PELAKSANAAN PENYULUHAN AGAMA UNTUKPENERIMAAN DIRI RESIDEN NARKOBA DI
BALAI REHABILITASI SOSIAL KORBANPENYALAHGUNAAN NAPZA (BRSKPN)
GALIH PAKUAN BOGOR
SkripsiDiajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
MUHAMMAD SHOLEHUDDIN HARAHAPNIM: 11140520000025
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAMFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA1440 H/2019 M
PELAKSANAAN PENYULUHAN AGAMA UNTUKPENERIMAAN DIRI RESIDEN NARKOBA DI
BALAI REHABILITASI SOSIAL KORBANPENYALAHGUNAAN NAPZA (BRSKPN)
GALIH PAKUAN BOGOR
SkripsiDiajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
MUHAMMAD SHOLEHUDDIN HARAHAPNIM: 11140520000025
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAMFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA1440 H/2019 M
PELAKSANAAN PENYULUHAN AGAMA UNTUKPENERIMAAN DIRI RESIDEN NARKOBA DI
BALAI REHABILITASI SOSIAL KORBANPENYALAHGUNAAN NAPZA (BRSKPN)
GALIH PAKUAN BOGOR
SkripsiDiajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
MUHAMMAD SHOLEHUDDIN HARAHAPNIM: 11140520000025
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAMFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA1440 H/2019 M
ABSTRAK
Muhammad Sholehuddin Harahap, 11140520000025,Pelaksanaan Penyuluhan Agama untuk Penerimaan DiriResiden Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang kompleksdan memiliki dampak yang luas bagi kehidupan individu.Permasalahan demikian diperlukan penerimaan diri yang baik bagiindividu Penyalahgunaan narkoba agar dapat menerima dirinya.Salah satu tempat untuk menyembuhkan para penyalahgunaannarkoba adalah Balai Rehabilitasi.
Penyuluhan agama bertujuan untuk mendekatkan diri kepadasang Pencipta, menyadarkan Informan akan kesalahannyasehingga tidak mengulangi kesalahannya kembali, danmenimbulkan penerimaan diri bagi Residen dan dapat berubahmenjadi manusia yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk:(1) mengetahui pelaksanaan penyuluhan agama pada residennarkoba. (2) mengetahui penerimaan diri residen narkoba dibalairehabilitasi social korban penyalahgunaan narkoba (BRSKPN)
Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatankualitatif dengan menggunakan pendekatan studi fenomenologis.Teknik pengumpulan data dengan pengamatan, wawancara dandokumentasi. Analisis data menggunakan langkah inventarisasidata, klasifikasi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) peneliti menemukankeberhasilan, pelaksanaan penyuluhan agama untuk meningkatkanpeneriman diri korban penyalahgunaan NAPZA, Kegiatanpenyuluhan agama tersebut berupa Muhadhoroh, Yasinan, Tahlildan Kultum, Religy Class setiap hari di siang hari dan kegiatanberkala setiap tahunan yang dinamakan PHBI: tahun baru Islam,Idul Adha, Nuzulul Qur’an, Maulid Nabi dan Isra’ Mi’raj. (2)peneliti menemukan tingkat penerimaan diri yang tinggi pascapemberian penyuluhan agama yang diberikan dibalai rehabilitasisosial korban penyalahgunaan narkoba
Kata Kunci: Penyuluhan Agama, Penerimaan Diri, Residen
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah berkat RidhoNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir dari skripsi ini dengan judul “Pelaksanaan
Penyuluhan Agama Terhadap Penerimaan Diri Mantan Pecandu
Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan
Napza (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor” Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos).
Pada penyusunan skripsi ini, penulis menyadari betul masih
banyak kekurangan dalam dan jauh dari kata sempurna. Tentunya
bukan hal yang mudah bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini,
dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan banyak dukungan dari
berbagai pihak, terutama adalah keluarga penulis. Dengan segala
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, diantaranya
kepada:
1. Suparto, M.Ed., Ph.D.. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwahdan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.ag, selaku WakilDekan Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.A. selakuWakil Dekan Bidang Administrasi Umum. Drs. Cecep
ii
Castrawijaya, MA. selaku Wakil Dekan BidangKemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Abdul Azis M.Psi selaku dosen pembimbing yang senantiasamembimbing, mengarahkan, dan memberi dukungan padapenulis, dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Ir. Noor Bekti Negoro, SE. M.Si. selaku Ketua JurusanBimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif HidayatullahJakarta.
4. Atriani PusPita Arwan M. Psi. selaku Sekertaris JurusanBimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif HidayatullahJakarta.
5. Kepada pihak (BRSKPN) Balai Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan Napza, Pak Deni Sujono A.K, M.Si. selakukepala Lembaga, dan pengurus lainnya yang telah membantupenulis.
6. Kepada informan penulis, Edi Ibrahim Tarigan, Kurniawan, danKhaidir Walid, yang bersedia untuk meluangkan waktu dalampenelitian ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telahmendidik dan dan memberikan ilmu yang insyaAllahbermanfaat bagi penulis.
8. Kedua Orang Tua Penulis, Pangoluan Harahap S.Pd, dan NurAisyah Hasibuan yang telah memberi kasih dan cinta, sertamendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Kakak penulis, Veri Alan Nasri Harahap, dan Rezky FauziHarahap, adik penulis Habli Faiz Harahap, Eri Fahria DindaHarahap, dan Nia Putri Ramadhani Harahap, yang selalusupport dan mengingatkan penulis dalam menyelesaikan skripsiini.
iii
10. Kepada Farah Wahyuni S.Sos, calon pendamping penulis yangsetia menemani dan cerewet dalam mengingatkan untukmenyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat penulis, Alpandi, Ahdani Samsul Anwar, IkmalulHuda, Ade Reza Baidhowi, Rebiana Ilhami, Mutiara, yangselalu menghibur penulis, dan mendukung penulis denganpenuh kasih dalam penelitian skripsi ini.
12. Seluruh Keluarga Besar BPI UIN Jakarta 2014 yang tidak bisadisebutkan satu persatu oleh penulis. Terimakasih banyak telahmemberi warna dalam hidup penulis, dan memberi banyak artidalam setiap perbedaan.
13. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalammenyelesaikan skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu, tanpa mengurangi rasa hormat. Penulis mengucapkanTerimakasih banyak dan penuh kasih.
Ciputat, 17 Mei 2019
Muhammad Sholehuddin Harahap
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................1B. Batasan Masalah ...............................................................5C. Rumusan Masalah ............................................................5D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................6E. Metode Penelitian .............................................................7
1. Pendekatan Penelitian .................................................72. Subjek dan Objek Penelitian .......................................93. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................104. Teknik Pengumpulan Data .........................................105. Teknik Analisis Data ..................................................11
F. Tinjauan Kajian Terdahulu ...............................................13G. Sistematika Penulisan .......................................................18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pelaksanaan ......................................................................201. Pelaksanaan Penyuluhan Agama ................................20
B. Penyuluh Agama ..............................................................211. Definisi Penyuluh Agama ...........................................212. Kategori Penyuluh Agama ..........................................223. Fungsi Penyuluh Agama .............................................234. Proses Penyuluh Agama .............................................245. Metode Penyuluh Agama ...........................................26
v
6. Materi Penyuluh Agama .............................................29C. Penerimaan Diri ................................................................35
1. Pengertian Penerimaan Diri ........................................352. Aspek-aspek Penerimaan Diri ....................................373. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri 39
D. Pecandu Narkoba ..............................................................411. Definisi Pecandu .........................................................412. Definisi Narkoba ........................................................42
BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
A. Sejarah Lembaga BRSKPN Galih Pakuan Bogor ............44B. Visi dan Misi ....................................................................44C. Tugas Pokok BRSKPN Galih Pakuan Bogor....................45D. Fungsi BRSKPN Galih Pakuan Bogor .............................45E. Sasaran Pelayanan BRSKPN Galih Pakuan Bogor ..........46F. Struktur Organisasi ...........................................................46G. Sarana dan Prasarana ........................................................48H. Jenis Pelayanan BRSKPN Galih Pakuan Bogor ..............49I. Jenis Keterampilan BRSKPN Galih Pakuan Bogor .........50
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Informan ...........................................................51B. Temuan Penelitian ............................................................51C. Temuan Penelitian terhadap Penerimaan Diri Korban
Penyalahgunaan Napza .....................................................53
BAB V PEMBAHASAN
D. Pelaksanaan Penyuluhan Agama Terhadap Penerimaan DiriMantan Pecandu Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial Korban
vi
Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor...........................................................................................73
E. Metode Penyuluhan Agama Terhadap Penerimaan Diri MantanPecandu Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor...........................................................................................76
F. Materi Penyuluhan Agama Terhadap Penerimaan Diri MantanPecandu Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor...........................................................................................80
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................84B. Impilkasi ...........................................................................85C. Saran .................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................87
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang, bangsa-bangsa di dunia sedang berada dalam
alam modernisasi, hal tersebut membawa dampak yang sangat besar bagi
perjalanan kehidupan hampir seluruh negara-negara berkembang termasuk
negara indonesia. Sebagaimana dampaknya dapat dilihat dari pola
kehidupan masyarakat sehari-hari.1
Perubahan yang terjadi di masyarakat modern ditandai dengan
perkembangan kapitalisasi di berbagai bidang kehidupan. Adanya
pergesaran nilai, selera dan gaya hidup kearah yang lebih berorientasi pada
sifat konsumeris, individualis, keduniaan yang mudah menimbulkan
frustasi, ketegangan jiwa, stres dan kecemasan diri.
Pada suasana ketegangan, konflik dan tekanan pikiran batin yang tidak
terdamaikan seringkali penyelesaian yang ditempuh adalah dengan jalan
pintas, yakni dengan mengkonsumsi adiksi obat, dan dimulai dengan
menggunakan pil tidur sebagai obat penenang sampai mengkonsumni
Narkotika,Psikotprika dan Zat adiktif (NAPZA).
Pada permasalahan yang setiap manusia hadapi, mereka sering
menginginkan lari dari masalah dan hidup nikmat maka dengan cara yang
instan, mereka terperangkap oleh NARKOBA. Narkoba adalah bagian dari
khamar atau sesuatu yang sudah dilarang didalam agama dan undang-
undang negara.
Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang konpleks dan
memiliki dimensi yang luas baik dari segi medis, psikiatrik kesehatan jiwa
maupun psikososial.2 Jenis-jenis yang sering disalahgunakan, menurut
1 Agoes, Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bogor: Ghaila Indonesia, 2004),Cet-1, h. 14.
2 Afiatin, Tina, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dengan Program AJI,(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2000), h.13.
2
Halonen dan Santroks narkotika psikotropika, dan zat adiktif (napza)
diperkirakan sekitar 5 juta orang atau 2,8 persen dari total penduduk
indonesia, angka ini lebih tinggu daripada jumlah penduduk Nusa
Tenggara Timur yang mencapai 4,6 juta jiwa. Pengguna remaja yang
berusia 12-21 tahun ditaksir sekitar 14.000 orang dari jumlah remaja di
indonesia sekitar 70 juta orang.
Hasil penelitian BNN di Indonesia yang dilakukan pada akhir tahun
2017, mengenai rehabilitasi narkoba merupakan salah satu upaya untuk
menyelamatkan para pengguna dari belenggu narkoba. Pada tahun 2017,
BNN telah merehabilitasi 18.311 Penyalahguna narkoba, baik dibalai
rehabilitasi maupun didalam lembaga pemasyarakatan, dan telah
memberikan layanan pasca rehabilitasi kepada 7.829 mantan penyalahguna
narkoba.3
Mantan penyalahgunaan narkoba membutuhkan proses yang sangat
panjang untuk bisa bebas dari belenggu candu konsumsi narkoba dalam
kehidupan sehari-hari. Mulai dari proses pembersihan fisik hingga
melakukan penyuluhan dalam penguatan spiritual dalam beragama dari
belenggu candu narkoba. Setelah mantan narapidana atau mantan pecandu
narkoba menjalani masa rehabilitasi, diharapakan bisa menjadi pribadi
yang baik lagi dan tidak kembali pada masa lalu yang kelam dan bisa
hidup kembali bersama ditengah-tengah kehidupan masyarakat umum.
Namun untuk bisa hidup kembali ditengah-tengah masyarakat pada
umumnya bukanlah suatu hal yang mudah dikarenakan mantan pecandu
narkoba akan mendapat penolakan di masyarakat dikarenakan mantan
pecandu narkoba adalah orang jahat dan berbahaya. Penerimaan diri bagi
mantan penyalahgunaan narkoba juga sangat penting untuk pemulihan bagi
mantan penyalahgunaan narkoba agar bisa menerima dirinya apa adanya
3 Humas BNN, Kerja Bersama Perang Melawan Narkoba, (Press Release: 2017), h.53.
3
dan mau bertaubat serta tidak mengulangi perbuatan kotor yang pernah
dilakukan dan agar bisa diterima juga dilingkungan masyarakat sekitar.4
Permasalahan demikian diperlukan penerimaan diri yang baik bagi si
mantan Pemakai NAPZA agar dapat menerima dirinya sendiri agar tidak
terjadi stres dan melakukan bunuh diri dikarenakan kurang baiknya
penerimaan diri dan penolakan sosial.
Penerimaan diri (self acceptance) merupakan hasil intropeksi melalui
pengamatan, pemikiran dan perasaan diri. Pernyataan tersebut didukung
oleh Chaplin yang menyatakan proses penerimaan diri dimula dari proses
pengamatan, pemikiran dan perasaan serta penilaian terhadap diri sendiri5.
Senada dengan Cronbach yang mengatakan bahwa untuk mencapai
penerimaan diri harus melalui intropeksi terhadap diri sendiri. Proses
terbentuknya penerimaan diri berkaitan dengan pembukaan diri, kesehatan
psikologis dan penerimaan terhadap orang lain6. Jika seseorang dapat
menerima diri dengan baik maka dengan mudah akan membuka diri. Demi
penerimaan diri maka kita harus bersikap tulus dan jujur dalam membuka
diri. Bila kita menyembunyikan sesuatu tentang diri kita, penerimaan yang
ditujukan oleh orang lain atas diri kita justru bisa mengurangi penerimaan
diri kita. Selanjutnya, kesehatan psikologis berkaitan erat dengan kualitas
perasaan kita terhadap diri kita sendiri. Orang yang sehat secara psikologis
memandang dirinya disenangi, mampu, berharga dan diterima oleh orang
lain. Oleh karenanya, agar kita tumbuh dan berkembang secara psikologis,
kita harus menerima diri kita. Bila kita berfikir positif tentang diri kita,
maka kita akan berfikir positif dengan orang lain.
4 Akmal, Hawi, REMAJA PECANDU NARKOBA: Studi tentang RehabilitasiIntegratif di Panti Rehabilitasi Narkoba Pondok Pesantren Ar-Rahman Palembang,(Jurnal: Tadrib: 2018), Vol. IV, No.1.
5 Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.241.
6 Supraptiknya, Komunikasi Antar Pribadi Psikologi, (Yogyakarta : Kanisius, 1995),h.84.
4
Metode penyuluhan Agama sangatlah penting bagi individu mantan
Pecandu narkoba terkhusus mereka yang rendah terhadap penerimaan
dirinya, penyuluhan secara etimologi (bahasa) berasal dari bahasa inggris
“counseling” yang berarti “pemberi nasehat, perembukan, memberi
pertolongan, penyuluhan7 atau “ memberi kejelasan kepada orang lain agar
ia dapat memahami dan mengerti hal-hal yang sedang dialaminya”,
penyuluhan merupakan suatu metode atau pendekatan yang digunakan oleh
para ahli kejiwaaan dalam membantu klien yang sedang menghadapi
problem hidup kejiawaan. Kata penyuluh disini mengandung arti
“penerangan” maksudnya penyuluh agama memiliki tugas dan kewajiban
menerangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan agama, hukum hal dan
haram, cara, syarat, atau rukun dari suatu ritual tertentu, seperti
pernikahan, zakat, keluarga sakinah, kemasjidan dan lan sebagainya8.
Salah satu metode yang dilakukan penyuluh agama di Balai
Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih
Pakuan Bogor terhadap mantan Pecandu Narkoba dalam penerimaan diri
adalah Pembinaan kesadaran beragama, pembinaan kesadaran beragama
dibutuhkan agar mantan Pecandu semakin teguh keimanannya dan mampu
memecahkan dan menghadapi masalahnya dengan bijak. Agama berfungsi
sebagai tuntunan dan pegangan hidup yang dapat memberikan pencerahan
dan pengalaman ruhaniyah yang akan menumbuhkan kekuatan mental
spiritual bagi mantan pecandu narkoba dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang dihadapi. Biasanya bimbingan agama dilaksanakan
dalam upaya memberikan kecerahan batin kepada seseorang dalam
menghadapi segala macam persoalan dalam hidup terutama dalam
penerimaan diri.9
7 Jhon Echols, Kamus Inggris Indonesia, h.150.8 Departemen Agama RI, Pedoman Penyuluhan Wakaf, h.5.9 Arifin, Pokok-Pokok Tentang Bimbingan Dan Penyuluhan Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1976), h.25.
5
Metode Penyuluhan yang digunakan selanjutnya adalah Metode
pembinaan kemampuan intelektual (kecerdasan) , usaha ini diper;ulam
agar pengetahuan serta kemampuan berfikir mantan Pecandu narkoba
semakin meningkat , pembinaan kesadaran hukum agar tidak melakukan
perbuatan seperti dahulu sehingga masuk lembaga pemasyarakatan (lapas)
dengan demikian mantan pecandu narkoba kedepannya semakin hati-hati
dalam berbuat dan semakin terarah dan sesuai koridor hukum yang berlaku
diindonesia. Pembinaan mengintegrasikan diri dengan masyarakat juga
diajarkan, pembinaan dalam bidang ini juga dapat dikatakan sebagai
pembinaan kehidupan sosial kemasyarakatan, yang bertujuan pokok agar
bekas mantan pecandu narkoba mudah diterima kembali oleh masyarakat
lingkungannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melihat Metode penyuluhan
agama berpengaruh terhadap penerimaan diri. Jika Pecandu narkoba
memperoloh bimbingan agama yang tepat, maka akan mempengaruhi
penerimaan diri yang positif terhadap diri individu tersebut dan akan
menerima keadaan serta dapat menyelesaikan permasalahannya dengan
baik. Oleh karenanya masih bersifat dugaan dan belum ada penelitian
serupa maka peneltian ini sangat penting, sehingga penulis akan
menuangkannya dalam sebuah penelitian yang berjudul: “Pelaksanaan
Penyuluhan Agama untuk Penerimaan Diri Residen Pecandu Narkoba
di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA
(BRSKPN) Galih Pakuan Bogor”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Agar pembatasan skripsi ini lebih terarah dan mempermudah
penelitian maka peneliti membatasi penelitian skripsi ini hanya
difokuskan pada metode Penyuluhan agama untuk penerimaan diri.
6
a. Pelaksanaan Penyuluhan Agama disini hanya dilakukan oleh
penyuluh agama di Balai Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
b. Penelitian hanya difokuskan pada mantan pecandu narkoba di
Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA
(BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana pelaksanaan penyuluhan agama untuk residen
Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan
NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor ?
b. Bagaimana penerimaan diri residen Narkoba pasca pemberian
penyuluhan agama di Balai Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pelaksanaan penyuluhan agama pada
residen Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
b. Untuk mengetahui penerimaan diri residen Narkoba pasca
pemberian penyuluhan agama di Balai Rehabilitasi Sosial
Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan
Bogor.
2. Maanfat Penelitian
7
a. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan
keilmuan dan pengetahuan yang meliputi ilmu bimbingan
penyuluhan islam dan keagamaan khususnya berkaitan dengan
pelaksanaan penyuluhan agama pada mantan pecandu narkoba
di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA
(BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
b. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi positif
bagi pengembangan keilmuan dan kurikulum jurusan
bimbingan penyuluhan islam fakultas ilmu dakwah dan ilmu
komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi kontribusi besar
bagi penyuluh agama dalam penanganan permasalahan umat
dimasyarakat.
D. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Metodologi penelitian adalah salah satu kerja untuk memahami
objek penelitian dalam rangka menemukan, menguji terhadap suatu
kebenaran atau pengetahuan. Dalam hal ini penulis menggunakan
metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana
yang dikutip oleh Lexi J Moleong mendefinisikan metodologi
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati10.
Sedangkan Penelitian kualitatif menurut John A Cress Well
adalah penelitian yang dimulai dengan asumsi dan penggunaan
kerangka penafsiran / teoritis yang membentuk atau mempengaruhi
studi tentang permasalahan riset yang terkait dengan makna yang
10 Lexy J Meloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT RemajaRokdakarya), h.4.
8
dikenakan oleh individu atau kelompok pada suatu permasalahan
sosial atau manusia.11
Rata-rata penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yaitu
menggambarkan, mengungkap, dan menjelaskan peristiwa, sehingga
data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, dan tidak
menekankan pada angka. Data-data tersebut bisa berasal dari
wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi,
catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.12 Pada penelitian
agama, penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala
keagamaan.
Ciri-ciri penelitian kualitatif menurut John W. Creswell adalah:13
a. Lingkungan alamiah
Para peneliti kualitatif seringkali mengumpulkan data di
lapangan di mana para partisipan mengalami masalah-masalah
yang dikaji dalam penelitian tersebut.
b. Peneliti sebagai instrument penting
Para peneliti kualitatif mengumpulkan data sendiri dengan
mempelajari dokumen-dokumen, mengamati perilaku, dan
wawancara para partisipan.
c. Beragam metode
Para peneliti kualitiatif biasanya mengumpulkan beragam
bentuk data, misalnya wawancara, pengamatan, dan dokumen,
daripada bersandar pada suatu sumber data tunggal.
d. Pemikiran yang kompleks melalui logika induktif dan
deduktif.
11 Jhon W. Cresswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2015), h. 59.
12 Lexy J Meloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT RemajaRokdakarya), h.5.
13 Jhon W. Cresswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2015), h. 104.
9
e. Pemaknaan para partisipan.
Sepanjang proses penelitian kualitatif, para peneliti menjaga
fokusnya pada bagaimana mempelajari pemaknaan dari para
partisipan terhadap permasalahan atau isu tertentu, bukan
pemaknaan yang dibawa oleh para peneliti ke dalam riset tersebut
atau yang dibawa oleh para penulis lain.
f. Desain baru dan dinamis.
Proses penelitian kualitatif selalu bersifat baru dan dinamis.
Hal ini berarti bahwa perencanaan awal dari riset tidak dapat
ditetapkan secara pasti, dan bahwa semua tahap dari proses
tersebut dapat sewaktu- waktu berubah atau bergeser setelah
peneliti memasuki lapangan dan mulai mengumpulkan data.
g. Refleksifitas
Para peneliti mengambil suatu posisi dalam studi kualitatif,
melalui penafsiran mereka terhadap informasi penelitian dan
kesimpulan atau hasil apa yang mereka peroleh dari penelitian
tersebut.
h. Pembahasan holistik
Para peneliti kualitatif mencoba mengembangkan gambaran
lengkap tentang permasalahan dalam studi.
Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan
pendekatan studi fenomenologis yakni mendeskripsikian
pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai
pengalaman hidup mereka terkait dengan konsep atau fenomena.
Tujuan utama dari fenomenologi adalah untuk mereduksi
pengalaman individu pada fenomena menjadi deskripsi tentang
sebuah esensi.14
14 Jhon W. Cresswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2015), h. 105.
10
Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan
fenomenologi adalah hal yang akan diteliti merupakan sebuah
pengalaman individu yang banyak dialami oleh sebagian besar
orang.
2. Subjek dan Objek Penelitian.
a. Subjek Penelitian
Subjek peneliti dalam penelitian ini adalah penyuluh agama
dan mantan pecandu narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
Pada penelitian fenomenologi, pengumpulan data akan
diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap individu yang
telah mengalami fenomena tersebut. Selain itu juga melibatkan
beragam sumber data lain seperti pengamatan dan dokumentasi.15
Oleh karenanya, menjadi hal yang sangat penting untuk
menentukan informan yang sesuai atau berdasarkan kriteria.
Wawancara akan dilakukan kepada beberapa informan yang
menjadi subjek penelitian, dimana akan di kelompokkan menjadi
dua jenis informan yakni key-informan dan informan pendukung
untuk memudahkan peneliti dalam mengelompokkan informan
kepada masing-masing latar belakang dan pengalaman informan.
Jenis yang pertama, key-informan yang di tentukan berjumlah
1 penyuluh agama dengan kriteria sebagai berikut:
15 Jhon W. Cresswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2015), h. 109.
11
Tabel 1. Kriteria key-informan
No Nama Usia Pendidikan Masa menjadi Penyuluh
1 Penyuluh
Agama
Di atas
30 tahun
Strata 1 Di atas 1 tahun
Keberadaan key-informan akan memberikan kemudahan
dalam mendapatkan sumber data secara real dengan bersumber
dari pengalaman informan yang telah menjalani lika-liku
kehidupan selama bertahun-tahun. Penentuan usia penyuluh
agama, adalah untuk memastikan bahwa data yang didapat berasal
dari penyuluh yang telah berpengalaman dalam menjalankan
profesi penyuluh agama.
Kemudian untuk jenis yang kedua yakni informan pendukung
yang di tentukan yakni berjumlah 3 orang dengan kriteria sebagai
berikut:
Tabel 2. Kriteria significant others
No Nama Usia Pendidikan Masa
rehabilitasi
1 Mantan pecandu
narkoba
Di atas 20
tahun
Sekolah
Menengah
Atas (SMA)
Lebih dari 6
bulan
Penentuan kriteria di atas bukan tanpa sebab, karena dalam
penelitian kualitatif membutuhkan individu yang benar-benar
memahami dan ikut terlibat dalam suatu fenomena. Keberadaan
informan pendukung akan memberikan kemudahan dalam
mendapatkan sumber data dari kegiatan penyuluhan yang
diberikan oleh penyuluh agama.
b. Objek Penelitian
12
Objek peneliti dalam penelitian ini adalah penerimaan diri
mantan pecandu narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian.
Lokasi penelitian ini dilakukan di PSPP Ghali Pakuan Bogor,
Observasi awal dilakukan pada 29 November 2017 – 05 Januari 2018
dengan mendatangi lokasi penelitian. Sedangkan dari segi waktu
penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai Maret 2019.
4. Sumber Data
Sumber data adalah salah satu yang paling vital dalam penelitian.
Kesalahan dalam menggunakan sumber data, maka diperoleh juga
meleset dari yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti harus mampu
memahami sumber data mana yang mesti digunakan dalam
penelitiannya itu. Ada dua jenis sumber data yang biasanya digunakan
dalam penelitian sosial, yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder.
a. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber
data pertama.16 Objek penelitian ini yaitu Penyuluh Agama
dan mantan Pecandu Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial
Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan
Bogor.
b. Data Sekunder yaitu adalah sumber data kedua sesudah
sumber data primer. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari literature
yang berhubungan dengan tulisan ini.17
5. Teknik Pengumpulan Data
16 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 1987), h. 93.17 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi, (Jakarta: Kencana,
2013). h. 129.
13
a. Observasi
Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis
tentangfenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan
pengamatan dan pencatatan.18 Pada tahap pengumpulan ini
peneliti mengumpulkan data dari beberapa kategori, yaitu data
yang berupa verbal, visual dan teks. Pada tahap ini juga peneliti
peneliti memungkinkan merasakan apa yang subjek penelitian
rasakan. Dalam tahap ini peneliti juga menggunakan
observasi/pengamatan dengan konsep keterlibatan pasif, yaitu
peneliti dalam kegiatan pengamatannya tidak terlibat dalam
kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku yang diamatinya dan dia
juga tidak melakukan sesuatu bentuk interaksi sosial dengan
pelaku.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatau kegiatan tanya jawab dengan
tatap muka (Face to face) antara Pewawancara (Interviewer) dan
yang diwawancarai (Interviewee) tentang masalah yang diteliti.
Dalam tahap ini peneliti menggunakan metode wawancara
mendalam. Dalam wawancara mendalam berlangsung diskusi
terarah antara peneliti dan informan menyangkut masalah yang
diteliti, oleh karena itu masalah yang dipertanyakan adalah
pertanyaan terbuka yang memungkinkan peneliti mendapatkan
informasi yang lebih banyak dan informan diberikan kesempatan
untuk menjawab pertanyaan secara lebih luas.
c. Dokumentasi
18 Iman Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta : PTBumi Aksara, 2013), h.143.
14
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
histories), cerita, biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumen
yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan
lain-lain19.
6. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif yaitu
suatu analisis yang bertujuan untuk menggambarkan fakta yang ada di
lapangan. Selanjutnya penulis menggunakan pola pikir induktif, yakni
berangkat dari satuan analisis yang sempit (seperti pernyataan-
pernyataan penting dari para informan) menuju satuan yang lebih luas,
kemudian menuju deskripsi yang detail yang merangkum dua unsur,
apa yang dialami oleh para informan, dan bagaimana mereka
mengalaminya.
Langkah analisis data fenomenologis secara umum sama dengan
fenomenologi psikologis, maka untuk menganalisisnya datanya
digunakan analisis logika. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Inventarisasi data, yaitu penggabungan seluruh data, baik
yang di peroleh dari lapangan atau kepustakan, yang
berhubungan dengan penyuluhan agama. Berdasarkan pada
data dari pertanyaan riset. Menyoroti “penyataan penting”
dari setiap informan yang mengalami fenomenna tersebut.
Hal tersebut menurut Moustakas merupakan langkah
Horizonalisasi.
b. Klasifikasi data, data yang di dapat dari hasil wawancara
berupa pernyataan penting ini kemudian digunakan untuk
19 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 82.
15
menulis deskripsi tentang hal yang dialami oleh para
informan. Hal tersebut digunakan untuk menulis deskripsi
tentang hal yang mempengaruhi informan dalam fenomena
tersebut. Dari deskripsi tersebut, akan dapat ditemui “esensi”
dari fenomena tersebut, mengenai penyuluhan agama, karena
ciri dari pendekatan fenomenologi adalah esensi dari sebuah
fenomena.
c. Display data (penyajian data), yaitu runtutan data yang telah
dikumpulkan dan di klasifikasikan untuk mempermudah
penarikan kesimpulan, dari data-data yang berupa tabel,
lampiran dan lain-lain mengenai penyuluhan agama.
d. Penarikan kesimpulan dapat berupa desktiptif sebagai laporan
dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, penarikan
kesimpulan diharapkan dapat menjawab rumusan masalah
yang telah ditentukan sejak awal dan mendukung temuan
dalam penelitian.20
E. Tinjauan Pustaka
Setelah melakukan penelusuran skripsi pada perpustakaan utama dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, penulis mengadakan tinjauan kepustakaan terhadap
beberapa skripsi yang memiliki beberapa kemiripan judul untuk
menhindari bentuk plagiat, anatar lain :
1. Pola Pembinaan Akhlak Pada Anak di Rumah Yatim Mizan
Disusun oleh Ade Azizi Mahasiswa Jurusan Bimbingan
Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriftif. Penelitian
ini menjelaskan tentang pola pembinaan akhlak pada anak di
20 Jhon W. Cresswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2015), h. 145.
16
rumah yatim nizam, Kelebihan penelitian ini adalah peneliti
menjelaskan teori dengan sangat jelas dan penjabaran terkat
metode-metode yang digunakan juga cukup lengkap dan informan
yang digunakan dalam penelitian ini juga jelas dengan sesuai
kebutuhan penelitian. Kekurangan dalam penelitian ini adalah
kurangnya contoh kasus yang menjelaskan hal-hal yang dominan
dalam pembinaan diri pasien.21
2. Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Penerimaan Diri
Warga Binaan Sosial (WBS) Di Panti Sosial Bina Insan
Bangun Daya 2 Cipayung Jakarta Timur. Disusun oleh
Nurhasanah, Mahasiswa jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam
UIN Syarif Hidayatulla Jakarta tahun 2016. Penelitian ini
menjelaskan tentang pengaruh bimbingan agama terhadap
penerimaan diri anak berhadapan hukum, analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi dua variabel tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bimbingan agama
terhadap penerimaan diri warga binaan sosial, kelebihan dari
penelitian ini adalah peneliti menuliskan secara jelas landasan
teori yang digunakan dalam penelitian ini dan juga menjelaskan
secara jelas hubungan anatar penerimaan diri dan pengaruh
bimbingan agama. Adapun kekurangan dari penelitian ini adalah
tidak adanya data yang jelas anak berhadapan hukum serta ukuran
tahun yang diteliti.22
3. Metode Bimbingan Rohani Pasien Terhadap Penerimaan Diri
Pasien di Rumah Sehat Terpadu Domfer Dhuafa Bogor.
21 Ade Azizi, Pola Pembinaan Akhlak Pada Anak di Rumah Yatim Mizan, (S1Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
22 Nurhasanah, Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Penerimaan Diri WargaBinaan Sosial (WBS) Di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung JakartaTimur, (SI Fakulatas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta).
17
Disusun oleh Ismail Siregar mahasiswa jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014.
