Hal 1 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
P U T U S A N
Nomor 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara:
KANTOR CABANG PT.BANK RAKYAT INDONESIA( PERSERO) TBK, yang
berkedudukan di Jalan Ki Hajar Dewantara, Padang Luar
Barumun Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas;
Dalam hal ini diwakili oleh 1. R. JONET KERTAPATI,
Group Head Hukum Kantor Wilayah PT.Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Medan, 2. DHIKA ANANDATAMA,
Junior Legal Officer Kantor Wilayah PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Medan, 3. ANDINA PURBA
NURIDINSINI A, Junior Legal Officer Kantor Cabang PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Medan, 4.
MUBARAK AHMAD SILALAHI, Account Officer Kantor
Cabang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, 5.
ILHAM SYARIF SIREGAR, Account Officer Kantor Cabang
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sibuhuan, 6.
THOMY MANARO HAREFA, Petugas Administrasi Kredit
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sibuhuan, untuk
dan atas nama serta mewakili pemberi kuasa atas
jabatannya tersebut sebagai Tergugat dalam perkara
Nomor 26/Pdt.G/2013/PN.Psp-Sbh, beradasarkan Surat
Kuasa Khusus dari KANCA SIBUHUAN MOKHAMAD
Hal 2 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
TAUFIK EFREANTO, selanjutnya disebut sebagai
Pembanding semula Tergugat;
L a w a n :
1. H.ALI TOGU PASARIBU, umur 47 Tahun, Kewarganegaraan
Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, alamat
Pasar Ujung Batu Sosa, Kecamatan Sosa, Kabupaten
Padang Lawas;
2. NUR SALIMA PULUNGAN, Umur 40 Tahun, Kewarganegaraan
Indonesia, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, alamat
Pasar Ujung Batu Sosa, Kecamatan Sosa, Kabupaten
Padang Lawas;
Untuk selanjutnya disebut sebagai Para Terbanding
semula Para Penggugat;
Dalam hal ini diwakili Kuasanya AHMAD MARWAN
RANGKUTI, SH dan IRFAN,SH.Mhum, Advokat-Konsultan
Hukum pada Kantor Hukum ”LAW OFFICE MARWAN
RANGKUTI & REKAN” beralamat Kantor di Jalan Perintis
Kemerdekaan Nomor 16-B, Kelurahan Padangmatinggi,
Kota Padangsidempuan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 03 januari 2013 ;
D a n
KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG
(KPKNL) PADANGSIDEMPUAN, beralamat di Jalan
Kenanga nomor 99 Padangsidempuan, selanjutnya disebut
sebagai Turut Terbanding semula Turut Tergugat;
Hal 3 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
Dalam hal ini diwakili oleh:1. IR. ALI AZCHAM
NOVEANSYAH, MM, Kepala bidang kepatuhan Internal,
Hukum dan Informasi Kanwil DJKN Sumatera Utara, 2.
TAGOR SITANGGANG,SE, Kepala KPKNL
Padangsidempuan, 3. ROBERT BONAR MP,SH, Kepala
seksi hukum, Bidang Kepatuhan Internal, Hukum dan
Informasi Kanwil DJKN Sumatera Utara,4.
LAMRAHMAN,SH, Kepala seksi hukum dan Informasi
pada KPKNL Padangsidempuan, 5. AHMAD YANI
NASUTION, Pelaksana pada KPKNL Padangsidempuan,6.
DANIEL SILALAHI, Pelaksana pada KPKNL
Padangsidempuan, untuk bersama-sama atau sendiri-
sendiri mewakili Pemerintah Republik Indonesia Cq.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Cq. Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Cq. Kantor Wilayah DJKN
Sumatera Utara Cq.Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) Padangsidempuan, beralamat di
jalan kenanga Nomor 99 Padamgsidempuan, untuk dan
atas nama serta mewakili pemberi kuasa khusus atas
nama Menteri Keuangan , Direktur Jenderal Kekayaan
Negara bernama HADIYANTO, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 30 oktober 2013;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara Nomor: 229/PDT/2015/PT.MDN dan
surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Hal 4 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
Setelah membaca salinan putusan Pengadilan Negeri
Padangsidempuan Nomor : 26/Pdt.G/2013/PN.PSP-SBH.- dan surat-surat yang
bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Para Penggugat dengan surat gugatannya yang diterima
dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Padangsidempuan dalam
Register Nomor 26/Pdt.G/2013/PN.Psp.Sbh.- telah mengajukan gugatan
sebagai berikut :
1. Bahwa Para Penggugat adalah Wiraswasta/Pengusaha yang bergerak di
bidang pengelolaan kebun sawit yang pada pokoknya mengajukan Kredit
Modal Kerja (KMK) kepada Tergugat sejak tahun 2009 dan pada tahun itu
juga Penggugat telah mendapatkan Fasilitas Kredit dari Tergugat yang
diperuntukkan untuk Kredit Modal Kerja (KMK) senilai Rp.800.000.000,-
(delapan ratus juta rupiah) adapun jangka waktunya adalah 12 (dua belas)
bulan atau 1 (satu) tahun, akan tetapi terhadap fasilitas kredit Modal Kerja
(KMK) tersebut Para Penggugat tidak pernah diberikan Perjanjian Kredit
(PK) oleh Tergugat sebagai syarat dalam penerimaan kredit dengan
memakai hak tanggungan sebagai berikut :
a)Sebidang tanah dan/atau bangunan dengan luas tanah 7.658 M2
yang terletak di Desa Pasar Batu Kec. Sosa Kabupaten Padang
Lawas d/ h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
Kepemilikan SHM No. 154 tanggal 28 Agustus 2008 atas nama ALI
TOGU PASARIBU ;
b)Sebidang tanah pertapakan dengan luas tanah 560 M2 yang
terletak di Desa Pasar Ujung Batu Kec. Sosa Kabupaten Padang
Lawas d/ h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
Hal 5 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
kepemilikan SHM No. 220 tanggal 14 Oktober 2010 atas nama NUR
SALIMAH PULUNGAN ;
c) Sebidang tanah kebun dengan luas tanah 19.855 M2 yang terletak
di Desa Mondang Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas d/h
Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti kepemilikan SHM
No. 225 tanggal 24 Maret 1997 atas nama ALI TOGU PASARIBU ;
d)Sebidang tanah kebun dengan luas tanah 19.302 M2 yang terletak
di Desa Mondang Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas d/h
Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti kepemilikan SHM
No. 226 tanggal 24 Maret 1997 atas nama ALI TOGU PASARIBU ;
2. Bahwa terhadap harta-harta Para Penggugat diatas, Tergugat telah
mengajukan permohonan Parate Eksekusi kepada Turut Tergugat pada
tanggal 11 dan mengundang Para Penggugat untuk pelaksanaan
lelang guna penjualan agunan Para Penggugat aquo dan Para
Penggugat sangat meyakini bahwa cara-cara Tergugat melakukan
penjualan ataupun pelelangan atas agunan Para Penggugat yang
dikuasai Tergugat a quo dilakukan secara melawan hukum dan diluar
kepatutan bahkan diduga melanggar hukum publik (pidana) serta
adanya kepentingan pribadi Tergugat selaku Kepala Cabang, hal ini
dapat terlihat dari pemaparan dibawah ini :
a) . Bahwa sebagaimana diuraikan pada point 1 diatas, walaupun Para
Penggugat tidak pernah diberikan perjanjian kredit (PK) oleh Tergugat,
Para Penggugat selalu melaksanakan kewajibannya dengan rutin
membayarkan angsuran dari pinjaman a quo kepada Tergugat
dengan lancar bahkan selalu melebihkan pembayarannya dengan
tujuan kelebihannya tersebut nantinya dapat mengurangi nilai
pinjaman a quo yang seharusnya dan pembayaran itu pernah pernah
Hal 6 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
ada keterlambatan, serta tepat waktu, sehingga setiap tanggal 12
(KMK) tersebut selalu diperpanjang ;
b) . Bahwa oleh karena Para Penggugat melaksanakan kewajibannya
atas bunga Kredit Modal Kerja (KMK) kepada Tergugat dengan
lancar dan tidak pernah ada keterlambatan, serta tepat waktu, maka
pada tanggal bulan Nopember 2012 Penggugat mendapatkan
Fasilitas kredit lagi dari Tergugat yang diperuntukan untuk kredit
invenstasi (refinencing) senilai Rp.700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah)
yang dituangkan dalam perjanjian Perubahan Syarat Kredit Nomor
116 tanggal 26 Nopember 2012 yang dibuat dihadapan Notaris
MUSA DAULE.,SH.,M.Kn dan Pembuat Akta Tanah di kabupaten
Padang Lawas ;
c) . Bahwa terhadap fasilitas kredit investasi yang diberikan Tergugat,
Tergugat juga mewajibkan Para Penggugat menambah lagi jaminan/
agunan milik Para Penggugat dan Para Penggugat memenuhi
persyaratan yang diajukan Tergugat sebagaimana termaktub dalam
perjanjian Perubahan Syarat Kredit 116 tanggal 26 Nopember 2012 ;
d) . Bahwa sejak Para Pengguggat mendapatkan tambahan kredit dari
Tergugat, pada bulan pertama angsuran s/d kelima Para Penggugat
tetap melaksanakan kewajibannya dengan mengansur kredit
pinjaman a quo kepada Tergugat dengan lancar dan tidak pernah
ada keterlambatan, akan tetapi pada bulan berikutnya Para
Penggugat mengalami kesulitan pembayaran, hal ini disebabkan
karena usaha perdagangan kebun Sawit Para Penggugat
