MunakahatPernikahan
Dalam Islam
Annisah Brilly Cinty
aFakh-rana
Fenty Houra
Melia-sari Rifda
Siti Susi Widan-dini
Yoanda
xii
miac
Hal Yang Merusak Pernikahan
SuamiTidak menjadi imam yang baik
Gagal menjadikan istri nomor satu dalam hidupnya
Suka membandingkan istri dengan wanita lain
Kurang bisa mengontrol emosi dan kebiasaan buruk
Tidak pernah meminta maaf ketika berbuat salah
IstriGagal tunduk pada suami
Tidak menghargai suami sebagai kepala rumah tangga
Gagal menunjukkan rasa syukur pada suami
Suka membantah ucapan suami
Tidak berbakti dan enggan mengikuti pendapat suami
PerceraianYakni pemutusan ikatan perkawinan
antara suami dan istri, yang disebabkan perselisihan yang sudah tidak dapat
didamaikan lagi, meski sudah didatangkan hakim dari kedua pihak.
Perceraian“Setiap wanita (istri) yang meminta cerai pada suaminya tanpa alasan, haramlah
baginya wangi-wangi surga.” (HR. Ashabus Sunan)
Talakmelepaskan ikatan perkawinan dengan mengucapkan secara suka rela ucapan talak dari pihak suami kepada istrinya
Talak Raj’iTalak yang dijatuhkan suami pada istri untuk
pertama kali, dan suami boleh rujuk pada istri yang ditalaknya selama masih dalam masa iddah
Talak Ba’iTalak yang suami tidak boleh rujuk pada istri yang
ditalaknya, melainkan harus dengan akad nikah baru
NusyuzYaitu durhakanya istri terhadap
kewajiban pada suaminya. Istri tidak mau melayani suami tanpa alasan.
Suami berhak pisah ranjang (agar istri sadar) atau memukul istri dengan
pukulan yang tidak membahayakan.
Syiqaq Terjadinya perpecahan antra suami-istri
yang jika berkepanjangan dapat mengarah pada perpecahan keluarga
FasakhPembatalan perkawinan dikarenakan:
Faktor Berbentuk Sebab• Antara suami istri masih ada hubungan mahram• Keluar dari agama Islam
Faktor Berbentuk Latar Belakang• Gila dan KDRT• Gangguan fungsi seksual
KhulukTalak yang diucapkan oleh suami dengan pembayaran dari pihak istri pada suami.
Biasanya merupakan permintaan dari istri, dengan sebab:
• Suami istri dikhawatirkan tak bisa menjalani hukum Allah (menciptakan rumah tangga yang baik)• Istri dikhawatirkan tidak akan mematuhi suaminya
ZiharYaitu seorang suami menyamakan
isterinya dengan ibunya sehingga haram ucapan suami pada isteri: “Punggungmu
seperti punggung ibuku.”Kifarat zihar meliputi:•Memerdekakan hamba sahaya• Puasa 2 bulan berturut-turut•Memberi makan pada 60 orang miskin slama 2
bulan
Li’anSumpah suami yang menuduh istrinya
berzina (karena suami tidak bisa mengajukan 4 saksi yang melihat istrinya
berzina). Jika Li’an diajukan, berlaku hukum rajam pada istrinya.
Ila’Sumpah suami bahwa ia tidak akan
meniduri istrinya selama 4 bulan/lebih. Jika sebelum 4 bulan suami kembali pada istrinya, ia
wajib membayar kafarat.
Jika sesudah 4 bulan ia tak kembali, hakim memberi pilihan yaitu kembali pada istri (dengan membayar
kafarat) atau mentalak istrinya.
Pernikahan Lintas Agama
nikah lintas agama
Perempuan Muslim dengan
Pria Non-muslim
Pria Muslim dengan
Perempuan Non-muslim
Nikah Lintas AgamaPerempuan Muslim dengan Pria Non-muslim
Hukumnya HARAM.“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik,
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik,
walaupun dia menarik hatimu.” (QS al-Baqarah/2:221)
Nikah Lintas AgamaPria Muslim dengan Perempuan Non-muslim
Hukumnya BOLEH.“…makanan orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi
mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita
yang beriman dan yang diberi al-Kitab sebelum kamu...” (QS al-Maidah/5:5)
Dengan perempuan Ahli Kitab Agama Samawi
Nikah Lintas AgamaPria Muslim dengan Perempuan Non-muslim
Hukumnya TIDAK BOLEH.“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik,
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik,
walaupun dia menarik hatimu.” (QS al-Baqarah/2:221)
Dengan perempuan non Ahli-Kitab
KesimpulanSuami Islam, istri ahli kitab = boleh
Suami ahli kitab, istri Islam = haram
Suami Islam, istri kafir bukan ahli kitab = haram
Suami kafir bukan ahli kitab, istri Islam = haram
Pernikahan yang Dilarang
Nikah Syigharpernikahan dengan cara tukar-menukar calon istri di
antara para wali untuk dinikahkan dengan calon suami yang telah disepakati atau untuk dirinya
masing-masing dengan suatu perjanjian tanpa mahar.Hukumnya HARAM.