Penelitian ini menjelaskan tentang analisis metode untuk
meningkatkan kecedasan spiritual, dalam penelitian ini memiliki
kelebihan dengan data yang jelas dan akurat serta penjabaran
metode yang digunakan dalam penelitian tentang analisis metode
untuk meningkatkan kecerdasan spiritual sangat jelas, kekurangan
pada penelitian ini adalah tidak adanya contoh penelitian dari segi
umur yang diteliti.23
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Diri :
Sebuah Penelitian Dikalangan Anak Berhadapan Hukum
(ABH) di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani
Disusun oleh Shella Rafika Sari, Mahasiswa Jurusan Psikologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010. Penelitian ini
menjelaskan tentang apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan diri pada ABH dengan diukur dari skala penerimaan
diri berdasarkan aspek-aspek penerimaan diri dan faktor-faktor
penerimaan diri. Kelebihan penelitian ini penulis menjelaskan
teori secara rinci tentang penerimaan diri, dan juga rumusan
masalah dengan jelas. Penulis juga menjelaskan secara rinci
bagaimana faktor-faktor penerimaan diri mempengaruhi aspek-
aspek penerimaan diri. Kekurangan dari penelitian ini, tidak
adanya data atau contoh-contoh kasus yang dialami ABH
khususnya tentang penerimaan diri mereka.24
23 Ismail Siregar, Analisis Metode Direktif Bagi Karyawan PT: Isi (Indomuda SatriaInternusa) Untuk Meningkatkan Kecerdasan Spiritual (S1 Fakultas Dakwah dan IlmuKomunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
24 Shella Rafika Sari, faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri: sebuahpenelitian di kalangan anak berhadapan hukum (ABH), di Panti sosial Marsudi PutraHandayani Jakarta.
18
Pada penelitian ini, peneliti meninjau dari beberapa pustaka diatas
belum ada yang membahas Metode Penyuluhan Agama dengan
penerimaan diri mantan pecandu narkoba, maka dari itu penelitian ini
peneliti lebih memfokuskan pada Metode Penyuluhan Agama untuk
penerimaan diri.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjaun pustaka dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Bab ini pembahasan didalamnya adalah tentang pengertian
metode, pengertian penyuluhan agama, pengertian
penerimaan diri dan pengertian pecandu narkoba.
BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini berisi tentang gambara umum lembaga Balai
Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA
(BRSKPN) Galih Pakuan Bogor meliputi, sejarah, kegiatan,
pelayanan, struktur organisasi, visi dan misi.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang hasil temuan dan analisa data
penelitian, dengan pengurainnya tentang: pelaksanaan
penyuluhan agama terhadap penerimaan diri mantan
pecandu narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
BAB V PENUTUP
19
Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran terhadap
pembahasan bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
20
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
A. Penyuluhan Agama1. Definisi Pelaksanaan Penyuluhan Agama
Pengertian pelaksanaan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan
(rancangan, keputusan, dan sebagainya).
Penyuluhan berasal dari kata “suluh” yang berarti
“obor” atau “pelita” atau “yang memberi terang”. Dengan
penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Pengetahuan dikatakan meningkat
bila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan sudah
tahu menjadi lebih tahu.1 Sedangkan secara etimologi
(harfiah), arti penyuluhan berasal dari bahasa Inggris
“counseling” yang mengandung arti “menerangi,
menasehati”, atau memverikan kejelasan kepada orang lain
agar ia memahami dan mengerti hal-hal yang sedang
dialaminya.2
Secara terminologi yang dijelaskan para ahli diantaranya:
a. H. M. Arifin dalam bukunya “Pokok-Pokok Pikiran
Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama”.
Menerangkan bahwa counseling adalah kata kerja dari to
counsel yang memiliki arti memberikan nasehat atau
1 Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan PenyuluhanAgama. (Jakarta: PT.Bima Aksara, 1998), h.163.
2 Ahmad, Mubarok, Konseling Agama dan Kasus, (Jakarta: Bina PenaPariwara, 2000), h.8.
21
memberikan anjuran pada orang lain secara berhadapan
langsung.3
b. Sedangkan agama menurut Harun Nasution berasal dari
kata “ad-din”, religi (relegere,religare) dan agama
dalam bahasa arab berarti menguasai, menundukkan,
patuh, balasan, dan kebiasaaan. Sedangkan dari religi
(latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan
membaca, kemudian religare berarti mengikat. Adapun
kata agama terdiri dari dua suku kata “a” berarti “tidak
dan “gam” berarti “pergi”, tetap ditempat, diwarisi turun
temurun.4
Berdasarkan pengertian kata-kata tersebut, menurut
Harun Nasution inti sari agama adalah ikatan yang harus
dipatuhi atau harus dipegang manusia, yang merupakan
kekuatan lebih tinggi dari kekuatan manusia sebagai
kekuatan ghaib yang tidak dapat ditangkap dengan panca
indera. Namun mempunyai pengaruh yang sangat besar
sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa Agama adalah kepatuhan
terhadap hukum, serta keadilan secara jujur dalam diri
manusia itu sendiri bukan dari luar, dan agamalah yang
memerintahkan manusia untuk bisa berlaku adil dan jujur.
3 Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan PenyuluhanAgama. (Jakarta: PT.Bima Aksara, 1998), h.168.
4 M. Lutfi, MA. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (konseling)Islam. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008),h.6.
22
Maka dari keterangan diatas penulis simpulkan bahwa
pelaksanaan penyuluhan agama adalah suatu proses
penerapan dan upaya untuk memberikan bimbingan,
pemahaman, dan pengembangan terhadap manusia akan
potensi-potensi yang diberikan Tuhan sesuai prinsip-prinsip
Islam dalam segala seginya baik segi aqidah, ibadah maupun
akhlak yang bertujuan meningkatkan iman dan taqwa
sehingga mendapat akhir hidup yang baik dalam diri
seseorang.
2. Kategori Penyuluh Agama
Untuk meningkatkan pelayanan penyuluhan agama
kepada masyarakat, kategori penyuluh agama dibagi menjadi
tiga klasifikasi:5
Pertama, Penyuluh Agama Muda. Adalah penyuluh
agama yang bertugas pada masyarakat di lingkungan
pedesaan yang meliputi masyarakat transmigrasi, masyarakat
terasing, kelompok remaja/ pemuda serta kelompok lainya di
wilayah Kabupaten.
Kedua, Penyuluh Agama Madya. Ialah penyuluh agama
yang bertugas pada masyarakat di lingkungan perkotaan
yang meliputi kelompok remaja/ pemuda, kelompok
masyarakat industri, kelompok profesi, daerah rawan,
lembaga pemasyarakatan, rehabilitasi sosial dan instansi
pemerintah/ swasta serta kelompok masyarakat lainya di
5 Penamas, Panduan Tugas Penyuluh Agama Bermasyarakat,(KEMENAG, 2012), h 15.
23
lingkungan kota Kabupaten/ Kotamadya dan Ibukota
Provinsi.
Ketiga Penyuluh Agama Utama. Adalah penyuluh
agama yang bertugas di lingkungan para pejabat instansi
pemerintah/ swasta kelompok ahli dalam berbagai bidang.
3. Fungsi Penyuluh Agama
Penyuluh agama Islam sebagai pelaksana kegiatan
penyiaran agama mempunyai peranan yang sangat strategis.
Karena berbicara masalah dakwah atau kepenyuluhan agama
berarti berbicara masalah ummat dengan semua
problematika. Sebab banyak kasus dan dari banyak fakta
dakwah, tanda-tanda kemaslahatan ummat (jamaah) belum
mampu diwujudkan oleh pelaksana dakwah (Penyuluh). Oleh
karena itu, penyuluh mharus memahami betul fungsi dari
penyuluh itu sendiri. Sebagaimana didalam Al quran
dijelaskan :
ع إلى اد بك ھو ر إن ن س بالتي ھي أح لھم اد ج نة و س ظة الح ع و الم ة و م ك بك بالح ر بیل سین ھتد بالم لم أع ھو بیلھ و س ن ل ع ض ن بم لم أع
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu denganhikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengancara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebihmengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya danDialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapatpetunjuk.
Menurut Jamil, penyuluh agama Islam mempunyai tiga
fungsi yaitu: pertama Fungsi Informatif dan Edukatif:
Penyuluh agama Islam memposisikan sebagai da’i dalam arti
24
luas yang berkewajiban menda’wahkan Islam. Kedua Fungsi
Konsultatif: Penyuluh agama Islam menyediakan dirinya
untuk turut memikirkan dan memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi masyarakat. Ketiga Fungsi
Advokatif: Penyuluh agama Islam memiliki tanggung jawab
moral dan sosial untuk melakukan kegiatan pembelaan
terhadap umat / masyarakat dari berbagai ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan.6
4. Proses Penyuluhan Agama
Dalam pelaksanaan proses penyuluhan, ada beberapa
tahapan perencanaan yang harus dilakukan penyuluh supaya
pelaksanaan kegiatan dapat mencapai tujuan dan
terwujudnya keberhasilan. Menurut Karta sapoetra, ada
empat tahapan proses penyuluhan antara lain:7
a. Survey penentuan progam penyuluhan
Penyuluhan tidak mungkin dilakukan begitu saja
tanpa adanya pengenalan wilayah atau objek
penyuluhan. Karena tanpa adanya pengenalan terlebih
dahulu, akan terjadi salah langkah dan tidak sampainya
progam kerja penyuluhan terhadap sasaran. Adapun
survey pengenalan meliputi aspek: lokasi, keadaan
sasaran, ekonomi, sosial, masalah sasaran dan situasi
wilayah. Hasil survey tersebut selanjutnya disusun untuk
6 Jamil, Abdul, Penyuluhan Agama Islam Dan Problema KeislamanKontemporer. Seminar Penyuluhan Agama Islam, (Semarang: LABDAFakultas Dakwah Dan Komunikasi IAIN Walisongo, 2012), h.4.
7 Karta, Saputra, Teknologi Penyuluhan Pertanian, (Jakarta: Bumi aksara,1987), h. 82.
25
menjadi progam penyuluhan yang sesuai dengan
keadaan sasaran.
b. Penyusunan progam kerja
Penyusuan progam penyuluhan adalah hasil
pemikiran tentang sesuatu yang akan dilakukan dalam
kegiatan dengan harapan tujuan penyuluhan akan
tercapai. Progam kerja penyuluhan yang baik dibuat
dengan memperhitungkan serta mempertimbangkan
gambaran-gambaran yang tersusun dari kondisi dan
situasi, problematika yang ada, serta hambatan yang
akan dihadapi pada pelaksanaanya nanti.
c. Pelaksanaan progam kerja
Pelaksanaan progam kerja merupakan pelaksanaan
penyuluhan yang jenis dan waktu kegiatan tidak boleh
menyimpang dari yang telah ditentukan yaitu sesuai
dengan apa yang sudah direncanakan. Maka dari itu,
penyuluh harus tepat waktu dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut.
d. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian atau menaksir hasil
kerja penyuluhan, apakah menimbulkan kesan,
kesadaran,minat untuk mengikuti dan melaksanakan
pesan-pesan yang terangkum dan dijelaskan dalam
materi penyuluhan. Dengan adanya evaluasi ini,
diharapkan pelaksanaan penyuluhan menimbulkan
perubahan-perubahan yang positif baik ucapan, sikap
maupun perbuatan.
26
Adapun maksud tujuan dari mengevaluasi hasil
kerja penyuluhan yaitu:
1) Mengetahui hal-hal yang telah dilaksanakan
dalam jenis kegiatan penyuluhan sesuai dengan
programnya.
2) Mengetahui apa yang menjadi kelemahan-
kelemahan dalam pelaksanaan tiap jenis
kegiatan, metode, sikap, dan perbuatan-
perbuatan mana yang harus diperbaiki.
3) Menemukan masalah-masalah baru yang
mungkin timbul selama pelaksanaan jenis
kegiatan penyuluhan.
4) Mencari dan menemukan data dan informasi
bagi pembuatan laporan yang harus dibuat oleh
penyuluh.
5. Metode Penyuluhan Agama
Adapun metode yang digunakan dalam pembinaan
keagamaan di Lapas dan Rutan adalah sebagai berikut:
a. Metode pembinaan berdasarkan situasi
Metode ini digunakan untuk merubah cara berfikir
Narapidana untuk tidak bergantung pada situasi yang
menyertai, tetapi menguasai situasi tersebut. Dalam hal ini,
digunakan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan dari
atas (top down approach) dan pendekatan dari bawah
(bottom down approach).
b. Metode pembinaan perorangan (Individual Treatment)
27
Metode ini diberikan kepada narapidana secara
perorangan oleh petugas pembina Lembaga Pemasyarakatan.
c. Metode pembinaan kelompok (Classical Treatment)
Dalam pembinaan secara kelompok dapat dilakukan
dengan metode ceramah, peragaan/demonstrasi, tanya jawab,
diskusi, dan pemberian tugas. Adapun metode tersebut
adalah sebagai berikut:8
1) Metode Ceramah
Metode Ceramah ialah penerangan dan penuturan
secara lisan oleh petugas pembina keagamaan dari dalam
Lembaga Pemasyarakatan maupun pembina dari luar
Lembaga Pemasyaraktan. Pembina keagamaan
menerangkan atau menjelaskan apa yang akan
disampaikan dengan lisan di depan Narapidana wanita.9
Metode ceramah merupakan metode yang sudah lama
dipakai dalam proses pembelajaran. Metode ini sering
dibarengi dengan metode tanya jawab.
2) Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian
pembinaan dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab. Cara yang ditempuh biasanya pembina
keagamaan mengajukan pertanyaan kepada narapidana
tentang materi yang telah diajarkan. Pembina keagamaan
mengharapkan jawaban yang diberikan narapidana
8 Harsono.C.I, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, (Jakarta:Djambatan, 1995), h. 342
9 Harsono.C.I, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, (Jakarta:Djambatan, 1995), h. 344
28
wanita terhadap fakta. Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan biasanya bukan hanya sebatas dari pembina
keagamaan dan narapidana wanita menjawab, akan
tetapi pertanyaan ini biasa muncul dari narapidana
kemudian pembina keagamaan menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh narapidana tersebut. Ada kalanya
jawaban itu juga bisa berasal dari narapidana yang lain
dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung
tersebut.
3) Metode demonstrasi atau peragaan
Metode demonstrasi yaitu metode mengajar dengan
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu
pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana suatu
proses pembentukan tertentu kepada narapidana wanita.
Pada metode demonstrasi, titik tekannya adalah
memperagakan tentang jalannya suatu proses tertentu.
Biasanya pembina keagamaan memperagakan terlebih
dahulu, kemudian narapidana wanita mengikutinya.10
4) Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara mengajar atau
menyajikan materi melalui pengajuan masalah yang
pemecahannya dilakukan secara terbuka. Dalam sebuah
diskusi semua anggota narapidana wanita ikut terlibat.
Di antara prinsip-prinsip diskusi antara lain: adanya
ketua dan anggota, topik yang diangkat jelas dan
10 Harsono.C.I, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, (Jakarta:Djambatan, 1995), h. 350
29
menarik, narapidana wanita saling memberi dan
menerima serta suasana berjalan tanpa tekanan.
5) Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas diterapkan dalam materi
tertentu setelah disampaikan oleh pembina keagamaan,
kemudian narapidana wanita diminta untuk meringkas
kembali di dalam blok sel masing-masing. Pemberian
tugas ini biasanya juga digunakan juga dalam penugasan
untuk shalat sunah. Metode ini diterapkan agar
narapidana wanita dapat bertanggung jawab.11
Metode penyuluhan agama yang diberikan di Lapas,
tidak beda jauh dengan metode penyuluhan agama yang
diberikan di Rehabilitasi Galih Pakuan Bogor.
6. Materi Penyuluhan Agama
Materi penyuluhan adalah segala sesuatu yang
disampaikan dalam kegitan penyuluhan, baik menyangkut
ilmu maupun yang lainya. Adapun materi yang baik dalam
penyuluhan adalah yang sesuai dengan keutuhan sasaran.
Karta saputra (1994) mengemukakan materi penyuluhan
supaya dapat terima, dimanfaatkan dan diaplikasikan oleh
sasaran penyuluhan dengan baik, antara lain harus:
a. Sesuai tingkat kemampuan sasaran penyuluhan.
b. Tidak bertentanngan atau sesuai/selaras dengan adat
atau kepercayaan yang berkembang di daerah
setempat.
11 Harsono.C.I, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, (Jakarta:Djambatan, 1995), h. 363
30
c. Mampu mendatangkan keuntungan.
d. Bersifat praktis, mudah dipahami dan diaplikasikan
sesuai tingkat pengetahuan.
e. Mengesankan dan dapat dimanfaatkan dengan hasil
nyata dan segera dapat dinikmati.
Materi yang diberikan untuk narapidana secara garis
besar tidak jauh berbeda dengan materi-materi pembinaan
untuk kalangan lainnya. Akan tetapi situasi dan kondisi
mereka menuntut adanya materi yang lebih relevan dengan
keadaan tersebut. Hal ini disebabkan kondisi psikologis
mereka yang diliputi oleh berbagai tekanan dan penderitaan,
materi pembinaan harus dipilih dan disusun sedemikian rupa,
sehingga materi yang diberikan mampu menjadikan mantan
pecandu narkoba lebih memahami ajaran Islam yang kaffah
dan membantu kondisi kejiwaannya dengan lebih banyak
tawakkal kepada Allah SWT.
Adapun materi penyuluhan secara umum dapat
diklasifikasikan dalam tiga hal pokok yaitu: materi keimanan
(aqidah), materi keislaman (syariah), dan materi budi pekerti
(akhlakul karimah). Menurut peneliti, pada dasarnya materi
penyuluhan agama Islam tergantung pada tujuan yang
hendak dicapai baik untuk kalangan umum maupun khusus.
B. Metode
1. Definisi Metode
Berbicara mengenai pengertian metode, terdapat
beberapa definisi dari para ahli. Peneliti melakukan
31
perbandingan dalam mengetahui arti kata yang sesungguhnya
akan tetapi tidak menutup kemungkinan akan adanya
perbedaan sebuah interpretasi dalam menganalisisnya.
Beberapa definisi metode antara lain sebagai berikut:
Dalam pengertian secara etimologi, metode adalah
“jalan yang harus dilalui” untuk mencapai suatu tujuan.
Metode berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari
penggalan kata “meta” yang berarti melalui dan “hodos”
berarti jalan. Sedangkan pengertian secara terminologi dari
“metode” tersebut adalah segala sarana yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.12
Dalam “Kamus Besar Ilmu Pengetahuan”, terdapat dua
pengertian dari metode, yaitu: 1) Cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan, dan 2) Cara
melaksanakan atau mencapai ilmu pengetahuan berdasarkan
kaidah-kaidah yang jelas dan tegas.13
Dalam pengertian yang luas, metode bisa pula diartikan
sebagai segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.14 Sedangkan dalam
kamus ilmiah populer, metode diartikan secara singkat
12 H. M. Arifin, Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan dan PenyuluhanAgama, (Jakarta: PT Golden Terayon Pers, 1998), Cet. Ke-6, h.43.
13 Save M. Dogun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: LembagaPengkajian Kebudayaan Nusantara, 1997), cet. Ke-2, h. 112.
14 M. Lutfi, MA. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (konseling)Islam. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008)h.120.
32
sebagai cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaan
sesuatu.15
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, metode adalah
suatu cara/jalan yang digunakan untuk memudahkan
melakukan suatu kegiatan berdasarkan kaidah yang jelas dan
tegas dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Bentuk-bentuk Metode
Metode penyuluhan dapat digolongkan menjadi tiga,
yaitu penggolongan metode penyuluhan berdasarkan
pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan
berdasarkan teknik komunikasi, dan penggolongan
berdasarkan indera penerima.
a. Metode penyuluhan berdasarkan pendekatan sasaran
Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai,
ada tiga metode yang dapat digunakan, yaitu:16
1) Metode berdasarkan pendekatan perorangan
(personal approach), yaitu penyuluh
berhubungan secara langsung dengan sasaranya
secara perorangan. Metode ini sangat efektif
digunakan dalam penyuluhan karena sasaran
dapat secara langsung memecahkan masalahnya
dengan bimbingan khusus dari penyuluh.
Namun dilihat dari segi jumlah sasaran yang
ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena
15 Acmad Maulana. Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Absolut, 2009),h.306.
16 Lucie, Setiana, Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyaraka,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 52
33
terbatasnya jangkauan penyuluh untuk
mengunjungi dan membimbing sasaran secara
individu. Termasuk dalam metode pendekatan
perorangan antara lain: kunjungan rumah,
kunjungan ke lokasi, surat menyurat, hubungan
telepon, kontak informal, magang, dan lain
sebagainya.
2) Metode berdasarkan pendekatan kelompok
(group approach), dimana penyuluh
berhubungan langsung dengan sasaran
penyuluhan secara kelompok. Dalam
menggunakan pendekatan kelompok,
memungkinkan adanya umpan balik, dan
interaksi kelompok yang memberi kesempatan
bertukar pengalaman maupun pengaruh
terhadap perilaku dan norma para anggotanya,
sehingga akan terjadi proses transfer informasi,
tukar pendapat, tukar pengalaman antar sasaran
penyuluhan dalam kelompok yang
bersangkutan. Termasuk metode pendekatan
kelompok di antaranya adalah diskusi,
demonstrasi cara, demonstrasi hasil,
karyawisata, kursus, temu karya, mimbar
sarasehan, perlombaan, dan sebagainya.
3) Metode berdasarkan pendekatan massal (mass
approach). Pendekatan ini dapat menjangkau
sasaran dengan jumlah yang cukup banyak.
34
Dipandang dari penyampaian informasi, metode
ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat
menimbulkan kesadaran atau keingintahuan
semata. Beberapa peneliti menunjukan bahwa
metode pendekatan massa dapat mewujudkan
proses perubahan, tetapi jarang dapat
mewujudkan perubahan dalam perilaku karena
adanya distorsi pesan. Termasuk dalam metode
ini yaitu rapat umum, siaran radio, kampanye,
pemutaran film, surat kabar, penyebaran leaflet,
poster, dan lain sebagainya.
b. Metode penyuluhan berdasarkan teknik komunikasi
Metode penyuluhan juga dapat digolongkan
berdasarkan teknik komunikasinya, yaitu : a) Metode
penyuluhan langsung yaitu penyuluhan yang
dilaksanakan secara bertatap muka antara penyuluh dan
sasaran, sehingga akan terjadi proses interaksi. b)
Metode penyuluhan tidak langsung yaitu proses
penyampaian program penyuluhan, dimana seorang
penyuluh tidak langsung terjun ke tempat penyuluhan,
melainkan menggunakan media untuk menyampaikan
program penyuluhan pada sasarannya.
c. Berdasarkan indera penerima
Metode penyuluhan berdasarkan indera penerima dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu: a) metode yang disampaikan
dengan melalui indera penglihatan, misalnya pemutaran film,
pemutaran slide, penyajian poster atau gambar-gambar yang
35
menarik. b) metode disampaikan melalui indra pendengaran,
misalnya pemutaran kaset, rekaman, radio, ceramah. c)
metode yang disampaikan dengan memanfaatkan semua
indera yang ada atau berbagai kombinasi, misalnya
demonstrasi hasil dapat didengar, dilihat, bahkan diraba atau
disentuh, siaran melalui televisi.17
C. Penerimaan Diri
1. Definisi Penerimaan Diri
Rogers menuangkan pendapatnya tentang manusia, ia
yakin bahwa dalam diri setiap orang terdapat potensi-potensi
untuk menjadi sehat dan tumbuh serta kreatif. Kegagalan
dalam mewujudkan potensi-potensi ini disebabkan oleh
pengaruh yang bersifat menjerat dan keliru dari latihan yang
diberikan orang tua serta pengaruh-pengaruh social lainnya.
Namun pengaruh-pengaruh yang merugikan ini dapat diatasi
apabila individu mau menerima langsung jawab untuk
hidupnya sendiri. Pada tahun 1959 Rogers mempresentasikan
konsep kebutuhan terhadap pandangan positif (Need For
Positive Regard), kebutuhan ini mencakup pencarian
terhadap kehangatan, rasa suka, hormat, simpati, dan
penerimaan diri orang lain, dan tampak sebagai kebutuhan
bagi cinta dan kasih sayang.18
17 Lucie, Setiana, Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyaraka,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 53.
18 Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, Psikologi Kepribadian 2 Teori-Teori Holistik (Organismik-Fenomenologis), (Yogyakarta: KANSINUS,1993), Editor: Dr. A. Supratiknya, h.125.
36
Menurut Supratiknya yang dimaksud dengan
Penerimaan diri adalah memiliki pengahargaan yang tinggi
terhadap diri sendiri, tidak bersikap sinis terhadap orang lain.
Senada dengan hal tersebut Hurlock mengemukakan bahwa
penerimaan diri merupakan tingkat dimana individu benar-
benar mempertimbangkan karakteristik pribadinya dan mau
hidup dengan karakteristik tersebut.19
Chaplin mengemukakan bahwasanya penerimaan diri
adalah sikap yang ada pada dasarnya merasa puas dengan
diri sendiri, kualitas-kualitas, bakat-bakat sendiri dan
pengakuan akan keterbatasan-keterbatasan diri sendiri.20
Jersild menjelaskan bahwa menerima dirinya adalah
seseorang yang memiliki peneilaian yang realistis terhadap
kemampuannya yang berkesinambungan dengan
penghargaan terhadap potensi yang dimilikinya, memahami
karakteristik dirinya dan mampu menerima kondisi yang ada
dengan sesungguhnya. Orang yang menerima dirinya,
mengenali kemampuan dirinya, dan dengan bebas mereka
dapat menggunakan kemampuan dirinya walaupun tidak
semua dari kemampuannya tersebut diinginkan.21
Penerimaan diri dapat diartikan sebagai suatu sikap
memandang diri sendiri sebagaimana adanya dan
19 Hurlock, Psikologi Perkembangan: Sepanjang Rentang Kehidupan,(Jakarta : Erlangga, 1999), h.434.
20 Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2005), h.451.
21 Nurlia Muslimah, “Hubungan Antara Peneruimaan Diri denganKebahagiaan Anak Jalanan,” (Skripsi S1 Fakultas Psikologi, UniversitasIslam Negeri Jakarta, 2010), h. 25.
37
memperlakukannya secara baik disertai rasa senang serta
bangga sambil terus mengusahakan kemajuan. Selanjutnya,
dijelaskan bahwa menerima diri sendiri perlu kesadaran dan
kemauan melihat fakta yang ada pada diri sekaligus
kekurangan dan ketidaksempurnaan tanpa ada kekecewaan
yang bertujuan merubah menjadi lebih baik.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasanya
penerimaan diri adalah kesadaran seseorang untuk menerima
dirinya sebagaimana adanya dan memahami dirinya seperti
apa adanya. Individu yang memiliki penerimaan diri berarti
telah menjalani proses yang menghantarkan dirinya pada
pengetahuan dan pemahaman tentang dirinya sehingga dapat
menerima dirinya secara utuh dan bahagia.
2. Aspek-Aspek Penerimaan Diri
Menurut Sheerer aspek-aspek penerimaan diri, meliputi
ha-hal sebagai berikut:
a. Perasaan Sederajat
Individu menganggap dirinya sederajat dengan
orang lain, sehingga individu tidak merasa sebagai orang
yang istimewa atau menyimpang dari orang lain.
Individu merasa dirinya mempunyai kelemahan dan
kelebihan seperti orang lain.
b. Percaya kemampuan diri
Idividu mempunyai kemampuan untuk menghadapi
kehidupan. Hal ini tampak dari sikap individu yang
percaya diri, lebih suka mengembangkan sikap baiknya
dan mengeleminasi sifat buruknya dari pada ingin
38
menjadi orang lain, sehingga individu merasa puas
dengan dirinya.
c. Bertanggung jawab
Individu berani memikul tanggung jawab terhadap
perilakunya, sehingga menerima diri apa adanya.
d. Orientasi keluar diri
Individu lebih mempunyai orientasi keluar diri dari
pada kedalam. Individu lebh suka memperhatikan dan
toleran terhadap orang lain, sehingga mendapatkan
penerimaan sosial dari lingkungannya.
e. Berpendirian
Individu lebih suka mengikuti standarnya sendiri
dari pada bersikap nyaman (comform) terhadap tekanan
sosial, oleh karena itu individu yang mampu menerima
diri mempunyai sikap dan kepercayaan diri pada
tindakannya.
f. Menyadari keterbatasan
Individu tidak menyalahkan diri akan
keterbatasannya atau mengingkari kelebihannya.
g. Menerima sifat kemanusiaan
Individu tidak menyangkal emosi. Individu
mengenali perasaan marah, takut dan cemas, tanpa
menganggap sebagai suatu yang harus di ingkari atau
39
ditutupi. Kepercayaan atau kemampuannya untuk dapat
menghadapi hidupnya.22
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Diri
Hurlock mengemukakan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam penerimaan diri adalah:
a. Pemahaman tentang diri sendiri, persepsi diri yang
ditandai dengan ketulusan mengakui fakta-fakta
yang tidak tergantung pada kapasitas intelektualnya
saja, tetapi juga pada kesempatan untuk penemuan
dirinya.
b. Harapan tentang realistik, individu yang
merumuskan sendiri harapannya cenderung lebih
bersikap realistik serta mampu mengenali
keterbatasan serta kekuatannya.
c. Bebas dari hambatan lingkungan, individu yang
memiliki control dan orang-orang disekitar ikut
mendorongnya untuk mencapai keberhasilan.
d. Sikap-sikap anggota masyarakat yang
menyenangkan, tidak adanya prasangka terhadapa
orang atau anggota keluarganya, terutama wawasan
sosial yang memungkinkan orang lain mengerti
bagaimana ia merasa, serta kesediaan untuk
22 Sheila, Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri: sebuahpenelitian di kalangan anak berhadapan hukum (ABH) di panti Marsudi putraHandayani, h. 16.
40
menerima adat istiadat kelompok dalam berpakaian,
penampilan, ucapan, dan perilaku.
e. Tidak ada tekanan emosi yang berat, individu
berusaha melakukan yang terbaik dan berorientasi
keluar, sehingga individu menjadi santai dan tidak
tegang karena tekanan emosi yang membuat orang
bekerja menjadi kurang efisien dan merasa sangat
lelah serta lesu atau tegang, sehingga ia akan
bereaksi negatif terhadap orang lain.
f. Pengaruh keberhasilan, ketika individu memiliki
cita-cita tinggi dan mengalami keberhasilan maka
akan memberikan pengaruh yang dapat
memunculkan penerimaan diri dan sebaliknya
kegagalan yang dialami dapat mengakibatkan adanya
penolakan diri.
g. Identifikasi dengan seseorang yang memiliki
penerimaan diri, individu yang melakukan
identifikasi akan memiliki kecenderungan untuk
mengembangkan sikap-sikap positif terhadap
kehidupannya dan berperilaku dengan cara yang
mengarah pada penilaian menguntungkan dirinya.
h. Perspektif diri, memperhatikan pandangan orang lain
tentang dirinya yang diperoleh melalui pengalaman
dan belajar.
i. Pola asuh di masa kecil yang baik, individu
mendapatkan pelatihan yang baik, yang mengarah ke
41
pola kepribadian dan konsep diri yang sehat dan bias
didapatkan di masa kanak-kanak.
j. Konsep diri yang stabil, individu hasrus melihat
dirinya dengan cara yang sama hampir sepanjang
waktu dan mampu memberikan individu lain
gambaran yang jelas tentang dia sebenarnya karena
ia tidak ambivalen tentang dirinya dikemudian hari,
sehingga penerimaan diri menjadi kebiasaan.23
Sedangkan menurut Sheerer menyebutkan faktor-faktor
yang menghambat penerimaan diri, antara lain:
a. Sikap anggota masyarakat yang tidak
menyenangkan atau kurang terbuka.
b. Adanya hambatan dalam lingkungan.
c. Memiliki hambatan emosional yang berat.
d. Selalu berfikir negatif tentang masa depan.
Jadi, faktor yang mempengaruhi penerimaan diri
seseorang tidak hanya berasal dari dalam diri individu
sendiri, tetapi faktor dari luar sangat berpengaruh dalam
memberikan individu keyakinan pada dirinya. Maka dari itu
faktor eksternal sangat mendukung baik itu dari lingkungan
maupun dari orang lain.
D. Pecandu Narkoba
1. Definisi Pecandu
23 Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan Anak Jilid I (Jakarta:Erlangga, 1993), h. 204-205
42
Menurut pasal 1 angka 13 UU Narkotika, dijelaskan
definisi pecandu adalah orang yang menggunakan atau
menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaan
ketergantungan pada narkotika baik secara fisik maupun
psikis. adalah mereka yang tidak menyadari atau memiliki
perilaku lain sehingga memudahkan dirinya menjadi korban.
Ciri-ciri pecandu/penderita napza dapat dikenali dengan
mudah adalah pada saatsakaw. Yang dimaksud sakaw adalah
putus obat,karena penderita ketergantungan napza,terutama
narkotika (ganja,putauw dan sejenisnya).
