Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

download Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

of 33

Transcript of Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    1/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    1 | P a g e

    Knowledge Sharing

    Tahapan Perencanaan dan Design

    Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

    Oleh

    Yuliandra Syahrial Nurdin

    Mahasiswa Tugas Belajar PLN - Program Studi Teknik Mesin

    Di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

    Institut Teknologi Bandung

    I. Latar Belakang

    Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro hidro (PLTMH) selama ini

    merupakan kegiatan dari usaha pelistrikan ke daerah pedesaan, selain

    kebutuhan akan tenaga listrik di daerah pedalaman dan begitu besar, juga

    sebagai konsukuensi dari desakan globalisasi (komonikasi dan informasi) dan

    kegiatan produktif masyarakat, namun ketersediaan tenaga listriknya sangat

    terbatas seperti halnya di daerah pedalaman, kepulauan, dan pegunungan dan

    daerah terisolir lainnya. Hal ini disebabkan selain kapasitas daya mesin yang

    terbatas juga disebabkan oleh semakin mahalnya harga BBM.

    Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) merupakan solusi instan untuk

    mengatasi permasalahan tersebut. Tetapi mengingat biaya operasionalnya yang

    tinggi, dalam hal ini harga bahan bakar (BBM) yang mahal, maka perlu dibuat

    pembangkit listrik alternatif selain PLTD.

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    2/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    2 | P a g e

    II. Tinjauan Pustaka

    II.1 Pembangkit Tenaga Air

    Pembangkit tenaga air adalah suatu bentuk perubahan tenaga air dengan

    ketinggian dan debit air tertentu menjadi tenaga listrik dengan

    menggunakan turbin air dan generator. Turbin air merupakan suatu alat

    yang dapat berputar karena adanya aliran air, dengan perputaran turbin ,

    dimanfaatkan dengan menggunakan generator, maka demikian akan

    menghasilkan aliran listrik yang dapat dipakai untuk berbagai keperluan.

    Pada proses kerja turbin air dalam pembangkitan listrik sampai dengan

    pemakaian litrik telah terjadi beberapa perubahan energi. Pertama;

    adalah perubahan energi potensial yang ada di dalam aliran air menjadi energi

    perubahan mekanik (gerak) oleh turbin. Kedua; energi mekanik ini akan

    memutar generator, akibat perputaran generator terjadilah lompatan elektron, hal

    inilah yang menghasilkan energi listrik. Proses selanjutnya energi listrik akan

    didistribusikan ke produsen atau apa saja yang membutuhkan. Disini arus

    listrik diubah tergantung keperluan. Dapat menjadi energi panas, energi

    tenaga penggerak.

    Besarnya daya yang dapat dibangkitkan oleh sebuah PLTA ditentukan oleh :

    Besarnya aliran air atau istilah lainnya debit atau kapasitas aliran.

    Besarnya perbedaan tinggi muka air atau istilah lainnya tinggi terjun

    yang dapat dimanfaatkan.

    Berdasarkan pembatasan masalah maka Tugas Akhir ini penulis hanya

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    3/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    3 | P a g e

    membahas tentang tenaga air dengan kapasitas daya listrik terpasang di

    bawah 100 KVA, Istilah yang umum dikenal untuk pembangkit jenis ini

    adalah Mikro Hidro. Hidro yaitu nama lain dari air sedangkan istilah Mikro di

    pakai untuk menyatakan ukuran yang kecil.

    II.2 Pandangan Umum Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

    Pembangkit listrik skala kecil atau yang dikenal dengan nama Pembangkit Listrik

    Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang

    mengubah potensi air menjadi kerja mekanis, memutar turbin dan generator

    untuk menghasilkan listrik skala kecil 5 100 kW. PLTMH sering

    digunakan untuk masyarakat di sekitar wilayah pedesaan atau

    masyarakat di daerah pedalaman. PLTMH menggunakan tenaga air yang

    diperoleh dari sungai-sungai kecil atau sedang maupun dari saluran-saluran

    irigasi yang mempunyai tinggi terjun 2(dua) meter, tinggi terjun dapat

    diperoleh melalui bendungan- bendungan kecil, pipa terowongan, bendung

    pengelak, membuat kolam peninggi atu saluran air atas. Berikut adalah

    gambaran umum suatu PLTMH.

    Gambar 2.2 Bagian bagian umum PLMH

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    4/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    4 | P a g e

    Dengan membangun PLTMH berarti kita memanfaatkan sumber tenaga alam

    yang belum digali.

    Keterangan Gambar :

    1. Sungai kecil yang dimanfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik karena

    adanya aliran air (disebut: debit) sepanjang tahun yang mencukupi

    dan dapat menyediakan perbedaan tinggi muka air(disebut; tinggi terjun)

    2. Bendungan kecil yang mempunyai dua buah peranan:

    a. Menaikan muka air sehingga dapat memperbesar tinggi terjun,

    adalah perbedaan muka air antara tinggi puncak bendungan dan tinggi

    muka air di saluran penmbuang.

    b. Mengalirkan air ke turbin melalui saluran penghantar dan pipa pesat.

    3. Pemasukan air pada umumnya di lengkapi dengan pintu air

    4. Saluran pengantar air.

    5. Wadah air sebagai tandon kecil dengan pemasukan air ke pipa pesat.

    6. Saringan di muka lubang pemsukan air ke pipa pesat .

    7. Pelimpah.

    8. Pipa pesat ialah pipa yng menyalurkan air ke dalam tekanan karena adanya

    tinggi terjun

    9. Pintu air untuk menghentikan aliran air ke turbin perlukan jika jarak ke pintu

    nomor 3 tidak jauh .

    10. Bangunan sentral / bangunan pusat listrik .

    11. Turbin air yang di putar oleh tenaga air yng mengubah potensi kedalam

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    5/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    5 | P a g e

    kemampuan mekanis.

    12. Generator listrik yang di putar oleh turbin sehingga membangkitkan tenaga

    listrik.

    13. Saluran pembuang air.

    Nama Dan Fungsi Bangunan Sipil Untuk PLTMH.

