Download - Metode Final

Transcript
Page 1: Metode Final

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

I. UMUM

Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan,

dimana Kontraktor harus dapat merealisasikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,

biaya yang telah dianggarkan dan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan pihak pengguna

anggaran, sebagai upaya untuk terlaksananya rencana proyek tersebut, maka berikut ini kami susun

Metode Pelaksanaan.

Metode Pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi didalam

mengikuti lelang pengadaan jasa konstruksi Paket Pekerjaan Konstruksi Renovasi Gedung Direktorat

Jenderal Pengelolaan Utang.

Metode Pelaksanaan akan menjelaskan secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan,

sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing-masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap

spesifikasi yang telah disyaratkan.Perencanaan metode pelaksanaan suatu pekerjaan akan mengikuti

jadwal waktu yang telah disediakan, penjadwalan adalah penentuan waktu dengan urutan-urutan

kegiatan proyek hingga menghasilkan waktu penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan.

II. LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan ini berada di wilayah Propinsi Sumatera Utara, dengan lingkup pekerjaan antara

lain :

1. Pekerjaan persiapan yang meliputi pekerjaan mobilisasi, persiapan fasilitas penunjang,

pengukuran, pengujian bahan, dll.

2. Pekerjaan Ruang Auditorium yang meliputi pekerjaan :

Pekerjaan Bongkaran

Pekerjaan Plafon

Pekerjaan Dinding

Pekerjaan Pengecatan dan Wallpaper

3. Pekerjaan Toilet Penyandang Cacat yang akan meliputi :

4. Pekerjaan Drainase/Saluran yang meliputi

Pekerjaan galian tanah

5. Pekerjaan Overlay/pengaspalan diatas existing halaman pearkir yang terdiri dari :

Lapis Perata /Levelling dengan menggunakan Agregate A

AC-Base dengan menggunakan Asphalt Treated Base/ATB

Page 2: Metode Final

Lapis Permukaan dengan menggunakan Asphalt Concrete Wearing Coarse /AC-WC

6. Pekerjaan Tata Hijau/Taman

7.

III. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode pelaksanaan pekerjaan yang diuraikan dibawah ini akan dijelaskan mengenai tahapan

dan tata carapelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir,

yang disusun berdasarkan dokumen lelang, gambar teknis dan spesifikasi teknis. Penjelasan ini

akan meliputi :

III.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

a) Mobilisasi Personil :

Mobilisasi yang akan diuraikan didalam bagian ini adalah untuk memberikan

penjelasan dan penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan didalam masa

mobilisasi ini meliputi :

Pelaksanaan pekerjaan paket proyek ini mengusulkan personil inti untuk Pekerjaan

Konstruksi dan Pemeliharaan yang terdiri dari :

Personil Inti Pekerjaan Konstruksi

General Super Intendent

Site Manager

Highway Engineer

Quality / Quantity Engineer

Quality Insurance

Surveyor

Tenaga kerja yang akan diadakan / dimobilisasi ke lapangan untuk melaksankan

pekerjaan paket pyoyek ini, akan terdiri dari :

Mandor

Pekerja Biasa

Tukang Kayu,

Tukang Batu dsb.

b) Pengiriman unit-unit peralatan Perkerasan Aspal Hotmix Pengiriman unit-unit

peralatan. Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang

pelaksanaan pekerjaan utama pada paket proyek ini, sesuai dengan kebutuhan alat

untuk melaksanakan pekerjaan yaitu :

Page 3: Metode Final

Dump Truck

Flat Bed Truck

Generator Set

Vibratory Roller

Water Tanker

Asphalt Finisher

Asphalt Distributor

Compressor

Tandem Roller 6 – 8 Ton

Pneumatic Tyre Roller 10 – 15 Ton

c) Relokasi Utilitas eksisting

III.2. Pekerjaan Renovasi Ruang Auditorium

1) Pekerjaan Bongkaran

2) Pekerjaan Plafon

Metode Pemasangan Plafon Gypsum adalah sebagai berikut:

a. Tentukan Marking Elevasi Plafon dan

buat garis sipatan serta titik-titik paku

kait.

b. Pasang Paku Kait

c. Pasang Penggantung Rangka Plafon

( Hanger dan Clip Adjuster) dengan

posisi tegak lurus.

