PENERJEMAHAN KOMUNIKATIF
CERITA ANAK SERIAL BERSUARA
KARYA AHMAD MOHAMMED
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh:
Chavia Sagita Dini Anggrit
NIM: 11140240000080
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF
HIDAYATULLAHJAKARTA
1440 H/2019 M
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Orang yang paling kuat ialah orang-orang yang selalu
tersenyum meski mereka melewati kondisi yang amat berat.”
saya dedikasikan karya ini kepada:
Kedua orang tua saya yang tak pernah lelah untuk selalu
mendoakan untuk kebaikan anak-anaknya, yang tak kenal lelah
untuk berjuang demi anak-anaknya.
Kedua adik kakak saya yang selalu mensupport saya untuk terus
berjuang hingga titik akhir perjuangan.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehinga peneliti dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat serta salam tak lupa
peneliti curahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
serta kepada keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga
akhir zaman.
Skripsi yang berjudul “Penerjemahan Komunikatif
Cerita Anak Serial Bersuara Karya Ahmad Mohammed”
merupakan salah tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai
syarat kelulusan guna memperoleh gelar pada jenjang
perkuliahan Strata Satu (S-1) pada Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini,
peneliti telah mengerahkan segenap kemampuan untuk
menyelesaikan penelitian ini. Tentunya dalam penyusunan skripsi
ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
kritik serta saran yang membangun tentulah peneliti harapkan.
Pada kesempatan kali ini, peneliti ucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah mendukung
dalam penyusunan skripsi ini. Pihak-pihak yang berjasa tersebut
diantaranya :
1. Saiful Umam, Ph.D selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora, beserta jajarannya.
vii
2. Dr. Darsita Suparno., M.Hum selaku Ketua Jurusan
Tarjamah beserta Sekretaris Jurusan Dr. Ulil Abshar, S.S.,
M.Hum.
3. Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum dan Dr. Rizqi
Handayani, M.A selaku Kepala dan Sekretaris Jurusan
Tarjamah periode 2014-2019.
4. Drs. H. Saifullah Kamalie, Lc., M.Hum., Ph.D selaku
pembimbing skripsi peneliti, yang telah meluangkan waktu
disela-sela kesibukannya untuk membaca, mengoreksi dan
selalu memotivasi peneliti dalam penyusunan serta
penyelesaian skripsi ini.
5. Dr. Karlina Helmanita, M. Ag dan Dr. Rizqi Handayani,
M.Hum selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran untuk peneliti agar menjadi lebih baik
lagi.
6. Seluruh dosen Program Studi Tarjamah yang telah mendidik
dan memberikan ilmu, wawasan, dan pengalaman yang tak
terhingga nilainya.
7. Bapak dan ibu tercinta (Misdiantoro dan Eni Aprilianti
Ningsih) yang telah membesarkan, mendidik dan
mendukung peneliti baik secara moril ataupun materil serta
doa yang tak henti-hentinya. Kakak dan adik peneliti
(Maretha Riski Anggraeni dan M. Dimas Hibatullah) yang
telah memberikan semangat motivasi dan dukungannya.
8. Pustakawan Fakultas Adab dan Humaniora dan Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memfasilitasi dan menyediakan koleksi buku yang sangat
viii
beragam sebagai acuan dan literatur dalam penyusunan
skripsi ini.
9. Seluruh rekan-rekan seperjuangan, para alumni, senior dan
adik kelas di Program Studi Tarjamah yang telah
memberikan dukungan dan pengalaman selama menimba
ilmu di jenjang perkuliahan ini.
Jakarta, 25 Juni 2019
Chavia Sagita Dini Anggrit
ix
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN ........................ Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ..................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xi
ABSTRAK ............................................................................................ xii
PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
E. Penelitian Terdahulu ................................................................... 5
F. Metodologi Penelitian ................................................................ 7
G. Sistematika Penelitian ............................................................... 12
BAB II KERANGKA TEORI ............................................................. 14
A. Metode Penerjemahan Komunikatif ......................................... 14
B. Strategi Penerjemahan .............................................................. 22
C. Sastra Anak ............................................................................... 26
x
BAB III SEPUTAR CERITA ANAK SERIAL BERSUARAKARYA
AHMAD MOHAMMED ..................................................................... 31
A. Sekilas Tentang Penerbit Dâr Al-Manhal Nâsyirūn. ................ 31
B. Gambaran Cerita Anak Serial Bersuara Karya Ahmad
Mohammed ............................................................................... 32
BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN TERJEMAHAN BUKU
CERITA ANAK SERIAL BERSUARA KARYA AHMAD
MOHAMMED ..................................................................................... 37
A. Pengantar .................................................................................. 37
B. Pertanggungjawaban Penerjemahan ......................................... 39
BAB V PENUTUP .............................................................................. 59
A. Kesimpulan ............................................................................... 59
B. Rekomendasi ............................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 61
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................ 65
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Teks Sumber dan Terjemahan Cerita Anak
Serial Bersuara Karya Ahmad Mohammed
xii
ABSTRAK
Chavia Sagita Dini Anggrit, 11140240000080. Penerjemahan
Cerita Anak Serial Bersuara Karya Ahmad Mohammed,
skripsi Program Studi Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menerjemahkan cerita anak serial
bersuara karya Ahmad Mohammed dengan pendekatan
komunikatif melalui data-data yang telah diklasifikasikan
menjadi kata, frasa, dan klausa yang kemudian dipadankan dari
bahasa Arab (BSu) ke bahasa Indonesia (BSa). Metode penelitian
yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini
adalah proses dan strategi penerjemahan. Pada proses
penerjemahan terdapat 9 data yang terdiri atas 3 data dalam
kelompok kata, 4 data dalam kelompok frasa, dan 2 data dalam
kelompok klausa, yang melalui proses membaca teks secara
keseluruhan, menganalisis kalimat pada teks sumber, pengalihan
bahasa dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, dan
penyelerasian makna antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Strategi penerjemahan yang dominan digunakan dalam penelitian
ini adalah menghilangkan (hadzf) preposisi tunggal seperti kata
di- dan ke- pada BSa, mengedepankan dan mengakhirkan (taqdim
dan ta‟khir) pola subjek dan predikat pada struktur kalimat BSa,
mengganti (tabdil) makna kata dengan kata yang lebih mudah
dipahami dan padanan budaya tentang penyebutan sebuah benda
dan kebiasaan yang ada di negara Arab dan Indonesia.
Kata Kunci: Ahmad Mohammed, Cerita Anak Serial 1, Hadzf
Preposisi.
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah mengalihaksarakan suatu tulisan
kedalam aksara lain. Misalnya, dari Bahasa Arab ke aksara Latin.
Berikut ini adalah Surat Keputusan Bersama Menteri
Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 158
Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1997 tentang Transliterasi Arab-
Latin yang peneliti gunakan dalam penelitian skripsi ini.
A. Konsonan
ARAB NAMA LATIN KETERANGAN
Alif - -
Ba‟ B Be
Ta‟ T Te
Ṡa’ Ṡ Es dengan titik di atas
Jim J Je
Ḥa‟ Ḥ Ha dengan titik di
bawah
Kha‟ Kh Ka dan ha
Dal D De
Żal Ż Zet dengan titik di atas
xiv
Ra‟ R Er
Zai Z Zet
Sin S Es
Syin Sy Es dan ye
Ṣad Ṣ Es dengan titik di
bawah
Ḍaḍ Ḍ De dengan titik di
bawah
Ṭa Ṭ Te dengan titik di
bawah
Ẓa Ẓ Zet dengan titik di
bawah
„Ain „ Koma terbalik di atas
Gain G Ge
Fa F Fa
Qaf Q Qi
Kaf K Ka
Lam L El
xv
Mim M Em
Nun N En
Wau W We
Ha‟ H Ha
Hamzah ʼ Apostrof ء
Ya‟ Y Ye ي
B. Vokal
1. Vokal Tunggal
Tanda
Vokal Nama Latin Keterangan
Fatḥah A A
Kasrah I I
Ḍhammah U U
2. Vokal Rangkap
Tanda
Vokal Nama Latin Keterangan
ي fatḥah dan
ya‟ sakin Ai A dan I
و
fatḥah dan
wau sakin Au A dan U
xvi
3. Vokal Panjang
Tanda
Vokal Nama Latin Keterangan
ى اfatḥah dan
alif Ā
A dengan garis
di atas
ي ئKasrah dan
ya‟ Ī
I dengan garis
di atas
ىو Ḍammah
dan wau Ū
U dengan garis
di atas
C. Ta’ Marbuṭah
1. Transliterasi untuk ta‟ marbuṭah hidup
Ta‟ marbuṭah yang hidup atau yang
mendapat harakat Fathah, Kasrah, dan Ḍammah,
transliterasinya adalah “T/t”.
2. Transliterasi untuk ta‟ marbuṭah mati
Ta marbuṭah yang mati atau mendapat
harakat sakin, transliterasinya adalah “h”.
3. Transliterasi untuk ta‟ marbuṭah
Jika diikuti oleh kata yang menggunakan
kata sandang “al-“ dan bacaannya terpisah maka
ta‟ marbuṭah ditransliterasikan dengan “h”.
D. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydīd)
Transliterasi Syaddah atau Tasydīd yang dalam sistem
tulisan Arab dilambangkan dengan tanda tasydīd( ),
dalam transliterasi dilambangkan dengan huruf yang sama
(konsonan ganda).
xvii
E. Kata Sandang Alif-Lam “ال”
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan huruf alif-lam ma‟rifah “ ”.
Namun dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan
atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan
kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah.
1. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah.
Kata sandang yang diikuti oleh huruf
syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyi
yaitu “ ” diganti huruf yang sama dengan huruf
yang mengikuti kata sandang tersebut.
2. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah.
Kata sandang yang diikuti oleh huruf
qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan
yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan
bunyinya. Huruf sandang ditulis terpisah dengan
kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan
tanda sambung (-). Aturan ini berlaku untuk kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah
maupun kata sandang yang diikuti oleh huruf
qamariyah.
xviii
F. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah aitu menjadi
apostrof (ʼ) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di
tengah dan akhir kata. Bila hamzah terletak di awal kata,
hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab ia
berupa alif.
G. Huruf Kapital
Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital,
tetapi dalam transliterasi huruf kapital digunakan untuk
awal kalimat, nama diri, dan sebagainya seperti
keterangan-keterangan dalam EYD. Awal kata sandang
pada nama diri tidak menggunakan huruf kapital kecuali
jika terletak di awal kalimat.
H. Lafẓ al-Jalālah (الله) Kata Allah yang didahului dengan partikel seperti
huruf jar dan huruf lainnya, atau berkedudukan sebagai
muḍāf ilaih (frasa nomina), ditransliterasikan tanpa huruf
hamzah. Adapun ta‟ marbuṭah di akhir kata yang
bertemudengan Lafẓ al-Jalālah, ditransliterasikan dengan
huruf “t”.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa anak-anak merupakan masa yang begitu
penting. Karena pada masa ini lah, ia akan mulai mengenal
banyak hal baru dan apapun yang diberikan pada masa ini
akan tertanam di dalam pikirannya. Maka dengan dmeikian
para orang tua kan menanamkan dan memberikan hal-hal
yang positif seperti nilai-nilai sosial yang akan membentuk
dirinya menjadi pribadi yang baik.
Mengenalkan hal-hal baru kepada anak-anak
membutuhkan cara yang menarik. Salah satunya melalui
cerita-cerita yang dikhususkan bagi anak-anak. Dimana dalam
cerita tersebut didesain untuk menyampaikan pesan moral
yang menarik sehingga dapat diterima oleh anak-anak.
Saatini buku cerita anak pun banyak ditemui di pasaran. Baik
buku cerita lokal, bilingual maupun terjemahan.1
Sehingga anak-anak merasa senang dan minat baca
kembali hadir. Hal ini dilakukan oleh penerbit Dar Al-Manhal
yang merupakan salah satu penerbit besar di Amman,
Yordania yang memproduksi buku-buku yang didesain
khusus untuk anak-anak. Salah satu buku tersebut adalah
cerita anak serial bersuara. Penerbit ini menghadirkan buku
tersebut agar anak-anak tertarik untuk membaca buku.
1Ira Fitriana, “Penerjemahan Karya Sastra Anak”, (Diglossia: Jurnal
Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusateraan, 2013) Vol.4, No.2.
2
Cerita anak yang disajikan oleh penerbit ini tidak
menceritakan tentang cerita nabi, rasul, dan para sahabatnya,
seperti halnya cerita-cerita terjemahan dari Arab yang sering
kita jumpai dipasaran. Melainkan cerita yang diproduksi oleh
penerbit ini merupakan cerita-cerita fabel yang banyak
mengandung hikmah. Hal tersebut merupakan salah satu
alasan peneliti untuk menerjemahkan buku cerita anak
terbitan penerbit Dar Al-Manhal.
Hal lain yang mendorong adanya penelitian ini adalah
peneliti mendapatkan beberapa kata, frasa dan juga kalusa
dalam teks sumber yang masih kurang dipahami oleh
pembaca, dengan demikian peneliti mencoba untuk
menerapkan metode komunikatif dalam hasil penerjemahan
agar dapat menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya
dengan baik. Karena metode penerjemahan komunikatif
merupakan salah satu metode penerjemahan yang
berorientasikan pada bahasa sasaran. Dimana metode
komunikatif lebih mengedahulukan bahasa sasaran, agar
memberikan kemudahan bagi pembaca dalam menelaah dan
keluwesan dalam hasil terjemahannya. Penerjemahan
komunikatif ini berupaya untuk menghasilkan terjemahan
yang hampir sama dengan apa yang diharapkan peneliti
terhadap pembaca teks sasaran (TSa).2
Sebagai seorang penerjemah, peneliti mencoba untuk
menjembatani teks tersebut dengan pembaca dengan
2Frans Sayogi, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa
Indonesia. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidaytaullah, 2008), h.84.
3
mencarikan padanan yang tepat untuk memudahkan pembaca
dalam memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Hal
tersebut dikarenakan salah satu permasalahan penerjemahan
yang mendasar antara dua bahasa yaitu terletak pada upaya
mencari padanan kata yang sesuai dan tepat dari BSu (Bahasa
Sumber) untuk disampaikan dalam BSa (Bahasa Sasaran).3
Maka dengan latar belakang masalah yang telah
peneliti paparkan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Penerjemahan Cerita Anak Serial Bersuara Karya
Ahmad Mohammed”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
Batasan penelitian ini adalah penerjemahan
komunikatif pada kata, frasa, dan klausa yang terdapat pada
sepuluh cerita serial yang diterbitkan oleh Dâr Al-Manhal
Nâsyirūn. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana proses penerjemahan komunikatif dalam
menerjemahkan Cerita Anak Serial Bersuara Karya
Ahmad Mohammed?