    Bendung (Weir),berfungsi untuk mengarahkan aliran air sungai

    Bangunan Sadap (Intake), adalah bangunan yang terletak di sisi kiri

    atau kanan bendung yang berfungsi menyalurkan air ke saluran

    pembawa.

    Saluran Pembawa/Penghantar , berfungsi untuk mengalirkan ke bak

    penenang atau pengendap , sehingga mengurangi perembesan dan

    pengikisan agar dapat diperoleh air sesuai dengan perencanaan.

    Bak pengendap, adalah bangunan yng berfungsi mengurangi kecepatan

    aliran sehingga sehingga material yang terbawa oleh air akan mengendap.

    Bak Penenang, adalah bangunan yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan

    air yang berasal dari saluran pembawa.

    Saluran pelimpah, adalah bangunan yang berfungsi untuk menjaga

    tinggi muka air pada bak penenang atau saluran pembawa, sehingga

    selalu dapat di jamin perolehan air sesuai debit perencanaan.

    Pondasi pipa pesat , bangunan berfungsi sebagai dudukan pipa pesat.

    Pipa pesat ,berfungsi untuk menghantarkan air ke turbin .

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    6/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    6 | P a g e

    Rumah pembangkit ,bangunan tempat ke dudukan turbin, alat-alat

    pembangkit serta merupakan pusat kontrol dari sistem pembangkit.

    Saluran pembuang, adalah saluran yang berfungsi untuk membawa

    aliran air, setelah memutar turbin.

    Survei Potensi

    Survei potensi ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

    Survei masalah air yang meliputi :

    - Pengukuran debit air

    - Tinggi Terjun (beda Tinggi)

    - Prakiraan Penempatan Komponen PLTMH

    Survei minat dan kemampuan masyarakat akan kebutuhan tenaga listrik

    - Untuk mengetahui minat dan kemampuan masyarakat akan kebutuha

    tenaga listrik. Untuk mengetahui keadaan lokasi di tinjau dari aspek

    sosial ekonomi masyaraskat di lokasi remcana maka dilakukan persiapan

    terlebih dahulu yaitu :

    Desk Studi , Yang dimaksud dengan desk studi adalah mempelajari semua

    pengetahuan termasuk studi literatur yang berhubungan dengan survei

    potensial untuk PLTMH, agar dapat di perkirakan arah sasaran lokasi dan

    kondisi daerah yang survai.

    Data yang pergunakan adalah data sekunder yang meliputi; Data kondisi,

    dan situasi daerah sasaran :

    Peralatan Survei, Untuk survei di lapangan di perlukan beberapa

    peralatan yaitu; kompas , untuk menentukan arah pada gambar

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    7/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    7 | P a g e

    sketsa. Theodolit /Waterpas/selang kecil berisi air dan tongkat

    pengukur. Teodolit adalah untuk mengukur arah / sudut , beda

    tinggi / tinggi dan jarak , Waterpas, adalah alat untuk mengukur beda

    tinggi atau tinggi. Sekang kecil berisi air dan tongkat pengukur

    adalah alat ukur sederhana untuk mengukur beda tinggi. Current

    Meter , atau pelampung ukuran 10 kali 5 kali kali 5 cm .alat untuk

    mengukur debit air. Pelampung adalah, alat ukur sederhana untuk

    mengukur kecepatan air. Stop Watch alat untuk mengukur kecepatan . Data

    isian , hasil survei dimasukan pada data isian. Ditambah Seutas tali .

    Mempersiapkan data isian, Data isian ini merupakan data yang berisi

    pertanyaan yang harus di isi pada saat melakukan survei . data isian ini

    di kelompokan menjadi dua kelompok yaitu; Kelompok teknisi dan

    kelompok non teknis.

    Penentuan Lokasi.

    Tidak sembarang tempat pada suatu aliran air atau sungai dapat dipakai

    untuk membangun sbuah PLTMH, jika disepanjang tahun ternyata sungai tidak pernah

    kering dan debit minimum masih cukup besar sedang perbedaan tinggi muka air

    atau bahkan mungkin ada bagian air terjun yang memadai maka tidak perlu sangsi

    lagi untuk membangun sebuah PLTMH. Aliran air yang cukup deras menandakan

    cukupnya kemiringan pada bagian sungai tersebut, berarti adanya perbedaan tinggi

    muka air antara dua tempat tertentu di bagian hulu dan hilir sungai.

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    8/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    8 | P a g e

    Tinggi terjun selain memanfaatkan air terjun jika ada, dapat juga dan diperbesar

    dengan membangun sebuah bendungan yang diperlukan untuk membelokkan air

    menuju ke PLTMH. Tersedianya debit dan tinggi terjun yang mencukupi berarti

    bahwa di tempat tersebut sungai mempunyai cukup daya guna pembangkitan tenaga

    listrik. Kendati demikian perlu diperhatikan bahwa air diperlukan untuk berbagai

    kepentingan. Karena sebelum menentukan besarnya debit yang akan dipakai

    untuk membangkitkan tenaga listrik, perlu didapat kepastian bahwa air disebelah

    hilirnya tidak dapat dipakai pada jarak dan waktu yang dekat. Misalkan untuk

    irigasi air, air minum dan aneka penggunaan konsumsi lainnya. Dengannya

    demikian diperlukan perhatian terhadap beberapa hal penting :

    Hendaknya dibicarakan terlebih dahulu dengan yang berwenang setempat

    dan penduduk, khususnya mereka yang berkepentingan dengan

    penggunaan dan pengaturan air dari sungai atau aliran yang

    bersangkutan.