Nikah SyigharSesungguhnya Rasulullah saw. melarang nikah syighar, yaitu seorang lelaki menikahkan anak
wanitanya dengan syarat lelaki tersebut menikahkan anak wanitanya pula dan tidak ada mahar diantara
keduanya.” (Muttafaq alaihi)
Nikah TahlilYaitu menikahnya laki-laki dengan wanita yang
sudah ditalak tiga oleh suami sebelumnya. Lalu laki-laki tersebut mentalaknya. Hal ini bertujuan agar
wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suami sebelumnya (yang telah mentalaknya tiga kali)
setelah masa ‘iddah wanita itu selesai.Hukumnya HARAM.
Nikah TahlilRasulullah SAW, melaknat muhallil dan muhalla
lahu. ( HR. An-Nasa’I dan At- Tirmidzi)
Al Muhallal lah suami pertama yang dihalalkan ⇾kembali menikahi bekas istrinya
Al Muhallil ⇾ suami kedua yang menyebabkan pernikahan suami pertama dengan bekas istri
menjadi halal
Nikah Mut’ahLaki-laki menikahi wanita dengan memberi sejumlah
harta dalam waktu tertentu, pernikahan ini akan berakhir sesuai batas waktu yang telah ditentukan tanpa talak serta tanpa kewajiban memberi nafkah
atau tempat tinggal dan tanpa adanya saling mewarisi antara keduanya sebelum meninggal dan berakhirnya
masa nikah mut’ah itu.Hukumnya HARAM.
"Ketahuilah, bahwa (nikah mut'ah) adalah haram mulai hari ini sampai hari Kiamat, siapa yang telah
memberi sesuatu kepada perempuan yang dinikahinya secara mut'ah, janganlah mengambilnya
kembali.” (HR. Imam Muslim).
Nikah dalam Masa Iddah
أجله الكتاب يبلغ ى حت كاح الن عقدة تعزموا وال
“Dan janganlah kamu menetapkan akad nikah, sebelum habis masa ‘iddahnya.” [Al-Baqarah : 235]
Nikah Dengan Wanita Kafir Selain Yahudi Dan Nasrani.“Dan jangan kaum nikahi perempuan musyrik, sebelum
mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meski ia menarik hatimu. Dan jangan kamu nikahkan orang
(laki-laki) musyrik (dengan perempuan beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-
laki beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun ia menarik hatimu..” [Al-Baqarah : 221]
Nikah Dengan WanitaYang
Diharamkan Karena SenasabDiharamkan kamu (menikahi) ibumu, anak
perempuanmu, saudara perempuanmu, saudara perempuan ayahmu, saudara perempuan ibumu, anak
perempuan dari saudara laki-lakimu, anak perempuan dari saudara perempuanmu, ibu yang
menyusuimu, saudara perempuan yang satu susuan denganmu, ibu isterimu (mertua),
anak perempuan dari isterimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tapi
jika kamu belum mencampurinya (dan sudah kamu ceraikan) maka tidak berdosa atasmu (jika menikahinya), (dan
diharamkan bagimu) isteri anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua
perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau.” [An-Nisaa' : 23]
Nikah Dengan Isteri Yang Telah Ditalak
Tiga.“Kemudian jika ia menceraikannya, maka perempuan itu tidak halal lagi baginya sebelum ia menikah dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu
menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (suami pertama dan bekas isteri) untuk menikah kembali jika keduanya berpendapat mampu menjalankan hukum
Allah. Itulah ketentuan Allah yang diterangkan-Nya kepada orang yang berpengetahuan.” [Al-Baqarah : 230]
Nikah Yang Menghimpun Wanita Dengan Bibinya, Baik Dari Pihak Ayahnya
Maupun Ibunya
“Tidak boleh dikumpulkan antara wanita dengan bibinya (dari pihak ayah), tidak juga antara wanita dengan bibinya (dari pihak ibu).” (HR Bukhari &
Muslim)
Nikah Pada Saat Melaksanakan Ibadah Ihram
“Orang yang sedang ihram tidak boleh menikah atau melamar.” (HR Muslim & Tirmidzi)
Nikah Dengan Wanita Pezina
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang
musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki
musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin”. [An-Nuur : 3]
Nikah Dengan Lebih Dari Empat Wanita
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana
kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau
empat…” [An-Nisaa' : 3])
“Tetaplah engkau bersama keempat isterimu dan ceraikanlah selebihnya.” (HR. at-Tirmidzi)
Hikmah Menikah
Memenuhi kebutuhan seksual dengan cara yang diridai Allah (cara yang islami), dan menghindari cara yang dimurkai Allah seperti perzinaan atau homoseks
Pernikahan merupakan cara yang benar, baik, dan diridai Allah untuk memperoleh anak serta
mengembangkan keturunan yang sah
Suami-istri dapat memupuk rasa tanggung jawab dalam memelihara, mengasuh dan mendidik anak-
anaknya
Menjalin hubungan silaturahmi antara keluarga suami dan keluarga istri, sehingga sesama mereka saling
menolong dalam kebaikan
Pernikahan merupakan jalan terbaik untuk memuliakan anak, memperbanyak keturunan,
melestarikan hidup manusia, serta memlihara nasab.
Pernikahan akan mempererat tali kekeluargaan yang dilandasi rasa saling menyayangi sebagai modal kehidupan masyarakat yang aman dan sejahtera.
Sekian.