Download - PendaHuluAn

Transcript

PENDAHULUANASIEksklusifadalahpemberianASIsajapadabayidariibu,tanpatambahan makanan padat atau cair lainnya kecuali sirup atau obat tetes yang mengandung suplemen vitamin, mineral, atau obat. ASI memiliki banyak sekali manfaat bagi bayi. Pemberian ASI yang optimal merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus yang berkualitas di masa depan. Pertumbuhan dan perkembangan bayidi pengaruhi oleh jumlah nutrisi yang dikonsumsi. Kebutuhan nutrisi ini sebagian besar dapat terpenuhi dengan pemberian ASI yang cukup. ASI tidak hanya sebagai sumber energi utama tapi juga sebagai sumber protein,vitamin dan mineral utama bagi bayi (Nurlaili Susanti, 2011)Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2012 yangdisahkan pada bulan Maret 2012, pengertian ASI Eksklusif yaitu ASI yangdiberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkanatau mengganti dengan makanan atau minuman lain (Depkes, 2012).WHO (World Health Organization) merekomendasikan pada ibudiseluruh dunia untuk menyusui secara Eksklusif pada bayinya dalam 6bulan pertama setelah lahir untuk mencapai pertumbuhan, perkembangandan kesehatan yang optimal (WHO, 2011).Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2008hanya 8% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI Eksklusif selama 6 bulan, sedangkan pemberian susu formula terus meningkat hingga tiga kalilipat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (Rany Juliastuti, 2011).Menurut Dinas Kesehatan Jawa Barat cakupan ASI Eksklusif padabayi usia 0-6 bulan tahun 2013 adalah sebanyak 30,2% (Dinkes Jabar,2013). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemberian ASI salahsatunya adalah ibu bekerja untuk mencari nafkah sehingga tidak dapatmenyusui secara eksklusif. Hal ini menjadi salah satu penyebab belumberhasilnya pelaksanaan ASIEksklusif di Indonesia (Herawati Dewi, 2013).Sekitar 70% ibu menyusui di Indonesia adalah wanita bekerja. Masacuti bagi ibu hamil dan menyusui di Indonesia berkisar antara 1-3 bulan. Bekerja menuntut ibu untuk meninggalkan bayinya pada usia dini dalamjangkawaktuyang cukuplamasetiapharinya, lamawaktupisahdengan bayi memiliki pengaruh negatif terhadap kelangsungan pemberian ASI. Kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja serta cuti yangkurang memadai bagi para ibu yang bekerja menyebabkan turunnyakesediaan menyusui dan lamanya menyusui (Tatik Indrawati, 2012).Kebijakan Pemerintah terkait dengan pemberian ASI bagi pekerjawanita di perusahaan antara lain : peningkatan pemberian ASI dilakukansebagai upaya meningkatkan kualitas SDM yang merupakan bagian integraldari Pembangunan Nasional khususnya dalam peningkatan kualitas hidup,Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI) dilakukan secara lintas sektor danterpadu dengan melibatkan peran serta masyarakat khususnya masyarakatpekerja (Rany Juliastuti, 2011).Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi Tahun 2013,prevalensi Cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2013 di Kecamatan KotaCimahi dapat dilihat pada tabel yang tertera dibawah ini :