Identifikasi Istilah• Conjungtiva Anemis : konjungtiva berwarna
pucat
• Sklera ikterik : menguningnya sklera. Karena kerusakan hati, tersumbatnya sal. empedu
• Subconjunctival injection : Obat yang diberikan di bawah konjungtiva, kemudian dikirim ke dalam aliran darah oleh konjungtiva pembuluh
Rumusan Masalah
• Pria berusia 40 th, demam tinggi menggigil sejak 5 hari, panas terus-menerus. Demam disertai nyeri kepala, mual, muntah 2-3x sehari
• Disertai conjungtiva anemis, subkonjungtival injection & sklera ikterik
Mind Map
RM
Anamnesis
Diagnosis
Pemeriksaan
Manifestasi Klinik
EtiologiPenatalaksanaan
Differential DiagnosisWorking Diagnosis
Pencegahan
Prognosis
EpidemiologiPatofisiologi
Anamnesa
• Demam tinggi sampai menggigil sejak 5 hari• Panas terus menerus siang sampai malam hari• Demam disertai nyeri kepala• Mual dan muntah 2-3 kali perhari• Nyeri saat betis ditekan
Pemeriksaan Fisik• suhu tubuh 390C• respiratory rate 18x/menit• tekanan nadi 100x/menit• tekanan darah 100/70 mmHg• conjungtiva anemis• sclera ikterik• subconjungtival injection (+)• hepar 2 jari bawah nyeri tekan (+).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Pasien NormalHemoglobin 10 13-18
Hematokrit 33 40-55
Leukosit 14.000 4000 - 10.000
Trombosit 220.000 150.000 - 400.000
Bilirubin 4,5 <1,2
SGOT 136 <37
SGPT 80 <42
Diagnosis Banding(Differential Diagnosis)
1) DBD– Disebabkan virus dengue ya(family virus
flavivirus dari flaviviridae)– Vektor: Aedes aegypti– Demam 2-7 hari– pemeriksaan tourniquet +– Terdapat bercak kemerahan hari ke 3
Lanjutan…
2) Malaria – Disebabkan oleh infeksi protozoa bernama
Plasmodium (Anopheles betina)– Anemia pada malaria falciparum– Trombositopenia baik pada infeksi P.
falciparum maupun P. vivax– D/: menemukan parasit dalam darah
Diagnosis Kerja (Working Diagnosis)
• Berdasarkan gejala yang ada pasien diduga menderita Leptospirosis
Etiologi• Disebabkan oleh genus
leprospira, famili treponemataceae, suatu mikroorganisme spirochaeta
• Tersering:– L. icterohaemorrhagica → tikus– L. canicola → anjing– L. Pomona → sapi dan babi
Epidemiologi• Seluruh dunia, kec. Antartika• leptospira memerlukan lingkungan optimal,
suhu yang lembab, hangat, pH air/tanah netral
• Leptospira pd hewan piaraan & pengerat
Patofisiologis• Leptopira dapat masuk
kedalam cairan serebrospinalis pada fase leptospiremia → meningitis
• Organ yang sering terkena leptospira : hati, otot, ginjal, dan pembuluh darah
Sel-sel yang Berperan dalam Sist. Imun
• NEUTROPHIL → PUS
Lini pertama pertahanan tubuhTidak memiliki MHC class-I & class II Fagositosis dan pembersihan debris, partikel, dan bakteri serta pemusnahan organism mikroba
Lanjutan …
Eosinophil• Berwarna merah• ↑ pada peny. Parasit• Berproliferasi di sumsum tulang dibawah pengaruh
interleukin (IL) 3, dan IL 5• Mengandung beberapa enzim yang menginaktifkan
mediator peradangan
• Makrofag
MAKROFAG
Lanjutan …
C3B
MHC IIIgG
Tidak ada IgG tetap aktifHasilkan interleukin I (aktivasi T-helper, TNF, rx. radang
• Faktor humoral : lisozim dalam air mata, sekresi hidung, ludah dan cairan intestinal; sebum dilepaskan oleh kelenjar sebaseus pada kulit, keasaman lambung , keasaman vagina dapat membunuh kuman atau menghambat bertumbuhnya mikroorganisme.
