i
TEKNIK PERBAIKAN KUALITAS
OLEH :
Ir. I GEDE PUTU JONI, MT.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi......................................................................................................... i
Daftar Tabel ................................................................................................... ii
Daftar Gambar ................................................................................................ iii
Pengertian Kualitas ....................................................................................... 1
Biaya Kualitas Perlu Mendapat Perhatian ..................................................... 3
Peningkatan Kualitas dengan Statistika ........................................................ 5
Jaminan Kualitas ........................................................................................... 6
Kualitas Jasa .................................................................................................. 7
Komisi Kualitas ............................................................................................. 8
Perbaikan Kualitas ......................................................................................... 9
Daftar Pustaka ................................................................................................ 22
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Distribusi Frekuensi ............................................................................ 13
Tabel Distribusi Poison Kumulatif ................................................................ 23
Tabel Distribusi Normal luas di Bawah Kurva Normal dari 0 sampai z ....... 26
Tabel Faktor untuk Menyederhanakan Center Line dan Batas Pengendali ... 27
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Histogram ......................................................................................... 13
Gambar Diagram Sebab-Akibat (Cause Effect Diagram) ............................. 14
Gambar Diagram Penyebaran (Scattered Diagram) ...................................... 15
Gambar Diagram Alur (Flowchart) ............................................................... 16
Gambar Diagram Pareto ................................................................................. 18
Gambar Diagram Peta Kendali ...................................................................... 20
1
TEKNIK PERBAIKAN KUALITAS
A. Pengertian Kualitas
Mengandung banyak makna tentang kualitas, antara lain:
1. Bebas dari kerusakan dan cacat
2. Melakukan segala sesuatu secara benar sejak awal
3. Kesesuaian dengan standar
4. Kecocokan dalam pemakaian
5. Perbaikan terus-menerus
Dapat dijelaskan, misalnya istilah kebutuhan, diartikan sebagai sebuah produk
atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi dalam persyaratan atau
kontrak. Sehingga jelas yang menjadi tujuan utamanya, adalah memenuhi
kebutuhan baik produk atau jasa yang berkaitan dengan umur dan
performance/penampilannya.
Beberapa pakar kualitas memberi definisi tentang kualitas dengan bahasa yang
berbeda, seperti:
1. Josep M. Juran
Kualitas, adalah kecocokan dalan pemakaian (fitness for use), yang
menekankan pada kebutuhan dan harapan dari produk dan jasa yang
dihasilkan juga melakukan terobosan mengidentifikasi masalah dan
melalaikan pemecahan dan menyelesaikan penyebabnya.
2. Philip B. Crosby
Kualitas, adalah pemenuhan persyaratan dengan meminimalkan kerusakan
yang mungkin timbul (standard zero defect).
2
3. W. Edwards Deming
Kualitas, adalah pemenuhan keinginan yang disesuaikan dengan harga yang
mereka bayar. Jadi berarti kualitas bukan yang terbaik.
4. Genichi Taguchi
Kualitas, adalah memenuhi kebutuhan produk dan jasa sesuai dengan
standar atau spesifikasi dengan toleransi tertentu yang sesuai target.
Oleh karena itu setiap organisasi/kelompok usaha baik produksi maupun jasa
harus mendefinisikan kualitas sesuai dengan tujuan, harapan dan budaya
masing-masing tidak ada difinisi yang sempurna, semua difinisi yang
dikemukakan pakar kualitas mengandung keunggulan dan kelemahan.
Kualitas menjadi faktor dasar dalam banyak produk dan jasa tanpa
membedakan apakah perorangan, kelompok yang berakibat menjadi faktor,
kunci dalam keberhasilan usaha dan peningkatan posisi bersaing.
Dalam era globalisasi saat ini telah membawa implikasi pada pengelolaan
ekonomi dengan usaha menguasai sumber daya dalam negeri dan sumber daya
luar negeri dengan menemukan kombinasi yang optimal untuk dapat bersaing
di pasar domestik maupun pasar internasional. Telah terjadi ledakan teknologi
dalam berbagai bidang yang berakibat banyaknya permintaan dengan jumlah
yang besar, kerap kali terjadi kurangnya perhatian terhadap efisiensi dan
kualitas sehingga pengendalian kualitas tidak sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
Pengendalian kualitas hanya dapat tercipta jika didukung oleh sumber daya
manusia yang berisi keterampilan (skill) dalam situasi kerja secara kelompok,
setiap anggota menyetujui tentang kualitas berdasarkan informasi dari customer
3
dan memahami beberapa karakteristik kualitas, seperti performance, time liness,
reliability, personal interface, aesthetis, perception, ease of use, conformance to
Sspecification, consistency, uniformity, serviceability, accuracy, dan lain-lain.
Paradigma baru peningkatan kualitas pasti diiringi dengan peningkatan biaya
yang meliputi biaya produksi atau jasa, biaya identifikasi, memperbaiki produk
atau jasa yang tidak sesuai standar.
B. Biaya Kualitas Perlu Mendapat Perhatian
Karena alasan kemajuan teknologi yang berakibat makin rumitnya setiap produk
maupun jasa, memelihara kesadaran akan pentingnya kualitas, seperti; tenaga
kerja, material dan timbulnya biaya akibat kegagalan kebutuhan tenaga ahli
dalam mengelola kualitas.
Standar kualitas global, telah dirumuskan oleh Lembaga Internasional dalam
bentuk ISO (International Organization for Standardization) seri 9000 yang
telah disepakati tahun 1987.
