PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIHPERBANYAKAN VEGETATIFI. PENDAHULUAN
Perbanyakan vegetatif merupakan salah satu cara perkembangbiakan yang menggunakan organ vegetatif tanaman yaitu daun, batang dan akar. Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan memisahkan bagian-bagian vegetatif tanaman untuk dijadikan bahan tanam. Perbanyakan secara vegetatif terbagi menjadi dua yaitu perbanyakan vegetatif secara alami dan perbanyakan vegetatif secara buatan. Perbanyakan vegetatif secara alami dilakukan dengan cara langsung memisahkan bagian-bagian vegetatif pada tanaman induk untuk digunakan sebagai bahan tanam. Perbanyakan vegetatif alami pada bagian daun dan akar biasanya menggunakan tunas adventif daun dan akar. Tunas adventif daun bisa ditemukan pada tanaman cocor bebek (Bryophyllum pinnatum) dan tanaman hias wijaya kusuma (Epiphyllum anguliger ). Tunas adventif akar bisa ditemukan pada tanaman cemara (Casuarina sp) dan tanaman kersen (Mutingia calabura L.). Perbanyakan vegetatif alami menggunakan batang tanaman yang terletak di bawah tanah bisa menggunakan rhizome, tuber, corm, bulb, sedangkan batang tanaman yang terletak pada bagian atas tanah bisa menggunakan runner, offset, stolon dan sucker.Perbanyakan vegetatif alami mempunyai keuntungan dan kerugian dalam pelaksanaannya. Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan perbanyakan vegetatif alami yaitu dapat diaplikasikan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji, sifat pohon induk diteruskan ke tanaman generasi berikutnya, masa juvenile relative pendek dan mempercepat persediaan bibit. Kerugian menggunakan perbanyakan vegetatif alami yaitu infeksi sistemik oleh virus dapat menjalar ke seluruh bagian tanaman, penyimpanan bahan tanam memerlukan banyak tempat tidak seperti biji, periode penyimpanan bahan tanam pendek dan mekanisme pada beberapa jenis tanaman tidak praktis.
Tabel 1. Macam macam perbanyakan vegetative alami menggunakan batang beserta contoh tanamannyaNoBahantanamContohtanamannya
1RhizomeJahe, kunyit, lengkuas, kencur, dll
2TuberKentang, caladium
3CormPisang, gladiol, dll
4BulbBawang merah, bawang putih, lili, tulip, amarilis, dll
5RunnerRumputteki, pegagan
6OffsetEcenggondok, pistia
7StolonStroberi, colocasia
Perbanyakan vegetative secara buatan terbagi menjadi dua yaitu perbanyakan vegetative buatan dengan tanpa perbaikan sifat dan perbanyakan vegetative buatan dengan perbaikan sifat. Perbanyakan vegetative buatantan paperbaikan sifat menggunakan teknik cangkok dan stek. Perbanyakan vegetative buatan dengan perbaikan sifat menggunakan teknik okulasi, grafting dan kultur jaringan.Tabel 2. Macam macam perbanyakan vegetatif buatan beserta contoh namannyaNoMetodeDefinisiContoh tanaman
1Okulasiperbanyakan tanaman dengan menggabungkan 2 tanaman atau lebih dengan cara mengambil mata tunas dari cabang pohon induknya & menempelkannya pada bagian batang bawah yang sebagian kulitnya telah di kupas, kemudian mengikatnya selama beberapa waktu hingga kedua bagian tanaman bergabung menjadi satu tanaman baruMangga, durian, rambutan, sirsak, alpukat, jambu biji, dll
2Graftingmetode perbanyakan vegetatif buatan dengan menyambungkan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabunganMangga, durian, rambutan, sirsak, alpukat, jambu biji, dll
3Kultur jaringanMetode untuk mengisolasi bagian tanaman yang ditumbuhkan dalam kondisi aseptik sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan tumbuh menjadi individu baru Pisang, anggrek, krisan, tebu, kelapa sawit, dll
II. TujuanSetelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :a. Mengenal berbagai macam cara perbanyakan tanaman secara vegetatifb. Melakukan perbanyakan tanaman secara vegetative baik secara alami maupun buatan
III. Metodologi
3.1 Alat Pisau Silet Plastik es Polibag dan bak tanam Rafia3.2 Bahan Bawang merah: Umbi lapis Kentang: Umbi batang Daun cocor bebek: Stek Daun Rosmeri: Stek batang Tanaman mawar: Okulasi Batang Bougenvile: grafting Rootone-F: ZPT Pasir Tanah3.3 Cara Kerja
a. Umbi lapis
Gambar 1.Alur perbanyakan vegetative menggunakan umbi lapis2 siung bawang merahBeri label identitas kelompokPengamatan & dokumentasi setiap 1 minggu sekaliTanam di polibag1 siung bagian pucuknya dipotong bagian1 siung tetap utuhBawang dicelup ke dalam ZPT
b. Umbi batang
Kentang
Potongkentang menjadi beberapa bagian menyesuaikan mata tunas
Bagian bawah potongan kentang dioles dengan ZPT
Tanam di polibag
Beri label identitas kelompok
Pengamatan&dokumentasi setiap 1 minggu sekali
Gambar 2.Alur perbanyakan vegetative menggunakan umbi batang
c. Stek daun
Gambar3.Alur perbanyakan vegetative menggunakan stek daun2 lembar daun tanaman cocor bebekBeri label identitas kelompokPengamatan & dokumentasi setiap 1 minggu sekali1 lembar daun utuh1 lembar daun dipotong menjadi 2 bagian secara horizontalBagian bawah tangkai daun dan bagian bawah daun yang dicelupkan pada ZPTBagian bawah tangkai daun dan bagian bawah daun yang dipotong ditanam pada polibag
Gambar 4.Penanaman menggunakan stek daun utuh dan daun yang dipotong
d. Gambar 5. Alur perbanyakan vegetatif menggunakan stek batangBatang tanaman RosmeriBeri label identitas kelompokPengamatan & dokumentasi setiap 1 minggu sekaliBatang atasBatang tengahBatang bawahDipotong menjadi 3 bagianBagian bawah masing-masing batang dioles dengan ZPTMasing-masing batang ditanam pada polibag yang berbedaStek daun
e. Okulasi
Induk mawar AInduk mawar BAmbil mata tunasBuat sayatan pada batangBuka sayatan untuk meletakkan mata tunas mawar ATempelkan mata tunas mawar A pada sayatan batang mawar BBalut hasil tempelan tunas dengan plastik, Beri label identitas kelompokPengamatan&dokumentasi setiap 1 minggu sekaliGambar 5. Alur perbanyakan vegetative menggunakan metode okulasi
f. Grafting
e.Grafting Gambar 6. Alur perbanyakan vegetative menggunakan metode graftingBatang atasBatang bawahPemotongan batang atasPembelahan batang bawahPenyambungan batang atas dan batang bawahPenyungkupanPemeliharaan selama 5 mingguPengamatan & dokumentasi
IV. Lembar kerja Lembar pengamatan 1. Umbi lapisNoParameter PengamatanMinggu ke-
12345
Perlakuan bawang merah dipotong bagian
1Saat munculnya tunas. Hst
2Jumlah tunas
3Tinggi tanaman (cm)
Perlakuan penanaman menggunakan bawang merah tanpa dipotong
1Saat munculnya tunas. hst
2Jumlah tunas
3Tinggi tanaman (cm)
2. Umbi batangNoParameter PengamatanMinggu ke-
12345
1Saat munculnya tunas. hst
2Jumlah tunas
3Tinggi tanaman (cm)
3. Stek daunNoParameter PengamatanMinggu ke-
12345
Perlakuan menggunakan bagian daun
1Saat munculnya tunas. hst
2Jumlah tunas
Perlakuan menggunakan daun utuh
1Saat munculnya tunas. hst
2Jumlah tunas
4. Stek batangNoParameter PengamatanMinggu ke-
12345
Perlakuan menggunakan batang atas
1Saat munculnya tunas. hst
2Jumlah tunas
3Persentase tanaman hidup (%)
Perlakuan menggunakan batang tengah
1Saat munculnya tunas. hst
2Jumlah tunas
3Persentase tanaman hidup (%)
Perlakuan menggunakan batang bawah
1Saat munculnya tunas. hst
2Jumlah tunas
3Persentase tanaman hidup (%)
5. Okulasi NoParameter PengamatanMinggu ke-
12345
1Saat Munculnnya tunas
2Panjang tunas
3Warna tunas
6. GraftingNoParameter PengamatanMinggu ke-
12345
1Saat munculnya tunas. Hst
2Warna batang
Top Related