01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung...

22
PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015 PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BENIH KAKAO dan KOPI BERKELANJUTAN TAHUN 2015

Transcript of 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung...

Page 1: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

PENINGKATAN PRODUKSI DANPRODUKTIVITAS

TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNANKEMENTERIAN PERTANIANMARET 2015

PEDOMAN TEKNIS

PENGEMBANGAN KEBUN SUMBER BENIHKAKAO dan KOPI BERKELANJUTAN

TAHUN 2015

Page 2: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

i

KATA PENGANTAR

Salah satu faktor penentu keberhasilanpengembangan kakao dan kopi yaitu adanyadukungan ketersediaan bahan tanam unggul danbermutu. Untuk memenuhi ketersediaan benih ungguldan bermutu, pada Tahun 2015 melalui dukungananggaran APBN-P, telah dialokasikan pendanaanuntuk kegiatan pembangunan kebun sumber benihuntuk komoditas kakao dan kopi di Provinsi pelaksanakegiatan.

Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan dimaksud danagar penyelenggaraan kegiatan tetap dalam kerangkatertib administrasi dan tertib teknis, maka disusun“Pedoman Teknis Pembangunan Kebun SumberBenih (Kakao dan Kopi) Tahun 2015” sebagai acuanpelaksanaannya.

Selanjutnya Pedoman Teknis ini agar ditindak lanjutidengan Petunjuk Pelaksanaan di Provinsi danPetunjuk Teknis di Kabupaten/Kota.

Jakarta, 11 Maret 2015Direktur Jenderal Perkebunan,

Ir. Gamal Nasir, MSNip. 19560728 198603 1 001

Page 3: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

ii

DAFTAR ISI

HalKATA PENGANTAR...................................... i

DAFTAR ISI............................................... ii

I. PENDAHULUAN ...................................... 1

A. Latar Belakang ................................... 1

B. Sasaran Kegiatan................................. 2

C. Tujuan............................................. 3

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN.......... 4

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan ... 4

B. Spesifikasi Teknis ................................ 4

III. PELAKSANAAN KEGIATAN .......................... 6

A. Ruang Lingkup.................................... 6

B. Pelaksana Kegiatan.............................. 7

C. Lokasi, Jenis dan Volume....................... 9

D. Simpul Kritis ...................................... 9

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN

BANTUAN............................................. 10

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,

PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN .............. 11

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN....... 12

VII. PEMBIAYAAN ......................................... 13

VIII. PENUTUP ............................................. 14

LAMPIRAN ............................................ 15

Page 4: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu faktor penentu keberhasilanpengembangan kakao dan kopi yaitu denganadanya dukungan ketersediaan bahan tanamunggul dan bermutu. Bahan tanam kakao dankopi dapat dikembangkan secara generatifdan vegetatif.

Perbanyakan secara generatif menggunakanbahan tanam berupa biji yang bersumber darikebun induk yang telah ditetapkan denganKeputusan Direktur Jenderal Perkebunansedangkan untuk perbanyakan secaravegetatif dapat dilakukan dengan caraokulasi, setek, sambung pucuk dan kulturjaringan.

Sumber entres yang digunakan untukperbanyakan secara vegetatif berasal darikebun entres yang telah ditetapkan denganKeputusan Kepala Dinas yang membidangiPerkebunan Provinsi.

Dalam pembangunan kebun sumber benihuntuk komoditas kakao dan kopi mengacukepada :

1. Permentan No. 09/Permentan/OT.140/1/2013 tentang Pedoman TeknisPembangunan Kebun Sumber Benih Kakao.

Page 5: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

2

2. Permentan No. 128/Permentan/OT.140/11/2014 tentang Pedoman TeknisPembangunan Kebun Induk dan KebunEntres Kopi Arabika dan Kopi Robusta.

Pada Tahun 2015, melalui dukungan anggaranAPBN-P, telah dialokasikan pendanaan untukkegiatan pembangunan kebun sumber benihyaitu kebun induk kakao, kebun induk kopidan kebun entres kakao di Provinsi pelaksanakegiatan.