2. Bagaimana strategi penerjemahan yang diterapkan
dalam penerjemahan Cerita Anak Serial Bersuara
Karya Ahmad Mohammed?
3Matsna, Kajian Semantik Arab Klasik dan Kontemporer, (Jakarta:
Prenada Media Grup, 2016), h.160.
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada,maka dengan
adanya penelitian ini, peneliti bertujuan untuk:
1. Menjelaskan proses penerjemahan komunikatif dalam
menerjemahkan Cerita Anak Serial Bersuara Karya
Ahmad Mohammed.
2. Menguraikan strategi penerjemahan yang diterapkan
pada penerjemahan Cerita Anak Serial Karya Ahmad
Mohammed.
D. Manfaat Penelitian
Dengan diangkatnya penelitian yang berjudul
“Penerjemahan Buku Cerita Anak Serial Bersuara Karya
Ahmad Mohammed”, maka penelitian ini dibuat agar
memiliki manfaat tertentu bagi pembacanya. Adapun manfaat
teoretis dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk
menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan
penelitian terkait penerjemahan teks sastra anak.
2. Sebagai wawasan bagi peneliti, pembaca, dan juga
penerjemah untuk dapat mempertimbangkan metode yang
tepat dalam menerjemahkan teks sastra khususnya sastra
anak yaitu cerita anak.
Selain manfaat teoretis, penelitian ini juga memiliki
manfaat praktis. Adapun manfaat praktis dari penelitian ini
adalah:
5
1. Dapat memberikan gambaran mengenai strategi
penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam
menerjemahkan cerita anak serial karya Ahmad
Mohammed.
E. Penelitian Terdahulu
Setelah mencari berbagai macam literature sebagai
bahan rujukan skripsi, peneliti menemukan beberapa
penelitian baik objek maupun metode yang digunakan dalam
menerjemahkan teks sastra di antaranya, pertama peneliti
menemukan beberapa penelitian yang membahas tentang
penerjemahan yaitu, tesis yang berjudul “Teknik, Metode,
Ideologi dan Kualitas Terjemahan Cerita Anak Serial
Erlangga For Kids” karya Novalinda (2011), Program
Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.Tesis ini merupakan
sebuah penelitian untuk mengidentifikasi teknik, metode dan
juga kualitas terjemahan cerita anak. Bedanya dengan yang
peneliti lakukan adalah peneliti menerjemahkan cerita anak
serial bersuara karya Ahmad Mohammed dengan menerapkan
metode komunikatif dalam terjemahan, dan objek yang
peneliti gunakan adalah cerita anak serial bersuara karya
Ahmad Mohammed
Kedua, tesis yang berjudul “Penerjemahan Fabel dan
Parabel Masyarakat Aceh Ke Dalam Bahasa Inggris” karya
Rahmat (2012), Program Pascasarjana, Universitas Sumatera
Utara. Penelitian ini mendeskripsikan proses penerjemahan,
faktor yang menyulitkan, dan teknik-teknik penerjemahan
6
yang sesuai dalam menerjemahkan teks fabel dan parabel
masyarakat Aceh ke dalam bahasa Inggris. Adapun perbedaan
yang peneliti lakukan saat ini dengan peneliti sebelumnya
adalah peneliti saat ini hanya mengidentifikasi proses
penerjemahan dengan menerapkan metode komunikatif dalam
terjemahan teks cerita anak berseri yang diterbitkan oleh Dâr
Al-Manhal Nâsyirūn dari bahasa Arab ke dalam bahasa
Indonesia.
Ketiga, peneliti menemukan skripsi dengan judul
“Penerjemahan Buku Al-Qirâ‟ah Al-Rasyîdah Juz 2 Karya
Hasan Ali Nadwi : Sebuah Pertanggungjawaban Akademik”
karya Qisthina Amajida (2017), Program Studi Tarjamah,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi
ini mendeskripsikan penerjemahan buku cerita anak Al-
Qirâ‟ah Al-Rasyîdah dan di dalamnya memfokuskan
penerjemahannya dengan menggunakan metode komunikatif.
Adapun perbedaan yang peneliti lakukan saat ini, peneliti
akan mendeskripsikan penerjemahan cerita anak serial
bersuara karya Ahmad Mohammed.
Keempat, peneliti menemukan skripsi dengan judul
“Penerjemahan Komunikatif Muhammad Farid Wajdi Dalam
Terjemahan Kitab Al-Hikam Karya Ibnu Athaillah As-
Sakandari” karya Al Muhtarom (2017), Program Studi
Tarjamah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Skripsi ini mendeskripsikan penerjemahan buku
Terjemahan Kitab Al-Hikam Karya Ibnu Athaillah As-
Sakandaridan di dalamnya memfokuskan penerjemahannya
7
dengan menggunakan metode komunikatif. Adapun
perbedaan yang peneliti lakukan saat ini, peneliti akan
mendeskripsikan penerjemahan cerita anak serial bersuara
karya Ahmad Mohammed.
Kelima, skripsi yang berjudul “Penerjemahan
Komunikatif Cerita Anak Dalam Kitab Agrab Al-Qaṣas
Karya Mustafa Husein Al-Mukabbir” karya Fitriyani (2018),
Program Studi Tarjamah, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini mendeskripsikan
penerjemahan buku cerita Kitab Agrab Al-Qaṣas
Karya Mustafa Husein Al-Mukabbir dan di dalamnya
memfokuskan penerjemahannya dengan menggunakan
metode komunikatif. Adapun perbedaan yang peneliti
lakukan saat ini, peneliti akan mendeskripsikan penerjemahan
cerita anak serial bersuara karya Ahmad Mohammed..
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif-deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan,
mengklasifikasikan dan menganalisis secara non statistik.4
Cerita anak serial bersuara karya Ahmad Mohammed
merupakan cerita berbahasa Arab (BSu) yang kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia (Bsa) oleh
peneliti, setelah itu peneliti mengumpulkan data dan
4Mahsun, M.S, Metode Penelitian Bahasa (Tahapan Strategi, Metode
dan Tekniknya), edisi revisi, (Jakarta, Rajawali Press:2005), h.25.
8
kemudian diklasifikasikan ke dalam kelas kata, frasa, dan
klausa.
2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah menerjemahkan cerita
anak serial bersuara Karya Ahmad Mohammed serta
memberikan pertanggungjawaban terkait kata, frasa dan
klausa dalam penerjemahan cerita anak serial bersuara
Karya Ahmad Mohammed dengan metode penerjemahan
komunikatif. Hal-hal yang diasumsikan dapat menjadi
objek penelitian dalam cerita anak serial bersuara karya
Ahmad Mohammed adalah menerjemahkan cerita anak
serial bersuara karya Ahmad Mohammed dari bahasa
Arab ke dalam bahasa Indonesia, kemudian
mengklasifikan serta meneliti kata, frasa, dan klausa
dengan metode penerjemahan komunikatif.
3. Sumber Data
Sumber data primer dari penelitian ini adalah
cerita anak berbahasa Arab yaitu cerita anak serial
bersuara karya Ahmad Mohammed yang peneliti
terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yang mana data
ini memuat kata, frasa, dan klausa sehingga peneliti
menggunakannya sebagai objek penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
beberapa tahapan untuk memperoleh data yang akan
diteliti. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai
berikut:
9
Langkah pertama, langkah pertama yang peneliti
lakukan adalah menentukan objek penelitian. Adapun
objek penelitian yang peneliti gunakan berupa buku cerita
anak serial bersuara karya Ahmad Mohammed.
Langkah kedua, yang peneliti lakukan adalah
membaca dan mendengarkan cerita anak serial bersuara
karya Ahmad Mohammed.
Langkah ketiga, yang peneliti lakukan adalah
memperoleh dan mengumpulkan data pada cerita anak
serial bersuara karya Ahmad Mohammed yang akan
diterjemahkan menggunakan metode komunikatif.
Langkah keempat, peneliti menata data atau
bahan analisis pada cerita anak serial bersuara karya
Ahmad Mohammed dengan mengelompokkannya
berdasarkan konteks data.
Langkah kelima, peneliti mengklasifikasikan
serta menyusun data tersebut menjadi transkripsi naskah
berdasarkan konsep yang sesuai untuk kepentingan
penelitian serta mengklasifikasikan data berupa kata,
frasa, dan klausa.
Langkah keenam, data yang telah diterjemahkan
menggunakan metode komunikatif, kemudian dianalisis
oleh peneliti.
Langkah ketujuh, wawancara kepada penutur
yang pernah tinggal di Negara Arab, namun bukan asli
orang Arab.
10
Pada proses pengumpulan data ini dapat dilihat
pada bagan di bawah ini:
5. Metode Analisis Data
Pada penelitian ini, peneliti akan memaparkan
tentang metode analisis data agar penelitian ini berjalan
sistematis. Adapun metode analisis data yang peneliti
gunakan adalah sebagai berikut:
Pertama, peneliti menerjemahkan atau
mentransfer teks sumber yang menggunakan bahasa Arab
ke dalam bahasa Indonesia dengan terjemahan harfiah
Teknik Pengumpulan
Data
Mengklasifikan serta
menyusun data
Memperoleh dan
Mengumpulkan data
Membaca dan
Mendengarkan Objek
Penelitian
Menentukan Objek
Penelitian
Menganalisis
Wawancara
Kata
Klausa
Frasa
11
serta mengklasifikasikan sesuai kategori kata, frasa dan
klausa yang akan dipadankan dengan metode
komunikatif.
Kedua, proses analisis, dalam tahapan ini peneliti
mencari padanan kata, frasa, dan klausa dari BSu yang
tepat dalam BSa. Sehingga dapat memberikan pengertian
terhadap pesan yang terkandung di dalam BSu. Proses
analisis ini menggunakan metode komunikatif.
Ketiga, pada tahapan ini peneliti melakukan
evaluasi. Pada tahapan ini didapatkan hasil analisis yang
telah dievaluasi dan kemudian dipadankan kembali
dengan teks sumbernya. Apabila dirasa belum cocok,
maka akan dilakukan evaluasi, sehingga mendapatkan
makna yang sesuai.
Metode analisis pada penelitian ini dapat
disimpulkan pada bagan di bawah ini:
12
Proses Analisis
G. Sistematika Penelitian
Penelitian ini terdiri dari lima bab, dan akan dirincikan
oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan. Bagian ini memiliki enam
sub-bab yang diantaranya meliputi latar belakang masalah,
batasan dan rumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian,
BSu BSa
Transfer
Diterjemahkan secara
harfiah
Proses
Mengklasifikasikan
dan menganalisis
metode komunikatif
Transfer
Padanan
Konsep makna,
pesan dari BSu
Konsep makna,
pesan dari BSa
13
tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika
penelitian.
Bab II yaitu berisi tentang kerangka teori. Kerangka
teori terdiri atas dua sub-bab, yaitu teks sastra dan metode
penerjemahan komunikatif.
Bab III berisi tentang korpus penelitian. Pada bab ini
peneliti akan mengulas sedikit hal-hal yang berkaitan tentang
korpus penelitian.
Bab IV merupakan pokok dari setiap penelitian yang
akan menganalisis metode dan strategi penerjemahan yang
digunakan dalam menerjemahkan cerita anak serial bersuara.
Bab V adalah penutup. Pada bagian ini, peneliti akan
memaparkan terkait kesimpulan penelitian dan juga saran.
14
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Metode Penerjemahan Komunikatif
Metode penerjemahan merupakan salah satu bumbu
yang digunakan oleh seorang penerjemah agar mendapatkan
cita rasa penerjemahan yang baik. Saat menerjemahkan
pastilah penerjemah akan mencari metode yang pas untuk
digunakan dalam terjemahannya.
Konflik kesetiaan, kesenjangan antara penekanan
pada bahasa sumber dan dan bahasa sasaran akan selalu tetap
sebagai masalaha utama dalam teori dan praktik
penerjemahan. Namun, kesenjangan bisa menyempit jika
persyaratannya sebagai berikut5:
SL Emphasis TL Emphasis
Word- for- word Translation Adaption
Literal Translation Free Translation
Faithful Translation Idiomatic Translation
Semantic Translation Communicative Translation
5Peter Newmark, Approach to Translation (Oxford: Pergamon Press,
1981), h. 38-39.
15
Penerjemahan komunikatif dilakukan dengan
mengungkapkan makna kontekstual teks sumber (Tsu) ke
dalam teks sasaran (Tsa) dengan suatu cara sehingga isi dan
makna yang terkandung dapat diterima dan dipahami oleh
pembaca.6
Adapun contoh penerjemahan komunikatif adalah
sebagai berikut:
نمضغةمثم ةقمنعلةثم فطننمروطتن
Secara harfiah, kalimat di atas dapat diterjemahkan
menjadi „kita tumbuh dari mani, lalu segumpal darah, dan
kemudian segumpal daging‟. Namun apabila kalimat di atas
diterapkan metode komunikatif, maka terjemahannya akan
berbeda, dan terjemahannya menjadi „kita berproses dari
sperma, lalu zigot, dan kemudian embrio‟.
Kelebihan dari penerjemahan komunikatif adalah
fungsi utamanya sebagai suatu sarana untuk menyampaikan
suatu gagasan orang lain. Jenis ini menekankan akan
pentingnya unsur-unsur seperti Bahasa sumber, Bahasa
sasaran, budaya, peneliti teks asli, penerjemah, keefektifan
Bahasa, dan pembaca.7 Metode ini mereproduksi makna
kontekstual yang sedemikian rupa, sehingga aspek
6Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia : Teori dan Praktik,
(Bandung: Humaniora, 2016), h.84. 7Masduki, “Jenis dan Makna Terjemahan (Ditinjau dari kelebihan
dan kekurangan)”. Prosodi. Vol.5 No.2, Juli 2011.
