Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia
No.: 05/Brosur/BPTP Jakarta/2009
PEMANFAATAN LIMBAH PASARSEBAGAI PAKAN RUMINANSIA
SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAKARTABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
DEPARTEMEN PERTANIAN2009
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia
ISBN : 978-979-3628-18-9
Brosur:
PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKANRUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA
iv, 10 p.: ill.; 21 cm
Penulis :Neng Risris Sudolar
Editor :R. Wahyu Suryawati
Heni Wijayanti
Tata Letak & Design Cover :Sheila Savitri
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian JakartaJl. Raya Ragunan No. 30 Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540Telp. (021) 78839949 Fax. (021) 7815020e-mail: [email protected]://jakarta.litbang.deptan.go.id
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia
KATA PENGANTAR
Ketersediaan hijauan pakan ternak merupakan permasalahankrusial di DKI Jakarta, tidak saja pada musim kemarau tetapi padahampir sepanjang musim disebabkan faktor keterbatasan lahan. Dilain sisi, usaha peternakan ruminansia di DKI Jakarta tetap dilakukanoleh peternak yang pada umumnya merupakan usaha turun temurun.Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu inovasiuntuk menghasilkan bahan pakan ternak dari bahan-bahan yangmelimpah dan murah di wilayah DKI Jakarta, terutama bahan-bahanyang tidak bernilai ekonomis dengan tujuan untuk menekan biayausahatani ternak.
Salah satu komoditas yang mempunyai peluang besar untukdiolah menjadi bahan pakan ternak dengan jumlah yang melimpahdi DKI Jakarta yaitu limbah organik pasar. Berikut merupakan tulisansingkat mengenai pemanfaatan limbah organik pasar yang banyaktersedia di DKI Jakarta sebagai bahan pakan ternak ruminansia sapidan kambing. Semoga dapat bermanfaat.
Jakarta, Desember 2009Kepala Balai,
Prof. Ir. Suwandi, MSNIP. 195407051979021001
i
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansiaii
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................
I. PENDAHULUAN ....................................................................
II. MACAM-MACAM LIMBAH ORGANIK PASAR ...........................2.1. Limbah Sawi ...................................................................2.2. Limbah Kol .......................................................................2.3. Limbah Kecambah Toge ....................................................2.4. Limbah Daun Kembang Kol ............................................2.5. Limbah Jagung .................................................................
III. PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK PASAR .................................3.1. Tepung Limbah Organik Pasar .......................................3.2. Silase Limbah Organik Pasar .........................................3.3. Asinan Limbah Organik Pasar .......................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................
Halaman
i
iii
iv
1
333444
6678
10
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansiaiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kandungan zat makanan (g/100 g) dan energi metabolistepung limbah organik pasar ............................................
Tabel 2. Komposisi kimia (%) alang-alang, kolonjono, rumputbenggala, jerami padi, rumput lapang, dan rumput gajah
Halaman
5
5
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia 1
DDDDDI. PENDAHULUAN
KI Jakarta merupakanwilayah terpadat
penduduknya di Indonesiadengan kepadatan pendudukmencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun2007, sehingga menjadikan provinsiini sebagai pasar yang potensialbagi berbagai produk pertanianmaupun produk peternakan. Setiaphari penerimaan sayuran di DKIJakarta dari berbagai daerah melalui Pasar Induk Kramat Jatimencapai ratusan ton dan menghasilkan limbah organik yang banyak.Dilain pihak, kebutuhan daging mencapai 300 ton per hari danmeningkat hingga 500 ton menjelang hari raya Idul Fitri. Kebutuhansapi potong pada Hari Raya Idul Adha tahun 2008 mencapai 12.000ekor dan akan terus meningkat setiap tahunnya. Dengan demikian,para peternak di DKI Jakarta berpeluang menekuni usahapenggemukan sapi potong maupun kambing, baik untuk memenuhikebutuhan sapi potong harian maupun untuk keperluan hewan QurbanDKI Jakarta.
