8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekosistem merupakan suatu kumpulan integral dari berbagai komponen
abiotik dan biotik yang berkaitan satu sama lain dan saling berinteraksi
membentuk suatu unit fungsional. Komponen-komponen tersebut secara
fungsional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika terjadi perubahan pada
salah satu dari komponen-komponen tersebut, maka akan menyebabkan
perubahan pada komponen lainnya. Perubahan pada lingkungan tentu dapatmemengaruhi keseluruhan ekosistem yang ada, baik dalam kesatuan struktur
fungsional maupun dalam keseimbangannya. Kelangsungan suatu fungsi
ekosistem dapat menentukan kelestarian dari sumberdaya hayati sebagai
komponen yang terlibat dalam sistem tersebut. Suatu lingkungan memiliki faktor-
faktor pembentuk suatu ekosistem yang sekaligus sebagai faktor penentu
perubahan ekosistem (rsyad, !"##$.
Suatu ekosistem tidak pernah terlepas dari pengaruh parameter fisik dan
parameter kimia. %aktor fisik lingkungan meliputi suhu, kelembaban, intensitas
cahaya, komposisi substrat berdasar substrat, dan arus. %aktor kimia meliputi
salinitas, p& , ' ( Dissolved Oxygen), )' ( Biochemichal Oxygen Demand), dan
*' (Chemichal Oxygen Demand). Penerapan parameter pada tiga medium (air,
darat, dan udara$ memiliki karakteristik parameter yang berbeda (&ariyono, dkk.
!""+$.
Praktikan mengambil data berupa parameter fisik dan parameter kimia.
&al tersebut dikarenakan parameter fisik dan parameter kimia saling
mempengaruhi satu sama lain. Korelasi antara parameter fisik dan parameter
kimia dapat diketahui dengan menggunakan analisis regresi. leh karena itu,
perlu dilakukan praktikum untuk mengetahui korelasi antara parameter fisik dan
parameter kimia pada suatu ekosistem.
1.2 Rumusan Masalah
#
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
2/23
umusan masalah pada praktikum parameter fisik dan kimia lingkungan
sebagai berikut
#. )agaimana nilai parameter fisik dan parameter kimia pada perairan kolam %S
/nair0
!. )agaimana nilai parameter fisik pada ruang laboratorium #!! %S /nair0
1. )agaimana korelasi antara parameter fisik dan parameter kimia pada perairan
kolam %S /nair0
2. )agaimana korelasi antar parameter fisik pada ruang laboratorium #!! %S
/nair0
1.3 Tujuan Praktkum
ujuan pada praktikum parameter fisik dan kimia lingkungan sebagai berikut
#. /ntuk mengetahui nilai parameter fisik dan parameter kimia pada perairan
kolam %S /nair.
!. /ntuk mengetahui nilai parameter fisik pada ruang laboratorium #!! %S
/nair.
1. /ntuk mengetahui korelasi antara parameter fisik dan kimia pada perairan
kolam %S /nair.
2. /ntuk mengetahui korelasi antar parameter fisik pada ruang laboratorium #!!
%S /nair.
1.! H"#tess
&ipotesis pada praktikum parameter fisik dan kimia lingkungan sebagai
berikut
1.!.1. H"#tess $erja
&ipotesis kerja pada praktikum parameter fisik dan kimia lingkungan.
sebagai berikut
• Parameter fisik dapat memengaruhi parameter kimia.
• Parameter fisik dapat memengaruhi parameter fisik lainnya.
BAB II
TIN%AUAN PU&TA$A
2.1 Parameter
!
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
3/23
Parameter merupakan ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus
diperkirakan dari yang terdapat di dalamnya. Parameter menjadi garis-garis yang
menentukan atau menandakan keluasan atau batasan sesuatu, keluasan yang ada
batasan-batasannya. 3ndikator akan diuji secara empirik untuk membuktikan
rele4ansinya dalam pengukuran atribut yang bersangkutan. 3ndikator yang tidak
rele4an akan gugur dengan sendirinya dalam analisis berdasar data empirik,
apabila tidak didukung oleh data respon subjek, karena bagian-bagian yang ada di
dalamnya tidak memiliki daya beda yang baik (%irdausia, dkk, !"#1$.
