PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nama Paket : Pekerjaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM)
Pusaka 1 (2 x 4.4MW) dan 3 (2 X 1.5MW)
Lokasi : Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
DAFTAR ISI:
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang dan Uraian Singkat
I.2. Lokasi Pekerjaan
I.3. Sumber Material I.4. Kondisi Lapangan
I.5. Data Proyek
II. Metode Kerja
II.1. Mobilisasi II.2. Bangunan Fasilitas, Jalan Kerja Sementara, Stock Pile, Disposal dsb
II.3. Pelaksanaan Pekerjaan Utama II.4. Tahapan Pekerjaan
II.5. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan
I. PENDAHULUAN
Penjelasan Secara Umum
Mini Hidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM), adalah suatu
pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya dengan cara membendung aliran sungai (untuk menaikan Elevasi Permukaan Air), dan selanjutnya air
diambil melalui bangunan intake, disalurkan dengan bangunan saluran pembawa menuju Bak
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
penenang / forebay, selanjutnya dialirkan melalui sebuah pipa pesat (penstock) kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya dibangun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin. Energi
mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah
generator
Secara mekanis penstock berfungsi sebagai sarana pengubah tenaga kinetis dari hidrostatik pada bak penenang (penampung) menjadi tenaga pontesial. Tenaga air tersebut menjadi tenaga mekanik
pada turbin. Turbin akan menggerakan generator sehingga menimbulkan listrik.
I.1. Latar Belakang dan Uraian Singkat
I.1.1. Latar Belakang Latar belakang , Maksud dan Tujuan Pekerjaan ini sesuai Tender Dokumen
I.1.2. Uraian Singkat
Pekerjaan Pengadaan dan Konstruksi yang meliputi Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan
Sipil, Pekerjaan Metal, Pekerjaan Electrical/Mechanical dan Test & Commissioning - Pemberi Tugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah PT. Pembangkitan Pusaka Parahiangan, atau ditentukan lain sesuai tender dokumen
- Sumber Dana Sumber Dana dari PT. Pembangkitan Pusaka Parahiangan atau diterangkan lain
sesuai Tender Dokumen
- Lokasi Pekerjaan Sungai Cibuni, Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat (sesuai plan dalam dokumen
lelang)
- Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksana Pekerjaan adalah 510 (lima ratus sepuluh) hari kalender dengan masa Pemeliharaan sesuai yang dipersyaratkan dalam Tender Dokumen.
- Pengendalian Waktu Pelaksanaan Pengendalian waktu pelaksanaan akan dilakukan dengan metode Bar chart (sesuai
tender dokumen).
- Pengendalian Mutu Pelaksanaan
Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen tender, Berita acara rapat tinjauan
lapangan, addendum (jika ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan. Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah
melakukan koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan tatacara dan Pengendalian Traffic kendaraan /peralatan proyek dan penjaminan keamanan dan
keselamatan oleh team K-3 proyek.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
I.2. Lokasi Pekerjaan
Sungai Cibuni, Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat (sesuai plan dalam dokumen lelang)
PLAN SESUAI DOKUMEN TENDER - LOKASI PLTM PUSAKA 1
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
- LOKASI PLTM PUSAKA 2
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
I.3. Sumber Material
1. Alam:
- Pasir : Lokal setempat ± 25 Km - Batu Gunung (Belah) : Lokal setempat ± 1-2 Km
- Sirtu : Lokal setempat ± 25 Km - Batu Pecah : Lokal setempat Plant ± 60Km
2. Pabrikan: - Semen PC : Supplier Jakarta
- Besi Tulangan : Supplier Jakarta - Pipa Baja : Supplier Jakarta
Pengadaan, Penanganan Material / Bahan Pekerjaan dan Deposit / Penyimpanan
Bahan / Material di Lapangan.
Beton dan Batu kali - Pengadaan bahan / material untuk pekerjaan Struktur Beton dari Concrete Mixer.
- Pengadaan bahan / material untuk pekerjaan Struktur Beton dan Pas. Batu kali dengan menggunakan Beberapa Concrete Mixer Tidak menghambat pekerjaan yang akan
dilakukan secara bebarengan / tidak saling tergantung.
Pengadaan Material Batu Proposal Lokasi Quary Batu dan metode transportasi serta stock material
Pada Lokasi Quary Batu
- Material diambil oleh Pekerja / tenaga manusia dan alat bantu
- Material dituang ke dalam bak dump truck
- delivery material batu ke lokasi
pekerjaan
Hauling / Trasportasi
Pekerjaan
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Untuk lokasi yang tidak dapat dijangkau dengan Dump truck, transportasi dibantu
dengan gerobak / alat Bantu. Material di stock pada lokasi sementara / stock area,
dilanjutkan dengan bantuan alat Bantu / gerobak menuju lokasi pekerjaan.
Pengadaan
Hauling / Trasportasi
Disekitar lokasi pek.
-
Material Lain - Penempatan bahan / material untuk pekerjaan Beton, (Besi tulangan & Semen,
aggregat, pasir dsb) ditempatkan pada lokasi base camp Gudang Proyek
(Gudang 1 / Gudang Utama). - Pembuatan Sub – Sub gudang Proyek (Gudang 2, 3 dst) Jika “Diperlukan”.
Ilustrasi
GUDANG 1 / GUDANG UTAMA
(lokasi Base Camp)
GUDANG 2 / Material Depot 2 (lokasi : work site) Barak Pekerja
GUDANG 3 / Material Depot 3 (lokasi : work site) Barak Pekerja
GUDANG 4 / Material Depot 4 dst (lokasi : work site) Barak Pekerja
Supplier Material
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Konstruksi :
1. Gudang 1 / Gudang Utama Storage kondisi Kering terlindung dari air hujan / Bocor, dasar storage lebih tinggi dari
elevasi tanah sekitar 2. Gudang 2 / Material Depot 2 dst Storage kondisi Kering terlindung dari air hujan / Bocor, dasar storage lebih tinggi dari
elevasi tanah sekitar
I.4. Kondisi Lapangan
1. Topografi; - As Bendung ± 796.250 – 800.250
- Diversion (Intake) ke sedimen Trap = sesuai tender dikumen
- Water Way (saluran pembawa) dengan perbedaan elevasi awal – akhir sesuai tender dokumen berupa saluran terbuka
- Perbedaan Elevasi Antara Bak Penenang dan Rumah Pembangkit sesuai tender dokumen dengan perbedaan tinggi 749 m berupa pipa pesat / penstock > Elev. Dasar Penstock di Head Pond = Sesuai Gambar Kerja dan > Elev. Penstock di Power House = Sesuai Gambar Kerja
2. Geologis - As bendung, hulu dan hilir terdiri dari tanah bercampur material berbutir (Soft dan Hard
Rock), untuk tebing kiri dan kanan bendung batuan dan endapan - Diversion (Intake) ke sedimen Trap berupa Soft dan Hard Rock dan endapan dengan
permukaan datar antara keduanya.
- Water way (saluran pembawa) terdiri dari antara tanah lunak (Clay) dan tanah keras - Bak penenang, penstock terdiri dari antara tanah lunak (Clay) dan tanah keras
3. Iklim dan Cuaca;
- Musim Hujan : Bulan Oktober - April
- Musim Kemarau : Bulan April - Oktober
I.5. Data Proyek 1. Bendung konstruksi Pas. Batu dengan Selimut Beton pada permukaan Mercu dan lantai
dengan dimensi sebagai berikut; - Lebar Bendung total (B) = Sesuai Gambar Kerja
- Tinggi Mercu Bendung (H) = 4,00 m
- Panjang Total Bendung (L) = Sesuai Gambar Kerja - Lebar Penguras (b2) = 5,50 m
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
- Lebar mercu bendung (b1) = 26,00 m - Pintu air penguras = 2 unit @1,8m (b) tipe pintu sorong
2. Intake Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi;
- Lebar dasar saluran (B) = 3,60 m - Tinggi saluran (H) = sesuai Gambar kerja
- Pintu Intake = 2 unit @1.8 m (b) tipe Pintu Sorong
3. Sand Trap / Kolam Pengendap Pasir
Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi; - Lebar dasar saluran (B) = sesuai gambar kerja
- Tinggi saluran (H) = sesuai gambar kerja - Panjang Saluran (L) = sesuai gambar kerja
- Pintu air penguras = 1 unit (b) tipe pintu sorong
4. Saluran Pembawa
4.1. Saluran Pembawa (Open chanel) Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi;
- Lebar dasar saluran (B ) = sesuai gambar kerja
- Tinggi saluran (H) = sesuai gambar kerja - Panjang Saluran (L) = sesuai gambar kerja
5. Headpond (kolam Penenang)
Konstruksi Pasangan Batu dengan dimensi; - Ukuran Kolam = sesuai gambar kerja
- Tinggi kolam = sesuai gambar kerja
- Pintu Penstock(b) = sesuai gambar kerja - Pintu Penguras(b) = sesuai gambar kerja
6. Pipa Pesat (Penstock)
6.1. Konstruksi pondasi pas. Batu dengan uk. Pipa pesat;
- Pipa Pesat Ø 1,50m, = sesuai gambar kerja - Jml Penstok Line = 1,00 bh
- Jarak Sadel = 5 m - Efektidf Head = sesuai gambar kerja
7. Rumah Pembangkit (Power House) - Dimensi Bangunan = sesuai gambar kerja
- Struktur Beton Bertulang; Dinding Pas. Batu bata
8. Jalan Akses - Lebar Perkerasan = sesuai gambar kerja
- Lebar Bahu Jalan (Ka / Ki) = sesuai gambar kerja
- Panjang Jalan Akses (L); 1. sesuai gambar kerja (Power House – Bendung)
2. sesuai gambar kerja (Head Pond – Power House) - Konstruksi Perkerasan Jalan:
1. Lapisan Base AWCAS = 15 cm atau sesuai gambar kerja
9. Jalan Insitu
- Lebar Perkerasan = sesuai gambar kerja - Lebar Bahu Jalan (Ka / Ki) = sesuai gambar kerja
- Panjang Jalan Akses (L) = sesuai gambar kerja - Konstruksi Perkerasan Jalan:
1. Lapisan Base AWCAS = 15 cm atau sesuai gambar kerja
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II. Metode Kerja
II.1. Mobilisasi
II.1.2. Peralatan Pekerjaan dan Material Mobilisasi /pengiriman peralatan ke lokasi pekerjaan di jadwalkan terlebih dahulu
yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang
aman / dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.
Mobilisasi peralatan diselesaikan sesuai dengan jadwal pelaksanaan Pekerjaan (merupakan salah satu lampiran dalam dokumen penawaran) dan ketentuan lain
yang telah dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan.
Assumsi Mobilisasi alat dan Material:
Peralatan Kerja dan Material dimobilisasi Dari Jakarta untuk selanjutnya dihantar ke lokasi pekerjaan Via Jalan Existing. Dilanjutkan dengan delivery ke lokasi pekerjaan
dengan alat angkut darat (Trailer). Transportasi peralatan berat dan Material dilaksanakan setelah mendapat ijin dan bantuan pengamanan dengan pihak terkait
selama dalam perjalanan sampai ditujuan demi menjaga keselamatan selama dalam perjalanan.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Tabel Peralatan Pekerjaan
No Jenis Alat
I. I.1.
I.2. I.3.
I.4 I.5.
I.6.
I.7. I.8.
I.9 I.10
I.11
Pekerjaan Sipil Concrete Mixer
Bar Cutter Dump Truck
Truck Crane Excavator
Buldozer
Tandem Elec. Pump (for water & mud)
Welding Machine Diesel (Mesi Las) Theodolit
Baby Roller
dsb
Untuk alat lainnya dapat dilihat pada Lampiran Jenis, Kapasitas, komposisi dan Jumlah Peralatan
II. II.1.
II.2 II.3.
II.4.
II.5
Pekerjaan Elektrikal Generator Set
Tool Box Megger
Multimeter
Ampere Meter
II.1.2.Tenaga Kerja / Personil
- Mobilisasi tenaga kerja mencakup tenaga kerja yang didatangkan dari luar lokasi
maupun berasal dari sekitar proyek. Tenaga kerja yang dominan adalah tenaga kerja Konstruksi
- Tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian khusus akan diambil sebanyak
mungkin dari penduduk lokal. Jika tenaga kerja lokal yang ada belum mencukupi,
baru akan diambil tenaga kerja dari luar lokasi.
Klasifikasi dan Jumlah Tenaga Kerja
No Klasifikasi Jumlah Orang
1.
2.
3. 4.
5. 6.
7.
8. 9.
10. 11.
12. 13
14
15
Project Manager
Site Manager
Tenaga Ahli / Site Engineer Pekerjaan Sipil Tenaga Ahli / Site Engineer Pekerjaan Elektrikal
Tenaga Pelaksana Pekerjaan Sipil Tenaga Pelaksana Pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal
Tenaga Administrasi
Laborat Tenaga Ahli K3
Tenaga Ahli QS Mandor
Tenaga Kasar (Tukang, Pekerja dsb) Operator & Pemb. Operator
Sopir & Pemb. Supir
Petugas Keamanan
1 Orang
1 Orang
1 Orang 1 Orang
1 Orang 1 Orang
1 Orang
1 Orang 1 Orang
1 Orang 3 Orang
Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
3 Orang
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.2. Bangunan Fasilitas, Jalan Kerja Sementara, Stock Pile, Disposal dsb
Bangunan Fasilitas yang diperlukan adalah sebagai berikut
II.2.1. Tabel Fasilitas
Lokasi di sekitar bangunan Power House
N0
1. Kantor Lapangan 2 @ 45 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) (permanen ==> akan
2. Barak pekerja 1 @ 200 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen) digunakan sbg bangunan Rumah Jaga)
3. Laboratory 1 @ 24 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
4. Warehouse 1 @ 65 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
5. Repair Shop 1 @ 65 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
6. Form & Rebar Works 1 @ 64 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
7. First Aid Facilities 1 @ 36 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
8. Canteen 1 @ 24 m2 (atau ditentukan lain sesuai tender dokumen)
9. Jaringan Perpipaan dengan mengunakan pipa 1"
10. Jaringan Listrik dari Genset ke masing - masing bangunan
11. Tangki Air 6 m3
12. Sumur dengan Pompa for Engineer, Employer & Const
13. Pipa PVC & Septic Tank dia 4 " untuk Septic Tank
14. Sumur Peresapan dengan pipa 50 mm dari Septic Tank
15. Genset untuk penerangan
16. Jalan Internal w = 3,00 m , Base Class C
FASILITAS URAIAN KET.
LAY OUT BANGUNAN FASILITAS
Material Stock Yard
Motor PoolYard
Form & Rebar Stock Yard
Security Fence
Villa
ge R
oad
1
2
3 45
6
7
8
13
14
15
16
11
Temporary Access Road
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Buat Papan Nama Proyek
Papan nama dibuat dari bahan sesuai yang dipersyaratkan yang diberi keterangan (dengan
cat) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya
menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, dll Selanjutnya papan nama di letakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat
dan dikenali oleh publik.
II.2.2. Jalan Kerja Sementara
a. Perbaikan dan Perkuatan Bangunan pada Jalan Eksisting Untuk menjaga keamanan dalam transportasi material maka perlu perbaikan
dan perkuatan jembatan dan bangunan perlintasan lainnya dengan penggantian dan pemasangan baru konstruksi yang bersifat sementara
b. Pembuatan Jalan Kerja / Construction Road dan Jalan Masuk/Akses Road
Definisi
b.1. Jalan Kerja / Construction Road
Kontraktor Akan membuat jalan kerja ke lokasi pekerjaan dengan lokasi yang terpisah dengan akses road ataupun pada lokasi akses road (nantinya akan dipakai untuk akses road jika memungkinkan). Jalan
Bersifat temporary selama pelaksanaan Proyek. Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :
1. Penggunaan: 1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan
peralatan fasilitas kontraktor lainnya
1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb.
2. Pelaksanaan : Peralatan Kerja;
- Excavator
- Buldozer - Dump truck angkut meterial
- Tandem roller
- Alat bantu
2.1. Pembuatan jalan kerja (Lebar badan jalan
mencukupi untuk lalu lintas peralatan proyek)
Sebelumnya dilakukan pengupasan humus /striping, kemudian dilanjutkan dengan galian tanah lunak dan tanah berbatu dengan excavator dan buldozer Material Hasil galian / cutting dibuang disekitar lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Spreading and Grading By Bulldozer
2.2. Pekerjaan Drainase 2.3. Sub Grader preparation dengan Buldozer dan
Pemadatan dengan Tandem 2.4. Pembuatan jalan kerja dengan menggunakan
material sirtu. Penghamparan dengan Buldozer. 2.5. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja dengan
dengan alat pemadat. Pemadatan sesuai spek. Teknis.
2.7 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat, pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu).
b.2. Jalan Masuk / Akses Road
Jalan Masuk adalah konstruksi jalan yang menghubungkan Lokasi
pekerjaan dengan Jalan Utama yang nantinya akan digunakan sebagai jalan masuk secara permanen (non temporary). Jadwal Pelaksanaan Akses
Road ini dapat dilaksanakan bebarengan dengan pekerjaan Konstruksi
bangunan PLTM lainnya (tidak berhubungan, krn konstruksi bangunan PLTM lainnya menggunakan Jalan Kerja).
Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan : 1. Penggunaan:
1.1. Jalan kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan
peralatan fasilitas kontraktor lainnya 1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan
untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb.
2. Pelaksanaan : Peralatan Kerja;
- Excavator
- Buldozer - Dump truck angkut meterial
- Tandem roller
- Alat bantu
2.1. Pembuatan jalan kerja (Lebar badan jalan
3.5 m dengan Bahu Kn/Kr adalah 1m) dan
tebal padat 15 cm)
Sebelumnya dilakukan pengupasan humus /striping, kemudian dilanjutkan dengan galian tanah lunak dan tanah berbatu dengan excavator dan buldozer Material Hasil galian / cutting dibuang disekitar lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Spreading and Grading By Bulldozer
2.2. Pekerjaan Drainase 2.3. Sub Grader preparation dengan Buldozer dan
Pemadatan dengan Tandem 2.4. Pembuatan jalan kerja dengan menggunakan
material sirtu / AWCAS. Penghamparan dengan Buldozer.