Page 4: Metode Final

d. Pasang Rangka Tepi Plafon ( Steel

Hollow dan Wall Angle Profil) sebagai

list tepi pada garis sipatan

e. Tentukan jarak penempatan Kait

Penggantung.

f. Pasang tarikan benang sebagai

pedoman penentu kelurusan dan

ketinggian rangka plafon.

g. Pasang Rangka Utama (Top Cross Rail)

h. Pasang Rangka Pembagi ( Furing

Channel) dengan menggunakan

Locking Clip

i. Pasang dan kencangkan Clip /Rod.

j. Pasang Panel Gypsum pada rangka

plafon dengan Sekrup Ceiling

menggunakan Screw Driver dan setiap

sambungan harus tepat pada rangka.

3) Pekerjaan Dinding

4) Pekerjaan Pengecatan dan Wallpaper

Page 5: Metode Final

Pekerjaan Pengecatan Dinding & Plafon11.1 Lingkup Pekerjaan.Definisi pekerjaan cat adalah semua pelapisan permukaan pada berbagai material untukmaksud-maksud perlindungan, pemberian warna, pemberian teksture.Penggunaan :1. Untuk Interior (Permukaan dinding, kolom-kolom, atau sesuai petunjuk pada gambarkerja).2. Untuk Plafond dan plester/aci halus (skim coat) yang ditunjukkan dalam gambar kerja.3. Untuk pengecatan kembali acoustic ceiling exisiting.11.2 Persyaratan Bahan.- Bahan yang digunakan adalah cat Emusion Paint water base ex CATYLAC.- Tipe atau jenis yang dipilih ditentukan kemudian atau yang sudah ditunjukkan padagambar kerja.- Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau sesuai denganspesifikasi dari pabrik cat yang digunakan.- Standard dari bahan prosedur cat ditentukan pabrik pembuat cat dan kontrak tidakdibenarkan merubah standar dengan jalan mencampur dan mencairkan yang tidak sesuaidengan instruksi pabrik atau tanpa ijin dari Konsultan Pengawas.- Kontraktor diwajibkan membuat mock-up cat yang akan dipakai pada semuapenggunaannya , yaitu pada bidang yang lebih besar di salah satu ruangan proyek. Danharus diajukan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan PemberiTugas.11.3 Syarat-syarat Pelaksanaana. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok Danplamur wall putty 550-1967 merkDanapaint.b. Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-retakdan Kontraktor meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas/MK. c. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisanplamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.d. Sesudah plamur kering, diamplas, kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersihbetul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan Roller.e. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri-dari 3 (tiga) lapis dengan kekentalan catsebagai berikut :- Lapisan I encer yaitu dengan tambahan 20% air bersih.- Lapisan II dan III kental yaitu dengan tambahan 10% air bersih.f. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding dan plafond merupakan bidang utuh, rata,licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.g. Untuk pengecatan acoustic ceiling existing, kontraktor wajib memperhatikan metode kerjayang akan digunakan dan sudah disetujui oleh MK. Semua komponen/armatur di luaracoustic yang terdapat pada permukaan/bidang ceiling harus terhindar dari akibatpekerjaan pengecatan acoustic ceiling.h. Setelah pekerjaan pengecatan acoustic ceiling selesai, semua komponen/armatur tesebutharus bersih dari hasil pekerjaan pengecatan. Komponen/armatur tersebut adalah : rangkaplafond (main tee dan cross tee), komponen fire fighting (sprinkler, smoke detector, dsb),

armatur penerangan/lighting existing dan baru, grill/diffuser AC, komponen indoor

5.1. Lingkup PekerjaanPekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan wall cover pada bidang partisi, panel danplafon/ceiling sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjukKonsultan Pengawas/MK.5.2. Persyaratan Bahan