2.2 Parameter $maParameter kimia pada praktikum parameter fisik dan kimia lingkungan
meliputi derajat keasaman (p&$. Penjelasan dari parameter sebagai berikut
2.2.1 Derajat $easaman '"H(
'erajat keasaman merupakan gambaran jumlah atau akti4itas ion hidrogen
dalam perairan. 5ilai p& dapat menggambarkan tingkat keasaman atau kebasaan
suatu perairan. Perairan dapat dikatakan bersifat netral jika p&67. Perairan dapat
dikatakan bersifat asam jika p&87. Perairan dapat dikatakan bersifat basa jika
nilai p&97 (Effendi, !""1$.
ir yang bersih memiliki jumlah konsentrasi ion &: dan &- berada dalam
keseimbangan sehingga air yang bersih akan bersifat netral. rganisme akuatik
dapat hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai p& netral dengan kisaran
toleransi antara asam lemah dan basa lemah. p& yang ideal bagi kehidupan
organisme akuatik umumnya berkisar antara 7-+,;. Kondisi perairan yang bersifat
sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup
organisme karena akan menyebabkan mobilitas berbagai senya
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
4/23
Suhu merupakan salah satu faktor yang memengaruhi proses metabolisme
makhluk hidup. Suhu dapat memengaruhi proses fotosintesis pada tumbuhan dan
proses fisiologi he
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
5/23
lu?meter. Semakin besar intensitas cahaya maka suhu juga semakin meningkat,
sehinggga menurunkan nilai kelembaban (&ariyono dkk, !""+$.
2.3.3 Penetras *aha+a
*ahaya matahari merupakan salah satu faktor fisika yang memegang
peranan penting dalam perubahan produkti4itas primer. Jika kedalaman penetrasi
cahaya yang menembus air diketahui, maka dapat ditentukan inter4al kedalaman
proses asimilasi tumbuhan terjadi. Energi cahaya matahari digunakan dalam
proses fotosintesis diserap oleh pigmen klorofil dan diubah menjadi energi kimia
sehingga terbentuk bahan organik sebagai hasil akhir fotosintesis. *ahaya yang
tampak kemudian dipantulkan terutama pada panjang gelombang hijau dan secarakeseluruhan radiasi matahari yang aktif dalam fotosintesis sebesar 2"@ (Effendi,
!""1$.
5ilai penetrasi cahaya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Jika
tingkat intensitas cahaya tinggi maka nilai penetrasi cahaya akan tinggi dan laju
fotosintesis juga akan tinggi. >aju fotosintesis yang tinggi akan menyebabkan
nilai produkti4itas primer tinggi. Sebaliknya, jika tingkat intensitas cahaya rendah
maka penetrasi cahaya akan rendah dan laju fotosintesis juga akan rendah. >aju
fotosintesis yang rendah akan menyebabkan produkti4itas primer rendah ()arus,
!""2$.
Perairan yang keruh juga menyebabkan penetrasi cahaya ke dalam air
berkurang sehingga intensitas cahaya matahari yang masuk ke perairan sangat
terbatas. Sedikitnya intensitas cahaya yang masuk pada sistem perairan
menyebabkan fitoplankton tidak dapat melakukan proses fotosintesis untuk
menghasilkan oksigen. ksigen menjadi hasil dari fotosintesis sehingga memiliki
hubungan erat dengan produktif4itas pada suatu perairan. (Effendi, !""1$.
2.3.! $elem,a,an
Salah satu faktor lingkungan abiotik yang berpengaruh terhadap akti4itas
organisme di alam adalah kelembaban. Kelembapan adalah konsentrasi uap air di
udara. /ap air memiliki sifat gas yang tidak dapat di lihat dan salah satu bagian
dari atmosfer. Seluruh uap air yang ada di udara berasal dari penguapan.
Penguapan adalah perubahan air dari keadaan cair keadaan gas. Proses penguapan
memerlukan panas, sedangkan proses pengembunan melepas panas. Penguapan
;
http://id.wikipedia.org/wiki/Uap_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Uap_air
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
6/23
tidak hanya terjadi pada permukaan air yang terbuka saja, tetapi dapat juga terjadi
langsung dari tanah dan tumbuh-tumbuhan. Penguapan dari tiga tempat itu disebut
dengan E4aporasi (Karim,#A+;$.
Suhu dan kelembaban udara sangat erat hubungannya, karena jika
kelembaban udara berubah, maka suhu akan berubah. Kelembaban udara
berbanding terbalik dengan suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, maka
kelembaban udaranya semakin kecil. &al ini dikarenakan dengan tingginya suhu
udara akan terjadi presipitasi (pengembunan$ molekul air yang dikandung udara
sehingga muatan air dalam udara menurun '>akitan, !""!$.
