8/15/2019 materi supervisi
1/7
A. Pengertian SupervisiBanyak ahli menggunakan tentang pengertian supervisi,
mulai dan pengertian yang sangat luas sampai pada defsinisupervisi yang lebih khusus. Supervisi dalam arti yang luas
memiliki dimensi yang beragam. Admosudiro (198! dalam
"ahyati (###! mendefnisikan supervisi sebagai suatu
pengamatan atau penga$asan se%ara langsung terhadap
pelaksanaan atau penga$asan se%ara langsung terhadap
pelaksanaan peker&aan yang bersi'at rutin. S$ansburg (199#!
melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses kemudahan
sumbersumber yang diperlukan untuk penyelesaian suatu
tugas. Sementara )non dan *ray (198+! mengartikan supervisi
sebagai kegiatan yang meren%anakan, mengarahkan,
membimbing, menga&ar, mengobservasi, mendorong,
memperbaiki, memper%ayai dan mengevaluasi se%ara
berkesinambungan anggota se%ara menyeluruh sesuai dengan
kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki anggota. alam arti
khusus supervisi dikaitkan dengan suatu disiplin ilmu tertentu
dalam hal ini adalah kepera$atan. -%arland, /eonard, dan
-orris (1980! mengaitkan supervisi dalam konteks kepera$atan
sebagai suatu proses kegiatan pemberian dukungan sumber
sumber (resour%es! yang dibutuhkan pera$at dalam rangkamenyelesaikan tugas untuk men%apai tu&uan yang telah
ditetapkan.ari beberapa pengertian tersebut, dapat diambil suatu
kesimpulan bah$a supervisi merupakan suatu kegiatan yang
mengandung dua dimensi pelaku, yaitu pimpinan dan anggota
atau orang yang disupervisi. )edua dimensi pelaku tersebut
$alaupun se%ara administrative berbeda level dan perannya,
namun dalam pelaksanaan kegiatan supervisi keduanya
memiliki andil yang samasama penting. Pemimpin mampu
melakukan penga$asan sekaligus menilai seluruh kegiatan yang
telah diren%anakan bersama, dan anggota mampu men&alankan
tugastugas yang men&adi tanggung&a$ab dengan sebaik
baiknya. adi, dalam kegiatan supervisi semua orang yang
terlibat bukan sebagai pelaksana pasi', namun se%ara bersama
8/15/2019 materi supervisi
2/7
sebagai mitra ker&a yang memiliki ideide, pendapat, dan
pengalaman yang perlu didengar.
B. Prinsip Supervisi )epera$atanAgar seorang mana&er kepera$atan mampu melakukan
kegiatan supervisi se%ara benar, ia harus mengetahui dasar dan
prinsipprinsip supervisi. Prinsip tersebut harus memenuhi
syarat, antara lain disasarkan atas hubungan pro'essional dan
bukan hubungan pribadi, kegiatan yang harus diren%anakan
se%ara matang, bersi'at edukati', memberikan perasaan aman
pada pera$at pelaksana, dan harus mampu membentuk
suasana ker&a yang demokratis. Prinsip lain yang harius dipenuhi
dalam kegiatan supervisi adalah harus dilakukan se%ara ob&ekti'
dan mampu mema%u ter&adinya penilaian diri ( sel' evaluation!,
bersi'at progresi', inovati', progresi', 2eksibel dapat
mengembangkan potensi atau kelebihan masingmasing orang
yang terlibat, bersi'at konstrukti' dan kreati' dalam
mengembangkan diri disesuaikan dengan kebituhan dan
supervisi harus dapat meningkatkan kiner&a ba$ahan dalam
upaya meningkatkan kualitas asuhan kepera$atan.Supervisi akan senantiasa bersinggungan dengan
hubungan interpersonal antara orangorang yang terlibat.
alam konteks ini, pimpinan atau mana&er kepera$atan harusmampu menempatkan dirinya se%ara proporsional dan
pro'essional. 3ubungan yang lebih kearah pribadi biasanya akan
memberikan dampak yang kurang baik seperti hanya akan
berhubungan dengan orangorang tertentu, pengambilan
keputusan yang tidak tepat dan kadang dapat memun%ulkan
perasaan e$uh pake$uh pimpinan terhadap anggotanya.