2.5. Pemadatan Material untuk Jalan Kerja dengan dengan Tandem Roller. Pemadatan sesuai spek. Teknis.
2.7 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat, pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu).
b.3. Jembatan Untuk Akses Road
- Konstruksi Jembatan Adalah Jembatan dengan metode Cast in situ
- Pekerjaan dengan Bantuan Perancah / Scafolding
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan pekerjaan Struktur Abutment.
Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment yang akan dilaksanakan pada pelaksanaan pekerjaan yang
dilelangkan ini sesuai dengan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.
Tahap 1 : pasir urug & Lean
concrete
Koneksi / Delatasi dengan stuktur existing dilakukan dengan mengebor dan memasang tulangan / angkur pada struktur
existing sesuai gambar kerja
Tahap 2 : Pembesian -Tulangan dibersihkan dari kotoran,
karat dan benda asing lainnya.
- Posisi pembesian utk abutment disanggah untuk mencegah
bergesernya tulangan dari
kedudukan rencana dan tetap kokoh pada saat pengecoran, dan
jarak batangan tetap dijaga.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Tahap 3 : Form work - Rencana formwork sesuai dengan
shop drawing & disetujui direksi - Sebelum pengecoran, form work &
tulangan di cek dan disetujui oleh
engineer
Tahap 4 :Pengecoran Concrete - Pengecoran dilaksanakan dengan
Beton Produksi dari Concrete Mixer
- Mutu beton sesuai gambar kerja dan spek. Teknis
- Pemadatan dengan concrete
vibrator
Tahap 5 : Finishing dan Curing - Curing segera dilaksanakan
dibukanya formwork
- Curing menggunakan penyiraman
air & curing compound
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Tahap 6 : Tulangan Abutment
Tahap 7 : Formwork Abutment
Tahap 8 : Concreting Abutment
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Tahap 8-1 : Pengecoran
Selanjutnya
Pada saat bersamaan, pelaksanaan
konstruksi wing wall dilaksanakan
Tahap 9 : Finishing & Curing Tahap 10 : Back Fiiling
PIER
Pelaksanaan Pier dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan pekerjaan Pier. Adapun Bentuk dan dimensi dari pier yang akan dibangun dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan
ini sesuai dengan spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) pada dokumen lelang/Tender document.
1. Pembesian dan
Bekisting Pile Cap
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
1. Pengecoran beton
dengan bantuan Hydraulic crane with
bucket.
2. Pemadatan dengan concrete vibrator
1. Untuk Pier kolom diassumsikan
pekerjaan dilakukan dengan 2 tahap:
4.1.Tahap 1 ±½
Tinggi. 4.2. Tahap 2 sisa
tinggi. Pada tahap ini,
pekerjaan bekisting
menggunakan Climbing Form
work.
2. Pembesian dan
Bekisting Pier Kolom.
3. Pengecoran beton dengan bantuan
Hydraulic crane with bucket.
4. Pemadatan dengan
concrete vibrator
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
1. Pembesian dan
Bekisting Pier Kolom Tahap 2.
2. Pembesian dengan
Climbing Work
1. Pengecoran beton dengan bantuan
Hydraulic crane with bucket.
2. Pemadatan dengan
concrete vibrator
3. Pembesian dan Bekisting
Pier Head
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
1. Pengecoran beton
dengan bantuan Hydraulic crane with
bucket.
2. Pemadatan dengan concrete vibrator
3. Finishing & Curing
4. Dialnjutkan Pekerjaan lainnya;
- Bearing pad
- Main girder & Diafragma
- RC Plate - Slab
- Plat injak
- Railling - Pek. Lainnya
sesuai gambar kerja dan BQ
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Jembatan dibawah ini hanya sebagai “ILUSTRASI” dari tahap pelaksanaan
pekerjaan Struktur Jembatan.
Adapun Bentuk dan dimensi dari abutment, balok jembatan, lantai jembatan, dsb yang akan dilaksanakan pada pelaksanaan pekerjaan yang dilelangkan ini sesuai dengan Gambar rencana Pelaksanaan (Shop
Drawing) pada dokumen lelang/Tender document. Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan metode Cast in situ / Beton cor ditempat, dimana dalam pelaksanaan
pekerjaan menggunakan batang kayu dan papan kayu sebagai acuan/bekisting dan supporting.
Bahan ;
- Batang kayu dan papan kayu sebagai supporting dan bekisting
- Baja Tulangan dengan diameter dan perakitan sesuai dengan gambar rencana /gambar kerja.
- Beton dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan Gambar rencana/gambar kerja
BEKISTING DAN PEMBESIAN BALOK, DIAFRAGMA & PLAT JEMBATAN
Penampang melintang
3/10
4/65/7 5/7
5/7
5/7
4/6
3/10
4/65/75/7
5/7
5/7
4/6
4/6
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
3/10
Batang kelapa/Cerucuk dolken /
Batang Pohon
5/7
4/65/7 5/7
5/7
5/7
5/7
4/6
4/6
Tulangan Balok T
Tebal Lantai
Jembatan
PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK & DIAFRAGMA
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Penampang melintang
3/10
Batang kelapa/Cerucuk dolken /
Batang Pohon
5/7
4/65/7 5/7
5/7
5/7
5/7
4/6
4/6
Tulangan Balok T
Tebal Lantai
Jembatan
PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK DAN DIAFRAGMA SELESAI, DILANJUTKAN DENGAN
PEMBESIAN DAN BEKISTING LANTAI JEMBATAN
3/10
4/65/7 5/7
5/7
5/7
4/6
4/6
4/6
3/10
4/65/75/7
5/7
5/7
4/6
4/6
4/6
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
PENGECORAN BETON LANTAI & PEMADATAN DENGAN CONCRETE VIBRATOR
3/10
4/65/7 5/7
5/7
5/7
4/6
4/6
4/6
3/10
4/65/75/7
5/7
5/7
4/6
4/6
4/6
PEKERJAAN JEMBATAN SELESAI DILANJUTKAN PEKERJAAN LAINNYA
- PEMBONGKARAN SUPPORTING DAN BEKISTING
- RAILLING JEMBATAN
- PARAPET
- DSB
PEKERJAAN PEMBETONAN BALOK & DIAFRAGMA
Finished Jembatan, dilanjutkan dengan pekerjaan Proteksi slope
pada disekitar abutment
Perawatan / Curing pada Pekerjaan Beton;
1. Fungsi; Menjaga kadar air pada beton agar tidak terlalu cepat kering proses pemadatan / kering beton
tidak terlalu cepat atau juga terlalu lambat, akibat beton tidak retak dan berumur lama
2. Pelaksanaan; Dilaksanakan setelah proses pengecoran beton selesai (finishing)
3. Metode; - Dilakukan dengan Curing compound dengan material dan cara pelaksanaan sesuai petunjuk pabrik.
- Dengan menyiram air. Pemberian air dilakukan berlahan agar permukaan beton tidak rusak
- Dengan selimut terpal / goni basah 4. Pengaruh Cuaca terhadap pekerjaan
4.1. Jika terlalu panas (>32°C) beton cepat kering dan pemadatan terlalu cepat, maka perlu dilakukan antisipasi sebagai berikut;
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
- Pengecoran pada Pagi, sore atau malam hari - Kadar material beton dijaga
- Perkiraan jika akan terjadi hujan
- Pengadaan alat pelindung (terpal / plastic) - Produksi beton dan delivery dilakukan pada saat kondisi tidak hujan
4.2. Pelaksanaan pada saat hujan turun;
- Segera melindungi beton yang baru di hampar dengan alat pelindung dan tidak terjadi
kebocoran
Pekerjaan Abutmen dan Pier, selanjutnya dilakukan pekerjaan Bearing Pad. Pekerjaan sesuai dengan BQ, gambar kerja dan Spesifikasi teknis
c). Pembuatan Jembatan Darurat Jika ada
c.1. Pada lokasi Jembatan existing, dimana akan digunakan untuk akses road /
jalan akses kerja, maka diperlukan pekerjaan perkuatan dengan dengan
menggunakan baja profil dimana diperkirakan dapat memperkuat jembatan existing yang ada.
c.2. Pada lokasi dimana diperlukan jembatan darurat
1. Untuk sungai / kali kecil (bentang pendek) dan jembatan darurat diatas saluran pengelak dapat menggunakan jembatan sementara dari
batang kayu / batang kelapa. 2. Atau untuk sungai / kali besar dan dalam (bentang panjang ) dapat
menggunakan jembatan sementara dari Jembatan Bellly
Jembatan sementara dari batang kelapa, kayu dan
papan kayu
Jembatan sementara dari Jembatan Belly (Jika
diperlukan)
Bridge existing
Perkuatan dg Baja Profil
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.2.3. Utilitas Sementara
a. Penerangan untuk Kantor dan Base Camp
Genset untuk pembangkit listrik digunakan untuk penerangan di kantor dan Base Camp disamping untuk pengoperasian peralatan kantor atau workshop
dengan membuat jaringan listrik lokasl dilengkapi dengan MCB dan Switch untuk menghidupkan dan mematikan aliran Listrik
b. Penerangan Kerja Dalam melaksanakan pekerjaan di malam hari (shift malam) seperti Bendung,
Intake, rumah Pembangkit dsb dengan aman diperlukan penerangan yang cukup di area pekerjaan. Di kedua sisi bangunan, lampu sorot dipasang selama
pekerjaan pasangan batu dan pengecoran beton yang dilakukan pada malam hari
c. Penyediaan Air Kerja Penyediaan air kerja dengan membuat Sumur pantek / sumur bor atau sumber air sekitar, untuk keperluan air kerja dan dalam
lingkungan Base camp, air bersih dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya untuk keperluan MCK pekerja. Distribusi untuk keperluan dengan sistem
pemipaan
d. Pengolahan Limbah Buangan / Kotoran
Dengan mengalirkan limbah buangan ke dalam Septi tank
e. Pengolahan Air Limbah dan Pembuangan Dengan mengalirkan air limbah buangan ke dalam sumur resapan
II.2.4. Air Kerja Air kerja menggunakan aliran air sungai. Concrete Sump Pit untuk pemompaan
dibuat dekat hulu dan hilir Cofferdam Untuk Intake, Sand Trap dan Saluran Pembawa, air sungai dipompa ke atas tangki
10m³ untuk stock dan mengalirkan secara gravitasi ke Saluran, Head Pound untuk
air kerja dan dari masing-masing tangki di lokasi tersebut ke lokasi pekerjaan dengan cara gravitasi.
II.2.5. Dokumen Rekaman Proyek
Pemotretan untuk dokumentasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan proyek
dilaksanakan dari progress 0 % sampai dengan 100 %, dilaksanakan dengan detail dan tahapan pekerjaan dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.
II.2.6. Pengeringan / Dewatering
Fasilitas Pengeringan untuk Bendung dan Intake dilaksanakan untuk mengeringkan Lokasi pekerjaan dari genangan air, berupa Pompa Submersible 6”, 4” dengan vinyl
hose untuk temporere di lokasi pekerjaan dengan cara memompa genangan air ke
luar cofferdam
II.3. Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Lapangan dan Pelaksanaan Pekerjaan Utama
II.3.1. Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Lapangan
Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatu hasil pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen
kontrak. Kepuasan suatu hasil pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan Sertifikat Serah Terima Pertama (PHO) dan Serah Terima
Terakhir (FHO). Kelompok kegiatan yang menjadi dasar pengendalian teknis adalah sebagai berikut :
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
1. Dokumen Kontrak Pekerjaan,terdiri atas :
Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar kontrak,
Spesifikasi Teknis, Tata cara pembayaran dan pengukuran, Addendum Kontrak (jika ada). Dan rujukannya yaitu Peraturan Teknis Kontruksi dan pengadaan
barang konstruksi, Addendum Kontrak (jika ada).
2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama, pengecekan kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt
Drawing, proses usulan / persetujuan material konstruksi,dokumentasi, Quality Control Plan (QCP), test, inspection & cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan
dan pengadaan barang / bahan, peraturan dan perijinan yang berlaku.
3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan :
Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek yang terdiri dari personal inti. Team manajemen proyek membuat rancangan
urutan pekerjaan mengacu pada denah pentahapan yang ada di dalam dokumen kontrak. Untuk selanjutnya berdasar pada urutan pelaksanaan
pekerjaan tersebut dibuat metode kerja sesuai dengan item pembayaran sesuai
bill of quantity (daftar kuantitas) dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara pelaksanaan yang effektif dan effisien berdasarkan kondisi lapangan yang ada
dengan tetap mengendalikan resiko selama pelaksanaan hingga selesai pekerjaan.
3.1. Pengaturan Lokasi Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga
yang disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan
diterapkan.
3.2. Urutan pekerjaan Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan
dilapangan dan sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi /
demobilisasi tenaga, alat, material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.
3.3. Metode kerja
Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja
secara rinci sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan lain yang dicantumkan didalam dokumen kontrak. Metode kerja ini
dimaksudkan untuk menentukan keperluan alat, material dan tenaga untuk mencapai suatu target produktivitas yang telah dirancang dan juga
berfungsi untuk tools pengendalian mutu dan pengendalian waktu untuk memenuhi target komitment kontrak.
3.4. Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan) Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang
dipersyaratkan maka dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan) yang dimulai dari proses
kegiatan pembuatan shop drawing, proses pengadaan dan mobilisasi
material, alat dan proses pemilihan tenaga pelaksana trampil.
3.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun pihak
lain harus dijamin yaitu dengan mengadakan team K-3 proyek.
4. Pengendalian Waktu
Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan, produkstivitas dan keperluan alat, bahan dan tenaga dapat diendalikan sehingga waktu yang
yang telah dirancang juga secara otomatis dapat dikendalikan dengan benar.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/FHO)
Sesuai dengan ketentuan didalam dokumen lelang maupun dokumen kontrak
maka pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan sesuai dengan persyaratan teknisnya.
Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut PHO)
kemudian diikuti dengan pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk
selanjutnya sesuai dengan batas waktu masa pemeliharaan dan jika pekerjaan telah dapat diterima dengan baik oleh pemilik proyek maka akan dilakukan Serah
Terima Kedua (disebut FHO).Dengan telah diterbitkannya Sertifikat FHO maka seluruh tanggung jawab telah diserahkan kepada pemilik proyek dan kontraktor
pelaksana dibebaskan dari segala macam tuntutan.
Flow Chart Pengendalian Teknis / Penguasaan Teknis Pelaksanaan
Dokumen Kontrak Pemborongan
Koordinasi/rundingan dg Direksi pengawas & Konsultan
Pengawas
Perijinan dg Pihak Terkait - Polisi , Pemkot, Kepala
Desa, dsb
Pemahaman Ketentuan Dokumen Kontrak
Survey Bersama & Pengukuran
Lihat halaman berikutnya
Keterangan :
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Pelaksanaan Item Pekerjaan Berikutnya
Engineering & Addendum Kontrak
Ok
No
Ok
No PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Request Item Pekerjaan Berikutnya dan seterusnya = Cek :
- Shop Drawing & BQ
- Spesifikasi teknis (termasuk Inspeksi & Test
Pengendalian Mutu)
- Approved Konsultan Pengawas &
Owner
Request For Inspection/work
Pelaksanaan Item Pekerjaan Berikutnya dan seterusnya
Ok
No Pelaksanaan Item Pekerjaan
Ok
No
Request Item Pekerjaan Berikutnya
Ok
No
START
FINISH
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWINGS)
Selesai Survey dan
Pengukuran disetujui - Stake Out - dsb
ENGINEERING Proses pengajuan /
persetujuan Struktur dan Mekanikal dan Elektrikal
Proposal / pengajuan Desain Konstruksi baru utk beberapa item
pekerjaan atau seluruh item pekerjaan
Compare dan checking terhadap tender drawing (dokumen tender )
Check Perubahan
Gambar Pelaksanaan / Shop
Drawing
Persetujuan Konsultan
Pengawas
Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan Check
Ok
Repair
Final
Check
Approved for Construction
issued
Reference to next Construction (same work)
START
FINISH
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SELESAI
Pemahaman Syarat Kontrak
Cek
Tdk
Ya
Sosialisasi Pra Konstruksi
Perijinan dg Pihak Terkait Polisi, Pemda, Kep Desa
dsb
Scope Pekerjaan
Koordinasi dg Pihak Owner & Konsultan Penawas
Masukan dari Pihak Owner & Konsultan Pengawas
Cek
Tdk
Ya
Pemeriksaan Bersama Scope Kontrak
Cek
Tdk
Ya
Pelaksanaan Scope Kontrak (sesuai bagan Alir Pek. & BQ )
Pembuatan Gambar Pelaksanaan / Rekayasa
Enginer
Cek
Tdk
Ya
Gambar Pelaksanaan (approved for construction)
Pelaksanaan Pekerjaan / Fisik
Cek
Tdk
Ya
Pekerjaan Selesai
Serah terima Pekerjaan (PHO)
Pemeliharaan
Serah Terima Akhir (FHO)
Perbaikan
Tdk
Ya
As Build Drawing
Cek
Tdk
Ya
Persiapan & pengajuan Serah Terima (PHO)
Perubahan (jika ada) (approved)
Uji Alir & Uji Fungsi PLTM
Cek
Tdk
Ya
START
FINISH
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Alternative
BAGAN ALIR
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
MINI HYDRO POWER
Mulai
Mobilisasi & Fasilitas Temporary
Survey dan PengukuranPembebasan Tanah untk Jalan Access
Investigasi Lapangan
Detail Design
Pelaksanaan Konstruksi
Penyiapan Jalan Access
Pematokan dan Bouwplank
Pekerjaan Persiapan Shop Drawing
Cofferdam dan Saluran Pengelak Pengeringan
Bendung, Intake , Sandtrap & Sal Pembawa
Tunnel
Penstock & Break Point for Penstock
Pintu Air , TrashrackPower House &Outlet Channel
Outlet Gate
Selesai
Pra Konstruksi
Bangunan
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Utama
1. Pengangkutan Bahan / Material
Pengangkutan bahan / material dilakukan dengan menggunakan Dump Truck dengan memanfaatkan Jalan umum sebagai jalan kerja
Bahan / Material ini didatangkan dan diambil dari lokasi yang telah dijelaskan diatas.