Ternak ruminansia sapi, kambing dan domba yang dipeliharadi wilayah DKI Jakarta masih cukup banyak meskipun lahan untukpemeliharaan semakin menyempit. Pada tahun 2007, peternakan sapiperah di DKI Jakarta menempati lahan usaha seluas 5,90 ha denganjumlah ternak mencapai 3.685 ekor. Sedangkan jumlah ternak kambingdan domba masing-masing sebanyak 7.784 ekor dan 1.846 ekor.Permasalahan spesifik DKI Jakarta dalam pengembangan usahataniternak terutama ruminansia adalah ketersediaan hijauan pakan ternakkarena faktor keterbatasan lahan, sementara limbah organik pasarsanagt melimpah dan mulai menjadi masalah. Untuk itu diperlukansuatu inovasi untuk menghasilkan bahan pakan ternak dari bahan-bahan yang tersedia di wilayah DKI Jakarta terutama bahan-bahan
Limbah organik pasar.
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia
yang tidak bernilai ekonomis dengan tujuan untuk menekan biayausahatani ternak. Salah satu komoditas yang sesuai untuk diolahmenjadi bahan pakan ternak dengan jumlah yang melimpah di DKIJakarta yaitu limbah organik pasar.
Limbah organik pasar merupakan sisa-sisa yang tidak terjual,hasil penyiangan maupun bagian dari sayuran ataupun buahan yangtidak dimanfaatkan untuk konsumsi manusia. Limbah organik pasardi DKI Jakarta dapat mencapai 4.500 ton per hari, yang terdiri darisayuran dan buahan. Pengolahan limbah sayuran untuk pakanalternatif ternak berpotensi untuk membantu menekan biaya pakanternak yang umumnya dapat mencapai 70% dari seluruh biayausahatani ternak, serta untuk membantu dalam penyediaan bahanpakan ternak dengan jumlah kebutuhan pakan ternak sapi per hariper ekor mencapai 10% dari bobot badan, sehingga untuk satu ekorsapi dengan bobot badan 200 kg - 300 kg membutuhkan 20 kg - 30 kgpakan.
2
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia 3
II. MACAM-MACAM LIMBAH ORGANIK PASAR
imbah organik pasar yang umumnya terdapat di pasar-pasartradisional di DKI Jakarta terbagi menjadi dua jenis, yaitu
limbah sayuran dan limbah buah-buahan. Macam-macam limbahsayuran yang banyak dijumpai antara lain: kol, kulit jagung, caisim,sawi putih, daun kembang kol, kulit kecambah toge, wortel, sertatomat. BPTP Jakarta telah melakukan kajian karakteristik bahan pakanberupa tepung limbah organik pasar dan dilanjutkan pengujianpenggunaannya pada ternak unggas dan ruminansia untukmengetahui efektivitas dan efisiensinya dibandingkan dengan dedak.Limbah organik pasar yang digunakan merupakan limbah sayuranpasar yang dominan antara lain kol, caisim, daun kembang kol, kulittoge, serta sawi putih. Sedangkan kulit jagung sudah banyakdipergunakan sebagai pakan langsung (tanpa proses pengolahan)oleh beberapa peternak kambing maupun sapi di DKI Jakarta.
2.1. Limbah SawiJenis limbah sawi yang banyak di pasar adalah limbah sawi
hijau/caisim dan sawi putih. Sawi memiliki kadar air yang cukup tinggi,mencapai lebih dari 95%, sehingga umumnya sawi cenderung lebihmudah untuk diolah menjadi asinan. Jika akan diolah menjadi silase,terlebih dahulu sawi harus dilayukan/dijemur atau dikering-anginkanuntuk mengurangi kadar airnya hingga berkisar antara 60%-70%. Nilaienergi dan protein kedua jenis sawi ini setelah ditepungkan hampirsama, berada pada kisaran 3200-3400 kcal/kg dan 25-32 g/100g.
LLLLL
Limbah kol.
2.2. Limbah KolLimbah kol yang didapatkan di pasar,
merupakan bagian kol hasil penyiangan.Limbah kol di Pasar Induk Kramat Jati, dapatmencapai 17,2% dari total jumlah kol yangmasuk setiap hari. Kol juga termasuksayuran dengan kadar air tinggi sehinggamudah mengalami pembusukan/
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia4
kerusakan. Tepung kol mempunyai nilai energi sekitar 3.461 kcal/kgdan kadar protein sebesar 20,30g/100g.