Orang yang sudah parah mengonsumsi morfin dan
heroin, jika pemakaiannya dihentikan akan timbul gejala
sakaw, yaitu ketagihan dan ketergantungan. Berikut keadaan
orang yang dalam kondisi sakaw : air mata dan cairan hidung
keluar berlebihan, mata merah, keringat berlebihan,
kedinginan/mengigil, mual, muntah, diare, jantung berdebar,
tekanan darah naik, nyeri (otot, kepala, dan tulang), dan
gampang marah. Kalau sakaw dapat diatasi pecandu akan
menambah lagi takaran narkoba.
Apa pun akan dilakukan oleh orang sakaw ini, misalnya
mencuri, membunuh, mengedarkan narkoba demi memenuhi
sakawnya. Semakin besar takaran (dosis) morfin dan heroin
dikonsumsi, biasanya kematian atau yang dikenal dengan
overdosis (OD) menjadi ganjaran bagi pengguna narkoba
jenis ini.24
24 JHS Tanjung, bahaya penyalah gunaan narkoba dan penggunaannya,(Medan: BNNP SUMUT, 2012), h.16.
43
2. Definisi Narkoba
Istilah narkoba sesuai dengan surat edaran BNN
merupakan akronim dari narkotika, psikotropika, dan bahan
adjektif lainnya. Narkoba yaitu zat-zat alami maupun limiawi
yang jika dimasukan kedalam tubuh baik dengan cara
dimakan, diminum, suntik, intravena, dan lain sebagainya,
dapat merubah pikiran, suasana hati, perasaan, dan prilaku
seseorang.
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika,
psikotropika dan bahan adiktif. Narkoba adalah obat, bhan,
zat dan bukan tergolong makanan jika diminum, dihisap,
ditelan, atau disuntikan dapat menyebabkan ketergantungan
dan berpengaruh terhadap kerja otak,demikian pula fungsi
vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan
dll). Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman,baik sintetis maupun
semisintetis yang menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran dan dan menghilangkan atau mengurangi rasa
nyeri.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif dan susunan saraf pusat dan menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.25
25 https://bnn.go.id/blog/artikel/apa-itu-psikotropika-dan-bahayanya/
44
BAB IIIGAMBARAN UMUM BALAI REHABILITASI SOSIAL KORBAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA (BRSKPN) GALIH PAKUANBOGOR
A. Gambaran Umum Balai Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor1. Sejarah Lembaga BRSKPN Galih Pakuan Bogor
Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA
(BRSKPN) Galih Pakuan Bogor berdiri sejak tahun 1982 dan mulai
beroperasi pada tahun 1983 berdasarkan surat keputusan Direktorat
Jenderal Bina Rehabilitasi Sosial Nomor : KEP.007/RPS-4/1983,
dengan nama Panti Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika Putat Nutug.
Tanggal 28 Februari 1989 panti ini ditetapkan sebagai panti tipe “A”
berdasarkan KEPMENSOS Nomor : 06/HUK/1989. Dan sejak tanggal
26 April 1994 dengan berdasarkan Surat Keputusan Direktorat
Jenderal Bina Rehabilitasi Sosial Nomor : 06/KEP/BRS/IV/1994 panti
ini dinamakan Panti Sosial Pamardi Putra “Galih Pakuan” Bogor. Pada
tahun 2019, nama panti berubah menjadi Balai Rehabilitasi Sosial
Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.1
2. Visi dan Misi Lembaga BRSKPN Galih Pakuan Bogor
Sejalan dengan upaya pemerintah untuk melaksanakan supremasi
dibidang kementerian sosial, maka Balai Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor mempunyai
Visi yaitu, “Panti sebagai Pusat Pelayanan, Perlindungan dan
Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA berstandar
Nasional, Profesional, Berkualitas Tahun 2019.”
Guna melaksanakan Visi tersebut Balai Rehabilitasi Sosial
Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor
mempunyai Misi yaitu :
1 Diolah berdasarkan data dari PSPP Galih Pakuan Bogor tahun 2018berupa dokumen file.
45
“Menyelenggarakan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Penyalahgunaan NAPZA dalam sistem panti dengan menggunakan
pendekatan multi disipliner, teknik Pelayanan yang unggul dan
menjunjung tinggi nila-nilai kemanusiaan.”
“Menyelenggarakan pengkajian model Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial Penyalahgunaan NAPZA.”
“Memfasilitasi tumbuh kembangnya motivasi dan usaha
masyarakat dalam penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA.”
“Menyelenggarakan kegiatan pengembangan SDM dalam rangka
meningkatkan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan
NAPZA yang berkualitas.”2
3. Tugas Pokok BRSKPN Galih Pakuan Bogor
Berdasarkan PERMENSOS RI No. 106/HUK/2009, Tugas Pokok
Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN)
Galih Pakuan Bogor yaitu : memberikan bimbingan, pelayanan dan
rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif, rehabilitatif, promotif, dalam
bentuk bimbingan pengetahuan dasar, pendidikan fisik, mental, sosial,
bimbingan keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi eks
korban narkotika dan pengguna psikotropika sindroma ketergantungan
agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan
bermasyarakat, serta pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan
rujukan.
4. Fungsi BRSKPN Galih Pakuan Bogor
a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program serta evaluasi
dan laporan.
2 Diolah berdasarkan data dari PSPP Galih Pakuan Bogor tahun 2018berupa dokumen file.
46
b. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi,
penyelenggaraan asrama dan pemeliharaan serta penetapan
diagnosa sosial dan perawatan medis.
c. Pelaksanaan bimbingan fisik, mental, sosial, dan
keterampilan.
d. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut.
e. Pemberian informasi dan advokasi.
f. Pengkajian dan pengembangan standar pelayanan dan
rehabilitasi sosial.
g. Pengelolaan urusan tata usaha.
5. Sasaran Pelayanan BRSKPN Galih Pakuan Bogor
a. Korban penyalahguna NAPZA yang dirujuk dari dinas Sosial,
BAPAS, satpol PP., Kepolisian dan instansi terkait lainnya.
b. Korban penyalahguna NAPZA hasil motivasi dan
penjangkauan pekerja sosial.
c. Korban penyalahguna NAPZA yang datang dengan keinginan
sendiri mengikuti program rehabilitasi sosial.3
6. Struktur Organisasi BRSKPN Galih Pakuan Bogor
Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih
Pakuan Bogor sebagai salah satu Unit Kerja Eselon III dilingkungan
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, struktur organisasinya
berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor: 86/HUK/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial terdiri dari tiga
unit kerja eselon IV dengan uraian tugas dan fungsi sebagai berikut:
Gambar I.
Struktur organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Korban
Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor
3 Diolah berdasarkan data dari PSPP Galih Pakuan Bogor tahun 2018berupa dokumen file.
47
a. Sub Bagian Tata Usaha
Melakukan dukungan pelayanan administrasi, penyiapan
penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta
kehumasan.
b. Seksi Program dan Advokasi Sosial
Menyusun rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial,
pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan
standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi
pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi sosial
korban penyalahgunaan NAPZA.
c. Seksi Rehabilitasi Sosial
KEPALAPSPP “GALIH
PAKUAN” BOGORBeni Sujanto, A.KS,
M. SiNIP. 19710104 199201
1 002 KEPALASUB.BAG TATA
USAHAIwanNurcandra S, S.
Sos, M, SiNIP. 19671215 199903
1 003
KEPALA SEKSIPROGRAM DAN
ADVOKASI SOSIALJohan Sigit
Wicaksono, MPPSpNIP. 19760910 200604
1 003
KEPALA SEKSIREHABILITASI
SOSIALDrs. Jarmadi, M. Si
NIP. 19620218 1994031 003
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
Koordinator PekerjaSosial
Sutrisno, S.PdINSTALASIPRODUKSI( Workshop)
48
Melakukan observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan
jasmani dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan
dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan
bimbingan lanjut bagi korban penyalahgunaan NAPZA.4
Gambar II. SDM Pelaksana
UNSUR PNS UNSUR NON PNS
Pejabat struktural Cleaning service
Fungsional pekerja sosial Tukang kebun
Fungsional Penyuluh Sosial Juru masak
Fungsional pranata komputer Satpam
Fungsional arsiparis Pembimbing mental
Fungsional perawat Pembimbing kesenian
Fungsional umum Instruktur olahraga
Instruktur keterampilan
Sakti peksos adiksi
Konselor adiksi
7. Sarana dan Prasarana BRSKPN Galih Pakuan Bogor
Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA
(BRSKPN) Galih Pakuan Bogor memiliki sarana dan prasarana
pendukung dalam melaksanakan tugas-tugas baik tugas perkantoran
maupun tugas pelayanan dan pembinaan baik kepada masyarakat dan
warga binaan pemasyarakatan. PSPP Galih Pakuan Bogor memiliki
bangunan dengan tingkat pengamanan, diantaranya :
4 Diolah berdasarkan data dari PSPP Galih Pakuan Bogor tahun 2018berupa dokumen file.
49
Gambar III. Sarana dan Prasarana
SARANA DAN PRASARANA
Ruang Kantor Ruang rapat/konferensi
Ruang Data dan Informasi Wisma
Ruang bimbingan sosial Dapur dan ruang makan
Mental dan keterampilan Ruang pos jaga
Ruang olah raga dan
kesenian
Kolam ikan
Lapangan upacara Pendopo
Lapangan bola Kendaraan dinas
Ruang poliklinik Peralatan kesenian
Mushola Rumah dinas
Ruang komputer Pagar keliling
Ruang fitnes Meja billiard
Asrama dometory (2) Kendaraan (R2, R4, dan R6)
Asrama re-entry (3) Gudang
Asrama after care Sport center
Aula utama Instalasi produksi
Ruang perpustakaan
Penerimaan klien dilaksanakan setiap saat sepanjang daya
tampung masih tersedia, dengan kapasitas 380 orang.5
8. Jenis Pelayanan BRSKPN Galih Pakuan Bogor
5 Diolah berdasarkan data dari PSPP Galih Pakuan Bogor tahun 2018 berupadokumen file.
50
Adapun pelayanan yang dilakukan di Balai Rehabilitasi Sosial
Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor
adalah:6
a. Pemenuhan kebutuhan dasar meliputi : sandang, pangan, dan
papan
b. Pemeriksaan dan pelayanan kesehatan oleh perawat dan
dokter berupa pemeriksaan kesehatan, test urine, obat-obatan,
general check up, dan pengobatan lainnya.
c. Pertemuan orang tua (family support group) dan parenting
skill
d. Bimbingan mental, agama, fisik, sosial, dan keterampilan.
e. Kegiatan probe, widyawisata, dan outing.
f. Resosialisasi dan reintegrasi.
g. Toolkit.
h. Biaya transportasi pemulangan (di pulau jawa / darat).
9. Jenis Keterampilan BRSKPN Galih Pakuan Bogor
a. Keterampilan sablon
b. Keterampilan montir (mobil dan motor)
c. Keterampilan peternakan
d. Keterampilan olahan pangan (roti)
e. Keterampilan komputer (grafis)
6 Diolah berdasarkan data dari PSPP Galih Pakuan Bogor tahun 2018 berupadokumen file.
51
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Profil Informan
Pada bab ini peneliti akan menguraikan data dan temuan penelitian
yang di dapat dalam penelitian ini, peneliti juga akan mendeskripsikan
informan dari penelitian ini. Informan tersebut terdiri dari Penyuluh
Agama dan tiga Residen mantan pecandu narkoba di Balai Rehabilitasi
Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
1. Data Informan Penelitian
Berikut tabel data personal tiap-tiap informan pada penelitian ini :
Gambar IV. Data Informan
No Nama Alamat Usia Masa menjadiPenyuluh /
Residen1 Lutfi Rahman (key
informan /Penyuluh Agama)
Bogor 36 tahun 9 tahun
2 Edi IbrahimTarigan (SignificantOthers / Informan1)
Medan,SumateraUtara
22 tahun 4 bulan
3 Kuriniawan(Significant Others/ Informan 2)
TanjungBalaiKarimun
21 tahun 3 bulan
4 Haidir Walid(Significant Others/ Informan 3)
Parung,Serang
22 tahun 3,5 bulan
a. Informan Lutfi Rahman (key informan 1/ Penyuluh Agama)
Lutfi Rahman merupakan Penyuluh Agama di Balai Rehabilitasi
Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan
Bogor yang biasa dipanggil Pak Lutfi. Beliau lahir di Cilacap, 15 April
52
1983. Beliau sudah sekitar 9 tahun menjabat sebagai penyuluh agama
di Galih Pakuan dan terkadang membantu di staff lain.
b. Informan Edi Ibrahim Tarigan (key informan 2/ Residen 1)
Edi Ibrahim Tarigan merupakan salah satu Residen yang berada di
Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN)
Galih Pakuan Bogor. Edi berasal dari Medan Sumatera Utara dan
sudah berusia 22 tahun. Edi sudah 4 bulan lebih berada di Galih
Pakuan. Aktifitas Edi sebelum berada di Galih Pakuan adalah sebagai
photographer. Alasan mengkonsumsi narkoba, karena diajak teman
dan mulai merasa ketagihan. Awal mengkonsumsi narkoba pada tahun
2009 dan tertangkap pada tahun 2012.
c. Kuriniawan (key informan 3/ Residen 2)
Kurniawan merupakan salah satu Residen yang berada di Balai
Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih
Pakuan Bogor. Kuriniawan berasal dari Tanjung Balai Karimun dan
sudah berusia 21 tahun. Kurniawan sudah 3 bulan berada di Galih
Pakuan. Pertama mengkonsumsi narkoba sejak SMA kelas 2 dan
sudah hampir 3 tahun mengkonsumsinya. Alasan mengkonsumsi
narkoba, karena faktor lingkungan di tempat bekerja. Kurniawan
bekerja sehari-hari di kapal ke Malaysia, sedangkan di Malaysia
narkoba tidak termasuk barang mahal, maka dari itu pimpinan
Kurniawan di kapal mempunyai banyak stok narkoba.
d. Haidir Walid (key informan 4/ Residen 3)
Haidir Walid merupakan salah satu Residen yang berada di Balai
Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih
Pakuan Bogor. Haidir berasal dari Parung Serang dan sudah berusia 22
tahun. Haidir sudah 3 bulan berada di Galih Pakuan. Aktifitas Haidir
sebelum berada di Galih Pakuan adalah bekerja sebagai supir angkutan
umum. Pertama mengkonsumsi narkoba karena keluarga Haidir
53
merupakan pemakai narkoba, sehingga Haidir merasa ingin
mengkonsuminya, walaupun terkadang keluarga melarangnya.
B. Temuan Penelitian dengan Penyuluh Agama BRSKPN Galih
Pakuan
Berdasarkan dengan apa yang diamati dan didapat oleh peneliti di
Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN)
Galih Pakuan Bogor, peneliti menemukan metode dari penyuluhan agama
dalam meningkatkan penerimaan diri Residen, melalui tiga cara, yaitu
metode ceramah, metode diskusi dan metode sharing.
1. Informan Lutfi Rahman (key informan 1/ Penyuluh Agama)1
a. Pelaksanaan Penyuluhan Agama
Penyuluhan Agama menurut Bapak Lutfi selaku PenyuluhAgama adalah penyampaian dakwah dengan berbagai macambentuk cara, nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai yang mengarahkepada perbaikan ruhaniah. Bimbingan rohani atau penyuluhanagama ini perlu mendapatkan perhatian yang cukup dan penyuluhagama berperan didalamnya.
Kegiatan penyuluhan agama yang terjadwal di Galih Pakuan
menurut Bapak Lutfi yaitu:
1) Muhadhoroh setiap malam Rabu.
2) Yasinan, tahlil dan kultum setiap malam Jumat.
3) Religi Class setiap hari di siang hari.
4) Kegiatan berkala setiap tahunan yang dinamakan PHBI,
berupa 5 kali kegiatan yaitu : tahun baru Islam, Idul
Adha, Nuzulul Qur’an, Maulid Nabi dan Isra’ Mi’raj.
Kegiatan penyuluhan Agama inipun wajib diikuti oleh semua
Residen, kecuali yang non muslim tidak diwajibkan, tetapi
terkadang mereka ikut serta juga. Jika ada yang ketahuan tidak
1 Wawancara Pribadi dengan Pak Lutfi Rahman, Pembimbing Agama di BalaiRehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih PakuanBogor.
54
mengikuti kegiatan penyuluhan agama, maka sankinya akan di
panggil dan disesuaikan dengan kadarnya.
Metode yang digunakan Bapak Lutfi selama memberikanpenyuluhan agama adalah dengan metode ceramah, diskusi,sharing dengan cara penyampaian yang funtual artinya sesuaidengan kebutuhan dan fungsi dari pada itu. Hal sederhanyamisalkan terkait dengan sholat. Sholat itu bukan sekedar setelahmengambil air wudhu dan seterusnya kemudian salam, itu tidaktetapi harus memahami kenapa kita harus mengangkat keduatangan saat takbiratul ihram, rukuk badannya mendengkluk,sujud kepala kita ditanah ditempat sujud, dan seterusnya sampaikemudian ke salam. Harapannya adalah itu bisa dimaknaisehingga tidak hanya sekedar ritual tetapi difahami.
Materi yang digunakan Bapak Lutfi selama memberikanpenyuluhan agama adalah materi-materi yang sering disampaikanitu adalah hal-hal yang sederhana saja, tidak muluk-muluk terkaityang lain-lain. Hal-hal ritual harian saja, itu akan mencerminkanakhlak yang baik, seperti dari hal sholat yaitu materi-materitentang sholat, dari mulai niat takbiratul ihram, disitu secaratidak langsung ada kajian tentang fiqih, tauhid pastinya danefeknya adalah menjadikan kesalehan pribadi dan kesalehansosial.
Materi penyuluhan agama yang paling diminati adalah ketikasudah berbicara tentang ketertarikan terhadap keluarga atauorang tua, karena Residen yang ada disini tidak semuanya masihjomblo, banyak juga atau ada beberapa juga yang sudahberkeluarga punya anak dan punya istri, mengenai hak dankewajiban sebagai seorang suami dan bapak. Materi terkaitsholat pun demikian menjadi hal yang ditunggu-tunggu, karenaterkadang sholat yang mereka lakukan diakui oleh beberapa,sepertinya sih mayoritas hanya yang mewakilkan saja yangmenyampaikan bahwa sholatnya hanya ritual saja. Seyogyanyakan sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar, hanya sajakemudian saat ini meraka sudah mengalami secara yang tidakseharusnya dilakukan yaitu menjadi korban penyalahgunaannarkoba.
Sedangkan materi yang paling ditekankan oleh Bapak Lutfiadalah hal-hal sederhana saja yang menjadi ritual tentang sholatitu juga cukup membuat ketertarikan, indikasinya adalah ketikaResiden sudah pulang ke keluarga dan masyarakat menunjukkanseperinya ia terngiang-ngiang dengan bahasan-bahasan yangpernah disampaikan ketika kegiatan penyuluhan agama. Ada
55
beberapa dari Jambi, Cirebon, Banten masih teringat ketika sayamengucapkan bahasa-bahasa tertentu, dan itu bukan haruskajian-kajian yang dalem-dalem banget. Kaitannya dengan sholatsaja, tapi kita bahasakannya dengan bahasa yang sederhana,membumi yang sekiranya mereka itu mudah menerimanya.
Media atau alat bantu yang digunakan Bapak Lutfi selamamemberikan penyuluhan agama adalah media yang saya pakaiatau tools yang saya pakai adalah tentunya Al-Qur’an yang sayapakai, dengan cara misalkan ingin mengkaji 1 ayat supaya sayatidak mengada-ada dan terkesan menggurui dan seterunya, makasaya minta salah satu atau salah dua untuk membacakan ayatnya,kemudian yang satunya membacakan terjemahannya. Dari situmenarik mereka supaya baca dan ini terjemahannya bukan sayayang mengada-ada, kemudian kita kaji kita gali dengan bahasayang di dunianya mereka lah. Misalkan kita ingin mengkajidengan konsep cerita begini, ada sebuah ayat Innal insana wafikhusrin, sesungguhnya manusia dalam kerugian. Nah ketikasebelum masuk ke konsep itu, kita bawa ke cerita dulu, di tanyasiapa yang bisa memberikan pemahaman tentang apa itu rugi,dan lainnya. Jadi ada interaksi, dari situ mereka tidak lepas dariframe yang sedang kita bahas, kalau kita monoton ngomongsendiri tidak terjadi komunikasi dua arah. Kalau tools yang lain,saya senemunya, kalau saya pas megangnya rokok atau korek yabisa saya gunakan itu menjadi perumpamaan.
Proses yang digunakan Bapak Lutfi selama memberikanpenyuluhan agama adalah prosesnya tidak jauh kayak disekolahan, ada absen, ada buku panduan kayak semacam jurnaluntuk pribadi, bahwa pertemuan hari ini ngapain, misalkan ngajiiqro dari halaman sekian sampe sekian dan lainnya. Kemudiandidahului dengan pembukaan, membaca al-fatihah danseterusnya, itu kemudian dzikir, habis dzikir kemudian tausiah,setelah itu diskusi. Untuk tausiah itu kembali lagi ke tadi,materinya itu funtual materi yang saat ini sedang buming, sepertisekarang mengendai pemilu lah, tapi nanti itu menjadi dua kubu,justru dengan begitu kita masuki nilai mempersatukannya.Karena memang disini itu laksana pelangi, karena ada yang dariBatak, Sunda, Jawa, Dayak, Aceh dan seterusnya seIndonesia.Andaikan itu pelangi menjadi indah itu dengan bersatu.
Fungsi dan tujuan yang diharapkan dengan diadakannyapenyuluhan agama untuk Residen adalah tujuan secara pribadidan keseluruhan dengan penyuluhan agama ini, kepingin outputdan outcome bagi Residen yang menyadari akan keberadaan
56
dirinya sebagai makhluk Tuhan, kalau sudah demikian maka diapasti punya kewajiban akan dirinya terhadap Tuhannya dan akandirinya terhadap sesamanya.
Faktor pendukung dari metode penyuluhan agama adalahfaktor-faktor pendukung untuk melancarkan itu selain dari sayadengan Residennya, tentunya didukung dengan program-programyang lain. Bahwa apa yang saya sampaikan tentunya tidak keluar,bahkan menjadi penguat bagi program-program yang lain.Misalkan gini, dari program Terapy Community sendiri adaistilah PNQ, pokoknya rapih bersih. Nah itu diterapkan sudahsaat sholat, jangan samakan mandi dengan ke kamar mandi,jangan samakan sholat ketika ke warung pakai kolor, walaupunudah menutupi dibawah lutut tetapi tidak rapih.
Sedangkan faktor penghambat dari metode penyuluhanagama adalah faktor untuk di job saya pribadi, kedua waktukurang. Bimbingan sosial disini itu mulai melek sampai meremlagi. Nah bimbingan keagamaan hanya beberapa jam saja dalamseminggu. Sementara bimbingan sosial ritual setiap hari, makakurang imbang. Kemudian petugasnya pun kurang imbang,karena memang pendekatan di BRS Galih Pakuan ini adalahrehabilitasi sosial, maka kecenderungan untuk bimbingannyalebih kepada sosialnya yang di mayoritaskan.
Faktor penentu keberhasilan dari penyuluhan agama itusendiri adalah saya kira menjadi suatu sitem yang tidak bisadilepaskan dari unsur da’i dan mad’u itu harus bersinergi. Tetapikalau misalkan di probabilitaskan tetap saja bahwa yang akanmenjadi pengaruh terbesar adalah dirinya. Seaktif sehebatapapun seorang da’i seorang penyuluh agama, kalau dirinyatidak mau berubah kan tidak juga berhasil, itu sudah dijelaskandidalam Al-Qur’an yah.
Perubahan para Residen setelah mendapatkan penyuluhanagama adalah terlihat sekali ada perbedaan, minimal ada rasaketenangan disitu. Bahwa sesungguhnya sejarah kelam yangpernah dialaminya itu bagian dari sandiwara Tuhan untukberproses hidup dan menjalani perbaikan.
Perubahan para Residen terjadi setelah mendapatkanpenyuluhan agama merupakan hal yang berbeda-beda setiaporangnya, karena itu bagian dari proses dan tidak bisadisamakan satu dengan yang lain, akan tetapi disini ada roleyang dijadikan aturan kesepakatan bersama bahwa waktunyasholat ya harus sholat, terlepas itu menjadi sebuah kewajiban,tapi seyogyanya harapannya ini bagian daripada panggilan jiwa.Hal-hal kewajiban yang dilakukan sebagai hamba Tuhan dengan
57
melaksanakan sholat itu bukan hanya sebagai ritual tetapimenjadi sebuah kebutuhan nantinya. Itu dirasa ketika, oh sayabelum sholat, pasti akan gelisah rasanya, itu saya kira bisamenjadikan indikasi kalau kebutuhan batin itu sudah mulaitertanam.
Motivasi Bapak Lutfi yang ingin menjadi penyuluh agamapada para mantan pecandu narkoba adalah sebelum saya masuk keGalih Pakuan sendiri, saya sudah sejak SD barangkali sudahmempunyai doktrin dari Kakek saya bahwa ketika dikasih pilihanantara ilmu harta tahta, sertamerta saya menjawab ilmu, karenasaya pernah dapat pelajaran bahwa ada hal yang ketika kitasudah meninggal tetapi masih mendapat pahala, apa itu ilmuyang bermanfaat. Harapan saya ketika saya bisa berbagipengetahuan yang yah masih tidak ada nilainya, yah mudah-mudahan dimata Allah bisa bernilai dan syukur-syukur dapatganjaran pahala. Itu bagian doktrin motivasi awal menjadidasarnya, lantas kalau kemudian soal penempatannya di GalihPakuan dengan narkoba, karena ini tuntutan tugas yang sudahdiamanatkan Negara di Galih Pakuan. Motivasi lainnya selaindapat aktivitas, juga dapat asupan lah.
Berdasarkan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1) Kegiatan penyuluhan agama dilakukan : setiap malam
Rabu berupa Muhadhoroh dan malam Jumat berupa
Yasinan, Tahlil dan Kultum, Religy Class setiap hari di
siang hari dan kegiatan berkala setiap tahunan yang
dinamakan PHBI, berupa 5 kali kegiatan yaitu : tahun
baru Islam, Idul Adha, Nuzulul Qur’an, Maulid Nabi dan
Isra’ Mi’raj.
2) Metode penyuluhan agama yang yang dilakukan dengan
cara metode ceramah, sharing dan diskusi.
3) Materi yang diberikan berupa materi sholat, mengaji Al-
Qur’an, pemutaran film tentang kisah Rasul, akhlak,
tauhid dan lainnya.
4) Media yang digunakan berupa infocus atau projector, Al-
Qur’an dan media lainnya yang tentative.
58
5) Proses penyuluhan agama diawali dengan pembukaan,
membaca Al-Fatihah dan seterusnya, kemudian dzikir,
tausyiah, diskusi dan terkadang dilakukan pemutaran film
mengenai kisah Rasul, kemudian ditutup dengan doa.
6) Faktor pendukung dari metode penyuluhan agama adalah
adanya kerjasama antara Penyuluh Agama dengan
Residen, karena tidak akan berhasil suatu program jika
hanya salah satunya saja yang aktif didalamnya, harus
saling berkontribusi.
b. Penerimaan Diri pasca pemberian Penyuluhan Agama
Penerimaan diri menurut Bapak Lutfi selaku PenyuluhAgama adalah accepting kalau bahasa jargon disini, menerimaapa yang saya fikirkan, apa yang sudah menjadi sebuahpemikiran, bahwa sejarah yang sudah berlalu itulah kira-kiraberlalu, lantas kemudian kita memasuki babak baru denganproses rehabilitasi. Ternyata didalam proses rehabilitasi ini adahal-hal yang membuat diri para Residen ini dapat berubah, makadisitulah ada proses penerimaan diri.
Sikap Residen waktu awal dilakukan rehabilitasi adalah adayang berontak, marah-marah, terutama marah-marah samaorang tua kemudian berimbas marah-marah kepada petugasdisaat penerimaan itu juga ada. Setelah satu dua minggukemudian, ketika ada proses motivasi didalam asrama, adaketemu dengan teman yang dulunya punya nasib sama, adakonselor yang selalu mendampingi, ada juga petugas-petugasyang lain mengarahkan, dari situ berubah. Saya masih ingat betulada salah satu Residen dari Padang namanya “F” dulunya sudahsangat marah sudah lari ke pos satpam, sama security ditahandan sudah menantang lebih baik saya mati daripada saya direhab dan seterusnya dan bahasa-bahasa lainnya yang sudahtidak lazim diutarakan. Setelah sudah satu sampai dua minggu,dia sudah accept dirinya, bahkan betah disini dan salah satunyasudah menjadi konselor disini. Artinya disitu ada penerimaanyang sangat luar biasa bahwa dirinya melakukan hal yang salah.
Proses penerimaan diri para Residen setelah mendapatkanpenyuluhan agama adalah berbeda-beda setiap Residennya,seyogyanya sekitar satu sampai dua minggu, intinya setelahsudah mendapatkan kegiatan-kegiatan rehabilitasi. Indikasinya
59
terlihat ada penerimaan diri dari mereka adalah indikasinyasederhana ternyata dari para Residen ini tidak sedikit yang ngajinya jago, padahal dia juga sudah haji, yang keturunan dari paraulama juga ada.
Berdasarkan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Penerimaan diri di Galih Pakuan biasa dinamakan accepting.
Pada awal Residen masuk ke Galih Pakuan, rata-rata setiap
Residen tidak menerima dirinya untuk di rehab, bahkan ada yang
berusaha kabur dari tempat rehab. Setelah berjalan waktu dan
Residen sudah mendapatkan banyak kegiatan dan motivasi, maka
Residen mulai merasa menerima dirinya untuk menjalani
rehabilitasi. Bahkan tidak sedikit Residen yang menjadi Konselor
dan ingin membantu para Residen baru saat di rehab.
Kegiatan penyuluhan agama merupakan salah satu kegiatan
penting yang dapat merubah mindset para Residen dan membuat
Residen menerima keadaannya dan ingin merubah dirinya
menjadi lebih baik.
C. Temuan Penelitian dengan Penyuluh Agama BRSKPN Galih
Pakuan
1. Informan Edi Ibrahim Tarigan (key informan 2/ Informan 1)2
a. Pelaksanaan Penyuluhan Agama
Kegiatan penyuluhan agama menurut Edi Ibrahim Tariganadalah kegiatan keagamaan disini menurut saya sangat dianjurinsih, walaupun konsepnya therapeutic community pemangkasantingkah laku, tapi agama juga dianjurin karena kita diwajibkanibadah sholat itu 5 waktu satu hari kan, Shubuh semua harusdilakuin. Nah yang Nasrani juga gitu kan, walaupun Nasrani jugatetap dianjurkan untuk kumpul baca al-kitab kan biasanyamereka. Terus setiap hari Jumat kita kan juga di Mushola adaUstad biasanya kan sholat Jumat berjamaah dan untuk hari-haribesar juga kita jalanin, kaya tadi kita udah adain acara IsraMi’raj.
2 Wawancara Pribadi dengan Edi Ibrahim Tarigan, Residen di Balai RehabilitasiSosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
60
Mendapatkan penyuluhan agama sudah sejak pertama masuk,sudah cukup lama. Waktu awal masuk dulu sampai saya tigabulan diwajibkan, tapi setelah saya udah bisa keluar, sudah bisapegang hp, sudah lebih ke masuk pendewasaan, kita boleh ikut,kita juga boleh bersosialisasi keluar gitu.
Jika tidak mengikuti kegiatan penyuluhan agama makasanksinya adalah ada sanksi, kalau disini tidak menghargaiagama misalnya dia tidak sholat, disaat jam sholat dia tidur,biasanya ada pembelajaran, ada konsekuensinya.
Metode penyuluhan agama yang dilakukan penyuluh agamaadalah kalau untuk yang hari biasa yah biasanya sholat, kalauuntuk kegiatan hari Senin yah, sholat itu 5 waktu, sebelum sholatudah pasti biasanya ngaji dulu, apa marhabanan dzikir, terussetelah sholat udah pasti doa kan, ada yang mimpin doa. Kalauhari Selasa malam itu yasinan juga, terus kadang Pak Ustad jugakasih dibawa film nonton film kisah-kisah Rasul, tentang harikiamat gitu-gitu sama hari kamis malam Jumat ceramah sharingagama lah.
Materi yang biasa disampaikan penyuluh agama adalah kalauPak Ustad biasanya kalau hari Selasa itu dia bawa tentang harikiamat, supaya memang butuh sih, tentang dosa, tentang apa.Kadang banyak juga yang puasa Senin Kamis sebagian.
Materi keagamaan yang paling disukai adalah itu kalau PakUstad lagi bawa film tentang kisah-kisah para Rasul, kisah Nabiatau tentang hari kiamat tuh enak, banyak yang anak-anak padarame tuh kumpul, kalau udah cerita tentang kayak gitu, karena gamonoton, jadi enjoy anak-anak liatnya.
