INTEGRASI PENYELENGGARAAN URUSAN KESEHATAN MELALUI SISKESDA DI KABUPATEN
WONOSOBO
• UU 32/2004 Pasal 136 : Perda dibentuk dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah Provinsi/Kab/Kota dan tugas pembantuan• UU 23/2014 Pasal 236: Untuk menyelenggarakan
Otonomi Daerah dan Tugas Pembantuan, Daerah membentuk Perda. • Desentralisasi: penyerahan urusan pemerintahan
oleh pemerintah Pusat kepada Daerah• Otonomi: penerimaan urusan pemerintahan yg
diserahkan oleh Daerah
Dasar
• Belum ada pembagian tugas antara Dinkes, RSU, & Puskesmas selaku penyelenggara urusan kesehatan di Daerah• RSU terkesan berdiri sendiri, ‘terlepas’ dari Dinkes
selaku penanggung jawab urusan kesehatan• Puskesmas tergantung Dinkes: pelaksana kegiatan
dinkes, tidak dapat memanfaatkan pendapatan secara langsung
Sinergi Dinkes, RSU, & Puskesmas belum optimal: (disharmoni?)
Latar belakang pemikiran
• Fokus pada Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang notabene "private goods"• Perhatian pada Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
yang merupakan 'public goods" minimum • Menggunakan sistem kapitasi, sementara puskesmas
belum punya pos anggaran sendiri (Permendagri 59/2007)• Mayoritas alokasi dana kesehatan untuk UKP (DAK,
DBHCHT, TP, APBD I, APBD II)• Puskesmas bisa mengelola pendapatannya bila
ditetapkan sebagai BLUD secara penuh
Pelaksanaan JKN mulai 1 Januari 2014
• Belum mengakomodir kondisi & kebutuhan spesifik daerah• Daerah tidak punya guidance bagaimana
mengoperasionalkan SKN di wilayah
SKN (Perpres 72/2012) cenderung ‘general’
• Proses desentralisasi: penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah Pusat kepada pemerintah Daerah• Proses otonomi: penerimaan urusan pemerintahan
yg diserahkan oleh Pemerntah Pusat oleh Pemerintah Daerah• UU 32/2004 Pasal 136 : Perda dibentuk dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah Provinsi/Kab/Kota dan tugas pembantuan• Inisiatif menyusun SISKESDA: urusan kesehatan lebih
tertata dan dapat ditangani lebih sistematik
Desentralisasi vs Otonomi
UU 32/2004 direvisi UU 23/2014
mengamanahkan kesehatan sebagai
urusan wajib/ konkuren
PP 38/2007 menjelaskan secara
garis besar porsi urusan kesehatan
Kab/Kota
SK Menkes 922/2008 lebih memperjelas
tentang urusan kesehatan di
Kab/Kota
Perpres 72/2012 memperjelas bagaimana
mewujudkan UU Kesehatan dengan
SKN
Kab/Kota tidak punya guidance bagaimana mengoperasionalkan
SKN di Daerah
Inisiatif menyusun SISKESDA (Perda
No. 6/2014
• Sebagai pedoman dan memberikan arah dalam penyelenggaraan urusan kesehatan oleh Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta.
Maksud
• Terselenggaranya urusan kesehatan oleh semua potensi yang ada di Daerah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Tujuan
• industri pariwisata alam• berbasis pedesaan• orientasi pertanian• antisipasi pelaksanaan kebijakan Jaminan
Kesehatan Nasional• antisipasi pelaksanaan kebijakan
Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Arah Wonosobo ke Depan
• Mengembangkan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk untuk mendukung industri pariwisata• Memperkuat fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat pertama di pedesaan• Antisipasi penggunaan bahan kimia dalam industri
pertanian yang berdampak pada kesehatan• Menyesuaikan fasilitas pelayanan kesehatan dengan
standar yang diminta oleh kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional• Peningkatan pemantauan dan pengendalian terhadap
masuknya sediaan farmasi, perbekalan kesehatan, dan makanan.
Arah SISKESDA Wonosobo
• Upaya Kesehatan• Sediaan Farmasi, Perbekalan Kesehatan dan
Makanan• Sumber Daya Manusia Kesehatan• Pembiayaan Kesehatan• Manajemen Kesehatan
Ruang Lingkup
.