Pimpinan kadang sulit untuk mengatakan 4tidak5 pada kondisi
yang memang seharusnya berkata tidak. Pada kondisi yang
sangat kritis sering ter&adi kegagalan pen%apaian tu&uan
sebagaimana yang telah disepakati bersama orangorang yangterlibat.
Pada kondisi demikian, keterampilan komunikasi men&adi
'aktor yang sangat menentukan. engan keterampilan
komunikasi yang baik, akan ter%ipta kesepahaman bukan
8/15/2019 materi supervisi
3/7
kesalahpahaman sehingga proses demokratisasi supervisi pun
&uga akan dengan mudah ter%apai.
". )ompetisi yang imiliki Supervisor 6idak mudah men&adi seorang supervisor yang baik. 7leh
karena itu, supervisor harus memiliki se¨ah kompetensi yang
sesuai. )ompetensi pertama yang harus dikuasai supervisor
kepera$atan adalah kemampuan memberikan pengarahan dan
petun&uk yang &elas sehingga dapat dimengerti oleh sta' dan
pelaksana kepera$atan. 6idak setiap pimpinan mampu
memberikan pengarahan dan petun&uk yang baik. Pada satu
kesempatan mungkin mampu memberikan pengarahan dengan
baik, namun gagal memberikan petun&uk se%ara &elas, atau
sebaliknya, disuatu kesempatan mampu mengidentifkasi
petun&uk yang baik, namun kesulitan dalam memberikan
pengarahan yang dibutuhkan oleh sta' dan pelaksana
kepera$atan.)ompetensi kedua adalah bah$a supervisor harus mampu
memberikan saran, nasihat, dan bantuan yang benarbenar
dibutuhkan oleh sta' dan pelaksana kepera$atan. Pemberian
saran kadang terkesan 4menggurui5 bagi sebagian orang,
terutama bila yang memberikan saran usianya lebih muda atau
pimpinan yang relati' baru berada di lingkungannya. 7lehkarena itu, supervisor harus betulbetul mampu melakukan
pendekatan yang aserti' terhadap seluruh anggotanya. Pada
kondisi ini, supervisor dapat men'aatkan kesenioran anggotanya
untuk ikut berpartisipasi dalam pemberian saran atau balakan
kritik tidak hanya bagi seluruh anggota, namun &uga bagi
supervisor ini sendiri. Pemilihan $aktu yang tepat dalam
pemberian saran, nasehat dan bantuan &uga perlu
dipertimbangkan oleh supervisor.)ompetensi ketiga adalah kemampuan dalam memberikan
motivasi untuk meningkatkan semangat ker&a sta' danpelaksana kepera$atan. Beberapa pertanyaan perlu di&a$ab
oleh seorang supervisor, antara lain kapan $aktu yang tepat
untuk memotivasi ba$ahan dan dengan %ara apa motivasi
dilakukan. Pemberian motivasi pada saat ba$ahan mengalami
stagnasi peker&aan atau stres mungkin akan lenih sulit
8/15/2019 materi supervisi
4/7
dibandingkan pada saat ba$ahan sedang giat melakukan suatu
tugas. emikian &uga pemberian motivasi melalui pemberian
4sesuatu5 yang terlihat dan terasakan langsung mungkin lebihmidah dibandingkan dengan motivasi akan dirasakan dalam
$aktu yang relati' lama.)ompetensi keempat adalah kemampuan memberikan
latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh sta' dan pelaksana