Media yang digunakan dalam penyuluhan agama adalahbiasanya infocus ada projector, terus speaker biasanya buatngaji, surat buku yasin. Kadang kalau Pak Ustad berhalangan, yaanak-anak yang biasanya yang udah tau Al-Qur’an, yang udahpergi haji yang gantiin.
Faktor pendukung dalam penyuluhan agama adalah biasanyasaling mengingatkan sih anak-anak, waktunya memang sholat,udah semuanya saling ngingetin yuk sholat, terus yang lain faktorpendukungnya emang program sih yang diharuskan.
Faktor penghambat dalam penyuluhan agama adalahterkadang di media, misalnya kita mau ngaji atau mau apa,terkadang kan pake projector atau apa gitu, kadang kasetnya gaada ataupun macet. Terus penghambat yang lainnya terkadangkalau sholat Shubuh itu, ada aja penghambatnya, yang pertamakita ada night man itu banguninnya kesiangan gitu-gitu sih, kalauuntuk yang lain ga ada.
61
Faktor penentu keberhasilan dengan adanya penyuluhanagama adalah saling keterkaitan, penyuluhnya juga penting, diabisa bawa suasana juga ga tegang, kalau pak Ustad ini ada lucu-lucunya juga.
Setelah mendapatkan penyuluhan agama banyak sih kadangkita mau mikir kok hidup gini-gini aja, kadang kan setiap dengerkalau nonton film hari kiamat atau apa gitu denger ceramahnyakadang mikir juga jadinya, kapan mau berakhir kaya gini gitu sihkadang ada aja terlintas kok gini-gini aja.
Adanya kegiatan penyuluhan agama bagus cukup mendukunguntuk kita lebih pulih lagi. Ada perubahan juga dari sikap.Biasanya kan gini, kalau ceramah itu kan malam Selasa itu kankita ada emosi apa gitu, tapi kalau abis denger ceramah gitukayak emang beda sih, ada beda kayak tenang terus lebih adawawasan. Aku ini emang gatau agama, cuma emang disini aja sihtau agama, tau ngaji sedikit-sedikit, pak Ustad juga yang ngajarinngaji.
Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Penyuluhan agama merupakan kegiatan wajib bagi
seluruh Residen. Jika ada yang tidak mengikuti kegiatan
penyuluhan agama, maka akan diberikan sanksinya
berupa pembelajaran dan konsekuensi.
2) Metode penyuluhan agama yang dilakukan berupa
ceramah, sholat, mengaji, dzikiran, yasinan dan
pemutaran film kisah-kisah Rasul.
3) Materi yang biasa disampaikan yaitu mengenai hari
kiamat, dosa dan lainnya.
4) Materi yang disukai adalah saat pemutaran film tenang
kisah para Rasul dan hari kiamat.
5) Media yang digunakan berupa infocus, speaker, yasin dan
Al-Qur’an.
6) Faktor pendukung dari kegiatan penyuluhan agama adalah
Residen yang saling mengingatkan satu sama lain saat
waktunya sholat dan pendukung lainnya karena
penyuluhan agama merupakan program wajib.
62
7) Faktor penghambat kegiatan penyuluhan agama adalah
media yang digunakan terkadang bermasalah, contohnya
kaset untuk pemutaran film terkadang rusak. Penghambat
lainnya saat sholat Shubuh para Residen sulit
dibangunkan.
8) Faktor penentu keberhasilan kegiatan penyuluhan agama
jika ada keterkaitan antara penyuluh agama atau Ustad
dengan Residen.
9) Terdapat perubahan sikap setelah mendapatkan
penyuluhan agama, berupa ketenangan hati, tidak
emosional, mendapatkan wawasan.
b. Penerimaan Diri pasca pemberian Penyuluhan Agama
Apakah anda nyaman berada disini ? Saya nyaman beradadisini, gatau kalau yang lain, dua minggu saya udah bisamenyesuaikan dengan yang lain. Saya kan awal-awalnya karenaemang kelanjutan program juga, cuma pertama masuk sih emangdari Residen lagi ikut dari awal.
Apa yang menyebabkan anda merasa nyaman / kurangnyaman berada disini ? Saya merasa nyaman disini karenamemang keluarga tidak menerima saya balik terus istri juga udahke Malaysia kan, jadi anak sendiri, ga sendiri sih sama neneknyadi kampung kan, ya kalau saya ga perbaiki diri siapa lagi.
Apakah anda dapat mengikuti dengan baik kegiatan disini ?Saya bisa mengikuti dengan baik kegiatan disini.
Kegiatan apa yang paling anda sukai ? Kegiatan yang palingsaya suka disini patch group itu kita kumpul satu circle, satulingkaran tuh kita kumpul, kita perkenalkan diri kita walaupunudah saling kenal, terus orang yang kenal kita, family yang lain.Misalnya saya ngenalin diri, nanti yang lain yang nilai saya,selama menjalani itu misalnya elu udah baik, elu tuh begini-begini, jadi kita tahu merubah diri kita.
Apakah menurut anda kegiatan tersebut berpengaruh terhadapproses penyembuhan anda ? Kegiatan patch group iniberpengaruh karena kita bisa tahu kan baik buruknya kita.
Apakah mentor berpengaruh terhadap perubahan anda ?Mentor juga berpengaruh terhadap perubahan saya, karenabanyak membantu sekali.
63
Apakah pada kegiatan penyuluhan agama diberikanpemahaman mengenai penerimaan diri atas semua kesalahan ? yakalau pak Ustad sering ngajarin tuh belajar memaafkan dirisendiri dulu, jangan nyalahin keluarga, ga ada yang ga bisaberubah lah kata pak Ustad.
Kegiatan apa yang membuat anda termotivasi untukmenerima segala keadaan anda saat ini ? kegiatan static group,circle group, kegiatan sharing gitu, memecahkan masalah rumahtangga.
Apakah anda merasa berbeda dengan orang lain, karena andamelakukan hal yang menyimpang ? atau anda sudah merasa samadengan orang lain ? Saat ini saya sudah merasa sama denganyang lain, tidak ada perbedaan.
Apakah anda mempunyai kemampuan atau percaya diri untukmenghadapi kehidupan selanjutnya ? Setengah-setengah lah 5050, kenapa karena berat sih memang untuk pulang kadang kakisusah sekali, karena saya sudah 5 kali rehab juga gitu jadi udahtau pait manisnya diluar sakit, susah kadang kita bisa bilangdisini udah pulih, begitu pulang tuh susah. Tetapi saya percayakalau disini bener yah InsyaAllah diluar juga bener, baik disiniInsyaAllah baik juga diluar.
Apakah anda dapat bertanggung jawab atas kesalahan andadan tidak akan mengulanginya lagi ? InsyaAllah berjanji tidakakan mengulangi lagi, pasti mau berubah.
Apakah anda memiliki sikap toleran dan peduli terhadaporang lain ? Ada sih sedikit banyaknya ada lah, apalagi yangsesamanya kan, sesama korban Napza kan saling peduli.
Apakah anda termasuk orang yang mempunyai pendiriansendiri walaupun banyak tekanan yang ada ? Ga juga, karenabutuh pendapat orang lain juga, ga berani ngambil keputusansendiri sih.
Apakah anda menyalahkan diri akan keterbatasan anda ? Inikadang menyalahkan diri sendiri juga, tapi kadang mikir ahmungkin udah jalannya gitu, tapi kadang kalau misalnya nyalaindiri sendiri, banyak juga sering nyalahin diri sendiri, itu udahpasti lah karena kan udah sampe kaya gini, jadi udah pasti, cumaga lama-lama juga, sebentar udah tegar lagi, gitu-gitu sih.
Apakah anda dapat menerima sifat orang lain dengan tenang ?Bisa, insyaAllah bisa, sejauh ini sih bisa, karena kan disini sama-sama pecandu kan, yang susah nanti kalau diluar sikap orangkalau menurut saya. Orang udah baik, masih aja di anggaporang, kita masuk Masjid dibilang orang seminggu aja, gitu ajayang payahnya.
64
Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Residen sudah merasa sama dengan orang lain.
2) Residen memiliki kemampuan atau percaya diri untuk
menghadapi kehidupannya sebesar 50%, karena Residen
sudah 5 kali melakukan Rehabilitasi dan sudah
mengetahui beratnya berada diluar pusat Rehabilitasi.
3) Residen berjanji akan bertanggung jawab atas
kesalahannya dan tidak akan mengulanginya lagi.
4) Residen memiliki sikap toleran dan peduli kepada sesama
korban Napza.
5) Residen bukan termasuk orang yang mempunyai
pendirian sendiri, karena belum berani mengambil
keputusan sendiri.
6) Residen terkadang menyalahkan diri sendiri atas
kesalahannya, tetapi tidak memakan banyak waktu,
hanya sesaat saja.
7) Residen dapat menerima sifat Residen lain yang berbeda-
beda dengan tenang, tetapi sulit menerima sifat orang lain
yang berada diluar, karena Residen merasa orang diluar
banyak yang mengejek dan mendukung perubahannya.
2. Kuriniawan (key informan 3/ Informan 2)3
a. Pelaksanaan Penyuluhan Agama
Kegiatan penyuluhan agama menurut Kurniawan adalah
sudah terjadwal, ga pasti di ga, yang 5 waktu ini udah pasti
dijalani, kan ada yang bangunin.
Mendapatkan penyuluhan agama sudah sejak pertama masuk
sampai sekarang.
3 Wawancara Pribadi dengan Kurniawan, Residen di Balai Rehabilitasi SosialKorban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
65
Jika tidak mengikuti kegiatan penyuluhan agama makasanksinya adalah ada sanksi, paling kalau misalkan ga sholatdzuhur, itu kan panas tuh, di suruh keluar, ke lapangan nih disuruh nyabutin rumput.
Metode penyuluhan agama yang dilakukan penyuluh agamaadalah kalau masalah agama disini, paling jalaninnya kalaumacam ceramah tuh hari Jumat dan hari Selasa tuh nonton film-film agama.
Materi yang biasa disampaikan penyuluh agama adalah
tentang pergaulan masyarakat.
Materi keagamaan yang paling disukai adalah seputarkeluarga, kayak itu menyadari kita kaya macam orang tua kitaudah baik sama kita, malah kita ngelakuin kesalahan.
Media yang digunakan dalam penyuluhan agama adalahbiasanya infocus yang kaya layar tancep tuh.
Faktor pendukung dalam penyuluhan agama adalah karenakan disini tuh kan bersama jadi enak-enak aja.
Faktor penghambat dalam penyuluhan agama adalah mungkinsituasi lah, macam hari ini, malamnya kan mau ceramah, passorenya kan disini kadang diberantakin-berantakin gitu jadi kancapek, tapi kan tetep harus mengikuti kegiatan mungkin itu.
Faktor penentu keberhasilan dengan adanya penyuluhanagama adalah yang paling utama yah diri sendiri lah, menerimamasukan juga.
Setelah mendapatkan penyuluhan agama tenang aja, kayakmasalah sebelum yang diberantakin-berantakin itu kan capek,tapi setelah itu yang bener ikhlas kayak plong aja gitu.
Adanya kegiatan penyuluhan agama sangat penting danberasa berubah aja lebih tenang, bisa sosialisasi. Saat di fasebawah kegiatan penyuluhan agama sangat menarik, karena kanbanyak masalah nih, kayak yang ga salah di salah-salahin gitukan, tapi pas di bawa sholat tuh enjoy, tapi pas fase sekarang inikan cuma mengatur orang dibawah, jadi masalah tuh kaya gaada, jadi kurang itulah problem.
Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Metode penyuluhan agama yang diberikan
menggunakan metode ceramah, dan pemutaran film
atau demonstrasi.
2) Materi penyuluhan agama yang diberikan mengenai
pergaulan masyarakat.
66
3) Materi penyuluhan agama yang disukai adalah
pembahasan mengenai keluarga dan orang tua yang
sudah menjaga kita, tetapi kita melakukan kesalahan.
4) Media yang digunakan saat penyuluhan agama berupa
infocus, projector.
5) Faktor pendukung dari kegiatan penyuluhan agama
adalah Residen yang saling bekerja sama berkontribusi.
6) Faktor penghambat kegiatan penyuluhan agama adalah
terkadang ketika sore hari sebelum malam dilakukan
kegiatan penyuluhan agama, para Residen mendapati
kamar yang berantakan dan harus sabar menjalaninya.
7) Faktor penentu keberhasilan kegiatan penyuluhan
agama adalah diri Residen sendiri yang harus menerima
masukan dan arahan.
8) Setelah mendapatkan penyuluhan agama membuat
Residen lebih tenang dan ikhlas.
9) Penyuluhan agama sangat penting untuk proses
pemulihan.
10) Terdapat perubahan sikap setelah mendapatkan
penyuluhan agama, berupa ketenangan hati, dan dapat
bersosialisasi.
b. Penerimaan Diri pasca pemberian Penyuluhan Agama
Apakah anda nyaman berada disini ? nyaman, karenamungkin pembelajaran disini tuh perlu waktu lama kalau kita caridiluar, apalagi masalah pergaulan kan mungkin diluar sana kayaini kan punya lingkungan sendiri, disini lebih open aja, setelah 1bulan saya nyaman disini.
Apakah anda dapat mengikuti dengan baik kegiatan disini ?
ya bisa.
Kegiatan apa yang paling anda sukai ? besok lah senam pagi,kalau kegiatan agamanya pas nonton-nonton film agama.
67
Apakah menurut anda kegiatan tersebut berpengaruh terhadap
proses penyembuhan anda ? sangat berpengaruh.
Apakah mentor berpengaruh terhadap perubahan anda ?pengaruh bang, kaya kita mulai itu kan dibantu kita untukkembali ke jalan yang lurus kembali.
Apakah pada kegiatan penyuluhan agama diberikan
pemahaman mengenai penerimaan diri atas semua kesalahan ?
iya.
Kegiatan apa yang membuat anda termotivasi untukmenerima segala keadaan anda saat ini ? motivasi diri aja, ikhlasgitu kan, soalnya disini kita masih bisa makan gitu, lagipun diluarsana masih banyak masalah yang belum diselesaikan, jadiberharap keluar dari sini masalah itu selesai gitu.
Apakah anda merasa berbeda dengan orang lain, karena anda
melakukan hal yang menyimpang ? atau anda sudah merasa sama
dengan orang lain ? masih beda-beda tipis lah.
Apakah anda mempunyai kemampuan atau percaya diri untuk
menghadapi kehidupan selanjutnya ? pasti.
Apakah anda dapat bertanggung jawab atas kesalahan anda
dan tidak akan mengulanginya lagi ? bisa dan tidak
mengulanginya lagi.
Apakah anda memiliki sikap toleran dan peduli terhadap
orang lain ? bisa menerima.
Apakah anda termasuk orang yang mempunyai pendirian
sendiri walaupun banyak tekanan yang ada ? punya.
Apakah anda menyalahkan diri akan keterbatasan anda ?
enggak.
Apakah anda dapat menerima sifat orang lain dengan tenang ?
itu masih fifty-fifty.
Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Residen merasa masih berbeda sedikit dengan orang lain.
68
2) Residen memiliki kemampuan atau percaya diri untuk
menghadapi kehidupannya selanjutnya dengan pasti.
3) Residen akan bertanggung jawab atas kesalahannya dan
tidak akan mengulanginya lagi.
4) Residen dapat toleransi dengan orang lain.
5) Residen termasuk orang yang mempunyai pendirian
sendiri.
6) Residen tidak menyalahkan diri sendiri atas
kesalahannya.
7) Residen dapat menerima sifat orang lain yang berbeda-
beda dengan taraf 50%, karena sifat orang lain diluar
dapat banyak yang tidak mendukung.
3. Haidir Walid (key informan 4/ Informan 3)4
a. Pelaksanaan Penyuluhan Agama
Penyuluhan agama menurut Haidir Wail adalah penyuluhanagama disini yang tadinya saya tidak bisa ngajii sekarang sayabisa ngaji,setiap hari kita bisa mendoakan kedua orang tuamembaca yasin,dan suka diberika ceramah agama oleh pakAsep.
Mendapatkan penyuluhan agama, saya pernah sekolahdipesantren selama tiga tahun dari sejak SMP dan disinimendapatkan pencerahan agama sejak pertama kali masuk disini.
Jika tidak mengikuti kegiatan penyuluhan agama makasanksinya adalah berupa merapihkan sejadah, atau disuruh azanatau dia menjadi imam sholat.
Metode penyuluhan agama yang dilakukan penyuluh agamaadalah cara mereka menyampaikan penyuluhan agama melaluicerita-cerita Nabi dan kisah-kisah terdahulu.
Materi yang biasa disampaikan penyuluh agama adalah halyang paling saya tunggu dan yang paling saya suka adalah ketikamendegar cerita Nabi Adam dan Nabi Muhammad. Media lainyang biasa digunakan melalui pemutara video film-film kisahNabi.
4 Wawancara Pribadi dengan Haidir Walid, Residen di Balai Rehabilitasi SosialKorban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
69
Materi keagamaan yang paling disukai adalah hal yang palingsaya tunggu dan yang paling saya suka adalah,ketika mendegarcerita Nabi Adam dan Nabi Muhammad.
Media yang digunakan dalam penyuluhan agama adalah
biasanya infocus.
Faktor pendukung dalam penyuluhan agama adalah adanyapenceramah yang baik yang menyadarakan dan membuka hati,perasaan jiwa dan pikiran.
Faktor penghambat dalam penyuluhan agama adalah menurut
saya tidak ada faktor penghambat dari penyuluhan agama ini.
Faktor penentu keberhasilan dengan adanya penyuluhanagama adalah karena diri saya sendiri, karena orang lain hanyabisa membimbing saja, kalau diri saya sendiri tidak ada niatmaka menjadi percuma.
Setelah mendapatkan penyuluhan agama saya menjadi lebihtenang jiwa saya tidak seperti dulu yang kesana kesini takut,dansetelah saya pelajari ternyata saya baru sadar ternyata ini hidupyang benar.
Adanya kegiatan penyuluhan agama sangat penting, karenasebagai umat Islam kita mau tahu hal-hal tentang Islam.
Perubahan seteleh mendapatkan penyuluhan agama adalahbanyak sekali perubahan yang saya rasakan, salah satucontohnya yang tadinya kita diluar sana jarang sholat, ngaji sajajuga tidak pernah, mengucapkan dua kalimat syahadatpun kitatidak tahu, setelah masuk sini jadi tahu semua dan berubahmenjadi lebih baik.
Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Metode penyuluhan agama yang diberikan menggunakan
metode pemutaran film atau demonstrasi.
2) Materi penyuluhan agama yang diberikan mengenai
kisah-kisah Rasul.
3) Materi penyuluhan agama yang disukai adalah saat
pemutaran film dan mendengarkan cerita Nabi Adam dan
Nabi Muhammad.
4) Media yang digunakan saat penyuluhan agama berupa
infocus.
70
5) Faktor pendukung dari kegiatan penyuluhan agama
adalah adanya penceramah atau penyuluh agama yang
dapat menyadarkan dan membuka hati Residen.
6) Tidak ada faktor penghambat kegiatan penyuluhan
agama.
7) Faktor penentu keberhasilan kegiatan penyuluhan agama
adalah diri Residen sendiri, karena perubahan berjalan
tergantung diri sendiri yang ingin merubahnya.
8) Setelah mendapatkan penyuluhan agama membuat
Residen lebih tenang jiwanya dan menyadari kehidupan
yang sebenarnya.
9) Penyuluhan agama sangat penting, karena sebagai umat
Islam harus mengetahui hal-hal tentang Islam.
10) Terdapat banyak perubahan sikap setelah mendapatkan
penyuluhan agama, berupa rutin melakukan sholat,
belajar mengaji dan lainnya.
b. Penerimaan Diri pasca pemberian Penyuluhan Agama
Apakah anda nyaman berada disini ? saya merasa nyaman
disini karena saya merasa berada ditempat yang aman.
Apakah anda dapat mengikuti dengan baik kegiatan disini ?
saya bisa mengikuti dengan baik kegiatan disini.
Kegiatan apa yang paling anda sukai ? kegiatan yang palingsaya suka disini adalah kegiatan yang dapat menjadi diri sayatermotivasi, terutama seperti saling berbagi ilmu dan beraniberbicara di depan banyak orang.
Apakah menurut anda kegiatan tersebut berpengaruh terhadapproses penyembuhan anda ? menurut saya berpengaruh karenadiluar sna kita belum tentu berani berbicara didepammasyarakat,soalnya kita aja sebagai pemakai bisanya Cumadikamar.
71
Apakah mentor berpengaruh terhadap perubahan anda ?mentor juga sangat berpengaruh jelas, karena tanpa mereka kitatidak bisa apa-apa.
Apakah pada kegiatan penyuluhan agama diberikanpemahaman mengenai penerimaan diri atas semua kesalahan ?menurut saya dapat hal tersebut, kita mengaku salah dan siapmenjadi lebih baik lagi.
Kapan abang merasa nyaman disini ? setelah dua bulanlebih,karena saya berfikir buat apa kita hidup diluar sana yangtidak ada pengaruhnya hidup brutal disinii itu kita diajarkanmengenai handle felling,menahan emosi, dan menegur orangsecara baik.
Kegiatan apa yang membuat anda termotivasi untuk
menerima segala keadaan anda saat ini ? yaitu kegiatan yang
mana kita harus dapat menerima keadaan kita.
Apakah anda merasa berbeda dengan orang lain, karena andamelakukan hal yang menyimpang ? atau anda sudah merasa samadengan orang lain ? Saat ini saya sudah merasa sama denganyang lain, tidak ada perbedaan.
Apakah anda mempunyai kemampuan atau percaya diri untukmenghadapi kehidupan selanjutnya ? setelah saya pelajari disinikita harus bener-bener mempunyai setline agar kita tidak jatuhkembali kepada kehidupan yang lalu,saya pernah bilang denganmentor saya, saya nggak mau keluar kalau saya belum dapatpekerjaan yang tepat,soalnya sekarang saya sudah tidak kerjalagi,jadi saya tidak mau keluar dari sini tidak kerja sehingga sayakembali lagi kedunia yang buruk.
Apakah anda dapat bertanggung jawab atas kesalahan andadan tidak akan mengulanginya lagi ? jujur ya, kalau dibilangtanggung jawab itu pasti, tapi kita tidak yakin bahwa kitapemakai apabila ada rasa ingin datang maka kita maumenkonsumsi lagi, karena nggak bisa menjamin bahwa pemakainarkoba direhabilitas dankeluar dari rehabilitas dan semuamantan rehabilitas itu dia tidak mau memakai, tapi tergantungdari hati kecil.
Apakah anda memiliki sikap toleran dan peduli terhadaporang lain ? kalau saya dari dulu, sebelum saya memakai sampaisaya memakai saya sangat peduli dengan brother saya atauteman-teman yang lain lah saya sangat peduli, jangankan diluardi dalam saja saya peduli sama anak anak. Kalau anak-anaktidak punya rokok suka saya kasih sampai deposit juga sayakasih, karena dulu hidup saya dilapangan.
72
Apakah anda termasuk orang yang mempunyai pendirian
sendiri walaupun banyak tekanan yang ada ? iya termasuk.
Apakah anda menyalahkan diri akan keterbatasan anda ?pastilah semua, karena saya sering bilang juga sama ana-anakyang baru masuk lu tidak boleh nyalahin orang tua atau gimanagitu setelah saya pelajari disini ya, karena yang salah itu dirikita, contohnya kita memberi barang itu ke orang lain, lalu orangitu menolak berarti dia masih mau hidup benar dong.
Apakah anda dapat menerima sifat orang lain dengan tenang ?
bisa.
Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Residen merasa sama dengan orang lain dan tidak ada
perbedaan.
2) Residen memiliki kemampuan atau percaya diri untuk
menghadapi kehidupannya selanjutnya, jika sudah
mendapatkan pekerjaan yang tepat, agar tidak terjerumus
kembali.
3) Residen akan bertanggung jawab atas kesalahannya.
4) Residen sangat peduli dengan orang lain ketika menjadi
pemakai ataupun tidak.
5) Residen termasuk orang yang mempunyai pendirian
sendiri.
6) Residen tidak menyalahkan diri sendiri atas
kesalahannya.
7) Residen dapat menerima sifat orang lain.
73
BAB VPEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penyuluhan Agama Terhadap Penerimaan DiriMantan Pecandu Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor
1. Pelaksanaan Penyuluhan Agama Terhadap Penerimaan DiriMantan Pecandu Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan BogorProses adalah runtunan perubahan (peristiwa) dalam pengembangan
sesuatu atau rangkaian tindakan, pembuatan atau pengolahan yang
menghasilkan produk (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995).1 Dalam
penelitian ini, peneliti menemukan tingkatan keberhasilan, penyuluhan
agama dalam meningkatkan peneriman diri korban penyalahgunaan
NAPZA, dalam proses kegiataan-kegiatan serta program yang telah
dijadwal oleh Balai Rehabilitasi, dan rutin di lakukan setiap harinya.
Kegiatan penyuluhan agama ini, sering di lakukan pada setiap malam Rabu
berupa Muhadhoroh dan malam Jumat berupa Yasinan, Tahlil dan Kultum,
Religy Class setiap hari di siang hari dan kegiatan berkala setiap tahunan
yang dinamakan PHBI, berupa 5 kali kegiatan yaitu : tahun baru Islam,
Idul Adha, Nuzulul Qur’an, Maulid Nabi dan Isra’ Mi’raj. Selain itu,
penyuluhan agama juga merupakan kegiatan yang ada di Balai Rehabilitasi
serta wajib Residen untuk mengikuti kegiatan tersebut. Residen itu sendiri
butuh adanya ajaran Ilmu Agama, sama halnya yang diajarkan oleh
pembimbing, sangat erat kaitannya dengan ilmu agama, seperti Ilmu
Aqidah, Ilmu Fiqih, Ilmu Akhlak, membaca Al-Qur’an.
Kegiatan agama ini juga menjadi fokus, dalam kegiatan penuh di Balai
Rehabilitasi, bukan menjadi kegiatan tambahan ataupun kegiatan selingan.
Kegiatan ini diadakan untuk fokus pada pembelajaran agama. Peneliti juga
menemukan dari hasil observasi dan wawancara dengan informan,
1 Sugiyanto Wiryoputro, Dasar-dasar Manajemen Kristiani, BPK GunungMulia, 2001, h. 11.
74
menunjukan bahwa penyuluhan agama erat kaitannya dalam meningkatkan
penerimaan diri. Sebab pembelajaran agama yang disampaikan oleh
Ustadz atau Penyuluh Agama sangat real dengan kenyataan yang dialami
oleh Residen.
Hasil dari wawancara peneliti dengan Informan, Edi Ibrahim Tarigan,yang sebagaimana Ia sampaikan mengenai pengalamannya sebelum dansetelah di Balai Rehabilitasi dan serta peranan pembimbing agama inisangat penting dan membantu menumbuhkan rasa semangat, “Sayamerupakan salah satu Residen yang berada di Balai Rehabilitasi GalihPakuan Bogor. Saya berasal dari Medan Sumatera Utara dan sudahberusia 22 tahun. Saya sudah 4 bulan lebih berada di Galih Pakuan.Aktifitas Saya sebelum berada di Galih Pakuan adalah sebagaiphotographer. Alasan mengkonsumsi narkoba, karena diajak teman danmulai merasa ketagihan. Awal mengkonsumsi narkoba pada tahun 2009dan tertangkap pada tahun 2012. kegiatan keagamaan disini menurut sayasangat dianjurin sih, walaupun konsepnya therapeutic communitypemangkasan tingkah laku, tapi agama juga dianjurin karena kitadiwajibkan ibadah sholat itu 5 waktu satu hari kan, Shubuh semua harusdilakuin. Terus setiap hari Jumat kita kan juga di Mushola ada Ustadbiasanya kan sholat Jumat berjamaah dan untuk hari-hari besar juga kitajalanin, kaya tadi kita udah adain acara Isra Mi’raj. Adanya kegiatanpenyuluhan agama bagus cukup mendukung untuk kita lebih pulih lagi.Ada perubahan juga dari sikap. Kalau abis denger ceramah gitu kayakemang beda sih, ada beda kayak tenang terus lebih ada wawasan. Aku iniemang gatau agama, cuma emang disini aja sih tau agama, tau ngajisedikit-sedikit, pak Ustad juga yang ngajarin ngaji.”.2
Hal ini dapat diamati juga oleh peneliti, mengenai keberhasilanpenyuluh agama serta peranan dalam mengadakan program kegiatanpenyuluhan agama. Dalam keberhasilan ada ketidak berhasilan, akan tetapiyang peneliti amati selama observasi dan wawancara Residen mengikutikegiatan penyuluhan agama dengan tertib dan baik. Sebagaimanawawancara dengan Bapak Lutfi selaku penyuluh agama di BalaiRehabilitasi. Proses yang digunakan Bapak Lutfi selama memberikanpenyuluhan agama adalah prosesnya tidak jauh kayak di sekolahan, adaabsen, ada buku panduan kayak semacam jurnal untuk pribadi, bahwapertemuan hari ini ngapain, misalkan ngaji iqro dari halaman sekiansampe sekian dan lainnya. Kemudian didahului dengan pembukaan,membaca al-fatihah dan seterusnya, itu kemudian dzikir, habis dzikir
2 Wawancara Pribadi dengan Edi Ibrahim Tarigan, Residen di BalaiRehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih PakuanBogor.
75
kemudian tausiah, setelah itu diskusi. Untuk tausiah itu kembali lagi ketadi, materinya itu funtual materi yang saat ini sedang buming, sepertisekarang mengendai pemilu lah, tapi nanti itu menjadi dua kubu, justrudengan begitu kita masuki nilai mempersatukannya. Karena memangdisini itu laksana pelangi, karena ada yang dari Batak, Sunda, Jawa,Dayak, Aceh dan seterusnya seIndonesia. Andaikan itu pelangi menjadiindah itu dengan bersatu.3
Fungsi penyuluhan agama tidak hanya untuk menambah wawasankeagamaan, tetapi diharapkan pula adanya penerimaan diri Residen atassegala yang mereka perbuat dan dapat berubah menjadi lebih baik.Harapan tersebut dapat terealisasikan sesuai dengan perubahan yangdialami Residen, sebagaimana wawancara dengan Bapak Lutfi, mengenaiproses penerimaan diri para Residen setelah mendapatkan penyuluhanagama adalah berbeda-beda setiap Residennya, seyogyanya sekitar satusampai dua minggu, intinya setelah sudah mendapatkan kegiatan-kegiatanrehabilitasi. Indikasinya terlihat ada penerimaan diri dari mereka adalahindikasinya sederhana ternyata dari para Residen ini tidak sedikit yangngaji nya jago, padahal dia juga sudah haji, yang keturunan dari paraulama juga ada.4
Proses dari penyuluhan agama dalam meningkatkan penerimaan diri
Residen, merupakan bagian dari pembelajaran itu sendiri. Setiap sesuatu
yang kita pelajari dalam kehidupan merupakan sebuah proses, belajar
agama untuk meningkatkan rasa syukur pada Allah, pada diri sendiri
adalah sebuah proses. Segala sesuatunya dapat kita lalui, hanya bagaimana
kita individu mengambil jalan dan proses yang di laluinya. Residen
mengikuti segala proses yang ada di Balai Rehabilitasi, maka dari itu
mereka bisa mandiri, bisa membuka diri dan bersosial, karena proses yang
dilalui mereka sudah sampai pada diri mereka yang sekarang.
2. Metode Penyuluhan Agama Terhadap Penerimaan Diri MantanPecandu Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor
3 Wawancara Pribadi dengan Bapak Lutfi Rahman, Pembimbing Agama diBalai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) GalihPakuan Bogor.
4 Wawancara Pribadi dengan Bapak Lutfi Rahman, Pembimbing Agama diBalai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) GalihPakuan Bogor.
76
Metode dalam “Kamus Besar Ilmu Pengetahuan”, terdapat dua
pengertian dari metode, yaitu: 1) Cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan, dan 2) Cara melaksanakan atau mencapai ilmu pengetahuan
berdasarkan kaidah-kaidah yang jelas dan tegas.5 Metode penyuluhan
dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu penggolongan metode penyuluhan
berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan
berdasarkan teknik komunikasi, dan penggolongan berdasarkan indera
penerima.
a. Metode penyuluhan berdasarkan pendekatan sasaran
Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, ada tiga
metode yang dapat digunakan, yaitu:6
1) Metode berdasarkan pendekatan perorangan (personal
approach), yaitu penyuluh berhubungan secara langsung
dengan sasaranya secara perorangan. Metode ini sangat
efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat
secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan
khusus dari penyuluh. Namun dilihat dari segi jumlah sasaran
yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena
terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan
membimbing sasaran secara individu. Termasuk dalam
metode pendekatan perorangan antara lain: kunjungan rumah,
kunjungan ke lokasi, surat menyurat, hubungan telepon,
kontak informal, magang, dan lain sebagainya.
2) Metode berdasarkan pendekatan kelompok (group approach),
dimana penyuluh berhubungan langsung dengan sasaran
5 Save M. Dogun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: LembagaPengkajian Kebudayaan Nusantara, 1997), cet. Ke-2, h. 112.
