Tugas
WIRELESS MOBILE COMPUTING
Wireless Protocols for Mobile Computing
YENI SEPTIANA
1102640
PEND.TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
1. Mobile Network Communication
MENGENAL GSM
Komunikasi bergerak (mobile communication) mulai dirasakan perlu sejak
orang semakin sibuk pergi ke sana kemari dan memerlukan alat telekomunikasi yang
siap dipakai sewaktu-waktu di mana saja ia berada. Kebutuhan ini ternyata tidak
dibiarkan begitu saja oleh para engineer telekomunikasi. Mereka telah memikirkan
standardisasi untuk komunikasi bergerak ini, salah satunya adalah GSM (Global System
for Mobile communications)
Alokasi spektrum frekuensi untuk GSM awalnya dilakukan pada tahun 1979.
Spektrum ini terdiri atas dua buah sub-band masing-masing sebesar 25MHz, antara
890MHz - 915MHz dan 935MHz - 960MHz. Sebuah sub-band dialokasikan untuk
frekuensi uplink dan sub-band yang lain sebagai frekuensi downlink.
Karena konsekuensi logis dari kenaikan redaman atas kenaikan frekuensi,
biasanya sub-band terendah dipakai untuk uplink, agar daya yang ditransmisikan oleh
MS (mobile system atau lebih dikenal handphone) ke BTS (Base Transmitter Station
yaitu seperti sentral telepon di PSTN/POTS, namun memiliki fungsi lebih) tidak perlu
besar. Kalau digunakan sub-band yang satu lagi, mungkin anda perlu melakukan
recharge batere handphone berulang kali untuk mendapatkan kualitas sama dengan saat
ini.
Kemudian kedua sub-band tersebut dibagi lagi menjadi kanal-kanal, sebuah
kanal pada satu sub-band memiliki pasangan dengan sebuah kanal pada sub-band yang
lain. Tiap sub-band dibagi menjadi 124 kanal, yang kemudian masing-masing diberi
nomor yang dikenal sebagai ARFCN (Absolute Radio Frequency Channel Number).
Jadi sebuah MS yang dialokasikan pada sebuah ARFCN akan beroperasi pada satu
frekuensi untuk mengirim dan satu frekuensi untuk menerima sinyal.
Untuk GSM, jarak antar pasangan dengan ARFCN sama selalu 45MHz, dan
bandwidth tiap kanal sebesar 200kHz. Kanal pada tiap awal sub-band digunakan
sebagai guard band. Silakan anda hitung, maka spektrum GSM akan menghasilkan 124
ARFCN, masing-masing diberi nomor 1 sampai 124. Kanal sebanyak 124 inilah yang
nantinya dibagi-bagi buat operator-operator GSM yang ada di suatu negara.
Untuk mengantisipai perkembangan jaringan di masa mendatang, telah
dilokasikan tambahan 10MHz frekuensi pada masing-masing awal sub-band. Ini
dikenal sebagai EGSM (Extended GSM). Jadi spektrum EGSM ini 880MHz - 915MHz
buat uplink dan 925MHz - 960MHz buat downlink. Hal tersebut memberi tambahan 50
ARFCN menjadi 174. Tambahan ARFCN ini diberi nomor 975 - 1023.
DCS 1800
Seiring dengan evolusi GSM, diputuskan untuk menerapkan teknologi ini pada
PCN (Personal Communication Networks). Hal ini membutuhkan perubahan pada
interafce udara untuk memodifikasi frekuensi operasinya. Frekuensi modifikasinya
antara 1710MHz - 1785MHz untuk uplink dan 1805MHz - 1880MHz untuk downlink.
Teknik ini menyediakan 374 ARFCN dengan pemisahan frekuensi sebesar 95MHz
antara uplink dan downlink.
Teknik PCN ini dikembangkan di Eropa, khususnya di Inggris. Di Inggris
(Raya) ARFCN ini telah dibagi-bagi antara keempat operator jaringan yang ada di sana.
Dua di antaranya, Orange dan One to One, beroperasi pada daerah GSM 1800,
sementara dua yang lainnya, Vodafone dan Cellnet, telah dialokasikan kanal GSM 1800
pada puncak jaringan GSM 900 mereka. ARFCN ini diberi nomor 512 - 885. Porsi pada
puncak band digunakan oleh DECTs (Digital Enhanced Cordless Telephony).
PCS 1900
PCS 1900 merupakan adaptasi GSM yang lain ke dalam band 1900MHz. Teknik ini
digunakan di Amerika Serikat di mana FCC (Federal Communication Commission)
telah membaginya menjadi 300 ARFCN dan mengumumkan lisensi pada berbagai
macam operator untuk mengimplementasikan jaringan GSM. Pemisahan frekuensinya
sebesar 80MHz, dan pembagian frekuensinya adalah 1850MHz - 1910MHz untuk
uplink dan 1930MHz - 1990MHz untuk downlink.
Teknik Modulasi dan Bandwidth
Teknik modulasi yang digunakan pada GSM adalah GMSK (Gaussian
Minimum Shift Keying). Teknik ini bekerja dengan melewatkan data yang akan
dimodulasikan melalui Filter Gaussian. Filter ini menghilangkan sinyal-sinyal
harmonik dari gelombang pulsa data dan menghasilkan bentuk yang lebih bulat
pada ujung-ujungnya. Jika hasil ini diaplikasikan pada modulator fasa, hasil
yang didapat adalah bentuk envelope yang termodifikasi (ada sinyal pembawa).
Bandwidth envelope ini lebih sempit dibandingkan dengan data yang tidak
dilewatkan pada filter gaussian.
Bandwidth yang dialokasikan untuk tiap frekuensi pembawa pada GSM
adalah sebesar 200kHz. Pada kenyataannya, bandwidth sinyal tersebut lebih
besar dari 200kHz, bahkan setelah dilakukan pemfilteran gaussian pun hal itu
tetap terjadi. Akibatnya sinyal akan memasuki kanal-kanal di sebelahnya. Jika
pada satu sel (akan dijelaskan kemudian) terdapat BTS dengan frekuensi
pembawa yang sama atau bersebelahan kanal, maka akan terjadi interferensi
akibat overlapping tersebut. Begitu juga jika sel-sel yang bersebelahan memiliki
frekuensi pembawa sama atau berdekatan. Alasan inilah yang menyebabkan
mengapa dalam satu sel atau antara sel-sel yang berdekatan tidak boleh
menggunakan kanal yang sama atau berdekatan.
Pembagian Sel
Pembagian area dalam kumpulan sel-sel merupakan prinsip penting
GSM sebagai sistem telekomunikasi selular. Sel-sel tersebut dimodelkan
sebagai bentuk heksagonal seperti pada gambar berikut. Tiap sel mengacu pada
satu frekuensi pembawa / kanal / ARFCN tertentu. Pada kenyataannya jumlah
kanal yang dialokasikan terbatas, sementara jumlah sel bisa saja berjumlah
sangat banyak. Untuk memenuhi hal ini, dilakukan teknik pengulangan
frekuensi (frequency re-use). Pada gambar terlihat contoh frequency re-use
dengan jumlah kanal 7 buah. Antara sel-sel yang berdekatan frekuensi yang
digunakan tidak boleh bersebelahan kanal atau bahkan sama.
Jelas bahwa semakin besar jumlah himpunan kanal, semakin sedikit
jumlah kanal tersedia per sel dan oleh karenanya kapasitas sistem menurun.
Namun, peningkatan jumlah himpunan kanal menyebabkan jarak antara sel
yang berdekatan kanal semakin jauh, dan ini mengurangi resiko terjadi
interferensi. Sekali lagi, desain sistem GSM memerlukan kompromi antara
kualitas dan kapasitas.
Pada kenyataannya, model satu sel dengan satu kanal transceiver (TRx,
tentunya menggunakan antena omni-directional) jarang digunakan. Untuk lebih
meningkatkan kapasitas dan kualitas, desainer melakukan teknik sektorisasi.
Prinsip dasar sektorisasi ini adalah membagi sel menjadi beberapa bagian
(biasanya 3 atau 6 bagian; dikenal dengan sektorisasi 120o atau 30o). Tiap
bagian ini kemudian menjadi sebuah BTS (Base Transceiver Station).