kepera$atan. Pada banyak keadaan, seorang supervisor tidak
mampu 4mengambil hati5 sta' dan pelaksana kepera$atan
hanya karena pada saat berlangsungnya kegiatan supervisi, dia
tidak mampu 4memperagakan5 kemampuan untuk memberikan
latihan dan bimbingan se%ara benar. Pimpinan yang berkonotasi
kearah kemampuan mana&erial tidak seharusnya 4melupakan5
kemampuan praktis yang suatu saat ditanyakan oleh
ba$ahannya. Bagaimana mungkin seorang supervisor mampu
mengidentifkasi bah$a tindakan yang dilakukan ba$ahannya
kurang tepat, &ika ia sendiri tidak tahu tentang prinsip dasar dan
tindakan tersebut dilakukan.)ompetensi kelima bersingguangan dengan kemampuan
dalam melakukan penilaian ob&ekti' dan benar terhadap kiner&a
kepera$atan. Beberapa 'aktor kadang dapat mempengaruhi
dalam pemberian penilaian se%ara ob&ekti'. -isalnya, hubunganyang terlalu 4dekat5 dengan ba$ahan tidak lagi hubungan
pro'esional, namun lebih ke arah hubungan pribadi. )ondisi ini
dapat memun%ulkan e'ek 4halo5 (hallo e'e%t! karena supervisor
tidak 4tega5 memberi nilai kurang pada seorang ba$ahan hanya
karena ia teman dekatnya. ntuk itu, disanping supervisor harus
mampu mengeliminasi perasaan pake$uh tersebut, ia harus
&uga mampu membuat standar penilaian yang digunakan untuk
penilaian kiner&a pera$at.. 6ehnik Supervisi
"ara melakukan supervisi dapat dilakukan se%aralangsung maupun tidak langsung. Supervisi %ara langsung
dilakukan pada kegiatan yang sedang berlangsung. Pada
supervisi kontemporer, seorang supervisor dapat terlibat
kegiatan se%ara langsung agar proses pengarahan dan
pemberian petun&uk tidak dirasakan suatu 4perintah5. Pada
8/15/2019 materi supervisi
5/7
kondisi ini, umpan balik dan perbaikan dapat sekaligus dilakukan
tanpa ba$ahan merasakan sebagai suatu beban. Proses
supervisi langsung, dapat dilakukan dengan %ara pera$atmelakukan se%ara mandiri suatu tindakan kepera$atan
didampingi supervisor. Selama sprose supervisi, supervisor
dapat memberikan dukungan, rein'or%ement, dan petun&uk,
kemudian supervisor dan pera$at pelaksana melakukan diskusi
untuk menguatkan yang telah sesuai dengan apa yang
diren%anakan dan memperbaiki segala sesuatunya yang
dianggap masih kurang. Agar pengarahan, petun&uk, dan
reinfr%ement e'ekti' maka harus memenuhi syaratsyarat
tertentu, seperti pengarahan harus lengkap tidak terputus dan
bersi'at partial, mudah dipahami, menggunakan katakata yang
tepat, mengguankan alur yang logis, dan &angan terlalu
kompleks.Supervisi &uga dapat dilakukan se%ara tidak langsung. "ara
ini biasanya dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun
lisan. "ara tidak langsung ini memungkinkan ter&adinya salah
pengertian (misunderstanding) dan salah persepsi
(misperpe%tion! karena supervisor tidak melihat se%ara langsung
kegiatankegiatan yang dilakukan.