16
kebahasaan maupun aspek isi dapat langsung dimengerti
pembaca.8
Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan metode
komunikatif. Menurut Newmark penerjemahan komunikatif
berupaya untuk menerjemahkan makna kontekstual dalm
teks Bsu, baik aspek Bahasa maupun aspek isi agar dapat
diterima dan dimengerti pembaca.9 Adapun ciri-ciri metode
komunikatif adalah berpihak pada pembaca Bsa;
mengutamakan maksud peneliti Bsu; mementingkan
pembaca Bsa agar bisa memahami pikiran, kandungan
budaya Bsu; berorientasi pada pengaruh teks terhadap
pembaca Bsu; setiap ada pembaca Bsa, lebih luwes; efektif
(mengutamakan penciptaan efek pada pembaca); lebih
mudah dibaca, lebih luwes, lebih sederhana, lebih jelas, lebih
panjang daripada bsu; bersifat umum; terikat pada Bsa;
menggunakan kata-kata teks asli; kurang mendalam;
mungkin lebih bagus daripada teks asli; terikat konteks;
waktu penerjemahan, dan tempat pembaca Bsa; khusus untuk
pembaca tertentu dengan tujuan tertentu pula.10
Terjemahan komunikatif berusaha menciptakan efek
yang dialami oleh pembaca Bsa sama dengan efek yang
dialami oleh pembaca Bsu. Oleh karena itu, sama sekali tidak
boleh ada bagian terjemahan yang sulit dimengerti atau
8Rochayah Machali, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: PT.
Grasindo, 2000), h.55. 9Peter Newmark, Approach to Translation (Oxford: Pergamon Press,
1981), h. 46. 10
Zuchridin Suryawinata, Translation Bahasa Teori dan Penuntun
Praktis Penerjemahan (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h.54.
17
terasa kaku. Elemen budaya Bsu pun harus dipindahkan ke
dalam elemen budaya Bsa.11
Beberapa langkah yang dapat diterapkan dalam proses
penerjemahan yang menggunakan metode komunikatif yaitu
sebagai berikut12
:
a. Tahap Membaca
Pada tahapan ini, penerjemah diharapkan
untuk membaca teks yang akan diterjemahkan
untuk mendapatkan informasi atau pesan dari teks
Bsu. Lalu menandai ketaksaan, menggunakan
jargo, idiolek peneliti teks Bsu dan informasi
yang tidak sesuai dengan fakta.
b. Tahap Analisis
Pada tahapan ini, penerjemah mulai
menganalisis kalimat-kalimat teks Bsu. Tujuan
proses penerjemahan pada tahap ini untuk
menyederhankan istilah spesifik dan penggunaan
jargon, menormalkan idiolek, mencatat informasi-
informasi yang tidak sesuai dengan fakta dan
membuat koreksi bila ada kesalahan. Kemudian
mulai melakukan pengaturan informasi untuk
mendapatkan pesan yang utuh dalam Bsa.
11
Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya:
Amelia Surabaya, 2005), h. 239. 12
Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan, (Tangerang
Selatan: Transpustaka, 2014), h.75.
18
c. Tahap Pengalihan
Dalam tahapan ini, penerjemah melakukan
pengalihan dengan tujuan mempertahankan
informasi atau pesan yang sudah disederhanakan
bahasanya tanpa mengurangi maksud teks Bsu.
Penerjemah juga diharapkan untuk mengabaikan
kesepadanan bentuk dan bila dianggap perlu
dianjurkan untuk mengubah susunan kalimat
untuk mendapatkan pesan yang utuh.
d. Tahap Penyerasian
Dalam tahap penyerasian, penerjemah
membandingkan teks Bsu dan teks hasil
terjemahan untuk melihat penggunaan ragam
yang sesuai dan gaya Bahasa yang wajar.
Penyerasian ini dapat dilakukan secara berulang
untuk mendapatkan terjemahan yang sesuai
dengan tingkat pengetahuan pembaca.
Penelitian ini dilandasi oleh konsep Newmark
yang mengungkapkan bahwa penerjemahan
komunikatif berupaya memproduksi makna
kontekstual yang sedemikian rupa yang dapat dengan
mudahnya dipahami dan dimengerti oleh pembaca.
Hal tersebut diklasifikasikan dalam bentuk kata, frasa,
dan klausa.
a. Kata
Kata merupakan sebuah unsur Bahasa yang
diucapkan atau dituliskan yang merupakan
19
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam berbahasa.13
Dalam ilmu linguistik, kata merupakan
morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan
dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan
sebagai bentuk yang bebas, satuan yang dapat berdiri
sendiri. Contoh: pergi, tanah, rumah.
b. Frasa
Frasa merupakan satuan gramatikal yang
berupa gabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau
lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah
satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.14
Frasa terdiri atas dua kata atau lebih, dimana
yang satu kata pertama merupakan unsur pusat (UP)
dan satunya lagi adalah atribut (Atr).15
Frasa
dibedakan dalam beberapa hal, yaitu16
:
1) Berdasarkan strukturnya
Frasa berdasarkan struktur dibagi
menjadi dua, yaitu frasa endosentris dan frasa
ekosentris. Frasa endosentris merupakan frasa
yang sama dengan salah satu atau semua
unsurnya, contohnya al-walad al-jamīl (anak
yang tampan). Sedangkan frasa ekosentris
13
KBBI Daring. 14
Abdul Chaer, Linguistik Umum. (Jakarta: Rinerka Cipta,2012), h.
222. 15
Moch Syarif Hidayatullah, Cakrawala Linguistik Arab. (Tangerang
Selatan: Alkitabah, 2012), h.92. 16
Moch Syarif Hidayatullah, Cakrawala Linguistik Arab, h.93-94.
20
merupakan frasa yang tidak mempunyai
distribusi yang sama dengan salah satu
unsurnya, contohnya amâm al-fashl (di depan
kelas).
2) Berdasarkan persamaan distribusinya dengan
kategori kata.
Frasa berdasarkan persamaan
distribusinya dengan kategori kata dibedakan
menjadi:
a) Frasa verbal, yaitu frasa yang distribusinya
sama dengan verba. Contoh: saufa yadzhab
„akan pergi‟.
b) Frasa nomina, yaitu frasa yang
distribusinya sama dengan nomina.
Contoh: mudarrisunâ „guru kami‟.
c) Frasa adjectival, yaitu frasa yang
distribusinya sama dengan adjektiva.
Contoh: hârr jiddan „panas sekali‟.
d) Frasa adverbial, yaitu yang distribusinya
sama dengan adverbial. Contoh: min al-
syarq‟ „dari timur‟.
e) Farsa numeral, yaitu frasa yang
distribusinya sama dengan numeralia.
Contoh: arba‟ah kutub „empat buku‟.
f) Frasa proposisional, yaitu frasa yang
didistribusinya sama dengan preposisi.
Contoh: fī al-fashl „di kelas‟.
21
3) Klausa
Klausa adalah satuan sintaksis berupa
runtunan kata-kata berkonstruksi prediktif. Artinya
di dalam konstruksi itu ada komponen, berupa kata
atau frasa, yang berfungsi sebagai predikat dan
yang lain berfungsi sebagai subjek, sebagai objek
dan sebagai keterangan.17
Badri dalam buku karya Ahmad Asrori
menggunakan istilah al-tarqib adalah satuan
linguistik yangterdiri atas dua unsur pokok, yaitu
musnad ilaih (pokok kalimat, tema, mubtada„,
fa„il, ism inna, dan lainnya) dan musnad yang
mencakup (predikat, khabar, rema, khabar
inna, khabar kana).18
Contohnya:
هتروصداهشيمستبي بال
Pada contoh di atas, kalimat tersebut terdiri
dari dua klausa, yaitu (1) مستببي ال dan داهشيهتروص . Klausa (1) secara eksplit terdiri dari
Subjek الب dan Predikat يبتسم. Klausa (2) terdiri
dari داهشي yang menduduki fungsi Predikat dan
هتروص yang menduduki fungsi Objek. Klausa (2)
17
Abdul Chaer, Linguistik Umum. (Jakarta: Rinerka Cipta,2012), h.
231. 18
Ahmad Asrori, Sintaksis Bahasa Arab Frasa-Klausa-Kalimat,
(Malang:Penerbit Misykat, 2004), h. 69.
22
ini sebenarnya mempunyai Subjek, yaitu بال
tetapi dilepaskan karena sama dengan Subjek pada
klausa (1).
B. Strategi Penerjemahan
Strategi penerjemahan merupakan suatu rencana yang
disusun oleh seorang penerjemah dalam menghasilkan sebuah
terjemahan yang baik agar dapat dinikmati oleh pembaca.
Menurut Perdana ada dua strategi yang dapat
digunakan seorang penerjemah dalam proses menerjemahkan,
yaitu strategi domestikasi (domestication), dan foreignisasi
(foreignization).19
Sedangkan Suryawinata dan Heriyanto
membaginya menjadi strategi struktural dan strategi
semantis.20
Sedangkan Newmark menyebutkanada 17 (tujuh
belas) macam strategi yang dapat digunakan dalam
menerjemahkan21
,dan Hidayatullah menyebutkan dalam
bukunya ada 4 (empat) strategi yang digunakan22
.
Berikut adalah strategi penerjemahan yang dapat
digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan teks-teks
yang bervariatif jenisnya:
19
Dafik Hasan Perdana, “Strategi Penerjemahan Bahasa Arab”,
Jurnal Bahasa Lingua Scientia, Vol.9, No.1, Juni 2017, h.150. 20
Regi Fajar Subhan, “Strategi Penerjemahan Bahasa Indonesia Ke
Dalam Bahasa Arab Pada Teks Kemasan Foduk Makanan Ringan.” Skripsi
Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. 2016. 21
Peter Newmark, A Textbook of Translation, (Newyork: Fentice Hall,
1988), h.81-93. 22
Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab
Indonesia Kontemporer, (Tangerang Selatan:Alkitabah, 2014), h.61.
23
1. Mengedepankan dan Mengakhirkan
Strategi ini mengharuskan seorang penerjemah
mengedepankan kata dalam Bsu yang diakhirkan dalam Bsa
dan mengakhirkan kata dalam Bsu yang dikedepankan dalam
Bsa.23
Hal demikian dilakukan, karena susunan gramatikal
dalam Bsu dan Bsa terkadang tidak sama. Contohnya:
دبالزواجق دالإسلامالت عد دحد
Qad ḥaddada al-islamu al-ta‟adduda Bī
1 2 3 4 5
al-zawāji
6
2. Penambahan
Strategi ini mengaharuskan seorang penerjemah
menambahkan kata pada Bsa. Hal tersebut dilakukan selain
karena struktur gramatikalnya, melainkan juga untuk
memperjelas maksud pada Tsa. Contohnya:
ف همالقرآنأمرمهم
23
Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab
Indonesia Kontemporer, h.54.
Islam Telah membatasi poligami
3 1 2 4 5 6
24
Fahmu al-qurāni amrun muhimmun
1 2 3 4
Memahami alquran merupakan hal (yang) penting
1 2 T 3 T 4
Teks Sasaran di atas tentu saja sangat terlihat jelas
tentang strategi penambahan kata „telah‟ digunakan di
dalamnya, yaitu terdapat kata „merupakan‟ dan kata „yang‟.
Hal tersebut terjadi karena struktur gramatikal Bsa dengan Bsu
berbeda.
3. Pembuangan
Strategi ini mengharuskan seorang penerjemah untuk
membuang kata yang ada di Bsu ke dalam Bsa. Konsep ini
hampir sama dengan strategi penambahan. Hanya saja pada
strategi penambahan, penerjemah diharuskan untuk
menambahkan kata pada Bsa-nya. Sedangkan strategi ini
mengharuskan untuk mengurangi kata pada Bsa-nya. Hal
tersebut terjadi dikarenakan struktur gramatikal.
Contoh:
السمكفيي وممناليامذهبأحمدلصيد fī Yaum Min al-ayyāmi żahaba Ahmadu li
1 2 3 4 5 6 7
al-ṣaydi al-samaki
8 9
25
Suatu hari, Ahmad (pergi) memancing
1234 6 5 789
Hasil penerjemahan di atas sangatlah terlihat jelas,
bahwa ada beberapa kata yang dibuang. Hal tersebut
dilakukan oleh penerjemah karena dianggap agar mudah
dipahami oleh pembaca, dan dalam kasus penerjemahan di
teks yang lainnya bisa jadi saat penerjemah menerjemahkan
secara keseluruhan
4. Calque
Strategi Calque adalah sebuah strategi penerjemahan
secara literal atau pinjaman untuk kolokasi yang umum atau
frasa yang dikenal dalam bahasa sumber.24
Contoh:
مرةاليد ث
Buah Tangan
5. Padanan Budaya
Strategi padanan budaya ini dilakukan dengan
mengganti kata atau eksfesi budaya dalam Bsu dengan kata
atau eksfesi budaya yang berbeda di Bsa.25
Strategi ini
24
Cipto Wardoyo, “Metode dan Strategi Penerjemahan Istilah-Istilah
Pragmatik Dalam Buku “Pragmatics” Karya George Yule Ke Dalam Bahasa
Indonesia.” Jurnal Tsaqafa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung
Djati Bandung, 2016, h. 2. 25
Cipto Wardoyo, “Metode dan Strategi Penerjemahan Istilah-Istilah
Pragmatik Dalam Buku “Pragmatics” Karya George Yule Ke Dalam Bahasa
Indonesia.” Jurnal Tsaqafa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung
Djati Bandung, 2016, h. 2.
26
digunakan secara terbatas, karena tidak mungkin ada dua
budaya yang sama persis antara satu dengan lainnya.
Contoh:
لكلصارمن بوةTiada gading yang tak retak
C. Sastra Anak
1. Pengertian Sastra Anak
Secara etimologi, sastra dalam bahasa Arab disebut
dengan al-adab ) ) yang dalam Kamus Mutarjim berarti
ilmu kesusatraan, ilmu sastra. Menurut KBBI, sastra
memiliki artiyaitu bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang
dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari).26
Karya sastra merupakan produk ciptaan seorang sastrawan
di dalamnya ada yang ingin disampaikan kepada
pembacanya.27
Secara teoretis, sastra anak adalah sastra yang dibaca
anak-anak “dengan bimbingan dan pengarahan anggota
dewasa suatu masyarakat, sedang penelitiannya juga
dilakukan oleh orang dewasa. Dengan demikian, secara
26
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008). 27
Iryani Kesuma Wijaya, “Penerjemahan Teks Sastra dan Budaya.”
Tarbawiyah. Vol.12 No.01. Januari-Juni 2015.