Page 6: Metode Final

a. Bahan wall cover adalah ex Goodrich, tipe GE 3014, untuk tipe WC.1.b. Bahan wall cover adalah ex Goodrich, tipe AZ 119 SU, untuk tipe WC.2.c. Bahan wall cover adalah ex Goodrich, tipe PE 4006 Marco, untuk tipe WC..3d. Bahan wall cover adalah ex Goodrich, tipe Symphoni Intermezzo AZ 506921 MZ, untuktipe WC 5.e. Bahan wall cover adalah ex Goodrich, tipe GU 2536 Leather, untuk tipe WC.6.f. Bahan wall cover adalah ex Goodrich, tipe Symphony Etude AZ 51004 ET, untuk tipeWC.7.g. Bahan wall cover adalah ex MATCH atau setara, untuk tipe WC.8.5.3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Pada permukaan dinding yang akan dilapisi wall covering, permukaannya harus rata,kering dan bersih (bebas debu dan kotoran lainnya).b. Harus mengikuti aturan / persyaratan pabrik dalam mencampur dan menggunakan bahanpelapis dan perekat.c. Sebelum pemotongan pola dan warna harus diperiksa dan dicocokkan dengan contohyang telah disetujui Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.d. Semua bagian wall cover, terutama pada bagian tepi dan antar sambungan vertikaldengan wall cover selanjutnya, terpasang sama rekat dan hasilnya tidak bergelembung.e. Pemotongan wall cover harus dilakukan secara hati-hati dan rapih dengan menggunakanalat potong (cutter) yang tajam.f. Awal pemasangan dan sisa buangan harus dikoordinasikan dan disetujui oleh Konsultan

Pengawas/MK.

Bahan Finishing 2 - HPL3.4.1. Persyaratan : High Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah ex Grassmerinomotif kayu dan warna solid atau Setara, warna sesuai dengan skema warna danmaterial yang dikeluarkan oleh Perencana. 3.4.2. Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,8 mm. Untuk finishing HPL denganprofil post forming adalah dengan ketebalan maksimal 0,8 mm.3.4.3. Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High Pressure system ) di bengkel/ work-shop Kontraktor.3.4.4. Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana/desain.3.4.5. Permukaan HPL dilarang keras diamplas.3.4.6. Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, diberi edgingberbahan PVC tebal minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan warna HPL nya atausesuai petunjuk gambar rencana/desain.

Pekerjaan Lantai Karpet7.1. Lingkup PekerjaanPekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai karpet tile sesuai yang disebutkan /ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.7.2. Persyaratan BahanPekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai karpet tile sesuai yang disebutkan /ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK.a. Bahan Carpet Tile adalah CA.1 = ex C & A tipe Moxie.b. Bahan Carpet Tile adalah CA.2 = ex C & A tipe Mayhem.c. Bahan Carpet Tile adalah CA.3 = ex C & A atau setara.d. Ketiga bahan carpet tile di atas memiliki beberapa persyaratan, yaitu:▪ Product definition/construction : tufted textured loop▪ Yarn / fibre : 100 % Nylon

Page 7: Metode Final

▪ Colour system : Solution / Yarn Dyed▪ Pile thickness : 3,50 mm – 5,00 mm▪ Tile size : 450 x 450 mm – 500 x 500 mm▪ Backing structure : Synthetic▪ Protective treatment : soil / stain protection▪ Face weight : 25 oz – 30 oz , untuk tipe carpet CA1 dan CA.2▪ Face weight : 20 oz – 25 oz , unutk tipa carpet CA.3.7.3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lantai sebelum pekerjaan dimulai.b. Permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari cacatc. Pelaksana harus memberitahukan secara tertulis kepada direksi lapangan bila keadaanlapangan tidak memuaskan untuk penyelesaian pekerjaan secara sempurna. Pekerjaantidak boleh dimulai bila kerusakan / kekurangannya belum diselesaikan.d. Permukaan dasar lantai karpet (leveling screed) harus cukup halus, rata dan datar.e. Pemasangan karpet harus dilaksanakan sendiri oleh suppliernya, sebagai orang yang ahlidi dalam bidang tersebut.f. Setiap pertemuan lantai karpet dengan material lain, harus diberi list pancing dari profilaluminium atau material lain sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar detailrencana.g. Hasil pemasangan karpet harus rata, kuat, tidak menggelembung dan bebas noda akibatpekerjaan lain. Sambungan-sambungan yang terjadi harus rapi dan tidak terlihat.h. Setelah pemasangan, seluruh karpet harus dibersihkan dengan alat vacuum dan siapuntuk dipakai. Apabila masih ada pekerjaan lain di lokasi yang sudah dipasang karpet,harus diberi pelindung/proteksi agar tidak rusak dan kotor. Pelaksana/kontraktorbertanggungjawab atas kerusakan-kerusakan yang terjadi.i. Untuk setiap jenis dan warna dari bahan-bahan lunak disediakan sisa minimal sebesar 5%untuk cadangan penggantian apabila ada kerusakan dan diserahkan kepada pihak

Pemberi Tugas.

5) Pekerjaan Elektrikal

Lingkup Pekerjaan.

Suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi daya, box pembagi

tegangan. Pekerjaan-Pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :

Menyediakan seluruh Pekerjaan, material penghantar listrik adalah kabel (NYM, NYY,

NYF, NYA) merek KABELINDO, SUPREME, TRANKA, dll Merek dapat dikenali pada

pembungkus (isolasi) sepanjang kabel beserta jenis dan jumlah kawat atau diameter

kawat tembaganya, pipa baik PVC atau besi untuk pelindung hantaran yang tertanam,

perlengkapan peralatan dan melaksanakan seluruh Pekerjaan sistem listrik sehingga

dapat beroperasi secara sempurna.

Seluruh Pekerjaan instalasi akan dikerjakan menurut "Peraturan Umum Instalasi Listrik

di Indonesia/ Peraturan PLW edisi yang terakhir sebagai petunjuk dan juga peraturan

yang berlaku pada daerah setempat dan standar-standar/kodekode lainnya yang

diakui (VDE, DIN).

Page 8: Metode Final

Peralatan dan bahan listrik :

1. Panel dan kotak pembagi

2. Saklar dan zekering-zekering

3. Alat-alat ukur (voltmeter & Ampre meter)

4. MCB

5. Stop kontak / stop kontak daya

6. Lampu penerangan

Pelaksanaan pekerjaan.

a) Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan

tidak tampak dari luar (tertanam)

b) Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran

c) Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton

harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk

kan bersamaan dengan pemasangan sparing.

d) Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan

acian dikerjakan.

e) Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang

mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan).

f) Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan

baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada

Te Dos.

g) Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata

(untuk memudahkan penarikan kabel).

h) Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok

atau pada balok kayu rangka langit-langit.

i) Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft

harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit

(banyak).

j) Stop kontak dan saklar.

k) Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi

150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop

kontak dan saklar harus rata dengan dinding.

l) Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.

Page 9: Metode Final

Gambar Pemasangan.

Kontraktor mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-gambar pada

lapangan yang tepat pada lokasi dari seluruh jenis sistem outlet, panel/kabinet,

peralatan, pengkabelan dan seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan

center kolom (as kolom).

Pengetesan.

Pengetesan akan dilakukan seperti yang disebutkan dan melakukan percobaan seperti

operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem.

Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/ cacat/

salah akan diganti/ dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/

normal/ benar. Seluruh pengkabelan, instalasi dan peralatanakan dicek dan ditest oleh

Konsultan Pengawas.

6)

III.3. Pekerjaan Toilet Penyandang Cacat

III.4. Pekerjaan Saluran

a) Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan dan pemasangan bahan untuk

drainase yaitu yaitu saluran U uk. 50 x 50 x 120 cm dan penutup saluran type U W 60

HD.

b) Pekerjaan Drainase akan dimulai dengan melakukan pengukuran situasi dan elevasi

dasar saluran, khususnya outlet dari existing saluran untuk menentukan ketinggian

(arah dan kelandaian) saluran rencana dengan menggunakan titik ikat yang disetujui

dan diikuti dengan pemasangan patok serta profil kemiringan galian.

c) Pekerjaan penggalian dan penimbunan untuk membentuk saluran drainase akan

dilaksanakan secara bertahap dan disesuaikan dengan progres pekerjaan tersebut

diatas.

d) Pekerjaan galian disini adalah galian tanah untuk pekerjaan saluran, dimana dimensi

galian tanah disesuaikan dengna gambar rencana kerja ataupun menurut petunnjuk

Direksi Teknik.

Page 10: Metode Final

e) Pada saat melakukan galian tumpukan material hasil galian sedapat mungkin

ditempatkan diluar areal yang akan dikonstruksi. Dan jika areal penampungan hasil

galian tidak dapat mencukupi haruslah dibuang kelokasi yang ditentukan oleh direksi

teknik. Pelaksanaan galian ini dilaksanakan secara maupun manual dengan peralatan

bantu.

f) Penggunaan dan pembuangan bahan galian Semua bahan galian tanah atau batu yang

dapat dipakai bilamana memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk formasi

timbunan atau penimbunan kembali.

g) Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organic, tanah gambut, sejumlah

besar akar atau bahan tumbuhan lainnya dan tanah kompresif yang akan menyulitkan

pemadatan bahan diatasnya atau yang mengakibatkan setiap kegagalan atau

penurunan yang tidak dikehendaki, tidak akan digunakan sebagai bahan timbunan

dalam pekerjaan permanen.

h) Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan galian yang

tidak disetujui direksi lapangan untuk digunakan sebagai bahan timbunan, dibuang

dan diratakan dan sisa galian dibuang kaeluar lokasi pekerjaan.

i) Untuk pemasangan anyaman filter penyaring harus dipasang sesuai dengan prosedur

yang direkomendasi pabrik dan sesuai dengan petunjuk teknis serta petunjuk direksi

lapangan.

j) Pipa disambung dan dibungkus tanpa lidah dan alur dengan celah diantara 1-5 mm.