    Harus berhati-hati jika menggunakan saluran irigasi karena dapat

    menimbulkan permasalahan. Kemungkinan secara berkala akan terjadi

    pengeringan saluran dalm rangka pemeliharaan atau mungkin juga terjadi

    perubahan dalam jumlah pemakaian air irigasi dibagian hulu pada kelak

    kemudian sehingga bisa berakibat kurangnya debit yang diperlukan PLTMH

    dan lain sebagainya

    2.3. Pengukuran Debit Air

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    9/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    9 | P a g e

    Debit air adalah banyaknya air yang mengalir dalam waktu 1 detik. Diharapkan

    PLTMH yang akan dibangun dapat membangkitkan tenaga listrik disepanjang

    tahun. Dengan demikian maka, pengukuran pengukuran debit yang dilakukan

    dalam musim kemarau disaat aliran air dalam keadaan paling kecil, adalah

    penting sekali untuk menjamin pembangkitan tenaga listrik sepanjang tahun

    tersebut. Lebih banyak pengukuran (catatan pengukuran) debit dilakukan

    pada waktu berlainan adalah dinjurkan karena semakin lengkap

    diproleh perbedaan aliran cukup besar, baik selama musim kemarau maupun

    musim penghujan.

    Wawancara dengan penduduk sekitar aliran begitupun dengan pihak lain yang

    mengetahui perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas

    tentang kejadian-kejadian debit pada saat-saat yang paling kering dan

    sewaktu banjir besar yang pernah terjadi. Jika di kemudian hari ternyata bahwa

    debit yang dimanfaatkan terlalu kecil, akan berarti masih ada kemungkinan

    guna memasang pembangkit tenaga listrik kedua andai diperlukan.

    Untuk Memanfaatkan Air Sebagai Sumber Tenaga, harus diperhatikan hal

    sebagai berikut :

    Debit air yang mengalir dengan konstan

    ketinggian terjun

    Besarnya daya yang terkandung dalam aliran air

    Lokasi bebas dari banjir

    Turbin, generator/dinamo yang harus digunakan

    Keadaan sekitar lokasi

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    10/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    10 | P a g e

    Minat dan kemampuan konsumen atau pemakai.

    Ada beberapa metoda untuk mengkukur debit air, diantaranya :

    Metode 1. dengan menggunakan bendung atau (Weir)

    Metode 2. Pengukuran dengan Menggunakan Papan duga air.

    Metode 3. perhitungan debit berdasarkan rumus rasional.

    Metode 4. Dengan Menggunakan Pelampung.

    Dari ke-empat metode pengukuran di atas, maka dengan cara menggunakan

    pelampung sangat sederhana.Metode ini sangat mudah dilaksanakan, dengan

    ketentuan sbb :

    - Berdasarkan pengalaman masyarakat desa, pada umunya musim hujan dan

    musim kering setiap tahun dapat diperhitungkan akan terjadi pada bulan

    tertentu. Pada akhir musim kering. Dan yang dianggap paling kering

    dilakukan suatu pengukuran terhadap sungai yang direncanakan akan

    dibangun PLTMH.

    - Mengukur kecepatan air V (m/det).

    Untuk mendapatkan kecepatan aliran air sungai dengan menggunakan persamaan

    sebagai berikut:

    Dimana :

    V =S

    T(m/det) .. ( 2.1 )

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    11/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    11 | P a g e

    V = kecepatan aliran (m/det)

    S = jarak tempuh (m)

    T = Waktu tempuh (det)

    - Cari suatu tempat yang lurus, dengan panjang 5 meter dan tidak ada arus

    putar yang menghalangi pelampung.

    Gambar Gambar

    Contoh Pengukuran Debit Pengasumsian Bentuk Luas

    Dengan Menggunakan Pelampung Penampang Basah

    - Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan pelampung yang

    diampungkan dengan jarak tertentu ( 5-7 meter), sedangkan waktu tempuh

    dicatat dan diukur dengan menggunakan stop watch. Pengukuran ini

    dilakukan beberapa kali, selanjutnya rata-rata (V rata- rata m/det).

    - Pengukuran lebar sungai L (m), diukur dengan menggunakan rol meter.

    - Pengukuran tinggi muka air h (m), diukur denngan menggunakan

    tongkat pengukur dan rol meter dan dilakukan berulang kali untuk selanjutnya

    diambil rata-rata (H rata-rata).

    - Menghitung besarnya debit sungai Q (m3 / det)

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    12/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    12 | P a g e

    Untuk menghitung besarnya luas penampang basah sangatlah rumit karena

    permukaan luas penampang basah tidaklah rata atau tidak beraturan sehingga

    pengasumsian bentuk luas penampang adalah merupakan bagian-bagian luas

    segi empat, sehingga apabila semakin kecil pembagian luas segi empat maka

    semakin mendekati nilai yang sebenarnya, pengukuran tersebut terlihat seperti

    digambar 2.4. Dari gambar 2.4 dapat ditarik persamaan sebagai berikut

    Luas penampang 1 adala : A1 = d1 x l1

    A2 = d2 x l2

    Dan perhitungan luas penampang segi empat yang lainnya hingga ke-n :

    An = dn x ln .(2.2)

    Sehingga luas Penampang keselurahan adalah penjumlahan dari luas segi

    empat adalah :

    A total = A1 + A2 + An ...(2.3)

    Dimana : A = Luas penampang (m2); d = kedalaman sungai (m) L = lebar

    sungai (m).

    Maka untuk menghitung debit air digunakan rumus :

    ( Q ) = K. A x V ( M3/det) .( 2.4 )

    Koefisien Pengairan :

    Kondisi dasar sungai berbatu K = 0,60.

    Kondisi dara sungai berbatu campur pasir K = 0,65.

    Kondisi dasar sungai berpasir ( K = 0,75).

    Kondisi dasar sungai cadas ( K = 0,85).

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    13/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    13 | P a g e

    II.4. Mengukur Tinggi Terjun dan Membuat Data Situasi

    Pengukuran Tinggi terjun dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara

    lain :

    Menggunakan theodolite atau waterpass untuk dapat mengetahui beda tinggi.

    Menggunakan peralatan sederhana, yaitu selang berisi air diameter cm,

    tongkat pengukur dan rol meter, pengukuran dilakukan secara beertahap,

    hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Dengan membangun PLTMH berarti kita memanfaatkan sumber tenaga alam

    yang belum digali.

    Gambar 2.5 Mengukur Tinggi Terjun.

