
4. Komunitas Lokal
5. Parnert Bi snis Lainnya
13
Teori Sinyal menekankan kepada pentingnya informasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar
perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis
karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau
gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang
akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran
efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat
diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil
keputusan investasi (Nurrohman,2013).
Menurut Jogiyanto (2000: 392), informasi yang dipublikasikan sebagai
suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan
keputusan investasi. Apabila pengumuman tersebut mengandung nilai positif,
maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu setelah pengumuman tersebut
diterima oleh pasar.
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi sinyal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor
adalah laporan tahunan perusahaannya. Informasi yang diungkapkan dalam
laporan tahunan dapat berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang
berkaitan dengan laporan keuangan dan informasi non-akuntansi yaitu
informasi yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan. Laporan tahunan
hendaknya memuat informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi
yang dianggap penting untuk diketahui oleh pengguna laporan baik pihak
14
dalam maupun pihak luar. Semua investor memerlukan informasi untuk
mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan sehingga dapat melakukan
diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan preferensi risiko yang
diinginkan. Salah satu informasi yang dicari oleh para investor masa kini adalah
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), karena bagi perusahaan
yang melakukan dan melaporkan kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR) dalam laporan tahunannya dianggap sebagai perusahaan yang baik dan
bertanggungjawab terhadap lingkungan sekitarnya. Jika suatu perusahaan ingin
sahamnya dibeli oleh investor maka perusahaan harus melakukan
pengungkapan laporan keuangan secara terbuka dan transparan.
4. Konsep Akuntansi Lingkungan
Akuntansi lingkungan adalah metodologi untuk mengidentifikasi dan
mengukur biaya dan manfaat dari sebuah kegiatan lingkungan untuk
mengurangi dampak lingkungan (Chrismawati, 2007). Hasil akuntansi ini
digunakan oleh para pimpinan perusahaan untuk membuat keputusan yang
berkaitan dengan perbaikan lingkungan. Akuntansi lingkungan berkaitan
dengan dimasukkannya biaya lingkungan (environmental cost) kedalam praktek
akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan adalah
dampak baik moneter maupun non moneter yang harus dipikul sebagai akibat
dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan.
Akuntansi lingkungan diartikan sebagai aktivitas untuk lingkungan,
yang merupakan suatu studi yang mempelajari bagaimana menilai aset alam
15
dan meneliti dampak isu-isu lingkungan terhadap akuntansi konvensional.
Akuntansi lingkungan meliputi beragam fungsi perusahaan antara lain
akuntansi dan keuangan, hukum dan hubungan terkait dengan lingkungan
termasuk disiplin-disiplin ilmu dan bidang rekayasa. Akuntansi lingkungan
bertujuan mengukur biaya (cost) dan manfaat (benefit) sosial sebagai akibat
kegiatan perusahaan dan pelaporan prestasi perusahaan sebagai akibat dari
kerusakan lingkungan, maka muncullah biaya lingkungan (Anggraini, 2008).
Dalam akuntansi lingkungan, terdapat beberapa komponen pembiayaan
yang harus dihitung, misalnya: (1) Biaya operasional bisnis yang terdiri dari
biaya depresiasi fasilitas lingkungan, biaya memperbaiki fasilitas lingkungan,
jasa atau fee kontrak untuk menjalankan kegiatan pengelolaan lingkungan,
biaya tenaga kerja untuk menjalankan operasionalisasi fasilitas pengelolaan
lingkungan, serta biaya kontrak untuk pengelolaan limbah (recycling); (2) biaya
daur ulang limbah; (3) Biaya penelitian dan pengembangan (litbang) yang
terdiri dari biaya total untuk material, tenaga ahli, dan tenaga kerja lain untuk
pengembangan material yang ramah lingkungan, produk dan fasilitas pabrik
(Halim, 1999 dalam Chrismawati, 2007).
5. Economic Performance
Menurut Suratno, dkk (2006) economic performance adalah kinerja
ekonomi secara makro dari sekumpulan perusahaan dalam suatu industri.
Pengukuran kinerja menurut Kamus Istilah Akuntansi (2003) menyatakan
bahwa kinerja (performance) adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk
16
sebagianatau seluruh tindakan aktivitas dari suatu organisasi pada suatu
periode, sering dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya masa lalu
atau yang diproyeksikan, suatu dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau
akuntabilitas manajemen dan semacamnya.
Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan
efektivitas dan efisien suatu organisasi dalam rangka mencapai suatu tujuannya.
Efektivitas apabila manajemen memiliki kemampuan untuk memilih tujuan
yang tepat atau suatu alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sedangkan efisiensi diartikan sebagai rasio perbandingan antara
masukan dan keluaran yaitu dengan masukan tertentu memperoleh keluaran
yang optimal.
6. Environmental Performance
Suratno, dkk (2006) menyatakan bahwa environmental performance
adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green).
Pengukuran kinerja lingkungan merupakan bagian penting dari sistem
manajemen lingkungan. Hal tersebut merupakan ukuran hasil dari sistem
manajemen lingkungan yang diberikan terhadap perusahaan secara riil dan
kongkrit. Selain itu, kinerja lingkungan adalah hasil yang dapat diukur dari
sistem manajemen lingkungan, yang terkait dengan kontrol aspek-aspek
lingkungannya. Pengkajian kinerja lingkungan didasarkan pada kebijakan
lingkungan, sasaran lingkungan dan target lingkungan (ISO 14004, dari ISO
14001). Pengukuran kinerja lingkungan ditafsirkan bermacam cara, antara lain
17
kuantitatif, atau hasil proses serta kualitatif atau dalam proses. (Fiksel dalam
Willig, 1995 dalam Purwanto, 2000) mengklasifikasikan indikator kinerja
secara umum sebagai.
Kualitatif, adalah ukuran yang didasarkan pada penilaian semantik,
pandangan, persepsi seseorang berdasarkan pengamatan dan penilaiannya
terhadap sesuatu. Keuntungan dari metrik ini adalah pengumpulan datanya
relative mudah dilakukan dan mudah diimplementasikan. Kerugiannya adalah
metrik ini secara implisit melibatkan subyektifitas dan karenanya sulit
divalidasi.
Kuantitatif, adalah ukuran yang didasarkan pada data empiris dan hasil
numerik yang mengkarakteristikkan kinerja dalam bentuk fisik, keuangan, atau
bentuk lain. Contohnya adalah batas baku mutu limbah. Keuntungan dari metric
ini adalah obyektif, sangat berarti, dan dapat diverifikasi. Kerugiannya adalah
data yang diperlukan mungkin sulit diperoleh atau bahkan tak tersedia.
7. Environmental Disclosure
Ghozali & Chariri (2007:400) mendefiniskan pengungkapan lingkungan
sebagai suatu proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengungkapkan
informasi yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan pengaruhnya
terhadap lingkungan. Definisi tersebut berdasarkan suatu konsep “social audit”
yang dikemukakan oleh Elkington (1997). Meskipun bersifat wajib dalam
peraturan-peraturan oleh pemerintah dan lembaga keuangan, Ghozali & Chariri
(2007:400) juga mengungkapkan bahwa sampai sekarang masih terdapatnya
18
perbedaan mengenai isi dari pengungkapan itu sendiri. Sehingga pengungkapan
lingkungan ini masih bersifat sukarela (Aulia dan Agustina, 2014: 2). Gede
(2005:75) menyatakan bahwa selain perusahaan menyajikan pelaporan
keuangan, perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan
mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement)
khususnya bagi industri dimana factor-faktor lingkungan hidup memegang
peranan penting dan bagi industri yang menganggap kelompok pengguna
laporan tertentu yang penting bagi perusahaan.
Ghozali & Chariri (2007:403) mengungkapkan bahwa praktik
pengungkapan lingkungan pada dasarnya dapat dilihat sebagai usaha
perusahaan untuk mengirimkan pesan kepada stakeholder tentang tindakan-
tindakan yang dilakukan perusahaan untuk kepentingan lingkungan. Praktik ini
memegang peranan penting bagi hidup peusahaan yang tentunya perusahaan
beroperasi di tengah lingkungan masyarakat dan memungkinkan terjadinya
dampak akibat adanya aktivitas dari perusahaan. Praktik ini umumnya
digunakan oleh manajer dalam menghindari konflik social dan lingkungan.
