ICRA
Penilaian RISIKO Kontrol Infeksi
Sebuah Pengenalan Bagi Staf Rumah Sakit
Dr. I Putu Cahya Legawa
RSU Permata Husada
Jln. Pleret-Kotagede Km.4 Bantul, Yogyakarta
Definisi
ICRA adalah proses-proses multidisiplin, terorganisasi, terdokumentasi yang
setelah mempertimbangkan program dan populasi pasien sebuah fasilitas:
Fokus pada pengurangan (reduksi) risiko infeksi.
Bertindak sepanjang tahap perencanaan, desain, konstruksi, renovasi, pemeliharaan fasilitas, serta..
Mengoordinasikan dan mempertimbangkan pengetahuan mengenai infeksi, agen infeksi, dan perawatan lingkungan, membuat organisasi mampu mencegah potensi kejadian yang tidak diharapkan.
Apa Risiko Infeksi?
Konstruksi dikenal secara
mendunia sebagai salah satu
sumber risiko infeksi jamur didapat
dari rumah sakit:
Aspergillus
Fusarium
Scedosporium
Zygomecetes
Lainnya
Bagaimana konstruksi bisa menjadi
sumber infeksi?
Gangguan pada:
Layanan esensial:
Tempat tidur rumah sakit
Kelistrikan
Air
HVAC (penghangat, ventilasi, AC)
Suara & getaran
Debu
Spesies Aspergillus
Di mana-mana dan produktif
Di debu/udara baik di dalam
maupun di luar ruangan
Dapat tumbuh pada material
ruangan yang basah/lembap
Spora kecil (2 -3 mikron) siap
dihisap
Dapat tumbuh pada temperatur
tubuh dan menyembabkan
infeksi pada sistem organ
manapun.
Siapa yang rawan terinfeksi?
Pasien dengan...
Defek barier...
Kulit & mukosa
Defek imunitas...
Selular
Makrofag & neutrofil
Didapat
Alergi & asma
Siapa yang rawan terinfeksi?
Transplantasi
Sel Stem
Organ solid
Sistik fibrosis
Bayi prematur
Penyakit gromulotas kronis
Luka bakar
Onkologi
Leukemia
Kemoterapi & radiasi
Kortikosteroid dosis tinggi
TB
Diabetes mellitus (dialisis)
AIDS/HIV stase akhir
Bedah
Apakah ada pasien berisiko di sini?
YA
Biasanya ditemukan di bagian
onkologi, hematologi,
transplantasi organ, NICU, dan
ruang bedah.
Dan bisa jadi di lokasi lain
Medis/bedah
Terapi respirasi
Bangsal biasa
Poli umum/spesialis dan IGD
Biasa juga berasal dari
Rujukan
IGD
Komplikasi
Mortalitas
Aspergillus yang invasif memiliki angka mortalitas 30% hingga 95%
tergantung situasi dan kondisi
Amphotericin B toksin ke ginjal
Spesies resisten obat
Aspergillus lentulus
Aspergillosis adalah kondisi medis yang mengancam jiwa, dan sering
dikaitkan dengan konstruksi yang tidak terkontrol.
Perhatian lainnya
Infeksi jamur yang lainnya
Legionellosis
Penyakit legionairre
Kontaminasi debu
Arah aliran udara di dalam
gedung
Gangguan layanan
Gangguan dan kegagalan alat
Desain
Desain biasanya diperlukan bagi perencanaan jangka panjang bagi bangunan
yang baru atau direnovasi dan menambahkan elemen “sentuhan akhir dan
permukaan” yang baru, fitur kritis sepanjang penggunaan fasilitas. Pertimbangan
termasuk:
Jumlah, lokasi, dan tipe isolasi infeksi airborne dan ruang isolasi (protective environment
room)
Lokasi ventilasi dan filtrasi khusus, seperti ruang tunggu IGD.
Alur udara dan ventilasi diperlukan di ruang operasi, isolasi, laboratorium, dan ruang khusus
lainnya.
Sistem saluran air yang membatasi kuman patogen yang dibawa air (waterborne).
Sentuhan akhir dan permukaan.
Konstruksi
Bangunan dan area yang diantisipasi terpengaruhi oleh konstruksi harus
mengikuti pertimbangan sebagai berikut:
Dampak mengganggu pelayanan esensial terhadap pasien dan karyawan.