Agar pelaksanaan kegiatan dimaksud dapatterlaksana sesuai tujuan dan sasaran yangharus dicapai, maka perlu disusun “PedomanTeknis Pembangunan Kebun Sumber Benih(Kakao dan Kopi)”.

Pedoman ini merupakan acuan umum bagipelaksanaan kegiatan pembangunan kebunsumber benih untuk komoditas kakao dan kopidi Provinsi pelaksana kegiatan, yang perludijabarkan lebih lanjut menjadi petunjukpelaksanaan dan petunjuk teknis yang lebihoperasional sebagai panduan bagi parapelaksana kegiatan di lapangan.

B. Sasaran Kegiatan

Sasaran pelaksanaan kegiatan pembangunankebun sumber benih untuk komoditas kakaodan kopi secara umum adalah tersedianyabahan tanam yang unggul dan bermutu secarakontinu di daerah pengembangan.

Page 6: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

3

C. Tujuan

Tujuan pelaksanaan kegiatan pembangunankebun sumber benih untuk komoditas kakaodan kopi, yaitu tersedianya kebun indukkakao seluas 6 Ha, kebun entres kakao seluas23 ha dan kebun induk kopi seluas 1 (satu) hasesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Page 7: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

4

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

Prinsip pendekatan pelaksanaan kegiatanpembangunan kebun sumber benih untukkomoditas kakao dan kopi yaitu :

a. Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan meliputi pembangunankebun sumber benih yaitu kebun indukkakao, kebun induk kopi serta kebun entreskakao.

b. Lokasi Kegiatan

Untuk pembangunan kebun sumber benih,lahan yang digunakan adalah lahan milikPemerintah Daerah Provinsi danKabupaten/Kota, lahan tersebut tidakdalam sengketa, dan secara teknismemenuhi persyaratan agroklimat.

B. Spesifikasi Teknis

Secara umum spesifikasi teknis lokasipembangunan kebun sumber benih untukkomditas kakao dan kopi antara lain :

a. Daerah yang memiliki akses saranatransportasi secara baik, sehingga produkbahan tanam yang dihasilkan akan mudahdidistribusikan ke lokasi - lokasipengembangan secara cepat.

Page 8: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

5

b. Dekat dengan sumber air.

c. Lokasi kebun induk harus terisolasi dengantanaman kakao dan kopi lainnya jarakminimal 100 meter agar tidak terjadikontaminasi serbuk sari (polen) daritanaman kakao dan kopi lainnya.

d. Status kepemilikan tanah jelas milikPemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Page 9: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

6

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan pembangunan kebunsumber benih untuk komoditas kakao dankopi, yaitu :

1. Bahan tanam yang akan digunakan yaituvarietas/klon unggul yang telah dilepasoleh Menteri Pertanian.

2. Melakukan konsultasi dengan PusatPenelitian/Balai Penelitian yangmenangani komoditi kakao dan kopiterkait penggunaan bahan tanam danrancangan tata tanam/design kebun.

3. Pelaksana pembangunan sumber benih(kebun induk dan kebun entres) yaituDinas yang membidangi perkebunan diProvinsi.

4. Lokasi pembangunan kebun benih harusdekat dengan jalan, sumber air dan arealpengembangan.

5. Spesifikasi teknis pembangunan kebunsumber benih untuk komoditas kakao dankopi mengacu kepada :

- Permentan No. 09/Permentan/OT.140/1/2013 tentang Pedoman TeknisPembangunan Kebun Sumber BenihKakao.

Page 10: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

7

- Permentan No. 128/Permentan/ OT.140/11/2014 tentang Pedoman TeknisPembangunan Kebun Induk dan KebunEntres Kopi Arabika dan Kopi Robusta

B. Pelaksana Kegiatan

Secara umum organisasi pelaksana kegiatanpembangunan kebun sumber benih untukkomoditas kakao dan kopi adalah sebagaiberikut :

a. Pusat (Ditjenbun)1) Menyusun Pedoman Teknis2) Melakukan sosialisasi ke Provinsi dan

Kabupaten/Kota dalam rangkamenyamakan persepsi tentangpelaksanaan pembangunan sumberbenih.

3) Melaksanakan bimbingan, pembinaandan pengawalan kegiatan pembangunansumber benih.