19
B. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan
penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Penelitian TerdahuluTerdahulu
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Sulaiman a.
altuwaijri, theodore
e. christensen, k. e.
hughes ii; 2003
The relations
among
environmental
disclosure,
environmental
performance, and
economic
performance: a
simultaneous
equations approach
Variabel
environemental
performance dan
environmental
disclosure dan
economic
performance
Menguji hubungan
economic
performance
dengan
environmental
performance dan
antara
environmental
disclosure dengan
environmental
performance
Terdapat hubungan
positif antara economic
performance dengan
environmental
performance dan
signifikan antara
environmental disclosure
dengan environmental
performance
20
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Peter m. clarkson,
yue li, gordon d.
richardson, florin p.
vasvari; 2007
Revisiting the
relation between
environmental
performance and
environmental
disclosure: an
empirical analysis
Environemental
performance dan
environmental
disclosure
Menguji pengaruh
environmental
performance dan
environmental
disclosure
berdasarkan
economics based
dan socio-political
theories of
voluntary disclosure
Terdapat hubungan
positif antara
environmental
performance dan level of
discretionary
environmental disclosure
3. Ignatius bondan
suratno, darsono,
siti mutmainah;
2006
Pengaruh
environmental
performance
terhadap
environmental
disclosure dan
economic
performance
Variabel
environemental
performance dan
environmental
disclosure dan
economic
performance
Menggunakan
roa sebagai proxy
economic
performance
Terdapat hubungan yang
positif dan signifikan
antara environmental
performance terhadap
environmental disclosure
dan environmental
performance terhadap
economic performance
21
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. Almilia dan
wiajayanto
Stie perbanas
surabaya
Proceedings the 1st
accounting
conference depok,
7 – 9 november
2007
Pengaruh
environmental
performance dan
environmental
disclosure
terhadap
economic
performance
Variabel
environemental
performance dan
environmental
disclosure dan
economic
performance
Populasi dalam
penelitian ini adalah
perusahaan
pertambangan
umum dan
pemegang
hph/hphti yang
tercatat di bursa
Efek jakarta (bej).
periodisasi
penelitian ini
mencakup data
tahun 2002, 2003,
2004, 2005
Hasil yang di dapat dari
penelitian ini adalah
variable environmental
performance tidak
memiliki pengaruh
terhadap economic
performace sedangkan
variable economic
Disclosure berpengaruh
signifikan economic
performance
5. Widarto dan
mudijiyanti
Universitas
muhammadiyah
purwokerto (2013)
Pengaruh
environmental
performance dan
environmental
disclosure
terhadap economic
performance
Variabel
environemental
performance dan
environmental
disclosure dan
economic
performance
Perusahaan publik
peserta proper klh
ri, dan
menerbitkan
laporan tahunan
untuk periode
2010-2012.
adapun hasil
sampel akhir
perusahaan adalah
35 perusahaan
Hasil dari penelitian ini
adalah environmental
performance berpengaruh
terhadap economic
performance sedangkan
environmental disclosure
tidak berpengaruh
terhadap
economic performance
22
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
6. Putra dan utami
Iib darmajaya
Jurnal akuntansi
vol.9 no.1 mei
2017: 1 - 11
Pengaruh
environmental
performance
terhadap
environmental
disclosure dan
economic
performance
Variabel
environemental
performance,
environmental
disclosure dan
economic
performance
Sample yang
digunakan pada
penelitian ini adalah
perusahaan
pertambangan yang
terdaftar di bei
tahun 2011-
2015
Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa
environmental
performance berpengaruh
secara signifikan
terhadap
environmental diclosure
dan economic
performance
7. Felecia novita
iriyanto paskah ika
nugroho
Dinamika akuntansi,
keuangan dan
perbankan, mei
2014, hal: 46-57
vol. 3, no. 1 issn
:1979-4878
Pengaruh kinerja
lingkungan
terhadap praktik
pengungkapan
sustainability
report dan kinerja
ekonomi
Variabel kinerja
lingkungan dan
kinerja ekonomi
Variabel praktik
pengungkapan
sustainability
report
Kinerja lingkungan
memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap
sustainability report
diclosure dan kinerja
ekonomi perusahaan.
23
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
8. Susi sarumpaet;
2005
The relationship
between
environmental
performance and
financial
performance of
indonesian
companies
Environmental
performance
Financial
performance of
indonesian
companies
Tidak ada pengaruh
signifikan environmental
performance terhadap
financial performance
9. Adiati ameici,
2014
Pengaruh
environmental
performance dan
hard environmental
disclosure
terhadap return
saham
Environemental
performance
Hard
environmental
disclosure dan
return saham
Hasil pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa
environmental
performance dan hard
environmental disclosure
berpengaruh positif
terhadap return saham
24
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
10. Kartika hendra
titisari dan khara
alviana uniba
surakarta
jurnal akuntansi dan
keuangan indonesia,
juni 2012, volume 9 -
no. 1, hal 56 –
6756
Pengaruh
environmental
performance
terhadap
economic
performance
Variabel
environemental
performance, dan
economic
performance
Sample dalam
penelitian ini
adalah 28
perusahaan publik
yang berpartisipasi
dalam program
proper 2007-
2009
Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa i
empat variabel
independen
environmental
performance
(proper), total assets,
industri sektor, dan iso
14001t, hanya variabel
environmental
performance yang
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
economic performance
(roa t).
SUMBER : Diolah dari berbagai referensi.
25
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran dalam penelitian kuantitatif ini dapat digambarkan
dalam gambar 2.2.
Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran
Isu Lingkungan oleh Perusahaan-Perusahaan di Indonesia
Basis Teori : Teori Stakeholder, Teori Legitimasi dan Teori
Sinyal
Environmental
Performance (X1)
E nvironmental
Disclosure (X2)
Economic
Performance (Y)
Model Analisis Regresi
Berganda
Kesimpulan dan Saran
26
D. Hipotesis
1. Pengaruh Environmental Performance terhadap Economic Performance
Isu lingkungan menjadi suatu isu yang populer dan mendapatkan
banyak sorotan tetapi pada kenyataannya hal tersebut tidak sesuai dengan yang
terjadi di lapangan. Berbagai institusi maupun lembaga mulai dari pemerintah
hingga masayarakat berlomba-lomba menyuarakan mengenai masalah ini.
Pemerintah dengan tegas telah mengatur tentang pelestarian dalam undang-
undang. Bahkan Kementerian Lingkungan Hidup membuat program penilaian
penaatan lingkungan bagi perusahaan yang disebut dengan PROPER.
Perusahaan yang mendapatkan penilaian dari PROPER akan mendapatkan
berbagai peringkat sesuai dengan tingkat kinerja lingkungan. Namun pemberian
peringkat juga dipertanyakan apakah hanya sekedar label ataukah memang
perusahaan tersebut benar-benar telah memiliki kinerja lingkungan yang bagus.
Environmental performance diproksikan berkaitan dengan suatu trade
off yaitu ketika perusahaan mengeluarkan biaya terkait dengan aspek
lingkungan maka secara otomatis akan membangun citra yang baik di mata
stakeholder. Hal tersebut yang dianggap sebagai trade off investasi. Perusahaan
yang memiliki environmental performance yang baik juga merupakan good
news bagi investor dan calon investor sehingga akan direspon secara positif
oleh investor melalui fluktuasi harga saham perusahaan.
Sarumpaet (2005) memberikan bukti empiris bahwa tidak ada hubungan
27
antara kinerja lingkungan dan kinerja keuangan perusahaan, akan tetapi ukuran
perusahaan berhubungan positif terhadap kinerja lingkungan. Suratno et al.
(2006) menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh secara
positif signifikan terhadap economic performance. Lindrianasari (2007)
menemukan hubungan positif antara kinerja ekonomi dan kinerja lingkungan.
Hubungan antara environmental performance dan economic performance
ditemukan pada dukungan teoritis belum kuat dan penelitian empiris terdahulu
belum berhasil menjelaskan hasil yang kontradiktif tersebut
H1:Environmental Performance berpengaruh terhadap Economic
Performance pada perusahaan di Indonesia
2. Pengaruh Environmental Disclosure terhadap Economic Performance
Konsep Environmental Disclosure sesuai dengan model discretionary
disclosure menurut Verrecchia (1983) dalam Suratno, dkk (2006), bahwa
pelaku lingkungan yang baik percaya bahwa mengungkapkan performance
mereka menggambarkan good news bagi pelaku pasar.
Informasi mengenai aktivitas atau kinerja perusahaan adalah hal yang
sangat penting bagi stakeholder khususnya investor sebab pengungkapan
informasi mengenai hal tersebut merupakan kebutuhan bagi stakeholder
(Suratno, dkk., 2006). Perusahaan yang memiliki good news yang lebih
cenderung akan meningkatkan environmental disclosure dalam laporan
tahunannya.