ISO seri 9000 ini telah diadopsi oleh Indonesia menjadi SNI (Standar Nasional
Indonesia) dengan tujuan untuk memberikan keyakinan, bahwa produk atau jasa
yang dihasilkan memenuhi standar.
ISO-9000 tahun 1987 meliputi:
1. ISO-9000, meliputi standar menajemen kualitas dan jaminan kualitas
pedoman untuk pemilihan dan penggunaan.
2. ISO-9001, meliputi sistem kualitas, model jaminan kualitas dalam produk
dan pemasangan.
3. ISO-9002, meliputi sistem kualitas, model jaminan kualitas dalam pemilikan
dan pengujian akhir.
4
4. ISO-9003, meliputi sistem kualitas, model jaminan kualitas dalam pemilikan
dan pengujian akhir.
5. ISO-9004, meliputi, unsur-unsur manajemen kualitas dan pedoman sistem
kualitas.
6. ISO-8402. meliputi kualitas, kosakata (istilah-istilah).
Khusus dalam ISO seri 9000 mensyaratkan adanya penggunaan statistika
sebagai alat dalam peningkatan kualitas.
Teknik statistika sebagai alat yang harus diimplementasikan sebagai bagian yang
menyatu dalam kerangka sistem manajemen kualitas, seperti manajemen
kualitas total (total quality management) yang di dalamnya termasuk jaminan
kualitas (quality assurance).
Pada dasarnya manajemen kualitas total merupakan suatu pendekatan
manajemen menyeluruh untuk meningkatkan kinerja perusahaan baik produksi
maupun jasa secara terus-menerus secara konsisten, pendekatan manajemen ini
menjadi jalan hidup bagi setiap anggota organisasi dalam upaya memberikan
kepuasan total kepada semua pihak yang terkait dengan perusahaan, seperti:
karyawan, pemegang saham, pelanggan, pemasok, mitra kerja, pemerintah dan
masyarakat.
Dengan demikian manajemen kualitas total merupakan pendekatan yang
sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan, pasar, melalui
kombinasi, antara pencarian fakta praktis dan menyelesaikan masalah, guna
menciptakan peningkatan kualitas produktivitas dan kinerja perusahaan. melalui
alat-alat manajemen, seperti: perencanaan kualitas, pengendalian kualitas,
jaminan kualitas dan peningkatan kualitas sesuai dengan dokumen dalam
5
ISO-9001, peningkatan kualitas dapat didefinisikan sebagai suatu proses,
pengumpulan dan analisis data kualitas serta menentukan dan
menginterpretasikan pengukuran-pengukuran yang menjelaskan tentang proses
dalam suatu sistem industri untuk meningkatkan kualitas produk maupun jasa,
guna memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan atau pemakai.
Dalam kontek peningkatan kualitas, dengan menggunakan statistika terminologi
kualitas dapat didefinisikan sebagai konsistensi. Peningkatan kualitas melalui
penurunan variasi karakteristik kualitas dari suatu produk barang dan jasa, yang
dihasilkan agar memenuhi kebutuhan yang telah ada dalam spesifikasi.
Variasi yang berlebihan seringkali mengakibatkan adanya pemborosan,
misalnya berupa: uang, waktu dan usaha, sehingga peningkatan kualitas dapat
dikatakan suatu cara pengurangan pemborosan, di mana proses produk dan jasa
direncanakan dan dilaksanakan menyesuaikan dengan spesifikasi dan batas
toleransi yang telah ditetapkan yang berorientasi pada kebutuhan dan harapan
pelanggan atau pemakai.
C. Peningkatan Kualitas dengan Statistika
Menggunakan strategi tiga elemen dasar yang berfokus pada proses
organisasi, yaitu:
1. Perbaikan proses, dengan tujuan membangun usaha dengan menghilangkan
akar penyebab masalah, peningkatan kinerja dalam usaha mencapai target.
2. Desain ulang proses, dengan tujuan untuk membuat produk atau jasa baru
yang berhubungan erat dengan kebutuhan dan harapan pelanggan dan
pemakai yang divalidasi dengan data-data serta pengujian.
6
3. Manajemen proses, dengan tujuan melakukan perbaikan proses dan desain
ulang atau desain baru yang merupakan kebijakan manajemen atau
organisasi dan dilakukan secara terus-menerus untuk meningkatkan kinerja
dalam upaya peningkatan daya saing lokal maupun internasional.
D. Jaminan Kualitas
Jaminan kualitas didesain sedemikian rupa untuk menjamin bahwa proses
produksi maupun jasa menghasilkan produk maupun jasa yang memenuhi
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jaminan kualitas adalah “Suatu cara dan usaha untuk menghilangkan kesalahan
sehingga dapat menciptakan produk maupun jasa yang bebas atau tanpa cacat
(zero defect)”.
Jaminan kualitas merupakan pemenuhan spesifikasi secara konsisten yang
selalu baik sejak awal (right first time every time).
Jaminan kualitas sebenarnya lebih menekankan tanggung jawab kerja
dibandingkan dengan inspeksi kontrol kualitas meskipun sebenarnya inspeksi
tersebut juga memiliki peranan dalam jaminan kualitas.
Sistem jaminan kualitas akan dapat menjamin bahwa produk maupun jasa yang
dihasilkan sesuai dengan spesifikasi atau standar yang telah ditetapkan
sebelumnya yang sudah diatur oleh prosedur-prosedur yang ada dalam sistem
jaminan kualitas.