mengalami ganguan atau kemacetan panen (trek panjang) sehingga
omset penjualan menurun drastis, maka Para Penggugat mohon
kepada Tergugat agar memberikan kebijakan untuk melakukan
Hal 7 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
retrukturisasi (penambahan jangka waktu kredit) hal ini dimaksudkan
agar angsuran yang merupakan kewajiban Para Penggugat setiap
bulannya menjadi lebih ringan, namun ternyata hal itu tidak ada hasil
apapun bahkan pada bulan Juni 2013 pihak Tergugat malah
memberikan peringatan I (pertama) kepada Para Penggugat dan
dengan segala kemampuan Para Pengggugatpun tetap memenuhi
kewajibannya membayarkan sebahagian besar tunggakan bunga
keterlambatan pada bulan Maret 2013 dan juga bulan Agustus
2013 ;
e) . Bahwa selanjutnya meskipun Para Penggugat masih melaksanakan
kewajibannya dimaksud, anehnya Tergugat pada tanggal 20 Agustus
2013 kembali mendatangi Para Penggugat ke kediaman Para
Penggugat dengan memberikan Surat Peringatan ke-II dan ke-III
(tanggal surat telah lewat 16 Agustus 2013 secara sekaligus, bahkan
Tergugat yang diwakili Kepala Cabangnya secara arogan
melakukan Pengancaman dengan mengatakan malu “Harus kau
bayar utangmu kalau tidak ku segel nanti rumahmu!!!”. Dan akibat
tindakan Tergugat melalui Kepala Cabangnya menjadikan Para
Penggugat dan keluarganya semakin ketakutan dan malu dan tidak
mempersoalkan tindakan arogan Tergugat melalui Kepala
Cabangnya menjadikan Para Penggugat terus berusaha mencari
uang untuk bisa melunasi kewajibannya namun ternyata hal itupun
tidak mampu dilakukan Para Penggugat ;
f) .Bahwa jika seandainyapun benar -quod non- Tergugat telah sesuai
dengan prosedur melakukan tahapan-tahapan guna ingin menjual/
melelang jaminan Para Penggugat, lantas mengapa proses yang
dilakukan Tergugat sangat super cepat seperti memberikan Surat
Hal 8 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
Peringatan Peringatan II dan III sekaligus bahkan tanggal
suratnyapun telah berlalu dari tanggal diberikannya surat a quo
kepada Para Penggugat. Bukankah hal ini memperlihatkan bahwa
Tergugat sejak awal mempunyai itikad buruk untuk melelang asset-
asset milik Para Penggugat yang jika diperhitungan nilai agunan
Para Penggugat aquo jauh lebih besar (3 x lipat) dari nilai pinjaman
Para Penggugat ;
g) .Bahwa selain itu, pada tanggal 16 September 2013 Tergugat
melalui Kepala Cabang kembali mendatangi Para Penggugat dan
langsung memberikan Surat Pemberitahuan Lelang serta sekaligus
Surat Penyelesaian kredit melalui Turut Tergugat (KPKNL) dan Para
Penggugat langsung bermohon agar diberikan kesempatan
beberapa bulan untuk melunasi hutang kepada Tergugat dengan
cara Para Penggugat dan menjual aset-aset Para Penggugat, namun
ternyata Tergugat menolak bahkan kembali meminta dan
mengancam Para Tergugat “Besok harus kau kosongkan
rumahmu ini karena besok akan kusegel rumahmu ini dan
rumahmu ini sudah milik Negara!!!” ;
3. Bahwa oleh karenanya dari apa yang diuraikan di atas, patutlah
disimpulkan bahwa Tergugat di dalam melakukan tindakan
penguasaan dan pelelangan/ penjualan atas objek perkara di atas
sebagaimana yang termaktub dalam surat tertanggal 11 September
2013 dengan Nomor B.1556-KC.II/ADK/09/2013 maupun atas objek
agunan Para Penggugat yang lainnya dapat dikatagorikan sebagai
suatu perbuatan yang melawan hukum (onrechtmatige daad) yang
merugikan orang lain baik secara melawan materi maupun immaterial
sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata (BW) bahkan
Hal 9 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
tindakan Tergugat yang melakukan pengancaman a quo juga
merupakan dugaan tindakan pidana Perbuatan Tidak menyenangkan
sebagaimana yang diatur dan diancam dalam Pasal 335 KUHPidana
yang dalam waktu dekat akan diajukan peruntukkan secara hukum oleh
Para Penggugat ;
4. Bahwa untuk melakukan antisipasi objek eksekusi lelang Hak
Tanggungan sebagaimana yang diurai di atas berpindah tangan melalui
lelang mohon diletakkan sita jaminan (Conservatoir beslang) terhadap
objek jaminan hak tanggungan dimaksud dan menyatakan sah dan
berharganya sita jaminan yang dimohonkan oleh Para Penggugat ;
5. Bahwa oleh karena gugatan ini didukung dengan alat bukti yang kuat,
maka pula kiranya beralasan apabila putusan perkara ini dapat
dilaksanakan serta merta, meskipun ada verzet, bansing, kasasi maupun
upaya hukum lainnya, sesuai dengan ketentuan Pasal 180 HIR ;
Berdasarkan uraian dan ulasan sebagaimana tersebut di atas, maka Para
Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri Padangsidimpuan berkenan
memberikan putusan sebagai berikut :
DALAM PROVISI :
Memerintahkan untuk menghentikan pelaksanaan lelang Eksekusi yang
dimohonkan Tergugat kepada Turut Tergugat Sampai putusan perkara ini
mempunyai kekuatan hukum tetap ;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat seluruhnya ;
Hal 10 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
2. Menyatakan bahwa tindakan Tergugat yang mempercepat proses
pelaksanaan lelang/ penjualan agunan Para Penggugat sebagaimana
yang diuraikan dibawah ini :
a. Sebidang tanah dan/atau bangunan dengan luas tanah 7.658 M2
yang terletak di Desa Pasar Batu Kec. Sosa Kabupaten Padang
Lawas d/ h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
Kepemilikan SHM No. 154 tanggal 28 Agustus 2008 atas nama ALI
TOGU PASARIBU ;
b. Sebidang tanah pertapakan dengan luas tanah 560 M2 yang
terletak di Desa Pasar Ujung Batu Kec. Sosa Kabupaten Padang
Lawas d/ h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
kepemilikan SHM No. 220 tanggal 14 Oktober 2010 atas nama NUR
SALIMAH PULUNGAN ;
c. Sebidang tanah kebun dengan luas tanah 19.855 M2 yang terletak
di Desa Mondang Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas d/h
Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti kepemilikan SHM
No. 225 tanggal 24 Maret 1997 atas nama ALI TOGU PASARIBU ;
d. Sebidang tanah kebun dengan luas tanah 19.302 M2 yang terletak
di Desa Mondang Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas d/h
Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti kepemilikan SHM
No. 226 tanggal 24 Maret 1997 atas nama ALI TOGU PASARIBU ;
Adalah bertentangan dan melawan hukum ;
3. Menyatakan bahwa permohonan pelaksanaan lelang yang dimohonkan
Tergugat kepada Turut Tergugat adalah tidak sah secara hukum oleh
karena itu harus batal demi hukum ;
4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservaoir beslaag)
terhadap :
Hal 11 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
a. Sebidang tanah dan/atau bangunan dengan luas tanah 7.658 M2
yang terletak di Desa Pasar Batu Kec. Sosa Kabupaten Padang
Lawas d/ h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
Kepemilikan SHM No. 154 tanggal 28 Agustus 2008 atas nama ALI
TOGU PASARIBU ;
b. Sebidang tanah pertapakan dengan luas tanah 560 M2 yang
terletak di Desa Pasar Ujung Batu Kec. Sosa Kabupaten Padang
Lawas d/ h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
kepemilikan SHM No. 220 tanggal 14 Oktober 2010 atas nama
NUR SALIMAH PULUNGAN ;
c. Sebidang tanah kebun dengan luas tanah 19.855 M2 yang
terletak di Desa Mondang Kecamatan Sosa Kabupaten Padang
Lawas d/h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
kepemilikan SHM No. 225 tanggal 24 Maret 1997 atas nama ALI
TOGU PASARIBU ;
5. Sebidang tanah kebun dengan luas tanah 19.302 M2 yang
terletak di Desa Mondang Kecamatan Sosa Kabupaten Padang
Lawas d/h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
kepemilikan SHM No. 226 tanggal 24 Maret 1997 atas nama ALI
TOGU PASARIBU ;
6. Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih
dahulu walaupun ada verzet, banding, kasasi, maupun upaya hukum
lainnya ;
7. Menghukum Tergugat untuk tunduk dan patuh atas isi putusan ini ;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya atas perkara ini ;
Atau apabila Pengadilan Negeri Padangsidimpuan berpendapat lain, maka
mohon putusan yang layak dan adil (ex aquo et bono) ;
Hal 12 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut Tergugat
mengajukan jawabannya tanggal 7 Januari 2014 yang pada pokoknya sebagai
berikut:
A.DALAM PROVISI :
1. Bahwa pokok perkara dalam gugatan Para Penggugat aquo
adalah keberatan Para Penggugat terhadap pelaksanaan lelang
eksekusi Hak Tanggungan atas dasar Pasal 6 Undang-Undang
No.4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan (Parate Eksekusi) yang
dimohonkan Tergugat kepada Turut Tergugat, atas 4 (empat)
bidang tanah dan atau tanah berikut bangunan (objek perkara),
masing-masing dengan bukti kepemilikan yaitu :