B
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
7/23
BAB III
MET-DE PRA$TI$UM
3.1 Tem"at an /aktu
Praktikum dalam ruang berada di dalam laboratorium #!!, sedangkan
praktikum badan air dilakukan di kolam %akultas Sains dan eknologi,
/ni4ersitas irlangga. Praktikum ini dilaksanakan pada pagi antara pukul ";.""-
"7."" C3), siang antara pukul ##.""-#1."" C3), dan sore antara pukul #7.""-
#A."" C3). Praktikum dilaksanakan setiap hari selama ; hari, mulai tanggal 2
Dei !"#; hingga tanggal + Dei !"#;.
0am,ar 1. >okasi Pengambilan Sampel (Sumber nonim, !"#2$
Keterangan
6 Kolam %S /ni4ersitas irlangga
) 6 uang >aboratorium #!! %S
3.2 Alat an Bahan
Pada praktikum praktikum parameter fisik dan kimia lingkungan di kolam
%S dan ruang laboratorium #!! %S. lat yang digunakan yaitu termometer
raksa, secchi disk , luxmeter , sling psychrometer (termometer basah kering$, p&
meter, dan meteran ukuran #"" m. )ahan yang digunakan yaitu sampel air kolam
%S.
7
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
8/23
3.3 *ara $erja
*ara kerja yang dilakukan pada praktikum parameter fisik dan kimia
lingkungan di kolam %S dan ruang laboratorium #!! %S, sebagai berikut p&
air kolam diukur dengan menggunakan p& meter. Suhu air kolam diukur dengan
menggunakan termometer raksa. Penetrasi cahaya di kolam %S dan ruang
laboratorium #!! %S diukur menggunakan secchi disk. 3ntensitas cahaya luar
diukur dengan menggunakan luxmeter . Kelembaban udara luar diukur
menggunakan sling psychrometer. Suhu ruang diukur dengan menggunakan sling
psychrometer . Pengamatan dilakukan pada pagi, siang, dan sore setiap hari selama
; hari sehingga mendapat ; data harian. iap pengamatan, cuaca juga
diidentifikasi. Skema cara kerja dapat dilihat pada lampiran #.
Parameter fisik dan kimia lingkungan diukur menggunakan beberapa alat
dan langkah kerja setiap alat, sebagai berikut Pertama untuk mengukur p&, air
kolam dimasukkan ke dalam gelas plastik. p& meter dimasukkan dan dibiarkan
beberapa menit hingga hasil pembacaan p& stabil. &asil pengukuran dibaca dan
dicatat. Skema cara kerja dapat dilihat pada lampiran !.
Kedua, cara menggunakan termometer raksa yaitu termometer raksa
dimasukkan ke dalam air danau. Suhu air naik ditandai dengan air raksa akan
mengembang dan panjang kolom raksa dalam tabung bertambah. Suhu air turun
ditandai dengan air raksa mengerut dan kolom dalam air raksa akan memendek.
Skala yang ada pada termometer dilihat kemudian dicatat. Skema cara kerja dapat
dilihat pada lampiran 1.
Ketiga, untuk menggunakan secchi disk yaitu secchi disk dimasukkan ke
permukaan air hingga
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
9/23
menunjukkan hasil maksimum, maka kemungkinan skala dapat ditingkatkan lebih
tinggi yaitu #""" atau 1""". &asil pengukuran intensitas cahaya didapatkan dari
angka yang ditunuk oleh jarum penunjuk. &asil yang didapatkan dicatat. Skema
cara kerja dapat dilihat pada lampiran ;.
Kelima, sling psychrometer (termometer basah kering$ digunakan dengan
cara termometer basah dan termometer kering di tarik keluar. Kain pada
termometer basah dibasahi dengan menggunakan air. lat diputar dengan
kecepatan sedang secara konstan selama ! menit di atas kepala. )esar skala pada
termometer kering dan termometer basah dibaca kemudian dicatat. ermometer
basah dan termometer kering kemudian dimasukkan kembali seperti keadaan
a
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
10/23
BAB I
#"
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
11/23
HA&IL DAN PEMBAHA&AN
!.1 Hasl
)erdasarkan praktikum parameter fisik dan kimia lingkungan yang telah
dilakukan selama ; hari, diperoleh hasil sebagai berikut
!.1.1 Data
'ata hasil praktikum parameter fisik dan kimia lingkungan dapat dilihat
pada tabel berikut
Ta,el 1. 'ata &asil Pengamatan p& dan Suhu Kolam %S /nair.