2.3. Limbah Kecambah Toge
Limbah kecambah toge.
pasar, kulit toge merupakan limbah yang paling berpotensi untukdijadikan tepung limbah. Untuk mencapai kadar air 65%-70% hanyamembutuhkan penjemuran selama 2 hari. Dari hasil analisa, kulitkecambah toge dapat menjadi salah satu pakan sumber energi,dengan kandungan energi 3737 kcal/kg dan kadar protein sebesar14,42g/100g.
2.4. Limbah Daun Kembang Kol
Daun kembang kol merupakan bagiansayuran yang tidak dimanfaatkan untukkonsumsi manusia. Meski demikian, hasilanalisa tepung limbah kembang kolmempunyai kadar protein yang cukuptinggi, yaitu 25,18 g/100g dan kandunganenergi sebesar 3.523 kcal/kg.
2.5. Limbah JagungAda dua macam limbah pasar yang
berasal dari jagung, yaitu kulit jagung dantongkol jagung/janggel. Kulit jagung manismempunyai kadar gula yang cukup tinggi,sehingga berpotensi untuk dijadikan silase.Sedangkan tongkol jagung/janggelmerupakan bagian dari buah jagung setelah
Limbah daun kembang kol.
Kulit kecambah toge pada umumnyamenjadi limbah di pasar-pasar tradisional.Belum banyak orang yang memanfaatkankulit kecambah toge, baru sebagian kecilsaja yang memanfaatkannya untukcampuran pakan itik. Dari berbagai jenislimbah organik pasar yang digunakandalam pengkajian tepung limbah organik
Limbah jagung.
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia 5
* : Tidak dilakukan analisa
Tabel 1. Kandungan zat makanan (g/100 g) dan energi metabolistepung limbah organik pasar.
oNsineJhabmiL
nietorP)g001/g(
kameL)g001/g(
igrenE)gk/lack(
KS)g001/g(
ubA)g001/g(
aC)g001/g(
P)g001/g(
.1 tiluKhabmacek
egot
24,41 * 7373 * 67,4 66,0 12,0
.2 loK 03,02 51,2 1643 95,51 41,11 23,1 15,0
.3 iwaS 95,72 60,2 3313 60,61 95,71 17,2 05,0
.4 nuaDgnabmek
lok
77,13 * 0983 77,31 39,91 45,2 84,0
.5 tiluKgnugaj
49,1 * 1534 51,43 79,2 61,0 21,0
bijinya dipipil. Namun, limbah jagung pada umumnya mempunyaikelemahan yaitu kadar protein yang cenderung rendah serta seratkasar yang cenderung tinggi. Untuk mengatasi kelemahan tersebut,limbah jagung sebaiknya diolah menjadi silase.
Analisa proksimat dilakukan pada beberapa jenis tepung limbahorganik pasar untuk mengetahui kandungan zat-zat makanannya.Berikut adalah hasil analisa proksimat dari caisim, kol, sawi putih,kulit kecambah toge, daun kembang kol dan kulit jagung (Tabel 1).Sedangkan komposisi kimia beberapa jenis hijauan pakan ternakruminansia disajikan pada Tabel 2.
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia6
Tabel 2. Komposisi kimia (%) alang-alang, kolonjono, rumputbenggala, jerami padi, rumput lapang, dan rumput gajah.