2. Peningkatan Kapasitas Jalan Peningkatan Kapasitas jalan dilakukan pada jalan acces (yang menghubungkan
wilayah permukiman) menuju ke lokasi Bendung dan Power house yang akan dibangun, dalam hal ini termasuk peningkatan kondisi bangunan perlintasan
yang ada maupun jembatan
3. Pembuatan Diversion Chanel / Pengalihan Aliran air
Penggalian dan pembuatan Diversion Chanel sementara (untuk bendung / weir). Penggalian dan pembuatan diversion chanel dengan alat berat. Untuk
selanjutnya Material galian dapat digunakan sebagai cofferdam
4. Pengeringan lokasi Pondasi Bangunan Utama Bendung dengan
pemompaan
5. Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Utama Kegiatan ini merupakan pembangunan prasarana yang dibutuhkan mulai dari
Bendung sampai ke rumah pembangkit (power house) khususnya pada pekerjaan sipil
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.4. Tahapan Metode Pekerjaan dan Detail Pekerjaan Metode Pelaksanaan Pekerjaan untuk mendapatkan Pelaksanaan Pekerjaan
dengan “ Tepat Waktu & Mutu Sesuai Spesifikasi teknis” Percepatan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pekerjaan Adalah Bangunan PLTM sesuai yang dilelangkan. Pekerjaan ini secara Khusus
terdiri atas Pekerjaan Galian dan Timbunan, Pasangan Batu, Beton bertulang dan M/E.
2. Untuk mempercepat pelaksanaan (agar tepat schedule) dan memenuhi Mutu yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis, Kontraktor akan memberdayakan sumber (tenaga, dan
Peralatan), Mis: Produksi Beton dilakukan dengan beberapa Concrete Mixer dan Pekerjaan
Tanah dengan alat berat serta pekerjaan dengan beberapa lokasi pekerjaan dapat dilakukan secara bersama & dibuat beberapa group pekerjaan secara maksimal estimasi
pekerjaan tepat waktu dan mutu.
Assumsi Pelaksanaan Terdiri atas 3 Group Pelaksanaan
Untuk Group pada lokasi yang dipersyaratkan, jika telah selesai pekerjaan pada lokasi dimaksud, pekerja pada group tersebut selanjutnya dapat dialihkan ke lokasi lainnya yang belum selesai dilaksanakan
Lok. Bendung, Intake & Sand Trap
Pek. Intake
Pek. Bendung
Pek. Kolam Penguras Pasir /sand trap
Group 1
Lok. Waterway /Sal. Penghantar + Jl.
Inspeksi
Pek. Jalan Inspeksi
Group 2 Group 3
Pek. Water way
Diversion Canal / saluran Pengelak
Lok. Power House, Head Pond+Penstock
Pek. Head Pond/Bak Penenang
Pek. Struktur Gedung
Pek. Pipa Pesat/Penstock
Pek. Peralatan Pembangkit
START
FINISH
By Owner
Pek. Jembatan
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pembagian Group Pekerjaan
Kebutuhan alat minimal
GROUP 3 Peralatan: Excavator = 1Unit Dump Truck = sesuai kebutuhan Concrete Mixer = 2 Unit Truck Crane = 1 Unit Mesin Las = 2 Unit
GROUP 2 (terdiri atas 2 goup) Peralatan: Excavator = 2 Unit Dump Truck = Sesuai kebutuhan Concrete Mixer = 2 Unit Buldozer = 1 Unit Baby Roller = 1 Unit
GROUP 1 Peralatan: Excavator = 2 Unit Exc+breaker = 2 Unit Buldozer = 1 Unit Dump Truck = sesuai kebutuhan Concrete Mixer = 4 Unit Baby Roller = 1 Unit Pompa Air = 2 Unit Alat Bant = Lump Sum Blasting = Ls (by sub kontraktor)
Waktu Pelaksanaan: Sesuai Lampiran Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Waktu Pelaksanaan: Sesuai Lampiran Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Waktu Pelaksanaan: Sesuai Lampiran Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Untuk alat lainnya dapat dilihat pada Lampiran Jenis, Kapasitas, komposisi dan Jumlah Peralatan
GROUP 1
GROUP 2
GROUP 3
Group 2-1 Group 2-2
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
BAGAN ALIR PEKERJAAN SECARA UMUM / URUTAN PEKERJAAN SECARA GARIS BESAR
Kontrak Kerja
Mobilisasi &
Demobilisasi
Survey Lokasi & Pengukuran
Shop Drawing Met. Pelaksanaan Pekerjaan
Pembuatan Jalan Kerja
GROUP 1
Lok. Bendung, Intake & Sand Trap
GROUP 2
Lok. Waterway & Jalan Inspeksi
GROUP 3
Lok. Gedung Power House, Pipa Pesat &
Head Pond
Order Pintu Air & Trasrak
Pabrikasi Pintu Air & Trasrak
Cek Tdk
Ya
Delivery
Pek. Pondasi
Pek. Pembesihan
Cek
Ok
No
C
Pek. Proteksi Lereng
Cek
Ok
No
Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras
alian Tanah & batu
Cek
Ok
No
Order material Pipa Pesat
Pabrikasi Material Pipa Pesat di
lapangan
Cek Tdk
Ya
Delivery
Pek. Coffering & Dewatering
Cek
Ok
No
Pek. Pembesihan
Cek
Ok
No
Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras
Cek
Ok
No
A
Pek. Bendung
B
C1
Pek. Jl. Inspeksi
C2
Pek. Pembesihan
Cek
Ok
No
Pek. Galian saluran
Cek
Ok
No
Pek. Sub Grade dan dilanjutkan dengan Lap.
Sirtu
Cek
Ok
No
START
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
C
Pek. Pemasangan Bouwplank
Cek
Ok
No
Pek. Dinding
Pek. Pembesian & Bekisting &sparing M/E
Cek
Ok
No
Pek. Pas. Bata + Plesteran
Cek
Ok
No
C-C
Pek. Rangka Atap & Penutup Atap
Cek
Ok
No
Pek. Pengecoran beton K 225
Cek
Ok
No
Pek. Pengecoran beton K 225
Cek
Ok
No
Pek. Pas. Batu di lokasi lereng down stream
+drain hole +plesteran
Cek
Ok
No
A
Pek. Pas. Batu di lokasi lereng pada tubuh
bendung
Cek
Ok
No
Pek. Pas. Batu di lokasi down stream +drain hole
& struktur Beton Sal Pelimpah
Cek
Ok
No
Pek. Pas. Batu di dinding tubuh bendung & struktur
Sal Pelimpah
Cek
Ok
No
Pek. Selimut beton K225
Cek
Ok
No
Pek. Pas. Batu di lokasi di apron+drain hole
Cek
Ok
No
Pek. Intake
Pek. Pembesihan
Cek
Ok
No
A-A
Pek. Pembesihan
Cek
Ok
No
Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras
Cek
Ok
No
Pek. Pemasangan Bouwplank
Cek
Ok
No
B
Pek. Pas. Batu Kali+plesteran
Cek
Ok
No
Pek. Pemasangan Trasrak
Cek
Ok
No
Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ
Cek
Ok
No
Pek. Pengecoran + Rubber Water Stop
Cek
Ok
No
Pek. Pembesian & Bekisting dinding Struktur
Cek
Ok
No
Pek. Pembesihan
Cek
Ok
No
Pek. Galian Tanah & Gal. berbatu
Cek
Ok
No
Pek. Pemasangan Bouwplank
Cek
Ok
No
Pek. Lc, Pembesian & Bekisting Dasar Struktur
Cek
Ok
No
PEK. Head Pond / Bak
Penenang
B-B
Pek. Pengecoran dinding Struktur
Cek
Ok
No
Pek. Timbunan
Cek
Ok
No
Pek. Water Way
Pek. Timbunan Pasir, LC, Pembesian & Bekisting +
Sparing ME
Cek
Ok
No
C1
C1-1
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
C-C
Pek. M/E & Arsitek
Cek
Ok
No
Pek. Instalasi Turbin & Generator
Cek
Ok
No
C-C-C
Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras
ian Tanah & Gal. berbatu
Cek
Ok
No
A-A
Pek. Pemasangan Bouwplank
Cek
Ok
No
Pek. Timbunan Untuk Bendung dan Intake
Cek
Ok
No
Pek. Pasangan Batu kali untuk dinding &dudukan pintu intake + plesteran
Cek
Ok
No
Pintu
Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ (Pek. Struktur Beton Tulangan Pada Bendung dan Intake
Cek
Ok
No
Pek. Kantong Lumpur / Penguras Pasir
Pek. Pembesihan
Cek
Ok
No
A-A-A
Pek. Pembesihan
Cek
Ok
No
PEK. PIPA PESAT
Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras
Pek. Galian Tanah & Gal. berbatu
Cek
Ok
No
C1-2
Pek. Lc, Pembesian & Bekisting Struktur Sadle /
Dudukan Penstock
Cek
Ok
No
Pek. Supporting plate & Bearing shoe
Cek
Ok
No
Pek. Installasi Penstock +accesories
Cek
Ok
No
Pek. Pintu pada Intake dan Sal. Pelimpah+trasrack
pada intake
Cek
Ok
No
Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ
Cek
Ok
No
Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ (Pek.
Beton Tulangan untuk kanopi & accessoriesnya,
Pek. Trasrak)
Pek. Pengecoran + timbunan kembali
Cek
Ok
No
C2
C2-2
C1-1
B-B
Pek. Pintu ke inlet Pipa Pesat
Cek
Ok
No
Cek
Ok
No
Penstock
Pintu
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pek. Galian Tanah Lunak & Gal. Tanah Keras
Cek
Ok
No
A-A-A
Pek. Pas. Batu Kali & Plesteran
Cek
Ok
No
Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ (Pek. Struktur Beton Tulangan
untu kanopi & accessoriesnya
Cek
Ok
No
Pintu
C2-2
Pek. Test & Commisioning Seluruh Pekerjaan
Cek
Ok
No
C1-2
FINISH
Pek. Lainnya sesuai gambar kerja & BQ (Pek
Water Supply dsb)
Cek
Ok
No
C-C-C B-B
Pek. Lainnya sesuai BQ dan Gambar
Cek
Ok
No
Pek. Pintu
Cek
Ok
No
Pek. Pembongkaran Coferdam & timbunan
Diversion Canal
Cek
Ok
No
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.4.1. Peralatan K3 (dipakai oleh pekerja Proyek)
Ada beberapa peralatan yang digunakan untuk melindungi
seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses konstruksi. Peralatan ini wajib
digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh
seseorang yang bekerja dalam suatu lingkungan konstruksi.
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat
penting. Oleh karenanya, semua perusahaan konstraktor berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan
diri atau personal protective Equipment (PPE) atau APD (Alat Pelindung Diri) untuk
semua karyawan yang bekerja, yaitu :
1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap
pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya
mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan
yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya
menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya.
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa
bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau
kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.
3. Kacamata Kerja Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu,
atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel
debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang
membutuhkan kacamata adalah mengelas.
4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan
utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan
yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-
menerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan
besi pada gerobag.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya
dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala
dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat
kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.
6. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising.
Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.
7. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Apabila terjadi kebakaran di lokasi kerja, segera dilakukan tindakan dengan memadamkan alat pemadam ringan sebagai tindakan awal. Jika tidak
memadai, segera hubungi Pihak pemadam kebakaran.
8. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di
proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk pertolongan pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan
disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah kejadian.
9. Rambu dan Petunjuk Safety Pekerjaan ini dilakukan di awal dan selama proses pekerjaan berlangsung.
pelaksanaan pekerjaan. Rambu dan petunjuk dipasang pada lokasi dimana
rambu dimaksud dan berguna sebagai Tanda / peringatan para pekerja atau pihak lain.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
PROGRAM K3 Untuk mengukuhkan komitmen manajemen PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) mencanangkan adanya
mutu pekerjaan dan pelayanan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dilaksanakan dan
terpelihara disemua tingkatan proses sehingga dapat memberikan jaminan yang pasti terhadap setiap bentuk jasa konstruksi yang diberikan.
Dan untuk itu manajemen telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
OHSAS 18001:2007 yang menjadi pilihan bagi terciptanya suatu jaminan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dan kepuasan bagi perusahaan, karyawan serta customer melalui serangkaian kegiatan proses yang terstruktur dan meningkat secara terus menerus di semua lini di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
yang menjadi standar pelaksanaan manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja serta nantinya diharapkan penerapannya dapat dilaksanakan dengan baik secara efektif.
Sistem manajemen OHSAS yang digambarkan dalam Manual OHSAS (M-OHSAS) nantinya dijabarkan dalam Kebijakan & Sasaran OHSAS, Prosedur OHSAS disetiap tingkatan fungsi serta dokumen penunjang
lainnya yang mencakup kegiatan Penanganan dan Pemeliharaan Jasa Konstruksi di PT. BRANTAS
ABIPRAYA (Persero), dalam hal pemenuhan dan kesesuaian dengan persyaratan standar internasional Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007.
I. PERSYARATAN UMUM
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan
memelihara Sistem Manajemen OHSAS dan terus menerus memperbaiki keefektifannya, termasuk pemastian dalam hal pemantauan, pengukuran dan analisa proses serta melakukan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan, dan berupaya melakukan peningkatan yang berkelanjutan sesuai dengan persyaratan standar OHSAS 18001:2007 :
1. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS) adalah suatu sistem manajemen yang terstruktur untuk mengelola dan mengendalikan kinerja OHSAS agar tercapai
suatu Perbaikan Berkesinambungan (Continual Improvement). Besarnya manfaat yang akan
diperoleh melalui penerapan system manajemen OHSAS 2. Menerapkan system manajemen OHSAS secara konsisten, diharapkan akan meningkatkan
kinerja OHSAS, meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, serta secara bertahap akan mengurangi biaya yang diperlukan
3. Kebijakan pelaksanaan system manajemen OHSAS - BRANTAS ABIPRAYA (Persero) dituangkan
dalam Manual OHSAS yang terdiri dari proses : a. Perencanaan
b. Penerapan dan Operasi c. Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan
d. Pengkajian Manajemen
Proses tersebut akan mengikuti model Perbaikan Berkesinambungan
II. KEBIJAKAN OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Kebijakan OHSAS sesuai dengan sifat dan
skala resiko OHSAS organisasi. Kebijakan OHSAS mencakup komitmen untuk : a) Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
b) Perbaikan berkelanjutan
c) Kebijakan Lingkungan didokumentasikan, dikomunikasikan kepada seluruh karyawan dan tersedia bagi pihak-pihak yang berkepentingan
III. PERENCANAAN Perencanaan Sistem Manajemen OHSAS mencakup cara mengidentifikasi bahaya dan resiko serta
pengendalian resiko yang terjadi di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero). Identifikasi dan akses
peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan dengan kegiatan PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero), penetapan tujuan serta penyusunan program manajemen OHSAS untuk
pencapaian tujuan.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Gambar 1 : Diagram Proses Perencanaan
III.1. PERENCANAAN IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi
bahaya dan melakukan penilaian resiko serta menerapkan langkah-langkah pengendalian yang perlu. Identifikasi bahaya dan penilaian resiko telah mempertimbangkan kegiatan rutin
dan non rutin, kegiatan semua personil yang memiliki akses ke tempat kerja (termasuk subkontraktor dan pengunjung) dan fasilitas di tempat kerja.
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko akan dikaji ulang setiap tahun dan atau apabila terjadi perubahan yang dapat mempengaruhi bahaya dan resiko yang terjadi. Perubahan
aspek dan dampak lingkungan dapat bersumber dari perubahan kegiatan, produk atau jasa
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero), perubahan perundangan dan persyaratan lainnya. Dari hasil identifikasi bahaya PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) melakukan penilaian resiko
dengan sistem kuantitatif untuk menentukan tingkat resiko yang terjadi, kemudian digunakan untuk mempertimbangkan penetapan Sasaran OHSAS.
Perencanaan identifikasi bahaya dan penilaian resiko PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
telah menetapkan Prosedur Manajemen Resiko.
III.2. PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN LAINNYA Untuk menjamin kinerja OHSAS di PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) selalu sesuai dengan
Persyaratan Hukum OHSAS yang berlaku dan persyaratan lainnya, maka PT. BRANTAS
ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses : a. Peraturan Perundangan / Hukum yang terkait dengan OHSAS
b. Persyaratan OHSAS lainnya yang berlaku untuk organisasi Identifikasi dan akses terhadap peraturan dan persyaratan lainnya dilakukan melalui media
elektronik, cetak maupun melalui pihak-pihak terkait dan atau instansi terkait, seperti : a. Menteri Tenaga Kerja
b. Dan lain-lain yang terkait
Seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang diacu oleh PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) didokumentasikan dan ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin
agar selalu dalam kondisi terbaru (up to date) dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang terkait. Cara identifikasi dan akses peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
dituangkan dalam Prosedur Identifikasi dan Akses Peraturan Perundangan dan Persyaratan
Lainnya.
III.3. SASARAN OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan, memantau, mengkaji ulang dan
memperbaharui Sasaran OHSAS sejalan dengan Kebijakan OHSAS pada setiap fungsi dan tingkat yang relevan. Penetapan Sasaran OHSAS telah mempertimbangkan persyaratan
hukum dan persyaratan lainnya, bahaya dan resiko OHSAS, pilihan teknologi, kemampuan
financial, operational, bisnis dan pandangan dari pihak-pihak terkait serta komitmen terhadap perbaikan terus menerus
Policy
Audit
Penerapan dan Operasi
Perencanaan Pengukuran Kinerja
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
III.4. PROGRAM MANAGEMENT OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan, membuat dan melaksanakan
program OHSAS untuk mencapai tujuan. Program OHSAS tersebut mencakup :
• Penanggung jawab dan wewenang untuk mencapai Sasaran OHSAS pada tingkat dan fungsi yang relevan
• Cara dan jangka waktu pencapaian Sasaran OHSAS •
IV. PENERAPAN DAN OPERASI
Dalam penerapan Sistem Manajemen OHSAS secara efektif dan efisien Direktur Utama telah menyediakan sumber daya yang memadai melalui penunjukan penanggung jawab, memberikan
pelatihan kesadaran dan kompetensi, proses komunikasi dan konsultasi, membuat dan merekam seluruh informasi, melaksanakan pengendalian seluruh dokumen baik internal maupun dokumen
eksternal. PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) juga menjamin bahwa setiap kegiatan operational yang dijalankan telah ditetapkan kondisi operasinya sehingga proses pengendaliannya berjalan
sesuai yang diharapkan, termasuk kesiagaan terhadap terjadinya keadaan darurat melalui
identifikasi potensi terjadinya keadaan darurat seperti kecelakaan, kebakaran atau ledakan lain-lainnya.