Lanjutan …
• Faktor seluler – leukosit polimorfonuklear dan makrofag memfagosit dan menghancurkan mikroorganisme. Sel mast dan basofil memproduksi mediator yang mudah larut dari respon radang . subpopulasi limfosit yang disebut sel pembunuh alami membunuh sel jaringan yang terinfksi dengan cara yang tidak spesifik.
Lanjutan …
Antigen
• substansi yang mempunyai kemampuan meransang respon imun
• 1 jenis antigen akan menstimulasi limfosit yang cocok dan sesuai
• Limfosit B bertanggung jawab dalam memproduksi antibody
• Kelas immunoglobulin: IgM, IgA, IgG, IgE, IgD
Immunoglobulin
IgM primary response BM tertinggi Paling efisien dalam reaksi aglutinasi, fiksasi
komplemen & melawan bakteri virus
IgA• Pada sekret susu, air liur, dan air mata serta
secret saluran napas, cerna, dan genital
IgG immunoglobulin paling banyak dapat melewati plasenta → penting pada
transfer imunitas secara pasif kepada fetusIgE Mengikat secara selektif sel mast dan basofil
dan melepas histamine
IgD• Berperan sebagai reseptor antigen ketika
berada dipermukaan limfosit B tertentu• Di dalam serum→sedikit
Manifestasi Klinis
• Masa tunas berkisar 2-26 hari (rata-rata 10 hari)• gejala non spesifik (70%)• 2 fase: Leptospiremia & Imun
Fase Leptospiraemia
• Berlangsung 4-9 hari• Pemeriksaan selama fase ini menggambarkan
sakit akut, penderita demam disertai brakikardi relative dan tekanan darah normal
• Tanda fisik yang paling khas: sufusi conjungtiva, yang timbul pada hari ke3/4
• Jarang ditemukan gambaran splenomegaly, hepatomegaly, limfadenopati, atau icterus
Fase Imun
• peningkatan antibody IgM• Demam mencapai 400C• rasa sakit yang menyeluruh pada leher, perut,
otot kaki terutama otot betis• Conjunctiva injection dan conjungtival
suffusion dengan ikterus merupakan tanda patognomosis untuk leptospirosis
Leptospirosis an-ikterik
• Demam, nyeri kepala, pegal otot yang berat, dan malaise, meningitis aseptic.
• Demam remiten yang tinggi, menggigil, nyeri kepala yang persisten, myalgia berat, nyeri abdominal, serta muntah 4-7 hari
• Manifestasi ocular sering terjadi dan dapat mengarahkan diagnosis
• Leukosit total yang bersifat normal atau sedikit tinggi, namun sebagian besar kasus memperlihatkan neutrofilia
Leptospirosis ikterik (Weil’s Disease)
• gangguan fungsi ginjal dan fungsi hati, pendarahan, kolaps vascular, penurunan kesadaran yang berat, dan adanya mortalitas yang tinggi
• Hepatomegali• SGOT, SGPT ↑
Penatalaksanaan – Medikamentosa
• Leptospirosis ringan → antibiotika oral tetrasiklin, doksisiklin, ampisilin, amoksisilin, sefalosforin
• Leptospirosis berat → penisilin G 1,5 juta unit setiap 6 jam selama 5-7 hari (intravena), amoksisliin, ampisilin atau eritromisin
• Uremia berat sebaiknya dilakukan dialisis.
Prognosis
• Pasien tidak memiliki gejala ikterus → tidak terlalu fatal
• Mortalitas pada leptospirosis berat : 10%• Kematian disebabkan karena gagal ginjal, perdarahan
masif atau ARDS. • Pd pasien dg meningitis aseptik dapat mengalami
nyeri kepala secara periodik• Pasien dengan riwayat leptospirosis → gangguan
penglihatan
Pencegahan
• Mencuci tangan• Menghindari air dan tanah yang terkontaminasi• Perlindungan dengan pakaian khusus• Pemberian doksisiklin dengan dosis 200
mg/minggu• Vaksinasi
Kesimpulan
• Pasien tersebut menderita leptospirosis• Leptospirosis merupakan suatu penyakit
zoonosis yang disebabkan leptospira• Gejala yang ditimbulkan terkadang luput
didiagnosa karena gejalanya tidak spesifik