Kebanyakan vendor memperbolehkan sampai dengan 4 TRx per BTS untuk
sektorisasi 120o. Jika digunakan TDMA pada TRx, menghasilkan 8 kanal
TDMA tiap TRx, Anda bisa menghitung bahwa dalam satu sel dapat
menampung trafik yang setara dengan 3 X 4 X 8 = 96 kanal TDMA atau
sebesar 82,42 erlang dengan GoS 2%. (Erlang merupakan satuan trafik dan
GoS(Grade of Service) menyatakan derajat keandalan layanan, berapa jumlah
blocking yang terjadi terhadap panggilan total)
Pada prakteknya tidak semua kanal TDMA tersebut bisa digunakan
untuk kanal pembicaraan (TCH = Traffic Channel). Dalam sebuah BTS juga
diperlukan SDCCH (Stand-alone Dedicated Control Channel) yang digunakan
untuk call setup dan location updating serta BCCH (Broadcast Control
Channel) yang merupakan kanal downlink yang memberikan informasi dari
BTS ke MS mengenai jaringan, sel yang kedatangan panggilan, dan sel-sel di
sekitarnya.
Struktur Sistem Selular
Bagian paling rendah dari sistem GSM adalah MS (Mobile Station).
Bagian ini berada pada tingkat pelanggan dan portable. Pada tiap sel terdapat
BTS (Base Transceiver Station). BTS ini fungsinya sebagai stasiun penghubung
dengan MS. Jadi, merupakan sistem yang langsung berhubungan dengan
handphone Anda.
BTS pada dasarnya hanya merupakan "pesuruh" saja. Otak yang
mengatur lalu-lintas trafik di BTS adalah BSC (Base Station Controller).
Location Updating, penentuan BTS dan proses handover pada percakapan
ditentukan oleh BSC ini. Beberapa BTS pada satu region diatur oleh sebuah
BSC.
BSC-BSC ini dihubungkan dengan MSC (Mobile Switching Center).
MSC merupakan pusat penyambungan yang mengatur jalur hubungan antar
BSC maupun antara BSC dan jenis layanan telekomunikasi lain (PSTN,
operator GSM lain, AMPS, dll).Saat ini teknik switching terus berkembang,
dan begitu pula pada layanan GSM. Beberapa operator GSM di Indonesia telah
menerapkan Intelegent Network lanjutan dalam teknik switchingnya.
Frequency Hopping
Frequency hopping merupakan fitur yang diterapkan pada interface
udara, yakni lintasan radio ke MS. Teknik ini dapat mengurangi redaman akibat
efek multipath fading. GSM hanya merekomendasikan satu jenis frequency
hopping, yakni baseband hopping. Namun beberapa vendor, seperti Motorola,
menyediakan tipe frequency hopping yang lain, yang disebut Synthesizer
Hopping.
Baseband Hopping digunakan jika base station memiliki beberapa
DRCU/TCU tersedia. Aliran data secara sederhana dilalukan pada frekuensi
dasar ke berbagai macam DRCU/TCU. Setiap data beroperasi pada frekuensi
yang tetap, mengacu pada urutan hopping yang ditentukan. DRCU/TCU yang
berbeda akan menerima sebuah timeslot yang spesifik pada setiap frame
TDMA, berisi informasi yang ditujukan kepada MS-MS yang berbeda.
Synthesizer Hopping menggunakan kelincahan ferkuensi dari
DRCU/TCU untuk mengubah frekuensi-frekuensi pada sebuah basis timeslot
untuk transmisi maupun menerima. SCB pada DRCU serta sistem kontrol dan
pemrosesan digital pada TCU akan menghitung dan menentukan frekuensi
selanjutnya, dan memprogram sebuah pasangan synthesizer Tx dan Rx untuk
menuju ke frekuensi yang telah dihitung.
Teknik synthesizer hopping ini sangat baik untuk diterapkan pada sel-
sel dengan jumlah carrier yang sedikit. Untuk sel-sel dengan jumlah carrier
yang banyak, teknik baseband hopping merupakan teknik yang paling baik. Dan
kedua teknik ini tidak bisa diterapkan sekaligus pada sebuah site BTS.
Mobile network communication:
a. Teknologi Wireless Mobile Network, 1G – 4G
Evolusi yang mengesankan dalam jaringan mobile (mobile networks) dan
komunikasi multimedia wireless memunculkan banyak pertanyaan kepada operator-
operator, manufaktur dan ilmuwan yang bekerja dalam bidang tersebut. Skenario masa
depan terbuka pada beberapa alternatif: pemikiran, perencanaan dan kegiatan dari masa
yang akan datang dapat meyediakan jawaban untuk poin-point terbuka dan diktat dalam
trend masa depan dunia wireless.
b. Evolusi dari Mobile Network
Penyampaian utama dari evolusi network mobile, bergerak dari sistem 2G
(second generation) menuju ke 3G melalui yang disebut sebagai '2G yang berevolusi',
di tekankan setelahnya. Perkembangan bukan hanya di cirikan dari kenaikan data rate
nya saja, tapi juga transisi dari sistem CS (circuit switched) murni ke CS-voice atau
paket data dan IP-core-based system.
c. Generasi Pertama Mobile Network
Hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan
kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic
Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System). salah satu operatornya
adalah PT.Komselindo. AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi
telekomunikasi bergerak yang menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja
pada band frekuensi 800 Mhz dan menggunakan metode akses FDMA (Frequency
Division Multiple Access). Dalam FDMA,user dibedakan berdasarkan frekuensi yang
digunakan dimana setiap user menggunakan kanal sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak
boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik dalam satu sel maupun sel
tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi frekuensi yang besar.
Saat itu kita sudah memakai handphone tetapi masih dalam ukuran yang relatif besar
dan baterai yang besar karena membutuhkan daya yang besar.
d. Generasi Kedua Mobile Network (2G)
Dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah -
menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.
GSM(Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS
diawal tahun 1995, PT.Telkomsel dan PT.Satelido (sekarang PT.Indosat) adalah dua
operator pelopor teknologi GSM di Indonesia. GSM menggunakan teknologi digital.
Ada beberapa keunggulan menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan analog
seperti kapasitas yang besar,system security yang lebih baik dan layanan yang lebih
beragam.
GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA(Frequency
Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya
bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan ini merupakan standard yang pelopori oleh ETSI
(The European Telecommunication Standard Institute) dimana frekuensi yang
digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25
KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri dari 200 KHz setiap
carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana
setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan
pengaturan waktu.
e. Evolusi dari 2G
Generasi kedua merepresentasaikan sebuah kemajuan besar dalam dunia
mobile, membuka ke perkenalan dari komunikasi cellular secara digital. Kesuksesan
sistem 2G, yang merupakan terusan dari PSTN (Public Switched Telephone Network)
atau ISDN (Integrated Services Digital Network) dan membuat jaringan satu negara
atau bahkan seluruh dunia tanpa roaming dengan sebuah hp, jadi banyak.
Sistem mobile 2G masih terutama digunakan hanya untuk komunikasi suara dua arah
saja. Versi dasar biasanya mengimplementasikan sebuah layanan penggantian sirkuit,
berfokus pada suara, dan data rate nya kecil (9.6 – 14.4 Kbps).
GPRS adalah mode paket ekstensi dari GSM, mendukung aplikasi data dan
mengeksploitasi infrastruktur jaringan yang telah ada untuk menyimpan investasi
operato. GPRS membutuhkan adaptasi baik di tingkat interface radio dari hardware
GSM. Bagaimanapun, ini telah mengadaptasi saluran fisik baru dan mapping menjadi
sebuah sumber daya fisik, juga sebagai management sumber daya radio baru yang
disebut 52-multiframe dan di komposisikan menjadi dua buah control multiframe 26
dengan mode suara GSM.
Kecepatan transfer data bisa ditingkatkan karena pengguna GPRS bisa
mengeksploitasi lebih dari satu timeslot dalam parallel dengan kemunngkinan, bertolak
belakang dengan teknologi HSCSD, untuk membedakan nomer dari time slot
ditugaskan pada seorang user.
Secara teori, kecepatan transfer data GPRS adalah 171,2 Kbps (menggunakan 8
time slot). Sekarang kecepatan tertingginya mencapai 20/30 Kbps. Teknologi GSM
sampai saat ini paling banyak digunakan di Dunia dan juga di Indonesia karena salah
satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat
dipakai diberbagai Negara. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Kecepatan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps
karena pada awalnya hanya dirancang untuk penggunaan suara. Saat ini pelanggan
GSM di Indonesia adalah sekitar 35 juta pelanggan.
CDMAOne (Code Division Multiple Access) merupakan standard yang
dikeluarkan oleh Telecommunication Industry Association (TIA) yang menggunakan
teknologi Direct Sequence Spread Spectrum(DSSS) dimana frekuensi radio 25 MHz
pada band frekuensi 1800MHz dan dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal
terdiri dari 30KHz.