Tanggal
"H &uhu '* )
Pag &ang re Pag &ang re"2-";-!"#; +,1 +,A #",1 !; !A !7
";-";-!"#; #",2 A,A #",2 !2 !B !7
"B-";-!"#; A #",! #",1 !B 1! !+
"7-";-!"#; A,# #",; #",; !B !2 !7
"+-";-!"#; +,+ #",1 #",; !7 1! !A
Ratarata A,#! A,AB #",2 !;,B !+,B !7,B
Ta,el 2. 'ata &asil Pengamatan Kelembaban /dara dan 3ntensitas *ahaya
Kolam %S /nair.
Tanggal $elem,a,an '4( Intenstas *aha+a ' Lux)Pag &ang re Pag &ang re
"2-";-!"#; 7+ 7! 7+ !;"" 81""" !"
";-";-!"#; B2 72 7! !;"" 81""" B
"B-";-!"#; B+ B2 B2 81""" 81""" 1B
"7-";-!"#; B! 7! B2 81""" 81""" #!
"+-";-!"#; B+ 7" !B !A"" 81""" #!
Ratarata B+ 7",2 B",+ !7+" 81""" #7,!
Ta,el 3. 'ata &asil Pengamatan Penetrasi *ahaya dan 3ntensitas *ahaya Kolam
%S /nair.
TanggalPenetras *aha+a 'm( Intenstas *aha+a ' Lux)
Pag &ang re Pag &ang re
"2-";-!"#; #; !B,; #+,; !;"" 81""" !"
";-";-!"#; #1 #B,; !",; !;"" 81""" B
"B-";-!"#; #; #7 !+ 81""" 81""" 1B
"7-";-!"#; #B #A,; !# 81""" 81""" #!
"+-";-!"#; #+,; !1 !B,; !A"" 81""" #!
Ratarata #;,; !",; !!,A !7+" 81""" #7,!
##
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
12/23
Ta,el !. 'ata &asil Pengamatan Kelembaban >uar dan Suhu >uar uang
>aboratorium #!! %S /nair.
Tanggal
$elem,a,an Luar '4( &uhu Luar '* )
Pag &ang re Pag &ang re
"2-";-!"#; 7+ 7+ B2 !7 1" !+
";-";-!"#; B2 7! 7+ !; 1" !+
"B-";-!"#; B2 7! B+ !7 !A !+
"7-";-!"#; B; 7! B" !; !A !+
"+-";-!"#; B+ 7" 7! !7 1" !7
Ratarata B7,+ 7!,+ B+,2 !B,! !A,B !7,+
Ta,el 5. 'ata &asil Pengamatan Suhu uang dan 3ntensitas *ahaya >uar uang
>aboratorium #!! %S /nair.
Tanggal&uhu Ruang '* )
Intenstas *aha+a Luar
' Lux)
Pag &ang re Pag &ang re
"2-";-!"#; !# !2 !B #!" #1;" #B"
";-";-!"#; !B !+ !B #!" 1B" 7!
"B-";-!"#; !1 !2 !B !!" ##"" 1"
"7-";-!"#; !! !; !B #+" #!"" #!
"+-";-!"#; !B !B !B 1!" ;+" #!
Ratarata !1,B !;,2 !B #A! A#+ ;7,!
Ta,el 6. 'ata &asil Pengamatan Suhu >uar dan 3ntensitas *ahaya >uar uang>aboratorium #!! %S /nair.
Tanggal&uhu Luar '* )
Intenstas *aha+a Luar
' Lux)
Pag &ang re Pag &ang re
"2-";-!"#; !7 1" !+ #!" #1;" #B"
";-";-!"#; !; 1" !+ #!" 1B" 7!
"B-";-!"#; !7 !A !+ !!" ##"" 1"
"7-";-!"#; !; !A !+ #+" #!"" #!
"+-";-!"#; !7 1" !7 1!" ;+" #!
Ratarata !B,! !A,B !7,+ #A! A#+ ;7,!!.1.2 Analss Data
nalisis data pada praktikum parameter fisik dan kimia lingkungan
sebagai berikut
!.1.2.1 $#relas an Regres Antara "H an &uhu $#lam )&T Unar
Korelasi dan regresi antara p& dan suhu kolam %S /nair dapat dilihat
pada gambar #.
#!
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
13/23
0am,ar 1. Korelasi dan egresi antara p& dan Suhu Kolam %S /nair
!.1.2.2 $#relas an Regres Antara $elem,a,an Uara an Intenstas
*aha+a $#lam )&T Unar
Korelasi dan regresi antara kelembaban udara dan intensitas cahaya kolam
%S /nair dapat dilihat pada gambar !.