1. Sertfikat Hak Milik No.154/Ds. Pasar Ujung Batu an.
Penggugat I ;
2. Sertfikat Hak Milik No.220/Ds. Pasar Ujung Batu an.
Penggugat I ;
3. Sertfikat Hak Milik No.225/Ds. Mondang an. Penggugat II ;
4. Sertfikat Hak Milik No.226/Ds. Mondang an. Penggugat II ;
2. Bahwa Petitum dalam pokok perkara yang demikian, ternyata juga
dimintakan oleh Para Penggugat dalam tuntutan provisinya, yaitu
Para Penggugat meminta kepada Majelis hakim untuk
menghentikan pelaksanaan pelelangan eksekusi Hak Tanggungan
terhadap objek perkara yang dimohonkan Tergugat kepada Turut
Tergugat sampai putusan perkara ini mempunyai kekuatan
hukum tetap ;
Tuntutan provisi Para Penggugat yang demikian jelas-jelas telah
memasuki pokok perkara sehingga tidak dapat dibenarkan, karena
Hal 13 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
berdasarkan hukum acara yang berlaku salah satu syarat formil
tuntutan provisi adalah tuntutan tersebut tidak boleh menyangkut pokok
perkara ;
Maka berdasarkan hal-hal tersebut di atas terhadap tuntutan provisi
Para Penggugat yang mengandung cacat frormil yang demikian sudah
seharusnya di tolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima ;
B.POKOK PERKARA :
1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dali Para Penggugat didalam surat
gugatannya tertanggal 01 Oktober 2013, kecuali yang secara tegas
diakui oleh Tergugat ;
2. Bahwa hal-hal yang telah disampaikan oleh Tergugat pada jawaban
dalam provisi tersebut di atas, mohon dianggap pula telah disampaikan
pada jawaban dalam pokok perkara ini ;
3. Bahwa untuk memperjelas permasalahan dengan benar serta sesuai
dengan fakta-fakta hukum yang dikuatkan dengan bukti-bukti yang
kebenarannya tidak dapat disangkal lagi, akan Tergugat terangkan
dan jelaskan duduk perkaranya sebagai berikut ;
4. Bahwa Para Penggugat telah menerima kredit dari Tergugat berupa
kredit modal kerja sebesar Rp.800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah)
dan kredit Investasi (Refinancing) sebesar pokok Rp.700.000.000,- (tujuh
ratus juta rupiah);
Pemberian kredit-kredit kepada Para Penggugat tersebut telah
tertuang dalam Akta Perjanjian kredit Nomor 25 tanggal 22 April 2009
yang dibuat oleh atau dihadapan Fauziah Hamni.,SH Notaris di
Kabupaten Tapanuli Selatan berikut perubahan-perubahannya,
terakhir dengan Akta Addendum Perjanjian Perubahan syarat kredit
Hal 14 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
No. 116 tertanggal 26-11-2012 yang dibuat oleh atau dihadapan
Musa Daulae.,SH Notars di Padang Lawas ;
Untuk menjamin pelunasan kredit-kreditnya tersebut, oleh Para
Penggugat telah diserahkan beberapa bidang tanah sebagai jaminan
kredit yang telah diikatkan dan dibebani Hak Tanggungan, masing-
masing dengan bukti kepemilikan antara lain yaitu :
1. SHM No.154/Desa Pasar Ujung Batu atas nama Ali Togu
Pasaribu , yang telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan
Peringkat I sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.218/2009
dengan nilai pengikatan Rp.550.000.000,- dan Hak Tanggungan
Peringkat II sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.122/2012
dengan nilai pengikatan Rp.500.000.000 ;
2. SHM No.220/Desa Pasar Ujung Batu atas nama Ali Togu
Pasaribu , yang telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan
Peringkat I sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.121/2012
dengan nilai pengikatan Rp.560.000.000,- ;
3.SHM No.225/Desa Mondang atas nama Ali Togu Pasaribu ,
yang telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan Peringkat I
sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.218/2009 dengan nilai
pengikatan Rp.150.000.000,- ;
4. SHM No.226/Desa Pasar Ujung Batu atas nama HBP Ritonga,
yang telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan Peringkat I
sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.218/2009 dengan nilai
pengikatan Rp.150.000.000,- ;
5. SHM No.105/Desa Pasar Ujung Batu atas nama HBP Ritonga,
yang telah diikat dan dibebani Hak Tanggungan Peringkat I
sesuai Sertifikat Hak Tanggungan No.218/2009 dengan nilai
Hal 15 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
pengikatan Rp.420.000.000,- (akan dibalik nama menjadi Ali
Togu Pasaribu sesuai dengan Putusan Kredit No:B.94-
II/KCP/ADK/07/2011) ;
5. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Para Penggugat dalam
posita gugatannya angka 2 yang pada intinya menyatakan cara-cara
Tergugat melakukan penjualan maupun pelelangan atas agunan Para
penggugat dilakukan secara melawan hukum dan diluar kepatutan
bahkan diduga melanggar hukum pidana serta adanya kepentingan
pribadi ;
Dalil Para Penggugat yang demikian jelas tidak berdasar hukum
dan sangat mengada-ada serta didasari itikad tidak baik Para
Penggugat untuk menunda-nunda pelaksanaan lelang eksekusi
objek perkara ;
6. Bahwa di dalam perjanjian telah disepakati kewajiban Para Penggugat
untuk mengangsur bunga pinjaman setiap bulan dan untuk kredit investasi
Maksimum CO menurun, selain mengangsur bunga pinjaman, Para
Penggugat juga wajib mengangsur pokok pinjaman untuk menurunkan
pokok pinjamannya setiap bulannya sebesar Rp.11.666.667,- (sebelas juta
enam ratus enam puluh enam ribu enam ratus enam puluh tujuh rupiah) ;
Sebagai perjanjian, tentunya atas dasar Pasal 1338 KUHPerdata.
Perjanjian kredit dengan syarat dan ketentuan kredit yang demikian
mengikat Para Penggugat dan berlaku sebagai undang-undang ;
Namun demikian ternyata Para Penggugat telah tidak memenuhi
kewajibannya tersebut sesuai perjanjian kredit yang berakibat
kreditnya menjadi menunggak sebagaimana diakui sendiri oleh
Para Penggugat, oleh karenanya sesuai dengan hukum perjanjian
Para Penggugat sudah memenuhi kategori wanprestasi/cidera janji ;
Hal 16 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
Atas cidera janji/wanprestasinya Para Penggugat tersebut, Tergugat
sebagai Kreditor sekaligus Pemegang Hak Tanggungan berdasarkan
Pasal 6 Undang-Udang No 4 Tahun 1996 (Parate Eksekusi) terhadap
objek perkara ;
Sebagaimana telah disepakati dalam Pasal 2 Akta Pemberian Hak
Tanggungan (APHT), untuk melakukan Parate Eksekusi atas objek
perkara tersebut, Tergugat telah diberi kewenangan dan untuk itu
kuasa oleh Para Penggugat, sehingga tidak diperlukan lagi adanya
persetujuan terlebih dahulu dari Para Penggugat bagi Tergugat
untuk melaksanakan Parate Eksekusi ;
Namun demikian, meskipun Hak Tergugat untuk melakukan eksekusi
lelang terhadap objek perkara sudah timbul dengan cidera janjinya
Para Penggugat, tetapi Tergugat tidak serta merta langsung
mempergunakan dan melaksanakan haknya tersebut, justru sebagai
kreditor yang baik Tergugat masih memberikan peringatan terlebih
dahulu dan memberi kesempatan melalui kesempatan kepada Para
Penggugat untuk menyelesaikan kewajibannya melalui Surat
Peingatan I Nomor B.948-KV.II/ADK/06/2013 dan No.949-
KC.II/ADK/06/2013, keduanya tertanggal 21 Juni 2013 ;
7. Bahwa meskipun sudah diberi surat peringatan sekaligus kesempatan
untuk segera menyelesaikan kewajibannya yang tertunggak kepada
Tergugat, tetapi hal tersebut tidak ditanggapi dengan baik oleh Para
Penggugat, oleh karenanya Tergugat kembali menyampaikan
peringatan kepada Para Penggugat yaitu Peringatan II dengan Surat
peringatan kepada Para Penggugat yaitu Peringatan II dengan Surat
No.B1227 A-KC.II/ADK/07/20013 dan No.B 1288 A-KC.II/ADK07/2013
tertanggal 26 Juli 2013 diikuti dengan peringatan III No.B.1376-
Hal 17 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
KC.II/ADK/08/2013 dan No.B.1377-KC.II/ADK/08/2013 tanggal 16
Agustus 2013;
Sama halnya Surat Peringatan I, terhadap Surat Peringatan II sama
halnya dengan Surat Peringatan I, terhadap Surat Peringatan II dan
Surat Peringatan III dari Tergugat tersebut juga sama sekali tidak
mendapatkan tanggapan yang baik dari Para Penggugat untuk
menyelesaikan tunggakannya, bahkan Para Penggugat cenderung lari
dari tanggungjawabnya sebagai debitor ;
8. Bahwa Tergugat juga telah mencoba untuk menstrukturisasi kredit Para
Penggugat tetapi karena Para Penggugat sama sekali tidak
menunjukkan itikad baik dan tidak kooperatif dengan tidak
menanggapi peringatan-peringatan dan tidak menanggapi
peringatan-peringatan dari Tergugat serta usahanya juga sudah tidak
menunjukkan prospek Tergugat serta usahanya juga sudah tidak
menunjukkan prospek yang baik, maka kredit restrukturisasi
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia tentang syarat