6 Lucie, Setiana, Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyaraka,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 52
77
penyuluhan secara kelompok. Dalam menggunakan
pendekatan kelompok, memungkinkan adanya umpan balik,
dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar
pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma
para anggotanya, sehingga akan terjadi proses transfer
informasi, tukar pendapat, tukar pengalaman antar sasaran
penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan. Termasuk
metode pendekatan kelompok di antaranya adalah diskusi,
demonstrasi cara, demonstrasi hasil, karyawisata, kursus,
temu karya, mimbar sarasehan, perlombaan, dan sebagainya.
3) Metode berdasarkan pendekatan massal (mass approach).
Pendekatan ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah
yang cukup banyak. Dipandang dari penyampaian informasi,
metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat
menimbulkan kesadaran atau keingintahuan semata. Beberapa
peneliti menunjukan bahwa metode pendekatan massa dapat
mewujudkan proses perubahan, tetapi jarang dapat
mewujudkan perubahan dalam perilaku karena adanya
distorsi pesan. Termasuk dalam metode ini yaitu rapat umum,
siaran radio, kampanye, pemutaran film, surat kabar,
penyebaran leaflet, poster, dan lain sebagainya.
b. Metode penyuluhan berdasarkan teknik komunikasi
Metode penyuluhan juga dapat digolongkan berdasarkan teknik
komunikasinya, yaitu : a) Metode penyuluhan langsung yaitu
penyuluhan yang dilaksanakan secara bertatap muka antara penyuluh
dan sasaran, sehingga akan terjadi proses interaksi. b) Metode
penyuluhan tidak langsung yaitu proses penyampaian program
penyuluhan, dimana seorang penyuluh tidak langsung terjun ke tempat
78
penyuluhan, melainkan menggunakan media untuk menyampaikan
program penyuluhan pada sasarannya.
c. Berdasarkan indera penerima
Metode penyuluhan berdasarkan indera penerima dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu: a) metode yang disampaikan dengan melalui
indera penglihatan, misalnya pemutaran film, pemutaran slide,
penyajian poster atau gambar-gambar yang menarik. b) metode
disampaikan melalui indra pendengaran, misalnya pemutaran kaset,
rekaman, radio, ceramah. c) metode yang disampaikan dengan
memanfaatkan semua indera yang ada atau berbagai kombinasi,
misalnya demonstrasi hasil dapat didengar, dilihat, bahkan diraba atau
disentuh, siaran melalui televisi.7
Teori metode tersebut sesuai dengan metode yang digunakan di BalaiRehabilitasi, sebagaimana wawancara dengan Bapak Lutfi selaku penyuluhagama. Metode yang digunakan Bapak Lutfi selama memberikanpenyuluhan agama adalah dengan metode ceramah, diskusi, sharingdengan cara penyampaian yang funtual artinya sesuai dengan kebutuhandan fungsi dari pada itu. Hal sederhanya misalkan terkait dengan sholat.Sholat itu bukan sekedar setelah mengambil air wudhu dan seterusnyakemudian salam, itu tidak tetapi harus memahami kenapa kita harusmengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram, rukuk badannyamendengkluk, sujud kepala kita ditanah ditempat sujud, dan seterusnyasampai kemudian ke salam. Harapannya adalah itu bisa dimaknaisehingga tidak hanya sekedar ritual tetapi difahami.8 Jadi, Metodepenyuluhan agama yang yang dilakukan adalah dengan cara metodeceramah, sharing dan diskusi.
Sedangkan wawancara peneliti dengan salah satu Residen yaitu BapakKurniawan mengenai metode yang didapatkan dari kegiatan penyuluhanagama adalah Metode penyuluhan agama yang dilakukan penyuluh agama
7 Lucie, Setiana, Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyaraka, (Bogor:Ghalia Indonesia, 2005), h. 53.
8 Wawancara Pribadi dengan Pak Lutfi Rahman, Pembimbing Agama di BalaiRehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih PakuanBogor.
79
adalah kalau masalah agama disini, paling jalaninnya kalau macamceramah tuh hari Jumat dan hari Selasa tuh nonton film-film agama.9
3. Materi Penyuluhan Agama Terhadap Penerimaan Diri MantanPecandu Narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial KorbanPenyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan BogorMateri adalah hal paling penting. Suatu materi yang bagus akan sangat
membantu sebuah tujuan itu. Materi biasanya disiapkan oleh penyuluhagama dengan matang dan tersusun sesuai jadwal yang sudah di tetapkan.Materi yang telah disiapkan oleh penyuluh agama di Balai Rehabilitasi,sesuai dengan wawancara dengan peneliti adalah Materi penyuluhanagama yang paling diminati adalah ketika sudah berbicara tentangketertarikan terhadap keluarga atau orang tua, karena Residen yang adadisini tidak semuanya masih jomblo, banyak juga atau ada beberapa jugayang sudah berkeluarga punya anak dan punya istri, mengenai hak dankewajiban sebagai seorang suami dan bapak. Materi terkait sholat pundemikian menjadi hal yang ditunggu-tunggu, karena terkadang sholatyang mereka lakukan diakui oleh beberapa, sepertinya sih mayoritashanya yang mewakilkan saja yang menyampaikan bahwa sholatnya hanyaritual saja. Seyogyanya kan sholat itu mencegah perbuatan keji danmunkar, hanya saja kemudian saat ini meraka sudah mengalami secarayang tidak seharusnya dilakukan yaitu menjadi korban penyalahgunaannarkoba.10
Sedangkan materi yang paling ditekankan oleh Bapak Lutfi adalahhal-hal sederhana saja yang menjadi ritual tentang sholat itu juga cukupmembuat ketertarikan, indikasinya adalah ketika Residen sudah pulang kekeluarga dan masyarakat menunjukkan seperinya ia terngiang-ngiangdengan bahasan-bahasan yang pernah disampaikan ketika kegiatanpenyuluhan agama. Ada beberapa dari Jambi, Cirebon, Banten masihteringat ketika saya mengucapkan bahasa-bahasa tertentu, dan itu bukanharus kajian-kajian yang dalem-dalem banget. Kaitannya dengan sholatsaja, tapi kita bahasakannya dengan bahasa yang sederhana, membumiyang sekiranya mereka itu mudah menerimanya.11
Materi yang diberikan berupa materi sholat, mengaji Al-Qur’an,
pemutaran film tentang kisah Rasul, akhlak, tauhid dan lainnya. Materi
9 Wawancara Pribadi dengan Kurniawan, Residen di Balai Rehabilitasi SosialKorban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor.
10 Wawancara Pribadi dengan Pak Lutfi Rahman, Pembimbing Agama di BalaiRehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih PakuanBogor.
11 Wawancara Pribadi dengan Pak Lutfi Rahman, Pembimbing Agama di BalaiRehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih PakuanBogor.
80
tersebut sesuai dengan teori yang peneliti gunakan yaitu dimana materi
penyuluhan adalah segala sesuatu yang disampaikan dalam kegitan
penyuluhan, baik menyangkut ilmu maupun yang lainya. Adapun materi
yang baik dalam penyuluhan adalah yang sesuai dengan keutuhan sasaran.
Karta saputra (1994) mengemukakan materi penyuluhan supaya dapat
terima, dimanfaatkan dan diaplikasikan oleh sasaran penyuluhan dengan
baik, antara lain harus:
a. Sesuai tingkat kemampuan sasaran penyuluhan.
b. Tidak bertentanngan atau sesuai/selaras dengan adat atau
kepercayaan yang berkembang di daerah setempat.
c. Mampu mendatangkan keuntungan.
d. Bersifat praktis, mudah dipahami dan diaplikasikan sesuai tingkat
pengetahuan.
e. Mengesankan dan dapat dimanfaatkan dengan hasil nyata dan
segera dapat dinikmati.
Materi yang diberikan untuk Residen secara garis besar tidak jauh
berbeda dengan materi-materi pembinaan untuk kalangan lainnya. Akan
tetapi situasi dan kondisi mereka menuntut adanya materi yang lebih
relevan dengan keadaan tersebut. Hal ini disebabkan kondisi psikologis
mereka yang diliputi oleh berbagai tekanan dan penderitaan, materi
pembinaan harus dipilih dan disusun sedemikian rupa, sehingga materi
yang diberikan mampu menjadikan mantan pecandu narkoba lebih
memahami ajaran Islam yang kaffah dan membantu kondisi kejiwaannya
dengan lebih banyak tawakkal kepada Allah SWT.
Adapun materi penyuluhan secara umum dapat diklasifikasikan dalam
tiga hal pokok yaitu: materi keimanan (aqidah), materi keislaman (syariah),
dan materi budi pekerti (akhlakul karimah). Menurut peneliti, pada
dasarnya materi penyuluhan agama Islam tergantung pada tujuan yang
hendak dicapai baik untuk kalangan umum maupun khusus.
81
4. Penerimaan Diri Mantan Pecandu Narkoba di Balai Rehabilitasi
Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan
Bogor
Menurut Supratiknya yang dimaksud dengan Penerimaan diri adalah
memiliki pengahargaan yang tinggi terhadap diri sendiri, tidak bersikap
sinis terhadap orang lain. Senada dengan hal tersebut Hurlock
mengemukakan bahwa penerimaan diri merupakan tingkat dimana
individu benar-benar mempertimbangkan karakteristik pribadinya dan mau
hidup dengan karakteristik tersebut.12 Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwasanya penerimaan diri adalah kesadaran seseorang
untuk menerima dirinya sebagaimana adanya dan memahami dirinya
seperti apa adanya. Individu yang memiliki penerimaan diri berarti telah
menjalani proses yang menghantarkan dirinya pada pengetahuan dan
pemahaman tentang dirinya sehingga dapat menerima dirinya secara utuh
dan bahagia.
Menurut Sheerer aspek-aspek penerimaan diri, meliputi ha-hal sebagai
berikut:
a. Perasaan Sederajat
Individu menganggap dirinya sederajat dengan orang lain,
sehingga individu tidak merasa sebagai orang yang istimewa atau
menyimpang dari orang lain. Individu merasa dirinya mempunyai
kelemahan dan kelebihan seperti orang lain.
b. Percaya kemampuan diri
Idividu mempunyai kemampuan untuk menghadapi kehidupan.
Hal ini tampak dari sikap individu yang percaya diri, lebih suka
mengembangkan sikap baiknya dan mengeleminasi sifat buruknya dari
12 Hurlock, Psikologi Perkembangan: Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta :Erlangga, 1999), h.434.
82
pada ingin menjadi orang lain, sehingga individu merasa puas dengan
dirinya.
c. Bertanggung jawab
Individu berani memikul tanggung jawab terhadap perilakunya,
sehingga menerima diri apa adanya.
d. Orientasi keluar diri
Individu lebih mempunyai orientasi keluar diri dari pada kedalam.
Individu lebh suka memperhatikan dan toleran terhadap orang lain,
sehingga mendapatkan penerimaan sosial dari lingkungannya.
e. Berpendirian
Individu lebih suka mengikuti standarnya sendiri dari pada
bersikap nyaman (comform) terhadap tekanan sosial, oleh karena itu
individu yang mampu menerima diri mempunyai sikap dan
kepercayaan diri pada tindakannya.
f. Menyadari keterbatasan
Individu tidak menyalahkan diri akan keterbatasannya atau
mengingkari kelebihannya.
g. Menerima sifat kemanusiaan
Individu tidak menyangkal emosi. Individu mengenali perasaan
marah, takut dan cemas, tanpa menganggap sebagai suatu yang harus
di ingkari atau ditutupi. Kepercayaan atau kemampuannya untuk dapat
menghadapi hidupnya.13
Sesuai dengan wawancara peneliti dengan Bapak Lutfi selakupenyuluh agama mengenai penerimaan diri Residen. Sikap Residen waktuawal dilakukan rehabilitasi adalah ada yang berontak, marah-marah,terutama marah-marah sama orang tua kemudian berimbas marah-marahkepada petugas disaat penerimaan itu juga ada. Setelah satu dua minggukemudian, ketika ada proses motivasi didalam asrama, ada ketemu dengan
13 Sheila, Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri: sebuahpenelitian di kalangan anak berhadapan hukum (ABH) di panti Marsudi putraHandayani, h. 16.
83
teman yang dulunya punya nasib sama, ada konselor yang selalumendampingi, ada juga petugas-petugas yang lain mengarahkan, dari situberubah. Saya masih ingat betul ada salah satu Residen dari Padangnamanya “F” dulunya sudah sangat marah sudah lari ke pos satpam,sama security ditahan dan sudah menantang lebih baik saya mati daripadasaya di rehab dan seterusnya dan bahasa-bahasa lainnya yang sudah tidaklazim diutarakan. Setelah sudah satu sampai dua minggu, dia sudah acceptdirinya, bahkan betah disini dan salah satunya sudah menjadi konselordisini. Artinya disitu ada penerimaan yang sangat luar biasa bahwadirinya melakukan hal yang salah.14
Proses penerimaan diri para Residen setelah mendapatkan penyuluhanagama adalah berbeda-beda setiap Residennya, seyogyanya sekitar satusampai dua minggu, intinya setelah sudah mendapatkan kegiatan-kegiatanrehabilitasi. Indikasinya terlihat ada penerimaan diri dari mereka adalahindikasinya sederhana ternyata dari para Residen ini tidak sedikit yangngaji nya jago, padahal dia juga sudah haji, yang keturunan dari paraulama juga ada.15
Berdasarkan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Penerimaan diri di Galih Pakuan biasa dinamakan accepting. Pada
awal Residen masuk ke Galih Pakuan, rata-rata setiap Residen tidak
menerima dirinya untuk di rehabilitasi, bahkan ada yang berusaha kabur
dari tempat rehabilitasi. Setelah berjalan waktu dan Residen sudah
mendapatkan banyak kegiatan dan motivasi, maka Residen mulai merasa
menerima dirinya untuk menjalani rehabilitasi. Bahkan tidak sedikit
Residen yang menjadi Konselor dan ingin membantu para Residen baru
saat di rehabilitasi.
Kegiatan penyuluhan agama merupakan salah satu kegiatan penting
yang dapat merubah mindset para Residen dan membuat Residen
menerima keadaannya dan ingin merubah dirinya menjadi lebih baik.
Tabel 7. Hasil Interpretasi Gabungan Wawancara dengan 3 Residen
14 Wawancara Pribadi dengan Pak Lutfi Rahman, Pembimbing Agama di BalaiRehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih PakuanBogor.
15 Wawancara Pribadi dengan Pak Lutfi Rahman, Pembimbing Agama di BalaiRehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih PakuanBogor.
84
BAB VIPENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti temukan di lapangan
mengenai proses pelaksanaan penyuluhan agama pada mantan pecandu
narkoba di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA
(BRSKPN) Galih Pakuan Bogor, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada penelitian ini, peneliti menemukan tingkatan keberhasilan,
penyuluhan agama dalam meningkatkan peneriman diri korban
penyalahgunaan NAPZA, dalam proses kegiataan-kegiatan serta
program yang telah dijadwal oleh Balai Rehabilitasi, dan rutin di
lakukan setiap harinya. Kegiatan penyuluhan agama ini, sering di
lakukan pada setiap malam Rabu berupa Muhadhoroh dan malam
Jumat berupa Yasinan, Tahlil dan Kultum, Religy Class setiap
hari di siang hari dan kegiatan berkala setiap tahunan yang
dinamakan PHBI, berupa 5 kali kegiatan yaitu : tahun baru Islam,
Idul Adha, Nuzulul Qur’an, Maulid Nabi dan Isra’ Mi’raj.
2. Penerimaan diri di Galih Pakuan biasa dinamakan accepting. Pada
awal Residen masuk ke Galih Pakuan, rata-rata setiap Residen
tidak menerima dirinya untuk di rehabilitasi, bahkan ada yang
berusaha kabur dari tempat rehabilitasi. Setelah berjalan waktu
dan Residen sudah mendapatkan banyak kegiatan dan motivasi,
salah satunya kegiatan penyuluhan agama, maka Residen mulai
merasa menerima dirinya untuk menjalani rehabilitasi. Bahkan
tidak sedikit Residen yang menjadi Konselor dan ingin membantu
para Residen baru saat di rehabilitasi. Kegiatan penyuluhan agama
merupakan salah satu faktor adanya perubahan pada Residen
dalam hal penerimaan diri.
85
B. Implikasi
1. Penelitian ini erat kaitannya antara penyuluh agama dengan
recidence, karena peran penyuluh agama tersebut dapat
membantu recidence dalam masa pemulihan. Dengan adanya
penyuluhan agama yang diberikan recidence dapat
meningkatkan perubahannya secara perlahan.
2. Penelitian ini pun dapat memberikan informasi mengenai
pelaksanaan penyuluhan agama yang berhasil di BRSKPN
Galih Pakuan Bogor. Melalui pelaksanaan penyuluhan agama
recidence dapat menerima dirinya.
C. Saran
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan di Balai Rehabilitasi Sosial
Korban Penyalahgunaan NAPZA (BRSKPN) Galih Pakuan Bogor,
mengenai pelaksanaan penyuluhan agama pada mantan pecandu narkoba,
peneliti memiliki beberapa saran untuk menjadi acuan kedepan, sebagai
berikut:
1. Untuk Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA
(BRSKPN) Galih Pakuan Bogor agar lebih di perbanyak waktu
kegiatan penyuluhan agamanya, karena sampai saat ini hanya
kegiatan keterampilan yang memiliki waktu lebih banyak
dibandingkan kegiatan penyuluhan agama. Kegiatan penyuluhan
agama harap di wajibkan bagi seluruh Residen, walaupun Residen
tersebut sudah lebih dari 3 bulan, karena untuk saat ini kegiatan
penyuluhan agama tidak lagi menjadi wajib bagi Residen yang
sudah berada di Balai Rehabilitasi lebih dari 3 bulan. Jika Residen
yang sudah lama berada di Balai Rehabilitasi tidak di wajibkan
untuk mengikuti kegiatan penyuluhan agama, maka akan
membuat Residen lupa akan pelajaran agama dan lainnya.
86
2. Untuk penyuluh agama sudah bagus dalam memberikan
penyuluhan agama dengan cara metode pemutaran film kisah-
kisah Rasul. Agar lebih di perbarui dan perbanyak kembali untuk
metode dan materi penyuluhan agama.
3. Untuk program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta agar dapat dijadikan bahan rujukan
dalam membuat program-program praktikum dan penelitian.
87
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Rahman, Agus. Psikologi Sosial (Integrasi PengetahuanWahyu dan Pengetahuan Empirik). Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada. 2011.
Abdul, Jamil. Penyuluhan Agama Islam Dan ProblemaKeislaman Kontemporer. Seminar Penyuluhan AgamaIslam. Semarang: LABDA Fakultas Dakwah DanKomunikasi IAIN Walisongo. 2012.
Arifin, H. M. Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan danPenyuluhan Agama. Jakarta: PT Golden Terayon Pers.1998. Cet. Ke-6.
Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan danPenyuluhan Agama. Jakarta: PT.Bima Aksara. 1998.
Azizi, Ade. Pola Pembinaan Akhlak Pada Anak di Rumah YatimMizan, (S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UINSyarif Hidayatullah Jakarta).Bintang, 1976.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi.Jakarta: Kencana, 2013.
Chaplin. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. 2006.
Cresswell, Jhon W. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015.
Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: GhailaIndonesia. 2004.
Departemen Agama RI. Pedoman Penyuluhan Wakaf. 2015.
Dogun, Save, M. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta:Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara 1997.
88
Echols, Jhon. Kamus Inggris Indonesia. 1998.
Elizabeth B, Hurlock. Psikologi Perkembangan Anak Jilid I.Jakarta: Erlangga, 1993.
Gunawan, Iman. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik.Jakarta: PT Bumi Aksara. 2013.
Hall, Calvin, S. dan Lindzey, Gardner. Psikologi Kepribadian 2Teori-Teori Holistik (Organismik-Fenomenologis).Yogyakarta: KANSINUS. 1993.
Hawi, Akmal. REMAJA PECANDU NARKOBA: Studi tentangRehabilitasi Integratif di Panti Rehabilitasi NarkobaPondok Pesantren Ar-Rahman Palembang. Jurnal: Tadrib:2018. Vol. IV, No.1.
Humas BNN. Kerja Bersama Perang Melawan Narkoba. PressRelease: 2017.
Hurlock. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan. Jakarta: PT. Erlangga. 1997.
Hurlock. Psikologi Perkembangan: Sepanjang RentangKehidupan. Jakarta: Erlangga. 1999.
I, Harsono, C. Sistem Baru Pembinaan Narapidana. Jakarta:Djambatan. 1995.
J Meloeng, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PTRemaja Rokdakarya.
Lutfi, M. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (konseling)Islam. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 2008.
Maulana, Achmad dkk. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta:Absolut. 2009.
89
Mubarok, Ahmad. Konseling Agama dan Kasus. Jakarta: BinaPena Pariwara, 2000.
Muslimah, Nurlia. Hubungan Antara Peneruimaan Diri denganKebahagiaan Anak Jalanan. Skripsi S1 Fakultas Psikologi,Universitas Islam Negeri Jakarta. 2010.
Nurhasanah, Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap PenerimaanDiri Warga Binaan Sosial (WBS) Di Panti Sosial BinaInsan Bangun Daya 2 Cipayung Jakarta Timur, (SIFakulatas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta).
P, Chaplin, J. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja GrafindoPersada. 2005.
Penamas. Panduan Tugas Penyuluh Agama Bermasyarakat.KEMENAG. 2012.
Salwiyani, Nur. Begal dan Keresahan Masyarakat (JaringanKomunikasi Kelompok Anarkis di Kota Makasar). Jurnal:Komunikasi Kareba. 2016. Vol 5, No 2.
Saputra, Karta. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Bumiaksara. 1987.
Sari, Shella, Rafika. Faktor-faktor yang mempengaruhipenerimaan diri: sebuah penelitian di kalangan anakberhadapan hukum (ABH), di Panti sosial Marsudi PutraHandayani Jakarta.
Setiana, Lucie. Teknik Penyuluhan dan PemberdayaanMasyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia. 2005.
Siregar, Ismail. Analisis Metode Direktif Bagi Karyawan PT: Isi(Indomuda Satria Internusa) Untuk MeningkatkanKecerdasan Spiritual (S1 Fakultas Dakwah dan IlmuKomunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
90
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.2014.
Supraptiknya. Komunikasi Antar Pribadi Psikologi. Yogyakarta:Kanisius. 1995.
Suryabrata, Sumadi. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali. 1987.
Tanjung, JHS. Bahaya penyalah gunaan narkoba danpenggunaannya. Medan: BNNP Sumut. 2012.
Tina, Afiatin. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba denganProgram AJI. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.2000.
Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: AndiOffset. 2004.
Lampiran 1PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
A. Pedoman Guide ObservasiNama :Usia :Alamat :Pendidikan :Masa jabatan :Menjadi penyuluh
Tabel 1. Blue Print Guide Obervasiproses metode penyuluhan agama terhadap penerimaan diri (key
informan 1)
No Aspek Keterangan proses metode penyuluhanagama
1 Keseharian informanmenjadi penyuluhagama
Permulaan terjadinya proses metodepenyuluhan agama pada informan, yakni:a. Peneliti mengamati persiapan yang
dilakukan informan sebelummemberikan penyuluhan agama.
b. Metode, materi dan media yangdipersiapkan sebelum memberikanpenyuluhan agama.
c. Peneliti mengamati informan secarakeselurahan dari sikap verbal dan nonverbal saat memberikan penyuluhanagama.
d. Peneliti mengamati sejauh mana keyinforman berinteraksi dengan informanpendukung.
e. Peneliti mengamati sikap informansetelah memberikan penyuluhanagama.
2 Kondisi informansaat diwawancara
Sikap terhadap teman-temannya, ekspresiwajah, gesture tubuh, intonasi suara,kontak mata, gerakan kepala, tarikanujung bibir.
3 Pola dalamberinteraksi keyinforman dengan
Seperti apa saja bentuk interaksikomunikasi yang dilakukan informan.Suasana hati, emosi, perasaan informan
informan pendukung dalam berinteraksi dengan dirinya daninforman pendukung. Seperti apa sajabentuk komunikasi key informan terhadapinforman pendukung.
4 Suasana tempatpenyuluhan agama
Suasana tempat penyuluhan agama.Kegiataninforman ditempatpenyuluhanagama,suasanakeakrabandankebersamaandenganinformanpendukung.
B. Pedoman Guide ObservasiNama :Usia :Alamat :Pendidikan :Masa menjadi :residen
Tabel 2. Blue Print Guide Obervasiproses metode penyuluhan agama terhadap penerimaan diri (key
informan 2)
No Aspek Keterangan proses metode penyuluhanagama
1 Keseharianinforman menjadimantan pecandunarkoba
Permulaan terjadinya proses metodepenyuluhan agama pada informan, yakni:a. Peneliti mengamati lingkungan tempat
informan, dimana terjadinya prosesmetode penyuluhan, seperti bagaimanasuasana lingkungan, tempat ibadah dantempat penyuluhan agama.
b. Peneliti mengamati sikap, keinginan danmotivasi kuat informan untuk sembuhdan tidak mengulangi kesalahannyakembali.
c. Peneliti mengamati informan secarakeseluruhan dimulai dari sikap verbaldan non verbal, motivasi mencaripengetahuan, sikap bertanya, sikapdalam bergabung, interaksi dengan oranglain atau gropnya. Bagaimana perubahanemosi, intelektual, dan komitmennya,apakah pasif atau aktif.
d. Peneliti mengamati sikap dankemampuan menahan emosi informanketika merespon segala sesuatu.
e. Peneliti mengamati sikap interaksi sosialinforman dalam kehidupan individunyadan kesehariannya.
f. Peneliti mengamati bagaimana sikapinforman setelah melakukan penyuluhanagama, apa saja perbedaannya.
2 Kondisi informansaat diwawancara
Sikap terhadap teman-temannya, Ekpresiwajah, gesture tubuh, intonasi suara, kontakmata, gerakan kepala, tarikan ujung bibir.
3 Pola dalamberinteraksiInforman dengankey informan
Seperti apa saja bentuk ibadah yangdiakukan informan, apa saja aktivitasinforman di lingkungan.Suasana hati, emosi, perasaan informandalam berinteraksi dengan diri dan oranglain, seperti apa saja bentuk komunikasiinforman terhadap dirinya dan orang lain.
4 Suasana lokasirehabilitasi
Suasana lingkungan tempat rehabilitasiinforman.Kegiatan di tempat rehabilitasi informan,suasanakeakraban dan kebersamaan antar anggotadan mentor.
Tabel 3. Guide Wawancara Pada Informan (key informan 1)
Nama :Usia :Alamat :Pendidikan :Hari/Tanggal :
WawancaraWaktu :Lokasi :WawancaraTujuan :Wawancara
No Indikator Pertanyaan1 Identitas informan a. Bisa tolong ceritakan identitas anda secara
keseluruhan ?b. Apa pekerjaan anda sebelum menjadi
penyuluh agama di PSPP Galih Pakuan ?c. Jika sebelumnya bekerja menjadi penyuluh
agama di instansi lain, sudah berapa lama ?d. Sudah berapa lama anda menjadi penyuluh
agama di PSPP Galih Pakuan ?2 Proses metode
penyuluhan agamaa. Apa yang dimaksud dengan penyuluhan
agama menurut anda ?b. Jelaskan secara rinci kapan saja anda
memberikan penyuluhan agama ?c. Apakah semua mantan pecandu wajib
mengikuti penyuluhan agama ?d. Apa sanksi untuk mantan pecandu, jika
tidak menghadiri kegiatan penyuluhanagama ?
e. Metode penyuluhan agama apa yang andagunakan ?
f. Materi apa yang anda sampaikan dalammemberikan penyuluhan agama ?
g. Materi apa yang menjadi antusiasme paramantan pecandu narkoba ?
h. Materi atau kegiatan penyuluhan agamaapa yang paling anda tekankan ?
i. Media apa saja yang digunakan dalamkegiatan penyuluhan agama ?
j. Bagaimana proses dalam melakukanpenyuluhan agama ?
k. Apa tujuan dan fungsi diadakannyakegiatan penyuluhan agama ?
l. Apa faktor pendukung dari metodepenyuluhan agama yang anda terapkan ?
m. Apa faktor penghambat dari metode
penyuluhan agama yang anda terapkan ?n. Siapa yang menjadi faktor penentu
keberhasilan dari penyuluhan agama ini ?o. Apakah terdapat perubahan dari para
mantan pecandu setelah mendapatkanpenyuluhan agama ?
p. Setelah berapa lama dilakukan penyuluhanagama perubahan tersebut terjadi ?
q. Motivasi apa yang membuat anda inginmenjadi penyuluh agama pada para mantanpecandu narkoba ?
3 Penerimaan diri a. Apa yang anda ketahui tentang penerimaandiri ?
b. Apakah sikap residen waktu awaldilakukan rehabilitasi ? menerima/ cuek/memberontak ?
c. Menurut anda, apakah dengan diadakannyapenyuluhan agama, para mantan pecandudapat menerima dirinya atas kesalahanyang telah diperbuat ?
d. Berapa banyak mantan pecandu yangmenerima hal tersebut ?
e. Bagaimana anda mengetahui jika mantanpecandu telah menerima keadaan mereka ?
Tabel 4. Guide Wawancara Pada Informan (key informan 2)
Nama :Usia :Alamat :Pendidikan :Hari/Tanggal :WawancaraWaktu :Lokasi :WawancaraTujuan :Wawancara
No Indikator Pertanyaan1 Identitas informan a. Bisa anda perkenalkan identitas anda ?
b. Bagaimana perasaan anda ketikapertama kali berada disini ?
c. Sudah berapa lama anda menjadiresiden ?
d. Sebelum anda berada disini, apaaktivitas anda diluar ?
e. Apa kegiatan keseharian anda disini ?f. Bagaimana anda dapat terjerumus
kedalam narkoba ?g. Jelaskan bagaimana anda dapat masuk
ke PSPP Galih Pakuan ini ?h. Apakah keluarga anda mendukung anda
masuk ke PSPP Galih Pakuan ini ?i. Dorongan apa yang membuat anda
semangat untuk sembuh ?j. Apakah menurut anda adalah keputusan
yang tepat anda masuk ke PSPP GalihPakuan ini ?
k. Apa tujuan anda masuk ke PSPP GalihPakuan ini ?
2 Proses metodepenyuluhan agama
a. Apa yang anda ketahui tentang kegiatanpenyuluhan agama ?
b. Setiap kapan anda mendapatkanpenyuluhan agama ?
c. Apakah anda wajib mengikutipenyuluhan agama ?
d. Apa sanksi jika tidak menghadirikegiatan penyuluhan agama ?
e. Metode penyuluhan agama apa yangdigunakan penyuluh agama ?
f. Materi apa yang biasanya disampaikanpenyuluh agama ?
g. Materi penyuluhan agama apa yanganda sukai dan tunggu-tunggu?
h. Media apa saja yang digunakan dalamkegiatan penyuluhan agama ?
i. Apa faktor pendukung dari metodepenyuluhan agama yang di terapkan ?
j. Apa faktor penghambat dari metodepenyuluhan agama yang di terapkan ?
k. Siapa yang menjadi faktor penentukeberhasilan dari penyuluhan agama ini
?l. Apakah yang anda rasakan setelah
mendapatkan penyuluhan agama ?m. Bagaimana menurut anda dengan
adanya kegiatan penyuluhan agama ?n. Apakah ada perubahan terhadap sikap
anda setelah mendapatkan penyuluhanagama ?
o. Apakah kegiatan penyuluhan agamamenarik bagi anda ?
3 Penerimaan diri a. Apakah anda nyaman berada disini ?b. Apa yang menyebabkan anda merasa
nyaman / kurang nyaman berada disini ?c. Apakah anda dapat mengikuti dengan
baik kegiatan disini ?d. Kegiatan apa yang paling anda sukai ?e. Apakah menurut anda kegiatan tersebut
berpengaruh terhadap prosespenyembuhan anda ?
f. Apakah mentor berpengaruh terhadapperubahan anda ?
g. Apakah mentor banyak membantudalam proses perubahan anda ?
h. Apakah pada kegiatan penyuluhanagama diberikan pemahaman mengenaipenerimaan diri atas semua kesalahan ?
i. Setelah berapa bulan anda merasanyaman berada disini ?
j. Kegiatan apa yang membuat andatermotivasi untuk menerima segalakeadaan anda saat ini ?
k. Apakah anda merasa berbeda denganorang lain, karena anda melakukan halyang menyimpang ? atau anda sudahmerasa sama dengan orang lain ?
l. Apakah anda mempunyai kemampuanatau percaya diri untuk menghadapikehidupan selanjutnya ?
m. Apakah anda dapat bertanggung jawabatas kesalahan anda dan tidak akanmengulanginya lagi ?
n. Apakah anda memiliki sikap toleran dan
peduli terhadap orang lain ?o. Apakah anda termasuk orang yang
mempunya pendirian sendiri walaupunbanyak tekanan yang ada ?
p. Apakah anda menyalahkan diri akanketerbatasan anda ?
q. Apakah anda dapat menerima sifatorang lain dengan tenang ?