27
praktis, sastra anak adalah sastra terbaik yang mereka baca
dengan karakteristik berbagai ragam, tema, dan format.28
Sastra anak merupakan karya yang dari segi bahasa
mempunyai nilai estetis dan segi isi mengandung nilai-nilai
pendidikan moral yang dapat memperkaya pengalaman jiwa
bagi anak.29
Sastra anak memiliki beragam tema, salah
satunya yaitu cerita anak bergambar. Hal tersebut karena
dianggap menarik, namun ada beberapa hal yang tidak
boleh dilupakan dalam memahami dan bergaul dengan
sastra anak adalah pertama, bahwa kita berhadapan dengan
karya sastra dan dengan demikian menggunakan elemen
sastra yang lazim seperti sudut pandang, latar, watak, alur,
konflik, tema, gaya, dan nada. Kemudian yang kedua, kita
mendapatkan kesan mendalam dan serta merta yang kita
temukan dalam pembacaan pertama adalah adanya
kejujuran, penelitian yang sangat bersifat langsung, serta
informasi yang memperluas wawasan. 30
Pada dasarnya karya satra anak adalah sastra yang
isinya mengenai anak-anak, kehidupannya, kesenangan,
sifat-sifatnya, dan perkembangannya.31
Sastra anak dapat
berkisah tentang apa saja, bahkan menurut ukuran orang
28
Riris K. Toha Sarumpaet, Pedoman Penelitian Sastra Anak.
(Jakarta: Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional). Edisi Revisi. h.2. 29
Retno Winarni, Kajian Sastra Anak, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2014), h.2. 30
Fitriyani, Penerjemahan Komunikatif Cerita Anak Dalam Kitab
Agrab Al-Qasas Karya Mustafa Husein Al-Mukabbir, Skripsi Fakultas Adab
dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018. 31
Dindin Ridwanuddin, Bahasa Indonesia, (Ciputat: UIN Press,
2015), h.111.
28
dewasa tidak masuk akal. Misalnya kisah binatang yang
dapat berbicara, bertingkah laku, berfikir dan berperasaan
layaknya manusia.32
Contoh lainnya adalah cerita-cerita
yang mengandung hikmah atau pun pelajaran yang baik
yang dapat diterapkan dalam kehidupan anak. Artinya cerita
anak dapat berkisah apa saja yang menyangkut masalah
kehidupan ini sehingga mampu memberikan informasi dan
pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan itu sendiri.33
2. Penerjemahan Sastra Anak
Penerjemahakan karya sastra anak merupakan sebuah
tantangan bagi seorang penerjemah. Hal tersebut
dikarenakan dalam menerjemahkan karya sastra anak
haruslah menggunakan metode dan strategi yang tepat
tentunya, dan juga penerjemah dituntut untuk dapat memilih
diksi yang mudah dipahami oleh anak-anak dalam Teks
Sasarannya. Kedua hal tersebut harus sangat diperhatikan
karena kemampuan membaca anak-anak tidak setinggi
orang dewasa dan juga pengetahuan mereka tentang dunia
pun masih terbatas.
Menurut Alla, tugas seorang penerjemah karya sastra
anak adalah membuat Teks Sasaran yang mudah dipahami
oleh anak-anak tanpa mereka bersusah payah untuk
32
Burhan Nurgiyantoro, “Sastra Anak: Persoalan Genre.” Jurnal
Humaniora,Vol.16, No.2, 2014, h.110. (diakses pada tanggal 7 April 2019,
pukul 14.00). 33
Burhan Nurgiyantoro, “Sastra Anak: Persoalan Genre.” Jurnal
Humaniora,Vol.16, No.2, 2014, h.110. (diakses pada tanggal 7 April 2019,
pukul 14.00).
29
membaca dan mencernanya. Sebagai mana yang ia tulis
dalam jurnalnya:
It is the task of the translator to decide how
she/he will compensate for the children‟s lack of
background knowledge withoutoversimplifying
the original and forcing children into simple
texts that have lost any feature of
difficulty,foreignness,challenge and difficulty.34
Menurut Shavit dalam menerjemahkan karya sastra
anak, seorang penerjemah diperbolehkan untuk
memanipulasi teks dengan berbagai cara, selama ia
mempertimbangkan prinsip-prinsip dasar35
, seperti:
a. Menyesuaikan teks bagi anak-anak, dan memberikan
manfaat bagi anak. Sesuai dengan apa yang menurut
masyarakat baik untuk anak.
b. Menyesuaikan alur, karakterisasi dan bahasan ke tingkat
pemahaman anak dan kemampuan bacanya.
Beberapa langkah yang diperlukan oleh penerjemah
dalam menerjemahkan karya sastra anak36
, diantaranya:
a. Memahami dan menguasai bahasa sumber.
b. Menguasai dan mampu memakai sasaran dengan baik
dan efektif.
34
Aida Alla, “Challenges in Children‟s Literature Translation: a
Theoritical Overview.” European Journal of Language and Literature Studies.
Vol.1, Issues 2. May-August 2015. h.16. 35
Zohar Shavit, “Translation of Childern‟s Literature As a Function
of Its Position In the Literary Polysistem”, (Tel Aviv: Duke University Press,
1981) Poestics Today, Vol.02, No.4, h.172. 36
Ira Fitriana, “Penerjemahan Karya Sastra Anak.” Jurnal Kajian
Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan. Vol.4, No.2. 2013.
30
c. Mengetahui dan memahami sastra, afesiasi sastra dan
teori penerjemahan.
d. Mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap karya sastra.
e. Mempunyai keluwesan kognitif dan keluwesan
sosiokultural.
f. Memiliki keuletan dan motivasi yang kuat.
31
BAB III
SEPUTAR CERITA ANAK SERIAL BERSUARA
KARYA AHMAD MOHAMMED
Pada bab ini, peneliti akan memaparkan sekilas tentang
cerita anak serial bersuara karya Ahmad Mohammed. Namun
sayangnya peneliti tidak dapat menyediakan informasi terkait
peneliti buku cerita anak serial ini, dikarenakan minimnya
informasi terkait peneliti buku tersebut. Maka dengan demikian,
peneliti memberikan informasi terkait penerbit yang telah
menerbitkan buku-buku cerita anak serial karya Ahmad
Mohammed.
A. Sekilas Tentang Penerbit Dâr Al-Manhal Nâsyirūn.
Penerbit Dâr Al-Manhal Nâsyirūn didirikan pada tahun
1990. Penerbit Dâr Al-Manhal Nâsyirūn merupakan salah satu
penerbit Arab terbesar yang memiliki spesialisasi dalam bidang
sastra anak. Sejak berdirinya penerbit Dâr Al-Manhal Nâsyirūn,
penerbit ini merupakan pelopor utama dalam penerbitan buku
anak-anak dan juga berbagai program pendidikan.
Penerbit Dâr Al-Manhal Nâsyirūn memiliki ciri khas
tersendiri dalam setiap produknya. Adapun produk yang
diproduksi oleh penerbit ini adalah program budaya terintegrasi,
alat bantu pengajaran dalam bahasa Arab dan Inggris, dan versi
audio yang kuat.37
37
https://www.manhal.com/ (diakses pada tanggal 21 Maret 2019,
pukul 06.32)
32
B. Gambaran Cerita Anak Serial Bersuara Karya Ahmad
Mohammed
Penerbit Dâr Al-Manhal telah melahirkan banyak karya
yang ditelah dipublikasikan secara Internasional. Diantara karya
terbitan Dâr Al-Manhal Nâsyirūn yang ditulis oleh Ahmad
Mohammed adalah sebagai berikut:
1. Anā wa Akhī
Buku ini berisikan kisah kakak beradik yaitu Walid
dan Sa‟idyang menceritakan kegiatan hariannya, yaitu mulai
dari bangun tidur, merapikan kamar tidurnya, mandi pagi,
sarapan pagi, hingga pergi ke sekolah. Sa‟id selalu mengikuti
apa yang dilakukan kakaknya. Namun saat Walid pergi ke
sekolah, Sa‟id tidak mengikutinya karena umurnya yang
masih kecil. Sehingga saat sang kakak pergi ke sekolah, ia
tertidur.
Buku cerita anak yang berjudul Anā wa Akhī terdiri
dari 16 halaman, yang mana buku ini merupakan buku seri 1
yang dikhususkan untuk anak berusia 6 (enam) sampai
dengan 7 (tujuh) tahun. Selain tentang sebuah cerita yang
dimuat dalam buku ini, buku ini juga memuat kosakata yang
dapat digunakan untuk belajar bagi pembaca pemula.
2. Hadāyā Al-„īdi
Buku cerita anak yang berjudul Hadāyā Al-„īdi terdiri
dari 16 halaman, yang mana buku ini merupakan buku seri 1
yang dikhususkan untuk anak berusia 6 (enam) sampai
dengan 7 (tujuh) tahun. Buku cerita ini berisikan cerita
33
tentang seorang anak yang bernama Umar yang sedang
mengharapkan sebuah hadiah yang ia tunggu-tunggu di Hari
Raya Idul Fitri. Namun sayangnya sebelum ia mendapatkan
hadiah tersebut, ia menemukan sebuah kotak besar yang
terbungkus kertas kado di dalam kamarnya. Saat ia membuka
kado tersebut ternyata yang ia temukan adalah sebuah badut-
badutan. Ia terkejut hingga ia menangis dan berlari keluar
kamar meninggalkan mainan tersebut. Tiba-tiba Umar
dikejutkan dengan suara orang tuanya, dan saat ia menoleh ke
arah kedua orang tuanya, ia melihat kedua orang tuanya
membawakan hadiah yang ia ingini yaitu sebuah sepeda dan
mainan mobil-mobilan. Tak lama kemudian hadirlah kedua
kakak Umar dan tak lupa pula mereka menghadiahkan
adiknya mainan pesawat dan kereta api.
Buku cerita anak yang berjudul Hadāyā Al-„īdi terdiri
dari 16 halaman, yang mana buku ini merupakan buku seri 1
yang dikhususkan untuk anak berusia 6 (enam) sampai
dengan 7 (tujuh) tahun. Selain tentang sebuah cerita yang
dimuat dalam buku ini, buku ini juga memuat kosakata yang
dapat digunakan untuk belajar bagi pembaca pemula. Selain
tentang sebuah cerita yang dimuat dalam buku ini, buku ini
juga memuat kosakata yang dapat digunakan untuk belajar
bagi pembaca pemula.
3. Yaḥyā Al-„adli
Buku ini berisikan sebuah kisah dua ekor kucing yang
bernama Qattutah dan Fattutah. Kedua kucing ini tinggal
disebuah ladang, yang mana di ladang itu pun terdapat seekor
34
tikus yang bernama Fa‟fur. Fa‟fur sangat menyukai gandum,
sampai suatu hari ia mencuri gamndum milik seorang petani
dengan cara melubangi karung gandum tersebut. Tiba-tiba
saat Fa‟fur sedang menjalankan aksinya, Qattutah dan
Fattutah melihat kejadian tersebut, mereka pun mengejarnya.
Setelah kejadian itu, kedua kucing tersebut mendapatkan
imbalan dari petani Qasim berupa empat buah apel merah dan
empat apel kuning. Qattutah dan Fattutah selalu saja
bertengkar, mereka saling mengingini apa yang dimiliki oleh
temannya, sehingga mereka selalu meminta pendapat kepada
teman-temannya. Akhirnya agar semuanya menjadi adil,
sampailah pada sebuah nasihat dari seekor kuda untuk
membelah sebuah apel menjadi dua bagian, agar kedua
kucing itu memiliki bagian yang sama.
Buku cerita anak yang berjudul Yaḥyā Al-„adli terdiri
dari 17 halaman, yang mana buku ini merupakan buku seri 1
yang dikhususkan untuk anak berusia 6 (enam) sampai
dengan 7 (tujuh) tahun. Selain tentang sebuah cerita yang
dimuat dalam buku ini, buku ini juga memuat kosakata yang
dapat digunakan untuk belajar bagi pembaca pemula.
4. Kanzu Al-ṡa‟ālīb
Buku ini berisikan sebuah kisah seekor seriala yang
menginginkan sebuah harta karun, agar dirinya memiliki harta
yang banyak. Suatu hari saat serigala tersebut sedang
mengincar mangsanya yaitu seekor ayam jantan, ia
menemukan secarik kertas yang berisikan tentang hal-hal
yang terkait harta karun. Ia pun tertarik dan tanpa pikir
35
panjang, ia langsung mengikuti perintah yang ada di kertas
tersebut. Satu per satu perintah yang tertulis di kertas tersebut
telah ia laksanakan, ia pun sudah tak sabar untuk menemukan
harta karun tersebut.hingga sampailah ia di sebuah goa,
namun sialnya ia terperangkap di dalam goa tersebut. Tak
lama kemudian muncullah seekor ayam jantan dan anjing
sambil tertawa. Ternyata ia telah dibohongi oleh kedua hewan
tersebut, ia pun menangis tersedu-sedu. Ternyata musibah
yang menimpanya tersebut, tidak lain karena ulahnya sendiri
karena ia pun pernah membohongi hewan lain.
Buku cerita anak yang Kanzu Al-ṡa‟ālīb terdiri dari
16 halaman, yang mana buku ini merupakan buku seri 1 yang
dikhususkan untuk anak berusia 6 (enam) sampai dengan 7
(tujuh) tahun. Selain tentang sebuah cerita yang dimuat dalam
buku ini, buku ini juga memuat kosakata yang dapat
digunakan untuk belajar bagi pembaca pemula.
5. Jazāu Al-ṣayyādīn
Buku cerita anak yang berjudul Jazāu Al-ṣayyādīn
menceritakan tentang hukuman bagi para pemburu yang
sedang memburu para gajah untuk diambil gadingnya. Hingga
suatu ketika burung Hudhud mendengar percakapan antara
para pemburu yang berniat akan memburu gajah. Saat itu
posisi gajah sangatlah terancam, namun seluruh hewan yang
ada di hutan itu simpatik kepada para gajah. Untuk
menunjukkan rasa simpatiknya, para hewan berinisiatif untuk
membantu gajah agar terlepas dari buruan para pemburu liar
tersebut. Sekelompok harimau mengajukan diri untuk
36
membantu mereka, sebagai bentuk pengabdian mereka agar
tetap bisa minum dari kolam yang telah mereka buat.
Akhirnya semua hewan setuju dan mereka pun merencanakan
sesuatu.
Pagi pun tiba, mereka pun menjalankan rencana yang
telah mereka rencanakan sebelumnya. Para hewan tugasnya
menjalankan masing-masing. Rencana mereka pun berhasil
dan mereka dapat menangkap para pemburu tersebut. Karena
rencana berhasil, harimau pun dimaafkan oleh seluruh hewan
dan diizinkan untuk minum sepuasnya.
Buku cerita anak Jazāu Al-ṣayyādīn terdiri dari 16
halaman, yang mana buku ini merupakan buku seri 2 yang
dikhususkan untuk anak berusia 7 (tujuh) sampai dengan 8
(delapan) tahun. Selain tentang sebuah cerita yang dimuat
dalam buku ini, buku ini juga memuat kosakata yang dapat
digunakan untuk belajar bagi pembaca pemula.