:. Supervisi ;ndividuSupervisi individu paling banyak dilaksanakan dalam
praktik kepera$atan. Supervisi dilakukan se%ara reguler dalam
praktik kepera$atan dan ter&ad$al berdasarkan topiktopik yang
sudah disepakati pleh supervisor dan supervisee. Supervisi
individual dilaksanakan pada individu pera$at, terutama mereka
yang memiliki si'at introvert agar lebih senang berinteraksi,
mendapat bimbingan dan dukungan face to face daripada
berkelompok. ;ndividu tersebut tidak hanya merasa sangat
nyaman ketika berkomunikasi dengan supervisornya (kepada
unit
8/15/2019 materi supervisi
6/7
Selain dilaksanakan se%ara reguler, kegiatan supervisi individu
dapat pula dilaksanakan se$aktu$aktu apabila =
a. ;ndividu pera$at inginn lebih meluangkan $aktu untukmelakukan re2eksi dan eksplorasi diri berkaitan dengan
kemampuan praktik kepera$atannya.b. ;ndividu pera$at pernh mengalami kon2ik hampir dengan
semua anggota tim sehingga perlu men&alani supervisi untuk
meningkatkan pemahaman individu tersebut mengapa
kon2ik ter&adi dan meme%ahkan masalah serta menyusun
strategi koping.%. ;ndividu pera$at ingin menggali dan men%ari %ontoh praktik
kepera$atan atau implementasi tindakan kepera$atan yang
tepat dan baik bagi pasiennya serta meningkatkanpemahaman tentang %ontoh%ontoh tersebut agar bisa
dilaksanakan.d. ;ndividu pera$at mengalami kesulitan dalam memberikan
asuhan kepera$atan kepada pasien dengan kondisi tertentu
atau memiliki tingkat kesulitan adn risiko yang tinggi.
;ndividu tersebut umumnya memelukan supervisi untuk
men%ari rasional atas tindakan kepera$atan tertentu dan
mengatasi tantangan yang di&umpai dari pasien khusus
tersebut se%ara lebih e'ekti'.. Supervisi )elompok
6u&uan supervisi kelompok adalah memberikan
kesempatan pada supervisee untuk mempela&ari keterampilan
yang diperlukan dalam kelompok dan berbagi pengalaman serta
dukungan dari anggota tim dalam memberikan asuhan
k&epera$atan yang lebih kompleks. Supervisi kelompok
terutama di'okuskan untuk mengevaluasi 'ungsi tim (bagaimana
anggota kelompok beker&a sama menggali berbagai hambatan
serta kekuatan tim dalam mnyelesaikan tugas pada si' pagi
soremalam!. )elebihan interaksi dalam supervisi kelompokantara lain =a. -emberikan kesempatan bela&ar dari hasil interaksi antara
pasien dan supervisor dalam mengembangkan kapasitas
kemampuan supervisee.b. Supervisee dapat mempresentasikan pengalaman dan
pengetahuannya serta mengintegrasikan ilmu kepera$atan
8/15/2019 materi supervisi
7/7
terbaru kepada anggota tim pera$at lainnya selama
memberikan asuhan kepera$atan kepada pasien (mengatasi
masalah pasien dan modifkasi atau improvisasi yangdilakukan!.
%. -emberikan kesempatan re2eksi dan diskusi. Proses kogniti'
dalam supervisi paling &elas dirasakan pada saat re2eksi
(berpikir kembali tentang pengalaman yang didapatkan untuk
dinilai dan dipahami lebih dalam !. Proses re2eksi sangat
berkaitan dengan pertumbuhan pro'esionalitas pera$at
dalam penerapan ilmu >engetahuan kepera$atan terkini pada
praktik kepera$atan. Anggota kelompok mendengarkan
re2eksi dari hasil ker&a anggota kelompok lainnya dan
mendiskusikannya se%ara bersamasama.d. -engevaluasi kesen&angan dan hubungan anara teori dan
praktik.e. -embantu mempela&ari dinamika kelompok.'. -emberikan kesempatan untuk menerapkan perilaku baru
dalam praktik kepera$atan.g. -engembangkan evaluasi diri yang lebih akurat.h. -en&aga kekohesi'an kelompok dan memberikan pengalaman
yang lebih berharga.i. /ebih mudah dilaksanakan di unit pera$atan yang memiliki
beban kiner&a tinggi.Beberapa hal yang menyebabkan supervisi kelompok tidak
e'ekti' antara lain =a. Supervisi kelompok berubah &adi supervisi individu.b. Supervisor tidak memberikan umpan balik.%. Supervisor merasa terlalu banyak dikritik.d. )omunikasi kurang terbuka.e. Supervisor berbagi kon2ik personal dengan sta', pandangan
pandangan negati', dan keputusasaan dalam memberikan
layanan kepera$atan.
'. 6er&adi kon2ik dalam anggota tim yangb sedang disupervisi.
Top Related