Kecepatan akes data yang bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar
153.6 kbps. Dalam CDMA,seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam
waktu yang sama. Oleh karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metoda
akses FDMA maupun TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan
user yang satu dengan yang lain.
Pada tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia.
Teknologi CDMA 2000 1x adalah teknologi yang mangamai perkembangan yang
baikdi Indonesia. Berarti baru diperkenalkan sekitar 7 tahun terlambat dibandingkan
dengan GSM.
GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi
CDMA 20001x lebih baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran CDMA
ternyata tidak membuat pelanggang GSM berpaling ke CDMA. Ada beberapa
keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti suara yang lebih
jernih, kapasitas yang lebih besar, dan kemampaun akses data yang lebih tinggi.
Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA, maka CDMA menggunakan
kode-kode tertentu untuk membedakan setiap uses pada frekuensi yang sama. Karena
menggunakan frekuensi yang sama maka daya yang dipancarkan ke BTS dan juga daya
yang diterima harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu user yang lain
baik dalam sel yang sama atau sel yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan
menggunakan mekanisme power control.
Ada beberapa operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi
CDMA 2000 1x ini seperti Telkom yang dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama
StarOne, Mobile 8 dengan nama Fren, Bakrie telecom dengan nama Esia dan masih
banyak lainnya. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA
(Fixed Wireless Access) sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga
bisa seperti GSM dengan kemampuan mobilitas penuh.
f. Generasi Kedua Setengah (2.5G)
Pada awalanya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar
9.6 kbps karena memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan
tinggi.Teknologi yang digunakan GSM dalam akses data pada awalnya adalah WAP
(Wireless Application protocol) tetapi tidak mendapat sambutan yang baik dari pasar.
Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS (General Packet Data Radio Services)
pertama sekali oleh PT.Indosat Multi Media (IM3) pada tahun 2001 di Indonesia.
Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan GPRS adalah
sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 – 30 kbps. GPRS juga
memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message) dan juga
menikmati berita langsung dari Hand Phone secara real time.
Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel
dimana saja,kapan saja, kita dapat melakukannya asalkan masih ada sinyal GPRS.
Selama ini operator telekomunikasi bergerak yang sudah mengimplementasikan GPRS
sudah membuat berbagai pola pentarifan mulai dari pentarifan berdararkan harga per
KB data yang didownload sampai dengan fixed rate dimana setiap pemakai GPRS dapat
menggunakan 24 jam dikenakan biaya sebesar tertentu misakanya Rp350.000 per bulan.
Ketika pentarifan fixed rate ditetapkan sudah mendapat sambutan yang cukup banyak
dari pemakai GPRS termasuk saya yang bisa memakai internet di rumah dan dikantor
hanya dengan modal sebuah handphone dengan kemampuan GPRS dan sebuah laptop
atau PC. Program ini tidak dilanjutkan, hanya sekitar satu tahun, kemudian pentarifan
GPRS dikembalikan ke pola semula berdasarkan jumlah data yang di download.
Akhirnya pemakai GPRS menurun drastis karena jika kita hanya memakai untuk akses
internet misalnya browsing, email dan chatting saja kita akan membayar sekitar 1-2 juta
rupiah perbulan. Dengan biaya bulanan seperti ini akan sedikit yang mampu memakai
GPRS untuk mengakses internet.
Setelah itu ada lagi teknologi yang disebut dengan EDGE (Enhanced Data for
Global Evolusion) yang hanya sempat diimplementasikan oleh PT.Telkomsel dan lewat
begitu saja dan hanya terdengar gemanya ketika ujicoba melihat liputan 6 SCTV dari
handphone yang dilihat langusng oleh meteri perhubungan saat itu. kecepatan akses
data dengan teknologi ini mencapai 3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS.
g. Generasi Ketiga Mobile Network (3G)
Digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan
aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal
juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Evolusi dari 2G ke 3G ditandai dengan sebuah perubahan revolusooner dari
focus suara ke layanan multimedia yang mobile, dengan dukungan terus menerus dari
beberapa kelas-kelas QoS dalam sebuah interface radio single.
Sistem generasi ketiga menyediakan kecepatan transfer data lebih tinggi, tetapi bisa
mencapai range yang lebih luas. Berikut adalah keuntungan yang bisa di ketahui :
Layanan suara dasar dan enchanced termasuk aplikasi-aplikasi seperti audio
conference dan voice mail
Layanan transfer data lambat mendukung SMS, e-mail dan fax
Layanan transfer data medium untuk transfer file dan akses internet (dari 64-
144 Kbps)
Layanan transfer data kecepatan tinggi mendukung paket kecepatan tinggi dan
akses jaringan berdasarkan sirkuit, dan untuk mendukung video conference
dengan kualitas baik pada kecepatan diatas 64 Kbps.
Layanan multimedia, yang menyediakan video, audio dan service data untuk
mendukung aplikasi interaktif
Layanan multimedia, juga bisa mendukung kebutuhan layanan dengan kualitas
berbeda-beda untuk aplikasi yang berbeda.
UMTS(Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan lanjutan
teknologi dari GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standard telekomunikasi generasi
ketiga dimana salah satu tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses
data yang lebih tinggi dibandingkan dengan GRPS dan EDGE.
Kecepatan akses data yang bisa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps
pada frekuensi 5 KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-
DO Rel0 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar
3.1Mbps pada frekuensi 1.25MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi
CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan EDGE yang merupakan overlay terhadap
GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan cenderung sama dengan CDMA. 3G
yang oleh ETSI disebut dengan UMTS (Universal Mobile Telecommunication
Services) memilih teknik modulasi WCDMA(wideband CDMA). Pada WCDMA
digunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz (CdmaOne dan CDMA
2000 menggunakan spektrum frekuensi sebesar 1.25 MHz) dan menggunakan chip rate
tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps (Mega Chip Per Second).
Secara teknik dalam jaringan UMTS terjadi pemisahan antara circuit switch (cs)
dan packet switch (ps) pada link yang menghubungkan mobile equipment (handphone)
dengan BTS (RNC) sedangkan pada GPRS dan CDMA 2000 1x tidak terjadi pemisahan
melainkan masih menggunakan resource yang sama di air interface (link antara Mobile
Equipment dengan Base Station). HSPDA (Higth Speed Packet Downlink Access)
merupakan kelanjutan dari UMTS dimana ini menggunakan frekuensi radio sebesar
5MHz dengan kecepatan mencapai 2Mbps.
Ada 5 operator telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki lisensi
3G(IMT 2000). Tiga diantara operator tersebut adalah operator yang telah memberikan
layanan telekomunikasi generasi kedua (GSM) dan kedua setengah (GPRS). Jika
operator tersebut akan mengimplementasikan teknologi UMTS maka ada penambahan
perangkat seperti base station (Node B) dan RNC(Radio Network Controller) dan
upgrade software. Adapun yang harus di upgrade adalah pada radio akses karena GSM
menggunakan metode akses TDMA dan FDMA dan menggunakan frekuensi radio
900KHz dan 1800 MHz sedangkan UMTS menggunakan metode akses
WCDMA(Wideband Code Division Multiple Access) dengan frekuensi radio 5 MHz.
Oleh karena itu perlu penambahan radio access network control (RNC) dan juga perlu
penambahan base station WCDMA (Node B) dan tentunya juga terminal harus diganti
dan juga upgrade software pada MSC,SGSN dan GGSN.
Oleh karena itu untuk mengimplementasikan UMTS sebagai teknologi generasi
ketiga membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut diperuntukkan untuk membayar
lisensi 3G kepada pemerintah, membayar lisensi 3G kepada vendor 3G, biaya
penambahan Base Station / Node B, RNC(Radio Network Controller) dan biaya
upgrade software pada MSC (Mobile Switching Centre), SGSN(Serving GPRS Support
Node), GGSN(Gateway GPRS Support Node) dan jaringan lain.
Salah satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call
dimana gambar dari teman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G kita. Layanan
lain adalah , video conference, video streaming, baik untuk Live TV maupun video
portal, Video Mail, PC to Mobile, serta Internet Browsing.
Tantangan yang muncul adalah, Apakah pelanggan membutuhkan layanan
tersebut? Jawabannya kita bisa perdebatkan. Adalah sangat bijaksana jika kita melihat
layanan sebelumnya yang sudah pernah ada. Kita mulai dengan layanan WAP (Wireless
Application Protocol) pada jaringan GSM dimana kita bisa mengakses berita melalui
handphone berarti kita bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja. Apakah layanan
ini digolongkan sukses?