    Selanjutnya rata-rata Tinggi Total, dihitung dengan rumus :

    H Total = H1 + H2 + H3 (m) (2.5)

    Teori di atas merupakan data hasil survei Teknis yang dikelompokan

    dan dimasukan dalam data isian, meliputi :

    Kelompok data Isian Teknis :

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    14/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    14 | P a g e

    - Data ini mengutarakan tentang kondisi dan situasi jalan menuju desa

    sasaran, bentuk pemukiman, sistim pengairan desa.

    - Data tentang potensi air dan kondisi sungai. Data isian ini merupakan hasil

    survei potensi air, yang berisikan data lebar sungai, tinggi dasar, tinggi air,

    kecepatran air, luas penampang basah, debit rata-rata dan daya yang dapat

    dihasilkan.

    - Jarak jaringan listrik PLN dengan lokasi sasaran. Data ini tentang jarak

    jaringan listrik, dan nama desa terdekat dengan lokasi yang telah mendapat

    sambungan listrik PLN.

    II.5. Menentukan Besar Daya

    Tenaga potensial yang terkandung didalam air adalah akibat debit air yang

    mengalir di sungai dan adanya tinggi terjun, dan adanya tinggi terjun , dengan

    memanfaatkan untuk dirubah menjadi energi mekanis air terseebut dengan

    menggunakan Turbin air dan Generator disalurkan tenaga mekanis

    tersebut menuju generator hingga menghasilkan energi listrik yang di outputkan

    oleh generator. Besarnya daya dapat dihitung dengan mengalikan angka

    gaya berat atau gravitasi, debit air, tinggi terjun. Daya hasil perhitugan

    dinamakan daya mampu yang sebenarnya yang dikandung oleh air tetapi

    untuk memperoleh daya mampu yang sebenarnya mempertimbangkan daya

    guna adalah 10%. Sehingga persamaan untuk besarnya daya yang terkandung

    dalam air adalah :

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    15/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    15 | P a g e

    P = g x Q x h (Kw ) ........(2.6)

    Dimana : P = Daya nyata (KW); g = Percepatan gravitasi bumi (9,8m/s2)

    h = Besarnya tinggi terjun air (m); Q = Besarnya debit air (m3

    /s)

    Untuk mendapatkan daya yang secara nyata dapat dibangkitkan. Perlu

    diperhitungkan kerugian-kerugian tekanan di dalam pemasukan air, saluran air

    dan sebagainya, serta faktor-faktor efisiensi turbin dan generator. Dengan

    demikian daya yang secara nyata dapat dibangkitkan adalah lebih kecil dari

    pada daya teoritis atau daya yang diperhitungkan semulah.

    II.6. Potensi Beban Listrik

    II.6.1. Kelompom Pengguna Listrik

    Untuk mengetahui kebutuhan listrik pada konsumen yang dikaitkan

    dengan rencana pengelolaan, diperlukan data tentang calon penggguna

    listrik. Yang dikelompokan menjadi beberapa calon pengguna listrik yaitu ;

    Listrik rumah tangga, Pada umumnya rumah tangga di pedesaan

    menggunakan listrik hanya penerangan. Sehingga kebutuhan listriknya relaitif

    kecil yaitu berkisar 50 100 watt. Sedangkan untuk desa yang dekat

    dengan kota kecamatan, maksimum penggunaan listriknya berkisar 200

    watt. Untuk itu maka daerah pedesaan dapat diprediksi atau melalui untuk

    menentukan kebutuhan beban listrik rumah tangga.

    Industri Rumah Tangga, Tidak semua pedesaan terdapat home industri,

    kondisi ini dapat diketahui dari karakteristik daerah yang disurvei.

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    16/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    16 | P a g e

    Secara umum data industri rumah tangga ini dilihat di kantor kelurahan.

    Sosial, Kebutuhan listrik untuk fungsi sosial hampir semua pedesaan ada,

    namun besar dan kecilnya pemakaian beban listrik akan ditentukan oleh

    masyarakat itu sendiri melaui rapat desa. Pada umumnya yang dimaksud

    fungsi sosial di sini adalah tempat ibadah yang benyak tersebar di

    daerah pedesaan.

    Ketiga kategori ini berpengaruh pada perencanaan catu daya, jenis pentaripan,

    agar tidak menimbulkan kesenjangan dikemudian hari. Selain itu tidak semua

    pedesaan menggunakan cara pengelompokan tersebut, karena dipengaruhi oleh

    potensi energi yang tersedia.

    II.6.2 Survei Kebutuhan Beban Listrik

    Kebutuhan beban listrik dapat dilakukan dengan melakukan wawancara langsung

    dengan calon konsumen atau ditentukan dengan data kependudukan yang

    ada dikelurahan. Apabila dilakukan dengan wawancara langsung, tentunya

    data isian seharusnya dilengkapi dengan daftar pertanyaan yang menyangkut hal

    tersebut.

    II.6.3. Surveijaringan listrik.

    Survei ini menyangkut arah jalur jaringan listrik yang akan dibangun, yang

    meliputi; penempatan tiang listrik, arah jaringan, letak pert-tiang sehingga dapat

    diketahui jumlah masing-masing.

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    17/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    17 | P a g e

    II.6.4. Kelayakan

    Kelayakan pembangunan PLTMH dapat dikategorikan menjadi kelayakan

    secara teknis maupun finansial, kelayakan teknis ditinjau dari beberapa faktor :

    Letak pembangkit yang dipengaruhi jarak antara letak potensi energi air

    dengan rumah penduduk.

    Kapasitas Pembangkit yang ada dengan kebutuhan listrik.

    Kelayakan Finasial dipengaruhi oleh besarnya biaya investasi, harga jual dan

    tingkat suku bunga bank. Namun demikian pada umumnya kelayakan

    pembangunan PLTMH hanya dilihat secara teknis saja.

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    18/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    18 | P a g e

    III. DESIGN TURBIN AIR

    III.1 Pengertian Umum Turbin Air

    Air yang mengalir karena adanya perbedaan ketinggian, memiliki energi kinetik

    yang akan dirubah menjadi energi putar (mekanik) pada sudu-sudu gerak pada

    turbin air. Energi gerak ini diteruskan melalui poros turbin yang kemudian

    dirubah menjadi energi listrik pada generator listrik. Teori yang dijadikan dasar

    perhitungan besarnya energi kinetik dari air, menggunakan hukum Bernaulli.