Keuntungan dari sistem jaminan kualitas adalah dapat memberikan keuntungan
yang besar kepada perusahaan industri maupun jasa yang secara efektif
menggunakan kualitas sebagai strateginya di dalam menguasai pasar baik pasar
lokal maupun internasional, kualitas sebagai senjata ampuh untuk bersaing.
7
Dengan sistem jaminan kualitas yang efektif dapat menekankan biaya
pembuatan barang maupun jasa secara keseluruhan yang berujung pada
perolehan keuntungan-keuntungan yang lebih besar.
Oleh karena itu sistem jaminan kualitas telah muncul sebagai strategi baru,
karena kesadaran akan kualitas dapat meningkatkan kesadaran akan kualitas,
menekan biaya pada tenaga kerja, energi dan bahan baku, performance dan
kemampuan produk maupun jasa yang lebih baik.
Sifat-sifat kualitas barang dan kualitas jasa.
Kualitas barang mempunyai sifat:
1. Obyektif
2. Berwujud
3. Berukuran metrik
4. Mengutaman perhitungan waktu penyampaian
5. Terbuat dari materi
6. Dapat dihitung.
E. Kualitas Jasa
Kualitas jasa, mempunyai sifat:
1. Subyektif
2. Tidak terlalu berwujud
3. Umumnya berukuran efektif
4. Mengutamakan kepemerhatian
5. Terutama terdiri dari non materi (reputasi, sikap, tata krama, dan lain-lain)
6. Tidak dapat dihitung, tapi dirasakan dan diyakini.
8
Perbedaan sifat-sifat kualitas barang dan jasa menyebabkan kesulitan
menerapkan ISO-9000 untuk jasa, terlebih-lebih pada jenis-jenis jasa tertentu,
terutama pendidikan, kesulitan itu jauh lebih besar, menstandarisasi secara tepat
aspek-aspek proses belajar mengajar, misalnya adalah tidak mudah karena
adanya keanekaragaman dalam pendidikan, namun demikian usaha- usaha
menentukan standar kualitas dalam pendidikan perlu dilaksanakan
terus-menerus.
F. Komisi Kualitas
Dalam sejarah perkembangan kualitas di Amerika Serikat dan Jepang ada dua
jenis badan penting yang dikembangkan untuk membudayakan kualitas.
1. Tim kualitas (Ouality Team) di USA, 1998.
2. Masyarakat kualitas (Ouality Circle) di Jepang (Ishikawa, 1985).
Perbedaan antara keduanya terutama adalah prinsip kesukarelaan pada
masyarakat kualitas sedangkan pada team kualitas yang ada adalah prinsip
komando (pengaturan formal dari atasan). Ishikawa percaya bahwa hanya
dengan kesukarealaan (kesadaran sendiri) kualitas dapat dibudayakan dengan
baik.
Persamaan penting dari keduanya adalah terbentuknya kekuatan kerja sama
(Synergy) dalam pembudayaan kualitas.
Menurut Ishikawa, tujuan pokok masyarakat kualitas adalah:
1. Memberikan sumbangan pikiran untuk meningkatkan kualitas.
2. Menghargai kemanusiaan dan mengembangkan suasana kerja yang
menyenangkan dan berharga.
9
3. Menggunakan kemampuan manusia secara maksimal, dan pada gilirannya
mengembangkan kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas.
Pengadaan komisi kualitas perlu dibentuk berdasarkan pada prinsip Deming dan
Crosby sebagai senjata utama yang ampuh dalam pertarungan manfaat bersaing.
Bagian yang paling sulit, adalah:
Bagaimana caranya membuat orang lain mau merubah hidup mereka untuk
menjadikan kualitas sebagai filosopi mereka, agar mereka bisa memulai peran
baru, bertanggung jawab dan membawa kualitas kembali ke pendidikan dan
memenangkan pertarungan. Setiap sistem yang humanistik selalu terdapat
kecenderungan untuk menolak perubahan budaya (kultural). Biasanya
perubahan budaya/kultural tidak dapat terjadi tanpa perubahan tata kelola.
Perubahan tata kelola tidak akan terjadi tanpa petunjuk pimpinan tentang
perubahan kinerja yang dibutuhkan, sehingga setiap orang harus menyiapkan
diri dan berpartisipasi dalam pembuatan rencana perbaikan kualitas.
G. Perbaikan Kualitas
Perbaikan kualitas dapat dilakukan dengan menggunakan metodelogi problem
solving dan alat yang biasa dipakai adalah:
1. Check list/check sheet (lembar pengecekan).
2. Histogram.
3. Cause-effect diagram (diagram sebab-akibat)
4. Scattered diagram (diagram penyebaran)
5. Diagram alur (Flowchart)
6. Pareto diagram (diagram pareto)
7. Control chart (peta kendali).
10
Langkah-langkah yang dilakukan dalam perbaikan kualitas adalah:
1. Pilih masalah atau proses yang akan dilakukan perbaikan, dan jelaskan
faktor-faktor yang memungkinkan dapat memecahkan masalah itu atau
yang memungkinkan dilakukan perbaikan proses.
2. Identifikasi hal-hal yang merusak usaha perbaikan.
3. Bentuk dan dukung team yang tepat.
4. Tinjau data yang berkaitan dengan masalah yang ada.
5. Batasi permasalahannya sehingga terfokus pada intinya.
6. Rumuskan maksud dan tujuan usaha perbaikan atau usaha pemecahan
masalah yang akan dilakukan.