Sangat sedikit orang yang menggunakannya waktu itu sehingga saya
menyebutnya layanan yang tidak sukses. Kenapa tidak sukses? Selain dari faktor utama
kebayakan pengguna belum membutuhkan, akses data yang lambat dibandingkan
dengan akses lain seperti dial-up dan WLAN merupakan alasan lain dan juga pelanggan
kurang puas dengan tampilan yang kecil di layar handphone.
Sekarang kita bandingkan dengan layanan SMS (Short Message Services) yang
awalnya tidak diperkirakan akan menjadi success story karena hanya teks singkat. Lalu
kenapa sms menjadi killer application? Alasan pertama adalah, SMS tidak
membutuhkan banyak perangkat tambahan dalam jaringan GSM sehingga tidak
membutuhkan investasi yang besar dan yang kedua teknologi SMS mudah dimengerti,
mengirim dan menerima sms itu mudah maka orang mudah mengerti fungsinya
sehingga mereka menilainya layanan yang realistis.
Banyak orang mempelajari fenomena sms ini tetapi tidak dapat dibuat suatu
rumusan yang baku untuk membuat layanan baru supaya bisa sukses seperti sms. Akan
tetapi ada beberapa yang dapat dipalari dari keseksesan sms untuk memberikan layanan
baru yaitu:
• Layanan yang diberikan harus sederhana
• Implentasi teknologinya juga harus mudah
• Interoperabiliti dengan jaringan lain dibuat semudah mungkin
• Fungsi dari layanan tersebut harus mudah dimengerti
• Pola pentarifan yang digunakan disesuaikan dengan layanan sejenis.
UMTS merupakan kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS dimana perbedaan
utamanya adalah kemampuan akses data yang lebih cepat. Kecepatan akses data dalam
UMTS bisa mencapai 2Mbps (indoor dan low range outdoor). Akan tetapi jika kita
bandingkan dengan GPRS maka kecepatan datanya juga bisa mencapai 115 kpbs
dimana untuk penggunaan akes internet sudah memadai.Dalam analisa saya, GPRS
kurang sukses di pakai di Indonesia karena belum banyak pelanggan yang
membutuhkan akes internet dalam keadaan bergerak, tarif yang mahal dibandingkan
dengan layanan yang diberikan oleh WLAN, kecepatan akses data yang belum stabil
merupakan beberapa alas an kurang suksesnya implementasi teknologi GPRS.
h. Generasi Keempat Mobile Network (3.5G dan 4G)
Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka
standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps,30Mbps dan 100Mbps yang
semula hanya 2Mbps pada layanan 3G.. Kecepatan akses tersebut didapat dengan
mengguanakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan
Multi Carrier.Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah di implementasikan.
Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara,
data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja,
pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal
untuk 4G.
Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni:
4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah
teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan
100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium
dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang
terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi
dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session
Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE,
CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan
radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-
5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama.
Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.
i. Teknologi 4G di Indonesia
Secara sederhana, dapat diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog /
PSTN yang menggunakan seluler. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan
ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G
atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang
mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar
(broadband connection))
Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet
telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun
Telephony over Internet Protocol. Teknologi tersebut banyak di perdebatkan oleh
operator, pemerintah dan DPR belakangan ini. Tidak lama lagi internet telephony akan
menjadi tulang punggung utama infrastruktur telekomunikasi. Teknologi internet
telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara
swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa
kontrol pemerintah sama sekali. Dengan teknologi SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN
hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon. Bagian besarnya akan dilakukan
menggunakan URL. Kita tidak lagi perlu bergantung pada nomor telepon yang
dikendalikan oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internet-telepon.
Infrastruktr internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan
sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan tidak melanggar hukum.
Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi teknologi Internet Network
(IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai
provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload
dan diakses gratis dari internet.
j. WiMAX, Teknologi 4G Pertama di Indonesia
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan
teknologi 4G Pertama yang diimplementasikan di Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh
operator Firstmedia dengan merek dagang Sitra WiMAX. Teknologi 4G WiMAX
terdiri atas tiga bagian generasi,
WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas
hingga kecepatan 70 Mbps.
WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga
kecepatan 144Mbps.
WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan
1Gbps.
k. Operator 4G Pertama di Indonesia
Sitra WiMAX merupakan operator 4G pertama yang meluncurkan layanan 4G
Wireless Broadband di Indonesia. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan
merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G
Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki
hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,
Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD.
SUMBER:
http://choco-nesshia.blogspot.com/2010/11/mobile-network-communication.html
http://cahbuton.tripod.com/id16.html
2. MOBILE QOS
Kualitas layanan mekanisme (QoS) mengontrol kinerja, keandalan dan kegunaan dari layanan
telekomunikasi. Penyedia layanan selular mungkin menawarkan QoS mobile untuk pelanggan
seperti telepon tetap PSTN penyedia layanan dan penyedia layanan Internet dapat menawarkan
QoS. Mekanisme QoS selalu disediakan untuk circuit switched jasa, dan sangat penting untuk
layanan non-elastis, misalnya multimedia streaming . Hal ini juga penting dalam jaringan
didominasi oleh layanan tersebut, yang terjadi dalam jaringan komunikasi mobile saat ini, tetapi
belum tentu besok.
Mobilitas menambah komplikasi dengan mekanisme QoS, karena beberapa alasan:
Sebuah panggilan telepon atau sesi lainnya dapat terganggu setelah serah terima , jika
baru base station kelebihan beban. Serah terima Unpredictable membuat tidak mungkin
untuk memberikan jaminan QoS mutlak selama fase inisiasi sesi.
Struktur harga sering didasarkan pada atau per-megabyte Biaya per menit daripada flat
rate , dan mungkin berbeda untuk layanan konten yang berbeda.
Sebuah bagian penting dari QoS dalam komunikasi mobile adalah kelas layanan , yang
melibatkan probabilitas outage (probabilitas bahwa mobile station berada di luar area
jangkauan layanan, atau terpengaruh oleh interferensi co-channel, yaitu crosstalk)
probabilitas blocking (probabilitas bahwa tingkat yang diperlukan QoS tidak dapat
ditawarkan) dan penjadwalan kelaparan .Ukuran kinerja ini dipengaruhi oleh
mekanisme seperti manajemen mobilitas , manajemen sumber daya radio , admission
control , penjadwalan yang adil , penjadwalan tergantung channel dll.
ASPEK PADA QUALITY OF SERVICE
Quality of Service pada jaringan 4G akan menjadi tantangan utama dalam
perkembangan 4G karena bit rates, karakteristik saluran, alokasi bandwidth, level
toleransi kesalahan, dan support antar jaringan wireless yang heterogen.
Packet-Level QoS diaplikasikan untuk jitter, throughput, dan error rate.
Sumber jaringan seperti buffer space dan access protokol mungkin terpengaruh.
Transaction-Level QoS menggambarkan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan transaksi dan aliran packet yang hilang. Tentunya transaksi-
transaksi sangat sensitive terhadap waktu. Circuit-Level QoS memasukkan panggilan
yang tertolak untuk menjadi panggilan baru dengan sebaik panggilan yang sedang
berlangsung. Ini sangat bergantung terutama pada kemampuan jaringan untuk
membuat dan mengurus rangakain end-to-end.
Faktor yang mempengaruhi QoS
Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas layanan jaringan mobile. Hal ini
benar untuk melihat QoS terutama dari sudut pandang pelanggan pandang, yaitu, QoS
sebagaimana dinilai oleh pengguna. Ada metrik standar QoS kepada pengguna yang
dapat diukur untuk menilai QoS. Metrik ini:. Cakupan, aksesibilitas (termasuk GoS),
dan kualitas audio. Dalam cakupan kekuatan sinyal diukur dengan menggunakan
peralatan uji dan ini dapat digunakan untuk memperkirakan ukuran sel Aksesibilitas
adalah tentang menentukan kemampuan jaringan untuk menangani panggilan yang
sukses dari jaringan mobile-to-tetap dan dari jaringan mobile-to-mobile. Kualitas audio
menganggap pemantauan panggilan yang sukses untuk jangka waktu untuk kejelasan
saluran komunikasi. Semua indikator ini digunakan oleh industri telekomunikasi untuk
menilai kualitas layanan jaringan.