IV.1. STRUKTUR DAN TANGGUNG JAWAB
Untuk menjamin Sistem Manajemen OHSAS berjalan dengan efektif dan efisien, Direktur
Utama telah menunjuk Management Representative (MR) sebagai wakil manajemen. Peran dan Tanggung Jawab serta Kewenagan masing-masing bagian telah ditetapkan,
dikondisikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang terkait Direktur Utama bertanggung jawab menyediakan sumber daya yang memadai meliputi
manusia, keahlian khusus, teknologi dan keuangan yang memadai untuk berjalannya sistem manajemen lingkungan secara efektif dan efisien
Senior Manager ditunjuk sebagai MR yang memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh
untuk memecahkan permasalahan system manajemen OHSAS dan memastikan system manajemen OHSAS diterapkan sesuai dengan standar OHSAS 18001:2007 dan melaporkan
hasil penerapan system manajemen OHSAS kepada Direktur Utama dalam rangka pengkajian ulang sebagai dasar untuk penyempurnaan system manajemen OHSAS secara
berkelanjutan
IV.2. PELATIHAN, KEPEDULIAN DAN KOMPETENSI
Untuk meningkatkat kesadaran dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki, PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) menetapkan prosedur pelatihan kesadaran dan
kompetensi dan menyediakan pelatihan yang memadai baik pelatihan internal maupun
pelatihan eksternal Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia setiap tahun melakukan identifikasi
kebutuhan pelatihan, membuat program pelatihan, melaksanakan pelatihan dan melakukan evaluasi terhadap efektifitas pelatihan yang sudah dilaksanakan. Personil yang menjalankan
tugas yang menyebabkan dampak penting tehadap lingkungan harus memiliki kompetensi berdasarkan pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai
Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia memelihara catatan pendidikan,
pelatihan dan pengalaman karyawan Pelatihan, Kepedulian dan Kesadaran dijelaskan secara detail dalam Prosedur Pelatihan
Regu P3K
Regu Keadaan Darurat
Regu Lingkungan
Penanggung Jawab (MR)
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
IV.3. KONSULTANSI DAN KOMUNIKASI
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan dan memelihara pentingnya proses
konsultansi dan komunikasi kapada dan dari karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai OHSAS
Konsultansi dan Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan atau tertulis, misalnya melalui
rapat internal, nota dinas, papan pengumuman dengan alur komunikasi mengikuti tingkat
dan fungsi di dalam PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero).
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan mekanisme konsultansi dan komunikasi. Secara detail konsultansi dan komunikasi OHSAS dituangkan dalam prosedur
Konsultansi dan Komunikasi.
IV.4. DOKUMENTASI
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan dan memelihara informasi dalam media cetak dan elektronik untuk menerangkan unsur-unsur inti dari system manajemen
OHSAS dan interaksinya dan memberikan petunjuk dokumentasi yang terkait.
Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan dikelompokan berdasarkan sifat, kepentingan
dan isinya. Untuk memudahkan penggunaannya PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah mendokumentasikan dalam bentuk dokumen :
Level 1 : Manual OHSAS Level 2 : Prosedur
Level 3 : Instruksi Kerja Level 4 : Dokumen Pendukung dari Internal dan Eksternal
IV.5. PENGENDALIAN DOKUMEN PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur dan metodologi
pengendalian dokumen untuk menjamin seluruh dokumen terawat dengan baik, mudah ditemukan dan disimpan dengan baik. MR bertanggung jawab terhadap Pengendalian
Dokumen yang mencakup kegiatan :
1. Klarifikasi dan Identifikasi, 2. Perubahan, Penggantian maupun pemusnahan
Dokumen yang maslih berlaku terdapat di semua tempat yang menggunakan sesuai dengan fungsi dan jabatannnya. Dokumen yang sudah tidak diperlukan (Dokumen Kadaluarsa)
dapat dimusnahkan dari tempat penggunaannya. Untuk keperluan referensi, master
dokumen kadaluarsa dapat disimpan tersendiri sesuai ketentuan. Untuk keperluan penyempurnaan, maka seluruh dokumen system manajemen OHSAS dikaji
ulang secara berkala dan bila perlu dilakukan perbaikan. Hasil perbaikan disahkan oleh pejabat yang berwenang. Kendali Dokumen diatur dalam Prosedur Pengendalian Dokumen.
IV.6. PENGENDALIAN OPERASIONAL
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah mengidentifikasikan operasi dan kegiatan serta
menetapkan metodologi pengendalian yang berkaitan dengan resiko OHSAS untuk menjamin tercapainya kebijakan dan sasaran OHSAS.
Bahaya dan resiko OHSAS dikendalikan melalui perangkat Pengendalian Operasional dengan menetapkan kondisi dan kriteria operasi.
Pengendalian operasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan dan operasi
rutin PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero), termasuk kepada pemasok dan kontraktor PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero).
Membuat Prosedur Pengendalian Operasional dan Instruksi Kerja sesuai dengan bahaya dan resiko OHSAS. Secara detailnya dituangkan dalam Prosedur Pengendalian Operasional.
IV.7. KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Prosedur untuk mengidentifikasikan
potensi terjadinya keadaan darurat seperti potensi terhadap terjadinya kecelakaan, kebakaran, bahaya peledakan, serta situasi keadaan darurat lainnya dan meresponnya
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
untuk mencegah serta menaggulangi kemungkinan sakit dan cedera yang berhubungan dengannya.
Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat yang telah dibuat secara berkala dilakukan uji
coba dan dilakukan pengkajian dan penyempurnaan khususnya setelah terjadi kecelakaan atau situasi darurat.
Direktur Utama telah membentuk Tim Penangulangan Keadaan Darurat yang diketahui oleh Dewan Direksi dari setiap perwakian tiap Departemen disertai dengan tugas dan tanggung
jawab. Secara detail diatur dalam Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat.
V. PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN
Pemerikasaan dan perbaikan adalah tahapan kegiataan yang bertujuan untuk memastikan system manajemen OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) berjalan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan dengan melakukan: Pemantauan dan Pengukuran Kinerja OHSAS termasuk peralatan pemantauan dan pengukuran
yang digunakan telah dikalibrasi. Menangani dan menyelidiki kecelakaan, insiden dan
ketidaksesuaian yang terjadi. Penyelidikan Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan dilakukan oleh personil yang telah ditetapkan.
Merekam setiap informasi yang berkaitan dengan penerapan OHSAS 18001 : 2000 dan dipelihara sesuai kebutuhan system dan PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero). Melakukan audit baik internal
maupun eksternal untuk memastikan Sistem Manajemen OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
memenuhi pengaturan system manajemen yang direncanakan dan diterapkan dengan baik sesuai persyaratan yang ditetapkan.
V.1. PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN KINERJA PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan prosedur untuk memantau &
mengukur kinerja OHSAS secara teratur. Merekam informasi untuk mengetahui perkembangan kinerja, pengendalian operasi yang releban dan kesesuaiannya dengan
sasaran OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
Peralatan yang digunakan untuk memantau dan mengukur telah dikalibrasi dan dipelihara termasuk rekaman prosesnya disimpan
Secara detail diatur dalam Prosedur Pengukuran dan Pemantauan Kinerja
V.2. KEGIATAN, INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN DAN
PENCEGAHAN PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) akan menetapkan pejabat yang bertanggung jawab dan
berwenang untuk memeriksa ketidaksesuaian terhadap sistem manajemen OHSAS, menangani dan menyelidiki kecelakaan, insiden dan ketidaksesuaian serta melaksanakan
tindakan pencegahan dan penaggulangan ketidaksesuaian yang terjadi serta melaksanakan
tindakan perbaikan dan pencegahan untuk tidak terulangnya kembali ketidaksesuaian Tindakan perbaikan dan pencegahan ditinjau ulang untuk memastikan pelaksanaan tindakan
perbaikan dan pencegahan telah dilaksanakan dengan benar dan efektif Catatan kejadian ketidaksesuaian, dan pelaksanaan tindakan perbaikan serta pencegahan
didokumentasikan Secara detail diatur dalam Prosedur Penyelidikan Kecelakaan dan Ketidaksesuaian, Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan
V.3. RECORD DAN PENGELOLAAN RECORD
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Prosedur Pengendalian Record untuk identifikasi, pemeliharaan, jelas terbaca, mudah diperoleh dan disimpan di tempat yang
terlindung dari kerusakan dan kehilangan.
Record dapat berbentuk dalam berbagai jenis media dan memiliki masa simpan yang ditetapkan untuk waktu tertentu dan dimusnahkan bila telah tidak berlaku lagi (kadaluarsa)
Secara detail diatur dalam Prosedur Pengendalian Record
V.4. AUDIT Untuk menjamin efektifitas penerapan sistem manajemen OHSAS PT. BRANTAS ABIPRAYA
(Persero) telah menetapkan prosedur Audit Internal untuk menentukan sistem manajemen
OHSAS : a. Dilaksanakan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan kesesuaiannya dengan
persyaratan standar OHSAS 18001:2007
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
b. Menentukan efektifitas pelaksanaan sistem menejemen OHSAS c. Memberikan informasi dan masukan kepada Manajemen sebagai bahan evaluasi
Penetapan jadual audit akan mempertimbangkan hasil penilaian resiko maupun hasil audit
sebelumnya Hasil audit ditindaklanjuti oleh departemen yang terkait sesuai dengan temuan audit dan
harus dilakukan verifikasi ulang untuk memastikan tindakan perbaikan dan pencegahan telah sesuai dan berjalan dengan efektif
Hasil audit akan dievaluasi dalam Tinjauan Manajemen, dan seluruh rekaman audit akan
disimpan sampai periode waktu tertentu Audit dilaksanakan oleh auditor yang terlatih dan mandiri serta dilakukan oleh auditor yang
tidak mempunyai tanggung jawab terhadap bagian / area yang diaudit dan hasil audit
VI. TINJAUAN MANAJEMEN Manajemen PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero) telah menetapkan Prosedur Tinjauan Manajemen 1
(satu) kali dalam setahun dipimpin oleh MR dan dihadiri oleh Direksi dan Perwakilan dari setiap Biro
/ Divisi / Proyek Tinjauan Manajemen akan mengkaji kesesuaian. Kecukupan dan efektifitas berjalannya sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang berkesinambungan. Tinjauan ini termasuk pengkajian peluang peningkatan dan perubahan-perubahan bilamana diperlukan terhadap
Kebijakan dan Sasaran OHSAS serta elemen-elemen lain dari sistem manajemen OHSAS
Dalam pelaksanaan, tinjauan manajemen dibuat berdasarkan masukan berupa hasil audit, tingkat pencapaian sasaran, status tindakan koreksi dan pencegahan, tindak lanjut dari tinjauan
manajemen sebelumnya, perubahan yang berpengaruh terhadap sistem manajemen OHSAS termasuk perkembangan situasi yang terus berubah dan komitmen untuk perbaikan secara terus
menerus.
8. Pekerjaan Persiapan Lainnya sesuai BQ
Pihak kontraktor akan mengadakan Pekerjaan Persiapan lain untuk menunjang kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan. Pekerjaan ini akan dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dalam Tender Dokumen
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Emergency Flow for the Accident
Accident
Rescue Injured Person
Prevention of Second Accident
Transfer Injured Person to First Aid
Inform Site Office
Initial Diagnosis at First Aid
Employer
Engineer
Authorities Concerned
Transfer Injured Person to
Hospital by Ambulance
Diagnosis by Doctor at Hospital
Collect & Confirm Information
Who ? Why ? When ? What ? Where ? How ?
If necessary
Notify Concerned Parties in Writing
Safety Manager shall: - Prepare Accident Report - Analyze Cause of Accident - Revise Work Procedure (if necessary) - Take Necessary Action to Prevent
Inform to Safety Manager
Inform and Publicize Revised Preventive Measures in Site
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Minor Accident
Seriously Injured/Accident
Accident
Report to HSE Unit
Check Victim
Do in Polyclinic at Project
Hospital
Accident Report Recorded
Finish
Seriously Injured
Report to Project Manager & HSE Unit
Adm. By Administration
Manager
Victim brought to Hospital
Take for treatment
Process recovery from
injured/Illness
Report to Jamsostek
Jamsostek Insurance
cost
- Report to Depnaker
- Report to P2K3 - Division/Area
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Death Sacrifice/Accident
Death Victim
Report to HSE Unit
Visum et Repertum
Police Notification
Letter
Report to Police
Report to Project
Manager
Report to P2K3 Area
Office/Division
Location Saved
Report to Jamsostek/ Depnaker
Insurance Claim
Sympathetic Care
Report to Familiy
Legacy or Inheritance
Prepairing of document by
heirs
Victim returned to
Family
Funeral
Investigation
Report to Investigation
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.4.2. Pekerjaan Pengukuran dan Bowplank
- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran
polygon dan waterpass sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik
BM yang sesungguhnya lalu dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik atau
sudah rusak. - Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh
direksi pekerjaan bersama dengan kontraktor/pemborong yang berguna untuk mempermudah kegiatan staking out selama pelaksanaan pekerjaan
- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang
dikoordinir oleh seorang surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan peralatan-peralatan antara lain :
Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan bak ukur aluminium panjang 4 meter untuk
pengukuran waterpass
Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk mendapatkan comments
atau approval. Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut dapat dipakai sebagai bahan untuk
menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan pekerjaan fisik seperti : Pekerjaan Galian, Pekerjaan Pas. Batu Kali, Pekerjaan Beton dan lain-lain sesuai
dengan pekerjaan yang dilelangkan.
II.4.3. Pekerjaan Pembersihan dan Penataan Lokasi
Pekerjaan : Pembersihan Lokasi Lahan
Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang
tidak diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, semak belukar, pepohonan,
tonggak-tonggak, dll)
Peralatan:
- Gergaji
- Bulldozer
- Excavator Loading
- Dump Truck hauling & Dumping ke disposal
area / lokasi pembuangan
Hasil pembersihan dikumpulkan untuk kemudian dibakar. Pengumpulan dan pembakaran dilakukan
pada lokasi yang dianggap aman, dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan sekitar. Sisa
Pembakaran yang sudah padam sama sekali ditanam
dan diurug kembali secara rapi.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Peralatan:
- Bulldozer Stripping
Pengupasan Lapisan Atas / Stripping
- Pengupasan lapisan top soil (stripping) Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.
Stripping dilakukan dengan kedalam
minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-
pohon dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar diisi
dengan tanah kemudian dipadatkan.
TAHAP PEKERJAAN FISIK II.4.4. Pengalihan Aliran air sungai dan Pengeringan
Melihat Struktur & kondisi yang ada, maka pada saat pelaksanaan Pekerjaan
Bendung dan Intake, akan dilaksanakan Pengalihan Aliran Sungai yang ada.
Penggalian dan pembuatan Diversion Chanel sementara (untuk bendung / weir). Penggalian dan pembuatan diversion chanel dengan alat berat. Untuk selanjutnya
Material galian dapat digunakan sebagai cofferdam. Construction Open Cut.
1). Penggalian saluran pengelak dan tanggul penutup alur
- Galian saluran pengelak merupakan galian terbuka untuk mengalihkan aliran sungai sesuai gambar rencana yang telah disetujui oleh Direksi
- Galian ini mencakup semua material, material hasil galian dibuang ke tanggul
penutup bagian hulu dan bagian hilir rencana pembuatan bendung atau sesuai petunjuk Direksi.
- Tanggul penutup alur Pekerjaan tanggul penutup alur dibagi menjadi 2 tipe timbunan :
1. Tanggul penutup aliran air bagian hulu 2. Tanggul penutup aliran air bagian hilir
Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan dengan penggalian saluran pengelak
Sebelum penimbunan dilakukan maka dilakukan pengupasan permukaan yang bakal ditimbun dengan tebal (t) = 20 cm atau 30 cm yang dilakukan dengan Bulldozer 15
Ton dan hasil kupasan dibuang keluar (50%) dengan menggunakan Excavator 0,9
m3 dibantu Dump Truck 6 Ton
Pelaksanaan timbunan tanggul penutup alur dengan menggunakan peralatan : - Excavator = Pengadaan material
- Bulldozer = Penghamparan timbunan sejauh 30 m dorong - Vibro Roller = Pemadatan timbunan
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pada lereng cofferdam yang berhubungan air sungai existing, dilindungi dengan Sand Bag
atau dapat juga dengan material batu yang besar (menghindari erosi material oleh tenaga aliran air sungai)
Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya
Peralatan Kerja : - Excavator+breaker : Gali tanah berbatu - Excavator : Gali Canal dan Tuang material
coferdam - Bulldozer : menghampar material urugan
coferdam dan dilanjutkan dengan pemadatan oleh alat Pemadat
- Dump Truck (jika diperlukan) untuk angkut tanah galian lebih dari jangkauan excavator dan buldozer
Diversion Canal
Intake& Saluran Pembawa
Struktur Bendung
Cofferdam
Cofferdam
Diversional Canal
Water Flow
Cofferdam
Work Site
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Macam Pengadaan Material Cofferdam
Rencana Bangunan Saluran Pengelak;
Saluran Pengelak (Diversion Canal) - Lebar dasar (b) = 20 m
- Kemiringan talud = 1 : 1 - Kedalaman saluran (h) = 2,5 m
- Lebar bantaran (kiri - kanan) = 2,5 m - Tinggi jagaan (freeboard) diatas
bantaran = 1,5 m
KIsdam (Coverdam) - Lebar atas (b) = 4 m
- Kemiringan talud = 1 : 0.5 - Tinggi kistdam (h) = 4,0 m
Gambar & Dimensi diatas hanya sebagai Ilustrasi dari Pekerjaan “Saluran Pengelak / diversion canal” secara umum. Untuk bentuk dan Dimensi sebenarnya dilapangan sesuai dengan Gambar Kerja, BQ dan kondisi real lapangan
20 m
30 m
33 m
1.5 m 1.5 m
8 m
4 m
4 m
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
FLOW CHART SALURAN PENGELAK
START
Pek. Survey & Pengukuran
Cek
Ok
No
Pek. Pengajuan Gambar & Rencana Kerja
Cek
Ok
No
Pek. Penggalian Saluran Pengelak
Cek
Ok
No
Pek. Penimbunan Tanggul Penutup Alur
Cek
Ok
No
Pek. Bongkar Tanggul Penutup Alur
Cek
Ok
No
Pek. Batu kosong atau rip-rap
Cek
Ok
No
Pek. Struktur Bendung
Cek
Ok
No
Bongkar Batu kosong atau rip-rap
Cek
Ok
No
FINISH
Pek. Penutupan Kembali Saluran Pengelak
Cek
Ok
No
Pek. Pengalihan aliran sungai ke Bendung
Cek
Ok
No
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
2). Pengeringan lokasi Pondasi Bangunan Utama Bendung dengan
pemompaan.