restrukturisasi ;
9. Bahwa olen karena sudah tidak ada lagi itikad baik dan sikap
kooperatif dari Para Penggugat untuk menyelesaikan kewajibannya
serta sudah tidak dimungkinkannya dilakukan restrukturisasi kredit,
maka dalam upaya mendapatkan kembali pelunasan kredit macet
Para Penggugat, Tergugat I selaku pemegang Hak Tanggungan atas
dasar Pasal 6 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan menempuh upaya penyelesaian kredit melalui penjualan
agunan atas kukuasaan sendiri (Parate Eksekusi) ;
Didalam Pasal 6 UUHT telah dinyatakan secara tegas bahwa :
”Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama
Hal 18 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas
kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjual tersebut” ;
10.Bahwa Hak Tergugat untuk melaksanakan eksekusi lelang tersebut
dipertegas lagi dalam Pasal 2 butir 6 APHT yang menyatakan bahwa
: Jika debitor tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi utangnya
berdasarkan Perjanjian utang –piutang tersebut di atas, oleh Pihak
Pertama, Pihak Kedua selaku Pemegang hak tanggungan Peringkat
Pertama dengan akta ini diberi dan menyatakan menerima
kewenangan dan untuk itu tanpa persetujuan terlebih dahulu dari
pihak Pertama ;
a. menjual atau suruh menjual dihadapan umum secara lelang
Objek Hak Tangungan baik seluruhnya maupun sebagian-
sebagian ;
b. mengatur dan menetapkan waktu, tempat, cara dan syarat-
syarat penjualan ;
c. menerima uang penjual, menandatangani dan menyerahkan
kuitansi ;
d. menyerahkan apa yang dijual itu kepada Pembeli yang
bersangkutan ;
e. mengambil dari uang hasil penjualan itu seluruhnya atau
sebagian untuk melunasi utang debitor tersebut diatas, dan
f. melakukan hal-hal lain yang menurut undang-undang dan
peraturan hukum yang berlaku diharuskan atau menurut
pendapat pihak kedua perlu dilakukan dalam rangka
melaksanakan kuasa tersebut ;
Dalam rangka pelaksanaan eksekusi lelang tersebut, Tergugat telah
Hal 19 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
melaksanakan prosedur yang digariskan dalam Peraturan Menteri
Keuangan No.93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang yaitu
dengan mengajukan permohonan lelang kepada Turut Tergugat melalui
Surat Permohonan Parate Eksekusi Nomor B.1556-KC.II/ADK/09/2013
tertanggal 20 September 2013 tentang Penetapan Jadwal Lelang ;
Di dalam surat jawaban dari Turut Tergugat tersebut telah disampaikan
jadwal dan tempat pelaksanaan lelang berikut syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh Tergugat ;
Sebagai tindak lanjut atas surat jawaban dari Turut Tergugat, maka
Tergugat kemudian menyampaikan Pengumuman Lelang sebanyak 2
(dua) kali yaitu :
1. Pengumuman Lelang Pertama Nomor PENG 01-KC.II/ADK/09/2013
tertanggal 23 September 2013 ;
2. Pengumuman Kedua Lelang Nomor PENG 02-KC.II/ADK/09/2013
tertanggal 08 Oktober 2013 ;
Disamping pengumuman lelang, Tergugat juga sudah menyampaikan
pemberitahuan lelang kepada Para Penggugat melalui surat No.B.1637-
KC.II/ADK/09/2013 tertanggal 16 September 2013 ;
Parate Eksekusi atas objek perkara sesuai pengumuman lelang
tersebut di atas telah dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 Oktober
2013 dengan bertempat di Kantor Tergugat dan seluruh prosesnya telah
dilaksanakan sesuai prosedur yang telah diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan No.93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaann
Lelang, dengan demikian Parate Eksekusi tersebut SAH dan
BERKEKUATAN HUKUM MENGIKAT ;
11.Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Para Penggugat di dalam
surat gugatannya yang pada intinya menyatakan melakukan
Hal 20 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
pengancaman kepada Para Penggugat untuk membayar hutang dan
pengosongan objek sengketa ;
Dalil Para Penggugat yang demikian jelas telah mendramatisir keadaan dan
sekedar untuk menutupi-nutupi itikad tidak baik Para Penggugat, bahkan
dalil tersebut nyata-nyata telah mengingkari kesepakatan yang dibuat
oleh Para penggugat sebagaimana tertuang dalam perjanjian kredit
maupun Akta Pemberian Hak Tanggungan ;
Perlu Tergugat sampaikan bahwa permintaan pengosongan terhadap
objek sengketa kepada Para Penggugat yang dilakukan oleh Tergugat
adalah dalam rangka pelaksanaan Parate Eksekusi yang telah
diperjanjikan dan disepakati dalam APHT Pasal 2 butir 12 yang secara
tegas menyatakan ;
”Jika pihak Kedua (dhi Tergugat) mempergunakan kekuasaannya untuk
menjual objek Hak tanggungan, pihak Pertama (dhi Para Penggugat)
akan memberikan kesempatan kepada yang berkepentingan untuk melihat
Obyek Hak Tanggungan yang bersangkutan pada waktu yang ditentukan
oleh Pihak kedua dan segera mengosongkan atau suruh
mengosongkan dan menyerahkan Objek Hak Tanggungan tersebut
kepada Pihak Kedua atau pihak yang ditunjuk oleh Pihak Kedua
agar selanjutnya dapat menggunakan dalam arti kata yang seluas-
luasnya” ;
Permintaan pengosongan tersebut Tergugat sampaikan melalui surat
No.B.1637-KC.II/ADK/06/2013 tertanggal 16 September 2013 ;
Oleh karena pengosongan objek sengketa dalam rangka Parate
Eksekusi tersebut telah diperjanjikan dalam APHT, maka sesuai Pasal
1338 KUHPerdata hal tersebut mengikat berlaku sebagai Undang-Undang
bagi Para Penggugat dan wajib untuk dipatuhi ;
Hal 21 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
12.Bahwa selanjutnya untuk dapat dinyatakannya seseorang melakukan
perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata, maka
haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
♣ Harus ada perbuatan ;♣ Perbuatan itu harus melawan hukum ;♣ Ada kerugian ;♣ Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum
itu dengan kerugian ;♣ Ada kesalahan (schuld) ;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas nyata-nyata pelaksanaan eksekusi
lelang objek perkara yang dimohonkan Tergugat kepada Turut Tergugat
sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik
UUHT maupun Peraturan Lelang dan sudah memperhatikan asas-asas
kepatutan serta tidak merugikan Para Penggugat.
Demikan juga permintaan pengosongan objek sengketa dalam rangka
pelaksanaan lelang telah didasari kesepakatan yang tertuang dalam
APHT, oleh karenanya perbuatan Tergugat melaksanakan lelang
disertai permintaan pengosongan objek sengketa sudah sesuai
peraturan per-undang-undangan dan perjanjian sehingga bukan
merupakan perbuatan melawan hukum ;
13.Bahwa Permohonan sita jaminan (conservatoir beslaag) atas objek
perkara dari Para Penggugat dalam posita maupun petitum gugatannya
juga merupakan permintaan yang tidak berdasar hukum dan sangat
mengada-ada karena pada objek perkara telah lebih dahulu melekat
Hak Tanggungan atas nama Tergugat, oleh karenanya sesuai
Yurisprudensi MARI No.394 k/Pdt/1984 tanggal 05 Juni 1985 terhadap
barang yang sudah dijadikan jaminan kredit tidak dapat dikenakan
sita jaminan,
Hal tersebur senada dengan dengan pendapat M. Yahya Harahap dalam
Hal 22 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
bukunya yang berjudul ”Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan,
Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan” yang
menyatakan bahwa:
a. Pengadilan atau Hakim dilarang mengabulkan dan meletakkan sita
jaminan terhadap barang yang diagunkan dan dijaminkan pada waktu
yang bersamaan,
b. Permohonan sita jaminan terhadap barang yang sedang diagunkan
harus ditolak, demi melindungi kepentingan pihak pemegang agunan ;
14.Bahwa dari dalil-dalil Para Penggugat yang asal-asalan dan sama sekali
tidak berdasar hukum yang demikian, semakin menunjukkan bahwa
gugatan aquo hanya didasari itikad tidak baik dari Para Penggugat
untuk menggagalkan atau setidak-tidaknya menunda-nunda pelaksanaan
lelang, tanpa ada sedikitpun upaya penyelesaian kewajiban kreditnya
kepada Tergugat ;
Maka berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tergugat mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo untuk
menolak gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat seluruhnya, atau
setidak-tidaknya menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat
diterima ;
Menimbang, bahwa terhadap surat gugatan Para Penggugat tersebut,
Turut Tergugat juga mengajukan jawabannya, tertanggal 7 Januari 2014,
yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
Bahwa Turut Tergugat menolak seluruh dalil Para Penggugat, kecuali terhadap
hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya.