Pengukuran QoS
QoS dalam industri juga diukur dari perspektif seorang ahli (misalnya insinyur
teletraffic). Ini melibatkan menilai jaringan untuk melihat apakah itu memberikan
kualitas yang perencana jaringan telah diminta untuk menargetkan. Alat-alat tertentu
dan metode (analisa protokol, tes drive dan Operasi dan Pemeliharaan pengukuran),
digunakan untuk pengukuran QoS ini:
Analisa protokol yang terhubung ke BTS, BSC, MSC dan untuk jangka waktu
untuk memeriksa masalah pada jaringan selular. Ketika masalah ditemukan staf
dapat merekam dan dapat dianalisis.
Tes drive memungkinkan jaringan selular yang akan diuji melalui penggunaan
tim orang-orang yang mengambil peran pengguna dan mengambil langkah-
langkah QoS yang dibahas di atas untuk menilai QoS jaringan. Tes ini tidak
berlaku untuk seluruh jaringan, sehingga selalu sampel statistik.
Dalam Operasi dan Pemeliharaan Pusat (OMCS), counter yang digunakan
dalam sistem untuk berbagai acara yang menyediakan operator jaringan dengan
informasi tentang status dan kualitas jaringan.
Akhirnya, keluhan pelanggan merupakan sumber penting dari umpan balik pada
QoS, dan tidak boleh diabaikan.
SUMBER:
http://en.wikipedia.org/wiki/Mobile_QoS
3. MOBILE ACCESS
Mobile Access adalah layanan akses internet dari Indonet untuk para pengguna
bergerak (mobile user) yang membutuhkan akses internet dimana saja tanpa dibatasi oleh
kendala batasan ruang dan kendala tidak adanya ketersediaan kabel di lokasi pengguna (user).
Indonet berkerjasama dengan Mobile-8 untuk menyediakan layanan koneksi internet
dengan teknologi CDMA menggunakan perangkat telepon genggam (handphone/cellular phone)
atau menggunakan kartu PCMCIA yang bisa dihubungkan ke perangkat komputer/laptop.
Keunggulan
Dengan layanan indo.net mobile access ini pelanggan indo.net lebih mudah untuk dapat
melakukan aktivitas internet, karena saat ini pelanggan BONET dapat melakukan akses internet
dimana saja dan kapan saja sepanjang tersedia jaringan FREN. Pelanggan tersebut seperti
mempunyai “hot spot raksasa” yakni di setiap titik dimana jaringan Fren menaungi, punya
kemampuan untuk menjadi hot spot. (cakupan layanan Fren saat ini adalah di pulau Jawa, tetapi
dalam waktu dekat akan berekspansi ke luar pulau Jawa).
Dengan Fren anda bisa koneksi ke internet walaupun didalam perjalanan dalam mobil
atau pada saat naik kereta, hal seperti ini tidak bisa anda dapatkan dengan Hot Spot yang hanya
tersedia di kafe tertentu. Dengan Fren anda bisa meeting ditempat klien dan tetap bisa
mengakses email dan data di kantor.
Biaya Pemakaian
Perhitungan berdasarkan waktu koneksi (time base). Dengan metode ini, pelanggan
BONET yang memiliki telepon genggam M8 bisa mengakses internet menggunakan account
dial-up yang dimiliki setelah melakukan aktivasi fitur internet mobile.
Tarif yang berlaku Rp. 160,- per-menit/9600 per-jam tanpa mengurangi sisa pulsa Fren
dimiliki melainkan akan ditagihkan bersamaan dengan tagihan bulanan BONET dial up/paket
langganan BONET sebelumnya.
Persyaratan
Memiliki HP dengan penyedia layanan CDMA Fren (mobile-8) atau laptop/komputer
dengan spesifikasi minimum: Pentium II, RAM 64 Mbyte, hardisk minimum 1 Gbyte
dan Operating Sistem (Windows atau Linux).
Memiliki PCMCIA card, sebagai media penghubung komputer ke hot spot.
Menjadi anggota BONET (membayar iuran dan melengkapi persyaratan keanggotaan)
dan mengaktifkan fasilitas Mobile Access (melalui fasilitas anggota di website
Indonet/BONET).
Biaya berlangganan
Perhitungan berdasarkan waktu koneksi (time base). Dengan metode ini, pelanggan
BONET yang memiliki telepon genggam M8 bisa mengakses internet menggunakan account
dial-up yang dimiliki setelah melakukan aktivasi fitur internet mobile.
Tarif yang berlaku Rp. 160 /menit atau Rp. 9600 /jam tanpa mengurangi sisa pulsa Fren
dimiliki melainkan akan ditagihkan bersamaan dengan tagihan bulanan BONET dial-up atau
paket langganan BONET sebelumnya.
Keunggulan Internet Mobile via CDMA
Dapat menggunakan internet secara mobile, tanpa terbatas ruang gerak.
Tidak memerlukan waktu aktivasi baik dari sisi Starone/Fren maupun dari kami.
Selama Anda memiliki account internet dial up dan memiliki perangkat PC dengan
modem CDMA, Anda telah bisa menggunakan layanan ini. Waktu aktivasi hanya ada
pada saat melakukan registrasi account internet Pascabayar dan registrasi kartu
Fren/StarOne Postpaid.
Kecepatan akses relatif lebih cepat daripada dial up biasa, bisa mencapai 153 Kbps.
Pentarifan berdasarkan lama waktu terhubung ke internet (Time Based Charging),
berbeda dengan jasa internet melalui GSM atau CDMA biasa yang dihitung
berdasarkan volume content yang diakses (Volume Based Charging). Hal ini akan
mempermudah Anda dalam memperkirakan besarnya biaya yang harus dikeluarkan.
Penggunaan internet tidak akan mengurangi pulsa Fren/StarOne Anda, karena biaya
pemakaian internet akan dibebankan langsung pada account internet dial up Anda. Jika
Anda menggunakan account internet Prabayar, maka saldo voucher Anda akan
berkurang, sedangkan jika Anda menggunakan account internet Pascabayar, maka akan
ditambahkan pada tagihan bulanan Anda.
Cara penggunaan mudah, karena hanya memerlukan satu kali login ke jaringan internet
(Single Stage Login).
Account internet Anda selain bisa digunakan untuk mengakses Internet Mobile, bisa
juga digunakan untuk mengakses internet pada media akses yang lain, yaitu Hotspot,
dan roaming internasional.
Syarat Penggunaan Internet Mobile
Untuk dapat menggunakan layanan Internet Mobile ini, Anda membutuhkan perangkat
sebagai berikut :
Memiliki username dan password account internet dial up
PC / Laptop / PDA
HP yang memiliki fitur sebagai modem CDMA / PCMCIA / Modem USB / Data Card
Untuk dapat menghubungkan modem dengan PC / Laptop / PDA dapat menggunakan kabel
data, USB atau infrared
www. accesswireless .com
http://oktrikasaputri.blogspot.com/2009/09/mobile-access-internet-mobile-access.html
http://www.bogor.indo.net.id/?link=view_service&ServiceID=5
4. Mobile data management
Strategi manajemen mobile data adalah struktur dikenakan pada model data yang
kompleks yang harus navigasikan oleh pengguna pada perangkat mobile. Ini adalah
proses yang relatif baru lahir dari popularitas aplikasi mobile yang membutuhkan
fleksibel dan struktur navigasi yang mendalam. Ada beberapa metode untuk strategi
tersebut, masing-masing pendekatan yang menjelaskan ke berbagai tugas atau kegiatan
MIDDLEWARE TELEMATIKA
Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware adalah istilah umum
dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai
penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang
telah ada.
Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara
program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi.
Tujuan Umum Middleware Telematika:
Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang
memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk
saling berinteraksi pada suatu jaringan.
Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke
aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform
yang berbeda
Middleware yang paling banyak dipublikasikan : Open Software Foundation’s
Distributed Computing Environment (DCE), Object Management Group’s
Common Object Request Broker Architecture (CORBA), Microsoft’s
COM/DCOM (Component Object Model)
Lingkungan Komputasi:
Prinsip Dasar :
Memungkinkan program yang sama dapat dijalankan pada platform apapun
tanpa modifikasi. Halaman HTML ditulis dalam JavaScript yang dapat dijalankan pada
web browser yang mendukung JavaScript. Aplikasi Java dan applet dijalankan oleh
suatu Java Virtual Machine, yang dapat dibuat untuk berbagai sistem operasi.