Menentukan bahaya (hazard) spesifik & menentukan tingkatan masing-masing.
Lokasi pasien berdasarkan kerentanan terhadap infeksi & penentuan risiko
masing-masing.
Dampak potensi pemadaman, atau kedaruratan dan perlindungan pasien
selama pemadaman yang terencana ataupun tiba-tiba.
Penilaian aktivitas konstruksi luar dan dalam.
Lokasi bahaya yang dikenal.
Mitigasi Risiko Kontrol Infeksi
Rekomendasi mitigasi yang diperoleh dari panel ICRA akan menyatakan:
Penempatan dan rekolasi pasien.
Standar bagi barrier/sawar dan perlindungan lain yang diperlukan untuk
melindungi area sekitar dan pasien yang rentang dari kontaminasi AIRBORNE.
Provisi atau fase sementara bagi pekerjaan konstruksi atau modifikasi pemanas,
ventilasi, pendingin udara, dan sistem suplai air.
Perlindungan dari penghancuran.
Persiapan dalam bentuk pelatihan staf, pengunjung, dan petugas konstruksi.
Matriks ICRA
Matriks ICRA adalah metode penilaian yang dipublikasikan dan diterima
secara luas oleh teknisi dan arsitek, dan merupakan salah satu metode
dalam melengkapi ICRA.
Meskipun ICRA tidak wajib dikerjakan dalam bentuk matriks, namun dapat
membantu staf non-klinis memahami manajemen kelompok pasien tanpa
memerlukan diagnosis spesifik.
Setiap fasilitas disarankan mengategorikan pasien per kelompok populasi
pasien spesifik.
Keserupaan dalam kerentanan terhadap infeksi – imunosupresi oleh karena
kemoterapi, radiasi, bisa menjadi kelompok dengan risiko tinggi.
Sifat invasif – pasien yang sehat bisa menjadi berisiko tinggi ketika jaringan steril
terpapar ke atau oleh lingkungan.
Prinsip kunci dalam mengklasifikasikan proyek ditentukan oleh derajat debu yang
dihasilkan.
Kelompok pasien dipasangkan dengan kategori proyek untuk memilih tingkat
kewaspadaan yang diperlukan.
Pertimbangan pra-konstruksi, perombakan, selama konstruksi, pasca-konstruksi,
aktivitas pembersihan, sebagaimana keperluan edukasi dan pemantauan.
Tekanan Udara Negatif
Yang bersih mengalir ke yang
kotor
Aliran masuk ke area konstruksi
Udara bergerak dari luar
penghalang ke dalam
penghalang
Pengontrolan Tekanan
Mesin tekan udara negatif
dengan filter/sawar HEPA
Menggunakan tekanan yang
tepat
Udara bisa dilepas ke dalam
maupun ke luar ruangan
Segera vakum HEPA lantai dan dinding sebelum digunakan
Jangan membuang udara vakum
melalui sistem saluran HVAC
Kontrol Debu
Higienitas Pribadi
Jika debu banyak
Vakum HEPA pakaian sebelum meninggalkan tempat kerja
Penutup badan, sepatu bot, penutup kepala mungkin diperlukan saat keluar dari area kerja menuju area pasien.
Dicantumkan detilnya pada rencana kontrol infeksi.
Membuang Sampah Konstruksi
Wadah tertutup, tersegel, dan
dibersihkan.
Plastik sampah tebal tahan
bocor.
Jalur yang dibuat tersendiri
(termasuk elevator khusus)
Hal ini juga berlaku untuk suplai.
Jadi, Bagaimana ini dikelola?
Dari pihak pengembang atau
konstruktor:
Deskripsi yang elegan dari
langkah-langkah penanganan
konstruksi & pencegahan infeksi.
Konsep kontrol yang detil dan
pengukuran yang digunakan.
Infection control risk assesment
(ICRA)
Tim manajemen
Matriks ICRA
Proses ICRA
Disesuikan dengan elemen ICRA, dengan memerhatikan:
Dampak pekerjaan (konstruksi)
Pasien yang terkena dampak
Agen-agen infeksius
Mencegah dan/atau mengurangi dampak proyek.