Hal 23 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
1. Eksepsi Turut Tergugat dikeluarkan sebagai Pihak
1.1. Bahwa sehubungan dengan rencana pelaksanaan lelang pada
tanggal 22 Oktober 2013 yang akan dilakukan oleh Turut Tergugat
atas permohonan PT BRI (Persero) Tbk. Cabang Sibuhuan in casu
Tergugat terhadap objek perkara a quo berupa :
a. 1 (satu) persil tanah dan atau bangunan dengan luas tanah
7.658 M2, terletak di Desa Pasar Ujung Batu Kecamatan Sosa,
Kabupaten Padang Lawas d/h Kabupaten Tapanuli Selatan
Propinsi Sumatera Utara, bukti kepemilikan SHM No. 154
tanggal 28 Agustus 2008 a.n. Ali Togu Pasaribu.
b. 1 (satu) persil tanah pertapakan dengan luas tanah 560 M2,
terletak di Desa Pasar Ujung Batu Kecamatan Sosa,
Kabupaten Padang Lawas d/h Kabupaten Tapanuli Selatan
Propinsi Sumatera Utara, bukti kepemilikan SHM No. 220
tanggal 14 Oktober 2010 a.n. Ali Togu Pasaribu.
c. 1 (satu) persil tanah kebun dengan luas tanah 19.855 M2,
terletak di Desa Mondang Kecamatan Sosa, Kabupaten
Padang Lawas d/h Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi
Sumatera Utara, bukti kepemilikan SHM No. 225 tanggal 24
Maret 1997 a.n. Nur Salimah Pulungan.
d. 1 (satu) persil tanah kebun dengan luas tanah 19.302 M2,
terletak di Desa Mondang Kecamatan Sosa, Kabupaten
Padang Lawas d/h Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi
Sumatera Utara, bukti kepemilikan SHM No. 226 tanggal 24
Maret 1997 a.n. Ali Togu Pasaribu.
Tugas dan fungsi Turut Tergugat adalah sebagai Pejabat Perantara
Lelang;
Hal 24 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
1.2. Bahwa perlu Turut Tergugat tegaskan bahwa Turut Tergugat
sebagai pihak perantara lelang sesuai Surat Pernyataan dari PT
BRI (Persero) Tbk. Cabang Sibuhuan Nomor : B.1567-
KC.II/ADK/09/2013 tanggal 11 September 2013, pihak PT BRI
(Persero) Tbk. Cabang Sibuhuan akan bertanggung jawab dan
membebaskan Turut Tergugat apabila timbul gugatan/tuntutan
yang diajukan oleh pihak manapun ;
1.3. Bahwa berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka sudah
sepatutnya Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo dapat
mengeluarkan Turut Tergugat sebagai pihak dalam perkara a quo.
2. Eksepsi Persona Standi Non Judicio
2.1. Bahwa Turut Tergugat berpendapat, gugatan Para Penggugat yang
ditujukan kepada Turut Tergugat harus dinyatakan tidak dapat
diterima, sebab penyebutan Persoon Turut Tergugat di dalam surat
gugatan Para Penggugat kurang tepat dan keliru, karena tidak
mengkaitkan dengan Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian
Keuangan cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara cq. Kantor
Wilayah DJKN Sumatera Utara yang merupakan Instansi atasan dari
Turut Tergugat .
2.2. Bahwa Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Padangsidimpuan bukan merupakan badan hukum yang berdiri
sendiri, melainkan badan yang merupakan bagian dari badan hukum
yang disebut Negara di mana salah satu Instansi atasan dari Turut
Tergugat adalah Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian
Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara cq. Kantor Wilayah DJKN Sumatera Utara. Oleh karena itu
Turut Tergugat tidak mempunyai kualitas untuk dapat dituntut dalam
Hal 25 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
perkara perdata di muka Peradilan Umum jika tidak dikaitkan badan
hukum induknya dan Instansi atasannya.
2.3. Bahwa kekeliruan tersebut terlihat pada halaman 1 (satu) dalam
gugatan Para Penggugat, di mana Para Penggugat menyebutkan
Persoon Turut Tergugat dalam surat gugatan Para Penggugat
langsung ditujukan kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang Padangsidimpuan dengan tidak mengaitkan Instansi atau Unit
atasan Turut Tergugat.
2.4. Bahwa terhadap apa yang dikemukakan oleh Turut Tergugat di atas,
sangatlah jelas bahwa gugatan Para Penggugat yang langsung
ditujukan kepada Turut Tergugat tanpa mengaitkan Instansi atasannya
adalah keliru dan tidak tepat, karena secara yuridis Turut Tergugat
tidak mempunyai kualitas untuk dapat dituntut di muka Peradilan
Umum tanpa dikaitkan dengan Badan Hukum Induknya/Instansi
atasannya tersebut. Dengan demikian jelaslah bahwa hal ini
mengakibatkan gugatan Para Penggugat dalam perkara a quo menjadi
kurang sempurna. Oleh karena itu, berdasarkan Yurisprudensi
Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1424K/Sip/1975 tanggal 8
Juni 1976 tentang gugatan yang harus ditujukan kepada pemerintah
pusat, maka gugatan Para Penggugat harus dinyatakan tidak dapat
diterima seluruhnya (Niet Ontvankelijk Verklaard).
3. Eksepsi Para Penggugat Salah Dalam Mengajukan Upaya Hukum
3.1.Bahwa pengajuan upaya hukum yang dilakukan oleh Para Penggugat
dengan mengajukan gugatan sebagaimana halnya dalam perkara ini,
padahal lelang yang eksekusinya belum dilaksanakan adalah keliru
karena terhadap lelang eksekusi yang belum dilaksanakan seharusnya
diajukan dalam bentuk upaya hukum Bantahan/Perlawanan (Verzet)
Hal 26 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
dan bukanlah dalam bentuk gugatan. (Vide Yurisprudensi Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor : 697 K/Sip/1974 tanggal 31 Agustus
1977 ”…..formalitas pengajuan perlawanan terhadap eksekusi harus
diajukan sebelum lelang dijalankan”).
3.2. Bahwa berdasarkan uraian dalam point 3.1 di atas, jelas bahwa Para
Penggugat telah salah dalam mengajukan upaya hukum, maka untuk
menjaga tertib beracara, sangatlah beralasan apabila Turut Tergugat
mohon agar gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima.
4. Eksepsi Gugatan Kabur (Obscuur libels)
4.1. Bahwa berdasarkan dalil penggugat pada gugatannya angka 2 dan 3,
Para Penggugat mendalilkan bahwa Tergugat telah melakukan
perbuatan melawan hukum, dan dugaan Tergugat telah melakukan
tindakan pidana perbuatan tidak menyenangkan.
4.2. Bahwa berdasarkan uraian tersebut pada point 4.1., jelaslah bahwa
Para Penggugat tidak paham bahwa gugatannya tersebut terdapat
kerancuan/keragu-raguan yang menimbulkan
ketidakjelasan/ketidakpastian/ kabur (obscuur libels) karena adanya
pencampuradukan antara perkara perdata dan perkara pidana yaitu
perbuatan melawan hukum dengan tindak pidana perbuatan tidak
menyenangkan. Sehingga sangatlah tepat dan beralasan apabila Turut
Tergugat mohon agar Para gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard) oleh Majelis Hakim yang
memeriksa dan memutus perkara a quo.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Turut Tergugat dengan tegas
menolak seluruh dalil/alasan Para Penggugat, dan Turut Tergugat mohon
kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo agar berkenan
memutuskan dengan menyatakan menerima eksepsi Turut Tergugat .
Hal 27 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut di atas, mohon dianggap
telah menjadi satu kesatuan dalam pokok perkara ini, serta Turut Tergugat
dengan tegas menolak seluruh dalil Para Penggugat, kecuali terhadap apa
yang diakui secara tegas kebenarannya .
2. Bahwa yang menjadi pokok/dasar dari gugatan Para Penggugat di dalam
mengajukan gugatannya pada Anggotan inu diminya a khususnya terhadap
Turut Tergugat adalah sehubungan dengan tindakan Turut Tergugat yang
akan melaksanakan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan atas obyek lelang
berupa :
2.1. 1 (satu) persil tanah dan atau bangunan dengan luas tanah 7.658
M2, terletak di Desa Pasar Ujung Batu Kecamatan Sosa,
Kabupaten Padang Lawas d/h Kabupaten Tapanuli Selatan
Propinsi Sumatera Utara, bukti kepemilikan SHM No. 154 tanggal
28 Agustus 2008 a.n. Ali Togu Pasaribu.
2.2. 1 (satu) persil tanah pertapakan dengan luas tanah 560 M2,
terletak di Desa Pasar Ujung Batu Kecamatan Sosa, Kabupaten
Padang Lawas d/h Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi
Sumatera Utara, bukti kepemilikan SHM No. 220 tanggal 14
Oktober 2010 a.n. Ali Togu Pasaribu.
2.3. 1 (satu) persil tanah kebun dengan luas tanah 19.855 M2, terletak
di Desa Mondang Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas
d/h Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
kepemilikan SHM No. 225 tanggal 24 Maret 1997 a.n. Nur
Salimah Pulungan.
2.4. 1 (satu) persil tanah kebun dengan luas tanah 19.302 M2, terletak
di Desa Mondang Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas
Hal 28 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
d/h Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
kepemilikan SHM No. 226 tanggal 24 Maret 1997 a.n. Ali Togu
Pasaribu yang menurut Para Penggugat, Turut Tergugat telah
melakukan perbuatan melawan hukum karena akan melelang
objek jaminan Para Penggugat karena tidak berdasar hukum.