1. Check Sheet (Lembar Pengecekan)
Berfungsi untuk menyajikan data yang berhubungan dengan defect item, defect
location, defect cause dan menjamin data yang dikumpulkan secara teliti dan
akurat untuk diadakan pengendalian proses dan penyelesaian masalah.
Contoh lembar pengecekan:
• Produk/jasa : ………………...........
• Pemakaian : ……………………...
• Pemeriksaan : ……………………...
• Ukuran : ……………………...
• Rencana : ……………………...
• Pengawas : ……………………...
• Departemen : ……………………...
11
2. Histogram
Berfungsi untuk menyajikan data secara visual sehingga lebih mudah dilihat,
dibaca dan dimengerti dan selanjutnya dilakukan analisis kemampuan proses.
Histogram merupakan alat statistik yang terdiri atas batang-batang yang
mewakili suatu nilai tertentu.
Panjang batang proporsional terhadap frekuensi suatu nilai dan apabila
memungkinkan histogram menunjukkan hubungan dengan spesifikasi proses
dan angka-angka nominal.
Langkah-langkah penyusunan histogram:
• Mengumpulkan data (n)
• Mencari harga maximum dan minimum
• Menghitung rentang atau range (R)
Nilai max - nilai min
• Menentukan jumlah kelas dengan rumus:
𝐾 = 𝑓(𝑅) = 𝑙 + 3,3 𝐿𝑜𝑔 𝑅 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐾 = √𝑛
• Menentukan kelas interval (KI)
Untuk menentukan kelas interval yaitu:
Nilai rentang dibagi jumlah kelas
𝐾𝐼 =𝑅
𝐾
• Menentukan batas bawah (BB) dan batas atas (BA) kelas internal, yaitu :
𝐵𝐵 = 𝑚𝑖𝑛 −𝐾𝐼
2
𝐵𝐴 = max + 𝐾𝐼
2
12
• Menggambarkan frekuensi histogram dan menyusun diagram batangnya.
Contoh Penyusunan Histogram
No. Observasi
Max Min I II III IV V
1 11 12 12 11,5 10 12 10
2 14 13,5 15 16 17 17 13,5
3 10 11 12 13 14 14 10
4 9 10,5 9,5 10,5 11 11 9
5 13 12 14,5 13,5 14,5 14,5 11,5
6 14 15 12 11 18 18 11
7 11 12 12 11,5 13 13 11
8 11 11,5 12 18 19 19 11,5
9 12 11 12,5 14 13,5 13,5 11
𝑅 = 𝑚𝑎𝑥 − 𝑚𝑖𝑛 = 19 − 9 = 10
𝐾 = √𝑛 = √50 = 7,071
𝐾𝐼 =𝑅
𝐾=
10
7= 1
3
7= 1,5
𝐵𝐵 = 9 −1,5
2= 8,25
𝐵𝐴 = 19 +1,5
2= 19,75
13
Tabel Distribusi Frekuensi
Interval Kelas Nilai Tengah Frekuensi
8,25 - 9,75 9 2
9,75 - 11,25 16,5 10
11,25 - 12,75 12 17
12,75 - 14,25 13,5 11
14,25 - 15,75 15 5
15,75 - 17,25 16,5 2
17,25 - 18,75 18 2
18,75 - 20,25 19,5 1
Jumlah 50
𝑋 = 12,78
𝑆𝐷 = 2,31
3. Cause-effect diagram (Diagram sebab-akibat)
Diagram sebab-akibat atau diagram fishbone (tulang ikan) dikembangkan
oleh Kaoru Ishikawa pada tahun 1943. Berfungsi untuk menyajikan penyebab
2
10
17
11
5
2 21
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
8,25 -9,75
9,75 -11,25
11,25 -12,75
12,75 -14,25
14,25 -15,75
15,75 -17,25
17,25 -18,75
18,75 -20,25
GAMBAR HISTOGRAM
Frekuensi
14
Terlalu lama menyelesaikan Tugas Akhir
suatu masalah secara grafis atau untuk mengetahui hubungan antara sebab dan
akibat suatu masalah untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan.
Contoh: Diagram Sebab-Akibat
Mahasiswa Dosen Administrasi
Universitas Metode
Tariklah kesimpulan berdasarkan diagram sebab-akibat.
Misal:
• Mahasiswa terlambat mendapatkan dosen pembimbing
• Dosen yang berhak membimbing jumlahnya terbatas
• Jadwal tugas akhir terlalu lambat ditentukan
• Terlalu banyak persyaratan yang memberatkan mahasiswa
• Dosen tidak mempunyai cukup waktu membimbing
• Mahasiswa sulit menghubungi dosen pembimbing
• Mahasiswa jarang menemui pembimbing.
4. Scattered diagram (Diagram penyebaran)
Berfungsi untuk melihat hubungan antar faktor atau antara sebab dan akibat
dari dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y.
Untuk menggambar grafiknya misal:
15
Kita perhatikan data prestasi kerja karyawan (Y) dan pengalaman kerja (X1),
apakah terjadi hubungan yang positif atau negative dari 15 orang karyawan
berikut ini.
No. Prestasi (Y) Pengalaman Kerja (X1)
1 81 14
2 74 10
3 35 8
4 87 17
5 74 14
6 69 10
7 47 8
8 80 13
9 59 0
10 68 8
11 72 12
12 61 15
13 48 1
14 37 1
15 54 5
Maka, diagram penyebarannya sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Prestasi
16
Yes
No
Berdasarkan gambar diagram di atas, bahwa hubungan prestasi kerja karyawan
dengan pengalaman kerja adalah positif.