28
Sehingga serupa dengan environmental performance, good news akan
direspon secara positif .
H2: Environmental Disclosure berpengaruh terhadap Economic
Performance pada perusahaan di Indonesia
3. Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure secara
bersama sama terhadap Economic Performance.
Berdasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya beserta teori yang
mendasari penelitian tersebut, peneliti merasa perlu untuk melakukan pengujian
secara simultan antara variabel independen yaitu environmental performance
dan environmental disclosure terhadap variabel dependen economic
performance. Ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara
simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen, apakah
terdapat pengaruh signifikan bila dilakukan pengujian secara simultan.
Penelitian Widarto dan Mudijiyanti (2013) menunjukkan adanya pengaruh
Environmental Performance dan Environmental Disclosure secara bersama-
sama terhadap Economic Disclosure
H3: Environmental performance dan environmental disclosure secara
simultan berpengaruh terhadap economic performance.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variable-
variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menguji pengaruh
dari variabel independen yang terdiri dari Environmental Performance dan
Environmental Disclosure terhadap variabel dependen, yaitu Economic
Performance.
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat
dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder berupa semua perusahaan yang telah menerbitkan laporan
keuangan periode 2014-2016.
B. Metode Penentuan Sample
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 sampai dengan 2016.
Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, yaitu pemilihan sampel secara tidak acak di mana harus
memenuhi kriteria-kriteria yang telah disesuaikan dengan tujuan atau masalah
penelitian. Adapun kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sampel merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia secara berturut-turut untuk periode 2014, 2015, dan 2016.
30
2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan
dalam website BEI atau website resmi lainnya periode tahun 2014, 2015,
dan 2016.
3. Perusahaan terdaftar dalam PROPER yang diterbitkan oleh Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan periode 2014-2016.
4. Mengungkapkan data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian dan
tersedia dengan lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada publikasi
selama periode 2014-2016).
C. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data yang digunakan
yaitu data yang dibuat oleh perusahaan meliputi laporan keuangan tahunan dan
annual report. Data yang diperoleh dari pihak lain meliputi: PROPER, website
perusahaan dan situs-situs lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Metode
pengumpulan data yaitu dengan teknik dokumentasi laporan keuangan dan annual
report yang dapat diunduh di Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) serta laporan
PROPER yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup
(www.proper.menlh.go.id).
D. Metode Analisis Data
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi umum dari
variabel penelitian, yaitu gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
31
(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtoris dan
skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model penelitian telah
memenuhi syarat, yakni lolos dari uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik
diperlukan untuk mendeteksi ada/tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas
persamaan regresi berganda yang digunakan. Pengujian ini terdiri dari uji
normalitas, multikolonieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2013). Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah
sebagai berikut:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, dan pada tabel Kolmogorov-smirnov
signifikansinya lebih dari 5% (>0,05) maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal, dan pada tabel Kolmogorov-smirnov
32
signifikansinya kurang dari 5% (< 0,05) maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013).
b. Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen (Ghozali, 2013:105).
Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi
dapat dilihat dari perhitungan nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation
Factor). Regresi bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,10 (Ghozali, 2013:106).
c. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2013), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-(sebelumnya),
dimana jika terjadi korelasi, maka ada indikasi masalah autokorelasi.
Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu
berkaitan satu sama lain. Untuk melakukan pengujian ada tidaknya
masalah autokorelasi, penulis menguji dengan Runs Test. Suatu model
dinyatakan bebas autokorelasi dalam pengujian Runs Test apabila tingkat
signifikansi residual yang diuji berada diatas tingkat signifikansi 0,05
(Ghozali, 2013)
33
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukkan varians variabel dalam model tidak
sama (konstan). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi
ada tidaknya gejala heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan
residualnya. Dasar analisis grafik plot adalah sebagai berikut :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka
diindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik yang menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas
3. Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini akan menggunakan alat analisis regresi berganda untuk
menguji pengaruh antara variabel dependen dengan ke dua variabel
independen. Tujuan analisis regresi berganda ialah menggunakan nilai-nilai
variabel independen yang diketahui, untuk meramalkan nilai variabel dependen.
Persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
34
Dimana:
Y= Economic Performance
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1= Environmental Performance
X2= Environmental Disclosure
e = error
4. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,2013).
Menurut Gujarati (2003) jika terdapat nilai adjusted R2 bernilai negatif,
maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol.
b. Uji Statistik F
Menurut Ghozali (2013) bahwa Uji signifikansi simultan (uji
statistik F) bertujuan untuk mengukur apakah semua variable independen
35
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Pengujian secara simultan ini dilakukan
dengan cara membandingkan antara tingkat signifikansi F dari hasil
pengujian dengan nilai signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini.
Cara pengujian simultan terhadap variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan
nilainya lebih kecil dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu
sebesar 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen
dan model dalam penelitian ini dapat dilanjutkan untuk penelitian
selanjutnya.
b. Jika tingkat signifikansi F yang diperoleh dari hasil pengolahan
nilainya lebih besar dari nilai signifikansi yang digunakan yaitu
sebesar 5 persen maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
c. Uji Statistik t
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis regresi untuk
mengetahui pengaruh variabel independen secara individual. Dalam
analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel
36
atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen. Uji yang dilakukan adalah uji t. Pengambilan
keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan tingkat signifikansi dimana
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%. Jika tingkat signifikansi >
0,05 maka hipotesis ditolak. Jika tingkat signifikansi < 0,05 maka hipotesis
diterima. (Ghozali, 2013).
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen, entah secara positi
maupun negatif (Sekaran, 2006:117). Variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri atas Environmental Performance dan Environmental
Disclosure. Berikut merupakan penjelasan dari variable-variabel tersebut:
a. Environmental Performance
Environmental performance adalah kinerja perusahaan dalam
menciptakan lingkungan yang baik (green). Environmental performance
perusahaan diukur dari prestasi perusahaan dalam mengikuti PROPER
yang merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong penataan perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup melalui instrument informasi. Sistem
peringkat kinerja PROPER mencakup pemeringkatan perusahaan dalam
37
lima warna yang diberi skor secara berturut-turut. Sistem penilaian diatur
berdasarkan sistem gugur. Sistem peringkat PROPER mencakup
pemeringkatan perusahaan dalam lima (5) warna yang akan diberi skor
dari yang terendah 1 untuk hitam dan tertinggi 5 untuk emas. Berikut
penjelasan skor untuk tiap-tiap warna :
1. Peringkat Emas : Skor 5
Untuk usaha dan atau kegiatan yang telah berhasil melaksanakan
upaya pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan
hidup dan atau melaksanakan pruduksi bersih dan telah
mencapai hasil yang sangat memuaskan.
2. Peringkat Hijau : Skor 4
Untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya
pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup
dan mencapai hasil lebih baik dari persyaratan yang ditentukan
sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku
3. Peringkat Biru : Skor 3
Untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya
pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup
dan telah mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan
minimum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
38
4. Peringkat Merah : Skor 2
Untuk usaha dan atau kegiatan yang telah melaksanakan upaya
pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup
tetapi belum mencapai persyaratan minimal sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Peringkat Hitam : Skor 1
Untuk usaha dan atau kegitatan yang belum melaksanakan upaya
pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup
yang berarti.
b. Environmental Disclosure
Environmental Disclosure adalah pengungkapan informasi yang
berkaitan dengan lingkungan di dalam laporan perusahaan
(Suratno,dkk,2006). Ghozali & Chariri (2007:400) mendefiniskan
pengungkapan lingkungan sebagai suatu proses yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Dalam
peraturan terbaru OJK Nomor 29/POJK.04/2016 menyebutkan bahwa
salah satu yang diwajibkan dari laporan tahunan (annual report) paling
tidak memuat laporan Eksposur Media = 1 : terdapat publikasi laporan
lingkungan 0 : tidak terdapat publikasi laporan lingkungan tanggung
jawab sosial dan lingkungan emiten atau perusahaan publik.
39
Praktik pengungkapan lingkungan memegang peranan penting
bagi hidup peusahaan yang tentunya perusahaan beroperasi di tengah
lingkungan masyarakat dan memungkinkan terjadinya dampak akibat
adanya aktivitas dari perusahaan. Praktik ini umumnya digunakan oleh
manajer dalam menghindari konflik sosial dan lingkungan (Ghozali &
Chariri, 2007: 403).