Kebutuhan Middleware
Middleware adalah software yang di rancang untuk mendukung pengembangan
sistem tersebar dengan memungkinkan aplik asi yang sebelumnya terisolasi untuk
saling berhubungan. Dengan bantuan middleware, data yang sama dapat digunakan oleh
customer service, akuntansi, pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Di sini
middleware dapat berfungsi sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi
mendapatkan format data yang dapat mereka proses. Middleware bisa juga disebut
protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi.
Software yang berfungsi sebagai lapisan konversi atau penerjemah yaitu :
Software penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan
beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi
pada suatu jaringan juga sebagai integrator.
Middleware saat ini dikembangkan untuk memungkinkan satu aplikasi
berkomunikasi dengan lainnya walaupun berjalan pada platform yang berbeda.
Contoh-contoh Perangkat Lunak dari Middleware :
Java’s: Remote Procedure Call.
Object Management Group’s: Common Object Request Broker Architecture
(CORBA).
Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model) : Also .NET Remoting.
ActiveX controls (in-process COM components).
MANAJAEMEN DATA TELEMATIKA
Apa yang dimaksud dengan ‘Manajemen data Telematika’???
Menurut DAMA (Demand Assigned Multiple Access), Manajemen Data adalah
pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara
benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan.
Jadi, Manajemen data telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup
lengkap data yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika.
Manajemen Data Sisi Klien
Manajemen Data yang terjadi pada sisi klien dapat kita pahami pada DBMS dibawah
ini.
Merupakan suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile
device). mobile DBMS adalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan
DBMS. Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak
terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobile akses database lokal dan
modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm.
Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan
basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database.
Manajemen Data Sisi Server
Manajemen Data yang terjadi pada sisi server dapat kita pahami pada versi DBMS
dibawah ini.
MODBMS (Memindahkan Obyek DBMS) adalah sebuah DBMS yang
menyimpan dan mengelola informasi lokasi serta dinamis lainnya informasi tentang
obyek bergerak. MODBMS memungkinkan seseorang untuk mewakili benda-benda
bergerak dalam database dan untuk menanyakan pertanyaan tentang gerakan tersebut.
Daerah MODBMS merupakan bidang yang belum dijelajahi relatif terhadap RDBMS
atau DBMS Spasial di mana beberapa karya yang telah dilakukan dalam standarisasi
dan komersialisasi. Ada beberapa penelitian prototipe untuk MODBMS seperti
DOMINO tetapi hanya sedikit produk MODBMS komersial.
Memindahkan objek dapat diklasifikasikan ke dalam bergerak poin dan
bergerak daerah. Memindahkan objek hanya relevan tergantung waktu posisi dalam
ruang. Mereka bisa mobil, truk, pesawat terbang, kapal atau ponsel pengguna. Pindah
daerah objek bergerak dengan rupa seperti badai, hutan file, tumpahan minyak, wabah
penyakit, dan sebagainya. Pindah daerah berubah posisi dan geometri objek dengan
waktu sambil bergerak poin hanya berubah posisi benda.
Manajemen Data Sistem Bergerak (Mobile Database Management System)
Pesatnya perkembangan bagi komunikasi bergerak mendorong para operator
layanan berlomba untuk memperkaya macam layanannya guna menambah pemasukan
bagi perusahaanya. Komunikasi data bergerak, misalnya untuk akses internet.
Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai
layanan internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang
memungkinkan para pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada
telepon genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai
teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan
data bergerak.
Contoh dari layanan bergerak adalah GPRS.
GPRS merupakan system transmisi berbasis paket untuk GSM yang
menggunakan prinsip ‘tunnelling’. GPRS tidak menawarkan laju data tinggi yang
memadai untuk multimedia nayata, tetapi GPRS merupakan kunci untuk
menghilangkan beberapa batas pokok bagi layanan-layanan data bergerak.
Sumber:
http://habib1010.wordpress.com/2012/11/29/middleware-telematika-manajemen-data-
telematika/
http://wisnuardiansyah.wordpress.com/2014/01/24/manajemen-data-telematika/
http://yuniarelfrida.blogspot.com/2013/11/manajemen-data-telematika.html
5. MOBILE TRANSACTION
Transaksi mobile pertukaran informasi, terutama yang berkaitan dengan keuangan, yang
terjadi melalui jaringan telepon seluler. Transaksi mobile yang paling dasar melibatkan
penjualan berbasis web - yaitu, konsumen menavigasi ke situs web pada ponsel mereka
untuk melakukan pembelian secara online. Transaksi yang lebih rumit melibatkan
pembayaran pesan teks SMS, aplikasi yang mengubah ponsel menjadi pembaca kode
bar atau kartu kredit scanner, dan telepon yang mampu mengirimkan informasi
pembayaran kepada vendor dengan sedikit lebih dari keran. Setiap interaksi antara
ponsel dan komputer mainframe yang lebih besar yang menghasilkan beberapa transfer
uang dapat dianggap sebagai transaksi mobile.
Ponsel saat ini mampu melakukan jauh lebih banyak daripada hanya
menempatkan dan menerima panggilan. Dasar dari transaksi mobile adalah kemampuan
untuk mengirimkan, menyimpan, dan menerima informasi yang spesifik. Sebagian
besar aspek transaksi ponsel berhubungan dengan kemampuan ponsel 'untuk mengakses
internet, karena sebagian besar transaksi melibatkan pengiriman data secara real time
melalui koneksi broadband nirkabel.
Transaksi mobile berbasis website yang paling sederhana. Ketika pengguna
mengunjungi situs web belanja pada ponsel mereka, mereka biasanya dapat melakukan
pembelian seperti yang mereka dapat dari komputer. Website yang dioptimalkan untuk
pengguna ponsel sering memiliki cara pintas pembayaran dan aplikasi yang akan
menyimpan kartu kredit dan informasi billing, sehingga pelanggan tidak perlu
memasukkan kembali itu pada setiap kunjungan.
Diverse Characteristics of Mobile Transactions
Seiring dengan peningkatan kualitas infrastruktur pelayanan jaringan nirkabel,
diharapkan ukuran proporsi penggunaan e-commerce bisa mulai beralih pada jenis
layanan nirkabel dalam jumlah yang cukup signifikan. Dengan begitu hal ini
berdampak terhadap adanya keberagaman dalam jenis transaksi mobile commerce.
Keberagaman transaksi tersebut akan terkait dengan isu standar kualitas pelayanan.
Beberapa jenis keberagaman dalam transaksi mobile commerce secara umum
meliputi hal-hal berikut ini:
1) Local atau End-to-End
Local dapat diartikan berbagai transaksi yang dilakukan melalui jaringan
nirkabel tunggal. Sebaliknya, transaksi end-to-end melibatkan beberapa
jaringan baik nirkabel maupun kabel.
2) Asymmetric atau symmetric
Transaksi asymmetric melibatkan suatu tindakan yang berbeda secara dua arah.
3) Non-reliable atau Reliable
4) Non-real Time atau Real Time
5) Non-atomicity atau Atomicity
Atomicity secara sederhana dapat diartikan suatu transaksi yang terjadi
secara keseluruhan atau tidak sama sekali. Contoh transaksi jenis ini ialah
mobile financial service.
Typology of Mobile Applications
Metode peningkatan kualitas pelayanan jaringan nirkabel seharusnya bisa
fleksibel dan mampu beradaptasi dengan kondisi jaringan dan kebutuhan aplikasi
mobile. Untuk membentuk metode tersebut, disimpulkan bahwa lebih baik
mengklasifikasikan berbagai jenis aplikasi mobile berdasarkan karakter aplikasi dan
kebutuhan QoS (Quality of Service).
Klasifikasi tipologi aplikasi mobile tersebut adalah:
1) Mobile Transaction
Aplikasi yang tergolong tipe ini adalah aplikasi-aplikasi yang bersifat
atomic, biasanya melibatkan implikasi ekonomi bagi pengguna.
2) Information Retrieval
Aplikasi tipe ini biasanya bersifat real-time, tetapi biasanya tidak
menimbulkan kerugian ekonomis ketika transaksi gagal dilakukan di tengah
proses.
3) Messaging
Aplikasi dengan tipe non-real time dan asynchronous ini tidak melibatkan
interaksi dengan pengguna hingga prosesnya selesai.
SUMBER:
Ahluwalia Punit, Upkar Varshney. 2005.Supporting Quality-of-Service of Mobile Commerce
Transactions. Jurnal
http://www.wisegeek.com/what-are-mobile-transactions.htm
6. MOBILE COMPUTING
Beberapa pengertian tentang mobile computing adalah
kemampuan teknologi untuk menghadapi perpindahan/pergerakan manusia
dalam penggunaan komputer secara praktis.