0am,ar 2. Korelasi dan egresi antara Kelembaban /dara dan 3ntensitas *ahaya
Kolam %S /nair
!.1.2.3 $#relas an Regres Antara Penetras *aha+a an Intenstas *aha+a$#lam )&T Unar
Korelasi dan regresi antara Penetrasi *ahaya dan 3ntensitas *ahaya Kolam
%S /nair dapat dilihat pada gambar 1.
#1
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
14/23
0am,ar 3. Korelasi dan egresi antara Penetrasi *ahaya dan 3ntensitas *ahayaKolam %S
!.1.2.! $#relas an Regres Antara $elem,a,an Luar an &uhu Luar Ruang
La,#rat#rum 122 )&T
Korelasi dan regresi antara kelembaban luar dan suhu luar ruang
laboratium #!! %S dapat dilihat pada gambar 2.
0am,ar !. Korelasi dan egresi antara Kelembaban >uar dan Suhu >uar uang
>aboratorium #!! %S
!.1.2.5 $#relas an Regres Antara &uhu Ruang an Intenstas *aha+a Luar
Ruang La,#rat#rum 122 )&T
Korelasi dan regresi antara suhu ruang dan intensitas cahaya luar ruang
laboratorium #!! %S dapat dilihat pada gambar ;.
#2
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
15/23
0am,ar 5. Korelasi dan egresi ntara Suhu uang dan 3ntensitas *ahaya >uar
uang >aboratorium #!! %S
!.1.2.6 $#relas an Regres Antara &uhu Luar an Intenstas *aha+a Luar
Ruang La,#rat#rum 122 )&T
Korelasi dan regresi antara suhu luar dan intensitas cahaya luar ruang
laboratorium #!! %S dapat dilihat pada gambar B.
0am,ar 6. Korelasi dan egresi ntara Suhu >uar dan 3ntensitas *ahaya >uar
uang >aboratorium #!! %S
!.2 Pem,ahasan
Praktikum parameter fisik dan kimia lingkungan bertujuan untuk
mengetahui nilai dan korelasi antara parameter fisik dan parameter kimia pada
perairan kolam %S /nair, serta mengetahui nilai dan korelasi antar parameter
#;
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
16/23
fisik pada ruang laboratorium #!! %S /nair. Detode yang digunakan pada
praktikum ini adalah metode analisis regresi. nalisis regresi berfungsi untuk
mengetahui korelasi antara dua parameter. Pengukuran parameter dilakukan pada
dua lokasi, yaitu ekosistem darat pada ruang laboratorium #!! %S /nair dan
ekosistem perairan pada kolam %S /nair.
Parameter fisik yang diukur pada kolam %S adalah penetrasi cahaya,
intensitas cahaya, suhu air, dan kelembaban, sedangkan parameter kimia yang
diukur adalah derajat keasaman (p&$. Pada ruang laboratorium %S diukur
beberapa parameter fisik seperti suhu luar, suhu dalam, kelembaban udara, serta
intensitas cahaya. Pengambilan data dilakukan selama ; hari secara berturut-turut.&al ini dilakukan karena setiap saat parameter-parameter tersebut berubah
nilainya, sehingga apabila dilakukan pengukuran berulang akan diperoleh data
yang mendekati akurat.
'ari analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut
nilai p& pada kolam %S sebagai berikut pagi A,#! siang A,AB sore #",2.
Pengukuran ini dilakukan dengan alat p& pen. 5ilai p& akan berubah setiap saat
disebabkan adanya respirasi yang dilakukan oleh fitoplankton yang terdapat pada
kolam %S. danya fitoplankton diketahui dengan adanya
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
17/23
ruang untuk masuknya cahaya (tidak tertutup gedung$. Suhu dalam kolam %S
dapat berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya.
Parameter fisik lain yang diukur pada kolam %S adalah kelembaban. lat
yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara adalah sling psychrometer .
sling psychrometer diputar di atas kepala agar tidak terpengaruh oleh uap air dari
hidung atau mulut ketika bernapas. )esarnya nilai kelembaban yang diperoleh
sebagai berikut pagi B+@ siang 7",2@ sore B",+@. &al ini disebabkan karena
suhu di sekitar kolam cukup tinggi sehingga kelembaban udaranya rendah. 5ilai
kelembaban udara dipengaruhi oleh suhu dan intensitas cahaya. Kelembaban
udara berbanding terbalik dengan suhu, ketika suhu tinggi maka kelembabanudara rendah. &al ini dikarenakan banyaknya air yang hilang karena proses
penguapan.