3. Bahwa Turut Tergugat tidak pernah melakukan perbuatan melawan hukum
sebagaimana yang didalilkan Para Penggugat karena apa yang dilakukan
oleh Turut Tergugat telah dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku. Dan
Turut Tergugat menolak dengan tegas dalil/alasan Para Penggugat tersebut
karena tidak berdasar hukum, tidak sesuai fakta, dan hanya mengada-ada.
4. Bahwa Turut Tergugat perlu sampaikan bahwa rencana pelaksanaan lelang
tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2013 sebagaimana
tercantum dalam Risalah Lelang Nomor : 159/2013, atas obyek lelang
berupa :
4.1. 1 (satu) persil tanah dan atau bangunan dengan luas tanah 7.658 M2,
terletak di Desa Pasar Ujung Batu Kecamatan Sosa, Kabupaten
Padang Lawas d/h Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera
Utara, bukti kepemilikan SHM No. 154 tanggal 28 Agustus 2008 a.n.
Ali Togu Pasaribu.
4.2. 1 (satu) persil tanah pertapakan dengan luas tanah 560 M2, terletak di
Desa Pasar Ujung Batu Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas
d/h Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
kepemilikan SHM No. 220 tanggal 14 Oktober 2010 a.n. Ali Togu
Pasaribu.
4.3. 1 (satu) persil tanah kebun dengan luas tanah 19.855 M2, terletak di
Desa Mondang Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas d/h
Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
Hal 29 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
kepemilikan SHM No. 225 tanggal 24 Maret 1997 a.n. Nur Salimah
Pulungan.
4.4. 1 (satu) persil tanah kebun dengan luas tanah 19.302 M2, terletak di
Desa Mondang Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas d/h
Kabupaten Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara, bukti
kepemilikan SHM No. 226 tanggal 24 Maret 1997 a.n. Ali Togu
Pasaribu,yang dalam pelaksanaan lelang tersebut tidak ada yang
mengajukan penawaran (TAP).
5. Bahwa dapat Turut Tergugat tegaskan, bahwa Pelelangan atas objek
sengketa dilakukan berdasarkan ketentuan bunyi Pasal 6 Undang-Undang
Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996 dan Klausul Akta Pemberian
Hak Tanggungan Nomor : 289/2009 tanggal 22 April 2009, Akta
Pemberian Hak Tanggungan Nomor 13/2012 tanggal 9 Januari 2012 yang
dengan tegas menyatakan bahwa: “Jika debitur tidak memenuhi kewajiban
untuk melunasi utangnya, berdasarkan perjanjian utang piutang di atas,
oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua selaku Pemegang Hak Tanggungan
peringkat pertama dengan akta ini diberi dan menyatakan menerima
kewenangan, dan untuk tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pihak
Pertama :
a. Menjual atau suruh menjual dihadapan umum secara lelang Objek
Hak Tanggungan baik seluruhnya maupun sebagian-sebagian;
b. Mengatur dan menetapkan waktu, tempat, cara dan syarat-syarat
penjualan;
c. Menerima uang penjualan, menandatangani dan menyerahkan
kwitansi;
d. Menyerahkan apa yang dijual itu kepada pembeli yang bersangkutan
e. Mengambil uang dari hasil penjualan itu seluruhnya atau sebagian
Hal 30 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
untuk melunasi utang debitor tersebut di atas; dan
f. Melakukan hal-hal lain yang menurut Undang-Undang dan Peraturan
Hukum yang berlaku diharuskan atau menurut pendapat Pihak
Kedua perlu dilakukan dalam rangka melaksanakan kuasa tersebut”.
6. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, rencana lelang eksekusi
Hak Tanggungan atas objek sengketa merupakan pelelangan yang
dilakukan atas permintaan PT BRI (Persero) Tbk. Cabang Sibuhuan in casu
Tergugat sebagai pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama (I),
sebagaimana ditegaskan pada ketentuan pasal 6 Undang-Undang No. 4
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dengan tegas menyatakan bahwa
“Apabila debitur cidera janji, pemegang Hak Tanggungan mempunyai hak
untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui
pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil
penjulan tersebut”.
7. Bahwa dapat Turut Tergugat sampaikan pula, bahwa di dalam Pasal 6
Undang-Undang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996 dengan tegas
juga dinyatakan bahwa Kreditor Hak Tanggungan dapat melakukan
eksekusi melalui Parate Executie. Dengan demikian, PT BRI (Persero) Tbk.
Cabang Sibuhuan selaku Kreditor Pemegang Hak Tanggungan mempunyai
kewenangan melakukan eksekusi dengan menjual lelang objek sengketa.
Oleh karenanya jelas dalam permasalahan a quo Turut Tergugat sebagai
pejabat perantara lelang bertindak sebagai pelaksana lelang atas
permintaan PT BRI (Persero) Tbk. Cabang Sibuhuan in casu Tergugat .
8. Bahwa selain itu juga, dapat Turut Tergugat sampaikan bahwa berdasarkan
penjelasan Pasal 14 Undang-Undang Hak Tanggungan jelas bahwa di
dalam Sertifikat Hak Tanggungan dalam irah-irah mencantumkan ”DEMI
KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” dan atas
Hal 31 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
ketentuan ayat ini, dimaksudkan untuk menegaskan dan menunjukan
adanya ketentuan eksekutorial terhadap Sertifikat Hak Tanggungan
sehingga apabila Debitur cidera janji, siap untuk dieksekusi seperti halnya
suatu putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
melalui tata cara dan dengan menggunakan Parate Executie sesuai dengan
peraturan Hukum Acara Perdata”.
9. Bahwa terhadap rencana lelang atas objek perkara a quo, dilaksanakan
oleh Turut Tergugat adalah berdasarkan atas adanya permintaan dari Sdr.
Mokhamad Taufik Effrianto Pemimpin Cabang PT. BRI (Persero) Tbk.
Cabang Sibuhuan, sesuai dengan surat Nomor : B.1556-KC.II/ADK/09/2013
tanggal 11 September 2013, yang dalam hal ini berdasarkan Perjanjian
Membuka Kredit Nomor 25 tanggal 22 April 2009 berikut perubahan-
perubahannya, terakhir dengan Adendum Perjanjian Perubahan Syarat
Kredit Nomor 116 tanggal 26 Nopember 2012, Sertifikat Hak Tanggungan I
(Pertama) yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli
Selatan yang berkepala “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
YANG MAHA ESA’’ Nomor 218/2009 tanggal 29 Juni 2009 dan Akta
Pemberian Hak Tanggungan Nomor 289/2009 tanggal 22 April 2009,
Sertifikat Hak Tanggungan II (Kedua) yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan yang berkepala “DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA’’ Nomor 122/2012 tanggal
30 Januari 2012 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 15/2012
tanggal 9 Januari 2012, Sertifikat Hak Tanggungan I (Pertama) yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan yang
berkepala “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA
ESA’’ Nomor 121/2012 tanggal 30 Januari 2012 dan Akta Pemberian Hak
Tanggungan Nomor 13/2012 tanggal 9 Januari 2012.
Hal 32 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
10. Bahwa dalam pelaksanaan lelang tersebut Sdr. Yudhi Syahputra Siregar
bertindak dalam jabatannya untuk dan atas nama PT. BRI (Persero) Tbk.
Cabang Sibuhuan berdasarkan Surat Penunjukan Pejabat Penjual
No.B.1569-KC.II/ADK/09/2013, melaksanakan penjualan secara lelang
dengan perantaraan KPKNL Padangsidimpuan.
11. Bahwa berdasarkan surat permohonan lelang hak tanggungan dari
Tergugat, maka Turut Tergugat telah mengeluarkan surat Penetapan Jadwal
Lelang Nomor : 662/WKN.02/KNL.04/2013 tanggal 20 September 2013.
12. Bahwa dapat Turut Tergugat jelaskan bahwa dalam pelaksanaan lelang
tersebut, pihak PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Sibuhuan in casu Tergugat
telah menyampaikan persyaratan-persyaratan lelang, karenanya dalil-dalil
para Penggugat dalam gugatannya adalah tidak beralasan sama sekali dan
harus ditolak.
13. Bahwa permohonan pelaksanaan Lelang dari Tergugat adalah untuk
memenuhi penyelesaian atas kewajiban debitor dengan jalan menjual
agunan objek perkara a quo sesuai dengan data-data yang disampaikan
Tergugat yang ternyata belum diselesaikan oleh debitor, sehingga hutang
tersebut dinyatakan sebagai hutang macet.
14. Bahwa sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebelum dilakukan
pelelangan, Turut Tergugat telah meminta Surat Keterangan Pendaftaran
Tanah (SKPT) kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan,
berdasarkan SKPT No.37/2013 tanggal 11 Oktober 2013, SKPT No.38/2013
tanggal 11 Oktober 2013, SKPT No.39/2013 tanggal 11 Oktober 2013, dan
SKPT No.40/2013 tanggal 11 Oktober 2013, yang menerangkan bahwa
terhadap objek perkara a quo tercatat atas nama Ali Togu Pasaribu, dan Nur
Salimah Pulungan (in casu Para Penggugat). Yang mana SKPT tersebut
dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Selatan untuk
Hal 33 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
keperluan pelaksanaan lelang eksekusi Hak Tanggungan.