Model-model scattered diagram menurut Besterfield (1998) adalah:
• Jika titik yang berada dalam grafik cenderung ke kanan atau miring ke
kanan, maka hubungannya positif.
• Jika titik yang berada dalam grafik cenderung ke kiri atau miring ke kiri
maka hubungannya negatif.
• Jika titik yang berada dalam grafik memutar di sekelilingnya atau tidak
cenderung ke kanan atau ke kiri maka tidak terdapat hubungan sama sekali.
5. Diagram alur (Flowchart)
Berfungsi untuk merencanakan langkah-langkah apa yang dilakukan
selanjutnya dalam mengendalikan kualitas, karena diagram alur merupakan
diagram yang menunjukkan aliran atau urutan suatu peristiwa dan akan
mempermudah dalam menggambarkan suatu system, mengidentifikasi
masalah dan melakukan tindakan perbaikan.
Contoh diagram alur (flowchart) sebagai berikut.
Start
Kegiatan
Keputusan
Hasil Akhir
17
6. Pareto Diagram (Diagram Pareto)
Berfungsi untuk membuat peringkat masalah yang potensial diselesaikan dan
menentukan langkah yang harus diambil dalam upaya penyelesaian masalah
yang diperkenalkan oleh seorang ahli bernama Alfredo Pareto tahun (1848 –
1923) yang merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari
kiri ke kanan menurut ranking tertinggi hingga terendah.
Langkah-langkah penyusunan diagram pareto
• Menentukan metode dan arti dari pengklasifikasian data, misal masalah,
penyebab, jenis ketidaksesuaian, dan lain-lain.
• Menentukan satuan untuk membuat urutan, misalnya rupiah, frekuensi, unit
dan lain-lain.
• Mengumpulkan data sesuai interval waktu yang telah ditentukan.
• Membuat ranking data dari yang terbesar hingga yang terkecil.
• Menghitung frekuensi kumulatif yang digunakan.
• Menggambarkan diagram batang menunjukkan tingkat kepentingan relative
masing-masing masalah.
Untuk menggambarkan bentuk diagram pareto, misal menentukan penyebab
gangguan telekomunikasi.
No
. Faktor Penyebab Analisa Jumlah %
1 Materi Pesawat telepon
sudah tua
Sering terjadi
gangguan 30 75
2 Metode
Cara
menggunakan
pesawat kurang
benar
Hubungan
komunikasi
kurang lancar
6 15
3 Manusia Petugas
pemeliharaan
Komponen
pesawat menjadi
rusak
4 10
18
Data pendukung diagram pareto
No. Jumlah % % Kumulatif
1 30 75 75
2 6 15 90
3 4 10 100
Jumlah 40 100
Diagram Pareto
Berdasar diagram pareto di atas bahwa faktor 1 (materi) menempati urutan
pertama dengan jumlah 30 atau 75%, faktor 2 (metode) menempati urutan
kedua dengan jumlah 6 atau 15% dan faktor 3 ( manusia) menempati urutan
ketiga dengan jumlah 4 atau 10%. Jadi kesimpulannya adalah masalah
potensial yang harus diselesaikan terlebih dahulu, yaitu faktor 1 (materi) karena
persentasenya paling tinggi, dengan mempertimbangkan langkah-langkah
perbaikan: memodifikasi atau ganti pesawat yang baru dan selanjutnya
memasang petunjuk pelaksanaan pemakaian pesawat yang baru dan
selanjutnya memasang petunjuk pelaksanaan pemakaian pesawat yang benar
dan cara pemeliharaan pesawat sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan
petugas diberi pelatihan rutin dan diberikan sertifikat keahlian.
19
7. Control chart (Peta kendali)
Berfungsi dalam melakukan kontrol kualitas secara statistik yang digagas oleh
Dr. Walter A. Shewhart, yang melakukan perhitungan statistic dengan
mengambil contoh (sampel dari proses produksi secara periodik untuk melihat
dan merangkum kondisi proses.
Setiap kejadian dari kurangnya kesesuaian barang terhadap spesifikasi adalah
barang yang rusak/cacat (defect) atau barang yang tidak memenuhi satu syarat
atau lebih.
Peta kendali dapat digunakan untuk pengendalian jumlah item yang tidak
sesuai dalam suatu subgroup yang berukuran konstan.
Langkah-langkah pembuatan peta kendali sebagai berikut:
• Kumpulkan K yang merupakan banyaknya subgroup yang akan
diinspeksi.
• Menghitung jumlah cacat setiap group.
• Menghitung nilai rata-rata jumlah cacat atau garis pusat (center-line)
𝐶 =∑ 𝐶2
𝑘𝑍=1
𝑘
𝐶 = Garis Pusat
𝐶2= Banyaknya kesalahan
𝑘 = Banyaknya observasi
• Menghitung batas kendali
UCL (upper center line) = 𝐶 + 3√𝐶
LCL (lower center line) = 𝐶 − 3√𝐶
20
Contoh Pembuatan Peta Kendali
Observasi Jumlah Cacat Observasi Jumlah Cacat
1 17 16 8
2 18 17 10
3 9 18 10
4 8 19 13
5 7 20 11
6 5 21 8
7 3 22 9
8 12 23 8
9 14 24 15
10 7 25 17
11 3 26 7
12 6 27 5
13 6 28 5
14 5 29 12
15 4 30 24
Garis Pusat LCL 𝐶 =286
30= 9,53
UCL = 9,53 + 3√9,53 = 18,79
LCL = 9,53 − 3√9,53 = 0,268
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Peta Kendali
21
Dengan menggunakan grafik seperti di atas kita dengan mudah mengetahui
proses-proses di luar batas kendali. Peta kendali di atas menunjukkan ada satu
titik yang berada di luar batas kendali, yaitu titik 16 maka perlu dilakukan revisi
pada kondisi yang berada di luar batas kendali tersebut.