Sang “Matriks”
Matriks ICRA adalah sebuah matriks umum
yang dikembangkan di negara Barat, dan
dibagikan secara mendunia.
Hampir semua matriks tanpa serupa
Tidak diperuntukan bagi penggunaan secara
global (tanpa modifikasi)
Memiliki celah
Contoh matriks ICRA berbahasa Indonesia
dapat diunduh di:
http://www.docstoc.com/docs/173398775/Matr
iks%20ICRA.pdf (PDF) atau
https://drive.google.com/a/legawa.com/file/d
/0B164X75I1js8M09BTC12aV9PVjA/view?usp=sha
ring (WORD)
Pengaplikasian Matriks
Tidak harus baku mengikuti pola
matriks
Disesuaikan dengan kondisi dan
situasi rumah sakit terkait
Diupayakan mendapatkan
pengelola/manajer proyek yang:
Terlatih
Menulis pengukuran lingkup &
kontrol dengan kontraktor
Menghadirkan semua pemangku
kepentingan
Tidak ada yang pergi sebelum
selesai dan disetujui.
Bisa menangkap seluruh isu
dalam ICRA di rumah sakit
Menyertakan Komite dan/atau
Tim PPI
Jangan Lupa...
Komite PPI harus melakukan konfirmasi terhadap:
Saring udara telah memenuhi atau melebihi desain.
Hubungan tekanan (udara)
Kondisi bebas debu
Tidak ada jamur berlebihan di lingkungan
Pastikan pembersihan akhir dilakukan
Dilakukannya pembersihan pada tiap tahanan yang esensial
Jangan Lupa...
Tim PPI melakukan tes efisiensi
filter
Bisa menggunakan penghitung
partikel laser.
Di luar dan di dalam @ 1 mikron
Diharapkan pengurangan berkat
penyaringan
Siapa yang Mengelola ICRA di Rumah
Sakit?
Melaksanakan Surveilans PPI 6
Melakukan Investigasi outbreak PPI 6
Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) PPI 6 EP 4, PPI 7, PPI 7.1 sd PPI 7.5
Monitoring Sterilisasi di RS PPI 7.1
Monitoring Manajemen laundry dan linen PPI 7.1
Monitoring Peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi re-use
Monitoring Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh
Monitoring Penanganan pembuangan darah dan komponen darah
Monitoring Area kamar mayat dan post mortem
Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum
Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
Monitoring penggunaan ruang Isolasi
Monitoring kepatuhan Hand hygiene
Diklat
Contoh Aplikasi Matriks ICRA
Kategori Proyek
Kelompok
Risiko Pasien
TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
RENDAH I II II III/IV
SEDANG I II III IV
TINGGI I II III/IV IV
SANGAT TINGGI II III/IV III/IV IV
Simpulan
ICRA merupakan proses berkesinambungan prakonstruksi hingga
pascakonstruksi di rumah sakit yang melibatkan banyak pemangku
kebijakan dan ahli di bidang PPI guna menyiapkan proyek agar dapat
aman dan mengurangi potensi infeksi akibat proses konstruksi maupun
renovasi.
Semua jenis rencana pembangunan, renovasi, atau konstruksi di rumah
sakit memerlukan ICRA. Dari yang kecil hingga yang besar.
Penentuan ICRA dapat dibantu dengan matriks, dan disesuaikan dengan
keperluan rumah sakit.
ICRA merupakan salah satu program kerja yang dapat dilaksanakan oleh
Komite/Tim PPI di rumah sakit.
Daftar Bacaan
Primier Inc. 2015. Infection control risk assessment (ICRA). URL: https://legacy.premierinc.com/quality-safety/tools-services/safety/topics/construction/icra.jsp
Lee, Larry. 2013. New Application Concepts in Infection Prevention & Construction: thinking outside the matrix. Pacific Industrial Hygiene LLC. http://wsshe.org/Presentation/2013/conference-presentation-infectionprevention-lee-2013.pdf
Bartley, Judene Mueller. 2000. APIC State-of-the-Art Report: The role of infection control during construction in health care facilities. Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology, Inc. Washington. AJIC Vol. 28 number 2 p156-169. http://www.apic.org/Resource_/TinyMceFileManager/Practice_Guidance/IC-During-Construction-HC-Fac.pdf
Top Related