Sambungan dibungkus dengan anyaman filter penyaring dimana bahan ini akan

melewati air.

k) Setiap sambungan terkunci ditempat tetapi tidak direkat dengan menggunakan sedikit

adukan semen yang dipasang pada kedua tepinya.

III.5. Pekerjaan Halaman

III.6.1. Pekerjaan Bongkaran

Untuk Pelaksanaan Rehababilitasi pada pekerjaan diperlukan pekerjaan-pekerjaan

bongkaran antara lain :

Pekerjaan Bongkaran Palfon ruang konferensi eksisting

Pekerjaan Bongkaran dinding

Pekerjaan Bongkaran Kansteen, Paving Blok, danPagar eksisting halaman

parkir

Pekerjaan Bongkaran Saluran pada halaman parkir eksisting

Page 11: Metode Final

Material Bekas Bongkaran sebagian dibuang keluar Site dan Kerapihan Bekas

Bongkaran sehingga tidak akan mengganggu kegiatan yang ada.

III.6.2. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregate Klas A

A. BAHAN

Persyaratan Proporsi Campuran Material Material sebagai berikut :

Agregat Pecah Mesin 20 – 30 mm = 18 %

Agregat Pecah Mesin 5 – 10 & 10 – 20 mm = 20 %

Sirtu = 64 %

Berat Isi Padat = 1,74 Ton/m3

Seluruh Lapis perata Agregat A bebas dari bahan organik dan gumpalan

lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki .

B. PERALATAN

Alternatif peralatan yang digunakan untuk pekerjaan lapis pondasi atas (LPA)

dan lapis pondasi antara lain :

• Peralatan bantu : untuk pekerjaan perataan.

• Three Wheell Roller : untuk alat pemadat.

• Dump truck : untuk alat angkut material batu pecah.

• Water tank truck : untuk keperluan penambahan air bila lapisan yang akan

dipadatkan terlalu kering dan tidak masuk dalam rentang kadar air yang

diijinkan pada saat pemadatan.

C. PENGHAMPARAN

Page 12: Metode Final

a) Lapis Pondasi Agregat yang akan dihampar langsung di atas permukaan

perkerasan aspal lama, dalam kondisi tidak rusak, maka diperlukan

penggarukan atau pengaluran pada permukaan perkerasan aspal lama

agar diperoleh tahanan geser yang lebih baik.

b) Setiap lapis dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata

agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang

disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-

lapisan tersebut diusahakan sama tebalnya.

c) Lapis Pondasi Agregat dihampar dan dibentuk dengan metode yang tidak

meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus. Bahan yang

bersegregasi diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang

bergradasi baik.

d) Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan dua kali ukuran

terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh

melebihi 20 cm.

D. PEMADATAN

a) Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis

dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai

dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100

% dari kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) seperti yang

ditentukan oleh SNI 03-1743-1989, metode D.

b) Pemadatan dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam

rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air

optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh

kepadatan kering maksimum modifikasi (modified) yang ditentukan oleh

SNI 03-1743-1989, metode D.

c) Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi

sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang

ber”superelevasi”, penggilasan dimulai dari bagian yang rendah dan

bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi

penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas

hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.

Page 13: Metode Final

d) Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau

mesin gilas dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya

yang disetujui.

III.6.3. Pekerjaan Pasang Kansteen

III.6.4. Pekerjaan Overlay

LAPIS ASPAL RESAP PENGIKAT LAPIS ASPAL PENGIKAT

(PRIME COAT AND TACK COAT).