37
BAB IV
PERTANGGUNGJAWABAN TERJEMAHAN BUKU
CERITA ANAK SERIAL BERSUARA
KARYA AHMAD MOHAMMED
A. Pengantar
Pada bab ini, peneliti menyajikan temuan data-data
penelitian yang berupa kata, frasa, dan klausa. Data-data tersebut
peneliti ambil dari lima cerita anak serial bersuara yang ditulis
oleh Ahmad Mohammed yang telah peneliti terjemahkan sendiri
dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia.
Berikut ini adalah klasifikasi kata, frasa dan klausa yang
diambil dari lima cerita anak serial yang ditulis oleh Ahmad
Mohammed yang telah peneliti terjemahkan, yaitu sebagai
berikut:
No Judul Klasifikasi Terjemahan
أناوأخي 1(aku dan
adikku)
أخيAdikku
سن وات 2 Tahun
تصبحون 3 عليخير
Selamat
Malam
4
هداياالعيد(Hadiah
Hari Raya)
راجة الدالهوائية
Sepeda
5
يارة السذات
العجلاتالربع
Mobil 4 WD
(Mobil Jeep)
38
No Judul Klasifikasi
Terjemahan Kata Frase Klausa
6 امعل ك
متن أو ريخب
Semoga
Bahagia
7
كن ز الث عالب(Harta
Karun
Serigala)
الد يك
Si Kuku
8
جزاء الصيادين(Hukuma
n bagi
Pemburu)
فت رة
الطوي لةمنالزمان
Waktu yang
panjang
9
ثلاثةمنالصيادينالذين
صطادويلةنالفي
Tiga
pemburu
gajah
39
B. Pertanggungjawaban Penerjemahan
1. Kata
Teks pertama dari kisah اناوأخي(Aku dan adikku)
Teks Sasaran (Tsa) Teks Sumber (Tsu)
Aku dan Adikku اناوأخي
Penerjemahan Kata Per Kata:
Aku dan Saudara laki-laki ku
1 2 3
Penerjemahan Komunikatif:
Aku dan adik ku
1 2 3
Berikut adalah pertanggungjawaban atas hasil
penerjemahan peneliti pada kata di teks pertama pada kisah انا : وأخي
Kata , yang mana menurut kamus Al-Munawwir38
berarti “saudara”. Namun penerjemah memilih arti “adik”
karena dijelaskan dalam cerita bahwa Sa‟id memiliki umur
yang lebih muda dari Walid, yaitu Walid berusia lima (5)
tahun sedang Sa‟id berusia tiga (3) tahun. Kata “saudara”
38
Ahmad Warson, Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir, (Surabaya:
Pustaka Progressif 1997), edisi kedua ,h.12.
انا و أخي3 2 1
40
merupakan kata yang masih sangat umum, karena dalam
bahasa Indonesia kata saudara masih memiliki makna yang
luas. Kata saudara dalam KBBI makna kata “saudara” adalah
orang yang bertalian dengan keluarga.39
Peneliti menerapkan
kata “adik” sebagai ganti kata “saudara” karena kata “adik”
memiliki makna kerabat yang lebih muda dari pertalian
kekeluargaan.40
Maka dengan demikian kata “adik” dapat
digunakan, karenadapat mewakili yang digambarkan dalam
cerita dimana Sa‟id memiliki usia yang lebih muda dari Walid
dan juga menggambarkan makna saudara yaitu orang yang
bertalian dengan keluarga.
Adapun strategi yang peneliti terapkan dalam
penerjemahan di atas adalah tabdil, yaitu mengganti kata
„saudara laki-laki‟ dengan kata „adik‟. Hal tersebut peneliti
lakukan agar kata-kata tersebut lebih mudah dipahami oleh
pembaca, khususnya pembaca dari kalangan anak-anak.
39
Ahmad Warson, Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir, (Surabaya:
Pustaka Progressif 1997), edisi kedua, h.12. 40
KBBI Daring.
41
Teks kedua dari kisah اناوأخي(Aku dan adikku)
Teks Sasaran (Tsa) Teks Sumber (Tsu)
Assalamu‟alaikum
Aku teman kalian, namaku
Walid
Umurku lima tahun
41
عمري خمس سن وات
4 3 2 1
Penerjemahan Kata Per Kata:
Penerjemahan Komunikatif:
umurku lima tahun
1 2 3 4
Berikut adalah pertanggungjawaban atas hasil
penerjemahan peneliti pada teks kedua pada kisah اناوأخي : Kata سن وات merupakan bentuk jamak dari kata
ةسن . Kata سن وات memiliki makna „tahun-tahun‟. Namun,
peneliti tidak menerjemahkannya mengikuti bentuk kata
pada Tsu. Peneliti menerjemahkan سن وات dengan „tahun‟.
41
Ahmad Mohammed, Anâ wa Akhī, (Amman: Dar Al Manhal
Publisher), h.2.
Umurku Lima tahun-tahun
1 2 3 4
42
Hal tersebut dikarenakan dalam budaya Arab apabila
penyebutan bilangan lebih dari dua harus menggunakan
jama‟ muannas salim.
Strategi yang peneliti gunakan adalah strategi
hadzf (membuang). Peneliti menghilangkan kata „tahun‟
yang kedua, karena peneliti merasa dengan kata „tahun‟ saja
sudah dapat dipahami dengan baik.
Teks ketiga dari kisah الث عالب Harta Karun)كن ز
Serigala)
Teks Sasaran (Tsa) Teks Sumber (Tsu)
Tsa`lub menunggu Kuku
keluar dari rumahya untuk
dimangsa.
ث علوبي نتظرخروج وكانيكليأكله 42.الد
Adapun pertanggungjawaban atas hasil
penerjemahan peneliti pada teks ketiga dari kisah كن ز :adalah sebagai berikut الث عالب
Kata الد يك sebenarnya memiliki makna kata
„ayam jantan‟.43
Namun karena dalam konteks cerita ini
diceritakan bahwasannya الد يك memiliki nama yaitu
„kuku‟. Maka dengan demikian kata الد يك pada kalimat di
atas tidak lagi peneliti terjemahkan dengan „ayam jantan‟,
42
Ahmad Mohammed, Kanzu Tsa‟alib (Amman: Dar Al Manhal
Publisher), h.2. 43
Warson, Ahmad. Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir. Edisi 2.
Surabaya: Pustaka Progresif.
43
melainkan peneliti menerjemahkannya dengan „Kuku‟.Hal
tersebut peneliti lakukan, guna memudahkan pembaca
sasaran untuk memahami alur cerita yang ada di dalamnya
dan agar semakin menarik
Adapun strategi yang digunakan oleh peneliti
adalah hadzf, ziyadah, dan tabdil. Strategi penerjemahan
tersebut dapat dilihat pada kalimat di bawah ini:
و كان ث علوب ي نتظر خروج الد يك ليأكله
8 7 6 5 4 3 2 1
Penerjemahan Kata Per Kata:
Penerjemahan Komunikatif:
T
Strategi hadzf diterapkan pada penerjemahan, di
atas, yaitu dengan menghilangkan kata „dan‟ dan „ada‟.
Huruf وdi sini bukanlah wawu „athf, yang mana berfungsi
sebagai penyambung. Melainkan wawu ibtida‟ yang mana
dan ada tsa‟lub menunggu keluar ayam jantan
1 2 3 4 5 6
Untuk dimakan dia (m)
7 8 9
tsa‟lub menunggu kuku keluar dari rumahnya
1 2 3 4 5 6
untuk Dimangsa
7 8
44
apabila tidak diterjemahkan, tidak menimbulkan masalah
dalam hasil penerjemahan.
Strategi ziyadah pada penerjemahan ini, yaitu
dengan menambahkan kata „rumah‟ sebagai penjelas kata
„keluar‟. Sedangkan strategi tabdil, yaitu dengan mengganti
kata „ayam jantan‟ dengan kata „kuku‟ dan kata „dimakan‟
dengan kata „dimangsa‟.
2.Frasa Teks Pertama dari kisah اناوأخي(Aku dan adikku)
Teks Sasaran (Tsa) Teks Sumber (Tsu)
Sa‟id:Aku mengendarai bus,
Aku pergi ke ........................
tidur. Selamat tidur.
لةركبأ:سعيد و٬الحافوم.أذهب الى.....الن
44تصبحونعليخيرAdapun pertanggungjawaban atas hasil penerjemahan
peneliti pada frasa di teks pertama dari kisah وأخي اناadalah sebagai berikut:
Pada teks di atas terdapat sebuah frasa yang berbunyi
خيرتصبحون علي . Frasa tersebut apabila diterjemahkan
secara harfiah maka memiliki arti „di pagi hari atas
kebaikan‟. Kemudian peneliti mencoba untuk mengethaui
terjemahan frasa tersebut dengan merujuk google translate,
di sana dinyatakan bahwa arti dari خيرتص علي بحون
44
Ahmad Mohammed, Anâ wa Akhī, (Amman: Dar Al Manhal
Publisher), h.15.
45
adalah good night. Namun, peneliti tidak menggunakan pula
kata tersebut, karena konteks dalam cerita saat Sa‟id
mengatakan frasa tersebut bukanlah di malam hari. Peneliti
menerapkan makna „selamat tidur‟ dengan pertimbangan
konteks cerita. Dalam cerita ini frasa tersebut diucapkan
oleh penutur (Sa‟id) saat ia hendak tidur. Maka dengan
demikian peneliti mencarikan padanan frasa تصبحونعلي dalam versi budaya Indonesia. Akhirnya peneliti خير
memdankannya dengan „selamat tidur‟.
Adapun strategi yang peneliti gunakan dalam
penerjemahan teks di atas adalah taqdim, ta‟khir, dan tabdil.
Strategi tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
تصبحون علي خير3 2 1
Penerjemahan Kata Per Kata:
di pagi hari atas kebaikan
1 2 3
Apabila frase tersebut diterjemahkan secara
harfiah, frase tersebut memiliki arti „di pagi hari atas
kebaikan‟. Peneliti menerjemahkan frase tersebut dengan
metode komunikatif, maka hasil terjemahannya adalah
„Selamat Malam‟. Apabila teks di atas secara keseluruhan
diterjemahkan secara komunikatif menjadi „Sa‟id berkata :
Aku mengendarai bus, Aku pergi ke ........................ (tidur).
46
Selamat malam‟. Hal tersebut dilakukan agar mudah
dipahami oleh pembaca khususnya anak-anak.
Adapun strategi yang peneliti gunakan adalah
strategi padanan budaya. Karena di setiap negara memiliki
budaya yang berbeda-beda, maka dalam kasus seperti ini
penerjemah mencoba untuk mencarikan padanannya.
Teks Kedua dari هداياالعيد (Hadiah Hari Raya)
Teks Sasaran (Tsa) Teks Sumber (Tsu)
Umar merasa gembira dan ia
berkata, “Pasti ayah
memberiku sebuah sepeda
yang kemarin aku lihat di
toko mainan.”
ف رحعم روق ال: ب دأنوال ديق دأحض رل يالدراج ةالهوائي ةالت ي
دك انرأي ت ه اف ي45اللعاب.
Pertanggungjawaban atas hasil penerjemahan peneliti
pada frasa di teks kedua dari العيد adalah sebagai هدايا
berikut:
Frasa الدراجةالهوائيةmemiliki makna secara harfiah
„sepeda angin‟. Kemudian peneliti mencari padanan dalam
Bahasa Indonesia, dan ditemukan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia yaitu „kereta angin‟. Namun apabila
45
Ahmad Mohammed, Hadāyā Al-„īdi,(Amman: Dar Al Manhal
Publisher), h.4.
47
peneliti menerapkan makna الهوائية dengan „kereta الدراجة
angin‟, hal ini justru akan menimbulkan kesulitan dalam
memahaminya. Karena frasa „kereta angin‟ dirasa tidak
familiar di telinga. Tidak sampai di situ, peneliti melihat
makna „kereta angin‟ adalah „sepeda‟ dan karena
penelitimenerapkan metode komunikatif dalam
penerjemahan teks di atas, maka peneliti menerjemahkannya
menjadi „sepeda‟. Hal ini dilakukan karena sasaran
pembacanya adalah anak-anak, maka apabila tetap
mempertahankan arti harfiahnya akan menyulitkan anak-
anak dalam memahami kalimat tersebut.
Adapun strategi yang peneliti gunakan dalam
penerjemahan teks di atas adalah taqdim, ta‟khir, dan tabdil.
Strategi tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
قد أحضر فرح عمر وقال بد أن والدي 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
في دكان اللعاب لي التي رأي ت ها 19 18 17 16 15 12
Penerjemahan Kata Per Kata:
Gembira umar dan berkata harus sesungguhnya
1 2 3 4 5 6
Ayahku telah datang punyaku sepeda angin
7 8 9 10 11 12 13
48
yang aku lihatnya di dalam toko mainan
14 15 16 17 18 19
Penerjemahan Komunikatif:
umar merasa gembira dan ia berkata pasti
2 t 1 3 t 4 5
ayah memberiku sebuah sepeda yang kemarin
7 9 10 11 t 12 t t
aku lihat ditoko mainan
15 16 17 18 19
Strategi penerjemahan yang peneliti terapkan
adalah taqdim, ta‟khir, dan tabdil. Strategi taqdim dan
ta‟khirpeneliti terapkan pada saat menerjemahkan ن زل Strategi taqdim dan ta‟khir terjadi karena.فرحعمر danعمر
perbedaan tata bahasa antara bahasa Arab dan bahasa
Indonesia, karena dalam tata bahasa bahasa Arab kata kerja
(objek) didahulukan, kemudian subjek berada setelah objek.
Sedangkan dalam tata bahasa bahasa Indonesia, subjek
diletakkan diawal sebelum objek. Kata فرح (no.1) yang
mempunyai posisi sebagai „objek‟ dan عمر (no.2) sebagai
„subjek‟. Maka kata عمر (no.2) didahulukan dan kata dan
.diakhirkan (no.1) فرح
Kemudian strategi tabdil, terjadi pada makna kata
,‟yang sebenarnya yaitu „tentang عن makna kata .عن
namun pada penerjemahan teks di atas peneliti
menggantinya menjadi „dari‟.
49
Teks Ketiga dari هداياالعيد (Hadiah Hari Raya)
Teks Sasaran (Tsa) Teks Sumber (Tsu)
Umar sangat bahagia saat
melihat ayahnya yang
membawa sepeda dan ibunya
berdiri dihadapannya dengan
membawa mobil jeep.