Proksi yang digunakan untuk mengukur pengungkapan
lingkungan menggunakan skor pengungkapan pada annual report. Bobot
skor yang digunakan adalah menggunakan Indonesian Environmental
Reporting Index (IER) yang merupakan hasil penelitian dari Suhardjanto
et al. (2007). Penggunaan skor ini dipilih karena bobot yang diberikan
mencerminkan tuntutan stakeholder terutama media di Indonesia
(Suhardjanto & Miranti, 2009:7).
Skor IER = Bobot Skor Item (0 – 34,98)
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Economic Performance.
Economic performance merupakan kinerja perusahaan secara relatif dalam
suatu industri sejenis yang ditandai dengan return tahunan industri yang
bersangkutan (Suratno,dkk,2006).
Menurut Al- Tuwajiri, et al. (2004) economic performance dinyatakan
dalam skala yang dihitung dengan :
40
Ecp = ( 1−𝑃0 ) + 𝐷 – Ri 𝑃0
Keterangan : Ecp = Economic Performance
P1 = Harga saham akhir tahun
P0 = Harga saham awal tahun
D = Pembagian Dividen
RI = Return Industri
Tabel 3. 1Tabel Operasional Variabel
NO Variabel Pengukuran Skala
1
Environmental Performance
( Almilia dan Wijayanto 2007) Peringkat PROPER (Skor 1 – 5)
Ordinal
2 Environmental Disclosure
( Aulia dan Agustina 2015)
IER = Bobot Skor Item
(0 – 34,98)
Rasio
3 Economic Performance
(Almilia dan Wijayanto 2007) Ecp = ( 𝑃1−𝑃0 ) + 𝐷 – Ri
𝑃0
Rasio
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI
periode 2014-2016. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan data yang didapat terdapat
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2014-2016.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purpose sampling, dan data yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 1Sampel Perusahaan Manufaktur
Keterangan Jumlah
Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun 2014-
2016
136
Perusahaan manufaktur yang tidak sesuai dengan
kriteria
(114)
Sampel 22
Tahun Pengamatan 3
Total sampel dalam periode penelitian 66
Sumber: Data yang telah diolah
42
Dari keseluruhan jumlah perusahaan manufaktur yang ada di BEI periode
2014-2016, terdapat 22 perusahaan yang digunakan dalam pemilihan sampel
sehingga jumlah observasi (n) dalam penelitian ini adalah 3 x 22 = 66.
B. Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi
data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar
deviasi yang dihasikan dari variabel penelitian. Hasil analisis dengan statistik
deskriptif menghasilkan data sebagai berikut:
Tabel 4. 2Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EP 66
9856.28708133
97130000
722555137.294
1177000000000
139638426.537
337500000000
161535531.624
918550000000
PROPER 66 2.0 5.0 3.091 .5182 IER 66 .67 21.02 7.3288 4.62730
Valid N (listwise) 66
Sumber: Data yang telah diolah
Berdasarkan tabel hasil statistik deskriptif diperoleh data sebanyak 66
data observasi yang berasal dari perkalian periode 3 tahun penelitian dari 2014
sampai 2016 dengan jumlah sampel sebanyak 22 perusahaan. Tabel 4.2
Menggambarkan statistik deskriptif untuk variabel dependen (EP) dan variabel
independen (PROPER DAN IER). Hasil statistik deskriptif terhadap variabel
independen Environmental Performance yang diproksikan PROPER
43
menunjukkan nilai minimum 2,0, nilai maksimum 5,0, sedangkan nilai rata-rata
sebesar 3,091 dengan nilai standar deviasi 0,5182.
Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen Environmental
Disclosure yang diproksikan IER menunjukkan nilai minimum 0,67, nilai
maksimum 21,02, sedangkan nilai rata-rata sebesar 7,3288 dengan nilai standar
deviasi 4,62730.
Hasil statistik deskriptif terhadap variabel dependen Economic
Performance yang diproksikan EP menunjukkan nilai minimum
9856,287081339713, nilai maksimum 722555137,2941177 , sedangkan nilai
rata-rata sebesar 139638426,5373375 dengan nilai standar deviasi
161535531,62491855.
2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk menguji apakah
dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal. Cara yang
dilakukan untuk melihat normalitas adalah menggunakan grafik histogram,
normal probabiliy plot, dan uji kolmogorov smirnov (K-S). Grafik
histogram membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Dalam normal probability plot, jika data
residual normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya.
44
Gambar 4. 1 Grafik Histogram
Sumber: Data yang telah diolah
Berdasarkan grafik histogram pada gambar 4.1 terlihat bahwa data
terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng
(skewness) ke kanan atau ke kiri, maka dapat dikatakan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
45
Gambar 4. 2 Grafik Normal P-P Plot
Sumber: Data yang telah diolah
Berdasarkan grafik normal P-Plot pada gambar 4.2 terlihat titik
titik menyebar di sekitar garis diagonal hal ini menunjukkan pola distribusi
normal, sehingga dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
46
Tabel 4. 3 Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b
Mean
Std. Deviation
Absolute
66
.0000000
1.59832960
Most Extreme Differences .097
Positive .081
Negative -.097
.097
Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data yang telah diolah
Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram dan
normal probability plot, tampak bahwa histogram memberikan pola
terdistribusi secara normal dan tidak menceng ke kanan atau ke kiri. Pada
grafik normal probability plot, tampak titik-titik menyebar dan mendekati
garis diagonalnya. Hal ini menunjukan bahwa data terdistribusi normal,
sedangkan pada uji kolmogorov-smirnov, nilai dari Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0,200 dan signifikan pada 0,05 ( karena p = 0,200 > 0,05 ) yang
berarti bahwa residual terdistribusi secara normal.
47
2. Uji Multikonieritas
Tujuan dilakukannya uji multikolonieritas yaitu untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Hasil dari uji multikolonieritas adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 4 Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
PROPER
.909
1.100
IER
.909
1.100
Sumber: Data yang telah diolah
Hasil uji multikolonieritas menunjukan nilai tolerance > 0,10 dan
nilai VIF < 10 untuk semua variabel yaitu Environmental Performance dan
Environmental Disclosure. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada
multikolonieritas dalam model regresi.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu, pada periode t
dengan kesalahan penggangu pada perode t-1 (sebelumya). Untuk
48
mengetahui apakah model regresi terdeteksi ada atau tidaknya autokorelasi
maka salah satu caranya dengan melakukan Run Test dalam (Ghazali,
2013).
Adapun hasil pengujian autokorelasi dengan
menggunakan Run Test pada tabel 4.5 yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. 5 Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .31611
Cases < Test Value 33
Cases >= Test Value 33
Total Cases 66
Number of Runs 33
Z -.248
Asymp. Sig. (2-tailed) .804
a. Median
Sumber: Data yang telah diolah
Hasil output spss menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,804 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
nol gagal ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa residual random atau
tidak terjadi autokorelasi antara nilai residual.
49
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
kepengamatan yang lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan grafik Scatterplot.
Gambar 4. 3 Grafik Scatterplot
Sumber: Data yang telah diolah
Dari grafik scatterplots diatas dapat dilihat bahwa titiktitik
menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi. Sehingga model regresi layak
50
dipakai untuk memprediksi hubungan antara Environmental Performance
dan Environmental Disclosure dengan Economic Performance.
3. Uji Hipotesis
1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.
Tabel 4. 6 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .477 .227 .203 1.62350
a. Predictors: (Constant), IER, PROPER
b. Dependent Variable: EP
Sumber: Data yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai dari adjusted R²
sebesar 0,203 yang berarti sebesar 20,3% variasi variabel dependen dapat
dijelaskan oleh variasi dari variabel independen. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa sebesar 20,3% Economic Performance dipengaruhi
oleh variabel Environmental Performance dan Environmental Disclosure.
Sedangkan sisanya dijelaskan yaitu sebesar 79,7% dipengaruhi oleh
variabel lain selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
51
2. Uji Statistik F
Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau untuk menguji apakah
model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/ non signifikan.
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :
Tabel 4. 7 Uji Statistik F
ANOVAa
Model
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression
Residual
Total
48.818 2 24.409 9.261 .000b
166.053 63 2.636
214.870 65
a. Dependent Variable: EP
b. Predictors: (Constant), IER, PROPER
Sumber: Data yang telah diolah
Pada tabel 4.8 uji F dapat dilihat bahwa nilai F sebesar 9,261
dengan Sig. 0,000. Karena Sig. < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
model penelitian signifikan sehingga dapat digunakan untuk
prediksi/peramalan dan variabel Environmental Performance dan
Environmental Disclosure, secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Economic Performance.