Merupakan kemajuan teknologi komputer, sering disebut sebagai mobile
computer (portable computer) yang dapat berkomunikasi dengan jaringan tanpa
kabel (nirkabel).
Mobile computing merupakan paradigma baru dari teknologi yang mampu
melakukan komunikasi walaupun user melakukan perpindahan.
Merupakan kelas tertentu dari system terdistribusi dimana beberapa node dapat
melepaskan diri dari operasi terdistirbusi, bergerak bebas, dan melakukan
koneksi kembali pada jaringan yang berbeda.
Jenis Mobile Computing
Mobile Computing yang ada saat ini ada beberapa jenis, diantaranya adalah:
Laptop merupakan komputer portabel, kecil dan dapat dibawa kemana saja dengan
sangat mudah yang terintegrasi pada sebuah casing. Berat laptop berkisar dari 1 sampai
6 kilogram tergantung ukurannya, bahan dan spesifikasi. Sumber listrik berasal dari
baterai atau A/C adaptor yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan untuk
menyalakan laptop itu sendiri. Laptop kegunaannya sama dengan Komputer desktop,
yang membedakannya hanya ukuran sehingga memudahkan pemakai untuk
membawanya kemana-mana.
Wearable Computer atau komputer yang dipakaikan di tubuh manusia. Contohnya
adalah Computer Gletser Ridgeline W200. W200 ini terbuat dari paduan magnesium
bertulang yang memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan berat keseluruhan. Pada
hanya 10,2 ons dan dibentuk pada kontur lengan, W200 yang mengkombinasikan fitur
yang sama dari sebuah komputer standar dengan sebuah perangkat yang memberikan
kenyamanan dan ergonomis pergelangan tangan instrumen aus. W200 ini memiliki
sebuah 3.5 “layar warna dengan layar sentuh, keyboard backlit dan baterai hot
swappable. Fungsi nirkabel dari W200 memastikan konektivitas berkelanjutan terlepas
dari lokasi pengguna dengan plug and play Wi-Fi, Bluetooth dan modul GPS.
Menggunakan CE Windows atau sistem operasi Linux, unit cepat dapat dikonfigurasi
untuk mengakses sistem host remote melalui kabel terintegrasi atau antarmuka nirkabel.
PDA(Personal Digital Assistants) adalah sebuah alat elektronik yang berbasis komputer
dan berbentuk kecil serta dapat dibawa kemana-mana. Versi PDA yang lebih canggih
dapat digunakan sebagai telepon genggam, akses internet, intranet, atau extranet lewat
Wi-Fi atau Jaringan Wireless. Salah satu ciri khas PDA yang paling utama adalah
fasilitas layar sentuh
SmartPhone adalah ponsel yang menawarkan kemampuan canggih, boleh dikata
kemampuannya menyerupai kemampuan PC (komputer). Umumnya suatu ponsel
dikatakan sebagai smartphone bila dapat berjalan pada software operating system yang
lengkap dan memiliki interface dan platform standar bagi pengembang aplikasi.
Sementara itu ada yang mengatakan smartphone adalah ponsel sederhana dengan fitur
canggih seperti kemampuan mengirim dan menerima email, menjelajah internet dan
membaca e-book, built in full keyboard atau external USB keyboard, atau memiliki
konektor VGA. Dengan kata lain, smartphone adalah miniatur komputer dengan
kemampuan ponsel .
Aplikasi Mobile computing
Kendaraan(untuk pemantauan dan koordinasi, GPS)
Peralatan Emergensi(akses kedunia luar)
Akses web dalam keadaan bergerak
Location aware services
Information services
Disconnected operations (mobile agents)
Entertaintment(network game groups)
Tools Untuk Mobile Computing
Dibawah ini adalah beberapa tools Mobile Computing dan kegunaannya.
1. Java ME, popular untuk game
2. Symbian, general purpose, didukung Nokia
3. Android adalah berbasis Linux
4. iPhone , hanya pada Mac OS X
5. Lazarus, bermanfaat utk porting object Pascal
6. Palm OS, kuat di US
7. dll
5. Penelitian Mobile Computing
Wireless Communications
− Quality of connectivity
− Bandwidth limitations
Mobility
− Location transparency
− Location dependency
Portability
− Power limitations
− Display, processing, storage limitations
Android sebagai mobile computing
Tidak ada yang pernah membayangkan seberapa cepat platform ponsel-
ponsel Android akan mengalami lonjakan bahkan Andy Rubin,insinyur Silicon
Valley yang membuatnya. Lima tahun lalu Rubin memimpin sebuah startup
yang baru saja diakuisisi oleh Google dan berusaha untuk mengembangkan
perangkat lunak yang didapat dari sebuah smartphone. Dua tahun lalu ponsel
Android pertama menghantam pasar dan hanya sedikit yang tidak berguna.
Tetapi perangkat lunak terus membaik, dan pembuat handset terkenal seperti
HTC, Motorola, dan Samsung melonjak, menggelar puluhan perangkat berbasis
Android.
Pada bulan Agustus Google mengumumkan untuk mengaktifkan 200.000
ponsel Android setiap hari. Setidaknya satu hari sejak saat itu, angka itu
melonjak menjadi lebih dari 250.000, Rubin mengatakan. Android kini memiliki
lonjakan apple terdahulu untuk menjadi platform smartphone terbesar di amerika
serikat, ketiga terbesar di seluruh dunia, dan sejauh ini paling cepat berkembang.
Android juga telah mengubah Google dan sekutu lamanya Apple
menjadi saingan sengit. Sampai saat ini, Apple tampaknya ditakdirkan untuk
memerintah internet mobile, berkat popularitas iPhone, yang diperkenalkan pada
tahun 2007 dan dengan cepat merebut pangsa pasar. Tapi Android telah
memungkinkan produsen handset seperti Motorola dan Samsung untuk
mengembangkan saingan kredibel untuk iPhone. Tahun ini, seperti perusahaan-
perusahaan tersebut telah memperoleh traksi, momentum Apple telah terhenti.
Rubin mengkredit kenyataan bahwa Android adalah sebuah program open
source yang digunakan oleh puluhan pembuat ponsel, sedangkan Apple bergerak
sendiri, mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak milik sendiri.
Ini bukan pertengkaran belaka. Revolusi ponsel mungkin gelombang
terbesar yang pernah memukul dunia komputasi. Sama seperti mainframe
memberi jalan untuk minicomputers, yang pada gilirannya memberi jalan untuk
komputer pribadi, PC sekarang sedang dipindahkan oleh smartphone dan tablet.
Yang paling penting, setiap salah satu smartphone akan selalu terhubung
ke Internet. Jika Anda memiliki smartphone, Anda tahu bagaimana keterkaitan
luar biasa yang didapat. Scott Adams, penulis dan pencipta komik strip Dilbert,
tahun lalu berpendapat dalam esai bahwa smartphone merupakan semacam
"exobrain" yang menambah otak reguler kami, memberikan kita kemampuan
untuk menyimpan dan mengambil informasi untuk melakukan tugas-tugas
seperti menjelajahi daerah asing.
Google juga menghitung sifat Android sebagai kekuatan. Perusahaan
tidak menghasilkan uang dari Android langsung. Ini memberikan perangkat
lunak pergi ke mitra hardware. Google menganggap bahwa Android
mendapatkan lebih banyak orang ke Internet, di mana Google dapat
menampilkan iklan mereka. CEO Google Eric Schmidt mengatakan ponsel
berbasis Android sudah menghasilkan pendapatan iklan yang cukup baru untuk
menutupi biaya pengembangan perangkat lunak. Google bisa menghasilkan
uang dengan cara yang lain, misalnya, dengan membuka sebuah toko online
untuk menjual musik dan video ke pengguna Android. Schmidt membayangkan
hari ketika ada 1 miliar Android ponsel di dunia dan mencatat bahwa jika
Google bisa mendapatkan hanya $ 10 dari setiap pengguna per tahun, itu akan
menjadi bisnis $ 10 miliar. Itulah uang riil bahkan untuk Google, yang
penerimaan tahun ini akan menjadi $ 21 miliar.
Selain membuat Android tersedia secara gratis, Google juga membiarkan
para pembuat telepon mengubah kode dan menyesuaikan nya sehingga ponsel
Android yang dibuat oleh, katakan, Samsung memiliki antarmuka pengguna
yang berbeda dari satu ponsel Android dari Motorola. Rubin yakin model open-
source Google memberikan keuntungan atas rival menjual sistem tertutup,
seperti Apple, yang juga mengoperasikan toko online sendiri. kontrol ketat
Apple memungkinkan untuk memberikan pengalaman pengguna yang sangat
halus, di mana semuanya berjalan lancar bersama.