nenopmoK gnala-gnalA onojnoloKtupmuRalaggneB
imareJidaP
tupmuRgnapaL
tupmuRgnapaL
nahaBgnirek
00,39 06,19 02,29 62,09 92,49 84,19
nahaBkinagro
00,09 75,88 07,98 59,78 76,19 22,88
nietorPrasak
06,9 28,6 76,5 55,3 08,5 70,01
rasaktareS 82,83 42,13 44,82 11,33 28,14 75,53
kameLrasak
8,1 36,1 28,2 94,1 62,1 55,3
ubA 09,11 31,61 77,41 81,12 63,7 48,81
NTEB 45,83 91,44 03,84 76,04 47,34 79,13
muislaK 83,0 53,0 84,0 73,0 10,2 21,1
rohpsohP 34,0 78,0 18,0 67,0 29,0 54,0
Sumber: Harfiah, 2005
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia 7
LLLLLIII. PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK PASAR
imbah organik pasar berpotensi sebagai bahan pakanternak, akan tetapi limbah tersebut sebagian besar
mempunyai kecenderungan mudah mengalami pembusukan dankerusakan, sehingga perlu dilakukan pengolahan untukmemperpanjang masa simpan serta untuk menekan efek anti nutrisiyang umumnya berupa alkaloid. Dengan teknologi pengolahan pakan,limbah sayuran dapat diolah menjadi tepung, silase, maupun asinan,yang dapat digunakan sebagai pakan ternak.
Manfaat dari teknologi pengolahan pakan antara lain dapatmeningkatkan kualitas nutrisi limbah sebagai pakan, serta dapatdisimpan dalam kurun waktu yang cukup lama sebagai cadanganpakan ternak saat kondisi sulit mendapatkan pakan hijauan.
3.1. Tepung Limbah Organik Pasar
Pengolahan limbah sayuran menjaditepung merupakan salah satu upaya untukmemperpanjang masa simpan. Dimanakandungan kadar air menjadi rendah sehinggaaktivitas air (Aw) yaitu jumlah air bebas yangdapat dimanfaatkan oleh mikroorganismesedikit jumlahnya. Hampir semua jenis limbah sayuran dapat diolahmenjadi tepung.
Tahapan proses pembuatan tepung limbah organik pasar untukpakan ternak, adalah:1. Pemilahan, pemisahan, dan pembersihan limbah organik pasar.2. Pencacahan dan pengepresan. Limbah organik pasar terutama
yang mempunyai kadar air tinggi (>70%) seperti kol, caisim, dansawi putih terlebih dahulu dicacah dan dipres denganmenggunakan mesin pencacah dan pengepres untuk membantumengurangi kadar airnya, sehingga mempercepat prosespengeringan. Akan tetapi apabila proses pengeringan terhambat,limbah sayuran yang sudah melalui proses pencacahan dan
Hijauan silase.
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia8
Pengolahan bahan pakan menjadi silasebertujuan untuk memperpanjang masa simpanpakan. Silase merupakan bahan pakan darihijauan pakan ternak maupun limbah pertanianyang diawetkan melalui proses fermentasianaerob dengan kandungan air 60-70%. Kadarair bahan yang akan diolah menjadi silase tidak boleh terlalu rendahmaupun terlalu tinggi. Untuk bahan-bahan yang memiliki kadar aircukup tinggi (> 80%), perlu dilakukan pelayuan, penjemuran ataudikering-anginkan terlebih dahulu sebelum proses pembuatan silasedimulai untuk menurunkan kadar airnya. Proses pembuatan silasepada limbah organik pasar antara lain sebagai berikut:1. Pemilahan, pemisahan, dan pembersihan limbah organik pasar.2. Penyiapan bahan aditif berupa campuran 0,625 kg dedak + 0,625
kg molases + 0,5 cc probiotik yang diaduk hingga merata untukditaburkan selapis demi selapis pada saat penumpukan biomassa.Bahan aditif yang ditambahkan berfungsi untuk mempercepatproses fermentasi serta untuk meningkatkan dan mempertahankankadar nutrisi pada bahan baku silase.
3. Sebanyak 25 kg biomassa limbah organik pasar dicacah/dipotong-potong dengan ukuran 3-4 cm, dimasukkan ke dalam drum/siloyang telah dilapisi plastik selapis demi selapis diikuti denganpenaburan bahan aditif dan pemadatan (sambil diinjak-injak) agar
pengepresan umumnya akan lebih mudah mengalami prosespembusukan.
3. Pengeringan. Pengeringan limbah sayuran dapat dilakukan denganmenggunakan sinar matahari, mesin pengering (dryer), maupundengan menggunakan oven pada suhu 65oC hingga kadar airnyamenjadi 10%. Lama pengeringan limbah organik pasar dengankadar air yang tinggi dapat mencapai 2-5 hari.