52
3. Uji Statistik t (T test)
Uji t dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen pada tingkat signifikansi 0,05. Adapun hasil dari uji regresi
secara parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4. 8 Uji Statistik T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant)
PROPER
IER
12.673 1.361 9.310 .000
3.768 1.266 .346 2.977 .004
.569 .276 .240 2.065 .043
a. Dependent Variable: EP
Sumber: Data yang telah diolah
Hasil dari tabel 4.9 menunjukkan tingkat signifikansi variable
Environmental Performance sebesar 0,004 dan lebih kecil dari 0,05
menunjukan bahwa Environmental Performance berpengaruh terhadap
Economic Performances dengan kata lain Ha1 diterima, sedangkan
variabel Environmental Disclosure menunjukan signifikansi sebesar 0,043
dan lebih kecil dari 0,05 yang artinya Environmental Disclosure
berpengaruh terhadap Economic Performance dengan kata lain Ha2
diterima.
53
C. Interpretasi Hasil
1. Pengaruh Environmental Performance terhadap Economic Performance
Berdasarkan hasil pengujian variabel Environmental Performance
memiliki t hitung sebesar 2,977 dan nilai sig sebesar 0,004. Nilai sig sebesar
0,004 < α 0,05 berarti variabel Environmental Performance berpengaruh
signifikan terhadap Economic Performance, oleh karena itu Ha1
“Environmental Performance berpengaruh positif terhadap Economic
Performance” diterima.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Al-Tuwajiri (2004),
Suratno dkk. (2006), Lindrianasari (2007) serta Alviana (2012) yang
menyatakan bahwa Environmental Performance berpengaruh positif terhadap
Economic Performance perusahaan, dimana menunjukkan bahwa kinerja
lingkungan, meskipun di negara berkembang seperti Indonesia, berpengaruh
terhadap kinerja ekonomi. Perusahaan terutama yang melakukan kinerja
lingkungan dengan turut berkontribusi secara aktif dalam menjaga kelestarian
lingkungan berdampak pada kinerja ekonomi pada periode yang sama. Hal ini
mengindikasikan masyarakat merespon baik kinerja lingkungan yang
dijalankan oleh perusahaan, sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi
perusahaan
Hal tersebut dapat dijelaskan oleh pendapat Dedi dan Indah (2017)
yang menyatakan bahwa peran perusahaan dalam kinerja lingkungan membuat
54
image positif bagi perusahaan sehingga dapat menarik para investor untuk
bekerja sama dan menanamkan sahamnya pada perusahaan. Hal ini
mengindikasikan masyarakat merespon baik kinerja lingkungan yang dijalankan
oleh perusahaan, sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi perusahaan.
Akan tetapi, hasil pengujian Hipotesis pertama tidak mendukung
penelitian terdahulu, seperti hasil penelitian Rachmawati dan Akhmad (2012),
Alimia dan Wijayanto (2007), Sarumpaet (2005) yang menemukan tidak
adanya pengaruh signifikan variable Environmental Performance terhadap
Economic Performance
2. Pengaruh Environmental Disclosure terhadap Economic Performance
Berdasarkan hasil pengujian variabel Environmental Disclosure
memiliki t hitung sebesar 2,065 dan nilai sig sebesar 0,043. Nilai sig sebesar
0,043 < α 0,05 berarti variabel Environmental Disclosure berpengaruh terhadap
Economic Performance, oleh karena itu Ha2 “Environmental Disclosure
berpengaruh positif terhadap Economic Performance” diterima.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Alimia dan Wijayanto
(2007), dan Saputra (2016) yang menyatakan bahwa Environmental Disclosure
berpengaruh terhadap Economic Performance. Perilaku variabel Environmental
Disclosure tersebut ternyata merupakan salah satu faktor yang menentukan
tingginya Economic Performance perusahaan industri pertambangan umum dan
pemegang HPH/HPHTI. Pelaku lingkungan yang baik percaya bahwa
55
mengungkapkan performance mereka menggambarkan good news bagi pelaku
pasar.
Hal ini menunjukkan Environmental Disclosure merupakan salah satu
factor dalam pengambilan keputusan para pemangku kepentingan karena yang
disampaikan pada peruahaan terhadap pemangku kepentingan adalah informasi
yang baik. Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian
Widarto dan Mudijiyanti (2013), Wibisono (2011) dan Handayani (2010) yang
menyatakan Environmental Disclosure tidak berpengaruh terhadap Economic
Performance perusahaan.
3. Pengaruh Environmnetal Performance dan Environmental Disclosure secara
simultan terhadap Economic Performance.
Berdasarkan hasil uji F didapatkan bahwa nilai F sebesar 9,261
dengan Sig. 0,000. Karena Sig. < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model
penelitian signifikan Environmental Performance dan Environmental
Disclosure, secara bersama-sama berpengaruh terhadap Economic
Performance.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Widarto dan
Mudijiyanti (2013) yang menyatakan bahwa Variable Environmental
Performance dan Economic Disclosure secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Economic Performance. Hasil uji statistik menunjukan bahwa
PROPER dan environmental disclosure secara bersama sama mampu
meningkatkan nilai economic performance.
56
Akan tetapi hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian
Wibisono (2011) yang menyatakan secara simultan tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara Environmental Performance dan Environmental
Disclosure terhadap Economic Performance.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Environmental
Performance dan Environemntal Disclosure terhadap Economic Performance
perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 20142016.
Dari 3 hipotesis yang diajukan, hasil hipotesis ketiganya diterima. Berdasarkan
hasil penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Environmental Performance berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Economic Performance. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Al-
Tuwajiri (2004), Suratno dkk. (2006), Lindrianasari (2007) serta Alviana
(2012) yang menyatakan bahwa Environmental Performance
berpengaruh positif terhadap Economic Performance perusahaan
2. Environmental Disclosure berpengaruh signifikan terhadap Economic
Performance. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Alimia dan
Wijayanto (2007), dan Saputra (2016) yang menyatakan bahwa
Environmental Disclosure berpengaruh terhadap Economic Performance
3. Environmental Performance dan Environmental Disclosure secara
simultan berpengaruh terhadap Economic Performance. berpengaruh
terhadap Economic Performance. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Widarto dan Mudijiyanti (2013) yang menyatakan bahwa
58
4. Environmental Performance dan Economic Disclosure secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Economic Performance.
B. Implikasi
Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan implikasi bagi
investor dan perusahaan:
1. Bagi Investor
Hasil penelitian ini menunjukkan variabel Environmental Performance
yang dalam hal ini diproxikan oleh PROPER bisa dijadikan sebagai bahan
untuk pengambilan keputusan dan investasi para Investor dengan data dan
hasil yang ada. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel
Environmental Disclosure dapat dijadikan sebagai bahan untuk
pengambilan keputusan dan investasi, karena yang disampaikan pada
pemangku kepentingan adalah penyampaian informasi yang baik.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi manajemen perusahaan dalam
membuat kebijakan dan menjadi informasi yang mampu untuk membantu
manajemen dalam mengambil keputusan mengenai penerepan dalam
menaikan performa ekonomi perusahaan.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian mempuyai keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan
hasilnya. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
59
1. Data perusahaan yang diambil dalam penelitian ini terbatas pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2014 sampai 2016.
2. Indeks standar penilaian Environmental Disclosure menggunakan
Indonesian Environmental Reporting (IER) dilakukan secara manual
dan memungkinkan kesalahan dalam proses penilaian kinerja.
3. Penelitian ini hanya menggunakan dua variable independen yaitu
Environmental Performance dan Environmental Disclosure, diharapkan
penelitian selanjutnya menambah variabel penelitian seperti rasio
keuangan dan ukuran perusahaan.
4. Penelitian berfokus pada pengujian pengaruh terhadap Economic
Performance sehingga dan tidak melakukan penelitian tentang
hubungan Environmental Performance terhadap Environmental
Disclosure
D. Saran
Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian ini,
maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan bagi
peneliti yang akan datang. Saran ini diharapkan dapat memberi gambar dan
peluang bagi peneliti yang akan datang untuk melakukan peneltian yang lebih baik
lagi, sebagai berikut:
1. Untuk penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan sampel yang lebih
luas dengan menambah sampel penelitian menjadi minimal enam tahun
60
dan objek penelitian dapat meliputi seluruh perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dimaksudkan agar kesimpulan yang
dihasilkan dari peneliti tersebut memiliki cakupan yang lebih luas
sehingga mungkin akan didapatkan hasil yang lebih kuat dan akurat, serta
sampel yang lebih banyak.
2. Penelitian selanjutnya dapat memperluas pengujian dengan menguji
pengaruh Economic Performance terhadap Environmental Disclosure.
