PEMERIKSAAN PAP SMEAR DAN IVA TEST
Dian Permata Putra
Dika Herza Pratama
Rien Novia Maulida
Tria Meirissa
PAP SMEAR
Pap Smear atau tes Pap adalah suatu prosedur untuk memeriksa kanker serviks pada wanita.
Pap Smear meliputi pengumpulan sel-sel dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi lesi kanker atau prakanker.
Tes Pap merupakan tes yang aman, murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim.
TUJUAN DAN MANFAAT PAP SMEAR
Tujuan dan manfaat pap smear, yaitu:
Evaluasi sitohormonal Mendiagnosis peradangan Identifikasi organisme penyebab peradangan Mendiagnosis kelainan prakanker (displasia)
leher rahim dankanker leher rahim dini atau lanjut (karsinoma/invasif).
INDIKASI TES PAP SMEAR
Tes Pap Smear diindikasikan untuk skrining lesi kanker dan lesi prakanker dari serviks
faktor yang mempengaruhi pap smear, yaitu : Umur Sosial ekonomi Paritas Usia wanita saat nikah
Jenis-Jenis Test Pap Smear
Pemeriksaan Sitologi Konvensional Pemeriksaan Sitologi Berbasis cairan atau Liquid
Merupakan metode baru untuk meningkatkan keakuratan deteksi kelainan sel-sel leher rahim
Persiapan Pemeriksaan Pap Smear Menghindari persetubuhan, penggunaan
tampon, pil vagina, ataupun mandi berendam dalam bath tub, selama 24 jam sebelum pemeriksaan, untuk menghindari ‘kontaminasi’ ke dalam vagina yang dapat mengacaukan hasil pemeriksaan.
Tidak sedang menstruasi , karena darah dan sel dari dalam rahim dapat mengganggu keakuratan hasil pap smear.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PAP SMEAR
Persiapan alat-alat yang akan digunakan, meliputi spekulum bivalve (cocor bebek), spatula Ayre, kaca objek yang telah diberi label atau tanda, dan alkohol 95%.
Pasien berbaring dengan posisi litotomi Pasang spekulum sehingga tampak jelas
vagina bagian atas, forniks posterior, serviks uterus, dan kanalis servikalis.
Periksa serviks apakah normal atau tidak.
Spatula dengan ujung pendek dimasukkan ke dalam endoserviks, dimulai dari arah jam 12 dan diputar 360˚ searah jarum jam.
SYARAT PENGAMBILAN BAHAN
Bahan pemeriksaan harus berasal dari porsio leher rahim.
Pengambilan pap smear dapat dilakukan setiap waktu diluar masa haid, yaitu sesudah hari siklus haid ketujuh sampai dengan masa pramenstruasi.
Apabila klien mengalami gejala perdarahan diluar masa haid dan dicurigai penyebabnya kanker leher rahim, sediaan pap smear harus dibuat saat itu walaupun ada perdarahan.
Pada peradangan berat,pengambilan sediaan ditunda sampai selesai pengobatan.
Klien dianjurkan untuk tidak melakukan irigasi vagina (pembersihan vagina dengan zat lain), memasukkan obat melalui vagina atau melakukan hubungan seks sekurang-kurangnya 24 jam, sebaiknya 48 jam.
Klien yang sudah menopause, pap smear dapat dilakukan kapan saja
INTERPRETASI HASIL PAP SMEAR
Klasifikasi Papanicolaou membagi hasil pemeriksaan menjadi 5 kelas, yaitu:
Kelas I : tidak ada sel abnormal. Kelas II : terdapat gambaran sitologi atipik, namun
tidak ada indikasi adanya keganasan. Kelas III : gambaran sitologi yang dicurigai
keganasan, displasia ringan sampai sedang. Kelas IV : gambaran sitologi dijumpai displasia
berat. Kelas V : keganasan.
ALUR PENATALAKSANAAN HASIL PAP SMEAR
IVA TEST
IVA adalah pemeriksaan skrining kanker serviks dengan carain speksi visual pada serviks dengan aplikasi asamasetat (IVA)
Metode skrining IVA mempunyai kelebihan, diantaranya..
Mudah, praktis dan sangat mampu laksana. Butuh bahan dan alat yang sederhana dan murah Sensivitas dan spesifikasitas cukup tinggi Dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bukan dokter
ginekologi, dapat dilakukan oleh bidan di setiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu atau dilakukan oleh semua tenaga medis terlatih
Alat-alat yang dibutuhkan dan Teknik pemeriksaan sangat sederhana.
Metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
Syarat ikut IVA TEST :
Sudah pernah melakukan hubungan seksual Tidak sedang dating bulan/haid Tidak sedang hamil 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
Pelaksanaan skrining IVA
Untuk melaksanakan skrining dengan metode IVA, dibutuhkan tempat dan alat sebagai berikut:
Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisilitotomi.
Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisilitotomi.
Terdapat sumber cahaya untuk melihat servik. Spekulum vagina Asamasetat (3-5%) Swab-lidi berkapas Sarung tangan
Teknik IVA
Dengan speculum melihat serviks yang dipulas dengan asamasetat 3-5%.
Pada lesi pra kanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut aceto white epithelium Dengan tampilnya porsio dan bercak putih dapat disimpulkan bahwa tes IVA positif, sebagai tindak lanjut dapat dilakukan biopsi.
Kategori pemeriksaan IVA
IVA negative = Serviks normal. IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau
kelainan jinak lainnya (polipserviks). IVA positif = ditemukan bercakputih (aceto white
epithelium). Kelompok kini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-prakanker (displasia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ).
IVA- Kanker serviks Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasive dini.
Top Related