Tabel 5. Guide Wawancara Pada Informan (significant others)
Nama :Usia :Alamat :Pendidikan :Hari/Tanggal :WawancaraWaktu :Lokasi :WawancaraTujuan :Wawancara
No Indikator Pertanyaan1 Identitas informan a. Bisa anda perkenalkan identitas anda ?
b. Bagaimana perasaan anda ketika pertamakali berada disini ?
c. Sudah berapa lama anda menjadi residen?
d. Sebelum anda berada disini, apa aktivitasanda diluar ?
e. Bagaimana anda dapat terjerumuskedalam narkoba ?
f. Jelaskan bagaimana anda dapat masuk keGalih Pakuan ini ?
g. Apa tujuan anda masuk ke Galih Pakuanini ?
2 Proses metodepenyuluhan agama
a. Menurut anda, apakah teman anda selalumengikuti kegiatan penyuluhan agama ?
b. Menurut anda, apakah teman anda selalumelaksanakan sholat 5 waktu ?
c. Menurut anda, apakah teman andamerasa tenang setelah mengikutikegiatan penyuluhan agama ?
d. Menurut anda, apakah teman anda sukamengaji ?
3 Penerimaan diri a. Menurut anda, apakah teman andanyaman berada disini ?
b. Selama berapa lama teman anda mulainyaman berada disini ?
c. Menurut anda, bagaimana prosesperubahan teman anda ?
d. Menurut anda, apakah setelahmendapatkan penyuluhan agama, temananda dapat menerima dirinya ?
e. Menurut anda, apakah teman andamerasa berbeda dengan orang lain,karena teman anda melakukan hal yangmenyimpang ? atau teman anda sudahmerasa sama dengan orang lain ?
f. Menurut anda, apakah teman andamempunyai kemampuan atau percayadiri untuk menghadapi kehidupanselanjutnya ?
g. Menurut anda, apakah teman anda dapatbertanggung jawab atas kesalahannyadan tidak akan mengulanginya lagi ?
h. Menurut anda, apakah teman andamemiliki sikap toleran dan peduliterhadap orang lain ?
i. Menurut anda, apakah teman andatermasuk orang yang mempunyaipendirian sendiri walaupun banyaktekanan yang ada ?
j. Menurut anda, apakah teman andamenyalahkan diri akan keterbatasannya ?
k. Menurut anda, apakah teman anda dapatmenerima sifat orang lain dengan tenang?
Table 6. Wawancara dengan Informan 1 (Lutfi Rahman / PenyuluhAgama)
No
Pertanyaan Jawaban Interpretasi
Proses Metode Penyuluhan Agama1 Apa yang
dimaksuddenganpenyuluhanagamamenurut anda?
Penyampaian dakwahdengan berbagai macambentuk cara, nilai-nilaikeagamaan, nilai-nilai yangmengarah kepada perbaikanruhaniah. Bimbingan rohaniatau penyuluhan agama iniperlu mendapatkanperhatian yang cukup danpenyuluh agama berperandidalamnya.
Penyampaiandakwah denganberbagai macamcara.
2 Jelaskansecara rincikapan sajaandamemberikanpenyuluhanagama ?
1) Muhadhoroh setiapmalam Rabu.
2) Yasinan, tahlil dankultum setiap malamJumat.
3) Religi Class setiap haridi siang hari.
4) Kegiatan berkala setiaptahunan yang dinamakanPHBI, berupa 5 kalikegiatan yaitu : tahunbaru Islam, Idul Adha,Nuzulul Qur’an, MaulidNabi dan Isra’ Mi’raj.
1) Muhadhorohsetiap malamRabu.
2) Yasinan, tahlildan kultum setiapmalam Jumat.
3) Religi Classsetiap hari disiang hari.
4) Kegiatan berkalasetiap tahunanyang dinamakanPHBI, berupa 5kali kegiatanyaitu : tahun baruIslam, Idul Adha,Nuzulul Qur’an,Maulid Nabi danIsra’ Mi’raj.
3 Apakahsemuamantanpecanduwajibmengikutipenyuluhanagama ?
Kegiatan penyuluhanAgama inipun wajib diikutioleh semua Residen, kecualiyang non muslim tidakdiwajibkan, tetapiterkadang mereka ikut sertajuga
Kegiatan penyuluhanAgama bersifatwajib untuk diikutioleh semua Residen,kecuali yang nonmuslim tidakdiwajibkan.
4 Apa sanksiuntuk mantanpecandu, jikatidakmenghadirikegiatanpenyuluhanagama ?
Jika ada yang ketahuantidak mengikuti kegiatanpenyuluhan agama, makasankinya akan di panggildan disesuaikan.
Sanksinya adalahdilakukanpemanggilan dandiberikankonsekuensi sesuaikapasitasnya.
5 Metodepenyuluhanagama apayang andagunakan ?
Menggunakan metodeceramah, diskusi, sharingdengan cara penyampaianyang funtual artinya sesuaidengan kebutuhan danfungsi dari pada itu. Halsederhanya misalkan terkaitdengan sholat. Sholat itubukan sekedar setelahmengambil air wudhu danseterusnya kemudian salam,itu tidak tetapi harusmemahami kenapa kitaharus mengangkat keduatangan saat takbiratulihram, rukuk badannyamendengkluk, sujud kepalakita ditanah ditempat sujud,dan seterusnya sampaikemudian ke salam.Harapannya adalah itu bisadimaknai sehingga tidakhanya sekedar ritual tetapidifahami.
Metode penyuluhanagama yangdilakukanmenggunakanmetode ceramah,diskusi, sharing dandemonstrasi ataupemutaran film.
6 Materi apayang andasampaikandalammemberikanpenyuluhanagama ?
Materi-materi yang seringdisampaikan itu adalah hal-hal yang sederhana saja,tidak muluk-muluk terkaityang lain-lain. Hal-halritual harian saja, itu akanmencerminkan akhlak yangbaik, seperti dari hal sholatyaitu materi-materi tentangsholat, dari mulai niat
Materi penyuluhanagama yangdiberikan berupamateri tentangsholat, fiqih, tauhiddan materi dasarlainnya.
takbiratul ihram, disitusecara tidak langsung adakajian tentang fiqih, tauhidpastinya dan efeknya adalahmenjadikan kesalehanpribadi dan kesalehansosial.
7 Materi apayang menjadiantusiasmepara mantanpecandunarkoba ?
Ketika sudah berbicaratentang ketertarikanterhadap keluarga atauorang tua, karena Residenyang ada disini tidaksemuanya masih jomblo,banyak juga atau adabeberapa juga yang sudahberkeluarga punya anakdan punya istri, mengenaihak dan kewajiban sebagaiseorang suami dan bapak.Materi terkait sholat pundemikian menjadi hal yangditunggu-tunggu, karenaterkadang sholat yangmereka lakukan diakui olehbeberapa, sepertinya sihmayoritas hanya yangmewakilkan saja yangmenyampaikan bahwasholatnya hanya ritual saja.Seyogyanya kan sholat itumencegah perbuatan kejidan munkar, hanya sajakemudian saat ini merakasudah mengalami secarayang tidak seharusnyadilakukan yaitu menjadikorban penyalahgunaannarkoba.
Materi tentangkeluarga atau orangtua, dan materisholat.
8 Materi ataukegiatanpenyuluhanagama apa
Hal-hal sederhana sajayang menjadi ritual tentangsholat itu juga cukupmembuat ketertarikan,
Materi tenang sholatyang dibahasakansecara sederhana danmudah difahami
yang palingandatekankan ?
indikasinya adalah ketikaResiden sudah pulang kekeluarga dan masyarakatmenunjukkan seperinya iaterngiang-ngiang denganbahasan-bahasan yangpernah disampaikan ketikakegiatan penyuluhanagama. Ada beberapa dariJambi, Cirebon, Bantenmasih teringat ketika sayamengucapkan bahasa-bahasa tertentu, dan itubukan harus kajian-kajianyang dalem-dalem banget.Kaitannya dengan sholatsaja, tapi kita bahasakannyadengan bahasa yangsederhana, membumi yangsekiranya mereka itu mudahmenerimanya.
sehingga berdampakpada perubahanResiden terkaitperilaku dan lainnya.
9 Media apasaja yangdigunakandalamkegiatanpenyuluhanagama ?
Media yang saya pakai atautools yang saya pakaiadalah tentunya Al-Qur’anyang saya pakai, dengancara misalkan inginmengkaji 1 ayat supayasaya tidak mengada-adadan terkesan menggurui danseterunya, maka saya mintasalah satu atau salah duauntuk membacakan ayatnya,kemudian yang satunyamembacakanterjemahannya. Dari situmenarik mereka supayabaca dan ini terjemahannyabukan saya yang mengada-ada, kemudian kita kaji kitagali dengan bahasa yang didunianya mereka lah.Misalkan kita ingin
Media yangdigunakan berupaAl-Qur’an, storytelling, infocus untukpemutaran film danlainnya.
mengkaji dengan konsepcerita begini, ada sebuahayat Innal insana wafikhusrin, sesungguhnyamanusia dalam kerugian.Nah ketika sebelum masukke konsep itu, kita bawa kecerita dulu, di tanya siapayang bisa memberikanpemahaman tentang apa iturugi, dan lainnya. Jadi adainteraksi, dari situ merekatidak lepas dari frame yangsedang kita bahas, kalaukita monoton ngomongsendiri tidak terjadikomunikasi dua arah. Kalautools yang lain, sayasenemunya, kalau saya pasmegangnya rokok ataukorek ya bisa saya gunakanitu menjadi perumpamaan.
10 Bagaimanaproses dalammelakukanpenyuluhanagama ?
Prosesnya tidak jauh kayakdi sekolahan, ada absen,ada buku panduan kayaksemacam jurnal untukpribadi, bahwa pertemuanhari ini ngapain, misalkanngaji iqro dari halamansekian sampe sekian danlainnya. Kemudiandidahului denganpembukaan, membaca al-fatihah dan seterusnya, itukemudian dzikir, habisdzikir kemudian tausiah,setelah itu diskusi. Untuktausiah itu kembali lagi ketadi, materinya itu funtualmateri yang saat ini sedangbuming, seperti sekarangmengendai pemilu lah, tapi
Proses penyuluhanagama saat mengaji,mengacu dari bukupanduan atau jurnalpribadi yang dimilikimasing-masingResiden.Penyampaianpenyuluhan agamadiawali denganpembukaan,membaca Al-Fatihahdan seterusnya,kemudian dzikir,dilanjutkan tausiah,kemudian diskusiatau pemutaran filmdan terakhir ditutupdengan doa.
nanti itu menjadi dua kubu,justru dengan begitu kitamasuki nilaimempersatukannya. Karenamemang disini itu laksanapelangi, karena ada yangdari Batak, Sunda, Jawa,Dayak, Aceh dan seterusnyaseIndonesia. Andaikan itupelangi menjadi indah itudengan bersatu.
11 Apa tujuandan fungsidiadakannyakegiatanpenyuluhanagama ?
Tujuan secara pribadi dankeseluruhan denganpenyuluhan agama ini,kepingin output danoutcome bagi Residen yangmenyadari akan keberadaandirinya sebagai makhlukTuhan, kalau sudahdemikian maka dia pastipunya kewajiban akandirinya terhadap Tuhannyadan akan dirinya terhadapsesamanya.
Tujuan adanyapenyuluhan agamaadalah Residenmenyadarikeberadaan dirinyasebagai makhlukTuhan, denganbegitu mereka akanmenyadari akankewajiban dirinyaterhadap Tuhannyadan sesamanya.
12 Apa faktorpendukungdari metodepenyuluhanagama yanganda terapkan?
Faktor-faktor pendukunguntuk melancarkan ituselain dari saya denganResidennya, tentunyadidukung dengan program-program yang lain. Bahwaapa yang saya sampaikantentunya tidak keluar,bahkan menjadi penguatbagi program-programyang lain. Misalkan gini,dari program TerapyCommunity sendiri adaistilah PNQ, pokoknya rapihbersih. Nah itu diterapkansudah saat sholat, jangansamakan mandi dengan kekamar mandi, jangan
Faktor pendukungberjalannyapenyuluhan agamaadalah keterkaitanatau kolaborasiantara penyuluhagama denganResiden, begitupundengan program-program lainnya.
samakan sholat ketika kewarung pakai kolor,walaupun udah menutupidibawah lutut tetapi tidakrapih.
13 Apa faktorpenghambatdari metodepenyuluhanagama yanganda terapkan?
Faktor untuk di job sayapribadi, kedua waktukurang. Bimbingan sosialdisini itu mulai meleksampai merem lagi. Nahbimbingan keagamaanhanya beberapa jam sajadalam seminggu. Sementarabimbingan sosial ritualsetiap hari, maka kurangimbang. Kemudianpetugasnya pun kurangimbang, karena memangpendekatan di BRS GalihPakuan ini adalahrehabilitasi sosial, makakecenderungan untukbimbingannya lebih kepadasosialnya yang dimayoritaskan.
Faktor penghambatberjalannyapenyuluhan agamaadalah kurangnyawaktu yangdiberikan, karenaResiden lebihbanyak kegiatanmengenai sosialyang diberikan pihakGalih Pakuan,kemudian personilpetugasnya kurang.
14 Siapa yangmenjadifaktorpenentukeberhasilandaripenyuluhanagama ini ?
Saya kira menjadi suatusitem yang tidak bisadilepaskan dari unsur da’idan mad’u itu harusbersinergi. Tetapi kalaumisalkan di probabilitaskantetap saja bahwa yang akanmenjadi pengaruh terbesaradalah dirinya. Seaktifsehebat apapun seorangda’i seorang penyuluhagama, kalau dirinya tidakmau berubah kan tidak jugaberhasil, itu sudahdijelaskan didalam Al-Qur’an yah.
Penentu keberhasilankegiatan penyuluhanagama adalah unsurda’i dan mad’u yangsaling bersinergi.
15 Apakah Terlihat sekali ada Terdapat perubahan
terdapatperubahandari paramantanpecandusetelahmendapatkanpenyuluhanagama ?
perbedaan, minimal adarasa ketenangan disitu.Bahwa sesungguhnyasejarah kelam yang pernahdialaminya itu bagian darisandiwara Tuhan untukberproses hidup danmenjalani perbaikan.
dari Residen setelahmendapatkanpenyuluhan agama,terlihat dari lebihtenangnya Residendalam menjalanihari-harinya.
16 Setelahberapa lamadilakukanpenyuluhanagamaperubahantersebutterjadi ?
Merupakan hal yangberbeda-beda setiaporangnya, karena itu bagiandari proses dan tidak bisadisamakan satu denganyang lain, akan tetapi disiniada role yang dijadikanaturan kesepakatanbersama bahwa waktunyasholat ya harus sholat,terlepas itu menjadi sebuahkewajiban, tapi seyogyanyaharapannya ini bagiandaripada panggilan jiwa.Hal-hal kewajiban yangdilakukan sebagai hambaTuhan denganmelaksanakan sholat itubukan hanya sebagai ritualtetapi menjadi sebuahkebutuhan nantinya. Itudirasa ketika, oh saya belumsholat, pasti akan gelisahrasanya, itu saya kira bisamenjadikan indikasi kalaukebutuhan batin itu sudahmulai tertanam.
Perubahan yangterjadi pada Residentergolong berbeda-beda waktu setiapindividunya. Rata-rata terlihatperubahan setelahsudah 2 minggulebih berada di GalihPakuan.
17 Motivasi apayangmembuatanda inginmenjadipenyuluh
Sebelum saya masuk keGalih Pakuan sendiri, sayasudah sejak SD barangkalisudah mempunyai doktrindari Kakek saya bahwaketika dikasih pilihan
Harapannya adalahketika dapat berbagipengetahuan yangsedikit ini, mudah-mudahan dimataAllah dapat bernilai
agama padapara mantanpecandunarkoba ?
antara ilmu harta tahta,sertamerta saya menjawabilmu, karena saya pernahdapat pelajaran bahwa adahal yang ketika kita sudahmeninggal tetapi masihmendapat pahala, apa ituilmu yang bermanfaat.Harapan saya ketika sayabisa berbagi pengetahuanyang yah masih tidak adanilainya, yah mudah-mudahan dimata Allah bisabernilai dan syukur-syukurdapat ganjaran pahala. Itubagian doktrin motivasiawal menjadi dasarnya,lantas kalau kemudian soalpenempatannya di GalihPakuan dengan narkoba,karena ini tuntutan tugasyang sudah diamanatkanNegara di Galih Pakuan.Motivasi lainnya selaindapat aktivitas, juga dapatasupan lah.
dan mendapatkanganjaran pahala.
Penerimaan Diri16 Apa yang
anda ketahuitentangpenerimaandiri ?
Accepting kalau bahasajargon disini, menerima apayang saya fikirkan, apayang sudah menjadi sebuahpemikiran, bahwa sejarahyang sudah berlalu itulahkira-kira berlalu, lantaskemudian kita memasukibabak baru dengan prosesrehabilitasi. Ternyatadidalam proses rehabilitasiini ada hal-hal yangmembuat diri para Residenini dapat berubah, makadisitulah ada proses
Penerimaan diriadalah menerima apayang sudah berlaludan berusahamemperbaiki diridengan mengikutisegala kegiatan dipusat rehabilitasi.
penerimaan diri.17 Apakah sikap
residen waktuawaldilakukanrehabilitasi?menerima/cuek/memberontak?
Ada yang berontak, marah-marah, terutama marah-marah sama orang tuakemudian berimbas marah-marah kepada petugasdisaat penerimaan itu jugaada. Setelah satu duaminggu kemudian, ketikaada proses motivasididalam asrama, adaketemu dengan teman yangdulunya punya nasib sama,ada konselor yang selalumendampingi, ada jugapetugas-petugas yang lainmengarahkan, dari situberubah. Saya masih ingatbetul ada salah satu Residendari Padang namanya “F”dulunya sudah sangatmarah sudah lari ke possatpam, sama securityditahan dan sudahmenantang lebih baik sayamati daripada saya di rehabdan seterusnya dan bahasa-bahasa lainnya yang sudahtidak lazim diutarakan.Setelah sudah satu sampaidua minggu, dia sudahaccept dirinya, bahkanbetah disini dan salahsatunya sudah menjadikonselor disini. Artinyadisitu ada penerimaan yangsangat luar biasa bahwadirinya melakukan hal yangsalah.
Sikapnya beragam,ada yang berontak,marah-marah kepadakeluarga ataupunpetugas.
18 Menurutanda, apakahdengan
Berbeda-beda setiapResidennya, seyogyanyasekitar satu sampai dua
Pada dasarnyasetelah mengikutikegiatan kurang
diadakannyapenyuluhanagama, paramantanpecandudapatmenerimadirinya ataskesalahanyang telahdiperbuat ?
minggu, intinya setelahsudah mendapatkankegiatan-kegiatanrehabilitasi. Indikasinyaterlihat ada penerimaan diridari mereka adalahindikasinya sederhanaternyata dari para Residenini tidak sedikit yang ngajinya jago, padahal dia jugasudah haji, yang keturunandari para ulama juga ada.
lebih selama duaminggu, makamereka dapatmenerima semuakeadaan yangmereka hadapi.
19 Berapabanyakmantanpecandu yangmenerima haltersebut ?
Biasanya setelah 2 minggusudah mendapatkanpenyuluhan agama, merekasudah mulai menerimadirinya.
Rata-rata setelah duaminggu sudahmendapatkankegiatan penyuluhanagama, merekasudah mulai terbiasamenerima keadaan.
20 Bagaimanaandamengetahuimantanpecandu telahmenerimakeadaan ?
Terlihat dari perubahannya. Terlihat dariperubahannya.
Table 7. Wawancara dengan Informan 2 (Edi Ibrahim Tarigan /Residen 1)
No
Pertanyaan Jawaban Interpretasi
Proses Metode Penyuluhan Agama1 Apa yang
andaketahuitentangkegiatanpenyuluhanagama ?
Kegiatan keagamaan disinimenurut saya sangat dianjurinsih, walaupun konsepnyatherapeutic communitypemangkasan tingkah laku, tapiagama juga dianjurin karenakita diwajibkan ibadah sholat itu5 waktu satu hari kan, Shubuh
Penyuluhanagamamerupakankegiatan yangwajib diikuti paraResiden, berupaibadah sholat,acara besar Islam
semua harus dilakuin. Nah yangNasrani juga gitu kan, walaupunNasrani juga tetap dianjurkanuntuk kumpul baca al-kitab kanbiasanya mereka. Terus setiaphari Jumat kita kan juga diMushola ada Ustad biasanyakan sholat Jumat berjamaah danuntuk hari-hari besar juga kitajalanin, kaya tadi kita udahadain acara Isra Mi’raj.
dan lainnya.
2 Setiapkapan andamendapatkanpenyuluhanagama ?
Sudah sejak pertama masuk,sudah cukup lama. Waktu awalmasuk dulu sampai saya tigabulan diwajibkan, tapi setelahsaya udah bisa keluar, sudahbisa pegang hp, sudah lebih kemasuk pendewasaan, kita bolehikut, kita juga bolehbersosialisasi keluar gitu.
Sejak pertamamasuk di GalihPakuan sampaitiga bulan.
3 Apakahanda wajibmengikutipenyuluhanagama ?
Iya Wajib Semua Residenwajib mengikutikegiatanpenyuluhanagama.
4 Apa sanksijika tidakmenghadirikegiatanpenyuluhanagama ?
Ada sanksi, kalau disini tidakmenghargai agama misalnya diatidak sholat, disaat jam sholatdia tidur, biasanya adapembelajaran, adakonsekuensinya.
Ada konsekuensijika tidakmengikutikegiatanpenyuluhanagama berupapembelajaran.
5 Metodepenyuluhanagama apayangdigunakanpenyuluhagama ?
Kalau untuk yang hari biasa yahbiasanya sholat, kalau untukkegiatan hari Senin yah, sholatitu 5 waktu, sebelum sholat udahpasti biasanya ngaji dulu, apamarhabanan dzikir, terus setelahsholat udah pasti doa kan, adayang mimpin doa. Kalau hariSelasa malam itu yasinan juga,terus kadang Pak Ustad juga
Metodepenyuluhanagama yangdiberikanmenggunakanmetode ceramah,sharing, danpemutaran filmatau demonstrasi.
kasih dibawa film nonton filmkisah-kisah Rasul, tentang harikiamat gitu-gitu sama hari kamismalam Jumat ceramah sharingagama lah.
6 Materi apayangbiasanyadisampaikan penyuluhagama ?
Kalau Pak Ustad biasanya kalauhari Selasa itu dia bawa tentanghari kiamat, supaya memangbutuh sih, tentang dosa, tentangapa. Kadang banyak juga yangpuasa Senin Kamis sebagian.
Materipenyuluhanagama yangdiberikanmengenai materihari kiamat,mengenai dosa.
7 Materipenyuluhanagama apayang andasukai dantunggu-tunggu?
Itu kalau Pak Ustad lagi bawafilm tentang kisah-kisah paraRasul, kisah Nabi atau tentanghari kiamat tuh enak, banyakanak-anak yang pada rame tuhkumpul, kalau udah ceritatentang kayak gitu, karena gamonoton, jadi enjoy anak-anakliatnya.
Materipenyuluhanagama yangdisukai adalahsaat pemutaranfilm terkait kisah-kisah para Rasul.
8 Media apasaja yangdigunakandalamkegiatanpenyuluhanagama ?
Biasanya infocus ada projector,terus speaker biasanya buatngaji, surat buku yasin. Kadangkalau Pak Ustad berhalangan,ya anak-anak yang biasanyayang udah tau Al-Qur’an, yangudah pergi haji yang gantiin.
Media yangdigunakan saatpenyuluhanagama berupainfocus,projector,speaker, Yasindan Al-Qur’an.
9 Apa faktorpendukungdari metodepenyuluhanagama yangdi terapkan?
Biasanya saling mengingatkansih anak-anak, waktunyamemang sholat, udah semuanyasaling ngingetin yuk sholat,terus yang lain faktorpendukungnya emang programsih yang diharuskan.
Faktorpendukung darikegiatanpenyuluhanagama adalahResiden yangsalingmengingatkansatu sama lainsaat waktunyasholat danpendukunglainnya karena
penyuluhanagamamerupakanprogram wajib.
10 Apa faktorpenghambatdari metodepenyuluhanagama yangdi terapkan?
Terkadang di media, misalnyakita mau ngaji atau mau apa,terkadang kan pake projectoratau apa gitu, kadang kasetnyaga ada ataupun macet. Teruspenghambat yang lainnyaterkadang kalau sholat Shubuhitu, ada aja penghambatnya,yang pertama kita ada nightman itu banguninnya kesiangangitu-gitu sih, kalau untuk yanglain ga ada.
Faktorpenghambatkegiatanpenyuluhanagama adalahmedia yangdigunakanterkadangbermasalah,contohnya kasetuntuk pemutaranfilm terkadangrusak.Penghambatlainnya saatsholat Shubuhpara Residen sulitdibangunkan.
11 Siapa yangmenjadifaktorpenentukeberhasilan daripenyuluhanagama ini ?
Saling keterkaitan, penyuluhnyajuga penting, dia bisa bawasuasana juga ga tegang, kalaupak Ustad ini ada lucu-lucunyajuga.
Faktor penentukeberhasilankegiatanpenyuluhanagama jika adaketerkaitan antarapenyuluh agamaatau Ustaddengan Residen.
12 Apakahyang andarasakansetelahmendapatkanpenyuluhanagama ?
Banyak sih kadang kita maumikir kok hidup gini-gini aja,kadang kan setiap denger kalaunonton film hari kiamat atau apagitu denger ceramahnya kadangmikir juga jadinya, kapan mauberakhir kaya gini gitu sihkadang ada aja terlintas kokgini-gini aja.
Setelahmendapatkanpenyuluhanagama membuatResiden berfikiratas kesalahannyadan memilikisemangat untukberubah menjadilebih baik.
13 Bagaimanamenurutandadenganadanyakegiatanpenyuluhanagama ?
Bagus cukup mendukung untukkita lebih pulih lagi.
Penyuluhanagama sangatmendukung untukprosespemulihan.
14 Apakah adaperubahanterhadapsikap andasetelahmendapatkanpenyuluhanagama ?
Ada perubahan juga dari sikap.Biasanya kan gini, kalauceramah itu kan malam Selasaitu kan kita ada emosi apa gitu,tapi kalau abis denger ceramahgitu kayak emang beda sih, adabeda kayak tenang terus lebihada wawasan. Aku ini emanggatau agama, cuma emangdisini aja sih tau agama, taungaji sedikit-sedikit, pak Ustadjuga yang ngajarin ngaji.
Terdapatperubahan sikapsetelahmendapatkanpenyuluhanagama, berupaketenangan hati,tidak emosional,mendapatkanwawasan.
15 Apakahkegiatanpenyuluhanagamamenarikbagi anda ?
Sangat menarik bagi saya Kegiatanpenyuluhanagamamerupakankegiatan yangmenarik.
Penerimaan Diri16 Apakah
andanyamanberadadisini ?
Saya nyaman berada disini,gatau kalau yang lain, duaminggu saya udah bisamenyesuaikan dengan yang lain.Saya kan awal-awalnya karenaemang kelanjutan program juga,cuma pertama masuk sih emangdari Residen lagi ikut dari awal.
Residen nyamanberada di GalihPakuan, karenamerupakanResiden lanjutanprogram daripusat Rehabilitasilain.
17 Apa yangmenyebabkan andamerasanyaman /kurang
Saya merasa nyaman disinikarena memang keluarga tidakmenerima saya balik terus istrijuga udah ke Malaysia kan, jadianak sendiri, ga sendiri sih samaneneknya di kampung kan, ya
Residen merasanyaman berada diGalih Pakuan,karena memangkeluarga sudahtidak menerima
nyamanberadadisini ?
kalau saya ga perbaiki diri siapalagi.
dirinya dan inginmemperbaikikesalahannya.
18 Apakahanda dapatmengikutidengan baikkegiatandisini ?
Saya bisa mengikuti dengan baikkegiatan disini.
Residen dapatmengikuti denganbaik semuakegiatan.
19 Kegiatanapa yangpaling andasukai ?
Kegiatan yang paling saya sukadisini patch group itu kitakumpul satu circle, satulingkaran tuh kita kumpul, kitaperkenalkan diri kita walaupunudah saling kenal, terus orangyang kenal kita, family yanglain. Misalnya saya ngenalindiri, nanti yang lain yang nilaisaya, selama menjalani itumisalnya elu udah baik, elu tuhbegini-begini, jadi kita tahumerubah diri kita.
Kegiatan yangpaling disukaiyaitu patchgroup, yangmerupakankegiatanberkumpul secaramelingkarkemudianmemperkenalkandirinya danResiden lainmemberikanmasukan danpenilaian terkaitproses perubahandirinya selamaberada disini.
20 Apakahmenurutandakegiatantersebutberpengaruhterhadapprosespenyembuhan anda ?
Kegiatan patch group iniberpengaruh karena kita bisatahu kan baik buruknya kita.
Kegiatan patchgroupberpengaruhterhadap prosespemulihan,karena dapatmengetahui baikburuknya diriResiden.
21 Apakahmentorberpengaruhterhadapperubahan
Mentor juga berpengaruhterhadap perubahan saya,karena banyak membantu sekali.
Mentorberpengaruhterhadap prosesperubahanResiden.
anda ?22 Apakah
mentorbanyakmembantudalamprosesperubahananda ?
Iya banyak. Mentor banyakmembantu prosesperubahanResiden.
23 Apakahpadakegiatanpenyuluhanagamadiberikanpemahamanmengenaipenerimaandiri atassemuakesalahan ?
Ya kalau pak Ustad seringngajarin tuh belajar memaafkandiri sendiri dulu, jangannyalahin keluarga, ga ada yangga bisa berubah lah kata pakUstad.
Penyuluh agamaatau Pak Ustadmemberikanpemahaman agarResiden dapatmemaafkan dirisendiri tanpamenyalahkanorang lain daningin berubahmemperbaikinya.
24 Setelahberapabulan andamerasanyamanberadadisini ?
Hanya seminggu saya sudahmerasa nyaman disini, karenakan saya juga indahan dariantirehabilitas jadi sudah terbiasa.
Residenmembutuhkanwaktu semingguuntuk merasanyaman berada diGalih Pakuan.
25 Kegiatanapa yangmembuatandatermotivasiuntukmenerimasegalakeadaananda saat ini?
Kegiatan static group, circlegroup, kegiatan sharing gitu,memecahkan masalah rumahtangga.
Kegiatan yangmembuat Residentermotivasi untukmenerimakeadaan adalahkegiatan staticgroup, circlegroup, sharingdan caramemecahkanmasalah dalamrumah tangga.
26 Apakahanda merasaberbedadenganorang lain,karena andamelakukanhal yangmenyimpang ? atauanda sudahmerasasamadenganorang lain ?
Saat ini saya sudah merasasama dengan yang lain, tidakada perbedaan.
Residen sudahmerasa samadengan oranglain.
27 Apakahandamempunyaikemampuanataupercaya diriuntukmenghadapikehidupanselanjutnya?
Setengah-setengah lah 50 50,kenapa karena berat sihmemang untuk pulang kadangkaki susah sekali, karena sayasudah 5 kali rehab juga gitu jadiudah tau pait manisnya diluarsakit, susah kadang kita bisabilang disini udah pulih, begitupulang tuh susah. Tetapi sayapercaya kalau disini bener yahInsyaAllah diluar juga bener,baik disini InsyaAllah baik jugadiluar.
Residen memilikikemampuan ataupercaya diriuntukmenghadapikehidupannyasebesar 50%,karena Residensudah 5 kalimelakukanRehabilitasi dansudah mengetahuiberatnya beradadiluar pusatRehabilitasi.
28 Apakahanda dapatbertanggungjawab ataskesalahananda dantidak akanmengulanginya lagi ?
InsyaAllah berjanji tidak akanmengulangi lagi, pasti mauberubah.
Residen berjanjiakan bertanggungjawab ataskesalahannya dantidak akanmengulanginyalagi.
29 Apakahandamemiliki
Ada sih sedikit banyaknya adalah, apalagi yang sesamanyakan, sesama korban Napza kan
Residen memilikisikap toleran danpeduli kepada
sikaptoleran danpeduliterhadaporang lain ?
saling peduli, tetapi kalau oranglain agak susah.
sesama korbanNapza.
30 Apakahandatermasukorang yangmempunyaipendiriansendiriwalaupunbanyaktekananyang ada ?
Ga juga, karena butuh pendapatorang lain juga, ga beraningambil keputusan sendiri sih.
Residen bukantermasuk orangyang mempunyaipendirian sendiri,karena belumberani mengambilkeputusansendiri.
31 Apakahandamenyalahkan diri akanketerbatasananda ?
Ini kadang menyalahkan dirisendiri juga, tapi kadang mikirah mungkin udah jalannya gitu,tapi kadang kalau misalnyanyalain diri sendiri, banyak jugasering nyalahin diri sendiri, ituudah pasti lah karena kan udahsampe kaya gini, jadi udah pasti,cuma ga lama-lama juga,sebentar udah tegar lagi, gitu-gitu sih.