3. Diharapkan penelitian selanjutnya menambah variabel penelitian seperti
rasio keuangan dan ukuran perusahaan.
61
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Febri Zaini dan Linda Agustina. 2015. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan,
Kinerja Lingkungan, dan Liputan Media terhadap Environmental
Disclosure.” Accounting Analysis Journal 4 (3) Unnes: 1-8
Anggraini, Yunita, 2008, Hubungan Antara Environmental Performance,
Environmental Disclosure dan Return Saham. Skripsi Perpustakaan Ekstensi
Undip. Semarang
Almilia, L.S dan Dwi Wijayanto. 2007. “Pengaruh Environmental Performance dan
Environmental Disclosure terhadap Economic Performance.” FEUI.
Proceedings The 1st Accounting Conference Depok, 7-9 November 2007.
Al-Tuwaijri S.A., Christensen T.E. dan Hughes K.E. 2004. The Relations Among
Environmental disclosure, Environmental performance and Economic
performance”, Accounting Organizations and Society. Vol. 29. Hal. 447-471
Ameici, Adiati. 2014. “Pengaruh Environmental Performance dan Hard
Environmental Disclosure terhadap Return Saham.”
Arifah, D. A. dan Ja’far, M. 2006. Pengaruh dorongan manajemen lingkungan,
proaktif dan kinerja lingkungan publik environmental reporting. Prooceding
SNA 9: 1-30.
Aulia, Febri Zaini dan Linda Agustina. 2015. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan,
Kinerja Lingkungan, dan Liputan Media terhadap Environmental
Disclosure.” Accounting Analysis Journal 4 (3) Unnes: 1-8.
Budimanta, Arif. Dkk. 2008. “Corporate Social Responsibility Alternatif bagi
Pembangunan Indonesia”, Cetakan Kedua. Jakarta: ICSD.
Deegan, Craig & Michaela Rankin. 1996. Do a Australian Companies Report
Environmental News Objectively? An Analysis of Environmental Disclosures
Firms Prosecuted Successfully by the Environmental Protection Authority.
Accounting Auditing and Accountability Journal: 50-68.
Freedman, M. and B. Jaggi. 1992. An Investigation of the Long-Run Relationship
Between Pollution Performance and Economic Performance: the Case of
Pulp-and-Paper Firms. Critical Perspectives on Accounting, 3 (4), 315-336.
62
Freeman, R. Edward, et al. 2010. Stakeholder Theory: The State of The Art. UK:
Cambridge University Press.
Fitriyani, dan S. Mutmainah. 2012. Keterkaitan Kinerja Lingkungan dan
Pengungkapan Lingkungan.
Gede, Muhammad. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta: Almahira
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
delapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam, dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Ketiga. Badan
Penerbit UNDIP
Gladia, Prima. 2013. Pengaruh Environmental Performance terhadap Environmental
Disclosure dan Hard Environmental Disclosure. Skripsi. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang
Handayani, A.R. 2010. “Pengaruh Environmental Performance terhadap
Environmental Disclosure dan Economic Performance serta Environmental
Disclosure terhadap Economic Performance.” Skripsi. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang, 2010.
Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE
Edisi Kedua.
Iriyanto, F. N. dan Paskah I. N. 2014. “Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap
Praktik Pengungkapan Sustainability Report dan Kinerja Ekonomi.” Jurnal
Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol III, No. 1, hal 46 – 57.
Mei 2014.
Lindrianasari. 2007. Hubungan Antara Kinerja Lingkungan Dan Kualitas
Pengungkapan Lingkungan Dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan Di
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Vol.11 No. 2
Luciana Spica Almilia. 2007. Pengaruh Environmental Performance dan
Environmental Disclosure terhadap Economic Performance. Proocedings
The 1st Accounting Conference. Depok, 7-9 November 2007.
63
Nurrohman, Muhammad Husni. 2013. Pengaruh Earning Per Share, Return Saham,
Kualitas Audit, Dan Hasil Laba Terhadap Return Saham Satu Tahun Ke
Depan ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei
Tahun 2010-2011 ). Universitas Diponegoro. Semarang
Nuraini, Eiffeliena. 2010. “Pengaruh Environmental Performance dan Environmental
Disclosure terhadap Economic Performance.” Skripsi. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. 2010.
Putra, Dedi dan Indah Lutfia. 2017. Pengaruh Environmental Performance
Terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance (Studi
Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar Di BEI). Jurnal
Akuntansi Vol.9 No.1 Mei 2017: 1 – 11
Saputra, Febi. 2016. “Pengaruh Environmental Performance dan Environmental
Disclosure terhadap Economic Performance.” Skripsi. Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Bandar Lampung 2010.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi Pertama. Jakarta:
Salemba Empat.
Suhardjanto, D. (2008), “Environmental Reporting Practies: An Evidence From
Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 8 (1), 33-46
Suhardjanto, D., Tower G., dan Brown, AM. (2007), Generating A Uniquely
Indonesian Environmental Reporting Disclosure Index Using Press
Coverage as An Important Proxy of Stakeholder Demand. Paper Submission
to Asian Academic Accounting Association Annual Conference
Yogyakarta, Indonesia
Suratno, Darsono, dan Siti Mutmainah. 2006. Pengaruh Environmental Performance
terhadap Environmental Disclosure Dan Economic Performance. Simposium
Nasional Akuntansi IX Padang. 23-26 Agustus
Sarumpaet, S. 2005. The Relationship between Environmental Performance and
Financial Performance of Indonesian Companies. Jurnal Akuntansi &
Keuangan, Vol. 7, No. 2, November 2005
Sukardi, Paulus dan Evi Thelia Sari. 2007. Bisnis Internasional:Sebuah Perspektif
Kewirausahaan. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu
64
Titisari, K.H dan Khara Alviana. 2012. “Pengaruh Enviromental Performance
terhadap Economic Performance.” UNIBA. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia, Vol IX, No. 1, hal 56 – 67. Juni 2012.
Widarto, D dan Rina Mudjiyanti. 2013. “Pengaruh Environmental Performance dan
Environmental Disclosure terhadap Economic Performance.” Jurnal.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Wulandari, R.D dan Erna Hidayah. 2013. “Pengaruh Environmental Performance
dan Environmental Disclosure terhadap Economic Performance.” FEUII.
Jurnal Ekonomi Islam, Vol.VII, No. 2, hal. 233 – 244. Juni 2013.