22
Daftar Pustaka
Gapersz. 2001. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Handoko, T. Hani. 1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta: BPFE
Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Total Quality Management. Yogyakarta: Andy
Ishikawa, K. dan David JL. 1992. Pengendalian Mutu Terpadu. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Praptono. 1986. Buku Materi Pokok Statistika Pengawasan Kualitas. Jakarta:
Universitas Terbuka
Prawirasentono, Suyadi. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
23
Tabel Distribusi Poisson Komulatif
x λ
0,01 0,05 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60
0 0,990 0,951 0,904 0,818 0,740 0,670 0,606 0,548
1 0,999 0,998 0,995 0,982 0,963 0,938 0,909 0,878
2 0,999 0,999 0,998 0,996 0,992 0,985 0,976
3 0,999 0,999 0,999 0,998 0,996
4 0,999 0,999 0,999 0,999
5 0,999 0,999
x 0,70 0,80 0,90 1,00 1,10 1,20 1,30 1,40
0 0,496 0,449 0,406 0,367 0,332 0,301 0,272 0,246
1 0,844 0,808 0,772 0,735 0,699 0,662 0,262 0,591
2 0,965 0,952 0,937 0,919 0,900 0,879 0,857 0,833
3 0,994 0,990 0,986 0,981 0,974 0,966 0,956 0,946
4 0,999 0,998 0,997 0,996 0,994 0,992 0,989 0,985
5 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,998 0,997 0,996
6 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999
7 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999
8 0,999 0'999
x 1,50 1,60 1,70 1,80 1,90 2,00 2,10 2,20
0 0,233 0,201 0,182 0,165 0,149 0,135 0,122 0,110
1 0,557 0,524 0,493 0,462 0,433 0,406 0,379 0,354
2 0,808 0,783 0,757 0,730 0,703 0,676 0,649 0,622
3 0,934 0,921 0,906 0,891 0,874 0,857 0,838 0,819
4 0,981 0,976 0,970 0,963 0,955 0,947 0,937 0,927
5 0,995 0,993 0,992 0,989 0,986 0,983 0,979 0,975
6 0,999 0,998 0,998 0,997 0,996 0,995 0,994 0,992
7 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,998 0,998 0,998
8 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999
9 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999
10 0,999 0,999
24
x λ
2,30 2,40 2,50 2,60 2,70 2,80 2,90 3,00
0 0,100 0,090 0,082 0,074 0,067 0,060 0,055 0,049
1 0,330 0,308 0,287 0,267 0,248 0,231 0,214 0,199
2 0,596 0,596 0,543 0,518 0,493 0,469 0,445 0,423
3 0,799 0,778 0,757 0,736 0,714 0,691 0,669 0,647
4 0,916 0,904 0,891 0,877 0,862 0,847 0,831 0,815
5 0,970 0,964 0,957 0,750 0,943 0,934 0,925 0,916
6 0,990 0,988 0,985 0,982 0,979 0,975 0,971 0,966
7 0,997 0,996 0,995 0,994 0,993 0,991 0,990 0,988
8 0,999 0,999 0,998 0,998 0,998 0,997 0,996 0,996
9 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,998
10 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999
11 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999
12 0,999 0,999
x 3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50 7,00
0 0,030 0,018 0,011 0,006 0,004 0,002 0,001 0,000
1 0,135 0,091 0,061 0,040 0,026 0,017 0,011 0,007
2 0,320 0,238 0,173 0,124 0,088 0,061 0,043 0,029
3 0,536 0,433 0,342 0,265 0,201 0,151 0,111 0,081
4 0,725 0,628 0,523 0,440 0,357 0,285 0,223 0,172
5 0,857 0,785 0,702 0,615 0,528 0,445 0,369 0,300
6 0,934 0,889 0,831 0,762 0,686 0,606 0,526 0,449
7 0,973 0,948 0,913 0,866 0,809 0,743 0,672 0,598
8 0,990 0,978 0,959 0,931 0,894 0,847 0,791 0,729
9 0,996 0,991 0,982 0,968 0,946 0,916 0,877 0,830
10 0,998 0,997 0,993 0,986 0,974 0,957 0,933 0,901
11 0,999 0,999 0,997 0,994 0,989 0,979 0,966 0,946
12 0,999 0,999 0,999 0,997 0,995 0,991 0,983 0,973
13 0,999 0,999 0,999 0,999 0,998 0,996 0,992 0,987
14 0,999 0,999 0,999 0,999 0,998 0,997 0,994
15 0,999 0,999 0,999 0,999 0,998 0,997
