Pengantar Ilmu Ekonomi(Kebijakan Fiskal)
Firda Mumtahanah
IsmawatiOki FitrianiVivi Arfiah
Sadono Sukirno, 2003 : Kebijakan Fiskal
adalah langkah-langkah pemerintah untuk
membuat perubahan-perubahan dalam
sistem pajak atau dalam perbelanjaannya
dengan maksud untuk mengatasi
masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.
Pengertian Kebijakan Fiskal
1. Kebijakan yang menyangkut pembelian
(pengeluaran) pemerintah atas barang
dan jasa.
2. Kebijakan yang menyangkut perpajakan
3. Kebijakan yang menyangkut pembayaran
transfer.
Bentuk Kebijakan Fiskal
Jika dilihat dari segi cara
pembayarannya, sistem pembayaran
pajak dibagi menjadi 2, yaitu :
Pajak Langsung
Pajak Tidak Langsung
Pajak
Jika dilihat dari besar-kecilnya pajak
yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak,
pajak terbagi menjadi 3, yaitu :
Pajak Regresif
Pajak Sebanding
Pajak Progresif
1. Anggaran belanja seimbang
2. Anggaran belanja defisit
3. Anggaran belanja surpluss
Pengeluaran pemerintah
Menurut Keynes, terdapat dua hal yang
dapat dilakukan oleh pemerintah dalam
kebijakan fiskal yaitu:
Kebijakan fiskal ekspansioner : yaitu
memotong pajak dan/atau menaikkan
pengeluaran untuk mengeluarkan
perekonomian dari penurunan.
Kebijakan fiskal kontraksioner : yaitu
menaikkan pajak dan/atau memangkas
pengeluaran untuk mengeluarkan
perekonomian dari inflasi
Tujuan Kebijakan Fiskal
Untuk meningkatkan kesempatan kerja.
Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi
ditengah ketidak stabilan internasional
Untuk menanggulangi inflasi
Untuk meningkatkan dan
mendistribusikan pendapatan nasional
Dasar : Perpres No 104 Tahun 2007 tentang
penyediaan, pendistribuasian dan penetapan harga
liquefied petroleum gas tabung 3 kilogram.
Sebab :
energi bahan bakar konvensional seperti minyak
semakin terbatas
Program konversi mitan bersubsidi ke LPG 3 kg
tingginya harga minyak dunia yang mendekati angka
US $ 100 per barel pada tahun 2008 akan
membebani anggaran pemerintah, jika subsidi minyak
terus dipertahankan.
Tujuan : mengurangi subsidi yang selama ini
terkonsentrasi pada minyak tanah
Sejak mulai dilaksanakan tahun 2007 hingga menjelang
akhir 2010 telah dibagikan paket perdana sebanyak
44.675.000 ke seluruh wilayah Indonesia, sedangkan
Minyak Tanah yang ditarik mencapai 11.317.000 KL.
Kenapa beralih ke LPG : karna biaya produksi LPG lebih murah dibanding Minyak Tanah.
HARGA TANPA
SUBSIDI
HARGA SETELAH
DISUBSIDI
SUBSIDI
MITAN Rp 6.700/L
Rp 2.500/L Rp 4.200/L
LPG Rp 4.200/L
Rp 2.500/L Rp 1.700/L
source: esdm.go.id
Pemerintah berhasil melakukan penghematan subsidi
hingga mencapai Rp 70 Triliun. (2012) Penghematan yang juga dirasakan oleh para konsumen
rumah tangga, berupa pengeluaran untuk biaya bahan bakar rumah tangga.
Membuka ribuan kesempatan kerja, baik bagi para tenaga kerja berketrampilan khusus maupun terciptanya usaha distributor atau penjualan produk industri ini. bersaing.
Pemakaian LPG juga berperan dalam menurunkan emisi gas karbon.
Manfaat yang didapat setelah kebijakan berlangsung
Pnbp trmasuk kebijakan fiskal atau bukan?
ade Sikap masyarakat terhadap kebijakan? afrina Contoh kasus lain kebijakan fiskal? taty
Top Related