    Besarnya energi aliran (persamaan energi) adalah :

    Gambar 2.6 Prinsip Konversi Energi Pada PLTMH

    W =m.g.z +m.P/Q +C2 /2 (Newton meter)...(2.7)

    Dimana ; m.g.z (energi potensial)

    m = masa air (Kg)

    z = Ketinggian (meter)

    m.P / Q (energi tekan)

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    19/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    19 | P a g e

    C2 / 2 (energi Kecepatan)

    C = Kecepatan (m / dt2)

    Energi tersebut sering juga disebut dengan energi Potensial, energi yang bersumber

    dari berat (massa) dan ketinggian air dan kecepatan yang disebutkan dalam Hukum

    Bernaulli di atas, sedangkan energi kinetik adalah massa air dengan percepatan dari

    air yang mengalir karena perbedaan ketinggian. Energi mekanik adalah energi yang

    diakibatkan oleh gaya putaran pada poros turbin. Jadi dapat disimpulkan bahwa

    pengertian turbin air adalah alat yang merubah energi air yang terdiri dari energi

    potensial, energi tekan dan energi kinetik, dirubah menjadi energi mekanik atauenergi putar.

    III.2 Jenis-Jenis Turbin

    Turbin air biasanya mempunyai 3 jenis turbin yaitu :

    Turbin Reaksi

    Turbin Impuls

    Turbin Cross Flow

    Turbin Reaksi adalah jenis turbin yang bekerja karena tekanan air, oleh

    karena ketinggian yang memutar rotor dari turbin. Jenis turbin ini adalah :

    - Turbin Francis

    - Turbin Kaplan (turbin aliran diagonal)

    - Turbin baling-baling (Propeler turbine)

    Turbin Francis adalah turbin dimana air yang masuk rotor dengan arah

    radial dan keluar dengan arah aksial perubahan arah aliran tersebut terjadi saat

    melewati rotor. Turbin ini digunakan untuk head yang sedang, sekitar 8 s.d

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    20/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    20 | P a g e

    40 meter dengan kecepatan yang tinggi, turbin ini memiliki bentuk Casing

    seperti keong sehingga dalam pembuatannya lebih runit dari turbin jenis lain.

    Turbin Kaplan (aliran diagonal) adalah turbin dimana air ke dalam rotor

    dengan arah diagonalenuju poros. Turbin ini lebih maju dari turbin baling-

    baling biasanya sudu rotor dapat dirubah, posisinya dapat disesuaikan dengan

    kecepatan dan dan debit air yang masuk ke dalam turbin, sehingga dapat dibuat

    kinerja yang lebih baik (efisiensi lebih tinggi), biasanya turbin ini dalam

    pembuatannya lebih rumit dari turbin lain juga pengoperasian lebih rumit.

    Turbin baling-baling (Propeler) dimana arah air masuk ke dalam rotor

    dengan arah aksial dan digunakan untuk head yang rendah dan debit yang

    tinggi, sudu-sudi rotor todak dapat dirubah-rubah pada saat operasi. Turbin

    jenis ini sudah dapat di buat di Indonesia khusunya pada daerah pedesaan

    Turbin impuls bekerja karena kecepatan air oleh head yang tinggi pada

    sebuah nozel, jenis turbin ini adalah : Turbin Pelton,Turbin targo keliling

    rotor. Ada beberapa hal yang menjadi peertimbangan dalam memilih jenis

    turbin impuls ini, yaitu : memiliki toleransi yang besar terhadap pasir atau

    partikel lain yang terbawa air, Mudah mengganti suku cadang, Mudah

    pemeliharaannya dan Tidak masalah dengan adanya kapitasi

    Turbin Pelton, turbin ini memanfaatkan energi potensial dari air

    ditransformasikan seluruh energi kinetik sebelum mendekati tekanan atmospir.

    Turbin ini biasanya digunakan untuk daya yang kecil tetapi dengan head

    yang tinggi.

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    21/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    21 | P a g e

    Turbin Turgo, perbedaan antara turbin pelton dengan turbin targo adalah

    pada nozel yang akan menekan sudu turbin, turbin ini dirancang untuk

    kecepatan yang lebih tinggi dari pelton, sudu-sudu turbin ini lebih rumit

    bentuknya dan lebih sulit pembuatannya.

    Turbin Crossflow, dikenal dengan Michell-Bangki termasuk juga pada

    jenis turbin impuls, turbin ini banyak ditemui pada PLTMH di Indonesia

    karena rancangannya mudah, serta variasi head dan debit yang besar, tetapi

    mempunyai efisiensi yang rendah.

    III.3 Perhitungan daya Turbin

    Apabila kita merencanakan suatu PLTMH, harus kita dapat mengetahui

    daya yang dihasilkan oleh potensi air yang ada untuk menggerakan turbin

    yang akan direncanakan atau yang akan dipilih. Secara teoritis kekuatan air

    yang akan menekan / menggerakan sudu turbin adalah; Energi potensial,

    Energi tekan, Energi kinetik karena kecepatan aliran.

    Seperti yang dijelaskan di dalam rumus persamaan energi di atas, ketiga dari

    energi ini da;pat dihitung dengan rumus empiris sebagai berikut.

    Dalam perubahan nilai besaran dapat melihat tabel konversi pada lampiran.

    Daya teoritis P = 13,33 H x Q (HP)

    = 9,8 H x Q (kW)

    Daya Keluar turbin = 9,8 H x Q x t (kW)

    Daya listrik = 9,8 H x Q x t x g

    Dimana ; P = daya dalam horse power (daya kuda) ( kW)

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    22/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    22 | P a g e

    g= Efisiensi Generator ( 0,82 s/d 0,93)

    t= Efisiensi Turbin (0,75 s/d 0,85)

    Gambar Instalasi PLTMH

    Dalam memperhitungkan head suatu PLTMH, beberapa hal perlu diketahui

    bahwa, head tersebut harus diperhitungkan adanya losses head pada

    pemipaan, mulai dari Bak penenang s/d penstok, sehingga yang masuk

    dalam perhitungan head efektif (He).