65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
66
Lampiran 1 : Daftar Sample Perusahaan Manufaktur
NO KODE SAHAM NAMA PERUSAHAAN
1 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
2 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
3 CTBN Citra Turbindo Tbk
4 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
5 GGRM Gudang Garam Tbk
6 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
7 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
8 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
9 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
10 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
11 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
12 KLBF Kalbe Farma Tbk
13 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
14 MYOR Mayora Indah Tbk
15 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
16 SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
17 SMCB Holcim Indonesia Tbk
18 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
19 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
20 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk
21 TRIS Trisula International Tbk
22 UNVR Unilever Indonesia Tbk
67
Lampiran 2 : Skor Indonesia Environmental Reporting
No IER Items Skor
1 Impact of Using Water 3.25
2 Incidents and Fines 3.05
3 Programs for Protection 2.27
4 Waste by Type 1.99
5 Impacts of Activity 1.91
6 Materials by Type 1.84
7 Environmental Expense 1.63
8 Discharges Water 1.58
9 Other Air Emissions 1.54
10 Withdrawls of Ground Water 1.44
11 Land Information 1.43
12 Volume of Water Use 1.41
13 Energy Consumption 1.29
14 Performance of Supplier 1.25
15 Impacts of Discharges Water 1.05
16 Impacts of Transportation 1.05
17 Impacts of Products 0.95
18 Land for Extraction 0.84
19 Spills of Chemicals 0.76
20 Indirect Energy 0.67
21 Renewable Initiatives 0.59
22 Habitat Changes 0.42
23 Other Indirect Energy 0.41
24 Recycling Water 0.37
25 Hazardous Waste 0.36
26 Impermeable Surface 0.30
27 Affected Red List Species 0.28
28 Impact of Activities on Protected Areas 0.20
29 Wastes of Materials 0.20
30 Direct Energy 0.19
31 Greenhouse Gas Emissions (GGEs) 0.14
32 Recycling Materials 0.10
33 Emission of Ozone Depleting Substances 0.08
34 Other Indirect GGEs 0.02
35 Operations in Protectec Areas 0.02
68
Lampiran 3 : Data Sample Penelitian Tahun 2014
NO KODE PROPER IER EP
1 AMFG 3 15,02 4960000,3
2 CPIN 3 4,49 223496296,3
3 CTBN 3 4,86 86666667,02
4 FASW 3 15,01 15017507,04
5 GGRM 3 3,9 46433497,58
6 ICBP 3 7,6 108823530
7 INAI 3 2,86 4223999,167
8 INDF 2 4,09 189691602,3
9 INKP 3 3,92 110285713,8
10 INTP 3 6,83 165650000,5
11 KBLI 3 10,05 189393939,4
12 KLBF 3 13,64 637600000,9
13 MLBI 3 0,67 809017,8897
14 MYOR 3 4,55 7911539,51
15 SIDO 3 21,02 479289940,3
16 SMBR 3 4,32 236502906,2
17 SMCB 3 9,7 144999999,9
18 SMGR 4 11,89 170812721,1
19 TOTO 3 6,61 6433245,786
20 TPIA 3 4,46 11361344,55
21 TRIS 3 0,67 22511601,59
22 UNVR 4 4,07 207477308,2
69
Tahun 2015
NO KODE PROPER IER EP
1 AMFG 3 14,63 4313043,106
2 CPIN 3 4,49 78095237,47
3 CTBN 3 4,02 49056603,75
4 FASW 3 15,01 22526260,96
5 GGRM 3 3,9 25831416,62
6 ICBP 3 12,54 285925925,5
7 INAI 2 2,86 41608392,18
8 INDF 3 9,25 98473282,5
9 INKP 2 2,27 9856,287081
10 INTP 4 4,92 198787999,8
11 KBLI 3 4,09 123299541,6
12 KLBF 3 13,64 494999999,7
13 MLBI 3 9,43 24030247,36
14 MYOR 2 4,47 6846684,088
15 SIDO 3 8,52 58536585,15
16 SMBR 3 12,72 215443776,6
17 SMCB 5 7,01 229005976,1
18 SMGR 4 10,26 137425925,3
19 TOTO 3 6,97 29908529,8
20 TPIA 3 4,46 19500000,3
21 TRIS 3 0,67 25594670,32
22 UNVR 4 11,29 177955077,2
70
Tahun 2016
NO KODE PROPER IER EP
1 AMFG 3 18,52 5300763,405
2 CPIN 3 4,49 182900769,6
3 CTBN 3 4,86 17416267,93
4 FASW 3 16,69 57182054,82
5 GGRM 3 3,9 90956887,6
6 ICBP 3 6,83 114611650,5
7 INAI 3 2,86 35200001,19
8 INDF 3 10,41 379654687,1
9 INKP 3 4,03 131959799
10 INTP 3 7,78 68407614,16
11 KBLI 3 3,75 193452731,1
12 KLBF 3 13,86 674717667
13 MLBI 3 9,27 112801586,2
14 MYOR 3 4,55 9013793,082
15 SIDO 4 6,52 722555137,3
16 SMBR 3 6,21 303216135,3
17 SMCB 4 5,96 128428491,6
18 SMGR 4 10,26 196595079,9
19 TOTO 3 4,98 17818703,18
20 TPIA 3 3,75 163773594,9
21 TRIS 2 0,67 27878568,79
22 UNVR 4 5,9 164766756,9
71
Lampiran 4 : Data Hasil Kinerja Lingkungan (PROPER) Tahun 2014
NO KODE SAHAM WARNA PROPER
1 AMFG BIRU 3
2 CPIN BIRU 3
3 CTBN BIRU 3
4 FASW BIRU 3
5 GGRM BIRU 3
6 ICBP BIRU 3
7 INAI BIRU 3
8 INDF BIRU 3
9 INKP BIRU 3
10 INTP BIRU 3
11 KBLI MERAH 2
12 KLBF BIRU 3
13 MLBI BIRU 3
14 MYOR BIRU 3
15 SIDO BIRU 3
16 SMBR BIRU 3
17 SMCB BIRU 3
18 SMGR HIJAU 4
19 TOTO BIRU 3
20 TPIA BIRU 3
21 TRIS BIRU 3
22 UNVR HIJAU 4
72
Tahun 2015
NO KODE SAHAM WARNA PROPER
1 AMFG BIRU 3
2 CPIN BIRU 3
3 CTBN BIRU 3
4 FASW BIRU 3
5 GGRM BIRU 3
6 ICBP BIRU 3
7 INAI MERAH 2
8 INDF BIRU 3
9 INKP MERAH 2
10 INTP HIJAU 4
11 KBLI MERAH 3
12 KLBF BIRU 3
13 MLBI BIRU 3
14 MYOR MERAH 2
15 SIDO BIRU 3
16 SMBR BIRU 3
17 SMCB EMAS 5
18 SMGR HIJAU 4
19 TOTO BIRU 3
20 TPIA BIRU 3
21 TRIS BIRU 3
22 UNVR HIJAU 4
73
Tahun 2016
NO KODE SAHAM WARNA PROPER
1 AMFG BIRU 3
2 CPIN BIRU 3
3 CTBN BIRU 3
4 FASW BIRU 3
5 GGRM BIRU 3
6 ICBP BIRU 3
7 INAI BIRU 3
8 INDF BIRU 3
9 INKP BIRU 3
10 INTP BIRU 3
11 KBLI BIRU 3
12 KLBF BIRU 3
13 MLBI BIRU 3
14 MYOR BIRU 3
15 SIDO HIJAU 4
16 SMBR BIRU 3
17 SMCB HIJAU 4
18 SMGR HIJAU 4
19 TOTO BIRU 3
20 TPIA BIRU 3
21 TRIS MERAH 2
22 UNVR HIJAU 4
74
Lampiran 5 : Data Hasil Pengungkapan Lingkungan (IER) Tahun
2014
ITEMS AMFG CPIN CTBN FASW GGRM ICBP INAI INDF INKP INTP KBLI KLBF MLBI MYOR SIDO SMBR SMCB SMGR TOTO TPIA TRIS UNVR
1 3,25
2
3 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27
4 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99
5 1,91 1,91 1,91
6 1,84 1,84
7 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63
8 1,58 1,58 1,58 1,58 1,58
9 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54
10 1,44
11
12 1,41 1,41
13 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29
14 1,25 1,25
15 1,05
75
16
17 0,95 0,95 0,95
18
19 0,67 0,67
20 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67 0,59 0,59 0,59 0,59
21 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,42
22 0,41 0,41
23 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37
24 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,36 0,36 0,36
25 0,36 0,36 0,36 0,36 0,3 0,3
26 0,3 0,3
27 0,3
28 0,28 0,2 0,2
29 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
30 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19
31
32 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
76
33 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
34
35 0,02
IER 15,02 4,49 4,86 15,01 3,9 7,6 2,86 10,05 3,92 6,83 4,09 13,64 0,67 4,55 21,02 4,32 9,7 11,89 6,61 4,46 0,67 4,07
Data Hasil Pengungkapan Lingkungan (IER) Tahun 2015
ITEM AMFG CPIN CTBN FASW GGRM ICBP INAI INDF INKP INTP KBLI KLBF MLBI MYOR SIDO SMBR SMCB SMGR TOTO TPIA TRIS UNVR
1
2 3,05
3 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27
4 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99
5 1,91 1,91
6 1,84 1,84 1,84
7 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63
8 1,58 1,58 1,58 1,58 1,58 1,58 1,58
9 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54
10 1,44 1,44
11
77
12 1,41 1,41
13 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29
14 1,25 1,25 1,25 1,25
15 1,05
16
17 0,95 0,95 0,95
18 0,84
19
20 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
21 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59
22 0,42
23 0,41
