2. Kalau 2 atau 3 tahun yang lalu kita melihat tribun di stadion siliwangi tempat homebase PERSIB BANDUNG selalu penuh sesak, karena banyaknya bobotoh yang tidak memiliki tiket dan memaksakan untuk masuk dengan cara apapun itu. Ditambah lagi chants yang bernada kebencian juga rasis, yang sesungguhnya TIDAK PANTAS didengar untuk pelajar bahkan dibawah umur yang ingin menyaksikan pertandingan Persib. itulah yang membuat kami tersadar untuk mengubah image diri kami menjadi bobotoh sesungguhnya. Terutama setelah melihat banner Flowers City Casuals yang dulu terpampang di salahsatu sudut tribun VIP stadionsiliwangiBandung. Dengan mengusung casuals style dan mengadopsi englandterraceculturedalammendukungpersib,kami mencoba sejalan dengan ikut bergabung dengan FCC yang sekarang mendiami sudut tribun siliwangi atau biasa disebut Northside Soul Terrace. Bobotoh casuals tingkatpelajartersebutdisebutStudentClassBobotoh. Dalam perjalanannya mendukung Persib di stadion, tentunya sama seperti para working class (Kelas Pekerja.red) yang kebanyakan hanya bisa menyaksikan Persib saat weekend saja, Student Class harus membagi waktu antara tuntutan pelajaran di sekolah dengan waktu pertandingan. Karena ada saja siantara kami yang bersekolah siang hari sedangkan pertandingan berlangsung sore hari. "Nyolong- nyolong" waktu walaupun ada pelajaran penting dihariitubahkansaatUjianKenaikanKelassekalipun. Kami berkumpul dengan kawan FCC yang lain dan kelas pelajar dari berbagai penjuru kota kembang. Kami juga selalu bersilaturahmi lewat akun jejaring sosial baik facebook maupun twitter @FCCasuals05, @Studentclass05, @TwentyCasuals, @Ultras25shs dan @DrunkenTroopers baik untuk berdiskusi atau hanya bercanda saja. Walaupun kebanyakan rekan- rekan FCC lebih dewasa dari kami, tetapi tak ada sedikitpun rasa canggung untuk ikut berpartisipasi dan ikut bercanda dengan rekan-rekan yang lainnya dengan tetap menjaga kesopanan agar tetap segan terhadap yang lebih tua. "Sama rata, Sama rasa","Tak kenal maka tak salaman", "Bela apa yang kami cinta, Caci apa yang kami benci" ,"Intina kudu silih wawuh" dan "Silih Bebaskeun, Silih Do'akeun" adalah beberapa kata yang pernah kami dengar dari para rekan-rekan yang membuat kami selalu semangat dalam mendukung tim kebanggaankamiPERSIBBANDUNG. Kembali ke pola pikir, Pelajar diidentikan dengan kata "labil" karena faktor umur yang belum bisa membawa ke arah yang lebih dewasa dan ditambahnya tekanan dariberbagaipolapikiryangbisadengansangatmudah mempengaruhi pemikiran anak muda tersebut. Itu baik jika diisi dengan hal positif, sedangkan kalau diisi Okay lads kami berada dibagian atas untuk memiminalisir teriakan yang dulu sering kami dengar : Diuk anjing dariuk anjing dan mengantisipasi pelemparan botol mineral dll terhadap kawan kawan yg berada dibagainbawahkamiagarmenghindarikeributanataukesalahfahamandiantarafirmslain. Kami tidak membuka pendaftaran seperti halnya supporter sepak bola yang memepunyai struktur organisasi cehahahaa, intinya kami membuka lebar para drunken drunken yang terbiasa dengan minuman keras namun harus bisa mengendalikan diri dan menjaga nama besar Persib. Mungkin kami hanya bisa memeberikan ulasan tentang firms Drunkentroopers secara selintas,,, selebihnya bias bergabung di tribun utarabagianatas.. PERSIBTILLTHROWSUP!! Memulai Perubahan Pola Pikir Bobotoh Pelajar dengan hal negatif? Tentu saja yang masuk kedalam diri kita adalah Kebencian dan tingkat Egoisme yang tinggi. Tetapi mulai dari diri sendiri dan kecintaan kepada Persib lah yang membawa kami ke arah yang lebih positif dalam hal mendukung Persib, cara berpakaian, juga pola hidup yang bisa lebih dipandang positif oleh oranglain.Tindakan Rasisme dalam sepakbola pun semakin berkurang setelah adanya rasa sadar diri bahwa tidak ada untungnya kita bertindak rasis, "pemainPersib-nyajuganggakakansemangatkokdinyanyiinchantbernadarasismemah." Sekarang casuals penghuni Northside Terrace pun semakin banyak bahkan sangat banyak, dan berharap bobotoh semakindewasadalamhalmendukung PERSIBapapuncaranya,PRIDE!!! "PRIDE (kebanggaan) jangan mau diatur oleh orang lain, karena tidak akan sejalan dengan hati, Do It Yourself! Silih bebaskeun,SilihDo'akeun#TetapSemangat!" Salah satu brand fenomenal yang lahir dan populer dalam sejarah kultur kasual adalah trainer Diadora Borg Elite, sepatu tenis yang diproduksi oleh pabrikan asal Veneto, Italia Diadora, yang artinya "berbagi hadiah dan kehormatan"dalambahayayunanikuno. pada medio70-anpabrikan yangberdiritahun 1948olehMarcelloDanieli tersebut mulai bekerjasama dengan beberapa bintang olahraga, termasuk Bjorn Borg, yang pada masa itu tengah merajailapangantenisdunia.BorgElitesendirilahirpadatahun1981. seiring dengan bekerja samanya Borg dengan appparel Fila, Borg Elite dengan bahan kulit kangguru berwarna putih denganstripemasmenjaditrainerpalingmahaldanpalingdiburuparakasualpadamasaitu,selainstripemas,Borg elitedirilisdenganwarnaputihstripmerahdanputihstripbiru. Sejak pertama kali diris tahun 1981, Diadora Borg Elite selalu diris ulang setiap 5 tahun sekali. kemunculan film the Firm telah menaikan kembali pamor trainerlegendaris tersebut. para kolektor yang kebanyakan kini berusia 40 tahunankeatas,banyakmemburutrainerini. DIADORA BORG ELITE text by @studentclass05 text by @ouwly 3 2 we love PERSIB, we love PERSIB yes we do, yes we do we always support them, we always support them till we, die till we die dinyanyikan dengan langgam lagu anak-anak Are You Sleeping #chanttext by @sumbrw #casualpedia #ourmates
Top Related