Residenterkadangmenyalahkan dirisendiri ataskesalahannya,tetapi tidakmemakan banyakwaktu, hanyasesaat saja.
32 Apakahanda dapatmenerimasifat oranglain dengantenang ?
Bisa, insyaAllah bisa, sejauh inisih bisa, karena kan disini sama-sama pecandu kan, yang susahnanti kalau diluar sikap orangkalau menurut saya. Orang udahbaik, masih aja di anggaporang, kita masuk Masjiddibilang orang seminggu aja,gitu aja yang payahnya.
Residen dapatmenerima sifatResiden lain yangberbeda-bedadengan tenang,tetapi sulitmenerima sifatorang lain yangberada diluar,karena Residenmerasa orangdiluar banyakyang mengejek
dan mendukungperubahannya.
Table 8. Wawancara dengan Informan 3 (Kuriniawan / Residen 2)
No Pertanyaan Jawaban InterpretasiProses Metode Penyuluhan Agama
1 Apa yang andaketahui tentangkegiatanpenyuluhanagama ?
Kegiatan pemberian informasiseputar agama dan ngajarintentang keagamaan contoh,yang 5 waktu ini udah pastidijalani, kan ada yangbangunin.
Penyuluhanagamamerupakanpemberianinformasiterkaitagama,contohnyamengenaisholat danlainnya.
2 Setiap kapanandamendapatkanpenyuluhanagama ?
Ada yang harian ada yangmingguan dan bulanan sesuaijadwal.
Kegiatanpenyuluhanagamadiberikanharian,mingguandan bulanan.
3 Apakah andawajib mengikutipenyuluhanagama ?
Iya wajib SemuaResidenwajibmengikutikegiatanpenyuluhanagama.
4 Apa sanksi jikatidak menghadirikegiatanpenyuluhanagama ?
Paling kalau misalkan gasholat dzuhur, itu kan panastuh, di suruh keluar, kelapangan nih di suruhnyabutin rumput.
Sanksi jikatidakmengikutikegiatanpenyuluhanagama berupahukumanmencabutrumput saat
siang.5 Metode
penyuluhanagama apa yangdigunakanpenyuluh agama?
Kalau masalah agama disini,paling jalaninnya kalaumacam ceramah tuh hariJumat dan hari Selasa tuhnonton film-film agama.
Metodepenyuluhanagama yangdiberikanmenggunakanmetodeceramah, danpemutaranfilm ataudemonstrasi.
6 Materi apa yangbiasanyadisampaikanpenyuluh agama?
Tentang pergaulanmasyarakat.
Materipenyuluhanagama yangdiberikanmengenaipergaulanmasyarakat.
7 Materipenyuluhanagama apa yanganda sukai dantunggu-tunggu?
Seputar keluarga, kayak itumenyadari kita kaya macamorang tua kita udah baik samakita, malah kita ngelakuinkesalahan.
Materipenyuluhanagama yangdisukaiadalahpembahasanmengenaikeluarga danorang tuayang sudahmenjaga kita,tetapi kitamelakukankesalahan.
8 Media apa sajayang digunakandalam kegiatanpenyuluhanagama ?
Biasanya infocus yang kayalayar tancep tuh.
Media yangdigunakansaatpenyuluhanagama berupainfocus,projector..
9 Apa faktorpendukung darimetode
Karena kan disini tuh kanbersama jadi enak-enak aja.Saling kerja sama
Faktorpendukungdari kegiatan
penyuluhanagama yang diterapkan ?
penyuluhanagama adalahResiden yangsaling bekerjasamaberkontribusi.
10 Apa faktorpenghambat darimetodepenyuluhanagama yang diterapkan ?
Mungkin situasi lah, macamhari ini, malamnya kan mauceramah, pas sorenya kandisini kadang diberantakin-berantakin gitu jadi kancapek, tapi kan tetep harusmengikuti kegiatan mungkinitu.
Faktorpenghambatkegiatanpenyuluhanagama adalahterkadangketika sorehari sebelummalamdilakukankegiatanpenyuluhanagama, paraResidenmendapatikamar yangberantakandan harussabarmenjalaninya.
11 Siapa yangmenjadi faktorpenentukeberhasilan daripenyuluhanagama ini ?
Yang paling utama yah dirisendiri lah, menerimamasukan juga.
Faktorpenentukeberhasilankegiatanpenyuluhanagama adalahdiri Residensendiri yangharusmenerimamasukan danarahan.
12 Apakah yanganda rasakansetelah
Tenang aja, kayak masalahsebelum yang diberantakin-berantakin itu kan capek, tapi
Setelahmendapatkanpenyuluhan
mendapatkanpenyuluhanagama ?
setelah itu yang bener ikhlaskayak plong aja gitu.
agamamembuatResiden lebihtenang danikhlas.
13 Bagaimanamenurut andadengan adanyakegiatanpenyuluhanagama ?
Sangat penting. Penyuluhanagama sangatpenting untukprosespemulihan.
14 Apakah adaperubahanterhadap sikapanda setelahmendapatkanpenyuluhanagama ?
Berasa berubah aja lebihtenang, bisa sosialisasi
Terdapatperubahansikap setelahmendapatkanpenyuluhanagama,berupaketenanganhati, dandapatbersosialisasi.
15 Apakah kegiatanpenyuluhanagama menarikbagi anda ?
Kegiatan penyuluhan agamasangat menarik, karena kanbanyak masalah nih, kayakyang ga salah di salah-salahingitu kan, tapi pas di bawasholat tuh enjoy, tapi pas fasesekarang ini kan cumamengatur orang dibawah, jadimasalah tuh kaya ga ada, jadikurang itulah problem.
Kegiatanpenyuluhanagamamerupakankegiatan yangsangatmenarik.
Penerimaan Diri16 Apakah anda
nyaman beradadisini ?
Iya, nyaman Residennyamanberada diGalihPakuan.
17 Apa yangmenyebabkananda merasanyaman / kurang
Karen mungkin pembelajarandisini tuh perlu waktu lamakalau kita cari diluar, apalagimasalah pergaulan kan
Residenmerasanyamanberada di
nyaman beradadisini ?
mungkin diluar sana kaya inikan punya lingkungan sendiri,disini lebih open aja, setelah 1bulan saya nyaman disini.
GalihPakuan,karenamendapatkanpembelajaranseperti disinimemerlukanwaktu lamajika kitamencaridiluar.Residenmerasanyamanberada diGalih Pakuansetelah satubulan.
18 Apakah andadapat mengikutidengan baikkegiatan disini ?
Ya bisa. Residendapatmengikutidengan baiksemuakegiatan.
19 Kegiatan apayang paling andasukai ?
Besok lah senam pagi, kalaukegiatan agamanya pasnonton-nonton film agama.
Kegiatanyang palingdisukai yaitusenam pagidan kegiatanpenyuluhanagama saatpemutaranfilm.
20 Apakah menurutanda kegiatantersebutberpengaruhterhadap prosespenyembuhananda ?
Sangat berpengaruh. Kegiatanpenyuluhanagama saatpemutaranfilmberpengaruhterhadapprosespemulihan.
21 Apakah mentorberpengaruhterhadapperubahan anda ?
Pengaruh bang. MentorberpengaruhterhadapprosesperubahanResiden.
22 Apakah mentorbanyakmembantu dalamproses perubahananda ?
Kaya kita mulai itu kandibantu kita untuk kembali kejalan yang lurus kembali.
MentormembantuprosesperubahanResidenmenuju kejalan yanglebih baik.
23 Apakah padakegiatanpenyuluhanagama diberikanpemahamanmengenaipenerimaan diriatas semuakesalahan ?
Iya, diberikan pemahamanmenerima semuanya kehiduankesalahan dan sebagainya.
Penyuluhagamamemberikanpemahamanuntukmenerimasemuakesalahandalam hidup.
24 Setelah berapabulan andamerasa nyamanberada disini ?
Minggu-minggu kedua labang.
Residenmembutuhkan waktu duaminggu untukmerasanyamanberada diGalihPakuan.
25 Kegiatan apayang membuatanda termotivasiuntuk menerimasegala keadaananda saat ini ?
Motivasi diri aja, ikhlas gitukan, soalnya disini kita masihbisa makan gitu, lagipundiluar sana masih banyakmasalah yang belumdiselesaikan, jadi berharapkeluar dari sini masalah ituselesai gitu.
KegiatanyangmembuatResidentermotivasiuntukmenerimakeadaanadalahpenyuluhan
agama ketikamemberikanmotivasiterkaitbersyukurdan ikhlasmenerimakeadaan saatini danmelihat oranglain yangmempunyaimasalahlebih.
26 Apakah andamerasa berbedadengan oranglain, karena andamelakukan halyangmenyimpang ?atau anda sudahmerasa samadengan oranglain ?
Masih beda-beda tipislah.kadang masih merasaberbeda kadang sama gitulahbang
Residenmerasa masihberbedasedikitdengan oranglain.
27 Apakah andamempunyaikemampuan ataupercaya diriuntukmenghadapikehidupanselanjutnya ?
Pasti. Residenmemilikikemampuanatau percayadiri untukmenghadapikehidupannyaselanjutnyadengan pasti.
28 Apakah andadapatbertanggungjawab ataskesalahan andadan tidak akanmengulanginyalagi ?
Saya akan bertanggung jawabdan tidak mengulanginya lagi.
Residen akanbertanggungjawab ataskesalahannyadan tidakakanmengulanginya lagi.
29 Apakah andamemiliki sikaptoleran danpeduli terhadaporang lain ?
Bisa menerima. Residendapattoleransidengan oranglain.
30 Apakah andatermasuk orangyang mempunyapendirian sendiriwalaupun banyaktekanan yang ada?
Punya. Residentermasukorang yangmempunyaipendiriansendiri.
31 Apakah andamenyalahkan diriakanketerbatasananda ?
Enggak. Residen tidakmenyalahkandiri sendiriataskesalahannya.
32 Apakah andadapat menerimasifat orang laindengan tenang ?
Fifty-fifty. Residendapatmenerimasifat oranglain yangberbeda-bedadengan taraf50%, karenasifat oranglain diluardapat banyakyang tidakmendukung.
Table 9. Wawancara dengan Informan 4 (Haidir Walid / Residen 3)
No Pertanyaan Jawaban InterpretasiProses Metode Penyuluhan Agama
1 Apa yang andaketahui tentangkegiatan penyuluhanagama ?
Penyuluhan agamadisini yang tadinyasaya tidak bisa ngajiisekarang saya bisangaji, setiap hari kita
Penyuluhanagamamerupakankegiatanmengaji,
bisa mendoakan keduaorang tua membacayasin,dan sukadiberika ceramahagama oleh pak Asep.
mendengarkanceramahagama danlainnya
2 Setiap kapan andamendapatkanpenyuluhan agama ?
Saya pernah sekolahdipesantren selamatiga tahun dari sejakSMP dan disinimendapatkanpencerahan agamasejak pertama kalimasuk disini.
Kegiatanpenyuluhanagamadiberikansejak awalmasuk diGalih Pakuan.
3 Apakah anda wajibmengikutipenyuluhan agama ?
Iya wajib bang. SemuaResiden wajibmengikutikegiatanpenyuluhanagama.
4 Apa sanksi jika tidakmenghadiri kegiatanpenyuluhan agama ?
Berupa merapihkansejadah, atau disuruhazan atau dia menjadiimam sholat.
Sanksi jikatidakmengikutikegiatanpenyuluhanagama berupamerapihkansajadah,melakukanadzan, danmenjadi imamsholat.
5 Metode penyuluhanagama apa yangdigunakan penyuluhagama ?
Cara merekamenyampaikanpenyuluhan agamamelalui cerita-ceritaNabi dan kisah-kisahterdahulu.
Metodepenyuluhanagama yangdiberikanmenggunakanmetodepemutaranfilm ataudemonstrasi.
6 Materi apa yangbiasanya
Materi penyuluhanagama mengenai
Materipenyuluhan
disampaikanpenyuluh agama ?
cerita-cerita Nabi dankisah-kisah terdahulu.
agama yangdiberikanmengenaikisah-kisahRasul.
7 Materi penyuluhanagama apa yanganda sukai dantunggu-tunggu?
Hal yang paling sayatunggu dan yangpaling saya sukaadalah ketikamendegar cerita NabiAdam dan NabiMuhammad.
Materipenyuluhanagama yangdisukai adalahsaat pemutaranfilm danmendengarkancerita NabiAdam danNabiMuhammad.
8 Media apa saja yangdigunakan dalamkegiatan penyuluhanagama ?
Media lain yang biasadigunakan melaluipemutaran video, film-film kisah Nabibiasanya infocus.
Media yangdigunakan saatpenyuluhanagama berupainfocus.
9 Apa faktorpendukung darimetode penyuluhanagama yang diterapkan ?
Adanya penceramahyang baik yangmenyadarakan danmembuka hati,perasaan jiwa danpikiran.
Faktorpendukungdari kegiatanpenyuluhanagama adalahadanyapenceramahatau penyuluhagama yangdapatmenyadarkandan membukahati Residen.
10 Apa faktorpenghambat darimetode penyuluhanagama yang diterapkan ?
Menurut saya tidakada faktor penghambatdari penyuluhanagama ini.
Tidak adafaktorpenghambatkegiatanpenyuluhanagama.
11 Siapa yang menjadifaktor penentu
Karena diri sayasendiri, karena orang
Faktor penentukeberhasilan
keberhasilan daripenyuluhan agamaini ?
lain hanya bisamembimbing saja,kalau diri saya sendiritidak ada niat makamenjadi percuma.
kegiatanpenyuluhanagama adalahdiri Residensendiri, karenaperubahanberjalantergantung dirisendiri yanginginmerubahnya.
12 Apakah yang andarasakan setelahmendapatkanpenyuluhan agama ?
Saya menjadi lebihtenang jiwa saya tidakseperti dulu yangkesana kesini takut,dan setelah sayapelajari ternyata sayabaru sadar ternyata inihidup yang benar.
SetelahmendapatkanpenyuluhanagamamembuatResiden lebihtenangjiwanya danmenyadarikehidupanyangsebenarnya.
13 Bagaimana menurutanda dengan adanyakegiatan penyuluhanagama ?
Sangat penting, karenasebagai umat Islamkita mau tahu hal-haltentang Islam.
Penyuluhanagama sangatpenting,karena sebagaiumat Islamharusmengetahuihal-hal tentangIslam.
14 Apakah adaperubahan terhadapsikap anda setelahmendapatkanpenyuluhan agama ?
Banyak sekaliperubahan yang sayarasakan, salah satucontohnya yangtadinya kita diluarsana jarang sholat,ngaji saja juga tidakpernah, mengucapkandua kalimatsyahadatpun kita tidak
Terdapatbanyakperubahansikap setelahmendapatkanpenyuluhanagama, beruparutinmelakukansholat, belajar
tahu, setelah masuksini jadi tahu semuadan berubah menjadilebih baik.
mengaji danlainnya.
15 Apakah kegiatanpenyuluhan agamamenarik bagi anda ?
Iya , sangat menarikbang.
Kegiatanpenyuluhanagamamerupakankegiatan yangsangatmenarik.
Penerimaan Diri16 Apakah anda
nyaman beradadisini ?
Saya merasa nyamandisini.
Residennyamanberada diGalih Pakuan.
17 Apa yangmenyebabkan andamerasa nyaman /kurang nyamanberada disini ?
Karena saya merasaberada ditempat yangaman.
Residenmerasanyamanberada diGalih Pakuan,karena merasaaman beradadisini.
18 Apakah anda dapatmengikuti denganbaik kegiatan disini ?
Saya bisa mengikutidengan baik kegiatandisini.
Residen dapatmengikutidengan baiksemuakegiatan.
19 Kegiatan apa yangpaling anda sukai ?
Kegiatan yang palingsaya suka disiniadalah kegiatan yangdapat menjadi dirisaya termotivasi,terutama seperti salingberbagi ilmu danberani berbicara didepan banyak orang.
Kegiatan yangpaling disukaiyaitu kegiatanpenyuluhanagama yangdapatmemotivasidan salingberbagi ilmu.Kegiatanlainnya yaituketikadiajarkan
berani untukberbicaradidepanumum.
20 Apakah menurutanda kegiatantersebut berpengaruhterhadap prosespenyembuhan anda ?
Menurut sayaberpengaruh karenadiluar sana kita belumtentu berani berbicaradidepan masyarakat,soalnya kita ajasebagai pemakaibisanya cuma dikamar.
Kegiatanmengajarkanuntuk beraniberbicaradidepan umumsangatberpengaruh,karenaterkadangResiden downakankeadaannyadan tidakberaniberbicaradidepanumum.
21 Apakah mentorberpengaruhterhadap perubahananda ?
Mentor juga sangatberpengaruh jelas,karena tanpa merekakita tidak bisa apa-apa.
MentorberpengaruhterhadapprosesperubahanResiden.
22 Apakah mentorbanyak membantudalam prosesperubahan anda ?
Iya banyak, karenatanpa mereka kitatidak bisa apa-apa.
MentormembantuprosesperubahanResiden.
23 Apakah padakegiatan penyuluhanagama diberikanpemahamanmengenaipenerimaan diri atassemua kesalahan ?
Menurut saya dapathal tersebut, kitamengaku salah dansiap menjadi lebih baiklagi.
Penyuluhagamamemberikanpemahamanuntukmenerimasemuakesalahan danberubahmenjadi lebih
baik.24 Setelah berapa bulan
anda merasa nyamanberada disini ?
Setelah dua bulanlebih, karena sayaberfikir buat apa kitahidup diluar sana yangtidak ada pengaruhnyahidup brutal disini itukita diajarkanmengenai handlefelling, menahanemosi, dan menegurorang secara baik.
Residenmembutuhkanwaktu duabulan untukmerasanyamanberada diGalih Pakuan.
25 Kegiatan apa yangmembuat andatermotivasi untukmenerima segalakeadaan anda saat ini?
Yaitu kegiatan yangmana kita harus dapatmenerima keadaankita.
Kegiatan yangmembuatResidentermotivasiuntukmenerimakeadaanadalahpenyuluhanagama ketikamemberikanmotivasiterkaitmenerimakeadaan.
26 Apakah anda merasaberbeda denganorang lain, karenaanda melakukan halyang menyimpang ?atau anda sudahmerasa sama denganorang lain ?
Saat ini saya sudahmerasa sama denganyang lain, tidak adaperbedaan.
Residenmerasa samadengan oranglain dan tidakada perbedaan.
27 Apakah andamempunyaikemampuan ataupercaya diri untukmenghadapikehidupanselanjutnya ?
Setelah saya pelajaridisini kita harus bener-bener mempunyaisetline agar kita tidakjatuh kembali kepadakehidupan yang lalu,saya pernah bilang
Residenmemilikikemampuanatau percayadiri untukmenghadapikehidupannya
dengan mentor saya,saya nggak mau keluarkalau saya belumdapat pekerjaan yangtepat, soalnyasekarang saya sudahtidak kerja lagi, jadisaya tidak mau keluardari sini tidak kerjasehingga saya kembalilagi kedunia yangburuk.
selanjutnya,jika sudahmendapatkanpekerjaanyang tepat,agar tidakterjerumuskembali.
28 Apakah anda dapatbertanggung jawabatas kesalahan andadan tidak akanmengulanginya lagi?
Jujur ya, kalaudibilang tanggungjawab itu pasti, tapikita tidak yakin bahwakita pemakai apabilaada rasa ingin datangmaka kita maumenkonsumsi lagi,karena nggak bisamenjamin bahwapemakai narkobadirehabilitas dankeluar dari rehabilitasdan semua mantanrehabilitas itu diatidak mau memakai,tapi tergantung darihati kecil.
Residen akanbertanggungjawab ataskesalahannya.
29 Apakah andamemiliki sikaptoleran dan peduliterhadap orang lain ?
Kalau saya dari dulu,sebelum saya memakaisampai saya memakaisaya sangat pedulidengan brother sayaatau teman-temanyang lain lah sayasangat peduli,jangankan diluar didalam saja saya pedulisama anak anak.Kalau anak-anak tidak
Residen sangatpeduli denganorang lainketika menjadipemakaiataupun tidak.
punya rokok suka sayakasih sampai depositjuga saya kasih,karena dulu hidupsaya dilapangan.
30 Apakah andatermasuk orang yangmempunya pendiriansendiri walaupunbanyak tekanan yangada ?
Iya termasuk. Residentermasukorang yangmempunyaipendiriansendiri.
31 Apakah andamenyalahkan diriakan keterbatasananda ?
Pastilah semua,karena saya seringbilang juga sama ana-anak yang baru masuklu tidak boleh nyalahinorang tua atau gimanagitu setelah sayapelajari disini ya,karena yang salah itudiri kita, contohnyakita memberi barangitu ke orang lain, laluorang itu menolakberarti dia masih mauhidup benar dong.
Residen tidakmenyalahkandiri sendiriataskesalahannya.
32 Apakah anda dapatmenerima sifat oranglain dengan tenang ?
Bisa. Residen dapatmenerima sifatorang lain.
Table 10. Klasifikasi Data Wawancara dengan Informan 1 (LutfiRahman / Penyuluh Agama)
No Pertanyaan Jawaban Interpretasi
Proses Metode Penyuluhan Agama1 Apa yang dimaksud
dengan penyuluhanagama menurutanda ?
Penyampaian dakwah denganberbagai macam bentuk cara,nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai yang mengarah kepada
Penyampaiandakwahdengan
perbaikan ruhaniah. Bimbinganrohani atau penyuluhan agamaini perlu mendapatkan perhatianyang cukup dan penyuluh agamaberperan didalamnya.
berbagaimacamcara.
2 Jelaskan secararinci kapan sajaanda memberikanpenyuluhan agama?
5) Muhadhoroh setiap malamRabu.
6) Yasinan, tahlil dan kultumsetiap malam Jumat.
7) Religi Class setiap hari disiang hari.
8) Kegiatan berkala setiaptahunan yang dinamakanPHBI, berupa 5 kali kegiatanyaitu : tahun baru Islam, IdulAdha, Nuzulul Qur’an,Maulid Nabi dan Isra’Mi’raj.
5) MuhadhorohsetiapmalamRabu.
6) Yasinan, tahlildankultumsetiapmalamJumat.
7) ReligiClasssetiaphari disianghari.
8) Kegiatanberkalasetiaptahunan yangdinamakanPHBI,berupa5 kalikegiatan yaitu: tahunbaruIslam,IdulAdha,Nuzulu
lQur’an,MaulidNabidanIsra’Mi’raj.
3 Apakah semuamantan pecanduwajib mengikutipenyuluhan agama?
Kegiatan penyuluhan Agamainipun wajib diikuti oleh semuaResiden, kecuali yang nonmuslim tidak diwajibkan, tetapiterkadang mereka ikut sertajuga
Kegiatanpenyuluhan AgamabersifatwajibuntukdiikutiolehsemuaResiden,kecualiyang nonmuslimtidakdiwajibkan.
4 Apa sanksi untukmantan pecandu,jika tidakmenghadirikegiatanpenyuluhan agama?
Jika ada yang ketahuan tidakmengikuti kegiatan penyuluhanagama, maka sankinya akan dipanggil dan disesuaikan.
Sanksinyaadalahdilakukanpemanggilan dandiberikankonsekuensi sesuaikapasitasnya.
5 Metode penyuluhanagama apa yanganda gunakan ?
Menggunakan metode ceramah,diskusi, sharing dengan carapenyampaian yang funtualartinya sesuai dengan kebutuhandan fungsi dari pada itu. Halsederhanya misalkan terkaitdengan sholat. Sholat itu bukansekedar setelah mengambil air
Metodepenyuluhan agamayangdilakukanmenggunakanmetode
wudhu dan seterusnya kemudiansalam, itu tidak tetapi harusmemahami kenapa kita harusmengangkat kedua tangan saattakbiratul ihram, rukukbadannya mendengkluk, sujudkepala kita ditanah ditempatsujud, dan seterusnya sampaikemudian ke salam. Harapannyaadalah itu bisa dimaknaisehingga tidak hanya sekedarritual tetapi difahami.
ceramah,diskusi,sharingdandemonstrasi ataupemutaranfilm.
6 Materi apa yanganda sampaikandalam memberikanpenyuluhan agama?
Materi-materi yang seringdisampaikan itu adalah hal-halyang sederhana saja, tidakmuluk-muluk terkait yang lain-lain. Hal-hal ritual harian saja,itu akan mencerminkan akhlakyang baik, seperti dari halsholat yaitu materi-materitentang sholat, dari mulai niattakbiratul ihram, disitu secaratidak langsung ada kajiantentang fiqih, tauhid pastinyadan efeknya adalah menjadikankesalehan pribadi dan kesalehansosial.
Materipenyuluhan agamayangdiberikanberupamateritentangsholat,fiqih,tauhid danmateridasarlainnya.
7 Materi apa yangmenjadi antusiasmepara mantanpecandu narkoba ?
Ketika sudah berbicara tentangketertarikan terhadap keluargaatau orang tua, karena Residenyang ada disini tidak semuanyamasih jomblo, banyak juga atauada beberapa juga yang sudahberkeluarga punya anak danpunya istri, mengenai hak dankewajiban sebagai seorangsuami dan bapak. Materi terkaitsholat pun demikian menjadi halyang ditunggu-tunggu, karenaterkadang sholat yang mereka
Materitentangkeluargaatau orangtua, danmaterisholat.
lakukan diakui oleh beberapa,sepertinya sih mayoritas hanyayang mewakilkan saja yangmenyampaikan bahwa sholatnyahanya ritual saja. Seyogyanyakan sholat itu mencegahperbuatan keji dan munkar,hanya saja kemudian saat inimeraka sudah mengalami secarayang tidak seharusnya dilakukanyaitu menjadi korbanpenyalahgunaan narkoba.
8 Materi ataukegiatanpenyuluhan agamaapa yang palinganda tekankan ?
Hal-hal sederhana saja yangmenjadi ritual tentang sholat itujuga cukup membuatketertarikan, indikasinya adalahketika Residen sudah pulang kekeluarga dan masyarakatmenunjukkan seperinya iaterngiang-ngiang denganbahasan-bahasan yang pernahdisampaikan ketika kegiatanpenyuluhan agama. Adabeberapa dari Jambi, Cirebon,Banten masih teringat ketikasaya mengucapkan bahasa-bahasa tertentu, dan itu bukanharus kajian-kajian yang dalem-dalem banget. Kaitannyadengan sholat saja, tapi kitabahasakannya dengan bahasayang sederhana, membumi yangsekiranya mereka itu mudahmenerimanya.
Materitenangsholatyangdibahasakan secarasederhanadan mudahdifahamisehinggaberdampak padaperubahanResidenterkaitperilakudanlainnya.
9 Media apa sajayang digunakandalam kegiatanpenyuluhan agama?
Media yang saya pakai atautools yang saya pakai adalahtentunya Al-Qur’an yang sayapakai, dengan cara misalkaningin mengkaji 1 ayat supayasaya tidak mengada-ada danterkesan menggurui danseterunya, maka saya minta
Mediayangdigunakanberupa Al-Qur’an,storytelling,infocus
salah satu atau salah dua untukmembacakan ayatnya, kemudianyang satunya membacakanterjemahannya. Dari situmenarik mereka supaya bacadan ini terjemahannya bukansaya yang mengada-ada,kemudian kita kaji kita galidengan bahasa yang didunianya mereka lah. Misalkankita ingin mengkaji dengankonsep cerita begini, ada sebuahayat Innal insana wafi khusrin,sesungguhnya manusia dalamkerugian. Nah ketika sebelummasuk ke konsep itu, kita bawake cerita dulu, di tanya siapayang bisa memberikanpemahaman tentang apa iturugi, dan lainnya. Jadi adainteraksi, dari situ mereka tidaklepas dari frame yang sedangkita bahas, kalau kita monotonngomong sendiri tidak terjadikomunikasi dua arah. Kalautools yang lain, saya senemunya,kalau saya pas megangnyarokok atau korek ya bisa sayagunakan itu menjadiperumpamaan.
untukpemutaranfilm danlainnya.
10 Bagaimana prosesdalam melakukanpenyuluhan agama?
Prosesnya tidak jauh kayak disekolahan, ada absen, ada bukupanduan kayak semacam jurnaluntuk pribadi, bahwa pertemuanhari ini ngapain, misalkan ngajiiqro dari halaman sekian sampesekian dan lainnya. Kemudiandidahului dengan pembukaan,membaca al-fatihah danseterusnya, itu kemudian dzikir,habis dzikir kemudian tausiah,setelah itu diskusi. Untuk
Prosespenyuluhan agamasaatmengaji,mengacudari bukupanduanatau jurnalpribadiyangdimiliki
tausiah itu kembali lagi ke tadi,materinya itu funtual materiyang saat ini sedang buming,seperti sekarang mengendaipemilu lah, tapi nanti itumenjadi dua kubu, justru denganbegitu kita masuki nilaimempersatukannya. Karenamemang disini itu laksanapelangi, karena ada yang dariBatak, Sunda, Jawa, Dayak,Aceh dan seterusnyaseIndonesia. Andaikan itupelangi menjadi indah itudengan bersatu.
masing-masingResiden.Penyampaianpenyuluhan agamadiawalidenganpembukaan,membacaAl-Fatihahdanseterusnya,kemudiandzikir,dilanjutkan tausiah,kemudiandiskusiataupemutaranfilm danterakhirditutupdengandoa.
11 Apa faktorpendukung darimetode penyuluhanagama yang andaterapkan ?
Faktor-faktor pendukung untukmelancarkan itu selain dari sayadengan Residennya, tentunyadidukung dengan program-program yang lain. Bahwa apayang saya sampaikan tentunyatidak keluar, bahkan menjadipenguat bagi program-programyang lain. Misalkan gini, dariprogram Terapy Communitysendiri ada istilah PNQ,pokoknya rapih bersih. Nah ituditerapkan sudah saat sholat,
Faktorpendukungberjalannyapenyuluhan agamaadalahketerkaitan ataukolaborasiantarapenyuluh
jangan samakan mandi denganke kamar mandi, jangansamakan sholat ketika kewarung pakai kolor, walaupunudah menutupi dibawah lututtetapi tidak rapih.
agamadenganResiden,begitupundenganprogram-programlainnya.
12 Apa faktorpenghambat darimetode penyuluhanagama yang andaterapkan ?
Faktor untuk di job sayapribadi, kedua waktu kurang.Bimbingan sosial disini itumulai melek sampai merem lagi.Nah bimbingan keagamaanhanya beberapa jam saja dalamseminggu. Sementara bimbingansosial ritual setiap hari, makakurang imbang. Kemudianpetugasnya pun kurang imbang,karena memang pendekatan diBRS Galih Pakuan ini adalahrehabilitasi sosial, makakecenderungan untukbimbingannya lebih kepadasosialnya yang di mayoritaskan.
Faktorpenghambatberjalannyapenyuluhan agamaadalahkurangnyawaktuyangdiberikan,karenaResidenlebihbanyakkegiatanmengenaisosialyangdiberikanpihakGalihPakuan,kemudianpersonilpetugasnya kurang.
13 Apakah terdapatperubahan dari paramantan pecandusetelahmendapatkanpenyuluhan agama
Terlihat sekali ada perbedaan,minimal ada rasa ketenangandisitu. Bahwa sesungguhnyasejarah kelam yang pernahdialaminya itu bagian darisandiwara Tuhan untuk
TerdapatperubahandariResidensetelahmendapatk
? berproses hidup dan menjalaniperbaikan.
anpenyuluhan agama,terlihatdari lebihtenangnyaResidendalammenjalanihari-harinya.
14 Setelah berapa lamadilakukanpenyuluhan agamaperubahan tersebutterjadi ?
Merupakan hal yang berbeda-beda setiap orangnya, karena itubagian dari proses dan tidakbisa disamakan satu denganyang lain, akan tetapi disini adarole yang dijadikan aturankesepakatan bersama bahwawaktunya sholat ya harus sholat,terlepas itu menjadi sebuahkewajiban, tapi seyogyanyaharapannya ini bagian daripadapanggilan jiwa. Hal-halkewajiban yang dilakukansebagai hamba Tuhan denganmelaksanakan sholat itu bukanhanya sebagai ritual tetapimenjadi sebuah kebutuhannantinya. Itu dirasa ketika, ohsaya belum sholat, pasti akangelisah rasanya, itu saya kirabisa menjadikan indikasi kalaukebutuhan batin itu sudah mulaitertanam.
PerubahanyangterjadipadaResidentergolongberbeda-bedawaktusetiapindividunya. Rata-rataterlihatperubahansetelahsudah 2minggulebihberada diGalihPakuan.
Penerimaan Diri15 Apa yang anda
ketahui tentangAccepting kalau bahasa jargondisini, menerima apa yang saya
Penerimaan diri
penerimaan diri ? fikirkan, apa yang sudahmenjadi sebuah pemikiran,bahwa sejarah yang sudahberlalu itulah kira-kira berlalu,lantas kemudian kita memasukibabak baru dengan prosesrehabilitasi. Ternyata didalamproses rehabilitasi ini ada hal-hal yang membuat diri paraResiden ini dapat berubah, makadisitulah ada proses penerimaandiri.
adalahmenerimaapa yangsudahberlaludanberusahamemperbaiki diridenganmengikutisegalakegiatan dipusatrehabilitasi.