15. Bahwa sebelum dilaksanakan pelelangan, Tergugat telah melakukan
peringatan kepada debitor untuk menyelesaikan kewajibannya dengan surat
Peringatan Pertama (I) Nomor : B-949-KC-II/ADK/06/2013 tanggal 21 Juni
2013 dan Nomor : B-948-KC-II/ADK/06/2013 tanggal 21 Juni 2013, Surat
Peringatan Kedua (II) Nomor : B-1228A-KC-II/ADK/07/2013 tanggal 26 Juli
2013 dan Nomor : B-1227A-KC-II/ADK/07/2013 tanggal 26 Juli 2013, dan
Surat Peringatan Ketiga (III) Nomor : B-1377-KC-II/ADK/08/2013 tanggal 16
Agustus 2013 dan Nomor : B-1376-KC-II/ADK/08/2013 tanggal 16 Agustus
2013.
16. Bahwa sebelum pelaksanaan lelang eksekusi tanggal 22 Oktober 2013,
rencana lelang eksekusi telah diumumkan pada surat kabar harian Metro
Tabagsel tanggal 23 September 2013 sebagai Pengumuman Lelang
Pertama dan melalui Surat Kabar Harian Metro Tabagsel tanggal 8 Oktober
2013 sebagai Pengumuman Lelang Kedua, pengumuman mana
dilaksanakan adalah guna memenuhi asas publisitas yang bertujuan untuk
mengumpulkan peminat serta memberikan kesempatan pada pihak-pihak
yang berkeberatan atas pelaksanaan lelang tersebut.
17. Bahwa rencana pelaksanaan lelang tanggal 22 Oktober 2013 telah
diberitahukan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Sibuhuan in casu
Tergugat kepada pihak debitur/pemilik jaminan in casu Para Penggugat
dengan surat Nomor : B.1637-KC.II/ADK/09/2013 tanggal 16 September
2013 ke debitur/pemilik jaminan.
18. Bahwa sehubungan dengan surat Permohonan Lelang Hak Tanggungan
No. B.1556-KC.II/ADK/09/2013 tanggal 11 September 2013, pihak Tergugat
telah menyampaikan Perincian Hutang Debitur an. Ali Togu Pasaribu dan
Nur Salima Pulungan in casu Para Penggugat dengan surat Nomor :
Hal 34 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
B.1568-KC.II/ADK/09/ 2013 tanggal 11 September 2013, sebesar
Rp.868.182.040,00 (delapan ratus enam puluh delapan juta seratus delapan
puluh dua ribu empat puluh rupiah) dan Rp.514.434.191,00 (lima ratus
empat belas juta empat ratus tiga puluh empat ribu seratus sembilan puluh
satu rupiah).
19. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas dan oleh karena permohonan
rencana lelang yang diajukan oleh Tergugat telah disertai dengan surat dan
dokumen yang diperlukan sehingga telah memenuhi syarat untuk
dilaksanakan lelang, maka berdasarkan pada ketentuan Pasal 12
Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang tanggal 23 April 2010 dengan tegas menyatakan
bahwa “Kepala KPKNL/Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak
permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen
persyaratan lelang sudah lengkap dan telah memenuhi legalitas formal
subjek dan objek lelang”
20. Bahwa dengan demikian prosedur lelang yang telah ditetapkan dalam
Undang-Undang Lelang (Vendu Reglement, Ordonantie 28 Februari 1908
Staatsblad 1908:189 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Staatsblad 1941:3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
93/PMK.06/2010 tanggal 23 April 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Lelang, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 174/PMK.06/2010 tanggal
30 September 2010 tentang Pejabat Lelang Kelas I adalah sah dan benar
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
21. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, jelas tidak ada dasar
hukum yang kuat bagi Para Penggugat untuk keberatan terhadap rencana
lelang dimaksud. Oleh karena itu pelaksanaan lelang sesuai Risalah Lelang
Nomor : 159/2013 tanggal 22 Oktober 2013 atas objek perkara a quo
Hal 35 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
adalah sah secara hukum karena telah diproses berdasarkan prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
22. Bahwa berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata jelas dinyatakan bahwa
untuk dapat menyatakan bahwa suatu perbuatan dikategorikan sebagai
perbuatan melawan hukum haruslah memenuhi unsur-unsur sebagai
berikut :
- Harus ada perbuatan;
- Perbuatan tersebut bersifat melawan hukum;
- Harus ada unsur kesalahan;
- Harus ada kerugian yang diderita
- Harus ada hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian
yang ditimbulkan.
Unsur-unsur tersebut bersifat kumulatif, hal ini berarti apabila salah satu
unsur tidak terpenuhi maka perbuatan tersebut tidak dapat dikatakan
sebagai perbuatan melawan hukum.
23.Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dalam dalil-dalil yang
disampaikan oleh Para Penggugat tidak terdapat satupun dalil-dalil Para
Penggugat yang dapat menunjukan Turut Tergugat telah melakukan
perbuatan melawan hukum. Bahwa Turut Tergugat sebagai Instansi
Pemerintah yang bertanggung jawab melakukan pelelangan hanya
menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
24.Bahwa oleh karena itu terhadap rencana lelang eksekusi hak tanggungan
yang dilakukan oleh Turut Tergugat, telah sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku maka tindakan hukum yang dilakukan oleh Turut
Tergugat adalah sah menurut hukum. Sehingga tidak ada satu pun
perbuatan Turut Tergugat yang dapat dikategorikan perbuatan melawan
Hal 36 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
hukum.
25.Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas jelas tidak ada satupun tindakan
Turut Tergugat yang merupakan suatu tindakan perbuatan melawan hukum
yang merugikan Para Penggugat, maka sudah sepantasnya dalil/alasan
Para Penggugat ditolak oleh Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo.
26.Bahwa Turut Tergugat menolak dengan tegas petitum Para Penggugat pada
angka 5 (lima) yang pada pokoknya meminta agar putusan ini dapat
dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya
hukum verzet, banding, kasasi, maupun upaya hukum lainnya, adalah dalil
yang tidak benar dan sangat mengada-ada sehingga sudah seharusnya
ditolak atau dikesampingkan oleh Majelis Hakim yang memeriksa perkara a
quo.
27.Bahwa berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung No. 4 Tahun 2001
tanggal 20 Agustus 2001 tentang Permasalahan Putusan Serta Merta
(Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil dengan tegas dinyatakan
bahwa setiap kali akan melaksanakan putusan serta merta (uitvoerbaar bij
voorraad) harus disertai dengan penetapan sebagaimana yang diatur dalam
butir 7 SEMA No. 3 Tahun 2000 dan harus disertai dengan adanya
pemberian jaminan yang nilainya sama dengan nilai/objek eksekusi
sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain apabila ternyata di
kemudian hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan Pengadilan
Tingkat Pertama. Dengan demikian jelas bahwa tanpa disertai uang jaminan
yang sama nilainya dengan objek sengketa, maka pelaksanaan putusan
serta merta dan provisional tidak boleh dijalankan.
Maka berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Turut Tergugat mohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padangsidimpuan berkenan
memutus dengan diktum sebagai berikut :
Hal 37 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
Dalam Eksepsi :
Menyatakan Eksepsi Turut Tergugat cukup beralasan dan dapat diterima ;
Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima ;
Dalam Provisi :
Menolak permohonan Para Penggugat untuk melaksanakan putusan ini
terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) ;
Dalam Pokok Perkara :
a. Menolak gugatan Para Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk Verklaard) ;
b. Menyatakan Turut Tergugat tidak melakukan perbuatan melawan hukum ;
c. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang
timbul ;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Padangsidempuan telah menjatuhkan putusan tanggal 26 Januari 2015
Nomor : 26/Pdt.G/2013/PN-Psp.Sbh.- yang amarnya sebagai berikut :
DALAM PROVISI :
- Menolak tuntutan Provisi Para Penggugat ;
DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Turut Tergugat untuk seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebahagian ;
2. Menyatakan bahwa tindakan Tergugat yang mempercepat proses
pelaksanaan lelang/ penjualan agunan Para Penggugat sebagaimana
yang diuraikan dibawah ini :
a. Sebidang tanah dan/atau bangunan dengan luas tanah 7.658
Hal 38 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
M2 yang terletak di Desa Pasar Batu Kec. Sosa Kabupaten
Padang Lawas d/ h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera
Utara, bukti Kepemilikan SHM No. 154 tanggal 28 Agustus
2008 atas nama ALI TOGU PASARIBU ;
b. Sebidang tanah pertapakan dengan luas tanah 560 M2 yang
terletak di Desa Pasar Ujung Batu Kec. Sosa Kabupaten
Padang Lawas d/ h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera
Utara, bukti kepemilikan SHM No. 220 tanggal 14 Oktober 2010
atas nama NUR SALIMAH PULUNGAN ;
c. Sebidang tanah kebun dengan luas tanah 19.855 M2 yang
terletak di Desa Mondang Kecamatan Sosa Kabupaten
Padang Lawas d/h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera
Utara, bukti kepemilikan SHM No. 225 tanggal 24 Maret 1997
atas nama ALI TOGU PASARIBU ;
d. Sebidang tanah kebun dengan luas tanah 19.302 M2 yang
terletak di Desa Mondang Kecamatan Sosa Kabupaten
Padang Lawas d/h Kab. Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera
Utara, bukti kepemilikan SHM No. 226 tanggal 24 Maret 1997
atas nama ALI TOGU PASARIBU ;
Adalah bertentangan dan melawan hukum ;
3. Menyatakan bahwa permohonan pelaksanaan lelang yang dimohonkan
Tergugat kepada Turut Tergugat adalah tidak sah secara hukum