16 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999
17 0,999 0,999 0,999 0,999
18 0,999 0,999 0,999
19 0,999 0,999
20 0,999
25
x λ
7,50 8,00 8,50 9,00 9,50 10,00 15,00 20,00
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
1 0,004 0,003 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000
2 0,020 0,013 0,009 0,006 0,004 0,002 0,000 0,000
3 0,059 0,042 0,030 0,021 0,014 0,010 0,000 0,000
4 0,132 0,099 0,074 0,054 0,040 0,029 0,000 0,000
5 0,241 0,191 0,149 0,115 0,088 0,067 0,002 0,000
6 0,378 0,313 0,256 0,206 0,164 0,130 0,007 0,000
7 0,524 0,452 0,385 0,323 0,268 0,220 0,018 0,000
8 0,661 0,592 0,523 0,455 0,391 0,332 0,037 0,002
9 0,776 0,716 0,652 0,587 0,521 0,457 0,069 0,005
10 0,862 0,815 0,763 0,705 0,645 0,583 0,118 0,010
11 0,920 0,888 0,848 0,803 0,751 0,696 0,184 0,021
12 0,957 0,936 0,909 0,875 0,836 0,791 0,267 0,039
13 0,978 0,965 0,948 0,926 0,898 0,864 0,363 0,066
14 0,989 0,982 0,972 0,958 0,940 0,916 0,465 0,104
15 0,995 0,991 0,986 0,977 0,966 0,951 0,568 0,156
16 0,998 0,996 0,993 0,988 0,982 0,972 0,664 0,221
17 0,999 0,998 0,997 0,994 0,991 0,985 0,748 0,297
18 0,999 0,999 0,998 0,997 0,995 0,992 0,819 0,381
19 0,999 0,999 0,999 0,998 0,998 0,996 0,875 0,470
20 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,998 0,917 0,559
21 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,946 0,643
22 0,999 0,999 0,999 0,999 0,999 0,967 0,720
23 0,999 0,999 0,999 0,999 0,980 0,787
24 0,999 0,999 0,988 0,843
25 0,999 0,999 0,993 0,887
26 0,999 0,996 0,992
27 0,998 0,947
28 0,999 0,965
29 0,999 0,978
30 0,999 0,986
31 0,999 0,991
32 0,999 0,995
33 0,999 0,997
34 0,998
Sumber: D.C. Montgomery (1995)
26
z .0 .01 .02 .03 .04 .05 .06 .07 .08 .09
0.0 0.000 .0040 .0080 .0120 .1600 .0199 .0239 .0279 .0319 .0339
0.1 .0398 .0438 .0478 .0517 .0557 .0598 .0636 .9675 .0714 .0754
0.2 .0793 .0832 .0871 .0910 .0948 .0987 .1026 .1064 .1103 .1141
0.3 .1179 .1217 .1255 .1293 .1331 .1368 .1406 .1443 .1480 .1517
0.4 .1554 .1591 .1682 .1664 0,17 .1736 .1772 .1808 .1844 .1879
0.5 .1915 .1950 .1985 .2019 .2054 .2088 .2123 .2157 0,219 .2224
0.6 .2258 .2291 .2324 .2357 .2369 .2472 .2454 .2488 .2518 .2549
0.7 .2580 .2612 .2642 .2673 .2704 .2734 .2764 .2794 .2823 .2852
0.8 .2881 .2910 .2939 .2967 .2996 .3023 .3051 .3078 .3106 .3133
0.9 .3159 .3186 .3212 .3238 .3264 .3289 .3315 .3340 .3365 .3389
1.0 .4130 .3438 .3461 .3485 .3508 .3531 .3554 .3577 .3599 .3621
1.1 .3643 .3665 .3686 .3708 .3729 .3749 .3770 .3790 .3810 .3833
1.2 .3849 .3869 .3888 .3907 .3925 .3944 .3962 .3980 .3997 .4015
1.3 .4032 .4049 .4066 .4082 .4099 .4115 .4131 .4147 .4162 .4177
1.4 .4192 .2407 .4222 .4236 .4251 .4265 .4279 .4292 .4306 .4319
1.5 .4332 .4345 .4357 .4370 .4382 .4394 .4406 .4418 .4429 .4441
1.6 .4452 .4463 .4474 .4484 .4495 .4505 .4515 .4525 .4535 .4545
1.7 .4554 .4564 .4573 .5482 .4591 .4599 .4608 .4616 .4625 .4633
1.8 .4541 .4649 .4656 .4664 .4671 .4678 .4686 .4693 .4699 .4706
1.9 .4713 .4719 .4726 .4732 .4738 .4744 .4750 .4758 .4761 .4767
2.0 .4772 .4778 .4783 .4788 .4793 .4798 .4803 .4808 .4812 .4817
2.1 .4821 .4826 .4830 .4834 .4838 .4842 .4846 .4850 .4854 .4857
2.2 .4861 .4864 .4868 .4871 .4875 .4878 .4881 .4884 .4887 .4890
2.3 .4893 .4896 .4898 .4901 .4904 .4906 .4909 .4911 .4913 .4916
2.4 .4918 .4920 .4922 .4925 .4827 .4929 .4931 .4932 .4934 .4936
2.5 .4838 .4940 .4941 .4943 .4945 .4946 .4948 .4949 .4951 .4952
2.6 .4953 .4955 .4956 .4957 .4959 .4960 .4961 .4962 .4963 .4964
2.7 .4965 .4966 .4967 .4968 .4969 .4970 .4971 .4972 .4973 .4974