A. Umum

Untuk lapis aspal resap pengikat, pekerjaan ini terdiri dari pengadaan dan

pemakaian suatu bahan pengikat aspal dengan kekentalan rendah terpilih diatas

satu lapis pondasi jalan atau permukaan perkerasan tanpa lapis penutup yang

sudah disiapkan, untuk menutup permukaan tersebut yang akan menyediakan

adhesi (pelekatan) untuk pemasangan satu lapis permukaan beraspal seperti Lapis

Tipis Aspal Beton Panas (Lataston – HRS) atau lapisan permukaan beraspal

lainnya.Untuk aspal pengikat, pekerjaan ini terdiri dari pengadaan dan pemakaian

satu lapisan sangat tipis bahan aspal pengikat yang terpilih di atas satu permukaan

yang sudah beraspal sebelumnya dalam persiapan untuk pemasangan satu lapis

permukaan aspal baru.

B. Bahan-bahan

1) Bahan Untuk Lapis Aspal Resap Pengikat

- Aspal semen gradasi kental

- Kerosin (minyak tanah)

- Perbandingan 80 bagian minyak tanah terhadap 100 bagian aspal semen

Bahan-bahan

2) Bahan Untuk Lapis Aspal Pengikat

- Aspal semen gradasi kental (AASTHO M226) jenis AC-10 atau AC-20, aspal

harus diencerkan dengan 25 sampai 30 bagian

- minyak tanah

- Aspal diencerkan dengan minyak tanah 25 sampai 30 bagian terhadap 100

bagian aspal semen.

Page 14: Metode Final

C. Pelaksanaan Pekerjaan

1) Jenis alat dipilih jenis peralatan berikut ini :

- Distributor aspal bertekanan beserta penyemperot

- Peralatan untuk memanaskan aspal

- Mesin gilas dan pneumatic

- Sapu sikat untuk penyapuan manual

2) Batas tingkat pemakaian untuk lapis pondasi agregat, antara 0,6 – 1,6

liter/m2.

3) Semua kotoran-kotoran lepas dan bahan-bahan lain yang tidak

menyenangkan disingkirkan dari permukaan yang ada dengan penggaruan,

penyapuan, dan pencucian kalau perlu.

4) Jumlah bahan pengikat yang digunakan dalam masing-masing

penyemprotan ditentukan dengan pengukuran tanki menggunakan batang celup

sebelum dan sesudah masing-masing pemakaian. Tingkat pemakaian rata-rata

berada didalam batas ± 5% tingkat penyemprotan yang direncanakan.

5) Bilamana mengadakan penyemprotan untuk separuh lebar jalan, dilakukan

penyemprotan lapis tumpang tindih sebesar 10 cm – 20 cm sepanjang pinggir yang

berdampingan

6) Untuk permukaan yang telah dilapisi dengan lapis aspal resap pengikat,

lalulintas tidak boleh diijinkan di atas permukaan yang sudah dilapis aspal resap

pengikat sampai aspal tersebut telah masuk kedalam dan mongering.

7) Permukaan yang sudah dilapisi dirawat untuk waktu minimum dua hari

sebelum menutupinya dengan Lapis Permukaan atau Lapis Ulang, Sebelum

pemberian Lapis Ulang Permukaan, setiap cacat permukaan ditambal dan semua

bahan peresap lebihan atau kotoran dan bahan yang tidak menyenangkan lainnya

disingkirkan dengan penyapuan.

IX.2. LAPIS ASPAL BETON PONDASI ATAS

A. Umum

Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan satu lapisan pengatur pondasi atas yang

padat, tahan lama, disusun dari agregat dan bahan aspal dicampur di dalam satu

Page 15: Metode Final

instalasi campur pusat (CMP) dan digunakan untuk maksud penguatan perkerasan

yang ada dan pembentukan ulang perkerasan sampai punggung jalan dan

kemiringan melintang yang benar sebelum dipasang satu lapis ulang permukaan

baru.

B. Bahan-bahan

- Agregat Kasar

Agregat kasar tersebut terdiri dari batu atau kerikil pecah ataupun campuran

batu pecah dengan kerikil alam bersih yang sesuai. Gradasi agregat kasar yang

sesuai dengan dokumen Kontrak

- Agregat Halus

Agregat halus akan terdiri dari pasir alam dan/atau batu disaring dalam kombinasi

yang cocok, dan bersih serta bebas dari gumpalan-gumpalan lempung dan benda-

benda lain yang harus dibuang

- Filler (Bahan Halus sebagai Pengisi)

Bahan filler akan terdiri dari debu batu kapur atau semen yang bebas dari kotoran.