Fasilitas Pengeringan untuk Bendung dan Intake dilaksanakan untuk mengeringkan Lokasi pekerjaan dari genangan air, berupa Pompa Submersible
6”, 4” dengan vinyl hose untuk temporere di lokasi pekerjaan dengan cara memompa genangan air ke luar cofferdam
Pengeringan :
- Pengajuan schedule dan ijin dari direksi pekerjaan
- Peralatan Pompa air dengan kapasitas yang memadai (dimana alat tersebut diperkirakan mampu
untuk menyedot air yang ada selama pekerjaan berlangsung atau lingkungan menjadi kering) di
mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
- Dibuat selokan dan dibuat tempat penampungan dimana ujung dari selokan tersebut berujung ke
tempat penampungan air tersebut.
- Selanjutnya pipa air dari pompa air diletakkan pada tempat penampungan air tersebut untuk kemudian dialirkan/dibuang ke luar dari lokasi pekerjaan.
FLOW CHART
SURVEY
PENGAJUAN GAMBAR DAN RENCANA KERJA
persetujuan Tidak
Ya
PELAKSANAAN GALIAN SALURAN PENGELAK
PELAKSANAAN PEKERJAAN COFERDAM & PENGERINGAN
START
FINISH
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.4.5. Pekerjaan Bendung dan Intake
Gambar ”hanya sebagai contoh” Struktur Bendung dan Intake secara umum Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Fungsi utama dan prinsip rancangan dari bendung dan intake: - Intake harus mampu mengalihkan air sungai ke dalam
saluran pembawa pada debit tertentu setiap saat - Lokasi intake sebaiknya di sisi luar belokan sungai untuk
meminimalisasi pengendapan di saluran pembawa - Usaha pencegahan perlu dilakukan untuk memisahkan
sampah terapung (dengan saringan kasar atau lubang intake bawah muka air) dan kerikil (ambang di dasar), dari air yang masuk ke saluran pembawa
- Pintu air harus diletakkan sedekat mungkin dengan
lubang intake agar memudahkan penggelontoran endapan yang ada di depan lubang intake
1. Pekerjaan Pendahuluan
Pelaksanaan konstruksi bendung baru bisa dilaksanakan setelah penunjang konstruksi telah dilaksanakan dengan baik dan memenuhi syarat yang diharapkan sebagai fungsi
struktural , fungsional dan keamanan selama masa konstruksi .
Untuk Tahapan Pekerjaan Struktur Bendung itu sendiri dapat diuraikan sebagai berikut:
Secara umum, Pekerjaan Konstruksi bendung dibagi dalam tahapan pekerjaan Sebagai Berikut :
Tahap 1;
Penunjang konstruksi disini yang dimaksud adalah; - Peralatan survey dan tenaga survey yang memadai beserta alat bantu lainnya
- Pekerjaan Pembangunan Tanggul Penutup / Kisdam dan Dewatering. Saluran pengelak dengan kapasitas pengalirannya dan tanggul penutup alur yang kokoh dan aman
terhadap banjir selama masa pelaksanaan konstruksi. Selama pelaksanaan pekerjaan struktur bendung, dilakukan pemompaan air yang ada dengan mesin pompa air keluar
lokasi pekerjaan. - Penyiapan lahan untuk buangan atau penyimpanan sementara hasil galian
- Penyiapan lahan untuk stockpile material beton dan pasangan batu yang dekat dengan
lokasi kerja.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pelaksanaan konstruksi Bendung dibagi menjadi 2 bagian utama :
Tahap 2;
Pekerjaan Struktur Bendung
Pekerjaan Bendung secara umum. Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah / hilir (kolam olak / Stilling Basin)
menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke tubuh bendung (bagian lebih
tinggi) sampai lantai muka/hulu (Aprron). Kemiringan galian dibuat 1 : 0,5 untuk mencegah kelongsoran
Gambar hanya sebagai contoh ” Pekerjaan Struktur Bendung dan Intake secara Umum”
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender
dokumen
Bagian Hilir Bendung;
- Mercu/pelimpah dan lantai pembilas
- Lantai kolam olakan
- Dinding penahan kiri/kanan & intake
- Dinding sayap hilir - Batu Kosong
Bagian Hulu Bendung; - Lantai muka (appron) - Dinding sayap hulu
Work Direction
Bagian Hulu Bendung Bagian Hilir Bendung
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Tahapan Pekerjaan
1. Pek. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Assumsi : 1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu
Peralatan Kerja; - Excavator dan Buldozer
- Alat Bantu
Uraian Pekerjaan :
1. Sebelum dilaksanakan pekerjaan, ditentukan terlebih dahulu lokasi pekerjaan berupa panjang dan lebar lokasi pekerjaan
2. Dilaksanakan pembersihan lokasi pekerjaan dengan peralatan berat dengan uraian
pekerjaan sebagai berikut ;
2.1. Pekerjaan Pembersihan (land clearing) & Pembongkaran (grubbing) Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang tidak diperlukan sesuai
dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak, dll) yang harus dibersihkan dengan menggunakan Excavator
sesuai dengan spesifikasi teknis.
Hasil pembersihan dikumpulkan untuk kemudian dibakar atau dibuang ke lokasi
pembuangan. Pengumpulan dan pembakaran dilakukan pada lokasi yang dianggap aman, dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan
sekitar. Sisa Pembakaran yang sudah padam sama sekali ditanam dan diurug kembali secara rapi.
2.2. Pengupasan lapisan top soil (stripping) Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan).
Stripping dilakukan dengan kedalam kurang lebih 15 s/d 20 cm. Pohon-pohon
dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar diisi dengan tanah
kemudian dipadatkan
Pekerjaan Perintisan dan Pembersihan Pembersihan lokasi pekerjaan dari
material yang tidak diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis ( semak, rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak, dll)
Peralatan:
- Gergaji Mesin / Chain saw
- Bulldozer
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Atau ditentukan lain, Material hasil pembersihan dibuang ke lokasi pembuangan / disposal area
- Excavator /wheel loader Loading
- Dump Truck hauling &
Dumping ke disposal area / lokasi pembuangan
Pengupasan Lapisan Atas / Stripping
- Pengupasan lapisan top soil (stripping) Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.
Stripping dilakukan dengan kedalam minimal 15 - 20 cm atau ditentukan lain
sesuai yang dipersyaratkan. Pohon-pohon
dibongkar sampai keakar-akarnya, kemudian bekas akar diisi dengan tanah
kemudian dipadatkan.
Peralatan:
- Bulldozer Stripping
2. Pek. Galian Tanah
Galian bendung dibagi menjadi 2 bagian dengan tahapannya : Galian Bagian Hilir :
- Penggalian tanah untuk arah baru aliran air ke sungai
- Penggalian tanah untuk kolam olak/down stream/Stilling - Pelaksanaan Penggalian untuk struktur penahan tebing/talud bagian kiri dan kanan
bagian downstream - Pelaksanaan Penggalian pondasi bagian tubuh bendung/mercu bendung dan dinding
penahan tegak kiri dan kanan sampai Appron
Galian Bagian Hulu :
- Penggalian dasar sungai sampai elev. dasar rencana lantai muka / Appron sesuai
gambar kerja.
Peralatan Kerja Galian: Peralatan yang digunakan untuk penggalian adalah sebagai berikut :
- Excavator Kap. 0.9 m³ = 2 Unit (lok Bendung) - Alat bantu lainnya
Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaa” yang
merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Peralatan Kerja Pembuangan dan Timbunan ex galian:
Peralatan yang digunakan untuk membuang hasil galian adalah sebagai berikut : - Wheel Loader = Untuk loading material ex galian di stock pile ke
dumptruck (unsuitable material / material dibuang) - Dump truck = sesuai kebutuhan
- Alat bantu lainnya
Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaan” yang
merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.
Visualisasi / Gambaran Pekerjaan
Galian oleh excavator dan dibuang disekitar lokasi galian (stock pile). Material
galian terpakai dipakai untuk timbunan dan tidak terpakai dibuang. Loading dengan wheel loader
Galian langsung dari excavator ke dump truck menuju buangan atau lokasi timbunan (tanpa stock
pile)
Handling material galian
Pada Lokasi galian dengan lereng berundak / lereng berbentuk sesuai gambar kerja (galian dengan ketinggian)
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Proses Galian
Gambar dibawah hanya sebagai ”Ilustrasi Tahapan Pekerjaan Galian Bendung Secara Umum”, adapun
bentuk, ukuran dari rencana galian sebenarnya sesuai dengan dokumen pelelangan
Proses Galian
Tahapan Layer Galian
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Kisdam dan Dewatering
Bersamaan dengan penggalian struktur bendung untuk menjaga agar permukaan
galian tiap tahapan tidak tergenang air akibat rembesan dan air hujan maka dilakukan pengeringan / dewatering dengan penggunaan submersible pump dia 4" sebanyak 8
unit dengan menggunakan Genset 100 Kva.
Peralatan dewatering (pompa) dilengkapi masing - masing dengan selang pembuang
(sunny hose) @ 50 m dan pipa pvc yang ditanam didalam tanggul pengarah alur sesuai dengan posisi pompa masing - masing.
FLOW CHART GALIAN TANAH
START
FINISH
TIDAK
Check
TIDAK OK
SURVEYING WORKS
EXCAVATION
MATERIAL HASIL
GALIAN
PERBAIKAN
Material Tidak terpakai/tdk dapat
dimanfaatkan
Pembuangan Hasil galian disekitar lokasi
pekerjaan
Material terpakai/ dapat dimanfaatkan
Timbunan Kembali dipadatkan
Timbunan pada lokasi lain yang
dipersyaratkan
INSPECTION
OK
Sesuai yang dipersyaratkan dalam dokumen Pelelangan
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pekerjaan yang termasuk dalam Pekerjaan Galian Tanah
2.1. Galian tanah biasa untuk Bangunan;
Semua galian tanah, pasir, kerikil dan batu campur pasir yang dapat digali secara efektif dengan peralatan dan tenaga orang seperti yang disetujui Direksi.
2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara efektif dengan
menggunakan " ripper" atau "gigi bucket"
2.3. Galian Batuan Keras dengan Peledak (Blasting)
Uraian
2.1. Pek. Galian Tanah Biasa (Lunak) dan Pembuangan Assumsi :
1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu
Peralatan Kerja;
- Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian - Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan yang telah
disetujui
- Alat Bantu
Uraian Pekerjaan : Pekerjaaan ini meliputi semua galian dalam batas rencana yang ada dalam gambar,
pemindahan, pengangkutan, pemanfaatan atau pembuangan, pembentukan bidang galian dan penyempurnaan bidang galian terbuka, sesuai spesifikasi dan garis,
ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang melintang yang tercantum dalam gambar
dan petunjuk konsultan Pengawas.
Pelaksanaan: 1. Pekerjaan persiapan meliputi :
- Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga
2. Pekerjaan Pengukuran. Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk
mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.
3. Penggalian
Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar
kerja atau yang dipersyaratkan.
Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat digunakan kembali untuk urugan kembali (Urugan tanah setempat)
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan dump truck
dibuang ke disposal area yang disetujui direksi
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pekerjaan Peralatan & kegunaan
Pek. Galian
=
1.
2.
Excavator
untuk memotong / menggali di lokasi galian/pekerjaan dan dari proses galian dituang ke
bak dump truck untuk selanjutnya dihantar ke lokasi timbunan / Pembuangan
Dump Truck
Menghantar material galian ke lokasi pembuangan
/ Timbunan
Visualisasi Pekerjaan
Excavation by Excavator
Excavation by Excavator
Gambar hanya sebagai alat visual, tanpa dimensi dan bentuk sebenarnya
Ramp untuk turun – naik alat berat dan truck
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pekerjaan galian dengan
kedalaman tidak lebih dari 2 m.
Secara umum lereng pada galian tidak lebih dari 2 m
dibuat tegak, atau jika ditentukan lain sesuai
kondisi lapangan, lereng
galian dibuat miring 1:3 ataupun 1:2
Pekerjaan galian dengan
kedalaman lebih dari 2 m tapi tidak lebih dari 4 m
Secara umum lereng pada galian tidak lebih dari 2 m
dibuat miring 1:3 atau 1:2
Pada Lokasi galian dengan lereng berundak / lereng berbentuk sesuai gambar kerja (galian dengan ketinggian)
Untuk Lokasi yang tidak dapat dijangkau dengan Alat berat, Pekerjaan dapat dilakukan Oleh Pekerja
& alat bantu
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
FLOW CHART PEKERJAAN GALIAN
Check
TIDAK OK
SURVEYING WORKS
EXCAVATION
MATERIAL HASIL GALIAN
PERBAIKAN
INSPECTION
OK
TIDAK
Material Tidak terpakai/tdk dapat
dimanfaatkan
Pembuangan Hasil galian ke disposal area
Material terpakai/ dapat dimanfaatkan
Penimbunan langsung di lokasi Pek. penimbunan
Penimbunan di lokasi penimbunan
sementara/stok area
PEKERJAAN TIMBUNAN/URUGAN
TANAH
START
FINISH
Sesuai Persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Lelang
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
2.2. Galian tanah berbatu : lapis batu yang dapat dibongkar secara efektif dengan
menggunakan " ripper" atau "gigi bucket"
Assumsi : 1. Pekerjaan dengan Alat berat, Pekerja dan alat bantu
Peralatan Kerja;
- Excavator untuk penggalian dan menempatkan hasil galian
- Dump truck untuk membuang material ex galian ke lokasi pembuangan yang telah disetujui
- Alat Bantu
Secara khusus, galian tanah berbatu adalah pekerjaan galian pada lokasi tanah dengan
permukaan berbatu yang ditentukan dalam spesifikasi teknis dan gambar kerja dan pekerjaan ini dapat dilakukan dengan peralatan excavator
Pelaksanaan:
1. Pekerjaan persiapan meliputi : - Penyiapan Shop Drawing hingga mendapat approval dari Engineer
- Penyiapan peralatan kerja dan tenaga
2. Pekerjaan Pengukuran.
Sebelum penggalian dimulai, harus dilakukan pekerjaan Pengukuran untuk mengetahui batas-batas dan elevasi rencana penggalian.
3. Penggalian Penggalian dilakukan dengan cara :
3.1. Galian dengan Excavator (tanpa
alat breaker) Excavator untuk penggalian
batuan dan memuat material dari hasil galian batuan ke bak dump
truck / stock pile sementara
3.2. Galian dengan Excavator + alat
breaker (Jika diperlukan)
Untuk Galian batuan yang keras
(tidak dapat langsung digali oleh buket excavator), galian dapat
dilakukan dengan breaker.
Material yang telah hancur diangkut oleh excavator ke bak
dump truck.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Penggalian dilakukan sesuai garis ketinggian dan elevasi yang ditunjukan dalam
gambar.
Material hasil galian ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar kerja atau yang dipersyaratkan.
Material hasil galian yang dapat dimanfaatkan (suitable material) dapat digunakan
kembali untuk Pekerjaan Timbunan
Material hasil galian yang tidak memenuhi syarat diangkut dengan dump truck
dibuang ke disposal area yang disetujui direksi.
3. Pekerjaan Struktur Bendung
Secara Umum Pekerjaan dilakukan pada bagian bendung yang terendah (kolam olak / Stilling Basin) menuju bagian yang lebih tinggi. Pekerjaan dilanjutkan ke tubuh bendung (bagian lebih
tinggi) sampai lantai muka (Aprron).
Urutan Pelaksanaan pekerjaan bendung adalah sebagai berikut : Penggalian tanah telah selesai dilaksanakan.
Pelaksanaan pasangan batu untuk dasar/landasan pada lokasi down stream
Pelaksanaan pekerjaan struktur penahan tebing/talud bagian kiri dan kanan dari pasangan batu kali (termasuk wheep hole) bagian downstream secara bertahap.
Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Batu kali pada dinding Penahan tegak pada tubuh bendung dan dinding tegak pada Pintu Intake dan Penguras dan dinding appron
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu untuk dinding penahan tegak di bagian pintu
penguras Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu pada tubuh bendung
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali untuk lantai muka (Appron) Pelaksanaan Pekerjaan Batu kosong
Pelaksanaan selimut beton diatas pasangan batu pada dasar/landasan pada lokasi down stream – Tubuh bendung - Appron
Pemasangan pintu-pintu air di intake dan penguras
Pekerjaan lainnya sesuai gambar kerja
Material hasil galian bendung yang berupa sirtu (gravel) di tempatkan/di bawa ke screen plant untuk diproses menjadi bahan baku beton, sedang material sirtu yang bercampur dengan
tanah ditempatkan disebelah kiri dari tanggul sementara.