4) Melakukan monitoring dan evaluasi.5) Menyusun laporan akhir kegiatan.

b. Provinsi (Dinas yang membidangiperkebunan di provinsi)

1) Menetapkan Tim Pembina dan menyusunPetunjuk Pelaksanaan (Juklak)

2) Melakukan sosialisasi ke Kabupaten/Kotadalam rangka menyamakan persepsitentang pelaksanaan kegiatanpembangunan kebun sumber benih.

Page 11: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

8

3) Menetapkan Calon Lahan4) Memonitor penetapan Calon Lahan5) Melakukan konsultasi bimbingan

pembinaan dan pengawalan kegiatanpembangunan kebun sumber benih.

6) Melakukan monitoring dan evaluasi7) Menyusun laporan perkembangan

kegiatan setiap bulan ke pusat(Ditjenbun).

c. Kabupaten (Dinas yang membidangiperkebunan di kabupaten/kota)

1) Menyusun Petunjuk Teknis (Juknis)2) Melakukan sosialisasi kepada Pemda

dalam rangka menyamakan persepsikegiatan pembangunan kebun sumberbenih.

3) Melakukan penetapan petugas yang akanmelaksanakan kegiatan kebun sumberbenih.

4) Melakukan bimbingan, pembinaan,pendampingan dan fasilitasi kegiatanpembangunan kebun sumber benih.

5) Melakukan monitoring dan evaluasi.6) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan

untuk disampaikan ke Dinas yangmembidangi perkebunan di provinsi danPusat (Ditjenbun).

Page 12: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

9

C. Lokasi, Jenis dan Volume

Kegiatan pembangunan kebun sumber benihkomoditas kakao dan kopi Tahun 2015 sesuailampiran 1.

D. Simpul Kritis

Keberhasilan pembangunan kebun sumberbenih komoditas kakao dan kopi sangatdipengaruhi oleh :

a. Musim saat tanam.b. Kualitas benih yang akan ditanam.c. Sarana dan prasarana.d. Kesiapan penyediaan benih.e. Sumber daya manusia yang kompoten.f. Ketersediaan dana tepat pada waktunya.

Page 13: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

10

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURANBANTUAN

Kegiatan pembangunan kebun sumber benihuntuk komoditas kakao dan kopi tahun 2015dilakukan secara swakelola.

Tata cara pengelolaan anggaran kegiatan,proses pengajuan anggaran, tertib administrasidan tertib pelaksanaan berpedoman padaketentuan yang berlaku.

Page 14: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

11

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

Pembinaan terhadap kegiatan pembangunankebun sumber benih untuk komoditas kakao dankopi dilakukan secara berkelanjutan oleh Dinasyang membidangi perkebunan di Provinsi danKabupaten/Kota sehingga pelaksanaannya dapatdilakukan dengan baik sesuai standar teknis.

Untuk meningkatkan akuntabilitas pelaksanaankegiatan pembangunan kebun sumber benihperlu dilakukan pengendalian. Pengendalianmelalui jalur struktural dilaksanakan oleh Dinasyang membidangi perkebunan diKabupaten/Kota, Dinas yang membidangiperkebunan di Provinsi dan Direktorat JenderalPerkebunan.

Pengendalian kegiatan dilakukan juga olehPejabat Pembuat Komitmen dan Kuasa PenggunaAnggaran. Proses pengendalian disetiap wilayahdirencanakan dan diatur oleh masing-masingDinas yang membidangi perkebunan di Provinsidan Dinas yang membidangi perkebunan diKabupaten/Kota.

Dalam rangka pemberdayaan petani yangmelaksanakan kegiatan pembangunan kebunsumber benih diperlukan pengawalan danpendampingan oleh UPTD Perbenihan, UPTPusat (BBP2TP) serta Puslit/Balit TanamanPerkebunan.

Page 15: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

12

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Monitoring dan evaluasi kegiatan pembangunankebun sumber benih untuk komoditas kakao dankopi dimaksudkan untuk mengetahui denganpasti pencapaian hasil, kemajuan dan kendaladalam pelaksanaannya.