كثي رفاف ق درأ ف رحعم ريق ،أمام ه٬ومع ه أب االدراج ةالهوائي ة٬ورأ أم هتق ،أمام ه٬ومعه االس يارةذاتالعج لات
46الرب عة Pertanggungjawaban atas hasil penerjemahan telah
yang peneliti lakukan pada frasa di teks ketiga dari kisah
:adalah sebagai berikut هداياالعيد
Pada kalimat di atas terdapat sebuah frasa يارة السالرب عة العجلات Frasa tersebut apabila diartikan .ذات
secara harfiah, maka memiliki makna harfiah „mobil dengan
roda empat‟, sama seperti ketika peneliti mencari padanan
kata العجلاتالرب عة ذات يارة dengan bantuan google الس
translate. Pada google translate kata tersebut memiliki
padanan the four wheeled car. Kemudian peneliti mencari
maksud dari the four wheeled car, dan peneliti mendapatkan
informasi bahwasannya the four wheeled caratau yang
dikenal dengan mobil yang memiliki penggerak 4 roda
46
Ahmad Mohammed, Hadāyā Al-„īdi,(Amman: Dar Al Manhal Publisher),
h.6.
50
merupakan sebuah istilah yang dipakai pada kendaraan yang
memiliki sistem tenaga penggerak pada keempat rodanya.
Mobil jenis ini dikenal dengan nama 4 WD atau 4X4, salah
satu contoh dari jenis mobil ini adalah mobil jeep. Maka
dengan demikian peneliti menerapkan „mobil jeep‟ dalam
terjemahan frasa di atas karena merupakan gambararan dari
jenis mobil 4 WD.
Adapun strategi yang peneliti gunakan dalam
penerjemahan frasa di atas adalah padanan budaya, dimana
budaya yang ada di Negara Arab menyebut ي الس ذات ارةالرب عة sebagai penunjuk pada mobil yangالعجلات
memiliki sistem tenaga penggerak pada keempat rodanya,
sedangkan di Indonesia terkenal dengan sebutan mobil 4
WD.
Teks Keempat dari kisah جزاءالصيادين(Hukuman Bagi
Pemburu) Teks Sasaran (Tsa) Teks Sumber (Tsu)
Hutan hidup damai dalam
waktu yang panjang
عاش لالغاب ةف يس عادة47ةفطوي لةفمنالزمانف ت ر
Pertanggungjawaban atas hasil penerjemahan telah
yang peneliti lakukan pada frasa di teks keempat dari kisah
:adalah sebagai berikut جزاءالصيادين
47
Ahmad Mohammed, Jazāu Al-ṣayyādīn, (Amman: Dar Al Manhal
Publisher), h.15.
51
Frasa ةفطوي لةفمنالزمانف ت ر memiliki makna secara
hafiah yaitu „waktu panjang dari waktu‟. Namun
penerjemahan tersebut tidak peneliti gunakan, karena
melihat sulitnya untuk mencerna maksud dari frasa tersebut.
Mengingat frasa ini terdapat pada sebuah teks yang ada
dalam cerita anak, maka peneliti mencoba untuk
mencarikan padanan makna yang lebih sederhana dan lebih
mudah dimengerti. Peneliti memadankan makna frasa ةفف ت ر الزمان من ,‟dengan makna „waktu yang panjang طوي لةف
makna tersebut dirasa lebih mudah untuk dimengerti oleh
pembaca khususnya anak-anak.
Adapun strategi yang peneliti gunakan dalam
menerjemahkan frasa di atas adalah hadzf, taqdim, dan
ta‟khir. Satrategi-strategi tersebut dapat dilihat pada proses
penerjemahan di bawah ini:
ف ت رةف طوي لةف من في سعادة عاشل الغابة 7 6 5 4 3 2 1
الزمان 8
Penerjemahan Kata Per Kata
dia (f) hidup hutan di dalam kebahagiaan Waktu
1 2 3 4 5
Panjang dari waktu
6 7 8
52
Penerjemahan Komunikatif
hutanpun hidup damai dalam waktu yang
2 t 1 4 3 5 t
Panjang
6
Pada proses penerjemahan di atas, dapat terlihat
strategi hadzf terjadi pada kata „di‟ dan „dari‟. Hal tersebut
peneliti lakukan karena peneliti merasa tanpa dimunculkan
kedua kata tersebut tidak menjadikan masalah dalam
penyampaian pesan. Melainkan apabila dimunculkan akan
menimbulkan sedikit kesulitan dalam mencerna pesan yang
ingin disampaikan.
Sedangkan untuk strategi taqdim dan ta‟khir
terjadi pada proses penerjemahan الغابة Dimana .عاشل
الغابة memiliki kedudukan sebagai predikat dan عاشلmemiliki kedudukan sebagai subjek. Dalam tata bahasa
bahasa Arab memiliki pola kalimat Predikat+Subjek,
sedangkan pola kalimat dalam bahasa Indonesia adalah
Subjek + Predikat. Maka dalam proses penerjemahannya
.diakhirkan عاشل didahulukan dan الغابة
53
3.Klausa
Teks pertama dari kisahهداياالعيد (Hadiah Hari Raya)
Teks Sasaran (Tsa) Teks Sumber (Tsu)
Saat Umar keluar dari
kamarnya, ia mendengar
suara yang lantang,
“Selamat Hari Raya,
Umar”.
ك ادعم ريخ رجم ن وم اص وتفاغرفت هحت يس مع
عاليف اي ق ولل ه:ك ل ع امو48أنلبخيرياعمر
Pertanggungjawaban atas hasil penerjemahan telah
yang peneliti lakukan pada klausa di teks pertama dari kisah
:adalah sebagai berikut هداياالعيد
Pada teks di atas ditemukan klausa كل عاموأنل ,yang mana klausa ini terdiri dari delapan kata بخيرياعمر
yaitu:
كل عام و أنل بخير يا عمر
8 7 6 5 4 3 2 1
Penerjemahan Kata Per Kata:
Setiap tahun dan kamu (m) dengan baik Wahai
1 2 3 4 5 6 7
Umar
8
48
Ahmad Mohammed, Hadāyā Al-„īdi(Amman: Dar Al Manhal Publisher),
h.13.
54
Apabila klausa di atas diterjemahkan secara
harfiah, klausa tersebut memiliki arti „setiap tahun dan
kamu dengan baik wahai umar‟. Peneliti menerjemahkan
klausa tersebut dengan metode komunikatif, maka hasil
terjemahannya adalah „Selamat Hari Raya, Umar‟. Apabila
teks di atas secara keseluruhan diterjemahkan secara harfiah
menjadi „Saat Umar keluar dari kamarnya, ia mendengar
suara yang lantang, setiap tahun dan kamu dengan baik
wahai Umar‟. Agar mudah dipahami oleh pembaca
khususnya anak-anak, maka peneliti menerjemahkannya
menjadi „Saat Umar keluar dari kamarnya, ia mendengar
suara yang lantang, Selamat hari raya, Umar‟.
Adapun strategi yang peneliti gunakan adalah
strategi padanan budaya. Karena di setiap Negara memiliki
budaya yang berbeda-beda, maka dalam kasus seperti ini
penerjemah mencoba untuk mencarikan padanannya.
Biasanya klausa بخير أنل و عام digunakan sebagaiكل
ucapan di hari besar. Melihat konteks cerita ini adalah
suasana Hari Raya Idul Fitri, maka penulis memadankan
dengan budaya di Indonesia yaitu pada saat hari raya
biasanya orang-orang saling mengucapkan „Selamat Hari
Raya‟ kepada sesamanya.
55
Teks kedua dari kisah الصيادين Hukuman Bagi) جزاء
Pemburu)
Teks Sasaran (Tsa) Teks Sumber (Tsu)
Hutanpun hidup damai
dalam waktu yang panjang,
hingga masuklah tiga orang
pemburu gajah ke dalam
hutan
عاش لالغاب ةف يس عادة٬طوي ل ةفم نالزم انةفف ت ر
إل ىأنمربه اثلاث ةم نالص يادينال ذين
49لةصطادونالفي ي
Pertanggungjawaban atas hasil penerjemahan telah
yang peneliti lakukan pada klausa di teks kedua dari kisah
:adalah sebagai berikut جزاءالصيادين
Pada teks di atas terdapat klausa yaituالصيادينالذينلةصطادونالفي ي . Klausa tersebut jika diterjemahkan secara
harfiah adalah „pemburu yang memburu gajah‟. Dalam
penerjemahan komunikatif peneliti mengubahnya menjadi
“pemburu gajah”. Jika diterjemahkan secara harfiah,
kalimat di atas diartikan dengan “Hutanpun hidup damai
dalam waktu yang panjang, berjalan di dalamnya tiga
pemburu yang memburu gajah.” Agar mudah dimengerti
oleh anak, kalimat di atas peneliti ubah menjadi “Hutan pun
49
Ahmad Mohammed, Jazāu Al-ṣayyādīn, (Amman: Dar Al Manhal
Publisher), h.1.
56
hidup damai dalam waktu yang panjang, hingga masuklah
tiga orang pemburu ke dalam hutan.”
ف ت رةف طوي لةف من في سعادة عاشل الغابة 7 6 5 4 3 2 1
الزمان إلى أن مر بها ثلاثة من15 14 13 12 11 10 9 8
لة الصيادين الذين يصطادون الفي 19 18 17 16
Penerjemahan Kata Per Kata
dia (f) hidup hutan di dalam kebahagiaan waktu
1 2 3 4 5
Panjang Dari waktu ke untuk berjalan
6 7 8 9 10 11
dengan dia (f) tiga dari mereka (m) pemburu
12 13 14 15
Yang mereka (m) memburu gajah
16 17 18
Penerjemahan Komunikatif
hutanpun hidup damai dalam waktu yang
2 t 1 4 3 5 t
panjang hingga masuklah tiga orang pemburu
6 t 11 13 t 15 16 17
57
gajah ke dalam hutan
18 12 13
Adapun strategi yang digunakan dalam penerjemahan
klausa di atas adalah taqdim, ta‟khir, hadzf, tabdil dan
ziyadah. Strategi taqdim dan ta‟khir,terjadi pada proses
penerjemahan الغابة memiliki عاشل Dimana .عاشل
kedudukan sebagai predikat dan الغابة memiliki kedudukan
sebagai subjek. Dalam tata bahasa bahasa Arab memiliki
pola kalimat Predikat + Subjek, sedangkan pola kalimat
dalam bahasa Indonesia adalah Subjek + Predikat. Maka
dalam proses penerjemahannya الغابة didahulukan
danعاشل diakhirkan. Strategi penerjemahan hadzf, terjadi pada
penerjemahan الذين الصيادين من الفي يثلاثة لةصطادون .
Kalimat tersebut secara harfiah diterjemahkan „tiga dari
pemburu yang memburu gajah‟, dari hasil terjemahan
tersebut peneliti menghilangkan (hadzf) kata „yang‟ dan
kata „memburu‟. Karena menurut peneliti apabila kata
tersebut tetap diterjemahkan akan menyulitkan pembaca
khususnya anak-anak.
Strategi tabdil, terjadi saat peneliti menerjemahkan
kata سعادة yang mana kata tersebut memiliki makna
„kebahagiaan‟ secara harfiah. Namun peneliti menggantinya
dengan kata „damai‟. Karena kata „bahagia‟ tidak cocok
apabila disandingkan dengan kata hutan.
58
Sedangkan untuk strategi ziyadah, peneliti
menerapkannya dalam hasil penerjemahan di atas dengan
menambahkan kata „yang‟, kata „hingga‟ dan kata „orang‟.
Ketiga kata tersebut peneliti tambahkan guna memudahkan
pembaca dari menerima pesan yang terkandung
didalamnya.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada proses penerjemahan cerita anak serial karya Ahmad
Mohammed, peneliti menerapkan metode komunikatif yang
hasilnya dapat membantu pembaca untuk menangkap pesan yang
disampaikan oleh teks sasaran. Hal tersebut dibuktikan dengan
adanya data yang peneliti temukan pada saat proses
menerjemahkan cerita anak serial bersuara karya Ahmad
Mohammed, yaitu ada 8 (delapan) data yang terbagi menjadi 3
(tiga) kategori yaitu kategori kata 3 (tiga) data, kategori frasa 3
(tiga) data, dan kategori klausa 2 (dua) data. Secara keseluruhan,
data-data tersebut diterjemahkan menggunakan metode
komunikatif, kemudian terjemahan data tersebut disatukan
dengan terjemahan yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan
kalimat yang mudah dipahami oleh pembaca sasaran.
Strategi yang banyak digunakan pada penerjemahan
komunikatif ini adalah menghilangkan (hadzf) preposisi tunggal
seperti kata di- dan ke-, mengedepankan dan mengakhirkan
(taqdim dan ta‟khir) subjek dan predikat pada struktur kalimat,
mengganti (tabdil) makna kata dengan kata yang lebih mudah
dipahami dan padanan budaya tentang penyebutan sebuah benda
dan kebiasaan yang ada di negara Arab dan Indonesia.
B. Rekomendasi
Penelitian ini masih belum sempurna, karena masih
banyak hal yang seharusnya dibahas dalam penelitian ini, yaitu
60
terkait unsur lingual yang diteliti peneliti dan banyaknya buku
terbitan Dâr Al-Manhal Nâsyirūn yang belum diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu peneliti berharap, akan
ada peneliti di masa yang akan datang, yang dapat
mengembangkan lagi hasil penelitian peneliti saat ini.
61
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rinerka Cipta,
2012.
Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT. Rinerka Cipta, 2012.
Hartono, Rudi. Model Penerjemahan Novel Dari Bahasa Inggris
Ke Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Diandra Pustaka
Indonesia, 2014.
Hidayatullah, Moch. Syarif. Seluk-Beluk Penerjemahan Arab
Indonesia Kontemporer. Tangerang Selatan: Alkitabah,
2014.
Hidayatullah, Moch. Syarif. Cakrawala Linguistik Arab.
Tangerang Selatan: Alkitabah, 2012.
Ibrahim. Metode Penelitian Kualitatif. Pontianak: Perpustakaan
Nasiomal, 2015.
Jabrohim. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita
Graha Widya, 2001.
Larson, Mildred L. Penerjemahan Berdasar Makna: Pedoman
Untuk Pemadanan Antarbahasa. Jakarta: Arcan, 1989.
62
Matsna, Kajian Semantik Arab Klasik dan Kontemporer,
Jakarta:Prenada Media Grup, 2016.
Newmark, Petter. Approaches to Translation. Oxford: Pergamon
Press, 1981.
Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo, 2010.
Ridwanuddin, Dindin. Bahasa Indonesia. Ciputat: UIN Press,
2015.
Sarumpaet, Riris K. Toha. Pedoman Penelitian Sastra Anak.
Jakarta: Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional.
Simatupang, Maurits. Enam Makalah Tentang Terjemahan.