    III.4 Pemilihan Turbin Untuk PLTMH

    Turbin yang digunakan untuk menggerakan generator suatu PLTMH

    terlebih dahulu harus diketahui besaran Head (meter) dan debit (m3/ menit).

    Disamping kedua Variabel tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu

    adalah besarnya putaran (n), dimana putaran ini dapat diperoleh dengan

    mengetahui kecepatan air yang akan masuk ke sudu-sudu turbin dengan

    merubah kecepatan linier menjadi kecepatan keliling ( sentrifugal ) pada poros

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    23/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    23 | P a g e

    turbin tersebut yang disebut dengan kecepatan keliling :

    Kecepatan keliling : 1 = D x x n.(2.8)

    Dimana : 1 = Kecepatan keliling

    D = Diameter turbin

    = Konstanta ( 22 / 7 )

    n = Putaran Turbin

    Jadi putaran turbin diusahakan sebesar mungkin untuk mendapatkan

    konstruksi dari turbin yang lebih kecil dengan daya yang besar.

    Selanjutnya yang sangat penting untuk diketahui dalam merencanakan

    turbin adalah dengan menentukan kecepatan spesifik (s) yang akan

    menentukan jenis turbin yang akan digunakan , kecepatan spesifik tersebut

    dengan rumus di bawah ini.

    s = n . V/ H...(2.9)

    dimana : s = Kecepatan spesifik turbin

    V = Kecepatan air masuk turbin

    H = head efektif dari potensi

    s dapat juga diperoleh dengan menggunakan grafik kecepatan spesifik ini

    setelah diketahui putaran turbin, head dan debit. untuk mengetahui kecepatan

    spesifik tersebut, dapat ditentukan jenis turbin yang akan digunakan,

    apakah propeler/kaplan, turbin reaksi, turbin pelton atau aliran silang

    (cross flow). Penentuan jenis turbin dapat juga secara langsung dengan

    menggunakan nilai kecepatan spesifik s dari perhitungan di atas.

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    24/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    24 | P a g e

    III.5 Komponen Turbin dan Fungsinya

    Gambar Contoh Turbin

    Rumah turbin fungsinya adalah ; sebagai dudukan runner, untuk

    melindungi runner dan poros turbin, aliran air ke dalam rumah tubin, dll. Spt

    gambar pada lampiran

    Alat Pengarah (Guide Vane) fungsinya :mengarahkan aliran air ke runner,

    sebagai katub pengatur.

    Runner fungsinya; Tempat sudu-sudu, Tempat poros turbin, Alat

    mengubah daya kinetik menjadi daya mekanik.

    Bantalan fungsinya ; Tempat dudukan poros, Sebagai dudukan rumah tubin

    dan poros sekaligus pengunci terhadap gerakan / goncangan, Menghindari panas

    pergesekan antara dua mopdel yang bergesek, Mempertinggi efisiensi

    Casing fungsinya; Ruang pelindung runner, Pembebas air saat turbin tidka

    beroperasi, Pengarah air ke arah saluran pembuang

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    25/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    25 | P a g e

    Katub Udara fungsinya; Pelepas udara pada trumah turbin maupun pada

    cassing, Untuk menghindari kapitasi yang terjadi pada turbin, Sebagai alat

    kontrol, Peralatan utama sebelum turbin yaitu pipa pesat, bak penenang,

    bangunan sentral dan saluran pembuang.

    III.6 Transmisi Mekanik PLTMH

    Komponen utama lain yang perlu direncanakan dan meruapakan peralatan

    mekanik suatu PLTMH adalah transmisi mekanik atau mekanik penghantar

    daya, yang berfungsi untuk menyalurkan daya poros turbin ke poros generator

    yang menggunakan transmisi mekanik yang dapat dibagi dalam 2 jenis yaitu :

    Transmisi secara langsung (pengahantar daya langsung), Sistim ini

    merupapan daya dari poros turbin langsung ditransmisikan ke poros

    genetator yang disatukan oleh sebuah kopling, jadi kontruksinya lebih

    sederhana, lebih kompak dan mudah perawatannya, tetapi sistim ini diperlukan

    putaran turbin dan putaran generator harus sama dan untuk kondidsi ini pada

    PLTMH jarang hampir semua menggunakan transmisi karena pada

    kenyataannya putaran turbin dan generator tidak sama.

    Transmisi tidak langsung (pengahantar daya tidak langsung), Daya dari

    turbin tidak langsung disalurkan ke poros turbin tetapi labih dahulu dengan

    menggunakan transmisi, yaitu; belt, roda gigi (gear box).

    Transmisi dengan belt (sabuk) yang bentuknya ada plat dan bentuk V belt,

    keuntungan dari sistim ini adalah tahan terhadap kejutan, dapat menyerap beban

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    26/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    26 | P a g e

    kejut dan getaran, sistim ini selalu menggunakan dua buah puil yang dipasang

    pada poros turbin dan pada poros generator yang bersifat permanen ( dilas

    atau dapat dipindah)

    Transmisi dengan roda gigi kurang tahan beban kejut dan getaran tetapi

    putaran yang dihasilkan lebih akurat, tidak perlu menggnakan puil,

    konstruksinya lebih bila dibandingkan dengan menggunakan transmisi belt.

    Transmisi dengan menggunakan belt (sabuk), ukuran yang diperlukan

    ditentukan oleh ukuran diameter puli dari turbin dan generator. Yang di dasari

    kepada ukuran diameter puli dari turbin dan generator adalah seperti pada

    gambar di bawah ini :

    Gambar Transmisi Mekanik

    dalam perhitungan apabila diketahui daya yang akan ditransmisikan, maka

    dapat ditentukan : Diameter penggerak (dalam hal ini diemeter puli

    turbin) dan lebar belt, tebal belt untuk jenis flat belt maupun untuk V belt,

    sedangkan untuk menentukan panjang dan diameter puli generator

    dengan memperhitungkan putaran antara turbin dan generator. Menentukan

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    27/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    27 | P a g e

    ukuran diameter roda gigi ditetapkan dengan jumlah gigi, dihitung

    berdasarkan besarnya perbedaan putaran antara turbin dan generator.