Agar pemanfaatan dana oleh Dinas yangmembidangi perkebunan di provinsi dan Dinasyang membidangi perkebunan dikabupaten/kota untuk melaksanakan kegiatanini dapat berjalan secara efisien dan efektif,maka kegiatan monitoring dan evalusi dilakukansecara berkala dan berjenjang oleh Dinas yangmembidangi perkebunan di Kabupaten/Kota,Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsidan Direktorat Jenderal Perkebunan.

Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsidan di Kabupaten/Kota yang mendapat alokasidana APBN-P Tahun 2015 untuk kegiatanpembangunan kebun sumber benih wajibmenyampaikan Laporan Pertanggung Jawabanpenggunaan dana sebagi berikut :

a. Laporan Bulanan kemajuan pelaksanaankegiatan fisik dan keuangan

b. Laporan masalah yang dihadapi dan upayapenyelesaiannya, sesuai form lampiran 2-4.

Ketaatan, kelengkapan dan kelancaran dalampenyampaian laporan menjadi pertimbangandalam penilaian kinerja.

Page 16: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

13

VII. PEMBIAYAAN

Pembiayaan pelaksanaan kegiatan pembangunankebun sumber benih untuk komoditas kakao dankopi bersumber dari dana APBN-P Tahun 2015dialokasikan pada Satuan Kerja (SATKER) Dinasyang membidangi Perkebunan di Provinsi.

Page 17: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

14

VIII. PENUTUP

Pedoman Pelaksanan Kegiatan pembangunankebun sumber benih untuk komoditas kakao dankopi ini merupakan acuan secara umum yangperlu dijabarkan lebih lanjut dalam bentukpetunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yanglebih operasional. Diharapkan dengan pedomanumum ini pelaksanaan kegiatan pembangunankebun sumber benih tahun 2015 dapatterlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaranyang direncanakan.

Page 18: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

15

Lampiran 1

Lokasi dan Volume PembangunanKebun Sumber Benih

No ProvinsiKebun Entres

(Ha)Kebun Induk

(Ha)

I KAKAO

1. Sulawesi Selatan 6 1

2. Sulawesi Barat 5 1

3. Sulawesi Tengah 5 1

4. Sulawesi Tenggara 5 1

5. Maluku Utara 2 2

II KOPI

1. Sulawesi Barat - 1

Page 19: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

16

Lampiran 2.Form – 01 Ditjen Perkebunan

RENCANA KERJA KEGIATANDITJEN PERKEBUNAN TA. .......

PROVINSI .............................

DATA UMUM :

Nomor Satker :

Satker :

Nama KPA :

Bendaharawan :

Alamat Kantor :

Telp Kantor :

Fax Kantor :

Nama / No. HP KontakPerson

:

Page 20: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

17

Lanjutan form-01

DATA RENCANA KINERJA

No. KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFIT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

.

Page 21: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

18

Lampiran 3.Form – 02 Ditjen Perkebunan

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGANKEGIATAN DITJEN PERKEBUNAN T.A............

PROVINSI ..........................

NAMA SATKER : ...............................LAPORAN BULAN : ...............................

KODE KEGIATAN

PAGU DIPA REALISASI S/D BULAN INI KendalaUtama

(masalah)SolusiFisik Anggaran Keuangan Fisik

Satuan (Ribu Rp) (Ribu Rp) (%) Satuan (%)

Page 22: 01. Cover Finaldistanbun.jatengprov.go.id/dinbunjateng/assets/upload/...okulasi, setek, sambung pucuk dan kultur jaringan. Sumber entres yang digunakan untuk perbanyakan secara vegetatif

19

Lampiran 4.Form – 03 Ditjen Perkebunan

LAPORAN REALISASI KINERJAKEGIATAN DITJEN PERKEBUNAN TA. ....

PROVINSI .............................

TRIWULAN :

No. KEGIATAN INPUT OUTPUT OUTCOME BENEFIT

1.2.3.4.5.6.

Catatan : Dilaporkan per tiga bulan, paling lambat pada tanggal 5 bulan laporan melalui faxcimilenomor (021) – 7815681, ditujukan kepada Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar, Ditjen.Perkebunan