2.8 .4974 .4975 .4976 .4977 .4977 .4978 .4979 .4979 .4981 .4981
2.9 .4981 .4982 .4982 .4983 .4984 .4984 .4985 .4985 .4986 .4986
3.0 .4978 .4987 .4987 .4988 .4988 .4989 .4989 .4989 .4990 .4990
3.1 .4990 .4991 .4991 .4991 .4992 .4992 .4992 .4992 .4993 .4993
3.2 .4993 .4993 .4994 .4994 .4994 .4994 .4994 .4995 .4995 .4995
3.3 .4995 .4995 .4995 .4996 .4996 .4996 .4996 .4996 .4996 .4997
3.4 .4997 .4997 .4997 .4997 .4997 .4997 .4997 .4997 .4997 .4998
3.5 .4998 .4998 .4998 .4998 .4998 .4998 .4998 .4998 .4998 .4998
3.6 .4998 .4998 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999
3.7 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999
3.8 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999 .4999
3.9 .5000 .5000 .5000 .5000 .5000 .5000 .5000 .5000 .5000 .5000
Tabel Distribusi Normal Luas di Bawah Kurva Normal dari 0 sampai z
27
Tabel Faktor untuk menyederhanakan Center Line dan Batas Pengendali
Pengamatan
n sampel
Peta Kendali X Peta Kendali S Peta Kendali R
Faktor untuk Batas
Kendali Faktor untuk
Center Line Faktor Untuk Batas Kendali
Faktor untuk
Center Line Faktor Untuk Batas Kendali
A A2 A3 c4 1/c4 B3 B4 B5 B6 d2 1/d2 d3 D1 D2 D3 D4
2 2.121 1.880 2.659 0,7979 1,2533 0 3.267 0 2.606 1,128 0,8855 0,853 0 3.686 0 3.267
3 1.732 1.023 1.195 0,8862 1,1284 0 2.568 0 2.276 1,639 0,6101 0,888 0 4.358 0 2.574
4 1.500 0.729 1.628 0,9213 1,0854 0 2.266 0 2.088 2,059 0,4857 0,88 0 4.698 0 2.282
5 1.342 0.577 1.427 0,94 1,0638 0 2.089 0 1.964 2,326 0,4299 0,864 0 4.918 0 2.114
6 1.225 0.483 1.287 0,9515 1,051 0.030 1.970 0.029 1.874 2,534 0,3946 0,848 0 5.078 0 2.004
7 1.134 0.419 1.182 0,9594 1,0423 0.118 1.882 0.113 1.806 2,704 0,3698 0,833 0.204 5.204 0.076 1.924
8 1.061 0.373 1.099 0,965 1,0363 0.185 1.815 0.179 1.751 2,847 0,3512 0,82 0.388 5.306 0.136 1.864
9 1.000 0.337 1.032 0,9693 1,0317 0.239 1.761 0.232 1.707 2,97 0,3367 0,808 0.547 5.393 0.184 1.816
10 0.949 0.308 0.975 0,9727 1,0281 0.284 1.716 0.276 1.669 3,078 0,3249 0,797 0.687 5.469 0.223 1.777
11 0.905 0.285 0.927 0,9754 1,0252 0.321 1.679 0.313 1.637 3,173 0,3152 0,787 0.811 5.535 0.256 1.744
12 0.866 0.266 0.886 0,9776 1,0229 0.354 1.646 0.346 1.610 3,258 0,3069 0,778 0.922 5.594 0.283 1.717
13 0.832 0.249 0.850 0,9794 1,021 0.382 1.618 0.374 1.585 3,336 0,2998 0,77 1.025 5.647 0.307 1.693
14 0.802 0.235 0.817 0,981 1,0194 0.406 1.594 0.399 1.563 3,407 0,2935 0,763 1.118 5.696 0.328 1.672
15 0.775 0.223 0.789 0,9823 1,018 0.428 1.572 0.421 1.544 3,472 0,288 0,756 1.203 5.741 0.347 1.653
16 0.750 0.212 0.763 0,9835 1,0168 0.448 1.552 0.440 1.526 3,532 0,2831 0,75 1.282 5.782 0.363 1.637
17 0.728 0.203 0.739 0,9845 1,0157 0.466 1.534 0.458 1.511 3,588 0,2787 0,744 1.356 5.820 0.378 1.622
18 0.707 0.194 0.718 0,9854 1,0148 0.482 1.518 0.475 1.496 3,64 0,2747 0,739 1.242 5.856 0.391 1.608
19 0.688 0.187 0.698 0,9862 1,014 0.497 1.503 0.490 1.483 3,689 0,2711 0,734 1.487 5.891 0.403 1.597
20 0.671 0.180 0.680 0,9869 1,0133 0.510 1.490 0.504 1.470 3,753 0,2665 0,729 1.549 5.921 0.415 1.585
21 0.655 0.173 0.663 0,9876 1,0126 0.523 1.477 0.516 1.459 3,778 0,2647 0,724 1.605 5.951 0.425 1.575
22 0.640 0.167 0.647 0,9882 1,0119 0.534 1.466 0.528 1.448 3,819 0,2618 0,72 1.659 5.979 0.434 1.566
23 0.626 0.162 0.633 0,9887 1,0114 0.545 1.455 0.539 1.438 3,858 0,2592 0,716 1.710 6.006 0.443 1.557
24 0.612 0.157 0.619 0,9892 1,0109 0.555 1.445 0.549 1.429 3,895 0,2567 0,712 1.759 6.031 0.451 1.548
25 0.600 0.153 0.606 0,9896 1,0105 0.565 1.435 0.559 1.420 3,931 0,2544 0,708 1.806 6.056 0.459 1.541
28
Top Related