Tahapan Pasangan batu kali dikerjakan setelah pekerjaan galian selesai dan mencapai elevasi
yang dikehendaki. Pekerjaan Pasangan batu dimulai dari lokasi kolam olak melebar ke pondasi dinding penahan kiri – kanan ke arah hilir dan hulu, lokasi ini dikerjakan dulu karena berada
lebih rendah dibawah muka air sungai, sehingga penanganan dewatering di lokasi tersebut
perlu perhitungan yang lebih cermat untuk menghindari longsornya dinding galian dan yang akan mengakibatkan bertambahnya volume pekerjaan.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Tahapan pekerjaan:
Tahap terakhir adalah Selimut Beton
Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi ”Tahapan Pekerjaan Bendung”. Untuk struktur Bendung sebenarnya sesuai Gambar Kerja dalam tender dokumen
Peralatan Kerja;
- Concrete mixer sebagai alat pengaduk mortar/adukan - Alat bantu
Pelaksanaan:
1. Spesifikasi Material dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1.1. Batu belah yang digunakan bebas/bersih dari tanah/Lumpur, kuat, bersih, bersudut (tidak bulat), tidak retak, tidak porous, mempunyai berat jenis > 2,4.
Batu yang dipakai adalah batu sungai yang dibelah atau atau gunung yang keras dengan diameter natara 20 cm s/d 30 cm atau ditentukan lain sesuai
dokumen spesifikasi teknis.
1.2. Pasir pasang bebas dari kandungan tanah/Lumpur, kasar dan bersih. 1.3. Semen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis dalam dokumen
lelang atau sesuai dengan yang dipergunakan dalam pekerjaan Beton. 1.4. Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidak
mengandung material yang merugikan (sesuai syarat yang diminta dalam
spesifikasi teknis).
2. Semen, pasir dan air dengan perbandingan/komposisi sesuai dengan spesifikasi teknis dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer
dengan pengadukan minimum 2 menit. Adukan yang tidak digunakan lagi dalam waktu 30 menit setelah air dicampurkan,
dibuang/tdk dipakai
Komposisi campuran: - Pasangan Pondasi batu kali 1Pc : 4 pasir
3. Material batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaan dengan air sebelum
dipasang (3-4 jam)
4. Penggalian dasar dari konstruksi dilakukan terlebih dahulu 5. Pasangan pondasi batu kali disusun dengan baik dan saling interlocking.
Tebal spasi antar batu sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis 6. Pekerjaan pemasangan dengan tenaga manusia dan alat Bantu
= Tahap 1 = Tahap 2 = Tahap 3 = Tahap 4
Arah Pekerjaan
= Tahap 5
Bagian Hilir Bendung Bagian Hulu Bendung
1 1
2
2
3
4 5
Selimut beton
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
7. Untuk Elevasi Permukaan dapat dibantu dengan menggunakan patok kayu yang yang diberi benang antara patok tersebut
8. Pekerjaan dilanjutkan dengan selimut beton (K225) dengan memakai split
Peralatan Kerja: Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Concrete Mixer Kap. 0.25 m³ = 5 Unit
- Dump truck = sesuai kebutuhan - Alat bantu lainnya
Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaan” yang
merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.
PROSES PELAKSANAAN
Proses Produksi Adukan / Mortar
Proposal Lokasi Quary Batu
dan metode transportasi serta stock material
Pada Lokasi Quary Batu - Material diambil oleh
Pekerja / tenaga manusia dan alat bantu
- Material dituang ke dalam
bak dump truck - delivery material batu ke
lokasi pekerjaan (Tanpa stock)
LEMBAR BERIKUTNYA
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Produksi dengan Concrete Mixer / Molen
Produksi Mortar menggunakan beberapa unit Concrete Mixer lokasi yang berpencar /
berjauhan dimana dapat dilakukan pekerjaan
secara bersama / serempak
PELAKSANAAN PEKERJAAN
4. Pekerjaan Pasangan Batu Untuk Dinding Hilir dan Hulu
Pasangan batu dinding sayap hulu dilaksanakan setelah dinding penahan + intake bendung selesai/ timbunan dibelakang bangunan selesai, menggunakan camp 1 PC :
4 Psr.
Adukan campuran dengan menggunakan Concrete Mixer 0,25 m3 menggunakan
ukuran takaran dari kayu yang telah disetujui oleh Direksi. Bila diperlukan weep hole sesuai gambar, digunakan pipa pvc dia 2" yang dibungkus
ijuk diujung pipa bagian dalam yang dipasang bersamaan dengan pasangan batu.
Pekerjaan yang mengikuti pekerjaan pasangan batu - Pekerjaan siaran camp 1 PC : 2 Psr (permukaan pasangan batu bagian luar)
- Pekerjaan plasteran 1 PC : 3 Psr (permukaan top pasangan)
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
FLOW CHART
Air Pasir Semen
Dicampur & diaduk dengan concrete mixer
Stones Material
Dibersihkan dan Dibasahi
Mortar materials
Lokasi Pekerjaan (Konstruksi 1)
Finishing
Produksi oleh pekerja & alat bantu
Ok
No
Ok
No
Distribusi oleh pekerja dan gerobak
Pekerjaan pada lokasi lainnya
Ok
No
Finishing
START
FINISH
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
5. Pekerjaan Selimut Beton (K225) dan Pekerjaan Beton Bertulang lainnya
1. Pekerjaan : 1.1. Untuk Besi Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu (bar
bender dan bar cutter) 1.2. Untuk Beton Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete Mixer) dan
tenaga manusia dan alat Bantu.
2. Lokasi pekerjaan : pada struktur beton di lokasi sesuai gambar kerja dan bq.
Uraian:
Pembesian / Tulangan
1. Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan. 2. Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang
proyek. Mutu Baja tulangan (besi beton) sesuai yang dipersyaratkan di dalam spesifikasi
teknis dan gambar rencana/gambar kerja.
3. Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan
dengan bar bender dan dikerjakan pada saat suhu dingin 4. Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan
dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat. Diameter Baja tulangan yang digunakan dengan detail perakitan sesuai dengan
gambar kerja.
5. Kawat pengikat (kawat bendrat) terbuat dari Baja Lunak dengan Diameter dan Mutu kawat bendrat sesuai dengan spesifikasi teknis
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
FLOW CHART PEKERJAAN BESI TULANGAN
Tidak
Pabrikasi & pemasangan
Baik Tidak
Baik
Daftar pembengkokan tulangan (BAR BENDING)
Pemeriksaan material -Test tarik
Penimbangan material Cari material baru
Pemotongan dan pembengkokan
Pemasangan di lapangan
Pemeriksaan : - Diameter - Jumlah - Lokasi
Siap di cor beton
Perbaikan pemasangan
Pengangkutan material besi dari supplier & transportasi ke lokasi pekerjaan
Penyimpanan di stock material/gudang proyek
Hasil Test
Hasil
START
FINISH
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Bekisting
Asumsi:
1. Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu 2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja .
Uraian:
1. Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm sebagai bentuk dan balok kayu
sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan (gudang proyek). Material Bekisting kuat dan kokoh.
2. Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.
3. Untuk mendapatkan bentuk vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau unting-unting
4. Pada tiap sambungan antar lempeng multiplek ataupun multiplek itu sendiri diusahakan
tidak terdapat celah/bocor.
FLOW CHART
START
Pengangkutan material dilokasi pabrik/supplier
Transportasi/delivery ke lokasi pekerjaan
Perletakan / penyimpanan material di gudang proyek
Perakitan / pembentukan dilokasi pekerjaan
(pembesian telah selesai)
Pengecekan untuk bentuk, celah / kebocoran dan
kekuatan
FINISH
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pengecoran / Pembetonan
Image hanya sbg Ilustrasi, campuran sesungguhnya sesuai dengan mutu beton dan spek teknis
Peralatan:
- Concrete Mixer - Alat bantu lainnya
Memanjang pekerjaan
Keterangan : Gambar diatas hanya sebagai Ilustrasi ”Tahapan Pekerjaan Bendung”. Untuk struktur Bendung sebenarnya sesuai Gambar Kerja dalam tender dokumen
Pertimbangan untuk menghasilkan pekerjaan beton yang baik - Kualitas beton yang bagus tergantung dari proporsi bahan pembuatnya seperti
semen,pasir, kerikil dan air
- Kurangnya semen dalam campuran menyebabkan beton kurang berkualitas dan lemah - Terlalu banyak air menyebabkan kualitas beton buruk
- Penting untuk mengukur dan menambahkan kerikil dan pasir secara terpisah untuk membuat beton padat yang berkualitas
- Gunakan selalu kerikil yang bersih
Asumsi:
1. Pekerjaan dengan alat mekanik (Concrete Mixer) dan tenaga manusia dan alat Bantu. 2. Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja .
Uraian:
1. Pekerjaan Persiapan.
1.1. Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton. 1.2. Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari supplier ke
lokasi pekerjaan dan disimpan dalam tempat penyimpanan/Gudang/Storage. Untuk semen, saat penyimpanan material semen dilakukan perlakuan khusus yaitu
tempat penyimpanan yang tahan cuaca, yang kedap udara dan mempunyai lantai
kayu yang lebih tinggi dari tanah sekitar/tinggi minimum 50 cm diatas tanah dan maksimum tumpukan/susunan adalah 2 meter.
1.3. Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang. 1.4. Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan spesifikasi teknis
yang ada dalam dokumen lelang. Penggunaan semen tidak lebih dari 90 hari pengiriman, jika lebih dibuang.
Penggunaan Semen digunakan dengan satu merk dan telah disetujui oleh direksi.
1.5. Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organic dalam jumlah yang dapat merusak. Air diuji sesuai dan harus memenuhi ketentuan dalam dokumen lelang.
1.6. Aggregat, kasar yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari
spesifikasi dokumen lelang Aggregat bersih dan bebas dari Lumpur, debu dan partikel lain yg lembut, alkali
dan bahan organic/subtansi yang dapat merusak mutu beton. Material batu yang digunakan adalah berupa koral atau crushed stones yang
mempunyai susunan gradasi yang baik, padat (tidak porous) dan kekerasannya cukup sesuai dengan spesifikasi teknis.
Selimut beton
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
1.7. Pasir/agregat halus yang digunakan adalah pasir pasir alam yang didapat dari sungai/sumber alam ( hasil dari sungai atau tambang pasir) dan telah mendapat
persetujuan direksi dan telah diuji kelayakannya.
Pasir bersih, bebas dari tanah liat, karang, bahan organic dan alkali dan bahan lain yang dapat merusak mutu beton.
Kandungan maksimum terhadap lempung, lahar dan debu tidak lebih dari 5% perbandingan berat ketika dites dengan standart yang ditentukan dalam spesifikasi
teknis
Pasir yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.
2. Pencampuran dan Penakaran.
2.1. Rancangan Campuran Proporsi bahan dan berat penakaran menggunakan metode sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.
2.2. Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton dilapangan dan
disaksikan oleh direksi pekerjaan. Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang
dan mendapat persetuan dari direksi pekerjaan
2.3. Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen lelang
2.4. Pencampuran :
2.4.1. Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (alat mixer) 2.4.2. Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat
ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang
digunakan dalam setiap penakaran. 2.4.3. Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate,pasir dan semen
yang telah ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
2.4.4. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukan dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dimasukan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung ¼ bagian. Waktu pencampuran
untuk mesin kapasitas ¾ m3 atau kurang selama 1,5menit; untuk mesin lebih besar waktu ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
2.4.5. Adukan beton dicor dalam waktu 1-2 jam setelah pengadukan dengan air
dimulai. 3. Pelaksanaan pengecoran.
3.1. Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah lainnya.
3.2. Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya telah disiram dengan
calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum
instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
3.3. Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia (sebelumnya material beton ditampung pada tempat penampungan untuk kemudian dituang langsung ke
tempat bekisting) dan untuk lokasi yang dapat dijangkau oleh alat mixer,
penuangan dilakukan langsung dari alat mixer ke lokasi bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi
pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi). 3.4. Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang
memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai
tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton.
3.5. Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 °C dan tidak kurang dari 4,5 °C.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
3.6. Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara manual dapat dideteksi dengan indera pendengaran. Jika alat vibrator di dalam beton frekwensi suara
yang dihasilkan rendah dan semakin meninggi. Saat frekwensi suara yang
dihasilkan konstan dimungkinkan pemadatan sudah cukup. 3.7. Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
Peralatan Kerja:
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Concrete Mixer Kap. 0.25 m³ - Concrete Vibrator
- Alat bantu lainnya
Waktu Pelaksanaan = sesuai dengan Lampiran “ Jadual Pelaksanaan Pekerjaa” yang merupakan satu kesatuan dalam dokumen penawaran.
FLOW CHART 1. Persiapan
Ya
Ya
Pemeriksaan Material
Buat Campuran Percobaan
Pekerjaan Beton dilapangan
Cari Bahan lagi
Tidak
Buat Campuran Lagi
Tidak
Hasil
Test
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
2. Pekerjaan Dilapangan
Persiapan bangunan : - Pemeriksaan ukuran, elevasi - Pemeriksaan cetakan beton - Pemeriksaan tulangan (jumlah, ukuran, bentuk) - Pemeriksaan material yang akan tertanam
(kalau ada)
Persiapan alat & bahan : - Persiapan material (jumlah & kualitas) - Persiapan alat (mixer,concrete vibrator
dsb) - Persiapan alat bantu
Persiapan cor : - Talang, bucket, alat angkut
adukan/bucket, dll - Tenaga kerja
Pengadukan campuran beton
Pengecoran & pemadatan Ambil kubus beton
Pemeliharaan
Bongkar Cetakan
Pemeriksaan Hasil
Keropos Bagus
Perbaikan
Pekerjaan diterima
Baik Test umur 28 hari
PEKERJAAN PEMERIKSAAN BETON
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pekerjaan Pemeriksaan Kubus
Ambil kubus beton
Test umur 7 hari atau ditentukan lain sesuai dg spesifikasi teknis
Tidak
Baik
Evaluasi
Test umur 28 hari Perbaikan Campuran
Pekerjaan diteruskan
Tidak Baik
Pekerjaan diterima
Evaluasi
Bangunan dibongkar
Catatan : - Perbaikan campuran - Perbaikan cara kerja - Dll.
Pembangunan Kembali
Hasil
Hasil
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
6. Pek. Timbunan / Urugan
Assumsi: 1 Pekerjaan dilakukan pekerja dan alat bantu. 2 Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar kerja
Uraian: Pekerjaan ini terdiri dari penimbunan tanah kembali dari material hasil galian yang dapat
dipakai kembali (suitable material)
Peralatan pekerjaan yang - Excavator
- Buldozer
- Mesin gilas / Baby Roller (untuk lokasi yang tdk memungkinkan dengan baby Roller pekerjaan dengan Stamper)
- Alat bantu lainnya
Pelaksanaan Pekerjaan 1. Penghamparan material timbunan lapis perlapis dengan ketebalan yang sama dan lebar
timbunan sesuai dengan garis kelandaian, penampang melintang dan ukuran yang
tercantum di gambar.
2. Metode pemadatan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu timbunan , dalam arah
memanjang.
Timbunan dihampar dalam lapisan dengan tebal padat < 20 cm dan > 10 cm atau
dengan kata lain Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm
Untuk pemadatan yang tidak dapat dicapai dengan alat pemadat mesin gilas,
pemadatan dapat dilakukan dengan mesin penumbuk loncat mekanis atau timbres
(hand stamper). Penghamparan dalam horizontal dengan ketebalan tebar gembur tidak lebih dari 15 cm.
3. Kadar air.
Apabila tanah timbunan tidak mengandung kadar air yang mencukupi, perlu disiram air
menggunakan water tank sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah terlalu basah maka perlu dikeringkan dulu sebelum dipadatkan.
4. Jumlah Passing Compaction.
Passing alat pemadat ditentukan berdasarkan hasil Trial Compaction yang telah
disetujui, sesuai dengan jenis tanah dan jenis alat yang dipergunakan.
Untuk terakhir, setelah seluruh pekerjaan Bendung, Bangunan Sadap / Intake dilanjutkan dengan Pemasangan Pintu
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Tampak Depan
Pemadatan dengan Vibratory Roller
Tampak Samping
Pekerjaan Timbunan dari material hasil Galian dapat dikerjakan langsung melihat kesiapan
lokasi.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
7. Pekerjaan Pintu Air
Assumsi;
1. Pekerjaan dilakukan secara mekanik , tenaga manusia dan alat bantu 2. Lokasi pekerjaan : Sesuai Gambar Kerja
Uraian
1. Acuan SpesifikasiTeknis.
Acuan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : 1. Pintu Air mengacu pada standar yang telah ditetapkan/sesuai dengan permintaan
dalam dokumen pelelangan atau sesuai petunjuk direksi.
2. Material/Bahan.
Semua mutu bahan/material yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang diminta dalam dokumen lelang.
Pabrikasi material pintu air dengan Dimensi, bentuk dan mutu sesuai dengan spesifikasi
teknis yang disyaratkan, dibuat oleh pihak supplier/sub kontraktor spesialis yang telah diajukan oleh kontraktor dan disetujui oleh direksi (owner) dengan acuan gambar
rencana dan uji kelayakan dengan bersandar pada ketentuan/standar yang diminta
dalam dokumen lelang.
Semua proses kerja pembuatan pintu air akan diawasi oleh kontraktor dan urutan kerja serta detail material pintu (material utama, assesoris dan finishing) mengikuti aturan
yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang. Pihak owner/direksi akan melakukan
inspeksi atas proses pembuatan material pintu pada saat Material on site/pabrik dan Saat Pabrikasi berlangsung.
3. Pelaksanaan.
3.1. Sebelumnya Konstruksi dudukan pintu dengan luas sesuai gambar rencana untuk penempatan material pintu telah selesai dikerjakan.
Semua urutan kerja, detail, sambungan antar bangunan selesai dikerjakan
3.2. Material pintu didatangkan dari pabrik (supplier/sub kontraktor) ke lokasi
pekerjaan.
3.3. Dilakukan pemasangan/erection Pintu ke lokasi pekerjaan dengan dibantu oleh
manusia dan alat bantu. Perkuatan dengan angker, Pengukuran sipat datar, sambungan dengan las, pemotongan dan posisi pintu dilakukan dengan rapi dan
seakurat mungkin sesuai dengan gambar rancana. Pemasangan dilakukan dengan tenaga manusia dan alat bantu.
3.4. Setelah selesai semua pekerjaan pintu dan assesoris yang termasuk didalam pekerjaan tersebut, dilakukan uji coba dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
Approval oleh direksi dan dilanjutkan dengan Perawatan dan perbaikan-perbaikan jika ada kerusakan (semasih dalam masa pemeliharaan).