Jakarta: Universitas Kristen Indonesia Press.
Syihabuddin. Penerjemahan Arab-Indonesia : Teori Dan Praktik.
Bandung: Humaniora, 2016.
Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.
Warson, Ahmad. Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir. Edisi 2.
Surabaya: Pustaka Progresif.
Winarni, Retno. Kajian Sastra Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2014.
63
Disertasi
Silalahi, Roswita. “Dampak Teknik, Metode, Dan Ideologi
Penerjemahan Pada Kualitas Terjemahan Teks Medical-
Surgical Nursing Dalam Bahasa Indonesia.” Disertasi
Universitas Sumatera Utara, 2009.
Jurnal
Alla, Aida. “Challenges in Children‟s Literature Translation: A
Theoritical Overview.” European Journal of Language and
Literature Studies 1, no. 2 (August 2015).
Fitriana, Ira. “Penerjemahan Karya Sastra Anak” Jurnal
Diaglossia, Vol.4, No.2 (2013).
Nugiono, Burhan. “Sastra Anak: Persoalan Gendre.” Jurnal
Humaniora 16, no. 2 (2004).
Perdana, Dafik Hasan. “Strategi Penerjemahan Bahasa Arab.”
Jurnal Bahasa Lingua Scientia 9, no. 1 (2017).
Shavit, Zohar. Ranslation of Childern‟s Literature As a Function
of Its Position In the Literary Polysistem. Vol. 2. Tel Aviv:
Duke Universoty Press, 1981.
Wardoyo, Cipto. “Metode Dan Strategi Penerjemahan Istilah-
Istilah Pragmatik Dalam Buku „Fagmatics‟ Karya George
Yule Ke Dalam Bahasa Indonesia.” Jurnal Tsaqafa
64
Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, 2016.
Wijaya, Iryani Kesuma. “Penerjemahan Teks Sastra Dan
Budaya.” Tarbawiyah 12, no. 1 (June 2015).
Skripsi
Fitriani. “Penerjemahan Komunikatif Cerita Anak Dalam Kitab
Agrab Al-Qasas Karya Mustafa Husein Al-Mukabbir.”
Skripsi Fakultas Adab Dan Humaniora, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.
Murojab. “Terjemahan Lagu Arab Untuk Anak-Anak Yang
Dipopulerkan Oleh Saluran TV Ṭuyūr Al-Jannah.” Skripsi
Fakultas Adab Dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017.
Subhan, Regi Fajar. “Strategi Penerjemahan Bahasa Indonesia Ke
Dalam Bahasa Arab Pada Teks Kemasan Foduk Makanan
Ringan.” Skripsi Fakultas Adab Dan Humaniora, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1
أناوأخي
Teks Sumber Teks Sasaran
Aku dan Adikkuناوأخيأ
.السلامعليكم.أناصدي قكموليد
.سن وات(خمس)5عمري
Assalamu‟alaikum.
Aku teman kalian, namaku
Walid.
Umurku lima tahun.
.صباحالخير .أناصدي قكمسعيد
.سن وات3 )ثلاث(عمري
Selamat Pagi.
Aku teman kalian, namaku
Sa‟id.
Umurku tiga tahun.
وليد:أست يقظكلي ومفي .صباحفا(7)الساعةالسابعة.وميأرت بغرفةن
Walid: Aku bangun setiap hari
jam tujuh pagi.
Aku merapikan kamar tidurku.
أست يقظكلي ومفيوأناسعيد:(7)الساعةالسابعة
.وميغرفةن أرت ب.وصباحفا
Sa‟id: Aku bangun setiap hari
jam tujuh pagi. Aku merapikan
kamar tidurku.
كلي وليد .وم:أستحم صباحسميبالماءووأغسلج
Walid: Aku mandi setiap pagi
dan membasuh badanku dengan
air dan sabun.
.الصاب ونكلأوأنا:سعيد ستحم صباحوأنظ ،أسنانبالفرشةو٬ي وم
.المعجون
Sa‟id: Aku mandi setiap pagi
hari dan membersihkan gigi
dengan sikat dan pasta gigi.
وأمشط٬:ألبسثيابيوليد.يشعر
Walid: Aku memakai
pakaianku dan menyisir
rambutku.
وأمشط٬ألبسثيابيوأناسعيد:.يشعر
Sa‟id: Aku memakai pakaianku
dan menyisir rambutku
:أت ناولطعامالإفطارفيوليد.أشربالحليبو٬الصباح
Walid: Aku makan pagi dan
minum susu di pagi hari
أت ناولطعاموأناسعيد:أشربو٬الإفطارفيالصباح
.الحليب
Sa‟id: Aku makan pagi dan
minum susu di pagi hari
٬وليد:أرت بحقيبةالمدراسةلةالتيتأخذنيأن تظرالحو ف ا
.المدلرسةإلى
Walid: Aku merapikan tas
sekolah dan menunggu bus
yang akan membawaku ke
sekolah.
رت بحقيبةأوأناسعيد:لةالو٬المدراسة ف تيأن تظرالحا
Sa‟id: Aku merapikan tas
sekolah dan menunggu bus
yang akan membawaku ke
.sekolah.سةرالمدإلىذنيتأخ
لة ذهبأو٬وليد:أركبالحاف(9)عةالمدرسةفيالتاسىلإ
.صباحفا
Walid: Aku mengendarai bus,
dan aku pergi ke sekolah pada
pukul sembilan (9) pagi.
لةوأناسعيد: و٬أركبالحافأذهبالي.................
وم.تصبحونعليخير .الن
Sa‟id:Aku mengendarai bus,
dan aku pergi ke ........................
tidur.
Semoga mimpi indah.
Tigaثلاثة
Limaخمسة
Tujuhسب عة
Sembilanتسعة
Airماء
Sabunصاب ون
Pastaمعجون
Sikatف رشة
Gigiأسنان
Aku membersihkanأغسل
Aku mandiأستحم
Aku membersihkanأنظ ،
Aku memakaiألبس
Aku membereskanأرت ب
Aku menyisirأمشط
Sisirمشط
Rambutشعر
Pakaianثياب
Aku menungguأن تظر
Aku mengendaraiأركب
لة Busحاف
Tasحقيبة
Sekolahمدرسة
Makan Pagi/ Sarapanطعأمالإفطار
Susuحليب
ياالعيداهد
Teks Sumber Teks Sasaran
Hadiah Hari Raya هداياالعيد
لأيامعيدالفطر الي ومهوأوالسعيد.
ر. عمرمازالنائمفافيسري
Hari ini adalah hari pertama Idul
Fitri. Umar masih tertidur di
tempat tidurnya.
ر ٬وفجأةفق فزعمرمنسريف قدسمعصوتالمؤذ نفيالمسجدوهوي قول:اللهأكب ر٬اللهأكب ر٬اللهأكب ر٬
الله٬ا للهأكبرالله الها .أكبروللهالحمد
Tiba-tiba Umar melompat dari
tempat tidurnya, ia mendengar
suara muazin di masjid yang
mengumandangkan, “Allahu
Akbar, Allahu Akbar, Allahu
Akbar, Laa Ilaaha illa Allahu
Allahu Akbar Allahu Akbar wa
li-l-allahi Al-hamdu.”
ر٬ن زلع ف وجدمرمنسريكبي رفامغلففاعلىوندص قفا كلهدية.ش
Umar turun dari tempat tidurnya.
Ia menemukan kotak besar yang
dibungkus dalam bentuk hadiah.
قال: بدأنفرحعمروليالدراجةضرأحوالديقدانهافيدكالتيرأي ت الهوائية
Umar merasa gembira dan ia
berkata, “Pasti ayah memberiku
sebuah sepeda yang kemarin aku
lihat di toko mainan.”
.بااللعف تحعمرالص ندوقبسرعة٬
ميجدالدراجةكنهللو الهوائية.
Umar membuka kotak tersebut
dengan cepat, namun ia tidak
menemukan sepeda.
من هاص خرآندوقفاوجدبد ف .ابقسأصغرمنالص ندوقال
Bukannya menemukan sepeda,
malah ia menemukan sebuah
kotak yang lebih kecil dari kotak
sebelumnya.
:ي بدووالدتيقدقالعمريارةذاتحأ ضرتالس
العجلاتالربعالتيكنلكنلمعأم ي قدرأي ت هاعندما
وق .فيالس
Umar berkata, “Pasti ibu
memberiku sebuah mobil mainan
beroda empat yang kemarin aku
lihat bersamanya di pasar”.
ف تحعمرالص ندوق٬ولميارة .يجدالس
Umar membuka kotak tersebut,
namun ia tidak menemukan mobil
mainan.
صغرمنوجدصندوقفاأ.ابقالص ندوقالس
Ia menemukan kotak yang lebih
kecil dari kotak sebelumnya.
قالعمر:أخيأحمد يحب يمكنأنالمزاح٬ولذلك
Umar berkata: “Kak Ahmad suka
bercanda, karenanya mungkin ia
memberiku kereta panjang yang
ضرليالقطارحيكونقدأي تهعندماالطويلالذيرأ
.بااناللعدخلنادك
kemarin aku lihat bersamanya di
toko mainan.”
وانمالميجدعمرالقطار٬.قفاصغي رفاوجدصند
Umar tidak menemukan kereta,
melainkan menemukan sebuah
kotak kecil.
أختيقالعمر:ي بدوأنضرتليالطائرةحسعادقدأ
.عدتنيبهاالتيو
Umar berkata: “ Mungkin Kak
Su‟ad memberiku pesawat yang
pernah ia janjikan kepadaku.”
وماإنف تحعمرالص ندوق٬.دمنالخوفحتياب ت ع
Ketika Umar membuka kotak
tersebut, ia mulai merasa takut.
ندوقلعبةخرجلهمنالص .شكلمهر جىعل
Tiba-tiba muncullah sebuah badut
mainan.
ف هو يح٬ثي رفاحزنعمرك ب اللعاب لن ها ٬مثلهذ
.ت تحرك
Umar pun sangat sedih. Ia tidak
menyukai mainan seperti ini
karena mainannya tidak bergerak
مرمنغرفتهوخرجع.يهوعفيعي ن الد م
Umar keluar dari kamarnya
sambil menangis
كادعمريخرجمن وماSaat Umar keluar dari kamarnya,
ia mendengar suara yang lantang
غرفتهحتيسمعصوتفاعاليفاكل عاموأنل ي قولله:
.بخيرياعمر
“ Semoga berbahagia, Umar.”
كثي رفاف قد فرحعمر رأ أبا٬ومعهالدراجةيق،أمامه
ق،الهوائية٬ورأ أمهتيارةذات أمامه٬ومعهاالس
.ربعالالعجلات
Umar sangat bahagia saat melihat
ayahnya yang membawa sepeda
dan ibunya berdiri dihadapannya
sambil membawa mobil mainan
beroda empat.
سلمعمرعلىوالديهوهو.مسرور
Ahmad pun bersalaman kepada
kedua orang tuanya, dan ia
merasa sangat senang.
أحمديق، ثمرأ أخا.ليأمامه٬ومعهالقطارالطاو
Lalu ia melihat Kak Ahmad yang
berdiri di depannya sambil
membawa kereta yang panjang
تضرحاأختهسعادف قدأأم.لهالطائرةالتيوعدتهبها
Sedangkan Kak Su‟ad membawa
sebuah pesawat yang pernah ia
janjikan kepadanya.
Mainanلعبة
Badutمهرج
Tempat tidurري رس
Hari Rayaعيد
Muazzinمؤذ ن
Masjidمسجيد
Tokoدكان
Pasarسوق
Kotakصندوق
Hadiahهدية
Sepedaدراجةهوائية
Mobilسيارة
Keretaقطار
Pesawatطائرة
Saudara Laki-lakiأخ
Saudara Perempuanأخل
Lebih Besarأكب ر
Lebih Kecilأصغر
Empatأربع
يحياالعدل
Teks Sumber Teks Sasaran
Hidup Keadilan يحياالعدل
قطةجمي لةلون ها قط وطة .أب يض
Qattutah adalah seekor kucing
cantik yang berwarna putih.
لون هاجمي لةوفط وطةقطة .أسود
Fattutah adalah seekor kucing
cantik yang berwarna hitam.
تعيشقط وطةوفط وطةفي .مزرعةواسعةمعالفأرف رف ور
Qattutah dan Fattutah tinggal di
ladang yang luas bersama
seekor tikus bernama Farfur.
القمحف رف ورفأرشقي .Farfur adalah tikus yang nakal .٬يحب
Ia menyukai gandum.
لمزارع ي ث قبأكياسالقمحل .قاسم
Ia melubangi karung gandum
milik petani Qasim.
دتقطوطةوفط وطةالفأرطر"ف رف ور"منالمزرعة٬بسبب
ي ئة .تصر فاتهالس
Qattutah dan Fattutah mengusir
Farfur dari ladang yang luas
karena perilakunya yang buruk.
لقطت ينحأ ضرالمزارعقاسملت فاحات٬أربعت فاحاتثماني .صفراءاتحاوأربعت ف٬حمراء
Petani Qasim memberikan
delapan buah apel untuk kedua
kucing ini. Empat apel merah
dan empat apel kuning
وطة:أناأريدقاللقط .احاتالحمراءالت ف
Qattutah berkata, “Aku ingin
apel merah.”
وطة:أناأريدقاللفط وء.اتالحمرااحالت ف
Fattutah berkata, “ Aku ingin
apel merah.”
ب قرةلىالذهبلالقطتانإ.لتحكمب ي ن هما
Kedua kucing tersebut pergi
menemui seekor sapi agar ia
memberikan keputusan bagi
mereka berdua.
انأقاللالب قرة:سأكلأعطيكلو٬احاتالصفراءالت ف
واحدةمنكمات فاحت ينحمراوين.جمي لت ين
Sapi berkata, “Aku akan
memakan apel kuning ini,
kemudian saya akan memberi
kalian masing-masing dua buah
apel merah yang cantik.”
احاتالت فالب قرةأكللالصفراء٬وت ركللكلمن هما
.ت فاحت ينحمراوين
Sapi itu pun memakan apel
kuning dan memberikan dua
buah apel merah kepada
mereka berdua.
وطة:أناأريدقاللقط .احت ينالكبيرت ينفالت
Qattutah berkata, “ Aku ingin
dua buah apel yang besar.”
قاللفط وطة:أناأريد.الت فاحت ينالكبي رت ين
Fattutah pun berkata, “ Aku
ingin dua apel yang besar.”
Kedua kucing ini berselisihطتانحولت قسيماخت لفلالق
tentang pembagian apel merah.احاتالحمراءب ي ن همافالت
diantara mereka.