Salah satu prioritas utama saat ini adalah untuk meningkatkan antarmuka
pengguna untuk mengejar ketinggalan dengan iPhone. Sebuah tantangan yang
lebih besar adalah memastikan bahwa model open-source yang sama yang telah
menyebabkan pertumbuhan yang cepat Android tidak juga menjadi kehancuran
nya. Jika para pembuat telepon melakukan terlalu banyak bermain-main dan
kustomisasi, Android bisa terpecah menjadi banyak versi yang berbeda, tidak
satupun dari mereka sepenuhnya kompatibel dengan yang lain. Fragmentasi
tersebut telah menjadi hak Achiless di setiap proyek yang open-source. Untuk
mengatasi itu, Rubin dan timnya telah menciptakan sebuah suite tes
kompatibilitas, daftar telepon harus dimiliki untuk membawa merek Android
dan untuk menjalankan aplikasi Google seperti Google Maps. Rubin yakin ini
akan mendorong para pembuat telepon untuk menyimpan semua ponsel Android
fundamental yang kompatibel.
Microsoft, sementara itu, berharap fragmentasi tersebut akan menjadi
kehancuran Android. Hal ini taruhan bahwa para pembuat ponsel akan lebih
memilih system operrasi mobile baru sendiri, Windows Phone 7, yang
dijadwalkan tiba di bulan berikutnya atau lebih. pembuat telepon harus
membayar biaya lisensi untuk menggunakan Windows Phone 7, dan mereka
tidak bisa bermain-main banyak dengan kode. Microsoft pitching ke perusahaan
yang sama yang telah menggunakan Android, mengklaim bahwa Windows
Phone 7 lebih dipoles dan akan memberikan pembuat telepon alat yang lebih
baik untuk bersaing dengan Apple.
Sumber :
http://waston.wordpress.com/2013/04/28/mobile-computing/
http://joey-amel.blogspot.com/2011/04/android-sebagai-mobile-computing.html
http://afinaa.wordpress.com/2011/04/28/mobile-computing/
Mobile Ad hoc NETwork (MANET)
Mobile Ad hoc Network (MANET) yaitu sebuah jaringan wireless dari mobile-mobile
node yang tidak memiliki router tetap. Node-node dalam jaringan ini berfungsi juga sebagai
router yang bertanggung jawab untuk mencari dan menangani rute ke setiap node di dalam
jaringan. MANET yang ingin berinterkoneksi dengan fixed host harus melewati gateway
terlebih dahulu. Apabila mobile node ingin berinterkoneksi dengan fixed host maka rute ke
gateway harus segera ditemukan.
Metode gateway discovery yang ada, menawarkan kemudahan mobil node untuk bisa
menemukan dan melakukan hubungan dengan fixed node. Adakalanya pencarian gateway
diawali oleh mobile node sendiri yang diistilahkan dengan metode reactive gateway discovery,
atau bisa juga diawali oleh gateway sebagai pintu gerbang interkoneksi yang diistilahkan
dengan proactive gateway discovery. Adaptasi terhadap kondisi jaringan yang tidak selalu bisa
ditangani oleh metode reaktif ataupun proaktif menghasilkan metode gabungan / hybrid.
Berikut ini beberapa karakteristik dari MANET:
1) Konfigurasi jaringan yang dinamis
2) Bandwidth yang terbatas
3) Keterbatasan daya untuk tiap-tiap operasi
Protocol Jaringan Adhoc
Kebutuhan utama dari protokol ruting jaringan ad hoc secara ringkas adalah sebagai
berikut:
• Low overhead
• Adaptiveness
• Mampu menangani paket loss
Arsitektur Protokol Manet
Pada lapis protokol MANET yang punya kemiripan dengan layer TCP/IP
tampak ada perbedaan di layer network-nya. Mobile node menggunakan ad hoc
protokol routing untuk merutekan paket-paket. Layer network MANET dibagi menjadi
dua bagian yaitu layer network dan layer ad hoc ruting. Protokol yang digunakan pada
bagian network layer MANET adalah Internet Protokol (IP) dan protokol yang dipakai
pada bagian ad hoc ruting layer adalah Ad Hoc On-Demand Distance Vector (AODV).
Protokol ruting ad hoc yang lainpun bisa juga dipakai pada layer ini. Pada layer
transport digunakan User Datagram Protocol. Karakteristik yang dimiliki UDP
diantaranya toleran terhadap loss dan tidak toleran terhadap delay. Pengiriman paket ini
tidak memerlukan paket balasan yang berfungsi untuk memastikan sampainya sebuah
paket. Meskipun demikian paket-paket UDP mempunyai keunggulan yaitu lebih efektif
dalam penggunaan bandwidth, karena mampu meneruskan paket ke jalur lain apabila
terjadi suatu kemacetan dalam pengiriman paket.
Interworking
Dalam hal ini lapis protokol yang terlibat selama komunikasi antar mobile ad hoc
dengan fixed/ internethost ditunjukkan pada gambar dibawah ini Gateway berperan
seperti bridge antara MANET dan fixed/ internet host. Oleh karena itu gateway harus
bisa menerapkan dua protokol tersebut yaitu layer protokol di MANET dan juga layer
TCP/IP. Gateway harus mampu menerjemahkan dua “bahasa” ini, dan harus memahami
dua arsitektur yang berbeda ini.
AdHoc On-Demand DistanceVector (AODV)
Ketika source node menginginkan berkomunikasi dengan node tujuan, source node
membroadcast route request (RREQ) ke seluruh node tetangga disampingnya. Node
tetangga yang menerima RREQ akan mengirim RREP jika node tersebut adalah tujuan
ataupun node itu mempunyai rute yang menuju ke node tujuan. Jika node mengetahui
rutenya atau node itu merupakan destination, maka node tersebut akan menyimpan
informasi baru yang dikirim oleh RREQ kemudian mengirimkan route reply (RREP) ke
source. Gambar 2.2 menunjukan sebuah route discovery dengan RREQ broadcast
Apabila destination node sudah membalas RREQ yang diterima pertama kali, hanya
satu end to end route yang akan terbentuk. Source node akan menerima paket RREP
yang berisi informasi tentang source address, destination address, destination sequence
number, hop count dan lifetime.
route discovery broadcast.jpgroute reply.jpg
Ketika intermediate node menerima kembali RREP, dia akan mengupdate tabelnya
sendiri dan memforward paket tersebut ke source dan mulai mengirimkan data setelah
menerima RREP yang pertama kali. Source node akan mengganti rute apabila RREP
yang baru mempunyai destination sequnce number yang lebih besar atau hopcount yang
lebih sedikit. Untuk membentuk reverse path dan dapat memforward RREP, tiap node
akan mencatat alamat dari node yang dilaluinya tersebut saat menerima salinan pertama
RREQ. Reverse path ini memudahkan RREQ untuk melintasi jaringan dan
menghasilkan balasan ke pengirim sehingga mengefisienkan waktu. Apabila RREP
dikirim ke source, setiap node yang dilewatinya memberikan tanda kepada RREP arah
mana yang akan dituju. Ketika sebuah lintasan terputus, node yang terhubung dengan
link tersebut akan menyatakan seluruh jalur yang menggunakan link tersebut tidak
terpakai, kemudian node membroadcast pesan route error (RERR) ke seluruh node
tetangga. Pesan RERR berisi alamat dari masing-masing tujuan yang menjadi tidak
terhubung karena putusnya link tersebut. Node ini membroadcast lagi pesan error
hingga source mendapat pesan RERR. Source akan menyatakan rute yang dahulu
dimilikinya tidak berlaku.
Extended RREQ dan RREP
Extended RREQ memiliki bagian bagian-bagian dan fungsi yang sama dengan RREQ
message AODV, akan tetapi message diperluas sehingga bisa digunakan bukan hanya
untuk menemukan mobile node tapi juga bisa menemukan gateway. Tambahan pada
RREQ yaitu I-flag.
SUMBER
http://ramdit.blogspot.com/2013/01/beda-jaringan-wireless-ad-hoc-and.html
http://www.di.unisa.it/~vitsca/RC-0809I/survey_ad_hoc.pdf
http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=62:mobile-ad-hoc-network-
manet&catid=10:jaringan&Itemid=14