    III.7 Elektrikal PLTMH

    III.7.1 Generator Sinkron

    Generator sinkron merupakan alat untuk mengubah daya poros turbin

    menjadi energi listrik. Prinsip kerja dari generator sinkron secara sederhana

    dapat dijelaskan sebagai berikut; Arus AC (arus searah) yang mengalir pada

    kumparan rotor (bagian dari generator yang dapat diputar) akan

    menciptakan medan magnetik homogen, apabila rotor yang dihubungkan

    dengan generator diputar dengan kecepatan konstan, maka pada kumparan

    stator (bagian balik), pada generator dengan penguatan sendiri (eksitasi

    sendiri), arus DC akan disuplay oleh stator, besarnya arus listrik diatur oleh

    AVR (automatic Viltage Rogulator). Exciter sendiri pada dasarnya

    generator kecil yang menyatu dengan generator utama. Generator excitier

    merupakan generator di kutub luar (medan magnetic pada sator, tegangan

    induksi dibangkitkan pada rotor). Arus DC untuk mensuplay stator generator

    exciter yang dihasilkan oleh AVR dengan cara menyearahkan tegangan AC

    yang dihasilkan oleh stator generator utama, pada saat start dimana sator

    generator utama belum bertegangan, arus DC dihasilkan oleh tegangan

    residu / tegangan sisa AVR. Apabila rotor utama generator berputar, akan ikut

    berputar juga dan membangkitkan tegangan AC tiga fasa. Tegangan AC tiga

    fasa ini akan disearahkan oleh jembatan dioda sehingga menghasilkan arus

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    28/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    28 | P a g e

    searah untuk mensuplay rotor generator utama. Tegangan yang dibangkitkan

    sebanding dengan arus rotor generator utama, pada stator generator utama

    dihubungkan ke beban (konsumen) tegangan akan berubah sesuai dengan

    bebannya. Untuk menjaga agar tegangan selalu konstan, tidak tergantung dari

    perubahan beban melainkan AVR yang akan mengatur besar kecilnya arus yang

    disuplay ke rotor generator utama. Berikut merupakan beberapa hal penting

    yang perlu di bahas dari genertor sinkron dalam perencanaan PLTMH ;

    Generator sinkron untuk Mikrohidro, Rating Daya, Hubungan 3 Fasa,

    Klas Isolasi, Rating Penggunaan, Jumlah Kutub, Run away speed,

    Proteksi, AVR, Bearing.

    III.7.2 Electronik Load Control

    Pada prinsipnya pengontrolan dengan ELC bertujuan agar besar daya yang

    dibangkitkan oleh generator sinkron selalu stabil sama dengan besar daya yang

    diserap oleh beban konsumen, ditambah daya yang dibuang ke beban

    ballast. Prinsip kerja dari ELC secara sederhana dapat dijelaskan sebagai

    berikut : apabila daya yang diserap oleh beban konsumen berubah akan

    mengakibatkan pula perubahan frekuensi (frekuensi akan turus bila beban

    konsumen bertambah demikian sebaliknya), perubahan frekuensi akan

    segera dideteksi dan dimanipulasi untuk mengatur sudut penyelaan pada

    tyristor. Tyeristor pada ELC tidak lain merupakan saklar elektronik yang

    mengatur besar kecilnya daya yang harus dibuang ke beban ballast atau diambil

    dari beban ballast sesuai dengan perubahan frekuensi yang terjadi, sehingga

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    29/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    29 | P a g e

    dapat dicapai kembali kondisi daya yang dibangkitkan oleh generator sama

    dengan daya yang diserapoleh beban konsumen dan beban ballast karena

    dilakukan secara elektronik, perubahan frekuensi untuk kembali stabil ke

    setting frekuensi yang telah ditetapkan akan berlangsung singkat, hanya

    memerlukan waktu kurang dari 0,25 detik. Di bawah merupakan beberapa

    hal penting dari ELC dalam perencanaan: PLTMH; ELC Untuk Mikro

    Hidro, Pemasangan ELC, Arus Netral, Setting dan Komissioning ELC,

    Beban Ballast.

    III.7.3 Motor Induksi Sebagai Generator

    Penggunaan motor induksi sebagai generator (MISG) telah diterapkan secara

    luas pada PLTMH dan diakui keandalannya, meskipun dari segi

    efisiensi, khususnya pada kondisi beban tidak penuh (part load), MISG

    tidak sebaikgenerator singkron, tetapi karena motor induksi banyak tersedia di

    pasaran dengan range daya yang luas dan konstruksi motor induksi jauh lebih

    handal terhadap run away sped serta untuk pembangkit mikro hidro.

    Prinsip kerja dari MISG secara sederhana lebih mudah dipahami dari prinsip

    kerja motor indusksi. Apabila motor induksi dihubungan dengan

    tegangan 3 pahasa pada kumparan statornya. Medan magnet putar pada

    kumparan stator akan memotong batang konduktor pada kumparan rotor.