٬سرذهبلالقطتانإلىالف.احاتلت قسمب ي ن هماالت ف
Kedua kucing itu pergi
mendatangi kuda agar ia
membagi apel tersebut diantara
mereka berdua
س:سوفآخذرقاللالفلي٬الصغي رت ينالت فاحت ين
احةفحمراءمنكمات فيكلاوأعط.كبي رةف
Kuda berkata, “Aku akan
mengambil dua buah apel dan
akan aku beri kalian masing-
masing satu buah apel merah
yang besar”.
احت ينفالت أكللالفرس٬وت ركللكل قطةالصغي رت ين
كبي رةف٬وكانل ت فاحةفحمراءعلي هاورق تانإحد الت فاحت ين
.خضراوان
Kuda tersebut memakan dua
buah apel yang kecil dan
memberi setiap kucing sebuah
apel merah yang besar, salah
satu apel tersebut memiliki dua
lembar daun hijau.
قاللقط وطة:أناأريدالت فاحةعلي هاالورق تانالتي
.الخضراوان
Qattutah berkata, “Aku ingin
apel yang ada daun hijaunya.”
ط وطة:أناأريدالت فاحةقوقاللالتيعلي هاالورق تان
Fattutah berkata: “ Aku juga
ingin apel yang ada daun
hijaunya.”
.الخضراوانذهبلالقطتانإلىالحمار
.ليحكمب ي ن هما
Kedua kucing tersebut pergi
menemui seekor keledai agar ia
memberikan saran kepada
mereka berdua
خذالحمارالت فاحةالتيليسأ.علي هاورق تانخضراوان
Keledai tersebut mengambil
apel yang tidak ada daunnya
قسمالحمارالت فاحةعلي ها.ورق تانخضراوانب ي ن هما
Kemudian memberikan apel
yang ada daunnya tersebut
kepada mereka berdua
ةياقط وطقالالحمار:لكوعلي ها٬احةحمراءنص،ت ف
ياقط وطةولك٬ورقةخضراءوعلي هانص،ت فاحةحمراء٬
.ءاورقةخضر
Dan keledai itu berkata,
“Qattutah, untukmu setengah
apel merah yang memiliki
selembar daun dan ini untuk
mu,Fattutah, setengah apel
merah yang memiliki selembar
daun.
وطةص،ت فاحةقط كانلننص،ت فاحةفط وطةهبشت
.تمامفا
Setengah apel milik Qattutah
sama persis dengan
setengahnya lagi milik Fattutah
فرحلالقطتانوصاحتابصوت.يحيا:يحياالعدل..عال
Kedua kucing itu merasa
bahagia dan berteriak dengan
lantang, “Hidup Keadilan....
”.Hidup Keadilan.لالعد
Kucingقطة
Tikusفأر
Sapiب قرة
Kudaف رس
Keledaiحمار
Putihأب يض
Hitamأسود
Merahأحمر
Kuningأصفر
Hijauأخضر
Gandumقمح
Karungكيس
Apelت فاح
Ladangمزرعة
Petaniمزارع
Setengah Apelنص،ت فاحة
Apelت فاحة
Dua Apelت فاحتان
Dua Kucingقطتان
Empat Apelأربعت فاحات
Delapan Apel ثمانيت فاحات
Besarكبي رة
Dua Besarكبي رتان
Kecilصغي رة
Dua Kecilصغي رتان
Dua Daun ورق تان
كن زالث عالب
Teks Sasaran Teks Sumber
Harta Karun Serigala الث عالبكن ز
كانالث علب))ث علوب((يك يمشيق ربب يلالد
.))كوكو((
Seekor serigala yang bernama
Tsa`lub berjalan di dekat rumah
ayam jantan yang bernama Kuku.
ث علوبي نتظرخروج وكانيك .ليأكلهالد
Tsa`lub menunggu ayam jantan
keluar dari rumahya untuk
dimangsa.
وجدث علوبورقةفتحل .الشجرة
Tsa`lub menemukan secarik
kertas di bawah pohon.
أخذي قرأف تحث علوبالورقةو .مافي ها
Tsa`lub membuka kertasdan
mulai membaca isinya.
ذاأردت ق رأث علوب:إالب٬الوصولإلىكنزالث ع
ةأمور .ف عليكأنت قومبعد
Tsa`lub membaca,“Jika Anda
ingin mencapai harta karun para
serigala, Anda harus melakukan
beberapa hal,
:اركضحولالغابة. أو فثانيفا:اسبحعب رالن هر.
ثالثفا:اصعدالجبل.
Pertama : Berlarilah mengelilingi
hutan.
Kedua : Berenanglah ke seberang
sungai.
...والكه،ل:ادخارابعف .هناكتجدالكن ز
Ketiga : Mendakilah ke gunung.
Keempat : Masuklah ke dalam
gua ….
dan di sanalah Anda akan
menemukanharta karun”.
فرحث علوب٬لنهسيصبح .غنيا
Tsa`lub pun merasa bahagia
karena ia akan menjadi kaya.
مافيالورقةذق ررأني ن ف .ليأخذالكن ز
Dia memutuskan untuk
melakukan apa yang ada di dalam
kertas untuk mengambil harta itu
Tsa`lub berlari mengelilingi hutan.ركضث علوبحولالغابة
Tsa`lub berenang ke seberang.سبحث علوبعب رالن هر
sungai
صعدث علوبالجبل٬وأخذإلىصحرة.خرةصي قفزمن
Tsa`lubmendaki gunung dan
melompat dari sebuah batu besar.
وصلث علوبأخي رفاإلىالكه،٬ومضىإلىداخل
.الكه،
Tsa`lub akhirnya sampai di
guadania masukke dalam gua.
جأةفأغلقالبابالحديدي وفلكه، .ل
Tiba-tiba pintu besi gua itu
tertutup
Tsa`lub melihat kearah luar gua.Iaنظرث علوبإلىخارج
melihat ayam jago Kuku dan
كوكو يك ٬الكه،٬ف رأ الد كثي رفالكلب٬و .ايضحكان
anjing tertawa terbahak-bahak.
يك عرفث علوبأنالد الورقةخدعه٬وهوالذيوضع
درسفاوي عل مه٬ليضحكعليه.لني نسا
Tsa`lub tahu bahwa ayam telah
menipunya, dan dia yang
menaruh kertas untuk
menertawakannya.Sebuah
pelajaran yang tidak akan dia
lupakan
كثي رفا ٬ثمقال:بكىث علوبدتأنلقدخدعل٬ل ننيت عو.أخدعالآخرين
Tsa`lub menangis tersedu-sedu,
lalu berkata,“Saya ditipu, karena
saya dulu biasa menipu hewan
lain”.
Serigalaث علب
Ayam Jantanديك
Anjingكلب
Harta Karunكن ز
Gunungجبل
Goaكه،
Hutanغابة
Batuصخرة
Sekelilingحول
Bawahتحل
Atasف وق
Dalamداخل
Luarخارج
Tertutupمغلق
Terbukaمفت وح
Menutupأغلق
Melompatق فز
Berlariركض
Berenangسبح
Menangisبكى
Meletakkanوضع
جزاءالصيادين
Teks Sumber Teks Sasaran
Hukuman Bagi Pemburuجزاءالصيادين
ةفعاشلالغابةفيسعادةف ت رإلىأنمربها٬طوي لةفمنالزمان
ثلاثةمنالصيادينالذينواذخألي٬لةصطادونالفي ي
ويبي عو٬العاجمنأن يابها.بأسعارعالية
Hutan hidup damai dalam waktu
yang panjang, tiga orang
pemburu gajah memasuki hutan
untuk mengambil gading dari
mereka dan menjualnya dengan
harga tinggi.
أعجبالصيادونبكث رةوخاصةف٬الحي واناتفيالغابة
ثم٬جلسواي تشاورون.الفي لةابةفىالغق ررواأنيأت واإلىليصطادوا٬الصباحالباكر
الفي لةحينتذهبلشرب .الماءمنالبركة
Para pemburu mengagumi
banyaknya hewan di hutan ini,
terutama gajah. Mereka duduk
untuk bermusyawarah,
kemudian mereka memutuskan
untuk datang ke hutan pagi-pagi
guna menangkap gajah ketika
mereka hendak pergi minum air
di kolam.
كانالصيادوني تكلمون.هدالفسمعهمالهدصوتعب
Para pemburu berbicara dengan
suara keras, sehingga burung
hudhud mendengar mereka.
٬دهدإلىملكالغابةذهبالهأخب ربماسمعهعنخطةو
التي٬ادينلقتلالفي لةيالصكانلألي فةفومحب وبةفمن .جميعالحي واناتفيالغابة
Hudhud itu pergi menghadap
raja hutan, dan memberi tahunya
apa yang didengarnya tentang
rencana pemburu untuk
membunuh gajah, yang
merupakan hewan jinak dan
hewan kesayangan semua
binatang di hutan.
٬ملكالغابة٬سدجمعالليشاورهافيت٬الحي وانااخططهاوليسمعمن ه٬المر
.نالقتلالتيتحميالفي لةم
Singa si raja hutan
mengumpulkan hewan untuk
bermusyawarah dengannya dan
mendengar rencananya untuk
melindungi gajah dari
pembunuhan
فيالغابةوق،ملكالن مورأنديقال:أرجوياسي ور٬سمحلنانحنالنمورت لنكف
شاركعندمالمن٬عنغلطتناف لدي ناخطة٬فيحفرالبركة
حكيمةتحميالفي لةمن .الموت
Raja macan berdiri di hutan dan
berkata,“Tolong, Tuanku,
izinkan kami para harimau untuk
menebus kesalahan kami, ketika
kami tidak berpartisipasi dalam
menggali kolam. Kami
memiliki rencana bijaksana
untuk melindungi gajah dari
kematian.”
٬Singa berkata, “Berikan aku apaالسد:هاتماعندكقال
yang kau miliki, dan jika
وإننجحلالخطةفسوفربمنالبركةبأسمحلكم الش
ملكالن مور.ي ومكل ثمبدأ٬ابةي عرضخطتهعلىملكالغ
.معوالحي واناتتست
rencana itu berhasil, aku akan
mengizinkan kalian untuk
minum dari kolam ini setiap
hari." Kemudian raja harimau
mulai menunjukkan rencananya
kepada raja hutan, dan hewan-
hewan pun mendengarkan
dengan baik.
ونفىمنتص،جاءالصيادوهميحلمون٬الليل
.بالحصولعلىالعاجالكثيرالكنو كانشديدف ٬الظلام
واحتىتشرقف قررواأني ناموظلأحدالصيادين٬الشمس
.ولكنهنام٬يهمارسفاعلح
Para pemburu datang di tengah
malam, dan mereka
mendambakan mendapatkan
banyak gading. Malam sangat
gelap, sehingga mereka
memutuskan untuk tidur sampai
matahari terbit, dan salah satu
pemburu menjaga mereka, tetapi
dia tidur.
ب عدأننامحارسالصيادينرقلسو٬جاءتالقرود
يب نادق هم٬وجاءتالفاعقدمهم٬ف ب ي نماالت فلحولأ
.مورف وقرؤسهموق فلالن
Setelah penjaga pemburu itu
tidur, monyet-monyet datang
dan mencuri senapan mereka.
Ular-ular datang dan melilit kaki
mereka, sedangkan para harimau
berdiri di atas kepala mereka.
Matahari terbit, lalu paraفاست ي قظ٬أشرقلالشمس
ئواجلكن همف و٬والصيادونكل بالحي واناتتحيطبهممن
أنالصيادونمكان.حاولإذ٬ف لميستطي عوا٬واب ي هر
قدامهمأو٬كان وامحاصرين .مرب وطةف
pemburu terbangun tetapi
mereka dikejutkan oleh hewan-
hewan yang mengelilinginya
dari mana-mana. Para pemburu
mencoba melarikan diri, tetapi
mereka tidak bias. Mereka
terperangkap, kaki mereka
diikat.
كثي رفاخ وصار٬افالصيادونةأنالغابمهمي رجوملكيزع
ب٬يسامحهم ي ووعد عودواأ لو٬لىالغابةمرةفأخر إ كن
.رمحاكمت همرملكالغابةق
Para pemburu merasa takut
sekali. Ketua mereka memohon
kepada raja hutan agar
memaafkan mereka, dan berjanji
untuk tidak kembali ke hutan
lagi, tetapi raja hutan
menetapkan untuk mengadili
mereka.
حكمةوق ررتالماجتمعلبسحو٬تكسي رالب نادق
ةثلا ٬ثسن واتالصيادينلمدإذاقد كل صيادمن همإ م
لغابة كبي رةفل تسامحهمو٬خدمةف.لكالحي واناتب عدذ
Para hewan berkumpul di
pengadilan dan memutuskan
untuk menghancurkan senapan
dan memenjarakan pemburu
selama tiga tahun, kecuali jika
setiap pemburu memberikan
layanan besar ke hutan, dan
hewan-hewan itu kelak akan
memaafkan mereka.
نادقب املالفي لةبتكسيرققدامها لنب ي نماب ٬الصيادينبأ
.ينصيادلالقرودسجنفال
Gajah-gajah menghancurkan
senapan pemburu dengan
kakinya, sementara para monyet
membangun penjara untuk para
pemburu.
لكق ررتالمحكمةب عدذوالسماحلها٬وعنالن مورالعف
رب كلي ومبالش ٬منالبركةلكالن مورقدلنخطةم
أن قذتالفي لةمنو٬نجحل.الموت
Pengadilan kemudian
memutuskan untuk mengampuni
harimau, dan mengizinkannya
untuk minum dari kolam setiap
hari, karena rencana raja
harimau telah berhasil, dan
menyelamatkan gajah dari
kematian.
الغابةفرحلالحي واناتفيفأخذتت رقص٬لنجاحالخطة
نفأخذواأماالصيادو.ت لعبووي نتظرونالي ومالذي٬ي بكون
وامد قيستطي عونفيهأني لغابةخدمةف لصوامنختلي٬ل.جنالس
Hewan-hewan bersukacita di
hutan karena keberhasilan
rencananya. Mereka mulai
menari dan bermain. Adapun
para pemburu, mereka mulai
menangis. Mereka menunggu
hari ketika mereka bisa
memberikan layanan kepada
hutan, untuk dapat lepas dari
penjara
Pemburuصياد
Senapanب ندقية
Senapan-senapanب نادق
Ularأف عى
فاع Ular-ularأ
Burung Hudhudهدهد
Gigi Taringناب
Gelapظلام
Penjagaحارس
Pengadilanمحكمة
Penjaraسجن
Kakiقدم
قدام Kaki-kakiأ
Top Related