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
3.5. Detail Pelaksanaan
1. Guide Frame Guide frame akan dipasang dengan urutan pemasangan frame dasar,frame samping ,lintel beam
dengan uraian sebagai berikut : 1.1. Seal Beam (Frame Dasar )
Sebelum pelaksanaan pemasangan pastikan kondisi , lokasi yang akan dipasang dalam
kondisi kering atau bebas dari air bila kondisi Penempatan seal beam masih ada air buat kisdam sehingga untuk menampung air dan alihkan air tersebut sehingga tidak
mengganggu proses pemasangan seal beam.
Masukan seal beam kedalam block outnya dengan menggunakan alat
angkat yang tersedia dan alat bantu
lainnya jika diperlukan untuk kemudahan proses penyetelan dan
penyesuaiannya sesuai dengan gambar yang disetujui
Setel seal beam sesuai dengan gambar kerja perhatikan : kelurusan dan kerataan seal beam .
Pastikan elevasi permukaan seal beam usahakan perhatikan toleransinya.
Pertahankan posisi seal beam dengan baik terhadap toleransi yang ditentukan ketika
pengecoran tahap kedua dilaksanakan.
1.2. Frame Samping(side Frame)
Masukan frame samping kedalam blok outnya dengan menggunakan alat angkat yang tersedia dan alat bantu
lainnya jika diperlukan untuk kemudahan proses
penyetelan dan penyesuaiannya sesuai dengan gambar yang disetujui.
Gambar hanya sebagai Ilustrasi pekerjaan Pemasangan Pintu air. Dimensi, ukuran sesuangguhnya sesuai tender dokumen
Gambar hanya sebagai Ilustrasi pekerjaan Pemasangan Pintu air. Dimensi, ukuran sesuangguhnya sesuai tender dokumen
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Setel frame dasar dengan frame samping sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui
Setel frame samping sesuai dengan gambar kerja perhatikan terhadap clear span ,
kerataan ,senter line ,dan datum line yang telah ada..
Tetapkan frame dasar dengan frame samping dengan pengelasan sesuai dengan procedure pengelasan yang telah disetujui.
Tetapkan frame samping dengan Angkor yang ada dengan system tack weld.
Setelah selesai proses pemasangan guide frame ,akan diadakan pemeriksaan secara bersama dengan Pengawas Proyek ,dan Konsultan untuk dilanjutkan pelaksanaan
pengecoran kedua (second concrete) Selama dalam proses pengecoran akan selalu diawasi oleh Kontraktor Mekanikal untuk
menyakinkan tidak berubahnya suatu dimensi dari frame. Pemeriksaan ulang setelah dilakukan pengecoran yang telah dilaksanakan oleh kontractor
meyakinkan tidak ada perubahan dimensi.
2. Gate Leaf
Rakitlah seluruh kompenen-komponen daun pintu seperti karet perapat serta kelengkapan lainnya sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui
Sesuaikan daun pintu terhadap gate frame pada posisi yang benar sesuai dengan gambar yang disetujui dan
toleransi yang ditentukan.
Pasang Pintu Air pada frame yang telah tersedia.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
ERECTION DI SITE
FABRICATION
MINI HYDRO POWER
BAGAN ALIR
INSTALASI PINTU AIR / PINTU PENGURAS
Start
Pekerjaan Persiapan
Pengadaan Material
Proses Konstruksi
Pekerjaan Machining
Sand Blasting
Pekerjaan Setting
Pekerjaan Pengecatan
Pengangkutan
Pemasangan Pintu
Pekerjaan Finishing
Selesai
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.4.6. Pekerjaan Sand Trap / Saluran Penguras Pasir
- Letak : Sand Trap / Saluran Penguras Air berada diantara Bangunan Intake dan
Saluran Penghantar /waterway / Head race.
- Fungsi : Sebagai Penangkap endapan air/lumpur dan material endapan lainnya agar tidak terbawa ke saluran Penghantar dan Head Pond material air yang
digunakan untuk menggerakan turbin yang dihantar melewati Penstok
- Struktur: Sesuai Tender Dokumen. Secara Umum Elevasi Dasar Sand Trap lebih rendah dari elevasi dasar saluran penghantar. Ini dimaksudkan agar material endapan
yang terkumpul dapat dibuang melalui pintu penguras secara berkala atau jika
diperlukan. Saluran Penguras juga dibuat pintu Pelimpah
Layout ”hanya sebagai contoh” cara kerja sand trap secara umum Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Foto ”hanya sebagai contoh” Struktur Sand Trap secara umum
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
URUTAN DAN METODE KERJA 1. Pekerjaan Galian
1.1. Pek. Galian Tanah
Lunak dan
Pembuangan Uraian pekerjaan telah
dijelaskan pada lembar sebelumnya
Material dibuang ji sekitar
lokasi pekerjaan
Perapihan Galian oleh
pekerja dan alat bantu
Unsuitable Material
Galian dengan material dibuang ke
disposal area dengan alat tranport (jika ada)
- Material Ex galian dibuang ke lokasi
yang telah ditentukan dimana tempat tersebut tidak menggangu
lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan dirapikan
- Pekerjaan diassumsikan membutuhkan alat tranportasi
(dump truck)
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
1.2. Pek. Galian Tanah
berbatu dan Pembuangan
Uraian pekerjaan telah
dijelaskan pada lembar sebelumnya
Material dibuang di sekitar
lokasi pekerjaan.
Galian dengan material
dibuang ke disposal area dengan alat tranport (jika ada) dengan Dump
Truck
2. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran
Uraian pekerjaan telah
dijelaskan pada lembar sebelumnya
Urutan Pekerjaa;
- Struktur dasar dilaksanakan dahulu
- Dilanjutkan pekerjaan
dinding
3. Pekerjaan Beton dan Tulangan
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar
sebelumnya
4. Pekerjaan Pintu Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar sebelumnya
5. Pekerjaan Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja
- Pelaksanakan pekerjaan sesuai BQ dan Gambar Kerja
- Pekerjaan akan dilaksanakan sesuai spek. Teknis dan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan standar yang umum dalam pelaksanaan pekerjaan.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.4.7. Pekerjaan Saluran Penghantar / Waterway dan Jalan Kerja
A. Jalan Penghubung Kontraktor Akan membuat jalan Penghubung antar sesuai dengan Gambar Kerja dan
BQ (sebagai jalan penghubung antar unit Bangunan Utama dari PLTM) dengan Assumsi Penggunaan dan Pelaksanaan :
1. Penggunaan:
1.1. Jalan Penghubung kerja untuk mobilisasi dan demobilisasi peralatan kerja dan peralatan fasilitas kontraktor lainnya
1.2. Jalan kerja untuk aktivitas pekerjaan. Jalan kerja ini digunakan untuk Penanganan material dari proses konstruksi dsb.
1.3. Jalan Penghubung nantinya sebagai sarana penghubung / keneksi antar bagian dari PLTM (cth: Penghubung antar Weir – Water way- Head Pond -
Rumah Power, dsb)
2. Pelaksanaan : Peralatan Kerja;
- Excavator - Buldozer - Dump truck angkut meterial
- Baby Roller / Pedestrian Roller
- Alat bantu
Spreading and Grading By Bulldozer
2.1. Pekerjaan Drainase 2.2. Sub Grader preparation dengan Buldozer dan Baby
Roller 2.3. Pembuatan jalan insitu dengan menggunakan
material sirtu / AWCAS. Penghamparan dengan Buldozer.
2.4. Pemadatan Material untuk Jalan Insitu (lebar 1.5) dengan Baby Roller. Pemadatan sesuai spek. Teknis.
2.5 Pada Lokasi yang tdk dpt dijangkau dg alat berat, (pekerjaan secara manual) pekerja dan alat bantu.
B. Saluran Penghantar
Yang diperhatikan untuk membangun saluran Penghantar / headrace - Hindari penggunaan saluran tanah lebih susah dirawat dan ada resiko erosi
sehingga membawa tanah masuk ke turbin
- Potong tebing agak jauh dari saluran untuk menghindari material atau batu tererosi
jatuh masuk ke dalam saluran pembawa / Saluran Penghantar
- Dinding penahan harus terdrainase dengan baik dengan lubang drainase untuk
menghindari longsor
- Saluran berpenutup bisa digantikan pipa yang ditanam di dalam tanah - Jagalah saluran bebas dari tumbuhan pangkas secara rutin
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Potong tebing agak jauh dari saluran untuk menghindari
material atau batu tererosi jatuh masuk ke dalam saluran pembawa / penghantar
Foto ”hanya sebagai contoh” Kondisi Saluran Penghantar dengan kondisi existing yang baik
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
URUTAN DAN METODE KERJA B.1. Pekerjaan Galian
1.1. Pek. Galian Tanah
Lunak dan Pembuangan
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar
sebelumnya
Material dibuang ji sekitar
lokasi pekerjaan
Perapihan Galian oleh pekerja dan alat bantu
Galian dengan material dibuang ke
disposal area dengan alat tranport (jika ada)
- Material Ex galian dibuang ke lokasi
yang telah ditentukan dimana tempat tersebut tidak menggangu
lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan dirapikan
- Pekerjaan diassumsikan membutuhkan alat tranportasi
(dump truck)
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Diassumsikan, dalam pekerjaan ini, galian tanah keras dapat dilakukan dengan menggunakan Excavator (tidak dibutuhkan breaker)
1.2. Pek. Galian Tanah
Keras dan Pembuangan
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar
sebelumnya
Material dibuang di sekitar
lokasi pekerjaan.
Galian dengan material dibuang ke disposal area
dengan alat tranport (jika ada) dengan Dump
Truck
B.2. Pekerjaan Pasangan Batu dan Plesteran
Gambar hanya sebagai ilustrasi “Pekerjaan Konstruksi Saluran dengan pas. Batu Kali”. Untuk Bentuk, dimensi sesuai dengan gambar kerja
B.3. Pekerjaan Beton dan Tulangan
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar
sebelumnya
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
CONSTRUCTION OF AQUADUCT
Construction at below just for “ ILUSTRATION” of Step by step construction of “ AQUEDUCT /
bridge flume” Real Dimension & Form (Value of Foundation, Pier or Distance) will constructed as according to
tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Drawing in the tender document.
1. PIER AND ABUTMENT
1.1. COMMON EXCAVATION
1.2. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF BASE PIER AND STRUCTURE
FOUNDATION. CONCRETING
Lean Concrete
Formwork & Reinforcing Steel
Finished
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
1.3. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER
1.4. PIER CONCRETING
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
1.5. NEXT FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER
1.6. PIER CONCRETING
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
1.7. FORM WORK AND REINFORCING STEEL OF PIER HEAD
1.8. CONCRETING OF PIER HEAD
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
1.9. FINISH AND CONTINUE OF BEARING CONSTRUCTION (Jika diperlukan / If any)
BEARING PAD
Construction at below just for “ ILUSTRATION” of Step by step construction of bearing Pad
Form & Dimension real Pier will constructed as according to tehcnical specification, Bill of Quantity & Shop Drawing in the tender document.
1. Mortar Pad
Concreting Mortar Pad
- Finished
2. Bearing Pad
Instalation - Instalation
- Finished
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
2. AQUEDUCT / BRIDGE FLUME
2.1. COMMON EMBANKMENT
2.2. PLAN OF AQUADUCT CONSTRUCTION
- Between Foundation 1 - Pier 1 and Foundation 2 – Pier 2, construction will be constructed after common embankment had Finished
- Between Pier 1 - Pier 2 and Pier 2 – Pier 3, construction will be constructed by supporting of
scaffolding
A
A
B
B
PIER 1
PIER 2 PIER 3
FOUNDATION 1 FOUNDATION 2
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
2.2.1. STAGE 1 : BASE STRUCTUR OF AQUEDUCT
SECTION B - B
SECTION A - A
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
2.2.2. STAGE 2 : WALL STRUCTUR OF AQUEDUCT
SECTION A - ASECTION B - B
2.2.3. STAGE 3 : TOP STRUCTUR OF AQUEDUCT
SECTION A - ASECTION B - B
SECTION A - ASECTION B - B
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
2.2.4. STAGE 5 : FINISH AND CURING
- Continue with Railling Work - OTHER WORKS AC ACCORDING TO THE DRAWING AND BQ
SECTION A - ASECTION B - B
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.4.8. Pekerjaan Bak Penenang / Head Pond
Gambar diatas ”hanya sebagai contoh” secara umum. Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Image diatas ”hanya sebagai contoh” Struktur Head Pond secara umum
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Forebay bekerja hampir sama dengan bak pengendap. Aliran air menjadi pelan sehingga ada pengendapan
- Bagian transisi pada ujung forebay dan lebar forebay mempunyai fungsi yang sangat penting untuk memperlambat laju air
- Pengendapan hanya terjadi pada aliran air yang tenang
- Saringan sampah mencegah potongan kayu dan sampah masuk ke pipa pesat
- Forebay mencegah udara masuk ke dalam pipa pesat karena pipa inlet terendam
- Pelimpah mengalirkan debit air berlebih kembali ke sungai terutama saat terjadi rapid
shut down (matinya pembangkit) karena adanya load rejection (penolakan beban)
- Pintu penguras sangat penting untuk membersihkan forebay dari endapan
URUTAN DAN METODE KERJA B.1. Pekerjaan Galian
Uraian pekerjaan telah dijelaskan pada lembar
sebelumnya
Material dibuang ji sekitar
lokasi pekerjaan
Perapihan Galian oleh pekerja dan alat bantu
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Galian dengan material dibuang ke
disposal area dengan alat tranport (jika ada)
- Material Ex galian dibuang ke lokasi
yang telah ditentukan dimana tempat tersebut tidak menggangu
lokasi pekerjaan konstruksi dan hasil buangan dirapikan
- Pekerjaan diassumsikan membutuhkan alat tranportasi
(dump truck)
B.2. Pekerjaan Struktur / Fisik
Contoh Bangunan Head Pond dengan Konstruksi Beton Bertulang
Sebelumnya pekerjaan persiapan permukaan tanah / sub grade preparation telah selesai dilaksanakan. Dilanjutkan dengan pekerjaan Struktur
B.2.1. Pekerjaan Lantai Kerja
- Pekerjaan dengan Beton B0 tebal 5 cm - Pekerjaan oleh pekerja dan alat bantu
- Produksi Beton dengan concrete Mixer
B.2.2. Pekerjaan Struktur Lantai Bawah
1. Pek. Tulangan & Bekisting plat lantai
2. Concreting dengan Concrete Mixer, pemadatan dengan concrete vibratory
Sambungan antara structure baru dan lama atau antara segment structure menggunakan Rubber Waterstop dan material lain yang dipersyaratkan
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
B.2.3. Pekerjaan Struktur Dinding
3. Pek. Tulangan & Bekisting Dinding dan
Dilanjutkan dengan pekerjaan concreting
B.3. Pekerjaan Timbunan Kembali Dipadatkan
Dilanjutkan pekerjaan lainnya sesuai BQ dan Gambar (Pemasangan Pintu menuju Penstock, dsb)
Contoh Gambar hanya sebagai ”Ilustrasi Bangunan Head Pond dengan
Konstruksi Pasangan Batu Kali”. Untuk Bentuk dan dimensi sebenarnya sesuai
dengan Gambar Tender
Uraian pekerjaan telah
dijelaskan pada lembar
sebelumnya
Urutan Pekerjaa; - Struktur dasar
dilaksanakan dahulu
- Dilanjutkan pekerjaan dinding
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Untuk Elevasi Permukaan dapat dibantu
dengan menggunakan patok kayu yang yang diberi benang antara patok tersebut
Tahapan Pekerjaan - Pakerjaan Pasangan Batu Kali dilaksanakan secara bertahap
- Pekerjaan tinggi pas. Batu maximal ± 1 s/d 1.5 m
Pekerjaan Galian Tanah
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pek. Pasangan Tahap Awal
Pek. Pasangan Batu Berikutnya
Pek. Pasangan Batu Berikutnya
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Back Fill
Finish. Dilanjutkan Pekerjaan Konstruksi Jalan Inspeksi
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Trasrack / Saringan
Gambar ”hanya sebagai contoh” Konstruksi Pemasangan Trasrack secara umum
Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen Pekerjaan: - Pekerjaan setelah pekerjaan struktur
bangunan telah selesai - Material sesuai gambar kerja dan spek.
Teknis - Pemasangan oleh pekerja dan alat bantu
Foto ”hanya sebagai contoh” Pekerjaan Trasrack yang baik Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Prinsip utama dari desain saringan sampah:
- Kemiringan saringan sampah adalah 60° - 80° terhadap datar
- Saringan sampah harus diikatkan pada dinding samping dan pada ambang tetapi tetap
harus bisa diangkat untuk perbaikan
- Gunakan hanya batang besi vertikal, yang diperkuat besi horisontal di belakangnya sehingga mempermudah proses pembersihan nantinya.
- Saringan dirancang agar kuat menahan tekanan air pada saat saringan tersumbat 100% dan muka air maksimal di hulu serta tidak ada air di hilirnya
- Jarak antar batang besi minimal setengah dari jarak antar sudu-sudu (runner blades) atau
guide vane turbin, dan sesuai dengan ketentuan pembuat turbin.