• Kesehatan ibu, anak, remaja dan KB• Perbaikan Gizi masyarakat• Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular• Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular• Penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar• Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat• Perawatan kesehatan masyarakat• Kesehatan sekolah• Kesehatan Kerja• Kesehatan Usia Lanjut• Kesehatan jiwa• Pelayanan kesehatan pada bencana• Kesehatan gigi dan mulut• Penanggulangan gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran• Pengembangan kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer• Pelayanan forensik klinik dan pelayanan bedah mayat
Upaya Kesehatan Prioritas
• UKM Tingkat Pertama• UKM Tingkat Desa : Pos UKM Desa• UKM Tingkat Kecamatan : Puskesmas
• UKM Tingkat Kedua : Dinas Kesehatan
Penguatan UKM hingga Tingkat Desa
• UKP Tingkat Pertama: puskesmas, klinik pratama, praktek dokter/dokter gigi, praktek perawat/home care, praktek bidan, praktek fisioterapis, pengobatan tradisional.• UKP Tingkat Kedua: RS setara kelas C dan D, praktek
dokter/dokter gigi spesialis, praktek perawat spesialis, klinik utama.• Penetapan RSUD dan puskesmas menjadi BLUD
Penguatan Jaringan UKP: milik daerah maupun swasta
• Ketersediaan dan pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
• Pengelolaan pelayanan kefarmasian• Pembinaan dan pengawasan peredaran sediaan
farmasi & perbekalan kesehatan• Pembinaan dan pengawasan produksi pangan
industri rumah tangga, makanan jajanan, jasa boga, rumah makan dan restoran.
Sediaan Farmasi, Perbekes, dan Makanan
• Pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan melalui: uji kompetensi, sertifikasi, registrasi, pemberian izin praktek/izin kerja, remunerasi, insentif, penghargaan, dan sanksi.• Penyediaan anggaran untuk pendidikan berkelanjutan
pada tenaga kesehatan yang bekerja pada fasilitas kesehatan milik Daerah dan swasta.• Pengadaan tenaga kesehatan non PNS untuk fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat kedua PPK- BLUD.
SDM Kesehatan
• Alokasi anggaran kesehatan minimal 10 % APBD di luar gaji.• Sekurang-kurangnya 2/3 dari anggaran kesehatan untuk
kepentingan pelayanan publik, terutama bagi: • UKM tingkat pertama dan tingkat kedua.• UKP bagi penduduk miskin, kelompok lanjut usia, dan anak
terlantar yang tidak terdaftar sebagai peserta PBI BPJS.• 1/3 anggaran kesehatan digunakan untuk:• Belanja modal UKP tingkat pertama & kedua milik Daerah• Belanja modal fasilitas kesehatan tingkat pertama milik
desa
Pembiayaan Kesehatan
Perencanaan Pembagian tugas otonomi kesehatan Penganggaran Evaluasi Data Kesehatan/ Informasi Kesehatan Perlindungan hukum tenaga kesehatan
Manajemen Kesehatan
• Dinas Kesehatan adalah penanggung jawab penyelenggaraan otonomi kabupaten bidang kesehatan yang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
• Rumah Sakit Umum Daerah adalah fasilitas kesehatan yang bertugas melaksanakan UKP tingkat kedua/ketiga dengan status PPK-BLUD.
• Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang bertugas melaksanakan UKP dan UKM tingkat pertama dengan status PPK-BLUD.
• Pos Kesehatan Masyarakat Desa (Pos UKM Desa) adalah fasilitas kesehatan yang bertugas melaksanakan UKM tingkat pertama yang dikelola oleh Pemerintah Desa.
Pembagian Tugas Otonomi Kesehatan
• Mengatur penyelenggaraan urusan kesehatan di Kabupaten• Meyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
Tingkat Kedua• Memimpin dan menggerakkan seluruh fasilitas
kesehatan dan tenaga kesehatan pada situasi KLB/bencana• Mengelola data kesehatan yang bersumber dari
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan/masyarakat di wilayah kerja kabupaten
Tanggung Jawab Dinas Kesehatan
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan tingkat kedua/ketiga;• Menerima dan mengembalikan rujukan dari fasilitas
kesehatan perorangan tingkat pertama;• Memberikan bimbingan teknis pada tenaga
kesehatan fasilitas kesehatan perorangan tingkat pertama;• Berperan aktif dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada bencana.
Tanggung Jawab RSUD
• Menyelenggarakan UKP tingkat pertama;• Menyelenggarakan UKM tingkat pertama;• Mengkoordinasikan fasilitas kesehatan tingkat
pertama di wilayah kerja puskesmas;• Mengelola data yang bersumber dari data pelayanan
kesehatan tingkat pertama dalam wilayah kerjanya;• Menyelenggarakan bimbingan teknis terhadap Pos
UKM Desa dan UKBM dalam wilayah kerjanya.
Tanggung Jawab Puskesmas
• Melaksanakan UKM Tingkat Pertama di wilayah desa: peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar, pengamatan dan mitigasi bencana, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kapasitas lokal.• Melaksanakan surveilans, pencatatan, dan pelaporan
secara berjenjang.
Tanggung Jawab Pos UKM Desa
Terima kasih