24 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37
25 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
26 0,3 0,3 0,3
27
28
78
29 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0
30 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19
31 0,14 0,14 0,14
32 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
33 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
34 0,02
35
IER 14,63 4,49 4,02 15,01 3,9 9,25 2,86 12,54 2,27 4,92 4,09 13,64 9,43 4,47 8,52 12,72 7,01 10,26 6,97 4,46 0,67 11,29
Data Hasil Pengungkapan Lingkungan (IER) Tahun 2016
ITEM AMFG CPIN CTBN FASW GGRM ICBP INAI INDF INKP INTP KBLI KLBF MLBI MYOR SIDO SMBR SMCB SMGR TOTO TPIA TRIS UNVR
1 3,25
2
3 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27 2,27
4 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99 1,99
5 1,91 1,91 1,91 1,91 1,91
6 1,84 1,84 1,84 1,84
79
7 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63
8 1,58 1,58 1,58 1,58 1,58 1,58
9 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54 1,54
10 1,44 1,44
11
12 1,41 1,41
13 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29 1,29
14 1,25
15 1,05 1,05 1,05
16
17 0,95 0,95 0,95 0,95
18
19
20 0,67 0,67 0,67
21 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59 0,59
22
23 0,41
80
24 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37
25 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36 0,36
26 0,3 0,3 0,3 0,3
27
28 0,28
29 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
30 0,19 0,19 0,19 0,19 0,19
31 0,14 0,14 0,14 0,14
32 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
33 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
34 0,02
35 0,02 0,02
IER 18,52 4,49 4,86 16,69 3,9 6,83 2,86 10,41 4,03 7,78 3,75 13,86 9,27 4,55 6,52 6,21 5,96 10,26 4,98 3,75 0,67 5,9
81
Lampiran 6 : Data Hasil Economic Performance Tahun 2014
No Kode
HARGA SAHAM
DIVIDEN RETURN INDUSTRI EP
AWAL AKHIR
1 AMFG 7000 8050 Rp34.720.000.000 0,15 4960000,3
2 CPIN 3375 3380 Rp754.300.000.000 0,001481481 223496296,3
3 CTBN 4500 5300 Rp390.000.000.000 0,177777778 86666667,02
4 FASW 2475 1530 Rp37.168.331.805 -0,381818182 15017507,04
5 GGRM 33150 55500 Rp1.539.270.400.000 0,674208145 46433497,58
6 ICBP 10200 13100 Rp1.110.000.000.000 0,284313725 108823530
7 INAI 600 350 Rp2.534.400.000 -0,416666667 4223999,167
8 INDF 6600 6750 Rp1.250.000.000.000 0,022727273 189393939,4
9 INKP 1400 1045 Rp154.400.000.000 -0,253571429 110285713,8
10 INTP 20000 25000 Rp3.313.000.000.000 0,25 165650000,5
11 KBLI 169 139 Rp32.057.880.856 -0,177514793 189691602,3
12 KLBF 1250 1830 Rp797.000.000.000 0,464 637600000,9
13 MLBI 1200000 1273800 Rp970.821.320.000 0,0615 809017,8897
14 MYOR 26000 20900 Rp205.700.037.470 -0,196153846 7911539,51
82
15 SIDO 845 610 Rp405.000.000.000 -0,278106509 479289940,3
16 SMBR 330 381 Rp78.045.958.951 0,154545455 236502906,2
17 SMCB 2800 2600 Rp406.000.000.000 -0,071428571 144999999,9
18 SMGR 14150 16200 Rp2.417.000.000.000 0,144876325 170812721,1
19 TOTO 7700 3975 Rp49.536.000.000 -0,483766234 6433245,786
20 TPIA 2975 3000 Rp33.800.000.000 0,008403361 11361344,55
21 TRIS 400 356 Rp9.004.640.723 -0,11 22511601,59
22 UNVR 26000 32300 Rp5.394.410.000.000 0,242307692 207477308,2
Tahun 2015
No Kode
HARGA SAHAM
DIVIDEN RETURN INDUSTRI EP
AWAL AKHIR
1 AMFG 8050 6550 Rp34.720.000.000 -0,186335404 4313043,106
2 CPIN 3780 2600 Rp295.200.000.000 -0,312169312 78095237,47
3 CTBN 5300 5225 Rp260.000.000.000 -0,014150943 49056603,75
4 FASW 1650 1040 Rp37.168.331.805 -0,36969697 22526260,96
5 GGRM 60700 55000 Rp1.567.967.000.000 -0,093904448 25831416,62
6 ICBP 13100 13475 Rp1.290.000.000.000 0,028625954 98473282,5
83
7 INAI 286 368 Rp11.900.000.000 0,286713287 41608392,18
8 INDF 6750 5175 Rp1.930.000.000.000 -0,233333333 285925925,5
9 INKP 1045 955 Rp10.300.000 -0,086124402 9856,287081
10 INTP 25000 22325 Rp4.969.700.000.000 -0,107 198787999,8
11 KBLI 130 119 Rp16.028.940.428 -0,084615385 123299541,6
12 KLBF 1800 1500 Rp891.000.000.000 -0,166666667 494999999,7
13 MLBI 12100 8650 Rp290.766.000.000 -0,285123967 24030247,36
14 MYOR 20900 30500 Rp143.095.678.240 0,459330144 6846684,088
15 SIDO 615 550 Rp36.000.000.000 -0,105691057 58536585,15
16 SMBR 381 291 Rp82.084.079.075 -0,236220472 215443776,6
17 SMCB 2175 1145 Rp498.088.000.000 -0,473563218 229005976,1
18 SMGR 16200 11400 Rp2.226.300.000.000 -0,296296296 137425925,3
19 TOTO 3975 6950 Rp118.886.400.000 0,748427673 29908529,8
20 TPIA 3000 3445 Rp58.500.000.000 0,148333333 19500000,3
21 TRIS 388 359 Rp9.930.732.142 -0,074742268 25594670,32
22 UNVR 32500 37500 Rp5.783.540.000.000 0,153846154 177955077,2
84
Tahun 2016
No Kode
HARGA SAHAM
DIVIDEN RETURN INDUSTRI EP
AWAL AKHIR
1 AMFG 6550 6700 Rp34.720.000.000 0,022900763 5300763,405
2 CPIN 2600 3090 Rp475.542.000.000 0,188461538 182900769,6
3 CTBN 5225 5200 Rp91.000.000.000 -0,004784689 17416267,93
4 FASW 1040 4100 Rp59.469.330.888 2,942307692 57182054,82
5 GGRM 55000 63900 Rp5.002.628.800.000 0,161818182 90956887,6
6 ICBP 13475 8575 Rp1.544.392.000.000 -0,363636364 114611650,5
7 INAI 405 645 Rp14.256.000.000 0,592592593 35200001,19
8 INDF 5175 7925 Rp1.964.713.000.000 0,531400966 379654687,1
9 INKP 995 995 Rp131.300.000.000 0 131959799
10 INTP 22325 15400 Rp1.527.200.000.000 -0,31019037 68407614,16
11 KBLI 145 276 Rp28.050.645.749 0,903448276 193452731,1
12 KLBF 1320 1515 Rp890.627.320.090 0,147727273 674717667
13 MLBI 8200 11750 Rp924.973.000.000 0,432926829 112801586,2
14 MYOR 30500 1645 Rp274.920.746.700 -0,946065574 9013793,082
15 SIDO 510 520 Rp368.503.120.000 0,019607843 722555137,3
85
16 SMBR 292 2790 Rp88.539.106.500 8,554794521 303216135,3
17 SMCB 895 900 Rp114.943.500.000 0,005586592 128428491,6
18 SMGR 9250 9175 Rp1.818.504.489.000 -0,008108108 196595079,9
19 TOTO 6950 498 Rp123.840.000.000 -0,928345324 17818703,18
20 TPIA 3445 20650 Rp564.200.000.000 4,994194485 163773594,9
21 TRIS 300 318 Rp8.363.570.600 0,06 27878568,79
22 UNVR 37000 38800 Rp6.096.370.000.000 0,048648649 164766756,9
86
Lampiran 7
1. Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EP
66
9856.28708133
97130000
722555137.294
1177000000000
139638426.537
337500000000
161535531.624
918550000000
PROPER 66 2.0 5.0 3.091 .5182
IER 66 .67
21.02
7.3288
4.62730
Valid N (listwise) 66
2. Hasil Uji Normalitas
87
c
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Mean
66
Normal Parametersa,b .0000000
Std. Deviation 1.59832960
Most Extreme Differences Absolute .097
Positive .081
Negative -.097
.097
Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
88
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
3. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
PROPER
.909
1.100
IER
.909
1.100
4. Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .31611
Cases < Test Value 33
Cases >= Test Value 33
Total Cases 66
Number of Runs 33
Z -.248
Asymp. Sig. (2-tailed) .804
a. Median
89
5. Uji Heteroskedastisitas
6. Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .477 .227 .203 1.62350
a. Predictors: (Constant), IER, PROPER
b. Dependent Variable: EP
90
7. Uji Statistik F
ANOVAa
Model
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression
Residual
Total
48.818 2 24.409 9.261 .000b
166.053 63 2.636
214.870 65
a. Dependent Variable: EP
b. Predictors: (Constant), IER, PROPER
8. Uji Statistik T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant)
PROPER
IER
12.673 1.361 9.310 .000
3.768 1.266 .346 2.977 .004
.569 .276 .240 2.065 .043
a. Dependent Variable: EP
Top Related