- Saringan sampah dibuat menjadi beberapa bagian sehingga mudah untuk diperbaiki dan
mudah diangkut
- Sediakan area servis untuk memudahkan pembersihan saringan sampah termasuk platform untuk tempat berdiri
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.4.9.Rumah Power
Gambar diatas ”hanya sebagai contoh” . Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pekerjaan;
1. Pekerjaan Pondasi Bor Pile / Sumuran
2. Galian Tanah (Lunak dan Keras) 3. Galian tanah Pondasi Bangunan, genset dan Outlet Chanel
4. Pekerjaan beton Outlet Channel 5. Pekerjaan Struktur Pondasi
6. Pekerjaan Beton Lantai (Bekisting, Pembesian, dan Pengecoran)
7. Pekerjaan Timbunan Kembali 8. Pekerjaan Kolom dan Ring Balok
Pekerjaan Kolom
- Pembesian - Bekisting
- Pengecoran beton
Perancah dapat menggunakan baluk kayu dan papan
Ring balok
1. Pembesian / Reinforcing steel
and form work
2. Pengecoran /
Concreting (compaction by
concrete vibratory
7. Pekerjaan rangka atap dan penutup atap
8. Instalasi penangkal Petir 9. Pekerjaan Baja untuk Power House dan Railtrace / Instalasi Hoist Crane (Traveling
Crane) 10. Pekerjaan Pas. Dinding dan Instalasi Jalur Kabel
11. Pek. Pintu dan Jendela 11. Instalasi Penerangan (Panel Kabel dan Penerangan)
12. Pek. Pagar Keliling Bangunan
13. Pek. Lainnya sesuai BQ dan Gambar Kerja
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Pemasangan / Instalasi Turbin
Foto diatas ”hanya sebagai contoh” dari Pemasangan Unit Turbin pada dudukan secara baik. Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya sesuai dengan Gambar Tender dokumen
Pekerjaan yang baik yang akan dilakukan
Fondasi turbin dan generator harus dibangun dengan penuh ketelitian Fondasi yang stabil akan menghindarkan terjadinya pergerakan alat yang merupakan hal penting untuk menghindari masalah operasional Pada gambar menunjukkan generator terpegang dengan kuat dan posisinya dapat diatur menggunakan peregang agar dia tetap stabil dan pada horisontal ketika adukan dimasukkan Fondasi yang benar rata adalah suatu keharusan untuk kelancaran transmisi Kabel pentanahan tersambung dengan rangka besi dan nantinya akan disambung ke peralatan juga. Hal ini penting untuk menghindari arus pendek pada saat operasional Untuk mendapatkan kualitas beton yang baik, maka adukan beton perlu kembali diaduk setelah dimasukkan
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Komponen Turbin
Komponen Generator
Komponen yang telah digabung
Image diatas ”hanya sebagai contoh” dari Unit Pembangkit Listrik secara umum. Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya sesuai dengan Gambar Tender dokumen
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.4.10. Pekerjaan Pipa pesat / Penstock
1. PABRIKASI 1.1. Pengerjaan arranggement & Shop Drawing Pipa Pesat untuk disetujui oleh pihak
owner sebagai gambar pelaksanaan. 1.2. Setelah semua gambar detail disetujui oleh Pihak Owner maka dilanjutkan dengan
pengadaan material.
1.3. Selanjutnya material tersebut dibentuk pipa (pabrikasi di pabrikasi Yard) dan disambung bagian tersebut menjadi 1 Unit pipa panjang @6 m dengan cara dilas
1.4. Sanblasting & Painting
2. PEMASANGAN DI SITE
2.1. Pembuatan Jalan kerja dan Pembersihan Area pekerjaan dilanjutkan pemasangan
Bowplank.
2.2. Pekerjaan Alignment baik elevasi maupun Center As pipa Pesat. 2.3. Pekerjaan Galian (baik galian tanah lunak maupun tanah keras pekerjaan dengan
alat berat untuk lokasi yang mampu dijangkau dengan alat berat, untuk lokasi yang tidak dapat dijangkau, pekerjaan galian oleh pekerja dan alat bantu. Material galian di
buang disekitar lokasi pekerjaan.
2.4. Pemasangan support Pipa Pesat disesuaikan dengan jarak dan elevasi yang sesuai
gambar Pelaksanaan. Pekerjaan Pondasi Beton bertulang dengan dimensi dan bentuk sesuai gambar kerja (sebelumnya peke. Lantai kerja telah dilaksanakan.). Pemadatan
dengan concrete Vibratory
2.5. Pemasangan Rail peluncur terdiri dari IWF, UNP atau material lainnya dan
penempatan Winch (Lier).
2.6. Melansir Pipa Pesat untuk didudukan pada support baik melalui atas maupun biasa ditarik dari bawah dengan
menggunakan Winch Electric atau Winch manual (Lier)
dibantu Chain Block.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
2.6. Dilanjutkan Pekerjaan Setting Pipa Pesat dan Joint Pengelasan dengan
memperhatikan Center As dan elevasi sesuai petunjuk dari gambar pelaksanaan.
2.7. Setelah di Check bersama oleh pihak kontrak dan owner bahwa joint pipa sudah
sesuai baik toleransi maupun elevasi baru dapat dilakukan pengelasan.
2.8. Pengelasan pertama pengisian dengan menggunakan welding electrode 3,2 mm
dilanjutkan caping dengan welding electrode 4 mm atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis.
2.9. Pekerjaan Anchor dilaksanakan setelah Pipa pesat terpasang pada sadle / dudukan
sesuai gambar kerja
Gambar diatas ”hanya sebagai contoh” pekerjaan penstock , dudukan dan anchor secara umum. Untuk dimensi dan bentuk struktur sebenarnya dikerjakan sesuai dengan Gambar Tender dokumen
2.10. Setelah Pipa Pesat terjoint dan dilas semuanya maka pelaksanaan pengecatan sampai ketebalan cat sesuai spesifikasi teknis.
2.11. Testing :
2.11.1. X’Ray
2.11.2. Hydro Test. 2.11.3. Penetrant Test
2.12 Finishing :
2.12.1. Setelah dilaksanakan Testing dan dinyatakan baik maka apabila ada cat
yang cacat harus Touch up painting. 2.12.2. Semua alat Bantu yang melekat di pipa Pesat harus dibuka dan dibersihkan
dan dicat ulang.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
BAGAN ALIR
INSTALASI PENSTOCK
MINI HYDRO POWER
FABRICATION
ERECTION TO SITE
Start
Raw Material
Marking and Cutting
Bending
Sand Blasting and Painting
Shipping and Transportation to site lokasi
Preparation forInstallation on Site
Setting Table
Put and Setting Plate for Penstock Pipe on Table
Tack weld Segment of Pipe Length and weld temporary support inside of Pipe
Welding of Penstock Pipe
Penstock Pipe ready to Installed
Moving Penstock Pipe with Winch
Sliding Penstock Pipe above ground slope
Penstock Foundation
Finish
Breakpoint
Start
Raw Material
Marking and Cutting
Bending
Sand Blasting and Painting
Shipping and Transportation to site lokasi
Preparation forInstallation on Site
Setting Table
Put and Setting Plate for Penstock Pipe on Table
Tack weld Segment of Pipe Length and weld temporary support inside of Pipe
Welding of Penstock Pipe
Penstock Pipe ready to Installed
Moving Penstock Pipe with Winch
Sliding Penstock Pipe above ground slope
Penstock Foundation
Finish
Breakpoint
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.5. Pekerjaan M/E
PT. Brantas Abipraya, dalam melaksanakan pekerjaan Elektrikal Mekanikal Pembangunan PLTM akan mengikuti acuan standar dan system yang berlaku di Indonesia. Secara teknis PT. Brantas Abipraya
didukung oleh mitra-mitra kerja yang telah berpengalaman dalam bidangnya, sesuai kompetensi dan kemampuan teknik yang dibutuhkan dalam procurement dan construction sebuah PLTM. Sebagai langkah
awal yang sangat menentukan dalam suatu pekerjaan, adalah menyusun rencana kerja yang akurat,
logis dan workable.
Adapun tahapan kerja yang akan dilaksanaakan pada proyek tersebut adalah : I. Persiapan
1. Penyusunan Rencana Kerja Peninjauan lokasi dan orientasi lapangan (sceeme area)
Menyusun dan menetapkan rencana dan tahapan kerja yang disepakati oleh seluruh staf
inti baik dari PT. Brantas Abipraya maupun dari pihak Mitra kerja.
Membuat kerangka acuan kerja, yang harus menjadi pedoman baik teknis maupun jadual
pengerjaan.
2. Penugasan Personil Membuat job discription yang jelas dan berorientasi pada kualitas hasil kerja yang efektif
dan efisien.
3. Pembuatan Detail Desain Membuat detil desain Turbin dan kelengkapannya dengan pabrikan mitra kerja PT.
Brantas Abipraya, yaitu SHPE Hunan, RRC.
4. Menyiapkan Peralatan Kerja
Menyiapkan peralatan kerja yang memadai untuk menunjang kualitas hasil dan
kelancaran kerja. Menyiapkan atau membuat direksi keet dan gudang dilokasi kerja dengan ukuran dan
fasilitas yang memadai dengan ukuran yang luas dan fasilitas dan peralatan yang layak
serta dilengkapi peralatan serta kelengkapan pengamanan yang baik seperti pagar, gardu jaga, dll.
II. Pelaksanaan pekerjaan
1. Pemesanan Material EM dan Pabrikasi By Owner
2. Supervisi dan Factory Test By Owner
3. Pengepakan/Pengiriman By Owner
4. Instalasi/erection Pekerjaan interface dengan sipil seperti: pemasangan pondasii turbin, Drafttube dan
intalasi kabel power yang membutuhkan kordinasi dan supervisi yang intents maka
diperlukan persetujuan dengan pihak pengawas di lapangan dan apabila terjadi kesalahpahaman maka PT. Brantas Abipraya menerima keputusan yang ditetapkan oleh
direksi pengawas lapangan.
Untuk keamanan peralatan dan manusia terhadap tegangan sentuh dan langkah maka
instalasi PLTM yang meliputi : Switchgear, Turbine Generator, Panel, Kontrol Instrumen dilindungi terhadap tegangan liar akibat rusaknya isolasi, tegangan lebih sambaran petir
langsung maupun tidak langsung yang dapat merusak peralatan dan membahayakan manusia dengan tahanan pentanahan pengaman sekecil mungkin. Seluruh peralatan
yang potensial menerima tegangan liar (CT/PT/PMT/PMS/Body Panel/LA/Generator/Trafo dsb) maka harus ditanahkan. Grounding pengaman/pentanahan pengaman
disambungkan dengan grounding pengaman netral peralatan sehingga menjadi 5
Ohm.
Sambungan-sambungan rangkaian primer sesuai jarak aman baik fluk distance maupun
creapage distance mengacu standar yang berlaku (IEC/ SPLN) dengan memperhatikan arus hubung singkat
maksimum 3 phasa khususnya pada titik-titik sambung serta penampang sehingga
mampu menahan hubung singkat dengan waktu tertentu sesuai spesifikasi peralatan.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
Kabel ditarik dari terminal 6 kV generator ke serandang 6 kV Trafo Utama dan sisi
netral generator ke tahanan 400 Ohm titik netral. Pelaksanaan konstruksi (radius R 60
x Diameter kabel), penggelaran dan mop terminasi kabel 6 kV, grounding ikutan serta
pentanahan shielding kabel sesuai standar. Bantalan generator menggunakan sliding bearing lengkap dengan peralatan sistem
pelumasannya.
Titik netral generator melalui Resistance 400 Ohm 10A / 6 kV disambungkan ke
grounding net yang diperkuat dengan ground rod. Panel dan kelengkapannya terdiri dari peralatan baru dan dipasang dengan rapih sesuai
standar yang berlaku. Sistem start-stop unit pembangkit Turbin Generator dapat
dioperasikan secara otomatis dari remote panel maupun secara individu peralatan pada local peralatan/panel lokal. Rangkaian AC sekunder CT/PT dapat dimonitor melalui test
block atau test link terminal.
Indicator instrumen analog pengukuran berbasis 4-20mA. Pengukuran sistem kelistrikan
baik 1 phasa maupun 3 phasa melalui tranducer. Ratio tegangan dan arus tranducer sesuai dengan ratio CT/PT yang terpasang.
Semua peralatan yang bertegangan mempunyai isolasi aman terhadap panel itu sendiri
atau terhadap manusia, tingkat keamanan panel indoor mengacu IEC 144 dengan IP 53, sedangkan untuk panel outdoor IP 54. Lampu dalam panel dan pemanas (heater) anti
condensasi dipasang pada setiap panel kontrol dengan kontrol pengendalian otomatis (limit switch dengan thermostat).
Label dipasang pada setiap panel dan semua unsur device peralatan sesuai dengan
gambar rangkaian untuk memudahkan pemeliharaan. Instrumen meter / indikasi
dipasang dengan cara Flush Mounted. Pola operasi mengacu pada pola operasi elevasi intake konstan, signal perubahan elevasi
intake digunakan sebagai dasar pengaturan pembebanan.
Apabila elevasi diatas elevasi normal, maka memberikan signal penambahan beban pada
turbin sesuai kapasitasnya (apabila tetap naik maka air akan melimpas melalui spillway) sampai mencapai elevasi normal, waktu pengaturan penambahan dan pengurangan
beban ini menggunakan sistem Governor yang terpasang.
Sebuah sistem air pendingin digunakan untuk melayani pendinginan dan pelumasan
guide bearing turbin, pompa governor, shaft seal dan gearbox, serta dapat menjamin tidak terputusnya pelayanan operasional
secara keseluruhan. Air pendingin diambil dari penstock sisi upstream dilengkapi
peralatan pompa, katup – katup dan strainer dengan kapasitas menyesuaikan kebutuhan sistem air pendingin dan pelumasan serta kwalitas sumber air pendingin yang ada.
Sebagai alat pengatur dan indikator pada strainer duplex menggunakan pressure switch,
differential pressure, flow switch dan sensor, serta dilengkapi pipa, fitting, baut, klem dan perlengkapan lainnya sebagai sistem air pendingin yang andal dan mudah dipelihara.
III. Komisioning 1. Pra Komisioning
Sebelum komisioning Staff dan Managemen PT. Brantas Abipraya bersama mitra kerja
terlebih dahulu mengadakan pra komisioning (running test) peralatan tersendiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Seluruh test dan hasilnya meliputi : individual test, dry test dan adjustment peralatan
(AVR dan Governor), wet test, acceptance test. Pola pengetesan berdasarkan standar
yang berlaku dan disesuaikan dengan toleransi kriteria yang ditetapkan dan diserahkan kepada Direksi/ Pengawas Lapangan.
PT. Brantas Abipraya akan mengajukan RFA (Request For Approoval) untuk mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan setiap akan melaksanakan pekerjaan dan pengetesan
(Commissioning Test) untuk mendapatkan kepastian jadwal pelaksanaan.
Jika pada saat pra commissioning masih ada hal-hal yang belum memenuhi standar
spesifikasi yang diperjanjikan maka PT. Brantas Abipraya dan mitra kerja akan melakukan perbaikan untuk mendapat hasil paling optimal.
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
2. Komisioning
PT. Brantas Abipraya akan menyiapkan dan menyampaikan kepada Direksi/ Pengawas
Lapangan detail item test dan prosedur test serta peralatan yang menjadi tanggung
jawabnya, yang meliputi individual test dan test sistem sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum test direncanakan dan dilaksanakan.
Item test, nilai kriteria uji standar yang digunakan, prosedur dan metode pelaksanaannya
akan dibicarakan dengan pihak Direksi/ Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan.
Setiap pekerjaan dan pengetesan dapat dinyatakan memenuhi syarat setelah Berita
Acara Commissioning Test ditandatangani kedua belah pihak dan bila dianggap perlu dan ditetapkan dalam clausul perjanjian Owner maka penetapan layak operasi ini dapat
melibatkan auditor independent seperti LMK dari DJLPE.
Test yang harus dilaksanakan (individual, sub system, system baik dry test maupun wet
test/ combine test) minimal meliputi dan tidak terbatas hanya : - Sistem Penstock, Katup utama & By Pass Valve: Kebocoran, operasi buka/tutup
keadaan normal dan darurat. - Sistem Turbin generator: Kriteria dan adjustment, Karakteristik turbin generator,
AVR, governoor, individual test, test sistem dan pembebanan.
- Sistem Mekanikal: Kebocoran Penstock, Water Hammer, Kavitasi. - Kalibrasi : Pengujian proteksi, instrument, kalibrasi meter-meter pengukuran.
- Primary injection / HV dan HC : Trafo tegangan, rafo arus, Generator, Trafo Utama & Trafo PS.
- Electrical switch gear test: Pengujian trafo step up dan kelengkapannya, CT/PT,
PMS, PMT baik pasangan luar maupun pasangan dalam (metal clad cubicle), pemasanagn dan uji individual.
- Secondary Injection : Function protection and meter, kalibrasi dan setting. - Function Kontrol, Alarm and triping test : Functional control and inter-lock,
tripping/ alarm indicator test. - Test Synchronizing dan Pembebanan : Load rejection sudden load, karakteristik
operasi dan commercial operation.
- Vibrasi dan Kebisingan (menggunakan alat ukur Bruer & Kjaer type Vibro test 60 atau setara) : Test vibrasi turbin dan generator dengan beban variasi antara 0%
(FSNL dengan waktu 30 menit) dilanjutkan dengan beban 25%, 50%, 75% dan 100% dengan interval 15menit.
- Test noise ruang kontrol, turbin, generator dan speed increaser.
Pelaksanaan test oleh PT. Brantas Abipraya diikuti oleh pihak Direksi / Pengawas
Lapangan dan nilai hasil pengujiannya harus sesuai dengan kriteria standar nilai yang disepakati sebelumnya.
3. Garansi
PT. Brantas Abipraya menyelesaikan seluruh pekerjaan Elektro Mekanikal atau pekerjaan
yang disebutkan dalam kontrak sesuai dengan lot pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, dan garansi masing-masing peralatan E.M adalah selama 1 (satu) tahun
setelah unit PLTM komersial operasi dan garansi mulai berlaku setelah masa
pemeliharaan selesai dan apabila terjadi kerusakan maka garansinya berlaku dimulai setelah perbaikan.
Pada saat pelaksanaan pekerjaan PT. Brantas Abipraya menjamin keamanan peralatan,
keselamatan kerja, lingkungan sampai dengan pekerjaan selesai dan beroperasi baik. Garansi konstruksi dan peralatan dari kerusakan 2 (dua) tahun setelah serah terima (ST-
1)
PT. PEMBANGKIT PUSAKA PARAHIANGAN
Pembangunan PLTM
II.6. Schedule Pelaksanaan Pekerjaan
Dibutuhkan Waktu Pelaksanaan sesuai dengan tender dokumen untuk menyelesaikan
Pekerjaan Bangunan Sipil beserta detail bangunan Konstruksinya.
Jadwal Waktu Pelaksanaan untuk pekerjaan ini dapat dilihat pada Lampiran Jadwal Waktu Pelaksanaan yang merupakan bagian dari Lampiran Dokumen Penawaran
Jakarta, 31 Januari 2013
PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)
IR. NUR TJAHJA, MT. Kepala Wilayah II
Top Related