Ia akan berisi ukuran partikel yang 100% lolos 0,60 mm dan tidak kurang dari 75%

berat partikel yang lolos saringan 0,075 mm (saringan basah).

- Bahan Aspal

Bahan aspal aspal semen gradasi kental :

Grade AC-10 (kurang lebih ekivalen dengan Pen 80/100)

Grade AC-20 (kurang lebih ekivalen dengan Pen 60/70)

C. Pelaksanaan Pekerjaan

1) Pada umumnya peralatan yang akan dipilh untuk penghamparan dan

penyelesaian sebagai berikut : paver (perata) bertenaga mesin sendiri yang

mampu bekerja sampai garis dan ketinggian yang diperlukan dengan penyediaan

untuk pemanasan, screeding dan sambungan perata campuran aspal.

2) Jenis peralatan berikut ini akan dipilih untuk penghamparan, pemadatan dan

penyelesaian

Page 16: Metode Final

3) Truk angkutan yang digunakan untuk mengangkut campuran aspal,

dilengkapi dengan dasar (bak) logam rata ketat, dibersihkan dan yang sebelumnya

dilapisi dengan minyak bakar

4) Untuk pemadatan lapis aspal beton pondasi atas, diperlukan peralatan

berikut :

- Dua buah mesin gilas roda baja dengan berat 6 – 10 Ton

- Sebuah mesin gilas ban bertekanan dengan ban dipompa mencapai tekanan

8,5 kg/cm2 (120 lbs/sq.in) dan dengan penyediaan untuk ballast dari 1500 kg –

2500 kg beban per roda.

5) Pada saat penghamparan campuran aspal pada satu temperature di dalam

batas-batas berikut : 110° C - 150° C

6) Selama pengoperasian paver, campuran aspal tersebut dihampar dan

diratakan sampai ketinggian dan bentuk penampang melintasng yang ditentukan

di atas seluruh lebar perkerasan atau selebar yang praktis.

7) Paver tersebut beroperasi pada satu kecepatan yang tidak menimbulkan

retak-retak pada permukaan, cabik-cabik atau sesuatu ketidak teraturan lainnya

dalam permukaan.

8) Dijaga supaya campuran tidak mengumpul dan mendingin pada sisi hopper

atau dimana saja pada paver.

9) Bila jalan tersebut diperkeras separuh lebar pada satu waktu, pengerasan

separuh lebar pertama tidak boleh lebih dari 1 kilometer di depan pengerasan

separuh lebar yang kedua

10) Secepatnya setelah campuran selesai dihampar dan diratakan, permukaan

diperiksa dan ketidak rataan diperbaiki.

11) Temperatur campuran lepas terpasang dipantau dan penggilasan akan

dimulai dan diselesaikan bilamana suhu campuran turun di bawah batas-batas 80°

C - 90° C

12) Tahap awal penggilasan dan penggilasan akhir akan dilaksanakan dengan

mesin gilas roda baja. Penggilasan kedua atau antara akan dilaksanakan dengan

mesin gilas ban (pneumatic). Mesin gilas awal akan beroperasi dengan roda

kemudi sedekat mungkin ke paver.

Page 17: Metode Final

13) Kecepatan mesin adalah 4 km/jam untuk mesin gilas roda baja dan 6

km/jam untuk mesin gilas ban pneumatic serta akan selalu cukup lambat untuk

menghindari pergeseran campuran panas. Garis penggilasan tidak boleh terlalu

berubah-ubah atau arah penggilasan berbalik secara tiba-tiba, yang akan

menimbulkan penggeseran campuran.

14) Penggilasan kedua atau penggilasan antara harus mengikuti sedekat

mungkin di belakang penggilasan awal dan dilaksanakan sementara campuran

tersebut masih pada satu temperatur bahwa akan menghasilkan pemadatan

maksimum. Penggilasan akhir akan dikerjakan bilamana bahan tersebut masih

dalam satu kondisi cukup dapat dikerjakan untuk membuang semua tanda bekas

injakan roda mesin gilas.

15) Penggilasan akan dimulai secara memanjang pada sambungan dan dari

pinggiran sebelah luar yang akan berlangsung sejajar dengan sumbu jalan menuju

ke bagian tengah perkerasan, kecuali pada lengkungan superelevasi, penggilasan

akan dimulai pada sisi rendah yang bergerak maju menuju ke sisi tinggi. Lintasan

berikutnya dari mesin gilas akan bertumpang tindih pada paling sedikit separuh

lebar mesin gilas dan lintasan tidak boleh berhenti pada titik-titik di tempat satu

meter dari titik ujung lintasan-lintasan sebelumnya.