4 Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh atas
isi putusan ini ;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar ongkos perkara ini sejumlah
Rp. 2.139.000,- (dua juta seratus tiga puluh sembilan ribu rupiah) ;
Hal 39 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
6. Menolak gugatan Para Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
Telah membaca :
1. Akta Pernyataan Permohonan Banding Nomor 01/PDT.BAND/2015 tanggal
29 Januari 2015 yang dibuat oleh H.MUHAMMAD AMIN,SH Wakil Panitera
Pengadilan Negeri Padangsidempuan yang menerangkan bahwa Kuasa
Penggugat telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan
Negeri Padangsidempuan Nomor 26/Pdt.G/2013/PN.Psp.Sbh.- tanggal 26
Januari 2015;
2. Relaas pemberitahuan pernyataan banding kepada Para Terbanding semula
Para Penggugat yang dibuat oleh MUHAMMAD SYAH HARAHAP,SH.-
Jurusita pada Pengadilan Negeri Padangsidempuan tanggal 04 Pebruari
2015;
3. Relaas pemberitahuan pernyataan banding kepada Turut Terbanding semula
Turut Tergugat yang dibuat oleh MUHAMMAD SYAH HARAHAP,SH.-
Jurusita pada Pengadilan Negeri Padangsidempuan tanggal 04 Pebruari
2015;
4. Relaas pemberitahuan memeriksa berkas yang dibuat oleh MUHAMMAD
SYAH HARAHAP,SH,Jurusita pada Pengadilan Negeri Padangsidempuan
pada tanggal 12 Maret 2015 telah memberitahukan untuk memeriksa berkas
perkara banding kepada Pembanding semula Tergugat;
5. Relaas pemberitahuan memeriksa berkas yang dibuat oleh MUHAMMAD
SYAH HARAHAP,SH,Jurusita pada Pengadilan Negeri Padangsidempuan
pada tanggal 16 Maret 2015 telah memberitahukan untuk memeriksa berkas
perkara banding kepada Terbanding semula Para Penggugat;
6. Relaas pemberitahuan memeriksa berkas yang dibuat oleh MUHAMMAD
SYAH HARAHAP,SH, Jurusita pada Pengadilan Negeri Padangsidempuan
pada tanggal 16 Maret 2015 telah memberitahukan untuk memeriksa berkas
Hal 40 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
perkara banding kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari dari pemberitahuan tersebut, sebelum
berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Pembanding
semula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara
serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang oleh
karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Banding sebagai Pengadilan
ulangan memeriksa dan mengadili perkara ini akan mengadili berdasarkan
seluruh fakta hukum yang diperoleh dari berkas perkara ini;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan
mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang
tersebut dalam berkas perkara Nomor : 229/PDT/2015/PT-MDN.- dan turunan
resmi putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor 26/Pdt.G/2013/PN-
Psp.Sbh.- tanggal 26 Januari 2015 , maka Pengadilan Tinggi berpendapat
sebagai tersebut dibawah ini;
DALAM PROVISI
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tingkat banding mempelajari
pertimbangan berkaitan dengan tuntutan provisi dari Para Terbanding semula
Para Penggugat secara seksama maka Pengadilan Tingkat Banding
berpendapat pertimbangan putusan Pengadilan Tingkat Pertama perihal dalam
Hal 41 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
provisi telah tepat dan benar, sehingga oleh karenanya pertimbangan tersebut
harus dipertahankan dan dikuatkan;
DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa demikian juga setelah Pengadilan Tingkat banding
mempelajari pertimbangan dalam eksepsi berkaitan dengan eksepsi yang
diajukan Turut Terbanding semula Turut Tergugat secara seksama maka
Pengadilan Tingkat banding berpendapat pertimbangan putusan Pengadilan
tingkat Pertama dalam eksepsi tidak tepat dan keliru, karena khusus terhadap
eksepsi Para Penggugat salah dalam mengajukan upaya hukum yang pada
pokoknya menyatakan pengajuan upaya hukum yang dilakukan oleh Para
Penggugat dengan mengajukan gugatan sebagaimana halnya dalam perkara ini,
padahal lelang eksekusi belum dilaksanakan adalah keliru karena terhadap
lelang eksekusi yang belum dilaksanakan seharusnya diajukan dalam bentuk
upaya hukum bantahan/perlawanan (Verset) dan bukanlah dalam bentuk
gugatan;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat banding sependapat dengan
eksepsi tersebut karena dari fakta dipersidangan pada saat gugatan diajukan
eksekusi lelang tersebut belum dilaksanakan (belum selesai) sehingga
seharusnya Para Terbanding semula Para Penggugat pada saat itu mengajukan
bantahan/perlawanan (Verset) terhadap pelaksanaan lelang dimaksud;
Menimbang, bahwa gugatan perkara ini diajukan oleh Para Penggugat
pada tanggal 2 Oktober 2013, sedangkan lelang eksekusi dilaksanakan pada
tanggal 22 Oktober 2013 dan salinan risalah lelang nomor :159/2013 diterbitkan
pada tanggal 22 Oktober 2013, adapun putusan perkara ini dijatuhkan pada
Hal 42 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
tanggal 26 Januari 2015, dengan demikian seharusnya Para Penggugat yang
pada saat itu tidak menghendaki lelang eksekusi tidak dilaksanakan mengajukan
perlawanan dan bukan mengajukan gugatan, hal tersebut tentunya berbeda
dengan kondisi saat ini karena lelang eksekusi telah dilaksanakan harus dengan
gugatan dengan mengikut sertakan pembeli lelang sebagai salah satu Tergugat;
Menimbang, bahwa pertimbangan tersebut sesuai dengan Putusan
Mahkamah Agung RI Nomor 697 K/Sip/1974 tanggal 31 Agustus 1977 yang
pada pokoknya menyatakan formalitas pengajuan perlawanan terhadap eksekusi
harus diajukan sebelum lelang dijalankan;
Menimbang, bahwa dengan demikian seharusnya pertimbangan dan
putusan tersebut adalah mengabulkan eksepsi Turut Terbanding semula Turut
Tergugat khususnya terhadap eksepsi Para penggugat salah dalam mengajukan
upaya hukum;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas, maka putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor :
26/Pdt.G/2013/PN-Psp.Sbh.- tanggal 26 Januari 2015 berkaitan dengan masalah
eksepsi tersebut tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan dengan
mengadili sendiri sebagaimana dalam amar dibawah ini;
DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tingkat Banding memperhatikan
pertimbangan dan putusan Pengadilan Tingkat Pertama tersebut secara
seksama berpendapat pada pokoknya pertimbangan hukum dan putusan dalam
pokok perkara yang pada pokoknya mengabulkan gugatan Para Penggugat
untuk sebagian adalah tidak tepat dengan pertimbangan yang pada pokoknya
Hal 43 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
karena eksepsi Turut Terbanding semula Turut Tergugat khusus berkaitan
dengan eksepsi Para Penggugat salah dalam mengajukan upaya hukum telah
dikabulkan, maka seharusnya dalam pokok perkara gugatan Para Penggugat
dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet Onvankelijk Verklaard );
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas, maka putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor :
26/Pdt.G/2013/PN-Psp.Sbh.- tanggal 26 Januari 2015 dalam pokok perkara
tersebut tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan dengan mengadili
sendiri sebagaimana dalam amar dibawah ini;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama
dibatalkan dan dalam eksepsi mengabulkan eksepsi Tergugat untuk sebagian
serta dalam pokok perkara gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat
diterima ( Niet Onvankeljk Verklaard) maka Para Terbanding semula Para
Penggugat berada dipihak yang kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan;
Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan
Umum, RBG dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I :
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat
tersebut;
Hal 44 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor :
26/Pdt.G/2013/PN-Psp.Sbh.- tanggal 26 Januari 2015 yang dimohonkan
banding;
MENGADILI SENDIRI:
DALAM PROVISI
- Menolak tuntutan Provisi Para Penggugat;
DALAM EKSEPSI
- Mengabulkan eksepsi Turut Tergugat sebagian;
- Menyatakan Para Penggugat salah dalam mengajukan upaya hukum;
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menyatakan gugatan Para penggugat tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijk Verklaard );
2. Menghukum Para Terbanding semula Para Penggugat untuk
membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam
tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh
ribu rupiah).
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Senin tanggal 16 Nopember 2015 oleh
kami, DR. A.TH. PUDJIWAHONO,SH.M.Hum.-, Ketua Pengadilan Tinggi Medan
sebagai Hakim Ketua Majelis, Dr. H RIDWAN RAMLI,SH.MH.- dan HERU
PRAMONO, S.H., M.Hum.-, masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor
:229/PDT/2015/PT-MDN.-, tanggal 02 Juli 2015 putusan tersebut pada hari
Hal 45 dari 45 Hal Put. No. 229 / PDT / 2015 / PT- MDN.-
Rabu tanggal 02 Desember 2015 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk
umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota
Majelis tersebut, dibantu SUSILA WARDHANI,SH.- ,Panitera Muda Perdata
sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh
kedua belah pihak atau Kuasanya.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA: HAKIM KETUA,
ttd ttd
Dr. H. RIDWAN RAMLI,SH.MH.- Dr.A.TH. PUDJIWAHONO, SH.M. Hum.-
ttd
HERU PRAMONO,SH.M.Hum.-
PANITERA PENGGANTI,
ttd
SUSILA WARDHANI,SH.-
Perincian biaya:
1. Materai ……………… Rp 6.000,002. Redaksi…….............. Rp 5.000,003. Pemberkasan ……… Rp139.000,00
Jumlah …………….... Rp150.000,00
Top Related