    Akibatnya pada kumparan rotor akan dibangkitkan tegangan induski. Pada

    komparan rotor, karena batang konduktor umumnya merupakan slot

    alumunium yang dihubung singkatkan pada kedua ujungnya) merupakan

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    30/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    30 | P a g e

    rangkaian tertutup, tegangan yang induksi pada rotor yang disebabkan oleh

    medan magnet putar pada stator dengan arus pada rotor akan menimbulkan

    kopel yang akan memutar rotor searah dengan medan magnet putar pada

    stator. Seperti telah diterangkan di atas, tegangan induksi pada rotor timbul

    karena terpotongnya batang konduktor oleh medan magnet putar, agar tegangan

    induksi selalu dapat dibangkitkan pada rotor, diperlukan perbedaan relatif

    antara kecepatan medan medan magnet putar (kecepatan sinkron) akan

    selalu lebih besar dari kecepetan rotor. Proses yang sebaliknya akan terjadi

    pada MISG, kopel kopel pada rotor digerakan oleh turbin, adanya magnetisasi

    sisa (remanent magnetism) pada rotor umumnya cukup untruk membangkitkan

    medan magnet putar, pada kasus MISG beroperasi sendidri (isolator grid daya

    reaktif tersebut harus disuplay Via kapasitor eksitasi. pada kasus MISG

    diinterkoneksikan dengan jaringan listrik lain (grid connected) daya

    reaktrif disuplai via jaringan tersebut, kapasitor umumnya hanya dipakai

    sebagai kompensator. kebalikan dari proses sebagai motor, sebagai

    generator, slip yangterjadi haruslah negatif artinya kecepatan rotor harus selalu

    lebih besar dari pada kecepatan medan magnet putarnya. Berikut merupakan

    hal penting dari MISG yang perlu di bahas dalam perencanaan PLTMH;

    Motor Induksi Sebagai generator Untuk Mikrohidro, Jenis Motor

    Induksi, Ratting Daya dan Tegangan, Hubungan Fasa, Klass Isolasi,

    Jumlah Kutub, Run Away Spead, Proteksi, Bearing.

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    31/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    31 | P a g e

    III.7.4 Induction Generator Controller (IGC)

    Sistim control IGC harus dianggap sebagai satu kesatuan yang terdiri : panel

    kontrol IGC dan ballast load agar tegangan yang dibangkitkan oleh MISG

    selalu stabil tidak tergantung oleh perubahan beban diperlukan IGC. Pada

    prinsipnya pengontrolan dengan IGC bertujuan agar daya yang

    dibangkitkan oleh MISG selalu sama besar dengan daya yang diserap

    sehingga dapat dibangkitkan tegangan yang stabil dengan cara

    membuang kelebihan daya yang tidak digunakan oleh konsumen Ke

    ballast load. Ballast laod adalah bagian dari IGC, tidak untuk keperluan

    konsumen, ballast load merupakan beban resistif. Prinsip kerja dari IGC

    secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut. Apabila daya yang

    diserap oleh konsumen berubah akan mengakibatkan pula perubahan

    tegangan (tegangan akan turun bila daya yang diserap konsumen bertambah dan

    sebaliknya), perubahan tegangan ini akan segera dideteksi dan dimanipulasikan

    untuk mengatur waktu penyalaan dari insulated Gate Bipolar Transistor

    (IGBT). IGBT pada IGC tidak lain merupakan saklar elektronik yang

    mengatur kecilnya daya yang harus dibuang ke ballast load atau diambil

    dari ballast load sesuai dengan perubahan tegangan yang terjadi, sehingga

    dapat dicapai kembali kondisi daya yang dibangkitkan sama dengan daya

    yang diserap oleh konsunmen dari ballast load. Arus listrik yang dikontrol

    oleh IGBI adalah arus searah (direct current), untuk itu sebelum masuk

    ke dalam IGBI arus bolak-balik dari MSG disearahkan dulu melalui

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    32/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    32 | P a g e

    jembatan dioda. Dalam perancangan maupun pemasangan IGC untuk

    mikrohidro, perlu dipertimhangkan beberapa faktor yang akan dipaparkan

    berikut ini: IGC untuk Mikrohidro, Pemasangan IGC, Setting dan

    Komisioning IGC, Beban Ballast.

    III.7.5 Ballast Load (Beban Komplemen)

    Ballast Load merupakan Elemen pemanas air / udara yang termasuk dalam

    pengontrolan PLTMH, ketika katyup turbin dibuka perlahan-lahan maka

    daya yang dibangkitkan oleh generatir makin lama maikn besar, seluruh daya

    yang dibangkitkan disalurkan oleh LOAD CONTROL ke Ballast Load. Pada

    saat beban ke produsen dihubungkan maka ELC atau IGC akan mengatur

    beban yang tidak daya yang tidak terpakai (kelebihan daya yang masuk

    ke konsumen) akan disalurkan ke Ballast Load.

    III.7.6 Instalasi Rumah Pembangkit dan Pentanahan

    Tata letak kabel power diatur dengan memperhatilkan kemudahan

    perawatan dan pengamanan dari kemungkinan banjir. Kabel power sebaiknya

    menggunakan kabel NVFGbY agar tahan terhadap gigitan tikus yang cepat atau

    lambat pasti akan menimbulkan masalah di rumah pembangkit. Ukuran

    kabel power harus sesuai dengan daya yang dibangkitkan oleh

    generator. Suply penerangan untuk rumah pembangkit harus terpisah dari

    Suplai utama untuk konsumen, agar pada saat jaringan untuk konsumen

    mengalami gangguan masih tersedia suplai untuk rumah pembangkit.

  • 8/21/2019 Knowledge Sharing - Tahapan Perencanaan Dan Design PLTM

    33/33

    Knowledge Sharing Yuliandra Syahrial Nurdin

    III.7.8. Pentanahan

    Sistem pentanahan harus mengacu kepada sistem hubungan fasa pada generator

    yang digunakan. Jenis, ukuran dan jumlah elektroda maupun konduktor

    pentanahan harus disesuaikan dengan kondisi tanah di rumah pembangkit

    agar dapat dicapai nilai tahanan pentanahan yang disyaratkan.

    Disamping produiksi standar yang ada di dalam panel kontrol, generator

    maupun panal kuntrol perlu dilindungi dari bahaya petir. Lightning arrester

    jenis metal oxide perlu dipasang pada jaringan sebelum masuk ke dalam rumah

    pembangkit. Apabila rumah pembangkit berada pada daerah yang terbuka

    dan rawan terhadap petir, pada atap sebaiknya dipasang penangkap petir

    kerucut tembaga.

    III.7.8. Jaringan Distribusi Dan Instailasi Konsumen

    Jaringan distribusi dan intalasi untuk konsumen dapat mengacu kepada buku

    Petunjuk Umum Instalasi Listrik (PUIL) disesuaikan dengan kondisi setempat.