16 Menurut anda,apakah dengandiadakannyapenyuluhan agama,para mantanpecandu dapatmenerima dirinyaatas kesalahan yangtelah diperbuat ?
Berbeda-beda setiapResidennya, seyogyanya sekitarsatu sampai dua minggu, intinyasetelah sudah mendapatkankegiatan-kegiatan rehabilitasi.Indikasinya terlihat adapenerimaan diri dari merekaadalah indikasinya sederhanaternyata dari para Residen initidak sedikit yang ngaji nyajago, padahal dia juga sudahhaji, yang keturunan dari paraulama juga ada.
Padadasarnyasetelahmengikutikegiatankuranglebihselamaduaminggu,makamerekadapatmenerimasemuakeadaanyangmerekahadapi.
17 Bagaimana andamengetahui mantanpecandu telahmenerima keadaan?
Terlihat dari perubahannya. Terlihatdariperubahannya.
Table 11. Klasifikasi Data Wawancara dengan Informan 2 (Edi IbrahimTarigan / Residen 1)
No Pertanyaan Jawaban KlasifikasiData
Proses Metode Penyuluhan Agama1 Metode
penyuluhanagama apa yangdigunakanpenyuluh agama?
Kalau untuk yang hari biasayah biasanya sholat, kalauuntuk kegiatan hari Seninyah, sholat itu 5 waktu,sebelum sholat udah pastibiasanya ngaji dulu, apamarhabanan dzikir, terussetelah sholat udah pastidoa kan, ada yang mimpindoa. Kalau hari Selasamalam itu yasinan juga,terus kadang Pak Ustadjuga kasih dibawa filmnonton film kisah-kisahRasul, tentang hari kiamatgitu-gitu sama hari kamismalam Jumat ceramahsharing agama lah.
Metodepenyuluhanagama yangdiberikanmenggunakanmetodeceramah,sharing, danpemutaran filmataudemonstrasi.
2 Materi apa yangbiasanyadisampaikanpenyuluh agama?
Kalau Pak Ustad biasanyakalau hari Selasa itu diabawa tentang hari kiamat,supaya memang butuh sih,tentang dosa, tentang apa.Kadang banyak juga yangpuasa Senin Kamissebagian.
Materipenyuluhanagama yangdiberikanmengenaimateri harikiamat,mengenai dosa.
3 Materipenyuluhanagama apa yanganda sukai dantunggu-tunggu?
Itu kalau Pak Ustad lagibawa film tentang kisah-kisah para Rasul, kisahNabi atau tentang harikiamat tuh enak, banyakanak-anak yang pada rametuh kumpul, kalau udahcerita tentang kayak gitu,karena ga monoton, jadi
Materipenyuluhanagama yangdisukai adalahsaat pemutaranfilm terkaitkisah-kisahpara Rasul.
enjoy anak-anak liatnya.
4 Media apa sajayang digunakandalam kegiatanpenyuluhanagama ?
Biasanya infocus adaprojector, terus speakerbiasanya buat ngaji, suratbuku yasin. Kadang kalauPak Ustad berhalangan, yaanak-anak yang biasanyayang udah tau Al-Qur’an,yang udah pergi haji yanggantiin.
Media yangdigunakan saatpenyuluhanagama berupainfocus,projector,speaker, Yasindan Al-Qur’an.
5 Apa faktorpendukung darimetodepenyuluhanagama yang diterapkan ?
Biasanya salingmengingatkan sih anak-anak, waktunya memangsholat, udah semuanyasaling ngingetin yuk sholat,terus yang lain faktorpendukungnya emangprogram sih yangdiharuskan.
Faktorpendukung darikegiatanpenyuluhanagama adalahResiden yangsalingmengingatkansatu sama lainsaat waktunyasholat danpendukunglainnya karenapenyuluhanagamamerupakanprogram wajib.
6 Apa faktorpenghambat darimetodepenyuluhanagama yang diterapkan ?
Terkadang di media,misalnya kita mau ngajiatau mau apa, terkadangkan pake projector atau apagitu, kadang kasetnya gaada ataupun macet. Teruspenghambat yang lainnyaterkadang kalau sholatShubuh itu, ada ajapenghambatnya, yangpertama kita ada night manitu banguninnya kesiangangitu-gitu sih, kalau untukyang lain ga ada.
Faktorpenghambatkegiatanpenyuluhanagama adalahmedia yangdigunakanterkadangbermasalah,contohnyakaset untukpemutaran filmterkadangrusak.
Penghambatlainnya saatsholat Shubuhpara Residensulitdibangunkan.
7 Siapa yangmenjadi faktorpenentukeberhasilan daripenyuluhanagama ini ?
Saling keterkaitan,penyuluhnya juga penting,dia bisa bawa suasana jugaga tegang, kalau pak Ustadini ada lucu-lucunya juga.
Faktor penentukeberhasilankegiatanpenyuluhanagama jika adaketerkaitanantarapenyuluhagama atauUstad denganResiden.
8 Apakah yanganda rasakansetelahmendapatkanpenyuluhanagama ?
Banyak sih kadang kita maumikir kok hidup gini-giniaja, kadang kan setiapdenger kalau nonton filmhari kiamat atau apa gitudenger ceramahnya kadangmikir juga jadinya, kapanmau berakhir kaya gini gitusih kadang ada aja terlintaskok gini-gini aja.
SetelahmendapatkanpenyuluhanagamamembuatResidenberfikir ataskesalahannyadan memilikisemangat untukberubahmenjadi lebihbaik.
9 Bagaimanamenurut andadengan adanyakegiatanpenyuluhanagama ?
Bagus cukup mendukunguntuk kita lebih pulih lagi.
Penyuluhanagama sangatmendukunguntuk prosespemulihan.
10 Apakah adaperubahanterhadap sikapanda setelahmendapatkanpenyuluhan
Ada perubahan juga darisikap. Biasanya kan gini,kalau ceramah itu kanmalam Selasa itu kan kitaada emosi apa gitu, tapikalau abis denger ceramah
Terdapatperubahansikap setelahmendapatkanpenyuluhanagama, berupa
agama ? gitu kayak emang beda sih,ada beda kayak tenang teruslebih ada wawasan. Aku iniemang gatau agama, cumaemang disini aja sih tauagama, tau ngaji sedikit-sedikit, pak Ustad juga yangngajarin ngaji.
ketenanganhati, tidakemosional,mendapatkanwawasan.
Penerimaan Diri11 Apakah anda
merasa berbedadengan oranglain, karena andamelakukan halyangmenyimpang ?atau anda sudahmerasa samadengan orang lain?
Saat ini saya sudah merasasama dengan yang lain,tidak ada perbedaan.
Residen sudahmerasa samadengan oranglain.
12 Apakah andamempunyaikemampuan ataupercaya diriuntukmenghadapikehidupanselanjutnya ?
Setengah-setengah lah 5050, kenapa karena berat sihmemang untuk pulangkadang kaki susah sekali,karena saya sudah 5 kalirehab juga gitu jadi udahtau pait manisnya diluarsakit, susah kadang kitabisa bilang disini udahpulih, begitu pulang tuhsusah. Tetapi saya percayakalau disini bener yahInsyaAllah diluar jugabener, baik disiniInsyaAllah baik juga diluar.
Residenmemilikikemampuanatau percayadiri untukmenghadapikehidupannyasebesar 50%,karena Residensudah 5 kalimelakukanRehabilitasidan sudahmengetahuiberatnya beradadiluar pusatRehabilitasi.
13 Apakah andadapatbertanggungjawab ataskesalahan anda
InsyaAllah berjanji tidakakan mengulangi lagi, pastimau berubah.
Residenberjanji akanbertanggungjawab ataskesalahannya
dan tidak akanmengulanginyalagi ?
dan tidak akanmengulanginyalagi.
14 Apakah andamemiliki sikaptoleran dan peduliterhadap oranglain ?
Ada sih sedikit banyaknyaada lah, apalagi yangsesamanya kan, sesamakorban Napza kan salingpeduli, tetapi kalau oranglain agak susah.
Residenmemiliki sikaptoleran danpeduli kepadasesama korbanNapza.
15 Apakah andatermasuk orangyang mempunyapendirian sendiriwalaupun banyaktekanan yang ada?
Ga juga, karena butuhpendapat orang lain juga,ga berani ngambilkeputusan sendiri sih.
Residen bukantermasuk orangyangmempunyaipendiriansendiri, karenabelum beranimengambilkeputusansendiri.
16 Apakah andamenyalahkan diriakan keterbatasananda ?
Ini kadang menyalahkandiri sendiri juga, tapikadang mikir ah mungkinudah jalannya gitu, tapikadang kalau misalnyanyalain diri sendiri, banyakjuga sering nyalahin dirisendiri, itu udah pasti lahkarena kan udah sampekaya gini, jadi udah pasti,cuma ga lama-lama juga,sebentar udah tegar lagi,gitu-gitu sih.
Residenterkadangmenyalahkandiri sendiri ataskesalahannya,tetapi tidakmemakanbanyak waktu,hanya sesaatsaja.
17 Apakah andadapat menerimasifat orang laindengan tenang ?
Bisa, insyaAllah bisa,sejauh ini sih bisa, karenakan disini sama-samapecandu kan, yang susahnanti kalau diluar sikaporang kalau menurut saya.Orang udah baik, masih ajadi anggap orang, kita masukMasjid dibilang orangseminggu aja, gitu aja yang
Residen dapatmenerima sifatResiden lainyang berbeda-beda dengantenang, tetapisulit menerimasifat orang lainyang beradadiluar, karena
payahnya. Residen merasaorang diluarbanyak yangmengejek danmendukungperubahannya.
Table 12. Klasifikasi Data Wawancara dengan Informan 3 (Kuriniawan/ Residen 2)
No Pertanyaan Jawaban KlasifikasiData
Proses Metode Penyuluhan Agama1 Metode penyuluhan
agama apa yangdigunakan penyuluhagama ?
Kalau masalah agamadisini, paling jalaninnyakalau macam ceramahtuh hari Jumat dan hariSelasa tuh nonton film-film agama.
Metodepenyuluhanagama yangdiberikanmenggunakanmetodeceramah, danpemutaranfilm ataudemonstrasi.
2 Materi apa yangbiasanyadisampaikanpenyuluh agama ?
Tentang pergaulanmasyarakat.
Materipenyuluhanagama yangdiberikanmengenaipergaulanmasyarakat.
3 Materi penyuluhanagama apa yanganda sukai dantunggu-tunggu?
Seputar keluarga, kayakitu menyadari kita kayamacam orang tua kitaudah baik sama kita,malah kita ngelakuinkesalahan.
Materipenyuluhanagama yangdisukai adalahpembahasanmengenaikeluarga danorang tua yangsudah menjagakita, tetapi kitamelakukankesalahan.
4 Media apa saja yangdigunakan dalamkegiatan penyuluhanagama ?
Biasanya infocus yangkaya layar tancep tuh.
Media yangdigunakan saatpenyuluhanagama berupainfocus,projector..
5 Apa faktorpendukung darimetode penyuluhanagama yang diterapkan ?
Karena kan disini tuh kanbersama jadi enak-enakaja. Saling kerja sama
Faktorpendukungdari kegiatanpenyuluhanagama adalahResiden yangsaling bekerjasamaberkontribusi.
6 Apa faktorpenghambat darimetode penyuluhanagama yang diterapkan ?
Mungkin situasi lah,macam hari ini,malamnya kan mauceramah, pas sorenya kandisini kadangdiberantakin-berantakingitu jadi kan capek, tapikan tetep harus mengikutikegiatan mungkin itu.
Faktorpenghambatkegiatanpenyuluhanagama adalahterkadangketika sorehari sebelummalamdilakukankegiatanpenyuluhanagama, paraResidenmendapatikamar yangberantakandan harussabarmenjalaninya.
7 Siapa yang menjadifaktor penentukeberhasilan daripenyuluhan agamaini ?
Yang paling utama yahdiri sendiri lah, menerimamasukan juga.
Faktor penentukeberhasilankegiatanpenyuluhanagama adalahdiri Residensendiri yang
harusmenerimamasukan danarahan.
8 Apakah yang andarasakan setelahmendapatkanpenyuluhan agama ?
Tenang aja, kayakmasalah sebelum yangdiberantakin-berantakinitu kan capek, tapi setelahitu yang bener ikhlaskayak plong aja gitu.
SetelahmendapatkanpenyuluhanagamamembuatResiden lebihtenang danikhlas.
9 Bagaimana menurutanda dengan adanyakegiatan penyuluhanagama ?
Sangat penting. Penyuluhanagama sangatpenting untukprosespemulihan.
10 Apakah adaperubahan terhadapsikap anda setelahmendapatkanpenyuluhan agama ?
Berasa berubah aja lebihtenang, bisa sosialisasi
Terdapatperubahansikap setelahmendapatkanpenyuluhanagama, berupaketenanganhati, dan dapatbersosialisasi.
Penerimaan Diri11 Apakah anda merasa
berbeda denganorang lain, karenaanda melakukan halyang menyimpang ?atau anda sudahmerasa sama denganorang lain ?
Masih beda-beda tipislah.kadang masih merasaberbeda kadang samagitulah bang
Residenmerasa masihberbedasedikit denganorang lain.
12 Apakah andamempunyaikemampuan ataupercaya diri untukmenghadapi
Pasti. Residenmemilikikemampuanatau percayadiri untuk
kehidupanselanjutnya ?
menghadapikehidupannyaselanjutnyadengan pasti.
13 Apakah anda dapatbertanggung jawabatas kesalahan andadan tidak akanmengulanginya lagi?
Saya akan bertanggungjawab dan tidakmengulanginya lagi.
Residen akanbertanggungjawab ataskesalahannyadan tidak akanmengulanginya lagi.
14 Apakah andamemiliki sikaptoleran dan peduliterhadap orang lain ?
Bisa menerima. Residen dapattoleransidengan oranglain.
15 Apakah andatermasuk orang yangmempunya pendiriansendiri walaupunbanyak tekanan yangada ?
Punya. Residentermasukorang yangmempunyaipendiriansendiri.
16 Apakah andamenyalahkan diriakan keterbatasananda ?
Enggak. Residen tidakmenyalahkandiri sendiriataskesalahannya.
17 Apakah anda dapatmenerima sifat oranglain dengan tenang ?
Fifty-fifty. Residen dapatmenerima sifatorang lainyang berbeda-beda dengantaraf 50%,karena sifatorang laindiluar dapatbanyak yangtidakmendukung.
Table 13. Klasifikasi Data Wawancara dengan Informan 4 (HaidirWalid / Residen 3)
No Pertanyaan Jawaban Klasifikasi DataProses Metode Penyuluhan Agama
1 Metodepenyuluhanagama apa yangdigunakanpenyuluhagama ?
Cara merekamenyampaikan penyuluhanagama melalui cerita-ceritaNabi dan kisah-kisahterdahulu.
Metodepenyuluhanagama yangdiberikanmenggunakanmetodepemutaran filmatau demonstrasi.
2 Materi apa yangbiasanyadisampaikanpenyuluhagama ?
Materi penyuluhan agamamengenai cerita-cerita Nabidan kisah-kisah terdahulu.
Materipenyuluhanagama yangdiberikanmengenai kisah-kisah Rasul.
3 Materipenyuluhanagama apa yanganda sukai dantunggu-tunggu?
Hal yang paling sayatunggu dan yang palingsaya suka adalah ketikamendegar cerita Nabi Adamdan Nabi Muhammad.
Materipenyuluhanagama yangdisukai adalahsaat pemutaranfilm danmendengarkancerita NabiAdam dan NabiMuhammad.
4 Media apa sajayang digunakandalam kegiatanpenyuluhanagama ?
Media lain yang biasadigunakan melaluipemutaran video, film-filmkisah Nabi biasanyainfocus.
Media yangdigunakan saatpenyuluhanagama berupainfocus.
5 Apa faktorpendukung darimetodepenyuluhanagama yang diterapkan ?
Adanya penceramah yangbaik yang menyadarakandan membuka hati,perasaan jiwa dan pikiran.
Faktorpendukung darikegiatanpenyuluhanagama adalahadanyapenceramah ataupenyuluh agamayang dapatmenyadarkan
dan membukahati Residen.
6 Apa faktorpenghambatdari metodepenyuluhanagama yang diterapkan ?
Menurut saya tidak adafaktor penghambat daripenyuluhan agama ini.
Tidak ada faktorpenghambatkegiatanpenyuluhanagama.
7 Siapa yangmenjadi faktorpenentukeberhasilandari penyuluhanagama ini ?
Karena diri saya sendiri,karena orang lain hanyabisa membimbing saja,kalau diri saya sendiri tidakada niat maka menjadipercuma.
Faktor penentukeberhasilankegiatanpenyuluhanagama adalahdiri Residensendiri, karenaperubahanberjalantergantung dirisendiri yanginginmerubahnya.
8 Apakah yanganda rasakansetelahmendapatkanpenyuluhanagama ?
Saya menjadi lebih tenangjiwa saya tidak seperti duluyang kesana kesini takut,dan setelah saya pelajariternyata saya baru sadarternyata ini hidup yangbenar.
Setelahmendapatkanpenyuluhanagama membuatResiden lebihtenang jiwanyadan menyadarikehidupan yangsebenarnya.
9 Bagaimanamenurut andadengan adanyakegiatanpenyuluhanagama ?
Sangat penting, karenasebagai umat Islam kitamau tahu hal-hal tentangIslam.
Penyuluhanagama sangatpenting, karenasebagai umatIslam harusmengetahui hal-hal tentang
Islam.10 Apakah ada
perubahanterhadap sikapanda setelahmendapatkanpenyuluhanagama ?
Banyak sekali perubahanyang saya rasakan, salahsatu contohnya yangtadinya kita diluar sanajarang sholat, ngaji sajajuga tidak pernah,mengucapkan dua kalimatsyahadatpun kita tidak tahu,setelah masuk sini jadi tahusemua dan berubah menjadilebih baik.
Terdapat banyakperubahan sikapsetelahmendapatkanpenyuluhanagama, beruparutin melakukansholat, belajarmengaji danlainnya.
Penerimaan Diri11 Apakah anda
merasa berbedadengan oranglain, karenaandamelakukan halyangmenyimpang ?atau anda sudahmerasa samadengan oranglain ?
Saat ini saya sudah merasasama dengan yang lain,tidak ada perbedaan.
Residen merasasama denganorang lain dantidak adaperbedaan.
12 Apakah andamempunyaikemampuanatau percayadiri untukmenghadapikehidupanselanjutnya ?
Setelah saya pelajari disinikita harus bener-benermempunyai setline agar kitatidak jatuh kembali kepadakehidupan yang lalu, sayapernah bilang denganmentor saya, saya nggakmau keluar kalau sayabelum dapat pekerjaan yangtepat, soalnya sekarangsaya sudah tidak kerja lagi,jadi saya tidak mau keluardari sini tidak kerjasehingga saya kembali lagikedunia yang buruk.
Residenmemilikikemampuan ataupercaya diriuntukmenghadapikehidupannyaselanjutnya, jikasudahmendapatkanpekerjaan yangtepat, agar tidakterjerumuskembali.
13 Apakah andadapat
Jujur ya, kalau dibilangtanggung jawab itu pasti,
Residen akanbertanggung
bertanggungjawab ataskesalahan andadan tidak akanmengulanginyalagi ?
tapi kita tidak yakin bahwakita pemakai apabila adarasa ingin datang maka kitamau menkonsumsi lagi,karena nggak bisamenjamin bahwa pemakainarkoba direhabilitas dankeluar dari rehabilitas dansemua mantan rehabilitasitu dia tidak mau memakai,tapi tergantung dari hatikecil.
jawab ataskesalahannya.
14 Apakah andamemiliki sikaptoleran danpeduli terhadaporang lain ?
Kalau saya dari dulu,sebelum saya memakaisampai saya memakai sayasangat peduli denganbrother saya atau teman-teman yang lain lah sayasangat peduli, jangankandiluar di dalam saja sayapeduli sama anak anak.Kalau anak-anak tidakpunya rokok suka saya kasihsampai deposit juga sayakasih, karena dulu hidupsaya dilapangan.
Residen sangatpeduli denganorang lain ketikamenjadi pemakaiataupun tidak.
15 Apakah andatermasuk orangyangmempunyapendiriansendiriwalaupunbanyak tekananyang ada ?
Iya termasuk. Residentermasuk orangyang mempunyaipendirian sendiri.
16 Apakah andamenyalahkandiri akanketerbatasananda ?
Pastilah semua, karena sayasering bilang juga samaana-anak yang baru masuklu tidak boleh nyalahinorang tua atau gimana gitusetelah saya pelajari disiniya, karena yang salah itu
Residen tidakmenyalahkan dirisendiri ataskesalahannya.
diri kita, contohnya kitamemberi barang itu keorang lain, lalu orang itumenolak berarti dia masihmau hidup benar dong.
17 Apakah andadapat menerimasifat orang laindengan tenang ?
Bisa. Residen dapatmenerima sifatorang lain.
Table 14. Wawancara dengan Significant Others Informan 1
No Pertanyaan Jawaban InterpretasiProses Metode Penyuluhan Agama
1 Menurut anda,apakah temananda selalumengikutikegiatanpenyuluhanagama ?
Alhamdulillah selalu ikutbang kalau dia ini, karenayang tentang agamaantusias semua bang
Rutinmengikutikegiatanpenyuluhanagama.
2 Menurut anda,apakah temananda selalumelaksanakansholat 5 waktu ?
Kadang masih ada bolong-bolong bang, tapi lebihsering sholat la bang
Beberapa kalitidakmelaksanakan sholat,tetapi dapatdikategorikanseringmelaksanakan sholat.
3 Menurut anda,apakah temananda merasatenang setelahmengikutikegiatanpenyuluhanagama ?
Iya tenang Informanmerasatenangsetelahmengikutikegiatanpenyuluhanagama.
4 Menurut anda,apakah temananda sukamengaji ?
Alhamdulillah suka bang,sekarang tapi udahbekurang lah dikit rajinnya
Informansuka mengajiwalaupuntidak rutin.
Penerimaan Diri5 Menurut anda, apakah
teman anda nyamanberada disini ?
Nyaman saya lihat dia ,udah senang disinikarena aman disini
Informanmerasa sudahnyamanberada diGalihPakuan.
6 Selama berapa lamateman anda mulainyaman berada disini?
Kalau dia sih bang drawal udah nyamansoalnya kan pindahandari rehab di medanjadi langsung nyamanbang
Informan dariawal masuk,sudah merasanyamanberada diGalihPakuan.
7 Menurut anda,bagaimana prosesperubahan teman anda?
Iya bang dia semakinmangikuti kegiatankeagamaan dan sosialdisini makin perubahanitu makin kelihatan,makin sabar baik samakawan juga
Informanmengalamiprosesperubahan,berupasemakinsabar dandapatbersosialisasidenganteman-teman.
8 Menurut anda, apakahsetelah mendapatkanpenyuluhan agama,teman anda dapatmenerima dirinya ?
Iya alhamdulillah bisabang
Informandapatmenerimadirinyasetelahmendapatkanpenyuluhanagama.
9 Menurut anda, apakahteman anda merasaberbeda dengan oranglain, karena temananda melakukan hal
Kalau aku lihat sihsudah merasa gaberbeda lagi,karenakan udahsembuh juga ga makai
Informansudah merasasama denganorang lain.
yang menyimpang ?atau teman anda sudahmerasa sama denganorang lain ?
lagi
10 Menurut anda, apakahteman andamempunyaikemampuan ataupercaya diri untukmenghadapikehidupan selanjutnya?
Aku sih yakin bang diamau walaupun nantipasti ada hinaan yahcobaan gitulah bang
Informanmempunyaikemampuanuntukmenghadapikehidupanselanjutnya.
11 Menurut anda, apakahteman anda dapatbertanggung jawabatas kesalahannya dantidak akanmengulanginya lagi ?
Iya bang dapatbertanggung jawab,kalau dilihat sekarangsih kayanya ga akanmengulanginya lagi
Informandapatbertanggungjawab ataskesalahannyadan tidakakanmengulanginya lagi.
12 Menurut anda, apakahteman anda memilikisikap toleran danpeduli terhadap oranglain ?
Iya punya bang Informanmemilikisikap tolerandan peduliterhadaporang lain.
13 Menurut anda, apakahteman anda termasukorang yangmempunyai pendiriansendiri walaupunbanyak tekanan yangada ?
Iya punya pendiriansendiri bang
Informanmempunyaipendiriansendiriwalaupunbanyaktekanan yangada.
14 Menurut anda, apakahteman andamenyalahkan diri akanketerbatasannya ?
Untuk sekarang ga lagibang
Informantidakmenyalahkandiri akanketerbatasannya.
15 Menurut anda, apakah Iya udah bisa bang Informan
teman anda dapatmenerima sifat oranglain dengan tenang ?
dapatmenerimasifat oranglain dengantenang.
Table 15. Wawancara dengan Significant Others Informan 2
No Pertanyaan Jawaban InterpretasiProses Metode Penyuluhan Agama
1 Menurut anda,apakah teman andaselalu mengikutikegiatan penyuluhanagama ?
Iya mengikuti bang Rutinmengikutikegiatanpenyuluhanagama.
2 Menurut anda,apakah teman andaselalu melaksanakansholat 5 waktu ?
Sekarang sih rajin bangwalaupun masih adayang tinggal sholatnya
Beberapa kalitidakmelaksanakansholat, tetapidapatdikategorikanseringmelaksanakansholat.
3 Menurut anda,apakah teman andamerasa tenangsetelah mengikutikegiatan penyuluhanagama ?
Iya tenang bang Informanmerasa tenangsetelahmengikutikegiatanpenyuluhanagama.
4 Menurut anda,apakah teman andasuka mengaji ?
Kadang-kadang sihbang, kaya habismaghrib aja sama habisisya
Informanmengajisetelah sholatmaghrib danisya.
Penerimaan Diri5 Menurut anda,
apakah teman andaKalau saya lihat sihnyaman bang
Informanmerasa sudah
nyaman beradadisini ?
nyaman beradadi GalihPakuan.
6 Selama berapa lamateman anda mulainyaman beradadisini ?
Minggu-minggu keduaketiga itu udah mulainyaman dia bang
Informanmerasanyaman beradadi GalihPakuan setelah2-3 minggumendapatkankegiatan.
7 Menurut anda,bagaimana prosesperubahan temananda ?
Yah kaya gitu lah bang,dl kan pendiam, menutupdiri ,jarang sholatsekarang yah udahmembuka diri udah maumaen sama orang-orangyang lain, ibadah jugaudah rajin sekarang
Informanmengalamiprosesperubahan,dari yangpendiam,menutup diridan tidaksholat,sekarang sudahdapatbersosialisasidengan teman-teman danrajinberibadah.
8 Menurut anda,apakah setelahmendapatkanpenyuluhan agama,teman anda dapatmenerima dirinya ?
Iya dapat bang Informan dapatmenerimadirinya setelahmendapatkanpenyuluhanagama.
9 Menurut anda,apakah teman andamerasa berbedadengan orang lain,karena teman andamelakukan hal yangmenyimpang ? atauteman anda sudahmerasa sama dengan
Iya awalanya pastimerasa kaya berbedagitu ya bang, tapi lama-kelamaan sudah merasasama gitu ga ada lagisungkan dengan yanglainnya.
Informansudah merasasama denganorang lain.
orang lain ?10 Menurut anda,
apakah teman andamempunyaikemampuan ataupercaya diri untukmenghadapikehidupanselanjutnya ?
Saya yakin bisa bang Informanmempunyaikemampuanuntukmenghadapikehidupanselanjutnya.
11 Menurut anda,apakah teman andadapat bertanggungjawab ataskesalahannya dantidak akanmengulanginya lagi?
Yah insyaallah bisa bang Informan dapatbertanggungjawab ataskesalahannyadan tidak akanmengulanginyalagi.
12 Menurut anda,apakah teman andamemiliki sikaptoleran dan peduliterhadap orang lain ?
Punya bang, tapi yahlihat situasi dan kondisijuga kadang-kadang
Informanbelumsepenuhnyamemiliki sikaptoleran danpeduliterhadap oranglain, karenamasihtergantungpada situasidan kondisi.
13 Menurut anda,apakah teman andatermasuk orang yangmempunyaipendirian sendiriwalaupun banyaktekanan yang ada ?
Iya punya bang Informanmempunyaipendiriansendiriwalaupunbanyaktekanan yangada.
14 Menurut anda,apakah teman andamenyalahkan diriakanketerbatasannya ?
Enga sih bang Informan tidakmenyalahkandiri akanketerbatasannya.
15 Menurut anda,apakah teman andadapat menerima sifatorang lain dengantenang ?
Yah saya lihat sih dapatmenerima sifat oranglain. Ga emosian kayayang pertama-tamamasuk sini dl
Informan dapatmenerima sifatorang laindengan tenang.
Table 16. Wawancara dengan Significant Others Informan 3
No Pertanyaan Jawaban InterpretasiProses Metode Penyuluhan Agama
1 Menurut anda,apakah teman andaselalu mengikutikegiatan penyuluhanagama ?
Iya mengikuti bro Rutin mengikutikegiatanpenyuluhan agama.
2 Menurut anda,apakah teman andaselalu melaksanakansholat 5 waktu ?
Yah sholat , sholatsih tapi kadang adabolong juga
Beberapa kali tidakmelaksanakansholat, tetapi dapatdikategorikanseringmelaksanakansholat.
3 Menurut anda,apakah teman andamerasa tenangsetelah mengikutikegiatan penyuluhanagama ?
Iya tenang dia,merasa terbukaterhadap sesuatu
Informan merasatenang dan terbukasetelah mengikutikegiatanpenyuluhan agama.
4 Menurut anda,apakah teman andasuka mengaji ?
Yah jarang sih bangsekarang
Informan tidaksering mengaji.
Penerimaan Diri5 Menurut anda,
apakah teman andanyaman beradadisini ?
Nyaman bro Informan merasasudah nyamanberada di GalihPakuan.
6 Selama berapa lama Sebulan pertama bro Informan dari
teman anda mulainyaman beradadisini ?
baru dia mulainyaman disini
sebulan pertamasudah merasanyaman berada diGalih Pakuan.
7 Menurut anda,bagaimana prosesperubahan temananda ?
Yah mulai terbukalah orangnya samaga emosian dan mulasabar lah ga kayaawal- awal dl
Informanmengalami prosesperubahan, berupasabar dan tidakterpancing emosi.
8 Menurut anda,apakah setelahmendapatkanpenyuluhan agama,teman anda dapatmenerima dirinya ?
Iya dapat , tapi kanprosesnya aga lamaitu ga langsung kayagitu juga bro
Informan dapatmenerima dirinyasetelahmendapatkanpenyuluhan agamwalaupun butuhproses.
9 Menurut anda,apakah teman andamerasa berbedadengan orang lain,karena teman andamelakukan hal yangmenyimpang ? atauteman anda sudahmerasa sama denganorang lain ?
Iya awalnya sih kayagitu bro, tapi setelahudah lama kelamaandan juga mengikutikegiatan disini udahmerasa sama lahsama yang lain
Informan sudahmerasa samadengan orang lain.
10 Menurut anda,apakah teman andamempunyaikemampuan ataupercaya diri untukmenghadapikehidupanselanjutnya ?
Yah gatau juga bang, soalnya kadangmasih mudahterpengaruh gitujuga.
Informan kurangmempunyaikemampuan untukmenghadapikehidupanselanjutnya.
11 Menurut anda,apakah teman andadapat bertanggungjawab ataskesalahannya dantidak akanmengulanginya lagi?
Bertanggung jawabsih pasti kayanyabro, tapi kalau untukmengulangi kaya gitublm tentu brosoalnya kadangmasih mudahdipengaruhi orang
Informan dapatbertanggung jawabatas kesalahannya,tetapi tidakmenjamin tidakakanmengulanginyalagi.
lain.12 Menurut anda,
apakah teman andamemiliki sikaptoleran dan peduliterhadap orang lain?
Iya peduli banget diasama kita-kita bro
Informan memilikisikap kepedulianyang tingiiterhadap oranglain.
13 Menurut anda,apakah teman andatermasuk orang yangmempunyaipendirian sendiriwalaupun banyaktekanan ?
Iya punya pendirianbro
Informanmempunyaipendirian sendiriwalaupun banyaktekanan yang ada.
14 Menurut anda,apakah teman andamenyalahkan diriakanketerbatasannya ?
Kaga sih bro Informan tidakmenyalahkan diriakanketerbatasannya.
15 Menurut anda,apakah teman andadapat menerima sifatorang lain dengantenang ?
Iya sekarang dapatbang, udah enak jugasama kita yangberbeda asalnya
Informan dapatmenerima sifatorang lain dengantenang walaupunberbeda budayadan suku.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Gambar ini diambil ketika observasi di BRSKPN Galih Pakuan Bogor
Gambar ini diambil ketika peneliti melakukan wawancara dengan Residen
Top Related