4. Penepungan. Limbah organik pasar yang sudah kering kemudiandigiling menjadi tepung hingga lolos saringan 100 mesh, dan siapdigunakan sebagai bahan pakan.
3.2. Silase limbah Organik Pasar
Silase sorgum.
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia
tidak ada lagi udara diantara tumpukan bahan silase, lalu di tutuprapat.
4. Drum/silo ditempatkan di tempat yang sejuk untuk prosesfermentasi selama 30-45 hari.
5. Setelah 30-45 hari silase telah jadi dan dapat dikeluarkan dari drum/silo untuk diberikan kepada ternak. Silase yang telah dibuka, tidakdapat disimpan lama. Sebelum diberikan pada ternak perlu diangin-anginkan atau dibiarkan terlebih dahulu selama beberapa jam.
Silase yang berkualitas baik memenuhi persyaratan antara lainmempunyai pH sekitar 4, kandungan air berkisar antara 60%-70%,hasil fermentasi berbau segar/wangi dan tidak berbau busuk/tengik,warna hijau masih jelas pada bahan hijauan, serta tidak berlendir.Silase dapat disimpan untuk jangka waktu lama, selama tidak adaudara yang masuk ke dalam drum/silo.
3.3. Asinan Limbah Organik Pasar
Limbah organik pasar yang umumnya digunakan untuk membuatasinan adalah sayuran berupa caisim, kol, serta sayuran daun lainnya.Pemberian limbah organik pasar dalam bentuk asinan bertujuan untukmeningkatkan nafsu makan pada ternak serta kandungan bakteripenghasil asam laktat dalam asinan berfungsi untuk membantupencernaan. Proses pembuatan asinan limbah organik pasar padaprinsipnya merupakan proses fermentasi anaerob denganmenggunakan bakteri penghasil asam laktat.
Tahapan pembuatan asinan limbah organik pasar adalah sebagaiberikut:1). Sayuran yang telah dibersihkan direndam dalam larutan garam,
dan dibiarkan minimal 6 jam.2). Sayuran dicuci kembali dan ditiriskan.3). Masukkan sayuran ke dalam wadah/gentong, tambahkan garam
dan gula, lalu tutup rapat dan simpan sedikitnya 2 - 3 hari. Prosespenyimpanan yang lebih lama akan menghasilkan asinan yanglebih baik, karena fermentasi berlangsung sempurna.
Asinan tersebut dapat disimpan dalam jangka waktu yang lamaselama tidak ada udara yang masuk ke dalam wadah.
9
Pemanfaatan Limbah Pasar sebagai Pakan Ruminansia10
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2008, Jakarta dalam angka2008, BPS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta.
Harfiah. 2005. Penentuan nilai indek beberapa pakan hijauan ternakdomba. Jurnal Sains & Teknologi, Desember 2005 Vol 5, 3:114–125.
Kartasudjana, R., 2001. Mengawetkan hijauan pakan ternak. Modulprogram keahlian budidaya ternak. Departemen PendidikanNasional. 2001
Melyani, V., 2009, Kebutuhan daging sapi di Jakarta naik lima kalilipat, http://www.tempointeraktif.com/hg/serba_serbi_09/2009/09/17/brk,20090917-198626,id.html
Park, WS. 1998. What is Kimchi. http://dwb.uni.edu/teacher/nsf/c11/c11links/kimchi.kfri.re.kr/2-1-1.htm. November 2009.
Saenab, A., Suwandi, Bachtar Bakrie, Benny V.L., Rachmawaty La Side,Srijono, Emy Sugiartini, Umming Sente, dan David. 2007. KajianPemanfaatan Silase Jagung QPM sebagai Pakan Alternatif untukTernak Ruminansia. Laporan Akhir. Balai Pengkajian TeknologiPertanian Jakarta.
Sulaiman, S., Teknologi tepat guna merubah rumput menjadi daging,Diakses 30 Oktober 2009.
Tangendjaja, B. dan Elizabeth Wina. 2008. Limbah tanaman danproduk samping industri jagung untuk pakan. Diakses Juli 2009.
Top Related