3ntensitas cahaya pada kolam %S diukur menggunakan luxmeter yaitu
sebesar !7+" lu? pada pagi hari, 81""" lu? pada siang hari, serta #7,! lu? pada
sore hari. )esarnya intensitas cahaya di
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
18/23
laboratorium yang digunakan untuk penelitian mengenai studi ekologi sehingga
suhu dalam ruang harus stabil.
Kelembaban udara luar ruang laboratorium diukur menggunakan sling
psychrometer , hasilnya sebagai berikut pagi B7,+@, siang 7!,+@, sore B+,2@.
ngka tersebut diperoleh karena suhu di tempat tersebut rendah karena intensitas
cahaya yang dapat menembus tidak terlalu besar. Selain itu terdapat pula
pepohonan yang berfotosintesis di tempat tersebut sehingga menyebabkan suhu
turun dan menciptakan suasana yang sejuk. Perubahan parameter tersebut
dipengaruhi oleh perubahan suhu luar laboratorium. Suhu luar ruang laboratorium
#!! sebagai berikut pagi !B,!F*, siang !A,BF*, sore !7,+F*. Perubahan parameter fisik berupa suhu luar dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang mampu menembus
lokasi tersebut.
3ntensitas cahaya di luar ruang laboratorium #!! adalah #A! lu? ada pagi
hari, A#+ lu? pada siang hari, serta ;7,! lu? pada sore hari. 5ilai tersebut
merupakan nilai yang kecil untuk sebuah ekosistem terbuka (luar ruang$. &al ini
disebabkan karena cahaya tertutup oleh bangunan student center serta pepohonan
yang ada di sekitar laboratorium sehingga hanya sedikit cahaya yang dapat masuk.
Setiap parameter fisik akan memengaruhi parameter fisik lainnya.
Parameter fisik juga dapat memengaruhi parameter kimia. &al ini dapat diketahui
dengan mengetahui korelasi melalui analisis regresi. )erdasarkan analisis yang
telah dilakukan, diketahui bah
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
19/23
intensitas cahaya besar, maka penetrasi cahaya pun semakin besar pula karena
semakin banyak pula cahaya yang dapat masuk dan menembus perairan kolam.
Kelembaban udara di luar ruang laboratorium #!! besarnya berbanding
terbalik dengan suhu luar ruang tersebut. Suhu yang tinggi menyebabkan
rendahnya nilai kelembaban udara di luar ruang laboratorium. Penyebab
rendahnya nilai kelembaban udara adalah banyaknya air yang menguap di udara
yang kemudian hilang karena suhu yang cukup tinggi. Suhu dalam ruang
laboratorium berbanding terbalik dengan intensitas cahaya di luar ruang
laboratorium. Seharusnya intensitas cahaya di luar ruang laboratorium akan
menyebabkan suhu dalam ruang menjadi tinggi, namun karena adanya * dalamruang tersebut maka suhu menjadi turun (rendah$.
Suhu luar laboratorium besarnya berbanding lurus dengan intensitas
cahaya di luar ruang laboratorium tersebut. 3ntensitas cahaya yang tinggi akan
menyebabkan banyaknya cahaya yang dapat masuk dalam ekosistem tersebut,
sehingga suhu pada luar ruang laboratorium meningkat (tinggi$. Perubahan pada
setiap faktor fisik akan menyebabkan perubahan pada faktor fisik lainnya. Selain
itu, perubahan faktor fisik juga akan memengaruhi perubahan faktor kimia.
%aktor-faktor kimia dan fisik lingkungan akan senantiasa berubah nilainya setiap
saat karena perubahan faktor kimia dan fisik lainnya.
#A
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
20/23
'Halaman n sengaja k#s#ngkan(
!"
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
21/23
BAB
&IMPULAN
5.1 &m"ulan
)erdasarkan praktikum serta analisis data yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bah
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
22/23
'Halaman n sengaja k#s#ngkan(
!!
8/17/2019 parameter fisik kimia lingkungan
23/23
DA)TAR PU&TA$A
rsyad. !"##. Ekologi erairan !aktor Lingkungan Laut . Jember Politeknik
5egeri Jember.nonim. !"#2. "niversitas Airlangga #ampus C.
httpsGGakitan, ). #AA2. Dasar #limatologi. Jakarta agagrafindo Persada.
!1
Top Related