16) Bila menggilas sambungan memanjang, mesin gilas pemadat pertama-tama

bergerak di atas jalan yang sudah dilewati sebelumnya demikian sehingga tidak

lebih dari 15 cm roda kemudi jalan/lewat di atas pinggir perkerasan yang tidak

terpadatkan. Mesin gilas secara terus menerus bergerak sepanjang jalur ini

menggeser posisinya sedikit demi sedikit menyilang sambungan tersebut dengan

lintasan berikutnya, sampai diperoleh satu sambungan yang rapih terpadatkan

rapi secara menyeluruh.

17) Penggilasan akan bergerak maju secara terus menerus sebagaimana

diperlukan untuk mendapatkan pemadatan yang seragam selama waktu

bahwasanya campuran tersebut dalam kondisi dapat dikerjakan dan sampai

semua tanda-tanada bekas roda mesin gilas dan ketidak teraturan lainnya

dihilangkan. Untuk mencegah menempelnya campuran pada mesin gilas, roda-

roda tersebut harus selalu basah tetapi air yang berlebihan tidak diijinkan.

Page 18: Metode Final

Sementara permukaan tersebut sedang dipadatkan dan diselesaikan, pinggiran-

pinggiran diperbaiki menjadi segaris secara rapih. Setiap bahan-bahan yang

berlebih dipotong lurus setelah penggilasan akhir, dan dibuang .

Lapisan resap pengikat dan perekat

1). Jenis alat yang digunakan

Alat yang digunakan untuk pekerjaan lapis resap pengikat (prime coat) dan lapis

perekat (tack coat) sebagai berikut :

Asphalt Distributor meliputi sebuah tachometer (pengukur kecepatan putaran),

meteran tekanan satu tongkat celup yang telah dikalibrasi, sebuah termometer

untuk mengukur temperatur isi tangki, dan peralatan untuk mengukur kecepatan

pada kecepatan lambat.

Asphalt Sprayer, sebagai alternatif peralatan asphalt distributor. Alat ini banyak

digunakan di banyak proyek-proyek pembangunan jalan.

Air compressor : untuk membersihkan permukaan yang akan dilapisi dari kotoran

dan debu.

Page 19: Metode Final

2). Persyaratan umum

• Peralatan yang digunakan meliputi suatu mesin penyapu (power broom) atau

alat penghembus (power blower), distributor bahan bitumen bertekanan dan

peralatan untuk memanaskan bahan bitumen.

• Distributor (atau asphalt sprayer sebagai alternatif) mempunyai ban bertekanan

angin, dan harus didesain, diperlengkapi, dipelihara dan dioperasikan sedemikian

rupa sehingga bahan bitumen dengan panas yang merata dapat diterapkan secara

merata pada ukuran lebar permukaan yang bervariasi sampai 5 m atau paling tidak

3,5 m dan tingkat penyemprotan terkendali dan merata antara 0,15 sampai 1,20

liter/m2. Distributor (asphalt sprayer) dilengkapi dengan suatu unit yang terpisah

untuk pompa, batang penyemprot yang dapat bersirkulasi penuh yang dapat

disesuaikan dalam arah mendatar dan vertikal. Suatu pipa semprot khusus harus

dipasang pada ujung batang penyemprot untuk memberikan tingkat/jumlah

bitumen yang diperlukan.

• Peralatan distributor (asphalt sprayer) harus meliputi sebuah tachometer, alat

pengukur tekanan, alat pengukur volume yang akurat atau tanki yang telah di-

kalibrasi, termometer untuk mengukur temperatur isi tanki, instrumen untuk

mengukur kecepatan perjalanan.

3.5. Pekerjaan hotmix

Pekerjaan lapisan Asphalt Treated Base (ATB) dan Asphalt Concrete (AC)

menggunakan alat :

Asphalt Finisher : untuk pembentuk dan penghampar campuran aspal panas

(hotmix).

b. Tandem Roller : untuk breakdown rolling dan finishing rolling.

c. Pneumatic Tire Roller : untuk pemadatan intermediate.

Air compressor : untuk membersihkan permukaan yang akan dilapisi dari

kotoran dan

debu.

III.6. Pekerjaan taman

Page 20: Metode Final

IV. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

V. PENUTUP